HAL: [R@ntau-Net] Wacana Daerah Istimewa Minangkabau Timbulkan Pro dan Kontra

2016-11-20 Terurut Topik 'wanno...@yahoo.com' via RantauNet
yth adm rantau net. karena email sy penuh dan android bermasalah saya sementara 
berhenti gbg di rantau net. maaf lhr batin. slm.
wns




Terkirim dari tablet Samsung.


 Pesan asli 
Dari: Sjamsir Sjarif  
Tanggal: 21/11/2016  04:43  (GMT+07:00) 
Ke: RantauNet  
Subjek: [R@ntau-Net] Wacana Daerah Istimewa Minangkabau Timbulkan Pro dan 
Kontra 

Dari Antara Sumbar kito baco:

Wacana Daerah Istimewa Minangkabau Timbulkan Pro dan Kontra

Pewarta :
Rino Chandra
-
15 November, 2016
124



 
Padang – Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang 
bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Dari 
34 provinsi 5 di antaranya memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus atau 
Daerah Istimewa di Indonesia yaitu: Aceh, Jakarta, Papua, Papua Barat, dan 
Yogyakarta. Disamping itu, beberapa waktu lalu wacana untuk membentuk Daerah 
Istimewa Minangkabau sempat muncul kepermukaan sehingga menimbulkan pro serta 
kontra antara mendukung dan menolak.

Hal itu menjadi pembahasan dalam pertemuan tim Jeffrie Geovanie (JG) dengan 
berbagai elemen masyarakat, antara lain aktivis politik, organisasi kepemudaan 
dan tokoh masyarakat di kota Padang.

Medo Fernando aktivis politik mengatakan, usulan dari Tokoh Masyarakat 
Minangkabau mengenai wacana dibentuknya Daerah Istimewa Minangkabau perlu 
ditinjau lagi dari berbagai aspek. Dari sisi penamaan saja sudah mengandung 
perdebatan yakni mengenai nama Minangkabau, apakah dalam rangka memperjuangkan 
keistimewaan secara administratif Sumatera  Barat ataukah memperjuangkan 
keistimewaan secara etnis Minangkabau.

“Kalau ditinjau dari segi administratif Sumatera Barat maka Mentawai termasuk 
wilayah Sumbar namun jika memakai konsep Minangkabau maka mentawai tidak bisa 
dimasukkan ke dalam etnis Minangkabau. Minangkabau luas wilayah dan pengaruh 
adatnya menyebar hingga ke wilayah Riau dan Malaysia. Sehingga dengan penamaan 
DIM ini saja sudah mengundang perdebatan yang belum terselesaikan hingga kini”, 
jelas Medo dalam masa penjemputan aspirasi anggota DPD RI Jeffrie Geovanie 
minggu kemarin.

Lanjut menurutnya, penamaan Daerah Istimewa yang ada di Indonesia selama ini 
mengacu kepada wilayah administratif. Sebagi contoh Daerah Istimewa Aceh. Aceh 
yang dimaksud adalah sebagai wilayah administrasi dan bukan sebagai etnis 
Acehnya. Sehingga penamaan daerah istimewa ini jelas bukan mengacu kepada etnis 
yang memiliki jumlah penduduk terbesar  di daerah tersebut.

“Kalau wacana itu dimaksudkan untuk menyikapi UU No 6 Tahun 2014 mengenai Desa 
dimana pemerintahan setingkat Desa di Sumbar adalah Nagari yang memiliki 
konsekuensi kecilnya dana desa yang diterima Sumbar maka yang dibutuhkan adalah 
kebijakan setingkat Provinsi Sumbar terkait dengan masalah tersebut. Seperti 
melakukan pemekaran Nagari atau penggabungan Jorong menjadi Nagari yang dirasa 
lebih relevan ketimbang mengajukan status Daerah Istimewa. Untuk itu kita 
mengharapkan keseriusan Pemrov Sumbar dan dengan bantuan penuh dari DPD RI dan 
DPR RI sehingga persoalan ketidakadilan dana desa ini dapat dicarikan solusi 
konstruktifnya”, pungkas Medo

Selain itu, peserta pertemuan juga menyampaikan masih banyaknya keluhan 
masyarakat terhadap pelayanan BPJS yang tidak sesuai dengan aturan yang 
berlaku. Banyak diantara warga yang sesungguhnya masuk kedalam kriteria namun 
tidak mendapat bantuan. Dengan kata lain bantuan BLT, KKS, KIP dan KIS tidak 
merata dan pembagiannya tidak tepat sasaran. Masyarakat berharap 
pendistribusian Kartu Sakti nanti dilakukan oleh RT dan RW yang bersentuhan 
langsung dengan masyarakat.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tan

[R@ntau-Net] Wacana Daerah Istimewa Minangkabau Timbulkan Pro dan Kontra

2016-11-20 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
 Dari Antara Sumbar kito baco:
Wacana Daerah Istimewa Minangkabau Timbulkan Pro dan Kontra 
Pewarta :
Rino Chandra 
- 
15 November, 2016 
124

   - 
   - 
   


Padang – Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah 
yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan 
undang-undang. Dari 34 provinsi 5 di antaranya memiliki status khusus 
sebagai Daerah Khusus atau Daerah Istimewa di Indonesia yaitu: Aceh, 
Jakarta, Papua, Papua Barat, dan Yogyakarta. Disamping itu, beberapa waktu 
lalu wacana untuk membentuk Daerah Istimewa Minangkabau sempat muncul 
kepermukaan sehingga menimbulkan pro serta kontra antara mendukung dan 
menolak.

Hal itu menjadi pembahasan dalam pertemuan tim Jeffrie Geovanie (JG) dengan 
berbagai elemen masyarakat, antara lain aktivis politik, organisasi 
kepemudaan dan tokoh masyarakat di kota Padang.

Medo Fernando aktivis politik mengatakan, usulan dari Tokoh Masyarakat 
Minangkabau mengenai wacana dibentuknya Daerah Istimewa Minangkabau perlu 
ditinjau lagi dari berbagai aspek. Dari sisi penamaan saja sudah mengandung 
perdebatan yakni mengenai nama Minangkabau, apakah dalam rangka 
memperjuangkan keistimewaan secara administratif Sumatera Barat ataukah 
memperjuangkan keistimewaan secara etnis Minangkabau.

“Kalau ditinjau dari segi administratif Sumatera Barat maka Mentawai 
termasuk wilayah Sumbar namun jika memakai konsep Minangkabau maka mentawai 
tidak bisa dimasukkan ke dalam etnis Minangkabau. Minangkabau luas wilayah 
dan pengaruh adatnya menyebar hingga ke wilayah Riau dan Malaysia. Sehingga 
dengan penamaan DIM ini saja sudah mengundang perdebatan yang belum 
terselesaikan hingga kini”, jelas Medo dalam masa penjemputan aspirasi 
anggota DPD RI Jeffrie Geovanie minggu kemarin.

Lanjut menurutnya, penamaan Daerah Istimewa yang ada di Indonesia selama 
ini mengacu kepada wilayah administratif. Sebagi contoh Daerah Istimewa 
Aceh. Aceh yang dimaksud adalah sebagai wilayah administrasi dan bukan 
sebagai etnis Acehnya. Sehingga penamaan daerah istimewa ini jelas bukan 
mengacu kepada etnis yang memiliki jumlah penduduk terbesar di daerah 
tersebut.

“Kalau wacana itu dimaksudkan untuk menyikapi UU No 6 Tahun 2014 mengenai 
Desa dimana pemerintahan setingkat Desa di Sumbar adalah Nagari yang 
memiliki konsekuensi kecilnya dana desa yang diterima Sumbar maka yang 
dibutuhkan adalah kebijakan setingkat Provinsi Sumbar terkait dengan 
masalah tersebut. Seperti melakukan pemekaran Nagari atau penggabungan 
Jorong menjadi Nagari yang dirasa lebih relevan ketimbang mengajukan status 
Daerah Istimewa. Untuk itu kita mengharapkan keseriusan Pemrov Sumbar dan 
dengan bantuan penuh dari DPD RI dan DPR RI sehingga persoalan 
ketidakadilan dana desa ini dapat dicarikan solusi konstruktifnya”, pungkas 
Medo

Selain itu, peserta pertemuan juga menyampaikan masih banyaknya keluhan 
masyarakat terhadap pelayanan BPJS yang tidak sesuai dengan aturan yang 
berlaku. Banyak diantara warga yang sesungguhnya masuk kedalam kriteria 
namun tidak mendapat bantuan. Dengan kata lain bantuan BLT, KKS, KIP dan 
KIS tidak merata dan pembagiannya tidak tepat sasaran. Masyarakat berharap 
pendistribusian Kartu Sakti nanti dilakukan oleh RT dan RW yang bersentuhan 
langsung dengan masyarakat.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


@ Dinda Yose Hendra: Titip pertanyaan ya... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-31 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Pada 30 Januari 2015 18.36, yose hendra  menulis:

> Hormat utk Kakanda ANB
>
> Terima kasih atas empatinya kakanda... yah, ini mungkin sudah 'kesabaran'
> kesekian dlm forum yang terhormat ini.. Seringkali mencoba membangun iklim
> diskusi, tapi diabaikan, atau mungkin tdk dianggap... Dan ini pun semakin
> menampakan bahwa 'dialektika' yang menjadi urat nadi orang Minang menjadi
> hebat dlm berpikir, bertindak, dan menghegemoni pun dicontohkan oleh orang
> yang saya anggap mesti merespon apa yang saya tanyakan.. Jujur DIM hanya
> pikiran2 tuan2, angku2 yang merasa paling hebat, tapi tidak kami di Ranah,
> apalagi kami yang masih muda; tumbuh, berproses mengganti bunga yang
> layu... Masa depan Minang ditangan kami angku2!!! Ingat itu :)
>
>
> Mudahan Tan Malaka tidak menangis dikubur...
>
>
> Wassalam,
>
>
> Yose Hendra
> dari kampung
>

ANB:

Dinda Yose di ranah n.a.h,

1/
karena kalimat dinda yang ambo stabilo kuning memakai obyek jamak
"angku-angku" yang berarti banyak angku,
izinkan ambo agiah saketek pengalaman dengan hampir sebagian besar
"angku-angku" di palanta RN ko bahwa sebagian besar mereka adolah para
senior, para orang tua, yang betul-betul menerapkan jiwa falsafah ABS SBK
dengan konsisten, menunjukkan akhlak baik, tidak sombong, selalu menjawab
pertanyaan yang ditujukan kepada mereka, serta yang terpenting: punya
kepedulian dan kepekaan sosial tinggi terhadap yang membutuhkan.

Hanya saja seperti kebanyakan para orang baik lainnya, dinda Yose,
"angku-angku" yang baik hati dan baik budi ini adalah para *silent majority*,
tidak terlalu sering tampil ke palanta, atau memberi komentar. Tetapi
mereka sungguh-sungguh punya kedua belah tangan yang selalu siap membantu
dan hati lapang terbuka kepada siapa saja.

Kalau dinda Yose makin rajin muncul di palanta, in syaa Allah akan
mengetahui siapa saja mereka. Pendeknya, dengan segala dinamika diskusi dan
debat di palanta ini, kita masih beruntung punya banyak orang tua dan
senior yang penuh perhatian.

Mukasuik ambo, jangan sampai tersebab kegusaran dinda Yose karena dua kali
pertanyaan diabaikan, lantas seluruh angku di palanta ko kanai hariak "tigo
tanda seru" pada kalimat dinda di ateh.

2/
Sebagai wartawan muda, dinda Yose harus kreatif mencari jawaban. Jika satu
narasumber macet, cari narasumber lain. Atau ubah angle berita. Jadilah
kritis. *Debunking*. Seperti Superman yang bukan melihat apa yang ada di
dalam lemari, tetapi melihat apa yang ada *di belakang *lemari. Sebab
memang begitulah tugas jurnalis, untuk membongkar motif. Itulah yang
dilakukan Djamaluddin Datuak Maradjo Sutan "van" Talawi, Sawahlunto (a.k.a.
Adinegoro), sehingga namanya ditabalkan sebagai anugerah tertinggi bagi
dunia jurnalistik Indonesia.

Jadilah kritis. Buatlah hipotesis untuk dinda uji di lapangan, seperti:

- Mengapa ide DIM membadai di tahun politik menjelang Pilgub yang beberapa
bulan lagi?

- Mengapa petahana "diultimatum" secara "in absentia" secara terbuka via
media sosial untuk menerima ide DIM (yang diyakini) bisa mengerek
popularitasnya agar bisa kembali berkuasa pada periode kedua?

- Bagaimana seandainya jika petahana "membeli" ide itu, dan atas kehendak
Allah yang Maha Kuasa dan Pemilik Skenario Paling Tak Terduga di Semesta
Raya, sang petahana justru kalah telak nantinya? Siapa yang bisa menjamin
seseorang bisa menang atau kalah dalam kontestasi kekuasaan?

- Bahkan ketika ide itu dijustifikasi dengan alasan yang terlihat syar'i,
cobalah dinda Yose baca ulang pidato-pidato khalifah rasyidin yang empat,
adakah keempatnya mengejar ambisi dan syahwat berkuasa? Ataukah mereka
selalu menangis pada saat membacakan pidato pelantikan tersebabnya pahamnya
tugas maha berat sebagai amir yang harus mereka pertanggungjawabkan di
yaumil akhir?

Cermati juga pidato-pidato khalifah pasca khalifah rasyidin, yakni khalifah
yang terkenal adil dan berilmu agama tinggi seperti 'Umar bin Abdul Aziz
(hati-hati, tidak semua khalifah dalam sejarah Islam itu orang yang patut
dicontoh. Tidak sedikit juga khalifah yang fasik, zalim, pemabuk, dan
pelaku beragam tindakan maksiat lain).

- Dinda sempatkan waktu, betul-betul prioritaskan ikhtiar bukan mencari
jika sempat, kisah hidup para Bapak Bangsa asal Minang, terutama saat
mereka menderita luar biasa di tengah tekanan politik:

1. Adakah Bung Hatta ketika mengundurkan diri selamanya dari sisi Bung
Karno, maka Bung Hatta mengultimatum BK dan memanas-manasi rakyat badarai
Minang untuk membuat identitas eksklusif sendiri?

2. Adakah saat Buya Hamka dijebloskan ke dalam penjara tanpa pengadilan,
beliau Allahuyarham mengeluarkan fatwa dan seruan jihad kepada rakyat
Minang untuk menempatkan diri "sehelai benang lebih tinggi" dibanding suku
lain di negeri ini?

3. Adakah saat Tan Malaka hidup dalam kesengsaraan, dan hidup
berpindah-pindah tempat pelarian demi mempertahankan keyakinan politik,
beliau merengek-rengek kepada orang Minang untuk berdiri di belakangnya,
untuk mendukung ide-idenya tanpa reserve, seakan-akan jika dia bilang "A"

Re: @ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-31 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Indak ado cross posting dari sanak Fitr Tanjuang doh.

Caritonyo, di satu milis tampek ambo dan FT juo jadi anggota, ado anggota
lain mananyokan keshahihan hadits *ummul walad* (perempuan bekas budak yang
dinikahi tuannya yang buta. Tetapi perempuan itu punya kebiasaan buruk
selalu menghina Nabi Muhammad Saw, sehingga satu kali sang suami yang
berulangkali mengingatkan, amarahnya sampai ke ubun-ubun, dan membunuh
istrinya itu. Ternyata Nabi tidak menyatakan lelaki itu bersalah apalagi
menerapkan hudud).

Setelah diskusi berjalan dengan komentar sambung menyambung dari sejumlah
anggota, muncul anggota lainnya (sebut saja X) yang bilang tidak pernah ada
orang yang dibunuh karena menghina Nabi pada saat Nabi hidup. Si X ini
menyandarkan dalil pada tafsir Imam At Thabari (37 jilid) yang dia punya
sembari membandingkan keunggulan tafsir At Thabari dengan tafsir-tafsir
lain (dari Ibnu Katsir sampai Sayyid Quthb). Tetapi si X tak bisa
menunjukkan pada jilid berapa dan halaman berapa At Thabari menyanggah soal
hadits *ummul walad* itu, selain berulangkali hanya menyatakan tidak pernah
ada orang yang dibunuh di jaman Rasulullah karena menghina Rasul.
Jadi fokus diskusi bergeser dari musthalah hadits ke perbandingan tafsir (X
beralasan, tafsir At Thabari lebih akurat karena masa hidupnya pada abad
ke-2 H lebih dekat ke masa hidup Rasulullah dibanding mufassirin lain).

Lalu ambo komentari, kalau kedekatan dengan masa hidup Rasulullah jadi
patokan, maka argumennya harus gugur dengan sendirinya, karena keempat imam
mazhab yang memfatwakan penghina Nabi, baik muslim atau non-muslim, harus
dibunuh (kecuali fatwa Imam Hanafi yang berfatwa bagi penghina Rasul dari
kalangan musyrik tak perlu dibunuh karena dosa syiriknya sudah lebih besar
dari dosa penghinaannya, sedangkan kalau yang menghina Nabi itu muslim,
tetap harus dibunuh), maka masa hidup keempat imam itu jauh lebih dekat
kepada Nabi dibandingkan Ath Thabari. Begitu juga masa hidup muhadditsin
seperti Imam Bukhari dan Muslim yang lebih dekat kepada Nabi dibanding Imam
Thabari.

Si X menjawab lagi, pendapat dia tetap sama dengan sebelumnya, dan tetap
lebih percaya pada pendapat Imam Thabari dengan alasan "pengetahuan At
Thabari lebih tinggi dari saya". Jadi perbandingannya berubah lagi, dari
kealiman Thabari dengan dirinya.

Maka di situlah ambo beri tanggapan, ya tentu saja kalau sudah soal
pemahaman agama, pengetahuan imam Thabari jelas jauh lebih tinggi dari
Anda. "Don't be humble, you're not that great", tulis ambo mengutip
pendapat populer Golda Meir.

Rupanya pendapat "Don't be humble, you're not that great" itu tampaknya
berkesan bagi sanak Fitr, sehingga diekspornya pulo ke palanta ko :-)

Iko sekadar memperjelas konteks sajo. Jadi Nyit Sungut yakinlah bahwa sanak
FT tidak sedang melakukan *cross posting* karena beliau tidak pernah
memforward materi diskusi "ummul walad" yang bajelo-jelo di biliak subalah
tu ke palanta ko.

Wassalam,

ANB

Pada 31 Januari 2015 06.12, Sjamsir Sjarif 
menulis:

> Aaa dek karano Crsoss Posting (nan sabananyo indak dianjurkan)  banyak
> mahampeh-hampeh ka Lapau ko, itulah sabanyo kito Rang Lapau nan Banyak ko
> kadang-kadang kaliiru ampok. Mudah-mudahan Rang Lapau nan Basamo dapek
> samo-samo mancegah supayo Lapau Rancak ko indak jadi galandang sarok ...
>
> -- Nyit Sungut
>
> On Friday, January 30, 2015 at 2:37:03 PM UTC-8, Akmal Nasery Basral wrote:
>>
>> Hehehe… "don't be humble, you're not that great" itu kan diskusi di
>> biliak subalah, dinda 'ibukota manusia',
>> beko paniang pulo dunsanak lain nan indak tahu konteksnyo, manga
>> "tedjoisme" alah mawabah pulo di siko. :-)
>> Apolai itu ucapan Golda Meir bana. Tambah panjang carito beko kalau alah
>> manyangkuik anak katurunan bani Israil
>> nan salalu mampasulik iduik meski mukjizat demi mukjizat alah mereka
>> saksikan di depan mato.
>>
>> Dek karano itu Nabi bapasan (dalam hadits dari Aisyah r.a. nan alah ambo
>> kutip di thread ciek lain) bagi umat Islam selalu pilihlah yang termudah.
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>>
>>
>>
>> Pada 31 Januari 2015 04.31, Fitrianto  menulis:
>>
>> Lah kanai lendo pulo ambo, dituduh jadi 'ibukota manusia' dek uda
>>> ANB...hehe
>>> Tapi mangikuik saran uda ANB sendiri, "don't be humble, you are not that
>>> great", jadi ambo indak usah manulak pulo...:)
>>>
>>> Pertanyaan ambo tu saparo serius, saparo retorika, jadi indak baharok
>>> banyak bana dapek jawaban.
>>> Nan pasti, indak banyak studi/data nan subana bisa dipakai untuak
>>> manjaweknyo.
>>>
>>> Kalau manuruik ambo, bukan sekedar manurun, tapi mungkin alun pernah
>>> tacapai subananyo.
>>> Baru dalam level semboyan, nan mangacu ka visi/misi ke depan dari
>>> pencetusnyo wakatu itu (Sumpah Sati Bukik Marapalam?), bukan ciri atau
>>> karakter nan alah tagak kuek.
>>>
>>> Ibaratnyo dalam alQur'an, perintah bertakwa misalnyo banyak bana
>>> diulang2, sadang perintah bapuaso hanyo sakali se dalam surek alBaqarah.
>>> Kato ustadz Nouman ali Khan, itu dek karano sakali disuruah puaso,
>>> la

Fwd: @ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-30 Terurut Topik Muchwardi Muchtar
 (--)Saya mengusulkan mereka membuat milis sendiri tapi sampai sekarang
belum terlaksana...?

(+)Sudah "sakambuik rancak" batebaran di alam maya. Antaro lain "tautan"
nan di bawah ko :
 1).
https://www.facebook.com/search/str/diskusi%2burang%2bmewujudkan%2bdaerah%2bistimewa%2bminangkabau/keywords_top

.2).
<https://www.facebook.com/n/?groups%2Fdamk.sumbar%2Fpermalink%2F726512077468424%2F&aref=114236575&medium=email&mid=b35ec62G5af373ee2cbcG6cf1c9fG96Ga0c0&bcode=1.1422651193.Abl2mtpAh8S-joBo&n_m=muchwardi%40yahoo.com>
Hillary
Lenggo-Geni posted in Diskusi Urang Minangkabau
<https://www.facebook.com/n/?groups%2Fdamk.sumbar%2Fpermalink%2F726512077468424%2F&aref=114236575&medium=email&mid=b35ec62G5af373ee2cbcG6cf1c9fG96Ga0c0&bcode=1.1422651193.Abl2mtpAh8S-joBo&n_m=muchwardi%40yahoo.com>
[image: Hillary Lenggo-Geni]
<https://www.facebook.com/n/?profile.php&id=12657716694&aref=114236575&medium=email&mid=b35ec62G5af373ee2cbcG6cf1c9fG96Ga0c0&bcode=1.1422651193.Abl2mtpAh8S-joBo&n_m=muchwardi%40yahoo.com>Hillary
Lenggo-Geni
<https://www.facebook.com/n/?profile.php&id=12657716694&aref=114236575&medium=email&mid=b35ec62G5af373ee2cbcG6cf1c9fG96Ga0c0&bcode=1.1422651193.Abl2mtpAh8S-joBo&n_m=muchwardi%40yahoo.com>
3:53am Jan 31
BUKIT MARAPALAM - LINTAU BUO, TANAH DATAR.
.

3). https://www.facebook.com/groups/damk.sumbar/


4). Orang Minang Mendukung Pembentukan DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

5)..

6)...


10).
https://www.facebook.com/search/str/photos%2bin%2borang%2bminang%2bmendukung%2bpembentukan%2bdaerah%2bistimewa%2bminangkabau/keywords_top

Salam...,
*mm



---------- Pesan terusan --
Dari: Bunda Nismah 
Tanggal: 31 Januari 2015 05.34
Subjek: Re: @ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA
MINANGKABAU
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" 


Assalamu Alaikum W. W.
Kalau nan bersemangat menggebu 2 itu boleh dihitung dengan jari.


  Seolah mereka menganggap kita yang tidak mengsupport DIM itu adalah orang
yang tidak menganggap ABSSBK sebagai pegangan hidup.
Mohon maaf sudah sejak lama saya mempertanyakan yang and tanyakan,
Benahi sajolah dulu kadai kelambu remang2 nan dipinggir pantai dan kondom
nan berserakan ditapi pantai tu.
Wassalam bil maaf

@Hayatun Nismah Rumzy#

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: @ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-30 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Aaa dek karano Crsoss Posting (nan sabananyo indak dianjurkan)  banyak 
mahampeh-hampeh ka Lapau ko, itulah sabanyo kito Rang Lapau nan Banyak ko 
kadang-kadang kaliiru ampok. Mudah-mudahan Rang Lapau nan Basamo dapek 
samo-samo mancegah supayo Lapau Rancak ko indak jadi galandang sarok ...

-- Nyit Sungut

On Friday, January 30, 2015 at 2:37:03 PM UTC-8, Akmal Nasery Basral wrote:
>
> Hehehe… "don't be humble, you're not that great" itu kan diskusi di biliak 
> subalah, dinda 'ibukota manusia',
> beko paniang pulo dunsanak lain nan indak tahu konteksnyo, manga 
> "tedjoisme" alah mawabah pulo di siko. :-)
> Apolai itu ucapan Golda Meir bana. Tambah panjang carito beko kalau alah 
> manyangkuik anak katurunan bani Israil
> nan salalu mampasulik iduik meski mukjizat demi mukjizat alah mereka 
> saksikan di depan mato.
>
> Dek karano itu Nabi bapasan (dalam hadits dari Aisyah r.a. nan alah ambo 
> kutip di thread ciek lain) bagi umat Islam selalu pilihlah yang termudah. 
>
> Wassalam,
>
> ANB
>  
>
>
> Pada 31 Januari 2015 04.31, Fitrianto > 
> menulis:
>
> Lah kanai lendo pulo ambo, dituduh jadi 'ibukota manusia' dek uda 
>> ANB...hehe
>> Tapi mangikuik saran uda ANB sendiri, "don't be humble, you are not that 
>> great", jadi ambo indak usah manulak pulo...:)
>>
>> Pertanyaan ambo tu saparo serius, saparo retorika, jadi indak baharok 
>> banyak bana dapek jawaban.
>> Nan pasti, indak banyak studi/data nan subana bisa dipakai untuak 
>> manjaweknyo.
>>
>> Kalau manuruik ambo, bukan sekedar manurun, tapi mungkin alun pernah 
>> tacapai subananyo.
>> Baru dalam level semboyan, nan mangacu ka visi/misi ke depan dari 
>> pencetusnyo wakatu itu (Sumpah Sati Bukik Marapalam?), bukan ciri atau 
>> karakter nan alah tagak kuek.
>>
>> Ibaratnyo dalam alQur'an, perintah bertakwa misalnyo banyak bana 
>> diulang2, sadang perintah bapuaso hanyo sakali se dalam surek alBaqarah.
>> Kato ustadz Nouman ali Khan, itu dek karano sakali disuruah puaso, 
>> langsuang dijalankan dek saluruah umat.
>> Tapi nan bertaqwa, banyak naiak turunnyo sahinggo harus diingekkan di 
>> banyak tampek.
>>
>> Sekedar pandapek pribadi...
>>
>> Wassalam
>> fitr
>>
>>
>> 2015-01-30 3:17 GMT-05:00 Akmal Nasery Basral > >:
>>
>>
>>>
>>> Pada 30 Januari 2015 09.44, yose hendra >> > menulis:
>>>
>>> Seberapa pentingnya DIM??

>>>
>>> ... 
>>>


 Untuk itu, saya  mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

 ... 
>>>
 Salam juga untuk niniak mamak, cadiak pandai, dan alim ulama yang ada 
 di rantau.net.


 Jabat erat,


 YH
 tingga di Surau Gadang, Padang
 Suku Koto
 081363078894

>>>
>>> ANB:
>>>
>>> Dinda Yose Hendra yang baik,
>>> saya tidak termasuk dalam salah satu dari tiga kategori yang disebut 
>>> dinda itu (niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama),
>>> tetapi karena dinda saya lihat sudah dua kali bertanya di kalamay 
>>> (kalangan lapau maya) ko tanpa mendapat jawaban yang dibutuhkan (meski 
>>> sudah menjelaskan sebagai wartawan yang butuh kutipan jawaban), maka 
>>> mengingat saya juga pernah merasakan jadi reporter yang sering dilihat 
>>> sebelah mata oleh para narasumber yang hebat-hebat dengan wajah selalu 
>>> mendongak ke langit, mungkin perlu juga dijelaskan bahwa sistem jawaban di 
>>> sini adalah "tebang pilih" (atau "pilih-pilih tebu"?).
>>>
>>> Meski yang bertanya anggota Palanta RN, sudah cukup lama juga di sini, 
>>> dan punya reputasi akademis yang hebat seperti sanak Fitrianto Tanjuang 
>>> yang sudah jadi "Minang global" bolak-balik pindah AS-Jepang seringan 
>>> pedagang pindah pasar Tanah Abang-Blok M (ini pujian untuak dinda Fitr), 
>>> bahkan pertanyaannya pun sampai sekarang tidak ada jawabannya, dinda Yose. 
>>> Ambo kutip ulang pertanyaan sanak Fitr Tanjuang yang sudah lewat 8 hari itu:
>>>
>>> -
>>>
>>>  Pada 22 Januari 2015 00.36, Fitrianto >> > menulis:
>>>  
>>>
 Wakatu Prabowo manang mutlak di Sumbar 2-3 bulan lalu, salah satu 
 analisa nan diajukan adolah iko bukti urang Minang masih kuek  ABS-SBK-nyo.
 Tapi kini saat mamintak DIM, alasannyo dek karena ABS-SBK lah tergerus.

 Jadi maa nan bana subananyo tentang ABS-SBK di Sumbar tu?
 Apo adoh perubahan drastis dalam 2 bulan ko?

 Wassalam
 fitr
 lk/40/albany NY

>>> __
>>>
>>> Nah, ini bukti nyata bagi dinda Yose, bagaimana pertanyaan generasi muda 
>>> Minang secemerlang sanak Fitrianto Tanjuang sajo yang in syaa Allah akan 
>>> jadi salah satu "human capital" Minang masa depan, ternyata masih tidak 
>>> cukup berarti untuk dijawab. 
>>>
>>> Sementara jika kita lihat pada berbagai subyek email lain, silakan dinda 
>>> Yose Hendra baca sendiri, ada jawaban terhadap pertanyaan dari orang yang 
>>> BUKAN anggota palanta RN, mungkin pertanyaan di forum lain, tapi diforward 
>>> ke dalam palanta RN ko padahal sang penanya saja tidak ada di sini dan apa 
>>> pertanyaan pun tidak jelas pula oleh dunsanak palanta. 
>>>
>>> Mungkin inilah 

Re: @ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-30 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Hehehe… "don't be humble, you're not that great" itu kan diskusi di biliak
subalah, dinda 'ibukota manusia',
beko paniang pulo dunsanak lain nan indak tahu konteksnyo, manga
"tedjoisme" alah mawabah pulo di siko. :-)
Apolai itu ucapan Golda Meir bana. Tambah panjang carito beko kalau alah
manyangkuik anak katurunan bani Israil
nan salalu mampasulik iduik meski mukjizat demi mukjizat alah mereka
saksikan di depan mato.

Dek karano itu Nabi bapasan (dalam hadits dari Aisyah r.a. nan alah ambo
kutip di thread ciek lain) bagi umat Islam selalu pilihlah yang termudah.

Wassalam,

ANB



Pada 31 Januari 2015 04.31, Fitrianto  menulis:

> Lah kanai lendo pulo ambo, dituduh jadi 'ibukota manusia' dek uda
> ANB...hehe
> Tapi mangikuik saran uda ANB sendiri, "don't be humble, you are not that
> great", jadi ambo indak usah manulak pulo...:)
>
> Pertanyaan ambo tu saparo serius, saparo retorika, jadi indak baharok
> banyak bana dapek jawaban.
> Nan pasti, indak banyak studi/data nan subana bisa dipakai untuak
> manjaweknyo.
>
> Kalau manuruik ambo, bukan sekedar manurun, tapi mungkin alun pernah
> tacapai subananyo.
> Baru dalam level semboyan, nan mangacu ka visi/misi ke depan dari
> pencetusnyo wakatu itu (Sumpah Sati Bukik Marapalam?), bukan ciri atau
> karakter nan alah tagak kuek.
>
> Ibaratnyo dalam alQur'an, perintah bertakwa misalnyo banyak bana diulang2,
> sadang perintah bapuaso hanyo sakali se dalam surek alBaqarah.
> Kato ustadz Nouman ali Khan, itu dek karano sakali disuruah puaso,
> langsuang dijalankan dek saluruah umat.
> Tapi nan bertaqwa, banyak naiak turunnyo sahinggo harus diingekkan di
> banyak tampek.
>
> Sekedar pandapek pribadi...
>
> Wassalam
> fitr
>
>
> 2015-01-30 3:17 GMT-05:00 Akmal Nasery Basral :
>
>
>>
>> Pada 30 Januari 2015 09.44, yose hendra  menulis:
>>
>> Seberapa pentingnya DIM??
>>>
>>
>> ...
>>
>>>
>>>
>>> Untuk itu, saya  mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
>>>
>>> ...
>>
>>> Salam juga untuk niniak mamak, cadiak pandai, dan alim ulama yang ada
>>> di rantau.net.
>>>
>>>
>>> Jabat erat,
>>>
>>>
>>> YH
>>> tingga di Surau Gadang, Padang
>>> Suku Koto
>>> 081363078894
>>>
>>
>> ANB:
>>
>> Dinda Yose Hendra yang baik,
>> saya tidak termasuk dalam salah satu dari tiga kategori yang disebut
>> dinda itu (niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama),
>> tetapi karena dinda saya lihat sudah dua kali bertanya di kalamay
>> (kalangan lapau maya) ko tanpa mendapat jawaban yang dibutuhkan (meski
>> sudah menjelaskan sebagai wartawan yang butuh kutipan jawaban), maka
>> mengingat saya juga pernah merasakan jadi reporter yang sering dilihat
>> sebelah mata oleh para narasumber yang hebat-hebat dengan wajah selalu
>> mendongak ke langit, mungkin perlu juga dijelaskan bahwa sistem jawaban di
>> sini adalah "tebang pilih" (atau "pilih-pilih tebu"?).
>>
>> Meski yang bertanya anggota Palanta RN, sudah cukup lama juga di sini,
>> dan punya reputasi akademis yang hebat seperti sanak Fitrianto Tanjuang
>> yang sudah jadi "Minang global" bolak-balik pindah AS-Jepang seringan
>> pedagang pindah pasar Tanah Abang-Blok M (ini pujian untuak dinda Fitr),
>> bahkan pertanyaannya pun sampai sekarang tidak ada jawabannya, dinda Yose.
>> Ambo kutip ulang pertanyaan sanak Fitr Tanjuang yang sudah lewat 8 hari itu:
>>
>> -
>>
>>  Pada 22 Januari 2015 00.36, Fitrianto  menulis:
>>
>>
>>> Wakatu Prabowo manang mutlak di Sumbar 2-3 bulan lalu, salah satu
>>> analisa nan diajukan adolah iko bukti urang Minang masih kuek  ABS-SBK-nyo.
>>> Tapi kini saat mamintak DIM, alasannyo dek karena ABS-SBK lah tergerus.
>>>
>>> Jadi maa nan bana subananyo tentang ABS-SBK di Sumbar tu?
>>> Apo adoh perubahan drastis dalam 2 bulan ko?
>>>
>>> Wassalam
>>> fitr
>>> lk/40/albany NY
>>>
>> __
>>
>> Nah, ini bukti nyata bagi dinda Yose, bagaimana pertanyaan generasi muda
>> Minang secemerlang sanak Fitrianto Tanjuang sajo yang in syaa Allah akan
>> jadi salah satu "human capital" Minang masa depan, ternyata masih tidak
>> cukup berarti untuk dijawab.
>>
>> Sementara jika kita lihat pada berbagai subyek email lain, silakan dinda
>> Yose Hendra baca sendiri, ada jawaban terhadap pertanyaan dari orang yang
>> BUKAN anggota palanta RN, mungkin pertanyaan di forum lain, tapi diforward
>> ke dalam palanta RN ko padahal sang penanya saja tidak ada di sini dan apa
>> pertanyaan pun tidak jelas pula oleh dunsanak palanta.
>>
>> Mungkin inilah "keajaiban dunia ke-8" yang tak terpantau oleh para
>> peneliti UNESCO selama ini: bagaimana pertanyaan dengan penanya yang jelas
>> malah tak dijawab, tapi justru ada jawaban yang lalu-lalang  meski tak
>> jelas siapa yang bertanya.
>>
>> Yang sabar ya dinda Yose.
>> Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
>>
>> Wassalam,
>>
>> ANB
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> 

Re: @ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-30 Terurut Topik Bunda Nismah
Assalamu Alaikum W. W.
Kalau nan bersemangat menggebu 2 itu boleh dihitung dengan jari. Saya 
mengusulkan mereka membuat milis sendiri tapi sampai sekarang belum terlaksana. 
Seolah mereka menganggap kita yang tidak mengsupport DIM itu adalah orang yang 
tidak menganggap ABSSBK sebagai pegangan hidup.
Mohon maaf sudah sejak lama saya mempertanyakan yang and tanyakan,
Benahi sajolah dulu kadai kelambu remang2 nan dipinggir pantai dan kondom nan 
berserakan ditapi pantai tu.
Wassalam bil maaf

@Hayatun Nismah Rumzy#

> 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: @ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-30 Terurut Topik Fitrianto
Lah kanai lendo pulo ambo, dituduh jadi 'ibukota manusia' dek uda ANB...hehe
Tapi mangikuik saran uda ANB sendiri, "don't be humble, you are not that
great", jadi ambo indak usah manulak pulo...:)

Pertanyaan ambo tu saparo serius, saparo retorika, jadi indak baharok
banyak bana dapek jawaban.
Nan pasti, indak banyak studi/data nan subana bisa dipakai untuak
manjaweknyo.

Kalau manuruik ambo, bukan sekedar manurun, tapi mungkin alun pernah
tacapai subananyo.
Baru dalam level semboyan, nan mangacu ka visi/misi ke depan dari
pencetusnyo wakatu itu (Sumpah Sati Bukik Marapalam?), bukan ciri atau
karakter nan alah tagak kuek.

Ibaratnyo dalam alQur'an, perintah bertakwa misalnyo banyak bana diulang2,
sadang perintah bapuaso hanyo sakali se dalam surek alBaqarah.
Kato ustadz Nouman ali Khan, itu dek karano sakali disuruah puaso,
langsuang dijalankan dek saluruah umat.
Tapi nan bertaqwa, banyak naiak turunnyo sahinggo harus diingekkan di
banyak tampek.

Sekedar pandapek pribadi...

Wassalam
fitr


2015-01-30 3:17 GMT-05:00 Akmal Nasery Basral :

>
>
> Pada 30 Januari 2015 09.44, yose hendra  menulis:
>
> Seberapa pentingnya DIM??
>>
>
> ...
>
>>
>>
>> Untuk itu, saya  mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
>>
>> ...
>
>> Salam juga untuk niniak mamak, cadiak pandai, dan alim ulama yang ada di
>> rantau.net.
>>
>>
>> Jabat erat,
>>
>>
>> YH
>> tingga di Surau Gadang, Padang
>> Suku Koto
>> 081363078894
>>
>
> ANB:
>
> Dinda Yose Hendra yang baik,
> saya tidak termasuk dalam salah satu dari tiga kategori yang disebut dinda
> itu (niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama),
> tetapi karena dinda saya lihat sudah dua kali bertanya di kalamay
> (kalangan lapau maya) ko tanpa mendapat jawaban yang dibutuhkan (meski
> sudah menjelaskan sebagai wartawan yang butuh kutipan jawaban), maka
> mengingat saya juga pernah merasakan jadi reporter yang sering dilihat
> sebelah mata oleh para narasumber yang hebat-hebat dengan wajah selalu
> mendongak ke langit, mungkin perlu juga dijelaskan bahwa sistem jawaban di
> sini adalah "tebang pilih" (atau "pilih-pilih tebu"?).
>
> Meski yang bertanya anggota Palanta RN, sudah cukup lama juga di sini, dan
> punya reputasi akademis yang hebat seperti sanak Fitrianto Tanjuang yang
> sudah jadi "Minang global" bolak-balik pindah AS-Jepang seringan pedagang
> pindah pasar Tanah Abang-Blok M (ini pujian untuak dinda Fitr), bahkan
> pertanyaannya pun sampai sekarang tidak ada jawabannya, dinda Yose. Ambo
> kutip ulang pertanyaan sanak Fitr Tanjuang yang sudah lewat 8 hari itu:
>
> -
>
>  Pada 22 Januari 2015 00.36, Fitrianto  menulis:
>
>
>> Wakatu Prabowo manang mutlak di Sumbar 2-3 bulan lalu, salah satu analisa
>> nan diajukan adolah iko bukti urang Minang masih kuek  ABS-SBK-nyo.
>> Tapi kini saat mamintak DIM, alasannyo dek karena ABS-SBK lah tergerus.
>>
>> Jadi maa nan bana subananyo tentang ABS-SBK di Sumbar tu?
>> Apo adoh perubahan drastis dalam 2 bulan ko?
>>
>> Wassalam
>> fitr
>> lk/40/albany NY
>>
> __
>
> Nah, ini bukti nyata bagi dinda Yose, bagaimana pertanyaan generasi muda
> Minang secemerlang sanak Fitrianto Tanjuang sajo yang in syaa Allah akan
> jadi salah satu "human capital" Minang masa depan, ternyata masih tidak
> cukup berarti untuk dijawab.
>
> Sementara jika kita lihat pada berbagai subyek email lain, silakan dinda
> Yose Hendra baca sendiri, ada jawaban terhadap pertanyaan dari orang yang
> BUKAN anggota palanta RN, mungkin pertanyaan di forum lain, tapi diforward
> ke dalam palanta RN ko padahal sang penanya saja tidak ada di sini dan apa
> pertanyaan pun tidak jelas pula oleh dunsanak palanta.
>
> Mungkin inilah "keajaiban dunia ke-8" yang tak terpantau oleh para
> peneliti UNESCO selama ini: bagaimana pertanyaan dengan penanya yang jelas
> malah tak dijawab, tapi justru ada jawaban yang lalu-lalang  meski tak
> jelas siapa yang bertanya.
>
> Yang sabar ya dinda Yose.
> Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
>
> Wassalam,
>
> ANB
>
>
>
>
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlang

Re: @ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-30 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Yah Angku ANB dan dan Angku Yose Hendra. Seperti pernah disebut Nyit Sungut, 
tanya itu seperti ikan kalau lebih dari tiga hari indak diulahkan "busuaknyo."

Sanang awak Rang Lapau nan Basamo mancaliak angku Yose Hendra dari Lua Lapau 
nan tingga di Kampuang Halaman mangatangahkan saonggok lai tanyo-tanyo nan 
mendasar. Nyit Sungut sabagai Rang Kampuang dan Jauah dari Kampuang Halaman 
sering menghayati suaro-suaro terpendam dari Kampuang. Akhir-akhir ko dalam 
subject DIM ko Nyit Sungut mamporowaikkan suaro-suaro tarang dari Haluan dan 
Singgalang. Itupun tidak dicermati. Kini Angku Yose Hendra dari Media di 
Kampuang yang tampaknya terpendam telah masuak Lapau mengeluarkan suara terang 
dan lantang. Tarimo kasih mangatangahkannyo ka Lapau.

Yah kadang-kadang Nyit Sungut tatanyo-tanyo dalam hati, kalau Tanyo indak 
bajawab Gayuang indak basambuik apokoh itu lai tamasuak ABS-SBK nan 
ditunjo-tunjokan? Sudah tu Nyit Sungut melihat sabahagian Subjects nan 
dikatangahkan beliau tertentu di Lapau ko jo HURUF-HURUF GADANG (capital 
letters, silakan telusur senarai subjects)  apakah gejala itu indak maherak 
dari ABS-SBK nan Bakato di bawah-bawah, Manyauak dihilia- hilia?

Salam,
-- Nyit Sungut

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: @ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-30 Terurut Topik yose hendra
Hormat utk Kakanda ANB

Terima kasih atas empatinya kakanda... yah, ini mungkin sudah 'kesabaran'
kesekian dlm forum yang terhormat ini.. Seringkali mencoba membangun iklim
diskusi, tapi diabaikan, atau mungkin tdk dianggap... Dan ini pun semakin
menampakan bahwa 'dialektika' yang menjadi urat nadi orang Minang menjadi
hebat dlm berpikir, bertindak, dan menghegemoni pun dicontohkan oleh orang
yang saya anggap mesti merespon apa yang saya tanyakan.. Jujur DIM hanya
pikiran2 tuan2, angku2 yang merasa paling hebat, tapi tidak kami di Ranah,
apalagi kami yang masih muda; tumbuh, berproses mengganti bunga yang
layu... Masa depan Minang ditangan kami angku2!!! Ingat itu :)


Mudahan Tan Malaka tidak menangis dikubur...


Wassalam,


Yose Hendra
dari kampung

Pada 30 Januari 2015 15.17, Akmal Nasery Basral 
menulis:

>
>
> Pada 30 Januari 2015 09.44, yose hendra  menulis:
>
> Seberapa pentingnya DIM??
>>
>
> ...
>
>>
>>
>> Untuk itu, saya  mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
>>
>> ...
>
>> Salam juga untuk niniak mamak, cadiak pandai, dan alim ulama yang ada di
>> rantau.net.
>>
>>
>> Jabat erat,
>>
>>
>> YH
>> tingga di Surau Gadang, Padang
>> Suku Koto
>> 081363078894
>>
>
> ANB:
>
> Dinda Yose Hendra yang baik,
> saya tidak termasuk dalam salah satu dari tiga kategori yang disebut dinda
> itu (niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama),
> tetapi karena dinda saya lihat sudah dua kali bertanya di kalamay
> (kalangan lapau maya) ko tanpa mendapat jawaban yang dibutuhkan (meski
> sudah menjelaskan sebagai wartawan yang butuh kutipan jawaban), maka
> mengingat saya juga pernah merasakan jadi reporter yang sering dilihat
> sebelah mata oleh para narasumber yang hebat-hebat dengan wajah selalu
> mendongak ke langit, mungkin perlu juga dijelaskan bahwa sistem jawaban di
> sini adalah "tebang pilih" (atau "pilih-pilih tebu"?).
>
> Meski yang bertanya anggota Palanta RN, sudah cukup lama juga di sini, dan
> punya reputasi akademis yang hebat seperti sanak Fitrianto Tanjuang yang
> sudah jadi "Minang global" bolak-balik pindah AS-Jepang seringan pedagang
> pindah pasar Tanah Abang-Blok M (ini pujian untuak dinda Fitr), bahkan
> pertanyaannya pun sampai sekarang tidak ada jawabannya, dinda Yose. Ambo
> kutip ulang pertanyaan sanak Fitr Tanjuang yang sudah lewat 8 hari itu:
>
> -
>
>  Pada 22 Januari 2015 00.36, Fitrianto  menulis:
>
>
>> Wakatu Prabowo manang mutlak di Sumbar 2-3 bulan lalu, salah satu analisa
>> nan diajukan adolah iko bukti urang Minang masih kuek  ABS-SBK-nyo.
>> Tapi kini saat mamintak DIM, alasannyo dek karena ABS-SBK lah tergerus.
>>
>> Jadi maa nan bana subananyo tentang ABS-SBK di Sumbar tu?
>> Apo adoh perubahan drastis dalam 2 bulan ko?
>>
>> Wassalam
>> fitr
>> lk/40/albany NY
>>
> __
>
> Nah, ini bukti nyata bagi dinda Yose, bagaimana pertanyaan generasi muda
> Minang secemerlang sanak Fitrianto Tanjuang sajo yang in syaa Allah akan
> jadi salah satu "human capital" Minang masa depan, ternyata masih tidak
> cukup berarti untuk dijawab.
>
> Sementara jika kita lihat pada berbagai subyek email lain, silakan dinda
> Yose Hendra baca sendiri, ada jawaban terhadap pertanyaan dari orang yang
> BUKAN anggota palanta RN, mungkin pertanyaan di forum lain, tapi diforward
> ke dalam palanta RN ko padahal sang penanya saja tidak ada di sini dan apa
> pertanyaan pun tidak jelas pula oleh dunsanak palanta.
>
> Mungkin inilah "keajaiban dunia ke-8" yang tak terpantau oleh para
> peneliti UNESCO selama ini: bagaimana pertanyaan dengan penanya yang jelas
> malah tak dijawab, tapi justru ada jawaban yang lalu-lalang  meski tak
> jelas siapa yang bertanya.
>
> Yang sabar ya dinda Yose.
> Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
>
> Wassalam,
>
> ANB
>
>
>
>
>
>
>
>
>>
>>
>>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting 

@ Dinda Yose Hendra ... Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-30 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Pada 30 Januari 2015 09.44, yose hendra  menulis:

Seberapa pentingnya DIM??
>

...

>
>
> Untuk itu, saya  mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
>
> ...

> Salam juga untuk niniak mamak, cadiak pandai, dan alim ulama yang ada di
> rantau.net.
>
>
> Jabat erat,
>
>
> YH
> tingga di Surau Gadang, Padang
> Suku Koto
> 081363078894
>

ANB:

Dinda Yose Hendra yang baik,
saya tidak termasuk dalam salah satu dari tiga kategori yang disebut dinda
itu (niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama),
tetapi karena dinda saya lihat sudah dua kali bertanya di kalamay (kalangan
lapau maya) ko tanpa mendapat jawaban yang dibutuhkan (meski sudah
menjelaskan sebagai wartawan yang butuh kutipan jawaban), maka mengingat
saya juga pernah merasakan jadi reporter yang sering dilihat sebelah mata
oleh para narasumber yang hebat-hebat dengan wajah selalu mendongak ke
langit, mungkin perlu juga dijelaskan bahwa sistem jawaban di sini adalah
"tebang pilih" (atau "pilih-pilih tebu"?).

Meski yang bertanya anggota Palanta RN, sudah cukup lama juga di sini, dan
punya reputasi akademis yang hebat seperti sanak Fitrianto Tanjuang yang
sudah jadi "Minang global" bolak-balik pindah AS-Jepang seringan pedagang
pindah pasar Tanah Abang-Blok M (ini pujian untuak dinda Fitr), bahkan
pertanyaannya pun sampai sekarang tidak ada jawabannya, dinda Yose. Ambo
kutip ulang pertanyaan sanak Fitr Tanjuang yang sudah lewat 8 hari itu:

-

 Pada 22 Januari 2015 00.36, Fitrianto  menulis:


> Wakatu Prabowo manang mutlak di Sumbar 2-3 bulan lalu, salah satu analisa
> nan diajukan adolah iko bukti urang Minang masih kuek  ABS-SBK-nyo.
> Tapi kini saat mamintak DIM, alasannyo dek karena ABS-SBK lah tergerus.
>
> Jadi maa nan bana subananyo tentang ABS-SBK di Sumbar tu?
> Apo adoh perubahan drastis dalam 2 bulan ko?
>
> Wassalam
> fitr
> lk/40/albany NY
>
__

Nah, ini bukti nyata bagi dinda Yose, bagaimana pertanyaan generasi muda
Minang secemerlang sanak Fitrianto Tanjuang sajo yang in syaa Allah akan
jadi salah satu "human capital" Minang masa depan, ternyata masih tidak
cukup berarti untuk dijawab.

Sementara jika kita lihat pada berbagai subyek email lain, silakan dinda
Yose Hendra baca sendiri, ada jawaban terhadap pertanyaan dari orang yang
BUKAN anggota palanta RN, mungkin pertanyaan di forum lain, tapi diforward
ke dalam palanta RN ko padahal sang penanya saja tidak ada di sini dan apa
pertanyaan pun tidak jelas pula oleh dunsanak palanta.

Mungkin inilah "keajaiban dunia ke-8" yang tak terpantau oleh para peneliti
UNESCO selama ini: bagaimana pertanyaan dengan penanya yang jelas malah tak
dijawab, tapi justru ada jawaban yang lalu-lalang  meski tak jelas siapa
yang bertanya.

Yang sabar ya dinda Yose.
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.

Wassalam,

ANB








>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-29 Terurut Topik yose hendra
Seberapa pentingnya DIM??


Hormat saya kepada Pak MN


Salam kenal Pak Mochtar Naim. Saya kenal Anda lewat karya2 yang mengagumkan
tentang konsep merantau Minangkabau. dan juga salut terhadap semangat yang
masih menyala di usia tua. Patut diteladani anak muda. Perkenalkan, saya
Yose Hendra; masih muda dan masih banyak belajar tentang hidup dan
hakikatnya...

Pak MN, sehari-hari saya sebagai jurnalis di Media Indonesia dan kadang
juga menulis pada www.ranahberita.com. Hingga saat ini setia tinggal di
Ranah, enggan sementara untuk merantau.

Pak MN, saya terus mengikuti ide dan konsep DIM yang Anda tawarkan. Ini
menarik untuk mamantik diskursus yang tidak lagi disukai anak muda Minang
hari ini.

Saya juga telah membaca enam pijakan kenapa DIM harus direalisasikan.

Sebagai seorang jurnalis, keseharian saya adalah bertanya, terus bertanya
pada persoalan yang kiranya memiliki poin berita. Ini penting ditulis, dan
disiarkan kepada khalayak... :)

Untuk itu, saya  mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

a. Seberapa penting tuntutan 'keistimewaan' pada era sekarang?
b. Apa pentingnya keistimewaan? dan apa relevansinya sama budaya
Minangkabau? Bukankah ini bentuk chauvanisme yang memicu daerah lain
melakukan hal serupa?
c. Lalu bagaimana dengan konsep Sumatra Barat hari ini? karena bicara
Minangkabau berarti menafikan Mentawai?
d. Apakah sudah kuat pijakan untuk mewujudkan DIM? apa bedanya dengan DIY,
Aceh, dan Papua yang telah mendapat hal itu.
e. Apakah ini sebuah 'keputusasaan' pasca PRRI? atau sebuah bentuk
kekalahan, kalau bicara bahwa Minang dulu lah yang berperan membentuk
Republik??
f. Pada masa revolusi, Belanda juga mendorong pembentukan Daerah Istimewa
Sumatera Barat (DISBA). Namun gagal. Nah, seberapa penting kita belajar
pada kegagalan tersebut?

Terima kasih atensi dan tanggapannya Pak MN. Semoga saya tercerahkan
kiranya. Mohon juga kiranya untuk dikutip..

Salam juga untuk niniak mamak, cadiak pandai, dan alim ulama yang ada di
rantau.net.


Jabat erat,


YH
tingga di Surau Gadang, Padang
Suku Koto
081363078894

Pada 29 Januari 2015 21.30, 'Mochtar Naim' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Pak Azmi Dt Bagindo yth,
>
>  Dengan apa yang saya sampaikan dan yang Pak Dt juga sampaikan,
> rasanya kan cukup alasan bagi Pak Dt untuk menyetujui dan bersama kita
> memperjuangkan tegaknya DIM itu. Selain matrilini yang utama bagi kita kan
> filosofi ABS-SBK itu. Justru karena kita tidak ingin hanya sekadar
> menyebut-nyebut, tetapi juga mempraktekkan dalam semua sisi kehidupan kita
> secara bermasyarakat dan berorang-per-orang filosofi budaya ABS-SBK itu
> maka kita membentuk DIM itu. Bahwa wilayah budaya Minangkabau yang
> terangkum ke dalam acuan adat ABS-SBK itu tidak hanya Sumbar tetapi luas
> sekali, bahkan tidak hanya di Sumatera tapi juga Malaysia, Borneo, Filipina
> dan bahkan Madagaskar, semua kita tahu. Dan kitapun juga tahu bahwa yang
> namanya syarak yang berarti Islam itu bahkan mencakup seluruh dunia, di
> Timur dan di Barat. Mengartikan DIM dengan membangun wilayah administrasi
> provinsi seluas wilayah budaya adat dan syarak itu, kan impossible, Pak Dt.
> Nanti orang bilang apa kepada kita. Makanya yang kita bentuk adalah DIM
> yang luasnya sama dengan Provinsi Sumbar sekarang, termasuk Mentawai juga.
> Tidak lebih dan tidak kurang.
>  Jadi target kita adalah menjadikan Prov Sumbar itu menjadi DIM yang
> jelas tidak akan ada orang yang akan membantah bahwa Sumbar itu adalah
> wilayah budaya Minang yang berdasar ABS-SBK.
>   Mari, Pak Dt, kita sepakati DIM ini agar ABS-SBK tidak haya
> disebut-sebut tapi dipraktekkan dalam kehidupan nyata. Kalau perlu Pak Dt
> beristikharahlah. Mohon petunjuk kepada Allah, sambil juga bermusyawarah
> dengan kawan2 di ranah dan di rantau.
>   Salam, MN
>
>
>   On Wednesday, January 28, 2015 11:05 AM, 'azmi abu kasim azmi abu
> kasim' via RantauNet  wrote:
>
>
>  Assalamu’alaikum w.w
> Bapak Mochtar Naim nan ambo Hormati
> Penilaian Bapak terhadap diri ambo rasanya terlalu berlebihan, yang mana
> Bapak mengatakan bahwa ambo adolah pakar adat dan budaya Minangkabau,
> sehingga tidak perlu lagi bertanya tentang hal yang sedang kita bicarakan
> ini, yaitu tentang Wacana  Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) yang bapak
> sebagai pemerkasanya.
> Dalam istilah disebutkan “*malu bertanya sesat di jalan*” dan“*kalau
> ingin tahu sesuatu tentu bertanya kepada yang tahu, kalau ingin pandai
> tentu beraja*” inilah yang ambo amal. Dan hal ini tidaklah terlalu
> berlebihan, karena sudah sesuai dengan salah satu prinsip dasar masyarakat
> Minangkabau yang demokrasi dan egaliter, duduk sama rendah tegak samo
> tinggi, bebas dalam berpendapat  “*bulek aia ka pambuluah, bulek kato jo
> mumpakat”, nan rajo kato mufakat nan bana kato saiyo.*
> Apa yang Bapak kemukakan, bahwa kita tidak sama dengan daerah-daerah lain,
> kita memiliki latar belakang sosial budaya yang unik dan istimewa yang
> tidak ada duanya di Indonesia malah di dunia sekalipun. Unt

Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-29 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pak Azmi Dt Bagindo yth,
     Dengan apa yang saya sampaikan dan yang Pak Dt juga sampaikan, rasanya kan 
cukup alasan bagi Pak Dt untuk menyetujui dan bersama kita memperjuangkan 
tegaknya DIM itu. Selain matrilini yang utama bagi kita kan filosofi ABS-SBK 
itu. Justru karena kita tidak ingin hanya sekadar menyebut-nyebut, tetapi juga 
mempraktekkan dalam semua sisi kehidupan kita secara bermasyarakat dan 
berorang-per-orang filosofi budaya ABS-SBK itumaka kita membentuk DIM itu. 
Bahwa wilayah budaya Minangkabau yang terangkum ke dalam acuan adat ABS-SBK itu 
tidak hanya Sumbar tetapi luas sekali, bahkan tidak hanya di Sumatera tapi juga 
Malaysia, Borneo, Filipina dan bahkan Madagaskar, semua kita tahu. Dan kitapun 
juga tahu bahwa yang namanya syarak yang berarti Islam itu bahkan mencakup 
seluruh dunia, di Timur dan di Barat. Mengartikan DIM dengan membangun wilayah 
administrasi provinsi seluas wilayah budaya adat dan syarak itu, kan 
impossible, Pak Dt. Nanti orang bilang apa kepada kita. Makanya yang kita 
bentuk adalah DIM yang luasnya sama dengan Provinsi Sumbar sekarang, termasuk 
Mentawai juga.  Tidak lebih dan tidak kurang.     Jadi target kita adalah 
menjadikan Prov Sumbar itu menjadi DIM yang jelas tidak akan ada orang yang 
akan membantah bahwa Sumbar itu adalah wilayah budaya Minang yang berdasar 
ABS-SBK.      Mari, Pak Dt, kita sepakati DIM ini agar ABS-SBK tidak haya 
disebut-sebut tapi dipraktekkan dalam kehidupan nyata. Kalau perlu Pak Dt 
beristikharahlah. Mohon petunjuk kepada Allah, sambil juga bermusyawarah dengan 
kawan2 di ranah dan di rantau.      Salam, MN 

 On Wednesday, January 28, 2015 11:05 AM, 'azmi abu kasim azmi abu kasim' 
via RantauNet  wrote:
   

 Assalamu’alaikum w.w   Bapak Mochtar Naim nan amboHormatiPenilaian 
Bapak terhadapdiri ambo rasanya terlalu berlebihan, yang mana Bapak mengatakan 
bahwa amboadolah pakar adat dan budaya Minangkabau, sehingga tidak perlu lagi 
bertanyatentang hal yang sedang kita bicarakan ini, yaitu tentang Wacana  
Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) yang bapaksebagai pemerkasanya.Dalam istilah 
disebutkan “malubertanya sesat di jalan” dan“kalau ingin tahu sesuatu tentu 
bertanyakepada yang tahu, kalau ingin pandai tentu beraja” inilah yang 
amboamal. Dan hal ini tidaklah terlalu berlebihan, karena sudah sesuai dengan 
salahsatu prinsip dasar masyarakat Minangkabau yang demokrasi dan egaliter, 
duduksama rendah tegak samo tinggi, bebas dalam berpendapat  “bulek aia ka 
pambuluah, bulek kato jomumpakat”, nan rajo kato mufakat nan bana kato 
saiyo.Apa yang Bapak kemukakan,bahwa kita tidak sama dengan daerah-daerah lain, 
 kita memiliki latar belakang sosial budayayang unik dan istimewa yang tidak 
ada duanya di Indonesia malah di duniasekalipun. Untuk hal ini ambo sedikit 
memahami, sekalipun tidak terlalu dalam, itulah yang menjadi pemikiranbagi ambo 
kenapa kita tidak terlebih dahulu kita mencoba menggunakan 
kelebihan-kelibihanyang kita miliki selama ini, kenapa harus di lebur, dan 
membuat suatu yangbelum jelas ujung pangkalnya.  Jangankan akan melebursebuah 
wilayah yang bernama Minangkabau, pemekaran nagari atau Jorong saja,tidakalah 
mudah. Harus terlebih melalui pembicaraan yang cukup panjang, harusdikaji  
bagaimana tentang aturan adat,sako jo pusako, dan batas-batasnyo, karena adat 
salingka nagari, pusakosalingka kaum.Minangkabau yang kita kenal adalahsebagai 
wilayah Budaya, tempat hidup, tumbuh, dan berkembangnya suku bangsaMinangkabau, 
yang wilayahnya juah lebih besar dari wilayah adminisratifProvinsi Sumatera 
Barat,  meliputiSumatera  Barat, sebagian  Riau, dan sebagian Jambi. 
Adapunbatas-batasnya adalah 1) Sebelah Utara berbatas dengan sikilang aia 
Bangih  2) sebelah Selatan berbatas dengan Taratak aiahitam dan muko-muko di 
provinsi Bengkulum 3) Sebelah Barat dengan ombak nanbadabua atau Samudra Hindia 
4) Sebelah Timur berbatas dengan Durian di  Takuak Rajo, Buayo Putiuah Daguak, 
dan Si-alangbaklntak Basi. Dengan demikian jelas bahwa Minangkabau jauh lebih 
besar dariprovinsi Sumatera Barat, yang sudah barang tentu   pengaruh budaya 
Minangkabau sempai ke wilayahlain di luar provinsi Sumatera Barat.Di wilayah 
Minangkabauberlaku aturan adat nan sabatang panjang atau juga disebut adat nan 
salingkjaalam. Yang di maksud dengan aturan adat sabatang panjang atau nan 
salaingkaalam adalah, 1)  Hukum kekerabatanmatrilineal 2) Sako-pusako 3) 
Filosofi ABS-SBK  hal ini berlaku di seluruh Minangkabau. Jikakita melihat jauh 
kebelakang yaitu pada perjalanan Sejarah Nusantara atauMinangkabau kepada 
bebarapa ratusan tahun yang lalu,  bahwa Belanda pernah menjajah, Hindu dan 
Budhapernah bercokol, Cina pernah tinggal. Namun, begitu Agama Islam diterima 
dan dijadikan sandi adat oleh masyarakat Minangkabau, semuanya  itu hilang 
tanpa bekas,  tidak ada Minang Indo, tidak ada Minang Hindudan Budha, begitu 
juga yang lain, yang ada hanya satu, yaitu orang Minangkabauyang ber agama 
tunggal, yaitu Agama Islam, kalau tida

Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-28 Terurut Topik 'Mochtar Naim' via RantauNet
Pak Azmi Dt Bagindo yth,
     Dengan apa yang saya sampaikan dan yang Pak Dt juga sampaikan, rasanya kan 
cukup alasan bagi Pak Dt untuk menyetujui dan bersama kita memperjuangkan 
tegaknya DIM itu. Selain matrilini yang utama bagi kita kan filosofi ABS-SBK 
itu. Justru karena kita tidak ingin hanya sekadar menyebut-nyebut, tetapi juga 
mempraktekkan dalam semua sisi kehidupan kita secara bermasyarakat dan 
berorang-per-orang filosofi budaya ABS-SBK itumaka kita membentuk DIM itu. 
Bahwa wilayah budaya Minangkabau yang terangkum ke dalam acuan adat ABS-SBK itu 
tidak hanya Sumbar tetapi luas sekali, bahkan tidak hanya di Sumatera tapi juga 
Malaysia, Borneo, Filipina dan bahkan Madagaskar, semua kita tahu. Dan kitapun 
juga tahu bahwa yang namanya syarak yang berarti Islam itu bahkan mencakup 
seluruh dunia, di Timur dan di Barat. Mengartikan DIM dengan membangun wilayah 
administrasi provinsi seluas wilayah budaya adat dan syarak itu, kan 
impossible, Pak Dt. Nanti orang bilang apa kepada kita. Makanya yang kita 
bentuk adalah DIM yang luasnya sama dengan Provinsi Sumbar sekarang, termasuk 
Mentawai juga.  Tidak lebih dan tidak kurang.     Jadi target kita adalah 
menjadikan Prov Sumbar itu menjadi DIM yang jelas tidak akan ada orang yang 
akan membantah bahwa Sumbar itu adalah wilayah budaya Minang yang berdasar 
ABS-SBK.      Mari, Pak Dt, kita sepakati DIM ini agar ABS-SBK tidak haya 
disebut-sebut tapi dipraktekkan dalam kehidupan nyata. Kalau perlu Pak Dt 
beristikharahlah. Mohon petunjuk kepada Allah, sambil juga bermusyawarah dengan 
kawan2 di ranah dan di rantau.      Salam, MN 

 On Wednesday, January 28, 2015 11:05 AM, 'azmi abu kasim azmi abu kasim' 
via RantauNet  wrote:
   

 Assalamu’alaikum w.w   Bapak Mochtar Naim nan amboHormatiPenilaian 
Bapak terhadapdiri ambo rasanya terlalu berlebihan, yang mana Bapak mengatakan 
bahwa amboadolah pakar adat dan budaya Minangkabau, sehingga tidak perlu lagi 
bertanyatentang hal yang sedang kita bicarakan ini, yaitu tentang Wacana  
Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) yang bapaksebagai pemerkasanya.Dalam istilah 
disebutkan “malubertanya sesat di jalan” dan“kalau ingin tahu sesuatu tentu 
bertanyakepada yang tahu, kalau ingin pandai tentu beraja” inilah yang 
amboamal. Dan hal ini tidaklah terlalu berlebihan, karena sudah sesuai dengan 
salahsatu prinsip dasar masyarakat Minangkabau yang demokrasi dan egaliter, 
duduksama rendah tegak samo tinggi, bebas dalam berpendapat  “bulek aia ka 
pambuluah, bulek kato jomumpakat”, nan rajo kato mufakat nan bana kato 
saiyo.Apa yang Bapak kemukakan,bahwa kita tidak sama dengan daerah-daerah lain, 
 kita memiliki latar belakang sosial budayayang unik dan istimewa yang tidak 
ada duanya di Indonesia malah di duniasekalipun. Untuk hal ini ambo sedikit 
memahami, sekalipun tidak terlalu dalam, itulah yang menjadi pemikiranbagi ambo 
kenapa kita tidak terlebih dahulu kita mencoba menggunakan 
kelebihan-kelibihanyang kita miliki selama ini, kenapa harus di lebur, dan 
membuat suatu yangbelum jelas ujung pangkalnya.  Jangankan akan melebursebuah 
wilayah yang bernama Minangkabau, pemekaran nagari atau Jorong saja,tidakalah 
mudah. Harus terlebih melalui pembicaraan yang cukup panjang, harusdikaji  
bagaimana tentang aturan adat,sako jo pusako, dan batas-batasnyo, karena adat 
salingka nagari, pusakosalingka kaum.Minangkabau yang kita kenal adalahsebagai 
wilayah Budaya, tempat hidup, tumbuh, dan berkembangnya suku bangsaMinangkabau, 
yang wilayahnya juah lebih besar dari wilayah adminisratifProvinsi Sumatera 
Barat,  meliputiSumatera  Barat, sebagian  Riau, dan sebagian Jambi. 
Adapunbatas-batasnya adalah 1) Sebelah Utara berbatas dengan sikilang aia 
Bangih  2) sebelah Selatan berbatas dengan Taratak aiahitam dan muko-muko di 
provinsi Bengkulum 3) Sebelah Barat dengan ombak nanbadabua atau Samudra Hindia 
4) Sebelah Timur berbatas dengan Durian di  Takuak Rajo, Buayo Putiuah Daguak, 
dan Si-alangbaklntak Basi. Dengan demikian jelas bahwa Minangkabau jauh lebih 
besar dariprovinsi Sumatera Barat, yang sudah barang tentu   pengaruh budaya 
Minangkabau sempai ke wilayahlain di luar provinsi Sumatera Barat.Di wilayah 
Minangkabauberlaku aturan adat nan sabatang panjang atau juga disebut adat nan 
salingkjaalam. Yang di maksud dengan aturan adat sabatang panjang atau nan 
salaingkaalam adalah, 1)  Hukum kekerabatanmatrilineal 2) Sako-pusako 3) 
Filosofi ABS-SBK  hal ini berlaku di seluruh Minangkabau. Jikakita melihat jauh 
kebelakang yaitu pada perjalanan Sejarah Nusantara atauMinangkabau kepada 
bebarapa ratusan tahun yang lalu,  bahwa Belanda pernah menjajah, Hindu dan 
Budhapernah bercokol, Cina pernah tinggal. Namun, begitu Agama Islam diterima 
dan dijadikan sandi adat oleh masyarakat Minangkabau, semuanya  itu hilang 
tanpa bekas,  tidak ada Minang Indo, tidak ada Minang Hindudan Budha, begitu 
juga yang lain, yang ada hanya satu, yaitu orang Minangkabauyang ber agama 
tunggal, yaitu Agama Islam, kalau tida

[R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-27 Terurut Topik 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet
Assalamu’alaikum w.w   Bapak Mochtar Naim nan amboHormatiPenilaian 
Bapak terhadapdiri ambo rasanya terlalu berlebihan, yang mana Bapak mengatakan 
bahwa amboadolah pakar adat dan budaya Minangkabau, sehingga tidak perlu lagi 
bertanyatentang hal yang sedang kita bicarakan ini, yaitu tentang Wacana  
Daerah Istimewa Minangkabau (DIM) yang bapaksebagai pemerkasanya.Dalam istilah 
disebutkan “malubertanya sesat di jalan” dan“kalau ingin tahu sesuatu tentu 
bertanyakepada yang tahu, kalau ingin pandai tentu beraja” inilah yang 
amboamal. Dan hal ini tidaklah terlalu berlebihan, karena sudah sesuai dengan 
salahsatu prinsip dasar masyarakat Minangkabau yang demokrasi dan egaliter, 
duduksama rendah tegak samo tinggi, bebas dalam berpendapat  “bulek aia ka 
pambuluah, bulek kato jomumpakat”, nan rajo kato mufakat nan bana kato 
saiyo.Apa yang Bapak kemukakan,bahwa kita tidak sama dengan daerah-daerah lain, 
 kita memiliki latar belakang sosial budayayang unik dan istimewa yang tidak 
ada duanya di Indonesia malah di duniasekalipun. Untuk hal ini ambo sedikit 
memahami, sekalipun tidak terlalu dalam, itulah yang menjadi pemikiranbagi ambo 
kenapa kita tidak terlebih dahulu kita mencoba menggunakan 
kelebihan-kelibihanyang kita miliki selama ini, kenapa harus di lebur, dan 
membuat suatu yangbelum jelas ujung pangkalnya.  Jangankan akan melebursebuah 
wilayah yang bernama Minangkabau, pemekaran nagari atau Jorong saja,tidakalah 
mudah. Harus terlebih melalui pembicaraan yang cukup panjang, harusdikaji  
bagaimana tentang aturan adat,sako jo pusako, dan batas-batasnyo, karena adat 
salingka nagari, pusakosalingka kaum.Minangkabau yang kita kenal adalahsebagai 
wilayah Budaya, tempat hidup, tumbuh, dan berkembangnya suku bangsaMinangkabau, 
yang wilayahnya juah lebih besar dari wilayah adminisratifProvinsi Sumatera 
Barat,  meliputiSumatera  Barat, sebagian  Riau, dan sebagian Jambi. 
Adapunbatas-batasnya adalah 1) Sebelah Utara berbatas dengan sikilang aia 
Bangih  2) sebelah Selatan berbatas dengan Taratak aiahitam dan muko-muko di 
provinsi Bengkulum 3) Sebelah Barat dengan ombak nanbadabua atau Samudra Hindia 
4) Sebelah Timur berbatas dengan Durian di  Takuak Rajo, Buayo Putiuah Daguak, 
dan Si-alangbaklntak Basi. Dengan demikian jelas bahwa Minangkabau jauh lebih 
besar dariprovinsi Sumatera Barat, yang sudah barang tentu   pengaruh budaya 
Minangkabau sempai ke wilayahlain di luar provinsi Sumatera Barat.Di wilayah 
Minangkabauberlaku aturan adat nan sabatang panjang atau juga disebut adat nan 
salingkjaalam. Yang di maksud dengan aturan adat sabatang panjang atau nan 
salaingkaalam adalah, 1)  Hukum kekerabatanmatrilineal 2) Sako-pusako 3) 
Filosofi ABS-SBK  hal ini berlaku di seluruh Minangkabau. Jikakita melihat jauh 
kebelakang yaitu pada perjalanan Sejarah Nusantara atauMinangkabau kepada 
bebarapa ratusan tahun yang lalu,  bahwa Belanda pernah menjajah, Hindu dan 
Budhapernah bercokol, Cina pernah tinggal. Namun, begitu Agama Islam diterima 
dan dijadikan sandi adat oleh masyarakat Minangkabau, semuanya  itu hilang 
tanpa bekas,  tidak ada Minang Indo, tidak ada Minang Hindudan Budha, begitu 
juga yang lain, yang ada hanya satu, yaitu orang Minangkabauyang ber agama 
tunggal, yaitu Agama Islam, kalau tidak ber agama Islam, tidaklahorang Minang, 
tetapi hanyalah orang Sumatera Barat, dalam pepatah Adat yangsangat terkenal 
disebutkan. Simoncak jatuah tarambau   Kaladang mambao lading   
    Lukolah paho kaduonyo   Adat jo Syara’ di Minangkbau   
Sarupo aua dengan tabing   Sanda basanda kaduonyo Suaturahmat yang 
harus di syukuri oleh seluruh masyarakat Minangkabau, bahwa aturanadat tidaklah 
berseberangan dengan aturan agama Islam, malainkan  berpadu dan aturan agama di 
jadikansandi,  apa yang di patwakan agama itulahyang dilaksanakan oleh adat, 
dalam pepatah disebutkan, “Syarak mangato adat mamakai,Alam Takambang Jadi 
Guru” Apayang kami sampaikan diatas, bukanlah berarti menggurui, tetapi tujuan 
kami hanyalahmenyampaikan begitulah kelibihan-kelebihan yang telah di miliki 
oleh MasyarakatAdat Minangkabau. Sehingga kiranya kita seyogianyalah kita 
berhati-hati dalammelakukan perobahaan atau peleburan Minangkabau kedalam 
provinsi Sumatera Baratatau DIM.    Balayia kappa nak rang Tiku 
   Nampak nan dari tapi Lawik    Basilang kayu di bawah Tungku  
  Disinan api mangkonyo hiduik.Demikianlah nan dapek ambo sampaikan,apapun 
keputusan yang diambil nanti oleh masyarakat Minangkabau atau SumateraBarat, 
semoga menjadi yang terbaik untuk Minangkabau atau  Sumatera Barat kedepan,   
mohon maaf bila ado kekilapan dan terimakasih atas segala 
perhatian..Wassalam,Azmi Dt.BagindoSekum LAKM Jkt

 Jan24 pada 10:30 PM Pak Azmi Abu Kasim Dt Bagindo dkk, yang saya 
hormati,Assalamu’alaikum w.w.,   Kalau pertanyaan2 seperti yang 
dikemukakan oleh Pak Azmi itu datang dari kawan yang memang tidak tahu dan 
tidak mengerti tentan

Fwd: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-26 Terurut Topik Muchwardi Muchtar
https://www.youtube.com/watch?v=FWXYpJSauZA
<https://l.facebook.com/l/JAQFk2axL/https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DFWXYpJSauZA>
.
<https://l.facebook.com/l/ZAQHNl9kaAQHZLL9wN6sU0vrjlEloqFVjStFtJ6D5sud39w/https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DFWXYpJSauZA>Lagu
Minang 03.03 Salamaik Pagi Minangkabau : Febian
<https://l.facebook.com/l/NAQHxLzWdAQFuLXLqNhJZQpUMmJPmSAPwvjykpd_sVqJzXg/https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Fwatch%3Fv%3DFWXYpJSauZA>
-- Pesan terusan --
Dari: AMRI AZIZ 
Tanggal: 25 Januari 2015 09.52
Subjek: Bls: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU
Kepada: Aslim Nurhasan ST SATI , Milis RANTAUnet <
rantaunet@googlegroups.com>
Cc: Dr Mochtar NAIM , "lkaamsum...@yahoo.com" <
lkaamsum...@yahoo.com>, gebu minang ,
"Dr.Saafroedin BAHAR" , "muchwa...@rantaunet.org" <
muchwa...@rantaunet.org>, Datuk Endang , asraferi
sabri , bachtiarabna ,
"marwan_pari...@yahoo.com" , "azmi Dt.Bagindo" <
azmi_libra_kenc...@yahoo.co.id>


Tanggapan!!
==
KALAU mau dicari alasan MENERIMA atau MENOLAK DIM.
tidak akan ketemu sampai kapanpun.
Sebaiknya kita bahs tentang Provinsi IST,MINANGKABAU... adalah
dg syarat a, b c dst.. jadi tidaak diperdebatkan konsep ini "setuju atau
tdk setuju"
Kita memang "pintar" berwacana tapi kita "lamban" mengeksekusi.
Sumetera Barat dr sudut ekonomi adalah provisni ke 9 dari 10 Provinsi di
Sumatera hanya diatas Bengkulu. Kita masih berwacana??
>BK3AM akan membahas hal ini dlm rapat khusus n tks

Wass.ww.BK3AM JKT
AMRI AZIZ -WAKIL KETUA UMUM
Jkt/25/1/15


  Pada Kamis, 22 Januari 2015 17:25, Aslim Nurhasan ST SATI <
as...@rantaunet.org> menulis:



Ambo sangaik harok Pak Mochtar Naim mananggapi tanyo jo pandapek Mamak Azmi
DT Bagindo ko.

sacapeknyo labiah rancak, nak tarang pangana, nak jan balega-lega raso, nak
tantu sikap nan ka diambiak, nak jaleh jalan nan ka ditampuah.



2015-01-22 15:02 GMT+07:00 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com>:

Assalamu’alaikum w.w   Kalapa Gading 22
Januari 2015
Kepada Yth
Bapak *Mochtar Naim, *
Angku Niniak mamak Nan Gadang Basa Batuah,
Bapak/Ibu Bundo Kandung
Sarato Dunsanak di palanta.

Terlebih dahulu ambo mohon maaf, dikaranokan ambo sudah sangat lamo indak
mancogok di mailis yang kito cintoi nangko, balakangan nangko ambok betulan
agak  sibuk saketek. Pado kesempatan nangko izinkanlah ambo sato saketek
untuak menyampaiakan beberapa pertanyaan serta mangamukokan pandapek sesuai
dengan persoalan yang sekarang sangat angek di bicarokan di milis nangko
yaitu tentang pembentukan“*Daerah Istimewa Minangkabau*” *(DIM) *adapun
pertanyaan ambo adolah sbb :
1.Apa yang dimaksud dengan “*Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM) dan apa
pula alasan membentuk   *Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM, apakah hal
tersebut akan lebih baik dari pada sekarang ?
2.Apakah Istimewa itu, hanya dalam bentuk nama Provinsi saja, yang
selama ini bernama provinsi Sumatera Barat, dirobah menjadi provinsi “*Daerah
Istimewa Minangkabau”* (DIM) ?
3.Atau apakah Istimewa dalam bentuk penyatuan Minangkabau sebagai
daerah Etnis dan budaya yang seluruh masyarakatnya beragam Islam, dengan
provinsi Sematera Barat, yang  masyarakatnya memeluk bermacam-macam agama,
budaya dan etnis, sesuai dengan Undang-Undang NKRI,  disatukan dalam satu
nama atau system yang bernama provinsi *“Daerah Istimewa Minangkabau*”?
4.Jika benar seperti point 3 diatas,
1)Apakah ini tidak berarti, kita maurak buhua, mambukak kabek dan
maruntuah pematang, dan menyatukan kembali atah jo bareh?
2)Masih berhakkah atau bolehkah kita mengatakan, bahwa orang
Minangkabau beragama tunggal, yaitu agama Islam, sesuai dengan filosofi
*ABS-SBK*
3)Apakah ini tidak berati “*kito takuik diantu tapi kok malah lari
kakuburan”*kita ingin mengamankan *ABS-SBK* tapi kok batas-batas pengaman
nanlah ado, nan kito bukak?
4)Apakah ini hanya sekedar membuat system baru dengan menyatukan dua
system yang berbeda menjadi satu yang bernama provinsi “*Daerah Istimewa
Minangkabau”* (DIM)?
5.Apakah System yang sudah ada telah bertahan dan teruji sejak ratusan
tahun yang telah lalu, dianggap tidak berguna,  atau tidak dapat berpungsi
lagi, seperti;
1)System “Adat Basandi Syarak ( ABS-SBK)
2)System Matrilinial
3)System “Sako Pusako”
4)System  Tali Tigo sapilin ( *Aturan Adat, Syara’ dan Undang-Undang
NKRI*)
*5)   *System atau Unsur Urang Nan Ampek Jinih( Pangulu, *Imam-Katik atau
Ulama, Cadiak pandai, dan dubalang)*
*6)   *System “tungku tigo Sajarangan”  ( *Niniak Mama-mamak, Ulama dan
Cadiak Pandai)*
6.Mungkin kito semua menyadri bahwa di ranah Minang atau di Sumbar pada
saat ini, sagalo kabeklah lungga, sagalo pasaklah guyah, kok pamatanglah
mulai abih, kok garihlah mulai kabua, malah pak Mochtar Naim sendiri pernah
mang

[R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-23 Terurut Topik 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet
Assalmu’alaikum w.wBapak Armadi Arbi Nan Ambo HormatiAmbo ucapkan terima kasih 
atas perhatiandan tanggapan Bapak terhadap tulisan ambo sehubungan dengan 
wacana pembentukan DaerahIstimewa Minangkabau (DIM) Terlebih dahulu ambo 
sampaikan bahwa ambo secaro pribadidan juga LAKM Jakarta, belumlah sampai pada 
tahap menerima atau menolah, tapibaru pada tahap mempertanyakan tentang konsep 
dan tujuan dari di jadikannyaSumbar menjadi provinsi Daerah Istimewa 
Minangkabu, dengan menyatukan dua halyang berbeda Minangkabau dan Provinsi 
Sumatera Barat. Jika konsepnya jelas dan dapatdi yakini bahwa Wacana tersebut 
jauh lebih baik dan dapat memantapkan danmenyempurnakan, serta lebih 
meimplementasi, apa yang telah ada dan kita milikisekarang, seperti system 
ABS-SBK, system sako-pusako, dan lain-lain. Jika memangdemikian tentu 
bersama-sama kita mendukungnya, yang ambo kuatirkan terjadisebaliknyo, “Nan di 
kaja alun tantu dapek tapi nan di kandung baciciran, dikaja asokbagabun api 
bakarai batinggakan. Ringgik batuka jo rupiah, gadang batuka jo nanketek nan 
gadang maimbuah pulo, dapek pinjaik hilang kapak”Dalam kenyatan yang kita lihat 
selamaini, yang tajadi hanyolah bungkuihnyo sajo nan batuka tetapi isi tetap 
bak nanlamo. Jika di katakan, kembali ke Nagari, kembali kenagari yang mana? 
Apa kenagripada zaman belanda, jepang, kemerdekaan atau ke zaman orde lama atau 
ke ordebaru?  Dan adat yang di maksud adat yangmana……? Karena kita tidak 
melihat ada kegiatan adat yang nyata di nagari, KANdan penghulu tidak di 
pungsikan, hanya sebagai penonton atau malah sebagai pelengkappenderita saja  
Kalau kita cermati sebenarnya UU telahmemberikan peluang yaitu UU  no. 32 th 
2004 danPerda no. 2 tahun 2007 sebagai pengganti perda no.9 tentang 
pemerintahannagari, pada ketentuan Umum Pasal 1  ayat7 dan 8 . disebutkan : 
Ayat 7,Nagari adalah kumpulan masyarakat hukum adat yang memiliki batas-batas 
wilayahtetentu, dan berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan 
masyarakatsetempat berdasarkan filosofi Adat basandi Syarak, Syarak Bansandi 
Kitabullah dan atau berdasarkan asal-usul dan adatistiadat dalam wilayah 
peropinsi Sumatera Barat. Dan padaayat 8 disebutkan pula : Pemerintahan nagari 
adalah penyelenggara urusanpemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintahan 
nagari dan BadanPemusyawarahan Nagari berdasarkan asal usuldi wilayah propinsi 
Sumatera Barat yang berada dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Repoblik 
Indonesia. Setahu ambo tidak ada penjelaskan apayang di maksud dengan nagari 
kumpulan masyarakat adat, dan apapula yang di maksud berdasarkan asal-usul dan 
adat Istiadat dalam wilayahSumatera Barat? Ikolah nan menjadi kekuatiran ambo, 
jangan kito hanyo  cendrung untuk membuat atau mengaja sesuatuyang baru, tetapi 
tidak  dalampelaksanaanya. Sekarang persoalan yang sedang kita hadapi adalah 
keluarnya UUno. 6 tahun 2014 tentang pemerintahan Desa, yang menjadi persoalan 
bagi kita diSumbar adalah  berobahnya kembali Nagarimenjadi Desa, dan inipun 
kita belum tahu apa dampak tehadap kita masyarakatMinang atau Sumbar. Akibat 
dan perobahan yang terjadi pada sekitar tahun 80 an yanglalu,  masih sangat 
taraso sampaisekarangDemikianlah nan dapek ambo sampaikansambil menunggu 
Jawaban selanjutnyo dari Bapak Mochtar Naim, kepada Bapaksekali lagi ambo 
ucapkan terima kasih, dan mohon maaf bila ado kekilapan.Wassalam,Azmi 
Dt.BagindoSekum LAKM Jkt Assalamu'alaikum wr wb.Angku Azmi Dt. Bagindo nan 
ambohormati.Sambia manunggu penjelasan  pakMN , ijinkan ambo manyampaikan 
pandapek badasarkan pangalaman sajo. Maambiaktuah ka nan manang, maambiak 
contoh ka nan sudah kan baitu patitiah adatMinangkabau. Ado 4 Daerah/Propinsi 
nan alah mandapek pengakuan;   2status istimewa ( DIY dan DI-NAD )  dan 2 
status Khusus ( DKI dan DOKhusus-Papua ). Daerah Istimewa Nanggro Aceh 
Darussalam, diperjuangkan melaluiGerakan Aceh Merdeka dan berhasil. Kini Aceh 
bisa mengatur sendiri daerahnyasesuai dengan tuntutan ke istimewaannya. 
Demikian pula Papua, diperjuangkanmelalui Organisasi Papua Merdeka dan 
berhasil. Papua juga kini menikmati statuske khususannnya.  Demikian pula DIY 
dan DKI semua kita sudah tahu soalstatusnya.
Semua daerah Istimewa/Khusus itu dalam kerangka NKRI berdasarkan  PancaSila dan 
UUD45. Disemua daerah tsb mempunyai penduduk dari berbagai suku dan agama, 
tidak mempunyai masalah dengan status keistimewaan itu. Keberadaan merekabisa 
diatur melalui Perda.
Sekarang DIM , kita perjuangkan dengan cara konstitusional, musyawarah 
mufakat,diplomasi, yang merupakan cara khas suku Minangkabau.  Bila berhasil 
perjuangan DIM tentu Propinsiyang tadinya SUMBAR  sudah bisa tanpa ragu2 
membuat peraturan2 daerahsendiri dalam koridor konstitusi untuk 
mengimplementasikan ke istimewaannya,Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi 
Kitabullah dalam kehidupan se-hari2 diseluruhdaerah karena sudah mempunyai 
payung hukum. Limbago2 nan sesuai jo adatdifungsikan sepenuhnya  kembali 
sejalan dengan status babaliak kanagariyang sud

Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-23 Terurut Topik Aslim Nurhasan ST SATI
Walau bukan ka Ambo, tarimo kasi banyak Bapak (AA) Asmardi Arbi lah
manyampaikan pandapek, sambia manunggu Bapak (MN) Mochtar Naim.

Ambo manjadi sumangaik lo maikuiki wacana ko.

Ambo cubo sigi-sigi, taisigi di

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TANTANG DESA
https://www.dropbox.com/sh/9c8yxhatf4k3v55/AAAxLtjaQOKC8gccN8jyw4sPa?dl=0

sarato

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 23 TAHUN 2014 TANTANG PEMERINTAHAN
DAERAH
https://www.dropbox.com/sh/9c8yxhatf4k3v55/AAAxLtjaQOKC8gccN8jyw4sPa?dl=0

namun dek Ambo bukan urang nan mangarati jo hukum (undang undang), ndak
paham baa bana kalau iko manjadi pilihan dibandiang mamuloi DIM ?

bukankah labiah efesien sagalo sumber daya nan diparalukan untuak DIM,
dipakai untuak manjalankan duo undang undang nantun di sumatera barat ?



2015-01-23 10:53 GMT+07:00 Asmardi Arbi :

>
> Assalamu'alaikum wr wb.
>
> Angku Azmi Dt. Bagindo nan ambo hormati.
>
> Sambia manunggu penjelasan  pak MN , ijinkan ambo manyampaikan pandapek
> badasarkan pangalaman sajo.
>
> Maambiak tuah ka nan manang, maambiak contoh ka nan sudah kan baitu
> patitiah adat Minangkabau..
>
> Ado 4 Daerah/Propinsi nan alah mandapek pengakuan;   2 status istimewa (
> DIY dan DI-NAD )  dan 2 status Khusus ( DKI dan DO Khusus-Papua ). Daerah
> Istimewa Nanggro Aceh Darussalam, diperjuangkan melalui Gerakan Aceh
> Merdeka dan berhasil. Kini Aceh bisa mengatur sendiri daerahnya sesuai
> dengan tuntutan ke istimewaannya. Demikian pula Papua, diperjuangkan
> melalui Organisasi Papua Merdeka dan berhasil. Papua juga kini menikmati
> status ke khususannnya.  Demikian pula DIY dan DKI semua kita sudah tahu
> soal statusnya.
> Semua daerah Istimewa/Khusus itu dalam kerangka NKRI berdasarkan  Panca
> Sila dan UUD45. Disemua daerah tsb mempunyai penduduk dari berbagai suku
> dan agama , tidak mempunyai masalah dengan status keistimewaan itu.
> Keberadaan mereka bisa diatur melalui Perda.
>
> Sekarang DIM , kita perjuangkan dengan cara konstitusional, musyawarah
> mufakat, diplomasi, yang merupakan cara khas suku Minangkabau.
> Bila berhasil perjuangan DIM tentu Propinsi yang tadinya SUMBAR  sudah
> bisa tanpa ragu2 membuat peraturan2 daerah sendiri dalam koridor konstitusi
> untuk mengimplementasikan ke istimewaannya ,Adat Basandi Syarak-Syarak
> Basandi Kitabullah dalam kehidupan se-hari2 diseluruh daerah ..karena sudah
> mempunyai payung hukum.
> Limbago2 nan sesuai jo adat difungsikan sepenuhnya  kembali sejalan dengan
> status babaliak kanagari yang sudah kita peroleh lebih 10 tahun yang lalu.
> Saya kira ini satu2nya solusi untuk memecahkan sulitnya selama ini dengan
> status sekarang dalam upaya kita ingin menciptakan suasana kebatinan
> masyarakat  seperti yang kita miliki dulu yang melahirkan tokoh kaliber
> nasional dan internasional. Apalagi kita menghadapi konspirasi global yang
> tidak suka dengan kekuatan mental spiritual yang kita miliki sekarang
> untuk  merusak dan kemudian menguasai segala aspek  kehidupan masyarakat
> kita. Mari kita bersatu , maminteh sabalun hanyuik. sabalun keadaan samakin
> parah.
>
> Semoga  pak MN bisa lebih ilmiah menjelaskan apa perlunya kita
> memperjuangkan DIM.
>
> Wassalam,
> AA
>
>
>
>
>
>
> On 22/01/2015 15:02, 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet wrote:
>
>   Assalamu’alaikum w.w   Kalapa
> Gading 22 Januari 2015
> Kepada Yth
> Bapak *Mochtar Naim, *
> Angku Niniak mamak Nan Gadang Basa Batuah,
> Bapak/Ibu Bundo Kandung
> Sarato Dunsanak di palanta.
>
> Terlebih dahulu ambo mohon maaf, dikaranokan ambo sudah sangat lamo indak
> mancogok di mailis yang kito cintoi nangko, balakangan nangko ambok betulan
> agak  sibuk saketek. Pado kesempatan nangko izinkanlah ambo sato saketek
> untuak menyampaiakan beberapa pertanyaan serta mangamukokan pandapek sesuai
> dengan persoalan yang sekarang sangat angek di bicarokan di milis nangko
> yaitu tentang pembentukan“*Daerah Istimewa Minangkabau*” *(DIM) *adapun
> pertanyaan ambo adolah sbb :
> 1.Apa yang dimaksud dengan “*Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM) dan
> apa pula alasan membentuk   *Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM, apakah
> hal tersebut akan lebih baik dari pada sekarang ?
> 2.Apakah Istimewa itu, hanya dalam bentuk nama Provinsi saja, yang
> selama ini bernama provinsi Sumatera Barat, dirobah menjadi provinsi “*Daerah
> Istimewa Minangkabau”* (DIM) ?
> 3.Atau apakah Istimewa dalam bentuk penyatuan Minangkabau sebagai
> daerah Etnis dan budaya yang seluruh masyarakatnya beragam Islam, dengan
> provinsi Sematera Barat, yang  masyarakatnya memeluk bermacam-macam
> agama, budaya dan etnis, sesuai dengan Undang-Undang NKRI,  disatukan
> dalam satu nama atau system yang bernama provinsi *“Daerah Istimewa
> Minangkabau*”?
> 4.Jika benar seperti point 3 diatas,
> 1)Apakah ini tidak berarti, kita maurak buhua, mambukak kabek dan
> maruntuah pematang, dan menyatukan kembali atah jo bareh?
> 2)Masih berhakkah atau bolehkah kita mengatakan, 

Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-23 Terurut Topik Asmardi Arbi


Assalamu'alaikum wr wb.

Angku Azmi Dt. Bagindo nan ambo hormati.

Sambia manunggu penjelasan  pak MN , ijinkan ambo manyampaikan pandapek 
badasarkan pangalaman sajo.


Maambiak tuah ka nan manang, maambiak contoh ka nan sudah kan baitu 
patitiah adat Minangkabau..


Ado 4 Daerah/Propinsi nan alah mandapek pengakuan;   2 status istimewa ( 
DIY dan DI-NAD )  dan 2 status Khusus ( DKI dan DO Khusus-Papua ). 
Daerah Istimewa Nanggro Aceh Darussalam, diperjuangkan melalui Gerakan 
Aceh Merdeka dan berhasil. Kini Aceh bisa mengatur sendiri daerahnya 
sesuai dengan tuntutan ke istimewaannya. Demikian pula Papua, 
diperjuangkan melalui Organisasi Papua Merdeka dan berhasil. Papua juga 
kini menikmati status ke khususannnya.  Demikian pula DIY dan DKI semua 
kita sudah tahu soal statusnya.
Semua daerah Istimewa/Khusus itu dalam kerangka NKRI berdasarkan Panca 
Sila dan UUD45. Disemua daerah tsb mempunyai penduduk dari berbagai suku 
dan agama , tidak mempunyai masalah dengan status keistimewaan itu. 
Keberadaan mereka bisa diatur melalui Perda.


Sekarang DIM , kita perjuangkan dengan cara konstitusional, musyawarah 
mufakat, diplomasi, yang merupakan cara khas suku Minangkabau.
Bila berhasil perjuangan DIM tentu Propinsi yang tadinya SUMBAR sudah 
bisa tanpa ragu2 membuat peraturan2 daerah sendiri dalam koridor 
konstitusi untuk mengimplementasikan ke istimewaannya ,Adat Basandi 
Syarak-Syarak Basandi Kitabullah dalam kehidupan se-hari2 diseluruh 
daerah ..karena sudah mempunyai payung hukum.
Limbago2 nan sesuai jo adat difungsikan sepenuhnya  kembali sejalan 
dengan status babaliak kanagari yang sudah kita peroleh lebih 10 tahun 
yang lalu. Saya kira ini satu2nya solusi untuk memecahkan sulitnya 
selama ini dengan status sekarang dalam upaya kita ingin menciptakan 
suasana kebatinan masyarakat  seperti yang kita miliki dulu yang 
melahirkan tokoh kaliber nasional dan internasional. Apalagi kita 
menghadapi konspirasi global yang tidak suka dengan kekuatan mental 
spiritual yang kita miliki sekarang untuk  merusak dan kemudian 
menguasai segala aspek kehidupan masyarakat kita. Mari kita bersatu , 
maminteh sabalun hanyuik. sabalun keadaan samakin parah.


Semoga  pak MN bisa lebih ilmiah menjelaskan apa perlunya kita 
memperjuangkan DIM.


Wassalam,
AA





On 22/01/2015 15:02, 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet wrote:

Assalamu’alaikum w.wKalapa Gading 22 Januari 2015
Kepada Yth
Bapak *Mochtar Naim, *
Angku Niniak mamak Nan Gadang Basa Batuah,
Bapak/Ibu Bundo Kandung
Sarato Dunsanak di palanta.
Terlebih dahulu ambo mohon maaf, dikaranokan ambo sudah sangat lamo 
indak mancogok di mailis yang kito cintoi nangko, balakangan nangko 
ambok betulan agaksibuk saketek. Pado kesempatan nangko izinkanlah 
ambo sato saketek untuak menyampaiakan beberapa pertanyaan serta 
mangamukokan pandapek sesuai dengan persoalan yang sekarang sangat 
angek di bicarokan di milis nangko yaitu tentang pembentukan“*/Daerah 
Istimewa Minangkabau/*” *(DIM) *adapun pertanyaan ambo adolah sbb :
1.Apa yang dimaksud dengan “*/Daerah Istimewa Minangkabau/* (DIM) dan 
apa pula alasan membentuk */Daerah Istimewa Minangkabau/* (DIM, apakah 
hal tersebut akan lebih baik dari pada sekarang ?
2.Apakah Istimewa itu, hanya dalam bentuk nama Provinsi saja, yang 
selama ini bernama provinsi Sumatera Barat, dirobah menjadi provinsi 
“*/Daerah Istimewa Minangkabau”/* (DIM) ?
3.Atau apakah Istimewa dalam bentuk penyatuan Minangkabau sebagai 
daerah Etnis dan budaya yang seluruh masyarakatnya beragam Islam, 
dengan provinsi Sematera Barat, yang masyarakatnya memeluk 
bermacam-macam agama, budaya dan etnis, sesuai dengan Undang-Undang 
NKRI, disatukan dalam satu nama atau system yang bernama provinsi 
*/“Daerah Istimewa Minangkabau/*”?

4.Jika benar seperti point 3 diatas,
1)Apakah ini tidak berarti, kita maurak buhua, mambukak kabek dan 
maruntuah pematang, dan menyatukan kembali atah jo bareh?
2)Masih berhakkah atau bolehkah kita mengatakan, bahwa orang 
Minangkabau beragama tunggal, yaitu agama Islam, sesuai dengan 
filosofi */ABS-SBK/*
3)Apakah ini tidak berati “*/kito takuik diantu tapi kok malah lari 
kakuburan”/*kita ingin mengamankan */ABS-SBK/* tapi kok batas-batas 
pengaman nanlah ado, nan kito bukak?
4)Apakah ini hanya sekedar membuat system baru dengan menyatukan dua 
system yang berbeda menjadi satu yang bernama provinsi “*/Daerah 
Istimewa Minangkabau”/* (DIM)?
5.Apakah System yang sudah ada telah bertahan dan teruji sejak ratusan 
tahun yang telah lalu, dianggap tidak berguna, atau tidak dapat 
berpungsi lagi, seperti;

1)System “Adat Basandi Syarak ( ABS-SBK)
2)System Matrilinial
3)System “Sako Pusako”
4)SystemTali Tigo sapilin ( */Aturan Adat, Syara’ dan Undang-Undang 
NKRI/*)
*/5)/*System atau Unsur Urang Nan Ampek Jinih( Pangulu, */Imam-Katik 
atau Ulama, Cadiak pandai, dan dubalang)/*
*/6)/*System “tungku tigo Sajarangan”( */Niniak Mama-mamak, Ulama dan 
Cadiak Pandai)/*
6.Mungkin kito semua menyadri bahwa di ranah Minang atau

Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-22 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Aaa iyo tu Angku Aslim Nurhasan, mudah-mudahan indak kanai burangsang pulo 
Angku Azmi Dt.Bagindo saroman Rangkayo Evy kapatang ko. Sajak Rangkayo Evy 
katangah sari tu malah banyak Rang Lapau nan tiarap; syukurlah ado surang 
lai nan lah lamo anok-anok duduak di Suduik Lapau kini batanyo ciek lai...

Salam,
-- Nyiak Sunguik

Dari: 'Mochtar Naim' via RantauNet 
Tanggal:18/12/2014 9:51 (GMT+07:00) 
Ke: rant...@googlegroups.com 
Subjek: Re: HAL: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "MARI KITO IKUTI LANGKAH 
GUBERNUR DALAM MEMPERSIAPKAN DIM" 

Bu Evy,

Rancak awak bajaleh-jaleh sajo. Indak duo tangah tigo. Di sinan iyo tapi 
indak. Di siko indak tapi iyo. Straight to the point. Do you see that DIM 
is the solution to pave the way for our future, or not.
Kalau iyo mari kito bakarajo samo untuak menggolkannyo. Kalau indak kan lah 
jaleh pulo tu.
Nah, untuk Bu Evy khususnyo, do you agree with the DIM, or not. Please 
answer my question, first.


On Thursday, January 22, 2015 at 2:25:17 AM UTC-8, Aslim Nurhasan wrote:
>
>
> Ambo sangaik harok Pak Mochtar Naim mananggapi tanyo jo pandapek Mamak 
> Azmi DT Bagindo ko.
>
> sacapeknyo labiah rancak, nak tarang pangana, nak jan balega-lega raso, 
> nak tantu sikap nan ka diambiak, nak jaleh jalan nan ka ditampuah.
>
>
>
> 2015-01-22 15:02 GMT+07:00 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet <
> rant...@googlegroups.com >:
>
>> Assalamu’alaikum w.w   Kalapa Gading 
>> 22 Januari 2015
>> Kepada Yth
>> Bapak *Mochtar Naim, *
>> Angku Niniak mamak Nan Gadang Basa Batuah, 
>> Bapak/Ibu Bundo Kandung 
>> Sarato Dunsanak di palanta.
>>  
>> Terlebih dahulu ambo mohon maaf, dikaranokan ambo sudah sangat lamo indak 
>> mancogok di mailis yang kito cintoi nangko, balakangan nangko ambok betulan 
>> agak  sibuk saketek. Pado kesempatan nangko izinkanlah ambo sato saketek 
>> untuak menyampaiakan beberapa pertanyaan serta mangamukokan pandapek sesuai 
>> dengan persoalan yang sekarang sangat angek di bicarokan di milis nangko 
>> yaitu tentang pembentukan“*Daerah Istimewa Minangkabau*” *(DIM) *adapun 
>> pertanyaan ambo adolah sbb : 
>> 1.Apa yang dimaksud dengan “*Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM) dan 
>> apa pula alasan membentuk   *Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM, apakah 
>> hal tersebut akan lebih baik dari pada sekarang ?
>> 2.Apakah Istimewa itu, hanya dalam bentuk nama Provinsi saja, yang 
>> selama ini bernama provinsi Sumatera Barat, dirobah menjadi provinsi 
>> “*Daerah 
>> Istimewa Minangkabau”* (DIM) ?
>> 3.Atau apakah Istimewa dalam bentuk penyatuan Minangkabau sebagai 
>> daerah Etnis dan budaya yang seluruh masyarakatnya beragam Islam, dengan 
>> provinsi Sematera Barat, yang  masyarakatnya memeluk bermacam-macam 
>> agama, budaya dan etnis, sesuai dengan Undang-Undang NKRI,  disatukan 
>> dalam satu nama atau system yang bernama provinsi *“Daerah Istimewa 
>> Minangkabau*”?
>> 4.Jika benar seperti point 3 diatas, 
>> 1)Apakah ini tidak berarti, kita maurak buhua, mambukak kabek dan 
>> maruntuah pematang, dan menyatukan kembali atah jo bareh? 
>> 2)Masih berhakkah atau bolehkah kita mengatakan, bahwa orang 
>> Minangkabau beragama tunggal, yaitu agama Islam, sesuai dengan filosofi 
>> *ABS-SBK*
>> 3)Apakah ini tidak berati “*kito takuik diantu tapi kok malah lari 
>> kakuburan”*kita ingin mengamankan *ABS-SBK* tapi kok batas-batas 
>> pengaman nanlah ado, nan kito bukak?
>> 4)Apakah ini hanya sekedar membuat system baru dengan menyatukan dua 
>> system yang berbeda menjadi satu yang bernama provinsi “*Daerah Istimewa 
>> Minangkabau”* (DIM)?
>> 5.Apakah System yang sudah ada telah bertahan dan teruji sejak 
>> ratusan tahun yang telah lalu, dianggap tidak berguna,  atau tidak dapat 
>> berpungsi lagi, seperti;
>> 1)System “Adat Basandi Syarak ( ABS-SBK)
>> 2)System Matrilinial
>> 3)System “Sako Pusako”
>> 4)System  Tali Tigo sapilin ( *Aturan Adat, Syara’ dan Undang-Undang 
>> NKRI*)
>> *5)   *System atau Unsur Urang Nan Ampek Jinih( Pangulu, *Imam-Katik 
>> atau Ulama, Cadiak pandai, dan dubalang)*
>> *6)   *System “tungku tigo Sajarangan”  ( *Niniak Mama-mamak, Ulama dan 
>> Cadiak Pandai)*
>> 6.Mungkin kito semua menyadri bahwa di ranah Minang atau di Sumbar 
>> pada saat ini, sagalo kabeklah lungga, sagalo pasaklah guyah, kok 
>> pamatanglah mulai abih, kok garihlah mulai kabua, malah pak Mochtar Naim 
>> sendiri pernah mangatokan semuanya sudah berada pada “*Titik Nadir”.* 
>> Kini itu bana nan ka kito abihkan,  Yakinkah kita, bahwa dengan 
>> menyatukan atau  merobah menjadi provinsi “*Daerah Istimewa 
>> Minangkabu*) DIM, akan membawa kepada yng lebih baik dari pada sekarang? 
>>  
>>  Dalam istilah sering kita dengar, kok sasek di ujung jalan babaliak 
>> kapangka  jalan, tapi nampaknyo kito sasek di ujung jalan indak babaliak 
>> kapangka jalan. Namun, malah mambuek jalan baru nan alun tantu bana, dan 
>> alun teruji kenarannyo. Selanjuiknyo ambo manyarankan, s

Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-22 Terurut Topik Aslim Nurhasan ST SATI
Ambo sangaik harok Pak Mochtar Naim mananggapi tanyo jo pandapek Mamak Azmi
DT Bagindo ko.

sacapeknyo labiah rancak, nak tarang pangana, nak jan balega-lega raso, nak
tantu sikap nan ka diambiak, nak jaleh jalan nan ka ditampuah.



2015-01-22 15:02 GMT+07:00 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com>:

> Assalamu’alaikum w.w   Kalapa Gading
> 22 Januari 2015
> Kepada Yth
> Bapak *Mochtar Naim, *
> Angku Niniak mamak Nan Gadang Basa Batuah,
> Bapak/Ibu Bundo Kandung
> Sarato Dunsanak di palanta.
>
> Terlebih dahulu ambo mohon maaf, dikaranokan ambo sudah sangat lamo indak
> mancogok di mailis yang kito cintoi nangko, balakangan nangko ambok betulan
> agak  sibuk saketek. Pado kesempatan nangko izinkanlah ambo sato saketek
> untuak menyampaiakan beberapa pertanyaan serta mangamukokan pandapek sesuai
> dengan persoalan yang sekarang sangat angek di bicarokan di milis nangko
> yaitu tentang pembentukan“*Daerah Istimewa Minangkabau*” *(DIM) *adapun
> pertanyaan ambo adolah sbb :
> 1.Apa yang dimaksud dengan “*Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM) dan
> apa pula alasan membentuk   *Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM, apakah
> hal tersebut akan lebih baik dari pada sekarang ?
> 2.Apakah Istimewa itu, hanya dalam bentuk nama Provinsi saja, yang
> selama ini bernama provinsi Sumatera Barat, dirobah menjadi provinsi “*Daerah
> Istimewa Minangkabau”* (DIM) ?
> 3.Atau apakah Istimewa dalam bentuk penyatuan Minangkabau sebagai
> daerah Etnis dan budaya yang seluruh masyarakatnya beragam Islam, dengan
> provinsi Sematera Barat, yang  masyarakatnya memeluk bermacam-macam
> agama, budaya dan etnis, sesuai dengan Undang-Undang NKRI,  disatukan
> dalam satu nama atau system yang bernama provinsi *“Daerah Istimewa
> Minangkabau*”?
> 4.Jika benar seperti point 3 diatas,
> 1)Apakah ini tidak berarti, kita maurak buhua, mambukak kabek dan
> maruntuah pematang, dan menyatukan kembali atah jo bareh?
> 2)Masih berhakkah atau bolehkah kita mengatakan, bahwa orang
> Minangkabau beragama tunggal, yaitu agama Islam, sesuai dengan filosofi
> *ABS-SBK*
> 3)Apakah ini tidak berati “*kito takuik diantu tapi kok malah lari
> kakuburan”*kita ingin mengamankan *ABS-SBK* tapi kok batas-batas pengaman
> nanlah ado, nan kito bukak?
> 4)Apakah ini hanya sekedar membuat system baru dengan menyatukan dua
> system yang berbeda menjadi satu yang bernama provinsi “*Daerah Istimewa
> Minangkabau”* (DIM)?
> 5.Apakah System yang sudah ada telah bertahan dan teruji sejak
> ratusan tahun yang telah lalu, dianggap tidak berguna,  atau tidak dapat
> berpungsi lagi, seperti;
> 1)System “Adat Basandi Syarak ( ABS-SBK)
> 2)System Matrilinial
> 3)System “Sako Pusako”
> 4)System  Tali Tigo sapilin ( *Aturan Adat, Syara’ dan Undang-Undang
> NKRI*)
> *5)   *System atau Unsur Urang Nan Ampek Jinih( Pangulu, *Imam-Katik atau
> Ulama, Cadiak pandai, dan dubalang)*
> *6)   *System “tungku tigo Sajarangan”  ( *Niniak Mama-mamak, Ulama dan
> Cadiak Pandai)*
> 6.Mungkin kito semua menyadri bahwa di ranah Minang atau di Sumbar
> pada saat ini, sagalo kabeklah lungga, sagalo pasaklah guyah, kok
> pamatanglah mulai abih, kok garihlah mulai kabua, malah pak Mochtar Naim
> sendiri pernah mangatokan semuanya sudah berada pada “*Titik Nadir”.*
> Kini itu bana nan ka kito abihkan,  Yakinkah kita, bahwa dengan
> menyatukan atau  merobah menjadi provinsi “*Daerah Istimewa
> Minangkabu*) DIM, akan membawa kepada yng lebih baik dari pada sekarang?
>  Dalam istilah sering kita dengar, kok sasek di ujung jalan babaliak
> kapangka  jalan, tapi nampaknyo kito sasek di ujung jalan indak babaliak
> kapangka jalan. Namun, malah mambuek jalan baru nan alun tantu bana, dan
> alun teruji kenarannyo. Selanjuiknyo ambo manyarankan, sebaiknyo janganlah
> kito terlalu capek maambiak keputusan. *Karuaklah saabih saung, awailah
> saabih raso, kok bahulu dimudiak-I muaro di tajuni. Awa jo akia tantu harus
> sapakat, laia jo batin harus sasuai, kok langkah tantu elok sarantak, kok
> lenggang tantu rancak sarayun, di senanlah golek nak tibo din an data.*
> *Alang jo kekek bari makan*
> *Barilah makan buak anjalai*
> *Panjang jo singkek di paulehkan*
> *Mudah-mudahan disinan mukasuik mako tacapai*
>
> *Calak alah tajampun ado*
> *Tingga dibawa manyimpaikan*
> *Adat alah syarakpun ado*
> *Tingga diawak mamakaikan*
>  Sakitu sajolah dulu nan dapek ambo sampaikan, apo nan ambo sampaikan
> nangko  hanyolah sebagai masukan sajo, *kok lai ada nan boneh nan samo
> kito naikkan karangkiang, kok ado nan ampo bia nak hanyuik kakualo pado
> marusak patahunan. *Sakali lai mohon maaf dan terim kasih.
> Wassalam,
> Azmi Dt.Bagindo
> Sekum LAKM
>
> Tembusan di sampaikan:
> 1.LKAAM  Sumbar
> 2

Re: [R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-22 Terurut Topik Saafroedin Bahar
Pak Datuak,  sudah saya baca.
22 Jan 2015 15:02, "'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet" <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Assalamu’alaikum w.w   Kalapa Gading
> 22 Januari 2015
> Kepada Yth
> Bapak *Mochtar Naim, *
> Angku Niniak mamak Nan Gadang Basa Batuah,
> Bapak/Ibu Bundo Kandung
> Sarato Dunsanak di palanta.
>
> Terlebih dahulu ambo mohon maaf, dikaranokan ambo sudah sangat lamo indak
> mancogok di mailis yang kito cintoi nangko, balakangan nangko ambok betulan
> agak  sibuk saketek. Pado kesempatan nangko izinkanlah ambo sato saketek
> untuak menyampaiakan beberapa pertanyaan serta mangamukokan pandapek sesuai
> dengan persoalan yang sekarang sangat angek di bicarokan di milis nangko
> yaitu tentang pembentukan“*Daerah Istimewa Minangkabau*” *(DIM) *adapun
> pertanyaan ambo adolah sbb :
> 1.Apa yang dimaksud dengan “*Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM) dan
> apa pula alasan membentuk   *Daerah Istimewa Minangkabau* (DIM, apakah
> hal tersebut akan lebih baik dari pada sekarang ?
> 2.Apakah Istimewa itu, hanya dalam bentuk nama Provinsi saja, yang
> selama ini bernama provinsi Sumatera Barat, dirobah menjadi provinsi “*Daerah
> Istimewa Minangkabau”* (DIM) ?
> 3.Atau apakah Istimewa dalam bentuk penyatuan Minangkabau sebagai
> daerah Etnis dan budaya yang seluruh masyarakatnya beragam Islam, dengan
> provinsi Sematera Barat, yang  masyarakatnya memeluk bermacam-macam
> agama, budaya dan etnis, sesuai dengan Undang-Undang NKRI,  disatukan
> dalam satu nama atau system yang bernama provinsi *“Daerah Istimewa
> Minangkabau*”?
> 4.Jika benar seperti point 3 diatas,
> 1)Apakah ini tidak berarti, kita maurak buhua, mambukak kabek dan
> maruntuah pematang, dan menyatukan kembali atah jo bareh?
> 2)Masih berhakkah atau bolehkah kita mengatakan, bahwa orang
> Minangkabau beragama tunggal, yaitu agama Islam, sesuai dengan filosofi
> *ABS-SBK*
> 3)Apakah ini tidak berati “*kito takuik diantu tapi kok malah lari
> kakuburan”*kita ingin mengamankan *ABS-SBK* tapi kok batas-batas pengaman
> nanlah ado, nan kito bukak?
> 4)Apakah ini hanya sekedar membuat system baru dengan menyatukan dua
> system yang berbeda menjadi satu yang bernama provinsi “*Daerah Istimewa
> Minangkabau”* (DIM)?
> 5.Apakah System yang sudah ada telah bertahan dan teruji sejak
> ratusan tahun yang telah lalu, dianggap tidak berguna,  atau tidak dapat
> berpungsi lagi, seperti;
> 1)System “Adat Basandi Syarak ( ABS-SBK)
> 2)System Matrilinial
> 3)System “Sako Pusako”
> 4)System  Tali Tigo sapilin ( *Aturan Adat, Syara’ dan Undang-Undang
> NKRI*)
> *5)   *System atau Unsur Urang Nan Ampek Jinih( Pangulu, *Imam-Katik atau
> Ulama, Cadiak pandai, dan dubalang)*
> *6)   *System “tungku tigo Sajarangan”  ( *Niniak Mama-mamak, Ulama dan
> Cadiak Pandai)*
> 6.Mungkin kito semua menyadri bahwa di ranah Minang atau di Sumbar
> pada saat ini, sagalo kabeklah lungga, sagalo pasaklah guyah, kok
> pamatanglah mulai abih, kok garihlah mulai kabua, malah pak Mochtar Naim
> sendiri pernah mangatokan semuanya sudah berada pada “*Titik Nadir”.*
> Kini itu bana nan ka kito abihkan,  Yakinkah kita, bahwa dengan
> menyatukan atau  merobah menjadi provinsi “*Daerah Istimewa
> Minangkabu*) DIM, akan membawa kepada yng lebih baik dari pada sekarang?
>  Dalam istilah sering kita dengar, kok sasek di ujung jalan babaliak
> kapangka  jalan, tapi nampaknyo kito sasek di ujung jalan indak babaliak
> kapangka jalan. Namun, malah mambuek jalan baru nan alun tantu bana, dan
> alun teruji kenarannyo. Selanjuiknyo ambo manyarankan, sebaiknyo janganlah
> kito terlalu capek maambiak keputusan. *Karuaklah saabih saung, awailah
> saabih raso, kok bahulu dimudiak-I muaro di tajuni. Awa jo akia tantu harus
> sapakat, laia jo batin harus sasuai, kok langkah tantu elok sarantak, kok
> lenggang tantu rancak sarayun, di senanlah golek nak tibo din an data.*
> *Alang jo kekek bari makan*
> *Barilah makan buak anjalai*
> *Panjang jo singkek di paulehkan*
> *Mudah-mudahan disinan mukasuik mako tacapai*
>
> *Calak alah tajampun ado*
> *Tingga dibawa manyimpaikan*
> *Adat alah syarakpun ado*
> *Tingga diawak mamakaikan*
>  Sakitu sajolah dulu nan dapek ambo sampaikan, apo nan ambo sampaikan
> nangko  hanyolah sebagai masukan sajo, *kok lai ada nan boneh nan samo
> kito naikkan karangkiang, kok ado nan ampo bia nak hanyuik kakualo pado
> marusak patahunan. *Sakali lai mohon maaf dan terim kasih.
> Wassalam,
> Azmi Dt.Bagindo
> Sekum LAKM
>
> Tembusan di sampaikan:
> 1.LKAAM  Sumbar
> 2.MUI Sumbar
> 3.GEBU MINANG Jakarta
> 4.BK3AM Jakarta
> 5.LAKM Jakarta
> 6.Toko dan Pemuka Masyarakat Minang
>
>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikas

[R@ntau-Net] WACANA DAERAH ISTIMEWA MINANGKABAU

2015-01-22 Terurut Topik 'azmi abu kasim azmi abu kasim' via RantauNet
Assalamu’alaikum w.w   KalapaGading 22 
Januari 2015KepadaYthBapakMochtar Naim, AngkuNiniak mamak Nan Gadang Basa 
Batuah, Bapak/IbuBundo Kandung SaratoDunsanak di palanta. Terlebihdahulu ambo 
mohon maaf, dikaranokan ambo sudah sangat lamo indak mancogok dimailis yang 
kito cintoi nangko, balakangan nangko ambok betulan agak  sibuk saketek. Pado 
kesempatan nangkoizinkanlah ambo sato saketek untuak menyampaiakan beberapa 
pertanyaan sertamangamukokan pandapek sesuai dengan persoalan yang sekarang 
sangat angek dibicarokan di milis nangko yaitu tentang pembentukan“Daerah 
Istimewa Minangkabau”(DIM) adapun pertanyaan ambo adolahsbb : 1.    Apayang 
dimaksud dengan “Daerah Istimewa Minangkabau (DIM)dan apa pula alasan membentuk 
  Daerah Istimewa Minangkabau (DIM,apakah hal tersebut akan lebih baik dari 
pada sekarang ?2.    ApakahIstimewa itu, hanya dalam bentuk nama Provinsi saja, 
yang selama ini bernamaprovinsi Sumatera Barat, dirobah menjadi provinsi 
“Daerah Istimewa Minangkabau”(DIM) ?3.    Atauapakah Istimewa dalam bentuk 
penyatuan Minangkabau sebagai daerah Etnis danbudaya yang seluruh masyarakatnya 
beragam Islam, dengan provinsi SemateraBarat, yang  masyarakatnya memeluk 
bermacam-macamagama, budaya dan etnis, sesuai dengan Undang-Undang NKRI,  
disatukan dalam satu nama atau system yangbernama provinsi “Daerah Istimewa 
Minangkabau”?4.   Jika benar seperti point 3 diatas, 1)    Apakahini tidak 
berarti, kita maurak buhua, mambukak kabek dan maruntuah pematang,dan 
menyatukan kembali atah jo bareh? 2)    Masihberhakkah atau bolehkah kita 
mengatakan, bahwa orang Minangkabau beragamatunggal, yaitu agama Islam, sesuai 
dengan filosofi ABS-SBK3)    Apakahini tidak berati “kito takuik diantu tapi 
kok malah lari kakuburan”kita inginmengamankan ABS-SBK tapi kok batas-batas 
pengaman nanlah ado, nan kitobukak?4)    Apakahini hanya sekedar membuat system 
baru dengan menyatukan dua system yang berbedamenjadi satu yang bernama 
provinsi “Daerah Istimewa Minangkabau” (DIM)?5.    ApakahSystem yang sudah ada 
telah bertahan dan teruji sejak ratusan tahun yang telah lalu,dianggap tidak 
berguna,  atau tidak dapatberpungsi lagi, seperti;1)    System“Adat Basandi 
Syarak ( ABS-SBK)2)    SystemMatrilinial3)    System“Sako Pusako”4)    System  
Tali Tigo sapilin ( Aturan Adat, Syara’ danUndang-Undang NKRI)5)  System atau 
Unsur Urang NanAmpek Jinih( Pangulu, Imam-Katik atau Ulama, Cadiak pandai, 
dandubalang)6)   System“tungku tigo Sajarangan”  ( NiniakMama-mamak, Ulama dan 
Cadiak Pandai)6.    Mungkinkito semua menyadri bahwa di ranah Minang atau di 
Sumbar pada saat ini, sagalokabeklah lungga, sagalo pasaklah guyah, kok 
pamatanglah mulai abih, kokgarihlah mulai kabua, malah pak Mochtar Naim sendiri 
pernah mangatokan semuanyasudah berada pada “Titik Nadir”. Kiniitu bana nan ka 
kito abihkan,  Yakinkahkita, bahwa dengan menyatukan atau  merobah menjadi 
provinsi “Daerah Istimewa Minangkabu) DIM, akanmembawa kepada yng lebih 
baik dari pada sekarang?   Dalamistilah sering kita dengar, kok sasek di 
ujung jalan babaliak kapangka  jalan, tapi nampaknyo kito sasek di ujung 
jalanindak babaliak kapangka jalan. Namun, malah mambuek jalan baru nan alun 
tantubana, dan alun teruji kenarannyo. Selanjuiknyo ambo manyarankan, sebaiknyo 
janganlahkito terlalu capek maambiak keputusan. Karuaklah saabih saung, awailah 
saabih raso,kok bahulu dimudiak-I muaro di tajuni. Awa jo akia tantu harus 
sapakat, laia jobatin harus sasuai, kok langkah tantu elok sarantak, kok 
lenggang tantu rancaksarayun, di senanlah golek nak tibo din an data.   
  Alang jo kekek bari makan    Barilah makan 
buak anjalai        Panjang jo singkek di paulehkan 
   Mudah-mudahan disinan mukasuik mako tacapai 
Calak alah tajampun ado    Tingga dibawa manyimpaikan   
 Adat alah syarakpun ado    Tingga diawak 
mamakaikan Sakitu sajolah dulu nan dapek ambosampaikan, apo nan ambo 
sampaikan nangko  hanyolah sebagai masukan sajo, kok laiada nan boneh nan samo 
kito naikkan karangkiang, kok ado nan ampo bia nak hanyuikkakualo pado marusak 
patahunan. Sakali lai mohon maaf dan terim kasih.Wassalam,Azmi Dt.BagindoSekum 
LAKM Tembusan di sampaikan:1.    LKAAM  Sumbar2.    MUISumbar3.    GEBUMINANG 
Jakarta4.    BK3AMJakarta5.    LAKMJakarta6.    Tokodan Pemuka Masyarakat 
Minang  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl