[ppiindia] [Fwd: Re: [cfbe] OOT Sehari Bersama Massa Demo Bayaran]

2009-12-10 Terurut Topik Nugroho Dewanto
 Original Message 
Subject: Re: [cfbe] OOT Sehari Bersama Massa Demo Bayaran
From:Nanang nanan...@yahoo.com
Date:Fri, December 11, 2009 8:59 am
To:  c...@yahoogroups.com
--

rejeki memang bisa darimana saja :), saya belum tahu apakah fikihnya
memperoleh duit dari kegiatan seperti ini, nampaknya NU dan Muhammadiyah
perlu memasukan dalam buku fikih mereka hehehe...

email: nanan...@yahoo.com
http://ahmadrizali.com

--- On Thu, 12/10/09, Eko Purwono purwono...@yahoo.com wrote:


From: Eko Purwono purwono...@yahoo.com
Subject: [cfbe] OOT Sehari Bersama Massa Demo Bayaran
To: c...@yahoogroups.com
Date: Thursday, December 10, 2009, 1:57 PM


 



Mohon maaf bagi Anda yang sudah membacanya. (EP)

Sehari Bersama Massa Demo Bayaran
http://id.news. yahoo.com/ viva/20091210/ tpl-sehari- bersama-massa-
demo-bayaran- fa55e98.html
By Elin Yunita Kristanti, Eko Huda S - Kamis,
10 Desember
Sehari
Bersama Massa Demo Bayaran
VIVAnews - Tak semua orang yang mengikuti aksi hari antikorupsi Rabu 9
Desember 2009 terpanggil untuk menyuarakan semangat antikorupsi.
Diantara ribuan peserta, ada juga massa demo bayaran. Orang-orang ini
'terorganisir' secara profesional.
Seperti halnya massa yang berasal dari Jalan Tendean, kawasan Mampang.
Umumnya mereka tidak tahu apa yang mereka perjuangkan kemarin. Namun mereka
bertindak layaknya 'aktivis' antikorupsi.
Pemantauan VIVAnews, massa yang terdiri dari beberapa remaja ini tiba-tiba
muncul dari sebuah gang di dekat stasiun pompa bensin milik perusahaan asing,
Shell pada pukul 9. 30 WIB.
Mereka berkumpul di pinggir jalan dengan membawa pengeras suara (megaphone),
seikat belahan bambu, satu bendel poster, dan spanduk sebagai perangkat aksi.
Tak berselang lama, sebuah metromini menghampiri mereka. Mereka pun naik dan
berhenti di sebuah warteg, di samping pompa bensin Shell. Ternyata di sana
sebagian massa sudah menunggu.
Sang koordinator, Surip segera mengecek kesiapan semua anggotanya.
Hitung dulu, sudah pas 35 atau belum, kata surip memerintah salah
satu anggotanya.
Ternyata, setelah dihitung, jumlah anggotanya hanya 27 orang, kurang 8 orang
dari jatah yang seharusnya, yakni 35 orang. Wartawan VIVAnews pun menawarkan
diri untuk ikut dalam rombongan untuk menambah jumlah kuota itu.
Namun, mereka tak begitu saja menerima. Nanti saja, kita cari orang di
sini dulu. Kalau tetap kurang nanti kamu boleh ikut, kata Surip.
Tetapi, setelah beberapa saat ditunggu, kuota itu tidak terpenuhi, sehingga
wartawan VIVAnews diperbolehkan ikut dalam rombongan.
Peserta masih saja kurang, Surip lalu mengambil beberapa orang pedagang
asongan dan pengamen di kawasan lampu merah Mampang Prapatan.
Dalam perjalanan, di dalam metro mini, sang koordinator, Surip memberikan
penjelasan pendek kepada anggotanya. Kita akan berdemo di (Istana)
Wapres. Memperingati hari korupsi dan soal Bank Century, jelasnya
singkat.
Namun penjelasan sang koordinator tidak begitu dihiraukan anggotanya. Mereka
malah asyik berbincang satu sama lain. Dalam salah satu pembicaraan,
terungkap
bahwa mereka mendapatkan bayaran. Namun, belum jelas berapa uang yang
dijanjikan.
Nanti saja setelah pulang minta kepada Surip, kata salah seorang
dari mereka, ketika ditanya berapa bayaran yang akan diterima.
Kelompok Surip ternyata tidak sendirian dalam aksinya. Di depan Istana
Wapres, mereka bergabung dengan massa dari kawasan Pasar Minggu dan elemen
mahasiswa. Ketiga kelompok ini melakukan koordinasi untuk mempersiapkan aksi.
Terlihat, Surip berkumpul dengan beberapa pimpinan dari elemen mahasiswa dan
pimpinan massa dari Pasar Minggu.
Disaat melakukan aksi di depan Istana Wapres, VIVAnews mencoba bertanya
kembali kepada beberapa anggota aksi mengenai besaran bayaran yang mereka
terima.
Salah satu peserta Dayat, dari Pasar Minggu mengaku mendapatkan bayaran Rp
20.000 dari sang koordinator.
Lumayan 20 ribu. Tapi nanti dibayarnya setelah demo, waktu
balik, kata Dayat yang sehari-hari menarik odong-odong.
Dayat dan beberapa temannya mengaku tidak tahu dan tidak mempedulikan isu
dalam demonstrasi itu. Yang dia tahu, hanya sebatas arahan singkat dari
koordinator.
Yang saya tahu tentang korupsi. Itu aja, kata dia.
Yang penting ikut aja, dapat duit. Dari pada di rumah nggak dapat
duit, tambah dia.
Dayat yang sempat diwawancarai wartawan sebuah stasiun TV 'gagal' unjuk diri
sebagai aktivis antikorupsi.
Dia bahkan tidak tahu tokoh-tokoh seperti Boediono dan Sri Mulyani yang
disebut-sebut dalam orasi, dua nama yang mereka demo.
Kalau Pak Boediono tahu, Wapres. Kalau yang Sri, nggak ngerti
saya, kata Dayat.
http://id.news. yahoo.com/ viva/20091210/ tpl-sehari- 

 _ _ _ _ _ _
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.
http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/

[Non-text portions of this message have been 

Re: [ppiindia] Artikel ilmiah Endang, Siti Fadilah, soal Virus Sikap RI

2009-10-26 Terurut Topik Nugroho Dewanto

penjelasan yang sangat bermanfaat, Pak.

bisakah sekalian dijelaskan, mengapa kalangan kedokteran
sangat keberatan sfs kembali menjadi menteri?




 Penulisan nama Siti Fagillah di situ bukan berarti bahwa SFS ikut
 menulis. Namanya dicantumkan paling akhir hanya sebagai penghormatan
 karena dia atasan Endang, Kebiasaan ini terjadi di kalangan kedokteran
 Indonesia, sering nama Profesor atau kepala Bagian disebut(atau minta
 disebut) oleh anak buahnya yang menulis sebiah tulisan ilmiah meskipun
 dia tidak ikut menulis apapun juga dalam naskah itu. Di kalangan
 internasional (luar Indonesia) sekarang mulai dikritik dan
 ditinggalkan.
 KM
 Original Message
 From: satrioarismunan...@yahoo.com
 Date: 26/10/2009 14:07
 To: aipi_poli...@yahoogroups.com, jurnalisme
 jurnali...@yahoogroups.com, Forum Kompasforum-pembaca-
 kom...@yahoogroups.com, ppiindiappiindia@yahoogroups.com,
 nasional listnasional-l...@yahoogroups.com, ex menwa UI 2exmenwa-
 u...@yahoogroups.com, warta-lingkwartawanlingkun...@yahoogroups.com,
 technomediatechnome...@yahoogroups.com, sastra pembebasansastra-
 pembeba...@yahoogroups.com, pantaupantau-komuni...@yahoogroups.
 com, HMI Kahmi Pro Networkkahmi_pro_netw...@yahoogroups.com
 Subj: [ppiindia] Artikel ilmiah Endang, Siti Fadilah, soal Virus amp;
 Sikap RI


 Tolong dibaca sumber di bawah, yang merupakan artikel ilmiah yang
 ditulis bersama oleh Endang, Siti Fadilah dan 2 peneliti lain .
  
 Ini akan menjelaskan posisi Indonesia dalam konteks virus, WHO, hak
 negara berkembang, potensi eksploitasi negara maju, dll...dll
  
  
  
  

 Date: Monday, October 26, 2009, 3:45 AM


  





 Siti Fadilah Supari:
 … mutual trust, transparency and equity as global citizens and
 professionals
  
 Sumber:
 http://www.annals. edu.sg/
 http://www.annals. edu.sg/pdf/ 37VolNo6Jun2008/ V37N6p482. pdf
  
  
  
 Find me here :   http://hsgautama. multiply. com
  
  
  

















 [Non-text portions of this message have been removed]









Re: [ppiindia] Mengapa soal dubur Noordin dibocorkan?

2009-10-01 Terurut Topik Nugroho Dewanto

wartawan beneran sih mahfum kalau dokter mun'im idris
biasa bicara ceplas-ceplos.

dulu dia pernah ngomong juga urusan 'knalpot' ini
dalam kasus pembunuhan seorang wanita yang tinggal di cawang.

apa motif mun'im? nggak ada. cuma kejujuran ilmiah seorang
ahli forensik yang bicara fakta apa adanya.





 klo dubur sampai rusak yaah itu udah confirmed gay, if noordin was gay, so
 what? nothing wrong with that..., kan almarhum jg punya hasrat even
 hasrat dengan sesama lelaki muslim..,gak usah terlalu di blow up

 even noordin was gay n died as gay, n the first time we know there's a
 gay-terrorist, but it was his privacy, there's no reason that the medical
 team told ppl about his broken anal, and it's not ethical btw.

  




 
 From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com
 To: nasional-l...@yahoogroups.com; is...@yahoogroups.com;
 aipi_poli...@yahoogroups.com; HMI Kahmi Pro Network
 kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com; ppiindia ppiindia@yahoogroups.com;
 news Trans TV news-tran...@yahoogroups.com; kampus tiga
 kampus-t...@yahoogroups.com; jurnalisme jurnali...@yahoogroups.com;
 Pers Indonesia persindone...@yahoogroups.com
 Sent: Thursday, October 1, 2009 4:04:26 PM
 Subject: [ppiindia] Mengapa soal dubur Noordin dibocorkan?

  
 Terlepas dari apakah rusaknya dubur Noordin itu memang benar apa adanya
 atau hasil rekayasa pihak tertentu, kasus dubur Noordin ini seharusnya
 tidak patut dibuka ke publik.Hal-hal yang menyangkut dubur itu adalah
 urusan privat Noordin atau keluarga Noordin, bukan urusan publik, dan
 tidak ada hubungannya dengan terorisme
  
 Namun, dari sudut pendekatan ilmu propaganda, memang soal dubur ini harus
 dibocorkan ke publik dan media, meski (telah diakui oleh Kadiv Humas
 Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna sendiri) hal itu melanggar etika
 kedokteran.
  
 Manfaat pembocoran info ini adalah:
  
 1. Menghancurkan image atau anggapan sebagian kalangan bahwa Noordin
 adalah Muslim yang taat. Dengan terbukanya aib ini, martabat dan
 pribadi Noordin telah dihinakan dan direndahkan sedemikian rupa sehingga
 bahkan keluarga Noordin pun akan sangat malu terhadapnya.
  
 2. Statusnya sebagai pejuang Islam atau musuh imperialis Amerika juga
 rusak. Padahal status, martabat dan gengsi sebagai mujahid semacam
 itulah yang digunakan Noordin untuk merekrut pengikut dan pendukung.
  
 3. Merusak semangat/mental kelompok atau kalangan yang dipandang saat ini
 masih menjadi pendukung atau simpatisan Noordin dkk. Dengan lemahnya
 semangat, maka perjuangan mereka untuk meneruskan aktivitas Noordin juga
 akan melemah.
  
 4. Menimbulkan perpecahan di kalangan pendukung/simpatisa n Noordin dkk,
 sehinga memudahkan untuk meredam perlawanan atau aktivitas mereka.
  
 Yah, ini sekadar analisis murahan dari pengamat  yang kerjanya cuma
 nongkrong di emperan jalan (bukan dari para pengamat intelijen top yang
 sering dikutip media massa). 
  

 --- On Thu, 10/1/09, sunny am...@tele2. se wrote:

 From: sunny am...@tele2. se
 Subject: [nasional-list] Soal dubur Noordin
 To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com
 Date: Thursday, October 1, 2009, 5:00 AM

  

 Refleksi : Mengapa dubur Noordin rusak, ada yang merusakkan atau  sengaja
 dirusakan?
  
 http://www.bangkapo s.com/detail. php?section= 1category=13 subcat=14
 id=10042
  

 Nanan: Soal Dubur Noordin Seharusnya Dirahasiakan
  
 JAKARTA, Bangkapos.com — Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna
 menyayangkan sikap tim kedokteran yang membeberkan hasil pemeriksaan
 terhadap jenazah Noordin M Top.

 Sebelumnya, tim kedokteran, melalui ahli forensik Mun'im Idris mengatakan,
 terdapat kelainan pada bagian dubur jenazah Noordin.

 Saya tidak tahu soal itu. Tapi rahasia kedokteran seharusnya itu
 dirahasiakan. Ada kode etiknya. Itu kan visum et repertum, kata Nanan,
 Rabu (30/9), di Mabes Polri.

 Ia menegaskan, yang mengetahui secara persis kondisi fisik jenazah adalah
 tim kedokteran. Ya yang tahu itu kan dari DVI, dokter, dan forensik,
 ucapnya.

 Ia juga meminta agar permasalahan mengenai kondisi fisik jenazah
 dikonfirmasikan langsung dengan tim kedokteran karena Polri merupakan
 penyidik yang tidak berhubungan langsung mengenai pemeriksaan jenazah
 secara fisik. Harus dibedakan. Ada yang menjadi bagian penyidik, ada yang
 menjadi bagian kedokteran, pungkasnya.

  
 
  
 http://www.bangkapo s.com/detail. php?section= 1category=13 subcat=14
 id=10041
  

 Ahli Forensik: Dubur Noordin Rusak
 JAKARTA, Bangkapos.com — Inilah kabar terbaru dari jenazah gembong
 teroris nomor wahid, Noordin M Top, yang kini telah terbujur kaku di RS
 Polri Soekamto, Jakarta. Ahli forensik Universitas Indonesia dr Mun'im
 Idris mengatakan, ada dugaan bahwa dubur Noordin mengalami kerusakan.
 Iya, di dubur Noordin ada kerusakan, ungkapnya, Rabu (30/9) di Jakarta.

 Secara terpisah, kriminolog UI, Adrianus Meliala, mengatakan, ada dugaan
 sementara bahwa kerusakan pada dubur Noordin Moh Top tersebut 

Re: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi

2009-08-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto

bon, apa baru tahu yuddy kaki tangannya tutut cendana?



 Untuk menghibur diri daripada kuciwa saya sering membuat simplifikasi saja
 untuk menanggapi aksi2 seperti ini: namanya juga cuma dari makan!
 hehehehhe

 Tabik,

 BT

 --- On Sat, 29/8/09, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com
 wrote:

 From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com
 Subject: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset
 Demokrasi
 To: news Trans TV news-tran...@yahoogroups.com, kampus tiga
 kampus-t...@yahoogroups.com, HMI Kahmi Pro Network
 kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com, aipi_poli...@yahoogroups.com,
 ppiindia ppiindia@yahoogroups.com, sastra pembebasan
 sastra-pembeba...@yahoogroups.com, Pers Indonesia
 persindone...@yahoogroups.com, jurnalisme jurnali...@yahoogroups.com
 Date: Saturday, 29 August, 2009, 6:30 PM






  









  



 http://www.rakyatme rdeka.co. id/news/2009/ 08/29/80401/

 Bersetubuh- dengan-Cendana, -Yuddy-Ternyata- Bukan-Aset- Demokrasi

  

 Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi

 Rakyat Merdeka Online, Sabtu, 29 Agustus 2009, 11:07:14 WIB

 Laporan: Aldi Gultom

 Jakarta, RMOL. Harapan besar pada Yuddy Chrisnandi untuk menjadi wakil
 generasi muda yang memiliki kekuatan mereformasi partai warisan Orde Baru
 kini pupus sudah.



 Pengamat politik dan aktivis pro demokrasi, Fadjroel Rachman, menyatakan
 kekecewaannya pada sikap permisif Yuddy pada Orde Baru. Yuddy yang dijamu
 oleh keluarga Cendana pada Kamis (27/8) malam, bertemu dengan Mbak Tutut
 untuk membicarakan koalisi Musyawarah Nasional Partai Golkar. Yang
 mengejutkan, Yuddy malah secara terbuka menyatakan rencananya untuk mundur
 dari bursa calon ketua umum Golkar bila, Mbak Tutut mencalonkan diri.



 “Kita betul-betul menyesalkan sikap Yuddy yang terlalu permisif karena
 Cendana itu sudah beban bagi demokrasi, beban bagi Golkar dan beban bagi
 Yuddy sendiri. Yuddy akan lepas dari barisan muda reformis. Dia masih
 menganggap uang adalah faktor utama berkembangnya demokrasi. Dia bukan
 lagi aset demokrasi,” kata Fadjroel dalam dialog dengan Rakyat Merdeka
 Online, sesaat lalu (Sabtu, 29/8).



 Padahal sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, aktivis pro demokrasi sejak
 jaman Orde baru jaya ini menaruh harapan banyak pada pencalonan Yuddy
 Chrisnandi sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Kehadiran Yuddy dianggapnya
 sebagai representasi bangkitnya kekuatan kaum muda yang reformis. [ald]



 [Non-text portions of this message have been removed]





























   New Email names for you!
 Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and
 @rocketmail.
 Hurry before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]






Re: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi

2009-08-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto

kaki tangan kepala gw sendiri.



 Hebat, hebat. Tuduhannya hebat. Sayang sekali. Bung kaki tangan siapa?


 Berani beda, berani benar! (www.indrapiliang.com)

 -Original Message-
 From: Nugroho Dewanto ndewa...@mail.tempo.co.id

 Date: Sun, 30 Aug 2009 16:16:35
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Cc: ppiindia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana,
   Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi



 bon, apa baru tahu yuddy kaki tangannya tutut cendana?



 Untuk menghibur diri daripada kuciwa saya sering membuat simplifikasi
 saja
 untuk menanggapi aksi2 seperti ini: namanya juga cuma dari makan!
 hehehehhe

 Tabik,

 BT

 --- On Sat, 29/8/09, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com
 wrote:

 From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com
 Subject: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan
 Aset
 Demokrasi
 To: news Trans TV news-tran...@yahoogroups.com, kampus tiga
 kampus-t...@yahoogroups.com, HMI Kahmi Pro Network
 kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com, aipi_poli...@yahoogroups.com,
 ppiindia ppiindia@yahoogroups.com, sastra pembebasan
 sastra-pembeba...@yahoogroups.com, Pers Indonesia
 persindone...@yahoogroups.com, jurnalisme
 jurnali...@yahoogroups.com
 Date: Saturday, 29 August, 2009, 6:30 PM






  









  



 http://www.rakyatme rdeka.co. id/news/2009/ 08/29/80401/

 Bersetubuh- dengan-Cendana, -Yuddy-Ternyata- Bukan-Aset- Demokrasi

  

 Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi

 Rakyat Merdeka Online, Sabtu, 29 Agustus 2009, 11:07:14 WIB

 Laporan: Aldi Gultom

 Jakarta, RMOL. Harapan besar pada Yuddy Chrisnandi untuk menjadi wakil
 generasi muda yang memiliki kekuatan mereformasi partai warisan Orde
 Baru
 kini pupus sudah.



 Pengamat politik dan aktivis pro demokrasi, Fadjroel Rachman,
 menyatakan
 kekecewaannya pada sikap permisif Yuddy pada Orde Baru. Yuddy yang
 dijamu
 oleh keluarga Cendana pada Kamis (27/8) malam, bertemu dengan Mbak
 Tutut
 untuk membicarakan koalisi Musyawarah Nasional Partai Golkar. Yang
 mengejutkan, Yuddy malah secara terbuka menyatakan rencananya untuk
 mundur
 dari bursa calon ketua umum Golkar bila, Mbak Tutut mencalonkan diri.



 “Kita betul-betul menyesalkan sikap Yuddy yang terlalu permisif
 karena
 Cendana itu sudah beban bagi demokrasi, beban bagi Golkar dan beban
 bagi
 Yuddy sendiri. Yuddy akan lepas dari barisan muda reformis. Dia masih
 menganggap uang adalah faktor utama berkembangnya demokrasi. Dia bukan
 lagi aset demokrasi,” kata Fadjroel dalam dialog dengan Rakyat
 Merdeka
 Online, sesaat lalu (Sabtu, 29/8).



 Padahal sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, aktivis pro demokrasi
 sejak
 jaman Orde baru jaya ini menaruh harapan banyak pada pencalonan Yuddy
 Chrisnandi sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Kehadiran Yuddy
 dianggapnya
 sebagai representasi bangkitnya kekuatan kaum muda yang reformis. [ald]



 [Non-text portions of this message have been removed]





























   New Email names for you!
 Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and
 @rocketmail.
 Hurry before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]







 [Non-text portions of this message have been removed]



 

 ***
 Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
 yg Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny.
 http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
 ***
 __
 Mohon Perhatian:

 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
 3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com
 4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
 5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
 6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
 Yahoo! Groups Links








Re: [ppiindia] FUI Menolak Kantor Dagang Israel di Jakarta

2009-08-17 Terurut Topik Nugroho Dewanto

fui mungkin takut kepada negara liliput seperti israel.




 (Dikutip dari Multiply)
  
 Pernyataan Pers FUI
 Menolak Israel Buka Kantor Cabang di Jakarta


 Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
 Di tengah hingar-bingar pemberitaan yang sangat massif dan terus menerus
 pasca pengeboman hotel Ritz-Marriott 17 Juli lalu, ternyata diam-diam
 Israel membuka kantor dagang di Jakarta.
 Ini terungkap dari pemberitaan harian Dza Marker berbahasa Ibrani yang
 terbit di Israel, menuliskan laporan jika Israel tengah berupaya
 memperluas jaringan dan hubungan ekonominya dengan Negara-negara di Asia
 Tenggara, salah satunya adalah Indonesia.

 Tujuan dibukanya kantor dagang Israel di Jakarta adalah untuk memulai
 babak baru hubungan ekonomi antara Israel dan Indonesia. Ternyata, sebelum
 kantor dagang Israel itu dibuka di Jakarta, bubungan gelap dan diam-diam
 antara Indonesia dan Israel telah berlangsung sejak beberapa tahun yang
 lalu. Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh Ran Kohin, kepala kantor
 dagang Israel-Asia. Kohin menegaskan, dibukanya kantor dagang Israel di
 Jakarta merupakan hasil dari perkembangan yang baik dalam hubungan ekonomi
 antara Indonesia dan Israel yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun
 lalu, meskipun tak ada hubungan diplomatik antara keduanya. Tahun 2001,
 Menteri Perindustrian dan Perdagangan Luhut Binsar Pandjaitan meneken
 Surat Keputusan Menperindag No 23/MPP/01/2001 tertanggal 10 Januari 2001
 yang melegalkan hubungan dagang antara RI dengan Zionis-Israel.

 Hanya saja kantor dagang Israel untuk Indonesia yang dikepalai oleh
 Immanuel Shahaf ini sampai hari ini masih belum diketahui alamatnya di
 mana.

 Terhadap fenomena ini, Forum Umat Islam (FUI) amat prihatin dengan sikap
 pemerintah Indonesia yang mengizinkan bangsa penjajah Zionis israel
 membuka kantor perwakilan dagang di Jakarta. Tindakan tersebut
 inkonstitusional, sebab bertentangan dengan pembukaan UUD 1945 yang
 mempunyai sikap tegas bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

 Perlu ditegaskan bahwa pembukaan Kantor Dagang Israel di Indonesia akan
 memiliki implikasi:


 Kegiatan politik dan diplomatik yang dilakukan secara diam-diam oleh
 negara penjajah Zionis Israel dengan cover kantor dagang.

 Kegiatan dalam poin 1 akan menghasilkan pengakuan diplomatik dari RI
 kepada negara penjajah Zionis Israel yang sampai hari ini telah menjajah
 dan menindas bangsa dan negara muslim Palestina.

 Kegiatan kantor dagang juga akan menghasilkan dominasi dan eksploitasi
 ekonomi negara penjajah Zionis Israel di Indonesia.
 Oleh karena itu, FUI menyerukan kepada pemerintah Indonesia agar:


 Segera mencabut surat Surat Keputusan Menperindag No 23/MPP/01/2001 dan
 melarang segala bentuk hubungan apapun dengan negara penjajah Zionis
 Israel.

 Segera menutup kantor dagang negara penjajah Zionis Israel di Indonesia.

 Segera menghentikan semua hubungan ekonomi Indonesia-Zionis Israel, baik
 antar negara maupun antar swasta sebagai upaya preventif untuk mencegah
 dominasi negara penjajah Zionis Israel atas Indonesia.
 Kepada para alim ulama, pemimpin ormas dan orpol Islam, pimpinan pesantren
 dan lembaga-lembaga Islam, para mahasiswa, pelajar, buruh dan pekerja
 muslim, serta jamaah umat Islam, kami serukan agar meningkatkan persatuan
 dan kesatuan serta ukhuwwah Islamiyyah dan sekaligus mewaspadai dan
 mengusir keberadaan kantor dagang penjajah Zionis Israel di Indonesia
 sebagai bentuk sikap penentangan umat kepada kaum penjajah Zionis Israel.
 Allah SWT berfirman, (artinya):
 . . . dan Allah sekali-kali tidak akan member jalan kepada orang-orang
 kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. (QS. An Nisa': 141)
 Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

 Jakarta, 24 Sya'ban 1430 H/ 15 Agustus 2009 M
 Atas Nama Umat Islam Indonesia
 Forum Umat Islam (FUI)

 Sekretaris jenderal


 KH. Muhammad al Khaththath

 FORUM UMAT ISLAM :
 Perguruan As Syafi'iyyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam
 (KISDI), Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama Pondok
 Pesantren Indonesia (BKSPPI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyyah, Hizb
 Dakwah Islam (HDI), Syarikat Islam (SI), Dewan Masjid Indonesia (DMI),
 PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim
 Indonesia (ICMI), Badan Kontak Majlis Taklim (BKMI), YPI Al Azhar, Front
 Pembela Islam (FPI), Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al
 Qur'an (MTA), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jamaah Ansharut Tauhid
 (JAT), Majelis Adz Zikra, MER-C, PP Daarut Tauhid, Forum Betawi Rempug
 (FBR), Tim Pengacara Muslim (TPM), Muslimah Peduli Umat (MPU), Gerakan
 Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Taruna Muslim, Al Ittihadiyah,
 Hidayatullah, Al Washliyyah, KAHMI, PERTI, Ittihad Muballighin, Persatuan
 Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti Utang (KAU), PPMI, PUI,
 JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam,
  Missi Islam, Harakah Dakwah Islamiyah Indonesia (HADII), Forum
 Silaturahmi Antar-Pengajian (FORSAP), Irene Center, 

[ppiindia] Fwd: What next after the bombing?

2009-07-21 Terurut Topik Nugroho Dewanto

What next after the bombing?

By Noor Huda Ismail* 

If one properly follows the Indonesian police forensic investigation
procedures, it is clearly too early to conclude who was the main culprit
behind the bombings of the JW Marriot and Ritz Carlton Hotels in Jakarta
on Friday 17 July. However, looking back on the history of terrorism in
Indonesia over the last seven years, the obvious targeting of two highly
symbolic western iconic hotels and the method of deploying undeterred
suicide bombers, security analysts strongly believe that only Noordin M.
Top’s group would have had the capacity to mount such an attack.

Top is now leading his own pro-violence faction of Jama’ah Islamiyah (JI),
which is today no longer a cohesive organization with a clear, unified
leadership structure. In fact, deep divisions have afflicted the group
since the first bombing in Bali in 2002. 

Most of us were shocked to learn this appalling and heartbreaking attack.
Conditions have been relatively peaceful and without terrorist incident
since the last attack by Top’s group in Bali in 2005.
The Indonesian authorities have managed to arrest most of the senior
members of the group and, more importantly, have succeeded in making them
talk openly about the JI network and ideology. They have also successfully
discovered the group’s explosive materials and even thwarted some of their
deadly plans, such as blowing up a café frequented by western tourists in
Bukit Tinggi, West Sumatra in 2008 and the planned assassination of a
foreign national there. Having passed the counter-terror litmus test, the
Indonesian police has received recognition worldwide for their work in
tackling terrorism in Indonesia.   

It is only natural therefore that we should ask a number of significant
questions regarding last Friday’s attacks: How does Top manage to
successively elude arrest (and has reportedly even been able to take time
off from his deadly operations by marrying two times, by one of which he
has a two year old child)? How does he manage to recruit new cadres in
spite of the constant monitoring of his movements by the Indonesian
authorities through advanced technology and intelligence operation, and
lastly, how is he able to commit his carnage time and time again? 

Top has successfully eluded arrest for two important aspects. Firstly, he
still enjoys protection from hard core member of the JI community and
like-minded individuals who share the same ideology. That is to say:  “The
Indonesian government is considered to be a secular government which has
succumbed to the interests of the USA and its allies; it is therefore the
enemy and may be engaged in combat.”

Although internal friction is apparent among JI members, this does not
mean they will call the police and report the whereabouts of Top. Such
individuals would be happy to provide sanctuary for Top and have even
arranged for his nuptials with women who believe that marrying Top will
increase their social status because he is considered a mujahid; a warrior
of Islam. Top wins fresh recruits from among hard core members who
‘idolize’ him and believe that the use of violence against the enemies of
Islam is justified in any situation.

One of Top’s former right hand men told me in an interview concerning Top
that: ”He is a very polite, soft spoken person and knows how to win your
support with his eloquent arguments on the need to continue to wage Jihad
against the enemies of Islam”. They also consider many senior JI members
to be “NATO” (No Action, Talk Only) and no longer passionate in their
commitment to the Jihadi movement. This is because many of their number
have matured, married and taken on family considerations.

Members of this pro-violent faction are a fringe minority of JI. However,
to carry out deadly attacks like last Friday’s you do not need many
people. Do you remember how many people from this faction wreaked the
carnage of the second Bali bombing? Three, yes they only three committed
individuals were required to blow themselves up for the cause. 

Therefore, it is important for us all to be constantly alert, especially
considering that in the recent hotel bombings; Top’s group has
demonstrated an advanced level of efficiency, sophistication and novelty
of method compared to their previous operations which relied on the use of
vehicles and backpack bombs.  

Top now allegedly has his recruit stay overnight in luxurious hotels
enjoying maximum security and it is here, inside the hotel room, that the
recruit assembles his bomb. This indicates that Top understands that in
carrying out such operations, he needs to deploy dedicated suicide
bombers.

We might consider that we could guess the profile of such an individual;
that it might not be particularly complex: young, male (mostly),
religiously devout, alienated, angry, disenfranchised, living on the edge
of normal society, poorly integrated, and, as a result, a social and
psychological outcast – the typical profile for an 

[ppiindia] [Fwd: Cuplikan percakapan kapten Kapal Malaysia vs Indonesia]

2009-06-14 Terurut Topik Nugroho Dewanto


Cuplikan percakapan radio antara kapal perang Kerajaan Malaysia dan
otoritas Indonesia di perairan Ambalat pada suatu malam di bulan Mei 2009
dalam situasi cuaca yang sangat buruk dan berkabut.

INDONESIA: Harap belokkan kapal Anda 15 derajat ke utara untuk menghindari
tabrakan.

MALAYSIA : Lebih baik Anda yang membelok! krn kami berada di wilayah
perairan kami..

INDONESIA: Kami juga berada di wilayah kedaulatan kami,Anda yang harus
membelok untuk menghindari tabrakan fatal !!

MALAYSIA : Saya Laksamana Muda Tengku Datuk Mahmod sofyan Komandan Gugus
Timur Tentara Laut Diraja Malaysia.. Saya bilang belokkan kapal
Andasekarang!!!

INDONESIA: Negative!!!. Saya Mayor (Mar) Yophie Purba,Komandan Penjaga
Perbatasan kepulauan Ambalat dari Korps Marinir TNI AL Republik
Indonesia,saya katakan sekali lagi, belokkan kapal Anda!!! untuk
menghindari tabrakan yang konyol !!!

MALAYSIA : Ini adalah Kapal DestroyerTentara Laut Diraja Malaysia, kapal
kedua terbesar dari Armada Utama kami. Kami dilengkapi tiga destroyer
missil, tiga rudal berhulu ledak nuklir,1 lusin canon dan 2 unit
hellicopter tempur. Saya MINTA Anda belok 15 derajat ke selatan. Sekali
lagi saya ulangi: 15 derajat ke selatan, SEKARANG!!atau sebuah tindakan
akan kami lakukan untuk mengamankan kapal Anda!!!

INDONESIA: Dasar Malaysia goblok! Ini mercusuar tauuu!!! Sotoy banget
sihh ..


(dari milis tetangga)




Re: [ppiindia] PKS Tolak gabung kelompok orba

2009-06-11 Terurut Topik Nugroho Dewanto

sebentar lagi ada isteri petingginya akan jadi tersangka kpk.
mental korupsinya sama saja dengan orde baru, kok. :))



 Pelanggan setia PKS banyak yang lari. termasuk saya. selamat tinggal
 PKS...

 --- On Thu, 11/6/09, Widiyanto Asfa widiyanto_a...@yahoo.com wrote:


 From: Widiyanto Asfa widiyanto_a...@yahoo.com
 Subject: [ppiindia] PKS Tolak gabung kelompok orba
 To: ppiindia@yahoogroups.com
 Date: Thursday, 11 June, 2009, 2:22 PM










 wahai jamaah milis yang dirahmati Allah.

 saya yaqin seyaqin-yaqinnya anggota milis ini mampu memberikan komentar
 bzw. analisis bzw. wawasan (tanpa was was) yang mencerahkan terhadap
 pemberitaan di koran di bawah ini (yang pada gilirannya akan membuat kita
 semua tanpa kecuali untuk lebih melek dan cerdas secara politik,
 sehingga lebih bisa melihat makna berpolitik , agama sebagai etika
 politik dan signifikansinya bagi kehidupan berbangsa dan kemanusiaan
 secara umum).

  
 wassalam,
  
 widi
  
  
  - - - --
 Senin, 08/06/2009 12:16 WIB
 Tolak Gabung Kelompok Orba
 Tim JK-Wiranto: PKS Dulu Yang Paling Gencar Iklankan Soeharto
 Muhammad Nur Hayid - detikPemilu

 Jakarta - Tim kampanye nasional pasangan JK-Wiranto benar-benar tidak
 terima dengan sindiran Presiden PKS Tiffatul Sembiring soal alasan PKS
 mendukung SBY-Boediono karena ingin melepas diri dari kelompok Orba.
 Konsistensi PKS dipertanyakan karena pada Pemilu Legislatif lalu PKS
 adalah partai yang paling gencar menggunakan simbol dan gambar tokoh utama
 Orba, Soeharto sebagai iklan kampanyenya.

 PKS mau menghilangkan kesan tidak mau terlibat Orde Baru? Pada saat
 Pemilu Legislatif kemarin, justru PKS yang rajin memunculkan gambar-gambar
 Pak Harto di iklan kampanyenya,  kata juru bicara tim kampanye nasional
 JK-Wiranto, Poempida Hidayatullah, kepada detikcom, Senin (8/6/2009).

 Menurut menantu Fahmi Idris ini, tudingan-tudingan PKS yang tidak berdasar
 semakin membuka borok PKS sebagai partai yang tidak konsisten. Langkah
 blunder Tiffatul ini justru dinilai sebagai indikasi awal bahwa kader PKS
 tidak solid mendukung pasangan SBY-Boediono. Karena itu Tifatul ditantang
 mengecek soliditas kadernya mendukung pasangan nomor urut 2 itu.

 Jadi di mana sebetulnya konsistensi PKS. Mohon Pak Tiffatul juga mengecek
 kader-kadernya di lapangan, apakah benar solid mendukung SBY- Boediono,
 pintanya.

 Sebelumnya diberitakan PKS bukan tanpa sebab mendukung pasangan
 SBY-Boediono. Tidak karena alasan pragmatis tetapi karena realitas
 politik. Setidaknya ada 8 alasan yang mendasari pilihan itu. Salah satunya
 tidak bermental orde baru.

 Pertama PKS hanya ingin koalisi dengan partai reformis. Kader-kader
 menolak koalisi dengan kelompok bermental orde baru, kata Presiden PKS
 Tiffatul Sembiring dalam acara deklarasi dukungan pada SBY-Boediono di
 Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/6) ( yid / iy )

 [Non-text portions of this message have been removed]

















   Get your new Email address!
 Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

 [Non-text portions of this message have been removed]






Re: [ppiindia] Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit Bukan Angin Surga

2009-06-07 Terurut Topik Nugroho Dewanto
widya purnama ini yang menjual indosat di zaman megawati.
dari antek asing rupanya dia sudah bertobat menjadi seorang nasionalis
pejuang ekonomi kerakyatan. alhamdulillah!




 Kalau ribuan trilyun rupiah kekayaan alam Indonesia bisa masuk ke kantong
 bangsa Indonesia sendiri seperti di Arab Saudi, Qatar, Venezuela, dsb,
 maka bangsa Indonesia bisa menikmati BBM murah, sekolah dan RS gratis,
 dsb.
 http://infoindonesia.wordpress.com/2009/05/28/kritik-untuk-chatib-basri-neoliberalisme-memang-ada/

 Harus ada pemimpin yang berusaha mengelola kekayaan alam Indonesia seperti
 Chavez.

 http://www.detiknews.com/read/2009/06/04/155024/1142768/727/pertumbuhan-ekonomi-dua-digit-bukan-angin-surga
 Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit Bukan Angin Surga
 Adv - detikNews

 Jakarta - Pertumbuhan ekonomi dua digit - sebagaimana yang ditargetkan
 pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto - bukan sekadar angin
 surga. Dengan kemauan politik, target itu bisa diwujudkan.

 Demikian ditegaskan mantan Dirut Pertamina Widya Purnama dalam diskusi
 mingguan yang digelar Mega-Prabowo Media Centre, di Jakarta, beberapa
 waktu lalu.

 Widya mengungkap, saat ini Indonesia memiliki lima potensi yang bisa
 dijadikan modal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Yakni tanah
 (lahan), tenaga kerja, kapital/modal, teknologi, dan iklim yang kondusif.

 Kalau potensi-potensi itu digarap serius, pertumbuhan ekonomi Indonesia
 akan lebih baik. Bahkan, bukan mustahil, akan mengungguli China,” kata
 mantan Dirut Pertamina tersebut.

 Namun, Widya mengaku, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dua digit
 memang tak semudah membalik tangan. Karena itu, diperlukan pemimpin yang
 benar-benar memiliki kemauan politik untuk memperbaiki perekonomian
 Indonesia.

 Kalau Megawati yang jadi Presiden dan Prabowo sebagai Wapresnya, saya
 yakin pertumbuhan dua digit itu akan terwujud pada 2013-2014, tegas
 mantan Dirut Pertamina tersebut.
 (adv/adv)
 ===
 Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
 http://media-islam.or.id


   Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan
 lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih
 aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
 http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/






Re: [ppiindia] JK Beberkan Ciri-ciri Penganut Neoliberal

2009-06-05 Terurut Topik Nugroho Dewanto

saya berani taruhan, pasangan jk-win cuma akan dapat suara paling sedikit
alias menempati nomor buncit.



 Kalau orang Neolib itu biasanya ngomong nanti pasar begini. Nanti pasar
 begitu...

 Sedikit-sedikit pasar...
 Sedikit-sedikit pasar...

 Pasar kok sedikit-sedikit...???

 Tentu Pasar yang dimaksud bukan Pasar Tradisional atau yang biasa dikenal
 masyarakat. Tapi Pasar Saham, Pasar Uang, dan Pasar Komoditas

 http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/05/161831/1143423/700/jk-beberkan-ciri-ciri-penganut-neoliberal
 JK Beberkan Ciri-ciri Penganut Neoliberal
 Gunawan Mashar - detikPemilu


 Jakarta - Di depan ratusan para pendukungnya, Calon Presiden dari Partai
 Golkar Jusuf Kalla (JK) menjelaskan perbedaan penganut neoliberal dan
 ekonomi kerakyatan.. Ciri penganut neoliberal adalah mendewakan pasar
 modal dan indeks.

 Ciri-cirinya orang neolib itu yang selalu bicara itu. Sedikit-sedikit
 pasar modal sedikit-sedikit bicara soal pasar, dan bicara soal indeks,
 tutur JK di hadapan ratusan pendukung saat pelantikan tim pemenangan
 JK-Wiranto di Gedung DPD Partai Golkar Sulteng, Jl Moh Yamin Palu,
 Sulteng, Jumat (5/6/2009).

 JK menambahkan, neoliberal lebih cenderung mengarah pada pasar modal dan
 mendorong privatisasi. Sedangkan penganut ekonomi kerakyatan mempunyai
 ciri mendorong rakyat yang mandiri dan menginginkan pertumbuhan ekonomi
 riil.

 InsyaAllah saya tidak pernah mendewa-dewakan pasar modal, ungkapnya.

 Dalam kesempatan itu JK mengatakan pula, tujuan dia bersama Wiranto adalah
 bukan untuk kehormatan pribadi. Kita maju untuk kehormatan bangsa,
 pungkasnya.

 ( ape / iy )
 ===
 Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
 http://media-islam.or.id


   Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya!
 http://id.mail.yahoo.com






Re: [ppiindia] Ketiganya Neoliberal (rupanya)

2009-05-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto
yang paling canggih nan lihai: berkantong neolib tapi bicara (sok)
kerakyatan! :))



 Revrisond Baswir :
 Ketiga Pasangan Penganut Ekonomi Neoliberal
  
 Jakarta - Dari ketiga calon presiden dalam Pemilu Presiden 2009, tak ada
satu pun yang merupakan pembela sejati ekonomi kerakyatan. Selama
menjabat atau pernah menjabat, baik Megawati Soekarnoputri, Susilo
Bambang Yudhoyono, maupun M Jusuf Kalla mempraktikkan ekonomi
neoliberal. Hal itu dikatakan pakar ekonomi dari Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta, Revrisond Baswir, dalam diskusi membongkar ideologi
politik dan ekonomi calon presiden di Pusat Pengkajian Strategi dan
Kebijakan di Yogyakarta, Jumat (22/5).

 ”Masyarakat jangan terlalu banyak berharap, siapa pun yang menang
belum tentu terjadi perubahan yang benar-benar mendasar yang mengarah
pada tegaknya ekonomi rakyat,” kata Revrisond, seperti dilaporkan
Kompas. Ia menuturkan, selama menjabat atau pernah menjabat, ketiga
kandidat sulit mengelak disebut mempraktikkan ekonomi neoliberal.
Misalnya, pada era Megawati terjadi privatisasi badan usaha milik negara
(BUMN). Padahal, dalam ekonomi kerakyatan, BUMN harus dijaga dalam
penguasaan negara.

 Yudhoyono dan Kalla, selama pasangan ini menjabat, menaikkan harga bahan
bakar minyak beberapa kali. Artinya, subsidi kepada rakyat dikurangi.
Satu ciri ekonomi neoliberal adalah penghapusan subsidi.

 Menurut dia, sosok Boediono, calon wakil presiden pendamping Yudhoyono,
juga tak bisa mengelak disebut sebagai pendukung neoliberal. Dari rekam
jejaknya, sangat tampak Boediono mendukung privatisasi BUMN saat
menjabat sebagai menteri keuangan.

 Revrisond menuturkan, ekonomi kerakyatan sebenarnya diatur dalam Pasal
33 Undang-Undang Dasar 1945 dan diperkuat pada Pasal 34. Dalam ekonomi
kerakyatan, negara wajib menyusun perekonomian berdasarkan asas
 kekeluargaan.

 Tidak hitam putih
  
  Secara terpisah, Boediono menyebutkan, dalam menghadapi tuntutan
kalangan swasta, terkait dengan sebuah proyek, segala sesuatu tidak bisa
dilihat secara hitam putih saja. Namun, jangan sampai dikorbankan sistem
yang sudah dibangun hanya untuk menyelesaikan kasus yang dihadapi hari
ini.

 ”Saya pragmatis. Namun, jangan sampai kita mengorbankan sistem untuk
menangani suatu kasus yang kita hadapi hari ini. Membentuk sistem dan
aturan main yang baik itu adalah salah satu tujuan utama, tidak hanya
agar proyek jalan. Bentuk sistem sesuai dengan aturan yang baik itu
penting. Jangan selalu dikorbankan,” papar Boediono kepada Kompas di
rumahnya, Jakarta,  Kamis.(rif)
  
 http://www.satunews.com/read/2419/2009/05/24/ketiga-pasangan-penganut-ekono-html




 [Non-text portions of this message have been removed]








Re: [ppiindia] TEMPO MEMELA RAKYAT? RE: [LISI] Daftar Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM tahun 2005

2009-05-27 Terurut Topik Nugroho Dewanto

niz, bambang harymurti nggak ada di milis ini.
kenapa dikau meracau di sini?

coba diingat-ingat di mana terakhir kau ketemu dia?




 Mas Bambang ini mungkin tidak pernah dekat dgn rakyat ya?
 Kalau harga BBM naik, bukan cuma harga BBM saja yang naik. Semua harga
 barang seperti beras, gula, telur, dsb juga naik karena semua itu
 didistribusikan dengan kendaraan yang pakai BBM. Bukan digendong Jadi
 menyengsarakan seluruh rakyat.

 Harga angkot, bis juga pada naik. Rakyat itu ke kantor, ke pasar juga naik
 angkot/bis. Itu pakai BBM. Jarang ada yang jalan kaki. 90% pengguna BBM
 itu adalah rakyat kecil.

 Kalau mau mengembalikan subsidi BBM dari orang kaya, kenakan saja pajak
 kekayaan sampai 70% bagi orang kaya yang penghasilannya lebih dari rp 200
 juta/tahun.

 Kenaikan harga BBM itu menguntungkan para pengusaha minyak asing yang
 mengelola 90% minyak negeri ini.

 Saya lihat anda sebagai orang Tempo sangat pro rakyat ya...???

 Silahkan baca:
 http://infoindonesia.wordpress.com/2008/06/16/penyapu-jalan-tewas-kelaparan/
 Penyapu Jalan Tewas Kelaparan
 Rabu 4 Juni 2008, Jam: 8:18:00
 BOGOR
 (Pos Kota) – Harga kebutuhan pokok yang terus merangkak seiring
 kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) memunculkan beragam kisah pilu.
 Seorang penyapu jalan tewas di pinggir jalan Sukasari, Bogor Timur,
 Selasa (3/6) siang.

 Diduga,
 Adin, 46, petugas kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
 (DLHK) Kota Bogor, itu meninggal dunia karena kelaparan. Ia hanya makan
 satu kali sehari karena harus berbagi dengan ketiga anaknya.

 LIPI: Kenaikan BBM Picu Kriminalitas
   Diarsipkan di bawah:  BBM, Keamanan, Kejahatan, Kemiskinan — nizaminz 
 @
 4:45 am Sunting Ini
 Tags: BBM, Kejahatan, Kriminalitas



   Laporan wartawan Persda Network Hasanuddin Aco
 Kompas.com,
 28-5-2008 – Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) memperkirakan
 angka kriminalitas akan meningkat sebagai dampak kenaikan harga bahan
 bakar minyak (BBM).

 “Kenaikan
 harga BBM hampir pasti akan menyebabkan semakin sempitnya lapangan
 kerja baru akibatkan pengangguran bertambah, dan yang jelas akan memicu
 angka kriminalitas,” kata Peneliti P2E LIPI Dr Wijaya Adi di Jakarta,
 Rabu (28/5)
 http://infoindonesia.wordpress.com/2008/05/29/lipi-kenaikan-bbm-picu-kriminalitas/

 Dampak
 kenaikan harga BBM bagi ekonomi dan masyarakat kecil merupakan bencana
 yang tidak akan teratasi dengan BLT-Plus. Biaya hidup dan ongkos usaha
 kecil yang naik berlipat-lipat akan menurunkan daya beli dan kemampuan
 produksi mereka. Dikhawatirkan ini akan menjadi bentuk pemiskinan
 permanen.

 Kenapa
 untuk menarik subsidi yang salah sasaran harus lewat penaikan harga
 BBM? Ini justru melanjutkan tradisi pengorbanan rakyat yang terus
 berlangsung. Perpajakan progressif bagi penghasilan orang-orang kaya
 dan kekayaannya adalah satu cara langsung diantara mekanisme lainnya
 yang bisa dilakukan. Bukankan data diatas seolah bisa menunjukkan mana
 golongan kaya itu secara definitif. Banyak cara lain untuk
 menyelamatkan keadaan. Namun tim pemerintah ingin menyelesaikan
 persoalan urgen ini dalam suatu setting di belakang meja
 semata.http://infoindonesia.wordpress.com/2008/08/04/subsidi-bbm-dinikmati-orang-kaya-apa-makna-sebenarnya/


 ===

 Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

 http://media-islam.or.id

 --- Pada Sel, 26/5/09, bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id menulis:

 Dari: bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id
 Topik: RE: [LISI] Daftar Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM tahun 2005
 Kepada: l...@yahoogroups.com
 Tanggal: Selasa, 26 Mei, 2009, 9:36 PM

















   Menurut saya yang tidak mendukung kenaikan itu yang perlu
 dipertanyakan keberpihakannya kepada rakyat karena mendukung
 kebijakan subsidi negara sampai 13


 Triliun padahal lebih dari 80 persen subsidi ini dinikmati tak sampai 5
 persen warga terkaya Indonesia


 Powered by Telkomsel BlackBerry®





 -Original Message-


 From: A Nizami nizam...@yahoo. com





 Date: Wed, 27 May 2009 10:27:00


 To: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com; ppiin...@yahoogroup s.com;
 lisil...@yahoogroups. com; sab...@yahoogroups. com


 Subject: [LISI] Daftar Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM tahun 2005











 Mari kita segarkan ingatan kita pada orang2 yang mendukung kenaikan harga
 BBM tahun 2005 yang naik sampai 125%.





 Kalau orang yang mendukung kenaikan harga BBM bisa disebut Neoliberalis,
 maka orang2 ini, termasuk Chatib Basri adalah orang Neoliberalis.





 Salam





 http://capresindone sia.wordpress. com/2008/ 07/24/daftar- nama-pendukung-
 kenaikan- harga-bbm- tahun-2005/


 Daftar Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM tahun 2005








 Berikut nama-nama pendukung kenaikan harga BBM tahun 2005 yang mencapai
 125%. Mereka memasang iklan dukungan kenaikan harga BBM di berbagai media
 massa. Bahkan LPEM FEUI membuat “studi Ilmiah” yang menyatakan
 kemiskinan berkurang jika harga BBM dinaikkan.





 Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang 

[ppiindia] survei terbaru jargon para capres

2009-05-27 Terurut Topik Nugroho Dewanto
kayaknya yang bikin survei ini kaum neolib. :))



Hasil survei terbaru tentang jargon pasangan calon presiden.


(1) Megawati + Prabowo (Mega-Pro)


Jargon pasangan ini “Mega-Pro” kurang digemari laki-laki maupun
perempuan karena hanya menuntut yang besar-besar. Padahal Mega selalu
bilang mau bela wong cilik alias yang kecil-kecil.


(2) Jusuf Kalla + Wiranto (JK-Win)


Jargon pasangan ini “Lebih Cepat Lebih Baik” kurang disukai laki-laki
maupun perempuan. Alasannya sesuatu yang cepat-cepat, apalagi terlalu
cepat, menunjukkan kondisi yang sedang tidak sehat alias gak enak bodi.


Nama singkat pasangan ini “JK-Win” digemari wanita karena mengandung
pesan anti poligami “Jangan Kebanyakan Kawin”. Tapi, laki-laki kurang
suka sebutan “JK-Win” karena menutup peluang mereka berinovasi.


(3) SBY – Boediono (SBY Berbudi)


Jargon pasangan ini “Lanjutkan!” digemari kaum laki-laki maupun
perempuan. Bahkan mereka selalu berharap bisa mengatakan “lanjutkan,
lanjutkan, dan lanjutkan” Laki-laki maupun perempuan yang mampu
melanjutkan boleh disebut manusia Berbudi.






[ppiindia] Re: [ajisaja] GUS DUR Tuding Budiono Titipan IMF

2009-05-21 Terurut Topik Nugroho Dewanto


ck..ck..ck..
gus dur yang biasanya dihina dan dibenci, sekarang dikutip.





 Deklarasi SBY-Boediono

 *GUS DUR TUDING BOEDIONO TITIPAN IMF*

 Gus Dur juga tidak mendukung calon presiden manapun dalam pemilu presiden
 kali ini.



 Minggu, 17 Mei 2009, 15:19 WIB

 Ita Lismawati F. Malau, Muhammad Hasits

 *VIVAnews - *Terpilihnya Boediono sebagai calon wakil presiden mendampingi
 Susilo Bambang Yudhoyono terus menui kritik. Kali ini giliran mantan
 Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menilai Boediono adalah utusan
 Dana
 Moneter Internasional (International Moneter Fund/IMF).

 Boediono ini kan titipanya IMF dana moneter internasional. Karena harus
 dicari orang yang masih menjadi staff di sana IMF). Kalau yang mantan
 staff
 itu adalah Sri Mulyani, kata Gus Dur dalam keterangan persnya di Gedung
 PBNU Jakarta, Minggu 17 Mei 2009.

 Majunya Boediono sebagai calon wakil presiden, menurutnya, akan menjadi
 presiden buruk bagi Indonesia. Sebab, Indonesia akan semakin diintervensi
 oleh pihak asing dalam pembangunan di Indonesia.

 Karena itu, sebagai warga negara Indonesia (WNI) dirinya mengajak untuk
 mencegah dan menentang sosok yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Bank
 Indonesia tersebut. Satu hal bahwa negara-negara lain ingin campur aduk
 soal sini, tegasnya.

 Sedangkan, duet Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto dalam
 pemilihan presiden pada 8 Juli mendatang, dinilai masih memiliki peluang.
 Sebab, ketiga calon presiden baik Yudhoyono, Kalla serta Mega mempunyai
 peluang yang sama.

 Gus Dur juga tidak mendukung calon presiden manapun dalam pemilu presiden
 kali ini. Pilihannya saya sendiri, canda Gus Dur.

 Dalam deklarasi pasangan presiden, Boediono membantah jika dirinya
 dituding
 sebagai kaki tangan asing. Boediono menjanjikan kebijakan-kebijakan
 prorakyat jika terpilih sebagai wakil presiden di Pemilu 2009.

 VIVAnews.*








[ppiindia] Prof Dr Boediono: Ekonomi Penentu Demokrasi

2009-05-19 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Prof Dr Boediono:
Ekonomi Penentu Demokrasi


Bangsa Indonesia telah memilih jalur demokrasi untuk membangun negara ini.
Pilihan itu adalah benar. Selanjutnya, dengan menarik pelajaran dari
pengalaman sendiri dan pengalaman negara-negara lain yang mengikuti jalur
ini, bangsa Indonesia memperoleh gambaran mengenai jalan yang kemungkinan
akan dilalui ke depan.

Demikian disampaikan Prof Dr Boediono, yang juga Menko Perekonomian
Kabinet Indonesia Bersatu, saat menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul
Dimensi Ekonomi Politik Pembangunan Indonesia saat pengukuhannya sebagai
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), di Balai Senat
UGM, Yogyakarta, Sabtu (24/2) pagi.

Pidato pengukuhan itu dihadiri sejumlah menteri, di antaranya Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu,
Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, dan Menteri Pekerjaan Umum
Djoko Kirmanto.

Menurut Boediono, pada tahap awal faktor ekonomi sangat menentukan
pelaksanaan demokrasi. Kemungkinan kegagalan demokrasi sangat tinggi pada
tingkat penghasilan per kapita rendah, dan secara progresif menurun dengan
kenaikan penghasilan.

Apabila kita hitung, tahun 2006 penghasilan per kapita Indonesia
diperkirakan sekitar 4.000 dolar AS, sedangkan batas kritis bagi demokrasi
sekitar 6.600 dolar AS. Kita belum dua pertiga jalan menuju batas aman
bagi demokrasi, ucapnya.

Sejumlah studi empiris lain, terutama oleh para ekonom menyimpulkan,
demokrasi bukan penentu utama prestasi ekonomi. Bagi negara-negara
berpenghasilan rendah, penegakan hukum lebih menentukan kinerja ekonomi
daripada demokrasi.

Apabila kesimpulan ini benar, lanjutnya, maka negara-negara berpenghasilan
rendah dapat memacu pertumbuhan ekonominya, meskipun mereka belum siap
menerapkan demokrasi, asalkan dapat memperbaiki penegakan hukum. Tetapi,
seperti yang saya singgung tadi, dengan meningkatnya kemakmuran, demokrasi
akan makin 'diminta' oleh masyarakat, ujarnya.

Kelompok Pembaru

Boediono berpendapat, sejarah menunjukkan bahwa keberhasilan proses
transformasi menuju masyarakat yang makmur, demokratis dan terbuka
ditentukan oleh kelompok pembaru. Kelompok inilah yang menjadi ujung
tombak dan pengawal proses transformasi itu. Tanpa kelompok pembaru,
proses transformasi berisiko terhenti atau keluar dari jalur yang
diinginkan.

Di sisi lain, tuturnya, pertumbuhan ekonomi membantu tumbuhnya kelompok
pembaru. Tetapi harus memenuhi dua syarat, yakni pertumbuhan itu menyentuh
dan dapat dinikmati oleh sebagian besar rakyat (broad based), serta
prosesnya lebih mengandalkan pada kegiatan berdasarkan hasil kerja,
inisiatif dan ingenuitas sumber daya manusia, dan bukan semata dari hasil
penjualan kekayaan alam, bantuan luar negeri atau rezeki nomplok lainnya.

Dia mengingatkan, satu masalah khusus dan sensitif yang dihadapi Indonesia
sejak kemerdekaan, adalah hubungan pengusaha pribumi dan nonpribumi.

Menurut Boediono, untuk kepentingan pembangunan Indonesia dalam jangka
panjang, tidak ada solusi lain kecuali menyatukan kedua kekuatan itu untuk
membangun bangsa.

Upaya itu harus menjadi bagian dari program besar integrasi bangsa,
dengan mengikis secara bertahap tapi sistematis sekat
sosio-ekonomi-kultural antara kedua kelompok ini. Masing-masing kelompok,
atau lebih tepatnya kaum elite dari masing-masing kelompok, harus lebih
membuka diri dan mengambil inisiatif untuk saling menjangkau dan dengan
kejujuran, katanya.

Dia menambahkan, keikutsertaan Indonesia di banyak forum, baik regional
maupun global, telah dan akan semakin membuka pikiran terhadap
praktik-praktik terbaik di dunia dan sangat berguna bagi upaya membangun
institusi-institusi pendukung modernisasi dan demokratisasi.

Terkait hal itu, investasi dari luar negeri, terutama dari negara-negara
yang menjunjung tinggi asas-asas good governance (tata kelola yang baik)
di negaranya, perlu dibuka lebar. (Suara Pembaruan, 24 Februari 2007)



Aman jika Capai 6.600 Dollar AS

Yogyakarta, Kompas - Meskipun proses demokrasi terus menunjukkan kemajuan,
dari segi pendapatan per kapita, Indonesia masih berada pada zona risiko
tinggi untuk keberhasilan demokrasi. Pasalnya, pendapatan per kapita
Indonesia diperkirakan sekitar 4.000 dollar AS, sedangkan batas kritis
bagi kelangsungan demokrasi adalah 6.600 dollar AS.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian Boediono, Sabtu
(24/2), ketika menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar pada
Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dalam pengukuhan yang
digelar di Balai Senat UGM, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
terlihat hadir, antara lain Menkeu Sri Mulyani, Mendag Mari Elka Pangestu,
Mendiknas Bambang Sudibyo, dan Menperin Fahmi Idris.

Sejumlah studi menunjukkan tingkat kemajuan ekonomi merupakan faktor
penentu keberlanjutan demokrasi, ujar dosen FE UGM sejak tahun 1974.

Boediono mengatakan, salah satu studi itu menyimpulkan, berdasarkan
pengalaman empiris selama 1950-1990, rezim demokrasi di negara dengan

Re: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia?

2009-02-02 Terurut Topik Nugroho Dewanto
di google saja bung.
anda akan temukan nama, salah satunya, yapto suryosumarno.
berani sama dia? :))




  - Original Message - 
  From: si pitung 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 03, 2009 1:47 PM
  Subject: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia?


  wow?? siapakah dia? dimas termasuk yahudi? ah ga mungkin, wajah ga bs menipu 
koq hehe biarpun sifat lebih yahudi ktimbang yahudi sndiri 

  Ada Yahudi di Indonesia?

  Menjelang awal tahun 2009, Israel membumihanguskan Gaza. Tapi usai
  agresi itu, bangsa Yahudi mulai menuai apa yang dilakukan oleh
  pemerintahanya terhadap bangsa Palestina.
  Balasan itu tidak berupa pembantaian seperti yang diterima oleh
  warga Gaza, tetapi sikap warga dunia yang secara serentak seakan
  dikomando, memusuhi orang-orang Yahudi.
  Tidak hanya orang Islam, tetapi juga orang sekular dan kristen pun
  menjadi sangat membenci bangsa yang menjadikan Talmud sebagai kitab
  suci mereka. Yahudi menyebut sikap itu sebagai anti-Semit.
  Saat ini, jumlah keseluruhan populasi Yahudi di dunia adalah 14 juta
  jiwa, dengan distribusi 7 juta di AS, 5 juta di Asia, 2 juta di Eropa,
  dan 100 ribu di Afrika.
  Di negara-negara Islam, salah satunya Indonesia, jumlah total Yahudi
  adalah 1.5 juta orang. Yahudi membuat perbandingan dengan kalkulasi
  seperti ini satu Yahudi untuk 107 orang Islam, di seluruh dunia.
  Saat ini, seperti diketahui, produk Yahudi mengepung seluruh sendi
  kehidupan di semua belahan dunia. Di antaranya Polo Ralph Lauren, Coca
  Cola, Levi's Jeans Levi Strauss , DKNY Donna Karan, Dunkin Donuts, dll.
  Begitu juga dengan para ilmuwan dan tokoh politik internasional
  didominasi oleh Yahudi. Ada nama Henry Kissinger (mantan Sekretaris
  Negara AS), George Soros (pengamat ekonomi dan politik), atau Steven
  Speilberg (sutradara film Hollywood). Di bidang media, CNN, ABC,
  Washington Post, NY TImes, Disney juga dikuasai oleh Yahudi.
  Di Indonesia sendiri saat ini diperkirakan kaum Yahudi berjumlah 20
  orang. 6 orang di antaranya adalah orang-orang yang terkenal.
  (sa/berbagaisumber)

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg.com 
  Version: 8.0.233 / Virus Database: 270.10.17/1931 - Release Date: 2/2/2009 
7:21 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia?

2009-02-02 Terurut Topik Nugroho Dewanto
mantap.
kalau begitu saya tunggu aksinya.
perlu alamatnya?


  - Original Message - 
  From: si pitung 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 03, 2009 2:18 PM
  Subject: Re: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia?


  bung, ente bs nyebutin ALASAN knp bang pitung harus takut??? :p

  
  From: Nugroho Dewanto ndewa...@mail.tempo.co.id
  To: ppiindia@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, February 3, 2009 2:02:31 PM
  Subject: Re: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia?

  di google saja bung.
  anda akan temukan nama, salah satunya, yapto suryosumarno.
  berani sama dia? :))

  - Original Message - 
  From: si pitung 
  To: ppiin...@yahoogroup s.com 
  Sent: Tuesday, February 03, 2009 1:47 PM
  Subject: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia?

  wow?? siapakah dia? dimas termasuk yahudi? ah ga mungkin, wajah ga bs menipu 
koq hehe biarpun sifat lebih yahudi ktimbang yahudi sndiri 

  Ada Yahudi di Indonesia?

  Menjelang awal tahun 2009, Israel membumihanguskan Gaza. Tapi usai
  agresi itu, bangsa Yahudi mulai menuai apa yang dilakukan oleh
  pemerintahanya terhadap bangsa Palestina.
  Balasan itu tidak berupa pembantaian seperti yang diterima oleh
  warga Gaza, tetapi sikap warga dunia yang secara serentak seakan
  dikomando, memusuhi orang-orang Yahudi.
  Tidak hanya orang Islam, tetapi juga orang sekular dan kristen pun
  menjadi sangat membenci bangsa yang menjadikan Talmud sebagai kitab
  suci mereka. Yahudi menyebut sikap itu sebagai anti-Semit.
  Saat ini, jumlah keseluruhan populasi Yahudi di dunia adalah 14 juta
  jiwa, dengan distribusi 7 juta di AS, 5 juta di Asia, 2 juta di Eropa,
  dan 100 ribu di Afrika.
  Di negara-negara Islam, salah satunya Indonesia, jumlah total Yahudi
  adalah 1.5 juta orang. Yahudi membuat perbandingan dengan kalkulasi
  seperti ini satu Yahudi untuk 107 orang Islam, di seluruh dunia.
  Saat ini, seperti diketahui, produk Yahudi mengepung seluruh sendi
  kehidupan di semua belahan dunia. Di antaranya Polo Ralph Lauren, Coca
  Cola, Levi's Jeans Levi Strauss , DKNY Donna Karan, Dunkin Donuts, dll.
  Begitu juga dengan para ilmuwan dan tokoh politik internasional
  didominasi oleh Yahudi. Ada nama Henry Kissinger (mantan Sekretaris
  Negara AS), George Soros (pengamat ekonomi dan politik), atau Steven
  Speilberg (sutradara film Hollywood). Di bidang media, CNN, ABC,
  Washington Post, NY TImes, Disney juga dikuasai oleh Yahudi.
  Di Indonesia sendiri saat ini diperkirakan kaum Yahudi berjumlah 20
  orang. 6 orang di antaranya adalah orang-orang yang terkenal.
  (sa/berbagaisumber)

  [Non-text portions of this message have been removed]

   - - - - - -

  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg. com 
  Version: 8.0.233 / Virus Database: 270.10.17/1931 - Release Date: 2/2/2009 
7:21 PM

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg.com 
  Version: 8.0.233 / Virus Database: 270.10.17/1931 - Release Date: 2/2/2009 
7:21 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: Mengapa Kita Tidak Perlu Mendukung Palestina (dan Bantahannya)

2009-01-21 Terurut Topik Nugroho Dewanto
perpecahan hamas dan fatah merupakan representasi dari sulitnya bangsa 
arab/palestina 
menemukan titik temu atas perbedaan di antara mereka secara damai.

masing-masing berkeras pada pendiriannya sendiri. sudah berunding sampai 
ke kota suci mekkah masih juga saling berhantam.

beruntunglah indonesia yang mengenal prinsip musyawarah untuk mufakat.

itulah sebabnya ambon, poso dan aceh bisa damai. 

nb.
maaf mang ucu, ini bukan kampanye untuk anda.



  - Original Message - 
  From: masdimas62 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, January 21, 2009 5:00 PM
  Subject: [ppiindia] Re: Mengapa Kita Tidak Perlu Mendukung Palestina (dan 
Bantahannya)


  Salam, 

  Mudah-mudahan cuman Pitung68 dan masyarakat sampah aja, seperti FPI,
  FUI dan HTI, yang kesurupan Palestina, sok histeris, mau aja jadi
  ANJINGNYA HAMAS. 
  Mudah-mudahan di sini cuman Pitung68 aja yang mau dibodoh-bodohin dan
  dibikin bodoh lagi, karena pada dasarnya emang udah amat sangat
  bodohnya...

  Dimas. 
  PS: Islam menentang kebodohan
  percaya sama tipuan Hamas adalah ujud nyata kebodohan.

  --- In ppiindia@yahoogroups.com, si pitung sipitun...@... wrote:
  
   mudah2an 'anjing-anjing kampung' zionis tobat  kembali ke jln yg
  benar, yah klo ga mau kembali ke jln yg benar, mudah2an segera kembali
  kpd Allah swt, amin!
   
   
   Mengapa Kita Tidak Perlu Mendukung Palestina (dan Bantahannya)
   http://akmal.multiply.com/journal/item/715
   
   
   
   assalaamu'alaikum wr. wb.
   
   Konflik di Jalur Gaza belakangan ini memunculkan wacana yang sangat
  menarik. Barangkali
   baru sekaranglah orang-orang bisa mengungkapkan pendapatnya secara
   lugas, bahkan dengan resiko dikucilkan dari pergaulan sesama Muslim. Di
   Indonesia, sebagian umat Muslim pun tidak canggung untuk menyatakan
   ketidaksetujuannya terhadap usaha-usaha mendukung Palestina. 
  Artikel ini insya Allah akan membantahnya dengan cara sebaik mungkin.
   
   Hak Historis Bangsa Yahudi
   
   Ini adalah argumen `standar' untuk membenarkan pendirian negara
  Israel. Bangsa Yahudi senantiasa mengklaim bahwa mereka berhak atas
  tanah Palestina. Konon, mereka sudah tinggal di negeri itu sejak
  jamannya Nabi Ya'qub as. 
   
   Argumen ini sebenarnya sangat lemah, karena pada jaman Nabi Ya'qub
  as., agama Yahudi belum lagi ada. Bani Israil adalah nama yang
  diberikan kepada keturunan beliau, namun nama itu baru dikenal setelah
  masa kehidupannya. Tambahan
   lagi, Nabi Ya'qub as. dan keluarganya bermigrasi ke Mesir secara
   sukarela saat Nabi Yusuf as. menjadi bendahara negara pada masa itu.
  Karena mereka pindah secara sukarela, maka tanah asalnya tentu tak
  bisa diklaim lagi. Lagipula,
   kalau yang diklaim adalah peninggalan Nabi Ya'qub as., maka umat Islam
   akan merasa lebih berhak, karena di dalam ajaran Islam, pertalian
  aqidah lebih kental daripada hubungan darah.
   
   Klaim `kepemilikan' bangsa Yahudi juga tidak jelas. Andaikan bangsa
  Yahudi memang pernah tinggal di sana, maka mereka bukanlah
  satu-satunya penghuni negeri itu. Bangsa Romawi dan bangsa asli
  Palestina pun sudah tinggal di sana sejak lama. Jika
   tidak ada hitam di atas putih, maka bangsa Yahudi tak boleh mengklaim
   tanah (apalagi seluas satu negara) sebagai miliknya sendiri. 
  Tambahan lagi, jika bangsa Yahudi mengklaim tanah Palestina atas dasar
  sejarah, maka benua Australia dan Amerika pun mesti dikembalikan ke
  pemilik sahnya, yaitu bangsa Aborigin dan Indian.
   
   Tanah yang Dijanjikan
   
   Kaum
   Zionis mengklaim bahwa tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan
   kepada mereka, dan klaim ini juga sering didukung oleh umat Nasrani.
  Namun memaksakan klaim ini adalah sebuah tindakan pemaksaan agama,
  karena yang setuju hanyalah umat Yahudi dan Nasrani. Kalau
   boleh menguasai suatu wilayah hanya dengan modal `janji Tuhan', maka
   umat Islam bisa mengklaim seluruh Bumi, karena Allah SWT telah
   mengangkat mereka sebagai khalifah fi al-`ardh. Tentu saja, kalau
  umat Islam mengklaim sebuah kota saja dengan alasan demikian, maka
  pasti akan muncul label fundamentalis, radikalis, teroris, atau literalis.
   
   Bangsa Tanpa Negeri
   
   Ada juga yang bersikap lebih `humanitarian' dengan mengatakan bahwa
   orang-orang Yahudi pada Perang Dunia II terpaksa lari ke tanah
   Palestina karena didesak oleh NAZI di Eropa. Namun kini beredar
  teori konspirasi antara NAZI dan kaum Yahudi Zionis. Konon,
   kaum Yahudi yang pro-Zionisme (yang ketika itu masih minoritas)
   bekerjasama dengan NAZI untuk membantai saudaranya sendiri, agar mereka
   mau diyakinkan untuk pindah ke `tanah yang dijanjikan'. Namun
  dengan mengabaikan teori konspirasi ini, argumennya masih saja lemah.
   
   Orang yang lari karena negerinya dilanda konflik adalah pengungsi. 
  Atas nama kemanusiaan, umat Islam pasti akan menerima warga pengungsi
  dengan tangan terbuka. Sebuah
   Masjid di Perancis dikenal telah memberikan perlindungan kepada warga
   Yahudi pada Perang Dunia 

Re: [ppiindia] Survei TII: MUI Sering Disuap

2009-01-21 Terurut Topik Nugroho Dewanto
kalau baca isinya, bukan sering disuap, tapi sering meminta 
sogokan.



  - Original Message - 
  From: masdimas62 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, January 22, 2009 2:12 PM
  Subject: [ppiindia] Survei TII: MUI Sering Disuap


  Survei TII: MUI Sering Disuap

  Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi salah satu lembaga
  yang paling sering menerima suap versi Transparency International
  Indonesia (TII). Dugaan suap menyuap ini lebih banyak dilakukan untuk
  pengurusan sertifikat halal.

  Menurut Manajer Riset dan Kebijakan TII Frenky Simanjuntak, 171
  responden yang diwawancarai adalah perusahaan makanan dan komestik.
  Sebanyak 10 persen mengaku pernah dimintai uang terkait urusan mereka.

  Sehingga ini sangat berkaitan bagaimana perusahaan ini mengajukan
  sertifikat halal, katanya saat jumpa pers di Balai Kartini, Jl Gatot
  Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2009).

  Survei kuantitatif ini dilakukan mulai September-Desember 2008. Survei
  dilakukan di 50 kota yang terdiri dari 33 ibu kota provinsi ditambah
  17 kota besar.

  Lebih lanjut Frenky menjelaskan, inisiatif terjadinya suap menyuap
  berasal dari pejabat publik. Mau tidak mau, pelaku bisnis terkadang
  harus mengikuti kemauan tersebut.

  Namun tetap saja ini dikategorikan suap, tegas Frenky.

  Meski begitu, Frenky tidak terlalu mengetahui apakah survei yang
  dilakukannya ini bisa dilanjutkan kepada pihak yang berwenang. Baginya
  survei yang dilakukan hanyalah sebagai acuan.

  Ke arah sana (penyidikan), itu di luar otoritas hasil survei,
  pungkasnya.

  sumber
  
:http://www.detiknews.com/read/2009/01/21/172038/1072361/10/survei-tii:-mui-sering-disuap



   


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg.com 
  Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.10/1905 - Release Date: 1/20/2009 
2:34 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Pernyataan Sikap FKGMNU tentang Palestina

2009-01-20 Terurut Topik Nugroho Dewanto

anak-anak muda nu di depok ini cerdas dan bisa jadi harapan bangsa.



- Original Message - 
From: Ananto pratikno.ana...@gmail.com
To: keluarga-is...@yahoogroups.com; mencintai-is...@yahoogroups.com; 
ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 21, 2009 9:05 AM
Subject: [ppiindia] Pernyataan Sikap FKGMNU tentang Palestina


PERNYATAAN SIKAP

FORUM KOMUNIKASI GENERASI MUDA NAHDLATUL ULAMA (FKGMNU) DAERAH DEPOK

TENTANG AGRESI ZIONIS-ISRAEL KE JALUR GAZA PALESTINA





Krisis kemanusiaan telah terjadi Jalur Gaza Palestina akibat agresi
Zionis-Israel pada akhir Desember 2008 yang berlanjut hingga kini.  Dengan
dalih melumpuhkan infrastruktur Hamas yang secara de facto menguasai Gaza,
Zionis-Israel telah melakukan serangan membabibuta yang mengakibatkan
ratusan warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak tewas serta ribuan
terluka.



Agresi kali ini adalah salah satu peristiwa terburuk sejak Zionis-Israel
memproklamasikan berdirinya negara Israel dengan menganeksasi wilayah
Palestina di tahun 1948 yang ironisnya didukung PBB yang membagi dua wilayah
Palestina untuk Arab dan Israel berdasarkan Resolusi 181.  Namun, setelah
Perang Enam Hari 1967, Zionis-Israel memperluas wilayahnya sehingga wilayah
Palestina hanya tersisa di Tepi Barat dan Jalur Gaza.  Zionis Israel pun
menjajah kedua wilayah tersebut hingga dicapainya perjanjian damai di Oslo
tahun 1993 dimana Otoritas Nasional Palestina berhasil dibentuk.  Namun,
kemenangan Hamas dalam Pemilu 2006 mengakibatkan terjadinya konflik internal
yang serius antara Hamas dan Fatah.  Bahkan pada Juni 2007, Hamas secara de
facto mengambil alih Gaza dari aparat pemerintahan Palestina yang
didominasi Fatah.  Sejak berkuasa di Gaza, Hamas kerapkali melancarkan
serangan roket ke wilayah Israel dan sebaliknya Israel juga melakukan agresi
ke Gaza yang berpuncak pada akhir 2008 lalu hingga kini.



Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang berpandangan Bahwa sesungguhnya
Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan
dan peri-keadilan dan sebagai bagian dari umat Islam dan warga NU yang
menjunjung tinggi prinsip Islam rahmatan lil alamiin, maka kami sejumlah
pemuda dan mahasiswa yang bergerak dalam Forum Komunikasi Generasi Muda
Nahdlatul Ulama (FKGMNU) Depok menyatakan sikap sebagai berikut:



1. Mengutuk keras agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina dan menyatakan
bahwa agresi Israel merupakan kejahatan perang karena telah melanggar
Konvensi Jenewa.

2. Menyatakan bahwa konflik Palestina-Israel bukanlah konflik antar
agama dan antar umat beragama melainkan konflik politik-ekonomi yang dipicu
oleh aneksasi wilayah Palestina oleh Zionis-Israel yang didukung Amerika
Serikat (AS).

3. Menolak politisasi isu Palestina oleh partai tertentu di Indonesia
untuk kepentingan meraih simpati masyarakat pada Pemilu 2009.

4. Menolak sentimen rasis anti Yahudi pada konflik Palestina-Israel
karena tidak semua Yahudi mendukung eksistensi Zionis-Israel, contohnya
Yahudi Neturei-Karta (klik www.nkusa.org).

5. Menyerukan seluruh warga bangsa -apapun agamanya- untuk berdoa bagi
para korban yang gugur dan bagi terciptanya perdamaian abadi di Palestina.



Semoga Allah SWT meridhoi upaya umat-Nya untuk menegakkan keadilan dan
perdamaian di muka bumi



Wallahul Muwaffiq ilaa Aqwamittharieq



Depok, 5 Januari 2009



ttd



Alfanny

Koordinator Daerah FKGMNU Depok



Mengetahui,



ttd



Amsar Dulmanan
Koordinator Nasional FKGMNU


[Non-text portions of this message have been removed]




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com
4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links









No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - http://www.avg.com
Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.9/1900 - Release Date: 1/18/2009 
12:11 PM



[ppiindia] Fw: [Keuangan] Sri Mulyani: We are all commiting this crime

2009-01-15 Terurut Topik Nugroho Dewanto
To: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com
Sent: Wednesday, January 14, 2009 5:18 PM
Subject: [Keuangan] Sri Mulyani: We are all commiting this crime


Rekan-rekan ysh.,

Patutlah barangkali bila kita bertanya-tanya, di masa krisis seperti ini dan
juga di masa lalu, dari mana sebagian penjabat dan keluarganya masih
mendapatkan kesejahteraan yang wah -- dengan pendapatan resmi yang tidak
terlalu banyak?
Saya kira pernyataan yang dicetuskan Ibu Sri Mulyani di bawah sangat pantas
untuk direnungkan, untuk Indonesia yang lebih baik.

Yet Mulyani stands out for her toughness. She says her staff had to swallow
a lot of very bitter reality during her first six months on the job. After
landing there, for example, she confronted senior staff: How can you send
your daughter or your son to study abroad when you earn only this kind of
salary? Where did you get the money? To which she added: You have to
admit: we are all committing this crime.
Salam,
Andri

Source: http://www.newsweek.com/id/178817

--article begins---

'As Good As It Gets'
Indonesia is managing the global recession better than most, thanks to its
tough finance minister.
By Solenn Honorine and George Wehrfritz | NEWSWEEK
Published Jan 10, 2009
From the magazine issue dated Jan 19, 2009


Last month a financial tidal wave washed over Indonesia, but not the one
kicked up by the global credit crisis. Money flooded into government coffers
from individuals and corporations eager to avail themselves of Jakarta's
sunset policy on tax delinquency, which forgave past evasions in exchange
for good behavior going forward. The exact size of the surge isn't yet
known, but economists estimate that tax receipts were up more than 50
percent for the year. We saw quite a big jump in revenue in December from
taxpayers who never existed [on the tax rolls] or want to correct mistakes
made in the past, says the plan's creator, Finance Minister Sri Mulyani
Indrawati. Indonesians, she adds, are honoring their tax obligations in a
much more accurate way.

The influx marks a major triumph for Indonesia's current government and, in
particular, for the woman who put Jakarta's financial house in order. Over
the past four years, Mulyani has helped dismantle the financial architecture
of the crony capitalism built by strongman Suharto before his 32-year reign
ended in 1998. She has pressed hard to slash debt, both public and private;
pushed through a rollback of budget-busting fuel subsidies; and overseen
sweeping reforms of the customs and tax authorities-positioning Indonesia to
post the world's best (or at least the least bad) emerging-market growth
story in 2009. Unnoticed until recently, Jakarta's conservatism is now the
envy of the developing world, and Mulyani is being hailed as a model
regulator. She could be the finance minister anywhere in the world, says
James Castle, founder of the consultancy CastleAsia. She's that good.

Largely to Mulyani's credit, the country's balance sheet is now among the
most conservative in the world; government debt now sits at just 30 percent
of GDP, down from more than 100 percent a decade ago, while Indonesia Inc.
is far less leveraged than its peers elsewhere in Asia. Despite that
relative austerity, growth is being driven both by commodities-Indonesia's
traditional mainstay-and by strong domestic consumption from a population
approaching 240 million. And neither the commodity bust (which has also
driven down the price of the imported energy on which Indonesia depends) nor
tighter global credit looks set to hobble a country that, from the household
to the boardroom and cabinet chambers, is all but debt-free.

Indeed, Indonesia is one of just three major emerging economies forecast to
grow faster than 4 percent in 2009. The other two-China and India-have
decelerated more rapidly in recent months and face tougher policy
challenges. Mulyani says Indonesia could expand by as much as 5.5 percent
this year, which is barely slower than the 6 percent it clocked in 2008, and
perhaps enough to pip one of its two Asian counterparts in this year's
growth race. Not bad, considering that the country's economy collapsed in
1998, shrinking 18 percent in a single year. Wolfgang Fengler, a senior
economist at the World Bank, says Jakarta's macroeconomic management is now
as good as it gets.

Indonesia owes its turnaround to an ensemble cast. President Susilo Bambang
Yudhoyono has provided the political stability and pro-globalization vision
that underpin today's successes. Boediono (who goes by one name) was a deft
coordinating minister for economics until he handed the brief to Mulyani
last May to head Indonesia's central bank, and Trade Minister Mari Pangestu
deserves plaudits for kick-starting Indonesia's export economy. Yet Mulyani
stands out for her toughness. She says her staff had to swallow a lot of
very bitter reality during her first six months on the job. After landing
there, for example, she confronted senior staff: How can you send your

Re: [ppiindia] Venezuela Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

2009-01-15 Terurut Topik Nugroho Dewanto
mestinya mesir, yordania, libanon dan turki meniru langkah venezuela 
dan bolivia.

apa yang menahan mereka?



  - Original Message - 
  From: Akbar Nusantara 
  To: ppiindia@yahoogroups.com ; wahana-n...@yahoogroups.com ; 
nasional-l...@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, January 15, 2009 9:50 PM
  Subject: [ppiindia] Venezuela Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel


  Hanya orang-orang keji yang memiliki hubungan dengan Israel

  
http://www.detiknews.com/read/2009/01/15/101558/1068718/10/venezuela-putuskan-hubungan-diplomatik-dengan-israel

  Venezuela Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel
  Rita Uli Hutapea - detikNews

  Caracas - Pemerintah Venezuela memutus hubungan dengan Israel. Pemutusan 
hubungan diplomatik ini sebagai protes atas serangan militer Israel di Jalur 
Gaza.

  Venezuela pastinya telah memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dengan 
negara Israel mengingat penyiksaan rakyat Palestina tak berperikemanusiaan yang 
dilakukan otoritas Israel, demikian statemen Kementerian Luar Negeri Venezuela 
seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (15/1/2009).

  Pekan lalu, Presiden Venezuela Hugo Chavez mengusir Duta Besar Israel dari 
Venezuela. Pengusiran itu sebagai respons atas agresi militer Israel di Gaza.

  Chavez merupakan pengkritik keras Amerika Serikat dan Israel. Pemimpin 
Venezuela itu menyebut agresi Israel di Gaza sebagai holocaust warga 
Palestina.

  Serangan militer Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.000 
warga Palestina. Menurut kelompok HAM Palestina, sekitar 670 korban tewas 
adalah warga sipil. Di pihak Israel, 13 orang telah terbunuh akibat serangan 
roket Hamas. Mereka terdiri dari 10 tentara Israel dan 3 warga sipil.

  Sebelumnya Presiden Bolivia Evo Morales juga telah memutus hubungan 
diplomatik dengan Israel. Morales merupakan sekutu dekat Chavez.(ita/iy)

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg.com 
  Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.7/1895 - Release Date: 1/15/2009 
7:46 AM


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fw: [Tempo] antara hamas dan mossad

2009-01-05 Terurut Topik Nugroho Dewanto

Hamas is a Creation of Mossad


  by Hassane Zerouky

 *Global Outlook, http://globalresearch.ca/globaloutlook/GOISSUE7.html
 No 2, Summer 2002*
 *www.globalresearch.ca http://globalresearch.ca/ 23 March 2004*

 *The URL of this article is:
 http://globalresearch.ca/articles/ZER403A.html
 http://globalresearch.ca/articles/ZER403A.html *


 

*Thanks to the Mossad, Israel's Institute for Intelligence and
Special Tasks, the Hamas was allowed to reinforce its presence in
the occupied territories. Meanwhile, Arafat's Fatah Movement for
National Liberation as well as the Palestinian Left were subjected
to the most brutal form of repression and intimidation*

*Let us not forget that it was Israel, which in fact created Hamas.
According to Zeev Sternell, historian at the Hebrew University of
Jerusalem, Israel thought that it was a smart ploy to push the
Islamists against the Palestinian Liberation Organisation (PLO).*

Ahmed Yassin, the spiritual leader of the Islamist movement in
Palestine, returning from Cairo in the seventies, established an
Islamic charity association. Prime Minister Golda Meir, saw this as
a an opportunity to counterbalance the rise of Arafat₼s Fatah
movement. .According to the Israeli weekly /Koteret Rashit/ (October
1987), The Islamic associations as well as the university had been
supported and encouraged by the Israeli military authority in
charge of the (civilian) administration of the West Bank and Gaza.
They [the Islamic associations and the university] were authorized
to receive money payments from abroad.

The Islamists set up orphanages and health clinics, as well as a
network of schools, workshops which created employment for women as
well as system of financial aid to the poor. And in 1978, they
created an Islamic University in Gaza. The military authority was
convinced that these activities would weaken both the PLO and the
leftist organizations in Gaza. At the end of 1992, there were six
hundred mosques in Gaza. Thanks to Israel₼s intelligence agency
Mossad (Israel₼s Institute for Intelligence and Special Tasks) , the
Islamists were allowed to reinforce their presence in the occupied
territories. Meanwhile, the members of Fatah (Movement for the
National Liberation of Palestine) and the Palestinian Left were
subjected to the most brutal form of repression.

In 1984, Ahmed Yassin was arrested and condemned to twelve years in
prison, after the discovery of a hidden arms cache. But one year
later, he was set free and resumed his activities. And when the
Intifada (₽uprising₼) began, in October 1987, which took the
Islamists by surprise, Sheik Yassin responded by creating the Hamas
(The Islamic Resistance Movement): God is our beginning, the
prophet our model, the Koran our constitution, proclaims article 7
of the charter of the organization.

Ahmed Yassin was in prison when, the Oslo accords (/Declaration of
Principles on Interim Self-Government/) were signed in September
1993. The Hamas had rejected Oslo outright. But at that time, 70% of
Palestinians had condemned the attacks on Israeli civilians. Yassin
did everything in his power to undermine the Oslo accords. Even
prior to Prime Minister Rabin₼s death, he had the support of the
Israeli government. The latter was very reluctant to implement the
peace agreement.

The Hamas then launched a carefully timed campaign of attacks
against civilians, one day before the meeting between Palestinian
and Israeli negotiators, regarding the formal recognition of Israel
by the National Palestinian Council. These events were largely
instrumental in the formation of a Right wing Israeli government
following the May 1996 elections.

Quite unexpectedly, Prime Minister Netanyahu ordered Sheik Ahmed
Yassin to be released from prison (on humanitarian grounds) where
he was serving a life sentence. Meanwhile, Netanyahu, together with
President Bill Clinton, was putting pressure on Arafat to control
the Hamas. In fact, Netanyahu knew that he could rely, once more, on
the Islamists to sabotage the Oslo accords. Worse still: after
having expelled Yassin to Jordan, Prime Minister Netanyahu allowed
him to return to Gaza, where he was welcomed triumphantly as a hero
in October 1997.

Arafat was helpless in the face of these events. Moreover, because
he had supported Saddam Hussein during the1991 Gulf war, (while the
Hamas had cautiously abstained from taking sides), the Gulf states
decided to cut off their financing of the Palestinian Authority.
Meanwhile, between February and April 1998, Sheik Ahmad Yassin was
able to raise several hundred million dollars, from those same
countries. The the budget 

[ppiindia] livingstone, jagger dan lennox ikut minta israel hentikan aksi militer di gaza (mau lempar ribuan pasang sepatu untuk gordon brown)

2009-01-02 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Evening Standard
standard.co.uk
Jagger and Livingstone back London rally
Rashid Razaq and Neil Millard
02.01.09 
KEN Livingstone and Bianca Jagger are backing protesters who will march on 
Whitehall calling for an end to Israeli military action in Gaza.

Organisers believe up to 10,000 people could turn out for the march and rally 
in Trafalgar Square tomorrow following a week of protests outside the Israeli 
Embassy in Kensington.

Human rights campaigner Ms Jagger and the former mayor will join singer Annie 
Lennox at a press conference in London today to endorse the demonstration .

Ms Jagger said: I urge Prime Minister Brown to use his influence to prevent 
the disproportionate and unlawful use of force by Israel against innocent 
civilians in the Gaza Strip. Thousands of people throughout the world have been 
watching in horror the images of innocent civilians being killed by the Israeli 
bombardments - although I condemn the attacks of Hamas against Israeli innocent 
civilians. 

War crimes are being committed and the international community has a moral 
obligation to stop it.

Protesters will meet at Embankment at 12.30pm and head to No 10, where, they 
plan to leave thousands of pairs of shoes for Gordon Brown before marching to 
Trafalgar Square. Last month George Bush had a shoe thrown at him at a press 
conference in Iraq.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel

2009-01-02 Terurut Topik Nugroho Dewanto
. Seperti perang antara Kurdi dengan Irak dan Turki. Yang perlu 
   anda ingat juga adalah bahwa Musa, Sulaiman, Daud, Isa, yang dipuja 
   umat Islam adalah orang-orang Yahudi. Jadi ketika beretorika mengutuk 
   orang Yahudi, hendaknya ingat juga mereka itu. Yusuf yang namanya suka 
   disebut-sebut dalam doa umat Islam ketika menggambarkan cowok yang 
   ganteng, adalah juga orang Yahudi. Mungkin sekali-sekali pelajari juga 
   sejarah orang Yahudi yang bermula dari cucu Ishak (anak Ibrahim). 
   Orang Palestina juga bukanlah orang Arab meski berbahasa Arab, seperti 
   juga orang Mesir yang bukan orang Arab. Jadi perang di tanah Palestina 
   itu juga bukan antara Arab dan Yahudi, lha wong negara-negara Arab diam 
   saja ketika Israel membantai orang Palestina. Dan perlu diingat juga 
   bahwa Israel membeli minyak dari negara-negara Arab, meskipun melalui 
   negara ketiga antara lain Turki. Kalau mau, negara-negara Arab itu 
   dapat mencekik Israel dengan menghentikan pasokan minyak ke sana. 
   Memang Israel kemudian dapat juga beli dari Nigeria atau Venezuela, 
   tapi jaraknya kan jauh sekali. 
   
   Maka pembelaan Indonesia kepada rakyat palestina bukan karena mereka 
   Islam tetapi karena rakyat Palestina juga berhak mendirikan negara 
   merdeka sendiri. 
   KM 
   
   Original Message 
   From: yust...@... 
   Date: 02/01/2009 13:06 
   To: ppiindia@yahoogroups.com 
   Subj: [ppiindia] Re: Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel 
   
   *** 
   
   Masalah Palestina adalah masalah PENJAJAHAN dari Israel yang dulunya 
   tidak mempunyai negara dan melakukan aggresi ke palestina, tempat di 
   mana tumbuhnya agama-agama semitic, tempat di nabi Isa di lahirkan, 
   dan tempat di mana nabi Muhammad Isra ke langit ke tujuh. Bangsa 
   Israel adalah bangsa yang terusir dari negerinya sendiri akibat 
   perbuatan mereka yang selalu melanggar perintah Tuhan. Di Eropa pun 
   mereka di usir oleh Nazi, ini adalah akibat perbuatan mereka yang 
   selalu merasa Elite dan merendahkan bangsa lain di mana mereka 
   tinggal, mereka merasa sebagai bangsa pilihan . . . 
   
   Yang anehnya, pada saat perang arab Israel, biasanya ummat nasrani 
   membela Israel, padahal mereka tidak tahu bahwa bangsa Arab itu 
   membela dan mempertahankan tempat-tempat suci kedua agama, yakni Islam 
   dan Nasrani. Di palestina MUslim dan Nasrani bahu membahu membela 
   negara mereka dari aggresi dan pendudukan Israel. 
   
   salam, 
   
   
   
   --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto ndewanto@ 
   wrote: 

Kompas.com 

Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel 

Kamis, 1 Januari 2009 | 17:10 WIB 
SURABAYA, KAMIS- Umat Kristiani di Surabaya, Kamis (1/1), melakukan 
   aksi mengecam serangan Israel ke Palestina, sekaligus menggelar doa 
   bersama dipimpin Pendeta Hemkey Patras dan Evangelis (Penginjil) 
   Willem Matius Rorong. 

Aksi solidaritas di sekitar lokalisasi Tambak Asri atau lebih 
   dikenal dengan Kremil itu berasal dari Persekutuan Warga Kristen (PWK) 
   Wilayah 8, Pelayanan Kasih Bersama (Kensa) dan Dewan Pimpinan Ranting 
   (DPRan) Partai Damai Sejahtera (PDS) Krembangan. 

Mereka membawa poster berisi gambar warga Palestina yang jadi 
   korban. Poster lainnya bertuliskan Free Palestina, Save Palestina 
   dan Ya TUHAN, semoga ada perdamaian di Tahun 2009. 

Ini merupakan dukungan umat Kristiani agar perdamaian segera 
   terwujud di Palestina. Kami berharap, di tahun 2009 ini, tidak ada 
   lagi yang namanya konflik dan perang, kata Humas dan Koordinator 
   Aksi, Daniel Lukas Rorong. 

Ia berharap agar para pemimpin atau tokoh umat Kristen di Indonesia 
   juga berupaya mewujudkan perdamaian di negara yang sudah lama dilanda 
   masalah itu. 

Sebagai simbol perdamaian, mereka juga melepas 100 balon udara yang 
   salah satunya terdapat spanduk bertuliskan Save Palestina. 
   Balon-balon itu merupakan harapan umat Kristen yang cinta akan 
   perdamaian. 


MSH 
Sumber : Ant 



[Non-text portions of this message have been removed] 

   





  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg.com 
  Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.2/1871 - Release Date: 1/1/2009 
5:01 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel

2009-01-01 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Kompas.com

Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel

Kamis, 1 Januari 2009 | 17:10 WIB
SURABAYA, KAMIS- Umat Kristiani di Surabaya, Kamis (1/1), melakukan aksi 
mengecam serangan Israel ke Palestina, sekaligus menggelar doa bersama dipimpin 
Pendeta Hemkey Patras dan Evangelis (Penginjil) Willem Matius Rorong. 

Aksi solidaritas di sekitar lokalisasi Tambak Asri atau lebih dikenal dengan 
Kremil itu berasal dari Persekutuan Warga Kristen (PWK) Wilayah 8, Pelayanan 
Kasih Bersama (Kensa) dan Dewan Pimpinan Ranting (DPRan) Partai Damai Sejahtera 
(PDS) Krembangan.

Mereka membawa poster berisi gambar warga Palestina yang jadi korban. Poster 
lainnya bertuliskan Free Palestina, Save Palestina dan Ya TUHAN, semoga 
ada perdamaian di Tahun 2009.

Ini merupakan dukungan umat Kristiani agar perdamaian segera terwujud di 
Palestina. Kami berharap, di tahun 2009 ini, tidak ada lagi yang namanya 
konflik dan perang, kata Humas dan Koordinator Aksi, Daniel Lukas Rorong.

Ia berharap agar para pemimpin atau tokoh umat Kristen di Indonesia juga 
berupaya mewujudkan perdamaian di negara yang sudah lama dilanda masalah itu. 

Sebagai simbol perdamaian, mereka juga melepas 100 balon udara yang salah 
satunya terdapat spanduk bertuliskan Save Palestina. Balon-balon itu 
merupakan harapan umat Kristen yang cinta akan perdamaian.


MSH 
Sumber : Ant



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Majalah Tempo mengaku salah

2008-12-23 Terurut Topik Nugroho Dewanto
berita itu tidak cover both sides.

tempo tidak pernah minta maaf kepada bakrie dan 
tidak dikonfirmasi atas berita itu.

tentu tak perlu ada somasi terhadap suara pembaruan, 
tempo hanya akan gunakan hak jawab.




  - Original Message - 
  From: mediacare 
  To: mediacare yahoogroups ; tempo-c...@yahoogroups.com ; media-jakarta ; 
ppiindia@yahoogroups.com ; pantau-komuni...@yahoogroups.com ; 
wartawanindone...@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, December 23, 2008 10:34 AM
  Subject: [ppiindia] Majalah Tempo mengaku salah


  Sekilas:

  Tempo mengaku salah

  Majalah Tempo mengaku telah berbuat kesalahan dalam pemberitaan mengenai 
perusahaan Bakrie Group, khususnya Aburizal Bakrie. Kuasa hukum Aburizal 
Bakrie, Denny Kailimang, Minggu (21/12) mengatakan, jika Tempo ingin berdamai, 
mereka mesti mengajukan perdamaian itu secara tertulis ke Dewan Pers.

  Pernyataan itu terkait pengaduan Aburizal terhadap isi pemberitaan majalah 
Tempo edisi 17-23 November 2008 yang dianggap telah menodai amanat jabatan yang 
diembannya sebagai Menko Kesre.

  Menurut Dewan Pers majalah Tempo telah mengakui ada kesalahan-kesalahan 
dalam pemberitaan tentang Aburizal. Pemberitaan itu tidak merujuk pada kode 
etik, ujar Denny.

  Menurutnya, sejak majalah mingguan itu diadukan ke Dewan Pers pada 28 
November lalu, hingga kini belum ada penyelesaian dari tuntutan Aburizal. 
Pihaknya memberikan waktu hingga awal Januari 2009 kepada Tempo. [M-16]

  Suara Pembaruan - 22 Desember 2008

  http://mediacare.blogspot.com

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg.com 
  Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.19/1860 - Release Date: 12/21/2008 
3:08 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Selamat Natal dan Tahun Baru 2009

2008-12-22 Terurut Topik Nugroho Dewanto

selamat natal dan tahun baru juga bagi yang merayakan.
best wishes and warm regards.





  - Original Message - 
  From: masdimas62 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, December 22, 2008 6:33 PM
  Subject: [ppiindia] Selamat Natal dan Tahun Baru 2009


  Salam,

  Saya, Dimas, muslim moderat, 
  tinggal di Jakarta, 
  dengan tulus hati menyampaikan 
  Selamat Natal dan Tahun Baru 2009 
  kepada saudara-saudaraku umat Kristiani. 

  Semoga Natal memberi kedamaian di hati 
  dan datangnya Tahun Baru akan dipenuhi kebahagian 
  dan kesuksesan serta kesehatan.

  Sallamualaika ya Al Masih ...

  Semoga keselamatan selalu menyertaimu (Isa atau Yesus) pada hari
  engkau dilahirkan, dijemput maut, dan dibangkitkan untuk hidup kembali! 
  (surat Maryam ayat 33)

  Wassalam,

  Dimas




   


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg.com 
  Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.19/1860 - Release Date: 12/21/2008 
3:08 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] UNDANGAN - Gabung dengan Milis VOICE OF HEBREW

2008-12-22 Terurut Topik Nugroho Dewanto
bisakah hubungi saya via japri?


  - Original Message - 
  From: hebrew_20007 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 12, 2008 8:13 PM
  Subject: [ppiindia] UNDANGAN - Gabung dengan Milis VOICE OF HEBREW


  UNDANGAN - Gabung dengan Milis VOICE OF HEBREW

  Shalom, Barukh Habba

  Voice Of Hebrew merupakan MILIS yang melayani informasi dan 
  pengetahuan yang berkaitan dengan Budaya/Kultural Ibrani, 
  Spiritualitas/Reliji, Bahasa Ibrani, Sejarah, dan Literatur termasuk 
  Politik maupun Berita - berita dari sumber Israeli News lainnya.
  Selain itu, Milis ini dimaksudkan untuk juga lintas agama dan budaya.

  Semoga Milis ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi yang 
  dimaksudkan dan menjadi tempat untuk berdiskusi dan sharing.

  Terima Kasih

  Shalom

  Voice Of Hebrew

  http://groups.yahoo.com/group/Voice_Of_Hebrew/



   


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg.com 
  Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.18/1852 - Release Date: 12/16/2008 
6:11 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Mantan Ratu Sejagad India Naik Haji

2008-12-15 Terurut Topik Nugroho Dewanto
nafisa yang muslimah menikah dengan penganut sikh?
beruntung dia tinggal di negara sekuler india. kalau tinggal di 
republik islam pakistan pernikahannya pasti terlarang.



  - Original Message - 
  From: si pitung 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, December 13, 2008 10:58 AM
  Subject: [ppiindia] Mantan Ratu Sejagad India Naik Haji



  akhir manusia tdk ada yg bs menebak, seharusnya manusia berkembang menjadi 
lebih baik. yg dulunya model jd mantan model, yg dulunya garong jd mantan 
garong, asalkan jgn jd mantan kyai aja :p

  Mantan Ratu Sejagad India Naik Haji

  Masih ingat nama Nafisa Ali, Miss India yang pernah memenangkan lomba bergaun 
renang India? Kini ia naik haji ke Baitullah

  Hidayatullah.com--Selain
  dikenal bekas ratu sejagat, Nafisa Ali adalah model, aktris, pemain
  jockey, pekerja sosial, dan sejumlah jabatan kemasyarakatan lain. Miss India 
tahun 1976 dan runner up Miss World tahun 1977 itu tak lagi dikenali pernah 
sebagai ratu sejagad. Ia kini telah naik haji.
  Sebagaimana dikutip harian Arab News edisi Rabo, 10 Desember ini, Nafisah 
telah meninggalkan semua atribut
  keduniaannya dengan mengganti baju ihram yang bersahaja berwarna putih.

  Beberapa orang India sebagian masih mengenalinya karena dulu ia sering tampil 
sebagai cover majalah dan koran India.

  Nafisah
  berhaji menyetai ayahnya yang sakit-sakitan. Nafisah dan ayahnya
  merupakan jamaah haji istimewa yang dipimpin Gubernur Jharkhand, Syed
  Sibtey Hasan Rizvi yang menjadi tamu Khadimul Haramain Raja Abdullah.

  Alhamdulillah,
  Allah memudahkan haji saya, katanya. Sampai saat ini saya menikmati
  setiap langkah saya di sini. Di sini saya berdoa untuk negara saya,
  India. Saya ingin Alah menjadikan India sebagai negara yang penuh kasih
  sayang, damai, penuh cinta, dan toleran. Saya ingin terorisme tak ada
  lagi. India telah menjadi korban terburuk terorisme, katanya.

  Nafisa
  lahir dari keluarga unik. Ibunya seorang penganut Katholik Roma.
  Ayahnya, seorang muslim. Lebih unik lagi, Nafisa kawin dengan penganut
  Sikh R.S. Sodhi, yang dikenal sebagai pemain polo kondang. 
  Nafisah behasil menjadi anggota parlemen India dari daerah Kolkata Selatan 
tahun 2004. [ihj/www.hidayatullah.com] 

  [Non-text portions of this message have been removed]



   


--



  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG - http://www.avg.com 
  Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.17/1847 - Release Date: 12/13/2008 
4:56 PM


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Rokok----- Haramkan pembakaran sampah dan emisi kendaraan!

2008-12-05 Terurut Topik Nugroho Dewanto
dalam soal rokok, posisi mui sama dengan ahmadiyah, pks, partai damai 
sejahtera
dan kak seto. menarik :))



- Original Message - 
From: eka zulkarnain [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Friday, December 05, 2008 4:59 PM
Subject: Re: [ppiindia] Rokok- Haramkan pembakaran sampah dan emisi 
kendaraan!


Tidak perlu MUI mengeluarkan fatwa haram tentang rokok. Yang penting adalah 
mengedukasi masyarakat tentang keburukan merokok dan memperbanyak 
lokasi-lokasi bebas asap rokok...
Tidak perlu buang energi dengan mengharamkan rokok...

Eka Zulkarnain

--- On Fri, 12/5/08, si pitung [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: si pitung [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [ppiindia] Rokok- Haramkan pembakaran sampah dan emisi 
kendaraan!
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Friday, December 5, 2008, 1:48 AM

dimulai dari rokok dlu pak, gmna? :)





From: ! C.A. Hidayat [EMAIL PROTECTED]
To: ppiindia@yahoogroups.com
Sent: Friday, December 5, 2008 4:46:51 PM
Subject: Re: [ppiindia] Rokok- Haramkan pembakaran sampah dan emisi
kendaraan!

Maaf Bapak/ Ibu,
Kita agak mundur dan terlalu naif. Saya bukan membela perokok, karena saya
bukan perokok.

Dari ilmu kesehatan dan lingkungan:
Kandungan rokok kurang berbahaya dibanding pembakaran sampah
ataupun emisi knalpot kendaraan.

Seharusnya MUI juga mengharamkan pembakaran sampah sporadis.


Regards,
C.A. Hidayat - Pekanbaru
HSE Dept.



--- On Thu, 12/4/08, si pitung [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: si pitung [EMAIL PROTECTED]
Subject: [ppiindia] Rokok, Walau Beracun Tapi Jangan Haramkan Dulu?
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Thursday, December 4, 2008, 5:40 PM

Rokok, Walau  Beracun Tapi Jangan Haramkan Dulu?   Apa pendapat Anda  jika
persatuan ulama menfatwakan halal susu bermelamin atau biskuit beracun, 
selama
tak terasa sakit? Diyakini, semua orang akan mengecamOleh: Abdul Kholiq, 
Lc*
  Hal yang sepadan saat ini tengah terjadi. Ketika MUI -sebagai wadah resmi
ulama di bawah pemerintah- berencana menyampaikan fatwanya sebagai jawaban 
atas
permohonan ketua Komnas HAM Anak Seto Mulyadi, kontan segenap tokoh 
menentang
rencana itu. Bahkan para petani tembakau di Jember, Jawa Timur, Jumat
(15/8/2008) siang, berdemonstrasi menentang fatwa MUI tersebut
(http://www.liputan6.com) Pasalnya, fatwa tersebut berisi pengharaman atas 
bahan
konsumsi beracun yaitu rokok.. Mengapa itu terjadi, beragam alasan mereka
kemukakan, baik yang bersifat normatif (berdasar pada dalil syar'i) maupun
sosiologis.   Walaupun belum dikenal pada masa Nabi, sahabat maupun tabiin,
masalah rokok tak dapat dikatakan baru dalam kehidupan
kaum muslimin. Awal abad ke 10 H adalah era awal kaum muslimin bersentuhan
dengan menghisap rokok (syurb al-dukhan). Melalui karya ulama dapat kita
saksikan bagaimana respon mereka sejak saat itu  terhadap fenomena 
kegandrungan
baru yang populer tersebut. Sepanjang penelusuran penulis respon pertama 
adalah
fatwa haram dari para ulama besar yang dikutip dan disetujui oleh sang murid
yang juga ulama besar Abu Yahya Zakariya al-Anshari al-Syafi'i yang wafat
pada 926 H (baca al-Ghurar al-Bahiyyah fi Syarh al-Bahjah al-Wardiyyah: 
I/143).
Kemudian berikutnya muncul beberapa fatwa baik yang mendukung maupun yang
berbeda. Pendapat mereka terbagi dalam tiga kubu, mengharamkan, memakruhka 
dan
memubahkan. (al-Mausu'ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah: I/3522)  Kelompok yang
membolehkan, beralasan dengan kaidah fikih, bahwa asal segala sesuatu adalah
boleh kecuali ada bukti yang mengharamkannya. Faktor yang mengharamkan 
barang
konsumsi ada dua hal yaitu memabukkan dan
membahayakan kesehatan. Sayyid Sabiq menambahkan tiga hal lagi yaitu najis,
terkena najis dan masih berstatus milik orang lain. ( Fiqh al-Sunah: 
III/267).
Menurut mereka semua hal itu tak terbukti pada rokok, sehingga hukumnya 
tetap
halal. Andaipun ada yang terkena dampak negatif sebabnya, maka yang demikian
bersifat relatif. Jangankan rokok, madupun yang secara nash dikatakan 
mengobati,
dapat pula berdampak negatif kepada sebagian orang. Pendapat ini didukung 
oleh
beberapa ulama lintas madzhab diantaranya yaitu Abd al-Ghani al-Nabulisi
al-Hanafi (1062 H) yang terkenal dengan karangannya al-Shulh Bain
al-Ikhwan Fi Ibahat Syurb al-Dukhan. Ungkapan paling pedas disampaikan
oleh al-Syaikh Ali Ibn Muhamad Ibn Abd al-Rahman al-Ajhuri (1066 H) dari 
madzhab
maliki. Sebagaimana di kutip oleh Ahmad Ibn al-Shawi (1241 H) ia mengatakan 
:
Tidak mungkin orang yang berakal mengatakan bahwa rokok itu haram secara
material, kecuali orang yang bodoh terhadap pendapat
imam madzhab, congkak atau penentang (Hasyiyah al-Shawi 'Ala al-Syarh
al-Shaghir: I/74) Begitu pula Ibn 'Abidin (1252 H) dan al-Hamawi.. Untuk
mengabadikan pendapatnya al-Ajhuri mengarang kitab Ghayat al-Bayan li
Hilli Syurb Ma La Yughayyib al-'Aql Min al-Dukhan. Sedangkan dari
madzhab syafi'i ada al-Hifni, al-Halabi dan al-Syubramilisi. Ditambah lagi
dari 

Re: [ppiindia] Dukungan untuk saudara2 korban Lumpur Lapindo

2008-11-16 Terurut Topik Nugroho Dewanto

iya, anggota dpr mendadak gagu.
para calon gubernur jawa timur, sejak putaran pertama
sampai putaran kedua diam seribu basa.
kebanyakan calon presiden tak ada yang bersuara.

ada menteri yang berani melawan, sayang dia neo-lib :))
ada calon presiden yang berani menggugat, sayang dia kiri :))



At 08:17 AM 11/14/2008 +, Lina Dahlan wrote:

Haloo temman-temmman milisser,

Ini sekedar ajakan saja untuk tidak memilih partai/presiden yang
tidak mempedulikan nasib rakyat korban lumpur Lapindo ya?. Sepertinya
para parpol/capres kok bungkam soal ini?

Saya sangat prihatin kalo para pemimpin dah mendzalimi atau
membiarkan pendzaliman kepada rakyat kecil berlangsung terus, adzab
Allah akan datang ke negeri ini.

Untuk itu berbuatlah sesuatu, meskipun kecil, buat saudara2 korban
lumpur Lapindo ini. Mulailah dari diri sendiri. Mulai dari sekarang.

Yang paling sederhana silakan datang ke Posko warga Korban
Lumpur di kantor YLBHI jalan Diponegoro no 74, dukung perjuangan
mereka menuntut hak di JKT ini dengan memberikan bantuan logistik
apapun, sehingga kawan-kawan korban lumpur ini tetap bisa berjuang
terus di JKT.

Dukungan Lebih luas lagi? 1. Meminta Presiden Mencopot Bakrie dari
Menko Kesra krn conflict of interest, Kalau tidak - jgn harap SBY
bisa terpilih lagi, 2) Meminta wakil rakyat melanjutkan pengusutan
atas kelalaian Lapindo sehingga Lapindo diadili dan harus
menanggung semua biaya dan ganti rugi (jangan gunakan uang rakyat
dengan mengorbankan APBN). 3) jangan pilih partai politik yang tidak
peduli pada korban Lumpur. (Kalau semua tidak peduli? ya saya
terpaksa GOLPUT). Ayo...

wassalam,




Re: [ppiindia] The Native Orientalists

2008-11-13 Terurut Topik Nugroho Dewanto

boston itu kan di amerika utara, bukan di eropa.
jadi apa masih layak belajar dari prof shahid alam?



At 08:21 PM 11/13/2008 -0800, you wrote:

nota bene:

apakah Jaringan Islam Liberal-nya Goenawan Mohamad termasuk Kaum 
Orientalis Pribumi ini? siapakah yang mengundang Irshad Manji yang 
mereka puji-puji sebagai Feminis Muslim Sejati itu ke Indonesia tempohari?

hahaha...

=

CounterPunch, May 9, 2006

The Native Orientalists:
The Muslims America Loves

By M. SHAHID ALAM

Being a Muslim today--in the middle of America's 'war against global 
terrorism'--carries some new hazards. But it is not without its bright 
side for a few Muslims who are eager to profit from this war.

Muslims need little tutoring in the hazards they now face. Many tens of 
thousands are already dead in wars imposed by the United States--on Iraq 
and Afghanistan. The death toll is expected to climb, perhaps steeply, as 
these wars are carried to Iran, Syria or Pakistan. Iranians also face the 
prospect--perhaps, imminent--of incineration in nuclear strikes.

Death or dislocation in wars are not the only hazards that confront 
Muslims. In principle, any Muslim can also become the object of 
'extraordinary renditions.' No matter where they happen to be, they could 
be kidnapped by the CIA, hooded, and transported to secret offshore US 
prisons, or delivered into the hands of US-friendly regimes with expertise 
in the fine arts of interrogation. No one knows how many Muslims have 
suffered this cruel fate--or how many of them are still alive.

By comparison, Muslims who are captured or bought, and imprisoned in 
Guantanamo as 'enemy combatants,' are lucky. After facing down several 
legal challenges to these detentions, the US now brings these prisoners 
before military review boards. Although many of them have been cleared of 
any terrorist connections, it is quite touching that the US is now 
refusing to release them--it says--because they could be tortured by their 
own governments. The prisoners can now thank the US for offering sanctuary.

In fairness, America's 'war against global terrorism' has also created a 
few hard-to-resist opportunities. The chief beneficiaries of the new US 
posture are the Muslim rulers eager to get the US more firmly behind the 
wars they have been waging against their own people. They are happy to 
torture Muslims 'rendered' to them by the CIA, and, periodically, they 
capture their own 'terrorists' and put them on flights to Guantanamo.

The 'war against global terrorism' is also a war of ideas. In order to 
defeat the 'terrorists' the US must win the hearts and minds of Muslims. 
This is where Muslims can help. The US needs a few 'good' Muslims to 
persuade the 'bad' ones to reform their religion, to learn to appreciate 
the inestimable benefits of Pax America and Pax Israelica.

In the heyday of the old colonialism, the white man did not need any help 
from the natives in putting down their religion and culture. Indeed, he 
preferred to do it himself. Then, the opinion of the natives carried 
little weight with the whites anyway. So why bother to recruit them to 
denounce their own people. As a result, Orientalists wrote countless tomes 
denigrating the cultures of the lesser breeds.

Today the West needs help in putting down the uppity natives--especially 
the Muslims. One reason for this is that with the death of the old 
colonialism, some natives have begun to talk for themselves. A few are 
even talking back at the Orientalists raising all sorts of uncomfortable 
questions. This hasn't been good: and something had to be done about it. 
In the 1970s the West began to patronize 'natives' who were deft at 
putting down their own people. Was the West losing its confidence?

The demand for 'native' Orientalists was strong. The pay for such 
turncoats was good too. Soon a whole crop of native Orientalists arrived 
on the scene. Perhaps, the most distinguished members of this coterie 
include Nirad Chaudhuri, V. S. Naipaul, Fouad Ajami and Salman Rushdi. 
They are some of the best loved natives in the West.

Then there came the 'war against global terrorism' creating an instant 
boom in the market for Orientalists of Muslim vintage. The West now 
demanded Muslims who would diagnose their own problems as the West wanted 
to see them--as the unavoidable failings of their religion and culture. 
The West now demanded Muslims who would range themselves against their own 
people--who would denounce the just struggles of their own people as moral 
aberrations, as symptoms of a sick society.

So far these boom conditions have not evoked a copious supply of Muslim 
Orientalists. Irshad Manji has made herself the most visible na-tive 
Orientalist by cravenly playing to Western and Zionist demands for 
demonizing Muslims and Palestinians. I can think of a few others, but they 
have little to recommend themselves other than their mediocrity. This must 
be a bit disappointing for those who had pinned 

[ppiindia] Fwd: kami malu gara2 amrozi

2008-11-10 Terurut Topik Nugroho Dewanto

From: Anton Muhajir [EMAIL PROTECTED]

dear all,

berita ini sangat mewakili saya sebagai orang lamongan. :D

tengs

--

http://www.thejakartapost.com/news/2008/11/10/lamongan-migrants-ashamed-terrorists039-act.htmlhttp://www.thejakartapost.com/news/2008/11/10/lamongan-migrants-ashamed-terrorists039-act.html

Lamongan migrants ashamed of terrorists' act

Luh De Suriyani , Contributor, Denpasar | Mon, 11/10/2008 11:16 AM | Bali

As the country's news outlets were dominated by debates and predictions over
the executions of Amrozy, Mukhlas and Imam Samudra -- a large group of
people purposefully tried to avoid the media spotlight.

The group had several reasons to stay under the public's radar -- their
members share the same birthplace with Amrozy and Ali Gufron, aka Mukhlas,
and they were not very happy with the way some media presented the three
convicted terrorists as a group of heroic, daredevils icons.

I am embarrassed, Mutadi said softly in Javanese.

Mutadi is a soto (chicken broth) vendor in north Denpasar. He is one of
hundreds of Lamongan people who make a living selling various traditional
delicacies on Denpasar's streets. Both Amrozy and Mukhlas hailed from
Tenggulun, a small village in Lamongan, East Java.

Mutadi's embarrassment was caused by the actions, speeches and attitudes of
the three terrorists shown nationwide by the country's television stations.

A week before the three men were executed on Sunday, they had appeared daily
in the news. Stations competed with each other to air the most provocative
words, including their violent threats and their remorseless demeanors.

His feelings had been particularly acute in recent weeks, yet Mutadi
admitted the feeling had haunted him continuously since the brutal bombings
of 2002. As many as 202 people were killed, mostly foreigners, and hundreds
were injured in the attacks.

So embarrassed Mutadi was with their common birthplace that he ceased to
introduce himself as a Lamongan.

For six years I have been too ashamed to admit that I am from Lamongan.
People have identified Lamongan as a breeding ground for terrorists, he
said Thursday as he served his customers.

Every time a customer would ask him of his hometown, Mutadi would say he was
from Surabaya.

He also removed the painted Lamongan from his soto wooden pushcart.
Previously the words Soto Ayam Lamongan had been emblazoned on his rustic
cart.

Almost all my fellow Lamongan friends here did the same, he said.

A large number of Lamongan migrants work in Denpasar as soto vendors or
running Sari Laut seafood stalls. In the aftermath of the bombings, most of
them added the word Surabaya behind Sari Laut to hide their true
identities.

Similar psychological shame and pressure were also experienced by Hajjah
Mutiah, who runs a Sari Laut foodstall in west Denpasar. Hajjah and her
husband have lived in Bali for decades.

I always try to remain calm, but sometimes people here love bothering me
with questions about Amrozy. I hope that Amrozy will get the punishment he
deserves as soon as possible, she said.

However, she admitted she had never experienced any physical intimidation or
acts of violence as a result of her identity as a Lamongan migrant.

I like living in Bali very much and I hope this island never again falls
victim to another terrorist act, she said.

Udayana University's researcher I Nyoman Darma Putra said that there had
been no violent retributions committed by the Balinese against the Lamongan.
He said the fear and shame felt by the Lamongan migrants wasn't always
related to a possible threat from the Balinese.

It is more of an internal thing -- the psychological embarrassment and fear
of being identified similarly with the terrorists, he said.

--
Anton Muhajir | http://rumahtulisan.comhttp://rumahtulisan.com



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: “Muhammadiyah dan HAM”

2008-11-05 Terurut Topik Nugroho Dewanto
ini soal lain. saya mendengar cerita dari samhari baswedan,
anak ar baswedan.

awal 80-an, mendiang ar baswedan pernah mengusulkan
agar ada perempuan menjadi calon ketua muhammadiyah.
dia mengangankan ada perempuan diantara sembilan anggota
pengurus pusat.

dia juga mengusulkan agar ada perempuan di majelis tarjih
dan majelis-majelis lain di lingkungan muhammadiyah.

sayang sekali, katanya, kalau perempuan muhammadiyah
dibatasi cuma beraktivitas di aisyiyah.

apa dasarnya? dia menunjuk contoh ketika pemimpin-pemimpin
masyumi berada dalam tahanan orde lama. praktis ketika itu
para isteri pemimpin yang menggerakkan organisasi dengan nama
wanita islam. baswedan tahu persis karena dia --yang tak ikut
ditahan-- berjuang bahu membahu bersama para perempuan itu.

perempuan memang mampu bila diberi kesempatan.



 
 
  “Muhammadiyah dan HAM”
  Oleh: Adian Husaini
 
 
  Selasa
  (28 Oktober 2008) lalu, dalam sebuah acara pengajian di lingkungan
  warga Muhammadiyah, saya menerima sebuah buku berjudul Pendidikan
  Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Berwawasan HAM (Buku Panduan Guru). Di
  dalam pengantarnya, buku ini dicanangkan sebagai buku wajib yang harus
  dipelajari oleh semua siswa dan guru di sekolah-sekolah Muhammadiyah di
  seluruh Indonesia. Juga dikatakan, bahwa buku ini ”telah sesuai dengan
  prinsip dasar ajaran Muhammadiyah yang bersumber pada Al-Qur’an dan
  Al-Sunnah serta berlandaskan HAM.”
  Disebutkan juga, bahwa naskah buku ini disiapkan oleh Maarif
Institute for Culture and Humanity,
  sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang didirikan oleh Prof. Syafii
  Maarif, mantan ketua PP Muhammadiyah. Direktur Program Maarif Institute
  mengakui, bahwa penerbitan buku ini juga didukung oleh New Zealand
Agency for International Development (NZAID).
  Karena
  ditulis sebagai buku wajib untuk seluruh siswa dan guru Muhammadiyah,
  maka tentu saja buku ini wajib dicermati. Sebagaimana umat Islam
  lainnya, warga Muhammadiyah sudah terbiasa menegaskan paham
  keagamaannya dengan berdasar kepada Al-Quran dan Sunnah. Untuk
  mempertegas metodologi dalam pemahaman Al-Quran dan Sunnah, ada yang
  memperjelasnya dengan tambahan: ’ala manhaj salafus-shalih. Maka,
umat Islam akan merasa aneh ketika mendengar ungkapan, ”sesuai
dengan Al-Quran dan Sunnah serta berlandaskan HAM.”
  Jadi,
  menurut buku ini, tidaklah cukup dalam ber-Islam, kita hanya
  berdasarkan kepada Al-Quran dan Sunnah saja. Tapi, masih harus ditambah
  lagi dengan kaedah ”berlandaskan HAM” atau ”berwawasan HAM.”
Gampangnya, HAM harus dijadikan sebagai landasan, sebagai tolok
ukur, dalam
  melihat Islam, dalam memahami Al-Quran dan Sunnah. Sebab, HAM itu
  sesuai dengan Islam. Bahkan, tulis buku ini: ”Islam datang menawarkan
  sejumlah upaya untuk liberasi, membebaskan manusia dari seluruh bentuk
  penistaan, penindasan, dan pelanggaran atas HAM. Islam juga sangat
  menekankan humanisasi, memanusiakan manusia secara adil dan seimbang.”
  (hal. 7).
  Karena
  sudah meletakkan HAM sebagai dasar dalam memahami Al-Quran dan Sunnah
  itulah, maka buku ini berupaya mengajak kita agar mendukung dan
  menerapkan isi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Ditulis
  dalam buku ini:
  ”Deklarasi
  ini berisi 30 pasal yang dirancang untuk mencapai standar bersama
  tentang hak dan kebebasan bagi semua orang dan bangsa. Secara individu
  maupun kolektif, kita semua harus secara terus-menerus mengupayakan
  terpenuhinya hak-hak kebebasan tersebut. Tentu saja ini bisa
  disebarluaskan dan ditanamkan melalui pengajaran dan pendidikan.”
(hal.
  9).
  Upaya
  untuk meletakkan HAM di atas Al-Quran dan Sunnah akan selalu ditolak
  oleh umat Islam. Umat Islam lazimnya melihat HAM, demokrasi, kesetaraan
  gender, dan berbagai paham atau gagasan baru dengan kacamata Al-Quran
  dan Sunnah. Kaum sekuler, akan berpikir sebaliknya. Mereka melihat
  Al-Quran dan Sunnah dengan kacamata HAM. Padahal, jika
  dicermati, konsep HAM itu sendiri masih merupakan konsep yang
  bermasalah. Ada yang bisa diterima dalam Islam, dan ada yang tidak bisa
  diterima.
  Karena
  itulah, pada tahun 1990, negara-negara Islam yang tergabung dalam
  Organisasi Konferensi Islam (OKI) menghasilkan ”Deklarasi Kairo”
(The
  Cairo Declaration on Human Rights in Islam), sebagai ”tandingan”
dari
  DUHAM yang dikeluarkan di San Francisco pada 24 Oktober 1948. Pasal
25 Deklarasi Kairo menegaskan: ”The
  Islamic Syariah is the only source of reference for the explanation or
  clarification of any of the articles of this Declaration.”
(Syariat Islam adalah satu-satunya penjelasan atau klarifikasi dari
semua artikel dalam Deklarasi Kairo ini).
  Jadi,
  dalam Deklarasi Kairo, negara-negara Islam telah sepakat untuk
  meletakkan syariat Islam di atas HAM. Bukan sebaliknya: meletakkan
  Islam di bawah HAM. Karena itulah, ada sejumlah pasal Deklarasi Kairo
  yang merupakan koreksi terhadap DUHAM. Sebagai contoh, dalam konsep
  perkawinan. DUHAM pasal 16 menyatakan: 

Re: [ppiindia] Re: [cfbe] OOT: OBAMA MENANG!!!!

2008-11-05 Terurut Topik Nugroho Dewanto


hehehe ya namanya juga hope for change...

kita semua masih harus menunggu realisasi janji-janji
kampanyenya.

take care.



At 10:09 PM 11/4/2008 -0800, tylla subiyantoro wrote:

hehehe..

Kita lihata apa alatar belakang yang di amiliki akan berpengaruh sama 
approachnya buat negara2 terkait, terutama Indonesia..

Kalau untuk Afghanistan, Blueprint pemerintahan Obama sih menjanjikan akan 
mengurangi jumlah pasukan AS di Afghanistan, mengurangi dana militer dan 
menambah dana pembangunan serta diplomasi. Ia juga janjikan pendekatan 
Diplomasi untuk meluluhkan hati Taliban, walaupun dalam pernyataan 
selanjutnya ia tegaskan menolak untuk berundiing langsung dengan Taliban 
dan tidak akan mau duduk semeja ama Mullah Omar (dedengkot Taliban) (nah 
loh, jadi pegimane rundingannye?)

Yah..kalau buat saya yang tingal di Kabul, mudah2an, jeblukan Bom dna 
penculikan Warga asing jaid berkurangtapi kalu buat tanah airku 
tertjintah..kira2 pengaruh langsungnya pa aya?? Fair share pengelolaan 
hasil alam mungkin nggak ya? hehehehhe atau tiba2 ada tunjangan pendidikan 
gratis sampai Universitas buat di daerah2 dimana ada perusahaan Amrk yang 
ngelola tambang kita..hehehehhe..kalo begitu say aantusias dah, ngikutin 
pemilihan presiden Amrik :D

Peace, ah..cuma berbagi khayalan curek ;)



Tylla Subijantoro
Indonesian Worker In Kabul - Afghanistan

--- On Wed, 11/5/08, Nugroho Dewanto 
mailto:ndewanto%40mail.tempo.co.id[EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Nugroho Dewanto 
mailto:ndewanto%40mail.tempo.co.id[EMAIL PROTECTED]
Subject: [ppiindia] Re: [cfbe] OOT: OBAMA MENANG
To: mailto:cfbe%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED], 
mailto:cfbe%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED], 
mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, 
mailto:mediacare%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED], 
mailto:ajisaja%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
Date: Wednesday, November 5, 2008, 10:53 AM

salut..

seorang afro-amerikayang memiliki keluarga kulit putih, indian,
kenya, indonesia dan cina menjadi presiden amerika.

niscaya dunia lebih baik ketimbang semasa bush.

At 12:44 PM 11/5/2008 +0800, Fajar Budiarto wrote:

 Akhirnya Obama menang!!!
 Akhirnya Amerika mempunyai Presiden berkulit hitam!!!
 Â
 Semoga dunia menjadi lebih baik!!!
 Â
 Salam
 Fajar
 
 ___ _ _ _ _ _ __
 Dapatkan alamat Email baru Anda!
 Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
 http://mail.http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ 
 id/http://mail.http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: [cfbe] OOT: OBAMA MENANG!!!!

2008-11-04 Terurut Topik Nugroho Dewanto

salut..

seorang afro-amerikayang memiliki keluarga kulit putih, indian,
kenya, indonesia dan cina menjadi presiden amerika.

niscaya dunia lebih baik ketimbang semasa bush.



At 12:44 PM 11/5/2008 +0800, Fajar Budiarto wrote:

Akhirnya Obama menang!!!
Akhirnya Amerika mempunyai Presiden berkulit hitam!!!
Â
Semoga dunia menjadi lebih baik!!!
Â
Salam
Fajar

__
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: yuk tanam pohon....

2008-10-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto

di depan rumah saya ada pohon mangga arumanis dan
belimbing yang rimbun. ada pula pohon rambutan dan jambu
biji kendati masih kecil.

tetangga tepat di seberang rumah saya juga memiliki
pohon belimbing dan jambu air.

hasilnya rumah kami lebih sejuk dibanding rumah tetangga
yang lain. burung berkicauan. di malam hari ada codot
beterbangan. bila sedang musim, kami bisa berbagi buah
mangga yang manis dengan tetangga.

bersama banyak teman, saya beberapakali menanam pohon
buah di sejumlah tempat, antara lain petamburan, proklamasi
dan tanjung priok. banyak kenalan yang sukarela menyumbang
pohon-pohon itu.

kalau jakarta ingin dipenuhi kicau burung, mestinya
pemerintah memang menanam pohon buah dan biji
seperti ceri. tempo hari ada rencana pemda melakukan
penghijauan dengan menanam pohon buah, tapi sekarang
tak terdengar lagi kabarnya.

mari bung, kita tanam sendiri pohon buah semampu kita...





At 02:27 AM 10/31/2008 +0700, you wrote:
selama beberapa bulan ini kita menjalani musim kemarau
yang kita rasakan betapa menyengat panas sinar matahari dikulit
apalagi bulan september dan oktober ini kata para ahli adalah saat jarak 
matahari dengan permukaan bumi di Indonesia/ katulistiwa adalah merupakan 
jarak terdekat
juga nanti sekitar bulan Maret dan April

Yang saya lihat, banyak mobil waktu parkir mencari tempat yang teduh yakni 
dibawah pohon yang rimbun, atau tempat dimana bisa menghindarkan mobil 
dari sengatan matahari yang menyengat...
juga ditempat umum saya lihat banyak saya lihat orang selalu mencari 
tempat yang teduh dibawah pepohonan, entah itu waktu sedang menunggu 
angkutan umum, atau penjual makanan kaki lima, atau juga penjual makanan 
di pinggir jalan.

Ironinya...
Banyak saya pernah melihat juga...
pedagang mematikan pohon dengan berbagai motivasinya
pemilik/ pengembang ruko/ rukan membuat tempat parkir tanpa ada tempat 
untuk pohon... mungkin agar menjadi lebih luas atau takut lahan tidak bisa 
dimanfaatkan secara maximal...
Banyak saya lihat orang berteduh ditempat yang ada pohonnya..
Tapi sama sekali tidak berminat menanami lahan kosong dipinggir jalan 
didepan rumahnya dengan pohon agar dapat dipergunakan berteduh oleh orang 
yang mungkin kebetulan lewat didepan rumahnya...
bahkan saya lihat ada orang memarkir kendaraannya dibawah pohon yang 
lokasinya didepan jalan tetangganya, agar tidak terkena sengatan matahari, 
tapi di lahan kosong tepi jalan depan rumahnya sendiri, tidak berinisiatif 
menanam pohon, agar kelak juga menjadi tempat yang sejuk.. konon katanya 
kalau ada pohon didepan rumah, katanya akan menghilangkan hoki/ keberuntungan..
akhirnya kadang saya berpikiran..
wajar akhirnya didepan toko/ perkantoran tersebut pohon yang tadinya ada 
akhirnya ditebang... akibatnya pelanggan atau tamu malah parkir diseberang 
jalan dibawah keteduhan pohon yang rindang...

dalam perjalanan keluar kota saya lihat, bukit gundul, jalanan panas. 
karena tidak ada pohon

hari-hari ini saya termenung... sebentar lagi musim hujan...
bagaimana ya nasib bukit yang gundul itu... longsor atau tidak???
bagaimana ya apa bencana banjir akan semakin menghebat.

Maka marilah kita  ...
diri kita pribadi...
mengajak keluarga kita...
mengajak tetangga kita...
mengajak teman kita...

menanam pohon...
minimal didepan rumah...
ditepi jalan yang sering kita lewati...
atau dilahan kosong yang memungkinkan... dipinggir sungai...
mungkin di tempat berkemah... dan sebagainya.
Apalagi sebenarnya banyak pohon yang mudah sekali menanamnya dan tidak 
butuh biaya mahal.
seperti pohon angsana dan mahoni yang banyak ditepi jalan yang digunakan 
untuk penghijauan. itu murah dan mudah. tinggal potong dahannya yang kira 
kira diameter minimal 3cm,
dipotong sepanjang kira kira 1m, dan tinggal ditancapkan agak dalam 
kirakira 35cm kedalam tanah... InsyaAllah akan tumbuh.
Apalagi sebentar lagi musim hujan.. tidak perlu menyirami sudah 
disirami oleh Alam...

Awal musim hujan tahun lalu saya menancapkan  15 potongan angsana tersebut 
dipinggir jalan dekat rumah saya dan ditepi sungai dekat rumah...
Eh ternyata hidup lebih dari separo... yakni 11.
Sedangkan didepan rumah saya... saya tanam pohon rambutan, beli bibit 
hanya 20ribu... lumayan jadinya sudah cukup tinggi... tetangga jadinya 
ingin juga rumahnya sejuk... ikut menanam juga...
malah tetatangga yang berduit... menyumbang 50 bibit pohon rambutan, 
ditanam dipinggir jalan dan sungai... katanya biar sejuk dan nanti 
kalau berbuah... warga satu RT bisa rame rame makan buah gratis
Makanya saya jadi termenung dengan ungkapan pak RT... wah pemerintah kita 
ini apa pelit ya...
seharusnya penghijauan selain pohon tidak produktif/berbuah, juga 
dihijaukan dengan pohon buah-buahan...
apa takut buahnya diambili oleh rakyat ya... hehehe
Tapi mungkin anggaran untuk itu kecil... karena saya baca koran hari 
ini... biaya pembangunan untuk lingkungan hidup ternyata masih sangat kecil...

yah... daripada berpolemik... saya kemarin beli 2 bibit buah.. lumayan 
murah 

[ppiindia] Fwd: Hidayatullah.com puji ahmadiyah karena bisa membangun mesjid di Jerman

2008-10-28 Terurut Topik Nugroho Dewanto

From: A. Mubarik Ahmad mubarik@

Ahmadiyah Resmikan Mesjid di Eks Komunis Jerman Timur
Monday, 27 October 2008 03:14

Ahmadiyah bangun masjid megah di Jerman. Tapi sekitar 200 orang 'anti 
Islam' dari Partai Demokrasi Nasional (NPD) mendemonya

http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=7783:ahmadiyah-resmikan-mesjid-di-eks-komunis-jerman-timurcatid=67:internasionalItemid=55http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=7783:ahmadiyah-resmikan-mesjid-di-eks-komunis-jerman-timurcatid=67:internasionalItemid=55
 


Hidayatullah.com—Sekitar ratusan orang berkumpul saat peresmian salah satu 
msjid terbesar di Jerman. Masjid yang didirikan Ahmadiyah ini dibangun di 
kota Duisburg di negara bagian Nordrhein-Westfalen.

Acara peresmian mesjid juga dihadiri perdana menteri Nordrhein-Westfalen, 
Jürgen Rüttgers. Berbeda dengan di kota Köln atau Berlin protes terhadap 
pembangunan mesjid tersebut hampir tidak ada.

Bangunan masjid yang dibangun memakan waktu selama hampir tiga tahun ini 
dihiasi dengan kubah dan dibuat sesuai tradisi Osmania. Masjid yang mampu 
menampung lebih dari 1.000 orang ini memakan dana sekitar 7,5 juta Euro. 
Dari jumlah itu negara bagian Nordrhein-Westfalen dan Uni Eropa menanggung 
3,2 juta Euro.

Sekitar 200 orang yang menyanyi kontra-semboyan Muslim berdemonstrasi 
Kamis di terbuka mesjid pertama di dulu komunis timur sebagian Jerman.

Pembangunan masjid ini mendapat protes kalangan Partai Demokrasi 
Nasional  (NPD).

Masjid akan menjadi pusat aktivitas sosial, tidak saja hanya untuk 
bersembahyang, ujar Ijaz Ahmad, juru bicara wanita Ahmadiyah.

Hingga saat ini ada sekitar 30.000 orang jemaah Ahmadiyah di Jerman. 
Kebanyakan berasal dari Turki.

Sebelum ini, Ahmadiyah juga membangun sebuah masjid baru yang diklaim 
terbesar di Eropa dibuka di London, Inggris. Bangunan yang disebut The 
House of Victory atau rumah kemenangan. [cha, berbagai 
sumber/http://www.hidayatullah.com/www.hidayatullah.com]



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fwd: Diskusi JIL: Kanibalisasi Partai Politik Islam Indonesia

2008-10-28 Terurut Topik Nugroho Dewanto


Diskusi Bulanan Jaringan Islam Liberal
“Kanibalisasi Partai Politik Islam Indonesia”


Narasumber: Zulkiflimansyah (PKS),

   Doddy Ambardi (LSI),

   Burhanuddin (Charta Politika).

Moderator:Luthfi Assyaukanie (JIL).


Kamis, 30 Oktober 2008, Jam 19.00-21.30 WIB di Teater Utan Kayu Jakarta


Kanibalisasi partai politik Islam marak terjadi. Satu partai politik Islam 
menjadi pemangsa atau predator bagi partai Islam yang lain. Pada pemilu 
2009, PKS dan PMB (Partai Matahari Bangsa) diprediksi akan mengambil suara 
PPP dan PAN. Sementara PPP dan PKNU (Partai Kebangkitan Nasional Ulama) 
potensial akan menangguk suara besar dari PKB yang terus dililit konflik 
internal. Berdasarkan pemilu 1999 dan 2004, sekiranya seluruh partai 
politik Islam atau yang berbasis massa muslim dikalkulasi, maka 
sesungguhnya perolehan suara partai Islam tak beranjak jauh dari pemilu 
1955. Bahkan, tambah melorot. Apa yang terjadi dengan partai-partai Islam? 
Kenapa umat Islam yang mayoritas di negeri ini tak menjadikan partai Islam 
sebagai pilihan utama?




Re: [ppiindia] Bercita-cita Menjadi Entrepreneur Muslim

2008-10-27 Terurut Topik Nugroho Dewanto

coba hubungi bumn besar, mereka punya dana program
kemitraan dan bina lingkungan, semacam kredit mikro.

bunganya cuma 6 persen per tahun.




At 12:02 AM 10/24/2008 -0700, Dian Purnama wrote:
Terimakasih atas pencerahannya.

Semoga saya sedang dalam masa mengupas kulit pisang itu, dalam menjalani 
usaha saya saat ini. Kiranya cukup terengah-engah, untuk menambah besar 
usaha saya dalam membesarkan ayam kampung secara intensif, untuk dijual 
telur dan jikalau sudah sampai masa afkirnya, dijual sebagai ayam potong. 
Mulai dari modal 10 ekor ayam, dan sekarang sedang berusaha untuk menambah 
menjadi 100 ekor lagi, agar omzet usaha menjadi lebih besar.
Jikalau ada dari rekan-rekan yang berminat untuk memberikan informasi, 
dimana kami bisa mendapatkan pinjaman dana atau dana hibah atau dana 
kemitraan, semoga sudilah kiranya bisa memberikan informasinya kepada kami.

Terimakasih,

Dian Purnama Putra






--- On Fri, 10/24/08, ali.hozi [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: ali.hozi [EMAIL PROTECTED]
Subject: [ppiindia] Bercita-cita Menjadi Entrepreneur Muslim
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Friday, October 24, 2008, 7:38 AM











 Oleh : Alihozi

http://Alihozi77. blogspot. com



Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui, hingga kini pertumbuhan jumlah

pengusaha pribumi berjalan lambat dibandingkan dengan pertumbuhan

jumlah pengusaha nonpribumi. Ini karena minat lulusan universitas di

Indonesia masih sedikit yang ingin menjadi pengusaha. Banyak diantara

anak ­ anak keturunan  pribumi lebih memilih menjadi pegawai negeri

sipil atau seorang tentara. Ini berbeda dengan kultur anak ­ anak

nonpribumi yang sangat besar untuk berwiraswasta Hal ini disampaikan

Wapres saat memberikan pengarahan di acara pembukaan Tepang Saudagar

Tatar Sunda  atau pertemuan  para kelompok pengusaha yang berasal

dari daerah Pasundan, Jawa Barat  di Gedung pertemuan Bank Indonesia

(BI) Bandung.(Kompas , 25 Maret 2008).



Apa yang dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla tsb memang benar ,

banyak teman ­ teman saya yang lulus sekolah atau kuliah itu tidak

berfikiran sama sekali untuk menjadi pengusaha dengan berbagai macam

alasan. Mereka lebih memilih menjadi pegawai swasta atau menjadi

pegawai negeri. Terlepas bagaimana cara orang ­ orang nonpribumi itu

berbisnis, yang perlu kita cermati adalah bagaimana orang ­ orang

nonpribumi itu berusaha membangun jiwa kemandirian tanpa harus bekerja

kepada orang lain.



Saya mempunyai teman nonpribumi pada waktu SMEA  namanya Maria Deliana

,ia seorang wanita yang cerdas dan berprestasi di sekolah . Setelah

lulus sekolah ia tidak ikut teman ­ teman yang lain untuk ikut test

ikut masuk perguruan tinggi STAN milik pemerintah , ia lebih memilih

kuliah di swasta sambil bekerja dan berjualan sepatu, ini saya melihat

sendiri ketika bertemu di sebuah kereta listrik (KRL) jabotabek

padahal saya tahu orangtuanya mempunyai toko material di daerah klender.



Banyak alasan teman ­ teman saya ummat muslim untuk tidak menjadi

pengusaha karena keterbatasan modal, padahal membuka usaha itu

tidaklah harus langsung besar yang penting adalah semangat untuk

membangun jiwa kemandirian secara terus  menerus seperti yang

dilakukan oleh orang ­ orang nonpribumi. Saya pernah mendengar ceramah

Ir.Fadel Muhammad di kampus (sekarang gubernur gorontalo) mengenai

membuka usaha itu seperti orang yang memakan pisang haruslah dikupas

dulu kulitnya satu per satu  barulah bisa memakan manisnya buah pisang.



Jadi untuk membuka usaha bisa mencoba dari hal ­ hal yang kecil dulu,

sekecil apapun usaha yang dijalankan atau menemui kegagalan dalam baru

memulai usaha , berarti sudah mendapatkan satu point pengalaman yang

berharga dibandingkan tak pernah mencoba sedikitpun untuk menjadi

pengusaha. Apabila belum mempunyai modal , bisa bekerja dengan orang

lain dulu untuk mengumpulkan  modal  sambil menjalankan usaha kecil ­

kecilan dulu setelah usaha berjalan barulah berhenti dari bekerja

dengan orang lain.



Ummat muslim yang penduduknya mayoritas di Indonesia haruslah segera

meninggalkan pola fikir  yang masih bekeinginan setelah sekolah tinggi

lalu bekerja dengan orang lain menuju pola fikir untuk membangun

semangat jiwa entrepreneur pada diri sendiri dan anak keturunan  ,

bukankah Rasululah SAW dan mayoritas para sahabat mencotohkan  untuk

menjadi entrepreneur.  Hanya dengan membangun semangat jiwa

entrepreneur , ummat muslim bisa mengejar ketinggalan di bidang

ekonomi, apalagi saat ini kita harus bersiap untuk menghadapi realitas

ekonomi global yang penuh ketidak pastian dan kondisi ekonomi dalam

negeri yang mana terjadi kenaikan harga semua kebutuhan pokok .



Sebagai penutup, saya bercerita ada seorang karyawan swasta yang

bekerja di perusahaan asing  datang ke tempat mertua saya untuk

menceritakan perihal kerjanya yang selalu pulang larut malam bahkan

sampai pagi, oleh mertua saya ia disarankan untuk keluar dan menjadi

pengusaha. Ia menuruti apa yang dikatakan oleh mertua 

[ppiindia] Fwd: AYO SELAMATKAN BANGSA KITA !!!

2008-10-27 Terurut Topik Nugroho Dewanto



AYO SELAMATKAN BANGSA KITA !!!,

MULAILAH DARI DIRI ANDA.
 * * * * 

TERUSKAN EMAIL INI KE TEMAN-TEMAN ANDA SEBANYAK-BANYAKNYA

Ada langkah lain yang perlu kita lakukan untuk menyelamatkan
bangsa kita :

1. Yang mempunyai deposito bertahanlah dengan deposito anda.
Jangan ambil uang anda dari bank. Jika anda ikut ikutan mencairkan
dana anda maka akan terjadi bank rush, dan krisis keuangan akan
semakin parah.

2. Yang memiliki saham dan turunannya, jangan menjual saham
dan derivasinya. Jika anda ikut ikutan menjual saham dan turunannya,
maka harga saham akan semakin ambruk, dan krisis akan sungguh terjadi
semakin parah

3. Jangan ikut ikutan memborong dolar. Jika anda ikut ikutan
memborong dolar, maka harga dolar akan semakin tinggi dan rupiah
semakin terpuruk. Harga barang impor akan semakin mahal, dan
inflasi dalam negeri akan semakin menggila.

4. Jangan panik. Jika anda tidak panik, maka krisis akan cepat
berlalu. Perekonomian akan cepat pulih. Harga saham akan cepat
rebound. Dolar akan cepat menyesuaikan diri pada kurs yang rasional.

Cadangan devisa kita cukup kuat. Jika anda panik dan ikut ikutan
menarik deposito, menjual saham dan memborong dolar, maka anda ikut
memberikan kontribusi pada semakin dalamnya krisis di Indonesia .
Tetapi tentu ini merupakan pilihan bebas. Tidak ada yang dapat
melarang anda. Hati nurani yang bicara. Pilihan yang sulit bagi
yang berduit tetapi silahkan memilih.

Krisis keuangan global kian menebar ancaman menjadi krisis ekonomi
global yang tidak main-main, bursa saham guncang dan nilai tukar
Rupiah semakin melemah, ini semua menjadi indicator bahwa akan ada
bencana baru yang siap menerkam.

Para kaum Kapitalis yang ingin meraup keuntungan dengan cara cepat
dan menjadi SERAKAH akhirnya menjadi sumber dari segala krisis yang
kita belum tau kapan akan berakhir.

Pertanyaannya adalah apa yang bisa kita lakukan untuk ikut membantu
agar krisis ini tidak menghancurkan sendi-sendi perekonomian Bangsa
ini?

Tentu kita tidak ingin ini menjadi periode 10 Tahunan (1998-2008),
mimpi kelam krisis ekonomi 10 tahun lewat tentu tidak ingin kita
munculkan kembali, tapi jika Anda tidak peduli maka bisa saja hal
ini akan terjadi

Dan jika itu terjadi maka Bangsa ini akan semakin terpuruk, akan
muncul PHK besar-besaran, sector riil yang tidak bergerak, system
perbankan yang sudah tidak dipercaya lagi dan akhirnya
kita kembali ke NOL lagi.

Jika Anda masih mencintai Bangsa ini maka ada banyak hal yang bisa
Anda lakukan, paling tidak MULAILAH DARI DIRI ANDA SENDIRI..!! ,
contoh kecil sbb : Jika Anda seorang awam sebagaimana saya, maka
yang bisa kita lakukan adalah :

Gunakanlah PRODUKSI DALAM NEGERI dalam semua aktivitas hidupmu,dengan
langkah ini akan menyelamtkan Sektor Riil, usaha-usaha kecil akan
berkembang, dan akhirnya kita bisa berdiri tegak dan mengatakan

KITA BISA HIDUP DARI NEGERI KITA SENDIRI.

Langkah kecil lain jangan sok mengkonsumsi produk makanan luar
negeri, jika anda senang makan Durian tidak perlu durian Bangkok
Thailand cukup durian local toh tidak kalah rasanya, jika senang
makan Jagung? Tidak perlulah Jagung Thailand cukup jagung local,
tidak perlu makan-makan di outlet2 dengan brand luar negeri, toh ayam
kampung kita tidak kalah nikmatnya, hal kecil ini kadang tidak kita
sadari tapi ketahuilah EFEK nya sangat luarbiasa, anda bisa bayangkan
jika semua anak bangsa ini berfikiran sama, jika anda konversikan
dengan modal yang beputar maka Anda akan kaget dan heran akan IMPACT
yang sangat luar biasa, yakin dan percayalah dengan cara kecil ini
Krisis ini tidak akan terjadi DISINI di BUMI INDONESIA .

Gunakan angkutan Massal jika itu anda bisa lakukan, itu akan membantu
untuk mengurangi konsumsi energi yang luar biasa yang sebetulnya
tidak perlu, disamping mengurangi polusi, jangan lupa disamping
krisis keuangan yang berpotensi menjadi krisis Ekonomi kita juga
dihadapkan dengan krisis Energy..!! kenyamanan mungkin belum kita
pikirkan sekarang, percayalah bahwa aroma sesaknya penumpang di
Angkot dan bus-bus itu masih menimbulkan secercah harapan bahwa
sector riil kita masih bergerak.

Berbelanjalah di pasar-pasar tradisional, berdayakan warung-warung
kaki lima , percaya atau tidak Ekonomi Kerakyatan terbukti mampu
menyelamatkan perekonomian kita.

Jika Anda seorang pelaku bisnis maka tolong jangan hanya memikirkan
untuk meraup keuntungan pribadi semata-mata hanya dengan memikirkan
Import barang-barang murah yang hanya akan menghancurkan produk dalam
negeri, jangan lari dari tanggung jawab dengan membawa lari modal ke
luar negeri, ingat menjaga, mengusahakan agar Capital Inflow akan
lebih bijkasana dan akan sangat membantu Negeri ini, jangan biarkan
capital outflow terjadi itu sama dengan menghancurkan perekonomian
Rakyat LET' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF

Lakukan hal sederhana ini maka Anda akan lihat akibat penyelamatan
yang luar biasa.

Dengan meneruskan pesan ini ke relasi dan sahabat Anda, berarti Anda

[ppiindia] Fwd: Goenawan Mohamad: Demokrasi dan Disilusi

2008-10-27 Terurut Topik Nugroho Dewanto


Berikut ini tulisan Goenawan Mohamad untuk acara Nurcholish Madjid 
Memorial Lecture II di Universitas Paramadina. Semoga bermanfaat dan jadi 
bahan diskusi kita semua.

Demokrasi dan Disilusi
Oleh Goenawan Mohamad

(Orasi ilmiah disampaikan dalam rangka Nurcholish Madjid Memorial Lecture 
II, di Auditorium Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, 23 Oktober 2008.)

I.

17 Oktober 1953: di pagi hari itu, sekitar 5000 orang muncul di jalanan 
Jakarta. Pada pukul 8, mereka sudah berhimpun di luar gedung Dewan 
Perwakilan Rakyat. Tak jelas siapa yang memimpin dan organisasi apa yang 
mengerahkan mereka, tapi yang mereka tuntut diutarakan dengan tegas: 
“Bubarkan Parlemen”. Kata sebuah poster, “Parlemen untuk Demokrasi, 
bukan Demokrasi untuk Parlemen”.

Tak lama kemudian mereka memasuki gedung perwakilan rakyat itu, 
menghancurkan beberapa kursi dan merusak kantin yang biasanya 
diperuntukkan bagi para legislator. Dari sini, rombongan demonstran 
bergerak ke jalan lagi. Peserta makin bertambah besar. Akhirnya mereka, 
mencapai 30 ribu orang banyaknya, sampai ke Istana Negara. Mereka ingin 
menghadap Presiden. Bung Karno, yang mengetahui apa yang dituntut para 
demonstran itu, akhirnya muncul. Dalam pidato singkat ia mengatakan: ia 
tak akan membubarkan Parlemen. Ia tak ingin jadi diktator. Ia hanya 
berjanji pemilihan umum akan diselenggarakan segera.

Ringkas kata, Bung Karno menolak. Tapi rekaman ucapannya menunjukkan bahwa 
ia juga punya ketidaksukaan yang sama kepada “demokrasi liberal” yang 
dianggapnya sebagai cangkokan “Barat” itu. Di tahun 1958, ia 
membubarkan dewan perwakilan pilihan rakyat dan mengubah Indonesia dengan 
menerapkan “demokrasi terpimpin”.

Sistem ini kemudian berakhir di tahun 1966, ketika “Orde Baru” 
memperkenalkan format politik yang disebutnya “demokrasi Pancasila” 
– yang sebenarnya merupakan varian baru bagi “demokrasi terpimpin”. 
Boleh dikatakan, dalam “Orde Baru”, sebagian dari yang dikehendaki 
para penuntut pada tanggal 17 Oktober itu dipenuhi. Kita tahu, seperti 
dicatat oleh Herbert Feith dalam The Decline of Constitutional Democracy 
in Indonesia, bahwa para perwira Angkatan Darat berada di belakang aksi 
hari itu. Sementara Bung Karno berpidato, militer memasang dua buah tank, 
beberapa panser, empat batang kanon yang ditujukan ke Istana: penegasan 
agar Presiden membubarkan Parlemen dan melikuidasi demokrasi liberal. Kita 
kemudian tahu, dalam “demokrasi Pancasila” yang ditegakkan Angkatan 
Darat, DPR memang dipilih secara reguler, tapi pada akhirnya, konstruksi 
sang penguasa – dalam hal ini Suharto – yang menentukan. 
Berangsung-angsur, kekuasaan berkembang dari sifat 
“birokratik-otoriter” menjadi otokratik. Suharto mengulangi posisi 
Bung Karno sebagai “Pemimpin Besar Revolusi”, dengan gelar yang berbeda.

Di tahun 1998, otokrasi Suharto itu rubuh. Indonesia mendapatkan 
“demokrasi liberal”-nya kembali. Satu dasawarsa kemudian, kita masih 
tampak percaya kepada demokrasi ini – jika itu berarti pemilihan umum 
yang regular, partisipasi masyarakat pemilih lewat partai, pembentukan 
undang-undang melalui para legislator di parlemen, pengawasan kinerja 
kabinet dari sebuah lembaga negara yang dipilih rakyat. Tapi akan 
bertahankah kepercayaan itu?

Kita bisa menduga – melihat betapa korupnya para anggota DPR sekarang, 
melihat tak jelasnya lagi alasan hidup partai-partai, kecuali untuk 
mendapatkan kursi – Indonesia sedang memasuki sebuah masa, ketika rakyat 
– dengan hak penuh untuk memilih dan tak memilih – akan mencemooh, 
bahkan mencurigai, para pemegang peran dalam demokrasi parlementer yang ada.

Saya tak akan meramalkan bahwa “Peristiwa 17 Oktober” baru akan 
terjadi segera. Tapi saya kira siapa pun bisa melihat, kita akan hidup 
dengan harapan-harapan yang retak kepada demokrasi liberal. Dan tak akan 
mengherankan bila kita akan segera mendengar kecaman seperti yang pernah 
diutarakan novelis, Pemenang Nobel, Saramago: “Pemiihan umum telah jadi 
representasi komedi absurd, yang memalukan”.

Dalam pembicaraan saya hari ini, saya akan mencoba menunjukkan, bahwa 
disilusi seperti itu memang tak akan terelakkan. Persoalannya kemudian, 
sejauh mana dan dalam bentuk apa demokrasi bisa dipertahankan.

II.

Demokrasi – sebagaimana kediktaturan – menjaga dirinya dari khaos. Ia 
jadi bentuk yang harus praktis dan terkelola. Ia dibangun sebagai sistem 
dan prosedur.

Tapi sebagai sebuah format, ia tak dapat sepenuhnya menangkap apa yang tak 
praktis dan yang tak tertata. Salah satu jasa telaah kebudayaan dan teori 
politik mutakhir ialah pengakuan terhadap pentingnya apa yang turah, yang 
luput tak tertangkap oleh hukum dan bahasa, yang oleh Lacan disebut 
sebagai le Riel (dalam versi Inggris, the Real), dan yang saya coba 
terjemahkan di sini sebagai “Sang Antah”.

Dengan itu sebenarnya ditunjukkan satu kekhilafan utama dalam pemikiran 
politik yang mengasumsikan kemampuan 

[ppiindia] Fwd: Dibalik Senyum Petugas Pom Bensin

2008-10-23 Terurut Topik Nugroho Dewanto

From: Jhoni Tuerah [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, 23 Oct 2008 12:22:18 +0700
Subject: [mediacare] Dibalik Senyum Petugas Pom Bensin

From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]

Dibalik Senyum Petugas Pom Bensin



Ketika mengisi bensin, saya sering kali ngobrol dengan petugas pom

bensinnya. Kebiasaan saya memang suka mengobrol dengan siapa saja. Sering

kalinya saya hanya ingin menambah wawasan saja dari hal-hal yang mungkin

tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya.



Kembali ke soal perbincangan saya dengan beberapa petugas pom bensin. Hal

yang beberapa bulan ini saya tanyakan ke mereka di berbagai tempat pom

bensin adalah apakah mereka tidak pusing mencium bau bensin setiap hari dan

kenapa mereka tidak memakai masker penutup hidung agar mengurangi uap bensin

yang terhirup.



Hal tersebut saya tanyakan, karena saya saja yang berdiri sebentar sambil

ngobrol, sudah langsung pusing karena menghirup bau bensin tersebut.



Mereka, kurang lebih sepuluh orang, yang saya tanyakan semuanya menjawab

bahwa sebenarnya mereka juga pusing. Mereka merasakan dada yang sesak. Dan

makin parah lagi kalau pas mereka sedang sakit, katakan saja flu, perasaan

sakit di dada semakin menjadi.



Ketika saya tanyakan kenapa mereka tidak memakai masker, jawaban mereka

semuanya sama yaitu karena kebijakan perusahaan. Perusahaan melarang mereka

memakai masker karena demi pelayanan ke pelanggan. Mereka diwajibkan untuk

tetap tersenyum ketika melayani pelanggan. Mereka bilang, kalau mereka pakai

masker, mereka tidak bisa lagi menunjukkan senyum mereka ke nasabah dan itu

akan dianggap tidak sopan karena tidak menghargai pelanggan.



Hazrah kazrah!



Saya terkaget mendengar jawaban mereka. Jawaban mereka semuanya seragam.

Jawaban mereka pun semakin diperkuat dengan iklan Pertamina di televisi yang

mengutamakan senyum petugasnya ketika melayani pelanggan.



Ironisnya, dibalik senyum yang mereka berikan, ada derita yang harus mereka

tanggung dengan mencium uap bensin setiap hari yang dapat memberikan

gangguan yang serius kepada kesehatan mereka, khususnya paru-paru dan otak

mereka.



Saya sebagai pelanggan lebih senang melihat mereka memakai masker penutup

hidung, ketimbang mereka melayani dengan senyum tapi saya tahu dibalik

senyumnya, mereka menanggung derita yang tidak ringan.



Melalui tulisan ini, saya mengajak kita yang peduli terhadap nasib para

pekerja pom bensin untuk menyerukan kepedulian kesehatan petugas pom bensin

agar pertamina dan pemilik pom bensin melengkapi petugas pom bensin dengan

masker penutup hidung.



Saya sebagai pelanggan pom bensin lebih peduli kesehatan petugas pom bensin

ketimbang senyuman mereka ketika mereka mengisikan bensin ke kendaraan saya.

Saya sudah mulai merasa tidak nyaman karena tahu dibalik senyuman petugas

pom bensin ada derita yang harus mereka tanggung akibat menghirup uap

bensin.



Semoga melalui tulisan ini, nasib kesehatan petugas pom bensin bisa

diperbaiki dimulai dengan memakai masker penutup hidung.



catatan:

Sekedar tambahan catatan, untuk pom bensin yang buka 24 jam, diterapkan tiga

shift kerja. Kurang lebih mereka bekerja seharinya sekitar 8-9 jam. Jumlah

jam yang cukup lama untuk menghirup uap bensin terus menerus.



Silahkan di forward tulisan ini, khususnya ke mereka yang anda pikir dapat

mempengaruhi untuk merubah kebijakan agar para petugas pom bensin dibolehkan

memakai masker penutup hidung.



jabat erat,


--
ABOUT TNS
TNS is a global market information and insight group.

Its strategic goal is to be recognised as the global leader in delivering 
value-added information and insights that help its clients make more 
effective business decisions.

TNS delivers innovative thinking and excellent service across a network of 
80 countries. Working in partnership with clients, TNS provides 
high-quality information, analysis and insight that improves understanding 
of consumer behaviour.

TNS is the world s leading provider of customised services, combining 
sector knowledge with expertise in the areas of Product Development  
Innovation, Brand  Communications, Stakeholder Management and Retail  
Shopper. TNS is a major supplier of consumer panel, media intelligence and 
audience measurement services.

TNS is the sixth sense of business.
www.tnsglobal.com

DISCLAIMER: This e-mail and any files transmitted with it are confidential 
and intended solely for the use of the individual or entity to whom they 
are addressed and others may not distribute, copy or use it. If you 
receive this e-mail by mistake, please either delete it without 
reproducing, distributing or retaining copies thereof or notify our e-mail 
administrator at [EMAIL PROTECTED] Note that this is NOT 
the address of the person who sent this mail to you but a general 
administrative address. The views expressed in this e-mail may be the 
personal views of the sender and not of TNS unless specifically stated. 
Please note that TNS is able to, 

[ppiindia] Fwd: Fw: Girls_Self Defence

2008-10-22 Terurut Topik Nugroho Dewanto

Subject: Fw: Girls_Self Defence
Date: Tue, 21 Oct 2008 13:05:21 +0700
X-Mailer: Microsoft Outlook Express 6.00.2900.2180








--
Buat latihan yah dirumah…ce2…
Hanya tolong jgn di praktekan ke pasangan anda..yah  hehe…..






http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0013.jpg
http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0021.jpg
http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0031.jpg
http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image004.jpg
http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image005.jpg
http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0061.jpg
http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0071.jpg

--
image0081.jpg

--


http://sg.rd.yahoo.com/sg/messenger/maxwell/*http:/id.messenger.yahoo.com/Coba
 
Yahoo! Messenger 9.0 baru Akhirnya datang juga!


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.comhttp://mail.yahoo.com


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

The information transmitted is intended only for the person or the entity 
to which it is addressed and may contain confidential and/or privileged 
material. If you have received it by mistake please notify the sender by 
return e-mail and delete this message including any of its attachments 
from your system. Any use, review, reliance or dissemination of this 
message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that 
e-mails are susceptible to change. The views expressed herein do not 
necessarily represent those of PT Astra International Tbk and should not 
be construed as the views, offers or acceptances of PT Astra International Tbk.



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Iron Lady akan didepak karena tak mau lindungi Bakrie?

2008-10-21 Terurut Topik Nugroho Dewanto

Headline News October 22, 2008

Efforts seen to unseat Sri Mulyani: Sources
Rendi A. Witular and Aditya Suharmoko, The Jakarta Post, Jakarta

Vested interests are launching a covert attempt to replace Finance Minister 
Sri Mulyani Indrawati following her stern moves to guard the state budget 
from abuse and clamp down on violators, sources say.

Efforts to topple the iron lady intensified after she turned down 
requests from a major conglomerate for government assistance in saving its 
business empire in the wake of the global financial meltdown, sources said.

Speculation has been rife for the past two or three weeks. I think the 
political motive is bigger than those of the economy, with the market 
showing confidence in the minister, said Andi Rahmat, a member of the 
House of Representatives' Commission XI, which oversees financial affairs, 
on Tuesday.

Andi said a possible replacement for Mulyani, proposed by the vested 
interest, was Darmin Nasution, the Finance Ministry's director general of 
taxation.

It's going to be a very risky move by President Susilo Bambang Yudhoyono 
to replace Mulyani at a time when a figure like her is badly needed to 
shield Indonesia from the impact of the global downturn, he said.

Finance Ministry sources and some businessmen said one of the moves being 
made to discredit Mulyani was to promote an image of her as lacking 
nationalism, a sentiment widely touted since her appointment as minister 
back in 2004.

Mulyani's previous post as an executive at the International Monetary Fund 
(IMF) has been used by her opponents to question her nationalism following 
criticism over the agency's poor performance in helping the country survive 
the late-1997 Asian financial crisis.

Economist Faisal Basri, Mulyani's close friend and former colleague at the 
University of Indonesia, blamed certain parties, inconvenienced by 
Mulyani's moves to deal with the financial meltdown, as the main sponsors 
of the efforts.

There are some politicians who suffered losses from the havoc in the stock 
market. Besides, knowing Mulyani well, it is not her 'style' to take a 
policy of suddenly closing down the stock market, he said.

Faisal added it was unlikely Mulyani would be replaced by Darmin -- a close 
confidant of hers and a mentor during her time at the University of Indonesia.

Ministry sources say businessmen involved in violations in the mining 
sector, the customs and excise business, and the tax sector were among 
those teaming up with businessmen who recently got burned in the stock 
market and could not recover their losses.

Mulyani has been praised for her efforts in reforming the once 
corruption-infested customs and tax offices, including refusing to allow 10 
helicopters belonging to a firm linked to Vice President Jusuf Kalla to 
pass through customs before paying duties.

Her courage was on show again when she ordered state-run Bank Mandiri to 
transfer disputed funds worth Rp 1.23 trillion (US$ 126 million) from 
Hutomo Tommy Mandala Putra, son of the late former president Soeharto, to 
the state account for development use.

However, her latest move in refusing to help a politically wired business 
group has ignited a backlash of rage which may cost her her job unless 
Yudhoyono ensures Mulyani remains in her post until his administration ends.

Finance Ministry spokesman Samsuar Said said the cost will be too 
expensive for the Cabinet if Mulyani leaves before the current 
administration ends its term next year.

Use common sense. What is the motive in this kind of situation for 
unseating her? he said.
Economist Pande Raja Silalahi said some businessmen were likely offended by 
Mulyani's statement during a recent speech at the office of the powerful 
lobby group the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin).

I am the Finance Minister, my job is to protect the state fund. Companies 
have a job to protect their own financial affairs. If they fail, it is 
their fault and they deserve to go bust, said Pande, quoting Mulyani.




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Newsweek Magazine: Indonesia As the New India

2008-10-20 Terurut Topik Nugroho Dewanto
saya teringat di masa kuliah 15 tahun lalu, prof juwono
sudarsono pernah mewanti-wanti bahaya menerapkan demokrasi
di negara berkembang dan masyarakatnya majemuk seperti
indonesia. kita akan jadi seperti india, tetap miskin dan
politiknya ribut minta ampun. para aktris bollywood menjadi
anggota parlemen semata memanfaatkan ketenaran tanpa
kompetensi, begitu katanya.

kekhawatiran pak juwono ada benarnya, ada pula yang tidak.
seperti india, kita sekarang memang mengalami panggung
sinetron pindah ke senayan karena para aktris dan aktor
menjadi anggota dpr.

tapi indonesia tidak miskin, kita termasuk negara berpendapatan
menengah di dunia. kita sedikit lebih kaya ketimbang india.
negeri anak benua itu sendiri sekarang perlahan-lahan menjadi
lebih makmur ketimbang 15 tahun lalu.

kita memang punya banyak kesamaan dengan india:
masyarakat yang majemuk dengan banyak suku dan agama.
serta sistem pemerintahan yang demokratis dan netral agama.

tapi, bila pemberantasan korupsi dan otonomi daerah berhasil,
indonesia akan lebih maju dari india, bahkan cina.

teknologi informasi yang menjadi andalan india, bukan ilmu
yang sulit untuk dipelajari.

dibanding india, indonesia punya dua kelebihan: ada bahasa
indonesia yang menjadi lingua franca dan tak ada persoalan
kasta yang menghambat mobilitas vertikal warga.

india sampai sekarang masih bermasalah karena bahasa hindi
(warganya merasal lebih sederajad satu sama lain bila bicara
dalam bahasa inggris) dan sistem kasta di masyarakat, bukan
karena sistem pemerintahan yang demokratis.

mari tetap semangat!


At 08:16 AM 10/17/2008 +0200, A. Marconi wrote:

Membaca Newsweek ttg Indonesia ini tampak sambungnya dengan politik 
luarnegeri Gedungputih bagi Asia Tenggara, menopang secara pragmatis kaum 
Militer dan ex-Militer (purnawirawan) yang dididik dengan Dana Bantuan 
Militer AS. Menjelang Pemilu 2009 di Indonesia, politik AS mendukung 
dipilihnya calon-calon presiden Indonesia dari purnawirawan 
jendral-jendral TNI-AD, seperti SBY, Wiranto, Prabowo dll.

Be careful with your best economic hope in the era of Indonesian TNI-AD 
political power dominancy. KASAD telah memperingatkan kewaspadaan terhadap 
masyarakat akan bangkitnya kembali mayat PKI yang sudah ditembak mati 
dengan brondongan senapan mesin di tahun 1965 oleh satuan 
KOSTRAD/KOPASUS/RPKAD di bawah komando Letjen Soeharto. Mayat PKI tersebar 
di seluruh kepualuan Indonesia dalam kuburan-kuburan masaal, hingga di 
pulau terpencil Buru. Momok Komunisme masih terus menghantui Indonesia dan 
dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini telah masuk ke gereja-gereja, 
klenteng, masjid dan candi-candi serta pura-pura. Sitkon baru ini 
menyebabkan para jendral generasi baru yang dihasilkan di akademi-akademi 
militer Indonesia kini mengidap penyakit paranoia bahaya latent 
komunisme/PKI sebagai akibat indoktrinasi politik dan ideologi 
anti-komunis era cold-war. Oleh sebab itu impian Indonesia berstatus 
raksasa ekonomi Asia Tenggara apa mungkin direalisasi?

- Original Message -
From: Pan Mohamad Faiz
To: mailto:ppi-india%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] ; 
mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com
Cc: mailto:qisai%40yahoo.com[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, October 17, 2008 4:28 AM
Subject: [ppiindia] Newsweek Magazine: Indonesia As the New India

Dear all,

Cross posting tentang pemberitaan Indonesia terkait dengan India di 
Majalah Newsweek. Semoga bisa menjadi perhatian untuk kita bersama, para 
mahasiswa, alumnus, pemerintah, dan professional Indonesia di dan dari India.

Best Regards,
PMF

Alumnus University of Delhi

=
LAMPIRAN
=
Indonesia As the New India

This stable democracy with a hot market economy resembles another Asian 
giant in the 1990s.

By George Wehrfritz and Solenn Honorine | NEWSWEEK

Published Oct 11, 2008

 From the magazine issue dated Oct 20, 2008

Link page 1: 
http://www.newsweek.com/id/163572http://www.newsweek.com/id/163572

Link page 2: 
http://www.newsweek.com/id/163572/page/2http://www.newsweek.com/id/163572/page/2
 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.comhttp://mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fwd: Ilusi Khilafah Islam

2008-10-16 Terurut Topik Nugroho Dewanto


Tadarrus Ramadan Jaringan Islam Liberal, 16 September 2008

Mengaji al-Islam wa Ushul al-Hukm

Karya Ali Abd. Raziq (1888 – 1966)



Ilusi Khilafah Islam


Perdebatan seputar institusionalisasi politik Islam melalui negara yang 
mengemuka pada diskusi kedua Tadarrus Ramadan Jaringan Islam Liberal 
menjadi tema utama pada diskusi yang ketiga ini. Diskusi ini menjadi 
sangat menarik karena yang dibahas adalah teori Ali Abdul Raziq dalam buku 
al-Islam wa Ushul al-Hukm mengenai negara Islam. Titik utama keterangan 
Raziq adalah bahwa Nabi Muhammad tidak datang sebagai pemangku wahyu 
politik yang oleh karenanya harus menyebarkan risalah negara Islam. 
Sebagaimana rekan-rekannya sesama nabi, Nabi Muhammad hanyalah pembawa 
risalah agama, tidak lebih dari itu.

  Luthfi Assyaukanie yang tampil sebagai pembicara pertama mengupas isi 
 dan latar belakang historis kelahiran buku yang sedang dikaji. Sementara 
 pembicara kedua, Ihsan Ali-Fauzi, mencoba melakukan teoretisasi terhadap 
 karya ini dan memberi konteks terhadap realitas dunia Islam masa kini.

Al-Islam wa Ushul al-Hukm muncul di tengah perdebatan seputar wacana 
khilafah menyusul dihapusnya khilafah oleh Mustafa Kemal Attaturk pada 
tahun 1924. Banyak kalangan yang menilai bahwa kelahiran buku ini adalah 
bentuk dukungan teologis semata kepada keputusan Attaturk membubarkan 
institusi khilafah.

Kedua tokoh sezaman ini kemudian memperoleh kecaman luar biasa dari 
otoritas Islam di pelbagai dunia Islam. Beruntung bagi Attaturk karena ia 
memegang kekuasaan politik. Sementara kecaman yang diterima oleh Raziq 
dari otoritas dan masyarakat Islam Mesir  membuat posisi-posisi sosialnya 
dilepas satu persatu. Raziq yang awalnya adalah salah satu ulama 
universitas al-Azhar dipecat dari jabatannya tersebut.

Kelahiran buku ini sebetulnya berada pada situasi dunia Islam yang sedang 
bergejolak. Tahun 1924, Mustafa Kemal Attaturk mengambil inisiatif 
menghapuskan bentuk pemerintahan khilafah Turki, satu-satunya khilafah 
Islam yang masih tersisa. Alasan utama Attaturk mengambil inisiatif adalah 
bahwa bentuk negara khilafah adalah sistem pemerintahan kuno yang tidak 
mampu memenuhi tantangan zaman, terutama karena Turki semakin terpuruk di 
bawah sistem pemerintahan ini. Butuh inovasi baru yang lebih segar dan 
modern, yaitu sekularisme.

Penghapusan khilafah kemudian dengan cepat memperoleh reaksi dari para 
pemimpin politik Islam dan terutama dari para ulama. Penghapusan ini 
memberi angin segar kepada komunitas-komunitas politik di luar Turki yang 
selama ini memang menunggu momen itu untuk mendeklarasikan diri sebagai 
khalifah. Dua komunitas politik yang sangat bernafsu adalah Raja Mesir, 
Fuad, dan Jazirah Arab.

Sebelum buku ini terbit, seorang ulama Mesir terkemuka, Rasyid Ridha, 
mempublikasikan sebuah tulisan di jurnal Al-Manar yang intinya memberi 
dukungan terhadap khilafah. Ada sementara anggapan yang mengatakan bahwa 
Raziq memberi jawaban balik terhadap artikel Ridha itu melalui buku 
Al-Islam. Di sisi lain Raziq, melalui buku ini, sebetulnya juga melakukan 
kritik terhadap nafsu penguasa Mesir untuk menjadi khalifah. Serangan pada 
dua otoritas inilah yang kemudian menempatkan Raziq pada posisi yang 
sangat berbahaya, yakni menghadapi otoritas agama dan politik sekaligus.

Secara teretis, Raziq tampak meminjam paparan Ibn Khaldun mengenai 
pembedaan antara khilafah dan kerajaan. Khilafah adalah rezim Qur’ani 
yang beriorientasi ukhrawi. Di dalamnya adalah solidaritas sosial atau 
ashabiyyah. Sementara kerajaan hanyalah sistem politik dengan orientasi 
duniawi semata. Sistem politik bisa berubah dari kerajaan menjadi 
khilafah, demikian pula sebaliknya, ditentukan oleh seberapa besar 
solidaritas sosial terjalin untuk kepentingan ukhrawi. Belakangan ini, 
menurut Ibn Khaldun, khilafah telah turun menjadi kerajaan karena 
kurangnya solidaritas sosial yang beriorientasi ukhrawi. Akan tetapi 
kerajaan bisa bangkit lagi menjadi khilafah jika politik pemerintahan 
dapat diislamkan dan islamnya dapat dipolitikkan.

Bagi Raziq, selamanya yang terjadi adalah politik kekuasaan. Tidak pernah 
terjadi kekuasaan politik memiliki nuansa religius sekaligus. Di sini 
Raziq berusaha membangun teori untuk menolak definisi khilafah yang 
menyatakan bahwa khilafah adalah bentuk pemerintahan yang bersumber dari 
ilahi dan disetujui oleh ummat. Pertama-tama Raziq menantang semua 
pendukung khilafah untuk menunjukkan bukti doktrin Islam yang berbicara 
mengenai bentuk pemerintahan. Menurut Raziq, tidak ada satupun nash 
al-Qur’an yang menyatakan satu bentuk pemerintahan atau sistem politik 
Islam. Yang ada hanyalah ungkapan-ungkapan mengenai posisi Muhammad 
sebagai pembawa risalah. Raziq kemudian mengutip sejumlah dalil yang 
menunjukkan bahwa Muhammad hanyalah pembawa risalah, dan tidak memiliki 
otoritas untuk melakukan pemaksaan. Dengan tidak adanya paksaan, maka 
sesungguhnya Muhammad tidak menunjukkan otoritas politik yang ada dalam 
doktrin agama. 

[ppiindia] situs asyik

2008-10-15 Terurut Topik Nugroho Dewanto

seorang teman memberitahu sebuah situs.
asyik buat yang cinta indonesia.

http://www.hiduplahindonesiaraya.com/



[ppiindia] Fwd: Play in the Capital Market-- Wall Street ala Indonesia

2008-10-14 Terurut Topik Nugroho Dewanto

From: Hasan M. Soedjono hms@

Here is an analogy from an old buddy about the recent behavior of
Indonesia's capital market, in the form of an amusing allegory. As Charles
Darwin discovered, there's a monkey in all of us.

Best Wishes,

-hms-

_

From: Ongki P Sumarno []
Sent: Saturday, October 11, 2008 11:57 AM
Subject: Play in the Capital Market-- Wall Street ala Indonesia

If you have difficulty understanding the current world financial
situation, the following should help...

Once upon a time in a village in Indonesia , a man, let say his name is
Donny, announced to the
villagers that he would buy monkeys for Rp.100.

The villagers seeing there were many monkeys around, went out to the
forest and started catching them.
The man bought thousands at Rp.100, but, as the supply started to diminish,
the villagers stopped their efforts.

The man further announced that he would now buy at Rp. 200. This renewed the
efforts of the villagers and they started catching monkeys again.

Soon the supply diminished even further and people started going back to
their farms. The offer rate increased to Rp. 300 and the supply of monkeys
became so little that it was an effort to even see a monkey, let alone
catch it!

The man now announced that he would buy monkeys at Rp. 500! However, since
he had to go to the city on some business, his assistant, Said, would now
act as buyer, on his behalf.

In the absence of the man, the assistant told the villagers: ' Look at
all these monkeys in the big cage that the man has collected. I will
sell them to you at Rp. 350 and when he returns from the city, you can sell
them back to him for Rp. 500. '

The villagers squeezed together their savings and bought all the
monkeys.

Then they never saw Donny or his assistant, Said, again, only monkeys
everywhere!. Now even all the villagers, including us, look like monkeys.




Re: [ppiindia] Tentang Wawancara TEMPO dengan kiai Sahal

2008-10-13 Terurut Topik Nugroho Dewanto

ketimbang menduga-duga sila anda cek sendiri ke kiai sahal.
tanyakan apakah ada kutipan yang salah?

sejauh ini kiai sahal tidak mengeluh terhadap wawancara itu,
baik melalui surat atau telepon

almarhum kiai hasyim asyari keturunan keluarga basyaiban?
apakah ada rujukan literaturnya?

kalau benar, saya ikut senang karena berarti gus dur tergolong
habib. dan saya bangga karena gus dur tak mau dipanggil habib.
seperti juga banyak kawan-kawan arab saya yang keturunan sayid
tapi menolak disebut habib. padahal kalau mau mereka tinggal
pakai jubah dan surban saja :))



At 01:18 AM 10/13/2008 -0700, you wrote:
notabene:

Front Pembela Islam itu bukan Nahdlatul Ulama. FPI
itu didirikan oleh habaib. Jadi, FPI bukan NU, dan amaliahnya berbeda.
Wong FPI itu Wahabi kok, sementara NU itu Ahlussunnah Wal Jamaah

Benarkah
kalimat di atas memang pernyataan kiai Sahal sebagaimana tertulis dalam
wawancara di bawah ini? Sungguh mati saya tidak bisa percaya! Saya
curiga, jangan-jangan Arif Kuswandono dan Sohirin - dua wartawan TEMPO
yang mewawancarai beliau - salah mengutip kiai Sahal. Sebab sangat
tidak masuk akal jika Kiai sekaliber kiai Sahal mengatakan FPI Wahabi.
Dasarnya apa? Sedangkan dalam kenyataannya FPI juga melakukan amaliah
sebagaimana amaliah yang dilakukan oleh NU. FPI juga tahlilan, ziarah
kubur, bertawassul, mauludan, dan seterusnya, yang mana semua amaliah
tersebut merupakan amaliah yang sangat ditentang oleh Wahabi.

FPI
bukan NU. Itu benar. Namun kalau perbedaannya hanya karena FPI
didirikan oleh habaib, ini makin tidak masuk akal. Lha wong KH Hasyim
Asy'ari pendiri NU itu dari (konon) keluarga Basyaiban. Apa ini bukan
marga habaib? Masak sebagai kiai sepuh, kiai Sahal tidak tahu soal
beginian?

Atau jangan-jangan ada sesuatu di balik wawancara
ini mengingat Goenawan Mohamad lagi ada masalah dengan FPI? Tapi kenapa
pula ketidaksepahaman kiai Sahal dengan Gus Dur juga dimuat dalam
wawancara, padahal GM dikenal akrab dengan gus Dur, bahkan sama-sama
terlibat dalam AKKBB?

Tuhanku, lindungilah Indonesia dari segala adu domba...

-Fahmi Faqih


TEMPO32/XXXVII 29 September 2008
KH Sahal Mahfudh:
Kita Majemuk, Kaya Budaya dan Tradisi

DIA
ulama yang punya otoritas tertinggi di negeri ini. Dua jabatan penting
sekaligus diembannya: Rais Aam Syuriah Nahdlatul Ulama dan Ketua Umum
Majelis Ulama Indonesia. Kiai Haji Mohammad Ahmad Sahal Mahfudh
menguasai berbagai kitab fikih klasik. Dia bahkan telah menelurkan
beberapa buku fikih dan dikenal sebagai orang yang mempopulerkan fikih
sosial.

”Romo Kiai”—begitu santrinya biasa memanggil—adalah
orang yang konsisten memandu Nahdlatul Ulama sesuai dengan Khittah
1926. Itu sebabnya ia masygul ketika sebagian besar pengurus Nahdlatul
Ulama terjun ke politik praktis. ”Praktek khittah di NU sekarang sedang
macet,” kata pengasuh Pondok Maslakul Huda di Kajen, Margoyoso, Pati,
Jawa Tengah, itu.

Kiai Sahal menyentil tindakan oknum pengurus
itu lewat mekanisme organisasi. ”Semua orang NU sebenarnya sudah paham
gaya saya,” kata penerima gelar doktor honoris causa bidang fikih dari
Universitas Islam Negeri Jakarta pada 2003 itu. ”Saya bukan orang yang
suka umbar omong,” kata suami Nafisah—atau dikenal dengan Nyai
Sahal—anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Jawa Tengah, itu.

Pada
usia 70 tahun, KH Sahal Mahfudh harus tetap bolak-balik Jakarta-Pati.
Namun, selama Ramadan, ia memilih tinggal di pondok untuk mengaji
bersama santri, dan menolak bepergian. ”Masak, setahun enggak bisa
khatam Al-Quran sekali pun,” katanya.

Ketika Arif Kuswardono dan
Sohirin dari Tempo menemuinya, Sabtu pekan lalu, sejumlah santrinya
mengatakan sang kiai sedang sakit. Bibir Kiai Sahal memang terlihat
mengering dan pecah-pecah. Namun ia mengaku masih fit dan bugar. ”Saya
tidak pernah berolahraga. Resepnya mungkin karena makan saya tidak
neko-neko,” ujarnya.

Kiai Sahal menerima Tempo di ruang tamu
rumahnya yang berisi sofa sederhana dan kipas angin sumbangan santri.
Bersarung batik dengan kemeja lengan panjang, pria yang sejak
kanak-kanak ditinggalkan ayahnya—KH Mahfudh, wafat dalam tahanan
Jepang—ini tidak banyak bergerak selama dua jam wawancara.

Sebagai
pemimpin Nahdlatul Ulama, bagaimana Anda menyikapi perseteruan antara
Front Pembela Islam dan kelompok pembela Ahmadiyah, yang konon
sama-sama berasal dari Nahdlatul Ulama?

Front Pembela
Islam itu bukan Nahdlatul Ulama. FPI itu didirikan oleh habaib. Jadi,
FPI bukan NU, dan amaliahnya berbeda. Wong FPI itu Wahabi kok,
sementara NU itu Ahlussunnah Wal Jamaah.

Bukannya Nahdlatul Ulama juga mengakui habaib?

Wahabi
itu tidak cocok dengan Indonesia, karena Wahabi hanya mengenal Al Quran
dan sunah. Yang tidak ada dalam Al-Quran dan sunah dianggap sesat.
Kalau ini diterapkan di Indonesia, tidak cocok. Kita majemuk, kaya
budaya dan tradisi. Sepanjang tidak bertentangan, meski tidak disebut
di dalam Al-Quran atau sunah, tidak apa-apa.

Bagaimana dengan sebagian kalangan muda Nahdlatul Ulama yang membela 
Ahmadiyah?

Mereka
membela atas nama hak asasi 

Re: [ppiindia] Tentang Wawancara TEMPO dengan kiai Sahal

2008-10-13 Terurut Topik Nugroho Dewanto

zaman sma saya pernah baca buku hamid algadri berjudul
politik belanda terhadap islam dan keturunan arab di indonesia

saya termasuk pengagum tokoh partai arab indonesia yang
kemudian menjadi tokoh partai sosialis indonesia itu.

rasanya saya juga pernah membaca buku van den berg:
hadramaut dan koloni arab di nusantara.

nanti saya buka lagi buku-buku itu apakah tertulis tentang
kiai hasyim asyari dan keluarga basyaiban.

yang saya tahu:
di depan komunitas arab, gus dur memang pernah mengatakan
dirinya masih keturunan sayid.

di depan komunitas cina, gus dur mengatakan dia masih keturunan
laksamana cheng ho :))

di depan masyarakat jawa, dia mengatakan masih keturunan
lembu petheng :))

itu gaya pemimpin jawa mengumpulkan seluruh legitimasi kekuasaan
secara sosiologis di tangannya. seperti sultan mataram tempo doeloe
menyebut dirinya senapati ing ngalogo, ngabdulrahman sayidin panotogomo,
kalifatullah.


At 02:23 AM 10/13/2008 -0700, you wrote:
silakan buka buku karangan mr hamid alqadri. kalau tak salah judulnya 
islam dan keturunan arab dalam kemerdekaan indonesia terbitan mizan. 
juga buka hadramaut dan koloni arab di indonesia karangan van den berg 
sudah dalam bahasa indonesia.




--- On Mon, 10/13/08, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [ppiindia] Tentang Wawancara TEMPO dengan kiai Sahal
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Monday, October 13, 2008, 1:30 AM













ketimbang menduga-duga sila anda cek sendiri ke kiai sahal.

tanyakan apakah ada kutipan yang salah?



sejauh ini kiai sahal tidak mengeluh terhadap wawancara itu,

baik melalui surat atau telepon



almarhum kiai hasyim asyari keturunan keluarga basyaiban?

apakah ada rujukan literaturnya?



kalau benar, saya ikut senang karena berarti gus dur tergolong

habib. dan saya bangga karena gus dur tak mau dipanggil habib.

seperti juga banyak kawan-kawan arab saya yang keturunan sayid

tapi menolak disebut habib. padahal kalau mau mereka tinggal

pakai jubah dan surban saja :))





Re: [ppiindia] Ane punye jadwal kerje seni

2008-10-12 Terurut Topik Nugroho Dewanto

pak ikra, selamat untuk laskar pelangi.

menyenangkan melihat potret masyarakat indonesia yang
beragam dalam film itu.

hari minggu kemarin saya mengajak sepuluh anak
kecil dari lingkungan rumah untuk nonton film itu. mau nonton
yang jam 13.00, eh tiket untuk pertunjukkan pukul 15.00 pun
sudah habis. dahsyat.

beruntung saya sendiri bersama anak-keponakan
sudah menonton pada hari pertama lebaran.



At 06:25 PM 10/10/2008 -0700, Ikranagara wrote:

Dear all;

Weleh weleh weleh... long time no see! Maklum ane lagi sibuk dalam team 
promosi Laskar Pelangi yang ngasi kesempatn kepada ane mejeng di banyak 
media cetak dan layar kaya dtibambah acara temu bintang di berbagai 
bioskop! Ane jadi mabok kepayang deh jadinya, apalagi sekarang jumlah 
penonton Laskar Pelangi  bahkan sudah mendekati angka dua juta: 
rata-rata setiap hari seratus ribu!

Nah, ini ada kabar baru dari ane punya kesibukan. Boleh dong ane sampein, 
terutama bagi marika yang tinggal di Kuala Lumpur, Tokyo dan Tanjung 
Pinang (Pulau Bintan!) dan tentu saja yang ade di Pulau Batam sekalian deh!

Inilah ane punya jadwal kerje seni minggu depan:

14 Oktober ke Kuala Lumpur.
15 Oktober menampilkan poetry reading dan pentas topeng.
16 Oktober ke Tokyo.
18 sd 22 Oktober jadi tamu undangan Tokyo International Film Festival, 
kerane filmnya Garin Nugroho Di Bawah Pohon terpilih masuk festival 
bergengsi ini. Yang masuk terdaftar lebih dari 200 film, tapi yang 
terpilih hanya 15 film saja, dan Di Bawah Pohon terpilih. Selain aku, 
tentu saja Garin akan hadir, ditambah Nadia Saphira dan Ayu Laksmi.
Di Bawah Pohon mengisahkan tentang perjalanan hidup tiga perempuan di 
Pulau Bali. Film yang dibintangi Marcella Zalianty, Nadia Saphira, dan Ayu 
Laksmi itu bercerita mengenai kelahiran, perjalanan cinta dan kematian 
manusia dalam kehidupan Bali yang penuh dengan budaya mistis.

Garin direncanakan hadir pada saat penganugerahan penghargaan 
internasional yang akan berlangsung di Sekolah Film Tokyo.
23 Oktober kembali ke Jakarta.
24 Oktober ke Tanjung Pinang untuk mengisi acara Festival Seni menampilkan 
baca puisi dan pentas teater topeng.
26 Oktober kembali ke Jakarta.
1 sd 30 Nopember Nopember main dalam film Garuda di dadaku karya 
sutradara Ifa, ane berperan sebagai Usman, merupakan film ketiga ane untuk 
tahun 2008.

Salam,

Ikra.-





[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fwd: Deadline Pengumpulan Karya AJI-UNICEF Diperpanjang hingga 26 Oktober 2008

2008-10-10 Terurut Topik Nugroho Dewanto

From: alida Bahaweres [EMAIL PROTECTED]
Subject: [ajisaja] Deadline Pengumpulan Karya AJI-UNICEF Diperpanjang 
hingga 26 Oktober 2008
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations
Children's Fund (UNICEF) menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk
Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'

Deadline Penerimaan Naskah diperpanjang hingga 28 Oktober 2008

Tahun 2008, AJI-UNICEF kembali menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF
untuk
Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'. Penghargaan ini terbuka untuk
jurnalis media cetak/online, radio dan televisi. Total hadiah sebesar Rp 66
juta. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya Jurnalistik yang
berbobot dan berprespektif anak.


KETENTUAN
1.  Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa
feature tentang anak.
2.  Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan
televisi di seluruh Indonesia dapat mengikuti perlombaan ini.
3.  Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media
massa (bukan media internal).
4.  Setiap peserta bisa mengajukan maksimal tiga karya.
5.  Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa
umum pada periode antara 26 Oktober 2007 ­ 26 Oktober 2008
6.  Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 28
Oktober 2008
7.  Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya
adalah karya orisinal. Jadi bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk
advertorial komersial.
8.  Ralat, jika ada, harus disertakan.
9.  Karya belum pernah memenangi lomba jurnalistik.
10. Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.
11. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.
12. Untuk karya media cetak, peserta harus mengirim kliping beserta
soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus
mengirim
karyanya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs beritanya.
Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari redaktur media online
yang
menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah dimuat di media tersebut.

13. Untuk karya media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam
bentuk CD (MP3 atau WAV). Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan
dari
pimpinan (Pemimpin redaksi) yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan
pernah
disiarkan di radio tersebut. Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya.
14. Untuk karya media televisi, peserta harus mengirimkan karyanya
dalam bentuk VCD / DVD (MPEG atau AVI) dengan mencantumkan nama dan asal
media
di kepingan VCD / VCD . Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya.
15. Sponsor hadiah oleh Mayora dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta.
Masing-masing sebesar Rp 10 juta (pemenang 1 per kategori), Rp 7 juta
(pemenang
II per kategori) dan Rp 5 juta (pemenang III per kategori)
16. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di :
Jl. Kembang Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke
[EMAIL PROTECTED] sekretariatnya_aji%40yahoo.com.
Nomor Telepon/fax : 021-3151214 /021-3151261. Atau hubungi panitia
'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik terbaik tentang Anak'
via email [EMAIL PROTECTED] lidbahaweres%40yahoo.com atau
081330392480 (Alida) atau 08128572252
(Minda).

DEWAN JURI AWARD


1.  Dewan Juri Kategori Cetak

Lina Sofiani (UNICEF)
Willy Pramudya (AJI)
Ninuk Mardiana Pambudy (Kompas)
Irwanto (Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta)

2.  Dewan Juri Kategori TV

Iwan Hasan (UNICEF)
Eddy Suprapto (AJI/TPI)
Don Bosco (KPI)
Bobbi Guntarto (Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak)

3.  Dewan Juri Kategori Radio

Kendartanti Subroto  (UNICEF)
Heru Hendratmoko (AJI/KBR 68H)
Arya Gunawan (UNESCO)
Arist Merdeka Sirait (Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak)


[Non-text portions of this message have been removed]




MOHON untuk tidak memforward pesan di mailing list ajisaja ini, terutama 
yang merupakan diskusi internal AJI sebagai organisasi. Forward pesan 
hanya diperkenankan dengan persetujuan dari sidang mailing list ini. Milis 
ini juga tidak bisa menerima attachment. Jika ada file penting yang ingin 
dikirim ke milis, silakan kirim ke moderator. Terima kasih. 
[Moderator]Yahoo! Groups Links



Re: [ppiindia] WARNA

2008-09-25 Terurut Topik Nugroho Dewanto
selamat lebaran.

mohon maaf lahir dan batin juga
untuk semua anggota milis tanpa kecuali.


At 04:34 PM 9/24/2008 +, nneonlight wrote:


Dengan menyebut nama Allah
Jalani hidupmu
Yakinkan niatmu
Jangan pernah ragu

Dengan menyebut nama Allah
Bulatkan tekadmu
Menempuh nasibmu
Ke mana pun menuju

Serahkanlah hidup dan mati mu
Serahkan pada Allah semata
Serahkan duka gembiramu

Agar damai senantiasa hati mu

PS.
Met Hari Raya Idul Fitri 1429 H,
Minal aidin wal faidzin
Mohon maaf lahir dan batin

salam, nneonlight




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fw: Luar biasa !!!!!!!!!

2008-09-25 Terurut Topik Nugroho Dewanto

kecil jadi tak perlu sombong.






Luar biasa!!!
Pernahkan Anda membayangkannya?

ATT4713443.jpg
Pada waktu benda-benda angkasa ini diperbandingkan
ATT4713444.jpg
kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi dan kita para penghuninya.



ATT4713445.jpg

Jagad raya yang sangat besar.

ATT4713446.jpg
Dalam skala ini bumi kita tidak kelihatan lagi



ATT4713447.jpg
Di sini matahari hanya sebesar debu!
Antares adalah bintang ke 15 yang paling terang di angkasa.
Jaraknya lebih dari 1000 tahun cahaya dari bumi.
   Lalu . . .
siapakah kita?
apakah tujuan hidup kita?




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] The Odyssey of an Indonesian Muslim pluralist

2008-09-24 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Ahmad Syafii Maarif: The odyssey of an Indonesian Muslim pluralist
Ary Hermawan , The Jakarta Post , Jakarta | Thu, 09/18/2008 10:32 AM | People

Ahmad Syafii Maarif was not born pluralist. In fact, he had to travel all 
the way to the other side of the globe to find what he now believes in.

He discovered the true Koranic Islam, which encourages peaceful coexistence 
among humankind.
At the time, his age had already passed forty.

I was late in many things, confessed the 73-year-old Muslim intellectual, 
who recently won the prestigious Magsaysay Award for guiding Muslims to 
embrace tolerance and pluralism, speaking at his office in South Jakarta.

Years before he flew to the United States to study Islam and politics, 
Syafii was just an ordinary young man from a small, unknown district called 
Sumpur Kudus in West Sumatra.

Living in a quiet and poverty-stricken district, he never dreamed of 
becoming a Muslim leader, intellectual and champion of pluralism in the 
world's largest Muslim country.

He thought he would probably end up becoming a trader just like many of his 
childhood friends, with whom he shared a romantic lifestyle in his idyllic 
village -- farming, fishing in rivers and watching cow-fighting competitions.

His life took a twist when his senior, Sanusi Latief, took him to Java to 
continue his studies at Mu'allimin Yogyakarta, an Islamic boarding school 
run by Muhammadiyah, the country's second largest Muslim organization.

At that time, Indonesia was a young, hopeful nation and was about to hold 
its first democratic elections in 1955.

Like many of his Muhammadiyah fellows and other intellectualized Muslims, 
including the late Nurcholis Madjid, Syafii was infatuated with the Islamic 
party Masyumi, which was led by the charismatic thinker Mohammad Natsir.

I think I was a hardliner, but I never supported violence. I was a 
hardliner because I was fighting for the creation of an Islamic state, 
though at the time I believed it had to be carried through peacefully, 
using democratic methods, he said.

But that was part of my past.

During those tumultuous years, Syafii, then a vigorous young activist, 
often wrote articles in magazines expressing his support for Masyumi, which 
later after studying in the United States he criticized for often failing 
to base its political decisions on valid and accurate sociological data.

When the party was disbanded, along with the demise of the Indonesian 
fledgling democracy, with the rise of Soekarno to almost-absolute power 
with his Guided Democracy, then Syafii still held onto the idea of an 
Islamic state as a panacea for all the troubles facing humankind.

He then brought the idea to the United States in the late 70s and early 
80s, but only to discard it after encountering Pakistani thinker Fazlur 
Rahman -- the most influential person in the development of Maarif's 
Islamic and political thought, who was then a lecturer at Chicago University.

After attending his lectures for a few months, according to his 
autobiography, Syafii could no longer ask his rhetorical question, 
Professor Rahman, please give me one fourth of your knowledge of Islam, 
and I will convert Indonesia into an Islamic state.

It was during his discussions with Rahman that he was able to get off the 
path of fundamentalism which was filled with flaming spirit but empty from 
deep, contemplative thoughts.

I have never found the term *Islamic state' in the Koran or in any Islamic 
classical literature. This term was made in the twentieth century. If there 
is no reference to it in the primary sources of Islam, why do we have to 
fight for it? he said.

Upon returning to Indonesia, many of the radicalized heirs of Masyumi were 
angry at him, accusing him of betraying the political ideas of Natsir and 
being an agent for the U.S. to weaken Islam from within.

They don't know Pak Natsir, Syafii said.

This xenophobic allegation prevails until now, but he remains undeterred in 
fighting for what he believes in; mutual coexistence and social justice, 
which are far beyond the vague idea of an Islamic state or caliphate.

The thought transformation occurred after a great intellectual struggle. 
We learned and contemplated deeply about Islam, he said, referring to 
himself and other Muslim scholars.

He explained that Rahman actually never abandoned the idea of an Islamic 
state and that Syafii developed his own thoughts using the ingredients of 
Rahman's progressive thoughts, known among academics as Islamic Neo Modernism.

Seeing himself as an intellectual-activist, Syafii stood between two great 
Indonesian Muslim scholars -- the late Nurcholis Madjid, known as Cak Nur, 
and Amien Rais, both of whom were also students of Rahman in Chicago.

As an intellectual, he seems to be closer to Cak Nur, while as an activist, 
he had long been a close friend of Amien, his predecessor as chairman of 
Muhammadiyah.

Cak Nur passed away in 2005, while Amien turned to practical politics 

Re: [ppiindia] Perlunya UU Pornografi dan Perkecualian untuk Propinsi yang Menolak

2008-09-24 Terurut Topik Nugroho Dewanto
ini soal pemahaman hukum tata negara.

mungkin dia mengira indonesia negara federal.
tiap negara bagian bisa punya aturan yang berbeda-beda.

negara kesatuan republik indonesia ini sudah final kata
ulama nu, para jenderal tni dan politisi mainstream.



At 02:56 AM 9/24/2008 +, Kartono Mohamad wrote:

Sebuah undang2 di NKRI sekali diundangkan ia berlaku utk seluruh NKRI, 
tanpa kecuali. Maka berbijak bijaklah dlm menyusun sebuah UU supaya dpt 
berlaku dan diterima di seluruh NKRI. Jangan pula berprasangka bhw yg 
menolak UU APP berarti pro pornografi. Janganlah berpikir hitam putih spt 
Bush. KM
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: A Nizami mailto:nizaminz%40yahoo.com[EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 24 Sep 2008 09:22:09
To: mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com; 
lisimailto:lisi%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
Subject: [ppiindia] Perlunya UU Pornografi dan Perkecualian untuk Propinsi 
yang Menolak


Assalamu'alaikum wr wb,

Penerapan UU Pornografi terseok-seok dan penuh
perdebatan sehingga sempat ditunda.

Orang-orang Kafir dan Sekuler (JIL dan Pegiat Porno)
meski minoritas tapi justru menguasai media dan TV
Swasta, sehingga suaranya juga turut didengar. Apalagi
TV Swasta juga kerap menyiarkan sinetron, film2, dan
lagu-lagu porno (meski levelnya mungkin kurang dari
Playboy) sehingga kurang netral.

Bali dan DPRD Menado menolak. Sementara yang lain
mendukung UU Pornografi.

Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu juga.
Ini semboyan negara Indonesia. Artinya suku, agama,
dan budaya di Indonesia memang berbeda2. Tidak bisa
disamakan. Tapi itu tidak jadi alasan untuk tidak
bersatu. Bersatu juga tidak harus jadi sama.

Oleh karena itu jika disyahkan, sebaiknya UU ini
diberlakukan secara Nasional KECUALI jika ada DPRD
Propinsi yang menolaknya. Jika DPRD Bali, Papua, Sulut
menolak, berarti di propinsi Bali, Papua, dan Sulut UU
Pornografi tidak diterapkan.

Sebaliknya jika di DKI Jakarta, Jabar, Aceh, dsb
DPRDnya menerima, maka UU itu harus diterapkan.

Tidak bisa jika DPR dan DPRD sudah menerima, lalu
minoritas menolaknya dan memaksakan pembebasan
pornografi di seluruh Indonesia. Ini tirani minoritas.
Saat ini seluruh anggota DPR sudah menerima UU
Pornografi. Yang menolak hanya 2: PDIP dan PDS. Jumlah
yang menerima sekitar 80% sementara yang menolak
sekitar 20%. Secara demokrasi, UU Pornografi harus
diberlakukan.

Tapi jika DPRD Bali, Sulut, dan Papua berkeras
menolak, kita juga tidak bisa memaksakan. Tak ada
paksaan dalam beragama.

Jadi buat yang senang pornografi dan pornoaksi,
silahkan datang ke propinsi yang bebas. Sebaliknya
yang tidak senang melihat orang pacaran
pangku-pangkuan, apalagi sampai berhubungan seks di
tempat umum.

Negara kita memang negara Kesatuan. Tapi bukan berarti
budaya dan agamanya harus disamakan atau diseragamkan.
Justru nanti ada propinsi yang berontak karena ada
aturan yang tidak sesuai dengan budaya dan agama
mereka.

Di AS dengan slogan E Pluribus Unum, Dari Banyak jadi
Satu, mereka tetap membiarkan tiap negara bagian untuk
menerapkan aturan yang sesuai dengan budaya dan
tradisi masing2 negara bagian. Sebagai contoh untuk
hukuman mati ada negara bagian yang menolak, ada pula
yang menjalankannya.

Tapi dengan perbedaan itu justru mereka bersatu karena
tidak dipaksa menjalankan sesuatu yang bertentangan
dengan budaya masing2 negara bagian.

Di Indonesia dengan penyeragaman aturan justru
separatisme terjadi di Aceh, Papua, Maluku Selatan,
Timtim, dsb.

Oleh karena itu semoga UU Pornografi bisa disahkan,
dan diterapkan di semua propinsi kecuali di propinsi
yang DPRDnya menolak.

Bagaimana pun juga UU Pornografi sangat penting karena
Indonesia adalah negara yang berdasarkan KETUHANAN
YANG MAHA ESA dan Allah sangat benci kepada
pornografi.

Jangankan Indonesia, AS yang bebas saja untuk
Pornografi tetap ada batasan. Video atau situs
Internet diberi rating apakah porno atau tidak. Yang
bisa masuk ke tempat porno hanya yang berumur 18 tahun
ke atas dan punya ID Card.

Di AS diatur bahwa anak-anak di bawah umur tidak boleh
difoto telanjang untuk media sex atau dipaksa
berhubungan sex. Ada UU yang mengatur itu.

Ironis jika Indonesia yang katanya religius justru
pornografi dibebaskan secara liar tanpa ada UU yang
mengaturnya.

Kalau masukan saya sih UU Pornografi ini berlaku
secara nasional, KECUALI jika ada DPRD propinsi yang
menolak, misalnya propinsi Bali, Papua, atau Sulut.

Ini penting karena dalam Islam Laa ikraha fid diin.
Kemudian dengan adanya perbedaan antara yang hak dan
batil ini, masyarakat akan bisa membandingkan sistem
mana yang lebih baik.

Seandainya nanti di Bali orang2 bebas telanjang di
depan anak2, berhubungan seks di tempat umum, dsb,
niscaya lama2 masyarakat Bali akan sadar bahwa UU
Pornograti itu memang perlu. Meski Bali merupakan
tempat wisata dan Sex merupakan satu unsur dagang dari
”SUN, SAND, and SEX”, insya Allah warga Bali akan
yakin aturan tetap diperlukan.

Insya Allah 

[ppiindia] Fwd: BOCAH MISTERIUS

2008-09-22 Terurut Topik Nugroho Dewanto


Fri Sep 19, 2008 8:39 pm (PDT)



Pantas untuk direnungkan. .



Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia
mondar-mandir keliling kampung. Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda
anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang 
kampung
sungguh
menyebalkan. Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan
berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging
yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es
kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat
diplastik es tersebut. Pemandangan tersebut
menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa!
Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak
orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu 
saja menggoda orang yang melihatnya.

Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga
hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari 
biasanya.
Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampung mengenai bocah itu. Mereka
tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan
bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging 
tersebut.
Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan
sekaligus keheranan. Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya
akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang 
akan
melarangnya.

 * * * * *
Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung,
belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. 
Bocah
itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin 
dan akan
muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga!
Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari 
dengan
menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan
ludah, tanda ingin meminum es itu juga.

Luqman pun lalu menegurnya. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut, bocah itu 
malah
mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar Luqman.
Bismillah.. . ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu.
Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah 
jadi-jadian, ia
akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu bocah
beneran pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana 
sesungguhnya bocah itu.
Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan
Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan
membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya
dari orang-orang yang melihatnya.

Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging
ini? Bukankah ini kepunyaan saya? tanya bocah itu sesampainya di rumah
Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya. 
Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.

Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa, jawab Luqman dengan
halus, apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu
bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan 
tingkahmu
itu..

Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu.
Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman 
lebih
tajam lagi.

Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang
lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?! Kalian selalu 
mempertontonkan
kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan 
diluar
bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan
menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?
Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang
menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang,
sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian
menjemput ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian 
untuk
menahan lapar dan haus? Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib
terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian...!?
Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk
menyela.

Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan
terdengar sangat menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba.
Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa
meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang 
bisa kami
makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja.
Dan ketahuilah juga, juatru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang
menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu 
kalian
sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri?

Bukankah kalian juga yang 

[ppiindia] Fwd: kliping digital koran indonesia baheula

2008-09-12 Terurut Topik Nugroho Dewanto


From: bagja bagja@


belanda ini hebat bener...

http://niod.x-cago.com/maleise_kranten/papers.do;jsessionid=F96FC152F1E8C65B8298F3A
--




[ppiindia] Fwd: Fw: Moral story on effective communication

2008-09-11 Terurut Topik Nugroho Dewanto


--- On Sat, 9/6/08, Bhikkhu Uttamo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Bhikkhu Uttamo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Fw: Moral story on effective communication
To: Subhadevi [EMAIL PROTECTED]
Date: Saturday, September 6, 2008, 6:10 PM



Effective Communication


A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He 
held up a sign which said: 'I am blind, please help.' There were only a 
few coins in the hat.


A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped 
them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote 
some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see 
the new words.

Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the 
blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see 
how things were. The boy recognized his footsteps and asked, 'Were you 
the one who changed my sign this morning? What did you write?'


The man said, 'I only wrote the truth. I said what you said but in a 
different way.'
What he had written was: 'Today is a beautiful day and I cannot see it.'

Do you think the first sign and the second sign were saying the same thing?

Of course both signs told people the boy was blind. But the first sign 
simply said the boy was blind. The second sign told people they were so 
lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second 
sign was more effective?


Moral of the Story: Be thankful for what you have. Be creative. Be 
innovative. Think differently and positively.

Invite others towards good with wisdom. Live life with no excuse and love 
with no regrets. When life gives you a 100 reasons to cry, show life that 
you have 1000 reasons to smile. Face your past without regret. Handle 
your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep 
the faith and drop the fear.


Great men say, 'Life has to be an incessant process of repair and 
reconstruction, of discarding evil and developing goodness. In the 
journey of life, if you want to travel without fear, you must have the 
ticket of a good conscience.'

The most beautiful thing is to see a person smiling!!
And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!



[ppiindia] Fwd: Fw: Moral story on effective communication

2008-09-11 Terurut Topik Nugroho Dewanto


--- On Sat, 9/6/08, Bhikkhu Uttamo [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Bhikkhu Uttamo [EMAIL PROTECTED]
Subject: Fw: Moral story on effective communication
To: Subhadevi [EMAIL PROTECTED]
Date: Saturday, September 6, 2008, 6:10 PM



Effective Communication


A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He held 
up a sign which said: 'I am blind, please help.' There were only a few 
coins in the hat.


A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them 
into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some 
words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the 
new words.

Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the 
blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how 
things were. The boy recognized his footsteps and asked, 'Were you the one 
who changed my sign this morning? What did you write?'


The man said, 'I only wrote the truth. I said what you said but in a 
different way.'
What he had written was: 'Today is a beautiful day and I cannot see it.'

Do you think the first sign and the second sign were saying the same thing?

Of course both signs told people the boy was blind. But the first sign 
simply said the boy was blind. The second sign told people they were so 
lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second 
sign was more effective?


Moral of the Story: Be thankful for what you have. Be creative. Be 
innovative. Think differently and positively.

Invite others towards good with wisdom. Live life with no excuse and love 
with no regrets. When life gives you a 100 reasons to cry, show life that 
you have 1000 reasons to smile. Face your past without regret. Handle your 
present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the 
faith and drop the fear.


Great men say, 'Life has to be an incessant process of repair and 
reconstruction, of discarding evil and developing goodness. In the journey 
of life, if you want to travel without fear, you must have the ticket of a 
good conscience.'

The most beautiful thing is to see a person smiling!!
And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: Seorang Nasionalis Berdarah Arab

2008-09-09 Terurut Topik Nugroho Dewanto

upaya diplomasi yang dilakukan agus salim, ar baswedan
dan kawan-kawan untuk mendapat pengakuan internasional
atas kemerdekaan indonesia sedang dipertimbangkan
menjadi hari diplomasi nasional.

semoga komunitas arab-indonesia tergugah menjadikan
ar baswedan --dengan semangat nasionalisme dan
keberagamannya-- sebagai representasi mereka.



At 10:46 AM 9/9/2008 +, masdimas62 wrote:

Salam,

Terima kasih atas informasinya. Sebagai warga Indonesia saya merasa
keIndonesiaan saya lengkap jika berada di tengah beragam-ragam
saudara yang berlatar-belakang berbeda-beda.

Saya belajar filsafat pada buku-buku Romo Magnis Suseno
Saya belajar nilai-nilai kemanusiaan dan hati nurani pada Romo Mangun
Saya sangat menikmati sajian tafsir Al Misbah oleh KH Quraish Sihab
di Metro TV
Saya belajar keimanan yang nyantai kepada Gus Mus (KH Mustofa Bisri)

Saya mengikuti paparan ekonomi dari Prof. DR. Kwik Kian Gie
Saya belajar sejarah dan menikmati masakan Ong Hok Kam di Kompleks
PWI Cipinang, Jakarta Timur.
Saya berguru seni film dan teater pada oom Steve Liem Teguh Karya.

Dan saya tidak menutupi kenyataan bahwa para penindas, penguasa
lalim, koruptor dan mereka yang ditengarai telah menjual aset-aset
negara justru kaum pribumi, putra bangsa, kelahiran dan keturunan
Indonesia asli, seperti saya.

Wassalam,

Dimas.

--- In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, 
Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
  anies merupakan cucu ar baswedan.
  dia anak rasyid baswedan.
  nama lengkapnya anies rasyid baswedan.
 
 
  At 08:10 AM 9/8/2008 +, masdimas62 wrote:
 
  Salam,
  
  Cerita yang mengharukan. Indonesia lebih banyak lagi tokoh seperti
  almarhum, di tengah figur-figur keturunan Arab yang menjelma
sebagai
  Islam radikal, merusak dan mencemari Indonesia dan merongrong NKRI.
  
  Sekadar bertanya: Apakah Anies Baswedan, Rektor Universtas
  Paramadina, salahsatu cendekiawan dunia, adalah putra beliau?
  
  Wassalam,
  
  Dimas.
  
  --- In mailto:ppiindia%
40yahoogroups.commailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, 

  Nugroho Dewanto ndewanto@ wrote:
   
Seorang Nasionalis Berdarah Arab
   
Abdurrahman Baswedan gigih menumbuhkan nasionalisme keturunan
Arab
  di
Indonesia. Piawai sebagai diplomat, pergaulan dia amat luas,
  melintasi
berbagai kalangan. Lahir pada 9 September 1908, riwayat pejuang
  kemerdekaan
itu kini genap satu abad.
   
***
   
Yogyakarta, akhir 1970-an. A.R. Baswedan, yang sudah menapak
usia
  senja,
terkena stroke di rumahnya di kawasan Taman Yuwono. Kondisi
pejuang
kemerdekaan itu agak mengkhawatirkan. Di Gereja Katolik Kota
Baru--
  salah
satu gereja tertua dan terbesar di kota pelajar itu--Romo Dick
  Hartoko SJ
sedang bersiap memimpin misa bagi umatnya.
   
Mendengar kabar geringnya A.R. Baswedan, Romo Dick spontan
meminta
  jemaat
gereja ikut mendoakan kesembuhan tokoh Islam itu. Peristiwa itu
  membuat
Yogyakarta gempar, ujar Samhari Baswedan, anak bungsu A.R.
  Baswedan.
Ketika itu, ayah Samhari adalah Ketua Dewan Dakwah Islamiyah
  Indonesia
Yogyakarta. Adapun Romo Dick Hartoko merupakan tokoh Katolik
  terkemuka di
kota itu. Warna mereka berlainan. Namun keduanya berkawan
akrab.
   
Hubungan pribadi mereka baik sekali, Samhari menambahkan.
  Keduanya kerap
saling kunjung. Dalam berdiskusi, mereka tak selalu sepaham tapi
  tetap
saling menghormati pendapat masing-masing.
   
Selain dengan Romo Dick Hartoko, A.R. Baswedan berkarib dengan
Yap
  Kie
Tong, dokter mata terkenal di Yogyakarta pada masa itu. Dia pun
  akrab
dengan Dr Johan Syahruzad, yang pernah menjadi Sekretaris
Jenderal
  Partai
Sosialis Indonesia.
   
Lahir di Kampung Ampel, Surabaya, riwayat pejuang kemerdekaan
itu
  kini
genap berusia 100 tahun. Bernama lengkap Abdurrahman Baswedan,
dia
  dikenal
mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Saat usianya masih 20-an
  tahun, dia
sudah gigih mendorong tumbuhnya semangat persatuan komunitas
  Hadramaut
(Yaman) di Nusantara. Ketika itu, mereka terpecah di antara
  keturunan
Sayyid, Gabili, Syekh, dan rakyat biasa.
   
Baswedan muda kemudian mengarahkan persatuan keturunan Arab
untuk
  mendukung
kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Dia mendirikan
wadah
Persatuan Arab Indonesia, yang kemudian berubah menjadi Partai
Arab
Indonesia. Dan dia bergaul akrab dengan tokoh-tokoh nasional,
  antara lain
Dr Sutomo.
   
Secara tegas Baswedan menyatakan tanah air keturunan Arab
bukanlah
Hadramaut, melainkan Indonesia. Dia juga menyebut keturunan Arab
  sebagai
bagian dari bangsa Indonesia. Sikap itu sesungguhnya menurunkan
  derajat
komunitas tersebut--yang oleh Belanda dimasukkan ke kelompok
Timur
  Asing.
   
Dalam mars Partai Arab Indonesia yang dikarangnya bersama Umar
  Baraja,
tergambarlah nasionalisme para pemuda keturunan Hadramaut. Ini
  salah satu
baitnya:
   
Indonesia

Re: [ppiindia] Diskusi Ramadhan Salihara: Seni dan Islam (Seni Rupa dan Film)

2008-09-09 Terurut Topik Nugroho Dewanto

gun, ada satu film yang menarik. judulnya the band visit.
cerita drama-komedi kelompok drumband mesir yang diundang
menghadiri acara di pusat kebudayaan arab di israel yang ternyata
tak pernah ada.

mereka lontang-lantung di israel. bertemu dengan beraneka
warga israel. terombang-ambing antara menjaga kehormatan
arab/mesir dan menikmati kesenangan duniawi di israel.



At 10:42 AM 9/10/2008 +0800, MGR wrote:

salam,

hanya ingin mengingatkan kembali, undangan komunitas salihara besok kamis 
dan jumat, 11 dan 12 september, ada pemutaran film, buka puasa bersama, 
dan diskusi. untuk topik diskusi besok kamis, islam dan seni rupa, untuk 
lusa, jumat islam dan film. acara ini terbuka untuk umum dan tidak 
dipungut biaya.

silakan anda hadir

ISLAM DAN SENI RUPA
Kamis, 11 September 2008
Â
Pemutaran Film Persepolis, 16.00 WIB
Persepolis
adalah film animasi karya sutradara Vincent Paronnaud dan Marjane
Satrapi. Film yang diangkat dari sebuah novel grafik karya Marjane
Satrapi berlatar belakang pergolakan politik di Iran yang berujung
Revolusi Islam tahun 1979. Di sana hidup seorang gadis kecil yang
sangat cerdas dan pemberani bernama Marjane. Suhu politik yang tak
menentu di dalam negerinya, yang dilanjutkan perang dengan negeri
jirannya: Irak, membuat kedua orangtuanya khawatir dan mengungsikannya
ke Wina, Austria. Ia sempat merasakan kebahagiaan di tempatnya yang
baru, walaupun akhirnya ia harus kembali ke Iran karena dilanda
kesepian. Mudik ke Iran, ia mendapati aturan baru: perempuan diharuskan
memakai jilbab.
Â
Â
Diskusi, 19.00 WIB
Acep Zamzam Noor (Santri dan Pelukis)
Adi Wicaksono (Pengamat Seni Rupa)
Â
Doktrin yang melarang perupaan terhadap makhluk-makhluk yang memiliki 
nyawa – melalui patung dan lukisan – sangat
populer sebagai ajaran Islam. Akhirnya kesenian jenis ini seakan raib
di masyarakat Islam, bergeser ke arsitektur dan kaligrafi. Namun,
apakah seni rupa tidak pernah hidup dalam masyarakat Islam? Bagaimana
pergulatan seorang santri yang memilih mewujudkan puncak keseniannya
dalam seni rupa? Bagaimana ia mengatasi “hambatan teologis” dan di sini
lain ia harus menelusuri tanpa henti dan mencari capaian-capaian seni?
Apakah Islam pernah menjadi sumber inspirasi terhadap karya-karya seni
rupa? Bila ada yang disebut “seni rupa Islam”, di mana letaknya dalam
ranah dunia seni rupa secara umum?
Â
Â
ISLAM DAN FILM
Jumat, 12 September 2008
Â
Pemutaran Film Le Grand Voyage, 14.00 WIB
Film ini mengisahkan
seorang anak bernama Reda diminta ayahnya untuk menemani perjalanan
naik haji melalui jalur darat dengan mengendarai mobil dari Perancis ke
Arab Saudi, mereka harus menempuh jarak 5.000 km. Di sepanjang
perjalanan, mereka sering berbeda pendapat, hingga bertengkar. Bagi
sang ayah, perjalanan ini merupakan perjalanan spiritual nan agung,
sedangkan bagi anaknya, perjalanan ini adalah azab membawa sengsara.
Keduanya yang tak pernah bertemu pendapat dipaksa bekerjasama
menaklukkan rintangan dalam perjalanan ini, dan yang lebih penting:
menaklukkan egoisme yang ada dalam diri mereka masing-masing.
Sutradara: Ismael Ferroukhi (2007).
Â
Pemutaran Film Cafe Transit, 16.00 WIB
Film ini menceritakan
perjuangan seorang janda dengan dua anak di Iran. Ia menolak tradisi
agar menikah dengan saudara mendiang suaminya. Ia pun memberontak
sebagai perempuan Iran yang diwajibkan menaati ajaran agama dan kultur
masyarakatnya: menjadi istri yang ruang geraknya hanya di rumah. Untuk
memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan kedua anaknya, ia membuka sebuah
kafe peninggalan mendiang suaminya. Di kafe ini ia berhadapan dengan
aparat keamanan yang menjadi centeng agama dan penguasa. Apa lacur,
saudara mendiang suaminya malah bekerja sama dengan aparat itu. Di kafe
ini pula ia menyembunyikan seorang pelarian perempuan yang menjadi
korban perang di negerinya. Bagaimana perempuan itu menghadapi serbuan
yang datang dari segala penjuru? Sutradara: Kambuzia Partovi (2005)
Â
Diskusi, 19.00 WIB
Nia Dinata (Sutradara Film)
Eric Sasono (Kritikus Film dan Pengelola rumahfilm.org)
Â
Setelah Reformasi ’98,
dunia film Indonesia mengalami peningkatan produksi yang sangat pesat.
Namun, film dengan tema agama masih kalah pamor dibandingkan dengan
film bertema cinta, anak muda, atau horor. Di tahun ini,  film Ayat-Ayat 
Cinta
menjadi fenomena bila dilihat dari sisi penontonnya. Film ini dipandang
tidak hanya sebagai fenomena dalam industri film, namun sebuah metode
dakwah Islam melalui film. Apakah film ini menunjukkan kecenderungan
baru film bertema agama di masa mendatang? Sementara film-film bertema
“Perempuan dan Islam” di beberapa negara mengalami perkembangan yang
menakjubkan. Film-film itu menceritakan pengalaman perempuan Islam di
tengah perjuangannya melawan patriarki, fundamentalisme, dan kekerasan
yang sering dikaitkan dengan kultur dan ajaran Islam di negerinya.
Film-film produksi Iran adalah contoh dari fenomena ini. Bagaimana
citra perempuan dalam film-film itu, dan mengapa ia menjadi tema yang
menarik untuk 

[ppiindia] Seorang Nasionalis Berdarah Arab

2008-09-08 Terurut Topik Nugroho Dewanto
 
keinginan memperkuat orientasi nasionalistis partai itu.

Tatkala Masyumi dibubarkan pemerintah Orde Lama dan tak boleh 
direhabilitasi oleh pemerintah Orde Baru, Baswedan memilih bergerak di 
jalur budaya. Dia mendirikan Badan Koordinasi Kebudayaan Islam Yogyakarta 
dan menjadi pelindung Teater Muslim. Mereka mementaskan drama Iblis tentang 
kisah Nabi Ibrahim, yang waktu itu tergolong kontroversial.

Seniman Yogyakarta seperti Arifin C. Noer, Abdurrahman Saleh, Taufiq 
Effendi, dan Chaerul Umam adalah kawan-kawannya. Dia ikut membantu ketika 
Rendra mementaskan Kasidah Barzanji. Rumahnya terbuka untuk semua orang. 
Dia seperti orang tua kami, kata Syu'bah Asa, yang ketika itu aktif 
berteater di Yogyakarta.

Di pengujung hidupnya, A.R. Baswedan bersahabat dengan Romo Mangunwijaya. 
Dengan gayeng keduanya kerap mendiskusikan masalah Irak-Iran, 
Palestina-Israel, dan korupsi di dalam negeri. Pada 1986, A.R. Baswedan 
menutup mata di Jakarta. Tiga hari setelah kematiannya, Romo Mangun 
bertakziyah. Beliau rawuh dari Yogyakarta dan ikut memberikan tausiyah, 
ujar Samhari.

Nugroho Dewanto
(Majalah Tempo, Senin 8 September 2008)




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Matinya Semangat Jihad

2008-09-08 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Keluar dari Garis Kawan

Matinya Semangat Jihad: Catatan Perjalanan Seorang Islamis

Penulis: Ed Husain
Penerbit: Alvabet, Agustus 2008
Tebal: 389 halaman.

Memoar seorang yang memutuskan keluar dari anggota jaringan Hizbut Tahrir 
di Inggris. Potret kecupetan berpikir.

***
Pada mulanya dia adalah pemuda kalem yang taat salat, mengaji, dan lembut 
tutur katanya kepada semua orang. Tapi, pada usia 16 tahun, ada sesuatu 
yang berubah: ia terlibat dalam jaringan Hizbut Tahrir di Inggris. Di 
matanya Islam juga ideologi yang harus mengatur semua soal, dari jenggot 
hingga boleh-tidaknya voting di parlemen.

Ed Husain berubah menjadi Islamis. Islam ideal itu, bagi Ed Husain, 
tengah dikangkangi kapitalisme, sosialisme, dan ideologi sekuler lainnya, 
dan harus ditegakkan kembali lewat pembentukan khilafah. Dengan begitulah 
Islam sebagai solusi bisa didesakkan ke ruang publik, termasuk dengan 
memanfaatkan berkah demokrasi Inggris.

Lewat buku The Islamist yang sudah diterjemahkan menjadi Matinya Semangat 
Jihad: Catatan Perjalanan Seorang Islamis (Penerbit Alvabet) bulan lalu, 
Husain mengisahkan pengalamannya terpikat pada Hizbut Tahrir selama lima 
tahun. Ia menyelam, sebelum akhirnya memutuskan keluar dari organisasi yang 
mendapat ruang hidup di Inggris itu.

Lima tahun Husain dengan penuh gairah mempraktekkan dan mengkampanyekan 
Islam itu. Sekolahnya, juga hubungannya dengan keluarganya, imigran 
Indo-Pakistan yang tradisionalis dan penganut tarekat, terganggu. Tapi 
murabbi (mentor)-nya di Hizbut Tahrir berkata: bukankah itu ongkos yang 
harus ditanggung? Bukankah godaan terberat seorang Islamis adalah tantangan 
keluarga terdekat?

Lingkaran pergaulannya juga menyempit. Garis kawan dan lawan ditarik lebih 
tegas. Di dunia jahiliyah sekarang, seperti kata George Bush, yang 
ideologinya menyerupai Hizbut Tahrir di Inggris, Anda with us atau 
against us. Tidak ada irisan, tak ada wilayah abu-abu yang membuka ruang 
untuk dialog.

Sumber informasi pun dibatasi. Di dunia yang penuh tipu daya, Anda wajib 
menelan bacaan ini, dan haram menyentuh bacaan itu. Dunia Husain kemudian 
menjadi bak kapsul yang makin kecil, menyempit ke dalam. Makin terbatas 
sumber ilhamnya, makin cupet dan radikal ia.

Kini Husain keluar dari Hizbut Tahrir dan balik menentangnya. Ia 
diselamatkan oleh kesediaannya untuk terus menggunakan akal sehat, yang 
memungkinkannya memperluas wawasan dan pengetahuan. Kesadarannya mulai 
terusik ketika seseorang wafat akibat radikalisme kelompoknya. Ia belajar 
sejarah dan menyimpulkan bahwa cerita kekhalifahan Islam bukanlah cerita 
yang mulus seperti sering diomongkan murabbi-nya.

Ia tak cocok dengan sikap mendua kelompoknya. Banyak aktivisnya hidup dari 
bantuan pemerintah Inggris, negara yang mau mereka hancurkan. Mereka mau 
melibas demokrasi, padahal karena demokrasilah mereka bisa hidup bebas di 
Inggris.

Kini, sambil sekolah S3 di Universitas London, Husain mendirikan Yayasan 
Quilliam dengan misi menghambat ekstremisme Islam. Quilliam adalah pionir 
muslim Inggris yang tak mempertentangkan identitasnya sebagai warga Inggris 
dan muslim sekaligus.

Buku ini, yang dengan terperinci menuturkan pengalaman pribadinya, termasuk 
memoar langka. Butuh keberanian tertentu bagi Husain untuk mengungkap dapur 
yang cukup lama membesarkannya. Beberapa kalangan di Inggris, termasuk 
bekas teman dekatnya, mengecamnya sebagai jual diri. Muslim lainnya 
menilai Husain terlalu membesar-besarkan kelompok radikal. Lainnya lagi 
menyambut bukunya sebagai sumber informasi penting untuk mengenal lebih 
dekat Islamisme.

Kita tak perlu tahu detail yang mana yang benar untuk menghargai 
signifikansi buku ini dan belajar darinya. Ya, kisah Husain penting disimak 
karena ia menunjukkan sesuatu yang tak lagi pada tempatnya 
(baca:  berbahaya) ketika militansi agama bertemu dengan, atau diakibatkan 
oleh, kecupetan berpikir. Ketika keyakinan tentang yang absolut, yang 
diisolasi dari kritisisme, menggerakkan orang untuk merasa boleh melakukan 
apa saja.

Ihsan Ali-Fauzi, Direktur Program Yayasan Wakaf Paramadina.
(Majalah Tempo, 8 September 2008)


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: Seorang Nasionalis Berdarah Arab

2008-09-08 Terurut Topik Nugroho Dewanto

anies merupakan cucu ar baswedan.
dia anak rasyid baswedan.
nama lengkapnya anies rasyid baswedan.


At 08:10 AM 9/8/2008 +, masdimas62 wrote:

Salam,

Cerita yang mengharukan. Indonesia lebih banyak lagi tokoh seperti
almarhum, di tengah figur-figur keturunan Arab yang menjelma sebagai
Islam radikal, merusak dan mencemari Indonesia dan merongrong NKRI.

Sekadar bertanya: Apakah Anies Baswedan, Rektor Universtas
Paramadina, salahsatu cendekiawan dunia, adalah putra beliau?

Wassalam,

Dimas.

--- In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, 
Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Seorang Nasionalis Berdarah Arab
 
  Abdurrahman Baswedan gigih menumbuhkan nasionalisme keturunan Arab
di
  Indonesia. Piawai sebagai diplomat, pergaulan dia amat luas,
melintasi
  berbagai kalangan. Lahir pada 9 September 1908, riwayat pejuang
kemerdekaan
  itu kini genap satu abad.
 
  ***
 
  Yogyakarta, akhir 1970-an. A.R. Baswedan, yang sudah menapak usia
senja,
  terkena stroke di rumahnya di kawasan Taman Yuwono. Kondisi pejuang
  kemerdekaan itu agak mengkhawatirkan. Di Gereja Katolik Kota Baru--
salah
  satu gereja tertua dan terbesar di kota pelajar itu--Romo Dick
Hartoko SJ
  sedang bersiap memimpin misa bagi umatnya.
 
  Mendengar kabar geringnya A.R. Baswedan, Romo Dick spontan meminta
jemaat
  gereja ikut mendoakan kesembuhan tokoh Islam itu. Peristiwa itu
membuat
  Yogyakarta gempar, ujar Samhari Baswedan, anak bungsu A.R.
Baswedan.
  Ketika itu, ayah Samhari adalah Ketua Dewan Dakwah Islamiyah
Indonesia
  Yogyakarta. Adapun Romo Dick Hartoko merupakan tokoh Katolik
terkemuka di
  kota itu. Warna mereka berlainan. Namun keduanya berkawan akrab.
 
  Hubungan pribadi mereka baik sekali, Samhari menambahkan.
Keduanya kerap
  saling kunjung. Dalam berdiskusi, mereka tak selalu sepaham tapi
tetap
  saling menghormati pendapat masing-masing.
 
  Selain dengan Romo Dick Hartoko, A.R. Baswedan berkarib dengan Yap
Kie
  Tong, dokter mata terkenal di Yogyakarta pada masa itu. Dia pun
akrab
  dengan Dr Johan Syahruzad, yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal
Partai
  Sosialis Indonesia.
 
  Lahir di Kampung Ampel, Surabaya, riwayat pejuang kemerdekaan itu
kini
  genap berusia 100 tahun. Bernama lengkap Abdurrahman Baswedan, dia
dikenal
  mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Saat usianya masih 20-an
tahun, dia
  sudah gigih mendorong tumbuhnya semangat persatuan komunitas
Hadramaut
  (Yaman) di Nusantara. Ketika itu, mereka terpecah di antara
keturunan
  Sayyid, Gabili, Syekh, dan rakyat biasa.
 
  Baswedan muda kemudian mengarahkan persatuan keturunan Arab untuk
mendukung
  kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Dia mendirikan wadah
  Persatuan Arab Indonesia, yang kemudian berubah menjadi Partai Arab
  Indonesia. Dan dia bergaul akrab dengan tokoh-tokoh nasional,
antara lain
  Dr Sutomo.
 
  Secara tegas Baswedan menyatakan tanah air keturunan Arab bukanlah
  Hadramaut, melainkan Indonesia. Dia juga menyebut keturunan Arab
sebagai
  bagian dari bangsa Indonesia. Sikap itu sesungguhnya menurunkan
derajat
  komunitas tersebut--yang oleh Belanda dimasukkan ke kelompok Timur
Asing.
 
  Dalam mars Partai Arab Indonesia yang dikarangnya bersama Umar
Baraja,
  tergambarlah nasionalisme para pemuda keturunan Hadramaut. Ini
salah satu
  baitnya:
 
  Indonesia! Semboyan Persatuanku
  Indonesia! Tanah Tumpah Darahku
  Persatuan! Arab Indonesia
  Makin lama makin bercahaya
  Kita tetap setia
 
  Untuk menunjukkan keindonesiaannya, dalam beberapa pertemuan, A.R.
Baswedan
  tak sungkan mengenakan surjan Jawa--tindakan itu mulanya dianggap
tak
  lazim, tapi lama-kelamaan bisa diterima oleh komunitas Arab
Indonesia. Dia
  juga pernah terjun menjadi wartawan, bergabung dengan harian Sin
Tit Po,
  yang propergerakan nasional. Di sana, dia berkawan akrab dan banyak
belajar
  tentang jurnalisme dari Liem Koen Hian, pemimpin harian tersebut.
 
  Di masa pendudukan Jepang, A.R. Baswedan memutuskan bergerak di
bawah
  tanah. Dia menggabungkan diri dengan kelompok pemuda di sekitar
Sutan
  Sjahrir. Pekerjaan mereka memantau radio siaran luar negeri--tugas
yang
  berisiko tinggi karena semua radio disegel tentara Jepang.
 
  Suatu ketika, dia tepergok Kempetai--polisi rahasia Jepang--sedang
menyimak
  radio luar negeri. Mereka menggelandangnya ke markas. Dia divonis
mati.
  Eksekusi akan dilakukan esok siangnya. Pagi harinya, dia dijemur di
  pekarangan bersama sejumlah tawanan lain.
 
  Di saat genting itu datang Mr Singgih dari Jakarta. Dia anggota
Pusat
  Tenaga Rakyat yang dipimpin Soekarno. Melihat Baswedan, Mr Singgih
segera
  menghampiri dan meminta polisi Jepang membebaskannya. Mr Singgih
berdalih
  Bapak adalah anak buahnya, tutur Samhari. Nyawa A.R. Baswedan bisa
  diselamatkan.
 
  Setelah proklamasi dikumandangkan, Partai Arab Indonesia
membubarkan diri.
  Anggota-anggotanya menyebar ke berbagai partai. Hamid Algadri,
misalnya,
  masuk Partai Sosialis Indonesia. Abdulah Baraba memilih Partai

[ppiindia] Fwd: IKUT YUK : 'Penghargaan AJI-UNICEF Tahun 2008'. Total hadiah Rp 66 juta

2008-09-05 Terurut Topik Nugroho Dewanto



Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations 
Children's Fund (UNICEF) menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk 
Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'

Tahun 2008, AJI-UNICEF kembali menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF 
untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'. Penghargaan ini pertama 
kali diberikan pada 2006, ketika itu hanya untuk kategori jurnalis media 
cetak. Namun, sejak 2007 kriteria peserta diperluas sehingga jurnalis on 
line, radio dan televisi juga dapat mengikuti. Tahun ini total hadiah yang 
diberikan sebesar Rp 66 juta. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan 
karya jurnalistik yang berbobot dan berperspektif anak.

Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal 
anak ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena 
pemberitaan tentang anak dianggap kurang  layak jual? Pada kebijakan 
media, peliputan tentang anak ditempatkan pada ranking kesekian.

Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia , 
mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap 
sebagai  isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki 
daya jual.  Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) 
mengatakan, pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam 
setiap edisi. Sebanyak 54 jurnalis (40,90%)  mengaku medianya jarang atau 
kadang-kadang saja memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis 
(22,72%) menyatakan medianya hampir memuat permasalahan anak setiap edisi 
terbit. Sedangkan sebanyak 6 jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak 
pernah memuat permasalahan anak.

Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan 
peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong 
AJI-UNICEF untuk memberikan Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya 
Jurnalistik Terbaik tentang Anak.

Ketentuan

1.   Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature 
tentang anak.

2.  Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi 
di seluruh Indonesia dapat mengikuti perlombaan ini.

3.  Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media massa 
(bukan media internal).

4.  Setiap peserta bisa mengajukan maksimal tiga karya.

5.  Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum 
pada periode antara 26 Oktober 2007 –7 Oktober 2008

6.  Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 9 Oktober 2008

7.  Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya 
orisinal. Jadi bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial 
komersial.

8.  Ralat, jika ada, harus disertakan.

9.  Karya belum pernah memenangi lomba jurnalistik.

10.  Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.

11.   Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

12.   Untuk karya media cetak, peserta harus mengirim kliping beserta soft 
copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus mengirim 
karyanya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs 
beritanya. Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari redaktur 
media online yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah dimuat di 
media tersebut.

13.   Untuk karya media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam 
bentuk CD (MP3 atau WAV). Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan 
dari pimpinan (Pemimpin redaksi) yang menyatakan bahwa karya yang 
dikirimkan pernah disiarkan di radio tersebut. Peserta diwajibkan 
mengirimkan naskahnya.

14.   Untuk karya media televisi, peserta harus mengirimkan karyanya dalam 
bentuk VCD / DVD (MPEG atau AVI) dengan mencantumkan nama dan asal media 
di kepingan VCD / VCD . Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya.

15. Sponsor hadiah oleh Mayora dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta. 
Masing-masing sebesar Rp 10 juta (pemenang 1 per kategori), Rp 7 juta 
(pemenang II per kategori) dan Rp 5 juta (pemenang III per kategori)

16.   Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. 
Kembang Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke 
http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] 
Nomor Telepon/fax : 021-3151214 /021-3151261. Atau hubungi panitia 
'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik terbaik tentang Anak' via 
email 
http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] 








Dewan Juri

1.   Dewan Juri Kategori Cetak

a. Lina Sofiani (UNICEF)

b. Willy Pramudya (AJI)

c. Ninuk Mardiana Pambudy (Kompas)

d. Irwanto (Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta)

2.  Dewan Juri Kategori TV

a. Iwan Hasan (UNICEF)

b. Eddy Suprapto (AJI)

c. Don Bosco (KPI)

d. Bobbi Guntarto (Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak)

3.  Dewan Juri Kategori Radio

a. Kendartanti Subroto  (UNICEF)

b. Heru Hendratmoko (AJI)

c. Arya Gunawan (UNESCO)

d. Arist Merdeka Sirait (Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak






Re: Bls: [ppiindia] Munir Dibunuh Dua Kali

2008-09-04 Terurut Topik Nugroho Dewanto

panglima gam abdulah syafiie juga tewas semasa rezim mega.




At 11:30 PM 9/4/2008 +0800, [EMAIL PROTECTED] wrote:

Rezim Megawati dapat disimpulkan punya andi dalam tumbalnya dua tokoh 
penting. Jika sekarang, Keadilan bagi Munir adalah Untuk semua pantas di 
terima semua komponen sebab pada jaman yang belum ada pencerahan penegakan 
HAM Munir sudah punya Gigi dan ia Konsisten. Imbasnya adalah sejumlah 
Justifikasi penegakan HAM di terima di Indonesia.

Tokoh berikut yang Tumbal di Era Megawati Adalah Alm. Theys Hiyo Eluay. 
Kekawatiran Jakarta dibawah Rezim Megawati justeru Kepergian Pejuang Papua 
sangat tragis. Sayangnya, untuk mengungkap tragedi Alm Theys belum meluas 
di Indonesia.

Alm.Munir dan Theys sama-sama punya nasib yang tragis. Entah kenapa Kasus 
Theys tidak mengemuka di Indonesia...

Ini namanya komponen Negara masih Diskriminasi dalam pembelaan HAM dan 
kapan kah Negara mengutamakan kemerdekaan Berpikir bagi individu maupun 
kelompok. Sudah begitu, masih saja terjadi tindakan sewenang-wenang kaum 
Militer non-Organik tembak orang Papua yang punya hak hidup sama dengan 
manusi di Dunia. Penembakan Opinus Tabuni di Wamena Papua, bentuk nyata 
Militer di Papua belum Tobat walaupun sejumlah pimpinan Militer sedang 
mengalami masalah Hukum dalam kasus pembunuhan Manusia.

Keadilan itu nurani yang abadi adanya...



--- Pada Kam, 4/9/08, tossi20 
mailto:tossi20%40yahoo.com[EMAIL PROTECTED] menulis:
Dari: tossi20 mailto:tossi20%40yahoo.com[EMAIL PROTECTED]
Topik: [ppiindia] Munir Dibunuh Dua Kali
Kepada: mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 4 September, 2008, 9:10 AM

http://www.ranesi.http://www.ranesi. nl/arsipaktua/ indonesia060905/ 
KasusMunir/ dua_kali08090\

4

Munir Dibunuh Dua Kali

Aboeprijadi Santoso 04-09-2008

Munir Dibunuh Dua Kali

http://download.http://download. omroep.nl/ rnw/smac/ cms/munir_ 
dibunuh_dua_ kali_20080904_ \

44_1kHz.mp3

Bukan mustahil ada upaya pembunuhan kedua terhadap aktivis hak-hak asasi

manusia Munir, yaitu dalam penerbangan Singapura menuju Amsterdam,

setelah upaya pertama dilakukan di Coffee Bean, Bandara Internasional

Singapura Changi. Demikian Usman Hamid dari Komite Aksi Solidaritas

untuk Munir, KASUM, menanggapi replik Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum

Cyrus Sinaga yang disampaikan dalam sidang ketiga terdakwa Mayjen Muchdi

Purwopranjono.

Sidang berlangsung aman, meski dijaga ketat karena hadirnya ratusan

pendukung Munir dan pendukung Muchdi, di antaranya barisan asal Papua

dan preman Betawi. Koresponden Aboeprijadi Santoso melaporkan Tim Jaksa,

dengan panjang lebar, berupaya mematahkan Eksepsi Tim Pembela Terdakwa

pimpinan Mohammad Luthfie.

Di dalam pesawat

Cyrus Sinaga: Apabila diperhatikan dengan cermat, maka locus delicti

dalam surat dakwaan tersebut, telah jelas dan dapat

dipertanggungjawabk an. Di mana sebagai locus delicti pada dakwaan

pertama adalah Kantor Badan Intelijen Negara atau BIN, Jalan Zainul II

Kompleks BIN, Kelurahan Kejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Atau pada dakwaan kedua, sebagai locus delicti adalah Room Gate 42,

Coffee Bean Bandara Changi Singapura. Atau setidak-tidaknya dalam

pesawat udara PT Garuda Indonesia Airways, Boeing 747 seri 400,

penerbangan nomor GA 974.

Locus delicti ini tidak boleh dipisahkan antara perbuatan memasukkan

racun arsenikum ke dalam minuman korban almarhum Munir SH, dengan akibat

yang timbul yakni kematian korban di dalam pesawat Garuda Indonesia

Airways penerbangan nomor GA 947

Demikian Jaksa Cyrus Sinaga. Dengan sekali lagi menunjuk pada locus

delicti, atau tempat kejadian tindak pidana, pada kantor Badan Intelejen

Negara BIN dan cafe di Bandara Changi, bahkan sebagai alternatif, juga

di dalam pesawat Garuda tersebut, Jaksa Cyrus Sinaga membuka perspektif

mengenai kasus pembunuhan aktivis hak-hak asasi manusia Munir. Artinya,

dia mengindikasikan adanya konspirasi BIN dan membuka kemungkinan upaya

pembunuhan di dalam pesawat Garuda.

Paparan Jaksa tersebut pertama-tama dimaksud untuk mematahkan eksepsi

tim pembela Mayjen Muchdi PR. Dua hari lalu tim ini menganggap

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang, karena dakwaan Jaksa

dinilai tidak jelas, tidak cermat dan tidak lengkap. Padahal, demikian

lanjut Jaksa Sinaga, terdakwa Muchdi Pr sendiri telah memahami dakwaan

tersebut.

Jauh dari kenyataan

Cyrus Sinaga: Ketika surat dakwaan dibacakan di persidangan, terdakwa

telah mengatakan sudah mengerti dan jelas isi surat dakwaan. Tetapi

masih jauh dari kenyataan. Yang penting pertama kali terdakwa telah

benar-benar mengerti redaksional surat dakwaan tersebut.

Demikian Sinaga. Oleh karena itu, pengadilan harus menolak eksepsi tim

pembela Muchdi Pr, demikian Jaksa Sinaga menyimpulkan.

Jaksa Cyrus Sinaga: Maka tidak beralasan apabila tim penasehat hukum

terdakwa masih mengatakan bahwa surat dakwaan tidak jelas. Sehingga

keberatan dari tim penasehat hukum terdakwa tersebut haruslah 

[ppiindia] Fwd: LNG Tangguh

2008-09-04 Terurut Topik Nugroho Dewanto


Ada info menarik dari Menristek soal Tangguh.

[EMAIL PROTECTED] Tempo®

-Original Message-
From: Kusmayanto Kadiman [EMAIL PROTECTED]

Date: Thu, 04 Sep 2008 15:25:16
To: Technomedia[EMAIL PROTECTED]
Subject: [technomedia] Re: [netsains] LNG Tangguh



Sedikit cerita tentang Tangguh:

Tahun 1995 Arco menemukan Wiriagar dan 1996 menemukan Vorwata. Ternyata
dua lapangan gas yang baru ditemukan itu berhubungan, dan kemudian
dinamakan Tangguh. Tahun 1998 setelah mendapat banyak data tambahan
independent konsultan DeGolyer  MacNaughton memperhitungkan cadangan
Tangguh 24 TCF
(http://www.aapg.org/explorer/wildcat/2000/wildcat08.cfm). Jauh lebih
besar dibandingkan Arun (14 TCF gas plus 750 juta barel minyak). Tahun
1999 Arco dibeli BP.

Kebetulan?? The timing is intriguing, ya? Bukankah BP beli Arco karena
Tangguh?

Perhatikan kata-kata core profit centre for BP as LNG demand
booms dalam aline ini, BP on March 7, 2005 gave the go-ahead for its
Tangguh LNG project as it signed the onshore and offshore EPC contracts.
Tangguh is set for output capacity equivalent to 6% of current world
demand for LNG. Slated to start production by end-2008, it represents a
core profit centre for BP as LNG demand booms. For Indonesia, the
world's biggest supplier of LNG, it will help offset declining output
from other LNG facilities and provide much-needed
revenue. (http://www.entrepreneur.com/tradejournals/article/160680118.html)

Semoga bermanfaat...





[ppiindia] Fw: JIL Puasa hari pertama di Boston

2008-09-03 Terurut Topik Nugroho Dewanto



To: mailto:islamliberal%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]; 
mailto:KNU-AS-Kanada%40yahoogroups.comFrom[EMAIL PROTECTED]:
  Tue, 2 Sep 2008 08:25:28 -0700Subject: JIL Puasa hari pertama di Boston

Puasa hari pertama di Boston

PUASA di Boston tahun ini membawa sebuah kejutan yang tak pernah saya duga 
dan sekaligus sangat mengharukan. Beberapa hari sebelum puasa mulai pada 
Senin lalu 1/9, saya mengirim undangan buka puasa hari pertama untuk 
merayakan dimulainya bulan Ramadan. Undangan itu saya kirim ke teman-teman 
dekat saya yang tinggal di apartemen yang sama. Saya adalah satu-satunya 
keluarga Indonesia, dan sekaligus satu-satunya keluarga Muslim di 
apartemen itu. Selebihnya adalah keluarga Kristen dengan pelbagai 
denominasinya.

Sebagian besar yang tinggal di sana adalah keluarga Amerika, tetapi ada 
juga satu keluarga Korea dan seorang profesor bujangan asal Zimbabwe. 
Suasana kekeluargaan di gedung apartemen saya itu sangat kuat sekali. 
Secara informal, saya kerap ngobrol dengan mereka mengenai isu-isu 
agama. Karena tahu saya seorang Muslim, mereka tertarik belajarpelbagai 
aspek tentang ajaran Islam dari saya. Kurt Walker, seorang Amerika kulit 
putih yang tinggal persis di samping apartemen saya, tertarik untuk 
belajar banyak hal mengenai Islam. Dia adalah mahasiswa teologi dan calon 
pendeta.

Beberapa waktu lalu, dia diminta untuk memberikan ceramah dalam sebuah 
pertemuan tahunan para pendeta di Vermont. Dia diminta untuk berbicara 
mengenai konsep keadilan dalam Kristen dan Islam. Selama mempersiapkan 
ceramah itu, diabanyak sekali diskusi dan ngobrol dengan saya. Minat 
Kurt yang besar pada Islam bermula dari obrolan santai dengansaya.

Semester musim semi tahun ini dia mengambil sebuah mata kuliahtentang 
Islam yang diampu oleh Dr. Fareed Essack, seorang sarjana Muslim yang 
cukup terkenal dari Afrika Selatan. Minat Kurt terhadap Islam bukan 
dilandasi oleh motif apologetis, yakni mempelajari agama lain untuk 
mencari kelemahan-kelemahan di sana dan pada gilirannya melakukan 
serangan mematikan atas agama itu seperti selama ini dilakukan oleh kaum 
apologetis baik di pihak Kristen atau Islam. Dia seorang Krist en yang 
sangat saleh, tetapi dia dengan sungguh-sungguh ingin belajar mengenai 
tradisi agama lain dengan simpati yang jujur. Pada Kurt, saya menemukan 
teman dialog yang sangat menyenangkan. Sayabelajar banyak hal tentang 
Kristen, terutama mengenai tradisi kaum Kristen puritan di kawasan negara 
bagian Massachusetts. Saat ngobrol dengan Kurt, kadang-kadang teman-teman 
lain yang tinggal di gedung sama bergabung.

Saya kirimkan undangan buka puasa hari pertama itu kepada empat teman satu 
apartemen yang saya anggap paling dekat dengan saya. Ienas Tsuroiya, 
isteri saya, dengan penuh semangat menyiapkan masakanuntuk buka hari itu. 
Dia menyiapkan nasi uduk, ayam goreng, kerupukbawang, sambal terasi, 
puding, dan sandwich. Makanan yang terakhir initerpaksi disiapkan oleh 
isteri saya sebagai semacam exit plan kalau-kalau teman-teman bule itu 
tak menyukai nasi uduk.

HARI pertama bulan puasa kali ini mengejutkan karena beberapa jam 
menjelang bedug buka (tentu di Boston tak ada bedug; tetapi bedug selalu 
hadir secara mental dalam benak saya), Kurt memberi tahu saya bahwa dia 
ikut puasa hari itu. Ha?! Saya sungguh terperanjat, sebab saya tak pernah 
berharap dia bertindak hingga sejauh itu. Dia bilang, dia ingin 
menunjukkan solidaritas pada saya sebagai satu-satunya orang Muslim di 
gedung apartemen itu. Dia juga ingin merasakan bagaimana penderitaan 
seorang yang sedang berpuasa. I want to know how it feels like to be a 
Muslim, kata dia.

Ada anekdot kecil yang diceritakan oleh Kurt selama dia puasa pada hari 
itu. Dia mengatakan dengan terus terang kepada keluarganya bahwa hari itu 
dia ingin menghormati seorang tetangganya yang Muslim (yakni keluarga 
saya) dan ikut puasa. Dia juga memberi tahu kedua anak kembarnya yang 
masih berumur 6 tahun tentang apa itu puasa dan apa maknanya bagi seorang 
Muslim. Yang lucu, beberapa kali kedua anaknya itu menggoda dia dengan 
memamerkan makanan-makanan kesukaannya selama dia berpuasa hari itu. Saya 
tertawa mendengar anekdot itu.

Tahun ini, bulan puasa jatuh di ujung musim panas, sehingga waktu 
sianglebih panjang ketimbang malam. Waktu Imsak masuk pukul 4:37 am dan 
Subuh 4:47 am. Sementara itu matahari terbenam pada pukul 7:22 pm. Dengan 
demikian, total waktu puasa selama satu hari hampir 16 jam, jauh lebih 
panjang dari waktu puasa di Indonesia. Dua tahun mendatang, sudah pasti 
bulan puasa akan jatuh persis ditengah-tengah musim panas, sekitar bulan 
Juni-Juli. Sebagaimana kita tahu, waktu siang pada musim panas jauh lebih 
panjang. Pada puncakmusim panas, waktu Subuh masuk kira-kira pukul 3:30 
am, dan Maghrib nyaris mendekati pukul 8:30 pm. Bisa dibayangkan betapa 
beratnya melaksanakan ibadah puasa pada musim panas di negeri-negeri empat 
musim seperti Amerika. Teman-teman Amerika terheran-heran bagaimana kami 
bisa 

Re: JIL Dibeli AS dan Eropa - : [ppiindia] MUI dibeli BAKRIE?

2008-09-03 Terurut Topik Nugroho Dewanto

semuanya memang urusan persaingan politik, kok.

agama cuma ditenteng-tenteng, jadi komoditi yang
ditransaksikan seperti bawang, cabe dan singkong
di pasar.

sungguh rendah agama di tangan mereka.


At 09:57 AM 9/3/2008 +, masdimas62 wrote:

- Pengakuan Ulil di Hidayatullah bukan hanya JIL yang terima bantuan
asing, tapi juga Muhamadiyah dan NU. Kok gak diungkap?
- Ada banyak ormas Islam radikal dapat dana dari Timur Tengah untuk
menggoyang NKRI, menyebarkan ajaran anti Pancisila, melakukan gerakan
Arabisasi, mendorong lahirnya perda-perda syariat di berbagai daerah,
kok nggak dipersoalkan?
- Apa memang sikap sirik dan munafik sudah menjadi ciri khas Islam
fundamentalis radikal?

Dimas.

-- In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, A 
Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Bisa jadi di Hape tersebut tersedia Al Qur'an dan
  Hadits Digital khusus untuk HP sehingga MUI mau
  merekomendasi.
 
  Tapi biasanya sih yang dapat duit itu orang2 JIL yang
  dapat duit dari AS dan Eropa. Ini biang JIL sendiri,
  Ulil, yang mengaku di majalah Hidayatullah.
 
  --- Sidik Permana [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
   Coba tengok iklan esia satu halaman penuh di KOMPAS
   hari ini. Coba
   simak kata2nya Hape esia Hidayah telah mendapatkan
   rekomendasi dari
   Komisi Fatwa MUI Pusat. Lua biasa... Koq bs ya
   MUI kasih
   rekomendasi kayak gitu? Btw, ada biayanya gak ya?
   Koq cuman eksklusif
   esia?
  
   Sidik
  
  
 
 
  ===
  Paket Umrah Mulai Rp 15,4 juta
  Informasi selengkapnya ada di:
  http://www.media-islam.or.idhttp://www.media-islam.or.id
 
  Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS
 
  Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252
 
  Untuk berhenti ketik: UNREG SI kirim ke 3252. Sementara hanya dari
Telkomsel
  Informasi selengkapnya ada di 
 http://syiarislam.wordpress.comhttp://syiarislam.wordpress.com
 
 
 
__
_
  Dapatkan alamat Email baru Anda!
  Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
  
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
 




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fwd: surga di dubai

2008-08-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto


From: Pudjo Suwarno @.com

Pak BW,
Ada beberapa 'agenda' yg bisa saya sarankan waktu di Dubai:
1. Ikut Desert Safari ($54) (telp: 971 4 262 8889) off-road-nya seru, 
di-ikuti dengan desert dinner + tari perut
2.Bastakya Old District
3.Deira Spice Souk (dibelakang museum)
4. Bateux Dinner Cruise ($80) (telp: 971 43994994)

- Original Message 
From: bondan winarno mailto:bondanw%40gmail.combondan@
To: mailto:jalansutra%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, August 17, 2008 4:41:59 PM
Subject: [Jalansutra] Humus Qurdaba

Keluarga JS-ku -- khususnya di Abu Dhabi dan Dubai,

Ada kemungkinan saya akan ke Abu Dhabi dan Dubai bulan September. Kebetulan,
ketika di Balikpapan saya ngobrol dengan seseorang yang berasal dari Dubai.
Dia cerita tentang masakan veal nehari dan humus qurdaba. Saya berhasil
menemukan veal nehari di Google, tetapi tidak ada info tentang humus
qurdaba.

Mungkin ada yang tahu?

Selain itu, ada saran tentang hal-hal yang bisa dilakukan/dilihat/ dicicipi
dalam perjalanan darat antara Abu Dhabi - Dubai? Apakah kunjungan Al-Maha
dan Al-Ain disarankan?

Salam,
Bondan


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Jaudat Said dan Tafsir La Ikraha Fi al-Din

2008-08-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto
JIL Edisi Indonesia

Jaudat Said dan Tafsir La Ikraha Fi al-Din
Oleh Abd Moqsith Ghazali

Jaudat Said lahir di Suriah, tahun 1931. Ia pernah belajar di Universitas 
al-Azhar Mesir. Ketika di Mesir ini, ia banyak bersentuhan dengan berbagai 
macam pemikiran Islam yang dikemukakan tokoh-tokoh seperti Ibnu Taymiyah, 
Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid 
Ridla, Mawdudi, Hasan al-Banna, dan Sayyid Quthb. Walau sebentar, ia sempat 
mengagumi pemikiran Hasan al-Banna. Itu sebabnya, ia pernah bergabung 
dengan Ikhwanul Muslimin.

Dalam perkembangan berikutnya, ia melepaskan diri dari sang pemikir 
fundamentalis itu. Ia kemudian terkagum pada Malik Bennabi dan Muhammad 
Iqbal. Ketika selesai kuliah, dia membaca Syuruth al-Nahdlah buah karya 
Malik Bennabi. Ketika membaca buku ini, Jaudat terhipnotis dan mengalami 
ekstasi seperti yang pernah dialami Jalaluddin Rumi ketika bertemu dengan 
Syamsuddin al-Tabrizi. Metode pembacaan al-Qur’an Jaudat Said lebih banyak 
mengadopsi metode Bennabi dan Muhammad Iqbal. Ia telah membaca buku Bennabi 
yang berjudul al-Zhahirah al-Qur’aniyah. Ia jujur berkata bahwa Bennabi 
telah membantu dirinya untuk membaca al-Qur’an dengan perspektif dan format 
baru.

Jaudat Said telah menulis beberapa buku. Di antaranya adalah Lima Hadza 
al-Ra`ab min al-Islam, Madzhab Ibnu Adam al-Awwal: Musykilat al-`unf fi 
al-`Amal al-Islami, al-Insan Hiyna Yakunu Kullan wa `Adlan, Hatta 
Yughayyiru Ma bi Abfusihim, Fuqdan al-Tawazun al-Ijtima`, Iqra’ wa Rabbuka 
al-Akram, kemudian La Ikraha fi al-Din: Dirasah wa Abhats fiy al-Fikr 
al-Islami. Buku yang terakhir itu terbit pada tahun 1997. Setebal 190 
halaman untuk menjelaskan kebebasan berfikir dan beragama, Hak Asasi 
Manusia, Reorientasi Jihad, sampai pada soal teks dan problem peradaban 
bahkan juga tentang relasi bahasa dan realitas. Buku ini terdiri dari 8 
bab. Tergolong ringkas untuk mengelaborasi gagasan-gagasan besar dan rumit. 
Karena itu, anda jangan berharap akan menemukan bahasan-bahasan detail 
menyangkut satu pokok soal. Buku ini mungkin lebih tepat disebut sebagai 
manifesto kekebasan beragama ketimbang sebuah karya akademis. Dari segi 
diksi yang dipilihnya yang cenderung bombastik bahkan provokatif, buku ini 
agak mirip dengan Ma`alim fi al-Thariq yang ditulis Sayyid Quthb.

Namun, bagaimanapun, buku ini tetap menarik untuk dikaji dalam konteks 
kebebasan beragama di Indonesia Indonesia yang kian terancam. Memang, 
Jaudat Said dalam buku ini sempat memuji kerukunan Indonesia. Menurutnya, 
Islam di Indonesia tak didakwahkan dengan pedang. Tapi, kini Islam 
Indonesia sering dijalankan dengan pentungan.

Tafsir La Ikraha fi al-Din

Pada mulanya adalah firman Allah berikut: “Tidak boleh ada paksaan dalam 
agama. Sungguh telah nyata (berbeda) kebenaran dan kesesatan”. Karena itu, 
barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, 
sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tak akan 
putus. Allah Maha Mendengar dan Mengetahui” (Al-Baqarah: 251). Jawdat Said 
menyebut ayat di atas (lâ ikrâha fî al-dîn, qad tabayyana al-rusyd min 
al-ghayy) sebagai âyat kabîrat jiddân (ayat universal). Apalagi, menurut 
Jaudat Said, ayat itu dinyatakan persis setelah ayat kursi yang dianggap 
sebagai salah satu ayat paling utama. Jika ayat kursi mengandung ajaran 
penyucian Allah, maka ayat tersebut mengandung penghormatan kepada manusia, 
yang salah satunya adalah menjamin hak kebebasan beragama.

Dalam menafsirkan ayat ini, Said menegaskan bahwa yang dimaksud dengan 
pemaksaan (al-ikrâh)
adalah al-ghayy dan ini adalah jalan salah (al-tharîq al-khâthi`). Sedang 
yang dimaksud dengan tanpa paksaan (allâ ikrâh) adalah al-rusyd dan ini 
adalah jalan benar (al-tharîq al-shahîh). Pengertian ayat itu adalah “tidak 
ada paksaan dalam agama. Sungguh sudah jelas (perbedaan) antara tanpa 
paksaan dan pemaksaan”. Berbeda dengan kebanyakan para mufasir, Jaudat Said 
menafsir kata “thâghût” dalam lanjutan ayat itu sebagai orang yang 
memaksakan pemikiran dan keyakinannya kepada orang lain, dan membunuh orang 
yang berbeda keyakinan dengan dirinya.

Perihal ayat tersebut, Said mengemukakan pandangannya. Pertama, ayat itu 
memberi jaminan kepada orang lain untuk tidak mendapatkan paksaan dari 
seseorang. Ayat itu juga memberi jaminan agar seseorang tak dipaksa orang 
lain tentang sesuatu hal, termasuk dalam hal agama. Kedua, ayat itu bisa 
dipahami sebagai kalimat perintah (kalâm insyâ’î) dan sebagai kalimat 
informatif (kalâm ikhbârî). Sebagai kalimat perintah, ia menyuruh seseorang 
untuk tak melakukan pemaksaan kepada orang lain. Sebagai kalâm ikhbâri, 
ayat itu memberitahukan bahwa seseorang yang dipaksa masuk pada suatu agama 
sementara hatinya menolak, maka orang itu tak bisa dikatakan telah memeluk 
agama itu. Ini karena agama ada di dalam kemantapan hati, bukan dalam 
ungkapan lisan.

Ketiga, tidak ada paksaan dalam soal agama sama dengan tidak ada paksaan 
dalam soal cinta. Menurut Said, 

[ppiindia] Suara Kekuasaan Mengancam Suara Dialog

2008-08-30 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Suara Kekuasaan Mengancam Suara Dialog
Sharunas Paunksnis

Kaunas, Lithuania – Mereka selalu datang malam hari, demikianlah kata 
George Orwell. Kau terbangun dan melihat orang-orang mengepung ranjangmu 
sembari menyorotkan senter.

Citraan ini selalu muncul kembali selama masa-masa tegang dan penuh 
kecurigaan di seluruh dunia – agen-agen rahasia anonim menyapu orang-orang 
tak berwasangka, karena gaya mereka atau penolakan mereka untuk 
menyesuaikan diri.

Bagi banyak orang, citraan ini membayangi kontroversi seputar penangkapan 
seorang perempuan pakistan bernama Aafia Siddiqui di Afghanistan pada bulan 
Juli dan penampilannya di pengadilan pada 5 Agustus di New York. Ia didakwa 
dengan percobaan pembunuhan terhadap penyelidik Amerika saat dipenjara di 
Afghanistan tempat ia, seperti kata orang, ditahan karena bertindak 
mencurigakan dan membawa benda-benda yang dicurigai sebagai bahan pembuat 
bom, petunjuk dan panduan tengara-tengara New York di tas tangannya.

Siddiqui didaftar oleh Amerika Serikat pada tahun 2004, sebagai salah satu 
dari tujuh orang yang terkait dengan al Qaeda dan dikhawatirkan sedang 
merancang sebuah serangan, hilang bersama tiga anaknya yang masih 
kecil-kecil di Karachi pada tahun 2003, dan muncul kembali secara 
mencurigakan lima tahun kemudian di New York dengan tatapan kosong seorang 
tahanan kamp konsentrasi di wajahnya.

Apa yang terjadi pada Siddiqui dan anak-anaknya selama lima tahun itu 
tetaplah sebuah misteri. Fausia, adiknya, menduga keras ia telah diculik 
dan dijebloskan ke penjara rahasia di Amerika Serikat. Pemerintah Amerika 
Serikat menyangkal semua itu, meskipun banyak orang Pakistan yang percaya 
bahwa ia diculik dan menghabiskan masa lima tahun itu di sebuah penjara 
rahasia bagi militan Muslim di Afghanistan, sebelum dipindahkan ke Amerika 
Serikat untuk didakwa.

Spekulasi seputar kasus ini mengingatkan saya akan sebuah film Pakistan 
dewasa ini, Khuda Kay Liye (Atas Nama Tuhan), yang disutradarai oleh Shoaib 
Mansoor. Tokoh protagonisnya, Mansoor, dijebloskan di penjara Orwellian, 
mengikuti peristiwa 11/9.

Karakternya dapat dipandang sebagai sebuah model bagi Muslim kontemporer 
atau seorang korban dari sistem. Ia ditahan secara tak sah, ditanyai 
berulang kali oleh otoritas AS (“Apa hubunganmu dengan Osama?”) dan disiksa 
– alusi yang gamblang dari kamp tahanan Guantanamo Bay.

Film itu merefleksikan ketakutan-ketakutan umum yang ada di dunia saat ini 
– ketakutan akan antara (other) yang jahat – buat siapa nama dan warna 
kulit seseorang cukup sudah untuk menuduhnya atas konspirasi melawan ”dunia 
bebas”.

Mansoor merepresentasikan absurditas miskomunikasi antara masyarakat Muslim 
dan Barat, yang dibakar oleh pembedaan Huntingtonian terhadap dunia ke 
dalam kelompok-kelompok yang tak berusaha saling berkomunikasi dan 
memahami, namun justru berkonfrontasi satu sama lain, sehingga memperlebar 
jurang antara bangsa dan rakyat, sesuatu yang dipaksakan keberadaannya 
padahal sesungguhnya tidak ada.

Khuda Kay Liye menunjukkan bahwa insiden-insiden itu membuat 
prospek-prospek pemahaman mutual dipertanyakan dan menekankan perbedaan 
antara “kita” dan “mereka”. Tak heran jika banyak orang percaya bahwa Islam 
sedang diserang.

Tak lama setelah sukses besar film ini di Pakistan, Aafia Siddiqui pun 
muncul di depan publik.

Seringkali, dalam persoalan semacam ini, kebenaran dan keadilan hilang di 
rimba politik dan hukum dari agenda-agenda konflik. Kita mungkin tak pernah 
tahu kebenaran perihal Aafia, namun citraan ibu tiga anak yang kekurangan 
makanan bergizi dan rusak akan tetap hidup di antara simbol-simbol yang 
digunakan untuk memperkuat sebuah citraan akan penindasan.

Mengapa kita, ahli waris kebrutalan abad lalu, tak dapat belajar dari 
perang, konflik, dan penderitaan diri kita sendiri dan generasi lalu? Kita 
musti menyadari bahwa kontroversi, spekulasi, dan bukti-bukti tak mencukupi 
seputar kasus Siddiqui, hanyalah tipe hal-hal yang menjauhkan kita dari 
harapan akan pemahaman yang mutual.

Berapa banyak kisah-kisah seperti ini akan kita saksikan sebelum kita 
berpihak dan menuntut cara yang lebih baik dalam melakukan segala sesuatu?

Entah Siddiqui benar telah dikurung dalam sebuah penjara rahasia di 
Afghanistan dan terdapat kebenaran untuk mendakwanya, atau tidak, 
peristiwa-peristiwa saat ini terjadi karena hilangnya kepercayaan pada 
Amerika Serikat dan umat Muslim di dunia.

Kita berhadapan dengan dilema etis. Abu Ghraib. Guantanamo Bay. Penangkapan 
tiba-tiba dan hilangnya seseorang secara misterius. Penampilan aneh. Semua 
ini bukanlah garis-garis plot fiksi. Akankah inisiatif-inisiatif ini, yang 
dilaksanakan atas nama keamanan, mampu menciptakan dunia yang lebih baik, 
atau akan mendorong pembelahannya yang tak dapat diobati, memperbesar 
kemarahan dan kecurigaan kita? Semua itu ada di tangan kita.

Akankah kita berdiam diri saja menghadapi proses-proses yang akan membelah 
dunia kita dan mendukung argumen konflik global identitas?


Re: [ppiindia] CENTHINI sastra dunia yang hampir punah

2008-08-28 Terurut Topik Nugroho Dewanto

katanya, belum jadi manusia jawa sejati bila belum membaca
serat centhini.

dan, kata teman kuliah saya dulu, belum menjadi manusia
universal bila belum membaca dr zhivago. :-))



At 05:06 AM 8/28/2008 +, you wrote:

Menyedihkan diantara 10 orang yang saya tanya tentang Kitab
Centhini
hanya satu orang yang pernah dengar (itupun belum baca) sisanya lebih
tahu Kitab Kamasutra, ironis..

Serat Centhini, sebuah karya penting dalam sastra Jawa yang ditulis
pada abad ke-19, saya kira, bisa memberikan sedikit gambaran,
bagaimana agama Islam dipersepsi oleh orang-orang Jawa, terutama oleh
lapisan elite Salah satu teori yang dikemukakan oleh sejumlah ahli
adalah teori mengenai sinkretisme, atau percampuran antara Islam
dengan unsur-unsur lokal Jawa dalam cara yang tidak genuine dan
sedikit agak dipaksakan. Sebutan sinkretisme sebetulnya mengandung
semacam ejekan: bahwa Islam tidak lagi tampil sebagai dalam wujudnya
yang asli, tetapi sudah tercampur dengan unsur-unsur yang eksternal
sifatnya. Islam yang sinkretis, sebagaimana kita lihat dalam
masyarakat Jawa, dengan demikian menggambarkan suatu genre keagamaan
yang sudah jauh dari sifatnya yang murni di tempat asalnya di Timur
Tengah. dalam masyarakat ini. Serat Centhini, sebagaimana kita tahu,
ditulis oleh sejumlah pujangga di lingkungan Keraton Surakarta yang
diketuai oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amengkunagara III,
putra mahkota Sunan Pakubuwana IV. Karya yang terkenal dengan sebutan
Serat Centhini atau Suluk Tambangraras-Amongraga ini ditulis pada
tahun 1742 dalam penanggalan Jawa, atau 1814 dalam tahun Masehi.
Karya ini boleh dikatakan sebagai semacam ensiklopedi mengenai dunia
dalam masyarakat Jawa. Sebagaimana tercermin dalam bait-bait awal,
serat ini ditulis memang dengan ambisi sebagai perangkum baboning
pangawikan Jawi, atau katakanlah semacam database pengetahuan Jawa.
Jumlah keseluruhan serat ini adalah 12 jilid. Aspek-aspek ngelmu yang
dicakup dalam serat ini meliputi persoalan agama, kebatinan,
kekebalan, dunia keris, kerawitan dan tari, tata cara membangun
rumah, pertanian, primbon atau horoskop, soal makanan dan minuman,
adat istiadat, cerita-cerita kuna mengenai tanah Jawa dan lain-
lainnya.
Pandangan pluralisme sudah ada masa itu, keharmonisan antara
beperapa agama, hindu, budha dan Islam terjalin begitu eratnya tanpa
mempermasalahkan perbedaaan, Bandingkan dengan sekarang?
Contoh konkrit, orang samin yang yang sudah ratusan tahun menganut
agama Adam harus mengalami pemaksaan masalah legalisai kependudukan,
di KTP agamamu harus islam, karna lima agama ini yang resmi diakui
pemerintah, begitu kata pak camat terhadap orang Samin yang ngurus
KTP di daerah Kudus.
Agama sudah mengalami pemaksaan, padahal ibadah kan urusan manusia
sama TUHAN kenapa kita harus urusin ibadah saudara-saudara kita yang
menganut agama Samin. Contoh yang paling anyar adalah teman2 dari
Ahmadiyah harus mengalami intimidasi. Apalagi harus mengekor kepada
sebuah agama bernama Islam dalam doktrinya terhadap
AhmadiyahWalah susahnya kalo tidak Berfikir dalam memahami
sebuah firman Tuhan, terima mentah Otak dicuci dengan sebuah
doktrin Agama tanpa memahaminya secara dalam, akhirnya lahirlah
amrozi, ghufron, osama dan beperapa Pilar 'Radikalisme yang mungkin
sudah melahirkan Embrio baru. Di indonesialah justru
pemahaman Garis keras menjamur sepertinya laris manis karna
secara ekonomi bangsa kita mengalami lompatan kebelakang alias mundur
paham - paham  garis keras mudah sekali merasuk, secara materi di
suport dan yang paling urgen adalah iming iming  SURGA...
he...he... sudah saatnya berbenah secara bathin, saling mengasihi
sesamanya mari kita cuci otak kita, Dengan otak yang Kreatif,otak
produktif dan otak yang Damai.
Alangkah indahnya negeri ini.salam damai dan selalu merdeka
dengan cinta kasih.
Mau Download kitab centhini, empat puluh malam satunya hujan klik di

www.madruhi.multiply.com




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Marhaban wahai bulan Ramadhan ..Fw: Djoko Su'ud Sukahar : Kalijaga Ustad Bersahaja

2008-08-27 Terurut Topik Nugroho Dewanto

selamat berpuasa (bagi yang melaksanakan) dan menahan
hawa nafsu dengan sabar dan tawakal.



At 02:25 AM 8/27/2008 -0700, Dwi Irwanti wrote:

Di masa sekarang,...
masih adakah kearifan berbalut busana Takwa ?
Masih adakah kerendahan hati berbekal kalimat Takwa ?
Masih adakah penyampaian kebenaran berbungkus rapi dan indah tanpa jumawa?

Wahai Bulan Ramadhan...
Selamat datang...
Semoga hati kita terus berpendar...

Wassalam
-i2n
Mohon maaf lahir batin

- Forwarded Message 

From: korandigital mailto:korandigital%40gmail.com[EMAIL PROTECTED]
To: mailto:koran-digital%40googlegroups.com[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, August 26, 2008 9:42:11 PM
Subject: [Koran-Digital] Djoko Su'ud Sukahar : Kalijaga  Ustad Bersahaja

Rabu, 27/08/2008 11:12 WIB
Kalijaga 
Ustad Bersahaja
Djoko Su'ud Sukahar -
detikNews



Jakarta - Pekan depan sudah memasuki bulan
Ramadan. Bulan penuh hikmah. Bulan bertabur pahala. Malah di dalamnya
tersembunyi sebuah malam yang amat dinanti, lailatul kodar, malam seribu 
bulan.
Tidaklah berlebihan jika di bulan Ramadan kaum muslim berlomba berbuat 
kebaikan.
Baik lahir dan baik batin.

Menyongsong bulan yang amat indah itu,
ada sebuah kisah yang bisa dijadikan tauladan. Kisah seorang pengembara yang
berjalan di jalan Allah. Dia aulia yang seniman. Dia bangsawan yang jadi
penjahat demi rakyat. Dia manusia arif budiman berkat gemblengan Sunan 
Bonang.
Ya, dia adalah Raden Sahid yang dikenal sebagai Sunan
Kalijaga.

Dalam jejak langkah para wali, Sunan Kalijaga dianggap
sebagai wali sempurna. Wali paling sukses. Sarat ilmu karena berguru di 
banyak
guru. Wali kreatif via tembang dan wayang. Dan digandrungi jamaah karena
sikapnya yang bersahaja tetapi penuh kharisma.

Sunan Bonang guru
utama Sunan Kalijaga. Sunan ini yang menyadarkannya akan spiritualitas yang
benar. Setelah itu Sunan Gunungjati dan wali-wali lain digali. Dan secara 
mistis
konon Nabi Khidzir juga ikut menyemaikan batin lelaki yang jasadnya 
dimakamkan
di Kadilangu ini.

Ketika melanglang ke Malaka, Syamsi Tabriz
disebut-sebut menularkan ajaran padanya. Nama terakhir ini mengingatkan kita
pada Jalaluddin Rumi. Penyair cinta itu seperti tersihir ketika Syamsi Tabriz
menginterupsi ceramahnya. Rumi terkagum-kagum enggan berpisah. Itu terjadi
hingga Syamsi Tabriz mati terbunuh.

Melihat tahun yang terjadi,
rasa-rasanya Sunan Kalijaga tidak berguru secara langsung pada Syamsi Tabriz.
Hanya jika mengamati dakwah Sunan Kalijaga yang amat berbeda, memberi 
petunjuk
bahwa 'gaya' Syamsi Tabriz sang darwis itu amatlah menyatu. Sunan Kalijaga 
terus
melakukan pengembaraan. Enggan berbusana formal layaknya ustad. Tidak 
berharap
popularitas dengan mengabarkan namanya kesana kemari. Dia bersahaja melangkah
dan mensyiarkan agama Allah.

Dia tolak uang bagi jasanya. Dia ikuti
sufi yang menjunjung tinggi 'kefakiran' sebagai 'jalan lapang' menuju 
kebersihan
jiwa. Tuntutannya hanya satu, bersyair dan mendalang untuk ditukar syahadat.
Syahadatayn, dua kalimah shahadat. Itu pamrihnya, pahala, ridho
Allah.

Maka, di setiap daerah, malam-malam yang lengang selalu
digempitakan suara dan ketangkasan tangan lelaki yang pernah dikenal 
berangasan
sebagai begal Lokajaya ini. Kalimatnya indah berisi kata-kata pilihan. 
Suaranya
memperhatikan diksi,intonansi dan aksentuasi. Dan wajahnya yang ekspresif,
memberi tempat istimewa bagi setiap penampilannya.

Gambaran macam
itu bisa dilacak melalui Serat Walisana, dan beberapa karya Sunan Kalijaga.
Dewaruci dan Serat Kalimasada adalah sebagian karya Kalijaga. Cerita itu 
sarat
dengan pentokohan yang diambil dari India. Namun dalam pengkisahannya,
terkandung dakwah yang kental. Kebenaran universal itu begitu liris dan 
mengena
karena dibungkus rapi dan indah.

Mungkin karena itu, di
Mataram-Lombok, kendati banyak saudara kita yang beragama Hindu, tapi sampai
sekarang mereka masih sangat menyukai Kisah Menak yang menjadi roh cerita 
wayang
setempat. Memang Islamisasi di kawasan ini dilakukan Sunan Giri Prapen. Namun
akulturasi budaya kemasan Sunan Kalijaga itu tetap bisa diterima dimana saja.
Itu karena dilakukan secara pseudo dan harmonis. Bukan
asal-asalan.

Di Jawa Barat (Pajajaran) pengabar agama Allah ini
dikenali sebagai Ki Seda Brangti. Bagi warga yang kala itu belum Islam,
penampilan lelaki ini sangat dinanti. Bukan kabar soal kebenaran yang dibawa
yang masih dianggap asing, tetapi lebih pada suara dan gerakan tangannya.
Gerakan itu penuh gairah. Vitalitas. Membangkitkan semangat dan memberikan
suntikan untuk berlomba-lomba menuju kebaikan.

Di daerah Jawa
tengah, khususnya Tegal, lelaki yang sama ini dijuluki Ki Benguk. Dia dalang.
Wayang banongan yang dibawanya mempesona banyak orang. Wayang itu seperti 
hidup.
Gerakannya yang ekspresif dan mistis memotivasi penanggap dan penonton. Ini
pangkal percepatan warga Jawa Tengah mengakrabi Islam.

Apalagi di
Semarang, Adipati Pandanarang yang segalanya diukur dengan harta harus tunduk
dengan Sunan Kalijaga. Sang sunan dengan bahasa lembut bercerita 

[ppiindia] Fwd: Diskusi Bulanan JIL: Haul Fazlur Rahman ke-20

2008-08-26 Terurut Topik Nugroho Dewanto


Diskusi Bulanan Jaringan Islam Liberal


Haul Fazlur Rahman ke-20
Menghidupkan Kembali Pembaruan Islam di Indonesia


Selasa, 26 Agustus 2008, Pukul 19.00-21.30 WIB


Teater Utan Kayu, Jl. Utan Kayu no 68H Jakarta Timur 13120


Narasumber: Prof. Bahtiar Effendi (UIN Jakarta) dan Hamid Basyaib (Freedom 
Institute)
Moderator: Luthfi Assyaukanie

20 tahun lalu (26/07/1988) Fazlur Rahman meninggalkan para pengikutnya. Ia 
disegani dan jelas berpengaruh. Termasuk di Indonesia. Banyak pembaru 
muslim negeri ini yang mengambil inspirasi darinya. Nurcholish Madjid dan 
Syafii Maarif yang dikenal sebagai lokomotif pembaruan Islam Indonesia 
adalah dua dari ratusan muridnya di Universitas Chicago AS. Ia penulis 
prolifik. Buku-bukunya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Itu 
sebabnya, gerakan pembaruan Islam di Indonesia tak bisa dipisahkan dari 
pengaruh Rahman. Para mahasiswa muslim tanah air mengenal pemikiran 
liberal Rahman, jauh sebelum mereka mengenal Arkoun, Hassan Hanafi dan 
Jabiri apalagi Abu Zaid, Jaudat Sa`id, dan Syahrur. Rahman berbicara 
tentang hermeneutika teks Alquran, historisitas sunnah, dan pembaruan 
hukum Islam. Ia pun memberikan pemaknaan ulang terhadap hal-hal 
eskatologis dalam Islam. Mengenang Rahman adalah menghidupkan semangat 
pembaruan Islam secara terus-menerus.


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fwd: [ajisaja] Ucapan terima kasih

2008-08-26 Terurut Topik Nugroho Dewanto

From: alida Bahaweres [EMAIL PROTECTED]

Kawan-kawan

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengucapkan terima kasih atas partisipasi
Bapak/Ibu/saudara/i dalam pelaksanaan Ulang Tahun AJI yang ke-14 pada
Selasa, 26 Agustus 2008 di Mid Plaza Hotel Intercontinental Jakarta. Pada
pelaksanaan Ulang Tahun ke-14 AJI yang mengusung tema 'Solidarity for Asian
Press Freedom.'

Pagi harinya, dilaksanakan seminar regional dengan pembicara
antara lain Lee Sang Ki (President Asia Journalist Association), Malou
Mangahas (Executive Director Philippines Center of Investigative Journalism)
dan Kavi Chongkittavorn (Chairman Southeast Asia Press Alliance). Sedangkan
pada malam harinya dilaksanakan malam resepsi ulang tahun AJI yang dihadiri
oleh Jusuf Kalla (Wakil Presiden Republik Indonesia), orasi budaya oleh Riri
Riza, pemberian Penghargaan Udin dan Tasrif Award, Penghargaan Press Freedom
Award dan Pembacaan Musuh Kebebasan Pers. Dan tak lupa hiburan oleh
Slank.

Mohon maaf jika ada kekurangan. Sekali lagi kami ucapkan terima
kasih.

'Karena tanpa anda, kami bukan siapa-siapa'.

Hormat Kami

Heru HendratmokoEddy Suprapto
Ketua Umum AJI IndonesiaKetua Panitia Ulang Tahun AJI ke-14

[Non-text portions of this message have been removed]




[ppiindia] Fwd: Ulang Tahun AJI ke-14 disemarakkan Slank, Nicholas Saputra, Riri Riza, dll

2008-08-25 Terurut Topik Nugroho Dewanto




Undangan Malam Resepsi Ulang Tahun AJI ke-14



Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengundang Bapak/Ibu/Saudara 
menghadiri Ulang Tahun ke-14 AJI bertema ¡Solidarity for Asian Press 
Freedom¢. Pada ulang tahun ke-14, Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik 
Indonesia akan memberikan sambutan. Selain itu, Orasi Budaya oleh Riri 
Riza berjudul ¡Kebebasan Berekspresi Setelah Satu Dekade 
Reformasi-Pandangan Insan Perfilman¢ akan menjadi salah satu agenda acara 
malam resepsi. Acara ini juga akan dihiasi oleh pemberian Tasrif dan Udin 
Award, Press Freedom Award, Musuh Kebebasan Pers.  Dan, Slank akan menjadi 
penutup acara malam resepsi Ulang Tahun AJI. Nicholas Saputra dan Mira 
Lesmana akan menjadi salah satu tamu Malam Resepsi Ulang Tahun AJI



Acara akan dilaksanakan pada :

Selasa, 26 Agustus 2008

Pukul : 18.00 WIB-selesai (diawali makan malam)

Di Ballroom Hotel Intercontinental, Mid Plaza Jakarta

Jl. Jendral Sudirman Kavling 10-11, Jakarta



¡Karena tanpa Anda, kami bukan siapa-siapa¢ .



Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Alida (081330392480) dan Arie 
(081514180973). Terima kasih atas perhatiannya.







[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Mahmoud Darwish: Seorang Rakyat dan Penyair

2008-08-25 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Mahmoud Darwish: Seorang Rakyat dan Penyair
Ibtisam Barakat

Columbia, Missouri – Di suatu siang, 9 Agustus 2008, saya sedang 
bersiap-siap berbicara tentang pohon zaitun Palestina kepada sekelompok 
penulis dan pemikir di Keystone College in Pennsylvania. Untuk judul 
paparan tersebut, saya memecah kata olive (zaitun) menjadi dua, dan 
mengubahnya menjadi O’ Live! But death mocked me (O Kehidupan! Tetapi 
kematian mengejekku).

Sesaat sebelum saya meninggalkan ruangan untuk acara tersebut, telepon 
berbunyi. Telepon itu berasal dari kawan saya, pemusik Saed Muhssin, yang 
menelepon dari San Francisco. Suaranya dalam, sedalam lembah, jarang naik 
kalau bicara: Sudahkah kamu mendengar? tanyanya. Ini berita duka, ia 
berancang-ancang. Mahmoud Darwish wafat hari ini.

Pikiran saya menangis. Hati saya perih dengan segala kehilangan Palestina 
yang tak tersembuhkan, yang diingatkan kembali oleh setiap kehilangan baru 
– kehilangan Darwish membuat saya mengingat puisinya. Aku tersimpul di 
sana. Beribu kenangan ku punya, tulis Darwish. Kenangan-kenangan yang ia 
catat dalam sekurang-kurangnya 30 buku puisi dan prosa, diterjemahkan ke 
dalam 20 bahasa, kurang lebih.

Ia dilahirkan pada tahun 1941, dan menerbitkan buku puisi pertamanya 
sebelum usia 20 tahun. Selama empat dekade, para penyair Palestina dan Arab 
diilhami olehnya, merujuk kepadanya, menirunya, memperdebatkan puisinya.

Saed dan saya termasuk Generasi M, sebuah identitas yang kami ciptakan 
beberapa tahun lalu. Saya tumbuh besar di Tepi Barat, di bawah pendudukan 
Israel, dan Saed adalah seorang warga negara Israel. Kami berdua adalah 
bangsa Palestina, kami memiliki kehidupan yang sama sekali berbeda. Tetapi 
di balik itu semua, kami berbagi kehampaan yang sama, kelaparan akan 
kebebasan, bagi sebuah dunia yang lebih indah. Kami mengisi rasa lapar kami 
dengan puisi-puisi Mahmoud Darwish, dan menyebut diri kami sebagai Generasi M.

Akibat ketiadaan rumah, Darwish mengubah bahasa menjadi sebuah tenda yang 
luas – bagi kami dan bagi semua yang membutuhkan sebuah rumah. Ia mengubah 
rasa rindu menjadi sebuah tempat pertemuan. Mereka yang berada dalam 
pengasingan dapat bertemu para ibu kami melalui ibunya – yang ia tak pernah 
lihat selama bertahun-tahun – ketika ia berseru:

Aku rindu roti bakar ibuku
Aku haus kopi ibuku.
Haus aku akan sentuh ibuku.

Ia menggunakan kata bahasa Arab ahennu untuk rindu, yang berarti sebuah 
kerinduan berselimut cinta. Itu adalah sebuah kata yang membangunkan ribuan 
perasaan sekaligus, dengan sejumput jejak gelora tak tertahankan.

Pada 1982, ia menulis lasta wahdaka (engkau tidak sendirian) untuk Yasser 
Arafat, ketika bangsa Palestina diusir dari Beirut. Darwish mengatakan itu 
kepada setiap orang di muka Bumi, kepada setiap orang yang diusir ke 
pengasingan untuk kesekian kalinya.

Dan pertanyaannya: Kemana burung harus terbang setelah langit terakhir? 
membuat saya menciptakan langit demi langit baru yang tak berkesudahan, 
menumpuk seperti kasur bagi para pengungsi Bumi.

Darwish, nama yang dalam bahasa Arab berarti seorang laki-laki suci 
pengelana spiritual, sesungguhnya sangat tepat baginya. Ia berpindah dari 
satu langit ke langit lain dan melintasi perbatasan demi perbatasan – 
antara Palestina, Israel, Rusia, Prancis, Yordania, Lebanon, Mesir, dan 
negara-negara lain. Di mana pun ia berada, kata-kata di tangannya merupakan 
sebuah lampu ajaib yang membebaskan jin dari bahasa Arab. Ia mengetahui 
hati bangsa Palestina. Ia mengetahui bahwa mereka hanya memiliki satu 
permintaan bagi sang jin, satu permintaan penuh kerinduan dari bahasa 
mereka – rumah.

Seperti yang terlihat dalam bahasa dan puisinya, Darwish memiliki sebuah 
visi dan semangat untuk meraih keadilan. Ia membantu menuliskan sambutan 
terkenal Arafat kepada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 
1974, yang di dalamnya Arafat memohon kepada dunia dengan mengulang tiga 
kali, La tusqeto al-ghusna al-akhdar min yadee (jangan biarkan tunas 
hijau ini jatuh dari tangan saya).

Pada 1988, Darwish merancang proklamasi kemerdekaan Palestina. Di sana ia 
mengatakan bahwa perdamaian dapat dicapai dengan membentuk dua negara – 
satu Palestina, satu Yahudi. Ia menulis bahwa perdamaian dapat terwujud di 
tanah cinta dan perdamaian itu.

Diilhami oleh visi rekonsiliasi, ia menekankan bahwa bangsa Palestina akan 
menjadi sebuah masyarakat yang berhasil dalam hak-hak asasi manusia, 
kesetaraan, demokrasi, perwakilan, tanggung jawab sosial, dan rasa hormat 
penuh kepada semua orang, termasuk perempuan dan orang-orang dari keyakinan 
yang berbeda.

Pada salah satu penampilan terakhir Darwish, pada Juli 2008, para penonton 
di Ramallah menerimanya seolah-olah mereka menyadari bahwa itu merupakan 
kali terakhir mereka melihatnya. Mereka berdiri seperti pohon-pohon 
berjajar yang wangi dan sering ia tanam dalam puisinya. Pikirkan antara 
(others), ia berkata kepada mereka.

Ketika engkau menyiapkan sarapan pagimu – pikirkan antara. Jangan lupa 
memberi 

[ppiindia] Fwd: Koruptor Serahkan Bonus PON XVIII di penjara

2008-08-25 Terurut Topik Nugroho Dewanto


25/08/2008 18:15
Koruptor Serahkan Bonus PON XVIII

*INILAH.COM,Jakarta - Ketua KONI Kaltim Suwarna Abdul Fatah menyerahkan
bonus bagi atlet Kaltim yang meraih medali pada PON XVII di Lembaga
Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Senin, namun atlet mengeluhkan besarnya
potongan pajak yang harus mereka bayar.*

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan yang memenangi medali perunggu pada
Olimpiade Beijing 2008 mengeluh tentang besarnya potongan pajak yang
harus dibayarkan menyusul keberhasilannya merebut medali emas pada PON
XVII Kaltim dan meraih medali perunggu pada Olimpiade di Cina tersebut.

Saya pikir potongan pajak yang mencapai 25 persen dari jumlah bonus
yang diberikan KONI Kaltim ini terlalu besar, dibanding potongan pajak
yang berlaku di daerah lain, kata Eko, penerima bonus Rp150 juta atas
keberhasilannya merebut medali emas pada PON Kaltim, yang berlangsung di
LP Cipinang Jakarta.

Penyerahan bonus kepada atlet Kaltim berprestasi pada PON itu diserahkan
oleh Ketua KONI Kaltim Suwarna Abdul Fatah yang mantan Gubernur Kaltim
dan saat ini menghuni LP Cipinang Jakarta karena kasus korupsi. Pada
kesempatan tersebut juga hadir Pejabat Sementara Gubernur Kaltim
Tarmidzi A Karim.

Menurut atlet angkat besi itu, pemotongan pajak bonus tersebut jauh
lebih besar dibanding dengan di Jawa Timur yang hanya berkisar empat
persen, bahkan dirinya mengatakan tidak ada potongan pajak ketika
mendapat bonus Rp200 juta dari Menpora atas keberhasilannya meraih
medali perunggu di Olimpiade Beijing.

Daerah lain seperti Jatim menerapkan potongan pajak yang lebih kecil,
bahkan untuk bonus saya di Olimpiade tidak ada potongan sama sekali dan
saya mendapatkan bersih seperti yang dijanjikan Menpora, tambahnya.

Sementara itu, pihak KONI Kaltim sendiri mengatakan bahwa potongan pajak
yang mereka berlakukan sebetulnya dimaksudkan untuk pembinaan atlet itu
sendiri. Ya hitung-hitung itu tabungan untuk pembinaan bagi mereka
(atlet), kata juru bicara dari KONI Kaltim.

Pada sambutannya, Ketua KONI Kaltim Suwarna menyampaikan kegembiraannya
atas prestasi bagus Kaltim pada PON XVII karena telah mampu melampaui
target lima besar.

Saya bangga dengan prestasi Kaltim pada PON kali ini, capaian posisi
tiga besar sudah sangat bagus mengingat sebelumnya Kaltim hanya
menargetkan mencapai lima besar, kata Suwarna.

Pada PON XVII 2008, Kaltim meraih 117 medali emas, 111 perak, dan 114
perunggu. Atlet peraih medali emas mendapatkan bonus Rp150 juta, perak
Rp50 juta dan perunggu Rp25 juta.[S1/*]

--



[ppiindia] perahu aktivis tembus blokade jalur gaza

2008-08-25 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Perahu Aktivis Tembus Blokade Jalur Gaza

Senin, 25 Agustus 2008 | 03:00 WIB

Cairo, Kompas - Dua perahu dengan logo Free Gaza dan Liberty berbendera 
Yunani, Sabtu (23/8), akhirnya berhasil menembus blokade Israel dengan 
merapat di Pelabuhan Gaza City. Dua perahu yang bertolak dari Larnaka, 
Siprus, dua hari lalu, membawa 44 aktivis perdamaian internasional 
pro-Palestina yang berasal dari 14 negara dan beragam pemeluk agama.

Di antara aktivis perdamaian yang berada di salah satu perahu itu adalah 
Lauren Booth (saudara dari istri mantan PM Inggris yang kini menjabat 
utusan khusus kuartet perdamaian Tony Blair), seorang pastor Katolik asal 
AS berusia 81 tahun, wartawan televisi Aljazeera Ayyash Daraji, dan aktivis 
Yahudi Geev Halbeer (62).

Pimpinan Hamas dan ribuan warga Palestina menyambut hangat dua perahu 
tersebut. Bahkan, puluhan perahu kecil milik warga Palestina menyambut dua 
perahu aktivis perdamaian itu sebelum merapat di Pelabuhan Gaza City. 
Sejumlah pemuda Palestina ada yang berenang menyambut dua perahu itu.

Tindakan nekat dua perahu aktivis perdamaian internasional menembus blokade 
Israel atas Jalur Gaza itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak Hamas 
menguasai penuh Jalur Gaza pada bulan Juni tahun lalu.

Dua perahu aktivis perdamaian itu menghadapi banyak hambatan untuk mencapai 
Jalur Gaza. Mereka terpaksa berkali-kali mengubah jalur pelayarannya. 
Israel juga dilaporkan mengganggu alat komunikasi dan jaringan internet 
kedua perahu itu. Gelombang Laut Mediterania yang besar pada bulan Agustus 
ini membuat sejumlah aktivis mabuk.

Ketua Komite Rakyat Palestina untuk Melawan Blokade Jamal Khadri 
mengungkapkan, dua perahu aktivis perdamaian itu sempat kehilangan kontak 
dengan dunia luar selama beberapa jam akibat aksi sabotase Israel.

Izinkan
Sumber resmi Israel, seperti dikutip harian Haaretz, mengungkapkan, 
Pemerintah Israel terpaksa mengizinkan dua perahu itu mencapai Jalur Gaza 
untuk mencegah para penumpang kedua perahu tersebut melancarkan aksi 
provokasi terhadap Israel. PM Israel Ehud Olmert setelah melakukan 
konsultasi dengan Menlu Tzipi Livni dan Menhan Ehud Barak, Jumat malam, 
memutuskan mengizinkan kedua perahu itu mencapai Jalur Gaza.

Namun, ujarnya, aparat keamanan Israel akan memeriksa kedua kapal itu 
ketika meninggalkan Jalur Gaza nanti. Khawatir mereka membawa aktivis 
Palestina yang diburu Israel dan bahan peledak. Sebelumnya, para aktivis 
perdamaian sebelum meninggalkan Siprus mengancam akan menuntut secara hukum 
jika Pemerintah Israel mencegah mereka menuju Jalur Gaza atau menangkap mereka.

Jika Israel mencegah kami atau memeriksa secara paksa, kami tidak akan 
melawan. Bila Israel menangkap dan membawa kami ke Israel, kami akan 
mengajukan tuntutan hukum terhadap para penyandera, tutur salah seorang 
aktivis perdamaian, seperti dikutip harian Asharq Al Awsat. (mth)



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: [ajisaja] Amerika minta Indosat membredel TV Al-Manar

2008-08-14 Terurut Topik Nugroho Dewanto

pemerintah saya dengar tak mengindahkan intervensi ngaco
rezim bush itu.

bagus sekali al manar ada di sini.

apalagi kalau mereka mengumandangkan azan seperti di lebanon.
agar orang sini terbiasa mendengar azan syiah yang menyebut
nama ali setelah kalimat syahadat.



At 07:10 AM 8/13/2008 -0700, Satrio Arismunandar wrote:
Rabu, 13 Agustus 2008 | 08:53 WIB

JAKARTA, RABU — Sekali lagi, ada ujian bagi kemandirian Pemerintah RI. 
Pemerintah Amerika Serikat kini sibuk melobi Pemerintah Indonesia atau 
menekan direksi PT Indosat Tbk agar memutus kontrak sewa transponder 
televisi Al Manar melalui Satelit Palapa C2 milik Indosat.

Sekadar informasi, Al Manar adalah stasiun televisi milik Hizbullah di 
Lebanon. Al Manar menekan kontrak sewa transponder dengan Indosat pada 
April 2008. Kontrak itu berakhir April 2011.

Nah, yang membuat Amerika Serikat berang, negeri adidaya itu sudah 
memasukkan Hizbullah sebagai satu dari 35 organisasi teroris di dunia. 
Jaringan Hizbullah itu memang teroris, kata Tristam Perry, Pelaksana 
Tugas Atase Pers Kedutaan Besar Ameriksa Serikat kepada Kontan, Senin 
(11/8) lalu. Amerika Serikat juga menuding, tayangan Al Manar sarat dengan 
pesan kekerasan.

Amerika Serikat rupanya yakin Pemerintah Indonesia atau Indosat akan 
memenuhi permintaan mereka. Maklum, mereka telah sukses menekan Pemerintah 
Thailand agar Al Manar hengkang dari transponder milik Thaicom dan Asiasat.

Tak cukup dengan menekan, Amerika Serikat juga menebar ancaman. Salinan 
sepucuk surat yang sampai ke Kontan isinya lebih kurang begini: Bagi warga 
non- Amerika yang merupakan perwakilan, atau anggota, atau yang memberikan 
bantuan material kepada Hizbullah ataupun Al Manar akan diusir dari 
Amerika Serikat.
Hanya bisnis biasa



Re: [ppiindia] Re: MUI Berencana Haramkan Merokok

2008-08-14 Terurut Topik Nugroho Dewanto

setahu saya mbah sahal yang ketua umum mui itu
perokok berat. sambil mengepulkan asap, dia suka
bilang merokok itu nggak apa-apa. ada di kitab, katanya.

jadi pasti seru perdebatan untuk mengharamkan rokok
di internal mui, kecuali mbah sahal tidak dilibatkan.

kalaupun mui akhirnya mengeluarkan fatwa bahwa merokok
itu haram, ya tidak apa-apa. itu haknya mui.

toh fatwa mui tidak mengikat seluruh umat islam di indonesia.
juga tidak mengikat pemerintah. lagipula islam memang
sejak dulu akrab dengan beraneka pendapat/fatwa.

seperti juga fatwa bahwa bunga bank haram, dsb
sampai sekarang banyak orang islam tetap menyimpan uang
di bank konvensional.

jangan-jangan biarpun mui mengharamkan rokok, mbah sahal,
gus mus, dan kiai pondok lain tetap ngelepus... :)

kalau mau ambil contoh negara maju, aturan pembatasan
(bukan pelarangan) rokok itu sangat jelas. jangankan menghisap
rokok, anak-anak dibawah usia 17 tahun tak boleh membeli.
toko tidak boleh menjual. kalau melanggar, keduanya kena
sanksi yang tegas.

sayang di sini tak ada aturan seperti itu, sehingga lebih liberal
dari di negara maju. dan sekarang ada keinginan untuk melarang
sama sekali. kok ya selalu dari satu ekstrem ke ekstrem yang
lain? :(



At 06:49 AM 8/14/2008 +, masdimas62 wrote:

Salam,

Yang bilang saya benci MUI Anda, bukan saya. Tapi, buat lembaga
sepenting MUI - sebagaimana DPR-RI, Kejaksaan, Kepresidenen, dan KPK
memang harus dikritisi, ya. Karena menyangkut bangsa dan negara dan
hajat hidup orang banyak.

Jangan karena para ulama sepuh, bersarung dan berjenggot panjang,
berkumpul di sana, kita lalu ikut manggut-manggut saja, terima
produknya yang asal jadi. Contoh yang paling nyata 'kan fatwa-fatwa
yang kemudian melegetimasi kekerasan oleh ormas Islam terhadap
kelompok yang berbeda faham.

Bagaimana pun MUI harus menanggung kesalahan dan bertanggung-jawab,
bukan melengos dan lepas tangan. Tugas kami hanya membuat fatwa dan
menyampaikannya kepada umat. Kami sudah mengimbau agar jangan ada
kekerasan. Tapi kan kami tak berdaya mencegahnya begitu argumen
mereka. Enak amat!

Saya mencium ada libido untuk berkuasa di kalangan ulama-ulama MUI,
dan menggunakan ayat yang mereka plintir sedemikian rupa, sebagai
senjatanya. Kegagalan gereja yang mengurus negara di Eropa, pada abad
pertengahan, hingga melahirlkan sekularisme, tak cukup meyakinkan para
ulama, untuk belajar dari rekannya yang beda agama itu.

Apalagi belakangan ini masuk kelompok-kelompok Islam Trasnasional,
seperrti HTI, dan preman berjubah seperti FPI dan FUI sebagai
penunggangnya di sana.

Saya kutip catatan rekan dari milis sebelah, yang diposting tahun 2001
tapi masih relevan untuk kondisi sekarang:

Sudahlah MUI, ngaca dulu. Bikin fatwa haram halal sih
boleh-boleh saja, namun patut diingat bahwa agama Islam
tidak mengenal hirarkis seperti agama Katolik, jadi tidak
ada semacam Vatican versi Islam yang berhak menghakimi
umat. Nggak ada itu, Islam itu demokratis kok. Kalo nggak
setuju, y debat terbuka dengan segerobak bukti kongkrit,
hadis dan ayat Quran, dan bukannya nakut-nakutin: Awas,
kalo nggak ngikut fatwa MUI, masuk neraka lho!

Sekarang gua mau tanya, dikemanain duit hasil pungutan
label halal selama ini? Asal tahu aja netter apakabarian;
MUI itu mungut bayaran dari setiap label halal yang dicantumkan
pada produk makanan. Duit MUI kudu diaudit, si Din itu
sudah ngambil berapa?

Andai MUI memang konsisten soal haram halal, apakah
berani MUI mengharamkan produk properti yang tanahnya
merampas tanah rakyat; alias ganti rugi sangat rendah? Apa
berani MUI mengharamkan produk yang upah buruhnya di
bawah UMR? Jangan lupa, ada hadis Nabi yang bicara soal
gaji pekerja lho, dosa besar itu kalo nggak dipatuhi. Apa
MUI berani mengeluarkan fatwa bahwa produk pabrik yang
mencemari lingkungan itu haram hukumnya? Banyak ayat Quran
yang bicara soal lingkungan hidup, malah Meneg LH yang
menterinya Katolik itu sudah bikin buku soal Lingkungan
Hidup dalam kacamata Islam.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuh,
Adrian Dharma Wijaya .

Mengapa MUI dikritisi? Mengapa MUI dibenci? Secara pribadi, tak satu
pun ulama di MUI yang saya kenal. Saya kritis, ya. Karena produknya.
Sama halnya dengan DPR-RI. Tak satu pun saya kenal. Saya bisa salut
maupun muak karena produk mereka. Saya muak dengan skandal-skandal
yang mereka lakukan, atas pengkhianatan mereka terhadap rakyat dan
konsituen.

Wassalam,

Dimas.

In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, IrwanK 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dear Rekans,
 
  Kesimpulannya, bos ini benci perokok.. namun (jauh) lebih benci pada
MUI..
  Mustinya kalau lagi bahas soal fatwa haram rokok, jangan melebar dulu..
  fokus dulu dengan topiknya.. Setidaknya dengan mengeluarkan fatwa,
  apalagi didasari pada kepentingan publik yang sejalan dengan ajaran
  agama, kita hargailah..
 
  Kalau (sekali lagi kalau) misalnya (elemen) MUI mendapat keuntungan
  (sogokan?) dari perusahaan rokok, dan semoga hal itu tidak terjadi,
  

[ppiindia] Fwd: Konflik MMI: ABB versus M Thalib

2008-08-13 Terurut Topik Nugroho Dewanto


GATRA,  39 / XIV 13 Agu 2008

NASIONALMAJELIS MUJAHIDIN
Ustad Berpisah Jamaah Terbelah

Kongres III Majelis Mujahidin digelar di Yogyakarta. Ustad Abu Bakar 
Ba'asyir mundur dan mendirikan jamaah baru. Kedua institusi yang mengusung 
syariat Islam itu akan diuji oleh waktu.; Syiah, Ahmadiyah, dan Komunis; 
Ini Pembunuhan Karakter

Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta, Sabtu dan Ahad pekan ini, 
kembali jadi saksi sejarah. Sebuah hajatan nasional digelar, dengan tema 
''Indonesia Bersyariah Solusi Tepat Salah Urus Negara''. Di tempat ini, 
pada 5-7 Agustus 2000, Kongres I Mujahidin digelar.

Ketika itu, Ustad Abu Bakar Ba'asyir (ABB) hadir dan menyampaikan makalah 
''Sistem Kaderisasi Mujahidin dalam Mewujudkan Masyarakat Islam''. Dalam 
Kongres III Mujahidin kali ini, sebulan sebelum dilaksanakan, ABB mundur 
dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), di tengah semangatnya yang 
menggebu-gebu untuk mewujudkan masyarakat dan organisasi secara Islami.

Menurut ABB, Majelis Mujahidin, meskipun tujuan perjuangannya sudah 
Islami, yakni dakwah dan jihad, sebagai institusi perjuangan Islam masih 
menerapkan sistem kepemimpinan yang tidak dikenal dalam ajaran Islam. 
''Sejak awal, saya melihat kekeliruan ini, dan saya sejak awal menolak 
diangkat menjadi Amir Mujahidin,'' katanya kepada Gatra.

Tapi, karena desakan dan demi kemaslahatan umat, akhirnya dia bersedia. 
''Itu untuk sementara, sambil mengajak pengurus untuk kembali pada sistem 
ajaran Islam, al-jamaah wal imamah,'' ia menandaskan. Tapi rupanya apa 
yang dicita-citakan ABB mendapat penolakan dari dalam, baik dari kalangan 
ahlul halli wal aqdi maupun dari kalangan tanfidziyah.

Dalam struktur MMI, ada ahlul halli wal aqdi (AHWA), yang bertindak 
semacam majelis syuro, dan tanfidziyah yang menjalankan roda organisasi 
sehari-hari. Tanfidziyah bekerja dengan kontrol penuh dari AHWA. ''Tapi 
rupanya tanfidziyah berjalan sendiri tanpa mau mendengar nasihat dan 
saran-saran dari Ustad Abu,'' kata Fauzan Al-Anshari, Ketua Departemen 
Data dan Informasi MMI, yang pada Juni 2007 dipecat dari jabatannya.

Pemecatan Fauzan itu, menurut Irfan Suryahadi Awwas, karena yang 
bersangkutan melanggar kebijakan institusi. ''Dia mengusung ABB for 
president, padahal kami tidak pernah membicarakan masalah tersebut,'' 
tutur Irfan.

Tahun lalu, Fauzan memang melemparkan wacana ABB for president. ABB 
sendiri, meski tidak bersedia, tak sampai memberikan sanksi kepada 
pengusungnya. Ketika skorsing dan pemecatan dijatuhkan kepada Fauzan, ABB 
pun tidak setuju. Tapi pihak tanfidziyah, yang didukung Ustad Muhammad 
Thalib, wakil AHWA, bersikukuh pada pendiriannya. Fauzan tetap dipecat per 
30 Juni 2007.

Dalam perkembangannya, agenda perselisihan terus bertambah. Persoalan 
pokoknya adalah ketika ABB mengusung ide al-jamaah wal imamah, sebuah 
konsep jamaah dengan kepemimpinan berada pada satu komando, amir. Jika ide 
ABB ini diwujudkan, maka tanfidziyah hanya menjadi pelaksana. Amir adalah 
komando tertinggi dan wajib ditaati. ''Sekarang yang terjadi terbalik, 
tanfidziyah menjadi lembaga superbody,'' kata Fauzan.

Keluarnya ABB dari MMI diikuti sejumlah pengurus daerah. Kepengurusan 
Majelis Mujahidin Lajnah Perwakilan Jakarta, yang dipimpin Haris Amir 
Falah, membubarkan diri. Haris secara resmi mundur tapi malah dipecat oleh 
pihak tanfidziyah. Ketua Lajnah Jawa Timur, Akhwan, lebih dulu 
dinonaktifkan. Di beberapa daerah, kondisinya mulai menghangat. Mereka 
yang keluar atau dipecat kini berimam kepada ABB. Oleh ABB, mereka 
ditampung dalam wadah bertitel Jamaah Ansharu-Tauhid, yang segera 
dideklarasikan.

Bagi sebagian orang, MMI tanpa ABB tidak ada apa-apanya. MMI ya ABB, ABB 
ya MMI. ''Perjuangan institusi dalam menegakkan syariah tanpa figur Ustad 
Abu hanyalah slogan tanpa makna,'' Haris Amir Falah menegaskan. Tapi Irfan 
Suryahadi Awwas menepisnya. ''Dalam tradisi mujahidin, tidak ada kultus 
individu,'' kata Irfan kepada Arif Koes Hernawan dari Gatra. ''Kami punya 
keyakinan bahwa pemimpin boleh datang dan pergi, tapi perjuangan terus 
berlanjut dan tidak bisa digantungkan pada individu tertentu,'' ujarnya. 
''Kita ini punya Allah, kok bergantung pada figur? Ini konyol,'' ia 
menambahkan.

Rupanya dua kubu itu tak lagi bisa disatukan. ABB resmi memisahkan diri 
dari MMI. Jamaah pun terbelah. MMI mengandalkan sistem, sedangkan Jamaah 
Ansharu-Tauhid mengusung figur. Eksistensi keduanya akan diuji oleh waktu.

Herry Mohammad

Muhammad Thalib:
Syiah, Ahmadiyah, dan Komunis

Muhammad Thalib sehari-hari adalah ustad dan penulis buku-buku keislaman. 
Di MMI, Thalib adalah wakil AHWA, yang tidak lain adalah wakil Ustad Abu 
Bakar Ba'asyir. Perawakannya sedang, tapi kalau bicara meledak-ledak. 
Hampir-hampir tak pernah menggunakan bahasa sindiran, selalu berterus 
terang. Kepada Arif Koes Hernawan dari Gatra, yang menemui Thalib di 
rumahnya di Yogyakarta, Senin pagi lalu, Thalib memperjelas tuduhannya 
itu. Petikannya:

Ustad Abu Bakar Ba'asyir (ABB) mundur dari 

[ppiindia] Fwd: SYAFI'I MA'ARIF: Sisi Gelap Khilafah

2008-08-12 Terurut Topik Nugroho Dewanto

From: Buya Abd Aziz Aru Bone [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, 11 August, 2008 1:17:30 AM

PERSPEKTIF SYAFI'I MA'ARIF


Sisi Gelap Itu Jangan Ditutupi



Kekuasaan, dalam bentuk apa pun, hampir selalu dibangun dengan
kekerasan, tidak terkecuali oleh mereka yang memakai jubah agama yang
mengatasnamakan Tuhan. Tidak ada satu agama pun yang bisa melepaskan
diri dari kelakuan penguasa yang amoral, tetapi sering didukung oleh
fatwa ulama yang membenarkan sang penguasa untuk bertindak kejam.

Adapun era Nabi Muhammad SAW tampaknya sebuah perkecualian. Perang
memang terjadi, tetapi semata-mata untuk mempertahankan diri, demi
tegaknya keadilan, keamanan, kebenaran, dan persamaan. Kebijakan Nabi
selalu diarahkan untuk terwujudnya nilai-nilai mulia sebagai cerminan
rahmat Allah untuk seluruh manusia, termasuk mereka yang tidak beriman.

Di era Al-khulafaa' al-raasyiduun (632-661), pilar-pilar moral itu
sampai batas-batas tertentu masih bertahan, khususnya sampai masa
'Umar ibn Khattab (634-644). Era berikutnya, keadaan sudah mulai
kacau, tetapi belum seburuk era sesudah itu, era Umayyah (661-750) dan
era 'Abbasiyah (750-1258). Khalifah 'Usman bin 'Affan dan Khalifah
'Ali bin Abi Thalib sama-sama berkuah darah di tangan umat kaum
muslimin sendiri yang tidak puas dengan kebijakan yang ditempuh.

Oleh sebab itu, saya sudah lama berpendapat agar umat Islam jangan
memberhalakan masa silam, seakan-akan semuanya itu bebas dari cacat.
Tampaknya sudah menjadi aksioma bahwa setiap kekuasaan sering benar
bersahabat dengan kekerasan. Agama dalam banyak kasus hanya dipakai
untuk menopang sistem kekuasaan yang korup sekalipun.

Dalam buku-buku sejarah muslim, kejahatan yang ditonjolkan adalah yang
sudah sangat keterlaluan. Misalnya, kepala Hussein dipersembahkan
kepada Yazid bin Mu'awiyah di Damaskus, dan Yazid bukan main senangnya
karena saingannya dari Bani Hasyim, musuh bebuyutan Bani Umayyah,
telah dapat dilumpuhkan. Sedangkan Hassan, abang Hussein, sebelumnya
malah berdamai dengan Mu'awiyah bin Abi Sufyan, pendiri dinasti,
saingan ayahnya, 'Ali bin Abi Thalib, dengan imbalan tertentu, mungkin
demi menjaga keutuhan umat yang sudah sangat sulit dipertautkan
gara-gara kekuasaan.

Yazid yang juga dipanggil oleh pendukungnya sebagai amir al-mu'miniin
(pemimpin kaum beriman) dikenal sebagai pemabuk ulung dalam
pesta-pora, main perempuan, dan sangat kejam. Tidak saja Hussein yang
dibinasakan, siapa saja yang tidak patuh kepadanya harus dipancung
dengan pedang. Adalah penulis Mesir, Faraj Fouda (dibunuh di kantornya
pada 8 Juni 1992 karena dituduh murtad), dalam karyanya, al-Haqiiqa
al-Ghaaibah (Kebenaran yang Hilang) --sebentar lagi penerbit
Paramadina akan mengedarkan terjemahannya- - yang dengan sangat berani
membongkar sisi-sisi gelap sejarah Arab muslim di masa lampau itu.

Fouda memusatkan perhatian pada era Al-khulafaa' al-raasyiduun,
Umayyah, dan 'Abbasiyah. Tentu sisi positifnya tidak kurang, seperti
semakin meluasnya radius pengaruh Islam. Di era 'Abbasiyah,
perkembangan ilmu pengetahuan, kesenian, filsafat, sufisme, dan
teknologi sungguh spektakuler, sehingga dalam perspektif ini, dunia
Islam adalah dunia yang paling maju ketika itu. Tentang segi
gemerlapan ini telah banyak ditulis orang, dan sebagian umat Islam
malah mengidolakannya.

Fouda menengok dari sudut yang buram, berdasarkan sumber-sumber Arab,
seperti Ibn Atsir, al-Mas'udi, Ibn Katsir, al-Thabari, al-Suyuthi,
al-Syaristani, al-Dinuri, dan banyak yang lain. Sumber-sumber Barat
dikesampingkan, sekalipun penulis Barat itu sebenarnya juga mengambil
dari sumber-sumber Arab, tentu dengan tafsirannya sendiri. Tentang
Yazid, di sisi keganasannya, Ibn Katsir mengungkapkan penyimpangan
kelakuannya dengan mencium mayat kekasihnya yang meninggal mendadak
karena tercekik. Kita kutip:

Pada suatu hari, Yazid juga pernah mengutarakan hasratnya untuk
tinggal berdua saja dengan Habbabah di istananya, untuk selamanya,
tanpa ada yang lain tersisa. Ia pun mewujudkan impiannya itu. Di
istananya yang megah, didatangkanlah Habbabah seorang diri. Berbagai
kasur nan empuk digelar, permadani dibentang. Tatkala mereguk nikmat
kebersamaannya dengan Habbabah dan dalam suasana romansa dan cinta, ia
melemparkan anggur ke mulut Habbabah yang sedang tertawa. Kontan, ia
tersedak, lalu mati. Selama berhari-hari, Yazid tak putus mencium dan
memeluk mayat Habbabah. Ketika mayat itu telah membusuk, barulah ia
memerintahkan penguburannya. Setelah mayat itu dikubur, ia pun
menginap di sana selama berhari-hari. Sejak itu, ia tidak keluar rumah
kecuali lembap kelopak matanya (lihat Fouda, halaman 104-105).

Kecuali 'Umar bin 'Abdul 'Aziz, khalifah-khalifah yang lain, baik
Umayyah maupun 'Abbasiyah, hampir semua berkubang dalam kemewahan,
kekejaman, dan pesta-pora. Saya harap, pengusung bendera khilafah juga
mau membaca karya Fouda ini sebagai cermin untuk berkaca. Di mata Shah
Wali-Allah, kekhilafahan pasca-Al-khulafaa' al-raasyiduun hanya
berbeda sedikit dari kekaisaran Romawi dan kekaisaran Persi 

[ppiindia] Scholar with a mission

2008-08-12 Terurut Topik Nugroho Dewanto
Scholar with a mission

Asghar Ali Engineer was born in Bohra priestly family (amil's family) on 
10th March, 1939 in Salumbar, Rajasthan (near Udaipur) where Sheikh Qurban 
Husain, his father, was an amil at that time. Asghar Ali was given training 
in Qur'anic (commentry),  (hidden meaning of Qur'an)  (jurisprudence) 
and  (Prophet's sayings). He learnt the Arabic language from his father and 
further developed it himself. He has studied all the major works of Fatimi 
Da'wah by Sayedna Hatim, Sayedna Qadi Nu'man, Sayedna Muayyad Shirazi, 
Sayedna Hamiduddin Kirmani, Sayedna Hatim al-Razi, Sayedna Jafar Mansur 
al-Yaman and several others.

Dr. Engineer also acquired secular education besides religious one. He 
graduated in civil engineering from Indore (M.P.) with distinction and 
served for 20 years as an engineer in Bombay Municipal Corporation and then 
took voluntary retirement to plunge himself into the Bohra reform movement. 
He began to play a leading role in the reform movement from1972 when the 
revolt took place in Udiapur. He wrote several articles on the reform 
movement in the Seventies in the leading newspapers of India such as , , , 
,  and others. He was unanimously elected as General Secretary of The 
Central Board of Dawoodi Bohra Community in its first conference in Udiapur 
in 1977 and has continued in the post ever since. He devotes a great deal 
of his time for the reform movement and has internationalised the reform 
movement through his writings and speeches.

Dr.Engineer has also done a great deal of work on communalism and communal 
violence in India since the first major riot in India in Jabalpur in 1961. 
His work in this field is considered pioneering and in recognition of his 
work Calcutta University conferred an honorary degree of D.Lit. on him in 
February, 1983.

Dr. Engineer, as he is known since then, is also recognised as a 
distinguished scholar of Islam and is invited for international conferences 
on Islam by various governments and universities. Dr. Engineer has lectured 
in several universities in USA., Canda, U.K., Indonesia, Malaysia, Germany, 
France, Thailand, Pakistan, Sri Lanka, Yemen, Mexico, Lebanon, Switzerland, 
Egypt, Tokyo, Uzbekistan, Moscow, Leningrad etc. He has also lectured in 
all the universities throughout India.

Dr. Engineer has received several awards on his work on inter-religious 
understanding. He believes in showing equal respect to all religions and he 
considers faith in religion as most vital for a meaningful life. However, 
he does not believe in blindly accepting dogmas inherited from the past. He 
believes in re-thinking issues and re-interpreting Islam in keeping with 
the changed times. He is of the opinion that it is our individual 
obligation to aquire Islamic learning and reflect deeply rather than 
following any one blindly.
On India's Republic Day this year Dr. Engineer was given the National 
Communal Harmony Award for 1997 by the Government of India in recognition 
of his work for promoting communal harmony throughout the country. The 
award carries a citation and Rs. one lakh in cash.

Dr. Asghar Ali Engineer can be reached by e-mail at


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fwd: Mari berikan Dukungan Anda

2008-08-11 Terurut Topik Nugroho Dewanto


Yth.

Rekan-rekan Jurnalis

Di tempat



AJI sedang mengumpulkan dukungan dari rekan-rekan jurnalis di Indonesia 
untuk jurnalis dan media di Cina dalam rangka menciptakan iklim kebebasan 
berekspresi dan kebebasan pers yang lebih baik. Dukungan tersebut nantinya 
akan kami sampaikan langsung ke pemerintah Cina.



Dukungan dapat anda kirimkan melalui email ke 
http://us.mc530.mail.yahoo.com/mc/[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] 
dengan menuliskan Nama, Media dan Alamat Email. Dukungan kami tunggu 
paling lambat tanggal 17 Agustus 2008 pukul 17.00 wib.



Mari berikan dukungan anda untuk rekan jurnalis yang sedang melakukan 
tugas peliputan di Cina.



Salam,



Sekretariat AJI Indonesia





Nomor  : 010/AJI-Adv/R/VIII/2008

Lamp.   : --

Hal   : Solidaritas AJI untuk Jurnalis dan Aktifis 
Kebebasan Berekspresi di Cina



Kami yakin kesempatan yang diberikan kepada Cina untuk menjadi tuan rumah 
Olimpiade 2008 tidak hanya meningkatkan perekonomian kami tetapi juga 
memajukan kondisi sosial, pendidikan, kesehatan, termasuk hak asasi manusia..



Janji itu disampaikan Wang Wei, Sekretaris Umum Komite Penawaran Pesta 
Olimpiade saat Pemerintah Beijing memperjuangkan posisinya menjadi tuan 
rumah Olimpiade 2008. Janji itu berhasil meyakinkan anggota Komite lainnya 
dan mereka setuju Cina menggelar pesta olah raga terbesar di dunia, 
Olimpiade 2008.



Sesaat setelah terpilih, pemerintah bergegas mempersiapkan segala hal, 
termasuk infrastruktur olah raga dan fasilitas pendukung Olimpiade yang 
dipusatkan di Beijing. Namun satu yang agaknya terlupakan oleh pihak 
berwenang Cina, yaitu janjinya untuk memperbaiki kondisi hak asasi manusia 
(HAM) di negerinya.



Hal ini diketahui dari masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia yang 
serius di Cina. Sebagai contoh, 30 wartawan dan 50 pengguna Internet di 
Cina saat ini berada di penjara untuk berbagai tuduhan pelanggaran. Tak 
mengherankan jika organisasi kebebasan media menilai Cina sebagai 
pemenjara wartawan paling ternama di dunia. Para wartawan nasional di 
Cina mengalami pembatasan dan penyensoran ketat. Mereka selalu menghadapi 
ancaman dipecat, diintimidasi, dilecehkan, atau ditahan apabila menulis 
artikel investigatisi berbau politik yang dinilai sensitif.



Sepanjang tahun 2007, wartawan asing melaporkan beragam kasus bagaimana 
mereka dilecehkan, diancam, ditahan dan diserang ketika melakukan 
peliputan di daerah-daerah luar Beijing. Para wartawan nasional pun 
melaporkan pelecehan dan intimidasi terus berlangsung, bahkan beberapa 
penerbitan dilaporkan telah ditutup disebabkan laporan-laporan mereka 
mengenai hal-hal yang dianggap sensitif secara politis. China Development 
Brief misalnya dihentikan penerbitannya pada tanggal 4 Juli 2007 oleh 
pemerintah Beijing, karena dituduh melakukan survei-survei tak berijin 
yang bertentangan dengan Undang-Undang Statistik 1983.



Pada 4 Agustus 2008, dua wartawan Jepang dipukuli secara brutal oleh 
polisi paramiliter Cina di perbatasan Kashgar, Xinjiang. Kedua korban itu 
Masami Kawakita (38), fotografer koran Chunichi Shimbun, dan Shinji 
Katsuta, (37), reporter dari Nippon Television Network. Pemukulan terjadi 
ketika mereka sedang meliput kekerasan Monday`s Attack, yaitu peristiwa 
penyerangan yang menewaskan 16 orang anggota kepolisian Cina.



Penyensoran di dalam negeri tetap terjadi di seluruh negeri. Menurut CPJ 
(Committee to Protect Journalists), semua media menghadapi pelarangan 
untuk meliput berita-berita sensitif, seperti  konflik etnis militer, 
agama yang tidak diakui negara -khususnya Falun Gong-, masalah internal 
Partai Komunis Cina dan sejumlah kebijakan pemerintah Cina.



Meski menjanjikan kebebasan media secara penuh selama Olimpiade 2008, 
pemerintah Beijing menerapkan standar ganda bagi wartawan asing dan 
nasional. Para pembaca dan pemirsa di Cina tampaknya tidak memiliki akses 
ke laporan berita asing mengenai topik-topik sensitif, terutama setelah 
peraturan dikeluarkan pada September 2006 yang memperketat pengawasan 
terhadap distribusi berita dari kantor-kantor berita asing di Cina.



Pada 8 Agustus 2008, pesta Olimpiade Beijing dimulai. Sebuah event 
internasional yang selayaknya bisa memadukan kebudayaan, pendidikan, 
meningkatkan penghidupan dan kualitas hak asasi warga negara. Inilah dasar 
dari piagam Olimpiade yang selama ini memberikan warisan positif kepada 
kota-kota dan negara-negara yang menjadi tuan rumahnya.



Pembatasan, pelecehan pihak berwenang Cina terhadap media, penyensoran di 
internet jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip utama Piagam Olimpiade, 
khususnya mengenai penghormatan terhadap prinsip-prinsip moral yang 
universal dan mendasar serta pelestarian martabat manusia.



Aliansi Jurnalis Independen (AJI), adalah organisasi jurnalis di Indonesia 
yang memiliki kepedulian terhadap isu kebebasan pers dan kebebasan 
berekspresi di Indonesia. Sebagai bagian dari komunitas internasional, 
kami memiliki 

Re: [ppiindia] Homage to Edward Said, by Mahmoud Darwish

2008-08-10 Terurut Topik Nugroho Dewanto

mahmud darwis kemarin meninggal.

palestina kehilangan seorang penyair besar yang ikut
memberi bentuk pada identitas negeri.



At 06:55 AM 8/8/2008 +, sautsitumorang wrote:


Nota Bene:
Mahmoud Darwish adalah penyair kontemporer terbesar Palestina. Mantan
anggota PLO.


Homage to Edward Said

Counterpoint

By Mahmoud Darwish

NEW YORK. NOVEMBER. 5TH AVENUE.

Shards of light in a leaden sky.

In the shadows, I asked my foreign soul: is this city Babylon or
Sodom?

There, at the edge of an electric chasm sky high, I met Edward thirty
years ago.

The times were less impetuous.

Each said to the other:

If your past is your experience, make the future sense and vision!

Let us move forward, towards our future, confident in imagination's
sincerity and the miracle of the grass.

I no longer remember whether we went to the cinema that evening, but
I heard old Indian braves call out to me: trust neither the horse nor
modernity.

No. No victim asks his executioner: if I were you and my sword
greater than my rose . . . would I have acted as you have done?

That kind of question arouses the curiosity of the novelist who sits
behind the glass walls of his study overlooking the lily garden . . .
Here the hypothesis is lily-white, clear as the author's conscience
if he closes his accounts with human nature . . . No future behind
us, so let us move forward!

Progress could be the bridge back to barbarity . . .

New York. Edward awakes while dawn slumbers on. He plays an air by
Mozart. Tennis on the university court. He reflects on thought's
ability to transcend borders and barriers. Thumbs through the New
York Times. Writes his spirited column. Curses an orientalist who
guides a general to the weak spot in an eastern woman's heart.
Showers. Drinks his white coffee. Picks out a suit with a dandy's
elegance and calls on the dawn to stop dawdling!

He walks on the wind. And, in the wind, he knows himself. No four
walls hem in the wind. And the wind is a compass for the north in a
foreign land.

He says: I come from that place. I come from here, and I am neither
here nor there. I have two names that come together but pull apart. I
have two languages, but I have forgotten which is the language of my
dreams. I have the English language with its accommodating vocabulary
to write in. And another tongue drawn from celestial conversations
with Jerusalem. It has a silvery resonance, but rebels against my
imagination.

And your identity? Said I.

His response: Self-defence . . . Conferred on us at birth, in the end
it is we who fashion our identity, it is not hereditary. I am
manifold . . . Within me, my outer self renewed. But I belong to the
victim's interrogation.

Were I not from that place, I would have trained my heart to raise
metonymy's gazelle there . . .

So take your birthplace along wherever you go and be a narcissist if
need be.

Exile, the outside world. Exile, the hidden world. Who then are you
between them?

I do not introduce myself lest I lose myself. I am what I am.

I am my other in harmonious duality between word and geste.

Were I a poet, I should have written:

I am two in one, like the swallow's wings.

And if spring is late coming, I am content to be its harbinger!

He loves countries and leaves them. (Is the impossible remote?) He
loves to migrate towards everything. Travelling freely between
cultures, there is room for all who seek the essence of man.

A margin moves forward and a centre retreats. The East is not
completely the East, nor the West, the West. Identity is multifaceted.

It is neither a citadel nor is it absolute.

The metaphor slumbered on one bank of the river. Had it not been for
the pollution,

It would have embraced the other.

Have you written your novel?

I have tried . . . sought to find my image reflected in distant
women. But they have retreated into their fortified night. And they
have said: our universe does not depend on words. No man will capture
in words the woman, an enigma and a dream. No woman will capture the
man, symbol and star. No love is like another; no night like another.
Let us list men's virtues and laugh!

And what did you do?

I laughed at my own absurdity and threw my novel away.

The thinker restrains the novelist's tale, while the philosopher
deconstructs the singer's roses.

He loves countries and leaves them: I am who I shall be and become. I
shall construct myself and choose my exile. My exile is the
background of the epic landscape. I defend the need for poets of
glory and reminiscence; I defend trees that clothe the birds of home
and exile, a moon still fit for a love song, an idea shattered by its
proponents' fragility and a country borne off by legends.

Is there anything you could return to?

What awaits me draws me on and urges me . . . I have no time to draw
lines in the sand. But I can revisit the past like strangers
listening to the pastoral poem in the gloom of the evening:

`At the fountain, a young girl fills her jar with clouds' 

[ppiindia] Fwd: IKUTILAH :'Penghargaan AJI-UNICEF tentang Anak Tahun 2008'

2008-08-08 Terurut Topik Nugroho Dewanto

From: alida Bahaweres [EMAIL PROTECTED]

  *Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations
Children's Fund (UNICEF) menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk
Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak' *

Tahun 2008, AJI-UNICEF kembali menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF
untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'. Penghargaan ini pertama kali
diberikan pada 2006, ketika itu hanya untuk kategori jurnalis media cetak.
Namun, sejak 2007 kriteria peserta diperluas sehingga jurnalis on line,
radio dan televisi juga dapat mengikuti. Tahun ini total hadiah yang
diberikan sebesar Rp 66 juta. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan
karya jurnalistik yang berbobot dan berperspektif anak.

Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal anak
ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena pemberitaan
tentang anak dianggap kurang  layak jual? Pada kebijakan media, peliputan
tentang anak ditempatkan pada ranking kesekian.

Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia ,
mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap
sebagai  isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki daya
jual.  Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) mengatakan,
pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam setiap edisi.
Sebanyak 54 jurnalis (40,90%)  mengaku medianya jarang atau kadang-kadang
saja memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis (22,72%) menyatakan
medianya hampir memuat permasalahan anak setiap edisi terbit. Sedangkan
sebanyak 6 jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak pernah memuat
permasalahan anak.

Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan
peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong
AJI-UNICEF untuk memberikan Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya
Jurnalistik Terbaik tentang Anak.

*Ketentuan *

1.   Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature
tentang anak.

2.  Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi di
seluruh Indonesia dapat mengikuti perlombaan ini.

3.  Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media massa
(bukan media internal).

4.  Setiap peserta bisa mengajukan maksimal tiga karya.

5.  Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada
periode antara 26 Oktober 2007 ­7 Oktober 2008

6.  Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 9 Oktober 2008

7.  Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya
orisinal. Jadi bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial
komersial.

8.  Ralat, jika ada, harus disertakan.

9.  Karya belum pernah memenangi lomba jurnalistik.

10.  Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.

11.   Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

12.   Untuk karya media cetak, peserta harus mengirim kliping beserta soft
copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus mengirim
karyanya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs beritanya.
Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari redaktur media online
yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah dimuat di media tersebut.


13.   Untuk karya media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk
CD (MP3 atau WAV). Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari
pimpinan (Pemimpin redaksi) yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan
pernah disiarkan di radio tersebut. Peserta diwajibkan mengirimkan
naskahnya.

14.   Untuk karya media televisi, peserta harus mengirimkan karyanya dalam
bentuk VCD / DVD (MPEG atau AVI) dengan mencantumkan nama dan asal media di
kepingan VCD / VCD . Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya.

15. Sponsor hadiah oleh Mayora dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta.
Masing-masing sebesar Rp 10 juta (pemenang 1 per kategori), Rp 7 juta
(pemenang II per kategori) dan Rp 5 juta (pemenang III per kategori)

16.   Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl.
Kembang Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke *
[EMAIL PROTECTED]http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]
*. Nomor Telepon/fax : 021-3151214 /021-3151261. Atau hubungi panitia
'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik terbaik tentang Anak' via
email 
[EMAIL PROTECTED]http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]
* atau 081330392480 (Alida) atau 08128572252 (Minda).









*Dewan Juri *

1.   Dewan Juri Kategori Cetak

a. Lina Sofiani (UNICEF)

b. Willy Pramudya (AJI)

c. Ninuk Mardiana Pambudy (Kompas)

d. Irwanto (Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta)

2.  Dewan Juri Kategori TV

a. Iwan Hasan (UNICEF)

b. Eddy Suprapto (AJI)

c. Don Bosco (KPI)

d. Bobbi Guntarto (Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak)

3.  Dewan Juri Kategori Radio

a. Kendartanti Subroto  (UNICEF)

b. Heru Hendratmoko (AJI)

c. Arya Gunawan (UNESCO)

d. Arist 

[ppiindia] Fwd: fakta menarik tentang tubuh kita

2008-07-31 Terurut Topik Nugroho Dewanto



15 Fakta Menarik Dari TUBUH KITA
 _ _ __
Kita gk pernah berhenti mencari tahu berbagai macam keajaiban disekitar 
kita. Salah satunya yg bersumber dari The Reader’s Digest Book of Facts 
ini. Semoga berguna buat nambah pengetahuan kita semua.

Here the list:

1. Asam lambung kita sebenarnya cukup kuat untuk mencerna seng dan timah. 
Untungnya sel-sel pada dinding lambung kita diperbarui dengan sangat cepat 
sehingga asam lambung gak sempet berbalik jadi “senjata makan tuan”.

2. Paru-paru terdiri dari 3 milyar capillaries (urat nadi kecil). Kalo 
urat-urat ini disambung jadi satu panjangnya bisa mencapai 2400 km.

3. Testikel pria menghasilkan 10 juta sperma baru tiap hari.. Cukup untuk 
mengganti semua manusia di muka bumi ini hanya dalam waktu 6 bulan.

4. Tulang kita tu sangat kuat – sekuat batu granit dalam menahan beban. 
Percobaan dengan sepotong tulang dengan ukuran sebesar korek api bisa 
menahan beban sampai 9 ton – 4 kali lebih kuat dari besi beton..

5. Kuku kita perlu waktu 6 bulan untuk tumbuh dari pangkal sampai ke ujung 
jari

6. Organ terbesar dalam tubuh kita adalah kulit. Laki-laki dewasa luas 
kulitnya sekitar 1,9 m2. Kulit terus menerus diperbarui oleh tubuh kita 
dan sepanjang hidup setiap orang menghasilkan limbah kulit seberat 18 kg

7. Ketika kamu tidur tubuhmu mengembang sekitar 8 mm. Saat kamu bangun 
tubuhmu mengerut lagi seperti semula. Kenapa bisa begitu ? Ternyata tulang 
rawan kita bisa mengembang dan mengerut (saat berdiri dan duduk) seperti 
spon karena pengaruh gravitasi.

8. Rata-rata orang bule makan 50 ton dan minum 50 ribu liter air sepanjang 
hidupnya (orang indonesia gak tau ni berapa).

9. Setiap ginjal terdiri dari 1 juta filter tunggal yang menyaring 
rata-rata 1,3 liter darah per menit dan menghasilkan 1,4 liter urin sehari.

10. Otot pada bola mata kita bergerak sekitar 100 ribu kali sehari.. 
Sebagai perbandingan kalo diterapkan pada otot kaki kita sama dengan 
berjalan 80 km setiap hari.

11. Dalam waktu 30 menit panas rata-rata tubuh kita cukup buat merebus 
setengah galon air.

12. Satu sel tunggal tubuh kita hanya perlu waktu 60 detik untuk 
mengelilingi tubuh kita.

13. Kulup dari bayi yg disunat bisa tumbuh dari seukuran prangko menjadi 
seluas 3x lapangan basket. Hebat kan . Keajaiban dari science. 
Laboratorium menumbuhkan kulit ini untuk mengganti kulit korban luka bakar.

14. Sejak kita lahir sampai sekarang hanya ada satu bagian tubuh kita yg 
ukurannya gk pernah berubah – Bola Mata.

15. Menurut Darwin (dan beberapa ilmuwan lain) usus buntu itu dulu 
sebenarnya adalah bagian ketiga dari sistem pencernaan kita. Fungsinya 
untuk mencerna daun! Oleh karena manusia berhenti makan daun mentah dan 
mulai memasak semua makanannya akhirnya usus buntu kehilangan pekerjaannya.




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Re: George Bush, Hu Jintao, dan Jusuf Kalla

2008-07-31 Terurut Topik Nugroho Dewanto

iya lebih baik segala sesuatu ditafsirkan making fun aja.
tertawa, termasuk menertawakan diri sendiri, itu sehat.

ketimbang tafsir blasphemy yang bisa bikin orang lain
salah paham, mengernyitkan dahi, atau memicu amuk.

salam canda,


At 06:36 PM 7/29/2008 +, imuchtarom wrote:



nyambung perbincangan yang dulu, mas Nug.
Jadi yang di bawah ini termasuk making
fun, tetapi bukan blasphemy :-)

sudah saya edit sedikit, mis. di versi
asli nya yg pernah saya baca, ada perbedaan
penting antara retorika yang digunakan Bush
dan Jintao.

:-)

---( ihsan hm )-


George Bush, Hu Jintao, dan Jusuf Kalla:
---

Tuhan memanggil presiden tiga negara, AS,
Cina, dan Indonesia, untuk menyampaikan
kemurkaan dan teguran NYA. Dari Amerika
muncul George Bush. Dari Cina datang
Presiden Hu Jintao. Dari Indonesia
diutus Jusuf Kalla. SBY nggak berani
soalnya.

Setelah menyampaikan hasil evaluasi
terhadap semua dosa-dosa yang diperbuat
oleh ketiga bangsa ini, maka Tuhan pun
menyampaikan keputusan NYA, bahwa dlm
tiga hari dunia akan kiamat. Tiga pemimpin
ini disuruh kembali ke negaranya untuk
menyampaikan keputusan Tuhan.

***

Maka ketiga pemimpin itu pun pulang sambil
putar otak, bagaimana menyampaikan kabar
buruk ini.

***

Di depan Kongres Partai Komunis Cina,
Hu Jintao dengan wajah tertunduk lesu
berkata:

Kamerad, saya membawa dua kabar buruk.

Kabar buruk pertama: Ternyata Marx, Lenin,
Ketua Mao, dan para pemimpin pendahulu kita
itu salah.

Tuhan ternyata benar-benar ada!... 

Kabar buruk kedua: Tiga hari lagi
Ia akan mengkiamatkan dunia ini

Hasilnya: heboh, orang Cina pada berlarian,
bingung, dan nangis ketakutan, dan membanjiri
tempat ibadah, mau bertobat.

***

Sementara itu, di depan Kongres Amerika
yang disiarkan seluruh jaringan TV
di Amerika, presiden Bush mencoba
menyampaikan-nya dengan gaya retorika
khas Amerika:

Congressmen and my fellow Americans,
I have a good news and a bad news for
you today.

The good news: God really exists,
as believed by our founding fathers.
But there is also a bad news: He
decided that the world will end
in three days ... 

Hasilnya: panik, kerusuhan dan penjarahan
di mana-mana.

***

Yang paling sukses Jusuf Kalla.

Di depan sidang paripurna DPR yang disiarkan langsung,
ia tersenyum sumringah.

Saudara sebangsa dan setanah air, saya membawa
dua kabar baik.

== Kabar baik pertama:
---
Sila pertama Pancasila kita sudah benar,
Tuhan itu benar-benar ada.

== Kabar baik kedua:
--
dalam tiga hari semua masalah yang selama
ini kita hadapi: krisis BBM, krisis listrik,
krisis pangan, kemiskinan, hutang luar negeri,
flu burung, dan semua masalah lain di
Indonesia akan segera berakhir.

Hasilnya: sukses besar, pada pesta dangdutan
dan pawai di mana-mana ...




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fwd: [ajisaja] Dibuka! 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'

2008-07-31 Terurut Topik Nugroho Dewanto

Date: Thu, 31 Jul 2008 08:08:20 +0700
Subject: [ajisaja] Dibuka! 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik 
Terbaik tentang Anak'
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]


*Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations
Children Fund (UNICEF) menyelenggarakan Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya
Jurnalistik Terbaik tentang Anak ** *

**

* *

Tahun 2008, AJI-UNICEF kembali menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF
untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'. Penghargaan ini pertama kali
dilaksanakan pada tahun 2006 tapi hanya terbuka untuk jurnalis media cetak.
Namun sejak tahun 2007 penghargaan ini terbuka untuk jurnalis media
cetak/online, radio dan televisi. Tahun ini, total hadiah sebesar Rp 66
juta.

**

* *

*KETENTUAN*

1.  Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature
tentang anak.

2.  Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan
televisi di seluruh Indonesia dapat mengikuti perlombaan ini.

3.  Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media massa
(bukan media internal).

4.  Setiap peserta bisa mengajukan maksimal tiga karya.

5.  Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum
pada periode antara 26 Oktober 2007 ­7 Oktober 2008

6.  Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 9 Oktober 2008

7.  Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah
karya orisinal. Jadi bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk
advertorial komersial.

8.  Ralat, jika ada, harus disertakan.

9.  Karya belum pernah memenangi lomba jurnalistik.

10. Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan.

11. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

12. Untuk karya media cetak, peserta harus mengirim kliping beserta soft
copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus mengirim
karyanya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs beritanya.
Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari redaktur media online
yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah dimuat di media tersebut.


  13. Untuk karya media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam
bentuk CD (MP3 atau WAV). Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan
dari pimpinan (Pemimpin redaksi) yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan
pernah disiarkan di radio tersebut. Peserta diwajibkan mengirimkan
naskahnya.

14. Untuk karya media televisi, peserta harus mengirimkan karyanya dalam
bentuk VCD / DVD (MPEG atau AVI) dengan mencantumkan nama dan asal media di
kepingan VCD / VCD . Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya.

15. Sponsor hadiah oleh Mayora dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta.
Masing-masing sebesar Rp 10 juta (pemenang 1 per kategori), Rp 7 juta
(pemenang II per kategori) dan Rp 5 juta (pemenang III per kategori)

16. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di :

Jl. Kembang Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke
[EMAIL PROTECTED]http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED].

Nomor Telepon/fax : 021-3151214 /021-3151261. Atau hubungi panitia
'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik terbaik tentang Anak' via
email 
[EMAIL PROTECTED]http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]atau
081330392480 (Alida) atau 08128572252 (Minda).



*DEWAN JURI AWARD*



1.  Dewan Juri Kategori Cetak

1. Lina Sofiani (UNICEF)
2. Willy Pramudya (AJI)
3. Ninuk Mardiana Pambudy (Kompas)
4. Irwanto (Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta)



2.  Dewan Juri Kategori TV

1. Iwan Hasan (UNICEF)
2. Eddy Suprapto (AJI/TPI)
3. Don Bosco (KPI)
4. Bobbi Guntarto (Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak)



3.  Dewan Juri Kategori Radio

1. Kendartanti Subroto  (UNICEF)
2. Heru Hendratmoko (AJI/KBR 68H)
3. Arya Gunawan (UNESCO)
4. Arist Merdeka Sirait (Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak)





Re: [ppiindia] partai AKP di Turki survive?

2008-07-31 Terurut Topik Nugroho Dewanto



seorang teman mengatakan di turki ada tiga kekuatan politik:
kemalis, islamis dan usmani.

kemalis yang sekuler pernah besar, terutama berkat pengaruh
mustafa kemal yang dianggap bapak turki (attaturk) modern, tapi
lama kelamaan mengempis karena korupsi para pemimpinnya.

islamis, seperti diwakili ibda dan hizbullah yang bercita-cita mendirikan
negara islam, tak pernah menjadi besar sebagai sebuah gerakan.

usmani merupakan kelompok yang merasa mewarisi kebesaran
turki di masa kalifah usmani (ottoman). sebuah imperium yang wilayahnya
pernah mencakup seluruh negara arab dan sebagian eropa.
mereka umumnya penganut islam yang moderat dan menerima sekularisme
dalam versi yang lebih moderat ketimbang kelompok kemalis.

mereka mendambakan negara yang modern dan maju. mereka tidak anti
yahudi bahkan tetap memelihara hubungan baik dengan negara israel.
mereka juga merasa sederajad dengan negara-negara eropa seperti di
masa lalu, karena itu ingin bergabung dengan uni-eropa di masa kini.
(dalam level tertentu mereka menganggap sebelah mata tetangga-tetangga
arab, bekas koloninya di sebelah selatan).

akp, menurut teman itu, lebih mewakili aspirasi kelompok usmani ketimbang
islamis.

akp juga terbukti lebih mendatangkan kesejahteraan buat warga turki.

karena itu tak mengherankan bila the economist memuji akp, bahkan
merekomendasikan agar partai itu diberi kesempatan lebih lama
memerintah turki.

akp mungkin mirip masyumi di indonesia di masa lalu.
orang-orangnya cakap, cerdas dan bersih. first class intellectuals
in their era. last but not least, seperti masyumi, tokoh-tokoh akp
juga menganut monogami. :-))



At 05:45 PM 7/30/2008 +, imuchtarom wrote:



Alhamdulillah,

Nyaris sekali. Hanya 6 hakim dari total 11
yang mendukung dibubarkannya AKP, Partai
Islam yang sekarang memegang pemerintahan
Turki, yang telah mengangkat kondisi
Sosial-Ekonomi Turki dari keterpurukannya
di bawah rezim fundamentalist-sekularist
-kemalist yang selama ini membelenggu
Turki dari kemajuan dan peradaban.

Majalah The Economist adalah majalah barat
yang kritis, jarang sekali memuji kebijakan
suatu pemerintahan, apalagi pemerintah
negara berkembang (apalagi negara Muslim).
Tetapi majalah ini secara jelas memuji
kebijakan pemerintahan AKP selama ini
mengangkat Turki dari keterpurukannya.

6 Tahun yang lalu sebelum partai AKP
memerintah, ekonomi Turki masih terpuruk,
dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi,
dan nilai mata uang Turki (Lira) yang
sangat merosot. Bisa dilihat perubahan
nilai mata uang Lira sebelum dan sesudah
era pemerintahan AKP:

http://www.mof.go.jp/jouhou/soken/kouryu/kou24a.pdfhttp://www.mof.go.jp/jouhou/soken/kouryu/kou24a.pdf

===

- Tahun 1923 : 1 USD = 1 ___ Lira (awal era Kemal Attaturk)
- Tahun 1980 : 1 USD = 90 __ Lira
- tahun 1988 : 1 USD = 1,300 ___ Lira
- Tahun 1995 : 1 USD = 45,000 __ Lira
- Tahun 2000 : 1 USD = 550,000 _ Lira
- Tahun 2001 : 1 USD = 1,650,000 Lira
- Tahun 2002 : = === AKP memerintah
- Tahun 2004 : 1 USD = 1,550,000 Lira
- Tahun 2005 : 1 USD = 1 Lira (Devaluasi Lira)
= == 3 tahun kemudian
- Tahun 2008 : 1 USD = 1.17 Lira (stabil!)


Nilai Lira Turki hari ini:
--
30 Juli 2008

===
Live rates at 2008.07.30 17:23:10 UTC
1.00 USD = 1.16629 TRY
---
United States Dollars | Turkey New Lira
1 USD = 1.16629 TRY | 1 TRY = 0.857420 USD
=

Proyek Sekularisme di Turki selama ini adalah
contoh gagal sebuah proyek sekularisme yang
salah kaprah, blunder dan lebih banyak gagalnya.
Ini karena nampaknya agenda yang dijalankan
Kemal terlalu reaktif bersemangat hendak
menghapuskan identitas kultural era Turki Utsmani,
sehingga modernisme yang dilakukan Kemal
menjadi modernisasi yang sangat dangkal/superfisial,
sekedar mengganti baju Islam Turki menjadi baju
nya orang Bule.

Yang di copy dari Barat hanya simbol-simbol
kultural yang dangkal, seperti cara berpakaian,
huruf alphabet, dsb. Sedang apa yang menjadi inti
dari semangat renaissanse Eropa dulu justeru
tidak terjamah ...

Adalah 2 hal yang berbeda antara

A Penerapan Sistem Sekuler
B paham/Kultur Sekulerisme

A Artinya sistem kenegaraan yang menggunakan
pemisahan atau decoupling antara the State dan
the Church. Sedang yang kedua B adalah paham
atau pandangan hidup/aliran. Nah, yang di anut
oleh Kemalisme ini adalah paham sekulerisme yang
fundamentalis sampai punya efek memusuhi agama.

Mengapa tidak meniru sistem Amerika yang menjunjung
tinggi kebebasan berfikir, dan pada saat yang sama
memberi ruang sangat cukup bagi kehidupan beragama.

wassalam,

---( ihsan hm )---


Re: [ppiindia] partai AKP di Turki survive?

2008-07-31 Terurut Topik Nugroho Dewanto

seorang teman mengatakan di turki ada tiga kekuatan politik:
kemalis, islamis dan usmani.

kemalis yang sekuler pernah besar, terutama berkat pengaruh
mustafa kemal yang dianggap bapak turki (attaturk) modern, tapi
lama kelamaan mengempis karena korupsi para pemimpinnya.

islamis, seperti diwakili ibda dan hizbullah yang bercita-cita mendirikan
negara islam, tak pernah menjadi besar sebagai sebuah gerakan.

usmani merupakan kelompok yang merasa mewarisi kebesaran
turki di masa kalifah usmani (ottoman). sebuah imperium yang wilayahnya
pernah mencakup seluruh negara arab dan sebagian eropa.
mereka umumnya penganut islam yang moderat dan menerima sekularisme
dalam versi yang lebih moderat ketimbang kelompok kemalis.

mereka mendambakan negara yang modern dan maju. mereka tidak anti
yahudi bahkan tetap memelihara hubungan baik dengan negara israel.
mereka juga merasa sederajad dengan negara-negara eropa seperti di
masa lalu, karena itu ingin bergabung dengan uni-eropa di masa kini.
(dalam level tertentu mereka menganggap sebelah mata tetangga-tetangga
arab, bekas koloninya di sebelah selatan).

akp, menurut teman itu, lebih mewakili aspirasi kelompok usmani ketimbang
islamis.

akp juga terbukti lebih mendatangkan kesejahteraan buat warga turki.

karena itu tak mengherankan bila the economist memuji akp, bahkan
merekomendasikan agar partai itu diberi kesempatan lebih lama
memerintah turki.

akp mungkin mirip masyumi di indonesia di masa lalu.
orang-orangnya cakap, cerdas dan bersih. first class intellectuals
in their era. last but not least, seperti masyumi, tokoh-tokoh akp
juga menganut monogami. :-))



At 05:45 PM 7/30/2008 +, imuchtarom wrote:



Alhamdulillah,

Nyaris sekali. Hanya 6 hakim dari total 11
yang mendukung dibubarkannya AKP, Partai
Islam yang sekarang memegang pemerintahan
Turki, yang telah mengangkat kondisi
Sosial-Ekonomi Turki dari keterpurukannya
di bawah rezim fundamentalist-sekularist
-kemalist yang selama ini membelenggu
Turki dari kemajuan dan peradaban.

Majalah The Economist adalah majalah barat
yang kritis, jarang sekali memuji kebijakan
suatu pemerintahan, apalagi pemerintah
negara berkembang (apalagi negara Muslim).
Tetapi majalah ini secara jelas memuji
kebijakan pemerintahan AKP selama ini
mengangkat Turki dari keterpurukannya.

6 Tahun yang lalu sebelum partai AKP
memerintah, ekonomi Turki masih terpuruk,
dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi,
dan nilai mata uang Turki (Lira) yang
sangat merosot. Bisa dilihat perubahan
nilai mata uang Lira sebelum dan sesudah
era pemerintahan AKP:

http://www.mof.go.jp/jouhou/soken/kouryu/kou24a.pdfhttp://www.mof.go.jp/jouhou/soken/kouryu/kou24a.pdf

===

- Tahun 1923 : 1 USD = 1 ___ Lira (awal era Kemal Attaturk)
- Tahun 1980 : 1 USD = 90 __ Lira
- tahun 1988 : 1 USD = 1,300 ___ Lira
- Tahun 1995 : 1 USD = 45,000 __ Lira
- Tahun 2000 : 1 USD = 550,000 _ Lira
- Tahun 2001 : 1 USD = 1,650,000 Lira
- Tahun 2002 : = === AKP memerintah
- Tahun 2004 : 1 USD = 1,550,000 Lira
- Tahun 2005 : 1 USD = 1 Lira (Devaluasi Lira)
= == 3 tahun kemudian
- Tahun 2008 : 1 USD = 1.17 Lira (stabil!)


Nilai Lira Turki hari ini:
--
30 Juli 2008

===
Live rates at 2008.07.30 17:23:10 UTC
1.00 USD = 1.16629 TRY
---
United States Dollars | Turkey New Lira
1 USD = 1.16629 TRY | 1 TRY = 0.857420 USD
=

Proyek Sekularisme di Turki selama ini adalah
contoh gagal sebuah proyek sekularisme yang
salah kaprah, blunder dan lebih banyak gagalnya.
Ini karena nampaknya agenda yang dijalankan
Kemal terlalu reaktif bersemangat hendak
menghapuskan identitas kultural era Turki Utsmani,
sehingga modernisme yang dilakukan Kemal
menjadi modernisasi yang sangat dangkal/superfisial,
sekedar mengganti baju Islam Turki menjadi baju
nya orang Bule.

Yang di copy dari Barat hanya simbol-simbol
kultural yang dangkal, seperti cara berpakaian,
huruf alphabet, dsb. Sedang apa yang menjadi inti
dari semangat renaissanse Eropa dulu justeru
tidak terjamah ...

Adalah 2 hal yang berbeda antara

A Penerapan Sistem Sekuler
B paham/Kultur Sekulerisme

A Artinya sistem kenegaraan yang menggunakan
pemisahan atau decoupling antara the State dan
the Church. Sedang yang kedua B adalah paham
atau pandangan hidup/aliran. Nah, yang di anut
oleh Kemalisme ini adalah paham sekulerisme yang
fundamentalis sampai punya efek memusuhi agama.

Mengapa tidak meniru sistem Amerika yang menjunjung
tinggi kebebasan berfikir, dan pada saat yang sama
memberi ruang sangat cukup bagi kehidupan beragama.

wassalam,

---( ihsan hm )---


Re: [ppiindia] Re: partai AKP di Turki survive?

2008-07-31 Terurut Topik Nugroho Dewanto

***

hehehe, soal masyumi dan monogami,
terus terang saya setuju :)

kalo menjumpai debat mono vs. poli
gami, biasanya saya ambil contoh
kasusnya natsir vs. sukarno

= sukarno yang sekuler,
pengagum kemal, justeru
poligami

= natsir, pemimpin masyumi
yg dinilai 'garis keras'
justeru mono ... :)

***
dalam konteks budaya saat ini,
mungkin poligami bisa dijadikan
sebagai jalan keluar jika memang
menjumpai kondisi tertentu.

tapi tidak perlu menjadikan
poligami sebagai simbol, mode,
ato identitas/trade-mark
ketaatan beragama seseorang.

ha-ha-ha no offense. kebanyakan tokoh partai islam
di indonesia sekarang mempraktekkan poligami.

soekarno dan natsir memang unik.
lisan soekarno menolak poligami, tapi dia malah
mempraktekkannya. sebaliknya natsir membela poligami
tapi dia justeru menjalankan monogami.

ketika soekarno menikah lagi, isteri-isteri para pejabat
ramai bergunjing, termasuk isteri para tokoh masyumi.
kepada mereka natsir berkata, lihatlah perkataan soekarno,
jangan lihat perbuatannya.





[ppiindia] Fwd: George Bush, Hu Jintao, dan Jusuf Kalla

2008-07-28 Terurut Topik Nugroho Dewanto



George Bush, Hu Jintao, dan Jusuf Kalla

Tuhan memanggil presiden tiga negara, AS, Cina, dan Indonesia, buat
dimarah-marahin. Dari Amerika muncul George Bush. Dari Cina datang
Presiden Hu Jintao. Dari Indonesia diutus Jusuf Kalla. SBY nggak berani
soalnya.

Setelah habis-habisan mencela tindakan pemimpin dunia
ini, Tuhan menyampaikan bahwa Ia sudah muak dan memutuskan dalam tiga
hari dunia akan kiamat. Tiga pemimpin ini disuruh kembali ke negaranya
untuk menyampaikan keputusan Tuhan.

Ketiga pemimpin pulang sambil putar otak, bagaimana menyampaikan kabar 
buruk ini.

Di depan Kongres Amerika dan disiarkan langsung di TV, presiden Bush
mencoba, Congressmen, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama
kabar baik: Tuhan itu benar-benar ada, seperti yang kita yakini. Kabar
buruk: Ia akan memusnahkan dunia ini dalam tiga hari

Hasilnya payah, kerusuhan dan penjarahan di mana-mana.

Di depan Kongres Partai Komunis Cina, Hu Jintao memodifikasi taktik Bush,
Kamerad, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik:
Ternyata Marx, Stalin, Ketua Mao, dan para pendahulu kita salah, Tuhan
itu benar-benar ada. Kabar buruk: Tiga hari lagi Ia akan mengkiamatkan
dunia ini

Hasilnya lumayan, orang Cina lari, heboh dan nangis ketakutan, dan 
membanjiri tempat ibadah, mau bertobat.

Yang paling sukses Jusuf Kalla.

Di depan sidang paripurna DPR yang disiarkan langsung, ia tersenyum
sumringah. Saudara sebangsa dan setanah air, saya membawa dua kabar
baik. Kabar baik pertama: Sila pertama Pancasila kita sudah benar,
Tuhan itu benar-benar ada. Kabar baik kedua: dalam tiga hari semua
masalah energi, pangan, kemiskinan, terorisme, dan penderitaan di
Indonesia akan segera berakhir.

Sukses besar, pada pesta dangdutan dan pawai di mana-mana


--Minds are like parachutes, they work best when open--



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] BERTUHAN TANPA AGAMA

2008-07-25 Terurut Topik Nugroho Dewanto

saya merasa akrab dengan tulisan ini.
apakah anwar ibrahim penulisnya?
maaf jika salah.

di antara intelektual malaysia, anwar sering
mengutip voltaire, dan filsuf barat lainnya.

dan dia paling jernih mengatakan ada
kompatibilitas antara demokrasi dan islam.


At 09:11 AM 7/25/2008 +, Lina Dahlan wrote:


Terdahulu, kita kasihan melihat Eropah. Kekecewaan mereka terhadap
agama Kristen yang penuh kekacauan dan bertentangan dengan asas akal
manusia, ramai orang berlari meninggalkan agama.

Tetapi ini tidak bermakna mereka lari meninggalkan Tuhan. Berbekalkan
keyakinan kepada Tuhan, mereka masih terus mencoba mengenal pasti
kehendak-Nya, tanpa agama. Lantas muncullah para saintis seperti
Newton dan terutamanya François-Marie Arouet atau lebih dikenali
dengan nama penanya Voltaire.

Tentu saja jika diukur pada soal hablun minallah, maka mereka tidak
teratur malah tidak tentu arah dalam mencoba untuk
menjustifikasikannya. Tetapi intinya dibalik itu semua masih ada.
Faham Deism, yang di simpulkan sebagai berTuhan tanpa agama, sudah
cukup untuk memberikan arti kepada kita mengapa tanpa Risalah
Kenabian dan Syariat yang jelas, Eropah masih bisa bangkit sebagai
sebuah masyarakat yang sistematik dan bertamadun.

CETUSAN SEBUAH REVOLUSI

Liberty… pembebasan

Equality… kesama rataan

Fraternity… persaudaraan

Slogan itu adalah intisari Revolusi Perancis. Ia berperanan besar
dalam mendefinisikan kembali apakah itu keadilan bagi sebuah
pemerintahan. Keadilan yang menjadi subjek tertinggi turunnya Syariat
dari Pencipta alam kepada penghuni alam. Berlaku adil dan kehidupan,
dan pemerintahan.

Tetapi sadarkah kita bahwa ketiga-tiga elemen itu, merupakan khasiat
sebenar-benarnya Tauhid dan Syahadah (Janji) kita kepada Allah?

Wassalam,




[Non-text portions of this message have been removed]



  1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   >