[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-05 Terurut Topik Yulisman Tanjung
Nan sabananyo istilah "kampungan" tu memang indak tapek dunsanak...
  nampaknya itu cuma sekedar istilah para perantau dek karano MALU bandara-nyo
  secara management indak teratur.., nah urang awak ko cadiak memanfaatkan 
kesempatan
  tarutamo dlm mancari pitih.. (dlm hal iko bukan urang minang sé nan cadiak..)
  maka timbulah calo-calo dan petugas bandara yg berorientasi PITIH... tapi 
nampaknyo
  salamo pemerintahan SBY ko memang batambah penduduk miskin jadi kaba'a lai...?
   
  Wasalam,
  YT
  www.diagio-diamonds.com
   
  BLOG: http://lisman-bmw.blogspot.com


  Ingin juga saya ikut berkomentar tentang istilah kampungan yang identik 
dengan perilaku tidak baik. Padahal kalau kita mau lebih jeli menelaah, 
sekarang ini(atau dari dulu) mana yang lebih bermoral orang kampung atau orang 
kota, mana yang lebih mahal ayam kampung atau ayam...dst...selajutnya kita 
perhatikan, yang banyak jadi pemimpin : apakah orang yang berasal dari kampung 
atau dari kota, lihat saja SBY, GF dll berasal dari kampung, bukan dari kota, 
jadi apa dasarnya kalau perilaku seseorang yang kurang baik dikatakan 
kampungan??? padahal orang kampung lebih bermoral dari orang...sehingga 
perantau masih merindukan pulang kampunghmmm mungkin karena saya orang 
kampung...
   
  Salam,
  Yon H.
  Duri - Riau


-
  From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of zul 
amri







   
-
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
 Play Sims Stories at Yahoo! Games. 
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-05 Terurut Topik chaidir latief
Kok io lai SAYANG JO KAMPUANG apo nan dapek dengan TIDAK BOSAN dan HENTI 
HENTINYA agar BIN ini setaraf dengan Bandara lainnya  Komentar tidak akan habis 
hasisnya  Ini harus TERUS MENERUS 
Ch N Latief Dt Bandaro


- Original Message 
From: zul amri <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Thursday, July 5, 2007 10:33:39 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan


Terkait Pelayanan Bandara , maka pada tahun ini Bandara ngurah Rai dinobatkan 
sebagai bandara terbaik di Indonesia dalam masalah pelayanan terhadap pemakai 
jasa bandara mengalahkan bandara Soekarno Hatta Cengkareng dan Hasanuddin  
Ujung Pandang .
Saya tidak tahu BIM masuk kategori yang mana , namun kategori kampungan tidak 
ada dalam kategori penilaian , yang ada adalah : amat baik , baik , sedang , 
kurang . 
Hal yang selalu dikeluhkan oleh  pengguna jasa bandara selama ini adalah 
masalah kamar kecil (toilet) yang kotor , sarana pengambilan bagasi yang 
sembrawut karena tidak tersedianya  trolly yang cukup , dan pelayanan taksi 
yang masih belum tertib . Dan menurut pengamatan saya sewaktu pulkam beberapa 
waktu yang lalu Bandara BIM sudah berbuat maksimal dalam hal ini . Management 
Bandara BIM sudah menyediakan taxi counter dekat pengambilan bagasi penumpang  
dan bagi setiap penumpang dengan mudah bisa memesan taxi di taxi counter  
sesuai jurusan ( kota ) yang diinginkan dengan tariff resmi .  Namun pengguna 
jasa  lebih senang mencari taxi diluaran  dengan tarif tawar menawar , dan ini 
tentunya menjadi mangsa emput bagi calo - calo taxi liar . 
Salah satu factor penilaian kinerja pelayanan suatu bandara  diukur dengan 
berapa lama waktu effektif rata rata ( dalam satuan menit ) yang diperlukan 
oleh seorang penumpang sejak mulai turun dari pesawat dan  sampai dia keluar 
dari terminal kedatangan dan meninggalkan  bandara . Semakin pendek waktu yang 
digunakan  maka semakin bagus kinerja pelayanan bandara tersebut .
 
Wassalam : zul amry piliang ( 60 Th ) 


Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sebenarnya kejadian di BIM ini, adalah gejala umum bandara di Indonesia.  
Masalahnya sangat kompleks, perlu waktu lama untuk mengurai kembali benang 
kusut ini.  Lihat saja Terminal TKI, udah sampai presiden masalahnya.  Tapi 
tetap saja pola-pola lama berulang, setelah hanya 3 hari rapih berkat sidak 
para menteri.

Kita hanya perlu mengakali saja masalah ini.  Misalnya memberi tahu kepada 
calon wisatawan tentang kondisi bandara kita.  Memberi tahu dengan cara yang 
elegan tanpa terlalu merendahkan negeri kita sendiri.  Sebagai contoh, Korea 
Tourism lewat biro perjalanan partner mereka selalu memberi tahu tentang habit 
warganya, misalnya cenderung menawarkan cendera mata dengan harga tinggi.  Atau 
misalnya, memberi tahu warga disana sedikit sombong dan kurang ramah.  Jadi 
wisatawan sudah mengatisipasi hal-hal seperti ini.  Kalau perlu disertai aneka 
tip.

Salam


- Original Message 
From: Riri - Mairizal Chaidir <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, July 3, 2007 11:56:25 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan



Memang perlu dibenahi. 

Tapi agar fair, jangan semuanya dianggap salah BIM. 

Di Bandara manapun ada banyak pihak, ada Departemen
Perhubungan, ada Angkasa Pura, ada perusahan
penerbangan/ operator dll. 

Kalau pesawat terlambat itu wilayahnya operator.
Jangan otoritas bandara yang disalahkan. Pemda juga
tidak punya otoritas untuk itu.
--- RantauNet@googlegroups.com <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> O wayoi, baa kolah  ajoduta



Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 


   

Need a vacation? Get great deals
to amazing places on Yahoo! Travel.
http://travel.yahoo.com/
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-04 Terurut Topik Hendri, Yon \(yonhenz\)
Ingin juga saya ikut berkomentar tentang istilah kampungan yang identik
dengan perilaku tidak baik. Padahal kalau kita mau lebih jeli menelaah,
sekarang ini(atau dari dulu) mana yang lebih bermoral orang kampung atau
orang kota, mana yang lebih mahal ayam kampung atau
ayam...dst...selajutnya kita perhatikan, yang banyak jadi pemimpin :
apakah orang yang berasal dari kampung atau dari kota, lihat saja SBY,
GF dll berasal dari kampung, bukan dari kota, jadi apa dasarnya kalau
perilaku seseorang yang kurang baik dikatakan kampungan??? padahal orang
kampung lebih bermoral dari orang...sehingga perantau masih merindukan
pulang kampunghmmm mungkin karena saya orang kampung...
 
Salam,
Yon H.
Duri - Riau



From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of zul amri



--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-04 Terurut Topik zul amri
Terkait Pelayanan Bandara , maka pada tahun ini Bandara ngurah Rai dinobatkan 
sebagai bandara terbaik di Indonesia dalam masalah pelayanan terhadap pemakai 
jasa bandara mengalahkan bandara Soekarno Hatta Cengkareng dan Hasanuddin  
Ujung Pandang .
  Saya tidak tahu BIM masuk kategori yang mana , namun kategori kampungan tidak 
ada dalam kategori penilaian , yang ada adalah : amat baik , baik , sedang , 
kurang . 
  Hal yang selalu dikeluhkan oleh  pengguna jasa bandara selama ini adalah 
masalah kamar kecil (toilet) yang kotor , sarana pengambilan bagasi yang 
sembrawut karena tidak tersedianya  trolly yang cukup , dan pelayanan taksi 
yang masih belum tertib . Dan menurut pengamatan saya sewaktu pulkam beberapa 
waktu yang lalu Bandara BIM sudah berbuat maksimal dalam hal ini . Management 
Bandara BIM sudah menyediakan taxi counter dekat pengambilan bagasi penumpang  
dan bagi setiap penumpang dengan mudah bisa memesan taxi di taxi counter  
sesuai jurusan ( kota ) yang diinginkan dengan tariff resmi .  Namun pengguna 
jasa  lebih senang mencari taxi diluaran  dengan tarif tawar menawar , dan ini 
tentunya menjadi mangsa emput bagi calo - calo taxi liar . 
  Salah satu factor penilaian kinerja pelayanan suatu bandara  diukur dengan 
berapa lama waktu effektif rata rata ( dalam satuan menit ) yang diperlukan 
oleh seorang penumpang sejak mulai turun dari pesawat dan  sampai dia keluar 
dari terminal kedatangan dan meninggalkan  bandara . Semakin pendek waktu yang 
digunakan  maka semakin bagus kinerja pelayanan bandara tersebut .
   
  Wassalam : zul amry piliang ( 60 Th ) 
  

Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Sebenarnya kejadian di BIM ini, adalah gejala umum bandara di 
Indonesia.  Masalahnya sangat kompleks, perlu waktu lama untuk mengurai kembali 
benang kusut ini.  Lihat saja Terminal TKI, udah sampai presiden masalahnya.  
Tapi tetap saja pola-pola lama berulang, setelah hanya 3 hari rapih berkat 
sidak para menteri.

Kita hanya perlu mengakali saja masalah ini.  Misalnya memberi tahu kepada 
calon wisatawan tentang kondisi bandara kita.  Memberi tahu dengan cara yang 
elegan tanpa terlalu merendahkan negeri kita sendiri.  Sebagai contoh, Korea 
Tourism lewat biro perjalanan partner mereka selalu memberi tahu tentang habit 
warganya, misalnya cenderung menawarkan cendera mata dengan harga tinggi.  Atau 
misalnya, memberi tahu warga disana sedikit sombong dan kurang ramah.  Jadi 
wisatawan sudah mengatisipasi hal-hal seperti ini.  Kalau perlu disertai aneka 
tip.

Salam

  - Original Message 
From: Riri - Mairizal Chaidir <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, July 3, 2007 11:56:25 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

  
Memang perlu dibenahi. 

Tapi agar fair, jangan semuanya dianggap salah BIM. 

Di Bandara manapun ada banyak pihak, ada Departemen
Perhubungan, ada Angkasa Pura, ada perusahan
penerbangan/ operator dll. 

Kalau pesawat terlambat itu wilayahnya operator.
Jangan otoritas bandara yang disalahkan. Pemda juga
tidak punya otoritas untuk itu.
--- RantauNet@googlegroups.com <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> O wayoi, baa kolah  ajoduta





   
-
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan - tambahan info...

2007-07-03 Terurut Topik Darul M
 

Sanak Nofrins

 

Sarancakno iko dimasuakan di DIMPAS, bia satalah banyak listnyo nanti awak
carocohkan ka nan mamacik dilokasi masiang dan atasanno.

 

Salam

St. Parapatiah

 

  _  

From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Yulnofrins Napilus
Sent: Tuesday, July 03, 2007 11:34 AM
To: RantauNet@googlegroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan - tambahan info...

 

Sewaktu rombongan Beautiful Moment ANTV episode Payakumbuh mau shooting
"Selamat datang di Bandara International Minangkabau dg artis2nya...", juga
DIGANJAL oleh pihak Bandara. Katanya harus ada izin dulu. Asfarinal dan Pak
Rafles akhirnya terpaksa BERNEGOSIASI dg pihak BIM. Ujung2nya Pak Rafles dr
Tigobalai Tour yg ikut sponsor kendaraan tapaso "marogoh sakunyo" sehingga
akhirnya bisa shooting disitu...:) Bara jumlahnyo, silahkan tanyo beliau...
Nanang ampe malu juga tuh sama rombongan yg notabene bukan urang awak
itu...:D

 

Tapi ini tidak terjadi utk 3 episode sebelumnya yg didukung dan disambut
langsung oleh Pemko/Pemda nya di BIM.

 

Salam,

Nofrins





--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-03 Terurut Topik uda yoel

Yang mengelola suruah datang baraja ka Bandara Ngurah
Rai di Bali..

Salam

Yul



--- Nuraini B Prapdanu <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> 
> 
> Ya,  memang bener Om ...masing - masing sudah ada
> kaplingnya sendiri -
> sendiri..masalahnya di BIM ini sudah
> kompleksitas , mulai dari operator
> , pengelola bandara, sampai ke Dept Perhubungan ,
> untuk itu yang diminta
> adalah action dari pihak yang berwenang ,
> berkompeten dan berkaitan untuk
> itu, mungkin mereka perlu " duduk baselo di lapiak
> nan samo " menyamakan
> visi dan misi biar mereka kompak jalan tidak sendiri
> - sendiri, dan
> operational tidak berjalan pincang, jadi tidak ada
> yang perlu disalahkan,
> sadar sendiri wae lah ...
> 
> Salam , 
> Nuraini 
> 
> -Original Message-
> From: RantauNet@googlegroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of Riri - Mairizal Chaidir
> Sent: Tuesday, July 03, 2007 11:56 AM
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan
> 
> 
> Memang perlu dibenahi. 
> 
> Tapi agar fair, jangan semuanya dianggap salah BIM. 
> 
> Di Bandara manapun ada banyak pihak, ada Departemen
> Perhubungan, ada Angkasa
> Pura, ada perusahan penerbangan/ operator dll. 
> 
> Kalau pesawat terlambat itu wilayahnya operator.
> Jangan otoritas bandara yang disalahkan. Pemda juga
> tidak punya otoritas
> untuk itu.
> 
> Ambo kuduang
> ---
> 
> 
> 
> 
> 
>
> 
> 


Lautan Sati Rantau Batuah
 
Sutan Palito Alam
33 th





   

Pinpoint customers who are looking for what you sell. 
http://searchmarketing.yahoo.com/

--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-02 Terurut Topik Mantari Sutan
Hehehehe..

Ada yang kurang nal, sopir taksinya suka ngajak kita sarapan dulu.  Alasannya 
tadi kepagian keluar rumah.  Pas sarapan minta kita yang bayarin.

Sial tour guide, sebaiknya sih yang jadi Tour Guide orang ranah juga.  

Apa yang Ronal sampaikan bener sih, cuma sedikit kelewat ekstrim. Cuma perlu 
diingat juga, kerja paralel kita adalah mengurai benang kusut di bandara ini.


Salam

- Original Message 
From: Ronal Chandra <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, July 3, 2007 12:41:34 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

Angku Mantari,...

Kalau gitu paralu urang rantau nan jadi tour guidenyo biar para wisatawan tau 
kondisi lapangan. 

Tour Guide akan berkata " Selamat Pagi para wisatawan, perkenalkan nama saya si 
buyung dan akan menjadi guide anda selama perjalanan"

Wilayah tujuan kita adalah Sumatra Barat daerah yang sangat indah dengan 
panorama alamnya. 

Daerah ini terkenal dengan supir taksinya yang suka malak para turis dan bukan 
itu saja pengelola bandara ini sangat mudah untuk disogok jika anda ingin photo 
photo dibandara.

Jadi ketika nanti kita turun dari bandara, maka kita pasti akan didatangi para 
supir taksi. Pertama supir taksi itu akan minta jatah ke supir travel biro 
karena tidak pakai taksinya dan kedua anda pasti akan ditakut2ti biar mau kasih 
tip juga, nah saat itu kita cukup bilang "Cape Deh.."

Sumatra Barat terkenal dengan objek wisata yang tidak terkelola, jadi keunikan 
kami disini. Jangan heran kalau nanti anda akan melihat
 sampah berserakan disetiap objek wisata karena itu lah keunikan kami.

Kami memiliki pejabat yang sangat mencintai pariwisata. Kepala dinas kami hobi 
nya jalan jalan menggaet para wisatawan dan mengenalkan keunggulan keunggulan 
kami diatas.

Hayo siapa yang mau daftar jadi tour guide.

Regards
Ronal Chandra

Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sebenarnya kejadian di BIM ini, adalah 
gejala umum bandara di Indonesia.  Masalahnya sangat kompleks, perlu waktu lama 
untuk mengurai kembali benang kusut ini.  Lihat saja Terminal TKI, udah sampai 
presiden masalahnya.  Tapi tetap saja pola-pola lama
 berulang, setelah hanya 3 hari rapih berkat sidak para menteri.

Kita hanya perlu mengakali saja masalah ini.  Misalnya memberi tahu kepada 
calon wisatawan tentang kondisi bandara kita.  Memberi tahu dengan cara yang 
elegan tanpa terlalu merendahkan negeri kita sendiri.  Sebagai contoh, Korea 
Tourism lewat biro perjalanan partner mereka selalu memberi tahu tentang habit 
warganya, misalnya cenderung menawarkan cendera mata dengan harga tinggi.  Atau 
misalnya, memberi tahu  warga disana sedikit sombong dan kurang ramah.  Jadi 
wisatawan sudah mengatisipasi hal-hal seperti ini.  Kalau perlu disertai aneka 
tip.

Salam










   

Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=summer+activities+for+kids&cs=bz
 
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-02 Terurut Topik Ronal Chandra
Angku Mantari,...

Kalau gitu paralu urang rantau nan jadi tour guidenyo biar para wisatawan tau 
kondisi lapangan. 

Tour Guide akan berkata " Selamat Pagi para wisatawan, perkenalkan nama saya si 
buyung dan akan menjadi guide anda selama perjalanan"

Wilayah tujuan kita adalah Sumatra Barat daerah yang sangat indah dengan 
panorama alamnya. 

Daerah ini terkenal dengan supir taksinya yang suka malak para turis dan bukan 
itu saja pengelola bandara ini sangat mudah untuk disogok jika anda ingin photo 
photo dibandara.

Jadi ketika nanti kita turun dari bandara, maka kita pasti akan didatangi para 
supir taksi. Pertama supir taksi itu akan minta jatah ke supir travel biro 
karena tidak pakai taksinya dan kedua anda pasti akan ditakut2ti biar mau kasih 
tip juga, nah saat itu kita cukup bilang "Cape Deh.."

Sumatra Barat terkenal dengan objek wisata yang tidak terkelola, jadi keunikan 
kami disini. Jangan heran kalau nanti anda akan melihat sampah berserakan 
disetiap objek wisata karena itu lah keunikan kami.

Kami memiliki pejabat yang sangat mencintai pariwisata. Kepala dinas kami hobi 
nya jalan jalan menggaet para wisatawan dan mengenalkan keunggulan keunggulan 
kami diatas.

Hayo siapa yang mau daftar jadi tour guide.

Regards
Ronal Chandra

Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sebenarnya kejadian di BIM ini, adalah 
gejala umum bandara di Indonesia.  Masalahnya sangat kompleks, perlu waktu lama 
untuk mengurai kembali benang kusut ini.  Lihat saja Terminal TKI, udah sampai 
presiden masalahnya.  Tapi tetap saja pola-pola lama berulang, setelah hanya 3 
hari rapih berkat sidak para menteri.

Kita hanya perlu mengakali saja masalah ini.  Misalnya memberi tahu kepada 
calon wisatawan tentang kondisi bandara kita.  Memberi tahu dengan cara yang 
elegan tanpa terlalu merendahkan negeri kita sendiri.  Sebagai contoh, Korea 
Tourism lewat biro perjalanan partner mereka selalu memberi tahu tentang habit 
warganya, misalnya cenderung menawarkan cendera mata dengan harga tinggi.  Atau 
misalnya, memberi tahu  warga disana sedikit sombong dan kurang ramah.  Jadi 
wisatawan sudah mengatisipasi hal-hal seperti ini.  Kalau perlu disertai aneka 
tip.

Salam

- Original Message 
From: Riri - Mairizal Chaidir <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, July 3, 2007 11:56:25 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan


Memang perlu dibenahi. 

Tapi agar fair, jangan semuanya dianggap salah BIM. 

Di Bandara manapun ada banyak pihak, ada Departemen
Perhubungan, ada Angkasa Pura, ada perusahan
penerbangan/ operator dll. 

Kalau pesawat terlambat itu wilayahnya operator.
Jangan otoritas bandara yang disalahkan. Pemda juga
tidak punya otoritas untuk itu.
--- RantauNet@googlegroups.com <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> O wayoi, baa  kolah  ajoduta
>  
-
>   BIM Masih Kampungan   PADANG -- Kendati di satu
sisi, pelayanan terhadap pengguna jasa bandar udara di
Bandara Internasional Minangkabau (BIM), mulai membaik
dibanding ketika jasa penerbangan masih dilayani di
Bandara Tabing, namun kesan sebagai bandara kampungan
masih mencolok. 
>   Banyak persoalan yang bisa mencoreng kehalusan
budi masyarakat Minangkabau di BIM. Cobalah perhatian,
ketika sebuah pesawat bertarif mahal mendarat,
biasanya para penjual jasa --mulai dari agen ojek
sampai kepada awak taksi, bus bandara dan travel
gelap-- terlihat tenang-tenang sapai. 
>   Tapi coba kalau yang mendarat itu pesawat bertarif
murah, mereka pasti akan saling menyerbu orang-orang
yang baru menginjak bumi setelah beberapa puluh menit
berada di angkasa. Ada  yang mulanya merayu, tapi tak
mempan. Sang agen sedikit mulai membelalakkan mata,
tak mempan juga. Jalan terakhir adalah main tarik dan
paksa. 
>   Diri sinilah adegan selanjutnya bisa menjadi
tontonan menarik. Yang ditarik bercarut pungkang, yang
menarik pun marutok-rutok . Lepas dari satu agen,
disambut pula oleh agen yang lain. Keras dan kasarnya
tak kurang pula dari agen sebelumnya. Persis benar
dengan agen bis berebut calon penumpang di Terminal
Lintas Anda-las tempo doeloe . 
>   ''Kalau yang mendarat itu Garuda, kami memang
tenang-tenang saja. Sebab umumnya penumpang Garuda itu
sudah ada mobil yang menjem-put. Jadi buat apa
bacirabuik . Kalau yang datang itu Adam Air, Lion Air,
Wings Air, Batavia Air, Air Asia dan pesawat murah
lainnya, barulah kita 'menyerbut'. Kita tahu persis,
sebagian besar di antara penumpang pasti tidak ada
yang jemput. Kalaupun ada, ujung-ujungnya mereka  juga
akan mencari ojek atau angkutan lainnya," terang Ali,
begitu seorang agen angkutan gelap yang kerap
beroperasi di BIM minta dituliskan namanya. 
>   Itu dari sisi pelayanan, belum lagi dari segi
jadwal penerbangan. Tidak sedikit pula yang molor,
baik pada penerbangan Jakarta-Padang maupun
Padang-Jakarta. 
>   "Saya ditelepon ad

[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-02 Terurut Topik Mantari Sutan
Sebenarnya kejadian di BIM ini, adalah gejala umum bandara di Indonesia.  
Masalahnya sangat kompleks, perlu waktu lama untuk mengurai kembali benang 
kusut ini.  Lihat saja Terminal TKI, udah sampai presiden masalahnya.  Tapi 
tetap saja pola-pola lama berulang, setelah hanya 3 hari rapih berkat sidak 
para menteri.

Kita hanya perlu mengakali saja masalah ini.  Misalnya memberi tahu kepada 
calon wisatawan tentang kondisi bandara kita.  Memberi tahu dengan cara yang 
elegan tanpa terlalu merendahkan negeri kita sendiri.  Sebagai contoh, Korea 
Tourism lewat biro perjalanan partner mereka selalu memberi tahu tentang habit 
warganya, misalnya cenderung menawarkan cendera mata dengan harga tinggi.  Atau 
misalnya, memberi tahu warga disana sedikit sombong dan kurang ramah.  Jadi 
wisatawan sudah mengatisipasi hal-hal seperti ini.  Kalau perlu disertai aneka 
tip.

Salam

- Original Message 
From: Riri - Mairizal Chaidir <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, July 3, 2007 11:56:25 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan


Memang perlu dibenahi. 

Tapi agar fair, jangan semuanya dianggap salah BIM. 

Di Bandara manapun ada banyak pihak, ada Departemen
Perhubungan, ada Angkasa Pura, ada perusahan
penerbangan/ operator dll. 

Kalau pesawat terlambat itu wilayahnya operator.
Jangan otoritas bandara yang disalahkan. Pemda juga
tidak punya otoritas untuk itu.
--- RantauNet@googlegroups.com <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> O wayoi, baa kolah  ajoduta
>  
-
>   BIM Masih Kampungan   PADANG -- Kendati di satu
sisi, pelayanan terhadap pengguna jasa bandar udara di
Bandara Internasional Minangkabau (BIM), mulai membaik
dibanding ketika jasa penerbangan masih dilayani di
Bandara Tabing, namun kesan sebagai bandara kampungan
masih mencolok. 
>   Banyak persoalan yang bisa mencoreng kehalusan
budi masyarakat Minangkabau di BIM. Cobalah perhatian,
ketika sebuah pesawat bertarif mahal mendarat,
biasanya para penjual jasa --mulai dari agen ojek
sampai kepada awak taksi, bus bandara dan travel
gelap-- terlihat tenang-tenang sapai. 
>   Tapi coba kalau yang mendarat itu pesawat bertarif
murah, mereka pasti akan saling menyerbu orang-orang
yang baru menginjak bumi setelah beberapa puluh menit
berada di angkasa. Ada yang mulanya merayu, tapi tak
mempan. Sang agen sedikit mulai membelalakkan mata,
tak mempan juga. Jalan terakhir adalah main tarik dan
paksa. 
>   Diri sinilah adegan selanjutnya bisa menjadi
tontonan menarik. Yang ditarik bercarut pungkang, yang
menarik pun marutok-rutok . Lepas dari satu agen,
disambut pula oleh agen yang lain. Keras dan kasarnya
tak kurang pula dari agen sebelumnya. Persis benar
dengan agen bis berebut calon penumpang di Terminal
Lintas Anda-las tempo doeloe . 
>   ''Kalau yang mendarat itu Garuda, kami memang
tenang-tenang saja. Sebab umumnya penumpang Garuda itu
sudah ada mobil yang menjem-put. Jadi buat apa
bacirabuik . Kalau yang datang itu Adam Air, Lion Air,
Wings Air, Batavia Air, Air Asia dan pesawat murah
lainnya, barulah kita 'menyerbut'. Kita tahu persis,
sebagian besar di antara penumpang pasti tidak ada
yang jemput. Kalaupun ada, ujung-ujungnya mereka juga
akan mencari ojek atau angkutan lainnya," terang Ali,
begitu seorang agen angkutan gelap yang kerap
beroperasi di BIM minta dituliskan namanya. 
>   Itu dari sisi pelayanan, belum lagi dari segi
jadwal penerbangan. Tidak sedikit pula yang molor,
baik pada penerbangan Jakarta-Padang maupun
Padang-Jakarta. 
>   "Saya ditelepon adik minta dijemput ke BIM pukul
12.00 WIB, karena dia berangkat dari Jakarta sekitar
pukul 10.00 WIB. Be-rangkatlah saya pagi-pagi dari
Bukittinggi. Eh apa lacur, pesa-watnya delay
(penerbangan ditunda) hingga sore. Barangiklah saya di
Bandara yang sepintas terkesan kalibuik saja," kata
Nisa. 
>   Beberapa pengguna jasa penerbangan dari BIM pun
mengaku, jadwal penerbangan kerap delay atau malah
dibatalkan sama sekali. "Sejak pukul 05.00 WIB saya
sudah sampai di BIM, berangkat dari Side-mpuan
tadi malam. Gila, pesawatnya ndak berangkat-berangkat
juga. Udah tergelincir matahari, masih juga belum
terbang aku," kata R. Harahap, pengguna jasa BIM. 
>   Harahap bersama ratusan warga Tapanuli Selatan,
Padangsidempuan dan Mandailing Natal, termasuk orang
yang terpaksa menggunakan BIM menuju Jakarta, karena
disamping lebih dekat dibandingkan harus ke Polonia
Medan, biro perjalanan di Padangsidempuan yang
menyediakan armada jemput antar ke bandara pun memilih
BIM seba-gai tempat pemberangkatan dan kedatangan
pengguna jasa mereka. 
>   Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Aliman Salim,
saat dikonfirmasi, tidak menapik kacau balaunya
pengelolaan BIM. Namun menurutnya, persoalan justru
terletak pada kurang maksimalnya pelayanan yang
diberikan Angkasa Pura dan maskapai penerbangan itu
sendiri. 
>   Akan tetapi

[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-02 Terurut Topik Nuraini B Prapdanu


Ya,  memang bener Om ...masing - masing sudah ada kaplingnya sendiri -
sendiri..masalahnya di BIM ini sudah kompleksitas , mulai dari operator
, pengelola bandara, sampai ke Dept Perhubungan , untuk itu yang diminta
adalah action dari pihak yang berwenang , berkompeten dan berkaitan untuk
itu, mungkin mereka perlu " duduk baselo di lapiak nan samo " menyamakan
visi dan misi biar mereka kompak jalan tidak sendiri - sendiri, dan
operational tidak berjalan pincang, jadi tidak ada yang perlu disalahkan,
sadar sendiri wae lah ...

Salam , 
Nuraini 

-Original Message-
From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Riri - Mairizal Chaidir
Sent: Tuesday, July 03, 2007 11:56 AM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan


Memang perlu dibenahi. 

Tapi agar fair, jangan semuanya dianggap salah BIM. 

Di Bandara manapun ada banyak pihak, ada Departemen Perhubungan, ada Angkasa
Pura, ada perusahan penerbangan/ operator dll. 

Kalau pesawat terlambat itu wilayahnya operator.
Jangan otoritas bandara yang disalahkan. Pemda juga tidak punya otoritas
untuk itu.

Ambo kuduang ---





--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-02 Terurut Topik benni inayatullah
Betul sekali makanya perlu dibuat analisa sederhana untuk mencari kebijakan 
yang pas dalam persoalan ini.

sederhana saja dan tidak perlu panjang-panjang cukup memuat antara lain;

1. Latar belakang
2. Permasalahan
 A. Pihak berkepentingan
 B. Pilihan Kebijakan
 C. Assesement terhadap pilihan kebijakan
3. Rekomendasi.

setelah itu MAPPAS bisa kirimkan ke pengelola BIM, Dephub, Pemda serta pihak 
berkepentingan lainnya..

Salam

Ben
Riri - Mairizal Chaidir <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Memang perlu dibenahi. 

Tapi agar fair, jangan semuanya dianggap salah BIM. 

Di Bandara manapun ada banyak pihak, ada Departemen
Perhubungan, ada Angkasa Pura, ada perusahan
penerbangan/ operator dll. 

Kalau pesawat terlambat itu wilayahnya operator.
Jangan otoritas bandara yang disalahkan. Pemda juga
tidak punya otoritas untuk itu.
--- RantauNet@googlegroups.com 
wrote:
> O wayoi, baa kolah  ajoduta
>  


   
-
Boardwalk for $500? In 2007? Ha! 
Play Monopoly Here and Now (it's updated for today's economy) at Yahoo! Games.
--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==
-~--~~~~--~~--~--~---



[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-02 Terurut Topik Riri - Mairizal Chaidir

Memang perlu dibenahi. 

Tapi agar fair, jangan semuanya dianggap salah BIM. 

Di Bandara manapun ada banyak pihak, ada Departemen
Perhubungan, ada Angkasa Pura, ada perusahan
penerbangan/ operator dll. 

Kalau pesawat terlambat itu wilayahnya operator.
Jangan otoritas bandara yang disalahkan. Pemda juga
tidak punya otoritas untuk itu.
--- RantauNet@googlegroups.com <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> O wayoi, baa kolah  ajoduta
>  
-
>   BIM Masih Kampungan   PADANG -- Kendati di satu
sisi, pelayanan terhadap pengguna jasa bandar udara di
Bandara Internasional Minangkabau (BIM), mulai membaik
dibanding ketika jasa penerbangan masih dilayani di
Bandara Tabing, namun kesan sebagai bandara kampungan
masih mencolok. 
>   Banyak persoalan yang bisa mencoreng kehalusan
budi masyarakat Minangkabau di BIM. Cobalah perhatian,
ketika sebuah pesawat bertarif mahal mendarat,
biasanya para penjual jasa --mulai dari agen ojek
sampai kepada awak taksi, bus bandara dan travel
gelap-- terlihat tenang-tenang sapai. 
>   Tapi coba kalau yang mendarat itu pesawat bertarif
murah, mereka pasti akan saling menyerbu orang-orang
yang baru menginjak bumi setelah beberapa puluh menit
berada di angkasa. Ada yang mulanya merayu, tapi tak
mempan. Sang agen sedikit mulai membelalakkan mata,
tak mempan juga. Jalan terakhir adalah main tarik dan
paksa. 
>   Diri sinilah adegan selanjutnya bisa menjadi
tontonan menarik. Yang ditarik bercarut pungkang, yang
menarik pun marutok-rutok . Lepas dari satu agen,
disambut pula oleh agen yang lain. Keras dan kasarnya
tak kurang pula dari agen sebelumnya. Persis benar
dengan agen bis berebut calon penumpang di Terminal
Lintas Anda-las tempo doeloe . 
>   ''Kalau yang mendarat itu Garuda, kami memang
tenang-tenang saja. Sebab umumnya penumpang Garuda itu
sudah ada mobil yang menjem-put. Jadi buat apa
bacirabuik . Kalau yang datang itu Adam Air, Lion Air,
Wings Air, Batavia Air, Air Asia dan pesawat murah
lainnya, barulah kita 'menyerbut'. Kita tahu persis,
sebagian besar di antara penumpang pasti tidak ada
yang jemput. Kalaupun ada, ujung-ujungnya mereka juga
akan mencari ojek atau angkutan lainnya," terang Ali,
begitu seorang agen angkutan gelap yang kerap
beroperasi di BIM minta dituliskan namanya. 
>   Itu dari sisi pelayanan, belum lagi dari segi
jadwal penerbangan. Tidak sedikit pula yang molor,
baik pada penerbangan Jakarta-Padang maupun
Padang-Jakarta. 
>   "Saya ditelepon adik minta dijemput ke BIM pukul
12.00 WIB, karena dia berangkat dari Jakarta sekitar
pukul 10.00 WIB. Be-rangkatlah saya pagi-pagi dari
Bukittinggi. Eh apa lacur, pesa-watnya delay
(penerbangan ditunda) hingga sore. Barangiklah saya di
Bandara yang sepintas terkesan kalibuik saja," kata
Nisa. 
>   Beberapa pengguna jasa penerbangan dari BIM pun
mengaku, jadwal penerbangan kerap delay atau malah
dibatalkan sama sekali. "Sejak pukul 05.00 WIB saya
sudah sampai di BIM, berangkat dari Side-mpuan
tadi malam. Gila, pesawatnya ndak berangkat-berangkat
juga. Udah tergelincir matahari, masih juga belum
terbang aku," kata R. Harahap, pengguna jasa BIM. 
>   Harahap bersama ratusan warga Tapanuli Selatan,
Padangsidempuan dan Mandailing Natal, termasuk orang
yang terpaksa menggunakan BIM menuju Jakarta, karena
disamping lebih dekat dibandingkan harus ke Polonia
Medan, biro perjalanan di Padangsidempuan yang
menyediakan armada jemput antar ke bandara pun memilih
BIM seba-gai tempat pemberangkatan dan kedatangan
pengguna jasa mereka. 
>   Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Aliman Salim,
saat dikonfirmasi, tidak menapik kacau balaunya
pengelolaan BIM. Namun menurutnya, persoalan justru
terletak pada kurang maksimalnya pelayanan yang
diberikan Angkasa Pura dan maskapai penerbangan itu
sendiri. 
>   Akan tetapi, Aliman kurang sependapat, jika BIM
dikatakan sebagai bandara kampungan. "Meskipun saya
menilai pengelolaannya telah berjalan cukup baik, tapi
saya tidak menampik pelayanan yang diberikan pihak
pengelola bandara dmn Maskapai penerbangan tidak
maksimal. Pasalnya, pesawat masih ada yang men- delay
(menunda) keberangkatannya," tuturnya. 
>   Ke depan, kata Aliman, pengelola bandara dan
maskapai penerbangan perlu melakukan pembenahan
perubahan sistem ke arah yang lebih baik, sehingga
bisa memberikan pelayanan terbaik terhadap
penggu-na jasa bandara itu. 
>   "Untuk it
=== Message Truncated === 



  

Luggage? GPS? Comic books? 
Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search
http://search.yahoo.com/search?fr=oni_on_mail&p=graduation+gifts&cs=bz
duation+gifts&cs=bz

--~--~-~--~~~---~--~~
===
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.

Website: http://www.rantaunet.org
===

[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan - tambahan info...

2007-07-02 Terurut Topik Yulnofrins Napilus
Sewaktu rombongan Beautiful Moment ANTV episode Payakumbuh mau shooting  
"Selamat datang di Bandara International Minangkabau dg artis2nya...", juga 
DIGANJAL oleh pihak Bandara. Katanya harus ada izin dulu. Asfarinal dan Pak 
Rafles akhirnya terpaksa BERNEGOSIASI dg pihak BIM. Ujung2nya Pak Rafles dr 
Tigobalai Tour yg ikut sponsor kendaraan tapaso "marogoh sakunyo" sehingga 
akhirnya bisa shooting disitu...:) Bara jumlahnyo, silahkan tanyo beliau... 
Nanang ampe malu juga tuh sama rombongan yg notabene bukan urang awak itu...:D
   
  Tapi ini tidak terjadi utk 3 episode sebelumnya yg didukung dan disambut 
langsung oleh Pemko/Pemda nya di BIM.
   
  Salam,
  Nofrins

benni inayatullah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Yth Bu Sekjen..sebaiknya MAPPAS tidak hanya menghimbau
saja agar pengelola BIM memperbaiki pelayanannya tapi
juga memberikan analisis, assesement kebijakan yang
berisi kajian tentang kebijakan apa yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan persoalan yang ada. 

BUkankah MAPPAs punya departemen kajian kalau ndak
salah, saya rasa banyak pengurus MAPAS yang mampu
melakukan kajian kebijakan publik tersebut.

salam

Ben



--- Nuraini B Prapdanu 

wrote:

> Ajo duta dan dunsanak kasadonyo, 
> 
> Prihatin sekali terhadap situasi yang terjadi di BIM
> dan MAPPAS akan
> mengirimkan surat Himbauan kepada pengelola Bandara
> Angkasa Pura dan
> Maskapai Penerbangan, untuk mengadakan pembenahan
> dan meningkatkan
> pelayanannya , Perwakilan MAPPAS Sumbar akan
> menindak lanjuti dengan
> pemantauan di lokasi .
> 
> Pengalaman buruk ini pun pernah menimpa KETUA I
> MAPPAS M Johannas Backir
> yang pernah terlunta - lunta di BIM , kami sama -
> sama ketika itu dalam
> perjalanan pulang setelah mengikuti rombongan
> fotografer ke SUMBAR bulan mei
> yang lalu, kami sudah sejak sore di Bandara , beliau
> tidak satu pesawat
> karena Saya menggunakan Asia Air , sementara beliau
> menggunakan pesawat LION
> AIR dengan jadwal penerbangan Pukul 19.00 Wib
> ternyata sampai jam dinantikan
> tidak ada informasi penerbangan di delay setelah
> kasak kusuk ada informasi
> delay, tunggu punya tunggu hari sudah malam dan
> loket sudah gelap , masih
> tidak ada informasi kejelasan , akhirnya setelah
> complain dan bawa2 bendera
> Pers mereka berjanji mau metransfer ke pesawat
> Garuda , dan harus menunggu
> lagi dan jadilah beliau bermalam di Bandara karena
> mau pulang kemana ?
> saudara nggak punya di Ranah mau balik ke Hotel
> sudah tanggung , karena
> informasi yang nggak jelas menunggu tanpa
> kepastian...menyebalkan , keesokan
> harinya setelah dengan upaya yang meletihkan
> pimpong kesana - kemari kayak
> ngurus KTP aja...Tiket garuda yang dijanjikan tak
> kunjung tiba akhirnya
> dengan secarik kertas dan tanda boarding pas untuk
> rekomendasi Lion ke
> Batavia Air, kebayang ngga kalau ada apa2 di udara
> pasti beliau tidak bisa
> ngurus asuransi , tapi dari pada harus nyangkut
> lebih lama di BIM sementara
> hari itu harus ngantor ..ya dgn Bismillah beliau
> akhirnya nekad naik ke
> Batavia Air tsb .
> 
> Pengalaman buruk ini sudah disampaikan ke
> Kadisparprov Sumbar , untuk
> ditindak lanjuti dan ternyata kejadian yang sama
> terulang terus menerus, ini
> merupakan masalah utama untuk pengembangan
> Pariwisata Sumbar , Bandara
> merupakan Gerbang Utama dan bila di pintu masuk saja
> sudah " Bad Mood " ,
> belum lagi ditambah perlakuan dari supir taxi yang
> tidak berargo dan taksi
> gelap yang notabene tidak sopan suka bercaruit -
> caruit , untung saja
> kekecewaan para wisatawan tersebut masih agak
> sedikit terobati oleh
> Pemandangan SUMBAR yang luar biasa menakjubkan .
> 
> Ini harus segera di benahi ! wahai pihak yang
> berwenang segeralah turun
> kelapangan , survey dan sidak langsung , kalau cuma
> terima laporan -
> laporan dari balik meja saja , apa yang bisa
> diharapkan, perubahan tinggal
> mimpi dan angan - angan saja..contohlah Pemimpin
> Kita Pak Presiden
> beliau turun langsung kelapangan dan ternangis -
> nangis ketika di lokasi .
> 
> Semoga segera saja ada perbaikan dan dunia
> pariwisata dapat tersenyum.
> 
> salam, 
> Nuraini 
> 
> 
> 
> _ 
> 
> From: RantauNet@googlegroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of dutamardin umar
> Sent: Tuesday, July 03, 2007 8:04 AM
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: [EMAIL PROTECTED] BIM Masih Kampungan
> 
> 
> 
> O wayoi, baa kolah
> 
> ajoduta
>

> -
> 
> BIM Masih Kampungan 
> 
> PADANG -- Kendati di satu sisi, pelayanan terhadap
> pengguna jasa bandar
> udara di Bandara Internasional Minangkabau (BIM),
> mulai membaik dibanding
> ketika jasa penerbangan masih dilayani di Bandara
> Tabing, namun kesan
> sebagai bandara kampungan masih mencolok. 
> Banyak persoalan yang bisa mencoreng kehalusan budi
> masyarakat Minangkabau
> di BIM. Cobalah perhatian, ketika sebuah pesawat
> bertarif mahal mendarat,
> biasanya para penjual jasa --mulai dari agen ojek
> sampai kepada

[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-02 Terurut Topik Nuraini B Prapdanu

Tarino kasih sanak Ben, 

Ambo taruihkan ke pengurus nan lain untuk langsung ditanggapi dan ditindak
lanjuti khususnya masalah kajian tersebut , nan berkompeten menangani hal
tersebut mudah2an analisis yang diberikan MAPPAS dapat bermanfaat sebagai
acuan, karena MAPPAS hanya terbatas pada kajian saja untuk implementasi dan
sampai seberapa jauh kajian tersebut dilaksanakan walahualam
bisawab.setidaknya untuk Ranah tacinto kita sudah berbuat walaupun hanya
bermodal NYALI 

Salam,
Nuraini 

-Original Message-
From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of benni inayatullah
Sent: Tuesday, July 03, 2007 10:33 AM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan


Yth Bu Sekjen..sebaiknya MAPPAS tidak hanya menghimbau saja agar pengelola
BIM memperbaiki pelayanannya tapi juga memberikan analisis, assesement
kebijakan yang berisi kajian tentang kebijakan apa yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan persoalan yang ada. 

BUkankah MAPPAs punya departemen kajian kalau ndak salah, saya rasa banyak
pengurus MAPAS yang mampu melakukan kajian kebijakan publik tersebut.

salam

Ben



--- Nuraini B Prapdanu <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Ajo duta dan dunsanak kasadonyo,
>  
> Prihatin sekali terhadap situasi yang terjadi di BIM dan MAPPAS akan 
> mengirimkan surat Himbauan kepada pengelola Bandara Angkasa Pura dan 
> Maskapai Penerbangan, untuk mengadakan pembenahan dan meningkatkan 
> pelayanannya , Perwakilan MAPPAS Sumbar akan menindak lanjuti dengan 
> pemantauan di lokasi .
>  
> Pengalaman buruk ini pun pernah menimpa KETUA I MAPPAS M Johannas 
> Backir yang pernah terlunta - lunta di BIM , kami sama - sama ketika 
> itu dalam perjalanan pulang setelah mengikuti rombongan fotografer ke 
> SUMBAR bulan mei yang lalu, kami sudah sejak sore di Bandara , beliau 
> tidak satu pesawat karena Saya menggunakan Asia Air , sementara beliau 
> menggunakan pesawat LION AIR dengan jadwal penerbangan Pukul 19.00 Wib 
> ternyata sampai jam dinantikan tidak ada informasi penerbangan di 
> delay setelah kasak kusuk ada informasi delay, tunggu punya tunggu 
> hari sudah malam dan loket sudah gelap , masih tidak ada informasi 
> kejelasan , akhirnya setelah complain dan bawa2 bendera Pers mereka 
> berjanji mau metransfer ke pesawat Garuda , dan harus menunggu lagi 
> dan jadilah beliau bermalam di Bandara karena mau pulang kemana ?
> saudara nggak punya di Ranah mau balik ke Hotel sudah tanggung , 
> karena informasi yang nggak jelas menunggu tanpa 
> kepastian...menyebalkan , keesokan harinya  setelah dengan upaya yang 
> meletihkan pimpong kesana - kemari kayak ngurus KTP aja...Tiket garuda 
> yang dijanjikan tak kunjung tiba akhirnya dengan secarik kertas dan 
> tanda boarding pas untuk rekomendasi Lion ke Batavia Air, kebayang 
> ngga kalau ada apa2 di udara pasti beliau tidak bisa ngurus asuransi , 
> tapi dari pada harus nyangkut lebih lama di BIM sementara hari itu 
> harus ngantor ..ya dgn Bismillah beliau akhirnya nekad naik ke Batavia 
> Air tsb .
>  
> Pengalaman buruk ini sudah disampaikan ke Kadisparprov Sumbar , untuk 
> ditindak lanjuti dan ternyata kejadian yang sama terulang terus 
> menerus, ini merupakan masalah utama untuk pengembangan Pariwisata 
> Sumbar , Bandara merupakan Gerbang Utama dan bila di pintu masuk saja 
> sudah " Bad Mood " , belum lagi ditambah perlakuan dari supir taxi 
> yang tidak berargo dan taksi gelap yang notabene tidak sopan suka 
> bercaruit - caruit , untung saja kekecewaan para wisatawan tersebut 
> masih agak sedikit terobati oleh Pemandangan SUMBAR yang luar biasa 
> menakjubkan .
>  
> Ini harus segera di benahi ! wahai pihak yang berwenang segeralah  
> turun kelapangan , survey dan sidak langsung  , kalau cuma terima 
> laporan - laporan dari balik meja saja , apa yang bisa diharapkan, 
> perubahan  tinggal mimpi dan angan - angan saja..contohlah 
> Pemimpin Kita Pak Presiden beliau turun langsung kelapangan dan 
> ternangis - nangis ketika di lokasi .
>  
> Semoga segera saja ada perbaikan dan dunia pariwisata dapat tersenyum.
>  
> salam,
> Nuraini
>  
> 
>  
>   _
> 
> From: RantauNet@googlegroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of dutamardin umar
> Sent: Tuesday, July 03, 2007 8:04 AM
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: [EMAIL PROTECTED] BIM Masih Kampungan
> 
> 
> 
> O wayoi, baa kolah
> 
> ajoduta
>

> -
> 
> BIM Masih Kampungan
> 
> PADANG -- Kendati di satu sisi, pelayanan terhadap pengguna jasa 
> bandar udara di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), mulai membaik 
> dibanding ketika jasa penerbangan masih dilayani di Bandara Tabing, 
> namun kesan sebagai ban

[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-02 Terurut Topik benni inayatullah

Yth Bu Sekjen..sebaiknya MAPPAS tidak hanya menghimbau
saja agar pengelola BIM memperbaiki pelayanannya tapi
juga memberikan analisis, assesement kebijakan yang
berisi kajian tentang kebijakan apa yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan persoalan yang ada. 

BUkankah MAPPAs punya departemen kajian kalau ndak
salah, saya rasa banyak pengurus MAPAS yang mampu
melakukan kajian kebijakan publik tersebut.

salam

Ben



--- Nuraini B Prapdanu <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Ajo duta dan dunsanak kasadonyo, 
>  
> Prihatin sekali terhadap situasi yang terjadi di BIM
> dan MAPPAS akan
> mengirimkan surat Himbauan kepada pengelola Bandara
> Angkasa Pura dan
> Maskapai Penerbangan, untuk mengadakan pembenahan
> dan meningkatkan
> pelayanannya , Perwakilan MAPPAS Sumbar akan
> menindak lanjuti dengan
> pemantauan di lokasi .
>  
> Pengalaman buruk ini pun pernah menimpa KETUA I
> MAPPAS M Johannas Backir
> yang pernah terlunta - lunta di BIM , kami sama -
> sama ketika itu dalam
> perjalanan pulang setelah mengikuti rombongan
> fotografer ke SUMBAR bulan mei
> yang lalu, kami sudah sejak sore di Bandara , beliau
> tidak satu pesawat
> karena Saya menggunakan Asia Air , sementara beliau
> menggunakan pesawat LION
> AIR dengan jadwal penerbangan Pukul 19.00 Wib
> ternyata sampai jam dinantikan
> tidak ada informasi penerbangan di delay setelah
> kasak kusuk ada informasi
> delay, tunggu punya tunggu hari sudah malam dan
> loket sudah gelap , masih
> tidak ada informasi kejelasan , akhirnya setelah
> complain dan bawa2 bendera
> Pers mereka berjanji mau metransfer ke pesawat
> Garuda , dan harus menunggu
> lagi dan jadilah beliau bermalam di Bandara karena
> mau pulang kemana ?
> saudara nggak punya di Ranah mau balik ke Hotel
> sudah tanggung , karena
> informasi yang nggak jelas menunggu tanpa
> kepastian...menyebalkan , keesokan
> harinya  setelah dengan upaya yang meletihkan
> pimpong kesana - kemari kayak
> ngurus KTP aja...Tiket garuda yang dijanjikan tak
> kunjung tiba akhirnya
> dengan secarik kertas dan tanda boarding pas untuk
> rekomendasi Lion ke
> Batavia Air, kebayang ngga kalau ada apa2 di udara
> pasti beliau tidak bisa
> ngurus asuransi , tapi dari pada harus nyangkut
> lebih lama di BIM sementara
> hari itu harus ngantor ..ya dgn Bismillah beliau
> akhirnya nekad naik ke
> Batavia Air tsb .
>  
> Pengalaman buruk ini sudah disampaikan ke
> Kadisparprov Sumbar , untuk
> ditindak lanjuti dan ternyata kejadian yang sama
> terulang terus menerus, ini
> merupakan masalah utama untuk pengembangan
> Pariwisata Sumbar , Bandara
> merupakan Gerbang Utama dan bila di pintu masuk saja
> sudah " Bad Mood " ,
> belum lagi ditambah perlakuan dari supir taxi yang
> tidak berargo dan taksi
> gelap yang notabene tidak sopan suka bercaruit -
> caruit , untung saja
> kekecewaan para wisatawan tersebut masih agak
> sedikit terobati oleh
> Pemandangan SUMBAR yang luar biasa menakjubkan .
>  
> Ini harus segera di benahi ! wahai pihak yang
> berwenang segeralah  turun
> kelapangan , survey dan sidak langsung  , kalau cuma
> terima laporan -
> laporan dari balik meja saja , apa yang bisa
> diharapkan, perubahan  tinggal
> mimpi dan angan - angan saja..contohlah Pemimpin
> Kita Pak Presiden
> beliau turun langsung kelapangan dan ternangis -
> nangis ketika di lokasi .
>  
> Semoga segera saja ada perbaikan dan dunia
> pariwisata dapat tersenyum.
>  
> salam, 
> Nuraini 
>  
> 
>  
>   _  
> 
> From: RantauNet@googlegroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of dutamardin umar
> Sent: Tuesday, July 03, 2007 8:04 AM
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: [EMAIL PROTECTED] BIM Masih Kampungan
> 
> 
> 
> O wayoi, baa kolah
> 
> ajoduta
>

> -
> 
> BIM Masih Kampungan 
> 
> PADANG -- Kendati di satu sisi, pelayanan terhadap
> pengguna jasa bandar
> udara di Bandara Internasional Minangkabau (BIM),
> mulai membaik dibanding
> ketika jasa penerbangan masih dilayani di Bandara
> Tabing, namun kesan
> sebagai bandara kampungan masih mencolok. 
> Banyak persoalan yang bisa mencoreng kehalusan budi
> masyarakat Minangkabau
> di BIM. Cobalah perhatian, ketika sebuah pesawat
> bertarif mahal mendarat,
> biasanya para penjual jasa --mulai dari agen ojek
> sampai kepada awak taksi,
> bus bandara dan travel gelap-- terlihat
> tenang-tenang sapai. 
> Tapi coba kalau yang mendarat itu pesawat bertarif
> murah, mereka pasti akan
> saling menyerbu orang-orang yang baru menginjak bumi
> setelah beberapa puluh
> menit berada di angkasa. Ada yang mulanya merayu,
> tapi tak mempan. Sang agen
> sedikit mulai membelalakkan mata, tak mempan juga.
> Jalan terakhir adalah
> main tarik dan paksa. 
> Diri sinilah adegan selanjutnya bisa menjadi
> tontonan menarik. Yang ditarik
> bercarut pungkang, yang menarik pun marutok-rutok .
> Lepas dari satu agen,
> disambut pula oleh agen yang lain. Keras dan
> kasarnya tak kurang pula dari
> agen sebelumnya. Persis benar de

[EMAIL PROTECTED] Re: BIM Masih Kampungan

2007-07-02 Terurut Topik Nuraini B Prapdanu
Ajo duta dan dunsanak kasadonyo, 
 
Prihatin sekali terhadap situasi yang terjadi di BIM dan MAPPAS akan
mengirimkan surat Himbauan kepada pengelola Bandara Angkasa Pura dan
Maskapai Penerbangan, untuk mengadakan pembenahan dan meningkatkan
pelayanannya , Perwakilan MAPPAS Sumbar akan menindak lanjuti dengan
pemantauan di lokasi .
 
Pengalaman buruk ini pun pernah menimpa KETUA I MAPPAS M Johannas Backir
yang pernah terlunta - lunta di BIM , kami sama - sama ketika itu dalam
perjalanan pulang setelah mengikuti rombongan fotografer ke SUMBAR bulan mei
yang lalu, kami sudah sejak sore di Bandara , beliau tidak satu pesawat
karena Saya menggunakan Asia Air , sementara beliau menggunakan pesawat LION
AIR dengan jadwal penerbangan Pukul 19.00 Wib ternyata sampai jam dinantikan
tidak ada informasi penerbangan di delay setelah kasak kusuk ada informasi
delay, tunggu punya tunggu hari sudah malam dan loket sudah gelap , masih
tidak ada informasi kejelasan , akhirnya setelah complain dan bawa2 bendera
Pers mereka berjanji mau metransfer ke pesawat Garuda , dan harus menunggu
lagi dan jadilah beliau bermalam di Bandara karena mau pulang kemana ?
saudara nggak punya di Ranah mau balik ke Hotel sudah tanggung , karena
informasi yang nggak jelas menunggu tanpa kepastian...menyebalkan , keesokan
harinya  setelah dengan upaya yang meletihkan pimpong kesana - kemari kayak
ngurus KTP aja...Tiket garuda yang dijanjikan tak kunjung tiba akhirnya
dengan secarik kertas dan tanda boarding pas untuk rekomendasi Lion ke
Batavia Air, kebayang ngga kalau ada apa2 di udara pasti beliau tidak bisa
ngurus asuransi , tapi dari pada harus nyangkut lebih lama di BIM sementara
hari itu harus ngantor ..ya dgn Bismillah beliau akhirnya nekad naik ke
Batavia Air tsb .
 
Pengalaman buruk ini sudah disampaikan ke Kadisparprov Sumbar , untuk
ditindak lanjuti dan ternyata kejadian yang sama terulang terus menerus, ini
merupakan masalah utama untuk pengembangan Pariwisata Sumbar , Bandara
merupakan Gerbang Utama dan bila di pintu masuk saja sudah " Bad Mood " ,
belum lagi ditambah perlakuan dari supir taxi yang tidak berargo dan taksi
gelap yang notabene tidak sopan suka bercaruit - caruit , untung saja
kekecewaan para wisatawan tersebut masih agak sedikit terobati oleh
Pemandangan SUMBAR yang luar biasa menakjubkan .
 
Ini harus segera di benahi ! wahai pihak yang berwenang segeralah  turun
kelapangan , survey dan sidak langsung  , kalau cuma terima laporan -
laporan dari balik meja saja , apa yang bisa diharapkan, perubahan  tinggal
mimpi dan angan - angan saja..contohlah Pemimpin Kita Pak Presiden
beliau turun langsung kelapangan dan ternangis - nangis ketika di lokasi .
 
Semoga segera saja ada perbaikan dan dunia pariwisata dapat tersenyum.
 
salam, 
Nuraini 
 

 
  _  

From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of dutamardin umar
Sent: Tuesday, July 03, 2007 8:04 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] BIM Masih Kampungan



O wayoi, baa kolah

ajoduta

-

BIM Masih Kampungan 

PADANG -- Kendati di satu sisi, pelayanan terhadap pengguna jasa bandar
udara di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), mulai membaik dibanding
ketika jasa penerbangan masih dilayani di Bandara Tabing, namun kesan
sebagai bandara kampungan masih mencolok. 
Banyak persoalan yang bisa mencoreng kehalusan budi masyarakat Minangkabau
di BIM. Cobalah perhatian, ketika sebuah pesawat bertarif mahal mendarat,
biasanya para penjual jasa --mulai dari agen ojek sampai kepada awak taksi,
bus bandara dan travel gelap-- terlihat tenang-tenang sapai. 
Tapi coba kalau yang mendarat itu pesawat bertarif murah, mereka pasti akan
saling menyerbu orang-orang yang baru menginjak bumi setelah beberapa puluh
menit berada di angkasa. Ada yang mulanya merayu, tapi tak mempan. Sang agen
sedikit mulai membelalakkan mata, tak mempan juga. Jalan terakhir adalah
main tarik dan paksa. 
Diri sinilah adegan selanjutnya bisa menjadi tontonan menarik. Yang ditarik
bercarut pungkang, yang menarik pun marutok-rutok . Lepas dari satu agen,
disambut pula oleh agen yang lain. Keras dan kasarnya tak kurang pula dari
agen sebelumnya. Persis benar dengan agen bis berebut calon penumpang di
Terminal Lintas Anda-las tempo doeloe . 
''Kalau yang mendarat itu Garuda, kami memang tenang-tenang saja. Sebab
umumnya penumpang Garuda itu sudah ada mobil yang menjem-put. Jadi buat apa
bacirabuik . Kalau yang datang itu Adam Air, Lion Air, Wings Air, Batavia
Air, Air Asia dan pesawat murah lainnya, barulah kita 'menyerbut'. Kita tahu
persis, sebagian besar di antara penumpang pasti tidak ada yang jemput.
Kalaupun ada, ujung-ujungnya mereka juga akan mencari ojek atau angkutan
lainnya," terang Ali, begitu seorang agen angkutan gelap yang kerap
beroperasi di BIM minta dituliskan namanya. 
Itu dari sisi pelayanan, belum lagi dari segi jadwal penerbangan. Tidak
sedikit pula yang molor, baik