Re: [mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi
jadi pengin nimbrung, benar pak dono, kisah adam dan hawa itu hanya satu hikayat dari suku bangsa yahudi untuk menanggapi pertanyaan dari mana mereka berasal. ini sama saja dengan hikayat2 serupa untuk suku2 lain. saya rasa hanya pandangan islam saja yang mengatakan bahwa adam dan hawa itu sebuah oknum yang pernah hidup pada permulaan jaman dan dijadikan nabi pula. yahudi dan kristen saja memandang adam dan hawa itu adalah sebuah hikayat. itu saja... saya lagi cari link dari ajaran resmi vatican tentang kisah adam dan hawa ini, yang saya pernah tahu pandangan mereka ttg hal ini adalah memang sebuah hikayat... dan saya meyakini itu. salam sayang, rph On 9/20/07, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Demikianlah. Anda benar 1000% Bangsa jepang mempunyai legenda tentang manusia pertama mereka, demikian juga beberapa etnis Indian. Juga saudara saudara Minahasa mempunyai kepercayaan, alias legenda 9seperti juga dalam kisah suku Semit), bahwa awal manusia adalah Toar Lumimuut. Heran, mengapa manusia tiba tiba ramai ramai memeluk legenda yahudi mengenai Adam dan Eva, tanpa melihat budaya sendiri? Apakah legenda Yahudi dalam Taurat ini lebih benar? Lebih teruji? Dalam Taurat disebutkan silsilah manusia dari Adam, sampai entah kemana. Dalam Injil disambung sampai Yesus. Bacalah dan simaklah baik baik! dalam silsilah itu TAK ada turun non Yahudi! jadi kita semua turunan Yahudi? Ayak ayak wae? Bravo mas Kartono Salam Danardono --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Kartono Mohamad [EMAIL PROTECTED] wrote: Setiap agama dan kepercayaan mempunyai teori tentang asal muasal manusia yang satu sama lain berbeda-beda. Orang Toraja menganggap manusia pertama yang disebut Tao berasal dari Tana Toraja. Dsb. KM ---Original Message--- From: [EMAIL PROTECTED] Date: 19/09/2007 21:29:18 To: mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com Subject: Re: [mediacare] Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi Saya sangat tertarik dengan teori bahwa Adam dan Hawa mewakili konsep makhluk yang berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya. Saya juga sepakat bahwa manusia merupakan image of God dan mungkin diharapkan bisa berlaku bijaksana serta memiliki sifat-sifat ketuhanan dengan segala keterbatasannya sebagai makhluk. Tapi keberadaan manusia dalam jumlah banyak dan ada di mana-mana, menurut saya belum menjawab asal muasal kehidupan manusia. Apakah manusia serta-merta berada di bumi dalam jumlah banyak sejak awalnya? Atau manusia yang banyak itu merupakan hasil evolusi seperti teori Darwin? Ataukah ada teori dari agama2 non-Ibrahim yang menjelaskan asal muasal manusia? --- Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi Posted by: Wielsma Baramuli [EMAIL PROTECTED] wedekabe Date: Tue Sep 18, 2007 1:30 am ((PDT)) Temans, Masalahnya bukan gap antar kepercayaan (agama) dan IP, karena keduanya juga bergantung pada metodologi dan intepretasi. Masalahnya adalah karena kepercayaan (agama) di klem sebagai satu-satunya penjelasan resmi dan sahih mengenai ralitas kehidupan, termasuk mengenai manusia. Apalagi legitmasi agama bersifat ilahi sedangkan IP legitimasinya manusiawi. Jadi, demi dan atas nama ilahi, agama mendapat tempat yang istimewa sebagai penjelas utama atas segala kenyataan. Dan berdasarkan status ini, incestpun mendapat tempat jika sesuai dengan maksud agama? Mengerikan! BTW. Dalam tradisi kristen perkara Kain dan Habel bukan soal saudara kembar yang ditukar (memang kalau ditukar begitu bukan incest ya?) melainkan soal bahwa yang satu (Kain) mepersembahkan hasil kerjanya yang tidak disukai Tuhan, sedangkan hasil kerjan Habel berkenan dan disukai Tuhan. Kain marah dan membunuh adiknya Habel. Kembali pada pokok masalah. Saya tidak percaya bahwa Adam dan Hawa itu mewakili konsep manusia secara fisik. Saya lebih percaya ini konsep mengenai eksistensi manusia. Bahwa manusia secara hakiki (dalam teologi Yahudi), adalah ciptaan Tuhan yang berbeda dengan makhluk lainnya, dan bahwa manusia itu merupakan image of God. Sekaligus ini menunjukkan kekurangan teori evolusi yang sering disederhanakan bahwa manusia berasal dari spesies tertentu (bukan manusia), yang kemudian mengalami evolusi menjadi manusia sebagaimana adanya sekarang. Jadi, manusia bisa banyak dan ada di mana-mana, dan nenek moyang manusia bermacam-macam, sesuai dengan tempat dan wilayahnya. Tidak perlu ada legitimasi insest di dalam perkembangan sejarah manusia. Kalau toch terjadi insest, itu bukan karena alasan demi perkembangan keturunan manusia, tetapi ada masalah kebudayaan yang menyentuh masalah- masalah pengaturan relasi seksual dalam komunitas tersebut. Salam, Wedekabe [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mohon ijin ikut nimbrung juga dalam diskusi ini. Selalu ada jarak (gap) antara kepercayaan
Re: [mediacare] KOMPAS Promosikan Israel
Bung kayaknya kalo ngga ada bangsa israel, agama samawi juga ngga ada tuh... dulu Indonesia juga banyak yang ngga ngakui kok... politik luar negari itu sebaiknya dilihat pada hubungan timbal balik, bukan dalam kacamata agama. makanya indonesia ngga pernah pinter-pinter hubungan politik luar negeri dengan timur tengah kok cuman sama arab saja. capee deeh... cheers, rph On 9/19/07, axmals [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu`alaikum Wr. Wb. imagePemuatan advertorial tentang pariwisata Israel pada rubrik perjalanan (Klasifikasi Iklan) harian KOMPAS dinilai sarat kepentingan mendukung negara zionis itu. Halaman 44 yang paling tidak saya catat pada tiga edisi KOMPAS (6 September 07, 13 Sept 07 tentang Eilat, dan satu lagi tentang Kibbutz) bersama ini saya mengajukan protes keras atas pemuatan advertorial tersebut, ujar pengamat hukum Universitas Indonesia (UI) Heru Susetyo. Menurutnya, kebebasan berpendapat boleh, tapi, hak mayoritas umat Islam jangan diabaikan. Saya menghargai hak setiap orang atas kebebasan berekspresi (freedom of expression) melalui media massa, sayapun menghargai hak setiap orang untuk berpergian ke manapun ia suka (freedom of movement), namun saya harap KOMPAS juga menghargai sikap politik, politik luar negeri, dan hak bangsa dan negara Indonesia untuk tidak mengakui eksistensi negara Israel, paparnya. Sejak berdirinya negara Israel sejak tahun 1948, tegasnya, Indonesia tidak pernah mengakui eksistensi negara Israel secara yuridis, formal, maupun politis, pun kini pada pemerintahan Presiden SBY. Dasar utama penolakan ini adalah berdirinya negara Israel terjadi melalui penjajahan dan kekerasan yang menyejarah dan melegenda dengan mengorbankan hak bangsa Palestina untuk hidup bebas dari penjajahan dan kekerasan. Sikap anti penjajahan bangsa dan Negara Indonesia terefleksi secara jelas dalam alinea pertama Pembukaan UUD 45, juga dalam politik luar negeri Bebas Aktif Negara Indonesia. Salah satu implementasi sikap tersebut adalah dengan tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel, negara yang berdiri di atas darah dan air mata bangsa Palestina (dan juga Lebanon). Pemuatan advertorial pariwisata Israel pada tiga edisi KOMPAS adalah suatu `pengakuan diam-diam' terhadap Israel. Secara diplomatik dan praktek konsuler, inipun mengherankan, karena bagaimana bisa masyarakat Indonesia mengunjungi Israel ketika Israel tidak memiliki perwakilan di Indonesia? Bagaimana calon turis Indonesia mendapatkan visa Israel? Apakah mereka harus ke negara ketiga dahulu yang memiliki Perwakilan Israel? Maka secara tidak langsung advertorial tersebut mengajarkan turis Indonesia untuk menjadi penyelundup visa. Saya berharap, KOMPAS lebih sensitif dan lebih tanggap terhadap isu ini. Janganlah membuat cedera hati sebagian rakyat Indonesia yang anti kekerasan dan penjajahan di Asia Barat dan di semua penjuru bumi. Apalagi KOMPAS adalah media publik yang selama ini cukup terpercaya dan dikenal cukup hati-hati dalam pemberitaan, tandas Heru. — (rz/dina/m3(c)092007) image camel
Re: [mediacare] Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom
Kami yang ada di luar P Jawa bisa mendapatkan transkrips diskusinya ngga? sepertinya diskusinya sangat menarik... ph On 9/17/07, Mohamad Guntur Romli [EMAIL PROTECTED] wrote: Salam Bagi anda yang tertarik silakan menghadirinya Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom Seperti tahun-tahun sebelumnya dalam setiap bulan Ramadan, Perpustakaan Freedom menyelenggarakan diskusi yang referensinya berasal dari koleksi terbaru Perpustakaan Freedom baik berupa buku maupun jurnal. Kali ini, Perpustakaan Freedom menyelenggarakan diskusi dengan tema *Pergulatan dan Gugatan terhadap Tuhan dan Agama.* Berikut jadwalnya: * Kamis, 20 September 2007 jam 18.00 – 21.30* Diskusi 3 buku Atheis yang menggugat bahwa Tuhan itu delusi dan tidak Akbar serta agama hanyalah racun buat manusia: 1.*God is not Great : How Religion Poisons Everything* karya Christoper Hitchens 2.*The God Delusion* karya Richard Dawkins 3.*Letter to a Christian Nation *karya Sam Harris Pembicara : Goenawan Mohamad (Wartawan senior Majalah *Tempo*) Rizal Mallarangeng (Direktur Eksekutif Freedom Institute) Luthfi Assyaukanie (Koordinator Jaringan Islam Liberal) * Rabu, 26 September 2007 jam 18.00 – 21.30* Diskusi buku novel *Snow* karya Orhan Pamuk. Novel ini menceritakan tentang benturan identitas, keyakinan antara Islam dan Barat. Dengan setting sosio politik negara Turki yang sekuler dengan mayoritas Islam, dialog, perdebatan dan gugatan tentang tema Islam yang ditulis novel ini sangat menantang. Pembicara: Ayu Utami (Sastrawan, penulis novel *Saman*) Ihsan Ali-Fauzi (Direktur Program Yayasan Paramadina) * Kamis, 4 Oktober 2007 jam 18.00 – 21.30* Diskusi buku *The Islamist* karya Ed Husain. Buku ini merupakan pergulatan si penulis dalam keterlibatannya dengan organisasi Islam fundamentalis di Inggris. Ia kemudian bertobat dan keluar dari organisasi tersebut. Pembicara : Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina) Hamid Basyaib (Direktur Program Freedom Institute) Diskusi akan diawali dengan buka puasa bersama. Terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. Artikel dan buku yang akan didiskusikan bisa diperoleh di Perpustakaan Freedom. Untuk artikel akan diberikan gratis. Konfirmasi kehadiran Anda sebelumnya dengan menghubungi Wahyu atau Imie di 021-31909226. Untuk bahan-bahan diskusi bisa download dan klik di sini: http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=indexid=296 -- Be a better Heartthrob. Get better relationship answers http://us.rd.yahoo.com/evt=48255/*http://answers.yahoo.com/dir/_ylc=X3oDMTI5MGx2aThyBF9TAzIxMTU1MDAzNTIEX3MDMzk2NTQ1MTAzBHNlYwNCQUJwaWxsYXJfTklfMzYwBHNsawNQcm9kdWN0X3F1ZXN0aW9uX3BhZ2U-?link=listsid=396545433from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
Re: [mediacare] Re: Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!
bukan saya pembela SBY, tapi emang presiden selalu ditantangin (mudah-mudahan sampeyan mengikuti pemberitaan secara seksama)...yang mulai khan bukan sby? tapi amin, zaenal, megawati (yang sampe sekarang masih ngambek). saya rasa ada pelajaran demokrasi yang dipertontonkan dari drama ini. salahnya sby cuma satu... dia adalah presiden. salam demokrasi, hidup calon independen! cheers, rph On 8/2/07, bungaran [EMAIL PROTECTED] wrote: Sorry yah buat pendukung SBY dan Zaenal, saya melihat keduanya seperti anak kecil tidak dewasa. Saya sudah muak melihat sikap para pemimpin kita yang kerjanya tukang berantam. Maih ingat pertikaian SBY dgn Megawati terus SBY dengan Amien Rais dan sekarang SBY dengan Zaenal. Terus besok SBY ribut sama siapa.
Re: [mediacare] Re: Tulisan Niniek L Karim [ was ] pilkada dki lagi
Iya saya juga demikian ketika membaca kompas hari ini. saya kira kemarin kompas berpihak pada adang-dani tapi ternyata hari ini kompas lebih memihak Foke-Pri hehehe. tadinya saya bilang kepada para saudara yang akan milih di jakarta... silahkan golput lah.. tapi sekarang saya harus berubah... daripada golput, Foke boleh jadi alternatif... kalo saya tim kampanye-nya foke pasti saya akan saya reprint tulisan kompas itu untuk dibagikan kepada masyarakat, cukup ada harapan lah kalo milih Foke-pri (loh kok saya jadi dukung dia sih...) apalagi tadi malem saya juga lihat kampanyenya di metro (ngga nyangka tadinya kirain tampangnya klemar-klemer tapi ternyata gahar juga...) cheers, rph On 8/2/07, Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju Mas Haniwar, tulisan Mbak NLK sangat menarik buat kedua calon. Mestinya Kompas lebih banyak menulis seperti ini, apalagi kalau yg nulis tim Kompas Ketika saya membaca tulisan yg pertama saya berkesan Mbak NLK berpihak pada P Adang , tapi tulisan kedua ternyata tidak bicara yg jelek soal P Fauzi .. Kesimpulannya , memang nggak heran kalau semua partai milih P Fauzi sbg cagubnya . Nggak yakin saya kalau jadi gubernur P Fauzi harus nyetor sekian ratus triliun pada partai2 spt yg ditulis banyak orang , duh sereeemm ... Salam , martin - jkt - Original Message From: Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] syarif%40centrin.net.id To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com Sent: Thursday, August 2, 2007 7:45:08 AM Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] pilkada dki lagi Kehausan saya akan info kekuatan dan kelemahan cagub DKI dipenuhi oleh Ninik L Karim cs di Kompas. Menarik memang . Dan jangan salahkan saya kalau kecenderungan saya kepada Foke menguat. Bayangkan lulus cum laude S 3 di Jerman dgn desertasi Prinsip dan Panduan dasar untuk pengembangan Ruang Metropolitan dan ruang megapolitan jakarta. Lalu , motif sosialnya adalah motif prestatif , begitu juga wakilnya. Saya pernah diajari, bhw orang yang punya motif utama berprestasi, lebih bisa diandalkan dari yang motif sosial utamanya prestatif atau pun power, Lihat bagian kekuatan Fauzi . sangat meyakinkan.. Kecocokan antara cagub dan wagub, jelas sekali perbandingan bhw Bowo dan wakilnya punya potensi lebih besar utk cocok utk saling mendukung dibading pesaingnya. sebaliknya kelemahan , tapi tidak dalam hal utama, memang masih ada misalnya sinis thd yg mengritik, suata hal yang pernah sy lihat ketika dia ditanya ttg banjir di Jakarta, maka kamlima reaksi pertamayanya adalah :, sinis amat pertanyaan kamu..., baru kemudian menjawab materinya. Kelemahan yang tentu harus ditutupinya, walau .. sebenarnya dampaknya nggak terlalu banyak selama dia tahu masalah sebenarnya dan mampu memikirkan cara mengatasi dan mengimplemensatiska nnay. Memang oranm pintar suka menyepelekan orang lain smile Walau di tulusan di Kompas ditulis juga betapa dia memobilisr teman sekolah dan kerjanya untuk mendukung dia. Perlu saya tegaskan.. saya nggak termasuk yang itu , karena memang saya saat ini nggak dekat dengan dia, nggak berhubungan apapun dengan dia, dan dia pasti sudah lupa dnegan saya. Tetapi sebagai teman sekelas.ynag tau sedikit tentang dia, . kan sah saja saya memberi kesaksian bhw dia pintar ( juara kelas di kanisius) dia bisa mimpin ( di perhimpuan pelajar maupun Kijarsena ) . Harapan saya.. jangan karena benci pertai .pendukungnya. .lalu tidak mau melihat potensi dalam diri Foke.. Potensi dalam dirinya jelas... , pengalamannya yang 12 thn di sekolah katolik , keluarga yang muslim dan ketua DPW NU DKI, inysa allah membawanya pada kesadaran moral yang baik dan kemampuannya bertoleransi Pengalaman puluhan tahun di DKI, membuat dia siap kerja krn tahu maslah, dan nggak janji muluk seperti sekolah sampai SMA gratis, melenyapkan banjir, yang pasti suah dipenuhi dalam 5 tahun kedepan, oleh siapapun . Kepintaran intelektualnya tidak perlu diragukan Membuat saya bilang di dekat masa akhir kampanye ini.. Bandingkan kemampuan para calon.. lalu .pilih yang terbaik diantara pilihan yang ada , bukan yang sempurna..lalu. . Coblos kumisnya !! Pilihan gfolput tidak membawa anda kemana mana..., bisa bisa yang menurut anda kurang baik yang terpilih... Semoga kampanye saya.. memang disertai argumen memadai..smile. . dan bukan cuma karena pernah kenal Salam Haniwar Haniwar http://haniwar. blogspot.com/
Re: [mediacare] Pengurus AJI juga Manusia
Menurut penuturan beberapa rekan yang menerima dana dkp ini, memang ketika Rohmin memberikan uang ini seolah-olah dari dirinya bukan atas nama institusi... banyak yang berkelit soal on behalf ini... cuma nalar aja, harusnya curiga kalo ada pejabat memberikan uangnya harus ditanyakan betul asal uangnya dan direkam atau ada saksi... Rohmin... rohmin... lakone' Selamat menikmati dana dkp... rph On 7/11/07, machsus thamrin [EMAIL PROTECTED] wrote: Pengurus AJI hari ini menyampaikan kabar menyedihkan buat organisasi tersebut. Mereka mengaku menerima dana DKP dari Rokhmin sebesar Rp 15 juta. Katanya ini sebuah keteledoran.. Uang memang tidak berbau, meski dana tersebut berasal dari dana korupsi.. Salam machsus Thamrin http://www.detiknews.com/indexfr.php url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tg l/11/time/152936/idnews/803636/idkanal/10
Re: [mediacare] Lo Kok Beda???
Iya mas Ludi, itu memang dari starsport, komentar siaran ulangnya sama dengan komentar sewaktu livenya... saya tidak tahu mengapa komentator kita tidak seenak didengar dibandingkan peer-nya dari luar... semoga pembelajaran buat para komentator lokal salam, rph On 7/11/07, donnie123s ludi hasibuan [EMAIL PROTECTED] wrote: Pertandingan pertama group D. Indonesia memukul Bahrain (Bukk!!!) 2-1 di Piala Asia yang disiarkan langsung oleh dua stasiun teve sekaligus, Global Teve dan RCTI. Wah... terima kasih. Menyaksikan siaran langsung dengan 16 kamera teve terasa sekali beda dengan Piala Dunia 2006 yang memakai 40 kamera. Kelemahan yang menonjol dari siaran langsung ini dibandingkan dengan Piala Dunia lalu adalah tidak menyajikan pertandingan olahraga sebagai sebuah tontonan yang bisa dikemas secara skenario yang baik untuk menggiring emosi penonton yang menyaksikan acara ini. Ternyata (ketika menyaksikan siaran langsung) di Malaysia, Singapore dan Thailand melakukan kesalahan yang sama. Susah kali ya??? Tapi yang membuat saya bingung adalah: Ketika menyaksikan siaran langsung (jam 17.00 WIB) dengan komentator dari RCTI (Krisna) dan wartawan Bola (Washley H). Aksi dilapangan yang di-cover kamera agak kurang nyaman disaksikan seperti pengambilan angle, kapan harus melakukan medium, long shot, medium close up, close up dan lain-lainnya. Terlebih komentator kedua orang ini tidak enak, pertama minim data, kedua terkesan menggurui, ketiga terlalu menjelekan tim Indonesia (padahal ketika Bahrain melakukan kesalahan yang sama tidak ada kata-kata negatif dari kedua orang ini) Nah... Kebetulan saya menyaksikan siaran ulang yang diputar oleh RCTI jam 12.00malam. Terasa banget bedanya. Pertama komentatornya orang asing (memakai bahasa Inggris, ia biasa menjadi komentator bola di Starsports, enggak tahu siapa namanya), ia memiliki keunggulan pada data. Ia punya data pemain dari Indonesia dan Bahrain secara detail. Kedua statistik pertandingan, menit berjalan, persentase penguasaan bola, jumlah tendangan pojok, jumlah tendangan bebas, tendangan ke gawang yang tepat dan lainnya. Ketiga komentarnya obyektif, tidak menggurui atau menghakimi dari kedua kesebelasan. Dalam menyampaikan komentarnya emosinya ada. Penonton yang mendengarkan jadi terbawa emosinya (padahal siaran ulangan lo) Keempat sang komentator berada dilapangan/stadion sehingga ia bisa merasakan suasana yang terjadi disana. Emosi yang ada, kemeriahan dan lain sebagainya bisa diresapinya sehingga emosinyapun terbawa. Kalau kedua komentator RCTI ini adanya distudio jadi emosinya tidak sama dengan penonton di stadion. Kelima pengambilan gambarnya enak banget. Angle kamera, replay adegan, emosi pemain, bumper logo Piala Asia sungguh profesional banget. Hampir sama menyaksikan siaran Piala Dunia. Padahal saya menyaksikan satu pertandingan yang sama tapi dalam dua tayangan yang berbeda. Hal ini membuat saya bingung: Pada siaran langsung ini kok hasilnya kurang memuaskan tapi pada siaran ulangannya yang malam sangat memuaskan (apakah ini hasil editingnya tim RCTI/Global Teve?) Apakah siaran tunda itu merupakan hasil dari Starsports? Apakah susah membuat siaran langsung seperti yang dihasilkan pada siaran tunda? Mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan Terima kasih Ludi Hasibuan -- Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answershttp://us.rd.yahoo.com/evt=48252/*http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC, not web links.
Re: [mediacare] Hapuskan saja mas kawin
yah tidak semudah itu menghapuskan mas kawin... karena budaya ini sudah masuk ke dalam sendi agama.. kalo mau dihapus berarti khan harus mengamandemen kitab sucinya... sesuatu yang tidak mungkin terjadi. btw: kalo umat tidak lagi memakai mas kawin dalam perkawinan apakah ini berarti menentang agama? Salam, rph On 7/11/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote: makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu. Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin? Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas, siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga. mj --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Miftah Surur [EMAIL PROTECTED] wrote: wah repot, nanti kalu dibebankan ke perempuan, dibilang penindasan lagi terhadap perempuan Tapi begini, tradisi mas kawin seperti itu perlu dilihat dalam konteks hubungan laki-laki dan perempuan di tanah Arab yang memang tidak seimbang - atau dalam bahasa anak sekolahan disebut sangat patriarkhal. itulah mengapa laki-laki mendapat posisi yang lebih dibanding perempuan. Meskipun akhir-akhir muncul pemikiran baru dari beberapa pemikir Islam komtemporer untuk memberikan kewajiban yang sama bagi perempuan untuk memberi mas kawin, tapi gagasan ini belum popular -
Re: [mediacare] Re: Mesum, Polisi Syariah NAD Diciduk
Kenapa sih ngga di referendum saja pemberlakuan syariat tsb. setahu saya penerapan itu hanya akal-akalan pemerintah pusat di jawa pada waktu itu untuk menenangkan pemberontakan. iya... ginilah kalo manusi bermain-main menjadi Tuhan. salam, ph On 4/21/07, Liza Irman [EMAIL PROTECTED] wrote: Mengenai Syariat islam di Aceh, di bawah ini saya post-kan sebuah tulisan seorang teman saya, seorang pegiat seni di Komunitas Tikar Pandan, tinggal di Banda Aceh, yang suaranya menurut pengamatan saya senada dengan suara mayoritas anak muda di Banda Aceh yang menentang penerapan syari'at islam secara norak sebagaimana selama ini dipraktekkan di Aceh. Best Regards Liza Serambi Kita Ternyata Cabul Juga Reporter : Azhari untuk www.acehkita.com KIAN meriah saja cinta-terlarang di Serambi Mekkah. Tidak hanya melanda pecinta belia, tapi juga kalangan paruh baya, bahkan kabar terakhir polisi moral pun tak bisa menghindari diri dari kodrat yang nikmat ini. Tapi cinta adalah perkara haram di Tanah Serambi. Kawan saya, seorang promotor pagelaran musik, pernah merasakan betapa terkutuknya kata cinta. Zikir Cinta ia jadikan tema konser yang akan diselenggarakan pada tanggal 21 April besok –sebuah konser terbesar di Aceh sejak perang berhenti. Dia menyeru: jika cinta dikocok dengan zikir maka tidak mustahil dapat menyiram sisa-sisa bara kebencian akibat perang. Namun kawan saya itu salah memahami kata cinta. Ketika ia hendak mengurus perizinan (sebuah izin untuk menakar bermoral atau tidaknya sebuah kegiatan) pada sebuah jawatan yang berwenang, kawan saya disarankan oleh jawatan terkait agar mengganti kata Cinta. Sebab kata Cinta berbahaya bagi umat dan tidak bisa disandingkan semena-mena dengan kata Zikir yan agung maknanya. Di hadapan jawatan itu tidak berguna sama sekali penjelasan serta alasan kawan saya bahwa ia hendak meredam kesumat perang dengan pengaruh dua kata itu. Kawan saya justru menerima sejumlah hujah baru: hendaknya kata pengganti untuk tema jauh dari kehendak untuk menjerumuskan umat di Serambi Mekkah. Saya tahu maksud baik jawatan itu yang ingin mempermasalahkan kata cinta dan mewaspadai sejumlah kata lain yang menjurus ke nafus- birahi, tidak lain ialah untuk menjaga tegaknya tatanan moral umatnya. Tapi jika takrif tentang moral telah dibatasi hanya pada ukuran-ukuran yang tituler, seperti memburu para pemabuk atau mengepung segerombol muda-mudi yang memadu kasih di sebuah café atau menjengkar ukuran baju yang dipakai oleh kaum perempuan, maka akan sia-sialah maksud baik jawatan itu. Maktab yang membatasi pengertian tentang moral, lalu menyiapkan patroli dan cemeti untuk menjaga tegaknya pengertian itu, telah ada sejak zaman kancil menipu harimau. Namun seperti harimau yang selalu dikecoh kancil dengan menyangka benarlah yang dijaganya adalah setangkup roti milik Nabi Sulaiman, tapi ternyata setumpuk taik kerbau. Demikian pula nasib segala maktab di setiap zaman yang menentukan tegak atau tidaknya moral warganya: tertipu untuk tidak mengatakan dungu oleh apa-apa yang dipercayainya. Warga yang merasa hakikat tentang moral yang mestinya diberi ruang yang dalam dan luas telah dibatasi lingkupnya, maka mereka akan selalu punya siasat dan kreatifitas untuk membungkus moralnya agar tampak seperti roti Nabi Sulaiman. Itu sebabnya, dalam rupa yang lunak, institusi-institusi agama di atas muka bumi ini masih tetap mempertahankan dan menyerahkan tegaknya akhlak umatnya pada mimbar khotbah – sebagai salah satu cara yang paling mudah untuk menjaga kemurnian jiwa umatnya, apabila institusi keagamaan tidak berdaya untuk merebut peran kontrol yang lebih besar dengan cara kekerasan dan atau mempengaruhi negara untuk membagi sebagian kerja tersebut. Walau dalam kenyataannya para rabbi dan wali sendiri sering meragukan keampuhan seruan yang datang dari mimbar, terutama apabila dibandingkan dengan pengaruh jahat keduniawian yang datang dari banyak penjuru. Kenyataan ini tak jarang membuat pemangku agama frustasi demi melihat betapa tercelanya perilaku umatnya, sehingga membuat kaum agamawan kadang bernafsu untuk merebut kembali fungsi pengendalian-tanpa-batas yang dianggap sebagai kerja sejarah segala agama yang dalam banyak hal, sejak modernitas melanda dunia, peran tersebut dalam skala makro diambil alih oleh negara yang berwatak lebih sekular untuk mengatur warganya. Ilham tentang tegaknya akhlak di kalangan para moralis-tanggung di Aceh, pada hemat saya, tak bisa dilepaskan begitu saja dari mimesis terhadap masalalu di zaman para Sultan dan Sultanah, pernah hidup yang mewariskan landskap, sungguh rupawan namun sesungguhnya teramat berat untuk dijunjung. Ilham itu tak hanya memukau golongan moralis tapi juga golongan yang tak moralis. Pada zaman ketika Sultan dinaikkan sekaligus dimakzulkan oleh Dewan Orangkaya, masa itulah menurut banyak ahli sejarah agama Islam mencapai kegemilangannya di Aceh Darussalam. Dan kaum moralis ingin zaman itu ditarik kembali ke zaman kini di mana telepon-genggam-
Re: [mediacare] Info dari Majalah CAKRAM
Wah ngga nyangka Gunawan Alif mendapat pencerahan (harusnya dari dulu) ditunggu selamatannya...sama makan-makannya... rph On 3/31/07, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote: Majalah CAKRAM pindahhttp://media-jakarta.blogspot.com/2007/03/majalah-cakram-pindah.html *Terhitung mulai 2 April 2007, kantor redaksi dan marketing Cakram pindah ke: Jl. Tebet Utara 1B No. 6 Jakarta 12820 Telp./Fax 021-8318207 e-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] co.id website: **www.cakram.co.id* http://www.cakram.co.id/ *Bagi rekan-rekan media, pengiklan dan relasi dapat mengalihkan pengiriman media, iklan dan surat/dokumen ke alamat tersebut Terimakasih, Singgih E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] ** ** *sumber:* *http://media-jakarta.blogspot.com/2007/03/majalah-cakram-pindah.html*http://media-jakarta.blogspot.com/2007/03/majalah-cakram-pindah.html ** -- Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut.
Re: [mediacare] Re: Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI
Iya yah dari dulu sebenarnya saya juga resah dengan sinetron kita yang kayak gitu, walau sekarang sudah mulai yang cukup bagus (terutama yang di Anteve) baik ide cerita (simple; petak 9, dll) maupun eksekusi visualnya. terhadap sinetron seperti hidayah atau semacam itu termasuk sinetron percintaan dan pamer kekayaan, mengapa sih ngga pernah (setidaknya belum lihat) sinetron yang berkisah pada cerita sukses (bukan cerita sedih spt Uztad ternyata manusia, selibriti juga manusia) mengenai kehidupan prof Yohannes surya misalnya yang dulu mengalami pahit getir kehidupan, atau kisah sukses lain yang diinspirasikan dari kejadian sesungguhnya. ini cuma urun rembuk loh. salam, ph On 3/14/07, pbuntaran [EMAIL PROTECTED] wrote: Judul Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI, adalah judul yang saya kira sangat bagus, krn sudah bertahun2 saya di hantui oleh acara TV kita yang sama sekali tidak ada unsur mendidiknya, mulai dari sinetron, telenovela sampai ke acara pertarungan dalam kandang (acara luar) yang di sponsori salah satu produk rokok nasional (Djarum kalau tdk salah) dan ditayangkan di TPI (ingat: Televisi Pendidikan Indonesia). Saya pernah di interview oleh salah satu statiun TV swasta, kira2 2 tahun yang lalu, dari situ saya menemukan jawaban pertanyaan saya selama ini meskipun hanya membuat saya geram. Inti dari jawaban tersebut adalah: 1. Semua statiun TV swasta maupun nasional (tdk termasuk Metro TV, O channel dan Jak TV) mempunyai kesama'an Target Audience yaitu: masyarakat daerah atau masyarakat kota2 kecil. KESIMPULAN: masyarakat daerah lebih senang dng cerita yang bersifat perlawanan antara si baik dan si jahat, dan sudah tentu si jahat akan kalah pada akhirnya. MASALAH: Jika kita sadar bahwa media TV adalah media yang paling mudah diserap atau di cerna secara TIDAK SADAR!!! efek baik dan buruknya atau unsur edukasi yg bersifat negatif maupun positif. Jika Dalam satu cerita sinetron terdapat 25 episode itu adalah masalah yang sangat berbahaya, memang pada akhirnya si jahat pasti akan kalah dan si baik akan menang atau si jahat menjadi baik, tapi kejadian tsb hanya terjadi pada 4 episode terakhir dari 25 episode yang di tayangkan. Secara tidak langsung semua pecinta sinetron telah terserap edukasi yang bermuatan negatif oleh si jahat selama 21 episode. 2. Yang ini juga masalah bagi kita semua yang prihatin terhadap acara per-televisian Nasional. Mereka tidak akan menggubris kita yang tinggal di kota2 besar, krn kita bukan Target Audience yang mereka butuhkan untuk mencari UANG!!!. 3. PEMERINTAH kita, sangat memprihatinkan krn tdk sadar oleh hal tersebut dan menurut saya itu fatal, krn kita harus sadar rakyat kita banyak yang BODOH!!! dan komunitas bodoh tsb sangat mendominasi Indonesia. Si bodoh yang di berikan edukasi bodoh berupa hiburan setiap harinya. Bayangkan dalam satu hari ada berapa hiburan yang bersifat membodohi bangsa termasuk sinetron. 4. PENANGGULANGAN, hahahaha kalau saya sendiri bisa marah SEKALI!!! jika acara sinetron di tonton di rumah, smp2 ibu saya sangat takut untuk menonton sinetron di rmh meskipun saya kerja. Dan sekarang saya sudah tinggal bersama istri yang juga takut menonton semua tontonan yang bersifat sinetron atau Hidayah dll. Dan dng arahan perlahan2 dr kecanduan tsb akhirnya istri dan Ibu sekarang mulai berperang bersama saya mengatasi kecanduan menonton sinetron. Jadi menurut saya knp tdk memulai dng keluarga saya dulu, dan itu otomatis akan berkurang satu keluarga dr ribuan juta keluarga yang rawan terkena wabah bodoh dari tayangan televisi Indonesia. --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, puji astuti [EMAIL PROTECTED] wrote: rata-rata sinetron indonesia memang meresahkan... dari mulai mistik,jalan cerita yang tidak mendidik...sekalinya agak bagus..taunya sadurann ada apa dengan dunia persinetronan kita??? sudah habiskah kreatifitas bangsa ini? To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.comforum-pembaca-kompas%40yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] perempuan%40yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com From: [EMAIL PROTECTED] Date: Mon, 12 Mar 2007 16:43:49 +0700 Subject: [mediacare] Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI Tadi malam (Minggu,11 Maret 2007) aku menonton sinetron hidayah di RCTI yang berjudul: Perkawinan Janda Gila Harta yang dimainkan oleh Novia Ardhana dan Sutan Goergi. Dan benar saja keresahanku kalo seorang perempuan apalagi seorang janda mendapatkan stereotype atau penilain miring di sinetron tsb.Digambarkan janda tersebut menceraikan suaminya demi menikah dgn lagi dgn seorang pemuda yang kaya.Tetapi sang janda digambarkan masih berbuat mesum dengan bekas suaminya.Belum lagi karakter ibu sang janda yang sangat matre (gila harta).Pokoknya cerita dalam sinetron itu pembodohan sekali dan amat streotipe terhadap perempuan.Perempuan (apalagi janda) digambarkan culas,suka
[mediacare] Temenku Morgan Mellish Juga Korban Insiden Garuda
Dear all, Saya turut sedih dan berduka kepada segenap keluarga di Indonesia yang akhir-akhir ini kehilangan sanak saudara, ayah, ibu, kerabat dalam berbagai bencana baik alam maupun transportasi semoga kita semua dikuatkan dan diteguhkan dalam iman dan penghiburan. Saya pun sekarang mengalami kesedihan serupa karena salah satu teman saya Morgan Mellish, jurnalis AFR menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan Garuda kemarin. Semoga Tuhan memberi penghiburan bagi keluarganya dan menerimanya dalam damai abadi. Turut Berduka PH
Re: [mediacare] Benarkah Informasi Ini?
Turut berduka cita juga atas meninggalnya rekan-rekan jurnalis dalam musibah karamnya KM Levina I.. btw mungkin yang dimaksud bung donnie adalah apa benar gaji kameraman sebesar itu per bulannya? .. ph On 2/28/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Donnie, sejauh pengalaman saya selama ini, istri alm. rekan kerja saya pernah menerima uang santunan karena kecelakaan kerja (meninggal saat melaksanakan tugas ): *52x* gaji dasar, itu diluar santunan pengurusan jenazah, dll. CMIIW di perusahaan tambang, asuransinya bisa lebih besar lagi, tapi tidak ada istri yang mau suaminya meninggal untuk dapet asuransi yang sedemikian besar.hehehe! salam, *donnie123s ludi hasibuan [EMAIL PROTECTED]* Sent by: mediacare@yahoogroups.com 02/26/2007 03:51 PM Please respond to mediacare@yahoogroups.com To [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], wartawan gaul [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], wartawan [EMAIL PROTECTED] cc Subject [mediacare] Benarkah Informasi Ini? Benarkah informasi ini? * hans miller [EMAIL PROTECTED]* wrote: Lud, selain turut berdukacita, saya mau memberitahukan, baru saja saya dapat sms dari Ketua PWI Jaya memberitahukan bahwa Jamsostek akan menyerahkan santunan sebesar 60.060.000 rupiah untuk almarhum Suherman, kameraman LATIVI (almarhum tercatat sebagai anggota jamsostek). Perhitungan itu atas dasar upah yang dilaporkan ke jamsostek, saudara kita Suherman menerima *Rp 1.146.000 perbulan di LATIVI.* Penyerahan akan dilaksanakan hari Rabu. . -- TV dinner still cooling?* **Check out Tonight's Picks*http://us.rd.yahoo.com/evt=49979/*http://tv.yahoo.com/on Yahoo! TV.
Re: [mediacare] Re: PKS Dirikan 152 Posko Banjir di 5 Wilayah DKI Jakarta
Sama dengan pendapat yang bilang mau PKS kek, PDIP, golkar, tommy soeharto (namanya juga usaha, sapa tahu reputasi jadi lebih baik) sekalipun kalo itu buat bantuan ke masyarakat silahkan asal sifatnyanya darurat. Btw kok ngga ada yang bantuin ngangkutin sampah pasca banjir yah... anyway, saya juga mengerti bagaimana politik bekerja... bukankan PKS memenangi suara di DKI? silahkan pikir sendiri hubungannya dengan banjir Jakarta. jangan bicara lagi bahwa DPRD tidak berdaya... saya jadi inget ucapan kawan saya yang sekarang di DPR Rama Pratama (kebetulan dari PKS) ketika ditanya mengapa fraksi PKS setuju dengan kenaikan BBM beberapa waktu yang lalu... Ini politik... bung seperti partai lain ternyata kemasan boleh beda... bahkan yang berwajah malaikatpun ada namun tetap karena ini politik (bukan berarti saya a-politik loh) ternyata dalemnya juga sama-sama iblis yang berusaha menari di tengah penderitaan rakyat banyak. Apa perlu Adang Daradjatun (sepertinya dicalonkan oleh PKS-DKI) sebagai calon gubernur DKI diberi kesempatan menjadi gubernur DKI?... saya rasa sih itu terserah rakyat DKI (termasuk saya) namun pendapat pribadi saya... boleh juga PKS diberi kesempatan memimpin eksekutif di DKI... seperti rekannya di Depok (biar kerjasamanya tambah erat gitu) yang jelas seluruh partai yang duduk di DPRD DKI telah gagal mengontrol Sutiyoso... jadi jangan pilih lagi ah partai-partai ini (PDIP, Golkar, PKS, PPP, PKB dll).. salam dari kawulo alit. ph On 2/10/07, Muhammad Rully [EMAIL PROTECTED] wrote: wah...kita coba netral deh karena judulnya posko PKS, jadi kelihatannya yah yg disorot disini harus PKS, jangan partai lain. saya setuju saja soal kedekatan kita an parpol karena menjelang pemilu...bahkan DKI akan PILKADA lho tahun ini.. wah...semua berlomba pastinya. sama seperti dulu... partai pendukung bang Yos janji urus banjir selama kepemimpinan kalau terpilih, nyatanya ??? sekarang PKS dan adang siap siap dengan hasil survey besar2 an kemarin...kita tunggu hasilnya. toh adang sepertinya bukan pilihan tepat untuk PKS, banyak kandidat lain yang cocok, tapi gak punya duit besar sepertinya. dan calon calon lain juga yang mungkin sudah buka banyak posko banjir juga tuh, dan siap siap juga rancang janji untuk PILKADA nanti. hmapa jadinya yah, kalau negara dipenuhi penjanji dan bukan pembukti. PS: PKS setelah di pemerintahan kok jadi jarang mendemo kebijakan aneh pemerintah ya?? udah enak duduk di kursi empuk kah?? jadi kurang simpati nih saya . On 2/10/07, justjoiningthetribe2 [EMAIL PROTECTED] wrote: Mr. Lim, apakah anda tahu bahwa PKS hanya menguasai 7.34% dari 100% suara di Parlemen? Mengapa anda hanya membebankan semuanya ke PKS? Karena sekalipun PKS memiliki niat dan keinginan untuk melakukan seperti yang anda harapkan itu, belum tentu langkah itu disetujui oleh partai2 besar lainnya di parlemen karena masing-masing partai di parlemen itu memiliki prioritas kepentingannya masing-masing. Itulah realitasnya disini. Mungkin kalau Mr. Lim mau sejenak berhenti bermasturbasi di negeri Belanda sana, barangkali itu bisa membuat pikiran Mr. Lim bisa lebih jernih dalam melihat suatu persoalan. Perbandingannya saja sudah salah, apalagi analisanya. --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Danny Lim [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul, korban akan mengingat siapa yang membantu anda dan korban juga akan mengingat siapa yang tidak membantu anda. Maka kini korban akan mengingat PKS yang TIDAK membantu mencegah banjir dengan mengontrol pemerintah di parlemen. Kalau PKS fair, turunnya PKS ke posko banjir mesti disertai pemasangan spanduk PKS teledor di parlemen, PKS menebus dosa di posko banjir. Apakah PKS mau dan berani mengakui kesalahannya secara terbuka? Ataukah seperti sekarang ini, PKS memanfaatkan korban banjir yang rata-rata berpendidikan rendah, untuk merebut suara mereka di Pemilu 2009? Di negara barat, pemerintah selalu berupaya keras bersama parlemen dan semua pihak secara Total Football, mencegah segala macam bencana. Tapi yang tampil di lapangan hanyalah trio polisi (menjaga keamanan), brandweer (tugas-tugas teknis) dan ambulance (tugas-tugas medis). Kagak pernah 'tuh, repeat, kagak pernah parpol Belanda menancapkan benderanya di lapangan bencana. Rakyat memilih parpol untuk bertugas di parlemen, bukan di posko banjir. Perhatian: tugas posko banjir mulia dan perlu, tapi melulu mengandalkan posko banjir sementara parpol-parpol di parlemen tidur atau bermasturbasi dengan Pancasila, itu adalah tindakan konyol nyol nyol nyol, ihik :-(. Salam prihatin, Danny Lim, Nederland --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, justjoiningthetribe2 [EMAIL PROTECTED] wrote: Mr. Lim, realitas di lapangan sekarang ini bukan lagi dalam konteks pencegahan. Di banyak negara, partai politik lazim menggunakan taktik seperti itu sebagai publicity stunt untuk mendapatkan lebih banyak suara selama pemilu. Tidak
Re: [mediacare] PDIP Gandeng 7 Partai Minus PKS - Cagub curi Start
Bung Ali, saya setuju dengan anda... dua orang itu menurut saya sudah tidak jujur lagi dalam berkampanye... mudah-mudahan rakyat Jakarta lebih cerdas untuk memilih. Jangan pilih incumbent dan juga jangan pilih orang yang modal tampang doang (baca; citra peduli) Tapi terus terang saya ngga ada ide siapa saja yang patut dinominasikan sebagai alternatif. ada yang sudah punya? tolong dishare yah... ph On 1/26/07, Ali Andre [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang pasti saya pribadi dan teman-teman tidak akan memilih Adang Dorojatun serta Fauzi Bowo, sebagai Gubernur DKI. Dan untuk ini, kami akan melakukan segala usaha untuk memberikan kesadaran politik kepada lingkungan kami agar tidak memilih kedua calon di atas. Kenapa hal ini kami lakukan? karena kami anggap Fauzi Bowo hanyalah pengganti dari Sutiyoso, dengan tujuan untuk melindungi segala tindakan Suti selama masa pemerintahannya, termasuk juga segala permainnyan. Permainan kampanyenya dengan menggunakan kamuflase BNN ataupun sebagai wakil NU DKI tetap menempatkan dia sudah tidak jujur. Sedangkan Adang Dorojatun, yang pasti, kami tidak ingin juga seorang polisi yang memiliki harta yang banyak tanpa asal yang jelas (walaupun istrinya pengusaha, tetapi pengusaha berhasil karena memang pintar atau dibantu karir suaminya?). Adang pun sudah mencuri start dengan mengaku sebagai ketua ormas DKI yang ga jelas darimana asalnya. Foto, spanduk, baliho, iklan yang ada benar-benar hanya menampilkan wajah manis dari si Adang... mungkin pengen ikutin cara SBY supaya dipilih ama Ibu-ibuefektif tapi pastinya menipu.. Pertanyaan saya, kenapa PKS mendukung Adang, apakah kompensasi yang akan didapat PKS jika Adang terpilih? apakah ada bayaran kepada DPP PKS dalam nilai tertentu, terutama untuk biaya kampanye legislatif 2009 nanti? mari kita pilih calon Gubernur DKI yang paling pantes, jujur, bersih, kapable dan bukan karena partai pendukungnya... jikalau nanti calon dari partai kecil, tetapi orangnya memiliki kredibilitas yang terbaik, kami tidak akan ragu memilihnya. 1. PDIP Gandeng 7 Partai Minus PKS (PARTAI KE'ADILAN SEJAHTERA / HIZBUL Posted by: Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] supraha%40indo.net.idmilis1979 Date: Wed Jan 24, 2007 7:52 am ((PST)) 23/01/2007 11:54 WIB Pilkada DKI PDIP Gandeng 7 Partai Minus PKS Ramdhan Muhaimin - detikcom Jakarta - Gaung Pilkada DKI Jakarta semakin nyaring. Lobi-lobi lintas partai untuk berkoalisi pun gencar dilakukan. Sebagai salah satu partai pemenang pemilu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan membangun koalisi dengan 7 partai. PDIP enggan mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kemungkinan kami akan berkoalisi dengan 7 partai di parlemen, tapi minus PKS, kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDIP DKI Jakarta, Audi Z Tambunan, kepada detikcom di sela-sela acara HUT ke-60 Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Selasa (23/1/2007). Dia mengatakan, ketujuh partai yang dijajaki untuk berkoalisi itu adalah Partai Demokrat, PAN, PBB, PPP, Partai Golkar, PDS dan PBR. Soal cagub dan cawagub dari PDIP, Audi mengatakan, partainya kemungkinan akan mengumumkan secara resmi paling lambat pertengahan Februari. Tapi itu sepenuhnya sekarang kewenangan DPP, karena bola sekarang di tangan mereka. Yang pasti saat mendaftar nanti pada bulan Mei kami sudah siap, tambahnya.(mar/nrl) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/01/tgl/23/tim e/115407/idnews/733566/idkanal/10
Re: [mediacare] Siaran Pers JATAM: Lima Alasan Newmont Bersalah dalam Kasus Buyat
Dalam penerbangan dengan garuda tadi pagi saya membaca laporan penyelaman di teluk Buyat di flight magazine... apakah foto-foto indah tersebut memang berasal dari teluk Buyat? karena saya tidak membaca bahwa reporter tersebut membawa kamera untuk penyelaman. sebagai orang awam dengan melihat foto tersebut saya jadi bingung apa yang sebenarnya terjadi di Teluk Buyat? Mengapa juga jatam memakai terminologi kata menguras dalam proses ekploitasi, bukankah tambang rakyat juga menguras tanpa ada pemantauan yang memadai dalam industri tambang. harusnya kalo saya mau koreksi siaran pers jatam ini, fokus saja pada terjadinya pencemaran, bagaimanapun tambang adalah sebuah industri yang menghidupi banyak pihak dan bila dikelola secara lestari dampaknya dapat lebih baik persoalanya adalah bagaimana memastikan bahwa tambang tersebut sesuai kaedah pengelolaan dengan baik, dan itu harus adil dilakukan baik pertambangan besar, menengah dan juga rakyat. mohon pencerahannya... ph On 1/26/07, Lulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Siaran Pers JATAM, 26 Januari 2007 *Lima Alasan Newmont Bersalah dalam Kasus Buyat *Rengekan Richard Ness yang dimuat pada beberapa media di waktu-waktu terakhir, sungguh menyakiti nurani dan menghina akal sehat. Pejabat PT Newmont Minahasa Raya (NMR) ini terus mengoceh bahwa proses pengadilan yang mereka hadapi adalah penipuan belaka dan hasil rekayasa. Warga Buyat Pantai yang sakit, meninggal dunia dan 266 jiwa harus pindah menyelamatkan diri serta ratusan lainnya di Buyat Kampung terus sakit, juga pengumuman Pemerintah bahwa Teluk Buyat tercemar dan beresiko bagi kesehatan manusia, disebutnya sebagai 'Sandiwara Buyat'. NMR, perusahaan asing yang telah menguras 2,1% total cadangan emas dari tanah Indonesia dan menggelontorkan lebih dari 4 juta ton limbah tailing ke Teluk Buyat ini menginginkan publik lupa. Melupakan fakta berderet, berbagai tindakan melawan hukum oleh perusahaan, yang bahkan tersaji dengan terang benderang pada dokumen-dokumen resmi perusahaan. Diantaranya disajikan dalam Lima alasan mengapa Newmont bersalah dalam kasus Buyat, berikut : 1. Laporan RKL/RPL yang dibuat perusahaan mencatat 121 kali kejadian dimana beberapa logam berat dan bahan kimia lain pada limbah tailing hasil detoksifikasi melebihi baku mutu yang ditetapkan menurut Keputusan Menteri LH No. 51/MENLH/10/1995 Lampiran C dan baku mutu tailing berdasarkan Surat Meneg LH/Kepala Bapedal No. B-1456/Bapedal/07/2000. Artinya bahkan sebelum digelontorkan ke laut, limbah perusahaan sudah tidak aman karena melebihi baku mutu yang ditetapkan (a). 2. Sepanjang tahun 2001 2004, Newmont tidak memiliki ijin pembuangan tailing ke laut. Akibat Studi ERA (Ecological Risk Assasement) Newmont pada tahun 2001 tidak memenuhi syarat maka MenLH/ Kepala Bapedal tidak pernah mengeluarkan izin dumping ke laut. Tetapi dengan arogan Newmont terus membuang limbah tailingnya sejumlah 2000 ton per hari ke Teluk Buyat hingga tambangnya berakhir. 3. Newmont telah melepaskan Merkuri ke udara dan tidak melaporkan pemantauan emisi udaranya. a. Dokumen RKL/RPL Newmont membuktikan sejak periode triwulan III tahun 2000, perusahaan tidak melaporkan pemantauan emisi udara dimana terjadi pelepasan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) ke udara, yaitu Merkuri. Perbuatan ini menyalahi prosedur pengelolaan limbah B3 yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No 18/1999 tentang Pegelolaan Limbah B3 b. Dokumen RKL/RPL Newmont membuktikan sepanjang 2000 2003 Newmont melepaskan begitu saja gas Merkuri dari unit pemanggangan bijih (*roasting *) ke udara sekitar. Perbuatan ini menyalahi prosedur pengelolaan limbah B3 yang diatur dalam PP No. 18/1999 tentang Pengelolaan Limbah B3. Fakta ini diperkuat oleh Laporan New York Times (22/12/04) merujuk laporan audit internal Newmont. Laporan tersebut menyebutkan bahwa sepanjang empat tahun, Newmont telah melepaskan 17 ton Merkuri ke udara dan 16 ton ke laut. 4. Newmont memasok air minum yang tidak aman untuk dikonsumsi warga Buyat Pantai. Pasokan air yang diberikan mengandung Arsen (As) dan Mangan (Mn) yang besarnya melampaui baku mutu air minum yang diperbolehkan menurut Peraturan Menkes No. 907 tahun 2002. 5. Newmont memberikan informasi yang tidak benar mengenai keberadaan lapisan termoklin. Dokumen AMDAL perusahaan menyatakan lapisan termoklin berada pada kedalaman 50 hingga 80 meter di bawah laut, sehingga penempatan pipa pembuangan limbah pada kedalaman 82 meter mereka klaim aman. Ternyata Tim Terpadu Pemerintah tidak menemukan termoklin pada kedalaman tersebut. Artinya anus pipa pembuangan tailing Newmont berada di atas lapisan termoklin (b). Tindakan ini melanggar Pasal 43 Undang-Undang No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Tidak adanya lapisan termoklin pada kedalaman di atas telah mengakibatkan dugaan tercemarnya Teluk Buyat. Tim Terpadu pemerintah menemukan fakta yang tak bisa dibantah Newmont. Bahwa telah terjadi gangguan pada daerah *
Re: [mediacare] Trans Crop Sudah Edan!
Kehancuran berawal dari sebuah kesombongan... mudah-mudahan bukan itu yang sekarang dilakukan oleh Trans corpora. terus terang saya agak miris melihat puluhan ribu orang itu di TV dan yang lebih ironi pembawa beritanya banyak menyungging senyum. jadi inget waktu nyari kerja... sedih banget. ironis memang karena masih ada orang yang tertawa dan tersenyum di tengah penderitaan banyak orang. Indonesia ini memang aneh yah... ph On 1/21/07, chazt pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote: Apa sih artinya REKOR MURI...apa mentang-mentang karena Trans 7 Punya PROGRAM REKOR MURI ? Kok lama kelamaan bukannya simpati justru antipatimemblow up sesuatu bentuk sisi kekurangan bangsa (jumlah pengangguran) menjadi bahan tertwaan kebanggaan sebuah rekor-rekor an...keblabasen...yah..ngak papa seh OKB..(Orang Kaya Baru)...mesti ehm:-) gak tau yah profesionalitas dalamnya kayak apa...ehm lagi..-( *sujatmiko wahyu [EMAIL PROTECTED]* wrote: Trans Crop Sudah Edan! Sebelumnya memang saya sangat berterima kasih dengan Trans Crop yang telah memberikan kesempatan kerja bagi penganguran yang angkanya semakin bertambah. Berawal dari pendaringan yang mulai goyah, saya lantas iseng-iseng memasukan resume CV...(mungkin dari persyaratan yang ditentukan ada beberapa yang tidak terpenuhi). Entah kenapa Trans Corp tetap melayangkan panggilan utnuk melaksanakan test, yang dilaksanakan di staadion gelora Bung Karno. Diantara ratusan ribu manusia, hati saya menjadi miris karena dalam penyeleksian tersebut tidaklah jauh dengan publikasi (publikasi atas kebobrokan bangsa). Suasana test saat itu seperti sebuah event yang diselenggarakan Trans Crop. (pakai pegelaran drumband, sambutan, dan acara penyerahan piagam MURI) Mungkin manusia-manusia yang mengusulkan ide ini tidak menyadari bahwa apa yang telah mereka lakukan merupakan sebuah ide yang sangat buruk untuk stasiun televisi swasta yang katanya ingin menjadi terbaik. Dari corong speaker terdengarlah angka 110.000 peserta yang berminat untuk menjadi karyawan Trans Corp. Tetapi sadarkah bahwa mereka yang berkumpul di gelora bung karno hanya mencoba mengadu nasib untuk mendapatkan pekerjaaan yang semakin sulit. (mungkin jika di Indonesia ini lapangan pekerjaan tak sesulit sekarang tak ada angka seperti itu.) Selain itu, apalah artinya piagam penghargaan jikalau hanya untuk menorehkan kejelekan bangsa ini. Bayangkan saja, angka 110.000 itu merupakan generasi penerus yang mengenyam pedidikan D3, Sarjana, dan mungkin S2. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa angka pengangguran dibangsa kita mencapai titik memprihatinkan. weleh...weleh...negeriku dah edan, lantas knapa Trans Corp tidak mensponsori untuk memecahkan rekor dunia kalau Indonesia memiliki angka pengangguran tertinggi??? Salam Manusia yang terbawa edan Komentar Anda dan usul Anda, lagi-lagi saya CC-kan ke milis internal Trans TV, agar dibaca orang Trans TV... he..he... Maaf, saya lagi sibuk, hari ini harus jaga ujian tes masuk karyawan di Gelora Bung Karno, Senayan (bukan cuma untuk News, reporter, presenter, cameraperson, tapi juga untuk bagian lain: keuangan, produksi, sales, marketing, etc) Satrio Arismunandar Producer - News Division, Trans TV, Floor 3 Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184627 http://satrioarismunandar6.blogspot.com - Original Message From: Radityo To: [EMAIL PROTECTED] ps.com Sent: Sunday, January 21, 2007 8:50:53 AM Subject: [mediacare] Re: Cetak rekor MURI, Trans 7 mau cari karyawan atau cari publikasi? Mas Satrio, Terima kasih. Saya amat menghargai langkah Anda yang cepat tanggap dalam meresponse segala isu tentang Trans Corp. Nah, sayangnya apabila isu tersebut dilempar ke milis internal News Trans TV, lantas tak ada kelanjutannya lagi. Nah, karena kami-kami disini tidak bisa ikutan milis tersebut, saya sarankan agar Anda bisa memposting juga hasil tanggapan dari teman-teman di Trans Corp. Saya rasa tim humas Trans TV/Trans TV juga ikutan milis ini, semoga bisa ikut menanggapi. Oh ya, sedikit saran. Karena Trans TV cukup banyak pemirsanya, apa Mas Satrio tidak berencana mengelola milis khusus pemirsa? Sebagai contoh, milis FPK (Forum Pembaca Kompas). Dengan adanya milis tersebut, Trans Corp bisa menggelar temu pemirsa secara berkala. Rasanya Pak Ishadi SK pasti setuju dengan usulan ini. Sekalian numpang titip salam buat beliau (dulu mantanku tetanggaan sama beliau di nDemangan, Jogja). Salam, RD PS: Sekalian numpang tanya. Dengan berganti namanya TV7 menjadi Trans7, apakah websitenya sudah ganti domain name juga? Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links -- http://answers.yahoo.com.sg/ *Real people. Real questions. Real answers. Share what you knowhttp://answers.yahoo.com.sg/ *.
Re: [mediacare] Undangan Konferensi Pers 'Newmont Kembali Menyesatkan Informasi'
Rekan Jatam, terlepas dari persoalan inti, relokasi (involuntary resettlement) itu merupakan salah satu hal yang mungkin terjadi di setiap pembangunan apalagi pembangunan itu membawa dampak. namun opsi ini merupakan opsi terakhir dan mempunyai aturan ketat dalam pelaksanaannya. jadi menurut saya relokasi yang terjadi di kawasan Buyat bila memang dilakukan dengan benar dan baik bukan merupakan sebuah isu yang harus diperdebatkan. upaya relokasi (untuk kehidupan lebih baik tentunya) bukan merupakan upaya yang hina. kalau ternyata memang penduduk asal lebih baik kehidupannya mengapa rekan jatam tidak menerima hal itu sebagai sebuah keniscayaan. ini asumsi bila memang terpaksa dilakukan relokasi. Bukan saya mau membela NMR (karena saya bukan pembela), bila relokasi (dengan prosedur yang benar tentunya) itu telah dilakukan untuk menyelamatkan penduduk asal dari kemungkinan terkontaminasi lagi bukan kah itu upaya yang sangat baik? yang perlu ditanyakan ke NMR oleh rekan jatam justru adakah upaya rehabilitasi dan semacam itu di daerah asal... itu langkah yang lebih berarti ketimbang tarik urat adu argumentasi tentang pencemaran itu sendiri... ingat juga bahwa peti-peti juga berkontribusi untuk kontaminasi (justru ini lebih berbahaya karen tidak dapat dipantau). mengenai buku menyelam tadi... sekali lagi terlepas ini upaya untuk mempengaruhi putusan peradilan, mengapa dalam narasumber tidak diundang penyelam... (terutama yang pernah menyelam di teluk buyat akhir-akhir ini...) menurut saya NMR perlu mengajak Rekan Jatam untuk menyelam di sana deh... tapi menurut saya bukan itu inti persoalannya, menyelam kan tidak minum air dan dilindungi pakaian selam yang menutup seluruh kulit, jadi tidak terkontaminasi zat berbahaya (ini logika orang dungu seperti saya ini)... wah... sayang saya pasti tidak punya kesempatan ikut konferensi pers, jadi ngga akan dapat buku singkap buyat yang akhir-akhir ini saya cari. andaikan jatam berbaik hati mengirimkannya kepada saya, duh dunia ini sebenarnya dunia yang indah... :-) salam, ph On 1/22/07, Lulu [EMAIL PROTECTED] wrote: Kepada Yth. Rekan-rekan Wartawan Media Cetak dan Elektronik Di Tempat Baru-baru ini PT Newmont Minahasa Raya (NMR) melaunching buku Panduan Menyelam Teluk Buyat dan Sekitarnya yang berisi tentang keindahan Teluk Buyat. Beberapa media nasional dan lokal pun memberitakan informasi tersebut dengan menampilkan sisi keindahan Teluk Buyat. Sayangnya informasi tersebut tidak diimbangi dengan informasi dari masyarakat Buyat Pantai yang harus berpindah dari wilayah Teluk Buyat ke tempat lain untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dan tidak tercemar. Serta informasi terbaru bahwa kondisi masyarakat Buyat setelah berpindah dari Teluk Buyat ke Desa Duminanga yang sudah jauh lebih baik dibandingkan ketika masih berada di Pantai Buyat. Mengapa Newmont kembali memberikan informasi yang menyesatkan terkait dengan Teluk Buyat? Apakah ini merupakan salah satu upaya Newmont untuk mempengaruhi publik dalam persidangan kasus Pencemaran Teluk Buyat yang saat ini sedang berjalan di PN Manado? Untuk memberikan informasi yang berimbang tentang permasalahan tersebut, kami mengundang rekan-rekan menghadiri Konferensi Pers yang dilaksanakan pada : *Hari/tanggal : Selasa, 23 Januari 2007 Jam : 10.00 - selesai Tempat : Sekretariat JATAM, Jl. Mampang Prapatan II No. 30 Jakarta Selatan Telp. 794 1559 Narasumber : - Siti Maimunah, Koordinator JATAM - Torry Kuswardono, Campaigner Tambang dan Energi WALHI - Elen Pitoi, Sekretaris BKMKT (Badan Koordinasi Masyarakat Korban Tambang) Buyat Kampung - Raja Siregar, Peneliti dan Penulis Buku Singkap Buyat *Demikian undangan ini kami sampaikan, kami berharap rekan-rekan dapat meluangkan waktu untuk hadir bersama kami. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Salam Lestari, Luluk Uliyah Media Publikasi Jatam HP 0815 9480 246 NB. Kami akan membagikan 10 buku Singkap Buyat bagi kawan-kawan yang hadir di awal.
Re: [mediacare] Kemana Tourism Board Indonesia ?
Internet adalah salah sarana komunikasi, sebagus apapun tampilan internet, media ini punya keterbatasannya. apa yang dilakukan oleh MTB dan STB adalah untuk memperluas jangkauan audience. Ia sanga tahu bahwa Indonesia adalah pangsa yang menggiurkan bagi turisme. menurut saya sih jauh lah kalo indonesia mengambil pasar malaysia atau singapur, coba pasar lokal ini lebih digarap serius bagi oleh pemerintah... apalagi penerbangan murah sedang lagi trend (walaupun ada kasus AdamAir)... Departemen pariwisata menurut hemat saya belum maksimal dalam menggunakan sarana komunikasi lainnya... kalah glamor dan percaya diri dibanding negara jiran. emang bikin iri tuh iklan MTB... kok malaysia bisa kenapa Indonesia ngga bisa? ph On 1/16/07, adrie delyardy [EMAIL PROTECTED] wrote: sekedar informasi, jadwal pariwisata indonesia dapat diperoleh dari websitenya dinas kebudayaan dan pariwisata: http://www.budpar.go.id/page.php?ic=661 - Original Message From: Budi Dharma [EMAIL PROTECTED] To: Forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, 16 January, 2007 11:40:14 AM Subject: [mediacare] Kemana Tourism Board Indonesia ? Harian KOMPAS hari ini memuat iklan 2 halaman besar dari Tourism Board Malaysia tentang skedul event pariwisatanya dalam tahun 2007. Demikian juga di halaman belakang KOMPAS memuat iklan seperempat halaman dari Tourism Board Singapura tentang skedul acara2 beberapa bulan mendatang yang mungkin digemari pelancong dari Indonesia. Lha, kerjanya Tourism Board Indonesia apa ? Harusnya menteri pariwisata kita bisa aktif mempromosikan acara2 berskala nasional ke manca negara, semisalkan event JavaJazz di bulan Maret mendatang yang kayaknya belum ada bunyinya. Atau event Piala Asia yang kita sendiri malah belum tahu kapan tepatnya diselenggarakan di Jakarta ? Atau mungkin aksi kampanye calon gubernur DKI jadi event pariwisata tersendiri ? Kita sendiri sebagai saudara sebangsa satu tanah air malah nggak tahu ada di event perayaan apa beberapa bulan ini di Bali, Makasar, Medan, Aceh, Maluku, Papua dan seterusnya. Lha, gimana kita mau bikin persiapan untuk berwisata ke tempat2 tersebut, sementara promosinya pun nggak kedengeran gaungnya ? Tolong, kalau ada instansi yang punya calendar event untuk satu tahun bagi dunia pariwisata Indonesia bisa di-sharing disini. Terima kasih. Budi - Jkt -- Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail. yahoo.com/http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.mail.yahoo.com/ -- New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out more at the Yahoo! Mail Championshipshttp://uk.rd.yahoo.com/mail/uk/taglines/default/championships/games/*http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://mail.yahoo.net/uk/. Plus: play games and win prizes.
Re: [mediacare] 100.000 Orang Melamar ke Trans TV dan Trans-7
Wah sukses deh buat grup trans... di tengah persaingan yang luar biasa ketat antar stasiun TV grup anda cukup bersinar, beberapa acara andalannya masih menduduki tangga rating teratas... tapi anda juga harus waspada, fenomena ini juga pernah terjadi di IVM. banyak bikin terobosan dan programnya cukup diterima masyarakat namun akhirnya terlena pada kesuksesan. yang perlu grup trans cermati adalah; titik jenuh dari sinetron2 semacam hidayah, talkshow (walau tukul masih top banget... cuman awas karena tukul juga membawakan acara pada pagi hari di TV tetangga bisa-bisa over use loh), dorce, insert (yang mulai ada built in programnya... ini menurut saya bikin males yang nonton... sama dengan kasus IVM, semua space kalo bisa dijual abis), indri dan bekti juga jangan dibuat sepanjang hari lah... ada jeda... misalnya hari minggu khusus film anak klasik dsb). gitu deh masukan dari saya, cheers, ph On 1/16/07, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: 100.000 ORANG MELAMAR KE TRANS TV DAN TRANS-7 Sudah lebih dari 100.000 orang melamar ke Trans TV dan Trans-7, sampai pendaftaran ditutup Desember 2006. Pada tahun 2007 ini, kedua stasiun TV itu memang akan melakukan rekrutmen bersama-sama, sejak bergabung dalam kemitraan strategis di bawah payung Trans Corpora. Angka 100.00 tersebut saya peroleh dari ngobrol dengan teman-teman dari bagian Human Capital Trans Corpora, yang bertanggung jawab menangani rekrutmen. Angka 100.000 itu adalah berasal dari seluruh Indonesia. Karena jumlahnya yang sangat besar, maka ujian atau seleksi masuknya akan diadakan di sejumlah kota besar. Untuk pelamar yang tinggal di kawasan Jabodetabek sendiri, tampaknya tes seleksi masuk akan dipusatkan di Gelora Bung Karno, Senayan, pada 21 Januari 2007. Karena, hanya gedung stadion olahraga itulah yang sanggup menampung puluhan ribu peserta seleksi sekaligus. Ini mengingatkan saya pada ujian masuk perguruan tinggi negeri (UMPTN), yang juga diikuti ratusan ribu peserta. Angka 100.000 itu sangat fantastis, dan sudah pasti akan memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), sebagai jumlah aplikasi terbanyak yang dikirim atau diajukan oleh para pelamar kepada satu perusahaan (Trans Corp), dalam satu gelombang penerimaan karyawan. Jumlah pelamar ini tampaknya juga jauh di luar dugaan pihak Trans Corpora sendiri. Bagi Trans TV, ini adalah rekrutmen Batch 7. Sedangkan untuk Trans-7 (dulu bernama TV7), ini adalah rekrutmen besar pertama, sejak sebagian besar saham milik Kelompok Kompas Gramedia (KKG) di dalamnya telah dibeli oleh Trans Corpora, pada 2006. Mengapa jumlah pelamar bisa begitu membludak? Saya menduga, ada beberapa sebab. Pertama, cara penerimaan aplikasi lewat internet, yang praktis dan mudah diakses dari seluruh penjuru Tanah Air. Kedua, brand image Trans TV dan Trans-7 sendiri yang sudah meningkat secara signifikan pada setahun terakhir. Ketiga, kondisi kesempatan kerja di Indonesia yang masih sangat berat, sementara prospek kerja di industri pertelevisian dianggap cukup meyakinkan dan menjanjikan. Karena jumlah pelamar yang sangat besar, menjadi tantangan tersendiri bagi pihak Human Capital Trans Corpora, untuk benar-benar bisa menjaring karyawan dan jurnalis dengan kualitas yang terbaik. Karena, kekuatan dan asset terpenting dalam menghadapi persaingan di industri televisi siaran pada akhirnya bukan cuma uang, tetapi adalah sumberdaya manusia (SDM). Dalam konsep manajemen terbaru, manusia/karyawan bukanlah sekadar asset atau sumberdaya (resources) milik perusahaan, tetapi adalah modal (capital) utama perusahaan. Itulah sebabnya, yang dulu namanya Bagian Personalia, kemudian berubah menjadi Divisi Sumberdaya Manusia (Human Resources), dan lalu bergeser lagi menjadi Human Capital. Tantangan bagi manajemen Trans TV dan Trans-7 sekarang adalah bagaimana memanfaatkan gelombang rekrutmen 2007 ini untuk betul-betul memperoleh bibit-bibit yang baik, dan mengembangkannya menjadi karyawan/jurnalis yang berkualitas, tangguh, tahan uji, kreatif, berintegritas, punya wawasan luas, haus belajar, selalu mau berkembang, dan siap bersaing. Dikombinasikan dengan budaya perusahaan dan budaya organisasi, yang terus dikembangkan dan disosialisasikan, hasil rekrutmen ini --Insya Allah-- akan menjadi pendorong bagi kemajuan Trans TV dan Trans-7 di tahun 2007 dan tahun-tahun mendatang. Sehingga, dalam jangka panjang, diharapkan akan terwujudlah apa yang diidam-idamkan. Yaitu, seluruh karyawan dan manajemen Trans Corpora bukan hanya ingin memperjuangkan Trans TV (dan Trans-7) menjadi televisi masa depan Indonesia, tetapi ingin menjadikan Trans TV (dan Trans-7) sebagai masa depan Indonesia itu sendiri! *Satrio Arismunandar *Producer - News Division, Trans TV, Floor 3 Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184627 http://satrioarismunandar6.blogspot.com -- TV dinner still cooling? Check out Tonight's
Re: [mediacare] Pan Dogol dan Pak Try
Walaupun substansinya benar, cara penyampaian anas yang petinggi PD itu sepertinya akan mengakibatkan PD pongah (sombong) ini justru akan dipakai oleh lawan politik sebagai keuntungan.. jadi berhati-hatilah berkomentar bung anas, anda sepertinya akan mengulang sejarah ketika taufik kiemas berkomentar tentang SBY... ph On 12/24/06, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2006/12/24/opini.html *Pan Dogol dan Pak Try* ** *PRESIDEN* Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipilih secara langsung oleh rakyat dalam Pilpres 2004. Tak ada mandat dari DPR, MPR, apalagi kelompok Try Cs yang tergabung dalam Gerakan Kebangkitan Indonesia Raya (GBIR). Pak Try tidak paham bahwa telah terjadi perubahan dalam sistem kenegaraan, kata Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Rabu (20/12). Mantan anggota KPU Pusat itu tumben kedengaran suaranya sejak lembaga penyelenggara Pemilu 2004 itu gonjang-ganjing terkena kasus korupsi. Berbeda dengan nasib beberapa rekannya, termasuk ketuanya yang kini dipenjara, Anas yang berhenti jadi anggota KPU paska Pemilu 2004, tiba-tiba jadi petinggi parpol, papar Kasna. Jangankan Pak Try Sutrisno yang purnawirawan TNI-AD berpangkat jenderal dan juga mantan wapres, Pan Dogol yang profesinya sebagai penguras WC freelance saja ngerti, kok! Sebab, waktu Pemilu 2004, pria paruh baya yang cuma tamatan Sekolah Rakyat (SR) itu harus libur lebih lama dibanding Pemilu-Pemilu sebelumnya, untuk memilih para wakil rakyat, juga presiden dan wapres. Dia tak kesal meski harus tidak bekerja beberapa kali, karena dari koran dan televisi dia mendapat informasi bahwa Pemilu yang diikutinya saat itu bersifat langsung, kilah Suja. Apa penguras WC itu paham makna dan latar belakang pemilu langsung itu? Pernahkah dia membaca UUD 1945 hasil amandemen, khususnya yang mengatur pemilihan presiden dan wakil presiden? Tahukah dia akibat dari pilihannya? tukas Metra. Apalagi Pan Dogol yang cuma tamatan SR, kita yang rata-rata jebolan SMU saja paham makna undang-undang. Bahkan ketika paham pun, kita sering dibikin bingung oleh praktik-praktik politik kalangan elit di negeri ini. Pendek kata, Pan Dogol tahu pasti bahwa suaranya diperlukan untuk mengangkat orang biasa jadi orang penting, baik para wakil rakyat, wapres, presiden maupun pejabat politik lainnya, lewat Pemilu, Pilpres, Pilkada maupun Pilkades. Dia paham kalau MPR, DPR dan DPRD tidak lagi ngurus masalah itu. Tapi akhir-akhir ini Pan Dogol sering tampak termenung dan kadang-kadang menyumpahi diri, sikapnya jauh berbeda dengan saat menjelang Pemilu 2004. Lho, kok gitu? Apa dia khawatir usahanya akan bangkrut karena perusahaan sewerage segera beroperasi? Atau terlalu keras memikirkan septic tank masyarakat yang akan terlambat penuh karena kebanyakan orang ngirit makan akibat naiknya harga sembako? tanya Subaya. Bukan hanya itu, dia dan keluarganya sudah merasakan sendiri terjadinya 'perubahan' yang bertolak belakang dari yang dibayangkannya dua tahun silam. Sepeda motor tua buatan tahun 1970-an yang dulu biasa mengantarkannya ke tempat kerja, di mana ember, skop dan linggis diikatnya di jok belakang, kini sudah terjual. Itu lantaran harga BBM naik dua kali dalam tempo enam bulan dan pajak kendaraan pun ikut melonjak, sementara ongkos kuras WC sulit dikatrol. Menyusul kompor gasnya diganti kompor minyak tanah, lalu karena minyak tanah langka dan mahal, kini istrinya memasak dengan kayu bakar. Celakanya, Pan Dogol sekeluarga belakangan ini sulit buang air besar karena perut mereka tak biasa mengkonsumsi nasi aking dan gaplek, tutur Suja. Itulah risikonya bila politik diiklankan seperti barang dagangan. Perusahaan kecap saja berhenti mempromosikan produk mereka sebagai kecap nomor satu karena masyarakat tahu kalau semua kecap terasa asin dan kecap manis dicampur gula. Sayang, akibat gempuran teknologi informasi di pengujung abad ke-20, masyarakat terbius sihir iklan, sekaligus menjadikan bangsa Indonesia sebagai masyarakat televisi yang tergila-gila dengan pencitraan. Orang-orang seperti Pan Dogol, yang di Tanah Air banyak jumlahnya, pun tersihir iklan, ujar Rubag. Kalau saja kalian tidak membicarakan masalah Pan Dogol, aku enggan menceritakan kisah yang sengaja kusimpan. Dia pernah menguras WC rumahku dua kali dalam tempo sepuluh tahun. Aku juga seperti Suja, melihat perubahan perangai Pan Dogol belakangan ini. Dia dulu sangat periang, meskipun sedang bekerja menguras tinja, siul dan banyolannya terus terdengar. Bahkan menjelang Pemilu 2004, ketika menguras WC-ku untuk kedua kalinya, siul dan lirik lagu Zamrud 'Pelangi di Matamu' sering dilantunkannya. Namun, baru-baru ini saat berjalan papasan denganku, Pan Dogol yang memanggul skop, linggis dan ember di bahunya tapi tetap mengenakan helem di kepalanya, menyelipkan sehelai kertas di kantongku tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Aku maklum kalau dia sedang tergesa-gesa mengejar ojek, ungkap Gus Eka. Kertas apa itu? Apa kau buang? tanya Suarnadi. Aku simpan, sebab
[mediacare] Bung Satrio lebih hijau - Re: Apa sih kehebatan Satrio Arismunandar?
Kalo ngomongin Bung Satrio sih, saya sangat menikmati tulisannya ketika Perang Irak tahun 1990, menurut saya ketika itu liputan Bung Satrio termasuk yang kudu dibaca. Liiputannya membuat saya simpati sama saddam husein. cuman sejak itu memang tidak ada liputan yang mengigit dari Bung Satrio. Di Kompas sekarang bung Wisudo termasuk yang bagus tulisannya sama seperti liputan Maruli tobing atau rikard bagun (kok jarang nulis lagi sih). tipikal Satrio dan Maruli hampir sama... jurnalis itu harus berpihak kepada yang lemah betapapun yang lemah itu salah (ini cuman perasaan loh). Tapi ketika di TV justru bung satrio kehilangan imaginasinya (?) apa mungkin karena karakter kedua media ini berbeda? kalo di koran kita bisa menerawang melintasi daya imaginasi kita, tapi bahasa tv sudah begitu gamblang audio dan videonya. cuman saya agak heran memang mengapa bung satrio lebih hijau gitu? ada apa yah? atau memang bung Satrio ini sekarang menganggap hijau ini lebih lemah sehingga perlu berpihak? saya rasa apa yang Ging bilang cukup bijak buat aji (emang loh Ging dari dulu tetep cool...) eh kabar eko item gimana yah? ada yang tahu? denger-denger di di BBC? salam dari rimba borneo, ph On 12/18/06, pam budi [EMAIL PROTECTED] wrote: Buat Bung Satrio Tenang saja. Ibarat begitu banyaknya anjing menggonggong, kafilah berlalu. Kayaknya milis ini mmg sdh tak cocok untuk postingan yang peduli pada seputar masalah pers. Biarlah orang2 yg ngomong ngalor ngidul penuh caci maki dan sumpah serapah itu bergaya di sini, karena mungkin tak punya media aktualisasi diri di tempat lain. Kayaknya orang2 spt Bung Satrio, Bung Ade Armando, Bung Radityo, dan beberapa insan peduli pers lainnya perlu hijrah ke milis lain saja, atau bikin milis baru lagi. Wassalam, pambudi
Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas
memang reputasi kompas akan sedikit terganggu, namun itu akan berlalu dengan berjalannya waktu. Paling sebulan lagi isu ini akan menguap... soal tenaga kerja (baca: buruh) memang selalu mengharu biru... tapi apa benar Bambang dipindah karena ada masalah pribadi? bukan hanya sekedar tour of duty biasa? pembaca setia kompas. ph On 12/13/06, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Problem Kompas dari dulu sampai sekarang, adalah soal image. Oleh karena itu, kasus ketenagakerjaan, meski tidak berdampak signifikan pada keuangan Kompas, sangat merugikan dari segi image. Dan dalam jangka panjang, image and reputation risk juga bisa berdampak pada financial performance. (Ini teori management yang saya pelajari) - Original Message From: Dian Kartika Sari [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 12, 2006 9:14:10 PM Subject: Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas Mas Satrio, Adakah jalan lain dari 'luar Kompas yang bisa ditempuh untuk mendorong diimplementasikanny a nilai-nilai Kompas di tingkat internal ? Misalnya (misalnya lho ini ) kampanye boikot beli koran Kompas, karena koran itu diproduksi dengan sistem produksi yang menindas pekerjanya . Para tetangga di komplek saya rerasan bicara soal rencana itu. Maklum saya tinggal di kompleks wartawan di depok, sepertinya ada pola solidaritas dalam menghadapi kasus Kompas ini. Apakah cara seperti itu efektif ? sebenarnya sih ragu, kalau lihat tiras kompas dan banyaknya anak perusahaan yang dimiliki, tentu boikot 1000 sampai 2000 orang nggak akan ngaruh. Atau ada alternative lain ? salam dian - Original Message - *From:* Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] *To:* [EMAIL PROTECTED] ps.com mediacare@yahoogroups.com *Sent:* Tuesday, December 12, 2006 12:05 AM *Subject:* Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas Oh, jangan khawatir! Selama pengalaman saya 7 tahun di Kompas, saya tahu, umumnya orang Kompas akan memilih tutup mulut dan main aman dalam situasi genting (ini mungkin kecenderungan di banyak media, bukan cuma Kompas). Saya tidak menyalahkan mereka. Tapi, tak usah mengharapkan ada pernyataan terbuka di milis atau media tentang kasus yang menimpa Wisudo dari mereka. Kalau dibilang dendam, tidak ada. Sampai saat ini saya tetap berhubungan baik dengan teman-teman di Kompas. Waktu saya menikah (sesudah saya keluar/dipaksa mundur dari Kompas), saya juga mengundang Pak Jakob Oetama. Dan beliau juga datang kok! Sesudah saya keluar dari Kompas, sejumlah tulisan yang saya kirim juga pernah dimuat di Kompas. Jadi saya yakin, pimpinan Kompas dan Pak Jakob juga tidak punya dendam pada saya. Kami berdua sama-sama tahu, apa yang terjadi pada 1995, ketika saya dipaksa mundur dari Kompas adalah karena TEKANAN REZIM SOEHARTO. Kompas tak punya pilihan lain dan tak punya kekuatan menolak tekanan Menteri Penerangan Harmoko waktu itu dan para pimpinan PWI Pusat dan PWI Jakarta (waktu itu diketuai Tarman Azzam). Ingat, jika Kompas bandel, bisa dibreidel kapan saja waktu itu! Jadi, ketika saya dipaksa keluar waktu itu, kami sama-sama tahu, alasannya adalah 100% pertimbangan politik. Karena Pak Jakob pun mengakuyi, tidak ada satu pun kesalahan yang saya lakukan sebagai KARYAWAN. Tempat saya bekerja sekarang lebih baik dari Kompas? Bung, saya sudah pernah bekerja 3 suratkabar nasional (Pelita, Kompas, Media Indonesia), 1 majalah berita mingguan (DR), dan 1 stasiun TV (Trans), dan kesimpulan saya tidak ada tempat bekerja yang sempurna. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Pernyataan saya di bawah ini justru berasal dari rasa cinta saya pada Kompas, karena saya tahu nilai-nilai luhur yang ditanamkan para pendiri Kompas (almarhum PK Oyong) sangat berharga untuk dipertahankan. Dan Kompas tidak akan bertahan lama, dan akan turun posisinya menjadi sekedar sebagai bisnis cari untung biasa, manakala nilai-nilai keutamaan yang ditanamkan para pendiri Kompas yang awal itu ditinggalkan atau disisihkan. Pak Jakob Oetama dan sejumlah senior saya di Kompas adalah guru-guru saya dalam ilmu jurnalistik. Saya tidak pernah mengingkari hal itu dan tetap menghormati mereka sampai sekarang. Jadi, kritik dan saran yang saya sampaikan justru saya maksudkan untuk kebaikan Kompas, para karyawannya (bukan cuma Wisudo), dan menyelamatkan nilai-nilai para pendirinya, yang mungkin saja sekarang terlanda erosi akibat tuntutan kapitalistik. Kompas punya arti dan makna, karena nilai-nilai itu, yang saya anggap jauh lebih penting dari masalah pribadi. - Original Message From: dimastakha [EMAIL PROTECTED] co.id To: [EMAIL PROTECTED] ps.com Sent: Monday, December 11, 2006 10:54:12 PM Subject: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan bukan? Tanya juga teman2 di
Re: [mediacare] Yahya Zaini dan Sharmilla vs AA Gym dan Teh Nini
Saya melihatnya lain mba' ida... saya juga kebetulan menyaksikan acara tersebut. Menurut saya, justru sarmila tipekal isteri yang lemah. Saya membacanya mengapa dia mau memaafkan YZ, karena ia masih bergantung secara ekonomi terhadap YZ. Menurut saya (apalagi ini diperbolehkan dalam Islam) Sharmila harusnya meminta cerai...atau sekalian minta ME jadi isteri kedua aja (kan sekali lagi boleh dalam Islam), daripada dahulu dia menyuruh ME menggugurkan kandungannya... berarti sharmila telah menyetujui perbuatan menghilangkan nyawa... salam, ph On 12/8/06, Ida arimurti [EMAIL PROTECTED] wrote: *Yahya Zaini dan Sharmilla vs AA Gym dan Teh Nini* * * Semalam lewat berita jam 12 Anteve saya melihat pernyataan Sharmilla, Istri Yahya Zaini. Saya jadi terharu menangis mendengar pernyataan luar biasa dari seorang Istri yg menyatakan bahwa benar dia adalah Istri Yahya Zaini, dengan iklas menerima yg pernah terjadi pada Suaminya dan akan mendukung selama suka dan duka yg dia jalani ( gitu deh intinya ) Sharmila minta supaya apa yg sudah terjadi dimasa lalu dilihat pada proposional, cukup banyak sudah penderitaan yg mereka alami, sebagai orang tua mereka merasakan dampaknya bagi anak-anaknya yg masih kecil kecil. Cukup sudah penderitaan mereka. Saya langsung menangis mendengar pernyataan mereka. Saya merasa terusik hati saya melihat banyak Ibu-Ibu yg harus berjuang sendiri melawan penderitaannya menghadapi Suami yang egois, tidak peduli perasaan Istri dan anak-anaknya dan bagaimana dampaknya di kemudian hari. Saat Yahya Zaini melakukan perselingkuhan bahkan sampai Maria Eva blak-blak an mengakui perbuatan selingkuhnya, bahkan sudah bukan rahasia lagi, teman2nya disekitar partai sudah tahu, miris saya mendengar pernyataan dia apalagi ditambah pernah menggugurkan kandungan disuruh pacarnya YZ karena kalau tidak Sharmilla Istrinya akan memisahkan ME dengan anaknya. Hati Istri mana yg menerima perlakuan bejat Suaminya. Padahal maaf mereka itu YZ dan ME duduk dipartai sama-sama dibidang Kerohanian Islam. Wah malu-maluin aja, apa yg bisa dicontoh kan jadi orang di partai besar dan masuk dibidang Kerohanian ? Luar biasa saya lebih salut sama Sharmilla Istrinya YZ, yg masih menerima dg ikhlas sepenuhnya kelakuan Suaminya yang membuat penderitaan lengkap bagi keluarganya. Upah yg harus dibayar dari kelakuan bejatnya, sekarang dia banyak dituntut mundur dari anggauta DPR juga keanggautaan Golkar. Berarti dia harus banyak kehilangan, sebaiknya jadi renungan untuk kita semua. Apa sih yg ingin kita cari dalam hidup, apa sih yg ingin kita cari dalam berkeluarga, apa yg kita inginkan dalam bekerja ? Apa yg kita ingin kan dengan hubungan gelap pasangan kita yg lain ? Apa yg kurang dari pasangan kita, kenapa ngga berfikir terbalik Apakah kita merasa jadi orang yg sempurna ? Pernahkah anda berfikir dampaknya buat anak kita dikemudian hari ? Maaf saya juga sudah merasa hilang perasaan cinta saya dengan AA Gym, saya ngga merasa berlebihan suka sama ceramah atau Tausyiah AA Gym. Biasa-biasa aja sih, cuma saya kadang kagum dg apa yg disampaikan AA Gym. Tapi kemudian runtuh semua kekaguman saya. Semalam saya dengar langsung pernyataan tulus dari Teh Nini di Batam mendampingi AA, bagaimana sakit hati nya menerima kenyataan Suaminya ingin menikah lagi dan bagaimana dia bergulat dg hari-harinya untuk bisa mengikhlaskan AA menikah lagi, karena atas nama Islam yg memperbolehkan melakukan polygami, saya percaya Al Qur'an tidak ingin menyakiti hati seorang wanita, Ibu yg mengandung anak-anak dari sepasang yg saling mencintai. Kenapa ya kok laki-laki tega mempengaruhi wanita/ Istrinya atas nama Islam membenarkan yg namanya Polygami. Hall...sekarang kita mau masuk 2007, hanya Nabi yg bisa melakukan itu, liat donk gimana masalahnya dizaman dulu, Nabi pun dulu juga mendapat pertentangan bathin dari Istrinya. Prihatin aku melihat AA Gym, Prihatin aku dg YZ dan ME, kasihan aku liat Teh Nini ( kasihan atau naif ? ), salut aku sama Sharmilla Istri YZ. Semoga ini bisa menjadi bahan renungan kita semua. Selamatkan keluarga anda, hargailah pasangan anda, pikirkan kebahagiaan masa depan anak anda. InsyaAllah rezeki dan berkah yg anda dapatkan, hidup kita menjadi bermanfaat dan Selamat Dunia Akhirat.Amin Love and Peace! Wass ~ Ida Arimurti ~