[ppiindia] [Fwd: Re: [cfbe] OOT Sehari Bersama Massa Demo Bayaran]
Original Message Subject: Re: [cfbe] OOT Sehari Bersama Massa Demo Bayaran From:Nanang nanan...@yahoo.com Date:Fri, December 11, 2009 8:59 am To: c...@yahoogroups.com -- rejeki memang bisa darimana saja :), saya belum tahu apakah fikihnya memperoleh duit dari kegiatan seperti ini, nampaknya NU dan Muhammadiyah perlu memasukan dalam buku fikih mereka hehehe... email: nanan...@yahoo.com http://ahmadrizali.com --- On Thu, 12/10/09, Eko Purwono purwono...@yahoo.com wrote: From: Eko Purwono purwono...@yahoo.com Subject: [cfbe] OOT Sehari Bersama Massa Demo Bayaran To: c...@yahoogroups.com Date: Thursday, December 10, 2009, 1:57 PM Â Mohon maaf bagi Anda yang sudah membacanya. (EP) Sehari Bersama Massa Demo Bayaran http://id.news. yahoo.com/ viva/20091210/ tpl-sehari- bersama-massa- demo-bayaran- fa55e98.html By Elin Yunita Kristanti, Eko Huda S - Kamis, 10 Desember Sehari Bersama Massa Demo Bayaran VIVAnews - Tak semua orang yang mengikuti aksi hari antikorupsi Rabu 9 Desember 2009 terpanggil untuk menyuarakan semangat antikorupsi. Diantara ribuan peserta, ada juga massa demo bayaran. Orang-orang ini 'terorganisir' secara profesional. Seperti halnya massa yang berasal dari Jalan Tendean, kawasan Mampang. Umumnya mereka tidak tahu apa yang mereka perjuangkan kemarin. Namun mereka bertindak layaknya 'aktivis' antikorupsi. Pemantauan VIVAnews, massa yang terdiri dari beberapa remaja ini tiba-tiba muncul dari sebuah gang di dekat stasiun pompa bensin milik perusahaan asing, Shell pada pukul 9. 30 WIB. Mereka berkumpul di pinggir jalan dengan membawa pengeras suara (megaphone), seikat belahan bambu, satu bendel poster, dan spanduk sebagai perangkat aksi. Tak berselang lama, sebuah metromini menghampiri mereka. Mereka pun naik dan berhenti di sebuah warteg, di samping pompa bensin Shell. Ternyata di sana sebagian massa sudah menunggu. Sang koordinator, Surip segera mengecek kesiapan semua anggotanya. Hitung dulu, sudah pas 35 atau belum, kata surip memerintah salah satu anggotanya. Ternyata, setelah dihitung, jumlah anggotanya hanya 27 orang, kurang 8 orang dari jatah yang seharusnya, yakni 35 orang. Wartawan VIVAnews pun menawarkan diri untuk ikut dalam rombongan untuk menambah jumlah kuota itu. Namun, mereka tak begitu saja menerima. Nanti saja, kita cari orang di sini dulu. Kalau tetap kurang nanti kamu boleh ikut, kata Surip. Tetapi, setelah beberapa saat ditunggu, kuota itu tidak terpenuhi, sehingga wartawan VIVAnews diperbolehkan ikut dalam rombongan. Peserta masih saja kurang, Surip lalu mengambil beberapa orang pedagang asongan dan pengamen di kawasan lampu merah Mampang Prapatan. Dalam perjalanan, di dalam metro mini, sang koordinator, Surip memberikan penjelasan pendek kepada anggotanya. Kita akan berdemo di (Istana) Wapres. Memperingati hari korupsi dan soal Bank Century, jelasnya singkat. Namun penjelasan sang koordinator tidak begitu dihiraukan anggotanya. Mereka malah asyik berbincang satu sama lain. Dalam salah satu pembicaraan, terungkap bahwa mereka mendapatkan bayaran. Namun, belum jelas berapa uang yang dijanjikan. Nanti saja setelah pulang minta kepada Surip, kata salah seorang dari mereka, ketika ditanya berapa bayaran yang akan diterima. Kelompok Surip ternyata tidak sendirian dalam aksinya. Di depan Istana Wapres, mereka bergabung dengan massa dari kawasan Pasar Minggu dan elemen mahasiswa. Ketiga kelompok ini melakukan koordinasi untuk mempersiapkan aksi. Terlihat, Surip berkumpul dengan beberapa pimpinan dari elemen mahasiswa dan pimpinan massa dari Pasar Minggu. Disaat melakukan aksi di depan Istana Wapres, VIVAnews mencoba bertanya kembali kepada beberapa anggota aksi mengenai besaran bayaran yang mereka terima. Salah satu peserta Dayat, dari Pasar Minggu mengaku mendapatkan bayaran Rp 20.000 dari sang koordinator. Lumayan 20 ribu. Tapi nanti dibayarnya setelah demo, waktu balik, kata Dayat yang sehari-hari menarik odong-odong. Dayat dan beberapa temannya mengaku tidak tahu dan tidak mempedulikan isu dalam demonstrasi itu. Yang dia tahu, hanya sebatas arahan singkat dari koordinator. Yang saya tahu tentang korupsi. Itu aja, kata dia. Yang penting ikut aja, dapat duit. Dari pada di rumah nggak dapat duit, tambah dia. Dayat yang sempat diwawancarai wartawan sebuah stasiun TV 'gagal' unjuk diri sebagai aktivis antikorupsi. Dia bahkan tidak tahu tokoh-tokoh seperti Boediono dan Sri Mulyani yang disebut-sebut dalam orasi, dua nama yang mereka demo. Kalau Pak Boediono tahu, Wapres. Kalau yang Sri, nggak ngerti saya, kata Dayat. http://id.news. yahoo.com/ viva/20091210/ tpl-sehari-Â _ _ _ _ _ _ Dapatkan nama yang Anda sukai! Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com. http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ [Non-text portions of this message have been
Re: [ppiindia] Artikel ilmiah Endang, Siti Fadilah, soal Virus Sikap RI
penjelasan yang sangat bermanfaat, Pak. bisakah sekalian dijelaskan, mengapa kalangan kedokteran sangat keberatan sfs kembali menjadi menteri? Penulisan nama Siti Fagillah di situ bukan berarti bahwa SFS ikut menulis. Namanya dicantumkan paling akhir hanya sebagai penghormatan karena dia atasan Endang, Kebiasaan ini terjadi di kalangan kedokteran Indonesia, sering nama Profesor atau kepala Bagian disebut(atau minta disebut) oleh anak buahnya yang menulis sebiah tulisan ilmiah meskipun dia tidak ikut menulis apapun juga dalam naskah itu. Di kalangan internasional (luar Indonesia) sekarang mulai dikritik dan ditinggalkan. KM Original Message From: satrioarismunan...@yahoo.com Date: 26/10/2009 14:07 To: aipi_poli...@yahoogroups.com, jurnalisme jurnali...@yahoogroups.com, Forum Kompasforum-pembaca- kom...@yahoogroups.com, ppiindiappiindia@yahoogroups.com, nasional listnasional-l...@yahoogroups.com, ex menwa UI 2exmenwa- u...@yahoogroups.com, warta-lingkwartawanlingkun...@yahoogroups.com, technomediatechnome...@yahoogroups.com, sastra pembebasansastra- pembeba...@yahoogroups.com, pantaupantau-komuni...@yahoogroups. com, HMI Kahmi Pro Networkkahmi_pro_netw...@yahoogroups.com Subj: [ppiindia] Artikel ilmiah Endang, Siti Fadilah, soal Virus amp; Sikap RI Tolong dibaca sumber di bawah, yang merupakan artikel ilmiah yang ditulis bersama oleh Endang, Siti Fadilah dan 2 peneliti lain .  Ini akan menjelaskan posisi Indonesia dalam konteks virus, WHO, hak negara berkembang, potensi eksploitasi negara maju, dll...dll     Date: Monday, October 26, 2009, 3:45 AM  Siti Fadilah Supari: ⦠mutual trust, transparency and equity as global citizens and professionals  Sumber: http://www.annals. edu.sg/ http://www.annals. edu.sg/pdf/ 37VolNo6Jun2008/ V37N6p482. pdf    Find me here :  http://hsgautama. multiply. com    [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Mengapa soal dubur Noordin dibocorkan?
wartawan beneran sih mahfum kalau dokter mun'im idris biasa bicara ceplas-ceplos. dulu dia pernah ngomong juga urusan 'knalpot' ini dalam kasus pembunuhan seorang wanita yang tinggal di cawang. apa motif mun'im? nggak ada. cuma kejujuran ilmiah seorang ahli forensik yang bicara fakta apa adanya. klo dubur sampai rusak yaah itu udah confirmed gay, if noordin was gay, so what? nothing wrong with that..., kan almarhum jg punya hasrat even hasrat dengan sesama lelaki muslim..,gak usah terlalu di blow up even noordin was gay n died as gay, n the first time we know there's a gay-terrorist, but it was his privacy, there's no reason that the medical team told ppl about his broken anal, and it's not ethical btw.  From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com To: nasional-l...@yahoogroups.com; is...@yahoogroups.com; aipi_poli...@yahoogroups.com; HMI Kahmi Pro Network kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com; ppiindia ppiindia@yahoogroups.com; news Trans TV news-tran...@yahoogroups.com; kampus tiga kampus-t...@yahoogroups.com; jurnalisme jurnali...@yahoogroups.com; Pers Indonesia persindone...@yahoogroups.com Sent: Thursday, October 1, 2009 4:04:26 PM Subject: [ppiindia] Mengapa soal dubur Noordin dibocorkan?  Terlepas dari apakah rusaknya dubur Noordin itu memang benar apa adanya atau hasil rekayasa pihak tertentu, kasus dubur Noordin ini seharusnya tidak patut dibuka ke publik.Hal-hal yang menyangkut dubur itu adalah urusan privat Noordin atau keluarga Noordin, bukan urusan publik, dan tidak ada hubungannya dengan terorisme  Namun, dari sudut pendekatan ilmu propaganda, memang soal dubur ini harus dibocorkan ke publik dan media, meski (telah diakui oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna sendiri) hal itu melanggar etika kedokteran.  Manfaat pembocoran info ini adalah:  1. Menghancurkan image atau anggapan sebagian kalangan bahwa Noordin adalah Muslim yang taat. Dengan terbukanya aib ini, martabat dan pribadi Noordin telah dihinakan dan direndahkan sedemikian rupa sehingga bahkan keluarga Noordin pun akan sangat malu terhadapnya.  2. Statusnya sebagai pejuang Islam atau musuh imperialis Amerika juga rusak. Padahal status, martabat dan gengsi sebagai mujahid semacam itulah yang digunakan Noordin untuk merekrut pengikut dan pendukung.  3. Merusak semangat/mental kelompok atau kalangan yang dipandang saat ini masih menjadi pendukung atau simpatisan Noordin dkk. Dengan lemahnya semangat, maka perjuangan mereka untuk meneruskan aktivitas Noordin juga akan melemah.  4. Menimbulkan perpecahan di kalangan pendukung/simpatisa n Noordin dkk, sehinga memudahkan untuk meredam perlawanan atau aktivitas mereka.  Yah, ini sekadar analisis murahan dari pengamat yang kerjanya cuma nongkrong di emperan jalan (bukan dari para pengamat intelijen top yang sering dikutip media massa).  --- On Thu, 10/1/09, sunny am...@tele2. se wrote: From: sunny am...@tele2. se Subject: [nasional-list] Soal dubur Noordin To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com Date: Thursday, October 1, 2009, 5:00 AM  Refleksi : Mengapa dubur Noordin rusak, ada yang merusakkan atau sengaja dirusakan?  http://www.bangkapo s.com/detail. php?section= 1category=13 subcat=14 id=10042  Nanan: Soal Dubur Noordin Seharusnya Dirahasiakan  JAKARTA, Bangkapos.com â Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna menyayangkan sikap tim kedokteran yang membeberkan hasil pemeriksaan terhadap jenazah Noordin M Top. Sebelumnya, tim kedokteran, melalui ahli forensik Mun'im Idris mengatakan, terdapat kelainan pada bagian dubur jenazah Noordin. Saya tidak tahu soal itu. Tapi rahasia kedokteran seharusnya itu dirahasiakan. Ada kode etiknya. Itu kan visum et repertum, kata Nanan, Rabu (30/9), di Mabes Polri. Ia menegaskan, yang mengetahui secara persis kondisi fisik jenazah adalah tim kedokteran. Ya yang tahu itu kan dari DVI, dokter, dan forensik, ucapnya. Ia juga meminta agar permasalahan mengenai kondisi fisik jenazah dikonfirmasikan langsung dengan tim kedokteran karena Polri merupakan penyidik yang tidak berhubungan langsung mengenai pemeriksaan jenazah secara fisik. Harus dibedakan. Ada yang menjadi bagian penyidik, ada yang menjadi bagian kedokteran, pungkasnya.   http://www.bangkapo s.com/detail. php?section= 1category=13 subcat=14 id=10041  Ahli Forensik: Dubur Noordin Rusak JAKARTA, Bangkapos.com â Inilah kabar terbaru dari jenazah gembong teroris nomor wahid, Noordin M Top, yang kini telah terbujur kaku di RS Polri Soekamto, Jakarta. Ahli forensik Universitas Indonesia dr Mun'im Idris mengatakan, ada dugaan bahwa dubur Noordin mengalami kerusakan. Iya, di dubur Noordin ada kerusakan, ungkapnya, Rabu (30/9) di Jakarta. Secara terpisah, kriminolog UI, Adrianus Meliala, mengatakan, ada dugaan sementara bahwa kerusakan pada dubur Noordin Moh Top tersebut
Re: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi
bon, apa baru tahu yuddy kaki tangannya tutut cendana? Untuk menghibur diri daripada kuciwa saya sering membuat simplifikasi saja untuk menanggapi aksi2 seperti ini: namanya juga cuma dari makan! hehehehhe Tabik, BT --- On Sat, 29/8/09, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com wrote: From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com Subject: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi To: news Trans TV news-tran...@yahoogroups.com, kampus tiga kampus-t...@yahoogroups.com, HMI Kahmi Pro Network kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com, aipi_poli...@yahoogroups.com, ppiindia ppiindia@yahoogroups.com, sastra pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com, Pers Indonesia persindone...@yahoogroups.com, jurnalisme jurnali...@yahoogroups.com Date: Saturday, 29 August, 2009, 6:30 PM   http://www.rakyatme rdeka.co. id/news/2009/ 08/29/80401/ Bersetubuh- dengan-Cendana, -Yuddy-Ternyata- Bukan-Aset- Demokrasi  Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi Rakyat Merdeka Online, Sabtu, 29 Agustus 2009, 11:07:14 WIB Laporan: Aldi Gultom Jakarta, RMOL. Harapan besar pada Yuddy Chrisnandi untuk menjadi wakil generasi muda yang memiliki kekuatan mereformasi partai warisan Orde Baru kini pupus sudah. Pengamat politik dan aktivis pro demokrasi, Fadjroel Rachman, menyatakan kekecewaannya pada sikap permisif Yuddy pada Orde Baru. Yuddy yang dijamu oleh keluarga Cendana pada Kamis (27/8) malam, bertemu dengan Mbak Tutut untuk membicarakan koalisi Musyawarah Nasional Partai Golkar. Yang mengejutkan, Yuddy malah secara terbuka menyatakan rencananya untuk mundur dari bursa calon ketua umum Golkar bila, Mbak Tutut mencalonkan diri. âKita betul-betul menyesalkan sikap Yuddy yang terlalu permisif karena Cendana itu sudah beban bagi demokrasi, beban bagi Golkar dan beban bagi Yuddy sendiri. Yuddy akan lepas dari barisan muda reformis. Dia masih menganggap uang adalah faktor utama berkembangnya demokrasi. Dia bukan lagi aset demokrasi,â kata Fadjroel dalam dialog dengan Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Sabtu, 29/8). Padahal sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, aktivis pro demokrasi sejak jaman Orde baru jaya ini menaruh harapan banyak pada pencalonan Yuddy Chrisnandi sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Kehadiran Yuddy dianggapnya sebagai representasi bangkitnya kekuatan kaum muda yang reformis. [ald] [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi
kaki tangan kepala gw sendiri. Hebat, hebat. Tuduhannya hebat. Sayang sekali. Bung kaki tangan siapa? Berani beda, berani benar! (www.indrapiliang.com) -Original Message- From: Nugroho Dewanto ndewa...@mail.tempo.co.id Date: Sun, 30 Aug 2009 16:16:35 To: ppiindia@yahoogroups.com Cc: ppiindia@yahoogroups.com Subject: Re: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi bon, apa baru tahu yuddy kaki tangannya tutut cendana? Untuk menghibur diri daripada kuciwa saya sering membuat simplifikasi saja untuk menanggapi aksi2 seperti ini: namanya juga cuma dari makan! hehehehhe Tabik, BT --- On Sat, 29/8/09, Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com wrote: From: Satrio Arismunandar satrioarismunan...@yahoo.com Subject: [ppiindia] Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi To: news Trans TV news-tran...@yahoogroups.com, kampus tiga kampus-t...@yahoogroups.com, HMI Kahmi Pro Network kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com, aipi_poli...@yahoogroups.com, ppiindia ppiindia@yahoogroups.com, sastra pembebasan sastra-pembeba...@yahoogroups.com, Pers Indonesia persindone...@yahoogroups.com, jurnalisme jurnali...@yahoogroups.com Date: Saturday, 29 August, 2009, 6:30 PM   http://www.rakyatme rdeka.co. id/news/2009/ 08/29/80401/ Bersetubuh- dengan-Cendana, -Yuddy-Ternyata- Bukan-Aset- Demokrasi  Bersetubuh dengan Cendana, Yuddy Ternyata Bukan Aset Demokrasi Rakyat Merdeka Online, Sabtu, 29 Agustus 2009, 11:07:14 WIB Laporan: Aldi Gultom Jakarta, RMOL. Harapan besar pada Yuddy Chrisnandi untuk menjadi wakil generasi muda yang memiliki kekuatan mereformasi partai warisan Orde Baru kini pupus sudah. Pengamat politik dan aktivis pro demokrasi, Fadjroel Rachman, menyatakan kekecewaannya pada sikap permisif Yuddy pada Orde Baru. Yuddy yang dijamu oleh keluarga Cendana pada Kamis (27/8) malam, bertemu dengan Mbak Tutut untuk membicarakan koalisi Musyawarah Nasional Partai Golkar. Yang mengejutkan, Yuddy malah secara terbuka menyatakan rencananya untuk mundur dari bursa calon ketua umum Golkar bila, Mbak Tutut mencalonkan diri. âKita betul-betul menyesalkan sikap Yuddy yang terlalu permisif karena Cendana itu sudah beban bagi demokrasi, beban bagi Golkar dan beban bagi Yuddy sendiri. Yuddy akan lepas dari barisan muda reformis. Dia masih menganggap uang adalah faktor utama berkembangnya demokrasi. Dia bukan lagi aset demokrasi,â kata Fadjroel dalam dialog dengan Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Sabtu, 29/8). Padahal sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, aktivis pro demokrasi sejak jaman Orde baru jaya ini menaruh harapan banyak pada pencalonan Yuddy Chrisnandi sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Kehadiran Yuddy dianggapnya sebagai representasi bangkitnya kekuatan kaum muda yang reformis. [ald] [Non-text portions of this message have been removed] New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com 5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com 6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com Yahoo! Groups Links
Re: [ppiindia] FUI Menolak Kantor Dagang Israel di Jakarta
fui mungkin takut kepada negara liliput seperti israel. (Dikutip dari Multiply) Pernyataan Pers FUI Menolak Israel Buka Kantor Cabang di Jakarta Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh Di tengah hingar-bingar pemberitaan yang sangat massif dan terus menerus pasca pengeboman hotel Ritz-Marriott 17 Juli lalu, ternyata diam-diam Israel membuka kantor dagang di Jakarta. Ini terungkap dari pemberitaan harian Dza Marker berbahasa Ibrani yang terbit di Israel, menuliskan laporan jika Israel tengah berupaya memperluas jaringan dan hubungan ekonominya dengan Negara-negara di Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia. Tujuan dibukanya kantor dagang Israel di Jakarta adalah untuk memulai babak baru hubungan ekonomi antara Israel dan Indonesia. Ternyata, sebelum kantor dagang Israel itu dibuka di Jakarta, bubungan gelap dan diam-diam antara Indonesia dan Israel telah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu. Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh Ran Kohin, kepala kantor dagang Israel-Asia. Kohin menegaskan, dibukanya kantor dagang Israel di Jakarta merupakan hasil dari perkembangan yang baik dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Israel yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, meskipun tak ada hubungan diplomatik antara keduanya. Tahun 2001, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Luhut Binsar Pandjaitan meneken Surat Keputusan Menperindag No 23/MPP/01/2001 tertanggal 10 Januari 2001 yang melegalkan hubungan dagang antara RI dengan Zionis-Israel. Hanya saja kantor dagang Israel untuk Indonesia yang dikepalai oleh Immanuel Shahaf ini sampai hari ini masih belum diketahui alamatnya di mana. Terhadap fenomena ini, Forum Umat Islam (FUI) amat prihatin dengan sikap pemerintah Indonesia yang mengizinkan bangsa penjajah Zionis israel membuka kantor perwakilan dagang di Jakarta. Tindakan tersebut inkonstitusional, sebab bertentangan dengan pembukaan UUD 1945 yang mempunyai sikap tegas bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Perlu ditegaskan bahwa pembukaan Kantor Dagang Israel di Indonesia akan memiliki implikasi: Kegiatan politik dan diplomatik yang dilakukan secara diam-diam oleh negara penjajah Zionis Israel dengan cover kantor dagang. Kegiatan dalam poin 1 akan menghasilkan pengakuan diplomatik dari RI kepada negara penjajah Zionis Israel yang sampai hari ini telah menjajah dan menindas bangsa dan negara muslim Palestina. Kegiatan kantor dagang juga akan menghasilkan dominasi dan eksploitasi ekonomi negara penjajah Zionis Israel di Indonesia. Oleh karena itu, FUI menyerukan kepada pemerintah Indonesia agar: Segera mencabut surat Surat Keputusan Menperindag No 23/MPP/01/2001 dan melarang segala bentuk hubungan apapun dengan negara penjajah Zionis Israel. Segera menutup kantor dagang negara penjajah Zionis Israel di Indonesia. Segera menghentikan semua hubungan ekonomi Indonesia-Zionis Israel, baik antar negara maupun antar swasta sebagai upaya preventif untuk mencegah dominasi negara penjajah Zionis Israel atas Indonesia. Kepada para alim ulama, pemimpin ormas dan orpol Islam, pimpinan pesantren dan lembaga-lembaga Islam, para mahasiswa, pelajar, buruh dan pekerja muslim, serta jamaah umat Islam, kami serukan agar meningkatkan persatuan dan kesatuan serta ukhuwwah Islamiyyah dan sekaligus mewaspadai dan mengusir keberadaan kantor dagang penjajah Zionis Israel di Indonesia sebagai bentuk sikap penentangan umat kepada kaum penjajah Zionis Israel. Allah SWT berfirman, (artinya): . . . dan Allah sekali-kali tidak akan member jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman. (QS. An Nisa': 141) Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh Jakarta, 24 Sya'ban 1430 H/ 15 Agustus 2009 M Atas Nama Umat Islam Indonesia Forum Umat Islam (FUI) Sekretaris jenderal KH. Muhammad al Khaththath FORUM UMAT ISLAM : Perguruan As Syafi'iyyah, Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII), Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyyah, Hizb Dakwah Islam (HDI), Syarikat Islam (SI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), PERSIS, BKPRMI, Al Irsyad Al Islamiyyah, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kontak Majlis Taklim (BKMI), YPI Al Azhar, Front Pembela Islam (FPI), Front Perjuangan Islam Solo (FPIS), Majelis Tafsir Al Qur'an (MTA), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Majelis Adz Zikra, MER-C, PP Daarut Tauhid, Forum Betawi Rempug (FBR), Tim Pengacara Muslim (TPM), Muslimah Peduli Umat (MPU), Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI), Taruna Muslim, Al Ittihadiyah, Hidayatullah, Al Washliyyah, KAHMI, PERTI, Ittihad Muballighin, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Koalisi Anti Utang (KAU), PPMI, PUI, JATMI, PII, BMOIWI, Wanita Islam, Missi Islam, Harakah Dakwah Islamiyah Indonesia (HADII), Forum Silaturahmi Antar-Pengajian (FORSAP), Irene Center,
[ppiindia] Fwd: What next after the bombing?
What next after the bombing? By Noor Huda Ismail* If one properly follows the Indonesian police forensic investigation procedures, it is clearly too early to conclude who was the main culprit behind the bombings of the JW Marriot and Ritz Carlton Hotels in Jakarta on Friday 17 July. However, looking back on the history of terrorism in Indonesia over the last seven years, the obvious targeting of two highly symbolic western iconic hotels and the method of deploying undeterred suicide bombers, security analysts strongly believe that only Noordin M. Tops group would have had the capacity to mount such an attack. Top is now leading his own pro-violence faction of Jamaah Islamiyah (JI), which is today no longer a cohesive organization with a clear, unified leadership structure. In fact, deep divisions have afflicted the group since the first bombing in Bali in 2002. Most of us were shocked to learn this appalling and heartbreaking attack. Conditions have been relatively peaceful and without terrorist incident since the last attack by Tops group in Bali in 2005. The Indonesian authorities have managed to arrest most of the senior members of the group and, more importantly, have succeeded in making them talk openly about the JI network and ideology. They have also successfully discovered the groups explosive materials and even thwarted some of their deadly plans, such as blowing up a café frequented by western tourists in Bukit Tinggi, West Sumatra in 2008 and the planned assassination of a foreign national there. Having passed the counter-terror litmus test, the Indonesian police has received recognition worldwide for their work in tackling terrorism in Indonesia. It is only natural therefore that we should ask a number of significant questions regarding last Fridays attacks: How does Top manage to successively elude arrest (and has reportedly even been able to take time off from his deadly operations by marrying two times, by one of which he has a two year old child)? How does he manage to recruit new cadres in spite of the constant monitoring of his movements by the Indonesian authorities through advanced technology and intelligence operation, and lastly, how is he able to commit his carnage time and time again? Top has successfully eluded arrest for two important aspects. Firstly, he still enjoys protection from hard core member of the JI community and like-minded individuals who share the same ideology. That is to say: The Indonesian government is considered to be a secular government which has succumbed to the interests of the USA and its allies; it is therefore the enemy and may be engaged in combat. Although internal friction is apparent among JI members, this does not mean they will call the police and report the whereabouts of Top. Such individuals would be happy to provide sanctuary for Top and have even arranged for his nuptials with women who believe that marrying Top will increase their social status because he is considered a mujahid; a warrior of Islam. Top wins fresh recruits from among hard core members who idolize him and believe that the use of violence against the enemies of Islam is justified in any situation. One of Tops former right hand men told me in an interview concerning Top that: He is a very polite, soft spoken person and knows how to win your support with his eloquent arguments on the need to continue to wage Jihad against the enemies of Islam. They also consider many senior JI members to be NATO (No Action, Talk Only) and no longer passionate in their commitment to the Jihadi movement. This is because many of their number have matured, married and taken on family considerations. Members of this pro-violent faction are a fringe minority of JI. However, to carry out deadly attacks like last Fridays you do not need many people. Do you remember how many people from this faction wreaked the carnage of the second Bali bombing? Three, yes they only three committed individuals were required to blow themselves up for the cause. Therefore, it is important for us all to be constantly alert, especially considering that in the recent hotel bombings; Tops group has demonstrated an advanced level of efficiency, sophistication and novelty of method compared to their previous operations which relied on the use of vehicles and backpack bombs. Top now allegedly has his recruit stay overnight in luxurious hotels enjoying maximum security and it is here, inside the hotel room, that the recruit assembles his bomb. This indicates that Top understands that in carrying out such operations, he needs to deploy dedicated suicide bombers. We might consider that we could guess the profile of such an individual; that it might not be particularly complex: young, male (mostly), religiously devout, alienated, angry, disenfranchised, living on the edge of normal society, poorly integrated, and, as a result, a social and psychological outcast the typical profile for an
[ppiindia] [Fwd: Cuplikan percakapan kapten Kapal Malaysia vs Indonesia]
Cuplikan percakapan radio antara kapal perang Kerajaan Malaysia dan otoritas Indonesia di perairan Ambalat pada suatu malam di bulan Mei 2009 dalam situasi cuaca yang sangat buruk dan berkabut. INDONESIA: Harap belokkan kapal Anda 15 derajat ke utara untuk menghindari tabrakan. MALAYSIA : Lebih baik Anda yang membelok! krn kami berada di wilayah perairan kami.. INDONESIA: Kami juga berada di wilayah kedaulatan kami,Anda yang harus membelok untuk menghindari tabrakan fatal !! MALAYSIA : Saya Laksamana Muda Tengku Datuk Mahmod sofyan Komandan Gugus Timur Tentara Laut Diraja Malaysia.. Saya bilang belokkan kapal Andasekarang!!! INDONESIA: Negative!!!. Saya Mayor (Mar) Yophie Purba,Komandan Penjaga Perbatasan kepulauan Ambalat dari Korps Marinir TNI AL Republik Indonesia,saya katakan sekali lagi, belokkan kapal Anda!!! untuk menghindari tabrakan yang konyol !!! MALAYSIA : Ini adalah Kapal DestroyerTentara Laut Diraja Malaysia, kapal kedua terbesar dari Armada Utama kami. Kami dilengkapi tiga destroyer missil, tiga rudal berhulu ledak nuklir,1 lusin canon dan 2 unit hellicopter tempur. Saya MINTA Anda belok 15 derajat ke selatan. Sekali lagi saya ulangi: 15 derajat ke selatan, SEKARANG!!atau sebuah tindakan akan kami lakukan untuk mengamankan kapal Anda!!! INDONESIA: Dasar Malaysia goblok! Ini mercusuar tauuu!!! Sotoy banget sihh .. (dari milis tetangga)
Re: [ppiindia] PKS Tolak gabung kelompok orba
sebentar lagi ada isteri petingginya akan jadi tersangka kpk. mental korupsinya sama saja dengan orde baru, kok. :)) Pelanggan setia PKS banyak yang lari. termasuk saya. selamat tinggal PKS... --- On Thu, 11/6/09, Widiyanto Asfa widiyanto_a...@yahoo.com wrote: From: Widiyanto Asfa widiyanto_a...@yahoo.com Subject: [ppiindia] PKS Tolak gabung kelompok orba To: ppiindia@yahoogroups.com Date: Thursday, 11 June, 2009, 2:22 PM wahai jamaah milis yang dirahmati Allah. saya yaqin seyaqin-yaqinnya anggota milis ini mampu memberikan komentar bzw. analisis bzw. wawasan (tanpa was was) yang mencerahkan terhadap pemberitaan di koran di bawah ini (yang pada gilirannya akan membuat kita semua tanpa kecuali untuk lebih melek dan cerdas secara politik, sehingga lebih bisa melihat makna berpolitik , agama sebagai etika politik dan signifikansinya bagi kehidupan berbangsa dan kemanusiaan secara umum). wassalam, widi - - - -- Senin, 08/06/2009 12:16 WIB Tolak Gabung Kelompok Orba Tim JK-Wiranto: PKS Dulu Yang Paling Gencar Iklankan Soeharto Muhammad Nur Hayid - detikPemilu Jakarta - Tim kampanye nasional pasangan JK-Wiranto benar-benar tidak terima dengan sindiran Presiden PKS Tiffatul Sembiring soal alasan PKS mendukung SBY-Boediono karena ingin melepas diri dari kelompok Orba. Konsistensi PKS dipertanyakan karena pada Pemilu Legislatif lalu PKS adalah partai yang paling gencar menggunakan simbol dan gambar tokoh utama Orba, Soeharto sebagai iklan kampanyenya. PKS mau menghilangkan kesan tidak mau terlibat Orde Baru? Pada saat Pemilu Legislatif kemarin, justru PKS yang rajin memunculkan gambar-gambar Pak Harto di iklan kampanyenya, kata juru bicara tim kampanye nasional JK-Wiranto, Poempida Hidayatullah, kepada detikcom, Senin (8/6/2009). Menurut menantu Fahmi Idris ini, tudingan-tudingan PKS yang tidak berdasar semakin membuka borok PKS sebagai partai yang tidak konsisten. Langkah blunder Tiffatul ini justru dinilai sebagai indikasi awal bahwa kader PKS tidak solid mendukung pasangan SBY-Boediono. Karena itu Tifatul ditantang mengecek soliditas kadernya mendukung pasangan nomor urut 2 itu. Jadi di mana sebetulnya konsistensi PKS. Mohon Pak Tiffatul juga mengecek kader-kadernya di lapangan, apakah benar solid mendukung SBY- Boediono, pintanya. Sebelumnya diberitakan PKS bukan tanpa sebab mendukung pasangan SBY-Boediono. Tidak karena alasan pragmatis tetapi karena realitas politik. Setidaknya ada 8 alasan yang mendasari pilihan itu. Salah satunya tidak bermental orde baru. Pertama PKS hanya ingin koalisi dengan partai reformis. Kader-kader menolak koalisi dengan kelompok bermental orde baru, kata Presiden PKS Tiffatul Sembiring dalam acara deklarasi dukungan pada SBY-Boediono di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/6) ( yid / iy ) [Non-text portions of this message have been removed] Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit Bukan Angin Surga
widya purnama ini yang menjual indosat di zaman megawati. dari antek asing rupanya dia sudah bertobat menjadi seorang nasionalis pejuang ekonomi kerakyatan. alhamdulillah! Kalau ribuan trilyun rupiah kekayaan alam Indonesia bisa masuk ke kantong bangsa Indonesia sendiri seperti di Arab Saudi, Qatar, Venezuela, dsb, maka bangsa Indonesia bisa menikmati BBM murah, sekolah dan RS gratis, dsb. http://infoindonesia.wordpress.com/2009/05/28/kritik-untuk-chatib-basri-neoliberalisme-memang-ada/ Harus ada pemimpin yang berusaha mengelola kekayaan alam Indonesia seperti Chavez. http://www.detiknews.com/read/2009/06/04/155024/1142768/727/pertumbuhan-ekonomi-dua-digit-bukan-angin-surga Pertumbuhan Ekonomi Dua Digit Bukan Angin Surga Adv - detikNews Jakarta - Pertumbuhan ekonomi dua digit - sebagaimana yang ditargetkan pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto - bukan sekadar angin surga. Dengan kemauan politik, target itu bisa diwujudkan. Demikian ditegaskan mantan Dirut Pertamina Widya Purnama dalam diskusi mingguan yang digelar Mega-Prabowo Media Centre, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Widya mengungkap, saat ini Indonesia memiliki lima potensi yang bisa dijadikan modal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Yakni tanah (lahan), tenaga kerja, kapital/modal, teknologi, dan iklim yang kondusif. Kalau potensi-potensi itu digarap serius, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih baik. Bahkan, bukan mustahil, akan mengungguli China,â kata mantan Dirut Pertamina tersebut. Namun, Widya mengaku, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dua digit memang tak semudah membalik tangan. Karena itu, diperlukan pemimpin yang benar-benar memiliki kemauan politik untuk memperbaiki perekonomian Indonesia. Kalau Megawati yang jadi Presiden dan Prabowo sebagai Wapresnya, saya yakin pertumbuhan dua digit itu akan terwujud pada 2013-2014, tegas mantan Dirut Pertamina tersebut. (adv/adv) === Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/
Re: [ppiindia] JK Beberkan Ciri-ciri Penganut Neoliberal
saya berani taruhan, pasangan jk-win cuma akan dapat suara paling sedikit alias menempati nomor buncit. Kalau orang Neolib itu biasanya ngomong nanti pasar begini. Nanti pasar begitu... Sedikit-sedikit pasar... Sedikit-sedikit pasar... Pasar kok sedikit-sedikit...??? Tentu Pasar yang dimaksud bukan Pasar Tradisional atau yang biasa dikenal masyarakat. Tapi Pasar Saham, Pasar Uang, dan Pasar Komoditas http://pemilu.detiknews.com/read/2009/06/05/161831/1143423/700/jk-beberkan-ciri-ciri-penganut-neoliberal JK Beberkan Ciri-ciri Penganut Neoliberal Gunawan Mashar - detikPemilu Jakarta - Di depan ratusan para pendukungnya, Calon Presiden dari Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menjelaskan perbedaan penganut neoliberal dan ekonomi kerakyatan.. Ciri penganut neoliberal adalah mendewakan pasar modal dan indeks. Ciri-cirinya orang neolib itu yang selalu bicara itu. Sedikit-sedikit pasar modal sedikit-sedikit bicara soal pasar, dan bicara soal indeks, tutur JK di hadapan ratusan pendukung saat pelantikan tim pemenangan JK-Wiranto di Gedung DPD Partai Golkar Sulteng, Jl Moh Yamin Palu, Sulteng, Jumat (5/6/2009). JK menambahkan, neoliberal lebih cenderung mengarah pada pasar modal dan mendorong privatisasi. Sedangkan penganut ekonomi kerakyatan mempunyai ciri mendorong rakyat yang mandiri dan menginginkan pertumbuhan ekonomi riil. InsyaAllah saya tidak pernah mendewa-dewakan pasar modal, ungkapnya. Dalam kesempatan itu JK mengatakan pula, tujuan dia bersama Wiranto adalah bukan untuk kehormatan pribadi. Kita maju untuk kehormatan bangsa, pungkasnya. ( ape / iy ) === Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com
Re: [ppiindia] Ketiganya Neoliberal (rupanya)
yang paling canggih nan lihai: berkantong neolib tapi bicara (sok) kerakyatan! :)) Revrisond Baswir : Ketiga Pasangan Penganut Ekonomi Neoliberal  Jakarta - Dari ketiga calon presiden dalam Pemilu Presiden 2009, tak ada satu pun yang merupakan pembela sejati ekonomi kerakyatan. Selama menjabat atau pernah menjabat, baik Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, maupun M Jusuf Kalla mempraktikkan ekonomi neoliberal. Hal itu dikatakan pakar ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Revrisond Baswir, dalam diskusi membongkar ideologi politik dan ekonomi calon presiden di Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan di Yogyakarta, Jumat (22/5). âMasyarakat jangan terlalu banyak berharap, siapa pun yang menang belum tentu terjadi perubahan yang benar-benar mendasar yang mengarah pada tegaknya ekonomi rakyat,â kata Revrisond, seperti dilaporkan Kompas. Ia menuturkan, selama menjabat atau pernah menjabat, ketiga kandidat sulit mengelak disebut mempraktikkan ekonomi neoliberal. Misalnya, pada era Megawati terjadi privatisasi badan usaha milik negara (BUMN). Padahal, dalam ekonomi kerakyatan, BUMN harus dijaga dalam penguasaan negara. Yudhoyono dan Kalla, selama pasangan ini menjabat, menaikkan harga bahan bakar minyak beberapa kali. Artinya, subsidi kepada rakyat dikurangi. Satu ciri ekonomi neoliberal adalah penghapusan subsidi. Menurut dia, sosok Boediono, calon wakil presiden pendamping Yudhoyono, juga tak bisa mengelak disebut sebagai pendukung neoliberal. Dari rekam jejaknya, sangat tampak Boediono mendukung privatisasi BUMN saat menjabat sebagai menteri keuangan. Revrisond menuturkan, ekonomi kerakyatan sebenarnya diatur dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dan diperkuat pada Pasal 34. Dalam ekonomi kerakyatan, negara wajib menyusun perekonomian berdasarkan asas kekeluargaan. Tidak hitam putih   Secara terpisah, Boediono menyebutkan, dalam menghadapi tuntutan kalangan swasta, terkait dengan sebuah proyek, segala sesuatu tidak bisa dilihat secara hitam putih saja. Namun, jangan sampai dikorbankan sistem yang sudah dibangun hanya untuk menyelesaikan kasus yang dihadapi hari ini. âSaya pragmatis. Namun, jangan sampai kita mengorbankan sistem untuk menangani suatu kasus yang kita hadapi hari ini. Membentuk sistem dan aturan main yang baik itu adalah salah satu tujuan utama, tidak hanya agar proyek jalan. Bentuk sistem sesuai dengan aturan yang baik itu penting. Jangan selalu dikorbankan,â papar Boediono kepada Kompas di rumahnya, Jakarta, Kamis.(rif)  http://www.satunews.com/read/2419/2009/05/24/ketiga-pasangan-penganut-ekono-html [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] TEMPO MEMELA RAKYAT? RE: [LISI] Daftar Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM tahun 2005
niz, bambang harymurti nggak ada di milis ini. kenapa dikau meracau di sini? coba diingat-ingat di mana terakhir kau ketemu dia? Mas Bambang ini mungkin tidak pernah dekat dgn rakyat ya? Kalau harga BBM naik, bukan cuma harga BBM saja yang naik. Semua harga barang seperti beras, gula, telur, dsb juga naik karena semua itu didistribusikan dengan kendaraan yang pakai BBM. Bukan digendong Jadi menyengsarakan seluruh rakyat. Harga angkot, bis juga pada naik. Rakyat itu ke kantor, ke pasar juga naik angkot/bis. Itu pakai BBM. Jarang ada yang jalan kaki. 90% pengguna BBM itu adalah rakyat kecil. Kalau mau mengembalikan subsidi BBM dari orang kaya, kenakan saja pajak kekayaan sampai 70% bagi orang kaya yang penghasilannya lebih dari rp 200 juta/tahun. Kenaikan harga BBM itu menguntungkan para pengusaha minyak asing yang mengelola 90% minyak negeri ini. Saya lihat anda sebagai orang Tempo sangat pro rakyat ya...??? Silahkan baca: http://infoindonesia.wordpress.com/2008/06/16/penyapu-jalan-tewas-kelaparan/ Penyapu Jalan Tewas Kelaparan Rabu 4 Juni 2008, Jam: 8:18:00 BOGOR (Pos Kota) â Harga kebutuhan pokok yang terus merangkak seiring kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) memunculkan beragam kisah pilu. Seorang penyapu jalan tewas di pinggir jalan Sukasari, Bogor Timur, Selasa (3/6) siang. Diduga, Adin, 46, petugas kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bogor, itu meninggal dunia karena kelaparan. Ia hanya makan satu kali sehari karena harus berbagi dengan ketiga anaknya. LIPI: Kenaikan BBM Picu Kriminalitas Diarsipkan di bawah: BBM, Keamanan, Kejahatan, Kemiskinan â nizaminz @ 4:45 am Sunting Ini Tags: BBM, Kejahatan, Kriminalitas Laporan wartawan Persda Network Hasanuddin Aco Kompas.com, 28-5-2008 â Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) memperkirakan angka kriminalitas akan meningkat sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). âKenaikan harga BBM hampir pasti akan menyebabkan semakin sempitnya lapangan kerja baru akibatkan pengangguran bertambah, dan yang jelas akan memicu angka kriminalitas,â kata Peneliti P2E LIPI Dr Wijaya Adi di Jakarta, Rabu (28/5) http://infoindonesia.wordpress.com/2008/05/29/lipi-kenaikan-bbm-picu-kriminalitas/ Dampak kenaikan harga BBM bagi ekonomi dan masyarakat kecil merupakan bencana yang tidak akan teratasi dengan BLT-Plus. Biaya hidup dan ongkos usaha kecil yang naik berlipat-lipat akan menurunkan daya beli dan kemampuan produksi mereka. Dikhawatirkan ini akan menjadi bentuk pemiskinan permanen. Kenapa untuk menarik subsidi yang salah sasaran harus lewat penaikan harga BBM? Ini justru melanjutkan tradisi pengorbanan rakyat yang terus berlangsung. Perpajakan progressif bagi penghasilan orang-orang kaya dan kekayaannya adalah satu cara langsung diantara mekanisme lainnya yang bisa dilakukan. Bukankan data diatas seolah bisa menunjukkan mana golongan kaya itu secara definitif. Banyak cara lain untuk menyelamatkan keadaan. Namun tim pemerintah ingin menyelesaikan persoalan urgen ini dalam suatu setting di belakang meja semata.http://infoindonesia.wordpress.com/2008/08/04/subsidi-bbm-dinikmati-orang-kaya-apa-makna-sebenarnya/ === Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits http://media-islam.or.id --- Pada Sel, 26/5/09, bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id menulis: Dari: bamb...@tempo.co.id bamb...@tempo.co.id Topik: RE: [LISI] Daftar Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM tahun 2005 Kepada: l...@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 26 Mei, 2009, 9:36 PM Menurut saya yang tidak mendukung kenaikan itu yang perlu dipertanyakan keberpihakannya kepada rakyat karena mendukung kebijakan subsidi negara sampai 13 Triliun padahal lebih dari 80 persen subsidi ini dinikmati tak sampai 5 persen warga terkaya Indonesia Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: A Nizami nizam...@yahoo. com Date: Wed, 27 May 2009 10:27:00 To: ekonomi-nasional@ yahoogroups. com; ppiin...@yahoogroup s.com; lisil...@yahoogroups. com; sab...@yahoogroups. com Subject: [LISI] Daftar Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM tahun 2005 Mari kita segarkan ingatan kita pada orang2 yang mendukung kenaikan harga BBM tahun 2005 yang naik sampai 125%. Kalau orang yang mendukung kenaikan harga BBM bisa disebut Neoliberalis, maka orang2 ini, termasuk Chatib Basri adalah orang Neoliberalis. Salam http://capresindone sia.wordpress. com/2008/ 07/24/daftar- nama-pendukung- kenaikan- harga-bbm- tahun-2005/ Daftar Nama Pendukung Kenaikan Harga BBM tahun 2005 Berikut nama-nama pendukung kenaikan harga BBM tahun 2005 yang mencapai 125%. Mereka memasang iklan dukungan kenaikan harga BBM di berbagai media massa. Bahkan LPEM FEUI membuat âstudi Ilmiahâ yang menyatakan kemiskinan berkurang jika harga BBM dinaikkan. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang
[ppiindia] survei terbaru jargon para capres
kayaknya yang bikin survei ini kaum neolib. :)) Hasil survei terbaru tentang jargon pasangan calon presiden. (1) Megawati + Prabowo (Mega-Pro) Jargon pasangan ini Mega-Pro kurang digemari laki-laki maupun perempuan karena hanya menuntut yang besar-besar. Padahal Mega selalu bilang mau bela wong cilik alias yang kecil-kecil. (2) Jusuf Kalla + Wiranto (JK-Win) Jargon pasangan ini Lebih Cepat Lebih Baik kurang disukai laki-laki maupun perempuan. Alasannya sesuatu yang cepat-cepat, apalagi terlalu cepat, menunjukkan kondisi yang sedang tidak sehat alias gak enak bodi. Nama singkat pasangan ini JK-Win digemari wanita karena mengandung pesan anti poligami Jangan Kebanyakan Kawin. Tapi, laki-laki kurang suka sebutan JK-Win karena menutup peluang mereka berinovasi. (3) SBY Boediono (SBY Berbudi) Jargon pasangan ini Lanjutkan! digemari kaum laki-laki maupun perempuan. Bahkan mereka selalu berharap bisa mengatakan lanjutkan, lanjutkan, dan lanjutkan Laki-laki maupun perempuan yang mampu melanjutkan boleh disebut manusia Berbudi.
[ppiindia] Re: [ajisaja] GUS DUR Tuding Budiono Titipan IMF
ck..ck..ck.. gus dur yang biasanya dihina dan dibenci, sekarang dikutip. Deklarasi SBY-Boediono *GUS DUR TUDING BOEDIONO TITIPAN IMF* Gus Dur juga tidak mendukung calon presiden manapun dalam pemilu presiden kali ini. Minggu, 17 Mei 2009, 15:19 WIB Ita Lismawati F. Malau, Muhammad Hasits *VIVAnews - *Terpilihnya Boediono sebagai calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono terus menui kritik. Kali ini giliran mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menilai Boediono adalah utusan Dana Moneter Internasional (International Moneter Fund/IMF). Boediono ini kan titipanya IMF dana moneter internasional. Karena harus dicari orang yang masih menjadi staff di sana IMF). Kalau yang mantan staff itu adalah Sri Mulyani, kata Gus Dur dalam keterangan persnya di Gedung PBNU Jakarta, Minggu 17 Mei 2009. Majunya Boediono sebagai calon wakil presiden, menurutnya, akan menjadi presiden buruk bagi Indonesia. Sebab, Indonesia akan semakin diintervensi oleh pihak asing dalam pembangunan di Indonesia. Karena itu, sebagai warga negara Indonesia (WNI) dirinya mengajak untuk mencegah dan menentang sosok yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia tersebut. Satu hal bahwa negara-negara lain ingin campur aduk soal sini, tegasnya. Sedangkan, duet Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden pada 8 Juli mendatang, dinilai masih memiliki peluang. Sebab, ketiga calon presiden baik Yudhoyono, Kalla serta Mega mempunyai peluang yang sama. Gus Dur juga tidak mendukung calon presiden manapun dalam pemilu presiden kali ini. Pilihannya saya sendiri, canda Gus Dur. Dalam deklarasi pasangan presiden, Boediono membantah jika dirinya dituding sebagai kaki tangan asing. Boediono menjanjikan kebijakan-kebijakan prorakyat jika terpilih sebagai wakil presiden di Pemilu 2009. VIVAnews.*
[ppiindia] Prof Dr Boediono: Ekonomi Penentu Demokrasi
Prof Dr Boediono: Ekonomi Penentu Demokrasi Bangsa Indonesia telah memilih jalur demokrasi untuk membangun negara ini. Pilihan itu adalah benar. Selanjutnya, dengan menarik pelajaran dari pengalaman sendiri dan pengalaman negara-negara lain yang mengikuti jalur ini, bangsa Indonesia memperoleh gambaran mengenai jalan yang kemungkinan akan dilalui ke depan. Demikian disampaikan Prof Dr Boediono, yang juga Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu, saat menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul Dimensi Ekonomi Politik Pembangunan Indonesia saat pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), di Balai Senat UGM, Yogyakarta, Sabtu (24/2) pagi. Pidato pengukuhan itu dihadiri sejumlah menteri, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Menurut Boediono, pada tahap awal faktor ekonomi sangat menentukan pelaksanaan demokrasi. Kemungkinan kegagalan demokrasi sangat tinggi pada tingkat penghasilan per kapita rendah, dan secara progresif menurun dengan kenaikan penghasilan. Apabila kita hitung, tahun 2006 penghasilan per kapita Indonesia diperkirakan sekitar 4.000 dolar AS, sedangkan batas kritis bagi demokrasi sekitar 6.600 dolar AS. Kita belum dua pertiga jalan menuju batas aman bagi demokrasi, ucapnya. Sejumlah studi empiris lain, terutama oleh para ekonom menyimpulkan, demokrasi bukan penentu utama prestasi ekonomi. Bagi negara-negara berpenghasilan rendah, penegakan hukum lebih menentukan kinerja ekonomi daripada demokrasi. Apabila kesimpulan ini benar, lanjutnya, maka negara-negara berpenghasilan rendah dapat memacu pertumbuhan ekonominya, meskipun mereka belum siap menerapkan demokrasi, asalkan dapat memperbaiki penegakan hukum. Tetapi, seperti yang saya singgung tadi, dengan meningkatnya kemakmuran, demokrasi akan makin 'diminta' oleh masyarakat, ujarnya. Kelompok Pembaru Boediono berpendapat, sejarah menunjukkan bahwa keberhasilan proses transformasi menuju masyarakat yang makmur, demokratis dan terbuka ditentukan oleh kelompok pembaru. Kelompok inilah yang menjadi ujung tombak dan pengawal proses transformasi itu. Tanpa kelompok pembaru, proses transformasi berisiko terhenti atau keluar dari jalur yang diinginkan. Di sisi lain, tuturnya, pertumbuhan ekonomi membantu tumbuhnya kelompok pembaru. Tetapi harus memenuhi dua syarat, yakni pertumbuhan itu menyentuh dan dapat dinikmati oleh sebagian besar rakyat (broad based), serta prosesnya lebih mengandalkan pada kegiatan berdasarkan hasil kerja, inisiatif dan ingenuitas sumber daya manusia, dan bukan semata dari hasil penjualan kekayaan alam, bantuan luar negeri atau rezeki nomplok lainnya. Dia mengingatkan, satu masalah khusus dan sensitif yang dihadapi Indonesia sejak kemerdekaan, adalah hubungan pengusaha pribumi dan nonpribumi. Menurut Boediono, untuk kepentingan pembangunan Indonesia dalam jangka panjang, tidak ada solusi lain kecuali menyatukan kedua kekuatan itu untuk membangun bangsa. Upaya itu harus menjadi bagian dari program besar integrasi bangsa, dengan mengikis secara bertahap tapi sistematis sekat sosio-ekonomi-kultural antara kedua kelompok ini. Masing-masing kelompok, atau lebih tepatnya kaum elite dari masing-masing kelompok, harus lebih membuka diri dan mengambil inisiatif untuk saling menjangkau dan dengan kejujuran, katanya. Dia menambahkan, keikutsertaan Indonesia di banyak forum, baik regional maupun global, telah dan akan semakin membuka pikiran terhadap praktik-praktik terbaik di dunia dan sangat berguna bagi upaya membangun institusi-institusi pendukung modernisasi dan demokratisasi. Terkait hal itu, investasi dari luar negeri, terutama dari negara-negara yang menjunjung tinggi asas-asas good governance (tata kelola yang baik) di negaranya, perlu dibuka lebar. (Suara Pembaruan, 24 Februari 2007) Aman jika Capai 6.600 Dollar AS Yogyakarta, Kompas - Meskipun proses demokrasi terus menunjukkan kemajuan, dari segi pendapatan per kapita, Indonesia masih berada pada zona risiko tinggi untuk keberhasilan demokrasi. Pasalnya, pendapatan per kapita Indonesia diperkirakan sekitar 4.000 dollar AS, sedangkan batas kritis bagi kelangsungan demokrasi adalah 6.600 dollar AS. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian Boediono, Sabtu (24/2), ketika menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dalam pengukuhan yang digelar di Balai Senat UGM, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu terlihat hadir, antara lain Menkeu Sri Mulyani, Mendag Mari Elka Pangestu, Mendiknas Bambang Sudibyo, dan Menperin Fahmi Idris. Sejumlah studi menunjukkan tingkat kemajuan ekonomi merupakan faktor penentu keberlanjutan demokrasi, ujar dosen FE UGM sejak tahun 1974. Boediono mengatakan, salah satu studi itu menyimpulkan, berdasarkan pengalaman empiris selama 1950-1990, rezim demokrasi di negara dengan
Re: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia?
di google saja bung. anda akan temukan nama, salah satunya, yapto suryosumarno. berani sama dia? :)) - Original Message - From: si pitung To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 03, 2009 1:47 PM Subject: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia? wow?? siapakah dia? dimas termasuk yahudi? ah ga mungkin, wajah ga bs menipu koq hehe biarpun sifat lebih yahudi ktimbang yahudi sndiri Ada Yahudi di Indonesia? Menjelang awal tahun 2009, Israel membumihanguskan Gaza. Tapi usai agresi itu, bangsa Yahudi mulai menuai apa yang dilakukan oleh pemerintahanya terhadap bangsa Palestina. Balasan itu tidak berupa pembantaian seperti yang diterima oleh warga Gaza, tetapi sikap warga dunia yang secara serentak seakan dikomando, memusuhi orang-orang Yahudi. Tidak hanya orang Islam, tetapi juga orang sekular dan kristen pun menjadi sangat membenci bangsa yang menjadikan Talmud sebagai kitab suci mereka. Yahudi menyebut sikap itu sebagai anti-Semit. Saat ini, jumlah keseluruhan populasi Yahudi di dunia adalah 14 juta jiwa, dengan distribusi 7 juta di AS, 5 juta di Asia, 2 juta di Eropa, dan 100 ribu di Afrika. Di negara-negara Islam, salah satunya Indonesia, jumlah total Yahudi adalah 1.5 juta orang. Yahudi membuat perbandingan dengan kalkulasi seperti ini satu Yahudi untuk 107 orang Islam, di seluruh dunia. Saat ini, seperti diketahui, produk Yahudi mengepung seluruh sendi kehidupan di semua belahan dunia. Di antaranya Polo Ralph Lauren, Coca Cola, Levi's Jeans Levi Strauss , DKNY Donna Karan, Dunkin Donuts, dll. Begitu juga dengan para ilmuwan dan tokoh politik internasional didominasi oleh Yahudi. Ada nama Henry Kissinger (mantan Sekretaris Negara AS), George Soros (pengamat ekonomi dan politik), atau Steven Speilberg (sutradara film Hollywood). Di bidang media, CNN, ABC, Washington Post, NY TImes, Disney juga dikuasai oleh Yahudi. Di Indonesia sendiri saat ini diperkirakan kaum Yahudi berjumlah 20 orang. 6 orang di antaranya adalah orang-orang yang terkenal. (sa/berbagaisumber) [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.233 / Virus Database: 270.10.17/1931 - Release Date: 2/2/2009 7:21 PM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia?
mantap. kalau begitu saya tunggu aksinya. perlu alamatnya? - Original Message - From: si pitung To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 03, 2009 2:18 PM Subject: Re: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia? bung, ente bs nyebutin ALASAN knp bang pitung harus takut??? :p From: Nugroho Dewanto ndewa...@mail.tempo.co.id To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 3, 2009 2:02:31 PM Subject: Re: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia? di google saja bung. anda akan temukan nama, salah satunya, yapto suryosumarno. berani sama dia? :)) - Original Message - From: si pitung To: ppiin...@yahoogroup s.com Sent: Tuesday, February 03, 2009 1:47 PM Subject: [ppiindia] Ada Yahudi di Indonesia? wow?? siapakah dia? dimas termasuk yahudi? ah ga mungkin, wajah ga bs menipu koq hehe biarpun sifat lebih yahudi ktimbang yahudi sndiri Ada Yahudi di Indonesia? Menjelang awal tahun 2009, Israel membumihanguskan Gaza. Tapi usai agresi itu, bangsa Yahudi mulai menuai apa yang dilakukan oleh pemerintahanya terhadap bangsa Palestina. Balasan itu tidak berupa pembantaian seperti yang diterima oleh warga Gaza, tetapi sikap warga dunia yang secara serentak seakan dikomando, memusuhi orang-orang Yahudi. Tidak hanya orang Islam, tetapi juga orang sekular dan kristen pun menjadi sangat membenci bangsa yang menjadikan Talmud sebagai kitab suci mereka. Yahudi menyebut sikap itu sebagai anti-Semit. Saat ini, jumlah keseluruhan populasi Yahudi di dunia adalah 14 juta jiwa, dengan distribusi 7 juta di AS, 5 juta di Asia, 2 juta di Eropa, dan 100 ribu di Afrika. Di negara-negara Islam, salah satunya Indonesia, jumlah total Yahudi adalah 1.5 juta orang. Yahudi membuat perbandingan dengan kalkulasi seperti ini satu Yahudi untuk 107 orang Islam, di seluruh dunia. Saat ini, seperti diketahui, produk Yahudi mengepung seluruh sendi kehidupan di semua belahan dunia. Di antaranya Polo Ralph Lauren, Coca Cola, Levi's Jeans Levi Strauss , DKNY Donna Karan, Dunkin Donuts, dll. Begitu juga dengan para ilmuwan dan tokoh politik internasional didominasi oleh Yahudi. Ada nama Henry Kissinger (mantan Sekretaris Negara AS), George Soros (pengamat ekonomi dan politik), atau Steven Speilberg (sutradara film Hollywood). Di bidang media, CNN, ABC, Washington Post, NY TImes, Disney juga dikuasai oleh Yahudi. Di Indonesia sendiri saat ini diperkirakan kaum Yahudi berjumlah 20 orang. 6 orang di antaranya adalah orang-orang yang terkenal. (sa/berbagaisumber) [Non-text portions of this message have been removed] - - - - - - No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg. com Version: 8.0.233 / Virus Database: 270.10.17/1931 - Release Date: 2/2/2009 7:21 PM [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.233 / Virus Database: 270.10.17/1931 - Release Date: 2/2/2009 7:21 PM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Re: Mengapa Kita Tidak Perlu Mendukung Palestina (dan Bantahannya)
perpecahan hamas dan fatah merupakan representasi dari sulitnya bangsa arab/palestina menemukan titik temu atas perbedaan di antara mereka secara damai. masing-masing berkeras pada pendiriannya sendiri. sudah berunding sampai ke kota suci mekkah masih juga saling berhantam. beruntunglah indonesia yang mengenal prinsip musyawarah untuk mufakat. itulah sebabnya ambon, poso dan aceh bisa damai. nb. maaf mang ucu, ini bukan kampanye untuk anda. - Original Message - From: masdimas62 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 21, 2009 5:00 PM Subject: [ppiindia] Re: Mengapa Kita Tidak Perlu Mendukung Palestina (dan Bantahannya) Salam, Mudah-mudahan cuman Pitung68 dan masyarakat sampah aja, seperti FPI, FUI dan HTI, yang kesurupan Palestina, sok histeris, mau aja jadi ANJINGNYA HAMAS. Mudah-mudahan di sini cuman Pitung68 aja yang mau dibodoh-bodohin dan dibikin bodoh lagi, karena pada dasarnya emang udah amat sangat bodohnya... Dimas. PS: Islam menentang kebodohan percaya sama tipuan Hamas adalah ujud nyata kebodohan. --- In ppiindia@yahoogroups.com, si pitung sipitun...@... wrote: mudah2an 'anjing-anjing kampung' zionis tobat kembali ke jln yg benar, yah klo ga mau kembali ke jln yg benar, mudah2an segera kembali kpd Allah swt, amin! Mengapa Kita Tidak Perlu Mendukung Palestina (dan Bantahannya) http://akmal.multiply.com/journal/item/715 assalaamu'alaikum wr. wb. Konflik di Jalur Gaza belakangan ini memunculkan wacana yang sangat menarik. Barangkali baru sekaranglah orang-orang bisa mengungkapkan pendapatnya secara lugas, bahkan dengan resiko dikucilkan dari pergaulan sesama Muslim. Di Indonesia, sebagian umat Muslim pun tidak canggung untuk menyatakan ketidaksetujuannya terhadap usaha-usaha mendukung Palestina. Artikel ini insya Allah akan membantahnya dengan cara sebaik mungkin. Hak Historis Bangsa Yahudi Ini adalah argumen `standar' untuk membenarkan pendirian negara Israel. Bangsa Yahudi senantiasa mengklaim bahwa mereka berhak atas tanah Palestina. Konon, mereka sudah tinggal di negeri itu sejak jamannya Nabi Ya'qub as. Argumen ini sebenarnya sangat lemah, karena pada jaman Nabi Ya'qub as., agama Yahudi belum lagi ada. Bani Israil adalah nama yang diberikan kepada keturunan beliau, namun nama itu baru dikenal setelah masa kehidupannya. Tambahan lagi, Nabi Ya'qub as. dan keluarganya bermigrasi ke Mesir secara sukarela saat Nabi Yusuf as. menjadi bendahara negara pada masa itu. Karena mereka pindah secara sukarela, maka tanah asalnya tentu tak bisa diklaim lagi. Lagipula, kalau yang diklaim adalah peninggalan Nabi Ya'qub as., maka umat Islam akan merasa lebih berhak, karena di dalam ajaran Islam, pertalian aqidah lebih kental daripada hubungan darah. Klaim `kepemilikan' bangsa Yahudi juga tidak jelas. Andaikan bangsa Yahudi memang pernah tinggal di sana, maka mereka bukanlah satu-satunya penghuni negeri itu. Bangsa Romawi dan bangsa asli Palestina pun sudah tinggal di sana sejak lama. Jika tidak ada hitam di atas putih, maka bangsa Yahudi tak boleh mengklaim tanah (apalagi seluas satu negara) sebagai miliknya sendiri. Tambahan lagi, jika bangsa Yahudi mengklaim tanah Palestina atas dasar sejarah, maka benua Australia dan Amerika pun mesti dikembalikan ke pemilik sahnya, yaitu bangsa Aborigin dan Indian. Tanah yang Dijanjikan Kaum Zionis mengklaim bahwa tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan kepada mereka, dan klaim ini juga sering didukung oleh umat Nasrani. Namun memaksakan klaim ini adalah sebuah tindakan pemaksaan agama, karena yang setuju hanyalah umat Yahudi dan Nasrani. Kalau boleh menguasai suatu wilayah hanya dengan modal `janji Tuhan', maka umat Islam bisa mengklaim seluruh Bumi, karena Allah SWT telah mengangkat mereka sebagai khalifah fi al-`ardh. Tentu saja, kalau umat Islam mengklaim sebuah kota saja dengan alasan demikian, maka pasti akan muncul label fundamentalis, radikalis, teroris, atau literalis. Bangsa Tanpa Negeri Ada juga yang bersikap lebih `humanitarian' dengan mengatakan bahwa orang-orang Yahudi pada Perang Dunia II terpaksa lari ke tanah Palestina karena didesak oleh NAZI di Eropa. Namun kini beredar teori konspirasi antara NAZI dan kaum Yahudi Zionis. Konon, kaum Yahudi yang pro-Zionisme (yang ketika itu masih minoritas) bekerjasama dengan NAZI untuk membantai saudaranya sendiri, agar mereka mau diyakinkan untuk pindah ke `tanah yang dijanjikan'. Namun dengan mengabaikan teori konspirasi ini, argumennya masih saja lemah. Orang yang lari karena negerinya dilanda konflik adalah pengungsi. Atas nama kemanusiaan, umat Islam pasti akan menerima warga pengungsi dengan tangan terbuka. Sebuah Masjid di Perancis dikenal telah memberikan perlindungan kepada warga Yahudi pada Perang Dunia
Re: [ppiindia] Survei TII: MUI Sering Disuap
kalau baca isinya, bukan sering disuap, tapi sering meminta sogokan. - Original Message - From: masdimas62 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 22, 2009 2:12 PM Subject: [ppiindia] Survei TII: MUI Sering Disuap Survei TII: MUI Sering Disuap Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi salah satu lembaga yang paling sering menerima suap versi Transparency International Indonesia (TII). Dugaan suap menyuap ini lebih banyak dilakukan untuk pengurusan sertifikat halal. Menurut Manajer Riset dan Kebijakan TII Frenky Simanjuntak, 171 responden yang diwawancarai adalah perusahaan makanan dan komestik. Sebanyak 10 persen mengaku pernah dimintai uang terkait urusan mereka. Sehingga ini sangat berkaitan bagaimana perusahaan ini mengajukan sertifikat halal, katanya saat jumpa pers di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2009). Survei kuantitatif ini dilakukan mulai September-Desember 2008. Survei dilakukan di 50 kota yang terdiri dari 33 ibu kota provinsi ditambah 17 kota besar. Lebih lanjut Frenky menjelaskan, inisiatif terjadinya suap menyuap berasal dari pejabat publik. Mau tidak mau, pelaku bisnis terkadang harus mengikuti kemauan tersebut. Namun tetap saja ini dikategorikan suap, tegas Frenky. Meski begitu, Frenky tidak terlalu mengetahui apakah survei yang dilakukannya ini bisa dilanjutkan kepada pihak yang berwenang. Baginya survei yang dilakukan hanyalah sebagai acuan. Ke arah sana (penyidikan), itu di luar otoritas hasil survei, pungkasnya. sumber :http://www.detiknews.com/read/2009/01/21/172038/1072361/10/survei-tii:-mui-sering-disuap -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.10/1905 - Release Date: 1/20/2009 2:34 PM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Pernyataan Sikap FKGMNU tentang Palestina
anak-anak muda nu di depok ini cerdas dan bisa jadi harapan bangsa. - Original Message - From: Ananto pratikno.ana...@gmail.com To: keluarga-is...@yahoogroups.com; mencintai-is...@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 21, 2009 9:05 AM Subject: [ppiindia] Pernyataan Sikap FKGMNU tentang Palestina PERNYATAAN SIKAP FORUM KOMUNIKASI GENERASI MUDA NAHDLATUL ULAMA (FKGMNU) DAERAH DEPOK TENTANG AGRESI ZIONIS-ISRAEL KE JALUR GAZA PALESTINA Krisis kemanusiaan telah terjadi Jalur Gaza Palestina akibat agresi Zionis-Israel pada akhir Desember 2008 yang berlanjut hingga kini. Dengan dalih melumpuhkan infrastruktur Hamas yang secara de facto menguasai Gaza, Zionis-Israel telah melakukan serangan membabibuta yang mengakibatkan ratusan warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak tewas serta ribuan terluka. Agresi kali ini adalah salah satu peristiwa terburuk sejak Zionis-Israel memproklamasikan berdirinya negara Israel dengan menganeksasi wilayah Palestina di tahun 1948 yang ironisnya didukung PBB yang membagi dua wilayah Palestina untuk Arab dan Israel berdasarkan Resolusi 181. Namun, setelah Perang Enam Hari 1967, Zionis-Israel memperluas wilayahnya sehingga wilayah Palestina hanya tersisa di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Zionis Israel pun menjajah kedua wilayah tersebut hingga dicapainya perjanjian damai di Oslo tahun 1993 dimana Otoritas Nasional Palestina berhasil dibentuk. Namun, kemenangan Hamas dalam Pemilu 2006 mengakibatkan terjadinya konflik internal yang serius antara Hamas dan Fatah. Bahkan pada Juni 2007, Hamas secara de facto mengambil alih Gaza dari aparat pemerintahan Palestina yang didominasi Fatah. Sejak berkuasa di Gaza, Hamas kerapkali melancarkan serangan roket ke wilayah Israel dan sebaliknya Israel juga melakukan agresi ke Gaza yang berpuncak pada akhir 2008 lalu hingga kini. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang berpandangan Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan dan sebagai bagian dari umat Islam dan warga NU yang menjunjung tinggi prinsip Islam rahmatan lil alamiin, maka kami sejumlah pemuda dan mahasiswa yang bergerak dalam Forum Komunikasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama (FKGMNU) Depok menyatakan sikap sebagai berikut: 1. Mengutuk keras agresi Israel ke Jalur Gaza Palestina dan menyatakan bahwa agresi Israel merupakan kejahatan perang karena telah melanggar Konvensi Jenewa. 2. Menyatakan bahwa konflik Palestina-Israel bukanlah konflik antar agama dan antar umat beragama melainkan konflik politik-ekonomi yang dipicu oleh aneksasi wilayah Palestina oleh Zionis-Israel yang didukung Amerika Serikat (AS). 3. Menolak politisasi isu Palestina oleh partai tertentu di Indonesia untuk kepentingan meraih simpati masyarakat pada Pemilu 2009. 4. Menolak sentimen rasis anti Yahudi pada konflik Palestina-Israel karena tidak semua Yahudi mendukung eksistensi Zionis-Israel, contohnya Yahudi Neturei-Karta (klik www.nkusa.org). 5. Menyerukan seluruh warga bangsa -apapun agamanya- untuk berdoa bagi para korban yang gugur dan bagi terciptanya perdamaian abadi di Palestina. Semoga Allah SWT meridhoi upaya umat-Nya untuk menegakkan keadilan dan perdamaian di muka bumi Wallahul Muwaffiq ilaa Aqwamittharieq Depok, 5 Januari 2009 ttd Alfanny Koordinator Daerah FKGMNU Depok Mengetahui, ttd Amsar Dulmanan Koordinator Nasional FKGMNU [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com 5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com 6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com Yahoo! Groups Links No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.9/1900 - Release Date: 1/18/2009 12:11 PM
[ppiindia] Fw: [Keuangan] Sri Mulyani: We are all commiting this crime
To: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com Sent: Wednesday, January 14, 2009 5:18 PM Subject: [Keuangan] Sri Mulyani: We are all commiting this crime Rekan-rekan ysh., Patutlah barangkali bila kita bertanya-tanya, di masa krisis seperti ini dan juga di masa lalu, dari mana sebagian penjabat dan keluarganya masih mendapatkan kesejahteraan yang wah -- dengan pendapatan resmi yang tidak terlalu banyak? Saya kira pernyataan yang dicetuskan Ibu Sri Mulyani di bawah sangat pantas untuk direnungkan, untuk Indonesia yang lebih baik. Yet Mulyani stands out for her toughness. She says her staff had to swallow a lot of very bitter reality during her first six months on the job. After landing there, for example, she confronted senior staff: How can you send your daughter or your son to study abroad when you earn only this kind of salary? Where did you get the money? To which she added: You have to admit: we are all committing this crime. Salam, Andri Source: http://www.newsweek.com/id/178817 --article begins--- 'As Good As It Gets' Indonesia is managing the global recession better than most, thanks to its tough finance minister. By Solenn Honorine and George Wehrfritz | NEWSWEEK Published Jan 10, 2009 From the magazine issue dated Jan 19, 2009 Last month a financial tidal wave washed over Indonesia, but not the one kicked up by the global credit crisis. Money flooded into government coffers from individuals and corporations eager to avail themselves of Jakarta's sunset policy on tax delinquency, which forgave past evasions in exchange for good behavior going forward. The exact size of the surge isn't yet known, but economists estimate that tax receipts were up more than 50 percent for the year. We saw quite a big jump in revenue in December from taxpayers who never existed [on the tax rolls] or want to correct mistakes made in the past, says the plan's creator, Finance Minister Sri Mulyani Indrawati. Indonesians, she adds, are honoring their tax obligations in a much more accurate way. The influx marks a major triumph for Indonesia's current government and, in particular, for the woman who put Jakarta's financial house in order. Over the past four years, Mulyani has helped dismantle the financial architecture of the crony capitalism built by strongman Suharto before his 32-year reign ended in 1998. She has pressed hard to slash debt, both public and private; pushed through a rollback of budget-busting fuel subsidies; and overseen sweeping reforms of the customs and tax authorities-positioning Indonesia to post the world's best (or at least the least bad) emerging-market growth story in 2009. Unnoticed until recently, Jakarta's conservatism is now the envy of the developing world, and Mulyani is being hailed as a model regulator. She could be the finance minister anywhere in the world, says James Castle, founder of the consultancy CastleAsia. She's that good. Largely to Mulyani's credit, the country's balance sheet is now among the most conservative in the world; government debt now sits at just 30 percent of GDP, down from more than 100 percent a decade ago, while Indonesia Inc. is far less leveraged than its peers elsewhere in Asia. Despite that relative austerity, growth is being driven both by commodities-Indonesia's traditional mainstay-and by strong domestic consumption from a population approaching 240 million. And neither the commodity bust (which has also driven down the price of the imported energy on which Indonesia depends) nor tighter global credit looks set to hobble a country that, from the household to the boardroom and cabinet chambers, is all but debt-free. Indeed, Indonesia is one of just three major emerging economies forecast to grow faster than 4 percent in 2009. The other two-China and India-have decelerated more rapidly in recent months and face tougher policy challenges. Mulyani says Indonesia could expand by as much as 5.5 percent this year, which is barely slower than the 6 percent it clocked in 2008, and perhaps enough to pip one of its two Asian counterparts in this year's growth race. Not bad, considering that the country's economy collapsed in 1998, shrinking 18 percent in a single year. Wolfgang Fengler, a senior economist at the World Bank, says Jakarta's macroeconomic management is now as good as it gets. Indonesia owes its turnaround to an ensemble cast. President Susilo Bambang Yudhoyono has provided the political stability and pro-globalization vision that underpin today's successes. Boediono (who goes by one name) was a deft coordinating minister for economics until he handed the brief to Mulyani last May to head Indonesia's central bank, and Trade Minister Mari Pangestu deserves plaudits for kick-starting Indonesia's export economy. Yet Mulyani stands out for her toughness. She says her staff had to swallow a lot of very bitter reality during her first six months on the job. After landing there, for example, she confronted senior staff: How can you send your
Re: [ppiindia] Venezuela Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel
mestinya mesir, yordania, libanon dan turki meniru langkah venezuela dan bolivia. apa yang menahan mereka? - Original Message - From: Akbar Nusantara To: ppiindia@yahoogroups.com ; wahana-n...@yahoogroups.com ; nasional-l...@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 15, 2009 9:50 PM Subject: [ppiindia] Venezuela Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Hanya orang-orang keji yang memiliki hubungan dengan Israel http://www.detiknews.com/read/2009/01/15/101558/1068718/10/venezuela-putuskan-hubungan-diplomatik-dengan-israel Venezuela Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel Rita Uli Hutapea - detikNews Caracas - Pemerintah Venezuela memutus hubungan dengan Israel. Pemutusan hubungan diplomatik ini sebagai protes atas serangan militer Israel di Jalur Gaza. Venezuela pastinya telah memutuskan untuk memutus hubungan diplomatik dengan negara Israel mengingat penyiksaan rakyat Palestina tak berperikemanusiaan yang dilakukan otoritas Israel, demikian statemen Kementerian Luar Negeri Venezuela seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (15/1/2009). Pekan lalu, Presiden Venezuela Hugo Chavez mengusir Duta Besar Israel dari Venezuela. Pengusiran itu sebagai respons atas agresi militer Israel di Gaza. Chavez merupakan pengkritik keras Amerika Serikat dan Israel. Pemimpin Venezuela itu menyebut agresi Israel di Gaza sebagai holocaust warga Palestina. Serangan militer Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina. Menurut kelompok HAM Palestina, sekitar 670 korban tewas adalah warga sipil. Di pihak Israel, 13 orang telah terbunuh akibat serangan roket Hamas. Mereka terdiri dari 10 tentara Israel dan 3 warga sipil. Sebelumnya Presiden Bolivia Evo Morales juga telah memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Morales merupakan sekutu dekat Chavez.(ita/iy) [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.7/1895 - Release Date: 1/15/2009 7:46 AM [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fw: [Tempo] antara hamas dan mossad
Hamas is a Creation of Mossad by Hassane Zerouky *Global Outlook, http://globalresearch.ca/globaloutlook/GOISSUE7.html No 2, Summer 2002* *www.globalresearch.ca http://globalresearch.ca/ 23 March 2004* *The URL of this article is: http://globalresearch.ca/articles/ZER403A.html http://globalresearch.ca/articles/ZER403A.html * *Thanks to the Mossad, Israel's Institute for Intelligence and Special Tasks, the Hamas was allowed to reinforce its presence in the occupied territories. Meanwhile, Arafat's Fatah Movement for National Liberation as well as the Palestinian Left were subjected to the most brutal form of repression and intimidation* *Let us not forget that it was Israel, which in fact created Hamas. According to Zeev Sternell, historian at the Hebrew University of Jerusalem, Israel thought that it was a smart ploy to push the Islamists against the Palestinian Liberation Organisation (PLO).* Ahmed Yassin, the spiritual leader of the Islamist movement in Palestine, returning from Cairo in the seventies, established an Islamic charity association. Prime Minister Golda Meir, saw this as a an opportunity to counterbalance the rise of Arafat₼s Fatah movement. .According to the Israeli weekly /Koteret Rashit/ (October 1987), The Islamic associations as well as the university had been supported and encouraged by the Israeli military authority in charge of the (civilian) administration of the West Bank and Gaza. They [the Islamic associations and the university] were authorized to receive money payments from abroad. The Islamists set up orphanages and health clinics, as well as a network of schools, workshops which created employment for women as well as system of financial aid to the poor. And in 1978, they created an Islamic University in Gaza. The military authority was convinced that these activities would weaken both the PLO and the leftist organizations in Gaza. At the end of 1992, there were six hundred mosques in Gaza. Thanks to Israel₼s intelligence agency Mossad (Israel₼s Institute for Intelligence and Special Tasks) , the Islamists were allowed to reinforce their presence in the occupied territories. Meanwhile, the members of Fatah (Movement for the National Liberation of Palestine) and the Palestinian Left were subjected to the most brutal form of repression. In 1984, Ahmed Yassin was arrested and condemned to twelve years in prison, after the discovery of a hidden arms cache. But one year later, he was set free and resumed his activities. And when the Intifada (₽uprising₼) began, in October 1987, which took the Islamists by surprise, Sheik Yassin responded by creating the Hamas (The Islamic Resistance Movement): God is our beginning, the prophet our model, the Koran our constitution, proclaims article 7 of the charter of the organization. Ahmed Yassin was in prison when, the Oslo accords (/Declaration of Principles on Interim Self-Government/) were signed in September 1993. The Hamas had rejected Oslo outright. But at that time, 70% of Palestinians had condemned the attacks on Israeli civilians. Yassin did everything in his power to undermine the Oslo accords. Even prior to Prime Minister Rabin₼s death, he had the support of the Israeli government. The latter was very reluctant to implement the peace agreement. The Hamas then launched a carefully timed campaign of attacks against civilians, one day before the meeting between Palestinian and Israeli negotiators, regarding the formal recognition of Israel by the National Palestinian Council. These events were largely instrumental in the formation of a Right wing Israeli government following the May 1996 elections. Quite unexpectedly, Prime Minister Netanyahu ordered Sheik Ahmed Yassin to be released from prison (on humanitarian grounds) where he was serving a life sentence. Meanwhile, Netanyahu, together with President Bill Clinton, was putting pressure on Arafat to control the Hamas. In fact, Netanyahu knew that he could rely, once more, on the Islamists to sabotage the Oslo accords. Worse still: after having expelled Yassin to Jordan, Prime Minister Netanyahu allowed him to return to Gaza, where he was welcomed triumphantly as a hero in October 1997. Arafat was helpless in the face of these events. Moreover, because he had supported Saddam Hussein during the1991 Gulf war, (while the Hamas had cautiously abstained from taking sides), the Gulf states decided to cut off their financing of the Palestinian Authority. Meanwhile, between February and April 1998, Sheik Ahmad Yassin was able to raise several hundred million dollars, from those same countries. The the budget
[ppiindia] livingstone, jagger dan lennox ikut minta israel hentikan aksi militer di gaza (mau lempar ribuan pasang sepatu untuk gordon brown)
Evening Standard standard.co.uk Jagger and Livingstone back London rally Rashid Razaq and Neil Millard 02.01.09 KEN Livingstone and Bianca Jagger are backing protesters who will march on Whitehall calling for an end to Israeli military action in Gaza. Organisers believe up to 10,000 people could turn out for the march and rally in Trafalgar Square tomorrow following a week of protests outside the Israeli Embassy in Kensington. Human rights campaigner Ms Jagger and the former mayor will join singer Annie Lennox at a press conference in London today to endorse the demonstration . Ms Jagger said: I urge Prime Minister Brown to use his influence to prevent the disproportionate and unlawful use of force by Israel against innocent civilians in the Gaza Strip. Thousands of people throughout the world have been watching in horror the images of innocent civilians being killed by the Israeli bombardments - although I condemn the attacks of Hamas against Israeli innocent civilians. War crimes are being committed and the international community has a moral obligation to stop it. Protesters will meet at Embankment at 12.30pm and head to No 10, where, they plan to leave thousands of pairs of shoes for Gordon Brown before marching to Trafalgar Square. Last month George Bush had a shoe thrown at him at a press conference in Iraq. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Re: Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel
. Seperti perang antara Kurdi dengan Irak dan Turki. Yang perlu anda ingat juga adalah bahwa Musa, Sulaiman, Daud, Isa, yang dipuja umat Islam adalah orang-orang Yahudi. Jadi ketika beretorika mengutuk orang Yahudi, hendaknya ingat juga mereka itu. Yusuf yang namanya suka disebut-sebut dalam doa umat Islam ketika menggambarkan cowok yang ganteng, adalah juga orang Yahudi. Mungkin sekali-sekali pelajari juga sejarah orang Yahudi yang bermula dari cucu Ishak (anak Ibrahim). Orang Palestina juga bukanlah orang Arab meski berbahasa Arab, seperti juga orang Mesir yang bukan orang Arab. Jadi perang di tanah Palestina itu juga bukan antara Arab dan Yahudi, lha wong negara-negara Arab diam saja ketika Israel membantai orang Palestina. Dan perlu diingat juga bahwa Israel membeli minyak dari negara-negara Arab, meskipun melalui negara ketiga antara lain Turki. Kalau mau, negara-negara Arab itu dapat mencekik Israel dengan menghentikan pasokan minyak ke sana. Memang Israel kemudian dapat juga beli dari Nigeria atau Venezuela, tapi jaraknya kan jauh sekali. Maka pembelaan Indonesia kepada rakyat palestina bukan karena mereka Islam tetapi karena rakyat Palestina juga berhak mendirikan negara merdeka sendiri. KM Original Message From: yust...@... Date: 02/01/2009 13:06 To: ppiindia@yahoogroups.com Subj: [ppiindia] Re: Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel *** Masalah Palestina adalah masalah PENJAJAHAN dari Israel yang dulunya tidak mempunyai negara dan melakukan aggresi ke palestina, tempat di mana tumbuhnya agama-agama semitic, tempat di nabi Isa di lahirkan, dan tempat di mana nabi Muhammad Isra ke langit ke tujuh. Bangsa Israel adalah bangsa yang terusir dari negerinya sendiri akibat perbuatan mereka yang selalu melanggar perintah Tuhan. Di Eropa pun mereka di usir oleh Nazi, ini adalah akibat perbuatan mereka yang selalu merasa Elite dan merendahkan bangsa lain di mana mereka tinggal, mereka merasa sebagai bangsa pilihan . . . Yang anehnya, pada saat perang arab Israel, biasanya ummat nasrani membela Israel, padahal mereka tidak tahu bahwa bangsa Arab itu membela dan mempertahankan tempat-tempat suci kedua agama, yakni Islam dan Nasrani. Di palestina MUslim dan Nasrani bahu membahu membela negara mereka dari aggresi dan pendudukan Israel. salam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto ndewanto@ wrote: Kompas.com Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel Kamis, 1 Januari 2009 | 17:10 WIB SURABAYA, KAMIS- Umat Kristiani di Surabaya, Kamis (1/1), melakukan aksi mengecam serangan Israel ke Palestina, sekaligus menggelar doa bersama dipimpin Pendeta Hemkey Patras dan Evangelis (Penginjil) Willem Matius Rorong. Aksi solidaritas di sekitar lokalisasi Tambak Asri atau lebih dikenal dengan Kremil itu berasal dari Persekutuan Warga Kristen (PWK) Wilayah 8, Pelayanan Kasih Bersama (Kensa) dan Dewan Pimpinan Ranting (DPRan) Partai Damai Sejahtera (PDS) Krembangan. Mereka membawa poster berisi gambar warga Palestina yang jadi korban. Poster lainnya bertuliskan Free Palestina, Save Palestina dan Ya TUHAN, semoga ada perdamaian di Tahun 2009. Ini merupakan dukungan umat Kristiani agar perdamaian segera terwujud di Palestina. Kami berharap, di tahun 2009 ini, tidak ada lagi yang namanya konflik dan perang, kata Humas dan Koordinator Aksi, Daniel Lukas Rorong. Ia berharap agar para pemimpin atau tokoh umat Kristen di Indonesia juga berupaya mewujudkan perdamaian di negara yang sudah lama dilanda masalah itu. Sebagai simbol perdamaian, mereka juga melepas 100 balon udara yang salah satunya terdapat spanduk bertuliskan Save Palestina. Balon-balon itu merupakan harapan umat Kristen yang cinta akan perdamaian. MSH Sumber : Ant [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.2/1871 - Release Date: 1/1/2009 5:01 PM [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel
Kompas.com Umat Kristiani Surabaya Kecam Israel Kamis, 1 Januari 2009 | 17:10 WIB SURABAYA, KAMIS- Umat Kristiani di Surabaya, Kamis (1/1), melakukan aksi mengecam serangan Israel ke Palestina, sekaligus menggelar doa bersama dipimpin Pendeta Hemkey Patras dan Evangelis (Penginjil) Willem Matius Rorong. Aksi solidaritas di sekitar lokalisasi Tambak Asri atau lebih dikenal dengan Kremil itu berasal dari Persekutuan Warga Kristen (PWK) Wilayah 8, Pelayanan Kasih Bersama (Kensa) dan Dewan Pimpinan Ranting (DPRan) Partai Damai Sejahtera (PDS) Krembangan. Mereka membawa poster berisi gambar warga Palestina yang jadi korban. Poster lainnya bertuliskan Free Palestina, Save Palestina dan Ya TUHAN, semoga ada perdamaian di Tahun 2009. Ini merupakan dukungan umat Kristiani agar perdamaian segera terwujud di Palestina. Kami berharap, di tahun 2009 ini, tidak ada lagi yang namanya konflik dan perang, kata Humas dan Koordinator Aksi, Daniel Lukas Rorong. Ia berharap agar para pemimpin atau tokoh umat Kristen di Indonesia juga berupaya mewujudkan perdamaian di negara yang sudah lama dilanda masalah itu. Sebagai simbol perdamaian, mereka juga melepas 100 balon udara yang salah satunya terdapat spanduk bertuliskan Save Palestina. Balon-balon itu merupakan harapan umat Kristen yang cinta akan perdamaian. MSH Sumber : Ant [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Majalah Tempo mengaku salah
berita itu tidak cover both sides. tempo tidak pernah minta maaf kepada bakrie dan tidak dikonfirmasi atas berita itu. tentu tak perlu ada somasi terhadap suara pembaruan, tempo hanya akan gunakan hak jawab. - Original Message - From: mediacare To: mediacare yahoogroups ; tempo-c...@yahoogroups.com ; media-jakarta ; ppiindia@yahoogroups.com ; pantau-komuni...@yahoogroups.com ; wartawanindone...@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 23, 2008 10:34 AM Subject: [ppiindia] Majalah Tempo mengaku salah Sekilas: Tempo mengaku salah Majalah Tempo mengaku telah berbuat kesalahan dalam pemberitaan mengenai perusahaan Bakrie Group, khususnya Aburizal Bakrie. Kuasa hukum Aburizal Bakrie, Denny Kailimang, Minggu (21/12) mengatakan, jika Tempo ingin berdamai, mereka mesti mengajukan perdamaian itu secara tertulis ke Dewan Pers. Pernyataan itu terkait pengaduan Aburizal terhadap isi pemberitaan majalah Tempo edisi 17-23 November 2008 yang dianggap telah menodai amanat jabatan yang diembannya sebagai Menko Kesre. Menurut Dewan Pers majalah Tempo telah mengakui ada kesalahan-kesalahan dalam pemberitaan tentang Aburizal. Pemberitaan itu tidak merujuk pada kode etik, ujar Denny. Menurutnya, sejak majalah mingguan itu diadukan ke Dewan Pers pada 28 November lalu, hingga kini belum ada penyelesaian dari tuntutan Aburizal. Pihaknya memberikan waktu hingga awal Januari 2009 kepada Tempo. [M-16] Suara Pembaruan - 22 Desember 2008 http://mediacare.blogspot.com [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.19/1860 - Release Date: 12/21/2008 3:08 PM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Selamat Natal dan Tahun Baru 2009
selamat natal dan tahun baru juga bagi yang merayakan. best wishes and warm regards. - Original Message - From: masdimas62 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Monday, December 22, 2008 6:33 PM Subject: [ppiindia] Selamat Natal dan Tahun Baru 2009 Salam, Saya, Dimas, muslim moderat, tinggal di Jakarta, dengan tulus hati menyampaikan Selamat Natal dan Tahun Baru 2009 kepada saudara-saudaraku umat Kristiani. Semoga Natal memberi kedamaian di hati dan datangnya Tahun Baru akan dipenuhi kebahagian dan kesuksesan serta kesehatan. Sallamualaika ya Al Masih ... Semoga keselamatan selalu menyertaimu (Isa atau Yesus) pada hari engkau dilahirkan, dijemput maut, dan dibangkitkan untuk hidup kembali! (surat Maryam ayat 33) Wassalam, Dimas -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.19/1860 - Release Date: 12/21/2008 3:08 PM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] UNDANGAN - Gabung dengan Milis VOICE OF HEBREW
bisakah hubungi saya via japri? - Original Message - From: hebrew_20007 To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, December 12, 2008 8:13 PM Subject: [ppiindia] UNDANGAN - Gabung dengan Milis VOICE OF HEBREW UNDANGAN - Gabung dengan Milis VOICE OF HEBREW Shalom, Barukh Habba Voice Of Hebrew merupakan MILIS yang melayani informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan Budaya/Kultural Ibrani, Spiritualitas/Reliji, Bahasa Ibrani, Sejarah, dan Literatur termasuk Politik maupun Berita - berita dari sumber Israeli News lainnya. Selain itu, Milis ini dimaksudkan untuk juga lintas agama dan budaya. Semoga Milis ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi yang dimaksudkan dan menjadi tempat untuk berdiskusi dan sharing. Terima Kasih Shalom Voice Of Hebrew http://groups.yahoo.com/group/Voice_Of_Hebrew/ -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.18/1852 - Release Date: 12/16/2008 6:11 PM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Mantan Ratu Sejagad India Naik Haji
nafisa yang muslimah menikah dengan penganut sikh? beruntung dia tinggal di negara sekuler india. kalau tinggal di republik islam pakistan pernikahannya pasti terlarang. - Original Message - From: si pitung To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Saturday, December 13, 2008 10:58 AM Subject: [ppiindia] Mantan Ratu Sejagad India Naik Haji akhir manusia tdk ada yg bs menebak, seharusnya manusia berkembang menjadi lebih baik. yg dulunya model jd mantan model, yg dulunya garong jd mantan garong, asalkan jgn jd mantan kyai aja :p Mantan Ratu Sejagad India Naik Haji Masih ingat nama Nafisa Ali, Miss India yang pernah memenangkan lomba bergaun renang India? Kini ia naik haji ke Baitullah Hidayatullah.com--Selain dikenal bekas ratu sejagat, Nafisa Ali adalah model, aktris, pemain jockey, pekerja sosial, dan sejumlah jabatan kemasyarakatan lain. Miss India tahun 1976 dan runner up Miss World tahun 1977 itu tak lagi dikenali pernah sebagai ratu sejagad. Ia kini telah naik haji. Sebagaimana dikutip harian Arab News edisi Rabo, 10 Desember ini, Nafisah telah meninggalkan semua atribut keduniaannya dengan mengganti baju ihram yang bersahaja berwarna putih. Beberapa orang India sebagian masih mengenalinya karena dulu ia sering tampil sebagai cover majalah dan koran India. Nafisah berhaji menyetai ayahnya yang sakit-sakitan. Nafisah dan ayahnya merupakan jamaah haji istimewa yang dipimpin Gubernur Jharkhand, Syed Sibtey Hasan Rizvi yang menjadi tamu Khadimul Haramain Raja Abdullah. Alhamdulillah, Allah memudahkan haji saya, katanya. Sampai saat ini saya menikmati setiap langkah saya di sini. Di sini saya berdoa untuk negara saya, India. Saya ingin Alah menjadikan India sebagai negara yang penuh kasih sayang, damai, penuh cinta, dan toleran. Saya ingin terorisme tak ada lagi. India telah menjadi korban terburuk terorisme, katanya. Nafisa lahir dari keluarga unik. Ibunya seorang penganut Katholik Roma. Ayahnya, seorang muslim. Lebih unik lagi, Nafisa kawin dengan penganut Sikh R.S. Sodhi, yang dikenal sebagai pemain polo kondang. Nafisah behasil menjadi anggota parlemen India dari daerah Kolkata Selatan tahun 2004. [ihj/www.hidayatullah.com] [Non-text portions of this message have been removed] -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG - http://www.avg.com Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.9.17/1847 - Release Date: 12/13/2008 4:56 PM [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Rokok----- Haramkan pembakaran sampah dan emisi kendaraan!
dalam soal rokok, posisi mui sama dengan ahmadiyah, pks, partai damai sejahtera dan kak seto. menarik :)) - Original Message - From: eka zulkarnain [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, December 05, 2008 4:59 PM Subject: Re: [ppiindia] Rokok- Haramkan pembakaran sampah dan emisi kendaraan! Tidak perlu MUI mengeluarkan fatwa haram tentang rokok. Yang penting adalah mengedukasi masyarakat tentang keburukan merokok dan memperbanyak lokasi-lokasi bebas asap rokok... Tidak perlu buang energi dengan mengharamkan rokok... Eka Zulkarnain --- On Fri, 12/5/08, si pitung [EMAIL PROTECTED] wrote: From: si pitung [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ppiindia] Rokok- Haramkan pembakaran sampah dan emisi kendaraan! To: ppiindia@yahoogroups.com Date: Friday, December 5, 2008, 1:48 AM dimulai dari rokok dlu pak, gmna? :) From: ! C.A. Hidayat [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, December 5, 2008 4:46:51 PM Subject: Re: [ppiindia] Rokok- Haramkan pembakaran sampah dan emisi kendaraan! Maaf Bapak/ Ibu, Kita agak mundur dan terlalu naif. Saya bukan membela perokok, karena saya bukan perokok. Dari ilmu kesehatan dan lingkungan: Kandungan rokok kurang berbahaya dibanding pembakaran sampah ataupun emisi knalpot kendaraan. Seharusnya MUI juga mengharamkan pembakaran sampah sporadis. Regards, C.A. Hidayat - Pekanbaru HSE Dept. --- On Thu, 12/4/08, si pitung [EMAIL PROTECTED] wrote: From: si pitung [EMAIL PROTECTED] Subject: [ppiindia] Rokok, Walau Beracun Tapi Jangan Haramkan Dulu? To: ppiindia@yahoogroups.com Date: Thursday, December 4, 2008, 5:40 PM Rokok, Walau Beracun Tapi Jangan Haramkan Dulu? Apa pendapat Anda jika persatuan ulama menfatwakan halal susu bermelamin atau biskuit beracun, selama tak terasa sakit? Diyakini, semua orang akan mengecamOleh: Abdul Kholiq, Lc* Hal yang sepadan saat ini tengah terjadi. Ketika MUI -sebagai wadah resmi ulama di bawah pemerintah- berencana menyampaikan fatwanya sebagai jawaban atas permohonan ketua Komnas HAM Anak Seto Mulyadi, kontan segenap tokoh menentang rencana itu. Bahkan para petani tembakau di Jember, Jawa Timur, Jumat (15/8/2008) siang, berdemonstrasi menentang fatwa MUI tersebut (http://www.liputan6.com) Pasalnya, fatwa tersebut berisi pengharaman atas bahan konsumsi beracun yaitu rokok.. Mengapa itu terjadi, beragam alasan mereka kemukakan, baik yang bersifat normatif (berdasar pada dalil syar'i) maupun sosiologis. Walaupun belum dikenal pada masa Nabi, sahabat maupun tabiin, masalah rokok tak dapat dikatakan baru dalam kehidupan kaum muslimin. Awal abad ke 10 H adalah era awal kaum muslimin bersentuhan dengan menghisap rokok (syurb al-dukhan). Melalui karya ulama dapat kita saksikan bagaimana respon mereka sejak saat itu terhadap fenomena kegandrungan baru yang populer tersebut. Sepanjang penelusuran penulis respon pertama adalah fatwa haram dari para ulama besar yang dikutip dan disetujui oleh sang murid yang juga ulama besar Abu Yahya Zakariya al-Anshari al-Syafi'i yang wafat pada 926 H (baca al-Ghurar al-Bahiyyah fi Syarh al-Bahjah al-Wardiyyah: I/143). Kemudian berikutnya muncul beberapa fatwa baik yang mendukung maupun yang berbeda. Pendapat mereka terbagi dalam tiga kubu, mengharamkan, memakruhka dan memubahkan. (al-Mausu'ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah: I/3522) Kelompok yang membolehkan, beralasan dengan kaidah fikih, bahwa asal segala sesuatu adalah boleh kecuali ada bukti yang mengharamkannya. Faktor yang mengharamkan barang konsumsi ada dua hal yaitu memabukkan dan membahayakan kesehatan. Sayyid Sabiq menambahkan tiga hal lagi yaitu najis, terkena najis dan masih berstatus milik orang lain. ( Fiqh al-Sunah: III/267). Menurut mereka semua hal itu tak terbukti pada rokok, sehingga hukumnya tetap halal. Andaipun ada yang terkena dampak negatif sebabnya, maka yang demikian bersifat relatif. Jangankan rokok, madupun yang secara nash dikatakan mengobati, dapat pula berdampak negatif kepada sebagian orang. Pendapat ini didukung oleh beberapa ulama lintas madzhab diantaranya yaitu Abd al-Ghani al-Nabulisi al-Hanafi (1062 H) yang terkenal dengan karangannya al-Shulh Bain al-Ikhwan Fi Ibahat Syurb al-Dukhan. Ungkapan paling pedas disampaikan oleh al-Syaikh Ali Ibn Muhamad Ibn Abd al-Rahman al-Ajhuri (1066 H) dari madzhab maliki. Sebagaimana di kutip oleh Ahmad Ibn al-Shawi (1241 H) ia mengatakan : Tidak mungkin orang yang berakal mengatakan bahwa rokok itu haram secara material, kecuali orang yang bodoh terhadap pendapat imam madzhab, congkak atau penentang (Hasyiyah al-Shawi 'Ala al-Syarh al-Shaghir: I/74) Begitu pula Ibn 'Abidin (1252 H) dan al-Hamawi.. Untuk mengabadikan pendapatnya al-Ajhuri mengarang kitab Ghayat al-Bayan li Hilli Syurb Ma La Yughayyib al-'Aql Min al-Dukhan. Sedangkan dari madzhab syafi'i ada al-Hifni, al-Halabi dan al-Syubramilisi. Ditambah lagi dari
Re: [ppiindia] Dukungan untuk saudara2 korban Lumpur Lapindo
iya, anggota dpr mendadak gagu. para calon gubernur jawa timur, sejak putaran pertama sampai putaran kedua diam seribu basa. kebanyakan calon presiden tak ada yang bersuara. ada menteri yang berani melawan, sayang dia neo-lib :)) ada calon presiden yang berani menggugat, sayang dia kiri :)) At 08:17 AM 11/14/2008 +, Lina Dahlan wrote: Haloo temman-temmman milisser, Ini sekedar ajakan saja untuk tidak memilih partai/presiden yang tidak mempedulikan nasib rakyat korban lumpur Lapindo ya?. Sepertinya para parpol/capres kok bungkam soal ini? Saya sangat prihatin kalo para pemimpin dah mendzalimi atau membiarkan pendzaliman kepada rakyat kecil berlangsung terus, adzab Allah akan datang ke negeri ini. Untuk itu berbuatlah sesuatu, meskipun kecil, buat saudara2 korban lumpur Lapindo ini. Mulailah dari diri sendiri. Mulai dari sekarang. Yang paling sederhana silakan datang ke Posko warga Korban Lumpur di kantor YLBHI jalan Diponegoro no 74, dukung perjuangan mereka menuntut hak di JKT ini dengan memberikan bantuan logistik apapun, sehingga kawan-kawan korban lumpur ini tetap bisa berjuang terus di JKT. Dukungan Lebih luas lagi? 1. Meminta Presiden Mencopot Bakrie dari Menko Kesra krn conflict of interest, Kalau tidak - jgn harap SBY bisa terpilih lagi, 2) Meminta wakil rakyat melanjutkan pengusutan atas kelalaian Lapindo sehingga Lapindo diadili dan harus menanggung semua biaya dan ganti rugi (jangan gunakan uang rakyat dengan mengorbankan APBN). 3) jangan pilih partai politik yang tidak peduli pada korban Lumpur. (Kalau semua tidak peduli? ya saya terpaksa GOLPUT). Ayo... wassalam,
Re: [ppiindia] The Native Orientalists
boston itu kan di amerika utara, bukan di eropa. jadi apa masih layak belajar dari prof shahid alam? At 08:21 PM 11/13/2008 -0800, you wrote: nota bene: apakah Jaringan Islam Liberal-nya Goenawan Mohamad termasuk Kaum Orientalis Pribumi ini? siapakah yang mengundang Irshad Manji yang mereka puji-puji sebagai Feminis Muslim Sejati itu ke Indonesia tempohari? hahaha... = CounterPunch, May 9, 2006 The Native Orientalists: The Muslims America Loves By M. SHAHID ALAM Being a Muslim today--in the middle of America's 'war against global terrorism'--carries some new hazards. But it is not without its bright side for a few Muslims who are eager to profit from this war. Muslims need little tutoring in the hazards they now face. Many tens of thousands are already dead in wars imposed by the United States--on Iraq and Afghanistan. The death toll is expected to climb, perhaps steeply, as these wars are carried to Iran, Syria or Pakistan. Iranians also face the prospect--perhaps, imminent--of incineration in nuclear strikes. Death or dislocation in wars are not the only hazards that confront Muslims. In principle, any Muslim can also become the object of 'extraordinary renditions.' No matter where they happen to be, they could be kidnapped by the CIA, hooded, and transported to secret offshore US prisons, or delivered into the hands of US-friendly regimes with expertise in the fine arts of interrogation. No one knows how many Muslims have suffered this cruel fate--or how many of them are still alive. By comparison, Muslims who are captured or bought, and imprisoned in Guantanamo as 'enemy combatants,' are lucky. After facing down several legal challenges to these detentions, the US now brings these prisoners before military review boards. Although many of them have been cleared of any terrorist connections, it is quite touching that the US is now refusing to release them--it says--because they could be tortured by their own governments. The prisoners can now thank the US for offering sanctuary. In fairness, America's 'war against global terrorism' has also created a few hard-to-resist opportunities. The chief beneficiaries of the new US posture are the Muslim rulers eager to get the US more firmly behind the wars they have been waging against their own people. They are happy to torture Muslims 'rendered' to them by the CIA, and, periodically, they capture their own 'terrorists' and put them on flights to Guantanamo. The 'war against global terrorism' is also a war of ideas. In order to defeat the 'terrorists' the US must win the hearts and minds of Muslims. This is where Muslims can help. The US needs a few 'good' Muslims to persuade the 'bad' ones to reform their religion, to learn to appreciate the inestimable benefits of Pax America and Pax Israelica. In the heyday of the old colonialism, the white man did not need any help from the natives in putting down their religion and culture. Indeed, he preferred to do it himself. Then, the opinion of the natives carried little weight with the whites anyway. So why bother to recruit them to denounce their own people. As a result, Orientalists wrote countless tomes denigrating the cultures of the lesser breeds. Today the West needs help in putting down the uppity natives--especially the Muslims. One reason for this is that with the death of the old colonialism, some natives have begun to talk for themselves. A few are even talking back at the Orientalists raising all sorts of uncomfortable questions. This hasn't been good: and something had to be done about it. In the 1970s the West began to patronize 'natives' who were deft at putting down their own people. Was the West losing its confidence? The demand for 'native' Orientalists was strong. The pay for such turncoats was good too. Soon a whole crop of native Orientalists arrived on the scene. Perhaps, the most distinguished members of this coterie include Nirad Chaudhuri, V. S. Naipaul, Fouad Ajami and Salman Rushdi. They are some of the best loved natives in the West. Then there came the 'war against global terrorism' creating an instant boom in the market for Orientalists of Muslim vintage. The West now demanded Muslims who would diagnose their own problems as the West wanted to see them--as the unavoidable failings of their religion and culture. The West now demanded Muslims who would range themselves against their own people--who would denounce the just struggles of their own people as moral aberrations, as symptoms of a sick society. So far these boom conditions have not evoked a copious supply of Muslim Orientalists. Irshad Manji has made herself the most visible na-tive Orientalist by cravenly playing to Western and Zionist demands for demonizing Muslims and Palestinians. I can think of a few others, but they have little to recommend themselves other than their mediocrity. This must be a bit disappointing for those who had pinned
[ppiindia] Fwd: kami malu gara2 amrozi
From: Anton Muhajir [EMAIL PROTECTED] dear all, berita ini sangat mewakili saya sebagai orang lamongan. :D tengs -- http://www.thejakartapost.com/news/2008/11/10/lamongan-migrants-ashamed-terrorists039-act.htmlhttp://www.thejakartapost.com/news/2008/11/10/lamongan-migrants-ashamed-terrorists039-act.html Lamongan migrants ashamed of terrorists' act Luh De Suriyani , Contributor, Denpasar | Mon, 11/10/2008 11:16 AM | Bali As the country's news outlets were dominated by debates and predictions over the executions of Amrozy, Mukhlas and Imam Samudra -- a large group of people purposefully tried to avoid the media spotlight. The group had several reasons to stay under the public's radar -- their members share the same birthplace with Amrozy and Ali Gufron, aka Mukhlas, and they were not very happy with the way some media presented the three convicted terrorists as a group of heroic, daredevils icons. I am embarrassed, Mutadi said softly in Javanese. Mutadi is a soto (chicken broth) vendor in north Denpasar. He is one of hundreds of Lamongan people who make a living selling various traditional delicacies on Denpasar's streets. Both Amrozy and Mukhlas hailed from Tenggulun, a small village in Lamongan, East Java. Mutadi's embarrassment was caused by the actions, speeches and attitudes of the three terrorists shown nationwide by the country's television stations. A week before the three men were executed on Sunday, they had appeared daily in the news. Stations competed with each other to air the most provocative words, including their violent threats and their remorseless demeanors. His feelings had been particularly acute in recent weeks, yet Mutadi admitted the feeling had haunted him continuously since the brutal bombings of 2002. As many as 202 people were killed, mostly foreigners, and hundreds were injured in the attacks. So embarrassed Mutadi was with their common birthplace that he ceased to introduce himself as a Lamongan. For six years I have been too ashamed to admit that I am from Lamongan. People have identified Lamongan as a breeding ground for terrorists, he said Thursday as he served his customers. Every time a customer would ask him of his hometown, Mutadi would say he was from Surabaya. He also removed the painted Lamongan from his soto wooden pushcart. Previously the words Soto Ayam Lamongan had been emblazoned on his rustic cart. Almost all my fellow Lamongan friends here did the same, he said. A large number of Lamongan migrants work in Denpasar as soto vendors or running Sari Laut seafood stalls. In the aftermath of the bombings, most of them added the word Surabaya behind Sari Laut to hide their true identities. Similar psychological shame and pressure were also experienced by Hajjah Mutiah, who runs a Sari Laut foodstall in west Denpasar. Hajjah and her husband have lived in Bali for decades. I always try to remain calm, but sometimes people here love bothering me with questions about Amrozy. I hope that Amrozy will get the punishment he deserves as soon as possible, she said. However, she admitted she had never experienced any physical intimidation or acts of violence as a result of her identity as a Lamongan migrant. I like living in Bali very much and I hope this island never again falls victim to another terrorist act, she said. Udayana University's researcher I Nyoman Darma Putra said that there had been no violent retributions committed by the Balinese against the Lamongan. He said the fear and shame felt by the Lamongan migrants wasn't always related to a possible threat from the Balinese. It is more of an internal thing -- the psychological embarrassment and fear of being identified similarly with the terrorists, he said. -- Anton Muhajir | http://rumahtulisan.comhttp://rumahtulisan.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Re: âMuhammadiyah dan HAMâ
ini soal lain. saya mendengar cerita dari samhari baswedan, anak ar baswedan. awal 80-an, mendiang ar baswedan pernah mengusulkan agar ada perempuan menjadi calon ketua muhammadiyah. dia mengangankan ada perempuan diantara sembilan anggota pengurus pusat. dia juga mengusulkan agar ada perempuan di majelis tarjih dan majelis-majelis lain di lingkungan muhammadiyah. sayang sekali, katanya, kalau perempuan muhammadiyah dibatasi cuma beraktivitas di aisyiyah. apa dasarnya? dia menunjuk contoh ketika pemimpin-pemimpin masyumi berada dalam tahanan orde lama. praktis ketika itu para isteri pemimpin yang menggerakkan organisasi dengan nama wanita islam. baswedan tahu persis karena dia --yang tak ikut ditahan-- berjuang bahu membahu bersama para perempuan itu. perempuan memang mampu bila diberi kesempatan. âMuhammadiyah dan HAMâ Oleh: Adian Husaini Selasa (28 Oktober 2008) lalu, dalam sebuah acara pengajian di lingkungan warga Muhammadiyah, saya menerima sebuah buku berjudul Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Berwawasan HAM (Buku Panduan Guru). Di dalam pengantarnya, buku ini dicanangkan sebagai buku wajib yang harus dipelajari oleh semua siswa dan guru di sekolah-sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Juga dikatakan, bahwa buku ini âtelah sesuai dengan prinsip dasar ajaran Muhammadiyah yang bersumber pada Al-Qurâan dan Al-Sunnah serta berlandaskan HAM.â Disebutkan juga, bahwa naskah buku ini disiapkan oleh Maarif Institute for Culture and Humanity, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang didirikan oleh Prof. Syafii Maarif, mantan ketua PP Muhammadiyah. Direktur Program Maarif Institute mengakui, bahwa penerbitan buku ini juga didukung oleh New Zealand Agency for International Development (NZAID). Karena ditulis sebagai buku wajib untuk seluruh siswa dan guru Muhammadiyah, maka tentu saja buku ini wajib dicermati. Sebagaimana umat Islam lainnya, warga Muhammadiyah sudah terbiasa menegaskan paham keagamaannya dengan berdasar kepada Al-Quran dan Sunnah. Untuk mempertegas metodologi dalam pemahaman Al-Quran dan Sunnah, ada yang memperjelasnya dengan tambahan: âala manhaj salafus-shalih. Maka, umat Islam akan merasa aneh ketika mendengar ungkapan, âsesuai dengan Al-Quran dan Sunnah serta berlandaskan HAM.â Jadi, menurut buku ini, tidaklah cukup dalam ber-Islam, kita hanya berdasarkan kepada Al-Quran dan Sunnah saja. Tapi, masih harus ditambah lagi dengan kaedah âberlandaskan HAMâ atau âberwawasan HAM.â Gampangnya, HAM harus dijadikan sebagai landasan, sebagai tolok ukur, dalam melihat Islam, dalam memahami Al-Quran dan Sunnah. Sebab, HAM itu sesuai dengan Islam. Bahkan, tulis buku ini: âIslam datang menawarkan sejumlah upaya untuk liberasi, membebaskan manusia dari seluruh bentuk penistaan, penindasan, dan pelanggaran atas HAM. Islam juga sangat menekankan humanisasi, memanusiakan manusia secara adil dan seimbang.â (hal. 7). Karena sudah meletakkan HAM sebagai dasar dalam memahami Al-Quran dan Sunnah itulah, maka buku ini berupaya mengajak kita agar mendukung dan menerapkan isi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Ditulis dalam buku ini: âDeklarasi ini berisi 30 pasal yang dirancang untuk mencapai standar bersama tentang hak dan kebebasan bagi semua orang dan bangsa. Secara individu maupun kolektif, kita semua harus secara terus-menerus mengupayakan terpenuhinya hak-hak kebebasan tersebut. Tentu saja ini bisa disebarluaskan dan ditanamkan melalui pengajaran dan pendidikan.â (hal. 9). Upaya untuk meletakkan HAM di atas Al-Quran dan Sunnah akan selalu ditolak oleh umat Islam. Umat Islam lazimnya melihat HAM, demokrasi, kesetaraan gender, dan berbagai paham atau gagasan baru dengan kacamata Al-Quran dan Sunnah. Kaum sekuler, akan berpikir sebaliknya. Mereka melihat Al-Quran dan Sunnah dengan kacamata HAM. Padahal, jika dicermati, konsep HAM itu sendiri masih merupakan konsep yang bermasalah. Ada yang bisa diterima dalam Islam, dan ada yang tidak bisa diterima. Karena itulah, pada tahun 1990, negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) menghasilkan âDeklarasi Kairoâ (The Cairo Declaration on Human Rights in Islam), sebagai âtandinganâ dari DUHAM yang dikeluarkan di San Francisco pada 24 Oktober 1948. Pasal 25 Deklarasi Kairo menegaskan: âThe Islamic Syariah is the only source of reference for the explanation or clarification of any of the articles of this Declaration.â (Syariat Islam adalah satu-satunya penjelasan atau klarifikasi dari semua artikel dalam Deklarasi Kairo ini). Jadi, dalam Deklarasi Kairo, negara-negara Islam telah sepakat untuk meletakkan syariat Islam di atas HAM. Bukan sebaliknya: meletakkan Islam di bawah HAM. Karena itulah, ada sejumlah pasal Deklarasi Kairo yang merupakan koreksi terhadap DUHAM. Sebagai contoh, dalam konsep perkawinan. DUHAM pasal 16 menyatakan:
Re: [ppiindia] Re: [cfbe] OOT: OBAMA MENANG!!!!
hehehe ya namanya juga hope for change... kita semua masih harus menunggu realisasi janji-janji kampanyenya. take care. At 10:09 PM 11/4/2008 -0800, tylla subiyantoro wrote: hehehe.. Kita lihata apa alatar belakang yang di amiliki akan berpengaruh sama approachnya buat negara2 terkait, terutama Indonesia.. Kalau untuk Afghanistan, Blueprint pemerintahan Obama sih menjanjikan akan mengurangi jumlah pasukan AS di Afghanistan, mengurangi dana militer dan menambah dana pembangunan serta diplomasi. Ia juga janjikan pendekatan Diplomasi untuk meluluhkan hati Taliban, walaupun dalam pernyataan selanjutnya ia tegaskan menolak untuk berundiing langsung dengan Taliban dan tidak akan mau duduk semeja ama Mullah Omar (dedengkot Taliban) (nah loh, jadi pegimane rundingannye?) Yah..kalau buat saya yang tingal di Kabul, mudah2an, jeblukan Bom dna penculikan Warga asing jaid berkurangtapi kalu buat tanah airku tertjintah..kira2 pengaruh langsungnya pa aya?? Fair share pengelolaan hasil alam mungkin nggak ya? hehehehhe atau tiba2 ada tunjangan pendidikan gratis sampai Universitas buat di daerah2 dimana ada perusahaan Amrk yang ngelola tambang kita..hehehehhe..kalo begitu say aantusias dah, ngikutin pemilihan presiden Amrik :D Peace, ah..cuma berbagi khayalan curek ;) Tylla Subijantoro Indonesian Worker In Kabul - Afghanistan --- On Wed, 11/5/08, Nugroho Dewanto mailto:ndewanto%40mail.tempo.co.id[EMAIL PROTECTED] wrote: From: Nugroho Dewanto mailto:ndewanto%40mail.tempo.co.id[EMAIL PROTECTED] Subject: [ppiindia] Re: [cfbe] OOT: OBAMA MENANG To: mailto:cfbe%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED], mailto:cfbe%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED], mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, mailto:mediacare%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED], mailto:ajisaja%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, November 5, 2008, 10:53 AM salut.. seorang afro-amerikayang memiliki keluarga kulit putih, indian, kenya, indonesia dan cina menjadi presiden amerika. niscaya dunia lebih baik ketimbang semasa bush. At 12:44 PM 11/5/2008 +0800, Fajar Budiarto wrote: Akhirnya Obama menang!!! Akhirnya Amerika mempunyai Presiden berkulit hitam!!! Â Semoga dunia menjadi lebih baik!!! Â Salam Fajar ___ _ _ _ _ _ __ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/http://mail.http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Re: [cfbe] OOT: OBAMA MENANG!!!!
salut.. seorang afro-amerikayang memiliki keluarga kulit putih, indian, kenya, indonesia dan cina menjadi presiden amerika. niscaya dunia lebih baik ketimbang semasa bush. At 12:44 PM 11/5/2008 +0800, Fajar Budiarto wrote: Akhirnya Obama menang!!! Akhirnya Amerika mempunyai Presiden berkulit hitam!!! Â Semoga dunia menjadi lebih baik!!! Â Salam Fajar __ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Re: yuk tanam pohon....
di depan rumah saya ada pohon mangga arumanis dan belimbing yang rimbun. ada pula pohon rambutan dan jambu biji kendati masih kecil. tetangga tepat di seberang rumah saya juga memiliki pohon belimbing dan jambu air. hasilnya rumah kami lebih sejuk dibanding rumah tetangga yang lain. burung berkicauan. di malam hari ada codot beterbangan. bila sedang musim, kami bisa berbagi buah mangga yang manis dengan tetangga. bersama banyak teman, saya beberapakali menanam pohon buah di sejumlah tempat, antara lain petamburan, proklamasi dan tanjung priok. banyak kenalan yang sukarela menyumbang pohon-pohon itu. kalau jakarta ingin dipenuhi kicau burung, mestinya pemerintah memang menanam pohon buah dan biji seperti ceri. tempo hari ada rencana pemda melakukan penghijauan dengan menanam pohon buah, tapi sekarang tak terdengar lagi kabarnya. mari bung, kita tanam sendiri pohon buah semampu kita... At 02:27 AM 10/31/2008 +0700, you wrote: selama beberapa bulan ini kita menjalani musim kemarau yang kita rasakan betapa menyengat panas sinar matahari dikulit apalagi bulan september dan oktober ini kata para ahli adalah saat jarak matahari dengan permukaan bumi di Indonesia/ katulistiwa adalah merupakan jarak terdekat juga nanti sekitar bulan Maret dan April Yang saya lihat, banyak mobil waktu parkir mencari tempat yang teduh yakni dibawah pohon yang rimbun, atau tempat dimana bisa menghindarkan mobil dari sengatan matahari yang menyengat... juga ditempat umum saya lihat banyak saya lihat orang selalu mencari tempat yang teduh dibawah pepohonan, entah itu waktu sedang menunggu angkutan umum, atau penjual makanan kaki lima, atau juga penjual makanan di pinggir jalan. Ironinya... Banyak saya pernah melihat juga... pedagang mematikan pohon dengan berbagai motivasinya pemilik/ pengembang ruko/ rukan membuat tempat parkir tanpa ada tempat untuk pohon... mungkin agar menjadi lebih luas atau takut lahan tidak bisa dimanfaatkan secara maximal... Banyak saya lihat orang berteduh ditempat yang ada pohonnya.. Tapi sama sekali tidak berminat menanami lahan kosong dipinggir jalan didepan rumahnya dengan pohon agar dapat dipergunakan berteduh oleh orang yang mungkin kebetulan lewat didepan rumahnya... bahkan saya lihat ada orang memarkir kendaraannya dibawah pohon yang lokasinya didepan jalan tetangganya, agar tidak terkena sengatan matahari, tapi di lahan kosong tepi jalan depan rumahnya sendiri, tidak berinisiatif menanam pohon, agar kelak juga menjadi tempat yang sejuk.. konon katanya kalau ada pohon didepan rumah, katanya akan menghilangkan hoki/ keberuntungan.. akhirnya kadang saya berpikiran.. wajar akhirnya didepan toko/ perkantoran tersebut pohon yang tadinya ada akhirnya ditebang... akibatnya pelanggan atau tamu malah parkir diseberang jalan dibawah keteduhan pohon yang rindang... dalam perjalanan keluar kota saya lihat, bukit gundul, jalanan panas. karena tidak ada pohon hari-hari ini saya termenung... sebentar lagi musim hujan... bagaimana ya nasib bukit yang gundul itu... longsor atau tidak??? bagaimana ya apa bencana banjir akan semakin menghebat. Maka marilah kita ... diri kita pribadi... mengajak keluarga kita... mengajak tetangga kita... mengajak teman kita... menanam pohon... minimal didepan rumah... ditepi jalan yang sering kita lewati... atau dilahan kosong yang memungkinkan... dipinggir sungai... mungkin di tempat berkemah... dan sebagainya. Apalagi sebenarnya banyak pohon yang mudah sekali menanamnya dan tidak butuh biaya mahal. seperti pohon angsana dan mahoni yang banyak ditepi jalan yang digunakan untuk penghijauan. itu murah dan mudah. tinggal potong dahannya yang kira kira diameter minimal 3cm, dipotong sepanjang kira kira 1m, dan tinggal ditancapkan agak dalam kirakira 35cm kedalam tanah... InsyaAllah akan tumbuh. Apalagi sebentar lagi musim hujan.. tidak perlu menyirami sudah disirami oleh Alam... Awal musim hujan tahun lalu saya menancapkan 15 potongan angsana tersebut dipinggir jalan dekat rumah saya dan ditepi sungai dekat rumah... Eh ternyata hidup lebih dari separo... yakni 11. Sedangkan didepan rumah saya... saya tanam pohon rambutan, beli bibit hanya 20ribu... lumayan jadinya sudah cukup tinggi... tetangga jadinya ingin juga rumahnya sejuk... ikut menanam juga... malah tetatangga yang berduit... menyumbang 50 bibit pohon rambutan, ditanam dipinggir jalan dan sungai... katanya biar sejuk dan nanti kalau berbuah... warga satu RT bisa rame rame makan buah gratis Makanya saya jadi termenung dengan ungkapan pak RT... wah pemerintah kita ini apa pelit ya... seharusnya penghijauan selain pohon tidak produktif/berbuah, juga dihijaukan dengan pohon buah-buahan... apa takut buahnya diambili oleh rakyat ya... hehehe Tapi mungkin anggaran untuk itu kecil... karena saya baca koran hari ini... biaya pembangunan untuk lingkungan hidup ternyata masih sangat kecil... yah... daripada berpolemik... saya kemarin beli 2 bibit buah.. lumayan murah
[ppiindia] Fwd: Hidayatullah.com puji ahmadiyah karena bisa membangun mesjid di Jerman
From: A. Mubarik Ahmad mubarik@ Ahmadiyah Resmikan Mesjid di Eks Komunis Jerman Timur Monday, 27 October 2008 03:14 Ahmadiyah bangun masjid megah di Jerman. Tapi sekitar 200 orang 'anti Islam' dari Partai Demokrasi Nasional (NPD) mendemonya http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=7783:ahmadiyah-resmikan-mesjid-di-eks-komunis-jerman-timurcatid=67:internasionalItemid=55http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_contentview=articleid=7783:ahmadiyah-resmikan-mesjid-di-eks-komunis-jerman-timurcatid=67:internasionalItemid=55 Hidayatullah.comSekitar ratusan orang berkumpul saat peresmian salah satu msjid terbesar di Jerman. Masjid yang didirikan Ahmadiyah ini dibangun di kota Duisburg di negara bagian Nordrhein-Westfalen. Acara peresmian mesjid juga dihadiri perdana menteri Nordrhein-Westfalen, Jürgen Rüttgers. Berbeda dengan di kota Köln atau Berlin protes terhadap pembangunan mesjid tersebut hampir tidak ada. Bangunan masjid yang dibangun memakan waktu selama hampir tiga tahun ini dihiasi dengan kubah dan dibuat sesuai tradisi Osmania. Masjid yang mampu menampung lebih dari 1.000 orang ini memakan dana sekitar 7,5 juta Euro. Dari jumlah itu negara bagian Nordrhein-Westfalen dan Uni Eropa menanggung 3,2 juta Euro. Sekitar 200 orang yang menyanyi kontra-semboyan Muslim berdemonstrasi Kamis di terbuka mesjid pertama di dulu komunis timur sebagian Jerman. Pembangunan masjid ini mendapat protes kalangan Partai Demokrasi Nasional (NPD). Masjid akan menjadi pusat aktivitas sosial, tidak saja hanya untuk bersembahyang, ujar Ijaz Ahmad, juru bicara wanita Ahmadiyah. Hingga saat ini ada sekitar 30.000 orang jemaah Ahmadiyah di Jerman. Kebanyakan berasal dari Turki. Sebelum ini, Ahmadiyah juga membangun sebuah masjid baru yang diklaim terbesar di Eropa dibuka di London, Inggris. Bangunan yang disebut The House of Victory atau rumah kemenangan. [cha, berbagai sumber/http://www.hidayatullah.com/www.hidayatullah.com] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fwd: Diskusi JIL: Kanibalisasi Partai Politik Islam Indonesia
Diskusi Bulanan Jaringan Islam Liberal âKanibalisasi Partai Politik Islam Indonesiaâ Narasumber: Zulkiflimansyah (PKS), Doddy Ambardi (LSI), Burhanuddin (Charta Politika). Moderator:Luthfi Assyaukanie (JIL). Kamis, 30 Oktober 2008, Jam 19.00-21.30 WIB di Teater Utan Kayu Jakarta Kanibalisasi partai politik Islam marak terjadi. Satu partai politik Islam menjadi pemangsa atau predator bagi partai Islam yang lain. Pada pemilu 2009, PKS dan PMB (Partai Matahari Bangsa) diprediksi akan mengambil suara PPP dan PAN. Sementara PPP dan PKNU (Partai Kebangkitan Nasional Ulama) potensial akan menangguk suara besar dari PKB yang terus dililit konflik internal. Berdasarkan pemilu 1999 dan 2004, sekiranya seluruh partai politik Islam atau yang berbasis massa muslim dikalkulasi, maka sesungguhnya perolehan suara partai Islam tak beranjak jauh dari pemilu 1955. Bahkan, tambah melorot. Apa yang terjadi dengan partai-partai Islam? Kenapa umat Islam yang mayoritas di negeri ini tak menjadikan partai Islam sebagai pilihan utama?
Re: [ppiindia] Bercita-cita Menjadi Entrepreneur Muslim
coba hubungi bumn besar, mereka punya dana program kemitraan dan bina lingkungan, semacam kredit mikro. bunganya cuma 6 persen per tahun. At 12:02 AM 10/24/2008 -0700, Dian Purnama wrote: Terimakasih atas pencerahannya. Semoga saya sedang dalam masa mengupas kulit pisang itu, dalam menjalani usaha saya saat ini. Kiranya cukup terengah-engah, untuk menambah besar usaha saya dalam membesarkan ayam kampung secara intensif, untuk dijual telur dan jikalau sudah sampai masa afkirnya, dijual sebagai ayam potong. Mulai dari modal 10 ekor ayam, dan sekarang sedang berusaha untuk menambah menjadi 100 ekor lagi, agar omzet usaha menjadi lebih besar. Jikalau ada dari rekan-rekan yang berminat untuk memberikan informasi, dimana kami bisa mendapatkan pinjaman dana atau dana hibah atau dana kemitraan, semoga sudilah kiranya bisa memberikan informasinya kepada kami. Terimakasih, Dian Purnama Putra --- On Fri, 10/24/08, ali.hozi [EMAIL PROTECTED] wrote: From: ali.hozi [EMAIL PROTECTED] Subject: [ppiindia] Bercita-cita Menjadi Entrepreneur Muslim To: ppiindia@yahoogroups.com Date: Friday, October 24, 2008, 7:38 AM Oleh : Alihozi http://Alihozi77. blogspot. com Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui, hingga kini pertumbuhan jumlah pengusaha pribumi berjalan lambat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah pengusaha nonpribumi. Ini karena minat lulusan universitas di Indonesia masih sedikit yang ingin menjadi pengusaha. Banyak diantara anak anak keturunan pribumi lebih memilih menjadi pegawai negeri sipil atau seorang tentara. Ini berbeda dengan kultur anak anak nonpribumi yang sangat besar untuk berwiraswasta Hal ini disampaikan Wapres saat memberikan pengarahan di acara pembukaan Tepang Saudagar Tatar Sunda atau pertemuan para kelompok pengusaha yang berasal dari daerah Pasundan, Jawa Barat di Gedung pertemuan Bank Indonesia (BI) Bandung.(Kompas , 25 Maret 2008). Apa yang dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla tsb memang benar , banyak teman teman saya yang lulus sekolah atau kuliah itu tidak berfikiran sama sekali untuk menjadi pengusaha dengan berbagai macam alasan. Mereka lebih memilih menjadi pegawai swasta atau menjadi pegawai negeri. Terlepas bagaimana cara orang orang nonpribumi itu berbisnis, yang perlu kita cermati adalah bagaimana orang orang nonpribumi itu berusaha membangun jiwa kemandirian tanpa harus bekerja kepada orang lain. Saya mempunyai teman nonpribumi pada waktu SMEA namanya Maria Deliana ,ia seorang wanita yang cerdas dan berprestasi di sekolah . Setelah lulus sekolah ia tidak ikut teman teman yang lain untuk ikut test ikut masuk perguruan tinggi STAN milik pemerintah , ia lebih memilih kuliah di swasta sambil bekerja dan berjualan sepatu, ini saya melihat sendiri ketika bertemu di sebuah kereta listrik (KRL) jabotabek padahal saya tahu orangtuanya mempunyai toko material di daerah klender. Banyak alasan teman teman saya ummat muslim untuk tidak menjadi pengusaha karena keterbatasan modal, padahal membuka usaha itu tidaklah harus langsung besar yang penting adalah semangat untuk membangun jiwa kemandirian secara terus menerus seperti yang dilakukan oleh orang orang nonpribumi. Saya pernah mendengar ceramah Ir.Fadel Muhammad di kampus (sekarang gubernur gorontalo) mengenai membuka usaha itu seperti orang yang memakan pisang haruslah dikupas dulu kulitnya satu per satu barulah bisa memakan manisnya buah pisang. Jadi untuk membuka usaha bisa mencoba dari hal hal yang kecil dulu, sekecil apapun usaha yang dijalankan atau menemui kegagalan dalam baru memulai usaha , berarti sudah mendapatkan satu point pengalaman yang berharga dibandingkan tak pernah mencoba sedikitpun untuk menjadi pengusaha. Apabila belum mempunyai modal , bisa bekerja dengan orang lain dulu untuk mengumpulkan modal sambil menjalankan usaha kecil kecilan dulu setelah usaha berjalan barulah berhenti dari bekerja dengan orang lain. Ummat muslim yang penduduknya mayoritas di Indonesia haruslah segera meninggalkan pola fikir yang masih bekeinginan setelah sekolah tinggi lalu bekerja dengan orang lain menuju pola fikir untuk membangun semangat jiwa entrepreneur pada diri sendiri dan anak keturunan , bukankah Rasululah SAW dan mayoritas para sahabat mencotohkan untuk menjadi entrepreneur. Hanya dengan membangun semangat jiwa entrepreneur , ummat muslim bisa mengejar ketinggalan di bidang ekonomi, apalagi saat ini kita harus bersiap untuk menghadapi realitas ekonomi global yang penuh ketidak pastian dan kondisi ekonomi dalam negeri yang mana terjadi kenaikan harga semua kebutuhan pokok . Sebagai penutup, saya bercerita ada seorang karyawan swasta yang bekerja di perusahaan asing datang ke tempat mertua saya untuk menceritakan perihal kerjanya yang selalu pulang larut malam bahkan sampai pagi, oleh mertua saya ia disarankan untuk keluar dan menjadi pengusaha. Ia menuruti apa yang dikatakan oleh mertua
[ppiindia] Fwd: AYO SELAMATKAN BANGSA KITA !!!
AYO SELAMATKAN BANGSA KITA !!!, MULAILAH DARI DIRI ANDA. * * * * TERUSKAN EMAIL INI KE TEMAN-TEMAN ANDA SEBANYAK-BANYAKNYA Ada langkah lain yang perlu kita lakukan untuk menyelamatkan bangsa kita : 1. Yang mempunyai deposito bertahanlah dengan deposito anda. Jangan ambil uang anda dari bank. Jika anda ikut ikutan mencairkan dana anda maka akan terjadi bank rush, dan krisis keuangan akan semakin parah. 2. Yang memiliki saham dan turunannya, jangan menjual saham dan derivasinya. Jika anda ikut ikutan menjual saham dan turunannya, maka harga saham akan semakin ambruk, dan krisis akan sungguh terjadi semakin parah 3. Jangan ikut ikutan memborong dolar. Jika anda ikut ikutan memborong dolar, maka harga dolar akan semakin tinggi dan rupiah semakin terpuruk. Harga barang impor akan semakin mahal, dan inflasi dalam negeri akan semakin menggila. 4. Jangan panik. Jika anda tidak panik, maka krisis akan cepat berlalu. Perekonomian akan cepat pulih. Harga saham akan cepat rebound. Dolar akan cepat menyesuaikan diri pada kurs yang rasional. Cadangan devisa kita cukup kuat. Jika anda panik dan ikut ikutan menarik deposito, menjual saham dan memborong dolar, maka anda ikut memberikan kontribusi pada semakin dalamnya krisis di Indonesia . Tetapi tentu ini merupakan pilihan bebas. Tidak ada yang dapat melarang anda. Hati nurani yang bicara. Pilihan yang sulit bagi yang berduit tetapi silahkan memilih. Krisis keuangan global kian menebar ancaman menjadi krisis ekonomi global yang tidak main-main, bursa saham guncang dan nilai tukar Rupiah semakin melemah, ini semua menjadi indicator bahwa akan ada bencana baru yang siap menerkam. Para kaum Kapitalis yang ingin meraup keuntungan dengan cara cepat dan menjadi SERAKAH akhirnya menjadi sumber dari segala krisis yang kita belum tau kapan akan berakhir. Pertanyaannya adalah apa yang bisa kita lakukan untuk ikut membantu agar krisis ini tidak menghancurkan sendi-sendi perekonomian Bangsa ini? Tentu kita tidak ingin ini menjadi periode 10 Tahunan (1998-2008), mimpi kelam krisis ekonomi 10 tahun lewat tentu tidak ingin kita munculkan kembali, tapi jika Anda tidak peduli maka bisa saja hal ini akan terjadi Dan jika itu terjadi maka Bangsa ini akan semakin terpuruk, akan muncul PHK besar-besaran, sector riil yang tidak bergerak, system perbankan yang sudah tidak dipercaya lagi dan akhirnya kita kembali ke NOL lagi. Jika Anda masih mencintai Bangsa ini maka ada banyak hal yang bisa Anda lakukan, paling tidak MULAILAH DARI DIRI ANDA SENDIRI..!! , contoh kecil sbb : Jika Anda seorang awam sebagaimana saya, maka yang bisa kita lakukan adalah : Gunakanlah PRODUKSI DALAM NEGERI dalam semua aktivitas hidupmu,dengan langkah ini akan menyelamtkan Sektor Riil, usaha-usaha kecil akan berkembang, dan akhirnya kita bisa berdiri tegak dan mengatakan KITA BISA HIDUP DARI NEGERI KITA SENDIRI. Langkah kecil lain jangan sok mengkonsumsi produk makanan luar negeri, jika anda senang makan Durian tidak perlu durian Bangkok Thailand cukup durian local toh tidak kalah rasanya, jika senang makan Jagung? Tidak perlulah Jagung Thailand cukup jagung local, tidak perlu makan-makan di outlet2 dengan brand luar negeri, toh ayam kampung kita tidak kalah nikmatnya, hal kecil ini kadang tidak kita sadari tapi ketahuilah EFEK nya sangat luarbiasa, anda bisa bayangkan jika semua anak bangsa ini berfikiran sama, jika anda konversikan dengan modal yang beputar maka Anda akan kaget dan heran akan IMPACT yang sangat luar biasa, yakin dan percayalah dengan cara kecil ini Krisis ini tidak akan terjadi DISINI di BUMI INDONESIA . Gunakan angkutan Massal jika itu anda bisa lakukan, itu akan membantu untuk mengurangi konsumsi energi yang luar biasa yang sebetulnya tidak perlu, disamping mengurangi polusi, jangan lupa disamping krisis keuangan yang berpotensi menjadi krisis Ekonomi kita juga dihadapkan dengan krisis Energy..!! kenyamanan mungkin belum kita pikirkan sekarang, percayalah bahwa aroma sesaknya penumpang di Angkot dan bus-bus itu masih menimbulkan secercah harapan bahwa sector riil kita masih bergerak. Berbelanjalah di pasar-pasar tradisional, berdayakan warung-warung kaki lima , percaya atau tidak Ekonomi Kerakyatan terbukti mampu menyelamatkan perekonomian kita. Jika Anda seorang pelaku bisnis maka tolong jangan hanya memikirkan untuk meraup keuntungan pribadi semata-mata hanya dengan memikirkan Import barang-barang murah yang hanya akan menghancurkan produk dalam negeri, jangan lari dari tanggung jawab dengan membawa lari modal ke luar negeri, ingat menjaga, mengusahakan agar Capital Inflow akan lebih bijkasana dan akan sangat membantu Negeri ini, jangan biarkan capital outflow terjadi itu sama dengan menghancurkan perekonomian Rakyat LET' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF Lakukan hal sederhana ini maka Anda akan lihat akibat penyelamatan yang luar biasa. Dengan meneruskan pesan ini ke relasi dan sahabat Anda, berarti Anda
[ppiindia] Fwd: Goenawan Mohamad: Demokrasi dan Disilusi
Berikut ini tulisan Goenawan Mohamad untuk acara Nurcholish Madjid Memorial Lecture II di Universitas Paramadina. Semoga bermanfaat dan jadi bahan diskusi kita semua. Demokrasi dan Disilusi Oleh Goenawan Mohamad (Orasi ilmiah disampaikan dalam rangka Nurcholish Madjid Memorial Lecture II, di Auditorium Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, 23 Oktober 2008.) I. 17 Oktober 1953: di pagi hari itu, sekitar 5000 orang muncul di jalanan Jakarta. Pada pukul 8, mereka sudah berhimpun di luar gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Tak jelas siapa yang memimpin dan organisasi apa yang mengerahkan mereka, tapi yang mereka tuntut diutarakan dengan tegas: âBubarkan Parlemenâ. Kata sebuah poster, âParlemen untuk Demokrasi, bukan Demokrasi untuk Parlemenâ. Tak lama kemudian mereka memasuki gedung perwakilan rakyat itu, menghancurkan beberapa kursi dan merusak kantin yang biasanya diperuntukkan bagi para legislator. Dari sini, rombongan demonstran bergerak ke jalan lagi. Peserta makin bertambah besar. Akhirnya mereka, mencapai 30 ribu orang banyaknya, sampai ke Istana Negara. Mereka ingin menghadap Presiden. Bung Karno, yang mengetahui apa yang dituntut para demonstran itu, akhirnya muncul. Dalam pidato singkat ia mengatakan: ia tak akan membubarkan Parlemen. Ia tak ingin jadi diktator. Ia hanya berjanji pemilihan umum akan diselenggarakan segera. Ringkas kata, Bung Karno menolak. Tapi rekaman ucapannya menunjukkan bahwa ia juga punya ketidaksukaan yang sama kepada âdemokrasi liberalâ yang dianggapnya sebagai cangkokan âBaratâ itu. Di tahun 1958, ia membubarkan dewan perwakilan pilihan rakyat dan mengubah Indonesia dengan menerapkan âdemokrasi terpimpinâ. Sistem ini kemudian berakhir di tahun 1966, ketika âOrde Baruâ memperkenalkan format politik yang disebutnya âdemokrasi Pancasilaâ â yang sebenarnya merupakan varian baru bagi âdemokrasi terpimpinâ. Boleh dikatakan, dalam âOrde Baruâ, sebagian dari yang dikehendaki para penuntut pada tanggal 17 Oktober itu dipenuhi. Kita tahu, seperti dicatat oleh Herbert Feith dalam The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia, bahwa para perwira Angkatan Darat berada di belakang aksi hari itu. Sementara Bung Karno berpidato, militer memasang dua buah tank, beberapa panser, empat batang kanon yang ditujukan ke Istana: penegasan agar Presiden membubarkan Parlemen dan melikuidasi demokrasi liberal. Kita kemudian tahu, dalam âdemokrasi Pancasilaâ yang ditegakkan Angkatan Darat, DPR memang dipilih secara reguler, tapi pada akhirnya, konstruksi sang penguasa â dalam hal ini Suharto â yang menentukan. Berangsung-angsur, kekuasaan berkembang dari sifat âbirokratik-otoriterâ menjadi otokratik. Suharto mengulangi posisi Bung Karno sebagai âPemimpin Besar Revolusiâ, dengan gelar yang berbeda. Di tahun 1998, otokrasi Suharto itu rubuh. Indonesia mendapatkan âdemokrasi liberalâ-nya kembali. Satu dasawarsa kemudian, kita masih tampak percaya kepada demokrasi ini â jika itu berarti pemilihan umum yang regular, partisipasi masyarakat pemilih lewat partai, pembentukan undang-undang melalui para legislator di parlemen, pengawasan kinerja kabinet dari sebuah lembaga negara yang dipilih rakyat. Tapi akan bertahankah kepercayaan itu? Kita bisa menduga â melihat betapa korupnya para anggota DPR sekarang, melihat tak jelasnya lagi alasan hidup partai-partai, kecuali untuk mendapatkan kursi â Indonesia sedang memasuki sebuah masa, ketika rakyat â dengan hak penuh untuk memilih dan tak memilih â akan mencemooh, bahkan mencurigai, para pemegang peran dalam demokrasi parlementer yang ada. Saya tak akan meramalkan bahwa âPeristiwa 17 Oktoberâ baru akan terjadi segera. Tapi saya kira siapa pun bisa melihat, kita akan hidup dengan harapan-harapan yang retak kepada demokrasi liberal. Dan tak akan mengherankan bila kita akan segera mendengar kecaman seperti yang pernah diutarakan novelis, Pemenang Nobel, Saramago: âPemiihan umum telah jadi representasi komedi absurd, yang memalukanâ. Dalam pembicaraan saya hari ini, saya akan mencoba menunjukkan, bahwa disilusi seperti itu memang tak akan terelakkan. Persoalannya kemudian, sejauh mana dan dalam bentuk apa demokrasi bisa dipertahankan. II. Demokrasi â sebagaimana kediktaturan â menjaga dirinya dari khaos. Ia jadi bentuk yang harus praktis dan terkelola. Ia dibangun sebagai sistem dan prosedur. Tapi sebagai sebuah format, ia tak dapat sepenuhnya menangkap apa yang tak praktis dan yang tak tertata. Salah satu jasa telaah kebudayaan dan teori politik mutakhir ialah pengakuan terhadap pentingnya apa yang turah, yang luput tak tertangkap oleh hukum dan bahasa, yang oleh Lacan disebut sebagai le Riel (dalam versi Inggris, the Real), dan yang saya coba terjemahkan di sini sebagai âSang Antahâ. Dengan itu sebenarnya ditunjukkan satu kekhilafan utama dalam pemikiran politik yang mengasumsikan kemampuan
[ppiindia] Fwd: Dibalik Senyum Petugas Pom Bensin
From: Jhoni Tuerah [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 23 Oct 2008 12:22:18 +0700 Subject: [mediacare] Dibalik Senyum Petugas Pom Bensin From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED] Dibalik Senyum Petugas Pom Bensin Ketika mengisi bensin, saya sering kali ngobrol dengan petugas pom bensinnya. Kebiasaan saya memang suka mengobrol dengan siapa saja. Sering kalinya saya hanya ingin menambah wawasan saja dari hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh saya sebelumnya. Kembali ke soal perbincangan saya dengan beberapa petugas pom bensin. Hal yang beberapa bulan ini saya tanyakan ke mereka di berbagai tempat pom bensin adalah apakah mereka tidak pusing mencium bau bensin setiap hari dan kenapa mereka tidak memakai masker penutup hidung agar mengurangi uap bensin yang terhirup. Hal tersebut saya tanyakan, karena saya saja yang berdiri sebentar sambil ngobrol, sudah langsung pusing karena menghirup bau bensin tersebut. Mereka, kurang lebih sepuluh orang, yang saya tanyakan semuanya menjawab bahwa sebenarnya mereka juga pusing. Mereka merasakan dada yang sesak. Dan makin parah lagi kalau pas mereka sedang sakit, katakan saja flu, perasaan sakit di dada semakin menjadi. Ketika saya tanyakan kenapa mereka tidak memakai masker, jawaban mereka semuanya sama yaitu karena kebijakan perusahaan. Perusahaan melarang mereka memakai masker karena demi pelayanan ke pelanggan. Mereka diwajibkan untuk tetap tersenyum ketika melayani pelanggan. Mereka bilang, kalau mereka pakai masker, mereka tidak bisa lagi menunjukkan senyum mereka ke nasabah dan itu akan dianggap tidak sopan karena tidak menghargai pelanggan. Hazrah kazrah! Saya terkaget mendengar jawaban mereka. Jawaban mereka semuanya seragam. Jawaban mereka pun semakin diperkuat dengan iklan Pertamina di televisi yang mengutamakan senyum petugasnya ketika melayani pelanggan. Ironisnya, dibalik senyum yang mereka berikan, ada derita yang harus mereka tanggung dengan mencium uap bensin setiap hari yang dapat memberikan gangguan yang serius kepada kesehatan mereka, khususnya paru-paru dan otak mereka. Saya sebagai pelanggan lebih senang melihat mereka memakai masker penutup hidung, ketimbang mereka melayani dengan senyum tapi saya tahu dibalik senyumnya, mereka menanggung derita yang tidak ringan. Melalui tulisan ini, saya mengajak kita yang peduli terhadap nasib para pekerja pom bensin untuk menyerukan kepedulian kesehatan petugas pom bensin agar pertamina dan pemilik pom bensin melengkapi petugas pom bensin dengan masker penutup hidung. Saya sebagai pelanggan pom bensin lebih peduli kesehatan petugas pom bensin ketimbang senyuman mereka ketika mereka mengisikan bensin ke kendaraan saya. Saya sudah mulai merasa tidak nyaman karena tahu dibalik senyuman petugas pom bensin ada derita yang harus mereka tanggung akibat menghirup uap bensin. Semoga melalui tulisan ini, nasib kesehatan petugas pom bensin bisa diperbaiki dimulai dengan memakai masker penutup hidung. catatan: Sekedar tambahan catatan, untuk pom bensin yang buka 24 jam, diterapkan tiga shift kerja. Kurang lebih mereka bekerja seharinya sekitar 8-9 jam. Jumlah jam yang cukup lama untuk menghirup uap bensin terus menerus. Silahkan di forward tulisan ini, khususnya ke mereka yang anda pikir dapat mempengaruhi untuk merubah kebijakan agar para petugas pom bensin dibolehkan memakai masker penutup hidung. jabat erat, -- ABOUT TNS TNS is a global market information and insight group. Its strategic goal is to be recognised as the global leader in delivering value-added information and insights that help its clients make more effective business decisions. TNS delivers innovative thinking and excellent service across a network of 80 countries. Working in partnership with clients, TNS provides high-quality information, analysis and insight that improves understanding of consumer behaviour. TNS is the world s leading provider of customised services, combining sector knowledge with expertise in the areas of Product Development Innovation, Brand Communications, Stakeholder Management and Retail Shopper. TNS is a major supplier of consumer panel, media intelligence and audience measurement services. TNS is the sixth sense of business. www.tnsglobal.com DISCLAIMER: This e-mail and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed and others may not distribute, copy or use it. If you receive this e-mail by mistake, please either delete it without reproducing, distributing or retaining copies thereof or notify our e-mail administrator at [EMAIL PROTECTED] Note that this is NOT the address of the person who sent this mail to you but a general administrative address. The views expressed in this e-mail may be the personal views of the sender and not of TNS unless specifically stated. Please note that TNS is able to,
[ppiindia] Fwd: Fw: Girls_Self Defence
Subject: Fw: Girls_Self Defence Date: Tue, 21 Oct 2008 13:05:21 +0700 X-Mailer: Microsoft Outlook Express 6.00.2900.2180 -- Buat latihan yah dirumah ce2 Hanya tolong jgn di praktekan ke pasangan anda..yah hehe .. http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0013.jpg http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0021.jpg http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0031.jpg http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image004.jpg http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image005.jpg http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0061.jpg http://groups.yahoo.com/group/friends-kingdom/join/image0071.jpg -- image0081.jpg -- http://sg.rd.yahoo.com/sg/messenger/maxwell/*http:/id.messenger.yahoo.com/Coba Yahoo! Messenger 9.0 baru Akhirnya datang juga! __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.comhttp://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com The information transmitted is intended only for the person or the entity to which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail and delete this message including any of its attachments from your system. Any use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra International Tbk and should not be construed as the views, offers or acceptances of PT Astra International Tbk. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Iron Lady akan didepak karena tak mau lindungi Bakrie?
Headline News October 22, 2008 Efforts seen to unseat Sri Mulyani: Sources Rendi A. Witular and Aditya Suharmoko, The Jakarta Post, Jakarta Vested interests are launching a covert attempt to replace Finance Minister Sri Mulyani Indrawati following her stern moves to guard the state budget from abuse and clamp down on violators, sources say. Efforts to topple the iron lady intensified after she turned down requests from a major conglomerate for government assistance in saving its business empire in the wake of the global financial meltdown, sources said. Speculation has been rife for the past two or three weeks. I think the political motive is bigger than those of the economy, with the market showing confidence in the minister, said Andi Rahmat, a member of the House of Representatives' Commission XI, which oversees financial affairs, on Tuesday. Andi said a possible replacement for Mulyani, proposed by the vested interest, was Darmin Nasution, the Finance Ministry's director general of taxation. It's going to be a very risky move by President Susilo Bambang Yudhoyono to replace Mulyani at a time when a figure like her is badly needed to shield Indonesia from the impact of the global downturn, he said. Finance Ministry sources and some businessmen said one of the moves being made to discredit Mulyani was to promote an image of her as lacking nationalism, a sentiment widely touted since her appointment as minister back in 2004. Mulyani's previous post as an executive at the International Monetary Fund (IMF) has been used by her opponents to question her nationalism following criticism over the agency's poor performance in helping the country survive the late-1997 Asian financial crisis. Economist Faisal Basri, Mulyani's close friend and former colleague at the University of Indonesia, blamed certain parties, inconvenienced by Mulyani's moves to deal with the financial meltdown, as the main sponsors of the efforts. There are some politicians who suffered losses from the havoc in the stock market. Besides, knowing Mulyani well, it is not her 'style' to take a policy of suddenly closing down the stock market, he said. Faisal added it was unlikely Mulyani would be replaced by Darmin -- a close confidant of hers and a mentor during her time at the University of Indonesia. Ministry sources say businessmen involved in violations in the mining sector, the customs and excise business, and the tax sector were among those teaming up with businessmen who recently got burned in the stock market and could not recover their losses. Mulyani has been praised for her efforts in reforming the once corruption-infested customs and tax offices, including refusing to allow 10 helicopters belonging to a firm linked to Vice President Jusuf Kalla to pass through customs before paying duties. Her courage was on show again when she ordered state-run Bank Mandiri to transfer disputed funds worth Rp 1.23 trillion (US$ 126 million) from Hutomo Tommy Mandala Putra, son of the late former president Soeharto, to the state account for development use. However, her latest move in refusing to help a politically wired business group has ignited a backlash of rage which may cost her her job unless Yudhoyono ensures Mulyani remains in her post until his administration ends. Finance Ministry spokesman Samsuar Said said the cost will be too expensive for the Cabinet if Mulyani leaves before the current administration ends its term next year. Use common sense. What is the motive in this kind of situation for unseating her? he said. Economist Pande Raja Silalahi said some businessmen were likely offended by Mulyani's statement during a recent speech at the office of the powerful lobby group the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin). I am the Finance Minister, my job is to protect the state fund. Companies have a job to protect their own financial affairs. If they fail, it is their fault and they deserve to go bust, said Pande, quoting Mulyani. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Newsweek Magazine: Indonesia As the New India
saya teringat di masa kuliah 15 tahun lalu, prof juwono sudarsono pernah mewanti-wanti bahaya menerapkan demokrasi di negara berkembang dan masyarakatnya majemuk seperti indonesia. kita akan jadi seperti india, tetap miskin dan politiknya ribut minta ampun. para aktris bollywood menjadi anggota parlemen semata memanfaatkan ketenaran tanpa kompetensi, begitu katanya. kekhawatiran pak juwono ada benarnya, ada pula yang tidak. seperti india, kita sekarang memang mengalami panggung sinetron pindah ke senayan karena para aktris dan aktor menjadi anggota dpr. tapi indonesia tidak miskin, kita termasuk negara berpendapatan menengah di dunia. kita sedikit lebih kaya ketimbang india. negeri anak benua itu sendiri sekarang perlahan-lahan menjadi lebih makmur ketimbang 15 tahun lalu. kita memang punya banyak kesamaan dengan india: masyarakat yang majemuk dengan banyak suku dan agama. serta sistem pemerintahan yang demokratis dan netral agama. tapi, bila pemberantasan korupsi dan otonomi daerah berhasil, indonesia akan lebih maju dari india, bahkan cina. teknologi informasi yang menjadi andalan india, bukan ilmu yang sulit untuk dipelajari. dibanding india, indonesia punya dua kelebihan: ada bahasa indonesia yang menjadi lingua franca dan tak ada persoalan kasta yang menghambat mobilitas vertikal warga. india sampai sekarang masih bermasalah karena bahasa hindi (warganya merasal lebih sederajad satu sama lain bila bicara dalam bahasa inggris) dan sistem kasta di masyarakat, bukan karena sistem pemerintahan yang demokratis. mari tetap semangat! At 08:16 AM 10/17/2008 +0200, A. Marconi wrote: Membaca Newsweek ttg Indonesia ini tampak sambungnya dengan politik luarnegeri Gedungputih bagi Asia Tenggara, menopang secara pragmatis kaum Militer dan ex-Militer (purnawirawan) yang dididik dengan Dana Bantuan Militer AS. Menjelang Pemilu 2009 di Indonesia, politik AS mendukung dipilihnya calon-calon presiden Indonesia dari purnawirawan jendral-jendral TNI-AD, seperti SBY, Wiranto, Prabowo dll. Be careful with your best economic hope in the era of Indonesian TNI-AD political power dominancy. KASAD telah memperingatkan kewaspadaan terhadap masyarakat akan bangkitnya kembali mayat PKI yang sudah ditembak mati dengan brondongan senapan mesin di tahun 1965 oleh satuan KOSTRAD/KOPASUS/RPKAD di bawah komando Letjen Soeharto. Mayat PKI tersebar di seluruh kepualuan Indonesia dalam kuburan-kuburan masaal, hingga di pulau terpencil Buru. Momok Komunisme masih terus menghantui Indonesia dan dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini telah masuk ke gereja-gereja, klenteng, masjid dan candi-candi serta pura-pura. Sitkon baru ini menyebabkan para jendral generasi baru yang dihasilkan di akademi-akademi militer Indonesia kini mengidap penyakit paranoia bahaya latent komunisme/PKI sebagai akibat indoktrinasi politik dan ideologi anti-komunis era cold-war. Oleh sebab itu impian Indonesia berstatus raksasa ekonomi Asia Tenggara apa mungkin direalisasi? - Original Message - From: Pan Mohamad Faiz To: mailto:ppi-india%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] ; mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com Cc: mailto:qisai%40yahoo.com[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, October 17, 2008 4:28 AM Subject: [ppiindia] Newsweek Magazine: Indonesia As the New India Dear all, Cross posting tentang pemberitaan Indonesia terkait dengan India di Majalah Newsweek. Semoga bisa menjadi perhatian untuk kita bersama, para mahasiswa, alumnus, pemerintah, dan professional Indonesia di dan dari India. Best Regards, PMF Alumnus University of Delhi = LAMPIRAN = Indonesia As the New India This stable democracy with a hot market economy resembles another Asian giant in the 1990s. By George Wehrfritz and Solenn Honorine | NEWSWEEK Published Oct 11, 2008 From the magazine issue dated Oct 20, 2008 Link page 1: http://www.newsweek.com/id/163572http://www.newsweek.com/id/163572 Link page 2: http://www.newsweek.com/id/163572/page/2http://www.newsweek.com/id/163572/page/2 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.comhttp://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fwd: Ilusi Khilafah Islam
Tadarrus Ramadan Jaringan Islam Liberal, 16 September 2008 Mengaji al-Islam wa Ushul al-Hukm Karya Ali Abd. Raziq (1888 â 1966) Ilusi Khilafah Islam Perdebatan seputar institusionalisasi politik Islam melalui negara yang mengemuka pada diskusi kedua Tadarrus Ramadan Jaringan Islam Liberal menjadi tema utama pada diskusi yang ketiga ini. Diskusi ini menjadi sangat menarik karena yang dibahas adalah teori Ali Abdul Raziq dalam buku al-Islam wa Ushul al-Hukm mengenai negara Islam. Titik utama keterangan Raziq adalah bahwa Nabi Muhammad tidak datang sebagai pemangku wahyu politik yang oleh karenanya harus menyebarkan risalah negara Islam. Sebagaimana rekan-rekannya sesama nabi, Nabi Muhammad hanyalah pembawa risalah agama, tidak lebih dari itu. Luthfi Assyaukanie yang tampil sebagai pembicara pertama mengupas isi dan latar belakang historis kelahiran buku yang sedang dikaji. Sementara pembicara kedua, Ihsan Ali-Fauzi, mencoba melakukan teoretisasi terhadap karya ini dan memberi konteks terhadap realitas dunia Islam masa kini. Al-Islam wa Ushul al-Hukm muncul di tengah perdebatan seputar wacana khilafah menyusul dihapusnya khilafah oleh Mustafa Kemal Attaturk pada tahun 1924. Banyak kalangan yang menilai bahwa kelahiran buku ini adalah bentuk dukungan teologis semata kepada keputusan Attaturk membubarkan institusi khilafah. Kedua tokoh sezaman ini kemudian memperoleh kecaman luar biasa dari otoritas Islam di pelbagai dunia Islam. Beruntung bagi Attaturk karena ia memegang kekuasaan politik. Sementara kecaman yang diterima oleh Raziq dari otoritas dan masyarakat Islam Mesir membuat posisi-posisi sosialnya dilepas satu persatu. Raziq yang awalnya adalah salah satu ulama universitas al-Azhar dipecat dari jabatannya tersebut. Kelahiran buku ini sebetulnya berada pada situasi dunia Islam yang sedang bergejolak. Tahun 1924, Mustafa Kemal Attaturk mengambil inisiatif menghapuskan bentuk pemerintahan khilafah Turki, satu-satunya khilafah Islam yang masih tersisa. Alasan utama Attaturk mengambil inisiatif adalah bahwa bentuk negara khilafah adalah sistem pemerintahan kuno yang tidak mampu memenuhi tantangan zaman, terutama karena Turki semakin terpuruk di bawah sistem pemerintahan ini. Butuh inovasi baru yang lebih segar dan modern, yaitu sekularisme. Penghapusan khilafah kemudian dengan cepat memperoleh reaksi dari para pemimpin politik Islam dan terutama dari para ulama. Penghapusan ini memberi angin segar kepada komunitas-komunitas politik di luar Turki yang selama ini memang menunggu momen itu untuk mendeklarasikan diri sebagai khalifah. Dua komunitas politik yang sangat bernafsu adalah Raja Mesir, Fuad, dan Jazirah Arab. Sebelum buku ini terbit, seorang ulama Mesir terkemuka, Rasyid Ridha, mempublikasikan sebuah tulisan di jurnal Al-Manar yang intinya memberi dukungan terhadap khilafah. Ada sementara anggapan yang mengatakan bahwa Raziq memberi jawaban balik terhadap artikel Ridha itu melalui buku Al-Islam. Di sisi lain Raziq, melalui buku ini, sebetulnya juga melakukan kritik terhadap nafsu penguasa Mesir untuk menjadi khalifah. Serangan pada dua otoritas inilah yang kemudian menempatkan Raziq pada posisi yang sangat berbahaya, yakni menghadapi otoritas agama dan politik sekaligus. Secara teretis, Raziq tampak meminjam paparan Ibn Khaldun mengenai pembedaan antara khilafah dan kerajaan. Khilafah adalah rezim Qurâani yang beriorientasi ukhrawi. Di dalamnya adalah solidaritas sosial atau ashabiyyah. Sementara kerajaan hanyalah sistem politik dengan orientasi duniawi semata. Sistem politik bisa berubah dari kerajaan menjadi khilafah, demikian pula sebaliknya, ditentukan oleh seberapa besar solidaritas sosial terjalin untuk kepentingan ukhrawi. Belakangan ini, menurut Ibn Khaldun, khilafah telah turun menjadi kerajaan karena kurangnya solidaritas sosial yang beriorientasi ukhrawi. Akan tetapi kerajaan bisa bangkit lagi menjadi khilafah jika politik pemerintahan dapat diislamkan dan islamnya dapat dipolitikkan. Bagi Raziq, selamanya yang terjadi adalah politik kekuasaan. Tidak pernah terjadi kekuasaan politik memiliki nuansa religius sekaligus. Di sini Raziq berusaha membangun teori untuk menolak definisi khilafah yang menyatakan bahwa khilafah adalah bentuk pemerintahan yang bersumber dari ilahi dan disetujui oleh ummat. Pertama-tama Raziq menantang semua pendukung khilafah untuk menunjukkan bukti doktrin Islam yang berbicara mengenai bentuk pemerintahan. Menurut Raziq, tidak ada satupun nash al-Qurâan yang menyatakan satu bentuk pemerintahan atau sistem politik Islam. Yang ada hanyalah ungkapan-ungkapan mengenai posisi Muhammad sebagai pembawa risalah. Raziq kemudian mengutip sejumlah dalil yang menunjukkan bahwa Muhammad hanyalah pembawa risalah, dan tidak memiliki otoritas untuk melakukan pemaksaan. Dengan tidak adanya paksaan, maka sesungguhnya Muhammad tidak menunjukkan otoritas politik yang ada dalam doktrin agama.
[ppiindia] situs asyik
seorang teman memberitahu sebuah situs. asyik buat yang cinta indonesia. http://www.hiduplahindonesiaraya.com/
[ppiindia] Fwd: Play in the Capital Market-- Wall Street ala Indonesia
From: Hasan M. Soedjono hms@ Here is an analogy from an old buddy about the recent behavior of Indonesia's capital market, in the form of an amusing allegory. As Charles Darwin discovered, there's a monkey in all of us. Best Wishes, -hms- _ From: Ongki P Sumarno [] Sent: Saturday, October 11, 2008 11:57 AM Subject: Play in the Capital Market-- Wall Street ala Indonesia If you have difficulty understanding the current world financial situation, the following should help... Once upon a time in a village in Indonesia , a man, let say his name is Donny, announced to the villagers that he would buy monkeys for Rp.100. The villagers seeing there were many monkeys around, went out to the forest and started catching them. The man bought thousands at Rp.100, but, as the supply started to diminish, the villagers stopped their efforts. The man further announced that he would now buy at Rp. 200. This renewed the efforts of the villagers and they started catching monkeys again. Soon the supply diminished even further and people started going back to their farms. The offer rate increased to Rp. 300 and the supply of monkeys became so little that it was an effort to even see a monkey, let alone catch it! The man now announced that he would buy monkeys at Rp. 500! However, since he had to go to the city on some business, his assistant, Said, would now act as buyer, on his behalf. In the absence of the man, the assistant told the villagers: ' Look at all these monkeys in the big cage that the man has collected. I will sell them to you at Rp. 350 and when he returns from the city, you can sell them back to him for Rp. 500. ' The villagers squeezed together their savings and bought all the monkeys. Then they never saw Donny or his assistant, Said, again, only monkeys everywhere!. Now even all the villagers, including us, look like monkeys.
Re: [ppiindia] Tentang Wawancara TEMPO dengan kiai Sahal
ketimbang menduga-duga sila anda cek sendiri ke kiai sahal. tanyakan apakah ada kutipan yang salah? sejauh ini kiai sahal tidak mengeluh terhadap wawancara itu, baik melalui surat atau telepon almarhum kiai hasyim asyari keturunan keluarga basyaiban? apakah ada rujukan literaturnya? kalau benar, saya ikut senang karena berarti gus dur tergolong habib. dan saya bangga karena gus dur tak mau dipanggil habib. seperti juga banyak kawan-kawan arab saya yang keturunan sayid tapi menolak disebut habib. padahal kalau mau mereka tinggal pakai jubah dan surban saja :)) At 01:18 AM 10/13/2008 -0700, you wrote: notabene: Front Pembela Islam itu bukan Nahdlatul Ulama. FPI itu didirikan oleh habaib. Jadi, FPI bukan NU, dan amaliahnya berbeda. Wong FPI itu Wahabi kok, sementara NU itu Ahlussunnah Wal Jamaah Benarkah kalimat di atas memang pernyataan kiai Sahal sebagaimana tertulis dalam wawancara di bawah ini? Sungguh mati saya tidak bisa percaya! Saya curiga, jangan-jangan Arif Kuswandono dan Sohirin - dua wartawan TEMPO yang mewawancarai beliau - salah mengutip kiai Sahal. Sebab sangat tidak masuk akal jika Kiai sekaliber kiai Sahal mengatakan FPI Wahabi. Dasarnya apa? Sedangkan dalam kenyataannya FPI juga melakukan amaliah sebagaimana amaliah yang dilakukan oleh NU. FPI juga tahlilan, ziarah kubur, bertawassul, mauludan, dan seterusnya, yang mana semua amaliah tersebut merupakan amaliah yang sangat ditentang oleh Wahabi. FPI bukan NU. Itu benar. Namun kalau perbedaannya hanya karena FPI didirikan oleh habaib, ini makin tidak masuk akal. Lha wong KH Hasyim Asy'ari pendiri NU itu dari (konon) keluarga Basyaiban. Apa ini bukan marga habaib? Masak sebagai kiai sepuh, kiai Sahal tidak tahu soal beginian? Atau jangan-jangan ada sesuatu di balik wawancara ini mengingat Goenawan Mohamad lagi ada masalah dengan FPI? Tapi kenapa pula ketidaksepahaman kiai Sahal dengan Gus Dur juga dimuat dalam wawancara, padahal GM dikenal akrab dengan gus Dur, bahkan sama-sama terlibat dalam AKKBB? Tuhanku, lindungilah Indonesia dari segala adu domba... -Fahmi Faqih TEMPO32/XXXVII 29 September 2008 KH Sahal Mahfudh: Kita Majemuk, Kaya Budaya dan Tradisi DIA ulama yang punya otoritas tertinggi di negeri ini. Dua jabatan penting sekaligus diembannya: Rais Aam Syuriah Nahdlatul Ulama dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia. Kiai Haji Mohammad Ahmad Sahal Mahfudh menguasai berbagai kitab fikih klasik. Dia bahkan telah menelurkan beberapa buku fikih dan dikenal sebagai orang yang mempopulerkan fikih sosial. Romo Kiaibegitu santrinya biasa memanggiladalah orang yang konsisten memandu Nahdlatul Ulama sesuai dengan Khittah 1926. Itu sebabnya ia masygul ketika sebagian besar pengurus Nahdlatul Ulama terjun ke politik praktis. Praktek khittah di NU sekarang sedang macet, kata pengasuh Pondok Maslakul Huda di Kajen, Margoyoso, Pati, Jawa Tengah, itu. Kiai Sahal menyentil tindakan oknum pengurus itu lewat mekanisme organisasi. Semua orang NU sebenarnya sudah paham gaya saya, kata penerima gelar doktor honoris causa bidang fikih dari Universitas Islam Negeri Jakarta pada 2003 itu. Saya bukan orang yang suka umbar omong, kata suami Nafisahatau dikenal dengan Nyai Sahalanggota Dewan Perwakilan Daerah dari Jawa Tengah, itu. Pada usia 70 tahun, KH Sahal Mahfudh harus tetap bolak-balik Jakarta-Pati. Namun, selama Ramadan, ia memilih tinggal di pondok untuk mengaji bersama santri, dan menolak bepergian. Masak, setahun enggak bisa khatam Al-Quran sekali pun, katanya. Ketika Arif Kuswardono dan Sohirin dari Tempo menemuinya, Sabtu pekan lalu, sejumlah santrinya mengatakan sang kiai sedang sakit. Bibir Kiai Sahal memang terlihat mengering dan pecah-pecah. Namun ia mengaku masih fit dan bugar. Saya tidak pernah berolahraga. Resepnya mungkin karena makan saya tidak neko-neko, ujarnya. Kiai Sahal menerima Tempo di ruang tamu rumahnya yang berisi sofa sederhana dan kipas angin sumbangan santri. Bersarung batik dengan kemeja lengan panjang, pria yang sejak kanak-kanak ditinggalkan ayahnyaKH Mahfudh, wafat dalam tahanan Jepangini tidak banyak bergerak selama dua jam wawancara. Sebagai pemimpin Nahdlatul Ulama, bagaimana Anda menyikapi perseteruan antara Front Pembela Islam dan kelompok pembela Ahmadiyah, yang konon sama-sama berasal dari Nahdlatul Ulama? Front Pembela Islam itu bukan Nahdlatul Ulama. FPI itu didirikan oleh habaib. Jadi, FPI bukan NU, dan amaliahnya berbeda. Wong FPI itu Wahabi kok, sementara NU itu Ahlussunnah Wal Jamaah. Bukannya Nahdlatul Ulama juga mengakui habaib? Wahabi itu tidak cocok dengan Indonesia, karena Wahabi hanya mengenal Al Quran dan sunah. Yang tidak ada dalam Al-Quran dan sunah dianggap sesat. Kalau ini diterapkan di Indonesia, tidak cocok. Kita majemuk, kaya budaya dan tradisi. Sepanjang tidak bertentangan, meski tidak disebut di dalam Al-Quran atau sunah, tidak apa-apa. Bagaimana dengan sebagian kalangan muda Nahdlatul Ulama yang membela Ahmadiyah? Mereka membela atas nama hak asasi
Re: [ppiindia] Tentang Wawancara TEMPO dengan kiai Sahal
zaman sma saya pernah baca buku hamid algadri berjudul politik belanda terhadap islam dan keturunan arab di indonesia saya termasuk pengagum tokoh partai arab indonesia yang kemudian menjadi tokoh partai sosialis indonesia itu. rasanya saya juga pernah membaca buku van den berg: hadramaut dan koloni arab di nusantara. nanti saya buka lagi buku-buku itu apakah tertulis tentang kiai hasyim asyari dan keluarga basyaiban. yang saya tahu: di depan komunitas arab, gus dur memang pernah mengatakan dirinya masih keturunan sayid. di depan komunitas cina, gus dur mengatakan dia masih keturunan laksamana cheng ho :)) di depan masyarakat jawa, dia mengatakan masih keturunan lembu petheng :)) itu gaya pemimpin jawa mengumpulkan seluruh legitimasi kekuasaan secara sosiologis di tangannya. seperti sultan mataram tempo doeloe menyebut dirinya senapati ing ngalogo, ngabdulrahman sayidin panotogomo, kalifatullah. At 02:23 AM 10/13/2008 -0700, you wrote: silakan buka buku karangan mr hamid alqadri. kalau tak salah judulnya islam dan keturunan arab dalam kemerdekaan indonesia terbitan mizan. juga buka hadramaut dan koloni arab di indonesia karangan van den berg sudah dalam bahasa indonesia. --- On Mon, 10/13/08, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [ppiindia] Tentang Wawancara TEMPO dengan kiai Sahal To: ppiindia@yahoogroups.com Date: Monday, October 13, 2008, 1:30 AM ketimbang menduga-duga sila anda cek sendiri ke kiai sahal. tanyakan apakah ada kutipan yang salah? sejauh ini kiai sahal tidak mengeluh terhadap wawancara itu, baik melalui surat atau telepon almarhum kiai hasyim asyari keturunan keluarga basyaiban? apakah ada rujukan literaturnya? kalau benar, saya ikut senang karena berarti gus dur tergolong habib. dan saya bangga karena gus dur tak mau dipanggil habib. seperti juga banyak kawan-kawan arab saya yang keturunan sayid tapi menolak disebut habib. padahal kalau mau mereka tinggal pakai jubah dan surban saja :))
Re: [ppiindia] Ane punye jadwal kerje seni
pak ikra, selamat untuk laskar pelangi. menyenangkan melihat potret masyarakat indonesia yang beragam dalam film itu. hari minggu kemarin saya mengajak sepuluh anak kecil dari lingkungan rumah untuk nonton film itu. mau nonton yang jam 13.00, eh tiket untuk pertunjukkan pukul 15.00 pun sudah habis. dahsyat. beruntung saya sendiri bersama anak-keponakan sudah menonton pada hari pertama lebaran. At 06:25 PM 10/10/2008 -0700, Ikranagara wrote: Dear all; Weleh weleh weleh... long time no see! Maklum ane lagi sibuk dalam team promosi Laskar Pelangi yang ngasi kesempatn kepada ane mejeng di banyak media cetak dan layar kaya dtibambah acara temu bintang di berbagai bioskop! Ane jadi mabok kepayang deh jadinya, apalagi sekarang jumlah penonton Laskar Pelangi bahkan sudah mendekati angka dua juta: rata-rata setiap hari seratus ribu! Nah, ini ada kabar baru dari ane punya kesibukan. Boleh dong ane sampein, terutama bagi marika yang tinggal di Kuala Lumpur, Tokyo dan Tanjung Pinang (Pulau Bintan!) dan tentu saja yang ade di Pulau Batam sekalian deh! Inilah ane punya jadwal kerje seni minggu depan: 14 Oktober ke Kuala Lumpur. 15 Oktober menampilkan poetry reading dan pentas topeng. 16 Oktober ke Tokyo. 18 sd 22 Oktober jadi tamu undangan Tokyo International Film Festival, kerane filmnya Garin Nugroho Di Bawah Pohon terpilih masuk festival bergengsi ini. Yang masuk terdaftar lebih dari 200 film, tapi yang terpilih hanya 15 film saja, dan Di Bawah Pohon terpilih. Selain aku, tentu saja Garin akan hadir, ditambah Nadia Saphira dan Ayu Laksmi. Di Bawah Pohon mengisahkan tentang perjalanan hidup tiga perempuan di Pulau Bali. Film yang dibintangi Marcella Zalianty, Nadia Saphira, dan Ayu Laksmi itu bercerita mengenai kelahiran, perjalanan cinta dan kematian manusia dalam kehidupan Bali yang penuh dengan budaya mistis. Garin direncanakan hadir pada saat penganugerahan penghargaan internasional yang akan berlangsung di Sekolah Film Tokyo. 23 Oktober kembali ke Jakarta. 24 Oktober ke Tanjung Pinang untuk mengisi acara Festival Seni menampilkan baca puisi dan pentas teater topeng. 26 Oktober kembali ke Jakarta. 1 sd 30 Nopember Nopember main dalam film Garuda di dadaku karya sutradara Ifa, ane berperan sebagai Usman, merupakan film ketiga ane untuk tahun 2008. Salam, Ikra.- [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fwd: Deadline Pengumpulan Karya AJI-UNICEF Diperpanjang hingga 26 Oktober 2008
From: alida Bahaweres [EMAIL PROTECTED] Subject: [ajisaja] Deadline Pengumpulan Karya AJI-UNICEF Diperpanjang hingga 26 Oktober 2008 Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations Children's Fund (UNICEF) menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak' Deadline Penerimaan Naskah diperpanjang hingga 28 Oktober 2008 Tahun 2008, AJI-UNICEF kembali menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'. Penghargaan ini terbuka untuk jurnalis media cetak/online, radio dan televisi. Total hadiah sebesar Rp 66 juta. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya Jurnalistik yang berbobot dan berprespektif anak. KETENTUAN 1. Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang anak. 2. Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi di seluruh Indonesia dapat mengikuti perlombaan ini. 3. Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media massa (bukan media internal). 4. Setiap peserta bisa mengajukan maksimal tiga karya. 5. Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada periode antara 26 Oktober 2007 26 Oktober 2008 6. Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 28 Oktober 2008 7. Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya orisinal. Jadi bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial. 8. Ralat, jika ada, harus disertakan. 9. Karya belum pernah memenangi lomba jurnalistik. 10. Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan. 11. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat. 12. Untuk karya media cetak, peserta harus mengirim kliping beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus mengirim karyanya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs beritanya. Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari redaktur media online yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah dimuat di media tersebut. 13. Untuk karya media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk CD (MP3 atau WAV). Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari pimpinan (Pemimpin redaksi) yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah disiarkan di radio tersebut. Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya. 14. Untuk karya media televisi, peserta harus mengirimkan karyanya dalam bentuk VCD / DVD (MPEG atau AVI) dengan mencantumkan nama dan asal media di kepingan VCD / VCD . Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya. 15. Sponsor hadiah oleh Mayora dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta. Masing-masing sebesar Rp 10 juta (pemenang 1 per kategori), Rp 7 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 5 juta (pemenang III per kategori) 16. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke [EMAIL PROTECTED] sekretariatnya_aji%40yahoo.com. Nomor Telepon/fax : 021-3151214 /021-3151261. Atau hubungi panitia 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik terbaik tentang Anak' via email [EMAIL PROTECTED] lidbahaweres%40yahoo.com atau 081330392480 (Alida) atau 08128572252 (Minda). DEWAN JURI AWARD 1. Dewan Juri Kategori Cetak Lina Sofiani (UNICEF) Willy Pramudya (AJI) Ninuk Mardiana Pambudy (Kompas) Irwanto (Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta) 2. Dewan Juri Kategori TV Iwan Hasan (UNICEF) Eddy Suprapto (AJI/TPI) Don Bosco (KPI) Bobbi Guntarto (Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak) 3. Dewan Juri Kategori Radio Kendartanti Subroto (UNICEF) Heru Hendratmoko (AJI/KBR 68H) Arya Gunawan (UNESCO) Arist Merdeka Sirait (Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak) [Non-text portions of this message have been removed] MOHON untuk tidak memforward pesan di mailing list ajisaja ini, terutama yang merupakan diskusi internal AJI sebagai organisasi. Forward pesan hanya diperkenankan dengan persetujuan dari sidang mailing list ini. Milis ini juga tidak bisa menerima attachment. Jika ada file penting yang ingin dikirim ke milis, silakan kirim ke moderator. Terima kasih. [Moderator]Yahoo! Groups Links
Re: [ppiindia] WARNA
selamat lebaran. mohon maaf lahir dan batin juga untuk semua anggota milis tanpa kecuali. At 04:34 PM 9/24/2008 +, nneonlight wrote: Dengan menyebut nama Allah Jalani hidupmu Yakinkan niatmu Jangan pernah ragu Dengan menyebut nama Allah Bulatkan tekadmu Menempuh nasibmu Ke mana pun menuju Serahkanlah hidup dan mati mu Serahkan pada Allah semata Serahkan duka gembiramu Agar damai senantiasa hati mu PS. Met Hari Raya Idul Fitri 1429 H, Minal aidin wal faidzin Mohon maaf lahir dan batin salam, nneonlight [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fw: Luar biasa !!!!!!!!!
kecil jadi tak perlu sombong. Luar biasa!!! Pernahkan Anda membayangkannya? ATT4713443.jpg Pada waktu benda-benda angkasa ini diperbandingkan ATT4713444.jpg kita menjadi sadar betapa kecilnya bumi dan kita para penghuninya. ATT4713445.jpg Jagad raya yang sangat besar. ATT4713446.jpg Dalam skala ini bumi kita tidak kelihatan lagi ATT4713447.jpg Di sini matahari hanya sebesar debu! Antares adalah bintang ke 15 yang paling terang di angkasa. Jaraknya lebih dari 1000 tahun cahaya dari bumi. Lalu . . . siapakah kita? apakah tujuan hidup kita? [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] The Odyssey of an Indonesian Muslim pluralist
Ahmad Syafii Maarif: The odyssey of an Indonesian Muslim pluralist Ary Hermawan , The Jakarta Post , Jakarta | Thu, 09/18/2008 10:32 AM | People Ahmad Syafii Maarif was not born pluralist. In fact, he had to travel all the way to the other side of the globe to find what he now believes in. He discovered the true Koranic Islam, which encourages peaceful coexistence among humankind. At the time, his age had already passed forty. I was late in many things, confessed the 73-year-old Muslim intellectual, who recently won the prestigious Magsaysay Award for guiding Muslims to embrace tolerance and pluralism, speaking at his office in South Jakarta. Years before he flew to the United States to study Islam and politics, Syafii was just an ordinary young man from a small, unknown district called Sumpur Kudus in West Sumatra. Living in a quiet and poverty-stricken district, he never dreamed of becoming a Muslim leader, intellectual and champion of pluralism in the world's largest Muslim country. He thought he would probably end up becoming a trader just like many of his childhood friends, with whom he shared a romantic lifestyle in his idyllic village -- farming, fishing in rivers and watching cow-fighting competitions. His life took a twist when his senior, Sanusi Latief, took him to Java to continue his studies at Mu'allimin Yogyakarta, an Islamic boarding school run by Muhammadiyah, the country's second largest Muslim organization. At that time, Indonesia was a young, hopeful nation and was about to hold its first democratic elections in 1955. Like many of his Muhammadiyah fellows and other intellectualized Muslims, including the late Nurcholis Madjid, Syafii was infatuated with the Islamic party Masyumi, which was led by the charismatic thinker Mohammad Natsir. I think I was a hardliner, but I never supported violence. I was a hardliner because I was fighting for the creation of an Islamic state, though at the time I believed it had to be carried through peacefully, using democratic methods, he said. But that was part of my past. During those tumultuous years, Syafii, then a vigorous young activist, often wrote articles in magazines expressing his support for Masyumi, which later after studying in the United States he criticized for often failing to base its political decisions on valid and accurate sociological data. When the party was disbanded, along with the demise of the Indonesian fledgling democracy, with the rise of Soekarno to almost-absolute power with his Guided Democracy, then Syafii still held onto the idea of an Islamic state as a panacea for all the troubles facing humankind. He then brought the idea to the United States in the late 70s and early 80s, but only to discard it after encountering Pakistani thinker Fazlur Rahman -- the most influential person in the development of Maarif's Islamic and political thought, who was then a lecturer at Chicago University. After attending his lectures for a few months, according to his autobiography, Syafii could no longer ask his rhetorical question, Professor Rahman, please give me one fourth of your knowledge of Islam, and I will convert Indonesia into an Islamic state. It was during his discussions with Rahman that he was able to get off the path of fundamentalism which was filled with flaming spirit but empty from deep, contemplative thoughts. I have never found the term *Islamic state' in the Koran or in any Islamic classical literature. This term was made in the twentieth century. If there is no reference to it in the primary sources of Islam, why do we have to fight for it? he said. Upon returning to Indonesia, many of the radicalized heirs of Masyumi were angry at him, accusing him of betraying the political ideas of Natsir and being an agent for the U.S. to weaken Islam from within. They don't know Pak Natsir, Syafii said. This xenophobic allegation prevails until now, but he remains undeterred in fighting for what he believes in; mutual coexistence and social justice, which are far beyond the vague idea of an Islamic state or caliphate. The thought transformation occurred after a great intellectual struggle. We learned and contemplated deeply about Islam, he said, referring to himself and other Muslim scholars. He explained that Rahman actually never abandoned the idea of an Islamic state and that Syafii developed his own thoughts using the ingredients of Rahman's progressive thoughts, known among academics as Islamic Neo Modernism. Seeing himself as an intellectual-activist, Syafii stood between two great Indonesian Muslim scholars -- the late Nurcholis Madjid, known as Cak Nur, and Amien Rais, both of whom were also students of Rahman in Chicago. As an intellectual, he seems to be closer to Cak Nur, while as an activist, he had long been a close friend of Amien, his predecessor as chairman of Muhammadiyah. Cak Nur passed away in 2005, while Amien turned to practical politics
Re: [ppiindia] Perlunya UU Pornografi dan Perkecualian untuk Propinsi yang Menolak
ini soal pemahaman hukum tata negara. mungkin dia mengira indonesia negara federal. tiap negara bagian bisa punya aturan yang berbeda-beda. negara kesatuan republik indonesia ini sudah final kata ulama nu, para jenderal tni dan politisi mainstream. At 02:56 AM 9/24/2008 +, Kartono Mohamad wrote: Sebuah undang2 di NKRI sekali diundangkan ia berlaku utk seluruh NKRI, tanpa kecuali. Maka berbijak bijaklah dlm menyusun sebuah UU supaya dpt berlaku dan diterima di seluruh NKRI. Jangan pula berprasangka bhw yg menolak UU APP berarti pro pornografi. Janganlah berpikir hitam putih spt Bush. KM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: A Nizami mailto:nizaminz%40yahoo.com[EMAIL PROTECTED] Date: Wed, 24 Sep 2008 09:22:09 To: mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com; lisimailto:lisi%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] Subject: [ppiindia] Perlunya UU Pornografi dan Perkecualian untuk Propinsi yang Menolak Assalamu'alaikum wr wb, Penerapan UU Pornografi terseok-seok dan penuh perdebatan sehingga sempat ditunda. Orang-orang Kafir dan Sekuler (JIL dan Pegiat Porno) meski minoritas tapi justru menguasai media dan TV Swasta, sehingga suaranya juga turut didengar. Apalagi TV Swasta juga kerap menyiarkan sinetron, film2, dan lagu-lagu porno (meski levelnya mungkin kurang dari Playboy) sehingga kurang netral. Bali dan DPRD Menado menolak. Sementara yang lain mendukung UU Pornografi. Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu juga. Ini semboyan negara Indonesia. Artinya suku, agama, dan budaya di Indonesia memang berbeda2. Tidak bisa disamakan. Tapi itu tidak jadi alasan untuk tidak bersatu. Bersatu juga tidak harus jadi sama. Oleh karena itu jika disyahkan, sebaiknya UU ini diberlakukan secara Nasional KECUALI jika ada DPRD Propinsi yang menolaknya. Jika DPRD Bali, Papua, Sulut menolak, berarti di propinsi Bali, Papua, dan Sulut UU Pornografi tidak diterapkan. Sebaliknya jika di DKI Jakarta, Jabar, Aceh, dsb DPRDnya menerima, maka UU itu harus diterapkan. Tidak bisa jika DPR dan DPRD sudah menerima, lalu minoritas menolaknya dan memaksakan pembebasan pornografi di seluruh Indonesia. Ini tirani minoritas. Saat ini seluruh anggota DPR sudah menerima UU Pornografi. Yang menolak hanya 2: PDIP dan PDS. Jumlah yang menerima sekitar 80% sementara yang menolak sekitar 20%. Secara demokrasi, UU Pornografi harus diberlakukan. Tapi jika DPRD Bali, Sulut, dan Papua berkeras menolak, kita juga tidak bisa memaksakan. Tak ada paksaan dalam beragama. Jadi buat yang senang pornografi dan pornoaksi, silahkan datang ke propinsi yang bebas. Sebaliknya yang tidak senang melihat orang pacaran pangku-pangkuan, apalagi sampai berhubungan seks di tempat umum. Negara kita memang negara Kesatuan. Tapi bukan berarti budaya dan agamanya harus disamakan atau diseragamkan. Justru nanti ada propinsi yang berontak karena ada aturan yang tidak sesuai dengan budaya dan agama mereka. Di AS dengan slogan E Pluribus Unum, Dari Banyak jadi Satu, mereka tetap membiarkan tiap negara bagian untuk menerapkan aturan yang sesuai dengan budaya dan tradisi masing2 negara bagian. Sebagai contoh untuk hukuman mati ada negara bagian yang menolak, ada pula yang menjalankannya. Tapi dengan perbedaan itu justru mereka bersatu karena tidak dipaksa menjalankan sesuatu yang bertentangan dengan budaya masing2 negara bagian. Di Indonesia dengan penyeragaman aturan justru separatisme terjadi di Aceh, Papua, Maluku Selatan, Timtim, dsb. Oleh karena itu semoga UU Pornografi bisa disahkan, dan diterapkan di semua propinsi kecuali di propinsi yang DPRDnya menolak. Bagaimana pun juga UU Pornografi sangat penting karena Indonesia adalah negara yang berdasarkan KETUHANAN YANG MAHA ESA dan Allah sangat benci kepada pornografi. Jangankan Indonesia, AS yang bebas saja untuk Pornografi tetap ada batasan. Video atau situs Internet diberi rating apakah porno atau tidak. Yang bisa masuk ke tempat porno hanya yang berumur 18 tahun ke atas dan punya ID Card. Di AS diatur bahwa anak-anak di bawah umur tidak boleh difoto telanjang untuk media sex atau dipaksa berhubungan sex. Ada UU yang mengatur itu. Ironis jika Indonesia yang katanya religius justru pornografi dibebaskan secara liar tanpa ada UU yang mengaturnya. Kalau masukan saya sih UU Pornografi ini berlaku secara nasional, KECUALI jika ada DPRD propinsi yang menolak, misalnya propinsi Bali, Papua, atau Sulut. Ini penting karena dalam Islam Laa ikraha fid diin. Kemudian dengan adanya perbedaan antara yang hak dan batil ini, masyarakat akan bisa membandingkan sistem mana yang lebih baik. Seandainya nanti di Bali orang2 bebas telanjang di depan anak2, berhubungan seks di tempat umum, dsb, niscaya lama2 masyarakat Bali akan sadar bahwa UU Pornograti itu memang perlu. Meski Bali merupakan tempat wisata dan Sex merupakan satu unsur dagang dari âSUN, SAND, and SEXâ, insya Allah warga Bali akan yakin aturan tetap diperlukan. Insya Allah
[ppiindia] Fwd: BOCAH MISTERIUS
Fri Sep 19, 2008 8:39 pm (PDT) Pantas untuk direnungkan. . Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan. Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut. Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya. Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya. Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampung mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut. Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan. Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya. * * * * * Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga! Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga. Luqman pun lalu menegurnya. Cuma, ya itu tadi, bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar Luqman. Bismillah.. . ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir, kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu bocah beneran pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu. Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya. Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya? tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman. Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa, jawab Luqman dengan halus, apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu.. Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai. Ia menatap Luqman lebih tajam lagi. Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?! Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa? Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami? Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis? Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?! Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus? Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian...!? Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela. Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar sangat menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba. Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja. Dan ketahuilah juga, juatru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan 'Idul Fithri? Bukankah kalian juga yang
[ppiindia] Fwd: kliping digital koran indonesia baheula
From: bagja bagja@ belanda ini hebat bener... http://niod.x-cago.com/maleise_kranten/papers.do;jsessionid=F96FC152F1E8C65B8298F3A --
[ppiindia] Fwd: Fw: Moral story on effective communication
--- On Sat, 9/6/08, Bhikkhu Uttamo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Bhikkhu Uttamo [EMAIL PROTECTED] Subject: Fw: Moral story on effective communication To: Subhadevi [EMAIL PROTECTED] Date: Saturday, September 6, 2008, 6:10 PM Effective Communication A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He held up a sign which said: 'I am blind, please help.' There were only a few coins in the hat. A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words. Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked, 'Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?' The man said, 'I only wrote the truth. I said what you said but in a different way.' What he had written was: 'Today is a beautiful day and I cannot see it.' Do you think the first sign and the second sign were saying the same thing? Of course both signs told people the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective? Moral of the Story: Be thankful for what you have. Be creative. Be innovative. Think differently and positively. Invite others towards good with wisdom. Live life with no excuse and love with no regrets. When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile. Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear. Great men say, 'Life has to be an incessant process of repair and reconstruction, of discarding evil and developing goodness. In the journey of life, if you want to travel without fear, you must have the ticket of a good conscience.' The most beautiful thing is to see a person smiling!! And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!
[ppiindia] Fwd: Fw: Moral story on effective communication
--- On Sat, 9/6/08, Bhikkhu Uttamo [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Bhikkhu Uttamo [EMAIL PROTECTED] Subject: Fw: Moral story on effective communication To: Subhadevi [EMAIL PROTECTED] Date: Saturday, September 6, 2008, 6:10 PM Effective Communication A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He held up a sign which said: 'I am blind, please help.' There were only a few coins in the hat. A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words. Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked, 'Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?' The man said, 'I only wrote the truth. I said what you said but in a different way.' What he had written was: 'Today is a beautiful day and I cannot see it.' Do you think the first sign and the second sign were saying the same thing? Of course both signs told people the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective? Moral of the Story: Be thankful for what you have. Be creative. Be innovative. Think differently and positively. Invite others towards good with wisdom. Live life with no excuse and love with no regrets. When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile. Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear. Great men say, 'Life has to be an incessant process of repair and reconstruction, of discarding evil and developing goodness. In the journey of life, if you want to travel without fear, you must have the ticket of a good conscience.' The most beautiful thing is to see a person smiling!! And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it! [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Re: Seorang Nasionalis Berdarah Arab
upaya diplomasi yang dilakukan agus salim, ar baswedan dan kawan-kawan untuk mendapat pengakuan internasional atas kemerdekaan indonesia sedang dipertimbangkan menjadi hari diplomasi nasional. semoga komunitas arab-indonesia tergugah menjadikan ar baswedan --dengan semangat nasionalisme dan keberagamannya-- sebagai representasi mereka. At 10:46 AM 9/9/2008 +, masdimas62 wrote: Salam, Terima kasih atas informasinya. Sebagai warga Indonesia saya merasa keIndonesiaan saya lengkap jika berada di tengah beragam-ragam saudara yang berlatar-belakang berbeda-beda. Saya belajar filsafat pada buku-buku Romo Magnis Suseno Saya belajar nilai-nilai kemanusiaan dan hati nurani pada Romo Mangun Saya sangat menikmati sajian tafsir Al Misbah oleh KH Quraish Sihab di Metro TV Saya belajar keimanan yang nyantai kepada Gus Mus (KH Mustofa Bisri) Saya mengikuti paparan ekonomi dari Prof. DR. Kwik Kian Gie Saya belajar sejarah dan menikmati masakan Ong Hok Kam di Kompleks PWI Cipinang, Jakarta Timur. Saya berguru seni film dan teater pada oom Steve Liem Teguh Karya. Dan saya tidak menutupi kenyataan bahwa para penindas, penguasa lalim, koruptor dan mereka yang ditengarai telah menjual aset-aset negara justru kaum pribumi, putra bangsa, kelahiran dan keturunan Indonesia asli, seperti saya. Wassalam, Dimas. --- In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: anies merupakan cucu ar baswedan. dia anak rasyid baswedan. nama lengkapnya anies rasyid baswedan. At 08:10 AM 9/8/2008 +, masdimas62 wrote: Salam, Cerita yang mengharukan. Indonesia lebih banyak lagi tokoh seperti almarhum, di tengah figur-figur keturunan Arab yang menjelma sebagai Islam radikal, merusak dan mencemari Indonesia dan merongrong NKRI. Sekadar bertanya: Apakah Anies Baswedan, Rektor Universtas Paramadina, salahsatu cendekiawan dunia, adalah putra beliau? Wassalam, Dimas. --- In mailto:ppiindia% 40yahoogroups.commailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto ndewanto@ wrote: Seorang Nasionalis Berdarah Arab Abdurrahman Baswedan gigih menumbuhkan nasionalisme keturunan Arab di Indonesia. Piawai sebagai diplomat, pergaulan dia amat luas, melintasi berbagai kalangan. Lahir pada 9 September 1908, riwayat pejuang kemerdekaan itu kini genap satu abad. *** Yogyakarta, akhir 1970-an. A.R. Baswedan, yang sudah menapak usia senja, terkena stroke di rumahnya di kawasan Taman Yuwono. Kondisi pejuang kemerdekaan itu agak mengkhawatirkan. Di Gereja Katolik Kota Baru-- salah satu gereja tertua dan terbesar di kota pelajar itu--Romo Dick Hartoko SJ sedang bersiap memimpin misa bagi umatnya. Mendengar kabar geringnya A.R. Baswedan, Romo Dick spontan meminta jemaat gereja ikut mendoakan kesembuhan tokoh Islam itu. Peristiwa itu membuat Yogyakarta gempar, ujar Samhari Baswedan, anak bungsu A.R. Baswedan. Ketika itu, ayah Samhari adalah Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Yogyakarta. Adapun Romo Dick Hartoko merupakan tokoh Katolik terkemuka di kota itu. Warna mereka berlainan. Namun keduanya berkawan akrab. Hubungan pribadi mereka baik sekali, Samhari menambahkan. Keduanya kerap saling kunjung. Dalam berdiskusi, mereka tak selalu sepaham tapi tetap saling menghormati pendapat masing-masing. Selain dengan Romo Dick Hartoko, A.R. Baswedan berkarib dengan Yap Kie Tong, dokter mata terkenal di Yogyakarta pada masa itu. Dia pun akrab dengan Dr Johan Syahruzad, yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal Partai Sosialis Indonesia. Lahir di Kampung Ampel, Surabaya, riwayat pejuang kemerdekaan itu kini genap berusia 100 tahun. Bernama lengkap Abdurrahman Baswedan, dia dikenal mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Saat usianya masih 20-an tahun, dia sudah gigih mendorong tumbuhnya semangat persatuan komunitas Hadramaut (Yaman) di Nusantara. Ketika itu, mereka terpecah di antara keturunan Sayyid, Gabili, Syekh, dan rakyat biasa. Baswedan muda kemudian mengarahkan persatuan keturunan Arab untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Dia mendirikan wadah Persatuan Arab Indonesia, yang kemudian berubah menjadi Partai Arab Indonesia. Dan dia bergaul akrab dengan tokoh-tokoh nasional, antara lain Dr Sutomo. Secara tegas Baswedan menyatakan tanah air keturunan Arab bukanlah Hadramaut, melainkan Indonesia. Dia juga menyebut keturunan Arab sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Sikap itu sesungguhnya menurunkan derajat komunitas tersebut--yang oleh Belanda dimasukkan ke kelompok Timur Asing. Dalam mars Partai Arab Indonesia yang dikarangnya bersama Umar Baraja, tergambarlah nasionalisme para pemuda keturunan Hadramaut. Ini salah satu baitnya: Indonesia
Re: [ppiindia] Diskusi Ramadhan Salihara: Seni dan Islam (Seni Rupa dan Film)
gun, ada satu film yang menarik. judulnya the band visit. cerita drama-komedi kelompok drumband mesir yang diundang menghadiri acara di pusat kebudayaan arab di israel yang ternyata tak pernah ada. mereka lontang-lantung di israel. bertemu dengan beraneka warga israel. terombang-ambing antara menjaga kehormatan arab/mesir dan menikmati kesenangan duniawi di israel. At 10:42 AM 9/10/2008 +0800, MGR wrote: salam, hanya ingin mengingatkan kembali, undangan komunitas salihara besok kamis dan jumat, 11 dan 12 september, ada pemutaran film, buka puasa bersama, dan diskusi. untuk topik diskusi besok kamis, islam dan seni rupa, untuk lusa, jumat islam dan film. acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. silakan anda hadir ISLAM DAN SENI RUPA Kamis, 11 September 2008  Pemutaran Film Persepolis, 16.00 WIB Persepolis adalah film animasi karya sutradara Vincent Paronnaud dan Marjane Satrapi. Film yang diangkat dari sebuah novel grafik karya Marjane Satrapi berlatar belakang pergolakan politik di Iran yang berujung Revolusi Islam tahun 1979. Di sana hidup seorang gadis kecil yang sangat cerdas dan pemberani bernama Marjane. Suhu politik yang tak menentu di dalam negerinya, yang dilanjutkan perang dengan negeri jirannya: Irak, membuat kedua orangtuanya khawatir dan mengungsikannya ke Wina, Austria. Ia sempat merasakan kebahagiaan di tempatnya yang baru, walaupun akhirnya ia harus kembali ke Iran karena dilanda kesepian. Mudik ke Iran, ia mendapati aturan baru: perempuan diharuskan memakai jilbab.   Diskusi, 19.00 WIB Acep Zamzam Noor (Santri dan Pelukis) Adi Wicaksono (Pengamat Seni Rupa)  Doktrin yang melarang perupaan terhadap makhluk-makhluk yang memiliki nyawa â melalui patung dan lukisan â sangat populer sebagai ajaran Islam. Akhirnya kesenian jenis ini seakan raib di masyarakat Islam, bergeser ke arsitektur dan kaligrafi. Namun, apakah seni rupa tidak pernah hidup dalam masyarakat Islam? Bagaimana pergulatan seorang santri yang memilih mewujudkan puncak keseniannya dalam seni rupa? Bagaimana ia mengatasi âhambatan teologisâ dan di sini lain ia harus menelusuri tanpa henti dan mencari capaian-capaian seni? Apakah Islam pernah menjadi sumber inspirasi terhadap karya-karya seni rupa? Bila ada yang disebut âseni rupa Islamâ, di mana letaknya dalam ranah dunia seni rupa secara umum?   ISLAM DAN FILM Jumat, 12 September 2008  Pemutaran Film Le Grand Voyage, 14.00 WIB Film ini mengisahkan seorang anak bernama Reda diminta ayahnya untuk menemani perjalanan naik haji melalui jalur darat dengan mengendarai mobil dari Perancis ke Arab Saudi, mereka harus menempuh jarak 5.000 km. Di sepanjang perjalanan, mereka sering berbeda pendapat, hingga bertengkar. Bagi sang ayah, perjalanan ini merupakan perjalanan spiritual nan agung, sedangkan bagi anaknya, perjalanan ini adalah azab membawa sengsara. Keduanya yang tak pernah bertemu pendapat dipaksa bekerjasama menaklukkan rintangan dalam perjalanan ini, dan yang lebih penting: menaklukkan egoisme yang ada dalam diri mereka masing-masing. Sutradara: Ismael Ferroukhi (2007).  Pemutaran Film Cafe Transit, 16.00 WIB Film ini menceritakan perjuangan seorang janda dengan dua anak di Iran. Ia menolak tradisi agar menikah dengan saudara mendiang suaminya. Ia pun memberontak sebagai perempuan Iran yang diwajibkan menaati ajaran agama dan kultur masyarakatnya: menjadi istri yang ruang geraknya hanya di rumah. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan kedua anaknya, ia membuka sebuah kafe peninggalan mendiang suaminya. Di kafe ini ia berhadapan dengan aparat keamanan yang menjadi centeng agama dan penguasa. Apa lacur, saudara mendiang suaminya malah bekerja sama dengan aparat itu. Di kafe ini pula ia menyembunyikan seorang pelarian perempuan yang menjadi korban perang di negerinya. Bagaimana perempuan itu menghadapi serbuan yang datang dari segala penjuru? Sutradara: Kambuzia Partovi (2005)  Diskusi, 19.00 WIB Nia Dinata (Sutradara Film) Eric Sasono (Kritikus Film dan Pengelola rumahfilm.org)  Setelah Reformasi â98, dunia film Indonesia mengalami peningkatan produksi yang sangat pesat. Namun, film dengan tema agama masih kalah pamor dibandingkan dengan film bertema cinta, anak muda, atau horor. Di tahun ini, film Ayat-Ayat Cinta menjadi fenomena bila dilihat dari sisi penontonnya. Film ini dipandang tidak hanya sebagai fenomena dalam industri film, namun sebuah metode dakwah Islam melalui film. Apakah film ini menunjukkan kecenderungan baru film bertema agama di masa mendatang? Sementara film-film bertema âPerempuan dan Islamâ di beberapa negara mengalami perkembangan yang menakjubkan. Film-film itu menceritakan pengalaman perempuan Islam di tengah perjuangannya melawan patriarki, fundamentalisme, dan kekerasan yang sering dikaitkan dengan kultur dan ajaran Islam di negerinya. Film-film produksi Iran adalah contoh dari fenomena ini. Bagaimana citra perempuan dalam film-film itu, dan mengapa ia menjadi tema yang menarik untuk
[ppiindia] Seorang Nasionalis Berdarah Arab
keinginan memperkuat orientasi nasionalistis partai itu. Tatkala Masyumi dibubarkan pemerintah Orde Lama dan tak boleh direhabilitasi oleh pemerintah Orde Baru, Baswedan memilih bergerak di jalur budaya. Dia mendirikan Badan Koordinasi Kebudayaan Islam Yogyakarta dan menjadi pelindung Teater Muslim. Mereka mementaskan drama Iblis tentang kisah Nabi Ibrahim, yang waktu itu tergolong kontroversial. Seniman Yogyakarta seperti Arifin C. Noer, Abdurrahman Saleh, Taufiq Effendi, dan Chaerul Umam adalah kawan-kawannya. Dia ikut membantu ketika Rendra mementaskan Kasidah Barzanji. Rumahnya terbuka untuk semua orang. Dia seperti orang tua kami, kata Syu'bah Asa, yang ketika itu aktif berteater di Yogyakarta. Di pengujung hidupnya, A.R. Baswedan bersahabat dengan Romo Mangunwijaya. Dengan gayeng keduanya kerap mendiskusikan masalah Irak-Iran, Palestina-Israel, dan korupsi di dalam negeri. Pada 1986, A.R. Baswedan menutup mata di Jakarta. Tiga hari setelah kematiannya, Romo Mangun bertakziyah. Beliau rawuh dari Yogyakarta dan ikut memberikan tausiyah, ujar Samhari. Nugroho Dewanto (Majalah Tempo, Senin 8 September 2008) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Matinya Semangat Jihad
Keluar dari Garis Kawan Matinya Semangat Jihad: Catatan Perjalanan Seorang Islamis Penulis: Ed Husain Penerbit: Alvabet, Agustus 2008 Tebal: 389 halaman. Memoar seorang yang memutuskan keluar dari anggota jaringan Hizbut Tahrir di Inggris. Potret kecupetan berpikir. *** Pada mulanya dia adalah pemuda kalem yang taat salat, mengaji, dan lembut tutur katanya kepada semua orang. Tapi, pada usia 16 tahun, ada sesuatu yang berubah: ia terlibat dalam jaringan Hizbut Tahrir di Inggris. Di matanya Islam juga ideologi yang harus mengatur semua soal, dari jenggot hingga boleh-tidaknya voting di parlemen. Ed Husain berubah menjadi Islamis. Islam ideal itu, bagi Ed Husain, tengah dikangkangi kapitalisme, sosialisme, dan ideologi sekuler lainnya, dan harus ditegakkan kembali lewat pembentukan khilafah. Dengan begitulah Islam sebagai solusi bisa didesakkan ke ruang publik, termasuk dengan memanfaatkan berkah demokrasi Inggris. Lewat buku The Islamist yang sudah diterjemahkan menjadi Matinya Semangat Jihad: Catatan Perjalanan Seorang Islamis (Penerbit Alvabet) bulan lalu, Husain mengisahkan pengalamannya terpikat pada Hizbut Tahrir selama lima tahun. Ia menyelam, sebelum akhirnya memutuskan keluar dari organisasi yang mendapat ruang hidup di Inggris itu. Lima tahun Husain dengan penuh gairah mempraktekkan dan mengkampanyekan Islam itu. Sekolahnya, juga hubungannya dengan keluarganya, imigran Indo-Pakistan yang tradisionalis dan penganut tarekat, terganggu. Tapi murabbi (mentor)-nya di Hizbut Tahrir berkata: bukankah itu ongkos yang harus ditanggung? Bukankah godaan terberat seorang Islamis adalah tantangan keluarga terdekat? Lingkaran pergaulannya juga menyempit. Garis kawan dan lawan ditarik lebih tegas. Di dunia jahiliyah sekarang, seperti kata George Bush, yang ideologinya menyerupai Hizbut Tahrir di Inggris, Anda with us atau against us. Tidak ada irisan, tak ada wilayah abu-abu yang membuka ruang untuk dialog. Sumber informasi pun dibatasi. Di dunia yang penuh tipu daya, Anda wajib menelan bacaan ini, dan haram menyentuh bacaan itu. Dunia Husain kemudian menjadi bak kapsul yang makin kecil, menyempit ke dalam. Makin terbatas sumber ilhamnya, makin cupet dan radikal ia. Kini Husain keluar dari Hizbut Tahrir dan balik menentangnya. Ia diselamatkan oleh kesediaannya untuk terus menggunakan akal sehat, yang memungkinkannya memperluas wawasan dan pengetahuan. Kesadarannya mulai terusik ketika seseorang wafat akibat radikalisme kelompoknya. Ia belajar sejarah dan menyimpulkan bahwa cerita kekhalifahan Islam bukanlah cerita yang mulus seperti sering diomongkan murabbi-nya. Ia tak cocok dengan sikap mendua kelompoknya. Banyak aktivisnya hidup dari bantuan pemerintah Inggris, negara yang mau mereka hancurkan. Mereka mau melibas demokrasi, padahal karena demokrasilah mereka bisa hidup bebas di Inggris. Kini, sambil sekolah S3 di Universitas London, Husain mendirikan Yayasan Quilliam dengan misi menghambat ekstremisme Islam. Quilliam adalah pionir muslim Inggris yang tak mempertentangkan identitasnya sebagai warga Inggris dan muslim sekaligus. Buku ini, yang dengan terperinci menuturkan pengalaman pribadinya, termasuk memoar langka. Butuh keberanian tertentu bagi Husain untuk mengungkap dapur yang cukup lama membesarkannya. Beberapa kalangan di Inggris, termasuk bekas teman dekatnya, mengecamnya sebagai jual diri. Muslim lainnya menilai Husain terlalu membesar-besarkan kelompok radikal. Lainnya lagi menyambut bukunya sebagai sumber informasi penting untuk mengenal lebih dekat Islamisme. Kita tak perlu tahu detail yang mana yang benar untuk menghargai signifikansi buku ini dan belajar darinya. Ya, kisah Husain penting disimak karena ia menunjukkan sesuatu yang tak lagi pada tempatnya (baca: berbahaya) ketika militansi agama bertemu dengan, atau diakibatkan oleh, kecupetan berpikir. Ketika keyakinan tentang yang absolut, yang diisolasi dari kritisisme, menggerakkan orang untuk merasa boleh melakukan apa saja. Ihsan Ali-Fauzi, Direktur Program Yayasan Wakaf Paramadina. (Majalah Tempo, 8 September 2008) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Re: Seorang Nasionalis Berdarah Arab
anies merupakan cucu ar baswedan. dia anak rasyid baswedan. nama lengkapnya anies rasyid baswedan. At 08:10 AM 9/8/2008 +, masdimas62 wrote: Salam, Cerita yang mengharukan. Indonesia lebih banyak lagi tokoh seperti almarhum, di tengah figur-figur keturunan Arab yang menjelma sebagai Islam radikal, merusak dan mencemari Indonesia dan merongrong NKRI. Sekadar bertanya: Apakah Anies Baswedan, Rektor Universtas Paramadina, salahsatu cendekiawan dunia, adalah putra beliau? Wassalam, Dimas. --- In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Seorang Nasionalis Berdarah Arab Abdurrahman Baswedan gigih menumbuhkan nasionalisme keturunan Arab di Indonesia. Piawai sebagai diplomat, pergaulan dia amat luas, melintasi berbagai kalangan. Lahir pada 9 September 1908, riwayat pejuang kemerdekaan itu kini genap satu abad. *** Yogyakarta, akhir 1970-an. A.R. Baswedan, yang sudah menapak usia senja, terkena stroke di rumahnya di kawasan Taman Yuwono. Kondisi pejuang kemerdekaan itu agak mengkhawatirkan. Di Gereja Katolik Kota Baru-- salah satu gereja tertua dan terbesar di kota pelajar itu--Romo Dick Hartoko SJ sedang bersiap memimpin misa bagi umatnya. Mendengar kabar geringnya A.R. Baswedan, Romo Dick spontan meminta jemaat gereja ikut mendoakan kesembuhan tokoh Islam itu. Peristiwa itu membuat Yogyakarta gempar, ujar Samhari Baswedan, anak bungsu A.R. Baswedan. Ketika itu, ayah Samhari adalah Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Yogyakarta. Adapun Romo Dick Hartoko merupakan tokoh Katolik terkemuka di kota itu. Warna mereka berlainan. Namun keduanya berkawan akrab. Hubungan pribadi mereka baik sekali, Samhari menambahkan. Keduanya kerap saling kunjung. Dalam berdiskusi, mereka tak selalu sepaham tapi tetap saling menghormati pendapat masing-masing. Selain dengan Romo Dick Hartoko, A.R. Baswedan berkarib dengan Yap Kie Tong, dokter mata terkenal di Yogyakarta pada masa itu. Dia pun akrab dengan Dr Johan Syahruzad, yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal Partai Sosialis Indonesia. Lahir di Kampung Ampel, Surabaya, riwayat pejuang kemerdekaan itu kini genap berusia 100 tahun. Bernama lengkap Abdurrahman Baswedan, dia dikenal mudah bergaul dengan berbagai kalangan. Saat usianya masih 20-an tahun, dia sudah gigih mendorong tumbuhnya semangat persatuan komunitas Hadramaut (Yaman) di Nusantara. Ketika itu, mereka terpecah di antara keturunan Sayyid, Gabili, Syekh, dan rakyat biasa. Baswedan muda kemudian mengarahkan persatuan keturunan Arab untuk mendukung kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Dia mendirikan wadah Persatuan Arab Indonesia, yang kemudian berubah menjadi Partai Arab Indonesia. Dan dia bergaul akrab dengan tokoh-tokoh nasional, antara lain Dr Sutomo. Secara tegas Baswedan menyatakan tanah air keturunan Arab bukanlah Hadramaut, melainkan Indonesia. Dia juga menyebut keturunan Arab sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Sikap itu sesungguhnya menurunkan derajat komunitas tersebut--yang oleh Belanda dimasukkan ke kelompok Timur Asing. Dalam mars Partai Arab Indonesia yang dikarangnya bersama Umar Baraja, tergambarlah nasionalisme para pemuda keturunan Hadramaut. Ini salah satu baitnya: Indonesia! Semboyan Persatuanku Indonesia! Tanah Tumpah Darahku Persatuan! Arab Indonesia Makin lama makin bercahaya Kita tetap setia Untuk menunjukkan keindonesiaannya, dalam beberapa pertemuan, A.R. Baswedan tak sungkan mengenakan surjan Jawa--tindakan itu mulanya dianggap tak lazim, tapi lama-kelamaan bisa diterima oleh komunitas Arab Indonesia. Dia juga pernah terjun menjadi wartawan, bergabung dengan harian Sin Tit Po, yang propergerakan nasional. Di sana, dia berkawan akrab dan banyak belajar tentang jurnalisme dari Liem Koen Hian, pemimpin harian tersebut. Di masa pendudukan Jepang, A.R. Baswedan memutuskan bergerak di bawah tanah. Dia menggabungkan diri dengan kelompok pemuda di sekitar Sutan Sjahrir. Pekerjaan mereka memantau radio siaran luar negeri--tugas yang berisiko tinggi karena semua radio disegel tentara Jepang. Suatu ketika, dia tepergok Kempetai--polisi rahasia Jepang--sedang menyimak radio luar negeri. Mereka menggelandangnya ke markas. Dia divonis mati. Eksekusi akan dilakukan esok siangnya. Pagi harinya, dia dijemur di pekarangan bersama sejumlah tawanan lain. Di saat genting itu datang Mr Singgih dari Jakarta. Dia anggota Pusat Tenaga Rakyat yang dipimpin Soekarno. Melihat Baswedan, Mr Singgih segera menghampiri dan meminta polisi Jepang membebaskannya. Mr Singgih berdalih Bapak adalah anak buahnya, tutur Samhari. Nyawa A.R. Baswedan bisa diselamatkan. Setelah proklamasi dikumandangkan, Partai Arab Indonesia membubarkan diri. Anggota-anggotanya menyebar ke berbagai partai. Hamid Algadri, misalnya, masuk Partai Sosialis Indonesia. Abdulah Baraba memilih Partai
[ppiindia] Fwd: IKUT YUK : 'Penghargaan AJI-UNICEF Tahun 2008'. Total hadiah Rp 66 juta
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations Children's Fund (UNICEF) menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak' Tahun 2008, AJI-UNICEF kembali menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'. Penghargaan ini pertama kali diberikan pada 2006, ketika itu hanya untuk kategori jurnalis media cetak. Namun, sejak 2007 kriteria peserta diperluas sehingga jurnalis on line, radio dan televisi juga dapat mengikuti. Tahun ini total hadiah yang diberikan sebesar Rp 66 juta. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya jurnalistik yang berbobot dan berperspektif anak. Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal anak ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena pemberitaan tentang anak dianggap kurang layak jual? Pada kebijakan media, peliputan tentang anak ditempatkan pada ranking kesekian. Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia , mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap sebagai isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki daya jual. Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) mengatakan, pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam setiap edisi. Sebanyak 54 jurnalis (40,90%) mengaku medianya jarang atau kadang-kadang saja memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis (22,72%) menyatakan medianya hampir memuat permasalahan anak setiap edisi terbit. Sedangkan sebanyak 6 jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak pernah memuat permasalahan anak. Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong AJI-UNICEF untuk memberikan Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak. Ketentuan 1. Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang anak. 2. Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi di seluruh Indonesia dapat mengikuti perlombaan ini. 3. Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media massa (bukan media internal). 4. Setiap peserta bisa mengajukan maksimal tiga karya. 5. Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada periode antara 26 Oktober 2007 7 Oktober 2008 6. Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 9 Oktober 2008 7. Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya orisinal. Jadi bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial. 8. Ralat, jika ada, harus disertakan. 9. Karya belum pernah memenangi lomba jurnalistik. 10. Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan. 11. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat. 12. Untuk karya media cetak, peserta harus mengirim kliping beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus mengirim karyanya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs beritanya. Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari redaktur media online yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah dimuat di media tersebut. 13. Untuk karya media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk CD (MP3 atau WAV). Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari pimpinan (Pemimpin redaksi) yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah disiarkan di radio tersebut. Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya. 14. Untuk karya media televisi, peserta harus mengirimkan karyanya dalam bentuk VCD / DVD (MPEG atau AVI) dengan mencantumkan nama dan asal media di kepingan VCD / VCD . Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya. 15. Sponsor hadiah oleh Mayora dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta. Masing-masing sebesar Rp 10 juta (pemenang 1 per kategori), Rp 7 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 5 juta (pemenang III per kategori) 16. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] Nomor Telepon/fax : 021-3151214 /021-3151261. Atau hubungi panitia 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik terbaik tentang Anak' via email http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] Dewan Juri 1. Dewan Juri Kategori Cetak a. Lina Sofiani (UNICEF) b. Willy Pramudya (AJI) c. Ninuk Mardiana Pambudy (Kompas) d. Irwanto (Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta) 2. Dewan Juri Kategori TV a. Iwan Hasan (UNICEF) b. Eddy Suprapto (AJI) c. Don Bosco (KPI) d. Bobbi Guntarto (Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak) 3. Dewan Juri Kategori Radio a. Kendartanti Subroto (UNICEF) b. Heru Hendratmoko (AJI) c. Arya Gunawan (UNESCO) d. Arist Merdeka Sirait (Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak
Re: Bls: [ppiindia] Munir Dibunuh Dua Kali
panglima gam abdulah syafiie juga tewas semasa rezim mega. At 11:30 PM 9/4/2008 +0800, [EMAIL PROTECTED] wrote: Rezim Megawati dapat disimpulkan punya andi dalam tumbalnya dua tokoh penting. Jika sekarang, Keadilan bagi Munir adalah Untuk semua pantas di terima semua komponen sebab pada jaman yang belum ada pencerahan penegakan HAM Munir sudah punya Gigi dan ia Konsisten. Imbasnya adalah sejumlah Justifikasi penegakan HAM di terima di Indonesia. Tokoh berikut yang Tumbal di Era Megawati Adalah Alm. Theys Hiyo Eluay. Kekawatiran Jakarta dibawah Rezim Megawati justeru Kepergian Pejuang Papua sangat tragis. Sayangnya, untuk mengungkap tragedi Alm Theys belum meluas di Indonesia. Alm.Munir dan Theys sama-sama punya nasib yang tragis. Entah kenapa Kasus Theys tidak mengemuka di Indonesia... Ini namanya komponen Negara masih Diskriminasi dalam pembelaan HAM dan kapan kah Negara mengutamakan kemerdekaan Berpikir bagi individu maupun kelompok. Sudah begitu, masih saja terjadi tindakan sewenang-wenang kaum Militer non-Organik tembak orang Papua yang punya hak hidup sama dengan manusi di Dunia. Penembakan Opinus Tabuni di Wamena Papua, bentuk nyata Militer di Papua belum Tobat walaupun sejumlah pimpinan Militer sedang mengalami masalah Hukum dalam kasus pembunuhan Manusia. Keadilan itu nurani yang abadi adanya... --- Pada Kam, 4/9/08, tossi20 mailto:tossi20%40yahoo.com[EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: tossi20 mailto:tossi20%40yahoo.com[EMAIL PROTECTED] Topik: [ppiindia] Munir Dibunuh Dua Kali Kepada: mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 4 September, 2008, 9:10 AM http://www.ranesi.http://www.ranesi. nl/arsipaktua/ indonesia060905/ KasusMunir/ dua_kali08090\ 4 Munir Dibunuh Dua Kali Aboeprijadi Santoso 04-09-2008 Munir Dibunuh Dua Kali http://download.http://download. omroep.nl/ rnw/smac/ cms/munir_ dibunuh_dua_ kali_20080904_ \ 44_1kHz.mp3 Bukan mustahil ada upaya pembunuhan kedua terhadap aktivis hak-hak asasi manusia Munir, yaitu dalam penerbangan Singapura menuju Amsterdam, setelah upaya pertama dilakukan di Coffee Bean, Bandara Internasional Singapura Changi. Demikian Usman Hamid dari Komite Aksi Solidaritas untuk Munir, KASUM, menanggapi replik Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum Cyrus Sinaga yang disampaikan dalam sidang ketiga terdakwa Mayjen Muchdi Purwopranjono. Sidang berlangsung aman, meski dijaga ketat karena hadirnya ratusan pendukung Munir dan pendukung Muchdi, di antaranya barisan asal Papua dan preman Betawi. Koresponden Aboeprijadi Santoso melaporkan Tim Jaksa, dengan panjang lebar, berupaya mematahkan Eksepsi Tim Pembela Terdakwa pimpinan Mohammad Luthfie. Di dalam pesawat Cyrus Sinaga: Apabila diperhatikan dengan cermat, maka locus delicti dalam surat dakwaan tersebut, telah jelas dan dapat dipertanggungjawabk an. Di mana sebagai locus delicti pada dakwaan pertama adalah Kantor Badan Intelijen Negara atau BIN, Jalan Zainul II Kompleks BIN, Kelurahan Kejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Atau pada dakwaan kedua, sebagai locus delicti adalah Room Gate 42, Coffee Bean Bandara Changi Singapura. Atau setidak-tidaknya dalam pesawat udara PT Garuda Indonesia Airways, Boeing 747 seri 400, penerbangan nomor GA 974. Locus delicti ini tidak boleh dipisahkan antara perbuatan memasukkan racun arsenikum ke dalam minuman korban almarhum Munir SH, dengan akibat yang timbul yakni kematian korban di dalam pesawat Garuda Indonesia Airways penerbangan nomor GA 947 Demikian Jaksa Cyrus Sinaga. Dengan sekali lagi menunjuk pada locus delicti, atau tempat kejadian tindak pidana, pada kantor Badan Intelejen Negara BIN dan cafe di Bandara Changi, bahkan sebagai alternatif, juga di dalam pesawat Garuda tersebut, Jaksa Cyrus Sinaga membuka perspektif mengenai kasus pembunuhan aktivis hak-hak asasi manusia Munir. Artinya, dia mengindikasikan adanya konspirasi BIN dan membuka kemungkinan upaya pembunuhan di dalam pesawat Garuda. Paparan Jaksa tersebut pertama-tama dimaksud untuk mematahkan eksepsi tim pembela Mayjen Muchdi PR. Dua hari lalu tim ini menganggap Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang, karena dakwaan Jaksa dinilai tidak jelas, tidak cermat dan tidak lengkap. Padahal, demikian lanjut Jaksa Sinaga, terdakwa Muchdi Pr sendiri telah memahami dakwaan tersebut. Jauh dari kenyataan Cyrus Sinaga: Ketika surat dakwaan dibacakan di persidangan, terdakwa telah mengatakan sudah mengerti dan jelas isi surat dakwaan. Tetapi masih jauh dari kenyataan. Yang penting pertama kali terdakwa telah benar-benar mengerti redaksional surat dakwaan tersebut. Demikian Sinaga. Oleh karena itu, pengadilan harus menolak eksepsi tim pembela Muchdi Pr, demikian Jaksa Sinaga menyimpulkan. Jaksa Cyrus Sinaga: Maka tidak beralasan apabila tim penasehat hukum terdakwa masih mengatakan bahwa surat dakwaan tidak jelas. Sehingga keberatan dari tim penasehat hukum terdakwa tersebut haruslah
[ppiindia] Fwd: LNG Tangguh
Ada info menarik dari Menristek soal Tangguh. [EMAIL PROTECTED] Tempo® -Original Message- From: Kusmayanto Kadiman [EMAIL PROTECTED] Date: Thu, 04 Sep 2008 15:25:16 To: Technomedia[EMAIL PROTECTED] Subject: [technomedia] Re: [netsains] LNG Tangguh Sedikit cerita tentang Tangguh: Tahun 1995 Arco menemukan Wiriagar dan 1996 menemukan Vorwata. Ternyata dua lapangan gas yang baru ditemukan itu berhubungan, dan kemudian dinamakan Tangguh. Tahun 1998 setelah mendapat banyak data tambahan independent konsultan DeGolyer MacNaughton memperhitungkan cadangan Tangguh 24 TCF (http://www.aapg.org/explorer/wildcat/2000/wildcat08.cfm). Jauh lebih besar dibandingkan Arun (14 TCF gas plus 750 juta barel minyak). Tahun 1999 Arco dibeli BP. Kebetulan?? The timing is intriguing, ya? Bukankah BP beli Arco karena Tangguh? Perhatikan kata-kata core profit centre for BP as LNG demand booms dalam aline ini, BP on March 7, 2005 gave the go-ahead for its Tangguh LNG project as it signed the onshore and offshore EPC contracts. Tangguh is set for output capacity equivalent to 6% of current world demand for LNG. Slated to start production by end-2008, it represents a core profit centre for BP as LNG demand booms. For Indonesia, the world's biggest supplier of LNG, it will help offset declining output from other LNG facilities and provide much-needed revenue. (http://www.entrepreneur.com/tradejournals/article/160680118.html) Semoga bermanfaat...
[ppiindia] Fw: JIL Puasa hari pertama di Boston
To: mailto:islamliberal%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED]; mailto:KNU-AS-Kanada%40yahoogroups.comFrom[EMAIL PROTECTED]: Tue, 2 Sep 2008 08:25:28 -0700Subject: JIL Puasa hari pertama di Boston Puasa hari pertama di Boston PUASA di Boston tahun ini membawa sebuah kejutan yang tak pernah saya duga dan sekaligus sangat mengharukan. Beberapa hari sebelum puasa mulai pada Senin lalu 1/9, saya mengirim undangan buka puasa hari pertama untuk merayakan dimulainya bulan Ramadan. Undangan itu saya kirim ke teman-teman dekat saya yang tinggal di apartemen yang sama. Saya adalah satu-satunya keluarga Indonesia, dan sekaligus satu-satunya keluarga Muslim di apartemen itu. Selebihnya adalah keluarga Kristen dengan pelbagai denominasinya. Sebagian besar yang tinggal di sana adalah keluarga Amerika, tetapi ada juga satu keluarga Korea dan seorang profesor bujangan asal Zimbabwe. Suasana kekeluargaan di gedung apartemen saya itu sangat kuat sekali. Secara informal, saya kerap ngobrol dengan mereka mengenai isu-isu agama. Karena tahu saya seorang Muslim, mereka tertarik belajarpelbagai aspek tentang ajaran Islam dari saya. Kurt Walker, seorang Amerika kulit putih yang tinggal persis di samping apartemen saya, tertarik untuk belajar banyak hal mengenai Islam. Dia adalah mahasiswa teologi dan calon pendeta. Beberapa waktu lalu, dia diminta untuk memberikan ceramah dalam sebuah pertemuan tahunan para pendeta di Vermont. Dia diminta untuk berbicara mengenai konsep keadilan dalam Kristen dan Islam. Selama mempersiapkan ceramah itu, diabanyak sekali diskusi dan ngobrol dengan saya. Minat Kurt yang besar pada Islam bermula dari obrolan santai dengansaya. Semester musim semi tahun ini dia mengambil sebuah mata kuliahtentang Islam yang diampu oleh Dr. Fareed Essack, seorang sarjana Muslim yang cukup terkenal dari Afrika Selatan. Minat Kurt terhadap Islam bukan dilandasi oleh motif apologetis, yakni mempelajari agama lain untuk mencari kelemahan-kelemahan di sana dan pada gilirannya melakukan serangan mematikan atas agama itu seperti selama ini dilakukan oleh kaum apologetis baik di pihak Kristen atau Islam. Dia seorang Krist en yang sangat saleh, tetapi dia dengan sungguh-sungguh ingin belajar mengenai tradisi agama lain dengan simpati yang jujur. Pada Kurt, saya menemukan teman dialog yang sangat menyenangkan. Sayabelajar banyak hal tentang Kristen, terutama mengenai tradisi kaum Kristen puritan di kawasan negara bagian Massachusetts. Saat ngobrol dengan Kurt, kadang-kadang teman-teman lain yang tinggal di gedung sama bergabung. Saya kirimkan undangan buka puasa hari pertama itu kepada empat teman satu apartemen yang saya anggap paling dekat dengan saya. Ienas Tsuroiya, isteri saya, dengan penuh semangat menyiapkan masakanuntuk buka hari itu. Dia menyiapkan nasi uduk, ayam goreng, kerupukbawang, sambal terasi, puding, dan sandwich. Makanan yang terakhir initerpaksi disiapkan oleh isteri saya sebagai semacam exit plan kalau-kalau teman-teman bule itu tak menyukai nasi uduk. HARI pertama bulan puasa kali ini mengejutkan karena beberapa jam menjelang bedug buka (tentu di Boston tak ada bedug; tetapi bedug selalu hadir secara mental dalam benak saya), Kurt memberi tahu saya bahwa dia ikut puasa hari itu. Ha?! Saya sungguh terperanjat, sebab saya tak pernah berharap dia bertindak hingga sejauh itu. Dia bilang, dia ingin menunjukkan solidaritas pada saya sebagai satu-satunya orang Muslim di gedung apartemen itu. Dia juga ingin merasakan bagaimana penderitaan seorang yang sedang berpuasa. I want to know how it feels like to be a Muslim, kata dia. Ada anekdot kecil yang diceritakan oleh Kurt selama dia puasa pada hari itu. Dia mengatakan dengan terus terang kepada keluarganya bahwa hari itu dia ingin menghormati seorang tetangganya yang Muslim (yakni keluarga saya) dan ikut puasa. Dia juga memberi tahu kedua anak kembarnya yang masih berumur 6 tahun tentang apa itu puasa dan apa maknanya bagi seorang Muslim. Yang lucu, beberapa kali kedua anaknya itu menggoda dia dengan memamerkan makanan-makanan kesukaannya selama dia berpuasa hari itu. Saya tertawa mendengar anekdot itu. Tahun ini, bulan puasa jatuh di ujung musim panas, sehingga waktu sianglebih panjang ketimbang malam. Waktu Imsak masuk pukul 4:37 am dan Subuh 4:47 am. Sementara itu matahari terbenam pada pukul 7:22 pm. Dengan demikian, total waktu puasa selama satu hari hampir 16 jam, jauh lebih panjang dari waktu puasa di Indonesia. Dua tahun mendatang, sudah pasti bulan puasa akan jatuh persis ditengah-tengah musim panas, sekitar bulan Juni-Juli. Sebagaimana kita tahu, waktu siang pada musim panas jauh lebih panjang. Pada puncakmusim panas, waktu Subuh masuk kira-kira pukul 3:30 am, dan Maghrib nyaris mendekati pukul 8:30 pm. Bisa dibayangkan betapa beratnya melaksanakan ibadah puasa pada musim panas di negeri-negeri empat musim seperti Amerika. Teman-teman Amerika terheran-heran bagaimana kami bisa
Re: JIL Dibeli AS dan Eropa - : [ppiindia] MUI dibeli BAKRIE?
semuanya memang urusan persaingan politik, kok. agama cuma ditenteng-tenteng, jadi komoditi yang ditransaksikan seperti bawang, cabe dan singkong di pasar. sungguh rendah agama di tangan mereka. At 09:57 AM 9/3/2008 +, masdimas62 wrote: - Pengakuan Ulil di Hidayatullah bukan hanya JIL yang terima bantuan asing, tapi juga Muhamadiyah dan NU. Kok gak diungkap? - Ada banyak ormas Islam radikal dapat dana dari Timur Tengah untuk menggoyang NKRI, menyebarkan ajaran anti Pancisila, melakukan gerakan Arabisasi, mendorong lahirnya perda-perda syariat di berbagai daerah, kok nggak dipersoalkan? - Apa memang sikap sirik dan munafik sudah menjadi ciri khas Islam fundamentalis radikal? Dimas. -- In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Bisa jadi di Hape tersebut tersedia Al Qur'an dan Hadits Digital khusus untuk HP sehingga MUI mau merekomendasi. Tapi biasanya sih yang dapat duit itu orang2 JIL yang dapat duit dari AS dan Eropa. Ini biang JIL sendiri, Ulil, yang mengaku di majalah Hidayatullah. --- Sidik Permana [EMAIL PROTECTED] menulis: Coba tengok iklan esia satu halaman penuh di KOMPAS hari ini. Coba simak kata2nya Hape esia Hidayah telah mendapatkan rekomendasi dari Komisi Fatwa MUI Pusat. Lua biasa... Koq bs ya MUI kasih rekomendasi kayak gitu? Btw, ada biayanya gak ya? Koq cuman eksklusif esia? Sidik === Paket Umrah Mulai Rp 15,4 juta Informasi selengkapnya ada di: http://www.media-islam.or.idhttp://www.media-islam.or.id Syiar Islam. Ayo belajar Islam melalui SMS Untuk berlangganan ketik: REG SI ke 3252 Untuk berhenti ketik: UNREG SI kirim ke 3252. Sementara hanya dari Telkomsel Informasi selengkapnya ada di http://syiarislam.wordpress.comhttp://syiarislam.wordpress.com __ _ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fwd: surga di dubai
From: Pudjo Suwarno @.com Pak BW, Ada beberapa 'agenda' yg bisa saya sarankan waktu di Dubai: 1. Ikut Desert Safari ($54) (telp: 971 4 262 8889) off-road-nya seru, di-ikuti dengan desert dinner + tari perut 2.Bastakya Old District 3.Deira Spice Souk (dibelakang museum) 4. Bateux Dinner Cruise ($80) (telp: 971 43994994) - Original Message From: bondan winarno mailto:bondanw%40gmail.combondan@ To: mailto:jalansutra%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, August 17, 2008 4:41:59 PM Subject: [Jalansutra] Humus Qurdaba Keluarga JS-ku -- khususnya di Abu Dhabi dan Dubai, Ada kemungkinan saya akan ke Abu Dhabi dan Dubai bulan September. Kebetulan, ketika di Balikpapan saya ngobrol dengan seseorang yang berasal dari Dubai. Dia cerita tentang masakan veal nehari dan humus qurdaba. Saya berhasil menemukan veal nehari di Google, tetapi tidak ada info tentang humus qurdaba. Mungkin ada yang tahu? Selain itu, ada saran tentang hal-hal yang bisa dilakukan/dilihat/ dicicipi dalam perjalanan darat antara Abu Dhabi - Dubai? Apakah kunjungan Al-Maha dan Al-Ain disarankan? Salam, Bondan [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Jaudat Said dan Tafsir La Ikraha Fi al-Din
JIL Edisi Indonesia Jaudat Said dan Tafsir La Ikraha Fi al-Din Oleh Abd Moqsith Ghazali Jaudat Said lahir di Suriah, tahun 1931. Ia pernah belajar di Universitas al-Azhar Mesir. Ketika di Mesir ini, ia banyak bersentuhan dengan berbagai macam pemikiran Islam yang dikemukakan tokoh-tokoh seperti Ibnu Taymiyah, Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Mawdudi, Hasan al-Banna, dan Sayyid Quthb. Walau sebentar, ia sempat mengagumi pemikiran Hasan al-Banna. Itu sebabnya, ia pernah bergabung dengan Ikhwanul Muslimin. Dalam perkembangan berikutnya, ia melepaskan diri dari sang pemikir fundamentalis itu. Ia kemudian terkagum pada Malik Bennabi dan Muhammad Iqbal. Ketika selesai kuliah, dia membaca Syuruth al-Nahdlah buah karya Malik Bennabi. Ketika membaca buku ini, Jaudat terhipnotis dan mengalami ekstasi seperti yang pernah dialami Jalaluddin Rumi ketika bertemu dengan Syamsuddin al-Tabrizi. Metode pembacaan al-Quran Jaudat Said lebih banyak mengadopsi metode Bennabi dan Muhammad Iqbal. Ia telah membaca buku Bennabi yang berjudul al-Zhahirah al-Quraniyah. Ia jujur berkata bahwa Bennabi telah membantu dirinya untuk membaca al-Quran dengan perspektif dan format baru. Jaudat Said telah menulis beberapa buku. Di antaranya adalah Lima Hadza al-Ra`ab min al-Islam, Madzhab Ibnu Adam al-Awwal: Musykilat al-`unf fi al-`Amal al-Islami, al-Insan Hiyna Yakunu Kullan wa `Adlan, Hatta Yughayyiru Ma bi Abfusihim, Fuqdan al-Tawazun al-Ijtima`, Iqra wa Rabbuka al-Akram, kemudian La Ikraha fi al-Din: Dirasah wa Abhats fiy al-Fikr al-Islami. Buku yang terakhir itu terbit pada tahun 1997. Setebal 190 halaman untuk menjelaskan kebebasan berfikir dan beragama, Hak Asasi Manusia, Reorientasi Jihad, sampai pada soal teks dan problem peradaban bahkan juga tentang relasi bahasa dan realitas. Buku ini terdiri dari 8 bab. Tergolong ringkas untuk mengelaborasi gagasan-gagasan besar dan rumit. Karena itu, anda jangan berharap akan menemukan bahasan-bahasan detail menyangkut satu pokok soal. Buku ini mungkin lebih tepat disebut sebagai manifesto kekebasan beragama ketimbang sebuah karya akademis. Dari segi diksi yang dipilihnya yang cenderung bombastik bahkan provokatif, buku ini agak mirip dengan Ma`alim fi al-Thariq yang ditulis Sayyid Quthb. Namun, bagaimanapun, buku ini tetap menarik untuk dikaji dalam konteks kebebasan beragama di Indonesia Indonesia yang kian terancam. Memang, Jaudat Said dalam buku ini sempat memuji kerukunan Indonesia. Menurutnya, Islam di Indonesia tak didakwahkan dengan pedang. Tapi, kini Islam Indonesia sering dijalankan dengan pentungan. Tafsir La Ikraha fi al-Din Pada mulanya adalah firman Allah berikut: Tidak boleh ada paksaan dalam agama. Sungguh telah nyata (berbeda) kebenaran dan kesesatan. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tak akan putus. Allah Maha Mendengar dan Mengetahui (Al-Baqarah: 251). Jawdat Said menyebut ayat di atas (lâ ikrâha fî al-dîn, qad tabayyana al-rusyd min al-ghayy) sebagai âyat kabîrat jiddân (ayat universal). Apalagi, menurut Jaudat Said, ayat itu dinyatakan persis setelah ayat kursi yang dianggap sebagai salah satu ayat paling utama. Jika ayat kursi mengandung ajaran penyucian Allah, maka ayat tersebut mengandung penghormatan kepada manusia, yang salah satunya adalah menjamin hak kebebasan beragama. Dalam menafsirkan ayat ini, Said menegaskan bahwa yang dimaksud dengan pemaksaan (al-ikrâh) adalah al-ghayy dan ini adalah jalan salah (al-tharîq al-khâthi`). Sedang yang dimaksud dengan tanpa paksaan (allâ ikrâh) adalah al-rusyd dan ini adalah jalan benar (al-tharîq al-shahîh). Pengertian ayat itu adalah tidak ada paksaan dalam agama. Sungguh sudah jelas (perbedaan) antara tanpa paksaan dan pemaksaan. Berbeda dengan kebanyakan para mufasir, Jaudat Said menafsir kata thâghût dalam lanjutan ayat itu sebagai orang yang memaksakan pemikiran dan keyakinannya kepada orang lain, dan membunuh orang yang berbeda keyakinan dengan dirinya. Perihal ayat tersebut, Said mengemukakan pandangannya. Pertama, ayat itu memberi jaminan kepada orang lain untuk tidak mendapatkan paksaan dari seseorang. Ayat itu juga memberi jaminan agar seseorang tak dipaksa orang lain tentang sesuatu hal, termasuk dalam hal agama. Kedua, ayat itu bisa dipahami sebagai kalimat perintah (kalâm insyâî) dan sebagai kalimat informatif (kalâm ikhbârî). Sebagai kalimat perintah, ia menyuruh seseorang untuk tak melakukan pemaksaan kepada orang lain. Sebagai kalâm ikhbâri, ayat itu memberitahukan bahwa seseorang yang dipaksa masuk pada suatu agama sementara hatinya menolak, maka orang itu tak bisa dikatakan telah memeluk agama itu. Ini karena agama ada di dalam kemantapan hati, bukan dalam ungkapan lisan. Ketiga, tidak ada paksaan dalam soal agama sama dengan tidak ada paksaan dalam soal cinta. Menurut Said,
[ppiindia] Suara Kekuasaan Mengancam Suara Dialog
Suara Kekuasaan Mengancam Suara Dialog Sharunas Paunksnis Kaunas, Lithuania Mereka selalu datang malam hari, demikianlah kata George Orwell. Kau terbangun dan melihat orang-orang mengepung ranjangmu sembari menyorotkan senter. Citraan ini selalu muncul kembali selama masa-masa tegang dan penuh kecurigaan di seluruh dunia agen-agen rahasia anonim menyapu orang-orang tak berwasangka, karena gaya mereka atau penolakan mereka untuk menyesuaikan diri. Bagi banyak orang, citraan ini membayangi kontroversi seputar penangkapan seorang perempuan pakistan bernama Aafia Siddiqui di Afghanistan pada bulan Juli dan penampilannya di pengadilan pada 5 Agustus di New York. Ia didakwa dengan percobaan pembunuhan terhadap penyelidik Amerika saat dipenjara di Afghanistan tempat ia, seperti kata orang, ditahan karena bertindak mencurigakan dan membawa benda-benda yang dicurigai sebagai bahan pembuat bom, petunjuk dan panduan tengara-tengara New York di tas tangannya. Siddiqui didaftar oleh Amerika Serikat pada tahun 2004, sebagai salah satu dari tujuh orang yang terkait dengan al Qaeda dan dikhawatirkan sedang merancang sebuah serangan, hilang bersama tiga anaknya yang masih kecil-kecil di Karachi pada tahun 2003, dan muncul kembali secara mencurigakan lima tahun kemudian di New York dengan tatapan kosong seorang tahanan kamp konsentrasi di wajahnya. Apa yang terjadi pada Siddiqui dan anak-anaknya selama lima tahun itu tetaplah sebuah misteri. Fausia, adiknya, menduga keras ia telah diculik dan dijebloskan ke penjara rahasia di Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat menyangkal semua itu, meskipun banyak orang Pakistan yang percaya bahwa ia diculik dan menghabiskan masa lima tahun itu di sebuah penjara rahasia bagi militan Muslim di Afghanistan, sebelum dipindahkan ke Amerika Serikat untuk didakwa. Spekulasi seputar kasus ini mengingatkan saya akan sebuah film Pakistan dewasa ini, Khuda Kay Liye (Atas Nama Tuhan), yang disutradarai oleh Shoaib Mansoor. Tokoh protagonisnya, Mansoor, dijebloskan di penjara Orwellian, mengikuti peristiwa 11/9. Karakternya dapat dipandang sebagai sebuah model bagi Muslim kontemporer atau seorang korban dari sistem. Ia ditahan secara tak sah, ditanyai berulang kali oleh otoritas AS (Apa hubunganmu dengan Osama?) dan disiksa alusi yang gamblang dari kamp tahanan Guantanamo Bay. Film itu merefleksikan ketakutan-ketakutan umum yang ada di dunia saat ini ketakutan akan antara (other) yang jahat buat siapa nama dan warna kulit seseorang cukup sudah untuk menuduhnya atas konspirasi melawan dunia bebas. Mansoor merepresentasikan absurditas miskomunikasi antara masyarakat Muslim dan Barat, yang dibakar oleh pembedaan Huntingtonian terhadap dunia ke dalam kelompok-kelompok yang tak berusaha saling berkomunikasi dan memahami, namun justru berkonfrontasi satu sama lain, sehingga memperlebar jurang antara bangsa dan rakyat, sesuatu yang dipaksakan keberadaannya padahal sesungguhnya tidak ada. Khuda Kay Liye menunjukkan bahwa insiden-insiden itu membuat prospek-prospek pemahaman mutual dipertanyakan dan menekankan perbedaan antara kita dan mereka. Tak heran jika banyak orang percaya bahwa Islam sedang diserang. Tak lama setelah sukses besar film ini di Pakistan, Aafia Siddiqui pun muncul di depan publik. Seringkali, dalam persoalan semacam ini, kebenaran dan keadilan hilang di rimba politik dan hukum dari agenda-agenda konflik. Kita mungkin tak pernah tahu kebenaran perihal Aafia, namun citraan ibu tiga anak yang kekurangan makanan bergizi dan rusak akan tetap hidup di antara simbol-simbol yang digunakan untuk memperkuat sebuah citraan akan penindasan. Mengapa kita, ahli waris kebrutalan abad lalu, tak dapat belajar dari perang, konflik, dan penderitaan diri kita sendiri dan generasi lalu? Kita musti menyadari bahwa kontroversi, spekulasi, dan bukti-bukti tak mencukupi seputar kasus Siddiqui, hanyalah tipe hal-hal yang menjauhkan kita dari harapan akan pemahaman yang mutual. Berapa banyak kisah-kisah seperti ini akan kita saksikan sebelum kita berpihak dan menuntut cara yang lebih baik dalam melakukan segala sesuatu? Entah Siddiqui benar telah dikurung dalam sebuah penjara rahasia di Afghanistan dan terdapat kebenaran untuk mendakwanya, atau tidak, peristiwa-peristiwa saat ini terjadi karena hilangnya kepercayaan pada Amerika Serikat dan umat Muslim di dunia. Kita berhadapan dengan dilema etis. Abu Ghraib. Guantanamo Bay. Penangkapan tiba-tiba dan hilangnya seseorang secara misterius. Penampilan aneh. Semua ini bukanlah garis-garis plot fiksi. Akankah inisiatif-inisiatif ini, yang dilaksanakan atas nama keamanan, mampu menciptakan dunia yang lebih baik, atau akan mendorong pembelahannya yang tak dapat diobati, memperbesar kemarahan dan kecurigaan kita? Semua itu ada di tangan kita. Akankah kita berdiam diri saja menghadapi proses-proses yang akan membelah dunia kita dan mendukung argumen konflik global identitas?
Re: [ppiindia] CENTHINI sastra dunia yang hampir punah
katanya, belum jadi manusia jawa sejati bila belum membaca serat centhini. dan, kata teman kuliah saya dulu, belum menjadi manusia universal bila belum membaca dr zhivago. :-)) At 05:06 AM 8/28/2008 +, you wrote: Menyedihkan diantara 10 orang yang saya tanya tentang Kitab Centhini hanya satu orang yang pernah dengar (itupun belum baca) sisanya lebih tahu Kitab Kamasutra, ironis.. Serat Centhini, sebuah karya penting dalam sastra Jawa yang ditulis pada abad ke-19, saya kira, bisa memberikan sedikit gambaran, bagaimana agama Islam dipersepsi oleh orang-orang Jawa, terutama oleh lapisan elite Salah satu teori yang dikemukakan oleh sejumlah ahli adalah teori mengenai sinkretisme, atau percampuran antara Islam dengan unsur-unsur lokal Jawa dalam cara yang tidak genuine dan sedikit agak dipaksakan. Sebutan sinkretisme sebetulnya mengandung semacam ejekan: bahwa Islam tidak lagi tampil sebagai dalam wujudnya yang asli, tetapi sudah tercampur dengan unsur-unsur yang eksternal sifatnya. Islam yang sinkretis, sebagaimana kita lihat dalam masyarakat Jawa, dengan demikian menggambarkan suatu genre keagamaan yang sudah jauh dari sifatnya yang murni di tempat asalnya di Timur Tengah. dalam masyarakat ini. Serat Centhini, sebagaimana kita tahu, ditulis oleh sejumlah pujangga di lingkungan Keraton Surakarta yang diketuai oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amengkunagara III, putra mahkota Sunan Pakubuwana IV. Karya yang terkenal dengan sebutan Serat Centhini atau Suluk Tambangraras-Amongraga ini ditulis pada tahun 1742 dalam penanggalan Jawa, atau 1814 dalam tahun Masehi. Karya ini boleh dikatakan sebagai semacam ensiklopedi mengenai dunia dalam masyarakat Jawa. Sebagaimana tercermin dalam bait-bait awal, serat ini ditulis memang dengan ambisi sebagai perangkum baboning pangawikan Jawi, atau katakanlah semacam database pengetahuan Jawa. Jumlah keseluruhan serat ini adalah 12 jilid. Aspek-aspek ngelmu yang dicakup dalam serat ini meliputi persoalan agama, kebatinan, kekebalan, dunia keris, kerawitan dan tari, tata cara membangun rumah, pertanian, primbon atau horoskop, soal makanan dan minuman, adat istiadat, cerita-cerita kuna mengenai tanah Jawa dan lain- lainnya. Pandangan pluralisme sudah ada masa itu, keharmonisan antara beperapa agama, hindu, budha dan Islam terjalin begitu eratnya tanpa mempermasalahkan perbedaaan, Bandingkan dengan sekarang? Contoh konkrit, orang samin yang yang sudah ratusan tahun menganut agama Adam harus mengalami pemaksaan masalah legalisai kependudukan, di KTP agamamu harus islam, karna lima agama ini yang resmi diakui pemerintah, begitu kata pak camat terhadap orang Samin yang ngurus KTP di daerah Kudus. Agama sudah mengalami pemaksaan, padahal ibadah kan urusan manusia sama TUHAN kenapa kita harus urusin ibadah saudara-saudara kita yang menganut agama Samin. Contoh yang paling anyar adalah teman2 dari Ahmadiyah harus mengalami intimidasi. Apalagi harus mengekor kepada sebuah agama bernama Islam dalam doktrinya terhadap AhmadiyahWalah susahnya kalo tidak Berfikir dalam memahami sebuah firman Tuhan, terima mentah Otak dicuci dengan sebuah doktrin Agama tanpa memahaminya secara dalam, akhirnya lahirlah amrozi, ghufron, osama dan beperapa Pilar 'Radikalisme yang mungkin sudah melahirkan Embrio baru. Di indonesialah justru pemahaman Garis keras menjamur sepertinya laris manis karna secara ekonomi bangsa kita mengalami lompatan kebelakang alias mundur paham - paham garis keras mudah sekali merasuk, secara materi di suport dan yang paling urgen adalah iming iming SURGA... he...he... sudah saatnya berbenah secara bathin, saling mengasihi sesamanya mari kita cuci otak kita, Dengan otak yang Kreatif,otak produktif dan otak yang Damai. Alangkah indahnya negeri ini.salam damai dan selalu merdeka dengan cinta kasih. Mau Download kitab centhini, empat puluh malam satunya hujan klik di www.madruhi.multiply.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Marhaban wahai bulan Ramadhan ..Fw: Djoko Su'ud Sukahar : Kalijaga Ustad Bersahaja
selamat berpuasa (bagi yang melaksanakan) dan menahan hawa nafsu dengan sabar dan tawakal. At 02:25 AM 8/27/2008 -0700, Dwi Irwanti wrote: Di masa sekarang,... masih adakah kearifan berbalut busana Takwa ? Masih adakah kerendahan hati berbekal kalimat Takwa ? Masih adakah penyampaian kebenaran berbungkus rapi dan indah tanpa jumawa? Wahai Bulan Ramadhan... Selamat datang... Semoga hati kita terus berpendar... Wassalam -i2n Mohon maaf lahir batin - Forwarded Message From: korandigital mailto:korandigital%40gmail.com[EMAIL PROTECTED] To: mailto:koran-digital%40googlegroups.com[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, August 26, 2008 9:42:11 PM Subject: [Koran-Digital] Djoko Su'ud Sukahar : Kalijaga Ustad Bersahaja Rabu, 27/08/2008 11:12 WIB Kalijaga Ustad Bersahaja Djoko Su'ud Sukahar - detikNews Jakarta - Pekan depan sudah memasuki bulan Ramadan. Bulan penuh hikmah. Bulan bertabur pahala. Malah di dalamnya tersembunyi sebuah malam yang amat dinanti, lailatul kodar, malam seribu bulan. Tidaklah berlebihan jika di bulan Ramadan kaum muslim berlomba berbuat kebaikan. Baik lahir dan baik batin. Menyongsong bulan yang amat indah itu, ada sebuah kisah yang bisa dijadikan tauladan. Kisah seorang pengembara yang berjalan di jalan Allah. Dia aulia yang seniman. Dia bangsawan yang jadi penjahat demi rakyat. Dia manusia arif budiman berkat gemblengan Sunan Bonang. Ya, dia adalah Raden Sahid yang dikenal sebagai Sunan Kalijaga. Dalam jejak langkah para wali, Sunan Kalijaga dianggap sebagai wali sempurna. Wali paling sukses. Sarat ilmu karena berguru di banyak guru. Wali kreatif via tembang dan wayang. Dan digandrungi jamaah karena sikapnya yang bersahaja tetapi penuh kharisma. Sunan Bonang guru utama Sunan Kalijaga. Sunan ini yang menyadarkannya akan spiritualitas yang benar. Setelah itu Sunan Gunungjati dan wali-wali lain digali. Dan secara mistis konon Nabi Khidzir juga ikut menyemaikan batin lelaki yang jasadnya dimakamkan di Kadilangu ini. Ketika melanglang ke Malaka, Syamsi Tabriz disebut-sebut menularkan ajaran padanya. Nama terakhir ini mengingatkan kita pada Jalaluddin Rumi. Penyair cinta itu seperti tersihir ketika Syamsi Tabriz menginterupsi ceramahnya. Rumi terkagum-kagum enggan berpisah. Itu terjadi hingga Syamsi Tabriz mati terbunuh. Melihat tahun yang terjadi, rasa-rasanya Sunan Kalijaga tidak berguru secara langsung pada Syamsi Tabriz. Hanya jika mengamati dakwah Sunan Kalijaga yang amat berbeda, memberi petunjuk bahwa 'gaya' Syamsi Tabriz sang darwis itu amatlah menyatu. Sunan Kalijaga terus melakukan pengembaraan. Enggan berbusana formal layaknya ustad. Tidak berharap popularitas dengan mengabarkan namanya kesana kemari. Dia bersahaja melangkah dan mensyiarkan agama Allah. Dia tolak uang bagi jasanya. Dia ikuti sufi yang menjunjung tinggi 'kefakiran' sebagai 'jalan lapang' menuju kebersihan jiwa. Tuntutannya hanya satu, bersyair dan mendalang untuk ditukar syahadat. Syahadatayn, dua kalimah shahadat. Itu pamrihnya, pahala, ridho Allah. Maka, di setiap daerah, malam-malam yang lengang selalu digempitakan suara dan ketangkasan tangan lelaki yang pernah dikenal berangasan sebagai begal Lokajaya ini. Kalimatnya indah berisi kata-kata pilihan. Suaranya memperhatikan diksi,intonansi dan aksentuasi. Dan wajahnya yang ekspresif, memberi tempat istimewa bagi setiap penampilannya. Gambaran macam itu bisa dilacak melalui Serat Walisana, dan beberapa karya Sunan Kalijaga. Dewaruci dan Serat Kalimasada adalah sebagian karya Kalijaga. Cerita itu sarat dengan pentokohan yang diambil dari India. Namun dalam pengkisahannya, terkandung dakwah yang kental. Kebenaran universal itu begitu liris dan mengena karena dibungkus rapi dan indah. Mungkin karena itu, di Mataram-Lombok, kendati banyak saudara kita yang beragama Hindu, tapi sampai sekarang mereka masih sangat menyukai Kisah Menak yang menjadi roh cerita wayang setempat. Memang Islamisasi di kawasan ini dilakukan Sunan Giri Prapen. Namun akulturasi budaya kemasan Sunan Kalijaga itu tetap bisa diterima dimana saja. Itu karena dilakukan secara pseudo dan harmonis. Bukan asal-asalan. Di Jawa Barat (Pajajaran) pengabar agama Allah ini dikenali sebagai Ki Seda Brangti. Bagi warga yang kala itu belum Islam, penampilan lelaki ini sangat dinanti. Bukan kabar soal kebenaran yang dibawa yang masih dianggap asing, tetapi lebih pada suara dan gerakan tangannya. Gerakan itu penuh gairah. Vitalitas. Membangkitkan semangat dan memberikan suntikan untuk berlomba-lomba menuju kebaikan. Di daerah Jawa tengah, khususnya Tegal, lelaki yang sama ini dijuluki Ki Benguk. Dia dalang. Wayang banongan yang dibawanya mempesona banyak orang. Wayang itu seperti hidup. Gerakannya yang ekspresif dan mistis memotivasi penanggap dan penonton. Ini pangkal percepatan warga Jawa Tengah mengakrabi Islam. Apalagi di Semarang, Adipati Pandanarang yang segalanya diukur dengan harta harus tunduk dengan Sunan Kalijaga. Sang sunan dengan bahasa lembut bercerita
[ppiindia] Fwd: Diskusi Bulanan JIL: Haul Fazlur Rahman ke-20
Diskusi Bulanan Jaringan Islam Liberal Haul Fazlur Rahman ke-20 Menghidupkan Kembali Pembaruan Islam di Indonesia Selasa, 26 Agustus 2008, Pukul 19.00-21.30 WIB Teater Utan Kayu, Jl. Utan Kayu no 68H Jakarta Timur 13120 Narasumber: Prof. Bahtiar Effendi (UIN Jakarta) dan Hamid Basyaib (Freedom Institute) Moderator: Luthfi Assyaukanie 20 tahun lalu (26/07/1988) Fazlur Rahman meninggalkan para pengikutnya. Ia disegani dan jelas berpengaruh. Termasuk di Indonesia. Banyak pembaru muslim negeri ini yang mengambil inspirasi darinya. Nurcholish Madjid dan Syafii Maarif yang dikenal sebagai lokomotif pembaruan Islam Indonesia adalah dua dari ratusan muridnya di Universitas Chicago AS. Ia penulis prolifik. Buku-bukunya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Itu sebabnya, gerakan pembaruan Islam di Indonesia tak bisa dipisahkan dari pengaruh Rahman. Para mahasiswa muslim tanah air mengenal pemikiran liberal Rahman, jauh sebelum mereka mengenal Arkoun, Hassan Hanafi dan Jabiri apalagi Abu Zaid, Jaudat Sa`id, dan Syahrur. Rahman berbicara tentang hermeneutika teks Alquran, historisitas sunnah, dan pembaruan hukum Islam. Ia pun memberikan pemaknaan ulang terhadap hal-hal eskatologis dalam Islam. Mengenang Rahman adalah menghidupkan semangat pembaruan Islam secara terus-menerus. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fwd: [ajisaja] Ucapan terima kasih
From: alida Bahaweres [EMAIL PROTECTED] Kawan-kawan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu/saudara/i dalam pelaksanaan Ulang Tahun AJI yang ke-14 pada Selasa, 26 Agustus 2008 di Mid Plaza Hotel Intercontinental Jakarta. Pada pelaksanaan Ulang Tahun ke-14 AJI yang mengusung tema 'Solidarity for Asian Press Freedom.' Pagi harinya, dilaksanakan seminar regional dengan pembicara antara lain Lee Sang Ki (President Asia Journalist Association), Malou Mangahas (Executive Director Philippines Center of Investigative Journalism) dan Kavi Chongkittavorn (Chairman Southeast Asia Press Alliance). Sedangkan pada malam harinya dilaksanakan malam resepsi ulang tahun AJI yang dihadiri oleh Jusuf Kalla (Wakil Presiden Republik Indonesia), orasi budaya oleh Riri Riza, pemberian Penghargaan Udin dan Tasrif Award, Penghargaan Press Freedom Award dan Pembacaan Musuh Kebebasan Pers. Dan tak lupa hiburan oleh Slank. Mohon maaf jika ada kekurangan. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih. 'Karena tanpa anda, kami bukan siapa-siapa'. Hormat Kami Heru HendratmokoEddy Suprapto Ketua Umum AJI IndonesiaKetua Panitia Ulang Tahun AJI ke-14 [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fwd: Ulang Tahun AJI ke-14 disemarakkan Slank, Nicholas Saputra, Riri Riza, dll
Undangan Malam Resepsi Ulang Tahun AJI ke-14 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengundang Bapak/Ibu/Saudara menghadiri Ulang Tahun ke-14 AJI bertema ¡Solidarity for Asian Press Freedom¢. Pada ulang tahun ke-14, Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia akan memberikan sambutan. Selain itu, Orasi Budaya oleh Riri Riza berjudul ¡Kebebasan Berekspresi Setelah Satu Dekade Reformasi-Pandangan Insan Perfilman¢ akan menjadi salah satu agenda acara malam resepsi. Acara ini juga akan dihiasi oleh pemberian Tasrif dan Udin Award, Press Freedom Award, Musuh Kebebasan Pers. Dan, Slank akan menjadi penutup acara malam resepsi Ulang Tahun AJI. Nicholas Saputra dan Mira Lesmana akan menjadi salah satu tamu Malam Resepsi Ulang Tahun AJI Acara akan dilaksanakan pada : Selasa, 26 Agustus 2008 Pukul : 18.00 WIB-selesai (diawali makan malam) Di Ballroom Hotel Intercontinental, Mid Plaza Jakarta Jl. Jendral Sudirman Kavling 10-11, Jakarta ¡Karena tanpa Anda, kami bukan siapa-siapa¢ . Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Alida (081330392480) dan Arie (081514180973). Terima kasih atas perhatiannya. [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Mahmoud Darwish: Seorang Rakyat dan Penyair
Mahmoud Darwish: Seorang Rakyat dan Penyair Ibtisam Barakat Columbia, Missouri Di suatu siang, 9 Agustus 2008, saya sedang bersiap-siap berbicara tentang pohon zaitun Palestina kepada sekelompok penulis dan pemikir di Keystone College in Pennsylvania. Untuk judul paparan tersebut, saya memecah kata olive (zaitun) menjadi dua, dan mengubahnya menjadi O Live! But death mocked me (O Kehidupan! Tetapi kematian mengejekku). Sesaat sebelum saya meninggalkan ruangan untuk acara tersebut, telepon berbunyi. Telepon itu berasal dari kawan saya, pemusik Saed Muhssin, yang menelepon dari San Francisco. Suaranya dalam, sedalam lembah, jarang naik kalau bicara: Sudahkah kamu mendengar? tanyanya. Ini berita duka, ia berancang-ancang. Mahmoud Darwish wafat hari ini. Pikiran saya menangis. Hati saya perih dengan segala kehilangan Palestina yang tak tersembuhkan, yang diingatkan kembali oleh setiap kehilangan baru kehilangan Darwish membuat saya mengingat puisinya. Aku tersimpul di sana. Beribu kenangan ku punya, tulis Darwish. Kenangan-kenangan yang ia catat dalam sekurang-kurangnya 30 buku puisi dan prosa, diterjemahkan ke dalam 20 bahasa, kurang lebih. Ia dilahirkan pada tahun 1941, dan menerbitkan buku puisi pertamanya sebelum usia 20 tahun. Selama empat dekade, para penyair Palestina dan Arab diilhami olehnya, merujuk kepadanya, menirunya, memperdebatkan puisinya. Saed dan saya termasuk Generasi M, sebuah identitas yang kami ciptakan beberapa tahun lalu. Saya tumbuh besar di Tepi Barat, di bawah pendudukan Israel, dan Saed adalah seorang warga negara Israel. Kami berdua adalah bangsa Palestina, kami memiliki kehidupan yang sama sekali berbeda. Tetapi di balik itu semua, kami berbagi kehampaan yang sama, kelaparan akan kebebasan, bagi sebuah dunia yang lebih indah. Kami mengisi rasa lapar kami dengan puisi-puisi Mahmoud Darwish, dan menyebut diri kami sebagai Generasi M. Akibat ketiadaan rumah, Darwish mengubah bahasa menjadi sebuah tenda yang luas bagi kami dan bagi semua yang membutuhkan sebuah rumah. Ia mengubah rasa rindu menjadi sebuah tempat pertemuan. Mereka yang berada dalam pengasingan dapat bertemu para ibu kami melalui ibunya yang ia tak pernah lihat selama bertahun-tahun ketika ia berseru: Aku rindu roti bakar ibuku Aku haus kopi ibuku. Haus aku akan sentuh ibuku. Ia menggunakan kata bahasa Arab ahennu untuk rindu, yang berarti sebuah kerinduan berselimut cinta. Itu adalah sebuah kata yang membangunkan ribuan perasaan sekaligus, dengan sejumput jejak gelora tak tertahankan. Pada 1982, ia menulis lasta wahdaka (engkau tidak sendirian) untuk Yasser Arafat, ketika bangsa Palestina diusir dari Beirut. Darwish mengatakan itu kepada setiap orang di muka Bumi, kepada setiap orang yang diusir ke pengasingan untuk kesekian kalinya. Dan pertanyaannya: Kemana burung harus terbang setelah langit terakhir? membuat saya menciptakan langit demi langit baru yang tak berkesudahan, menumpuk seperti kasur bagi para pengungsi Bumi. Darwish, nama yang dalam bahasa Arab berarti seorang laki-laki suci pengelana spiritual, sesungguhnya sangat tepat baginya. Ia berpindah dari satu langit ke langit lain dan melintasi perbatasan demi perbatasan antara Palestina, Israel, Rusia, Prancis, Yordania, Lebanon, Mesir, dan negara-negara lain. Di mana pun ia berada, kata-kata di tangannya merupakan sebuah lampu ajaib yang membebaskan jin dari bahasa Arab. Ia mengetahui hati bangsa Palestina. Ia mengetahui bahwa mereka hanya memiliki satu permintaan bagi sang jin, satu permintaan penuh kerinduan dari bahasa mereka rumah. Seperti yang terlihat dalam bahasa dan puisinya, Darwish memiliki sebuah visi dan semangat untuk meraih keadilan. Ia membantu menuliskan sambutan terkenal Arafat kepada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1974, yang di dalamnya Arafat memohon kepada dunia dengan mengulang tiga kali, La tusqeto al-ghusna al-akhdar min yadee (jangan biarkan tunas hijau ini jatuh dari tangan saya). Pada 1988, Darwish merancang proklamasi kemerdekaan Palestina. Di sana ia mengatakan bahwa perdamaian dapat dicapai dengan membentuk dua negara satu Palestina, satu Yahudi. Ia menulis bahwa perdamaian dapat terwujud di tanah cinta dan perdamaian itu. Diilhami oleh visi rekonsiliasi, ia menekankan bahwa bangsa Palestina akan menjadi sebuah masyarakat yang berhasil dalam hak-hak asasi manusia, kesetaraan, demokrasi, perwakilan, tanggung jawab sosial, dan rasa hormat penuh kepada semua orang, termasuk perempuan dan orang-orang dari keyakinan yang berbeda. Pada salah satu penampilan terakhir Darwish, pada Juli 2008, para penonton di Ramallah menerimanya seolah-olah mereka menyadari bahwa itu merupakan kali terakhir mereka melihatnya. Mereka berdiri seperti pohon-pohon berjajar yang wangi dan sering ia tanam dalam puisinya. Pikirkan antara (others), ia berkata kepada mereka. Ketika engkau menyiapkan sarapan pagimu pikirkan antara. Jangan lupa memberi
[ppiindia] Fwd: Koruptor Serahkan Bonus PON XVIII di penjara
25/08/2008 18:15 Koruptor Serahkan Bonus PON XVIII *INILAH.COM,Jakarta - Ketua KONI Kaltim Suwarna Abdul Fatah menyerahkan bonus bagi atlet Kaltim yang meraih medali pada PON XVII di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Senin, namun atlet mengeluhkan besarnya potongan pajak yang harus mereka bayar.* Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan yang memenangi medali perunggu pada Olimpiade Beijing 2008 mengeluh tentang besarnya potongan pajak yang harus dibayarkan menyusul keberhasilannya merebut medali emas pada PON XVII Kaltim dan meraih medali perunggu pada Olimpiade di Cina tersebut. Saya pikir potongan pajak yang mencapai 25 persen dari jumlah bonus yang diberikan KONI Kaltim ini terlalu besar, dibanding potongan pajak yang berlaku di daerah lain, kata Eko, penerima bonus Rp150 juta atas keberhasilannya merebut medali emas pada PON Kaltim, yang berlangsung di LP Cipinang Jakarta. Penyerahan bonus kepada atlet Kaltim berprestasi pada PON itu diserahkan oleh Ketua KONI Kaltim Suwarna Abdul Fatah yang mantan Gubernur Kaltim dan saat ini menghuni LP Cipinang Jakarta karena kasus korupsi. Pada kesempatan tersebut juga hadir Pejabat Sementara Gubernur Kaltim Tarmidzi A Karim. Menurut atlet angkat besi itu, pemotongan pajak bonus tersebut jauh lebih besar dibanding dengan di Jawa Timur yang hanya berkisar empat persen, bahkan dirinya mengatakan tidak ada potongan pajak ketika mendapat bonus Rp200 juta dari Menpora atas keberhasilannya meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing. Daerah lain seperti Jatim menerapkan potongan pajak yang lebih kecil, bahkan untuk bonus saya di Olimpiade tidak ada potongan sama sekali dan saya mendapatkan bersih seperti yang dijanjikan Menpora, tambahnya. Sementara itu, pihak KONI Kaltim sendiri mengatakan bahwa potongan pajak yang mereka berlakukan sebetulnya dimaksudkan untuk pembinaan atlet itu sendiri. Ya hitung-hitung itu tabungan untuk pembinaan bagi mereka (atlet), kata juru bicara dari KONI Kaltim. Pada sambutannya, Ketua KONI Kaltim Suwarna menyampaikan kegembiraannya atas prestasi bagus Kaltim pada PON XVII karena telah mampu melampaui target lima besar. Saya bangga dengan prestasi Kaltim pada PON kali ini, capaian posisi tiga besar sudah sangat bagus mengingat sebelumnya Kaltim hanya menargetkan mencapai lima besar, kata Suwarna. Pada PON XVII 2008, Kaltim meraih 117 medali emas, 111 perak, dan 114 perunggu. Atlet peraih medali emas mendapatkan bonus Rp150 juta, perak Rp50 juta dan perunggu Rp25 juta.[S1/*] --
[ppiindia] perahu aktivis tembus blokade jalur gaza
Perahu Aktivis Tembus Blokade Jalur Gaza Senin, 25 Agustus 2008 | 03:00 WIB Cairo, Kompas - Dua perahu dengan logo Free Gaza dan Liberty berbendera Yunani, Sabtu (23/8), akhirnya berhasil menembus blokade Israel dengan merapat di Pelabuhan Gaza City. Dua perahu yang bertolak dari Larnaka, Siprus, dua hari lalu, membawa 44 aktivis perdamaian internasional pro-Palestina yang berasal dari 14 negara dan beragam pemeluk agama. Di antara aktivis perdamaian yang berada di salah satu perahu itu adalah Lauren Booth (saudara dari istri mantan PM Inggris yang kini menjabat utusan khusus kuartet perdamaian Tony Blair), seorang pastor Katolik asal AS berusia 81 tahun, wartawan televisi Aljazeera Ayyash Daraji, dan aktivis Yahudi Geev Halbeer (62). Pimpinan Hamas dan ribuan warga Palestina menyambut hangat dua perahu tersebut. Bahkan, puluhan perahu kecil milik warga Palestina menyambut dua perahu aktivis perdamaian itu sebelum merapat di Pelabuhan Gaza City. Sejumlah pemuda Palestina ada yang berenang menyambut dua perahu itu. Tindakan nekat dua perahu aktivis perdamaian internasional menembus blokade Israel atas Jalur Gaza itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak Hamas menguasai penuh Jalur Gaza pada bulan Juni tahun lalu. Dua perahu aktivis perdamaian itu menghadapi banyak hambatan untuk mencapai Jalur Gaza. Mereka terpaksa berkali-kali mengubah jalur pelayarannya. Israel juga dilaporkan mengganggu alat komunikasi dan jaringan internet kedua perahu itu. Gelombang Laut Mediterania yang besar pada bulan Agustus ini membuat sejumlah aktivis mabuk. Ketua Komite Rakyat Palestina untuk Melawan Blokade Jamal Khadri mengungkapkan, dua perahu aktivis perdamaian itu sempat kehilangan kontak dengan dunia luar selama beberapa jam akibat aksi sabotase Israel. Izinkan Sumber resmi Israel, seperti dikutip harian Haaretz, mengungkapkan, Pemerintah Israel terpaksa mengizinkan dua perahu itu mencapai Jalur Gaza untuk mencegah para penumpang kedua perahu tersebut melancarkan aksi provokasi terhadap Israel. PM Israel Ehud Olmert setelah melakukan konsultasi dengan Menlu Tzipi Livni dan Menhan Ehud Barak, Jumat malam, memutuskan mengizinkan kedua perahu itu mencapai Jalur Gaza. Namun, ujarnya, aparat keamanan Israel akan memeriksa kedua kapal itu ketika meninggalkan Jalur Gaza nanti. Khawatir mereka membawa aktivis Palestina yang diburu Israel dan bahan peledak. Sebelumnya, para aktivis perdamaian sebelum meninggalkan Siprus mengancam akan menuntut secara hukum jika Pemerintah Israel mencegah mereka menuju Jalur Gaza atau menangkap mereka. Jika Israel mencegah kami atau memeriksa secara paksa, kami tidak akan melawan. Bila Israel menangkap dan membawa kami ke Israel, kami akan mengajukan tuntutan hukum terhadap para penyandera, tutur salah seorang aktivis perdamaian, seperti dikutip harian Asharq Al Awsat. (mth) [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Re: [ajisaja] Amerika minta Indosat membredel TV Al-Manar
pemerintah saya dengar tak mengindahkan intervensi ngaco rezim bush itu. bagus sekali al manar ada di sini. apalagi kalau mereka mengumandangkan azan seperti di lebanon. agar orang sini terbiasa mendengar azan syiah yang menyebut nama ali setelah kalimat syahadat. At 07:10 AM 8/13/2008 -0700, Satrio Arismunandar wrote: Rabu, 13 Agustus 2008 | 08:53 WIB JAKARTA, RABU Sekali lagi, ada ujian bagi kemandirian Pemerintah RI. Pemerintah Amerika Serikat kini sibuk melobi Pemerintah Indonesia atau menekan direksi PT Indosat Tbk agar memutus kontrak sewa transponder televisi Al Manar melalui Satelit Palapa C2 milik Indosat. Sekadar informasi, Al Manar adalah stasiun televisi milik Hizbullah di Lebanon. Al Manar menekan kontrak sewa transponder dengan Indosat pada April 2008. Kontrak itu berakhir April 2011. Nah, yang membuat Amerika Serikat berang, negeri adidaya itu sudah memasukkan Hizbullah sebagai satu dari 35 organisasi teroris di dunia. Jaringan Hizbullah itu memang teroris, kata Tristam Perry, Pelaksana Tugas Atase Pers Kedutaan Besar Ameriksa Serikat kepada Kontan, Senin (11/8) lalu. Amerika Serikat juga menuding, tayangan Al Manar sarat dengan pesan kekerasan. Amerika Serikat rupanya yakin Pemerintah Indonesia atau Indosat akan memenuhi permintaan mereka. Maklum, mereka telah sukses menekan Pemerintah Thailand agar Al Manar hengkang dari transponder milik Thaicom dan Asiasat. Tak cukup dengan menekan, Amerika Serikat juga menebar ancaman. Salinan sepucuk surat yang sampai ke Kontan isinya lebih kurang begini: Bagi warga non- Amerika yang merupakan perwakilan, atau anggota, atau yang memberikan bantuan material kepada Hizbullah ataupun Al Manar akan diusir dari Amerika Serikat. Hanya bisnis biasa
Re: [ppiindia] Re: MUI Berencana Haramkan Merokok
setahu saya mbah sahal yang ketua umum mui itu perokok berat. sambil mengepulkan asap, dia suka bilang merokok itu nggak apa-apa. ada di kitab, katanya. jadi pasti seru perdebatan untuk mengharamkan rokok di internal mui, kecuali mbah sahal tidak dilibatkan. kalaupun mui akhirnya mengeluarkan fatwa bahwa merokok itu haram, ya tidak apa-apa. itu haknya mui. toh fatwa mui tidak mengikat seluruh umat islam di indonesia. juga tidak mengikat pemerintah. lagipula islam memang sejak dulu akrab dengan beraneka pendapat/fatwa. seperti juga fatwa bahwa bunga bank haram, dsb sampai sekarang banyak orang islam tetap menyimpan uang di bank konvensional. jangan-jangan biarpun mui mengharamkan rokok, mbah sahal, gus mus, dan kiai pondok lain tetap ngelepus... :) kalau mau ambil contoh negara maju, aturan pembatasan (bukan pelarangan) rokok itu sangat jelas. jangankan menghisap rokok, anak-anak dibawah usia 17 tahun tak boleh membeli. toko tidak boleh menjual. kalau melanggar, keduanya kena sanksi yang tegas. sayang di sini tak ada aturan seperti itu, sehingga lebih liberal dari di negara maju. dan sekarang ada keinginan untuk melarang sama sekali. kok ya selalu dari satu ekstrem ke ekstrem yang lain? :( At 06:49 AM 8/14/2008 +, masdimas62 wrote: Salam, Yang bilang saya benci MUI Anda, bukan saya. Tapi, buat lembaga sepenting MUI - sebagaimana DPR-RI, Kejaksaan, Kepresidenen, dan KPK memang harus dikritisi, ya. Karena menyangkut bangsa dan negara dan hajat hidup orang banyak. Jangan karena para ulama sepuh, bersarung dan berjenggot panjang, berkumpul di sana, kita lalu ikut manggut-manggut saja, terima produknya yang asal jadi. Contoh yang paling nyata 'kan fatwa-fatwa yang kemudian melegetimasi kekerasan oleh ormas Islam terhadap kelompok yang berbeda faham. Bagaimana pun MUI harus menanggung kesalahan dan bertanggung-jawab, bukan melengos dan lepas tangan. Tugas kami hanya membuat fatwa dan menyampaikannya kepada umat. Kami sudah mengimbau agar jangan ada kekerasan. Tapi kan kami tak berdaya mencegahnya begitu argumen mereka. Enak amat! Saya mencium ada libido untuk berkuasa di kalangan ulama-ulama MUI, dan menggunakan ayat yang mereka plintir sedemikian rupa, sebagai senjatanya. Kegagalan gereja yang mengurus negara di Eropa, pada abad pertengahan, hingga melahirlkan sekularisme, tak cukup meyakinkan para ulama, untuk belajar dari rekannya yang beda agama itu. Apalagi belakangan ini masuk kelompok-kelompok Islam Trasnasional, seperrti HTI, dan preman berjubah seperti FPI dan FUI sebagai penunggangnya di sana. Saya kutip catatan rekan dari milis sebelah, yang diposting tahun 2001 tapi masih relevan untuk kondisi sekarang: Sudahlah MUI, ngaca dulu. Bikin fatwa haram halal sih boleh-boleh saja, namun patut diingat bahwa agama Islam tidak mengenal hirarkis seperti agama Katolik, jadi tidak ada semacam Vatican versi Islam yang berhak menghakimi umat. Nggak ada itu, Islam itu demokratis kok. Kalo nggak setuju, y debat terbuka dengan segerobak bukti kongkrit, hadis dan ayat Quran, dan bukannya nakut-nakutin: Awas, kalo nggak ngikut fatwa MUI, masuk neraka lho! Sekarang gua mau tanya, dikemanain duit hasil pungutan label halal selama ini? Asal tahu aja netter apakabarian; MUI itu mungut bayaran dari setiap label halal yang dicantumkan pada produk makanan. Duit MUI kudu diaudit, si Din itu sudah ngambil berapa? Andai MUI memang konsisten soal haram halal, apakah berani MUI mengharamkan produk properti yang tanahnya merampas tanah rakyat; alias ganti rugi sangat rendah? Apa berani MUI mengharamkan produk yang upah buruhnya di bawah UMR? Jangan lupa, ada hadis Nabi yang bicara soal gaji pekerja lho, dosa besar itu kalo nggak dipatuhi. Apa MUI berani mengeluarkan fatwa bahwa produk pabrik yang mencemari lingkungan itu haram hukumnya? Banyak ayat Quran yang bicara soal lingkungan hidup, malah Meneg LH yang menterinya Katolik itu sudah bikin buku soal Lingkungan Hidup dalam kacamata Islam. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuuh, Adrian Dharma Wijaya . Mengapa MUI dikritisi? Mengapa MUI dibenci? Secara pribadi, tak satu pun ulama di MUI yang saya kenal. Saya kritis, ya. Karena produknya. Sama halnya dengan DPR-RI. Tak satu pun saya kenal. Saya bisa salut maupun muak karena produk mereka. Saya muak dengan skandal-skandal yang mereka lakukan, atas pengkhianatan mereka terhadap rakyat dan konsituen. Wassalam, Dimas. In mailto:ppiindia%40yahoogroups.comppiindia@yahoogroups.com, IrwanK [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Rekans, Kesimpulannya, bos ini benci perokok.. namun (jauh) lebih benci pada MUI.. Mustinya kalau lagi bahas soal fatwa haram rokok, jangan melebar dulu.. fokus dulu dengan topiknya.. Setidaknya dengan mengeluarkan fatwa, apalagi didasari pada kepentingan publik yang sejalan dengan ajaran agama, kita hargailah.. Kalau (sekali lagi kalau) misalnya (elemen) MUI mendapat keuntungan (sogokan?) dari perusahaan rokok, dan semoga hal itu tidak terjadi,
[ppiindia] Fwd: Konflik MMI: ABB versus M Thalib
GATRA, 39 / XIV 13 Agu 2008 NASIONALMAJELIS MUJAHIDIN Ustad Berpisah Jamaah Terbelah Kongres III Majelis Mujahidin digelar di Yogyakarta. Ustad Abu Bakar Ba'asyir mundur dan mendirikan jamaah baru. Kedua institusi yang mengusung syariat Islam itu akan diuji oleh waktu.; Syiah, Ahmadiyah, dan Komunis; Ini Pembunuhan Karakter Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Yogyakarta, Sabtu dan Ahad pekan ini, kembali jadi saksi sejarah. Sebuah hajatan nasional digelar, dengan tema ''Indonesia Bersyariah Solusi Tepat Salah Urus Negara''. Di tempat ini, pada 5-7 Agustus 2000, Kongres I Mujahidin digelar. Ketika itu, Ustad Abu Bakar Ba'asyir (ABB) hadir dan menyampaikan makalah ''Sistem Kaderisasi Mujahidin dalam Mewujudkan Masyarakat Islam''. Dalam Kongres III Mujahidin kali ini, sebulan sebelum dilaksanakan, ABB mundur dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), di tengah semangatnya yang menggebu-gebu untuk mewujudkan masyarakat dan organisasi secara Islami. Menurut ABB, Majelis Mujahidin, meskipun tujuan perjuangannya sudah Islami, yakni dakwah dan jihad, sebagai institusi perjuangan Islam masih menerapkan sistem kepemimpinan yang tidak dikenal dalam ajaran Islam. ''Sejak awal, saya melihat kekeliruan ini, dan saya sejak awal menolak diangkat menjadi Amir Mujahidin,'' katanya kepada Gatra. Tapi, karena desakan dan demi kemaslahatan umat, akhirnya dia bersedia. ''Itu untuk sementara, sambil mengajak pengurus untuk kembali pada sistem ajaran Islam, al-jamaah wal imamah,'' ia menandaskan. Tapi rupanya apa yang dicita-citakan ABB mendapat penolakan dari dalam, baik dari kalangan ahlul halli wal aqdi maupun dari kalangan tanfidziyah. Dalam struktur MMI, ada ahlul halli wal aqdi (AHWA), yang bertindak semacam majelis syuro, dan tanfidziyah yang menjalankan roda organisasi sehari-hari. Tanfidziyah bekerja dengan kontrol penuh dari AHWA. ''Tapi rupanya tanfidziyah berjalan sendiri tanpa mau mendengar nasihat dan saran-saran dari Ustad Abu,'' kata Fauzan Al-Anshari, Ketua Departemen Data dan Informasi MMI, yang pada Juni 2007 dipecat dari jabatannya. Pemecatan Fauzan itu, menurut Irfan Suryahadi Awwas, karena yang bersangkutan melanggar kebijakan institusi. ''Dia mengusung ABB for president, padahal kami tidak pernah membicarakan masalah tersebut,'' tutur Irfan. Tahun lalu, Fauzan memang melemparkan wacana ABB for president. ABB sendiri, meski tidak bersedia, tak sampai memberikan sanksi kepada pengusungnya. Ketika skorsing dan pemecatan dijatuhkan kepada Fauzan, ABB pun tidak setuju. Tapi pihak tanfidziyah, yang didukung Ustad Muhammad Thalib, wakil AHWA, bersikukuh pada pendiriannya. Fauzan tetap dipecat per 30 Juni 2007. Dalam perkembangannya, agenda perselisihan terus bertambah. Persoalan pokoknya adalah ketika ABB mengusung ide al-jamaah wal imamah, sebuah konsep jamaah dengan kepemimpinan berada pada satu komando, amir. Jika ide ABB ini diwujudkan, maka tanfidziyah hanya menjadi pelaksana. Amir adalah komando tertinggi dan wajib ditaati. ''Sekarang yang terjadi terbalik, tanfidziyah menjadi lembaga superbody,'' kata Fauzan. Keluarnya ABB dari MMI diikuti sejumlah pengurus daerah. Kepengurusan Majelis Mujahidin Lajnah Perwakilan Jakarta, yang dipimpin Haris Amir Falah, membubarkan diri. Haris secara resmi mundur tapi malah dipecat oleh pihak tanfidziyah. Ketua Lajnah Jawa Timur, Akhwan, lebih dulu dinonaktifkan. Di beberapa daerah, kondisinya mulai menghangat. Mereka yang keluar atau dipecat kini berimam kepada ABB. Oleh ABB, mereka ditampung dalam wadah bertitel Jamaah Ansharu-Tauhid, yang segera dideklarasikan. Bagi sebagian orang, MMI tanpa ABB tidak ada apa-apanya. MMI ya ABB, ABB ya MMI. ''Perjuangan institusi dalam menegakkan syariah tanpa figur Ustad Abu hanyalah slogan tanpa makna,'' Haris Amir Falah menegaskan. Tapi Irfan Suryahadi Awwas menepisnya. ''Dalam tradisi mujahidin, tidak ada kultus individu,'' kata Irfan kepada Arif Koes Hernawan dari Gatra. ''Kami punya keyakinan bahwa pemimpin boleh datang dan pergi, tapi perjuangan terus berlanjut dan tidak bisa digantungkan pada individu tertentu,'' ujarnya. ''Kita ini punya Allah, kok bergantung pada figur? Ini konyol,'' ia menambahkan. Rupanya dua kubu itu tak lagi bisa disatukan. ABB resmi memisahkan diri dari MMI. Jamaah pun terbelah. MMI mengandalkan sistem, sedangkan Jamaah Ansharu-Tauhid mengusung figur. Eksistensi keduanya akan diuji oleh waktu. Herry Mohammad Muhammad Thalib: Syiah, Ahmadiyah, dan Komunis Muhammad Thalib sehari-hari adalah ustad dan penulis buku-buku keislaman. Di MMI, Thalib adalah wakil AHWA, yang tidak lain adalah wakil Ustad Abu Bakar Ba'asyir. Perawakannya sedang, tapi kalau bicara meledak-ledak. Hampir-hampir tak pernah menggunakan bahasa sindiran, selalu berterus terang. Kepada Arif Koes Hernawan dari Gatra, yang menemui Thalib di rumahnya di Yogyakarta, Senin pagi lalu, Thalib memperjelas tuduhannya itu. Petikannya: Ustad Abu Bakar Ba'asyir (ABB) mundur dari
[ppiindia] Fwd: SYAFI'I MA'ARIF: Sisi Gelap Khilafah
From: Buya Abd Aziz Aru Bone [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 11 August, 2008 1:17:30 AM PERSPEKTIF SYAFI'I MA'ARIF Sisi Gelap Itu Jangan Ditutupi Kekuasaan, dalam bentuk apa pun, hampir selalu dibangun dengan kekerasan, tidak terkecuali oleh mereka yang memakai jubah agama yang mengatasnamakan Tuhan. Tidak ada satu agama pun yang bisa melepaskan diri dari kelakuan penguasa yang amoral, tetapi sering didukung oleh fatwa ulama yang membenarkan sang penguasa untuk bertindak kejam. Adapun era Nabi Muhammad SAW tampaknya sebuah perkecualian. Perang memang terjadi, tetapi semata-mata untuk mempertahankan diri, demi tegaknya keadilan, keamanan, kebenaran, dan persamaan. Kebijakan Nabi selalu diarahkan untuk terwujudnya nilai-nilai mulia sebagai cerminan rahmat Allah untuk seluruh manusia, termasuk mereka yang tidak beriman. Di era Al-khulafaa' al-raasyiduun (632-661), pilar-pilar moral itu sampai batas-batas tertentu masih bertahan, khususnya sampai masa 'Umar ibn Khattab (634-644). Era berikutnya, keadaan sudah mulai kacau, tetapi belum seburuk era sesudah itu, era Umayyah (661-750) dan era 'Abbasiyah (750-1258). Khalifah 'Usman bin 'Affan dan Khalifah 'Ali bin Abi Thalib sama-sama berkuah darah di tangan umat kaum muslimin sendiri yang tidak puas dengan kebijakan yang ditempuh. Oleh sebab itu, saya sudah lama berpendapat agar umat Islam jangan memberhalakan masa silam, seakan-akan semuanya itu bebas dari cacat. Tampaknya sudah menjadi aksioma bahwa setiap kekuasaan sering benar bersahabat dengan kekerasan. Agama dalam banyak kasus hanya dipakai untuk menopang sistem kekuasaan yang korup sekalipun. Dalam buku-buku sejarah muslim, kejahatan yang ditonjolkan adalah yang sudah sangat keterlaluan. Misalnya, kepala Hussein dipersembahkan kepada Yazid bin Mu'awiyah di Damaskus, dan Yazid bukan main senangnya karena saingannya dari Bani Hasyim, musuh bebuyutan Bani Umayyah, telah dapat dilumpuhkan. Sedangkan Hassan, abang Hussein, sebelumnya malah berdamai dengan Mu'awiyah bin Abi Sufyan, pendiri dinasti, saingan ayahnya, 'Ali bin Abi Thalib, dengan imbalan tertentu, mungkin demi menjaga keutuhan umat yang sudah sangat sulit dipertautkan gara-gara kekuasaan. Yazid yang juga dipanggil oleh pendukungnya sebagai amir al-mu'miniin (pemimpin kaum beriman) dikenal sebagai pemabuk ulung dalam pesta-pora, main perempuan, dan sangat kejam. Tidak saja Hussein yang dibinasakan, siapa saja yang tidak patuh kepadanya harus dipancung dengan pedang. Adalah penulis Mesir, Faraj Fouda (dibunuh di kantornya pada 8 Juni 1992 karena dituduh murtad), dalam karyanya, al-Haqiiqa al-Ghaaibah (Kebenaran yang Hilang) --sebentar lagi penerbit Paramadina akan mengedarkan terjemahannya- - yang dengan sangat berani membongkar sisi-sisi gelap sejarah Arab muslim di masa lampau itu. Fouda memusatkan perhatian pada era Al-khulafaa' al-raasyiduun, Umayyah, dan 'Abbasiyah. Tentu sisi positifnya tidak kurang, seperti semakin meluasnya radius pengaruh Islam. Di era 'Abbasiyah, perkembangan ilmu pengetahuan, kesenian, filsafat, sufisme, dan teknologi sungguh spektakuler, sehingga dalam perspektif ini, dunia Islam adalah dunia yang paling maju ketika itu. Tentang segi gemerlapan ini telah banyak ditulis orang, dan sebagian umat Islam malah mengidolakannya. Fouda menengok dari sudut yang buram, berdasarkan sumber-sumber Arab, seperti Ibn Atsir, al-Mas'udi, Ibn Katsir, al-Thabari, al-Suyuthi, al-Syaristani, al-Dinuri, dan banyak yang lain. Sumber-sumber Barat dikesampingkan, sekalipun penulis Barat itu sebenarnya juga mengambil dari sumber-sumber Arab, tentu dengan tafsirannya sendiri. Tentang Yazid, di sisi keganasannya, Ibn Katsir mengungkapkan penyimpangan kelakuannya dengan mencium mayat kekasihnya yang meninggal mendadak karena tercekik. Kita kutip: Pada suatu hari, Yazid juga pernah mengutarakan hasratnya untuk tinggal berdua saja dengan Habbabah di istananya, untuk selamanya, tanpa ada yang lain tersisa. Ia pun mewujudkan impiannya itu. Di istananya yang megah, didatangkanlah Habbabah seorang diri. Berbagai kasur nan empuk digelar, permadani dibentang. Tatkala mereguk nikmat kebersamaannya dengan Habbabah dan dalam suasana romansa dan cinta, ia melemparkan anggur ke mulut Habbabah yang sedang tertawa. Kontan, ia tersedak, lalu mati. Selama berhari-hari, Yazid tak putus mencium dan memeluk mayat Habbabah. Ketika mayat itu telah membusuk, barulah ia memerintahkan penguburannya. Setelah mayat itu dikubur, ia pun menginap di sana selama berhari-hari. Sejak itu, ia tidak keluar rumah kecuali lembap kelopak matanya (lihat Fouda, halaman 104-105). Kecuali 'Umar bin 'Abdul 'Aziz, khalifah-khalifah yang lain, baik Umayyah maupun 'Abbasiyah, hampir semua berkubang dalam kemewahan, kekejaman, dan pesta-pora. Saya harap, pengusung bendera khilafah juga mau membaca karya Fouda ini sebagai cermin untuk berkaca. Di mata Shah Wali-Allah, kekhilafahan pasca-Al-khulafaa' al-raasyiduun hanya berbeda sedikit dari kekaisaran Romawi dan kekaisaran Persi
[ppiindia] Scholar with a mission
Scholar with a mission Asghar Ali Engineer was born in Bohra priestly family (amil's family) on 10th March, 1939 in Salumbar, Rajasthan (near Udaipur) where Sheikh Qurban Husain, his father, was an amil at that time. Asghar Ali was given training in Qur'anic (commentry), (hidden meaning of Qur'an) (jurisprudence) and (Prophet's sayings). He learnt the Arabic language from his father and further developed it himself. He has studied all the major works of Fatimi Da'wah by Sayedna Hatim, Sayedna Qadi Nu'man, Sayedna Muayyad Shirazi, Sayedna Hamiduddin Kirmani, Sayedna Hatim al-Razi, Sayedna Jafar Mansur al-Yaman and several others. Dr. Engineer also acquired secular education besides religious one. He graduated in civil engineering from Indore (M.P.) with distinction and served for 20 years as an engineer in Bombay Municipal Corporation and then took voluntary retirement to plunge himself into the Bohra reform movement. He began to play a leading role in the reform movement from1972 when the revolt took place in Udiapur. He wrote several articles on the reform movement in the Seventies in the leading newspapers of India such as , , , , and others. He was unanimously elected as General Secretary of The Central Board of Dawoodi Bohra Community in its first conference in Udiapur in 1977 and has continued in the post ever since. He devotes a great deal of his time for the reform movement and has internationalised the reform movement through his writings and speeches. Dr.Engineer has also done a great deal of work on communalism and communal violence in India since the first major riot in India in Jabalpur in 1961. His work in this field is considered pioneering and in recognition of his work Calcutta University conferred an honorary degree of D.Lit. on him in February, 1983. Dr. Engineer, as he is known since then, is also recognised as a distinguished scholar of Islam and is invited for international conferences on Islam by various governments and universities. Dr. Engineer has lectured in several universities in USA., Canda, U.K., Indonesia, Malaysia, Germany, France, Thailand, Pakistan, Sri Lanka, Yemen, Mexico, Lebanon, Switzerland, Egypt, Tokyo, Uzbekistan, Moscow, Leningrad etc. He has also lectured in all the universities throughout India. Dr. Engineer has received several awards on his work on inter-religious understanding. He believes in showing equal respect to all religions and he considers faith in religion as most vital for a meaningful life. However, he does not believe in blindly accepting dogmas inherited from the past. He believes in re-thinking issues and re-interpreting Islam in keeping with the changed times. He is of the opinion that it is our individual obligation to aquire Islamic learning and reflect deeply rather than following any one blindly. On India's Republic Day this year Dr. Engineer was given the National Communal Harmony Award for 1997 by the Government of India in recognition of his work for promoting communal harmony throughout the country. The award carries a citation and Rs. one lakh in cash. Dr. Asghar Ali Engineer can be reached by e-mail at [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fwd: Mari berikan Dukungan Anda
Yth. Rekan-rekan Jurnalis Di tempat AJI sedang mengumpulkan dukungan dari rekan-rekan jurnalis di Indonesia untuk jurnalis dan media di Cina dalam rangka menciptakan iklim kebebasan berekspresi dan kebebasan pers yang lebih baik. Dukungan tersebut nantinya akan kami sampaikan langsung ke pemerintah Cina. Dukungan dapat anda kirimkan melalui email ke http://us.mc530.mail.yahoo.com/mc/[EMAIL PROTECTED][EMAIL PROTECTED] dengan menuliskan Nama, Media dan Alamat Email. Dukungan kami tunggu paling lambat tanggal 17 Agustus 2008 pukul 17.00 wib. Mari berikan dukungan anda untuk rekan jurnalis yang sedang melakukan tugas peliputan di Cina. Salam, Sekretariat AJI Indonesia Nomor : 010/AJI-Adv/R/VIII/2008 Lamp. : -- Hal : Solidaritas AJI untuk Jurnalis dan Aktifis Kebebasan Berekspresi di Cina Kami yakin kesempatan yang diberikan kepada Cina untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2008 tidak hanya meningkatkan perekonomian kami tetapi juga memajukan kondisi sosial, pendidikan, kesehatan, termasuk hak asasi manusia.. Janji itu disampaikan Wang Wei, Sekretaris Umum Komite Penawaran Pesta Olimpiade saat Pemerintah Beijing memperjuangkan posisinya menjadi tuan rumah Olimpiade 2008. Janji itu berhasil meyakinkan anggota Komite lainnya dan mereka setuju Cina menggelar pesta olah raga terbesar di dunia, Olimpiade 2008. Sesaat setelah terpilih, pemerintah bergegas mempersiapkan segala hal, termasuk infrastruktur olah raga dan fasilitas pendukung Olimpiade yang dipusatkan di Beijing. Namun satu yang agaknya terlupakan oleh pihak berwenang Cina, yaitu janjinya untuk memperbaiki kondisi hak asasi manusia (HAM) di negerinya. Hal ini diketahui dari masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia yang serius di Cina. Sebagai contoh, 30 wartawan dan 50 pengguna Internet di Cina saat ini berada di penjara untuk berbagai tuduhan pelanggaran. Tak mengherankan jika organisasi kebebasan media menilai Cina sebagai pemenjara wartawan paling ternama di dunia. Para wartawan nasional di Cina mengalami pembatasan dan penyensoran ketat. Mereka selalu menghadapi ancaman dipecat, diintimidasi, dilecehkan, atau ditahan apabila menulis artikel investigatisi berbau politik yang dinilai sensitif. Sepanjang tahun 2007, wartawan asing melaporkan beragam kasus bagaimana mereka dilecehkan, diancam, ditahan dan diserang ketika melakukan peliputan di daerah-daerah luar Beijing. Para wartawan nasional pun melaporkan pelecehan dan intimidasi terus berlangsung, bahkan beberapa penerbitan dilaporkan telah ditutup disebabkan laporan-laporan mereka mengenai hal-hal yang dianggap sensitif secara politis. China Development Brief misalnya dihentikan penerbitannya pada tanggal 4 Juli 2007 oleh pemerintah Beijing, karena dituduh melakukan survei-survei tak berijin yang bertentangan dengan Undang-Undang Statistik 1983. Pada 4 Agustus 2008, dua wartawan Jepang dipukuli secara brutal oleh polisi paramiliter Cina di perbatasan Kashgar, Xinjiang. Kedua korban itu Masami Kawakita (38), fotografer koran Chunichi Shimbun, dan Shinji Katsuta, (37), reporter dari Nippon Television Network. Pemukulan terjadi ketika mereka sedang meliput kekerasan Monday`s Attack, yaitu peristiwa penyerangan yang menewaskan 16 orang anggota kepolisian Cina. Penyensoran di dalam negeri tetap terjadi di seluruh negeri. Menurut CPJ (Committee to Protect Journalists), semua media menghadapi pelarangan untuk meliput berita-berita sensitif, seperti konflik etnis militer, agama yang tidak diakui negara -khususnya Falun Gong-, masalah internal Partai Komunis Cina dan sejumlah kebijakan pemerintah Cina. Meski menjanjikan kebebasan media secara penuh selama Olimpiade 2008, pemerintah Beijing menerapkan standar ganda bagi wartawan asing dan nasional. Para pembaca dan pemirsa di Cina tampaknya tidak memiliki akses ke laporan berita asing mengenai topik-topik sensitif, terutama setelah peraturan dikeluarkan pada September 2006 yang memperketat pengawasan terhadap distribusi berita dari kantor-kantor berita asing di Cina. Pada 8 Agustus 2008, pesta Olimpiade Beijing dimulai. Sebuah event internasional yang selayaknya bisa memadukan kebudayaan, pendidikan, meningkatkan penghidupan dan kualitas hak asasi warga negara. Inilah dasar dari piagam Olimpiade yang selama ini memberikan warisan positif kepada kota-kota dan negara-negara yang menjadi tuan rumahnya. Pembatasan, pelecehan pihak berwenang Cina terhadap media, penyensoran di internet jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip utama Piagam Olimpiade, khususnya mengenai penghormatan terhadap prinsip-prinsip moral yang universal dan mendasar serta pelestarian martabat manusia. Aliansi Jurnalis Independen (AJI), adalah organisasi jurnalis di Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap isu kebebasan pers dan kebebasan berekspresi di Indonesia. Sebagai bagian dari komunitas internasional, kami memiliki
Re: [ppiindia] Homage to Edward Said, by Mahmoud Darwish
mahmud darwis kemarin meninggal. palestina kehilangan seorang penyair besar yang ikut memberi bentuk pada identitas negeri. At 06:55 AM 8/8/2008 +, sautsitumorang wrote: Nota Bene: Mahmoud Darwish adalah penyair kontemporer terbesar Palestina. Mantan anggota PLO. Homage to Edward Said Counterpoint By Mahmoud Darwish NEW YORK. NOVEMBER. 5TH AVENUE. Shards of light in a leaden sky. In the shadows, I asked my foreign soul: is this city Babylon or Sodom? There, at the edge of an electric chasm sky high, I met Edward thirty years ago. The times were less impetuous. Each said to the other: If your past is your experience, make the future sense and vision! Let us move forward, towards our future, confident in imagination's sincerity and the miracle of the grass. I no longer remember whether we went to the cinema that evening, but I heard old Indian braves call out to me: trust neither the horse nor modernity. No. No victim asks his executioner: if I were you and my sword greater than my rose . . . would I have acted as you have done? That kind of question arouses the curiosity of the novelist who sits behind the glass walls of his study overlooking the lily garden . . . Here the hypothesis is lily-white, clear as the author's conscience if he closes his accounts with human nature . . . No future behind us, so let us move forward! Progress could be the bridge back to barbarity . . . New York. Edward awakes while dawn slumbers on. He plays an air by Mozart. Tennis on the university court. He reflects on thought's ability to transcend borders and barriers. Thumbs through the New York Times. Writes his spirited column. Curses an orientalist who guides a general to the weak spot in an eastern woman's heart. Showers. Drinks his white coffee. Picks out a suit with a dandy's elegance and calls on the dawn to stop dawdling! He walks on the wind. And, in the wind, he knows himself. No four walls hem in the wind. And the wind is a compass for the north in a foreign land. He says: I come from that place. I come from here, and I am neither here nor there. I have two names that come together but pull apart. I have two languages, but I have forgotten which is the language of my dreams. I have the English language with its accommodating vocabulary to write in. And another tongue drawn from celestial conversations with Jerusalem. It has a silvery resonance, but rebels against my imagination. And your identity? Said I. His response: Self-defence . . . Conferred on us at birth, in the end it is we who fashion our identity, it is not hereditary. I am manifold . . . Within me, my outer self renewed. But I belong to the victim's interrogation. Were I not from that place, I would have trained my heart to raise metonymy's gazelle there . . . So take your birthplace along wherever you go and be a narcissist if need be. Exile, the outside world. Exile, the hidden world. Who then are you between them? I do not introduce myself lest I lose myself. I am what I am. I am my other in harmonious duality between word and geste. Were I a poet, I should have written: I am two in one, like the swallow's wings. And if spring is late coming, I am content to be its harbinger! He loves countries and leaves them. (Is the impossible remote?) He loves to migrate towards everything. Travelling freely between cultures, there is room for all who seek the essence of man. A margin moves forward and a centre retreats. The East is not completely the East, nor the West, the West. Identity is multifaceted. It is neither a citadel nor is it absolute. The metaphor slumbered on one bank of the river. Had it not been for the pollution, It would have embraced the other. Have you written your novel? I have tried . . . sought to find my image reflected in distant women. But they have retreated into their fortified night. And they have said: our universe does not depend on words. No man will capture in words the woman, an enigma and a dream. No woman will capture the man, symbol and star. No love is like another; no night like another. Let us list men's virtues and laugh! And what did you do? I laughed at my own absurdity and threw my novel away. The thinker restrains the novelist's tale, while the philosopher deconstructs the singer's roses. He loves countries and leaves them: I am who I shall be and become. I shall construct myself and choose my exile. My exile is the background of the epic landscape. I defend the need for poets of glory and reminiscence; I defend trees that clothe the birds of home and exile, a moon still fit for a love song, an idea shattered by its proponents' fragility and a country borne off by legends. Is there anything you could return to? What awaits me draws me on and urges me . . . I have no time to draw lines in the sand. But I can revisit the past like strangers listening to the pastoral poem in the gloom of the evening: `At the fountain, a young girl fills her jar with clouds'
[ppiindia] Fwd: IKUTILAH :'Penghargaan AJI-UNICEF tentang Anak Tahun 2008'
From: alida Bahaweres [EMAIL PROTECTED] *Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations Children's Fund (UNICEF) menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak' * Tahun 2008, AJI-UNICEF kembali menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'. Penghargaan ini pertama kali diberikan pada 2006, ketika itu hanya untuk kategori jurnalis media cetak. Namun, sejak 2007 kriteria peserta diperluas sehingga jurnalis on line, radio dan televisi juga dapat mengikuti. Tahun ini total hadiah yang diberikan sebesar Rp 66 juta. Penghargaan ini diharapkan dapat menampilkan karya jurnalistik yang berbobot dan berperspektif anak. Dari beberapa kasus, terlihat bahwa media hanya akan memberitakan soal anak ketika ada kasus besar yang menghebohkan. Apakah ini karena pemberitaan tentang anak dianggap kurang layak jual? Pada kebijakan media, peliputan tentang anak ditempatkan pada ranking kesekian. Penelitian yang dilakukan AJI di tahun 2006-2007 di 7 kota di Indonesia , mendapatkan kenyataan bahwa peliputan tentang anak memang tidak dianggap sebagai isu seksi. Ibaratnya hanya sebagai pelengkap dan tak memiliki daya jual. Dari 132 jurnalis (100%), sebanyak 42 jurnalis (31,81 %) mengatakan, pemberitaan tentang anak sudah dilakukan, meskipun tidak dalam setiap edisi. Sebanyak 54 jurnalis (40,90%) mengaku medianya jarang atau kadang-kadang saja memuat berita soal anak. Lalu sekitar 30 jurnalis (22,72%) menyatakan medianya hampir memuat permasalahan anak setiap edisi terbit. Sedangkan sebanyak 6 jurnalis (4,54%) mengatakan medianya tidak pernah memuat permasalahan anak. Lalu, apakah media telah ramah pada anak? Apakah media pada saat melakukan peliputan mempertimbangkan psikologis anak? Inilah ide awal yang mendorong AJI-UNICEF untuk memberikan Penghargaan Tahunan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak. *Ketentuan * 1. Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang anak. 2. Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi di seluruh Indonesia dapat mengikuti perlombaan ini. 3. Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media massa (bukan media internal). 4. Setiap peserta bisa mengajukan maksimal tiga karya. 5. Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada periode antara 26 Oktober 2007 7 Oktober 2008 6. Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 9 Oktober 2008 7. Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya orisinal. Jadi bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial. 8. Ralat, jika ada, harus disertakan. 9. Karya belum pernah memenangi lomba jurnalistik. 10. Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan. 11. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat. 12. Untuk karya media cetak, peserta harus mengirim kliping beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus mengirim karyanya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs beritanya. Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari redaktur media online yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah dimuat di media tersebut. 13. Untuk karya media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk CD (MP3 atau WAV). Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari pimpinan (Pemimpin redaksi) yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah disiarkan di radio tersebut. Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya. 14. Untuk karya media televisi, peserta harus mengirimkan karyanya dalam bentuk VCD / DVD (MPEG atau AVI) dengan mencantumkan nama dan asal media di kepingan VCD / VCD . Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya. 15. Sponsor hadiah oleh Mayora dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta. Masing-masing sebesar Rp 10 juta (pemenang 1 per kategori), Rp 7 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 5 juta (pemenang III per kategori) 16. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke * [EMAIL PROTECTED]http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED] *. Nomor Telepon/fax : 021-3151214 /021-3151261. Atau hubungi panitia 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik terbaik tentang Anak' via email [EMAIL PROTECTED]http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED] * atau 081330392480 (Alida) atau 08128572252 (Minda). *Dewan Juri * 1. Dewan Juri Kategori Cetak a. Lina Sofiani (UNICEF) b. Willy Pramudya (AJI) c. Ninuk Mardiana Pambudy (Kompas) d. Irwanto (Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta) 2. Dewan Juri Kategori TV a. Iwan Hasan (UNICEF) b. Eddy Suprapto (AJI) c. Don Bosco (KPI) d. Bobbi Guntarto (Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak) 3. Dewan Juri Kategori Radio a. Kendartanti Subroto (UNICEF) b. Heru Hendratmoko (AJI) c. Arya Gunawan (UNESCO) d. Arist
[ppiindia] Fwd: fakta menarik tentang tubuh kita
15 Fakta Menarik Dari TUBUH KITA _ _ __ Kita gk pernah berhenti mencari tahu berbagai macam keajaiban disekitar kita. Salah satunya yg bersumber dari The Readerâs Digest Book of Facts ini. Semoga berguna buat nambah pengetahuan kita semua. Here the list: 1. Asam lambung kita sebenarnya cukup kuat untuk mencerna seng dan timah. Untungnya sel-sel pada dinding lambung kita diperbarui dengan sangat cepat sehingga asam lambung gak sempet berbalik jadi âsenjata makan tuanâ. 2. Paru-paru terdiri dari 3 milyar capillaries (urat nadi kecil). Kalo urat-urat ini disambung jadi satu panjangnya bisa mencapai 2400 km. 3. Testikel pria menghasilkan 10 juta sperma baru tiap hari.. Cukup untuk mengganti semua manusia di muka bumi ini hanya dalam waktu 6 bulan. 4. Tulang kita tu sangat kuat â sekuat batu granit dalam menahan beban. Percobaan dengan sepotong tulang dengan ukuran sebesar korek api bisa menahan beban sampai 9 ton â 4 kali lebih kuat dari besi beton.. 5. Kuku kita perlu waktu 6 bulan untuk tumbuh dari pangkal sampai ke ujung jari 6. Organ terbesar dalam tubuh kita adalah kulit. Laki-laki dewasa luas kulitnya sekitar 1,9 m2. Kulit terus menerus diperbarui oleh tubuh kita dan sepanjang hidup setiap orang menghasilkan limbah kulit seberat 18 kg 7. Ketika kamu tidur tubuhmu mengembang sekitar 8 mm. Saat kamu bangun tubuhmu mengerut lagi seperti semula. Kenapa bisa begitu ? Ternyata tulang rawan kita bisa mengembang dan mengerut (saat berdiri dan duduk) seperti spon karena pengaruh gravitasi. 8. Rata-rata orang bule makan 50 ton dan minum 50 ribu liter air sepanjang hidupnya (orang indonesia gak tau ni berapa). 9. Setiap ginjal terdiri dari 1 juta filter tunggal yang menyaring rata-rata 1,3 liter darah per menit dan menghasilkan 1,4 liter urin sehari. 10. Otot pada bola mata kita bergerak sekitar 100 ribu kali sehari.. Sebagai perbandingan kalo diterapkan pada otot kaki kita sama dengan berjalan 80 km setiap hari. 11. Dalam waktu 30 menit panas rata-rata tubuh kita cukup buat merebus setengah galon air. 12. Satu sel tunggal tubuh kita hanya perlu waktu 60 detik untuk mengelilingi tubuh kita. 13. Kulup dari bayi yg disunat bisa tumbuh dari seukuran prangko menjadi seluas 3x lapangan basket. Hebat kan . Keajaiban dari science. Laboratorium menumbuhkan kulit ini untuk mengganti kulit korban luka bakar. 14. Sejak kita lahir sampai sekarang hanya ada satu bagian tubuh kita yg ukurannya gk pernah berubah â Bola Mata. 15. Menurut Darwin (dan beberapa ilmuwan lain) usus buntu itu dulu sebenarnya adalah bagian ketiga dari sistem pencernaan kita. Fungsinya untuk mencerna daun! Oleh karena manusia berhenti makan daun mentah dan mulai memasak semua makanannya akhirnya usus buntu kehilangan pekerjaannya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] Re: George Bush, Hu Jintao, dan Jusuf Kalla
iya lebih baik segala sesuatu ditafsirkan making fun aja. tertawa, termasuk menertawakan diri sendiri, itu sehat. ketimbang tafsir blasphemy yang bisa bikin orang lain salah paham, mengernyitkan dahi, atau memicu amuk. salam canda, At 06:36 PM 7/29/2008 +, imuchtarom wrote: nyambung perbincangan yang dulu, mas Nug. Jadi yang di bawah ini termasuk making fun, tetapi bukan blasphemy :-) sudah saya edit sedikit, mis. di versi asli nya yg pernah saya baca, ada perbedaan penting antara retorika yang digunakan Bush dan Jintao. :-) ---( ihsan hm )- George Bush, Hu Jintao, dan Jusuf Kalla: --- Tuhan memanggil presiden tiga negara, AS, Cina, dan Indonesia, untuk menyampaikan kemurkaan dan teguran NYA. Dari Amerika muncul George Bush. Dari Cina datang Presiden Hu Jintao. Dari Indonesia diutus Jusuf Kalla. SBY nggak berani soalnya. Setelah menyampaikan hasil evaluasi terhadap semua dosa-dosa yang diperbuat oleh ketiga bangsa ini, maka Tuhan pun menyampaikan keputusan NYA, bahwa dlm tiga hari dunia akan kiamat. Tiga pemimpin ini disuruh kembali ke negaranya untuk menyampaikan keputusan Tuhan. *** Maka ketiga pemimpin itu pun pulang sambil putar otak, bagaimana menyampaikan kabar buruk ini. *** Di depan Kongres Partai Komunis Cina, Hu Jintao dengan wajah tertunduk lesu berkata: Kamerad, saya membawa dua kabar buruk. Kabar buruk pertama: Ternyata Marx, Lenin, Ketua Mao, dan para pemimpin pendahulu kita itu salah. Tuhan ternyata benar-benar ada!... Kabar buruk kedua: Tiga hari lagi Ia akan mengkiamatkan dunia ini Hasilnya: heboh, orang Cina pada berlarian, bingung, dan nangis ketakutan, dan membanjiri tempat ibadah, mau bertobat. *** Sementara itu, di depan Kongres Amerika yang disiarkan seluruh jaringan TV di Amerika, presiden Bush mencoba menyampaikan-nya dengan gaya retorika khas Amerika: Congressmen and my fellow Americans, I have a good news and a bad news for you today. The good news: God really exists, as believed by our founding fathers. But there is also a bad news: He decided that the world will end in three days ... Hasilnya: panik, kerusuhan dan penjarahan di mana-mana. *** Yang paling sukses Jusuf Kalla. Di depan sidang paripurna DPR yang disiarkan langsung, ia tersenyum sumringah. Saudara sebangsa dan setanah air, saya membawa dua kabar baik. == Kabar baik pertama: --- Sila pertama Pancasila kita sudah benar, Tuhan itu benar-benar ada. == Kabar baik kedua: -- dalam tiga hari semua masalah yang selama ini kita hadapi: krisis BBM, krisis listrik, krisis pangan, kemiskinan, hutang luar negeri, flu burung, dan semua masalah lain di Indonesia akan segera berakhir. Hasilnya: sukses besar, pada pesta dangdutan dan pawai di mana-mana ... [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Fwd: [ajisaja] Dibuka! 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'
Date: Thu, 31 Jul 2008 08:08:20 +0700 Subject: [ajisaja] Dibuka! 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak' Reply-To: [EMAIL PROTECTED] *Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bekerjasama dengan The United Nations Children Fund (UNICEF) menyelenggarakan Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak ** * ** * * Tahun 2008, AJI-UNICEF kembali menyelenggarakan 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak'. Penghargaan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2006 tapi hanya terbuka untuk jurnalis media cetak. Namun sejak tahun 2007 penghargaan ini terbuka untuk jurnalis media cetak/online, radio dan televisi. Tahun ini, total hadiah sebesar Rp 66 juta. ** * * *KETENTUAN* 1. Karya jurnalistik ( cetak/on line, radio, TV ) berupa feature tentang anak. 2. Setiap jurnalis/media baik media cetak/online, radio dan televisi di seluruh Indonesia dapat mengikuti perlombaan ini. 3. Karya harus pernah dipublikasikan atau disiarkan di media massa (bukan media internal). 4. Setiap peserta bisa mengajukan maksimal tiga karya. 5. Karya peserta harus pernah dipublikasikan pada media massa umum pada periode antara 26 Oktober 2007 7 Oktober 2008 6. Karya harus sudah diterima panitia paling lambat 9 Oktober 2008 7. Karya harus dilengkapi dengan pernyataan bahwa karya adalah karya orisinal. Jadi bukan saduran, terjemahan dan tidak termasuk advertorial komersial. 8. Ralat, jika ada, harus disertakan. 9. Karya belum pernah memenangi lomba jurnalistik. 10. Karya yang sudah dikirim ke panitia tidak akan dikembalikan. 11. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat. 12. Untuk karya media cetak, peserta harus mengirim kliping beserta soft copy karya yang sudah dimuat. Untuk media online, peserta harus mengirim karyanya berupa print out yang sudah di-copy langsung dari situs beritanya. Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari redaktur media online yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah dimuat di media tersebut. 13. Untuk karya media radio, peserta harus mengirim karyanya dalam bentuk CD (MP3 atau WAV). Karya harus dilengkapi dengan surat keterangan dari pimpinan (Pemimpin redaksi) yang menyatakan bahwa karya yang dikirimkan pernah disiarkan di radio tersebut. Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya. 14. Untuk karya media televisi, peserta harus mengirimkan karyanya dalam bentuk VCD / DVD (MPEG atau AVI) dengan mencantumkan nama dan asal media di kepingan VCD / VCD . Peserta diwajibkan mengirimkan naskahnya. 15. Sponsor hadiah oleh Mayora dengan total hadiah sebesar Rp 66 juta. Masing-masing sebesar Rp 10 juta (pemenang 1 per kategori), Rp 7 juta (pemenang II per kategori) dan Rp 5 juta (pemenang III per kategori) 16. Kirimkan karya jurnalistik ke Sekretariat AJI Indonesia di : Jl. Kembang Raya 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat 10420 atau via e-mail ke [EMAIL PROTECTED]http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]. Nomor Telepon/fax : 021-3151214 /021-3151261. Atau hubungi panitia 'Penghargaan AJI-UNICEF untuk Karya Jurnalistik terbaik tentang Anak' via email [EMAIL PROTECTED]http://us.f530.mail.yahoo.com/ym/[EMAIL PROTECTED]atau 081330392480 (Alida) atau 08128572252 (Minda). *DEWAN JURI AWARD* 1. Dewan Juri Kategori Cetak 1. Lina Sofiani (UNICEF) 2. Willy Pramudya (AJI) 3. Ninuk Mardiana Pambudy (Kompas) 4. Irwanto (Peneliti dan Dosen Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta) 2. Dewan Juri Kategori TV 1. Iwan Hasan (UNICEF) 2. Eddy Suprapto (AJI/TPI) 3. Don Bosco (KPI) 4. Bobbi Guntarto (Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak) 3. Dewan Juri Kategori Radio 1. Kendartanti Subroto (UNICEF) 2. Heru Hendratmoko (AJI/KBR 68H) 3. Arya Gunawan (UNESCO) 4. Arist Merdeka Sirait (Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak)
Re: [ppiindia] partai AKP di Turki survive?
seorang teman mengatakan di turki ada tiga kekuatan politik: kemalis, islamis dan usmani. kemalis yang sekuler pernah besar, terutama berkat pengaruh mustafa kemal yang dianggap bapak turki (attaturk) modern, tapi lama kelamaan mengempis karena korupsi para pemimpinnya. islamis, seperti diwakili ibda dan hizbullah yang bercita-cita mendirikan negara islam, tak pernah menjadi besar sebagai sebuah gerakan. usmani merupakan kelompok yang merasa mewarisi kebesaran turki di masa kalifah usmani (ottoman). sebuah imperium yang wilayahnya pernah mencakup seluruh negara arab dan sebagian eropa. mereka umumnya penganut islam yang moderat dan menerima sekularisme dalam versi yang lebih moderat ketimbang kelompok kemalis. mereka mendambakan negara yang modern dan maju. mereka tidak anti yahudi bahkan tetap memelihara hubungan baik dengan negara israel. mereka juga merasa sederajad dengan negara-negara eropa seperti di masa lalu, karena itu ingin bergabung dengan uni-eropa di masa kini. (dalam level tertentu mereka menganggap sebelah mata tetangga-tetangga arab, bekas koloninya di sebelah selatan). akp, menurut teman itu, lebih mewakili aspirasi kelompok usmani ketimbang islamis. akp juga terbukti lebih mendatangkan kesejahteraan buat warga turki. karena itu tak mengherankan bila the economist memuji akp, bahkan merekomendasikan agar partai itu diberi kesempatan lebih lama memerintah turki. akp mungkin mirip masyumi di indonesia di masa lalu. orang-orangnya cakap, cerdas dan bersih. first class intellectuals in their era. last but not least, seperti masyumi, tokoh-tokoh akp juga menganut monogami. :-)) At 05:45 PM 7/30/2008 +, imuchtarom wrote: Alhamdulillah, Nyaris sekali. Hanya 6 hakim dari total 11 yang mendukung dibubarkannya AKP, Partai Islam yang sekarang memegang pemerintahan Turki, yang telah mengangkat kondisi Sosial-Ekonomi Turki dari keterpurukannya di bawah rezim fundamentalist-sekularist -kemalist yang selama ini membelenggu Turki dari kemajuan dan peradaban. Majalah The Economist adalah majalah barat yang kritis, jarang sekali memuji kebijakan suatu pemerintahan, apalagi pemerintah negara berkembang (apalagi negara Muslim). Tetapi majalah ini secara jelas memuji kebijakan pemerintahan AKP selama ini mengangkat Turki dari keterpurukannya. 6 Tahun yang lalu sebelum partai AKP memerintah, ekonomi Turki masih terpuruk, dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi, dan nilai mata uang Turki (Lira) yang sangat merosot. Bisa dilihat perubahan nilai mata uang Lira sebelum dan sesudah era pemerintahan AKP: http://www.mof.go.jp/jouhou/soken/kouryu/kou24a.pdfhttp://www.mof.go.jp/jouhou/soken/kouryu/kou24a.pdf === - Tahun 1923 : 1 USD = 1 ___ Lira (awal era Kemal Attaturk) - Tahun 1980 : 1 USD = 90 __ Lira - tahun 1988 : 1 USD = 1,300 ___ Lira - Tahun 1995 : 1 USD = 45,000 __ Lira - Tahun 2000 : 1 USD = 550,000 _ Lira - Tahun 2001 : 1 USD = 1,650,000 Lira - Tahun 2002 : = === AKP memerintah - Tahun 2004 : 1 USD = 1,550,000 Lira - Tahun 2005 : 1 USD = 1 Lira (Devaluasi Lira) = == 3 tahun kemudian - Tahun 2008 : 1 USD = 1.17 Lira (stabil!) Nilai Lira Turki hari ini: -- 30 Juli 2008 === Live rates at 2008.07.30 17:23:10 UTC 1.00 USD = 1.16629 TRY --- United States Dollars | Turkey New Lira 1 USD = 1.16629 TRY | 1 TRY = 0.857420 USD = Proyek Sekularisme di Turki selama ini adalah contoh gagal sebuah proyek sekularisme yang salah kaprah, blunder dan lebih banyak gagalnya. Ini karena nampaknya agenda yang dijalankan Kemal terlalu reaktif bersemangat hendak menghapuskan identitas kultural era Turki Utsmani, sehingga modernisme yang dilakukan Kemal menjadi modernisasi yang sangat dangkal/superfisial, sekedar mengganti baju Islam Turki menjadi baju nya orang Bule. Yang di copy dari Barat hanya simbol-simbol kultural yang dangkal, seperti cara berpakaian, huruf alphabet, dsb. Sedang apa yang menjadi inti dari semangat renaissanse Eropa dulu justeru tidak terjamah ... Adalah 2 hal yang berbeda antara A Penerapan Sistem Sekuler B paham/Kultur Sekulerisme A Artinya sistem kenegaraan yang menggunakan pemisahan atau decoupling antara the State dan the Church. Sedang yang kedua B adalah paham atau pandangan hidup/aliran. Nah, yang di anut oleh Kemalisme ini adalah paham sekulerisme yang fundamentalis sampai punya efek memusuhi agama. Mengapa tidak meniru sistem Amerika yang menjunjung tinggi kebebasan berfikir, dan pada saat yang sama memberi ruang sangat cukup bagi kehidupan beragama. wassalam, ---( ihsan hm )---
Re: [ppiindia] partai AKP di Turki survive?
seorang teman mengatakan di turki ada tiga kekuatan politik: kemalis, islamis dan usmani. kemalis yang sekuler pernah besar, terutama berkat pengaruh mustafa kemal yang dianggap bapak turki (attaturk) modern, tapi lama kelamaan mengempis karena korupsi para pemimpinnya. islamis, seperti diwakili ibda dan hizbullah yang bercita-cita mendirikan negara islam, tak pernah menjadi besar sebagai sebuah gerakan. usmani merupakan kelompok yang merasa mewarisi kebesaran turki di masa kalifah usmani (ottoman). sebuah imperium yang wilayahnya pernah mencakup seluruh negara arab dan sebagian eropa. mereka umumnya penganut islam yang moderat dan menerima sekularisme dalam versi yang lebih moderat ketimbang kelompok kemalis. mereka mendambakan negara yang modern dan maju. mereka tidak anti yahudi bahkan tetap memelihara hubungan baik dengan negara israel. mereka juga merasa sederajad dengan negara-negara eropa seperti di masa lalu, karena itu ingin bergabung dengan uni-eropa di masa kini. (dalam level tertentu mereka menganggap sebelah mata tetangga-tetangga arab, bekas koloninya di sebelah selatan). akp, menurut teman itu, lebih mewakili aspirasi kelompok usmani ketimbang islamis. akp juga terbukti lebih mendatangkan kesejahteraan buat warga turki. karena itu tak mengherankan bila the economist memuji akp, bahkan merekomendasikan agar partai itu diberi kesempatan lebih lama memerintah turki. akp mungkin mirip masyumi di indonesia di masa lalu. orang-orangnya cakap, cerdas dan bersih. first class intellectuals in their era. last but not least, seperti masyumi, tokoh-tokoh akp juga menganut monogami. :-)) At 05:45 PM 7/30/2008 +, imuchtarom wrote: Alhamdulillah, Nyaris sekali. Hanya 6 hakim dari total 11 yang mendukung dibubarkannya AKP, Partai Islam yang sekarang memegang pemerintahan Turki, yang telah mengangkat kondisi Sosial-Ekonomi Turki dari keterpurukannya di bawah rezim fundamentalist-sekularist -kemalist yang selama ini membelenggu Turki dari kemajuan dan peradaban. Majalah The Economist adalah majalah barat yang kritis, jarang sekali memuji kebijakan suatu pemerintahan, apalagi pemerintah negara berkembang (apalagi negara Muslim). Tetapi majalah ini secara jelas memuji kebijakan pemerintahan AKP selama ini mengangkat Turki dari keterpurukannya. 6 Tahun yang lalu sebelum partai AKP memerintah, ekonomi Turki masih terpuruk, dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi, dan nilai mata uang Turki (Lira) yang sangat merosot. Bisa dilihat perubahan nilai mata uang Lira sebelum dan sesudah era pemerintahan AKP: http://www.mof.go.jp/jouhou/soken/kouryu/kou24a.pdfhttp://www.mof.go.jp/jouhou/soken/kouryu/kou24a.pdf === - Tahun 1923 : 1 USD = 1 ___ Lira (awal era Kemal Attaturk) - Tahun 1980 : 1 USD = 90 __ Lira - tahun 1988 : 1 USD = 1,300 ___ Lira - Tahun 1995 : 1 USD = 45,000 __ Lira - Tahun 2000 : 1 USD = 550,000 _ Lira - Tahun 2001 : 1 USD = 1,650,000 Lira - Tahun 2002 : = === AKP memerintah - Tahun 2004 : 1 USD = 1,550,000 Lira - Tahun 2005 : 1 USD = 1 Lira (Devaluasi Lira) = == 3 tahun kemudian - Tahun 2008 : 1 USD = 1.17 Lira (stabil!) Nilai Lira Turki hari ini: -- 30 Juli 2008 === Live rates at 2008.07.30 17:23:10 UTC 1.00 USD = 1.16629 TRY --- United States Dollars | Turkey New Lira 1 USD = 1.16629 TRY | 1 TRY = 0.857420 USD = Proyek Sekularisme di Turki selama ini adalah contoh gagal sebuah proyek sekularisme yang salah kaprah, blunder dan lebih banyak gagalnya. Ini karena nampaknya agenda yang dijalankan Kemal terlalu reaktif bersemangat hendak menghapuskan identitas kultural era Turki Utsmani, sehingga modernisme yang dilakukan Kemal menjadi modernisasi yang sangat dangkal/superfisial, sekedar mengganti baju Islam Turki menjadi baju nya orang Bule. Yang di copy dari Barat hanya simbol-simbol kultural yang dangkal, seperti cara berpakaian, huruf alphabet, dsb. Sedang apa yang menjadi inti dari semangat renaissanse Eropa dulu justeru tidak terjamah ... Adalah 2 hal yang berbeda antara A Penerapan Sistem Sekuler B paham/Kultur Sekulerisme A Artinya sistem kenegaraan yang menggunakan pemisahan atau decoupling antara the State dan the Church. Sedang yang kedua B adalah paham atau pandangan hidup/aliran. Nah, yang di anut oleh Kemalisme ini adalah paham sekulerisme yang fundamentalis sampai punya efek memusuhi agama. Mengapa tidak meniru sistem Amerika yang menjunjung tinggi kebebasan berfikir, dan pada saat yang sama memberi ruang sangat cukup bagi kehidupan beragama. wassalam, ---( ihsan hm )---
Re: [ppiindia] Re: partai AKP di Turki survive?
*** hehehe, soal masyumi dan monogami, terus terang saya setuju :) kalo menjumpai debat mono vs. poli gami, biasanya saya ambil contoh kasusnya natsir vs. sukarno = sukarno yang sekuler, pengagum kemal, justeru poligami = natsir, pemimpin masyumi yg dinilai 'garis keras' justeru mono ... :) *** dalam konteks budaya saat ini, mungkin poligami bisa dijadikan sebagai jalan keluar jika memang menjumpai kondisi tertentu. tapi tidak perlu menjadikan poligami sebagai simbol, mode, ato identitas/trade-mark ketaatan beragama seseorang. ha-ha-ha no offense. kebanyakan tokoh partai islam di indonesia sekarang mempraktekkan poligami. soekarno dan natsir memang unik. lisan soekarno menolak poligami, tapi dia malah mempraktekkannya. sebaliknya natsir membela poligami tapi dia justeru menjalankan monogami. ketika soekarno menikah lagi, isteri-isteri para pejabat ramai bergunjing, termasuk isteri para tokoh masyumi. kepada mereka natsir berkata, lihatlah perkataan soekarno, jangan lihat perbuatannya.
[ppiindia] Fwd: George Bush, Hu Jintao, dan Jusuf Kalla
George Bush, Hu Jintao, dan Jusuf Kalla Tuhan memanggil presiden tiga negara, AS, Cina, dan Indonesia, buat dimarah-marahin. Dari Amerika muncul George Bush. Dari Cina datang Presiden Hu Jintao. Dari Indonesia diutus Jusuf Kalla. SBY nggak berani soalnya. Setelah habis-habisan mencela tindakan pemimpin dunia ini, Tuhan menyampaikan bahwa Ia sudah muak dan memutuskan dalam tiga hari dunia akan kiamat. Tiga pemimpin ini disuruh kembali ke negaranya untuk menyampaikan keputusan Tuhan. Ketiga pemimpin pulang sambil putar otak, bagaimana menyampaikan kabar buruk ini. Di depan Kongres Amerika dan disiarkan langsung di TV, presiden Bush mencoba, Congressmen, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik: Tuhan itu benar-benar ada, seperti yang kita yakini. Kabar buruk: Ia akan memusnahkan dunia ini dalam tiga hari Hasilnya payah, kerusuhan dan penjarahan di mana-mana. Di depan Kongres Partai Komunis Cina, Hu Jintao memodifikasi taktik Bush, Kamerad, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik: Ternyata Marx, Stalin, Ketua Mao, dan para pendahulu kita salah, Tuhan itu benar-benar ada. Kabar buruk: Tiga hari lagi Ia akan mengkiamatkan dunia ini Hasilnya lumayan, orang Cina lari, heboh dan nangis ketakutan, dan membanjiri tempat ibadah, mau bertobat. Yang paling sukses Jusuf Kalla. Di depan sidang paripurna DPR yang disiarkan langsung, ia tersenyum sumringah. Saudara sebangsa dan setanah air, saya membawa dua kabar baik. Kabar baik pertama: Sila pertama Pancasila kita sudah benar, Tuhan itu benar-benar ada. Kabar baik kedua: dalam tiga hari semua masalah energi, pangan, kemiskinan, terorisme, dan penderitaan di Indonesia akan segera berakhir. Sukses besar, pada pesta dangdutan dan pawai di mana-mana --Minds are like parachutes, they work best when open-- [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [ppiindia] BERTUHAN TANPA AGAMA
saya merasa akrab dengan tulisan ini. apakah anwar ibrahim penulisnya? maaf jika salah. di antara intelektual malaysia, anwar sering mengutip voltaire, dan filsuf barat lainnya. dan dia paling jernih mengatakan ada kompatibilitas antara demokrasi dan islam. At 09:11 AM 7/25/2008 +, Lina Dahlan wrote: Terdahulu, kita kasihan melihat Eropah. Kekecewaan mereka terhadap agama Kristen yang penuh kekacauan dan bertentangan dengan asas akal manusia, ramai orang berlari meninggalkan agama. Tetapi ini tidak bermakna mereka lari meninggalkan Tuhan. Berbekalkan keyakinan kepada Tuhan, mereka masih terus mencoba mengenal pasti kehendak-Nya, tanpa agama. Lantas muncullah para saintis seperti Newton dan terutamanya François-Marie Arouet atau lebih dikenali dengan nama penanya Voltaire. Tentu saja jika diukur pada soal hablun minallah, maka mereka tidak teratur malah tidak tentu arah dalam mencoba untuk menjustifikasikannya. Tetapi intinya dibalik itu semua masih ada. Faham Deism, yang di simpulkan sebagai berTuhan tanpa agama, sudah cukup untuk memberikan arti kepada kita mengapa tanpa Risalah Kenabian dan Syariat yang jelas, Eropah masih bisa bangkit sebagai sebuah masyarakat yang sistematik dan bertamadun. CETUSAN SEBUAH REVOLUSI Liberty pembebasan Equality kesama rataan Fraternity persaudaraan Slogan itu adalah intisari Revolusi Perancis. Ia berperanan besar dalam mendefinisikan kembali apakah itu keadilan bagi sebuah pemerintahan. Keadilan yang menjadi subjek tertinggi turunnya Syariat dari Pencipta alam kepada penghuni alam. Berlaku adil dan kehidupan, dan pemerintahan. Tetapi sadarkah kita bahwa ketiga-tiga elemen itu, merupakan khasiat sebenar-benarnya Tauhid dan Syahadah (Janji) kita kepada Allah? Wassalam, [Non-text portions of this message have been removed]