[ppiindia] Re: KOMPAS - Idul Fitri: mana yang tepat, benar, dan baik?

2006-09-10 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, radityo djadjoeri [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 KOMPAS - Idul Fitri: mana yang tepat, benar, dan baik?


   Pertanyaan terakhir untuk KOMPAS, kenapa artikel soal Awal 
Puasa kok masuk di halaman Politik Hukum ya? Mohon penjelasan. 
Saya, terus terang, paling alergi kalau urusan agama masuk ke ranah 
politik. 
   
 Salam,

   RD
   

Ha ha ha mas Radityo, bukankah agama akhir akhir ini kental menjadi 
bagian dari kehidupan politik, ya kehidupan kenegaraan? By the way, 
ini memang bikin allergi..

Salam

Danardono





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] The New Naysayers

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://msnbc.msn.com/id/14638243/site/newsweek/

The New Naysayers
In the midst of religious revival, three scholars argue that atheism is smarter.
   
  Illustration by David Johnson for Newsweek
  Is God Dead?: Friedrich Nietzsche, philosopher
  

By Jerry Adler
Newsweek
Sept. 11, 2006 issue - Americans answered the atrocities of September 11, 
overwhelmingly, with faith. Attacked in the name of God, they turned to God for 
comfort; in the week after the attacks, nearly 70 percent said they were 
praying more than usual. Confronted by a hatred that seemed inexplicable, Jerry 
Falwell and Pat Robertson proclaimed that God was mad at America because it 
harbored feminists, gays and civil libertarians. Sam Harris, then a 34-year-old 
graduate student in neuroscience, had a different reaction. On Sept. 12, he 
began a book. If, he reasoned, young men were slaughtering people in the name 
of religion-something that had been going on since long before 2001, of 
course-then perhaps the problem was religion itself. The book would be called 
The End of Faith, which to most Americans probably sounds like a lament. To 
Harris it is something to be encouraged. 


This was not a message most Americans wanted to hear, before or after 9/11. 
Atheists are seen as a threat to the American way of life by a large portion 
of the American public, according to a study by Penny Edgell, a sociologist at 
the University of Minnesota. In a recent NEWSWEEK Poll, Americans said they 
believed in God by a margin of 92 to 6-only 2 percent answered don't know-and 
only 37 percent said they'd be willing to vote for an atheist for president. 
(That's down from 49 percent in a 1999 Gallup poll-which also found that more 
Americans would vote for a homosexual than an atheist.) The End of Faith 
struggled to find a publisher, and even after Norton agreed to bring it out in 
2004, Harris says there were editors who refused to come to meetings with him. 
But after winning the PEN/Martha Albrand award for nonfiction, the book sold 
270,000 copies. Harris's scathing Letter to a Christian Nation will be 
published this month with a press run of 150,000. Someone is listening, even if 
he is mostly preaching, one might say, to the unconverted. 

This year also saw the publication in February of Breaking the Spell, by the 
philosopher Daniel C. Dennett, which asks how and why religions became 
ubiquitous in human society. The obvious answer-Because they're true-is 
foreclosed, Dennett says, by the fact that they are by and large mutually 
incompatible. Even to study religion as a natural phenomenon, the subtitle of 
Dennett's book, is to deprive it of much of its mystery and power. And next 
month the British evolutionary biologist Richard Dawkins (The Selfish Gene) 
weighs in with The God Delusion, a book that extends an argument he advanced 
in the days after 9/11. After hearing once too often that [t]o blame the 
attacks on Islam is like blaming Christianity for the fighting in Northern 
Ireland, Dawkins responded: Precisely. It's time to get angry, he wrote, 
and not only with Islam. 

Dawkins and Harris are not writing polite demurrals to the time-honored beliefs 
of billions; they are not issuing pleas for tolerance or moderation, but 
bone-rattling attacks on what they regard as a pernicious and outdated 
superstition. (In the spirit of scientific evenhandedness, both would call 
themselves agnostic, although as Dawkins says, he's agnostic about God the same 
way he's agnostic about the existence of fairies.) They ask: where do people 
get their idea of God? From the Bible or the Qur'an. Tell a devout Christian 
... that frozen yogurt can make a man invisible, Harris writes, and he is 
likely to require as much evidence as anyone else, and to be persuaded only to 
the extent that you give it. Tell him that the book he keeps by his bed was 
written by an invisible deity who will punish him with fire for eternity if he 
fails to accept its every incredible claim about the universe, and he seems to 
require no evidence whatsoever. He asks: How can anyone believe in a 
benevolent and omnipotent God who permits a tsunami to swallow 180,000 innocent 
people in a few hours? How does it advance our understanding of the universe to 
suppose that it was created by a supernatural being who communicates only 
through the one-way process of revelation?

 
  Illustrations by David Johnson for Newsweek

  Stephen Jay Gould (left), an evolutionary biologist, argued that science 
and religion could coexist as separate spheres of knowledge. Madalyn Murray 
O'Hair (right), founder of the American Atheists, at right, won a landmark suit 
against mandatory school prayer in 1963. 

These are not brand-new arguments, of course, and believers have well-practiced 
replies to them, although in some cases, such as the persistence of evil and 
suffering (the theodicy problem), the responses are still mostly works in 
progress. Neither 

[ppiindia] korban gempa butuh bantuan

2006-09-10 Terurut Topik wahyudibaca
Salam Kenal
Gempa bumi 27 Mei 2006 berkekuatan 5,9 Skala Richter telah 
menghancurkan wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. 7800 meninggal 
dunia, 20.000 luka dan 100.000 rumah hancur.
Dukuh saya Krangkungan RW.VI Pandes Wedi Klaten Jawa Tengah juga 
hancur. 4 meninggal dunia, 2 luka dan 91 rumah hancur.
Bantuan renovasi rumah dari Pemerintah yang telah dijanjikan sampai 
sekarang belum ada realisasinya, hingga tiga bulan lebih. 
Korban gempa hanya bisa menunggu dan tinggal di tenda apalagi 
logistik sudah menipis.
Saya hanya bisa mengetuk hati para dermawan yang baik budi untuk bisa 
membantu mewujudkan saya dalam merenovasi rumah yang hancur akibat 
gempa bumi.
Bantuan dana dapat dikirimkan ke:
No. Rek. 33-23-5896.
a/n Wahyudi.
Bank BRI Unit Wedi Klaten Jawa Tengah.
Alamat: Wahyudi. Krangkungan Rt.20 Rw.VI Pandes Wedi 57461 Klaten 
Jawa Tengah Indonesia.
Telephon. 0272-333184.
Contact Person. 085664460363.
Sekian
Terimakasih
Salam
Wahyudi.









***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] THE JERUSALEM DECLARATION ON CHRISTIAN ZIONISM

2006-09-10 Terurut Topik Thesaints Now
Seruan yang cukup bijak. Namun ada satu kekurangan yang sangat krusial bagi
terciptanya perdamaian dan cita-cita hidup berdampingan di palestina.

Seharusnya seruan juga ditambahkan ditujukan kepada para muslim militan
seperti HAMAS dengan Al Qasamnya dan juga Jihad Islam untuk menghentikan
aktifitas mereka yang selalu mengganggu kesepakatan damai di Palestina.
Seruan juga seharusnya diberikan para militan itu untuk patuh kepada PLO
yang masih mengupayakan kebijakan sebagai titik awal perdamaian di
Palestina. Seruan untuk menghilangkan niat buruk untuk menghancurkan yang
lain.

Perdamaian itu sebenarnya sangat dekat. Namun ada satu faksi di wilayah
palestina yang memang tidak pernah menginginkan perdamaian dengan yang lain.
Yang lain dianggapnya adalah musuh abadi selamanya yang harus diusir dan
dihancurkan.

Upaya apapun untuk meraih perdamaian akan sangat ditentukan dari niat dasar
masing-masing pihak. Selama masih ada fihak yang berusaha untuk
menghancurkan dan merugikan yang lain, perdamaian tidak akan pernah
terjadi.yakinlah.

Perdamaian hanya bisa terjadi jika permusuhan dihilangkan dari kedua belah
pihak.

Ngomong-ngomong tentang Zionisme dalam Israel dan Kristen, kita bertanya
apakah dalam kaum muslim memang tidak terdapat Zionisme?

Bisa jadi dugaan itu keliru. Kalau kita memperhatikan tujuan dari faksi
militan palestina adalah ingin menguasai dan mendominasi Palestina dan tidak
mengakui sama sekali eksistensi israel. Apakah ini juga bukan Zionisme?
Ideologi itu malah sekarang mendapat dukungan cukup signifikan dengan
menangnya HAMAS dalam PEMILU Palestina yang lalu.

Bedanya kaum militan sekarang berada dalam keadaan lemah sehingga serangan
israel kepada mereka selalu identik dengan persekusi. Tapi saya
menamankannya tindakan preventif.

Tahu bedanya tindakan persekusi dengan preventif?

Persekusi dilakukan terhadap kaum yang sama sekali tidak berdaya dan tidak
pernah melakukan tindakan violence/kekerasan apapun.

Sedangkan tindakan israel terhadap militan palestina adalah disebabkan
adanya fakta yang sudah diketahui umum bahwa militan itu memang didirikan
dengan tujuan menghancurkan israel.

Saya hanya membayangkan, jika Miltian Muslim Violence mempunyai kekuatan
yang lebih dari Israel apakah mungkin justru yang Lebih Zionis adalah kaum
MIltian itu? Mungkin saja, bahkan sangat mungkin seluruh bangsa israel di
palestine ditendang keluar semuanya


On 9/8/06, Ikranagara [EMAIL PROTECTED] wrote:

 http://www.j-diocese.com/DiocesanNews/view.asp?selected=238


 August 25, 2006. 11:52:7

 THE JERUSALEM DECLARATION ON CHRISTIAN ZIONISM - Statement by the
 Patriarch and Local Heads of Churches In Jerusalem

 Blessed are the peacemakers for they shall be called the children
 of God. (Matthew 5:9)

 Christian Zionism is a modern theological and political movement
 that embraces the most extreme ideological positions of Zionism,
 thereby becoming detrimental to a just peace within Palestine and
 Israel. The Christian Zionist programme provides a worldview where
 the Gospel is identified with the ideology of empire, colonialism
 and militarism. In its extreme form, it laces an emphasis on
 apocalyptic events leading to the end of history rather than living
 Christ's love and justice today.



[Non-text portions of this message have been removed]






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Agama (Islam) Melawan Kekerasan

2006-09-10 Terurut Topik Thesaints Now
Tetapi sangat ironis sekali dan sudah menjadi fakta yang tak terbantahkan
justru pada abad ke 21 ini satu-satunya kaum yang membawa-bawa agama dalam
kegiatan kekerasannya adalah sebagian kaum muslim violence yang
mengatasnamakan islam.

Agama dibawa oleh kaum muslim violence sebagai alat untuk melegitimasi
tindakan intolerant dan mau menang sendirinya.

Repotnya kaum muslim yang lain seakan ragu untuk memprotes dan melawan arus
gerakan kaum violence ini karena khawatir akan dianggap mengkhianati islam.
Padahal sesuai dengan tulisan di bawah ini islam adalah agama yang damai dan
paling tolerant. Sayangnya tulisan di bawah ini terkesan malah mengabaikan
adanya violence dalam umat islam alih-alih melakukan kritikan terhadap fakta
radikalisme yang mengatasnamakan islam.

Atau malah di dalam hati muslim lain pun tersimpan dukungan terhadap gerakan
kaum muslim violence dalam aksi-aksi kerusuhannya. Mereka mendukung dalam
hati, mereka gembira jika ada aksi terorisme yang menimpa kaum agama lain.
Kita tidak tahu mungkin tidak sedikit yang merasa senang dan menyumpahi para
korban aksi terorisme seperti peristiwa 911, Bom Jordan dan Bom London,
Kasus Lia Aminuddin, Ustadz Usman Roy etc.

Kini saatnya umat islam tidak perlu ragu lagi untuk mengatakan tidak pada
kaum violence. Mungkin ada yang khawatir bahwa ini akan dimanfaatkan musuh
islam memancing perang saudara sesama islam. Saya katakan tidak perlu
khawatir, jika violence dan intolerant itu memang bukan bagian dari islam
mengapa kita khawatir. Muslim harus tegas dalam hal ini bahwa muslim
memerangi terorisme. Jika ada yang membawa-bawa islam dalam kegiatan
terornya maka itu bukanlah bagian dari islam. Jadi tidak perlu khawatir
bahwa kaum muslim yang mayoritas akan dianggap mengkhianati islam. Justru
kaum muslim sedang memperjuangkan kebenaran islam dengan melakukan tindakan
yang benar bagi umat manusia dan perdamaian dunia.

Semoga Umat islam mampu bersikap adil dalam menilai aksi-aksi kaum violence
yang sama sekali tidak berkaitan dengan ajaran agamanya.

Save islam, World, and Indonesia..Say No to terrorism.




On 9/9/06, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:

 http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=154747


 Agama (Islam) Melawan Kekerasan
 Oleh Mohamad Nabil


 Sudah menjadi rahasia umum, ketika terjadi peristiwa ledakan bom dan
 kekerasan, maka kaum Muslimlah yang selalu berada di belakang peristiwa
 tersebut. Islam kemudian dikambinghitamkan. Bahkan tidak sedikit negara yang
 melarang warga negaranya berkunjung ke negara-negara yang mayoritas
 penduduknya beragama Islam, termasuk Indonesia.

 Padahal, kekerasan tidak selalu identik dengan agama, terlebih lagi Islam.
 Memang tidak bisa kita nafikan, bahwa kekerasan yang bernuansa agama juga
 ada, tetapi tidak semua kekerasan selalu terkait dengan agama. Tidak bisa
 kita bantah bahwa saat ini kekerasan menjadi gejala yang mendunia. Masih
 banyak warga dunia yang cenderung mengandalkan kekerasan sebagai jalan
 keluar penyelesaian konflik sosial, ekonomi-politik, seperti di Afrika,
 Asia, bahkan juga di Amerikat dan Eropa.

 Sesungguhnya, tidak ada hubungan antara kekerasan dengan agama, baik dalam
 Islam maupun agama lain. Kekerasan lebih merupakan fenomena sosial dan
 politik yang sudah membumi. Dalam kitab suci umat Islam, Al Qur'an, kendati
 ada yang menyebut perang, tetapi itu bukan perintah kepada umat Islam untuk
 berperang. Al Qur'an menyebut perang hanya untuk sekadar menggambarkan
 situasi sosial politik tertentu yang berkembang saat itu.

 Islam adalah agama yang mengajarkan teologi anti-kekerasan dan menyerukan
 kedamaian, yakni rahmatan lil 'alamin, atau kasih sayang bagi semesta alam.
 Malah di dalam Al Qur'an dijelaskan panduan praktis untuk mengelola
 perdamaian. Pertama, kita diperintahkan untuk saling menjaga dan mempererat
 tali persaudaraan (QS 49:10).

 Benang merah yang bisa kita tarik dari perintah ini adalah untuk
 mewujudkan perdamaian, semua orang harus merasa bersaudara. Jika kita sudah
 merasa bersaudara, baik persaudaraan seagama, sebangsa, senegara, dan
 persaudaraan sesama manusia, maka tatanan hidup damai pasti akan terwujud.

 Kedua, kita dilarang untuk mencela, mengolok-olok dan merendahkan orang
 lain (QS 49:11). Perbuatan mencela, mengolok-olok dan merendahkan orang lain
 bisa menimbulkan konflik di antara masyarakat. Tampak jelas dari kandungan
 ayat-ayat Al Qur'an itu bahwa kita hendaknya tidak merendahkan sesama
 manusia. Karena setiap manusia di bumi ini memiliki kelebihan dan kekurangan
 yang berbeda. Perbedaan itu seharusnya disadari agar tidak menimbulkan
 kekerasan, konflik, permusuhan, dan sebagainya, yang dapat merusak kedamaian
 dan perdamaian.

 Ketiga, semua orang diperintahkan untuk menjauhi dan tidak menebar
 prasangka, mencari-cari kesalahan, dan mengunjing orang lain dalam
 masyarakat. Perbuatan ini dilarang oleh Islam, karena bisa menyebabkan
 kecemburuan dan ketidakpuasan di antara masyarakat. Jika demikian, maka
 kedamaian dan perdamaian mustahil 

Re: [ppiindia] Reminder!!! silaturrahmi yuuuk!

2006-09-10 Terurut Topik Zamhasari Jamil
Salam,
   
  Mbak Lina dkk, gimana pertemuan Jumatnya? Pasti asyik dong wejangan dari mbak 
Fauzi kemaren, apalagi ada hadiah dari Jepang segala. 
   
  Mbak Listy ama mbak Ida, mbak i2n, kalian pada kamana sayang? Hehe ... Oh ya, 
mbak Ria hadir nggak dalam pertemuan itu?
   
  Wassalam,
   
  IzaM - 
   
  

Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Rekans,
Jangan lupa ye mbesok. Aku gak punya daftar konfirmasi. Tapi 
insyaallah aku masih inget sapa2 aja yang dah confirm bisa dateng 
dan gak bisa dateng. Masarcon gak jelas? cuma kepengen doang!

Irwan (yg sodarenye Datuk), tolong di 'jitak'in masarcon tuh! Jangan 
karena mbak Aris gak bisa dateng, trus masarcon gak mo dateng juga 
dong!...:-))

wassalam,
di HP rakyat: 92909262

--- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Dear Mba Lina,
 
 aku ikutan yaaa.
 
 
 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
 
 wrote:
 
 permisi moderator,
 Mau ngundang semua warga ppiindia untuk menghadiri acara 
Silaturahmi
 pada:
 
 Hari/Tgl : Jum'at, 08 Sept., 2006
 Jam : 13:00 - setelah sholat Jum'at
 Tempat : Ayam Perdatam, Pancoran, Jakarta
 Acara : Mendengar wejangan ttg ramalan ekonomi Indonesia pasca
 penyerangan Israel ke Libanon (nyambung gak seh?) oleh Mbak 
Fau...:-)
 [just kidding]
 
 Diharapkan kehadirannya tepat waktu karena sebelum wejangan, mbak
 Fau mau bagi2 hadiah dari Jepang [hadiah terbatas]. Perlu 
diingatkan
 bahwa biaya akan ditanggung bersama alias kolektif bagi rata (kayak
 ekonomi syariah yang bagi hasil). Kecuali mbah Danar mau jadi
 donatur tunggal???..hue..he..he...kirim duit aja, mbah..kalo gak
 bisa datang. Panitia seneng kok.
 
 buat mbak Carla, aku yg traktir,mbak...buat bayar utang kalah
 taroan:-)). Mbak Fau juga aku traktir, karena dah janji kan ya 
mbak?
 
 buat Mbak Aris, kalo bisa dateng ye? Ongkos Bogor-Jakarta-Bogor
 ditanggung sama masarcon.
 
 buat aku, sapa yang mau nraktir ??
 
 salam,
 hahaha
 
 NB: Yg gak dateng rugi, gak dpt tanda tangan mbak Fau.
 
 --- End forwarded message ---
 
 
 
 
 
 
 
 -
 Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business. 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]




   Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new topic 
  Messages | Links | Database 
  ***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

   
Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to 
Traditional 
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe 

New Message Search
  Find the message you want faster. Visit your group to try out the improved 
message search.
  


  
  Share feedback on the new changes to Groups


Recent Activity

  20
  New Members

Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
  
   Indonesia  
   Cultural diversity  
   God bless  
   Indonesian language course  
   Indonesian language learn


  .

 
__,___ 


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] cerita lucu

2006-09-10 Terurut Topik Zamhasari Jamil
huahuahahaha... nakal sekali burung beo itu, kalau sekiranya aku bisa 
berkata seperti beo itu bila ada cewek cakep lewat di depan rumahku, pasti 
ibuku akan matahin cabe ijo di mulutku. uuu, pedasnya minta ampun. dasar 
tuh beo... hahaha
   
  BEO

Listy [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
-Original Message-
From: 
Sent: 
To: 
Subject: cerita lucu

Sang Beo


Disebuah rumah kost ada seorang laki-laki memelihara burung beo. Kebetulan 
disamping kost laki-laki tersebut tinggal 3 orang cewek cantik dan manis, 
mereka setiap pagi selalu berangkat kuliah bersama. Pagi hari ketika mereka 
bertiga pergi ke kampus, tiba-tiba beo berkata, MERAH, KUNING, HIJAU!. Ketiga 
cewek itu berlalu tanpa memperhatikan kata-kata beo tersebut. Keesokan harinya 
ketika mereka pergi sang beo juga berkata, COKLAT, MERAH, PUTIH!. Salah 
seorang dari ketiga cewek itu mendengar dan berfikir, Beo itu kog tau aku 
pakai CD coklat!?. Kemudian dia bertanya pada kedua kawannya, KAMU PAKAI CD 
MERAH YA, DAN KAMU CD PUTIH??. Jawab kawannya, YA, KAMU KOG BISA TAU?. BEO 
ITULAH YANG TAU, KOG BISA TAU YA??, jawabnya. Kemudian mereka berfikir untuk 
mengelabuhi beo tersebut, mereka setuju keesokan harinya satupun tak pakai CD, 
dan ketika keluar dari kamar mereka memperhatikan sang beo yang tak tau mau 
bilang apa, sang beo terdiam dan berfikir. Tiba-tiba beo berkata,
 KRITING, GUNDUL, LURUSSS, direbonding ni yee...
e 


  Recent Activity

  21
  New Members

Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
  
   Indonesia  
   Cultural diversity  
   God bless  
   Indonesian language course  
   Indonesian language learn

  Y! Answers
  Ask, Answer, Find 
  Get real answers
  from real people.

Reply Fast
  IM your friends
  right from your
  Yahoo! Toolbar.

Get Discounts
  Yahoo! Shopping
  Compare prices and
  find great deals.



  .

 
 


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Pernikahan dan Pelacuran

2006-09-10 Terurut Topik Zamhasari Jamil
Mbak Lis,
   
  Datuk K itu semasa kecilnya bernama Khalid Mohammad Jiwa, kemudian setelah 
duitnya banyak beliau pun menyadang gelar Datuk, sebuah gelar penghormatan. 
Di kampungku Datuk itu adalah panggilan untuk kakek. 
   
  Siti biasa menyebut orang yang kini jadi suaminya itu dengan Datuk K. Dan 
orang-orang di kampungku lebih senang memanggil Datuk K itu dengan Pak Besar. 
   
  Begitu mbak Lis  mungkin yang lain masih ada pertanyaan. Kalau nggak ada 
pertanyaan, pelajaran sejarah untuk hari ini, cukup sampai di sini saja dulu.
   
  Wassalam,
   
  Izam -
  
Listy [EMAIL PROTECTED] wrote:
  aku rasa suami siti masih ada hubungan darah ama bung Irwan K..
coba aja lihat, suami siti nurhaliza, namanya.. Datuk K..:)
kepanjangan K ini apa??.. kemungkinan dari Kumis.. hihih..
menurut kabar angin, beberapa hari setelah menjadi suami siti..
suami siti ini enggk penah mau ikutan interview..
selalu saja siti sendiri yang menjawab pertanyaan para wartawan..
ada apakah gerangan??..
rupanya ada seorang temen aku yang membocorkan rahasia..
setelah beberapa hari pernikahan, telah terjadi sesuatu yang aneh..
kumis Datuk rontok.. jadi malulah dia untuk tampil.. :))

bung Irwan, biasanya jago deh cari berita hoax..
coba deh.. dibantu cari.. kebenaran berita ini.. tengkyu..:)


  Recent Activity

  20
  New Members

Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
  
   Indonesia  
   Cultural diversity  
   God bless  
   Indonesian language course  
   Indonesian language learn

  New web site?
  Drive traffic now.
  Get your business
  on Yahoo! search.

Y! Messenger
  Instant hello
  Chat over IM with
  group members.

Yahoo! Mail
  Get on board
  You're invited to try
  the all-new Mail Beta.



  .

 

* * * * *
  Zamhasari Jamil
  Department of Political Science
  Aligarh Muslim University, Aligarh
Website Kampus  : http://www.amu.ac.in 
Website Pribadi: http://www.e-tafakkur.blogspot.com 
  Email: izamsh@ yahoo.com


















-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Man With Four Wives Explains Key to Successful Polygamy

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=86319d=10m=9y=2006pix=kingdom.jpgcategory=Kingdom

Sunday, 10, September, 2006 (17, Sha`ban, 1427)



  Man With Four Wives Explains Key to Successful Polygamy
  Raid Qusti, Arab News 



  UNAIZAH, 10 September 2006 - Being married to one woman has its problems. 
Being married to another is a heavy price to pay. But marrying four women and 
living off on a meager salary of SR4,000 is not only rare but unbelievable

  Abu Mahdi, an elderly Saudi from Unaizah in the Qasim region, says it is 
not at all about money, but rather about being content with what God gives one.

  At 62, Abu Mahdi is married to four women. He has 25 children and, 
together with his grandchildren, his family is made up of 70 members.

  When asked how he makes ends meet on a relatively modest salary, he 
replies with an Arab proverb: Spread your legs according to the width of your 
mattress.

  Abu Mahdi married his first wife when he was 26. He said the marriage 
involved a great deal of contemplation on the part of the bride and her family. 
They wanted to learn about my character and tribal affiliation.

  Ten years later he decided to marry again. At 41 he proposed to a third 
woman and he got his 20-year-old fourth wife at the age of 59.

  Abu Mahdi disagrees with the tendency of having smaller families. As 
Muslims we believe that every child is born into this world with his own 
destiny written, he said.

  Asked why he considered polygamy, Abu Mahdi said he wanted to increase 
his kin. Islam allows men to marry up to four wives, but due to the cost 
involved - as well as an increasing aversion to the practice - most Saudi men 
do not choose second wives.

  We have been encouraged by the Prophet Muhammad (peace be upon him) to 
have more children, he said. The more children we have the more Muslims there 
are.

  Abu Mahdi dismissed the idea that seeking multiple wives is purely a 
matter of sexual pleasure. In my case, sex was never a reason, he said. I am 
blessed with good wives. And, doctors say it has made me healthier.

  Mahdi, Abu Mahdi's eldest son, is 31. He says he and his siblings did not 
object to the idea of their father having another wife.

  Abu Mahdi says that marrying a second woman has its merits. Marrying a 
new woman is like wearing a new thobe, he said with a smile, referring to the 
white robes worn by Gulf Arabs. 

  When asked about bridging the age gap between himself and his young 
wives, he said he does that by understanding each one of them uniquely. It is 
very important that both the man and wife know what agitates and bothers the 
other to avoid getting on each other's nerves, he added.

  According to Abu Mahdi women are of two types: Women who make you lively 
and women who make your life miserable.

  He believes honesty is the key to having happiness in a multiple 
marriage.

  A wife should know everything that is going on, he said. When I 
proposed to the families of my other wives, I did not lie. I told that I was 
already married. 

  He said had he lied and been discovered later, he would never have earned 
the trust of his wives. And he would never force a girl to marry him because a 
girl has the right to accept or reject the person proposing to her.

  Abu Mahdi divides his time equally among his four wives by staying a day 
at each woman's residence. Once a week I gather all my wives and children in 
one house, he said.

  Equal treatment and fair dealing are the keys to successful polygamy, 
according to Abu Mahdi. If I give one of them SR500 I must give the same to my 
other wives as well, he said. However, Abu Mahdi says his affection toward all 
of his wives can never be the same. It is the nature of human heart.

  He says Saudi men today are keen on marrying girls who are employed. 
Rather than focusing on financial status, men should choose women who are 
pious, well-raised and ready to beget children, he adds.

  Abu Mahdi says he maintains contacts with all his sons and daughters. 
When I cannot see them, we keep in touch via phone.

  Abu Mahdi has not traveled out of the Qasim region since 1970 because of 
his big family. Nevertheless, he is happy: I am thankful to God for the 
blessings He has bestowed upon me.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. 

[ppiindia] Gelatik Jawa Terancam Punah

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2006/09/11/brk,20060911-83736,id.html

Gelatik Jawa Terancam Punah
Senin, 11 September 2006 | 01:16 WIB 

TEMPO Interaktif, Yogyakarta: Burung yang banyak dijumpai di persawahan dan 
kampung sampai tahun 70-an ini seakan lenyap ditelan bumi. Populasi burung 
Gelatik Jawa yang hidup liar di alam kini hanya tersisa sekitar 200 ekor, ujar 
Sugihartono, Manajer Program Yayasan Kutilang Indonesia. Tidak heran jika 
status burung Gelatik Jawa kini berada di level vulnarable alias rentan punah. 

Menurut Sugihartono, populasi burung Gelatik Jawa terbesar saat ini justru 
berada di Singapura dan pulau Chrismast, Australia. Burung-burung itu dulu 
dibawa oleh Gubernur Hindia Belanda ke Singapura dan pulau Chrismast. Di sana, 
burung-burung Gelatik Jawa itu bisa berkembang biak dengan baik hingga saat 
ini, jelasnya. 

heru cn 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Daya Saing Investasi Merosot Akibat Tak Ada Kepastian Regulasi dan Hukum

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.antara.co.id/seenws/?id=41936

11 September 2006 

Daya Saing Investasi Merosot Akibat Tak Ada Kepastian Regulasi dan Hukum

Yogyakarta (ANTARA News) - Menurunnya daya saing Indonesia dalam menarik 
investor asing disebabkan regulasi pemerintah yang kurang mendukung iklim 
investasi, serta tidak adanya kepastian hukum terhadap berbagai penyimpangan di 
lapangan.

Penurunan daya saing investasi disebabkan banyak faktor, tetapi yang 
terpenting adalah aspek kelembagaan dari negara, seperti tidak adanya kepastian 
regulasi sehingga kurang mendukung minat pemodal asing, kata Pengamat Ekonomi 
dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Lincolin Arsyad, PhD kepada 
ANTARA, Minggu.

Selain itu, kata dia, maraknya pungutan liar (pungli) di Indonesia juga menjadi 
salah satu penyebab investor asing lari dari Indonesia. Untuk mengatasi hal 
itu, harus ada kepastian hukum terhadap berbagai penyimpangan seperti ini.

Bagaimana mau berdaya saing kalau banyak pungli, investor juga enggan untuk 
menanamkan modalnya di Indonesia, katanya.

Ia mengatakan kebijakan politik pemerintah juga memiliki andil dalam penurunan 
daya saing investasi ini, karena dampak dari pergantian sejumlah menteri atau 
pejabat negara yang mengakibatkan kepercayaan investor asing turun.

Sedangkan dari aspek eksternal, dapat dilihat bagaimana saat ini Vietnam sudah 
menjadi investor dan memiliki tenaga kerja produktif yang murah, sementara 
negara kita kurang menjanjikan, katanya.

Aktivis dari Master of Development Economic Program UGM ini mengatakan solusi 
terbaik dari masalah tersebut adalah dengan menetapkan regulasi yang tepat. 

Cara terbaik untuk menaikkan kembali daya saing adalah dengan memberikan 
regulasi tepat bagi calon investor dan insentif dalam bentuk apapun seperti 
keringanan pajak pada tahap awal operasi investasi. Ini tidak masalah selama 
dapat menciptakan lapangan kerja sudah lumayan, baru lima tahun kemudian 
ditarik pajak secara optimal, katanya.

Ia menambahkan upaya untuk meningkatkan investasi juga perlu dilakukan dengan 
memberikan kepastian hukum bagi investor. Karena itu undang-undang Penanaman 
Modal Asing perlu segera diperbaiki.

Di negara manapun kalau ada kepastian hukum banyak investor yang datang. 
Selain itu, pemerintah harus lebih tegas terhadap pelaku pungli dan tidak 
sering ganti pejabat. Masalah perburuhan dan tenaga kerja juga harus 
diperbaiki, katanya.

Lebih lanjut ia mengemukakan pasca-reformasi ini buruh memiliki bargaining 
position lebih tinggi, yang justru menjadi bumerang karena investor memilih 
hengkang, kata

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] RNI jajaki kerjasama investasi dan teknologi dengan Kuba

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
BISNIS INDONESIA
Senin, 04/09/2006 11:24 WIB

RNI jajaki kerjasama investasi dan teknologi dengan Kuba 


  JAKARTA (Antara): PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menjajaki 
kemungkinan kerjasama investasi dan teknologi dengan industri gula di Kuba 
melalui Kedutaan Besar Kuba di Indonesia sebagai upaya untuk selalu menjadi 
pelopor pengembangan industri dan mempercepat upaya revitalisasi industri tebu 
di Indonesia. 

  Keinginan ini terecetus dalam pertemuan antara Direktur Utama PT RNI 
Rama Prihandana dan Duta Besar Kuba, Jorge Leon yang mengunjungi fasilitas 
produksi gula RNI di PG Madukismo, Yogjakarta, Sabtu, kata Deputi Direktur 
Agro PT. RNI, Agung P. Murdanoto di Jakarta, Minggu. 

  Dalam pertemuan itu Rama Prihandana yang didampingi antara lain Komisaris 
Utama PT. PG. Madubaru GKR Pembayun menjelaskan keinginan untuk bekerjasama 
antara lain didasari pertimbangan bahwa masih ada sejumlah masalah dalam 
produksi gula di Indonesia yang belum dapat diselesaikan secara tuntas sehingga 
mengganggu upaya pengembangan pergulaan dan swasembada gula nasional, kata 
Agung. 

  Padahal Indonesia sangat potensial menjadi negara produsen gula terkemuka 
dunia karena kondisi alamnya yang sangat kondusif, ujar Rama seperti dikutip 
Agung. 

  Dalam pembahasan yang dilakukan di sela-sela kunjungan di PG Madukismo, 
pihak Kuba dan RNI sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam rangka peningkatan 
produktivitas industri tebu di Indonesia. 

  Beberapa bentuk kerjasama antara lain penelitian dan pengembangan 
varietas unggulan tebu sehingga diperoleh varietas tebu yang tahan hama 
penyakit dan memiliki produktivitas tinggi; pertukaran tenaga ahli produksi 
antar kedua negara, kerjasama industri tebu yang berwawasan produksi bersih, 
pengembangan produk- produk turunan tebu, kerjasama perbaikan teknologi proses 
dan modifikasi proses dan kerjasama investasi dalam rangka peningkatan 
kapasitas produksi pabrik-pabrik gula di lingkungan RNI. 

  Kami menyadari bahwa kondisi pabrik gula di Indonesia kebanyakan sudah 
berusia cukup tua. Melalui kerjasama ini diharapkan agar Indonesia, khususnya 
RNI, dapat meminta bantuan teknisi Kuba untuk melakukan audit atas kinerja 
pabrik gula terutama dari sisi teknologi dan permesinannya. Misalnya 
pemeriksaan alat-alat antara lain dry cleaning cane station, unblockable 
systems for juice clearance, quick crystallizers, conveyers dan energy  power 
generation, jelas Agung. 

  Menurut dia, jika kerjasama pergulaan Indonesia dan Kuba ini terlaksana 
dengan baik, dipastikan swasembada gula Indonesia dapat dipercepat 
pelaksanaannya. 

  Kuba mempunyai para ahli berkaliber internasional dalam bidang agronomi 
tanaman tebu, pembuatan peralatan dan teknologi pabrik gula, pemeliharaan dan 
operasi pabrik, penelitian dan pengembangan industri gula terpadu, pengembangan 
produk derivatif gula (termasuk energi terbarukan) dan manajemen industri gula 
modern. Thailand, Filipina, India dan Vietnam merupakan negara-negara yang 
telah memanfaatkan teknologi pergulaan Kuba sehingga mereka menjadi eksportir 
gula terkemuka saat ini. 

  Republik Kuba yang terletak di Kepulauan Karibia dan berpenduduk 11 juta 
jiwa, merupakan negara yang sejak abad 19 menjadi produsen gula terbesar dunia 
bersama Brazil. Hal ini dimungkinkan karena Kuba sangat unggul dengan berbagai 
kegiatan penelitian dan pengembangan dalam bidang pergulaan dan produk-produk 
turunannya. 

  Secara tradisional, Kuba sejak masih di bawah penjajahan Spanyol, 
merupakan produsen gula terbesar di dunia. Pada waktu itu dikenal ungkapan sin 
azucar no hay pais (tanpa gula tidak ada negara). Hal ini memperlihatkan 
bagaimana dominasi gula bagi negara tersebut. 

  Sementara Duta Besar Republik Kuba, Jorge Leon, memberikan dukungan yang 
kuat agar kerjasama ini dapat terlaksana dengan baik dan mengharapkan 
langkah-langkah kerjasama dapat disusun secara jelas untuk kemudian diteruskan 
ke Kementerian Pergulaan Cuba (Minaz) di Havana. 

  Kerjasama direncanakan dapat mulai dilaksanakan pada musim tanam tahun 
2007 dan diharapkan dapat menjadi motor menuju swasembada gula di Indonesia. 
(editor dj) 
 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups 

[ppiindia] Tanah Pertiwi untuk Tetangga

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Apakah tidak lebih baik pulaunya dijual dari pada export pasir kepada 
Singapura? 

http://www.gatra.com/artikel.php?id=97714


Tanah Pertiwi untuk Tetangga


Tak ada rotan akar pun jadi. Begitu agaknya semboyan yang jadi pegangan para 
kontraktor reklamasi pantai di Singapura. Maka, saat ekspor pasir laut secara 
resmi dibekukan oleh Pemerintah Indonesia sekitar akhir 2003, mereka pun 
memburu pasir darat. Sasarannya tak jauh-jauh juga, masih dari sekitar Pulau 
Batam, Karimun, Belait, Bulan, dan Combol, di radius 75 kilometer dari pantai 
Singapura. Kota cantik di ujung Selat Malaka itu memang selalu lapar akan pasir 
urukan.

Reklamasi di Singapura telah berjalan nyaris tanpa jeda hampir 35 tahun 
terakhir ini. Hasilnya, wilayah daratan Singapura telah mekar dari 490 
kilometer persegi menjadi kini 690 kilometer persegi --40 kilometer persegi 
lebih luas dari Jakarta. Dalam dua tiga tahun terakhir ini, pasir urukan itu 
diambil dari darat. Akibatnya, pulau-pulau kecil di sekitar Batam-Karimun jadi 
berantakan akibat penggalian.

Lihat saja ke Pulau Sebait, sekitar satu jam dari Sekupang, Batam, dengan 
perahu (motor) pancung. Dari kejauhan, Sebait tampak merah gersang dan 
meranggas. Kehijauan bakau yang dulu menghiasi tepian pantai kini berubah 
bongkahan merah bumi yang terkelupas. Pulau seluas 150 hektare itu itu tampak 
porak poranda. Ada gundukan-gundukan tanah galian di satu sisi, dan 
cekungan-cekungan tanah di sisi lain.

Bahkan kini Sebait nyaris terbelah dua. Kalau musim utara datang di awal 
tahun, air pasang akan merendam bekas-bekas galian itu dan pulau kami pun 
terbelah dua, ujar Muhammad Nasir, Ketua RT 02 Dusun Pulau Buluh Patah, di 
Pulau Sebait, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun. Beberapa hari ini tidak ada 
aktivitas di pulau itu. Beberapa orang terlihat di bedeng dekat tumpukan pasir 
yang siap diangkut. Tapi, aksi bongkar-muat sedang istirahat. Setelah polisi 
datang menyegel tempat ini, kegiatan terhenti, kata Amat, petugas lapangan PT 
Surya Cipta Rezeki (SCR), yang mengantongi izin menggarap pulau itu.

Sudah 20 tahunan perusahaan milik Lis Rahayu itu mengeduk pasir di Pulau 
Sebait. Kini, bermodalkan izin Dinas Pertambangan Kabupaten Karimun, Surya 
Cipta menggaruk pasir di area 63 hektare. Kata Amat, sebagian lahan pulau itu 
sudah dibebaskan oleh PT Surya Cipta. Pada 1990, masyarakat mendapat ganti 
rugi Rp 300 per meter, ungkap ayah tiga anak itu. Saat ini harga tanah naik 
menjadi Rp 600 per meter persegi. Tanah kebun dibanderol Rp 1.500 per meter 
persegi.

Lonjakan harga itu terjadi setelah penambangan pasir laut terhenti. Jelas, 
pasir laut lebih murah. Harga belinya ke pemerintah Indonesia hanya S$ 1,30 
sampai S$ 1,6 per meter kubik. Kontraktor reklamasi bila membelinya dari 
pemasok sekitar S$ 3-S$ 4 saja. Bandingkan, kini mereka harus membelinya dengan 
harga S$ 6-S$ 7. Toh, harga itu ditubruknya pula.

Maka, tak hanya di Pulau Sebait, aktivitas penambangan juga terlihat jor-joran 
di Pulau Cik Lim, bagian barat daya Pulau Buluh Patah. Dua perusahaan besar, 
Griya dan Baskara, berebut menggaruk 200 hektare lahan dari 4.000 hektare 
daratan di pulau tersebut. Ada dua pelabuhan pasir di wilayah itu. Satu di 
barat daya, lainnya di tenggara. Tampak tujuh unit lori hilir-mudik menempuh 
jarak satu kilometer dan menumpahkan pasir ke tempat penampungan di bibir 
pantai. Di bukit, tampak beberapa eskavator sedang menguliti tubuh Ibu Pertiwi. 
Sesekali terdengar suara tembakan air untuk menggerus pasir di lereng bukit.

Pasir tak langsung diangkut ke bibir pantai karena harus dicuci dulu. Satu 
hari kita menghabiskan 8 ton air untuk pencucian pasir, ujar Amat, yang juga 
menjadi mandor di situ. Dua kolam besar, masing-masing 6 hektare, menjadi arena 
pencucian. Satu kolam untuk cadangan air, yang lain untuk menampung limbah 
lumpur, yang kemudian dibuang ke laut dengan pipa 20 sentimeter.

Kondisi itu mendatangkan keluhan 200 kepala keluarga Dusun Pulau Buluh Patah, 
yang menggantungkan hidup dari melaut. Limbah itu sangat mengganggu kami, 
karena ikan-ikan pada lari, kata Raja Rahmat, Ketua Koperasi Mitra Nelayan 
Dusun Pulau Buluh Patah, kepada Gatra.

Dari pulau-pulau itu, pasir diusung ke Singapura. Kata Amat, Surya Cipta Rezeki 
mengirim pasir ke negeri singa rata-rata empat tongkang per bulan. Satu 
tongkang mengangkut 2.700 meter kubik pasir. Griya dan Baskara, yang mulai 
beroperasi 12 tahun silam, malah sanggup mengirim 10 tongkang per bulan. Jadi, 
dalam sebulan terkirim 37.800 meter kubik pasir ke Singapura hanya dari tiga 
perusahaan.

Di Kabupaten Karimun, menurut Zainuddin, Wakil Ketua Komisi C DPRD setempat, 
ada sembilan perusahaan penambangan pasir. Yang tercatat, sebulan terkirim 45 
tongkang pasir. Bisnis pasir ini penuh akal-akalan. Mengeruk 10 tongkang, 
didaftarkan dua, sisanya diselundupkan, ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini. 
Dalam peraturan daerah, pajak ekspor ditetapkan Rp 3.500 per meter kubik. 
Zainuddin menghitung, jika bisa 

[ppiindia] Sexy Dancer Bikin Danger

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=245830

Minggu, 10 Sept 2006,

Sexy Dancer Bikin Danger 




Pakaian Minimalis Bikin Moral Terkikis
Mereka juga penari. Melakukan gerakan meliuk-liuk dan lemah gemulai seperti 
penyaji seni gerak lainnya. Bedanya, profesi ini tidak memerlukan banyak bahan 
untuk kostum panggung. Pro kontra juga sering mengiringi pekerjaan yang 
terkadang mengundang liur para cowok menetes itu. Hayo, apa coba? Ya, mereka 
adalah sexy dancer. Penari yang juga kerap membuat jakun cowok berolah-raga 
naik turun.

Yang mendukung dan menolak pun ada. Tapi, sebanyak 61,4 persen responDet kompak 
menganggap para penari seksi ini nggak penting. Sebagian besar beralasan karena 
merusak moral (39,3 persen), ada yang merasa fungsinya nggak jelas (37,9 
persen), dan 17,9 persen lainnya beranggapan perilaku tersebut merendahkan 
derajat orang yang bersangkutan.

Seperti kata Orta Oktavira dari SMAN 9. Dia mengaku kesal melihat aksi para 
sexy dancer itu. Apa yang mereka lakukan itu nggak sesuai dengan adat 
ketimuran. Bisa merusak moral bangsa, ujarnya bersemangat. Apalagi, kemunculan 
mereka mudah ditemui, tidak hanya di kelab malam, tapi juga televisi. 

Kalau hanya bertujuan menghibur audience, sebenarnya cewek kelas dua ini nggak 
anti-anti banget. Ada juga dancer yang tetap menarik ditonton meski nggak 
berpakaian sexy. Jangan-jangan, mereka berpakaian seperti itu karena merasa 
nggak punya kemampuan. Dengan keinginan pengin laris, akhirnya pakai baju 
minimalis, lanjutnya. 

Dedi Utama dari ITATS sependapat. Cowok 23 tahun ini juga tidak setuju meski 
diberi jatah gratis menonton adegan menggoda itu. Menurutnya, jumlan sexy 
dancer yang makin banyak, merupakan fakta kemorosotan moral bangsa. Belum lagi 
kalau ini dikonsumsi sama remaja yang jiwanya masih labil. Bisa meracuni 
pikiran dan mendorong mereka berbuat yang tidak-tidak, ujarnya.

Tapi, tidak jarang pekerjaan yang mereka lakukan itu bukan atas kemauan 
sendiri. Sebanyak 25,4 persen responDet menuding para sexy dancer itu butuh 
uang. Bahkan ada juga yang menganggap mereka kreatif (21,9 persen) dan 
kelebihan pede (15,6 persen).

Dedi lebih condong pada pendapat pertama. Banyak lho kasus seperti itu, para 
cewek yang alih profesi jadi penari seksi karena butuh duit. Ya, susah juga 
kalau mau nyari siapa yang salah, imbuhnya.

Sama-sama anti sama dancer berbaju minimalis, Sharon Olivia dari SMA Ipiems 
punya komentar beda. Fungsinya itu lho yang nggak jelas. Niat menghibur 
penonton, tapi penampilannya mirip wanita penggoda. Terlalu dibuat-buat, 
ujarnya.

Mempunyai pede berlebih pun di labelkan Sharon kepada para penari seksi ini. 
Lihat aja aksi mereka yang mau mempertotonkan sesuatu yang sebenarnya tidak 
pantas di konsumsi publik, ujarnya. 

Adianto Rizqi dari ITS juga nggak setuju dengan sexy dancer. Cowok ini 
menganggap tindakan itu bisa merendahkan si penari itu sendiri. Kasihan kan, 
pandangan masyarakat pasti negatif terhadap mereka. Apalagi, sebagian besar 
melakukan pekerjaan ini karena alasan ekonomi, tambahnya.

Kontra dengan beberapa responDet di atas, Herman Yulianto asal Unair justru 
mengatakan penari seksi masih penting. Itu kan salah satu variasi dalam dunia 
hiburan. Kreatif, lagi. Nggak munak, sebagai cowok, aku juga suka ngelihat aksi 
para sexy dancer itu, ujarnya singkat. (nor)


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Paranormals called in to end mudflow

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Kepada pakar Kaligot Univerity diajukan pertanyaan: Mengapa 
Indonesia memakai ahli ilmu sihir alias paranormal untuk menyetop lumpur  di 
Sidoarjo? Pertanyaan ini dijawab dengan penjelasan bahwa Ilmu surgawi yang  
selama ini dikuasai oleh petinggi penguasa negara dan pakar-pakar hanya 
berkisar pada gurun pasir, karena mereka sebagai kleptolrik anggap tidak perlu 
memperdalam ilmu pengetahuan teristimewa geo-science,  jadi oleh karena itu 
terpaksa diminta bantuan kepada prof Syatan Bin Iblis dengan ilmu sihirnya. 
Dikatakan pula bahwa dengan dipakainya prof Saytan Bin Iblis membutuhkan waktu, 
dan oleh karena itu diharap pembaca bersabar terhadap hasil sihir-sihiran 
simsalabim abakadrabra hokus pokus.
 

http://www.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]irec=2

Paranormals called in to end mudflow 


Indra Harsaputra, The Jakarta Post, Sidoarjo

After midnight, a site near the center of Sidoarjo's mudflows remains busy -- 
not with workers trying to stop the constant gray streams, but with mystics 
attempting to use their supernatural powers to end the disaster for a Rp 100 
million (US$10,869) prize.

Stop filming please, I can't concentrate on calling the spirit at the source 
of the mudflow, Maisaroh, a psychic from the East Java town of Ngawi, said in 
Javanese to a photographer from a foreign news service and to The Jakarta Post 
on Saturday. 

The photographer looked confused and apologized. Maisaroh started to move away 
from his camera. 

I could have called the spirit around (Lapindo Brantas Inc.'s) Banjar Panji-1 
well, but the spirit left upon learning you would take a picture, she said. 
I'll try calling it again so I can communicate with it. 

Nearby, another psychic, Hobir, 50, was crouched over busily chanting, then 
threw sand and stone into ponds built to contain the mudflow. 

The sand and stone were taken ... with God's guidance from the cemetery of 
Sunan Ampel in Surabaya and of Sunan Giri in Gresik, he told the Post, 
referring to two of the nine legendary clerics who spread Islam in Java. 

Hobir, who works days on a tobacco farm, said he hoped he had adequate powers 
to stop the mess from spreading. 

I've had a blessing from Gus Dur (former president Abdurrahman Wahid)... If I 
win, I and my family will live in a house, he said. 

Maisaroh and Hobir are two of 50 psychics taking part in the contest, organized 
by the Kedung Bendo village head, a wealthy businessman named Hasan. 

The competition has attracted psychics from many cities in East Java and from 
further afield, including Jakarta and Medan. All are trying their luck to stop 
the hot mud, which has been gushing out of Lapindo's exploration well since May 
29. 

The organizer has not collected any registration fees for the contestants nor 
provided them with accommodation; they only get free water, and are required to 
bring their own equipment. 

Some of the psychics are scary-looking, but there are also those who are 
gentle and polite. But none of them have stopped the mud, said Titus, the 
contest's coordinator. 

He said the competition had received such a large response that the committee 
had to limit the number of participants and separate them into several groups. 
The committee has not set a deadline for contestants to end the flows. 

In a screening process, each psychic had to pass a test: turn off a water 
faucet left on by the organizer with only their supernatural powers. 

With the test, many candidates had to go back home. How can they stop a 
mudflow if they can't even shut off a faucet, Titus said. 

The contest is one of the more unusual attempts to end the disaster, which has 
left more than 9,000 people homeless and more than 1,800 people out of work. 

Many people may not accept that we have supernatural powers, said Dony 
Harahap, a psychic from Jakarta. 

But (from my work) it is clear that the mudflow can only be stopped if the 
government and Lapindo end their sinful acts, which are affecting the people.


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:

[ppiindia] Mereka Bertahan Demi Mengisi Perut Keluarga

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
REFLEKSI: Kalau di dekat pusat kekuasaan negara, di ibukota negara tempat 
tumpukan kekayaan, mereka hidup dari sampah. Apakah arti kemerdekaan negara 
buat mereka?  Kalau di dekat pusat kekuasaan negara mereka diabaikan dan 
dilupakan, bagaimana dengan rakyat-rakyat di daerah yang jauh di mata dari 
kekuasaan negara?


KOMPAS
Senin, 11 September 2006 

 
Pemulung Sampah
Mereka Bertahan Demi Mengisi Perut Keluarga 


Cokorda Yudistira

BELASAN pemulung tampak tak peduli teriknya matahari yang memanggang bukit 
sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang hari Sabtu (9/9). Mereka 
mengais-ngais sampah tanpa merasa jijik. 

Tangan mereka dengan lincah memainkan gancu untuk mengais, mengorek, dan 
mengangkat barang-barang dari tumpukan sampah yang berbau menyengat hidung. 

Ketika jari-jari besi alat backhoe terangkat dari timbunan sampah, para 
pemulung itu dengan cekatan memilih sampah-sampah yang bagi mereka bernilai 
jual. 

Para pemulung ini tak ambil pusing kesehatan mereka terganggu akibat terlalu 
sering menghirup bau busuk yang menyengat itu. Mereka juga seakan-akan terbiasa 
dikerumuni lalat. 

Sepertinya mereka tidak punya rasa takut sewaktu-waktu kaki mereka amblas di 
lautan sampah atau tiba-tiba tumpukan sampah itu longsor dan menyeret mereka ke 
bawah. Sudah biasa, Mas, ujar salah seorang pemulung dengan nada ringan 
sambil tetap mengayunkan gancunya di sampah yang menggunung di TPA Bantar 
Gebang. 

TPA Bantar Gebang merupakan titik akhir perjalanan ribuan ton sampah, yang 
dihasilkan warga DKI Jakarta setiap harinya. Di kawasan seluas lebih dari 100 
hektar ini, menjulang bukit-bukit sampah yang tingginya hampir dua kali lipat 
tinggi tiang listrik yang berdiri tegak di sekitar bukit sampah itu. 

Jutaan meter kubik sampah sudah ditimbun di TPA Bantar Gebang sejak kawasan ini 
resmi dijadikan tempat pembuangan akhir sampah DKI Jakarta mulai tahun 1989. 

Menjanjikan 

Jatuhnya tiga korban meninggal akibat longsornya ribuan ton sampah di zona III 
A TPA Bantar Gebang pada Jumat lalu ternyata tidak membuat tempat pembuangan 
sampah ini langsung sepi dari kehadiran para pemulung. Bahkan, hanya berselang 
beberapa jam setelah bencana itu terjadi, puncak zona III A ini sudah kembali 
didatangi belasan pemulung. 

Para pemulung itu seolah-olah berlomba mengumpulkan sampah di lereng bukit 
sampah yang tidak begitu landai. Sementara di atas dan di samping mereka, 
jari-jari besi backhoe sedang berseliweran memindahkan timbunan sampah. Tanpa 
mengenakan penutup hidung, mereka mampu memulung berjam-jam di bukit sampah 
itu. 

Seperti halnya Rasnoto. Lelaki asal Indramayu, Jawa Barat ini mengaku memulung 
di TPA Bantar Gebang setelah pekerjaannya sebagai petani di kampungnya tidak 
memberikan hasil yang memadai. Meski demikian, Rasnoto mengaku masih sering 
pulang kampung untuk kembali mencangkul. 

Saya memilih menjadi pemulung karena (memulung) ini pekerjaan yang bebas. Kami 
tidak ada yang mengatur harus kerja mulai jam berapa, berapa jam, dapatnya 
berapa banyak. Kalau capek, tinggal berhenti dan istirahat. Kalau sudah segar, 
kerja lagi, ujar Rasnoto yang tinggal satu rumah bersama Sonip, salah seorang 
pemulung yang tewas terseret dan tertimbun longsoran sampah. 

Pernyataan nyaris sama muncul dari sejumlah pemulung lainnya. Jawaban lainnya 
yang juga sering diungkapkan lebih bernada putus asa. Mau kerja apa lagi? Yang 
penting (memulung) ini kerja halal, kata Mada, seorang pemulung lainnya. 

TPA Bantar Gebang seolah menjadi tanah harapan bagi sedikitnya 6.000 pemulung 
yang berasal dari berbagai wilayah, terutama di Jawa Barat, bahkan ada yang 
datang dari Sumatera Utara. 

Timbunan jutaan ton sampah di TPA Bantar Gebang memberikan peluang bagi para 
pemulung untuk dapat mengasapi dapur keluarganya. Mereka (pemulung) itu 
ibaratnya berani mengambil kesempatan meski peluang itu berada di depan 
bahaya, kata Abdul Rahman Jambor, Ketua Forum Komunitas Pemulung Jakarta, 
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang (Jabodetabekka), dalam 
perbincangannya dengan Kompas. Bukan hanya itu, para pemulung ini, secara tidak 
langsung, juga sudah mengurangi sedikit beban sampah yang harus ditanggung TPA 
Bantar Gebang. 

Kemiskinan 

Tidak hanya pekerjaannya yang membuat para pemulung ini begitu lekat dengan 
kemiskinan. Kehidupan keseharian mereka pun menunjukkan kondisi tersebut. 
Rasnoto, misalnya, tinggal bersama istri dan anak-anaknya di sebuah rumah kecil 
dan halamannya dipenuhi sampah-sampah plastik yang dijemur. 

Rumah dari Bos, demikian Rasnoto menyebut sebuah bangunan berukuran sekitar 4 
x 6 meter persegi, yang dibagi menjadi tiga kamar dan sebuah lorong yang 
dijadikan dapur. 

Separuh dinding rumah itu terbuat dari potongan papan tripleks, dan lantainya 
ditutupi lembaran plastik. Di rumah itu, Rasnoto dan keluarga tinggal bersama 
dan berbagi kamar dengan Sonip, kerabat Rasnoto, yang juga tinggal bersama 
istrinya. 

Di halaman rumahnya, yang tak seberapa luas, tergeletak 

[ppiindia] Umat Kristen Harus Aktif Berantas Korupsi

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0609/09/opi03.html


Umat Kristen Harus Aktif Berantas Korupsi
   
Oleh
Rikando Somba


JAKARTA-Beberapa waktu lalu, dua organisasi besar keagamaan Islam, Nadhlatul 
Ulama (NU) dan Muhammadiyah, mendeklarasikan gerakan antikorupsi mendukung 
program pemerintah. Gerakan berbasis moral dan teologi ini diyakini menjadi 
senjata yang ampuh untuk mendorong umat beragama untuk lebih dari sekadar sadar 
akan perang terhadap korupsi. Lebih jauh, umat beragama Islam yang notabene 
mayoritas diharapkan akan lebih aktif mencegah korupsi dengan dasar nilai-nilai 
agama.

Uniknya, gerakan serupa sepertinya belum menggema di organisasi-organisasi 
keagamaan Nasrani. Di satu sisi, ini bisa diartikan bahwa masyarakat Kristen 
sudah sangat sadar akan bahaya korupsi dan pencegahannya. Di sisi lain, bisa 
juga ada kesan ketidakpedulian umat pengikut Kristus akan pentingnya perang 
melawan korupsi.
Kedua kesan di atas memang tidak bisa dijadikan kesimpulan. Namun, yang jelas 
peran umat Kristen haruslah besar dalam perang melawan korupsi yang bisa 
diartikan perang melawan kejahatan. Dan, Alkitab sendiri terang dan jelas 
menyebutkan banyaknya contoh perliku korupsi yang harus dijauhi umat Kristen. 

Inilah yang terpapar dari Kebaktian Kebangunan Rohani bertajuk Umat Kristiani 
di Tengah Penegakan Hukum Pemberantasan Korupsi di Indonesia yang dipimpin 
Pendeta (Pdt) Michael Kairupan di GPDI Immanuel, Kelapa Gading, Jakarta, pekan 
lalu. KKR ini juga menghadirkan Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR Gayus Lumbuun 
sebagai pakar untuk menjelaskan perihal korupsi, sekaligus memberikan kesaksian.

Tema ini sendiri menurut Pdt Michael adalah untuk mengingatkan kembali peran 
umat pengikut Yesus akan tugasnya di bumi untuk menjadi terang dunia di 
tengah gelapnya belantara korupsi. Sekaligus, ini mengingatkan bahwa bagi umat 
Kristen, Yesus dan keteladanannya adalah contoh nyata perang terhadap korupsi 
dan Allah Bapa menjamin umatnya untuk hidup berkecukupan dengan syarat 
mengikuti jalannya.

Dari sisi iman Kristen, Allah telah tegas menyebutkan bahwa burung di udara 
saja dipeliharanya, apalagi manusia. Demikian umat tak perlu ragu akan usaha 
yang dijalankannya selama berada di jalan Tuhan. Korupsi jelas merupakan 
pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan dan jaminannya, kata Pdt Michael.

Dalam Perjanjian lama maupun Baru, contoh-contoh korupsi dengan stratanya; 
korupsi karena kebutuhan (by need), karena kesempatan (by chance), dan karena 
ketamakan (by greed) lengkap disebutkan. Alkitab juga menyebutkan kekhawatiran 
akan tidak terjaminnya sandang, pangan, dan papan adalah awal dari korupsi. 
Di kesempatan tersebut, Gayus menyebutkan banyaknya contoh korupsi karena 
ketamakan ada di Alkitab, antara lain adalah saat umat Israel keluar dari Mesir 
dan mengindahkan perintah Tuhan yang memelihara mereka dengan datangnya burung 
puyuh pada waktu senja dan roti dari surga (manna). 

Umat Israel bukannya mengambil sesuai perintah Tuhan, yakni segomer seorang, 
melainkan mengambil berlebihan. Upahnya, makanan yang mereka simpan malah 
menjadi busuk dan berulat (Keluaran 16:11-21). 


Penghargaan dan Hukuman
Ketamakan serupa juga dirasakan Gehazi, pelayan Nabi Elisa yang mengambil 
pemberian Panglima Kerajaan Aram, yakni Naaman, atas kesembuhannya dari 
penyakit kusta. Alih-alih ingin mendapatkan hadiah yang ditolak Nabi Elisa, 
Gehazi malah mendapat tulah berupa kusta yang sebelumnya diderita Naaman (II 
Raja-raja 5:1-27). Dan, contoh yang paling mashyur dan keji akibat ketamakan 
adalah Yudas yang menyerahkan Yesus untuk disalib demi 30 keping uang perak.

Soal jaminan atas perilaku manusia yang mentabukan korupsi adalah saat Paulus 
memberikan nasihat ke Timotius (I Tim 6:6). Paulus menyatakan, dengan ibadah 
saja, manusia mempunyai keuntungan yang berlebih yang dijamin Allah. 

Dari berbagai contoh di Alkitab, jelas menurut Pdt Michael dan Gayus Lumbuun, 
bahwa umat Kristen dilarang keras untuk korupsi. Kejahatan korupsi bertambah 
parah melibatkan hampir semua lini, birokrat, tokoh masyarakat, akademisi, 
serta pengusaha, melibatkan berbagai unsur dari berbagai agama. Di sinilah, 
peran nilai-nilai agama ditantang agar menjadi realitas yang berwujud, kata 
Gayus. 

Realitas korupsi di Tanah Air sendiri semakin hari semakin memprihatinkan. 
Meski sejak tahun 1957 negara telah membentuk Undang-Undang (UU) Antikorupsi 
yang diikuti oleh berbagai bentuk tim pemberantasannya, jenis pidana ini tak 
juga hilang. Sebaliknya, korupsi makin menggurita dengan melibatkan semua unsur 
masyarakat, tak terkecuali tokoh masyarakat dan pemuka agama. 
Dan, orang Kristen sendiri ada dalam tiap struktur, profesi, dan 
pengkategorian yang ada masyarakat. Demikian, orang Kristen pun rentan terhadap 
perilaku korupsi,imbuh Gayus dan Pdt. Michael. 

Untuk pengingatnya, Allah juga banyak memberikan penegasan akan penghargaan 
(reward) selain hukuman (punishment) yang ditegaskan contoh-contoh di atas. 
Firman Allah 

[ppiindia] Terkaya ke-36, Jusuf Kalla Bingung

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.harianposkota.com/news_baca.asp?id=25398ik=6


Terkaya ke-36, Jusuf Kalla Bingung 


Jumat 8 September 2006, Jam: 23:33:00 

JAKARTA (Pos Kota) - Wapres Jusuf Kalla mengaku bingung dinobatkan sebagai 
orang terkaya ke-36 di Indonesia oleh majalah Forbes Asia, dengan kekayaan 
senilai 15 juta dolar AS atau sekitar Rp 135 milyar. 

Padahal waktu mendaftar menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004, kekayaan 
Kalla yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rp 122 miliar. 
Artinya, ada penambahan kekayaan Rp 13 milyar dalam tempo kurang dua tahun. 

Jadi orang tajir dengan kekayaan meroket seperti itu tak lantas membuat Kalla 
senang. Dia malah mengaku bingung. Saya tidak tahu dari mana data itu. Saya 
tidak merasa seperti itu. Jadi terserah Forbes, cetusnya, kemarin. 

Seperti diberitakan, dalam edisi 18 September 2006 mendatang, Forbes akan 
menerbitkan artikel mengenai daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Selain 
Kalla, pejabat negara yang juga masuk dalam daftar Forbes adalah Menko Kesra 
Aburizal Bakrie alias Ical. Dia berada di urutan ke-6 dengan jumlah kekayaan 
1,2 miliar dolar AS. 

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 31 Desember 
2005, detik.com mencatat Ical memiliki harta senilai Rp 1.329.705.879.583 (Rp 
1,329 triliun). Harta Ical ini bertambah Rp 139 miliar sejak dia menjabat 
sebagai Menko Perekonomian atau senilai Rp 1.190.139.383.713 (Rp 1,190 triliun) 
per 29 Oktober 2004. 

Majalah Forbes Asia menobatkan Sukanto sebagai orang paling kaya se-Indonesia 
dengan kekayaan sekitar 2,8 milyar dolar AS. Namun sayangnya, Sukanto juga 
terlibat kredit macet di Bank Mandiri dan BNI dengan nilai hingga trilyunan. 

Karena itulah, Bank Indonesia (BI) siap memblokir rekening milik bos Raja 
Garuda Mas (RGM) Sukanto Tanoto yang dinobatkan sebagai orang terkaya 
se-Indonesia. Hal itu akan dilakukan jika BI mendapat permintaan dari aparat 
penegak hukum. 

Penegasan itu disampaikan Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Budi 
Mulia di sela forum diskusi tentang implementasi API dan ketentuan perbankan di 
Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat (8/9/2006). 

Itu nanti dicek. Tapi itu kewenangan penegak hukum. Tapi kalau diminta, ya 
kita koordinasi dengan penegak hukum. Saya kurang ngerti, tapi nanti dicek, 
ujarnya. 


(endang/setiawan) 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Perlu Penampakan Kedaulatan RI di Miangas

2006-09-10 Terurut Topik Ambon


Perlu Penampakan Kedaulatan RI di Miangas
Oleh
Sadina



Pulau Miangas, pulau kecil berukuran 3,15 kilometer persegi ini, sejak 
kemerdekaan selalu menyedihkan. Musibah kelaparan dan kemiskinan dari tahun ke 
tahun sudah akrab dengan penduduknya. 
Tidak hanya itu. Pulau yang berada di Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan 
Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), ini sangat berpotensi terhadap berbagai 
kejahatan antarnegara, seperti pencurian ikan penyelundupan berbagai jenis 
barang seperti minuman keras, narkoba dan senjata api, dari negara tetangga, 
Filipina.


Tak tertutup kemungkinan di wilayah perairan perbatasan Miangas dijadikan jalur 
lintas batas para teroris, tanpa terdeteksi oleh pos keamanan lintas batas di 
Pulau Miangas. Peluang pulau berpenghuni 197 keluarga dengan jumlah keseluruhan 
785 jiwa ini sebagai persinggahan penjahat antarnegara memang sangat masuk 
akal. Soalnya secara geografis posisi Pulau Miangas berada di 5° 34' 02'' LU 
dan 126° 34' 54'' BT terdapat TD No. 056 dan TR No. 056.


Pulau ini juga lebih dekat ke Mindanao, Filipina. Warga Miangas hanya 
membutuhkan waktu dua hingga tiga jam perjalanan dengan pamboat ke Santa 
Agustien atau General Santos. Bandingkan dengan jarak Miangas ke Melonguane, 
ibu kota Kabupaten Talaud, sekitar 90 mil. Untuk ke Manado, warga Miangas akan 
menempuh waktu sampai dua hari karena jaraknya mencapai 275 mil.


Pulau paling utara Indonesia itu kurang terawat. Sekitar 80 persen 
masyarakatnya miskin. Sebenarnya jika dikelola dengan baik, pulau ini memiliki 
potensi menguntungkan bagi masyarakat setempat. Miangas sangat indah dan 
menawan. Air lautnya jernih hingga menembus ke dasar laut, pantai pasir 
putihnya landai dan sangat bersih. 
Untuk bisa ke Miangas, kapal Pelni dari Pelabuhan Bitung Menado tersedia dua 
minggu sekali. Kalau cuaca bagus bisa ditempuh 20 jam, tapi kalau gelombang 
besar, biasanya kapal urung merapat ke pulau tersebut. 

Diklaim Filipina
Akibat cuaca buruk, Miangas sempat menjadi pulau terisolasi, masyarakatnya 
kekurangan beras, dan bahan bakar sulit didapat. Kalau sudah begini, biasanya 
masyarakat di sana hanya makan kelapa yang dikeringkan. 
Fasilitas pendidikan dan kesehatan di pulau itu pun masih sangat minim. Ada SD. 
SMP dan SMK, namun gurunya sangat terbatas. Guru SMP pun merangkap menjadi guru 
SMK. Petugas kesehatan hanya segelintir orang. Lampu penerangan juga terbatas, 
menyala mulai pukul 06.00 Wita hingga pukul 02.00 Wita, setelah itu sampai pagi 
Miangas gelap gulita. 


Secara fisik, Pulau Miangas masih dikuasai Indonesia. Penduduk juga memakai 
bahasa Sanger dalam berdialog sehari-hari. Sekalipun begitu, mereka juga 
mengerti bahasa Tagalog, yang menjadi bahasa nasional Filipina. 
Keberadaan pulau itu sendiri, oleh pemerintah Indonesia diakui menjadi bagian 
integral NKRI sejak 1928. Namun status itu belum dianggap selesai oleh 
pemerintah Filipina karena negara tetangga itu mengklaim Miangas sebagai bagian 
teritorialnya. Klaim itu mereka dasarkan pada Traktat Paris tahun 1898. 


Indonesia dan Filipina belum mengikat perjanjian batas wilayah laut bilateral. 
Traktat itu memuat batas-batas demarkasi Amerika Serikat (AS) setelah memenangi 
perang atas Spanyol yang menjajah Filipina hingga ke Miangas atau yang disebut 
mereka sebagai Las Palmas. Traktat itu sudah dikomunikasikan AS kepada 
Pemerintah Hindia Belanda, tetapi tidak ada reservasi formal diajukan Belanda 
terhadap traktat itu.
Miangas akan diakui internasional sebagai milik Indonesia apabila penampakan 
kedaulatan teritorial berlangsung secara damai terus-menerus. Penampakan itu 
sama baiknya dengan hak kepemilikan. 


Penampakan fungsi-fungsi negara, termasuk memberi jaminan hidup kepada penduduk 
Miangas, membuat klaim atau okupasi kedaulatan negara Indonesia akan memberi 
kebenaran apabila masalah Miangas menjadi sengketa di kemudian hari.


Sengketa kedua negara ini karena masing-masing berpegang pada hukum yang 
berbeda. Pemerintah Indonesia berpegang pada hukum laut internasional, di mana 
batas laut zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia sampai 200 mil. Sementara 
itu, pemerintah Filipina berpegang pada Traktat Paris yang isinya perairan 
Pulau Miangas, termasuk Pulau Kakorotan dan Pulau Garat masuk perairan Filipina 
dianggap berhak mengambil hasil laut di kawasan itu. 



Relatif Murah 
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat lebih mudah dan murah membeli 
dari wilayah Filipina. Uang yang mereka pergunakan umumnya adalah peso. 
Ditambah lagi, batas landas kontinen dan batas wilayah laut hingga kini belum 
ada kesepakatan antara pemerintah Republik Indonesia dan Filipina. 
Peso diperoleh dari hasil perdagangan ikan dan kelapa yang dijual ke wilayah 
terdekat Filipina, yakni Santa Agustien. Uang peso lalu dibelanjakan warga 
Miangas untuk membeli kebutuhan sehari-hari di daerah General Santos.


Beras dan gula pasir relatif lebih murah dibeli di Filipina ketimbang membeli 
di Melonguane atau Manado karena mereka juga 

[ppiindia] Pembebasan Biaya Akta Kelahiran Jadi Kado HUT Kota Ambon

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0609/09/nus04.html

Pembebasan Biaya Akta Kelahiran Jadi Kado HUT Kota Ambon 




Ambon - Pembebasan biaya pengurusan akta kelahiran bagi bayi yang lahir di Kota 
Ambon terhitung Kamis (7/9) pukul 00.00 WIT, menjadi hadiah perayaan Hari Ulang 
Tahun (HUT) ke-431 Kota Ambon.


Keputusan ini dibuat dalam rangka merevitalisasi perlindungan terhadap hak-hak 
dasar anak agar jangan sampai di kemudian hari ada anak di Kota Ambon yang 
tidak memiliki identitas diri, kata Wali Kota Ambon, Jopie Papilaja, saat 
upacara peringatan HUT Kota Ambon yang dipusatkan di Lapangan Merdeka, 
baru-baru ini. 


Diakuinya, saat merayakan HUT ini masih banyak masalah yang memerlukan 
perhatian bersama untuk diselesaikan, di antaranya pengungsi yang belum dapat 
diselesaikan secara tuntas dan jumlah keluarga miskin belum mengalami penurunan 
karena mobilitas manusia yang masuk di kota ini cukup tinggi. 


Kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi dengan jumlah kendaraan roda dua, roda 
tiga dan empat yang bertambah sementara panjang jalan tidak dapat ditambah 
lagi, terutama di pusat kota menjadi hambatan tersendiri, ujarnya. 
Selain itu, jumlah penduduk yang terus bertambah yang diikuti pola permukiman 
yang berkonsentrasi di pusat kota mengakibatkan kawasan konservasi beralih 
fungsi menjadi lokasi permukiman. Dengan demikian, kantong-kantong konservasi 
air berkurang. Akibatnya, pasokan air bersih bagi penduduk di pusat kota 
menjadi masalah baru dan tanah longsor di daerah pebukitan menjadi ancaman baru 
di saat musim hujan seperti yang terjadi beberapa bulan lalu. 


Sampah yang menjadi masalah perkotaan di mana-mana juga menjadi masalah bagi 
kota kita yang tercinta ini, kata Papilaja.


Karena itu, menurutnya, permasalahan ini harus diselesaikan bersama oleh 
pemerintah, DPRD maupun warga kota. Untuk memecahkan berbagai masalah khas kota 
ini, langkah strategis yang sedang dan akan dilakukan Pemkot saat ini maupun di 
tahun mendatang adalah pengembangan sentral ekonomi baru. 
Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke- 431 Kota Ambon dirayakan secara meriah 
di Lapangan Merdeka, Ambon, Kamis (7/9), di antaranya dengan pagelaran tari 
kolosal ratusan siswa SLTP se-Ambon. 


Peringatan HUT ini diawali dengan pembacaan sejarah Kota Ambon. Pada tahun 1575 
dianggap sebagai awal berdirinya Kota Ambon, ditandai dengan pendirian benteng 
oleh Portugis di daerah yang saat itu disebut sebagai Kota Laha atau Ferangi. 
Sedangkan tanggal 7 September diambil dari diangkatnya masyarakat Ambon dalam 
Dewan Kota (Gemeenstraad) pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda pada 1921. 
(izaac tulalessy) 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] ICW: Agustus, Bulan Kelabu Pemberantasan Korupsi

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2006/09/09/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
ICW: Agustus, Bulan Kelabu Pemberantasan Korupsi

[JAKARTA] Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, Agustus 2006 adalah bulan 
kelabu bagi pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal itu ditandai dengan 
sejumlah peristiwa menyedihkan yang terjadi di institusi penegak hukum. 
Demikian dikatakan Koordinator Program Monitoring Hukum dan Peradilan ICW, 
Emerson Yuntho dalam paparan kaleidoskop bulan Agustus 2006 yang diterima 
Pembaruan, Sabtu (9/9). 

Peristiwa-peristiwa itu membuat kita semakin kehilangan gairah hidup. 
Bagaimana tidak, institusi hukum seperti pengadilan atau Mahkamah Agung (MA) 
dan Mahkamah Konstitusi (MK) yang diharapkan menjadi pintu akhir penegakan 
hukum dan keadilan ternyata memberikan putusan yang menguntungkan segelintir 
orang yang notabene adalah orang yang menurut pandangan masyarakat diduga 
terlibat korupsi. Atau setidaknya membuka pe-luang terjadinya korupsi yang 
lebih besar, tuturnya. 

Dijelaskan, peristiwa kelabu di Agustus dimulai dari Pengadilan Tinggi DKI 
Jakarta pada 1 Agustus 2006 yang menyatakan Surat Ketetapan Penghentian 
Penuntutan Perkara (SKP3) atas nama terdakwa Soeharto yang dikeluarkan Kepala 
Kejaksaan Negeri Jakarta, 11 Mei 2006, sah menurut hukum. 

Majelis hakim banding juga membatalkan putusan praperadilan Pengadilan Negeri 
Jakarta Selatan yang dikeluarkan pada 12 Juni 2006. Putusan ini terkesan 
dicari-cari pembenarannya dan lebih jauh berdampak pada buyarnya harapan 
masyarakat agar Soeharto diadili karena dosa-dosanya dimasa lalu, ujarnya. 

Selain PT DKI, ternyata MA tetap menjadi sorotan publik. Pertama, soal pungutan 
liar biaya perkara di MA. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution 
mengatakan, MA melakukan pemerasan karena memungut biaya perkara terlalu besar. 
Namun hanya menyerahkan Rp 1.000 kepada negara. Kelebihan uang yang tidak 
disetor ke kas ne- gara menurut Anwar dapat dikategorikan sebagai pungli. [Y-4] 


Last modified: 9/9/06 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Mentalitas Kepiting

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.com/News/2006/09/09/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Mentalitas Kepiting
 

Agus Wiyanto 



Kalau anda menangkap beberapa ekor kepiting hidup, dan menempatkan dalam 
keranjang rotan, anda tidak perlu memberikan penutup pada keranjang tersebut. 
Yakinlah kepiting tangkapan anda itu tak bakal bisa keluar dari keranjang. 
Tidak percaya, boleh dicoba dan buktikan kebenarannya. Karena kepiting yang 
berada di bawahnya, akan berusaha menarik sekuat tenaga, kepiting yang sedang 
merayap sampai bibir keranjang. 

Begitu ada kepiting yang merangkak sampai atas, akan ditariknya kembali ke 
bawah. Begitu seterusnya, sehingga sesama kepiting akan berusaha saling menjaga 
se-kuat tenaga supaya tidak ada yang lolos sampai puncak. 

Itulah mentalitas kepiting, yang seolah tidak rela dan tidak senang melihat 
kepiting lainnya lebih menonjol mengungguli yang lain. Teman-teman kepiting 
yang ada di bawahnya akan saling menjegal kepiting itu, dan menariknya kembali 
ke bawah, dan kalau perlu jatuh bersama dalam satu keranjang. 

Tidak berlebihan dan sangat beralasan, jika mentalitas kepiting ini diterapkan 
untuk mengamati perilaku dan sosok kehidupan manusia dalam arena publik. Ada 
banyak ragam perilaku manusia. Ada yang berperilaku sabar, ada yang sangat 
ambisius, ada yang tegas dan ada yang lemah lembut. 

Namun kalau ditempatkan dalam satu wadah atau keranjang yang sama, perilaku di 
bawah sadar yang mendominasi manusia ternyata sama. Tidak suka ada orang yang 
tampil lebih menonjol dibandingkan dirinya. Perilaku saling menjegal dan 
berusaha menjatuhkan orang lain, ternyata menjadi naluri yang mendominasi 
manusia. 

Lihat, seorang yang sedang dipromosikan mendapat jabatan tertentu. Ditinjau 
dari masa dinas, kepangkatan yang ada, serta semua prosedur yang harus 
dipenuhinya telah memenuhi kualifikasi formal, begitu orang itu dipromosikan ke 
atas, rekan-rekan di bawahnya sibuk berkasak kusuk, berusaha menjegal dan 
menjatuhkannya, dengan mencari kesalahan, bahkan kekurangan yang ada di masa 
lampau. 

Apalagi kalau orang itu berusaha merangkak dengan kekuatannya sendiri sampai ke 
atas, tentu orang orang yang ada di bawahnya sudah lebih dahulu menghalangi 
lang- kahnya. 

Sepak terjang manusia untuk saling menjatuhkan sa- tu dengan yang lain tak 
ubahnya seperti mentalitas kepiting dalam satu keranjang. Hasilnya, akan 
menghambat orang dalam satu wadah yang sama untuk maju menuju puncak. 

Di sini, terjadi bukan lagi kompetisi yang sehat dengan saling menunjukkan 
kemampuan, keterampilan, visi yang brilian, dan menyerahkan kepada masyarakat 
luas atau owner, yang akan menilainya dengan fair dan objektif, tetapi sering 
menjadi medan pertarungan yang amat melelahkan untuk saling menjegal satu 
dengan yang lain dan tidak pernah ada habisnya. 


Beberapa Kubu 

Apalagi kalau mereka sudah terbagi menjadi beberapa kubu atau kelompok yang 
saling bertikai dalam satu wadah, tentu saja semua energi akan dicurahkan ke 
sana, bukan untuk hal yang positif membangun, tapi untuk menghalangi tampilnya 
orang lain ke tampuk puncak pimpinan suatu organisasi. Misalnya dengan membuat 
organisasi atau partai tandingan dengan sekelompok pendukungnya yang saling 
agresif menyerang satu dengan yang lainnya. 

Bagaimana mengatasinya? Kalau hanya kepiting mengatasinya sangat mudah! Jangan 
kumpulkan kepiting dalam satu keranjang, tapi pisahkan dalam beberapa keranjang 
lain. Untuk manusia tidak se- sederhana itu, memisahkan orang yang suka 
bertikai dengan mem- berikan wadah baru bagi ruang geraknya. 

Tapi mentalitas ini yang harus diubah dan berubah. Bukan hanya kepentingan 
sesaat untuk dirinya yang dicari dan dikejarnya sekuat tenaga. Tetapi 
kepentingan dalam aras yang lebih luas yang harus ditempatkan dibanding 
kepentingan dirinya, atau kelompoknya. 

Betapa banyak energi, daya, bahkan dana yang terbuang habis untuk bertikai? 
Hasil akhirnya, semua orang akhirnya menjadi lelah. Dengan kekuatan untuk 
saling menjegal dan menjatuhkan, ternyata hanya menuai kepuasan sesaat yang 
dapat dinikmatinya, dan kita merasa senang ketika saingan kita tidak berhasil 
mengisi posisi jabatan puncak. 


Memadukan Potensi 

Daripada saling menjatuhkan, betapa lebih berharganya kalau membangun suatu 
sinergi bersama. Jauh lebih arif dan bijaksana merajut dan memadukan potensi 
yang ada dalam diri tiap orang, dibanding bertikai terus menerus. Yesus pernah 
menegur para muridnya yang terancam akan perpecahan, situasinya terjadi ketika 
10 murid marah, terhadap sikap Yohanes dan Yakubus yang memposisikan dirinya 
lebih tinggi dibanding mereka (Markus 10:41-42) Yesus juga mengingatkan para 
muridnya akan bahaya perpecahan yang akan menimpa kedua belas murid, jikalau 
tidak dibangun satu tali pengikat yang dapat mempersatukan kesatuan mereka. 
Pengikat ini yang harus diciptakan dan menjadi komitmen bersama. 

Lebih lanjut, Yesus berdoa se- cara khusus (dalam Yohanes 17) supaya tidak 
terjadi perpecahan yang menimpa para 

[ppiindia] Rumah Sakit Dilaporkan Ke Polisi

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/092006/11/nusantara/nusa5.htm


Rumah Sakit Dilaporkan Ke Polisi
Menderita Diare, Kaki Diamputasi

Jakarta, BPost
Rumah Sakit Budi Asih, Cawang, Jakarta Timur, dilaporkan ke Kepolisian Daerah 
Metropolitan Jakarta Raya, Sabtu (9/9). Rumah sakit itu diperkarakan karena 
diduga melakukan mal praktik atas diri Muhamad Hasbi, bayi berusia empat bulan.

Ruslan, ayah Hasbi, Sabtu (9/9) mengemukakan, awalnya Hasbi hanya menderita 
diare. Tapi kemudian, Hasbi harus diamputasi tangan kirinya karena jaringan 
syarafnya tak berfungsi. Saya bawa Hasbi ke rumah sakit (Budi Asih) tanggal 5 
Juni lalu karena diare, kata Ruslan, 25 tahun. 

Menurutnya, saat di UGD rumah sakit tersebut, Hasbi langsung diinfus di bagian 
tangan sebelah kiri. Selang beberapa waktu kemudian, Hasbi dipindahkan ke ruang 
rawat inap dan dimasukkan ke dalam inkubator. Dua hari kemudian, Ruslan melihat 
anaknya diinfus di bagian kaki. Sementara tangan kiri anaknya tempat bekas 
dinfus berwarna biru.

Dokter di rumah sakit itu mengatakan kalau Hasbi mengalami pembekuan darah. Ia 
lalu dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang peralatannya lebih 
lengkap. Di RSCM, Ruslan ditolak, dengan alasan tidak ada kamar. 

Lalu, ia membawa anaknya ke Rumah Sakit Harapan Kita. Sampai di sana, Hasbi 
langsung dirawat. Seminggu kemudian, dokter mengatakan Hasbi harus diamputasi 
tangan kirinya karena kondisinya semakin parah. Kini, Hasbi harus kehilangan 
tangan kirinya mulai dari jari hingga siku.

Atas kejadian itu, Ruslan melaporkan rumah sakit Budi Asih ke polisi. Iskandar 
Sitorus dari LBH Kesehatan yang mendampingi Ruslan mengemukakan, ada indikasi 
kesalahan memasukkan jarum suntik sehingga mengenai syaraf bayi.


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Pernikahan dan Pelacuran

2006-09-10 Terurut Topik Listy
Bung Izam...:)
Macam mana nie..?? 
jauh-jauh cari ilmu ke India, yg dipelajari sejarah Malaysia..??
aku rasa, huruf K.. bisa menjadi panjang dengan aneka cara..
K=konglomerat, K=kaya, K=kuwat, K=keluarga raja-raja...
tapi, nampaknya Siti lebih suka dgn K yg ini.. K=kumis.. :))
 
wassalam,
 

-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Zamhasari 
Jamil
Sent: Monday, September 11, 2006 2:02 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: RE: [ppiindia] Pernikahan dan Pelacuran



Mbak Lis,

Datuk K itu semasa kecilnya bernama Khalid Mohammad Jiwa, kemudian setelah 
duitnya banyak beliau pun menyadang gelar Datuk, sebuah gelar penghormatan. 
Di kampungku Datuk itu adalah panggilan untuk kakek. 

Siti biasa menyebut orang yang kini jadi suaminya itu dengan Datuk K. Dan 
orang-orang di kampungku lebih senang memanggil Datuk K itu dengan Pak Besar. 

Begitu mbak Lis  mungkin yang lain masih ada pertanyaan. Kalau nggak ada 
pertanyaan, pelajaran sejarah untuk hari ini, cukup sampai di sini saja dulu.

Wassalam,

Izam -


Recent Activity

*   

 15
New  
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/members;_ylc=X3oDMTJmZml1NnBxBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzQ4OTM3NjcEZ3Jwc3BJZAMxNjAwMzI5NzI5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZtYnJzBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-
 Members

Visit  
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia;_ylc=X3oDMTJlMmo2cXRzBF9TAzk3MzU5NzE0BGdycElkAzQ4OTM3NjcEZ3Jwc3BJZAMxNjAwMzI5NzI5BHNlYwN2dGwEc2xrA3ZnaHAEc3RpbWUDMTE1NzkxNDk3OQ--
 Your Group 
SPONSORED LINKS

*   Indonesia 
http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjcGdlN2NoBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzEEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=Indonesiaw1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=ORxPs_LBkh1ozms8_-p66A
  

*   Cultural  
http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjdm5nMXY0BF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzIEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=Cultural+diversityw1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=FudtahL0trnwNaIyk6d6vQ
 diversity 

*   God  
http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjdmx0ZmE2BF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzMEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=God+blessw1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=jINd0qPC1Px_Rx6Ymv91nw
 bless 

*   Indonesian  
http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjM3Zma28xBF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzQEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=Indonesian+language+coursew1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=r6E2Cq0ASJmGPOhtKKMGww
 language course 

*   Indonesian  
http://groups.yahoo.com/gads;_ylc=X3oDMTJjN3A2NG12BF9TAzk3MzU5NzE0BF9wAzUEZ3JwSWQDNDg5Mzc2NwRncnBzcElkAzE2MDAzMjk3MjkEc2VjA3NsbW9kBHN0aW1lAzExNTc5MTQ5Nzk-?t=msk=Indonesian+language+learnw1=Indonesiaw2=Cultural+diversityw3=God+blessw4=Indonesian+language+coursew5=Indonesian+language+learnc=5s=117g=2.sig=gA7CizPjaU39hdmm_SfazA
 language learn 

Yahoo! Mail

Drag  
http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hece9g4/M=493064.8985657.9760727.8674578/D=groups/S=1705329729:NC/Y=YAHOO/EXP=1157922179/A=3848571/R=0/SIG=12jar7gl1/*http://us.rd.yahoo.com/evt=42412/*http://advision.webevents.yahoo.com/handraisers
  drop

With the all-new

Yahoo! Mail Beta

Ads on Yahoo!

Learn  
http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hd7i1tg/M=493064.8985663.9760769.8674578/D=groups/S=1705329729:NC/Y=YAHOO/EXP=1157922179/A=3848643/R=0/SIG=131q47hek/*http://searchmarketing.yahoo.com/arp/srchv2.php?o=US2005cmp=Yahooctv=Groups4s=Ys2=s3=b=50
 more now.

Reach customers

searching for you.

Y! Messenger

Make  
http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hspjemm/M=493064.8985659.9760753.8674578/D=groups/S=1705329729:NC/Y=YAHOO/EXP=1157922179/A=3848590/R=0/SIG=12dds2hov/*http://us.rd.yahoo.com/evt=42403/*http://messenger.yahoo.com/feat_voice.php
 free calls

Call PC-to-PC

worldwide- free!

.
  
http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=4893767/grpspId=1600329729/msgId=62676/stime=1157914979/nc1=3848571/nc2=3848643/nc3=3848590
 
 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL 

[ppiindia] Tiga Teori Hubungan Antar Manusia

2006-09-10 Terurut Topik agussyafii
Tiga Teori Hubungan Antar Manusia

Manusia adalah makhluk social, artinya manusia hanya akan menjadi
apa dan siapa bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa
hidup sendirian, sebab jika hanya sendirian ia tidak menjadi
manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang
bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi
lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu,
tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak,
tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru
dan murid, kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil,
mantu dan mertua dan seterusnya. . Dalam hubungan antar manusia
(interpersonal), ada pemimpin yang sangat dipatuhi dan dihormati
rakyatnya, ada juga yang hanya ditakuti bukan dihormati, begitupun
guru atau orang tua, ada yang dipatuhi dan dihormati , ada juga
orang tua dan guru yang tidak dipatuhi dan tidak pula dihormati.
Mengapa terjadi demikian ?

Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan model dan kualitas
hubungan antar manusia itu.
[1]Teori Transaksional (model Pertukaran Sosial)
Menurut teori ini, hubungan antar manusia (interpersonal) itu
berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah masing-
masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah
merugi. Jika merasa memperoleh keuntungan maka hubungan itu pasti
mulus, tetapi jika merasa rugi maka hubungan itu akan terganggu ,
putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan.

Demikian juga rakyat dan pemimpin, suami- isteri, mantu - mertua,
direktur-anak buah, guru-murid, mereka berfikir; kontribusi mereka
sebanding dengan keuntungan yang diperoleh atau malah rugi. Demikian
juga hubungan antara daerah dengan pusat, antara satu entitas dengan
entitas lain.

[2]Teori Peran
Menurut teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada
skenario yang disusun oleh masyarakat, yang mengatur apa dan
bagaimana peran setiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario itu
sudah `tertulis seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur
harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid harus
bagaimana. Demikian juga sudah tertulis peran apa yang harus
dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, anak, mantu, mertua dan
seterusnya. Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario,
maka hidupnya akan harmoni, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia
akan dicemooh oleh penonton dan ditegur sutradara. Dalam era
reformasi sekarang ini nampak sekali pemimpin yang menyalahi
scenario sehingga sering didemo public.

[3]Teori Permainan
Menurut teori ini, klassifikasi manusia itu hanya terbagi tiga,
yaitu anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Anak-anak itu manja,
tidak ngerti tanggungjawab, dan jika permintaanya tidak segera
dipenuhi ia akan nangis terguling-guling atau ngambek. Sedangkan
orang dewasa, ia lugas dan sadar akan tanggungjawab, sadar akibat
dan sadar resiko. Adapun orang tua, ia selalu memaklumi kesalahan
orang lain dan menyayangi mereka. Tidak ada orang yang merasa aneh
melihat anak kecil menangis terguling-guling ketika minta eskrim
tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada orang tua yang
masih kekanak-kanakan. Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh
bagaimana kesesuaian orang dewasa dan orang tua dengan sikap dan
perilaku yang semestinya ditunjukkan. Jika tidak maka suasana pasti
runyam. Demikian juga hubungan antara pusat dan daerah, antara
atasan dan bawahan. Aparat Pemerintah mestilah bersikap dewasa,
Presiden dan Ketua MPR mestilah jadi orang tua.

Memang menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.
Dewasa ini kita banyak menjumpai orang-orang yang telah berhasil
menduduki kursi kedewasaan tetapi perilaku mereka masih belum
beranjak dari kanak-kanak. DPR yang mestinya sudah dewasa, eh...
perilakunya terkadang justru seperti Taman Kanak-kanak , kata
Presiden Gus Dur waktu itu..

Bagaimana menurut anda?


Wassalam,
Agussyafii
http://mubarok-institute.blogspot.com








***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL 

[ppiindia] Re: THE JERUSALEM DECLARATION ON CHRISTIAN ZIONISM

2006-09-10 Terurut Topik ndah maldiniwati
saya yaqin, tidak ada satupun warga di seluruh dunia ini yang mau 
negaranya diJAJAH dan rela tanahnya diambil paksa oleh orang 
lain/negara lain.  itu pula yg mendasari muslim palestina untuk 
tidak merelakan sejengkal tanahpun untuk dikuasi pihak asing. 
Aktivitas HAMAS melanggar perjanjian damai??? hmmm...kayaknya orang 
butapun tahu pihak mana yg SELALU MELANGGAR perjanjian 
damai/gencatan senjata. Dan ketika anda, saya, mereka, dikhianati 
untuk kesekian kalinya.masihkah qt memberikan kepercayaan kepada 
pengkhianat itu

qt yg jauh dr tanah palestina dan hanya menerima kabar dr beberapa 
stasiun televisi trnama spt CNN mgk juga harus mulai peka trhadap 
isi berita mereka (krn kadang ada kesalahan dalam melabelkan istilah 
teroris, zionis, dll).  

RULES OF THE GAME LIPUTAN MEDIA DI TIMUR TENGAH
August 25th, 2006 
Sumber: http://satrioarismunandar6.blogspot.com/2006/08/rules-of-
game-liputan-media-di-timur.html

Sejumlah pernyataan di bawah ini saya kutip dari sebuah posting di 
Internet. Terkesan simpel, tapi bagi saya –yang kebetulan dulu 
sering meliput politik Timur Tengah– memang ada kebenarannya. 
Hegemoni wacana pemikiran, yang merugikan posisi Palestina dan Arab, 
memang banyak menghinggapi insan media. Kita juga bisa membandingkan 
dengan pemberitaan media atas agresi Israel ke Lebanon, Juli-Agustus 
2006.

Tetapi penilaian tentu terserah Anda masing-masing. Ini adalah 
sejumlah rules yang sering dipraktikkan media, dalam meliput 
konflik di Timur Tengah:

Rule No. 1: In the Middle East, it's always the Arabs that attack 
first and Israel that defends itself. That's called retaliation.

Rule No. 2: Arabs, whether Palestinian or Lebanese, have absolutely 
no right to kill Israeli civilians. That's called terrorism.

Rule No. 3: Israel has every right to kill as many Arab civilians as 
it wants. That's called legitimate self-defense.

Rule No. 4: When Israel kills too many civilians, the Western powers 
urge for restraint. That's called the reaction of the international 
community.

Rule No. 5: Palestinians and Lebanese have no right to capture 
Israeli soldiers, even if their numbers are limited to three.

Rule No. 6: Israelis have the right to capture as many Palestinians 
as they wish — over 10,000 prisoners as of today, of which 300 are 
children. Uttering the magic word, terrorist, is all that's
needed to throw Arabs behind bars without charges.

Rule No. 7: When you say Hizballah, you should always 
add supported by Syria and Iran.

Rule No. 8: When you say Israel, you should never add supported 
by the United States and Europe lest the conflict appear imbalanced.

Rule No. 9: Never mention occupied territories, or UN 
resolutions, or violations of international law, or the Geneva 
conventions. That might perturb television viewers and lead them to 
ask questions.

Rule No. 10: Israelis speak English better than Arabs. That is why 
we always give them — and their supporters — more air time. That 
way, they can explain Rules 1 through 9 to us. That's called media 
objectivity.

Rule No. 11: If you don't agree with any of these rules, or if you 
think they favor one party over another, that's because you're a 
dangerous anti-Semite. 

(saya ambil dari blogg-nya mas harry: http://harry.sufehmi.com/)

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Thesaints Now [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Seruan yang cukup bijak. Namun ada satu kekurangan yang sangat 
krusial bagi
 terciptanya perdamaian dan cita-cita hidup berdampingan di 
palestina.
 
 Seharusnya seruan juga ditambahkan ditujukan kepada para muslim 
militan
 seperti HAMAS dengan Al Qasamnya dan juga Jihad Islam untuk 
menghentikan
 aktifitas mereka yang selalu mengganggu kesepakatan damai di 
Palestina.
 Seruan juga seharusnya diberikan para militan itu untuk patuh 
kepada PLO
 yang masih mengupayakan kebijakan sebagai titik awal perdamaian di
 Palestina. Seruan untuk menghilangkan niat buruk untuk 
menghancurkan yang
 lain.
 
 Perdamaian itu sebenarnya sangat dekat. Namun ada satu faksi di 
wilayah
 palestina yang memang tidak pernah menginginkan perdamaian dengan 
yang lain.
 Yang lain dianggapnya adalah musuh abadi selamanya yang harus 
diusir dan
 dihancurkan.
 
 Upaya apapun untuk meraih perdamaian akan sangat ditentukan dari 
niat dasar
 masing-masing pihak. Selama masih ada fihak yang berusaha untuk
 menghancurkan dan merugikan yang lain, perdamaian tidak akan pernah
 terjadi.yakinlah.
 
 Perdamaian hanya bisa terjadi jika permusuhan dihilangkan dari 
kedua belah
 pihak.
 
 Ngomong-ngomong tentang Zionisme dalam Israel dan Kristen, kita 
bertanya
 apakah dalam kaum muslim memang tidak terdapat Zionisme?
 
 Bisa jadi dugaan itu keliru. Kalau kita memperhatikan tujuan dari 
faksi
 militan palestina adalah ingin menguasai dan mendominasi Palestina 
dan tidak
 mengakui sama sekali eksistensi israel. Apakah ini juga bukan 
Zionisme?
 Ideologi itu malah sekarang mendapat dukungan cukup signifikan 
dengan
 menangnya HAMAS dalam PEMILU 

Re: [ppiindia] Tanah Pertiwi untuk Tetangga

2006-09-10 Terurut Topik Ananto
sebaiknya MUI segera membuat fatwa tentang ini... daripada ngurusin yg
engga2... :))



On 9/11/06, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Refleksi: Apakah tidak lebih baik pulaunya dijual dari pada export pasir
 kepada Singapura?

 http://www.gatra.com/artikel.php?id=97714


 Tanah Pertiwi untuk Tetangga


 Tak ada rotan akar pun jadi. Begitu agaknya semboyan yang jadi pegangan
 para kontraktor reklamasi pantai di Singapura. Maka, saat ekspor pasir laut
 secara resmi dibekukan oleh Pemerintah Indonesia sekitar akhir 2003, mereka
 pun memburu pasir darat. Sasarannya tak jauh-jauh juga, masih dari sekitar
 Pulau Batam, Karimun, Belait, Bulan, dan Combol, di radius 75 kilometer dari
 pantai Singapura. Kota cantik di ujung Selat Malaka itu memang selalu lapar
 akan pasir urukan.

 Reklamasi di Singapura telah berjalan nyaris tanpa jeda hampir 35 tahun
 terakhir ini. Hasilnya, wilayah daratan Singapura telah mekar dari 490
 kilometer persegi menjadi kini 690 kilometer persegi --40 kilometer persegi
 lebih luas dari Jakarta. Dalam dua tiga tahun terakhir ini, pasir urukan itu
 diambil dari darat. Akibatnya, pulau-pulau kecil di sekitar Batam-Karimun
 jadi berantakan akibat penggalian.

 Lihat saja ke Pulau Sebait, sekitar satu jam dari Sekupang, Batam, dengan
 perahu (motor) pancung. Dari kejauhan, Sebait tampak merah gersang dan
 meranggas. Kehijauan bakau yang dulu menghiasi tepian pantai kini berubah
 bongkahan merah bumi yang terkelupas. Pulau seluas 150 hektare itu itu
 tampak porak poranda. Ada gundukan-gundukan tanah galian di satu sisi, dan
 cekungan-cekungan tanah di sisi lain.

 Bahkan kini Sebait nyaris terbelah dua. Kalau musim utara datang di awal
 tahun, air pasang akan merendam bekas-bekas galian itu dan pulau kami pun
 terbelah dua, ujar Muhammad Nasir, Ketua RT 02 Dusun Pulau Buluh Patah, di
 Pulau Sebait, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun. Beberapa hari ini tidak ada
 aktivitas di pulau itu. Beberapa orang terlihat di bedeng dekat tumpukan
 pasir yang siap diangkut. Tapi, aksi bongkar-muat sedang istirahat. Setelah
 polisi datang menyegel tempat ini, kegiatan terhenti, kata Amat, petugas
 lapangan PT Surya Cipta Rezeki (SCR), yang mengantongi izin menggarap pulau
 itu.

 Sudah 20 tahunan perusahaan milik Lis Rahayu itu mengeduk pasir di Pulau
 Sebait. Kini, bermodalkan izin Dinas Pertambangan Kabupaten Karimun, Surya
 Cipta menggaruk pasir di area 63 hektare. Kata Amat, sebagian lahan pulau
 itu sudah dibebaskan oleh PT Surya Cipta. Pada 1990, masyarakat mendapat
 ganti rugi Rp 300 per meter, ungkap ayah tiga anak itu. Saat ini harga
 tanah naik menjadi Rp 600 per meter persegi. Tanah kebun dibanderol Rp
 1.500 per meter persegi.

 Lonjakan harga itu terjadi setelah penambangan pasir laut terhenti. Jelas,
 pasir laut lebih murah. Harga belinya ke pemerintah Indonesia hanya S$ 1,30
 sampai S$ 1,6 per meter kubik. Kontraktor reklamasi bila membelinya dari
 pemasok sekitar S$ 3-S$ 4 saja. Bandingkan, kini mereka harus membelinya
 dengan harga S$ 6-S$ 7. Toh, harga itu ditubruknya pula.

 Maka, tak hanya di Pulau Sebait, aktivitas penambangan juga terlihat
 jor-joran di Pulau Cik Lim, bagian barat daya Pulau Buluh Patah. Dua
 perusahaan besar, Griya dan Baskara, berebut menggaruk 200 hektare lahan
 dari 4.000 hektare daratan di pulau tersebut. Ada dua pelabuhan pasir di
 wilayah itu. Satu di barat daya, lainnya di tenggara. Tampak tujuh unit lori
 hilir-mudik menempuh jarak satu kilometer dan menumpahkan pasir ke tempat
 penampungan di bibir pantai. Di bukit, tampak beberapa eskavator sedang
 menguliti tubuh Ibu Pertiwi. Sesekali terdengar suara tembakan air untuk
 menggerus pasir di lereng bukit.

 Pasir tak langsung diangkut ke bibir pantai karena harus dicuci dulu.
 Satu hari kita menghabiskan 8 ton air untuk pencucian pasir, ujar Amat,
 yang juga menjadi mandor di situ. Dua kolam besar, masing-masing 6 hektare,
 menjadi arena pencucian. Satu kolam untuk cadangan air, yang lain untuk
 menampung limbah lumpur, yang kemudian dibuang ke laut dengan pipa 20
 sentimeter.

 Kondisi itu mendatangkan keluhan 200 kepala keluarga Dusun Pulau Buluh
 Patah, yang menggantungkan hidup dari melaut. Limbah itu sangat mengganggu
 kami, karena ikan-ikan pada lari, kata Raja Rahmat, Ketua Koperasi Mitra
 Nelayan Dusun Pulau Buluh Patah, kepada Gatra.

 Dari pulau-pulau itu, pasir diusung ke Singapura. Kata Amat, Surya Cipta
 Rezeki mengirim pasir ke negeri singa rata-rata empat tongkang per bulan.
 Satu tongkang mengangkut 2.700 meter kubik pasir. Griya dan Baskara, yang
 mulai beroperasi 12 tahun silam, malah sanggup mengirim 10 tongkang per
 bulan. Jadi, dalam sebulan terkirim 37.800 meter kubik pasir ke Singapura
 hanya dari tiga perusahaan.

 Di Kabupaten Karimun, menurut Zainuddin, Wakil Ketua Komisi C DPRD
 setempat, ada sembilan perusahaan penambangan pasir. Yang tercatat, sebulan
 terkirim 45 tongkang pasir. Bisnis pasir ini penuh akal-akalan. Mengeruk 10
 tongkang, didaftarkan dua, sisanya diselundupkan, ujar 

[ppiindia] Tamu Aneh

2006-09-10 Terurut Topik agussyafii
Tamu Aneh

Pada satu hari dirumah bapak kedatangan tamu, saya tak begitu
mengenalnya. Tamu itu duduk terdiam, sesekali senyum melihat
kedatangan saya. Dia hanya duduk diam tanpa berkata-kata. Tak lebih
dari satu jam tamu itu pamit.

Melihat kelakuan tamu yang aneh itu, saya-pun bertanya pada
bapak. siapa pak tamu itu? tidak tau maksudnya kemari mau
ngapain pak? tidak tau. Emangnya bilang apa? Tidak ngomong apa-
apa.

Saya dibuat bingung oleh jawaban bapak. Tamu kok aneh ya? Kata
saya. Sebenarnya tamu itu tidak aneh, dia mengajarkan kepada kita
bagaimana cara berdiam diri yang baik. Jawab bapak.

Wassalam,
Agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Cuban medical brigade returns from helping Indonesia

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://www.granma.cu/ingles/2006/septiembre/juev7/38regresa.html

Havana. September 7, 2006

Cuban medical brigade returns from helping Indonesia

THE Cuban medical brigade that provided aid for three months in Indonesia after 
an earthquake devastated that Asian nation has now returned home, to be 
welcomed by Health Minister José Ramón Balaguer. 

Member of the Politburo of the Communist Party of Cuba, Balaguer and other 
party and state leaders waiting at the José Martí international airport 
welcomed the 135 health professionals, all members of the Henry Reeve 
International Medical Contingent specializing in situations of disaster and 
serious epidemics.

Appreciation and affection are the sentiments that you all are able to 
generate, all of you are an arch of triumph, an army of ethical men and women 
with profound morals, who rescue and save lives, stated Balaguer, who 
reflected on how the world could be if everyone acted as they did. 

Balaguer emphasized the significance of the example of this 'white-coated army' 
and stressed that their work provides inspiration for the life and recuperation 
of President Fidel Castro, creator of the Henry Reeve brigade, formed August 
2005 and whose first mission was in Pakistan.

He expressed the pride of the country's leadership in the evaluation by 
Indonesian authorities regarding the commendable humanitarian and altruistic 
labors undertaken by this force of general practitioners, orthopedists, 
surgeons, intensive care providers, anesthesiologists, radiologists, 
pediatricians, obstetricians, nurses and technicians, among others.

Dr. Luis Oliveros, head of the brigade stationed in two field hospitals donated 
by Cuba, explained that in three months 103,000 patients were attended, 
including 773 major operations, 2,436 minor operations and 34 births with zero 
infant mortality, as well as 10,000 immunizations against tetanus. 

Of the 135 members of the brigade, 96 fulfilled missions in Pakistan, noted 
Oliveros who, on behalf of the group, expressed wishes for Fidel's prompt 
recovery and their willingness to go anywhere in the world where they are 
needed. (AIN)



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Drive to create jobs in Indonesia

2006-09-10 Terurut Topik Ambon
http://english.aljazeera.net/NR/exeres/165AD6A9-F931-4422-B2EF-1E1F760F5F94.htm


Drive to create jobs in Indonesia






Friday 08 September 2006, 17:37 Makka Time, 14:37 GMT   

 

   
The Indonesian economy has been hard hit by the tsunami
   
 




   
 


The Indonesian government has set up a $1 billion loan scheme for small 
plantation holders which it hopes will lift people out of poverty and 
unemployment. 





Bayu Krisnamurthi, deputy minister at the chief economics ministry told Reuters 
in an interview: One of Indonesia's biggest challenges is poverty which is 
related to unemployment. We face fiscal constraints, while (economic) growth is 
not big enough to cope with unemployment. So there must be a direct approach. 

It is hoped that the scheme will help to lift people out of poverty by creating 
jobs in the agriculture sector, where the biggest exports are palm oil, cocoa, 
and rubber.

The remarks from Krisnamurthi came as the government announced that the number 
of people living below the poverty line in March had risen 11 per cent from 
February last year.

Poverty has often been blamed for religious radicalism and fragile social 
stability in the country of 220 million people, where two thirds of the poor 
live in rural areas, including near plantations.

The scheme

 
  Poverty has often been blamed for 
  religious radicalism in Indonesia
 
Under the loans scheme, commercial banks can extend 10 trillion rupiah ($1.10 
billion) in total at subsidised interest rates to plantations in the next four 
years.

Indonesia, the world second-biggest producer of rubber and palm oil and 
third-biggest for cocoa, said the loans carried fixed rates of 10%.

With commercial lending rates at up to around 16 per cent, the government 
covers the difference.

PT Bank Rakyat Indonesia, the country's leading bank in rural areas, is 
expected to play a major role in the subsidised loan scheme which has so far 
received a healthy response from the plantation sector, Krisnamurthi said.

Official data indicates that about half of Indonesia's 100 million labour force 
is employed in the agriculture sector.

Momentum 
   
  We have to capitalise on the momentum not just to resolve problems faced 
by the plantation sector, but also to fix the bigger economic problems so as to 
create employment opportunities

  Bayu Krisnamurthi, deputy minister at the chief economics ministry 
 
Krisnamurthi said he was optimistic that the scheme would work as palm oil 
prices were expected to stay firm amid strong global demand for biofuel, while 
rubber prices were being boosted by high demand from the fast-growing economies 
of China and India.

We have to capitalise on the momentum not just to resolve problems faced by 
the plantation sector, but also to fix the bigger economic problems so as to 
create employment opportunities, Krisnamurthi said.

Indonesia's unemployment is around 11 per cent, one of Asia's highest rates.

Latest government data showed that the number of people living below the 
poverty line in Indonesia was 39 million in March, about 18 per cent of the 
popluation. 

The number rose compared with February 2005 as prices of fuel and rice rose.

It set the poverty line at 152,847 rupiah ($16.8) a head per month, or about 56 
US cents a day. Based on the more frequently used poverty line of $1 a day, the 
number of the poor would be much higher. 


  Reuters 




[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Reminder!!! silaturrahmi yuuuk!

2006-09-10 Terurut Topik Lina Dahlan
Aku sih asyik-asyik aja dapet temen baru. Wejangan mbak Fau, yak 
soal ekonomi. Jadi, aku cuma senyum-senyum manis aja [saking gak 
ngertinya...hik..hik]. Sebetulnya sih ngerti yak ngerti, cuma gak 
punya daya tuk bertanya dan diskusi soale selain gak ada pertanyaan 
juga perutnya dah kekenyangan, ngantuk jadinya! Cuma bung Irwan K 
aja tuh yg nyerocos nimpalin. Tapi ayamnya bener2 asyik lho! Irwan 
aje sampe nambah berapa bakul tuh? Sayur asemnya mbak Fau, yang ama 
mbak Fau gak abis, dihabisin ama beliau. 

Dari wejangan2 tsb, aku ngambil pelajarannya aja bhw jangan percaya 
semua apa yang diomongin ama ahli ekonomi yang ngoceh2 si media 
massa...he..he...karena mereka punya syahwat politik juga. Susah ya 
kalo dah berhubungan ama syahwat...:-)) eh ato susah karena 
berhubungan ama politik?

Semakin manteb, ogah ikut nyoblos2an pemilu lagi ah. Ogah jadi 
korban penipuan.

Weleh kesannya politik itu negatip banget yak? Kesannya orang bae-
bae gak bakalan mau terjun ke politik, apalagi kalo urat syarafnya 
gak kuat. Mbayangin aja, kalo disodorin (disuap) ama satu koper 
duit...:-) [istilahnya komisi], ape ini syaraf gak kendor!!!??

Bung Izam, Ada yang perlu dicek neh. Waktu itu kan pernah ada di 
milis ini diskusi mengapa di India pendidikan bisa demikian murah 
tapi bagus. Namun, tidak diikuti dengan fakta bahwa masih tingginya 
wanita yang buta huruf di India itu? dan juga persentase yang besar 
akan kematian karena kelaparan?? Pengen tahu neh apa pendapat 
mahasiswa2 Indonesia yang belajar di India sana.

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Zamhasari Jamil [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salam,

   Mbak Lina dkk, gimana pertemuan Jumatnya? Pasti asyik dong 
wejangan dari mbak Fauzi kemaren, apalagi ada hadiah dari Jepang 
segala. 

   Mbak Listy ama mbak Ida, mbak i2n, kalian pada kamana sayang? 
Hehe ... Oh ya, mbak Ria hadir nggak dalam pertemuan itu?

   Wassalam,

   IzaM - 

   
 
 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Rekans,
 Jangan lupa ye mbesok. Aku gak punya daftar konfirmasi. Tapi 
 insyaallah aku masih inget sapa2 aja yang dah confirm bisa dateng 
 dan gak bisa dateng. Masarcon gak jelas? cuma kepengen doang!
 
 Irwan (yg sodarenye Datuk), tolong di 'jitak'in masarcon tuh! 
Jangan 
 karena mbak Aris gak bisa dateng, trus masarcon gak mo dateng juga 
 dong!...:-))
 
 wassalam,
 di HP rakyat: 92909262
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel 
 carla_annamarie17@ wrote:
 
  
  Dear Mba Lina,
  
  aku ikutan yaaa.
  
  
  Lina Dahlan linadahlan@ wrote:
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
  
  wrote:
  
  permisi moderator,
  Mau ngundang semua warga ppiindia untuk menghadiri acara 
 Silaturahmi
  pada:
  
  Hari/Tgl : Jum'at, 08 Sept., 2006
  Jam : 13:00 - setelah sholat Jum'at
  Tempat : Ayam Perdatam, Pancoran, Jakarta
  Acara : Mendengar wejangan ttg ramalan ekonomi Indonesia pasca
  penyerangan Israel ke Libanon (nyambung gak seh?) oleh Mbak 
 Fau...:-)
  [just kidding]
  
  Diharapkan kehadirannya tepat waktu karena sebelum wejangan, mbak
  Fau mau bagi2 hadiah dari Jepang [hadiah terbatas]. Perlu 
 diingatkan
  bahwa biaya akan ditanggung bersama alias kolektif bagi rata 
(kayak
  ekonomi syariah yang bagi hasil). Kecuali mbah Danar mau jadi
  donatur tunggal???..hue..he..he...kirim duit aja, mbah..kalo gak
  bisa datang. Panitia seneng kok.
  
  buat mbak Carla, aku yg traktir,mbak...buat bayar utang kalah
  taroan:-)). Mbak Fau juga aku traktir, karena dah janji kan ya 
 mbak?
  
  buat Mbak Aris, kalo bisa dateng ye? Ongkos Bogor-Jakarta-Bogor
  ditanggung sama masarcon.
  
  buat aku, sapa yang mau nraktir ??
  
  salam,
  hahaha
  
  NB: Yg gak dateng rugi, gak dpt tanda tangan mbak Fau.
  
  --- End forwarded message ---
  
  
  
  
  
  
  
  -
  Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business. 
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new 
topic 
   Messages | Links | Database 
   
*
**
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
 
*
**
 
_
_
 Mohon Perhatian:
 
 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
 3. Reading only, http://dear.to/ppi 
 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 

 Change settings via the Web (Yahoo! ID required) 
 Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | 
Switch format to Traditional 
 Visit Your Group | Yahoo! Groups 

Re: [ppiindia] Re: Reminder!!! silaturrahmi yuuuk!

2006-09-10 Terurut Topik aris solikhah
Lha ko ya yang diuraikan mbakyu Lina ko , soal makannya doang. Mau dong 
resumenya mbakyu Fau. Berarti mas Irwan punya kewajiban buat resume he he he.
   
  Menurut saya mbak nggak usah  alergi politik, malah asyik lho mbak, tapi 
politik Islam yang artinya ri'ayatul su'unil ummah (mengatur urusan umat). Biar 
nggak blank-blank banget dan ditipu serta dibodohi 'pihak lain'. Masalah coblos 
atau tidak, itu  pilihan terserah masing-masing, pilihan yang akan 
dipertanggungjawabkan dihadapan Allah.
   
   
  Kalau yang penting juga melihat konsistensi ahli ekonomi, apakah dia sekarang 
ngoceh ekonomi, tapi setelah mendapat 'posisi' diam seribu bahasa, tak mengoceh 
lagi.  Banyak bukan?
   
  Berarti ada syahwat politiknya, tapi dia ngoceh terus, bahkan nolak 
'posisi' strategis berarti dia layak didengarkan. 
   
  salam,
  aris
  

Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Aku sih asyik-asyik aja dapet temen baru. Wejangan mbak Fau, yak 
soal ekonomi. Jadi, aku cuma senyum-senyum manis aja [saking gak 
ngertinya...hik..hik]. Sebetulnya sih ngerti yak ngerti, cuma gak 
punya daya tuk bertanya dan diskusi soale selain gak ada pertanyaan 
juga perutnya dah kekenyangan, ngantuk jadinya! Cuma bung Irwan K 
aja tuh yg nyerocos nimpalin. Tapi ayamnya bener2 asyik lho! Irwan 
aje sampe nambah berapa bakul tuh? Sayur asemnya mbak Fau, yang ama 
mbak Fau gak abis, dihabisin ama beliau. 

Dari wejangan2 tsb, aku ngambil pelajarannya aja bhw jangan percaya 
semua apa yang diomongin ama ahli ekonomi yang ngoceh2 si media 
massa...he..he...karena mereka punya syahwat politik juga. Susah ya 
kalo dah berhubungan ama syahwat...:-)) eh ato susah karena 
berhubungan ama politik?

Semakin manteb, ogah ikut nyoblos2an pemilu lagi ah. Ogah jadi 
korban penipuan.

Weleh kesannya politik itu negatip banget yak? Kesannya orang bae-
bae gak bakalan mau terjun ke politik, apalagi kalo urat syarafnya 
gak kuat. Mbayangin aja, kalo disodorin (disuap) ama satu koper 
duit...:-) [istilahnya komisi], ape ini syaraf gak kendor!!!??

Bung Izam, Ada yang perlu dicek neh. Waktu itu kan pernah ada di 
milis ini diskusi mengapa di India pendidikan bisa demikian murah 
tapi bagus. Namun, tidak diikuti dengan fakta bahwa masih tingginya 
wanita yang buta huruf di India itu? dan juga persentase yang besar 
akan kematian karena kelaparan?? Pengen tahu neh apa pendapat 
mahasiswa2 Indonesia yang belajar di India sana.

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Zamhasari Jamil wrote:

 Salam,
 
 Mbak Lina dkk, gimana pertemuan Jumatnya? Pasti asyik dong 
wejangan dari mbak Fauzi kemaren, apalagi ada hadiah dari Jepang 
segala. 
 
 Mbak Listy ama mbak Ida, mbak i2n, kalian pada kamana sayang? 
Hehe ... Oh ya, mbak Ria hadir nggak dalam pertemuan itu?
 
 Wassalam,
 
 IzaM - 
 
 
 
 Lina Dahlan 
wrote:
 Rekans,
 Jangan lupa ye mbesok. Aku gak punya daftar konfirmasi. Tapi 
 insyaallah aku masih inget sapa2 aja yang dah confirm bisa dateng 
 dan gak bisa dateng. Masarcon gak jelas? cuma kepengen doang!
 
 Irwan (yg sodarenye Datuk), tolong di 'jitak'in masarcon tuh! 
Jangan 
 karena mbak Aris gak bisa dateng, trus masarcon gak mo dateng juga 
 dong!...:-))
 
 wassalam,
 di HP rakyat: 92909262
 
 --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel 
 wrote:
 
  
  Dear Mba Lina,
  
  aku ikutan yaaa.
  
  
  Lina Dahlan 
wrote:
  --- In ppiindia@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
  
  wrote:
  
  permisi moderator,
  Mau ngundang semua warga ppiindia untuk menghadiri acara 
 Silaturahmi
  pada:
  
  Hari/Tgl : Jum'at, 08 Sept., 2006
  Jam : 13:00 - setelah sholat Jum'at
  Tempat : Ayam Perdatam, Pancoran, Jakarta
  Acara : Mendengar wejangan ttg ramalan ekonomi Indonesia pasca
  penyerangan Israel ke Libanon (nyambung gak seh?) oleh Mbak 
 Fau...:-)
  [just kidding]
  
  Diharapkan kehadirannya tepat waktu karena sebelum wejangan, mbak
  Fau mau bagi2 hadiah dari Jepang [hadiah terbatas]. Perlu 
 diingatkan
  bahwa biaya akan ditanggung bersama alias kolektif bagi rata 
(kayak
  ekonomi syariah yang bagi hasil). Kecuali mbah Danar mau jadi
  donatur tunggal???..hue..he..he...kirim duit aja, mbah..kalo gak
  bisa datang. Panitia seneng kok.
  
  buat mbak Carla, aku yg traktir,mbak...buat bayar utang kalah
  taroan:-)). Mbak Fau juga aku traktir, karena dah janji kan ya 
 mbak?
  
  buat Mbak Aris, kalo bisa dateng ye? Ongkos Bogor-Jakarta-Bogor
  ditanggung sama masarcon.
  
  buat aku, sapa yang mau nraktir ??
  
  salam,
  hahaha
  
  NB: Yg gak dateng rugi, gak dpt tanda tangan mbak Fau.
  
  --- End forwarded message ---
  
  
  
  
  
  
  
  -
  Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business. 
  
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new 
topic 
 Messages | Links | Database 
 
*
**
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 

[ppiindia] [POETRY] BERNARDA CAVANI ( II )

2006-09-10 Terurut Topik LEONOWENS SP
BERNARDA CAVANI ( II )
   
  Ya, 
  kini Bercelona tiada menggubris
  bahkan menyentuh sepimu, Bernarda!
   
  Hari-harimu,
  adalah kemenangan semangatmu
  yang terindah, yang kau persembahkan
  diantara kekejaman yang menusuk harimu
  oleh sang diktator…
   
  Oh, 
  kesepianmu… 
  adalah keindahan Barcelona
  yang terlalu angkuh di ufuk impian
  di saat aku mulai menyentuh hatimu!
   
  Bernarda,
  persembahkanlah kesendirianmu
  diantara sepimu yang merajam seluruh hariku!
  tentang sebuah kisah, ya… sebuah kisah pergulatanmu
  di hamparan kehidupanmu dan masa romansa sang diktator
  merajamkan kuasanya di tanah jeritanku…
   
  September 2006, Leonowens SP   


-
Do you Yahoo!?
 Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] [POETRY] TENTANG KESEDIHAN ( IV )

2006-09-10 Terurut Topik LEONOWENS SP
TENTANG KESEDIHAN ( IV )

Tiada arti, 
tawa menghias bibirmu…
Tiada makna,
senyum melukis wajahmu…
Tiada daya,
kebahagiaan menggurat jejakmu…
Kesetiaanmu,
kokoh tersatukan langkah deritamu!

September 2006, Leonowens SP


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] We have become rich countries of poor people

2006-09-10 Terurut Topik Satrio Arismunandar
We have become rich countries of poor people

By Joseph Stiglitz

Financial Times
September 8, 2006

There were once hopes thatglobalisation would benefit
all, both in advanced industrial countries and the
developing world. Today, the downside of globalisation
is increasingly apparent. Not only do good things go 
more easily across borders, so do bad - including
terrorism. We see an unfair global trade regime that
impedes development and an unstable global financial
system in which poor countries repeatedly find
themselves with unmanageable debt burdens. Money
should 
flow from the rich to the poor countries, but
increasingly, it goes in the opposite direction.

What is remarkable about globalisation is the
disparity
between the promise and the reality. Globalisation
seems to have unified so much of the world against it,
perhaps because there appear to be so many losers and
so few winners. The Panglossian view of globalisation,
that it would automatically benefit all, has impeded 
the ability to address its failures. Young French
workers ask how globalisation is going to make them
better off - if, as they are told, they must accept
the
resulting lower wages and weakened job protection. 
Growing inequality in the advanced industrial
countries
was a long predicted but seldom advertised
consequence:
full economic integration implies the equalisation of
unskilled wages throughout the world. Although this
has 
not (yet) happened, the downward pressure on those at
the bottom is evident. Unfettered globalisation
actually has the potential to make many people in
advanced industrial countries worse off, even if
economic growth increases. 

While economic theory predicted there would be losers
from globalisation, it also said that the winners
could
compensate the losers. Well-managed globalisation can
make everyone, or at least most, better off. This has 
not happened. Instead, conservatives have argued that
globalisation requires countries to become more
competitive by cutting taxes and rolling back the
welfare state. In the US, tax policies have become
less
progressive; the bulk of recent tax cuts went to the
winners, those who had already benefited both from
globalisation and changes in technology. Increasingly,
we are becoming rich countries with poor people.

The Scandinavian countries have shown there is another
way. Investment in education and research and a strong
safety net can lead to a more productive and
competitive economy.

At the core of many of globalisation' s failures is a 
simple fact: economic globalisation has outpaced the
globalisation of politics and mindsets. We have become
more interdependent; greater interdependence increases
the need for co-ordinated action. But we still lack
the 
institutional frameworks to do this effectively and
democratically.

Perhaps not surprisingly, more attention is often
placed on the concerns of developed countries and
their
special interests than those in the developing world. 
It is good news that we are finally doing something
about the crushing debt burdens of the poorest
countries but we have done little to ensure the debt
problem does not arise again, and nothing to create a
systematic mechanism for debt restructuring. The fact
that so many countries end up with unmanageable debt
burdens suggests that the problem is systemic. Global
markets are highly volatile and too often the poor
bear 
the brunt of exchange rate and interest rate changes.
Yet nothing has been done about these underlying
problems.

There are already numerous solutions on the table:
some
that could be adopted overnight, some that would take 
years but would at least make globalisation work
better. If developing countries could borrow in their
own currencies (or in baskets of correlated
currencies), fewer countries would find themselves
with
massive debt burdens. Other reforms in debt management

strategies could help further stabilise the global
financial system. Consider, as another example of
globalisation' s failure, the diseases that plague so
many of the poor countries. The global intellectual
property regime denies access to affordable
life-saving
drugs, even as the Aids epidemic ravishes so much of
the developing world. Advocates of the current system
say this is the price for providing incentives for 
research. But for those concerned about health in
developing countries, the intellectual property regime
has not worked. There is an alternative: a medical
prize fund, financed by industrialised countries,
could 
reward those who discover cures for diseases of the
poor, provide incentives for research and award bigger
prizes for key drugs. The medicines could then be
provided to the poor at cost. Such a system would be 
both far more efficient and equitable than the current
system.

Globalisation can be changed; indeed, it is clear it
will be changed. The question is: will change be
forced
on us as the result of a crisis, or will we take 
control of the globalisation process? The 

[ppiindia] Gas Natuna: Exxon 100% RI 0%

2006-09-10 Terurut Topik A Nizami
Kenapa Exxon tahun 2006 (dalam tahun berjalan)
membukukan keuntungan sekitar Rp 360 trilyun dan
pejabat Indonesia kaya-raya sementara mayoritas rakyat
Indonesia hidup miskin?

Jawabannya mungkin ada di bawah. Bagaimana Natuna yang
katanya mempunyai cadangan gas terbesar di dunia,
Negara Indonesia justru tidak dapat bagi hasil. 

http://www.ranesi.nl/tema/ekonomi/ri_hasil_natuna060314
RI Tak Pernah Terima Hasil Minyak Natuna
Laporan KBR 68H

14-03-2006

Kalau orang sekarang sibuk membahas soal pengelolaan
dan pembagian hasil Blok Cepu, bagaimana pengilangan
minyak di Natuna? Selama duabelas tahun terakhir,
Indonesia tak memperoleh sepeserpun hasil eksplorasi
gas di kepulauan Natuna, Riau. Pemasukan yang diterima
pemerintah hanyalah berasal dari pajak. Bagaimana ini
bisa terjadi?

Hanya kebagian pajak
Kegelisahan itu awalnya dilontarkan anggota DPR dari
fraksi Partai Amanat Nasional Alvin Lie. Dalam rapat
kerja dengan pemerintah pekan lalu, Alvin Lie
mengungkapkan, sejak dua belas tahun terakhir,
Indonesia tak memperoleh sepeserpun bagi hasil
eksplorasi gas di Natuna, dari Exxon Mobil.


Alvin Lie: Ternyata blok natuna penghasil gas di
Indonesia sejak tahun 1994 dikelola Exxon dengan basic
agreement seharusnya berakhir januari 2005. Dengan
pola bagi hasil Indonesia 0 Exxon 100 %. Data ini
sahih karena keluar dari mulut kepala BP Migas
sendiri.


Informasi ini dibenarkan Kepala Badan Pengelola Minyak
dan Gas Bumi, Kardaya Warnika. Ia menjelaskan, Blok
Natuna sejak tahun 1980-an dikelola oleh perusahaan
Esso yang kini berubah menjadi Exxon. Pada saat itu
pemerintah masih mendapatkan hasil dari pengelolaan
Blok Natuna. Tetapi sejak tahun 1994, Esso dan
Pertamina mengubah kontrak dengan penguasaan
sepenuhnya oleh Esso. Sementara pemerintah pusat hanya
kebagian pajak saja.


Kardaya Warnika: Lalu setelah itu kontrak itu
disetujui dengan suatu kontrak yang diberi judul basic
agreement. Antara pertaminan dengan Esso. ExxonMobil
saat itu bernama Esso. Di dalam basic agreement itulah
diatur pembagiannya. Apa yang saya baca dalam kontrak
itu begitu. Kita hanya mendapatkan dari pajak. Tidak
betul bahwa kondisi itu mulainya dari 2004 tapi dari
tahun 1994. Pada waktu Basic Agreement ditandatangani.
Jadi tidak betul split itu tahun 2004, tapi sejak
tahun 1994.


Bagi hasil dengan Riau
Kalau Jakarta kebagian pajak, tidak demikian halnya
dengan Riau. Pemerintah provinsi Riau, mendapatkan
bagi hasil dari pengelolaan ladang gas ini. Bagi hasil
Exxon dengan pemerintah Riau ini baru berhenti saat
kabupaten Natuna memilih masuk dalam provinsi baru
Kepulauan Riau, yang terbentuk tahun lalu.


Juru bicara Pemerintah Provinsi Riau, Zulkarnaen:
Natuna juga dapat dana bagi hasil minyak di sana,
atau gas di sana. (untuk natuna seberapa besar bagi
hasilnya?) ya itu ..saya kurang anu..kalau angka tuh
kurang hafal. Yang jelas kalo itu mengacu pada
undang-undang itu pasti dapat pak. Pasti dapat. (Nah
sejak tahun 2004, pemda Riau masih dapat bagi hasil
dari Exxon?) masih, masih pak, masih. 2004, 2005
sekarang yang baru kita serahkan juga masih dapat dari
dana bagi hasil minyak. Tapi kalau yang Natuna saya
gak tau lagi pak. Karena sudah pisah sama kita.


Zulkarnaen menambahkan, dana bagi hasil pengelolaan
ladang gas Natuna baru bisa dinikmati sejak tahun
1999. Sebelum undang-undang otonomi daerah
diberlakukan, pemprov Riau, kata Zulkarnaen hanya
kebagian tak lebih dari satu persen.


Kontraknya sangat aneh
Sementara Pengamat Perminyakan Kurtubi menilai kontrak
yang diberlakukan di ladang gas Natuna ini sangat
aneh. Dalam sejarahnya, tidak pernah ada model macam
itu dalam eksplorasi migas. Lazimnya, eksplorasi gas
alam cair oleh kontraktor asing harus melalui bagi
hasil dengan pemerintah. Biasanya pemerintah mendapat
bagian 60 persen, sementara 40 persen menjadi hak
kontraktor asing.


Kurtubi: kalau di migas gak ada kontrak model seperti
itu. Yang ada adalah contract production sharing.
Tidak dikenal itu pemerintah hanya dapat pajak saja.
yang ada contract production sharing di mana
kontraktor itu mengeluarkan biaya untuk mencari dan
memproduksikan gas, nanti setelah berproduksi
biaya-biaya tersebut di cover dalam pola post recovery
persisnya dibagi antara kontraktor dengan pemerintah.
Nah aneh kalau pemerintah cuma dapat pajak saja.


Bantahan ExxonMobil
Tapi Pernyataan ini ditolak oleh Juru Bicara
ExxonMobil Deva Rahman. Menurut Deva, kontrak macam
itu dimungkinkan karena karakteristik Blok Natuna yang
tergolong unik dibandingkan kawasan lain. Di Blok
Natuna 70 persen dari kandungannya terdiri dari CO2.
Oleh karena itu untuk mengelola Blok tersebut
diperlukan teknologi dan biaya tinggi. Ia membantah
tudingan bahwa isi kontrak tersebut curang. Ia
menjelaskan, pemerintah dan para pejabat telah
menyepakati skema itu.


Deva Rahman: Pemerintah memang membuat pengaturan
seperti itu karena blok Natuna memiliki kandungan CO2
yang sangat tinggi. Sehingga pemerintah membuat
keputusan untuk kontrak melalui skema tadi. Itu memang
sudah disetujui 

[ppiindia] Kontrak Blok Natuna - 0% buat Negara

2006-09-10 Terurut Topik A Nizami
Kalau pemerintah cuma ingin mendapat pajak, tidak
perlu membiarkan Exxon menguras gas kita di Natuna.

Dari rakyat saja seperti saya pemerintah dapat banyak
pajak dari PBB, STNK, PPN, PPH, dsb.

Inilah sebab kenapa mayoritas rakyat kita miskin.
Kekayaan alam kita dikuras oleh asing.

Memang keluarga Yahudi AS, Rockefeller yang memiliki
perusahaan Exxon, Chevron, Amoco, dsb benar2 serakah
mengeruk kekayaan alam negara lain tanpa menyisakan
bagian buat rakyat di negara2 tsb.

[iagi-net-l] Kontrak Blok Natuna - 0% buat Negara
Prasiddha Hestu Narendra
Mon, 04 Sep 2006 01:50:25 -0700

wah Pemerintah hanya dapat sharing 0% alias ndak dapat
apa2. Pemasukan negara cuma pajak saja? Trus gimana
dgn cost recoverynya? apa dianggap impas shg
pemerintah ndak kebagian? Ini masih jamannya P Harto,
tapi kok nggak ada koreksi, baru sekarang ributnya
ketika kontrak mau diperpanjang lagi. Kita tunggu
cerita selanjutnya. 
Bagaimana dg kabar Cepu?

salam,
pr

___
Senin, 4 September 2006
JAKARTA (Suara Karya): Sejumlah kalangan kembali
mempertanyakan kontrak pengembangan minyak dan gas
(migas) Blok Natuna D Alpha karena amat janggal. Itu
terkait dengan formula bagi hasil yang menempatkan
pemerintah memperoleh bagian nol persen. Jika bagian
pemerintah masih nol persen, lebih baik kontrak
pengembangan Blok Natuna dihentikan saja. Kita akan
minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) agar menangani masalah ini,
kata anggota Komisi VII DPR Alvin Lie kepada Suara
Karya di Jakarta, Minggu. Menurut Alvin, KPK dan BPK
layak menelusuri dugaan skandal yang merugikan negara
dalam perpanjangan kontrak migas Blok Natuna yang
berakhir pada tahun depan. Pandangan serupa juga
ditunjukkan anggota Komisi VII Ramson Siagian dan
Sekjen Aktivis ProDemokrasi Ferri Juliantono. Sejak
dua belas tahun terakhir, Indonesia tak memperoleh
sepeser pun bagian dari hasil eksploitasi gas di Blok
Natuna. Apa yang diperoleh pemerintah dari lapangan
migas tersebut sekadar pajak. Blok Natuna sebagai
penghasil gas sejak tahun 1994 dikelola ExxonMobil
dengan basic agreement yang seharusnya berakhir pada
Januari 2005, namun diperpanjang hingga tahun 2007,
kata Alvin. Dia menilai, kontrak pengembangan Blok
Natuna sangat mengherankan. Sebab pemerintah hanya
memperoleh bagian nol persen, sementara ExxonMobil 100
persen. Data ini sahih karena keluar dari mulut
kepala BP Migas dan Menteri ESDM sendiri. ujar Alvin.
Informasi tersebut juga dibenarkan Kepala Badan
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP
Migas) Kardaya Warnika saat rapat kerja dengan Komisi
VII di DPR-RI, beberapa waktu silam. Kardaya
sebelumnya sempat menyatakan, Blok Natuna sejak tahun
1980-an dikelola oleh perusahaan Esso yang kini
berubah menjadi Exxon. Pada saat itu pemerintah masih
menikmati hasil eksploitasi Blok Natuna. Tetapi sejak
tahun 1994, Esso dan Pertamina mengubah kontrak yang
menempatkan pihak Esso/ExxonMobil menguasai penuh
hasil eksploitasi itu, sementara pemerintah pusat
sekadar kebagian pajak. Terkait kenyataan itu, Ramson
Siagian sempat mengingatkan bahwa UU Pertamina
menggariskan, pemerintah menerima pendapatan negara
bukan pajak (PNBP) dari hasil pengelolaan lapangan
migas, dan tidak sekadar menerima pajak yang dikenakan
terhadap perusahaan migas. Bagi pengamat perminyakan
Kurtubi, kontrak yang diberlakukan di ladang gas
Natuna ini sangat aneh. Dalam sejarah, katanya, tidak
pernah ada model kontrak eksploitasi migas seperti
itu. Lazimnya, menurut dia, eksploitasi gas alam cair
oleh kontraktor asing harus berbagi hasil dengan
pemerintah. Biasanya jika kondisi lapangan sulit dan
memerlukan biaya pengembangan besar, pemerintah
mendapat bagian 60 persen, sementara pihak kontraktor
40 persen. Jadi, tidak dikenal kontrak yang membuat
pemerintah hanya memperoleh pajak, ujar Kurtubi. Di
sisi lain, Koordinator ProDemokrasi Ferri Juliantono
menilai kontrak kerja sama pengelolaan Blok Natuna
tidak masuk akal dan merugikan negara. Karena itu, dia
meminta pemerintah agar meninjau ulang seluruh kontrak
karya pertambangan. Apa yang terjadi dengan kontrak
bagi hasil Blok Natuna juga terjadi di lapangan migas
lain. Kontrak pengembangan yang merugikan pemerintah
itu juga terjadi dalam eksploitasi gas alam cair di
Aceh. Lagi-lagi kontrak ini melibatkan ExxonMobil,
kata Manager Advokasi dan Kampanye Energi Jaringan
Advokasi Tambang (Jatam) Andrie S Wijaya. (Abdul
Choir) 

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia

[ppiindia] Brasscheck TV: The weekend before 9/11

2006-09-10 Terurut Topik Satrio Arismunandar


--- Brasscheck TV [EMAIL PROTECTED] wrote

 What happened at the World Trade Center
 in the days leading up to 9/11?
 
 A video and an article provides thought
 provoking answers: 
 
 http://www.brasscheck.com/videos/911/911weekend.html
 
 - Brasscheck
 
 P.S. As always, if you find these videos valuable,
 please share them with friends and colleagues and
 encourage
 them to become subscribers. 
 
 Brasscheck TV
 2380 California St.
 San Francisco, CA 94115
 
 To unsubscribe or change subscriber options visit:
 http://www.aweber.com/z/r/?zAxs7OwctMxsjBwc7Cwc
 
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/