Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau

1999-07-06 Thread Yumartono

>
>Efron:
>Apapun kata Anda pembelaan sangat diperlukan untuk masyarakat yang mengenal
>hukum.
>

YMT :
Hukum yang mana ? Kalau mau berbicara masalah hukum, harusnya yang salah itu
mengaku salah saja lah.

>
>Efron:
>Proses? Untuk menjadi Kristen tidak cukup mengucapkan kalimat syahadat
>seperti "Aku Percaya". Prosesnya cukup panjang, bahkan ia dapat ditolak
oleh
>majelis atau jemaat gereja. Apalagi orang yang telah memilih menjadi
Kristen
>mesti berani ikut menanggung beban Salib Kristus dan apapun risikonya. Saya
>juga sangat tidak percaya kalau proses pengkristenan dengan cara paksaan,
>apalagi di daerah basis Islam. Benar-benar bohong dan didramatisasi berita
>Republika itu. Berdasarkan info sumber saya di Sumbar meminta orang Kristen
>agar tenang dan tetap "low profile".

YMT :
Saya justru berpikir, kok Anda bisa langsung mudah percaya pada surat dari
"1 orang" yang kebenaran dan pertanggungjawabannya tidak bisa dipegang,
dibanding dengan berita dari sebuah institusi surat kabar yang kebenarannya
dijamin dan ditanggung oleh kode etik.
Be realistic.


Salam,

YMT



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau

1999-07-06 Thread Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

YMT : >
Hukum yang mana ? Kalau mau berbicara masalah hukum, harusnya yang salah itu
mengaku salah saja lah.
Efron:
Lha kok nanya hukum yang mana? Makanya pihak "Kristen" siap menghadapi
gugatan asal tidak diembel-embeli intimidasi.

YMT :
Saya justru berpikir, kok Anda bisa langsung mudah percaya pada surat dari
"1 orang" yang kebenaran dan pertanggungjawabannya tidak bisa dipegang,
dibanding dengan berita dari sebuah institusi surat kabar yang kebenarannya
dijamin dan ditanggung oleh kode etik.
Be realistic.
Efron:
Bukannya saya mudah percaya, tapi saya memang percaya padanya. Saya sudah
mengenal sumber saya. Belum pernah saya jumpai kegiatan penginjilan di
Indonesia dengan paksaan, apalagi di daerah basis Islam. Belum pernah!
Bahkan ajaran sesat saja yang memanfaatkan ayat-ayat Alkitab tak memaksa
orang untuk mengikutinya.
Be realistic? Ya, saya memang realistis. Mau bukti? Saya belum pernah
melihat orang Islam didakwa di pengadilan dan dijatuhi hukuman (penjara)
karena dianggap menghujat/menghina agama Kristen. Kalau sebaliknya banyak
contoh. Kalau "Republika" memberitakan itu, tanpa kode etik pun mereka
berani memaparkannya sekalipun itu bohong dengan alasan saya tadi itu.
Gampangnya tengok saja kasus "Monitor". Jadi saya sangat realistis.



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau

1999-07-06 Thread Yumartono

>Efron:
>Lha kok nanya hukum yang mana? Makanya pihak "Kristen" siap menghadapi
>gugatan asal tidak diembel-embeli intimidasi.


YMT :
OK lah, saya nggak mau berdebat masalah hukum, karena platform kita tentang
hukum sangat berbeda.  Kita lihat saja hasil persidangan yang akan
berlangsung disana.
Tapi sekali lagi Anda jangan membuat pernyataan yang "kondisional".
Apakah memang kalau pihak penggugat (keluarga Sdri. Khairiyah) menang, itu
dikarenakan pihak tergugat (Salmon cs) diintimidasi ?  Belum apa-apa Anda
sudah tidak mempercayai hukum dan belum siap untuk mengakui kekalahan.
>

>Efron:
>Bukannya saya mudah percaya, tapi saya memang percaya padanya. Saya sudah
>mengenal sumber saya. Belum pernah saya jumpai kegiatan penginjilan di
>Indonesia dengan paksaan, apalagi di daerah basis Islam. Belum pernah!
>Bahkan ajaran sesat saja yang memanfaatkan ayat-ayat Alkitab tak memaksa
>orang untuk mengikutinya.
>Be realistic? Ya, saya memang realistis. Mau bukti? Saya belum pernah
>melihat orang Islam didakwa di pengadilan dan dijatuhi hukuman (penjara)
>karena dianggap menghujat/menghina agama Kristen. Kalau sebaliknya banyak
>contoh. Kalau "Republika" memberitakan itu, tanpa kode etik pun mereka
>berani memaparkannya sekalipun itu bohong dengan alasan saya tadi itu.
>Gampangnya tengok saja kasus "Monitor". Jadi saya sangat realistis.

YMT :
Sebenarnya saya tidak berniat untuk mengungkapkan hal ini disini, tapi
karena Anda begitu yakin dan percaya bahwa tidak ada gerakan "pemurtadan" di
Indonesia, saya akan memberikan bukti yang nyata yang terjadi di daerah saya
(Jawa Barat).
Anda tahu program Jericho 2000 di Jawa Barat dan Brosur Dakwah Ukhuwah ?
Nah itu adalah sebagian dari gerakan yang saya maksud diatas.
Naif sekali bila Anda mempercayai suatu surat kabar karena berdasarkan Anda
suka terhadap berita yang dimuatnya tersebut, bukan berdasarkan kebenaran
berita yang dimuatnya.

Wassalam,

YMT



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau

1999-07-06 Thread Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

YMT :
OK lah, saya nggak mau berdebat masalah hukum, karena platform kita tentang
hukum sangat berbeda.  Kita lihat saja hasil persidangan yang akan
berlangsung disana.
Tapi sekali lagi Anda jangan membuat pernyataan yang "kondisional".  Apakah
memang kalau pihak penggugat (keluarga Sdri. Khairiyah) menang, itu
dikarenakan pihak tergugat (Salmon cs) diintimidasi ?  Belum apa-apa Anda
sudah tidak mempercayai hukum dan belum siap untuk mengakui kekalahan.
Efron:
OK, deal.
Mengapa saya mesti takut kalah? Saya seringkali kalah atau dikalahkan dan
saya tak mempersoalkan itu. Hidup itu JUDI. Hanya satu yang pasti..MATI.

YMT :
Sebenarnya saya tidak berniat untuk mengungkapkan hal ini disini, tapi
karena Anda begitu yakin dan percaya bahwa tidak ada gerakan "pemurtadan" di
Indonesia, saya akan memberikan bukti yang nyata yang terjadi di daerah saya
(Jawa Barat).
Anda tahu program Jericho 2000 di Jawa Barat dan Brosur Dakwah Ukhuwah ?
Nah itu adalah sebagian dari gerakan yang saya maksud diatas.  Naif sekali
bila Anda mempercayai suatu surat kabar karena berdasarkan Anda suka
terhadap berita yang dimuatnya tersebut, bukan berdasarkan kebenaran berita
yang dimuatnya.

Efron:
Saya juga tinggal di Jabar (Ciputat 'kan Jabar) dan sama sekali tidak tahu
soal itu. Kalau Anda punya beritanya saya sangat berharap mendapatkannya
lewat japri.
Naif? Ya, bisa dibilang begitu. Herannya saya tetap membaca BOLA yang
beritanya didominasi oleh Liga Italia yang sangat tidak saya sukai, karena
saya penggemar Bundesliga.



Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau

1999-07-08 Thread Ira Damayanti

Assalam

Maaf kalau saya ikutan..
Bukannya saya ingin mengadu domba siapapun, hanya menyampaikan pengalaman
yang saya terima.. kepada siapapun saya mohon maaf sebesar-besarnya
terlebih dahulu..

Tapi mengenai tanggapan Bung Efron, okelah, saya tidak menyalahkan agama
Anda ataupun siapapun.. tetapi mengenai kristenisasi ini, memang ada
benarnya, oknum2 yang berlaku demikian terhadap kami yang muslim.
Pembantu saya pun masuk kristen setelah diajak orang secara intensif di
desanya yang mayoritas beragama Islam.

Soalnya saya dan keluarga saya mengalami sendiri.


Kami mempunyai saudara nasrani, mereka berdua suami-istri penginjil..
yang tidak dikaruniai anak.Mereka pun lalu sering mengasuh anak2
yang tidak dirawat oleh kedua oarangtuanya.

Nah,suatu ketika , saat itu saya masih SD keluarga kami sedang
mengalami guncangan hebat, saudara kami
tersebut lalu datang kepada kami dan secara halus tetapi pasti mengajak
kami, dengan ayat2 di Injil, untuk masuk ke agama nasrani.
Hampir tiap minggu secara intensif mereka mendatangi kami dengan membawa
oleh-oleh makanan atau apapun yg menyenangkan kami dan kemudian
tentu saja tak lupa mempersuasif kami untuk ikut ajaran nasrani
Bahkan mereka memberi kami majalah2 kerohanian nasrani,atau bulletin
seperti "Renungan Harian" .. untuk dibaca sambil mereka juga membacakannya
untuk kami... kisah2 nasrani dan ayat-ayat Alkitab.
Pernah juga mereka membawa kami jalan-jalan, yang tak tahunya ke gereja.
lalu ke perkumpulan kebaktian... dan pengobatan2 penyakit oleh perkumpulan
tersebut yg dilakukan oleh seorang pendeta.

Nah, apakah itu bukan bagian dari kristenisasi ?
Mereka tahu kalau keluarga kami muslim.
Tapi mengapa kok mereka memaksakan secara implisit bahwa kami harus
percaya akan ajaran nasrani ?
Terlebih lagi ketika itu manakala keluarga kami sedang terguncang hebat,
saya dan adik saya masih kecil2..( SD kelas 1 )
Yah, mungkin mereka pikir itu saat yang tepat ?? Ketika keluarga kami
butuh pegangan apalagi saya masih dianggap kecil dan belum bisa berpikir.

Saya bukannya menyalahkan dan tidak akan menyalahkan suatu ajaran agama
apapun karena itu menyangkut kepercayaan masing-masing individu, hak
tiap individu untuk memeluk agama dan apa yg terbaik untuk dipercayainya
tapi mengapa setahun itu seakan kami terus menerus dicekoki akan ajaran
agama lain ?

Kami mempunyai kepercayaan sendiri.Dan Alhamdulillah, kami lalu memanggil
guru ngaji yang makin memperkokoh kami sehingga dengan halus pun kami
menolak ajakan2 yg mereka sampaikan terhadap kami.

Dan seiring dengan membaiknya keadaan keluarga kami, dan makin dekatnya
kami dengan guru ngaji kami, lambat laun mereka pun menyurut.
Tak ada lagi ajakan2 dan khotbah2... oleh-oleh makanan, ajakan2 ke
kebaktian2...
Tetapi terkadang ketika kami jumpa mereka dalam pertemuan keluarga,mereka
masih saja secara halus mempersuasif kami.

Bahkan ketika kami merayakan Hari Raya Idul Fitri, mereka datang dengan
mengucapkan "Shalom" serta  "Haleluyah" di depan pintu.

Bukan kami saja, bahkan kepada keluarga besar kami.
Bahkan kepada orang tua ( nenek dan kakek saya almarhum ), ketika beliau2
masih hidup, tak jarang mereka memberi hadiah hiasan dinding dengan
kata2 mutiara bersumber dari Injil..Lalu ketika nenek saya sakit mereka
bacakan ayat2 Alkitab di samping tempat tidur nenek saya dan mempersuasif
nenek supaya memeluk nasrani sebelum akhir hayatnya.
Tapi nenek saya pun teguh dengan imannya dan akhirnya wafat dalam keadaan
Islam.Begitu pula kakek saya.

Apakah ini dibenarkan di agama nasrani ???
Saya rasa tidak ada agama apapun yang meyuruh untuk memaksakan agamanya
kepada orang lain yang telah beragama.

Maaf, cerita yang saya sampaikan ini benar-benar saya alami, benar adanya
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tetapi sekali lagi bukannya untuk mengadu domba, tetapi ini pengalaman
pribadi saya yang tak terlupakan, terus terang agak sedikit membawa trauma
terhadap saya dan keluarga besar saya.
Tetapi bagaimana pun kami masih tetap berhubungan baik dan menjallin
silahturrahmi terhadap saudara kami tersebut hingga saat ini.
Asalkan tidak menyangkut persuasi agama saja kami pun masih dekat dan
hangat sebagai saudara dalam keluarga kami.

Saya hanya ingin agar Anda-Anda semua membuka mata bahwa kejadian2 dan
pemberitaan2 itu mungkin benar adanya..Tiada asap tanpa api kan ?

Tapi tujuan saya di sini agar umat nasrani lebih obyektif dan membuka
mata bahwa ternyata ada yang berbuat demikian, dan umat Islam saya
harap Anda tidak menjadi panas lalu bersikap prejudice,apriori dan
suusdzan terhadap umat nasrani.
Marilah kita perkuat dan saling menghargai keberadaan agama
masing-masing.Hargai kebebasan memeluk agama.Janganlah mempengaruhi dan
memaksa orang yang sudah beragama.
Semua agama pada hakekatnya benar menurut penganutnya masing-masing.
Kenapa harus diributkan ? Dan meributkan kepercayaan orang lain ?


Sekian dari saya,semoga ada manfaatnya yang bisa kita renungkan bersama

Re: [Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau]

1999-07-08 Thread Dayang Sumbi

Hallo Ira sayang.., assalamu'alaikum!
Semoga Rahmat, Taufiq & Hidayah Allah tetap beserta Ira & keluarga.
Ukhti Iraya begitulah kenyataannya.
Masih banyak oknum-oknum kristiani,
yang seenaknya sendiri melanggar kebebasan beragama.
Senaknya saja masuk ke rumah orang lain sambil berusaha mengajak
masuk ke agama kristen, bacain Bible lah!.
Meski mereka itu tahu bahwa kita2 ini jelas2 muslim/ah.
Keluarga kami juga pernah mengalami hal seperti yang
dialami keluarga Ira. Tapi alhamdulillah, segala puji bagi Allah,
keyakinan & keimanan kami justru makin tebal terhadap keesaan-Nya.
Buat saudara-saudaraku umat kristiani,
sadarlah perbuatan seperti ini samasekali tidak terpuji!
Saya yakin, Bible tidak mengajarkan bentuk "pemaksaan"
seperti itu. Itu samasekali bukan ajaran kasih-sayang!
Saya yakin sekali ajaran Kristen juga mengajarkan berdakwah dengan
cara baik-baik & gentleman. Hanya masih ada umatnya (oknum2) yang berada
di jalan yang salah dan tidak terpuji.

Terus, saya juga heran, dengan kasus di Minang,
kok masih ada segelintir orang yang membenarkan perbuatan
yang tidak bertanggung jawab, menyakiti keluarga & umat lain.
Wahai sahabat-sahabat yang mengaku nasionalis,
marilah kita saling mengingatkan,
untuk tidak lagi mendakwah-dakwahi ummat agama lain.
Ingatkan-lah bila ada kawan atau anggota keluarga kalian yang
berbuat seperti ini, bahwa perbuatan ini bukanlah perbuatan
yang diajarkan ajaran Kristen.
Biarlah kita saling menghargai bahwa
keyakinan kita bukanlah sesuatu yang bisa dipaksa2kan.
Marilah kita bangun Indonesia baru dengan saling
menghargai, dan menghormati keyakinan saudara kita
sebangsa & setanah-air!
Begitu saja,
buat Ira: tetap tabah & sabar dengan godaan
oknum-oknum yang kurang ajar & tak tahu adat itu.
Sesungguhnya Allah beserta orang2 yang sabar.
Baca juga: (QS 2:120)!

Wassalam,
Mojang prihatin.


Ira Damayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Assalam

Maaf kalau saya ikutan..
Bukannya saya ingin mengadu domba siapapun, hanya menyampaikan pengalaman
yang saya terima.. kepada siapapun saya mohon maaf sebesar-besarnya
terlebih dahulu..

Tapi mengenai tanggapan Bung Efron, okelah, saya tidak menyalahkan agama
Anda ataupun siapapun.. tetapi mengenai kristenisasi ini, memang ada
benarnya, oknum2 yang berlaku demikian terhadap kami yang muslim.
Pembantu saya pun masuk kristen setelah diajak orang secara intensif di
desanya yang mayoritas beragama Islam.

Soalnya saya dan keluarga saya mengalami sendiri.


Kami mempunyai saudara nasrani, mereka berdua suami-istri penginjil..
yang tidak dikaruniai anak.Mereka pun lalu sering mengasuh anak2
yang tidak dirawat oleh kedua oarangtuanya.

Nah,suatu ketika , saat itu saya masih SD keluarga kami sedang
mengalami guncangan hebat, saudara kami
tersebut lalu datang kepada kami dan secara halus tetapi pasti mengajak
kami, dengan ayat2 di Injil, untuk masuk ke agama nasrani.
Hampir tiap minggu secara intensif mereka mendatangi kami dengan membawa
oleh-oleh makanan atau apapun yg menyenangkan kami dan kemudian
tentu saja tak lupa mempersuasif kami untuk ikut ajaran nasrani
Bahkan mereka memberi kami majalah2 kerohanian nasrani,atau bulletin
seperti "Renungan Harian" .. untuk dibaca sambil mereka juga membacakannya
untuk kami... kisah2 nasrani dan ayat-ayat Alkitab.
Pernah juga mereka membawa kami jalan-jalan, yang tak tahunya ke gereja.
lalu ke perkumpulan kebaktian... dan pengobatan2 penyakit oleh perkumpulan
tersebut yg dilakukan oleh seorang pendeta.

Nah, apakah itu bukan bagian dari kristenisasi ?
Mereka tahu kalau keluarga kami muslim.
Tapi mengapa kok mereka memaksakan secara implisit bahwa kami harus
percaya akan ajaran nasrani ?
Terlebih lagi ketika itu manakala keluarga kami sedang terguncang hebat,
saya dan adik saya masih kecil2..( SD kelas 1 )
Yah, mungkin mereka pikir itu saat yang tepat ?? Ketika keluarga kami
butuh pegangan apalagi saya masih dianggap kecil dan belum bisa berpikir.

Saya bukannya menyalahkan dan tidak akan menyalahkan suatu ajaran agama
apapun karena itu menyangkut kepercayaan masing-masing individu, hak
tiap individu untuk memeluk agama dan apa yg terbaik untuk dipercayainya
tapi mengapa setahun itu seakan kami terus menerus dicekoki akan ajaran
agama lain ?

Kami mempunyai kepercayaan sendiri.Dan Alhamdulillah, kami lalu memanggil
guru ngaji yang makin memperkokoh kami sehingga dengan halus pun kami
menolak ajakan2 yg mereka sampaikan terhadap kami.

Dan seiring dengan membaiknya keadaan keluarga kami, dan makin dekatnya
kami dengan guru ngaji kami, lambat laun mereka pun menyurut.
Tak ada lagi ajakan2 dan khotbah2... oleh-oleh makanan, ajakan2 ke
kebaktian2...
Tetapi terkadang ketika kami jumpa mereka dalam pertemuan keluarga,mereka
masih saja secara halus mempersuasif kami.

Bahkan ketika kami merayakan Hari Raya Idul Fitri, mereka datang dengan
mengucapkan "Shalom" serta  "Haleluyah" di depan pintu.

Bukan kami saja, bahkan kepada keluarga besar kami.

Re: [Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau]

1999-07-09 Thread Blucer Rajagukguk

Pendapat saya soal kristenisasi ataupun islamisasi, dua-duanya oke saja
asalkan prosesnya tidak melalui kekerasan ataupun ancaman. Perlu disadari dan
dipahami bahwa pada kedua agama selalu diajarkan untuk menyebarkan ajaran
agama ke orang lain. Saya yakin orang yang telah membaca kedua kitab suci ini
paham apa yang saya maksud. Namun saya juga yakin bahwa orang yang mengerti
agama sadar bahwa kebebasan meyakini agama ataupun kebebasan memiliki tingkat
iman tertentu adalah kebebasan yang paling asasi yang diberikan Tuhan kepada
individu manusia. Dengan demikian kembali kepada individu masing-masing untuk
memilih kepercayaannya dan keimanannya. Jika yakin kepada Islam pilih Islam,
jika yakin kepada Kristen pilih Kristen atau Hindu atau Budha atau Kong Hu Tju
atau tidak percaya sama sekali. Apalah hak saya sebagai manusia, jika Tuhan
Yang Maha Kuasa saja memberikan kebebasan kepada manusia, apalah hak manusia
untuk mencampuri keimanan seseorang.
Sayangnya dikita sudah banyak terbentuk pemikiran sempit yang malas
mendengarkan soal agama yang berasal dari penganut agama yang lain. Apalagi
soal iman ini dijadikan hal yang menegangkan, seakan-akan berebutan pasar
karena semakin banyak yang memilih agamanya seakan-akan yang seagama lebih
berbahagia. Sungguh lucusungguh ironiskarena banyak yang mendewakan
agama banyak orang mudah diadu domba karena agamabanyak perang terjadi
karena agamabanyak percintaan gagal karena agamabanyak persahabatan
terhalang karena agamabanyak sumpah serapah, kata murtad dan kafir, kata
benci dan dendam karena agamabahkan banyak tempat ibadah saling dibakar
karena agama.
Kalau kembali kita berfikir kebelakang kenapa ada agama Kristen dan Islam,
maka terlihat bahwa Kristen diturunkan untuk membawa berita suka cita dan
menyelamatkan manusia berdosa, tetapi apa yang dilakukan para tokoh kristen
masa lalu bahkan sampai sekarangekh malah berebutan harta dan kuasa. Islam
juga diturunkan untuk membawa kedamaian dibumi terutama pada saat jaman
jahilliyah dan banyak orang berbuat dosa...ekh malah banyak yang hobi perang
dan menggunakan kata jihad dan mati syahid sebagai alasan untuk menganiaya
bahkan membunuh orang lain.
Agamamu agamamu, agamaku agamaku. Suatu kalimat yang indah yang saya tafsirkan
adalah memahami ajaran masing-masing dan saling menghormati dengan penganut
agama yang berbeda. Tetapi jika ditafsirkan sebagai: "hai orang yang berbeda
iman, jangan coba kritik kami, karena kami tidak akan mendengarkan
pendapatmu..karena engkau bukanlah bagian dari kami"kalau begitu yach apa
gunanya kalimat: "belajarlah kamu sampai kenegeri Cina" kalau kita tidak ingin
mendengarkan pendapat dari orang lain.
Saya pikir dengan hati yang tulus persahabatan antar umat akan tetap dapat
ditegakan, bukan saja yang beda agama, juga yang beda mata, kulit ataupun
hidung. Kenapa kita benci, rendahkan atau anak-tirikan yang beda dengan kita,
padahal kita semua berasal dari satu ibu (Hawa/Eve) dan kita semua berasal
dari satu ayah (Adam) melalui ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha
Penyayang.
Panjang lebar saya yang penuh dosa ini cuma ingin berkata, silahkan saja sebar
agama apa saja asalkan jangan melewati kekerasan, intimidasi ataupun ancaman.
Janganlah kebebasan manusia yang paling asasi dari Tuhan malah dibatasi
manusia.

Dayang Sumbi wrote:

> Hallo Ira sayang.., assalamu'alaikum!
> Semoga Rahmat, Taufiq & Hidayah Allah tetap beserta Ira & keluarga.
> Ukhti Iraya begitulah kenyataannya.
> Masih banyak oknum-oknum kristiani,
> yang seenaknya sendiri melanggar kebebasan beragama.
> Senaknya saja masuk ke rumah orang lain sambil berusaha mengajak
> masuk ke agama kristen, bacain Bible lah!.
> Meski mereka itu tahu bahwa kita2 ini jelas2 muslim/ah.
> Keluarga kami juga pernah mengalami hal seperti yang
> dialami keluarga Ira. Tapi alhamdulillah, segala puji bagi Allah,
> keyakinan & keimanan kami justru makin tebal terhadap keesaan-Nya.
> Buat saudara-saudaraku umat kristiani,
> sadarlah perbuatan seperti ini samasekali tidak terpuji!
> Saya yakin, Bible tidak mengajarkan bentuk "pemaksaan"
> seperti itu. Itu samasekali bukan ajaran kasih-sayang!
> Saya yakin sekali ajaran Kristen juga mengajarkan berdakwah dengan
> cara baik-baik & gentleman. Hanya masih ada umatnya (oknum2) yang berada
> di jalan yang salah dan tidak terpuji.
>
> Terus, saya juga heran, dengan kasus di Minang,
> kok masih ada segelintir orang yang membenarkan perbuatan
> yang tidak bertanggung jawab, menyakiti keluarga & umat lain.
> Wahai sahabat-sahabat yang mengaku nasionalis,
> marilah kita saling mengingatkan,
> untuk tidak lagi mendakwah-dakwahi ummat agama lain.
> Ingatkan-lah bila ada kawan atau anggota keluarga kalian yang
> berbuat seperti ini, bahwa perbuatan ini bukanlah perbuatan
> yang diajarkan ajaran Kristen.
> Biarlah kita saling menghargai bahwa
> keyakinan kita bukanlah sesuatu yang bisa dipaksa2kan.
> Marilah kita bangun Indonesia baru dengan saling
> menghargai, dan menghormati ke

Tanggapan : [Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau]

1999-07-12 Thread Ira Damayanti

 Assalam...

Yah, pada dasarnya saya hanya menekankan, bagi siapapun agama apapun,
penyebaran agama pada agama lain bukanlah hal yang terpuji, apalagi
dilakukuan pada saat orang tersebut mengalami musibah yang menyebabkan
mungkin tidak dapat berpikir panjang.
Sepertinya memanfaatkan keadaan orang yg terjepit yang sudah jelas
memerlukan support mental dan spiritual.
Tapi bukan support spiritual seperti itu yg dulu kami butuhkan.


Dan ketika keadaan kami membaik, kenapa kok tidak dilanjutkan saja ?
kenapa kok tidak sekarang , ketika kami sudah sehat dan semuanya baik2
saja penyebaran agama tersebut dilakukan ?
sehingga kami dapat berpikir ?
saya kira itu lebih fair toh ? apabila pembelajaran sesuatu dilakukan
ketika kami sedang sehat dan dapat berpikir jernih, sehingga apabila ada
penyampaikan sesuatu ( agama misalnya ) kami dapat berpikir lebih jernih
dengan akal sehat, sehingga keputusan apapun yang kami akan lakukan itu
merupakan hal yang murni karena hati nurani dan buah dari akal pikiran
yang sehat..
Tidak memanfaatkan keadaan seseorang yg sedang kepepet ( musibah,
kemiskinan dll ) sehingga langsung
menerima uluran tangan yang mempunyai tendensi dengan mentah2 tanpa
berpikir panjang.
Anda anda semua bisa lihat.. mengapa penyebaran agama dilakukan pada
penduduk2 miskin yang butuh bantuan secara finansiil ?
Pada penduduk2 tertinggal yang tingkat pemahamannya terhadap iman masih
rendah ? sehingga iman dapat dibeli dengan beras, supermi dll ...
mengapa penyebaran agama tidak dilakukan kepada penduduk2 makmur
dan intelek yang berpikiran lebih maju ?
Kan lebih fair, sehingga apabila misi itu berhasil adalah karena kemauan
sendiri dengan tidak ada himpitan apapun..

OK, secara fisik mungkin kami tidak merasa diancam atau diintimidasi, tapi
secara mental spiritual serta psikologis, kami makin tertekan saat itu,
dengan ancaman masuk neraka, hidupnya akan celaka apabila tidak ditolong
sang juru selamat apabila tidak mengikuti ajarannya.
Apakah ini bukan ancaman juga ?
Atau mungkinpada desa2 tertinggal yang mendapat ancaman tidak diberi
bantuan apabila tidak masuk ke dalam ajaran agamanya.
Yah mungkin mereka cuma memikirkan urusan perut saja, sudah tidak dapat
berpikir panjang, sehingga OK sajalah ikut agama lain yang penting tidak
kelaparan. ( ini dialami keluarga pembantu saya, yg akhirnya ia pun
mengikuti ajaran agama tersebut daripada ia mati kelaparan di desanya )

Jadi mengenai ini, apapun bentuknya, entah kekerasan , intimidasi,
penyebaran agama terhadap agama lain tidak dibenarkan.
Dan saya kira malahan ancaman psikologislah yang lebih ampuh dan efektif,
apalagi dalam keadaan terjepit...daripada kekerasan dan intimidasi fisik
yang jelas2 secara gamblang adalah pemerkosaan hak-hak asasi manusia.

Wassalam,

Ira

On Fri, 9 Jul 1999, Blucer Rajagukguk wrote:

> Pendapat saya soal kristenisasi ataupun islamisasi, dua-duanya oke saja
> asalkan prosesnya tidak melalui kekerasan ataupun ancaman. Perlu disadari dan
> dipahami bahwa pada kedua agama selalu diajarkan untuk menyebarkan ajaran
> agama ke orang lain. Saya yakin orang yang telah membaca kedua kitab suci ini
> paham apa yang saya maksud. Namun saya juga yakin bahwa orang yang mengerti
> agama sadar bahwa kebebasan meyakini agama ataupun kebebasan memiliki tingkat
> iman tertentu adalah kebebasan yang paling asasi yang diberikan Tuhan kepada
> individu manusia. Dengan demikian kembali kepada individu masing-masing untuk
> memilih kepercayaannya dan keimanannya. Jika yakin kepada Islam pilih Islam,
> jika yakin kepada Kristen pilih Kristen atau Hindu atau Budha atau Kong Hu Tju
> atau tidak percaya sama sekali. Apalah hak saya sebagai manusia, jika Tuhan
> Yang Maha Kuasa saja memberikan kebebasan kepada manusia, apalah hak manusia
> untuk mencampuri keimanan seseorang.
> Sayangnya dikita sudah banyak terbentuk pemikiran sempit yang malas
> mendengarkan soal agama yang berasal dari penganut agama yang lain. Apalagi
> soal iman ini dijadikan hal yang menegangkan, seakan-akan berebutan pasar
> karena semakin banyak yang memilih agamanya seakan-akan yang seagama lebih
> berbahagia. Sungguh lucusungguh ironiskarena banyak yang mendewakan
> agama banyak orang mudah diadu domba karena agamabanyak perang terjadi
> karena agamabanyak percintaan gagal karena agamabanyak persahabatan
> terhalang karena agamabanyak sumpah serapah, kata murtad dan kafir, kata
> benci dan dendam karena agamabahkan banyak tempat ibadah saling dibakar
> karena agama.
> Kalau kembali kita berfikir kebelakang kenapa ada agama Kristen dan Islam,
> maka terlihat bahwa Kristen diturunkan untuk membawa berita suka cita dan
> menyelamatkan manusia berdosa, tetapi apa yang dilakukan para tokoh kristen
> masa lalu bahkan sampai sekarangekh malah berebutan harta dan kuasa. Islam
> juga diturunkan untuk membawa kedamaian dibumi terutama pada saat jaman
> jahilliyah dan banyak orang berbuat dosa...ekh malah banyak yang hobi perang
> dan menggunakan kata jihad da

Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul terja di?)

1999-07-05 Thread Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Prabu Brawijaya dan rekan-rekan lainnya,

Berita ini sudah lama saya nantikan. Saya yakin betul berita ini bakal
muncul di permias@. Untuk menjawabnya berikut saya paste-kan berita sebelum
REPUBLIKA menerbitkannya agar seimbang.

Efron

-Original Message-
From:   Victor Rembeth [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
<mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]>
Sent:   Wednesday, 30 June, 1999 8:16 AM
To: Multiple recipients of list
Subject:Doakan Sumatra Barat

Salam,

Saya baru pulang dari Bukit Tinggi dan Padang hari Sabtu lalu untuk menolong
beberapa gereja kami yang kecil di tempat itu, dan yang terjadi adalah dalam
sebulan terakhir ini terjadi keresahan ditengah warga Kristiani di
SUMBAR,karena fitnahan yang keji terhadap mereka.
Kisahnya begini :
Ada seorang anak remaja (siswa Madrasah Aliyah Negeri) yang bernama
Khairiyah, dan setahun lalu ia menjadi Kristen, kemudian karena takut kepada
ortu, ia minta perlindungan kepada orang Kristen dan akhirnya ditempatkan di
keluarga Salmon Ongirwalu (seorang ambon yang beristri wanita Minang bernama
Neneng), yang memiliki juga dua orang anak. Singkat cerita Khairiyah
disekolahkan dan dijadikan bagian dari keluarga Salmon.
namun paman dari Khairiyah yang dosen STAIN (Sekolah Tinggi Agama),
mempersoalkan, dan jadinya Salmon dituduh melarikan anak dibawah umur dan
memperkosanya. Setelah kejadian ini disidik selama setahun, akhirnya perkara
ini diajukan ke pengadilan awal bulan Juni ini. Saat ini Salmon telah
ditahan selama lebih dari 3 minggu di penjara, dan pekerjaannya di PDAM
dihentikan tanpa pemberitahuan yang sejelasnya.  lebih parahnya ditambah
lagi dengan tuduhan umat Kristen memakai "MODUS OPERANDI" seperti ini untuk
memaksakan agama kepada orang Minang, sehingga Hari Kamis minggu lalu MUI,
Muhamadiyah, dan DDII SUmatra Barat melapor ke POLDA SUMBAR untuk
menuntaskan kasus pemaksaan agama ini. Akibatnya koran setempat dan Tabloid
di daerah itu memberitakan pemberitaan yang semakin berpihak menyudutkan
umat Kristen di SUMBAR. ADA banyak hamba Tuhan yang akan diseret dengan
adanya pengadilan ini. ANtara Lain Sdr Yanuardi Koto, ketua PKSB
(Persekutuan Kristen SUmatra Barat) dan bapak Willy Amrullah (Adik dari
Hamka yang menjadi Kristen, saat ini berdomisili di USA), juga beberpa hamba
Tuhan lainnya. Suasana di Padang pada saat saya disana sangat
memperihatinkan, dan ada beberpa gereja atau tempat pertemuan yang akan
disidik karena mengKristenkan orang Minang. Menurut mereka orang Minang
memegang teguh keIslaman karena falsafah " Adat Barzanji Syarak, Syarak
Barzanji Kitabullah", Artinya menjadi non Muslim adalah menjadi non Minang.
Tolong sebarkan ini ke MILIS Kristen lainnya, dan doakan Kel BP Salmon, Kel
Yanuardi Koto, Kel Willy Amrullah, gereja-gereja di Padang dan seluruh umat
Kristen di SUMATRA BARAT.

Salam sedih dalam doa,
Victor Rembeth


-Original Message-
From:   FNU Brawijaya [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 06 July, 1999 8:40 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Apa ini betul terjadi?

Ada yang bisa men-check masalah ini?

- Apa yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian dalam menangani
  masalah ini?
- Bagaimana pula dengan sikap pemerintah dalam menangani
  masalah ini? Yang saya maksud adalah sikap pemerintah dalam
  mensikapi MASALAH ini, bukan seperti yang biasa dilakukan oleh
  pemerintah yaitu memberangus media yang menyiarkannya dengan
  alasan SARA.
- Bila kejadian ini memang kejadian nyata, bagaimana institusi Islam
  dalam mensikapi masalah ini?
- Apakah ini bagian dari rencana besar? Sebesar apa? Kalau ini
  hanyalah bagian dari rencana kecil, lalu sekecil apa pula?



'------ republika ---------

Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau


Di Minangkabau ada postulat, Adat Basandi Syara', Syara' Basandi
Kitabullah yang menunjukkan betapa Islam menjadi hal yang menyatu dalam
kehidupan adat orang Awak. Karena itu, hampir tak terdengar bila orang
Awak memeluk agama lain. Namun, postulat itu tak lagi jadi jaminan.
Pasalnya, lewat misi yang tergolong rahasia, tercatat 500 orang Minang
dipindahkan ke agama lain, Kristen.

Salah satu di antaranya adalah Wawah, panggilan akrab Khairiah Enniswati
(17). Gadis manis yang berjilbab ini diculik, diperkosa, dan dipaksa
keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang
dari kalangan Kristen. Saat peristiwa yang kemudian mengguncang masyarakat
Minang itu terjadi, Wawah tercatat sebagai pelajar di Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) 2, Gunung Pangilun, Padang. Setelah setahun mengendap, tanpa
proses hukum, Mei 1999 lalu kasus ini mulai disidangkan di Pengadilan
Negeri Padang. Umat Islam, khususnya pelajar dan mahasiswa Muslim di kota
ini pun turun ke jalan. Gelombang unjuk rasa kemudian mengiringi
persidangan kasus ini, hingga kini.

Awal Malapetaka

Peristiwa mengenaskan itu berawal pada Maret 1998. Wawah yang asal
Sumatera Utara itu, kost bersama kakaknya, Wardah, mahasiswi IAIN Imam
Bonjol, Padang. Kedua orangtu

Re: [Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul terja di?)]

1999-07-05 Thread Mardhika Wisesa

Sekarang yang menjadi pertanyaan saya, apakah sdri. Khairiyah menjadi Kristen
karena ada unsur pemaksaan dari Keluarga Kristen tersebut atau gereja  dan
jemaat Kristen Padang seperti yang dituduhkan oleh Republika?

Kalau memang iya, berarti memang ada unsur pemaksaan dan harus ada
penyelesaian dengan unsur Hukum dan aparat. 

Kalau tidak, tidak pada tempatnya MUI Sumbar, Muhamadiyah Sumbar dan
simpatisan-simpatisan Muslim lainnya 'Kebakaran Jenggot'. 

Dengan memakai istilah Non-Muslim adalah Non-Minang, sudah terlihat bahwa
memang ada unsur ketidak adilan dalam kasus ini, terlepas dari siapa yang
bersalah. 

Apakah dengan masuk atau berganti Agama, orang itu dibuang dari Masyarakat
Minang ? Menyedihkan sekali nasib seorang Minang yang bukan Muslim.

Mardhika Wisesa
(Muslim Sekulerisme adalah Solusi Indonesia Bersatu)


"Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Prabu Brawijaya dan rekan-rekan lainnya,

Berita ini sudah lama saya nantikan. Saya yakin betul berita ini bakal
muncul di permias@. Untuk menjawabnya berikut saya paste-kan berita sebelum
REPUBLIKA menerbitkannya agar seimbang.

Efron

-Original Message-
From:   Victor Rembeth [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]

Sent:   Wednesday, 30 June, 1999 8:16 AM
To: Multiple recipients of list
Subject:Doakan Sumatra Barat

Salam,

Saya baru pulang dari Bukit Tinggi dan Padang hari Sabtu lalu untuk menolong
beberapa gereja kami yang kecil di tempat itu, dan yang terjadi adalah dalam
sebulan terakhir ini terjadi keresahan ditengah warga Kristiani di
SUMBAR,karena fitnahan yang keji terhadap mereka.
Kisahnya begini :
Ada seorang anak remaja (siswa Madrasah Aliyah Negeri) yang bernama
Khairiyah, dan setahun lalu ia menjadi Kristen, kemudian karena takut kepada
ortu, ia minta perlindungan kepada orang Kristen dan akhirnya ditempatkan di
keluarga Salmon Ongirwalu (seorang ambon yang beristri wanita Minang bernama
Neneng), yang memiliki juga dua orang anak. Singkat cerita Khairiyah
disekolahkan dan dijadikan bagian dari keluarga Salmon.
namun paman dari Khairiyah yang dosen STAIN (Sekolah Tinggi Agama),
mempersoalkan, dan jadinya Salmon dituduh melarikan anak dibawah umur dan
memperkosanya. Setelah kejadian ini disidik selama setahun, akhirnya perkara
ini diajukan ke pengadilan awal bulan Juni ini. Saat ini Salmon telah
ditahan selama lebih dari 3 minggu di penjara, dan pekerjaannya di PDAM
dihentikan tanpa pemberitahuan yang sejelasnya.  lebih parahnya ditambah
lagi dengan tuduhan umat Kristen memakai "MODUS OPERANDI" seperti ini untuk
memaksakan agama kepada orang Minang, sehingga Hari Kamis minggu lalu MUI,
Muhamadiyah, dan DDII SUmatra Barat melapor ke POLDA SUMBAR untuk
menuntaskan kasus pemaksaan agama ini. Akibatnya koran setempat dan Tabloid
di daerah itu memberitakan pemberitaan yang semakin berpihak menyudutkan
umat Kristen di SUMBAR. ADA banyak hamba Tuhan yang akan diseret dengan
adanya pengadilan ini. ANtara Lain Sdr Yanuardi Koto, ketua PKSB
(Persekutuan Kristen SUmatra Barat) dan bapak Willy Amrullah (Adik dari
Hamka yang menjadi Kristen, saat ini berdomisili di USA), juga beberpa hamba
Tuhan lainnya. Suasana di Padang pada saat saya disana sangat
memperihatinkan, dan ada beberpa gereja atau tempat pertemuan yang akan
disidik karena mengKristenkan orang Minang. Menurut mereka orang Minang
memegang teguh keIslaman karena falsafah " Adat Barzanji Syarak, Syarak
Barzanji Kitabullah", Artinya menjadi non Muslim adalah menjadi non Minang.
Tolong sebarkan ini ke MILIS Kristen lainnya, dan doakan Kel BP Salmon, Kel
Yanuardi Koto, Kel Willy Amrullah, gereja-gereja di Padang dan seluruh umat
Kristen di SUMATRA BARAT.

Salam sedih dalam doa,
Victor Rembeth



Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul t erjadi?)

1999-07-05 Thread Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

Ini ada kisah nyata lagi yang terjadi pada keluarga teman saya (saya
inisialkan sebagai ADP). ADP adalah orang pertama yang duduk di sebelah saya
ketika masuk SMA di Yogya. Kebetulan ia seorang Kristen. Dari nama ayah dan
ibunya dapat ditebak mereka adalah orang Jawa tulen. Ketika kuliah kebetulan
juga ADP satu fakultas dengan saya. Namun sekarang ia bekerja di BI. Jadi
saya mengenalnya sejak tahun 1983.

Baru sekitar tiga tahun yang lalu saya baru tahu kalau ayahnya adalah orang
Minang. Lha kok namanya nama orang Jawa, pikir saya. Akhirnya ayahnya
bercerita kalau ia pindah ke agama Kristen. Konsekuensinya ia dikucilkan
oleh keluarganya. Dengan demikian ia mengganti namanya dengan nama Jawa.

Wassalam,
Efron

-Original Message-
From:   Mardhika Wisesa [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
Sent:   Tuesday, 06 July, 1999 8:58 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject:Re: [Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini
betul terja di?)]

Sekarang yang menjadi pertanyaan saya, apakah sdri. Khairiyah menjadi
Kristen
karena ada unsur pemaksaan dari Keluarga Kristen tersebut atau gereja  dan
jemaat Kristen Padang seperti yang dituduhkan oleh Republika?

Kalau memang iya, berarti memang ada unsur pemaksaan dan harus ada
penyelesaian dengan unsur Hukum dan aparat.

Kalau tidak, tidak pada tempatnya MUI Sumbar, Muhamadiyah Sumbar dan
simpatisan-simpatisan Muslim lainnya 'Kebakaran Jenggot'.

Dengan memakai istilah Non-Muslim adalah Non-Minang, sudah terlihat bahwa
memang ada unsur ketidak adilan dalam kasus ini, terlepas dari siapa yang
bersalah.

Apakah dengan masuk atau berganti Agama, orang itu dibuang dari Masyarakat
Minang ? Menyedihkan sekali nasib seorang Minang yang bukan Muslim.

Mardhika Wisesa
(Muslim Sekulerisme adalah Solusi Indonesia Bersatu)



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul terja di?)

1999-07-05 Thread Yumartono

>Prabu Brawijaya dan rekan-rekan lainnya,
>
>Berita ini sudah lama saya nantikan. Saya yakin betul berita ini bakal
>muncul di permias@. Untuk menjawabnya berikut saya paste-kan berita sebelum
>REPUBLIKA menerbitkannya agar seimbang.
>
>Efron


YMT : Komentar saya singkat saja,  berita ini bukan penyeimbang, tapi hanya
pembelaan belaka !

>Salam,
>
>Saya baru pulang dari Bukit Tinggi dan Padang hari Sabtu lalu untuk
menolong
>beberapa gereja kami yang kecil di tempat itu, dan yang terjadi adalah
dalam
>sebulan terakhir ini terjadi keresahan ditengah warga Kristiani di
>SUMBAR,karena fitnahan yang keji terhadap mereka.
>Kisahnya begini :
>Ada seorang anak remaja (siswa Madrasah Aliyah Negeri) yang bernama
>Khairiyah, dan setahun lalu ia menjadi Kristen, kemudian karena takut
kepada
>ortu, ia minta perlindungan kepada orang Kristen dan akhirnya ditempatkan
di
>keluarga Salmon Ongirwalu (seorang ambon yang beristri wanita Minang
bernama
>Neneng), yang memiliki juga dua orang anak. Singkat cerita Khairiyah
>disekolahkan dan dijadikan bagian dari keluarga Salmon.


YMT : Ini yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana proses sdri. Khariyah
menjadi Kristen ?  Kok tidak dibahas prosesnya, padahal inilah yang menjadi
masalah utama.
Kalau dibaca lagi pemberitaan dari Republika jelas sekali bagaimana proses
yang dialami oleh sdri. Khairiyah.

Jadi untuk saat ini saya masih mempercayai berita yang dimuat oleh
Republika.

Wassalam,

YMT



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul t erjadi?)

1999-07-06 Thread Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia)

YMT : Komentar saya singkat saja,  berita ini bukan penyeimbang, tapi hanya
pembelaan belaka !

Efron:
Apapun kata Anda pembelaan sangat diperlukan untuk masyarakat yang mengenal
hukum.


YMT : Ini yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana proses sdri. Khariyah
menjadi Kristen ?  Kok tidak dibahas prosesnya, padahal inilah yang menjadi
masalah utama.
Kalau dibaca lagi pemberitaan dari Republika jelas sekali bagaimana proses
yang dialami oleh sdri. Khairiyah.
Jadi untuk saat ini saya masih mempercayai berita yang dimuat oleh
Republika.

Efron:
Proses? Untuk menjadi Kristen tidak cukup mengucapkan kalimat syahadat
seperti "Aku Percaya". Prosesnya cukup panjang, bahkan ia dapat ditolak oleh
majelis atau jemaat gereja. Apalagi orang yang telah memilih menjadi Kristen
mesti berani ikut menanggung beban Salib Kristus dan apapun risikonya. Saya
juga sangat tidak percaya kalau proses pengkristenan dengan cara paksaan,
apalagi di daerah basis Islam. Benar-benar bohong dan didramatisasi berita
Republika itu. Berdasarkan info sumber saya di Sumbar meminta orang Kristen
agar tenang dan tetap "low profile".



Re: Kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau (RE: Apa ini betul terja di?)

1999-07-07 Thread Frarev Sitorus

Yap.
Saya tidak setuju dengan kasus peng-Kristenan melalui pemerkosaan atau
pemaksaan seperti yang tertulis di Republika/posting di milis
ini(benar atau tidaknya cerita).

jabat erat


On Tue, 6 Jul 1999, Yumartono wrote:

> >Prabu Brawijaya dan rekan-rekan lainnya,
> >
> >Berita ini sudah lama saya nantikan. Saya yakin betul berita ini bakal
> >muncul di permias@. Untuk menjawabnya berikut saya paste-kan berita sebelum
> >REPUBLIKA menerbitkannya agar seimbang.
> >
> >Efron
>
>
> YMT : Komentar saya singkat saja,  berita ini bukan penyeimbang, tapi hanya
> pembelaan belaka !
>
> >Salam,
> >
> >Saya baru pulang dari Bukit Tinggi dan Padang hari Sabtu lalu untuk
> menolong
> >beberapa gereja kami yang kecil di tempat itu, dan yang terjadi adalah
> dalam
> >sebulan terakhir ini terjadi keresahan ditengah warga Kristiani di
> >SUMBAR,karena fitnahan yang keji terhadap mereka.
> >Kisahnya begini :
> >Ada seorang anak remaja (siswa Madrasah Aliyah Negeri) yang bernama
> >Khairiyah, dan setahun lalu ia menjadi Kristen, kemudian karena takut
> kepada
> >ortu, ia minta perlindungan kepada orang Kristen dan akhirnya ditempatkan
> di
> >keluarga Salmon Ongirwalu (seorang ambon yang beristri wanita Minang
> bernama
> >Neneng), yang memiliki juga dua orang anak. Singkat cerita Khairiyah
> >disekolahkan dan dijadikan bagian dari keluarga Salmon.
>
>
> YMT : Ini yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana proses sdri. Khariyah
> menjadi Kristen ?  Kok tidak dibahas prosesnya, padahal inilah yang menjadi
> masalah utama.
> Kalau dibaca lagi pemberitaan dari Republika jelas sekali bagaimana proses
> yang dialami oleh sdri. Khairiyah.
>
> Jadi untuk saat ini saya masih mempercayai berita yang dimuat oleh
> Republika.
>
> Wassalam,
>
> YMT
>



(buat bung Efron ) Re: Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di Minangkabau

1999-07-12 Thread FRAREV SITORUS

Bung Efron,
Mungkin sebaiknyalah jika bung Efron, maap yah,  tidak melanjutkan lagi
diskusi ini. Walaupun diskusi ini dilakukan oleh orang-orang yang
intelektual, tetapi jika di antaranya belum memiliki pandangan yang sama
maka bung dengan mbak Ira hanya melakukan hal yang sia-sia.
Diskusi hal ini memang baik, dimulai dengan posting Republika, tetapi
sekarang malah ke arah yang sia-sia. Bukankah hal ini sudah jelas bahwa
harian Republika menyampaikan berita yang dapat dipertanggungjawabkan, kasus
yang berbeda dengan mbak Ira, dan masing - masing diantara teman- teman
permias sudah mengambil kesimpulan. Mengapa? Karena dalam diskusi dengan
kepala dingin.
Sebelumnya Saya minta maap buat bung Efron dan mbak Ira.

:-)
jabat erat
FRAREV SITORUS


>Jeng Ira Damayanti,
>
>Apakah orang-orang yang Anda ceritakan itu dalam menginjil disertai dengan
>paksaan dan ancaman? Saya kok tidak/belum menemukan dalam penjelasan Anda.
>Apakah orang-orang yang diberi bahan bacaan itu kalau ada yang menolak lalu
>diancam? Tidak 'kan. Mengapa pendeta dilarang berpraktek pengobatan kalau
ia
>diberi kuasa Roh Kudus? Aneh sekali pemaparan Anda itu dianggap suatu yang
>salah.
>
>Saya tinggal di lingkungan yang dulu dikenal sebagai basis PPP. Tidak
jarang
>orang bertamu ke rumah saya dengan mengucapkan "assalammualaikum". Padahal
>tamu ini sangat mengerti bahwa saya adalah penganut Kristen. Tanpa
basa-basi
>saya menjawab "mualaikum salam" (koreksi saya bagaimana menulis yang
benar).
>Tidak jarang juga orang-orang ini meminta bantuan saya (baik tenaga, duit,
>atau beras). Salahkah saya membantu mereka dengan kasih? Salahkah juga
>mereka meminta bantuan kepada saya yang Kristen? Jika jawaban Anda "tidak
>bersalah" artinya Anda "negotiable". Artinya lagi apa yang Anda paparkan di
>bawah sangatlah mengada-ada jika dikatakan "salah" (atau tidak baik).
>
>Wassalam,
>Efron
>

Ira wrote:
>Subject:Kisah nyata: Menanggapi kisah: Pemurtadan itu Ada di
>Minangkabau
>
>Assalam
>
>Maaf kalau saya ikutan..
>Bukannya saya ingin mengadu domba siapapun, hanya menyampaikan pengalaman
>yang saya terima.. kepada siapapun saya mohon maaf sebesar-besarnya
>terlebih dahulu..
>
>Tapi mengenai tanggapan Bung Efron, okelah, saya tidak menyalahkan agama
>Anda ataupun siapapun.. tetapi mengenai kristenisasi ini, memang ada
>benarnya, oknum2 yang berlaku demikian terhadap kami yang muslim.
>Pembantu saya pun masuk kristen setelah diajak orang secara intensif di
>desanya yang mayoritas beragama Islam.
>
>Soalnya saya dan keluarga saya mengalami sendiri.
>
>
>Kami mempunyai saudara nasrani, mereka berdua suami-istri penginjil..
>yang tidak dikaruniai anak.Mereka pun lalu sering mengasuh anak2
>yang tidak dirawat oleh kedua oarangtuanya.
>
>Nah,suatu ketika , saat itu saya masih SD keluarga kami sedang
>mengalami guncangan hebat, saudara kami
>tersebut lalu datang kepada kami dan secara halus tetapi pasti mengajak
>kami, dengan ayat2 di Injil, untuk masuk ke agama nasrani.
>Hampir tiap minggu secara intensif mereka mendatangi kami dengan membawa
>oleh-oleh makanan atau apapun yg menyenangkan kami dan kemudian
>tentu saja tak lupa mempersuasif kami untuk ikut ajaran nasrani
>Bahkan mereka memberi kami majalah2 kerohanian nasrani,atau bulletin
>seperti "Renungan Harian" .. untuk dibaca sambil mereka juga membacakannya
>untuk kami... kisah2 nasrani dan ayat-ayat Alkitab.
>Pernah juga mereka membawa kami jalan-jalan, yang tak tahunya ke gereja.
>lalu ke perkumpulan kebaktian... dan pengobatan2 penyakit oleh perkumpulan
>tersebut yg dilakukan oleh seorang pendeta.
>
>Nah, apakah itu bukan bagian dari kristenisasi ?
>Mereka tahu kalau keluarga kami muslim.
>Tapi mengapa kok mereka memaksakan secara implisit bahwa kami harus
>percaya akan ajaran nasrani ?
>Terlebih lagi ketika itu manakala keluarga kami sedang terguncang hebat,
>saya dan adik saya masih kecil2..( SD kelas 1 )
>Yah, mungkin mereka pikir itu saat yang tepat ?? Ketika keluarga kami
>butuh pegangan apalagi saya masih dianggap kecil dan belum bisa berpikir.
>
>Saya bukannya menyalahkan dan tidak akan menyalahkan suatu ajaran agama
>apapun karena itu menyangkut kepercayaan masing-masing individu, hak
>tiap individu untuk memeluk agama dan apa yg terbaik untuk dipercayainya
>tapi mengapa setahun itu seakan kami terus menerus dicekoki akan ajaran
>agama lain ?
>
>Kami mempunyai kepercayaan sendiri.Dan Alhamdulillah, kami lalu memanggil
>guru ngaji yang makin memperkokoh kami sehingga dengan halus pun kami
>menolak ajakan2 yg mereka sampaikan terhadap kami.
>
>Dan seiring dengan membaiknya keadaan keluarga kami, dan makin dekatny