[ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-21 Thread Untung H. Bimo
Saya juga bingung, Bung...

Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia
lain yang dibunuh?

:)

Cheers,

Untung H. Bimo

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-21 Thread ndah maldiniwati
Yang lebih membingungkan saya adalah
Jika ada pihak yang teraniaya sehingga menimbulkan persengketaan dan 
dibawa ke jalur hukum setelah melalui serangkaian proses hukum 
diputuskan bersalah dengan sebuah vonis lalu ramai-ramai orang 
mengatakan vonis itu tidak berdasar, tidak manusiawi, ditunggangi 
faktor politik dsb dsb dsb..ada yang berteriak mendukung, 
mensyukuri, dsb dsb..

siapa orang-orang ini?? apakah mereka keluarga korban pembantaian, 
apakah mereka ikut merasakan kehilangan orang yg disayangi, apakah 
mereka korban yg berhasil selamat??? 

kenapa tidak menanyakan kepada keluarga korban "apakah vonis trsebut 
dianggap pantas??" hukuman mati memang trlihat kejam tapi apakah qt 
lupa kekejaman mereka saat melakukan pembantain??  

buat yang tidak ikut teraniaya akibat prbuatan tibo cs, amrozi cs, 
aidit cs, suharto cs...kenapa kalian tidak usah berlagak sok tau, 
berlagak ikut menderita.  Jika keluarga korban tidak bisa memaafkan 
kesalahan pelaku penganiayaan dan vonis pengadilan telah memuaskan 
mereka, cukuplah qt ikut berdo'a "semoga tidak ada lagi tragedi ini, 
tidak pada keluargaku, tidak pada temanku, tidak untuk bangsaku" 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Untung H. Bimo" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Saya juga bingung, Bung...
> 
> Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia
> lain yang dibunuh?
> 
> :)
> 
> Cheers,
> 
> Untung H. Bimo
> 
> Send instant messages to your online friends 
http://uk.messenger.yahoo.com
>







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-22 Thread RM Danardono HADINOTO
Nizami: > Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia
> di Poso.


memang bung Nizami yang satu ini udah lupa belajar angka angka di 
SMP, atau kebiasaan baca dongeng dongeng...1001 malam, Abunawas, 
Sinbad si pelaut...




--- In ppiindia@yahoogroups.com, Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Hehehe..
>   Nizami memang tidak bisa membedakan antara fakta dan imajinasi.
>   Angka ribuan itu datangnya dari. 
>   Dari mana Nizami??? Coba dijelaskan sumbernya? Oh... dari media 
dakwah mungkin yaa 
> Atau kita lupa, Nizami kan suka ngarang bebas!! Hihihihihihi... 
> 
> BUD'S <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Bukan Bantai, tapi perang he he he, 
> http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-
03,id.html
> 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, 
bentrok. Sekitar 70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga 
muslim bersenjata parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. 
Bung Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana ya, bisa 
kasih rujukannya ???- Original Message - 
> From: A Nizami 
> To: ppiindia@yahoogroups.com 
> Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM
> Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo 
Sudah Dihukum Mati...:)
> 
> Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia
> di Poso.
> Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh
> ribuan manusia lagi
> 
> --- "Untung H. Bimo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Saya juga bingung, Bung...
> > 
> > Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia
> > lain yang dibunuh?
> > 
> > :)
> > 
> > Cheers,
> > 
> > Untung H. Bimo
> > 
> > Send instant messages to your online friends
> > http://uk.messenger.yahoo.com 
> > 
> 
> . 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say 
it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are 
only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly 
opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. ===
>   
> -
> How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low  PC-to-Phone 
call rates.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-22 Thread A Nizami
Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia
di Poso.
Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh
ribuan manusia lagi


--- "Untung H. Bimo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya juga bingung, Bung...
> 
> Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia
> lain yang dibunuh?
> 
> :)
> 
> Cheers,
> 
> Untung H. Bimo
> 
> Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger.yahoo.com 
> 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-22 Thread BUD'S
Bukan Bantai, tapi perang he he he, 
http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.html
28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, bentrok. Sekitar 
70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata parang dan 
golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung Nizami, Angka ribuan yang anda 
sebutkan dari mana ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message - 
  From: A Nizami 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM
  Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah 
Dihukum Mati...:)


  Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia
  di Poso.
  Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh
  ribuan manusia lagi

  --- "Untung H. Bimo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  > Saya juga bingung, Bung...
  > 
  > Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia
  > lain yang dibunuh?
  > 
  > :)
  > 
  > Cheers,
  > 
  > Untung H. Bimo
  > 
  > Send instant messages to your online friends
  > http://uk.messenger.yahoo.com 
  > 

  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-22 Thread Free Thinker
Hehehe..
  Nizami memang tidak bisa membedakan antara fakta dan imajinasi.
  Angka ribuan itu datangnya dari. 
  Dari mana Nizami??? Coba dijelaskan sumbernya? Oh... dari media dakwah 
mungkin yaa 
Atau kita lupa, Nizami kan suka ngarang bebas!! Hihihihihihi... 

BUD'S <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Bukan Bantai, tapi perang he he he, 
http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.html
28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, bentrok. Sekitar 
70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata parang dan 
golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung Nizami, Angka ribuan yang anda 
sebutkan dari mana ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message - 
From: A Nizami 
To: ppiindia@yahoogroups.com 
Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum 
Mati...:)

Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia
di Poso.
Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh
ribuan manusia lagi

--- "Untung H. Bimo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya juga bingung, Bung...
> 
> Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia
> lain yang dibunuh?
> 
> :)
> 
> Cheers,
> 
> Untung H. Bimo
> 
> Send instant messages to your online friends
> http://uk.messenger.yahoo.com 
> 

. 


[Non-text portions of this message have been removed]



 


=== I cannot stand journalists who take 'amplop' and say it's 'rezeki' from 
God. It's understandable because journalists are only humans with needs, but 
don't try to justify it. It strongly opposes code of ethics. It's wrong. And 
it's crystal clear. ===

-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-22 Thread irwank
Bung Agus, tolong, please, sudahlah..
Berargumen-lah yang benar dan kuat..
Jangan berikan peluang untuk mencela umat Islam..

Wallahu a'lam.. CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 9/22/06, Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Hehehe..
> Nizami memang tidak bisa membedakan antara fakta dan imajinasi.
> Angka ribuan itu datangnya dari.
> Dari mana Nizami??? Coba dijelaskan sumbernya? Oh... dari media dakwah
> mungkin yaa
> Atau kita lupa, Nizami kan suka ngarang bebas!! Hihihihihihi...
>
> BUD'S <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> Bukan Bantai, tapi perang he he he,
>
> http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.html
> 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, bentrok.
> Sekitar 70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata
> parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung Nizami, Angka ribuan
> yang anda sebutkan dari mana ya, bisa kasih rujukannya ???- Original
> Message -
> From: A Nizami
> To: ppiindia@yahoogroups.com 
> Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM
> Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah
> Dihukum Mati...:)
>
> Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia
> di Poso.
> Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh
> ribuan manusia lagi
>
> --- "Untung H. Bimo" <[EMAIL PROTECTED] >
> wrote:
>
> > Saya juga bingung, Bung...
> >
> > Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia
> > lain yang dibunuh?
> >
> > :)
> >
> > Cheers,
> >
> > Untung H. Bimo
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-22 Thread ANDREAS MIHARDJA
Kita lihat saja bagaimana dgn Amrozi cx - pasti mereka dibebaskan dan tidak 
jadi dihukum mati - kan mereka hanya membunuh kaum kafir [mereka kan hanya 
hindu dan kristen  dan bukan manusia] jadi menurut firman Tuhan,   Amrozi cs 
tidak berdosa. Kalau diexecutie ini juga hanya atas paksaannya kaum imperialis 
USA/Aussie. Kalau mereka dibunuh mereka akan masuk surga dan akan bahagia 
karena menerima hadiah surga berupa kemewahannya incl.ratusan perawan2 
   
  Kalau Tibo cs mereka kan kafir dan berani membunuh umat islam sampai ribuan - 
Itu harus dihancurkan sebab bertentangan dgn firman Tuhan. Kalau tidak dicegah 
mereka akan membunuh lebih banyak. Itu beheading perempuan2 kristen didaerah 
mereka semua adalah berita palsu kaum kafir utk merusak nama islam.
   
  Ini namanya demokrasi dan keadilan negara - the majority rules. Kalau diSaudi 
sih kaum kafir seperti Tibo sudah lama dimusnahkan dari bumi ini. Dia lucky 
masih diberikan kemungkinan utk hidup diSulawesi. Bumi harus dibersihkan dari 
kaum kafir.
   
  Andreas

RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Nizami: > Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia
> di Poso.

memang bung Nizami yang satu ini udah lupa belajar angka angka di 
SMP, atau kebiasaan baca dongeng dongeng...1001 malam, Abunawas, 
Sinbad si pelaut...

--- In ppiindia@yahoogroups.com, Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Hehehe..
> Nizami memang tidak bisa membedakan antara fakta dan imajinasi.
> Angka ribuan itu datangnya dari. 
> Dari mana Nizami??? Coba dijelaskan sumbernya? Oh... dari media 
dakwah mungkin yaa 
> Atau kita lupa, Nizami kan suka ngarang bebas!! Hihihihihihi... 
> 
> BUD'S <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Bukan Bantai, tapi perang he he he, 
> http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-
03,id.html
> 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, 
bentrok. Sekitar 70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga 
muslim bersenjata parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. 
Bung Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana ya, bisa 
kasih rujukannya ???- Original Message - 
> From: A Nizami 
> To: ppiindia@yahoogroups.com 
> Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM
> Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo 
Sudah Dihukum Mati...:)
> 
> Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia
> di Poso.
> Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh
> ribuan manusia lagi
> 
> --- "Untung H. Bimo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Saya juga bingung, Bung...
> > 
> > Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia
> > lain yang dibunuh?
> > 
> > :)
> > 
> > Cheers,
> > 
> > Untung H. Bimo
> > 
> > Send instant messages to your online friends
> > http://uk.messenger.yahoo.com 
> > 
> 
> . 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say 
it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are 
only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly 
opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. ===
> 
> -
> How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone 
call rates.
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-22 Thread aris solikhah
Mas BUdi, 
Lihatlah sumber yang mas baca dan ideologi apa?  Koran
Tempo memiliki idealisme, begitu pula Kompas, Media
Indonesia. Kalau mas membaca Koran Tempo akan
menemukan perbedaan kosakata pada surat kabar
Republika atau Sabili. ^_^ atau bahkan beda dengan
surat kabar Suara Pembaruan atau Sinar Harapan. 

Media Apa yang Anda baca akan memilih kata atau diksi
tergantung sebeberapa kepentigannya sesuai dengan
idealisme masing-masing. Bagaimana kalau Anda misalnya
membaca  semua koran.

 Saya bersyukur kantor  kami berlangganan semua media
cetak baik lokal dan Nasional Ada, maka saya jamin
seringkali untuk satu berita akan berbeda diksinya.
Begitu pula mas Nizami. ^_^. Ini membuat kita kritis
dan seimbang, minimal jangan ditelan mentah-mentah.. 

Jadi jangan saling menyalahkan, tapi perlu ditunjukkan
referensinya apa.

Sehingga diskusi jadi enak
Salam hangat,
aris


--- BUD'S <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Bukan Bantai, tapi perang he he he, 
>
http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.html
> 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di
> Tokorando, bentrok. Sekitar 70 warga Kristen
> bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata
> parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung
> Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana
> ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message
> - 
>   From: A Nizami 
>   To: ppiindia@yahoogroups.com 
>   Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM
>   Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah
> "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
> 
> 
>   Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan
> manusia
>   di Poso.
>   Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa
> membunuh
>   ribuan manusia lagi
> 
>   --- "Untung H. Bimo" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
>   > Saya juga bingung, Bung...
>   > 
>   > Kok masih ada manusia yang senang bila ada
> manusia
>   > lain yang dibunuh?
>   > 
>   > :)
>   > 
>   > Cheers,
>   > 
>   > Untung H. Bimo
>   > 
>   > Send instant messages to your online friends
>   > http://uk.messenger.yahoo.com 
>   > 
> 
>   . 
>
> 
> [Non-text portions of this message have been
> removed]
> 
> 
> 
>
***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat
> Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in
> Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
***
>
__
> Mohon Perhatian:
> 
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA
> (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg
> akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi 
> 4. Satu email perhari:
> [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only:
> [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email:
> [EMAIL PROTECTED]
>  
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-23 Thread BUD'S
Mbak, Aris 

Justru aku sudah baca dan menurut kami dari semua yang kami baca ( bukan hanya 
Koran tapi sumber2 yang di situs2 internet ) kelihatannya yang ini " Cukup " 
lengkap dalam pemberitaannya, dimana selain diberitakan Kronologis kejadian 
juga Kondisi Demografi pada saat itu.

Disamping Informasi dari Media Masa, informasi2 dari organisasi indipenden juga 
bisa dipakai sebagai acuan, misalnya Human Wright Watch. Untuk kasus pesantren 
Walisongo bisa dilihat di  
http://www.hrw.org/reports/2002/indonesia/indonesia1102-04.htm#P327_66610 ( 
harus dibaca secara lengkap dimulai dari Konflik jilid pertama : 
http://www.hrw.org/reports/2002/indonesia/indonesia1102-03.htm#P160_24435 dan 
untuk keseluruhannya dapat dibaca : http://www.hrw.org/reports/2002/indonesia/ 
) disana juga disebutkan bahwa Tibo pada tahun 1990 pernah membantu orang2 
Muslim pada saat orang2 muslim diserang sama orang2 Bali. Khusus untuk Laporan 
dari HRW ini tentunya kita harus baca Tuntas agar bisa lebih Jernih melihat 
duduk persoalannya, seperti di tempo ditulisa awalnya dituliskan : " Awal 
terjadinya kerusuhan di Poso mempunyai beragam motif, mulai dari pemuda mabuk 
sampai politis. "

Akhirnya siapa yang jadi Korban  RAKYAT

Catatan : 
1. Pada saat kami membalas Posting Bung Nizam, ada 2 Pilihan atas sumber yang 
kami Rujuk, Tempo atau HRW, akhirnya kami pilih Tempo karena anda kan tau 
sendiri, rata2 ( ngak semua lho ) Bangsa Kita ini Malas baca he he he. 
disamping itu memang di Tempo kurang detail memberitakan Kasus Poso, tapi itu 
lah tetap kami ambil karena Gampang dibaca dan Bahasa Indonesia lagi.
2. Juga Takut nanti ada yang Komentar, HRW itu Sponsor dari Barat he he he

Gitu Lho Mbak Aris, Mungkin anda bisa anda tambahkan Sumber2 lainnya sebagai 
referensi agar Bangsa ini tidak Terkoyak-koyak, dan NKRI tetap ada.

Budiman 
- Original Message - 
  From: aris solikhah 
  To: ppiindia@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, September 23, 2006 9:33 AM
  Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah 
Dihukum Mati...:)


  Mas BUdi, 
  Lihatlah sumber yang mas baca dan ideologi apa? Koran
  Tempo memiliki idealisme, begitu pula Kompas, Media
  Indonesia. Kalau mas membaca Koran Tempo akan
  menemukan perbedaan kosakata pada surat kabar
  Republika atau Sabili. ^_^ atau bahkan beda dengan
  surat kabar Suara Pembaruan atau Sinar Harapan. 

  Media Apa yang Anda baca akan memilih kata atau diksi
  tergantung sebeberapa kepentigannya sesuai dengan
  idealisme masing-masing. Bagaimana kalau Anda misalnya
  membaca semua koran.

  Saya bersyukur kantor kami berlangganan semua media
  cetak baik lokal dan Nasional Ada, maka saya jamin
  seringkali untuk satu berita akan berbeda diksinya.
  Begitu pula mas Nizami. ^_^. Ini membuat kita kritis
  dan seimbang, minimal jangan ditelan mentah-mentah.. 

  Jadi jangan saling menyalahkan, tapi perlu ditunjukkan
  referensinya apa.

  Sehingga diskusi jadi enak
  Salam hangat,
  aris

  --- BUD'S <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  > Bukan Bantai, tapi perang he he he, 
  >
  http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.html
  > 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di
  > Tokorando, bentrok. Sekitar 70 warga Kristen
  > bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata
  > parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung
  > Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana
  > ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message
  > - 
  > From: A Nizami 
  > To: ppiindia@yahoogroups.com 
  > Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM
  > Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah
  > "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
  > 
  > 
  > Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan
  > manusia
  > di Poso.
  > Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa
  > membunuh
  > ribuan manusia lagi
  > 
  > --- "Untung H. Bimo" <[EMAIL PROTECTED]>
  > wrote:
  > 
  > > Saya juga bingung, Bung...
  > > 
  > > Kok masih ada manusia yang senang bila ada
  > manusia
  > > lain yang dibunuh?
  > > 
  > > :)
  > > 
  > > Cheers,
  > > 
  > > Untung H. Bimo
  > > 

  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu emai

Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-25 Thread Robertus Budiarto
Mbak Aris, anda ingin diskusi yang enak dan seimbang...bagaimana si Nizami 
yg sudah saya buktikan sbg maling?? Jelas sekali bahwa anda ini sangat 
ideologis.
   
  Majalah TEMPO, KOMPAS, Media Indonesia..  bagaimanapun tidak bisa 
dibandingakn dgn SABILI yang sukanya memanas-manasi permusuhan antar agama..
   
  Jelas pula TEMPO, KOMPAS, MEDIA INDONESIA dari redaksi sampai wartawannya 
beragama macam-macam..  yang jelas SABILI kebanyakan mengajak pembaca membenci 
agama lain..  menyamakan Kristen dgn Imperialis Bush, tapi kalau Islam 
disamakan dgn teroris tidak mau, tapi menyamakan agama lain dng barang jelek 
seenaknya...
   
  Maaf  Mbak Aris, jelas anda sangat ideologis..
   
  Salam
  Bobby B
  
 
  
aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mas BUdi, 
Lihatlah sumber yang mas baca dan ideologi apa? Koran
Tempo memiliki idealisme, begitu pula Kompas, Media
Indonesia. Kalau mas membaca Koran Tempo akan
menemukan perbedaan kosakata pada surat kabar
Republika atau Sabili. ^_^ atau bahkan beda dengan
surat kabar Suara Pembaruan atau Sinar Harapan. 

Media Apa yang Anda baca akan memilih kata atau diksi
tergantung sebeberapa kepentigannya sesuai dengan
idealisme masing-masing. Bagaimana kalau Anda misalnya
membaca semua koran.

Saya bersyukur kantor kami berlangganan semua media
cetak baik lokal dan Nasional Ada, maka saya jamin
seringkali untuk satu berita akan berbeda diksinya.
Begitu pula mas Nizami. ^_^. Ini membuat kita kritis
dan seimbang, minimal jangan ditelan mentah-mentah.. 

Jadi jangan saling menyalahkan, tapi perlu ditunjukkan
referensinya apa.

Sehingga diskusi jadi enak
Salam hangat,
aris


   
   
   
  Recent Activity

  8
  New Members

Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
  
   Indonesia  
   Cultural diversity  
   God bless  
   Indonesian language course  
   Indonesian language learn

  Need traffic?
  Drive customers
  With search ads
  on Yahoo!

Yahoo! Mail
  Drag & drop
  With the all-new
  Yahoo! Mail Beta

Y! Messenger
  Make free calls
  Call PC-to-PC
  worldwide- free!



  .

 
 


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-25 Thread ndah maldiniwati
seperti do'a saya sebelumnya: 
"semoga tidak ada lagi tragedi ini,
tidak pada keluargaku, tidak pada temanku, tidak untuk bangsaku"


--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> mbak aris,
> 
> mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran.
> anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini.
> 
> bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari
> bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak
> terkait kegiatan teror.
> 
> biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan
> mengubah keyakinan anda.
> 
> saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda
> yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman
> tak berperikemanusiaan itu.
> 
> 
> 
> 
> 
> At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote:
> 
> 
> >Mas Bobby,
> >Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk 
> >memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang 
> >terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia 
> >memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas.
> >
> >Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi 
> >mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa.
> >
> >Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang 
> >benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? 
Tidak 
> >ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur 
> >sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya 
> >melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya 
> >tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat 
> >memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata 
> >jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca 
> >sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. 
> >Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu 
berbohong?
> >
> >
> >Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan 
> >mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang 
> >berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan 
sabili 
> >sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili 
> >untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain.
> >
> >Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew 
> >Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya 
> >mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi 
> >Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media 
> >sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding 
> >Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi 'mencerahkan 
dan 
> >mencerdaskan' bagi umat.
> >
> >Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al 
> >Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas 
> >bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan 
> >kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan 
ejekan. 
> >^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau sebuah 
sudut 
> >lain dari sebuah diskusi bukan umpatan
> >
> >Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan itu 
> >esensinya. Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus mendapat 
> >balasan setimpal. Fakta Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu 
yang 
> >tak bisa dipungkiri.
> >
> >JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan pembunuhan, 
> >saya sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, 
> >apakah dia benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya masih 
> >kabur. Kekaburan itu 'dipaksa' dipertegas oleh media masa, memang 
> >Amrozi benar-benar membunuh. Lihatlah pemberitaannya. Saya 
yakinkah, 
> >jika ada umat Islam bersalah maka umat Islam lain tak mau 
> >membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, kebenaran 
> >ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum.
> >
> >Berbeda kasus Ba'asyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif kalau 
> >orang percaya bulat-bulat, Abu Bakar Ba'asyir adalah orang yang 
> >terlibat dalam bom Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi 
> >telah terkena asupan berita media masa dan beserta propagandanya.
> >
> >.
> >
> >Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat 
bias 
> >dan abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang berita 
> >dan ucapan kata 'teroris' dan dikukuhkan pernyataan polisi, jadilah 
> >dia seorang teroris. Hanya karena pengulangan kata yang dilakukan 
> >media masa mampu mengubah persepsi kita.TERORIS. Apakah ada yang 
mau 
> >bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia benar-benar terbukti 
bersalah?
> >
> >Media masa Mengubah pemikiran kita. Jika media masa luar negeri 
> >mengatakan Islam adalah agama teroris maka itu mampu mengubah 
> >persepsi orang. Bahwa Islam adalah agama yang dianut para teroris.
> >
> >Itu namanya propaganda negatif ( mirip pembentukan brand image 
dalam 
> >duni promosi), propaganda itu telah membuat mas Bobby memandang 
> >negatif terhadap Islam berserta u

Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-26 Thread RM Danardono HADINOTO
   
> Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   
> mbak aris,
> 
> mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran.
> anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini.
> 
> bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari
> bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak
> terkait kegiatan teror.
> 
> biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan
> mengubah keyakinan anda.
> 
> saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda
> yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman
> tak berperikemanusiaan itu.


Saya jadi ingat peristiwa bom di London yang sangat keji itu. 
Seperti anda katakan, orang orang yang tak ada kaitan, kebetulan 
disana, tercabik. Bukan musuh, bukan teman, bukan saudara. just to 
enjoy the killing..

Tak ada kata penyesalan dari mereka yang seagama dengan pembom..

Kriminal memang tak beragama, tetapi agama dapat dipakai berkriminal 
ria..

Salam

danardono








***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-26 Thread RM Danardono HADINOTO
Doa ini kelihatannya akan sulit terwujud, selama agama dipakai untuk 
berkriminal ria...




--- In ppiindia@yahoogroups.com, "ndah maldiniwati" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> seperti do'a saya sebelumnya: 
> "semoga tidak ada lagi tragedi ini,
> tidak pada keluargaku, tidak pada temanku, tidak untuk bangsaku"
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto  wrote:
> >
> > 
> > mbak aris,
> > 
> > mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran.
> > anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini.
> > 
> > bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari
> > bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak
> > terkait kegiatan teror.
> > 
> > biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan
> > mengubah keyakinan anda.
> > 
> > saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda
> > yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman
> > tak berperikemanusiaan itu.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote:
> > 
> > 
> > >Mas Bobby,
> > >Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis 
untuk 
> > >memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat 
seseorang 
> > >terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. 
Dia 
> > >memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas.
> > >
> > >Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih 
menjadi 
> > >mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa.
> > >
> > >Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang 
> > >benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? 
> Tidak 
> > >ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus 
Dur 
> > >sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi 
saya 
> > >melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. 
Saya 
> > >tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat 
> > >memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung 
mendata 
> > >jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca 
> > >sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. 
> > >Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film 
itu 
> berbohong?
> > >
> > >
> > >Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur 
katakan 
> > >mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang 
> > >berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan 
> sabili 
> > >sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili 
> > >untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang 
lain.
> > >
> > >Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada 
crew 
> > >Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya 
> > >mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi 
> > >Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. 
Media 
> > >sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak 
dibanding 
> > >Tempo, Sabili sangat potensial memberikan 
informasi 'mencerahkan 
> dan 
> > >mencerdaskan' bagi umat.
> > >
> > >Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al 
> > >Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas 
> > >bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah 
postingan 
> > >kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan 
> ejekan. 
> > >^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau sebuah 
> sudut 
> > >lain dari sebuah diskusi bukan umpatan
> > >
> > >Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan 
itu 
> > >esensinya. Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus 
mendapat 
> > >balasan setimpal. Fakta Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu 
> yang 
> > >tak bisa dipungkiri.
> > >
> > >JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan 
pembunuhan, 
> > >saya sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, 
> > >apakah dia benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya 
masih 
> > >kabur. Kekaburan itu 'dipaksa' dipertegas oleh media masa, 
memang 
> > >Amrozi benar-benar membunuh. Lihatlah pemberitaannya. Saya 
> yakinkah, 
> > >jika ada umat Islam bersalah maka umat Islam lain tak mau 
> > >membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, 
kebenaran 
> > >ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum.
> > >
> > >Berbeda kasus Ba'asyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif 
kalau 
> > >orang percaya bulat-bulat, Abu Bakar Ba'asyir adalah orang yang 
> > >terlibat dalam bom Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi 
> > >telah terkena asupan berita media masa dan beserta 
propagandanya.
> > >
> > >.
> > >
> > >Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat 
> bias 
> > >dan abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang 
berita 
> > >dan ucapan kata 'teroris' dan dikukuhkan pernyataan polisi, 
jadilah 
> > >dia seorang teroris. Hanya karena pengulangan kata yang 
dilakukan 
> > >media masa mampu mengubah persepsi kita.TERORIS. Apakah ada 
yang 
> mau 
> > >bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia benar-benar terbuk

Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-10-01 Thread Mas Bagong
Tempo = enak dibreidel dan perlu... (Kata om TW)
hehehehe
DG


On 9/26/06, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> >
> >Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi?
> >Kenapa dia langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya...
> >dalam era teknologi canggih ini sangat memungkinkan direkayasa. Film
> >gitu lhoh. Foto pun juga bisa direkayasa.. Kebanyakan kutipan dari
> >polisi... berita ini.ganjil terus Abu Bakar Ba'asyir ..soal tuduhan
> >penutupan rekeningnya oleh pemerintah AS. lucu yang tak bisa membuat
> >orang tertawa.
> ===
>
> hehehe baru saja anda membanggakan menonton film tentang
> konflik poso. sekarang anda meragukan film dan foto sebagai
> barang bukti.
>
> come on, make up your mind.
>
> tanpa kesaksian umar faruq, sudah cukup bukti dan saksi lain untuk
> menjerat abb.
>
>
> Aris :
> >Oh.. ya.saya pegang kata-kata Anda mas. Semua Ideologi diterima.
> >Kenapa pada isu-isu tertentu opini tidak masuk ke media Anda. Media
> >Anda menyeleksi opini ber 'chip' tertentu. Sevisi dengan media Anda.
> >Sudahlah.. akui saja wajar ko. Sebuah media harus memilih
> >karakternya dan memilih bidikan pelanggannya. Pelanggan yang se-visinya..
> ==
>
> anda kira manusia itu robot yang menggunakan chip?
>
> termasuk dalam menerima kolom/opini/tulisan dari pihak luar,
> rapat yang memutuskan akan memuat atau tidak.
>
> beberapa orang redaksi membaca terlebih dahulu. orang-orang ini
> seringkali berbeda-beda ideologinya.
>
> jadi, tak ada tuh chap chip chup.
>
>
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-10-01 Thread Nugroho Dewanto

saya terima sebagai guyonan

zaman demokrasi hasil reformasi sekarang,
pers tak bisa lagi dibredel.
tak seperti zaman mbah harto dulu.

hehehe juga


At 12:36 PM 10/2/2006, you wrote:

>Tempo = enak dibreidel dan perlu... (Kata om TW)
>hehehehe
>DG
>
>On 9/26/06, Nugroho Dewanto 
><[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > >
> > >Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi?
> > >Kenapa dia langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya...
> > >dalam era teknologi canggih ini sangat memungkinkan direkayasa. Film
> > >gitu lhoh. Foto pun juga bisa direkayasa.. Kebanyakan kutipan dari
> > >polisi... berita ini.ganjil terus Abu Bakar Ba'asyir ..soal tuduhan
> > >penutupan rekeningnya oleh pemerintah AS. lucu yang tak bisa membuat
> > >orang tertawa.
> > ===
> >
> > hehehe baru saja anda membanggakan menonton film tentang
> > konflik poso. sekarang anda meragukan film dan foto sebagai
> > barang bukti.
> >
> > come on, make up your mind.
> >
> > tanpa kesaksian umar faruq, sudah cukup bukti dan saksi lain untuk
> > menjerat abb.
> >
> >
> > Aris :
> > >Oh.. ya.saya pegang kata-kata Anda mas. Semua Ideologi diterima.
> > >Kenapa pada isu-isu tertentu opini tidak masuk ke media Anda. Media
> > >Anda menyeleksi opini ber 'chip' tertentu. Sevisi dengan media Anda.
> > >Sudahlah.. akui saja wajar ko. Sebuah media harus memilih
> > >karakternya dan memilih bidikan pelanggannya. Pelanggan yang se-visinya..
> > ==
> >
> > anda kira manusia itu robot yang menggunakan chip?
> >
> > termasuk dalam menerima kolom/opini/tulisan dari pihak luar,
> > rapat yang memutuskan akan memuat atau tidak.
> >
> > beberapa orang redaksi membaca terlebih dahulu. orang-orang ini
> > seringkali berbeda-beda ideologinya.
> >
> > jadi, tak ada tuh chap chip chup.
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > ***
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > 
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> >
> > ***
> > __
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > 4. Satu email perhari: 
> [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: 
> [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: 
> [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>[Non-text portions of this message have been removed]
>
>



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-25 Thread aris solikhah

  Mas Bobby,
  Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk memamah 
setiap kehidupan. Berpikir Idiologis  tak membuat seseorang terperangkap 
terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia memandang sesuatu dengan 
frame yang sudah jelas. 
   
  Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi mahasiswa 
baru yang tidak tahu apa-apa. 
   
  Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang benar-benar 
objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak ada yang membuka kasus 
ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur sendiri bahkan mengatakan jumlah 
korbannya hanya ratusan. Tapi saya melihat jelas bagaimana film Poso dibuat 
dari kamera amatiran. Saya tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran 
yang sangat memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata 
jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca sekelumit berita 
tertulis saya juga melihat film amatiran itu. Visual lebih bisa membuktikan 
dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong? 
   
   
  Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan mereka 
jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang berbeda tentunya.Gaya 
tulisannya juga berbeda.  Saya pelanggan sabili sekarang dan penulis lepasnya 
beberapakali, saya membaca Sabili untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan 
sudut pandang lain.
   
  Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew Sabili  
untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya mengajak orang lain 
berpikir. Kritik itu tanda sayang saya  bagi Sabili. Saya berharap mendapat 
pencerahan, bukan justifikasi.  Media sebesar Sabili setara atau mungkin 
oplahnya lebih banyak dibanding Tempo, Sabili  sangat potensial memberikan 
informasi ’mencerahkan dan mencerdaskan’  bagi umat.
   
  Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan  Mas Al Badrun.. kalau 
boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas bertiga memiliki tipikal sama. 
Justifikasi dulu. Lihatlah postingan kalau dilihat sebenarnya isinya sama. 
Membalas ejekan dengan ejekan. ^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan 
baru atau sebuah sudut lain dari sebuah diskusi bukan umpatan
   
  Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan itu esensinya. 
Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus mendapat balasan setimpal. Fakta 
Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu yang tak bisa dipungkiri.
   
  JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan pembunuhan, saya 
sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, apakah dia 
benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya masih kabur. Kekaburan itu 
'dipaksa' dipertegas oleh media masa, memang Amrozi benar-benar membunuh. 
Lihatlah pemberitaannya. Saya yakinkah, jika ada umat Islam bersalah maka umat 
Islam lain tak mau membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, 
kebenaran ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum.
   
   Berbeda kasus Ba’asyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif kalau orang 
percaya bulat-bulat, Abu Bakar Ba’asyir adalah orang yang terlibat dalam bom 
Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi telah terkena asupan berita media 
masa dan beserta propagandanya. 
   
  . 
   
  Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat bias dan 
abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang berita dan ucapan kata 
’teroris’ dan dikukuhkan pernyataan polisi, jadilah dia seorang teroris. Hanya 
karena pengulangan kata yang dilakukan media masa mampu mengubah persepsi 
kita.TERORIS.  Apakah ada yang mau bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia 
benar-benar terbukti bersalah?
   
  Media masa Mengubah pemikiran kita. Jika media masa luar negeri mengatakan 
Islam adalah agama teroris maka itu mampu mengubah persepsi orang. Bahwa Islam 
adalah agama yang dianut para teroris. 
   
  Itu namanya propaganda negatif ( mirip pembentukan brand image dalam duni 
promosi), propaganda itu telah membuat mas Bobby memandang negatif terhadap 
Islam berserta umatnya dan membuat mas Nizami dkk, defensif apologetik agak 
serampangan. Sekali lagi maaf.
  Mohon maaf lahir batin. Justifikasi, umpatan, celaan membuka simpul syaraf 
emosi dan menutup ruang untuk berpikir.
   
   
  Pertanyaannya adalah apakah Anda benar-benar mengenal fakta yang disodorkan 
dalam lembaran majalah atau koran (termasuk Poso)? Meliputnya 
sendiri?Melihatnya sendiri? Semua tergantung persepsi peliput di lapang. 
Peliput sendiri menulis tergantung persepi mereka dan pengetahuan serta 
kecerdasannya ( baca : wartawan) di lapang. Hasilnya akan dipercantik dan 
diperhalus redaktur. Diarahkan susunannya oleh pimpinan tertinggi (sidang 
redaksi) yang disesuaikan visi-misi media masa itu. Berita itu juga dipengaruhi 
ideologi pemilik modal media masa dimana ia berada. Anda menelan mentah-mentah 
semua informasi di media masa karena satu alasan, kepercayaan pada media itu.
   
  Pertanyaan buat mas Bobby.. apakah Anda 

Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-25 Thread Nugroho Dewanto

mbak aris,

mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran.
anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini.

bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari
bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak
terkait kegiatan teror.

biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan
mengubah keyakinan anda.

saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda
yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman
tak berperikemanusiaan itu.





At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote:


>Mas Bobby,
>Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk 
>memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang 
>terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia 
>memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas.
>
>Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi 
>mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa.
>
>Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang 
>benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak 
>ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur 
>sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya 
>melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya 
>tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat 
>memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata 
>jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca 
>sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. 
>Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong?
>
>
>Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan 
>mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang 
>berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan sabili 
>sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili 
>untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain.
>
>Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew 
>Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya 
>mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi 
>Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media 
>sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding 
>Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi 'mencerahkan dan 
>mencerdaskan' bagi umat.
>
>Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al 
>Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas 
>bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan 
>kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan ejekan. 
>^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau sebuah sudut 
>lain dari sebuah diskusi bukan umpatan
>
>Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan itu 
>esensinya. Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus mendapat 
>balasan setimpal. Fakta Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu yang 
>tak bisa dipungkiri.
>
>JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan pembunuhan, 
>saya sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, 
>apakah dia benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya masih 
>kabur. Kekaburan itu 'dipaksa' dipertegas oleh media masa, memang 
>Amrozi benar-benar membunuh. Lihatlah pemberitaannya. Saya yakinkah, 
>jika ada umat Islam bersalah maka umat Islam lain tak mau 
>membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, kebenaran 
>ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum.
>
>Berbeda kasus Ba'asyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif kalau 
>orang percaya bulat-bulat, Abu Bakar Ba'asyir adalah orang yang 
>terlibat dalam bom Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi 
>telah terkena asupan berita media masa dan beserta propagandanya.
>
>.
>
>Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat bias 
>dan abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang berita 
>dan ucapan kata 'teroris' dan dikukuhkan pernyataan polisi, jadilah 
>dia seorang teroris. Hanya karena pengulangan kata yang dilakukan 
>media masa mampu mengubah persepsi kita.TERORIS. Apakah ada yang mau 
>bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia benar-benar terbukti bersalah?
>
>Media masa Mengubah pemikiran kita. Jika media masa luar negeri 
>mengatakan Islam adalah agama teroris maka itu mampu mengubah 
>persepsi orang. Bahwa Islam adalah agama yang dianut para teroris.
>
>Itu namanya propaganda negatif ( mirip pembentukan brand image dalam 
>duni promosi), propaganda itu telah membuat mas Bobby memandang 
>negatif terhadap Islam berserta umatnya dan membuat mas Nizami dkk, 
>defensif apologetik agak serampangan. Sekali lagi maaf.
>Mohon maaf lahir batin. Justifikasi, umpatan, celaan membuka simpul 
>syaraf emosi dan menutup ruang untuk berpikir.
>
>
>Pertanyaannya adalah apakah Anda benar-benar mengenal fakta yang 
>disodorkan dalam lembaran majalah atau koran (termasuk Poso)? 
>Meliputnya sendiri?Melihatnya sendiri? Semua tergantung persepsi 
>peliput di l

Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-26 Thread Free Thinker
Sulit memang menerima 'kebenaran' karena kadang tak sesuai dengan yang kita 
harapkan. Lebih gampang mencari 'pembenaran'. Saya pun terkadang sulit untuk 
tidak terjebak dalam situasi mencari 'pembenaran' tersebut. 
   
  Media standar seperti Kompas, Tempo, Media Indonesia, dsb pasti pernah buat 
kesalahan. Salah kutip, salah nama, data yg tak akurat, dsb. Tapi secara umum 
akurasinya jelas lebih bisa diandalkan daripada media berideologi permusuhan 
seperti Sabili. Dan kalau ingin memiliki sudut pandang lain, apakah Aris juga 
membaca media berideologi permusuhan dari pihak yang berseberangan 
Untuk mengimbangi, agar informasi didapat baik dari kedua pihak yang bertikai?
  
Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
mbak aris,

mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran.
anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini.

bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari
bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak
terkait kegiatan teror.

biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan
mengubah keyakinan anda.

saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda
yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman
tak berperikemanusiaan itu.

At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote:

>Mas Bobby,
>Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk 
>memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang 
>terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia 
>memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas.
>
>Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi 
>mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa.
>
>Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang 
>benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak 
>ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur 
>sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya 
>melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya 
>tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat 
>memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata 
>jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca 
>sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. 
>Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong?
>
>
>Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan 
>mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang 
>berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan sabili 
>sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili 
>untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain.
>
>Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew 
>Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya 
>mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi 
>Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media 
>sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding 
>Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi 'mencerahkan dan 
>mencerdaskan' bagi umat.
>
>Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al 
>Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas 
>bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan 
>kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan ejekan. 
>^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau sebuah sudut 
>lain dari sebuah diskusi bukan umpatan
>
>Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan itu 
>esensinya. Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus mendapat 
>balasan setimpal. Fakta Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu yang 
>tak bisa dipungkiri.
>
>JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan pembunuhan, 
>saya sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, 
>apakah dia benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya masih 
>kabur. Kekaburan itu 'dipaksa' dipertegas oleh media masa, memang 
>Amrozi benar-benar membunuh. Lihatlah pemberitaannya. Saya yakinkah, 
>jika ada umat Islam bersalah maka umat Islam lain tak mau 
>membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, kebenaran 
>ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum.
>
>Berbeda kasus Ba'asyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif kalau 
>orang percaya bulat-bulat, Abu Bakar Ba'asyir adalah orang yang 
>terlibat dalam bom Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi 
>telah terkena asupan berita media masa dan beserta propagandanya.
>
>.
>
>Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat bias 
>dan abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang berita 
>dan ucapan kata 'teroris' dan dikukuhkan pernyataan polisi, jadilah 
>dia seorang teroris. Hanya karena pengulangan kata yang dilakukan 
>media masa mampu mengubah persepsi kita.TERORIS. Apakah ada yang mau 
>bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia benar-benar terbukti bersalah?
>
>Media masa Mengubah pemikiran kita. Jika media masa lua

Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-26 Thread aris solikhah
mas dede,
  Terima kasih atas kata 'mungkin'nya. Saya ingin sekali mempercayai bahwa 
Amrozi, Ba'asyir, Azhari adalah benar-benar terlibat dalam kasus itu. Untuk 
Amrozi tingkat kepercayaan saya 80 persen (dengan keraguan mengganjal). Bukan 
untuk membela dia bukan.. sama sekali tidak.
   
  Untuk yang lain  ragu-ragu. Ketika saya membaca yang tidak hanya bukan media 
Anda, saya menemukan hal baru. Kritis. Iyah.. rasa kritis yang inginn saya 
bangun untuk tidak menelan mentah-mentah semuanya. 
   
  Bahkan untuk Sabili sekali pun. Kasus Purwakarta, aksi-aksi yang pernah saya 
ikuti, event-event yang saya ikuti dan mencocokkannya dengan pemberitaan media 
masa. Ah... bila saja Anda memahaminya.., saya konsumen mas.  Khusus untuk 
berita yang bersifat sensitif, kita perlu extra.
   
  Ketika saya berusaha meyakinkan diri saya sendiri bahwa mereka bersalah, yang 
terjadi malah sebaliknya. Begitu remang-remang fakta yang disodorkan, 
kebanyakan kutipan orang. Bukan investigasi yang diinginkan. Bahkan tulisan 
mengenai Ba'asyir dari Pantau pun merubah pandangan saya. Kalau pun mereka 
bersalah iya silahkan hukum saja, saya hanya melihat bukti-bukti itu belum 
jelas keterlibatannya.
   
  Kalau Anda bertanya bukti seperti apa yang saya pinta, adakah saksi yang 
melihatnya kongkrit, saksinya? Sedang Tibo?
   
  kasus Umar bin Faruq sendiri? Ada beberapa keganjilan.
   
  Mungkin juga karena saya  ingin berlatih untuk tidak mudah menjustifikasi dan 
mengkambing hitamkan orang lain, atau menuduh orang lain serampangan meski saya 
mungkin tidak menyukai orang itu tanpa bukti jelas.
   
  Mas Dede, katakanlah pada saya saat Anda menulis sesuatu di media Anda, 
apakah tidak mungkin Anda menulis dengan tendensi berdasarkan prinsip, 
pengetahuan, kecerdasan hidup Anda baik sadar atau tidak? Memilah dan memilah 
angle yang sesuai..., memilih diksi yang 'disesuaikan'?
   
  Pemberitaan tentang Ahmadiyah saja, di Koran Tempo beda dengan Republika, 
beda pula dengan Kompas.
   
  Kenapa ada proses seleksi wartawan di Tempo dan dimedia manapun... seleksi 
itu adalah menyeleksi orang-orang yang capable dan bisa sealur atau tak 
bertentangan dengan masing-masing ideologi atau visi misi media masa. Ini  
wajar bukan..^_^
   
  Terima kasih atas doanya. Amin
   
  salam,
  aris
  

Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
mbak aris,

mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran.
anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini.

bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari
bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak
terkait kegiatan teror.

biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan
mengubah keyakinan anda.

saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda
yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman
tak berperikemanusiaan itu.





At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote:


>Mas Bobby,
>Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk 
>memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang 
>terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia 
>memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas.
>
>Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi 
>mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa.
>
>Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang 
>benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak 
>ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur 
>sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya 
>melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya 
>tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat 
>memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata 
>jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca 
>sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. 
>Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong?
>
>
>Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan 
>mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang 
>berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan sabili 
>sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili 
>untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain.
>
>Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew 
>Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya 
>mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi 
>Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media 
>sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding 
>Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi 'mencerahkan dan 
>mencerdaskan' bagi umat.
>
>Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al 
>Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas 
>bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan 
>kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan ejekan. 
>^_^ Saya ingin sek

Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-26 Thread Nugroho Dewanto

At 02:18 PM 9/26/2006, you wrote:

>mas dede,
>Terima kasih atas kata 'mungkin'nya. Saya ingin sekali mempercayai 
>bahwa Amrozi, Ba'asyir, Azhari adalah benar-benar terlibat dalam 
>kasus itu. Untuk Amrozi tingkat kepercayaan saya 80 persen (dengan 
>keraguan mengganjal). Bukan untuk membela dia bukan.. sama sekali tidak.
=

tak ada yang memaksa anda untuk percaya atau tidak percaya tentang
keterlibatan mereka adalam aksi pengeboman.

tapi tak usah berbelit-belit. saya suka dengan konsumen media yang
cerdas dan terus terang.


>Untuk yang lain ragu-ragu. Ketika saya membaca yang tidak hanya 
>bukan media Anda, saya menemukan hal baru. Kritis. Iyah.. rasa 
>kritis yang inginn saya bangun untuk tidak menelan mentah-mentah semuanya.
>
>Bahkan untuk Sabili sekali pun. Kasus Purwakarta, aksi-aksi yang 
>pernah saya ikuti, event-event yang saya ikuti dan mencocokkannya 
>dengan pemberitaan media masa. Ah... bila saja Anda memahaminya.., 
>saya konsumen mas. Khusus untuk berita yang bersifat sensitif, kita 
>perlu extra.
>
>Ketika saya berusaha meyakinkan diri saya sendiri bahwa mereka 
>bersalah, yang terjadi malah sebaliknya. Begitu remang-remang fakta 
>yang disodorkan, kebanyakan kutipan orang. Bukan investigasi yang 
>diinginkan. Bahkan tulisan mengenai Ba'asyir dari Pantau pun merubah 
>pandangan saya. Kalau pun mereka bersalah iya silahkan hukum saja, 
>saya hanya melihat bukti-bukti itu belum jelas keterlibatannya.
>
>Kalau Anda bertanya bukti seperti apa yang saya pinta, adakah saksi 
>yang melihatnya kongkrit, saksinya? Sedang Tibo?
===

anda cuma perlu banyak membaca saja. masing-masing kasus (tibo, amrozi,
abubakar basyir, dll) sudah diputus pengadilan dengan menghadirkan sejumlah
saksi dan barang bukti.

kalau anda menerima putusan pengadilan atas tibo, sebaiknya anda juga
menerima putusan pengadilan atas amrozi dan abb. kita harus menegakkan
hukum secara imparsial sesuai anjuran agama.



>kasus Umar bin Faruq sendiri? Ada beberapa keganjilan.
===

apa keganjilannya?




>Mungkin juga karena saya ingin berlatih untuk tidak mudah 
>menjustifikasi dan mengkambing hitamkan orang lain, atau menuduh 
>orang lain serampangan meski saya mungkin tidak menyukai orang itu 
>tanpa bukti jelas.
>
>Mas Dede, katakanlah pada saya saat Anda menulis sesuatu di media 
>Anda, apakah tidak mungkin Anda menulis dengan tendensi berdasarkan 
>prinsip, pengetahuan, kecerdasan hidup Anda baik sadar atau tidak? 
>Memilah dan memilah angle yang sesuai..., memilih diksi yang 'disesuaikan'?


sejauh ini setiap berita dan opini yang ditulis di media tempat
saya bekerja diputuskan dalam rapat redaksi.

di kantor kami, forum rapat yang terdiri atas sejumlah orang dari
berbagai agama, ideologi, suku, dll merupakan penguasa tertinggi yang paling
menentukan. jadi bukan orang per orang.

selebihnya yang memandu adalah profesionalisme dan etika jurnalistik
(cover both sides, unintentionally writing, dll). bila menulis konflik, saya
hati-hati memilih diksi karena saya penganut jurnalisme damai.

bagus kalau anda membaca "sembilan elemen jurnalisme" karya
bill kovach dan tom rosenstiel. saya banyak belajar dari buku itu.



>Pemberitaan tentang Ahmadiyah saja, di Koran Tempo beda dengan 
>Republika, beda pula dengan Kompas.
>
>Kenapa ada proses seleksi wartawan di Tempo dan dimedia manapun... 
>seleksi itu adalah menyeleksi orang-orang yang capable dan bisa 
>sealur atau tak bertentangan dengan masing-masing ideologi atau visi 
>misi media masa. Ini wajar bukan..^_^


hehehe tampaknya anda mengidap proyeksionisme.
mengira apa yang anda lakukan dilakukan juga oleh orang lain.

di tempat saya, semua paham dan ideologi diterima dengan
tangan terbuka. tidak ada saring-saringan seperti litsusnya orde baru.



>Terima kasih atas doanya. Amin
>
>salam,
>aris





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTE

Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-26 Thread aris solikhah
  

anda cuma perlu banyak membaca saja. masing-masing kasus (tibo, amrozi,
abubakar basyir, dll) sudah diputus pengadilan dengan menghadirkan sejumlah
saksi dan barang bukti.

kalau anda menerima putusan pengadilan atas tibo, sebaiknya anda juga
menerima putusan pengadilan atas amrozi dan abb. kita harus menegakkan
hukum secara imparsial sesuai anjuran agama.
   
   
  Aris:
  Saya ragu pada saksi yang dihadirkan.. , untuk Tibo saksinya tak hanya satu. 
Bagaimana satu desa melihatnya dia melakukan aksi itu?

>kasus Umar bin Faruq sendiri? Ada beberapa keganjilan.
===

apa keganjilannya?
  
 Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi? Kenapa dia 
langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya... dalam era teknologi 
canggih ini sangat memungkinkan direkayasa. Film gitu lhoh. Foto pun juga bisa 
direkayasa.. Kebanyakan kutipan dari polisi... berita ini.ganjil terus Abu 
Bakar Ba'asyir ..soal tuduhan penutupan rekeningnya oleh pemerintah AS. lucu 
yang tak bisa membuat orang tertawa.



>Mungkin juga karena saya ingin berlatih untuk tidak mudah 
>menjustifikasi dan mengkambing hitamkan orang lain, atau menuduh 
>orang lain serampangan meski saya mungkin tidak menyukai orang itu 
>tanpa bukti jelas.
>
>Mas Dede, katakanlah pada saya saat Anda menulis sesuatu di media 
>Anda, apakah tidak mungkin Anda menulis dengan tendensi berdasarkan 
>prinsip, pengetahuan, kecerdasan hidup Anda baik sadar atau tidak? 
>Memilah dan memilah angle yang sesuai..., memilih diksi yang 'disesuaikan'?


sejauh ini setiap berita dan opini yang ditulis di media tempat
saya bekerja diputuskan dalam rapat redaksi.

di kantor kami, forum rapat yang terdiri atas sejumlah orang dari
berbagai agama, ideologi, suku, dll merupakan penguasa tertinggi yang paling
menentukan. jadi bukan orang per orang.

selebihnya yang memandu adalah profesionalisme dan etika jurnalistik
(cover both sides, unintentionally writing, dll). bila menulis konflik, saya
hati-hati memilih diksi karena saya penganut jurnalisme damai.

bagus kalau anda membaca "sembilan elemen jurnalisme" karya
bill kovach dan tom rosenstiel. saya banyak belajar dari buku itu.

  Aris:
  Saya tak akan menyalahkan teknik Jurnalisme media Anda mas. Iyah memang bagus 
ko. Tapi makna idelogis mengiringinya. Kata orang 'chip' yang menggerakkannya.
   
  
hehehe tampaknya anda mengidap proyeksionisme.
mengira apa yang anda lakukan dilakukan juga oleh orang lain.

di tempat saya, semua paham dan ideologi diterima dengan
tangan terbuka. tidak ada saring-saringan seperti litsusnya orde baru.

Aris :
  Oh.. ya.saya pegang kata-kata Anda mas. Semua Ideologi diterima. Kenapa pada 
isu-isu tertentu opini tidak masuk ke media Anda. Media Anda menyeleksi opini 
ber 'chip' tertentu. Sevisi dengan media Anda. Sudahlah.. akui saja wajar ko. 
Sebuah media harus memilih karakternya dan memilih bidikan pelanggannya. 
Pelanggan yang se-visinya..

>Terima kasih atas doanya. Amin
>
>salam,
>aris





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links














The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! 

Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-26 Thread Nugroho Dewanto

>
>Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi? 
>Kenapa dia langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya... 
>dalam era teknologi canggih ini sangat memungkinkan direkayasa. Film 
>gitu lhoh. Foto pun juga bisa direkayasa.. Kebanyakan kutipan dari 
>polisi... berita ini.ganjil terus Abu Bakar Ba'asyir ..soal tuduhan 
>penutupan rekeningnya oleh pemerintah AS. lucu yang tak bisa membuat 
>orang tertawa.
===

hehehe baru saja anda membanggakan menonton film tentang
konflik poso. sekarang anda meragukan film dan foto sebagai
barang bukti.

come on, make up your mind.

tanpa kesaksian umar faruq, sudah cukup bukti dan saksi lain untuk
menjerat abb.


Aris :
>Oh.. ya.saya pegang kata-kata Anda mas. Semua Ideologi diterima. 
>Kenapa pada isu-isu tertentu opini tidak masuk ke media Anda. Media 
>Anda menyeleksi opini ber 'chip' tertentu. Sevisi dengan media Anda. 
>Sudahlah.. akui saja wajar ko. Sebuah media harus memilih 
>karakternya dan memilih bidikan pelanggannya. Pelanggan yang se-visinya..
==

anda kira manusia itu robot yang menggunakan chip?

termasuk dalam menerima kolom/opini/tulisan dari pihak luar,
rapat yang memutuskan akan memuat atau tidak.

beberapa orang redaksi membaca terlebih dahulu. orang-orang ini
seringkali berbeda-beda ideologinya.

jadi, tak ada tuh chap chip chup.





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah "Santa" Tibo Sudah Dihukum Mati...:)

2006-09-26 Thread aris solikhah



hehehe baru saja anda membanggakan menonton film tentang
konflik poso. sekarang anda meragukan film dan foto sebagai
barang bukti.

come on, make up your mind.

tanpa kesaksian umar faruq, sudah cukup bukti dan saksi lain untuk
menjerat abb.

Aris : Tertawalah mas. Film Poso beranekaragam pemilik dalam artian banyak 
orang yang mengeshoot,  bisa diklarifikasi dan di cek pada para pemiliknya. 
   
  Sedangkan Film Al Faruq, siapa yang membuat? Kevalidannya diklarifikasi ke 
siapa? ita terima jadi? AS? Yakinkah 100 % Al Faruq adalah saksi terpercaya? 
Hadir ke persidangan apa sulitnya? Saksi lain? Amrozi pada akhirnya membantah 
sendiri. Mas tidakkah mas berusaha berpikir ketika memandang ABB, mas telah 
mempunyai tendensi. Ketidaksukaan pada ide-idenya yang bertentangan dengan 
prinsip mas anut. Al Faruq telah mati kini katanya. Dimana mayatnya? Kenapa 
mati?
   
  Hal ini bisa itu juga mempengaruhi persepsi, penilaian dan tuduhan pada 
seseorang. Saya mungkin juga demikian. Apalagi jika kita tak mengenal orang itu 
secara dekat? Kita tahu dari berita-berita.
   
   
   
  

anda kira manusia itu robot yang menggunakan chip?

termasuk dalam menerima kolom/opini/tulisan dari pihak luar,
rapat yang memutuskan akan memuat atau tidak.

beberapa orang redaksi membaca terlebih dahulu. orang-orang ini
seringkali berbeda-beda ideologinya.

jadi, tak ada tuh chap chip chup.

  Aris : bukankah Media Anda suka bermetafora ^_^ saya sedang melakukannya 
juga. "Chip". Tulisan itu merupakan seni atau sarana menyampaikan suatu nilai 
tertentu ke masyarakat. 



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links














The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia


-
 All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/