Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
saya terima sebagai guyonan zaman demokrasi hasil reformasi sekarang, pers tak bisa lagi dibredel. tak seperti zaman mbah harto dulu. hehehe juga At 12:36 PM 10/2/2006, you wrote: Tempo = enak dibreidel dan perlu... (Kata om TW) hehehehe DG On 9/26/06, Nugroho Dewanto mailto:ndewanto%40mail.tempo.co.id[EMAIL PROTECTED] wrote: Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi? Kenapa dia langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya... dalam era teknologi canggih ini sangat memungkinkan direkayasa. Film gitu lhoh. Foto pun juga bisa direkayasa.. Kebanyakan kutipan dari polisi... berita ini.ganjil terus Abu Bakar Ba'asyir ..soal tuduhan penutupan rekeningnya oleh pemerintah AS. lucu yang tak bisa membuat orang tertawa. === hehehe baru saja anda membanggakan menonton film tentang konflik poso. sekarang anda meragukan film dan foto sebagai barang bukti. come on, make up your mind. tanpa kesaksian umar faruq, sudah cukup bukti dan saksi lain untuk menjerat abb. Aris : Oh.. ya.saya pegang kata-kata Anda mas. Semua Ideologi diterima. Kenapa pada isu-isu tertentu opini tidak masuk ke media Anda. Media Anda menyeleksi opini ber 'chip' tertentu. Sevisi dengan media Anda. Sudahlah.. akui saja wajar ko. Sebuah media harus memilih karakternya dan memilih bidikan pelanggannya. Pelanggan yang se-visinya.. == anda kira manusia itu robot yang menggunakan chip? termasuk dalam menerima kolom/opini/tulisan dari pihak luar, rapat yang memutuskan akan memuat atau tidak. beberapa orang redaksi membaca terlebih dahulu. orang-orang ini seringkali berbeda-beda ideologinya. jadi, tak ada tuh chap chip chup. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindiahttp://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppihttp://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: mailto:ppiindia-digest%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: mailto:ppiindia-nomail%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: mailto:ppiindia-normal%40yahoogroups.com[EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Tempo = enak dibreidel dan perlu... (Kata om TW) hehehehe DG On 9/26/06, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi? Kenapa dia langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya... dalam era teknologi canggih ini sangat memungkinkan direkayasa. Film gitu lhoh. Foto pun juga bisa direkayasa.. Kebanyakan kutipan dari polisi... berita ini.ganjil terus Abu Bakar Ba'asyir ..soal tuduhan penutupan rekeningnya oleh pemerintah AS. lucu yang tak bisa membuat orang tertawa. === hehehe baru saja anda membanggakan menonton film tentang konflik poso. sekarang anda meragukan film dan foto sebagai barang bukti. come on, make up your mind. tanpa kesaksian umar faruq, sudah cukup bukti dan saksi lain untuk menjerat abb. Aris : Oh.. ya.saya pegang kata-kata Anda mas. Semua Ideologi diterima. Kenapa pada isu-isu tertentu opini tidak masuk ke media Anda. Media Anda menyeleksi opini ber 'chip' tertentu. Sevisi dengan media Anda. Sudahlah.. akui saja wajar ko. Sebuah media harus memilih karakternya dan memilih bidikan pelanggannya. Pelanggan yang se-visinya.. == anda kira manusia itu robot yang menggunakan chip? termasuk dalam menerima kolom/opini/tulisan dari pihak luar, rapat yang memutuskan akan memuat atau tidak. beberapa orang redaksi membaca terlebih dahulu. orang-orang ini seringkali berbeda-beda ideologinya. jadi, tak ada tuh chap chip chup. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Sulit memang menerima 'kebenaran' karena kadang tak sesuai dengan yang kita harapkan. Lebih gampang mencari 'pembenaran'. Saya pun terkadang sulit untuk tidak terjebak dalam situasi mencari 'pembenaran' tersebut. Media standar seperti Kompas, Tempo, Media Indonesia, dsb pasti pernah buat kesalahan. Salah kutip, salah nama, data yg tak akurat, dsb. Tapi secara umum akurasinya jelas lebih bisa diandalkan daripada media berideologi permusuhan seperti Sabili. Dan kalau ingin memiliki sudut pandang lain, apakah Aris juga membaca media berideologi permusuhan dari pihak yang berseberangan Untuk mengimbangi, agar informasi didapat baik dari kedua pihak yang bertikai? Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: mbak aris, mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran. anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini. bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak terkait kegiatan teror. biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan mengubah keyakinan anda. saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman tak berperikemanusiaan itu. At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote: Mas Bobby, Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas. Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa. Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong? Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan sabili sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain. Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi 'mencerahkan dan mencerdaskan' bagi umat. Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan ejekan. ^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau sebuah sudut lain dari sebuah diskusi bukan umpatan Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan itu esensinya. Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus mendapat balasan setimpal. Fakta Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu yang tak bisa dipungkiri. JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan pembunuhan, saya sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, apakah dia benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya masih kabur. Kekaburan itu 'dipaksa' dipertegas oleh media masa, memang Amrozi benar-benar membunuh. Lihatlah pemberitaannya. Saya yakinkah, jika ada umat Islam bersalah maka umat Islam lain tak mau membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, kebenaran ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum. Berbeda kasus Ba'asyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif kalau orang percaya bulat-bulat, Abu Bakar Ba'asyir adalah orang yang terlibat dalam bom Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi telah terkena asupan berita media masa dan beserta propagandanya. . Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat bias dan abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang berita dan ucapan kata 'teroris' dan dikukuhkan pernyataan polisi, jadilah dia seorang teroris. Hanya karena pengulangan kata yang dilakukan media masa mampu mengubah persepsi kita.TERORIS. Apakah ada yang mau bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia benar-benar terbukti bersalah? Media masa Mengubah pemikiran kita. Jika media masa luar negeri mengatakan Islam adalah agama teroris maka itu mampu mengubah
Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
mas dede, Terima kasih atas kata 'mungkin'nya. Saya ingin sekali mempercayai bahwa Amrozi, Ba'asyir, Azhari adalah benar-benar terlibat dalam kasus itu. Untuk Amrozi tingkat kepercayaan saya 80 persen (dengan keraguan mengganjal). Bukan untuk membela dia bukan.. sama sekali tidak. Untuk yang lain ragu-ragu. Ketika saya membaca yang tidak hanya bukan media Anda, saya menemukan hal baru. Kritis. Iyah.. rasa kritis yang inginn saya bangun untuk tidak menelan mentah-mentah semuanya. Bahkan untuk Sabili sekali pun. Kasus Purwakarta, aksi-aksi yang pernah saya ikuti, event-event yang saya ikuti dan mencocokkannya dengan pemberitaan media masa. Ah... bila saja Anda memahaminya.., saya konsumen mas. Khusus untuk berita yang bersifat sensitif, kita perlu extra. Ketika saya berusaha meyakinkan diri saya sendiri bahwa mereka bersalah, yang terjadi malah sebaliknya. Begitu remang-remang fakta yang disodorkan, kebanyakan kutipan orang. Bukan investigasi yang diinginkan. Bahkan tulisan mengenai Ba'asyir dari Pantau pun merubah pandangan saya. Kalau pun mereka bersalah iya silahkan hukum saja, saya hanya melihat bukti-bukti itu belum jelas keterlibatannya. Kalau Anda bertanya bukti seperti apa yang saya pinta, adakah saksi yang melihatnya kongkrit, saksinya? Sedang Tibo? kasus Umar bin Faruq sendiri? Ada beberapa keganjilan. Mungkin juga karena saya ingin berlatih untuk tidak mudah menjustifikasi dan mengkambing hitamkan orang lain, atau menuduh orang lain serampangan meski saya mungkin tidak menyukai orang itu tanpa bukti jelas. Mas Dede, katakanlah pada saya saat Anda menulis sesuatu di media Anda, apakah tidak mungkin Anda menulis dengan tendensi berdasarkan prinsip, pengetahuan, kecerdasan hidup Anda baik sadar atau tidak? Memilah dan memilah angle yang sesuai..., memilih diksi yang 'disesuaikan'? Pemberitaan tentang Ahmadiyah saja, di Koran Tempo beda dengan Republika, beda pula dengan Kompas. Kenapa ada proses seleksi wartawan di Tempo dan dimedia manapun... seleksi itu adalah menyeleksi orang-orang yang capable dan bisa sealur atau tak bertentangan dengan masing-masing ideologi atau visi misi media masa. Ini wajar bukan..^_^ Terima kasih atas doanya. Amin salam, aris Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: mbak aris, mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran. anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini. bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak terkait kegiatan teror. biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan mengubah keyakinan anda. saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman tak berperikemanusiaan itu. At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote: Mas Bobby, Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas. Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa. Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong? Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan sabili sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain. Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi 'mencerahkan dan mencerdaskan' bagi umat. Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan ejekan. ^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau
Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
At 02:18 PM 9/26/2006, you wrote: mas dede, Terima kasih atas kata 'mungkin'nya. Saya ingin sekali mempercayai bahwa Amrozi, Ba'asyir, Azhari adalah benar-benar terlibat dalam kasus itu. Untuk Amrozi tingkat kepercayaan saya 80 persen (dengan keraguan mengganjal). Bukan untuk membela dia bukan.. sama sekali tidak. = tak ada yang memaksa anda untuk percaya atau tidak percaya tentang keterlibatan mereka adalam aksi pengeboman. tapi tak usah berbelit-belit. saya suka dengan konsumen media yang cerdas dan terus terang. Untuk yang lain ragu-ragu. Ketika saya membaca yang tidak hanya bukan media Anda, saya menemukan hal baru. Kritis. Iyah.. rasa kritis yang inginn saya bangun untuk tidak menelan mentah-mentah semuanya. Bahkan untuk Sabili sekali pun. Kasus Purwakarta, aksi-aksi yang pernah saya ikuti, event-event yang saya ikuti dan mencocokkannya dengan pemberitaan media masa. Ah... bila saja Anda memahaminya.., saya konsumen mas. Khusus untuk berita yang bersifat sensitif, kita perlu extra. Ketika saya berusaha meyakinkan diri saya sendiri bahwa mereka bersalah, yang terjadi malah sebaliknya. Begitu remang-remang fakta yang disodorkan, kebanyakan kutipan orang. Bukan investigasi yang diinginkan. Bahkan tulisan mengenai Ba'asyir dari Pantau pun merubah pandangan saya. Kalau pun mereka bersalah iya silahkan hukum saja, saya hanya melihat bukti-bukti itu belum jelas keterlibatannya. Kalau Anda bertanya bukti seperti apa yang saya pinta, adakah saksi yang melihatnya kongkrit, saksinya? Sedang Tibo? === anda cuma perlu banyak membaca saja. masing-masing kasus (tibo, amrozi, abubakar basyir, dll) sudah diputus pengadilan dengan menghadirkan sejumlah saksi dan barang bukti. kalau anda menerima putusan pengadilan atas tibo, sebaiknya anda juga menerima putusan pengadilan atas amrozi dan abb. kita harus menegakkan hukum secara imparsial sesuai anjuran agama. kasus Umar bin Faruq sendiri? Ada beberapa keganjilan. === apa keganjilannya? Mungkin juga karena saya ingin berlatih untuk tidak mudah menjustifikasi dan mengkambing hitamkan orang lain, atau menuduh orang lain serampangan meski saya mungkin tidak menyukai orang itu tanpa bukti jelas. Mas Dede, katakanlah pada saya saat Anda menulis sesuatu di media Anda, apakah tidak mungkin Anda menulis dengan tendensi berdasarkan prinsip, pengetahuan, kecerdasan hidup Anda baik sadar atau tidak? Memilah dan memilah angle yang sesuai..., memilih diksi yang 'disesuaikan'? sejauh ini setiap berita dan opini yang ditulis di media tempat saya bekerja diputuskan dalam rapat redaksi. di kantor kami, forum rapat yang terdiri atas sejumlah orang dari berbagai agama, ideologi, suku, dll merupakan penguasa tertinggi yang paling menentukan. jadi bukan orang per orang. selebihnya yang memandu adalah profesionalisme dan etika jurnalistik (cover both sides, unintentionally writing, dll). bila menulis konflik, saya hati-hati memilih diksi karena saya penganut jurnalisme damai. bagus kalau anda membaca sembilan elemen jurnalisme karya bill kovach dan tom rosenstiel. saya banyak belajar dari buku itu. Pemberitaan tentang Ahmadiyah saja, di Koran Tempo beda dengan Republika, beda pula dengan Kompas. Kenapa ada proses seleksi wartawan di Tempo dan dimedia manapun... seleksi itu adalah menyeleksi orang-orang yang capable dan bisa sealur atau tak bertentangan dengan masing-masing ideologi atau visi misi media masa. Ini wajar bukan..^_^ hehehe tampaknya anda mengidap proyeksionisme. mengira apa yang anda lakukan dilakukan juga oleh orang lain. di tempat saya, semua paham dan ideologi diterima dengan tangan terbuka. tidak ada saring-saringan seperti litsusnya orde baru. Terima kasih atas doanya. Amin salam, aris *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to:
Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
anda cuma perlu banyak membaca saja. masing-masing kasus (tibo, amrozi, abubakar basyir, dll) sudah diputus pengadilan dengan menghadirkan sejumlah saksi dan barang bukti. kalau anda menerima putusan pengadilan atas tibo, sebaiknya anda juga menerima putusan pengadilan atas amrozi dan abb. kita harus menegakkan hukum secara imparsial sesuai anjuran agama. Aris: Saya ragu pada saksi yang dihadirkan.. , untuk Tibo saksinya tak hanya satu. Bagaimana satu desa melihatnya dia melakukan aksi itu? kasus Umar bin Faruq sendiri? Ada beberapa keganjilan. === apa keganjilannya? Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi? Kenapa dia langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya... dalam era teknologi canggih ini sangat memungkinkan direkayasa. Film gitu lhoh. Foto pun juga bisa direkayasa.. Kebanyakan kutipan dari polisi... berita ini.ganjil terus Abu Bakar Ba'asyir ..soal tuduhan penutupan rekeningnya oleh pemerintah AS. lucu yang tak bisa membuat orang tertawa. Mungkin juga karena saya ingin berlatih untuk tidak mudah menjustifikasi dan mengkambing hitamkan orang lain, atau menuduh orang lain serampangan meski saya mungkin tidak menyukai orang itu tanpa bukti jelas. Mas Dede, katakanlah pada saya saat Anda menulis sesuatu di media Anda, apakah tidak mungkin Anda menulis dengan tendensi berdasarkan prinsip, pengetahuan, kecerdasan hidup Anda baik sadar atau tidak? Memilah dan memilah angle yang sesuai..., memilih diksi yang 'disesuaikan'? sejauh ini setiap berita dan opini yang ditulis di media tempat saya bekerja diputuskan dalam rapat redaksi. di kantor kami, forum rapat yang terdiri atas sejumlah orang dari berbagai agama, ideologi, suku, dll merupakan penguasa tertinggi yang paling menentukan. jadi bukan orang per orang. selebihnya yang memandu adalah profesionalisme dan etika jurnalistik (cover both sides, unintentionally writing, dll). bila menulis konflik, saya hati-hati memilih diksi karena saya penganut jurnalisme damai. bagus kalau anda membaca sembilan elemen jurnalisme karya bill kovach dan tom rosenstiel. saya banyak belajar dari buku itu. Aris: Saya tak akan menyalahkan teknik Jurnalisme media Anda mas. Iyah memang bagus ko. Tapi makna idelogis mengiringinya. Kata orang 'chip' yang menggerakkannya. hehehe tampaknya anda mengidap proyeksionisme. mengira apa yang anda lakukan dilakukan juga oleh orang lain. di tempat saya, semua paham dan ideologi diterima dengan tangan terbuka. tidak ada saring-saringan seperti litsusnya orde baru. Aris : Oh.. ya.saya pegang kata-kata Anda mas. Semua Ideologi diterima. Kenapa pada isu-isu tertentu opini tidak masuk ke media Anda. Media Anda menyeleksi opini ber 'chip' tertentu. Sevisi dengan media Anda. Sudahlah.. akui saja wajar ko. Sebuah media harus memilih karakternya dan memilih bidikan pelanggannya. Pelanggan yang se-visinya.. Terima kasih atas doanya. Amin salam, aris *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change
Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi? Kenapa dia langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya... dalam era teknologi canggih ini sangat memungkinkan direkayasa. Film gitu lhoh. Foto pun juga bisa direkayasa.. Kebanyakan kutipan dari polisi... berita ini.ganjil terus Abu Bakar Ba'asyir ..soal tuduhan penutupan rekeningnya oleh pemerintah AS. lucu yang tak bisa membuat orang tertawa. === hehehe baru saja anda membanggakan menonton film tentang konflik poso. sekarang anda meragukan film dan foto sebagai barang bukti. come on, make up your mind. tanpa kesaksian umar faruq, sudah cukup bukti dan saksi lain untuk menjerat abb. Aris : Oh.. ya.saya pegang kata-kata Anda mas. Semua Ideologi diterima. Kenapa pada isu-isu tertentu opini tidak masuk ke media Anda. Media Anda menyeleksi opini ber 'chip' tertentu. Sevisi dengan media Anda. Sudahlah.. akui saja wajar ko. Sebuah media harus memilih karakternya dan memilih bidikan pelanggannya. Pelanggan yang se-visinya.. == anda kira manusia itu robot yang menggunakan chip? termasuk dalam menerima kolom/opini/tulisan dari pihak luar, rapat yang memutuskan akan memuat atau tidak. beberapa orang redaksi membaca terlebih dahulu. orang-orang ini seringkali berbeda-beda ideologinya. jadi, tak ada tuh chap chip chup. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: mbak aris, mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran. anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini. bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak terkait kegiatan teror. biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan mengubah keyakinan anda. saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman tak berperikemanusiaan itu. Saya jadi ingat peristiwa bom di London yang sangat keji itu. Seperti anda katakan, orang orang yang tak ada kaitan, kebetulan disana, tercabik. Bukan musuh, bukan teman, bukan saudara. just to enjoy the killing.. Tak ada kata penyesalan dari mereka yang seagama dengan pembom.. Kriminal memang tak beragama, tetapi agama dapat dipakai berkriminal ria.. Salam danardono *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Doa ini kelihatannya akan sulit terwujud, selama agama dipakai untuk berkriminal ria... --- In ppiindia@yahoogroups.com, ndah maldiniwati [EMAIL PROTECTED] wrote: seperti do'a saya sebelumnya: semoga tidak ada lagi tragedi ini, tidak pada keluargaku, tidak pada temanku, tidak untuk bangsaku --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto ndewanto@ wrote: mbak aris, mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran. anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini. bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak terkait kegiatan teror. biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan mengubah keyakinan anda. saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman tak berperikemanusiaan itu. At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote: Mas Bobby, Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas. Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa. Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong? Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan sabili sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain. Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi 'mencerahkan dan mencerdaskan' bagi umat. Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan ejekan. ^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau sebuah sudut lain dari sebuah diskusi bukan umpatan Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan itu esensinya. Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus mendapat balasan setimpal. Fakta Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu yang tak bisa dipungkiri. JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan pembunuhan, saya sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, apakah dia benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya masih kabur. Kekaburan itu 'dipaksa' dipertegas oleh media masa, memang Amrozi benar-benar membunuh. Lihatlah pemberitaannya. Saya yakinkah, jika ada umat Islam bersalah maka umat Islam lain tak mau membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, kebenaran ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum. Berbeda kasus Ba'asyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif kalau orang percaya bulat-bulat, Abu Bakar Ba'asyir adalah orang yang terlibat dalam bom Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi telah terkena asupan berita media masa dan beserta propagandanya. . Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat bias dan abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang berita dan ucapan kata 'teroris' dan dikukuhkan pernyataan polisi, jadilah dia seorang teroris. Hanya karena pengulangan kata yang dilakukan media masa mampu mengubah persepsi kita.TERORIS. Apakah ada yang mau bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia benar-benar terbukti bersalah? Media masa Mengubah pemikiran kita. Jika media masa luar negeri mengatakan Islam adalah agama teroris maka itu mampu mengubah persepsi orang. Bahwa Islam adalah agama yang dianut para teroris. Itu namanya propaganda negatif ( mirip
Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
hehehe baru saja anda membanggakan menonton film tentang konflik poso. sekarang anda meragukan film dan foto sebagai barang bukti. come on, make up your mind. tanpa kesaksian umar faruq, sudah cukup bukti dan saksi lain untuk menjerat abb. Aris : Tertawalah mas. Film Poso beranekaragam pemilik dalam artian banyak orang yang mengeshoot, bisa diklarifikasi dan di cek pada para pemiliknya. Sedangkan Film Al Faruq, siapa yang membuat? Kevalidannya diklarifikasi ke siapa? ita terima jadi? AS? Yakinkah 100 % Al Faruq adalah saksi terpercaya? Hadir ke persidangan apa sulitnya? Saksi lain? Amrozi pada akhirnya membantah sendiri. Mas tidakkah mas berusaha berpikir ketika memandang ABB, mas telah mempunyai tendensi. Ketidaksukaan pada ide-idenya yang bertentangan dengan prinsip mas anut. Al Faruq telah mati kini katanya. Dimana mayatnya? Kenapa mati? Hal ini bisa itu juga mempengaruhi persepsi, penilaian dan tuduhan pada seseorang. Saya mungkin juga demikian. Apalagi jika kita tak mengenal orang itu secara dekat? Kita tahu dari berita-berita. anda kira manusia itu robot yang menggunakan chip? termasuk dalam menerima kolom/opini/tulisan dari pihak luar, rapat yang memutuskan akan memuat atau tidak. beberapa orang redaksi membaca terlebih dahulu. orang-orang ini seringkali berbeda-beda ideologinya. jadi, tak ada tuh chap chip chup. Aris : bukankah Media Anda suka bermetafora ^_^ saya sedang melakukannya juga. Chip. Tulisan itu merupakan seni atau sarana menyampaikan suatu nilai tertentu ke masyarakat. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia - All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done faster. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Mbak Aris, anda ingin diskusi yang enak dan seimbang...bagaimana si Nizami yg sudah saya buktikan sbg maling?? Jelas sekali bahwa anda ini sangat ideologis. Majalah TEMPO, KOMPAS, Media Indonesia.. bagaimanapun tidak bisa dibandingakn dgn SABILI yang sukanya memanas-manasi permusuhan antar agama.. Jelas pula TEMPO, KOMPAS, MEDIA INDONESIA dari redaksi sampai wartawannya beragama macam-macam.. yang jelas SABILI kebanyakan mengajak pembaca membenci agama lain.. menyamakan Kristen dgn Imperialis Bush, tapi kalau Islam disamakan dgn teroris tidak mau, tapi menyamakan agama lain dng barang jelek seenaknya... Maaf Mbak Aris, jelas anda sangat ideologis.. Salam Bobby B aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas BUdi, Lihatlah sumber yang mas baca dan ideologi apa? Koran Tempo memiliki idealisme, begitu pula Kompas, Media Indonesia. Kalau mas membaca Koran Tempo akan menemukan perbedaan kosakata pada surat kabar Republika atau Sabili. ^_^ atau bahkan beda dengan surat kabar Suara Pembaruan atau Sinar Harapan. Media Apa yang Anda baca akan memilih kata atau diksi tergantung sebeberapa kepentigannya sesuai dengan idealisme masing-masing. Bagaimana kalau Anda misalnya membaca semua koran. Saya bersyukur kantor kami berlangganan semua media cetak baik lokal dan Nasional Ada, maka saya jamin seringkali untuk satu berita akan berbeda diksinya. Begitu pula mas Nizami. ^_^. Ini membuat kita kritis dan seimbang, minimal jangan ditelan mentah-mentah.. Jadi jangan saling menyalahkan, tapi perlu ditunjukkan referensinya apa. Sehingga diskusi jadi enak Salam hangat, aris Recent Activity 8 New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS Indonesia Cultural diversity God bless Indonesian language course Indonesian language learn Need traffic? Drive customers With search ads on Yahoo! Yahoo! Mail Drag drop With the all-new Yahoo! Mail Beta Y! Messenger Make free calls Call PC-to-PC worldwide- free! . - Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Mas Bobby, Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas. Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa. Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong? Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan sabili sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain. Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi mencerahkan dan mencerdaskan bagi umat. Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan ejekan. ^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau sebuah sudut lain dari sebuah diskusi bukan umpatan Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan itu esensinya. Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus mendapat balasan setimpal. Fakta Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu yang tak bisa dipungkiri. JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan pembunuhan, saya sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, apakah dia benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya masih kabur. Kekaburan itu 'dipaksa' dipertegas oleh media masa, memang Amrozi benar-benar membunuh. Lihatlah pemberitaannya. Saya yakinkah, jika ada umat Islam bersalah maka umat Islam lain tak mau membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, kebenaran ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum. Berbeda kasus Baasyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif kalau orang percaya bulat-bulat, Abu Bakar Baasyir adalah orang yang terlibat dalam bom Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi telah terkena asupan berita media masa dan beserta propagandanya. . Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat bias dan abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang berita dan ucapan kata teroris dan dikukuhkan pernyataan polisi, jadilah dia seorang teroris. Hanya karena pengulangan kata yang dilakukan media masa mampu mengubah persepsi kita.TERORIS. Apakah ada yang mau bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia benar-benar terbukti bersalah? Media masa Mengubah pemikiran kita. Jika media masa luar negeri mengatakan Islam adalah agama teroris maka itu mampu mengubah persepsi orang. Bahwa Islam adalah agama yang dianut para teroris. Itu namanya propaganda negatif ( mirip pembentukan brand image dalam duni promosi), propaganda itu telah membuat mas Bobby memandang negatif terhadap Islam berserta umatnya dan membuat mas Nizami dkk, defensif apologetik agak serampangan. Sekali lagi maaf. Mohon maaf lahir batin. Justifikasi, umpatan, celaan membuka simpul syaraf emosi dan menutup ruang untuk berpikir. Pertanyaannya adalah apakah Anda benar-benar mengenal fakta yang disodorkan dalam lembaran majalah atau koran (termasuk Poso)? Meliputnya sendiri?Melihatnya sendiri? Semua tergantung persepsi peliput di lapang. Peliput sendiri menulis tergantung persepi mereka dan pengetahuan serta kecerdasannya ( baca : wartawan) di lapang. Hasilnya akan dipercantik dan diperhalus redaktur. Diarahkan susunannya oleh pimpinan tertinggi (sidang redaksi) yang disesuaikan visi-misi media masa itu. Berita itu juga dipengaruhi ideologi pemilik modal media masa dimana ia berada. Anda menelan mentah-mentah semua informasi di media masa karena satu alasan, kepercayaan pada media itu. Pertanyaan buat mas Bobby.. apakah Anda
Re: Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
mbak aris, mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran. anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini. bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak terkait kegiatan teror. biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan mengubah keyakinan anda. saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman tak berperikemanusiaan itu. At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote: Mas Bobby, Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas. Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa. Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong? Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan sabili sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain. Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi 'mencerahkan dan mencerdaskan' bagi umat. Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan ejekan. ^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau sebuah sudut lain dari sebuah diskusi bukan umpatan Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan itu esensinya. Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus mendapat balasan setimpal. Fakta Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu yang tak bisa dipungkiri. JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan pembunuhan, saya sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, apakah dia benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya masih kabur. Kekaburan itu 'dipaksa' dipertegas oleh media masa, memang Amrozi benar-benar membunuh. Lihatlah pemberitaannya. Saya yakinkah, jika ada umat Islam bersalah maka umat Islam lain tak mau membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, kebenaran ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum. Berbeda kasus Ba'asyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif kalau orang percaya bulat-bulat, Abu Bakar Ba'asyir adalah orang yang terlibat dalam bom Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi telah terkena asupan berita media masa dan beserta propagandanya. . Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat bias dan abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang berita dan ucapan kata 'teroris' dan dikukuhkan pernyataan polisi, jadilah dia seorang teroris. Hanya karena pengulangan kata yang dilakukan media masa mampu mengubah persepsi kita.TERORIS. Apakah ada yang mau bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia benar-benar terbukti bersalah? Media masa Mengubah pemikiran kita. Jika media masa luar negeri mengatakan Islam adalah agama teroris maka itu mampu mengubah persepsi orang. Bahwa Islam adalah agama yang dianut para teroris. Itu namanya propaganda negatif ( mirip pembentukan brand image dalam duni promosi), propaganda itu telah membuat mas Bobby memandang negatif terhadap Islam berserta umatnya dan membuat mas Nizami dkk, defensif apologetik agak serampangan. Sekali lagi maaf. Mohon maaf lahir batin. Justifikasi, umpatan, celaan membuka simpul syaraf emosi dan menutup ruang untuk berpikir. Pertanyaannya adalah apakah Anda benar-benar mengenal fakta yang disodorkan dalam lembaran majalah atau koran (termasuk Poso)? Meliputnya sendiri?Melihatnya sendiri? Semua tergantung persepsi peliput di lapang. Peliput sendiri menulis tergantung persepi mereka dan pengetahuan serta
Mbak Aris Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
seperti do'a saya sebelumnya: semoga tidak ada lagi tragedi ini, tidak pada keluargaku, tidak pada temanku, tidak untuk bangsaku --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: mbak aris, mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran. anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini. bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak terkait kegiatan teror. biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap tak akan mengubah keyakinan anda. saya berdoa dengan tulus, semoga tak akan ada keluarga anda yang menjadi korban tak sengaja dari aksi-aksi pengeboman tak berperikemanusiaan itu. At 10:38 AM 9/26/2006, you wrote: Mas Bobby, Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk memamah setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang terperangkap terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia memandang sesuatu dengan frame yang sudah jelas. Saat, Poso terjadi, saya waktu itu benar-benar blank. Masih menjadi mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa. Pemberitaan di media masa begitu simpang siur. Adakah yang benar-benar objektif? kebanyakan menghujat laskar Jihad bukan? Tidak ada yang membuka kasus ini secara terbuka dan transparan, Gus Dur sendiri bahkan mengatakan jumlah korbannya hanya ratusan. Tapi saya melihat jelas bagaimana film Poso dibuat dari kamera amatiran. Saya tak membayangkan betapa hal itu terjadi. Kehancuran yang sangat memilukan, apakah Mas Bobby datang melihat kesana langsung mendata jumlah korban. Tidak bukan? Sama seperti saya. Selain membaca sekelumit berita tertulis saya juga melihat film amatiran itu. Visual lebih bisa membuktikan dibanding tulisan. Apakah film itu berbohong? Kompas, Media Indonesia, Koran Tempo VS Sabili? Saya jujur katakan mereka jelas memiliki ideologi yang sangat jelas. Ideologi yang berbeda tentunya.Gaya tulisannya juga berbeda. Saya pelanggan sabili sekarang dan penulis lepasnya beberapakali, saya membaca Sabili untuk mengimbangi berita yang lain. Menemukan sudut pandang lain. Protes terhadap Sabili telah berulangkali saya sampaikan pada crew Sabili untuk mengubah gaya jurnalistiknya..saya lebih suka gaya mengajak orang lain berpikir. Kritik itu tanda sayang saya bagi Sabili. Saya berharap mendapat pencerahan, bukan justifikasi. Media sebesar Sabili setara atau mungkin oplahnya lebih banyak dibanding Tempo, Sabili sangat potensial memberikan informasi 'mencerahkan dan mencerdaskan' bagi umat. Mohon maaf beribu-ribu maaf, Mas Bobby, Mas Nizami dan Mas Al Badrun.. kalau boleh saya mengungkapkan mas-mas maaf, mas-mas bertiga memiliki tipikal sama. Justifikasi dulu. Lihatlah postingan kalau dilihat sebenarnya isinya sama. Membalas ejekan dengan ejekan. ^_^ Saya ingin sekali mendapatkan pengetahuan baru atau sebuah sudut lain dari sebuah diskusi bukan umpatan Saya tak mengucapkan Alhamdulillah saat Tibo diekskusi, bukan itu esensinya. Bahwa orang yang bersalah agama apapun harus mendapat balasan setimpal. Fakta Tibo dkk pelaku pembunuh adalah sesuatu yang tak bisa dipungkiri. JIka memang Amrozi benar-benar bersalah dan melakukan pembunuhan, saya sepakat dia juga harus diekskusi. Hanya saja kenyataannya, apakah dia benar-benar pelaku pemboman atau bukan, bagi saya masih kabur. Kekaburan itu 'dipaksa' dipertegas oleh media masa, memang Amrozi benar-benar membunuh. Lihatlah pemberitaannya. Saya yakinkah, jika ada umat Islam bersalah maka umat Islam lain tak mau membelanya. Bukan tidak solider, tetapi dalam agama kami, kebenaran ya kebenaran, kalau salah siapapun itu harus dihukum. Berbeda kasus Ba'asyir. Saya ingin mengatakan sungguh naif kalau orang percaya bulat-bulat, Abu Bakar Ba'asyir adalah orang yang terlibat dalam bom Bali. Orang itu bisa jadi tak objektif, tapi telah terkena asupan berita media masa dan beserta propagandanya. . Seperti itu pula ketika kasus pengrebekan Dr Azhari, itu sangat bias dan abu-abu, nggak jelas. Karena media masa mengulang-ulang berita dan ucapan kata 'teroris' dan dikukuhkan pernyataan polisi, jadilah dia seorang teroris. Hanya karena pengulangan kata yang dilakukan media masa mampu mengubah persepsi kita.TERORIS. Apakah ada yang mau bersumpah dengan nama Allah, bahwa dia benar-benar terbukti bersalah? Media masa Mengubah pemikiran kita. Jika media masa luar negeri mengatakan Islam adalah agama teroris maka itu mampu mengubah persepsi orang. Bahwa Islam adalah agama yang dianut para teroris. Itu namanya propaganda negatif ( mirip pembentukan brand image dalam duni promosi), propaganda itu telah membuat mas Bobby memandang negatif terhadap Islam berserta umatnya dan membuat mas Nizami dkk, defensif apologetik agak serampangan. Sekali lagi maaf. Mohon maaf lahir batin. Justifikasi, umpatan, celaan membuka simpul syaraf emosi dan
Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Mbak, Aris Justru aku sudah baca dan menurut kami dari semua yang kami baca ( bukan hanya Koran tapi sumber2 yang di situs2 internet ) kelihatannya yang ini Cukup lengkap dalam pemberitaannya, dimana selain diberitakan Kronologis kejadian juga Kondisi Demografi pada saat itu. Disamping Informasi dari Media Masa, informasi2 dari organisasi indipenden juga bisa dipakai sebagai acuan, misalnya Human Wright Watch. Untuk kasus pesantren Walisongo bisa dilihat di http://www.hrw.org/reports/2002/indonesia/indonesia1102-04.htm#P327_66610 ( harus dibaca secara lengkap dimulai dari Konflik jilid pertama : http://www.hrw.org/reports/2002/indonesia/indonesia1102-03.htm#P160_24435 dan untuk keseluruhannya dapat dibaca : http://www.hrw.org/reports/2002/indonesia/ ) disana juga disebutkan bahwa Tibo pada tahun 1990 pernah membantu orang2 Muslim pada saat orang2 muslim diserang sama orang2 Bali. Khusus untuk Laporan dari HRW ini tentunya kita harus baca Tuntas agar bisa lebih Jernih melihat duduk persoalannya, seperti di tempo ditulisa awalnya dituliskan : Awal terjadinya kerusuhan di Poso mempunyai beragam motif, mulai dari pemuda mabuk sampai politis. Akhirnya siapa yang jadi Korban RAKYAT Catatan : 1. Pada saat kami membalas Posting Bung Nizam, ada 2 Pilihan atas sumber yang kami Rujuk, Tempo atau HRW, akhirnya kami pilih Tempo karena anda kan tau sendiri, rata2 ( ngak semua lho ) Bangsa Kita ini Malas baca he he he. disamping itu memang di Tempo kurang detail memberitakan Kasus Poso, tapi itu lah tetap kami ambil karena Gampang dibaca dan Bahasa Indonesia lagi. 2. Juga Takut nanti ada yang Komentar, HRW itu Sponsor dari Barat he he he Gitu Lho Mbak Aris, Mungkin anda bisa anda tambahkan Sumber2 lainnya sebagai referensi agar Bangsa ini tidak Terkoyak-koyak, dan NKRI tetap ada. Budiman - Original Message - From: aris solikhah To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Saturday, September 23, 2006 9:33 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:) Mas BUdi, Lihatlah sumber yang mas baca dan ideologi apa? Koran Tempo memiliki idealisme, begitu pula Kompas, Media Indonesia. Kalau mas membaca Koran Tempo akan menemukan perbedaan kosakata pada surat kabar Republika atau Sabili. ^_^ atau bahkan beda dengan surat kabar Suara Pembaruan atau Sinar Harapan. Media Apa yang Anda baca akan memilih kata atau diksi tergantung sebeberapa kepentigannya sesuai dengan idealisme masing-masing. Bagaimana kalau Anda misalnya membaca semua koran. Saya bersyukur kantor kami berlangganan semua media cetak baik lokal dan Nasional Ada, maka saya jamin seringkali untuk satu berita akan berbeda diksinya. Begitu pula mas Nizami. ^_^. Ini membuat kita kritis dan seimbang, minimal jangan ditelan mentah-mentah.. Jadi jangan saling menyalahkan, tapi perlu ditunjukkan referensinya apa. Sehingga diskusi jadi enak Salam hangat, aris --- BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukan Bantai, tapi perang he he he, http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.html 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, bentrok. Sekitar 70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message - From: A Nizami To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:) Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia di Poso. Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh ribuan manusia lagi --- Untung H. Bimo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga bingung, Bung... Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia lain yang dibunuh? :) Cheers, Untung H. Bimo . [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email
Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia di Poso. Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh ribuan manusia lagi --- Untung H. Bimo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga bingung, Bung... Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia lain yang dibunuh? :) Cheers, Untung H. Bimo Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com === Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits? Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] http://www.media-islam.or.id __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Bukan Bantai, tapi perang he he he, http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.html 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, bentrok. Sekitar 70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message - From: A Nizami To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:) Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia di Poso. Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh ribuan manusia lagi --- Untung H. Bimo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga bingung, Bung... Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia lain yang dibunuh? :) Cheers, Untung H. Bimo Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com . [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Hehehe.. Nizami memang tidak bisa membedakan antara fakta dan imajinasi. Angka ribuan itu datangnya dari. Dari mana Nizami??? Coba dijelaskan sumbernya? Oh... dari media dakwah mungkin yaa Atau kita lupa, Nizami kan suka ngarang bebas!! Hihihihihihi... BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukan Bantai, tapi perang he he he, http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.html 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, bentrok. Sekitar 70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message - From: A Nizami To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:) Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia di Poso. Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh ribuan manusia lagi --- Untung H. Bimo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga bingung, Bung... Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia lain yang dibunuh? :) Cheers, Untung H. Bimo Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com . [Non-text portions of this message have been removed] === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. === - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Nizami: Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia di Poso. memang bung Nizami yang satu ini udah lupa belajar angka angka di SMP, atau kebiasaan baca dongeng dongeng...1001 malam, Abunawas, Sinbad si pelaut... --- In ppiindia@yahoogroups.com, Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe.. Nizami memang tidak bisa membedakan antara fakta dan imajinasi. Angka ribuan itu datangnya dari. Dari mana Nizami??? Coba dijelaskan sumbernya? Oh... dari media dakwah mungkin yaa Atau kita lupa, Nizami kan suka ngarang bebas!! Hihihihihihi... BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukan Bantai, tapi perang he he he, http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512- 03,id.html 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, bentrok. Sekitar 70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message - From: A Nizami To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:) Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia di Poso. Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh ribuan manusia lagi --- Untung H. Bimo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga bingung, Bung... Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia lain yang dibunuh? :) Cheers, Untung H. Bimo Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com . [Non-text portions of this message have been removed] === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. === - How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Kita lihat saja bagaimana dgn Amrozi cx - pasti mereka dibebaskan dan tidak jadi dihukum mati - kan mereka hanya membunuh kaum kafir [mereka kan hanya hindu dan kristen dan bukan manusia] jadi menurut firman Tuhan, Amrozi cs tidak berdosa. Kalau diexecutie ini juga hanya atas paksaannya kaum imperialis USA/Aussie. Kalau mereka dibunuh mereka akan masuk surga dan akan bahagia karena menerima hadiah surga berupa kemewahannya incl.ratusan perawan2 Kalau Tibo cs mereka kan kafir dan berani membunuh umat islam sampai ribuan - Itu harus dihancurkan sebab bertentangan dgn firman Tuhan. Kalau tidak dicegah mereka akan membunuh lebih banyak. Itu beheading perempuan2 kristen didaerah mereka semua adalah berita palsu kaum kafir utk merusak nama islam. Ini namanya demokrasi dan keadilan negara - the majority rules. Kalau diSaudi sih kaum kafir seperti Tibo sudah lama dimusnahkan dari bumi ini. Dia lucky masih diberikan kemungkinan utk hidup diSulawesi. Bumi harus dibersihkan dari kaum kafir. Andreas RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Nizami: Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia di Poso. memang bung Nizami yang satu ini udah lupa belajar angka angka di SMP, atau kebiasaan baca dongeng dongeng...1001 malam, Abunawas, Sinbad si pelaut... --- In ppiindia@yahoogroups.com, Free Thinker [EMAIL PROTECTED] wrote: Hehehe.. Nizami memang tidak bisa membedakan antara fakta dan imajinasi. Angka ribuan itu datangnya dari. Dari mana Nizami??? Coba dijelaskan sumbernya? Oh... dari media dakwah mungkin yaa Atau kita lupa, Nizami kan suka ngarang bebas!! Hihihihihihi... BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukan Bantai, tapi perang he he he, http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512- 03,id.html 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, bentrok. Sekitar 70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message - From: A Nizami To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:) Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia di Poso. Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh ribuan manusia lagi --- Untung H. Bimo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga bingung, Bung... Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia lain yang dibunuh? :) Cheers, Untung H. Bimo Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com . [Non-text portions of this message have been removed] === I cannot stand journalists who take 'amplop' and say it's 'rezeki' from God. It's understandable because journalists are only humans with needs, but don't try to justify it. It strongly opposes code of ethics. It's wrong. And it's crystal clear. === - How low will we go? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Mas BUdi, Lihatlah sumber yang mas baca dan ideologi apa? Koran Tempo memiliki idealisme, begitu pula Kompas, Media Indonesia. Kalau mas membaca Koran Tempo akan menemukan perbedaan kosakata pada surat kabar Republika atau Sabili. ^_^ atau bahkan beda dengan surat kabar Suara Pembaruan atau Sinar Harapan. Media Apa yang Anda baca akan memilih kata atau diksi tergantung sebeberapa kepentigannya sesuai dengan idealisme masing-masing. Bagaimana kalau Anda misalnya membaca semua koran. Saya bersyukur kantor kami berlangganan semua media cetak baik lokal dan Nasional Ada, maka saya jamin seringkali untuk satu berita akan berbeda diksinya. Begitu pula mas Nizami. ^_^. Ini membuat kita kritis dan seimbang, minimal jangan ditelan mentah-mentah.. Jadi jangan saling menyalahkan, tapi perlu ditunjukkan referensinya apa. Sehingga diskusi jadi enak Salam hangat, aris --- BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote: Bukan Bantai, tapi perang he he he, http://www.tempointeraktif.com/hg/timeline/2004/05/12/tml,20040512-03,id.html 28 Mei 2000 pagi hari: Massa Islam dan Kristen di Tokorando, bentrok. Sekitar 70 warga Kristen bersenjata api melawan 400 warga muslim bersenjata parang dan golok. Warga muslim terpukul mundur. Bung Nizami, Angka ribuan yang anda sebutkan dari mana ya, bisa kasih rujukannya ???- Original Message - From: A Nizami To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Friday, September 22, 2006 2:32 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:) Sebab manusia Tibo ini sudah membantai ribuan manusia di Poso. Jika tidak dihukum mati dan bebas lagi, bisa membunuh ribuan manusia lagi --- Untung H. Bimo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga bingung, Bung... Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia lain yang dibunuh? :) Cheers, Untung H. Bimo Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com . [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Saya juga bingung, Bung... Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia lain yang dibunuh? :) Cheers, Untung H. Bimo Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Alhamdulillah quot;Santaquot; Tibo Sudah Dihukum Mati...:)
Yang lebih membingungkan saya adalah Jika ada pihak yang teraniaya sehingga menimbulkan persengketaan dan dibawa ke jalur hukum setelah melalui serangkaian proses hukum diputuskan bersalah dengan sebuah vonis lalu ramai-ramai orang mengatakan vonis itu tidak berdasar, tidak manusiawi, ditunggangi faktor politik dsb dsb dsb..ada yang berteriak mendukung, mensyukuri, dsb dsb.. siapa orang-orang ini?? apakah mereka keluarga korban pembantaian, apakah mereka ikut merasakan kehilangan orang yg disayangi, apakah mereka korban yg berhasil selamat??? kenapa tidak menanyakan kepada keluarga korban apakah vonis trsebut dianggap pantas?? hukuman mati memang trlihat kejam tapi apakah qt lupa kekejaman mereka saat melakukan pembantain?? buat yang tidak ikut teraniaya akibat prbuatan tibo cs, amrozi cs, aidit cs, suharto cs...kenapa kalian tidak usah berlagak sok tau, berlagak ikut menderita. Jika keluarga korban tidak bisa memaafkan kesalahan pelaku penganiayaan dan vonis pengadilan telah memuaskan mereka, cukuplah qt ikut berdo'a semoga tidak ada lagi tragedi ini, tidak pada keluargaku, tidak pada temanku, tidak untuk bangsaku --- In ppiindia@yahoogroups.com, Untung H. Bimo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya juga bingung, Bung... Kok masih ada manusia yang senang bila ada manusia lain yang dibunuh? :) Cheers, Untung H. Bimo Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/