[mediacare] Modus Pembobolan rekening BCA

2007-10-07 Terurut Topik firdaus cahyadi
dari milis tetangga...
  
  Buat yang pake BCA nih, hati2…  Tolong disebarluaskan,  agar 
mereka bisa berhati2 
  Jumat,  07/09/2007 14:16
  ATM Non Tunai BCA Rawan Pembobolan
  Pengirim: Liem Ay Tjhoe
  
  Rabu, 25/07/07 saya ke Griya ATM Bank BCA Pemuda di Semarang (saat saya  
melakukan dan menutup transaksi tidak ada orang di samping/belakang saya) untuk 
 melakukan 2 kali transaksi yaitu: 
  
  1. Pembayaran rekening Halo Telkomsel (jam yang tertera di slip 09:50:18). 
  2. Pemindahan uang ke rekening sesama BCA (jam yang tertera di slip 09:51:44).
  
  Transaksi di ATM non tunai sudah saya tutup, yang ditandai dengan keluarnya  
iklan BCA di layar ATM non tunai. 
  
  Kemudian saya naik ke dalam Bank BCA untuk mengambil uang tunai di teller 
BCA.  Setelah selesai di-print saya terkejut mendapati ada 2 kali pendebetan di 
 rekening yang tidak saya lakukan. Saya langsung meminta petugas teller, Rhany, 
 supaya segera mengecek transaksi tersebut. Tetapi teller mengatakan bahwa itu  
bukan wewenang teller. 
  
  Bukannya saya dibantu malah petugas tersebut mengatakan jangan-jangan ibu  
lupa. Saya dipersilahkan langsung ke Customer Service. Penanganan  Customer 
Service yang sangat lamban membuat saya harus menunggu selama 1 jam.  Pada saat 
dilayani, didapatkan bahwa rekening saya kembali digunakan atau  dibobol untuk 
pembelian pulsa Mentari sebesar Rp 1 juta. 
  
  Oleh Customer Service saya ditanya kronologis kejadian. Kemudian saya  
dipersilahkan mengisi keluhan dan rekening saya disarankan untuk ditutup.  
Berdasarkan informasi yang saya peroleh diketahui 3 kali transaksi yang tidak  
saya lakukan merupakan transaksi: 
  
  1. Transfer ke rekening BCA atas nama Drs. Adi Nugroho no rek 658.0284696 Rp 
20  juta.
  2. Transfer ke rekening Bank Permata atas nama Rudy Hartanto Rp 10 juta.
  3. Pembelian pulsa ke nomor 085885444797 Rp 1 juta. 
  
  Semua nama tersebut di atas tidak ada satu pun yang saya kenal atau pun 
pernah  berhubungan dengan saya. Saya juga meminta agar transfer ke 
rekening-rekening  yang tidak saya kenal tersebut di atas bisa diblokir 
secepatnya, yang ternyata  setelah dicek sudah terlambat. Jumlah uang sudah 
hilang. Dan saya menanyakan  setelah mengisi surat   keluhan apakah uang saya 
bisa kembali? Menurut Customer Service (nama??) Biasanya uang tidak bisa 
kembali  (Saya masih di BCA sampai jam 2 sore). 
  
  Kamis pagi 26/07/07, saya ke BCA Telogorejo untuk mengurus penutupan 
rekening.  Di sana ditemui  pula oleh pimpinan cabang, Bambang yang menanyakan 
kronologis kejadian yang  serupa dengan Customer Service BCA Pemuda. Kesimpulan 
dari hasil diskusi  sementara saat itu mungkin uang dibobol via internet. 
  
  Kamis sore 26/07/07, sekitar jam 5 saya ditelepon oleh petugas BCA Pemuda, 
Ibu  Christine yang menyatakan bahwa didapati bahwa transaksi dilakukan lewat  
internet dan hari itu ada 2 orang yang rekeningnya dibobol .
  
  Jumat, 03/08/07 saya datang ke BCA Telogorejo untuk menanyakan kelanjutan  
mengenai kasus saya. Karena pimpinan cabang sedang pergi, saya ditemui oleh  
wakil pimpinan cabang, Ibu Vonny Widjaya. I bu Vonny kemudian menelepon Ibu 
Christine  dan mendapat jawaban bahwa uang saya tidak bisa kembali karena 
dianggap  kelalaian nasabah. 
  
  
  Rabu, 15/08/07, saya mendapat pernyataan resmi dari BCA, uang saya tidak bisa 
 kembali dikarenakan dianggap kelalaian nasabah. Pada hari yang sama pihak BCA  
menelepon saya, menawarkan diri untuk datang ke rumah, untuk apa? Rencana  
kunjungan ini mahal sekali ongkosnya, saya harus kehilangan uang saya dulu.  
Saya akhirnya menolak rencana kunjungan yang tidak jelas tujuannya itu. Karena  
urusan seperti ini seharusnya diselesaikan di BCA, bukan di rumah nasabah. 
  
  Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari Halo BCA (saya menelepon Halo 
BCA  pada waktu dan hari yang berlainan) batas pentransferan untuk ATM GOLD 
adalah Rp 25 juta,  sedangkan kartu saya telah digunakan untuk transfer sebesar 
Rp 35 juta.  Bagaimana pertanggungjawaban BCA? 
  
  Tidak tertutup kemungkinan bahwa mesin ATM tersebut juga mengalami kerusakan  
sistem, sehingga walaupun saya sudah menutup transaksi namun format di dalam  
masih tetap terbuka, sehingga dapat dibobol orang. Karena saya memperoleh  
informasi bahwa pada hari itu ada customer lain yang mengalami masalah yang  
sama dengan saya. 
  
  Selain itu, putri saya telah menemukan kasus serupa di http://www.kompas.  
com/kompas- cetak/0.. .ni/3402695. htm dan Kompas tanggal 27 Agustus 2007 yang 
menyatakan  bahwa ternyata ada kelemahan dalam ATM non tunai bahwa setelah 
selesai  digunakan beberapa menit magnet masih berfungsi sehingga rawan 
dibobol.  Bagaimana tanggung jawab BCA terhadap ketidakamanan ini? 
  
  Sudahkah BCA berintrospeksi akan keburukan servisnya? Kalau memang servis BCA 
 dan mesin-mesinnya yang sempurna pasti tidak ada complaint di   surat pembaca 
bukan? Kelambanan Customer  Service yang 

[mediacare] Kasihan Rifky..(bayi korban peluru nyasar aparat)

2007-10-03 Terurut Topik firdaus cahyadi
Kasihan Rifky, seorang bocah bayi yang lahir tgl 17 Agustus 2007 yang  
tertembak kepalanya oleh polisi, bantuan biaya pengobatannya di stop  oleh 
Pundi amal SCTV gara- gara Walikota Madya Jaksel, berjanji akan  menanggung 
biaya nya, saat diwawancarai di TV dan Media Cetak.Dan  ternyata sampai detik 
ini walikota madya Jaksel tidak pernah memberi  uang sepeserpun untuk biaya 
pengobatan. Tolong bagi yang bisa akses ke  Pundi amal SCTV atau Komisi 
perlindungan Anak Indonesia untuk bisa  menyuarakan penderitaan Rifky...
  
  
  
   
-
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

[mediacare] Belajar dari kegagalan Protokol Kyoto

2007-10-03 Terurut Topik firdaus cahyadi
Harian Bisnis Indonesia/Rabu, 26/09/2007
Belajar dari kegagalan Protokol Kyoto  
  Oleh Firdaus Cahyadi 
  Knowledge Sharing Officer for Sustainable Development, OneWorld-Indonesia
  
  
  Perubahan iklim yang sekarang marak diberitakan di berbagai media sebenarnya 
bukanlah isu baru.

  Betapa tidak, temuan ilmiah yang disampaikan pada konferensi di  Stockholm 
pada 1972 telah menyebutkan bahwa terjadi kenaikan  konsentrasi gas rumah kaca 
(GRK) di atmosfer yang akan memengaruhi  temperatur bumi dalam dekade 50-100 
tahun. 

Namun, temuan ilmiah itu baru direspons 20 tahun kemudian, tepatnya pada 
1992 di Rio de Janeiro.

  Sejak saat itulah mulai sering digelar berbagai persiapan kesepakatan  global 
terkait dengan perubahan iklim di dunia, hingga ditetapkannya  Protokol Kyoto 
pada 1997 yang berisi kesepakatan untuk menurunkan emisi  oleh negara-negara 
maju atau lebih sering disebut negara-negara yang  tergabung dalam Annex I. 

 Dalam protokol tersebut  disebutkan negara-negara maju wajib menurunkan emisi 
GRK#65533; sebesar lima  persen di bawah level 1990 atau sekitar 350 ppm.

 Idealnya,  jika ketentuan protokol tersebut dilaksanakan secara konsisten oleh 
 negara maju maka akan mampu menurunkan konsentrasi GRK sehingga suhu  bumi pun 
dapat diturunkan secara signifikan. Pertanyaan berikutnya  tentu saja apakah 
kondisi ideal tersebut telah terpenuhi sejak protokol  ditetapkan pada 1997?

 Temuan Intergovernmental Panel on  Climate Change (IPCC) menunjukkan hal yang 
sebaliknya. Laporan IPCC  justru menyebutkan bahwa telah terjadi kenaikan 
konsentrasi GRK sebesar  379 ppm pada 2005. Kondisi tersebut mengakibatkan 
temperatur bumi  meningkat sebesar 0.54 derajat celcius pada 2007. 

 Laporan  itu juga menyebutkan bahwa pada 2005, tutupan es di laut Artik telah  
menurun rata-rata sebesar 2.7% setiap tahunnya sementara permukaan air  laut 
juga telah naik sekitar 0,5 mm setiap tahunnya.

  Laporan IPCC tersebut memberikan indikasi yang nyata bahwa Protokol  Kyoto 
telah gagal dilaksanakan. Untuk itu, pertemuan para pihak atau  Conference of 
the Parties/COP 13 yang salah satu agendanya adalah  meletakkan dasar-dasar 
bagi kesepakatan baru pascaberakhirnya  pelaksanaan Protokol Kyoto pada 2012 
harus belajar dari kegagalan  tersebut.

Berjalan di tempat
  
  Setidaknya ada dua sebab utama yang menyebabkan Protokol Kyoto gagal  
menurunkan GRK di atmosfer. Pertama, Protokol Kyoto gagal memaksa  Amerika 
Serikat (AS) sebagai penghasil emisi terbesar di dunia untuk  ikut meratifikasi 
kesepakatan internasional tersebut. 

  Padahal tak kurang dari 25% produksi GRK dunia berasal dari AS. Tanpa  
keikutsertaan AS dalam kesepakatan global terkait perubahan iklim hanya  akan 
membuat kesepakatan itu berjalan di tempat. 

  Celakanya, meskipun secara formal tidak ikut terlibat dalam Protokol  Kyoto, 
AS tetap melakukan gerilya untuk memperlemah aksi global yang  terkait dengan 
upaya penurunan GRK di atmosfer. 

 Hal itu  terlihat pada penolakan Bush terhadap proposal G-8 yang dikeluarkan 
di  Genoa, Italia pada 2001. Proposal itu berisi rekomendasi kepada  
lembaga-lembaga keuangan internasional seperi Bank Dunia untuk membantu  
proyek-proyek energi bersih di negara-negara miskin. 

  Sebaliknya, sebagai pemegang saham terbesar di Bank Dunia, AS justru  
'membiarkan' lembaga keuangan ini untuk semakin intensif mengucurkan  uangnya 
guna mendanai proyek-proyek energi fosil sebagai penyebab utama  meningkatnya 
emisi GRK di atmosfer. 

 Hal itu terungkap  pada tahun fiskal 2005 yang menunjukkan proporsi pendanaan 
proyek  energi terbarukan dari Bank Dunia kurang lebih hanya lima persen dari  
seluruh pendanan untuk proyek energi (Civil Society Response to The  World 
Bank's Investment Framework for Clean Energy and Development,  2006).

 Kedua, Protokol Kyoto terlalu membuka ruang bagi  negara-negara maju untuk 
mangkir dari kewajibannya dalam mengurangi  emisi GRK bahkan mengalihkan 
bebannya pada negara berkembang yang  sejatinya merupakan korban dari perubahan 
iklim tersebut. 

  Hal itu nampak dari munculnya ketentuan perdagangan karbon yang  tertuang 
dalam konsep Clean Development Mechanism (CDM). Mekanisme itu  justru membuat 
negara maju tak bersungguh-sungguh dalam mengurangi emsi  GRK-nya.

 Dalam kasus CDM misalnya, pemenuhan kewajiban  negara maju untuk mengurangi 
emisi GRK sesuai target yang telah  ditentukan dengan mudah dapat ditoleransi 
dengan syarat negara maju  tersebut melakukan investasi pada proyek-proyek yang 
mampu mereduksi  emisi GRK di negara-negara berkembang. 

 Padahal meskipun  jutaan proyek CDM telah ditebar di negara berkembang namun 
jika negara  maju masih saja bebas mengotori atmosfer bumi dengan emisi GRK-nya 
maka  tidak akan berarti banyak dalam mencegah terjadinya pemanasan global.

  Agar pertemuan COP 13 di Bali tidak lagi mengulang kegagalan Protokol  Kyoto 
setidaknya ada dua

[mediacare] Pelaksanaan car free day belum optimal

2007-10-01 Terurut Topik firdaus cahyadi
http://www.beritabumi.or.id/berita3.php?idberita=859
Pelaksanaan HBKB belum optimal Setyo 
Rahardjo - 28 Sep 2007  11:06  Hari  Bebas 
Kendaraan Bermotor (HBKB) pada mulanya adalah salah satu kegiatan  kampanye 
LSM/NGO di seluruh dunia untuk mengurangi pemakaian kendaraan  bermotor atau 
lebih sering disebut sebagai car free day. Di  Jakarta kegiatan kampenye 
tersebut diadopsi dalam Perda No. 2 Tahun  2005 tentang Pengendalian Polusi 
Udara. Dalam Perda tersebut juga  diamanatkan bahwa setiap bulan Pemda DKI 
Jakarta wajib menyelenggarakan  HBKB di lima wilayah kota.
  Pemda DKI Jakarta telah melaksanakan kegiatan HBKB untuk pertama kali  pada 
Sabtu (22/9) lalu. Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, muncul  berbagai 
tanggapan baik dari kalangan LSM maupun masyarakat. Salah satu  LSM tersebut 
adalah Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta.
  Firdaus Cahyadi dari Kaukus LH Jakarta (24/9) mengungkapkan bahwa HBKB  yang 
mulai dilaksanakan pada tgl 22 September 2007 tersebut harus tetap  dilanjutkan 
sesuai dengan Perda No. 2 Tahun 2005. Ia juga mengkritik  pelaksanaan kegiatan 
HBKB terkait dengan kenyataan bahwa Gubernur dan  Wakil Gubernur DKI Jakarta 
masih menggunakan kendaraan bermotor pribadi  ketika hadir dalam acara tersebut.
  “Gubernur dan Wakil Gubernur DKI belum atau tidak memberikan teladan  yang 
baik terkait dengan pesan dari HBKB yang ingin menekan penggunaan  kendaraan 
bermotor pribadi. Terbukti dengan kedatangan Gubernur dan  wakilnya yang masih 
menggunakan kendaraan dengan kawalan sepeda motor,”  ujarnya.
  Untuk itu, ia memberi saran bahwa ke depan seharusnya Gubernur dapat  datang 
ke acara HBKB dengan menggunakan sepeda atau transportasi publik  semacam 
busway bahkan bisa juga dengan berjalan kaki. Kedatangan  Gubernur dan Wakil 
Gubernur pada acara HBKB kemarin dengan masih  menggunakan mobil justru 
memperlemah semangat dari pelaksanaan HBKB itu  sendiri.
  Saran, tanggapan, dan kritik juga datang dari Walhi Jakarta. Menurut  
Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Selamet Daroyin, berdasarkan amanat  perda, 
seharusnya HBKB dilakukan satu bulan sekali. Namun ternyata  pelaksanaanya baru 
setahun sekali, itu pun baru dilakukan pada tahun  2007, padahal perda itu 
sendiri sudah berlaku sejak 2005.
  “Pelaksanaan perda tersebut belum cukup ideal. Tidak hanya waktu  
pelaksanaannya, saat acara berlangsung juga tidak sesuai dengan yang  diumumkan 
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta,”  katanya.
  Ia kemudian memberi contoh, dalam pengumuman disebutkan kawasan  Sudirman dan 
Thamrin bebas kendaraan bermotor pribadi kecuali kendaraan  umum. Kenyataannya 
hanya empat jalur saja yang ditutup, sedangkan empat  jalur lainnya tetap 
dibiarkan dilintasi oleh kendaraan umum dan  kendaraan pribadi.
  “Kenyataan ini membuktikan bahwa pelaksanaan HBKB kali ini masih belum  
berjalan dengan baik. Perlu adanya evaluasi agar dalam pelaksanaan pada  waktu 
yang lain dapat berjalan lebih baik dan sesuai dengan apa yang  sudah 
dijadwalkan,” tegasnya.
  Sementara itu, dalam pernyataannya, Mitra Emisi Bersih (MEB)  menjelaskan 
bahwa sumber utama pencemaran udara di Jakarta berasal dari  gas buang angkutan 
umum. Oleh karena itu, usaha uji emisi yang  dilakukan Pemda DKI Jakarta akan 
sia-sia jika tidak melibatkan uji  emisi angkutan umum.
Sedangkan warga yang ada di lokasi kegiatan menyambut baik kegiatan ini. 
Salah seorang warga yang tergabung dalam komunitas Bike to Work  mengatakan 
bahwa udara di kawasan tersebut menjadi segar dan sejuk,  sehingga dirinya 
tidak perlu lagi memakai masker untuk melindungi diri  dari asap kendaraan 
bermotor. Mereka juga berharap, setelah ini Pemprov  DKI Jakarta dapat 
membangun jalur khusus untuk sepeda.
 Sia-sia
  Pada kesempatan itu, Firdaus juga mengungkapkan bahwa kegiatan HBKB  akan 
sia-sia jika tidak diikuti dengan kebijakan publik yang mampu  menekan polusi 
udara. “HBKB saja tidak cukup untuk mengatasi polusi  udara jika tidak diikuti 
dengan adanya kebijakan publik yang mampu  menekan laju penggunaan kendaraan 
bermotor pribadi di Jakarta,” katanya.
  Menurutnya, kebijakan itu di antaranya adalah membatalkan rencana  
pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota, mengenakan tarif parkir  yang 
tinggi terhadap para pengguna kendaran bermotor pribadi, dan  memperluas 
pemberlakukan Three in One serta memberlakukan tarif jalan (road pricing) bagi 
kendaraan bermotor pribadi (mobil) di setiap jalan yang telah dilalui oleh 
koridor busway.
  ”Di samping itu juga perlu adanya revitalisasi tata ruang kota Jakarta  
dengan tidak menambah lagi pembangunan kawasan komersial di Jakarta  yang 
selama ini terbukti menjadi daya tarik bagi hadirnya kendaraan  bermotor 
pribadi ke Jakarta. Sebaliknya, Pemprov DKI Jakarta harus  memperluas areal 
RTH, menyediakan infrastruktur bagi kendaraan  non-motorize dan juga pejalan 
kaki yang nyaman dan aman,” terangnya.
  Dalam sebuah media massa

[mediacare] FPI Makin Ngawur dan Arogan aja !

2007-09-24 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dear All,
  Pagi tadi (24/9) saya menonton berita di SCTV. Pada berita itu  ditanyangkan  
ttg sepak terjang FPI di Ciamis yang merusak tempat  makan (warung nasi) hanya 
gara-gara buka pada siang hari di bulan  puasa. Menurutku kelakuan FPI ini 
sudah keterlaluan bahkan cenderung  menyesatkan. Tidak ada larangan dalam Islam 
untuk berjualan makanan  pada siang hari di bulan puasa. 
  
  Bukankah anak-anak, wanita yang sedang berhalangan, orang sakit dan  juga 
musafir diberi keringanan untuk tidak berpuasa. Nah kalo warung  nasi tidak 
boleh berdagang pada siang hari, mereka akan mencari makanan  dimana? Apakah 
orang yang telah diberi keringanan oleh Allah SWT untuk  tidak berpuasa harus 
dipaksa untuk tetap berpuasa hanya karena untuk  menghormati saudara-saudaranya 
yang berpuasa? Sesat dan Arogan sekali  para aktrivis FPI ini! 
  
  Saya berharap aparat pemerintah bertindak tegas untuk segera  membubarkan 
FPI, bukan hanya karena kekerasan yang membahayakan tapi  juga pola pikirnya 
yang sudah cenderung sesat..
  
  Salam,
  Daus
  
   
-
Pinpoint customers who are looking for what you sell. 

Re: Solusi - Re: [mediacare] FPI Makin Ngawur dan Arogan aja !

2007-09-24 Terurut Topik firdaus cahyadi
mohon moderatormilis ini mem-fwd email kebaratan kita ke pemerintah biar mereka 
terbuka matanya..

mediacare [EMAIL PROTECTED] wrote:
    
Mas Andre James Oscar Sumual
  (namamu yang panjang bisa bikin FPI lari   ketakutan...hehehehehehe)
   
  Yang berhak menilai aliran itu sesat atau tidak   adalah Departemen Agama dan 
untuk Islam adalah MUI, bukan Pemerintah. Tapi   saya ragu apakah mereka mau 
melakukannya? 
   
  Kalau menurut saya, mending Pemerintah mengirim   seluruh anggota FPI ke 
Nanggroe Aceh Darussalam yang sudah menerapkan Syariat   Islam. Sediakan mereka 
rumah dan kebun serta sawah ladang, macam   ditransmigrasikan. Uangnya bisa 
pinjam dulu dari koceknya Jusuf Kalla.   
   
  Disana tentunya mereka akan lebih tenang hidupnya.   Tiada perempuan pakai 
rok mini, tiada konser musik, tiada tari jaipong, tiada   cafe dan pub, tiada 
rumah pelacuran, tiada warung buka siang-siang saat bulan   Puasa, dan lain 
sebagainya. 
   
  Nanti kita amati sama-sama, apakah mereka bisa   berinteraksi dengan 
masyarakat Aceh, alias bisa hidup rukun tentram dan damai   atau malah saling 
bacok-bacokan?  
   
   
   
  - Original Message - 
From: Andre James Oscar 
To: mediacare@yahoogroups.com 
Sent: Tuesday, September 25, 2007 10:56 AM
Subject: Re: [mediacare] FPI Makin Ngawur dan Arogan aja !


Pemerintah harusnya memasukan FPI dalam kategori 'aliran sesat', jadi 
perlu ditindak hehehe


On 9/25/07, Wielsma Baramuli  [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Yang lebih ngawur itu adalah pemerintah sebagai pelaku negara. Mosok  
 dibiarkan tindakan-tindakan liar seperti trus terjadi. Ini model hukum rimba   
yang hanya boleh terjadi dalam sebuah komunitas tanpa negara. Dalam   
konteks negara, perilaku seperti ini dapat dikategorikan sebagai   makar. 
   
  Salam,
  Wedekabe  

Didit Putra [EMAIL PROTECTED]   wrote:
  Lagi pula, tidak pernah ada ketentuan yang jelas dan 
tegas kalau kegiatan ekonomi seperti warung makan di bulan puasa harus 
berhenti beroperasi Itu hanya berupa kesepakatan yang sangat lemah  
   kekuatan hukumnya kalao ada yang melanggar Pemerintah yang diam  
   (Baca: Polisi tidak berbuat apa-apa) bisa disebut mengamini tindakan itu.
 

On 24/09/2007, firdaus cahyadi  [EMAIL PROTECTED] wrote:  
 Dear All,
Pagi tadi (24/9) saya menonton berita di SCTV. Pada   berita itu 
ditanyangkan  ttg sepak terjang FPI di Ciamis yang   merusak tempat 
makan (warung nasi) hanya gara-gara buka pada siang hari   di bulan 
puasa. Menurutku kelakuan FPI ini sudah keterlaluan bahkan   cenderung 
menyesatkan. Tidak ada larangan dalam Islam untuk berjualan   makanan 
pada siang hari di bulan puasa. 

Bukankah anak-anak,   wanita yang sedang berhalangan, orang sakit dan 
juga musafir diberi   keringanan untuk tidak berpuasa. Nah kalo warung 
nasi tidak boleh   berdagang pada siang hari, mereka akan mencari 
makanan dimana? Apakah   orang yang telah diberi keringanan oleh Allah 
SWT untuk tidak berpuasa   harus dipaksa untuk tetap berpuasa hanya 
karena untuk menghormati   saudara-saudaranya yang berpuasa? Sesat dan 
Arogan sekali para aktrivis   FPI ini! 

Saya berharap aparat pemerintah bertindak tegas untuk   segera 
membubarkan FPI, bukan hanya karena kekerasan yang membahayakan   tapi 
juga pola pikirnya yang sudah cenderung   sesat..

Salam,
Daus

-
  Pinpoint customers who are looking for what you sell.   
  
  
  










-- 
If you're a loser and seek to improve yourself by reading self-help 
books then you're being helped by a loser. So Forget it.. 



  
  
-
  Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.   
  








-- 
Andre J.O Sumual
TRAX Magazine
[music  attitude, provocative  stylish]
Wisma Kosgoro lt.6
Jl. MH Thamrin No.53
Jakarta 10350
Phone : (021) 39836061, 39832381-82, ext 157 
Fax : (021) 39832494
Mobile : 08161161874
Email   : [EMAIL PROTECTED],
 [EMAIL PROTECTED] 



-
  
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.30/1029 - Release Date: 
24/09/2007 19:09
  
  


   
-
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos  more. 

Re: Fwd: [mediacare] Re: Tolak Busway Koridor Lebak Bulus Kota..

2007-09-19 Terurut Topik firdaus cahyadi
Saya seh berharap Pemrov Jakarta mengevaluasi semua proyek busway di  jakarta. 
Hal itu dikarenakan busway di Jakarta beda bgt dengan busway  di Bogota. Di 
sini busway hanya sekedar jalannya doang yang sama dengan  di Bogota, sementara 
tidak dilengkapi sistem feeder (angkutan  pengumpan) dan kebijakan disinsentif 
bagi pengguna kendaraan bermotor  pribadi sebagai biang kerok kemancetan lalu 
lintas. Yang lebih parah  lagi pembangunan busway di jakarta tidak didahului 
oleh studi dampak  lingkungan.
  
  Busway seh oke saja jika dilengkapi dengan sistem feeder, kebijakan  
disinsentif bahkan represif terhadap pengguna kendaraan bermotor  pribadi dan 
juga didahului oleh studi dampak lingkungan hidup yang  partisipatif.
  
  Salam,
  Firdaus

Rifi Arifin [EMAIL PROTECTED] wrote:  
  
kalo  dulunya hutan belantara sekarang jadi perumahan itu si namanya  
pembangunan bang...tapi kalo sekarang aja udah macet banget trus  ditambahain 
jalur busway itu namanya penyiksaan...ente gak tau  penduduk lebak bulus, 
ciputat dan sekitarnya harus menempuh 2-3 ampe 4  jam cuma buat ke kantor lewat 
PI..itu aje blm ada busway,gimane udh ade  busway? dah banyak contohnye 
daerah2 yang tadinya gak macet,  GARA-GARA BUSWAY jadi macet. Ente liat buncit 
tuh satu contohnye..edan-edanan macetnye skrg.
  makanye kl ngomong liat faktanye
  sekarang  ada yg tau gak kl mau gabung ame laskar pembela PI dimane, kite 
adepin  aje tuh preman2 yg kata walikota mau diturunin ke PI??
   
  thx


  - Original Message 
From: joemadi _ [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 19, 2007 10:58:49 AM
Subject: Fwd: [mediacare] Re: Tolak Busway Koridor Lebak Bulus Kota..

Wah tambah seru aja nih...apa lagi sekarang di sekitar bunderan PI  menuju 
Lebak Bulus banyak terpampang poster.Wah.. wah mang pade kaga  tau ya 
sejarahnya PERUMAHAN ELITE PONDOK INDAH dulu nya apa ? Asal pade  tau aja 
dulunya tuh belantara pohon karet, lalu di sulap oleh CIPUTRA  menjadi 
PERUMAHAN seperti sekarang ini, trus bagaimana dengan perumahan  Elite yang ada 
di tengah Lapangan Golf...yang dibangun dengan cara  paksa. Koq sekarang pade 
ribut...Bang Fauzi...kalau ente mang mau mbela  rakyat kecil lanjutin aja terus 
pembangunan BUS WAY KORIDOR LEBAK BULUS  KOTA...

uletbulu_cupu uletbulu_cupu@ yahoo.com wrote:  
To: [EMAIL PROTECTED] ps.com
From: uletbulu_cupu uletbulu_cupu@ yahoo.com
Date: Wed, 19 Sep 2007 02:47:23 -
Subject: [mediacare] Re: Tolak Busway Koridor Lebak Bulus Kota..

Iyaa.. Gw setuju banget sama Ferry dan msyarakat PI yang menolak 
mentah-mentah rencana pembangunan jalur busway yang KATANYA 
mengurangi kemacetan...

Gimana sih? dimana-mana tuh pembangunannya dah direncanain 10 tahn 
sebelum penerapan, ini malah baru beberapa tahun kemudian. Susah sih 
kalo dah UUD (Ujung-Ujungnya Duit) apapun for the Money, padahal uang 
ga mereka bawa sampe mati tp kenapa hal yang satu itu membunuh hati 
nurai seseorang..

Belom lagi pembabatan jalur hijau!! Maaannn..!!! ! JAKARTA itu kota 
dengan tingkat polusi tertinggi setelah Cina dan masuk dalam 
peringkat ke 3 di dunia.. Pohon yang cuma sepetak mau dibetak juga? 
gila ya.. Pemerintah dah ga ada otaknya! kalo dah di sogok sama 
kertas warna biru dengan gambar I Gusti Ngurah Rai aja dah pada 
klepek2... Gimana di kasih yang lain 

Gw Dunkung Masyarakat Pondok Indah!!! ! !! Chayo 
Guysss!!!

---   In [EMAIL PROTECTED] ps.com, ferry irawan irawan5193@ ... wrote:

 Memang susah kalo Gubernur warisanOrde baru.., rejim Sutiyoso...
 Tidak ada perubahan sama sekali..
 kebijakan tanpa konsep dan target yg tidak jelas.. di tambah 
tidak adanya kesadaran perbaikan lingkungan serta kemampuan 
pemeliharaan lingkungan tetap saja terjadi..
 
 lihat saja rencana pemda dalam menggerus jalur hijau yg menjadi 
trademark kenyamanan wilayah pondok Indah.., ditengah isue global 
waming ditambah dengan pelayanan Busway yang buruk, masih saja 
program Sutiyoso ini dipertahankan. seakan tidakpunya wawasan, 
kebijakan merusak yang dipilihnya.. .
 
 Ayo dukung warga Pondok Indah yang mempertahankan kehijauan 
lingkungannya. .
 
 
 
 
  - -   ---
 Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: 
mail, news, photos  more.







-
  Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.   


  



Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 
  


   
-
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos  more. 

Re: [mediacare] Fwd: MENGUAK FAKTA WALHI TERORIS,

2007-09-13 Terurut Topik firdaus cahyadi
Para penjahat lingkungan hidup mulai panik dan kehilangan akal sehat.  Tuduhan 
walhi sebagai teroris sama persis seperti tuduhankomunis  oleh  rezim Orde Baru 
terhadap setiap orang atau pihak yang  kristis terhadap pemerintah. Semoga 
sejarah berulang, yaitu kepanikan  para penjahat lingkungan ini merupakan 
pertanda akan runtuhnya  keukasaan mereka..
  
  Maju terus kawan2 walhi...keberanianmu akan memberi inspirasi bagi  jutaan 
orang yang tertindas untuk melawan kedzaliman para penjahat  lingkungan..

Bang Sud Dion [EMAIL PROTECTED] wrote:


Note: forwarded message attached.
 

-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.   
  
Date: Thu, 13 Sep 2007 
00:15:28 -0700 (PDT)
From: Arif Nurcahyo [EMAIL PROTECTED]
Subject: MENGUAK FAKTA WALHI TERORIS,
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]



-
  Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
 

-
Need a vacation? Get great deals   to amazing places on Yahoo! Travel. 

   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

[mediacare] Akhirnya PT Newmont Akui Dosa Lingkunganya di Teluk Buyat

2007-09-13 Terurut Topik firdaus cahyadi
Akhirnya PT Newmont Akui Dosa Lingkunganya di Teluk Buyat
  
14.09.2007  Akhirnya, PT Newmont Minahasa Raya (NMR) ‘mengakui’ dosa 
lingkungannya  di Teluk Buyat. Environmental Superintendent PT NMR, David 
Sompie,  mengaku bahwa pembuangan tailing di Teluk Buyat telah mengakibatkan  
hilangnya plankton dan bentos di perairan tersebut
  
  klik:
  http://satudunia.oneworld.net/section/sd-id/berita/utama
  
  
  
   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[mediacare] Gara-gara Kerjasama dengan MerC, Walhi dituduh Teroris

2007-09-04 Terurut Topik firdaus cahyadi
Majalah TEMPO, 28/XXXVI/03 - 9 September 2007
  
  Walhi Dituding Teroris
  

  Senator Australia Ian McDonald menuduh Wahana Lingkungan Hidup  Indonesia 
(Walhi) beraliansi dengan organisasi teroris di Indonesia.  Pernyataan resmi 
ini dikemukakannya di depan parlemen Australia, 9  Agustus lalu. Tudingan yang 
sama juga dikemukakan Presiden Direktur  Newmont Minahasa Raya, Richard Ness.
  
  Tudingan yang sempat dilansir harian The Straits Times Singapura  ini 
didasari kerja sama Walhi dengan koordinator MerC, dr Jose Rizal,  yang tak 
lain tim dokter Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Tudingan  ini dibantah pihak 
Walhi. ”Kami pernah bekerja sama dengan MerC sewaktu  pendampingan warga Buyat. 
Tapi jelas tak ada hubungannya antara Walhi  dan organisasi MMI,” kata Direktur 
Eksekutif Nasional Walhi, Chalid  Muhammad.
  
  Ketua Dewan Nasional Walhi, Johnson Panjaitan, mengatakan bahwa  semua 
tuduhan yang disampaikan Senator Ian McDonald dan Presiden  Newmont Minahasa 
Raya itu sangat tendensius. ”Rasis, antidemokrasi,  manipulatif, dan 
antipluralisme,” kata Johnson di kantor Walhi, Rabu  pekan lalu.
  
  Menurut Johnson, sebagai organisasi lingkungan hidup terbesar di  Indonesia 
yang memiliki 438 anggota, Walhi memegang teguh nilainilai  pluralisme, prinsip 
demokrasi, antikekerasan dan terorisme. ”Jadi,  sangat menggelikan jika 
mengaitkan Walhi dengan organisasi teroris,  karena selama 27 tahun Walhi 
berfokus pada masalah lingkungan,” tutur  Johnson.
   
-
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

[mediacare] Pemanasan Global Bisa Kita Hadapi tanpa Amerika

2007-09-04 Terurut Topik firdaus cahyadi
   
 Majalah TEMPO Edisi. 28/XXXII/03 - 9 September 
2007


   


  Lingkungan
  
   

Yvo de Boer:  
Pemanasan Global Bisa Kita Hadapi tanpa Amerika  

 
DIALAH  bintang Pertemuan Wina 2007—setidaknya di kalangan puluhan wartawan  
asing yang meliput hajatan besar Perserikatan Bangsa-Bangsa itu.  Digelar lima 
hari di Austria Centre Vienna, di bawah payung Konvensi  Kerangka Kerja 
Perubahan Cuaca PBB (United Nations Framework Convention  on Climate Change, 
UNFCCC), sidang itu berakhir Jumat pekan lalu. Hadir  seribu lebih anggota 
delegasi dari 158 negara serta 40 lebih organisasi  lingkungan dan pengamat. 
  
Yvo de Boer, pemimpin tertinggi UNFCCC, harus memastikan seluruh  acara 
berlangsung sesuai dengan target: memuluskan sidang puncak PBB di  Bali, 
Desember mendatang, yang akan membahas isu cuaca global. Hasil  dari Wina juga 
diharapkan dapat meluaskan agenda Protokol Kyoto.
  
Ditetapkan pada 11 Desember 1997, Protokol Kyoto disokong oleh  mayoritas 
anggota PBB—kecuali Amerika Serikat dan sejumlah negara lain.  Banyak yang 
yakin, selama Amerika tidak menandatangani Protokol Kyoto,  upaya meredam 
pemanasan global di planet bumi tak akan efektif. Tapi  Yvo punya pendapat 
sendiri. ”Saya bahkan tidak mengharapkan Amerika  kembali ke Protokol Kyoto, 
karena sudah amat terlambat,” ujarnya kepada  Tempo. 
  
Yvo sosok populer selama Pertemuan Wina, kendati dia lebih  banyak di belakang 
layar. Dari seluruh jumpa pers, ”sesi Yvo” yang  paling ramai. Ruangan sesak 
oleh wartawan, pengamat, dan perwakilan  berbagai organisasi lingkungan yang 
ingin mendengar penjelasan langsung  Sekretaris Eksekutif UNFCCC itu. Kofi 
Annan, Sekretaris Jenderal PBB  terdahulu, menunjuk Yvo memimpin lembaga ini 
sejak Agustus 2006.  Sebelum menjadi Kepala UNFCCC, dia mengisi kursi Direktur 
Urusan  Internasional Kementerian Perumahan, Perencanaan Tata Ruang, dan  
Lingkungan Belanda.
  
Selama Pertemuan Wina, Yvo selalu datang paling pagi dan  meninggalkan kantor 
sementaranya di Austria Centre—kantor resmi Yvo ada  di Bonn, Jerman—tatkala 
gedung besar itu sudah sepi, pada petang hari,  dalam wajah yang tetap segar. 
Dia ”dingin” dalam memberikan wawancara,  tapi menjawab pertanyaan dengan 
efektif dan lugas. Di sela kegiatan  sidang, Yvo mengaku sedikit meredakan 
kelelahan dengan merokok dan  minum bercangkir-cangkir kopi. 
  
Di tengah jadwalnya yang amat padat sepanjang pekan lalu, dia  menyempatkan 
diri menerima wartawan Tempo Hermien Y. Kleden untuk  sebuah wawancara khusus 
dalam dua kali perbincangan. 
  
Tolong rumuskan dalam dua poin, apa hasil Pertemuan Wina yang paling Anda 
harapkan?
  
Saya berharap ada pemahaman bersama yang  mendasar tentang perubahan cuaca 
global di kalangan pemerintahan  (negara-negara peserta). Dan saya menantikan 
sinyal optimistis bahwa  para negosiator (yang ada di Wina sekarang) kelak akan 
ke Bali dengan  tekad membuat suatu sidang puncak yang berhasil. 
  Kami mendengar UNFCCC serta sejumlah negara industri akan  memberikan 
kompensasi—melalui Clean Development Management, CDM—kepada  negara berkembang, 
termasuk Indonesia, yang melakukan pemulihan hutan  dan lingkungan. Kira-kira 
seperti apa skema bantuan itu?
  
Saya kira masih sulit. Sampai sekarang, program  kompensasi itu belum 
dilaksanakan di negara berkembang—termasuk di  India dan Indonesia. Kami 
harapkan hal ini dapat dibahas bersama-sama  di Bali kelak. Tentu diperlukan 
pula sokongan kebijakan dari pemerintah  di negara yang bersangkutan agar 
program CDM dapat dilaksanakan segera.  
  Kebijakan apa saja yang diperlukan agar Indonesia—serta negara berkembang 
lain—dapat masuk ke akses program bantuan CDM?
  
Diperlukan kebijakan pemerintah yang menyokong  pengembangan berbagai proyek 
yang bermuara pada reduksi emisi karbon.  Harus ada kepastian tentang 
kontribusi terhadap kelanjutan pengembangan  (proyek-proyek tersebut) di negara 
masing-masing. 
  Indonesia sering dikecam karena dianggap lemah dalam mengontrol  pembalakan 
liar. Tapi mengapa negara-negara industri maju yang  mengimpor kayu-kayu haram 
dari Indonesia tak pernah ditegur dan tak  diberi sanksi apa pun?
  
Menurut saya, negara industri bukan tanpa usaha  sama sekali. Ada upaya mereka 
untuk melaksanakan program pengontrolan,  walau harus kita akui prosesnya tidak 
mudah. Pertama, soal membedakan  kayu legal dan ilegal. Kedua, kerap kali impor 
dilakukan dalam bentuk  produk kayu yang telah diproses. Umpamanya furnitur. 
Jadi,  pengontrolan, dalam hemat saya, 

[mediacare] Ketamakan tak berubah, pemanasan global kian parah

2007-09-04 Terurut Topik firdaus cahyadi
Harian Bisnis Indonesia (Rabu, 05/09/2007)
  
  
  Ketamakan tak berubah, pemanasan global kian parah
  Oleh Firdaus Cahyadi
  Knowledge Sharing Officer (KSO) OneWorld-Indonesia

Saat artikel ini ditulis akhir Agustus,#65533; Jakarta tengah 
diguyur  hujan yang sangat lebat. Padahal seharusnya Agustus bukan lagi musim  
penghujan. Cuaca sudah tidak lagi bisa diprediksi. Perubahan iklim  akibat 
pemanasan global rupanya kini bukan lagi sebuah wacana namun  benar-benar telah 
menghampiri kita semua.
  
  Terjadinya pemanasan global saat ini juga dibenarkan oleh fakta-fakta  
ilmiah. Badan Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan bahwa suhu bumi pada  2006 
meningkat 0,420C di atas rata-rata 1961-1990. Suhu di tahun itu  merupakan suhu 
terpanas ke-6 dalam sejarah kehidupan di bumi.
  
  British Meteorological Office (BMO) dalam laporannya mencatat bahwa  pada 
Januari 2007 ini terjadi kenaikan suhu sebesar 0,540C dari suhu  rata-rata 
1961-1990. Kenaikan suhu pada 2007 ini melampaui kenaikan  suhu pada 1998 yang 
hanya berkisar 0,520C. Padahal kenaikan 0,020C saja  sudah dapat membunuh 
beberapa spesies di muka bumi ini.
  
  Laporan kedua lembaga internasional itu diperkuat juga oleh laporan  IPCC 
(Intergovernmental Panel on Climate Change) 2007. Di tahun ini  IPPC 
mengeluarkan laporan dari tiga kelompok kerja. Laporan tersebut  secara tegas 
menyebutkan tidak ada keraguan akan masalah perubahan  iklim; memastikan 
bukti-bukti dari perubahan iklim dengan yakin; skala  dan percepatan dari 
dampaknya terhadap kehidupan manusia dan ekosistem  akan sangat tinggi; 
menghindari perubahan iklim ekstrem dapat dilakukan  dengan bantuan teknologi 
dan ekonomi namun waktu untuk bertindak tidak  banyak
  
  Dengan menggunakan model dari IPCC, Indonesia akan mengalami kenaikan  dari 
temperatur rata-rata dari 0,10 - 0,30C per dekade. Kenaikan suhu  ini akan 
berdampak pada iklim yang memengaruhi manusia dan lingkungan  sekitarnya, 
seperti kenaikan permukaan air laut dan kenaikan intensitas  dan frekuensi dari 
hujan, badai tropis, serta kekeringan.
  
  Indonesia dan negara-negara dunia ketiga lainnya dipastikan akan  menjadi 
pihak yang sangat rentan terkena dampak dari perubahan iklim  itu. Padahal 
negara-negara dunia ketiga bukanlah negara penghasil emisi  gas rumah kaca 
(GRK) penyebab pemanasan global dan perubahan iklim.  Emisi GRK terbesar justru 
dihasilkan oleh negara-negara kaya seperti  Amerika Serikat (AS). Satu orang AS 
menghasilkan efek emisi sebanding  dengan 17 orang Maladewa, 19 orang India, 30 
orang Pakistan, 49 orang  Sri Langka, 107 orang Bangladesh, 134 orang Bhutan 
dan 269 orang Nepal.  Lantas, adilkah bila rakyat di negara-negara berkembang 
nanti harus  menjadi korban dari perubahan iklim?
  
  Ketidakdilan itu sebenarnya telah diusahakan untuk dikoreksi oleh  Protokol 
Kyoto dengan mengadopsi prinsip 'common but differentiated  responsibilities', 
yaitu prinsip tanggung jawab bersama namun dengan  beban yang berbeda-beda. 
Konsekuensinya, protokol tersebut mewajibakan  negara-negara maju yang 
tergabung dalam negara Annex-1 untuk untuk  mengurangi emisi GRK-nya rata-rata 
sebesar 5,2% dari tingkat emisi 1990  selama periode tahun 2008 - 2012.
  
  Alih-alih memaksa negara maju untuk mengurangi emisi, Protokol Kyoto  justru 
mendapatkan penolakan keras oleh AS sebagai konsumen terbesar  energi fosil di 
dunia. Selain itu Protokol Kyoto sendiri sebenarnya  juga sudah sejak awal 
'dilemahkan' oleh negara-negara maju lainnya  sehingga dosa lingkungan dari 
negara-negara tersebut dapat ditanggung  bersama dengan negara-negara 
berkembang. Jadi tak heran bila dalam  protokol tersebut muncul mekanisme Clean 
Development Mechanism (CDM).
  
  Mekanisme ini merupakan satu-satunya mekanisme yang melibatkan negara  
berkembang. Mekanisme ini mengatur bahwa negara maju dapat menurunkan  emisi 
GRK dengan mengembangkan proyek ramah lingkungan di negara  berkembang. 
Mekanisme ini sendiri pada dasarnya merupakan perdagangan  karbon, yang 
bertujuan membantu negara-negara Annex I atau negara maju  dalam memenuhi 
target penurunan jumlah emisi negaranya.
  
  Toleransi yang berlebihan terhadap ketamakan negara maju dalam  mengonsumsi 
energi fosil inilah yang menjadi salah satu penyebab  kegagalan Protokol Kyoto 
dalam menurunkan emisi GRK di atmosfer. Untuk  itulah pascaberakhirnya Protocol 
Kyoto pada 2012 harus disiapkan aturan  baru untuk menggantikanya.
  
  Ambil kepemimpinan
  
  Pertemuan para pihak atau Conference of the Parties/COP 13 di Bali  menjadi 
sangat penting sebagai pra-kondisi bagi lahirnya kesepakatan  baru tersebut. 
Pertemuan di Bali tahun ini harus menghasilkan semacam  Bali Mandate yang 
menjadi pedoman bagi pembahasan kesepakatan baru pada  forum COP berikutnya.
  
  Bali Mandate harus memberikan ruang yang cukup bagi negara-negara  berkembang 
atau non-Anex-1 untuk ikut mengontrol negara-negara maju  yang tergabung dalam 
Anex-1 dalam memenuhi

[mediacare] ONLY Three Minutes-Reject Coastal Reclamation Project at Jakarta

2007-08-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
ONLY Three Minutes
  To save jakarta's bay and thousands fisherman from jakarta north-bay 
reclamation project threath.
  klik www.eng.walhi.or.id. 


The Indonesian forum for environment (WALHI) Jakarta invited all of  civilian, 
national or international that cares about the continuity of  environment and 
thousands fishermen's fate who the life was threatened  caused of Jakarta's 
north-bay reclamation, to support our struggle  conducting to reject the 
reclamation by writing name, organization and  your address on this petition 
paper.
  
  
  
  best regards,
  
  
  Khalisah Khalid (alien)
   Campaign and Network Support of WALHI Jakarta
   Jl. Empang Tiga No. 19 A Jakarta Selatan - Indonesia
 Tlp/Fax: 62-21-79197814
   Mobile phone: 081311187498
 Email: [EMAIL PROTECTED]
   Personal email: [EMAIL PROTECTED]
  
 
   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[mediacare] Waspada Perubahan kebijakan dari Bank Dunia!!!

2007-08-27 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dear All,
Informasi dari seorang kawan,   saat ini Bank Dunia baru mengeluarkan 
daftar kebijakan dan UU yang harus segera diubah: UU Lingkungan, UU Agraria,
  UU PSDA, dsbnya. Tujuannya: untuk memperlancarinvestasi asing.

Apa sikap kita?
Apakah kita membiarkan sumberdaya alam kita dihancurkan dan dirampok oleh 
mereka ?

Satukan langkah, bulatkan tekad untuk melawan kapitalisme global 

salam,
Firdaus Cahyadi
   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 

[mediacare] Walhi Hadapi Serangan Balik dari Berbagai Kelompok

2007-08-26 Terurut Topik firdaus cahyadi
Maju terus kawan2 Walhi...
  
  =
Kompas/Sabtu, 25 Agustus 2007   





  Advokasi Lingkungan
  Walhi Hadapi Serangan Balik dari Berbagai Kelompok  
  
Jakarta,  Kompas - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi akhir-akhir ini 
 menerima banyak serangan balik dari berbagai kelompok kepentingan  yang 
terusik akibat advokasi pelestarian hidup yang ditempuhnya. Tak  hanya kelompok 
dari dalam negeri, dari luar negeri pun turut menyoroti  Walhi—yang 
didiskreditkan antiinvestasi, antipertambangan, penyebab  pengangguran, dan 
sebagai teroris.  
Demikian  disampaikan Direktur Eksekutif Walhi Chalid Muhammad, Jumat (24/8).  
Serangan seperti itu dirasakan gencar dalam setahun terakhir.  
Akhir-akhir  ini serangan datang dari seorang senator Australia. Pada 9 Agustus 
2007  di depan parlemen Australia, senator itu menyebutkan, pimpinan Walhi  
ikut serta dalam kekerasan pada demonstrasi tahun 1996 di depan  Kedutaan Besar 
Amerika Serikat, Jakarta. Kegiatan itu disebut aksi  terorisme.  
Chalid  menyatakan akan segera mengajukan somasi terhadap suatu media asing  
yang melansir berita itu karena tidak mengecek ulang informasi yang  tidak 
sesuai dengan fakta tersebut.  
Berbagai  serangan itu menjadi indikasi kuatnya kepentingan beberapa pihak  
terhadap eksploitasi kekayaan sumber daya alam Indonesia yang tidak  memikirkan 
dampaknya pada kelestarian lingkungan jangka panjang. Salah  satu investor 
asing di bidang pertambangan, lanjut Chalid, kini  berupaya mendiskreditkan 
dirinya serta Walhi sebagai antipertambangan.  
Dia  mengatakan, upaya advokasi lingkungan hidup di Indonesia seharusnya  
mendapat dukungan kuat dari pemerintah karena Indonesia mendapatkan  tiga 
stempel buruk di mata dunia.  
Tiga  hal itu adalah negara dengan laju kerusakan hutan tercepat, negara  
ketiga penyumbang emisi karbon dioksida terbanyak akibat kebakaran  hutan, dan 
intensitas bencana ekologis yang tertinggi. Pemerintah  harus melakukan upaya 
fundamental untuk benar-benar menyelamatkan  lingkungan serta mengantisipasi 
bencana ekologis di masa depan, kata  Chalid. (NAW) 

  
   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[mediacare] Kisah Kemenangan Perempuan Kuanoel Melawan Perusahaan Tambang

2007-08-26 Terurut Topik firdaus cahyadi
Kisah Kemenangan Perempuan Kuanoel Melawan Perusahaan Tambang
  
24.08.2007  Peran perempuan sangat berarti dalam perjuangan warga 
Kuanoel dalam  mempertahankan alamnya. Atas kegigihan Mama Etty Anone dan Mama 
Yosina  Lake, akhirnya pihak perusahaan mengurungkan niat menggunakan tanah  
milik mereka untuk dieksploitasi
  
  http://satudunia.oneworld.net/section/sd-id/berita/AkarRumput
  
  
  
   
-
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.

[mediacare] OTT-Percakapan Pollycarpus dengan Dir.Garuda

2007-08-23 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dear All,
  Sepertinya negeri ini benar2 telah dikuasai oleh para mafia...
  Pertanyaan yang masih mengganjal di otak saya adalah, mengapa Cak Munir harus 
dibunuh??
  
  Salam,
  Firdaus
  ==
  Kamis, Agu 23, 2007 11:27
  http://www.berpolitik.com/news.pl?n_id=7250c_id=21g_id=25
  
  
 Percakapan telepon antara Indra Setiawan dengan Pollycarpus 
Pollycarpus: ...itu sebenarnya hanya permainan politik supaya SBY ini tidak 
diubek-ubek sama LSM
  - Redaksi Berpolitik.com
  
  
  Berpolitik.com:  Kemarin (Rabu, 22/08/2007) 
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar  Sidang Permohonan Peninjauan Kembali 
(PK) Nomor 14 tahun 2007, terhadap  mantan terdakwa kasus pembunuhan aktivis 
Hak Asasi Manusia (HAM) Munir,  Pollycarpus Budihari Priyanto. Dalam sidang 
tersebut, turut dihadirkan  para sakasi antara lain Mantan Direktur Utama PT 
Garuda, Indra  Setiawan; RM Patma Anwar alias Ucok alias Mpe alias AA yang 
mengaku  mantan anggota Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin); Asrini Utami 
 Putri, penumpang Garuda GA-974 yang duduk di kursi 2J, atau persis di  depan 
almarhum Munir; Raymond JJ Latuihamallo atau kerap disapa Ongen,  yang menurut 
kesaksian Asrini terlihat berbincang dengan Pollycarpus  dan Munir di Coffe 
Bean Bandara Changi, Singapura; dan Josep Riri Mase,  pegawai Garuda yang juga 
sahabat Ongen.

Usai persidangan,  Suciwati, istri mendiang Munir, menyatakan bahwa hasil 
percakapan  antara Indra Setiawan dengan Pollycarpus sekitar bulan Mei-Juni 
lalu,  sebagai percakapan yang bisa menggambarkan ''bangunan konspirasi''  
antara Badan Intelijen Negara (BIN), Garuda Indonesia, Mahkamah Agung,  dan 
petinggi-petinggi negara lainnya, untuk membunuh Munir. Untuk  mengetahui lebih 
jauh apa hasil pembicaraan Indra Setiawan (I) dan  Pollycarpus (P), 
Berpolitik.com menampilkannya secara utuh berikut ini;  

P: Halo (mengangkat telepon)

I: Saya ganti nomor

P: Oh ya baik-baik, Pak

I: Bagaimana, baik?

P:  Oh, ini sudah rapat, sudah saya sampaikan mengenai kemarin yang dia  
katakan. Dia bilang tenang saja itu tidak ada. Dia bilang gitu.

I:  Aku kan takut. Otak saya beberapa hari muter terus. Otak saya muter  terus 
dari kemarin. Dari beberapa hari ini mikirin kejadian-kejadian.

P: Iya.

I:  Dan itu DO kita ambil, dia kan ngasih rekomendasi buat BIN. Waktu itu  kan 
Bapak Ari yang di situ di ruangan saya duduk di situ, di ruangan  meja itu, 
tahu sendiri itu kan berkasnya masih ada di situ. Saya  khawatir dia ngelihat 
surat dari A. Nah, kenapa dia mau lihat, iya kan?  Terus, karena abis itu saya 
keluar ruangan saya, ada kamu di luar  ruangan sebentar, dia kan ada di ruangan 
saya. Nah itu yang saya  inginkan adalah ketiga nama ini dianya, diam aja buat 
saya, iya kan.  Kita jangan yang setiap... Kita kan tau, kan orang beritanya  
macem-macem. Dia mau iniin soal inilah, saya ingin sekali dia keluar  dari 
ruang saya bilang begitu. Surat dari A itu ada di situ. Nah itu  yang saya. 
Jadi ingatkan si dia sama heru, yang kita puter semua jejak  kita ketemu di 
Sahid, yang di rumah Wira, dan segala macemnya, itu.  Yang disebutkan satu lagi 
yang diposin itu, surat penugasan. Surat  penugasan itu apa dilihat, ada tasnya 
yang juga ngelihat, kalau  sekarang kan orang sudah
 mau pada ngerjain orang kan sekarang.

P: Bapak nggak  usah takut itu, karena waktu itu Pak Rudi sendiri, DO yang lama 
sendiri  juga mengatakan pada saya, itu dibuat yang baik, tolong itu buat  
laporan ke saya sekarang juga. Karena sudah saya buat ke DO ke OS semua  sudah, 
terus dia bilang, ini tolong nanti, ini bagus sekali, ini bagus  dan tolong 
bantu kami. Waktu itu saya disuruh membantu beliau-beliau  juga, Pak Rudi, Pak 
Gogot dan sebagainya, dia respek sekali, kemudian  wah ini langkah kamu ini 
bagus sekali Pol, dia bilang gitu.

P:  Katanya kamu berani untuk menyarankan untuk pers sperti ini, seperti  ini, 
karena waktu itu laporan saya mencontoh si ini sama ttrack record itu saya ada, 
saya tahu untuk itu.

I: Oke..Iya..

P:  Pak, kemudian, tolong Pol, ini kalau laporan hanya ceknya saja,  orangnya 
ndak usah, karena ini laporan ini laporan sekali. Jadi track record-track 
record  itu nanti juga akan kita tampung, termasuk laporan-laporan you.  
Kemudian itu untuk nanti bahan simulator. Untuk simulator, nanti dan MU  itu 
akan di-trader lagi mengenai pucuk pimpinan dan untuk bagaimana  kinerja 
perusahaan ini lebih efektif gitu.

I: Iya

P:  Kemudian juga dibantu, itu yang, jaman dulu itu kan Pak Rudi sama Pak  Robi 
musuhan sama Ari Sapari (Dir Ops PT GI). Pak Ari Sapari kan cuman  demo-demo 
melulu gitu loh.

I: Kalau itunya sih oke nggak  apa-apa Pol. Cuma yang diizinkan kan, sikon 
kayak gini kok ada yang  ngerjain saya, segala macem. Dibuat-buat, diedarkan 
BIN ke meja saya.  Saya baru inget, itu lho, itu.

P: Tapi Pak, itu juga sudah saya sampaikan, insya Allah besok saya 

[mediacare] Berkunjung ke Blog Kaukus LH Jakarta yuk...............

2007-08-07 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dear All,
  Tak terasa sudah lewat satu tahun Kaukus LH Jakarta (Klin-J) berdiri.
  Apa seh yang pernah dikerjakan Klin-J untuk keberlanjutan ekologi di Jakarta?
  Mengapa Klin-J bersikeras menolak pembangunan 6 jalan tol dalam kota dan juga 
pelebaran jalan sudirman-thamrin?
  
  Temukan jawabannya di:
  http://klinjakarta2006.wordpress.com/
  
  Salam,
  Firdaus Cahyadi
  
   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

[mediacare] Waspadalah! 80 persen Mainan dari Cina di RI Mengandung Racun Logam Berat

2007-08-02 Terurut Topik firdaus cahyadi
EKONOMI  
   
   
  
   
  Kamis, 02/08/2007 12:13 WIB
  80% Mainan dari Cina di RI Mengandung  Racun  Logam Berat
  Arin Widiyanti - detikfinance
  
  Jakarta - Anak-anak Anda memiliki mainan dari Cina? Waspadalah. Hampir 80%  
mainan-mainan dari Cina itu ternyata mengandung racun dan timbal.
  
  Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisonal Indonesia  (APMETI) 
menemukan mainan Cina yang beredar di   Indonesia 80 persen mengandung heavy 
metal dan racun.
  
  Mainan-mainan dari Cina yang beredar ciri-cirinya adalah  sebagian besar 
terbuat dari plastik seperti bola, mobil-mobilan dan boneka dan  umumnya 
harganya lebih murah 50 persen dan beratnya lebih enteng dari produk  buatan 
lokal.
  
  Demikian dikatakan Ketua APMETI Dhanang Sasongko saat dihubungi  
detikFinance,   Jakarta , Kamis (2/7/2007).
  
  Mainan tersebut mulai beredar diIndonesia sejak krisis  moneter, ketika para 
orangtua mulai mencari mainan murah. Padahal mainan itu  sangat berbahaya kalau 
terkena suhu panas langsung mengurai, ujar  Dhanang.
  
  Dampak dari penguraian itu, menurutnya, tidak langsung terlihat  tapi apabila 
anak memainkan dalam waktu lama bisa autis, sakit pernafasan, asma  dan lemah 
konsentrasi karena anak sering menghirup racun seperti timbal.
  
  Dhanang menambahkan mainan Cina yang masuk awalnya ke jenis  mainan umum kini 
sudah merambah ke mainan edukasi. Padahal mainan Cina tidak  mempertimbangkan 
kualitas dan presisi hanya berpikir bentuk yang lucu atau  warna yang meriah.
  
  Mudah saja mencarinya di Pasar mainan Prumpung dan pasar  pagi sebagian 
besar itu mainan dari Cina, meski berbahaya mudah diperjualbelikan,  keluhnya.
  
  Sebelumnya, Produsen mainan Amerika Serikat (AS), Fisher-Price  menarik 
hampir satu juta mainannya yang dibuat oleh Cina, menyusul kekhawatiran  
tingginya kandungan timbal dalam cat untuk mainan tersebut.
  
  Insiden penarikan barang impor dari Cina ini bukan untuk  pertama kalinya. 
Sebelumnya, importir mainan Cina, RC2 Corp juga menarik 1,5  juta mainan kayu 
Thomas the Train menyusul dugaan tingginya  kandungan timbal dalam catnya. 
  
  Kandungan timbal itu berbahaya bagi anak-anak karena bisa menyebabkan  
kelainan otak dan darah.
  
  Produk-produk dari Cina lainnya yang juga ditarik oleh AS  adalam makanan 
bayi dan pasta gigi. Penarikan itu dilakukan setelah ribuan  binatang AS mati 
akibat keracunan makanan yang diimpor dari Cina. (arn/qom)
   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

[mediacare] Caucus says governor candidates not serious on green issues

2007-07-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
The Jakarta Post/Friday, July 27, 2007 (12:13:57 AM)
  
  Caucus says governor candidates not serious on green issues  
  
 JAKARTA (JP): Activists from the Jakarta Environmental Caucus have  
questioned the gubernatorial candidates' commitment to the environment  after 
neither turned up Wednesday evening to sign a contract on  environmental 
policies.
  Their absence means the two candidates  are yet to side with Jakarta's 
environment. It's a test of whether or  not they are committed to improving the 
environment, said Dede Nurdin  Sadat, the secretary general of the caucus. 
  While shredding the  contract prepared for Fauzi Bowo, the Caucus gave one 
week to Adang  Daradjatun to sign after Adang sent his campaign team leader Igo 
Ilham  to attend the event. 
  The Caucus sent invitations to the  candidates two days before the event, 
asking them to sign the contract  stating, among other things, that the new 
governor must appoint a  deputy on environmental issues and allocate at least 
10 percent of the  city budget for environmental protection programs.
  The contract  also stated that the new governor should improve the city's air 
 quality, public transportation, open and green spaces and resolve  perennial 
flooding. (Adianto P. Simamora)
  
   
-
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles.
Visit the Yahoo! Auto Green Center.

[mediacare] DICARI! Officer Penggalangan Dana Publik

2007-07-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
DICARI! Officer Penggalangan Dana Publik 
  Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI - Friends of the  Earth Indonesia) 
adalah forum ornop dan organisasi masyarakat terbesar  di Indonesia dengan 25 
perwakilan di 25 propinsi dan lebih dari 430  organisasi anggota. WALHI bekerja 
untuk transformasi sosial, kedaulatan  rakyat, dan keberlanjutan kehidupan. 
WALHI tidak menerima pendanaan  dari korporasi melainkan melakukan penggalangan 
keanggotaan dan dana  dari publik. Selengkapnya, kunjungi: 
http://www.walhi.or.id
 Gambaran pekerjaan:
   
   Kami memberi kesempatan yang sama kepada pelamar perempuan dan laki-laki 
tanpa pembedaan umur maupun suku. 
   Posisi staf permanen (full-time), durasi kerja: 5 hari/minggu dgn 8 jam/hari.
   Kami menyediakan gaji, asuransi kesehatan, dan 12 hari cuti per tahun.
   Kerja  dilakukan bersama Tim Penggalangan Sumber Daya WALHI dengan target  
mengelola berbagai upaya progresif dalam penggalangan sumber daya  publik. 
Penggalangan Sumber Daya WALHI bertujuan membangun gerakan  lingkungan hidup 
yang berbasis dukungan publik.
   Posisi ini  merupakan kesempatan membangun keahlian mengelola program dan  
pengembangan kapasitas dalam penggalangan dukungan publik bagi sebuah  jaringan 
nasional yang terus berkembang dan memberi kontribusi kepada  gerakan sosial, 
lingkungan hidup dan HAM.  
 Kriteria Profesional:
 • PENTING DAN MENDASAR:
   
   Memiliki  kemampuan dan minat dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, 
dan  evaluasi program penggalangan dukungan publik (donatur reguler dan  
relawan) sebuah jaringan nasional, termasuk program pengembangan  kapasitas dan 
perangkat pendukungnya.
   Memiliki kemampuan dan  inisiatif dalam mengembangkan strategi penggalangan 
dukungan (donatur  dan relawan) yang mencakup komunikasi strategis (layanan 
informasi dan  kegiatan publik) serta berbagai metode penggalangan dana dan 
kampanye  (direct mailing, direct dialogue, kotak donasi dsb), kampanye publik  
dan perawatan hubungan (relations maintanence) serta pengembangan  kapasitas 
(pelatihan). 
   Senang bergaul dan beraktivitas,  berwawasan luas, dan mendapatkan energi 
positif dan kreatif  dengan  bertemu, menjaga komunikasi dan hubungan baik 
dengan banyak orang.
   Kreatif, inovatif dan berwawasan luas dalam mencari sumber – sumber 
penggalangan sumber daya WALHI.
   Mampu memberi input strategis dan berkeinginan untuk belajar pengembangan 
strategi penggalangan sumber daya WALHI.
   Mampu  berkontribusi pada perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi 
 upaya peningkatan kapasitas administrasi dan pengelolaan program serta  
pangkalan data dukungan publik sebuah jaringan nasional. 
   Mampu bekerja dalam tim dengan semangat solidaritas, keadilan, profesional, 
aktif dan kreatif. 
   Berkomitmen kepada gerakan sosial yang berbasis masyarakat dan sejalan 
dengan nilai-nilai WALHI.
   Mampu bekerja berdasarkan tenggat waktu dan bekerja dibawah tekanan dengan 
tingkat supervisi minimum.
   Mempunyai komitmen terhadap semangat kemandirian dan akuntabilitas 
organisasi serta gerakan publik.
   Mampu berkomunikasi secara informal dalam Bahasa Inggris baik lisan maupun 
tulisan.
   Mampu  menggunakan program Microsoft Excel, Word, Power Point, Eudora atau  
Outlook Express dan mampu menggunakan internet dalam  meningkatkan  efektifitas 
kerja.  
 
 • HARAPAN:
   
   Lulusan Min D3 jurusan Komunikasi atau Marketing
   Berpengalaman  dalam mengelola layanan publik, kegiatan publik (events   
exhibitions), metode direct marketing (direct mailing, direct dialogue,  kotak 
donasi, dll)
   Nyaman bekerja dalam tim dan lingkungan kerja yang non-formal. 
   Siap melakukan perjalanan untuk mendukung kerja jaringan WALHI. 
   Secara pribadi sejalan dengan tujuan-tujuan WALHI, yaitu transformasi 
sosial, kedaulatan rakyat, dan keberlanjutan kehidupan.  
 Berminat? Kirim dokumen di bawah ini via e-mail ke [EMAIL PROTECTED]:

   Surat lamaran singkat menyebutkan kualifikasi sesuai dengan daftar kriteria 
di atas

   Informasi kontak dari 2 orang perekomendasi yang dapat dihubungi via telepon
   Curriculum Vitae (CV)  
   Lowongan ini ditutup Jumat, 31 Agustus 2007.
   
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Helvi Lystiani 
Manajer Penggalangan Sumber Daya  Eksekutif Nasional WALHI
  Email Helvi Lystiani ');  // --  Email Helvi Lystiani 
Telepon kantor: +62-(0)21-791 93 363
Mobile: 
Fax: +62-(0)21-794 1673
  
   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.

[mediacare] Press Release-Semua Cagub Jakarta Tak Punya Komitmen Lingkungan Hidup

2007-07-26 Terurut Topik firdaus cahyadi
Press Release Untuk Wartawan Meropolitan dan  Lingkungan Hidup
   
  Semua Cagub Jakarta  Tak Punya Komitmen Lingkungan Hidup
  
  Persoalan lingkungan hidup  di Jakarta merupakan sebuah persoalan yang  
mendesak untuk segera diselesaikan. Tak heran  bila para Calon Gubernur (Cagub) 
DKI Jakarta, baik Adang Darajatun dan Fauzi  Bowo menggumbar janji untuk 
memperbaiki kondisi lingkungan hidup di Jakarta.
   
  Untuk membuktikan janji-janji para kandidat itulah maka pada hari Rabu  
malam (25/7) bertempat di Hotel Sari Pan Pasific, Kaukus Lingkungan Hidup 
Jakarta (Klin-J) berinisiatif untuk menyodorkan  point-point kontrak politik 
pada kedua kandidat tersebut.  
   
  Kaukus Lingkungan telah mengirimkan undangan kepada masing-masing Cagub  
dua hari sebelumnya. Menurut konfirmasi dari kubu Partai Keadilan Sejahtera  
(PKS), pada jam 16.00 WIB, Cagub dari PKS bisa hadir dan bersedia  
menandatangani kontrak politik tersebut. Sementara dari kubu Cagub Fauzi Bowo  
sejak awal tidak ada konfirmasi atau tanda-tanda kehadiran dan kesediaannya  
menandatangai kontrak politik.
   
  Namun hingga pukul 19.45 WIB, kedua Cagub tidak menampakan batang  
hidungnya. Kandidat yang diusung PKS hanya mengirimkan katua tim kampanyenya.  
Ketidakhadiran kedua kandidat Cagub DKI Jakarta itu menunjukan bahwa mereka  
tidak memelilki sama sekali komitmen untuk membenahi persoalan lingkungan hidup 
 di Jakarta.
   
  Ketidakhadiran kedua kandidat Cagub tersebut semakin menyakinkan Kaukus  
Lingkungan Hidup Jakarta bahwa janji-janji  masing-masing Cagub untuk 
menyelesaikan persoalan lingkungan hidup seperti  mengatasi banjir, polusi 
udara, krisis air, sampah dan kerusakan pantai adalah  sebuah pepesan kosong 
alias janji palsu belaka. Hal itu terlihat dari ketakutan  mereka untuk 
menandatangani kontrak politik lingkungan hidup yang sebenarnya  sebagian dari 
point-pointnya merupakan janji-janji yang pernah mereka ucapkan  sendiri pada 
saat kampanye.
   
  Berkaca dari kejadian tersebut di atas maka Kaukus Lingkungan Hidup 
Jakarta memastikan bahwa Pilkada DKI Jakarta tidak  akan menghasilkan sebuah 
perubahan yang lebih baik bagi kehidupan warga Jakarta khususnya terkait dengan 
pemenuhan hak  warga kota atas lingkungan hidup.
   
  Kontak:
  Dede Nurdin Sadat, Sekjend Klin-J, Hp. 0786501
  Tubagus H.  Karbiyanto, Koord.  Pokja Transportasi Klin-J, Hp. 0812 9489 
558
  Firdaus  Cahyadi, Koord. Pokja  Udara Klin-J, Hp. 0815 132 75 698


   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[mediacare] Kaukus Lingkungan Minta SBY Tidak Buka IIMS

2007-07-25 Terurut Topik firdaus cahyadi
  
http://www.okezone.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=34108Itemid=51

  Kamis, 19/07/2007 09:12 WIB


 Kaukus Lingkungan Minta SBY Tidak Buka 
IIMS


   Kemas Irawan Nurrachman - Okezone
   JAKARTA -  Kaukus Lingkungan 
Hidup meminta Presiden SBY untuk tidak membuka  pelaksanaan Indonesia 
International Motor Show (IIMS), yang akan  dilaksanakan di Jakarta Convention 
Center Kamis Pagi. Mereka menilai,  kendaraan bermotor sebagai salah satu 
penyumbang pemanasan global.
  
  Emisi kendaraan bermotor yang merupakan hasil pembakaran dari bahan  bakar 
dalam mesin menyumbang secara signifikan, terhadap meningkatnya  Gas Rumah Kaca 
(GRK) sebagai penyebab pemanasan global, kata Sekjen  Kaukus Dede Nurdin Sadat 
seperti rilis yang diterima okezone, Kamis (19/7/2007).
  
  Dia menambahkan, peningkatan kendaraan bermotor terlihat dari  penambahan 
konsumsi BBM yang digunakan antara tahun 1999 hingga 2003.  Hal ini 
disebabkan, terjadinya lonjakan penjualan kendaraan bermotor  di Indonesia, 
tulisnya.
  
  Oleh karena itu, Kaukus meminta, jika merasa peduli dengan  keberlanjutan 
lingkungan, pihaknya menghimbau untuk tidak menghadiri  acara tersebut.
  
  Kami sebuah organisasi masyrakat yang concern terhadap isu lingkungan  
hidup, mendesak Presiden Susilo Bambang Yudoyono untuk tidak membuka  acara 
tersebut. Bersama ini pula kami menghimbau kepada seluruh rakyat  Indonesia 
khususnya warga Jakarta dan sekitarnya yang peduli terhadap  keberlanjutan 
lingkungan hidup untuk tidak menghadiri IIMS tersebut,  tandasnya. (kem) 
  
  

   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 

[mediacare] Siaran Pers-Klin-J Desak Cagub Jakarta Lakukan Kontrak Politik Lingkungan

2007-07-24 Terurut Topik firdaus cahyadi
Siaran  Pers
  
  
  Untuk Wartawan  Meropolitan dan Lingkungan Hidup

  
  
  Klin-J  Desak Cagub Jakarta Lakukan Kontrak Politik Lingkungan
  
   
  Pola pembangunan kota Jakarta  yang lebih menggunakan 
paradigma pertumbuhan seringkali mengabaikan  daya dukung sosial dan ekologi 
tersebut, Pola pembangunan kota yang  menempatkan kota ini sebagai pusat 
pemerintahan dan ekonomi terbukti  telah menghancurkan daya dukung ekologi 
terutama akibat meningkatnya  polusi udara, limbah padat, cair, gas serta 
eksploitasi sumberdaya alam  telah memberikan dampak pada semakin berkurangnya 
daya dukung lahan dan  lingkungan. Sedangkan dalam konteks sosial, hilangnya 
akses warga  miskin kota terhadap sumber-sumber kehidupan yang mengakibatkan  
kerawanan sosial adalah salah satu contoh dari hancurnya daya dukung  sosial di 
kota ini.

  Untuk itulah Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta  (Klin-J) 
sebagai organisasi yang concern pada isu lingkungan hidup  mendesak kedua 
kandidat Cagub DKI Jakarta (Adang Darajatun dan Fauzi  Bowo) melakukan kontrak 
politik bidang lingkungan hidup dengan  point-point sebagai berikut:

   Selambat-lambatnya 100 (seratus) hari setelah pelantikan segera mengangkat   
Deputi yang membidangi lingkungan hidup   dan pembangunan yang 
berkelanjutan,   
   Mengalokasikan sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari APBD untuk   
lingkungan hidup
   Melaksanakan,  membuat dan merevitalisasi regulasi di bidang lingkungan 
hidup yang  mencerminkan pelestarian, perlindungan dan perbaikan  lingkungan 
hidup  demi keberlanjutan lingkungan hidup dan kesehjetaraan masyarakat di  
masa yang akan datang
   Melaksanakan reformasi birokrasi yang terkait dengan kebijakan 
lingkungan   

Selain itu, untuk   mewujudkan Jakarta yang nyaman, lestari 
dan laik huni  sebagaimana dimaksud di atas, perlu dilakukan upaya :
  ·  Peningkatan  kualitas udara, mengefektifkan 
pengelolaan transportasi publik yang  diiringi dengan upaya menekan laju 
pertumbuhan penggunaan kendaraan  bermotor pribadi di Jakarta,  peningkatan 
luasan ruang terbuka hijau, penerapan integrasi pengelolaan  sampah, 
peningkatan ketersediaan air bersih, menjaga kelestarian  ekosistem laut 
(termasuk pesisir/pantai) dengan jalan melindungi  kawasan tersebut dari 
proyek-proyek pembangunan yang berpotensi merusak  lingkungan hidup dan 
sumberdaya alam, pengendalian banjir, menekan laju  urbanisasi dengan melakukan 
moratorium (jeda) bagi pembangunan kawasan  komersial baru di Jakarta  dan 
revitalisasi tata ruang kota yang lebih ramah lingkungan.
  ·  Dalam mengantisipasi dampak   perubahan iklim 
(climate change), DKI Jakarta harus  segera membuat strategi pembangunan dan 
implementasi adaptasi perubahan  iklim.   


  Kontak:
Dede Nurdin Sadat, Sekjend Klin-J, Hp. 0786501
  Tubagus H. Karbiyanto, Koord. Klin-J, Hp. 0812 9489 558
  Firdaus Cahyadi, Koord.  Pokja Udara, Hp. 0815 1327  5698
  
   
-
Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of spyware 
protection. 

Re: [mediacare] Sharing Pengalaman Pahit dengan LSM Bank Dunia

2007-07-05 Terurut Topik firdaus cahyadi
mungkin pesan saya jangan lagi percaya pada BANK DUNIA...
  orang saya yang kerja di LSM aja juga ga percaya sama BANK DUNIA...

ferdinand lamak [EMAIL PROTECTED] wrote:  
Merry,  saya bersimpati kepada Anda. Mungkin pelajarannya, lain 
kali lebih  berhati-hati kalau urusannya soal kontrak-mengontrak. Anda baru  
sekarang menyadari kalau 'oknum-oknum' yang mengibarkan bendera LSM  tidak 
selalu idealis dan profesional. Hehehe..beberapa  pengalaman di masa lalu 
telah membuat saya hilang respek saya terhadap  IDEALISME dan PROFESIONALISME 
yang konon menjadi ujung tombak  perjuangan LSM. Mungkin hanya 1 atau 2 LSM 
saja yang benar-benar berada  di jalur itu. Selebihnya? Hem...asal ada 
sumber dana, bisa membuat  proposal dengan sedikit kreasi program, disetujui, 
jadilah. 
  
  Begitulah, Dunia ini, panggung sandiwara...hahahahahaha
  
  
  Tebet Barat IV/11-Jaksel
  Sebuah LSM Profit Oriented
  Bernama Bisnis PROPERTI
  (hehehehehehe)
magdalena merry [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Dear teman jurnalis dan penulis 
lepas..  
Saya ingin sedikit share tentang pengalaman seputar penulis lepas.  
  
Pada  11 Mei 2007 lalu, saya menerima telepon dari seseorang yang mengaku  dari 
Justice for The Poor, (JTP) kabarnya LSM di bawah naungan World  Bank alias 
Bank Dunia. Ia yang bernama Marini ini meminta kesediaan  saya untuk menerima 
pekerjaan mengedit buku tentang kasus korupsi di  dearah di Indonesia.
 Kabarnya dia mendapat no kontak saya dari teman yang juga penulis lepas dan 
mantan jurnalis Kompas.
 Setelah  dijelaskan tentang job desk, kami bernegoisasi honorarium dan 
akhirnya  mencapai kesepakatan. Ini kesalahan fatal pertama: menerima job hanya 
 dari telepon saja, tidak ada bukti hitam di atas putih alias kontrak  
tertulis. Mungkin saya terbuai oleh nama besar Word Bank atau percaya  betul 
pada nama teman yang memberikan referensi.
 
 
 Beberapa  hari kemudian bahan yang harus diedit saya terima melalui email. 
Sejak  itu saya mengedit dan mengirim hasilnya melalui email. Untuk buku  
kira-kira tebal 150-an halaman itu saya hanya diberi waktu 2 minggu.  Uniknya, 
setelah contoh editing pertama saya kirim, Marini dan rekannya  Dewi dari LSM 
tersebut setuju dengan hasilnya. Akhirnya saya  mengerjakan bagian lain dengan 
sistem yang serupa. 
 
 
 Tapi  di hari-hari terakhir menjelang deadline, mendadak mereka komplain  
banyak hal. Dan saya terpaksa melakukan pekerjaan ulang dari awal lagi  pada 
detik-detik menjelang deadline. Dapat dibayangkan betapa pekerjaan  ini cukup 
underpressure mengingat saya juga memiliki pekerjaan utama  dan kesibukan lain. 
  Lalu tak lama  kemudian, Dewi Damayanti yang akrab dipanggil Damay menyuruh 
agar saya  membuat invoice penagihan honor. “Nanti honornya lama mbak 
keluarnya,”  begitu kira2 tulisnya di SMS. 
  
Tentu saja saya kaget,  sebab soal terlambatnya honor dan invoice ini baru 
diberitahu setelah  tugas nyaris selesai saya kerjakan. Dari situ saya mulai 
merasa ada  yang tidak beres karena:
 
   Pihak JTP mempekerjakan  saya hanya secara lisan, bukan tulisan. Tapi kenapa 
soal honorarium  harus saya urus secara tertulis? Jika memang itu pekerjaan 
formal,  semestinya mereka mempekerjakan saya secara formal juga. Tapi jika  
informal, mereka semestinya membayar saya secara informal juga. Di sini  sudah 
ada ketidakadilan antara saya pekerja freelance dengan mereka  sebagai pihak 
pemberi pekerjaan.
  
   Soal honor yang terlambat tidak  diberitahu di awal kesepakatan, melainkan 
setelah pekerjaan   nyaris  selesai. Ini   merupakan bentuk penipuan halus.
   
  Tidak sampai di situ, setelah invoice saya buat dan harus DIANTARKAN SENDIRI 
ke kantor LSM tersebut, hingga HARI INI, HONORARIUM BELUM SAYA TERIMA.  Padahal 
Damay menjanjikan pada saya honor akan turun paling lama 1  bulan setelah 
pekerjaan selesai. Dan sampai hari ini sudah berjalan 1  bulan lebih.
 Lebih terkejut lagi ketika saya membaca email Damay ke bagian administrasi 
yang di CC ke saya berbunyi:
 
 
 
Mbak Sania dan Rani,

invoice atas nama Merry Magdalena untu pekerjaan editing kasus, sudah
 aku
proses ke bagian admin awal Juni kemarin. Mbak Merry menanyakan soal
transfernya yang belum sampai padahal sudah satu bulan. Tolong mbak
 Sania
atau Rani cek ke mbak Nina or siapapun yang menangani urusan
 LGCS
sekarang. Soalnya seperti email yang bersangkutan
 dibawah, hingga hari
 ini
dana itu belum masuk, seharusnya kan sudah masuk 2 minggu yang lalu.
Tolong langsung dibalas ke mbak merry dan cc ke saya soal perkembangan
 ke
saya

Terima kasih,

Damay
  Dari email tersebut, diketahui bahwa semestinya honorarium sudah saya  terima 
sejak 2 minggu lalu, yang artinya sejak pertengahan Juni. Itu  jika melalui 
prosedur semestinya. Namun sampai 4 Juli 2007, tidak ada  pemberitahuan apapun 
dari pihak JTP atau World Bank. Artinya saya harus  bolak-balik menggesekkan 
kartu ATM saya demi memeriksa apakah  

[mediacare] PT Newmont Dinilai Memanipulasi Laporan Tim Terpadu Kasus Buyat

2007-07-04 Terurut Topik firdaus cahyadi
PT Newmont Dinilai Memanipulasi Laporan Tim Terpadu Kasus Buyat
 P. RAJA SIREGAR-Mantan anggota Tim Terpadu
Opinion --04 July 2007
  
Tanggapan atas Surat Newmont:   
 PT Newmont Memanipulasi Laporan Tim Terpadu Kasus Buyat  
 
   Saya terkejut memperhatikan satu per satu kalimat pada surat  Newmont di 
Tempo edisi 4-10 Juni 2007. Selain bebarapa informasi tidak  benar dituliskan, 
ada bagian dimana Newmont memelintir laporan Tim  Terpadu.
  
  lebih lengkap klik di:
  http://satudunia.oneworld.net/article/view/150923/1/
  
  
   
-
Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out.

[mediacare] Seminar Jalanan Jilid 2 Menggugat Konspirasi ITS�Lapindo

2007-07-02 Terurut Topik firdaus cahyadi
Hal   : Undangan Debat Publik
  
  Kepada Yth,
  Bpk/Ibu/Saudara.
  
  Salam Perjuangan !

  Seperti  melengkapi setahun semburan lumpur panas Lapindo, dimana lebih 
dari 24  ribu warga yang menjadi korban hingga kini tidak mendapatkan kejelasan 
 nasib dan hak-haknya. Sanksi yang dijatuhkan kepada tiga orang  mahasiswa ITS 
: Tommy Dwinta Ginting (Planologi ‘02), Yuliani  (Planologi ‘02), Beni Ikhwani 
(D3mits ‘04) yaitu skorsing 2 semester  yang dikeluaran oleh rektor ITS 
Prof.Priyo Suprobo, MS, Ph.D. melalui  keputusan Rektor ITS No. 2908/2/KM/2007 
tertanggal 16 Mei 2007 adalah  sebuah bentuk represifitas birokrat kampus 
terhadap kehidupan kampus  yang demokratis. Hal ini seolah-olah meng-iya-kan 
jika ITS sebagai  institusi pendidikan telah berselingkuh dengan pemodal, dalam 
hal ini  Lapindo Brantas Inc. dalam kasus semburan lumpur panas Lapindo.  
Diketahui bersama bahwa ITS merupakan institusi pendidikan yang  melakukan 
pendataan atas korban dan calon korban sejak bulan pertama  semburan lumpur 
panas Lapindo. 
  Salah  satu hal yang sangat merugikan warga korban adalah tertutupnya ITS 
 terkait akses bagi warga yang hendak mengetahui untuk apa sebenarnya  mereka 
didata. Sejak tahun 2006 lalu, sebenarnya beberapa warga sudah  langsung 
mendatangi kampus ITS untuk meminta data tersebut. Tetapi  mereka selalu pulang 
dengan tangan kosong. Bahkan, beberapa korban yang  berasal dari Kelurahan 
Jatirejo bersama dengan mahasiswa ITS dan  beberapa alumni ITS pada aksi 
Seminar Jalanan “Menggugat Perselingkuhan Pemodal-Pemerintah-Kampus Dalam Kasus 
Semburan Lumpur Lapindo” pada tanggal 6 Maret 2007, yang juga hendak meminta 
data ke ITS, tetap pulang dengan tangan kosong. 
  Menindak  lanjuti situasi tersebut diatas, kami segenap elemen dari 
Solidaritas  Untuk Korban Konspirasi ITS - Lapindo perlu untuk mengelar Seminar 
 Jalanan Jilid 2, dengan acara ini kami ingin menumbuhkan perilaku  kritis 
masyarakat dalam  mengawasi keberpihakan  institusi pendidikan kepada rakyat 
Indonesia dan mendukung perjuangan 3  mahasiswa ITS dalam membongkar konspirasi 
Lapindo - ITS. Oleh karena  itu dalam kesempatan kali ini kami mengundang 
Bapak/Ibu/Saudara untuk  menjadi peserta aktif dalam acara tersebut dimuka, 
adapun acara ini  akan kami adakan pada :
  Hari   : Jum'at, 29 Juni 2007
  Waktu   : 10.00 Wib
  Tempat : Depan Gedung Rektorat ITS
  Tema : Seminar Jalanan Jilid 2 Menggugat Konspirasi ITS–Lapindo
Demikian  Undangan ini kami sampaikan. Besar harapan kami 
Bapak/Ibu/Saudara bisa  meluangkan waktu pada hari tersebut. Atas perhatian dan 
kerjasamanya  kami ucapkan terima kasih.
  
  
  CP: 08563375764 (Hanafi—KOMPPAS)
 08563059408   (Tomy - KAMITS)
  
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.  

[mediacare] SAATNYA BERTINDAK- Tolak Reklamasi Pantura Jakarta

2007-07-02 Terurut Topik firdaus cahyadi
  TOLAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA
  
  Salam Jakarta yang Nyaman dan Lestari untuk Semua,
  
  Akhir-akhir ini Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta bersikeras  
melanjutkan proyek reklamasi Pantai utara (Pantura) Jakarta. Padahal  
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah menolak Analisa Mengenai  Dampak 
Lingkungan (Amdal) dari proyek tersebut. 
  
  Pantai Utara (Pantura) Jakarta terbentang sepanjang 32 kilometer.  Bagian 
yang akan direklamasi sejauh 1,5 kilometer dari bibir pantai ke  arah laut 
dengan kedalaman maksimal mencapai 8 meter. Reklamasi  itu dimulai dari sebelah 
Timur perbatasan Cilincing dengan Kabupaten  Bekasi hingga sebalah Barat 
perbatasan Penjaringan dengan Kabupaten  Tangerang. Rencananya, di lahan baru  
tersebut selain diperuntukan bagi pembangunan kawasan komersial berupa  
industri, fasilitas kegiatan pariwisata, perkantoran dan sarana  transportasi 
akan dibangun pula kompleks perumahan mewah yang  berkapasitas 750.000 jiwa.
   Dampak  Lingkungan Hidup dari Reklamasi Pantura Jakarta
  Reklamasi  Pantura Jakarta akan menimbun perairan di kawasan itu seluas 
2.700 ha  dengan bahan material sebanyak 330 juta m3. Akibatnya, ekosistem  
pesisir yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu di kawasan  tersebut pun 
terancam punah. Kehancuran itu antara lain berupa  hilangnya berbagai jenis 
pohon bakau di Muara Angke, punahnya ribuan  jenis ikan, kerang, kepiting dan 
berbagai keanekaragaman hayati  lainnya. 
  Tidak  hanya mengancam keberlanjutan ekosistem di kawasan pesisir, 
reklamasi  Pantura Jakarta juga dipastikan akan meningkatkan dan memperparah  
potensi banjir di Jakarta. Hal itu dikarenakan reklamasi tersebut akan  merubah 
bentang alam (geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di  kawasan Jakarta 
Utara. Perubahan itu antara lain berupa tingkat  kelandaian, komposisi sedimen 
sungai, pola pasang surut, pola arus laut  sepanjang pantai dan merusak kawasan 
tata air seluas 10.000 ha (Herdianto  WK, 2006).
   Dampak  Sosial Reklamasi Pantura Jakarta
Dari sisi sosial rencana reklamasi Pantura  Jakarta tersebut diyakini 
juga  akan menyebabkan 125.000 nelayan tergusur dari sumber keidupannya. 
Penggusuran  itu dilakukan karena kawasan komersial mensyaratkan pantai 
sekitarnya  bersih dari bagang-bagang (perangkap ikan) nelayan. Penggusuran ini 
 menyebabkan nelayan yang sudah miskin menjadi semakin miskin. Ratusan  ribu 
anak nelayan pun akan terancam putus sekolah, ratusan ribu balita  juga akan 
tidak terjamin kesehatannya, dan ratusan ribu orang  dipastikan akan kehilangan 
pekerjaannya (Walhi  Jakarta, 2006).
   
  SAATNYA BERTINDAK
  Untuk itu ungkapkan penolakan anda terhadap  rencana proyek reklamasi 
Pantura Jakarta melalui sms ke:
  1.   Kepala BPLHD DKI Jakarta, Bp.Ir. Budirama Hp. 0813 141  53354
  2.   Ketua Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI Jakarta, Bp.  
Sayogo Hp. 0816 1875 845 atau 0811 846 769
  3.   Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Muhayar Hp 0811 105  332
  4.   Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Tubagus Hp. 0815 1300  5024
  5.   Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Arkeno Hp. 0855 7800  434
  6.   Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta,  Sarwono 
Kusumaatmaja Hp. 0812 8016 033
   
  
  Thanks before
  Dede Nurdin Sadat
  Sekjend Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta
  
   

   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 

[mediacare] PLTN di mata seorang Iwan Fals

2007-06-27 Terurut Topik firdaus cahyadi
  PROYEK 13 
  (IWAN FALS)
  
  Meskipun kurang paham tentang radiasi
 Meskipun kurang paham tentang uranium
 Meskipun kurang paham tentang plutonium
 Ku tahu radioaktif panjang usia
  Aku tak tahu sampahnya ada dimana
 Aku tak tahu pula cara menyimpannya
 Aku tak yakin tentang pengamanannya
 Karena kebocoran pun ada disana
  
  Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
 Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
 Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
 Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
  
  Aku menolak akal yang tanpa hati
 Aku menolak teknologi tanpa kendali
 Aku tak mau mengijonkan masa depan
 Demi listrik sedikit banyak keruwetan
  Sama sekali ku tak anti teknologi
 Tapi aku lebih percaya pada hati
 Aku tahu listrik penting buat industri
 Tapi industri jangan ancam masa depan
  
  Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
 Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
 Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
 Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
  
  Daripada susah payah beli reaktor
 Daripada pusing karena sampah nuklir
 Daripada malu kepada anak cucu
  
 Aku bergerak menyanyikan kehidupan
  Informasi tentang ini harus diberikan
 Bahaya dunia maju harus disingkirkan
 Rasa gengsi tak perlu diteruskan
 Pembangunan PLTN harap hentikan
  
  Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
 Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
 Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
 Oh apa yang sesungguhnya sedang terjadi
  
  Apa yang akan terjadi nanti
  Untuk listrik banyak memerlukan sumber energi
 Pilihanmu pun tentu jadi dicurigai
 Sebab di negeri maju reaktor ditutupi
 Bukan alasan agar republik ini beli
  
  Aku lebih suka tenaga matahari
 Aku lebih suka tenaga panas bumi
 Aku lebih suka dengan tenaga angin
 Aku lebih suka tenaga arus laut
   
  (album CIKAL, 1991)
   

   
-
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos  more. 

[mediacare] Re: Pilkada DKI : Sutiyoso : Pengganti saya dari PKS atau Koalisi

2007-06-19 Terurut Topik firdaus cahyadi
Berari pengganti bang yos harus:
  1. meneruskan rencana pembanguna jalan tol dalam kota
  2. mereklamasi pantai utara Jakarta
  
  akibatnya:
  memelihara datangnya bencana banjir jakarta...
  
  ah..capek deh


Wido Q Supraha [EMAIL PROTECTED] wrote:   

  
  19/06/2007 10:45 WIB 
  
  Sutiyoso: Pengganti Saya Jangan Buka-buka Kamus
  
  Nadhifa Putri - detikcom
  
  Jakarta - Di ujung jabatannya, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menginginkan
  Pilkada DKI Jakarta tidak berdarah-darah. Bang Yos pun berpesan penggantinya
  meneruskan tugas yang telah direalisasikannya.
  
  Yang menggantikan saya ada dua yaitu Adang-Dani dari PKS dan Fauzi
  Bowo-Prijanto dari Partai Koalisi. Saya sebagai gubernur harus netral.
  Harapan saya gubernur nantinya meneruskan apa yang sudah saya buat, jangan
  buka-buka kamus, kata Sutiyoso sambil tertawa.
  
  Pernyataan Sutiyoso itu langsung disambut tawa para hadirin di Masjid
  As-Salafiyah, Jalan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa
  (19/6/2007). Sebelumnya Sutiyoso nyekar ke makam Pangeran Jayakarta dalam
  rangka menyambut HUT ke-480 DKI Jakarta.
  
  Mendengar tawa para hadirin, Sutiyoso pun menimpali. Kalau kalian tertawa,
  berarti sudah ngerti, ujar Sutiyoso. Hadirin pun semakin tergelak.
  Hahaha.!
  
  Wagub Fauzi Bowo yang menjadi cagub DKI Jakarta dan duduk di samping
  Sutiyoso hanya mesam mesem.
  
  Sutiyoso berharap gubernur penggantinya bisa meneruskan pembangunan.
  
  Pembangunan harus sesuai budaya kita. Harapan saya orang Betawi harus
  bersatu, menyatukan diri, dan bisa menjadi kiblat untuk etnis lain. Jangan
  merusak citra orang Betawi, ujarnya.
  
  Dalam kesempatan itu, Sutiyoso mengaku menyiapkan agar Pilkada DKI sukses.
  
  Ini pertama kali tercatat dalam sejarah pilkada secara langsung, Saya harus
  menyiapkan pilkada sukses. Artinya aman, tidak berdarah-darah, lancar dan
  demokratis. Lalu tidak ada pemilih karena tekanan-tekanan, terang pria yang
  terbalut baju koko warna putih dengan salung diselempangkan di lehernya ini.
  
  Meski telah pensiun, menurut dia, gubernur penggantinya akan terus
  dimonitor.
  
  Saya belum tahu setelah menjadi gubernur mau jadi apa, tetapi saya masih di
  Jakarta dan akan terus memonitor gubernur pengganti saya, cetus Sutiyoso.
  (aan/sss)
  
  Source :
  
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/06/tgl/19/time/104502/idnews/795180/idkanal/10


[mediacare] TNC-CTC Rancang Kawasan Konservasi Laut dengan MARXAN

2007-06-05 Terurut Topik firdaus cahyadi
TNC-CTC Rancang Kawasan Konservasi Laut dengan MARXAN
  
  
06.06.2007  The Nature Conservancy’s – Coral Triangle Center (TNC-CTC) 
merancang  kawasan konservasi laut dengan menggunakan teknologi MARXAN. Akankah 
 penggunaan teknologi baru ini juga akan dapat meminimalkan konflik yang  
selama ini sering terjadi antara nelayan dan pengelola kawasan  konservasi?
  
  lebih lengkap klik di
  http://satudunia.oneworld.net/article/view/149996/1/
  
  
  
   
-
Yahoo! oneSearch: Finally,  mobile search that gives answers, not web links. 

[mediacare] Met memperingati hari (kerusakan) Lingkungan Hidup

2007-06-04 Terurut Topik firdaus cahyadi
Di saat
  Udara, air, pantai, laut sudah terpolusi...
  Bumi, tanah, air dan kekayaan alam yang ada di dalamnya telah dikuasai  oleh 
korporasi serta digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan  pemodal..
  Maka...
  
  SELAMAT MEMPERINGATI HARI (KERUSAKAN) LINGKUNGAN HIDUP, 5 JUNI 2007
  
  
 
-
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

[mediacare] URGENT ACTION

2007-05-31 Terurut Topik firdaus cahyadi
URGENT ACTION 

  
Yth. Kawan-kawan Seperjuangan

Menindak lanjuti kasus 3 orang mahasiswa ITS yang pada tempo lalu  
melakukan aksi seminar jalanan di kampus ITS bertema: Perselingkuhan  Pemodal 
- Pemerintah - Kampus Dalam Kasus Semburan Lumpur Panas  Lapindo, dimana saat 
ini ketiga mahasiswa tersebut telah dijatuhi  sanksi skorsing selama 2 semester 
oleh REKTOR ITS. 

Menindaklanjuti sanksi tersebut, kami didampingi kuasa hukum kami 
mengajukan Surat  Keberatan kepada Rektor ITS untuk mencabut sanksi tersebut. 
Adapun  batas terakhir yang kami berikan kepada Rektor ITS adalah sampai  
tanggal 31 Mei 2007. Jika sampai tanggal 31 Mei 2007 Surat Keberatan tersebut 
tidak direspon dengan baik, maka kami akan mengajukan kasus ini ke PTUN.

Dengan ini kami berinisiatif untuk mengadakan GERAKAN SMS serentak pada  
Hari Kamis, 31 Mei 2007 pukul 10.00 - 11.00 WIB untuk menolak tindakan  
sewenang-wenang Rektor ITS. Gerakan SMS ini ditujukan kepada Rektor ITS  Prof. 
Dr. Ir. Priyo Suprobo (HP:  0811334029). Kami mohon dukungan dan solidaritas 
kawan-kawan organisasi  massa demokratik dan individu progresif untuk bergabung 
dalam GERAKAN  SMS serentak ini. 

  Demikian seruan solidaritas ini kami sampaikan. Kami ucapkan terima kasih 
atas semua dukungan dan solidaritas kawan-kawan.

NB: Bagi kawan-kawan yang mendukung gerakan ini harap mencantumkan 
identitas kawan-kawan (nama dan asal organ)

Contact Person : 
  Yuliani (085648027407, email: yuli_kaumlarat@ yahoo.co. id )
  Tomy Dwinta Ginting (08563059408, email: [EMAIL PROTECTED] com)
  Beny Ihwani (085649550044)
  
  
   
-
Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing. 

[mediacare] Lumpur Lapindo dan kejahatan lingkungan

2007-05-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
Harian Bisnis Indonesia, 30 Mei 2007  
  
  Lumpur Lapindo dan kejahatan lingkunganOleh Maharani Siti Shopia
Peneliti pada Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)
  
  
  Setahun sudah semburan lumpur panas dari pengeboran milik Lapindo 
 Brantas Inc meluap. Tidak ada yang menyangka pengeboran tersebut  berakhir 
tragis.
  
  Rencana eksplorasi gas bumi itupun gagal dengan munculnya semburan  lumpur 
panas. Luapan lumpur muncul pada 150 meter-200 meter arah barat  daya dari 
sumur Banjarpanji-1 di wilayah Kecamatan Porong Kabupaten  Sidoarjo pada 29 Mei 
2006.#65533; Setidaknya 32.000 jiwa lebih penduduk  menjadi korban dan merusak 
lebih dari 457 ha lahan di sekitar wilayah  tersebut. 
  
  Kondisi ini menunjukkan betapa dahsyat dan meluasnya dampak  pertambangan di 
suatu wilayah. Meskipun belum ada kepastian hukum  terhadap kasus lumpur 
Lapindo, namun pemerintah setidaknya telah  memiliki gambaran bahwa fakta 
tersebut memerlukan perencanaan dan  penanganan yang ekstra cepat. 
  
  Namun, yang terjadi justru sampai genap satu tahun ini tidak ada upaya  
strategis yang dilakukan pemerintah selain dengan tindakan taktis dan  
perencanaan yang serba 'kira-kira'.
  
  Selama ini upaya penanganan banyak menuai kritik dan tantangan. Mulai  dari 
Keputusan Presiden No.13 tahun 2006 tentang Tim Nasional  Penanggulangan Lumpur 
Sidoarjo yang diperpanjang dengan Keputusan  Presiden No.5 Tahun 2007 sampai 
pada#65533; pembentukan Badan Penanggulangan  Lumpur Sidoarjo melalui 
Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2007,  kesemuanya belum dirasakan masyarakat. 
Muncul pertanyaan, apakah upa-ya  struktural ini dilakukan berdasarkan 
kebutuhan dan kondisi di lapangan  atau hanya sekadar formalitas belaka?
  
  Tidak hanya itu, sejumlah catatan muncul pada proses penanganan dan  
penanggulangan lumpur. Mulai dari teridentifikasinya pelanggaran hak  asasi 
manusia (HAM), tidak layaknya kondisi pengungsian, kondisi  tanggul yang tidak 
permanen dengan mengandalkan bautan lapisan pasir  dan batu seolah 'menari' di 
atas soft soil lumpur yang dapat  tergelincir suatu saat, sampai pada lambatnya 
pembayaran ganti rugi.  Fakta lain yang justru tidak pernah terangkat adalah 
soal perusakan dan  kejahatan lingkungan secara sistematis .
  
  Kebijakan pemerintah
  
  Disebut sistematis karena kondisi ini justru lahir dari kebijakan  pemerintah 
secara struktural, yang secara nyata dapat dilihat dalam  beberapa hal. 
Pertama, kegiatan usaha minyak dan gas bumi tidak dapat  dilaksanakan di 
wilayah dekat rumah tinggal, dekat bangunan umum dan  wilayah pabrik. 
  
  Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 33 Undang-Undang No. 22 tahun  2001 
tentang Minyak dan Gas Bumi. Sementara, lokasi sumur banjar panji  1 berada 600 
meter dari permukiman warga. Anehnya, pemerintah justru  meloloskan izin upaya 
pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan  lingkungan (UPL) berikut 
turunan izin lainnya terhadap kegiatan usaha  ini. 
  
  Kedua, seharusnya dalam dokumen UKL/UPL tersebut, sudah diperkirakan  
bagaimana kondisi geografis wilayah tersebut dan desain (pengeboran)  apa yang 
seharusnya dirancang untuk mengahadapi situasi tersebut.  Faktanya, pemerintah 
dan Lapindo justru menutup mata dengan kondisi  tersebut. Seolah-olah hal 
tersebut terjadi karena bencana alam dan  Lapindo lepas dari tanggung jawab. 
  
  Ketiga, upaya penanganan (pasca semburan) yang dilakukan selama ini  justru 
jauh dari aspek perlindungan lingkungan. Selain itu, aroma yang  timbul dari 
luapan lumpur yang berdampak pusing dan mual turut hadir  dalam peristiwa 
tersebut. Dengan bergeraknya angin, aroma tersebut  dapat dirasakan lebih dari 
2 km dari wilayah semburan. Tentunya, tidak  adanya perencanaan yang 
komprehensif menjadi salah satu penyebab.
  
  Keempat, hal yang paling penting adalah isi dari Peraturan Presiden  No.14 
tahun 2007 tentang Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo yang  tidak memasukkan 
deputi bidang yang menangani secara khusus pemulihan  dan pengawasan serta 
perlindungan lingkungan hidup. 
  
  Padahal, upaya pemulihan dan pengawasan terhadap lingkungan menjadi  faktor 
penting untuk menilai dampak lingkungan yang akan terjadi. 
  
  Ganti rugi
  
  Aspek lain yang seharusnya menjadi catatan adalah pemberian ganti rugi  
korban luapan lumpur. Terminologi yang seharusnya muncul sebelum  dilakukan 
pemberian ganti rugi adalah konsep dasar penguasaan dan  pengusahaan usaha 
minyak dan gas bumi yang diatur dalam Pasal 4 UU  No.22 Tahun 2001 tentang 
Minyak dan Gas Bumi. 
  
  Pasal tersebut menyebutkan bahwa minyak dan gas bumi merupakan kekayaan  
nasional yang dikuasai oleh negara dan pemerintah sebagai pemegang  kuasa 
pertambangan. 
  
  Artinya, dalam proses pemberian ganti rugi tersebut, peran negara tidak  bisa 
dilepaskan dengan terdapatnya kandungan sumber daya alam di  dalamnya. Fakta 
yang terjadi saat ini, pemberian ganti rugi dilakukan  dengan mekanisme jual 
beli dan dilakukan antara pihak Lapindo, 

[mediacare] Satu Tahun Lumpur Lapindo: Pemerintah Dinilai Tak Serius Menangani

2007-05-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
Satu Tahun Lumpur Lapindo: Pemerintah Dinilai Tak Serius Menangani
  
  
30.05.2007  Adanya Keppres 13 tahun 2006 tentang Tim Nasional 
Penanggulangan  Semburan Lumpur Sidoarjo, kemudian disusul Keppres No 5 tahun 
2007  tentang Perpanjangan Masa Tugas Tim Nasional penanggulangan Semburan  
Lumpur Sidoarjo, dan akhirnya Perpres 14 tahun 2007 tentang Badan  
Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, telah menunjukkan bahwa sebenarnya  Pemerintah 
tidak serius menangani hal ini.
  
  Lebih Lengkap klik di:
  http://satudunia.oneworld.net/article/view/149777/1/
  
  
  
   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[mediacare] Press Release- Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni 2007

2007-05-29 Terurut Topik firdaus cahyadi
Press Release- Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni 2007
  Untuk Wartawan Metropolitan, Humaniora dan Lingkungan  Hidup
   
  Menggugat Kesiapan Pemda DKI  Jakarta Menghadapi Pemanasan Global 
  
  Dampak  pemanasan global tak bisa dielakan oleh seluruh umat 
manusia di dunia termasuk  warga kota Jakarta. Penelitian dari International 
Institute for Environment and Development  Britinia bekerjasama dengan City 
University of New York dan Colombia  University pada tahun 2007 ini menyebutkan 
bahwa sepersepuluh penduduk bumi  atau 634 juta orang yang tinggal di dekat 
laut akan tenggelam ketika es di  kutub bumi mencair akibat pemanasan global. 
Penelitian itu juga memprediksikan  bahwa seluruh DKI Jakarta, sebagaian Jawa 
Barat dan Banten merupakan kawasan  yang akan tenggelam paling lambat hingga 
akhir abad ini.
  Predikisi yang menyatakan  Jakarta akan tenggelam sebagai 
dampak dari pemanasan global seharusnya  dijadikan semacam peringatan dini bagi 
para petinggi kota ini untuk tidak lagi  memproduksi kebijakan yang justru 
dapat memperparah dampak tersebut bagi warganya.  Ironisnya, perencanaan tata 
ruang Jakarta dari tahun ke tahun justru semakin  tidak ramah lingkungan. Hal 
itu terbukti dengan semakin dikuranginya luasan Ruang  Terbuka Hijau (RTH) dan 
daerah resapan air pada tata ruang kota dari tahun ke  tahun.
  Data  BPLHD DKI Jakarta menyebutkan bahwa pada tahun 2005, pengambilan 
air tanah yang  yang besar-besaran tanpa diimbangi oleh air yang dapat masuk 
dalam tanah akibat  hilangnya RTH dan daerah resapan air menyebabkan 
mengakibatkan kota ini telah  mengalami defisit air tanah sebesar 66,65 juta 
m3/per tahun pada tahun tersebut.  Defisit air tersebut juga akan menyebabkan 
tanah di Jakarta mengalami penurunan  permukaan. Akibatnya, ketika air laut 
naik akibat pemansan global maka kota ini  akan terendam. Celakanya, alih-alih 
merevisi kebijakan yang tidak ramah  lingkungan, Pemda DKI Jakarta justru 
bersikeras mereklamasi Pantai Utara (Pantura)  Jakarta dengan mengabaikan 
Keputusan Menteri (Kepmen) Negeara Lingkungan Hidup Nomor  14 Tahun 2003 yang 
menyatakan ketidaklayakan lingkungan dari proyek reklamasi tersebut.  Beberapa 
pakar dan aktivis lingkungan pun menilai proyek reklamasi Pantura  Jakarta akan 
berpotensi memperparah terjadinya banjir di kota ini.
  Untuk  itulah Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta sebagai 
organisasi yang concern terhadap  isu lingkungan di perkotaan mendesak Pemda 
dan DPRD DKI Jakarta untuk segera  melakukan pembenahan tata ruang kota Jakarta 
secara menyeluruh dalam rangka  mitigasi dan adaptasi terhadap dampak pemanasan 
global. Rehabilitasi RTH dan  daerah resapan air lainnya serta penghentian 
proyek reklamasi Pantura Jakarta  merupakan beberapa agenda yang wajib 
dimasukkan dalam pembenahan tata ruang  kota Jakarta. Untuk menunjang agenda 
itu maka  Pemda DKI Jakarta harus segera mengeluarkan  kebijakan moratorium 
(jeda) pembangunan kawasan komersial baru di kota ini dan  secara bertahap 
merelokasikannya keluar Jakarta. Tanpa kebijakan moratorium dan  relokasi 
kawasan komersial di Jakarta maka upaya pembenahan tata ruang kota  untuk 
mengantisipasi dampak dari pemanasan global hanya sekedar lip service saja. 
   
  Kontak  Dede Nurdin Sadat, Sekjend Kaukus LH Jakarta. HP. 0815 815 
4472
  Firdaus  Cahyadi,  Koordinator Pokja Udara Kaukus LH  Jakarta, HP. 0815 
132 756
   

   
-
Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting  gifts for grads at Yahoo! Search.

Re: [mediacare] Re: Amien: Presiden Tokoh yang Arif

2007-05-29 Terurut Topik firdaus cahyadi
Melihat akhir drama kasus dana DKP yang anti-klimaks tersebut maka saya  secara 
pribadi mengaku salah telah memilih Amien Rais dalam pemilu 2004  yang lalu. 
Ternyata Mas Amien bukanlah orang yang Jujur, Cerdas dan  Berani seperti yang 
dikampanyekan pada pilpres 2004. 

Anwari Doel Arnowo [EMAIL PROTECTED] wrote:   
   
 
  1. Kalau memang benar berita seperti ini bunyinya
  2. Kalau saja saya ini  seorang karikaturis, maka:
  Saya akan  menggambar karikatur seorang menyerahkan kedua tangannya ke Polsek 
 sambil berkata: nama saya Amien Rais, dengan ini saya menyerahkan diri,  
silakan borgol tangan saya. Saya telah menggunakan uang negara yang  diterima 
oleh Partai saya untuk keperluan pencalonan diri saya menjadi  Presiden RI pada 
tahun 2004. Ini semua gara-gara pengakuan mantan  menteri kelautan yang 
dikatakan dan diakuinya didalam pengadilan.
  Damai ,  mementahkan perkara, meskipun uangnya dikebalikan sepuluh kali lipat 
 juga tidak boleh berhenti perkaranya. Orangnya sudah ngaku kok!!
  Poliss, Polisii dimana sih pak Polisi kok diam saja .. Jaksa 
Agung?? KPK ??
  Anwari Doel Arnowo
  Toronto 29 mei 2007
  
--- In mediacare@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 HARIAN ANALISA
 Edisi Rabu, 30 Mei 2007
 
 Amien: Presiden Tokoh yang Arif 
 Magelang, (Analisa) 
 
  Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais memuji ketokohan dan sikap arif  Presiden 
 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait akhir polemik dengan  dirinya soal 
 dana nonbujeter Departemen Perikanan dan Kelautan (DKP). 
 
  Saya kira Pak SBY juga tokoh yang arif, sayapun juga insya Allah paham  
 masalah, jadi kita akhiri perdebatan, katanya di Magelang, Selasa,  usai 
 menjadi pembicara kunci seminar Hari Kebangkitan Nasional dan  Refleksi 
 Sembilan Tahun Reformasi di Universitas Muhammadiyah  Magelang. 
 
 Ia menegaskan, perdebatan berkepanjangan,  apalagi di depan umum, soal dana 
 nonbujeter DKP antara dirinya dengan  SBY sebagai tidak produktif. 
 
 Ia menyebut pemberitaan  di berbagai media massa, Selasa (29/5), terkait 
 pertemuan dirinya  dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Jakarta, Minggu 
 (27/5), telah  melegakan semua pihak. 
 
 Saya baca hari ini, hampir  semua koran ikut lega, saya juga ikut lega, 
 karena sangat tidak  produktif kalau misalnya saya dengan Pak SBY itu 
 menyampaikan  perbedaan, apalagi di depan umum, kata Amien Rais. 
 
  Ketika menjawab pertanyaan tentang pelajaran yang bisa dipetik  masyarakat 
 atas perdebatan dirinya dengan Presiden Susilo Bambang  Yudhoyono beberapa 
 hari terakhir ini, Amien Rais mengatakan, para  pemimpin harus lebih 
 memikirkan kepentingan rakyat kecil. 
 
  Saya kira itu lebih penting daripada misalnya para politisi itu  menikmati 
 hal-hal yang sesungguhnya sama sekali tidak peduli dengan  kepentingan 
 rakyat, katanya. 
 
 Pemimpin hendaknya  lebih memikirkan kepentingan rakyat kecil, kepentingan 
 pendidikan,  artinya rakyat mendengking karena minyak goreng mahal, rakyat 
 sedih  karena beraspun juga makin mahal, apalagi biaya kesehatan makin tak  
 terjangkau, kata Amien Rais. (A


  
  


   
-
Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.

[mediacare] Atasi Pemanasan Global Lewat Pemberdayaan Masyarakat

2007-05-28 Terurut Topik firdaus cahyadi
  Kompas/Senin, 28 Mei 2007 




  
  LINGKUNGAN HIDUP
  Atasi Pemanasan Global Lewat Pemberdayaan Masyarakat  
  
Jakarta,  Kompas - Partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan dinilai mampu 
 mengurangi efek gas rumah kaca seperti karbondioksida atau CO2. Caranya  
adalah dengan menumbuhkan kesadaran meminimalkan penggunaan  produk-produk yang 
bisa menghasilkan efek gas rumah kaca tersebut.  
Apalagi  saat ini penyerapan alami emisi gas hasil pembakaran kian sulit  
lantaran berkurangnya kawasan hijau di pedesaan dan perkotaan.  Akibatnya, bumi 
tengah menghadapi pemanasan yang relatif cepat, kata  Ketua Forum Komunikasi 
Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Tarsoen Waryono  dalam seminar bertema 
Selamatkan Bumi Kita, Sabtu (26/5), di Kampus  Universitas Bina Nusantara, 
Jakarta.  
Penyebab  utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti 
batu  bara, minyak bumi, dan gas alam yang melepas karbondioksida dan gas  lain 
yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Kerusakan lapisan  ozon ini 
berpengaruh pada naiknya sinar ultra violet-B yang dapat  mencapai bumi 
sehingga meningkatkan kasus kanker kulit, katarak, dan  turunnya kekebalan 
tubuh manusia.  
Upaya  pengendalian pemanasan global ini, lanjut Tarsoen, bisa dilakukan  
dengan melibatkan masyarakat. Salah satu caranya adalah meningkatkan  kesadaran 
untuk efisiensi dalam penggunaan bahan bakar fosil untuk  keperluan rumah 
tangga dan transportasi, mengurangi pemakaian karet  busa dan beralih 
menggunakan kasur dan bantal dengan kapuk untuk  mengurangi efek rumah kaca.  
Penyuluhan  atas multifungsi kawasan hijau sebagai daerah penyangga terhadap  
kesuburan tanah, air, dan kehidupan satwa liar perlu diberdayakan  kepada 
masyarakat secara luas, kata Tarsoen. Kegiatan penghijauan juga  bisa 
dilakukan untuk memperbaiki kerusakan tanah dan merupakan sumber  oksigen dari 
proses pengikatan CO2 di alam bebas sehingga efek rumah  kaca dapat terkendali. 
 
Penebangan  hutan yang tidak terkontrol dan perladangan berpindah bisa 
mengurangi  jumlah biomassa yang berfungsi sebagai pengikat CO2. Pembangunan 
hutan  tanaman industri, dengan lahan yang dibuka relatif luas dan penebangan  
pohon yang tidak terkontrol, menyebabkan pencemaran udara yang  mendukung 
terjadinya pemanasan global. Karena itu, luas lahan yang  dikelola para 
pemegang hak pengusahaan hutan harus dikurangi. (EVY) 

   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[mediacare] Kewirausahaan Sosial : Melanjutkan Diskursus Yang Terhenti

2007-05-15 Terurut Topik firdaus cahyadi
Kewirausahaan Sosial : Melanjutkan Diskursus Yang Terhenti
  
  Kapitalisme tidak dapat ditentang dengan slogan, ia harus ditentang  dengan 
organisasi. Bangun organisasi itu adalah koperasi (Mohammad  Hatta)
  
  Lebih lengkap klik di:
  
  
http://satudunia.oneworld.net/external/?url=http%3A%2F%2Fwww.binaswadaya.org%2Findex.php%3Foption%3Dcom_content%26task%3Dview%26id%3D102%26Itemid%3D38
  
  
  
   
-
Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. 

[mediacare] EPUTUSAN FATWA MUI WILAYAH IV KALIMANTAN Tentang ILEGAL LOGING DAN ILEGAL MINING

2007-05-14 Terurut Topik firdaus cahyadi


 IJTIMA' KOMISI-KOMISI FATWA MUI WILAYAH IV
 KALIMANTAN DI BANJARMASIN
 
 KEPUTUSAN FATWA MUI WILAYAH IV   KALIMANTAN
 
 No: 127/MUI-KS/XII/ 2006
 
 Tentang
 
 PENEBANGAN LIAR DAN PERTAMBANGAN TANPA IZIN
  ILEGAL LOGING DAN ILEGAL MINING
 
 ljtima' Komisi-Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Wilayah IV 
 Kalimantan yang berlangsung di Banjarnmasin pada tanggal 22 Zulqaidah 1427 H 
 bertepatan dengan tanggal 13 Desember 2006 M setelah :
 
 MENIMBANG :
 
 Bahwa akhir-akhir ini makin maraknya penebangan liar dan penambangan tanpa 
 izin dan bisnis ilegal loging dan ilegal mining;;
 
 bahwa hal tersebut sangat merugikan masyarakat dan negara, yang menyebabkan 
 rusaknya lingkungan dan terjadi banjir dan tanah longsor dan melawan 
 perundang-undangan yang berlaku;
 
 bahwa untuk membatasi praktek tersebut MUI memandang perlu menetapkan fatwa 
 tentang penebangan liar dan penambangan tanpa izin, bisnis ilegal loging dan 
 ilegal mining untuk dijadikan pedoman bagi masyarakat.
 
 MENGINGAT :
   
 AL QUR'AN :
 
 Firman Allah tentang penciptaan kekayaan alam seperti kayu dan tambang untuk 
 umat manusia, S. Al Baqarah: 29
 
 Artinya: Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu 
 dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. 
 Dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu
 
 Firman Allah tentang pemberian kemudahan yang menjadikan segala yang 
 diberikan kepada manusia untuk mengambil manfaatnya, S. Al Jatsiyah: 13
 
 Artinya Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada dilangit dan apa yang ada 
 dibumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. sesungguhnya pada yang 
 demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum 
 yang berfikir
 
 Firman Allah tentang larangan merusak lingkungan , S. Al 'Araf: 56
 
 Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) 
 memperbaikinya, dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa   takut(tidak diterima) 
 dan harapan (akan dikabulkan), sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada 
 orang-orang yang berbuat baik
 
 Firman Allah tentang musibah yang terjadi disebabkan tangan manusia, S. 
 Asyuuraa: 30
 
 Artinya: Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh 
 perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar(dari 
 kesalahan-kesalahan mu)
 
 Firman Allah tentang wajib mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah 
 yang melarang penebangan dan menambang yang berlebihan, S. An Nisa: 59
 
 Artinya Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul 
 (Nya) dan Ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat 
 tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul 
 (SunnahNya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah, dan hari kemudian. 
 Yang demikian itu lebih utama(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
 
   H A D I S:
 
 Hadis yang menerangkan wajib mentaati pemimpin (Pemerintah) :
 
 Artinya: Hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta 
 mentaati(pemimpin) walaupun seorang yang berasal dari budak bangsa Habsyah 
 (HR. Ibnu Majah dari Al- Irbadh bin Syariyah)
 
 KAIDAH-KAIDAH FIKIH:
 
 Kebijakan Pemerintah harus untuk mewujudkan kemaslahatan masyarakat :
 
 Artinya: Kebijakan(peratura n) pemerintah dalam mengatur rakyat haruslah 
 berdasarkan kemaslahatan (AI Asybahu wa Al Nazair :134)
 
 Peraturan pemerintah yang mengatur hal yang mubah yang dianggap menjadi 
 kemaslahatan umum dan apa yang telah ditetapkan itu wajib ditaati:
 
 Artinya: Pemerintah memerintahkan untuk melakukan sesuatu yang mubah yang 
 dianggap membawa kepada kemaslahatan umum, dan apa yang diperintah (diatur) 
 itu hukumnya wajib ditaati (Mirast Muqaran : 127)
 
 Peraturan pemerintah tersebut menjadi bagian hukum   syara' (agama) yang wajib 
 ditaati oleh semua orang:
 
 Arlinya: Peraturan pemerintah menjadi bagian hukum syara' ( agama) yang 
 wajib ditaati oleh seluruh masyarakat untuk melaksanakannya (Mirast Muqaram 
 : 127)
 
 MEMPERHATIKAN:
 
 Pendapat para peserta Ijtima' Komisi-Komisi Fatwa MUI Wilayah IV Kalimantan 
 yang diselenggarakan di Banjarmasin pada tanggal 22 Zulqaidah 1427 H 
 bertepatan dengan tanggal 13 Desember 2006 M.
 
 DENGAN BERTAWAKAL KEPADA ALLAH MEMUTUSKAN:
 
 MENETAPKAN: tentang penebangan dan penambangan sebagai berikut:
 
 Penebangan dan penambangan yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat 
 dan atau negara hukumnya haram.
 
 Semua kegiatan dan penghasilan yang didapat dari bisnis tersebut tidak sah 
 dan hukumnya haram
 
 Penegak hukum wajib bertindak tegas sesuai dengan peraturan dan 
 perundang-undangan yang berlaku.
 
 DITETAPKAN : di Banjarmasin
 PADA TANGGAL:   22 Zulqaidah 1427 H
 13 desember 2006 M
 
 IJTIMA' KOMISI-KOMISI FATWA MUI WILAYAH IV KALIMANTAN
 DI BANJARMASIN
 
 KETUA
 ttd.
 Prof. Drs. H. M. Asywadie Syukur, Lc
 
 SEKRETARIS
 ttd.
 Drs. H. Rusdiansyah Asnawi, SH
 
 Ketua Umum MUI Kalbar
 Ketua Komisi Fatwa MUI Kalbar
 KH. M. Bachit Nawawi, SH
 

[mediacare] Laporan Kelompok Kerja II IPCC dan Dampak Pemanasan Global pada Indonesia

2007-05-10 Terurut Topik firdaus cahyadi

  Laporan Kelompok Kerja II IPCC dan Dampak Pemanasan Global pada Indonesia
  
  
 Perubahan iklim telah menjadi ancaman bagi keberlanjutan kehidupan  
penduduk bumi. Berbagai pertemuan berskala internasional telah  dilakukan untuk 
membahas ancaman bencana ini. Namun, dalam  perkembangannya, pertemuan tersebut 
bergeser menjadi forum bisnis dan  ekonomi serta politik antarnegara. Ini 
artinya jauh menyimpang dari  maksud semula, yaitu ‘mengikrarkan diri’ untuk 
mewujudkan  prinsip-prinsip lingkungan yang berkelanjutan. 

  Lebih lengkap klik di
  http://satudunia.oneworld.net/article/view/149106/1/
  
  
 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[mediacare] Masyarakat Adat : Tinjau Ulang Amdal LNG Tangguh

2007-05-09 Terurut Topik firdaus cahyadi
Masyarakat Adat: Tinjau Ulang Amdal LNG Tangguh   
Mujianto (Direktur Eksekutif PERDU)
  
News --08 May 2007
  
  
  
Masyarakat Aranday-Teluk Bintuni, menuntut peninjauan ulang Amdal 
LNG Tangguh.  
 
   Proyek Liquefied Natural Gas (LNG) di Tangguh, Teluk Bintuni,  Papua, yang 
dikelola Beyond Petroleum (BP) Indonesia masih terus menuai  kontroversi. 
 
   Dalam pertemuan Papua Stakeholders Review Meeting (PSRM) IV  terakhir pada 
27-28 Februari 2007 lalu di Ibu Kota Teluk Bintuni, para  peserta mendesak 
manajemen BP Tangguh untuk menunjukkan komitmen pada  masyarakat adat di 
seputar lokasi proyek.
  
  Lebih lengkap klik:
  http://satudunia.oneworld.net/article/view/148930/1/
  

  
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Banjir di Tanjung Jabung Timur Akibat Kejahatan Korporasi

2007-05-09 Terurut Topik firdaus cahyadi
Banjir di Tanjung Jabung Timur Akibat Kejahatan Korporasi
  
  
09.05.2007  Lima tahun terakhir, warga Kecamatan Geragai, Tanjung 
Jabung Timur,  Jambi, selalu digempur banjir. Dua perusahaan swasta di kawasan 
itu  dituding sebagai penyebab. Bagaimanakah yang sebenarnya? 

  Lebih lengkap klik di
  http://satudunia.oneworld.net/section/satudunia/current
  
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Info dari Satudunia.net

2007-05-07 Terurut Topik firdaus cahyadi
Kepada pengunjung portal www. satudunia.net
  
  Bersama ini kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya  karena 
saat ini www.satudunia.net sedang mengalami gangguan teknis.  Saat ini untuk 
menyimak informasi dari Satu Dunia dapat klik di  http://satudunia.oneworld.net/
  
  Demikian terimakasih.
  
  Salam,
  Firdaus
  
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] (Reminder) Undangan- JANAGAN LUPAKAN BANJIR JAKARTA

2007-05-06 Terurut Topik firdaus cahyadi
Nomor  : 42/MB/IV/2007 Jakarta, 
30 April 2007
  Lamp:
  Perihal  : Undangan  Seminar

   
  Kepada Yth,
  1. Kawan-kawan Aktivis NGOs dan Gerakan Mahasiswa
  2. Kawan-kawan   Journalist Lingkungan Hidup dan Perkotaan
  
  Di Jakarta

  Dengan hormat,

  Bersama ini disampaikan bahwa DPD RI Provinsi DKI  Jakarta 
bekerjasama dengan Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta bermaksud mengadakan  
kegiatan seminar   dengan tema : “Telaah Kritis Penyebab dan Solusi Banjir  
Jakarta”. Acara ini akan diselenggarakan pada :
  Hari / Tanggal  : Selasa, 8 Mei 2007
  Pukul  : 09.30 s/d 12.30
  Tempat   : R. GBHN, Gd. Nusantara V MPR RI,
 Jl. Gatot Subroto No.6 Jakarta.
  Pembicara  : Sutiyoso * (Gubernur DKI Jakarta)
 Ir. Yayat Supriatna (Pakar Tata Ruang dan  RTH)
   Marco Kusumawijaya (Urban Planner)
 Prof.Eko Prasodjo (Pakar Administrasi  
Pemerintahan)
 Prof. Paulus Wirotomo (Sosiolog UI)
  Berkaitan dengan hal tersebut, bersama ini kami  mengundang Bapak/Ibu 
untuk menghadiri seminar tersebut.

  Demikian disampaikan, atas perhatian dan  kehadirannya kami ucapkan 
terima kasih.

Hormat Kami
Marwan Batubara/Anggota DPD DKI Jakarta
  Dede Nurdin Sadat/ Sekjend Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta
 
-
Need Mail bonding?
Go to the Yahoo! Mail QA for great tips from Yahoo! Answers users.

[mediacare] PRESS RELEASE-Jangan Lupakan Banjir Jakarta!

2007-05-06 Terurut Topik firdaus cahyadi
PRESS RELEASE  Untuk Redaktur/Wartawan  Metropolitan, Lingkungan Hidup 
dan Humaniora   
  Jangan Lupakan  Banjir Jakarta!   
   Bulan Februari 2007 yang  lalu, Jakarta kembali dilanda banjir 
besar yang telah melumpuhkan seluruh sendi  kehidupan kota ini. Banjir pada 
awal tahun 2007 itu lebih besar daripada banjir  yang terjadi pada tahun 2002 
silam. Namun seiring dengan berjalannya waktu,  bencana ekologi itu 
perlahan-lahan mulai dilupakan oleh publik dan pemegang  kebijakan di Jakarta. 
Akibatnya, sudah dapat diduga, banjir besar akan kembali  menimpa kota ini pada 
tahun-tahun mendatang. Ketika banjir tersebut kembali  datang maka sudah dapat 
diduga para pejabat DKI Jakarta akan kembali menyatakan  bahwa banjir yang 
terjadi sebagai sebuah fenomena alam yang terjadi setiap tahun  dan tidak dapat 
dihindari. 
   Indikasi  sudah dilupakannya bencana ekologi tersebut oleh Pemda 
DKI Jakarta adalah masih  maraknya pembangunan kawasan komersial di kota ini. 
Pada  periode 2007 hingga 2008 misalnya, sekitar 80 pusat perbelanjaan, 
apartemen dan  perkantoran baru akan dibangun di Jakarta. Padahal maraknya 
pembangunan kawasan  komersial ini akan meningkatkan jumlah air larian (run 
off) yang berpotensi menimbulkan banjir. Data dari BPLHD DKI Jakarta  (2007) 
menyebutkan, hanya 26,6 persen air hujan yang dapat diserap oleh tanah,  
sementara 73,4 persen menjadi run off  yang berpotensi menjadi banjir. 
Ironisnya lagi, untuk  memperluas pembangunan kawasan komersial, Pemda DKI 
Jakarta dengan tanpa merasa  berdosa melanjutkan proyek reklamasi Pantai Utara 
(Pantura) Jakarta yang justru  berpotensi memperparah banjir di kota ini.
Untuk itulah Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta sebagai  
organisasi yang concern terhadap isu urban  ecology bekerjasama dengan Anggota 
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI  Jakarta Bapak Marwan Batubara mengadakan 
seminar yang bertujuan membangkitkan  lagi memori kolektif publik dan pemegang 
kebijakan di DKI Jakarta terhadap  kejadian banjir di Jakarta seraya 
mengkritisi penyebab dan solusinya. Seminar  tersebut diadakan pada hari Selasa 
(8/5) pada jam 09.00-12.30 Wib yang  bertempat di R.GBHN, Gd. Nusantara V 
Kompleks DPR-MPR, Jl. Gatot Subroto  Jakarta.
   
  Informasi lebih lanjur dapat menghubungi:
  Staff DPD DKI Jakarta Ikrar, Hp. 0817 4855908
  Sekjend Kaukus LH Jakarta Dede Nurdin Sadat, Hp. 0815 815 4472
   
   
   
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Puluhan Petani di Simalungun-Sumut Jadi Korban Kekerasan

2007-05-03 Terurut Topik firdaus cahyadi
Puluhan Petani di Simalungun-Sumut Jadi Korban Kekerasan  
  03.05.2007  Petani Nagori Mariah Hombang, Kec. Huta Bayu Raja, Simalungun, 
Sumatera  Utara, yang tengah berjuang untuk mendapatkan hak atas tanahnya,  
kembali menjadi korban tindak kekerasan. Tindakan ini diduga melibatkan  Polres 
Simalungun dan pengusaha perkebunan lokal.
  
  lebih lengkap dapat di klik di:
  
  http://satudunia.oneworld.net/article/view/148753/1
  
  
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] �Non-aktifkan Pejabat yang Terlibat Pencairan Dana Tommy!�

2007-05-02 Terurut Topik firdaus cahyadi
”Non-aktifkan Pejabat yang Terlibat Pencairan Dana Tommy!”
  
  
  02.05.2007  Presiden SBY diminta bersikap tegas, antara lain dalam 
kasus  menonaktifkan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra dan Menhukham Hamid  
Awalludin karena terkait dengan pencairan dana Tommy Soeharto.
  
  http://satudunia.oneworld.net/article/archive/9218
  
  
  
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Undangan Seminar Penyebab dan Solusi Banjir Jakarta

2007-05-02 Terurut Topik firdaus cahyadi
Nomor  : 42/MB/IV/2007 
Jakarta, 30 April 2007
  Lamp:
  Perihal  : Undangan  Seminar

   
  Kepada Yth,
  1. Kawan-kawan Aktivis NGOs dan Gerakan Mahasiswa
  2. Kawan-kawan Journalist Lingkungan Hidup dan Perkotaan
  
  Di Jakarta
   
  Dengan hormat,
   
  Bersama ini disampaikan bahwa DPD RI Provinsi DKI  Jakarta bekerjasama 
dengan Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta bermaksud mengadakan  kegiatan seminar 
dengan tema : “Telaah Kritis Penyebab dan Solusi Banjir  Jakarta”. Acara ini 
akan diselenggarakan pada :
  Hari / Tanggal  : Selasa, 8 Mei 2007
  Pukul  : 09.30 s/d 12.30
  Tempat   : R. GBHN, Gd. Nusantara V MPR RI,
 Jl. Gatot Subroto No.6 Jakarta.
  Pembicara  : Sutiyoso * (Gubernur DKI Jakarta)
 Ir. Yayat Supriatna (Pakar Tata Ruang dan  RTH)
 Marco Kusumawijaya (Urban Planner)
 Prof.Eko Prasodjo (Pakar Administrasi  Pemerintahan)
 Prof. Paulus Wirotomo (Sosiolog UI)
  Berkaitan dengan hal tersebut, bersama ini kami  mengundang Bapak/Ibu 
untuk menghadiri seminar tersebut.
   
  Demikian disampaikan, atas perhatian dan  kehadirannya kami ucapkan 
terima kasih.
   
Hormat Kami
  Marwan Batubara/Anggota DPD DKI Jakarta
  Dede Nurdin Sadat/ Sekjend Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta
  
  
  
  
  

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Belajar dari Perjuangan Masyarakat Adat Yamdena

2007-05-02 Terurut Topik firdaus cahyadi
Belajar dari Perjuangan Masyarakat Adat Yamdena  
  Firdaus Cahyadi
   
Opinion --02 May 2007
  
  
  
  Pulau Yamdena adalah sebuah pulau utama di  kepulauan Tanimbar 
Maluku. Letaknya memang jauh, yakni di Kawasan Timur  Indonesia (KTI). Media 
pun jarang menyorotnya. Namun, pulau ini  memiliki sebuah kisah yang dapat 
dijadikan pelajaran bagi gerakan  masyarakat dalam mempertahankan haknya atas 
lingkungan hidup dan sumber  daya alam (SDA).  
  
  baca selengkapnya klik di:
  http://satudunia.oneworld.net/article/view/148713/1/  
  
 
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] DUKUNG SERUAN AKSI UNTUK KASUS LAPINDO (30 April - 6 Mei 2007)

2007-05-02 Terurut Topik firdaus cahyadi
   DUKUNG SERUAN AKSI UNTUK KASUS LAPINDO (30 April - 6 Mei 2007)
  
  Yuliani  (juga aktivis WALHI Jatim), Tomy Dwinta Ginting dan Beny Ihwani 
adalah  tiga mahasiswa ITS yang terancam di keluarkan dari kuliahnya (DO,  
DropOut), karena ikut menggelar aksi solidaritas korban lumpur Lapindo  di 
kampus ITS. Pihak rektorat menganggap mereka telah melanggar  Peraturan tata 
kehidupan Kampus. (Baca artikel : Ikut Aksi Solidaritas  korban Lumpur Lapindo, 
Mahasiswa ITS diancam DO)
  

  Mereka  meminta meminta dukungan dan solidaritas kawan-kawan media, 
organisasi  massa demokratik dan individu progresif, melalui surat berikut.  
Cantumkan (Nama, asal lembaga, Alamat) dibawah surat berikut dan  kirimkan ke : 
  ' );   document.write( addy12999 );   document.write( '' );   //--\n 
[EMAIL PROTECTED]   ' );   //--   This email address is being protected from 
spam bots, you need Javascript enabled to view it  ' );   //--
  Kami  juga meminta kawan-kawan untuk mengirimkan SMS, surat protes, surat 
 keprihatinan, somasi dan bentuk lainnya dialamatkan ke : 
  

  1. Prof. Dr. Ir. Priyo Suprobo  (Rektor ITS) hp0811334029
  2. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.  Eng. (Pembantu Rektor III ITS), hp 
0811333017
  3. Prof. Dr. Taslim Ersam, MS  (Ketua TPP), hp 081330731952
  4. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp. 031 – 599 4251-54, 594 7274, 
594 7775, 594 5472 , Fax 031 – 592 3465, 594 7845
  

  Mohon dukungan dan solidaritas juga ditembuskan kepada :  
  

  1. Dr. Bambang Sudibyo, MBAMenteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
  Alamat : Jl. Jend. Sudirman Pintu 1 Senayan Jakarta 10002
  Telp.: 021 – 5731618, Fax.  021 - 573 6870
  Email   :   ' );   document.write( addy_text36742 );   document.write( '' 
);   //--\n [EMAIL PROTECTED]   ' );   //--   This email address is being 
protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it  ' );   
//--   
  

  2. Dr. Yusril Ihza Mahendra, Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia
Alamat : Jl. HR. Rasuna Said Kav. 6-7 Kuningan Jakarta 12940
Telp.: 021 – 525 3006  Fax.: 021 – 525 3095
  

  3. Bapak Abdul hakim Garuda Nusantara, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 
Alamat : Jl. Latuharhary No. 4-B Jakarta 10310
Telp.: 021 – 392 5227-30 Fax.: 021  – 392 5227
Email   :   ' );   document.write( addy_text98529 );   document.write( 
'' );   //--\n [EMAIL PROTECTED]   ' );   //--   This email address is being 
protected from spam bots, you need Javascript enabled to view it  ' );   
//--
  

  

  

  SURAT DUKUNGAN
  

  Jakarta,  7 Mei 2007
  

  Kepada Yth.
  Prof. Dr. Ir. Priyo Suprobo 
  Rektor Institut Teknologi Sepuluh November
  

  Di Surabaya 
  

  cc. 
  Dr. Bambang Sudibyo, MBAMenteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia 
  Dr. Yusril Ihza Mahendra, Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia
  Bapak Abdul hakim Garuda Nusantara, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 
  Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.  Eng. , Pembantu Rektor III ITS
  Prof. Dr. Taslim Ersam, MS , Ketua TPP ITS
  

  

  Dengan Hormat,
  

  Kami adalah berbagai kelompok Masayarakat sipil yang sangat prihatin dengan 
bencana ekologis luapan lumpur panas Lapindo. 
  

  Bersama  surat ini, Kami menyampaikan keprihatinannya terhadap tindakan 
rektorat  ITS yang mengancam mencabut hak tiga mahasiswanya. Mereka adalah  
Yuliani dan Tomy Dwinta Ginting (Perencanaan Wilayah dan Kota – FTSP  ITS) dan  
Beny Ihwani (D-III Teknik Mesin – FTI ITS). 
  

  Kami  memprotes keras pernyataan Dr. Ir. Achmad Jazidie, M. Eng., (Purek III  
ITS) yang menyatakan ke beberapa media lokal  bahwa tiga mahasiswa  diatas akan 
dikenai sanksi berupa skorsing dan atau Drop Out. Sangsi  tersebut dikenakan 
karena mereka ikut menggelar aksi solidaritas  terhadap korban luapan Lumpur 
panas Lapindo di pintu masuk Gedung  Rektorat ITS, pada 6 Maret 2007. 
  

  Hampir  setahun, ribuan warga korban luapan lumpur Lapindo terpaksa mengungsi 
 karena rumah dan alat produksi (tanah, sawah dllmereka tenggelam lumpur  
panas. Kehidupan sosial,  nilai-nilai budaya, rasa aman, kenyamanan  juga turut 
hilang. Ternyata penderitaan tidaklah cukup, kejelasan nasib  mereka terus 
dipermainkan. Ganti rugi yang mereka tuntut, terus ditarik  ulur oleh Lapindo 
dengan berbagai alasan, misalnya masalah sertifikat  tanah dan data harta benda 
mereka yang tenggelam.
  

  Warga  korban lumpur Lapindo mengungkapkan (06/03/07) bahwa ITS telah  
melakukan pendataan terhadap mereka sejak bulan Juni 2006.  Saat itu,  ITS  
manyatakan data tersebut nantinya digunakan untuk kepentingan  warga saat 
meminta ganti rugi ke Lapindo. Saat ini, warga korban  kesulitan melakukan 
pendataan terhadap rumah dan asset mereka yang  telah terendam lumpur. Sudah 
berulang kali, warga meminta data tersebut  untuk menghitung kerugian dan 
sebagai pembanding data versi Lapindo.  Anehnya dengan berbagai alasan, 
berkali-kali permintaan warga selalu  ditolak. Inilah yang 

[mediacare] WWF TB AKSARA PUTAR FILM PANAS ???

2007-05-02 Terurut Topik firdaus cahyadi
  Dari milis tetangga...
  
Mungkin kawan2 WWF dapat memberikan penjelasan...
  
  salam,
  Firdaus   
   - - - - ---
   - - - - ---
  Redaksi Yth,
  
  Mohon dimuat surat terlampir pada majalah Femina,
  untuk kepentingan bersama. 
  Terima kasih
  
  Salam,
  
  D. Editjahyono
  Alamat : Jalan Mesjid Bendungan 12 rt02/07
  Cawang - Kramat jati, Jakarta 13630
  Telp (HP) : 0816-828052
  (R) : 021-7900930
  (K) : 021-5745686
  Email : [EMAIL PROTECTED] com
  KTP : 09.5405.310561. 0036
  
   - - - -
  - -
   - - - -
  -
  
  WWF  TB AKSARA PUTAR FILM PANAS
  
  Saya adalah orang tua dari dua orang anak,
  masing-masing duduk di TK B (5th)
  Dan kelas 2 (7th) di sebuah sekolah TKSD di Kemang,
  Jakarta Selatan.
  Sebagai bagian dari eks-kul, pada tgl 29 April 2007
  kedua anak saya tersebut
  memperoleh undangan dari sekolahnya untuk mengikuti
  workshop lingkungan
  hidup yang diselenggarakan TB Aksara bekerjasama
  dengan World Wildlife Fund
  (WWF) Indonesia, judulnya WWF-Aksara Goes Green,
  maksudnya kampanye
  penyadaran mengenai pemanasan bumi (global warming)
  guna menumbuhkan rasa 
  cinta terhadap lingkungan hidup, serta memeliharanya
  sebagai sesuatu yang
  harus Kita pelihara demi semua yang tinggal
  didalamnya. Dituliskan di surat
  undangan bahwa kegiatan akan berupa bercerita,
  permainan, berdiskusi Dan 
  membuat prakarya green project, Dan untuk kegiatan ini
  tidak dipungut biaya
  sama sekali.
  
  Sebagai orang tua kami memang sangat senang bahwa Ada
  kegiatan positif
  semacam ini, paling tidak kami berpikir hal ini akan
  sangat berguna bagi 
  masa depan anak-anak kami serta bumi Kita di masa
  depan. Kedua anak kami pun
  tampak begitu bersemangat untuk dapat mengikuti
  kegiatan tersebut, bahkan
  beberapa Hari sebelumnya mereka sudah mengumpulkan
  daun-daun kering sebagai
  materi prakarya.
  
  Saat Hari H, kami sekeluarga lengkap pergi ke acara
  tersebut dengan harapan 
  selain memperoleh pengetahuan sekaligus hiburan
  positif bagi keluarga kami.
  Tetapi justru di sini awal bencana terjadi. Dari awal
  terlihat ketidaksiapan
  kerja panitia, acara mulur, komputer serta LCD/layar
  lebar tidak berfungsi 
  Dan lain-lain. Sehingga di tengah acara saat
  pergantian VCD penyuluhan,
  dimana terdapat beberapa orang dari WWF lengkap dengan
  seragam, petugas TB
  Aksara melakukan kesalahan fatal yang sangat tidak
  perlu terjadi apabila 
  telah dipersiapkan sebelumnya, yaitu : memutar video
  porno rated XXX (maaf
  tidak dapat kami ceritakan di sini) yang filenya
  kebetulan berada di dalam
  komputer Dan salah klik oleh petugas. Selama puluhan
  detik adegan tersebut
  ditayangkan pada layar lebar Dan lengkap disaksikan
  oleh guru-guru, petugas
  WWF Dan TB Aksara juga tentunya.. Puluhan siswa TK
  serta SD beserta orangtua
  masing-masing sampai (maaf) adegan pemeran film
  ejakulasi. Coba bayangkan. 
  !
  
  Kepanikan terjadi, wajah-wajah pucat pun terlihat, Ada
  beberapa anak yang
  menjerit, tapi Ada pula yang bertepuktangan, Dan untuk
  beberapa saat acara
  sempat terhenti. Banyak dari kami termasuk petugas
  (seperti telah diterka) 
  yang terkesima Dan tak berbuat sesuatu, sampai salah
  seorang petugas mencoba
  mematikan komputer tersebut (bila anda mengerti cara
  kerja kompter, pasti
  paham bahwa komputer memerlukan beberapa detik untuk
  off, alias tidak 
  langsung mati)
  
  Setelah kejadian tersebut, memang baik video WWF
  maupun video porno tidak
  tayang sama sekali. Setelah saling menyalahkan antara
  pihak WWF Dan TB
  Aksara, salah seorang staf TB Aksara mengumpulkan para
  orangtua murid seraya 
  meminta maaf Dan menyampaikan bahwa hal ini terjadi
  karena kecelakaan
  tanpa didampingi oleh pihak WWF (karena menurut
  mereka, laptop milik salah
  satu staf TB Aksara serta yang mengundang adalah TB
  Aksara).
  Sampai di sini, kami memang sangat menyesalkan
  kejadian tersebut, Dan 
  tinggal pertanyaan dari kami sebagai salah satu
  orangtua murid yang hadir .
  
  WWF sebagai sebuah organisasi dunia professional yang
  setiap saat tanpa
  henti melakukan penyuluhan Dan presentasi, apakah
  tidak pernah melakukan 
  persiapan secara matang seperti layaknya apabila
  hendak melakukan sebuah
  presentasi? Misal: peralatan yang compatible (bukan
  alasan yang masuk akal
  bila hal ini dinyatakan sebagai sebuah kecelakaan
  seperti kata mereka, 
  karena komputer yang Ada tidak compatible dengan DVD
  kata petugas sehingga
  harus mencari pinjaman laptop dari orang lain) padahal
  menurut kami ini
  lebih pada kelalaian petugas (atau malah faktor
  kesengajaan) ?
  Apakah mereka menganggap hal ini sepele, sehingga
  jawaban dari petugas (yang
  cukup membuat kami terkejut) yaitu tidak perlu dibahas
  dengan anak-anak,
  mari Kita berharap 

[mediacare] Pb Pergi, Fe Datang

2007-05-01 Terurut Topik firdaus cahyadi
Pb Pergi, Fe Datang

  http://www.otologi.com/detail.php?id=216,
  
  02 Mei 2007
  
  Jakarta  – Entah apa yang menghinggapi pikiran para petinggi Deputi II 
Menteri  Lingkungan Hidup untuk merekomendasikan Pertamina mencampur besi (Fe) 
ke dalam  bensin. Padahal Direksi dan  Komisaris Pertamina saja telah 
menghentikan produksi bensin bertimbel. Tentu  saja rekomendasi yang justru 
berbahaya itu mendapatkan tentangan keras dari  Kaukus Lingkungan, pemerhati 
masalah lingkungan hidup. Firdaus Cahyadi dari  Kaukus Lingkungan menjelaskan 
dampak yang ditimbulkan akan lebih terasa pada anak-anak.  Menurutnya anak-anak 
terutama balita sangat rentan terhadap pollutant karena organ (dalam) tubuhnya  
masih dalam perkembangan.
Uniknya  rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup ini justru 
bertentangan dengan  Kajian Resiko Lingkungan (UU 23/1997 dan PP 27/1999) serta 
Keputusan Menteri  Lingkungan Hidup No 141/2003 tentang  Standar Emisi 
Kendaraan Tipe Baru. Pasalnya Fe adalah logam bersifat  racun sebagaimana 
halnya timbel (Pb). Selain itu dapat menyebabkan kerusakan  pada sistem 
catalytic converter dan berpengaruh terhadap kinerja mesin  kendaraan bermotor.
Tidak hanya  merugikan kesehatan, bensin bermetal juga memasung daya 
saing industri  otomotif. Saat ini produsen-produsen otomotif dunia telah 
mengembangkan standar  kendaraan yang ramah lingkungan. Pada 1998, Eropa, 
Amerika, Jepang, dan  negara-negara Asia Pasifik telah sepakat menetapkan 
Standar Euro untuk mengukur  ramah-tidaknya emisi sebuah mobil dan keselamatan 
terhadap penumpang.
 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Pelayanan Mentari-Indosat mengecewakan...

2007-04-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dear All,
  Para pelanggan mentari-indosat khusunya di area Jabodetabek pada hari  Sabtu 
(28/4/2007) mengalami gangguan sinyal sehingga tidak dapat  menerima dan 
mengirim sms dan telp dari dan ke sesama pelanggan  mentari-indosat.
  
  Irosnisnya pihak Mentari-Indosat dengan sombongnya  tidak meminta  maaf  dan 
memberikan penjelasan pada pelanggannya terkait dengan  gangguan tersebut.
  
  Sebagai konsumen kartu mentari-indosat saya merasa kecewa atas arogansi  
pihak mentari-indosat yang nampak sekali meremehkan konsumennya dengan  tidak 
memebri penjelasan, pemberitahuan dan permohonan maaf atas  ganguan sinyal 
tersbut.
  
  Salam,
  Firdaus
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Vonis Bebas Newmont Sarat Kejanggalan

2007-04-29 Terurut Topik firdaus cahyadi
Vonis Bebas Newmont Sarat Kejanggalan
  Mengapa majelis hakim mengabaikan hasil penyidikan Puslabfor Polri?
  Adakah intervensi AS dalam kasus ini?
  Adakah indikasi KKN dalam pengambilan keputusannya?
  
  lihat di:
  
  http://satudunia.oneworld.net/article/view/148554/1/
  
  
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Warga Buyat Demo Mendesak Kejati Ajukan Kasasi

2007-04-25 Terurut Topik firdaus cahyadi
  KOMPAS/Kamis, 26 April 2007   





  Warga Buyat Demo Mendesak Kejati Ajukan Kasasi  
  
Manado,  Kompas - Lebih dari seratus warga Buyat bersama para aktivis 
lingkungan  di Sulawesi Utara, Rabu (25/4) siang, mendatangi kantor Kejaksaan  
Tinggi Sulut. Mereka mendesak kejaksaan segera mengajukan kasasi atas  putusan 
bebas Presiden Direktur PT Newmont Minahasa Raya Richard Ness  atas kasus 
pencemaran lingkungan.
Kasus Teluk Buyat  di Minahasa Selatan meletus tahun 2004 setelah ribuan 
ikan mati—diduga  akibat limbah bahan beracun dan berbahaya dari pertambangan 
milik  Newmont Minahasa Raya (NMR)—dan warga sakit.
Selama hampir  satu jam warga Buyat dan aktivis berunjuk rasa dengan damai 
disertai  orasi mendukung pihak kejaksaan. Mereka membawa poster dan  
gambar-gambar korban pencemaran, termasuk foto bayi Andini yang  meninggal pada 
2004 diduga karena keracunan merkuri.
Didi Koleangan,  aktivis lingkungan Sulut dari Masyarakat Anti Tambang 
Emas, mengatakan  pencemaran lingkungan di Teluk Buyat telah memunculkan 
perdebatan  ilmiah dan hukum, bahkan cenderung pada perdebatan politik.  
”Substansinya ada pencemaran dan ada korban dari masyarakat Buyat,  kenapa kita 
terjebak pada perdebatan,” katanya.
Kepala Seksi  Penerangan dan Hukum Kejati Sulut Reinhard Tololiu yang 
menerima  pengunjuk rasa mengatakan, Kejati Sulut telah menyiapkan tim untuk  
membuat memori kasasi ke Mahkamah Agung (MA).
David Sompie,  Manajer Eksternal PT NMR, mengatakan, ”Kami tak bersalah. 
Kalau masih  mau menggugat silakan dengan upaya hukum lainnya, jangan 
memojokkan  Newmont.”
KLH tidak puas
Sementara itu,  Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan tidak 
puas atas  putusan hakim Pengadilan Negeri Manado. Itu berarti menyatakan tidak 
 ada pencemaran di Teluk Buyat.
Itu dikatakan  Deputi V Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Penataan 
Lingkungan  Hoetomo di Jakarta. Meski tidak memiliki data persis, dia yakin,  
kekalahan kepentingan lingkungan hidup bukan yang pertama. ”Bukan soal  
perusahaan dan perorangan tidak dihukum, melainkan substansi pencemaran  yang 
tak diakui,” katanya.
Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar sedang di Denmark 
mengikuti pembahasan isu perubahan iklim.
Sejumlah LSM  lingkungan menyatakan akan melaporkan kejanggalan proses 
persidangan di  PN Manado kepada Badan Pengawas di MA dan Komisi Yudisial.
Demikian  dikatakan Direktur Eksekutif Nasional Walhi Chalid Muhammad 
bersama  Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Lembaga Pengembangan Hukum  
Lingkungan Indonesia (ICEL), dan pengacara warga masyarakat Buyat Pante  di 
Jakarta.
Mereka juga  mendukung upaya Kejati Sulut mengajukan kasasi dan meminta 
kejaksaan  mengungkap berbagai kejanggalan dalam proses pengadilan.
Kejanggalan itu  di antaranya majelis hakim dinilai mengadopsi terlalu 
banyak data dan  keterangan saksi dari pihak terdakwa. Sebaliknya, sangat minim 
 menggunakan data dan keterangan saksi ahli dari penggugat. Ini mereka  nilai 
sebagai ketidakadilan. (ZAL/GSA)


   

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Booming bio-fuel Eropa bunuh Hutan Indonesia

2007-04-25 Terurut Topik firdaus cahyadi
  Booming bio-fuel Eropa bunuh Hutan IndonesiaJakarta, 
Indonesia  — Greenpeace mengindikasikan ancaman berlanjutnya bencana alam yang  
disebabkan kerusakan hutan di Indonesia. Hal tersebut sehubungan dengan  
rencana perluasan kawasan perkebunan kelapa sawit hingga merambah  kawasan 
hutan alam demi memenuhi kebutuhan bio-fuel di Uni Eropa. 
 Penandatanganan perjanjian investasi  baru untuk 
mengembangkan bio-fuel di Papua dan Kalimantan merupakan  tindak lanjut untuk 
merespon pasar bio-fuel di Eropa.

“Dengan adanya persetujuan dari pemerintah Indonesia untuk mengembangkan
perkebunan  kelapa sawit, maka maraknya permintaan dari Uni Eropa dapat menjadi 
 langkah pamungkas untuk membunuh hutan kita yang tersisa. Greenpeace  
mendukung penggunaan bio-fuel untuk mengurangi emisi gas rumah kaca;  namun 
upaya untuk menyelesaikan salah satu permasalahan lingkungan  dengan membunuh 
hutan Indonesia bukan saja tidak ada gunanya namun juga  membahayakan 
keberlangsungan hidup bangsa Indonesia. Uni Eropa harus  membuat aturan yang 
ketat bagi pasokan biofuel, jika tidak, berarti  sama saja mereka bertanggung 
jawab atas pembunuhan seluruh hutan kita,”  jelas Hapsoro, Juru Kampanye Hutan 
Regional, Greenpeace Asia Tenggara.

Communication  from the Commission to the Council and the European Parliament:  
Biofuels Progress Report (dikeluarkan tanggal 9 Januari 2007)  menyebutkan 
Indonesia sebagai salah satu negara tempat memproduksi  bio-fuel murah melalui 
pernyataan sebagai berikut: Demi memperoleh  keuntungan terbesar dari segi 
pemasokan, pilihan bahan baku harus  dibuat sebanyak mungkin. Bauran produk 
(product mix) yang mencakup  bio-fuel produksi domestik dan impor dari berbagai 
negara akan  memberikan nilai tambah yang lebih dibandingkan dengan hanya  
mengandalkan satu yang mempunyai biaya produksi terendah (Brazil -  tebu, 
Malaysia dan Indonesia – minyak sawit).” Sejak tahun 2003,  negara-negara Eropa 
telah bersepakat mencanangkan target
penggunaan biofuel sebesar 2% hingga tahun 2005, kemudian meningkat menjadi
5,75% hingga tahun 2010, dan akan terus meningkat sebesar 10% hingga tahun 2020.

Menanggapi  pengumuman Uni Eropa bulan ini tentang meningkatnya kebutuhan 
bio-fuel  untuk kebutuhan transportasi, pemerintah Indonesia menandatangani 58  
perjanjian kerjasama senilai US $ 12,4 miliar untuk pengembangan  bio-fuel. 
Pengembangan biofuel ini terkait dengan satu juta hektar  pencadangan kawasan 
untuk perkebunan di Papua dan Kalimantan. Sejauh  ini tidak ada kepastian bahwa 
rencana ini tidak akan memanfaatkan lahan  hutan sebagai salah satu sasaran 
ekpansi perkebunan sawit dan lain  sebagainya, yang pada akhirnya akan semakin 
memperparah keadaan  kondisihutan.

Indonesia masih belum pulih dari terpaan bencana alam akibat degradasi hutan.
Kerusakan  dengan percepatan 2,8 juta hektar per tahun –merupakan yang tercepat 
di  dunia - yang telah menyebabkan rusaknya 59 juta hektar hutan di  Indonesia 
disinyalir banyak pihak sebagai penyebabnya. Tahun 2006 yang  lalu dihiasi oleh 
banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan  di mana-mana; 
mengakibatkan ribuan korban jiwa dan tumbangnya sektor  ekonomi.

”Pemerintah harus melihat degradasi hutan Indonesia  yang mengakibatkan bencana 
alam sebagai sebuah keadaan darurat negara  yang harus segera disikapi. 
Moratorium penebangan hutan harus segera  dilakukan, kalau tidak maka bencana 
ini akan terusmenerus terjadi di  Indonesia setiap tahunnya. Kerusakan hutan 
harus dihentikan segera!”,  tambah Hapsoro.

Meskipun Greenpeace mendukung penggunaan  bio-fuel dan menyadari peranannya 
dalam mengurangi emisi gas rumah  kaca, Greenpeace menekankan bahwa hal 
tersebut terbatas hanya bagi yang  benar-benar diproduksi sesuai dengan 
kerangka pertanian berkelanjutan,  tidak secara langsung atau tidak langsung 
mengakibatkan kerusakan  ekosistem yang masih utuh, serta tidak menghalangi 
upaya suatu negara  untuk mencapai ketahanan dan kedaulatan pangan.

Greenpeace  adalah organisasi kampanye yang independen, yang menggunakan  
konfrontasi kreatif dan tanpa kekerasan untuk mengungkap masalah  lingkungan 
hidup, serta mendorong solusi yang diperlukan untuk masa  depan yang hijau dan 
damai 
  

Informasi visi, video, foto dan laporanHapsoro, 
Regional Forest Campaigner, +62 815 857 19872  Bustar Maitar, Forest 
Campaigner, +62 813 44 666 135  Ann Sjamsu, Media Campaigner, +62 855 885 1121  
Arie Rostika Utami, Media Assistant, +62 856 885 7275
  
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Presdir PT Newmont Bebas dari Tuduhan Pencemaran Buyat

2007-04-24 Terurut Topik firdaus cahyadi
Berita duka cita...

firdaus cahyadi

--


Kompas/Rabu, 25 April 2007  




 
  Presdir PT Newmont Bebas dari Tuduhan Pencemaran Buyat  
  
Manado,  Kompas - Pengadilan Negeri Manado, Selasa (24/4), membebaskan Presiden 
 Direktur PT Newmont Minahasa Raya (NMR) Richard Ness dari dakwaan  pencemaran 
lingkungan di Teluk Buyat, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.  Putusan 
pengadilan mengundang reaksi keras dari ratusan warga Buyat dan  aktivis 
lingkungan yang menghadiri persidangan.  
Ketua  majelis hakim Ridwan Damanik yang membacakan putusan selama dua jam  
menyebut beberapa alasan pembebasan Ness. Alasan itu antara lain  sejumlah 
penelitian oleh Universitas Sam Ratulangi, Manado, dan  keterangan pengamat 
lingkungan yang diajukan sebagai saksi.  
Masalah  pembuangan tailing (limbah) di laut juga mendapat rekomendasi dari  
Menteri Negara Lingkungan Hidup Sonny Keraf tahun 2000. Jadi tidak ada  yang 
dilanggar oleh Newmont, kata Damanik.  
Jaksa  Purwanta mengatakan, hakim mengabaikan penelitian laboratorium forensik  
Mabes Polri yang menyatakan adanya pencemaran merkuri dan arsen pada  limbah 
yang dibuang ke laut. Kami kecewa terhadap putusan hakim, kata  Purwanta dan 
langsung menyatakan kasasi.  
Jaksa  pada persidangan Oktober 2006 menuntut hukuman tiga tahun penjara  
terhadap Richard Ness ditambah denda Rp 500 juta. Sebagai perusahaan,  PT NMR 
juga diwajibkan membayar denda Rp 1 miliar.  
Ketua  DPRD Sulut Syachrial Damopolii menyatakan, keputusan hakim itu perlu  
ditinjau kembali karena tidak mencerminkan keadilan masyarakat.  Pengadilan 
semestinya mendengar suara rakyat Buyat, katanya. Sidang  kasus pencemaran 
lingkungan itu berlangsung dua tahun dan mengajukan 40  saksi.  
Richard  Ness sendiri mengatakan gembira atas putusan itu. Akhirnya saya dan  
rekan-rekan lain dinyatakan tidak bersalah dan nama baik kami  dipulihkan, 
katanya kepada wartawan.  
Kecewa
Terkait  putusan hakim itu, Sonny Keraf, Wakil Ketua Komisi VII DPR (yang  
membidangi lingkungan hidup), mengaku tidak terkejut. Saya kecewa,  tetapi 
kekecewaan besar saya sudah ada sejak ada kesepakatan niat baik  antara Newmont 
dan pemerintah tahun lalu, katanya di Jakarta, Selasa  malam.  
Ketika  itu, PT NMR sepakat mengucurkan dana 30 juta dollar AS untuk program  
pengembangan masyarakat dan pemantauan lingkungan di Sulut. Perjanjian  itikad 
baik (goodwill agreement) itu ditandatangani 16 Februari 2006.  Saya saat itu 
menentang karena seperti penyuapan. Maka, saya tidak  heran bila hasil 
keputusan pengadilan seperti itu (bebas), kata Sonny  yang juga mantan Menteri 
Negara Lingkungan Hidup.  
Sementara  itu, Chairman dan Chief Executive Officer Newmont Wayne Murdy  
menyatakan senang karena kasus ini diputuskan berdasar fakta dan bukti  hukum 
di pengadilan. Siapa pun yang memerhatikan bukti-bukti ini tidak  akan heran 
dengan putusan ini, kata Murdy melalui keterangan pers yang  dikirim ke 
Kompas, Selasa.  
Wakil  Presiden Newmont untuk Operasi Asia Robert Gallagher mengharapkan  
putusan pengadilan itu mengakhiri kontroversi Teluk Buyat selama ini.  Jika 
ada yang masih memiliki sisa-sisa kekhawatiran atas kondisi Teluk  Buyat, 
kiranya hal tersebut dapat diatasi melalui kajian ilmiah,  ujarnya. (zal/gsa) 




[mediacare] Pesantren dan Krisis Lingkungan

2007-04-23 Terurut Topik firdaus cahyadi
  Republika/ Sabtu, 21 April 2007
   
Pesantren dan Krisis Lingkungan 
 
Oleh :  

 Eman Hermawan
 Wakil Sekjen DPP PKB, Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda 
Kebangkitan Bangsa (DKN Garda Bangsa).

  
  Pada  26 Februari 2007 lalu, di Denpasar Bali, Dewan Pengurus Pusat Partai  
Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) mendeklarasikan diri sebagai Partai Hijau.  PKB 
berkomitmen untuk menjadi partai politik yang peduli terhadap  masalah 
lingkungan hidup dan menyerukan perlunya gerakan nasional dan  komitmen para 
pemimpin untuk memahami dan mengatasi krisis lingkungan  saat ini.
  Gerakan  yang diambil PKB didasari keinginan untuk menghidupkan kembali  
kesadaran tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan yang  mengalami 
kerusakan dalam derajat yang semakin memprihatinkan. Karena  menyangkut 
kehidupan masyarakat dan peradaban manusia di masa depan,  maka gerakan itu 
tidak lagi diletakkan dalam kerangka simbolis, tetapi  menjadi titik awal untuk 
membangun kerangka kerja yang bersifat  menyeluruh dan berkesinambungan.
  Krisis lingkungan
 Gerald Foley dalam bukunya 'Global Warming: Who Is Taking the Heat'  (1991) 
menyatakan krisis atau kerusakan lingkungan ditandai dengan  meningkatnya suhu 
permukaan bumi akibat penebalan lapisan CO2,  penipisan lapisan ozon (O3) 
sebagai dampak dari rumah kaca. Tanda  lainnya adalah rawan pangan, permukaan 
air laut yang makin tinggi,  gangguan ekologi, dampak sosial politik, dan 
perubahan-perubahan iklim  yang tidak menentu.
  Terjadinya  berbagai bencana di Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir 
merupakan  indikasi nyata bahwa krisis lingkungan sudah menjadi ancaman serius  
bagi bangsa ini. Kalau hari ini tidak ada kesadaran dan kebijakan  pimpinan 
nasional yang bersifat preventif, maka krisis lingkungan akan  semakin parah 
dan berbagai bencana akan terus menjadi ancaman bagi masa  depan bangsa.
  Dalam  konteks ini, masalah krisis lingkungan berikut penanggulangannya  
terkait dengan masalah kultur dan kebijakan. Persoalan lingkungan  muncul 
sebagai konsekuensi logis dari sikap manusia yang memperlakukan  alam sebagai 
lingkungan yang tidak hidup. Cara pandang dan sikap  demikian menjadikan alam 
hanya sebagai objek eksploitasi untuk memenuhi  kebutuhan manusia. Ditopang 
oleh pembangunan yang berwatak teknokratis  selama ini, eksploitasi alam 
dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan  konsumsi nasional dan pertumbuhan 
ekonomi, sementara upaya-upaya  pemeliharaan dan konservasi terhadapnya 
dinomorduakan.
  Tuntutan  terhadap pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menjadikan pemerintah 
tidak  cukup kuat dan konsisten menerapkan kebijakan yang peduli terhadap  
lingkungan. Keinginan untuk menghadirkan investasi guna menjaga  pertumbuhan 
ekonomi dan mengurangi pengangguran lebih didahulukan  daripada konsistensi 
untuk menerapkan peraturan yang bersifat protektif  terhadap kelestarian 
lingkungan dan keseimbangan ekosistemnya.
  Peran pesantren
  Salah satu komponen masyarakat yang diharapkan bisa berperan aktif  dalam 
upaya konservasi alam dan lingkungan adalah pesantren. Menurut  data Education 
Management and Information System (EMIS) Departemen  Agama RI, tahun 2001 di 
seluruh Indonesia terdapat 11.312 pesantren  dengan jumlah santri sebesar 
2.737.805 jiwa. Dari jumlah tersebut, 78  persen atau 8.829 pesantren berada di 
pedesaan. Sedikitnya 2.429  pesantren berlokasi di daerah pertanian dan 1.546 
berada di daerah  pegunungan. Dan 50 persen pesantren berlokasi di daerah 
permukiman.
  Dengah  fakta seperti itu, pesantren merupakan salah satu komponen strategis  
bangsa yang bisa berperan efektif dalam upaya pelestarian dan  pemeliharaan 
lingkungan. Dengan jumlah sumber daya yang cukup besar dan  keberadaannya yang 
sangat dekat dengan masyarakat memungkinkan  pesantren menjadi pusat rujukan 
dan lokomotif dalam upaya dan  sosialisasi pentingnya kepedulian dan penanganan 
masalah lingkungan.
  Ditunjang  oleh kesadaran teologis tentang eksistensi alam dan lingkungan 
sebagai  milik Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan untuk kepentingan  
bersama di masa kini dan mendatang, kepedulian terhadap lingkungan akan  jauh 
lebih bermakna bagi kalangan pesantren. Kepedulian demikian juga  ditopang oleh 
adanya perintah hukum syariat yang bersifat imperatif,  sehingga kesadaran dan 
kepedulian terhadap masalah lingkungan akan  lebih kuat dan mendalam.
  Bagi  PKB sendiri, upaya menghadirkan pesantren sebagai salah satu pusat  
rujukan dalam gerakan peduli lingkungan mempunyai alasan yang sangat  mendasar. 
Pertama, PKB mempunyai hubungan yang bersifat  histroris, kultural, dan 
aspiratif dengan pesantren. Aktivitas tersebut  bisa menguatkan hubungan itu 
dan memberdayakan pesantren.
  Kedua,  ketika pemerintah lebih memfokuskan kebijakannya pada upaya-upaya  
pembangunan yang bersifat teknokratis untuk mengejar pertumbuhan  ekonomi, 

[mediacare] Pesisir Jakarta Utara Rusak Berat

2007-04-23 Terurut Topik firdaus cahyadi
  KOMPAS/Selasa, 24 April 2007  




 
  Pesisir Jakarta Utara Rusak Berat  
Reklamasi dan Pengurukan Kepung Kampung Nelayan
  
  
Jakarta,  Kompas - Kerusakan lahan dan vegetasi di daerah pesisir Jakarta Utara 
 semakin parah. Hutan bakau yang tersisa di bagian barat Jakarta Utara  
menipis. Di beberapa tempat bahkan tampak gundul akibat gencarnya  pembangunan 
pusat bisnis, hunian eksklusif, dan kegiatan pembangunan  lain.  
Kondisi  itu terlihat ketika Kompas menyusuri perairan pesisir Jakarta Utara  
dari Marunda, daerah perbatasan dengan Bekasi di timur, hingga Kamal  Muara, 
daerah perbatasan dengan Tangerang di barat, Senin (23/4).  Sarana transportasi 
yang digunakan untuk kelancaran peliputan ini  adalah perahu cepat.  
Perairan  laut di sekitar muara Banjir Kanal Timur (BKT) di Marunda dipenuhi  
bagan dan sero, atau kumpulan bambu yang ditancapkan di laut dan  membentuk 
semacam rangka panggung, hingga menyulitkan perahu bergerak.  Di bibir daratan, 
dari sisi kanal hingga perkampungan nelayan Marunda  Pulo, sekitar 1,5 
kilometer, tidak terlihat adanya vegetasi hutan  mangrove.  
Vegetasi  hutan mangrove ditebangi karena lahan digunakan untuk rumah-rumah 
milik  nelayan di pantai Marunda Pulo hingga muara Kali Blencong.  
Di  daratan, antara kanal dan bangunan rumah susun terhampar dataran luas  
dekat Kawasan Berikat Nusantara (KBN) yang baru selesai diuruk.  Sebelumnya 
tanah lapang itu rawa-rawa.  
Sekretaris  Eksekutif KBN, Sujatno, membantah pihaknya telah menguruk pantai 
itu.  KBN hanya meratakan setelah menerima tanah buangan dari proyek BKT.  
Kegiatan  pengurukan dan reklamasi juga tampak di sisi barat muara Kali 
Blencong.  Satu unit alat berat sedang menguruk tanah dan terdapat pula 
kegiatan  pemancangan tiang. Timbunan- timbunan pasir yang belum diratakan 
masih  terlihat di ujung muara.  
Tumpukan kulit kerang
Tidak  jauh dari lokasi itu terdapat perkampungan nelayan Cilincing, yang  
kumuh di muara Cakung Drain. Separuh muara tertutup gundukan besar  kulit 
kerang dengan tinggi gundukan sekitar tiga meter.  
Kulit  kerang hijau juga mencemari pantai di kampung nelayan Kali Baru. Di  
depan beberapa rumah terdapat gundukan-gundukan kulit kerang yang  menyebabkan 
pendangkalan di kala musim angin barat.  
Reklamasi  dan pengurukan pantai sepanjang sekitar 100 meter ke laut juga 
terlihat  di sekitar pembangkit listrik tenaga uap, di barat Pelabuhan Tanjung  
Priok. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari yang pernah dilakukan pada  zaman 
pemerintahan Soeharto, kata Sunardi, pengemudi perahu cepat yang  sudah lama 
mengenal pantai utara Jakarta.  
Reklamasi  dan pengurukan pantai yang baru juga terlihat di Pantai Mutiara. 
Hutan  bakau Muara Angke tampak menipis, terutama di bagian barat. Dari laut  
terlihat sebagian bibir daratan digunduli dan tanahnya diratakan.  Ratusan 
rumah mewah, kegiatan pembangunan apartemen, dan pasar  tradisional terlihat di 
belakang hutan bakau yang digunduli itu.  
Sementara  itu, di ujung barat Pantai Pasir, Tangerang, juga terdapat satu unit 
 alat berat back hoe yang sedang mengambil tanah dari sebuah gundukan.  Alat 
itu selanjutnya mengalihkan tanah tersebut menjadi urukan yang  menjorok ke 
laut. (cal/eca) 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Amien dan PKS terima dana non Budgeter dari DKP,Gimana peranggungjawabannya?

2007-04-22 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dear All,
  Berita Koran TEMPO hari ini menyatakan bahwa sejumlah tokoh dan parpol  
ternyata menerima dana non bugeter dari rohmin dahuri (mantan menetri  DKP yang 
jadi tersangka korupsi). Yang mengejutkan diantara tokoh dan  paropl yang 
menerima dana itu ada nama Amien Rais dan kawan2 PKS. 
  
  Pertanyaannya berikutnya adalah apakah dana yang diterima oleh parpol  
termasuk PKS terkait dengan kegiatan yang terkait dengan program  kelautan 
semisal: pemeberdayaan nelayan, rehabilitasi lingkungan pantai  dsb? Jika dana 
itu tak terkait dengan program kelautan, bukankah  termasuk KKN? trus bagaimana 
Amien rais, PKS dan lembaga-lembaga  penerima dana panas itu akan 
mempertanggungjawabkannya?
  
  Sebagai rakyat indonesia kita menunggu pertanggungjawaban Amien Rais  (yang 
sejak awal paling vokal meneriakan anti-KKN) dan PKS (yang pada  pemilu 2004 
lalu mengklaim sebagai partai bersih). Akankah mereka itu  bisa 
mempertanggungjawabkannya???
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Tahun 2022 seluruh hutan alam di Indonesia diperkirakan punah

2007-04-20 Terurut Topik firdaus cahyadi
  kompas/Jumat, 20 April 2007   
 
Jeda Tebang Hutan 15 Tahun 
Tahun 2022 seluruh hutan alam di Indonesia diperkirakan  punah
  
Jakarta, Kompas - Kebijakan dan tata kelola hutan hingga kini masih tumpang  
tindih, sehingga kerusakan dan bencana ekologis tidak bisa dikendalikan. Untuk  
memperbaiki keadaan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi mendesak  
pemerintah menerapkan moratorium atau jeda tebang hutan selama 15 tahun.  
Masa jeda itu harus dimanfaatkan untuk mencapai standar pelayanan ekologi  bagi 
perkebunan dan kesepakatan sistem hutan kerakyatan, dengan mengacu protokol  
resolusi konflik. Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Walhi Chalid Muhammad,  
Kamis (19/4), pada Konsultasi Nasional Lingkungan Hidup Walhi, bertema  
Pemenuhan dan Pemulihan Keadilan Ekologis. Acara ini diadakan menyambut Hari  
Bumi 22 April 2007 mendatang.  
Hadir sebagai panelis, Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah  Tertinggal 
Saifullah Yusuf, Duta Besar PBB untuk Millennium Development Goals  (MDGs) Erna 
Witoelar, Luky Eko Wuryanto dari Badan Perencanaan Pembangunan  Nasional, dan 
pengamat ekonomi Rizal Ramli.  
Jeda tebang hutan ini untuk menghentikan sementara penebangan dan alih fungsi  
hutan, kemudian mencari solusi yang bersifat jangka panjang dan permanen. 
Sebab,  saat ini ada sekitar 500 peraturan dan perundangan mengenai kehutanan 
yang  saling tumpang-tindih, kata Chalid.  
Desakan jeda tebang hutan selama 15 tahun ternyata kurang mendapatkan  
tanggapan para panelis. Menurut Erna Witoelar, jeda tebang hutan akan  
menimbulkan kekacauan akibat produksi bahan baku kayu terhenti.  
Yang harus dilakukan sekarang adalah pemulihan kembali hutan yang rusak.  
Caranya, pemerintah memberikan insentif pemulihannya kepada masyarakat setempat 
 sehingga penghutanan kembali bisa dilakukan, tutur Erna.  
Saifullah Yusuf mengatakan, kebijakan yang ditempuh pemerintah terkait dengan  
konservasi hutan adalah mengawinkan program pemerintah dengan kebutuhan  
masyarakat setempat, misalnya dalam pembuatan jalan.  
Adapun Rizal berpendapat, pemerintah saat ini harus bersikap tegas dalam  
memberikan sanksi finansial bagi perusahaan pengelola hutan yang melanggar  
ketentuan. Pemerintah juga perlu menggunakan mekanisme perdagangan  
karbondioksida (CO2) kepada negara maju untuk meminimalkan produksinya bagi  
perusahaan pengelola hutan.  
Laju kerusakan  
Menurut Chalid, jeda tebang hutan sebagai pilihan masuk akal, akibat laju  
kerusakan hutan alam kini tercatat 2,72 juta hektar per tahun. Diperkirakan 
pada  tahun 2012 nanti hutan alam di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi akan 
punah.  
Kepunahan hutan itu akan menyusul kepunahan hutan alam di Jawa. Pada 2022  
diperkirakan seluruh hutan alam di Indonesia akan punah, ujarnya.  
Chalid juga menjelaskan, laju tebangan hutan secara ilegal pada 2006 mencapai  
30,18 juta meter kubik atau senilai Rp 22,962 triliun sebagai kerugian negara.  
Kerugian ini sedikit di bawah nilai devisa yang diperoleh dari ekspor kehutanan 
 Rp 29,536 triliun. Dan bila diperhitungkan pula dampak banjir dan longsor 
tahun  lalu, kerugian jadi Rp 31,02 triliun.  
Industri kehutanan memberi devisit negara Rp 1,484 triliun per tahun. Ini  
belum termasuk kerugian akibat penyelundupan kayu, biaya konflik, dan kerusakan 
 ekologi hutan, katanya. (NAW) 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Lapindo dan Hak untuk Tahu

2007-04-20 Terurut Topik firdaus cahyadi
  kompas/ Jumat, 20 April 2007   
Lapindo dan Hak untuk Tahu  
 
Agus Sudibyo  
Kehancuran infrastruktur di sekitar lokasi lumpur Lapindo kian  memprihatinkan. 
 
Jika sebelumnya jumlah penduduk yang harus dipindahkan hanya 6.000 kepala  
keluarga (KK), kini menjadi 13.000 KK. Jika semula putusnya jalan tol  
Surabaya-Gempol adalah dampak terburuk lumpur Lapindo atas jalur transportasi  
umum, kini yang terjadi lebih buruk lagi. Jalan arteri Porong sebagai  
satu-satunya jalur transportasi yang tersisa juga sulit diselamatkan, juga 
jalur  kereta api Surabaya-Malang/Banyuwangi.  
Ratusan warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera 1 Sidoarjo, Jawa Timur,  
sempat berdemo di depan Istana Merdeka, menuntut pemerintah serius  
memperjuangkan nasib mereka.  
Sungguh mencengangkan. Semakin lama kita tidak paham atas apa yang terjadi  
dengan Lapindo. Bukan hanya masyarakat, pemerintah pun ternyata tidak tahu  
persis skala bencana yang terjadi. Prediksi skala bencana, skala kerusakan,  
serta eskalasi kerugian dan korban, banyak yang tidak akurat. Berbagai cara  
untuk mengurangi luapan lumpur juga tidak efektif. Teknologi yang memungkinkan  
eksplorasi kekayaan alam bernilai ekonomi tinggi tidak dibarengi ketersediaan  
informasi dan pengetahuan tentang dampak buruk di kemudian hari.  
Peran iptek  
Eskalasi dampak semburan lumpur menunjukkan paradoks ilmu pengetahuan dan  
teknologi (iptek) modern. Kemajuan iptek telah memberi manfaat dan kemudahan  
bagi manusia. Tetapi, kemajuan iptek juga dapat membuat kehidupan manusia  
terkepung risiko-risiko yang tak terbayangkan sebelumnya. Iptek untuk 
memperluas  cakrawala pengetahuan, tetapi tidak otomatis membangun kapasitas 
guna  memprediksi aneka kemungkinan negatif yang menyertainya.  
Persoalannya, penggunaan teknologi tinggi dalam eksplorasi alam di Indonesia  
hampir selalu dipaksakan. Berbagai keputusan untuk melakukan eksplorasi yang  
tidak ramah lingkungan, atau yang terlalu dekat permukiman penduduk dan  
infrastruktur publik, selalu diputuskan sepihak oleh pemerintah dan pengusaha.  
Keberadaan masyarakat dengan aneka beban bukan faktor signifikan dalam  
menentukan apakah sebuah proyek eksplorasi bisa dilakukan atau tidak. 
Masyarakat  adalah penonton pasif proses pengerukan sumber-sumber alam dan 
potensi daerah.  Mereka bukan hanya tidak tahu bagaimana dan untuk apa hasil 
eksplorasi kekayaan  alam dialokasikan, tetapi juga tidak mendapat penjelasan 
tentang risiko  eksplorasi bagi keselamatan dan kelangsungan hidup mereka.  
Namun, jika tiba-tiba terjadi kecelakaan dan masyarakat sekitar menjadi  
korban, pihak-pihak itu cenderung lamban membuat antisipasi. Yang lebih  
menggelikan, ada upaya penyebaran persepsi, yang terjadi bukan kesalahan  
teknis-prosedur eksplorasi, tetapi gejala alam yang lazim terjadi di tempat  
lain, seperti diwacanakan majalah LUSI (singkatan Lumpur Sidoarjo). Karena  
gejala alam biasa, tidak semestinya pihak perusahaan memikul tanggung jawab  
sepenuhnya, begitu kira-kira maksudnya.  
Daulat publik  
Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan  
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat. Sulit membayangkan  
bagaimana perintah konstitusi ini dilaksanakan di tengah kesemrawutan manajemen 
 eksplorasi kekayaan alam, yang bukannya semakin menyejahterakan, tetapi justru 
 kian menyengsarakan masyarakat.  
Pelajaran apa yang bisa dipetik dari kasus Lapindo? Kita harus terus  
mengingatkan semua pihak bahwa publik berdaulat atas pengelolaan kekayaan alam. 
 Jika pelibatan publik dalam kegiatan eksploitasi kekayaan alam merupakan 
pilihan  yang tidak realistis, setidaknya ada mekanisme yang memfasilitasi 
publik untuk  mengetahui seluk-beluk proyek eksploitasi kekayaan alam itu.  
Secara minimal, daulat publik diwujudkan dalam bentuk hak publik untuk tahu  
(right to know). Publik berhak atas informasi yang komprehensif tentang  
kelayakan aneka fasilitas pertambangan, terutama yang berperangkat teknologi  
tinggi, dan langkah-langkah antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan  
fatal. Tak kalah penting, hak publik untuk mengetahui bagaimana dan sejauh mana 
 proyek eksplorasi itu relevan bagi kesejahteraan masyarakat.  
Kasus Lapindo menunjukkan keterbukaan informasi bukan hanya penting dalam  
kerangka pemberantasan korupsi. Keterbukaan informasi adalah prinsip universal  
bagi semua aspek kehidupan publik, termasuk untuk menghindarkan publik dari  
dampak buruk proyek-proyek pertambangan yang selalu diputuskan dan dilaksanakan 
 secara eksklusif dan penuh kerahasiaan.  
Andai sejak awal keterbukaan informasi diwujudkan dalam proyek PT Lapindo  
Brantas, kecelakaan fatal mungkin bisa dihindari dan ratusan ribu orang tidak  
harus kehilangan rumah, kampung, makam leluhur, sekolah, dan mata pencarian  
untuk sebuah proyek yang belum tentu mereka pahami apa manfaatnya.  
Agus Sudibyo Koordinator Lobi Koalisi Untuk Kebebasan Informasi; Deputi  
Direktur Yayasan 

[mediacare] Mari kita bela nelayan Jakarta !!!

2007-04-19 Terurut Topik firdaus cahyadi
Kawan2,
  Rasanya kita tidak bisa membiarkan para pemilik modal secara terus-menerus 
memiskinkan saudara2 kita..
  
  Rasanya kita harus berbuat sesuatu untuk menghentikan reklamasi pantai utara 
jakarta...
  
  
--
  Kompas Kamis, 19 April 2007 
  Lingkungan
  Nelayan Jakarta 
  Jakarta, Kompas - Sebagian nelayan miskin  di pantai Jakarta  menjadi 
pengelana setelah daerah pesisir diokupasi oleh banyak perusahaan. Pengurukan  
pantai besar-besaran menyebabkan mereka tersingkir, kehilangan tempat tambat  
perahu dan tempat tinggal. 
  Kami semakin terdesak. Ada yang terpaksa hidup berpindah-pindah, dari  
pantai yang satu ke pantai lain di utara ini. Sekarang saja kampung kami sudah  
terkepung proyek pengurukan besar-besaran, kata Najib (32), warga Marunda  
Kepu, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (18/4). 
  Pengurukan Pantai Marunda dilakukan oleh Kawasan Berikat Nusantara, 
seperti  terlihat pada hamparan luas yang mengepung Kampung Marunda Kepu. 
Perahu atau  armada tangkap nelayan yang tadinya ditambatkan di pantai 
dipindahkan ke alur  banjir kanal timur. Kami akan melawan jika digusur, kata 
Ajid. 
  Kampung nelayan Ancol Timur dan Ancol Barat juga sudah tiada, demikian 
juga  di Pantai Marina dan Pantai Putri. Nelayan di Pantai Putri dengan susah  
payah akhirnya pindah ke Muara Angke karena terdesak oleh adanya pengurukan  
untuk pembangunan rumah elite, kata Nurhaipin La Manna, anak seorang  nelayan 
di Ancol Barat. 
  Nurhaipin yang juga aktivis Komunitas Peduli Lingkungan (Kompilasi) 
Jakarta  Utara menuturkan, Pantai Indah Kapuk dan juga akan disusul Marunda, 
misalnya,  menjadi daerah haram bagi nelayan. Tidak hanya itu, kawasan hutan 
pantai juga  dihabisi. Ini semua karena ambisi kapitalis, kata dia. 
  Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jakarta Yan Winatasasmita 
 mengatakan, pengurukan pantai yang dilakukan secara besar-besaran oleh  
pengembang atau perusahaan tertentu berdampak buruk kepada nelayan.  Selain 
kehilangan tempat tinggal, juga tertutup bagi mereka mencari  rezeki, katanya. 
  Yan mengatakan, jika proyek pengurukan pantai itu dikombinasikan lagi  
dengan reklamasi, itu merupakan mimpi buruk bagi warga Jakarta, termasuk  
nelayan. Harus ada kajian ulang terhadap proyek pengurukan dan reklamasi pantai 
 dan, jika perlu, tidak dilanjutkan. (CAL)  
   

  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] P E T I S I-Menolak Penggunaan Bahan �Asbes-Chrysotile�

2007-04-17 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dari walhi Aceh...



*P E T I S I*
 
 *Untuk Kehidupan Hari ini dan Generasi Mendatang*
 
 *Saatnya Menolak Penggunaan Bahan “Asbes-Chrysotile” dalam Proses *
 
 *Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh*
 
 *
 
 Setelah dihantam oleh bencana gempa dan tsumani pada akhir Desember 2004 
 lalu, hari ini Masyarakat Aceh akan kembali dihantam oleh “potensi 
 Bencana massal” yang berasal dari penggunaan bahan bangunan rumah korban 
 tsunami yang mengandung “Chrysotile” yang terdapat dalam “Asbes”.
 
 204 rumah di Desa Deyah Raya Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, yang 
 dibangun oleh Yayasan Bakrie menggunakan bahan bangunan yang berasal 
 dari Asbes yang mengandung Chrysotile, kasus serupa teridentifikasi di 
 Desa Neuheun Kecamatan Masjid Raya, Aceh Besar, dan Kecamatan Meureubo 
 Aceh Barat oleh pelaku yang berbeda.
 
 Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias, sebagai regulator 
 dalam pemulihan kembali Aceh, justru menutup mata dan melempar tanggung 
 jawabnya terhadap persoalan ini, belum ada upaya kongkriet untuk 
 melakukan re-habilitasi terhadap rumah korban tsunami yang menggunakan 
 bahan Asbes-Chrysotile dan memberlakukan regulasi untuk pelarangan 
 penggunaan bahan Asbes yang mengandung Chrysotile dalam proses 
 Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh.
 
 Asbes adalah istilah pasar untuk bermacam-macam mineral yang dapat 
 dipisah-pisahkan hingga menjadi serabut yang fleksibel. Berdasarkan 
 komposisi mineralnya, asbes dapat digolongkan menjadi dua bagian. 
 Golongan serpentin; yaitu mineral krisotil yang merupakan hidroksida 
 magnesium silikat dengan komposisi Mg6(OH)6(Si4O11) H2O, Golongan 
 amfibol; yaitu mineral krosidolit, antofilit, amosit, aktinolit dan 
 tremolit. Walaupun sudah jelas mineral asbes terdiri dari 
 silikat-silikat kompleks, tetapi dalam menulis komposisi mineral asbes 
 terdapat perbedaan. Semula dianggap bahwa silikatnya terdiri dari 
 molekul Si11O12. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan sinar-X, 
 sebenarnya silikat-silikat itu terdiri dari molekul-molekul Si4O11.
 
 Beberapa tinjauan kasus kematian akibat menghirup udara yang tercemar 
 asbes menyimpulkan bahwa, 94 persen penggunaan /Asbes /didunia 
 mengandung bahan /Chrysotile /atau hidroksida magnesium silikat dengan 
 komposisi Mg_6 (OH)_6 (Si_4 O_11 )H_2 O, /Chrysotile/ merupakan bahan 
 mineral yang bersifat /Karsinogen /pemicu penyakit kanker yang akan 
 menyerang rongga dada, paru-paru, dan perut. Proses terinfeksinya 
 melalui udara yang telah tercemar oleh debu Asbes kemudian dihirup oleh 
 Manusia. Penggunaan Asbes telah banyak menimbulkan kematian pada korban, 
 contoh kasus di Negara Jepang, akibat menghirup udara yang tercemar 
 Asbes, 500 orang meninggal dunia pada tahun 1995, dan meningkat menjadi 
 878 orang pada tahun 2003, sehingga pemerintah Jepang melarang 
 penggunaan Asbes.
 
 Proses keracunan Asbes tidak terjadi secara seketika, racun /Chrysotile 
 /akan menyerang manusia secara akumulatif, proses terinfeksi 
 /Chrysotile/ akan memicu terjadi kanker pada manusia dalam waktu puluhan 
 tahun kemudian, ketika korban secara terus-menerus menghirup debu asbes 
 yang mengandung Chrysotile maka korban akan terkena penyakit kanker, 
 yang bisa menyebabkan kematian.
 
 Dari sejumlah pengalaman, penggunaan asbes sebagai bahan bangunan telah 
 banyak menimbulkan korban. Di Jepang saja, akibat menghirup udara yang 
 tercemar asbes, 500 orang meningal dunia (1995). Jumlah ini meningkat 
 menjadi 878 orang pada tahun 2003. Dan hingga saat itulah, pemerintah 
 Jepang melarang segala bentuk bangunan dengan menggunakan bahan baku 
 asbes. Dan dibeberapa Negara di Eropa, mengharamkan Asbes sebagai bahan 
 baku pembangunan rumah atau gedung yang akan di huni oleh manusia.
 
 Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias harus segera 
 melakukan upaya nyata dan terukur untuk menyelesaikan kasus ini, sebelum 
 menjadi berlarut-larut tanpa penyelesaian, untuk itu upaya nyata dan 
 terukur dapat dilakukan BRR Aceh-Nias dengan mengambil tindakan :
 
 1. Melakukan Pembangunan (rekonstruksi) Ulang bagi rumah-rumah yang
   menggunakan Bahan Asbes-Chrysotile di Desa Deyah Raya Kecamatan
   Syiah Kuala, Banda Aceh, dan Wilayah lainnya.
2. Mengeluarkan regulasi/kebijakan yang melarang penggunaan bahan
   Asbes yang mengandung Chrysotile dalam proses Rehabilitasi dan
   Rekonstruksi di Aceh dan Nias, dan diberlakukan secara ketat serta
   mengikat bagi seluruh pelaku Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Aceh
   dan Nias.
3. Bersikap Transparans dan accountable dalam setiap pengambilan
   keputusan dan memberikan informasi yang akurat dan benar (tidak
   melakukan kebohongan publik) terhadap proses penyelesaian kasus ini.
 
 * *
 
 * *
 
 *Banda Aceh, 16 April 2007.*
 
 *Hormat Kami.*
 
 **
 **
 **
  = = ===
 Dewa Gumay - Manager Advokasi dan Kampanye
 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia 

[mediacare] Press Release-Tolak Pelabaran Jalan di Sepanjang Koridor Busway

2007-04-17 Terurut Topik firdaus cahyadi
  Press Release
  Untuk Wartawan Metropolitan, Humaniora dan Lingkungan Hidup
Tolak Pelabaran Jalan di Sepanjang Koridor Busway
   
  Setelah sukses melebarkan Jalan Sudirman-Thamrin dengan menggusur 
jalur hijau, Komisi D DPRD DKI Jakarta kembali mengusulkan kepada Pemda DKI 
Jakarta untuk melebarkan jalan yang telah dilalui koridor busway (Kompas, 
16/4). Logika untuk melebarkan jalan di sepanjang jalur busway ini sama dengan 
yang digunakan saat melebarkan Jalan Sudirman-Thamrin yaitu untuk mengatasi 
kemacetan lalu lintas akibat dari lajur jalan yang sudah diambil oleh jalur 
busway. Padahal pelebaran Jalan Sudirman-Thamrin terbukti telah gagal mengatasi 
kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. Hal itu terbukti dengan akan 
diberlakukannya kebijakan Electronic Road Pricing (ERP) pada tahun depan untuk 
mengendalikan penggunaan kendaraan bermotor pribadi sebagai biang kemacetan di 
kawasan itu.
  Kenapa kebijakan pelebaran jalan selalu gagal mengatasi kemacetan 
lalu lintas? Hal itu disebabkan pelabaran jalan justru akan merangsang 
penggunaan kendaraan bermotor pribadi. 

Pengalaman di California menunjukkan bahwa setiap 1 persen peningkatan panjang 
jalan dalam setiap mil akan menghasilkan peningkatan kendaraan yang lewat 
sebesar 0,9 persen dalam waktu lima tahun (Hanson, 1995). Pengalaman di Jakarta 
juga menunjukan bahwa dalam kurun waktu 1999-2003 saja setiap ada pertambahan 
panjang jalan sepanjang 1 km di kota ini akan selalu diikuti dengan pertambahan 
jumlah kendaraan bermotor sebanyak 1.923 unit mobil pribadi dan 3000 kendaraan 
bermotor roda dua (Kajian Jaringan Jalan Tol DKI Jakarta, PT. Pembangunan Jaya, 
Mei 2005).
  Pertanyaannya kemudian adalah mengapa proyek pelebaran jalan 
masih selalu menjadi pilihan kebijakan dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di 
Jakarta? Jawabannya jelas karena para pemegang kebijakan di kota ini masih 
menggunakan pendekatan proyek dalam mengatasi permasalahn transportasi di 
Jakarta. Sudah terang benderang bahwa pelabaran jalan di sepanjang koridor yang 
dilalui busway akan akan memicu pertumbuhan penggunaan kendaraan bermotor 
pribadi. Untuk itulah sudah dapat dipastikan pula setelah proyek pelabaran 
jalan itu selesai akan muncul proyek semacam ERP untuk mengendalikan penggunaan 
kendaraan bermotor pribadi sebagai penyebab kemacetan lalu lintas. Kebijakan 
transportasi yang berbasiskan proyek ini menunjukan bahwa Pemda dan DPRD DKI 
Jakarta tidak punya visi dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta.
  Kemacetan lalu lintas di sepanjang koridor busway tidak perlu 
terjadi bila Pemda DKI Jakarta segera mengoptimalkan sistem feeder (angkutan 
pengumpan) dengan benar. Selama sistem feeder belum dioptimalkan maka 
pemberlakuan busway hanya akan menambah probelem lalu lintas di Jakarta.  
Selain itu yang harus dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta adalah mengeluarkan 
kebijakan disinsentif bagi pengguna kendaraan bermotor pribadi di sepanjang 
jalur yang sudah dibuka untuk koridor busway. Kebijakan disinsentif itu 
misalnya dapat berupa perluasan kawasan three in one dan menaikan tarif parkir 
di kawasan yang dilalui busway dsb. Solusi pelebaran jalan untuk mengatasi 
kemacetan di Jakarta dipastikan justru hanya akan menambah kemacetan lalu 
lintas dan juga polusi udara di kota ini.
  
  

  Kontak  Firdaus Cahyadi, Koordinator Pokja Udara Kaukus LH Jakarta, Hp. 0815 
132 756
  Tubagus Haryo Karbiyanto, Koordinator Pokja Transportasi Kaukus LH-Jkt, Hp. 
0812 9489558
   
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Abu Rizal Bakri=Penjahat Lingkungan???

2007-04-17 Terurut Topik firdaus cahyadi
Abu Rizal Bakri=Penjahat Lingkungan???

---
EKONOMIDALAM LINGKUNGANOleh Emil Salim  

   DALAMpertemuan baru-baru ini dengan Pengurus 
Kadin tentang hasilkeputusan Pertemuan Kepala 
Pemerintahan tentang PembangunanBerkelanjutan di 
Johannesburg, Afrika Selatan, Juni2002, Ketua Umum 
Kadin Indonesia Aburizal Bakrie, mengusulkanagar di 
masa krisis ekonomi sekarang ini diutamakan pembangunan
ekonomi lebih dulu tanpa penanganan masalah lingkungan hidup.   
 
   
Alasannya  jelas, menanggapi masalah 
lingkungan makan ongkos. Dalam keadaan  sekarang ini 
sekadar mempertahankan hidup perusahaan saja  sudah 
menguras segala dana, daya, dan tenaga perusahaan. Apalagi  
jika ditambah untuk biaya lingkungan. Lagipula bukankah negara  
industri tadinya membangun ekonomi juga tanpa pertimbangan  
lingkungan, dan baru kemudian menggarapnya setelah industri 
 sudah maju?
   Maka  yang ingin diusulkan Ketua Umum 
Kadin Indonesia adalah pendekatan  pola ekonomi dulu, 
lingkungan kemudian.
   Sementara  ini, rekan-rekan di lembaga 
swadaya masyarakat cemas menyaksikan  kemerosotan 
lingkungan. Pembangunan yang dilaksanakan di kebanyakan  
negara berkembang sudah membahayakan daya dukung alam guna  
menopang kehidupan manusia. Di Indonesia saja, luas areal  
hutan sudah amat menciut. Dikhawatirkan lima tahun lagi hutan   
   dataran rendah Pulau Sumatera akan gundul, dan sepuluh tahun 
 lagi nasib sama berlaku untuk Pulau Kalimantan. Kondisi sungai-sungai  
Pulau Jawa sudah tercemar berat. Lautan di Indonesia bagian 
 barat sudah terkuras ikannya melebihi kemampuan 
perkembang-biakannya,  sehingga jumlah stok ikan di laut 
menciut. Pencemaran udara,  terutama di kota-kota, sudah 
amat memprihatinkan dan berdampak  luas pada
 naiknya korban akibat infeksi saluran pernapasan.  Dan 
kerusakan lingkungan Indonesia berdampak global. Tahun  
1997 kebakaran hutan Indonesia dan pembakaran tanah gambut  
telah melepaskan ke atmosfir 2,6 milyar ton karbon, sehingga
  menaikkan laju pertambahan CO2 dengan dua kali di angkasa 
 bumi. Kebakaran hutan ini seakan tak terkendali lagi, dan  
berlaku setiap tahun hingga kini. Juga mencemaskan adalah  
penyedotan air tanah melebihi kemampuan alam untuk mengisinya   
   kembali sehingga volume air dalam tanah kian berkurang.
   Dalam  keadaan seperti ini bisa dipahami 
bila lembaga swadaya masyarakat  di lingkungan 
gelisah-resah, mengepalkan tinju dan berseru:  selamatkan 
lingkungan dulu, baru ekonomi!
   
 ***
 KITA perlukan kedua alur pikiran ini untuk bertumburan. 
Orang  bijak berkata dalam perbenturan pikiran itulah 
lahir  kebenaran-kebenaran baru. Dan kebenaran baru yang 
harus  dikembangkan kini bukan ekonomi dulu baru 
lingkungan  tidak pula lingkungan dulu baru ekonomi 
tetapi  memadukan ekonomi dalam lingkungan dan memasukkan 
 perpaduan ini dalam arus tengah pembangunan.
   Semula,  dalam setiap model pembangunan, 
ekonomi merupakan  suatu sistem dengan lingkungan 
sebagai subsistemnya.  Yang dominan menentukan adalah 
kepentingan ekonomi.  Akibatnya, kepentingan lingkungan 
diletakkan di bawah kepentingan  ekonomi. Bendera ekonomi 
berkibar di atas wilayah lingkungan.  Ini berarti, 
kepentingan ekonomi dapat menyingkirkan pertimbangan  
lingkungan. Jika suatu proyek memberi manfaat lebih besar  
dari biaya ekonomi, maka proyek itu layak dibangun. Bila dalam  
proses pembangunan terjadi kerusakan lingkungan, maka itu   
   adalah biaya yang harus dibayar masyarakat untuk  
pembangunan.
   

[mediacare] Perubahan Iklim Global Ancam Kehidupan Manusia

2007-04-17 Terurut Topik firdaus cahyadi
 Perubahan Iklim Global Ancam Kehidupan Manusia
 
 Oleh: Berndt Riegert dari Berlin
 
 Jumat kemarin (06/04) di Brussel, Dewan Iklim Dunia PBB, IPCC memaparkan 
laporan bagian kedua mengenai perubahan iklim dunia.
 
 Menurut laporan itu, penduduk yang termiskin akan paling menderita akibat 
kelaparan, kurangnya air bersih, bencana topan dan banjir yang disebabkan oleh 
perubahan iklim global. Sekitar 250 juta warga Afrika diperkirakan akan 
menderita kekurangan air bersih hingga tahun 2020. Jumlah hasil panen di 
sejumlah negara akan turun separoh. Sekitar 30 persen jenis hewan dan tanaman 
terancam punah jika temperatur turun dua derajat Celsius. 
 Topan, banjir, udara panas dan kebakaran hutan semak semakin mengancam Amerika 
Utara. Asia juga terancam banjir besar melalui pencairan gletser. Kerugian 
ekonomi rata-rata sekitar lima persen dari pendapatan kotor nasional, jika 
temperatur naik empat derajat Celsius. Demikian menurut laporan IPCC.
 
 Martin Parry, wakil pimpinan pertemuan di Brussel itu mengatakan, dampak 
perubahan iklim akan dirasakan oleh semua benua. Banjir, topan, musim kering 
dan panas akan semakin mengancam manusia. Wilayah di Afrika yang kini memang 
sudah menderita kekurangan air akan seratus persen kering, dan bahaya kelaparan 
akan meningkat.
 
 Penyampaian laporan PBB itu sempat tertunda karena perundingan alot. Pasalnya 
sejumlah negara ingin melunakkan laporan tersebut dengan menghapuskan 
bagian-bagian tertentu. Misalnya, AS dilaporkan berhasil mencoret satu bagian 
yang memprediksi Amerika Utara akan menderita kerugian besar dalam bidang 
ekonomi dan sistem budaya. Wakil Menteri Lingkungan Jerman, Michael Müller 
mengomentari laporan iklim PBB itu: 
 
 Di satu sisi masalah ini menyangkut akal sehat ekologis, sedangkan di sisi 
lain menyangkut kepentingan jangka pendek yang amat penting. Sayangnya, pada 
pertemuan di Brussel tersebut, kepentingan jangka pendek itu terutama 
didominasi oleh AS, China dan Rusia dan beberapa negara lainnya. Dan ini 
membuat kita mundur sekali.“
 
 Butir kontroversial lainya adalah mengenai prediksi punahnya jenis hewan dan 
tanaman dan mengenai apakah perkiraan jumlah kerugian keuangan akibat perubahan 
iklim dimasukkan ke dalam laporan atau tidak. Juga diperdebatkan tentang 
ketepatan perkiraan. 
 
 Guru besar untuk iklim lingkungan dari Universitas Teknik München, Professor 
Annette Menzel mengemukakan kekecewaannya: Sebagai ilmuwan saya telah ikut 
menganalisa ratusan ribu data, mencari dan membaca begitu banyak buku acuan, 
membuat sejumlah kesimpulan dan banyak sekali menyediakan waktu untuk laporan 
tersebut. Dan sekarang saya sangat heran kenapa laporan yang keluar begini.“
 
 Namun, kepala sekretariat iklim PBB, Yvo de Boer mengatakan, laporan IPCC itu 
merupakan sinyal yang sangat jelas bagi semua pemerintahan. Bagian pertama 
laporan yang dikeluarkan Februari lalu memprediksi kenaikan suhu global sekitar 
6,4 derajat Celsius hingga akhir abad ini.
 
   __.
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] UUPM dan catatan pengrusakan lingkungan

2007-04-16 Terurut Topik firdaus cahyadi
Senin, 16/04/2007 06:07 WIB
  UUPM dan catatan pengrusakan lingkungan   
Hadirnya Undang-undang Penanaman Modal (UUPM) banyak melahirkan 
kontroversi. Hal ini wajar karena kehadiran UUPM ibarat menggelar karpet merah 
bagi penanam modal.
  Apalagi penanam modal yang selama ini cenderung mengabaikan lingkungan dan 
berbagai aspek kehidupan justru diberi peluang besar untuk melupakan sejarah 
pahit masa lalu. Praktis, bukannya bercermin dan berbenah diri, pemerintah 
malah menggali lubang kehancuran bangsa.
  Tentu, lahirnya UUPM ini cenderung berdampak negatif. Pemerintah seakan tidak 
mempertimbangkan pengrusakan lingkungan yang selama ini didominasi oleh pelaku 
usaha. Lihat saja dalam pidato awal tahunnya di 2007, Presiden menegaskan bahwa 
persoalan investasi adalah persoalan paling penting untuk diperjuangkan di 
tahun ini. 
  Faktanya, dari sekian persoalan yang terjadi di 2006, presiden justru 
menuangkan tujuh solusi untuk kepentingan investor daripada solusi untuk 
persoalan kebutuhan dasar rakyat. Apalagi disinyalir kehadiran UUPM juga tidak 
lepas dari intervensi Bank Dunia kepada Indonesia
  Penulis melihat adanya keterlibatan Bank Dunia dalam percepatan pengesahan 
UUPM ini bukan tanpa dasar, sebab Bank Dunia cukup berpengaruh pada kebijakan 
ekonomi yang diambil pemerintah Indonesia. 
  Toh, sejak masa awal pemerintahan Orde Baru (Orba) sampai sekarang Bank Dunia 
masih menempati urutan pertama sebagai salah satu sumber pemberi pinjaman uang 
untuk membiayai proyek pembangunan di Indonesia. Ini akan membuka peluang bagi 
lembaga keuangan itu untuk memengaruhi kebijakan ekonomi Indonesia. 
  Dari sini sudah bisa ditebak, mau ke mana arah kereta ekonomi kita akan 
berpacu. Ekonomi kita sedang berpacu menuju jurang yang sangat dalam dan hanya 
'berhenti sejenak' dari instruksi 'masinis' Orba. 
   Lahirnya UUPM ini seakan mendorong peningkatan ekonomi dalam pengertian 
sempit, timpang, dan mengutamakan cara komoditas yang memberikan keuntungan 
cepat. Lebih dari itu, aspek negatif yang dihasilkan UUPM adalah penurunan 
drastis kualitas lingkungan dan peningkatan penderitaan rakyat. 
  Tameng penguasa
  Tak ayal, alasan klasik perluasan lapangan kerja seharusnya tidak lagi 
dijadikan tameng penguasa untuk meloloskan UUPM ini. Faktanya, solusi peluang 
tenaga kerja selama ini pun berbanding terbalik dengan kesejahteraan. 
Eksploitasi buruh kian menuai kasus lebih banyak dibanding larinya investor.
  Ada beberapa tindakan menyimpang yang terdapat dalam UUPM. Pertama, asumsi 
bahwa UUPM ini dapat memberikan peluang kerja sebanyak-banyaknya telah 
terbantahkan. Hal ini disebutkan dalam Pasal 10 ayat (1) tentang 
ketenagakerjaan yang menggunakan kata `harus` mengutamakan bukan `wajib` 
mengutamakan tenaga kerja dari Indonesia, praktis tenaga kerja  dari Indonesia 
bukanlah ukuran prioritas. 
  Selain itu, ayat (2)-nya semakin menegaskan bahwa posisi tenaga kerja 
Indonesia hanya menjadi `kacung` perusahaan penanam modal, karena perusahaan 
berhak menggunakan tenaga asing untuk keahlian tertentu yang tentunya menempati 
posisi strategis. 
  Kedua, pemerintah memberikan fasilitas `menggiurkan` terhadap perusahaan 
penanam modal dengan memberikan tujuh Pasal pada Bab X UU ini. Secara 
eksplisit, pasal ini memberikan kemudahan seluas-luasnya bagi para penanam 
modal yang datang ke Indonesia. 
  Ketiga, fasilitas yang paling memiriskan hati rakyat adalah soal kemudahan 
pelayanan hak atas tanah yang tercantum di Pasal 22. Pemerintah seakan menutup 
telinga dan mata terhadap polemik pembebasan lahan serta perampasan lahan yang 
cenderung diskriminatif dan menggunakan kekerasan terhadap rakyat. 
  Posisi rakyat yang selama ini tidak berdaya, tentu akan semakin tertindas 
demi kebutuhan investor tersebut. Ketimpangan ini semakin nyata dirasakan 
rakyat terutama korban lumpur Lapindo yang harus menunggu berbulan-bulan untuk 
mendapatkan kepastian ganti rugi, hanya karena keharusan pembuktian hak atas 
tanah mereka.
  Keempat, tidak diaturnya mekanisme pengawasan dalam UUPM ini, semakin 
melanggengkan praktik pengabaian tanggung jawab oleh perusahaan penanam modal. 
Praktis, mereka bisa dengan tenang melakukan pelanggaran dan pengrusakan 
terhadap lingkungan hidup.
  Potret hukum
  Catatan perjalanan hukum selama 2006 masih menunjukkan bahwa penegakan hukum 
di bidang ini masih lemah. Ini bisa dilihat dari sejumlah kasus berskala besar 
dan mengabaikan lingkungan. Sebut saja pembalakan liar (illegal logging), 
semburan lumpur panas Lapindo, dan pengabaian terhadap penegakan hukum yang 
dilakukan PT Newmont Minahasa Raya (NMR) melalui good will agreement-nya.
  Potret ini menunjukkan masih berlangsungnya kegiatan eksploitasi yang 
dilakukan pelaku usaha, justru tidak dibarengi dengan perbaikan terpadu 
terhadap media lingkungan yang ada, bahkan sebaliknya, merusak media lingkungan 
tersebut.
  Seiring dengan diundangkannya UUPM ini, penting untuk dipertanyakan ke 
pemerintah berkaitan dengan komitmen dalam 

[mediacare] Surat warga teluk Buyat untuk MA

2007-04-15 Terurut Topik firdaus cahyadi
Kawan2,
  Berikut titipan dari kawan2 WALHI NASIONAL
   
  Salam,
Firdaus Cahyadi
  
--
   
  teman-teman,
   
  Kita tahu bahwa warga Buyat berjalan kaki sejauh 300 km dari kampung barunya 
untuk menuntut keadilan di PN Manado
  Kita tahu bahwa kasus ini masih menyisakan kesedihan yang mendalam bagi warga 
Buyat
  Kita tahu bahwa mereka membutuhkan keadilan dari para Hakim, dan mereka 
membutuhkan dukungan kita bersama
  Ayo berikan dukungan melalui petisi terhadap warga Buyat. (apabila anda di 
jakarta maka hadirilah acara happening art dan seni untuk  dukungan petisi 
terhadap Warga Buyat pada tgl 22 April 2007 pukul 15.00 s.d 17.00 wib bertempat 
di Kebun Binatang Ragunan)
   
  Di bawah ini ada surat yang dibut oleh Warga buyat kepada Ketua MA Bagir 
Manan untuk meminta PN Manado menegakkan hukum dengan seadil-adilnya. (surat 
ini diketik ulang sesuai dengan aslinya).
   
  Salam,
   
  Andy armansyah
  Eksekutif nasional WALHI
   = = = ==
   
   
  Kami warga Ex Buyat mengadu untuk yang terakhir
   
   
  Kepada Yth.
  Ketua Mahkamah Agung R.I
  Bapak Bagir Manan
  Di –
  Jakarta
   
   
  Dengan hormat,
   
  Subuh tanggal 1 April 2007 Kami 96 warga  ex Buyat yang  sekarang sudah 
pindah di Duminanya Kab. Bolaang Mongondow mulai meninggalkan rumah menuju P.N 
Manado dengan jalan kakiampir 4 hari Kami berjalan hanya untuk mendengarkan 
langsung pembacaan putusan kasus pidana pencemaran di Buyat.
   
  Tanggal 4 sekitar jam 9 pagi kami sudah berada di PN Manado tetapi dihalangi 
oleh petugas polisi dan dilarang memasuki halaman pengadilan. Pada saat itu 
kami melihat jaksa-jaksa yang menangani kasus pidana Buyat berada di Pengadilan 
tetapi oleh petugas yang ada di sana Kami diberitahu bahwa siding ditunda.
   
  Kami memutuskan untuk bertemu langsung ketua majelis  hakim untuk menanyakan 
alasan penundaan sidang. Dua belas orang diantara Kami kemudian di izinkan 
bertemu ketua majelis hakim Pak Ridwan Damanik. Dari pertemuan tersebut Kami 
mengetahui beberapa hal berikut :

   Sidang ditunda karena ada beberapa hakim yang belum memasukkan kesimpulan 
mereka karena pindah tempat tugas   
   Ketua majelis sibuk harus melayani pertanyaan-pertanya an wartawan dan 
katanya banyak dari luar negeri   
   Ketua majelis harus hati-hati memutus perkara ini apalagi sudah siap banyak 
wartawan luar negeri akan datang dan mereka sudah menyewa pesawat   
   Hakim menyalahkan jaksa yang menolak ke lapangan dan tidak menghadirkan 
saksi-saksi   
   Hakim menyebut Newmont sudah kasih 30 juta dolar, itu saja yang warga urus.
   
  Dari pertemuan ini Kami mendapat kesan bahwa Ketua Majelis takut pada pihak 
asing karena mungkin akan mengecam putusannya, bahkan cerita tentang wartawan 
yang sudah menyewa pesawat dari luar negeri tidak masuk akal di sebut-sebut 
oleh seorang hakim. Penggantian pada beberapa majelis hakim selama sidang 
berlangsung menyebabkan sejumlah majelis hakim tidak mendapatkan gambaran kasus 
secara utuh. Hal ini menurut Kami akan cenderung menyimpang.
   
  Kami orang-orang tidak sekolah tinggi tetapi ketika perkara kasus pidana 
dihubngkan dengan unag 30 juta dolar bantuan dari Newmont kami tidak bisa 
dibenarkan.
   
  Perlu Kamisampaikan bahwa setelahKami menderita bertahun-tahun maka Kami 
menolak uang dari Newmont atau dalam bentuk apapun tidak pernah memiliki niat 
baik membantu kami sejak awal Kami mengadu ada masalah di Teluk Buyat dan 
kesehatan Kami. Uang 30 juta dolar diberikan hanya karena takut.
   
  Kami sudah menjalani hukuman bertahun-tahun, menderita sakit, dicaci maki, di 
hina di injak-injak oleh petugas, makan seadanya yang kami dapat, bahkan dengan 
penuh kesedihan Kami tinggalkan desa Kami di Teluk Buyat.
   
  Jika kemudian putusan perkara pidana diputus hanya karena hakim diganti-ganti 
dan wartawan asing yang sudah siap menyewa pesawat yang akan datang ke 
persidangan, atau hanya karena Newmont sudah berniat baik dengan uang 30 juta 
dolar, maka Kami akan pertaruhkan nyawa dan raga Kami di saat pembacaan putusan 
nanti.
   
  Mungkin dengan Kami mati maka para hakim dan peradilan di negeri ini akan 
memahami bagaimana menegakkan keadilan.
   
  Semoga surat ni dapat dibaca dan dipahami sebagai pengaduan Kami yang 
terakhir.lebih baik Kami mati di dalam tanah dari pada Kami selalu dibodohi 
oleh Bangsa Kami sendiri.
   
  Salam hormat Kami,
  Warga Ex Buyat di Duminanga
   

  Manado , 5 April 2007-04-14
   
  (ditandatangani oleh 96 warga)



   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Pemanasan global dan kegagalan ekonomi pasar

2007-04-11 Terurut Topik firdaus cahyadi
  Opini
Bisnis Indonesia (11 April 2007)
  Pemanasan global dan kegagalan ekonomi pasar
   
  Oleh Firdaus Cahyadi
Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta
 Anggapan bahwa alam mempunyai kemampuan dalam menanggapi 
berbagai perubahan iklim di Bumi ternyata sering keliru. Bumi kita ini memang 
sudah seringkali mengalami perubahan iklim, namun karena pengaruh manusia 
perubahan iklim itu berlangsung semakin cepat.   Perbedaan suhu antara zaman es 
(glacial) dan zaman antar-es (inter-glacial) yang berlangsung dalam ribuan 
tahun hanya berkisar pada angka 50C. Sementara hanya dalam rentang waktu 100 
tahun terakhir ini suhu Bumi telah mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,70C.  
 Jika proses ini terus berlanjut, diperkirakan pada 2030 suhu Bumi telah naik 
menjadi 30C. Bahkan The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 
memprediksikan bahwa suhu Bumi akan meningkat sampai dengan 5,80C secara global 
pada akhir abad ini.   Data yang dikumpulkan oleh kantor Meteorologi Inggris 
dan Unit Riset Iklim Universitas East Angila menunjukkan bawa 10 tahun terpanas 
Bumi sejak 1856 terjadi di dekade 1990-an dan 2000-an. Kedua
 lembaga itu juga mencatat bahwa 1998 adalah tahun terpanas dalam sejarah. 
Sedangkan 2002 dan 2003 menempati peringkat kedua, peringkat selanjutnya 
diduduki oleh 2004.   Iklim ekstrem   Apa akibat dari pemanasan global yang 
begitu cepat terjadi tersebut? Organisasi Metereologi Dunia (The World 
Meteorological Organization/WMO) memperingatkan bahwa kejadian iklim ekstrem 
seperti hujan yang sangat deras, serangan gelombang udara panas, topan, badai 
dan kekeringan dapat sering terjadi sebagai akibat dari pemanasan global tadi.  
 Bahkan Jakarta dan kota-kota di dunia lainnya yang berjarak dekat dari pantai 
diramalkan akan tenggelam akibat naiknya permukaan air laut. Sementara sebuah 
laporan yang pernah dikeluarkan WWF mengungkapkan bahwa pemanasan global 
merupakan penyebab utama kekeringan terburuk pada 2002 di Australia. Laporan 
lembaga ini di 2005 (Europe Feels The Heat) juga menyebutkan bahwa suhu 
rata-rata musim panas pada beberapa ibu kota negara di Eropa telah meningkat
 tajam selama 30 tahun terakhir.   Pemanasan global ini terjadi akibat naiknya 
gas rumah kaca (GRK) yang terdiri dari karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan 
dinitroksida (N20). Pola konsumsi energi bahan bakar fosil (minyak, gas dan 
batu bara) yang berlebihan dan tidak efisien menjadi penyebab utama 
meningkatnya GRK di atmosfir bumi.   Ekonomi pasar yang mendorong model 
produksi yang tak hentinya mengubah sumber daya alam menjadi komoditas dan 
terus-menerus menciptakan permintaan baru dipastikan ikut menjadi penyebab dari 
meningkatnya konsumsi bahan bakar fosil terutama di negara maju.   Sistem 
ekonomi pasar menyebar secara tak merata. Di jantung ranah lahirnya yaitu di 
belahan Bumi utara, ekonomi pasar telah berkembang secara berlebihan, sedangkan 
di belahan Bumi selatan ekonomi pasar hadir dalam bentuk yang agak terbelakang. 
  Karena itu, dampak lingkungan yang dihasilkan juga tersebar secara heterogen. 
Salah satu contoh yang paling jelas adalah perbedaan tingkat emisi
 GRK per-kapita. Satu orang Amerika Serikat (AS) menghasilkan efek emisi 
sebanding dengan 17 orang Maldive, 19 orang India, 30 orang Pakistan, 49 orang 
Sri Lanka, 107 orang Bangladesh, 134 orang Bhutan, dan 269 orang Nepal.   
Meskipun menjadi penyumbang GRK terbesar di dunia, namun secara konsisten AS 
dengan gigih menolak pengurangan emisi GRK ini. Bahkan George Bush senior 
pernah menggertak pertemuan puncak Rio de Janeiro dengan pernyataan Gaya hidup 
Amerika bukan untuk dinegosiasi (Simpang Johannesburg, Walden Bellob).   
Negara-negara maju lainnya seperti Eropa dan Jepang pun sempat terkejut dan 
ngeri dengan pernyataan ini. Tapi seiring perjalanan waktu, akhirnya gaya hidup 
yang didasarkan pada konsumsi pun kembali menjadi panglima juga bagi Jepang dan 
Eropa. Hal itu disebabkan konsumsi yang senantiasa meningkat adalah resep umum 
dalam mempertahankan keberlanjutan ekonomi pasar.   Dampak lingkungan dari 
ekonomi pasar yang terus berkembang dipastikan lebih jauh dari yang
 terungkap pada angka-angka statistik. Hal itu dikarenakan untuk menanggapi 
maraknya gerakan lingkungan di negaranya, negara di belahan bumi utara telah 
menggeser beban keseimbangan lingkungan global ke pundak negara di belahan Bumi 
selatan.   Kondisi tersebut nampak ketika Jepang menggapai standar kualitas 
lingkungan hidup mereka dengan cara memacu konsumsi sumber daya alam dan 
produksi limbah di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara. Konsumsi Jepang 
menyerap 70% dari kayu yang ditebang (kebanyakan secara ilegal) di Filipina 
dari 1950-an sampai 1990-an.   Konsumsi komoditas di Jepang berasal dari 
produksi yang diletakkan jauh dari negara itu. Mulai tahun 1960-an, proses 
produksi massal yang padat polusi ditransfer secara masif ke kawasan Asia Timur 
dan Asia Tenggara termasuk Indonesia, lengkap dengan dampak

[mediacare] Marginalisasi Warga Kota Jakarta

2007-04-09 Terurut Topik firdaus cahyadi
Kolom Opini
  Koran TEMPO, 5 April 2007
  
   
  Marginalisasi Warga Kota Jakarta
  Oleh: Firdaus Cahyadi
  Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta
   
   
  Tahun ini dipastikan Jakarta akan menggelar perhelatan besar 
berupa Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) langsung. Hingga tulisan ini dibuat, 
kandidat yang sudah secara resmi mendapat ‘tiket’ dari partai politik (parpol) 
untuk maju dalam pilkada mendatang adalah Fauzi Bowo dan Adang Dorojatun.
  Di saat parpol-parpol sibuk membangun koalisi untuk memberikan 
‘tiket’ kepada para kandidat calon gubernur (Cagub) Jakarta, warga kota 
dibiarkan hanya menjadi penonton yang tidak bisa mempengaruhi keputusan parpol 
dalam pemberian ‘tiket’ pada salah satu cagub tersebut. Seakan-akan pilkada DKI 
Jakarta mendatang merupakan agenda parpol sementara keterlibatan warga kota 
hanya diposisikan manjadi semacam ‘stempel’ saja pada saat pencoblosan kelak.
  Sebenarnya sejak awal Parpol bisa melibatkan warga kota untuk 
ikut menentukan kandidat yang akan diberi ‘tiket’ dalam Pilkada mendatang, 
sayangnya itu tidak dilakukan oleh mereka. Papol seharusnya dapat melakukan uji 
publik terlebih dahulu terhadap para kandidat sebelum diputuskan untuk mendapat 
tiket maju ke ajang Pilkada. Warga kota berhak ikut terlibat sejak awal dari 
penentuan calon kandidat Cagub karena merekalah yang akan memilih dan 
menanggung akibat dari pilihannya pada Pilkada Jakarta mendatang. Dengan 
menjadikan proses penentuan tiket bagi kandidat Cagub hanya merupakan persoalan 
internal parpol tak ubahnya sebagai upaya merduksi kedaulatan rakyat kedalam 
sebuah kedaulatan parpol yang sangat elitis.
  Dominannya kedaulatan parpol dan absennya kedaulatan warga kota 
dalam pilkada Jakarta semakin nampak dengan tidak masuknya agenda-agenda 
penyelesaian persoalan warga kota dalam kegiatan kampenye -baik kampenye secara 
terselubung maupun terang-terangan- dari para Cagub tersebut. Selama ini mereka 
lebih mencitrakan dirinya sebagai penjelmaan dari ‘sinterklas’ yang tiba-tiba 
sangat ramah menyapa warga kota.  Padahal yang diharapkan dari mereka adalah 
sebuah gagasan besar yang mampu mengantarkan kota ini kearah yang lebih ramah 
bagi para penghuninya baik secara sosial maupun lingkungan.
  Harapan itu didasarkan pada kenyataan bahwa selama ini faktor sosial dan 
lingkungan hidup hanya disinggung dalam pembangunan kota secara sambil lalu 
saja, itupun terbatas pada penanggulangan persampahan, banjir dan hal-hal 
serupa, namun tidak dalam arus tengah strategi pembangunan kawasan perkotaan. 
Selama ini isu-isu sosial dan lingkungan baru menjadi perhatian pemerintah 
setelah ada protes dari warga kota.
  Hingga kini pola pembangunan Jakarta yang dilaksanakan adalah 
sama dengan pola pembangunan abad ke-20. Padahal pola itu telah disepakati 
untuk dirubah dalam World Summit on Sustainable Development (2002) menjadi pola 
pembangunan berkelanjutan yang tertuju pada keberlanjutan ekonomi, sosial dan 
ekologi. Sehingga faktor sosial dan ekologi tidak lagi menjadi tempelan atau 
appendiks dari kebijakan pembangunan, tetapi masuk ke arus tengah pembangunan 
bersama-sama dengan faktor ekonomi.
  Ini berarti bahwa pemilihan modal sosial dan modal ekologi harus 
diperhitungkan biaya-manfaatnya dan disejajarkan dengan biaya-manfaat 
penggunaan modal ekonomi. Modal ekonomi, seperti mesin pabrik, selalu dihitung 
nilai depresiasinya per tahun sesuai dengan ausnya modal akibat penggunaannya. 
Apabila habis usia mesin, sudah tersedia dana yang terakumulasi dari nilai 
depresiasi tahunan. Ironisnya, perhitungan depresiasi ini tidak diterapkan 
dalam memanfaatkan modal alam. Eksploitasi sumber daya air di Jakarta dapat 
dijadikan contoh dalam hal ini. Air tanah disedot tanpa memperhitungkan 
keberlanjutan ketersediaannya, sehingga melahirkan rongga kosong di bawah tanah 
yang bisa ambruk. Alam dirubah semakin besar untuk digantikan oleh “bangunan 
ciptaan manusia”. Biaya serta implikasi perubahan alam ini mempengaruhi 
keseimbangan dan keberlanjutan kehidupan isi alam. Tetapi semua perubahan ini 
tidak memperoleh pergantian dan perkayaannya, sehingga warga kota hidup
 dalam lingkungan alam yang semakin mundur kualitasnya.
  Pertanyaan berikutnya tentu saja sudahkah para Cagub Jakarta beranjak dari 
paradigma pembangunan usang yang hanya mengedepankan pertumbuhan ekonomi 
tersebut? Rasanya tak satupun kandidat DKI-1 tersebut beranjak dari paradigma 
usang yang telah diusung gubernur-gubernur sebelumnya. Kepentingan politik yang 
diusung Cagub beserta parpol pendukungnya semakin terlihat hanya berorientasi 
jangka pendek, padahal kepentingan sosial dan lingkungan memerlukan orientasi 
jangka panjang. Hal ini dapat menjelaskan mengapa para kandidat Cagub beserta 
parpol pendukungnya tersebut lebih senang untuk melakukan kampanye dengan tebar 
pesona daripada kampenye dengan cara tebar gagasan dan program dalam

Re: [mediacare] Re: Tindakan FPI, PII dkk sangat memalukan!

2007-03-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
Jadi inget tahun 1996, saat itu saya nyebar majalah TEMPO interaktif yang pada 
waktu itu dibredel, di Kampus. Saya kemudian dipanggil oleh para petinggi 
kampus, dituduh nyebarin paham kiri (komunis) di kampus dan diancam mau dicabut 
beasiswa saya...
   
  ha..ha..padahal saya lahir  jauh setelah PKI dibubarkan, saya juga ga pernah 
selesai membaca buku Das Kapital-nya Karl Marx...
  

Beka Ulung Hapsara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Pak GG,
  Apakah anda punya bukti bahwa papernas itu alirannya komunis? 
   
  Apakah partai/calon partai -apapun partainya- yang menyuarakan tentang 
kemiskinan, berpihak kepada petani, buruh itu dengan mudah dicap alirannya 
komunis? 
   
  Pendapat saya, peristiwa kemarin membuktikan bahwa selama ini kekerasan 
selalu menjadi alat teror untuk melumpuhkan orang-orang yang dianggap 
berseberangan, bukan hanya dilakukan oleh militer.polisi tetapi juga oleh 
masyarakat sipil.. ditengah peradaban yang menonjolkan pengetahuan dan 
kecerdasan, ternyata sebagian masyarakat masih bertingkah laku primitif, pakai 
embel-embel agama lagi..:(
   
  selain itu, fenomena kekerasan yang dilakukan FPI dan kroninya, saya kira 
tidak berdiri dengan sendirinya, terdapat kepentingan politik yang kental untuk 
mempertahankan pengaruh dan kekuasaan dari segelintir orang, ditambah dengan 
tidak adanya hukuman yang setimpal bagi setiap individu yang melakukan 
kejahatan/tindak pidana secara terorganisir, maka semakin bebaslah 
orang/organisasi untuk berbuat semaunya bahkan dengan jalan kekerasan..
   
 

goenardjoadi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mas Firdaus,

Papernas itu partai baru pengganti PRD Partai Rakyat Demokratik, 
aliran komunis,

salam,
GG

--- In mediacare@yahoogroups.com, firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Dear all,
 Sebagai seorang muslim saya malu, kecewa dan marah terhadap 
prilaku yang ditunjukkan oleh kawan2 FPI, FBR, PII,Front pembela 
merah putih dan ormas2 lainnya..
 
 Saya jadi bertanya-tanya apa bedanya tindakan mereka (FPI, FBR, 
PII,Front pembela merah putih dan ormas2 lainnya tsb) dengan Fir'aun 
yang mengganggap dirinya Tuhan dan menghukum orang2 yang tidak 
sepaham dengannya...sungguh-sungguh memprihatinkan kelakuan ormas2 
yang militeristik dan fasis tersebut.
 
 Jika diakitkan dengan Pilkada Jakarta, tindakan premanisme yang 
dilakukan oleh FPI, FBR dan PII di jakarta kemaren itu sebagai black 
campaign terhadap PKS. Sulit untuk tidak menduga kalo Cagub DKI yang 
diusung PKS menag dalam Pilkada DKI mendatang menang maka akan 
semakin menyuburkan tumbuhnya dan arogansi kelompok yang 
mengatasnamakan islam tapi prilakunya sangat arogan tsb.
 =
 
 
 PERNYATAAN SIKAP
 PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA (PRP)
 
 Tangkap pelaku penyerangan terhadap massa Papernas !!!
 Hentikan tindakan diskriminatif politik terhadap kelompok 
tertentu !!!
 
 
 
 Salam rakyat pekerja,
 
 Hari ini kembali terjadi pembungkaman terhadap nilai-nilai 
demokrasi yang seharusnya dilindungi oleh negara. Hak individu dan 
kelompok tertentu untuk dapat mengungkapkan pendapatnya, ternyata 
masih saja menjadi barang yang langka di Indonesia ini. Ini terbukti 
dengan penyerangan yang dilakukan oleh kelompok Laskar Pembela 
Islam – laskar di bawah bendera Front Pembela Islam terhadap massa 
Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas).
 
 Sejak pagi rencana Papernas untuk menggelar deklarasi partainya 
di Tugu Proklamasi memang telah mendapat ancaman dari berbagai 
organisasi massa (ormas) yang menentang ajaran komunis gaya baru. 
Ormas-ormas seperti Front Pembela Islam (FPI), Front Betawi Rempug 
(FBR), Pelajar Islam Indonesia (PII), Front Pembela Merah Putih dan 
beberapa ormas lainnya telah menduduki Tugu Proklamasi, tempat yang 
menjadi rencana digelarnya deklarasi Papernas. Mereka berusaha 
membatalkan acara deklarasi Papernas di Tugu Proklamasi dengan 
alasan karena Papernas mengusung ajaran komunis.
 
 Sudah beberapa kali acara Papernas dibubarkan oleh ormas-ormas 
Islam karena diduga mengusung ajaran komunis. Namun sebenarnya hal 
itu menjadi tidak masuk akal ketika kita berpikir bahwa ajaran 
komunis telah dilarang di Indonesia. Jelas bahwa TAP MPRS No XXV 
tahun 1966 yang menyatakan pelarangan ajaran Marxisme, Leninisme, 
dan Komunisme dilarang di Indonesia. Bahkan tidak ditemukan dalam 
anggaran dasar Papernas yang menyebutkan bahwa Papernas mengusung 
ajaran komunis.
 
 Artinya pembubaran tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh 
kepentingan lain selain masalah ideologi. Isu yang rencananya akan 
diusung oleh Papernas dalam aksinya kali ini di Jakarta , yaitu 
tentang masalah pendidikan dan kesehatan untuk rakyat serta masalah 
kemiskinan. Dan sebenarnya itu juga merupakan hak mereka (anggota 
Papernas) untuk melakukan aksi dan deklarasi, karena jelas hak 
tersebut dilindungi oleh negara.
 
 Penyerangan terhadap massa Papernas pun dilakukan oleh massa FPI 
di JL Dukuh Atas. Massa Papernas yang sebagian besar

[mediacare] Saya tidak membenci PKS - Re: Tindakan FPI

2007-03-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
Jangan salah, saya tidak membenci PKS. Saya cuma ingin PKS bersikap dalam hal 
ini...jangan biarkan nama baik Islam diinjak-injak oleh para laskar yang selalu 
haus darah itu..
   
He..he..tahun 2004 kemaren saya pilih PKS lho..pada waktu itu saya pilih Rama 
Pratama...




respati putra [EMAIL PROTECTED] wrote:
  mas firdaus nih salah alamat ya, jngn kaitkan pks dengan ormas2 
itu, coba anda tidak melihat setiap pemilu kader pks selalu berkampanye dengan 
damai, kalau demo pun juga demikian, coba anda bisa tunjukkan bukti bahwa 
setiap acara atau kegiatan yg di buat pks akan rusuh, jangan karna kebencian 
anda sehingga menutup mata anda dari apa yg terjadi, pernah anda mendengar 
massa pks rusuh atau rebutan kepemimpinan dalam tubuh partainya?, saya bukan 
orang pks saya hanya mengamati media dan coba berfikir dengan jernih saja, dan 
saya juga bukan simpatisan mereka.ingat obyektif itu perlu

  - Original Message 
From: firdaus cahyadi [EMAIL PROTECTED]


[mediacare] Tindakan FPI, PII dkk sangat memalukan!

2007-03-29 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dear all,
  Sebagai seorang muslim saya malu, kecewa dan marah terhadap prilaku yang 
ditunjukkan oleh kawan2 FPI, FBR, PII,Front pembela merah putih dan ormas2 
lainnya..
   
  Saya jadi bertanya-tanya apa bedanya tindakan mereka (FPI, FBR, PII,Front 
pembela merah putih dan ormas2 lainnya tsb) dengan Fir'aun yang mengganggap 
dirinya Tuhan dan menghukum orang2 yang tidak sepaham 
dengannya...sungguh-sungguh memprihatinkan kelakuan ormas2 yang militeristik 
dan fasis tersebut.
   
  Jika diakitkan dengan Pilkada Jakarta, tindakan premanisme yang dilakukan 
oleh FPI, FBR dan PII di jakarta kemaren itu sebagai black campaign terhadap 
PKS. Sulit untuk tidak menduga kalo Cagub DKI yang diusung PKS menag dalam 
Pilkada DKI mendatang menang maka akan semakin menyuburkan tumbuhnya dan 
arogansi kelompok yang mengatasnamakan islam tapi prilakunya sangat arogan tsb.
  =
   
   
  PERNYATAAN SIKAP
  PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA (PRP)
   
  Tangkap pelaku penyerangan terhadap massa Papernas !!!
  Hentikan tindakan diskriminatif politik terhadap kelompok tertentu !!!
   
   
   
  Salam rakyat pekerja,
   
  Hari ini kembali terjadi pembungkaman terhadap nilai-nilai demokrasi yang 
seharusnya dilindungi oleh negara. Hak individu dan kelompok tertentu untuk 
dapat mengungkapkan pendapatnya, ternyata masih saja menjadi barang yang langka 
di Indonesia ini. Ini terbukti dengan penyerangan yang dilakukan oleh kelompok 
Laskar Pembela Islam – laskar di bawah bendera Front Pembela Islam terhadap 
massa Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas).
   
  Sejak pagi rencana Papernas untuk menggelar deklarasi partainya di Tugu 
Proklamasi memang telah mendapat ancaman dari berbagai organisasi massa (ormas) 
yang menentang ajaran komunis gaya baru. Ormas-ormas seperti Front Pembela 
Islam (FPI), Front Betawi Rempug (FBR), Pelajar Islam Indonesia (PII), Front 
Pembela Merah Putih dan beberapa ormas lainnya telah menduduki Tugu Proklamasi, 
tempat yang menjadi rencana digelarnya deklarasi Papernas. Mereka berusaha 
membatalkan acara deklarasi Papernas di Tugu Proklamasi dengan alasan karena 
Papernas mengusung ajaran komunis.
   
  Sudah beberapa kali acara Papernas dibubarkan oleh ormas-ormas Islam karena 
diduga mengusung ajaran komunis. Namun sebenarnya hal itu menjadi tidak masuk 
akal ketika kita berpikir bahwa ajaran komunis telah dilarang di Indonesia. 
Jelas bahwa TAP MPRS No XXV tahun 1966 yang menyatakan pelarangan ajaran 
Marxisme, Leninisme, dan Komunisme dilarang di Indonesia. Bahkan tidak 
ditemukan dalam anggaran dasar Papernas yang menyebutkan bahwa Papernas 
mengusung ajaran komunis.
   
  Artinya pembubaran tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh kepentingan lain 
selain masalah ideologi. Isu yang rencananya akan diusung oleh Papernas dalam 
aksinya kali ini di Jakarta , yaitu tentang masalah pendidikan dan kesehatan 
untuk rakyat serta masalah kemiskinan. Dan sebenarnya itu juga merupakan hak 
mereka (anggota Papernas) untuk melakukan aksi dan deklarasi, karena jelas hak 
tersebut dilindungi oleh negara.
   
  Penyerangan terhadap massa Papernas pun dilakukan oleh massa FPI di JL Dukuh 
Atas. Massa Papernas yang sebagian besar wanita dan ibu-ibu lari ketakutan 
ketika massa FPI tersebut melakukan penyerangan. Beberapa orang dari massa 
Papernas kemudian terluka karena dihujani lemparan batu oleh massa FPI. Ini 
jelas merupakan perlakuan yang sangat tidak manusiawi dan tidak menghormati 
nilai-nilai Hak Asasi Manusia seseorang. 
   
  Dengan adanya penyerangan dari FPI dan penolakan beberapa ormas yang berusaha 
membatalkan deklarasi Papernas, jelas itu merupakan pelanggaran HAM. Itu 
merupakan pembungkaman terhadap hak-hak seseorang atau kelompok dalam 
mengungkapkan pendapatnya. Bahkan tindakan penyerangan oleh FPI yang merupakan 
bagian dari tindakan kekerasan merupakan tindakan yang melanggar hukum di 
Indonesia. Diketahui akibat penyerangan tersebut, beberapa anggota Papernas 
mengalami luka-luka dan takut untuk pulang. Akibat penyerangan tersebut juga 
telah merugikan supir-supir bus yang mengangkut massa Papernas, karena bus-bus 
yang ditumpangi oleh massa Papernas dihancurkan oleh massa FPI.
   
  Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP) menyatakan sikap:

   Tangkap dan adili para pelaku penyerangan terhadap massa Papernas. Karena 
jelas tindakan tersebut merupakan tindakan yang melanggar hukum dan HAM, dan 
harus ditindak tegas oleh aparat kepolisian.   
   Bubarkan ormas-ormas yang melanggar hukum dan HAM serta menyebarkan rasa 
ketakutan bagi rakyat. Ormas-ormas tersebut seharusnya tidak dibiarkan 
melakukan main hakim sendiri dan menyebarkan rasa ketakutan bagi masyarakat. 
Maka tidak lebih sebenarnya ormas-ormas tersebut seperti gerombolan preman yang 
seharusnya dibubarkan oleh pemerintah.   
   Hentikan segala tindakan kekerasan, intimidasi dan diskriminatif terhadap 
kelompok tertentu. Karena mengeluarkan 

[mediacare] Walhi Minta Pembuktian di Lokasi Luapan

2007-03-28 Terurut Topik firdaus cahyadi
Gugatan Perdata Kasus Lapindo
  Walhi Minta Pembuktian di Lokasi Luapan


  Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia meminta penyelesaian mediasi 
gugatan terhadap 13 tergugat dalam kasus lumpur panas Lapindo diselesaikan 
dengan cara check in the spot (membuktikan gugatan di lokasi luapan) di 
Sidoarjo, Jawa Timur.
 
Kuasa hukum Walhi Firman Wijaya dalam persidangan gugatan di Pengadilan Negeri 
Jakarta Selatan, Selasa (27/3), merekomendasikan hal itu karena kasus Lapindo 
menyangkut kepentingan masyarakat luas. Tidak hanya korban yang terkena 
dampaknya, namun sektor-sektor di sekitar lokasi juga mengalami imbasnya.
 
“Tidak ada yang bisa memprediksi daya rusak lumpur panas itu. Untuk itulah kami 
ingin mengubah sesuatu yang sifatnya mediasi menjadi forum pembuktian di 
lapangan melalui checking in the spot,” kata Firman.
 
Mediasi lapangan ini, kata Firman, akan mempermudah pembuktian, sehingga bisa 
segera diketahui siapa yang bertanggung jawab dalam rangka pemulihan lingkungan 
yang rusak akibat lumpur panas Lapindo. 
 
“Kami ini kan tidak menggugat ganti ruginya. Kami hanya ingin membuktikan siapa 
yang bertanggung jawab dalam permasalahan ini. Ada unsur kelalaian, atau unsur 
yang lain. Jadi, titik tekannya pengembalian lingkungan. Bukan ganti rugi,” 
kata Firman.
 
Dalam gugatannya Walhi menggugat 13 pihak yang dinilai ikut bertanggung jawab 
dalam kasus lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, yaitu PT Lapindo Brantas Inc, PT 
Energi Mega Persada Tbk, Kalila Energy Limited, Pan Asia Enterprise Ltd, PT 
Medco Energi Tbk, Santos Australia, Presiden RI, Menteri Energi Sumber Daya 
Mineral, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Menteri 
Negara Lingkungan Hidup, Gubernur Provinsi Jawa Timur, dan Bupati Kabupaten 
Sidorajo.
 
Dari 13 tergugat hanya lima pihak yang hadir dalam persidangan hari ini, yaitu 
PT Lapindo Bantas Incorporated, PT Energi Mega Persada Tbk, Kalila Energy 
Limited, Pan Asia Enterprise Ltd, dan Santos Australia. Karena tidak semua 
tergugat hadir, majelis hakim yang diketuai Sudarmaji menunda persidangan dan 
meminta tergugat lainnya hadir dalam persidangan selanjutnya.
 
Usai persidangan kuasa hukum PT Lapindo Brantas, Fauzi Jurnalis, menyatakan 
kasus Lapindo hanya disebabkan faktor alam. “Apa yang terjadi di Sidoarjo lebih 
karena gerakan tektonik yang menyebabkan erupsi vulkanik,” katanya. 
 
Sementara kuasa hukum lain PT Lapindo, Andi Nababan, menyatakan kliennya tidak 
memerlukan izin analisis mengenai dampak lingkungan dalam aktivitas eksplorasi 
di Sidoarjo. “Yang diperlukan sebatas rekomendasi dari BP Migas.” (E1) 


 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

[mediacare] Jalan Lain Mengatasi Kemacetan Jakarta

2007-03-22 Terurut Topik firdaus cahyadi
Koran TEMPO, 22 Maret 2007
   
  Jalan Lain Mengatasi Kemacetan Jakarta
   
  Oleh: Firdaus Cahyadi
  Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta
   
   
  Jika tidak ada aral melintang maka tahun depan Pemda DKI 
Jakarta akan kembali mengeluarkan kebijkan baru di bidang transportasi yang 
bernama Electronic Road Pricing (ERP). Proyek yang akan mengambil area di jalur 
Blok M-Kota dipastikan menggantikan kebijakan three in one yang dinilai tidak 
efektif dalam mengendalikan laju penggunaan mobil pribadi sebagai penyebab 
kemacetan lalu lintas dan polusi udara di Jakarta. 
  Pada prinsipnya ERP adalah upaya untuk mengatur aliran kendaraan dan 
kemacetan melalui mekanisme pentarifan. Proyek ini nantinya akan mengacu pada 
pelaksanaan ERP di Singapura yang diterapkan sejak tahun 1998 menggantikan Area 
Licencing Schame (ALS). Di negeri itu, ERP dibedakan sesuai dengan waktu, zona 
berkendara dan jenis kendaraan. Dana yang diperoleh dari penerpan sistem ERP 
tersebut digunakan untuk mengembangkan transportasi publik (Infrastructure 
Watch, 2005)
  Sebelumnya di jalur Blok M-Kota sudah banyak kebijakan 
tranportasi yang dikeluarkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas seperti 
three in one, pembukaan jalur busway dan terkahir pelebaran jalan 
Sudirman-Thamrin pada akhir tahun lalu. Melihat sudah begitu banyaknya 
kebijakan yang dikeluarkan untuk mengurai kemacetan lalu lintas maka timbul 
pertanyaan, akankah proyek ERP akan berakhir dengan kegagalan seperti yang 
lainnya?
  Ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengukur 
efektifitas proyek ERP ini. Pertama, pemilihan suatu kawasan untuk penerapan 
proyek ini harus berdasarkan parameter jumlah volume lalu lintas di daerah 
tersebut. Semakin tinggi jumlah volume kendaraan di suatu kawasan akan menjadi 
prioritas utama dari penerapan proyek ini. Dengan parameter tersebut diharapkan 
proyek ini mampu menurunkan secara significant kemacetan lalu lintas di Jakarta.
  Hasil penelitian Clean Air Project (CAP) Swisscontact tahun 2005 
mengenai volume kendaraan dan polusi udara justru menyebutkan pada saat jam 
kerja volume kendaraan di jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat paling tinggi 
dibandingkan di kawasan lainnya termasuk Jalan Thamrin (jalur Blok M-Kota). 
Penelitian itu juga menyebutkan bahwa pada hari libur volume lalu lintas di 
jalan Kyai Tapa tetap lebih tinggi dibandingkan dengan hari kerja. 
Pertanyaannya berikutnya tentu saja mengapa Jalan Kyai Tapa tidak menjadi 
prioritas penerapan proyek ERP? 
  Kedua, proyek ERP ini harus didahului atau minimal diikuti dengan 
upaya pemebnahan tata ruang kota Jakarta secara menyeluruh. Penyebab utama 
kemacetan lalu lintas di Jakarta adalah makin jauhnya permukiman penduduk dari 
pusat-pusat kegiatan terutama tempat-tempat bekerja. Peningkatan aktivitas 
ekonomi di Jakarta mengakibatkan harga tanah melambung tinggi sehingga tidak 
terjangkau oleh warga kebanyakan. Sehingga, kebanyakan warga hanya dapat 
membeli rumah yang letaknya di pinggir kota dan untuk aktivitas sehari-hari 
mereka memilih untuk menggunakan kendaraan bermotor pribadi. Hal itu jelas 
terkait dengan kebijakan tata ruang kota bukan semata mata masalah 
transportasi. 
  Keberhasilan penerapan proyek ERP di Singapura tidak bisa 
dicontek habis karena kondisi geografis, sosial, anatomi kemacetan lalu lintas 
dan tata ruang kota Singapura berbeda dengan Jakarta. Berbeda dengan Singapura, 
di Jakarta untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang utama harus dilakukan 
adalah membenahi tata ruang kota. Besarnya daya tarik Jakarta menjadi faktor 
utama yang membangkitkan lalu lintas di kota ini. Harus ada intervensi dalam 
kebijakan tata ruang kota Jakarta untuk membagi daya tarik kota tersebut dengan 
daerah lainnya.
  Kota ini harus secara sukarela dan bertahap merelokasi 
kawasan-kawasan komerisal yang padat kendaraan ke luar Jakarta. Pembangunan 
hypermarket serta mal-mal perlu dibatasi agar tidak memadatkan Jakarta dan 
diusahakan penyebarannya ke luar kota. Bahkan Washington DC sebagai pusat 
Pemerintahan Amerika Serikat dan Paris sebagai pusat Pemerintahan Perancis 
mengharuskan mal-mal dibangun di luar kota. Kebijakan itu didasarkan pada 
kenyataan bahwa pengunjung mal-mal adalah konsumen yang berkendaraan pribadi. 
  Dengan mengayunkan langkah menyebarkan daya tarik pembangunan lebih adil dan 
lebih luas dalam membangun kawasan, ditopang oleh sistem angkutan yang bersifat 
komprehensif mencakup berbagai moda darat, sungai, laut dan udara dengan 
mengacu pada perencanaan tata ruang yang memperhitungkan pola pembangunan 
bekelanjutan dengan dimensi ekonomi, sosial dan ekologi maka proyek busway, 
monorel dan ERP dapat  diharapkan akan berjalan efektif. 
   

 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

[mediacare] Emil Salim: Tunda Pengesahaan RUU Tata Ruang

2007-03-22 Terurut Topik firdaus cahyadi
SUARA PEMBARUAN DAILY/22-03- 07

[JAKARTA] Rancangan Undang-Undang (RUU) Penataan Ruang yang rencananya 
akan disahkan rapat paripurna DPR, Rabu (28/3), berpotensi besar merusak 
lingkungan di kemudian hari. Karena itu, sebelum dilakukan perbaikan 
substansi yang krusial, seharusnya DPR dan pemerintah menunda rapat 
paripurna pengambilan keputusan atas RUU tersebut.

Peringatan itu disampaikan tokoh lingkungan nasional, Emil Salim, saat 
diskusi bertema kelembagaan Kementerian Lingkungan Hidup dalam RUU 
Kementerian Negara, di Jakarta, Rabu (21/3). Pengesahan RUU itu 
(Penataan Ruang) itu harus ditunda dan harus melakukan 
perbaikan-perbaikan mendasar, ujar Emil Salim.

Menurut mantan Menteri Lingkungan Hidup itu, kerusakan lingkungan yang 
bakal terjadi di kemudian hari akan sangat besar, jika DPR dan 
pemerintah memaksakan pengesahan RUU ini sesuai jadwal yang ditentukan. 
Dikatakan, terdapat dua kesalahan utama yang ada dalam draft RUU 
Penataan Ruang.

Pertama, paradigma yang dipakai dalam menyusun adalah pendekatan wilayah 
bukan pendekatan ekosistem. Dengan menggunakan pendekatan ini, kata 
Emil, yang dimaksud penataan ruang ke depan hanya berorientasi pada 
pembangunan fisik semata dan tidak memikirkan dampak lingkungan yang 
ditimbulkan dari pembangunan tersebut.

Persoalan kedua yang juga tidak kalah pentingnya, yaitu dikuranginya 
keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan.

Kita tidak perlu heran jika RUU ini sangat berorientasi fisik, karena 
disusun oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang di bawah Departemen 
Pekerjaan Umum. RUU ini telah mengebiri hak masyarakat untuk ikut serta 
terlibat dalam proses perencanaan penataan ruang. Saya melihat isi RUU 
ini bukan lagi penataan ruang, tetapi RUU perusakan ruang, tegasnya.

Emil Salim melihat sejumlah RUU yang tengah dibahas saat ini sangat 
tidak berpihak kepada lingkungan, padahal dampak yang bakal 
ditimbulkannya sangat besar.

Dia menyebutkan selain RUU Penataan Ruang, RUU Ibu Kota DKI Jakarta, RUU 
Pertambangan juga tidak berpihak pada lingkungan.

*Bapedal*

Emil Salim juga setuju wacana yang dikemukakan dalam diskusi tersebut 
yakni menghidupkan kembali Badan Pengendalian Dampak Lingkungan 
(Bapedal) sebagai alat untuk menertibkan pembangunan yang merusak 
lingkungan.

Dengan dihapusnya Bapedal tahun 2002, saat ini Kementerian Negara 
Lingkungan Hidup tidak memiliki tangan untuk menghukum para perusak 
lingkungan. Untuk itu badan ini harus dihidupkan lagi, kata Emil.

Hal serupa diungkapkan anggota DPR, Sonny Keraf dan aktivis lingkungan, 
Ahmad Safrudin.

Menurut Sonny, menghidupkan kembali Bapedal merupakan hal realistis yang 
biasa dilakukan Kementerian LH dalam waktu dekat untuk mengendalikan 
kerusakan lingkungan ketimbang berpikir untuk meningkatkan status 
menjadi Departemen dalam RUU Kementeiran Negara.

Ahmad Safrudin mengatakan, tidak adanya Bapedal membuat proses 
monitoring pembangunan menjadi kurang maksimal. Dia berharap dengan 
adanya Bapedal, laju kerusakan lingkungan bias dikurangi dan akhirnya 
dihentikan.

Sedangkan Menteri Negara LH, Rahmat Witoelar, mengatakan kelembagaan 
memang penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana komitmen 
pemangku jabatan itu terhadap lingkungan. [E-7]


 
-
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

[mediacare] Tolong Berantas Peredaran VCD Porno di Cawang!

2007-03-12 Terurut Topik firdaus cahyadi
Dear All,
  Setiap hari saya lewat cawang tepatnya di bawah jalan tol atau sebelum 
underpass UKI untuk menunggu bus ke Bekasi. Di situ banyak sekali para penjual 
VCD Porno yang mudah sekali diakses oleh publik termasuk anak-anak di bawah 
umur, bahkan tadi saya melihat ada anak SMP yang melakukan transaksi dengan 
penjual VCD Porno tsb. Hal itu tentu memprihatinkan kita bersama..
   
  Untuk itu jika di milis ini ada anggota Polri, mohon segera berantas 
peredaran VCD Porno di cawang tsb, Jangan biarkan anak2 kita jadi korban para 
pemilik modal yang tanpa merasa bersalah telah melecehkan dan mengeksploitasi 
perempuan tsb.
   
  Salam,
  Firdaus

 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[mediacare] Korban Banjir Menolak Direlokasi

2007-03-04 Terurut Topik firdaus cahyadi
Korban Banjir Menolak Direlokasi 


  MENTENG, WARTA KOTA -- Sejumlah korban banjir yang tinggal di bantaran sungai 
secara tegas menolak rencana Pemerintah Provinsi DKI untuk merelokasi mereka. 
Mereka menilai, upaya Gubernur DKI, Sutiyoso, itu sebagai bentuk arogansi dan 
ketidakadilan. Padahal selama ini penyebab banjir di Jakarta bukan karena  
rumah warga yang berada di pinggiran sungai, tapi akibat berkurangnya ruang 
terbuka hijau dan daerah resapan air akibat pembangunan.
  Harusnya yang digusur itu bukan kita, tapi bangunan seperti mal dan 
perumahan mewah yang banyak merusak daerah resapan air dan ruang terbuka 
hijau, ujar Salim (60), warga Semper Barat, Jakarta Utara, di Kantor LBH 
Jakarta, Jalan Mendut, Jakpus, Kamis (22/2) siang.
  Penolak warga tersebut mendapat dukungan dari sejumlah lembaga swadaya 
masyarakat (LSM) dan aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam Gerakan 
Masyarakat Untuk Kota Yang Manusiawi. Selain pengurus LBH Jakarta, hadir dalam 
kesempatan tersebut aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Kaukus Lingkungan 
Hidup, UPC, Fakta, LBH Apik, serta sejumlah LSM lainnya.
  Resa F Hutabarat dari LBH Jakarta menegaskan, rencana pemerintah yang akan 
menggusur warga yang tinggal di bantaran sungai harus ditolak. Opini yang 
mendasari bahwa banjir di Jakarta akibat banyak warga yang tinggal di bantaran 
kali perlu diuji kebenarannya.
  Menurut Resa, sampai saat ini tidak ada satupun pejabat Pemerintah yang 
menyatakan bahwa permukiman mewah yang telah menutupi resapan air hingga 70 
persen di Pantai Indah Kapuk merupakan penyebaba banjir.  Artinya, dalam 
beropini pemerintah daerah sudah tumpang tindih dan diskriminasi. Sehingga 
tidak mengherankan jika kebijakan yang dikeluarkan juga bersifat diskriminasi, 
ujar Resa. (wid)


Sumber: Warta Kota
 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[mediacare] TransJakarta tak mampu mengurai kemacetan Ibu Kota

2007-02-27 Terurut Topik firdaus cahyadi
  Opini 
   
Harian Bisnis Indonesia (24 Februari 2007)
   
  TransJakarta tak mampu mengurai kemacetan Ibu Kota
   
  Oleh Firdaus Cahyadi
Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta

   
   
   Akhirnya Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso meresmikan pembukaan 
koridor baru proyek transportasi TransJakarta pada 27 Januari silam. Menurut 
rencana, Jakarta akan memiliki 15 koridor busway.   Pembukaan koridor busway 
ini diharapkan mampu mengurangi angka kemacetan lalu lintas di Ibu Kota dengan 
asumsi para pengguna kendaraan bermotor pribadi akan beralih ke sarana 
transportasi TransJakarta.   Dengan berkurangnya angka kemacetan lalu lintas di 
Jakarta ini dipastikan dapat sekaligus menekan tingkat polusi udara oleh 
kendaraan bermotor yang pada tahun lalu telah mengakibatkan meningkatnya jumlah 
hari tidak sehat menjadi 51 hari.   Namun, beberapa hari setelah pembukaan 
jalur busway koridor IV-VII, media massa di Jakarta justru menurunkan laporan 
tentang kemacetan lalu lintas di koridor-koridor busway tersebut.   Kejadian 
itu tentu saja menimbulkan keraguan publik terhadap kebijakan transportasi 
massal tersebut dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta.
 Jangan-jangan kebijakan proyek TransJakarta memang tidak cocok diterapkan di 
Jakarta.   Sebenarnya tidak ada yang salah dari TransJakarta, bahkan kebijakan 
ini jika dijalankan secara konsisten akan menjadi simbol keberpihakan Pemda DKI 
Jakarta terhadap rakyatnya melalui transportasi massal.   Permasalahannya 
adalah, di setiap koridor busway yang sudah dibuka tidak diikuti dengan 
kebijakan yang mampu menekan penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Yang 
terjadi justru sebaliknya, di koridor busway yang sudah dibuka itu juga ada 
kebijakan yang memfasilitasi penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Pelebaran 
jalan Sudirman-Thamrin pada tahun lalu dapat dijadikan contoh dalam hal ini.   
Seharusnya begitu sebuah koridor busway dibuka, maka pada saat itu juga di 
kawasan itu dijadikan sebagai kawasan terbatas bagi kendaraan bermotor pribadi. 
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam menciptakan kawasan terbatas 
bagi kendaraan bermotor pribadi ini.   Operasikan feeder   Pertama,
 segera mengoperasikan sistem angkutan pengumpan (feeder) untuk TransJakarta 
terutama untuk daerah di Botabek (Bogor, Tangerang, dan Bekasi). Hal itu 
penting karena semakin hari semakin besar jumlah pelaju dari daerah Botabek 
menuju Jakarta. Bahkan di antaranya memakai kendaraan bermotor pribadi yang 
menyumbang kemacetan lalu lintas di Jakarta.   Dengan beroperasinya feeder di 
kawasan tersebut maka para pelaju yang semula menggunakan kendaraan bermotor 
pribadi bila ke Jakarta dapat menggunakan fasilitas transportasi publik berupa 
feeder tersebut.   Kedua, memperluas aturan 3 in 1 di daerah yang sudah dilalui 
koridor busway. Kebijakan ini diharapkan mampu 'memaksa' para pengguna mobil 
pribadi untuk beralih ke transportasi massal TransJakarta.   Ketiga, menerapkan 
kebijakan pajak khusus bagi para pekerja yang menggunakan kendaraan bermotor 
pribadi. Kebijakan ini didasari oleh asumsi bahwa pengguna jalan terbanyak 
adalah para pekerja baik saat berangkat maupun pulang kerja.  
 Secara spesifik, pajak ini dibatasi pada pekerja pengguna kendaraan bermotor 
pribadi yang bekerja di kawasan padat perkantoran seperti daerah sepanjang 
Jalan Jend. Sudirman, Kuningan, MH Thamrin serta daerah yang sudah dilalui oleh 
koridor busway.   Keempat, menaikan tarif parkir bagi kendaraan bermotor di 
area yang sudah dibuka koridor busway-nya. Secara operasional, besarnya 
kenaikan tarif parkir akan beragam sesuai dengan besarnya kendaraan dan lokasi. 
Tarif parkir di kawasan bisnis yang padat tentu akan lebih tinggi dibandingkan 
dengan tarif parkir di kawasan yang tidak terlalu padat penggunaan kendaraan 
pribadinya.   Kelima, secara bertahap merelokasi sentra-sentra pertumbuhan 
ekonomi di luar kawasan Jakarta, atau istilahnya membagi 'gula-gula' 
pembangunan ke luar Jakarta. Banyaknya para pelaju dari luar Jakarta untuk 
mencari nafkah adalah salah satu penyebab kemacetan lalu lintas dan juga 
permasalahan sosial lainnya.   Tanpa upaya memindahkan sentra-sentra ekonomi ke
 luar Jakarta maka apapun kebijakan transportasi yang dikeluarkan tidak akan 
mampu mengatasi problem kemacetan lalu lintas di Jakarta secara tuntas dan 
permanen.   Pemindahan bandar udara komersial Halim dan Kemayoran ke Cengkareng 
dan pemindahan sebagian kegiatan belajar mengajar Universitas Indonesia (UI) 
dari Salemba ke Depok dapat menjadi contoh dalam hal ini.   Penambahan jalan   
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah kebijakan pembangunan di Jakarta menuju ke 
arah sana? Dari berbagai pemberitaan di media massa nampaknya Pemda DKI Jakarta 
masih akan menggunakan logika penambahan panjang jalan baru untuk mengatasi 
kemacetan lalu lintas di samping kebijakan yang berpihak pada pengembangan 
transporasi massal.   Hal itu nampak dari rencana pembangunan enam ruas jalan 
tol

[mediacare] Press Release-Peringatan Keras:Hentikan Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu!

2007-02-25 Terurut Topik firdaus cahyadi

Press Release: 26 Februari 2007
  Untuk Wartawan Metropolitan, Humaniora dan Lingkungan Hidup
   


  Peringatan Keras:
  Hentikan Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu!

 
   
  Bencana banjir dan meningkatnya jumlah hari dengan kategori udara 
tidak sehat di Jakarta ternyata tidak menyurutkan Pemerintah Pusat melalui 
Departemen Pekerjaan Umum (DPU) untuk memacu pembangunan infrastruktur di 
Jakarta yang tidak ramah lingkungan. Hal itu nampak dari ditandatanganinya 
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol /PPJT (Pos Kota, 26 Februari 2007) sebagai 
awal dari dimulainya pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu 
(Becakayu).
 Pembangunan jalan tol sepanjang 21,042 Km dan menelan biaya sekitar Rp. 
6,1 trilyun ini dipastikan akan gagal memecahkan masalah kemacetan lalu lintas 
di Jakarta, sebaliknya pembangunan jalan tol ini justru akan memperparah 
kemacetan lalu-lintas di Jakarta. Pasalnya, pembangunan jalan tol dalam kota 
akan merangsang pemakaian kendaraan pribadi sehingga akan menimbulkan kemacetan 
lalu lintas yang semakin parah dan akan berujung pada meningkatnya polusi 
udara.  Sebuah studi menyatakan bahwa pertambahan jalan sepanjang 1 km di 
Jakarta akan selalu dibarengi dengan pertambahan kendaraan sebanyak 1923 mobil 
pribadi (Studi Kelayakan Pembangunan Jalan tol Dalam Kota di Wilayah DKI 
Jakarta, PT. Pembangunan Jaya, Mei 2005)
 Prof. Emil Salim, dalam sebuah tulisannya yang dikirimkan ke Kaukus 
Lingkungan Hidup Jakarta (Klin-J) menyebutkan bahwa lingkar spiral 
jalan-kendaraan yang naik ini memang merangsang pembangunan sehingga 
meningkatkan produk domestik bruto, tetapi mengabaikan “biaya sosial” akibat 
dari pencemaran udara yang merusak kesehatan masyarakat (Jakarta Kota Polusi, 
Menggugat Hak Warga Atas Udara Bersih)
  Secara sosial pembangunan jalan tol dari dan menuju kota Jakarta juga akan 
memperlebar kesenjangan sosial. Hasil studi Universitas Trisakti menyebutkan 
setiap Rp. 1,- yang diinvestasikan dalam pembangunan jalan tol akan memberikan 
tambahan pendapatan bagi golongan keluarga kaya (berpenghasilan Rp. 21 
juta/bulan) sebanyak 0.2415 kali. Sementara untuk golongan miskin (dengan 
penghasilan kurang dari Rp.800 ribu/bulan) hanya akan menambah penghasilannya 
sebesar 0.0095 kali (Budi Santosa, 2006).
 Untuk itulah Klin-J sebagai sebuah organisasi masyarakat yang concern 
terhadap keberlanjutan lingkungan hidup di Jakarta mendesak:
  1.  Pemerintah Pusat melalui DPU untuk segera menghentikan rencana 
pembangunan jalan tol ‘Becak Ayu’
  2.  Pemda dan DPRD DKI Jakarta segera mengajukan protes dan keberatannya 
kepada Pemerintah Pusat atas rencana pembangunan jalan tol ’Becak Ayu’ yang 
akan berdampak buruk secara sosial dan lingkungan hidup bagi warga Jakarta.
  Jika dalam waktu tiga minggu sejak PERINGATAN KERAS ini diterbitkan, 
Pemerintah tidak segera memenuhi tuntutan tersebut maka Klin-J akan menempuh 
jalur hukum baik secara pidana maupun perdata.
   
  Kontak
  1.Dede Nurdin Sadat, Sekjed Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta, Hp. 0815 
815 44 72
  2.Tubagus Haryo Karbiyanto, Koord. Pokja Transportasi Kaukus 
Lingkungan Hidup Jakarta ,Hp. 0812 948 95 58
  3.Firdaus Cahyadi, Koord. Pokja Udara Kaukus Lingkungan Hidup 
Jakarta, Hp. 0815 132 75 698
  
 
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

[mediacare] Sindrom Jakarta

2007-02-22 Terurut Topik firdaus cahyadi
 
 Koran Republika  » Opini Kamis, 22 Februari 2007

Sindrom Jakarta 



 Dradjat Suhardjo
Pengelola Program Pascasarjana FTS Perencanaan  Universitas Islam Indonesia
 Banjir Jakarta telah memperingatkan kembali betapa rentan dan berisikonya  
tinggal di Jakarta. Pada Februari 2002 bencana banjir dengan skala yang lebih  
kecil juga telah terjadi, dan akan terjadi kembali yang lebih besar bahkan 
telah  ada yang memprediksi tahun 2050 jakarta akan tenggelam (Susanti, 2007.  
Republika 13 Pebruari). Berbagai pendapat merupakan bentuk sumbangan  pemikiran 
sebagai ungkapan keprihatinan yang mendalam mengapa bencana itu mesti  terjadi 
dan berulang. 
 Bentuk usulan solusi juga bermacam-macam. Ada yang berskala mikro misalnya  
dengan merekayasa secara lokal di Jakarta dengan menanggul Ciliwung,  
meningkatkan saluran drainase, dan membuat danau tampungan. Dalam sekala meso  
atau menengah misalnya dengan penataan hulu hilir Jakarta, Bogor, Puncak dan  
Cianjur. Sejauh yang dapat saya amati, analisis dan usulan solusi secara makro  
pada tingkat kebijakan secara nasional belum saya dapatkan. Bencana banjir  
Jakarta secara substantif adalah masalah nasional yang telah menciptakan  
kecemasan apakah Jakarta masih mampu sebagai hunian yang aman, nyaman, dan  
berkelanjutan yang saya sebut sindrom Jakarta.
 Saya berpendapat, banjir Jakarta akan masih terus berulang, bahkan bakal  
semakin dahsyat, sepanjang solusinya masih pada tingkat mikro maupun meso.  
Solusi skala makro pada tingkat nasional secara komprehensif adalah keniscayaan 
 yang wajib ditempuh. Jakarta maupun Pulau Jawa dengan luas 120 ribu km persegi 
 atau 6 persen dari wilayah NKRI telah menampung 120 juta atau 60 persen dari  
penduduk Indonesia. 
 Pendekatan kapasitas tampung atau carrying capacity adalah kerangka  dasar 
solusi yang harus dipertimbangkan. Perhitungan tingkat kelayakan  ketersediaan 
air dari hidrolog yang pernah mendapatkan penghargaan Kalpataru  untuk Pulau 
Jawa adalah 600 kpt/km persegi. Idealnya Pulau Jawa maksimal didiami  72 juta 
jiwa. Kini dengan penduduk 120 juta berarti nisbah antara luas lahan dan  
penduduk adalah 1000 kpt/km2. (Sunyoto, 2007. Kedaulatan Rakyat 9  Februari). 
Ini berarti kapasitas tampung telah melewati lebih dari 60 persen.  Perlu 
dipahami bahwa air adalah unsur utama bagi kehidupan yang memerlukan  jaminan 
ketersediaan secara kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas bagi kehidupan  yang 
berkelanjutan. 
 Kelalaian mendasar
Sebelum usulan solusi saya sumbangkan, perlu  disimak paradigma pembangunan 
yang selama ini digunakan untuk membangun Jakarta  khususnya dan NKRI pada 
umumnya. Sejak merdeka di tahun 1945 ada kelalaian yang  sangat mendasar bagi 
para penyelenggara pemerintahan. Enam presiden yang  memerintah belum satupun 
yang melaksanakan pendidikan dengan kuota pembiayaan 20  persen APBN. Selera 
dari presiden sangat kental mempengaruhi jalannya  pemerintahan. 
 Sukarno yang paling visioner dengan gagasan ibu kota negara dipindah ke  
Palangkaraya, pada kenyataannya hanyalah baru taraf wacana yang tanpa 
realisasi.  Kepentingan praktis dan ekonomis jangka pendek selanjutnya mewarnai 
gaya para  presiden selanjutnya. Ungkapan budaya Jawa mangan ora mangan kumpul, 
atau  makan atau tidak pokoknya berkumpul terus dianut. Dampaknya adalah semua  
pembangunan terkonsentrasi di Jawa. 
 Paradigma pergerakan penduduk menengarai bahwa suatu kawasan bila makin mudah  
dijangkau akan makin berpotensi menjadi daerah urban. Keadaan akan makin  
dipercepat bila terdapat pembangkit ataupun daya tarik yang berupa lapangan  
pekerjaan yang menjanjikan. Sarana dan prasarana transportasi yang dibarengi  
penciptaan lapangan kerja di Jawa, khususnya Jakarta, sangat mempercepat  
konsentrasi penduduk dengan segala dampaknya seperti peningkatan kebutuhan air, 
 dan konsumsi bahan bakar. Selama setengah abad, penduduk telah bertambah 
menjadi  dua kali lipat dengan pola yang sama, yakni menumpuk di Jakarta secara 
lebih  luas di Jawa. Pola ini selain membebani Jawa juga menumbuhkan kekecewaan 
 anak-anak bangsa di luar Jawa.
 Kelalaian yang sangat fatal adalah kita tidak mau belajar dari negara yang  
berkembang dan telah menciptakan bangsa perkasa. Ambil contoh misalnya Amerika  
Serikat. Pada awal merdeka dari penjajahan Inggris tahun 1776 sampai 1830  
konsentrasi penduduk masih di sekitar New York. Paham akan kelemahan kondisi  
tersebut dimulailah migrasi besar-besaran ke pantai barat bagian California 
yang  memang kaya sumber daya alam (SDA) seperti minyak, emas, dan batubara. 
Tahun  1920 tuntas`sudah distribusi dan integrasi sumber daya manusia (SDM) 
penduduk  Amerika di mana kepadatan tertinggi di pantai barat yang hampir 50 
persen luas  seluruh Amerika. 
 Dari berbagai latar belakang etnik ternyata mampu menjadi bangsa perkasa.  
Semboyan e pluribus unum yang berarti dari banyak menjadi satu, ditulis  dalam 
lambang negara elang botak yang menggenggam spanduk dengan tulisan  tersebut 

[mediacare] WALHI clarifies

2007-02-16 Terurut Topik firdaus cahyadi
The Jakarta Post, February   16, 2007
  
  WALHI clarifies The Jakarta Post's story on Thursday titled Greens 
divided on Riau   deal stated that: The Indonesian Forum for the Environment 
(WALHI) agreed with   Greenomics, saying it would campaign against WWF in the 
international arena and   ask donor countries to suspend their financial aid to 
the organization.
WALHI would like to state that the statement was not true.   
  We are not campaigning against the WWF as an institution.   
  WALHI supports the protection of local people's access to the forests. It   
rejects the initiative on expanding the concession around the Tesso Nilo   
National Park that would cut people's access to the forest and cause ecological 
  disaster. Walhi supports the campaign for a moratorium on logging and   
environmental restoration to prevent greater ecological disaster.   
  WALHI stands for social transformation, people's sovereignty, and   
sustainability of life and livelihoods. We are looking forward to working with  
 other environmental organizations to defend Indonesia's natural resources and  
 local communities from injustices carried out in the name of economic   
development.   
  Chalid Muhammad 
WALHI National Executive Director 
  
 
-
We won't tell. Get more on shows you hate to love
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.

[mediacare] LSM Akan Laporkan Sutiyoso ke Komnas HAM

2007-02-15 Terurut Topik firdaus cahyadi
LSM Akan  Laporkan Sutiyoso ke Komnas HAM
Sabtu, 10 Pebruari 2007 |  16:40 WIB 
 TEMPO Interaktif, Jakarta:Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan korban  banjir 
akan melaporkan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dan Menteri Koordinator  
Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 
Selasa  (13/2) mendatang terkait bencana banjir.

“Karena dalam banjir 2007 ini  ada pembiaran pada korban yang mengakibatkan 
kematian orang lain, sehingga ada  pelanggaran hak asasi manusia,” kata Ketua 
FAKTA Azas Tigor Nainggolan dalam  konferensi pers di kantor Yayasan Lembaga 
Konsumen Indonesia hari  ini.

Sebelumnya, FAKTA pun telah melaporkan Sutiyoso ke Komisi VII DPR.  Lembaga 
swadaya masyarakat (LSM) ini menuntut agar Sutiyoso dipanggil dan  penggusuran 
ruang terbuka hijau dihentikan.

FAKTA juga meminta gedung  yang dibangun di atas ruang terbuka hijau yang 
menjadi daerah resapan air segera  dibongkar, di antaranya Mal Pluit, Mal Taman 
Anggrek, Cibubur Junction, Citos,  dan Tamini Square.

Dalam laporannya ke Komisi VII, FAKTA juga meminta  Sutiyoso meminta maaf 
kepada publik dan mengundurkan diri sekarang juga.  Pemecatan Sutiyoso, menurut 
Tigor, memang tidak akan menyelesaikan  masalah.

“Tapi ini akan jadi titik awal untuk Gubernur Jakarta mempunyai  tanggung 
jawab,” kata Tigor. FAKTA juga meminta Presiden Susilo Bambang  Yudhoyono 
memecat Ical, panggilan Aburizal. Tigor menyayangkan pernyataan Ical  yang 
menyebutkan bahwa korban banjir masih bisa tertawa.

Fanny Febiana  

 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[mediacare] LBH Buka Pos Pengaduan Banjir

2007-02-15 Terurut Topik firdaus cahyadi
Republik, Kamis, 15 Februari 2007

LBH Buka Pos Pengaduan Banjir  



 JAKARTA --- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Lembaga Bantuan  
Hukum Jakarta membuka Pos Pengaduan Banjir 2007 di Jalan Dipinegoro 74, Jakarta 
 Pusat, di kantor LBH Jakarta. Direktur LBH Jakarta, Asfinawati SH menyatakan  
tujuan pos pelayanan ini sebagai tempat bagi warga untuk mengadukan kerugian  
akibat banjir.
 Targetnya kita melakukan class action, kata Asfinawati, Rabu (14/2).  
Keberadaan pos juga untuk memberikan kesempatan bagi warga yang ingin melakukan 
 pengaduan atas minimnya pelayanan pemerintah saat terjadi banjir. Yaitu  
bagaimana penanganan pemerintah pada saat pra banjir, selama banjir dan pasca  
banjir, ujarnya. Sebagai contoh apakah ada peringatan dini sebelum banjir,  
respons pemerintah saat terjadi banjir, serta tindakan penanggulangan banjir  
oleh pemerintah.
 Pos ini, lanjut Asfinawati, telah dibuka sejak 5 Februari 2007 lalu. Beberapa  
warga korban banjir pun sudah tercatat mengadukan kerugian yang mereka alami ke 
 pos pengaduan ini. Menurutnya banjir tahun 2007 ini bukan bencana alam. Tapi  
ini merupakan kelalaian pemerintah sehingga warga menderita, kata dia. Ia pun  
akan mendesak Mabes Polri untuk melakukan penyidikan dan proses hukum.
 Kriteria warga yang bisa mengadukan klaim adalah korban langsung (rumahnya  
terkena banjir) dan korban tidak langsung (rumahnya tidak terkena banjir).  
Korban langsung biasanya warga yang barang serta dokumen pentingnya hilang  
akibat rumahnya diterjang banjir. Selain itu terganggunya saran publik seperti  
telepon, air dan listri serta warga yang merasa tidak puas atas penanganan  
pemerintah selama banjir serta penanganan pemerintah setelah banjir surut.
 Sementara kriteria korban tidak langsung adalah yang mengalami terganggunya  
pelayanan publik, telepon, air, listrik dan transportasi. Selain itu kerugian  
karena lingkungan terkena banjir, semisal tidak bekerja, dan lainnya bisa  
dijadikan dasar warga untuk melakukan pengaduan.
(cep )  

 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[mediacare] Korban Banjir Tuntut Sutiyoso

2007-02-11 Terurut Topik firdaus cahyadi
   Korban Banjir Tuntut Sutiyoso


  
  
 
Batam Pos-online, Kamis, 08 Pebruari 2007


   JAKARTA (BP) - Meski banjir mulai surut, amukan warga  yang rumahnya hancur 
belum mereda. Puncak kemarahan warga diluapkan di gedung  DPR RI kemarin. 
Mereka adalah korban banjir di daerah Cipinang dan sekitarnya.  Bersama dengan 
Fakta (Forum Warga Kota Jakarta), dan Kaukus Lingkungan, mereka  menuntut 
pertanggungjawaban Gubernur DKI Sutiyoso.  Aspirasi diterima oleh Ketua Komisi 
VII DPR RI dan mereka mengaku akan  memanggil Sutiyoso pekan ini.
Masyarakat korban banjir yang tergabung dalam  Paguyuban Warga Korban Banjir 
Jakarta 2007 menuntut agar Sutiyoso segera  dipanggil DPR RI. “Suruh Sutiyoso 
lempar handuk,” kata Tigor Nainggolan, ketua  Fakta. 


Dia mengatakan sejak korban banjir tinggal di pengungsian,  tak satu pun dari 
pejabat Pemprov apalagi Sutiyoso mengunjungi mereka. Bantuan  pangan hanya 
diberikan 30 bungkus nasi tiap satu RT, padahal ada 100 orang lebih  yang 
mengungsi. 
 
Panggilan untuk Bang Yos sudah dilayangkan jauh hari tetapi sampai  kemarin 
Bang Yos belum juga menampakkan diri. Dikatakan, jangankan menampakkan  diri, 
mempertanggungjawabkan ucapannya pada jutaan warga Jakarta perihal Jakarta  
tidak akan kebanjiran siklus lima tahunan tidak terjadi saja belum. 
 
Ada beberapa tuntutan lain yang disampaikan antara lain melakukan  revitalisasi 
RTH (Ruang Terbuka Hijau) Jakarta, dan secara bertahap memindahkan  
kawasan-kawasan komersial keluar Jakarta sehingga dapat mengurangi tekanan  
terhadap daya dukung lingkungan. Revitalisasi RTH dapat dilakukan dengan jalan  
melakukan moratorium (penundaan) pembangunan kawasan komersial baru di Jakarta  
sampai terjadi keseimbangan  ekologi antara area RTH dan jumlah penduduk serta  
luas wilayahnya. 
 
Meski hujan tak lagi turun dan air semakin surut, bukan berarti Jakarta  bebas 
banjir selamanya. Pasalnya, korbanbanjir akan kembali membangun rumahnya  yang 
roboh dan menata kembali kehidupannya.  (jpnn)
  
 
-
Never miss an email again!
Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.

[mediacare] Korban banjir tuntut moratorium pembangunan kawasan komersial bar

2007-02-11 Terurut Topik firdaus cahyadi
Indopos, Kamis, 08 Feb 2007,
Korban Banjir Demo di DPR  

 
Tuntut Tanggung Jawab Gubenur  Sutiyoso
JAKARTA - Ratusan korban banjir di wilayah Jakarta marah. Kemarin,  mereka 
berunjuk rasa di gedung DPR. Mereka menanyakan kepastian nasibnya  sekaligus 
meminta agar Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mundur.
Mereka yang  bergabung dalam Peguyuban Warga Korban Banjir 2007 itu merapat ke 
gedung rakyat  mengendarai belasan angkutan kota (angkot). Sekitar pukul 11.00, 
satu per satu  orator bergantian berorasi. Sempat terjadi ketegangan dengan 
petugas pengamanan  dalam (pamdal) DPR karena pendemo dilarang masuk ke dalam 
gedung.  

Ketegangan tersebut mereda setelah satpam mengizinkan demonstran  berorasi di 
halaman belakang. Dalam orasinya, pengunjuk rasa menuntut Gubernur  DKI Jakarta 
Sutiyoso meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat. Bahkan,  mereka 
menyatakan, Sutiyoso tidak layak mencalonkan diri sebagai capres karena  gagal 
menanggulangi banjir. 

Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas  Tigor Nainggolan menuntut agar 
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta segera  merevitalisasi ruang terbuka 
hijau (RTH). Caranya, moratorium pembangunan  kawasan komersial baru sampai 
terjadi keseimbangan ekologi antara RTH (ruang  terbuka hijau) dan jumlah 
penduduk Jakarta, jelasnya. 

Tuntutan lain  kepada Sutiyoso adalah pemindahan secara bertahap kawasan 
komersial bisnis ke  luar Jakarta, sehingga bisa mengurangi tekanan terhadap 
daya dukung lingkungan.  Indikasi kelalaian Pemprov DKI Jakarta adalah 
kesalahan pengelolaan lingkungan  hidup dengan semakin berkurangnya RTH. Pada 
1965-1985, master plan Jakarta  menargetkan 18 ribu hektare luas RTH. Namun, 
luas tersebut menurun tajam pada  RT/RW kota tahun 2002-2010 yang hanya 9,56 
hektare, ungkapnya.  (cak)




 
-
The fish are biting.
 Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.

[mediacare] Urban activists to put Sutiyoso, Aburizal in the spotlight again

2007-02-11 Terurut Topik firdaus cahyadi
Urban activists to put Sutiyoso,  Aburizal in the spotlight again

  The Jakarta Post, Jakarta
 Activists plan to report Governor Sutiyoso and Coordinating Minister for the  
People's Welfare Aburizal Bakrie to the National Human Rights Commission over  
the recent deadly flooding in the capital.
 Jakarta Resident's Forum (Fakta) chairman Azas Tigor Nainggolan said Saturday  
that the incident that claimed 48 lives was a human rights violation.  
Negligence in failing to anticipate the floods caused people to die. It is  
categorized as a violation of human rights, he said in a press conference at  
the Indonesia Consumers' Foundation's office.  
Fakta earlier reported Sutiyoso to the House of Representatives' Commission  
VII overseeing the environmental affairs.  
In the meeting, Fakta asked the commission to summon Sutiyoso and urged the  
administration to stop converting much-depleted green space into commercial  
premises in the capital.  
They also called on the administration to demolish high-rise buildings  located 
in water catchment areas, including Pluit Mall in East Jakarta, Taman  Anggrek 
Mall in West Jakarta and the Cibubur Junction mall.  
Fakta also requested Sutiyoso apologize to the public and resign from his  post 
over the administration's failure to prevent the flood.  
Firing Sutiyoso might not resolve the problems surrounding the floods, but  it 
would be a starting point to make the Jakarta governor take responsibility  for 
the incident, Tigor said.  
Fakta also called on President Susilo Bambang Yudhoyono to sack Aburizal over  
his controversial statement that the flood was not a major issue as displaced  
residents could still laugh.  
Sutiyoso has repeatedly said that last week's flooding was part of a natural  
five-year cycle.  
However, environmentalists insisted that the flood were man-made, caused by  
the city's massive constructions on water catchment areas.  
The government estimated that the floods caused at least Rp 4.1 trillion in  
financial losses.  
Meanwhile, the Indonesian Forum for Budget Transparency (Fitra) lamented the  
Jakarta administration's late response in anticipating the floods.  
It said that, although the administration had increased its flood budget by  
250 percent over the past five years, the flooding was still far worse than in  
2002.  
The forum said the administration upped the budget to Rp 375 billion this  
year, from Rp 150 billion in 2002.  
The budget for this year's flood rose sharply, but the flood impacts are  
worse than in 2002, Roy Slam of Fitra said Saturday as quoted by the  
Tempointeraktif.com news website.  
Fitra asked the Supreme Audit Agency to audit the budget set aside for  
flooding to promote transparency and accountability. 

 
-
Don't get soaked.  Take a quick peak at the forecast 
 with theYahoo! Search weather shortcut.

[mediacare] PRESS RELEASE-Banjir 2007 Adalah Kelalaian Pemda DKI Jakarta

2007-02-05 Terurut Topik firdaus cahyadi
  PRESS RELEASE  Untuk Redaktur/Wartawan Metropolitan, Lingkungan Hidup dan 
Humaniora   


  Banjir 2007 Adalah Kelalaian Pemda DKI Jakarta   


  Bulan Februari ini Jakarta kembali dilanda banjir besar yang 
telah melumpuhkan Jakarta. Beberapa warga kota menilai banjir kali ini lebih 
besar daripada banjir yang terjadi pada tahun 2002 silam. Para pejabat DKI 
Jakarta buru-buru menyatakan bahwa banjir kali ini merupakan fenomena alam yang 
terjadi setiap lima tahunan. Pernyataan petinggi di Pemda DKI Jakarta tersebut 
hanya merupakan upaya Pemda DKI Jakarta untuk mengelak dari tanggungjawab atas 
kelalaiannya dalam mengelola lingkungan hidup sehingga menyebabkan banjir yang 
menengelamkan ibu kota.
  ”Pada bulan November 2006, Gubernur Sutiyoso secara percaya diri 
menyatakan bahwa banjir tahun 2002 tidak akan terulang lagi, namun kenyataanya 
di saat ini Jakarta telah tenggelam,” kata Ketua Forum Warga Kota (FAKTA) Azas 
Tigor Nainngolan.  Pernyataan Gubernur DKI Jakarta pada bulan November 2006 itu 
membuktikan bahwa Pemda DKI Jakarta lalai menjalankan fungsinya untuk 
melindungi warganya dari bencana ekologi. ”Sementara itu kenyataan di lapangan 
juga menunjukan bahwa proyek Banjir Kanal Timur (BKT) yang dibangga-banggakan 
Gubernur juga tidak banyak membantu mengatasi banjir di Jakarta,” tegas Tigor.
  Indikasi dari kelalaian Pemda DKI Jakarta lainnya dalam mengelola 
lingkungan hidup itu juga terlihat dari semakin berkurangnya areal Ruang 
Terbuka Hijau (RTH) yang berfungsi sebagai daerah resapan air pencegah 
terjadinya banjir di Jakarta. Pada tahun 1965-1985 Master Plan Jakarta 
menargetkan terdapat 18.000 Ha luas RTH di Jakarta namun luasan itu menurun 
tajam pada Rencana Umum Tata Ruang Kota tahun 2000-2010 hanya seluas 9,56 Ha. 
”Menurunnya RTH di Jakarta tersebut tak lepas dari ijin yang diberikan oleh 
Gubernur DKI Jakarta untuk mengalihfungsikan lahan RTH menjadi kawasan 
komersial,” ujar Lawyer Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta (Klin-J) Tubagus Haryo 
Karbiyanto.   
  Untuk itulah Klin-J dan FAKTA mendesak Gubernur DKI Jakarta agar:
  1.   Segara meminta maaf kepada warga DKI Jakarta atas 
kelalaiannya dalam melindungi warga Jakarta dari bencana banjir.
  2.   Segera melakukan revitalisasi RTH di Jakarta. 
Revitalisasi itu dapat dilakukan dengan jalan melakukan moratorium (penundaan) 
pembangunan kawasan komerisal baru di Jakarta sampai terjadi kesimbangangan 
ekologi antara area RTH dan jumlah penduduk serta luas wilayah Jakarta. 
  3.   Secara bertahap memindahkan kawasan-kawasan komerisal 
keluar Jakarta sehingga  dapat mengurangi tekanan terhadap daya dukung 
lingkungan Jakarta
  Selain itu Klin-J dan FAKTA juga mendesak Polda Metro Jaya untuk tidak 
segan-segan melakukan penyidikan terhadap kemungkinan adanya tindak pidana 
lingkungan hidup yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta terkait banjir di 
Jakarta. “Kita dan beberapa LSM, korban banjir serta warga Jakarta juga tengah 
mempersiapkan gugatan secara perdata terhadap Gubernur DKI Jakarta terkait 
banjir di tahun 2007 ini,” jelas Azas Tigor Nainggolan.
   
  Kontak  Tubagus H. Karbiyanto, Lawyer Kakus Lingkungan Hidup Jakarta, Hp. 
0812 9489 558
  Firdaus Cahyadi, Media Relation_Klin -J, HP. 0815 132 75698
  Azas Tigor Nainggolan, Ketua FAKTA, Hp. 0815 9977 041
   
  
 
-
Finding fabulous fares is fun.
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.

[mediacare] Undangan Diskusi-Menegakkan Kedaulatan Ekonomi � Politik Pasca Pembubaran CGI

2007-02-05 Terurut Topik firdaus cahyadi
Undangan dari kawan2 Koalisi Anti Utang (KAU)

Salam,
Firdaus
-
  Kepada Yth,
  Pimpinan Lembaga/Organisasi 
  Di Tempat
 
Hal   : Undangan Diskusi
Dengan hormat,
  Lawatan Direktur Pelaksana IMF, Rodrogo Rato ke Indonesia beberapa waktu lalu 
menyisakan sebuah keputusan penting dari presiden. SBY menyatakan tidak lagi 
berutang kepada IMF dan berusaha mencari alternatif pembiayaan yang mandiri. 
Presiden juga mengeluarkan satu kebijakan penting untuk membubarkan forum 
Consultative Groups for Indonesia (CGI) sebagai komitmen untuk kemandirian 
ekonomi bangsa. 
   
  Dalam konteks itu, Kami yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melawan 
Neokolonialisme dan Imperialisme (GERAK LAWAN) bermaksud mengundang kawan-kawan 
untuk hadir dalam acara diskusi publik yang akan diselenggarakan pada:
   
  Hari/Tanggal: Selasa, 06 Februari 2007
   Waktu  : Pukul 13.00 – 16.00  WIB
  Tempat:  Gedung YTKI, Jl. Gatot Soebroto 
  Tema   : Menegakkan Kedaulatan Ekonomi – Politik 
Pasca Pembubaran CGI; Mewaspadai Rencana Jahat Mafia Barkeley
  Narasumber: Kwik Kian Gie*, Revrisond Baswir, Ichsanuddin 
Noorsy, Hendri Saparini, Kusfiardi  
  Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya kami 
haturkan terima kasih.
   
  Jakarta, 02 Februari 2007 
  

  Dani Setiawan
  Ketua Panitia 
  
  *Dalam Konfirmasi
GERAK LAWAN
  FSPI, Koalisi Anti Utang, WALHI, PBHI, FPPI, Walhi Jakarta, LS-ADI, KM-AI, 
KAM LAKSI 31, SBJ, IGJ
   
  

  Term Of Reference
  Menegakkan Kedaulatan Ekonomi Politik Pasca Pembubaran CGI
  Mewaspadai Rencana Jahat Mafia Berkeley
  Jakarta, 06 Februari 2007
   
  Pendahuluan
  Presiden. SBY akhirnya menyatakan tidak lagi berutang kepada IMF dan 
menyatakan posisi sebagai equal partner. Kemudian Presiden juga menyatakan 
membubarkan forum Consultative Groups for Indonesia (CGI). Kemudian Presiden 
juga menyatakan bahwa perlu bagi pemerintah Indonesia untuk meringankan beban 
utang melalui penghapusan utang dan lebih mandiri dalam pembiayaan pembangunan. 
  Namun sikap dari Menko Ekuin Budiono dan Menkeu Sri Mulyani justeru 
berkebalikan dengan pernyataan Presiden. Setelah tidak lagi berhubungan dengan 
CGI, pemerintah akan melakukan pembicaraan utang luar negeri dengan negara 
kreditor secara bilateral (G to G) bukan lagi melalui CGI. Mengingat beberapa 
negara atau lembaga keuangan internasional, seperti ADB, Bank Dunia, dan Bank 
Pembangunan Islam (IDB), masih memiliki keinginan besar untuk memberi pinjaman 
pada Indonesia. Termasuk China juga memberikan tawaran pinjaman. Selain itu, 
Indonesia bisa mengandalkan Surat Utang Negara (SUN) untuk membiayai defisit 
anggaran. 
  Rencana kebijakan tersebut justru akan menjerumuskan Indonesia kedalam 
jebakan utang yang lebih berat. Menteri perekonomian tidak mau mengupayakan 
pengurangan utang untuk mengurangi beban defisit anggaran. Sekaligus ingin 
mempertahankan ketergantungan pembiayaan pembangunan melalui dana pinjaman. 
Parahnya lagi, anggaran negara juga harus menanggung beban berat dari SUN yang 
masa jauh temponya pendek dan suku bunganya tinggi. 
  Sikap para menteri di bidang perekonomian ini patut dicurigai sebagai agenda 
sabotase atas keputusan pembubaran CGI yang dimaksudkan untuk menegakkan 
kedaulatan ekonomi dan politik bangsa Indonesia.
  Langkah kongkret yang harus dilakukan pemerintah, sejalan dengan prinsip 
kemandirian ekonomi yang disuarakan presiden, adalah mengoreksi kebijakan yang 
telah meliberalisasi sektor keuangan yang terdiri dari kebijakan rezim devisa 
bebas dan nilai tukar bebas mengambang. Liberalisasi sektor keuangan selama ini 
telah mematikan peran intermediary yang melekat pada institusi keuangan 
termasuk perbankan. Dampaknya telah mematikan potensi sektor riil domestik dan 
membuat Indonesia semakin tergantung pada kekuatan ekonomi dan produk asing. 
Keuangan negara juga semakin terbebani karena harus menanggung bukan saja bunga 
obligasi rekap tetapi juga pembayaran bunga surat berharga seperti Seritifikat 
Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Republik Indonesia 
(ORI). Beban ini semakin berat karena pembayaran utang luar negeri (cicilan 
pokok dan bunganya) sudah sangat membebani alokasi belanja pemerintah dalam 
APBN. 
  Hal terpenting lainnya yang perlu dilakukan pemerintah untuk kedaulatan dan 
kemandirian perekonomian bangsa adalah melakukan penghapusan utang Indonesia, 
menghentikan pembuatan utang baru, membatalkan segala produk kebijakan yang 
lahir dari hasil intervensi IMF melalui LOI dan PPM, meninjau kembali 
keanggotaan Indonesia di IMF dan mulai memikirkan upaya untuk membubarkan 
lembaga ini.
  Untuk menganalisis lebih jauh respon pemerintah terkait pembubaran CGI, maka 
kegiatan ini penting sebagai langkah responsif 

[mediacare] Banjir di Jakarta Akibat Puncak Rusak

2007-02-05 Terurut Topik firdaus cahyadi
 
 Republika/Koran  » Berita Utama Senin, 05 Februari 2007  9:08:00

Banjir di Jakarta Akibat Puncak  Rusak 

 BANDUNG --- Terjadinya banjir di hampir seluruh wilayah di Jakarta merupakan  
hasil dari investasi para konglomerat dari Jakarta yang membangun villa di  
Puncak, Kota Bogor. Pasalnya, akibat pembangunan villa-villa tersebut, daerah  
resapan air di Puncak mengalami kerusakan yang sangat parah. 
 ''Saya sudah katakan berulang kali, pembangunan villa di kawasan Puncak itu  
akan berdampak secara luas. Lihat saja, sekarang ini hampir seluruh wilayah di  
Jakarta digenangi banjir. Bahkan, Istana Negara yang seharusnya aman dari 
setiap  situasi, kali inipun terkena banjir,''kata Menteri Kehutanan, MS Ka'ban 
dalam  acara Launching Penanaman Hutan dan Lahan Kritis kerjasama antara  
Perhutani dan Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) di Desa Patrolsari,  
Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (4/1). 
 Menurut Ka'ban, di Jawa Barat ini terdapat banyak kawasan yang bisa dikatakan  
sensitif. Pasalnya, kalaupun tidak masuk dalam kategori kawasan lindung, 
kawasan  tersebut memiliki fungsi lindung. Sebagai contoh, kata dia, adalah 
kawasan  Puncak, Kabupaten Bogor. 
 Persoalannya, kata dia, di kawasan-kawasan yang sensitif ini, banyak lahan  
yang status kepemilikannya merupakan hak milik perorangan. ''Itu sudah di luar  
kewenangan saya sebagai menteri kehutanan. Tapi, saya minta kepada gubernur,  
ataupun bupati untuk segera meninjau ulang semua perijinan perumahan-perumahan  
yang ada di kawasan puncak itu,''ujar dia. 
 Menurutnya, pemerintah daerah harus tegas dan mengambil sikap tanpa kompromi  
terhadap pembangunan perumahan mewah yang berada di kawasan lindung ataupun  
berfungsi lindung. Dijelaskan Ka'ban, akibat masih dibiarkannya pembangunan  
rumah-rumah mewah di Puncak, tutupan hutan di kawasan itu mengalami kerusakan  
yang sangat parah, hingga mencapai kurang dari 20 persen saja. 
 Dampak lainnya dari kondisi ini, ujar dia, tingkat penyerapan air di kawasan  
itu menjadi sangat rendah. ''Kalau kita mau selamat di masa depan. Jangan hanya 
 gara-gara untuk mempertahankan hak-hak individu yang 5-10 orang sehingga  
mengorbankan kepentingan yang lebih besar,''katanya. 
 Hal itu, kata Ka'ban, saat ini sudah bisa dilihat pembuktiannya. Dampak  
terbesar dari banjir di Jakarta yang disebabkan kerusakan hutan di daerah  
Puncak, telah melumpuhkan ekonomi regional, hingga bisa merembes pada ekonomi  
nasional. 
 Untuk itu, Ka'ban berharap, hal ini bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah  
daerah dan masyarakat supaya masu mengubah cara pandang terhadap pelestarian  
hutan. ''Saya juga berharap, perubahan cara pandang ini bisa berdampak pada  
keteguhan komitmen akan pengamanan kawasan-kawasan daerah aliran sungai (DAS)  
Citarum, Cisadane, dan Ciliwung. Jadi, hutan merupakan sebuah kesatuan 
ekosistem  yang terjaga.''
 Sementara itu, Ketua Umum PP Persis, KH Shiddiq Amien menilai bahwa hampir  
seluruh bencana yang terjadi di muka bumi ini disebabkan oleh tangah-tangan  
manusia. ''Seperti banjir yang sekarang ini terjadi di Jakarta. Itu merupakan  
hasil dari investasi para investor dari Jakarta yang telah membangun villa di  
Puncak,''jelas dia. rfa
( ) 

  
-
Looking for earth-friendly autos? 
 Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.  

[mediacare] SBY Revisi PP 37/2006

2007-01-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
INDOPOS/Rabu, 31 Jan 2007,
SBY Revisi PP 37/2006 
  Diganti PP Baru, Anggota DPRD Harus Kembalikan Rapel 

JAKARTA - Para anggota DPRD yang telanjur menerima dana rapel tunjangan 
komunikasi dan dana operasional harus mengembalikan dana tersebut. Ini karena 
Presiden SBY merevisi PP 37/2006 yang menjadi payung hukum rapel tersebut. 

Revisi dilakukan dengan cara mencabut PP 37/2006, yang akan diikuti PP baru 
yang isinya perbaikan PP kontraversial itu. Keputusan SBY tersebut diumumkan 
melalui siaran pers yang dikeluarkan sekretaris kabinet di Istana Kepresidenan 
tadi malam. Berdasarkan kajian tim yang terdiri atas Menkeu, Mendagri, dan 
Menkum HAM, presiden memutuskan merevisi PP 37/2006, kata Juru Bicara 
Kepresidenan Andi Alfian Mallarangeng.

Menurut Andi, SBY Senin malam menerima laporan tim terpadu yang terdiri atas 
Mendagri M. Ma’ruf, Menkeu Sri Mulyani, Menkum dan HAM Hamid Awaluddin, dan 
Mensesneg Yusril Ihza Mahendra. 

Berdasarkan laporan menteri tersebut, SBY menginstruksikan agar segera merevisi 
PP 37/2006 itu. Presiden meminta revisi itu dilakukan dengan tepat untuk 
menghindari kekeliruan penafsiran di lapangan dan pengeluaran keuangan daerah 
yang tidak perlu, kata Andi.

Revisi yang diusulkan tim terpadu meliputi penghapusan pasal 14 (d) yang 
mengatur pemberlakuan surut PP 37/2006 tersebut. Bagi pimpinan dan anggota 
DPRD yang telah menerima tunjangan rapel tersebut sesuai PP 37 Tahun 2006 harus 
mengembalikan dana tersebut ke kas umum daerah paling lambat Desember 2007, 
tegasnya.

Pengembalian rapel itu bakal menjadi persoalan tersendiri. Ini karena sekitar 
80 persen anggota dewan se-Indonesia sudah menerima dana itu. Setiap anggota 
dewan menerima paling tidak Rp 60 juta, sedangkan para pimpinan ada yang 
mendapat lebih Rp 200 juta. Banjir uang untuk wakil rakyat itulah yang 
memunculkan demo di mana-mana. 

Selain penghapusan pasal rapel itu, pembatasan pemberian tunjangan operasional 
hanya kepada pimpinan DPRD. Itu pun secara kolektif dalam pelaksanaan tugas 
yang berkaitan dengan representasi, pelayanan, dan kebutuhan sehari-hari, 
tetapi tidak untuk keperluan pribadi.

Hasil kajian lain, penetapan kategorisasi daerah didasarkan kemampuan keuangan 
masing-masing. Ada tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, rendah. Namun, belum 
detail diatur besaran tunjangan untuk masing-masing kategori itu. Yang pasti, 
pemberian tunjangan kepada pimpinan dan anggota DPRD disesuaikan kategori 
tersebut.

Revisi ini, lanjut Andi, dilakukan dengan PP tersendiri yang dibuat secepatnya. 
Jika PP baru telah ditetapkan, PP 37/2006 dinyatakan tidak berlaku lagi. 
Presiden SBY berharap dengan revisi itu pimpinan dan anggota DPRD dapat 
menjalankan fungsi dengan baik, mewakili rakyat dengan senantiasa menjunjung 
tinggi dan mengutamakan kepentingan rakyat yang lebih luas, katanya.(tom)


 
-
Be a PS3 game guru.
Get your game face on with the latest PS3 news and previews at Yahoo! Games.

[mediacare] Bang Yos Kampanye �Busway� di Semarang

2007-01-30 Terurut Topik firdaus cahyadi
haruskah daerah2 contek habis Jakarta???
-

Bang Yos Kampanye  ”Busway” di Semarang 
 
 
 Semarang - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang makin terkenal 
karena  busway-nya tiba-tiba berada di Semarang, Senin (29/1). 
Lantaran  dianggap menjadi pakar transportasi, ia pun didaulat 
berbicara soal  transportasi di Jakarta di depan ratusan mahasiswa 
dan pejabat  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota 
Semarang dalam  seminar nasional “Pengembangan Transportasi Makro 
di DKI Jakarta:  Konsep, Realisasi dan Tantangan”, yang digelar di 
Kampus Undip  Tembalang.
 Apa kata Bang Yos soal transportasi Jakarta yang terkenal macet 
itu?
 “Di Jakartai setiap harinya bertambah sekitar 269 kendaraan baru.  
Bila dideretkan, kendaraan baru itu memanjang sekitar 1.600 meter.  
Di sisi lain jalan yang ada ternyata belum mampu menampung  
kendaraan-kendaraan tersebut. Oleh karena itulah untuk mengatasi
  masalah tersebut, saya menyusun pola transportasi makro (PTM) dengan  
melibatkan para pakar di bidang transportasi kota dari dalam dan
  luar negeri, para profesional, dan peneliti dari berbagai perguruan   
   tinggi,’’ jelasnya. 
 Bang Yos yang pada masa kecilnya tinggal di Semarang itu 
menambahkan,  transportasi merupakan tulang punggung perekonomian 
suatu wilayah.  Oleh karena itu, jika tidak dibenahi akan mengalami 
kerugian.  Sebagai contoh di Jakarta, kerugian akibat kemacetan 
mencapai Rp  12,8 triliun setiap tahun. Jumlah itu hampir mendekati 
jumlah APBD  Jawa Tengah per tahun. ‘’Untuk mengatasi kemacetan 
yang pelik itu,  busway adalah salah satu solusinya. Busway 
merupakan starting point  dari pola transportasi makro yang kami 
kembangkan,’’ ujarnya. 
 Ia juga menyadari bahwa hingga saat ini tidak ada pemerintah di
  negara ataupun daerah mana pun yang akan membangun jalan terus hanya  
untuk mengatasi problem kemacetan lalu lintas. 
 Dia mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan, Semarang sebagai 
ibu  kota Jawa Tengah juga akan mengalami masalah transportasi yang 
cukup  pelik. Arus lalu lintas dari dan ke kota-kota penghubung 
seperti  Kendal, Demak, Grobogan, Kudus, dan Ungaran akan 
memacetkan lalu  lintas di Semarang. (su herdjoko)
   
   

 Copyright © Sinar Harapan 2003 


 
-
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.

[mediacare] Udara Jakarta Terus Memburuk

2007-01-23 Terurut Topik firdaus cahyadi
KOMPAS Selasa, 23 Januari 2007  




 
 
Udara Jakarta Terus Memburuk

 
Jumlah Hari Tidak Sehat Bertambah
  
jakarta, Kompas - Sepanjang 2006, kualitas udara di DKI Jakarta memburuk 
dibandingkan dengan tahun 2004 dan 2005. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 
untuk mengatasi polusi udara dipastikan belum berjalan maksimal. Akibatnya, 
harapan masyarakat Jakarta memperoleh udara lebih bersih pada 2007 sulit 
tercapai. 
Tahun 2004 dan 2005 jumlah hari dengan kualitas udara terburuk jauh di bawah 
50 hari, tetapi pada 2006 justru naik hingga 51 hari. Peningkatan polusi udara 
sebagian besar dipicu oleh banyaknya asap pembuangan kendaraan bermotor. Hal 
ini menunjukkan, Perda Nomor 2/2005 belum diimbangi dengan adanya pengaturan 
khusus tentang lalu lintas transportasi, tutur Firdaus Cahyadi, Koordinator 
Kelompok Kerja Udara Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta, Senin (22/1). 
Menurut Firdaus, saat ini rata- rata di setiap satu kilometer panjang jalan 
terdapat 3.000 kendaraan bermotor.  
Hal yang sama juga dikatakan mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim. 
Menurut dia, setiap terjadi kemacetan lalu lintas, yang diimbangi dengan 
pembangunan jalan baru, justru selalu memunculkan titik kemacetan baru. 
Emil mengatakan, sistem transportasi di Jakarta dan Indonesia secara umum 
terlalu memanjakan kendaraan bermotor dan menganaktirikan alat transportasi 
massal. Tanpa pembangunan sarana angkutan massal, pembangunan jalan tol, jalan 
layang, dan terowongan bawah tanah akan memicu masyarakat untuk membeli 
kendaraan bermotor pribadi. 
Tidak sesuai  
Berdasarkan hasil analisa data Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta dan melihat 
kondisi udara Jakarta saat ini, posisi Ibu Kota sebagai kota ketiga berpolusi 
udara terburuk di dunia setelah Meksiko dan Bangkok, Thailand, patut 
dipertanyakan. 
Penyusunan posisi negara-negara berpolusi terburuk itu adalah hasil penelitian 
Bank Dunia lima tahun silam. Kondisi saat itu tidak sesuai lagi dengan kondisi 
Jakarta saat ini. 
Selain Perda No 2/2005 yang belum maksimal dilaksanakan, pemberian penghargaan 
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sebagai salah satu pemenang The 2006 Asian Air 
Quality Management (AQM) dalam workshop Better Air Quality (BAQ) ke-4 di 
Yogyakarta 13-15 Desember 2006 terbukti tidak berkorelasi positif dengan 
tingkat kualitas udara Jakarta. 
Penghargaan diberikan karena Sutiyoso telah memulai mengadakan transportasi 
alternatif transjakarta, yang mampu menyerap 14 persen pengendara mobil menjadi 
pelanggan moda angkutan baru tersebut. Kenyataannya, kendaraan pribadi tetap 
bertambah dan polusi udara semakin meningkat. 
Berdasarkan laporan dari Bank Dunia, kerugian warga Jakarta akibat buruknya 
kualitas udara pada tahun 1990 mencapai 62 juta dollar AS. Jika kondisinya 
terus memburuk seperti saat ini, pada 2008 kerugian diperkirakan mencapai 222 
juta dollar AS. 
Biaya pengobatan naik  
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah DKI memaparkan, biaya pengobatan 
warga akibat menderita penyakit yang berhubungan dengan pencemaran udara selama 
1996-2000 mencapai 600 juta dollar AS. 
Tingginya tingkat pencemaran udara erat terkait dengan banyaknya populasi 
manusia yang menghuni Jakarta. Pertambahan populasi terutama akibat urbanisasi. 
Jakarta adalah pusat segalanya sehingga daya tariknya amat kuat, kata Emil 
Salim. 
Emil Salim mengatakan, daya tarik Jakarta sebagai ibu kota negara dan juga 
pusat industri serta pusat pembangunan secara bertahap harus dikikis. Jika 
tidak, Kota Metropolitan ini akan tetap dihadapkan pada masalah- masalah 
lingkungan dan sosial yang sama, bahkan bertambah buruk dari tahun ke tahun, 
katanya. 
Pengikisan dapat dilakukan dengan menyebarkan daya tarik ke luar Jakarta, 
termasuk mengurangi dan memindahkan puluhan pusat perbelanjaan, pelabuhan, 
serta terminal angkutan umum. 
Pemerintah Provinsi DKI harus mengutamakan pengembangan sarana angkutan 
nonjalan seperti kereta api, angkutan sungai, laut, dan udara yang selama ini 
selalu terbanting ke urutan prioritas terendah. Jakarta juga wajib ditata ulang 
secara menyeluruh, bukan parsial. (nel) 

 
-
TV dinner still cooling?
Check out Tonight's Picks on Yahoo! TV.

[mediacare] somasi berlakunya PP 37 tahun 2006

2007-01-21 Terurut Topik firdaus cahyadi
Kawan2 di Sualwesi sudah bergerak, so kapan kawan2 di jakarta bergerak??

   Kepada Yth:
   1.Pimpinan DPRD Propinsi Sulawesi Tenggara
   2.Pimpinan DPRD Kota/Kabupaten Se- Sulawesi Tenggara
   3.Plt. Gubernur Sulawesi Tenggara
   Masing-masing di tempat


   Hal: Somasi (peringatan hukum)


 1. Bahwa paska dikabulkannya permohonan judicial review Peraturan Pemerintah 
(PP) Nomor 110 tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan DPRD oleh Mahkamah Agung, 
pemerintah hampir setiap tahun menerbitkan regulasi yang mengatur penghasilan 
DPRD. Berturut-turut, mulai tahun 2004 Pemerintah menetapkan PP 24 tahun 2004 
Tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD yang 
kemudian diubah dengan PP 37 tahun 2005 dan terakhir perubahan kedua melalui PP 
37/2006, yang tiba-tiba ditetapkan pada tanggal 14 November 2006;

 2. Bahwa berlakunya PP 37 tahun 2006 ini, akan menyebabkan terjadinya 
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di berbagai daerah dalam 
mengelola APBD-nya. Pembayaran tunjangan Komunikasi Intensif dan dana 
operasional per Januari 2006 tidak dapat dibenarkan. Tunjangan ini tidak bisa 
dibayarkan melalui APBD-Perubahan 2006, sesuai dengan amanat pasal 183 ayat (3) 
UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah dan pasal 80 ayat (1) UU 33/2004 Tentang 
Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah, yang menyatakan bahwa perubahan APBD 
ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum tahun anggaran berakhir, atau 
paling lambat 31 September, sementara PP ini baru ditetapkan pada tanggal 14 
November 2006. Selain itu, APBD 2007 juga tidak bisa mengalokasikan tunjangan 
ini untuk dibayarkan mulai Januari 2006, berdasarkan pasal 4 UU No. 17/2003; 
pasal 179 UU No. 32/2004; pasal 68 UU No. 33/2004; pasal 11 UU No. 1 /2004, 
yang menyatakan tahun anggaran dalam APBD adalah 1 (satu) tahun
 anggaran mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Artinya, APBD 2007 tidak 
bisa mengalokasikan untuk pembayaran tunjangan komunikasi dan dana operasional 
untuk tahun 2006; 

   3. Bahwa kelanjutan adanya PP 37 tahun 2006 ini, Menteri Dalam 
Negeri RI melalui Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri No. 188.31/1121/ BAKD 
tanggal 20 November 2006 tentang Penyampaian Salinan PP 37/2006, secara terbuka 
justru “menganjurkan” terjadinya pelanggaran UU. Dalam SE tersebut 
menyatakan, bagi daerah yang telah melakukan perubahan APBD, akan tetapi belum 
mengalokasikan tunjangan komunikasi intensif dan dana operasional tetap dapat 
dibayarkan sepanjang tersedia anggarannya dalam kas daerah. Padahal, Pasal 192 
ayat (3) dan (4) UU No. 32 tahun 2004 menyatakan: “Pengeluaran tidak dapat 
dibebankan pada anggaran belanja daerah jika untuk pengeluaran tersebut tidak 
tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APBD”, dan “Kepala daerah, wakil 
kepala daerah, pimpinan DPRD, dan pejabat daerah lainnya, dilarang melakukan 
pengeluaran atas beban anggaran belanja daerah untuk tujuan lain dari yang 
telah ditetapkan dalam APBD”.Yang diperkuat pasal 3 Ayat (2)
 dan (3) UU No. 1/2004 yang menyatakan: “Peraturan Daerah tentang APBD 
merupakan dasar bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan penerimaan dan 
pengeluaran daerah”, dan “Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang 
berakibat pengeluaran atas beban APBN/APBD jika anggaran untuk membiayai 
pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia”;

 4. Bahwa penambahan penghasilan DPRD berupa tunjangan komunikasi intensif 
sebanyak 3 (tiga) kali uang repreresentasi, dan dana operasional 6 (enam) kali 
uang representasi (vide pasal 14A) yang dibayarkan mulai Januari tahun 2006 
(vide pasal 14D), merupakan peraturan yang menyakitkan hati rakyat banyak, dan 
tidak mentaati asas-asas pengelolaan keuangan negara yang meliputi; efisiensi, 
ekonomis, kepatutan, disiplin anggaran dan keadilan. Kenaikan penghasilan DPRD 
ini, akan semakin membebani APBD terutama pada daerah-daerah dengan Pendapatan 
Asli Daerah (PAD) kecil, yang “dipaksa” untuk mengalokasikan anggaran untuk 
penghasilan DPRD, ketimbang untuk pemenuhan pelayanan publik bagi warganya. 
Padahal, dalam pasal 167 ayat (1) dan (2) UU No. 32/2004 mengisyaratkan belanja 
daerah diprioritaskan untuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan 
pelayanan kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum, maka dapat 
diperkirakan pada daerah dengan sumber
  penerimaan terbatas prioritas belanja daerah ini akan terabaikan dengan 
berlakunya PP 37/2006;

   5. Bahwa dengan jumlah 434 kabupaten/kota di Indonesia yang rata-rata 
sebanyak 35 anggota DPRD, maka konsekuensi tambahan tunjangan komunikasi 
intensif dan dana 
 ` operasional akan menelan biaya sekitar Rp. 1,4 Trilyun per tahun, di luar 
biaya Sekwan DPRD. Diawal tahun 2007, anggota DPRD akan mendapatkan “hadiah 
tahun 
 baru” dari APBD tahun 2007, berupa rapel 

[mediacare] Bayangkan suatu saat kita harus membeli oksigen

2007-01-16 Terurut Topik firdaus cahyadi
  Bayangkan suatu saat kita harus membeli oksigen kemasan dari pedagang 
oksigen. Hal itu bukan mustahil jika kualitas udara yang kita hirup semakin 
terpolusi.
  Udara Jakarta yang kian tercemar dan telah mengakibatkan pemiskinan warga 
kota ini tidak bisa dilepaskan dari kebijakan politik Pemerintah Daerah (Pemda) 
DKI dan juga Pemerintah Pusat.
  Penambahan ruas jalan baru (Jalan Tol Dalam Kota, misalnya) yang memicu 
pertumbuhan kendaraan bermotor sebagai penyebab utama kemacetan lalu lintas dan 
polusi udara di Jakarta tidak bisa dilepaskan dari keterlibatan Pemda DKI, 
Pemerintah Pusat dan pemilik modal


HADIRILAH
  Peluncuran dan Bedah Buku
   
  “Jakarta Kota Polusi”
  -Menggugat Hak 
  Atas Udara Bersih-
   
   
  Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Januari 2006
  Pukul   : 14.00-selesai
  Tempat   : Ruang GBHN, Gd. Nusantara V 
  Kompleks DPR/MPR RI, 
  Jl. GatotSubroto Jakarta
  Pembicara :
  
   Bambang Nurbianto/ Wartawan The Jakarta Post/Editor Buku 
   Prof. Emil Salim/Pakar Lingkungan Hidup
   Ir. Sarwono Kusumaatmaja/Anggota DPD DKI Jakarta
   Ir. Budirama Natakusuma/Ka.BPLHD DKI Jakarta
   
   
  Penyelenggara:
  1.Ir. Sarwono Kusumaatmaja-Anggota DPD DKI Jakarta
  2.Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta
  3.LP3ES
  
 
-
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.

[mediacare] Diskusi Buku Jakarta Kota Polusi

2007-01-11 Terurut Topik firdaus cahyadi
Sehubungan dengan akan diselenggarakannya launching buku yang berjudul ’Jakarta 
Kota Polusi’ maka bersama ini Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta bekerjasama 
dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta dan LP3ES mengharap kehadiran 
bapak/Ibu dalam acara tersebut pada:
   
  Hari/Tanggal: Jum’at, 19 Januari 2006
  Pukul  : 14.00-selesai
  Tempat   : Ruang GBHN, Gd. Nusantara V 
  Kompleks DPR RI, Jl. Gatot Subroto Jakarta
  Tema  : Menggugat Hak Warga Kota Atas Udara Bersih
   
  Pembicara: 
  1. Bamang Nurbianto, Wartawan The Jakarta Post dan editor Buku Jakarta Kota 
Polusi
  Pembahas
  1. Ir. Sarwono Kusumaatmaja, Anggota DPD DKI Jakarta
  2. Prof. Emil Salim, Pakar Lingkungan *) dalam konfirmasi
  3. Ir. Budi Rama Natakusuma, Ka. BPLHD DKI Jakarta
   
  Besar harapan kami bapak/Ibu berkenan menghadiri acara  launching buku 
tersebut.
   
  Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terimakasih.
   
   
   
  Jakarta, 8 Januari 2007 
  Hormat kami,
  a/n Sekretariat Kaukus LH Jakarta
  Firdaus Cahyadi


 
-
Any questions?  Get answers on any topic at Yahoo! Answers. Try it now.
 
-
Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.

[mediacare] Undangan Launching Buku JAKARTA KOTA POLUSI

2007-01-10 Terurut Topik firdaus cahyadi
  Nomor: 40/KLIN-J/01/07
  Hal: Undangan Launching Buku
  Lamp : 
   
   
   
  Kepada Yth.
  Kawan-kawan aktivis  Sosial, Lingkungan hidup dan wartawan
  Di Tempat
   
 
 
  ”Salam Jakarta yang nyaman dan lestari untuk semua”
   
  Sehubungan dengan akan diselenggarakannya launching buku yang berjudul 
’Jakarta Kota Polusi’ maka bersama ini Kaukus Lingkungan Hidup Jakarta 
bekerjasama dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta dan LP3ES 
mengharap kehadiran Bapak/Ibu untuk dalam acara tersebut pada:
   
  Hari/Tanggal : Jum’at, 19 Januari 2006
  Pukul   : 14.00-selesai
  Tempat: Ruang GBHN, Gd. Nusantara V 
 Kompleks DPR RI, Jl. Gatot Subroto Jakarta
  Tema  : Menggugat Hak Warga Kota Atas Udara Bersih
   
   
  Besar harapan kami bapak berkenan menghadiri acara tersebut.
   
  Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terimakasih.
   
 
 
  Jakarta, 8 Januari 2007 
  Hormat kami,
a/n Sekretariat Kaukus LH Jakarta
Firdaus Cahaydi

  
 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[mediacare] Pencemaran Udara Turunkan Kualitas Otak Anak

2007-01-04 Terurut Topik firdaus cahyadi
  24.12.2006   Pencemaran Udara Turunkan Kualitas Otak Anak 
   WHO mengungkap hampir 800.000 
warga dunia meninggal karena pencemaran udara, lebih 500.000 berasal dari Asia. 
Lalu bagaimana di Indonesia? 
  Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang tak lagi jadi 
tempat sehat untuk membesarkan anak Anda. Sebabnya, pencemaran udara. Di 
Indonesia, masalah ini memang belum ditangani secara baik. Data Badan 
Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas yang baru dirilis menyebutkan, 
berbagai kasus penyakit, seperti jantung, infeksi saluran pernapasan, asma dan 
angka kematian bayi ikut meningkat karena pencemaran udara. 
  Macam pencemaran udara ini beragam. Mulai dari polusi kendaraan, asap buangan 
pabrik, asap rokok sampai kabut asap akibat pembakaran hutan di Sumatera dan 
Kalimantan beberapa waktu lalu. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan 
Surabaya mencatat angka pencemaran udara tertinggi akibat polusi asap kendaraan 
bermotor. 
  Pemerintah Tak Serius
  Pemerintah pusat dan daerah dinilai tak serius mengatasi masalah pencemaran 
udara. Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan 
Pembangunan Nasional Medrilzam. Tahun 1998, di Jakarta tercatat tiga ribu lebih 
angka kematian anak.
  ”Di Indonesia sendiri memang bisa dibilang kalau kita belum mencatat langsung 
berapa korban meninggal akibat kasus pencemaran udara. Tapi penyakit terkait 
pencemaran udara merupakan penyakit yang tertinggi. Kasusnya hampir terjadi di 
kota-kota besar di Indonesia. Jadi 45 – 50 persen itu penyakit yang berhubungan 
dengan pencemaran udara. Jadi ISPA penyakit saluran pernapasan atas rangenya 
tertinggi.”
  Medrilzam menambahkan, pencemaran udara seperti asap buang kendaraan, bisa 
menurunkan kualitas otak atau IQ anak-anak. 
  Kritik WHO
  Organisasi Kesehatan Dunia WHO sempat meminta pemerintah di negara-negara 
Asia berusaha keras mewujudkan udara bersih. Penasihat Regional Asia WHO bidang 
lingkungan hidup dan kesehatan Michael Krzyzanowski mengatakan, setiap tahun 
hampir 500 ribu warga di Asia meninggal akibat penyakit yang disebabkan 
pencemaran udara. 
  Lepas dari laporan WHO, pemerintah terus berupaya mengurangi pencemaran 
udara. Misalnya, dengan mengembangkan bahan bakar bio energi untuk menggantikan 
peran bahan bakar fosil seperti bensin. Tak lama, Pemerintah Provinsi DKI 
Jakarta pun menerbitkan Perda Pengendalian Pencemaran Udara. Setelah Pemda DKI, 
giliran pemerintah pusat yang akan merumuskan pengendalian pencemaran udara 
menjadi Undang-Undang. Asisten Deputi Urusan Emisi Kendaraan Menteri Negara 
Lingkungan Hidup Ridwan D. Tamin. 
  Kalau kita tidak tanggung-tangung, tahun depan kita akan mengajukan dan 
sudah disampaikan juga ke BAQ kita langsung aja keluarkan kalau udara perlu ada 
Undang-undangnya. Kenapa ? karena udara sumbernya ada dari Industri, mobil, ada 
dari asap, kebakaran hutan, kulkas. Ini banyak sekali pemain atau pelaku-pelaku 
dilapangan. Tidak seperti negara lain seperti Philipina dan Amerika Serikat. 
Dia sudah ada undang-undang soal udara. PP kita aja tidak kuat untuk menangani 
itu.
  Upaya Pemerintah
  Di Jakarta, Pemerintah Provinsi masih kebingungan mengatasi masalah 
pencemaran udara. Padahal sejumlah larangan dibuat untuk mengendalikan 
pencemaran udara di Jakarta. Kasubdit Pengendalian Pencemaran Udara Jakarta 
Yosiono Supalal mengatakan, pengendalian pencemaran udara di Jakarta butuh 
waktu lama. 
  Dalam arti untuk bisa menerapkan perda seratus persen dalam waktu yang 
singkat cukup berat. Tapi kalau melihatnya dalam rentang waktu satu tahun 
kemudian kita lihat evaluasinya dalam waktu lima tahun itu akan bisa kelihatan 
bagaimana trend yang sudah dilakukan karena udara bukan hal yang bisa 
diterlihat dalam jangka pendek seperti banjir. 
  Di antara aturan-aturan yang sudah dibuat pemerintah, pemerintah Jakarta 
sudah menetapkan kawasan bebas rokok dan uji emisi kendaraan. Namun pembatasan 
jumlah kendaraan belum bisa dilaksanakan di Jakarta. Kata Yosiono, sulit 
mengubah kebiasaan warga untuk mengikuti ketentuan dalam Peraturan Daerah 
tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 
  Harus Konsisten
  Sejumlah LSM menilai, pemerintah pusat dan daerah tidak konsisten menangani 
masalah pencemaran udara. Pemerintah DKI Jakarta misalnya, kerap mengeluarkan 
sejumlah peraturan yang justru saling bertentangan. Sekjen Kaukus Lingkungan 
Hidup Jakarta Dede Nurdin Sadat mengatakan, pemerintah harusnya membatasi 
jumlah kendaraan bermotor, bukan menebang kawasan hijau untuk memperlebar jalan 
di Jakarta. Pemerintah juga dinilai gagal mengajak masyarakat untuk 
mengendalikan pencemaran udara. 
  Ini terkait dengan masalah konsistensi. Pengendalian pencemaran polusi 
kendaraan bermotor misalnya. Itu bisa dibarengi dengan publik transport. Dalam 
kenyataannya pelaksanaan tidak konsisten bahkan diselengi kebijakan-kebijakan 
yang kontra produksif.
  Teknologi untuk Mendeteksi 

  1   2   >