Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Pak Manneke update
just info... barusan hari ini teman saya di panggil via email dari dubes us utk mengambil formulir seharga Rp900.000 setelah menunggu penantian cukup lama. bahwa tidak setiap hari formulir ini dapat diambil..hanya pada hari2 tertentu saja cerita temen sebelah meja saya...pagi sampai sana jam 06:45wib antrian sudah seperti ular jam 13:00wib baru di panggil untuk tahap 1..setelah ditanya sana-sini suruh pulang tunggu kira2 2minggu lagi utk next proses...ajaib..konfirmasi via email / phone kebetulan sempat ngobrol dgn orang lain.ternyata banyak sekali yg di reject dan next prosesmeskipun cuma 3 atau 4 hari saja kesana.alhasil kl sudah di reject harus ngambil formulir dan bayar lagi Rp900.000......luar biasa arogannya..dan stempel reject inipun bukan cuma di formulir tapi menempel di passport. kok arogan bener yah salam prihatin, bapakeghozan - Original Message - From: manneke [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com Sent: Friday, May 18, 2007 6:09 AM Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... manneke
[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--bapakeghozan
Apa boleh ya, kasih stempel reject di paspor? Mohon info buat yang ngerti. Makasih buat Bapakeghozan untuk update-nya. Mungkin rekan amartien punya penjelasan logis buat kasus ini. Kita tunggu saja. manneke -Original Message- Date: Thu May 24 01:12:31 PDT 2007 From: ghozangmail [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Pak Manneke update To: mediacare@yahoogroups.com just info... barusan hari ini teman saya di panggil via email dari dubes us utk mengambil formulir seharga Rp900.000 setelah menunggu penantian cukup lama. bahwa tidak setiap hari formulir ini dapat diambil..hanya pada hari2 tertentu saja cerita temen sebelah meja saya...pagi sampai sana jam 06:45wib antrian sudah seperti ular jam 13:00wib baru di panggil untuk tahap 1..setelah ditanya sana-sini suruh pulang tunggu kira2 2minggu lagi utk next proses...ajaib..konfirmasi via email / phone kebetulan sempat ngobrol dgn orang lain.ternyata banyak sekali yg di reject dan next prosesmeskipun cuma 3 atau 4 hari saja kesana.alhasil kl sudah di reject harus ngambil formulir dan bayar lagi Rp900.000......luar biasa arogannya..dan stempel reject inipun bukan cuma di formulir tapi menempel di passport. kok arogan bener yah salam prihatin, bapakeghozan - Original Message - From: manneke [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com Sent: Friday, May 18, 2007 6:09 AM Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... manneke
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Diberikannya visa kepada seseorang itu adalah sesudah pejabat konsuler memastikan bahwa orang2 tsb. memenuhi persyaratan2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah Amrik. Setahu saya itu adalah 'policy' bahwa jika seseorang tidak diberikan visa, maka orang tsb. tidak akan diberitahukan apa alasan dia tidak diberikan visa. Yang mereka akan katakan adalah bahwa orang tsb. boleh mencoba mengajukan visa kembali dimasa yang akan datang. Sekali lagi ingin saya ulangi, bahwa diberikan atau tidaknya visa ke seseorang adalah hak dari pada pemerintah itu. Visa untuk seorang asing bukanlah suatu 'RIGHT' (hak), melainkan hanyalah suatu 'PRIVILEGE'. Adik saya ada yang langsung diberikan visa turis. Suaminya orang Jawa, rambutnya gondrong. Adik saya yang lain, yang mohon visa sendiri, malah tidak diberikan visa. Padahal penampilannya cukup meyakinkan, sebagai salah satu pemilik perusahaan konstruksi. --- ghozangmail [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul sekali Pak Manneke. Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke europe dan aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta ampun...tp ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3 orang indo 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari pabrik yg sama kok tetep marketep ga bisa...edun tenan. Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah. salam, bapakeghozan - Original Message - From: manneke [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 17, 2007 10:30 AM Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar. manneke
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan
Pemerintah Amrik tidak akan menanyakan mengenai agama seseorang. Tetapi jika anda bersikeras bahwa itulah persyaratan yang diminta oleh pem. Amrik, well.. what can I say? Rupanya anda yang tinggal di luar Amrik lebih banyak tahu mengenai Amrik dan policy pemerintah Amrik dari pada saya yang tinggal di Amrik dan dimana saya tahu sedikit mengenai ini dikarenakan oleh pekerjaan saya. Sama halnya dengan seorang anggauta milis beberapa waktu yangn lalu yang ngotot bahwa di formulir pendaftarann masuk ke perguruan tinggi ditanya mengenai agama. Sikap saya mengenai ini sama dengan sikap saya jika ada seseorang di abad ke 21 ini yang ngotot bahwa dunia itu datar, well .. what can I say. :-) - imcw [EMAIL PROTECTED] wrote: salam manneke, tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan bagi wni untuk ke amrik dengan mudah... -- i made cock wirawan http://dekock.wordpress.com manneke quotes, m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... -- Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--I Made Cok Wirawan
Lihatlah posting2 saya mengenai ini. Diberikannya visa kepada seseorang tidak berdasarkan nama. Adik saya sendiri yang namanya sejenis anda tidak diberikan visa turis. Sekali lagi saya katakan, visa itu diberikan jika pejabat konsular menetapkan bahwa orang tsb. memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh pemerintahnya. Di formulir permintaan visa tidak ditanyakan mengenai agama anda. Tetapi jika anda tetap bersikeras bahwa apa yang anda katakan di posting anda ini adalah benar, well .. itu adalah hak anda. Sama halnya dengan orang2 yang bersikeras bahwa dunia ini datar ... itu adalah hak mereka. --- manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebetulnya info dari Made Cok Wirawan ini malah kian mengukuhkan bahwa apa yang saya katakan benar: makanya saya bilang, kalo namanya Manneke, atau Martin, atau seperti adik Anda (yang namanya khas Bali), maka masih ada kans dapet visa. Jadi, yang sebetulnya tak terkatakan tapi dipraktikkan sebagai kebijakan diam-diam adalah WNI yang Islam seminimal mungkin dapetnya. Saya juga amati, kalo perempuan (apalagi bukan Islam), malah lebih mudah lagi. Tapi, waktu datang ngurus visa ke kedubes, perlakuannya seragam semua: tak dihargai sebagai manusia. manneke -Original Message- Date: Thu May 17 19:58:42 PDT 2007 From: imcw [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan To: mediacare@yahoogroups.com salam manneke, tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan bagi wni untuk ke amrik dengan mudah... -- i made cock wirawan http://dekock.wordpress.com manneke quotes, m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... -- Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
Visa - Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Diberikannya visa kepada seseorang itu adalah sesudah pejabat konsuler memastikan bahwa orang2 tsb. memenuhi persyaratan2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah Amrik. Setahu saya itu adalah 'policy' bahwa jika seseorang tidak diberikan visa, maka orang tsb. tidak akan diberitahukan apa alasan dia tidak diberikan visa. Yang mereka akan katakan adalah bahwa orang tsb. boleh mencoba mengajukan visa kembali dimasa yang akan datang. Sekali lagi ingin saya ulangi, bahwa diberikan atau tidaknya visa ke seseorang adalah hak dari pada pemerintah itu. Visa untuk seorang asing bukanlah suatu 'RIGHT' (hak), melainkan hanyalah suatu 'PRIVILEGE'. Jika seseorang ber HAK atas sesuatu, maka orang tsb. HARUS diberikan hal itu. Tetapi jika seseorang diberikan PRIVILEGE (hak istimewa), maka itu adalah se-mata2 karena yang memberikannya bersedia memberikan hal tsb. tidak peduli apakah yang memberikan tsb. mempunyai persyaratan atau tidak. Adik saya ada yang langsung diberikan visa turis. Suaminya orang Jawa, rambutnya gondrong. Adik saya yang lain, yang mohon visa sendiri, malah tidak diberikan visa. Padahal penampilannya cukup meyakinkan, bahkan dia dalah direktur dan salah satu pemilik dari suatu perusahaan konstruksi. Kalau permintaan visa seseorang pernah ditolak, cobalah lagi beberapa bulan kemudian. Saya tahu sekali bahwa banyak orang2 yang sesudah mencoba ke dua atau ke tiga kalinya diberikan visa. Asalkan pada waktu permohonan2 yang sebelumnya dia tidak membohong didalam mengisi formulir permintaan visa tsb. Sebab di Amrik, kalau sudah ketahuan bohong, susah .. sekali untuk mendapatkan sesuatu. --- ghozangmail [EMAIL PROTECTED] wrote: Betul sekali Pak Manneke. Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke europe dan aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta ampun...tp ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3 orang indo 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari pabrik yg sama kok tetep marketep ga bisa...edun tenan. Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah. salam, bapakeghozan
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--I Made Cok Wirawan
Setau saya utk mendapatkan visa turis ke America memang sulit, apalagi kalau pendatang itu berasal dari negara ketiga (Indonesia) misalnya, krn tujuan penduduk negara miskin ke USA selalu dianggap utk mencari keuntungan (bekerja maupun secara legal/illegal) jadi tidak masalah dgn agama, jenis kelamin dll, kecuali kalau kita bisa membuktikan pada Kedubes USA bahwa kita memiliki kehidupan yg cukup stabil di Indonesia spt bukti2 rekening yg besar/asset besar dari Bank, punya Corp. besar, atau ada yg bisa menjamin kesejahteraan kita selama di USA (itupun perlu pembuktian si penjamin yg komplit) , jadi tidak menjadi beban pemerintah US. Apalagi dengan kondisi politik US vs terorism, ini tentunya lebih mempersulit utk masuk ke US sebagai turist. Lain lagi dengan Visa utk bekerja, itu memang lebih mudah krn sudah ditangani oleh Corp. yg mau mengerjakan tenaga kita, Corp. tsb adalah jaminan utk kesejahteraan kita selama bekerja di US. (banyak rumah2 makan Chinesse di US yg berhasil membawa masuk kerabat2 dari China utk bekerja sama di restaurant keluarga, dan itu berhasil karena mereka sudah dijamin akan bekerja dirumah makan tsb, jadi tidak menjadi beban pemerintah US). Bush's administration mencoba utk mempermudah hak setiap penduduk dunia lain nya utk memasuki US, banyak kebijakan2 yg sudah di rubah tetapi pada prakteknya bila kita berasal dari negara ketiga prosedure nya pun tentu tidak mudah, ingat, setiap negara mempunyai reputasi list yg berbeda dalam database Imigrasi US, warga SIngapore tentuny alebih mudah utk mendapatkan visa turist memasuki wilayah US daripada warga Indonesia atau Afgan. salam omie amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Lihatlah posting2 saya mengenai ini. Diberikannya visa kepada seseorang tidak berdasarkan nama. Adik saya sendiri yang namanya sejenis anda tidak diberikan visa turis. Sekali lagi saya katakan, visa itu diberikan jika pejabat konsular menetapkan bahwa orang tsb. memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh pemerintahnya. Di formulir permintaan visa tidak ditanyakan mengenai agama anda. Tetapi jika anda tetap bersikeras bahwa apa yang anda katakan di posting anda ini adalah benar, well .. itu adalah hak anda. Sama halnya dengan orang2 yang bersikeras bahwa dunia ini datar ... itu adalah hak mereka. --- manneke wrote: Sebetulnya info dari Made Cok Wirawan ini malah kian mengukuhkan bahwa apa yang saya katakan benar: makanya saya bilang, kalo namanya Manneke, atau Martin, atau seperti adik Anda (yang namanya khas Bali), maka masih ada kans dapet visa. Jadi, yang sebetulnya tak terkatakan tapi dipraktikkan sebagai kebijakan diam-diam adalah WNI yang Islam seminimal mungkin dapetnya. Saya juga amati, kalo perempuan (apalagi bukan Islam), malah lebih mudah lagi. Tapi, waktu datang ngurus visa ke kedubes, perlakuannya seragam semua: tak dihargai sebagai manusia. manneke -Original Message- Date: Thu May 17 19:58:42 PDT 2007 From: imcw Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan To: mediacare@yahoogroups.com salam manneke, tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan bagi wni untuk ke amrik dengan mudah... -- i made cock wirawan http://dekock.wordpress.com manneke quotes, m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... -- Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.
[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Martien, Manneke mengatakan perlakuan terhadap para pemohon visa itu mestinya manusiawi dimana caution bisa dilakukan tanpa harus mendehumanize para applicant, terus dijawab dengan alasan visa itu adalah privilige, bukan right. Bukannya alasan tersebut juga bisa dipakai setiap negara manapun untuk mendehumanize para applicants? Kalau mau reply, analisa dulu persoalannya jangan asal sambar saja, yang dipermasalahkan bukan diberikan atau tidak diberikannya visa (tidak ada yang menyalahkan kedutaan AS yang menolak memberikan visa - karena ini adalah hak setiap kedutaan negara manapun juga), tapi yang tidak bisa dipahami itu adalah perlakuan tidak manusiawi yang diterima para pemohon visa. Semoga bisa dimengerti. salam, jjtt --- In mediacare@yahoogroups.com, amartien [EMAIL PROTECTED] wrote: Diberikannya visa kepada seseorang itu adalah sesudah pejabat konsuler memastikan bahwa orang2 tsb. memenuhi persyaratan2 yang telah ditetapkan oleh pemerintah Amrik. Setahu saya itu adalah 'policy' bahwa jika seseorang tidak diberikan visa, maka orang tsb. tidak akan diberitahukan apa alasan dia tidak diberikan visa. Yang mereka akan katakan adalah bahwa orang tsb. boleh mencoba mengajukan visa kembali dimasa yang akan datang. Sekali lagi ingin saya ulangi, bahwa diberikan atau tidaknya visa ke seseorang adalah hak dari pada pemerintah itu. Visa untuk seorang asing bukanlah suatu 'RIGHT' (hak), melainkan hanyalah suatu 'PRIVILEGE'. Adik saya ada yang langsung diberikan visa turis. Suaminya orang Jawa, rambutnya gondrong. Adik saya yang lain, yang mohon visa sendiri, malah tidak diberikan visa. Padahal penampilannya cukup meyakinkan, sebagai salah satu pemilik perusahaan konstruksi.
[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--I Made Cok Wirawan
Sebetulnya info dari Made Cok Wirawan ini malah kian mengukuhkan bahwa apa yang saya katakan benar: makanya saya bilang, kalo namanya Manneke, atau Martin, atau seperti adik Anda (yang namanya khas Bali), maka masih ada kans dapet visa. Jadi, yang sebetulnya tak terkatakan tapi dipraktikkan sebagai kebijakan diam-diam adalah WNI yang Islam seminimal mungkin dapetnya. Saya juga amati, kalo perempuan (apalagi bukan Islam), malah lebih mudah lagi. Tapi, waktu datang ngurus visa ke kedubes, perlakuannya seragam semua: tak dihargai sebagai manusia. manneke -Original Message- Date: Thu May 17 19:58:42 PDT 2007 From: imcw [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan To: mediacare@yahoogroups.com salam manneke, tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan bagi wni untuk ke amrik dengan mudah... -- i made cock wirawan http://dekock.wordpress.com manneke quotes, m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... -- Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan
Sensei Deddy Mansyur, Sensei itu artinya guru ya? Deddy sendiri artinya ayah kayaknya? Kalau Mansyur artinya apaan kang Deddy? huehehehe ... Kemarin dulu aku sempet main-main ke website kang Deddy. Itu pic kang Deddy bukan? wah ... jelas ditanggung aman lah ya jalan-jalan bareng seorang Dan V, ck ck ck ck ck ck ... Btw, sebagai orang Indonesia, ikut bangga nih kang Deddy punya murid karate polisi di Houston Police Department dan sheriff di Harris County Sheriff Department. Wow ... :) Salam, Nana --- In mediacare@yahoogroups.com, Deddy Mansyur [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Prof. Manneke Yang Budiman, Kalau nama SENSEI DEDDY MANSYUR, AM Sekarang punya murid karate polisi di Houston Police Department, sheriff di Harris County Sheriff Department. Dulu pernah ada murid karate bertugas di FBI. Pokoknya, penampilan harus mantep. Kalo tampang sudah tampang preman, teroris, low class dll., plus itu bhs. inggrisnya masih berlepotan, wah, lulus TOEFL dulu deh. Jangan harap VISA USA akan dikeluarkan sama amrik. Paling-paling bisa dapet VISA BCA Credit Card. Uda Radityo pernah menetap di Chicago sebagai salah satu anggota the Blues Brothers, right Uda? Oss! sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan www.houstonshotokan.com - Original Message - From: manneke [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 17, 2007 6:09 PM Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... manneke -Original Message- Date: Thu May 17 00:23:51 PDT 2007 From: ghozangmail [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: mediacare@yahoogroups.com Betul sekali Pak Manneke. Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke europe dan aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta ampun...tp ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3 orang indo 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari pabrik yg sama kok tetep marketep ga bisa...edun tenan. Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah. salam, bapakeghozan - Original Message - From: manneke [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 17, 2007 10:30 AM Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar. manneke Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Manusiawi tidaknya seorang pejabat konsular, bukanlah menjadikan ukuran bahwa suatu negara arogan. Tingkah laku pejabat Indonesia terhadap penduduk Indonesia yang bukannya membantu dalam urusan dokumen umpamanya, tetapi mempersulit, dengan pengharapan bahwa akan ada pelicinnya --- apakah itu manusiawi atau tidak? Mengenai pengalaman kawan anda, memang dari dulu orang Eropa dengan medianya tidak senang ke Amrik. Tetapi fakta adalah banyak orang dari Eropa Barat yang tetap saja masih ingin tinggal dan bekerja disini. Kawan2 saya yang dari Eropa, sesudah mendapat visa kerja di Amrik, memilih utk. tinggal di Amrik. Macam2 cara yang dilakukan (legal) demi mendapatkan green card. Dan mereka itu bukan buruh, melainkan lulusan universitas dengan pekerjaan yang baik. manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 10:12:40 PDT 2007 From: amartien [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: mediacare@yahoogroups.com Hmm ... arogan? Pemberian visa, visa macam apapun juga, kesuatu negara, bukankah karena it's a 'right' (hak), melainkan itu adalah suatu 'privilege' (hak istimewa). AS harus ber-hati2 didalam memberikan visanya, karena teroris ingin merusakkan AS. Suatu negara itu bagaikan rumah. Apakah anda akan membiarkan siapa saja untuk masuk rumah anda? Jika didalam ke-hati2-an memberikan visa, ada seseorang yang tidak diberikan visa padahal orang itu bukan teroris, kalau meminta visa turis, maksudnya murni hanya utk. jalan2 dan bukan untuk kemudian menghilang menjadi imigran gelap,maka sikap pem. AS adalah . it's best to err on the side of caution. manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan waktu orang apply visa. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007 From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1 7,000 RI students win scholarship to U.S. JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who successfully passed English test will go to Unites States to learn more about cooperatives, an official said. We have given international-standard vocational school students across the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them passed the test, National Education Ministry's director for vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. The scholarship was mainly allocated to vocational school students who studied information and technology as well as hotel service and came from provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other cities. We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Betul sekali Pak Manneke. Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke europe dan aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta ampun...tp ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3 orang indo 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari pabrik yg sama kok tetep marketep ga bisa...edun tenan. Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah. salam, bapakeghozan - Original Message - From: manneke [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 17, 2007 10:30 AM Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar. manneke
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan
salam manneke, tidak semua wni koq...adik saya mau berangkat kerja ke amerika harus membuat surat pernyataan bahwa memang benar orang bali dan beragama hindu untuk bisa dengan mudah masuk amerika...jadi masih ada harapan bagi wni untuk ke amrik dengan mudah... -- i made cock wirawan http://dekock.wordpress.com manneke quotes, m Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan m karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, m above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? m Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, m wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... -- Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan
Dear Prof. Manneke Yang Budiman, Kalau nama SENSEI DEDDY MANSYUR, AM Sekarang punya murid karate polisi di Houston Police Department, sheriff di Harris County Sheriff Department. Dulu pernah ada murid karate bertugas di FBI. Pokoknya, penampilan harus mantep. Kalo tampang sudah tampang preman, teroris, low class dll., plus itu bhs. inggrisnya masih berlepotan, wah, lulus TOEFL dulu deh. Jangan harap VISA USA akan dikeluarkan sama amrik. Paling-paling bisa dapet VISA BCA Credit Card. Uda Radityo pernah menetap di Chicago sebagai salah satu anggota the Blues Brothers, right Uda? Oss! sensei deddy mansyur university of houston www.uh.edu/shotokan www.houstonshotokan.com - Original Message - From: manneke [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com; mediacare@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 17, 2007 6:09 PM Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.--Bapakeghozan Bukan Pak Ghozan, bukan terutama karena buruh pabrik, melainkan karena mereka WNI. kan di mata pemerintah AS semua WNI, above all, harus dicurigai dulu sebagai teroris potensial? Apalagi kalo namanya Ghozan, Radityo, Farid, Surur, Nurul Huda, wah jangan harap deh. Kalo namanya Manneke atau Martin sih, masih fifty-fifty. Hi hi hi... manneke -Original Message- Date: Thu May 17 00:23:51 PDT 2007 From: ghozangmail [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: mediacare@yahoogroups.com Betul sekali Pak Manneke. Kebetulan temen sebelah meja saya ndak masalah tuh bolak balik ke europe dan aussie (dibayari pabrik) tp begitu ngurus visa di US..minta ampun...tp ketika yang maju wong korea langsung approve tuh..kebetulan 3 orang indo 1 orang korea dengan berbekal surat permohonan yg sama dari pabrik yg sama kok tetep marketep ga bisa...edun tenan. Apa karena 3 orang ini cuma buruh pabrik yah. salam, bapakeghozan - Original Message - From: manneke [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 17, 2007 10:30 AM Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar. manneke Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links
[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan waktu orang apply visa. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007 From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1 7,000 RI students win scholarship to U.S. JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who successfully passed English test will go to Unites States to learn more about cooperatives, an official said. We have given international-standard vocational school students across the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them passed the test, National Education Ministry's director for vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. The scholarship was mainly allocated to vocational school students who studied information and technology as well as hotel service and came from provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other cities. We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
HAH??? Hanya karena passed English test? Not even TOEFL (abis gak dibilang jenis tesnya apa)?? Gak ada perjanjian kerjasama dengan sekolah2 atau pemerintah AS? Atau beritanya yg gak jelas? manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan waktu orang apply visa. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007 From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1 7,000 RI students win scholarship to U.S. JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who successfully passed English test will go to Unites States to learn more about cooperatives, an official said. We have given international-standard vocational school students across the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them passed the test, National Education Ministry's director for vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. The scholarship was mainly allocated to vocational school students who studied information and technology as well as hotel service and came from provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other cities. We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Debbie, saya khawatir anak-anak ini nantinya nasibnya bakal kaya para TKI itu, yang dikasih janji-janji surga, tapi kemudian terlantar dan terkatung-katung. Maka, Anda benar. Harus diklarifikasi apakah ada perjanjian resmi dengan lembaga-lembaga pendidikan vokasional di AS untuk menampung ribuan orang ini. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 09:13:12 PDT 2007 From: debbie sumual [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: mediacare@yahoogroups.com HAH??? Hanya karena passed English test? Not even TOEFL (abis gak dibilang jenis tesnya apa)?? Gak ada perjanjian kerjasama dengan sekolah2 atau pemerintah AS? Atau beritanya yg gak jelas? manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan waktu orang apply visa. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007 From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1 7,000 RI students win scholarship to U.S. JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who successfully passed English test will go to Unites States to learn more about cooperatives, an official said. We have given international-standard vocational school students across the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them passed the test, National Education Ministry's director for vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. The scholarship was mainly allocated to vocational school students who studied information and technology as well as hotel service and came from provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other cities. We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Hmm ... arogan? Pemberian visa, visa macam apapun juga, kesuatu negara, bukankah karena it's a 'right' (hak), melainkan itu adalah suatu 'privilege' (hak istimewa). AS harus ber-hati2 didalam memberikan visanya, karena teroris ingin merusakkan AS. Suatu negara itu bagaikan rumah. Apakah anda akan membiarkan siapa saja untuk masuk rumah anda? Jika didalam ke-hati2-an memberikan visa, ada seseorang yang tidak diberikan visa padahal orang itu bukan teroris, kalau meminta visa turis, maksudnya murni hanya utk. jalan2 dan bukan untuk kemudian menghilang menjadi imigran gelap,maka sikap pem. AS adalah . it's best to err on the side of caution. manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan waktu orang apply visa. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007 From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1 7,000 RI students win scholarship to U.S. JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who successfully passed English test will go to Unites States to learn more about cooperatives, an official said. We have given international-standard vocational school students across the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them passed the test, National Education Ministry's director for vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. The scholarship was mainly allocated to vocational school students who studied information and technology as well as hotel service and came from provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other cities. We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*
Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Pak Manneke, saya setuju dengan Anda dan Debbie. Jangan seperti pengalaman BPPT jaman Pak Habibie, mengirim siswa yang dipilih berdasar prestasi akademik yang menonjol ke berbagai lembaga pendidikan di Eropa dengan biaya negara, tapi sekarang tidak ada kabar beritanya di mana mereka itu. Konon banyak yang gagal bukan karena kemampuan akademik tetapi lebih karena ketidak siapan mental dan mengalami cultural shock. Beasiswa yang besar tanpa persiapan mental membuat mereka manja dan gagal di sekolah. Yang tidak gagal menetap di negerai orang dan bekerja di sana. Indonesia tidak menikmati hasil pengiriman dengan beasiswa tersebut. Sebagian yang berhasil dan kembali ke tanah air tidak mendapat pekerjaan yang sesuai, jadi frustasi Seleksi hanya berdasarkan kemampuan berbahasa Inggeris bisa mengecoh kalau tidak pula dilakukan seleksi kesiapan mental untuk menghadapi cultural shock Kerjasama dengan vocational school mungkin sudah disiapkan kalau ini bekerja sama dengan USAID. Tapi masalah kesiapan mental bukan problem USAID. Itu problem yang harus diantisipasi oleh pemerintah Indonesia. KM ---Original Message--- From: manneke Date: 17-05-2007 8:35:27 To: mediacare@yahoogroups.com Subject: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. Debbie, saya khawatir anak-anak ini nantinya nasibnya bakal kaya para TKI itu, yang dikasih janji-janji surga, tapi kemudian terlantar dan terkatung-katung. Maka, Anda benar. Harus diklarifikasi apakah ada perjanjian resmi dengan lembaga-lembaga pendidikan vokasional di AS untuk menampung ribuan orang ini. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 09:13:12 PDT 2007 From: debbie sumual [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: mediacare@yahoogroups.com HAH??? Hanya karena passed English test? Not even TOEFL (abis gak dibilang jenis tesnya apa)?? Gak ada perjanjian kerjasama dengan sekolah2 atau pemerintah AS? Atau beritanya yg gak jelas? manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan waktu orang apply visa. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007 From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca http://www.thejakartapost.com/detailgeneral asp?fileid=20070516134507irec=1 7,000 RI students win scholarship to U.S. JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who successfully passed English test will go to Unites States to learn more about cooperatives, an official said. We have given international-standard vocational school students across the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them passed the test, National Education Ministry's director for vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. The scholarship was mainly allocated to vocational school students who studied information and technology as well as hotel service and came from provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other cities. We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(* imstp_chubbi_by_im_en.gif
[mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S.
Tentu saja itu bukan soal hak. Tentu saja kedubes AS punya kuasa 100% menentukan siapa yang dikasih visa atau enggak. Tapi, perlakuan terhadap para pemohon visa itu lho. Udah pernah ngalamin belon? Mbok yang manusiawi dikit. Negara-negara lain juga menerapkan precaution yang sama, tapi nggak ada deh setahu saya yang begitu overacting-nya kaya AS. Maka, tak heran jika tingkat kesebalan orang di pelbagai penjuru dunia terhadap AS kini sangat tinggi. Bahkan juga orang-orang di Eropa. Saya punya teman orang AS, yang waktu berwisata ke Eropa sengaja menempelkan bordiran bendera Kanada di ranselnya karena dia takut diketahui orang sebagai warga AS. Ironis, pikir saya, dia warga negara adikuasa tapi jadi ketakutan pergi ke mana-mana justru akibat kekuasaan negaranya yang terlalu besar. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 10:12:40 PDT 2007 From: amartien [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [mediacare] Re: 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: mediacare@yahoogroups.com Hmm ... arogan? Pemberian visa, visa macam apapun juga, kesuatu negara, bukankah karena it's a 'right' (hak), melainkan itu adalah suatu 'privilege' (hak istimewa). AS harus ber-hati2 didalam memberikan visanya, karena teroris ingin merusakkan AS. Suatu negara itu bagaikan rumah. Apakah anda akan membiarkan siapa saja untuk masuk rumah anda? Jika didalam ke-hati2-an memberikan visa, ada seseorang yang tidak diberikan visa padahal orang itu bukan teroris, kalau meminta visa turis, maksudnya murni hanya utk. jalan2 dan bukan untuk kemudian menghilang menjadi imigran gelap,maka sikap pem. AS adalah . it's best to err on the side of caution. manneke [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya pengen liat berapa persen dari 7000 orang ini yang akan dikasih visa ama Kedubes AS yang arogan itu. Pengalaman dengan AS biasanya sudah buruk duluan waktu orang apply visa. manneke -Original Message- Date: Wed May 16 00:52:48 PDT 2007 From: Sunny [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] 7,000 RI students win scholarship to U.S. To: Undisclosed-Recipient:;@mr1.mail-relay.ubc.ca http://www.thejakartapost.com/detailgeneral.asp?fileid=20070516134507irec=1 7,000 RI students win scholarship to U.S. JAKARTA (Antara): As many as 7,000 Indonesian vocational school students who successfully passed English test will go to Unites States to learn more about cooperatives, an official said. We have given international-standard vocational school students across the country a chance of taking part in English test and found that 7,000 of them passed the test, National Education Ministry's director for vocational education Joko Sutrisno said Wednesday. The scholarship was mainly allocated to vocational school students who studied information and technology as well as hotel service and came from provinces that were frequently visited by investors and foreign tourists like Jakarta, Denpasar, Medan, Makassar, Yogyakarta and Surabaya among other cities. We promoted potentials of the 7,000 students to some concerned instances. The Cooperatives and Small Medium Enterprises Ministry has responded to the offer by providing them with the scholarship to the U.S., Joko said.(*