[ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Brus


Tidak habis-habisnya peristiwa semacam ini terjadi. Dalam Islam 
disebutkan bhw 'tidak boleh ada paksaan' dalam menjalankan syariatnya 
(atau memeluk Islam).
Kisah spt di bawah ini kan sama saja dgn daerah lain, yang 
memanfaatkan kebodohan orang setempat. Sehingga mudah diprovokasi oleh 
seorang 'dalang'. Mereka yg di lapangan itu hanya 'pion' saja, bukan 
dalang. Selalu isu SARA ini ditiupkan agar terjadi kerusuhan. Di 
Jakarta dulu pernah juga terjadi di Yayasan Doulos (di Jakarta Timur), 
dng menyebut nama Allahu Akbar membakar gedungnya. Tapi krn penduduk 
sekitar tidak bodoh, maka kerusuhan akibat provokasi itu tidak terjadi 
(orang-orang sekitar bersaksi bhw yg membakar adalah bukan penduduk 
sekitar atau dari luar daerah itu, dan suara para pelaku terdengar 
aneh (tidak baik penyebutannya atau tidak fasih) ketika menyebutkan 
lafadz 'Allahu Akbar'. Kalau masalahnya hanya adzan, maka hrs 
dipertanyakan lagi apakah benar2 suara adzannya mengganggu orang lain? 
(adzan memang ditujukan utk memanggil orang Islam utk shalat). Jika 
mengganggu, maka sewajarnya lah pihak mesjid tidak mengganggu penduduk 
sekitar dgn suara yg dari loud-speakernya.
Tapi ingat lah jangan termakan provokasi oleh 'dalang' sebenarnya yg 
tidak kelihatan yg menginginkan negara ini tetap terbelakang dan tidak 
maju.
Demikian...


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Co_lapar" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> 
> Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti 
> dikatakan Orang Tak Dikenal.
> 
> Memang susah negara ini.
> 
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/22/daerah/1512421.htm
> > 
> >  Sabtu, 22 Januari 2005 
> > 
> > Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal 
> > 
> > 
> > Denpasar, Kompas - Dalam tiga hari berturut-turut sedikitnya enam 
> pura-tempat persembahyangan umat Hindu-yang berada di wilayah Desa 
> Adat Kuta, Legian, dan Tuban serta Kedonganan, Kabupaten Badung, 
> Bali, dirusak oleh orang tak dikenal.
> > 
> > Hingga kini jajaran Kepolisian Daerah Bali masih menyelidiki 
> peristiwa yang meresahkan warga desa setempat tersebut. Peristiwa 
ini 
> cukup meresahkan, dan tidak mustahil akan menimbulkan sikap saling 
> curiga antara penganut agama-agama yang ada di Bali.
> > 
> > Peristiwa perusakan itu dilaporkan pertama kali Senin (17/1). 
> Sebuah pura di wilayah Desa Adat Legian, Kuta, yaitu Pura Dalem 
> Kahyangan, ditemukan dirusak pada bagian candi, patung, dan 
pengangge 
> (hiasan pura).
> > 
> > Esoknya, Selasa (18/1), peristiwa serupa dilaporkan menimpa tiga 
> pura sekaligus, yaitu Pura Dalem Penataran Kedonganan, Pura Kati 
> Gajah, dan Pura Pesambyangan Ratu Gede Dalem Ped di Desa Adat Kelan, 
> Tuban.
> > 
> > Rabu (19/1) aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta kembali 
menerima 
> laporan terjadinya perusakan terhadap dua pura keluarga di sekitar 
> Jalan Majapahit, Kuta. Pura keluarga yang dirusak itu adalah Pura 
> Pengorengan dan Pura Lobong. Kejadian-kejadian perusakan itu 
> menimbulkan keresahan warga desa setempat.
> > 
> > "Sejak kejadian pertama (di Legian), kami sudah berusaha 
> mengantisipasinya. Konsentrasi kami memang baru di pura-pura milik 
> desa adat. Ternyata, pelakunya menyasar ke pura-pura milik keluarga, 
> seperti Pura Pengorengan," kata Bendesa (pimpinan) Adat Desa Adat 
> Kuta, I Gusti Ketut Sudira, Jumat (21/1).
> > 
> > Langkah antisipasi yang dimaksud adalah mewajibkan warga desa adat 
> secara bergiliran berjaga di tujuh pura milik Desa Adat Kuta, di 
> antaranya Pura Prajapati, Pura Segara, dan Pura Penataran, serta 
Pura 
> Puseh Desa Adat Kuta. "Kami berharap polisi dapat menemukan 
> pelakunya. Tiang (saya) sudah meminta masyarakat jangan menuduh 
> pelakunya (adalah) orang dari agama atau suku lain. Herannya, kenapa 
> pura yang dirusak?" ujar Sudira.
> > 
> > Diselidiki
> > 
> > Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali Komisaris Besar 
> AS Reniban yang dihubungi kemarin mengaku telah menerima laporan 
> kasus perusakan di enam pura tersebut. Menurut dia, Kepala Polda 
Bali 
> melalui Kepala Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Denpasar telah 
> menginstruksikan jajarannya agar menyelidiki kasus tersebut.
> > 
> > "Kami juga sudah mengintensifkan jajaran Babinkamtibmas dan 
meminta 
> mereka bekerja sama dengan pecalang (satuan pengamanan desa adat). 
> Yang pasti, kami telah menyelidiki kasus yang meresahkan warga ini," 
> kata Reniban.(cok)
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Le

[ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Brus


Tidak habis-habisnya peristiwa semacam ini terjadi. Dalam Islam 
disebutkan bhw 'tidak boleh ada paksaan' dalam menjalankan syariatnya 
(atau memeluk Islam).
Kisah spt di bawah ini kan sama saja dgn daerah lain, yang 
memanfaatkan kebodohan orang setempat. Sehingga mudah diprovokasi oleh 
seorang 'dalang'. Mereka yg di lapangan itu hanya 'pion' saja, bukan 
dalang. Selalu isu SARA ini ditiupkan agar terjadi kerusuhan. Di 
Jakarta dulu pernah juga terjadi di Yayasan Doulos (di Jakarta Timur), 
dng menyebut nama Allahu Akbar membakar gedungnya. Tapi krn penduduk 
sekitar tidak bodoh, maka kerusuhan akibat provokasi itu tidak terjadi 
(orang-orang sekitar bersaksi bhw yg membakar adalah bukan penduduk 
sekitar atau dari luar daerah itu, dan suara para pelaku terdengar 
aneh (tidak baik penyebutannya atau tidak fasih) ketika menyebutkan 
lafadz 'Allahu Akbar'. Kalau masalahnya hanya adzan, maka hrs 
dipertanyakan lagi apakah benar2 suara adzannya mengganggu orang lain? 
(adzan memang ditujukan utk memanggil orang Islam utk shalat). Jika 
mengganggu, maka sewajarnya lah pihak mesjid tidak mengganggu penduduk 
sekitar dgn suara yg dari loud-speakernya.
Tapi ingat lah jangan termakan provokasi oleh 'dalang' sebenarnya yg 
tidak kelihatan yg menginginkan negara ini tetap terbelakang dan tidak 
maju.
Demikian...


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Co_lapar" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> 
> Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti 
> dikatakan Orang Tak Dikenal.
> 
> Memang susah negara ini.
> 
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/22/daerah/1512421.htm
> > 
> >  Sabtu, 22 Januari 2005 
> > 
> > Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal 
> > 
> > 
> > Denpasar, Kompas - Dalam tiga hari berturut-turut sedikitnya enam 
> pura-tempat persembahyangan umat Hindu-yang berada di wilayah Desa 
> Adat Kuta, Legian, dan Tuban serta Kedonganan, Kabupaten Badung, 
> Bali, dirusak oleh orang tak dikenal.
> > 
> > Hingga kini jajaran Kepolisian Daerah Bali masih menyelidiki 
> peristiwa yang meresahkan warga desa setempat tersebut. Peristiwa 
ini 
> cukup meresahkan, dan tidak mustahil akan menimbulkan sikap saling 
> curiga antara penganut agama-agama yang ada di Bali.
> > 
> > Peristiwa perusakan itu dilaporkan pertama kali Senin (17/1). 
> Sebuah pura di wilayah Desa Adat Legian, Kuta, yaitu Pura Dalem 
> Kahyangan, ditemukan dirusak pada bagian candi, patung, dan 
pengangge 
> (hiasan pura).
> > 
> > Esoknya, Selasa (18/1), peristiwa serupa dilaporkan menimpa tiga 
> pura sekaligus, yaitu Pura Dalem Penataran Kedonganan, Pura Kati 
> Gajah, dan Pura Pesambyangan Ratu Gede Dalem Ped di Desa Adat Kelan, 
> Tuban.
> > 
> > Rabu (19/1) aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta kembali 
menerima 
> laporan terjadinya perusakan terhadap dua pura keluarga di sekitar 
> Jalan Majapahit, Kuta. Pura keluarga yang dirusak itu adalah Pura 
> Pengorengan dan Pura Lobong. Kejadian-kejadian perusakan itu 
> menimbulkan keresahan warga desa setempat.
> > 
> > "Sejak kejadian pertama (di Legian), kami sudah berusaha 
> mengantisipasinya. Konsentrasi kami memang baru di pura-pura milik 
> desa adat. Ternyata, pelakunya menyasar ke pura-pura milik keluarga, 
> seperti Pura Pengorengan," kata Bendesa (pimpinan) Adat Desa Adat 
> Kuta, I Gusti Ketut Sudira, Jumat (21/1).
> > 
> > Langkah antisipasi yang dimaksud adalah mewajibkan warga desa adat 
> secara bergiliran berjaga di tujuh pura milik Desa Adat Kuta, di 
> antaranya Pura Prajapati, Pura Segara, dan Pura Penataran, serta 
Pura 
> Puseh Desa Adat Kuta. "Kami berharap polisi dapat menemukan 
> pelakunya. Tiang (saya) sudah meminta masyarakat jangan menuduh 
> pelakunya (adalah) orang dari agama atau suku lain. Herannya, kenapa 
> pura yang dirusak?" ujar Sudira.
> > 
> > Diselidiki
> > 
> > Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali Komisaris Besar 
> AS Reniban yang dihubungi kemarin mengaku telah menerima laporan 
> kasus perusakan di enam pura tersebut. Menurut dia, Kepala Polda 
Bali 
> melalui Kepala Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Denpasar telah 
> menginstruksikan jajarannya agar menyelidiki kasus tersebut.
> > 
> > "Kami juga sudah mengintensifkan jajaran Babinkamtibmas dan 
meminta 
> mereka bekerja sama dengan pecalang (satuan pengamanan desa adat). 
> Yang pasti, kami telah menyelidiki kasus yang meresahkan warga ini," 
> kata Reniban.(cok)
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Le

Re: [ppiindia] To Gagho: Kenapa tidak boleh?

2005-01-24 Thread Mario Gagho

co lapar,

yg kami keberatan bukan soal pembahasan masalah agama
yg menitikberatkan pada fenomena sosial spt yg anda
maksud. kalau soal ini sudah biasa kami bahas di sini
dan tanggapan pun rata2 berkualitas.

yg ingin dihindari oleh forum ini adalah apabila
pembahasan yg menyangkut perbedaan isi ajaran agama
dan hal2 yg berbau ideologis dan keyakinan pada agama2
tertentu. yg terbukti berulangkali selalu berakhir dg
sumpah serapah. keyakinan akan suatu doktrin agama
tertentu bagi pemeluknya sudah dianggap final dan tak
perlu diganggu gugat.

selain itu, kami sangat berharap agar member milis ini
menghindari istilah2 yg 'kecil' yg tak perlu tapi
memancing emosi: seperti istilah KAFIR dan semacamnya.
termasuk memaki2 agama atau penganut agama lain.

kritik hendaknya dilakukan dg elegan: sebut masalah yg
perlu dikritisi tanpa ditambah dg kata2 makian yg
sarkastik. bukankah ini cara berargumen yg civilized?
gimana ade kimhook?

untuk forward-an martha: cara berargumen wayan itu
sangat baik, kami setuju. yg kami tak setuju adalah
kata2 poster pertama yg ditanggapi wayan (lihat di
bawah)dan kata2 kasar semacam itu kalo di posting ke
milis bisa "nular" ke member lain yg selama ini
mencoba 'menahan diri' :)

semoga memaklumi,

salam.
p.s. buat co-lapar: membership baru otomatis
termoderasi, untuk menghindari member baru yg 'nakal',
namun apabila sudah dikenal cara berargumennya,
biasanya akan segera di unmoderated. 

> > > > > Sent: Saturday, November 06, 2004 2:02 PM
> > > > > Subject: [islamkristen] Re: Muslim lah yang
> > > > > menjakiti kafir  : Baca Ini Dulu!!
> > > > > ORANG ISLAM TIDAK PERNAH MENYERANG PENYEMBAH
> > > BERHALA TERLEBIH 
> > > DAHULU.
> > > Justru para penyembah berhala-lah yang lebih
> dahulu
> > > menyerang Islam. 
> > > > > Mereka menyiksa orang yang mulai masuk
> Islam.
> > > > Bahkan orang hamil pun sampai dibelah perutnya
> > > untuk meninggalkan 
> > > Islam.
> > > > > PARA PENYEMBAH BERHALA MENYERANG ISLAM
> TERLEBIH
> > > DAHULU !!!
> > > > > APAKAH SALAH JIKA ORANG ISLAM MEMPERTAHANKAN
> > > DIRI ???
> > > 
> > > 
> > > KASUS PURA BULELENG II
> > > 
> > > Nama saya Wayan Ilham, dan sebelumnya saya
> pernah
> > > menulis tentang 
> > > kisah nyata Pura Buleleng di Bali. Oh ya, agama
> saya
> > > Hindu Bali dan 
> > > saya hanya sebagai anggota milis yang pasif
> saja,
> > > artinya tidak 
> > > banyak menulis untuk milis ini.
>

=
Mario Gagho
Political Science,
Agra University, India
-
A WINNER works harder than a loser and has more time. 
A LOSER is always "too busy" to do what is necessary.



__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Mail - 250MB free storage. Do more. Manage less. 
http://info.mail.yahoo.com/mail_250


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Mbak Listy...

2005-01-24 Thread Ida Z.A


Pa kabar m Listyhehehehe mo ngajak lunch nih kapan bisa...btw: 
mataku kadang2 abu2 ato biru ato hijau loh mbak. hehehe nyambung yach!


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>  
> fyi
>  
> - Original Message - 
>  
> 
> http://jawapos.co.id/index.php?act=detail 
 &id=4404
>  
> Senin, 24 Jan 2005,
> Mata Biru Tinggal Separo 
> 
> 
> MEULABOH - Kawasan pesisir pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam 
(NAD) selama ini populer dengan gadis-gadis cantik bermata biru, 
berkulit putih, dan berambut pirang. Mereka adalah keturunan Portugis 
yang sudah menetap beratus-ratus tahun di beberapa desa di Lamno, 
Kabupaten Aceh Jaya. 
> 
> Akibat bencana tsunami, warga Aceh keturunan Portugis yang 
berjumlah 2.000 itu tinggal separonya. Mereka yang selamat kini 
tinggal di sejumlah tempat pengungsian.
> 
> Menurut Tengku M. Yahya Wahab, banyak warga keturunan Eropa itu 
yang menetap di Desa Ujung Muloh, Gle Jong, Gampong Biru, dan Kuala. 
Setiap desa yang berada beberapa meter dari bibir pantai tersebut 
dihuni sekitar 1.000-2.000 penduduk. Warga bermata biru membaur 
bersama dengan penduduk asli Aceh. 
> 
> Membedakan warga keturunan dengan warga pribumi relatif tidak 
sulit. Warna kulit dan mata mereka berbeda. Tubuh mereka juga tinggi 
seperti orang Eropa. Yang menarik, meski berparas cantik, kebanyakan 
di antara mereka agak pemalu jika bertemu dengan orang luar. Mereka 
juga menolak difoto. "Karena sifat pemalu itu, mereka terkesan 
eksklusif," kata Tengku Yahya, warga Lamno yang menjadi anggota DPRD 
Aceh Jaya. Mereka kebanyakan menikah dengan sesama keturunan 
Portugis. Tapi, belakangan, beberapa gadis mata biru bersedia 
diperistri laki-laki dari luar komunitas mereka.
> 
> Gelombang mahadahsyat tsunami mengurangi jumlah warga keturunan 
tersebut. "Kalau dihitung, kisarannya bisa mencapai separo dari 
sekitar 2.000 warga," kata Yahya yang ditemui wartawan koran ini di 
posko Satkorlak Penanggulangan Musibah Tsunami di Meulaboh.
> 
> Jarak ke Lamno sebenarnya lebih dekat dari Banda Aceh (60 
kilometer) daripada lewat Meulaboh (150 kilometer). Namun, kawasan 
itu masuk dalam teritori Korem 012/Teuku Umar yang berpusat di 
Meulaboh. Karena itu, penanganan pengungsi di Lamno dikendalikan dari 
Satkorlak di Meulaboh.
> 
> Menurut Kepala Bappeda Pemkab Aceh Barat Tengku Irwansyah, nenek 
moyang si mata biru itu berasal dari Portugis dan Spanyol. Mereka 
adalah sisa-sisa tentara dinasti Islam di Spanyol (Al-Hambra). Mereka 
mengasingkan diri ke luar Eropa setelah kekaisaran runtuh pada abad 
ke-14. 
> 
> Sebagian tentara kalah perang itu kemudian terdampar di wilayah 
pantai barat NAD, khususnya di Lamno. Sebagian di antara mereka 
menaklukkan kekuasaan kerajaaan Hindu di Aceh (Indrapuri) dan 
mendirikan kesultanan Aceh yang berlatar Islam. Di Lamno, mereka 
mendirikan kesultanan Lamno. "Karena itu, selain cantik, gadis-gadis 
mata biru itu dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat, seperti warga 
Aceh lainnya," terang Irwansyah.
> 
> 
> Pindah ke Lamno
> 
> Kerusakan total seluruh fasilitas pemerintahan dan fasilitas umum 
di Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya, membuat pelayanan 
pemerintahan nyaris mandek. Karena itu, pemerintah pusat berencana 
memindahkan sementara ibu kota kabupaten pecahan Aceh Besar tersebut 
ke Lamno.
> 
> Menteri Koordinator Bidang Kesra Alwi Shihab menyampaikan hal itu 
ketika meninjau pembuatan empat tempat relokasi sementara di Banda 
Aceh serta Aceh Besar kemarin. Menurut mantan menteri luar negeri era 
Abdurrahman Wahid tersebut, salah satu pertimbangannya, fasilitas 
publik di Lamno relatif utuh. Meski, kota kecil itu kehilangan 
sekitar 12.400 penduduk akibat tsunami.
> 
> "Bencana membuat Calang seperti terisap ke laut, sehingga seluruh 
fasilitas publik hancur total. Menjadi lebih menguntungkan bagi kita 
bila ibu kota Aceh Jaya sementara dipindah ke Lamno. Tentunya kalau 
masyarakat Aceh Jaya menginginkannya. Bupatinya sudah tidak 
keberatan," jelas Alwi.
> 
> Dengan pemindahan tersebut, kata dia, diharapkan operasional 
pemberian bantuan bagi korban bencana selama masa tanggap darurat 
menjadi lebih terorganisasi. Seperti diketahui, akibat bencana itu, 
Bupati Aceh Jaya Zulfian Ahmad terpaksa berkantor di tenda TNI akibat 
seluruh kantornya hancur. 
> 
> "Pemerintah daerah dan pemerintah pusat pada masa depan bisa 
memikirkan apakah akan tetap menggunakan Calang atau memperluas 
fasilitas publik di Lamno," ungkapnya.
> 
> Berdasarkan data Satkorlak Penanganan Bencana Aceh, Kota Lamno 
masih memiliki infrastruktur yang memadai untuk menjadi ibu kota 
kabupaten. Di kota tersebut masih terdapat fasilitas pemerintahan, 
pendidikan, masjid, listrik, telekomunikasi, pasar, serta fasilitas 
publik lainnya. Saat ini, fasilitas-fasilitas itu menjadi kamp 
konsentrasi pengungsi dari Kecamatan Jaya, Sampoiniet, Setia Bakti, 
Krueng Sabe, serta Panga. 
> 
> Di kota yang saat ini hanya dijangkau 15 

RE: [ppiindia] Re: Mbak Listy...

2005-01-24 Thread Listy



-Original Message-
From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 24 Januari 2005 15:25
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Mbak Listy...




Pa kabar m Listyhehehehe mo ngajak lunch nih kapan bisa...btw: 
mataku kadang2 abu2 ato biru ato hijau loh mbak. hehehe nyambung yach!


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>  
> fyi
>  
> - Original Message - 
>  
> 
> http://jawapos.co.id/index.php?act=detail 
 &id=4404
>  
> Senin, 24 Jan 2005,
> Mata Biru Tinggal Separo 
> 
> 
> MEULABOH - Kawasan pesisir pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam 
(NAD) selama ini populer dengan gadis-gadis cantik bermata biru, 
berkulit putih, dan berambut pirang. Mereka adalah keturunan Portugis 
yang sudah menetap beratus-ratus tahun di beberapa desa di Lamno, 
Kabupaten Aceh Jaya. 
> 
> Akibat bencana tsunami, warga Aceh keturunan Portugis yang 
berjumlah 2.000 itu tinggal separonya. Mereka yang selamat kini 
tinggal di sejumlah tempat pengungsian.
> 
> Menurut Tengku M. Yahya Wahab, banyak warga keturunan Eropa itu 
yang menetap di Desa Ujung Muloh, Gle Jong, Gampong Biru, dan Kuala. 
Setiap desa yang berada beberapa meter dari bibir pantai tersebut 
dihuni sekitar 1.000-2.000 penduduk. Warga bermata biru membaur 
bersama dengan penduduk asli Aceh. 
> 
> Membedakan warga keturunan dengan warga pribumi relatif tidak 
sulit. Warna kulit dan mata mereka berbeda. Tubuh mereka juga tinggi 
seperti orang Eropa. Yang menarik, meski berparas cantik, kebanyakan 
di antara mereka agak pemalu jika bertemu dengan orang luar. Mereka 
juga menolak difoto. "Karena sifat pemalu itu, mereka terkesan 
eksklusif," kata Tengku Yahya, warga Lamno yang menjadi anggota DPRD 
Aceh Jaya. Mereka kebanyakan menikah dengan sesama keturunan 
Portugis. Tapi, belakangan, beberapa gadis mata biru bersedia 
diperistri laki-laki dari luar komunitas mereka.
> 
> Gelombang mahadahsyat tsunami mengurangi jumlah warga keturunan 
tersebut. "Kalau dihitung, kisarannya bisa mencapai separo dari 
sekitar 2.000 warga," kata Yahya yang ditemui wartawan koran ini di 
posko Satkorlak Penanggulangan Musibah Tsunami di Meulaboh.
> 
> Jarak ke Lamno sebenarnya lebih dekat dari Banda Aceh (60 
kilometer) daripada lewat Meulaboh (150 kilometer). Namun, kawasan 
itu masuk dalam teritori Korem 012/Teuku Umar yang berpusat di 
Meulaboh. Karena itu, penanganan pengungsi di Lamno dikendalikan dari 
Satkorlak di Meulaboh.
> 
> Menurut Kepala Bappeda Pemkab Aceh Barat Tengku Irwansyah, nenek 
moyang si mata biru itu berasal dari Portugis dan Spanyol. Mereka 
adalah sisa-sisa tentara dinasti Islam di Spanyol (Al-Hambra). Mereka 
mengasingkan diri ke luar Eropa setelah kekaisaran runtuh pada abad 
ke-14. 
> 
> Sebagian tentara kalah perang itu kemudian terdampar di wilayah 
pantai barat NAD, khususnya di Lamno. Sebagian di antara mereka 
menaklukkan kekuasaan kerajaaan Hindu di Aceh (Indrapuri) dan 
mendirikan kesultanan Aceh yang berlatar Islam. Di Lamno, mereka 
mendirikan kesultanan Lamno. "Karena itu, selain cantik, gadis-gadis 
mata biru itu dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat, seperti warga 
Aceh lainnya," terang Irwansyah.
> 
> 
> Pindah ke Lamno
> 
> Kerusakan total seluruh fasilitas pemerintahan dan fasilitas umum 
di Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya, membuat pelayanan 
pemerintahan nyaris mandek. Karena itu, pemerintah pusat berencana 
memindahkan sementara ibu kota kabupaten pecahan Aceh Besar tersebut 
ke Lamno.
> 
> Menteri Koordinator Bidang Kesra Alwi Shihab menyampaikan hal itu 
ketika meninjau pembuatan empat tempat relokasi sementara di Banda 
Aceh serta Aceh Besar kemarin. Menurut mantan menteri luar negeri era 
Abdurrahman Wahid tersebut, salah satu pertimbangannya, fasilitas 
publik di Lamno relatif utuh. Meski, kota kecil itu kehilangan 
sekitar 12.400 penduduk akibat tsunami.
> 
> "Bencana membuat Calang seperti terisap ke laut, sehingga seluruh 
fasilitas publik hancur total. Menjadi lebih menguntungkan bagi kita 
bila ibu kota Aceh Jaya sementara dipindah ke Lamno. Tentunya kalau 
masyarakat Aceh Jaya menginginkannya. Bupatinya sudah tidak 
keberatan," jelas Alwi.
> 
> Dengan pemindahan tersebut, kata dia, diharapkan operasional 
pemberian bantuan bagi korban bencana selama masa tanggap darurat 
menjadi lebih terorganisasi. Seperti diketahui, akibat bencana itu, 
Bupati Aceh Jaya Zulfian Ahmad terpaksa berkantor di tenda TNI akibat 
seluruh kantornya hancur. 
> 
> "Pemerintah daerah dan pemerintah pusat pada masa depan bisa 
memikirkan apakah akan tetap menggunakan Calang atau memperluas 
fasilitas publik di Lamno," ungkapnya.
> 
> Berdasarkan data Satkorlak Penanganan Bencana Aceh, Kota Lamno 
masih memiliki infrastruktur yang memadai untuk menjadi ibu kota 
kabupaten. Di kota tersebut masih terdapat fasilitas pemerintahan, 
pendidikan, masjid, listrik, telekomunikasi, pasar, serta fasilitas 
publik lainnya. Saat ini, fasilitas-fas

RE: [ppiindia] Re: Mbak Ida...

2005-01-24 Thread Listy

eh.. emailnya langsung terbang sendiri.. hehee.. padahal belum sempat ketik 
balasannya.. m Ida.. kabar aku.. alhamdulillah.. baik2 saja.. 
lunch? bareng? .. wuiihh.. asyik juga ya? kapan dong?
soal warna mata.. aku ikut prihatin yach? .. tapi bener niii.. kayaknya aku 
punya mata juga sering berubah warna.. lebih sering ke warna ijo.. heheee..

-Original Message-
From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Pa kabar m Listyhehehehe mo ngajak lunch nih kapan bisa...btw: 
mataku kadang2 abu2 ato biru ato hijau loh mbak. hehehe nyambung yach!


 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Mbak Listy...

2005-01-24 Thread Ida Z.A


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> -Original Message-
> From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: 24 Januari 2005 15:25
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Re: Mbak Listy...
> 
> 
> 
> 
> Pa kabar m Listyhehehehe mo ngajak lunch nih kapan bisa...btw: 
> mataku kadang2 abu2 ato biru ato hijau loh mbak. hehehe nyambung 
yach!
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> >  
> > fyi
> >  
> > - Original Message - 
> >  
> > 
> > http://jawapos.co.id/index.php?act=detail 
>  &id=4404
> >  
> > Senin, 24 Jan 2005,
> > Mata Biru Tinggal Separo 
> > 
> > 
> > MEULABOH - Kawasan pesisir pantai barat Nanggroe Aceh Darussalam 
> (NAD) selama ini populer dengan gadis-gadis cantik bermata biru, 
> berkulit putih, dan berambut pirang. Mereka adalah keturunan 
Portugis 
> yang sudah menetap beratus-ratus tahun di beberapa desa di Lamno, 
> Kabupaten Aceh Jaya. 
> > 
> > Akibat bencana tsunami, warga Aceh keturunan Portugis yang 
> berjumlah 2.000 itu tinggal separonya. Mereka yang selamat kini 
> tinggal di sejumlah tempat pengungsian.
> > 
> > Menurut Tengku M. Yahya Wahab, banyak warga keturunan Eropa itu 
> yang menetap di Desa Ujung Muloh, Gle Jong, Gampong Biru, dan 
Kuala. 
> Setiap desa yang berada beberapa meter dari bibir pantai tersebut 
> dihuni sekitar 1.000-2.000 penduduk. Warga bermata biru membaur 
> bersama dengan penduduk asli Aceh. 
> > 
> > Membedakan warga keturunan dengan warga pribumi relatif tidak 
> sulit. Warna kulit dan mata mereka berbeda. Tubuh mereka juga 
tinggi 
> seperti orang Eropa. Yang menarik, meski berparas cantik, 
kebanyakan 
> di antara mereka agak pemalu jika bertemu dengan orang luar. Mereka 
> juga menolak difoto. "Karena sifat pemalu itu, mereka terkesan 
> eksklusif," kata Tengku Yahya, warga Lamno yang menjadi anggota 
DPRD 
> Aceh Jaya. Mereka kebanyakan menikah dengan sesama keturunan 
> Portugis. Tapi, belakangan, beberapa gadis mata biru bersedia 
> diperistri laki-laki dari luar komunitas mereka.
> > 
> > Gelombang mahadahsyat tsunami mengurangi jumlah warga keturunan 
> tersebut. "Kalau dihitung, kisarannya bisa mencapai separo dari 
> sekitar 2.000 warga," kata Yahya yang ditemui wartawan koran ini di 
> posko Satkorlak Penanggulangan Musibah Tsunami di Meulaboh.
> > 
> > Jarak ke Lamno sebenarnya lebih dekat dari Banda Aceh (60 
> kilometer) daripada lewat Meulaboh (150 kilometer). Namun, kawasan 
> itu masuk dalam teritori Korem 012/Teuku Umar yang berpusat di 
> Meulaboh. Karena itu, penanganan pengungsi di Lamno dikendalikan 
dari 
> Satkorlak di Meulaboh.
> > 
> > Menurut Kepala Bappeda Pemkab Aceh Barat Tengku Irwansyah, nenek 
> moyang si mata biru itu berasal dari Portugis dan Spanyol. Mereka 
> adalah sisa-sisa tentara dinasti Islam di Spanyol (Al-Hambra). 
Mereka 
> mengasingkan diri ke luar Eropa setelah kekaisaran runtuh pada abad 
> ke-14. 
> > 
> > Sebagian tentara kalah perang itu kemudian terdampar di wilayah 
> pantai barat NAD, khususnya di Lamno. Sebagian di antara mereka 
> menaklukkan kekuasaan kerajaaan Hindu di Aceh (Indrapuri) dan 
> mendirikan kesultanan Aceh yang berlatar Islam. Di Lamno, mereka 
> mendirikan kesultanan Lamno. "Karena itu, selain cantik, gadis-
gadis 
> mata biru itu dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat, seperti 
warga 
> Aceh lainnya," terang Irwansyah.
> > 
> > 
> > Pindah ke Lamno
> > 
> > Kerusakan total seluruh fasilitas pemerintahan dan fasilitas umum 
> di Calang, ibu kota Kabupaten Aceh Jaya, membuat pelayanan 
> pemerintahan nyaris mandek. Karena itu, pemerintah pusat berencana 
> memindahkan sementara ibu kota kabupaten pecahan Aceh Besar 
tersebut 
> ke Lamno.
> > 
> > Menteri Koordinator Bidang Kesra Alwi Shihab menyampaikan hal itu 
> ketika meninjau pembuatan empat tempat relokasi sementara di Banda 
> Aceh serta Aceh Besar kemarin. Menurut mantan menteri luar negeri 
era 
> Abdurrahman Wahid tersebut, salah satu pertimbangannya, fasilitas 
> publik di Lamno relatif utuh. Meski, kota kecil itu kehilangan 
> sekitar 12.400 penduduk akibat tsunami.
> > 
> > "Bencana membuat Calang seperti terisap ke laut, sehingga seluruh 
> fasilitas publik hancur total. Menjadi lebih menguntungkan bagi 
kita 
> bila ibu kota Aceh Jaya sementara dipindah ke Lamno. Tentunya kalau 
> masyarakat Aceh Jaya menginginkannya. Bupatinya sudah tidak 
> keberatan," jelas Alwi.
> > 
> > Dengan pemindahan tersebut, kata dia, diharapkan operasional 
> pemberian bantuan bagi korban bencana selama masa tanggap darurat 
> menjadi lebih terorganisasi. Seperti diketahui, akibat bencana itu, 
> Bupati Aceh Jaya Zulfian Ahmad terpaksa berkantor di tenda TNI 
akibat 
> seluruh kantornya hancur. 
> > 
> > "Pemerintah daerah dan pemerintah pusat pada masa depan bisa 
> memikirkan apakah akan tetap menggunakan Calang atau memperluas 
> fasilitas publik di Lamno," ungkapnya.
> > 

[nasional_list] [ppiindia] Re: Mbak Ida...

2005-01-24 Thread Ida Z.A
** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


hehehe jadi ngrumpi. kalo aku seringnya abu2 nih...

mbak, rasa2nya temen2 lama kita disini jarang pada nongol lagi 
yach...apa mereka lagi pada sibuk kayak kita yach hehehehe (sok 
sibuk). 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> eh.. emailnya langsung terbang sendiri.. hehee.. padahal belum 
sempat ketik balasannya.. m Ida.. kabar aku.. alhamdulillah.. baik2 
saja.. 
> lunch? bareng? .. wuiihh.. asyik juga ya? kapan dong?
> soal warna mata.. aku ikut prihatin yach? .. tapi bener niii.. 
kayaknya aku punya mata juga sering berubah warna.. lebih sering ke 
warna ijo.. heheee..
> 
> -Original Message-
> From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> 
> Pa kabar m Listyhehehehe mo ngajak lunch nih kapan bisa...btw: 
> mataku kadang2 abu2 ato biru ato hijau loh mbak. hehehe nyambung 
yach!





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



** Forum Nasional Indonesia PPI India Mailing List **
** Untuk bergabung dg Milis Nasional kunjungi: 
** http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ **
** Website resmi http://www.ppi-india.uni.cc **



RE: [ppiindia] Re: Mbak Ida...

2005-01-24 Thread Listy


apakah mereka berganti nama? ohh.. akupun tak tahu..

iya nii.. sok kali dikau.. apa sii yg disibukkan?

aku baca beberapa email di milis ini.. sedih banget.. itu lagi.. berita tentang 
pura di Buleleng.. bener gak sii? 

tapi syukur alhamdulillah.. ada temen kita.. bung Eka Mardika.. telah berkenan 
meluruskan informasi yang diposting oleh bung Martha.. mudah2an tidak 
menimbulkan perseteruan baru.. 

aku capek banget.. soal agama selalu bikin berantem..

damailah indonesiaku..

salam..


-Original Message-
From: Ida Z.A [mailto:[EMAIL PROTECTED]

hehehe jadi ngrumpi. kalo aku seringnya abu2 nih...

mbak, rasa2nya temen2 lama kita disini jarang pada nongol lagi 
yach...apa mereka lagi pada sibuk kayak kita yach hehehehe (sok 
sibuk). 

 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Bandit yang Tak Tahu Batas >> pro m Ida..

2005-01-24 Thread Listy



aku pernah dengerin nasehat ustadz, katanya, banyak orang memahami bahwa ada 
yang disebut penyakit keturunan, misalnya, ayahnya punya penyakit jantung, 
bakalan anaknya pun akan mengidap penyakit jantung, tetapi, masih kata ustadz, 
pemahaman ini sebenarnya tidaklah tepat, tidak ada penyakit keturunan, yang ada 
adalah karena pola makan yang sama, yang dilakukan oleh sang ayah dan juga sang 
anak, sehingga gangguan kesehatan yang sama, mereka dapatkan.. :)

dunia perbanditan.. turun-temurun juga kah?

dari penjelasan ustadz tadi, rasanya dapatlah ditarik pelajaran, bahwa tak ada 
lah ilmunya, kalau ayah bandit anak pun bandit, ini pasti karena pola belajar 
tentang kehidupan lah yang sama.. 

dengan demikian.. harus ada perubahan.. pola-pola yang lama itu harus diganti.. 
dirubah.. diperbaiki.. siapa yang akan merubah? .. nah ini.. pe-er untuk m 
Ida.. hahaa..

mudah2an.. tak ada lagi bandit2 jahat di indonesia.. 

amiin..

 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Yustam


kalo pura-pura dirusak  kan bukan  beneran, cuma pura-pura artinya
masih utuh dong 
atau setelah  dirusak  ... nanti bisa diperbaiki  lagi  ...  kan cuma
pura-pura   ..

salam










Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti
dikatakan Orang Tak Dikenal.

Memang susah negara ini.




--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/22/daerah/1512421.htm
>
>  Sabtu, 22 Januari 2005
>
> Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal
>
>
> Denpasar, Kompas - Dalam tiga hari berturut-turut sedikitnya enam
pura-tempat persembahyangan umat Hindu-yang berada di wilayah Desa
Adat Kuta, Legian, dan Tuban serta Kedonganan, Kabupaten Badung,
Bali, dirusak oleh orang tak dikenal.
>
> Hingga kini jajaran Kepolisian Daerah Bali masih menyelidiki
peristiwa yang meresahkan warga desa setempat tersebut. Peristiwa ini
cukup meresahkan, dan tidak mustahil akan menimbulkan sikap saling
curiga antara penganut agama-agama yang ada di Bali.
>
> Peristiwa perusakan itu dilaporkan pertama kali Senin (17/1).
Sebuah pura di wilayah Desa Adat Legian, Kuta, yaitu Pura Dalem
Kahyangan, ditemukan dirusak pada bagian candi, patung, dan pengangge
(hiasan pura).
>
> Esoknya, Selasa (18/1), peristiwa serupa dilaporkan menimpa tiga
pura sekaligus, yaitu Pura Dalem Penataran Kedonganan, Pura Kati
Gajah, dan Pura Pesambyangan Ratu Gede Dalem Ped di Desa Adat Kelan,
Tuban.
>
> Rabu (19/1) aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta kembali menerima
laporan terjadinya perusakan terhadap dua pura keluarga di sekitar
Jalan Majapahit, Kuta. Pura keluarga yang dirusak itu adalah Pura
Pengorengan dan Pura Lobong. Kejadian-kejadian perusakan itu
menimbulkan keresahan warga desa setempat.
>
> "Sejak kejadian pertama (di Legian), kami sudah berusaha
mengantisipasinya. Konsentrasi kami memang baru di pura-pura milik
desa adat. Ternyata, pelakunya menyasar ke pura-pura milik keluarga,
seperti Pura Pengorengan," kata Bendesa (pimpinan) Adat Desa Adat
Kuta, I Gusti Ketut Sudira, Jumat (21/1).
>
> Langkah antisipasi yang dimaksud adalah mewajibkan warga desa adat
secara bergiliran berjaga di tujuh pura milik Desa Adat Kuta, di
antaranya Pura Prajapati, Pura Segara, dan Pura Penataran, serta Pura
Puseh Desa Adat Kuta. "Kami berharap polisi dapat menemukan
pelakunya. Tiang (saya) sudah meminta masyarakat jangan menuduh
pelakunya (adalah) orang dari agama atau suku lain. Herannya, kenapa
pura yang dirusak?" ujar Sudira.
>
> Diselidiki
>
> Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali Komisaris Besar
AS Reniban yang dihubungi kemarin mengaku telah menerima laporan
kasus perusakan di enam pura tersebut. Menurut dia, Kepala Polda Bali
melalui Kepala Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Denpasar telah
menginstruksikan jajarannya agar menyelidiki kasus tersebut.
>
> "Kami juga sudah mengintensifkan jajaran Babinkamtibmas dan meminta
mereka bekerja sama dengan pecalang (satuan pengamanan desa adat).
Yang pasti, kami telah menyelidiki kasus yang meresahkan warga ini,"
kata Reniban.(cok)
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]









***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links













 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/


Re: [ppiindia] Banjiiiiiirrrr ....

2005-01-24 Thread Yustam




"rakyat indonesia",  bagaimana bisa saya mengulurkan
tangan apabila anda berada di tengah-tengah
lautan air yang meluap, padahal perahu karet yang
di sediakan pemerintah tidak bisa ku dayung
karena birokrasi.

mengapa kita berteriak tolong ketika sampah
menggunung di RT anda  tidak ada yang mengurus
mengapa kita berteriak minta tolong ketika selokan jalannya
air telah tertutup oleh ulah sembarang orang yang membung sampah

air ternyata hanya menjari jalan untuk lewat
berilah di kehormatan agar dia bisa berkumpul
ditengah samudra yang perkasa
air ternyata mengajarkan kita bahwa dia
berjalan untuk menunju pada persamaan tingkat
bila tingkat makin tinggi maka makin cepat dia berlari
untuk mengejar persamaan, mungkin inilah
system demokrasi air yang bisa tenang
bila berada bersama pada tingkat yang sama.

buatkanlah jalan buat air untuk lewat,
sehingga tak pantas kita berteriak
toln   banjir

yang pantas adalah
tologggsaluran mampettt
banyak sapah   
ini kalau bung Rakyat Indonesia
belum kelelep yang minta tolong sambil teriak banj


salam













Toloong 
Banjiiir .













 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Keluhan TKI dari Korea

2005-01-24 Thread Ambon

 SUARA PEMBARUAN DAILY
SUARA PEMBACA

Keluhan TKI dari Korea
SAYA adalah mantan TKI yang bekerja di Korea Selatan dan telah tiba di Tanah
Air, bermaksud mengambil jaminan ijazah dan uang sebesar Rp 1.500.000 yang 
pernah saya berikan kepada perusahaan PJTKI ( PT Amri Margatama), di Tebet, 
Jakarta Selatan. Saya memberi surat kuasa kepada adik saya dengan turut 
melampirkan Paspor dan Tanda Terima Jaminan. 

Di sana adik saya bertemu dengan Bapak Kodir yang menangani masalah ini. Pihak 
PJTKI tersebut meminta bukti lunas cicilan atas hutang pada pemberangkatan. 
Memang selama saya bekerja sebagai TKI saya membayar tiap bulan cicilan 
tersebut yang langsung memotong gaji saya ke perusahaan tempat saya bekerja. 

Namun pihak PJTKI tidak pernah berkomunikasi dengan saya baik via telepon 
maupun secara fisik. PJTKI hanya mengurusi masalah pemotongan gaji saya 
langsung ke perusahaan tempat saya bekerja. seharusnya pihak PJTKI sendiri yang 
harus memberikan bukti tanda lunas cicilan saya.

Sekarang setelah saya berada di Indonesia pihak PJTKI meminta bukti tersebut. 
Sepertinya ada kesengajaan dari pihak PJTKI untuk mempersulit saya untuk 
mengambil hak-hak saya. Apa yang harus saya lakukan untuk mengambil hak saya 
lagi? 

http://www.suarapembaruan.com/News/2005/01/24/index.html


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Refleksi untuk 100 Hari-SBY-Kalla

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.suarapembaruan.com/News/2005/01/24/index.html

 SUARA PEMBARUAN DAILY
Refleksi untuk 100 Hari-SBY-Kalla 

Jusuf Kalla, Masalah, dan Kesempatan 
Oleh Herdi Sahrasad

ECARA objektif, khalayak umum mengakui bahwa M Jusuf Kalla dikenal sebagai 
pejabat yang berani dan cepat bekerja meski kini berbagai kontroversi 
mengitarinya. Tatkala Wakil Presiden (Wapres) M Jusuf Kalla terpilih sebagai 
ketua umum pada Musyawarah Nasional Partai Golkar 15-20 Desember 2004 di Bali, 
muncullah reaksi dari M Amien Rais dan Prof Ichlasul Amal. 

Kemenangan Jusuf Kalla, dinilai Amien Rais, akan menjadi lonceng kematian 
demokrasi lantaran terjadi komplikasi akibat menyatunya tiga sumber daya 
politik pada diri Kalla, yakni kekuasaan, bisnis, dan partai politik. Ketiganya 
menyatu menjadi suatu konglomerasi politik yang rawan konflik kepenting- an dan 
membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Hal itu, demikian Amien Rais, bisa menimbulkan set back bagi usaha kita 
membangun demokrasi dan tradisi politik baru yang fair, accountable, dan 
transparan yang menjadi komitmen pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
(SBY).

Selain itu, menyusul gempa dan tsunami di Aceh, terjadi kontroversi surat 
keputusan oleh Wapres tentang pembentukan Badan Koordinasi Nasional 
Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi, yang menyulut reaksi dari DPR.

Sementara Ichlasul Amal menyatakan, kemenangan Kalla itu dapat mempersulit 
pemerintahan Yudhoyono memberantas korupsi karena di masa lalu para kader 
Golkar banyak yang terlibat korupsi-kolusi. Meskipun Kalla menyatakan Golkar 
bukan bungker bagi koruptor, kemungkinan kader Golkar yang korup 
berkelit-kelindan dan menggunakan partainya sebagai tempat bersembunyi tetap 
bisa terjadi.

Menyatunya tiga sumber daya, yakni kekuasaan, bisnis, dan partai politik, 
merupakan konglomerasi kekuasaan Kalla yang sangat mungkin dapat membeli 
"segalanya". Makna "segalanya" di sini berarti peraturan, supervisi, dan 
regulasi. Lebih jauh lagi, "segalanya" juga berarti jabatan, otoritas, bahkan 
hati nurani. 

Di masa pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, kekuatan modal telah mengalahkan 
kekuatan moral dan otoritas yang sah. Sehingga Republik Indonesia seperti 
"Republik Siluman" akibat begitu banyaknya korupsi-kolusi dan penyelewengan di 
dalamnya (B Herry Priyono, Memahami Leviathan Baru, Kompas, 5/5/2002 dan FEER, 
17/1/1991).

Sebagai Wapres dan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Kalla jelas memiliki 
political-economic leverage yang kuat untuk bargaining terhadap SBY, menentukan 
kebijakan, mengalokasikan proyek pembangunan dan sumber daya ekonomi. Sebagai 
pebisnis, Kalla dan konglomerasinya memiliki kekuatan menentukan dalam 
percaturan sosial dan wilayah kebijakan. 

Hal Krusial

Inilah sebabnya terjadi "matahari kembar" dalam pemerintahan SBY-Kalla. 
Mengapa? Meminjam perspektif Herry Priyono, ada dua hal yang krusial.

Pertama, sumber dan bentuk kekuasaan atas suatu masyarakat bukan tunggal 
(mono-centrist), melainkan jamak (polycentrist). Kekuasaan finansial pemodal 
untuk melakukan atau tidak melakukan investasi, memenangi tender, membeli 
keputusan pengadilan, atau mendesakkan proyek pembangunan, sama konkretnya 
dengan kekuasaan presiden untuk mengundangkan peraturan. Karena itu, amat 
menyesatkan menganggap kinerja kekuasaan sebagai sekadar soal otoritas 
legal-formal aparatur negara. 

Kekuasaan atas masyarakat tidak terbatas pada kontrol atas institusi negara, 
tidak juga pada jabatan pemerintahan. Apakah kita masih percaya bahwa 
pemerintah merupakan penguasa riil atas masyarakat, bila di Indonesia dewasa 
ini 15 keluarga menguasai 61,7 persen "kapitalisasi pasar" di Indonesia, dan 
sedikitnya 71,5 persen perusahaan go public dikuasai oleh keluarga (Claessens, 
dkk., 1999)? Karena itu, dengan konglomerasi politiknya, Kalla jelas berpeluang 
untuk mendesakkan kepentingannya. 

Kedua, kekuasaan bisnis berakar dari kapasitasnya untuk melakukan dan tidak 
melakukan investasi. Karena negara tidak menguasai modal, sementara kaum 
pemodal sesuka hatinya menentukan investasi dan tidak peduli lagi dengan rasa 
kebangsaan atau nasionalisme yang dianggap mungkin usang, negara justru yang 
bergantung pada kekuatan modal. 

Dalam diri Kalla, jabatan kenegaraan (wapres), pengusaha dan politik (Ketua 
Umum DPP Partai Golkar) menyatu sehingga munculnya kekhawatiran akan 
konglomerasi politik itu sangat rasional, di mana kekuatan modal (yang pada 
diri Kalla menyatu dengan kekuasaan), akan mudah mendiktekan kebijakan, 
keputusan dan peraturan. 


Sekadar contoh, di bawah rezim Soeharto, kita melihat skandal pertanian yang 
melibatkan 1,7 juta hektare Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektare di Kalimantan 
Tengah. Proyek itu pertama-tama lahir bukan dari Soeharto atau kabinetnya, 
melainkan dari upaya pemodal/pengusaha raksasa Tay Juhana (yang diikuti 
pebisnis lain, seperti Bob Hasan), untuk mengeruk dana reboisasi dan APBN. 

Tay Juhana mendapat 206,5 juta dolar AS, sedang Bob Hasan 161,7 j

[ppiindia] Badai Tsunami Melanda PDI-P?

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.suarapembaruan.com/News/2005/01/24/index.html

 SUARA PEMBARUAN DAILY
Badai Tsunami Melanda PDI-P?

Denny JA

PA yang akan terjadi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada 
pemilu 2009 kelak? Akankah PDI-P mengulangi suksesnya seperti yang terjadi di 
tahun 1999? Sampai saat ini PDI-P adalah satu-satunya partai yang mampu 
menembus dukungan di atas 30% dalam semua pemilu demokratis Indonesia.

Ataukah PDI-P di tahun 2009 akan menjelma menjadi partai gurem? Semua pesona 
PDI-P segera hilang bersama dengan bergantinya generasi pemilih di Indonesia. 
Segmen masyarakat nasionalis, misalnya, lebih memilih Partai Golkar atau Partai 
Demokrat. Jika ini terjadi, badai tsunami kembali datang di Indonesia namun 
tidak lagi melanda Aceh, tapi PDI-P.

Pertanyaan di atas menjadi perhatian tak hanya kalangan PDI-P sendiri. Para 
politisi di luar PDI-P, pengamat, akademisi, dan publik luas juga cukup peduli 
dengan masa depan PDI-P. Pemilu 2004 baru lalu memang sudah menjadi hakim yang 
sangat kejam bagi PDI-P. Tanpa inovasi yang agak radikal, pemilu 2009 dapat 
menjadi hakim yang jauh lebih kejam lagi bagi partai ini.

Dibandingkan dengan semua partai lain, memang PDI-P yang paling menderita 
kekalahan pada pemilu 2004. Di parlemen, suara PDI-P merosot hampir separuh. 
Sedangkan pada pemilu presiden, Megawati Soekarnoputri, ketua umum PDI-P, juga 
dikalahkan secara cukup telak.

Tidak heran jika kemudian muncul riak-riak internal. Sebagian tokoh bersatu 
mendeklarasikan gerakan pembaruan partai. Arifin Panigoro, Sophan Sophian, Roy 
BB Janis, Laksamana Sukardi, di kubu lain Kwik Kian Gie, mengembangkan wacana 
yang sama untuk pembaruan partai.. 

Target pembaruan itu juga cukup beragam. Sebagian mengarahkannya hanya kepada 
the gang of three, lapis kedua partai di luar Megawati Soekarnoputri. Sebagian 
mengarahkannya kepada Megawati sendiri bersama Taufiq Kiemas. Namun sebagian 
lebih ingin merubah prinsip hak prerogatif ketua umum partai yang membuat PDI-P 
tumbuh layaknya sebuah PT dengan pemilik saham tunggal.

Persoalannya, seberapa kuat gerakan pembaruan internal PDI-P itu dari segi 
gagasan, opini publik dan pendukung di grass-root PDI-P sendiri?


Gagasan

Dari sisi gagasan, gerakan perubahan PDI-P itu memang sedang berada dalam 
puncak momentum. Di semua negara demokrasi yang sudah matang, pergantian 
pimpinan partai sudah menjadi fatsun politik. Sebuah partai yang berkuasa, yang 
kemudian dikalahkan dalam pemilu demokratis, secara otomatis akan mengganti 
pimpinannya. Tanpa diminta, sang ketua umum sudah mengumumkan untuk 
mengundurkan diri di minggu pertama kekalahannya.

Tentu fatsun politik itu tidak lahir begitu saja, tapi buah dari tradisi yang 
terjadi terus menerus. Komunitas partai itu mengerti sepenuhnya bahwa pemilu 
adalah evaluasi paling tinggi dari rakyat pemilih atas kinerja partai. Penguasa 
tertinggi sistem demokrasi bukan ketua umum partai tapi rakyat pemilih. Jika 
memang di partai itu dapat dianalogikan sebagai PT, pemilik saham partai itu 
bukan ketua umumnya, tapi rakyat pemilih itu sendiri.

Rakyat banyak yang membuat sebuah partai menjadi besar. Rakyat banyak pula yang 
membuat partai menjadi kecil kembali. Namun tentu saja rakyat itu hanya 
merespon kinerja partai. Ketika partai itu menjadi partai penguasa karena ketua 
umumnya menjadi presiden atau perdana menteri, kinerja sang ketua umum itu yang 
menjadi sumber penilaian.

Kalahnya PDI-P pada pemilu parlemen dan pemilu presiden memang tak bisa 
diterjemahkan lagi di luar penolakan rakyat atas kinerja partai itu. Ketua umum 
partai itu, siapapun yang sedang menjabat, segera menjadi orang pertama yang 
harus bertanggung jawab. Secara etika politik, ketua umum mengambil inisiatif 
untuk mundur. Di negara demokrasi yang modern, mundurnya ketua umum partai 
berkuasa yang kalah adalah simbol dari pertangungjawaban publik dan etika 
ketertundukan partai kepada rakyat pemilih.

Di sisi lain, mundurnya ketua umum memang menjadi langkah terapi paling cepat 
untuk mendapat dukungan rakyat kembali. Setelah dikalahkan partai harus bangkit 
kembali. 


Setelah ditolak rakyat, partai harus kembali berbenah untuk merespon situasi 
yang baru. Partai dengan segera menyajikan menu yang baru agar didukung 
kembali. Di samping menyajikan program baru, partai juga menawarkan ketua 
umumnya yang baru.

Mundurnya ketua umum juga menjadi mekanisme yang paling cepat dan efektif bagi 
konsolidasi partai. Moralitas dan spirit komunitas inti partai yang sempat 
jatuh ketika dikalahkan, jauh lebih mudah dipompakan kembali jika ketua umum 
partai itu tokoh yang baru. 


Sentimen Publik

Dilihat dari sentimen publik, gagasan pembaruan di PDI-P itu juga cukup 
bergema. Setelah presiden baru terpilih, sekali lagi LSI melakukan survei di 
bulan November 2004. Salah satu yang digali melalui survei itu adalah isu 
mengenai apakah sentimen publik atas partai berubah setelah berubahnya presiden 
RI.

Hasil survei, Partai Golkar tetap berada pad

Re: [ppiindia] Re: Tahun Ayam Rawan Perselingkuhan!

2005-01-24 Thread Satrio Arismunandar

Sebetulnya negatif atau tidak, bukan tergantung asal
domisilinya.. ya tegantung orangnya.

Tetapi, secara populer, kadang-kadang ada
diklasifikasikan "kultur" cewek di masing-masing
daerah. Tentu saja, ini sebenarnya tak bisa
dipukulratakan. Ini sudah menjadi semacam stereotype
(misalnya: orang Minang pintar dagang, Yahudi itu
pelit dan penipu, orang Arab nafsunya besar, dst...)

Misalnya:
cewek Sunda suka... dan...
cewek Manado suka.. dan .
...dst...dst (saya ogah mengisinya, takut jadi
debat berkepanjangan).


--- "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Bung Rio ini karena orang teve dan tiap hari
> berurusan dgn multi 
> berita termasuk berita selebs, jadinya ngerti banget
> deh ama yg 
> beginian. 
> 
> Nah, soal ce bandung gimana? Sepertinya ce sunda itu
> selalu kental 
> dengan imej yg negatif terus deh!...mungkin bisa
> diberi penjelasan 
> ttg masalah ini? thanks
> 
> id
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar
> 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Tahun Ayam Rawan Perselingkuhan!
> > 
> > Jakarta, Kamis 
> > Dalam buku "Solusi Menghadapi Tahun Ayam 2005"
> > terbitan Intisari disebutkan bahwa untuk soal ini
> > hanya ada satu kata yang menjelaskannya: Gawat!
> > 
> > Gawat pertama: 
> > Rawan perselingkuhan, baik yang dilakukan oleh
> suami
> > atau istri. Ini sesuai karakter ayam yang bisa
> kawin
> > di mana saja asalkan menemukan pasangan yang
> cocok.
> > Berbagai kasus perselingkuhan pun tak hanya 
> > mendera kalangan artis dan selebriti, tapi juga di
> > kalangan masyarakat kecil. Efek domino dari
> > perselingkuhan adalah maraknva kasus perceraian.
> > Apalagi, perempuan kini sudah punya hak yang sama 
> > dengan pria untuk mengajukan gugatan cerai.
> > 
> > Gawat kedua: 
> > Bakal muncul kesenjangan komunikasi antara
> orangtua
> > dan anak oleh berbagai sebab. Dari pihak orangtua,
> > kesenjangan itu bisa terjadi karena kesibukan
> kerja
> > atau karena tergoda wanita atau pria lain (WIL/
> PIL).
> > Sedangkan dari pihak anak, kesenjangan itu bisa
> > terjadi karena ketidakpercayaan mereka terhadap
> > orangtua. Anak-anak sering merasa dibodohi oleh
> > kebohongan orangtua. Nah, siapa mau berteman 
> > dengan pembohong?
> > 
> > Lalu, apa yang harus kita lakukan?
> > Sebuah pertanyaan sederhana namun tepat. Ada
> banyak
> > yang diinformasikan untuk prediksi Tahun Ayam 2005
> > ini, tetapi bagaimana kita menyikapinya?
> > "Jawaban atas pertanyaan ini sebenarnya juga
> sangat
> > sederhana, dan akan selalu diungkapkan setiap
> masa.
> > Hanya saja karena terlalu sederhana dan biasa,
> banyak
> > orang merasa tidak puas," ujar Tom Suhalim,
> praktisi
> > vibrasional feng shui dan konsultan aura. 
> > Lebih lanjut Tom menjelaskan, kehidupan itu memang
> > sederhana dalam kompleksitasnya. Apa yang
> diutarakan
> > oleh tradisi-tradisi kuno, agama, dan kepercayaan
> > selain sama dari waktu ke waktu. Kita tidak 
> > mungkin mengubah dunia, tanpa mengubah diri
> sendiri
> > terlebih dahulu.
> > Untuk itu pahamilah prinsip-prinsip kehidupan yang
> > diajarkan oleh setiap agama dan kepercayaan.
> > Belajarlah dari nilai-nilai luhur dari setiap
> tradisi.
> > Pada saat Anda berubah, mungkin istri, suami, dan
> > anak-anak ikut berubah. Karena ada satu keluarga
> yang
> > berubah, mungkin lingkungan pun ikut berubah.
> Karena
> > lingkungan berubah, mungkin desa dan kota pun ikut
> > berubah. Desa dan kota yang berubah mungkin
> mengubah
> > negara. Dari satu negara yang berubah, mungkin
> > negara-negara lain juga ikut berubah. Karena
> > negara-negara berubah, mungkin dunia pun ikut
> berubah.
> > Perubahan selalu dimulai dari diri sendiri.
> > 
> > Jadi, jawaban-jawabannya selalu terpulang kepada
> diri
> > kita masing-masing. Hukum universal energi selain
> > mengutarakan bahwa kegelapan menarik kegelapan,
> dan
> > cahaya menarik cahaya . Pilihan selalu ada di 
> > tangan kita.
> > Jangan salah pilih, apalagi asal memilih . *
> > 
> > Perlu di ingat untuk mengirimkan sebuah copy
> /forward
> > messege ini, misal:
> > niken@
> > Agar teman kerabat dan seluruh pemakai komputer
> bisa
> > mendapatkan informasi ini.Terima Kasih
> > 
> > 
> > = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
> = =
> > = 
> > Tahukah Anda? Bahwa ada Cewek Bandung yg usianya 
> > baru 25 thn tetapi penghasilannya sdh $10,000 Per
> > Bulan 
> > hanya dari Internet. Ikuti kiat suksesnya di 
> > http://www.PensiunLebihAwal.com   
> (Indonesia)
> > http://www.eliteteammarketing.com/28673/   ( 
> Inggris 
> > )
> > = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
> = =
> > =
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > =
> > Satrio Arismunandar 
> > News Producer, Trans TV 
> > News Department, Floor 3 
> > Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta
> 12790 
> > Phone: 7917-7000 ext. 4027,  Fax: 791-84558, 
> > Residence: (021) 771-2348 HP: 0813 1504 7103 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > __
> > Do You Yahoo!?
> > Tired of spam?  Yaho

Re: [ppiindia] Re: Tahun Ayam Rawan Perselingkuhan!

2005-01-24 Thread Ging

Luar biasa. Diskusi yang benar-benar bermutu.
Mengagumkan.


-Original message-
From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 24 Jan 2005 17:47:27 +0700
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Re: Tahun Ayam Rawan Perselingkuhan!

> 
> Sebetulnya negatif atau tidak, bukan tergantung asal
> domisilinya.. ya tegantung orangnya.
> 
> Tetapi, secara populer, kadang-kadang ada
> diklasifikasikan "kultur" cewek di masing-masing
> daerah. Tentu saja, ini sebenarnya tak bisa
> dipukulratakan. Ini sudah menjadi semacam stereotype
> (misalnya: orang Minang pintar dagang, Yahudi itu
> pelit dan penipu, orang Arab nafsunya besar, dst...)
> 
> Misalnya:
> cewek Sunda suka... dan...
> cewek Manado suka.. dan .
> ..dst...dst (saya ogah mengisinya, takut jadi
> debat berkepanjangan).
> 
> 
> --- "Ida Z.A" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > 
> > Bung Rio ini karena orang teve dan tiap hari
> > berurusan dgn multi 
> > berita termasuk berita selebs, jadinya ngerti banget
> > deh ama yg 
> > beginian. 
> > 
> > Nah, soal ce bandung gimana? Sepertinya ce sunda itu
> > selalu kental 
> > dengan imej yg negatif terus deh!...mungkin bisa
> > diberi penjelasan 
> > ttg masalah ini? thanks
> > 
> > id
> > 
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar
> > 
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Tahun Ayam Rawan Perselingkuhan!
> > > 
> > > Jakarta, Kamis 
> > > Dalam buku "Solusi Menghadapi Tahun Ayam 2005"
> > > terbitan Intisari disebutkan bahwa untuk soal ini
> > > hanya ada satu kata yang menjelaskannya: Gawat!
> > > 
> > > Gawat pertama: 
> > > Rawan perselingkuhan, baik yang dilakukan oleh
> > suami
> > > atau istri. Ini sesuai karakter ayam yang bisa
> > kawin
> > > di mana saja asalkan menemukan pasangan yang
> > cocok.
> > > Berbagai kasus perselingkuhan pun tak hanya 
> > > mendera kalangan artis dan selebriti, tapi juga di
> > > kalangan masyarakat kecil. Efek domino dari
> > > perselingkuhan adalah maraknva kasus perceraian.
> > > Apalagi, perempuan kini sudah punya hak yang sama 
> > > dengan pria untuk mengajukan gugatan cerai.
> > > 
> > > Gawat kedua: 
> > > Bakal muncul kesenjangan komunikasi antara
> > orangtua
> > > dan anak oleh berbagai sebab. Dari pihak orangtua,
> > > kesenjangan itu bisa terjadi karena kesibukan
> > kerja
> > > atau karena tergoda wanita atau pria lain (WIL/
> > PIL).
> > > Sedangkan dari pihak anak, kesenjangan itu bisa
> > > terjadi karena ketidakpercayaan mereka terhadap
> > > orangtua. Anak-anak sering merasa dibodohi oleh
> > > kebohongan orangtua. Nah, siapa mau berteman 
> > > dengan pembohong?
> > > 
> > > Lalu, apa yang harus kita lakukan?
> > > Sebuah pertanyaan sederhana namun tepat. Ada
> > banyak
> > > yang diinformasikan untuk prediksi Tahun Ayam 2005
> > > ini, tetapi bagaimana kita menyikapinya?
> > > "Jawaban atas pertanyaan ini sebenarnya juga
> > sangat
> > > sederhana, dan akan selalu diungkapkan setiap
> > masa.
> > > Hanya saja karena terlalu sederhana dan biasa,
> > banyak
> > > orang merasa tidak puas," ujar Tom Suhalim,
> > praktisi
> > > vibrasional feng shui dan konsultan aura. 
> > > Lebih lanjut Tom menjelaskan, kehidupan itu memang
> > > sederhana dalam kompleksitasnya. Apa yang
> > diutarakan
> > > oleh tradisi-tradisi kuno, agama, dan kepercayaan
> > > selain sama dari waktu ke waktu. Kita tidak 
> > > mungkin mengubah dunia, tanpa mengubah diri
> > sendiri
> > > terlebih dahulu.
> > > Untuk itu pahamilah prinsip-prinsip kehidupan yang
> > > diajarkan oleh setiap agama dan kepercayaan.
> > > Belajarlah dari nilai-nilai luhur dari setiap
> > tradisi.
> > > Pada saat Anda berubah, mungkin istri, suami, dan
> > > anak-anak ikut berubah. Karena ada satu keluarga
> > yang
> > > berubah, mungkin lingkungan pun ikut berubah.
> > Karena
> > > lingkungan berubah, mungkin desa dan kota pun ikut
> > > berubah. Desa dan kota yang berubah mungkin
> > mengubah
> > > negara. Dari satu negara yang berubah, mungkin
> > > negara-negara lain juga ikut berubah. Karena
> > > negara-negara berubah, mungkin dunia pun ikut
> > berubah.
> > > Perubahan selalu dimulai dari diri sendiri.
> > > 
> > > Jadi, jawaban-jawabannya selalu terpulang kepada
> > diri
> > > kita masing-masing. Hukum universal energi selain
> > > mengutarakan bahwa kegelapan menarik kegelapan,
> > dan
> > > cahaya menarik cahaya . Pilihan selalu ada di 
> > > tangan kita.
> > > Jangan salah pilih, apalagi asal memilih . *
> > > 
> > > Perlu di ingat untuk mengirimkan sebuah copy
> > /forward
> > > messege ini, misal:
> > > niken@
> > > Agar teman kerabat dan seluruh pemakai komputer
> > bisa
> > > mendapatkan informasi ini.Terima Kasih
> > > 
> > > 
> > > = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
> > = =
> > > = 
> > > Tahukah Anda? Bahwa ada Cewek Bandung yg usianya 
> > > baru 25 thn tetapi penghasilannya sdh $10,000 Per
> > > Bulan 
> > > hanya dari Internet. Ikuti kiat suksesnya di 
> > > http://www.PensiunLebihAwal.com   
> > (Indonesia)

[ppiindia] Ibadah Haji yang Menguras Tenaga

2005-01-24 Thread Ambon


http://www.suarapembaruan.com/News/2005/01/24/index.html 

SUARA PEMBARUAN DAILY

Ibadah Haji yang Menguras Tenaga 
Usai puncak haji di Arafah bukan berarti seluruh prosesi ibadah tersebut 
selesai. Tenaga jemaah masih banyak dikuras, mulai dari bermalam (mabit) di 
Muzdalifah, melontar jumrah di Mina selama 3-4 hari (10,11,12,13 Dzulhijjah), 
hingga melakukan tawaf ifadah dan sai di Masjidil Haram. Apalagi di semua 
tempat-tempat tersebut suasana berdesak-desakan dan selalu penuh manusia. Belum 
lagi jemaah masih harus menghadapi udara dingin yang menggigit karena banyak 
ibadah yang dilakukan di udara terbuka. 

Pada tanggal 9 Dzulhijjah (Rabu, 19/1) seluruh jemaah haji dari berbagai negara 
berkumpul di Arafah. Arafah adalah padang pasir yang terletak 25 km sebelah 
timur kota Mekkah. Jumlah jemaah yang berkumpul di sana mencapai 2,8 juta 
orang. Wukuf di Arafah merupakan puncak pelaksanaan haji karena orang yang 
tidak berada di Arafah pada tanggal tersebut berarti tidak melaksanakan haji. 
Waktu pelaksanaan wukuf dimulai sejak tergelincirnya matahari (usai dzuhur) 
hingga terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Itulah sebabnya semua upaya 
dikerahkan untuk membawa jemaah haji Indonesia ke Arafah, yang merupakan jemaah 
terbesar di dunia ini. Bagi jemaah yang sakit, dibawa dengan safari wukuf atau 
dibawa dengan ambulans. Mereka hanya berada di sana selama beberapa menit, dan 
setelah itu kembali ke rumah sakit. Sedangkan jemaah biasa yang masih mampu, 
bersama rombongan telah meninggalkan Mekkah sejak tanggal 8 Dzullhijjah. 
Keberangkatan jemaah sendiri beragam, ada yang menggunakan b is langsung menuju 
Arafah, ada juga berjalan kaki dari Mekkah. Padahal perjalanan ke sana cukup 
jauh, sekitar 10 km. jemaah yang memilih berjalan kaki ini, seperti yang 
dilakukan jemaah asal Medan, beralasan mereka ingin mengikuti Nabi Muhammad 
dulu. Selain itu mereka mengaku malas menunggu antrian bus yang panjang dan 
macet. Kemacetan kota Mekkah pada tanggal 8 Dzulhijjah memang luar biasa. Sejak 
pagi jalan-jalan kota Mekkah sudah dipadati jemaah yang ingin berjalan kaki dan 
menumpang bis. Malahan banyak jemaah yang duduk di atas bus karena di dalam 
terlalu penuh.

Sepanjang perjalanan, para jemaah membaca talbiyah dengan penuh semangat. 
Untungnya, cuaca kota Mekkah hingga Arafah mendukung karena tidak terlalu panas 
dan angin sejuk. Uniknya, selama berada di Arafah hingga menjelang pelaksanaan 
wukuf banyak jemaah Indonesia saling mengunjungi. Seharusnya saat itu jemaah 
memperbanyak doa dan dzikir. Tetapi sangat banyak jemaah yang datang ke posko 
informasi untuk mengetahui keberadaan tenda keluarganya. Ada juga yang memilih 
untuk mengunjungi tenda selebriti. Tenda Abdullah Gymnastiar dan Krisdayanti 
paling banyak ditanyakan para jemaah. Masalahnya, seringkali jemaah tersesat 
ketika hendak kembali ke tenda. 

Selain saling mengunjungi, penyewaan unta mempunyai daya tarik sendiri bagai 
jemaah yang hendak melakukan wukuf. Gado-gado dan rujak pun mudah ditemui di 
sini karena banyak orang Indonesia yang berjualan di sela-sela tenda jemaah. 
Kebanyakan para pedagang berasal dari Madura, yang tidak mempunyai dokumen 
lengkap. 

Salah seorang pedagang yang menolak namanya disebutkan bercerita bahwa dia 
sudah ada di Mekkah selama dua tahun dengan menggunakan visa umrah. Setelah itu 
dia tetap tinggal di Arab Saudi dan bekerja menjadi pembantu rumah tangga. 

"Sebulan bisa dapat 800 riyal tetapi kerja sepanjang hari. Istirahat hanya dari 
jam 03.00 sampai 07.00," katanya.

Di musim haji, dia berhenti bekerja dan memilih berjualan. 

"Nanti kalau jemaah pindah ke Mina saya juga pindah berjualan di sana," 
ujarnya. 

Kesibukan para jemaah menjelang wukuf juga bertambah ketika anggota DPR 
mengunjungi tenda mereka. Mereka umumnya mengeluhkan kondisi tenda yang sangat 
penuh dan juga proporsi kamar mandi. Hanya ada 12 kamar mandi bagi 2.000-an 
jemaah. Belum lagi dalam satu tenda diisi hingga 100 orang sehingga harus 
berdesakan.


Muzdalifah

Selepas magrib, atau ketika matahari sudah terbenam, antrian kendaraan kini 
memadati jalur menuju Muzdalifah. Muzdalifah yang merupakan padang pasir luas 
berbatu ini merupakan ibadah yang berat. Setelah seharian berada di Arafah, 
jemaah harus berada di udara terbuka. Mereka menggelar tikar plastik tipis, dan 
mencoba tidur meskipun udara dingin terasa menggigit. Tiga posko yang didirikan 
panitia bagi jemaah terlihat tidak berfungsi baik. Hal itu disebabkan minimnya 
fasilitas yang ada. Posko itu meski dilengkapi tenaga medis dan para medis, 
tetapi tidak ada peralatan pendukung. Dalam tenda sama sekali tidak ada saluran 
listrik. Obat-obatan yang disediakan pun tidak cocok dengan sakit yang diderita 
jemaah. Umumnya jemaah dating karena kedinginan sehingga sesak nafas atau yang 
mempunyai asma kambuh. Sama sekali tidak ada air panas karena obat-obatan yang 
disediakan adalah obat-obatan untuk penanganan darurat. Evakuasi pasien juga 
tidak dapat dilakukan karena tak ada ambu

[ppiindia] Banjir dan Sampah di Jakarta

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.suarapembaruan.com/News/2005/01/24/index.html

 SUARA PEMBARUAN DAILY
Tajuk Rencana

Banjir dan Sampah di Jakarta
ANJIR yang melanda sejumlah tempat di Jakarta membuat sungai dan saluran air 
dipenuhi sampah. Di Jalan Kalibata, Ja karta Timur, misalnya sampah-sampah itu 
menutupi permukaan air dan harus diangkat de- ngan ekskavator untuk 
membersihkannya, seperti diperlihatkan foto halaman muka harian ini pekan lalu. 

Berton-ton sampah menyebabkan sungai dan saluran air tak mampu mengatasi 
derasnya air di musim hujan sehingga begitu banyak wilayah yang terendam. 
Tumpukan sampah dari berbagai jenis material mengakibatkan pendangkalan dan 
penyempitan sungai. Tidak hanya itu, sampah menjadi sumber penyakit dan 
menyerang para korban banjir.

Fakta tentang begitu banyaknya sampah harus menyadarkan semua komponen 
masyarakat untuk menyadari bahwa banjir yang terjadi kali ini merupakan akibat 
langsung dari perilaku manusia. Banjir terjadi semata-mata bukan karena faktor 
alam, tetapi lebih karena kecerobohan manusia yang tidak memperhatikan 
kelestarian dan keseimbangan alam.

Urusan sampah, selama ini pemerintah dan masyarakat masih terfokus pada 
pembuangan sampah akhir yang membutuhkan lahan luas. Padahal persoalan sampah 
menyangkut hal yang jauh lebih luas karena terkait dengan berbagai kegiatan dan 
perilaku manusia. Oleh karena itu, upaya mengatasi sampah ini harus menyeluruh.

Mengatasi sampah di Jakarta dan wilayah lain di sekitarnya (Bogor, Tangerang, 
Bekasi, dan Depok) setidaknya meliputi tiga hal utama. Pertama, produksi 
sampah. Begitu banyaknya sampah menunjukkan bahwa penduduk di wilayah ini 
sangat produktif menghasilkan sampah. Rata-rata produksi setiap warga sehari 
hampir satu kilogram. Ini bisa dikurangi dengan mengubah perilaku, seperti 
kesediaan setiap orang untuk sesedikit mungkin menggunakan pembungkus setiap 
kali belanja. Atau produk yang masuk ke Jakarta, terutama produk pertanian, 
sudah diseleksi, sehingga tidak menghasilkan sampah. Jagung, misalnya, tidak 
seharusnya dibawa ke pasar dengan kulitnya.

Kedua, mengubah kebiasaan membuang sampah secara sembarangan. Kita masih 
menyaksikan begitu banyak wilayah tanpa tempat sampah, dan juga kemalasan 
penduduk membuang sampah secara tertib. Gagasan memilah sampah organik dan 
anorganik ternyata belum berhasil. Perilaku buruk dalam membuang sampah ini, 
mengakibatkan kegiatan pengumpulan sampah menjadi makin mahal dan menyita waktu 
lebih banyak.

Ketiga, penampungan terakhir dan pengolahan sampah. Selama ini sampah hanya 
dihargai oleh para pemulung, dan nilai ekonomis sampah hanya dilihat dalam 
kegiatan pengumpulan dan pengangkutan ke lokasi terakhir. Material sampah belum 
banyak diperhatikan, meskipun pengetahuan yang sederhana ini telah begitu 
banyak dibahas dan dirintis. Sampah-sampah organik di Jakarta masih sangat 
sedikit yang dimanfaatkan untuk dijadikan makanan ternak, atau pupuk kompos. 
Ketidakseriusan ini sudah berlangsung lama, dan belum ada tanda-tanda diakhiri. 
Kalau kita menuju Depok, melalui Pasar Minggu, akan melihat Jalan Kompos di 
Lenteng Agung. Dinamakan begitu, karena pernah direncanakan untuk produksi 
kompos dari sampah Jakarta. Sayangnya Jalan Kompos itu hanya menjadi pengingat 
lembeknya kita mengelola sampah. 


Last modified: 24/1/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Gebrakan 100 Hari ala Politik Simulasi

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0501/24/opi01.html

 
Gebrakan 100 Hari ala Politik Simulasi
Oleh Triyono Lukmantoro

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN), Amien Rais 
menegaskan selama 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih 
menonjolkan penampilan, gaya, retorika, sementara how to get the job done 
seakan-akan terlupakan. Haruskah kita terkejut dengan kritik Amien Rais itu? 
Seharusnya tidak! Simaklah ungkapan "terapi kejut" yang menjadi "mantra suci" 
dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) yang dipimpin SBY dan Jusuf Kalla (JK). 
Shock therapy itu digulirkan sebagai program 100 hari di bidang politik, hukum, 
dan keamanan. Sejumlah problem krusial yang pada pemerintahan lama dianggap 
tidak mungkin disentuh, sekarang ini mendapatkan perlakuan yang keras.
Kita memang mudah merasa salut dengan gebrakan-gebrakan itu. Tetapi, 
sebenarnya, kebijakan politik yang dikendalikan oleh shock therapy, tidak akan 
bertahan lama. Shock therapy memang sekadar untuk diramaikan media massa, 
sehingga masyarakat yang telah mengonsumsi berbagai sajian berita itu akan 
mudah terpesona.
Media massa, sekalipun telah independen dari intervensi pemerintah, dalam 
suasana shock therapy mudah terjebak untuk menjadi tandem (pasangan) yang 
membius kesadaran masyarakat. Harus ditegaskan ketika SBY-JK memenangkan 
pemilihan presiden, sesungguhnya, kita sedang memasuki era perpolitikan baru. 
Inilah zaman politik yang ditandai oleh semakin menguatnya kekuatan media massa 
sebagai instrumen untuk menjalankan propaganda. 
Mengapa mesin propaganda pada era perpolitikan kontemporer terasa lebih efektif 
dan sedemikian memukau? Ada dua jawaban yang dapat dikemukakan. 
Pertama, peranan berbagai organisasi politik yang digunakan untuk mempengaruhi 
jalannya kekuasaan ternyata mengalami penurunan drastis. Berbagai organisasi 
politik yang menjangkau masyarakat yang pada prinsipnya harus melakukan 
komunikasi, artikulasi dan agregasi kepentingan politik dari kalangan 
konstituennya, sekarang tidak lebih sebagai ornamen yang sekadar mampu 
mengerahkan massa untuk bersorak-sorai. Elite dari berbagai organisasi politik 
secara konkret mengalami keterasingan dari basis massanya sendiri.
Kedua, kemerosotan peran dari berbagai organisasi politik itu ternyata 
berkoinsidensi dengan fenomena masyarakat yang dipenuhi berbagai tampilan 
pemberitaan media massa. Hal ini berarti komunikasi politik, pengungkapan 
aspirasi masyarakat serta penegasan kehendak publik untuk mempengaruhi jalannya 
proses perpolitikan, secara efektif diambil alih oleh media massa. 
Kemungkinan saja, inilah yang disebut sebagai keberhasilan media massa untuk 
menjadi ruang publik (public sphere), karena media massa dapat menjadi tempat 
untuk melakukan dialog serta perdebatan wacana. 

Kekuatan Simulasi
Tetapi, benarkah media massa telah menjadi ruang publik dalam arti yang 
sebenarnya? Persoalan inilah yang pantas diperdebatkan. Sebab, pada 
kenyataannya, media massa lebih menonjolkan kemampuannya sebagai arena untuk 
menggulirkan kekuatan simulasi. Dalam definisi yang dikemukakan Jean 
Baudrillard, simulasi berarti lenyapnya batas-batas antara realitas yang 
bersifat faktual dengan kenyataan yang berwatak fiksional. 
Kita sulit memberikan pembedaan antara yang nyata dengan yang palsu. Apa yang 
disebut dengan kenyataan yang sesungguhnya yang dapat dijumpai dalam kehidupan 
sehari-hari, sekarang ini telah digantikan oleh kenyataan yang dikemas oleh 
media massa.
Tidak terkecuali pertarungan politik kekuasaan pun telah diintervensi oleh 
simulasi yang dijalankan media massa. Fakta politik yang sesungguhnya akhirnya 
menjadi lenyap karena digerus oleh berbagai teknik simulasi. Fakta politik bisa 
saja menjadi fiksi politik, atau sebaliknya yang fiksional dalam politik dapat 
saja dianggap sebagai hal yang faktual dalam politik. 
Gejala ini semakin menegaskan bahwa yang terjadi dalam politik adalah 
campur-aduk dan kolase (tempelan yang membentuk sebuah kesatuan) antara 
berbagai realitas yang sangat sulit sekali dibedakan antara batas 
fakta-fiksinya. Kita memang sedang hidup dalam era politik simulasi! 
Dampak paling mendalam dari situasi ini adalah melubernya berbagai kenyataan 
yang bersifat berlebih-lebihan: lebih nyata dari kenyataan yang sebenarnya; 
lebih indah dari aslinya; serta lebih benar dari kebenaran yang senyatanya.
Secara periodis dalam pencitraan terhadap realitas, sebagaimana yang 
dikemukakan Baudrillard, dapat diuraikan seperti berikut ini:
Pertama, citra merupakan refleksi dari realitas dasarnya (the image is the 
reflection of a basic reality). Tatanan pertama simulacra ini terjadi pada masa 
Renaissance sampai pada permulaan Revolusi Industri. Dalam tahap ini, tiruan 
tidak mampu menawarkan berbagai kemungkinan untuk mengontrol masyarakat. 
Kedua, citra menopengi dan menyelewengkan realitas dasarnya. Tahap kedua 
simulacra ini terjadi pada era industrial yang dikarakterisasikan oleh produksi 
dan serangkaian re

[ppiindia] Subsidi BBM dalam Krisis Harga Minyak Dunia

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0501/24/opi02.html


Subsidi BBM dalam Krisis Harga Minyak Dunia
Oleh Bachrawi Sanusi 

Pembaca Sinar Harapan mungkin masih hanyut dengan bencana gempa dan gelombang 
tsunami yang menimpa rakyat Aceh dan Sumatra Utara. Tidak heran juga pemerintah 
sepertinya semakin dihadapkan kepada keadaan sulit mengenai rencana menaikkan 
harga bahan bakar minyak (BBM). Hal ini terlihat dari iklan di media massa, 
terutama di layar-layar kaca TV mengenai sosialisasi rencana kenaikan harga 
bahan bakar itu. 
Sayangnya sosialisasi yang ditayangkan di sejumlah televisi justru seperti agak 
berbau hasutan antara rakyat yang terkena akibat kenaikan harga BBM dengan 
golongan ekonomi menengah ke atas yang dipojokkan sebagai yang sangat banyak 
menikmati subsidi BBM selama ini. 
Perlu dicatat golongan ekonomi menengah ke atas bukan hanya sebagai subyek 
pajak yang cukup banyak, juga objek pajaknya sangat besar. Justru pemerintah 
semakin tergantung dari hasil pajak. Bagi golongan ekonomi menengah ke atas 
yang umumnya pedagang atau pengusaha, merasa gembira sekiranya pemerintah yang 
didukung wakil rakyat, para ahli untuk menaikkan harga BBM. Bagi golongan 
ekonomi menengah ke atas pasti ada alasan kuat untuk menaikkan harga barang dan 
jasanya. Biasanya kenaikan harga atau tarifnya melebihi prosentase kenaikan 
harga BBM. Bagaimana kalau yang dihasilkan berupa barang sembako. Lagi-lagi 
rakyat kecil yang terpukul. 
Sebagai contoh, di Amerika Serikat hingga kini harga jual BBM, terutama bensin 
dan solar yang dijual pengusaha swasta, harganya ditekan dengan cara pajak 
BBM-nya sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara industri lainnya. Ini 
berarti pemerintah AS rugi dalam pajak BBM, tapi untung dari pajak non-BBM 
sekaligus makin kuatnya daya saing produk ekspornya. 
Oleh karena itu penulis sarankan rencana kenaikan harga BBM dibatalkan, apalagi 
keadaan ekonomi di Sumatra Utara dan Aceh cukup parah. Jangan gunakan istilah 
ditangguhkan karena hanya akan dimanfaatkan kaum spekulan

Harga Minyak Dunia 
Pada minggu pertama Oktober 2004 media masa dalam dan luar negeri memberitakan 
harga minyak sudah melampaui 53 dolar AS per barel. Rakyat Indonesia jangan 
gembira karena menganggap seluruh produksi juga ekspornya milik pemerintah. 
Sehingga layak ada anggapan pemerintah untung besar, sehingga harga BBM tidak 
perlu dinaikkan.
Masalahnya sekitar 15% hasil ekspor minyak merupakan bagian kontraktor, belum 
lagi biaya eksplorasi dan ekspoitasinya yang dikeluarkan para kontraktor harus 
diganti, akibatnya akan mengurangi jumlah pendapatan dari Migas. Sepertinya, 
pemerintah selama ini hanya bermodalkan dengkul. 
Sebagai gambaran pada tahun 2002 produksi minyak mentah Indonesia termasuk 
kondensat 1.251,5 ribu barel per hari, yang dihasilkan Pertamina hanya 40,1 
ribu barel per hari. Produksi terbesar justru dihasilkan oleh para kontraktor 
Migas.
Subsidi BBM dalam APBN 2004 dan APBN 2005 akan menjadi beban yang semakin berat 
bagi pemerintah. Masalahnya harga minyak APBN 2004 dipatok seharga 22 dolar AS 
per barel dengan perkiraan subsidi BBM sekitar Rp 19 triliun. Kemudian direvisi 
menjadi 34 dolar AS per barel dan jumlah subsidi BBM 2004 menjadi Rp 59,7 
triliun. 
Kalau saja harga minyak dunia hingga tahun 2005 terus di sekitar US$ 50,- per 
barel, dampaknya akan terjadi krisis harga minyak dunia keempat, terutama 
akibat jumlah permintaan minyak dunia lebih besar dibandingkan pasokan.

Dampak bagi Indonesia
Krisis harga minyak dunia pertama dan kedua ( 1973-1979) berdampak positif bagi 
harga ekspor minyak Indonesia. Pada bulan Januari 1969 harga ekspor Indonesia 
hanya 1,67 dolar AS per barel, hingga April 1973 hanya 2,73 dolar AS per barel. 
Mulai November 1973, akibat perang Arab-Israel Oktober 1973, harga minyak 
Indonesia naik menjadi 6 dolar AS dan terus naik. 
Pada bulan Januari 1979 harga ekspor minyak Indonesia naik menjadi US$ 13,90 
per barel. Pada Juni 1977 naik lagi menjadi US$ 18,25, bulan Desember 1977 
melonjak menjadi US$ 25,50 per barel. 
Disamping menikmati keuntungan tersebut, pada tahun 1977 Indonesia mulai 
menghasilkan minyak lepas pantai dan mengekspor gas bumi berupa LNG. Hingga 
sekarang Indonesia masih merupakan negara pengekspor LNG terbesar dunia. 
Sementara, LPG mulai diekspor tahun 1974.
Sumbangan Migas bukan hanya berupa devisa dan pendapatan negara, tapi juga 
tersedianya BBM yang cukup, ditambah selalu diberi subsidi terutama yang banyak 
digunakan untuk pembangkit listrik PLN, industri, angkutan , dan lain-lain. 
Sebagai gambaran pada tahun anggaran 1978/79 ( akhir Pelita II) ekspor dari 
Migas sebesar 7.374 juta dolar AS dan dari nonmigas hanya 7.979 juta dolar AS.
Antara krisis harga minyak dunia kedua dan ketiga ( 1979-1990), harga minyak 
ekspor Indonesia pada tahun 1990 naik turun empat kali. Pada bulan Januari 1990 
naik menjadi US$ 19,24 per barel; April turun menjadi US$ 18,21; Juli anjlok 
menjadi US$ 14,81 dan bulan Oktober 1990 naik lagi m

[ppiindia] SURAT KEMBANG KEMUNING:PAMERAN LUKISAN SALIM DI KOTAPRAJA Vème PARIS [3].

2005-01-24 Thread Budhisatwati KUSNI

SURAT KEMBANG KEMUNING:

PAMERAN LUKISAN SALIM DI KOTAPRAJA Vème PARIS [3].


Salim, "dutabesar kebudayaan Indonesia di Paris" yang mempunyai ciri utama 
"semangat" dan "kemerdekaan" sejak puluhan tahun tinggal di studionya yang 
terdiri dari dua ruangan di tingkat teratas Avenue Charles de Gaulle, Neuilly 
sur Seine, kartir elite, satelit kota Paris. Studio yang sekaligus menjadi 
tempat tinggal berukuran kurang-lebih 40 meter persegi dipenuhi oleh buku dan 
lukisan-lukisan. Sebuah ruangan lain yang terletak di depan kedua ruangan 
studionya, merupakan ruangan pribadi. Tidak semua orang tahu, apalagi 
memasukinya.

Yang unik dari studio Salim  adalah adanya burung-burung sebesar pipit  yang 
dibiarkan oleh sang pelukis terbang bebas di seluruh ruangan. Menurut 
keterangan sang pelukis, burung-burung ini bertelor dan beranak, suatu proses 
alami.Untuk membatasi jumlah burung yang hidup berkembang di dua ruang 
studionya, sang pelukis menjual sebagian anak-anak burung tersebut. Sejak 
pertama saya datang ke mari, adanya burung-burung ini segera menambat perhatian 
saya. 

Saya yang dilahirkan dan melalukan masa kanak di tengah alam Kalimantan, yang 
waktu itu hutannya tak tertembus matahari,  yang begitu membuka mata di subuh 
hutan di tengah gemuruh arus sungai dan riam, melihat burung  dan penghuni 
rimba sebagai lambang kebebasan.  Pada burung-burung yang bebas beterbangan di 
dua ruang studionya,  segera saya merasakan bahwa burung-burung bebas tersebut 
adalah lambang jiwa sang pelukis, lambang betapa Salim mencintai alam dan 
merasakan arti alam bagi kehidupan manusia. Lambang bagaimana ia melihat 
hidupnya di tengah alam kehidupan yang tak berbelas kasihan dan garang, tapi 
sekaligus membuatnya indah bagi yang memahami hakekat bertarung. Sebagai anak 
alam yang telah mengelana penjuru-penjuru bumi memburu makna, Salim sangat 
tidak suka dikasihani. "Mengasihani adalah suatu hinaan bagi saya', demikian ia 
katakan padaku beberapa puluh tahun silam di studionya dan beliau ulangi ketika 
berkunjung ke apartemenku di Montmartre karena saya pernah dipandangnya sebagai 
"anak emas"nya.Kedekatan Salim pada alam dituturkannya kepada saya yang 
lebih mengenalku dengan nama Emil,  untuk  menjelaskan bahwa ketika melukiskan 
katedral Chartre, ia sebenarnya melihat pohon-pohon di sebuah hutan. Hutan pun 
baginya adalah suatu lambang yang menyimpan selaksa makna dan misteri. Memahami 
dan mengurai misteri adalah peran seniman sebagai penanya.   Pada alam, 
terutama pada laut,  Salim menemukan dirinya.  Karena itu pada tahun 1947, ia 
pernah memilih Séte, Perancis Selatan,  sebagai tempat tinggal dan jika ke 
Indonesia ia ingin tinggal di Tegal. 

Tentang kota kecil Tegal ini, Salim pernah menulis:

"Tegal,Tegaku sayang, sumber inspirasiku yang tak kunjung kering", 

sedang tentang "Séte, sang pelukis  berkata: 

"Séte adalah kotaku.Penduduknya adalah keluargaku" 
[Lihat:Ajip Rosidi, 2003:3].  

Riwayat Salim adalah pembuktian "tunggalnya kemanusiaan" seperti yang dikatakan 
oleh Paul Ricoeur. Tapi riwayat sang pelukis juga mengatakan bahwa akar budaya 
dan tanahkelahiran adalah sesuatu yang tak terhapus dari seorang anak manusia 
dan dasar untuk mengembangkan diri melintasi lika-liku kehidupan. "Dasar 
berdialog" jika menggunakan ungkapan Paul Ricoeur. Keindonesiaan dan 
keuniversalisme Salim  secara sederhana ia nyatakan sendiri : 

"Aku berpikir dalam bahasa Perancis.  Perancis menjadi negeriku. Tapi apakah 
aku masih seorang Indonesia? Ya, aku orang Indonesia" [Ibid]. 

Keindonesiaan dan keuniversalisme Salim lebih bersifat spritualitas daripada 
geografis. Berada di suatu negeri, atau berada di Perancis  belum tentu 
seseorang mengerti semangat dan jiwa Perancis,keberadaan fisik secara geografis 
tidak identik dengan pemahaman secara spiritualitas. Mengenal jiwa dan semangat 
suatu bangsa dan negeri, juga bangsa dan negeri sendiri, bukanlah sesuatu yang 
otomatis. Ia memerlukan usaha perenungan tekun dan susah-payah. Berbeda dengan 
kedangkalan dan sifat "bendera di atas bukit", jika menggunakan ungkapan orang 
Minang. Keadaan ini dilukiskan oleh keluhan Deny Lombard alm. Indonesianis 
besar Perancis, karena umumnya mahasiswa-mahasiswa bimbingannya sama sekali 
tidak mengindahkan usaha mengenal Perancis secara maksimal dengan memanfaatkan 
kehadiran mereka di Perancis. Koran setempat  pun tidak dibaca. 

Untuk memahami Salim, karya dan pikiran-pikirannya sehingga ia menjadi  seorang 
Indonesia, bernegerikan Perancis  dan menjadi warga "kemanusiaan yang tunggal", 
 barangkali ada baiknya berikut saya perkenalkan kronologi perjalanan hidup 
sang pelukis yang "duta besar kebudayaan Indonesia" dengan ciri "semangat" dan 
"kemerdekaan". 



Catatan: 

Foto terlampir:

1.Dari kanan ke kiri: Pegawai KBRI Paris,  François Raillon, Indonesianis 
Perancis dan direktur peniliti pada CNRS [setara LIPI] Perancis, Atase Pers 
KBRI di Perancis  dan JJ.Kusni dalam pembukaan Pameran Lukisan Salim 21 Januari 
2005 di kota

[ppiindia] Undangan diskusi - Evaluasi 100 Hari Pemerintahan SBY

2005-01-24 Thread Satrio Arismunandar

> UNDANGAN DISKUSI
> EVALUASI 100 HARI PEMERINTAHAN SBY:
> 
> MEMBERANTAS KORUPSI, TANPA PENEGAKAN PRINSIP-PRINSIP
> TRANSPARANSI
> 
> Janji Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono untuk
> menempatkan usaha pemberantasan korupsi sebagai
> prioritas utama dalam pemerintahan baru adalah janji
> yang menyejukkan. Namun pemberantasan korupsi jelas
> bukan perkara mudah. Jauh lebih kompleks dari
> sekedar wacana menjebloskan beberapa koruptor ke
> penjara Nusakambangan, atau sekedar mengampanyekan
> "Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi". Dibutuhkan
> langkah-langkah konkrit dan tegas dari pemerintahan
> baru.
> 
> Pemberantasan korupsi mustahil dilakukan tanpa
> terlebih dahulu menegakkan prinsip-prinsip
> transparansi penyelenggaraan pemerintahan dan hak
> publik atas informasi.  Esensi kedaulatan rakyat
> harus diwujudkan dalam bentuk keterlibatan warga
> negara secara aktif dalam proses pengawasan
> penyelenggaraan pemerintahan. Kedaulatan rakyat
> harus  dimaknai sebagai tersedianya perangkat
> politik dan mekanisme hukum bagi setiap warga negara
> untuk mengontrol proses perumusan dan pelaksanaan
> kebijakan, serta untuk memeriksa dan menguji
> akuntabilitas pejabat dan badan-badan publik.
> 
> Persoalannya kemudian, hingga 100 hari pemerintahan
> SBY, belum terlihat langkah-langkah konkrit untuk
> menegakkan prinsip-prinsip transparansi dan hak
> publik atas informasi, baik pada tingkatan regulasi,
> praksis pemerintahan dan penegakan hukum. Yang kita
> hadapi kurang-lebih sama dengan era-era sebelumnya:
> pemerintahan dengan birokrasi yang ekslusif dan
> cenderung menutup diri, serta para pejabat publik
> yang tidak sensitif terhadap isu-isu akuntabilitas. 
> 
> Koalisi Untuk Kebebasan Informasi akan mengevaluasi
> kinerja pemerintah dalam menegakkan prinsip-prinsip
> transparansi dan hak publik atas informasi. Untuk
> itu, kami mengundang kepada bapak/ibu dan
> rekan-rekan sekalian untuk hadir dalam diskusi
> berikut ini :
> 
> Waktu   : Jumat, 28 Januari 2005, jam
> 09.30-12.00  WIB
> 
> Tempat : Gedung Dewan Pers lt. 7 Jl.
> Kebun Sirih Jakarta Pusat
> 
> Pembicara:  Teten Masduki (ICW)
> 
>Laode Ida (Wakil Ketua
> Dewan Perwakilan Daerah)
> 
>Agus Sudibyo (Koalisi
> Untuk Kebebasan Informasi)
> 
> Moderator:  Drs. Akuat Supriyanto (AJI
> Pusat)
> 
> Besar harapan kami untuk kehadiran bapak-ibu
> sekalian dalam acara ini. Atas perhatian dan
> kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
> 
> Jakarta, 21 Januari 2005
> Koalisi Untuk Kebebasan Informasi
> Agus Sudibyo
> 
> Koordinator Loby
> 
> Kontak : Ahmad Faisol 08151847551





__ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Mail - You care about security. So do we. 
http://promotions.yahoo.com/new_mail


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] SURAT KEMBANG KEMUNING:PAMERAN LUKISAN SALIM DI KOTAPRAJA Vème PARIS [3].

2005-01-24 Thread Budhisatwati KUSNI

SURAT KEMBANG KEMUNING:

PAMERAN LUKISAN SALIM DI KOTAPRAJA Vème PARIS [3].


Salim, "dutabesar kebudayaan Indonesia di Paris" yang mempunyai ciri utama 
"semangat" dan "kemerdekaan" sejak puluhan tahun tinggal di studionya yang 
terdiri dari dua ruangan di tingkat teratas Avenue Charles de Gaulle, Neuilly 
sur Seine, kartir elite, satelit kota Paris. Studio yang sekaligus menjadi 
tempat tinggal berukuran kurang-lebih 40 meter persegi dipenuhi oleh buku dan 
lukisan-lukisan. Sebuah ruangan lain yang terletak di depan kedua ruangan 
studionya, merupakan ruangan pribadi. Tidak semua orang tahu, apalagi 
memasukinya.

Yang unik dari studio Salim  adalah adanya burung-burung sebesar pipit  yang 
dibiarkan oleh sang pelukis terbang bebas di seluruh ruangan. Menurut 
keterangan sang pelukis, burung-burung ini bertelor dan beranak, suatu proses 
alami.Untuk membatasi jumlah burung yang hidup berkembang di dua ruang 
studionya, sang pelukis menjual sebagian anak-anak burung tersebut. Sejak 
pertama saya datang ke mari, adanya burung-burung ini segera menambat perhatian 
saya. 

Saya yang dilahirkan dan melalukan masa kanak di tengah alam Kalimantan, yang 
waktu itu hutannya tak tertembus matahari,  yang begitu membuka mata di subuh 
hutan di tengah gemuruh arus sungai dan riam, melihat burung  dan penghuni 
rimba sebagai lambang kebebasan.  Pada burung-burung yang bebas beterbangan di 
dua ruang studionya,  segera saya merasakan bahwa burung-burung bebas tersebut 
adalah lambang jiwa sang pelukis, lambang betapa Salim mencintai alam dan 
merasakan arti alam bagi kehidupan manusia. Lambang bagaimana ia melihat 
hidupnya di tengah alam kehidupan yang tak berbelas kasihan dan garang, tapi 
sekaligus membuatnya indah bagi yang memahami hakekat bertarung. Sebagai anak 
alam yang telah mengelana penjuru-penjuru bumi memburu makna, Salim sangat 
tidak suka dikasihani. "Mengasihani adalah suatu hinaan bagi saya', demikian ia 
katakan padaku beberapa puluh tahun silam di studionya dan beliau ulangi ketika 
berkunjung ke apartemenku di Montmartre karena saya pernah dipandangnya sebagai 
"anak emas"nya.Kedekatan Salim pada alam dituturkannya kepada saya yang 
lebih mengenalku dengan nama Emil,  untuk  menjelaskan bahwa ketika melukiskan 
katedral Chartre, ia sebenarnya melihat pohon-pohon di sebuah hutan. Hutan pun 
baginya adalah suatu lambang yang menyimpan selaksa makna dan misteri. Memahami 
dan mengurai misteri adalah peran seniman sebagai penanya.   Pada alam, 
terutama pada laut,  Salim menemukan dirinya.  Karena itu pada tahun 1947, ia 
pernah memilih Séte, Perancis Selatan,  sebagai tempat tinggal dan jika ke 
Indonesia ia ingin tinggal di Tegal. 

Tentang kota kecil Tegal ini, Salim pernah menulis:

"Tegal,Tegaku sayang, sumber inspirasiku yang tak kunjung kering", 

sedang tentang "Séte, sang pelukis  berkata: 

"Séte adalah kotaku.Penduduknya adalah keluargaku" 
[Lihat:Ajip Rosidi, 2003:3].  

Riwayat Salim adalah pembuktian "tunggalnya kemanusiaan" seperti yang dikatakan 
oleh Paul Ricoeur. Tapi riwayat sang pelukis juga mengatakan bahwa akar budaya 
dan tanahkelahiran adalah sesuatu yang tak terhapus dari seorang anak manusia 
dan dasar untuk mengembangkan diri melintasi lika-liku kehidupan. "Dasar 
berdialog" jika menggunakan ungkapan Paul Ricoeur. Keindonesiaan dan 
keuniversalisme Salim  secara sederhana ia nyatakan sendiri : 

"Aku berpikir dalam bahasa Perancis.  Perancis menjadi negeriku. Tapi apakah 
aku masih seorang Indonesia? Ya, aku orang Indonesia" [Ibid]. 

Keindonesiaan dan keuniversalisme Salim lebih bersifat spritualitas daripada 
geografis. Berada di suatu negeri, atau berada di Perancis  belum tentu 
seseorang mengerti semangat dan jiwa Perancis,keberadaan fisik secara geografis 
tidak identik dengan pemahaman secara spiritualitas. Mengenal jiwa dan semangat 
suatu bangsa dan negeri, juga bangsa dan negeri sendiri, bukanlah sesuatu yang 
otomatis. Ia memerlukan usaha perenungan tekun dan susah-payah. Berbeda dengan 
kedangkalan dan sifat "bendera di atas bukit", jika menggunakan ungkapan orang 
Minang. Keadaan ini dilukiskan oleh keluhan Deny Lombard alm. Indonesianis 
besar Perancis, karena umumnya mahasiswa-mahasiswa bimbingannya sama sekali 
tidak mengindahkan usaha mengenal Perancis secara maksimal dengan memanfaatkan 
kehadiran mereka di Perancis. Koran setempat  pun tidak dibaca. 

Untuk memahami Salim, karya dan pikiran-pikirannya sehingga ia menjadi  seorang 
Indonesia, bernegerikan Perancis  dan menjadi warga "kemanusiaan yang tunggal", 
 barangkali ada baiknya berikut saya perkenalkan kronologi perjalanan hidup 
sang pelukis yang "duta besar kebudayaan Indonesia" dengan ciri "semangat" dan 
"kemerdekaan". 



Catatan: 

Foto terlampir:

1.Dari kanan ke kiri: Pegawai KBRI Paris,  François Raillon, Indonesianis 
Perancis dan direktur peniliti pada CNRS [setara LIPI] Perancis, Atase Pers 
KBRI di Perancis  dan JJ.Kusni dalam pembukaan Pameran Lukisan Salim 21 Januari 
2005 di kota

[ppiindia] IFJ dan AJI Siapkan US$ 53.000 untuk Jurnalis Korban Tsunami

2005-01-24 Thread Satrio Arismunandar

Pena Indonesia
22-January-2005 11:02:36 WIB [+7GMT]


IFJ dan AJI Siapkan US$ 53.000 untuk Jurnalis Korban
Tsunami
22-January-2005 11:02:36 WIB [+7GMT]
International Federation of Journalist (IFJ) melalui
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) akan menyalurkan
bantuan sebesar 53.000 dolar Amerika atau sekitar Rp
477 juta (kurs Rp 9.000 per dolar) kepada para
jurnalis yang menjadi korban bencana tsunami di Aceh. 

Reporter: Dandhy - Jakarta 

International Federation of Journalist (IFJ) melalui
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) akan menyalurkan
bantuan sebesar 53.000 dolar Amerika atau sekitar Rp
477 juta (kurs Rp 9.000 per dolar) kepada para
jurnalis yang menjadi korban bencana tsunami di Aceh. 

Bantuan tersebut akan diprioritaskan bagi wartawan dan
keluarganya yang menjadi korban secara langsung, baik
yang meninggal dunia maupun yang menderita luka-luka.
Komitmen bantuan tersebut disampaikan Sekretaris
Jenderal IFJ, Aidan White di Jakarta, Kamis (20/1). 

Menurut White, hingga saat ini, total bantuan yang
telah diterima organisasi wartawan terbesar di dunia
ini mencapai 100.000 dolar Amerika yang sebagian besar
disalurkan ke Indonesia. Sementara sisanya, digunakan
untuk membantu jurnalis di negara-negara yang terkena
tsunami seperti Thailand dan Sri Lanka. 

“Ini adalah bantuan jangka pendek. Kita akan
prioritaskan untuk dukungan kemanusiaan bagi para
jurnalis dan keluarganya yang menjadi korban. Ini
bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar,” kata White
yang didampingi Ketua Umum AJI Indonesia, Eddy
Suprapto. 

Hingga saat ini, AJI mencatat setidaknya terdapat 20
junalis lokal yang dinyatakan hilang dan diduga sudah
meninggal dunia. AJI sendiri kehilangan tiga
anggotanya yang meninggal dunia dan dua orang lainnya
yang masih dinyatakan hilang. 

Sementara untuk bantuan jangka menengah dan panjang,
IFJ dan AJI akan merancang sejumlah program untuk
menghidupkan kembali media massa baik penerbitan
maupun radio-radio lokal. Namun sebelum itu, mereka
terlebih dahulu akan mendirikan sebuah pusat informasi
dan kegiatan jurnalistik. 

“Tahap selanjutnya, kami akan mendirikan media center
sebagai pusat kegiatan jurnalistik untuk memenuhi
informasi masyarakat pasca-bencana,” kata Eddy. 

Menurut White, media center diperlukan untuk
memberikan perlindungan kepada jurnalis yang meliput
di Aceh. Bagi White, pasca-tsunami adalah kesempatan
untuk menghapuskan segala bentuk larangan kepada
wartawan dan menghilangkan dominasi militer. 

“Jurnalis harus terlibat dalam mendorong TNI dan GAM
untuk menghentikan perang dan kembali bernegosiasi,”
tandas White. 

Bantuan untuk Serambi Indonesia 

Selain membantu kebutuhan dasar para jurnalis dan
keluarganya, IFJ juga mengaku akan membantu media
massa yang mengalami kesulitan pasca-bencana. Salah
satu media yang akan dibantu IFJ adalah Serambi
Indonesia, sebuah harian yang dimiliki kelompok bisnis
Kompas Gramedia. 

Dalam pertemuannya dengan Pemimpin Redaksi Serambi
Indonesia, Sjamsul Kahar, di gedung Persda Kompas,
Aidan White juga menanyakan kondisi harian tersebut
dan kebutuhan dana untuk membantu para jurnalisnya.
Kepada White, Sjamsul mengaku pihaknya saat ini
membutuhkan sedikitnya Rp 3 milyar untuk membantu para
wartawan dan keluarganya yang tertimpa musibah. 

“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian IFJ dan
AJI terhadap nasib penerbitan lokal di Aceh,” kata
Sjamsul. 

Kendati kehilangan sekitar 200 karyawan dan
keluarganya, Serambi Indonesia sendiri saat ini telah
terbit setelah memindahkan kantornya yang hancur di
Banda Aceh, ke Lhokseumawe. Harian yang sebelumnya
beroplah 18.000 eksemplar per hari itu rencananya juga
akan mendapat bantuan dari beberapa pihak, termasuk
IFJ. 

Namun saat ditanya sampai sejauh mana IFJ akan
membantu media yang menjadi anak perusahaan kelompok
bisnis koran terbesar di Indonesia itu, White
menyatakan, “Kami tidak akan membantu Serambi
Indonesia agar bisa terbit dari delapan halaman
menjadi 12 atau menjadi 24 halaman. Untuk tahap ini,
kita hanya akan membantu para jurnalisnya saja.” 

Menurut White, pihaknya akan melakukan kajian terlebih
dahulu, sebelum memutuskan media mana saja yang akan
dibantu agar bisa kembali melayani kebutuhan informasi
publik, termasuk di antaranya radio-radio lokal. 

“Kami akan melakukan observasi terlebih dahulu sebelum
memutuskan. Apakah media tersebut menerapkan
prinsip-prinsip jurnalisme secara benar, sampai
melihat apakah mereka mendukung terbentuknya serikat
buruh di perusahaannya masing-masing atau tidak,”
tandas White. 

Pernyataan ini dilontarkan White setelah ditanya apa
ukuran yang digunakan IFJ untuk membantu sebuah media,
menyusul tidak semua media di Aceh bersikap kritis
selama penerapan status darurat serta mengambil posisi
yang kabur dalam berbagai isu termasuk pelanggaran hak
asasi manusia dan korupsi. 

“Tapi untuk saat ini kami akan bantu semuanya dulu.
Apakah mereka wartawan yang baik atau tidak. Tapi
nanti akan kami lakukan pengkajian, khususnya dalam
tahap bantuan selanjutnya,” janji White. 


[ppiindia] Regional Autonomy Restricts Women's Rights

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.ipsnews.net/africa/interna.asp?idnews=27103 



POPULATION-INDONESIA:
Regional Autonomy Restricts Women's Rights 

Richel Dursin 


JAKARTA, Jan 20 (IPS) - When regional autonomy was implemented in Indonesia 
four years ago, women, who account for more than half of the country's 
population, thought they would play a greater role in making decisions. 
However, over the years, they found themselves all the more left out and 
discriminated against. 

''With the implementation of regional autonomy, local administrations have 
created various bylaws that victimise women,'' Adriana Venny, executive 
director of the Women's Journal Foundation told IPS. 

Results of case studies in eight regencies, conducted by the foundation, showed 
that the massive and drastic implementation of regional autonomy has encouraged 
local administrations to issue policies that curtail women's rights. 

Regional autonomy leaves only five main responsibilities in the hands of the 
central government namely diplomatic relations, national defence, fiscal and 
monetary authority, the judicial system and religious affairs. 

In Padang, West Sumatra, where the society was long known to be 
''matriarchal'', the local government created a regulation prohibiting women to 
go out at night without a companion. But there's strong public resistance to 
its implementation. 

Local authorities in Padang stressed that the regulation prohibiting women to 
go out between 10 p.m. and 4 a.m. is aimed at curbing rising prostitution in 
the city. 

''On the streets of Padang, starting at 7 p.m. we could see a lot of vehicles 
shaking,'' said local politician Marfendi, referring to commercial sexual 
activities taking place inside cars. 

In protesting against its implementation, the Coalition of Indonesian Women 
argued that providing alternative livelihoods, instead of banning women from 
venturing out in the evening, would help curb prostitution in the city. 

In conflict-torn areas like Poso, Central Sulawesi, Ambon and Maluku, the 
implementation of decentralisation has resulted in policies that only cater to 
the needs of men. 

''For instance, the local administrations of Poso and Ambon prioritise the 
distribution of cigarettes to men over the handing out of sanitary napkins to 
women. This is very typical in conflict-torn areas and we see this happening 
too in the province of Aceh,'' said Gadis Arivia, the director of Women's 
Journal Foundation, a local non-governmental organisation. 

The Dec. 26 Indian Ocean tsunami hit Aceh very badly and the death toll stands 
at more than 166,000 - though the true figure may never be known. More than 
6,000 people are listed as missing. The number of homeless in Aceh and North 
Sumatra is estimated at 800,000. 

''The giving out of sanitary napkins to women in refugee centres is not the 
main concern of local governments, but nonetheless it's very important 
especially for women who are having their period,'' Arivia said in an 
interview. 

In Jember, East Java, local authorities are also conducting sweeping operations 
against women who go out in the evening, believing they work as prostitutes. 

In Cianjur, Ciamis and Tasikmalaya, all in West Java, authorities are preparing 
for the implementation of Islamic rules that require women, including 
non-Muslims, to wear appropriate Muslim clothes as well as headscarves, for 
women tend to ''tempt all types of sins by exposing themselves''. 

The regent of Tasikmalaya also issued a circular obliging the management of 
public swimming pools to set different schedules for men and women using the 
pools. They are also required to provide instructors of the same gender for 
students taking swimming lessons. 

''In most cases, local policies, made possible with the power vested in 
regional autonomy, were issued without involving women in the decision-making 
process and are based on Islamic law,'' said Arivia. 

Unfortunately, in Muslim-dominated Indonesia, a number of people interpret 
Islam narrowly and want Islamic law, popularly known here as 'syariah', to be 
implemented throughout the country, according to political analyst Dewi Fortuna 
Anwar, 

''The demand for 'syariah' is growing in the provinces,'' Anwar told IPS. 

Several political parties like the Islam-based reformist Prosperous and Justice 
Party, once headed by Hidayat Nur Wahid, speaker of the powerful People's 
Consultative Assembly, and the Crescent Star Party of State Secretary Yusril 
Ihza Mahendra have been pushing for the implementation of 'syariah' in 
Indonesia. 

Even before he was elected, Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono was 
reported to be in favour of the implementation of Islamic laws in the country, 
but he later denied it. 

Indonesia's founding fathers wrote a constitution in 1945 for a secular 
government that promoted religious tolerance between the Muslim majority and 
Christian, Buddhist, Hindu and other minorities. 

Successive governments have fende

Re: [ppiindia] (OOT) : Short Course HOT- SPOT WIRELESS NETWORKS: BUSINESS, DESIGN, AND IMPLEMENTATION

2005-01-24 Thread Ook


mana lampiran brosur training programnya kang kok gak ada di atttach file
dari emailnya, kami berminat looo

salam
ook
- Original Message -
From: "Dony, Dony Doang, Doang" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "ppindia" 
Sent: Sunday, January 23, 2005 11:25 AM
Subject: [ppiindia] (OOT) : Short Course HOT- SPOT WIRELESS NETWORKS:
BUSINESS, DESIGN, AND IMPLEMENTATION


>
> Dengan hormat,
>
> Sehubungan dengan akan diselenggarakannya Training Program :
> HOT- SPOT WIRELESS NETWORKS: BUSINESS, DESIGN, AND IMPLEMENTATION, pada
> tanggal 24-25 Februari,2005 , bertempat di Hotel Topas Jl. Dr. Djunjunan
153, BANDUNG. Maka kami sampaikan brosur Training Program (terlampir di
attach file dari email ini).  Besar harapan Kami, Bapak/Ibu dapat
mengirimkan perwakilan untuk mengikuti Training Program dimaksud.
>
> Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima
kasih.
>
> Hormat saya
> Panitia Pelaksana
> Kurniawan Usman
> HP:08122147630
>
>
>
>
>
>
>
> -
> Do you Yahoo!?
>  Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
>
***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Gempa kuat menghantam Sulawesi Tengah hari Minggu 23 Jan 2005

2005-01-24 Thread Jaewa kekasih


apa memang tidak ada upaya untuk mengantisipasi , melindungi rakyat dari 
bencana alam seperti gempa dan bajir dari segi teknologi?


Wilson Kusumo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ya Tuhan... Apa yang coba Engkau sampaikan pada kami, bangsa Indonesia?

Belum lagi sempat kita menyelesaikan fasa penyelamatan di Aceh, saudara-saudara 
kita di Sulawesi
Tengah sudah diteror oleh gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter. Saya baru 
menyaksikan laporan Metro
TV beberapa saat lalu (sekitar jam 11 WIB) yang mengatakan bahwa warga masih 
menolak dihimbau
untuk kembali kekediaman masing-masing karena takut efek tsunami seperti yang 
terjadi di Aceh 28
hari sebelumnya. Saya baru mencoba mengakses situs Badan Meteorologi dan 
Geofisika untuk melihat
laporan sementara mengenai gempa ini, tapi tidak berhasil. Dengan agak berat 
hati terpaksa melirik
ke BMGnya AS. Laporan sementara gempa ini dapat dilihat di  "U.S. Geological 
Survey, National
Earthquake Information Center World Data Center for Seismology, Denver" pada 
alamat
http://earthquake.usgs.gov/recenteqsww/Quakes/ustqar.htm.

Senin, 24 Januari 2005 11:58 WIB

Seorang Tewas dan Empat Cedera Akibat Gempa di Sulteng

PALU--MIOL: Sedikitnya seorang tewas dan empat lainnya mengalami luka berat, 
menyusul gempa
tektonik berkuatan 6,2 pada Skala Richter (SR) yang menguncang wilayah barat 
Provinsi Sulawesi
Tengah (Sulteng) pada Senin pagi.

Informasi diperoleh dari Siaga Polda Sulteng di Palu, Senin, menyebutkan korban 
yang dilaporkan
tewas bernama Ambo Tuwo (75), warga Desa Karawana, Kecamatan Dolo, Kabupaten 
Donggala.

Korban mengalami luka serius akibat tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya yang 
ambruk saat terjadi
gempa utama pukul 04:11 Wita, sebelum berhasil dievakuasi ke rumah sakit 
terdekat.

Sementara empat korban yang mengalami luka berat karena tertimpa reruntuhan 
bangunan serta karena
kecelakaan lalu-lintas di jalan raya berasal dari Kecamatan Dolo dan Kota Palu.

Semua mereka sudah dievakuasi di beberapa rumah sakit umum di Kota Palu untuk 
mendapatkan
perawatan, termasuk Syafruddin (60), warga desa Tulo yang mengalami patah kaki 
kirinya akibat
tertimpa tembok bangunan rumahnya yang runtuh.

Polda Sulteng juga menyebutkan, berdasarkan hasil laporan terbaru dari Polres 
Donggala dan
Polresta Palu hingga pukul 11:00 Wita, jumlah bangunan yang mengalami kerusakan 
akibat goncangan
gempa Senin pagi sudah mencapai lebih 50 unit, termasuk dua sekolah, sebuah 
masjid, sebuah balai
desa, serta enam toko dan tiga gudang.

"Semuanya dalam kondisi rusak berat," kata Ipda Agus Tola, perwira siaga di 
Mapolda Sulteng,
sambil menambahkan angka korban jiwa dan luka-luka beserta jumlah bangunan yang 
rusak akibat gempa
masih bersifat sementara, karena para petugas gabungan dari berbagai instansi 
masih terus
melakukan pendataan di lapangan.

Lengang

Aktivitas perekonomian di Kota Palu lengang setelah gempa berkekuatan 6,2 Skala 
Richter
mengguncang kota itu, Senin pagi.

Pasar induk tradisonal Manonda dan Masomba terlihat sepi. Pedagang yang membuka 
toko dan menggelar
jualannya hanya belasan orang saja, sementara sebagian besarnya masih mengungsi.

Bahkan beberapa pedagang yang membuka ruko (rumah toko) miliknya di pasar 
Manonda sengaja tidak
melayani pembeli, mereka hanya membenahi barang dagangan yang berantakan dan 
rusak akibat gempa.

Di dua pasar induk terbesar di Kota Palu itu aktivitas perdagangan hanya nampak 
di los sayuran.

Sementara aktivitas perdagangan di kawasan pusat perbelanjaan Hasanuddin, Gajah 
Mada, dan
Monginsidi hampir tidak terjadi, sebab pedagang yang membuka toko miliknya 
hanya melakukan
pembenahan barang dagangan yang berantakan.

Beberapa pemilik dan karyawan di tiga kawasan perbelanjaan ini hanya terlihat 
berdiri bergerombol
di depan bangunan toko mereka.

Kurang dari sepuluh toko di Kawasan Monginsidi pada awalnya melayani pembeli, 
namun karena gempa
susulan masih terjadi sedikitnya lima kali membuat para pemiliknya kembali 
menutup dan memulangkan
karyawannya.

Reruntuhan enam unit bangunan toko yang roboh pada bahagian depan di kawasan 
perbelanjaan Gajah
Mada mulai dibersihkan pemiliknya.

Kecuali PT Bank Sulteng, bank milik pemprov setempat, kantor pusat bank milik 
pemerintah dan
swasta tetap membuka pelayanan sekalipun sepi pengunjung.

Sementara kantor Bank Mandiri dan Bank Danamon di Jalan Sultan Hasanuddin, 
serta Bank BNI'46 di
Jalan Jenderal Sudirman tetap buka dan melayani nasabah, sekalipun hanya 
dikunjungi satu-dua
orang.

BMG Makassar melaporkan gempa tektonik yang mengguncang Kota Palu dan Kabupaten 
Donggala pada
Senin Pagi pukul 04.11 Wita berkekuatan 6,2 skala Richter.

Pusat gempa berada pada koordinat 1,03 Lintang Selatang dan 119,99 Bujur Timur 
dengan kedalaman 30
kilometer di bawah permukaan tanah atau sekitar 16km tenggara Kota Palu.

Daerah yang paling dekat dengan pusat gempa yaitu Kecamatan Dolo dan 
Sigi-Biromaru di Kabupaten
Donggala. Di Dua kecamatan ini dilaporkan sudah lebih 200 rumah dan fasilitas 
umum 

Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Carla Annamarie



anyway, di jawa, sulawesi, ambon, selama ini juga udah bnyk pengrusakan
rumah2 ibadah kyk gini..kalo skrg happened di bali kayaknya gak heran n
bukan hal baru lagi..




   
  "Co_lapar"
   
  <[EMAIL PROTECTED]To:   
ppiindia@yahoogroups.com  
  hoo.com> cc:  
   
   Subject:  [ppiindia] Re: Enam 
Pura Dirusak Orang Tak
  01/23/2005 06:02  Dikenal 
   
  PM
   
  Please respond to 
   
  ppiindia  
   

   

   







Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti
dikatakan Orang Tak Dikenal.

Memang susah negara ini.




--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/22/daerah/1512421.htm
>
>  Sabtu, 22 Januari 2005
>
> Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal
>
>
> Denpasar, Kompas - Dalam tiga hari berturut-turut sedikitnya enam
pura-tempat persembahyangan umat Hindu-yang berada di wilayah Desa
Adat Kuta, Legian, dan Tuban serta Kedonganan, Kabupaten Badung,
Bali, dirusak oleh orang tak dikenal.
>
> Hingga kini jajaran Kepolisian Daerah Bali masih menyelidiki
peristiwa yang meresahkan warga desa setempat tersebut. Peristiwa ini
cukup meresahkan, dan tidak mustahil akan menimbulkan sikap saling
curiga antara penganut agama-agama yang ada di Bali.
>
> Peristiwa perusakan itu dilaporkan pertama kali Senin (17/1).
Sebuah pura di wilayah Desa Adat Legian, Kuta, yaitu Pura Dalem
Kahyangan, ditemukan dirusak pada bagian candi, patung, dan pengangge
(hiasan pura).
>
> Esoknya, Selasa (18/1), peristiwa serupa dilaporkan menimpa tiga
pura sekaligus, yaitu Pura Dalem Penataran Kedonganan, Pura Kati
Gajah, dan Pura Pesambyangan Ratu Gede Dalem Ped di Desa Adat Kelan,
Tuban.
>
> Rabu (19/1) aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta kembali menerima
laporan terjadinya perusakan terhadap dua pura keluarga di sekitar
Jalan Majapahit, Kuta. Pura keluarga yang dirusak itu adalah Pura
Pengorengan dan Pura Lobong. Kejadian-kejadian perusakan itu
menimbulkan keresahan warga desa setempat.
>
> "Sejak kejadian pertama (di Legian), kami sudah berusaha
mengantisipasinya. Konsentrasi kami memang baru di pura-pura milik
desa adat. Ternyata, pelakunya menyasar ke pura-pura milik keluarga,
seperti Pura Pengorengan," kata Bendesa (pimpinan) Adat Desa Adat
Kuta, I Gusti Ketut Sudira, Jumat (21/1).
>
> Langkah antisipasi yang dimaksud adalah mewajibkan warga desa adat
secara bergiliran berjaga di tujuh pura milik Desa Adat Kuta, di
antaranya Pura Prajapati, Pura Segara, dan Pura Penataran, serta Pura
Puseh Desa Adat Kuta. "Kami berharap polisi dapat menemukan
pelakunya. Tiang (saya) sudah meminta masyarakat jangan menuduh
pelakunya (adalah) orang dari agama atau suku lain. Herannya, kenapa
pura yang dirusak?" ujar Sudira.
>
> Diselidiki
>
> Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Bali Komisaris Besar
AS Reniban yang dihubungi kemarin mengaku telah menerima laporan
kasus perusakan di enam pura tersebut. Menurut dia, Kepala Polda Bali
melalui Kepala Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Denpasar telah
menginstruksikan jajarannya agar menyelidiki kasus tersebut.
>
> "Kami juga sudah mengintensifkan jajaran Babinkamtibmas dan meminta
mereka bekerja sama dengan pecalang (satuan pengamanan desa adat).
Yang pasti, kami telah menyelidiki kasus yang meresahkan warga ini,"
kata Reniban.(cok)
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]









***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [E

[ppiindia] Undangan Dzikir Sufi - Terbuka untuk Umum

2005-01-24 Thread arief ludiantoro


Berikut ini adalah jadwal kegiatan Yayasan Haqqani
Indonesia

Dzikir Khatm Khwajagan, Kamis/27 Jan 2005, mulai ‘Isya
Jl. Brawijaya 1A No. 16, Jakarta Selatan 

Jumat/28 Jan 2005: Ladies Dhikr mulai 11.00 wib
Jl. Brawijaya 1A No. 16, Jakarta Selatan 

Sabtu/29 Jan 2005: mulai Ashar
Jl. Teuku Umar No. 41, Jakarta Pusat 

Bakti sosal untuk Aceh dan pengiriman relawan Aceh
Hubungi: Ibu Utje (0812-104-3096)Melly (0816-115-3215)

Haqqani Merchandise(order: HIDAYAT 0816-183-3572)
Tersedia : buku, DVD, CD, kaset, foto, poster, parfum,
kufi, kuff, rompi, turban, tasbeh, dll

Demikian pemberitahuan kami, mohon diberitahukan
kepada yang lain.wassalam,

YAYASAN HAQQANI INDONESIA
Jl. Teuku Umar 41 Jakarta 10310 
tel. 062-021-3153014
fax. 062-021-3153013
email: [EMAIL PROTECTED]
Group: [EMAIL PROTECTED]

Dzikir Khatm Khwajagan insya Allah juga dilaksanakan
di tempat-tempat berikut:

Zawiyah Syaikh Mustafa. Jl. Hasbi 40, Otista, Jakarta
Timur informasi: Handi Biantoro
tel. 0811-888-590 email: [EMAIL PROTECTED]

Zawiyah Pondok Labu (Dzikir setiap Rabu Malam)
Jl. Villa Terusan No.16, melalui Villa Cinere Mas
informasi: Syaikh Barkah tel. 742-1938 atau
0817-9105-704

Zawiyah Cikarang Masjid Jami Darussalam, Jl Kedasih
IV, Cikarang Baru, Kawasan Perum Jababeka
informasi: Syaikh Arief Hamdani
Hp. 0816-830-748

BATAM: Setiap selasa malam dan kamis malam
Informasi: Syaikh Yandri Irzaq (0812-702-2415)

SUKABUMI: Syaikh Ece Supriyatna (pes. Daarus Syifa
(0811-115-875))

BANDUNG: Ki Ahmad Syahid (pes. Al-Falah, Nagrek
(022-794-9781)).Informasi: RifÂ’at Syahid
(0815-715-5776)

PEKALONGAN: Ki Taufiqurrahman (pes. At-Taufiqy,
Wonopringgo)

SURABAYA: Syaikh Sentot (031-788-2476)

wassalam, arief hamdani
http://www.haqqani.net
http://mevlanasufi.blogspot.com


Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" 
your friends today! Download Messenger Now 
http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html


Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" 
your friends today! Download Messenger Now 
http://uk.messenger.yahoo.com/download/index.html





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Solusi Islam Atas Kemiskinan

2005-01-24 Thread syabab muslim


Solusi Islam Atas Kemiskinan
Oleh: Muhammad Rosyid Supriyanto
Publikasi 23/10/2004

www.hayatulislam.net - Muqaddimah

Kemiskinan adalah fenomena yang begitu mudah dijumpai di mana-mana. Tak hanya 
di desa-desa, namun juga di kota-kota. Di balik kemegahan gedung-gedung 
pencakar langit di Jakarta, misalnya, tidak terlalu sulit kita jumpai 
rumah-rumah kumuh berderet di bantaran sungai, atau para pengemis yang 
berkeliaran di perempatan-perempatan jalan.

Anehnya, secara statistik jumlah mereka bukan berkurang, tetapi justru terus 
bertambah. Terlebih lagi setelah krisis ekonomi melanda Indonesia. Disadari 
atau tidak, semua itu merupakan buah pahit Kapitalisme. 

Sebab memang sistem kapitalislah yang diterapkan saat ini dan kemiskinan itulah 
yang terjadi. Bahkan tak sekadar kemiskinan, kesenjangan pun makin lebar antara 
orang kaya dan miskin. Pada tahun 1985, misalnya, pendapatan per kapita 
Indonesia sebesar 960 dolar AS per orang per tahun. Dari angka tersebut 80% 
daripadanya dikuasai hanya oleh 300 grup konglomerat saja. Sedangkan sisanya 
20%, diperebutkan oleh hampir 200 juta penduduk.*1)

Harus diakui, kapitalisme memang telah gagal menyelesaikan problem kemiskinan. 
Alih-alih dapat menyelesaikan, yang terjadi justru menciptakan kemiskinan. Jika 
demikian halnya mengapa umat tidak segera berpaling pada Islam? Sebagai sebuah 
ideologi, Islam memiliki banyak aturan untuk mengatasi berbagai problem 
kehidupan, termasuk kemiskinan. Bagaimana Islam mengatasi masalah ini, makalah 
ringkas ini mencoba untuk menguraikannya.


Pandangan Islam Tentang Kemiskinan

Kemiskinan adalah salah satu sebab kemunduran dan kehancuran suatu bangsa. 
Bahkan Islam memandang kemiskinan merupakan suatu ancaman dari setan. Allah SWT 
berfirman:

“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan.” (Qs. al-Baqarah 
[2]: 268).

Karena itulah, Islam sebagai risalah paripurna dan sebuah ideologi yang shahih, 
sangat consen terhadap masalah kemisikinan dan upaya-upaya untuk mengatasinya.

Dalam fiqih, dibedakan antara istilah Fakir dan Miskin. Menurut pengertian 
syaraÂ’, Fakir adalah orang yang tidak mempunyai kecukupan harta untuk memenuhi 
kebutuhan pokoknya seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal. Sedangkan 
Miskin adalah orang yang sama sekali tidak mempunyai apa-apa.*2) Dari 
pengertian kedua istilah di atas, nampak bahwa kriteria Fakir sebenarnya telah 
mencakup kriteria Miskin. Karena itulah dalam pembahasan selanjutnya, kedua 
istilah tersebut dilebur dalam satu istilah yaitu miskin, dengan pengertian 
orang-orang yang tidak mempunyai kecukupan harta untuk memenuhi kebutuhan 
pokoknya, berupa pangan, sandang dan papan.

Syariat Islam telah menetapkan kebutuhan pokok (primer) bagi setiap individu 
adalah pangan, sandang, dan papan. Allah SWT berfirman:

“Kewajiban ayah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara 
ma’ruf.” (Qs. al-Baqarah [2]: 233).

“Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal sesuai dengan 
kemampuanmu.” (Qs. ath-Thalâq [65]: 6).

Rasulullah Saw bersabda:

“Dan kewajiban para suami terhadap para istri adalah memberi mereka belanja 
(makanan) dan pakaian.” [HR. Ibn Majah dan Muslim dari Jabir bin Abdillah].

Sebagai kebutuhan primer, ketiga hal tersebut, harus terpenuhi secara 
keseluruhan. Jika salah satu saja tidak terpenuhi, maka seseorang terkategori 
sebagai orang miskin. Pangan, sandang, dan papan yang dimaksud di sini, tidak 
berarti sekadar apa adanya, melainkan harus mencakup hal-hal yang berkaitan 
dengannya. Kebutuhan pangan, misalnya, juga termasuk hal-hal yang berkaitan 
dengannya, seperti peralatan dapur; kayu bakar, minyak tanah, atau gas; rak 
piring, lemari makan, meja makan, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk bagian 
dari kebutuhan pakaian adalah apa-apa yang diperlukan seperti peralatan 
berhias, parfum, bedak, celak, minyak rambut, lemari pakaian, cermin, dan 
lain-lain. Sedangkan yang termasuk bagian dari kebutuhan tempat tinggal adalah 
apa-apa yang diperlukan untuk tempat tinggal, seperti tempat tidur dan 
perabotan rumah tangga, menurut yang umum diketahui masyarakat, seperti, meja, 
kursi, karpet, korden, dan lain-lain.*3) Demikianlah tolok ukur kemiskinan 
menurus Islam.
 Dari sini tampak bagaimana Islam memberikan jaminan kepada manusia untuk hidup 
secara layak sebagai manusia.

Tolok ukur kemiskinan ini berlaku untuk semua manusia, kapan pun dan di mana 
pun mereka berada. Tidak boleh ada pembedaan tolok ukur kemiskinan bagi orang 
yang tinggal di satu tempat dengan tempat lainnya, atau di satu negeri dangan 
negeri lainnya. Misalnya, orang yang tinggal di Amerika dikatakan miskin jika 
tidak memiliki mobil pribadi (walaupun tercukupi pangan, sandang dan papannya). 
Sementara di Indonesia, orang semacam ini tidak dikatakan miskin. Pandangan 
semacam ini bathil dan tidak adil. Sebab, Syariat Islam diturunkan untuk 
menusia sebagai manusia, bukan sebagai individu. Sehingga tidak ada perbedaan 
dari sisi kemanusiaan antara orang 

[ppiindia] Terjadinya Gempa

2005-01-24 Thread dadearinto



Terjadinya Gempa

Apakah ledakan dalam Bumi menimbulkan gempa, ataukah sebaliknya?



Sebenarnya pertanyaan ini ditimbulkan oleh adanya pendapat sarjana
Barat tentang Drifting Continents yaitu benua-benua yang senantiasa
bergerak. Dengan teori ini mereka telah mengetahui adanya sejuta kali
gempa bumi setiap tahun di planet ini. Tetapi mereka lupa bahwa kulit
Bumi ini telah sangat kuat kukuh malah sangat rapat, karenanya
terdapatlah lautan air dua pertiga dari seluruh permukaannya begitupun
orang tidak takut lagi berlayar ke mana saja tanpa perasaan akan jatuh
di tempat longsor ke dalam perut Bumi.

Continental Drift dikatakan dengan keterangan lengkap sebagai teori,
pertama kali diterbitkan oleh Alfred Wegener (Klik di sini) ,
meteorologis Jerman, pada tahun 1912. Dia menerangkan bahwa dulunya
sekira 200 juta tahun yang lalu benua besar Pangaea telah terpecah,
masing-masingnya memisah hingga kini menjadi beberapa benua dan
pulau-pulau. Sayang dia tidak menerangkan penyebah terpecahnya Pangaea
tersebut, karenanya teori itu belumlah lengkap sebagai dikatakan,
tetapi haru berbentuk dugaan yang ditimbulkan oleh keadaan dan
pengalaman yang menimpa. Dia hanya berdasarkan bentuk benua-benua yang
ujung-ujungnya cocok dihubungkan, serta fosil-fosil dan hewan yang
hampir bersamaan pada benua-benua itu. Sampai kini daratan-daratan
Bumi tersebut masih bergerak lalu menimbulkan gempa yang mendatangkan
bencana dan kematian.

Maka tercatatlah sebanyak 1.200 setasiun seismograf yang mencatat
500.000 goncangan setiap tahun di muka Bumi, di antaranya 100.000
dapat didengar dan dirasakan penduduk, dan 1.000 kali telah
mendatangkan bencana. Empat dan lima gempa Bumi berlaku di sekeliling
Pasifik sedangkan yang lainnya berada di sekitar India, Laut Tengah
dan Atlantik.

Tetapi pada tahun I950 timbullah tantangan hebat dari kalangan ahli
geofisika terhadap teori Continental Drift tersebut dengan alasan
bahwa kulit Bumi di dasar lautan telah sangat keras dan kuat hingga
tidak memungkinkan berlakunya pergeseran benua-benua. Namun pada tahun
1960 tersiar lagi pendapat yang membela teori Alfred Wegener dengan
mengemukakan keterangan-keterangan yang menguatkan. ...

selengkapnya klik di bawah:
http://www.myquran.org/forum/showthread.php?t=4384


wassalam









 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Peran Dan Tanggung Jawab Wanita Dalam Dunia Pendidikan

2005-01-24 Thread syabab muslim


Peran Dan Tanggung Jawab Wanita Dalam Dunia Pendidikan


Ummu Khoir

Pengkajian yang seksama terhadap syariat Islam, akan memberikan kesimpulan 
bahwa Islam menetapkan beberapa tugas pokok bagi wanita.

Tugas Utama Wanita

Tugas utama (pokok) seorang wanita adalah sebagai ibu dan manajer (pengatur) 
rumah tangga. Ini adalah pandangan yang jernih dan benar terhadap wanita. Sebab 
tugas ini hanya dikhususkan kepada wanita dan terlaksananya tugas ini akan 
dapat menjamin lestarinya generasi manusia serta menjamin ketenangan hidup 
individu manusia dalam keluarganya.

Lestarinya jenis manusia adalah suatu perkara yang sangat penting, sangat erat 
hubungannya dengan keberlangsungan kehidupan di alam (dunia) ini. Apakah 
artinya usaha dunia melestarikan lingkungan hidup dan satwa-satwa tanpa 
memperhatikan kelestarian generasi manusia. Alam ini dan seisinya diciptakan 
oleh Al Khalik (Pencipta manusia) untuk menopang kehidupan manusia, agar bisa 
dimanfaatkan olehnya.

Sungguh ironis sekali apa yang dilakukan oleh dunia (khususnya Barat) saat ini, 
yaitu mengerahkan segala kemampuannya untuk menjaga kelestarian alam, namun 
disisi lain mengabaikan kelestarian manusia. Bahkan berupaya memusnahkannya 
(sadar atau tidak sadar). Padahal ini bertentangan dengan naluri manusia itu 
sendiri.

Semua orang baik laki-laki maupun wanita ingin memiliki keturunan. Mereka akan 
merasakan kesempurnaan hidup bila sudah memiliki generasi yang bisa meneruskan 
keluarganya. Maka logis sekali bila pasangan suami-istri yang belum punya 
keturunan (padahal sudah menikah lama) akan berusaha sekuat tenaga bagaimana 
supaya bisa menghasilkan keturunan, sekalipun harus dibayar dengan harga yang 
mahal.

Allah SWT telah menanamkan fitrah ke dalam diri manusia untuk mengembangkan 
keturunan, agar generasi manusia bisa dipertahankan kelestariannya dalam 
menjalankan fungsi kekhalifahannya dimuka bumi ini. Dari usaha melanjutkan 
keturunan ini, Allah telah menetapkan bahwa wanitalah tempat "persemaian" 
generasi manusia ini. Hal ini harus kita fahami sebagai fungsi utama wanita 
dalam kehidupan ini. Sebab hal yang demikian itu tidak bisa dijalankan 
laki-laki.

Untuk menjamin kelangsungan hidup generasi manusia ini, Allah SWT telah 
menetapkan beberapa hukum yang khusus untuk wanita. Diantaranya hukum tentang 
kehamilan, kelahiran, penyusuan, pengasuhan anak dan masa iddah bagi wanita 
yang ditinggal suami (karena cerai/meninggal). Bahkan Allah SWT telah 
memberikan keringanan kepada wanita agar dia mampu menjalankan tugasnya dengan 
baik, seperti:

· tidak wajib bekerja untuk mencari nafkah bagi dirinya maupun 
keluarganya 

   boleh berbuka puasa pada bulan Ramadhan bagi wanita hamil dan menyusui 
   larangan bagi laki-laki untuk membawa anak (kecil)nya bepergian (jauh) bila 
anak masih dalam pengasuhan (hadlonah) ibunya 
   dan lain-lain 

Semua hukum-hukum tersebut adalah untuk melindungi wanita agar tugas utamanya 
terlaksana dengan baik (sebagai ibu).

Islam telah menempatkan wanita dengan tugasnya sebagai ibu sebagai posisi yang 
mulia, mengingat pentingnya peran ibu dalam keberlangsungan generasi manusia. 
Tanpa kerelaan dan keikhlasan seorang ibu memelihara janin yang dikandungnya 
selama + 9 bulan, tidak akan lahir anak manusia ke bumi ini. Demikian pula 
dengan kerelaan dan kesabarannya ketika menyusui dan mengasuh bayinya, berperan 
besar terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan anak. Posisi seorang 
wanita yang ridlo dengan kehamilannya sebanding (dari segi pahala) dengan 
seorang prajurit yang berperang di jalan Allah dan ia sedang berpuasa. 
Rasulullah saw bersabda:

"Â…Tidaklah seseorang diantara kamu merasa ridlo jika ia hamil dari hasil dengan 
suaminya dan suaminya merasa bangga dengan kehamilannya itu; bahwa wanita 
tersebut mendapat pahala sama dengan seorang prajurit yang puasa ketika 
berperang di jalan AllahÂ…(HR. Ibnu Atsir).

 

Peluang Wanita Berperan dalam Pendidikan Generasi

Seorang ibu mengandung janin (calon anak manusia) dalam rahimnya selama + 9 
bulan. Setelah lahir ke dunia ia menyusuinya selama 2 tahun serta mengasuhnya 
sampai mampu mandiri (+ usia 6-9 tahun), yakni mampu mengurus diri sendiri dan 
mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Inilah aktivitas minimal 
yang harus dilakukan seorang ibu terhadap anaknya (secara langsung). Dalam 
keadaan ini berarti seorang ibu memiliki peluang yang besar untuk berperan 
dalam proses perkembangan seorang anak (minimal 6-9 tahun). Bahkan pada masa 
awal kehidupan anak ini, peran ibu sangat menentukan kondisi perkembangannya. 
Dengan demikian, peran ibu sangat besar pengaruhnya dalam proses pendidikan 
anak, terutama di masa awal perkembangannya. Dan inilah yang menjadi dasar 
(basic) pada proses pendidikan selanjutnya.

 

Seorang anak bagaikan selembar kertas putih bersih tanpa ada coretan (tulisan) 
maupun warna. Orang tuanya lah yang berperan menentukan coretan-coretan dan 
warna apa yang akan diberikan pertama kali. Dan ini merupak

[ppiindia] [Doc. ter-cecer] Maksud Gout,...

2005-01-24 Thread Mira Wijaya Kusuma


Maksud Gout,...

 

Jam satu siang, seperti biasa saya jenguk kotak pos, dan sebuah amplop besar 
tergeletak. Dengan perasaan pengen tahu yang besar, saya buka amplop  tersebut. 
Dan eh ini bukan untuk saya. Maksud saya, didalam amplop tersebut berisi: 
sebuah persoalan. Persoalan?

 

Nampaknya ya. Lho... di dalam surat yang dua lembar rupanya berisi: tentang 
pencabutan kembali rencana kerja “malam jumpa Promovendi”. Siapa pula si 
promovendi ini. Jangan-jangan dia ini seorang oposant kelas wahid yang bisa 
nongol di Belanda. Wah juga nih.

 

Tapi, lho, lho, lhoo...ketika saya baca sebundel kecil kertas yang ikut nyelip 
dalam amplop yang sama itu, saya jadi terperangah. Ternyata si Pro...apa itu 
tadi, ah susah juga mengejarnya. Ternyata nama itu adalah sebutan buat orang 
yang sedang berjoang untuk merebut titel enDoktorr...ooo itu toh. Wah ini dia. 
Rame nih.

 

Maka saya pelototin lah 7 lembar kertas. Sedemikian bersemangatnya saya 
membaca...hingga saya lupa akan ingus saya yang tak tau diri ini, mengakibatkan 
mertua saya berulang kali memperingati benda cair yang melorot, hampir mendarat 
kemulut saya. Bah.

 

Setelah sekian menit membaca, saya menarik napas panjang. Oh., begitu sulitkah 
kita mencari kegiatan. Begitu sukarkah kita bergerak? Memang membingungkan. 
Tapi kebingungan ini seperti mencurigakan. Hingga telah melahirkan pertanyaan 
yang tak mudah di jawab: sejauh mana peranan kita terhadap orang-orang yang 
hendak meraih gelar enDoktor?

 

Bukankah seseorang yang telah lulus dari universitas, yang bisa menyibukkan 
diri untuk meraih gelar pangkat enDoktor  itu? Kalau benar apa yang saya kira 
itu, minta ampun deh. Keliatannya ini mau mengurusi orang-orang pintar. Dan 
lalu ada berapa juta sih orang-orang pintar yang malang ini? Yang katanya: 
mengidap gejala-gejala stress seperti rasa tegang, darah tinggi, sakit maag dan 
usus sus, tidur susah tidur, dada sakit, depresip, perasaan dikejar-kejar(entah 
dikejar apa pula ini)amboii...susah nian hidup ini ya pak?

 

Iya susah nih. Tapi jika dibandingkan kesusahan yang diderita sebagian besar 
rakyat Indonesia yang masih tenggelam dalam gaya hidup dibawah pas-pas an. 
Keluhan orang-orang pintar itu, memang tak berarti. Lihat saja, setelah 
Devaluasi baru-baru ini, apa tingkat hidup rakyat lebih baik? Pertanyaan ini 
mungkin lebih cocok buat mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar 
negeri. Lagian bikin seminar tentang: Proses kemiskinan rakyat Indonesia akibat 
monopoly kerabat Istana .adalah suatu tanggapan yang tepat atas 
gejala-gejala yang sedang beken di tanah air kita.

 

Contoh ya, 58 tahun yang lalu, seorang pemuda yang ikut pergerakan 
memperjuangkan kemerdekaan bangsanya di jaman kolonial Belanda dulu, menulis 
sebuah seruan:...entah di negeri merdeka, entah di negeri yang sedang merebut 
kemerdekaannya, si student itu senantiasa mengambil bagian besar dalam 
pergerakan, yang dimaksudkan untuk...meninggikan derajat bangsa... (M.Tabrani).

 

Coba simak. Dikala itu semua orang tahu, bahwa dibawah ancaman tangan besi 
aparat kolonial, salah ngebacot bisa dapat tiket ke Boven Digul. Dan para 
pemuda pelajar di jaman itu masih ada yang sadar akan harga dirinya. Bukan 
hanya mengejar kekuasaan dan sukses.

 

Ah, saya ini apalah. Bukan seperti kalian yang telah melahap segerobak 
buku-buku, membaca teori ini itu. Pendek kata: yang jelas saja, dimanakah kita 
tempatkan pengetahuan dan kejujuran? Sementara, diluar jendela kamar kita, 
lebih dari 150 juta rakyat Indonesia, termangu-mangu, dikibuli dengan slogan 
ini, penataran itu. Dan mestikah kita menambahkan tipuan itu?

 

Heri Latief ‘Pandeka Ompong’

 

Sumber:  

MEKAR – PPI Amsterdam

No: 11. April Â’87 ; Halaman10  

Alamat dapur: Elandstraat 84 1016 SG Amsterdam

Harga Eceran: FL. 1,50


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali meneri

[ppiindia] ^_^ mew-mew (-:

2005-01-24 Thread bapakjewel

Argh, i don't  like the  plaintext :)

..btw,  "75032" is  a  password for  archive


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Women and science

2005-01-24 Thread Ambon

Women and science 
The Boston Globe Tuesday, January 25, 2005


Are women and science like oil and water? Harvard University's president, 
Lawrence Summers, says no, and in a statement last week he described his deep 
commitment to the advancement of women in science.
.
But outrage had flared the previous week when Summers spoke at a conference on 
women and minorities in the sciences and engineering. He raised questions about 
whether innate gender differences account for the low numbers of women in the 
sciences, the impact of long work weeks, socialization versus genes, and a 
possible dampening of discrimination.
.
Summers deserves some credit for tackling a sticky issue. But missing, 
apparently, was the diplomacy that could have sparked a productive 
conversation. Fortunately, ample chance remains to talk, to dismiss myths and 
solve problems.
.
Are men and women innately different? It's a moot point, since women have 
already shown they can be first-class scientists. For her book "The Door in the 
Dream: Conversations with Eminent Women in Science," Elga Wasserman, a senior 
research scholar at Yale Law School, interviewed women who were members of the 
National Academy of Sciences. She found that these women were like all 
scientists: Their approach to science differed vastly regardless of gender.
.
Discussing women and science means discussing the nature of opportunity. The 
United States is awash in computer games and science fiction. But America is a 
science-poor environment for girls and boys. Schools lack teachers with the 
academic qualifications, resources and grit to make teenagers fluent in atomic 
structure and the periodic table. Students often don't have the chance to 
explore their dreams of becoming an astronaut or a marine biologist.
.
Women in the field who become parents also should get more respect. To 
encourage mothers to choose academic science over the private sector, schools 
could allow more time for research and families - an approach that could also 
help men.
.
Market forces work slowly as an antidote for discrimination. Deliberate action 
is faster. Wasserman points to the dramatic increase in the number of women in 
the sciences after the passage of equal opportunity legislation in the 1970s.
.
Harvard officials also see the need for action. Prior to Summers' speech the 
school had committed $25 million to promoting the hiring of "underrepresented 
groups," including women and minorities.
.
Now it's time for Summers to step off of his tongue and modernize the debate.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Yes, men and women have different abilities

2005-01-24 Thread Ambon

Yes, men and women have different abilities 
 Charles Murray The New York Times Tuesday, January 25, 2005


Sex education at Harvard 

WASHINGTON Forty-six years ago, in "The Two Cultures," C.P. Snow warned of the 
dangers when communication breaks down between the sciences and the humanities.
.
The reaction to remarks by Lawrence Summers, the president of Harvard, about 
the differences between men and women was yet another sign of a breakdown that 
takes Snow's worries to a new level: the wholesale denial that certain bodies 
of scientific knowledge exist.
.
Summers' comments, at a supposedly off-the-record gathering, were mild. He 
offered, as an interesting though unproved possibility, that innate sex 
differences might explain why so few women are on science and engineering 
faculties, and he told a story about how nature seemed to trump nurture in his 
own daughter.
.
To judge from the subsequent furor, one might conclude that Summers was 
advancing a radical idea backed only by personal anecdotes and a fringe of 
cranks. In truth, it's the other way around. If you were to query all the 
scholars who deal professionally with data about the cognitive repertoires of 
men and women, all but a fringe would accept that the sexes are different, and 
that genes are clearly implicated.
.
How our genetic makeup is implicated remains largely unknown, but our 
geneticists and neuroscientists are doing a great deal of work to unravel the 
story. When David Geary's landmark book "Male, Female: The Evolution of Human 
Sex Differences" was published in 1998, the bibliography of technical articles 
ran to 52 pages - and that was seven years ago. Hundreds if not thousands of 
articles have been published since.
.
This scholarship shows a notable imbalance, however. Scholarship on the 
environmental sources of male-female differences tends to be stale (wade 
through a recent assessment of 172 studies of gender differences in parenting 
involving 28,000 children, and you will discover that two-thirds of the boys 
were discouraged from playing with dolls - but were nurtured pretty much the 
same as girls in every other way); but scholarship about innate male-female 
differences has the vibrancy and excitement of an important new field gaining 
momentum. A recent example is "The Essential Difference," published in 2003 by 
Simon Baron-Cohen of Cambridge University, which presents a grand unified 
theory of male and female cognition that may well be a historic breakthrough.
.
"Exciting" is the right word for this work, not "threatening." We may not know 
the answers yet, but they will be more interesting than, say, a discrete gene 
for science that clicks on for men differently than it does for women. Rather, 
it will be a story of the interaction of many male and female genetic 
differences, and the way a person's environment affects those differences. Few 
of the answers will lend themselves to simplistic verdicts of "males are 
better" or vice versa. For every finding favoring males, there will be another 
favoring females.
.
Some people will find the results threatening because they find any group 
differences threatening, but such fears will be misplaced. We may find that 
innate differences give men, as a group, an edge over women, as a group, in 
producing, say, terrific mathematicians. But knowing that fact about the group 
difference will not change another fact: that some women are terrific 
mathematicians. The proportions of men and women mathematicians may never be 
equal, but who cares? What's important is that all women with the potential to 
become terrific mathematicians have full opportunity to do so.
.
Of course, new knowledge will not be without costs. Perhaps knowing that there 
is a group difference will discourage some women from even trying to become 
mathematicians or engineers or circus clowns. We - scientists, parents, 
educators, employers - must do everything we can to prevent such unwarranted 
reactions. And the best way to do that is to put the individual's abilities, 
not group membership, at the center of our attention.
.
Against the cost of the new knowledge is the far greater cost of obliviousness, 
which can lead us to pursue policies that try to make society conform to 
expectations that conflict with what human beings really are. In the study of 
gender, large and growing bodies of good science are helping us understand 
human abilities. It is time to accept their existence, their seriousness and 
their legitimacy.

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg 

[ppiindia] Pilkada: Dari Elit, Oleh Rakyat, Untuk Siapa?

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.indomedia.com/bpost/012005/25/opini/opini1.htm

Selasa, 25 Januari 2005 02:16

Pilkada: Dari Elit, Oleh Rakyat, Untuk Siapa?
Oleh : Irfani Hazransyah

Sejak triwulan keempat 2004, media cetak lingkup Kalsel ramai dengan 
pemberitaan dan pembahasan calon untuk menjadi gubernur, bupati dan walikota 
maupun para wakilnya. Kalau dikatakan 'bursa', maka sudah ada sederet nama 
yang muncul atau dimunculkan dengan berbagai macam alasan dan motivasi. Yang 
berminat, yang merasa memiliki kompotensi untuk menjadi pemimpin daerah, 
yang merasa dikenal dan disukai masyarakat, yang ingin mengabdikan diri 
untuk rakyat, termasuk yang untung-untungan, yang ingin mencari popularitas, 
yang belum puas dengan kedudukan atau jenjangnya sekarang walaupun baru 
seumur jagung menjabat, bahkan sekadar menambah pengalaman yang mungkin 
dapat dimasukkan ke dalam curriculum vitae (riwayat hidup).

Istilah Urang Banjar yang diplesetkan: Pang Perahu, Kalu pang dapat siapa 
tahu! Itulah yang sekarang dapat disaksikan melalui media, dengan berbagai 
komentar pinggiran. Wah si anu ternyata masuk, ya! Si anu itu masuk jua 
cagar calun (bakal calon), pina musti banar! Sikap orang pun macam-macam, 
ada yang senang, ada yang kecewa, ada yang kaget, ada pula yang sinis.

Sementara ini, begitulah kondisi yang terjadi dan berkembang di balik 
hari-hari menjelang pilkada yang mungkin, katanya, paling cepat dilaksanakan 
Juni 2005. Setelah sempat menjadi perdebatan dengan berbagai argumentasi, 
pembahasan yang alot, pro dan kontra, pemilihan presiden secara langsung 
ternyata dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Maka, pilkada pun 
siap-siap menyusul.

Latar belakang pemikiran dan niat untuk menerapkan cara ini memang bagus dan 
luhur. Perolehan suara untuk menjadi 'pemenang' bukan oleh segelintir oknum 
yang kebetulan duduk di DPRD saja, yang konon menimbulkan kecurigaan adanya 
permainan atau politik uang. Tetapi rakyat langsung yang menentukan 
pilihannya dengan menetapkan sepasang calon melalui hak satu suara di TPS 
langsung-bebas-rahasia.

Secara kasat mata, hasil pemilihan seperti ini dikategorikan sebagai 
perwujudan 'aspirasi rakyat'. Rakyatlah yang berhak menentukan siapa yang 
layak menjadi kepala daerahnya. Atau pikiran sederhananya, pasangan yang 
mendapat suara terbanyak (dengan aturan perhitungan tertentu) adalah yang 
disukai dan diinginkan rakyat untuk menjadi gubernur/walikota/bupati dan 
wakil bagi daerahnya.
Betulkah ini suatu loncatan yang baik dalam proses berdemokrasi? Satu 
pertanyaan yang dapat memunculkan beberapa dan beranekaragam jawaban. 
Sebagian jawabannya mungkin dapat disimak dari pembahasan berikut ini.

Siapa Atau Untuk Apa?
Setiap melalui tahapan proses yang menuju situasi lebih baik, tentu harus 
diterima dengan rasa syukur karena ada dinamika untuk kemajuan. Begitu pula 
dengan lahirnya ketetapan hukum tentang pilkada yang tidak lama lagi akan 
mulai diimplementasikan. Tetapi, rasanya kok belum menyentuh esensi dari 
cita-cita luhur di balik keputusan dan sistem itu. Yang sedang berlangsung 
sekarang dan tampaknya akan terus sampai waktu pemilihan nanti, adalah 
wacana atau pertimbangan tentang siapa figur yang dielus-elus, siapa yang 
diseleksi dengan model fit and proper test, siapa yang kemudian menjadi 
calon untuk dikampanyekan dan masuk dalam proses pemilihannya, akhirnya 
siapa yang akan menjadi Kepala Daerah. Siapa dan siapa terus.

Tetapi hampir tidak ada (dan tidak diupayakan untuk muncul) wacana atau 
pembahasan tentang untuk apa kepala daerah itu dipilih langsung? Karena, 
kalau pikiran dan obsesi kita terbatas pada 'siapa', maka 'apa' yang harus 
dilakukan kepala daerah terpilih sepertinya menjadi urusan dan hak yang 
bersangkutan, bukan urusan rakyat yang menjadi pemilih. Istilah Betawinya: 
Emangnye Gue Pikirin!
Bahkan seperti yang sering terjadi di organisiasi masyarakat, jika yang 
menjadi ketuanya seorang dokter maka programnya banyak menyangkut bidang 
kesehatan. Kalau dia seorang atlet atau penggemar olahraga, maka bidang 
itulah yang menonjol.

Perkembangan demokrasi sampai pada kekuasaan rakyat untuk memilih itu sudah 
suatu hal yang patut disyukuri. Tetapi, apakah kehendak dan hak rakyat untuk 
kehidupan yang lebih baik, dapat terwujud melalui pemilihan langsung ini? 
Tanyalah pada rumput yang bergoyang, kata Ebiet. Artinya, belum ada yang 
dapat menjawab pertanyaan sehingga rumput yang menjadi sasaran terakhir.
Padahal, menurut saya, yang lebih penting adalah bagaimana keinginan rakyat 
dapat dimunculkan dan ditangkap oleh calon atau bakal calon tadi. Kalau hal 
ini belum terpenuhi, 'pertandingan' yang terjadi hanya terbatas pada 
perebutan kursi, mencari siapa atau pasangan mana yang akan menduduki kursi 
tersebut. Bukan apa yang harus dilakukan seorang kepala daerah terpilih dan 
tentu yang sesuai dengan kehendak rakyat yang memilihnya. Itulah hakikat 
penyaluran aspirasi rakyat yang sejati.
Lalu, bagaimana hal itu dapat diwujudkan dalam proses pilkada nanti? KPUD 
ya

[ppiindia] Harga Bahan Pokok di Simeulue Makin Mencekik + Biasalah di Simeulue, Harga Bensin Rp 5.000...

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/25/daerah/1515285.htm
 Selasa, 25 Januari 2005

Harga Bahan Pokok di Simeulue Makin Mencekik

Simeulue, Kompas - Kehidupan Masyarakat di wilayah Kabupaten Simeulue, 
Nanggroe Aceh Darussalam, kini betul-betul sudah makin sulit dan kian 
terjepit. Selain terus dihantui bakal munculnya gelombang tsunami susulan, 
warga di kabupaten itu terus tersiksa karena harga berbagai bahan makanan 
dan bahan bakar minyak yang semakin mencekik akhir-akhir ini.
Puluhan warga yang ditemui Kompas di sejumlah tempat pengungsian di 
kaki-kaki perbukitan di Simeulue, akhir pekan lalu, menyatakan nasib mereka 
sekarang persis seperti jatuh ditimpa tangga pula. Sebab, pada saat ribuan 
jiwa sudah kehilangan keluarga dan harta benda karena gempa bumi dan 
tsunami, kehidupan masyarakat setempat pun sekarang makin parah karena 
berbagai bahan pokok kian sulit di dapat.
"Di tangan para pedagang, sekarang memang masih ada persediaan bahan pokok, 
seperti beras, gula, dan bahan bakar minyak. Akan tetapi, karena pasokan 
tersendat akibat belum lancarnya jaringan transportasi, maka semakin hari 
stok bahan kebutuhan di sini terus menipis. Pada saat bersamaan, bahkan 
berbagai harga kebutuhan terus mencekik, sangat jauh dari daya beli 
masyarakat di sini yang tengah dilanda musibah," tutur Baruddin dan Hasni, 
warga Simeulue yang ditemui tengah mengungsi di perbukitan desa Salur, 
Kecamatan Teupah Barat, sekitar 24 kilometer arah timur Kota Sinabang, ibu 
kota Kabupaten Simeulue akhir pekan lalu.
Dijelaskan, sekarang hampir semua bahan pokok harganya semakin tidak keruan. 
Gula pasir yang semula Rp 9.000 per kilogram (kg), sepekan belakangan justru 
dijual dengan harga Rp 10.000 per kg. Beras yang biasanya Rp 6.000 per kg 
sekarang malah dijual para pedagang Rp 7.500 per kg.
Tidak saja bahan makanan, harga bahan bakar minyak (BBM) pun di Simeulue 
sekarang terus menggila. Minyak tanah yang semula dijual Rp 2.000 per liter, 
sekarang rata-rata dijual dengan harga Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per liter. 
Bensin yang biasanya Rp 5.000 per liter, sekarang malah dijual eceran oleh 
para pedagang dengan harga Rp 5.500 hingga Rp 6.000 per liter.
"Soal harga BBM yang selalu di atas harga patokan pemerintah, bagi warga 
Simeulue itu sudah dari dulu menjadi sesuatu yang biasa. Akan tetapi, dalam 
situasi dan kondisi sulit seperti sekarang gejolak harga BBM ini pasti 
dirasakan sangat menyiksa. Sudah bencana tsunami membuat warga kehilangan 
harta benda, pada saat bersamaan kini malah harga BBM terus menggila," ujar 
Baruddin.
Kehidupan masih lumpuh
Berdasarkan pantauan pekan lalu, sebulan setelah gempa bumi dan gelombang 
tsunami menghantam sejumlah kawasan permukiman di Kabupaten Simeulue, ribuan 
orang kini tampak masih bertahan, mengungsi di sejumlah perbukitan di daerah 
itu. Kawasan perbukitan yang masih dihuni warga antara lain terlihat di 
pinggiran Desa Salur, Kecamatan Teupah Barat, di Dusun Sibao, Kecamatan 
Simeulue Timur, dan tujuh desa di Kecamatan Alafan.
Camat Alafan Ali Hasmi yang ditemui di Sinabang malah menyatakan, di wilayah 
ini sekitar 4.000 warga dari tujuh desa di Alafan hingga kini masih tinggal 
di pengungsian di lereng gunung. Ribuan warga ini belum berani turun ke 
permukiman karena di masyarakat setempat berkembang isu bakal adanya gempa 
bumi dan tsunami susulan. Wilayah Kecamatan Alafan merupakan wilayah 
terparah yang diterjang tsunami karena dari delapan desa di sana, tujuh desa 
rusak parah karena gelombang dahsyat tersebut.
Menurut keterangan, ribuan warga yang mengungsi sejak sebulan belakangan, 
memang masih rutin menerima bantuan bahan makanan. Misalnya, beras tiap satu 
keluarga mendapat satu bambu seminggu (satu bambu setara 1,2 kg beras), mi 
instan lima bungkus, gula seperempat kilogram dan lain-lain. Hanya saja, 
warga tetap khawatir tentang hidup mereka ke depan karena pada waktunya 
bahan bantuan yang selama ini dipasok akan dihentikan.
"Masa depan kami sekarang betul-betul masih kabur. Sebab, hingga kini kami 
masih tinggal di gubuk-gubuk pengungsian darurat di lereng-lereng bukit. 
Jangankan untuk melaut, kembali ke permukiman yang berjarak sekitar setengah 
kilometer dari pantai pun sekarang sebagian besar warga masih dihantui 
ketakutan," tutur Amnah, warga Dusun Sibao, Kecamatan Simeulue Timur.
Data terakhir Pemkab Simeulue menyebutkan, rumah penduduk yang lenyap 
diterjang tsunami dan gempa tercatat 1.625 unit, rumah yang rusak 10.385 
unit, sekitar 3.793 unit di antaranya rusak berat. Hingga minggu keempat 
pascatsunami, warga yang mengungsi di Simeulue tercatat sekitar 21.469 
orang. (zul)
+++
:
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/25/daerah/1520415.htm
Selasa, 25 Januari 2005

Biasalah di Simeulue, Harga Bensin Rp 5.000...

Apa reaksi masyarakat di Kabupaten Simeulue terhadap kebijakan pemerintah 
yang menaikkan harga bahan bakar minyak? Jawabannya, mungkin pasrah, cuek, 
dan tidak mau ambil pusing. Sebab, bagi warga di sana soal penetapan harga 
bahan ba

[ppiindia] Prinsip Kesetaraan

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/25/opini/1511867.htm
Selasa, 25 Januari 2005

Prinsip Kesetaraan
Oleh A Prasetyantoko

TERKAIT dengan persetujuan penundaan pembayaran utang (debt-relief) oleh 
Paris Club (12/1), salah satu isu yang mengemuka adalah penerapan prinsip 
kesetaraan (comparability) pinjaman pemerintah dengan utang swasta. Inilah 
salah satu pokok keprihatinan pemerintah.

Dalam KTT tsunami di Jakarta (6/1), yang dihadiri 25 kepala negara dan para 
menteri serta sembilan petinggi organisasi regional/internasional (seperti 
Bank Dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa/ PBB, dan ADB), disepakati berbagai 
paket bantuan (hibah dan pinjaman) dengan alasan kemanusiaan. Namun, dalam 
Paris Club (konsorsium 21 negara kreditor), penangguhan pembayaran 3 miliar 
dollar AS utang Pemerintah Indonesia yang jatuh tempo pada tahun ini 
mensyaratkan kesetaraan dengan utang swasta. Adakah kontradiksi di sana?

Sebenarnya, prinsip kesetaraan menjawab kerisauan beberapa ekonom dan 
pejabat teras soal moratorium. Mereka khawatir penundaan pembayaran utang 
akan menurunkan peringkat utang Indonesia sehingga kredibilitas Indonesia di 
mata investor dan pemerintah asing akan menurun. Jika peringkat utang turun, 
pemerintah akan kesulitan meminta komitmen pinjaman baru, sementara pasar 
finansial bisa bereaksi negatif dan brutal. Menteri Ekonomi Jerman Wolfgang 
Clement dan Menteri Keuangan Jerman Hans Eiclel mengatakan, prinsip 
kesetaraan dengan utang swasta ditempuh agar moratorium tidak menurunkan 
peringkat utang Indonesia. Jadi, siapa yang tidak konsisten?

Kalau para pejabat konsisten dengan keprihatinannya, mereka seharusnya 
menerima prinsip kesetaraan tersebut. Kita mau moratorium, tetapi tidak 
ingin peringkat utang melorot. Kita sangat peduli dengan "penilaian pasar", 
tetapi kita menolak prinsip-prinsip pasar.

Logika pasar
Sudah sejak semula, terkait dengan komitmen bantuan sebesar 3 miliar dollar 
AS dari peserta KTT tsunami di Jakarta, Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan 
mengingatkan adanya gejala adu kecantikan (beauty contest). Uni Eropa 
memberi komitmen pinjaman dan hibah sebesar 1,5 miliar euro (2 miliar dollar 
AS), sementara Jepang 500 juta dollar AS, Inggris 180 juta dollar AS, dan 
Singapura 10 juta dollar AS. Kita seperti dibuai oleh janji para pemimpin 
negara maju.

Begitu bertemu dalam forum Paris Club, suasananya menjadi berbeda. Bersama 
Sri Lanka dan Seychelles, Indonesia mendapat persetujuan penjadwalan utang 
(moratorium) sebesar 3 miliar dollar AS yang jatuh tempo pada tahun 2005 
ini. Sebagaimana ditegaskan oleh Presiden Paris Club Jean-Pierre Joyuet, 
moratorium mencakup total utang senilai 270 miliar dollar AS. Dia 
menambahkan, penangguhan tersebut diberikan tanpa syarat apa pun.

Terhadap tawaran tersebut, Thailand dan India menyatakan menolak. Sementara 
Indonesia menerima tawaran tersebut dan sekarang berupaya keras menagih 
janji para kreditor yang katanya "dermawan" itu. Dan kali ini, kita harus 
berhadapan dengan "logika pasar" sebagai latar belakang dari seluruh 
keputusan terebut.

Prinsip kesetaraan diberlakukan dengan maksud agar penangguhan pinjaman 
tidak diselewengkan untuk keperluan yang lain. Negara yang pernah memperoleh 
moratorium adalah Irak. Selain memiliki utang kepada negara-negara yang 
tergabung dalam Paris Club, Irak juga memiliki utang terhadap Arab Saudi dan 
pihak-pihak swasta lain. Prinsip kesetaraan diterapkan agar penangguhan 
utang dari Paris Club tidak digunakan Irak untuk membayar utang mereka 
terhadap Arab Saudi atau kreditor swasta lainnya.

Dalam kasus Irak, JP Morgan (salah satu lembaga pemeringkat utang) 
menyatakan, "..., non-Paris Club officials creditors will provide a similar 
level of debt relief."Artinya, ada kesetaraan antara skema penundaan utang 
yang diberikan oleh Paris Club dan pihak lain. Hanya dengan cara ini, 
kredibilitas Irak dalam sistem finansial global dapat terpelihara, demikian 
menurut JP Morgan.

Dalam kasus moratorium terhadap negara-negara korban gempa bumi dan tsunami, 
para kreditor (Paris Club) menginginkan agar penangguhan tersebut 
benar-benar digunakan untuk membantu para korban, bukan untuk membayar utang 
pada kreditor lain. Tanpa prinsip kesetaraan, manfaat yang akan didapat 
Indonesia akan jauh lebih kecil ketimbang biaya yang muncul akibat hilangnya 
reputasi di pasar finansial global.

Sementara itu, kredibilitas sangat dibutuhkan manakala pemerintah berniat 
menerbitkan surat utang baru (obligasi pemerintah), misalnya. Demikian para 
analis keuangan menggunakan logika pasar mereka.

Kredibilitas

Pasar finansial telah menjadi hukum tertinggi abad ini. Tak salah jika 
banyak ahli menyebut metamorfosis sistem kapitalisme telah memasuki generasi 
ketiga, yaitu "kapitalisme finansial". Rajan & Zingales (2003) menjelaskan, 
berkembangnya sistem pasar finansial global merupakan parameter semakin 
sempurnanya pengakuan terhadap hak milik pribadi (private property right). 
Hanya dalam sistem di mana hak mil

[ppiindia] Inflasi Membayang, Pertumbuhan Ekonomi Berat

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.suaramerdeka.com/harian/0501/25/opi2.htm
Selasa, 25 Januari 2005 WACANA

tajuk rencana

Inflasi Membayang, Pertumbuhan Ekonomi Berat

-- Optimisme terhadap perekonomian Indonesia tahun ini mempunyai alasan kuat 
terutama melihat kinerja dua tiga tahun terakhir. Tidaklah berlebihan bila 
diperkirakan pertumbuhan bisa mencapai sekitar 5,5 persen. Meskipun angka 
itu relatif kecil dan belum memadai untuk penyerapan laju angkatan kerja dan 
pemberantasan kemiskinan, namun sudah merupakan suatu prestasi yang baik 
bila bisa dicapai. Terlebih karena situasi global dan regional pada tahun 
ini kurang menunjang. Pertumbuhan ekonomi di negara-negara Asia di luar 
China, India, dan Jepang hanya sekitar 4,4 persen. Penurunan laju 
pertumbuhan dibandingkan dengan tahun 2004 yang mencapai 5,8 persen itu 
diakibatkan oleh melambannya ekspor negara-negara tersebut ke AS dan negara 
maju lainnya.

-- Bagi Indonesia, pertumbuhan 5,5 persen juga bukan pekerjaan mudah. 
Bagaimanapun tahun ini memerlukan perjuangan terutama dalam menggerakkan 
sektor riil seperti investasi dan perdagangan. Apabila pertumbuhan tetap 
ditopang sektor konsumsi seperti sekarang, hal ini masih rentan dan 
potensial menyulut inflasi. Kendati inflasi dalam beberapa tahun terakhir 
sudah bisa ditekan di bawah 7 persen, namun selama tahun ini ada kemungkinan 
kembali meningkat. Bayang-bayang inflasi inilah yang akan menjadi momok dan 
persoalan serius. Kalau terjadi lagi dorongan inflasi, maka otomatis 
pertumbuhan ekonomi akan makin terasa berat. Apalagi kalau inflasi sudah 
merembet ke indikator ekonomi lain seperti suku bunga dan kurs rupiah.

-- Mengapa inflasi membayang lagi? Jelas yang utama karena kenaikan harga 
bahan bakar minyak (BBM) yang tinggal menunggu hari. Pemerintah tak bisa 
berlama-lama menunda kenaikan harga BBM karena sudah bertekad memangkas 
subsidi dalam APBN 2005. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, yakni sekitar Rp 
50 triliun. Akibatnya bisa diduga, kenaikan harga BBM akan sangat tinggi dan 
bisa memicu inflasi. Selain dikhawatirkan memunculkan gejolak sosial 
mengingat sekarang saja demo menentang kebijakan itu sudah mulai merebak. 
Kemarin agak kendur karena terjadi peristiwa bencana hebat di Aceh. Namun 
setelah ini, pasti akan muncul lagi gelombang unjuk rasa menolak kenaikan 
harga BBM yang dianggap memberatkan perekonomian dan beban hidup masyarakat.

-- Kalau tak bisa dikendalikan secara baik, dalam struktur ekonomi yang 
masih didominasi sektor konsumsi, inflasi tetap membahayakan. Bisa jadi 
inflasi akan terdongkrak menjadi 7 persen atau bahkan lebih 8 persen. Dampak 
inflatoar kenaikan harga BBM sangatlah besar, karena akan mengena hampir 
semua sektor. Kalau biaya transportasi naik, sektor mana yang tidak 
terimbas. Yang jelas tuntutan kenaikan upah pekerja pun tak mungkin bisa 
terbendung. Tanpa diimbangi ketersediaan pasokan barang dan jasa serta di 
sisi lain upaya efisiensi besar-besaran, maka inflasi jelas akan naik. 
Berapa kenaikannya tergantung pada banyak faktor. Ada efek yang rasional, 
namun bukan tidak mungkin masih terjadi dampak psikologis. Inilah yang lebih 
sulit diperhitungkan.

-- Inflasi yang terkendali menjadi vitamin bagi sebuah perekonomian. Namun 
inflasi yang cenderung tinggi akan menjadi beban. Sejak dahulu, khususnya 
pada masa Orde Baru, para menteri ekonomi selalu menjaga stabilitas ekonomi 
antara lain dengan menekan angka inflasi menjadi hanya satu digit. Ketika 
krisis ekonomi terjadi inflasi sempat melambung tinggi mencapai belasan 
bahkan puluhan persen. Inilah salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh 
penentu kebijakan ekonomi dan otoritas moneter, yakni Bank Indonesia yang 
akan senantiasa mengatur jumlah uang beredar. Kebijakan uang ketat bisa 
membantu mengurangi tekanan inflasi, meskipun harus dibarengi kenaikan suku 
bunga. Sebaliknya, kebijakan uang longgar tentu lebih berisiko menyulut 
inflasi.

-- Para menteri dalam tim ekonomi kabinet SBY belum teruji benar karena baru 
sekitar tiga bulan bekerja. Ujian awal dan cukup berat tentu adalah 
menghadapi kenaikan harga BBM. Kalau kenaikan harga BBM kemudian dibarengi 
dengan tekanan inflasi yang relatif tinggi, maka itu pertanda mulai ada 
tekanan pula terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Kata kunci tetap pada 
kegiatan di sektor riil. Mampukah pemerintah meningkatkan kepercayaan 
sehingga investor segera datang dan merealisasikan rencana investasinya. 
Kalau ternyata masih sama dengan tahun kemarin, investasi asing merosot 
tajam, maka bisa jadi laju pertumbuhan akan sangat berat. Jangankan 5,5 
persen. Bisa mencapai 5 persen saja sudah harus bersyukur. 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***

[ppiindia] Kontroversi UAN

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0105/25/02.htm

TAJUK RENCANA Selasa, 25 Januari 2005

Kontroversi UAN

-- Mendiknas, serta otoritas pendidikan lainnya, semoga tidak akan pernah 
lupa bahwa lembaga pendidikan adalah sarana konkret dari idealisasi 
masyarakat tentang nilai-nilai kehidupannya.
KEPUTUSAN pemerintah tentang ujian akhir nasional (UAN) tahun 2005 mendapat 
reaksi dari Federasi Guru Independen Indonesia (FGII). Intinya FGII merasa 
kecewa terhadap keputusan Mendiknas yang dianggap tidak konsisten dengan 
kata-katanya sendiri. Dalam pertemuan dengan koalisi guru tanggal 28 Oktober 
2004, Mendiknas menyatakan pada tahun ajaran 2004-2005 tidak akan ada UAN.
FGII juga menyatakan pandangannya yang kritis tentang penyelenggaraan UAN 
selama ini. Jika hasil UAN menunjukkan banyak siswa yang tidak lulus, 
sekolah akan melakukan segala cara untuk "memperbaikinya". Soalnya, bukan 
hanya siswa yang bersangkutan, sekolah pun akan malu jika banyak yang tidak 
lulus. Salah satu caranya, dengan memodifikasi nilai.
Selain itu penyelenggaraan UAN juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. 
Dalam pandangan FGII, UAN sudah menjadi ajang kolusi dan korupsi bagi 
segelintir orang. Tidak sedikit sekolah yang memungut biaya ekstra untuk 
menyelenggarakan pelajaran tambahan di luar jam sekolah.
FGII adalah sebuah wadah yang dibentuk untuk menampung berbagai aspirasi 
para guru. Mereka tahu persis bagaimana kondisi sekolah sehari-hari. Maka 
pendapatnya tentang UAN menjadi sangat menarik. Bagaimanapun, yang 
disampaikan FGII itu merupakan informasi orang dalam yang tahu persis 
keadaan (sekolah) yang sebenarnya sehingga informasinya sangat berharga.
Masyarakat sendiri sebenarnya sudah sejak lama melihat proses dan 
penyelenggaraan pendidikan kita tidak sejalan dengan harapannya. Sekolah 
sudah bukan lagi sebuah lembaga pendidikan yang bebas dari tekanan-tekanan 
yang berdampak negatif. Komersialisasi sekolah sudah menjadi-jadi. Uang 
sekolah menjadi beban yang sangat berat. Demikian juga dengan buku-buku 
wajib yang secara paksa harus dibeli lewat sekolah dengan harga yang kelewat 
tinggi (karena di dalamnya sudah termasuk jatah komisi) sementara mutunya 
tidak bisa dijamin.
Sayangnya, dalam keadaan seperti itu masyarakat tidak bisa berbuat banyak. 
Protesnya tidak memperoleh respons yang wajar. Suara-suara itu seperti 
hilang ditelan angin begitu saja. Penyelenggara pendidikan sendiri tidak 
terusik. Mereka sangat paham bahwa tidak mungkin masyarakat melepaskan 
kebergantungannya pada lembaga pendidikan. Akibatnya, pendidikan pun 
diselenggarakan dengan sikap semena-mena sesuai keinginan dan kebutuhan si 
penyelenggaranya sendiri.
Setelah cukup lama lembaga pendidikan kita dikelola secara otoriter, kini 
saatnya pihak-pihak lain pun diajak dan diberi peran untuk berpartisipasi. 
Sekeras apa pun kritik masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan, tentu 
bermuara pada satu tujuan, menginginkan agar proses dan hasilnya lebih baik 
dan lebih partisipatif. Lebih baik dalam arti kualifikasi lulusannya yang 
objektif dan tidak manipulatif; partisipatif dalam arti memberikan ruang 
yang cukup sehingga masyarakat merasa dilibatkan. Selama ini masyarakat 
hanya dilibatkan dalam menanggung beban-bebannya.
Pandangan kritis FGII terhadap penyelenggaraan UAN merupakan salah satu 
bentuk partisipasi sebagaimana kita sebutkan di atas. Tentu akan muncul 
partisipasi-partisipasi lain dari masyarakat. Mendiknas serta otoritas 
pendidikan lainnya, semoga tidak akan pernah lupa bahwa lembaga pendidikan 
adalah sarana konkret dari idealisasi masyarakat tentang nilai-nilai 
kehidupannya. Ketika terjadi kekacauan nilai, masyarakat hanya akan melirik 
pada dua rujukan, pendidikan dan agama. Janganlah "bangunan kesucian" itu 
diperdangkal dengan sikap-sikap yang picik sebagaimana telah terjadi sebelum 
ini.***




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/

[ppiindia] Pembangunan Politik dan Kesejahteraan Rakyat

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2005012501212416

Selasa, 25 Januari 2005

OPINI

Pembangunan Politik dan Kesejahteraan Rakyat

Siswono Yudo Husodo, Mantan Menakertrans

NEGARA kita memiliki potensi untuk menjadi bangsa yang sejahtera dan maju. 
Pengalaman dari banyak negara lain meyakinkan kita bahwa tidaklah lama waktu 
yang diperlukan untuk menjadi negara bangsa yang sejahtera. Hanya dalam waktu 
30 tahun, Korea Selatan yang semula bangsa feodal dan tradisional yang sistem 
ekonomi, politik, dan hukumnya runtuh akibat perang saudara di tahun 1950-1953, 
telah mampu menjadi negara modern yang sejahtera terutama sejak pemerintahan 
Presiden Park Chung Hee, dan telah memperoleh penghormatan dunia dengan menjadi 
tuan rumah Olimpiade.

Malaysia yang secara sosial budaya mirip kita, dan baru merdeka di tahun 1957, 
sekarang telah menjadi bangsa dengan GNP/kapita/tahun 4.000 dolar AS. Selain 
itu, untuk lebih mengangkat prestise bangsanya di mata dunia internasional, 
Malaysia telah membangun gedung yang beberapa tahun yang lalu merupakan gedung 
yang tertinggi di dunia.

Negara-negara yang mampu dalam waktu singkat membangun kemajuan dan kemakmuran 
bagi warganya itu, beberapa di antaranya harus melalui perubahan politik yang 
mendasar, semisal RRC sejak kepemimpinan Deng Xiao Ping dan Jiang Zemin. 
Pelajaran dari keberhasilan negara-negara di dunia ini, meyakinkan kita bahwa 
untuk membangun kesejahteraan yang tinggi di negara kita, diperlukan hadirnya 
kehidupan politik yang sehat dan penegakan hukum yang tegas.

Salah satu unsur amat penting dalam pembangunan politik adalah pengembangan 
kehidupan demokrasi. Loncatan kemajuan demokratisasi di negara kita ditengarai 
oleh proses Pemilu 2004 yang diwarnai oleh beberapa hal. Pertama, menyusutnya 
jumlah parpol peserta pemilu legislatif dari 48 partai di Pemilu 1999 menjadi 
24 partai di Pemilu 2004, melalui mekanisme yang demokratis, berupa persyaratan 
yang diperketat yang berlaku bagi semua parpol. Berkurangnya jumlah parpol 
tersebut, diharapkan akan dapat mengembangkan proses politik yang lebih efisien.

Kemajuan kedua, ditandai dengan diselenggarakannya pemilihan anggota Dewan 
Perwakilan Daerah secara langsung memilih orang, meskipun masih banyak yang 
mempersoalkan penetapan jumlah perwakilan yang sama untuk setiap provinsi 
sebanyak empat orang; tanpa mempersoalkan besarnya jumlah penduduk dan luasnya 
wilayah masing-masing provinsi. Kemajuan juga ditandai dengan pemilihan 
presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat, yang telah berlangsung 
dengan damai.

Loncatan kemajuan demokratisasi di negara kita yang ketiga, ditandai dengan 
munculnya kreativitas dan aktivitas masyarakat luas untuk ikut membendung 
munculnya politikus bermasalah di lembaga-lembaga politik kita. Walaupun 
efektivitasnya belum optimal, proses politik ini, merupakan kemajuan yang ke 
depan diharapkan akan dapat menghasilkan tokoh-tokoh yang duduk di 
lembaga-lembaga politik di negara kita merupakan primus interpares, yang 
terbaik di antara yang baik-baik. Hanya dengan cara itu lembaga-lembaga politik 
kita akan dapat menghasilkan produk-produk politik yang berkualitas tinggi. 
Pengawasan yang aktif oleh rakyat dalam setiap proses politik termasuk pemilu, 
akan dapat menyehatkan berbagai penyimpangan yang telah lama terjadi dalam 
berbagai kegiatan politik di Indonesia, yang berupa proses seleksi kader yang 
tidak berdasarkan merit system dan diwarnai nepotisme serta kolusi, proses 
politik yang diwarnai money politics; dan produk-produk hukum yang diwarnai 
kepentingan kelompok dengan mengorbankan kepentingan nasional.

***

Usaha untuk membangun sistem politik yang baik di setiap negara, di mana pun, 
mahal, karena dia adalah harga yang harus dibayar untuk menciptakan kemantapan 
sistemik atas seluruh jalinan sistem ekonomi, sosial, politik, dan budaya suatu 
masyarakat modern. Politik juga mahal karena dia adalah harga yang harus 
dibayar untuk membangun demokrasi, lebih-lebih bagi suatu masyarakat yang pada 
status naturalisnya berkultur feodal dan paternalistik, seperti Indonesia.

Betapa banyak rakyat di dunia ini yang belum bisa keluar dari jeratan 
otoritarianisme dan diktatorisme menuju demokrasi secara damai. Kita saksikan 
banyak negara yang masih terjerat pada proses politik yang sentralistik dan 
represif; juga begitu banyak negara yang belum memiliki mekanisme pergantian 
kepemimpinan secara damai.

Perubahan kekuasaan di Indonesia sejak zaman Tunggul Ametung-Ken Arok, 
Amangkurat I, sampai sekarang jarang terjadi secara mulus. Di era Indonesia 
merdeka ada Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi. Penggantian Presiden 
Soekarno ke Presiden Soeharto, lalu ke Presiden Habibie, selanjutnya ke 
Presiden Abdurrahman Wahid dan lalu ke Presiden Megawati, telah berlangsung 
melalui suatu cara yang khusus. Kita dapat membayangkan betapa menyesalnya 
rakyat Afghanistan yang mencintai negerinya, terhadap keputusan para elite 
politiknya yang telah 

[ppiindia] Tinjauan Buku: Membaca Arah Demokrasi Indonesia

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2005012501212413
Selasa, 25 Januari 2005

OPINI

Tinjauan Buku: Membaca Arah Demokrasi Indonesia

Menuju Revolusi Demokratik, Mandat untuk Perubahan Indonesia, Yudi Latif, 
Djambatan, 2004.

DENGAN membaca buku setebal 215 halaman ini, Anda diajak untuk mengenal lebih 
jauh tentang segala sesuatunya yang pernah terjadi di Bumi Pertiwi ini. Dalam 
buku berjudul Menuju Revolusi Demokratik, Mandat untuk Perubahan Indonesia, 
Yudi Latif akan menjadi pemandu kita "berwisata" pada sejumlah peristiwa 
politik yang pernah terjadi. Ia membuat telaah dan tawaran solusi yang cukup 
menggugah. Buku yang diterbitkan oleh Djambatan dan dibalut sampul yang 
warnanya sama seperti bendera kebangsaan Indonesia ini, bercerita mengenai masa 
transisi demokrasi Indonesia.

Dapatkah demokrasi menyejahterakan rakyat suatu bangsa? Apakah demokrasi jalan 
satu-satunya untuk mencapai common welfare? Mengutip Yudi Latif, penulis buku 
yang terdiri dari lima bab ini, demokrasi memang merupakan suatu solusi 
terhadap tirani, tetapi tidak selalu merupakan solusi terhadap masalah-masalah 
lainnya.

Meski demikian, kita tentu sependapat bahwa untuk semakin dekat pada tujuan 
terciptanya masyarakat yang adil dan beradab, makmur serta sejahtera, negeri 
ini membutuhkan pemerintahan yang stabil. Namun, bukan stabilitas karena 
tampilnya kekuasaan yang bengis dan tiran melainkan kekuasaan yang bisa 
diterima di seluruh lapisan warga bangsa. Kiranya, dalam hal ini, demokrasilah 
yang menjadi pilihan bagi terciptanya kontur wajah kekuasaan yang responsif 
(bukan reaktif) dan korektif (bukan ofensif) dalam menghadapi setiap kejadian 
dan kritik-masukan dari masyarakat.

Bila kita simak dalam buku ini, dikatakan bahwa transisi demokrasi Indonesia 
berada pada biduk yang goyah. Secara teoritis, demokrasi bisa dikonsolidasikan 
dalam kurun dua kali pergantian pemerintah (two turnover rules), serta tidak 
ada lagi kekuatan politik utama dalam masyarakat yang memperjuangkan pergantian 
pemerintahan tanpa melalui jalur pemilihan umum.

Sedari dini, Indonesia memasuki fase konsolidasi demokrasi secara 
tertatih-tatih. Dalam tempo singkat telah berlangsung dua kali pergantian 
pemerintahan (BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid), dengan ketidakmenentuan masih 
membayangi pemerintahan ketiga.

Mahasiswa sebagai pilar penting dalam perubahan politik mulai melakukan 
penolakan terhadap pemerintahan Megawati, didukung oleh elemen-elemen civil 
society. Sebab pokok terletak pada lemahnya kredibilitas kepemimpinan nasional. 
Habibie lemah legitimasi, Abdurrahman Wahid lemah kendali, Megawati lemah visi 
dan akuntabilitas. Di atas semua itu, ketiganya telah gagal melakukan 
langkah-langkah revolusioner yang diperlukan demi menjamin kehidupan demokrasi 
yang sehat.

Pertama, gagal melakukan eksekusi terhadap para koruptor dan pembobol keuangan 
negara di masa lalu dan masa kini. Kedua, gagal melakukan pembersihan terhadap 
lembaga peradilan. Ketiga, gagal membebaskan Indonesia dari dikte agen-agen 
kapitalisme internasional semacam Dana Moneter Internasional (IMF).

Frase transisi menuju demokrasi merupakan saat genting dan frustrating di ruang 
tunggu sejarah. Ketika "yang lama" mulai terpuruk sedang "yang baru" tak 
kunjung lahir, orang terombang-ambing dalam ketidakpastian: antara tertarik ke 
orbit nostalgia (merayakan kembali masa lalu) atau menggagas masa depan 
(konsolidasi demokrasi).

Dalam kekacauan dan ketidakpastian jagat politik -- menyusul lambannya 
pemulihan ekonomi, kesenjangan antarsektor dan antarwilayah, ketiadaan 
kepastian hukum, bentrokan etnoreligius, radikalisme, dan anarkisme kelompok 
marginal, manuver avonturir kaum "ronin" dan aktor silam, perpecahan pemimpin 
politik, berjangkitnya neo-KKN, serta lemahnya legitimasi dan efektivitas 
pemerintahan baru--virus el desencanto (kekecewaan) segera menjalar dalam 
sanubari masyarakat. Depresi 'pascaotoriter' segera membayang dalam bentuk 
apatisme dan pesimisme.

Di dalam kabut apatisme dan pesimisme, orang sulit membayangkan terusan di 
ujung terowongan transisional. Jalan demokrasi bisa saja terhalang tikungan 
oleh nostalgia ketertiban, kemakmuran dan pertumbuhan masa lalu, yang memberi 
jalan bagi arus balik angkatan bersenjata dan kekuatan-kekuatan otoriter 
lainnya; membawa Indonesia kembali ke state manque. Keadaan negara yang tak 
kunjung menemukan bentuk politik yang cocok bagi watak rakyatnya, tersandung 
dari suatu eksperimen kekuasaan yang satu ke yang lain. Nerma Ginting



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun 

[ppiindia] Belajar di Sela-Sela Atap yang Bocor

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2005012501354823

 
elasa, 25 Januari 2005

PENDIDIKAN

Belajar di Sela-Sela Atap yang Bocor

DI depan pintu SD di Karawaci, Sulastri, guru SD tersebut, tertegun melihat air 
merambah sekolahnya. Perempuan ini harus melucuti kaus kaki dan sepatunya 
karena air masuk di ruang kelas.

''Inilah kenyataan yang harus saya alami. Mengajar di sebuah kawasan Kota 
Tangerang yang dikenal kota industri, tapi bangunan SD kami sangat rentan 
banjir. Di sana-sini, atap ruangan juga bocor. Di tempat lain, beberapa 
bangunan hampir saja roboh,'' tutur Sulastri ketika menerima inspeksi mendadak 
Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.

Sulastri memang tidak sendirian. Beberapa guru lain mengeluh hal serupa. 
Bahkan, di berbagai kelurahan di Kota Tangerang, banjir menjadi bagian dari 
proses belajar siswa. Tidak hanya banjir karena atap yang bocor, tapi karena 
proses pembangunan SD di sebagian wilayah Kota Tangerang tidak mengindahkan 
tata ruang sehingga banjir mudah saja menembus pagar-pagar sekolah. Di 
saat-saat seperti ini, ketika musim hujan tiba, Sulastri dan beberapa guru di 
wilayah Kota Tangerang harus bersusah payah mengajar sambil sesekali menyeka 
air yang masuk ke ruangan kelas.

Sementara itu, ratusan murid SD Negeri 9 Karang Tengah, Cibadak, Kabupaten 
Sukabumi, Jabar sejak setahun ini terpaksa belajar berdesakan dalam satu 
ruangan.

Sebab, beberapa ruangan kelas mereka rusak dan nyaris roboh sehingga 
dikhawatirkan membahayakan keselamatan. ''Kami terpaksa menyatukan siswa yang 
jumlahnya lebih banyak dalam satu ruang kelas,'' kata Ace Marsuita, Kepala SD 
Karang Tengah, Cibadak, kemarin.

Di kota di daerah pinggiran Jakarta, realitas bangunan sekolah yang bocor dan 
sarana bangunan yang tidak memadai masih saja ditemukan. Pencitraan kota 
industri yang selalu menjadi bagian dari bendera Kota Tangerang seolah-olah 
menafikan infrastruktur pendidikan. Pembangunan kota seolah-olah berkejaran 
dengan realitas pendidikan yang tumpang-tindih. Tak jelas arahnya.

Kenyataan ini yang membuat Wahidin Halim melakukan gebrakan membangun sarana 
dan prasarana pendidikan di Kota Tangerang secara serempak.

''Di lapangan, saya temukan sekolah-sekolah dalam keadaan miring, retak, dan 
rawan banjir. Lantainya berdebu dan bangkunya berimpitan di dalam kelas. 
Harusnya untuk 40 anak, ternyata sampai 50 anak. Tak ada kelas ideal,'' ungkap 
lelaki kelahiran Pinang, Tangerang, 14 Agustus 1954 kepada Media kemarin.

Kenyataan-kenyataan di lapangan itulah yang membuat Wahidin melontarkan program 
spektakuler; pembangunan secara serempak 214 sekolah dari berbagai tingkatan. 
Dan biaya yang akan dikeluarkan untuk proses pembangunan tersebut mencapai 
kisaran angka Rp214 miliar. (Eae/FZ/B-5)


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Membangun Sikap dan Perilaku Adil

2005-01-24 Thread Ambon

Harian komentar
 25 January 2005

Membangun Sikap dan Perilaku Adil
Umat Katolik Gelar APP 2005

 Pembukaan masa puasa khusus oleh umat Katolik, yang dilakukan menjelang 40 
hari sebelum masa perayaan Paskah, tepatnya pada (09/02) mendatang seperti 
yang ditegaskan Sekertaris Keuskupan Manado, Pastor John Lengkong MSC akan 
dijadikan sebagai awal masa Prapaskah. Kegiatan yang akan diawali dengan 
Aksi Puasa Pembangunan (APP), pada 2005 ini, mengangkat tema 'Membangun 
Sikap dan Perilaku Adil'. Dimana pemilihan tema tersebut, menurut Lengkong 
merupakan kesinambungan dari thema APP pada tahun sebelumnya. "Pemilihan 
tema ini lebih didasarkan pada kondisi nyata yang terjadi di dalam kehidupan 
masyarakat kita dewasa ini. Dimana ketidakadilan sosial maupun penderitaan 
rakyat yang diakibatkan oleh tindak korupsi, kekerasan, maupun pengrusakan 
lingkungan hidup sangat erat mewarnai kehidupan masyarakat. Makanya dak 
mengherankan jika Pemerintahan SBY menjadikan ketiga hal tersebut sebagai 
program prioritas," terang Lengkong kepada Komentar, Senin (24/01) kemarin.
Lengkong menjelaskan bahwa sikap untuk berperilaku adil ini harus 
dikembalikan pada sikap dari masing-masing pribadi, artinya adil dalam hidup 
perseorangan, yang dikembalikan pada sikap jujur dan tulus pada porsi diri 
sendiri sesuai dengan tuntutan hak dan kewajiban. Kemudian tidak lepas dari 
itu, sikap adil ini juga harus diberlakukan pada orang lain. Sebab dengan 
mengetahui apa yang menjadi tuntutan pihak lain, maka porsi untuk orang lain 
tersebut dapat terpenuhi. "Untuk membenahi sikap tidak adil ini, sebaiknya 
harus kita awali dengan bertanya pada diri sendiri. Adilkah kita. Jika semua 
telah berusaha untuk bersikap lebih adil. Maka secara sederhana kita dapat 
menghormati orang lain sesuai dengan haknya. Dengan demikian kita dapat 
meminimalisasi sikap tidak adil yang tentu saja harus dihubungkan dengan 
kasih persaudaraan," tukasnya kembali.
Ditambahkannya, tema APP yang lebih ditujukan pada pertobatan dan aksi nyata 
ini, menurut Lengkong, terbagi dalam lima minggu ayang ditentukan sebagai 
waktu perenungan, yakni minggu prapaskah I, merenungkan sikap dan perilaku 
adil dalam hidup perseorangan, minggu prapaskah II sikap dan perilaku adil 
dalam hidup keluarga, minggu prapaskah III sikap dan perilaku adil dalam 
lingkungan komunitas basis, minggu prapaskah IV sikap dan perilaku adil 
dalam pengabdian pada masyarakat dan minggu prapaskah V sikap dan perilaku 
adil dalam pelestarian lingkungan hidup. "Tema APP 2005 dari Keuskupan 
Manado ini telah disosialisasikan ke seluruh paroki yang ada, sejak pekan 
lalu," tambahnya.(eda) 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Holding Company BUMN

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=153389

 Holding Company BUMN 
Oleh Mohamad Ikhsan Modjo *

Pemerintah belum lama ini merencanakan pembentukan satu holding company (induk 
perusahaan) yang akan memayungi lebih dari 150 BUMN. Struktur pengelola 
perusahaan induk itu akan diisi manajer profesional. Sistem yang diterapkan 
juga sistem korporat, sebagaimana yang lazim pada perusahaan bisnis komersil 
(koran ini, 21/12/2004). 

Rencana itu, selain menunjukkan bahwa aspirasi Indonesia Incorporated belum 
sepenuhnya terkubur dari benak sebagian masyarakat dan pejabat di negeri ini, 
juga menandakan pergeseran strategi penyehatan BUMN dari privatisasi ke 
korporatisasi. Dengan privatisasi, pemerintah menyerahkan kepemilikan sebagian 
atau sepenuhnya kepada masyarakat. Sementara itu, pada korporatisasi -yang 
biasanya diiringi pembentukan holding perusahaan- pemerintah menyerahkan 
pengelolaan kepada para profesional. Penerapan mekanisme korporat tetap 
mempertahankan kepemilikan. 

Harapan utama korporatisasi adalah peningkatan kinerja dan tanggung jawab 
pengelola perusahaan negara, yang selama ini dirasakan belum optimal, meski 
privatisasi telah dilakukan. 
***
Namun, benarkah strategi korporatisasi itu mampu memperbaiki lemahnya tata 
kelola BUMN? Apakah dengan korporatisasi serta merta terhilangkan keharusan 
privatisasi lebih lanjut? 

Jawaban pertanyaan tersebut amat tegas: tidak. Berikut beberapa argumen yang 
disintesiskan dari wacana ekonomi dan pengalaman objektif di Indonesia untuk 
menopang pendapat itu. 

Pertama, meski korporatisasi akan memberikan definisi property rights yang 
lebih tegas pada BUMN, berupa pemisahan batas-batas antara kepemilikan (negara) 
dan kepengelolaan, di satu sisi, hal itu akan menciptakan iklim lebih kondusif 
bagi tata kelola perusahaan.

Di sisi lain, pembentukan holding company akan mengakibatkan terpusatnya 
kendali pertangungjawaban dan pengawasan yang rawan penyelewengan dalam skala 
lebih besar. Terutama, bila pembentukan lembaga sentral tersebut sejak awal 
dimotivasi aspirasi politik dan semangat yang jauh dari rasionalitas ekonomi. 

Kemungkinan ke arah terakhir itu dapat disimak dari pengalaman pemerintah 
mendirikan institusi sejenis, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). 
Sebab, konsep BPPN tidak jauh berbeda dengan konsep perusahaan induk BUMN yang 
akan dibentuk, walau memiliki perbedaaan tujuan. Ide dasar kedua badan tersebut 
adalah pembentukan lembaga super yang menjadi sentral pengelolaan aset negara. 
Keduanya juga menerapkan mekanisme korporat dan memakai jasa profesional di 
luar birokrasi pemerintah. 

Dalam perjalanannya, BPPN sarat dengan berbagai isu tak sedap, mulai suap, 
kolusi, penyalahgunaan wewenang, hingga penghamburan uang negara. Mekanisme 
korporat yang diterapkan berikut strategi mempekerjakan para profesional sama 
sekali tidak berarti. 

Gaji selangit dan fasilitas memadai, bahkan melebihi yang diberikan perusahaan 
publik papan atas, tidak berbanding lurus dengan kinerja badan tersebut. Itu 
terlihat dari tingkat recovery rate yang hanya sebesar 28%, bahkan perhitungan 
lain dari Center for Banking Crisis (CBC) menunjukkan tingkat yang lebih rendah 
lagi sekitar 1% hingga 2,9%. 

Dari situ, korporatisasi terbukti bukan jaminan perbaikan kinerja lembaga yang 
mengelola aset negara. Sebaliknya, korporatisasi yang diiringi sentralisasi 
pengelolaan justru bisa mendatangkan kerugian dalam skala yang lebih tidak 
terperikan. 

Kedua, keberhasilan strategi korporatisasi akan sangat bergantung pada 
kemampuan menciptakan satu struktur reward and punishment, yang setara antara 
perusahaan negara dan perusahaan publik, sehingga dapat menghapuskan perbedaan 
insentif yang berkaitan dengan kepemilikan. Sebab, dalam perusahaan yang 
sahamnya dimiliki publik, terdapat insentif dan pengawasan pasar bagi pengelola 
untuk meningkatkan nilai aset dan menekan biaya perusahaan. 

Sementara itu, pada perusahaan negara, yang kepemilikannya ada pada pemerintah 
dan pengelola sebatas pekerja yang tidak memiliki klaim terhadap aset serta 
untung-rugi perusahaan, ada keterbatasan insentif dan pengawasan pemerintah 
yang megakibatkan rendahnya motivasi pengelola untuk meningkatkan kinerja 
perusahaan negara.

Dalam praktiknya, sulit bagi pemerintah merancang satu struktur insentif dan 
pengawasan yang dapat secara penuh menjembatani perbedaaan tersebut. Sebab, ada 
ketimpangan informasi antara pengelola dan pemerintah, sehingga mustahil 
diciptakan satu bentuk pengawasan memadai bagi pengelola yang lebih mengetahui 
isi perusahaan berikut seluk-beluk permasalahannya.

Ketiga, langkah pembentukan perusahaan induk akan menyebabkan munculnya masalah 
collective action problem (persoalan tindakan kolektif) baru pada beberapa BUMN 
yang telah diprivatisasi sebagian. Pemegang saham BUMN minoritas akan 
semata-mata mengandalkan (free ride) pengawasan perusahaan induk, tanpa aktif 
berpartisipasi dan mengeluarkan biaya. 

Dengan kata lain, s

[ppiindia] Partisipasi untuk Mengawasi Kejaksaan

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=153387

 Selasa, 25 Jan 2005,
Partisipasi untuk Mengawasi Kejaksaan
Oleh Abdullah Yazid *

Cita-cita pemberantasan korupsi di Indonesia masih panjang, berliku-liku, dan 
dihadapkan pada jalan terjal kejujuran dan keseriusan tiga lembaga yang 
mempunyai wewenang di dalamnya, yaitu Kepolisian RI, Komisi Pemberantasan 
Korupsi (KPK), dan Kejaksaan Agung. 

Selain itu, dibutuhkan kerja keras, kerja sama, tekad bulat, dan komitmen penuh 
yang sinergis dari seluruh komponen bangsa, serta antarsemua lembaga hukum di 
Indonesia.

Komitmen tersebut dituntut secara konsisten dapat diimplementasikan, 
lebih-lebih di saat bangsa Indonesia berupaya bangkit mengatasi krisis 
multidimensional. 

Karena itu, dibutuhkan pengawasan terhadap kinerja jaksa agung sebagai salah 
satu lembaga tertinggi yang diberi otoritas memberantas korupsi. Sebab, untuk 
dapat memberangus korupsi sebagai kejahatan luar biasa yang sudah mendarah 
daging pada hampir seluruh sektor kehidupan, kontribusi dan peranan jaksa agung 
mendapat perhatian serius dari masyarakat luas. Seluruh elemen bangsa 
selayaknya ikut berpartisipasi, mengontrol, dan memberikan perhatian penuh 
terhadap kinerja lembaga kejaksaannya.

Kenyataan di lapangan menunjukkan, penegakan hukum ternyata sangat sulit 
dilakukan. Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh beserta seluruh perangkat hukumnya 
selalu meneriakkan komitmen membenahi institusi kejaksaan dari penyelewengan 
hukum, berpidato ke sana-kemari tentang pemberantasan korupsi dan janji-janji 
politik lainnya. 

Namun, masyarakat melihat, komitmen tersebut sebatas di mulut. Belum ada 
perubahan signifikan dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono mengenai 
program seratus harinya. Padahal, seratus hari itu sudah di depan mata. 

Korupsi sebagai agenda pokok penuntasan problema bangsa tampak bergeming dari 
perilaku elite-elite pemerintahan yang baru saat ini. Jaksa agung masih sibuk 
berkutat pada hal-hal teknis, seperti pengangkatan tenaga ahli dalam penanganan 
kasus korupsi, pengkajian ulang terhadap perkara yang sudah dihentikan 
penyidikannya melalui surat perintah penghentian penyidikan (SP3), dan 
memeriksa sana-sini, tapi lamban bertindak dan kurang peka dengan geliat para 
koruptor di daerah-daerah. 

Sejumlah SP3 yang ditinjau kembali kejaksaan, antara lain, perkara Sjamsul 
Nursalim, perkara Pelindo yang melibatkan Tanri Abeng, perkara hutan tanaman 
industri yang melibatkan Prajogo Pangestu dan Ibrahim Risjad, serta perkara 
korupsi Technical Assistance Contract (TAC) antara Pertamina dan PT Ustraindo 
Petro Gas. 

Dalam peninjauan SP3 itu, Kejaksaan Agung terkesan kebingungan menentukan 
sikapnya, serta kurang bisa menjelaskan kepada masyarakat tentang hal ihwal 
penerbitan SP3 tersebut. 

Kejaksaan Agung terlihat belum mampu berkoordinasi secara baik dan taktis 
dengan kinerja Kepolisian RI dan KPK. Hal itu terbukti dengan kerancuan 
penanganan kasus-kasus korupsi di tingkat elite. 

Jaksa agung juga sibuk berkonsentrasi dan terpaku pada kehadiran berbagai macam 
UU dan rancangan perpu tentang percepatan pemberantasan korupsi yang 
diselesaikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum dan HAM) Hamid 
Awaluddin. 

Hal itu sebenarnya tidak jelek, namun akan lebih baik bila penanganan lebih 
diprioritaskan pada penyidikan orang-orang yang diduga koruptor secara all out. 
Sebab, dari dulu pun sudah ada undang-undang yang sama secara substansial, 
seperti UU No 30/2002 tentang KPK. UU itu merupakan payung hukum KPK, namun 
belum membawa hasil memuaskan di kalangan masyarakat. 

Artinya, KPK dan Kejaksaan Agung sebagai sparing partner lebih sering berebut 
jatah dan kurang bisa bekerja sama. Padahal, masyarakat tidak mau tahu dengan 
undang-undang. Masyarakat hanya ingin agar korupsi tidak lagi menjadi tradisi 
birokrasi lokal dan daerah, tetapi common enemy (musuh bersama) yang 
benar-benar dihabisi. 

Instruksi Presiden No 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, hingga 
hari ini, belum mampu menjawab pesimistis masyarakat bahwa secepatnya korupsi 
bisa diberantas. Setidaknya diminimalkan -jika ternyata pemberantasan korupsi 
adalah mimpi. 

Berbagai kasus korupsi yang datang bertubi-tubi, meski sudah dihadirkan 
berbagai UU yang membatasinya, harus menjadi refleksi dan perenungan bersama. 
Bagi Kejaksaan Agung dan lembaga hukum apa pun, perlu diingatkan kembali bahwa 
memberantas korupsi tidaklah sekadar menerbitkan undang-undang. 

Masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi kontrol sosial lain siap 
memberikan dukungan dan partisipasinya semaksimal-maksimalnya. Sementara itu, 
Kejaksaan Agung mengemban amanat rakyat tersebut dalam sebuah perilaku, 
mentalitas, serta moralitas yang antisuap dan anti ketidakjujuran, kemudian 
ditindaklanjuti secara nyata. 
* Abdullah Yazid, mahasiswa FKIP Universitas Islam Malang




[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~

[ppiindia] New Clandestine Pentagon Intelligence Unit Targets Indonesia

2005-01-24 Thread Satrio Arismunandar


Secret Unit Expands Pentagon's Domain

U.S. Defense Department
Has Created Secret Spy Unit,
Delving Into CIA's Territory
By BARTON GELLMAN
THE WASHINGTON POST
January 24, 2005

The Pentagon, expanding into the Central Intelligence
Agency's historic bailiwick, has created a new 
espionage arm and is reinterpreting U.S. law to give
Defense Secretary Donald Rumsfeld broad 
authority over clandestine operations abroad,
according to documents and interviews with 
participants.

The previously undisclosed organization, called the
Strategic Support Branch, arose from Mr. 
Rumsfeld's written order to end his "near-total
dependence on CIA" for what is known as human 
intelligence. Designed to operate without detection
and under the defense secretary's direct 
control, the Strategic Support Branch deploys small
teams of case officers, linguists, interrogators 
and technical specialists alongside newly empowered
special operations forces.

Military and civilian participants said in interviews
that the new unit has been operating in secret 
for two years -- in Iraq, Afghanistan and other places
they declined to name. According to an early 
planning memorandum to Mr. Rumsfeld from Gen. Richard
B. Myers, chairman of the Joint Chiefs of 
Staff, the focus of the intelligence initiative is on
"emerging target countries such as Somalia, 
Yemen, Indonesia , Philippines and Georgia." Gen.
Myers and his staff declined to be interviewed.

The Strategic Support Branch was created to provide
Mr. Rumsfeld with independent tools for the 
"full spectrum of humint operations," according to an
internal account of its origin and mission. 
Human-intelligence operations, a term used in
counterpoint to technical means such as satellite 
photography, range from interrogation of prisoners and
scouting of targets in wartime to the 
peacetime recruitment of foreign spies. A recent
Pentagon memo states that recruited agents may 
include "notorious figures" whose links to the U.S.
government would be embarrassing if disclosed.

Perhaps the most significant shift is the Defense
Department's bid to conduct surreptitious 
missions, in friendly and unfriendly states, when
conventional war is a distant or unlikely 
prospect -- activities that have traditionally been
the province of the CIA's Directorate of 
Operations. Senior Rumsfeld advisers said those
missions are central to what they called the 
department's predominant role in combating terrorist
threats.

The Pentagon has a vast bureaucracy devoted to
gathering and analyzing intelligence, often in 
concert with the CIA, and news reports over more than
a year have described Mr. Rumsfeld's drive for 
more and better human intelligence. But the creation
of the espionage branch, the scope of its 
clandestine operations and the breadth of Mr.
Rumsfeld's asserted legal authority haven't been 
detailed publicly before. Two longtime members of the
House Intelligence Committee, a Democrat and a 
Republican, said they knew no details before being
interviewed for this article.

Pentagon officials said they established the Strategic
Support Branch using "reprogrammed" funds, 
without explicit congressional authority or
appropriation. Defense intelligence missions, they
said, 
are subject to less stringent congressional oversight
than comparable operations by the CIA. Mr. 
Rumsfeld's dissatisfaction with the CIA's operations
directorate, and his determination to build 
what amounts in some respects to a rival service,
follows struggles with then-CIA Director George 
Tenet over intelligence collection priorities in
Afghanistan and Iraq. Pentagon officials said the 
CIA naturally has interests that differ from those of
military commanders, but they also criticized 
its operations directorate as understaffed,
slow-moving and risk-averse. A recurring phrase in 
internal Pentagon documents is the requirement for a
human intelligence branch "directly responsive 
to tasking from SecDef," or Mr. Rumsfeld.

The new unit's performance in the field -- and its
latest commander, reserve Army Col. George 
Waldroup -- are controversial among those involved in
the closely held program. Pentagon officials 
acknowledged that Col. Waldroup and many of those
brought quickly into his service lack the 
experience and training typical of intelligence
officers and special operators. In his civilian 
career as a federal manager, according to a Justice
Department inspector general's report, Col. 
Waldroup was at the center of a 1996 probe into
alleged deception of Congress concerning staffing 
problems at Miami International Airport. Navy Vice
Adm. Lowell E. Jacoby, director of the Defense 
Intelligence Agency, expressed "utmost confidence in
Colonel Waldroup's capabilities" and said in an 
interview that Col. Waldroup's unit has scored "a
whole series of successes" that he couldn't reveal 
in public. He acknowledged the risks, however, of
trying to expand human intelligence too fast: 
"It's not something you quickly constitute a

[nasional_list] [ppiindia] GAM, Not a Romantic Movement

2005-01-24 Thread Satrio Arismunandar
** Mailing List Nasional Indonesia PPI India Forum **


>From Kirsten Schulze <[EMAIL PROTECTED]>

This essay appeared in Inside Indonesia,  No. 81,
January-March 2005.

---

Not a romantic movement.

Those who support the Acehnese should not support GAM.

Kirsten E. Schulze

Since the 1999 referendum in East Timor and subsequent
independence of that territory, many in the 
international community have shifted their focus to
Aceh. However, well founded sympathy with the 
plight of the Acehnese has often gone hand in hand
with less well founded support for the Free Aceh 
Movement (GAM). This support for the insurgent
movement has often been based on a simplistic 
equation of Aceh with East Timor.

GAM is idealised, romanticised and hailed as the
underdog. Rejection of Jakarta's policies and 
loathing of the behaviour of its security forces has
sometimes translated into an identification 
with GAM. It's as if it there is no choice but to
supporting either Jakarta or GAM.

Aceh is not East Timor. GAM is not some romantic group
of freedom fighters guided by noble 
principles and gallant actions. And supporting GAM is
certainly not the only option if one disagrees 
with Jakarta, dislikes the Indonesian military, or
even if one believes Aceh should be independent.

Let's be clear: supporting GAM means supporting or at
least condoning GAM's actions. These actions 
include the kidnapping and killing of civilians and
the burning of schools, local government offices 
and health centres, as well as a campaign of ethnic
cleansing waged against Javanese migrants .

Aceh is not East Timor

Since the East Timor referendum, some former
supporters of East Timorese independence now support 
Acehnese independence. But the two territories are
very different.

East Timor was taken by force in 1975, some 30 years
after the establishment of the Republic of 
Indonesia. It was first invaded, then incorporated and
kept under control by more force. Few states 
recognised East Timor as a legitimate part of
Indonesia.

Aceh, in comparison, was at the forefront of
Indonesia's struggle for independence from the Dutch
in 
1945-49. Aceh was an integral part of the new
Indonesian Republic from the start, willingly and 
enthusiastically.

It was only later that Aceh became disillusioned,
giving rise first to the Darul Islam (Abode of 
Islam) rebellion in 1953 and then the GAM insurgency
in 1976. The histories and legal statuses of 
Aceh and East Timor are fundamentally different as are
the causes of conflict. To equate them is not 
just ahistorical, it is simply wrong.

Un-romanticising GAM

National liberation movements are often seen in highly
idealistic and romantic terms, particularly 
in societies where politics has become mundane and
uninspiring. In the case of Aceh, such views fly 
in the face of reality. GAM's ideology is parochial,
intolerant and ethnically exclusive. Its 
actions are undemocratic, discriminatory, and in
violation of international humanitarian law.

Most notably, GAM has not respected the rights of
non-combatants. During the period of martial law 
in 2003-2004 GAM was responsible for some 300
kidnappings. The hostages were not members of the 
Indonesian security forces but civilians - civil
servants, teachers, businessmen, journalists, and 
wives of security forces members.

During this period GAM also confiscated Acehnese
identity cards to provide its own members with 
freedom of movement while placing the Acehnese who
'lost' those cards at risk. GAM hid among the 
population turning them willingly or unwillingly into
human shields. GAM uses children to run 
errands or as spies. And GAM has resorted to
indiscriminate bombings within Aceh such as the 17 
August 2002 Indonesian Independence Day bombings in
which several school children were seriously 
wounded. All these actions constitute human right
violations.

One of the saddest aspects of GAM's insurgency has
been the movement's attacks on the education 
system. In an effort to loosen Indonesia's grip over
Aceh GAM has attacked the state's 
infrastructure - local government offices, health
centres, and schools. In May 2003 alone some 600 
schools were torched. Not only is targeting civilian
buildings against international law, GAM's 
actions are effectively targeting children.

The burning of schools and the intimidation and
shooting of teachers, often in front of the eyes of 
their pupils, has set back education in Aceh by at
least a generation. It has traumatised children 
and teachers alike.

Javanese Victims.


One reprehensible aspect of GAM is its treatment of
Javanese migrants in Aceh. Javanese have been 
migrating to Aceh since the colonial period when they
worked on Dutch coffee plantations in the Gayo 
mountains. More Javanese came with the discovery of
the Arun natural gas field and industrialisation 
in the 1970s. Yet others were part of Suharto's
official transmigration program. They were families 
searching for a piece of land on which to create a

RE: [ppiindia] Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Listy



belajar dari apa yang terjadi belakangan ini..

yg suka ngobok2 ini kita sebut bandit, oke? jangan mudah terpancing, jika 
bandit2 ini mengaku atau mengatasnamakan kelompok beragama, pada kenyataannya 
mereka ini hanya bikin runyam suasana nyaman kehidupan di indonesia, memecah 
belah warga negara indonesia, yang memang beranekaragam, ras, suku, agama, 
kepercayaan.. dll.. dll.. dlsb..

sekarang, bagaimana cara? 
kita libas habis bandit-bandit ini?

hehehee.. kumat galaknya nii.. 
lo.. la.. saya ini jawa.. dan islam.. insya Allah..
tidak ingin ingkar dari kebenaran.. amiin..

salam..

>>O
.. there is a house in new orleans ..
.. they call the rising sun ..
>>O


-Original Message-
From: Carla Annamarie [mailto:[EMAIL PROTECTED]

anyway, di jawa, sulawesi, ambon, selama ini juga udah bnyk pengrusakan rumah2 
ibadah kyk gini..kalo skrg happened di bali kayaknya gak heran n bukan hal baru 
lagi..


  "Co_lapar"
  <[EMAIL PROTECTED]

Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti dikatakan Orang 
Tak Dikenal.

Memang susah negara ini.



 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Hery Hadityo Sugiarto

saya setuju sama listy biasa lah orang yang masih pake sistim belanda (adu
domba) tapi anehnya masih sering ampuh untuk memecah belah negara besar ini!


-Original Message-
From: Listy [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 25 Januari 2005 8:38
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: RE: [ppiindia] Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal





belajar dari apa yang terjadi belakangan ini..

yg suka ngobok2 ini kita sebut bandit, oke? jangan mudah terpancing, jika
bandit2 ini mengaku atau mengatasnamakan kelompok beragama, pada
kenyataannya mereka ini hanya bikin runyam suasana nyaman kehidupan di
indonesia, memecah belah warga negara indonesia, yang memang beranekaragam,
ras, suku, agama, kepercayaan.. dll.. dll.. dlsb..

sekarang, bagaimana cara? 
kita libas habis bandit-bandit ini?

hehehee.. kumat galaknya nii.. 
lo.. la.. saya ini jawa.. dan islam.. insya Allah..
tidak ingin ingkar dari kebenaran.. amiin..

salam..

>>O
.. there is a house in new orleans ..
.. they call the rising sun ..
>>O


-Original Message-
From: Carla Annamarie [mailto:[EMAIL PROTECTED]

anyway, di jawa, sulawesi, ambon, selama ini juga udah bnyk pengrusakan
rumah2 ibadah kyk gini..kalo skrg happened di bali kayaknya gak heran n
bukan hal baru lagi..


  "Co_lapar"
  <[EMAIL PROTECTED]

Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti dikatakan
Orang Tak Dikenal.

Memang susah negara ini.



 






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links



 




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Presiden: Amnesti atau Pilih Diberantas

2005-01-24 Thread Listy


 
fyi
 
- Original Message - 
 

http://jawapos.co.id/index.php?act=detail 
 &id=4410
 
Selasa, 25 Jan 2005,
Presiden: Amnesti atau Pilih Diberantas 
 KETEMU SI BIJI MATA: Mustafa Kamal berurai air mata bahagia begitu bertemu 
kembali dengan putri tercintanya, Rina Agustina, 5, setelah terpisah sebulan di 
Banda Aceh kemarin. Ibu dan dua saudara perempuannya hilang.  
 


KETEMU SI BIJI MATA: Mustafa Kamal berurai air mata bahagia begitu bertemu 
kembali dengan putri tercintanya, Rina Agustina, 5, setelah terpisah sebulan di 
Banda Aceh kemarin. Ibu dan dua saudara perempuannya hilang. 


Draf Otorita Aceh Diserahkan SBY Hari Ini
JAKARTA - Menjelang perundingan untuk mengupayakan perdamaian Aceh di Helsinki, 
Finlandia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengajak para aktivis GAM 
(Gerakan Aceh Merdeka) meletakkan senjata dan menawarkan amnesti (pengampunan). 
Namun, dia tetap menegaskan tak mengesampingkan pemberantasan terhadap gerakan 
separatisme itu. 

Presiden SBY menyampaikan tawaran tersebut dalam sambutan di pertemuan Forum 
Bisnis yang diadakan jaringan televisi CNBC di Hotel Dharmawangsa, Jalan 
Dharmawangsa, Jakarta, kemarin. 

"Setelah gempa tsunami, saya langsung memerintahkan TNI untuk bersifat 
defensif. Kemudian, saya meminta GAM untuk menghentikan konflik secara 
permanen. Dan, saya menjanjikan amnesti bagi anggota GAM yang meletakkan 
senjatanya," papar SBY yang dulu semasa Menko Polkam banyak menangani 
perundingan dengan GAM itu. 

Namun, tawaran amnesti tersebut tidak mengurangi tugas TNI untuk memberantas 
GAM. Menurut SBY, perintah bertahan bagi TNI itu dikeluarkan karena pemerintah 
untuk sementara memusatkan perhatian pada upaya penanggulangan kondisi darurat 
di Aceh. "Walaupun demikian, tentara tetap dalam tugasnya untuk mengakhiri 
konflik bersenjata dengan memberantas Gerakan Aceh Merdeka (GAM)," tegasnya. 

SBY menegaskan lagi, pemerintah tetap mengusahakan penyelesaian dengan cara 
damai untuk mengakhiri konflik bersenjata di Aceh walaupun tetap memperpanjang 
status darurat sipil di Bumi Serambi Makkah itu untuk enam bulan ke depan. 
Mengingat bencana tsunami, SBY tetap menekankan pelaksanaan otonomi khusus di 
Negeri Serambi Makkah tersebut.

Selain di Aceh, SBY juga berjanji, konflik separatis tempat lain, seperti di 
Papua dan Maluku, tetap akan diselesaikan melalui jalan damai. Di Papua 
misalnya, pemerintah terus mengusahakan implementasi daerah otonomi khusus. 

Pemerintah RI dikabarkan bakal menggelar pertemuan dengan GAM di Helsinki, 
Finlandia, Kamis lusa. Namun, rencana detail pertemuan itu tidak dibeberkan. 
Diperkirakan, tujuan agar tidak menimbulkan suasana polemik. 

Terkait penanganan bencana, SBY menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat 
kepada TNI dan Polri serta relawan yang telah berjuang di Aceh. "Mereka telah 
melakukan upaya-upaya yang luar biasa dalam usaha penyelamatan," puji presiden. 

Dia kemudian menyebut bahwa secara umum, kondisi keamanan di Aceh, Papua, Poso, 
Maluku, dan Maluku Utara saat ini stabil. Bahkan, keamanannya semakin baik dari 
hari ke hari. Presiden menegaskan pembangunan kembali Aceh tetap merupakan 
prioritas pemerintah. 

Otorita Sudah Final
Dalam perkembangan lain terkait kebijakan percepatan pemulihan Aceh, pemerintah 
sudah memfinalkan konsep Badan Otorita Khusus untuk Aceh (BOKA). Pembentukan 
badan untuk memperlancar pembangunan kembali Aceh itu sudah disepakati oleh 
DPR. 

Untuk kepentingan itu, kemarin Presiden SBY secara khusus memanggil para Menko, 
Menlu Hassan Wirajuda, Men PPN/Kepala Bappenas Sri Mulyani, serta Mensesneg 
Yusril Ihza Mahendra di Kantor Presiden. 

Yusril menjelaskan, draf BOKA hari ini akan diserahkan kepada Presiden SBY. Dia 
menceritakan, beberapa hari lalu, presiden telah memerintahkan Mensesneg, 
Bappenas, dan Seskab untuk merumuskan instruksi presiden kepada beberapa 
instansi guna menyiapkan Otorita Aceh.

"Drafnya sudah selesai di Bappenas dan sekarang sudah ada di saya. 
Mudah-mudahan besok (hari ini) draf tersebut sudah final dan diserahkan ke 
presiden," jelasnya.

Menurut Yusril, dalam tahap-tahap yang dibahas, fase tanggap darurat akan 
selesai pada 26 Maret 2005. Selanjutnya masuk ke proses rehabilitasi dan 
rekonstruksi yang ditangani BOKA. 

Dia mengungkapkan, keberadaan BOKA tersebut tentu harus dipikirkan lebih jauh 
dengan otonomi daerah, otonomi khusus, serta posisi pemda dan Bakornas. 
Tujuannya, agar tidak bertabrakan dengan kewenangan lembaga-lembaga lain yang 
sudah ada.

"Kami harus berhati-hati dalam masalah kewenangan. Fokusnya, jangan sampai ada 
tumpang tindih antara kewenangan pemda yang berjalan dan Bappenas dalam 
rancangan pembangunan daerah," tegasnya. 

Pemerintah juga akan melibatkan Universitas Syiah Kuala sesuai instruksi Wapres 
serta tokoh-tokoh Aceh dalam menyusun rumus rekonstruksi dan rehabilitasi. 
Menurut Yusril, tugas pokok BOKA adalah rekonstr

RE: [ppiindia] Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Yustam


wah ini dia melibas bandit  ...   saya sangat setuju sekali  ..   cuma kalo
bandit-bandit
ini habis dilibas nggak ada  lagi dong yang memerintah    yang
ngobok-ngobok kan yang
pingin di akui kekuasaannya  ...   yah kayak bandit  gitulah  

jangan-jangan negara kita indonesia ini adalah tempat para bandit berkuasa

coba lihat saja bagimana sepak terjang kepolisian dalam menangani kasus
adiguna s. , itu baru tingkat kepolisian,  belum ke kejaksaan  apalagi
sudah
disidangkan  ...hakim-hakim kan  pingin kebagian  ..yah jadi bandit
lah
dari pada nggak kebagian  

seperti kasus poso, palu, di mana gereja ditembaki,    yang punya
senjata
kan   ...  hanya aparat   .. dengan orang-orang berduit  kayak adiguna gitu
loh
so jelas lah bandit itu siapa  ...   tinggal bagaimana cara melibasnya
neh   ...
bu Listy  punya ide  ...  nggak  ??



salam












belajar dari apa yang terjadi belakangan ini..

yg suka ngobok2 ini kita sebut bandit, oke? jangan mudah terpancing, jika
bandit2 ini mengaku atau mengatasnamakan kelompok beragama, pada
kenyataannya mereka ini hanya bikin runyam suasana nyaman kehidupan di
indonesia, memecah belah warga negara indonesia, yang memang beranekaragam,
ras, suku, agama, kepercayaan.. dll.. dll.. dlsb..

sekarang, bagaimana cara?
kita libas habis bandit-bandit ini?

hehehee.. kumat galaknya nii..
lo.. la.. saya ini jawa.. dan islam.. insya Allah..
tidak ingin ingkar dari kebenaran.. amiin..

salam..

>>O
.. there is a house in new orleans ..
.. they call the rising sun ..
>>O


-Original Message-
From: Carla Annamarie [mailto:[EMAIL PROTECTED]

anyway, di jawa, sulawesi, ambon, selama ini juga udah bnyk pengrusakan
rumah2 ibadah kyk gini..kalo skrg happened di bali kayaknya gak heran n
bukan hal baru lagi..


  "Co_lapar"
  <[EMAIL PROTECTED]

Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti dikatakan
Orang Tak Dikenal.

Memang susah negara ini.










***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru;
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links













 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Fwd: Kasus Pura Buleleng jilid II--> pro Eka Mardika $ Gagho

2005-01-24 Thread marthajan04


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "eka mardika" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> Dengan Hormat,
>  
> Saya setuju dengan saran rekan Mario Gagho di bawah.
> Dan setelah saya cermati tulisan yang di forward oleh rekan Martha
> isinya tidak lebih dari sekedar tulisan seorang provokator. Karena
> banyak istilah yang digunakan oleh pengirim (wayan ilham, namanya
> terkesan rada aneh untuk mengaku sebagai orang Bali) yang saya rasa
> terlalu amat sangat mengada-ada. Tidak ada yang namanya Patung Dewa
> Indra, tidak ada yang namanya penatua-penatua Hindu Bali, tidak ada 
yang
> namanya Pusat Pemujaan Dewa Brahma dll. 
> Jadi tulisannya terkesan terlalu dibuat "serm" agar lebih
> memperkeruh suasana, dan terlalu amat sangat janggal dalam 
pengambilan
> istilah-istilah jika dia bermaksud membuat orang lain mengerti 
setelah
> membaca tulisannya.
>  
> Kebetulan disamping saya lagi ada teman dari Buleleng dan dia malah
> bertanya "..mana ada pura yang dibakar di Buleleng.?!!???" 
>  
> Salam,
>  
> Eka Mardika   
>  
=
From:  Mario Gagho <[EMAIL PROTECTED]> 
Date:  Mon Jan 24, 2005  12:24 am 
Subject:  Re: [ppiindia] To Gagho: Kenapa tidak boleh?

 setip 
untuk forward-an martha: cara berargumen wayan itu
sangat baik, kami setuju. yg kami tak setuju adalah
kata2 poster pertama yg ditanggapi wayan (lihat di
bawah)dan kata2 kasar semacam itu kalo di posting ke
milis bisa "nular" ke member lain yg selama ini
mencoba 'menahan diri' :)

semoga memaklumi,

salam.


Martha Jan : 
hehehe... Eka Mardika kecele. Dikiranya Mario Gagho tidak setuju pada 
tulisannya Wayan. Ternyata salah duga. 
Lagian juga dimana sih tulisan Wayan yang bilang pura di Buleleng 
dibakar? hanya dibilang dirusak. Jadi siapa sebetulnya yang 
provokator? jangan2 anda sendiri.

Untuk Mario Gagho, kalau itu masalahnya, ya sorry. Saya pikir, kalau 
enggak ikut diforward alasan Wayan menulis begitu, rasanya enggak 
adil bagi Wayan yang sangat baik hati itu, seolah-olah Wayan hanya 
ingin mempublikasikan kemarahannya. Padahal dia sudah berusaha diam 
melihat tanah leluhurnya di-acak2 pendatang yang tak tahu diri 
(siapapun dia). Dia marah lalu menulis karena fitnahan kejam yang 
ditulis oleh t_mail88.
Demikian penjelasan saya.

salam hangat di-hari2 yang masih sangat dingin,
Martha Jan.





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Christians 'safer under Saddam'

2005-01-24 Thread Ambon

http://www.theaustralian.news.com.au/common/story_page/0,5744,12042166%255E29677,00.html

 Christians 'safer under Saddam'
Nicolas Rothwell, Middle East correspondent

January 25, 2005
CHURCHES firebombed, bishops kidnapped, new threats delivered daily - it's 
no wonder many in Iraq's Christian community are feeling nervous as this 
Sunday's election draws near.

Just over a million Iraqis are Christians, and more than 80 per cent of them 
belong to one of the Middle East's oldest denominations, the Chaldean 
church, part of the greater Roman Catholic communion.
Christians suffered no special persecutions under Saddam Hussein - perhaps 
because his long-serving foreign minister Tariq Aziz, himself a Chaldean 
Christian, was able to protect their interests.
But in the months since the US-led occupation, and the toppling of the old 
Ba'ath party regime in April 2003, circumstances have changed.
Last July, three Christian churches in Baghdad were attacked, and the threat 
of violence by militants against Christian targets has remained constant 
since.

Last week, the Bishop of Mosul was held briefly by a terror group, and a bus 
owned by the Christian patriarchate was hijacked on one of the main highways 
near the city of Erbil.
In his darkened study, beneath vast devotional pictures of Jesus and the 
Virgin, Father Ibrahim Yusuf Elias, Superior General of the Chaldean Church 
in northeastern Iraq, ponders the outlook and heaves a sigh.
"There are many terrorists that are active now, ahead of the elections," he 
says.
"They are trying to thwart the democracy the US wants to implant here - and 
of course the Christians can't do a thing, because of our position. What 
could we do? We don't have any weapons, nor do we want them. We must 
endure."
The Vatican stays in close touch with the Chaldean Church. Father Elias, a 
somewhat unworldly-seeming figure, much of whose life has passed in a 
monastery near Mosul, keeps many photos recording his regular meetings with 
Pope John Paul II.
But Rome's distant embrace is no substitute for political goodwill of the 
kind Christians enjoy most obviously in the Kurdish regions of the Iraqi 
north. Here in the Kurdish town of Suleimaniyah, the church of Mar Yusuf 
(Saint Joseph) was built with the help of the Kurdish regional Government. 
And the city's tiny Christian population, no more than 150 families, is 
thriving.
"We have all the same rights as others here," Father Elias says. "We live in 
harmony with our brother Muslims, the authorities make no difference between 
us and them, and we have good security."
Elsewhere in Iraq, though, things are less promising and Christian 
emigration has become increasingly common.
"If things continue as they have been, then the outlook is bleak," Father 
Elias says.
In fact, for Christians in much of Iraq, things were better before the 
Americans came: there was no violence in Baghdad or Mosul against their 
churches.
"We simply wish to live in democratic peace in the new Iraq, and to have 
harmony between all the heavenly religions, and see concord among Christian 
and Arab and Jew," Father Elias says.
This sounds like a reasonable aspiration and it is included in the prayers 
he offers up from his frigid study every day.
But sometimes, in rare emergencies, even the most spiritual existence needs 
a touch of solace. On the Superior General's shelves, amid the religious 
texts and works of learning, a special place is left for an unlikely prize 
possession: a bottle of Grand Macnish whisky, for those days when even the 
purest faith may require a dram of worldly supplement. 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Ari Condro

Nambahin :

Setahu saya Bali dan juga Balikpapan adalah 
kota yang jadi indikator keamanan di Indonesia.

Kalau dua kota itu sampai ada masalah,
berarti red light buat pemerintah.

Kalau saya cenderung curiga kalau
ini tindakan provokator yang ingin
memancing di air keruh.

Komentar yang berbau sara
dan ngomong seolah pura itu
hanya akal-akalan dibakarnya
adalah bagian dari air keruh tersebut.
Akitivitas seperti yang dilakukan
Imam samudra juga bagian dari
air keruh tersebut.

salam,
Ari Condro

- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, January 24, 2005 4:43 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal


kalo pura-pura dirusak  kan bukan  beneran, cuma pura-pura artinya
masih utuh dong 
atau setelah  dirusak  ... nanti bisa diperbaiki  lagi  ...  kan cuma
pura-pura   ..

salam



Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti
dikatakan Orang Tak Dikenal.

Memang susah negara ini.


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/22/daerah/1512421.htm
>
>  Sabtu, 22 Januari 2005
>
> Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal
>





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Pengalaman jadi relawan bareng Oom Jenggot

2005-01-24 Thread radityo djadjoeri

Dari milis sebelah
 
Pengalaman jadi relawan bareng Oom Jenggot 
 
Seorang warga Jakarta memaparkan pengalamannya jadi relawan bareng
Oom Jenggot alias Surya Paloh, bos Media Group. Ia ikut kloter
kedua yang memberangkatkan 70 orang. Sebelumnya, sebanyak 200 orang 
relawan telah terlebih dulu berangkat ke Aceh yang diangkut pakai kapal
keruk. Kapal ini sempat mogok di perairan Lampung berjam-jam lamanya. 
Ini terjadi saat evakuasi jenazah korban. Sejauh ini kerja para relawan
adalah mengevakuasi jenazah yang masih bertebaran di Banda Aceh. Tapi 
mereka kerja cuma dua jam sehari, dan sisanya ongkang-ongkang kaki. 
Peralatan sangat minim. Mereka hanya dibekali sarung tangan, sepatu 
bot dan masker yang sangat tipis (tembus lah itu bau-bau jenazah yang 
sudah busuk). Jumlah kantung jenazah yang tersedia juga minim banget. 

Para tentara yang  ada di Banda Aceh terlihat kegirangan begitu 
rombongan relawan ini datang. Dan besoknya benar saja, para tentara itu
tak kelihatan lagi batang hidungnya. Mungkin dikira shift pengganti kali ya.
Bantuan yang segambreng dari Media Group ini distribusinya diserahkan 
ke PP alias Pemuda Pancasila. Tahu sendirilah, Oom Jenggot kan aktivis
PP sejak dulu kala, dan mungkin juga karena mereka sama-sama 
berjenggot. Di tangan mereka cuma ada 70 nama yang diserahkan bantuan. 
Kok minim? Entah. Bahan bantuan yang di posko PP ini pun seringkali 
dimakan/diminum sama orang-orang PP itu, termasuk susu dan makanan siap
saji lainnya. Oh, sayang sekali. Mereka kini menginap di Pendopo 
Gubernuran, di bagian museum. Kabarnya mereka juga mau menguasai line telepon 
yang digratiskan, tapi Alhamdulillah sudah diambil alih lagi, sehingga 
masyarakat yang ingin menelpon sanak keluarganya di luar Aceh tak lagi 
kerepotan.
 
Para relawan pun kecewa. Soalnya mereka sudah siap menderita demi 
membantu rakyat Aceh, siap tidur di tenda, siap kerja pagi-siang-malam,
dll, pun banyak juga relawan kloter mereka yang anak Mapala gitu, jadi 
punya lah kemampuan bala bantuan darurat. Tapi ternyata mereka cuma 
evakuasi jenazah terus setiap hari, itu pun cuma beberapa jam saja 
sehari. Sempat ada yang nyeletuk, "Ini mah piknik. Bisa-bisa kita semua
gendut pulang dari sini karena nggak ada kerjaan."
 
Oh ironis sekali. Tenaga relawan yang diidam-idamkan sudah sampai di 
Aceh, tapi kenapa tidak termanfaatkan? Salah siapa? Om Jenggot, gimana
nih?



Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com

-
Do you Yahoo!?
 Yahoo! Search presents - Jib Jab's 'Second Term'

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Ibadah Haji yang Menguras Tenaga

2005-01-24 Thread MHOEL


  Dari tulisan ini, perjalanan ritual haji digambarkan sebagai sesuatu yang
tidak menyenangkan, pada hal faktanya banyak sekali orang yang ingin kembali
ke sana

  Banyak yang menanyakan keberadaan tenda selebriti, termasuk tentunya
penulis di Suara Pembaruan ini.. karena beliau wartawan...




  - Original Message -
  From: "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Monday, January 24, 2005 6:12 PM
  Subject: [ppiindia] Ibadah Haji yang Menguras Tenaga


  >
  >
  > http://www.suarapembaruan.com/News/2005/01/24/index.html
  >
  > SUARA PEMBARUAN DAILY
  >
  > Ibadah Haji yang Menguras Tenaga
  > Usai puncak haji di Arafah bukan berarti seluruh prosesi ibadah tersebut
selesai. Tenaga jemaah masih banyak dikuras, mulai dari bermalam (mabit) di
Muzdalifah, melontar jumrah di Mina selama 3-4 hari (10,11,12,13
Dzulhijjah), hingga melakukan tawaf ifadah dan sai di Masjidil Haram.
Apalagi di semua tempat-tempat tersebut suasana berdesak-desakan dan selalu
penuh manusia. Belum lagi jemaah masih harus menghadapi udara dingin yang
menggigit karena banyak ibadah yang dilakukan di udara terbuka.
  >
  > Pada tanggal 9 Dzulhijjah (Rabu, 19/1) seluruh jemaah haji dari berbagai
negara berkumpul di Arafah. Arafah adalah padang pasir yang terletak 25 km
sebelah timur kota Mekkah. Jumlah jemaah yang berkumpul di sana mencapai 2,8
juta orang. Wukuf di Arafah merupakan puncak pelaksanaan haji karena orang
yang tidak berada di Arafah pada tanggal tersebut berarti tidak melaksanakan
haji. Waktu pelaksanaan wukuf dimulai sejak tergelincirnya matahari (usai
dzuhur) hingga terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Itulah sebabnya semua
upaya dikerahkan untuk membawa jemaah haji Indonesia ke Arafah, yang
merupakan jemaah terbesar di dunia ini. Bagi jemaah yang sakit, dibawa
dengan safari wukuf atau dibawa dengan ambulans. Mereka hanya berada di sana
selama beberapa menit, dan setelah itu kembali ke rumah sakit. Sedangkan
jemaah biasa yang masih mampu, bersama rombongan telah meninggalkan Mekkah
sejak tanggal 8 Dzullhijjah. Keberangkatan jemaah sendiri beragam, ada yang
menggunakan b is langsung menuju Arafah, ada juga berjalan kaki dari Mekkah.
Padahal perjalanan ke sana cukup jauh, sekitar 10 km. jemaah yang memilih
berjalan kaki ini, seperti yang dilakukan jemaah asal Medan, beralasan
mereka ingin mengikuti Nabi Muhammad dulu. Selain itu mereka mengaku malas
menunggu antrian bus yang panjang dan macet. Kemacetan kota Mekkah pada
tanggal 8 Dzulhijjah memang luar biasa. Sejak pagi jalan-jalan kota Mekkah
sudah dipadati jemaah yang ingin berjalan kaki dan menumpang bis. Malahan
banyak jemaah yang duduk di atas bus karena di dalam terlalu penuh.
  >
  > Sepanjang perjalanan, para jemaah membaca talbiyah dengan penuh
semangat. Untungnya, cuaca kota Mekkah hingga Arafah mendukung karena tidak
terlalu panas dan angin sejuk. Uniknya, selama berada di Arafah hingga
menjelang pelaksanaan wukuf banyak jemaah Indonesia saling mengunjungi.
Seharusnya saat itu jemaah memperbanyak doa dan dzikir. Tetapi sangat banyak
jemaah yang datang ke posko informasi untuk mengetahui keberadaan tenda
keluarganya. Ada juga yang memilih untuk mengunjungi tenda selebriti. Tenda
Abdullah Gymnastiar dan Krisdayanti paling banyak ditanyakan para jemaah.
Masalahnya, seringkali jemaah tersesat ketika hendak kembali ke tenda.
  >
  > Selain saling mengunjungi, penyewaan unta mempunyai daya tarik sendiri
bagai jemaah yang hendak melakukan wukuf. Gado-gado dan rujak pun mudah
ditemui di sini karena banyak orang Indonesia yang berjualan di sela-sela
tenda jemaah. Kebanyakan para pedagang berasal dari Madura, yang tidak
mempunyai dokumen lengkap.
  >
  > Salah seorang pedagang yang menolak namanya disebutkan bercerita bahwa
dia sudah ada di Mekkah selama dua tahun dengan menggunakan visa umrah.
Setelah itu dia tetap tinggal di Arab Saudi dan bekerja menjadi pembantu
rumah tangga.
  >
  > "Sebulan bisa dapat 800 riyal tetapi kerja sepanjang hari. Istirahat
hanya dari jam 03.00 sampai 07.00," katanya.
  >
  > Di musim haji, dia berhenti bekerja dan memilih berjualan.
  >
  > "Nanti kalau jemaah pindah ke Mina saya juga pindah berjualan di sana,"
ujarnya.
  >
  > Kesibukan para jemaah menjelang wukuf juga bertambah ketika anggota DPR
mengunjungi tenda mereka. Mereka umumnya mengeluhkan kondisi tenda yang
sangat penuh dan juga proporsi kamar mandi. Hanya ada 12 kamar mandi bagi
2.000-an jemaah. Belum lagi dalam satu tenda diisi hingga 100 orang sehingga
harus berdesakan.
  >
  >
  > Muzdalifah
  >
  > Selepas magrib, atau ketika matahari sudah terbenam, antrian kendaraan
kini memadati jalur menuju Muzdalifah. Muzdalifah yang merupakan padang
pasir luas berbatu ini merupakan ibadah yang berat. Setelah seharian berada
di Arafah, jemaah harus berada di udara terbuka. Mereka menggelar tikar
plastik tipis, dan mencoba tidur meskipun udara dingin terasa menggigit.
Tiga posko yang didirikan panitia bagi jemaah terlihat tidak berfungsi baik.
Hal itu disebabkan minimnya fas

RE: [ppiindia] Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Listy


mas Yustam.. ini namanya pertanyaan dijawab dengan pertanyaan.. hehee.. yak opo 
iki? 

jadi menurut anda bandit2 itu bergerak karena disuruh? 

nah.. pertanyaannya sekarang kenapa para bandit itu dengan senang hati mau 
disuruh melakukan perbuatan keji dan kejam.. (ini karena kemiskinan), kenapa 
banyak bandit nekat merampas hak orang lain.. (ini karena kemiskinan), kenapa 
para bandit sepertinya tidak punya kerjaan halal.. (ini karena kemiskinan), nah 
loh.. :)

libaslah para bandit itu dengan cara yang baik, bukan dengan cara 
berdarah-darah.. :)

libas habis kemiskinan di indonesia ini, mudah-mudahan, akan berdampak baik, 
yaitu hilangnya sifat bandit yang jahat di bumi indonesia.. kemiskinan dapat 
membuat orang menjadi ingkar dari kebenaran..

maukah mas Yustam menyampaikan perihal ini kepada pemerintah kita, aku sendiri 
tak tahu mesti kemana ngomongnya? heheheee.. selama ini kita, sebagai rakyat, 
toh tak pernah didengarkan pendapatnya.. gubrak!! tahu apa sih rakyat? 

hahaa..


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

wah ini dia melibas bandit ... saya sangat setuju sekali .. cuma kalo 
bandit-bandit ini habis dilibas nggak ada lagi dong yang memerintah  yang 
ngobok-ngobok kan yang pingin di akui kekuasaannya ... yah kayak bandit gitulah 


jangan-jangan negara kita indonesia ini adalah tempat para bandit berkuasa  
coba lihat saja bagimana sepak terjang kepolisian dalam menangani kasus adiguna 
s. , itu baru tingkat kepolisian,  belum ke kejaksaan  apalagi sudah 
disidangkan ...hakim-hakim kan pingin kebagian .. yah jadi bandit lah dari pada 
nggak kebagian 

seperti kasus poso, palu, di mana gereja ditembaki,  yang punya senjata kan 
... hanya aparat   .. dengan orang-orang berduit kayak adiguna gitu loh so 
jelas lah bandit itu siapa ... tinggal bagaimana cara melibasnya neh ... bu 
Listy punya ide ... nggak  ??


salam





belajar dari apa yang terjadi belakangan ini..

yg suka ngobok2 ini kita sebut bandit, oke? jangan mudah terpancing, jika 
bandit2 ini mengaku atau mengatasnamakan kelompok beragama, pada kenyataannya 
mereka ini hanya bikin runyam suasana nyaman kehidupan di indonesia, memecah 
belah warga negara indonesia, yang memang beranekaragam, ras, suku, agama, 
kepercayaan.. dll.. dll.. dlsb..

sekarang, bagaimana cara?
kita libas habis bandit-bandit ini?

hehehee.. kumat galaknya nii..
lo.. la.. saya ini jawa.. dan islam.. insya Allah..
tidak ingin ingkar dari kebenaran.. amiin..

salam..

>>O
.. there is a house in new orleans ..
.. they call the rising sun ..
>>O


-Original Message-
From: Carla Annamarie [mailto:[EMAIL PROTECTED]

anyway, di jawa, sulawesi, ambon, selama ini juga udah bnyk pengrusakan rumah2 
ibadah kyk gini..kalo skrg happened di bali kayaknya gak heran n bukan hal baru 
lagi..


  "Co_lapar"
  <[EMAIL PROTECTED]

Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti dikatakan Orang 
Tak Dikenal.

Memang susah negara ini.

***
 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread Yustam


memang makna kata dalam bahasa indonesia itu sangatlah beragam
seperti yang saya contohkan, "pura"  bisa berarti tempat persembahyangan
dari umat hindu, tetapi "pura-pura" itu bisa berarti banyak pura, tetapi
bisa
berarti nggak beneran    begitu juga dengan kata "peri" bisa berati
merasakan sakit dan bisa berarti seorang penolong ...

begitu juga dengan makna dari "pura di rusak", itukan bermakna bahwa
kerusakan itu diakibatkan pura tersebut di bakar sehingga menjadi
rusak dan bisa juga di hancurkan dengan benda keras sehingga rusak..

permasalahannya adalah siapa yang menanggapi berita itu
apakah seseorang menerima berita langsung memaknai dengan
apa adanya atau dengan cara yang lebih mendalami permasalahan
artinya menguji kebenaran dari berita yang ada atau tidak langsung
terpancing.

mungkin hal-hal seperti berita miring ini merupakan test case bagi
penduduk indonesia tentang bagaimana menanggapi berita
karena cara menaggapi berita ternyata tergantung dari pengetahuan
yang ada dari setiap individu, mungkin untuk masyarakat yang
lebih maju tentu tidak akan terpancing, dan pengujiannya bisa dilakukan
melalui suatu lembaga tertentu seperti kehakiman jadi tidak ada
istilah main hakim sendiri, kebenarannya jelas.   sedangkan bagi
negara berkembang  main hakim sendiri masih merupakan hal biasa,
dan inilah yang terjadi di indonesia  ...

tapi mungkin masyarakat indonesia itu sudah maju dalam menanggapi
berita miring,  tapi moral aparatur pemerintahan dan penegak hukum
yang masih dipertanyakan   ...   karena ketidak puasan masyarakat
sehingga berita miring dianggap sesuatu yang harus ditelan bulat-bulat .

begitulah air itu kalau tidak ada yang bisa mengeruhkan, di obok-obok
pun tetap akan jernih, jadi sebelum airnya di obok-obok sebaiknya
airnya di saring jadi yang mengeruhkan air tersebut bisa dipisahkan
gampang   kan   .  provokator pun bingung  apa yang bisa di obok-obok
...
heheheee


salam
yustam .






Nambahin :

Setahu saya Bali dan juga Balikpapan adalah
kota yang jadi indikator keamanan di Indonesia.

Kalau dua kota itu sampai ada masalah,
berarti red light buat pemerintah.

Kalau saya cenderung curiga kalau
ini tindakan provokator yang ingin
memancing di air keruh.

Komentar yang berbau sara
dan ngomong seolah pura itu
hanya akal-akalan dibakarnya
adalah bagian dari air keruh tersebut.
Akitivitas seperti yang dilakukan
Imam samudra juga bagian dari
air keruh tersebut.

salam,
Ari Condro

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, January 24, 2005 4:43 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal


kalo pura-pura dirusak  kan bukan  beneran, cuma pura-pura artinya
masih utuh dong 
atau setelah  dirusak  ... nanti bisa diperbaiki  lagi  ...  kan cuma
pura-pura   ..

salam



Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti
dikatakan Orang Tak Dikenal.

Memang susah negara ini.











 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread samsi . d

Sekedar informasi tambahan,
Pembakaran Yayasan Doulos yang berlokasi di Puncak itu memang sekilas 
bernuansakan SARA, tetapi yang terjadi sebenarnya adalah hasil perbuatan 
bandar-bandar Narkoba.
Proyek Yayasan Doulos itu adalah untuk menyembuhkan orang-orang yang 
terkena narkoba (para jungkies), dan caranya cukup berhasil, seperti juga 
yang dilakukan oleh pesantren-pesantren. Nah dalam hal ini bandar Narkoba 
tersebut merasa omsetnya menurun karena proyek Yayasan Doulos tersebut, 
maka lokasinya dibakar dengan alasan Kristenisasi. Memang penduduk 
setempat menyangkal terlibat - tetapi apakah tempat itu dibangun lagi 
untuk proyek yang sama, saya kurang tahu. Karena ketua yayasan Mr. 
Hutasoit sedang sibuk dengan Partai Damai Sejahtera. 
Mungkin saja Kyai-kyai yang ada didaerah Jawa  banyak yang dibunuh dengan 
tuduhan dukun santet, juga akibat perbuatan bandar Narkoba.
Mengenai suara Azan dengan Loudspeaker, sebenarnya mengganggu tapi yang 
terganggu tidak berani komplain alias takut rumahnya dirusak karena 
menentang Islam, padahal Loudspeaker itu bukan tradisi Islam, karena 
umumnya adzan itu dilakukan mengandalkan kekuatan suara dengan napas 
perut, sehingga makin jauh makin indah kedengarannya. (Apalagi sekarang 
pakai loudspeaker - adzannya pakai tape recorder).
Samsi Darmawan





"Brus" <[EMAIL PROTECTED]>
01/24/2005 03:09 PM
Please respond to ppiindia
 
To: ppiindia@yahoogroups.com
cc: 
Subject:[ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal




Tidak habis-habisnya peristiwa semacam ini terjadi. Dalam Islam 
disebutkan bhw 'tidak boleh ada paksaan' dalam menjalankan syariatnya 
(atau memeluk Islam).
Kisah spt di bawah ini kan sama saja dgn daerah lain, yang 
memanfaatkan kebodohan orang setempat. Sehingga mudah diprovokasi oleh 
seorang 'dalang'. Mereka yg di lapangan itu hanya 'pion' saja, bukan 
dalang. Selalu isu SARA ini ditiupkan agar terjadi kerusuhan. Di 
Jakarta dulu pernah juga terjadi di Yayasan Doulos (di Jakarta Timur), 
dng menyebut nama Allahu Akbar membakar gedungnya. Tapi krn penduduk 
sekitar tidak bodoh, maka kerusuhan akibat provokasi itu tidak terjadi 
(orang-orang sekitar bersaksi bhw yg membakar adalah bukan penduduk 
sekitar atau dari luar daerah itu, dan suara para pelaku terdengar 
aneh (tidak baik penyebutannya atau tidak fasih) ketika menyebutkan 
lafadz 'Allahu Akbar'. Kalau masalahnya hanya adzan, maka hrs 
dipertanyakan lagi apakah benar2 suara adzannya mengganggu orang lain? 
(adzan memang ditujukan utk memanggil orang Islam utk shalat). Jika 
mengganggu, maka sewajarnya lah pihak mesjid tidak mengganggu penduduk 
sekitar dgn suara yg dari loud-speakernya.
Tapi ingat lah jangan termakan provokasi oleh 'dalang' sebenarnya yg 
tidak kelihatan yg menginginkan negara ini tetap terbelakang dan tidak 
maju.
Demikian...


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Co_lapar" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> 
> 
> Aneh yach, kalo pelakunya etnis jawa dan beragama islam, pasti 
> dikatakan Orang Tak Dikenal.
> 
> Memang susah negara ini.
> 
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0501/22/daerah/1512421.htm
> > 
> >  Sabtu, 22 Januari 2005 
> > 
> > Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal 
> > 
> > 
> > Denpasar, Kompas - Dalam tiga hari berturut-turut sedikitnya enam 
> pura-tempat persembahyangan umat Hindu-yang berada di wilayah Desa 
> Adat Kuta, Legian, dan Tuban serta Kedonganan, Kabupaten Badung, 
> Bali, dirusak oleh orang tak dikenal.
> > 
> > Hingga kini jajaran Kepolisian Daerah Bali masih menyelidiki 
> peristiwa yang meresahkan warga desa setempat tersebut. Peristiwa 
ini 
> cukup meresahkan, dan tidak mustahil akan menimbulkan sikap saling 
> curiga antara penganut agama-agama yang ada di Bali.
> > 
> > Peristiwa perusakan itu dilaporkan pertama kali Senin (17/1). 
> Sebuah pura di wilayah Desa Adat Legian, Kuta, yaitu Pura Dalem 
> Kahyangan, ditemukan dirusak pada bagian candi, patung, dan 
pengangge 
> (hiasan pura).
> > 
> > Esoknya, Selasa (18/1), peristiwa serupa dilaporkan menimpa tiga 
> pura sekaligus, yaitu Pura Dalem Penataran Kedonganan, Pura Kati 
> Gajah, dan Pura Pesambyangan Ratu Gede Dalem Ped di Desa Adat Kelan, 
> Tuban.
> > 
> > Rabu (19/1) aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta kembali 
menerima 
> laporan terjadinya perusakan terhadap dua pura keluarga di sekitar 
> Jalan Majapahit, Kuta. Pura keluarga yang dirusak itu adalah Pura 
> Pengorengan dan Pura Lobong. Kejadian-kejadian perusakan itu 
> menimbulkan keresahan warga desa setempat.
> > 
> > "Sejak kejadian pertama (di Legian), kami sudah berusaha 
> mengantisipasinya. Konsentrasi kami memang baru di pura-pura milik 
> desa adat. Ternyata, pelakunya menyasar ke pura-pura milik keluarga, 
> seperti Pura Pengorengan," kata Bendesa (pimpinan) Adat Desa Adat 
> Kuta, I Gusti Ketut Sudira, Jumat (21/1).
> > 
> > Langkah antisipasi yang dimaksud adalah mewajibkan warga desa adat 
> secara 

Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread FathulR



[EMAIL PROTECTED]   
   
uare.co.id   To: ppiindia@yahoogroups.com   

 cc:

01/25/2005 01:18 Subject: Re: [ppiindia] Re: 
Enam Pura Dirusak  
PMOrang Tak Dikenal 

Please respond to   

ppiindia











= CUT
==
Mengenai suara Azan dengan Loudspeaker, sebenarnya mengganggu tapi yang
terganggu tidak berani komplain alias takut rumahnya dirusak karena
menentang Islam, padahal Loudspeaker itu bukan tradisi Islam, karena
umumnya adzan itu dilakukan mengandalkan kekuatan suara dengan napas
perut, sehingga makin jauh makin indah kedengarannya. (Apalagi sekarang
pakai loudspeaker - adzannya pakai tape recorder).
Samsi Darmawan
= CUT
==

==> Saya pribadi belum pernah melihat ada org yg protes karena azan, rata2
mereka memaklumi hal itu. Dan blm pernah ada pengrusakan rumah oleh umat
islam dgn alasan menentang islam hanya karena pemilik rumah protes thd
azan.
Kalaupun ada, sebaiknya dilaporkan ke yg berwajib, krn telah melakukan
tindakan semena2.
Alhamdulillah warga non muslim di lingkungan saya begitu toleran thd azan.
Dan saya jg temukan toleransi spt ini di banyak tempat.
Azan itu sendiri tdk terlalu menggangu, karena seruan azan tdklah lama (
kurang lebih 5 menit ) dan umumnya suara azan itu di serukan oleh org2 yg
memiliki suara / bisa membawakan azan dgn indah / enak didengar.
Penggunaan loudspeaker itu sendiri hanya sebatas sbg alat bantu agar suara
muadzin bisa lebih optimal di dengar oleh umat yg berada cukup jauh. Dan
itu sah saja, meski memang bukan bagian dari tradisi islam.
Sama halnya jika ada umat yg menuju masjid untuk sholat dgn menggunakan
sepeda motor. Tujuannya supaya bisa lebih cepat dan efisien, meski sepeda
motor bukan bagian dr tradisi islam, dan itu sah saja. <==

salam
Rahman



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Semnani: The Circle

2005-01-24 Thread Dara Shayda


Midst the broken hearts The Royal Highness's Name hummed

Poetry by Sheikh Semnani

The Circle
http://www.untiredwithloving.org/semnani_circle.html
Divan: http://www.untiredwithloving.org/session40.html

--DARA The Eyeless Lion







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for
anyone who cares about public education!
http://us.click.yahoo.com/O.5XsA/8WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Enam Pura Dirusak Orang Tak Dikenal

2005-01-24 Thread samsi . d

Bung Rahman,
Memang sampai saat ini belum ada umat Islam yang melakukan pengrusakan 
yang dilatar belakangi Azan, rasanya saya tidak bilang begitu, coba anda 
baca lagi.
Begitu juga dengan yang protes, tidak pernah ada, tetapi yang berkeberatan 
banyak, mereka tidak berani ngomong terus terang karena takut.
Sekali lagi karena takut.
Dan saya katakan, mereka takut kalau menentang azan, akan dikira menentang 
Islam, dan menentang Islam berarti menentang mayoritas, dan akan berakibat 
pengrusakan rumah.
Sekali lagi akan berakibat pengrusakan rumah yang protes apalagi kalau 
yang protes itu Cina.
Memang bunyi azan itu cuma lima menit, tetapi kalau anda sedang enak-enak 
tidur lalu dibangunkan oleh suara gaduh apakan anda bisa tidur lagi?
apakah tidak jengkel, (Misalnya tetangga anda menyetel Baghawad Gita 
keras-keras, jam 3 pagi selama 5 menit saja).
lagipula Azan itu enak didengar hanya oleh umat Muslim, tetapi umat lain, 
pasti sebal mendengarnya. Jadi jangan mengukur keindahan itu menggunakan 
telinga anda.
Kalau soal mencari alasan sih, ada sejuta alasan untuk mencari pembenaran, 
jadi saya tidak mau bahas soal ini.
Ini soal toleransi, itu saja.

Berita dibawah ini adalah sepotong berita kejadian di Rengas Dengklok 30 
Januari 1997
(Sengaja saya quote bagian penting saja, karena beritanya panjang - contoh 
- dimana rumah orang cina dibakar karena merasa terganggu suara bedug)
Sekali lagi ini cuma contoh

Kepada Mutiara, sejumlah warga yang bermukim di seputar lokasi sumber 
kerusuhan dan Jalan Raya Rengasdengklok mengatakan, aksi protes anti-Cina 
mulai berkobar sekira pukul 04.00 WIB, menjelang makan sahur. 
Saat anak-anak Kampung Warudoyong memukul beduk di langgar untuk 
membangunkan warga sekitar, satu keluarga Cina di dekatnya menyatakan 
merasa 
terganggu oleh suara tersebut. Keluarga itu menegurnya dengan kasar. 
"Kaya' 
kelelawar saja. Kalau siang tidur, malam ribut...," kata Ari, 16 tahun, 
warga Warudoyong. 
Samsi Darmawan


==

==> Saya pribadi belum pernah melihat ada org yg protes karena azan, rata2
mereka memaklumi hal itu. Dan blm pernah ada pengrusakan rumah oleh umat
islam dgn alasan menentang islam hanya karena pemilik rumah protes thd
azan.
Kalaupun ada, sebaiknya dilaporkan ke yg berwajib, krn telah melakukan
tindakan semena2.
Alhamdulillah warga non muslim di lingkungan saya begitu toleran thd azan.
Dan saya jg temukan toleransi spt ini di banyak tempat.
Azan itu sendiri tdk terlalu menggangu, karena seruan azan tdklah lama (
kurang lebih 5 menit ) dan umumnya suara azan itu di serukan oleh org2 yg
memiliki suara / bisa membawakan azan dgn indah / enak didengar.
Penggunaan loudspeaker itu sendiri hanya sebatas sbg alat bantu agar suara
muadzin bisa lebih optimal di dengar oleh umat yg berada cukup jauh. Dan
itu sah saja, meski memang bukan bagian dari tradisi islam.
Sama halnya jika ada umat yg menuju masjid untuk sholat dgn menggunakan
sepeda motor. Tujuannya supaya bisa lebih cepat dan efisien, meski sepeda
motor bukan bagian dr tradisi islam, dan itu sah saja. <==

salam
Rahman

 






[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.uni.cc
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Alicia Molik menang atas Venus Williams

2005-01-24 Thread rahardjo mustadjab

Tiap hari saya ikuti jalannya pertandingan tennis
dunia Australia Open 2005 yang digelar di Melbourne. 
Kemarin ada duel yang menawan antara Venus Williams
(peringkat satu dunia dari Amerika) melawan pemain
muda belia Alicia Molik (Australia).  Diluar dugaan,
ternyata Alicia Molik yang menang.  Tepuk tangan
penonton tidak luar biasa, padahal dua hari kemudian
jatuh Australia Day yang adalah hari besar bangsa
Australia.   

Setahun yang lalu, tepat pada Australia Day bertanding
Roger Federer (Swiss) melawan Lleyton Hewitt
(Australia).  Seperti kita tahu, Roger Federer yang
menang.  Istimewanya, ternyata penonton tidak mengamuk
tapi malahan dengan tulus menyalami si Roger Federer. 
Moral of the story? isi sendiri.

Salam,
RM
  
--
  
Venus Williams' major drought continues 
- JOHN PYE, AP Sports Writer
Monday, January 24, 2005 


(01-24) 10:56 PST MELBOURNE, Australia (AP) -- 

Venus Williams was out of step and out of time. 

Facing three match points, she stumbled chasing a
ball, and her off-balance forehand flopped into the
net, giving Alicia Molik a 7-5, 7-6 (3) upset Monday
in the fourth round of the Australian Open. 

A group of women in the crowd of 14,225 unfurled a
banner reading: "Venus, you've been eclipsed." 

But Williams didn't see it that way, even if she
hasn't been past the quarterfinals at the past six
Grand Slam tournaments. 

"I feel like that was one I definitely should have
won. I just was off of my rhythm," the eighth-seeded
Williams said. "I definitely didn't produce my best
tennis, that's for sure." 

She made 28 unforced errors, two more than the
10th-seeded Molik, who faces top-ranked Lindsay
Davenport in the quarterfinals. Davenport cruised past
No. 13 Karolina Sprem 6-2, 6-2 and has dropped just
one set in four matches. 

Williams insists she's just as competitive now in big
matches as she was when she won the 2001 U.S. Open
final for the last of her four major titles. 

"Absolutely!" she said. A string of injuries that
hampered her last year couldn't be blamed for this
loss. 

At times, she showed glimpses of grace -- a leaping
overhead winner in the fifth game of the second set
was a prime example. But Williams clearly wasn't at
her best. She swatted at one of Molik's looping
forehands as if it were an irritating insect, missing
the ball twice before it landed behind her. 

"This is a huge feat; I beat Venus," said Molik, the
singles bronze medalist at the Athens Olympics. "I
beat her playing my tennis, and I didn't wait for her
to make mistakes, and that's something I can be pretty
proud of." 

Molik is the first Australian woman in the Open
quarterfinals since Anne Minter in 1988. 

Two other top women lost: French Open champion
Anastasia Myskina and No. 6 Elena Dementieva, the
runner-up at the French Open and U.S. Open. In men's
action, No. 2 Andy Roddick, No. 3 Lleyton Hewitt, No.
9 David Nalbandian and No. 26 Nikolay Davydenko moved
into the quarterfinals. 

Myskina and Dementieva were among seven Russians to
make it to the round of 16, but only Wimbledon
champion Maria Sharapova and U.S. Open titlist
Svetlana Kuznetsova reached the quarterfinals. They
will face each other on Tuesday, when men's No. 1 seed
Roger Federer will try to keep his 25-match winning
streak alive against four-time Australian Open winner
Andre Agassi. 

The third-seeded Myskina had 45 unforced errors in her
6-4, 6-2 loss to No. 19 Nathalie Dechy, a 25-year-old
Frenchwoman in the quarterfinals of a major for the
first time in 37 appearances. 

"I couldn't focus during the match. I lost a lot of
easy balls," Myskina said. "I think I have to forget
this match." 

Dementieva led 12th-seeded Patty Schnyder by a set and
two breaks before losing 6-7 (6), 7-6 (4), 6-2 in a
match marred by 116 unforced errors. 

Williams lost 13 games through three straight-set wins
before facing Molik and thought she was in decent
form. 

"I would definitely say that when I'm playing well, I
feel like I'm the best. And today was not my best,
absolutely not my best," Williams said. "I wasn't
hitting it cleanly enough. I felt like my movement
wasn't as good as the previous rounds." 

Asked if Molik can win the title, Williams said she'd
like to think her younger sister, Serena, could get in
the way. 

"You know, it's out of my hands now," Williams said.
"I kind of want Serena to win. So that's my horse
now." 

Roddick struggled with the serve of Germany's Philipp
Kohlschreiber but smacked 15 aces and overcame a
second-set letdown to win 6-3, 7-6 (8), 6-1. 

"I actually had a little trouble getting used to a
serve coming from a righty, as weird as that sounds,"
said Roddick, who opened with matches against three
straight left-handers. "Took me a little while to get
on it." 

He next faces Davydenko, who beat No. 12 Guillermo
Canas 6-3, 6-4, 6-3. 

Against the 102nd-ranked Kohlschreiber, Roddick was
erratic in the second set, doubling his unforced
errors to 12 and throwing his racket to the court

[ppiindia] Fw: Laporan tentang 4 orang relawan wanita Tiongkok berjuang di Banda Aceh.

2005-01-24 Thread Listy

 
-Original Message-

 
 
Laporan tentang 4 orang relawan wanita Tiongkok berjuang di Banda Aceh.

(Berita dari Harian Rakyat Renmin Ribao) Di Banda Aceh, 4 orang anggota tim 
relawan wanita asal Tiongkok masing-masing selalu menarik perhatian. Tiap kali 
mereka melaksanakan tugas pertolongan medis, mereka beserta rekan-rekan prianya 
sama-sama memanggul ransel berat di punggung masing-masing; tiap kali 
menghadapi & mengobati para korban luka akibat Tsunami, raut wajah mereka dari 
awal hingga akhir tak pernah absen dari senyum manisnya.. Ini merupakan kali 
pertama Tiongkok mengirim tim medis wanita untuk bersama-sama relawan 
Internasional lainnya melakukan kegiatan pertolongan.



Berikut adalah pengakuan polos dari mereka :


Wang Xi : Tak Menyia-Nyiakan Kesempatan Yang Diberikan Oleh Negara.
33 Tahun, profesi dokter ahli yang bertugas di unit gawat darurat Rumah Sakit 
Pusat Kepolisian RRT.

"Saya bukanlah seorang yang kaya, juga tak punya kemampuan ekonomi lebih untuk 
membantu korban bencana. Negara memberi saya kesempatan ini, menyediakan 
anggaran bagi saya guna berangkat menuju daerah bencana, menolong penduduk yang 
terluka akibat bencana, bagaimana saya bisa punya alasan untuk tidak melakukan 
kewajiban ini sebaik-baiknya ? " Wang Xi setelah selesai berucap, nampak 
sepasang matanya berkaca-kaca.

Sesaat setelah tiba di Banda Aceh,  ia segera mengobati korban luka-luka selama 
4 jam nonstop tanpa istirahat di tenda posko bandara. Wang Xi yang sudah 
berkiprah sebagai dokter selama 10 tahun pada saat melihat kondisi para korban 
bencana, sangat terharu dan trenyuh: "Begitu banyak warga yang terluka, 
seandainya mereka bisa memperoleh pengobatan lebih dini, masalah yang dihadapi 
mungkin bisa diperkecil. Namun sekarang mayoritas warga yang terluka semuanya 
mengalami infeksi dan bernanah, lukanya harus dibersihkan terlebih dahulu, lalu 
dijahit dan diberi obat baru, bahkan ada yang harus dioperasi. Apabila 
luka-luka mereka terlalu lambat diobati, ada kemungkinan harus dilakukan 
amputasi terhadap beberapa anggota tubuhnya." 

Demi menyelamatkan lebih banyak nyawa para korban luka, selama beberapa hari 
berikutnya, Wang Xi dan rekan-rekan prianya sesama dokter harus sama-sama 
"berjuang" keras. Selama 9 hari, terhitung dia telah mengobati lebih dari 500 
orang.

Di siang hari Wang Xi pergi ke lokasi bencana menolong para korban luka, malam 
harinya ia juga masih amat sibuk. Di antara rekan-rekan sesama timnya, dia 
dikenal karena kecermatan dan ketelitiannya.

Sejumlah besar perlengkapan baik alat-alat maupun obat-obatan, 
dipisah-pisahkannya dalam beberapa puluh kotak besar. Tiap malam, Wang Xi 
selalu berada di tenda sambil menyiapkan dan memilah-milah semua keperluan 
pengobatan yang dimasukkan ke semua ransel rekan-rekan relawan medisnya.

Suatu kali, tiba-tiba terjadi perubahan susunan tim pengobatan, ransel-ransel 
yang sudah terisi rapi, detik itu juga harus dibongkar ulang isinya dan 
disesuaikan lagi. Saat itu udara di dalam tenda sangat panas, di raut wajah 
Wang Xi bercucuran peluh dan keringat.

Sekonyong-konyong ada sebuah pesawat helikopter yang baru tinggal landas dari 
markasnya terbang rendah melewati tenda, kekuatan angin yang begitu kuat dari 
baling-baling helikopter menyebabkan tenda yang didiami Wang Xi terangkat 
seolah-olah mau tercerabut, botol botol cairan infus yang masih tergantung 
seketika jatuh menimpa punggung atasnya, ia jatuh tertelungkup di lantai, 
telapak tangannya mengalami luka lecet-lecet, obat-obatan yang baru selesai 
disusun rapi semuanya berantakan di lantai. Wang Xi segera membalut lukanya 
secara sederhana, lantas tetap meneruskan pekerjaannya sampai larut malam.

Keesokan harinya, anggota tim relawan lainnya dengan mudah menemukan 
obat-obatan yang telah dimasukkan rapi ke dalam ransel masing-masing. Sedangkan 
Wang Xi sendiri akibat kelelahan yang amat sangat sekujur badannya membengkak, 
"raut wajahnya nampak seperti orang obesitas".

Liu Yahua : membawakan senyum ramah Tiongkok untuk daerah bencana.
28 tahun, profesi dokter di unit gawat darurat Rumah Sakit Pusat Kepolisian RRT.

"Beberapa hari ini, yang paling membuat saya gembira adalah tatkala menyaksikan 
anak-anak di daerah bencana sudah mulai melepaskan diri dari penderitaan akibat 
bencana, saya lihat mereka sudah mulai menampakkan gairah kehidupan. Mereka 
adalah semangat untuk membangun kembali daerah bencana ini, senyum dan tawa 
mereka menjanjikan kesempatan kehidupan yang baru."

Liu Yahua yang secara alami bersifat periang sangat menyukai anak-anak. Di 
kalangan tim relawan Internasional Tiongkok dia dijuluki sebagai "Duta Besarnya 
Anak Anak". Pada hari pertama setibanya ia di Banda Aceh, di tengah-tengah saat 
mengadakan pengobatan pertama kalinya, ada seorang anak perempuan Aceh berusia 
kurang lebih 10 tahun bernama Tuti dibawa oleh ibunya menemui Liu Yahua. Liu 
Yahua segera memeriksa kondisi anak ini dengan teliti, kelihatan sekujur tubuh 
anak ini membiru kecoklatan, 

[ppiindia] Frederick Blake Burks: "Presiden Bush Bukan Dalang"

2005-01-24 Thread Brus


Kutipannya:
"Mereka harus berusaha agar orang-orang merasa takut. Kalau dulu kan 
ada Uni Soviet yang dijadikan momok. Nah, kalau orang sudah takut, 
mereka akan rela mengeluarkan uang untuk militer atau masuk ke 
industri yang akan mengamankan kita semua. 
Ketika Soviet jatuh, maka akan dicari yang baru. Sekarang yang paling 
kuat kan agama. Agama itu paling bagus untuk memisahkan orang. Agar 
mereka tetap berkuasa, mereka harus memisahkan orang, membuat orang 
saling bermusuhan. Nah, yang dicari sekarang kan Islam melawan 
Kristen, Yahudi, atau yang lainnya."

Frederick Blake Burks, Bekas Penerjemah Departemen Luar Negeri Amerika 
Serikat
"Presiden Bush Bukan Dalang"

Frederick Blake Burks tengah menjadi buah bibir di Indonesia. Ini tak 
lain karena pernyataan Burks tentang upaya Amerika merekayasa 
penangkapan Amir Majelis Mujahidin Indonesia Abu Bakar Ba'asyir. 
Mantan penerjemah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat ini, Kamis 
dua pekan lalu, tampil sebagai saksi dalam persidangan Ba'asyir di 
gedung Departemen Pertanian, Jakarta Selatan. 

Selama di Indonesia, ia selalu ditemani seorang polisi berpakaian 
preman. Tapi amankah Burks di tanah airnya setelah membeberkan rahasia 
itu? Kepada Nur Hidayat dari Tempo, dia mencoba menjelaskan kondisi 
terbarunya dan alasan mengemukakan pernyataan tentang Ba'asyir. 
Berikut ini petikan wawancaranya: 

Setelah berkunjung ke Indonesia, kapan Anda kembali ke Amerika 
Serikat? 


Saya tiba di rumah pada 18 Januari.

Selama di perjalanan, Anda baik-baik saja? 

Tidak ada masalah sedikit pun dalam perjalanan pulang.

Anda sempat bertemu bekas Presiden RI Megawati? Apa yang dia katakan 
kepada Anda? 

Megawati memberikan sebuah kehormatan besar sekali dengan menghadiri 
pesta perpisahan saya di rumah pengacara Adnan Buyung Nasution pada 16 
Januari malam. Kami berdua sempat berbincang cukup lama. Saya bilang 
kalau saya memang kagum bahwa dia berani menolak permintaan tentang 
Ba'asyir itu. Dia menjawab bahwa memang dia harus berpikir tentang apa 
yang terbaik untuk negaranya. Megawati juga memberikan nomor telepon 
Karen Brooks (anggota Dewan Keamanan Nasional) supaya saya nanti bisa 
bertanya kepada Karen ada apa sebenarnya dengan intervensi semacam 
ini. Oleh karena sibuk terus, saya belum sempat menelepon Karen.

Ketika tiba di Amerika, adakah teguran atau bahkan teror? 

Sampai sekarang, saya bersyukur, tidak terjadi apa pun. Saya tahu 
kalau Paul Wolfowitz (Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat) memang 
marah kepada saya. Namun, mungkin dia tahu kalau dia atau teman-
temannya berbuat sesuatu terhadap diri saya, hal itu akan menjadi 
berita di Indonesia. Nanti, kalau terjadi apa pun, akan saya beri 
tahukan kepada Anda.

Bagaimana sikap kolega Anda yang kini masih menjadi penerjemah? 

Dari beberapa rekan yang sudah bertemu atau menghubungi saya, mereka 
mendukung saya dan merasa bahwa saya cukup berani melakukan semua ini.


***


Dalam persidangan Ba'asyir pekan lalu, Burks mengakui bahwa Megawati 
telah bertemu dengan utusan Presiden Amerika Serikat George W. Bush. 
Mereka adalah Karen Brooks, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia 
Ralph L. Boyce, serta seorang wanita anggota CIA. Dalam pertemuan di 
kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, kata Burks, Megawati diminta 
menangkap Ba'asyir dan langsung menyerahkannya kepada Amerika 
sebagaimana Al-Farouq. 

Namun, Megawati menolak permintaan tersebut. Rahasia itu diungkap 
Burks setelah keluar dari Departemen Luar Negeri pada Oktober 2004. 
Burks mengundurkan diri karena diharuskan menandatangani pernyataan 
bahwa semua penerjemah dilarang membocorkan rahasia presiden ke mana 
pun juga. Namun, Burks menilai bahwa rahasia soal Ba'asyir tersebut 
akan merugikan warga Amerika Serikat jika terus dipendam. 


***


Anda tidak merasa berkhianat karena mengungkap rahasia tersebut? 

Sejak awal, saya tidak merasa berkhianat. Bahkan sebaliknya, jika 
pemerintah kita melakukan sesuatu yang merugikan masyarakat AS atau 
dunia, lalu saya tidak membukanya, ini yang namanya pengkhianatan.

Jadi Anda mencoba melawan rezim? 

Bukan rezimnya. Tapi ada begitu banyak orang yang bermain di balik 
layar dalam rezim ini. Saya tidak suka itu dan akan menentang orang 
yang merugikan masyarakat. Setiap orang di Amerika harus mendukung 
itu. 

Ada landasan hukum yang kuat untuk melakukan itu? 

Di Amerika ada undang-undang khusus. Artinya, orang dalam pemerintahan 
yang tahu ada hal yang merugikan masyarakat, ia harus membuka 
rahasianya untuk rakyat. Jadi memang ada perlindungan hukum untuk 
membuka rahasia tersebut.

Orang yang tetap melanjutkan kontrak (sebagai penerjemah) bisa 
menuntut berdasarkan undang-undang tersebut? 

Betul sekali. Kalau misalnya saya dipecat karena saya membocorkan 
rahasia, saya bisa menuntut karena saya tidak bisa dipecat dalam kasus 
ini. Dengan demikian, saya tidak mengkhianati siapa pun.

Bisa dijelaskan kelompok apa yang berdiri di belakang Presiden Bush 
itu? 

Kalau bicara soal ini, saya bic