Re: [mediacare] Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi

2007-09-20 Terurut Topik Priyo Husodo
jadi pengin nimbrung,

benar pak dono, kisah adam dan hawa itu hanya satu hikayat dari suku bangsa
yahudi untuk menanggapi pertanyaan dari mana mereka berasal. ini sama saja
dengan hikayat2 serupa untuk suku2 lain.
saya rasa hanya pandangan islam saja yang mengatakan bahwa adam dan hawa itu
sebuah oknum yang pernah hidup pada permulaan jaman dan dijadikan nabi pula.
yahudi dan kristen saja memandang adam dan hawa itu adalah sebuah hikayat.

itu saja... saya lagi cari link dari ajaran resmi vatican tentang kisah adam
dan hawa ini, yang saya pernah tahu pandangan mereka ttg hal ini adalah
memang sebuah hikayat... dan saya meyakini itu.

salam sayang,
rph


On 9/20/07, RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Demikianlah. Anda benar 1000%

 Bangsa jepang mempunyai legenda tentang manusia pertama mereka,
 demikian juga beberapa etnis Indian. Juga saudara saudara Minahasa
 mempunyai kepercayaan, alias legenda 9seperti juga dalam kisah suku
 Semit), bahwa awal manusia adalah Toar Lumimuut.

 Heran, mengapa manusia tiba tiba ramai ramai memeluk legenda yahudi
 mengenai Adam dan Eva, tanpa melihat budaya sendiri?

 Apakah legenda Yahudi dalam Taurat ini lebih benar? Lebih teruji?
 Dalam Taurat disebutkan silsilah manusia dari Adam, sampai entah
 kemana. Dalam Injil disambung sampai Yesus. Bacalah dan simaklah
 baik baik! dalam silsilah itu TAK ada turun non Yahudi! jadi kita
 semua turunan Yahudi?

 Ayak ayak wae? Bravo mas Kartono

 Salam

 Danardono

 --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Kartono
 Mohamad [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Setiap agama dan kepercayaan mempunyai teori tentang asal muasal
 manusia
  yang satu sama lain berbeda-beda. Orang Toraja menganggap manusia
 pertama
  yang disebut Tao berasal dari Tana Toraja. Dsb.
  KM
 
  ---Original Message---
 
  From: [EMAIL PROTECTED]
  Date: 19/09/2007 21:29:18
  To: mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com
  Subject: Re: [mediacare] Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi
 
  Saya sangat tertarik dengan teori bahwa Adam dan Hawa mewakili
 konsep
  makhluk yang berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya. Saya juga
 sepakat
  bahwa manusia merupakan image of God dan mungkin diharapkan bisa
  berlaku bijaksana serta memiliki sifat-sifat ketuhanan dengan
 segala
  keterbatasannya sebagai makhluk.
 
  Tapi keberadaan manusia dalam jumlah banyak dan ada di mana-mana,
  menurut saya belum menjawab asal muasal kehidupan manusia. Apakah
  manusia serta-merta berada di bumi dalam jumlah banyak sejak
 awalnya?
  Atau manusia yang banyak itu merupakan hasil evolusi seperti teori
  Darwin?
 
  Ataukah ada teori dari agama2 non-Ibrahim yang menjelaskan asal
 muasal
  manusia?
 
  ---
  Re: Nabi Adam di Tengah Arus Teori Evolusi
  Posted by: Wielsma Baramuli [EMAIL PROTECTED] wedekabe
  Date: Tue Sep 18, 2007 1:30 am ((PDT))
 
  Temans,
  Masalahnya bukan gap antar kepercayaan (agama) dan IP, karena
  keduanya juga bergantung pada metodologi dan intepretasi.
 Masalahnya
  adalah karena kepercayaan (agama) di klem sebagai satu-satunya
  penjelasan resmi dan sahih mengenai ralitas kehidupan, termasuk
  mengenai manusia. Apalagi legitmasi agama bersifat ilahi sedangkan
 IP
  legitimasinya manusiawi.
 
  Jadi, demi dan atas nama ilahi, agama mendapat tempat yang
 istimewa
  sebagai penjelas utama atas segala kenyataan. Dan berdasarkan
 status
  ini, incestpun mendapat tempat jika sesuai dengan maksud agama?
  Mengerikan!
 
  BTW. Dalam tradisi kristen perkara Kain dan Habel bukan soal
 saudara
  kembar yang ditukar (memang kalau ditukar begitu bukan incest ya?)
  melainkan soal bahwa yang satu (Kain) mepersembahkan hasil
 kerjanya
  yang tidak disukai Tuhan, sedangkan hasil kerjan Habel berkenan
 dan
  disukai Tuhan. Kain marah dan membunuh adiknya Habel.
 
  Kembali pada pokok masalah. Saya tidak percaya bahwa Adam dan Hawa
  itu mewakili konsep manusia secara fisik. Saya lebih percaya ini
 konsep
  mengenai eksistensi manusia. Bahwa manusia secara hakiki (dalam
 teologi
  Yahudi), adalah ciptaan Tuhan yang berbeda dengan makhluk lainnya,
 dan
  bahwa manusia itu merupakan image of God. Sekaligus ini
 menunjukkan
  kekurangan teori evolusi yang sering disederhanakan bahwa manusia
  berasal dari spesies tertentu (bukan manusia), yang kemudian
 mengalami
  evolusi menjadi manusia sebagaimana adanya sekarang.
 
  Jadi, manusia bisa banyak dan ada di mana-mana, dan nenek moyang
  manusia bermacam-macam, sesuai dengan tempat dan wilayahnya. Tidak
  perlu ada legitimasi insest di dalam perkembangan sejarah manusia.
  Kalau toch terjadi insest, itu bukan karena alasan demi
 perkembangan
  keturunan manusia, tetapi ada masalah kebudayaan yang menyentuh
 masalah-
  masalah pengaturan relasi seksual dalam komunitas tersebut.
 
  Salam,
  Wedekabe
 
 
 
 
 
  [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mohon ijin ikut nimbrung juga dalam diskusi ini.
 
  Selalu ada jarak (gap) antara kepercayaan 

Re: [mediacare] KOMPAS Promosikan Israel

2007-09-19 Terurut Topik Priyo Husodo
Bung kayaknya kalo ngga ada bangsa israel, agama samawi juga ngga ada tuh...
dulu Indonesia juga banyak yang ngga ngakui kok... politik luar negari itu
sebaiknya dilihat pada hubungan timbal balik, bukan dalam kacamata agama.

makanya indonesia ngga pernah pinter-pinter hubungan politik luar negeri
dengan timur tengah kok cuman sama arab saja.

capee deeh...

cheers,
rph


On 9/19/07, axmals [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Assalamu`alaikum Wr. Wb.

 imagePemuatan advertorial tentang pariwisata Israel pada rubrik
 perjalanan (Klasifikasi Iklan) harian KOMPAS dinilai sarat kepentingan
 mendukung negara zionis itu.

 Halaman 44 yang paling tidak saya catat pada tiga edisi KOMPAS (6
 September 07, 13 Sept 07 tentang Eilat, dan satu lagi tentang Kibbutz)
 bersama ini saya mengajukan protes keras atas pemuatan advertorial
 tersebut, ujar pengamat hukum Universitas Indonesia (UI) Heru
 Susetyo. Menurutnya, kebebasan berpendapat boleh, tapi, hak mayoritas
 umat Islam jangan diabaikan. Saya menghargai hak setiap orang atas
 kebebasan berekspresi (freedom of expression) melalui media massa,
 sayapun menghargai hak setiap orang untuk berpergian ke manapun ia
 suka (freedom of movement), namun saya harap KOMPAS juga menghargai
 sikap politik, politik luar negeri, dan hak bangsa dan negara
 Indonesia untuk tidak mengakui eksistensi negara Israel, paparnya.

 Sejak berdirinya negara Israel sejak tahun 1948, tegasnya, Indonesia
 tidak pernah mengakui eksistensi negara Israel secara yuridis, formal,
 maupun politis, pun kini pada pemerintahan Presiden SBY.

 Dasar utama penolakan ini adalah berdirinya negara Israel terjadi
 melalui penjajahan dan kekerasan yang menyejarah dan melegenda dengan
 mengorbankan hak bangsa Palestina untuk hidup bebas dari penjajahan
 dan kekerasan.

 Sikap anti penjajahan bangsa dan Negara Indonesia terefleksi secara
 jelas dalam alinea pertama Pembukaan UUD 45, juga dalam politik luar
 negeri Bebas Aktif Negara Indonesia. Salah satu implementasi sikap
 tersebut adalah dengan tidak membuka hubungan diplomatik dengan
 Israel, negara yang berdiri di atas darah dan air mata bangsa
 Palestina (dan juga Lebanon).

 Pemuatan advertorial pariwisata Israel pada tiga edisi KOMPAS adalah
 suatu `pengakuan diam-diam' terhadap Israel. Secara diplomatik dan
 praktek konsuler, inipun mengherankan, karena bagaimana bisa
 masyarakat Indonesia mengunjungi Israel ketika Israel tidak memiliki
 perwakilan di Indonesia? Bagaimana calon turis Indonesia mendapatkan
 visa Israel? Apakah mereka harus ke negara ketiga dahulu yang memiliki
 Perwakilan Israel? Maka secara tidak langsung advertorial tersebut
 mengajarkan turis Indonesia untuk menjadi penyelundup visa.

 Saya berharap, KOMPAS lebih sensitif dan lebih tanggap terhadap isu
 ini. Janganlah membuat cedera hati sebagian rakyat Indonesia yang anti
 kekerasan dan penjajahan di Asia Barat dan di semua penjuru bumi.
 Apalagi KOMPAS adalah media publik yang selama ini cukup terpercaya
 dan dikenal cukup hati-hati dalam pemberitaan, tandas Heru. —
 (rz/dina/m3(c)092007)

 image
 camel

 



Re: [mediacare] Diskusi Ramadan Perpustakaan Freedom

2007-09-17 Terurut Topik Priyo Husodo
Kami yang ada di luar P Jawa bisa mendapatkan transkrips diskusinya ngga?
sepertinya diskusinya sangat menarik...

ph


On 9/17/07, Mohamad Guntur Romli [EMAIL PROTECTED] wrote:

Salam
 Bagi anda yang tertarik silakan menghadirinya

 Diskusi Ramadan
 Perpustakaan Freedom


 Seperti tahun-tahun sebelumnya dalam setiap bulan Ramadan, Perpustakaan
 Freedom menyelenggarakan diskusi yang referensinya berasal dari koleksi
 terbaru Perpustakaan Freedom baik berupa buku maupun jurnal. Kali ini,
 Perpustakaan Freedom menyelenggarakan diskusi dengan tema *Pergulatan dan
 Gugatan terhadap Tuhan dan Agama.* Berikut jadwalnya:
 *

 Kamis, 20 September 2007 jam 18.00 – 21.30*
 Diskusi 3 buku Atheis yang menggugat bahwa Tuhan itu delusi dan tidak
 Akbar serta agama hanyalah racun buat manusia:
 1.*God is not Great : How Religion Poisons Everything* karya Christoper
 Hitchens
 2.*The God Delusion* karya Richard Dawkins
 3.*Letter to a Christian Nation *karya Sam Harris
 Pembicara :
 Goenawan Mohamad (Wartawan senior Majalah *Tempo*)
 Rizal Mallarangeng (Direktur Eksekutif Freedom Institute)
 Luthfi Assyaukanie (Koordinator Jaringan Islam Liberal)

 *
 Rabu, 26 September 2007 jam 18.00 – 21.30*
 Diskusi buku novel *Snow* karya Orhan Pamuk. Novel ini menceritakan
 tentang benturan identitas, keyakinan antara Islam dan Barat. Dengan setting
 sosio politik negara Turki yang sekuler dengan mayoritas Islam, dialog,
 perdebatan dan gugatan tentang tema Islam yang ditulis novel ini sangat
 menantang.
 Pembicara:
 Ayu Utami (Sastrawan, penulis novel *Saman*)
 Ihsan Ali-Fauzi (Direktur Program Yayasan Paramadina)

 *
 Kamis, 4 Oktober 2007 jam 18.00 – 21.30*
 Diskusi buku *The Islamist* karya Ed Husain. Buku ini merupakan pergulatan
 si penulis dalam keterlibatannya dengan organisasi Islam fundamentalis di
 Inggris. Ia kemudian bertobat dan keluar dari organisasi tersebut.
 Pembicara :
 Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina)
 Hamid Basyaib (Direktur Program Freedom Institute)

 Diskusi akan diawali dengan buka puasa bersama. Terbuka untuk umum dan
 tanpa dipungut biaya. Artikel dan buku yang akan didiskusikan bisa diperoleh
 di Perpustakaan Freedom. Untuk artikel akan diberikan gratis.
 Konfirmasi kehadiran Anda sebelumnya dengan menghubungi Wahyu atau Imie di
 021-31909226.

 Untuk bahan-bahan diskusi bisa download dan klik di sini:

 http://www.freedom-institute.org/id/index.php?page=indexid=296

 --
 Be a better Heartthrob. Get better relationship answers
 http://us.rd.yahoo.com/evt=48255/*http://answers.yahoo.com/dir/_ylc=X3oDMTI5MGx2aThyBF9TAzIxMTU1MDAzNTIEX3MDMzk2NTQ1MTAzBHNlYwNCQUJwaWxsYXJfTklfMzYwBHNsawNQcm9kdWN0X3F1ZXN0aW9uX3BhZ2U-?link=listsid=396545433from
 someone who knows.
 Yahoo! Answers - Check it out.

 



Re: [mediacare] Re: Zainal Maarif Contoh Amoral Yang Memalukan !!!

2007-08-02 Terurut Topik Priyo Husodo
bukan saya pembela SBY, tapi emang presiden selalu ditantangin
(mudah-mudahan sampeyan mengikuti pemberitaan secara seksama)...yang mulai
khan bukan sby? tapi amin, zaenal, megawati (yang sampe sekarang masih
ngambek).
saya rasa ada pelajaran demokrasi yang dipertontonkan dari drama ini.
salahnya sby cuma satu... dia adalah presiden.

salam demokrasi, hidup calon independen!

cheers,
rph


On 8/2/07, bungaran [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Sorry yah buat pendukung SBY dan Zaenal, saya melihat keduanya seperti
 anak kecil tidak dewasa. Saya sudah muak melihat sikap para pemimpin
 kita yang kerjanya tukang berantam. Maih ingat pertikaian SBY dgn
 Megawati terus SBY dengan Amien Rais dan sekarang SBY dengan Zaenal.
 Terus besok SBY ribut sama siapa.

 



Re: [mediacare] Re: Tulisan Niniek L Karim [ was ] pilkada dki lagi

2007-08-02 Terurut Topik Priyo Husodo
Iya saya juga demikian ketika membaca kompas hari ini. saya kira kemarin
kompas berpihak pada adang-dani tapi ternyata hari ini kompas lebih memihak
Foke-Pri hehehe.
tadinya saya bilang kepada para saudara yang akan milih di jakarta...
silahkan golput lah..
tapi sekarang saya harus berubah... daripada golput, Foke boleh jadi
alternatif... kalo saya tim kampanye-nya foke pasti saya akan saya reprint
tulisan kompas itu untuk dibagikan kepada masyarakat, cukup ada harapan lah
kalo milih Foke-pri (loh kok saya jadi dukung dia sih...) apalagi tadi malem
saya juga lihat kampanyenya di metro (ngga nyangka tadinya kirain tampangnya
klemar-klemer tapi ternyata gahar juga...)

cheers,
rph




On 8/2/07, Martin Widjaja [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Setuju Mas Haniwar, tulisan Mbak NLK sangat menarik
 buat kedua calon.
 Mestinya Kompas lebih banyak menulis seperti ini,
 apalagi kalau yg nulis tim Kompas

 Ketika saya membaca tulisan yg pertama saya berkesan
 Mbak NLK berpihak pada P Adang , tapi tulisan kedua
 ternyata tidak bicara yg jelek soal P Fauzi ..

 Kesimpulannya , memang nggak heran kalau semua
 partai milih P Fauzi sbg cagubnya .
 Nggak yakin saya kalau jadi gubernur P Fauzi harus
 nyetor sekian ratus triliun pada partai2 spt yg ditulis
 banyak orang , duh sereeemm ...

 Salam , martin - jkt
 - Original Message 
 From: Haniwar Syarif [EMAIL PROTECTED] syarif%40centrin.net.id
 To: [EMAIL PROTECTED]Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com
 Sent: Thursday, August 2, 2007 7:45:08 AM
 Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] pilkada dki lagi

 Kehausan saya akan info kekuatan dan kelemahan cagub DKI dipenuhi oleh

 Ninik L Karim cs di Kompas.

 Menarik memang .

 Dan jangan salahkan saya kalau kecenderungan saya kepada Foke menguat.

 Bayangkan lulus cum laude S 3 di Jerman dgn desertasi Prinsip dan Panduan
 dasar untuk pengembangan Ruang Metropolitan dan ruang megapolitan jakarta.

 Lalu , motif sosialnya adalah motif prestatif , begitu juga wakilnya.
 Saya pernah diajari, bhw orang yang punya motif utama berprestasi, lebih
 bisa diandalkan dari yang motif sosial utamanya prestatif atau pun power,

 Lihat bagian kekuatan Fauzi . sangat meyakinkan..

 Kecocokan antara cagub dan wagub, jelas sekali perbandingan bhw Bowo dan
 wakilnya punya potensi lebih besar utk cocok utk saling mendukung dibading
 pesaingnya.

 sebaliknya kelemahan , tapi tidak dalam hal utama, memang masih ada
 misalnya sinis thd yg mengritik, suata hal yang pernah sy lihat ketika dia

 ditanya ttg banjir di Jakarta, maka kamlima reaksi pertamayanya adalah :,

 sinis amat pertanyaan kamu..., baru kemudian menjawab materinya. Kelemahan


 yang tentu harus ditutupinya, walau .. sebenarnya dampaknya nggak terlalu

 banyak selama dia tahu masalah sebenarnya dan mampu memikirkan cara

 mengatasi dan mengimplemensatiska nnay.

 Memang oranm pintar suka menyepelekan orang lain smile

 Walau di tulusan di Kompas ditulis juga betapa dia memobilisr teman
 sekolah

 dan kerjanya untuk mendukung dia. Perlu saya tegaskan.. saya nggak
 termasuk

 yang itu , karena memang saya saat ini nggak dekat dengan dia, nggak

 berhubungan apapun dengan dia, dan dia pasti sudah lupa dnegan saya.

 Tetapi sebagai teman sekelas.ynag tau sedikit tentang dia, . kan sah saja

 saya memberi kesaksian bhw dia pintar ( juara kelas di kanisius) dia bisa

 mimpin ( di perhimpuan pelajar maupun Kijarsena ) .

 Harapan saya.. jangan karena benci pertai .pendukungnya. .lalu tidak mau

 melihat potensi dalam diri Foke..

 Potensi dalam dirinya jelas...

 , pengalamannya yang 12 thn di sekolah katolik , keluarga yang muslim dan

 ketua DPW NU DKI, inysa allah membawanya pada kesadaran moral yang baik
 dan

 kemampuannya bertoleransi

 Pengalaman puluhan tahun di DKI, membuat dia siap kerja krn tahu maslah,

 dan nggak janji muluk seperti sekolah sampai SMA gratis, melenyapkan

 banjir, yang pasti suah dipenuhi dalam 5 tahun kedepan, oleh siapapun .

 Kepintaran intelektualnya tidak perlu diragukan

 Membuat saya bilang di dekat masa akhir kampanye ini..

 Bandingkan kemampuan para calon.. lalu .pilih yang terbaik diantara

 pilihan yang ada , bukan yang sempurna..lalu. .

 Coblos kumisnya !!

 Pilihan gfolput tidak membawa anda kemana mana..., bisa bisa yang menurut

 anda kurang baik yang terpilih...

 Semoga kampanye saya.. memang disertai argumen memadai..smile. . dan bukan


 cuma karena pernah kenal 

 Salam

 Haniwar

 Haniwar

 http://haniwar. blogspot.com/

 



Re: [mediacare] Pengurus AJI juga Manusia

2007-07-11 Terurut Topik Priyo Husodo

Menurut penuturan beberapa rekan yang menerima dana dkp ini, memang ketika
Rohmin memberikan uang ini seolah-olah dari dirinya bukan atas nama
institusi... banyak yang berkelit soal on behalf ini...

cuma nalar aja, harusnya curiga kalo ada pejabat memberikan uangnya harus
ditanyakan betul asal uangnya dan direkam atau ada saksi...

Rohmin... rohmin... lakone'

Selamat menikmati dana dkp...

rph


On 7/11/07, machsus thamrin [EMAIL PROTECTED] wrote:




Pengurus AJI hari ini menyampaikan kabar menyedihkan buat organisasi
tersebut. Mereka mengaku menerima dana DKP dari Rokhmin sebesar Rp 15
juta. Katanya ini sebuah keteledoran..

Uang memang tidak berbau, meski dana tersebut berasal dari dana
korupsi..

Salam

machsus Thamrin

http://www.detiknews.com/indexfr.php
url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tg
l/11/time/152936/idnews/803636/idkanal/10





Re: [mediacare] Lo Kok Beda???

2007-07-11 Terurut Topik Priyo Husodo

Iya mas Ludi,

itu memang dari starsport, komentar siaran ulangnya sama dengan komentar
sewaktu livenya...
saya tidak tahu mengapa komentator kita tidak seenak didengar dibandingkan
peer-nya dari luar...
semoga pembelajaran buat para komentator lokal

salam,
rph


On 7/11/07, donnie123s ludi hasibuan [EMAIL PROTECTED] wrote:


   Pertandingan pertama group D. Indonesia memukul Bahrain (Bukk!!!) 2-1
di Piala Asia yang disiarkan langsung oleh dua stasiun teve sekaligus,
Global Teve dan RCTI. Wah... terima kasih.

Menyaksikan siaran langsung dengan 16 kamera teve terasa sekali beda
dengan Piala Dunia 2006 yang memakai 40 kamera. Kelemahan yang menonjol dari
siaran langsung ini dibandingkan dengan Piala Dunia lalu adalah tidak
menyajikan pertandingan olahraga sebagai sebuah tontonan yang bisa dikemas
secara skenario yang baik untuk menggiring emosi penonton yang menyaksikan
acara ini. Ternyata (ketika menyaksikan siaran langsung) di Malaysia,
Singapore dan Thailand melakukan kesalahan yang sama. Susah kali ya???

Tapi yang membuat saya bingung adalah:

Ketika menyaksikan siaran langsung (jam 17.00 WIB) dengan komentator dari
RCTI (Krisna)  dan wartawan Bola (Washley H). Aksi dilapangan yang di-cover
kamera agak kurang nyaman disaksikan seperti pengambilan angle, kapan harus
melakukan medium, long shot, medium close up, close up dan lain-lainnya.
Terlebih komentator kedua orang ini tidak enak, pertama minim data, kedua
terkesan menggurui, ketiga terlalu menjelekan tim Indonesia (padahal ketika
Bahrain melakukan kesalahan yang sama tidak ada kata-kata negatif dari kedua
orang ini)

Nah...

Kebetulan saya menyaksikan siaran ulang yang diputar oleh RCTI jam 12.00malam. 
Terasa banget bedanya.

Pertama komentatornya orang asing (memakai bahasa Inggris, ia biasa
menjadi komentator bola di Starsports, enggak tahu siapa namanya), ia
memiliki keunggulan pada data. Ia punya data pemain dari Indonesia dan
Bahrain secara detail.

Kedua statistik pertandingan, menit berjalan, persentase penguasaan bola,
jumlah tendangan pojok, jumlah tendangan bebas, tendangan ke gawang yang
tepat dan lainnya.

Ketiga komentarnya obyektif, tidak menggurui atau menghakimi dari kedua
kesebelasan. Dalam menyampaikan komentarnya emosinya ada. Penonton yang
mendengarkan jadi terbawa emosinya (padahal siaran ulangan lo)

Keempat sang komentator berada dilapangan/stadion sehingga ia bisa
merasakan suasana yang terjadi disana. Emosi yang ada, kemeriahan dan lain
sebagainya bisa diresapinya sehingga emosinyapun terbawa. Kalau kedua
komentator RCTI ini adanya distudio jadi  emosinya tidak sama dengan
penonton di stadion.

Kelima pengambilan gambarnya enak banget. Angle kamera, replay adegan,
emosi pemain, bumper logo Piala Asia sungguh profesional banget. Hampir sama
menyaksikan siaran Piala Dunia. Padahal saya menyaksikan satu pertandingan
yang sama tapi dalam dua tayangan yang berbeda.

Hal ini membuat saya bingung:

Pada siaran langsung ini kok hasilnya kurang memuaskan tapi pada siaran
ulangannya yang malam sangat memuaskan (apakah ini hasil editingnya tim
RCTI/Global Teve?)

Apakah siaran tunda itu merupakan hasil dari Starsports?

Apakah susah membuat siaran langsung seperti yang dihasilkan pada siaran
tunda?

Mungkin ada yang bisa memberikan pencerahan

Terima kasih

Ludi Hasibuan



--
Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives 
answershttp://us.rd.yahoo.com/evt=48252/*http://mobile.yahoo.com/mobileweb/onesearch?refer=1ONXIC,
not web links.





Re: [mediacare] Hapuskan saja mas kawin

2007-07-11 Terurut Topik Priyo Husodo

yah tidak semudah itu menghapuskan mas kawin... karena budaya ini sudah
masuk ke dalam sendi agama..
kalo mau dihapus berarti khan harus mengamandemen kitab sucinya... sesuatu
yang tidak mungkin terjadi.

btw: kalo umat tidak lagi memakai mas kawin dalam perkawinan apakah ini
berarti menentang agama?

Salam,
rph


On 7/11/07, marthajan04 [EMAIL PROTECTED] wrote:


  makanya mas Miftah, saya bilang juga hapuskan saja mas kawin itu.
Supaya sama2 tidak berat. Bukankah banyak juga lelaki yang kesulitan
melamar wanita karena tidak sanggup menyediakan mas kawin?

Nah nanti kalau sang mertua jengkel karena merasa sudah diperas,
siapa yang akan jadi luapan kemarahan itu? tentu sang menantu
perempuan bukan? maka jadilah adanya perbudakan dalam keluarga.

mj



--- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Miftah
Surur [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wah repot, nanti kalu dibebankan ke perempuan, dibilang penindasan
lagi terhadap perempuan

 Tapi begini, tradisi mas kawin seperti itu perlu dilihat dalam
konteks hubungan laki-laki dan perempuan di tanah Arab yang memang
tidak seimbang - atau dalam bahasa anak sekolahan disebut sangat
patriarkhal. itulah mengapa laki-laki mendapat posisi yang lebih
dibanding perempuan. Meskipun akhir-akhir muncul pemikiran baru dari
beberapa pemikir Islam komtemporer untuk memberikan kewajiban yang
sama bagi perempuan untuk memberi mas kawin, tapi gagasan ini belum
popular
-




Re: [mediacare] Re: Mesum, Polisi Syariah NAD Diciduk

2007-04-20 Terurut Topik Priyo Husodo

Kenapa sih ngga di referendum saja pemberlakuan syariat tsb. setahu saya
penerapan itu hanya akal-akalan pemerintah pusat di jawa pada waktu itu
untuk menenangkan pemberontakan.

iya... ginilah kalo manusi bermain-main menjadi Tuhan.

salam,
ph


On 4/21/07, Liza Irman [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Mengenai Syariat islam di Aceh, di bawah ini saya post-kan sebuah
tulisan seorang teman saya, seorang pegiat seni di Komunitas Tikar
Pandan, tinggal di Banda Aceh, yang suaranya menurut pengamatan saya
senada dengan suara mayoritas anak muda di Banda Aceh yang menentang
penerapan syari'at islam secara norak sebagaimana selama ini
dipraktekkan di Aceh.

Best Regards

Liza

Serambi Kita Ternyata Cabul Juga
Reporter : Azhari untuk www.acehkita.com

KIAN meriah saja cinta-terlarang di Serambi Mekkah. Tidak hanya
melanda pecinta belia, tapi juga kalangan paruh baya, bahkan kabar
terakhir polisi moral pun tak bisa menghindari diri dari kodrat yang
nikmat ini. Tapi cinta adalah perkara haram di Tanah Serambi.

Kawan saya, seorang promotor pagelaran musik, pernah merasakan betapa
terkutuknya kata cinta. Zikir Cinta ia jadikan tema konser yang akan
diselenggarakan pada tanggal 21 April besok –sebuah konser terbesar
di Aceh sejak perang berhenti. Dia menyeru: jika cinta dikocok dengan
zikir maka tidak mustahil dapat menyiram sisa-sisa bara kebencian
akibat perang.

Namun kawan saya itu salah memahami kata cinta. Ketika ia hendak
mengurus perizinan (sebuah izin untuk menakar bermoral atau tidaknya
sebuah kegiatan) pada sebuah jawatan yang berwenang, kawan saya
disarankan oleh jawatan terkait agar mengganti kata Cinta. Sebab kata
Cinta berbahaya bagi umat dan tidak bisa disandingkan semena-mena
dengan kata Zikir yan agung maknanya.

Di hadapan jawatan itu tidak berguna sama sekali penjelasan serta
alasan kawan saya bahwa ia hendak meredam kesumat perang dengan
pengaruh dua kata itu. Kawan saya justru menerima sejumlah hujah
baru: hendaknya kata pengganti untuk tema jauh dari kehendak untuk
menjerumuskan umat di Serambi Mekkah.

Saya tahu maksud baik jawatan itu yang ingin mempermasalahkan kata
cinta dan mewaspadai sejumlah kata lain yang menjurus ke nafus-
birahi, tidak lain ialah untuk menjaga tegaknya tatanan moral
umatnya. Tapi jika takrif tentang moral telah dibatasi hanya pada
ukuran-ukuran yang tituler, seperti memburu para pemabuk atau
mengepung segerombol muda-mudi yang memadu kasih di sebuah café atau
menjengkar ukuran baju yang dipakai oleh kaum perempuan, maka akan
sia-sialah maksud baik jawatan itu.

Maktab yang membatasi pengertian tentang moral, lalu menyiapkan
patroli dan cemeti untuk menjaga tegaknya pengertian itu, telah ada
sejak zaman kancil menipu harimau. Namun seperti harimau yang selalu
dikecoh kancil dengan menyangka benarlah yang dijaganya adalah
setangkup roti milik Nabi Sulaiman, tapi ternyata setumpuk taik
kerbau.

Demikian pula nasib segala maktab di setiap zaman yang menentukan
tegak atau tidaknya moral warganya: tertipu untuk tidak mengatakan
dungu oleh apa-apa yang dipercayainya. Warga yang merasa hakikat
tentang moral yang mestinya diberi ruang yang dalam dan luas telah
dibatasi lingkupnya, maka mereka akan selalu punya siasat dan
kreatifitas untuk membungkus moralnya agar tampak seperti roti Nabi
Sulaiman.

Itu sebabnya, dalam rupa yang lunak, institusi-institusi agama di
atas muka bumi ini masih tetap mempertahankan dan menyerahkan
tegaknya akhlak umatnya pada mimbar khotbah – sebagai salah satu
cara yang paling mudah untuk menjaga kemurnian jiwa umatnya, apabila
institusi keagamaan tidak berdaya untuk merebut peran kontrol yang
lebih besar dengan cara kekerasan dan atau mempengaruhi negara untuk
membagi sebagian kerja tersebut. Walau dalam kenyataannya para rabbi
dan wali sendiri sering meragukan keampuhan seruan yang datang dari
mimbar, terutama apabila dibandingkan dengan pengaruh jahat
keduniawian yang datang dari banyak penjuru.

Kenyataan ini tak jarang membuat pemangku agama frustasi demi melihat
betapa tercelanya perilaku umatnya, sehingga membuat kaum agamawan
kadang bernafsu untuk merebut kembali fungsi pengendalian-tanpa-batas
yang dianggap sebagai kerja sejarah segala agama yang dalam banyak
hal, sejak modernitas melanda dunia, peran tersebut dalam skala makro
diambil alih oleh negara yang berwatak lebih sekular untuk mengatur
warganya.

Ilham tentang tegaknya akhlak di kalangan para moralis-tanggung di
Aceh, pada hemat saya, tak bisa dilepaskan begitu saja dari mimesis
terhadap masalalu di zaman para Sultan dan Sultanah, pernah hidup
yang mewariskan landskap, sungguh rupawan namun sesungguhnya teramat
berat untuk dijunjung. Ilham itu tak hanya memukau golongan moralis
tapi juga golongan yang tak moralis.

Pada zaman ketika Sultan dinaikkan sekaligus dimakzulkan oleh Dewan
Orangkaya, masa itulah menurut banyak ahli sejarah agama Islam
mencapai kegemilangannya di Aceh Darussalam. Dan kaum moralis ingin
zaman itu ditarik kembali ke zaman kini di mana telepon-genggam-

Re: [mediacare] Info dari Majalah CAKRAM

2007-04-03 Terurut Topik Priyo Husodo

Wah ngga nyangka Gunawan Alif mendapat pencerahan (harusnya dari dulu)

ditunggu selamatannya...sama makan-makannya...

rph


On 3/31/07, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] wrote:


   Majalah CAKRAM 
pindahhttp://media-jakarta.blogspot.com/2007/03/majalah-cakram-pindah.html
 *Terhitung mulai 2 April 2007, kantor redaksi dan marketing Cakram pindah
ke:

Jl. Tebet Utara 1B No. 6 Jakarta 12820
Telp./Fax 021-8318207
e-mail: [EMAIL PROTECTED]  [EMAIL PROTECTED] co.id
website: **www.cakram.co.id* http://www.cakram.co.id/


*Bagi rekan-rekan media, pengiklan dan relasi dapat mengalihkan pengiriman
media, iklan dan surat/dokumen ke alamat tersebut

Terimakasih,

Singgih

E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
**
**
*sumber:*
*http://media-jakarta.blogspot.com/2007/03/majalah-cakram-pindah.html*http://media-jakarta.blogspot.com/2007/03/majalah-cakram-pindah.html
**


--
Don't get soaked. Take a quick peek at the forecast
with theYahoo! Search weather shortcut.





Re: [mediacare] Re: Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI

2007-03-14 Terurut Topik Priyo Husodo

Iya yah dari dulu sebenarnya saya juga resah dengan sinetron kita yang kayak
gitu, walau sekarang sudah mulai yang cukup bagus (terutama yang di Anteve)
baik ide cerita (simple; petak 9, dll) maupun eksekusi visualnya.
terhadap sinetron seperti hidayah atau semacam itu termasuk sinetron
percintaan dan pamer kekayaan, mengapa sih ngga pernah (setidaknya belum
lihat) sinetron yang berkisah pada cerita sukses (bukan cerita sedih spt
Uztad ternyata manusia, selibriti juga manusia) mengenai kehidupan prof
Yohannes surya misalnya yang dulu mengalami pahit getir kehidupan, atau
kisah sukses lain yang diinspirasikan dari kejadian sesungguhnya.

ini cuma urun rembuk loh.

salam,
ph


On 3/14/07, pbuntaran [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Judul Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI, adalah judul
yang saya kira sangat bagus, krn sudah bertahun2 saya di hantui oleh
acara TV kita yang sama sekali tidak ada unsur mendidiknya, mulai dari
sinetron, telenovela sampai ke acara pertarungan dalam kandang (acara
luar) yang di sponsori salah satu produk rokok nasional (Djarum kalau
tdk salah) dan ditayangkan di TPI (ingat: Televisi Pendidikan Indonesia).

Saya pernah di interview oleh salah satu statiun TV swasta, kira2 2
tahun yang lalu, dari situ saya menemukan jawaban pertanyaan saya
selama ini meskipun hanya membuat saya geram. Inti dari jawaban
tersebut adalah:

1. Semua statiun TV swasta maupun nasional (tdk termasuk Metro TV, O
channel dan Jak TV) mempunyai kesama'an Target Audience yaitu:
masyarakat daerah atau masyarakat kota2 kecil.

KESIMPULAN: masyarakat daerah lebih senang dng cerita yang bersifat
perlawanan antara si baik dan si jahat, dan sudah tentu si jahat akan
kalah pada akhirnya.

MASALAH: Jika kita sadar bahwa media TV adalah media yang paling mudah
diserap atau di cerna secara TIDAK SADAR!!! efek baik dan buruknya
atau unsur edukasi yg bersifat negatif maupun positif. Jika Dalam satu
cerita sinetron terdapat 25 episode itu adalah masalah yang sangat
berbahaya, memang pada akhirnya si jahat pasti akan kalah dan si baik
akan menang atau si jahat menjadi baik, tapi kejadian tsb hanya
terjadi pada 4 episode terakhir dari 25 episode yang di tayangkan.
Secara tidak langsung semua pecinta sinetron telah terserap edukasi
yang bermuatan negatif oleh si jahat selama 21 episode.

2. Yang ini juga masalah bagi kita semua yang prihatin terhadap acara
per-televisian Nasional. Mereka tidak akan menggubris kita yang
tinggal di kota2 besar, krn kita bukan Target Audience yang mereka
butuhkan untuk mencari UANG!!!.

3. PEMERINTAH kita, sangat memprihatinkan krn tdk sadar oleh hal
tersebut dan menurut saya itu fatal, krn kita harus sadar rakyat kita
banyak yang BODOH!!! dan komunitas bodoh tsb sangat mendominasi
Indonesia. Si bodoh yang di berikan edukasi bodoh berupa hiburan
setiap harinya. Bayangkan dalam satu hari ada berapa hiburan yang
bersifat membodohi bangsa termasuk sinetron.

4. PENANGGULANGAN, hahahaha kalau saya sendiri bisa marah
SEKALI!!! jika acara sinetron di tonton di rumah, smp2 ibu saya sangat
takut untuk menonton sinetron di rmh meskipun saya kerja. Dan sekarang
saya sudah tinggal bersama istri yang juga takut menonton semua
tontonan yang bersifat sinetron atau Hidayah dll. Dan dng arahan
perlahan2 dr kecanduan tsb akhirnya istri dan Ibu sekarang mulai
berperang bersama saya mengatasi kecanduan menonton sinetron. Jadi
menurut saya knp tdk memulai dng keluarga saya dulu, dan itu otomatis
akan berkurang satu keluarga dr ribuan juta keluarga yang rawan
terkena wabah bodoh dari tayangan televisi Indonesia.


--- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, puji
astuti [EMAIL PROTECTED] wrote:



 rata-rata sinetron indonesia memang meresahkan...
 dari mulai mistik,jalan cerita yang tidak mendidik...sekalinya agak
bagus..taunya sadurann
 ada apa dengan dunia persinetronan kita???
 sudah habiskah kreatifitas bangsa ini?



 
  To: 
forum-pembaca-kompas@yahoogroups.comforum-pembaca-kompas%40yahoogroups.com
;
[EMAIL PROTECTED] perempuan%40yahoogroups.com;
mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com
  From: [EMAIL PROTECTED]
  Date: Mon, 12 Mar 2007 16:43:49 +0700
  Subject: [mediacare] Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI
 
  Keresahanku menonton sinetron Hidayah di RCTI
  Tadi malam (Minggu,11 Maret 2007) aku menonton sinetron hidayah di
RCTI yang berjudul: Perkawinan Janda Gila Harta yang dimainkan oleh
Novia Ardhana dan Sutan Goergi.
  Dan benar saja keresahanku kalo seorang perempuan apalagi seorang
janda mendapatkan stereotype atau penilain miring di sinetron
tsb.Digambarkan janda tersebut menceraikan suaminya demi menikah dgn
lagi dgn seorang pemuda yang kaya.Tetapi sang janda digambarkan masih
berbuat mesum dengan bekas suaminya.Belum lagi karakter ibu sang janda
yang sangat matre (gila harta).Pokoknya cerita dalam sinetron itu
pembodohan sekali dan amat streotipe terhadap perempuan.Perempuan
(apalagi janda) digambarkan culas,suka 

[mediacare] Temenku Morgan Mellish Juga Korban Insiden Garuda

2007-03-08 Terurut Topik Priyo Husodo

Dear all,

Saya turut sedih dan berduka kepada segenap keluarga di Indonesia yang
akhir-akhir ini kehilangan sanak saudara, ayah, ibu, kerabat dalam berbagai
bencana baik alam maupun transportasi semoga kita semua dikuatkan dan
diteguhkan dalam iman dan penghiburan.

Saya pun sekarang mengalami kesedihan serupa karena salah satu teman saya
Morgan Mellish, jurnalis AFR menjadi salah satu korban meninggal dalam
kecelakaan Garuda kemarin.

Semoga Tuhan memberi penghiburan bagi keluarganya dan menerimanya dalam
damai abadi.

Turut Berduka

PH


Re: [mediacare] Benarkah Informasi Ini?

2007-02-28 Terurut Topik Priyo Husodo

Turut berduka cita juga atas meninggalnya rekan-rekan jurnalis dalam musibah
karamnya KM Levina I..

btw mungkin yang dimaksud bung donnie adalah apa benar gaji kameraman
sebesar itu per bulannya? ..

ph


On 2/28/07, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:




Mas Donnie,
sejauh pengalaman saya selama ini, istri alm. rekan kerja saya
pernah menerima uang santunan karena kecelakaan
kerja (meninggal saat melaksanakan tugas ): *52x* gaji dasar,
itu diluar santunan pengurusan jenazah, dll.
CMIIW

di perusahaan tambang, asuransinya bisa lebih besar lagi,
tapi tidak ada istri yang mau suaminya meninggal untuk dapet
asuransi yang sedemikian besar.hehehe!

salam,





  *donnie123s ludi hasibuan [EMAIL PROTECTED]*
Sent by: mediacare@yahoogroups.com

02/26/2007 03:51 PM   Please respond to
mediacare@yahoogroups.com

   To
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
mediacare@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], wartawan gaul 
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], wartawan 
[EMAIL PROTECTED]  cc
  Subject
[mediacare] Benarkah Informasi Ini?




Benarkah informasi ini?

*
hans miller [EMAIL PROTECTED]* wrote:
Lud, selain turut berdukacita, saya mau memberitahukan, baru saja saya
dapat sms dari Ketua PWI Jaya memberitahukan bahwa Jamsostek akan
menyerahkan santunan sebesar 60.060.000 rupiah untuk almarhum Suherman,
kameraman LATIVI (almarhum tercatat sebagai anggota jamsostek). Perhitungan
itu atas dasar upah yang dilaporkan ke jamsostek, saudara kita Suherman
menerima *Rp 1.146.000 perbulan di LATIVI.* Penyerahan akan dilaksanakan
hari Rabu.



.


--
TV dinner still cooling?*
**Check out Tonight's 
Picks*http://us.rd.yahoo.com/evt=49979/*http://tv.yahoo.com/on Yahoo! TV.


 





Re: [mediacare] Re: PKS Dirikan 152 Posko Banjir di 5 Wilayah DKI Jakarta

2007-02-09 Terurut Topik Priyo Husodo

Sama dengan pendapat yang bilang mau PKS kek, PDIP, golkar, tommy soeharto
(namanya juga usaha, sapa tahu reputasi jadi lebih baik) sekalipun kalo itu
buat bantuan ke masyarakat silahkan asal sifatnyanya darurat. Btw kok ngga
ada yang bantuin ngangkutin sampah pasca banjir yah...

anyway, saya juga mengerti bagaimana politik bekerja... bukankan PKS
memenangi suara di DKI? silahkan pikir sendiri hubungannya dengan banjir
Jakarta. jangan bicara lagi bahwa DPRD tidak berdaya... saya jadi inget
ucapan kawan saya yang sekarang di DPR Rama Pratama (kebetulan dari PKS)
ketika ditanya mengapa fraksi PKS setuju dengan kenaikan BBM beberapa waktu
yang lalu... Ini politik... bung

seperti partai lain ternyata kemasan boleh beda... bahkan yang berwajah
malaikatpun ada namun tetap karena ini politik (bukan berarti saya
a-politik loh) ternyata dalemnya juga sama-sama iblis yang berusaha menari
di tengah penderitaan rakyat banyak.

Apa perlu Adang Daradjatun (sepertinya dicalonkan oleh PKS-DKI) sebagai
calon gubernur DKI diberi kesempatan menjadi gubernur DKI?... saya rasa sih
itu terserah rakyat DKI (termasuk saya) namun pendapat pribadi saya... boleh
juga PKS diberi kesempatan memimpin eksekutif di DKI... seperti rekannya di
Depok (biar kerjasamanya tambah erat gitu)

yang jelas seluruh partai yang duduk di DPRD DKI telah gagal mengontrol
Sutiyoso... jadi jangan pilih lagi ah partai-partai ini (PDIP, Golkar, PKS,
PPP, PKB dll)..

salam dari kawulo alit.

ph


On 2/10/07, Muhammad Rully [EMAIL PROTECTED] wrote:


  wah...kita coba netral deh

karena judulnya posko PKS, jadi kelihatannya yah yg disorot disini harus
PKS, jangan partai lain.

saya setuju saja soal kedekatan kita an parpol karena menjelang
pemilu...bahkan DKI akan PILKADA lho tahun ini..

wah...semua berlomba pastinya.

sama seperti dulu... partai pendukung bang Yos janji urus banjir selama
kepemimpinan kalau terpilih, nyatanya ???

sekarang PKS dan adang siap siap dengan hasil survey besar2 an
kemarin...kita tunggu hasilnya.
toh adang sepertinya bukan pilihan tepat untuk PKS, banyak kandidat lain
yang cocok, tapi gak punya duit besar sepertinya.

dan calon calon lain juga yang mungkin sudah buka banyak posko banjir juga
tuh, dan siap siap juga rancang janji untuk PILKADA nanti.

hmapa jadinya yah, kalau negara dipenuhi penjanji dan bukan pembukti.

PS: PKS setelah di pemerintahan kok jadi jarang mendemo kebijakan aneh
pemerintah ya??
udah enak duduk di kursi empuk kah??

jadi kurang simpati nih saya .





On 2/10/07, justjoiningthetribe2 [EMAIL PROTECTED]  wrote:

   Mr. Lim, apakah anda tahu bahwa PKS hanya menguasai 7.34% dari 100%
 suara di Parlemen?

 Mengapa anda hanya membebankan semuanya ke PKS? Karena sekalipun PKS
 memiliki niat dan keinginan untuk melakukan seperti yang anda harapkan
 itu, belum tentu langkah itu disetujui oleh partai2 besar lainnya di
 parlemen karena masing-masing partai di parlemen itu memiliki
 prioritas kepentingannya masing-masing. Itulah realitasnya disini.

 Mungkin kalau Mr. Lim mau sejenak berhenti bermasturbasi di negeri
 Belanda sana, barangkali itu bisa membuat pikiran Mr. Lim bisa lebih
 jernih dalam melihat suatu persoalan.

 Perbandingannya saja sudah salah, apalagi analisanya.

 --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com, Danny
 Lim [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Betul, korban akan mengingat siapa yang membantu anda dan korban
 juga akan mengingat siapa yang tidak membantu anda. Maka kini korban
 akan mengingat PKS yang TIDAK membantu mencegah banjir dengan
 mengontrol pemerintah di parlemen. Kalau PKS fair, turunnya PKS ke
 posko banjir mesti disertai pemasangan spanduk PKS teledor di
 parlemen, PKS menebus dosa di posko banjir. Apakah PKS mau dan
 berani mengakui kesalahannya secara terbuka? Ataukah seperti
 sekarang ini, PKS memanfaatkan korban banjir yang rata-rata
 berpendidikan rendah, untuk merebut suara mereka di Pemilu 2009?

 Di negara barat, pemerintah selalu berupaya keras bersama parlemen
 dan semua pihak secara Total Football, mencegah segala macam
 bencana. Tapi yang tampil di lapangan hanyalah trio polisi (menjaga
 keamanan), brandweer (tugas-tugas teknis) dan ambulance (tugas-tugas
 medis). Kagak pernah 'tuh, repeat, kagak pernah parpol Belanda
 menancapkan benderanya di lapangan bencana. Rakyat memilih parpol
 untuk bertugas di parlemen, bukan di posko banjir.

 Perhatian: tugas posko banjir mulia dan perlu, tapi melulu
 mengandalkan posko banjir sementara parpol-parpol di parlemen tidur
 atau bermasturbasi dengan Pancasila, itu adalah tindakan konyol nyol
 nyol nyol, ihik :-(.

 Salam prihatin, Danny Lim, Nederland

 --- In mediacare@yahoogroups.com mediacare%40yahoogroups.com,
 justjoiningthetribe2
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Mr. Lim, realitas di lapangan sekarang ini bukan lagi dalam konteks
  pencegahan.
 
  Di banyak negara, partai politik lazim menggunakan taktik seperti
 itu
  sebagai publicity stunt untuk mendapatkan lebih banyak suara
 selama
  pemilu. Tidak 

Re: [mediacare] PDIP Gandeng 7 Partai Minus PKS - Cagub curi Start

2007-02-01 Terurut Topik Priyo Husodo

Bung Ali,

saya setuju dengan anda... dua orang itu menurut saya sudah tidak jujur lagi
dalam berkampanye... mudah-mudahan rakyat Jakarta lebih cerdas untuk
memilih. Jangan pilih incumbent dan juga jangan pilih orang yang modal
tampang doang (baca; citra peduli)

Tapi terus terang saya ngga ada ide siapa saja yang patut dinominasikan
sebagai alternatif. ada yang sudah punya? tolong dishare yah...

ph


On 1/26/07, Ali Andre [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Yang pasti saya pribadi dan teman-teman tidak akan memilih Adang
Dorojatun
serta Fauzi Bowo, sebagai Gubernur DKI. Dan untuk ini, kami akan melakukan

segala usaha untuk memberikan kesadaran politik kepada lingkungan kami
agar
tidak memilih kedua calon di atas.
Kenapa hal ini kami lakukan? karena kami anggap Fauzi Bowo hanyalah
pengganti dari Sutiyoso, dengan tujuan untuk melindungi segala tindakan
Suti
selama masa pemerintahannya, termasuk juga segala permainnyan. Permainan
kampanyenya dengan menggunakan kamuflase BNN ataupun sebagai wakil NU DKI
tetap menempatkan dia sudah tidak jujur.
Sedangkan Adang Dorojatun, yang pasti, kami tidak ingin juga seorang
polisi
yang memiliki harta yang banyak tanpa asal yang jelas (walaupun istrinya
pengusaha, tetapi pengusaha berhasil karena memang pintar atau dibantu
karir
suaminya?). Adang pun sudah mencuri start dengan mengaku sebagai ketua
ormas
DKI yang ga jelas darimana asalnya. Foto, spanduk, baliho, iklan yang ada
benar-benar hanya menampilkan wajah manis dari si Adang... mungkin pengen
ikutin cara SBY supaya dipilih ama Ibu-ibuefektif tapi pastinya
menipu..
Pertanyaan saya, kenapa PKS mendukung Adang, apakah kompensasi yang akan
didapat PKS jika Adang terpilih? apakah ada bayaran kepada DPP PKS dalam
nilai tertentu, terutama untuk biaya kampanye legislatif 2009 nanti?
mari kita pilih calon Gubernur DKI yang paling pantes, jujur, bersih,
kapable dan bukan karena partai pendukungnya... jikalau nanti calon dari
partai kecil, tetapi orangnya memiliki kredibilitas yang terbaik, kami
tidak
akan ragu memilihnya.

1. PDIP Gandeng 7 Partai Minus PKS (PARTAI KE'ADILAN SEJAHTERA / HIZBUL
Posted by: Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] supraha%40indo.net.idmilis1979
Date: Wed Jan 24, 2007 7:52 am ((PST))

23/01/2007 11:54 WIB

Pilkada DKI

PDIP Gandeng 7 Partai Minus PKS

Ramdhan Muhaimin - detikcom

Jakarta - Gaung Pilkada DKI Jakarta semakin nyaring. Lobi-lobi lintas
partai
untuk berkoalisi pun gencar dilakukan. Sebagai salah satu partai pemenang
pemilu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan membangun
koalisi
dengan 7 partai. PDIP enggan mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kemungkinan kami akan berkoalisi dengan 7 partai di parlemen, tapi minus
PKS, kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDIP DKI Jakarta,
Audi Z Tambunan, kepada detikcom di sela-sela acara HUT ke-60 Megawati
Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Selasa (23/1/2007).

Dia mengatakan, ketujuh partai yang dijajaki untuk berkoalisi itu adalah
Partai Demokrat, PAN, PBB, PPP, Partai Golkar, PDS dan PBR.

Soal cagub dan cawagub dari PDIP, Audi mengatakan, partainya kemungkinan
akan mengumumkan secara resmi paling lambat pertengahan Februari. Tapi
itu
sepenuhnya sekarang kewenangan DPP, karena bola sekarang di tangan mereka.
Yang pasti saat mendaftar nanti pada bulan Mei kami sudah siap,
tambahnya.(mar/nrl)

Source :

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/01/tgl/23/tim
e/115407/idnews/733566/idkanal/10





Re: [mediacare] Siaran Pers JATAM: Lima Alasan Newmont Bersalah dalam Kasus Buyat

2007-02-01 Terurut Topik Priyo Husodo

Dalam penerbangan dengan garuda tadi pagi saya membaca laporan penyelaman di
teluk Buyat di flight magazine... apakah foto-foto indah tersebut memang
berasal dari teluk Buyat? karena saya tidak membaca bahwa reporter tersebut
membawa kamera untuk penyelaman.
sebagai orang awam dengan melihat foto tersebut saya jadi bingung apa yang
sebenarnya terjadi di Teluk Buyat?
Mengapa juga jatam memakai terminologi kata menguras dalam proses
ekploitasi, bukankah tambang rakyat juga menguras tanpa ada pemantauan
yang memadai dalam industri tambang. harusnya kalo saya mau koreksi siaran
pers jatam ini, fokus saja pada terjadinya pencemaran, bagaimanapun tambang
adalah sebuah industri yang menghidupi banyak pihak dan bila dikelola secara
lestari dampaknya dapat lebih baik persoalanya adalah bagaimana memastikan
bahwa tambang tersebut sesuai kaedah pengelolaan dengan baik, dan itu harus
adil dilakukan baik pertambangan besar, menengah dan juga rakyat.

mohon pencerahannya...

ph



On 1/26/07, Lulu [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Siaran Pers JATAM, 26 Januari 2007

*Lima Alasan Newmont Bersalah dalam Kasus Buyat

*Rengekan Richard Ness  yang dimuat pada beberapa media di waktu-waktu
terakhir, sungguh menyakiti nurani dan menghina  akal sehat. Pejabat PT
Newmont Minahasa Raya (NMR) ini terus mengoceh bahwa proses pengadilan yang
mereka hadapi adalah penipuan belaka dan hasil rekayasa. Warga Buyat Pantai
yang sakit, meninggal dunia dan 266 jiwa harus pindah menyelamatkan diri
serta ratusan lainnya di Buyat Kampung terus sakit, juga pengumuman
Pemerintah bahwa Teluk Buyat tercemar dan beresiko bagi kesehatan manusia,
disebutnya sebagai  'Sandiwara Buyat'.

NMR, perusahaan asing yang telah menguras 2,1% total cadangan emas dari
tanah Indonesia dan menggelontorkan lebih dari 4 juta ton limbah tailing ke
Teluk Buyat ini menginginkan publik lupa. Melupakan fakta berderet, berbagai
tindakan melawan hukum oleh perusahaan, yang bahkan tersaji dengan terang
benderang pada dokumen-dokumen resmi perusahaan. Diantaranya disajikan dalam
Lima alasan mengapa Newmont bersalah dalam kasus Buyat, berikut :

1.  Laporan RKL/RPL yang dibuat perusahaan mencatat 121 kali kejadian
dimana  beberapa logam berat dan bahan kimia lain pada limbah  tailing
hasil detoksifikasi melebihi baku mutu yang ditetapkan menurut Keputusan
Menteri LH No. 51/MENLH/10/1995 Lampiran C dan baku mutu tailing berdasarkan
Surat Meneg LH/Kepala Bapedal No. B-1456/Bapedal/07/2000. Artinya bahkan
sebelum digelontorkan ke laut, limbah perusahaan sudah tidak aman karena
melebihi baku mutu yang ditetapkan (a).

2.  Sepanjang tahun 2001  2004, Newmont tidak memiliki ijin pembuangan
tailing ke laut. Akibat Studi ERA (Ecological Risk Assasement) Newmont pada
tahun 2001 tidak memenuhi syarat maka MenLH/ Kepala Bapedal tidak pernah
mengeluarkan izin dumping ke laut. Tetapi dengan arogan Newmont terus
membuang limbah tailingnya sejumlah 2000 ton per hari ke Teluk Buyat hingga
tambangnya berakhir.

3.  Newmont telah melepaskan Merkuri ke udara dan tidak melaporkan
pemantauan emisi udaranya.
a.  Dokumen RKL/RPL Newmont membuktikan sejak  periode triwulan  III
tahun 2000, perusahaan tidak melaporkan pemantauan emisi udara dimana
terjadi pelepasan  limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) ke udara, yaitu
Merkuri. Perbuatan ini menyalahi prosedur pengelolaan limbah B3 yang diatur
dalam Peraturan Pemerintah  No 18/1999 tentang Pegelolaan Limbah B3
b.  Dokumen RKL/RPL Newmont membuktikan sepanjang 2000  2003 Newmont
melepaskan begitu saja gas Merkuri dari unit pemanggangan bijih (*roasting
*) ke udara sekitar. Perbuatan ini menyalahi prosedur pengelolaan limbah
B3 yang diatur dalam PP No. 18/1999 tentang Pengelolaan Limbah B3. Fakta ini
diperkuat oleh Laporan New York Times (22/12/04) merujuk laporan audit
internal Newmont. Laporan tersebut menyebutkan bahwa sepanjang empat tahun,
Newmont telah melepaskan 17 ton Merkuri ke udara dan 16 ton ke laut.

4.  Newmont memasok air minum yang tidak aman untuk dikonsumsi warga
Buyat Pantai. Pasokan air yang diberikan mengandung Arsen (As) dan Mangan
(Mn) yang besarnya melampaui baku mutu air minum yang diperbolehkan menurut
Peraturan Menkes No. 907 tahun 2002.

5.  Newmont memberikan informasi yang tidak benar mengenai keberadaan
lapisan termoklin. Dokumen AMDAL perusahaan menyatakan lapisan termoklin
berada pada kedalaman 50 hingga 80 meter di bawah laut, sehingga penempatan
pipa pembuangan limbah pada kedalaman 82 meter mereka klaim aman. Ternyata
Tim Terpadu Pemerintah tidak menemukan termoklin pada kedalaman tersebut.
Artinya anus pipa pembuangan tailing Newmont berada di atas lapisan
termoklin (b). Tindakan ini melanggar Pasal 43 Undang-Undang No 23 tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Tidak adanya lapisan termoklin pada kedalaman di atas telah mengakibatkan
dugaan tercemarnya Teluk Buyat. Tim Terpadu pemerintah menemukan fakta yang
tak bisa dibantah Newmont. Bahwa telah terjadi gangguan pada daerah *

Re: [mediacare] Trans Crop Sudah Edan!

2007-01-22 Terurut Topik Priyo Husodo

Kehancuran berawal dari sebuah kesombongan...

mudah-mudahan bukan itu yang sekarang dilakukan oleh Trans corpora. terus
terang saya agak miris melihat puluhan ribu orang itu di TV dan yang lebih
ironi pembawa beritanya banyak menyungging senyum. jadi inget waktu nyari
kerja... sedih banget. ironis memang karena masih ada orang yang tertawa dan
tersenyum di tengah penderitaan banyak orang.

Indonesia ini memang aneh yah...

ph


On 1/21/07, chazt pamungkas [EMAIL PROTECTED] wrote:


  Apa sih artinya REKOR MURI...apa mentang-mentang karena Trans 7 Punya
PROGRAM REKOR MURI ? Kok lama kelamaan bukannya simpati justru
antipatimemblow up sesuatu bentuk sisi kekurangan bangsa (jumlah
pengangguran) menjadi bahan tertwaan kebanggaan sebuah rekor-rekor
an...keblabasen...yah..ngak papa seh OKB..(Orang Kaya Baru)...mesti ehm:-)
gak tau yah profesionalitas dalamnya kayak apa...ehm lagi..-(

*sujatmiko wahyu [EMAIL PROTECTED]* wrote:

Trans Crop Sudah Edan!

Sebelumnya memang saya sangat berterima kasih dengan Trans Crop yang telah
memberikan kesempatan kerja bagi penganguran yang angkanya semakin
bertambah.

Berawal dari pendaringan yang mulai goyah, saya lantas iseng-iseng
memasukan resume CV...(mungkin dari persyaratan yang ditentukan ada beberapa
yang tidak terpenuhi).
Entah kenapa Trans Corp tetap melayangkan panggilan utnuk melaksanakan
test, yang dilaksanakan di staadion gelora Bung Karno.

Diantara ratusan ribu manusia, hati saya menjadi miris karena dalam
penyeleksian tersebut tidaklah jauh dengan publikasi (publikasi atas
kebobrokan bangsa). Suasana test saat itu seperti sebuah event yang
diselenggarakan Trans Crop. (pakai pegelaran drumband, sambutan, dan acara
penyerahan piagam MURI)

Mungkin manusia-manusia yang mengusulkan ide ini tidak menyadari bahwa apa
yang telah mereka lakukan merupakan sebuah ide yang sangat buruk untuk
stasiun televisi swasta yang katanya ingin menjadi terbaik.

Dari corong speaker terdengarlah angka 110.000 peserta yang berminat untuk
menjadi karyawan Trans Corp. Tetapi sadarkah bahwa mereka yang berkumpul di
gelora bung karno hanya mencoba mengadu nasib untuk mendapatkan pekerjaaan
yang semakin sulit. (mungkin jika di Indonesia ini lapangan pekerjaan tak
sesulit sekarang tak ada angka seperti itu.)

Selain itu, apalah artinya piagam penghargaan jikalau hanya untuk
menorehkan kejelekan bangsa ini. Bayangkan saja, angka 110.000 itu
merupakan generasi penerus yang mengenyam pedidikan D3, Sarjana, dan mungkin
S2. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa angka pengangguran dibangsa kita
mencapai titik memprihatinkan.

weleh...weleh...negeriku dah edan, lantas knapa Trans Corp tidak
mensponsori untuk memecahkan rekor dunia kalau Indonesia memiliki angka
pengangguran tertinggi???

Salam
Manusia yang terbawa edan













Komentar Anda dan usul Anda, lagi-lagi saya CC-kan ke milis internal Trans
TV, agar dibaca orang Trans TV... he..he...



Maaf, saya lagi sibuk, hari ini harus jaga ujian tes masuk karyawan di
Gelora Bung Karno, Senayan (bukan cuma untuk News, reporter, presenter,
cameraperson, tapi juga untuk bagian lain: keuangan, produksi, sales,
marketing, etc)



Satrio Arismunandar
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026, Fax: 79184627

http://satrioarismunandar6.blogspot.com


- Original Message 
From: Radityo
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Sent: Sunday, January 21, 2007 8:50:53 AM
Subject: [mediacare] Re: Cetak rekor MURI, Trans 7 mau cari karyawan atau
cari publikasi?



Mas Satrio,

Terima kasih. Saya amat menghargai langkah Anda yang cepat tanggap
dalam meresponse segala isu tentang Trans Corp. Nah, sayangnya
apabila isu tersebut dilempar ke milis internal News Trans TV,
lantas tak ada kelanjutannya lagi.

Nah, karena kami-kami disini tidak bisa ikutan milis
tersebut, saya sarankan agar Anda bisa memposting juga hasil
tanggapan dari teman-teman di Trans Corp. Saya rasa tim humas Trans
TV/Trans TV juga ikutan milis ini, semoga bisa ikut menanggapi.

Oh ya, sedikit saran. Karena Trans TV cukup banyak pemirsanya, apa Mas
Satrio tidak berencana mengelola milis khusus pemirsa? Sebagai contoh, milis
FPK (Forum Pembaca Kompas). Dengan adanya milis tersebut, Trans Corp bisa
menggelar temu pemirsa secara berkala.
Rasanya Pak Ishadi SK pasti setuju dengan usulan ini. Sekalian numpang
titip salam buat beliau (dulu mantanku tetanggaan sama beliau di nDemangan,
Jogja).

Salam,

RD

PS:
Sekalian numpang tanya. Dengan berganti namanya TV7 menjadi Trans7,
apakah websitenya sudah ganti domain name juga?


Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik:

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links




 --
 http://answers.yahoo.com.sg/
*Real people. Real questions. Real answers. Share what you 
knowhttp://answers.yahoo.com.sg/
*.





Re: [mediacare] Undangan Konferensi Pers 'Newmont Kembali Menyesatkan Informasi'

2007-01-22 Terurut Topik Priyo Husodo

Rekan Jatam,

terlepas dari persoalan inti, relokasi (involuntary resettlement) itu
merupakan salah satu hal yang mungkin terjadi di setiap pembangunan apalagi
pembangunan itu membawa dampak. namun opsi ini merupakan opsi terakhir dan
mempunyai aturan ketat dalam pelaksanaannya. jadi menurut saya relokasi yang
terjadi di kawasan Buyat bila memang dilakukan dengan benar dan baik bukan
merupakan sebuah isu yang harus diperdebatkan.
upaya relokasi (untuk kehidupan lebih baik tentunya) bukan merupakan upaya
yang hina. kalau ternyata memang penduduk asal lebih baik kehidupannya
mengapa rekan jatam tidak menerima hal itu sebagai sebuah keniscayaan. ini
asumsi bila memang terpaksa dilakukan relokasi.

Bukan saya mau membela NMR (karena saya bukan pembela), bila relokasi
(dengan prosedur yang benar tentunya) itu telah dilakukan untuk
menyelamatkan penduduk asal dari kemungkinan terkontaminasi lagi bukan kah
itu upaya yang sangat baik? yang perlu ditanyakan ke NMR oleh rekan jatam
justru adakah upaya rehabilitasi dan semacam itu di daerah asal... itu
langkah yang lebih berarti ketimbang tarik urat adu argumentasi tentang
pencemaran itu sendiri... ingat juga bahwa peti-peti juga berkontribusi
untuk kontaminasi (justru ini lebih berbahaya karen tidak dapat dipantau).


mengenai buku menyelam tadi... sekali lagi terlepas ini upaya untuk
mempengaruhi putusan peradilan, mengapa dalam narasumber tidak diundang
penyelam... (terutama yang pernah menyelam di teluk buyat akhir-akhir
ini...) menurut saya NMR perlu mengajak Rekan Jatam untuk menyelam di sana
deh... tapi menurut saya bukan itu inti persoalannya, menyelam kan tidak
minum air dan dilindungi pakaian selam yang menutup seluruh kulit, jadi
tidak terkontaminasi zat berbahaya (ini logika orang dungu seperti saya
ini)...

wah... sayang saya pasti tidak punya kesempatan ikut konferensi pers, jadi
ngga akan dapat buku singkap buyat yang akhir-akhir ini saya cari. andaikan
jatam berbaik hati mengirimkannya kepada saya, duh dunia ini sebenarnya
dunia yang indah... :-)

salam,
ph


On 1/22/07, Lulu [EMAIL PROTECTED] wrote:


   Kepada Yth.
Rekan-rekan Wartawan
Media Cetak dan Elektronik
Di Tempat


Baru-baru ini PT Newmont Minahasa Raya (NMR) melaunching buku Panduan
Menyelam Teluk Buyat dan Sekitarnya yang berisi tentang keindahan Teluk
Buyat. Beberapa media nasional dan lokal pun memberitakan informasi tersebut
dengan menampilkan sisi keindahan Teluk Buyat.

Sayangnya informasi tersebut tidak diimbangi dengan informasi dari
masyarakat
Buyat Pantai yang harus berpindah dari wilayah Teluk Buyat ke tempat lain
untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dan tidak tercemar. Serta informasi
terbaru bahwa kondisi masyarakat Buyat setelah berpindah dari Teluk Buyat
ke Desa Duminanga yang sudah jauh lebih baik dibandingkan ketika masih
berada di Pantai Buyat.

Mengapa Newmont kembali memberikan informasi yang menyesatkan terkait
dengan Teluk Buyat? Apakah ini merupakan salah satu upaya Newmont untuk
mempengaruhi publik dalam persidangan kasus Pencemaran Teluk Buyat yang saat
ini sedang berjalan di PN Manado?

Untuk memberikan informasi yang berimbang tentang permasalahan tersebut,
kami mengundang rekan-rekan menghadiri Konferensi Pers yang dilaksanakan
pada :

*Hari/tanggal : Selasa, 23 Januari 2007
Jam : 10.00 - selesai
Tempat : Sekretariat JATAM, Jl. Mampang Prapatan II No. 30 Jakarta Selatan
Telp. 794 1559
Narasumber :
- Siti Maimunah, Koordinator  JATAM
- Torry Kuswardono, Campaigner Tambang dan Energi WALHI
- Elen Pitoi, Sekretaris BKMKT (Badan Koordinasi Masyarakat Korban
Tambang) Buyat Kampung
- Raja Siregar, Peneliti dan Penulis Buku Singkap Buyat


*Demikian undangan ini kami sampaikan, kami berharap rekan-rekan dapat
meluangkan waktu untuk hadir bersama kami. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.

Salam Lestari,

Luluk Uliyah
Media Publikasi Jatam
HP 0815 9480 246

NB. Kami akan membagikan 10 buku Singkap Buyat bagi kawan-kawan yang
hadir di awal.





Re: [mediacare] Kemana Tourism Board Indonesia ?

2007-01-17 Terurut Topik Priyo Husodo

Internet adalah salah sarana komunikasi, sebagus apapun tampilan internet,
media ini punya keterbatasannya. apa yang dilakukan oleh MTB dan STB adalah
untuk memperluas jangkauan audience. Ia sanga tahu bahwa Indonesia adalah
pangsa yang menggiurkan bagi turisme.
menurut saya sih jauh lah kalo indonesia mengambil pasar malaysia atau
singapur, coba pasar lokal ini lebih digarap serius bagi oleh pemerintah...
apalagi penerbangan murah sedang lagi trend (walaupun ada kasus AdamAir)...
Departemen pariwisata menurut hemat saya belum maksimal dalam menggunakan
sarana komunikasi lainnya... kalah glamor dan percaya diri dibanding negara
jiran.

emang bikin iri tuh iklan MTB... kok malaysia bisa kenapa Indonesia ngga
bisa?

ph


On 1/16/07, adrie delyardy [EMAIL PROTECTED] wrote:


   sekedar informasi, jadwal pariwisata indonesia dapat diperoleh dari
websitenya dinas kebudayaan dan pariwisata:

http://www.budpar.go.id/page.php?ic=661


- Original Message 
From: Budi Dharma [EMAIL PROTECTED]
To: Forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 16 January, 2007 11:40:14 AM
Subject: [mediacare] Kemana Tourism Board Indonesia ?

 Harian KOMPAS hari ini memuat iklan 2 halaman besar dari Tourism Board
Malaysia tentang skedul event pariwisatanya dalam tahun 2007. Demikian juga
di halaman belakang KOMPAS memuat iklan seperempat halaman dari Tourism
Board Singapura tentang skedul acara2 beberapa bulan mendatang yang mungkin
digemari pelancong dari Indonesia. Lha, kerjanya Tourism Board Indonesia apa
?

Harusnya menteri pariwisata kita bisa aktif mempromosikan acara2 berskala
nasional ke manca negara, semisalkan event JavaJazz di bulan Maret mendatang
yang kayaknya belum ada bunyinya. Atau event Piala Asia yang kita sendiri
malah belum tahu kapan tepatnya diselenggarakan di Jakarta ? Atau mungkin
aksi kampanye calon gubernur DKI jadi event pariwisata tersendiri ?

Kita sendiri sebagai saudara sebangsa satu tanah air malah nggak tahu ada
di event perayaan apa beberapa bulan ini di Bali, Makasar, Medan, Aceh,
Maluku, Papua dan seterusnya. Lha, gimana kita mau bikin persiapan untuk
berwisata ke tempat2 tersebut, sementara promosinya pun nggak kedengeran
gaungnya ?

Tolong, kalau ada instansi yang punya calendar event untuk satu tahun bagi
dunia pariwisata Indonesia bisa di-sharing disini. Terima kasih.


Budi  - Jkt


--
Sekarang dengan penyimpanan 1GB
http://id.mail. 
yahoo.com/http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.mail.yahoo.com/




--
New Yahoo! Mail is the ultimate force in competitive emailing. Find out
more at the Yahoo! Mail 
Championshipshttp://uk.rd.yahoo.com/mail/uk/taglines/default/championships/games/*http://uk.rd.yahoo.com/evt=44106/*http://mail.yahoo.net/uk/.
Plus: play games and win prizes.





Re: [mediacare] 100.000 Orang Melamar ke Trans TV dan Trans-7

2007-01-16 Terurut Topik Priyo Husodo

Wah sukses deh buat grup trans...

di tengah persaingan yang luar biasa ketat antar stasiun TV grup anda cukup
bersinar, beberapa acara andalannya masih menduduki tangga rating teratas...

tapi anda juga harus waspada, fenomena ini juga pernah terjadi di IVM.
banyak bikin terobosan dan programnya cukup diterima masyarakat namun
akhirnya terlena pada kesuksesan.
yang perlu grup trans cermati adalah; titik jenuh dari sinetron2 semacam
hidayah, talkshow (walau tukul masih top banget... cuman awas karena tukul
juga membawakan acara pada pagi hari di TV tetangga bisa-bisa over use loh),
dorce, insert (yang mulai ada built in programnya... ini menurut saya bikin
males yang nonton... sama dengan kasus IVM, semua space kalo bisa dijual
abis), indri dan bekti juga jangan dibuat sepanjang hari lah... ada jeda...
misalnya hari minggu khusus film anak klasik dsb).

gitu deh masukan dari saya,

cheers,
ph


On 1/16/07, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:


100.000 ORANG MELAMAR KE TRANS TV DAN TRANS-7

Sudah lebih dari 100.000 orang melamar ke Trans TV dan Trans-7, sampai
pendaftaran ditutup Desember 2006.  Pada tahun 2007 ini, kedua stasiun TV
itu memang akan melakukan rekrutmen bersama-sama, sejak bergabung dalam
kemitraan strategis di bawah payung Trans Corpora.

Angka 100.00 tersebut saya peroleh dari ngobrol dengan teman-teman dari
bagian Human Capital Trans Corpora, yang bertanggung jawab menangani
rekrutmen. Angka 100.000 itu adalah berasal dari seluruh Indonesia.

Karena jumlahnya yang sangat besar, maka ujian atau seleksi masuknya akan
diadakan di sejumlah kota besar. Untuk pelamar yang tinggal di kawasan
Jabodetabek sendiri, tampaknya tes seleksi masuk akan dipusatkan di Gelora
Bung Karno, Senayan, pada 21 Januari 2007. Karena, hanya gedung stadion
olahraga itulah yang sanggup menampung puluhan ribu peserta seleksi
sekaligus.

Ini mengingatkan saya pada ujian masuk perguruan tinggi negeri (UMPTN),
yang juga diikuti ratusan ribu peserta. Angka 100.000 itu sangat
fantastis, dan sudah pasti akan memecahkan rekor MURI (Museum Rekor
Indonesia), sebagai jumlah aplikasi terbanyak yang dikirim atau diajukan
oleh para pelamar kepada satu perusahaan (Trans Corp), dalam satu gelombang
penerimaan karyawan.

Jumlah pelamar ini tampaknya juga jauh di luar dugaan pihak Trans Corpora
sendiri. Bagi Trans TV, ini adalah rekrutmen Batch 7. Sedangkan untuk
Trans-7 (dulu bernama TV7), ini adalah rekrutmen besar pertama, sejak
sebagian besar saham milik Kelompok Kompas Gramedia (KKG) di dalamnya telah
dibeli oleh Trans Corpora, pada 2006.

Mengapa jumlah pelamar bisa begitu membludak? Saya menduga, ada beberapa
sebab. Pertama, cara penerimaan aplikasi lewat internet, yang praktis dan
mudah diakses dari seluruh penjuru Tanah Air. Kedua, brand image Trans TV
dan Trans-7 sendiri yang sudah meningkat secara signifikan pada setahun
terakhir. Ketiga, kondisi kesempatan kerja di Indonesia yang masih sangat
berat, sementara prospek kerja di industri pertelevisian dianggap cukup
meyakinkan dan menjanjikan.

Karena jumlah pelamar yang sangat besar, menjadi tantangan tersendiri bagi
pihak Human Capital Trans Corpora, untuk benar-benar bisa menjaring karyawan
dan jurnalis dengan kualitas yang terbaik. Karena, kekuatan dan asset
terpenting dalam menghadapi persaingan di industri televisi siaran pada
akhirnya bukan cuma uang, tetapi adalah sumberdaya manusia (SDM).

Dalam konsep manajemen terbaru, manusia/karyawan bukanlah sekadar asset
atau sumberdaya (resources) milik perusahaan, tetapi adalah modal (capital)
utama perusahaan. Itulah sebabnya, yang dulu namanya Bagian Personalia,
kemudian berubah menjadi Divisi Sumberdaya Manusia (Human Resources), dan
lalu bergeser lagi menjadi Human Capital.

Tantangan bagi manajemen Trans TV dan Trans-7 sekarang adalah bagaimana
memanfaatkan gelombang rekrutmen 2007 ini untuk betul-betul memperoleh
bibit-bibit yang baik, dan mengembangkannya menjadi karyawan/jurnalis yang
berkualitas, tangguh, tahan uji, kreatif, berintegritas, punya wawasan luas,
haus belajar, selalu mau berkembang, dan siap bersaing.

Dikombinasikan dengan budaya perusahaan dan budaya organisasi, yang terus
dikembangkan dan disosialisasikan, hasil rekrutmen ini --Insya Allah-- akan
menjadi pendorong bagi kemajuan Trans TV dan Trans-7 di tahun 2007 dan
tahun-tahun mendatang.

Sehingga, dalam jangka panjang, diharapkan akan terwujudlah apa yang
diidam-idamkan. Yaitu, seluruh karyawan dan manajemen Trans Corpora bukan
hanya ingin memperjuangkan Trans TV (dan Trans-7) menjadi televisi masa
depan Indonesia, tetapi ingin menjadikan Trans TV (dan Trans-7) sebagai masa
depan Indonesia itu sendiri!


  *Satrio Arismunandar
*Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184627

http://satrioarismunandar6.blogspot.com




--
TV dinner still cooling?
Check out Tonight's 

Re: [mediacare] Pan Dogol dan Pak Try

2007-01-04 Terurut Topik Priyo Husodo

Walaupun substansinya benar, cara penyampaian anas yang petinggi PD itu
sepertinya akan mengakibatkan PD pongah (sombong) ini justru akan dipakai
oleh lawan politik sebagai keuntungan..

jadi berhati-hatilah berkomentar bung anas, anda sepertinya akan mengulang
sejarah ketika taufik kiemas berkomentar tentang SBY...

ph


On 12/24/06, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:


   http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2006/12/24/opini.html


*Pan Dogol dan Pak Try*

**

*PRESIDEN* Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipilih secara langsung oleh
rakyat dalam Pilpres 2004. Tak ada mandat dari DPR, MPR, apalagi kelompok
Try Cs yang tergabung dalam Gerakan Kebangkitan Indonesia Raya (GBIR). Pak
Try tidak paham bahwa telah terjadi perubahan dalam sistem kenegaraan, kata
Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Rabu (20/12).

Mantan anggota KPU Pusat itu tumben kedengaran suaranya sejak lembaga
penyelenggara Pemilu 2004 itu gonjang-ganjing terkena kasus korupsi. Berbeda
dengan nasib beberapa rekannya, termasuk ketuanya yang kini dipenjara, Anas
yang berhenti jadi anggota KPU paska Pemilu 2004, tiba-tiba jadi petinggi
parpol, papar Kasna.

Jangankan Pak Try Sutrisno yang purnawirawan TNI-AD berpangkat jenderal
dan juga mantan wapres, Pan Dogol yang profesinya sebagai penguras WC
freelance saja ngerti, kok! Sebab, waktu Pemilu 2004, pria paruh baya yang
cuma tamatan Sekolah Rakyat (SR) itu harus libur lebih lama dibanding
Pemilu-Pemilu sebelumnya, untuk memilih para wakil rakyat, juga presiden dan
wapres. Dia tak kesal meski harus tidak bekerja beberapa kali, karena dari
koran dan televisi dia mendapat informasi bahwa Pemilu yang diikutinya saat
itu bersifat langsung, kilah Suja.

Apa penguras WC itu paham makna dan latar belakang pemilu langsung itu?
Pernahkah dia membaca UUD 1945 hasil amandemen, khususnya yang mengatur
pemilihan presiden dan wakil presiden? Tahukah dia akibat dari pilihannya?
tukas  Metra.

Apalagi Pan Dogol yang cuma tamatan SR, kita yang rata-rata jebolan SMU
saja paham makna undang-undang. Bahkan ketika paham pun, kita sering dibikin
bingung oleh praktik-praktik politik kalangan elit di negeri ini. Pendek
kata, Pan Dogol tahu pasti bahwa suaranya diperlukan untuk mengangkat orang
biasa jadi orang penting, baik para wakil rakyat, wapres, presiden maupun
pejabat politik lainnya, lewat Pemilu, Pilpres, Pilkada maupun Pilkades. Dia
paham kalau MPR, DPR dan DPRD tidak lagi ngurus masalah itu. Tapi
akhir-akhir ini Pan Dogol sering tampak termenung dan kadang-kadang
menyumpahi diri, sikapnya jauh berbeda dengan saat menjelang Pemilu 2004.

Lho, kok gitu? Apa dia khawatir usahanya akan bangkrut karena perusahaan
sewerage segera beroperasi? Atau terlalu keras memikirkan septic tank
masyarakat yang akan terlambat penuh karena kebanyakan orang ngirit makan
akibat naiknya harga sembako? tanya Subaya.

Bukan hanya itu, dia dan keluarganya sudah merasakan sendiri terjadinya
'perubahan' yang bertolak belakang dari yang dibayangkannya dua tahun silam.
Sepeda motor tua buatan tahun 1970-an yang dulu biasa mengantarkannya ke
tempat kerja, di mana ember, skop dan linggis diikatnya di jok belakang,
kini sudah terjual. Itu lantaran harga BBM naik dua kali dalam tempo enam
bulan dan pajak kendaraan pun ikut melonjak, sementara ongkos kuras WC sulit
dikatrol. Menyusul kompor gasnya diganti kompor minyak tanah, lalu karena
minyak tanah langka dan mahal, kini istrinya memasak dengan kayu bakar.
Celakanya, Pan Dogol sekeluarga belakangan ini sulit buang air besar karena
perut mereka tak biasa  mengkonsumsi nasi aking dan gaplek, tutur Suja.

Itulah risikonya bila politik diiklankan seperti barang dagangan.
Perusahaan kecap saja berhenti mempromosikan  produk mereka sebagai kecap
nomor satu karena masyarakat tahu kalau semua kecap terasa asin dan kecap
manis dicampur gula. Sayang, akibat gempuran teknologi informasi di
pengujung abad ke-20, masyarakat terbius sihir iklan, sekaligus menjadikan
bangsa Indonesia sebagai masyarakat televisi yang tergila-gila dengan
pencitraan. Orang-orang seperti Pan Dogol, yang di Tanah Air banyak
jumlahnya, pun tersihir iklan, ujar Rubag.

Kalau saja kalian tidak membicarakan masalah Pan Dogol, aku enggan
menceritakan kisah yang sengaja kusimpan. Dia pernah menguras WC rumahku dua
kali dalam tempo sepuluh tahun. Aku juga seperti Suja, melihat perubahan
perangai Pan Dogol belakangan ini. Dia dulu sangat periang, meskipun sedang
bekerja menguras tinja, siul dan banyolannya terus terdengar. Bahkan
menjelang Pemilu 2004, ketika menguras WC-ku untuk kedua kalinya, siul dan
lirik lagu Zamrud 'Pelangi di Matamu' sering dilantunkannya. Namun,
baru-baru ini saat berjalan papasan denganku, Pan Dogol yang memanggul skop,
linggis dan ember di bahunya tapi tetap mengenakan helem di kepalanya,
menyelipkan sehelai kertas di kantongku tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Aku maklum kalau dia sedang tergesa-gesa mengejar ojek, ungkap Gus Eka.

Kertas apa itu? Apa kau buang? tanya Suarnadi.

Aku simpan, sebab 

[mediacare] Bung Satrio lebih hijau - Re: Apa sih kehebatan Satrio Arismunandar?

2006-12-19 Terurut Topik Priyo Husodo
Kalo ngomongin Bung Satrio sih, saya sangat menikmati tulisannya ketika
Perang Irak tahun 1990, menurut saya ketika itu liputan Bung Satrio termasuk
yang kudu dibaca. Liiputannya membuat saya simpati sama saddam husein.
cuman sejak itu memang tidak ada liputan yang mengigit dari Bung Satrio.
Di Kompas sekarang bung Wisudo termasuk yang bagus tulisannya sama seperti
liputan Maruli tobing atau rikard bagun (kok jarang nulis lagi sih). tipikal
Satrio dan Maruli hampir sama... jurnalis itu harus berpihak kepada yang
lemah betapapun yang lemah itu salah (ini cuman perasaan loh).
Tapi ketika di TV justru bung satrio kehilangan imaginasinya (?) apa mungkin
karena karakter kedua media ini berbeda?
kalo di koran kita bisa menerawang melintasi daya imaginasi kita, tapi
bahasa tv sudah begitu gamblang audio dan videonya.
cuman saya agak heran memang mengapa bung satrio lebih hijau gitu? ada apa
yah? atau memang bung Satrio ini sekarang menganggap hijau ini lebih lemah
sehingga perlu berpihak?
saya rasa apa yang Ging bilang cukup bijak buat aji (emang loh Ging dari
dulu tetep cool...) eh kabar eko item gimana yah? ada yang tahu?
denger-denger di di BBC?

salam dari rimba borneo,

ph


On 12/18/06, pam budi [EMAIL PROTECTED] wrote:

Buat Bung Satrio
 Tenang saja. Ibarat begitu banyaknya anjing menggonggong, kafilah berlalu.
 Kayaknya milis ini mmg sdh tak cocok untuk postingan yang peduli pada
 seputar masalah pers.
 Biarlah orang2 yg ngomong ngalor ngidul penuh caci maki dan sumpah serapah
 itu bergaya di sini, karena mungkin tak punya media aktualisasi diri di
 tempat lain.
 Kayaknya orang2 spt Bung Satrio, Bung Ade Armando, Bung Radityo, dan
 beberapa insan peduli pers lainnya perlu hijrah ke milis lain saja, atau
 bikin milis baru lagi.

 Wassalam,
 pambudi


Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang nilai-nilai Kompas

2006-12-14 Terurut Topik Priyo Husodo

memang reputasi kompas akan sedikit terganggu, namun itu akan berlalu dengan
berjalannya waktu. Paling sebulan lagi isu ini akan menguap...
soal tenaga kerja (baca: buruh) memang selalu mengharu biru...
tapi apa benar Bambang dipindah karena ada masalah pribadi? bukan hanya
sekedar tour of duty biasa?

pembaca setia kompas.
ph


On 12/13/06, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote:


   Problem Kompas dari dulu sampai sekarang, adalah soal image. Oleh
karena itu, kasus ketenagakerjaan, meski tidak berdampak signifikan pada
keuangan Kompas, sangat merugikan dari segi image. Dan dalam jangka panjang,
image and reputation risk juga bisa berdampak pada financial performance.
(Ini teori management yang saya pelajari)


- Original Message 
From: Dian Kartika Sari [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 12, 2006 9:14:10 PM
Subject: Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang
nilai-nilai Kompas

 Mas Satrio,

Adakah jalan lain dari 'luar Kompas yang bisa ditempuh untuk mendorong
diimplementasikanny a nilai-nilai Kompas di tingkat internal ?

Misalnya (misalnya lho ini ) kampanye boikot beli koran Kompas, karena
koran itu diproduksi dengan sistem produksi yang menindas pekerjanya .

Para tetangga di komplek saya rerasan bicara soal rencana itu. Maklum saya
tinggal di kompleks wartawan di depok, sepertinya ada pola solidaritas dalam
menghadapi kasus Kompas ini.

Apakah cara seperti itu efektif ?
sebenarnya sih ragu, kalau lihat tiras kompas dan banyaknya anak
perusahaan yang dimiliki, tentu boikot 1000 sampai 2000 orang nggak akan
ngaruh.

Atau ada alternative lain ?

salam
dian




- Original Message -
*From:* Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
*To:* [EMAIL PROTECTED] ps.com mediacare@yahoogroups.com
*Sent:* Tuesday, December 12, 2006 12:05 AM
*Subject:* Re: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang
nilai-nilai Kompas



 Oh, jangan khawatir!
Selama pengalaman saya 7 tahun di Kompas, saya tahu, umumnya orang Kompas
akan memilih tutup mulut dan main aman dalam situasi genting (ini mungkin
kecenderungan di banyak media, bukan cuma Kompas). Saya tidak menyalahkan
mereka. Tapi, tak usah mengharapkan ada pernyataan terbuka di milis atau
media tentang kasus yang menimpa Wisudo dari mereka.

Kalau dibilang dendam, tidak ada. Sampai saat ini saya tetap berhubungan
baik dengan teman-teman di Kompas. Waktu saya menikah (sesudah saya
keluar/dipaksa mundur dari Kompas), saya juga mengundang Pak Jakob Oetama.
Dan beliau juga datang kok!

Sesudah saya keluar dari Kompas, sejumlah tulisan yang saya kirim juga
pernah dimuat di Kompas. Jadi saya yakin, pimpinan Kompas dan Pak Jakob juga
tidak punya dendam pada saya. Kami berdua sama-sama tahu, apa yang terjadi
pada 1995, ketika saya dipaksa mundur dari Kompas adalah karena TEKANAN
REZIM SOEHARTO. Kompas tak punya pilihan lain dan tak punya kekuatan menolak
tekanan Menteri Penerangan Harmoko waktu itu dan para pimpinan PWI Pusat dan
PWI Jakarta (waktu itu diketuai Tarman Azzam). Ingat, jika Kompas bandel,
bisa dibreidel kapan saja waktu itu! Jadi, ketika saya dipaksa keluar waktu
itu, kami sama-sama tahu, alasannya adalah 100% pertimbangan politik. Karena
Pak Jakob pun mengakuyi, tidak ada satu pun kesalahan yang saya lakukan
sebagai KARYAWAN.

Tempat saya bekerja sekarang lebih baik dari Kompas? Bung, saya sudah
pernah bekerja 3 suratkabar nasional (Pelita, Kompas, Media Indonesia), 1
majalah berita mingguan (DR), dan 1 stasiun TV (Trans), dan kesimpulan saya
tidak ada tempat bekerja yang sempurna. Masing-masing punya kelebihan dan
kekurangan sendiri-sendiri.

Pernyataan saya di bawah ini justru berasal dari rasa cinta saya pada
Kompas, karena saya tahu nilai-nilai luhur yang ditanamkan para pendiri
Kompas (almarhum PK Oyong) sangat berharga untuk dipertahankan. Dan Kompas
tidak akan bertahan lama, dan akan turun posisinya menjadi sekedar sebagai
bisnis cari untung biasa, manakala nilai-nilai keutamaan yang ditanamkan
para pendiri Kompas yang awal itu ditinggalkan atau disisihkan.

Pak Jakob Oetama dan sejumlah senior saya di Kompas adalah guru-guru saya
dalam ilmu jurnalistik. Saya tidak pernah mengingkari hal itu dan tetap
menghormati mereka sampai sekarang. Jadi, kritik dan saran yang saya
sampaikan justru saya maksudkan untuk kebaikan Kompas, para karyawannya
(bukan cuma Wisudo), dan menyelamatkan nilai-nilai para pendirinya, yang
mungkin saja sekarang terlanda erosi akibat tuntutan kapitalistik. Kompas
punya arti dan makna, karena nilai-nilai itu, yang saya anggap jauh lebih
penting dari masalah pribadi.


- Original Message 
From: dimastakha [EMAIL PROTECTED] co.id
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com
Sent: Monday, December 11, 2006 10:54:12 PM
Subject: [mediacare] Re: Imbauan bagi Pak Jakob Oetama - tentang
nilai-nilai Kompas

 Bung, cobalah lebih balance. Anda kan wartawan senior, tidak usah
terjadi hanya percaya satu sumber. Jika itu terjadi, tentu memalukan
bukan?
Tanya juga teman2 di 

Re: [mediacare] Yahya Zaini dan Sharmilla vs AA Gym dan Teh Nini

2006-12-09 Terurut Topik Priyo Husodo

Saya melihatnya lain mba' ida...

saya juga kebetulan menyaksikan acara tersebut. Menurut saya, justru sarmila
tipekal isteri yang lemah. Saya membacanya mengapa dia mau memaafkan YZ,
karena ia masih bergantung secara ekonomi terhadap YZ.
Menurut saya (apalagi ini diperbolehkan dalam Islam) Sharmila harusnya
meminta cerai...atau sekalian minta ME jadi isteri kedua aja (kan sekali
lagi boleh dalam Islam), daripada dahulu dia menyuruh ME menggugurkan
kandungannya... berarti sharmila telah menyetujui perbuatan menghilangkan
nyawa...

salam,
ph


On 12/8/06, Ida arimurti [EMAIL PROTECTED] wrote:


   *Yahya Zaini dan Sharmilla vs AA Gym dan Teh Nini*

* *

Semalam lewat berita jam 12 Anteve saya melihat pernyataan Sharmilla,
Istri Yahya Zaini.

Saya jadi terharu menangis mendengar pernyataan luar biasa dari seorang
Istri yg menyatakan bahwa benar dia adalah Istri Yahya Zaini,

dengan iklas menerima yg pernah terjadi pada Suaminya dan akan mendukung
selama suka dan duka yg dia jalani ( gitu deh intinya )

Sharmila minta supaya apa yg sudah terjadi dimasa lalu dilihat pada
proposional, cukup banyak sudah penderitaan yg mereka alami,

sebagai orang tua mereka merasakan dampaknya bagi anak-anaknya yg masih
kecil kecil. Cukup sudah penderitaan mereka.



Saya langsung menangis mendengar pernyataan mereka.

Saya merasa terusik hati saya melihat banyak Ibu-Ibu yg harus berjuang
sendiri melawan penderitaannya menghadapi Suami yang

egois, tidak peduli perasaan Istri dan anak-anaknya dan bagaimana
dampaknya di kemudian hari.

Saat Yahya Zaini melakukan perselingkuhan bahkan sampai Maria Eva
blak-blak an mengakui perbuatan selingkuhnya,

bahkan sudah bukan rahasia lagi, teman2nya disekitar partai sudah tahu,
miris saya mendengar pernyataan dia apalagi

ditambah pernah menggugurkan kandungan disuruh pacarnya YZ karena kalau
tidak Sharmilla Istrinya akan memisahkan

ME dengan anaknya. Hati Istri mana yg menerima perlakuan bejat Suaminya.

Padahal maaf mereka itu YZ dan ME duduk dipartai sama-sama dibidang
Kerohanian Islam.

Wah malu-maluin aja, apa yg bisa dicontoh kan jadi orang di partai besar
dan masuk dibidang Kerohanian ?



Luar biasa saya lebih salut sama Sharmilla Istrinya YZ, yg masih menerima
dg ikhlas sepenuhnya kelakuan Suaminya

yang membuat penderitaan lengkap bagi keluarganya.

Upah yg harus dibayar dari kelakuan bejatnya, sekarang dia banyak dituntut
mundur dari anggauta DPR juga keanggautaan Golkar.

Berarti dia harus banyak kehilangan, sebaiknya jadi renungan untuk kita
semua.

Apa sih yg ingin kita cari dalam hidup, apa sih yg ingin kita cari dalam
berkeluarga, apa yg kita inginkan dalam bekerja ?

Apa yg kita ingin kan dengan hubungan gelap pasangan kita yg lain ? Apa yg
kurang dari pasangan kita, kenapa ngga berfikir terbalik

Apakah kita merasa jadi orang yg sempurna ? Pernahkah anda berfikir
dampaknya buat anak kita dikemudian hari ?



Maaf saya juga sudah merasa hilang perasaan cinta saya dengan AA Gym, saya
ngga merasa berlebihan suka sama ceramah atau Tausyiah AA Gym.

Biasa-biasa aja sih, cuma saya kadang kagum dg apa yg disampaikan AA Gym.
Tapi kemudian runtuh semua kekaguman saya.

Semalam saya dengar langsung pernyataan tulus dari Teh Nini di Batam
mendampingi AA, bagaimana sakit hati nya menerima kenyataan Suaminya

ingin menikah lagi dan bagaimana dia bergulat dg hari-harinya untuk bisa
mengikhlaskan AA menikah lagi, karena atas nama Islam yg

memperbolehkan melakukan polygami, saya percaya Al Qur'an tidak ingin
menyakiti hati seorang wanita, Ibu yg mengandung anak-anak

dari sepasang yg saling mencintai. Kenapa ya kok laki-laki tega
mempengaruhi wanita/ Istrinya atas nama Islam membenarkan yg namanya

Polygami. Hall...sekarang kita mau masuk 2007, hanya Nabi yg bisa
melakukan itu, liat donk gimana masalahnya dizaman dulu,

Nabi pun dulu juga mendapat pertentangan bathin dari Istrinya.



Prihatin aku melihat AA Gym, Prihatin aku dg YZ dan ME, kasihan aku liat
Teh Nini ( kasihan atau naif ? ), salut aku sama Sharmilla Istri YZ.

Semoga ini bisa menjadi bahan renungan kita semua.

Selamatkan keluarga anda, hargailah pasangan anda, pikirkan kebahagiaan
masa depan anak anda.

InsyaAllah rezeki dan berkah yg anda dapatkan, hidup kita menjadi
bermanfaat dan Selamat Dunia Akhirat.Amin



Love and Peace!

Wass

~ Ida Arimurti ~