[ppiindia] MUI Minta Tunda Pengiriman Jamaah Haji

2009-06-28 Thread sunny
Refleksi : Sekalipun sudah dikeluarkan fatwa terhadap  pemakaian vaksin 
Meningitis, tetapi  rupanya  ahli-ahli MUI  belum sanggup untuk memciptakan 
substitusi vaksin bebas haram  dan oleh karena itu diminta penjelasan dari Arab 
Saudia ( berita Antara  
http://www.antaranews.com/view/?i=1244376377&c=NAS&s=PDK ), tetapi agaknya dari 
sana belum ada jawaban. 

 Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan  MUI tidak mempunyai hak 
menentukan halal atau haram soal vaksin meningitis (radang selaput otak) dapat 
meresahkan masyarakat ( 
http://www.antaranews.com/view/?i=1244981377&c=NAS&s=PDK ).

Tapi, kata Amidhan, penggunaan produk haram seperti vaksin meningitis masih 
diperbolehkan dalam keadaan darurat. "Hukumnya tetap haram, tapi boleh 
dilakukan karena keterpaksaan," kata dia. ( 
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/06/07/headline/krn.20090607.167453.id.html
 ) Amidhan adalah ketua MUI



---
Jawa Pos
[ Minggu, 28 Juni 2009 ] 


MUI Minta Tunda Pengiriman Jamaah Haji 


JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah menunda pengiriman 
jamaah haji tahun ini. Langkah itu menyusul fatwa haram MUI terhadap vaksin 
meningitis bagi calon jamaah haji. ''Kami sarankan pemberangkatan jamaah haji 
ditunda terkait vaksin yang mengandung enzim babi. Yang pasti, MUI dan para 
ulama terus berupaya keras memecahkan masalah tersebut,'' kata Wakil Sekretaris 
Komisi Fatwa MUI H Aminuddin Yaqub dalam talk show tentang vaksin meningitis di 
Masjid Al Azhar, Jakarta, kemarin (27/6).

Dia menjelaskan, fatwa haram terhadap vaksin meningitis (infeksi pada lapisan 
otak) tersebut dikeluarkan setelah melalui pertimbangan dan analisis mendalam 
para anggota Komisi Fatwa MUI. Keputusan itu digedok setelah mereka 
menganalisis pembuatan vaksin tersebut dari produsen dan dari laporan LPPOM 
MUI. ''Dari penjelasan yang kami terima, Komisi Fatwa MUI berketetapan bahwa 
vaksin meningitis haram,'' tegasnya.

Ketetapan haram itu, menurut Aminuddin, bukan dari hasil akhir vaksin 
meningitis. Namun, ketetapan tersebut diambil karena pembuatan vaksin bermerek 
Mencevax ACWY itu memanfaatkan lemak atau enzim babi. Menurut dia, meski Depkes 
menjelaskan bahwa pembuatan vaksin tersebut sudah melalui ekstraksi/katalisator 
sehingga unsur babinya dihilangkan, Komisi Fatwa MUI secara tegas mengatakan 
setiap produk yang memanfaatkan bahan haram adalah haram. 

Walau produsen vaksin meningitis menyatakan formula baru vaksin itu tidak lagi 
berbahan hewani, tambahnya, tetap saja kehalalannya tidak jelas. Aminuddin 
mengakui, ketika diteliti menggunakan tes VCR, dalam vaksin meningitis tersebut 
tidak ditemukan enzim babi. Sebab, VCR digunakan untuk mendeteksi DNA, 
sedangkan enzim babi itu berupa protein.

Terkait hal tersebut, MUI sudah dua kali melakukan pertemuan dengan Kedubes 
Arab Saudi, namun masih ''membentur tembok''. Pemerintah Arab Saudi menegaskan 
bahwa vaksin meningitis tetap diwajibkan jika jamaah haji masuk ke Arab Saudi. 
Sebab, vaksin itu juga diberlakukan terhadap jamaah haji dari 77 negara Islam. 
Aminuddin menyadari, apabila pengiriman jamaah haji Indonesia periode 2009 
ditunda, bakal terjadi penumpukan jamaah. ''Tapi, kalau jamaah haji benar-benar 
mau beribadah dengan kondisi suci, keputusan itu harus diambil,'' tandasnya.

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana Thamrin 
membenarkan bahwa pembuatan vaksin meningitis tersebut bersentuhan dengan unsur 
babi. Tapi, dari hasil akhir, vaksin meningitis tidak lagi mengandung unsur 
babi karena sudah melalui proses ekstraksi. ''Vaksin yang digunakan seluruh 
jamaah haji di 77 negara Islam di dunia sama. Di Malaysia, vaksin ini 
difatwakan halal. Namun, kita harus menghargai fatwa MUI,'' tuturnya.

Dia mengaku pernah bertemu BPOM Arab Saudi dan menawarkan bahwa Indonesia bisa 
membuat berbagai vaksin. Tapi, BPOM Arab Saudi mengatakan sudah mengimpor 
vaksin dari Amerika dan Eropa. Mereka juga menyatakan sangat menghargai 
perbedaan fatwa tentang vaksin meningitis di beberapa negara. ''Indonesia 
merupakan satu di antara 20 negara di dunia yang bisa memproduksi vaksin. Kita 
memiliki biofarma yang bisa memproduksi berbagai vaksin. Jadi, tidak benar kita 
beli vaksin dari Malaysia,'' ujarnya. (zul/kit/oki)



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mega-Pro Pastikan Targetkan 55 Persen Suara di Bali

2009-06-28 Thread sunny
Refleksi : Bagaimana kalau kepastian target tidak dircapai?


Jawa Pos
[ Minggu, 28 Juni 2009 ] 

Mega-Pro Pastikan Targetkan 55 Persen Suara di Bali 


DENPASAR - Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto (Mega-Pro) melanjutkan 
kampanye di Bali kemarin (27/6). Capres-cawapres yang diusung PDIP-Partai 
Gerindra itu mengadakan kampanye di lapangan Kapten Japa Padanggalak, Denpasar.

Kedatangan Mega-Pro itu memerahkan lokasi kampanye. Simpatisan beratribut PDIP 
sudah berkumpul di lapangan Kapten Japa sekitar pukul 15.00. Sebagai pembuka, 
dilantunkan lagu Apa Kabar Indonesia yang dinyanyikan penciptanya sendiri, Rai 
Peni. 

Suasana kampanye yang semula tertib menjadi hiruk-pikuk saat Prabowo 
memelesetkan jargon ''lanjutkan" yang selama ini menjadi ikon Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY)-Boediono. Setiap kali Prabowo meneriakkan kata ''lanjutkan", 
ribuan simpatisan spontan menyambut dengan dua kata ''penderitaan rakyat".

''Apakah benar sekolah gratis, tidak ada korupsi?" tanya Prabowo. Massa pun 
menjawab, ''Bohong...tidak benar." Jawaban itu dibalas Prabowo,'' Kalau benar 
sudah gratis, rakyat sudah makmur, baru boleh dilanjutkan.'' Massa pun bertepuk 
tangan. Dalam orasinya, Prabowo juga menjanjikan sumbangan Rp 1 miliar kepada 
setiap desa per tahun.

Setelah Prabowo berorasi, giliran Mega tampil di podium kampanye. Ketua umum 
PDIP itu tidak sesemangat Prabowo. Mega hanya mengatakan, kewenangan KPK 
hendaknya tidak dikebiri. Selain itu, Mega mengampanyekan sikap politik PDIP 
yang sejak awal menolak UU Pornografi. ''Ibu (Mega) tahu Bali sangat dirugikan 
UU tersebut. Sehingga saat penolakan saudara di Bali, ibu ikut mengawalnya. 
Dengan gagah kami menolak UU tersebut diberlakukan setelah ditetapkan," cetus 
Mega. 

Ikut menjadi jurkam adalah Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Sebelum berorasi, 
gubernur yang diusung PDIP itu mengeluarkan permen karet dari mulutnya yang 
selanjutnya disimpan di saku celana. Pastika berharap, kemenangannya dalam 
pilgub Bali yang meraup suara 55 persen bisa terulang untuk Mega-Pro. 
(art/jpnn/agm)

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mega-Prabowo Tolak Komersialisasi Pendidikan

2009-06-28 Thread sunny
Refleksi :  Siap meninjau UU BHP, belum berarti ditolak komersialisasi 
pendidikan!

Jawa Pos
[ Sabtu, 27 Juni 2009 ] 


Mega-Prabowo Tolak Komersialisasi Pendidikan 


MEGAWATI Soekarnoputri kemarin (26/6) kembali berkampanye di Jawa Timur. Di 
Bandara Internasional Juanda, capres PDIP-Gerindra itu menemui 28 ketua badan 
eksekutif mahasiswa (BEM) untuk menandatangani kontrak politik tentang 
pencabutan UU Badan Hukum Pendidikan (BHP). Sebanyak 28 ketua BEM itu, antara 
lain, berasal dari Unair, STKIP Jombang, dan STKIP Trenggalek. 

Mega menegaskan, pemberlakuan UU BHP tak ubahnya melancarkan program 
komersialisasi pendidikan. "Saya siap meninjau ulang UU tersebut,'' janji Mega 
di depan aktivis mahasiswa. Selain UU BHP, Mega bakal mencabut UU No 20/2009 
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ketua umum PDIP itu juga berjanji 
mengakomodasi semua keluhan mahasiswa.

Dari Bandara Juanda, rombongan Mega menuju Madiun. Di kota itu, Mega 
berkampanye di Lapangan Kertosari, Madiun. Mega kali ini menyoroti tingginya 
harga sembako. Dia lantas mencontohkan harga gula pasir yang mencapai Rp 7 ribu 
per kilogram. Menurut Mega, tingginya harga gula tersebut bertolak belakang 
dengan kondisi di Karesidenan Madiun. Wilayah itu selama ini dikenal sebagai 
penghasil gula dengan jumlah pabrik gula yang cukup banyak. 
(nuq/fik/irw/jpnn/pri/agm)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Dua Kutub SBY dan JK

2009-06-28 Thread sunny
http://www.jambiekspres.co.id/index.php/opini/3811-dua-kutub-sby-dan-jk


  Sabtu, 27 Juni 2009 10:58  


  Dua Kutub SBY dan JK  
  Oleh: *Kurniawan Muhammad 

  DI antara tiga pasangan capres-cawapres, pasangan nomor 2 (Susilo Bambang 
Yudhoyono-Boediono) dan nomor 3 (Jusuf Kalla-Wiranto) menarik untuk dikaji. 
Tentu saja, tanpa bermaksud mengecilkan pasangan nomor 1 (Megawati 
Soekarnoputri-Prabowo Subianto).

  Setidaknya, ada dua alasan, mengapa membandingkan antara pasangan nomor 2 
dan 3 menjadi menarik? Pertama, dua pasangan itu sama-sama incumbent. Yang satu 
masih presiden, yang satunya lagi wakil presiden.

  Bedanya, jika boleh membuat sebutan, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono 
(SBY) disebut incumbent solid, sedangkan pasangan Jusuf Kalla (JK) incumbent 
dinamis. 

  Mengapa disebut incumbent solid? SBY menunjuk Boediono, salah satu 
pertimbangannya, karena sosoknya diasumsikan loyal sehingga diharapkan 
pemerintahan SBY mendatang (jika memenangi pilpres) bisa lebih solid. Boediono 
dianggap tidak punya ambisi politik karena memang tidak berangkat dari partai 
politik.

  Mengapa pasangan JK disebut incumbent dinamis? Ketika menunjuk Wiranto 
sebagai pendampingnya, selain mempertimbangkan persyaratan perolehan suara 
untuk maju sebagai capres, JK juga mempertimbangkan kombinasi pasangan agar 
terkesan dinamis. Kombinasi itu bisa menggambarkan: JK luar Jawa-Wiranto Jawa, 
JK sipil-Wiranto militer, atau JK cepat-Wiranto tegas. Kombinasi itulah yang 
membuat pasangan tersebut terlihat dinamis.

  Alasan kedua mengapa menarik membandingkan SBY dan JK adalah model dan 
slogan kampanye mereka terkesan saling menyahut dan berada di dua kutub yang 
berlawanan. Slogan kampanye JK: lebih cepat lebih baik. Untuk melawan slogan 
ini, SBY menekankan pada "cermat" dan "tepat". Dengan bahasa lain, tim SBY 
ingin mengatakan: "Apa artinya cepat kalau tidak cermat dan tidak tepat?"

  Kesan saling melawan langsung juga terlihat ketika tim kampanye JK 
merespons slogan kampanye SBY: Lanjutkan!. Slogan ini "dilawan" dengan kalimat: 
"Hanya yang mengerjakan yang pantas melanjutkan". Tim kampanye JK ingin 
membangun kesan bahwa selama pemerintahan SBY, untuk keputusan-keputusan 
penting, JK-lah yang berperan besar. Mulai kesepakatan damai di Aceh hingga 
perumusan secara detail konsep dan pelaksanaan BLT (bantuan langsung tunai).

  *** 

  Kesan saling berlawanan antara dua kutub itu, dalam dunia pemasaran, oleh 
Kafi Kurnia disebut dengan konsep marketing dan anti-marketing. Dia 
mencontohkan kisah Leonard Marsh dan Hyman Golden. 

  Suatu ketika, dua orang itu berkongsi untuk memproduksi minuman soda 
dengan rasa apel, bermerek Snapple. Produk itu dikemas secara eksklusif dalam 
botol dan ditawarkan ke toko-toko khusus yang menjual produk-produk kesehatan 
dan juga beberapa pompa bensin di sekitar New York. Meski produk tersebut 
berkualitas, pemasarannya tidak sukses. 

  Lima belas tahun kemudian, mereka menciptakan produk varian baru, yakni 
teh dengan rasa buah. Belajar dari produk sebelumnya yang tidak sukses, Marsh 
dan Golden lantas berpikir secara berlawanan (anti-marketing) dalam 
memperlakukan produk barunya itu. Jika produk pertamanya diberi nama yang punya 
kesan bagus (Snapple), produk barunya itu diberi nama yang kesannya agak 
ngawur: "Mango Madness". 

  Dan yang lebih mengejutkan, untuk memasarkan produk barunya itu, dipilih 
Howard Stern sebagai bintang iklan. Di Amerika Serikat, Stern dikenal sebagai 
penyiar radio yang nyeleneh. Dia sering kena denda karena acaranya yang ngawur, 
vulgar, dan porno. Stern pernah menyuruh orang yang dia wawancarai agar 
masturbasi di studio. Dia juga pernah mengadakan lomba kentut di studionya. 
Meski demikian, Stern punya banyak fans.

  Ketika Marsh dan Golden mempercayakan produk barunya ke Stern, banyak 
yang mencemooh. Tapi, siapa sangka, ketika produk baru tadi dipromosikan Stern, 
hasilnya luar biasa sukses. Angka penjualannya meroket cepat. 

  *** 

  Konteks persaingan antara SBY dan JK, yang slogan dan model kampanye 
mereka terkesan saling berlawanan di dua kutub, agak mirip dengan konsep 
marketing dan anti-marketing itu. 

  Lantas, siapa yang berperilaku marketing dan siapa yang anti-marketing? 
Bisa saja, yang dianggap marketing adalah SBY dan anti-marketing-nya adalah JK. 
Tapi, dalam beberapa kasus, anggapan itu bisa berlaku sebaliknya. 

  Pada pemilu legislatif, kemenangan Partai Demokrat diyakini sebagai 
berkah dari popularitas SBY. Selama lima tahun menjadi presiden, dia dikesankan 
sebagai pemimpin yang santun, runtut dalam berbicara, dan selalu berhati-hati 
dalam mengambil keputusan. Bahkan, lantaran saking hati-hatinya, pada beberapa 
kasus, dia dikesankan lamban menyelesaikannya. 

  Masihkah style kepemimpinan ala SBY itu disukai masyarakat? Di situlah 
lantas muncul sosok JK yang dikesankan punya karakter berlawanan dengan SBY. 
Jika SBY selalu berh

[ppiindia] Boediono 'Serang Balik' JK

2009-06-28 Thread sunny
Refleksi :Siapa sebenarnya yang membohong?  Dalam Pilpers kelihatan sifat 
bohong.  Bohong kecil bisa menjadi batu lontcatan untuk bohong yang lebih besar 
lagi. 


http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/28/165908/1155315/700/boediono-serang-balik-jk


Minggu, 28/06/2009 16:59 WIB 

Boediono 'Serang Balik' JK 
Indra Subagja - detikPemilu


Foto: Dokumen detikcom

Denpasar - Boediono menolak apa yang disampaikan JK mengenai dirinya. Dia 
membantah pernah 'dimarahi' JK terkait program listrik 10 ribu megawatt.

"Kalau ada perbedaan pendapat itu lumrah di dalam kabinet. Dan saya dengar 
masalah gebrak meja itu bukan masalah. Saya kira saya tidak pernah di hadapan 
saya, beliau menyatakan suatu yang tidak baik," kata Boediono.

Hal ini disampaikannya di sela-sela kunjungan ke art center, Denpasar, Bali, 
Minggu (28/6/2009).

Menurut dia, persoalannya saat itu yang diutamakan harus mengamankan uang 
rakyat. Karena ini memang menyangkut uang, harus dikaji, supaya cermat.

"Uang rakyat jangan sampai tidak akuntable penggunaannya. Tidak ada yang tidak 
bisa kita jelaskan mengenai pemakaiannya sebaik-baiknya. Bagi saya menjaga uang 
rakyat itu sangat penting," jelasnya. 

Lepas dari persoalan itu, dia tetap menghargai JK. "Pak Jusuf Kalla itu orang 
baik," tutupnya.

( ndr / ken ) 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] dari Los Angeles Times 27/6/09

2009-06-28 Thread Kartono Mohamad
Terjadi juga di Indonesia. Agaknya dalam banyak hal, Indonesia memang
sejajar dengan negara-negara Afrika yang terbelakang (bukan negara Afrika
yang sudah maju dan modern). Terutama dalam menyejahterakan rakyatnya. Dalam
angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan derajat kesehatan pada umumnya.
Mungkin capres mereka juga sama dalam pandai janji. Birokratnya juga sama
dalam hal kegemaran korupsi.
KM
In Kenya, patients held hostage to medical bills

Email Picture
Edmund Sanders / Los Angeles Times
Regina Wamza, too poor to pay a $60 delivery fee after having her baby, was
held by a Nairobi hospital for four months in miserable conditions, sharing
a small room with three other new mothers. She managed to escape.
Some poor Kenyans can't afford to seek treatment, as public hospitals,
strapped for funds, detain patients who are unable to pay their bills,
sometimes for months.
By Edmund Sanders 
8:50 PM PDT, June 27, 2009 
Reporting from Nairobi, Kenya -- Widowed and HIV-positive, Beatrice Acheing
had no money to have her baby delivered in a hospital. But she admitted
herself anyway to reduce the risk of transmitting the virus during
childbirth.

To her relief, the boy was born HIV-negative. But their ordeal had just
begun. Hours after labor, both mother and baby were shunted into a locked,
guarded room with other indigent patients. They were given one meal,
sometimes two, a day, but no clothes or diapers for the infants. Nurses
visited sporadically, mostly harassing them to pay their bills.


 
Related Content
 
Kenya healthcare crisis
After a week in the makeshift patients' prison, Acheing's infant son began
to shiver uncontrollably. One night, with no doctors on duty and the guard
too far to hear her cries for help, he died in her arms.

The next morning a nurse took the baby away. But hospital officials detained
the grieving mother for six more months, demanding $250 in fees. She escaped
one morning when the guard fell asleep.

"I never found out what happened to [the body of] my baby," said Acheing, 31


Tragically, healthcare horror stories are common in Africa, where developing
countries rarely have medical safety nets for the poor. But an increase in
cases of cash-starved public hospitals and mortuaries detaining patients and
even corpses over unpaid bills is spurring outrage in Kenya.

The parents of one 11-year-old girl with kidney disease issued a public
appeal in April to clear a $2,000 hospital bill. The girl recovered in
January but has been detained since then by the government-run Kenyatta
National Hospital here in Nairobi, the capital.

The same facility was pressured this month to release 44 new mothers after a
TV station used a hidden camera to prove that they were being held in a
padlocked room.

"They know very well these people can never pay those bills," said Njoroge
Baiya, a Kenyan lawmaker who has raised the issue in parliament. "A more
humane policy should be developed."

Experts say government inaction makes the practice de facto public policy,
even though its legality has been questioned.

With such policies, it's little wonder that poor Kenyans who are seriously
ill or dying often avoid hospitals, even though they might provide treatment
or dispense painkillers and help control public contagion.

Instead, many AIDS and cancer patients are pressured by their families to
take public buses back to their hometowns, saving the burden of hospital
bills, postmortem transportation and ensuring a decent burial. There, some
face a painful, lingering death with little more than family members or
traditional healers to comfort them.

In Mathare, a slum of tin shacks and open sewage streams in Nairobi, Felista
Atieno, 45, is desperately trying to raise money to recover the body of her
only son, Peter, who was killed in May by a hit-and-run driver.

Atieno said mortuary officials were demanding $25 -- the equivalent of a
month's earnings for most slum-dwellers -- just to view the body. A
postmortem exam costs $130, and the city-owned mortuary charges $7 each day
it holds the body, adding $210 to her bill over the last month, she said.

Atieno clutched a small notebook with pledges of help from friends and
relatives, from 75 cents to $40. But after a month, it totals less than $100
 The mortuary has threatened to dispose of the body in a mass grave with
other unclaimed bodies.

"Under our culture, he has to be buried at his ancestral home," she said. 
If I fail, I will be banished from the family. He's my only son. He needs to
be buried next to his father."

The mortuary director said he has no authority to waive fees based on claims
of poverty.

"We can't make a decision about whether someone has money or not," said
David Wanjohi, funeral superintendent at City Mortuary in Nairobi. "If we
started doing that, no one would pay."

He said Atieno could appeal to the Nairobi City Council, which makes
case-by-case exemptions. But he noted that the city has come to rely on its
mortuary as an income-gene

[ppiindia] Iranian authorities arrest eight British embassy employees in Tehran

2009-06-28 Thread sunny
http://www.latimes.com/news/nationworld/world/la-fgw-iran-britishembassy28-2009jun28,0,7411437.story

Iranian authorities arrest eight British embassy employees in Tehran

Move comes amid souring relations between Iran and the West following a 
crackdown against protesters opposed to the reelection of President Ahmadinejad.
By Borzou Daragahi, Los Angeles Times Staff Writer 
3:44 AM PDT, June 28, 2009 
Dubai, United Arab Emirates -- Iranian authorities arrested eight local 
employees of the British embassy in Tehran, accusing them of "playing major 
parts" in the recent unrest over a presidential election, the semi-official 
Fars news agency reported today.

The move comes amid deteriorating relations between Iran and the West in the 
wake of a crackdown against Iranians opposed to the reelection of President 
Mahmoud Ahmadinejad.



  a..  
  Iranian security force patrol
The Iranian president rebuked his American counterpart Saturday as the two 
countries fell back into a familiar pattern of back-and-forth barbs that may 
imperil the Obama administration's plans to open a direct dialogue with Tehran 
over its nuclear program.

Ahmadinejad responded to President Obama's criticism of the Islamic Republic's 
crackdown on dissenters during the civil unrest sparked by a dispute over his 
reelection.

On Friday, answering Ahmadinejad's demand that the United States stay out of 
Iran's affairs, Obama urged the Iranian president "to consider looking at the 
families of those who've been beaten or shot or detained."


Emerging from a period of relative quiet, Ahmadinejad criticized Obama for 
making "unconventional, abnormal and discourteous comments" in condemning the 
violence and political repression.

Though the atmosphere in Tehran's streets has calmed, the aftershocks of the 
disputed election continue. All eight British embassy employees arrested were 
members of its political section. Authorities with a search warrant detained at 
least one of the embassy staffers at his home Saturday morning. Authorities 
brought him back to his apartment later in the evening and seized computers and 
documents.

Iranian authorities have also targeted local staffers of the United Nations. At 
least one was arrested after she was photographed flashing a supportive "V" 
signal with her fingers during a rally in support of Ahmadinejad's challenger, 
Mir-Hossein Mousavi, in front of the U.N.'s Tehran offices.

While mass protests have ended, at 10 p.m. Saturday some residents of the 
capital climbed to their rooftops and chanted "God is Great!" in a recurring 
symbolic act of defiance in support of Mousavi, who was defeated in an election 
many Iranians and independent experts consider fraudulent.

New York-based Human Rights Watch alleged in a report issued Saturday that 
pro-government Basiji militiamen have been storming neighborhoods, damaging 
private properties and assaulting civilians in an attempt to stop the nightly 
chants, which are reminiscent of protests that erupted in the months that led 
to the 1979 Islamic Revolution.

Late Friday, the Guardian Council announced that some ballots from the June 12 
vote would be examined by a special committee of six distinguished officials 
and representatives from the campaigns of Mousavi and another presidential 
candidate, Mehdi Karroubi. But both candidates announced Saturday that they 
rejected the partial recount, demanding that the entire result be nullified, 
according to statements on their websites.

Mohsen Rezai, a conservative candidate who had withdrawn his complaints about 
the election, asked to be allowed to place a representative on the committee.

The Mehr news agency Saturday quoted a lawmaker who said that Ayatollah Ali 
Akbar Hashemi Rafsanjani, the powerful cleric who is Mousavi's patron, has 
voiced support for supreme leader Ayatollah Ali Khamenei, who has publicly 
backed Ahmadinejad.

Another report by Mehr, which is close to Khamenei, said a council controlled 
by Rafsanjani is urging all candidates to adhere to the law over the disputed 
election. But the report could not be confirmed, and analysts said both reports 
might be disinformation or an attempt to anger Rafsanjani and coax him back 
into the fold.

After days of caution, Obama on Friday spoke out forcefully against the Iranian 
government's conduct after dozens of journalists, activists and associates of 
Mousavi had been swept up by security forces.

The Obama administration hoped to broach talks with Tehran this year to resolve 
a long-standing dispute over Iran's nuclear research program. The post-election 
violence makes it politically difficult for U.S. officials to have contact with 
Iranian officials. After welcoming Iranian diplomats to join in Fourth of July 
celebrations at U.S. embassies, the Obama administration rescinded the 
invitations.

Analysts say Ahmadinejad draws domestic political strength when he is under 
attack internationally.

"If you continue your meddlesome st

[ppiindia] Kalau Penyebarnya Benar Pendukung SBY, Tim SBY Harus Minta Maaf + JK: Selebaran Gelap Untuk Jebak Kita

2009-06-28 Thread sunny
Refleksi : Terlepas dari sengaja atau tidak sengaja adanya surat selebaran 
gelap atau terang yang menyatakan  isteri Boediono beragama Katholik dan 
begitupun permintaan maaf,  bisa dipastikan selebaran  ini  adalah sebahagian 
dari gejala  perkembangan yang terdapat di masyarakat  selama ini yang  
menunjukkan bahwa arah NKRI  bukan negara berazaskan pluralisme seperti apa 
yang didengung-dengungkan.


http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/28/174359/1155334/700/kalau-penyebarnya-benar-pendukung-sby-tim-sby-harus-minta-maaf

Minggu, 28/06/2009 17:43 WIB 



Selebaran Istri Boediono Katolik 
Kalau Penyebarnya Benar Pendukung SBY, Tim SBY Harus Minta Maaf 
Iin Yumiyanti - detikPemilu

Jakarta - Kasus penyebaran selebaran berisi istri cawapres Boediono beragama 
Katolik harus diusut tuntas dan diselesaikan di pengadilan. Jika terbukti 
penyebar selebaran itu justru dari tim SBY-Boediono sendiri, tim capres 
incumbent ini harus minta maaf.

"Ini harus dibuktikan ke pengadilan. Biarlah kasusnya ditangani pengadilan 
secara transparan dan adil, dan kalau terbukti memang disuruh oleh Tim 
SBY-Boediono, maka tim SBY harus minta maaf," kata pengamat politik Alfan 
Alfian dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (28/6/2009). 

Bila penyebar selebaran berbau SARA itu tim SBY-Boediono sendiri, SBY dinilai 
masih menerapkan cara-cara lama mencari simpati lewat kesan dizalimi. Teori itu 
tidak salah, tapi kalau disengaja maka merupakan hal yang tidak wajar. "Kalau 
disengaja itulah yang menjadi persoalan," kata Direktur The Akbar Tandjung 
Institute ini.

Alfan menyayangkan bila tim SBY sengaja mencari simpati dengan cara-cara tak 
wajar. Namun ia menganalisa, bisa saja sikap si penyebar yang mengaku pendukung 
SBY itu tidak diketahui tim SBY-Boediono pusat. "Harus klarifikasi, barangkali 
bukan skenario dari atas," kata Alfan.



http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/28/173248/1155328/700/jk-selebaran-gelap-untuk-jebak-kita

Minggu, 28/06/2009 17:32 WIB 



Selebaran Istri Boediono Katolik 
JK: Selebaran Gelap Untuk Jebak Kita 
Mega Putra Ratya - detikPemilu



Jakarta - Capres yang diusung partai Golkar Jusuf Kalla menilai pembagian 
selebaran gelap yang berisi istri cawapres Boediono beragam Katolik merupakan 
upaya untuk menjebak dirinya. JK pun akan melaporkan kasus itu ke Bawaslu dan 
aparat kepolisian.

"Ini untuk menjebak kita. Kita akan serahkan ke aparat hukum, Bawaslu, Polisi 
dan sebagainya," kata JK usai acara kampanye terbuka di Bandung, Jawa Barat, 
Minggu (28/6/2009). 

Terkait masalah teknisnya, JK menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada tim 
kampanye JK-Wiranto. Semua urusan teknis akan dilakukan tim kampanye dengan 
persetujuan JK. 

"Nanti akan diatur semua oleh tim kita," pungkas JK.

Selebaran yang berisi istri cawapres Boediono, Herawati beragama Katolik 
disebarkan saat berlangsung kampanye Jusuf Kalla (JK)-Wiranto di Medan. Tim SBY 
sempat meminta JK bertanggung jawab dan minta maaf atas kasus tersebut.

Tapi belakangan, menurut Jubir tim sukses JK-Wiranto, Yuddy Crisnandi, si 
penyebar selebaran dalam pemeriksaan polisi mengaku ia merupakan pendukung SBY. 
Ia mengatakan menyebarkan selebaran yang berisi artikel di Monitor Indonesia 
itu atas perintah Abdul Wahab Dalimunthe, tim sukses SBY.



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kalau Penyebarnya Benar Pendukung SBY, Tim SBY Harus Minta Maaf + JK: Selebaran Gelap Untuk Jebak Kita (RALAT)

2009-06-28 Thread sunny
RALAT

Refleksi :  Baik gelap atau terang benderang matahari terik, diedarkan  surat 
selebaran berpernyataan isteri Boediono beragama Katholik adalah salah satu 
dari gejala pemahaman  politik sosial, kebudayaan maupun politik dan ekonomi 
yang terkandung dalam masyarakat selama ini. Tidak ada hari ini tanpa kemarin 
dan tidak besok hari tanpa sekarang. Tegasnya ruang kebebasan nafas pluralisme 
sesuai HAM terhadap rakyat minoritas di hari depan NKRI selalu diliputi awan 
mendung.



http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/28/174359/1155334/700/kalau-penyebarnya-benar-pendukung-sby-tim-sby-harus-minta-maaf

Minggu, 28/06/2009 17:43 WIB 



Selebaran Istri Boediono Katolik 
Kalau Penyebarnya Benar Pendukung SBY, Tim SBY Harus Minta Maaf 
Iin Yumiyanti - detikPemilu

Jakarta - Kasus penyebaran selebaran berisi istri cawapres Boediono beragama 
Katolik harus diusut tuntas dan diselesaikan di pengadilan. Jika terbukti 
penyebar selebaran itu justru dari tim SBY-Boediono sendiri, tim capres 
incumbent ini harus minta maaf.

"Ini harus dibuktikan ke pengadilan. Biarlah kasusnya ditangani pengadilan 
secara transparan dan adil, dan kalau terbukti memang disuruh oleh Tim 
SBY-Boediono, maka tim SBY harus minta maaf," kata pengamat politik Alfan 
Alfian dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (28/6/2009). 

Bila penyebar selebaran berbau SARA itu tim SBY-Boediono sendiri, SBY dinilai 
masih menerapkan cara-cara lama mencari simpati lewat kesan dizalimi. Teori itu 
tidak salah, tapi kalau disengaja maka merupakan hal yang tidak wajar. "Kalau 
disengaja itulah yang menjadi persoalan," kata Direktur The Akbar Tandjung 
Institute ini.

Alfan menyayangkan bila tim SBY sengaja mencari simpati dengan cara-cara tak 
wajar. Namun ia menganalisa, bisa saja sikap si penyebar yang mengaku pendukung 
SBY itu tidak diketahui tim SBY-Boediono pusat. "Harus klarifikasi, barangkali 
bukan skenario dari atas," kata Alfan.



http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/28/173248/1155328/700/jk-selebaran-gelap-untuk-jebak-kita

Minggu, 28/06/2009 17:32 WIB 



Selebaran Istri Boediono Katolik 
Mega Putra Ratya - detikPemilu

 

Jakarta - Capres yang diusung partai Golkar Jusuf Kalla menilai pembagian 
selebaran gelap yang berisi istri cawapres Boediono beragam Katolik merupakan 
upaya untuk menjebak dirinya. JK pun akan melaporkan kasus itu ke Bawaslu dan 
aparat kepolisian.

"Ini untuk menjebak kita. Kita akan serahkan ke aparat hukum, Bawaslu, Polisi 
dan sebagainya," kata JK usai acara kampanye terbuka di Bandung, Jawa Barat, 
Minggu (28/6/2009). 

Terkait masalah teknisnya, JK menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada tim 
kampanye JK-Wiranto. Semua urusan teknis akan dilakukan tim kampanye dengan 
persetujuan JK. 

"Nanti akan diatur semua oleh tim kita," pungkas JK.

Selebaran yang berisi istri cawapres Boediono, Herawati beragama Katolik 
disebarkan saat berlangsung kampanye Jusuf Kalla (JK)-Wiranto di Medan. Tim SBY 
sempat meminta JK bertanggung jawab dan minta maaf atas kasus tersebut.

Tapi belakangan, menurut Jubir tim sukses JK-Wiranto, Yuddy Crisnandi, si 
penyebar selebaran dalam pemeriksaan polisi mengaku ia merupakan pendukung SBY. 
Ia mengatakan menyebarkan selebaran yang berisi artikel di Monitor Indonesia 
itu atas perintah Abdul Wahab Dalimunthe, tim sukses SBY.



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Boediono 'Serang Balik' JK

2009-06-28 Thread lembaga studi
Ada lima catatan penting saat melihat Debat Capres di Metro TV.1. Soal ULN : 
Para Capres tidak menguasai dengan baik bahwa ULN adalah pintu masuk neoliberal 
dan berlanjut menjadi neokolonial.2. Soal subsidi : Para Capres memahami 
subsidi dalam cara berpikir akuntansi sehingga terjebak dalam makna defisit 
neraca. Bukan dilihat dalam sudut pandang yang lebih dalam: amanah konstitusi, 
struktur produksi dan konsumsi enerji sampai dengan energy mix sampa dengan 
2025 yang sudah dirancang.3. Soal mie instan: JK dan MSP tidak menyahuti secara 
cerdas. Mustinya langsung memerintahkan tim suksesnya pergi membaca contoh 
berbagai mie instan dengan motif menggugat kenapa produsen mie instan tidak 
mencantum ingredient yang mengandung sagu, singkong atau apapun yang disebut 
SBY.Ini soal strategik sekaligus menunjukkan tingkat kebenaran ucapan.4. Soal 
NTP (Nilai Tukar Petani) yang dikatakan SBY membaik padahal data BPS padal 
April 2009 NTP berada di tingkat 97,88.
 Artinnya daya beli petani jatuh dan di bawah nilai jual produknya.5. Soal 
MDGS: Tak satupun Capres melihat bahwa isu ini adalah bagian dari strategi UNDP 
mengatasi kegagalan pasar yang dikehendaki dan didiktekan IMF, Bank Dunia, BIS 
dan WTO.
Coba kalau lima hal ini dibahas serius, akan jelas nampak siapa sebenarnya 
mereka.  

--- On Sun, 6/28/09, sunny  wrote:

From: sunny 
Subject: [ppiindia] Boediono 'Serang Balik' JK
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Date: Sunday, June 28, 2009, 5:57 PM











 











  
  Refleksi :Siapa sebenarnya yang membohong?  Dalam Pilpers kelihatan sifat 
bohong.  Bohong kecil bisa menjadi batu lontcatan untuk bohong yang lebih besar 
lagi. 



http://pemilu. detiknews. com/read/ 2009/06/28/ 165908/1155315/ 700/boediono- 
serang-balik- jk



Minggu, 28/06/2009 16:59 WIB 



Boediono 'Serang Balik' JK 

Indra Subagja - detikPemilu



Foto: Dokumen detikcom



Denpasar - Boediono menolak apa yang disampaikan JK mengenai dirinya. Dia 
membantah pernah 'dimarahi' JK terkait program listrik 10 ribu megawatt.



"Kalau ada perbedaan pendapat itu lumrah di dalam kabinet. Dan saya dengar 
masalah gebrak meja itu bukan masalah. Saya kira saya tidak pernah di hadapan 
saya, beliau menyatakan suatu yang tidak baik," kata Boediono.



Hal ini disampaikannya di sela-sela kunjungan ke art center, Denpasar, Bali, 
Minggu (28/6/2009).



Menurut dia, persoalannya saat itu yang diutamakan harus mengamankan uang 
rakyat. Karena ini memang menyangkut uang, harus dikaji, supaya cermat.



"Uang rakyat jangan sampai tidak akuntable penggunaannya. Tidak ada yang tidak 
bisa kita jelaskan mengenai pemakaiannya sebaik-baiknya. Bagi saya menjaga uang 
rakyat itu sangat penting," jelasnya. 



Lepas dari persoalan itu, dia tetap menghargai JK. "Pak Jusuf Kalla itu orang 
baik," tutupnya.



( ndr / ken ) 



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 






















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Presiden Ramos Horta mendadak mengunjungi Restoran Indonesia di Paris

2009-06-28 Thread Umar Said
Catatan A. Umar Said



Presiden Ramos Horta mendadak mengunjungi

Restoran Indonesia di Paris



Di luar dugaan banyak orang, Restoran koperasi INDONESIA di Paris secara
mendadak sekali mendapat kunjungan tamu terhormat, yaitu Presiden Jose Ramos
Horta dari  Republik Demokratik Timor Leste. Peristiwa ini terjadi pada hari
Sabtu malam tanggal 27 Juni 2009. Banyak hal-hal yang menarik  (dan juga
sangat penting) yang bisa diangkat atau diceritakan tentang kunjungan
mendadak ini, sebab mempunyai arti atau nilai sejarah yang tidak kecil.



Bahwa kunjungan Presiden Ramos Horta ini mendadak sekali bagi para pekerja
restoran (termasuk bagi managernya Bung Suyoso) adalah bahwa baru satu jam
sebelum kedatangan Presiden Ramos Horta di restoran  diketahui dengan pasti
bahwa ia bersama stafnya sudah memesan kamar  di Hotel  Senat yang letaknya
berdampingan (terpisah satu tembok) dengan restoran INDONESIA.  Presiden
Ramos Horta datang ke Paris hari Sabtu siang, untuk kunjungan yang bersifat
setengah privé, dan besoknya (hari Minggu) sudah meninggalkan Paris lagi.



Satu jam sebelum kedatangan presiden Ramos Horta ke restoran, kami mendapat
keterangan dari stafnya (3 orang) bahwa ia merencanakan bertemu pada jam 8
malam dengan 3 sahabat lamanya (A. Umar Said, Antonio Diaz dan Carlos
Semedo).



Adalah menarik untuk diketahui mengapa presiden Ramos Horta, sebagai kepala
suatu negara,  memilih Hotel Senat, suatu hotel kelas menengah bintang
tiga). Mungkin sekali karena hotel ini terletak berdampingan dengan Restoran
INDONESIA, atau karena pertimbangan-pertimbangan lainnya, yang berkaitan
dengan kunjungannya satu malam yang bersifat setengah prive di Prancis.
Namun, walaupun kunjungan ini bersifat setengah prive dan hanya satu malam,
pemerintah Prancis menyediakan 4 orang dari Dinas Securité untuk selalu
menjaga atau mengikutinya.



Pejuang Ramos Horta tidur di kursi restoran


Keputusan presiden Ramos Horta untuk berkunjung lagi ke Restoran INDONESIA
dan kali ini juga bertemu khusus dengan sahabat-sahabat lamanya mengandung
arti yang dalam.  Restoran INDONESIA memang mempunyai sejarah tersendiri
bagi perjuangan rakyat Timor Timur dan perjuangan rakyat Indonesia dalam
perlawanan bersama terhadap rejim militer Suharto.



Setelah Restoran  koperasi ini dibuka dalam bulan Desember 1982 (jadi sudah
lebih dari 26 tahun yang lalu) sering sekali diadakan pertemuan-pertermuan
antara berbagai orang (Prancis dll) dengan anggota-anggota Komite Setiakawan
dengan Timor Timur. Restoran INDONESIA dalam jangka lama sekali dianggap
oleh berbagai kalangan sebagai salah satu di  antara pusat-pusat kegiatan
perlawanan rakyat Timor Timur terhadap agresi rejim militer Suharto.



Bahkan pada suatu waktu ketika Ramos Horta berkunjung ke Paris untuk
kegiatan-kegiatan perjuangan rakyat Timor Timur,  ia pernah tidur di
kursi-kursi yang dijejer-jejerkan, dan mandi di bawah douche sederhana yang
terletak di ruangan bawah restoran. Hal ini diceritakan oleh presiden Ramos
Horta sambil makan malam itu di depan 3 stafnya dan 3 sahabat lamanya
beserta seorang tamunya dari Spanyol.



Cerita presiden Ramos Horta tentang tidurnya di atas kursi restoran dan
mandi di bawah douche (yang sebenarnya tidak digunakan sebagai kamar mandi),
dan cerita tentang kegiatan-kegiatan lainnya semasa ia masih sebagai
pejuang, mengingatkan kami semua kepada masa-masa silam ketika kami berjuang
bersama-sama untuk rakyat Timor Timur.



Tukang cat, sahabat lama Ramos Horta


Dalam pembicaraan santai antara sahabat-sahabat lama sambil makan itu
presiden Ramos Horta juga menceritakan di depan kami semua bagaimana pada
suatu saat ia pernah menginap di apartemen Antonio Diaz, dan terpaksa tidur
di lantai (tetapi pakai alas) karena tidak cukup uang untuk tidur di hotel.
Antonia Diaz adalah seorang Portugis, pernah bekerja sebagai tentara
Portugis di Timor Timur, dan sudah lama bekerja di Paris sebagai tukang cat
dan bangunan.



Carlos Semedo, seorang Prancis yang sudah lama sekali memimpin berbagai
kegiatan mengenai Timor Timur (dan khususnya soal-soal yang berkaitan dengan
Sanana Gusmao dan Ramos Horta), adalah sahabat karib Antonio Diaz.



Keinginan presiden Ramos Horta untuk bertemu dan makan bersama dengan
sahabat-sahabat lamanya (sekali lagi, antara lain yang bekerja sebagai
tukang cat) menunjukkan bahwa walaupun ia sekarang menjabat sebagai
presiden, tetapi tidak lupa kepada orang-orang yang di masa-masa yang lalu
telah melakukan perjuangan bersama-samanya. Sungguh, suatu hal yang indah !.



Begitu santainya, dan begitu pula hangatnya suasana dalam pertemuan sambil
makan itu, yang diselingi oleh acara tarian topeng diiringi gamelan dan
suling kecapi, sehingga Antonio tidak segan-segan selalu menyapa presiden
Ramos Horta dengan « kau » (dalam bahasa Prancis « tu »). Jadi, dalam
pertemuan antara sahabat lama  itu terutama sekali banyak dibicarakan
soal-soal masa lalu.



Perjuangan komite Timor Timur di berbagai negeri


Di antara pembicaraan itu kami tinjau bagaimana bes

[ppiindia] Female force in Iraq

2009-06-28 Thread sunny
Silahkan lihat : Female force keeps Diyala secure in Iraq
 Click: 

http://english.aljazeera.net/news/middleeast/2009/06/20096289118605761.html

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] politik itu uang...

2009-06-28 Thread heri latief
kawan2 yg baik, jika ada waktu luang silakan klik:

http://m.politikana.com/baca/2009/06/02/mafiaceli





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] TUHAN TIDAK BUTUH APA-APA

2009-06-28 Thread kamerad_69
TUHAN TIDAK BUTUH APA-APA


aku tidak perlu puji-pujian kata TUHAN
karna aku terlampau tinggi
hati yang mengucapkan itu yang perlu
aku tidak perlu kata-kata indah
aku perlukan hati dan perasaan

macam-macam cara manusia
menunjukan cara pengabdian
mereka pada-KU
asal pengabdian itu tulus dan ikhlas
aku terima
aku terima

Salam...
>From bagus >kamerad...@yahoo.co.id
Artikel http://madruhi.multiply.com berdiskusi dengan berbagai macam hal, 
spiritual,joke,politik dan lain-lain
Softwre and hardware http://vikosha.multiply.com download segala macam software 
GRATIS!!
http://alamkoe08.multiply.com berbagai hal tentang lingkungan..
salam...damai dan cinta


purwokerto juni 2009



[ppiindia] Turkey passes law limiting military courts

2009-06-28 Thread sunny
http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=197772

June 28, 2009 

 
Turkey passes law limiting military courts





ISTANBUL (Reuters) - Turkey's parliament has passed legislation aimed at 
meeting European Union membership criteria to ensure military personnel are 
tried in civilian courts during peacetime rather than in military courts. 


The legislation passed on Friday requires civilian courts to try members of the 
armed forces who are accused of crimes including threats to national security, 
constitutional violations, organizing armed groups and attempts to topple the 
government, according to parliament's website. 

The legislation comes amid renewed tensions between the powerful military and 
the government after a newspaper published a document this month that allegedly 
outlined an army plot to undermine the ruling AK Party, which traces its roots 
to an outlawed Islamist movement. 

Chief of the Military General Staff Ilker Basbug on Friday said the document 
was a smear campaign against the armed forces. A military prosecutor ruled this 
week there was insufficient evidence for an investigation, but Prime Minister 
Tayyip Erdogan has vowed that civilian prosecutors will now take over the 
probe. Ending the military's influence in politics is a key step the EU expects 
Turkey to take to advance its membership bid. 

The change to the penal code also says civilians cannot be tried in military 
courts unless the country is in a state of martial law or at war. 

It was not clear if the changes to the penal code will affect the trial of 
military officers who have been charged in the so-called Ergenekon case 
investigating an alleged right-wing network that sought to topple the 
government. 

Erdogan and the military have repeatedly faced off during the government's 
six-year rule over the AK Party's efforts to ease restrictions on religion in 
Turkey. The country's generals are the self-proclaimed guardians of Turkish 
secularism and have forced four governments from power since 1960. 

Photo: 

Turkey's Prime Minister Recep Tayyip Erdogan speaks to the media in Ankara, 
Turkey, May 1, 2009. (AP Photo


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Human Error, Lion Air Tergelincir di Bandara Selaparang

2009-06-28 Thread sunny
Refleksi  : Kemarin atau kemarin dulu menlu Wirajuda bilang  bahwa bulan Juli 
larangan terbang ke Euriopa dicabut. Apakah dengan tergelincirnya pesawat Lion 
Air  ini akan lebih mempercepat larangan terbang tsb dicatut? Oh, maaf 
maksudnya dicabut?


 Jawa Pos

 

[ Minggu, 28 Juni 2009 ] 

Human Error, Lion Air Tergelincir di Bandara Selaparang 


MATARAM - Pesawat Lion Air tergelincir saat mendarat di Bandara Selaparang, 
Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pukul 14.18 Wita kemarin (27/6). Pesawat 
jenis MD-90 itu keluar haluan sekitar tujuh meter dari garis tepi landasan. 

Badan pesawat melintang arah utara-selatan di runway karena pesawat turning 
(belok) di tempat yang tidak semestinya. Akibatnya, pesawat tak mampu kembali 
ke posisi semula untuk melanjutkan pendaratan secara normal. 

Sebanyak 169 penumpang dievakuasi ke terminal bandara dengan sejumlah bus dari 
runway tersebut. Pesawat dibelokkan setelah penumpang turun.

Airport Duty Manager (ADM) Bandara Selaparang Agus Adi Pratomo mengatakan, 
peristiwa tersebut berawal pukul 14.18 Wita. Saat itu pesawat bernomor lambung 
PK.LIM yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, itu mendarat dari 
arah timur landasan. 

Dalam pendaratannya, pesawat melakukan turning di meter ke 1.600 arah barat 
landasan. Karena lebar runway yang sempit, pilot ditengarai melakukan 
pembelokan dengan ekstrem.

Hal itu menyebabkan pesawat tertahan dan tak mampu belok dengan sempurna. Saat 
itu posisi ban depan menyilang sehingga pesawat tak bisa mundur sebelum bantuan 
datang. ''Ini human error (kesalahan manusia), seharusnya pesawat melakukan 
pembelokan di ujung landasan,'' kata Agus.

Dia menambahkan, pesawat tersebut tidak semestinya melakukan turning di tempat 
itu karena telah disiapkan lokasi yang lebih luas di ujung landasan. 
(zul/jpnn/ruk)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Sekjen Demokrat Putar Balik Fakta

2009-06-28 Thread sunny
http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/sekjen-demokrat-putar-balik-fakta/

Sabtu 27. of Juni 2009 13:31 
Soal Pemukulan Wartawati

Sekjen Demokrat Putar Balik Fakta


Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrat Marzuki Alie 
memutarbalikkan fakta kasus pemukulan wartawan SH di Jayapura, Odeodata Hermina 
Julia Vanduk (Ode), dengan menyebarkan pesan singkat (SMS) kepada sejumlah 
wartawan di Jakarta. Marzuki mengatakan, pemukulan itu hanya bercanda. Ini 
tidak sesuai data dari korban dan Polisi di Papua.


 

Dalam SMS-nya yang diterima SH, Jumat (26/6) malam, Marzuki Alie menyatakan 
bahwa pemukulan dilakukan dengan bercanda hingga terjatuh (atau pura-pura 
jatuh). Pemukul bukan oleh Anggota Partai Demokrat. Selain itu, Ode dikatakan 
sebagai tim sukses calon presiden (capres) lain. Namun, pihaknya masih meneliti 
lebih lanjut kebenaran informasi ini. Ode yang dikontak redaksi, Sabtu (27/6), 
membantah pernyataan Marzuki Alie. 
"Itu fitnah. Betul, kami sama-sama wartawan. Semua teman wartawan di Papua 
kenal  baik sama dia (tersangka Rudolf-red). Dalam nama Yesus, saya berani 
bersumpah informasi yang disampaikan Sekjen Partai Demokrat itu tidak benar. 
Fitnah. Kalau mau, tanyakan data si pelaku ke Polisi," tutur Ode.
Ode juga membantah dirinya anggota partai. "Saya memang suka membantu beberapa 
partai bila melakukan acara karena saya wartawan yang dianggap sudah lama di 
Papua, dan ini untuk menghindarkan adanya wartawan tanpa surat kabar. Partai 
Golkar, Hanura, dan Demokrat juga pernah minta tolong untuk mengoordinasi 
wartawan dalam setiap acara yang mereka lakukan. Permintaan bantuan ini pun 
datang dari para pengurus Persipura yang saya kenal dekat. Jadi saya bukan 
anggota partai, kartu anggota pun tidak punya," tegas  Ode. 


Marzuki Alie yang dihubungi SH, Sabtu (27/6) pagi, mengatakan, dirinya 
memperoleh informasi itu dari Papua. Menurutnya, memang informasi itu perlu 
diteliti lebih jauh. Namun, pihaknya mendukung untuk menyelesaikan persoalan 
ini secara hukum. Marzuki juga mengakui memperoleh SMS kalau pelaku  berstatus 
pegawai negeri sipil (PNS).Sementara itu, sekitar 100 wartawan di Jakarta, 
Sabtu (27/6), berunjuk rasa ke DPP Partai Demokrat, guna meminta 
pertanggungjawaban pimpinan partai atas kekerasan anggotanya terhadap wartawan. 

Para wartawan mengancam akan memboikot Partai Demokrat, jika tidak memberikan 
respons yang positif.
Selain itu, wartawan meminta agar pimpinan Partai Demokrat meminta maaf secara 
terbuka kepada seluruh media massa di Indonesia. Wartawan juga meminta agar 
Polisi menindak tegas pelaku tindak kekerasan itu, sampai tuntas. Terakhir, 
para wartawan meminta agar siapa pun presiden yang terpilih, dia harus 
memberikan jaminan kebebasan dan melindungi wartawan.

PNS dan Tim Sukses
Sementara itu, jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Jayapura berhasil 
membekuk Rudolf Kambubuy (35), sebagai tersangka pelaku penganiayaan terhadap 
wartawati Sinar Harapan Odeodata Hermina Julia. Tersangka sempat kabur setelah 
kasus penganiayaan ini, dan baru beberapa jam kemudian ditangkap polisi.  Saat 
ini tersangka mendekam di Tahanan Polres Jayapura.


Hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa tersangka adalah seorang PNS Kabupaten 
Puncak Jaya, dan juga pengurus DPC Partai Demokrat Puncak Jaya. Selain itu, 
Rudolf Kambubuy juga masuk dalam daftar Tim Sukses Pemenangan 
Yudhoyono-Boediono Provinsi Papua. Dokumen yang diperoleh SH, nama Rudolf 
Kambubuy tercatat dalam Surat Keputusan Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono No 
32/SK/Timkamnas SBY Boediono/V/2009 tentang Komposisi dan Personalia Tim 
Kampanye Daerah SBY-Boediono tertanggal 31 Mei 2009. Rudolf tercatat sebagai 
tim kampanye bidang hukum dan advokasi.


Kasat Reskrim Polresta Jayapura AKP Takamuli SH menjawab pertanyaan SH, Jumat 
(26/6) petang, seusai memeriksa tersangka Rudolf Kambubuy dan saksi korban 
Odeodata, mengatakan, tersangka Rudolf langsung ditahan. Dia dijerat Pasal 335 
dan Pasal 351 KUHP
Menurut Takamuli, tersangka bertempat tinggal di Jalan Dunlop Sentani, dan juga 
di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Dia berada di Jayapura sebagai anggota tim 
sukses berkaitan dengan kedatangan cawapres Boediono yang akan kampanye di 
Jayapura, Jumat pagi. 
Menjawab pertanyaan, Takamuli mengatakan, dalam kejadian ini korban telah 
divisum oleh dokter di RS Dok II, Jayapura. Sejauh ini Ode sendiri masih 
menderita nyeri dalam pada bagian tulang pantat dan masih demam. 
(ninuk cucu suwanti/
soehendarto)


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] NAFSU POLITIK ORANG INDONESIA LAMPUI AMBANG RASIONALITAS

2009-06-28 Thread sunny
http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/nafsu-politik-orang-indonesia-lampui-ambang-rasionalitas/

Jumat 26. of Juni 2009 14:36 
NAFSU POLITIK ORANG INDONESIA LAMPUI AMBANG RASIONALITAS


Bandung - Realitas kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia saat ini 
ditandai besarnya arus nafsu berpolitik yang merasuki semua elemen, hingga 
terkesan melampaui ambang batas rasionalitas.

 
"Keasyikan arus berpolitik di negeri ini sudah melalui ambang batas 
rasionalitas, semua orang dari berbagai profesi dan termasuk yang berada di 
luar orbit politik tampak larut dan seolah tidak ada kemulian di luar dunia 
politik," kata Dr Yudi Latief, pengamat politik dari Reform Institute di 
Bandung, Jumat.
 Dia mencontohkan, keasyikan arus berpolitik sangat terlihat dari beberapa 
tahun belakangan dan semakin menjadi saat menjelang Pemilu legislatif 9 April 
2009 dan terus berlanjut menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 8 Juli 2009.
 Ia memprediksi keasyikan arus dan gonjang-ganjing perpolitikan di tanah 
air tidak akan pernah berhenti dan suasana "panas" berlanjut ke lembaga 
legislatif yang ditandai adanya kubu-kubu kekuatan.


 Ia menghimbau masyarakat untuk terus mengimbangi suasana perpolitikan di 
Indonesia dengan  berupaya menambah wawasan atau melek politik termasuk juga 
dalam menghadapi Pilpres 8 Juli 2009.
 "Dari tiga pasangan capres/cawapres yang ada memang tidak ada yang ideal 
dan bisa memenuhi harapan masyarakat Indonesia, tapi pilihlah yang dinilai 
masyarakat terbaik dan memberikan harapan baru dari semua yang terburuk," 
ucapnya pada diskusi publik di Bandung baru-baru tadi.
 Pilpres merupakan "Gate Keeper" dalam menyeleksi  calon-calon pemimpin 
negara di berbagai bidang,  sehingga tingkat kualitas Pemilu akan menentukan 
tingkat kualitas pemimpin yang dihasilkan.
 Ia mengatakan, menghadapi masa krisis dan kekacauan  kondisi kehidupan 
berbangsa dan bernegara  diperlukan peran kepemimpinan yang lebih besar dan 
tanggap serta mampu mengambil keputusan.


 Menurut Yudi Latief,  perkembangan anti-teori terjadi di Indonesia selama 
ini dimana krisis terus berlangsung, tapi pemimpin  kharismatik tak kunjung 
muncul atau hanya sesaat muncul kemudian ditelan arus zaman. 
 "Suasana seperti inilah yang diratapi sebagai krisis kepemimpinan", 
tegasnya.
 Hal yang  dipikirkan seolah bukanlah kapasitas transformatif dari 
kekuasan, melainkan daya beli dari para pemimpin, akibatnya, partai politik 
gagal mereproduksi intelektual organiknya, sedangkan para pemimpin yang punya 
bibit-bibit kharismatik sebagai pemimpin organisasi masyarakat terpaksa 
mengikuti logika "alokatif"  yang begitu cepat  menggerus kewibawaan.
 Kondisi tersebut, menurut dia, bisa digambarkan sebagai "jalan baru tak 
kunjung menemukan pemimpin baru, dan pemimpin baru tak kunjung memperjuangkan 
jalan baru" dan artinya jalan buntu menghadang.
 Lebih lanjut dikatakan, untuk  memulai perubahan harus dari titik nol dan 
dari titik pemahaman awal dimana kekuasaan bukanlah akhir perjalanan, melainkan 
sarana untuk memperjuangkan kebajikan bersama. 
 "Setiap pemimpin di segala bidang dan tingkatan harus menyadari dan 
belajar mengemban tugas pastoral, sebagai penggembala yang menuntun dan 
memperjuangkan keselamatan rakyatnya yang artinya mereka harus berjiwa besar 
agar lebih besar dari dirinya sendiri," katanya.
 Komitmen terhadap kemaslahatan publik ini menurut dia, menuntut para 
pemimpin tidak melulu mengandalkan modal finansial, tetapi yang lebih penting 
"modal moral" dalam arti  kekuatan dan kualitas komitmen pemimpin dalam 
memperjuangkan nilai-nilai, keyakinan, tujuan, dan amanat penderitaan rakyat. 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] TKW Asal Kupang Disiksa Majikan Malaysia

2009-06-28 Thread sunny
Harian Komentar
29 Juni 2009

  Tubuh babak belur, kuping diiris
  TKW Asal Kupang Disiksa Majikan Malaysia
 


Jakarta, KOMENTAR
Perlakuan kejam kem-bali dialami Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia yang 
bekerja di Malaysia. Kali ini dialami, Modesta Rengga Kaka. Tubuh perempuan 
asal Kupang, Nusa Tenggara Timur ini babak belur setelah di-pukuli majikan yang 
telah mempekerjakan-nya sejak November 2007. Bahkan kuping-nya dilaporkan 
diiris sang majikan asal Ma-laysia tersebut. Dilansir Bernama, hingga Minggu 
(28/06) ini, Modesta belum bisa dimintai keterangan polisi setempat. Perem-puan 
26 itu masih syok dan dirawat intensif di Rumah Sakit Ampang.


"Kami memerlukan keterangan dari Modesta untuk melengkapi penyelidikan kami. 
Sebelumnya kami telah me-meriksa dan memperoleh keterangan dari majikan 
Mo-desta dan tetangganya," kata Kepala Polisi Ampang Jaya, ACP Abdul Jalil 
Hassan. Modesta belum bisa diajak berkomunikasi mengenai ke-kerasan yang telah 
diterima-nya selama satu tahun lebih. Modesta mengalami luka parah di bagian 
telinga, kaki dan beberapa bagian tubuh-nya. Ada semacam irisan di telinga dan 
tubuhnya. Mo-desta juga mengaku dipukul di bagian kepala. Kekerasan fisik itu 
dilaku-kan oleh majikannya, seorang perempuan 37 tahun yang tinggal di Jalan 8, 
Kampung Baru, Ampang, jika tidak puas dengan pekerjaan Modesta. Selain 
kekerasan fisik, sang majikan juga tidak membayar gaji Mo-desta selama 19 bulan.


Modesta berhasil bebas dari tangan majikan berkat kebaikan hati salah satu 
te-tangga. Tetangga itu mene-lepon polisi. Kasus Modesta pun terkuak.
Polisi pun meluncur ke ke-diaman majikan Modesta. Dari olah tempat kejadian 
perkara (TKP), polisi juga menemukan sebuah rotan yang diduga digunakan un-tuk 
memukuli Modesta. Po-lisi juga menangkap si ma-jikan untuk keperluan 
in-vestigasi.


Sementara itu Kedutaan Besar Indonesia untuk Ma-laysia masih berusaha 
me-ngontak keluarga Modesta di Kupang. Mereka ingin mem-beritahu keluarga soal 
pe-nyiksaan terhadap Modesta. Rencananya, setelah dirawat di rumah sakit, 
Modesta akan dibawa ke tempat pe-nampungan KBRI. KBRI pun siap memfasili-tasi 
keluarga untuk berte-mu perempuan asal Kupang, Nusa Tenggara Timur itu. "KBRI 
sedang koordinasi," kata Direktur Perlindungan WNI di Luar Negeri, Depar-temen 
Luar Negeri, Teguh Wardoyo dilansir detik.com, Minggu (28/06) kemarin. KBRI pun 
sudah menem-puh langkah-langkah terma-suk menghubungi keluarga perempuan 26 
tahun itu. Teguh mengatakan, meski syok, kondisi Modesta saat ini sudah cukup 
baik. Dia berharap, Modesta dapat se-gera pulih dari trauma se-hingga dapat 
memberi kete-rangan kepada polisi se-tempat. "Kita terus berkoordinasi, kita 
harapkan Modesta terus membaik," kata Teguh.
Teguh juga memastikan akan menyediakan advokasi untuk kasus Modesta. "Ten-tu 
KBRI menyiapkan peng-acara," katanya.(dtc)



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Tiga Model Atasi Kemiskinan!

2009-06-28 Thread sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009062723022516

  Minggu, 28 Juni 2009 
 
  BURAS 
 
 
 
Tiga Model Atasi Kemiskinan! 

   
  H. Bambang Eka Wijaya

  "DEBAT calon presiden (capres) putaran dua di Metro TV (25-6) adu konsep 
mengatasi kemiskinan dan pengangguran!" ujar Umar. "Megawati mengajukan konsep 
gotong royong dan pendayagunaan sumber alam! SBY lewat intervensi pemerintah ke 
sistem ekonomi pasar! Sedang JK peningkatan pertanian dan perniagaan yang 
menampung 60% tenaga kerja! Mana yang paling jitu?"

  "Ketiga konsep kalau dijalankan secara fokus, efektif, dan konsisten sama 
jitunya!" jawab Amir. "Tapi cuma jitu dalam konsep! Selama ini juga banyak 
konsep bagus! Masalah kita selalu justru implementasinya--pada tataran praksis! 
Konsep sebagus apa pun, pada tahap pelaksanaannya selalu menyimpang, tak 
mencapai sasaran! Faktor kekurangan pelaksana lapangan yang mumpuni dan 
berdedikasi, menjadi penyebab kegagalan nyaris segala bentuk program! Memang 
ada satu dua kelompok yang berhasil lalu dijadikan window dressing--contoh 
sukses-- program lewat iklan retorika televisi! Tapi mayoritas lainnya, 
menyisakan masalah! Seperti KUT, jadi tumpukan kredit macet!"

  "Tapi 55% dari pengangguran kita tamatan SMP ke atas! Jutaan orang pula 
sarjana!" timpal Umar. "Apakah mereka belum mumpuni dijadikan pelaksana 
lapangan?"

  "Dalam debat capres itu kan dibahas masalah pendidikan yang tidak 
nyambung (link and match) dengan dunia kerja!" tegas Amir. "Akibatnya, untuk 
mendapatkan jumlah yang cukup bagi tenaga pelaksana lapangan buat setiap konsep 
itu, perlu waktu melatih sedikitnya lima tahun! Keburu habis satu masa jabatan 
presiden! Itu belum bicara soal anggaran dan pelatih, butuh waktu pula 
penyiapannya--jika seorang presiden fokus untuk ini, buat jangka panjang bagus, 
tapi prestasi pada masa jabatanya bisa jeblok!"

  "Mungkin itu penyebab usaha pengentasan kemiskinan dan pengangguran 
selama ini hasilnya selalu kurang memuaskan!!" timpal Umar. "Karena 
dilaksanakan secara simbolik lewat program-program makroekonomi, tak bisa 
secara mendasar membangkitkan warga miskin dengan kemampuan mandiri dalam 
kelompok-kelompok organisme yang terpadu sebagai tim kerja dengan panduan 
pelaksana lapangan berdedikasi!"

  "Semua model yang diajukan capres butuh tenaga lapangan yang mumpuni 
membangun kelompok kegiatan terpadu hingga menjadi organisme hidup yang mampu 
survival dan fungsional bagi meningkatkan kesejahteraan setiap anggota 
kelompok!" tegas Amir. "Tanpa itu, semua model cuma bagus dalam konsep, 
suksesnya sebatas retorika!" ***
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] NUANSA: Biaya Sekolah dan Buku Rapor

2009-06-28 Thread sunny
Reflekis :  Dirgahuyu  NKRI! hehehehehe

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009062706283070

  Sabtu, 27 Juni 2009 
 

  OPINI 
 
 
 

NUANSA: Biaya Sekolah dan Buku Rapor 


  SABTU (20-6) pagi, hari itu waktunya pembagian rapor bagi anak sekolah. 
Meski masih di kelas playgroup, anakku juga dibagikan buku rapor.

  Berangkat dari rumah ibuku di daerah Pahoman, Bandar Lampung, dengan 
mengendarai skuter matic, aku membawa anakku menuju sekolahnya di daerah 
Kedaton. Sampai di sekolah anakku, seorang gadis tanggung yang dulu pernah 
menjadi anak asuh ibuku telah duduk menunggu.

  Memang, kami sudah membuat janji untuk bertemu. Ibuku menitipkan sedikit 
uang untuk membantu biaya sekolahnya yang sudah di tingkat SMP.

  Ku lihat, matanya sedikit sembab. Entah habis menangis atau baru bangun 
tidur, tidak sempat kutanyakan. Yang terlontar dari mulutku justru pertanyaan 
lain yang menurutku lebih penting. Sebab, ku dengar ibuku mengirim uang untuk 
membantunya agar bisa mengambil rapor.

  Sudah menjadi kebiasaaan pihak sekolah, apalagi sekolah swasta, tidak 
memberikan buku rapor siswa, jika hal-hal yang menyangkut uang belum dilunasi.

  "Memangnya, berapa kekurangan uang yang belum dibayar," tanyaku.

  "Masih banyak," jawabnya lemah tanpa menyebutkan nilai uangnya.

  "Ya, banyaknya berapa," ujarku penasaran.

  "Lebih dari Rp500 ribu," ujarnya.

  Hah...sebanyak itu? Sementara kiriman bantuan yang diperolehnya hanya 
mencapai setengah biaya yang harus dibayar untuk bisa menebus buku rapornya di 
sekolah. Aku pun mengira-ngira, mungkin matanya sembab habis menangis karena 
tidak bisa mengambil rapor.

  Aku bingung, saat itu, aku juga tidak memegang uang lebih. Lagi pula, 
kekurangannya cukup banyak. Aku tidak mampu membantunya.

  Aku berpikir, berapa banyak anak seperti dia yang tidak sanggup membayar 
biaya sekolah. Sehingga di akhir tahun pelajaran, dia tidak bisa mengetahui 
hasil evaluasinya selama menempuh pelajaran.

  Bagaimana dengan teknis pelaksanaan sekolah gratis yang 
digembar-gemborkan pemerintah. Mengapa hanya menjangkau sekolah negeri. 
Sementara, seperti nasib anak itu yang terlahir di keluarga miskin dengan otak 
pas-pasan tidak bisa menembus sekolah negeri. Akibatnya, sekolah swasta yang 
entah bagaimana mutunya menjadi pilihan hanya sekadar bisa melanjutkan sekolah.

  Si ibu yang membanting tulang membiayai tiga anaknya tanpa ayah 
mendampingi, tidak sanggup membayar biaya sekolahnya. Mungkin, mereka berpikir 
yang penting sekolah dulu. Nanti, menjelang kelulusan baru pontang-panting 
mencari pinjaman untuk melunasi semua biaya sehingga bisa melanjutkan ke 
jenjang berikutnya.

  Mereka hidup seperti air sungai yang mengalir. Tapi, sampai kapan 
kejadian seperti ini terus terjadi. Bagaimana nasib anak-anak lain yang bahkan 
tidak bisa mengenyam pendidikan formal. Semoga presiden mendatang punya jawaban 
masalah ini. n NOVA LIDARNI
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Agama Bukan Komoditas Politik

2009-06-28 Thread sunny

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009062606552973

  Jum'at, 26 Juni 2009 
 
  OPINI 
 
 
 
Agama Bukan Komoditas Politik 

  Muhammadun A.S.

  Analis Politik, Peneliti Cepdes Jakarta.

  Teater politik Indonesia selalu diwarnai sensasi. Terlebih teater politik 
yang berkelindan ayat-ayat agama. Lihat fakta terbaru dalam kampanye sekarang. 
Atas nama jilbab, para kandidat saling serang-menyerang. Mencari titik 
kelemahan satu dengan lain. Di samping itu, para kandidat juga berduyun-duyun 
mendatangi para agamawan dan kiai. Para politisi sekarang sibuk dan "khusyu" 
mendatangi jemaah dengan membagi parsel beralamatkan identitas diri, visi-misi, 
dan janji "kosong" yang digembar-gemborkan penuh sensasi.

  Dalam teater politik di Indonesia, jejak ritual agama yang disajikan 
dalam pentas gelanggang politik telah lama tergoreskan di bumi pertiwi. Jauh 
sebelum kemerdekaan, ketika Wali Songo menyebarkan Islam di Jawa, ritual agama 
telah masuk dalam ritual politik kerajaan.

  Bahkan, karena kuatnya pengaruh agama dalam gelanggang politik, para wali 
menjadi penasihat raja dalam menentukan kebijakan politiknya. Lihatlah secara 
kritis yang dilakukan Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Kalijaga, dan Sunan Kudus 
dalam perjalanan Kerajaan Demak. Mereka semua menjadi tokoh kunci tertancapnya 
kuasa raja kepada rakyat.

  Para Wali Songo memperagakan ritual agama dalam berbagai selebrasi raja 
dan kerajaan. Untuk mengesahkan (pembaiatan) seorang raja, para wali menjadi 
tokoh utama. Dalam mengukuhkan jalinan agama dan budaya, Sunan Kalijaga 
memberikan media berupa sekaten, di mana raja bisa memfatwakan ajaran agama dan 
kekuasaan dalam forum kebudayaan. Di Solo, diadakan ritual Ya Hayya, Ya 
Qoyyumu, di mana masyarakat berebut sesajen untuk mendapatkan berkah dari 
ritual kerajaan.

  Berbagai ekspresi keagamaan tersebut hadir sebagai upaya menancapkan 
nilai-nilai agama dalam ruang kekuasaan. Sehingga raja dalam memerintah rakyat 
tidak terjebak dalam totalitarianisme dan otoritarianisme. Pemimpin diharapkan 
mampu mentransformasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat, sehingga 
kebijakan-kebijakan kerajaan bisa sampai langsung membawa kemaslahatan rakyat 
(maslahah al-ra'iyyah). Pemimpin (al-ra'i) jangan sampai menerbarkan kerusakan 
(madharat) dalam ihwal kebijakannya. Sebab, itu akan meruntuhkan otoritas 
kepemimpinannya.

  Bagaimana dengan ritual mujahadah/istigasah yang diselenggarakan di era 
reformasi? Ketika reformasi bergulir, kaum bersarung sering menggelar acara 
mujahadah/istigasah dalam menselebrasikan kekuatan (show force) di tengah 
publik. Ritual tersebut dimaknai sebagai salah satu upaya menjaring suara 
publik untuk mendulang simpati dan suara dalam pemilihan. Inilah tafsir politik 
(politic interpretation) yang sekarang dijadikan legitimasi partai politik 
berbasis agama (Islam) dalam menjaring suara konstituen.

  Tafsir Religiusitas

  Pergulatan tafsir politik ritual agama (pengajian, mujahadah, istigasah) 
dalam bingkai kekuasaan di pentas politik Indonesia harus dicermati secara 
serius. Kalau kita maknai secara etimologis, makna pengajian dengan minta 
ampunan (istigfar) kepada Allah agar manusia mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya 
di dunia dan akhirat.

  Pengajian umum rutinan menjadi ritual kolosal yang dijalankan tokoh agama 
mengajak umatnya meminta ampunan (istigfar) kepada Allah dalam jangka waktu 
yang disepakati bersama. Biasanya ada yang seminggu sekali, sebulan dua kali, 
atau juga sebulan sekali. Istigasah dijalankan dengan lumayan kolosal untuk 
berbagai kesusahan dan krisis nasional yang dihadapi negara. Istigasah menjadi 
sebuah partisipasi kaum bersarung dalam mengentaskan berbagai problem 
kebangsaan.

  Karena melibatkan ribuan bahkan jutaan figuran dalam setiap pergeralaran, 
maka ritual pengajian dilirik dunia politik untuk menyosialisasikan program 
politiknya. Hal ini sah-sah saja, karena ritual pengajian sudah menjadi 
kekayaan budaya nusatara. Dari simpul kekayaan budaya itulah politik bisa 
memberikan kemanfaatan kepada warga. Inilah yang harus dicatat.

  Dalam kaidah fiqh, kebijakan pemimpin kepada rakyatnya harus membawa 
kemaslahatan (tashorrufu al-imam ala al-ra'iyyah manuthun bi al-maslahah). 
Kemaslahatan inilah yang selama dijadikan jargon dalam membawa agenda politik 
di tengah jutaan figuran kaum bersarung ketika acara istigasah.

  Kalau dasar yang digunakan adalah kemaslahatan publik (al-maslahah 
al-'ammah), ritual pengajian sebagai sarana politik merupakan keniscayaan. 
Tetapi kalau ternyata hanya alat "mempolitiki", hanya untuk menarik simpati, 
hanya mendulang suara, dan rakyat dibiarkan sengsara, maka itu sebuah 
"pengkhiatan" dan pelecahan agama dalam dunia kuasa. Ini jelas akan mengulangi 
tragedi-tragedi buruk yang mengatasnamakan agama dalam berbagai pentas politik 
kolosal. Inilah yang kemudian almarhum Cak Nur menanggalkan status agama dala

[ppiindia] Agama, Variabel Kontrol atau Perilaku?

2009-06-28 Thread sunny
http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2009062606552971

  Jum'at, 26 Juni 2009 
 
  OPINI 
 
 
 
Agama, Variabel Kontrol atau Perilaku? 

  Hardi Hamzah,

  Peneliti Madya pada Institute for Studies and Consultation of Social 
Sciences (INSCISS)

  Agama, kita terkadang hanya memandangnya sebagai variabel kontrol. Kata 
memandang di sini patut digaris bawahi, karena kata memandang identik dengan 
persepsi.

  Apabila agama terkristal menjadi persepsi, agama, sebagaimana yang kerap 
diungkap para teolog modern, hanya sekadar menguatkan mobilitas seremoni, 
ritual, dan kekosongan diri terhadap nilai-nilai filsafati, doktrin, dan 
pijakannya hanya pada das sollen semata .

  Sebagai resultan dari persepsi itu, agama kerap dianggap perangkat 
persoalan, jauh dari perangkat kerja. Artinya, agama tidak dilihat sebagai 
kualitas prilaku, yang pada gilirannya terimplementasi pada kehidupan 
sehari-hari. Dalam konteks pergumulan agama pada dimensi persepsi, terbuka 
peluang reintepretasi baru tentang agama itu sendiri. Jauh-jauh sebelum Islam 
lahir, ada agama berhala, Zoroaster, Nabi Daud dengan Kitab Zabur, Musa dengan 
Taurat, Isa dengan Injil, yang semuanya mengajarkan kebenaran bukan hanya untuk 
mengontrol kesalahan.

  Ketika Alquran diturunkan, Islam sebagai agama yang dibawanya, menjadikan 
Rasulullah saw. membawa hukum kausalitas dan menginterpretasikan agama menjadi 
dimensi faktual dan empirik. Rasulullah saw. berpuluh kali berperang, 
berdagang, menyantuni anak yatim, dan melakukan berbagai aspek sosial dalam 
proses zamannya.

  Kini, setelah kalender hijriah menunjuk pada angka 1430, yang 
mengindikasikan perjuangan nabi bergulat di tataran kausalitas antara presepsi 
dan interpretasi, Islam justru tercabik-cabik dan ditekuk-tekuk di tengah 
gelombang paradoks antara sekularisme dan Islam atas nama hak asasi manusia.

  Pokok-pokok pikiran yang diperkenalkan Al-Farabi, memberi pelajaran yang 
amat baik pada kita, bahwa semangat agama (Islam), telah menjadi suatu 
mekanisme penjelmaan dari nilai-nilai Islam itu sendiri. Semisal ketika 
Al-Farabi mengenalkan tentang sistem politik yang nuansanya tauhid, di mana ia 
menjelaskan dimensi tauhid yang dimunculkan dari rukun iman dalam pemilahan 
untuk mengaktualisasikan interaksi antara rukun iman itu sendiri. Al-Farabi 
sampai pada kesimpulan bahwa politik dalam islam ekuivalen dengan merajut 
kebenaran dan menjalankan kebijakan dari seorang pemimpin.

  Sementara kristalisasi Islam, dalam pergumulannya yang panjang justru di 
masyarakat yang mayoritas penduduknya Islam katakanlah seperti Indonesia, dus 
melahirkan problem-problem pseudo (semu) yang pada akhirnya melahirkan 
moralitas ganda.

  Rambahan Islam sebagai variabel kontrol, hanyalah inherenitas antara 
ketidaksenyawaan liberalisasi dan Islam; sekularisme dan modernisme Islam; yang 
juga bagian dari persoalan pemimpin di Republik ini. Islam di Indonesia 
berjalan secara linear, ia melaju cepat melalui ritual, jauh dari implementasi 
kehidupan. Sementara anehnya, tak jarang pula kita "mengintip" kesalahan agama 
lain.

  Agama, seperti yang diungkap Ibnu Khaldun, adalah manifestasi kejiwaan 
yang hakiki. Hakikatnya, agama mengindikasikan kebenaran hidup, kebenaran jiwa 
yang ditampakkan melalui prilaku. Kalau agama mengajarkan kebaikan, berarti, 
lanjut Khaldun, agama adalah diri kita yang melakukan segala sesuatunya dengan 
baik. Dan dalam konvergensi tauhid, agama menjadi proses perbaikan masyarakat, 
lanjut Khaldun.

  Kalaulah agama disatukan pada selaput kehidupan diri manusia, agama sudah 
jauh dari proses prilaku itu sendiri. Di Indonesia, agama disatukan dalam 
negara (baca: sekularisme). Ada cerita kiai politik, ada cerita kiai 
mengharamkan dirinya, ada cerita sah naik haji bila diinjeksi dengan lemak 
babi, bahkan secara sederhana dalam KTP kita yang ber-Islam ini, banyak di 
antara kita dan atau para pemimpin kita yang mengucap basmallah, kemudian 
menandatangani untuk KKN. Yang lebih akut lagi, apabila Islam disempalkan 
dengan paradigma di luar nilai-nilai agama itu sendiri. Gus Dur (1996), 
mengutip Al-Maududi, melihat kebanyakan di Negara-negara Islam, agama sering 
disandingkan dengan paradigma di luar konteks keagamaan. Dengan kata lain, 
agama "dipaksa" menjadi variabel kontrol. Dan, mengontrol ketidakberesan untuk 
melanjutkan ketidakberesan itu sendiri. Semangat agama sesungguhnya adalah 
semangat etos, semangat empati, semangat elan vital yang tinggi. Etos, karena 
setidaknya terdapat lebih dari 20 ayat Alquran yang memaknai etos kerja, 
empati, lebih mendekat kepada tauhid dan elan vital, adalah pengejawantahan 
dari setiap ibadah maghdoh. Demikian pula agama-agama lainnya. Dalam katub 
besar inilah, agama semestinya dilihat sebagai dinamisasi dari kehidupan menuju 
lebih baik di dunia dan di akhirat.

  Namun, agama justru "dihidupkan" di dunia dan "dimatikan di akhirat". 
Dalam arti, ritua

[ppiindia] sajak2 tanpa judul (hl)

2009-06-28 Thread heri latief

Heri Latief  bukan dari warna bulu kucing/bisa nangkap tkus itu 
penting/esensinya perubahan/demikian kata deng xiaoping

---28/06/2009

Heri Latief demi perubahan musim bercinta/rayuan semangkok arak/dongeng 
pangeran kodok/kilat memanah rembulan/asembling cinta semalam/menggaruk 
kenangan bisu/supraisz!

28/06/2009

Heri Latief sebaris syair anabiosis/tersimpan dalam hatimu/musiknya jaman 
peralihan/pilihan menu restoran/hidup di kolong jembatan/terpesona senyum 
bulan/swara ular mendesis/nilai saham terjun bebas/intrik busuk politik 
istana/napsu bandar kebo/pertarungan!

---28/06/2009

Heri Latief upacara kematian superstar/fansnya asik berdansa/moonwalk 
katanya/artis besar/bintangnya penyanyi hitam/kribo pro funky/tragedi budaknya 
sistem/kulitnya pun disemir putih?

-28/06/20009

dongeng segelas saguer/jangan lupa jalan pulang/semua yang tersayang/merindu 
disayang/dilema sajaknya malam/dinamika kesepian?

-28/06/2009

di istana hujan dollar/rakyat di luar lapar!

--28/06/2009

heri latief
http://akarrumputliar.wordpress.com/





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Jangan Bisniskan Sekolah

2009-06-28 Thread sunny
http://www.pos-kupang.com/read/artikel/29638/jangan-bisniskan-sekolah


Jangan Bisniskan Sekolah



Senin, 29 Juni 2009 | 10:52 WITA
PASTI banyak orangtua akan tergagap-gagap dengan berita uang pendaftaran siswa 
baru di SDI Pohon Bao, Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao, Larantuka (Pos Kupang, 
Sabtu 27 Juni 2009 halaman 18). Sekolah dasar ini memungut uang pendaftaran Rp 
200 ribu/siswa.  Boleh jadi juga banyak yang geram dengan kejadian ini.  
Bukankah sekolah dasar ini adalah sekolah inpres yang hampir seluruh 
operasionalnya dibiayai pemerintah? Bukankah sebagai sekolah pemerintah,  dia 
tidak boleh memungut uang dari para siswa baru? Bukankah sudah ditegaskan dan 
diingatkan berulang-ulang agar sekolah-sekolah milik pemerintah membebaskan 
siswa baru ketika hendak mendaftar?

Masih banyak pertanyaan gugatan bisa dideretkan di sini. Semuanya bernada dasar 
sama: menyesal dengan apa yang terjadi di SDI Pohon Bao.  Pemerintah setempat 
bisa segera melacak kejadian ini. Tetapi kejadian ini secara nyata menunjukkan  
bahwa ihwal tentang pendidikan tidak pernah bebas masalah. 

Aneka masalah selalu berjalan seiring dengan langkah maju dunia pendidikan. 
Dari kurikulum yang bongkar pasang hingga sistem pendidikan. Dari cara belajar 
menghafal sampai cara belajar siswa aktif. Dari kualitas guru yang 
setengah-setengah hingga lulusan yang kurang berbobot. Apa yang terjadi di 
Larantuka menunjukkan apa yang selama ini sangat dicemasi dan menjadi kecemasan 
bersama, yakni membisniskan sekolah. 

Kasus Larantuka adalah contoh soal dari kejadian yang sering berulang dan terus 
berulang di daerah ini. Jika kita kritis, banyak sekolah swasta sekarang ini 
seperti supermarket saja. Ramai sekali pada waktu pendaftaran siswa baru. 
Sekolah-sekolah  mendatangkan orang-orang bank untuk menerima uang pendaftaran 
yang ditarik dari para orangtua. Rupiah terbang rendah. Transaksi puluhan juta 
di setiap sekolah saat musim pendaftaran siswa baru.

Orangtua yang tidak cukup punya uang hanya bisa menonton dari jauh 
sekolah-sekolah swasta. Anak-anaknya cuma bisa bermimpi duduk di 
sekolah-sekolah yang di-taken for granted-kan sebagai sekolah berkelas dan 
berkualitas.  Kasihan, nasib mereka. 

Umumnya anak-anak dari kalangan kebanyakan ini masuk ke sekolah-sekolah negeri. 
Di tingkat taman kanak-kanak ada juga yang negeri. Di tingkat SD, SMP, SMA/SMK 
hingga perguruan tinggi pemerintah menyiapkan lembaga pendidikan negeri. 
Tujuannya jelas, agar semua warga negara yang berhak mengenyam pendidikan 
memiliki kesempatan yang sama di panti pendidikan.

Tetapi kalau sekolah-sekolah negeri juga tidak berbeda lagi dengan 
sekolah-sekolah swasta, sudah mulai menekankan sisi bisnisnya, kita pantas 
menggugat dan mempertanyakan pengelola sekolahnya. Kita perlu meragukan seperti 
apa wawasan dan pemahamannya tentang tujuan pemerintah mendirikan 
sekolah-sekolah negeri.

Kalau sekolah sudah mulai dijadikan lahan bisnis, maka nilai filosofisnya akan 
beralih kepada nilai pragmatis. Nilai kelulusan bisa dikatrol demi pragmatisme 
dan nama besar sekolah. Pendidikan pun lantas bergeser maknanya.

Kita gusar dengan kejadian di Larantuka. Apa pun alasannya, pungutan uang 
pendaftaran senilai Rp 200 ribu itu tidak patut, tidak boleh dan karena itu 
menyimpang. Jika menyimpang, maka pemerintah setempat mesti memanggil  
pengelola sekolah itu untuk mempertanggungjawabkannya. Pemerintah mesti 
mencurigai untuk apa dana pungutan itu. Apakah untuk kepentingan sekolah? 
Ataukah untuk kepentingan individu-individu tertentu?

Saban tahun, musim penerimaan siswa baru adalah musim di mana para orangtua 
dibuat pening dan pusing mencari dana. Beruntung untuk kalangan pegawai negeri, 
pemerintah menyiapkan gaji bulan ke-13. Gaji ini terutama dimaksudkan untuk 
meringankan beban orangtua saat mendaftar anak-anaknya di sekolah baru. 

Bagaimana dengan orangtua yang bukan PNS? Itulah soalnya. Karena itu, kita 
harapkan kasus Larantuka jangan menjadi kasus jamak di daerah ini. Pemerintah 
membangun sekolah-sekolah agar semua warga punya hak yang sama mendapat 
pendidikan. Jika  pendidikan adalah hak semua warga negara, maka pemerintah, 
apalagi aparat pemerintah, tidak pernah boleh menghambat warga mendapat 
pemenuhan haknya ini. 

Kita harapkan agar Bupati Flores Timur bisa segera menyelesaikan apa yang 
terjadi di SDI Pohon Bao. Satu saja harapan kita, hentikan pungutan seperti 
itu. Jika pungutan itu tidak dikehendaki pemerintah setempat, maka pengelola 
sekolah itu telah melakukan penyimpangan, dan karena itu perlu 
mempertanggungjawabkan perbuatannya.  *

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pendidikan Seks Remaja Harus Disikapi Kritis

2009-06-28 Thread sunny
http://www.pos-kupang.com/read/artikel/29628


Pendidikan Seks Remaja Harus Disikapi Kritis


Senin, 29 Juni 2009 | 09:01 WITA
POS KUPANG.Com--MASYARAKAT harus bersikap kritis terhadap muatan yang 
dirumuskan lembaga-lembaga tertentu baik pemerintah maupun swadaya masyarakat 
dalam memberikan materi pendidikan seks bagi remaja karena dapat menyemarakkan 
pergaulan bebas di kalangan anak muda. Hal tersebut diungkapkan Praktisi 
Kesehatan, Davina Chairunnisa,S.Kep,Ners di Jayapura, Minggu (28/6/2009)

Menurutnya, hal tersebut disebabkan program pendidikan seksual saat ini tidak 
hanya mencakup fakta-fakta biologis, tapi juga menyuguhkan informasi dan 
keterampilan praktis kepada para remaja mengenai berkencan, pengenalan alat 
kontrasepsi serta penggunaannya dalam melakukan hubungan seksual yang sehat dan 
aman.

Di Indonesia  pemerintah melalui BKKBN mengeluarkan kebijakan pendidikan 
kesehatan reproduksi melalui penyuluhan, seminar, buku saku dan dirumuskan 
dalam kurikulum formal maupun non formal. "Hal yang harus diwaspadai, dari segi 
muatan, materi  yang disampaikan berisi  gambar dan penjelasan yang vulgar dan 
provokatif sehinggga malah menimbulkan keinginan para remaja untuk mencoba 
melakukan hubungan seksual," tandas Davina yang juga merupakan aktivis Muslimah 
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

 Lebih lanjut dia mengatakan, kebanyakan materi pendidikan seks yang saat ini 
sering digunakan untuk sosialisasi di kalangan remaja bersifat tidak tepat 
sasaran. "Seharusnya muatan pendidikan seperti itu lebih tepat untuk pasangan 
suami istri atau pasangan yang hendak menikah," ujarnya.
Davina mencontohkan, dampak dari pendidikan seks remaja yang keliru menyebabkan 
kaum remaja di banyak negara yang belum menikah malah menjadi kelompok yang 
lebih aktif melakukan kegiatan seks di luar nikah  dengan menggunakan alat 
kontrasepsi.  

Fenomena pergaulan bebas di kalangan remaja tentu akan memunculkan permasalahan 
sosial dan moral lainnya. Seperti jika terjadi kehamilan yang tidak diinginkan, 
maka kemungkinan akan ada "pembunnuhan" terhadap jiwa-jiwa yang tidak berdosa 
melalui aborsi.

Oleh karena itu, Davina menghimbau agar masyarakat, khususnya orang tua mampu 
menjalankan perannya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka 
tentang seks yang benar. Selain itu, sinergi antara orang tua, sekolah, 
masyarakat dan pemerintah juga harus dilakukan untuk menghindari segala bentuk 
kegiatan yang mengarahkan generasi muda terjerumus ke  dalam pergaulan bebas.

Sebuah survei yang dilakukan di 33 provinsi pada pertengahan tahun 2008 
melaporkan bahwa 63 persen remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah 
melakukan hubungan seksual di luar nikah, sementara 21 persen di antaranya 
"Membatasi penyelidikan ke keluhan-keluhan mengenai ketidakberesan hingga 
penghitungan kembali 10 persen kotak suara tidak dapat menarik kepercayaan 
rakyat dan meyakinkan pendapat umum mengenai hasil itu," Mouzavi mengatakan.

 Abbasali Kakhodai, jurubicara Dewan Wali, mengatakan pada kantor berita Mehr 
Jumat malam bahwa para calon memiliki 24 jam untuk menunjuk wakil-wakil mereka 
untuk panel tersebut. Calon di tempat ketiga Mohsen Rezai mengatakan Sabtu 
bahwa ia siap untuk meladeni panel itu dan minta rekan-rekannya yang kalah, 
Mousavi dan pembaru Mehdi Karroubi, untuk bergabung dengannya. Badan arbitrasi 
politik penting Iran, Dewan Kebijaksanaan, minta semua calon untuk 
bekerjasama.(kompas.com)

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Isu Istri Boediono Katolik - Penyebarnya Tim SBY Sendiri

2009-06-28 Thread Satrio Arismunandar

Subject: [aipi_politik] Isu Istri Boediono Katolik - Penyebarnya Tim SBY Sendiri
To: aipi_poli...@yahoogroups.com

Date: Sunday, June 28, 2009, 2:59 PM










Minggu, 28/06/2009 14:41 WIB 

Selebaran Istri Boediono Katolik 
Yuddy: Kebohongan Yang Terbongkar Sendiri 

Ken Yunita - detikPemilu
Jakarta - Kubu JK-Wiranto menilai tim SBY-Boediono tidak hanya berbohong soal 
selebaran istri Boediono beragama Katolik. Tim sukses capres nomor dua itu juga 
dinilai telah keliru isu karena mempersoalkan masalah agama.

"Padahal kan negara kita Pancasila. Kesalahan lain adalah mereka itu melakukan 
dua kesalahan, mereka sendiri yang menyuruh, lalu menuduh dan sekarang 
terbongkar sendiri," kata juru bicara tim JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi kepada 
detikcom, Minggu (28/6/2009).

Namun Yuddy mengaku tidak ingin menuntut ini itu kepada tim SBY-Boediono. Yuddy 
lebih memilih menyerahkan kasus ini pada polisi dan Panwas.

"Ini sebuah kebohongan dengan rekayasa yang cenderung mengelabuhi dan 
terbongkar dengan sendiri. Biar masyarakat yang menilai bahwa ternyata tim 
kampanye SBY melakukan tindakan yang tidak terpuji
merekayasa situasi," kata Yuddy.

Sebelumnya, selebaran istri Boediono Katolik beredar saat JK berkampanye di 
Medan beberapa waktu lalu. Setelah kejadian itu, tim sukses SBY-Boediono 
meminta kubu JK mengklarifikasi.

Bahkan Rizal Malarangeng meminta JK untuk meminta maaf soal peristiwa itu. 
Alasannya, JK adalah penanggung jawab kampanye.

( ken / iy )
 
Minggu, 28/06/2009 14:36 WIB 

Selebaran Istri Boediono Katolik 
Yuddy: Hasil Pemeriksaan Polisi Penyebarnya Tim SBY Sendiri 
Ken Yunita – detikPemilu
 
Jakarta - Tim sukses SBY-Boediono meminta Jusuf Kalla (JK) meminta maaf soal 
selebaran yang berisi istri cawapres Boediono beragama Katolik. Namun 
belakangan penyebaran fotokopi artikel di Monitor Indonesia itu justru mengaku 
sebagai pendukung SBY-Boediono sendiri.

"Itu kan ternyata yang menyebarkan disuruh oleh seorang kader Partai Demokrat 
namanya kalau nggak salah Abdul Wahab Dalimunthe," kata Juru Bicara Tim 
JK-Wiranto, Yuddy Chrisnandi kepada detikcom, Minggu (28/6/2009).

Hal itu, kata Yuddy, sudah diakui oleh salah satu orang yang ikut menyebarkan 
fotokopian tersebut. "Itu kan sudah hasil pemeriksaan polisi," katanya.

Untuk masalah ini, tim JK-Wiranto telah menyerahkan kepada aparat berwajib dan 
panwaslu. "Kita juga serahkan kepada masyarakat untuk menilai, siapa yang 
loyang dan siapa yang emas," kata Yuddy.

Sebelumnya, selebaran istri Boediono Katolik beredar saat JK berkampanye di 
Medan beberapa waktu lalu. Setelah kejadian itu, tim sukses SBY-Boediono 
meminta kubu JK mengklarifikasi.

Bahkan Rizal Malarangeng sempat meminta JK untuk meminta maaf soal peristiwa 
itu. Alasannya, JK adalah penanggung jawab kampanye.

( ken / iy )


New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does! 















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Lagu Indonesia Raya Versi Baru

2009-06-28 Thread sunny
Suara Merdeka


  Lagu Indonesia Raya Versi Baru
  Ditulis Oleh Muhajir Arrosyid

 
  27-06-2009,  
  Indonesia tanah airku, Tanah tumpah darahku.
  Di sanalah aku berdiri, Jadi pandu ibuku.
  Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan Tanah Airku.
  Marilah kita berseru "Indonesia bersatu!"


  Kalimat-kalimat di atas adalah bait pertama lagu Indonesia Raya, lagu 
kebanggan bangsa Indonesia. Saya tidak hendak melanjutkan perdebatan tentang 
lagu Indonesia Raya. Saya hanya hendak berpendapat sebagai seoarang awam. Saya 
mendengar dan menghafal lagu ini sejak masuk Taman Kanak-kanak. Setiap hari 
Senin pagi sebelum pelajaran dimulai diselenggarakan upacara bendera. Lagu 
Indonesia Raya dilantunkan bersama-sama oleh seluruh peserta upacara. Semua 
tangan kanan berada di depan kening memberi hormat kepada sang saka merah putih 
yang dikibarkan oleh tiga pengebar bendera.

  Dari TK sampai SMA rutinitas Senin ini masih berlangsung. Setiap Senin, 
saya mendengarkan lagu ini. Sejak kecil melalui lagu Indonesia Raya, saya 
mengenal Indonesia. Di SD kelas lima saat upacara bendera dan mendengar lagu 
Indonesia Raya timbul pertanyaan dalam diri saya. Rasanya ada sesuatu yang 
mengganjal saat mendengar baris ke dua. 'Di sanalah aku berdiri'. Kenapa 'di 
sana', tidak 'di sini'?`

  Di SD oleh guru Bahasa Indonesia saya diajarkan membedakan arti kata 'di 
sana'dan 'di sini'. 'Di sana' dan 'di sini' adalah kata yang sama-sama 
menunjukan arah. 'Di sini' di gunakan jika kita bicara di suatu tempat akan 
menunjukan arah, arah yang akan kita tunjuk adalah tempat yang sekarang 
ditempati. Tidak terdapat jarak antara tempat berbicara dengan tempat yang 
dibicarakan. Contoh dalam kalimatnya kira-kira demikian; "Di mana kamu belajar 
mengaji?" tanya seorang pada temannya, dan temannya menjawab; "Di sini". 
Jawaban 'di sini' menunjukan di tempat tersebut orang yang di tanya belajar 
mengaji.

  'Di sana' digunakan jika kita bicara di suatu tempat akan menunjukan 
arah, arah yang akan kita tunjuk adalah tempat yang sekarang tidak kita 
tempati. Terdapat jarak antara tempat berbicara dengan tempat yang dibicarakan. 
Misalnya kita sekarang sedang berada di lapangan, dan membicarakan sawah, maka 
kita menunjuk arah sawah dengan kata 'di sana'.

  Kembali ke lagu Indonesia Raya. Saya merasa ada kejanggalan di baris ke 
dua. 'Di sana lah aku berdiri, Jadi pandu ibuku'. Kita sekarang sedang berada 
di Indonesia, membicarakan tentang Indonesia, kenapa mengunakan kata 'di sana'? 
Pertanyaan ini pernah saya ajukan kepada guru bahasa Indonesia waktu SD dulu 
dan beliau tidak menjawab. Di SMP pertanyaan serupa saya tanyakan kepada guru 
Pendidikan Moral Pancarila, saya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Guru 
saya menjawab "Ya memang yang buat lagu begitu."

  Setiap mendengar lagu Indonesia Raya ini selalu timbul pertanyaan dalam 
diri saya. Sampai ketika masuk SMA saya mereka-reka jawaban atas pertanyaan 
saya. Apakah lagu tersebut diciptakan di luar negeri sehingga menunjuk 
Indonesia dengan kata tunjuk 'di sana'?

  Menurut saya pengunakan kata 'di sana' karena lagu ini diciptakan jauh 
sebelum Indonesia menjadi Indonesia. Indonesia masih menjadi mimpi. Lagu Ini di 
dinyanyian pertama kali pada 28 Oktober 1928, maka logis jika mengunakan kata 
tunjuk 'di sana'.

  'Di sana' nanti jika Indonesia sudah merdeka, saya akan menjadi pandu 
ibuku. Karena sekarang angan-angan pada 28 Oktober 1928 itu sudah menjadi 
kenyataan, bukan lagi sekedar angan-angan, maka menurut saya sudah saatnya kata 
'di sana' dalam lagu Indonesia Raya diganti dengan kata 'di sini'.

  Dengan diubahnya kata 'di sana' lagu ini akan lebih terasa gregetnya. 
Kita bernyanyi tidak sekedar bermimpi, berangan-angan tetapi juga merasakan dan 
menjiwainya dan melakukannya.

  Mari kita nyanyikan lagu Indonesia Raya versi yang saya usulkan;

  Indonesia tanah airku, Tanah tumpah darahku.
  Disinilah aku berdiri, Jadi pandu ibuku.
  Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan Tanah Airku.
  Marilah kita berseru "Indonesia bersatu!"
   
  Muhajir Arrosyid, penulis buku Kumpulan Cerita Pendek Di Atas Tumpukan 
Jerami.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Facebook, Fundamentalisme, dan Indonesia

2009-06-28 Thread sunny
Suara Merdeka

  Facebook, Fundamentalisme, dan Indonesia
  Ditulis Oleh Fahd Riyadi 

  04-06-2009,  

  Facebook situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 
dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid 
Ardsley High School. Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari 
Harvard College. Setelah itu keanggotaannya ditambah ke universitas-universitas 
lain di Amerika, hingga akhirnya facebook merupakan situs jejaringan yang 
sangat fenomenal ini, merupakan situs jejaring sosial yang paling sukses di 
dunia, melapaui Friendster yang merupakan situs serupa. Maka tak heran jika 
situs ini menjadi favorit sebagai media pertemanan atau silahturahmi tanpa 
batas ruang dan waktu.

  Namun baru-baru ini di Jawa Timur, sekitar 700 ulama dari Jawa dan Madura 
berkumpul, dan dari momen ini keluar fatwa yang sangat kontroversi, dimana para 
ulama tersebut mengeluarkan fatwa yang mengharamkan facebook. Sentak fatwa ini 
menjadi perbincangan hangat dikalangan pengguna facebook. Ironis sekali, dimana 
fatwa ini terkesan sanggat bias sekali, karena ditengarai dan di khawatirkan 
menjadi ajang pergaulan bebas, perselingkuhan, yang menjuru ke perzinahan, dan 
hal negatif lainnya seperti penipuan dan criminal dunia maya (cybercrime).

  Sebagai mahasiswa saya sangat terbantu sekali dengan facebook, untuk 
diskusi, tugas wawanacara, dan sebagainya. Keluarnya fatwa haram "facebook" ini 
oleh ulama yang menurut saya fundamentalis tak berdasar ini, memnunculkan 
anggapan, bahwa umat Islam belum dewasa, dimana dipaksa dan menggantungkan diri 
pada otoritas diluar dirinya dalam menilai segala sesuatu. Dalam hal ini 
otoritas agama via ulama.

  Fatwa bias dan di biasakan, jika facebook ditinjau dari sisi negatif 
saja. Pemanfaatan Facebook dalam rangka berkomunikasi guna menggali atau tukar 
ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat, hal itu tidak bisa 
dibilang haram. Tidak heran jika nanti akan keluar fatwa yang mengharamkan 
Blog, Inernet itu sendiri, bahkan telepon Selular atau HP, jika ditinjau dari 
segi negatif dan indikasi dosa saja, toh, setiap inovasi dan produk IT 
(information technology) tak lepas dari tindakan penyalahgunaan.

  Hal ini pun sudah diatur dalam undang-undang, salah satunya, Pasal 27: 
Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau 
mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau 
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan: (i) yang melanggar kesusilaan; (ii) 
muatan perjudian; (iii) penghinaan dan/atau pencemaran nama baik, (iv) 
pemerasan dan atau pengancaman. Dapat dikenakan penjara max 6 tahun. Denda max 
1 Milyar Rupiah, pasal 45 ayat (1).

  Fundamentalisme
  Istiah "fundamentalisme" berasal dari kata latin "fundamentum", yang 
berarti "dasar". Istilah fundamentalisme mulanya lahir di lingkungan orang 
Kristen di Amerika pada awal abad ke-20, sebuah aliran, paham atau agama yang 
berupaya untuk kembali kepada apa yang diyakini sebagai dasar-dasar atau 
asas-asas (fondasi). Namun, sekarang ini kata fundamentalisme sudah menjadi 
trademark yang dipakaikan pada semua agama (Kristen, Islam, Yahudi, Hindu, 
Buddha, dan lain-lain) yang berjuang untuk mempertahankan ajaran-ajaran 
fundamental (dasar) agama itu secara konservatif di mana teks-teks kitab suci 
cenderung dipahami secara harfiah tanpa melihat konteks penulisannya.

  Setiap individu dapat memilih mana yang baik dan tidak bagi dirinya, 
bukan melalui penekanan yang dogmatis, terhadap hal yang bersifat "kebebasan 
individu (civil liberty), budaya fatwa di Indonesia, sudah memasuki tahap 
keranah publik yang mengakibatkan politisasi agama "kepentingan", terutama oleh 
kaum fundamentalis Islam, politisasi agama sama dengan politik fundamentalisme 
yang mengaduk kepentingan politik pragmatis dengan teologi menjadi ideology 
agama. Fundamentalisme tidak memberikan ruang terhadap kritik, perbedaan 
pendapat, dan toleransi.

  Mengajukan syariat Islam sebagai solusi atas semua masalah adalah bentuk 
kemalasan berpikir, atau lebih parah lagi merupakan cara untuk lari dari 
masalah; sebentuk ekapisme dengan memakai alasan hukum Tuhan. Selama ini, 
perhatian umat islam dalam mengkajji al-Qur'an cenderung lebih tertuju pada 
ayat-ayat hukum atau "ayat-ayat al-ahkam". Kita juga melihat adanya tendensi 
untuk untuk memandang al-Qur'an sebagai kitab hukum, suatu dokumen yang hanya 
memuat aturan-aturan yang kurang lebih mirip KUHP.

  Di satu pihak, ini menunjukan gelala yang baik yaitu bahwa umat Islam 
sadar hukum "law abiding society". Tetapi cenderung hanya sadar hukum agama, 
tidak pada hukum publik. Pemandangan pelangaran hukum publik. hukum lalu lintas 
tak ditaati. Antri tidak menjadi budaya. Suka main hakim sendiri. Dst. Ini 
seakan merupakan pembenaran dari ungkapan Muhammad Abduh yang popular itu, 
"saya melihat Islam di Barat, meski tak melihat orang Islam; s

[ppiindia] Menunggu Bus Lewat

2009-06-28 Thread muhamad agus syafii




Menunggu
Bus Lewat

 

By:
agussyafii

 

Setiap
kali menunggu bus dalam keadaan buru-buru. Bus yang
ditunggunya lama banget. Hati suka bicara sendiri. 'Lama banget ya..kok nggak
lewat-lewat.' Namun bila tidak sedang menunggu bus yang kita cari. Bus yang
kita cari malah sering lewat. Biasanya agar mendapatkan bus, saya berhenti
sejenak. menikmati sarapan pagi dengan minum secangkir teh sambil menyantap
pisang goreng. Menghirup udara pagi. Memandangi mentari. sambil tidak
terlalu berharap bus akan lewat. Busnya justru seolah menghampiri saya.

 

Kata
kuncinya berharap. Berharap terhadap apapun secara berlebihan selalu membuat
hati kita menjadi mudah kecewa.  Suami
yang berharap terhadap istrinya tampil sempurna, selalu saja suaminya kecewa
karena bukan istrinya yang membuat dirinya kecewa tetapi lebih karena
harapannya yang berlebihan membuat sang suami menjadi mudah kecewa. Demikian
halnya orang tua yang berharap anak bisa tampil hebat. Bukan kehebatan anaknya
yang didapat malah kekecewaan yang didapat oleh orang tuanya. Begitu pula ada
seorang pemuda yang berharap menjadi pengusaha sukses melahap buku apapun agar
menjadikan dirinya pengusaha sukses malah berujung pada kekecewaan.. 

 

Disaat kita berada dipersimpangan jalan. Masalah
menumpuk. Kepala pusing. Tak tahu yang harus dilakukan. Sebaiknya berhentilah
sejenak. Nikmati musik. Minumlah secangkir teh. Hiruplah segarnya udara pagi. 
Biasanya
disaat kita tak berharap apapun. Solusi malah datang menghampiri. Jika memang
itu sebuah solusi yang anda butuhkan. Silahkan gunakan solusi tersebut. Jika
tidak, tunggulah akan ada solusi yang lain saatnya tiba.

 

Itulah yang terindah dalam hidup saya, menunggu bus
lewat. Menunggu bus lewat menjadi teramat berarti didalam hidup saya. Banyak
pelajaran yang saya bisa petik hikmahnya. Termasuk bagaimana caranya 
menyelesaikan
masalah atau menemukan solusi. Ternyata hal itu sangat sederhana dan saya ingin
membagikan untuk anda. Sesuatu yang indah akan datang pada hidup kita, asal
kita tetap sabar. Biasanya dia datang justru pada saat tak disangka-sangka,
ketika kita tidak memikirkannya.

 

Wassalam,

Agussyafii

 

---

Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin,
tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan
mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI
),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program
kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok
ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari
dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087
8777 12431

 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Power of Peace

2009-06-28 Thread muhamad agus syafii
Power of Peace

By: agussyafii

Power of Peace adalah tema program on air di Radio Bahana, biasanya saya 
sebagai narasumber program 'Power of Peace.' setiap Rabu malam. Selain bekerja 
di Mubarok Institute, mengajar anak-anak Amalia, juga sesekali sebagai 
narasumber di sebuah seminar maupun pelatihan merupakan kegiatan dalam 
keseharian yang saya jalani. Namun kegiatan sebagai narasumber program radio 
merupakan kebahagiaan tersendiri buat saya. Selain bisa berbagi ilmu namun juga 
bisa belajar banyak kearifan dari orang lain.

Pernah suatu ketika pada program 'Power of Peace' mengambil tema Keajaiban 
Hidup. Tak lama kemudian ada salah satu pendengar setia Radio Bahana yang 
menelpon saya menanyakan alamat rumah. Ternyata setelah kami berbincang Sang 
Bapak mengidap penyakit kanker darah. Katanya setelah medengar program acara 
'Power of Peace' membuat hidupnya lebih bersemangat. Sakitnya membukakan pintu 
pencerahan untuk lebih bersemangat berbuat baik kepada orang-orang 
disekelilingnya.

Semua pertanyaan sangat menarik. tentang makna hidup. Bagaimana cara hidup 
berbahagia, ada juga salah seorang penelpon yang bertanya, 'Mas Agus Syafii, 
saya seorang ayah yang hidup bahagia dengan istri yang cantik dan dua putri 
yang mungil, tetapi saya telah berselingkuh dan istri saya tidak tahu. apakah 
itu salah mas agus?'  Saya katakan pada sang penelpon jika perbuatan itu tidak 
salah, bapak pasti tidak akan menelpon saya.

Banyak orang yang bertanya seperti itu. Mereka tahu bahwa perbuatan itu salah 
namun dengan bertanya kepada narasumber agar mendapatkan pembenaran terhadap 
apa yang dilakukan. Kita tahu perbuatan yang benar dan perbuatan yang salah. 
Sekalipun tanpa bertanya kepada orang lain. Kita hanya membutuhkan pembenaran 
dari sikap kita.

Itulah Power of Peace bagaikan telaga ditengah padang pasir, tempat singgah 
masyarakat perkotaan ditengah kemacetan yang haus mencari spiritualitas. Jangan 
lupa untuk selalu mendengarkan Radio Bahana ya..101.8 FM Jakarta


Wassalam,
Agussyafii

---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' Senin, 
tanggal 20 Juli 2009, di Rumah Amalia. Silahkan bagi teman2 yang berkenan 
mewaqafkan buku2, Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI 
),IPTEK,buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai untuk Program 
kegiatan Peduli Kasih Amalia (PKA). kirimkan ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok 
ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. . Mari 
dukung pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.facebook.com/agussyafii atau sms 087 
8777 12431




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Pikiran Kecil Tobucil & Klabs, Edisi 29 Juni 2009

2009-06-28 Thread Tobucil & Klabs



Update 29 Juni  2009





Tentang Tobucil & Klabs Klik: www.tobucil.blogspot.com

   

Langganan Pikiran Kecil gabung di klab...@yahoogroups .com

   

foto-foto Tobucil dapat dilihat di :
www.flickr.com/photos/tobucil
Menu blog Tobucil edisi 29 Juni 2009 :


Editorial : Mengingat Hal-hal Baik, 
Teman Tobucil : Bagi Saut Situmorang, Poetry is a Joy Forever, 
Rak Tobucil : Indahnya Hidup, Bintang di Dekat Hatimu, dan Kaos Madrasah 
Filsafat, 
Tobucil Minggu Ini : Ketika Laptop Tobuciler Tertiban Benang, 
Tobucil Minggu Ini : AJI Pindah, 
Tobucil Minggu Ini : Naik-naik ke Puncak Gunung Bersama D'Java Strings Duet, 
Tobucil Minggu Ini : Hujan, Janganlah Hujan, 
Papantulis : Sebuah Rasa yang Dibungkus Kenangan (Filosofi Permen), 
Bacakotabandung : Pondok Kapau : Semangat Literasi di Rumah Makan Padang, 
Offclinic : Jingle Bang Bing Bung, Yooo Kita Gabung, 
Salamatahari : Teteh, 
Pengumuman : Selamat Berbahagia, 











Jadwal Reguler Klabs

[Senin] Klab Nulis Eksperimen (kelas pemula). Pk. 17.00-19.00. Kelas angkatan 5 
dimulai bulan April-Juni 2009

[Selasa] Klab Manajemen Seni Pertunjukkan. Pk. 14.00 - 16.00

[Rabu] Madrasah Falsafah Pk. 17.00 - 18 .00

[Kamis] Klab Komik Manyala (setiap kamis minggu ke 2 & 3) Pk.
 15.00

[Jumat] Klab Menulis Kreatif untuk Anak-anak (8-11 th). Pk. 15.00 - 17.00

[Sabtu] Klab Merajut Pk. 13.00-15.00. Hari Hobi, Pk. 13.00-17.00. Bawa proyek 
hobimu dan kita kerjakan bersama-sama!
Klab Nonton Pk. 18.15-20.00

[Minggu] Klab Merajut Pk. 13.00-15.00. Klab Klasik, minggu ke-2 dan ke-4, Pk. 
16.00-18.00

Kursus Merajut (knitting):
Rp. 25.000,00/pertemuan.
Rp. 150.000,00/ bulan (termasuk benang)
Rp. 300.000,00/ 3 bulan (termasuk benang dan jarum)

Kursus Merenda (Crochet):
Rp. 25.000,00/pertemuan.
Rp. 150.000,00/ bulan (termasuk benang)
Rp. 300.000,00/ 3 bulan (termasuk benang dan jarum)

Kunjungi http://www.tobucil.blogspot.com/

"Literacy in your everyday life"

___     Tobucil & Klabs
buku - hobi - komunitas
Jl. Aceh 56 Bandung 40113
t/f: +62 22 4261548
email: tobu...@yahoo.com
http://tobucil.multiply.com
www.tobucil.blogspot.com



  

[Non-text portions of this message have been removed]