[ppiindia] [POETRY] JELAGA PERANG DAN CINTA ( VII )

2007-06-08 Terurut Topik LEONOWENS SP
JELAGA PERANG DAN CINTA ( VII )
   
  “Kau berbicara kehidupan baru di tanah jajahanmu ini.”
  “Akh… Kata-katamu menyambut gagak di langit.” 
   
  Pemuda gunung dan prajurit itu mengayuh bahasa,
  menanti angin menghisap mereka pergi.
   
  2007, Leonowens SP

 
-
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [ppiindia] Pilkada Jakarta

2007-06-08 Terurut Topik Nugroho Dewanto

memang menyedihkan 20 partai cuma mencalonkan sepasang calon
gubernur dan wakil gubernur.

tapi 20 partai atau 1 partai, pencalonan gubernur dan wakil gubernur
di jakarta katanya mesti pakai duit. apa betul?



>_
>
>From: ppiindia@yahoogroups.com 
>[mailto:[EMAIL PROTECTED] On
>Behalf Of Donald Use Taralia
>Sent: Friday, June 08, 2007 4:27 PM
>To: ppiindia@yahoogroups.com
>Subject: [ppiindia] Pilkada Jakarta
>
>Orang-orang Jakarta sungguh aneh. Apalagi partai-partai politiknya.
>Masa ada 20 partai cuma pilih 1 cagub-cawagub. Bubarin saja kalo gitu
>partai-partai oportunis itu. Gimana jadinya kalo semua partai cuma
>pilih 1 cagub-cawagub? Dasar blegug!
>
>[Non-text portions of this message have been removed]
>
>

  --



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: Komandan Marinir: Tembakan Pantulan dan Langsung Sama-sama Mematikan

2007-06-08 Terurut Topik Perpi Thomas
Pada tanggal 09/06/07, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]>
menulis:
>
>   Mungkin, lepas dari soal pantul memantul proyektil, harus dianalisa,
> apakah penggunaan senjata api dalam menangani masalah seperti ini
> (bukan menghadapi serangan militer atau menghadapi masalah
> kriminal), sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.
>
> Ini akan menjadi pembelajaran bagi penjagaan obyek obyek militer
> lainnya di tanah Air, seperti pangkalan udara, pangkalan angkatan
> laut, tangsi tentara, dll.
>
> Salah menyalahkan dalam stadium kini tak membawa hasil yang
> produktif.
>

Maaf pak, untuk kasus seperti ini walau bagaimanapun yang bersenjatakan
lengkap tetap salah, masalahnya yang mereka hadapi itu bukan militer atau
orang bersenjata...
Mereka telah menghilangkan nyawa orang lain, hak atas hidup dan mereka yang
seharusnya memberikan rasa aman kepada rakyatnya eh...malah sebaliknya. Saya
khawatir, militer akan gede kepala jika ada pembenaran untuk kasus ini.



   Salam
>
> danardono
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com , "Yap Hong
> Gie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=295977&kat_id=23
> >
> > umat, 08 Juni 2007 19:57:00
> > Komandan Marinir: Tembakan Pantulan dan Langsung Sama-sama
> Mematikan
> >
> >
> > Jakarta-RoL-- Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono
> > mengatakan, efek tembakan pantulan dan tembakan langsung yang
> diarahkan pada
> > sasaran, sama-sama mematikan.
> >
> > "Peluru yang ditembakkan ke tanah bahkan lempung sekalipun, akan
> tetap
> > memantul dan efeknya sama dengan tembakan langsung," katanya dalam
> demo
> > tembakan menggunakan senapan serbu (SS) 1 dengan peluru berkaliber
> 5,56 mm
> > di Markas Brigif-2 Marinir Cilandak di Jakarta, Jumat.
> >
> > Dalam demo itu, tembakan diarahkan ketiga media sasaran berbeda
> yakni tanah
> > (sasaran lunak), paving blok (sasaran setengah lunak), batu
> (sasaran keras)
> > dan tembakan langsung. Tembakan dilakukan dari jarak 25-30 meter
> dari
> > sasaran.
> >
> > Hasil tembakan ke tanah dan paving blok, peluru memantul dengan
> sudut
> > kemiringan 40 derajat dan menghasilkan delapan lubang peluru di
> papan
> > triplek berketebalan dua sentimeter yang berjarak dua meter dari
> sasaran
> > tembak.
> >
> > Sedangkan tembakan ke sasaran keras yakni batu, peluru memantul dan
> > menimbulkan 47 lubang tembakan yang berpencar.
> > Sedangkan hasil tembakan langsung hanya menghasilkan lubang kecil
> yang
> > cenderung berkumpul di satu titik atau tidak berpencar.
> >
> > "Peluru tidak bergerak lurus ketika ditembakkan, melainkan berputar
> > berpilin, hingga dia menyentuh benda dan memantul, bahkan jika
> tembakan itu
> > diarahkan ke air, tetap akan memantul," tutur Nono.
> >
> > Ia menekankan, dengan ujung peluru terbuat dari baja yang
> dibungkus tembaga
> > dan kuningan dan runcing, dengan sudut datang 40 bahkan 45 derajat
> sekalipun
> > peluru akan memantul ke atas.
> >
> > Tentang laporan Kontras yang menyatakan marinir kerap melakukan
> intimidasi
> > sejak setahun silam pada penduduk Desa Alastlogo, Pasuruan, Nono
> mengatakan
> > pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada hasil penyelidikan Polisi
> Militer
> > Angkatan Laut (Pomal).
> >
> > "Silakan saja dia (kontras) menyatakan itu, tetapi biarlah hukum
> yang
> > menentukan. Kita ikuti saja proses hukum yang ada," katanya.
> >
> > Pada kesempatan itu Nono juga menegaskan bahwa demo tembakan yang
> dilakukan
> > tersebut sekadar melengkapi proses penyelidikan yang tengah
> berjalan
> > sekaligus memberikan pemahaman bagi masyarakat dan pihak terkait
> tentang
> > tembakan pantulan.
> >
> > "Tidak ada maksud lain, apalagi membangun opini bahwa marinir
> tidak salah
> > tetapi hanya memberikan pembelajaran kepada masyarakat dan pihak
> terkait.
> > Bahkan tidak menutup kemungkinan demo tadi akan ditampilkan di DPR
> saat
> > meminta keterangan pada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut
> (Kasal),"
> > ujarnya. antara
> >
> > mim
> > (c) 2006 Hak Cipta oleh Republika Online
> >
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Marinir dan The Rules of Engagement

2007-06-08 Terurut Topik Farid Gaban
Dalam tradisi dan literatur kemiliteran dikenal "the rules of
engagement" (ROE).

ROE mengatur dan menentukan kapan, di mana dan bagaimana kekuatan
letal (senjata mematikan) boleh dipakai, baik dalam masa perang
(melawan musuh) maupun dalam darurat militer internal (melawan
pemberontakan internal).

Aturan seperti ini diajarkan di sekolah-sekolah militer manapun. Di
berbagai negara ROE bahkan dipublikasikan agar warga sipil pun tahu
bagaimana militer bekerja. 

Ada satu fakta yang sudah tidak diperdebatkan dalam Kasus Alas Telogo,
Pasuruan, bahwa peluru yang mematikan dan melukai korban adalah peluru
yang ditembakkan Marinir.

Ini jelas sudah merupakan pelanggaran dari ROE yang paling
dasar: bagaimana senjata mematikan (baik langsung maupun pantulan,
jika benar) dipakai untuk menghadapi warga sipil, mengingat Pasuruan
bukanlah medan perang ataupun daerah darurat militer.

Dalam situasi bukan-perang, tindakan tentara meladeni konflik dengan
warga sipil (seberapa pun beringasnya, bahkan jika itu benar) sudah
merupakan kesalahan. Tentara sudah seharusnya menghindari konflik
seperti ini sejak dari awalnya. 

Sengketa tanah adalah sengketa sipil (bahkan jika instansi militer
terlibat dalam sengketa). Itu bukan sengketa militer yang mengancam
kedaulatan negara.

salam,
Farid Gaban



Re: [ppiindia] Insiden Pasuruan - Hasil Investigasi Koalisi LSM

2007-06-08 Terurut Topik Perpi Thomas
Sampai detik ini, TNI masih menyangkal juga bahwa korban meninggal karena
peluru pantul. Mungkin perlu dicoba kepada Panglim Tentara republik ini...
Untuk korban sekali lagi saya turut belasungkawa yang sedalam-dalamnya


Pada tanggal 08/06/07, Farid Gaban <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>   Koalisi LSM pada 6 Juni 2007 menerbitkan hasil investigasi sementara
> Insiden Alas Tlogo.
>
> Meski masih sementara, inilah investigasi paling komprehensif sejauh
> ini menyangkut insiden itu, tidak hanya menyangkut kronologi
> penembakan hari itu (dan konflik hari-hari sebelumnya) tapi juga
> riwayat tanah Alas Tlogo, serta kaitan antara TNI AL dan usaha
> komersial di tanah itu.
>
> Investigasi ini melibatkan kunjungan ke lapangan, wawancara dengan
> berbagai sumber, laporan forensik korban.
>
> Bagi yang berminat, silakan klik:
>
> http://www.kontras.org/pers/teks/ALAS%20TLOGO%20FINAL.pdf
>
> salam,
> Farid Gaban
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: Komandan Marinir: Tembakan Pantulan dan Langsung Sama-sama Mematikan

2007-06-08 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mungkin, lepas dari soal pantul memantul proyektil, harus dianalisa, 
apakah penggunaan senjata api dalam menangani masalah seperti ini 
(bukan menghadapi serangan militer atau menghadapi masalah 
kriminal), sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.

Ini akan menjadi pembelajaran bagi penjagaan obyek obyek militer 
lainnya di tanah Air, seperti pangkalan udara, pangkalan angkatan 
laut, tangsi tentara, dll.

Salah menyalahkan dalam stadium kini tak membawa hasil yang 
produktif.

Salam

danardono



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Yap Hong Gie" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=295977&kat_id=23
> 
> umat, 08 Juni 2007  19:57:00
> Komandan Marinir: Tembakan Pantulan dan Langsung Sama-sama 
Mematikan
> 
> 
> Jakarta-RoL--  Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono
> mengatakan, efek tembakan pantulan dan tembakan langsung yang 
diarahkan pada
> sasaran, sama-sama mematikan.
> 
> "Peluru yang ditembakkan ke tanah bahkan lempung sekalipun, akan 
tetap
> memantul dan efeknya sama dengan tembakan langsung," katanya dalam 
demo
> tembakan menggunakan senapan serbu (SS) 1 dengan peluru berkaliber 
5,56 mm
> di Markas Brigif-2 Marinir Cilandak di Jakarta, Jumat.
> 
> Dalam demo itu, tembakan diarahkan ketiga media sasaran berbeda 
yakni tanah
> (sasaran lunak), paving blok (sasaran setengah lunak), batu 
(sasaran keras)
> dan tembakan langsung. Tembakan dilakukan dari jarak 25-30 meter 
dari
> sasaran.
> 
> Hasil tembakan ke tanah dan paving blok, peluru memantul dengan 
sudut
> kemiringan 40 derajat dan menghasilkan delapan lubang peluru di 
papan
> triplek berketebalan dua sentimeter yang berjarak dua meter dari 
sasaran
> tembak.
> 
> Sedangkan tembakan ke sasaran keras yakni batu, peluru memantul dan
> menimbulkan 47 lubang tembakan yang berpencar.
> Sedangkan hasil tembakan langsung hanya menghasilkan lubang kecil 
yang
> cenderung berkumpul di satu titik atau tidak berpencar.
> 
> "Peluru tidak bergerak lurus ketika ditembakkan, melainkan berputar
> berpilin, hingga dia menyentuh benda dan memantul, bahkan jika 
tembakan itu
> diarahkan ke air, tetap akan memantul," tutur Nono.
> 
>  Ia menekankan, dengan ujung peluru terbuat dari baja yang 
dibungkus tembaga
> dan kuningan dan runcing, dengan sudut datang 40 bahkan 45 derajat 
sekalipun
> peluru akan memantul ke atas.
> 
> Tentang laporan Kontras yang menyatakan marinir kerap melakukan 
intimidasi
> sejak setahun silam pada penduduk Desa Alastlogo, Pasuruan, Nono 
mengatakan
> pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada hasil penyelidikan Polisi 
Militer
> Angkatan Laut (Pomal).
> 
> "Silakan saja dia (kontras) menyatakan itu, tetapi biarlah hukum 
yang
> menentukan. Kita ikuti saja proses hukum yang ada," katanya.
> 
> Pada kesempatan itu Nono juga menegaskan bahwa demo tembakan yang 
dilakukan
> tersebut sekadar melengkapi proses penyelidikan yang tengah 
berjalan
> sekaligus memberikan pemahaman bagi masyarakat dan pihak terkait 
tentang
> tembakan pantulan.
> 
> "Tidak ada maksud lain, apalagi membangun opini bahwa marinir 
tidak salah
> tetapi hanya memberikan pembelajaran kepada masyarakat dan pihak 
terkait.
> Bahkan tidak menutup kemungkinan demo tadi akan ditampilkan di DPR 
saat
> meminta keterangan pada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut 
(Kasal),"
> ujarnya. antara
> 
> mim
> © 2006 Hak Cipta oleh Republika Online
>




[ppiindia] HATI-HATI punya wajah atau nama yang berbau Timur Tengah

2007-06-08 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
 
*  Rupa rupanya dalam komunitas Arab, wanita selalu mempunyai 
fungsi sebagai barang yang dimiliki pria..bisa di trade off dengan 
onta..



Jumat, 08 Juni 2007 NASIONAL 
 
SOSOK
Dikira Orang Arab 
 
  
 
HATI-HATI punya wajah atau nama yang berbau Timur Tengah. Alih-alih 
dituduh sebagai orang setempat. itu seperti yang dialami Bella 
Saphira saat mengunjungi beberapa negara di Timur Tengah. "Ya, waktu 
saya di bandara di Yordania, oleh petugas, saya dikira orang Arab. 
Mungkin karena ada nama Saphira. Malah di Mesir saya dipanggil 
Cibila. Padahal berkali saya sebut jika nama saya Bella tapi mereka 
tetap menyebut saya dengan Cibila," kata dia.

Tak hanya itu, Bella juga mengaku dilamar orang-orang setempat. 
Bahkan tawaran ratusan unta sempat dilontarkan dari beberapa pria 
Arab ketika melihat Bella. 

"Wah seru banget dan itu bukan cuma satu dua orang Arab saja yang 
ngajak menikah. Dari mereka malah ada yang menawarkan saya ditukar 
dengan 300, 600 sampai 800 ekor unta. Saya sempat hitung-hitung juga 
berapa harga unta bila sebanyak itu ya?" kata Bella. (kl-46) 
 




[ppiindia] Re: Semoga lekas sembuh

2007-06-08 Terurut Topik Zamhasari Jamil
salam,

Doa dan harapan kami dari India, semoga Bpk dr. Kartono Muhammad lekas 
sembuh, dan bisa kembali menunaikan segala aktifitasnya seperti biasa. 
AMien Allahumma Amien...

Wassalam,

IZAM-

--- In ppiindia@yahoogroups.com, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Dear All,
>
>   Anggota milis ini, dr. Kartono Mohamad, sedang menjalani rawat inap 
di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. 
>
>
>   Semoga lekas sembuh. Kita semua ikut mendoakan
> 
> 
> e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>   blog: http://mediacare.blogspot.com




[ppiindia] Re: 10 Universitas Terbaik di Indonesia

2007-06-08 Terurut Topik Zamhasari Jamil
salam,

betul mbak listy, ini betul kok si izam yg dulu kurusan itu. saya kan 
masih ada di http://zakzibizu.blogspot.com dan kebetulan masih di 
india, sebagai penganggur internasional, hehehe..

saya yang belum pernah ke china dan jepang ini, semakin hari semakin 
penasaran, kenapa ya untuk asia, universitas terbaik itu ada di 
jepang dan kadangkala di china, apa yang kurang dg sistem pendidikan 
kita? kalau dibandingkan dengan india, dr segi infrastruktur 
indonesia jauh lebih wah dan mewah, dan sebenarnya itu sudah modal 
besar untuk memajukan "isi" pendidikan di negeri kita.

wassalam,

izam -

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> salam,
 
> siapa n..?? betul bung Izam..??
> 
> kok sekarang agak gemukan.. hihihii..
> 
> [sok bertatap muka nih]

> untuk universitas riau, uda, segitu dulu aja,
> 
> nanti ditingkatkan, kalo calon rektor yg lagi kul di India pul..
> 
> kikikikikk..
> 

> untuk saat ini, di riau harus terima apa adanya dulu,
> 
> menjadi area latihan tempur tentara asing.. [???]
> 
> ho..

> cheers,




[ppiindia] Insiden Pasuruan - Hasil Investigasi Koalisi LSM

2007-06-08 Terurut Topik Farid Gaban
Koalisi LSM pada 6 Juni 2007 menerbitkan hasil investigasi sementara
Insiden Alas Tlogo.

Meski masih sementara, inilah investigasi paling komprehensif sejauh
ini menyangkut insiden itu, tidak hanya menyangkut kronologi
penembakan hari itu (dan konflik hari-hari sebelumnya) tapi juga
riwayat tanah Alas Tlogo, serta kaitan antara TNI AL dan usaha
komersial di tanah itu.

Investigasi ini melibatkan kunjungan ke lapangan, wawancara dengan
berbagai sumber, laporan forensik korban.

Bagi yang berminat, silakan klik:

http://www.kontras.org/pers/teks/ALAS%20TLOGO%20FINAL.pdf

salam,
Farid Gaban



[ppiindia] Re: (opini) was: Insiden Pasuruan - Versi Marinir

2007-06-08 Terurut Topik Farid Gaban
Analisis yang menarik dan ilmiah, meski masih bersandar pada beberapa
asumsi yang harus diperiksa di lapangan (misalnya tentang arah dan
sudut tembakan). Beberapa data dari lapangan perlu ditambahkan untuk
bisa membuat kesimpulan lebih pasti.

Laporan dari Koalisi LSM di bawah ini mungkin bisa membantu kita
memahami persoalan lebih baik. Bung Ozy pun mungkin bisa memperoleh
gambaran lebih lengkap dari laporan ini, dan saya ingin mendengar
analisisnya setelah membaca laporan ini.

http://www.kontras.org/pers/teks/ALAS%20TLOGO%20FINAL.pdf

salam,
Farid Gaban


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "adejahja" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  
>  
> ---Original Message---
>  
> From: mouse gun
>  
> Dari pengalaman saya, terutama dengan kaliber 5.56x45mm NATO atau
dikenal
> juga dengan .223 Remington (sama dengan yg digunakan di SS1
Marinir), maka
> ricochet saat peluru mengenai tanah bisa saja terjadi walaupun permukaan
> tanah berupa tanah biasa tanpa bebatuan.  Yg lebih menentukan
probability
> dari ricochet adalah angle of impact terhitung dari nadir (sumbu
tegak lurus
> dari permukaan tanah).  Makin jauh impact area di permukaan tanah
dari si
> penembak, maka makin besar pula off-nadir impact angle dari peluru.
 Makin
> besar sudut off-nadir impact angle ini, makin besar kemungkinan ricochet
> akan terjadi. 
> 
> Tembakan "Dopper" yg disebutkan oleh Dankormar adalah praktek
menembakkan
> peluru tajam di depan prajurit utk memberikan simulasi dari effects
> pertempuran.  Akan tetapi Dopper biasanya dilakukan dari samping
(misalnya
> prajurit merayap ke utara, maka pelatih akan melakukan tembakan
Dopper ini
> dari sisi timur ke arah barat, atau sebaliknya.  Dengan demikian bila
> terjadi ricochet, projectile-nya tidak mengenai prajurit yg sedang
latihan. 
> 
> 
> Yg ingin saya ketahui di kasus Pasuruan adalah:
> 1. Peta posisi satuan Marinir relatif terhadap gerombolan massa.
> 2. Jarak antara Marinir dan massa saat tembakan dilepaskan.
> 3. Bila melakukan tembakan dopper, lokasi mana yg dijadikan sasaran
dopper
> effects. 
> 4. Jenis peluru yg ditembakkan ( 55 grain lead core/M193, atau 62 grain
> tungsten core / M855 )
> 
> Juga dari pengalaman saya dan teman2 disini, projectile yg sudah
ricochet,
> walaupun masih utuh, biasanya sudah kehilangan most of its energy.
Disamping
> itu peluru ini sudah tidak terbang lurus seperti aslinya.  Peluru bisa
> terbang terbalik, menyamping (keyholing), atau berputar-putar (tumbling)
> sambil terus melayang di udara. Oleh sebab itu, luka yg ditimbulkan oleh
> ricochet bullet biasanya memliki penetrasi yg tidak terlalu dalam
> (superficial) terutama bila peluru mengenai korban dalam posisi
keyholing. 
> Kecil kemungkinan peluru 5.56mm yg ricochet dapat menembus tubuh
korban.  
> 
> WARNING: untuk yg sensitive terhadap human sufferings, disarankan tidak
> membaca paragraph berikut dibawah.  Informasi ini diberikan sebagai
> technical information yg menyertai ballistic dan forensic analysis
dari luka
> tembak yg diakibatkan oleh kaliber tertentu. 
> 
> Jenis luka seperti yg dialami oleh bocah 3 tahun, dimana
butiran/serpihan
> peluru memasuki dadanya dan berhenti di tulang rusuk, masuk kriteria
luka
> tembak yg dapat diakibatkan oleh peluru ricochet. Sebab bila ditembakkan
> secara langsung, si bocah ini tidak akan selamat.  Believe me.
Peluru 5.56mm
> ini memiliki high muzzle velocity (3200 FPS di M16A2).  Dibawah
jarak 100
> meter, peluru ini masih terbang diatas kecepatan 2400 FPS, yg
berarti dia
> masih memiliki energy sangat besar bisa mengenai korban.  Walaupun massa
> peluru kecil, namun karena kecepatan yg tinggi energy yg dikandung tetap
> besar.  Saat peluru jenis ini memasuki soft tissue (spt tubuh
manusia), maka
> yg akan terjadi adalam transfer of energy dari peluru ke tissue di
sekitar
> luka tembak.  Sebab peluru akan mengalami sudden deceleration
(perlambatan),
> sedangkan sesuai hukum fisika harus ada conservation of energy. 
Jadi energy
> yg hilang dari peluru akan diserap oleh jaringan lunak di sekitar luka
> tembak.  Jaringan ini akan terhempas oleh energy dari peluru,
membuka secara
> sangat tiba-tiba, mengakibatkan apa yg disebut "temporary cavity" yg
sangat
> besar utk kaliber ini.  Temporary cavity ini jah lebih besar
dari lubang
> yg dibuat peluru itu sendiri.  Secepat temporary cavity ini terbentuk,
> secepat itu pula dia akan collapsed.  Proses ini menimbulkan shock
pada soft
> tissues atau organ tubuh disekitar luka.  Shock ini yg mengakibatkan
memar
> pada tissues dan organs, yg kemudian mengakibatkan pendarahan dalam yg
> massive.  Bahkan proses terbentuknya temporary cavity ini dapat saja
> melebihi dari kemampuan tensile kulit manusia, sehingga yg sering
terjadi
> bullet exit wound akan jauh lebih besar dari entry wound.  Karena
tissues
> dan kulit simply pecah karena hydro shock yg diterima terlalu besar. 
> Disamping itu caliber 5.56 NATO ini juga memiliki tendensi utk
fragmentasi
> di dalam tubuh korban bila impact dengan tubuh kor

[ppiindia] [MIOL] Usulan Embargo Senjata tidak Khawatirkan Pemerintah

2007-06-08 Terurut Topik Yap Hong Gie

http://www.media-indonesia.com/

Jum'at, 08 Juni 2007 15:37 WIB
POLKAM  »  Hankam
Usulan Embargo Senjata tidak Khawatirkan Pemerintah


JAKARTA--MIOL: Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengisyaratkan
pemerintah tidak mengkhawatirkan adanya usulan LSM lokal agar AS mengembargo
 alat persenjataan ke Indonesia terkait insiden Pasuruan.

"Masalah embargo ini sudah saya dengar terutama setelah berkomunikasi dengan
sejumlah kedutaan bahwa ada upaya embargo dari Kongres AS, namun kita tunggu
perkembangannya," kata Djoko di Istana Negara, Jumat seusai rapat dengan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal pengembangan BUMN industri strategis.

Dalam rapat itu presiden didampingi sejumlah menteri yaitu, Menko
Perekonomian Boediono, Meneg BUMN Sofyan Jalil, Mensesneg Hatta Radjasa,
Menhan Juwono Sudarsono, Menlu Hassan Wirayuda juga menerima mantan Presiden
BJ Habibie.

Panglima menjelaskan, selama ini pengadaan alat utama sistem senjata
(alutsista) Indonesia sudah dialokasikan ke sejumlah negara.

Indonesia, kata Djoko, juga memiliki potensi untuk lebih mandiri di bidang
peralatan militer, mulai dari pesawat angkut ringan, kapal patroli hingga
senjata.

"Kita memiliki industri strategis yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar peralatan militer seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT
PAL," katanya merujuk isi pembahasan dalam pertemuan dengan Presiden
Yudhoyono, yaitu revitalisasi industri strategis tersebut.

Dia mengakui, pesawat tempur canggih memang masih belum dapat diproduksi.
Namun untuk keperluan dasar, dirinya meyakini masih dapat disediakan dari
BUMN BUMN tersebut.

"Insinyur kita juga bayak yang bekerja di perusahaan strategis di luar
negeri dan mereka berjanji akan kembali ke Indonesia jika pemerintah sudah
benar-benar kembali membangkitkan BUMN penyedia peralatan strategis itu,"
katanya.

Dengan demikian, menurut Djoko, usulan embargo oleh LSM itu juga harus
dijawab dengan komitmen bahwa Indonesia telah melakukan proses demookrasi.

"Kondisi saat ini sudah tidak seperti dulu, sehingga mereka (pihak pengusul
embargo-red) bisa memantau sendiri kondisi dan masalah yang ada di
Indonesia," kata Panglima. (Ant/OL-06)




[ppiindia] Komandan Marinir: Tembakan Pantulan dan Langsung Sama-sama Mematikan

2007-06-08 Terurut Topik Yap Hong Gie
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=295977&kat_id=23

umat, 08 Juni 2007  19:57:00
Komandan Marinir: Tembakan Pantulan dan Langsung Sama-sama Mematikan


Jakarta-RoL--  Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono
mengatakan, efek tembakan pantulan dan tembakan langsung yang diarahkan pada
sasaran, sama-sama mematikan.

"Peluru yang ditembakkan ke tanah bahkan lempung sekalipun, akan tetap
memantul dan efeknya sama dengan tembakan langsung," katanya dalam demo
tembakan menggunakan senapan serbu (SS) 1 dengan peluru berkaliber 5,56 mm
di Markas Brigif-2 Marinir Cilandak di Jakarta, Jumat.

Dalam demo itu, tembakan diarahkan ketiga media sasaran berbeda yakni tanah
(sasaran lunak), paving blok (sasaran setengah lunak), batu (sasaran keras)
dan tembakan langsung. Tembakan dilakukan dari jarak 25-30 meter dari
sasaran.

Hasil tembakan ke tanah dan paving blok, peluru memantul dengan sudut
kemiringan 40 derajat dan menghasilkan delapan lubang peluru di papan
triplek berketebalan dua sentimeter yang berjarak dua meter dari sasaran
tembak.

Sedangkan tembakan ke sasaran keras yakni batu, peluru memantul dan
menimbulkan 47 lubang tembakan yang berpencar.
Sedangkan hasil tembakan langsung hanya menghasilkan lubang kecil yang
cenderung berkumpul di satu titik atau tidak berpencar.

"Peluru tidak bergerak lurus ketika ditembakkan, melainkan berputar
berpilin, hingga dia menyentuh benda dan memantul, bahkan jika tembakan itu
diarahkan ke air, tetap akan memantul," tutur Nono.

 Ia menekankan, dengan ujung peluru terbuat dari baja yang dibungkus tembaga
dan kuningan dan runcing, dengan sudut datang 40 bahkan 45 derajat sekalipun
peluru akan memantul ke atas.

Tentang laporan Kontras yang menyatakan marinir kerap melakukan intimidasi
sejak setahun silam pada penduduk Desa Alastlogo, Pasuruan, Nono mengatakan
pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada hasil penyelidikan Polisi Militer
Angkatan Laut (Pomal).

"Silakan saja dia (kontras) menyatakan itu, tetapi biarlah hukum yang
menentukan. Kita ikuti saja proses hukum yang ada," katanya.

Pada kesempatan itu Nono juga menegaskan bahwa demo tembakan yang dilakukan
tersebut sekadar melengkapi proses penyelidikan yang tengah berjalan
sekaligus memberikan pemahaman bagi masyarakat dan pihak terkait tentang
tembakan pantulan.

"Tidak ada maksud lain, apalagi membangun opini bahwa marinir tidak salah
tetapi hanya memberikan pembelajaran kepada masyarakat dan pihak terkait.
Bahkan tidak menutup kemungkinan demo tadi akan ditampilkan di DPR saat
meminta keterangan pada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal),"
ujarnya. antara

mim
© 2006 Hak Cipta oleh Republika Online



[ppiindia] Marinir Uji Tembak Peluru yang Ditembakkan ke Tanah

2007-06-08 Terurut Topik Yap Hong Gie
http://www.metrotvnews.com/
Polkam / Headline News
Jum'at, 08 Juni 2007 18:05 WIB

TNI AL UJI COBA SENJATA
Komandan Korps Marinir (Dankomar) Mayjen Nono Sampono memperlihatkan
bekas peluru uji tembak personel marinir.

Metrotvnews.com, Jakarta: Markas Komando Utama Marinir Cilandak, Jakarta
mengadakan uji coba senjata SS-1 buatan Pindad, Jumat (8/6).

Senjata jenis ini dipakai oleh pasukan marinir dalam insiden Alas Tlogo,
Pasuruan, Jawa Timur yang menewaskan empat warga.

Uji coba yang dipimpin langsung oleh Komandan Korps Marinir (Dankomar)
Mayjen Nono Sampono ini dimaksudkan untuk membuktikan dan mencari jawaban
atas insiden Alas Tlogo.

Dalam uji coba tersebut, terlihat pantulan senjata SS-1 kaliber 5,56 yang
ditembakkan ke tanah dan benda-benda keras lainnya mengakibatkan banyaknya
serpihan peluru yang sangat membahayakan manusia.

Dankomar mengatakan tidak mungkin pasukan marinir menembakkan peluru
langsung kepada masyarakat, karena hal itu akan mengakibatkan jatuhnya
banyak korban di pihak warga.(NTF)

~~~

http://www.media-indonesia.com/

ANTARA/JEFRI ARIES

UJI TEMBAK: Komandan Korp Marinir Mayjen (Mar) Nono Sampono memegang
senjata SS1 kaliber 5,56 mm saat uji tembak di lapangan tembak Marinir, 
Cilandak
Jakarta, Jumat (8/6).

Hasil uji tembak senjata jenis yang sama pada insiden Pasuruan tersebut,
menunjukkan efek tembakan pantulan dan tembakan langsung yang diarahkan pada
sasaran, sama-sama mematikan.




[ppiindia] (opini) was: Insiden Pasuruan - Versi Marinir

2007-06-08 Terurut Topik adejahja
 
 
---Original Message---
 
From: mouse gun
 
Dari pengalaman saya, terutama dengan kaliber 5.56x45mm NATO atau dikenal
juga dengan .223 Remington (sama dengan yg digunakan di SS1 Marinir), maka
ricochet saat peluru mengenai tanah bisa saja terjadi walaupun permukaan
tanah berupa tanah biasa tanpa bebatuan.  Yg lebih menentukan probability
dari ricochet adalah angle of impact terhitung dari nadir (sumbu tegak lurus
dari permukaan tanah).  Makin jauh impact area di permukaan tanah dari si
penembak, maka makin besar pula off-nadir impact angle dari peluru.  Makin
besar sudut off-nadir impact angle ini, makin besar kemungkinan ricochet
akan terjadi. 

Tembakan "Dopper" yg disebutkan oleh Dankormar adalah praktek menembakkan
peluru tajam di depan prajurit utk memberikan simulasi dari effects
pertempuran.  Akan tetapi Dopper biasanya dilakukan dari samping (misalnya
prajurit merayap ke utara, maka pelatih akan melakukan tembakan Dopper ini
dari sisi timur ke arah barat, atau sebaliknya.  Dengan demikian bila
terjadi ricochet, projectile-nya tidak mengenai prajurit yg sedang latihan. 


Yg ingin saya ketahui di kasus Pasuruan adalah:
1. Peta posisi satuan Marinir relatif terhadap gerombolan massa.
2. Jarak antara Marinir dan massa saat tembakan dilepaskan.
3. Bila melakukan tembakan dopper, lokasi mana yg dijadikan sasaran dopper
effects. 
4. Jenis peluru yg ditembakkan ( 55 grain lead core/M193, atau 62 grain
tungsten core / M855 )

Juga dari pengalaman saya dan teman2 disini, projectile yg sudah ricochet,
walaupun masih utuh, biasanya sudah kehilangan most of its energy. Disamping
itu peluru ini sudah tidak terbang lurus seperti aslinya.  Peluru bisa
terbang terbalik, menyamping (keyholing), atau berputar-putar (tumbling)
sambil terus melayang di udara. Oleh sebab itu, luka yg ditimbulkan oleh
ricochet bullet biasanya memliki penetrasi yg tidak terlalu dalam
(superficial) terutama bila peluru mengenai korban dalam posisi keyholing. 
Kecil kemungkinan peluru 5.56mm yg ricochet dapat menembus tubuh korban.  

WARNING: untuk yg sensitive terhadap human sufferings, disarankan tidak
membaca paragraph berikut dibawah.  Informasi ini diberikan sebagai
technical information yg menyertai ballistic dan forensic analysis dari luka
tembak yg diakibatkan oleh kaliber tertentu. 

Jenis luka seperti yg dialami oleh bocah 3 tahun, dimana butiran/serpihan
peluru memasuki dadanya dan berhenti di tulang rusuk, masuk kriteria luka
tembak yg dapat diakibatkan oleh peluru ricochet. Sebab bila ditembakkan
secara langsung, si bocah ini tidak akan selamat.  Believe me. Peluru 5.56mm
ini memiliki high muzzle velocity (3200 FPS di M16A2).  Dibawah jarak 100
meter, peluru ini masih terbang diatas kecepatan 2400 FPS, yg berarti dia
masih memiliki energy sangat besar bisa mengenai korban.  Walaupun massa
peluru kecil, namun karena kecepatan yg tinggi energy yg dikandung tetap
besar.  Saat peluru jenis ini memasuki soft tissue (spt tubuh manusia), maka
yg akan terjadi adalam transfer of energy dari peluru ke tissue di sekitar
luka tembak.  Sebab peluru akan mengalami sudden deceleration (perlambatan),
sedangkan sesuai hukum fisika harus ada conservation of energy.  Jadi energy
yg hilang dari peluru akan diserap oleh jaringan lunak di sekitar luka
tembak.  Jaringan ini akan terhempas oleh energy dari peluru, membuka secara
sangat tiba-tiba, mengakibatkan apa yg disebut "temporary cavity" yg sangat
besar utk kaliber ini.  Temporary cavity ini jah lebih besar dari lubang
yg dibuat peluru itu sendiri.  Secepat temporary cavity ini terbentuk,
secepat itu pula dia akan collapsed.  Proses ini menimbulkan shock pada soft
tissues atau organ tubuh disekitar luka.  Shock ini yg mengakibatkan memar
pada tissues dan organs, yg kemudian mengakibatkan pendarahan dalam yg
massive.  Bahkan proses terbentuknya temporary cavity ini dapat saja
melebihi dari kemampuan tensile kulit manusia, sehingga yg sering terjadi
bullet exit wound akan jauh lebih besar dari entry wound.  Karena tissues
dan kulit simply pecah karena hydro shock yg diterima terlalu besar. 
Disamping itu caliber 5.56 NATO ini juga memiliki tendensi utk fragmentasi
di dalam tubuh korban bila impact dengan tubuh korban terjadi saat peluru
masih terbang dengan kecepatan diatas 2400 FPS.  Bila saya tidak salah ingat
 hingga jarak 150 meter hal ini masih berlaku. Peluru yg pecah di dalam
tubuh korban akan menghasilkan permanent cavity yg lebih besar, walaupun
penetration biasanya juga berkurang (but still enough to go through the
body). 

END of WARNING

Jadi utk korban si bocah usia 3 tahun diatas besar kemungkinan dia terkena
peluru yg ricochet atau bagian dari peluru yg pecah saat ricochet.
  
Yg membuat saya sangsi atas claim bahwa semua korban terkena peluru ricochet
adalah korban ibu hamil yg berada di dalam rumah saat dia tertembak. Dari yg
saya baca di koran, ibu ini telah menutup pintu rumahnya saat peluru
menembus pintu rumah, mengenai kepala beliau hingga tembus dan mengakib

[ppiindia] Kaya, Belia, Lalu Menggurita

2007-06-08 Terurut Topik Irvany Ikhsan
  Tom Lembong, kepala divisi AMI BPPN, pembeli Bank BCA 
Menurut majalah Tempo Edisi 12, 14-20 Mei 2007, diberitakan bahwa Thomas 
Trikasih Lembong dibalik FarIndo Investment Ltd yang berhasil mengakuisisi Bank 
BCA. Tom Lembong tinggal di Jakarta di Puri Imperium Rasuna Said, sedangkan 
Farallon Capital Management LLC merupakan perusahan go-public di USA dengan 
nomor reg 909661. 


Kaya, Belia, Lalu Menggurita

Tempo. Edisi. 12/XXXII/14 - 20 Mei 2007. Ekonomi dan Bisnis. Bergelimang 
miliaran dolar, sejumlah eksekutif muda gencar berburu aset ”murah” di 
Indonesia. Dibekingi raksasa investasi dunia asal Amerika, Eropa, dan Asia.

SUNGGUH beruntung mereka: muda, brilian, berlimpah harta, tampan pula. Berbekal 
pendidikan dari universitas masyhur di mancanegara dan pernah malang-melintang 
di berbagai lembaga keuangan top dunia, anak-anak muda ini pun kini berjaya di 
Tanah Air.

Merekalah profesional muda di bawah 40 tahun yang kini tengah bersinar di 
kancah bisnis investasi lokal. Lewat perusahaan pengelola dana investasi yang 
dibangunnya, miliaran dolar dana asing—juga lokal—dibetotnya masuk untuk 
dibenamkan di negeri ini.

Nama kondang itu antara lain Sandiaga S. Uno, 38 tahun, Rosan P. Roeslani (38), 
Tom Lembong (36), dan Patrick S. Walujo (32). Lahan investasi yang dibidik 
membentang dari bisnis pertambangan, perbankan, jaringan bisnis retail, hingga 
cineplex.

Semua berawal saat badai krisis ekonomi dan moneter melanda Asia Timur dan Asia 
Tenggara pada 1997. Ketika itu, banyak perusahaan bagus yang tiba-tiba kolaps 
tertimbun utang segunung akibat bunga yang melonjak tinggi setelah rupiah 
ambruk digempur dolar.

Bagi sebagian orang, krisis itu tak ubahnya kiamat kecil. Kerajaan bisnis yang 
dibangun puluhan tahun runtuh hanya dalam sekejap. Tapi, buat sebagian orang, 
krisis justru mendatangkan peluang. Inilah kesempatan bagi mereka untuk berburu 
aset bagus dengan harga sangat murah. Pendek kata, mereka tinggal menuai panen, 
sementara yang bertahun-tahun berkeringat membangunnya hanya bisa melihat dari 
jauh.

Untuk bisa mendanainya, mereka membentuk lembaga investasi alternatif, seperti 
private equity fund dan hedge fund. Dananya mereka peroleh dari lembaga-lembaga 
keuangan internasional dan lokal. Hedge fund biasanya mengincar lahan investasi 
jangka pendek dengan tingkat likuiditas tinggi, seperti di bursa. Sedangkan 
private equity fund biasanya lebih berfokus pada investasi jangka panjang: 5-10 
tahun.

Berbekal dana investor itu, mereka biasanya kemudian memborong 
perusahaan-perusahaan yang bangkrut atau tengah menghadapi kesulitan keuangan 
(distressed asset). Perusahaan-perusahaan itu kemudian dibenahi oleh tim 
manajemen profesional, untuk nantinya dijual kembali setelah sehat dan 
menguntungkan. Di Indonesia, bisnis seperti ini memang terbilang baru. Padahal, 
di Amerika dan Eropa, bisnis sejenis sudah lama menjamur.


Peluang inilah yang kemudian juga ditangkap oleh Sandiaga S. Uno. Bersama 
pengusaha kawakan Edwin Soeryadjaya, ia mendirikan PT Saratoga Capital pada 
1998. ”Waktu itu, mitra saya, Pak Edwin Soeryadjaya, percaya bahwa di masa 
krisis pasti banyak peluang,” ujar Presiden Direktur Saratoga ini mengenang.


Belakangan, Sandiaga bersama rekan sebangkunya di SMA Pangudi Luhur, Jakarta, 
Rosan P. Roeslani, juga mendirikan PT Recapital Advisors. Keduanya sempat 
terpisah ketika menimba ilmu di bangku kuliah—Sandiaga memilih George 
Washington University, Amerika Serikat, sedangkan Rosan di Antwerpen 
University, Belgia. Tapi naluri bisnis yang kuat kembali menyatukan mereka.


Di masa awal krisis, nama lain yang cukup berkibar adalah Hary Tanoesoedibjo. 
Mengusung bendera PT Bhakti Asset Management, penyandang master of business 
administration dari Universitas Carlton, Kanada, ini mendirikan Indonesia 
Recovery Company Limited bersama Asia Debt Management.


Sejumlah perusahaan di brankas Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan 
aset Prakarsa Jakarta termasuk yang dibidiknya. Selain pernah dikenal dekat 
dengan spekulan global George Soros, Hary ditengarai kerap ”dititipi” dana 
investasi oleh para konglomerat papan atas, termasuk Salim.


Namun belakangan Hary lebih dikenal sebagai raja media. Lewat bendera Grup 
Bimantara yang diakuisisinya, sejumlah media kini berada dalam genggamannya: 
dari stasiun televisi swasta, radio, hingga media cetak.


Setelah sekian lama, nama-nama baru menyusul. Sebut saja Northstar Pacific yang 
dinakhodai Patrick Walujo, menantu mantan Presiden Direktur Astra 
International, Theodore P. Rachmat. Ada juga Quvat Management Pte. Ltd.—di 
Indonesia memakai nama Principia Management Group—yang dikendalikan oleh Tom 
Lembong (lihat ”Yang Muda yang Berkelimpahan”).


Tom bukan nama asing di jagat investasi. Mantan bankir investasi dari Morgan 
Stanley (Amerika Serikat) ini pernah menjabat Kepala Divisi Asset Management 
Investment di BPPN.


Selepas dari sana, ia bersama sejawatnya dari BPPN hijrah ke FarIndo Investment 
Ltd.

[ppiindia] Mengapa Harian Kompas tidak lakukan Liputan Investigasi? (sikap puas diri)

2007-06-08 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Sebuah acara bedah buku dilakukan di UI Depok, hari Kamis lalu (7 Juni 2007). 
Buku karya William Gaines, yang bertema tentang Liputan Investigasi, itu 
diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh ISAI bekerjasama dengan US Embassy. 
Menjadi pembicara adalah Stanley Adhi Prasetyo (editor buku itu), Prof. 
Adrianus Meliala (kriminolog), dan saya sendiri (mewakili wartawan). 
Moderatornya Anie Rahmi (mantan Presenter LACAK di Trans TV).

Ada beberapa butir menarik, muncul dalam diskusi. Pertama, meski berbeda dalam 
tujuannya, polisi, intel, dan wartawan -dengan metode yang berbeda-beda-- 
memang melakukan investigasi tentang hal-hal tertentu. Polisi ingin mengungkap 
kasus, sebagai bagian dari suatu proses hukum (yang akan melibatkan kejaksaan, 
pengadilan, dsb). Seorang intel mencari informasi yang diminta atasannya, namun 
info yang diperoleh tidak untuk dipublikasikan. Sedangkan jurnalis melakukan 
investigasi, untuk kasus-kasus yang menyangkut kepentingan publik, dan hasilnya 
jelas untuk dipublikasikan.

Adrianus (yang dulu pernah juga jadi wartawan) mengungkapkan, kerja investigasi 
dalam liputan jurnalis sebenarnya juga berkaitan dengan ilmu kriminologi. 
Ketika proses investigasi suatu kasus kriminal sedang berlangsung, misalnya, 
dan hasil investigasi itu BELUM dipublikasikan, maka itu masih "jatah" 
kriminologi. Tetapi, ketika proses penulisan, editing, sampai kemudian dimuat 
di media, itu sudah menjadi jatah ilmu komunikasi/jurnalistik.

Kedua, ketika Pak Zul (dosen Ilmu Komunikasi UI) bertanya, mengapa Harian 
Kompas terlihat sangat jarang melakukan liputan investigasi? Menurut Pak Zul, 
saat ini yang terlihat banyak melakukan liputan investigasi adalah Majalah 
Tempo. Padahal, dari segi sumberdaya (jumlah wartawan, kemampuan finansial 
untuk membiayai liputan investigasi, dsb), Kompas jelas sangat mampu. Apa yang 
jadi masalahnya?

Saya, meski pernah menjadi wartawan di Kompas (1988-1995), tentu tidak bisa 
bicara mewakili lembaga Kompas. Tetapi saya menduga (sinyalemen saya ini juga 
didukung Stanley), bahwa di media Kompas tidak ada dorongan atau desakan untuk 
melakukan liputan investigasi. Pasalnya, mengapa Kompas mesti repot-repot dan 
capek melakukan liputan investigasi? Karena, tanpa liputan investigasi pun, 
harian Kompas sudah laku dijual, dan deretan iklan masih antre untuk dimuat di 
industri koran yang "paling kaya" se-Indonesia ini.

Namun, jika ditanya, apakah cara Kompas ini merupakan gejala yang sehat atau 
pertanda yang baik, tentu jawaban saya adalah "tidak." Namun, bagi insan media 
yang sudah mapan, sikap puas diri dan tidak mau repot lagi, memang bukanlah hal 
yang baru. Ini bisa terjadi di berbagai media, bukan cuma Kompas. Jika tidak 
dalam jangka dekat, untuk jangka panjang, sikap puas diri ini bisa berdampak 
pada terjadinya "kemerosotan", baik dalam kinerja, kualitas produk, ataupun 
financial performance. 

Apalagi jika muncul media baru yang potensial sebagai pesaing. Pergeseran dalam 
teknologi media dan informasi, globalisasi, konvergensi, dan sebagainya saat 
ini berlangsung cepat. Jika tidak tanggap, kita pun bisa tertelan dan 
tertinggal oleh perkembangan zaman tersebut. 

Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."


   

Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Dua anggota AJI akan ikut fit & proper test Komnas HAM

2007-06-08 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Minggu depan, dua wartawan anggota-pendiri AJI -- AA Sudirman dan Stanley Adhi 
Prasetyo -- akan mengikuti fit & proper test bagi kandidat anggota Komnas 
HAM.AA Sudirman saat ini masih aktif di harian Suara Pembaruan, dan pernah 
mengikuti pendidikan HAM di Thailand. Sedangkan Stanley, yang sekarang bergiat 
di ISAI, sudah matang sebagai aktivis di berbagai forum, dan pernah menjadi 
wartawan Majalah Jakarta-Jakarta (majalah di bawah Kelompok Kompas Gramedia). 

Jika salah satu atau dua-duanya diterima, ini akan menjadi sejarah baru bagi 
AJI. Tentu saja, jika mereka menjadi Komisioner di Komnas HAM, mereka tidak 
akan semata-mata mengurusi kasus HAM yang terkait dengan jurnalisme. Karena, 
bentuk pelanggaran HAM di Indonesia sangat banyak dan beragam. Bahkan, masih 
banyak kasus warisan rezim Soeharto yang belum tuntas.

Lantas, bagaimana dengan hak berkumpul dan berserikat bagi jurnalis/karyawan 
industri pers, yang di sejumlah media justru terang-terangan dihambat atau 
minimal kurang ditanggapi positif oleh pemilik/pengelola media? Apakah mereka 
akan memberi perhatian berlebih di bidang ini? Saya tak mau berandai-andai. 
Kita tunggu saja kiprah mereka. Selamat berjuang!
 
Satrio Arismunandar 
Producer - News Division, Trans TV, Floor 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 4026,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
"If you know how to die, you know how to live..."


   

Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play 
Sims Stories at Yahoo! Games.
http://sims.yahoo.com/  

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [ppiindia] Re: Islam dan Ideologi Transnasional

2007-06-08 Terurut Topik Listy
Pak RMDH,

Mungkin, benar seperti apa yg disampaikan Bapak,

Karena terbiasa menyerap ilmu dg cepat, dan hapal..

Saat menyaksikan balap formula-1 ada yg terserap

Dan segera diaplikasikan dengan ahli,

Tayangan yang memperlihatkan, betapa cepatnya

Crew mengganti ban mobil f-1 dalam hitungan detik

Dapat ditiru dengan mudah dan sukses..

Cuma saja,

Peruntukannya yg gak jelas.. lagian..

Dipraktekkan di area-area parkir umum..

Dan, ada yang menjadi korban..

Pemilik mobil kehilangan ban saat mobil diparkir..

Ban pun melayang, entah kemana pergi..

 

Wadow... ahhh.. sudahlah

 

Selamat berakhir pekan..

 

Wassalam,

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of RM Danardono HADINOTO
Sent: Thursday, May 31, 2007 8:48 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Islam dan Ideologi Transnasional

 

Ya mbak, dalam masalah pembelajaran ini banyak kisah sedih. Ketika 
menengok sebuah sekolah unggulan di Tanah Air, saya sempat menayai 
seorang siswa. Saya tanyakan "kapan perang Diponegoro berakhir?", 
dengan cukup cepat walau harus mengernyutkan kening, dia 
jawab: "1830 pak". lalu saya tanyakan "apakah penyebab perang ini 
sebenarnya dari sudut pangeran Diponegoro?", dan "apakah dampak 
perang ini, Belanda menyebut dalam pustaka sejarah "Java Orloog" 
atau Perang Jawa, bagi tatapemerintahan dan tata militer Hindia 
Belanda"? si siswa menatap saya ber menit menit, akhirnya berkata " 
tak tahu, pak".

Siswa kita dibiasakan menghapal, berfikir dalam proses mengumpulkan 
memory lalu memuntahkan kembali. Convergent. Mereka tak terbiasa 
berfikir dalam essay, divergent, innovatif.

Diajarkan, bahwa gubernur jendral Daendels perintahkan bangun jalan 
Anyer Panarukan, tak seorangpun yang terpikir, mengapa justru ia 
perintahkan ini. hanya peristiwa X yang ditancapkan dibatok kepala, 
namun tidak why dan how X happened. Sebagai perwira militer Napoleon 
yang bertempur di medan Europa, jalan militer adalah mutlak perlu, 
itupun yang ia lakukan ketika bertugas di Hindia Belanda...

Kritik emosional adalah kejagoan kita, namun kritik rational, masih 
belum dipahami..

Salam

danardono




 



[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [ppiindia] Pilkada Jakarta

2007-06-08 Terurut Topik Listy
He'eh.. blegug banget..!

 

Hihihi.. enak aja, gw jg orang jakarta.. tau..!!

 

Mendingan, pemilihan gub-wagub dengan menggunakan test..

Siapa-siapa yg mo diangkat jadi gub-wagub harus test..

Hasilnya, pasti lebih bagus.. ketahuan yg pinter yg mana..

Lagian..

Mungkin, dengan cara ini, bisa lebih hemat..

Biaya tidak membengkak, tak perlu biaya kampanye..

 

Dana-dana yg gentayangan, yg biasa utk kampanye..

Bisa digunakan ngebantu anak2 bangsa sekolah..

Saat-saat ini, banyak ortu pening mikir uang sekolah..

 

Mudah2an, ortu-ortu ini diberikan kemudahan oleh Allahu Ta'ala

 

Amiin..

 

  _  

From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Donald Use Taralia
Sent: Friday, June 08, 2007 4:27 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Pilkada Jakarta

 

Orang-orang Jakarta sungguh aneh. Apalagi partai-partai politiknya.
Masa ada 20 partai cuma pilih 1 cagub-cawagub. Bubarin saja kalo gitu 
partai-partai oportunis itu. Gimana jadinya kalo semua partai cuma 
pilih 1 cagub-cawagub? Dasar blegug!

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pilkada Jakarta

2007-06-08 Terurut Topik Donald Use Taralia
Orang-orang Jakarta sungguh aneh. Apalagi partai-partai politiknya.
Masa ada 20 partai cuma pilih 1 cagub-cawagub. Bubarin saja kalo gitu 
partai-partai oportunis itu. Gimana jadinya kalo semua partai cuma 
pilih 1 cagub-cawagub? Dasar blegug!



[ppiindia] (INFO) Program KITAB GURU: Laporan Anjangsana Bulan Mei 2007

2007-06-08 Terurut Topik ardian siregar
Program KITAB GURU: Laporan Anjangsana Bulan Mei 2007
   
  Kepada Yth. Rekan Guru/Praktisi Pendidikan/Pemerhati Pendidikan 
   
  Program Kelas Inspiratif dan Anjangsana Belajar GURU atau KITAB GURU untuk 
bulan Mei (Tema: Pendidikan Publik Dalam Kerja Media dan Kerja Budaya) telah 
menyelesaikan anjangsana hari pertama dan kedua. Proses dan hasil 
pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 
   
  1. Penyelenggaraan anjangsana hari pertama KITAB GURU Bulan Mei  
dilangsungkan pada Rabu 23 Mei 2007, dengan  subyek anjangsana: Pusat 
Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), serta 
Sekretariat Jakarta International Film Festival (JIFFEST). Sedangkan anjangsana 
hari kedua dilangsungkannpada Kamis 24 Mai 2007 dengan subyek anjangsana: 
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (DEPBUDPAR), Situ Babakan (Cagar Budaya 
Betawi), serta Harian Umum Republika.
   
  2. Secara keseluruhan peserta KITAB GURU tersebut adalah 22 orang guru/calon 
guru, jurnalis peliput, fasilitator tematik, serta 2 orang panitia. Sekolah dan 
Kelompok Pendidikan yang menyertakan perwakilannya adalah: SDN Lenek Lombok 
Timur-NTB, SLTP Islam Al Ikhlas Jakarta, SMA Dwiwarna Bogor, TK Sakinah Tambun 
Bekasi, Komite Sekolah SD Babakan Sari Bogor, Komite Sekolah St. Pieter 
Jakarta, Ibu Nurlaela (mantan Guru SMPN 56), Guru Magang TK Rukun Istri Jakarta 
Timur,  Pusat Dokumentasi Pendidikan Indonesia, Kelompok Kelas Inspiratif 2007, 
Komunitas Jakarta 1527, Jaringan Pendidikan Lingkungan, GambarIT Media, serta 
Majalah Teacher Guide.
   
  3. Pada anjangsana ke PDS HB Jassin, peserta Kitab Guru terlebih dahulu 
diterima oleh staf PDS untuk melakukan pengamatan langsung terhadap item-item 
koleksi di ruang penyimpanan koleksi, untuk kemudian mendengarkan penjelasan 
pelengkap sekaligus dialog bersama Bapak Endo Sunggono selaku Kepala PDS HB 
Jassin. Di Komisi Penyiaran Indonesia, peserta selain diterima dan dialog 
langsung dengan Ibu Fetty Fajriati Miftach (Wakil Ketua KPI) yang didampingi 
oleh Bapak M. Izzul Muslimin (Anggota KPI/Komisioner) dan Bapak M. Kusman 
Burhan (Sekretaris KPI), juga peserta diperlihatkan ruang studio pemantauan TV 
yang bekerja 24 jam.  Sementara di JIFFEST, dikarenakan keterbatasan ruang, 
maka peserta dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu sesi dialog dan pemutaran film 
dokumenter. Dialog dipandu oleh Ibu Sari Mochtan (Manajer Festival), Ibu Zakiah 
(Manajer Indoc), dan Bapak Noval.
   
  4. Pada anjangsana ke Daprtemen Kebudayaan dan Pariwisata, peserta diterima 
oleh Bapak Fathul Bahri (Ka.Biro Umum), Bapak Turman Siagian (Kabag. HUMAS), 
Bapak Jordy (Kabag. Kerjasama Info & Publikasi), Bapak Pipit (Direktur 
Pembangunan Karakter & Budi Pekerti Bangsa), serta Bapak Sulaiman Yusuf (Kabag. 
Perencanaan Ditjen Pemasaran). Di Setu Babakan, saatnya peserta rileks sesaat 
untuk makan siang di tepi Setu (Danau) Babakan. Setelah makan siang, dipandu 
oleh guide dari Pengelola Situ Babakan, Ibu Zikri, peserta keliling area Situ 
Babakan sambil dijelaskan tentang perkampungan Budaya Betawi. Di HU Republika, 
peserta KITAB GURU diterima dan berdialog langsung dengan Bapak Ichwanul Qirom 
(Pemimpin Redaksi), Wakil Pemimpin Redaksi, Bapak Agung (Wakil Redaktur Utama), 
serta Bapak Fachrul Ratzi (Sekretaris Redaksi). Peserta juga diajak mengunjungi 
dapur redaksi Republika serta ke Pusat Data dan Informasi. 
   
  5. Bahan pembelajaran untuk dapat digunakan di sekolah yang diperoleh peserta 
dari masing-masing subyek anjangsana:
   
  à KPI: 1) Pedoman prilaku penyiaran dan standar program siaran, 2) UU RI No. 
32/2002 tentang penyiaran, 3)Newsletter KPI, dan 4) Profil KPI Pusat 
   
  à PDS HB Jassin: 1) Profil tokoh budayawan HB Jassin, dan 2) Beberapa
  artikel terkait dengan keberadaan PDS HB Jassin 
   
  à JIFFEST: 1) Program guide JIFFEST 2006, 2) Program kineforum Mei 2007, 3) 
Brosur workshop dan seminar film competition JIFFEST 2007, 4) Profil yayasan 
masyarakat mandiri film indonesia, 5) Profil dan prgram screen docs, dan 6) 
Poster besar JIFFEST 2006
   
  à DEPBUDPAR: 1)buku pegangan penatar dan penyuluh kepariwisataan indonesia, 
2) buku saku sadar wisata dan sapta pesona, 3) CD jingle sadar wisata, 4) VCD 
tv adv sadar wisata, 5) CD musik tradisional Nusantara, 6) Pin, bolpoint, note 
blok dan tas merah cantik, dan 7). Doorprice berupa buku profil 2 tahun 
mengemban tugas Menteri Depbudpar serta kaos berlogo “Indonesia, the ultimate 
in diversity" 
   
  à SETU BABAKAN: 1) Profil dan brosur perkampungan budaya betawi
   
  à HARIAN UMUM REPUBLIKA: Panduan bahasa bagi wartawan Republika, 2) Buku 
panduan haji terbitan Republika, 3) Majalah arena terbitan Republika, dan 4) 
Buku profil “Sekilas Mengenai PT Republika Media Mandiri”.
   
  Demikian sharing informasi sekaligus bersifat laporan penyelenggaraan Program 
KITAB GURU untuk bulan Mei 2007. Bagi yang membutuhkan informasi lebih lanjut 
mengenai Program KITAB GURU bulan Mei 2007 ini, serta penyelenggaraan 
berikutnya bulan Juni 2007, dapat 

[ppiindia] Sebagai manusia kita memang hipokrit, kenapa?

2007-06-08 Terurut Topik HELB
kita pasti bingung bila bekerja di dua tempat dari
sekian banyak “jamur NGO rehabilitasi” di Aceh. Yang
pertama basah kursinya, tetapi seperti di markas
serigala, bertemankan intrik dari rekan-rekan sekerja
dan sorotan sinis teman-teman diluar kantor; yang
kedua kering kursinya, tetapi bertemankan ustaz-ustaz
yang selalu menyejukkan hati, dan social support yang
besar dari teman-teman di luar kantor. Mau pilih yang
mana?

OASE website Aceh Institute hari ini 080607
PILIHAN > Oleh Fajran Zain

lengkapnya : http://www.acehinstitute.org  


   

Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/


[ppiindia] Minyak Goreng: Pajak Ekspor CPO Sebaiknya 30%

2007-06-08 Terurut Topik A Nizami
Rencana pemerintah, via menperdag Mari Elka Pangestu,
untuk menaikan PE (Pungutan Ekspor) CPO dari 1,5% jadi
6,5% menurut saya tidak akan berpengaruh banyak bagi
penurunan harga minyak goring yang melonjak hingga 30%
dari sekitar rp 7.000/kg menjadi rp 10.000/kg.

Harusnya pemerintah mengenakan PE minimal sebesar 30%
agar harga minyak goreng bisa kembali menjadi rp
7.000/kg. Selain itu pemerintah juga bisa mendapat
tambahan dana dari kenaikan pajak tersebut. Toh meski
harga dalam negeri lebih menarik jadinya, eksportir
tetap akan mengekspor kelebihan CPO ke luar negeri
daripada tidak mendapat apa-apa.

Jika PE tidak dinaikan sampai 30%, maka para pengusaha
CPO akan mengutamakan ekspor ke luar negeri sehingga
harga minyak goreng membubung sampai rp 10.000/kg
seperti sekarang.

Dalam era Globalisasi sekarang ini, sepertinya para
pengusaha lebih tertarik menjual hasil bumi Indonesia
seperti minyak, gas, CPO ke AS, Eropa, dan Jepang
dengan harga tinggi.

Sisanya haru mereka jual ke Indonesia sedapat mungkin
dengan harga yang sama dengan di AS dan Eropa.

Ini jelas akan merugikan rakyat Indonesia yang dipaksa
membeli produk dari Indonesia dengan harga Amerika
sementara gaji (UMR) mereka masih standar Afrika…:)

Semoga pemimpin kita menyadari hal ini.

Salam




===
Ingin berdiskusi mengenai masalah ekonomi di Indonesia?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]


   

Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. 
Yahoo! Answers - Check it out.
http://answers.yahoo.com/dir/?link=list&sid=396545469