Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Pak Manneke update

2007-05-24 Terurut Topik ghozangmail
just info...

barusan hari ini teman saya  di panggil via email dari dubes us utk
mengambil formulir seharga Rp900.000 setelah menunggu penantian cukup lama.
bahwa tidak setiap hari formulir ini dapat diambil..hanya pada hari2
tertentu saja
cerita temen sebelah meja saya...pagi sampai sana jam 06:45wib antrian sudah
seperti ular
jam 13:00wib baru di panggil untuk tahap 1..setelah ditanya sana-sini
suruh pulang tunggu kira2 2minggu lagi utk next
proses...ajaib..konfirmasi via email / phone
kebetulan sempat ngobrol dgn orang lain.ternyata banyak sekali yg di
reject dan next prosesmeskipun cuma 3 atau 4 hari saja
kesana.alhasil kl sudah di reject harus ngambil formulir dan bayar lagi
Rp900.000......luar biasa arogannya..dan stempel reject inipun bukan
cuma di formulir tapi menempel di passport.

kok arogan bener yah

salam prihatin,
bapakeghozan




- Original Message - 
From: manneke [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com
Sent: Friday, May 18, 2007 6:09 AM
Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to
U.S.--Bapakeghozan



 Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan karena
mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, above all, harus dicurigai
dulu sebagai teroris potensial? Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid,
Surur, Nurul Huda, wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin
sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi...

 manneke




[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--bapakeghozan

2007-05-24 Terurut Topik manneke

Apa boleh ya, kasih stempel reject di paspor? Mohon info buat yang ngerti. 
Makasih buat Bapakeghozan untuk update-nya. Mungkin rekan amartien punya 
penjelasan logis buat kasus ini. Kita tunggu saja.

manneke

-Original Message-

 Date: Thu May 24 01:12:31 PDT 2007
 From: ghozangmail [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Pak 
 Manneke update
 To: mediacare@yahoogroups.com

 just info...
 
 barusan hari ini teman saya  di panggil via email dari dubes us utk
 mengambil formulir seharga Rp900.000 setelah menunggu penantian cukup lama.
 bahwa tidak setiap hari formulir ini dapat diambil..hanya pada hari2
 tertentu saja
 cerita temen sebelah meja saya...pagi sampai sana jam 06:45wib antrian sudah
 seperti ular
 jam 13:00wib baru di panggil untuk tahap 1..setelah ditanya sana-sini
 suruh pulang tunggu kira2 2minggu lagi utk next
 proses...ajaib..konfirmasi via email / phone
 kebetulan sempat ngobrol dgn orang lain.ternyata banyak sekali yg di
 reject dan next prosesmeskipun cuma 3 atau 4 hari saja
 kesana.alhasil kl sudah di reject harus ngambil formulir dan bayar lagi
 Rp900.000......luar biasa arogannya..dan stempel reject inipun bukan
 cuma di formulir tapi menempel di passport.
 
 kok arogan bener yah
 
 salam prihatin,
 bapakeghozan
 
 
 
 
 - Original Message - 
 From: manneke [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Friday, May 18, 2007 6:09 AM
 Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to
 U.S.--Bapakeghozan
 
 
 
  Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan karena
 mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, above all, harus dicurigai
 dulu sebagai teroris potensial? Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid,
 Surur, Nurul Huda, wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin
 sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi...
 
  manneke
 




Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-19 Terurut Topik amartien
Diberikannya visa kepada seseorang itu adalah sesudah
pejabat konsuler memastikan bahwa orang2 tsb. memenuhi
persyaratan2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Amrik. 

Setahu saya itu adalah 'policy' bahwa jika seseorang
tidak diberikan visa, maka orang tsb. tidak akan
diberitahukan apa alasan dia tidak diberikan visa. 
Yang mereka akan katakan adalah bahwa orang tsb. boleh
mencoba mengajukan visa kembali dimasa yang akan
datang.

Sekali lagi ingin saya ulangi, bahwa diberikan atau
tidaknya visa ke seseorang adalah hak dari pada
pemerintah itu. Visa untuk seorang asing bukanlah
suatu 'RIGHT' (hak), melainkan hanyalah suatu
'PRIVILEGE'.

Adik saya ada yang langsung diberikan visa turis.
Suaminya orang Jawa, rambutnya gondrong.

Adik saya yang lain, yang mohon visa sendiri, malah
tidak diberikan visa. Padahal penampilannya cukup
meyakinkan, sebagai salah satu pemilik perusahaan
konstruksi.


--- ghozangmail [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Betul sekali Pak Manneke.
 
 Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh
 bolak balik ke europe dan
 aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di
 US..minta ampun...tp
 ketika yang maju wong korea langsung approve
 tuh..kebetulan 3 orang indo
 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg
 sama dari pabrik yg sama
 kok tetep marketep ga bisa...edun tenan.
 
 Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah.
 
 salam,
 bapakeghozan
 
 
 - Original Message - 
 From: manneke [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, May 17, 2007 10:30 AM
 Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win
 scholarship to U.S.
 
 
 
  Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes
 AS punya kuasa 100%
 menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak.
 Tapi, perlakuan terhadap
 para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin
 belon? Mbok yang manusiawi
 dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution
 yang sama, tapi nggak
 ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya
 AS.
 
  Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di
 pelbagai penjuru dunia
 terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga
 orang-orang di Eropa. Saya punya
 teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa
 sengaja menempelkan bordiran
 bendera Kanada di ranselnya karena dia takut
 diketahui orang sebagai warga
 AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa
 tapi jadi ketakutan pergi
 ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang
 terlalu besar.
 
  manneke
 
 



Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan

2007-05-19 Terurut Topik amartien
Pemerintah Amrik tidak akan menanyakan mengenai agama
seseorang.

Tetapi jika anda bersikeras bahwa itulah persyaratan
yang diminta oleh pem. Amrik, well.. what can I
say?

Rupanya anda yang tinggal di luar Amrik lebih banyak
tahu mengenai Amrik dan policy pemerintah Amrik dari
pada saya yang tinggal di Amrik dan dimana saya tahu
sedikit mengenai ini dikarenakan oleh pekerjaan saya.

Sama halnya dengan seorang anggauta milis beberapa
waktu yangn lalu yang ngotot bahwa di formulir
pendaftarann masuk ke perguruan tinggi ditanya
mengenai agama.

Sikap saya mengenai ini sama dengan sikap saya jika
ada seseorang di abad ke 21 ini yang ngotot bahwa
dunia itu datar, well .. what can I say.  :-)


- imcw [EMAIL PROTECTED] wrote:

 salam manneke,
 
 tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja
 ke amerika harus
 membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang
 bali dan beragama
 hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi
 masih ada harapan
 bagi wni untuk ke amrik dengan mudah...
 --
 i made cock wirawan
 http://dekock.wordpress.com
 
 manneke quotes,
 
 m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh
 pabrik, melainkan
 m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS
 semua WNI,
 m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris
 potensial?
 m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid,
 Surur, Nurul Huda,
 m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau
 Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi...
 
 --
 
 Send instant messages to your online friends
 http://au.messenger.yahoo.com 
 



Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--I Made Cok Wirawan

2007-05-19 Terurut Topik amartien
Lihatlah posting2 saya mengenai ini.

Diberikannya visa kepada seseorang tidak berdasarkan
nama.  Adik saya sendiri yang namanya sejenis anda
tidak diberikan visa turis.

Sekali lagi saya katakan, visa itu diberikan jika
pejabat konsular menetapkan bahwa orang tsb. memenuhi
persyaratan yang sudah ditentukan oleh pemerintahnya. 


Di formulir permintaan visa tidak ditanyakan mengenai
agama anda.

Tetapi jika anda tetap bersikeras bahwa apa yang anda
katakan di posting anda ini adalah benar, well ..
itu adalah hak anda.

Sama halnya dengan orang2 yang bersikeras bahwa dunia
ini datar ... itu adalah hak mereka.

--- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebetulnya info dari Made Cok Wirawan ini malah kian
 mengukuhkan bahwa apa yang saya katakan benar:
 makanya saya bilang, kalo namanya Manneke, atau
 Martin, atau seperti adik Anda (yang namanya khas
 Bali), maka masih ada kans dapet visa. Jadi, yang
 sebetulnya tak terkatakan tapi dipraktikkan sebagai
 kebijakan diam-diam adalah WNI yang Islam seminimal
 mungkin dapetnya. Saya juga amati, kalo perempuan
 (apalagi bukan Islam), malah lebih mudah lagi. Tapi,
 waktu datang ngurus visa ke kedubes, perlakuannya
 seragam semua: tak dihargai sebagai manusia.
 
 manneke
 
 
 
 -Original Message-
 
  Date: Thu May 17 19:58:42 PDT 2007
  From: imcw [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win
 scholarship to U.S.--Bapakeghozan
  To: mediacare@yahoogroups.com
 
  salam manneke,
  
  tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat
 kerja ke amerika harus
  membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang
 bali dan beragama
  hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi
 masih ada harapan
  bagi wni untuk ke amrik dengan mudah...
  --
  i made cock wirawan
  http://dekock.wordpress.com
  
  manneke quotes,
  
  m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh
 pabrik, melainkan
  m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS
 semua WNI,
  m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris
 potensial?
  m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid,
 Surur, Nurul Huda,
  m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau
 Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi...
  
  --
  
  Send instant messages to your online friends
 http://au.messenger.yahoo.com
 
 



Visa - Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-19 Terurut Topik amartien
Diberikannya visa kepada seseorang itu adalah sesudah
pejabat konsuler memastikan bahwa orang2 tsb. memenuhi
persyaratan2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Amrik. 

Setahu saya itu adalah 'policy' bahwa jika seseorang
tidak diberikan visa, maka orang tsb. tidak akan
diberitahukan apa alasan dia tidak diberikan visa. 
Yang mereka akan katakan adalah bahwa orang tsb. boleh
mencoba mengajukan visa kembali dimasa yang akan
datang.

Sekali lagi ingin saya ulangi, bahwa diberikan atau
tidaknya visa ke seseorang adalah hak dari pada
pemerintah itu. Visa untuk seorang asing bukanlah
suatu 'RIGHT' (hak), melainkan hanyalah suatu
'PRIVILEGE'.  

Jika seseorang ber HAK atas sesuatu, maka orang tsb.
HARUS diberikan hal itu.  Tetapi jika seseorang
diberikan PRIVILEGE (hak istimewa), maka itu adalah
se-mata2 karena yang memberikannya bersedia memberikan
hal tsb. tidak peduli apakah yang memberikan tsb.
mempunyai persyaratan atau tidak.

Adik saya ada yang langsung diberikan visa turis.
Suaminya orang Jawa, rambutnya gondrong.

Adik saya yang lain, yang mohon visa sendiri, malah
tidak diberikan visa. Padahal penampilannya cukup
meyakinkan, bahkan dia dalah direktur dan salah satu
pemilik dari suatu perusahaan konstruksi.

Kalau permintaan visa seseorang pernah ditolak,
cobalah lagi beberapa bulan kemudian.  Saya tahu
sekali bahwa banyak orang2 yang sesudah mencoba ke dua
atau ke tiga kalinya diberikan visa.  Asalkan pada
waktu permohonan2 yang sebelumnya dia tidak membohong
didalam mengisi formulir permintaan visa tsb.

Sebab di Amrik, kalau sudah ketahuan bohong, susah
.. sekali untuk mendapatkan sesuatu.


--- ghozangmail [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Betul sekali Pak Manneke.
 
 Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh
 bolak balik ke europe dan
 aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di
 US..minta ampun...tp
 ketika yang maju wong korea langsung approve
 tuh..kebetulan 3 orang indo
 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg
 sama dari pabrik yg sama
 kok tetep marketep ga bisa...edun tenan.
 
 Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah.
 
 salam,
 bapakeghozan


Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--I Made Cok Wirawan

2007-05-19 Terurut Topik ati gustiati
Setau saya utk mendapatkan visa turis ke America memang sulit, apalagi kalau 
pendatang itu berasal dari negara ketiga (Indonesia) misalnya, krn tujuan 
penduduk negara miskin ke USA selalu dianggap utk mencari keuntungan (bekerja 
maupun secara legal/illegal) jadi tidak masalah dgn agama, jenis kelamin dll, 
kecuali kalau kita bisa membuktikan pada Kedubes USA bahwa kita memiliki 
kehidupan yg cukup stabil di Indonesia spt bukti2 rekening yg besar/asset besar 
dari Bank, punya Corp. besar, atau ada yg bisa menjamin kesejahteraan kita 
selama di USA (itupun perlu pembuktian si penjamin yg komplit) , jadi tidak 
menjadi beban pemerintah US. Apalagi dengan kondisi politik US vs terorism, ini 
tentunya lebih mempersulit utk masuk ke US sebagai turist.
   
  Lain lagi dengan Visa utk bekerja, itu memang lebih mudah krn sudah ditangani 
oleh Corp. yg mau mengerjakan tenaga kita, Corp. tsb adalah jaminan utk 
kesejahteraan kita selama bekerja di US. (banyak rumah2 makan Chinesse di US yg 
berhasil membawa masuk kerabat2 dari China utk bekerja sama di restaurant 
keluarga, dan itu berhasil karena mereka sudah dijamin akan bekerja dirumah 
makan tsb, jadi tidak menjadi beban pemerintah US).
   
  Bush's administration mencoba utk mempermudah hak setiap penduduk dunia lain 
nya utk memasuki US, banyak kebijakan2 yg sudah di rubah tetapi pada prakteknya 
bila kita berasal dari negara ketiga prosedure nya pun tentu tidak mudah, 
ingat, setiap negara mempunyai reputasi list yg berbeda dalam database Imigrasi 
US, warga SIngapore tentuny alebih mudah utk mendapatkan visa turist memasuki 
wilayah US daripada warga Indonesia atau Afgan.
   
  salam
  omie
   
   
   
  

amartien [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Lihatlah posting2 saya mengenai ini.

Diberikannya visa kepada seseorang tidak berdasarkan
nama. Adik saya sendiri yang namanya sejenis anda
tidak diberikan visa turis.

Sekali lagi saya katakan, visa itu diberikan jika
pejabat konsular menetapkan bahwa orang tsb. memenuhi
persyaratan yang sudah ditentukan oleh pemerintahnya. 


Di formulir permintaan visa tidak ditanyakan mengenai
agama anda.

Tetapi jika anda tetap bersikeras bahwa apa yang anda
katakan di posting anda ini adalah benar, well ..
itu adalah hak anda.

Sama halnya dengan orang2 yang bersikeras bahwa dunia
ini datar ... itu adalah hak mereka.

--- manneke wrote:

 Sebetulnya info dari Made Cok Wirawan ini malah kian
 mengukuhkan bahwa apa yang saya katakan benar:
 makanya saya bilang, kalo namanya Manneke, atau
 Martin, atau seperti adik Anda (yang namanya khas
 Bali), maka masih ada kans dapet visa. Jadi, yang
 sebetulnya tak terkatakan tapi dipraktikkan sebagai
 kebijakan diam-diam adalah WNI yang Islam seminimal
 mungkin dapetnya. Saya juga amati, kalo perempuan
 (apalagi bukan Islam), malah lebih mudah lagi. Tapi,
 waktu datang ngurus visa ke kedubes, perlakuannya
 seragam semua: tak dihargai sebagai manusia.
 
 manneke
 
 
 
 -Original Message-
 
  Date: Thu May 17 19:58:42 PDT 2007
  From: imcw 
  Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win
 scholarship to U.S.--Bapakeghozan
  To: mediacare@yahoogroups.com
 
  salam manneke,
  
  tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat
 kerja ke amerika harus
  membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang
 bali dan beragama
  hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi
 masih ada harapan
  bagi wni untuk ke amrik dengan mudah...
  --
  i made cock wirawan
  http://dekock.wordpress.com
  
  manneke quotes,
  
  m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh
 pabrik, melainkan
  m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS
 semua WNI,
  m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris
 potensial?
  m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid,
 Surur, Nurul Huda,
  m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau
 Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi...
  
  --
  
  Send instant messages to your online friends
 http://au.messenger.yahoo.com
 
 



Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz


Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links





   
-
Building a website is a piece of cake. 
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-19 Terurut Topik justjoiningthetribe2
Martien, Manneke mengatakan perlakuan terhadap para pemohon
visa itu mestinya manusiawi dimana caution bisa dilakukan tanpa harus
mendehumanize para applicant, terus dijawab dengan alasan visa itu
adalah privilige, bukan right.

Bukannya alasan tersebut juga bisa dipakai setiap negara manapun untuk
mendehumanize para applicants?

Kalau mau reply, analisa dulu persoalannya jangan asal sambar saja,
yang dipermasalahkan bukan diberikan atau tidak diberikannya visa
(tidak ada yang menyalahkan kedutaan AS yang menolak memberikan visa -
karena ini adalah hak setiap kedutaan negara manapun juga), tapi yang
tidak bisa dipahami itu adalah perlakuan tidak manusiawi yang diterima
para pemohon visa.

Semoga bisa dimengerti.

salam,

jjtt

--- In mediacare@yahoogroups.com, amartien [EMAIL PROTECTED] wrote:


Diberikannya visa kepada seseorang itu adalah sesudah
pejabat konsuler memastikan bahwa orang2 tsb. memenuhi
persyaratan2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Amrik.

Setahu saya itu adalah 'policy' bahwa jika seseorang
tidak diberikan visa, maka orang tsb. tidak akan
diberitahukan apa alasan dia tidak diberikan visa.
Yang mereka akan katakan adalah bahwa orang tsb. boleh
mencoba mengajukan visa kembali dimasa yang akan
datang.

Sekali lagi ingin saya ulangi, bahwa diberikan atau
tidaknya visa ke seseorang adalah hak dari pada
pemerintah itu. Visa untuk seorang asing bukanlah
suatu 'RIGHT' (hak), melainkan hanyalah suatu
'PRIVILEGE'.

Adik saya ada yang langsung diberikan visa turis.
Suaminya orang Jawa, rambutnya gondrong.

Adik saya yang lain, yang mohon visa sendiri, malah
tidak diberikan visa. Padahal penampilannya cukup
meyakinkan, sebagai salah satu pemilik perusahaan
konstruksi.



[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--I Made Cok Wirawan

2007-05-18 Terurut Topik manneke
Sebetulnya info dari Made Cok Wirawan ini malah kian mengukuhkan bahwa apa yang 
saya katakan benar: makanya saya bilang, kalo namanya Manneke, atau Martin, 
atau seperti adik Anda (yang namanya khas Bali), maka masih ada kans dapet 
visa. Jadi, yang sebetulnya tak terkatakan tapi dipraktikkan sebagai kebijakan 
diam-diam adalah WNI yang Islam seminimal mungkin dapetnya. Saya juga amati, 
kalo perempuan (apalagi bukan Islam), malah lebih mudah lagi. Tapi, waktu 
datang ngurus visa ke kedubes, perlakuannya seragam semua: tak dihargai sebagai 
manusia.

manneke



-Original Message-

 Date: Thu May 17 19:58:42 PDT 2007
 From: imcw [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to 
 U.S.--Bapakeghozan
 To: mediacare@yahoogroups.com

 salam manneke,
 
 tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus
 membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama
 hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan
 bagi wni untuk ke amrik dengan mudah...
 --
 i made cock wirawan
 http://dekock.wordpress.com
 
 manneke quotes,
 
 m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan
 m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI,
 m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial?
 m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda,
 m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih 
 fifty-fifty. Hi hi hi...
 
 --
 
 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com



[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan

2007-05-18 Terurut Topik Nana
Sensei Deddy Mansyur,
Sensei itu artinya guru ya?
Deddy sendiri artinya ayah kayaknya?
Kalau Mansyur artinya apaan kang Deddy?
huehehehe ...
Kemarin dulu aku sempet main-main ke website kang Deddy. Itu pic kang
Deddy bukan? wah ... jelas ditanggung aman lah ya jalan-jalan bareng
seorang Dan V, ck ck ck ck ck ck ...
Btw, sebagai orang Indonesia, ikut bangga nih kang Deddy punya murid
karate polisi di Houston Police Department dan sheriff di Harris
County Sheriff Department. Wow ... :)

Salam,
Nana

--- In mediacare@yahoogroups.com, Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear Prof. Manneke Yang Budiman,
 
 Kalau nama SENSEI DEDDY MANSYUR,
 AM
 
 Sekarang punya murid karate polisi di Houston Police Department,
sheriff di 
 Harris County Sheriff Department. Dulu pernah ada murid karate
bertugas di 
 FBI.
 
 Pokoknya, penampilan harus mantep.
 
 Kalo tampang sudah tampang preman, teroris, low class dll., plus itu
bhs. 
 inggrisnya masih berlepotan, wah, lulus TOEFL dulu deh. Jangan harap
VISA 
 USA akan dikeluarkan sama amrik. Paling-paling bisa dapet VISA BCA
Credit 
 Card.
 
 Uda Radityo pernah menetap di Chicago sebagai salah satu anggota the
Blues 
 Brothers, right Uda?
 
 Oss!
 sensei deddy mansyur
 university of houston
 www.uh.edu/shotokan
 www.houstonshotokan.com
 
 - Original Message - 
 From: manneke [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, May 17, 2007 6:09 PM
 Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to 
 U.S.--Bapakeghozan
 
 
 
  Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan
karena 
  mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, above all, harus 
  dicurigai dulu sebagai teroris potensial? Apalagi kalo namanya
Ghozan, 
  Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, wah jangan harap deh. Kalo namanya 
  Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi...
 
  manneke
 
 
  -Original Message-
 
  Date: Thu May 17 00:23:51 PDT 2007
  From: ghozangmail [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to
U.S.
  To: mediacare@yahoogroups.com
 
  Betul sekali Pak Manneke.
 
  Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke
europe 
  dan
  aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta 
  ampun...tp
  ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3
orang 
  indo
  1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari
pabrik yg 
  sama
  kok tetep marketep ga bisa...edun tenan.
 
  Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah.
 
  salam,
  bapakeghozan
 
 
  - Original Message - 
  From: manneke [EMAIL PROTECTED]
  To: mediacare@yahoogroups.com
  Sent: Thursday, May 17, 2007 10:30 AM
  Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 
 
  
   Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya
kuasa 100%
  menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan
terhadap
  para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang 
  manusiawi
  dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi 
  nggak
  ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS.
  
   Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai
penjuru dunia
  terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa.
Saya 
  punya
  teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan 
  bordiran
  bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai 
  warga
  AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi
ketakutan 
  pergi
  ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar.
  
   manneke
 
 
 
 
  Web:
  http://groups.yahoo.com/group/mediacare/
 
  Klik:
 
  http://mediacare.blogspot.com
 
  atau
 
  www.mediacare.biz
 
  
  Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
  [EMAIL PROTECTED]
 
  Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 





Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-17 Terurut Topik amartien
Manusiawi tidaknya seorang pejabat konsular, bukanlah menjadikan ukuran  bahwa 
suatu negara arogan.

Tingkah laku pejabat Indonesia terhadap penduduk Indonesia yang bukannya 
membantu dalam urusan dokumen umpamanya, tetapi mempersulit, dengan pengharapan 
bahwa akan ada pelicinnya --- apakah itu manusiawi atau tidak?
 
Mengenai pengalaman kawan anda, memang dari dulu orang Eropa dengan medianya 
tidak senang ke Amrik. 

Tetapi fakta adalah banyak orang dari Eropa Barat yang tetap saja masih ingin 
tinggal dan bekerja disini.  

Kawan2 saya yang dari Eropa, sesudah mendapat visa kerja di Amrik, memilih utk. 
tinggal di Amrik. Macam2 cara yang dilakukan (legal) demi mendapatkan green 
card. Dan mereka itu bukan buruh, melainkan lulusan universitas dengan 
pekerjaan yang baik. 



manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:  
 Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% 
menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para 
pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. 
Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh 
setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. 
 
 Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia 
terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya 
teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran 
bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. 
Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke 
mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar.
 
 manneke
 
 -Original Message-
 
  Date: Wed May 16 10:12:40 PDT 2007
  From: amartien [EMAIL PROTECTED]
  Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
  To: mediacare@yahoogroups.com
 
  Hmm ... arogan?
  
  Pemberian visa, visa macam apapun juga, kesuatu negara, bukankah karena it's 
  a 'right' (hak), melainkan itu adalah suatu 'privilege' (hak istimewa).
  
  AS harus ber-hati2 didalam memberikan visanya, karena teroris ingin 
  merusakkan AS.   Suatu negara itu bagaikan rumah.  Apakah anda akan 
  membiarkan siapa saja untuk masuk rumah anda?  
  
  Jika didalam ke-hati2-an memberikan visa, ada seseorang yang tidak diberikan 
  visa padahal orang itu bukan teroris, kalau meminta visa turis, maksudnya 
  murni hanya utk. jalan2 dan bukan untuk kemudian menghilang menjadi imigran 
  gelap,maka sikap pem. AS adalah  . it's best to err on the side of 
  caution.
  
  
  
  manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:  
   Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa 
  ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk 
  duluan waktu orang apply visa.
   
   manneke
   
   -Original Message-
   
Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca
   

  http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1


7,000 RI students win scholarship to U.S. 

JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students 
  who successfully passed English test will go to Unites States to learn more 
  about cooperatives, an official said. 

We have given international-standard vocational school students across 
  the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of 
  them passed the test, National Education Ministry's director for vocational 
  education Joko Sutrisno said Wednesday. 

The scholarship was mainly allocated to vocational school students who 
  studied information and technology as well as hotel service and came from 
  provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists 
  like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other 
  cities. 

We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned 
  instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has 
  responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., 
  Joko said.(*
   
   
   
 
 
 
 
   


Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-17 Terurut Topik ghozangmail
Betul sekali Pak Manneke.

Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke europe dan
aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta ampun...tp
ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3 orang indo
1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari pabrik yg sama
kok tetep marketep ga bisa...edun tenan.

Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah.

salam,
bapakeghozan


- Original Message - 
From: manneke [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Thursday, May 17, 2007 10:30 AM
Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.



 Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100%
menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap
para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi
dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak
ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS.

 Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia
terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya
teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran
bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga
AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi
ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar.

 manneke



Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan

2007-05-17 Terurut Topik imcw
salam manneke,

tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus
membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama
hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan
bagi wni untuk ke amrik dengan mudah...
--
i made cock wirawan
http://dekock.wordpress.com

manneke quotes,

m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan
m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI,
m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial?
m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda,
m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih 
fifty-fifty. Hi hi hi...

--

Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan

2007-05-17 Terurut Topik Deddy Mansyur
Dear Prof. Manneke Yang Budiman,

Kalau nama SENSEI DEDDY MANSYUR,
AM

Sekarang punya murid karate polisi di Houston Police Department, sheriff di 
Harris County Sheriff Department. Dulu pernah ada murid karate bertugas di 
FBI.

Pokoknya, penampilan harus mantep.

Kalo tampang sudah tampang preman, teroris, low class dll., plus itu bhs. 
inggrisnya masih berlepotan, wah, lulus TOEFL dulu deh. Jangan harap VISA 
USA akan dikeluarkan sama amrik. Paling-paling bisa dapet VISA BCA Credit 
Card.

Uda Radityo pernah menetap di Chicago sebagai salah satu anggota the Blues 
Brothers, right Uda?

Oss!
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan
www.houstonshotokan.com

- Original Message - 
From: manneke [EMAIL PROTECTED]
To: mediacare@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com
Sent: Thursday, May 17, 2007 6:09 PM
Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to 
U.S.--Bapakeghozan



 Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan karena 
 mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, above all, harus 
 dicurigai dulu sebagai teroris potensial? Apalagi kalo namanya Ghozan, 
 Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, wah jangan harap deh. Kalo namanya 
 Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi...

 manneke


 -Original Message-

 Date: Thu May 17 00:23:51 PDT 2007
 From: ghozangmail [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Betul sekali Pak Manneke.

 Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke europe 
 dan
 aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta 
 ampun...tp
 ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3 orang 
 indo
 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari pabrik yg 
 sama
 kok tetep marketep ga bisa...edun tenan.

 Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah.

 salam,
 bapakeghozan


 - Original Message - 
 From: manneke [EMAIL PROTECTED]
 To: mediacare@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, May 17, 2007 10:30 AM
 Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.


 
  Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100%
 menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap
 para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang 
 manusiawi
 dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi 
 nggak
 ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS.
 
  Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia
 terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya 
 punya
 teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan 
 bordiran
 bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai 
 warga
 AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan 
 pergi
 ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar.
 
  manneke




 Web:
 http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

 Klik:

 http://mediacare.blogspot.com

 atau

 www.mediacare.biz

 
 Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
 [EMAIL PROTECTED]

 Yahoo! Groups Links




 




[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-16 Terurut Topik manneke

Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama 
Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan 
waktu orang apply visa.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
 From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca

 http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1
 
 
 7,000 RI students win scholarship to U.S. 
 
 JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who 
 successfully passed English test will go to Unites States to learn more about 
 cooperatives, an official said. 
 
 We have given international-standard vocational school students across the 
 country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them 
 passed the test, National Education Ministry's director for vocational 
 education Joko Sutrisno said Wednesday. 
 
 The scholarship was mainly allocated to vocational school students who 
 studied information and technology as well as hotel service and came from 
 provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like 
 Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other 
 cities. 
 
 We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. 
 The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the 
 offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*



Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-16 Terurut Topik debbie sumual

HAH???
   
  Hanya karena passed English test? Not even TOEFL (abis gak dibilang jenis 
tesnya apa)??
   
  Gak ada perjanjian kerjasama dengan sekolah2 atau pemerintah AS?
   
  Atau beritanya yg gak jelas?
   
  
manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama 
Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan 
waktu orang apply visa.

manneke

-Original Message-

 Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
 From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca

 http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1
 
 
 7,000 RI students win scholarship to U.S. 
 
 JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who 
 successfully passed English test will go to Unites States to learn more about 
 cooperatives, an official said. 
 
 We have given international-standard vocational school students across the 
 country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them 
 passed the test, National Education Ministry's director for vocational 
 education Joko Sutrisno said Wednesday. 
 
 The scholarship was mainly allocated to vocational school students who 
 studied information and technology as well as hotel service and came from 
 provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like 
 Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other 
 cities. 
 
 We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. 
 The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the 
 offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*



 


[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-16 Terurut Topik manneke

Debbie, saya khawatir anak-anak ini nantinya nasibnya bakal kaya para TKI itu, 
yang dikasih janji-janji surga, tapi kemudian terlantar dan terkatung-katung. 
Maka, Anda benar. Harus diklarifikasi apakah ada perjanjian resmi dengan 
lembaga-lembaga pendidikan vokasional di AS untuk menampung ribuan orang ini.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed May 16 09:13:12 PDT 2007
 From: debbie sumual [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: mediacare@yahoogroups.com

 
 HAH???

   Hanya karena passed English test? Not even TOEFL (abis gak dibilang jenis 
 tesnya apa)??

   Gak ada perjanjian kerjasama dengan sekolah2 atau pemerintah AS?

   Atau beritanya yg gak jelas?

   
 manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama 
 Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan 
 waktu orang apply visa.
 
 manneke
 
 -Original Message-
 
  Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
  From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
  To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca
 
  http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1
  
  
  7,000 RI students win scholarship to U.S. 
  
  JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students 
  who successfully passed English test will go to Unites States to learn more 
  about cooperatives, an official said. 
  
  We have given international-standard vocational school students across the 
  country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of 
  them passed the test, National Education Ministry's director for 
  vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. 
  
  The scholarship was mainly allocated to vocational school students who 
  studied information and technology as well as hotel service and came from 
  provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists 
  like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among 
  other cities. 
  
  We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. 
  The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the 
  offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
 
 
 




Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-16 Terurut Topik amartien
Hmm ... arogan?

Pemberian visa, visa macam apapun juga, kesuatu negara, bukankah karena it's a 
'right' (hak), melainkan itu adalah suatu 'privilege' (hak istimewa).

AS harus ber-hati2 didalam memberikan visanya, karena teroris ingin merusakkan 
AS.   Suatu negara itu bagaikan rumah.  Apakah anda akan membiarkan siapa saja 
untuk masuk rumah anda?  

Jika didalam ke-hati2-an memberikan visa, ada seseorang yang tidak diberikan 
visa padahal orang itu bukan teroris, kalau meminta visa turis, maksudnya murni 
hanya utk. jalan2 dan bukan untuk kemudian menghilang menjadi imigran 
gelap,maka sikap pem. AS adalah  . it's best to err on the side of 
caution.



manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:  
 Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama 
Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan 
waktu orang apply visa.
 
 manneke
 
 -Original Message-
 
  Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
  From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
  To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca
 
  http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1
  
  
  7,000 RI students win scholarship to U.S. 
  
  JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who 
  successfully passed English test will go to Unites States to learn more 
  about cooperatives, an official said. 
  
  We have given international-standard vocational school students across the 
  country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them 
  passed the test, National Education Ministry's director for vocational 
  education Joko Sutrisno said Wednesday. 
  
  The scholarship was mainly allocated to vocational school students who 
  studied information and technology as well as hotel service and came from 
  provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists 
  like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other 
  cities. 
  
  We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. 
  The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the 
  offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
 
 
 
   


Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-16 Terurut Topik [EMAIL PROTECTED]
Pak Manneke, saya setuju dengan Anda dan Debbie. Jangan seperti pengalaman
BPPT jaman Pak Habibie, mengirim siswa yang dipilih berdasar prestasi
akademik yang menonjol ke berbagai lembaga pendidikan di Eropa dengan biaya
negara, tapi sekarang tidak ada kabar beritanya di mana mereka itu. Konon
banyak yang gagal bukan karena kemampuan akademik tetapi lebih karena
ketidak siapan mental dan mengalami cultural shock. Beasiswa yang besar
tanpa persiapan mental membuat mereka manja dan gagal di sekolah. Yang tidak
gagal menetap di negerai orang dan bekerja di sana. Indonesia tidak
menikmati hasil pengiriman dengan beasiswa tersebut. Sebagian yang berhasil
dan kembali ke tanah air tidak mendapat pekerjaan yang sesuai, jadi frustasi

Seleksi hanya berdasarkan kemampuan berbahasa Inggeris bisa mengecoh kalau
tidak pula dilakukan seleksi kesiapan mental untuk menghadapi cultural shock

Kerjasama dengan vocational school mungkin sudah disiapkan kalau ini bekerja
sama dengan USAID. Tapi masalah kesiapan mental bukan problem USAID. Itu
problem yang harus diantisipasi oleh pemerintah Indonesia.
KM

---Original Message---
 
From: manneke
Date: 17-05-2007 8:35:27
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 

Debbie, saya khawatir anak-anak ini nantinya nasibnya bakal kaya para TKI
itu, yang dikasih janji-janji surga, tapi kemudian terlantar dan
terkatung-katung. Maka, Anda benar. Harus diklarifikasi apakah ada
perjanjian resmi dengan lembaga-lembaga pendidikan vokasional di AS untuk
menampung ribuan orang ini.

manneke

-Original Message-

 Date: Wed May 16 09:13:12 PDT 2007
 From: debbie sumual [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: mediacare@yahoogroups.com

 
 HAH???
 
 Hanya karena passed English test? Not even TOEFL (abis gak dibilang
jenis tesnya apa)??
 
 Gak ada perjanjian kerjasama dengan sekolah2 atau pemerintah AS?
 
 Atau beritanya yg gak jelas?
 
 
 manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa
ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk
duluan waktu orang apply visa.
 
 manneke
 
 -Original Message-
 
  Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
  From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
  Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
  To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca
 
  http://www.thejakartapost.com/detailgeneral
asp?fileid=20070516134507irec=1
  
  
  7,000 RI students win scholarship to U.S. 
  
  JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students
who successfully passed English test will go to Unites States to learn more
about cooperatives, an official said. 
  
  We have given international-standard vocational school students across
the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of
them passed the test, National Education Ministry's director for vocational
education Joko Sutrisno said Wednesday. 
  
  The scholarship was mainly allocated to vocational school students who
studied information and technology as well as hotel service and came from
provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists
like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other
cities. 
  
  We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned
instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has
responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S.,
Joko said.(*
 
 
 



 
 imstp_chubbi_by_im_en.gif

[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.

2007-05-16 Terurut Topik manneke

Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% 
menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para 
pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. 
Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh 
setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. 

Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap 
AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang 
AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada 
di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir 
saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru 
akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar.

manneke


-Original Message-

 Date: Wed May 16 10:12:40 PDT 2007
 From: amartien [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
 To: mediacare@yahoogroups.com

 Hmm ... arogan?
 
 Pemberian visa, visa macam apapun juga, kesuatu negara, bukankah karena it's 
 a 'right' (hak), melainkan itu adalah suatu 'privilege' (hak istimewa).
 
 AS harus ber-hati2 didalam memberikan visanya, karena teroris ingin 
 merusakkan AS.   Suatu negara itu bagaikan rumah.  Apakah anda akan 
 membiarkan siapa saja untuk masuk rumah anda?  
 
 Jika didalam ke-hati2-an memberikan visa, ada seseorang yang tidak diberikan 
 visa padahal orang itu bukan teroris, kalau meminta visa turis, maksudnya 
 murni hanya utk. jalan2 dan bukan untuk kemudian menghilang menjadi imigran 
 gelap,maka sikap pem. AS adalah  . it's best to err on the side of 
 caution.
 
 
 
 manneke [EMAIL PROTECTED] wrote:  
  Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa 
 ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk 
 duluan waktu orang apply visa.
  
  manneke
  
  -Original Message-
  
   Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007
   From: Sunny [EMAIL PROTECTED]
   Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S.
   To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca
  
   
 http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1
   
   
   7,000 RI students win scholarship to U.S. 
   
   JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students 
 who successfully passed English test will go to Unites States to learn more 
 about cooperatives, an official said. 
   
   We have given international-standard vocational school students across 
 the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of 
 them passed the test, National Education Ministry's director for vocational 
 education Joko Sutrisno said Wednesday. 
   
   The scholarship was mainly allocated to vocational school students who 
 studied information and technology as well as hotel service and came from 
 provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like 
 Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other 
 cities. 
   
   We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. 
 The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the 
 offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*