Re: [R@ntau-Net] Syari'ah dan fiqhiyyah

2004-12-23 Thread Rahima
Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Sama-sama Mak Darul. Untuk lebih jelasnya lagi, bisa
dilihat dalam : 

AlQuran surah Assyura :"Allahlah yang telah memberikan
syari'at dari agama , sebagaimana yang telah
diwasiatkan kepada Nabi Nuh ".
"" Tiap-tiap kamu (kaum) kami berikan hukum syari'at
dan konsep" (Al A'raf)
" Dan kami buatkan pada kamu (wahai Muhammad) dari
perintah Allah hukum syari'at maka ikutilah syari'at
itu " (Q.S. Al Jatsiah).

Untuk contoh lebih jelasnya begini :
dalam Syari'at Allah memberikan kita hukum shalat :
Dirikanlah olehmu shalat, dan tunaikan zakat.."

Shalat dan zakat itu sudah pasti hukum syari'at dari
Allah dan harus dilaksanakan, namun SEBAHAGIAAN
bagaimana cara pelaksanaannya itu yang dinamakan hukum
fiqhiyyah.

" Dan laki-laki pencuri, perempuan pencuri, maka
hendaklah dipotong tangannya ".

Potong tangan bagi yang mencuri sudah hukum syari'at
(yang pasti)dari Allah SWT. Tapi bagaimana ketentuan
potong tangan itu  ditentukan oleh Rasulullah SAW,
atau ijma' para ulama itu dinamakan hukum fiqhiyyah.

Mudah-mudahan dapat dibedakan dengan contoh-contoh
diatas apa perbedaan hukum fiqhiyyah dan hukum
syar'iah, sehingga kita tidak salah dalam
pemakaiannya.

Mungkin karena kita bangsa Indonesia, kurang
memahaminya, sehingga tanpa kita sengaja, kita sering
salah kaprah dalam pemakaian. Ngak dapat disalahkan
memang, karena kekurang tahuan kita dalam pemakaian
bahasa Arab itu sendiri. 

Oh yah,.maaf mak Darul, lari kita sebentar dari topik
pembicaraan. kira-kira dalam minggu ini
(Sabtu-selasa), maka Darul ada di Jakarta ngak..?.

Wassalam. Rahima.



--- Darul <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamulaikum WW
> 
> Terima kasih Rahima, atas penjelasannya. Mudahan
> Syariah di bank Syariah
> tidak terselewengkan. Apalagi yang syari'ah
> sebenarnya adalah dari Allah
> SWT. Kalau begitu, sebenarnya banknya tidak boleh
> memakai Syariah tapi
> Fiqih, karena tata akuntan atau tata keuangannya
> tidak persis seperti di Al
> Quran, malah kalau saya tidak salah adalah sesuatu
> yang ada disekitar kita
> disesuaikan dengan ketentuan di Al Quran, berarti
> itu Fiqih-kan?
> 
> Saya berdoa, mudahan, bank-bank syariah yang
> bermunculan kini tidak
> wanprestasi semuanya, alias semuanya harus unggul
> selamanya. Malah harusnya
> berprestasi paling tinggi, karena syari'ah kan hukum
> yang dari Allaw SWT.
> Satu saja yang yang wanprestasi, musuh kita bisa
> bilang nanti: "Lihat itu
> syari'ah, terbukti tidak baik kan". Pada hal yang
> dia maksud bank Syariah
> anu, tapi bisa-bisa orang keempat dan kelima
> mengartikannya adalah Islam
> yang tidak baik.
> 
> Mudahan kita semua dilindungiNya. Maaf atas
> kesalahan disengaja maupun
> tidak.
> 
> Wass. WW
> Darul




__ 
Do you Yahoo!? 
The all-new My Yahoo! - What will yours do?
http://my.yahoo.com 



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] BMI (Bank Syariah Mandiri) buka cabang di Bali

2004-12-23 Thread Ahmad Ridha
Ridwan M. Risan wrote:
Assalamu'alaikum wr wb.,
Wa 'alaikumus salaam warahmatullahi wabarakaatuh,
Bank syariah tidak menjanjikan bunga tapi menjanjikan kerjasama
dari hasil usaha. Kalau bank bisa menghasilkan keuntungan, maka nasabah juga
akan menerima keuntungan. 
Perlu diperhatikan bahwa karena yang digunakan sistem bagi hasil usaha 
maka dimungkinkan terjadi kerugian. Sebagaimana halnya kita berusaha kan 
tidak mesti untuk terus. Namun setahu saya perbankan syari'ah di 
Indonesia (seperti BMI) tidak membagi kerugian (artinya paling parah 
tidak dapat apa-apa) karena secara agregat diharapkan investasi mereka 
menguntungkan atau paling tidak balik modal.

Mungkin yang dapat ditingkatkan oleh perbankan syari'ah adalah kejelasan 
 usaha-usaha yang mereka modali. Sama juga bohong kan kalo sistemnya 
bagi hasil namun investasinya ke usaha yang haram.

--
Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Re: Ndak buliah sibuk PAM NATAL doh..!!

2004-12-23 Thread Ahmad Ridha
dutamardin umar wrote:
-dikuduang--
Dari Aisyah r.a. bahwa Nabi saw. bersabda, 
"Jibril terus-menerus memesankan tetangga kepada saya, sampai saya
mengira bahwa tetangga akan mewarisi tetangganya."
(H.R. Bukhari Muslim) 


Mutiara hadis: 
1. Besarnya hak tetangga dan kewajiban menjaganya. 
2. Meyakinkan hak tetangga dengan memberi pesan berarti harus
memuliakan, berkasih sayang, berbuat baik, menghindari keburukan dari
mereka, menjenguknya bila sakit, menyatakan ikut bersukaria bila
mereka bergembira dan menyatakan ikut berduka cita bila mereka kena
musibah
3. Apakah hadist ini bisa memberi alasan kita untuk mengucapkan "merry
christmas" kepada tetangga kita?
Insya Allah fatwa yang dikirimkan sebelumnya telah jelas. Tentunya 
kebaikan terhadap tetangga dalam hal-hal yang baik pula. Sederhana saja, 
jika tetangga kita berpesta yang di dalamnya diedarkan khamr lalu kita 
diundang. Apakah kita harus datang apalagi ada hadits yang memerintahkan 
untuk memenuhi undangan? Tentu tidak karena Rasulullah shallallahu 
'alaihi wasallam juga melarang seorang mukmin untuk hadir dalam acara 
yang di dalamnya diedarkan khamr.

Kembali ke masalah perayaan natal yang merupakan bagian dari peribadatan 
orang kafir, kezhaliman apalagi yang lebih besar dari pada syirik? 
Patutkah seorang mukmin turut gembira dalam kezhaliman itu?

Saya pribadi mengenal beberapa orang nonmuslim dan sejauh ini tidak 
pernah mengucapkan selamat baik untuk natal atau pun ulang tahun. Namun 
saya berusaha memperlakukan mereka dengan adil dan baik dan memenuhi hak 
mereka. Walaupun sebagai manusia saya tidak lepas dari kesalahan.

Mohon maaf saya tidak menyertakan dalil secara lengkap. Untuk detail 
masalah ini (seputar hubugan dengan non-muslim) dapat dilihat kitab 
Iqtidha' ash-Shirathal Mustaqiim karya Ibnu Taimiyah rahimahullah yang 
telah tersedia terjemahan ringkasannya (di antaranya dengan juduk Meniti 
Jalan Lurus).

Allahu a'lam.
--
Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Lanjutan pembicaraan (memahami agama dengan baik)

2004-12-23 Thread Rahima
Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Da Bandaro labiah, Bundo Nismah dan netter milist
semoga dirahmati Allah.

Ini satu lagi yang perlu kita ketahui.

Untuk lebih jelasnya apakah perintah itu wajib atau
tidak, karena ngak ada kata-kata " Wajib " disana.

Kewajiban hukum dalam Islam, bisa dilihat dari "
shigatnya ".Ada yang secara langsung dan jelas ada
pula yang tersembunyi. Dan kita mengetahui itu dari
ayat-ayat lain pendukung, atau dari penjelasan sunnah
Rasulullah SAW.


Dalam lafaz : " Waaqiimusshalaata waaatudzzakaata ".
Ini lafaz yang sudah sangat jelas akan kewajiban
perintah shalat yaitu dengan kalimah  PERINTAH .(fi'il
Amr).

Ayat atau hadist pendukung kewajiban shalat ini cukup
banyak sekali.

Dalam lafaz perintahpun ada yang mengandung perintah
untuk sunat, atau makruh, atau juga boleh , atau mubah
(jadi tidak semua lafaz perintah hukumnya wajib lihat
ayat pendukung atau sunnah rasulullah SAW, atau juga
keprioritasannya, mudharat dan manfaatnya).

Contoh perintah untuk sunnah saja "
yaaayyuhalladziinaamanuu idzaa tadayantum bidainin
FAKTUBUUHU ...dst lihat surah Al baqarah ayat yang
paling panjang itu ).(Wahai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak saling hutang piutang maka
sebaiknya tuliskanlah).

lAFAZ " FAKTUBUUHU ". ( MAKA TULISKANLAH ), adalah
lafaz perintah, namun perintahnya adalah untuk sunnat
saja, bukan kewajiban.

 Dari mana kita mengetahui itu sunnat, bukan wajib ?
Dari ayat selanjutnya atau lainnya, " fain amina
ba'dhukum..." ( jika kamu merasa saling aman untuk
tidak menuliskannya..dst ), juga ayat terdapat dalam
surah lainnya " maka tuliskanlah, JIKA kamu merasa
menuliskan itu lebih baik ".

Jadi disini jelas ada lafaz pilihan,(Al Aslu fil amri
littahyir) menuliskan itu lebih baik, namun bila tak
dituliskan juga tak apa-apa.
Begitu telitinya Al Quran dalam pemilihan kata. 

Bayangkan saja, kalau setiap kita hutang dituliskan,
kan repot juga, hutang Rp 50-500 juga dituliskan,
repot bukan..?
Tapi lebih baik dituliskan memang. Apalagi kalau
hutangnya dalam jumlah yang gede. Tapi semua itu
hukumnya adalah sunat, bukan wajib. 

Namun bila mudharatnya lebih besar bila tak
dituliskan, maka kewajiban menuliskan itu jatuh pada
Wajib.(jadi lihat sikonnya juga, dan ini tugasnya para
ilmu ushul fiqh dan ahli agama).

Begitu juga lafaz perintah itu,bisa berartikan makruh
(yang dibenci saja), contoh " Wahai orang-orang yang
beriman janganlah kamu banyak bertanya, yang apabila
kamu banyak bertanya maka jawabannya akan menyakitkan
hati kamu "

lafaz asalnya perintah ini bukan wajib, dilarang
banyak bertanya, namun suatu kemakruhan, atau
kebencian banyak tanya, yang dikuatkan oleh dalil
sunnah rasulullah,disaat beliau menjelskan apakah haji
itu wajib tiap tahun, beliau diam, dan sahabat
bertanya terus sampai berapa kali, rasulullah pun
menjawab,.. : "Kalau aku katakan wajib, maka akan
menyulitkan kamu,..kemudian disambung hadistnya
Sesungguhnya kecelakaan ummat sebelum kamu adalah
karena banyak tanyanya pada nabi mereka.

Dan bila banyak tanya itu jatuh pada kemudharatan dan
membawa kesyirikan atau kekafiran pada Allah SWT, maka
hukum yang tadi makruh (dibenci), jatuh kepada WAJIB.
(ingat permasalahan wajib marah dalam banyak bertanya
yang pernah kita bahas bersama). 

Dan perlu diingat pertanyaan apa yang dimaksudkan,
karena bertanya pada masalah agama kalau kita tak
tahu, hukum fiqh atau hukum syari'at lainnya itu malah
di suruh, yang ngak baik itu adalah pertanyaan nyinyir
istilah orang tua kita. " Koq begini,.koq
begitu,.sudah dijawab,.tanya lagi..koq gini koq gitu
lagi,.terus..berketerusan ngak habis ujung pangkalnya
".

 Asal hukumnya larangan banyak tanya pada ayat diatas
adalah makruh, atau yang tidak disukai, atau yang
dibenci, namun bisa jatuh kepada Wajib bila
mudharatnya lebih parah, dan bisa membawa
kemudharatan. 


Begitu pula hukum nikah lebih dari satu. Disana
lafaznya adalah perintah : " Dan nikahilah oleh kamu
dari para anak yatim...dst " (surah an nisa). lafaz
ini bukanlah perintah wajib, namun boleh, atau mubah.
Makanya bila ada yang bertanya hukum poligami itu,
maka hukumnya adalah " dibolehkan ". Sang istri ngak
ada hak untuk melarang sang suami untuk kawin lagi,
bila ia melarang suami untuk kawin lagi, berarti ia
telah menyalahi hukum Allah. 

Allah saja menghalalkan lelaki kawin lagi, kenapa kita
melarang dan mengharamkan suami kita untuk kawin
lagi..? , dan ngak perlu keizinan sang istri untuk
kawin lagi itu, ngak ada hukumnya harus minta izin
istri

(ini hukum asalnya poligami lho,.Jadi jangan kita
salah kaprah, dan jangan langkahi aturan yang sudah
ditetapkan oleh Allah ta'ala itu, AlQuran membolehkan
koq, silahkan saja. 

INI KALAU KITA BERBICARA MASALAH HUKUM-HUKUM ALLAH.

Dan untuk semua ketentuan-ketentuan hukum atau
ayat-ayat Al Quran ada yang sudah sangat jelas
kewajibannya, ada yang wajib dalam hal pilihan dan
sunnah, makruh, atau sebaliknya lafaz yang nadanya
pengharaman (larangan), begitulah seterusnya. 

Semua itu bisa kita pelajari melalui ilmu Ushul
Fiqh.Disana ki

RE: [R@ntau-Net] SMS dari Kampuang "Lembah Mangirai" SolokSelatan

2004-12-23 Thread RaNK MaRoLa
Iko daerahnyo alah dakek ka Sungai Penuh (Kerinci-Jambi) mak Batudunag
Ameh, bukan di lambah gumanti atupun pantai Cermin, tapi di Sangir,
Solok Selatan.
Lokasinyo dakek di jalan arah ke sungai panuah, 33km dari Ibu Kab. Solok
Selatan, padang Aro.

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]


Sanak Nofen,
Pasnyo bana dimana tu didaerah Lambah Gumanti atau Pantai Camin (jalur
Cubadak - Kayu aro). Kok lai jalan gadangnyo dari ma manuju kama tu.
Atau a namo nagari di tapi jalannyo nan dakek ka sinan.

Salam






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



RE: [R@ntau-Net] Syari'ah dan fiqhiyyah

2004-12-23 Thread Darul


>-Original Message-
>From: [EMAIL PROTECTED]
>[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Rahima
>Sent: Thursday, December 23, 2004 3:01 PM
>To: Palanta RantauNet
>Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Syari'ah dan fiqhiyyah
>
>
>Waalaikumsalam.Wr.Wb.
>
>
>Oh yah,.maaf mak Darul, lari kita sebentar dari topik
>pembicaraan. kira-kira dalam minggu ini
>(Sabtu-selasa), maka Darul ada di Jakarta ngak..?.
>
>Wassalam. Rahima.
>
>
>


Ada, di Jakarta. Hanya tanggal 25/12 rencana HbH SMP saya, karena saya salah
seorang ketuanya. Siapa yang mau ke Jakarta?
HP saya 0815967 Rumah 8714975, 87703510, 87710615

Wass. WW




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



RE: [R@ntau-Net] BMI (Bank Syariah Mandiri) buka cabang di Bali

2004-12-23 Thread Darul
Assalamulaikum WW

Saya senang dengan nama Bank Muamalat Indonesia.

Yang saya tidak senang memakai nama, sekali lagi memakai nama "SYARI'AH".
Karena Syari'ah adalah hukum agama saya yang diturukan oleh Allah SWT. Bukan
suatu sistim perbankan.

Maaf beribu-ribu maaf.

Wass. WW

>-Original Message-
>From: [EMAIL PROTECTED]
>[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ahmad Ridha
>Sent: Thursday, December 23, 2004 3:02 PM
>To: Palanta RantauNet
>
>Wa 'alaikumus salaam warahmatullahi wabarakaatuh,
>
>
>Perlu diperhatikan bahwa karena yang digunakan sistem bagi hasil usaha
>maka dimungkinkan terjadi kerugian. Sebagaimana halnya kita berusaha kan
>tidak mesti untuk terus. Namun setahu saya perbankan syari'ah di
>Indonesia (seperti BMI) tidak membagi kerugian (artinya paling parah
>tidak dapat apa-apa) karena secara agregat diharapkan investasi mereka
>menguntungkan atau paling tidak balik modal.
>
>Mungkin yang dapat ditingkatkan oleh perbankan syari'ah adalah kejelasan
>  usaha-usaha yang mereka modali. Sama juga bohong kan kalo sistemnya
>bagi hasil namun investasinya ke usaha yang haram.
>
>--
>Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
>(l. 1400 H/1980 M)
>
>




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] The Christmas story through Islamic eyes

2004-12-23 Thread dutamardin umar
The Christmas story through Islamic eyes
BY BILL TAMMEUS

Knight Ridder Newspapers


(KRT) - One reason the Christmas story engages so many hearts is that it 
portrays a God of surprises.

God, for instance, assumes human form - and as a baby, no less. But not a royal 
baby. No, it's a child born to poor, wandering parents. And not in a 
cosmopolitan population center but in a small village of the Roman Empire's 
hinterlands.

This unpredictability is why I like to reread the birth narratives in the New 
Testament. But I also have found it enlightening to read the story as it's told 
in the Quran, the holy book of Islam, which considers Jesus a major prophet.

Because I'm Christian, I don't go to the Quran looking for confirmation of what 
my own tradition teaches about Christ. Rather, I go to find fresh wording and 
unfamiliar ways of understanding what theologians call the "Christ event."

In a similar way, earlier this year I suggested in a column that even though 
the man who introduced yoga to America had quite a different theology than I 
do, his new, posthumously published book, ``The Second Coming of Christ: The 
Resurrection of the Christ Within You,'' contains insights that can help 
Christians see their faith in fresh ways.

Islam, unlike Christianity, does not consider Jesus divine. In that way it 
shares common ground with Judaism. But unlike much of Judaism, which tends to 
see Jesus as an interesting if misguided man, Islam honors him as a great 
prophet who called people to love - and submit to - the one God.

So I know the Quran will not tell the orthodox Christian story. But I find it 
worth reading, nonetheless.

Here, in prose form (the translation by A. Yusuf Ali is done in poetry style), 
is part of what it says in Surah (or chapter) 3:

"Behold! The angels said: `O Mary! God hath chosen thee and purified thee - 
chosen thee above the women of all nations.'''

Which is pretty much what the New Testament says. Of special interest here is 
the idea that God is the initiator of the action. The theme that God first 
chooses us is embedded in both Judaism and Christianity.

After the angels in the Quran story urge Mary to "worship the Lord devoutly," 
they say, "O Mary! God giveth thee glad tidings of a Word from Him; his name 
will be Christ Jesus, held in honor in this world and the Hereafter and of (the 
company of) those nearest to God."

Again, there is much resonance with New Testament, including the opening 
passage of the Gospel of John, which describes Christ as the "Word" of God.

But the Quran also gives fresh wording about how Christ will be honored both in 
this world and the next. The New Testament story of his suffering and 
crucifixion complicates the Quran's prophecy that he will be held in honor in 
this world, at least during his time on Earth. But the Quran nonetheless points 
to the high esteem in which Islam holds Jesus by saying he'd be honored in 
heaven by those closest to God.

The Quran continues describing the baby to whom Mary will give birth: "He shall 
speak to the people in childhood and in maturity. And he shall be (of the 
company) of the righteous." This passage brings to Christian minds the story of 
12-year-old Jesus in the temple at Jerusalem conferring with - and impressing - 
religious teachers. But the phrase "in childhood and in maturity" is new to 
Christian ears and carries many levels of meaning.

In the Quran, as in the New Testament, Mary asks how she is to have a son since 
she is not married and, as the Quran bluntly puts it, "no man hath touched me." 
The Quranic angels assure her that God will arrange things and then they 
describe the work Jesus will do for God.

Next comes a passage in which Islam separates itself decisively from 
Christianity. It says that "the similitude of Jesus before God is as that of 
Adam; he created him from dust, then said to him: `Be'; and he was."

The implication is clear. For Islam, Jesus, as Ali says in a footnote on this 
verse, is not "God or the son of God or anything more than a man."

Still, in that verse, we see a god who creates in precisely the same way the 
Hebrew Scriptures, or Old Testament, says God creates: by speaking.

The point is that we need not agree with the theology contained in the sacred 
books of other faiths to learn from them and to have them shed new light on our 
own. What a nice Christmas gift.

---

ABOUT THE WRITER

Bill Tammeus is a columnist for The Kansas City Star. Readers may write to him 
at: The Kansas City Star, 1729 Grand Blvd., Kansas City, Mo. 64108-1413. Or 
e-mail him at [EMAIL PROTECTED]



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] P. Hari Ibu di Kairo

2004-12-23 Thread Rahima

Assalamualikum.Wr.Wb.

Hari Ibu di Kedutaan Kairo. 
Betapa senangnya, karena selama tiga tahun
berturut-turut mempertahankan gelar juara Pertama,
yang belum pernah terjadi selama ini di kedutaan
Kairo.

Seperti biasa tahun-tahun yang lampau, hari Ibu selalu
diperingati di Kedutaan Indonesia Kairo.
Tahun ini acaranya cukup meriah, mulai dari upacara
resmi yang cukup khidmat, sampai acara perlombaan
Puisi dan menghias nasi kuning  (tumpeng).

Inti dari peringatan tersebut adalah untuk selalu
meningkatkan kerja dan peran wanita sebagai ibu rumah
tangga dari suami dan anak-anaknya, juga perannya
sebagai anggota masyarakat Indonesia.

Acara yang paling meriah dan menimbulkan gelak tawa
hadirin adalah acara lomba puisi, yang mana juara
pertama di raih oleh bapak wakil dubes Kairo Bapak
Muzamil Basyuni (adik dari Bapak maftuh Basyuni menag
Indonesia sekarang). Subhanallah, suara dan intonasi
Bapak Muzamil sangat bagus. Juara kedua Bapak Agus,
juara ketiga Bapak Didik

Peserta lainnya juga cukup lucu-lucu, komentar mereka
sebelum membacakan puisi sungguh membuat semua yang
hadir ketawa.Yang membawakan acara juga cukup bagus,
membuat suasana tambah ceria.

Selesai lomba baca puisi dilanjutkan oleh lomba
menghias nasi tumpeng. Dan juara pertama di raih oleh
bidang Penerangan yang diwakili oleh suami saya
sendiri (Abdurrahim Sumin), dan bapak Amir
(masing-masing bidang utusan dua orang ada 8
bidang).Juara kedua di raih oleh bid. Pertahanan,
ketiga bid. Politik

Ketika mengomentari peserta yang sedang menghias ketua
panitia memberikan kata kata komentar juga yang cukup
lucu. 

Saat beliau mengomentari bidang pertahanan, beliau
mengatakan : " Ini bapak-bapak bidang pertahanan
biasanya memegang senjata dan granat, sekarang disuruh
megang tomat dan cabai, timun ", 

Disaat mengomentari bidang penerangan bilang begini :
" Ini Bapak Abdurrahim Sumin yang bisa segalanya,
sedang motong-motong, bisa masak, bisa menjahit,bisa
ngurus anak, apalagi sekedar untuk menghias nasi
tumpeng, dan biasa memfoto ngak diragukan lagi
kehebatannya".

Ada lagi komentarnya pada peserta lainnya : " Ini
bapak dari konsuler koq letak hiasannya sembarangan,
cabe koq ngak dipergunakan, asal tonjok aja di nasi
kuning ".

Dan masih banyak lagi komentar beliau yang cukup
menimbulkan gelak tawa. Tapi yang sangat meriah adalah
komentar dari masing-masing peserta puisi, benar-benar
buat kocok perut para hadirin.
Ada yang bilang,.: Duh.ini puisi seram amat..saking
seramnya silahkan lihat oleh penonton,..tulisannya
kayak cacing kepanasan, kecil dan sangat
banyak,.gimana bacanya..? ".

Ada juga yang merayu para juri : " Buah mentimun buah
kedondong,..juri yang cantik dan manis-manis pilihlah
saya jadi juara".

Dan masih banyak lagi yang lucu dari acara hari Ibu
tersebut.
 Acara cukup sukses dan diakhiri dengan pemotongan
tumpeng yang dihiasi oleh juara pertama tadi.

 (alhamdulillah selama tiga tahun berturut-turut saya
dan suami meraih juara pertama dalam berbagai macam
perlombaan setiap tahunnya, tahun pertama pasangan
ideal, jawaban istri dan sami apakah sama atau beda,
tahun keduanya lomba nulis bumbu masakan yang tepat,
jangan pula bumbu rendang dimasukkan kebumbu
gado-gado, ketiga lomba menghias nasi kuning ini).

 Ada hadirin yang nyeletuk, tahun depan Ibu dan Bapak
Rahim Sumin ngak boleh ikut lagi, karena sudah tiga
tahun berturut-turut juara Pertama terus. Hadiahnya
cukup lumayan, tentu standart LN pula, ngak sama
dengan hadiah di Indo.

Sempat empot-empotan jantung saya menunggu hasil juri,
bahkan malamnya saya mengingatkan suami bagaimana cara
menghias nasi kuning yang indah, bagaimana cara
memotong tomat dan timun yang baik dan cantik,
walaupun saya yakin suami saya pasti sudah kebayang
dan sudah tahu itu, tapi dasar saya istri yang cerewet
dan kalau lomba maunya menang, kalau ngak yakin bisa
menang, bendingan ngak usah ikut lomba, malu-maluin
aja. 

Saya kalau disuruh lomba, sesuatu yang saya tidak
bisa, lebih baik saya ngak ikut bendingan ikut lomba
yang serasa kita mampu untuk itu.Juara ngak juara itu
urusan lain, yang pasti kita ikuti lomba yang yakin
kita bisa itu. Itu prinsip kalau disuruh ikut tanding.


Dulu saya bisa beli HP pertama  sekali dari hasil
juara I atau II atau III dalam perlombaan olah raga
Tenis meja, Volley, Badminton, walau saat itu ada
lomba bilyard, dan bowling, tapi saya ngak ikut karena
saya yakin saya ngak mampu walau bisa memegang stik
atau bolanya.

Alhamdulillah rezeki dari Allah."Terimakasih suamiku
".


Wassalam. Rahima.




__ 
Do you Yahoo!? 
Meet the all-new My Yahoo! - Try it today! 
http://my.yahoo.com 
 




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Email Berita : Perusahaan Kapal Singapura Ancam Tak Singgahi Teluk Bayur

2004-12-23 Thread hambo
Berikut kiriman berita dari teman Anda yang beralamat di:
[EMAIL PROTECTED]


Jum'at, 24 Desember 2004 04:48 WIB

Perusahaan Kapal Singapura Ancam Tak Singgahi Teluk Bayur



PADANG—MIOL Sejumlah perusahaan pelayaran asing, khususnya dari
Singapura mengancam tidak lagi menyinggahi pelabuhan laut Teluk Bayur
Padang karena besarnya pungutan tidak resmi yang dilakukan oknum
administrator pelabuhan (Adpel) di pelabuhan ini.

"Informasi ancaman perusahaan asing itu terungkap dalam pertemuan Komisi
B Bidang perekonomian DPRD Sumbar dengan sejumlah pengurus dan anggota
tiga organisasi pengusaha pengguna jasa Pelabuhan Teluk Bayur," ujar
anggota Komisi B, Syafril A Hadi kepada ANTARA di Padang, Kamis.

Pertemuan tersebut berlangsung di Padang, Rabu (22/12) sedangkan tiga
organisasi itu adalah Koperasi Angkutan Barang Pelabuhan (Kopanbapel),
Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) dan Persatuan
Pelayaran Niaga Indonesia (INSA).

Menurut Syafril, jika ancaman itu menjadi kenyataan maka sangat
berdampak buruk terhadap perekonomian Indonesia, karena sebagian besar
kapal yang menyinggahi Pelabuhan Teluk Bayur adalah dari dan ke
Singapura dan milik perusahaan dari negara tersebut.

"Jika kapal-kapal Singapura tidak lagi singgah, otomatis kegiatan
bongkar-muat di Teluk Bayur turun drastis sehingga berdampak pula pada
berkurangnya pemanfaatan tenaga kerja," ujarnya.

Kemudian, kegiatan ekspor-impor Sumbar akan terganggu dan otomatis
berdampak buruk terhadap perekonomian daerah.

Selain itu, kapal dan perusahaan tersebut tentu akan "lari" ke pelabuhan
laut lainnya, sehingga peluang ekonomi juga "terbang" dari genggaman
Sumbar ke daerah lain, tambahnya.

Lebih lanjut, Syafril menjelaskan, dalam pertemuan dengan Komisi B
pengurus tiga organisasi pengguna jasa pelabuhan itu mengungkapkan,
dalam satu tahun terakhir pembayaran pungutan tidak resmi telah
dipaksakan oleh Adpel Teluk Bayur dalam jumlah sangat tinggi.

Pungutan tersebut, menurut para pengguna jasa pelabuhan, selain sangat
memberatkan juga telah mengarah pada pemerasan.

"Setiap ada masalah di pelabuhan selalu diselesaikan dengan uang yang
berkisar antara Rp1 juta hingga Rp10 juta," ujar Ketua INSA Teluk Bayur,
M Zen Saidan.

Selanjutnya, setiap kapal sandar yang melebihi panjang dermaga
(overstage) tidak dibenarkan, kecuali membayar Rp1 juta hingga Rp2 juta
kepada Adpel.

Lalu kelebihan muatan (overdraft) akan selesai kalau membayar Rp5 juta
dan untuk memuat alat-alat berat dikenakan biaya Rp1,5 juta per unit.

Selanjutnya, pendaftaran ulang perusahaan yang bergabung dalam INSA,
APBMI dan EMKL wajib membayar Rp500 ribu, biaya perpanjangan surat-surat
sebesar Rp1 juta hingga Rp2 juta per sertifikat. Selain itu oknum Adpel
juga memperoleh "fee" Rp10 per ton dari ongkos muat.

Kebijakan-kebijakan Adpel itu membuat Teluk Bayur makin tidak diminati
oleh perusahaan pelayaran, bahkan beberapa perusahaan asing telah
bermaksud tidak lagi mendatangi pelabuhan tersebut, ujar M Zen.

Menanggapi pernyataan-pernyataan tiga organisasi tersebut, Syafril A
Hadi mengatakan, hal itu baru dari satu pihak, sehingga Komisi B akan
mempertemukannya dengan pihak Adpel dan pihak terkait, Jumat (24/12) di
DPRD Sumbar.

Kita akan pertemukan pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini dan jika
pernyataan tiga organisasi tersebut benar maka DPRD Sumbar bisa
merekomendasikan kepada gubernur agar diganti, ujarnya.

"Kebenaran pernyataan ini yang akan dicari dalam pertemuan Jumat (24/12)
dan DPRD telah mengirim surat untuk Adpel Teluk Bayur sehubungan
pertemuan itu," katanya.

Hal penting lainnya perlu diantisipasi dari pertemuan tersebut adalah
mencegah keinginan perusahaan-perusahaan pelayaran asing untuk tidak
lagi menyinggahi Teluk Bayur, karena hal itu adalah kerugian besar bagi
perekonomian Sumbar, tambah Syafril. (Ant/O-2)



Sumber: Media Indonesia Online
 

Copyright © 2004 Media Indonesia Online. All rights reserved 


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Selingan pagi..

2004-12-23 Thread lika_lk2002

Assalamu’alaikum..

Pagi doesn kasadonyo…, tulisan berikut  mungkin bisa  menjadi penyemangat buat 
yang mulai down. Semoga bermanfaat. 

 === 
   OPTIMIS
(Hilal*)


Ada harapan yang harus selalu tersimpan ...
Harus selalu ada keinginan yang musti kita endapkan ...
Meski sesulit apapun tantangan didepan
Meski terasa tak ada lagi jalan keluar ..
Karena seseorang tanpa harapan adalah bagai seonggok jasad tanpa isi
Dan seonggok jasad tanpa isi tak layak lagi untuk hidup .. 

Mungkin keterbatasan – keterbatasan kita  sering membuat kita merasa tak bisa..
Bisa jadi waktu yang banyak terbuang membuat kita lelah dan ingin berhenti...


Jangan .
Tembuslah batas ... jangan terkungkung keterbatasan .., optimislah selalu
Insy Allah, Allah  akan menolong...jika kita yakin akan pertolongan itu ... 
Ikhtiar, doa .. dan tawakkal  jangan dilupa

Siapa sangka Bethoven menciptakan simfoni 9 nya ketika ia tuli total ?
atau tahukah  kita bahwa pelukis terkenal Charles Willson Peale tak pernah
melihat satu lukisanpun hingga ia dewasa?
mungkin ada yang belum  tahu .. penemu pertama satelit Mars, si Asaph Hall,
dulunya adalah tukang kayu tanpa pendidikan formal !!! ..
Sudah kenal John Dalton ? itu lho ahli kimia Inggris yang pertama kali
mengajukan teori atom kuantitatif dan tabel berat atom !, siapa sangka kalok
dia seorang yang buta warna ?? dan karena cacatnya itu maka ada salah satu
cacat mata yang disebut Daltonisme !!
atau 
Anda kenal Megabintang bola basket Michael Jordan ?? , siapa sangka ia
pernah disisihkan dari regu bola basketnya saat di SMU !!!
dan coba tiru si sukses ini 
Coca Cola hanya menjual 400 botol saja diawal berdirinya !! 

Jadi .. jangan matikan harapan harapan kita ...
Banyak yang  telah berhasil menembus batas…
Akankah kita mundur dan berdiam diri saja ? 

wassalaamu'alaikum warahamatullaah wabarakaatuh
from the desk of Hilal 

===
*sorry tulisannya dah dimodifikasi sesuai keperluan



Keep the spirit;

Salam, Lili

 

 

 

 


-
Do you Yahoo!?
 All your favorites on one personal page – Try My Yahoo!


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Muslim dan Perayaan Natal

2004-12-23 Thread dutamardin umar

Assalaamu'alaikum WW,

Bagaimana ulama di Amerika dan Eropah dalam menyikapi pertanyaan:

"Bolehkan seorang Muslim ikut hadir dalam perayaan Natal?"

Inilah jawabannya.

Wassalam/dutamardin

Details of Fatwa Title of FatwaCelebrating Christmas with One’s Non-Muslim 
Family  Date of Fatwa 25/ December/ 2003  
Date of Reply25/ December/ 2003  
Topic Of Fatwa Christmas   
Question of FatwaAs-Salam `alaykum. I am new Muslim and I am living with my 
Christian family in a non-Muslim society. My family is celebrating Christmas 
and I want to ask if it is wrong for me to attend their celebration.  
Name of MuftiGroup of Muftis  Content of ReplyWa `alaykum As-Salamu wa 
Rahmatullahi wa Barakatuh. 

In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful. 

All praise and thanks are due to Allah, and peace and blessings be upon His 
Messenger. 

Dear questioner, we would like to thank you for the great confidence you place 
in us, and we earnestly implore Allah to increase your faith and guide you to 
the straight path. 

There is nothing wrong, as far as Islam is concerned, that you share your 
family’s happiness in Christmas as long as you steer clear of what is 
prohibited in your religion (such as a table where alcohol or pork is served) 
and specifically religious rituals. 

Responding to the question, Dr. Jamal Badawi, Member of the European Council 
for Fatwa and Research and the Fiqh Council of North America, states the 
following: 

"Participating in the non-religious aspect of Christmas such as family reunion 
dinner or visitation is OK. Attempts should be made to avoid situations where 
alcoholic drinks are served on the same table. Kindness to parents and family 
without compromising one’s beliefs is an Islamic duty. 

During socialization and whenever appropriate, one may share one’s thoughts [on 
religion] with them, preferably in answer to their questions or comments 
without being too argumentative." 

Moreover, Sheikh Ahmad Kutty, a senior lecturer and Islamic scholar at the 
Islamic Institute of Toronto, Ontario, Canada, adds: 

"You are allowed to partake of their feasts and celebrations so long as you 
stay away from their specifically religious rituals, and so long as you are 
clear in your mind that Christmas has nothing to do with the original teaching 
of Jesus (peace and blessings be upon him). 

While remaining steadfast to your beliefs about Jesus, you are allowed to join 
them in their feasts in order to reciprocate kindness with kindness. By doing 
so, you may even be helping them remove their misconceptions about Islam being 
a fanatical religion. So go ahead and participate in their feasts, and let them 
know the true image of Islam." 

You can also read: 

May I Celebrate Christmas with My Christian Mother? 

As a New Muslim, Can My Kids Celebrate Christmas? 

A New Convert Torn Between Celebrating `Eid and Christmas 

Need It Be “Us and Them”? 

Allah Almighty knows best. 





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] The Christmas story through Islamic eyes

2004-12-23 Thread Sutan Sinaro
Awak iyo lah bodoh bana kini ko ndak aa ?.
Iko carito urang Islam tantang Christmas, tapi nan bacarito
urang Kristen. Sudahtu awak picayo lo apo nan dikecekkan nyo.
He.. lah bi kanai kicuah meang awak.
 
St. Sinaro


dutamardin umar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

The point is that we need not agree with the theology contained in the sacred 
books of other faiths to learn from them and to have them shed new light on our 
own. What a nice Christmas gift.

---

ABOUT THE WRITER

Bill Tammeus is a columnist for The Kansas City Star. Readers may write to him 
at: The Kansas City Star, 1729 Grand Blvd., Kansas City, Mo. 64108-1413. Or 
e-mail him at [EMAIL PROTECTED]



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Panorama Bukik Talaok - Palembayan

2004-12-23 Thread Darul
Assalamulaikum WW

Mak Zul, Hendra dan sanak sapalanta nan habih mamanjokan kaum ibu 22/12.

Kalau manuruik pangamatan ambo awalan "pa", "ba" ko ado nan dibaco "pa" "ba"
ado nan dibaco "pe", mungkin iko dek perbedaan sleng sajo mungkin. Banayak
kato nan lain babaco "a" ditompaik lain dan babaco "e" dilain tompaik. Cubo
paratian dialek Melayu Malaysia dan yang ketara akhiran kata Melayu Betawi.

Balaik ka awalan tadi, banyak Melayu Indonesia nan mambaco sebagai "e".
Contohno awalan "ber" dibaca "ba", "r" nya hilang karena sleng tsb. Contoh
nan lain: awalan "pe" dibaco "pa", awalan "ter" dibaco "ta", awal kata "se"
dibaca "sa"

Misanyo diawak, saluruh awalan "ber" dibaco "ba"
Baitu juo di Sulut dan Ambon, contoh katanya: badansa, bakodapa, balari,
samua, talantar, tasandung dll.

Allahuwalam bissawab.

Wassl. WW
St.P

>-Original Message-
>From: [EMAIL PROTECTED]
>[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of amry1948
>Sent: Wednesday, December 22, 2004 11:56 AM
>
>Sanak Hendra ! Bia Mak Ngah nan ditanyo , tapi ambo  cubo mareka
>reka  arati kato palambaian tu .
>Sasuai jo kaidah tata bahasa indonesia  apobilo suatu kato diikuti
>jo awalan pa / pe dan akhiran an itu barati suatu tampek , bisa juo
>tampek dan malakukan sasuatu . Contohnyo parumahan , pamakaman .
>Dinagari awak banyak sakali nagari nan dimulai jo awalan pa dan
>akhiran an contohnyo : Parambahan , Paninggahan , Paninjauan ,
>Panyangkalan , Pariunan , Pa - Riam - an , Padusunan dll. Itu semua
>manunjuakkan tampek . Boleh jadi Palambaian  tu manjadi tampek
>untuak malambai lambai kan tangan karano tampeknyo diketinggian .
>Namun nan maheran ambo nagari nan dimulai dengan awalan pa dan
>akhiran an bukan sajo ado di minang , tapi juo tadapek di Bali
>contohnyo : Pagayaman ( suatu desa nan dihuni mayotitas  muslim di
>Singaraja) , Panelokan ( = tampek maliek liek danau dan kaldera
>gunung batur di kintamani ) , Pamecutan , Pamedilan , Paguyangan ,
>Pakutatan , Pangastulan dll...Apakah ado hubungan antaro pambarian
>namo namo nagari diawak jo pambarian namo namo nagari di bali nan
>ambo sabuikkan tu wallahuallam !
>
>
>zul amry piliang ( Alah 34 th tingga di bali )
>




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Bank Persyarikatan ...... Bank Syari'ah

2004-12-23 Thread Darul
>-Original Message-
>From: [EMAIL PROTECTED]
>[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Darwin Bahar
>Sent: Thursday, December 23, 2004 9:08 AM
>To: palanta@minang.rantaunet.org
>
>

>
>Siapapun yang terpilih menjadi Ketua PP Muhammadyah untuk periode yang
>akan datang, karena Buya Syafei Maarif menyatakan tidak bersedia lagi
>untuk dipilih---dan kita tentunya berharap tetap meneruskan tradisi
>kepemimpinan Muhammadyah yang tidak ambisius, berilmu tinggi,
>berakhlakul karimah dan demokratis---pada muktamar yang akan datang
>ini Muhammadyah hendaknya dapat melakukan reposisi, memantapkan
>kembali jati dirinya sebagai gerakan  pembaharuan pemikiran Islam,
>pembaharuan yang substansial dengan sasaran-sasaran dan strategi ke
>depan yang jelas, mengantar kaum muslimin Indonesia menjadi masyarakat
>modern yang tetap berpegang kepada nilai-nilai Islami.
>
>Dan  juga tidak kalah pentingnya, agar Muhammadyah meredefinisi misi
>amal usahanya agar tidak terperangkap kepada bisnis yang tidak jelas
>juntrungan [1] seperti Bank Persyarikatan yang bermaslah yang bisa
>menyebabkan "karena nila setitik rusak susu sebelanga", serta
>memberlakukan "kontrak jamiah" dengan para pengurus
>persyarikatan dan
>onderbownya seperti Pemuda Muhammadyah dan IMM, untuk melepas jabatan
>di kepengurusan apabila ingin berkiprah di politik atau partai
>politik, partai politik apapun.
>
>Wallahualam.
>
>Wassalam, Darwin
>
>

Assl. WW

Untung bank persyarikatan tidak bernama Bank Muhammadyah, karena wan
prestasinya hanya membawa namanya saja. Kalaulah membawa nama Muhammadyah,
bisa dikatakan musuh kita bahwa Muhamadyah (pengukit Muhammad SAW) yang
tidak baik, tidak becus.

Mudahan jangan sampai bank syari'ah mengalami wanprestasi ..
kalau syari'ah nanti yang dibilang jelek, bagaimana jadinya.

Wass. WW
St.P




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] FW: Rumah Gadang

2004-12-23 Thread RaNK MaRoLa
-Original Message-
From: Rangkiang [  mailto:zul_zulhamdi@
Sent: Monday, December 20, 2004 8:41 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [pasambahan] Rumah Gadang

Rumah Gadang

rumah gadang bersendi batu, sendinya bernama alur adat, tonggak bernama
kesadaran
atap ijuk, dinding berukir, gonjong empat bintang berkilatan, tonggak
gaharu, lantai cendana
terali gading nan beralik, bubungannya burak akan terbang, tuturan lebah
mikrad
gonjong rebung menuding, paran gambaran ular ngiang, bergelut rupa
ukiran cina
bertatah dengan air emas, sela-menyela air perak, anjung bertingkat
beralun-alun
tempat bertenun-menerawang, tempat nak dara duduk bersantai, hiasan
rumah nan gadang
kalau dilihat ke lantainya, ke ujung raja berbanding, ke pangkal serambi
pepat
datar berlantai papan, licin berlantai kulit, tepatan undang, sangkutan
pusaka
tempat meniru-meneladan, memakai rasa dengan periksa, mengandung malu
serta sopan
rasa dibawa naik, periksa dibawa turun, lumbung berderet di halaman,
rangkiang tujuh berjajar
sebuah bernama si bayau-bayau, untuk menolong musafir pengelana, yang di
tengah bernama si tinjau laut
penenggang korong dan kampung, di tepi lumbung yang lain, untuk makan
anak-kemenakan
guna mengikuti alur nan lurus, supaya menempuh jalan yang patut

rumah gadang besar bertuah, tiangnya bernama kata hakikat, pintunya
bernama dalil kiasan
bendulnya sembah-menyembah, berjenjang naik, bertangga turun, dindingnya
penutup malu
biliknya alung bunian

Disadur dari buku: Tambo, Gus tf. Sakai




Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Gatra OnLine: Pulau (Resort) Sikuai

2004-12-23 Thread Nofend, St. Mudo
Sikuai
Oleh: Kafi Kurnia
Sikuai, 20 Desember 2004 00:10

DI tahun 1960-an, biduan terkenal Erni Djohan pernah terkenal dengan
lagunya, Teluk Bayur. Saat dibuai lagu itu, sebelumnya saya tidak pernah
membayangkan seperti apa keindahan Teluk Bayur. Minggu lalu, saya diajak
klien ke kota Padang untuk sebuah pertemuan.

Kebetulan pertemuan itu diadakan disebuah pulau kecil yang letaknya
tidak jauh dari Teluk Bayur. Dalam perjalanan menuju Pelabuhan Bungus,
saya terkagum-kagum oleh keindahan alam di sekeliling saya. Luar biasa.

Dari Bungus kami naik speed-boat menuju Pulau Sikuai. Jaraknya hanya
sekitar 30 menit. Di pulau seluas 40 hektare itu terdapat resor yang
memiliki 53 bungalo sederhana, dan dikelola oleh Grup Pusako. Turun dari
kapal, kami disambut dengan welcome drink, air kelapa muda. Rasanya
segar dan manis sekali. Wah, kejutan lagi.

Rupanya pulau tersebut memiliki pohon kelapa cukup banyak. Pulau Sikuai
masih tampak sangat asri dan bersih, serta memiliki hutan dan alam yang
belum terusik. Turis yang berkunjung ke sana masih terbilang sangat
sedikit.

Di tengah pulau ada perbukitan kecil, yang di puncaknya ada sebidang
tanah lapang, dan diberi nama Sunset Plaza. Di sini, setiap sore Anda
bisa menonton matahari tenggelam. Sungguh romantis.

Menjelang tengah malam, saya sempat berjalan-jalan di tepi pantai. Desir
lembut suara ombak menjadi musik alam yang menyejukkan jiwa. Pikiran
saya melayang dalam echo suara Erni Djohan melantunkan lagu Teluk Bayur
yang merdu menawan itu. Terasa ada kedamaian yang menyulut jiwa saya.
Sebelum tidur, saya berdoa mensyukuri rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas
tanah air yang begitu elok, indah, dan kaya sumber alam ini.

Keesokan paginya, sehabis sarapan, saya sempat bertemu dengan pengurus
dan manajemen resor itu. Ia minta saya membantu mempromosikan Sikuai
kepada teman-teman. Konon, ialah yang membangun Sikuai hingga bisa
dinikmati seperti sekarang ini. Beberapa tahun lalu, Sikuai sempat
merana di tangan manajemen yang berbeda. Saat itu, Sikuai terabaikan dan
hanya dijadikan objek eksploitasi.

Kebanyakan objek wisata di Indonesia memiliki masalah yang sama. Sebuah
objek wisata seindah Sikuai memerlukan proteksi. Pengelolanya harus pula
seorang pencinta lingkungan yang paham keseimbangan, dan tahu menjaga
keasrian lingkungan. Objek wisata yang terlampau terkenal, dan terlalu
banyak dikunjungi turis, bisa kehilangan daya dukung lingkungannya.

Barangkali objek wisata Sikuai perlu diberi pagar. Misalnya berupa harga
yang lebih mahal agar jumlah wisatawan dapat tersaring. Tapi, kalau
jumlah pengunjung terbatas, pendapatan pengelola juga terbatas. Jadi
serba susah.

Objek wisata seindah Sikuai juga sulit bertahan hanya dengan
mengandalkan keindahan alam. Ia memerlukan kombinasi antara kenyamanan,
makan enak, dan atraksi lainnya. Perlu kelengkapan produk yang terus
berevolusi, sehingga mampu memberikan pengalaman tak terlupakan kepada
pengunjungnya.

Saya prihatin dengan Sikuai. Menurut pengelolanya, ia masih butuh
promosi. Namun saya tidak rela pula kalau lingkungan di sekitar Sikuai
rusak. Kadang-kadang pemasaran memerlukan keseimbangan antara keuntungan
dan idealisme. Yang berbahaya apabila pemasaran dirasuk nafsu serakah.

Seorang pemasar sejati mirip seorang petani. Ia harus tahu manajemen
pertanian, seperti manajemen tanah, jenis tanaman yang harus ditanam,
sekaligus memelihara tanaman hingga bisa berbuah baik saat panen. Di
lain pihak, petani sejati harus tahu pula membaca tanda-tanda zaman.
Misalnya masa tanam, siklus musim, dan perubahan cuaca.

Dengan kelengkapan persyaratan seperti itu, maka pemasaran bukan semata
urusan laris dan terkenal. Seorang pemasar sejati juga harus memiliki
nurani.

Kafi Kurnia
[EMAIL PROTECTED]
Gatra Nomor 6 beredar Jumat, 17 Desember 2004, URL:
http://www.gatra.com/versi_cetak.php?id=50593





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] The Christmas story through Islamic eyes

2004-12-23 Thread dutamardin umar
Assalaamu'alaikum WW.,
 
Manolah Sutan Sinaro nan bijak,
Ambo jalehkan saketek, bahso kolumnis ko manulih apo nan dibaconyo
dari Alqur'an tentang Jesus Christus. Nan dibaconyo terjemahan
oleh Yusuf Ali nan terbaik dan jadi referens umat Islam di AS.
Indak ado nan salah tantangan kutipan Alqur'an. Oleh karanonyo
tantu awak picayo. Kalau Sutan menemui nan salah, tolong
tunjukkan kaambo, supaya ambo manjadi pareso.
 
Sebagai tambahan bahaso kami di AS berusaha mencari persamaan
dalam agamo-agamo keturunan Nabi Ibrahim AS. Dengan persamaan
tentu diharapkan terbinanya saling pengertian nan berujung kepada
saling menghormati.
 
Wassalam
duta

Sutan Sinaro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Awak iyo lah bodoh bana kini ko ndak aa ?.
Iko carito urang Islam tantang Christmas, tapi nan bacarito
urang Kristen. Sudahtu awak picayo lo apo nan dikecekkan nyo.
He.. lah bi kanai kicuah meang awak.

St. Sinaro


dutamardin umar wrote:

The point is that we need not agree with the theology contained in the sacred 
books of other faiths to learn from them and to have them shed new light on our 
own. What a nice Christmas gift.

---

ABOUT THE WRITER

Bill Tammeus is a columnist for The Kansas City Star. Readers may write to him 
at: The Kansas City Star, 1729 Grand Blvd., Kansas City, Mo. 64108-1413. Or 
e-mail him at [EMAIL PROTECTED]



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] The Christmas story through Islamic eyes

2004-12-23 Thread Ahmad Ridha
dutamardin umar wrote:
Sebagai tambahan bahaso kami di AS berusaha mencari persamaan
dalam agamo-agamo keturunan Nabi Ibrahim AS. Dengan persamaan
tentu diharapkan terbinanya saling pengertian nan berujung kepada
saling menghormati.
Nah, justru ini yang saya bingung, Mak. Bukankah dalam Islam telah ada 
contoh 'kode etik' muamalah dengan penganut agama lain sebagaimana dalam 
al-Qur'an dan perbuatan Rasulullah shallallahu 'alaihi. Kode etik 
tersebut yang diterapkan oleh khulafaur rasyidin sepeninggal Rasulullah. 
Mengapa perlu dirumuskan lagi apalagi dengan melibatkan orang-orang 
kafir? Bukankah aturan Allah dan Rasul-Nya lebih pantas bagi umat Islam?

Di Madinah, Rasulullah selalu bersikap adil pada kaum Yahudi. Justru 
merekalah yang melanggar perjanjian dan bekerja sama dengan golongan 
yang memerangi Islam. Barulah Rasulullah memerangi mereka.

Kita juga dituntut untuk bersikap adil serta hanya memerangi orang-orang 
yang memerangi kita. Itu pun dengan adab perang yang telah diatur 
seperti larangan membunuh anak-anak dan perempuan (kecuali yang ikut 
perang) atau menebangi pohon (CMIIW). Tidak seperti orang-orang kafir 
yang telah meninggalkan aturan Allah. Tinggal usaha kita untuk kembali 
kepada yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Namun tidak diketahui beliau ikut serta dalam hari raya orang-orang 
kafir atau menghidupkan hari-hari besar adat.

Dari Anas Radhiallahu 'anhu ia berkata : "Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam datang ke Madinah sedang penduduknya memiliki dua hari raya 
dimana mereka bersenang-senang di dalamnya di masa jahiliyah[1]. Maka 
beliau bersabda (yang artinya) : “Aku datang pada kalian sedang kalian 
memiliki dua hari yang kalian besenang-senang di dalamnya pada masa 
jahiliyah. Sungguh Allah telah menggantikan untuk kalian yang lebih baik 
dari dua hari itu yaitu : hari Raya Kurban dan hari Idul Fithri". 
(Hadits Shahih, dikeluarkan oleh Ahmad (3/103,178,235), Abu Daud (1134), 
An-Nasa'i (3/179) dan Al-Baghawi (1098).

Yang ada adalah beliau menetapkan kembali suatu hukum dari syari'at 
sebelumnya yang tetap berlaku bagi kita, misalnya puasa Asyura.

Saat Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam hijrah ke Madinah beliau mendapati 
orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu, lalu beliau bertanya kepada 
mereka, "Kenapa kalian berpuasa?" Mereka menjawab, "Sesungguhnya pada 
hari ini Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menyelamatkan Musa dan kaumnya 
dan membinasakan Fir'aun beserta kaumnya dan Musa berpuasa pada harinya 
maka kamipun berpuasa." Kemudian beliau Shalallahu 'alaihi wassalam 
berkata, "Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian." (HR Al Bukhori 
no: 2004, 3942, 3943, Muslim no: 1130, 1131).

Allahu a'lam.
Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
--
Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Prof Dr. Syafii Maarif: “Di otak belakang kelompok radikal ini, adalah kehausan

2004-12-23 Thread Ahmad Ridha
Darwin Bahar wrote:
"Di otak belakang kelompok radikal ini, adalah kehausan terhadap
kekuasaan. Agama di tangan mereka, tidak lebih dari pembenaran
terhadap sistem kekuasaan yang memonopoli kebenaran itu…..Oleh
sebab
itu kelompok ini sangat antidemokrasi, karena demokrasi memberi
peluang kepada manusia untuk hidup damai dalam perbedaan, dalam iklim
multicultural dan multiagama." 

Ungkapan yang tegas dan lugas itu disampaikan oleh Ketua PP
Muhammadyah Prof Dr. Syafii Maarifketika menyoroti kelompok yang
tampil radikal dan militan dengan memakai pakaian-pakaian khas, tetapi
...
Wah wah wah, saya baca ungkapan di atas rasanya agak-agak malu dan 
sedih. Kok ungkapan sedemikian umum dilontarkan oleh tokoh yang 
mengklaim mendorong kerukunan. Pemahaman sederhana adalah kalau ada 
orang yang tidak suka demokrasi dan pakaian khas maka dia 'radikal, 
militan, haus kekuasaan, menyalahgunakan agama'. Terlebih ungkapan 
pakaian khas di sini tidak jelas.

Saya pribadi termasuk yang tidak suka demokrasi. Ekstremnya katakanlah 
saya antidemokrasi. Kemudian saya berpenampilan 'berbeda' dari 
kebanyakan orang misalnya tidak isbal dan membiarkan jenggot. Atau ada 
teman saya yang senangnya pakai gamis dan istrinya mengenakan niqab. 
Apakah lantas termasuk ke golongan yang dikatakan beliau? Bukankah ini 
dapat berisiko menebarkan benih kebencian pada publik? Padahal pakaian 
'aneh' seperti gamis termasuk sunnah jibilliyah  (kebiasaan Rasulullah) 
sedangkan isbal dilarang Rasulullah, memelihara janggut diperintah 
Rasulullah, dan niqab pun lazim pada masa Rasulullah.

Akan lebih baik kalau beliau menjelaskan dengan lebih spesifik golongan 
yang dimaksud. Sedih saya kalau dikatakan saya atau sahabat saya haus 
kekuasaan. Wong demo aja kita gak mau ikutan.

Dr H.J. Witteveen, mantan Direktur Pelaksana IMF dalam bukunya
"Tasauf
in Action" (2003) menulis: "Satu keuntungan besar dari budaya
Islam
adalah bahwa ia tidak terlibat konflik antara sains dan agama  yang
begitu menyakitkan seperti di Barat……..tetapi di sisi lain dunia
Islam
sedikit berpartisipasi dalam perkembangan teknologi dan ilmiah modern.
Pemikiran filosofis lebih didasarkan kepada visi mistik spritual dari
pada analitis rasional. Dan dengan pembatasan religius terhadap
aktivitas ekonomi, dunia Islam mengalami penurunan serius dalam
perkembangan ekonomi."
Hmmm, jadi dunia Islam sedikit berpartisipasi dalam perkembangan 
teknologi dan ilmiah modern dan ekonominya terhambat karena dibatasi 
oleh agama? Ucapan yang sungguh aneh. Semoga bukan keluar dari seorang 
muslim.

Bukankah saat ini dunia Islam bergelimang dalam aktivitas ekonomi yang 
di luar batas-batas agama. Hampir-hampir tidak ada harta yang tak 
tersentuh riba. Hal inilah yang menjadikan kemunduran Islam sebagaimana 
telah dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

“Jika kalian telah berjual beli dengan cara ‘inah’ dan telah sibuk 
dengan ekor-ekor sapi (sibuk denngan bercocok tanam), sehingga kalian 
meninggalkan jihad, maka Allah akan timpakan kepada kalian kehinaan, dan 
(Dia) tidak akan mengangkat kehinaan dari kalian, sampai kalian kembail 
kepada agama kalian.” (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud)

Saya pilih percaya perkataan sebaik-baik manusia.
Mohon maaf jika ada kata yang salah. Semoga Allah memberikan petunjuk 
bagi kita semua.

Allahu a'lam.
Wassalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
--
Ahmad Ridha ibn Zainal Arifin ibn Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib