Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik fashridjalmnoor
Sanak ANB jo sanak2 sa palanta yth

Gagasan pak Muhammad Natsir itu brilliant krn juga bersifat inklusif, menampung 
semua kelompok yg beragam dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dapat dimaklumi kalau tidak ada resistensi thd NKRI itu secara besar2an, tapi 
mulai terjadi gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan RMS.

Kejatuhan kabinet Natsir menurut salah satu sumber karena "adanya mosi tidak 
percaya dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan 
DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 th 1950 mengenai DPRD terlalu 
menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga Kabinet Natsir 
harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden."

Jadi, amat disayangkan karena pembahasan ttg peraturan pemerintah itu 
kelihatannya tidak menyeluruh sehingga digunakan oleh pihak oposisi (PNI) untuk 
menjatuhkan kabinet.

Atas dasar itu saya melihat pentingnya ditumbuh-kembangkan kemampuan 
bernegosiasi dan mengatasi konflik untuk keberlanjutan suatu pemerintahan

Salam
FMNS
L65bdg

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Akmal Nasery Basral 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 21 Jul 2013 13:28:49 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re :
 Pak Saaf dan Pak MN

Betul sekali Pak FMNS, terima kasih atas penjelasannya.

Pertanyaan ambo: jika sejarah sudah membuktikan gagasan NKRI adalah ide
brilian Pak Natsir, yang juga tokoh Islam, mengapa hampir tak terdengar ada
resistensi apalagi sebuah gerakan besar bernama "Negara Kristen Indonesia",
"Negara Katolik Indonesia", "Negara Hindu Indonesia", dll? Bukankah
selayaknya mereka yang tidak nyaman jika mayoritas eksekutif dan legislatif
diisi oleh muslim?

Bagaimana Pak FMNS melihat hal ini?

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Pada Minggu, 21 Juli 2013, menulis:

> **
> Sanak ANB dan para sanak sa palanta yth.
>
> Kalau disigi sejarah Indonesia, gagasan NKRI dari pak Muhammad Natsir itu
> merupakan gagasan yg brilliant, karena membebaskan RI dari ikatan formal
> Uni Indonesia Belanda sbg hasil Konperensi Meja Bundar di Den Haag th 1949.
> Dengan diterimanya gagasan itu, pak Muhammad Natsir dr Masyumi ditunjuk
> oleh pres Sukarno sbg PM pertama NKRI. Tapi sayang kabinet ini hanya
> bertahan sktr 6 bulan, krn mosi tidak percaya oleh PNI. Penerus beliau pak
> Sukiman juga dr Masyumi juga berusia pendek pemerintahannya, hampir 1
> tahun, krn PNI menarik dukungannya. Sejak akhir April 1952 sd awal Maret
> 1957 jabatan PM selalu dipegang oleh tokoh PNI (Wilopo dan Ali
> Sastroamidjojo), kecuali dari Agustus 1955 sd Maret 1956 oleh Burhanudin
> Harahap.
>
> Yang menarik, pak Muhammad Natsir menekankan pada pembangunan ekonomi
> antara lain penyehatan keuangan dg "gunting Syafrudin" serta memajukan
> pengusaha2 Indonesia pribumi dg Sistem Gerakan Ekonomi Benteng oleh Sumitro
> Djojohadikusumo.
>
> Kebijakan pak Muhammad Natsir itu terlihat mirip dengan kebijakan partai
> Islam yg sukses di Turki sekarang. Sayang kondisi Indonesia waktu itu
> berbeda dg Turki di awal pemerintahan partai Islam.
>
> Pelajaran yang dapat diambil dari keadaan di atas adalah pentingnya
> kemampuan membangun kerjasama dan mengatasi konflik agar pemerintahan bisa
> berkelanjutan.
>
> Salam
> FMNS
> L65bdg
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * Akmal Nasery Basral  'cvml', 'ak...@rantaunet.org');>>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');>
> *Date: *Sun, 21 Jul 2013 08:16:44 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');> 'cvml', 'rantaunet@googlegroups.com');>
> >
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');>
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari
> Re : Pak Saaf dan Pak MN
>
> Pak Saaf, Mak Sutan Sinaro n.a.h.
> manuruik ambo dek karano NKRI adolah ide pemikiran Allahyarham Moh.
> Natsir, ayahanda kita semua, bapak bangsa ini kelahiran Lembah Gumanti,
> yang disampaikannya lewat Mosi Integral (1950) dan diimplementasikan oleh
> Bung Karno, rasonyo Pak Natsir indak ka mungkin memformulasikan sebuah
> bentuk negara yang steril dari Islam.
>
> Cuma banyak orang, tanpa lebih dulu menyimak halaman-halaman sejarah
> bangsa ini, sudah berprasangka bahwa NKRI adalah produk (kolaborasi) kubu
> nasionalis-(liberalis, sekularis) dengan kalangan non-muslim.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 45, Cibubur.
>
> Pada Minggu, 21 Juli 2013, Dr. Saafroedin Bahar. menulis:
>
>> Sanak Sutan Sinaro, sabana janiah penjelasan Sanak ttg Negara Islam nan
>> sasuai utk Indonesia. Intinyo: manuruik model khulafaurrasyidin dek sari,
>> dikaikkan jo Piagam Jakarta, hukumnyo duo macam: hukum syarak dan hukum
>> sipil; dan sagalo parubahan nan dikarajokan dek Amien Rais dkk dibuang.
>> Satahu 

Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik fashridjalmnoor
Sanak ANB dan para sanak sa palanta yth.

Kalau disigi sejarah Indonesia, gagasan NKRI dari pak Muhammad Natsir itu 
merupakan gagasan yg brilliant, karena membebaskan RI dari ikatan formal Uni 
Indonesia Belanda sbg hasil Konperensi Meja Bundar di Den Haag th 1949. Dengan 
diterimanya gagasan itu, pak Muhammad Natsir dr Masyumi  ditunjuk oleh pres 
Sukarno sbg PM pertama NKRI. Tapi sayang kabinet ini hanya bertahan sktr 6 
bulan, krn mosi tidak percaya oleh PNI. Penerus beliau pak Sukiman juga dr 
Masyumi juga berusia pendek pemerintahannya, hampir 1 tahun, krn PNI menarik 
dukungannya. Sejak akhir April 1952 sd awal Maret 1957 jabatan PM selalu 
dipegang oleh tokoh PNI (Wilopo dan Ali Sastroamidjojo), kecuali dari Agustus 
1955 sd Maret 1956 oleh Burhanudin Harahap.

Yang menarik, pak Muhammad Natsir menekankan pada pembangunan ekonomi antara 
lain penyehatan keuangan dg "gunting Syafrudin" serta memajukan pengusaha2 
Indonesia pribumi dg Sistem Gerakan Ekonomi Benteng oleh Sumitro 
Djojohadikusumo.

Kebijakan pak Muhammad Natsir itu terlihat mirip dengan kebijakan partai Islam 
yg sukses di Turki sekarang. Sayang kondisi Indonesia waktu itu berbeda dg 
Turki di awal pemerintahan partai Islam.

Pelajaran yang dapat diambil dari keadaan di atas adalah pentingnya kemampuan 
membangun kerjasama dan mengatasi konflik agar pemerintahan bisa berkelanjutan.

Salam
FMNS
L65bdg
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Akmal Nasery Basral 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 21 Jul 2013 08:16:44 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re :
 Pak Saaf dan Pak MN

Pak Saaf, Mak Sutan Sinaro n.a.h.
manuruik ambo dek karano NKRI adolah ide pemikiran Allahyarham Moh. Natsir,
ayahanda kita semua, bapak bangsa ini kelahiran Lembah Gumanti, yang
disampaikannya lewat Mosi Integral (1950) dan diimplementasikan oleh Bung
Karno, rasonyo Pak Natsir indak ka mungkin memformulasikan sebuah bentuk
negara yang steril dari Islam.

Cuma banyak orang, tanpa lebih dulu menyimak halaman-halaman sejarah bangsa
ini, sudah berprasangka bahwa NKRI adalah produk (kolaborasi) kubu
nasionalis-(liberalis, sekularis) dengan kalangan non-muslim.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur.

Pada Minggu, 21 Juli 2013, Dr. Saafroedin Bahar. menulis:

> Sanak Sutan Sinaro, sabana janiah penjelasan Sanak ttg Negara Islam nan
> sasuai utk Indonesia. Intinyo: manuruik model khulafaurrasyidin dek sari,
> dikaikkan jo Piagam Jakarta, hukumnyo duo macam: hukum syarak dan hukum
> sipil; dan sagalo parubahan nan dikarajokan dek Amien Rais dkk dibuang.
> Satahu ambo, indak ado larangan memperjuangkan gagasan itu doh. Indak
> saroman gagasan negara kuminih. Jadi lanjuikkanlah malewakan. Ambo doakan
> semoga berhasil. Mulailah dari warga RN iko, alah dapek 2.000 urang, sudah
> tu urang awak, alah sapuluah juta urang pulo.
> Salamaik bapuaso.
> Wassalam,
> SB.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subje

Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Betul sekali Pak FMNS, terima kasih atas penjelasannya.

Pertanyaan ambo: jika sejarah sudah membuktikan gagasan NKRI adalah ide
brilian Pak Natsir, yang juga tokoh Islam, mengapa hampir tak terdengar ada
resistensi apalagi sebuah gerakan besar bernama "Negara Kristen Indonesia",
"Negara Katolik Indonesia", "Negara Hindu Indonesia", dll? Bukankah
selayaknya mereka yang tidak nyaman jika mayoritas eksekutif dan legislatif
diisi oleh muslim?

Bagaimana Pak FMNS melihat hal ini?

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Pada Minggu, 21 Juli 2013, menulis:

> **
> Sanak ANB dan para sanak sa palanta yth.
>
> Kalau disigi sejarah Indonesia, gagasan NKRI dari pak Muhammad Natsir itu
> merupakan gagasan yg brilliant, karena membebaskan RI dari ikatan formal
> Uni Indonesia Belanda sbg hasil Konperensi Meja Bundar di Den Haag th 1949.
> Dengan diterimanya gagasan itu, pak Muhammad Natsir dr Masyumi ditunjuk
> oleh pres Sukarno sbg PM pertama NKRI. Tapi sayang kabinet ini hanya
> bertahan sktr 6 bulan, krn mosi tidak percaya oleh PNI. Penerus beliau pak
> Sukiman juga dr Masyumi juga berusia pendek pemerintahannya, hampir 1
> tahun, krn PNI menarik dukungannya. Sejak akhir April 1952 sd awal Maret
> 1957 jabatan PM selalu dipegang oleh tokoh PNI (Wilopo dan Ali
> Sastroamidjojo), kecuali dari Agustus 1955 sd Maret 1956 oleh Burhanudin
> Harahap.
>
> Yang menarik, pak Muhammad Natsir menekankan pada pembangunan ekonomi
> antara lain penyehatan keuangan dg "gunting Syafrudin" serta memajukan
> pengusaha2 Indonesia pribumi dg Sistem Gerakan Ekonomi Benteng oleh Sumitro
> Djojohadikusumo.
>
> Kebijakan pak Muhammad Natsir itu terlihat mirip dengan kebijakan partai
> Islam yg sukses di Turki sekarang. Sayang kondisi Indonesia waktu itu
> berbeda dg Turki di awal pemerintahan partai Islam.
>
> Pelajaran yang dapat diambil dari keadaan di atas adalah pentingnya
> kemampuan membangun kerjasama dan mengatasi konflik agar pemerintahan bisa
> berkelanjutan.
>
> Salam
> FMNS
> L65bdg
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * Akmal Nasery Basral  'cvml', 'ak...@rantaunet.org');>>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');>
> *Date: *Sun, 21 Jul 2013 08:16:44 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');> 'cvml', 'rantaunet@googlegroups.com');>
> >
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');>
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari
> Re : Pak Saaf dan Pak MN
>
> Pak Saaf, Mak Sutan Sinaro n.a.h.
> manuruik ambo dek karano NKRI adolah ide pemikiran Allahyarham Moh.
> Natsir, ayahanda kita semua, bapak bangsa ini kelahiran Lembah Gumanti,
> yang disampaikannya lewat Mosi Integral (1950) dan diimplementasikan oleh
> Bung Karno, rasonyo Pak Natsir indak ka mungkin memformulasikan sebuah
> bentuk negara yang steril dari Islam.
>
> Cuma banyak orang, tanpa lebih dulu menyimak halaman-halaman sejarah
> bangsa ini, sudah berprasangka bahwa NKRI adalah produk (kolaborasi) kubu
> nasionalis-(liberalis, sekularis) dengan kalangan non-muslim.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 45, Cibubur.
>
> Pada Minggu, 21 Juli 2013, Dr. Saafroedin Bahar. menulis:
>
>> Sanak Sutan Sinaro, sabana janiah penjelasan Sanak ttg Negara Islam nan
>> sasuai utk Indonesia. Intinyo: manuruik model khulafaurrasyidin dek sari,
>> dikaikkan jo Piagam Jakarta, hukumnyo duo macam: hukum syarak dan hukum
>> sipil; dan sagalo parubahan nan dikarajokan dek Amien Rais dkk dibuang.
>> Satahu ambo, indak ado larangan memperjuangkan gagasan itu doh. Indak
>> saroman gagasan negara kuminih. Jadi lanjuikkanlah malewakan. Ambo doakan
>> semoga berhasil. Mulailah dari warga RN iko, alah dapek 2.000 urang, sudah
>> tu urang awak, alah sapuluah juta urang pulo.
>> Salamaik bapuaso.
>> Wassalam,
>> SB.
>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>> Teruuusss...!
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> G

Re: [R@ntau-Net] Puasa bulan ramadan sebagian uamat Islam

2013-07-20 Terurut Topik Maturidi Donsan
Maffkanlah ambo, tantang umua ko memang sasudah pansiun tahun 1994, waktu
mulai pensiun umua tacatek 56 tahun, kini alah 19 tahun, data kalahiran
dItampek karajo tacatek 7 Juli 1938 (7-7-1938) Dulu memang anak petani
jarang nan batulih tanggal kelahiran didindiang. tamasuak awak ciek.
Sasudah pansiun dicubo-cubo sato mangana sajarah nagari awak wakatu Agresi
ke duo 1948.Wakatu itu awak disuruah ijok dari rumah sikola dek guru,
takana tahun 1948 tu awak kelas 4 SR -sekolah Rakyat, Mestinyo tahun ajaran
1950 - 1951 awaklah SMP kelas 1. tapi baru bisa masuk SMP pada tahun ajaran
1952-1953, wakatu ijok 1948- awal1950, 2 tahun awak inda sakola. Jadi
sabananyo awak lahir tahun1936, ikolah nan mangacau.Kadang-kadang takecean
mano nan takana sajo, maaf lah ambo yo


Pada 21 Juli 2013 11.41, ZulTan  menulis:

>
> Iyo juo tu Dinda Anwar.
> Tiok 30 tahun masehi balabiah umua wak 1 hijiriah.
> Jadi urang nan baumua 60 tahun masehi sabananyo baumua 62 tahun hijriah.
>  Ampia saumua jo Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam.
>
>
> Salam,
> ZulTan, L, 52, Bogor
>
> -Original Message-
> From: alhaqirwalfa...@yahoo.com
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Sun, 21 Jul 2013 04:17:23
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Puasa bulan ramadan sebagian uamat Islam
>
>
> Kanda Zultan NSP,
>
> 75 tu umua dlm thn Masehi
>
> 77 tu umua dlm thn Hijriah
>
> Mungkin eih
>
>
> Sangenek!
>
>
>
>
> Wassalam,
> anwardjambak 44+,
> mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana),
>
> "Maminteh Sabalun Hanyuik!!!
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/gr

Re: [R@ntau-Net] Puasa bulan ramadan sebagian uamat Islam

2013-07-20 Terurut Topik ZulTan

Iyo juo tu Dinda Anwar.
Tiok 30 tahun masehi balabiah umua wak 1 hijiriah.
Jadi urang nan baumua 60 tahun masehi sabananyo baumua 62 tahun hijriah.  Ampia 
saumua jo Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam.


Salam,
ZulTan, L, 52, Bogor

-Original Message-
From: alhaqirwalfa...@yahoo.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 21 Jul 2013 04:17:23 
To: RantauNet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Puasa bulan ramadan sebagian uamat Islam


Kanda Zultan NSP,

75 tu umua dlm thn Masehi

77 tu umua dlm thn Hijriah

Mungkin eih


Sangenek!




Wassalam,
anwardjambak 44+, 
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), 

"Maminteh Sabalun Hanyuik!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Insya Allah akan jalan taruih Pak Saaf, tarimo kasih. Kalau dukungan dari
Pak Saaf, Mak Muchlis Hamid, para mamak-bundo, uni-uda, dan adi dunsanak
Palanta RN ko alhamdulillah alah jaleh dan signifikan.

Tapi dalam konteks upaya "membangkit batang tarandam" agar kisah Buya Hamka
lebih bergaung lagi di zaman sekarang, rasonyo kito nan urang Minang harus
lebih aktif dan kalau bisa "selangkah di depan" dibandingkan "stakeholder"
Buya Hamka lain (seperti kawan-kawan di Al Azhar atau Muhammadiyah).

Mohon maaf bagi para dunsanak yang mungkin merasa kisah Buya Hamka masih
akrab bagi generasi muda kita, ternyata pengalaman ambo di lapangan tidak
selalu menunjukkan hal itu. Di Bandung, saat ambo diundang panitia Islamic
Book Fair (Landmark Building, Braga, Mei lalu) untuk bicara di panggung
utama, salah seorang penanya yang antusias adalah seorang mahasiswa tahun 1
asal Bukittinggi. Intinya, meski nama Buya Hamka familiar di telinganya,
tapi dia mengaku hampir "tidak tahu apa-apa" tentang Buya, kecuali beberapa
roman karya Buya yang memang diminta dibaca oleh guru bahasa Indonesianya.

Di Jogja awal pekan lalu, acara dibuka oleh pembacaan Qur'an seorang qari,
mahasiswa semester 2 Fak. Sastra Arab UIN, yang makhrajnya bersih sekali.
Usai diskusi, di ruang panitia, ternyata sang qari berasal dari Batusangkar
(ibu) dan Pasaman (ayah). Dan persis seperti mahasiswa asal Bukittinggi di
Bandung, pemuda Batusangkar ini berujar, "Saya baru merasa kenal Buya Hamka
sejak seminggu lalu, setelah selesai baca novel Pak Akmal," katanya.

Bukankah ini sudah bisa menjadi "wake up call" bagi kita rang Minang, Pak
Saaf? Tanpa ada pengakuan dua mahasiswa itu (yang lahir dan besar di
Minang, baru saat kuliah mereka merantau ke Jawa), mungkin tak akan pernah
terlintas di benak ambo bahwa akan ada anak muda Minang yang tidak tahu
(bukan hanya sekadar pernah mendengar nama) Buya Hamka. Tapi itulah yang
terjadi. Mungkin seperti aneh atau bahkan mustahil bagi awak-awak nan ado
di Palanta ko. Tapi itulah yang kini terjadi.

Lain dari tu, mohon doa Pak Saaf dek karano ambo bisuak diminta memberikan
kuliah umum di Auditorium Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan tema
"Teladan Kepemimpinan Umat: Studi Kasus Buya Hamka dan KH Ahmad Dahlan".

Semoga kita seluruh anggota Palanta RN ini selalu mendapat berkah dan
ampunan Allah (apalagi di periode kedua Ramadhan ini, fase maghfirah) di
tengah kesibukan masing-masing.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur



Pada Jumat, 19 Juli 2013, Dr. Saafroedin Bahar. menulis:

> Pertanyaan nan rancak, bung Akmal. Masih lumayan masalahnyo hanyo
> dinginnyo sambutan. Akan labiah parah kalau nan tajadi  adolah
> digarakkannyo resistensi terorganisasi, saparati nan dialami Gebu Minang
> dlm mausahokan rumusan ABS SBK, dalam KKM/SKM GM 2010. Tapi indak baa doh,
> kok kito lai istiqamah, sarupo nan dilakukan BK3AM ini, dan kalau karajo
> kito elok, indak ado lai nan manggurajaikan doh. Jalan taruih sajolah.
> Wassalam,
> SB.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> --
> .
>
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: Bls: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik fashridjalmnoor
Pak Saaf, sanak Arman Bahar, St. Sinaro, ANB serta para sanak sa palanta yth.

Dihargai usaha pak Saaf dan St. Sinaro sbg pemikir tentang Negara dan Negara 
Islam. Terlihat adanya analogi sebuah negara dengan sebuah bangunan gedung. 
Supaya negara atau gedung itu berdiri kokoh, perlu dibangun pondasi yang kokoh 
terlebih dahulu, yaitu dasar negara/konstitusi dan struktur pemerintahan. Tapi 
terlihat terdapat perbedaan paham ttg Dasar Negara ini. 

Perbedaan paham itu mulai terjadi di RI ketika pengesahan UUD 1945 termasuk 
Pembukaannya (Piagam Jakarta minus 7 kata). Perbedaan tidak dapat diatasi krn 
Sidang Konstituante (yg dibentuk setelah Pemilu 1955) gagal menyusun dasar 
negara/konstitusi baru pengganti UUD Sementara NKRI. Akibatnya Konstituante 
dibubarkan oleh pres Sukarno dg Dekrit kembali ke UUD 1945 pd 5 Juli 1959. Kita 
lihat sendiri bagaimana UUD 1945 itu "dipermainkan" baik oleh Orde Lama maupun 
Orde Baru sampai 1998. 
Juga sama2 kita rasakan hasil amandemen UUD oleh Orde Reformasi.

Berdasarkan pengalaman itu, kelihatannya analogi dasar negara/konstitusi dg 
pondasi bangunan gedung tidak tepat, krn ternyata dasar negara itu masih bisa 
dikutak-katik, ditafsirkan ber-beda2, diselewengkan dll.

Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa hormat kepada tokoh2 yang sibuk 
memikirkan dasar negara serta struktur pemerintahan, ada baiknya fokus 
dialihkan kepada usaha2 utk menjalankan roda pemerintahan yang bersih dan 
efektif memajukan bangsa serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
 
Salam
FMNS
L65bdg

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Arman Bahar 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 20 Jul 2013 22:03:13 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re :
 Pak Saaf dan Pak MN

Assalamualaikum ww
Masyarakat kita kan blm siap bicara itu  Prioritas utama dan pertama kita 
itu 
adalah MELAKUKAN PERUBAHAN KULTURAL DIBARENGI DG MELAKUKAN PERUBAHAN 
STRUKRURAL Hmm, ada yg faham dg hal ini ? 

abp



 Dari: Sutan Sinaro 
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 12:26
Judul: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf 
dan Pak MN
 


Assalamu'alaikum. w.w. 

Negara Islam seperti apa ?

Ada pertanyaan tentang negara Islam seperti apa yang sesuai untuk Indonesia ?.
Saya bisa menjawab negara Islam yang seperti Indonesia itu lah, 
tapi Indonesia yang mana ?.
Jawabnya

Negara Indonesia yang sesuai dengan cita-cita para pendiri Republik ini 
dahulunya.
Perselisihan dalam urusan ini Insyaa Allah dapat selesai dengan memberi 
penjelasan 
tambahan seperti berikut. 
 
Secara singkat bisa dikatakan negara Islam yang sesuai dengan 
Syara' adalah negara Islam di zaman khulafaa ur-rasyidin dahulu. Ketika itu 
tidak ada 
sistem kerajaan yang turun temurun, pemimpin dipilih dari rakyat biasa dan 
diangkat oleh 
"Majelis Syuro".
Pengangkatan Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra dan Ali kw, semuanya dengan 
Majelis 
Syuro. Kita lihat Indonesia, ketika negeri ini hendak ditegakkan, contoh 
khulafaa 
ur-rasyidin inilah yang diambil dan dituangkan dengan cara Indonesia pula oleh 
para 
pendiri negara ini dulunya. 

"Majlis" adalah bahasa Arab, "musyawarah" juga bahasa Arab, "ra'yat" juga 
bahasa Arab.
Di Indonesiakan, maka muncul istilah "Majelis Permusyawaratan Rakyat" yang 
di-identic-kan dengan Majelis Syuro tadi. 

Ketika di zaman khulafa ur-rasyidin dulu, orang-orangnya masih sedikit, 
sehingga dengan 
mudah diketahui siapa-siapa orang-orang pintar (pentolan-pentolan) yang akan 
duduk di 
majelis syuro itu, baik dari suku Quraisy sendiri ataupun pihak Madinah, Aus 
dengan 
Khazraj. 
Berbeda dengan Indonesia yang orang-orangnya yang sudah banyak sehingga tidak 
dapat 
diketahui dengan mudah siapa pentolan-pentolannya. Oleh sebab itu harus dipilih 
para 
wakil dari orang yang banyak itu untuk bisa didudukkan di majelis syuro tadi. 
Hasil 
diskusi para pendiri negara ini memutuskan untuk membuat suatu lembaga guna 
mengumpulkan para wakil tadi dalam satu bangunan yang terdiri dari orang-urang 
yang 
pintar yang diutus oleh kelompok-kelompok rakyat. "Dhiwan" bahasa Arab yang 
artinya 
bangunan, gedung, atau lembaga, di Indonesiakan dengan kata
"Dewan". 
 
"wakil" adalah bahasa arab yang berarti perwakilan orang-orang pintar tadi. 
Maka muncullah Istilah "Dewan Perwakilan Rakyat", yang orang-orangnya nanti 
akan 
didudukkan di Majelis syuro tadi ditambah dengan golongan-golongan atau 
kelompok 
yang belum terwakili yang disebut "Majelis Permusyawaratan Rakyat".
Jadi untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin atau khalifah, yang istilah 
nya 
kemudian diadopsi dari barat menjadi "Presiden", maka tiap-tiap kelompok rakyat 
berkumpul memilih siapa orang-orang pintar yang ada di kelompok mereka yang 
akan bisa 
mewakili suara mereka untuk memilih siapa yang akan

Bls: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik Arman Bahar
Sementara itu sedang berproses, buat sementara cari aja jalan aman dg memakai 
dan mengatur sedemikian rupa format gabungan, jan lupo pakai jurus Iyo-an nan 
di urang lalu-an lo nan di awak, asali tanduak lai ka makan, pandai2 sajo lah 
tu  nah aman kan ?
wasalam
abp




 Dari: Arman Bahar 
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 22:03
Judul: Bls: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak 
Saaf dan Pak MN
 


Assalamualaikum ww
Masyarakat kita kan blm siap bicara itu  Prioritas utama dan pertama kita 
itu 
adalah MELAKUKAN PERUBAHAN KULTURAL DIBARENGI DG MELAKUKAN PERUBAHAN 
STRUKRURAL Hmm, ada yg faham dg hal ini ? 

abp



 Dari: Sutan Sinaro 
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 12:26
Judul: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf 
dan Pak MN
 


Assalamu'alaikum. w.w. 

Negara Islam seperti apa ?

Ada pertanyaan tentang negara Islam seperti apa yang sesuai untuk Indonesia ?.
Saya bisa menjawab negara Islam yang seperti Indonesia itu lah, 
tapi Indonesia yang mana ?.
Jawabnya

Negara Indonesia yang sesuai dengan cita-cita para pendiri Republik ini 
dahulunya.
Perselisihan dalam urusan ini Insyaa Allah dapat selesai dengan memberi 
penjelasan 
tambahan seperti berikut. 
 
Secara singkat bisa dikatakan negara Islam yang sesuai dengan 
Syara' adalah negara Islam di zaman khulafaa ur-rasyidin dahulu. Ketika itu 
tidak ada 
sistem kerajaan yang turun temurun, pemimpin dipilih dari rakyat biasa dan 
diangkat oleh 
"Majelis Syuro".
Pengangkatan Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra dan Ali kw, semuanya dengan 
Majelis 
Syuro. Kita lihat Indonesia, ketika negeri ini hendak ditegakkan, contoh 
khulafaa 
ur-rasyidin inilah yang diambil dan dituangkan dengan cara Indonesia pula oleh 
para 
pendiri negara ini dulunya. 

"Majlis" adalah bahasa Arab, "musyawarah" juga bahasa Arab, "ra'yat" juga 
bahasa Arab.
Di Indonesiakan, maka muncul istilah "Majelis Permusyawaratan Rakyat" yang 
di-identic-kan dengan Majelis Syuro tadi. 

Ketika di zaman khulafa ur-rasyidin dulu, orang-orangnya masih sedikit, 
sehingga dengan 
mudah diketahui siapa-siapa orang-orang pintar (pentolan-pentolan) yang akan 
duduk di 
majelis syuro itu, baik dari suku Quraisy sendiri ataupun pihak Madinah, Aus 
dengan 
Khazraj. 
Berbeda dengan Indonesia yang orang-orangnya yang sudah banyak sehingga tidak 
dapat 
diketahui dengan mudah siapa pentolan-pentolannya. Oleh sebab itu harus dipilih 
para 
wakil dari orang yang banyak itu untuk bisa didudukkan di majelis syuro tadi. 
Hasil 
diskusi para pendiri negara ini memutuskan untuk membuat suatu lembaga guna 
mengumpulkan para wakil tadi dalam satu bangunan yang terdiri dari orang-urang 
yang 
pintar yang diutus oleh kelompok-kelompok rakyat. "Dhiwan" bahasa Arab yang 
artinya 
bangunan, gedung, atau lembaga, di Indonesiakan dengan kata
"Dewan". 
 
"wakil" adalah bahasa arab yang berarti perwakilan orang-orang pintar tadi. 
Maka muncullah Istilah "Dewan Perwakilan Rakyat", yang orang-orangnya nanti 
akan 
didudukkan di Majelis syuro tadi ditambah dengan golongan-golongan atau 
kelompok 
yang belum terwakili yang disebut "Majelis Permusyawaratan Rakyat".
Jadi untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin atau
 khalifah, yang istilah nya 
kemudian diadopsi dari barat menjadi "Presiden", maka tiap-tiap kelompok rakyat 
berkumpul memilih siapa orang-orang pintar yang ada di kelompok mereka yang 
akan bisa 
mewakili suara mereka untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin dengan 
catatan 
orang ini juga harus mampu jadi pemimpin karena ia berhak memilih dan dipilih.
(Jadi bukan siapa yang banyak
 pitih dan gadang ota yang akan diutus, tapi orang yang 
pintar).
Wakil dari kelompok-kelompok inilah yang dikirim ke Dewan tadi (DPR) yang 
akhirnya 
nanti akan masuk ke Majelis syuro (MPR) untuk menentukan siapa yang akan jadi 
pemimpin negeri ini (termasuk dirinya sendiri berhak dipilih untuk jadi 
pemimpin). 

Jadi kesemuanya ini didasarkan kepada cara negara Islam yang disetujui oleh 
Syara'.
Oleh sebab itu, untuk menyesuaikannya dengan cara Indonesia maka dibuat 
kesekapatan 
yang terkenal dengan nama "The Jakarta Charter" (Piagam Jakarta) yang 
diletakkan dalam 
pembukaan Undang-Undang Dasar. (Ingat kata-kata dalam Pembukaan, 
"Berkat rahmat Allah swt. ...", artinya negrara Indonesia ini berdiri berkat 
rahmat 
Allah swt.-red). 
 
Hukum yang dipakai adalah hukum Syara' bagi orang Islam, dan hukum 
Civil umum atau hukum agamanya sendiri bagi orang yang bukan Islam.
Jadi pertanyaan itu tidak sulit untuk dijawab rasanya. 
"Negara Islam yang seperti
 apa?".
Jawabnya,
Negara Islam yang seperti Indonesia dengan mengembalikan 7 kata ("dengan 
kewajiban 
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya"), yang dulu dibuang oleh 
Soekarno, 
kembali ke dalam UUD.
Kenapa demikian ?, karena ide pembentukan negara Indonesia dahulu did

[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Sanak Donard di Perth,
sabananyo ini bukan hanyo manyangkuik "minat baca" dan "beli buku" generasi
muda. Ini lebih pada "sense of belonging" terhadap Buya Hamka sebagai salah
seorang putra terbaik Minang.

Kalau dibuek "mapping" sia sajo nan maraso "memiliki Buya Hamka",
katakanlah sebagai stakeholder, sekurangnyo ado 4 pihak. Dari sisi
organisatoris ado Perguruan Al Azhar (Indonesia) dan Persyarikatan
Muhammadiyah. Secara emosional ado urang Minang dan urang Indonesia
non-Minang. Nah, dari respon samantaro ko, Al Azhar alah berinisiatif
membuat acara "Mengenang 105 Tahun Buya Hamka" di Masjid Al Azhar Pusat
pada hari Isra Mi'raj (6 Juni). PP Muhammadiyah alah pulo berinisiatif
membuat acara di kantua mereka pada 7 Juni (dari Palanta datang Pak Dr. dr.
Rahyussalim). Dari kalangan non-Minang, labiah sambuah lai. Untuk Ramadhan
iko sajo misalnyo, diskusi di Kukusan Depok (belakang UI) itu dimotori oleh
urang Betawi (seorang alumni Matematika, ITB) dan komunitas Betawi Depok
yang sejak awal 60-an sudah membaca buku-buku Buya Hamka. Sementara acara
di BSD City, dimotor sepasang suami istri aktivis masjid Al Hakim, di mana
keduanya berasal dari Medan.

Itu nan ambo mukasuik, sanak Donard. Keinginan membuat sebuah acara untuk
"membumikan", "mengaktualisasikan" atau apa pun namanya, dari kisah Buya
Hamka ini yang (sejauh ini) tidak terlihat dari komunitas Minang sendiri
(bukan respon perorangan. Kalau respon perorangan, Alhamdulillah dukungan
adi dunsanak Palanta RN terus mengalir).

Wakatu ambo diundang sebuah radio remaja di Bandung (CBL 90.7 FM), ambo
sempat "khawatir" melihat arsitektur radio itu yang sangat "anak muda"
(Barat), apolai sabalun jadwal talkshow dengan ambo adolah sebuah diskusi
tentang acara musik kampus yang sangat ramai. "Bagaimana kalau setelah ini
topik acara berganti tentang Buya Hamka?" pikir ambo. "Mungkin tidak akan
ada yang menelepon ke studio." Ternyata, dugaan ambo keliru. Bukan saja
talkshow dengan Buya Hamka ko mendapat respon positif dari "barudak
Bandung" dsk, bahkan acara yang tadinya dijadwalkan satu jam, diperpanjang
menjadi dua jam karena tanggapan pendengar yang tak putus-putus!

Nah, semangat seperti anak-anak Bandung atau 3 "stakeholders" Buya lainnya
seperti ambo tulis di ateh itu nan alun taliek dari komunitas Minang, yang
mungkin memang lebih suka, hanap-hanap saja. :)

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Pada Sabtu, 20 Juli 2013, menulis:

> Uda Akmal yth.
>
> Dugaan ambo salah satu penyebab dinginnyo tanggapan di Ranah Minang adalah
> randahnyo minat baca dan beli buku generasi muda. Pernah ambo survei ketek2
> di beberapa kelas di Fekon Unand beberapa th lalu iyo sangenek bana
> mahasiswa yang bali buku. Kalaupun ado yg masih taingek dek ambo mereka
> manyabuik Harry Potter dan Raditya Dika wakatu tu.
>
> Ambo akhir th 2011 menerbitkan buku ttg kewirausahaan di Sumbar. Iyo buku
> sadarhana sajo. Cuma 200 urang Padang yg minat. Itupun via fb nan banyak.
> Lalu ambo kirimkan ka pemimpin2 Sumbar dan mhs2 gratis, ndak tau apokah kai
> dibaco atau indak.
>
> Mungkin mambaco bukan karano kebiasaan. Kalau didekati mungkin masih
> banyak yang tertarik buku sabananyo, antahlah.
>
> Salam
> Donard 33perth
>
>
>
>
>
> Akmal Nasery Basral  wrote:
>
>
>
> Tarimo kasih Mak Muchlis Hamid n.a.h.
>
> Acara di Jogja ini merupakan ketiga setelah di Kukusan, Depok (belakang
> UI) dan di jamaah pengajian Masjid Al Hakim BSD City. Insya Allah awal
> pekan ini di (Univ. Muhammadiyah) Purwokerto, dan setelah itu Solo. Semua
> atas undangan mereka, bukan inisiatif ambo atau penerbit. Jadi tampaknya
> memang ada kerinduan umat terhadap sosok Buya Hamka.
>
> Satu hal yang bagi ambo cukup menjadi "pertanyaan" adalah mengapa dari
> seluruh acara ini, termasuk yang berlangsung sebelum Ramadhan, yang
> bersemangat justru masyarakat non-Minang (kecuali di UBH Padang atas
> inisiatif Uni Rita Desfitri, awal April lalu). Begitu juga dengan
> radio-radio yang sudah mengadakan talk-show (hampir 10 radio), seluruhnya
> radio umum dan dakwah non-Minang.
>
> Sebetulnya, minimnya respon mayarakat/komunitas Minang seperti ini bukan
> "pengalaman pertama". Ketika novel sejarah "Presiden Prawiranegara" terbit
> (2011) dan menurut Aisyah Prawiranegara, putri Ayah Sjaf, sangat berperan
> dalam menggolkan Mr. Sjafruddin Prawiranegara yang sudah di-blacklist baik
> Orde Lama maupun Orde Baru, sebagai Pahlawan Nasional baru (2011), ambo pun
> pernah menulis di milis ini tentang "respon dingin" masyarakat/organisasi
> Minang. Satu-satunya respon positif yang muncul saat itu adalah dari
> almarhum Pak Darwin Bahar, yang di hari-hari terakhir hidupnya sempat
> membaca novel PP itu dan membayangkan bagaimana bermanfaatnya jika kisah
> perjuangan Pak Saaf itu bisa dimuat bersambung di harian Minang, seperti
> Singgalang.
>
> Jadi, meski ambo "menyiapkan diri" untuk tidak terkejut seandainya dengan
> novel sejarah tentang Buya Hamka ini pun respon warga Minang (dengan
> indikator dari respon dunsanak Palanta RN) ini tetap "tida

Bls: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik Arman Bahar
Assalamualaikum ww
Masyarakat kita kan blm siap bicara itu  Prioritas utama dan pertama kita 
itu 
adalah MELAKUKAN PERUBAHAN KULTURAL DIBARENGI DG MELAKUKAN PERUBAHAN 
STRUKRURAL Hmm, ada yg faham dg hal ini ? 

abp



 Dari: Sutan Sinaro 
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 12:26
Judul: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf 
dan Pak MN
 


Assalamu'alaikum. w.w. 

Negara Islam seperti apa ?

Ada pertanyaan tentang negara Islam seperti apa yang sesuai untuk Indonesia ?.
Saya bisa menjawab negara Islam yang seperti Indonesia itu lah, 
tapi Indonesia yang mana ?.
Jawabnya

Negara Indonesia yang sesuai dengan cita-cita para pendiri Republik ini 
dahulunya.
Perselisihan dalam urusan ini Insyaa Allah dapat selesai dengan memberi 
penjelasan 
tambahan seperti berikut. 
 
Secara singkat bisa dikatakan negara Islam yang sesuai dengan 
Syara' adalah negara Islam di zaman khulafaa ur-rasyidin dahulu. Ketika itu 
tidak ada 
sistem kerajaan yang turun temurun, pemimpin dipilih dari rakyat biasa dan 
diangkat oleh 
"Majelis Syuro".
Pengangkatan Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra dan Ali kw, semuanya dengan 
Majelis 
Syuro. Kita lihat Indonesia, ketika negeri ini hendak ditegakkan, contoh 
khulafaa 
ur-rasyidin inilah yang diambil dan dituangkan dengan cara Indonesia pula oleh 
para 
pendiri negara ini dulunya. 

"Majlis" adalah bahasa Arab, "musyawarah" juga bahasa Arab, "ra'yat" juga 
bahasa Arab.
Di Indonesiakan, maka muncul istilah "Majelis Permusyawaratan Rakyat" yang 
di-identic-kan dengan Majelis Syuro tadi. 

Ketika di zaman khulafa ur-rasyidin dulu, orang-orangnya masih sedikit, 
sehingga dengan 
mudah diketahui siapa-siapa orang-orang pintar (pentolan-pentolan) yang akan 
duduk di 
majelis syuro itu, baik dari suku Quraisy sendiri ataupun pihak Madinah, Aus 
dengan 
Khazraj. 
Berbeda dengan Indonesia yang orang-orangnya yang sudah banyak sehingga tidak 
dapat 
diketahui dengan mudah siapa pentolan-pentolannya. Oleh sebab itu harus dipilih 
para 
wakil dari orang yang banyak itu untuk bisa didudukkan di majelis syuro tadi. 
Hasil 
diskusi para pendiri negara ini memutuskan untuk membuat suatu lembaga guna 
mengumpulkan para wakil tadi dalam satu bangunan yang terdiri dari orang-urang 
yang 
pintar yang diutus oleh kelompok-kelompok rakyat. "Dhiwan" bahasa Arab yang 
artinya 
bangunan, gedung, atau lembaga, di Indonesiakan dengan kata
"Dewan". 
 
"wakil" adalah bahasa arab yang berarti perwakilan orang-orang pintar tadi. 
Maka muncullah Istilah "Dewan Perwakilan Rakyat", yang orang-orangnya nanti 
akan 
didudukkan di Majelis syuro tadi ditambah dengan golongan-golongan atau 
kelompok 
yang belum terwakili yang disebut "Majelis Permusyawaratan Rakyat".
Jadi untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin atau khalifah, yang istilah 
nya 
kemudian diadopsi dari barat menjadi "Presiden", maka tiap-tiap kelompok rakyat 
berkumpul memilih siapa orang-orang pintar yang ada di kelompok mereka yang 
akan bisa 
mewakili suara mereka untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin dengan 
catatan 
orang ini juga harus mampu jadi pemimpin karena ia berhak memilih dan dipilih.
(Jadi bukan siapa yang banyak
 pitih dan gadang ota yang akan diutus, tapi orang yang 
pintar).
Wakil dari kelompok-kelompok inilah yang dikirim ke Dewan tadi (DPR) yang 
akhirnya 
nanti akan masuk ke Majelis syuro (MPR) untuk menentukan siapa yang akan jadi 
pemimpin negeri ini (termasuk dirinya sendiri berhak dipilih untuk jadi 
pemimpin). 

Jadi kesemuanya ini didasarkan kepada cara negara Islam yang disetujui oleh 
Syara'.
Oleh sebab itu, untuk menyesuaikannya dengan cara Indonesia maka dibuat 
kesekapatan 
yang terkenal dengan nama "The Jakarta Charter" (Piagam Jakarta) yang 
diletakkan dalam 
pembukaan Undang-Undang Dasar. (Ingat kata-kata dalam Pembukaan, 
"Berkat rahmat Allah swt. ...", artinya negrara Indonesia ini berdiri berkat 
rahmat 
Allah swt.-red). 
 
Hukum yang dipakai adalah hukum Syara' bagi orang Islam, dan hukum 
Civil umum atau hukum agamanya sendiri bagi orang yang bukan Islam.
Jadi pertanyaan itu tidak sulit untuk dijawab rasanya. 
"Negara Islam yang seperti
 apa?".
Jawabnya,
Negara Islam yang seperti Indonesia dengan mengembalikan 7 kata ("dengan 
kewajiban 
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya"), yang dulu dibuang oleh 
Soekarno, 
kembali ke dalam UUD.
Kenapa demikian ?, karena ide pembentukan negara Indonesia dahulu didasarkan 
kepada 
ide pemerintahan khulafaa ur-rasyidin yang sesuai dengan Syara'. 
Seluruh hukum kolonial harus dibuang, dan ide Amin Rais memilih Presiden 
langsung
dari rakyat yang mengakibatkan hilangnya fungsi Majelis Syuro tadi (MPR) harus 
dihapus, diganti dengan amandemen lain yang sesuai dengan Syara'. 
Sarak mangato adat mamakai.
Selesai. 
Billahil hidayah wat taufiq
Wassalam
St. Sinaro 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan 

Bls: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik Arman Bahar
Udah saya angsur2, susah juga pak ...Mereka sudah sangat terdoktin utk hrs 
pakai qunut terus2an

abp



 Dari: Akmal Nasery Basral 
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 19:29
Judul: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
 


Maka itulah tugas Pak Arman Bahar dan dunsanak lain yang tahu bahwa berqunut 
bukan harus terus dilakukan, untuk menjelaskan kepada mereka yang merasa qunut 
harus terus dilakukan.
Wassalam,
ANB
45, Cibubur


Pada Minggu, 21 Juli 2013, Arman Bahar menulis:

Yg gak berqunut tau kenapa gak berqunut dan kalau berqunut tau kapan gak qunut 
lagi .
>
>Yg berqunut tau kenapa berqunut, sayang gak tau kapan berhenti berqunut 
>sehingga amalan sunat qunut bagi mereka se-olah2 dudah menjadi amalan wajib 
>... gak PD klu gak qunut, rasa2 ada yg kurang klu gak pakai qunut, imam yg gak 
>qunut ntar besok gak bakalan diberi kesempatan lagi jadi imam di mesjid itu
>wasalam 
>abp
>
>
>
> Dari: Akmal Nasery Basral 
>Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
>Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 18:25
>Judul: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
> 
>
>
>Pak FMNS,
>Justru karena itulah Buya Hamka bersifat fleksibel menghadapi orang (kelompok) 
>yang menerapkan qunut pada SETIAP shalat Subuh. Silaturahim sebagai sesama 
>muslim lebih penting bagi Buya. 
>Wassalam,
>ANB
>45, Cibubur
>
>Pada Minggu, 21 Juli 2013,  menulis:
>
>Sanak ANB dan para sanak sapalanta yth.
>>
>>"Qunut Subuh" Buya Hamka ini yang terjadi bukan hanya sekali (misalnya hanya 
>>dengan KH Abdullah Syafi'i), melainkan (ternyata) beberapa kali baik dengan 
>>KH Idham Chalid maupun KH Wahid Hasyim 
>>bisa diintrepetasikan sbg "toleransi".
>>
>>Tapi patut diingat bahwa qunut itu hukumnya sunat (atau ada yg berpendapat 
>>lain)?
>>Salam
>>FMNS
>>L65bdg 
>>

>>
>>From:  Akmal Nasery Basral  
>>Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
>>Date: Sun, 21 Jul 2013 07:57:48 +0700
>>To: rantaunet@googlegroups.com
>>ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
>>Subject: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>>
>>Betul Ari, 
>>saya juga percaya bahwa kisah "toleransi qunut Subuh" Buya Hamka ini terjadi 
>>bukan hanya sekali (misalnya hanya dengan KH Abdullah Syafi'i), melainkan 
>>bisa beberapa kali baik dengan KH Idham Chalid maupun KH Wahid Hasyim.
>>
>>
>>Boleh jadi berkat inspirasi toleransi qunut inilah maka Din Syamsuddin yang 
>>mantan ketua IPNU terinspirasi "pindah kapling" ke Muhammadiyah :) dan bahkan 
>>terpilih menjadi ketua umum PP pula selama dua periode. 
>>Wassalam,
>>ANB
>>45, Cibubur
>>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Puasa bulan ramadan sebagian uamat Islam

2013-07-20 Terurut Topik alhaqirwalfaqir

Mantab tausiahnyo mah Mamanda

Itu bana nan dimukasuik dek Junjungan kito Baginda Rasulullah SAW.

Segala macam penyakit Lahir dan Batin bermula dari PERUT (yang kekenyangan)

Dan setiap makanan  yg Haram akan menghitamkan Hati, hanya api nerakalah 
pembersihnya...




Sangenek,



Wassalam,
anwardjambak 44+, 
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), 

"Maminteh Sabalun Hanyuik!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Puasa bulan ramadan sebagian uamat Islam

2013-07-20 Terurut Topik alhaqirwalfaqir

Kanda Zultan NSP,

75 tu umua dlm thn Masehi

77 tu umua dlm thn Hijriah

Mungkin eih


Sangenek!




Wassalam,
anwardjambak 44+, 
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), 

"Maminteh Sabalun Hanyuik!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Puasa bulan ramadan sebagian uamat Islam

2013-07-20 Terurut Topik ZulTan


Rasonyo Mak Maturidi ko urang ka puaso ko mamperkenalkan diri.  Sangkek tu umua 
baliau 75.  Kinilah 77 tahun.  Capek bana naiknyo Mak?
Antah kok awak nan salah?

Salam,
ZulTan, L, 52, Bogor

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




[R@ntau-Net] Puasa bulan ramadan sebagian uamat Islam

2013-07-20 Terurut Topik Maturidi Donsan
Kawan2 di RN, untuk sama-sama kita renungkan.

Berpuasa setiap bulan ramadan.

Tujuan berpuasa dibulan ramadan yang dilaksanakan umat islam, menurut
pendapat para ulama ialah untuk pengendalian diri yang diharapkan beujung
kepada peningkatan kesalehan idividu dan kesalehan sosial. Kedua kesalehan
ini melekat kepada individu muslim seperti 1 koin dengan 2 sisi yang tak
bisa dipisahkan
Pada kesalehan idividu, nilainya mungkin sulit terlihat, tapi dalam
kesalehan sosial akan tampak jelas dalam masyarakat,karena kesalehan itu
merupakan sebaran kesalehan umum umat islam.

Pada bulan puasa kita disuruh lebih menahan diri, untuk beberapa hal
mungkin sudah tapi untuk makanan dan pakaian tanpaknya agak sulit untuk
ditahan malah konsumsi kita mungkin lebih besar pada bulan puasa dari pada
bulan biasa..
Kadang kita mempertanyakan sendiri nilai puasa kita.Siang kita berpuasa,
pada siang itu juga kita mempersiapkan apa yang akan disantap pada saat
berbuka sorenya.Berati kita sudah tahu akan makan enak pada saat berbuka
nantinya sedangkan simiskin yang akan dimakan sore itu yang belum jelas
adanya.Nabi berbuka mencontohkan cukup dengan sebiji kurma, kebanyakan kita
mungkin jauh melebihi ukuran itu. Apa yang bisa dicapai dengan puasa kita
yang demikian, hanya Allah yang tahu.

Ditambah lagi dengan efek berantai berikutnya, akibat konsumsi kita naik
pada bulan puasa juga berefek kepada naiknya harga yang berefek macam-macam
kesusahan bagi duafa.
Mudah-mudahan kedepan jadi renungan kita bersama.

Maturidi 77 th
asal Talang Solok, suku Kutianyia
aekarang di Duri-Riau

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Bls: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik Arman Bahar
Yg gak berqunut tau kenapa gak berqunut dan kalau berqunut tau kapan gak qunut 
lagi .

Yg berqunut tau kenapa berqunut, sayang gak tau kapan berhenti berqunut 
sehingga amalan sunat qunut bagi mereka se-olah2 dudah menjadi amalan wajib ... 
gak PD klu gak qunut, rasa2 ada yg kurang klu gak pakai qunut, imam yg gak 
qunut ntar besok gak bakalan diberi kesempatan lagi jadi imam di mesjid itu
wasalam 
abp



 Dari: Akmal Nasery Basral 
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 18:25
Judul: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
 


Pak FMNS,
Justru karena itulah Buya Hamka bersifat fleksibel menghadapi orang (kelompok) 
yang menerapkan qunut pada SETIAP shalat Subuh. Silaturahim sebagai sesama 
muslim lebih penting bagi Buya. 
Wassalam,
ANB
45, Cibubur

Pada Minggu, 21 Juli 2013,  menulis:

Sanak ANB dan para sanak sapalanta yth.
>
>"Qunut Subuh" Buya Hamka ini yang terjadi bukan hanya sekali (misalnya hanya 
>dengan KH Abdullah Syafi'i), melainkan (ternyata) beberapa kali baik dengan KH 
>Idham Chalid maupun KH Wahid Hasyim 
>bisa diintrepetasikan sbg "toleransi".
>
>Tapi patut diingat bahwa qunut itu hukumnya sunat (atau ada yg berpendapat 
>lain)?
>
>Salam
>FMNS
>L65bdg 
>
>>
>
>From:  Akmal Nasery Basral  
>Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
>Date: Sun, 21 Jul 2013 07:57:48 +0700
>To: rantaunet@googlegroups.com
>ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
>Subject: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>
>Betul Ari, 
>saya juga percaya bahwa kisah "toleransi qunut Subuh" Buya Hamka ini terjadi 
>bukan hanya sekali (misalnya hanya dengan KH Abdullah Syafi'i), melainkan bisa 
>beberapa kali baik dengan KH Idham Chalid maupun KH Wahid Hasyim.
>
>
>Boleh jadi berkat inspirasi toleransi qunut inilah maka Din Syamsuddin yang 
>mantan ketua IPNU terinspirasi "pindah kapling" ke Muhammadiyah :) dan bahkan 
>terpilih menjadi ketua umum PP pula selama dua periode. 
>
>
>Wassalam,
>
>
>ANB
>45, Cibubur
>
>Pada Minggu, 21 Juli 2013, Ari Noviandi menulis:
>
>Kanda Akmal,
>>
>>  Kalau versi yang sering saya dengar, adalah ketika Buya Hamka naik kapal 
>>pergi Haji yang isinya ada petinggi NU. Diatas kapal yang berminggu-minggu 
>>itu, yang isinya lengkap dengan pengikut Muhammadiyah dan pengikut NU kedua 
>>ulama besar ini bergantian menjadi imam. Ketika Buya Hamka yang jadi imam 
>>beliau melakukan qunut, sebaliknya jika petinggi NU yang jadi imam, maka 
>>beliau malah tidak qunut. Tetangga saya pak Haji yang orang betawi tiap 
>>bertemu saya senang sekali menceritakan kisah ini, tapi tak menyebutkan siapa 
>>petinggi NU itu. Ketika barusan saya google, sang 'petinggi' NU itu rupanya 
>>adalah KH Idham Chalid. Mungkin cerita ini bisa diverifikasi juga karena 
>>rasanya cukup sering saya dengar disebutkan orang.
>>
>>  Kalau cerita sang Khatib dibawah, bisa jadi salah tapi bisa jadi benar. 
>>Sebelum wafatnya KH Wahid Hasyim, saya rasa bisa saja ada undangan ke Madura 
>>tersebut. Bisa saja ditanyain ke anak keturunan atau orang dekat sang Kiai 
>>atau Buya Hamka. Cara lain, adalah kalau sanak Imran bisa ketemu khatib 
>>tersebut lagi tentu bisa juga ditanya darimana sumbernya.
>>wassalam
>>.ari 37thn jkt
>>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik alhaqirwalfaqir
 Pak Arman,

Samo jo mode urg kini mah, 

-Ndah ba Hape ndak PD pdhl bukan wajib

-Ndak ba oto ndak PD, pdhl bukan Wajib

-Ndak basipatu ndak PD, pdhl bukan wajib

-dst..nya

Jadi masalahnyo bukan masalah PD atau Wajibnyo Pak, tapi masalah Istiqomahnyo 
setiap amalan nan elok (walaupun sunat atau mubah/jais)


Sangenek, 





Wassalam,
anwardjambak 44+, 
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), 

"Maminteh Sabalun Hanyuik!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Maka itulah tugas Pak Arman Bahar dan dunsanak lain yang tahu bahwa
berqunut bukan harus terus dilakukan, untuk menjelaskan kepada mereka yang
merasa qunut harus terus dilakukan.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur



Pada Minggu, 21 Juli 2013, Arman Bahar menulis:

> Yg gak berqunut tau kenapa gak berqunut dan kalau berqunut tau kapan gak
> qunut lagi .
>
> Yg berqunut tau kenapa berqunut, sayang gak tau kapan berhenti berqunut
> sehingga amalan sunat qunut bagi mereka se-olah2 dudah menjadi amalan wajib
> ... gak PD klu gak qunut, rasa2 ada yg kurang klu gak pakai qunut, imam yg
> gak qunut ntar besok gak bakalan diberi kesempatan lagi jadi imam di mesjid
> itu
> wasalam
> abp
>  --
>  *Dari:* Akmal Nasery Basral  'cvml', 'ak...@rantaunet.org');>>
> *Kepada:* "rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');>" 
>  'rantaunet@googlegroups.com');>>
>
> *Dikirim:* Sabtu, 20 Juli 2013 18:25
> *Judul:* [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>
> Pak FMNS,
> Justru karena itulah Buya Hamka bersifat fleksibel menghadapi orang
> (kelompok) yang menerapkan qunut pada SETIAP shalat Subuh. Silaturahim
> sebagai sesama muslim lebih penting bagi Buya.
> Wassalam,
> ANB
> 45, Cibubur
>
> Pada Minggu, 21 Juli 2013, menulis:
>
> **
> Sanak ANB dan para sanak sapalanta yth.
>
> "Qunut Subuh" Buya Hamka ini yang terjadi bukan hanya sekali (misalnya
> hanya dengan KH Abdullah Syafi'i), melainkan (ternyata) beberapa kali baik
> dengan KH Idham Chalid maupun KH Wahid Hasyim
> bisa diintrepetasikan sbg "toleransi".
>
> Tapi patut diingat bahwa qunut itu hukumnya sunat (atau ada yg berpendapat
> lain)?
>
> Salam
> FMNS
> L65bdg
>
> --
> *From: * Akmal Nasery Basral 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sun, 21 Jul 2013 07:57:48 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>
> Betul Ari,
> saya juga percaya bahwa kisah "toleransi qunut Subuh" Buya Hamka ini
> terjadi bukan hanya sekali (misalnya hanya dengan KH Abdullah Syafi'i),
> melainkan bisa beberapa kali baik dengan KH Idham Chalid maupun KH Wahid
> Hasyim.
>
> Boleh jadi berkat inspirasi toleransi qunut inilah maka Din Syamsuddin
> yang mantan ketua IPNU terinspirasi "pindah kapling" ke Muhammadiyah :) dan
> bahkan terpilih menjadi ketua umum PP pula selama dua periode.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
> Pada Minggu, 21 Juli 2013, Ari Noviandi menulis:
>
> Kanda Akmal,
>   Kalau versi yang sering saya dengar, adalah ketika Buya Hamka naik kapal
> pergi Haji yang isinya ada petinggi NU. Diatas kapal yang berminggu-minggu
> itu, yang isinya lengkap dengan pengikut Muhammadiyah dan pengikut NU kedua
> ulama besar ini bergantian menjadi imam. Ketika Buya Hamka yang jadi imam
> beliau melakukan qunut, sebaliknya jika petinggi NU yang jadi imam, maka
> beliau malah tidak qunut. Tetangga saya pak Haji yang orang betawi tiap
> bertemu saya senang sekali menceritakan kisah ini, tapi tak menyebutkan
> siapa petinggi NU itu. Ketika barusan saya google, sang 'petinggi' NU itu
> rupanya adalah KH Idham Chalid. Mungkin cerita ini bisa diverifikasi juga
> karena rasanya cukup sering saya dengar disebutkan orang.
>   Kalau cerita sang Khatib dibawah, bisa jadi salah tapi bisa jadi benar.
> Sebelum wafatnya KH Wahid Hasyim, saya rasa bisa saja ada undangan ke
> Madura tersebut. Bisa saja ditanyain ke anak keturunan atau orang dekat
> sang Kiai atau Buya Hamka. Cara lain, adalah kalau sanak Imran bisa ketemu
> khatib tersebut lagi tentu bisa juga ditanya darimana sumbernya.
> wassalam
> .ari 37thn jkt
>
>
>   --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti 
> berlangga...@googlegroups.com 'berlangga...@googlegroups.com');>.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal da

Bls: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik Arman Bahar
Assalamualaikum ww

Buya M Natsir pernah berujar 

"Islam beribadah akan dibiarkan, Islam ber-ekonomi akan diawasi, Islam 
berpolitik akan dicabut hingga ke akar2" (Dicabuik tali pusek'e)

Sekularisasi akan mereka utamakan utk berkembang  
Ini berhasil  otak dan pemikiran sebagian umat Islam pun udah ter-virusi dg 
faham sekuler ini ... 

Untung sejak kemenangan Islam Turki yg berhasil menggeser posisi kaum sekuler 
sekitar 2006 yg lalu menyadarkan sebagian umat Islam termasuk di Indonesia utk 
bangkit kembali, dan ini ditandai di awal era reformasi 1998 dg berdirinya 
orpol pertama yg berani mencantumkan Islam dlm AD/ART  sbg Dasar Partai (yg 
selama ini kan hrs berdasarkan pancasila) ... 
wasalam
abp


Dari: Sutan Sinaro 
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 12:26
Judul: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf 
dan Pak MN
 


Assalamu'alaikum. w.w.
 
Negara Islam seperti apa ?

Ada pertanyaan tentang negara Islam seperti apa yang sesuai untuk Indonesia ?.
Saya bisa menjawab negara Islam yang seperti Indonesia itu lah, 
tapi Indonesia yang mana ?.
Jawabnya

Negara Indonesia yang sesuai dengan cita-cita para pendiri Republik ini 
dahulunya.
Perselisihan dalam urusan ini Insyaa Allah dapat selesai dengan memberi 
penjelasan 
tambahan seperti berikut. 
 
Secara singkat bisa dikatakan negara Islam yang sesuai dengan 
Syara' adalah negara Islam di zaman khulafaa ur-rasyidin dahulu. Ketika itu 
tidak ada 
sistem kerajaan yang turun temurun, pemimpin dipilih dari rakyat biasa dan 
diangkat oleh 
"Majelis Syuro".
Pengangkatan Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra dan Ali kw, semuanya dengan 
Majelis 
Syuro. Kita lihat Indonesia, ketika negeri ini hendak ditegakkan, contoh 
khulafaa 
ur-rasyidin inilah yang diambil dan dituangkan dengan cara Indonesia pula oleh 
para 
pendiri negara ini dulunya. 

"Majlis" adalah bahasa Arab, "musyawarah" juga bahasa Arab, "ra'yat" juga 
bahasa Arab.
Di Indonesiakan, maka muncul istilah "Majelis Permusyawaratan Rakyat" yang 
di-identic-kan dengan Majelis Syuro tadi. 

Ketika di zaman khulafa ur-rasyidin dulu, orang-orangnya masih sedikit, 
sehingga dengan 
mudah diketahui siapa-siapa orang-orang pintar (pentolan-pentolan) yang akan 
duduk di 
majelis syuro itu, baik dari suku Quraisy sendiri ataupun pihak Madinah, Aus 
dengan 
Khazraj. 
Berbeda dengan Indonesia yang orang-orangnya yang sudah banyak sehingga tidak 
dapat 
diketahui dengan mudah siapa pentolan-pentolannya. Oleh sebab itu harus dipilih 
para 
wakil dari orang yang banyak itu untuk bisa didudukkan di majelis syuro tadi. 
Hasil 
diskusi para pendiri negara ini memutuskan untuk membuat suatu lembaga guna 
mengumpulkan para wakil tadi dalam satu bangunan yang terdiri dari orang-urang 
yang 
pintar yang diutus oleh kelompok-kelompok rakyat. "Dhiwan" bahasa Arab yang 
artinya 
bangunan, gedung, atau lembaga, di Indonesiakan dengan kata
"Dewan". 
 
"wakil" adalah bahasa arab yang berarti perwakilan orang-orang pintar tadi. 
Maka muncullah Istilah "Dewan Perwakilan Rakyat", yang orang-orangnya nanti 
akan 
didudukkan di Majelis syuro tadi ditambah dengan golongan-golongan atau 
kelompok 
yang belum terwakili yang disebut "Majelis Permusyawaratan Rakyat".
Jadi untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin atau khalifah, yang istilah 
nya 
kemudian diadopsi dari barat menjadi "Presiden", maka tiap-tiap kelompok rakyat 
berkumpul memilih siapa orang-orang pintar yang ada di kelompok mereka yang 
akan bisa 
mewakili suara mereka untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin dengan 
catatan 
orang ini juga harus mampu jadi pemimpin karena ia berhak memilih dan dipilih.
(Jadi bukan siapa yang banyak
 pitih dan gadang ota yang akan diutus, tapi orang yang 
pintar).
Wakil dari kelompok-kelompok inilah yang dikirim ke Dewan tadi (DPR) yang 
akhirnya 
nanti akan masuk ke Majelis syuro (MPR) untuk menentukan siapa yang akan jadi 
pemimpin negeri ini (termasuk dirinya sendiri berhak dipilih untuk jadi 
pemimpin). 

Jadi kesemuanya ini didasarkan kepada cara negara Islam yang disetujui oleh 
Syara'.
Oleh sebab itu, untuk menyesuaikannya dengan cara Indonesia maka dibuat 
kesekapatan 
yang terkenal dengan nama "The Jakarta Charter" (Piagam Jakarta) yang 
diletakkan dalam 
pembukaan Undang-Undang Dasar. (Ingat kata-kata dalam Pembukaan, 
"Berkat rahmat Allah swt. ...", artinya negrara Indonesia ini berdiri berkat 
rahmat 
Allah swt.-red). 
 
Hukum yang dipakai adalah hukum Syara' bagi orang Islam, dan hukum 
Civil umum atau hukum agamanya sendiri bagi orang yang bukan Islam.
Jadi pertanyaan itu tidak sulit untuk dijawab rasanya. 
"Negara Islam yang seperti
 apa?".
Jawabnya,
Negara Islam yang seperti Indonesia dengan mengembalikan 7 kata ("dengan 
kewajiban 
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya"), yang dulu dibuang oleh 
Soekarno, 
kembali ke dalam UUD.
Kenapa demikian ?, karena ide pembentukan negara Indonesia dahulu didasarkan 
kepa

Re: [R@ntau-Net] OOT: Konteks Kenegaraan dari Agamo.

2013-07-20 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Ada baiknya kalau mau bicara soal NKRI diingat lagi peran ayahanda kita
semua, Bapak Bangsa Allahyarham Mohammad Natsir, yang kelahiran Alahan
Panjang, Lembah Gumanti, Solok.

NKRI adalah usulan beliau lewat Mosi Integral, sebagai Perdana Menteri
kelima, yang akhirnya diterima Bung Karno pada 17 Agustus 1950, di tengah
republik Indonesia yang nyaris tercabik-cabik saat itu.

Siapa Natsir? Perlukah kita ragukan kadar keislaman seorang Natsir,
sehingga seakan-akan NKRI adalah produk yang sama sekali sekuler dan tak
punya muatan agama sama sekali?

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Pada Sabtu, 20 Juli 2013, menulis:

>
>
> Jadi sabana e Juklak NKRI ko banyak macamnyo yo Joe...
>
> Tapi sajak Otda ko dan lah lapehnyo salah satu Propinsinyo, ndak sasuai di
> sabuik NKRI lei ndak Joehehehe
>
> Atau namonyo NKRI-1,
> Atau NKRI -1 +7
>
> Atau NKRI= Negara KeRajaan Islam
>
> Sangenek,
>
>
>
>
> Wassalam,
> anwardjambak 44+,
> mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana),
>
> "Maminteh Sabalun Hanyuik!!!
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Betul Ari,
saya juga percaya bahwa kisah "toleransi qunut Subuh" Buya Hamka ini
terjadi bukan hanya sekali (misalnya hanya dengan KH Abdullah Syafi'i),
melainkan bisa beberapa kali baik dengan KH Idham Chalid maupun KH Wahid
Hasyim.

Boleh jadi berkat inspirasi toleransi qunut inilah maka Din Syamsuddin yang
mantan ketua IPNU terinspirasi "pindah kapling" ke Muhammadiyah :) dan
bahkan terpilih menjadi ketua umum PP pula selama dua periode.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Pada Minggu, 21 Juli 2013, Ari Noviandi menulis:

> Kanda Akmal,
>   Kalau versi yang sering saya dengar, adalah ketika Buya Hamka naik kapal
> pergi Haji yang isinya ada petinggi NU. Diatas kapal yang berminggu-minggu
> itu, yang isinya lengkap dengan pengikut Muhammadiyah dan pengikut NU kedua
> ulama besar ini bergantian menjadi imam. Ketika Buya Hamka yang jadi imam
> beliau melakukan qunut, sebaliknya jika petinggi NU yang jadi imam, maka
> beliau malah tidak qunut. Tetangga saya pak Haji yang orang betawi tiap
> bertemu saya senang sekali menceritakan kisah ini, tapi tak menyebutkan
> siapa petinggi NU itu. Ketika barusan saya google, sang 'petinggi' NU itu
> rupanya adalah KH Idham Chalid. Mungkin cerita ini bisa diverifikasi juga
> karena rasanya cukup sering saya dengar disebutkan orang.
>   Kalau cerita sang Khatib dibawah, bisa jadi salah tapi bisa jadi benar.
> Sebelum wafatnya KH Wahid Hasyim, saya rasa bisa saja ada undangan ke
> Madura tersebut. Bisa saja ditanyain ke anak keturunan atau orang dekat
> sang Kiai atau Buya Hamka. Cara lain, adalah kalau sanak Imran bisa ketemu
> khatib tersebut lagi tentu bisa juga ditanya darimana sumbernya.
>
>
> wassalam
> .ari 37thn jkt
>
>
> 2013/7/19 Akmal Nasery Basral  'cvml', 'ak...@rantaunet.org');>>
>
>> Dinda Imran,
>> untungnya kisah yang disampaikan khatib Jumat yang dinda dengar tadi
>> masih "separuh benar" karena esensinya adalah pada sikap toleransi Buya
>> Hamka terhadap pihak lain, bukan pada sosok pihak lain itu. Jadi bukan
>> kesalahan fatal.
>>
>> Tetapi tentu saja jika nama tokoh itu bisa akurat sebagaimana peristiwa
>> yang terjadi, akan lebih baik lagi.
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>> 45, Cibubur
>>
>>
>> Pada Jumat, 19 Juli 2013, menulis:
>>
>>> **
>>> Semoga dengan lahirnya buku ke 2 ini, sejarah nya jadi lurus.. Tak
>>> bertukar lagi seperti pernyataan khatib jumat tadi..
>>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>>> Teruuusss...!
>>> --
>>> *From: * Akmal Nasery Basral 
>>> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
>>> *Date: *Fri, 19 Jul 2013 22:16:00 +0700
>>> *To: *rantaunet@googlegroups.com
>>> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
>>> *Subject: *[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>>>
>>>
>>>
>>> Pada Jumat, 19 Juli 2013, menulis:
>>>
 **
 Aslm kanda akmal..

 Tadi siang, dalam khutbah jumat, khatib menyebut tentang buya hamka
 yang praktek kan doa qunut sewaktu pergi ke madura atas undangan orang tua
 gus dur.. Adakah kisah ini diangkat dalam novel nya yang kedua nanti..

 Ini sangat bagus dalam konteks ukhuwah islamiyah.. Dalam khutbah jumat
 nya tadi, khatib menyebut ttg buya yang muhammadiyah, karena dipersilahkan
 tuan rumah yang notabene nadliyin utk jadi imam, maka buya melakukan shalat
 sebagaimana yang diyakini orang NU.

 Imran, 37, tingga di pdg, asal baso, agam
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 --
 *
 *

>>> Wa'alaikum salam Wr. Wb sanak Imran,
>>> menurut ambo ada 2 kemungkinan penjelasan, yakni:
>>>
>>> 1. Kalau disebut khatib yang mengundang adalah orang tua Gus Dur,
>>> berarti itu KH Wahid Hasyim, menteri agama pertama RI,  yang meninggal
>>> dunia muda (sekitar umur 38 tahun) di awal tahun 50-an. Saya belum pernah
>>> mendengar versi ini, meski mungkin saja terjadi di awal 50-an itu Buya
>>> Hamka sudah bertemu KH Wahid Hasyim.
>>>
>>> Versi soal Buya Hamka ikut qunut Subuh yang lebih bisa diverifikasi
>>> adalah ketika beliau diundang ke tempat KH Abdullah Syafi'i, ulama yang
>>> kondang disebut "Macan Betawi". Di tempat KHAS lah Buya Hamka melakukan
>>> qunut (sebagai imam).
>>>
>>> Lalu ketika gantian KHAS datang ke Al Azhar membalas kunjungan Buya
>>> Hamka saat salat Jumat, Buya Hamka yang saat itu dijadwalkan menjadi khatib
>>> dan imam, menyilakan KHAS menjadi khatib dan imam. Untuk menghormati
>>> sahabatnya itu, dilakukan dua kali azan Jumat (yang tak pernah dilakukan Al
>>> Azhar sebelumnya) yang dilakukan oleh bilal Al Azhar atas permintaan Buya
>>> Hamka.
>>>
>>> 2. Kemungkinan besar, dua nama ini (KH Abdullah Syafi'i dan KH Wahid
>>> Hasyim) sering tertukar (tanpa sengaja) ketika para khatib/muballigh
>>> berkisah soal qunut Subuh yang dilakukan Buya Hamka. Sejauh ini, saya lebih
>>> cenderung percaya pada versi kejadian itu dengan KHAS ketimbang dengan KHWH.
>>>
>>> Ya, sanak Imran, insya Allah kisah "toler

[R@ntau-Net] OOT: Pedagang Tanah Abang: Ahok Jangan Terlalu Kejamlah!

2013-07-20 Terurut Topik fashridjalmnoor
Sanak2 sa palanta yth.

Nan Barikuik adolah kalanjutan dari artikel2 ttg Pedagang Kaki Lima (PKL) yg 
diminta pindah ke gedung Blok G oleh pemda DKI Jakarta, krn pd lokasi sekarang 
menimbulkan kemacetan lalulintas.

Nan mengherankan, walau penataan/relokasi PKL marupokan salah satu konsep 
unggulan Jokowi, tapi indak nampak saketek juo penerapan konsep itu di Tanah 
Abang. Kalau memang mau direlokasi, jauah2 wakatu saandaknyo dipaeloki Blok G 
itu, dan disadiokan fasilitas untuak manampuang lonjakan jumlah PKL manjalang 
Hari Rayo. Bahkan labiah elok sabalun bulan puaso para PKL alah pindah kasitu 
dg sanang ati. 

Sanak MM mampatanyokan aa gunonyo mampabincangkan hal iko di palanta ko, karana 
indak ka dibaco dek Ahok. Tapi awak masiah ingaik bahaso ado sanak di palanta 
ko nan dakek jo Jokowi, panah makan samo2 di tenda PKL di Solo, dan manjadi 
salah satu pendukung Jokowi-Ahok menjelang Pilkada yll. Harapan awak semoga 
sanak nantun basadio manjadi panyambuang lidah kito ka gubernur/wagub DKI 
Jakarta kiniko.
Salam
FMNS
L65Bdg

Pedagang Tanah Abang: Ahok Jangan Terlalu Kejamlah!

TEMPO.CO, Jakarta--Para pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, 
meminta kepada Pemerintah DKI Jakarta agar mengizinkan mereka untuk berjualan 
di bahu jalan hingga menjelang Lebaran Idul Fitri. "Ahok (Wakil Gubernur DKI 
Jakarta), jangan terlalu kejam lah, tolong pikirkan rakyat kecil. Kalau kami 
kaya, ngapain jualan di pinggir jalan,” kata pedagang pakaian yang meminta 
dipanggil Adi, 38 tahun, kepada Tempo, Sabtu, 20 Juli 2013.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama menuding kemacetan 
lalu lintas di sekitar Pasar Tanah Abang disebabkan oleh aktivitas pedagang 
kaki lima. Untuk itu, dia meminta para pedagang untuk mengisi Blok G dan 
melarang berjualan di bahu jalan.

Namun, Senin 15 Juli lalu, para pedagang tetap nekat berjualan karena mereka 
tidak memiliki tempat lain untuk berjualan. Ulah para pedagang tersebut membuat 
Ahok—sapaan akrab Basuki--geram, sehingga dia mengancam jika pedagang tetap 
membandel, dia akan mengerahkan aparatnya untuk meindak.

Adi mengaku enggan pindah ke Blok G, lantaran kondisi bangunannya yang banjir 
dan beraroma tak sedap bila turun hujan. “Kalau di relokasi ya jangan kayak 
kandang kerbau, kenyamanan kurang, apalagi keamanan,” ujar Adi.

Dari sisi keamanan, menurut dia, setiap malam tiba, lantai atas Blok G kerap 
digunakan para perempuan malam untuk menjajakan diri. “Situ dekat lokalisasi, 
kerap ditemukan kondom bekas dilantai 3,” kata dia.

Alasan yang sama disampaikan Manizar, 57 tahun, pedagang pakaian, meminta Ahok 
agar tidak terlalu keras dengan mereka. “Bapak Ahok keras, tapi janganlah 
emosinya dihadapkan pada masyarakat kecil seperti kami,” kata dia.

Menurut Manizar, sejak rencana relokasi digulirkan, pembeli pembeli dan 
pendapatannya merosot. “Pembeli pada takut, jadi sehari kadang cuma laku tiga 
potong celana, itu untungnya tidak ada seratus ribu,” ujarnya. Ia juga 
bergeming ketika diminta untuk pindah ke Blok G lantaran kondisi bangunan yang 
kotor, tidak layak serta lahan parkir yang kurang.

Hanum, 40 tahun, pedagang baju, berharap hingga lebaran tiba diberi kesempatan 
untuk tetap berjualan tanpa harus bongkar pasang lapak. “Kami diizinkan buka 
pukul 10 hingga pukul 5, tapi karena harus dibongkar pasang, lapak kami baru 
siap pukul 12, itu pengunjung sudah sepi, kasihlah kami kelonggaran hingga 
lebaran,” kata Hanum mengeluh.

Menurut Hanum, setiap pagi aparat berkeliling untuk memastikan PKL tidak 
membuka lapak sesuai jam yang telah ditentukan untuk meminimalisasi kemacetan. 
Rencana relokasi pun tak dihiraukan oleh Hanum lantaran kondisi Blok G tidak 
nyaman dan tidak aman. “Kalau kami dipindah ke tempat yang kondisinya seperti 
Pasar Jati Baru, baru kami bersedia karena tempatnya mendingan,” kata Hanum.

LINDA TRIANITA

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dar

[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Pak FMNS,
Justru karena itulah Buya Hamka bersifat fleksibel menghadapi orang
(kelompok) yang menerapkan qunut pada SETIAP shalat Subuh. Silaturahim
sebagai sesama muslim lebih penting bagi Buya.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Pada Minggu, 21 Juli 2013, menulis:

> **
> Sanak ANB dan para sanak sapalanta yth.
>
> "Qunut Subuh" Buya Hamka ini yang terjadi bukan hanya sekali (misalnya
> hanya dengan KH Abdullah Syafi'i), melainkan (ternyata) beberapa kali baik
> dengan KH Idham Chalid maupun KH Wahid Hasyim
> bisa diintrepetasikan sbg "toleransi".
>
> Tapi patut diingat bahwa qunut itu hukumnya sunat (atau ada yg berpendapat
> lain)?
>
> Salam
> FMNS
> L65bdg
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * Akmal Nasery Basral  'cvml', 'ak...@rantaunet.org');>>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com  'rantaunet@googlegroups.com');>
> *Date: *Sun, 21 Jul 2013 07:57:48 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>
> Betul Ari,
> saya juga percaya bahwa kisah "toleransi qunut Subuh" Buya Hamka ini
> terjadi bukan hanya sekali (misalnya hanya dengan KH Abdullah Syafi'i),
> melainkan bisa beberapa kali baik dengan KH Idham Chalid maupun KH Wahid
> Hasyim.
>
> Boleh jadi berkat inspirasi toleransi qunut inilah maka Din Syamsuddin
> yang mantan ketua IPNU terinspirasi "pindah kapling" ke Muhammadiyah :) dan
> bahkan terpilih menjadi ketua umum PP pula selama dua periode.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
> Pada Minggu, 21 Juli 2013, Ari Noviandi menulis:
>
> Kanda Akmal,
>   Kalau versi yang sering saya dengar, adalah ketika Buya Hamka naik kapal
> pergi Haji yang isinya ada petinggi NU. Diatas kapal yang berminggu-minggu
> itu, yang isinya lengkap dengan pengikut Muhammadiyah dan pengikut NU kedua
> ulama besar ini bergantian menjadi imam. Ketika Buya Hamka yang jadi imam
> beliau melakukan qunut, sebaliknya jika petinggi NU yang jadi imam, maka
> beliau malah tidak qunut. Tetangga saya pak Haji yang orang betawi tiap
> bertemu saya senang sekali menceritakan kisah ini, tapi tak menyebutkan
> siapa petinggi NU itu. Ketika barusan saya google, sang 'petinggi' NU itu
> rupanya adalah KH Idham Chalid. Mungkin cerita ini bisa diverifikasi juga
> karena rasanya cukup sering saya dengar disebutkan orang.
>   Kalau cerita sang Khatib dibawah, bisa jadi salah tapi bisa jadi benar.
> Sebelum wafatnya KH Wahid Hasyim, saya rasa bisa saja ada undangan ke
> Madura tersebut. Bisa saja ditanyain ke anak keturunan atau orang dekat
> sang Kiai atau Buya Hamka. Cara lain, adalah kalau sanak Imran bisa ketemu
> khatib tersebut lagi tentu bisa juga ditanya darimana sumbernya.
>
>
> wassalam
> .ari 37thn jkt
>
>
> 2013/7/19 Akmal Nasery Basral 
>
> Dinda Imran,
> untungnya kisah yang disampaikan khatib Jumat yang dinda dengar tadi masih
> "separuh benar" karena esensinya adalah pada sikap toleransi Buya Hamka
> terhadap pihak lain, bukan pada sosok pihak lain itu. Jadi bukan kesalahan
> fatal.
>
> Tetapi tentu saja jika nama tokoh itu bisa akurat sebagaimana peristiwa
> yang terjadi, akan lebih baik lagi.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
>
> Pada Jumat, 19 Juli 2013, menulis:
>
> **
> Semoga dengan lahirnya buku ke 2 ini, sejarah nya jadi lurus.. Tak
> bertukar lagi seperti pernyataan khatib jumat tadi..
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *From: * Akmal Nasery Basral 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Fri, 19 Jul 2013 22:16:00 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>
>
>
> Pada Jumat, 19 Juli 2013, menulis:
>
> **
> Aslm kanda akmal..
>
> Tadi siang, dalam khutbah jumat, khatib menyebut tentang buya hamka yang
> praktek kan doa qunut sewaktu pergi ke madura atas undangan orang tua gus
> dur.. Adakah kisah ini diangkat dalam novel nya yang kedua nanti..
>
> Ini sangat bagus dalam konteks ukhuwah islamiyah.. Dalam khutbah jumat nya
> tadi, khatib menyebut ttg buya yang muhammadiyah, karena dipersilahkan tuan
> rumah yang notabene nadliyin utk jadi imam, maka buya melakukan shalat
> sebagaimana yang diyakini orang NU.
>
> Imran, 37, tingga di pdg, asal baso, agam
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> --
> *
> *
>
> Wa'alaikum salam Wr. Wb sanak Imran,
> menurut ambo ada 2 kemungkinan penjelas
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email 

Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Pak Saaf, Mak Sutan Sinaro n.a.h.
manuruik ambo dek karano NKRI adolah ide pemikiran Allahyarham Moh. Natsir,
ayahanda kita semua, bapak bangsa ini kelahiran Lembah Gumanti, yang
disampaikannya lewat Mosi Integral (1950) dan diimplementasikan oleh Bung
Karno, rasonyo Pak Natsir indak ka mungkin memformulasikan sebuah bentuk
negara yang steril dari Islam.

Cuma banyak orang, tanpa lebih dulu menyimak halaman-halaman sejarah bangsa
ini, sudah berprasangka bahwa NKRI adalah produk (kolaborasi) kubu
nasionalis-(liberalis, sekularis) dengan kalangan non-muslim.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur.

Pada Minggu, 21 Juli 2013, Dr. Saafroedin Bahar. menulis:

> Sanak Sutan Sinaro, sabana janiah penjelasan Sanak ttg Negara Islam nan
> sasuai utk Indonesia. Intinyo: manuruik model khulafaurrasyidin dek sari,
> dikaikkan jo Piagam Jakarta, hukumnyo duo macam: hukum syarak dan hukum
> sipil; dan sagalo parubahan nan dikarajokan dek Amien Rais dkk dibuang.
> Satahu ambo, indak ado larangan memperjuangkan gagasan itu doh. Indak
> saroman gagasan negara kuminih. Jadi lanjuikkanlah malewakan. Ambo doakan
> semoga berhasil. Mulailah dari warga RN iko, alah dapek 2.000 urang, sudah
> tu urang awak, alah sapuluah juta urang pulo.
> Salamaik bapuaso.
> Wassalam,
> SB.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] ABS SBK dan Islam

2013-07-20 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar.
Sanak Sutan Sinaro jo bung Elmuharis, nampaknyo alah batambah ciek lai versi 
ABS SBK. Jadi labiah kayo. Nan ambo catat salamo ko ado ampek versi: 1) versi 
KKM/SKM GM 2010; 2) versi Gubernur Irwan Prayitno; 3) versi M. Sayuti Dt Rajo 
Penghulu Ketua Umum LKAAM Sumbar; 4) versi Armen Zulkarnain. Kini tambah ciek 
lai, 5) versi Sutan Sinaro.
Bak kecek Rasulullah saw, ' perbedaan pandapek dalam umatku adalah rahmat', dan 
sasuai jo ajaran adat ' basilang kayu dalam tungku di sinan makonyo api akan 
hiduik', ambo raso batambahnyo versi iko adolah rancak. Banyak pilihan, ambiak 
nan sasuai.
Selamat bapuaso.
Wassalam,
SB.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik fashridjalmnoor
Sanak ANB dan para sanak sapalanta yth.

"Qunut Subuh" Buya Hamka ini yang terjadi bukan hanya sekali (misalnya hanya 
dengan KH Abdullah Syafi'i), melainkan (ternyata) beberapa kali baik dengan KH 
Idham Chalid maupun KH Wahid Hasyim 
bisa diintrepetasikan sbg "toleransi".

Tapi patut diingat bahwa qunut itu hukumnya sunat (atau ada yg berpendapat 
lain)?

Salam
FMNS
L65bdg 

 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Akmal Nasery Basral 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 21 Jul 2013 07:57:48 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

Betul Ari,
saya juga percaya bahwa kisah "toleransi qunut Subuh" Buya Hamka ini
terjadi bukan hanya sekali (misalnya hanya dengan KH Abdullah Syafi'i),
melainkan bisa beberapa kali baik dengan KH Idham Chalid maupun KH Wahid
Hasyim.

Boleh jadi berkat inspirasi toleransi qunut inilah maka Din Syamsuddin yang
mantan ketua IPNU terinspirasi "pindah kapling" ke Muhammadiyah :) dan
bahkan terpilih menjadi ketua umum PP pula selama dua periode.

Wassalam,

ANB
45, Cibubur

Pada Minggu, 21 Juli 2013, Ari Noviandi menulis:

> Kanda Akmal,
>   Kalau versi yang sering saya dengar, adalah ketika Buya Hamka naik kapal
> pergi Haji yang isinya ada petinggi NU. Diatas kapal yang berminggu-minggu
> itu, yang isinya lengkap dengan pengikut Muhammadiyah dan pengikut NU kedua
> ulama besar ini bergantian menjadi imam. Ketika Buya Hamka yang jadi imam
> beliau melakukan qunut, sebaliknya jika petinggi NU yang jadi imam, maka
> beliau malah tidak qunut. Tetangga saya pak Haji yang orang betawi tiap
> bertemu saya senang sekali menceritakan kisah ini, tapi tak menyebutkan
> siapa petinggi NU itu. Ketika barusan saya google, sang 'petinggi' NU itu
> rupanya adalah KH Idham Chalid. Mungkin cerita ini bisa diverifikasi juga
> karena rasanya cukup sering saya dengar disebutkan orang.
>   Kalau cerita sang Khatib dibawah, bisa jadi salah tapi bisa jadi benar.
> Sebelum wafatnya KH Wahid Hasyim, saya rasa bisa saja ada undangan ke
> Madura tersebut. Bisa saja ditanyain ke anak keturunan atau orang dekat
> sang Kiai atau Buya Hamka. Cara lain, adalah kalau sanak Imran bisa ketemu
> khatib tersebut lagi tentu bisa juga ditanya darimana sumbernya.
>
>
> wassalam
> .ari 37thn jkt
>
>
> 2013/7/19 Akmal Nasery Basral  'cvml', 'ak...@rantaunet.org');>>
>
>> Dinda Imran,
>> untungnya kisah yang disampaikan khatib Jumat yang dinda dengar tadi
>> masih "separuh benar" karena esensinya adalah pada sikap toleransi Buya
>> Hamka terhadap pihak lain, bukan pada sosok pihak lain itu. Jadi bukan
>> kesalahan fatal.
>>
>> Tetapi tentu saja jika nama tokoh itu bisa akurat sebagaimana peristiwa
>> yang terjadi, akan lebih baik lagi.
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>> 45, Cibubur
>>
>>
>> Pada Jumat, 19 Juli 2013, menulis:
>>
>>> **
>>> Semoga dengan lahirnya buku ke 2 ini, sejarah nya jadi lurus.. Tak
>>> bertukar lagi seperti pernyataan khatib jumat tadi..
>>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>>> Teruuusss...!
>>> --
>>> *From: * Akmal Nasery Basral 
>>> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
>>> *Date: *Fri, 19 Jul 2013 22:16:00 +0700
>>> *To: *rantaunet@googlegroups.com
>>> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
>>> *Subject: *[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>>>
>>>
>>>
>>> Pada Jumat, 19 Juli 2013, menulis:
>>>
 **
 Aslm kanda akmal..

 Tadi siang, dalam khutbah jumat, khatib menyebut tentang buya hamka
 yang praktek kan doa qunut sewaktu pergi ke madura atas undangan orang tua
 gus dur.. Adakah kisah ini diangkat dalam novel nya yang kedua nanti..

 Ini sangat bagus dalam konteks ukhuwah islamiyah.. Dalam khutbah jumat
 nya tadi, khatib menyebut ttg buya yang muhammadiyah, karena dipersilahkan
 tuan rumah yang notabene nadliyin utk jadi imam, maka buya melakukan shalat
 sebagaimana yang diyakini orang NU.

 Imran, 37, tingga di pdg, asal baso, agam
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 --
 *
 *

>>> Wa'alaikum salam Wr. Wb sanak Imran,
>>> menurut ambo ada 2 kemungkinan penjelasan, yakni:
>>>
>>> 1. Kalau disebut khatib yang mengundang adalah orang tua Gus Dur,
>>> berarti itu KH Wahid Hasyim, menteri agama pertama RI,  yang meninggal
>>> dunia muda (sekitar umur 38 tahun) di awal tahun 50-an. Saya belum pernah
>>> mendengar versi ini, meski mungkin saja terjadi di awal 50-an itu Buya
>>> Hamka sudah bertemu KH Wahid Hasyim.
>>>
>>> Versi soal Buya Hamka ikut qunut Subuh yang lebih bisa diverifikasi
>>> adalah ketika beliau diundang ke tempat KH Abdullah Syafi'i, ulama yang
>>> kondang disebut "Macan Betawi". Di tempat KHAS lah Buya Hamka melakukan
>>> qunut (sebagai imam).
>>>
>>> Lalu ketika gantian KHAS da

Re: [R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta

2013-07-20 Terurut Topik Ari Noviandi
Kanda Akmal,
  Kalau versi yang sering saya dengar, adalah ketika Buya Hamka naik kapal
pergi Haji yang isinya ada petinggi NU. Diatas kapal yang berminggu-minggu
itu, yang isinya lengkap dengan pengikut Muhammadiyah dan pengikut NU kedua
ulama besar ini bergantian menjadi imam. Ketika Buya Hamka yang jadi imam
beliau melakukan qunut, sebaliknya jika petinggi NU yang jadi imam, maka
beliau malah tidak qunut. Tetangga saya pak Haji yang orang betawi tiap
bertemu saya senang sekali menceritakan kisah ini, tapi tak menyebutkan
siapa petinggi NU itu. Ketika barusan saya google, sang 'petinggi' NU itu
rupanya adalah KH Idham Chalid. Mungkin cerita ini bisa diverifikasi juga
karena rasanya cukup sering saya dengar disebutkan orang.
  Kalau cerita sang Khatib dibawah, bisa jadi salah tapi bisa jadi benar.
Sebelum wafatnya KH Wahid Hasyim, saya rasa bisa saja ada undangan ke
Madura tersebut. Bisa saja ditanyain ke anak keturunan atau orang dekat
sang Kiai atau Buya Hamka. Cara lain, adalah kalau sanak Imran bisa ketemu
khatib tersebut lagi tentu bisa juga ditanya darimana sumbernya.


wassalam
.ari 37thn jkt


2013/7/19 Akmal Nasery Basral 

> Dinda Imran,
> untungnya kisah yang disampaikan khatib Jumat yang dinda dengar tadi masih
> "separuh benar" karena esensinya adalah pada sikap toleransi Buya Hamka
> terhadap pihak lain, bukan pada sosok pihak lain itu. Jadi bukan kesalahan
> fatal.
>
> Tetapi tentu saja jika nama tokoh itu bisa akurat sebagaimana peristiwa
> yang terjadi, akan lebih baik lagi.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
>
> Pada Jumat, 19 Juli 2013, menulis:
>
>> **
>> Semoga dengan lahirnya buku ke 2 ini, sejarah nya jadi lurus.. Tak
>> bertukar lagi seperti pernyataan khatib jumat tadi..
>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>> Teruuusss...!
>> --
>> *From: * Akmal Nasery Basral 
>> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
>> *Date: *Fri, 19 Jul 2013 22:16:00 +0700
>> *To: *rantaunet@googlegroups.com
>> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
>> *Subject: *[R@ntau-Net] Re: (OOT) Membincang Buya Hamka di Jogjakarta
>>
>>
>>
>> Pada Jumat, 19 Juli 2013, menulis:
>>
>>> **
>>> Aslm kanda akmal..
>>>
>>> Tadi siang, dalam khutbah jumat, khatib menyebut tentang buya hamka yang
>>> praktek kan doa qunut sewaktu pergi ke madura atas undangan orang tua gus
>>> dur.. Adakah kisah ini diangkat dalam novel nya yang kedua nanti..
>>>
>>> Ini sangat bagus dalam konteks ukhuwah islamiyah.. Dalam khutbah jumat
>>> nya tadi, khatib menyebut ttg buya yang muhammadiyah, karena dipersilahkan
>>> tuan rumah yang notabene nadliyin utk jadi imam, maka buya melakukan shalat
>>> sebagaimana yang diyakini orang NU.
>>>
>>> Imran, 37, tingga di pdg, asal baso, agam
>>> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
>>> Teruuusss...!
>>> --
>>> *
>>> *
>>>
>> Wa'alaikum salam Wr. Wb sanak Imran,
>> menurut ambo ada 2 kemungkinan penjelasan, yakni:
>>
>> 1. Kalau disebut khatib yang mengundang adalah orang tua Gus Dur,
>> berarti itu KH Wahid Hasyim, menteri agama pertama RI,  yang meninggal
>> dunia muda (sekitar umur 38 tahun) di awal tahun 50-an. Saya belum pernah
>> mendengar versi ini, meski mungkin saja terjadi di awal 50-an itu Buya
>> Hamka sudah bertemu KH Wahid Hasyim.
>>
>> Versi soal Buya Hamka ikut qunut Subuh yang lebih bisa diverifikasi
>> adalah ketika beliau diundang ke tempat KH Abdullah Syafi'i, ulama yang
>> kondang disebut "Macan Betawi". Di tempat KHAS lah Buya Hamka melakukan
>> qunut (sebagai imam).
>>
>> Lalu ketika gantian KHAS datang ke Al Azhar membalas kunjungan Buya Hamka
>> saat salat Jumat, Buya Hamka yang saat itu dijadwalkan menjadi khatib
>> dan imam, menyilakan KHAS menjadi khatib dan imam. Untuk menghormati
>> sahabatnya itu, dilakukan dua kali azan Jumat (yang tak pernah dilakukan Al
>> Azhar sebelumnya) yang dilakukan oleh bilal Al Azhar atas permintaan Buya
>> Hamka.
>>
>> 2. Kemungkinan besar, dua nama ini (KH Abdullah Syafi'i dan KH Wahid
>> Hasyim) sering tertukar (tanpa sengaja) ketika para khatib/muballigh
>> berkisah soal qunut Subuh yang dilakukan Buya Hamka. Sejauh ini, saya lebih
>> cenderung percaya pada versi kejadian itu dengan KHAS ketimbang dengan KHWH.
>>
>> Ya, sanak Imran, insya Allah kisah "toleransi qunut" ini akan ada juga di
>> novel TCBP 2.
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB,
>>
>>> 45, Cibubur
>>
>>>
>>>
>>
>>
>>
>>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lo

Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar.
Sanak Sutan Sinaro, sabana janiah penjelasan Sanak ttg Negara Islam nan sasuai 
utk Indonesia. Intinyo: manuruik model khulafaurrasyidin dek sari, dikaikkan jo 
Piagam Jakarta, hukumnyo duo macam: hukum syarak dan hukum sipil; dan sagalo 
parubahan nan dikarajokan dek Amien Rais dkk dibuang.
Satahu ambo, indak ado larangan memperjuangkan gagasan itu doh. Indak saroman 
gagasan negara kuminih. Jadi lanjuikkanlah malewakan. Ambo doakan semoga 
berhasil. Mulailah dari warga RN iko, alah dapek 2.000 urang, sudah tu urang 
awak, alah sapuluah juta urang pulo.
Salamaik bapuaso.
Wassalam,
SB.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik fashridjalmnoor
Sanak St Sinaro jo sanak2 sapalanta yth.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.   
Pemikiran sanak St Sinaro
itu secara konsepsional benar, tapi mengamati perkembangan sejarah perpolitikan 
dan pemerintahan di Indonesia nampaknya perlu mengatasi banyak tantangan untuk 
mewujudkannya. 

Kegagalan pemerintahan Taliban di Afghanistan dan Mursi di Mesir antara lain 
karena tidak memahami sejarah negara masing2. Sebaliknya bertahannya kerajaan 
Saudi Arabia dan republik Iran karena faktor sejarah yg dominan. Di Saudi 
fondasi kerajaan adalah faham Wahabi, sedangkan di Iran keberadaan struktur 
Ayatullah sbg keturunan Rasulullah SAW.
Bertahannya pemerintahan oleh partai Islam di Turki krn berhasil memajukan 
negara dan meningkatkan taraf hidup rakyat, tanpa harus mengubah konstitusi yg 
sekuler (krn akan menimbulkan konflik, dan mengundang kudeta militer).

Indonesia, Mesir, dan negara2 berpenduduk mayoritas Islam kelihatannya perlu 
meniru Turki. Raihlah kekuasaan melalui pemilu, lalu jalankan pemerintahan yg 
efektif dan bersih serta inklusif. Buktikan kemampuan memajukan negara dan 
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Inshaa Allah kalau sukses akan berlanjut.

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65Bdg

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Sutan Sinaro 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 20 Jul 2013 12:26:31 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak
 Saaf dan Pak MN

Assalamu'alaikum. w.w.
 
Negara Islam seperti apa ?

Ada pertanyaan tentang negara Islam seperti apa yang sesuai untuk Indonesia ?.
Saya bisa menjawab negara Islam yang seperti Indonesia itu lah, 
tapi Indonesia yang mana ?.
Jawabnya

Negara Indonesia yang sesuai dengan cita-cita para pendiri Republik ini 
dahulunya.
Perselisihan dalam urusan ini Insyaa Allah dapat selesai dengan memberi 
penjelasan 
tambahan seperti berikut. 
 
Secara singkat bisa dikatakan negara Islam yang sesuai dengan 
Syara' adalah negara Islam di zaman khulafaa ur-rasyidin dahulu. Ketika itu 
tidak ada 
sistem kerajaan yang turun temurun, pemimpin dipilih dari rakyat biasa dan 
diangkat oleh 
"Majelis Syuro".
Pengangkatan Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra dan Ali kw, semuanya dengan 
Majelis 
Syuro. Kita lihat Indonesia, ketika negeri ini hendak ditegakkan, contoh 
khulafaa 
ur-rasyidin inilah yang diambil dan dituangkan dengan cara Indonesia pula oleh 
para 
pendiri negara ini dulunya. 

"Majlis" adalah bahasa Arab, "musyawarah" juga bahasa Arab, "ra'yat" juga 
bahasa Arab.
Di Indonesiakan, maka muncul istilah "Majelis Permusyawaratan Rakyat" yang 
di-identic-kan dengan Majelis Syuro tadi. 

Ketika di zaman khulafa ur-rasyidin dulu, orang-orangnya masih sedikit, 
sehingga dengan 
mudah diketahui siapa-siapa orang-orang pintar (pentolan-pentolan) yang akan 
duduk di 
majelis syuro itu, baik dari suku Quraisy sendiri ataupun pihak Madinah, Aus 
dengan 
Khazraj. 
Berbeda dengan Indonesia yang orang-orangnya yang sudah banyak sehingga tidak 
dapat 
diketahui dengan mudah siapa pentolan-pentolannya. Oleh sebab itu harus dipilih 
para 
wakil dari orang yang banyak itu untuk bisa didudukkan di majelis syuro tadi. 
Hasil 
diskusi para pendiri negara ini memutuskan untuk membuat suatu lembaga guna 
mengumpulkan para wakil tadi dalam satu bangunan yang terdiri dari orang-urang 
yang 
pintar yang diutus oleh kelompok-kelompok rakyat. "Dhiwan" bahasa Arab yang 
artinya 
bangunan, gedung, atau lembaga, di Indonesiakan dengan kata
"Dewan". 
 
"wakil" adalah bahasa arab yang berarti perwakilan orang-orang pintar tadi. 
Maka muncullah Istilah "Dewan Perwakilan Rakyat", yang orang-orangnya nanti 
akan 
didudukkan di Majelis syuro tadi ditambah dengan golongan-golongan atau 
kelompok 
yang belum terwakili yang disebut "Majelis Permusyawaratan Rakyat".
Jadi untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin atau khalifah, yang istilah 
nya 
kemudian diadopsi dari barat menjadi "Presiden", maka tiap-tiap kelompok rakyat 
berkumpul memilih siapa orang-orang pintar yang ada di kelompok mereka yang 
akan bisa 
mewakili suara mereka untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin dengan 
catatan 
orang ini juga harus mampu jadi pemimpin karena ia berhak memilih dan dipilih.
(Jadi bukan siapa yang banyak
 pitih dan gadang ota yang akan diutus, tapi orang yang 
pintar).
Wakil dari kelompok-kelompok inilah yang dikirim ke Dewan tadi (DPR) yang 
akhirnya 
nanti akan masuk ke Majelis syuro (MPR) untuk menentukan siapa yang akan jadi 
pemimpin negeri ini (termasuk dirinya sendiri berhak dipilih untuk jadi 
pemimpin). 

Jadi kesemuanya ini didasarkan kepada cara negara Islam yang disetujui oleh 
Syara'.
Oleh sebab itu, untuk menyesuaikannya dengan cara Indonesia maka dibuat 
kesekapatan 
yang terkenal dengan nama "The Jakarta Charter" (Piagam Jakarta) yang 
diletakkan dalam 
pembukaan Undang-Undang Dasar

[R@ntau-Net] Negara Islam seperti apa (Tayang Ulang) dari Re : Pak Saaf dan Pak MN

2013-07-20 Terurut Topik Sutan Sinaro
Assalamu'alaikum. w.w.
 
Negara Islam seperti apa ?

Ada pertanyaan tentang negara Islam seperti apa yang sesuai untuk Indonesia ?.
Saya bisa menjawab negara Islam yang seperti Indonesia itu lah, 
tapi Indonesia yang mana ?.
Jawabnya

Negara Indonesia yang sesuai dengan cita-cita para pendiri Republik ini 
dahulunya.
Perselisihan dalam urusan ini Insyaa Allah dapat selesai dengan memberi 
penjelasan 
tambahan seperti berikut. 
 
Secara singkat bisa dikatakan negara Islam yang sesuai dengan 
Syara' adalah negara Islam di zaman khulafaa ur-rasyidin dahulu. Ketika itu 
tidak ada 
sistem kerajaan yang turun temurun, pemimpin dipilih dari rakyat biasa dan 
diangkat oleh 
"Majelis Syuro".
Pengangkatan Abu Bakar ra, Umar ra, Usman ra dan Ali kw, semuanya dengan 
Majelis 
Syuro. Kita lihat Indonesia, ketika negeri ini hendak ditegakkan, contoh 
khulafaa 
ur-rasyidin inilah yang diambil dan dituangkan dengan cara Indonesia pula oleh 
para 
pendiri negara ini dulunya. 

"Majlis" adalah bahasa Arab, "musyawarah" juga bahasa Arab, "ra'yat" juga 
bahasa Arab.
Di Indonesiakan, maka muncul istilah "Majelis Permusyawaratan Rakyat" yang 
di-identic-kan dengan Majelis Syuro tadi. 

Ketika di zaman khulafa ur-rasyidin dulu, orang-orangnya masih sedikit, 
sehingga dengan 
mudah diketahui siapa-siapa orang-orang pintar (pentolan-pentolan) yang akan 
duduk di 
majelis syuro itu, baik dari suku Quraisy sendiri ataupun pihak Madinah, Aus 
dengan 
Khazraj. 
Berbeda dengan Indonesia yang orang-orangnya yang sudah banyak sehingga tidak 
dapat 
diketahui dengan mudah siapa pentolan-pentolannya. Oleh sebab itu harus dipilih 
para 
wakil dari orang yang banyak itu untuk bisa didudukkan di majelis syuro tadi. 
Hasil 
diskusi para pendiri negara ini memutuskan untuk membuat suatu lembaga guna 
mengumpulkan para wakil tadi dalam satu bangunan yang terdiri dari orang-urang 
yang 
pintar yang diutus oleh kelompok-kelompok rakyat. "Dhiwan" bahasa Arab yang 
artinya 
bangunan, gedung, atau lembaga, di Indonesiakan dengan kata
"Dewan". 
 
"wakil" adalah bahasa arab yang berarti perwakilan orang-orang pintar tadi. 
Maka muncullah Istilah "Dewan Perwakilan Rakyat", yang orang-orangnya nanti 
akan 
didudukkan di Majelis syuro tadi ditambah dengan golongan-golongan atau 
kelompok 
yang belum terwakili yang disebut "Majelis Permusyawaratan Rakyat".
Jadi untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin atau khalifah, yang istilah 
nya 
kemudian diadopsi dari barat menjadi "Presiden", maka tiap-tiap kelompok rakyat 
berkumpul memilih siapa orang-orang pintar yang ada di kelompok mereka yang 
akan bisa 
mewakili suara mereka untuk memilih siapa yang akan menjadi pemimpin dengan 
catatan 
orang ini juga harus mampu jadi pemimpin karena ia berhak memilih dan dipilih.
(Jadi bukan siapa yang banyak
 pitih dan gadang ota yang akan diutus, tapi orang yang 
pintar).
Wakil dari kelompok-kelompok inilah yang dikirim ke Dewan tadi (DPR) yang 
akhirnya 
nanti akan masuk ke Majelis syuro (MPR) untuk menentukan siapa yang akan jadi 
pemimpin negeri ini (termasuk dirinya sendiri berhak dipilih untuk jadi 
pemimpin). 

Jadi kesemuanya ini didasarkan kepada cara negara Islam yang disetujui oleh 
Syara'.
Oleh sebab itu, untuk menyesuaikannya dengan cara Indonesia maka dibuat 
kesekapatan 
yang terkenal dengan nama "The Jakarta Charter" (Piagam Jakarta) yang 
diletakkan dalam 
pembukaan Undang-Undang Dasar. (Ingat kata-kata dalam Pembukaan, 
"Berkat rahmat Allah swt. ...", artinya negrara Indonesia ini berdiri berkat 
rahmat 
Allah swt.-red). 
 
Hukum yang dipakai adalah hukum Syara' bagi orang Islam, dan hukum 
Civil umum atau hukum agamanya sendiri bagi orang yang bukan Islam.
Jadi pertanyaan itu tidak sulit untuk dijawab rasanya. 
"Negara Islam yang seperti
 apa?".
Jawabnya,
Negara Islam yang seperti Indonesia dengan mengembalikan 7 kata ("dengan 
kewajiban 
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya"), yang dulu dibuang oleh 
Soekarno, 
kembali ke dalam UUD.
Kenapa demikian ?, karena ide pembentukan negara Indonesia dahulu didasarkan 
kepada 
ide pemerintahan khulafaa ur-rasyidin yang sesuai dengan Syara'. 
Seluruh hukum kolonial harus dibuang, dan ide Amin Rais memilih Presiden 
langsung
dari rakyat yang mengakibatkan hilangnya fungsi Majelis Syuro tadi (MPR) harus 
dihapus, diganti dengan amandemen lain yang sesuai dengan Syara'. 
Sarak mangato adat mamakai.
Selesai. 

(...Sutan. 
Sarak Mangato adaik mamakai... kalau begitu Minangisasi tu Sutan takah 
Jawanisasi pula ?.
... eh kalau sesuai dengan Syara' ... mengapa Tidak ?).

Billahil hidayah wat taufiq

Wassalam

St. Sinaro 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim 

[R@ntau-Net] (Tayang Ulang) Bentuk Negara

2013-07-20 Terurut Topik Sutan Sinaro
Assalamu'alaikum. w.w.
Menjawab pertanyaan pak Saafruddin yang mungkin tidak tercover oleh pak Mochtar 
saya 
coba jawab seperti berikut ini.
Pertanyaan yang singkat tetapi rinci sehingga menjadi panjang. Membahasnya 
mungkin tidak dapat sekaligus, harus satu demi satu. Dan pertanyaan ini dijawab 
dengan sebuah pemikiran, yang dulu pernah pak Saaf singgung sebagai 
penterjemahan 
agama oleh saya. Saya katakan, tidak demikian hal nya.
Pemikiran ini hanyalah sebutir dari pemikiran seorang Islam warga negara 
Indonesia yang 
mencoba menterjemahkan apa yang diperlukan oleh rakyat Indonesia dan bagaimana 
pemerintahan khulafa ur-rasyidin dahulu. Jika benar, maka semuanya datang dari 
Allah swt., jika salah, maka itu adalah kekhilafan saya sendiri. Dan mohon 
jangan di cap 
sebagai orang sok pintar karena ini hanyalah sebutir, seperti kata Soekarno, 
sebutir dari 
pemikiran seorang Islam warga negara Indonesia.
Kita mulai dari bentuk Negara. 
 
Rasulullah saw. Pernah bersabda bahwa selepas beliau nanti akan ada zaman
kekhalifahan, kemudian zaman raja-raja dan kemudian diktator-diktator yang 
zhalim. 
Dari tela’ah ringkas sabda Rasulullah saw. ini, nampak bahwa hanya satu bentuk
pemerintahan atau negara yang disetujui, yakni kekhalifahan sementara yang 
disebut 
belakangan adalah pemerintahan yang tergolong zhalim. Mengapa ?, karena kita 
pernah 
mendengar kata-kata “khalifah rasulullah” untuk khulafa ur-rasyidin walaupun 
ketika 
zaman ‘Umar bin khatab ra. Umar sudah dipanggil “Amirul Mu’minin” dan khalifah 
rasulullah jadinya tinggal untuk Abu bakar ra. saja. Sementara amirul mu’minin 
berlanjut 
sampai dinasti Umayyah dan Abassiah dan kemudian berubah menjadi pemerintahan 
raja-raja karena turun temurun. 
   Yang dapat dijadikan pedoman hanyalah yang disebut sebagai khulafa ur- 
rasyidin 
(khalifah yang empat) ditambah Umar bin ‘Abdul ‘aziz (cucu Umar bin khattab 
ra.). 
 
Lalu bagaimana bentuk Negara yang ada ketika itu ?.
Bentuk Negara adalah kekhalifahan yang dipimpin oleh seorang khalifah yang 
dipilih 
oleh rakyat dan dari rakyat dalam suatu "majelis syuro".
Secara gamblang, susah memahami hal ini karena khabar ataupun sejarah detail 
mengenai 
ini tidak sampai ke tangan kita dan dewasa ini para peneliti juga kurang 
memperhatikan hal 
ini karena sudah diselingi oleh bentuk-bentuk Negara dan pemerintahan yang 
datang dari 
JJ. Rusou, John Locke, ataupun Montesque dengan Trias Politica nya. 
 
Kalau kita simak kedekatannya, kedekatan bukanlah sama, tetapi mendekati. Maka 
bentuk Negara kekhalifahan adalah dekat dengan bentuk “Republik”. Karena dalam 
republik Kepala Negara juga dipilih oleh rakyat dan dari rakyat. Hanya saja ada 
perbedaan 
yang cukup esensiil akan tetapi secara global tidak tampak. Nah, menilik 
kedekatan seperti 
ini, tidak salah bila para pendiri Negara Indonesia dahulu yang sebagian besar 
adalah para 
ulama, kiyai, orang-orang pesantren dan orang-orang yang faqih dalam agama, 
bercampur 
dengan orang-orang yang mendapat pendidikan belanda, menyetujui kedekatan ini 
dan 
disebutlah bentuk Negara sebagai negara “Republik”, maka lahirlah istilah 
"Republik Indonesia", dan disimpulkan "Indonesia adalah negara kesatuan yang 
berbentuk 
Republik".
Mengapa tidak disebut "Kekhalifahan Indonesia", karena pada masa itu masa 
kolonial 
yang bermaksud membalaskan kekalahan perang salib, oleh sebab itu yang berbau 
Islam 
akan dihapuskan dan bila ada, tidak akan disetujui sebagai negara merdeka. 
 
Sebenarnya saudara-saudara-ku, menilik penglihatan-ku ini, bila saja 
pemerintahan saat ini 
berpegang teguh kepada ajaran agama Islam secara kaffah, holistic dan integral 
seperti kata 
pak Mochtar, maka bentuk negara sekarang layak disebut “kekhalifahan” dan "sang 
Presiden" adalah "Khalifah Allah" di muka bumi yang memegang amanah dari Allah 
swt. 
Sayang, filosofi seperti ini yang melenceng dari yang semestinya. Kenapa ?, 
karena 
perbedaan yang sedikit tadi
(yang secara filosofis sangat esensil tetapi secara global tidak tampak) sudah 
tidak
dipedulikan lagi, dan saya sangat yakin para pendiri negara dahulu menginginkan 
yang 
sebenarnya.
Apa perbedaan itu ?, bagaimana ?, nanti kita bahas, supaya tulisan ini tidak 
terlalu 
panjang dan dapat dicerna dahulu. 
Sekali lagi ini hanyalah sebutir pemikiran seorang Islam warga negara Indonesia 
yang 
mencoba mentela’ah sejarah panjang bangsanya berdasarkan agama yang dianutnya. 
Sampai di sini dulu. Pertanyaan pak Saafruddin sangat singkat tetapi padat dan 
penuh tantangan.
Wasaaalam
 
St. Sinaro

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (liha

Re: [R@ntau-Net] ABS SBK dan Islam

2013-07-20 Terurut Topik Sutan Sinaro
Wa'alaikum salam. w.w.
 
Dunsanak kami Emulharis patopang.
Kalau ditanyo ka  ambo, bukan hanyo duo propinsi tu, tapi juo tamasuak
Jawab Barat plus Banten, Sulawesi selatan, bahkan kok ditilik sejarah pendirian 
Negara ko,
baa bana azas dasar pendirian NKRI ko, seluruh Indonesia harus takah itu.
Baa dek bitu ?, cubo simak tayang ulang duo tulisan ambo tentang "Bentuk 
Negara" dan
"Negara Islam sepreti apa", sarupo nan ambo katokan ka pak Saaf.
 
Wassalam
 
St. Sinaro
 


 From: elmuharis patopang 
To: rantaunet@googlegroups.com 
Sent: Saturday, 20 July 2013 10:00 PM
Subject: [R@ntau-Net] ABS SBK dan Islam
  


Assalammualaykum...!
Ado nan taraso dek ambo... Dan ingin pulo minta pandapek ka dunsanak di palanta 
iko tentang falsafah ABS SBK...
Kalau manuruik ambo ABS SBK itu artinyo sumber dari segala sumber hukum yg 
harus dipakai di minangkabau ko adolah Alqur'an dan Sunnah...
Jadi Alquran dan Sunnah dilatakkan dan diposisikan diateh dari pado aturan2 nan 
lain tamasuak pancasila dan uud45...
Kesimpulan ambo di Minangkabau ko harus diberlakukan hukum islam seperti di 
Aceh...!!
Karano disamping sdh mjd suatu kewajiban jg bisa untuk membasmi perkembangan 
faham sekuler n pluralis di minangkabau ko...!
Baa kiro2 manuruik pandapek dunsanak2 di palanta ko..?
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Re: Tour de Jambu Lipo, Rajo Manjalang Rantau

2013-07-20 Terurut Topik ajo duta
Ooohh rumah gadang. nasibmu kini

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA



2013/7/20 asmun sjueib 

> Aww. Ddn. RP dan Palanta nan berbahagia,
> aaa) Tarimo kasieh atas kiriman informasi dan foto RG yang menarik.
> bbb) Sekiranya kito dapek kontak jo "owner" RG tsb. dapeik bicarakan untuk
> dikelola sebagai asset Nagari ybs. dan manakala masih baik untuk ditinggali
> kiranya bagaimana yach.
> ccc) Mungkin ada investor lokal yang berminat kerjasama untuk pelestarian
> RG di Minangkabau supayo indak punah dimakan jaman.
> Wassalam,
> Haasma Depok.
>
>
>   --
>  *Dari:* Ramadhanil pitopang 
> *Kepada:* "rantaunet@googlegroups.com" 
> *Dikirim:* Sabtu, 20 Juli 2013 7:22
> *Judul:* Bls: [R@ntau-Net] Re: Tour de Jambu Lipo, Rajo Manjalang Rantau
>
> Awal bulan Juli nan ko ambo pulang ka Ranah Minang, sempat pulo batandang
> ka Silungkang ka tampek kerabat nan rumahnya basubalahan jo Rumah gadang 13
> ruang punyo Urang Pitopang juo nan alah lamo ditinggakan, dek mereka
> merantau kasadonyo.
> Ruponyo selain di daerah luhak 50 Kota, dan Luhak nan Tuo sarato Riau
> daratan (Kampar, Palalawan) di daerah Silungkang (lihat foto terlampir)
> dan Sijunjuang ( tampek kerajaan Jambu Lipo) iko bakambang pulo Suku
> PITOPANG nan dikambangkan  dek niniak Datuak Sakalok Dunia...Saudaro
> sabapak Datuak Parpatiah nan Sabatang nan mendirikan Sistem Kelarasan Lareh
> Nan Panjang. Tapi nan aneh di Luhak Agam ndak ado suku PITOPANG iko doh..
>
> Wassalam,
> Ramadhanil PITOPANG
> 49 thn- Palu Sulawesi Tengah
>
>
>
>   --
>  *Dari:* Sjamsir Sjarif 
> *Kepada:* rantaunet@googlegroups.com
> *Dikirim:* Sabtu, 20 Juli 2013 20:54
> *Judul:* [R@ntau-Net] Re: Tour de Jambu Lipo, Rajo Manjalang Rantau
>
> Caliak petanyo:
> http://peta.sijunjung.go.id/
> -- MakNgah
> Sjamsir Sjarif
>
> On Saturday, July 20, 2013 2:34:42 AM UTC-7, Nofend St. Mudo wrote:
>
> Melacak Kejayaan Kerajaan Jambu Lipo di Sijunjung
>  Padang Ekspres • Sabtu, 20/07/2013 13:28 WIB • Riki Chandra • 76 klik
> [image: Rumah bagonjong ini adalah pusat kerajaan Jambu Lipo di Sijunjung]
> *Rentang* sejarah pan­jang Minangkabau sudah tak bisa diragukan lagi dan
> terpatri dalam garis sejarah Indonesia. Berbagai situs dan warisan
> budayapun hingga kini masih bisa dilacak, termasuk yang berada di
> Sijunjung. Ya, di Sijun­jung ini ternyata hingga saat ini masih eksis
> kerajaan Jambu Lipo yang tetap bertahan dan menjalankan ritual adat dan
> budayanya.
>
> Sumatera Barat, menyim­pan cerita tentang adat Minang­kabau, serta
> basis-basis pe­nye­ba­ran adat, budaya, serta agama. Se­perti, Batusangkar,
> dengan Istano Pagaruyuang-nya, atau Ma­kam Syeh Burhanudin di Pariaman, dan
> sebagainya. Na­mun, tidak semua dari pening­ga­lan-peninggalan budaya itu
> di­les­tarikan dengan baik.
>
> Padang Ekspres bersama rombongan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) Regional
> ke 11 tahun 2013 Sumbar, yang dise­leng­garakan Balai Pelestarian Nilai
> Budaya (BPNB) Padang, mencoba menyisir beberapa tempat bersejarah di
> Kabupaten Sijunjung.
>
> Sijunjung merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/Kota di Sumbar, yang
> memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah Sumbar, Bahkan, sejarah
> Bang­sa Indonesia. Sebab, di Sijunjung ada Nagari Sumpurkudus, yang
> termasuk salah satu basis Pe­me­rin­tahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
>
> Begitu juga peninggalan-peninggalan sejarah budaya dan adat-istiadat.
> Salah satunya Kerajaan Jambu Lipo yang ter­letak di Kenagarian Lubuk
> Ta­rok.  Pada daerah ini ditemukan berbagai peninggal benda bu­daya seperti
> adanya sebuah Kerajaan, Rumah Gadang 13 ruang, serta lesung panjang.
>
> Dengan adanya bangunan-bangunan tua itu, terlihat betul, bahwa daerah
> Kerajaan Jambu Lipo memang sudah tua, dan seharusnya dilestarikan. Kendati
> demikian, akses jalan menuju Kerajaan Jambu Lipo yang ha­nya berjarak
> sekitar 20 KM dari Muaro Sijunjung, sangat mem­pri­hatinkan. Lebih-lebih
> saat hari hujan, aspal tanahnya naik, dan mengakibatkan becek yang sulit
> untuk dilalui sepeda motor.
>
> Lebih memiriskan lagi, tak satupun petunjuk jalan yang dipasang gerbang
> masuk jalan utama, yang menyatakan di dalam sana ada sebuah istana
> Kerajaan. Tidak adanya pan­duan dan petunjuk jalan ini, menyebabkan para
> pengunjung ke­bingunan menuju lokasi lokasi itu.
>
> Hati ini iba saat melihat nasib Kerajaan Jambu Lipo. Perasaan semula
> mem­ba­yang­kan Kerajaan yang begitu megah ternyata salah. Kerajaan Jambu
> seperti tak bertuan saja. Ke­ra­jaan bak Rumah Bagonjong kecil itu bercat
> kuning dan kusennya berwarna hitam. Atapnyapun sudah tak kokoh. Sisi kanan,
> kiri, depan, belakang fondasinya mulai goyah.
>
> Menurut Hamidi Nan Kodo Kayo, 62, salah seorang pen­du­duk setempat, di
> Kerajaan Jam­bu Lipo ada tiga Raja, atau b

Bls: [R@ntau-Net] Re: Tour de Jambu Lipo, Rajo Manjalang Rantau

2013-07-20 Terurut Topik asmun sjueib
Aww. Ddn. RP dan Palanta nan berbahagia,
aaa) Tarimo kasieh atas kiriman informasi dan foto RG yang menarik. 
bbb) Sekiranya kito dapek kontak jo "owner" RG tsb. dapeik bicarakan untuk 
dikelola sebagai asset Nagari ybs. dan manakala masih baik untuk ditinggali 
kiranya bagaimana yach.
ccc) Mungkin ada investor lokal yang berminat kerjasama untuk pelestarian RG di 
Minangkabau supayo indak punah dimakan jaman.
Wassalam,
Haasma Depok.





 Dari: Ramadhanil pitopang 
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 7:22
Judul: Bls: [R@ntau-Net] Re: Tour de Jambu Lipo, Rajo Manjalang Rantau
 


Awal bulan Juli nan ko ambo pulang ka Ranah Minang, sempat pulo batandang ka 
Silungkang ka tampek kerabat nan rumahnya basubalahan jo Rumah gadang 13 ruang 
punyo Urang Pitopang juo nan alah lamo ditinggakan, dek mereka merantau 
kasadonyo.
Ruponyo selain di daerah luhak 50 Kota, dan Luhak nan Tuo sarato Riau daratan 
(Kampar, Palalawan) di daerah Silungkang (lihat foto terlampir)  dan Sijunjuang 
( tampek kerajaan Jambu Lipo) iko bakambang pulo Suku PITOPANG nan dikambangkan 
 dek niniak Datuak Sakalok Dunia...Saudaro sabapak Datuak Parpatiah nan 
Sabatang nan mendirikan Sistem Kelarasan Lareh Nan Panjang. Tapi nan aneh di 
Luhak Agam ndak ado suku PITOPANG iko doh..


Wassalam,
Ramadhanil PITOPANG
49 thn- Palu Sulawesi Tengah






 Dari: Sjamsir Sjarif 
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 20:54
Judul: [R@ntau-Net] Re: Tour de Jambu Lipo, Rajo Manjalang Rantau
 


Caliak petanyo:
http://peta.sijunjung.go.id/
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif

On Saturday, July 20, 2013 2:34:42 AM UTC-7, Nofend St.
 Mudo wrote:
Melacak Kejayaan Kerajaan Jambu Lipo di Sijunjung
>
> Padang Ekspres • Sabtu, 20/07/2013 13:28 WIB • Riki Chandra • 76 klik
>Rentang sejarah pan­jang Minangkabau sudah tak bisa diragukan lagi dan 
>terpatri dalam garis sejarah Indonesia. Berbagai situs dan warisan budayapun 
>hingga kini masih bisa dilacak, termasuk yang berada di Sijunjung. Ya, di 
>Sijun­jung ini ternyata hingga saat ini masih eksis kerajaan Jambu Lipo yang 
>tetap bertahan dan menjalankan ritual adat dan budayanya.
> 
>Sumatera Barat, menyim­pan cerita tentang adat Minang­kabau, serta basis-basis 
>pe­nye­ba­ran adat, budaya, serta agama. Se­perti, Batusangkar, dengan Istano 
>Pagaruyuang-nya, atau Ma­kam Syeh Burhanudin di Pariaman, dan sebagainya. 
>Na­mun, tidak semua dari pening­ga­lan-peninggalan budaya itu di­les­tarikan 
>dengan baik.
> 
>Padang Ekspres bersama rombongan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) Regional ke 
>11 tahun 2013 Sumbar, yang dise­leng­garakan Balai Pelestarian Nilai Budaya 
>(BPNB) Padang, mencoba menyisir beberapa tempat bersejarah di Kabupaten 
>Sijunjung.
> 
>Sijunjung merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/Kota di Sumbar, yang memiliki 
>andil besar dalam perjalanan sejarah Sumbar, Bahkan, sejarah Bang­sa 
>Indonesia. Sebab, di Sijunjung ada Nagari Sumpurkudus, yang termasuk salah 
>satu basis Pe­me­rin­tahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
> 
>Begitu juga peninggalan-peninggalan sejarah budaya dan adat-istiadat. Salah 
>satunya Kerajaan Jambu Lipo yang ter­letak di Kenagarian Lubuk Ta­rok.  Pada 
>daerah ini ditemukan berbagai peninggal benda bu­daya seperti adanya sebuah 
>Kerajaan, Rumah Gadang 13 ruang, serta lesung panjang.
> 
>Dengan adanya bangunan-bangunan tua itu, terlihat betul, bahwa daerah Kerajaan 
>Jambu Lipo memang sudah tua, dan seharusnya dilestarikan. Kendati demikian, 
>akses jalan menuju Kerajaan Jambu Lipo yang ha­nya berjarak sekitar 20 KM dari 
>Muaro Sijunjung, sangat mem­pri­hatinkan. Lebih-lebih saat hari hujan, aspal 
>tanahnya naik, dan mengakibatkan becek yang sulit untuk dilalui sepeda motor.
> 
>Lebih memiriskan lagi, tak satupun petunjuk jalan yang dipasang gerbang masuk 
>jalan utama, yang menyatakan di dalam sana ada sebuah istana Kerajaan. Tidak 
>adanya pan­duan dan petunjuk jalan ini, menyebabkan para pengunjung 
>ke­bingunan menuju lokasi lokasi itu.
> 
>Hati ini iba saat melihat nasib Kerajaan Jambu Lipo. Perasaan semula 
>mem­ba­yang­kan Kerajaan yang begitu megah ternyata salah. Kerajaan Jambu 
>seperti tak bertuan saja. Ke­ra­jaan bak Rumah Bagonjong kecil itu bercat 
>kuning dan kusennya berwarna hitam. Atapnyapun sudah tak kokoh. Sisi kanan, 
>kiri, depan, belakang fondasinya mulai goyah.
> 
>Menurut Hamidi Nan Kodo Kayo, 62, salah seorang pen­du­duk setempat, di 
>Kerajaan Jam­bu Lipo ada tiga Raja, atau biasa disebut dengan Rajo Tigo Selo. 
>Yaitu, Rajo Alam, Rajo Ibadat, serta Rajo Adat. Ketiga Raja ini mesti seiya 
>dan sekata dalam memutuskan suatu persoalan adat. Kendati demikian, yang 
>ditinggian dari tiga Raja tersebut adalah Rajo Alam. Sebab, semua seluruh 
>persoalan bermuara dan diselesaikan oleh Rajo Alam.
> 
>“Kalau Rajo Alam sukunya Chaniago, sebutannya Rajo Gadang, menguasai masalah 
>Agama, Adat, dan seluruh per­soa­lan, dan berasal dari Pa­ga­ru

[R@ntau-Net] OOT:Televisi Prancis Tayangkan Azan

2013-07-20 Terurut Topik fashridjalmnoor
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sanak-sanak sa palanta yth.
Semoga artikel barikuik bamanfa'at untuak kito kasamonyo
Salam
FMNS
L65bdg



Televisi Prancis Tayangkan Azan
20 Juli 2013 19:40 WIB

Muslim Prancis
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kabar gembira bagi pemirsa Muslim televisi di 
Prancis. Mereka kini bisa menyaksikan siaran langsung azan dari layar kaca. 
Saluran televisi Prancis La Locale mulai mengakomodasi tayangan azan selama 
bulan Ramadhan.  

Program tersebut mengikuti salah satu stasiun televisi di Kota London, Channel 
4, beberapa waktu lalu. ABNA News melaporkan, saluran La Locale menjadi stasiun 
pertama di Prancis yang menampilkan panggilan shalat itu.

Selain azan, La Locale juga membuat program semarak Ramadhan lainnya, termasuk 
di antaranya program-program diskusi Islam maupun hiburan selama berpuasa. La 
Locale sepertinya tidak meninggalkan nuansa keberagamaan yang kental selama 
bulan suci umat Islam itu.

Mereka telah menyiapkan armada untuk diterjunkan dari masjid-ke masjid. Prancis 
merupakan negara di benua Eropa dengan tingkat populasi Muslim terbesar. 
Marseille, dikenal sebagai kantong Muslim di Prancis.

Tidak ada catatan resmi berapa angka pasti Muslim di negara itu. Namun, 
sepertinya tidak kurang dari delapan juta jiwa. Ratusan ribu di antaranya 
adalah mualaf.

Sementara itu, di Inggris, anggota parlemen dari kelompok konservatif Angie 
Bray menilai tayangan azan di saluran televisi adalah pelecehan. Bray 
mengkritik program Channel 4 yang menayangkan azan ketika semua warga menikmati 
waktu istirahat dan tidur.

"Channel 4 telah merendahkan agama Islam dengan tayangannya. Siapa yang 
menikmati panggilan berdoa (shalat) saat pukul 03.00 dini hari," kata dia, 
seperti dilansir the Guardian, Selasa (16/7).

Menanggapi itu, Kepala Eksekutif Channel 4 David Ibrahim menyayangkan komentar 
sinis Bray. Menurut dia, tayangan azan selama Ramadhan adalah bagian dari 
pelayanan publik.

''Saya pikir ini bagian dari latihan kebijaksanaan dalam penyiaran. Ini harus 
saya akui positif untuk pelayanan,'' ujarnya.



Red: Damanhuri Zuhri
Rep: Bambang Noroyono
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




[R@ntau-Net] ABS SBK dan Islam

2013-07-20 Terurut Topik elmuharis patopang
Assalammualaykum...!
Ado nan taraso dek ambo... Dan ingin pulo minta pandapek ka dunsanak di
palanta iko tentang falsafah ABS SBK...
Kalau manuruik ambo ABS SBK itu artinyo sumber dari segala sumber hukum yg
harus dipakai di minangkabau ko adolah Alqur'an dan Sunnah...
Jadi Alquran dan Sunnah dilatakkan dan diposisikan diateh dari pado aturan2
nan lain tamasuak pancasila dan uud45...
Kesimpulan ambo di Minangkabau ko harus diberlakukan hukum islam seperti di
Aceh...!!
Karano disamping sdh mjd suatu kewajiban jg bisa untuk membasmi
perkembangan faham sekuler n pluralis di minangkabau ko...!
Baa kiro2 manuruik pandapek dunsanak2 di palanta ko..?

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




[R@ntau-Net] Re: Tour de Jambu Lipo, Rajo Manjalang Rantau

2013-07-20 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Caliak petanyo:
http://peta.sijunjung.go.id/
-- MakNgah
Sjamsir Sjarif

On Saturday, July 20, 2013 2:34:42 AM UTC-7, Nofend St. Mudo wrote:
>
> Melacak Kejayaan Kerajaan Jambu Lipo di Sijunjung
>
>  Padang Ekspres • Sabtu, 20/07/2013 13:28 WIB • Riki Chandra • 76 klik
>
> [image: Rumah bagonjong ini adalah pusat kerajaan Jambu Lipo di Sijunjung]
>
> *Rentang* sejarah pan­jang Minangkabau sudah tak bisa diragukan lagi dan 
> terpatri dalam garis sejarah Indonesia. Berbagai situs dan warisan 
> budayapun hingga kini masih bisa dilacak, termasuk yang berada di 
> Sijunjung. Ya, di Sijun­jung ini ternyata hingga saat ini masih eksis 
> kerajaan Jambu Lipo yang tetap bertahan dan menjalankan ritual adat dan 
> budayanya.
>
>  
>
> Sumatera Barat, menyim­pan cerita tentang adat Minang­kabau, serta 
> basis-basis pe­nye­ba­ran adat, budaya, serta agama. Se­perti, Batusangkar, 
> dengan Istano Pagaruyuang-nya, atau Ma­kam Syeh Burhanudin di Pariaman, dan 
> sebagainya. Na­mun, tidak semua dari pening­ga­lan-peninggalan budaya itu 
> di­les­tarikan dengan baik.
>
>  
>
> Padang Ekspres bersama rombongan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) Regional 
> ke 11 tahun 2013 Sumbar, yang dise­leng­garakan Balai Pelestarian Nilai 
> Budaya (BPNB) Padang, mencoba menyisir beberapa tempat bersejarah di 
> Kabupaten Sijunjung.
>
>  
>
> Sijunjung merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/Kota di Sumbar, yang 
> memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah Sumbar, Bahkan, sejarah 
> Bang­sa Indonesia. Sebab, di Sijunjung ada Nagari Sumpurkudus, yang 
> termasuk salah satu basis Pe­me­rin­tahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).
>
>  
>
> Begitu juga peninggalan-peninggalan sejarah budaya dan adat-istiadat. 
> Salah satunya Kerajaan Jambu Lipo yang ter­letak di Kenagarian Lubuk 
> Ta­rok.  Pada daerah ini ditemukan berbagai peninggal benda bu­daya seperti 
> adanya sebuah Kerajaan, Rumah Gadang 13 ruang, serta lesung panjang.
>
>  
>
> Dengan adanya bangunan-bangunan tua itu, terlihat betul, bahwa daerah 
> Kerajaan Jambu Lipo memang sudah tua, dan seharusnya dilestarikan. Kendati 
> demikian, akses jalan menuju Kerajaan Jambu Lipo yang ha­nya berjarak 
> sekitar 20 KM dari Muaro Sijunjung, sangat mem­pri­hatinkan. Lebih-lebih 
> saat hari hujan, aspal tanahnya naik, dan mengakibatkan becek yang sulit 
> untuk dilalui sepeda motor.
>
>  
>
> Lebih memiriskan lagi, tak satupun petunjuk jalan yang dipasang gerbang 
> masuk jalan utama, yang menyatakan di dalam sana ada sebuah istana 
> Kerajaan. Tidak adanya pan­duan dan petunjuk jalan ini, menyebabkan para 
> pengunjung ke­bingunan menuju lokasi lokasi itu.
>
>  
>
> Hati ini iba saat melihat nasib Kerajaan Jambu Lipo. Perasaan semula 
> mem­ba­yang­kan Kerajaan yang begitu megah ternyata salah. Kerajaan Jambu 
> seperti tak bertuan saja. Ke­ra­jaan bak Rumah Bagonjong kecil itu bercat 
> kuning dan kusennya berwarna hitam. Atapnyapun sudah tak kokoh. Sisi kanan, 
> kiri, depan, belakang fondasinya mulai goyah.
>
>  
>
> Menurut Hamidi Nan Kodo Kayo, 62, salah seorang pen­du­duk setempat, di 
> Kerajaan Jam­bu Lipo ada tiga Raja, atau biasa disebut dengan Rajo Tigo 
> Selo. Yaitu, Rajo Alam, Rajo Ibadat, serta Rajo Adat. Ketiga Raja ini mesti 
> seiya dan sekata dalam memutuskan suatu persoalan adat. Kendati demikian, 
> yang ditinggian dari tiga Raja tersebut adalah Rajo Alam. Sebab, semua 
> seluruh persoalan bermuara dan diselesaikan oleh Rajo Alam.
>
>  
>
> “Kalau Rajo Alam sukunya Chaniago, sebutannya Rajo Gadang, menguasai 
> masalah Agama, Adat, dan seluruh per­soa­lan, dan berasal dari 
> Pa­ga­ruyung. Rajo Ibadat sukunya Piliang, membahas dan me­ngua­sai urusan 
> Agama, menurut sejarah datangnya dari Solok Selatan. Serta Rajo Adat 
> sukunya Melayu, menguasai tentang adat-istiadat,” ujar lelaki yang mengaku 
> Mambako pada Rajo Alam, karena Rajo Alam keme­na­kan dari Ayahnya.
>
>  
>
> Hamidi yang berasal dari suku Panai Melayu itu menye­bu­t­kan, dalam 
> lingkungan Kena­ga­rian Lubuk Tarok itu sendiri terdiri dari empat sudut. 
> Serta memiliki empat suku pula. Yaitu,  suku Melayu, Chaniago, Piliang, dan 
> Pitopang.
>
>  
>
> “Tapi, karena Kerajaan ini adanya di Nagari, karena ini kampung Raja, 
> jadi, tidak ada sukunya. Dan disebut orang Kerajaan Jambu Lipo saja,” papar 
> pria yang sudah merantau hingga ke Irian Jaya ini.
>
> Menurut Tuanku Rajo Ga­dang Firman Bagindo Tan A­meh, yang Dipertuan Rajo 
> Alam Jambu Lipo, dalam catatan sejarah Kerajaan Jambu Lipo ini telah ada 
> sejak abad ke-10 Ma­sehi. Raja pertamanya bernama Dung­ku Dangaka.
>
>  
>
> “Dulunya, pusat peme­rin­ta­han Kerajaan Jambu Lipo ini di Bukit Jambu 
> Lipo. Baru, setelah pemerintahan Raja ke-4 yang bernama Buayo Kumbang 
> me­nga­dakan perundingan, dan disepakatilah memindahkan pusat pemerintahan 
> ke Nagari Lubuk Tarok,” jelas Tuanko Rajo Alam.
>
>  
>
> Firman Bagindo Tan Ameh yang saat ini menduduki posisi Raja yang ke-14 
> sebagai Pemim­pin Kerajaan menyebutkan, jika di Kerajaan Jambu Lipo 

Re: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

2013-07-20 Terurut Topik Ephi Lintau
Pak Iqbal..bisa juo tampeknyo di musajik, misalnyo janjian sholat zhuhur 
basamo di musajik nan di UNP, sambia manunggu ashar...bisa kito diskusikan 
dimusajik tuh sajo. atau musajik muhammadiyah nan di pasa raya.

salam
ephi

Pada Sabtu, 20 Juli 2013 16:30:17 UTC+7, iqbal rahman menulis:
>
> Mak Sati , itulah alun dapek jawaban dari Rita , baa kalau di rumah Mamak 
> sajo , tolong Di info alamatnyo dih 
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry® 
>
> -Original Message- 
> From: sjams...@yahoo.com.sg  
> Sender: rant...@googlegroups.com  
> Date: Sat, 20 Jul 2013 09:09:01 
> To: > 
> Reply-To: rant...@googlegroups.com  
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota 
> Padang 
>
> Nakan Iqbal, 
>
> Rasonyo kalau di UBH agak tipih kemungkinan, apo lai hari Sabtu. Seluruh 
> ruangan dikunci dek satpam. Utk maagiah kuliah tambahan sajo hari Sabtu tu, 
> harus ado rekomendasi tertulis dari Dekan ybs. Rancaklah Iqbal cari tampek 
> lain nan ka mungkin. 
> Bara urang nan ka hadir gak ati? 
> Ambo insya Allah hari itu bisa hadir. 
>
> Mak Sati (L. 76+4+18) 
> asa Galuang, Sungai Pua, Agam 
> Jl. Sitawa 25, Tabiang 
> 0852 63000 868 As 
> Powered by Telkomsel BlackBerry® 
>
> -Original Message- 
> From: "iqbal rahman" > 
> Sender: rant...@googlegroups.com  
> Date: Sat, 20 Jul 2013 04:28:09 
> To: rantau groups> 
> Reply-To: rant...@googlegroups.com  
> Subject: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota 
> Padang 
>
> Assalammualaikum wr wb 
>
> Mak Sati , Pak. ZD , Add Ephi Lintau dan Add Rita Murai Kukuban di Padang 
>
> Assalammualaikum. Wr Wb 
>
> Sesuai jo program  dunsanak kito di rantaunet nan di koodinir dek ajo duta 
> tantang bingkisan dari rantaunet untuak anak-anak du'afa di kota Padang ala 
> mulai jalan . 
> Satantangan baitu , kito nan di Padang mandapek amanah untuak mancari dima 
> bingkisan akan kito sarahkan . 
> Hasil bicaro ambo jo dunsanak kito Ephi Lintau , ambo mausulkan kito 
> bicarakan dulu tantang sagalo sesuatunyo untuak itu kalau ado wakatu baanyo 
> kalau kito batamu pado jam siang hari Sabtu nan akan datang tanggal.27 juli 
> 2013 tampek pertemuan manyusul , 
> Rencana ambo kito batamu muko  di UBH ulak karang sajo tampek adiak kito 
> Rangkayo Rita Murai kukuban maaja ( tapi alun konfirmasi)  , mohon atensi 
> yo   
> Salam , 
> Iqbal Rahman 
> L60+ Pdg 
> Powered by Telkomsel BlackBerry® 
>
> -- 
> . 
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. 
> === 
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: 
> * DILARANG: 
>   1. Email besar dari 200KB; 
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>   3. Email One Liner. 
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata! 
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting 
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply 
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
> mengganti subjeknya. 
> === 
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/ 
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari 
> Grup Google. 
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com . 
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. 
>
>
> -- 
> . 
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. 
> === 
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: 
> * DILARANG: 
>   1. Email besar dari 200KB; 
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>   3. Email One Liner. 
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata! 
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting 
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply 
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
> mengganti subjeknya. 
> === 
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/ 
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari 
> Grup Google. 
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, 
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlan...@googlegroups.com . 
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. 
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dip

Re: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

2013-07-20 Terurut Topik sjamsiralam
Misscall se ambo. Atau kirim no hp Iqbal.

Mak Sati (L. 76+4+18)
asa Galuang, Sungai Pua, Agam
Jl. Sitawa 25, Tabiang
0852 63000 868 As 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "iqbal rahman" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 20 Jul 2013 09:30:17 
To: rantau groups
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

Mak Sati , itulah alun dapek jawaban dari Rita , baa kalau di rumah Mamak sajo 
, tolong Di info alamatnyo dih 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: sjamsira...@yahoo.com.sg
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 20 Jul 2013 09:09:01 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

Nakan Iqbal,

Rasonyo kalau di UBH agak tipih kemungkinan, apo lai hari Sabtu. Seluruh 
ruangan dikunci dek satpam. Utk maagiah kuliah tambahan sajo hari Sabtu tu, 
harus ado rekomendasi tertulis dari Dekan ybs. Rancaklah Iqbal cari tampek lain 
nan ka mungkin.
Bara urang nan ka hadir gak ati?
Ambo insya Allah hari itu bisa hadir.

Mak Sati (L. 76+4+18)
asa Galuang, Sungai Pua, Agam
Jl. Sitawa 25, Tabiang
0852 63000 868 As 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "iqbal rahman" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 20 Jul 2013 04:28:09 
To: rantau groups
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

Assalammualaikum wr wb 

Mak Sati , Pak. ZD , Add Ephi Lintau dan Add Rita Murai Kukuban di Padang 

Assalammualaikum. Wr Wb 

Sesuai jo program  dunsanak kito di rantaunet nan di koodinir dek ajo duta 
tantang bingkisan dari rantaunet untuak anak-anak du'afa di kota Padang ala 
mulai jalan .
Satantangan baitu , kito nan di Padang mandapek amanah untuak mancari dima 
bingkisan akan kito sarahkan .
Hasil bicaro ambo jo dunsanak kito Ephi Lintau , ambo mausulkan kito bicarakan 
dulu tantang sagalo sesuatunyo untuak itu kalau ado wakatu baanyo kalau kito 
batamu pado jam siang hari Sabtu nan akan datang tanggal.27 juli 2013 tampek 
pertemuan manyusul ,
Rencana ambo kito batamu muko  di UBH ulak karang sajo tampek adiak kito 
Rangkayo Rita Murai kukuban maaja ( tapi alun konfirmasi)  , mohon atensi yo  
Salam ,
Iqbal Rahman 
L60+ Pdg
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===

Re: [R@ntau-Net] OOT: Konteks Kenegaraan dari Agamo.

2013-07-20 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar.
Sanak Sutan Sinaro, tarimo kasih. Alhamdulillah kok baitu. Salamaik babuko. 
Tingga kito tunggu penjelasan pak Mochtar Naim.
Wassalam,
SB. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] OOT: Konteks Kenegaraan dari Agamo.

2013-07-20 Terurut Topik Sutan Sinaro
Maaf sabalun babuko, ambo koreksi pak Saaf saketek, salain nan pak Saaf 
kecekkan tu,
ambo juo pendukung NKRI, tapi mungkin indak samo jo konsep pak Saaf tentang 
NKRI.
Kalau ndak salah dulu lah pernah ambo postingkan "Negara Islam sepeti apa ?", 
kalau
alun, pak Saaf ambo raso, tantu lah mambaco di dinding FB ambo, tantang "Negara 
Islam
seperti apa ?", cuma pura-purak ndak tau se, jaweknyo "NKRI itu lah", cuma 
mukasuik 
indak samo jo nan kini. 
Kalau alun, atau pak Saaf memang ndak amuah mambaco di sinan, beko ambo copy 
paste kan di siko.
 
Wassalam
 
St. Sinaro
 


 From: Dr. Saafroedin Bahar. 
To: Rantau Net Rantau Net  
Sent: Saturday, 20 July 2013 12:59 AM
Subject: Re: [R@ntau-Net] OOT: Konteks Kenegaraan dari Agamo.
  

Sanak ZulTan, tujuannyo jaleh babeda. Ambo mandukuang NKRI, Sanak Sutan Sinaro 
mandukuang NII.
Wassalam,
SB. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Bls: [R@ntau-Net] OOT: Konteks Kenegaraan dari Agamo.

2013-07-20 Terurut Topik Lies Suryadi
Samo batenggang di nan rumik Pak Saaf jo Mamak Sutan Sinaro tampak e mah.
 
Salam,
Suryadi
 


 Dari: Sutan Sinaro 
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
Dikirim: Sabtu, 20 Juli 2013 12:08
Judul: Re: [R@ntau-Net] OOT: Konteks Kenegaraan dari Agamo.
  


Maaf sabalun babuko, ambo koreksi pak Saaf saketek, salain nan pak Saaf 
kecekkan tu,
ambo juo pendukung NKRI, tapi mungkin indak samo jo konsep pak Saaf tentang 
NKRI.
Kalau ndak salah dulu lah pernah ambo postingkan "Negara Islam sepeti apa ?", 
kalau
alun, pak Saaf ambo raso, tantu lah mambaco di dinding FB ambo, tantang "Negara 
Islam
seperti apa ?", cuma pura-purak ndak tau se, jaweknyo "NKRI itu lah", cuma 
mukasuik 
indak samo jo nan kini. 
Kalau alun, atau pak Saaf memang ndak amuah mambaco di sinan, beko ambo copy 
paste kan di siko.
 
Wassalam
 
St. Sinaro
 


 From: Dr. Saafroedin Bahar. 
To: Rantau Net Rantau Net  
Sent: Saturday, 20 July 2013 12:59 AM
Subject: Re: [R@ntau-Net] OOT: Konteks Kenegaraan dari Agamo.
  

Sanak ZulTan, tujuannyo jaleh babeda. Ambo mandukuang NKRI, Sanak Sutan Sinaro 
mandukuang NII.
Wassalam,
SB. 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
*
 Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.



   
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: Bls: [R@ntau-Net] OOT: Konteks Kenegaraan dari Agamo.

2013-07-20 Terurut Topik alhaqirwalfaqir


Jadi sabana e Juklak NKRI ko banyak macamnyo yo Joe...

Tapi sajak Otda ko dan lah lapehnyo salah satu Propinsinyo, ndak sasuai di 
sabuik NKRI lei ndak Joehehehe

Atau namonyo NKRI-1,
Atau NKRI -1 +7

Atau NKRI= Negara KeRajaan Islam

Sangenek,




Wassalam,
anwardjambak 44+, 
mudiak Pyk, kanakan Dt Rajo Malano(Maulana), 

"Maminteh Sabalun Hanyuik!!!

Sent from my BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

2013-07-20 Terurut Topik iqbal rahman
Mak Sati , itulah alun dapek jawaban dari Rita , baa kalau di rumah Mamak sajo 
, tolong Di info alamatnyo dih 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: sjamsira...@yahoo.com.sg
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 20 Jul 2013 09:09:01 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

Nakan Iqbal,

Rasonyo kalau di UBH agak tipih kemungkinan, apo lai hari Sabtu. Seluruh 
ruangan dikunci dek satpam. Utk maagiah kuliah tambahan sajo hari Sabtu tu, 
harus ado rekomendasi tertulis dari Dekan ybs. Rancaklah Iqbal cari tampek lain 
nan ka mungkin.
Bara urang nan ka hadir gak ati?
Ambo insya Allah hari itu bisa hadir.

Mak Sati (L. 76+4+18)
asa Galuang, Sungai Pua, Agam
Jl. Sitawa 25, Tabiang
0852 63000 868 As 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "iqbal rahman" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 20 Jul 2013 04:28:09 
To: rantau groups
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

Assalammualaikum wr wb 

Mak Sati , Pak. ZD , Add Ephi Lintau dan Add Rita Murai Kukuban di Padang 

Assalammualaikum. Wr Wb 

Sesuai jo program  dunsanak kito di rantaunet nan di koodinir dek ajo duta 
tantang bingkisan dari rantaunet untuak anak-anak du'afa di kota Padang ala 
mulai jalan .
Satantangan baitu , kito nan di Padang mandapek amanah untuak mancari dima 
bingkisan akan kito sarahkan .
Hasil bicaro ambo jo dunsanak kito Ephi Lintau , ambo mausulkan kito bicarakan 
dulu tantang sagalo sesuatunyo untuak itu kalau ado wakatu baanyo kalau kito 
batamu pado jam siang hari Sabtu nan akan datang tanggal.27 juli 2013 tampek 
pertemuan manyusul ,
Rencana ambo kito batamu muko  di UBH ulak karang sajo tampek adiak kito 
Rangkayo Rita Murai kukuban maaja ( tapi alun konfirmasi)  , mohon atensi yo  
Salam ,
Iqbal Rahman 
L60+ Pdg
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan re

[R@ntau-Net] Tour de Jambu Lipo, Rajo Manjalang Rantau

2013-07-20 Terurut Topik Nofend St. Mudo
Melacak Kejayaan Kerajaan Jambu Lipo di Sijunjung

 Padang Ekspres • Sabtu, 20/07/2013 13:28 WIB • Riki Chandra • 76 klik

[image: Rumah bagonjong ini adalah pusat kerajaan Jambu Lipo di Sijunjung]

*Rentang* sejarah pan­jang Minangkabau sudah tak bisa diragukan lagi dan
terpatri dalam garis sejarah Indonesia. Berbagai situs dan warisan
budayapun hingga kini masih bisa dilacak, termasuk yang berada di
Sijunjung. Ya, di Sijun­jung ini ternyata hingga saat ini masih eksis
kerajaan Jambu Lipo yang tetap bertahan dan menjalankan ritual adat dan
budayanya.



Sumatera Barat, menyim­pan cerita tentang adat Minang­kabau, serta
basis-basis pe­nye­ba­ran adat, budaya, serta agama. Se­perti, Batusangkar,
dengan Istano Pagaruyuang-nya, atau Ma­kam Syeh Burhanudin di Pariaman, dan
sebagainya. Na­mun, tidak semua dari pening­ga­lan-peninggalan budaya itu
di­les­tarikan dengan baik.



Padang Ekspres bersama rombongan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) Regional
ke 11 tahun 2013 Sumbar, yang dise­leng­garakan Balai Pelestarian Nilai
Budaya (BPNB) Padang, mencoba menyisir beberapa tempat bersejarah di
Kabupaten Sijunjung.



Sijunjung merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/Kota di Sumbar, yang
memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah Sumbar, Bahkan, sejarah
Bang­sa Indonesia. Sebab, di Sijunjung ada Nagari Sumpurkudus, yang
termasuk salah satu basis Pe­me­rin­tahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).



Begitu juga peninggalan-peninggalan sejarah budaya dan adat-istiadat. Salah
satunya Kerajaan Jambu Lipo yang ter­letak di Kenagarian Lubuk Ta­rok.
Pada daerah ini ditemukan berbagai peninggal benda bu­daya seperti adanya
sebuah Kerajaan, Rumah Gadang 13 ruang, serta lesung panjang.



Dengan adanya bangunan-bangunan tua itu, terlihat betul, bahwa daerah
Kerajaan Jambu Lipo memang sudah tua, dan seharusnya dilestarikan. Kendati
demikian, akses jalan menuju Kerajaan Jambu Lipo yang ha­nya berjarak
sekitar 20 KM dari Muaro Sijunjung, sangat mem­pri­hatinkan. Lebih-lebih
saat hari hujan, aspal tanahnya naik, dan mengakibatkan becek yang sulit
untuk dilalui sepeda motor.



Lebih memiriskan lagi, tak satupun petunjuk jalan yang dipasang gerbang
masuk jalan utama, yang menyatakan di dalam sana ada sebuah istana
Kerajaan. Tidak adanya pan­duan dan petunjuk jalan ini, menyebabkan para
pengunjung ke­bingunan menuju lokasi lokasi itu.



Hati ini iba saat melihat nasib Kerajaan Jambu Lipo. Perasaan semula
mem­ba­yang­kan Kerajaan yang begitu megah ternyata salah. Kerajaan Jambu
seperti tak bertuan saja. Ke­ra­jaan bak Rumah Bagonjong kecil itu bercat
kuning dan kusennya berwarna hitam. Atapnyapun sudah tak kokoh. Sisi kanan,
kiri, depan, belakang fondasinya mulai goyah.



Menurut Hamidi Nan Kodo Kayo, 62, salah seorang pen­du­duk setempat, di
Kerajaan Jam­bu Lipo ada tiga Raja, atau biasa disebut dengan Rajo Tigo
Selo. Yaitu, Rajo Alam, Rajo Ibadat, serta Rajo Adat. Ketiga Raja ini mesti
seiya dan sekata dalam memutuskan suatu persoalan adat. Kendati demikian,
yang ditinggian dari tiga Raja tersebut adalah Rajo Alam. Sebab, semua
seluruh persoalan bermuara dan diselesaikan oleh Rajo Alam.



“Kalau Rajo Alam sukunya Chaniago, sebutannya Rajo Gadang, menguasai
masalah Agama, Adat, dan seluruh per­soa­lan, dan berasal dari
Pa­ga­ruyung. Rajo Ibadat sukunya Piliang, membahas dan me­ngua­sai urusan
Agama, menurut sejarah datangnya dari Solok Selatan. Serta Rajo Adat
sukunya Melayu, menguasai tentang adat-istiadat,” ujar lelaki yang mengaku
Mambako pada Rajo Alam, karena Rajo Alam keme­na­kan dari Ayahnya.



Hamidi yang berasal dari suku Panai Melayu itu menye­bu­t­kan, dalam
lingkungan Kena­ga­rian Lubuk Tarok itu sendiri terdiri dari empat sudut.
Serta memiliki empat suku pula. Yaitu,  suku Melayu, Chaniago, Piliang, dan
Pitopang.



“Tapi, karena Kerajaan ini adanya di Nagari, karena ini kampung Raja, jadi,
tidak ada sukunya. Dan disebut orang Kerajaan Jambu Lipo saja,” papar pria
yang sudah merantau hingga ke Irian Jaya ini.

Menurut Tuanku Rajo Ga­dang Firman Bagindo Tan A­meh, yang Dipertuan Rajo
Alam Jambu Lipo, dalam catatan sejarah Kerajaan Jambu Lipo ini telah ada
sejak abad ke-10 Ma­sehi. Raja pertamanya bernama Dung­ku Dangaka.



“Dulunya, pusat peme­rin­ta­han Kerajaan Jambu Lipo ini di Bukit Jambu
Lipo. Baru, setelah pemerintahan Raja ke-4 yang bernama Buayo Kumbang
me­nga­dakan perundingan, dan disepakatilah memindahkan pusat pemerintahan
ke Nagari Lubuk Tarok,” jelas Tuanko Rajo Alam.



Firman Bagindo Tan Ameh yang saat ini menduduki posisi Raja yang ke-14
sebagai Pemim­pin Kerajaan menyebutkan, jika di Kerajaan Jambu Lipo
sendiri, adat yang dibawa Datuak Par­patih Nan Sabatang dan Datuak
Katumanggungan, sama-sama diberlakukan.



“Titiak Dari Ateh, ataupun Mambasuik Dari Bumi, samo-samo dipakai di
Kerajaan Jambu Lipo ini,” tegasnya.



Lebih lanjut Firman Bagindo Tan Ameh memaparkan, saat ini, kondisi Kerajaan
Jambu Lipo sangat memprihatinkan keberadaannya. Bahkan, sejak tahun 1932
hingga sekarang, belum pernah terj

Re: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

2013-07-20 Terurut Topik sjamsiralam
Nakan Iqbal,

Rasonyo kalau di UBH agak tipih kemungkinan, apo lai hari Sabtu. Seluruh 
ruangan dikunci dek satpam. Utk maagiah kuliah tambahan sajo hari Sabtu tu, 
harus ado rekomendasi tertulis dari Dekan ybs. Rancaklah Iqbal cari tampek lain 
nan ka mungkin.
Bara urang nan ka hadir gak ati?
Ambo insya Allah hari itu bisa hadir.

Mak Sati (L. 76+4+18)
asa Galuang, Sungai Pua, Agam
Jl. Sitawa 25, Tabiang
0852 63000 868 As 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "iqbal rahman" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 20 Jul 2013 04:28:09 
To: rantau groups
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

Assalammualaikum wr wb 

Mak Sati , Pak. ZD , Add Ephi Lintau dan Add Rita Murai Kukuban di Padang 

Assalammualaikum. Wr Wb 

Sesuai jo program  dunsanak kito di rantaunet nan di koodinir dek ajo duta 
tantang bingkisan dari rantaunet untuak anak-anak du'afa di kota Padang ala 
mulai jalan .
Satantangan baitu , kito nan di Padang mandapek amanah untuak mancari dima 
bingkisan akan kito sarahkan .
Hasil bicaro ambo jo dunsanak kito Ephi Lintau , ambo mausulkan kito bicarakan 
dulu tantang sagalo sesuatunyo untuak itu kalau ado wakatu baanyo kalau kito 
batamu pado jam siang hari Sabtu nan akan datang tanggal.27 juli 2013 tampek 
pertemuan manyusul ,
Rencana ambo kito batamu muko  di UBH ulak karang sajo tampek adiak kito 
Rangkayo Rita Murai kukuban maaja ( tapi alun konfirmasi)  , mohon atensi yo  
Salam ,
Iqbal Rahman 
L60+ Pdg
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] OOT : Mualaf

2013-07-20 Terurut Topik taufiqrasjid

Untuk Mualaf karano pernikahan iko, sayangnyo ado pulo nan diawak nan barulah

Ado babarapo  kawan ambo nan  samo karajo di kaletek, selain itu ado juo nan  
samo kuliah di Unri dulu

Sasudah punyo anak, mereka pisah. Karano kawan iko batambuah pulo

 Jadinyo si istri baliak ka agamo semula karano tapaso baliak ka kaluarganyo. 
Yang amat disayangkan, anak yang tinggal dengan ibunya ikut pula kepercayaan 
mereka

Nan agak bedo awak manyabuik, ado juo kawan kami nan ta-helo dari pihak istrinyo
Lucunyo, walau alah murtad gala adat itu tatap terpampang di namo lengkapnyo. 
Namo aslinyo hanyo sebagai inisial sajo
Tapi tampaknyo memang lah kalam dek baliau jalan ka kampuang

Cukup lama menderita sakik talatak dirumah  sebelum meninggal
Apakah itu "tanda2" dari Allah, seperti Yahudi Ariel Sharon yang sampai 
sekarang masih "koma"

Allahu alam bis sawab, kepada Allah kita berserah diri

Yang saya  diatas bukan untuk menjelekkan pihak lain atau maksud lain. Hanya 
untuk mengingatkan kita semua untuk memperkuat sendi2 beragama bagi kita dan 
keluarga kita. Syukur2 dapat mengajak orang lain  handai- taulan kita untuk 
beragama dengan baik


---TR
(58+ Rang Kiktenggi di Pku)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Muchwardi Muchtar 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sat, 20 Jul 2013 08:49:39 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] OOT : Mualaf

Di terminal Tanjuangpariuak, Jakarta deksari (1992) pernah ado ciek rumah
makan (lapau PKL) nan mambuek merek RM. SAKATO (masakan Padang). Satalah
ambo singgah sabanta (bukan untauk makan), kamudian maajak nan manggaleh
nasi tu mangecek baso awak tanyato nan punyo adolah urang Batak (pandai
baso awak). Arati SAKATO tu katonyo SAMO-2 KATOLIK!!!


RM.SAKATO tu indak bara lamo tatagak di sinan,kamudian mailang. Antah kama
painyo ambo indak panah mananyoan dan indak pulo sempat nyinyia mancari tau.

Salam...,
*mm
Lk-2, 58+, Bks (30 th bakantua di T'pariuak)


Pada 20 Juli 2013 06.45, Ramadhanil pitopang menulis:

> Pak TR,
> Pernah ambo baco di kaco balakang OTO angkot di salah satu Kota di Sumatra
> Barat . Tertulis MUALAB...bukan Mualaf..
> Setelah ambo tanyo supirnyo...Ruponyo artinyo "MUARO LABUAH"...asal supir
> oto angkot tu..
> He..he..he...he..Sorry Nofend St. Mudo yang MUALAB.bukan Muaro
> Lafuah..
>
> Wassalam,
> Ramadhanil
> Palu- Sulawesi Tengah, 49 thn
>
>
>   --
>  *Dari:* "taufiqras...@rantaunet.org" 
> *Kepada:* rantaunet@googlegroups.com
> *Dikirim:* Sabtu, 20 Juli 2013 4:55
> *Judul:* [R@ntau-Net] OOT : Mualaf
>
>
> Di Sumbar, mungkin karena tidak banyak Non Muslim yang tinggal, Jadi
> kurang begitu terdengar yang jadi Mualaf
>
> TR
> -
>
> Warga Iringi Mualaf Ramadhan Di Pekanbaru
>
> Jumat, 19 Juli 2013 21:45
>
> 
>
> 
>
> Share
>
> Tweet
>
> TRIBUNPEKANBARU.COM, Pekanbaru - Bulan suci Ramadhan menjadi momen
> berharga bagi tiga orang warga yang memeluk agama Islam atau "mualaf" di
> Masjid Agung Annur, Kota Pekanbaru, Jumat.
>
> Disaksikan ratusan jamaah dan para ulama usai ibadah Shalat Jumat, tiga
> orang mualaf itu mengucap dua kalimat syahadat sebagai syarat sah memeluk
> agama Islam. Satu di ataranya adalah seorang pelajar SMK Tunas Karya
> Pekanbaru bernama Untung Hasudungan Hutagalung.
>
> Kemudian, ada Dewi Irawati Boru Naibao dari Perawang, Kabupaten Siak, dan
> Yarlina Haliwah, gadis yang datang dari Nias, Sumatera Utara.
>
> Pengucapan syahadat dimpimpin oleh Imam Masjid Agung Annur KH Yusuf Ahmad.
> Mereka juga mengucapkan ikrar bahwa memeluk Islam tanpa ada tekanan dari
> pihak manapun.
>
> Ratusan jamaah yang melihat proses tersebut memberi ucapan selamat kepada
> tiga orang mualaf. Banyak dari para jamaah itu juga memberikan sumbangan
> dana sukarela kepada mereka.
>
> Masjid Agung Annur memang menjadi tempat yang dituju bagi orang yang ingin
> memeluk agama Islam, dan dalam sebulan rata-rata ada 4-5 orang mualaf yang
> jumlahnya bisa meningkat saat bulan Ramadhan. Di tempat itu, setiap mualaf
> mendapat bimbingan dari para ulama.
>
> "Setelah memeluk Islam, mereka mendapat bimbingan dan pelajaran sebanyak
> lima kali pertemuan," tutur KH Yusuf Ahmad. (antarariau.com)
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk

[R@ntau-Net] Mancari info tentang SUTAN MOHAMAD SALIM

2013-07-20 Terurut Topik Lies Suryadi
Salam Mamak2, Kakak2, sarato Sunsanak sakalian,
 
Ambo mancari2 info tentang Sutan Mohamad Salim (ayah Haji Agus Salim) 
Hoofddjaksa asa Koto Gadang nan tasabuik di zamannyo. Terakhir batugeh di 
Tanjuang Pinang. Mohon info dari Sidang Palanta, apokoh alah ado urang (awak) 
nan manulih sijarah iduik Sutan Mohamad Salim ko?
 
Ciek lai, ambo liek alun ado urang nan manulih biografi lengkap mengenai Haji 
Agus Salim. Mohon info dari Sidang Palanta abo buku nan alah ado nan agak 
lengkap manulih biografi Haji Agus Salim? Untuang2 ado carito mengenai ayah 
baliau di dalam buku tu. Ambo cibo maminjam buku ko dari perpustakaan, mudah2an 
ado info mengenai abak si "Abang Kecil''  ko di dalam.
  
Titel:  HadjiAgusSalim: hidupdanperdjuangannja/ oleh Solichin Salam
HajiAgusSalim: hidupdanperjuangannja 
Auteur:  Solichin Salam 
Jaar:  1961 
Uitgever:  Djakarta: Djajamurni 
Omvang:  200 p 
Formaat:  19 cm 
Persoon als onderwerp:  Haji AgusSalim(1884-1954) 
Trefwoord:  biographies; politicians; patriots; Indonesian history; Indonesia
  
Aanvraagnummer:  M aa 81 N 
Leeninformatie:  reeds aangevraagd 
Beschikbaarheid:  Beschikbaar voor reservering 
Uitleenindicatie:  uitleenbaar 
Aantal reserveringen:  0 
 Mohon maklumat labiah lanjuik dari Sidang Palanta.

Wassalam,
Suryadi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




[R@ntau-Net] Re: Bingkisan RantauNet untuak anak2 Du'afa di kota Padang

2013-07-20 Terurut Topik Ephi Lintau
Ambo mangikuit sajo pak, dimaa sarancaknyo..., kito tunggu pulo kaba dari 
ni Rita, Mak Sati, dll.
karena posisi ambo di banda buek/koto lalang..., agak jauh dari posisi Pak 
Iqbal/Mak Sati dan Ni Rita. Bialah nan mudo nan manuruit kasinan.

salam
Ephi Lintau 

Pada Sabtu, 20 Juli 2013 11:28:09 UTC+7, iqbal rahman menulis:
>
> Assalammualaikum wr wb 
>
> Mak Sati , Pak. ZD , Add Ephi Lintau dan Add Rita Murai Kukuban di Padang 
>
> Assalammualaikum. Wr Wb 
>
> Sesuai jo program  dunsanak kito di rantaunet nan di koodinir dek ajo duta 
> tantang bingkisan dari rantaunet untuak anak-anak du'afa di kota Padang ala 
> mulai jalan . 
> Satantangan baitu , kito nan di Padang mandapek amanah untuak mancari dima 
> bingkisan akan kito sarahkan . 
> Hasil bicaro ambo jo dunsanak kito Ephi Lintau , ambo mausulkan kito 
> bicarakan dulu tantang sagalo sesuatunyo untuak itu kalau ado wakatu baanyo 
> kalau kito batamu pado jam siang hari Sabtu nan akan datang tanggal.27 juli 
> 2013 tampek pertemuan manyusul , 
> Rencana ambo kito batamu muko  di UBH ulak karang sajo tampek adiak kito 
> Rangkayo Rita Murai kukuban maaja ( tapi alun konfirmasi)  , mohon atensi 
> yo   
> Salam , 
> Iqbal Rahman 
> L60+ Pdg 
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




Re: [R@ntau-Net] OOT: Konteks Kenegaraan dari Agamo.

2013-07-20 Terurut Topik Dr. Saafroedin Bahar.
Eh pak Muchlis, ambo kan batanyo? Ambo samo sakali indak berkeberatan jo sanak 
kito nan mandukuang NII. Ambo persilakan lanjuik, dan maajak jalan 
surang-surang. Tantang pak Mochtar, alah lamo ambo mandorong baliau manjalehkan 
apo bana nan baliau mukasuik jo ' Negara Islam' tu. Sampai kini alun ado 
penjelasan baliau. Bung ANB manjalehkan ado konsep Kartosuwiryo, ado konsep 
Daud Beureueh, kan wajar pulo ambo tahu apo konsep pak Mochtar, kan?
Berang-berang ? Pasti indak. Apo hak ambo utk berang?
Wassalam,
SB.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.




[R@ntau-Net] Donatur MTQ di Kel. Koto Lalang, Kec. Lubuk Kilangan - Mesjid Thariqatul jannah

2013-07-20 Terurut Topik Ephi Lintau
Assalamua'alaikum wr wb

Datuak, Angku, Ninik Mamak,  Uni, Uda , Adiak - Dunsanak ka sadonyo di 
Palanta rantau net n.a.h

Dalam mengisi/semarak bulan Suci Ramadhan ini, mesjid kami "Thariqatul 
Jannah" yang berada di Kel. Koto Lalang, Kec. Lubuk Kilangan - Padang, akan 
mengadakan MTQ tingkat umum se Kel. Koto Lalang. Insya Allah akan 
dilaksanakan pada tanggal 25 - 27 Juli 2013 setiap  selesai sholat tarawih.

bagi bpk/ibu, dunsanak kito di palanta yang bermurah hati untuk menjadi 
donatur, sangat kami harapkan, berikut ini link proposal kegiatan tersebut :

https://docs.google.com/document/d/1QITjHFVGdG8v5OeGNMcF5QEmVFkOlclpSAuJtra_EbY/edit?pli=1

dan berikut ini link donatur yg telah kami terima hingga hari ini, 20 juli 
2013, jam 14:00.

https://docs.google.com/spreadsheet/ccc?key=0AtbQvt7HYQNDdHRrckJmLXd0YkNhZjJZWWpnRDY5Y3c#gid=0

atas bantuan bpk/ibu, dunsanak kito di palanta RN, ambo ucapkan 
tarimokasih. Semoga niat baik dan bantuan ini dibalas Allah, SWT dengan 
balasan yg berlipat ganda hendaknya.
aamiin...YRA.

Wassalamuaalaikum wr wb

Ketua Panitia
Yuhefizar a.k.a Ephi Lintau 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.