Re: [wanita-muslimah] Re: debat kusir

2007-04-27 Terurut Topik SIR BATS
> Pak Sabri keracunan UBUNTU, kali ...
>  mungkin dulu abis kecanduan MS, beralih ke UBUNTU
>  sekarang jadi misionaris UBUNTU
>  btw, nama UBUNTU di indo kok kayak "kurang enak" ya ...
>  kesannya singkatan dari USUS BUNTU
>  dan BUNTU sendiri di Indonesia kan konotasinya mandeg, stagnan :)
>
>  salam salim,
>  --
>  wikan
>  http://wikan.multiply.com

:=))
Mungkin saya "kecanduan" ubuntu, tapi ini distro yang memberikan
harapan besar agar pengguna umum "common user" bisa berlinux-ria. Test
case istri saya yang tidak bisa membedakan antara Ms Windows (OS) dan
Ms Word (word prosesor) bisa menggunakan ubuntu dengan supervisi
minimal. Istri saya hanya bisa menggunakan terminal untuk "wv-dial"
thok. Akhirnya bisa bekerja dengan single-boot ubuntu-linux. Amazing
:=)) !!

Kalo anda menggunakan linux atau mengikuti perkembangan open source;
akan terpesona, corel draw yg dulu jadi impian linuxer kini jadi
lelucon sejak muncul XARAXTREM : http://www.xaraxtremen.org Adobe
Photoshop mulai digerogoti gimp. Quanta ++ dah seenak dreamweaver 6
atau 7. Wireless adaptor yg dulu jadi "hantu" menakutkan pada
instalasi linux, di kernel 2.6.12 yg dugunakan feistyFawn ngacir tanpa
tweaking.

Its not religions talks. Ketika anda install xp dan mendeteksi
wireless adapter anda akan "glodakan" cari driver hw tersebut. Is it
correct ? Hanya dengan 1 CD anda dah bisa meng-up system yg produktif.
Untuk eye candy saksikan ubuntu vs vista di
http://www.youtube.com/watch?v=xC5uEe5OzNQ ... baca ini "computer like
air conditioner, will stop working once you opening windoze" :=))

dan siapa menyerang siapa? siapa memulai mengumandangkan terompet
peperangan klik
http://www.microsoft.com/windowsserver/facts/default.mspx.

-- 
LINUX REGISTERED USER #421968

if you can't explained simply, you don't understand it enough (albert einstein).


[wanita-muslimah] (berbagi cerita) Temanku Perempuan mjd Kades

2007-04-27 Terurut Topik adindatitiana
(berbagi cerita) Temanku Perempuan mjd Kades

Kemarin pagi (Rabu,25 April 2007) aku dapat kiriman sms dari temanku
di Surabaya isinya begini:

"Alhamdulillah telah muncul pimpinan perempuan di desa
Campursari,Ponorogo,sahabat kita Yeni jadi Kepala Desa setempat.Demi
meningkatkan peran politik perempuan"

Aku membaca sms itu berulang-ulang karena takut salah baca."Ya ampun
Yeni yang juga aku kenal beberapa bulan lalu itu sekarang sudah
menjadi Kepala Desa"pikirku.Perempuan muda itu (berusia +/- 28 tahun
lha) sudah menjadi Kepala Desa sekarang?Wah hebat banget...

Saat bertemu beberapa bulan yang lalu dia sudah bercerita kepadaku
tentang usahanya melakukan pemberdayaan ibu-ibu pedesaan dgn
mengadakan diskusi rutin,mengadakan latihan rebana dgn syair-syair
untuk perempuan,nerbitin buletin yang sangat sederhana karena hanya
difotocopy saja,mencoba membuat perpustakaan desa,dan melakukan
kegiatan advokasi gender budgeting dgn mengadvokasi dana anggaran
alokasi desa kepada perangkat desa agar lebih memperhatikan
kepentingan kaum perempuan.

Lalu sore kemarin aku menelpon temanku di Surabaya itu dan Yeni.Kata
temanku "Iya Yeni menang di Pilkades kemarin sore,buruan gih telpon
dia kasih selamat dia pasti senang terima telpon darimu...".Lalu
telpon kumatikan lalu aku menelpon Yeni.Begini percakapannya:

"Hallo ini Yeni ya.Denger kabar kalo kamu kepilih jadi Kades
ya.Selamat ya..."Kataku

"Iya mbak,aku menang dengan perolehan suara kurang lebih 950 dari 1100
pemilih.Sekarang aku jadi Kades deh mbak.Besok Insya Allah
pelantikannya"Jawabnya

"Wah banyak juga ya pendukungmu...Hebat...Tapi gimana tantanganmu kan
kamu seorang perempuan belum menikah lagi...Apa nggak pada iri
sainganmu?"Tanyaku

"Ya itulah mbak tadinya isu gender kalo aku perempuan sempat jadi
gelisah para warga apalagi aku belum menikah lagi.Untungnya para alim
ulama dan kyai didaerahku mendukungku.Mereka bilang dulu di jaman
Rasulullah ada juga wilayah yang dipimpin oleh perempuan tetapi daerah
itu terbukti sejahtera karena kepimpinan perempuan.Jadi ya karena
nasehat alim ulama dan para kyai itu jadinya masyarakat pun
mendukungku"Jelasnya

"Ok, sekali lagi selamat bertugas dan memikul tanggungjawab itu ya.Aku
cuma bisa ngirim do'a semoga kepimpinanmu kelak akan mensejahterahkan
masyarakat khususnya kaum perempuan seperti yang kamu cita-citakan"Kataku

"Makasih ya mbak untuk ucapan selamat dan do'anya.Sering-sering telpon
aku ya mbak.Makasih ya"Jawabnya

"Ya udah sekian dulu ya Yen salam untuk Orangtuamu dan
keluargamu"Kataku mengakhiri pembicaraan.

Ternyata nasib telah mengantarnya duduk dikursi kepala desa
sekarang.Tentunya banyak harapan kaum perempuan kepadanya.Biarpun
jabatan Kepala Desa masihlah dianggap rendah jika dibandingkan dengan
menjadi menteri atau anggota DPR tapi aku salut atas usahanya.Biar
bagaimanapun jabatan itu strategis walaupun hanya berlingkup satu desa
saja.Percaya kan sekarang?Kalo perempuan mungkin dipilih oleh
masyarakat desa?

Selamat Yeni,semoga cita-citamu bahwa pemerintah lebih memperhatikan
nasib perempuan tercapai dengan usahamu menjadi Kepala Desa.Semoga
langkahmu menginspirasi perempuan-perempuan muda lainya di Indonesia.

Salam hangat,

Dinda






Re: [wanita-muslimah] Re: pro Pak Satriyo dan Mba Flora (Nama Allah)

2007-04-27 Terurut Topik Aman FatHa
Salam kawan-kawan semua,

Kebetulan lagi online hari ini dan asik juga menyimak diskusi yang sudah
lama tidak bisa saya ikuti secara aktif. Di sini saya ingin mengungkapkan
kebingungan sekaligus barangkali pendapat sendiri di dalamnya tentang nama
Allah ini. Saya bingung dengan orang-orang yang menerjemahkan Allah dengan
Tuhan sama persisnya dengan kebingungan saya apabila ada orang yang
memanggil Chairunnisa dengan sebaik-baik wanita.

Persoalannya, bagi saya, adalah dari sudut kita memandang saja. Setiap kata
adalah tanda terhadap sesuatu. Dalam prosesnya terjadi peralihan dan
pergeseran, baik secara alami maupun diakui dalam tata bahasa suatu kata itu
sendiri. Kata Allah, misalnya, adalah ma'rifah (definitif) dari kata ilah
yang berarti tuhan; makna dasarnya adalah sembahan (objek yang disembah) dan
diagungkan. Kata ilah yang indefine ini adalah pananda terhadap petandanya
yang bersifat generik atau common article. Dalam bahasa Arab, salah satu
mekanisme pengubahan bentuk dari nakirah ke ma'rifah adalah dengan
menambahkan al. Artinya, kata itu sudah merujuk kepada petanda tertentu dari
kata yang menandakannya.

Sampai di sini kita belum memasuki ke dalam masalah proper name. Barangkali
apa yang dimaksud oleh Mbak Chae atau kawan-kawan yang lain adalah sampai di
sini. Maksudnya jelas, kata ini baik makrifah maupun nakirah sudah dikenal
sejak Bahasa Arab itu ada. Namun kemudian, bentuk makrifah yang digunakan
menunjukkan kepada petanda tertentu yang dimaksud oleh sang pengguna. Orang
Arab Jahiliyah, misalnya, sudah biasa menggunakan kata Allah untuk merujuk
kepada berhala mereka. Demikian juga, golongan Kristen Arab atau Yahudi Arab
dari Bani Quraizhah dan Bani Nadhir merujuk kepada petanda tertentu yang ada
di dalam istilah mereka. Asal kata itu ya bisa saja berasal dari bahasa lain
yang serumpun. It's no problem dalam bahasa.

Sekarang, ketika suatu kata itu digunakan sebagai nama, maka sudah ada
perubahan yang lebih spesifik lagi. Kata Allah yang secara umumnya berarti
Tuhan, berbentuk ma'rifah, ketika menjadi sebuah nama, maka petandanya
merujuk kepada musamma (yang bernamakan dengan nama itu). Dan itu tidak
mengubah petanda dasar bagi kata itu sendiri. Contoh penjelas: Chairunnisa
pada dasarnya bermakna sebaik-baik wanita atau wanita terbaik. Ketika kata
ini digunakan sebagai nama bagi Mbak Chae, maka petandanya merujuk kepada
diri Mbak Chae. Makna dasar dari kata itu sendiri tidak berubah. Kalau saya
ingin berbicara dalam bahasa Arab dan menyatakan tentang wanita terbaik,
maka saya mengucapkannya "Chairunnisa"

Jadi, saya pikir sekarang cukup jelas. Karena itu, kalau Anda membeli Injil
berbahasa Arab, ya tulisannya tetap Allah, meskipun pada sebagian Injil Arab
menuliskannya tetap Al-ilah. Kita bisa mengerti bahwa ini penggunaan kata
dari bentuk dasar bahasanya, bukan sebagai nama kepada musamma tertentu.
Dalam terminologi Islam, kata Allah adalah proper name. Dalam teks-teks
keislaman, petandanya sudah jelas merujuk kepada Dzat Mahasuci, Mahaesa,
Mahatunggal, Maha Pengasih... dan segala nama kesempurnaan lainnya. Bisa
juga, dalam konteks-konteks tertentu merujuk kepada makna bahasanya yang
tidak berupa nama. Namun, apabila konteksnya tuhan kaum muslimin, petandanya
akan tetap merujuk kepada musamma yang sama.

Dengan demikian, berkenaan dengan syahadat: penerjemahan laa ilaaha illallah
kepada "tiada tuhan selain Tuhan" adalah benar dari sudut makna bahasa umum,
tetapi tidak tepat dalam konteks keislaman. Sebabnya, kata Allah dalam
terminologi Islam sudah berupa nama tertentu. Hal yang sama juga berlaku
pada istilah. Katakan saja sebagai contoh adalah kata shalat. Makna
bahasanya adalah doa. Makna istilah (syariat) adalah aktivitas yang terdiri
dari perbuatan dan perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam. Dalam konteks lain, shalat juga berarti shalawat.

Dengan pemahaman inilah saya tetap memanggil Mbak Chae dengan Chairunnisa,
bukan dengan "Wanita terbaik" sama seperti saya memanggil abah dengan Nur
Abdurrahman, bukan dengan "Cahaya Hamba Allah Yang Maha Pengasih". Sama juga
dengan seorang pembeli yang menunjuk kepada buah jeruk dan bertanya "Buah
itu berapa sekilo?" sementara seorang pembeli lain menanyakannya seperti ini
"Jeruk berapa sekilo?" Maksudnya memang sama, tetapi antara "buah itu" dan
"jeruk" tetap ada perbedaan secara bahasanya: akan jelas terlihat ketika dua
orang pembeli menunjuk kepada buah yang berbeda dengan mengatakan "buah itu
berapa sekilo?" Dan bagaimana jika mereka sama-sama mengatakan "Jeruk berapa
sekilo?"

Itu saja pandangan saya,

Wassalam

Aman
*Lagi mendem di Bandung*

On 4/27/07, Chairunisa Mahadewi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Abah,
>
> Terima kasih atas informasinya;)
>
> tapi Abah, yang saya jadikan reff kan Taurat dimana yang asli berbahasa
> Ibrani penamaan Tuhan itu adalah Yahweh dan dalam bahasan Aramic menjadi
> Elah atau Eloim sehingga mengatakan bahwa nama Allah adalah proper name
> tidak berlaku pada Taurat dan Injil yang asli.

Re: [wanita-muslimah] Re: debat kusir

2007-04-27 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Pak Sabri keracunan UBUNTU, kali ...
mungkin dulu abis kecanduan MS, beralih ke UBUNTU
sekarang jadi misionaris UBUNTU
btw, nama UBUNTU di indo kok kayak "kurang enak" ya ...
kesannya singkatan dari USUS BUNTU
dan BUNTU sendiri di Indonesia kan konotasinya mandeg, stagnan :)

salam salim,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 4/27/07, asetijadi2004 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  ustadz Sabri,
>
>  Kenapa kok jadi make buatan asing kayak UBUNTU?
>  Mengapa nilai-nilai universal linux diwujudkan menjadi UBUNTU-ISASI?
>  Bagaimana dengan IGOS Nusantara, distro buatan bangsa kita sendiri?
>  Bukankah karena muncul dari diri sendiri maka sangat bisa jadi lebih
>  cocok dengan kepribadian dan identitas bangsa ini?
>
>  Linux itu bukan UBUNTU,
>  UBUNTU itu bukan Linux.h...bener nggak ini ya
>  ;-))


Re: [wanita-muslimah] Re: [PKS] Antara DAJJAL dan SAI BABA

2007-04-27 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
iya, aku juga udah liat
ada di http://en.wikipedia.org/wiki/Sathya_Sai_Baba
seberapa terkenalnya sih Sai Baba ini
di Indonesia aja baru sekarang aku baca ada yang mengkaitkan Dajjal
dengan Sai Baba
kalau di Indonesia, mungkin lebih terkenal Gus Dur ketimbang Sai Baba :)

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 4/27/07, Radityo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Nggak mas Wikan, cuma untuk mengobati rasa penasaran saja...
>  tapi barusan aku lihat fotonya. Rambutnya memang kribo, sekilas
>  wajahnya mirip pemimpin Libya Moamer Khadafi tuh.


Re: [wanita-muslimah] Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya

2007-04-27 Terurut Topik Sunny
"Finland's new ruling coalition has been sworn in at a ceremony in Helsinki - 
it is the most female-dominated cabinet in the world, with 12 out of 20 
ministers women."



  - Original Message - 
  From: Aisha 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, April 28, 2007 1:16 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya


  Jawabannya belum tentu ya mba Lina..:), tetapi jika dibiarkan yang berperan 
itu laki-laki yang tidak peduli terhadap kesejahteraan perempuan, kondisinya 
akan lebih buruk. Mungkin saja terjadi ada negara lain yang kondisi perenya 
lebih baik walaupun laki-laki yang berperan dalam politik, tetapi laki-lakinya 
jenis yang peduli kesejahteraan perempuan - dalam arti peduli perempuan secara 
umum bukan perempuan di lingkup keluarganya seperti anak istri orang tuanya 
sehingga dia mensejahterakannya dengan cara korupsi.

  Sir Bats cerita tetangga dekatnya mau ke Helsinki, katanya 18 dari 20 
mentrinya perempuan. Mungkin ada yang punya data apakah di negara itu 
perempuannya cukup sejahtera karena jika terjadi kabinetnya dipenuhi perempuan, 
laki-laki di sana memang menghargai perempuan di masa-masa sebelumnya.

  Yang jelas saya pernah melihat wawancara, ada bupati perempuan yang 
menggadaikan atau menjaminkan SK-nya sebagai bupati untuk mendapatkan uang 
untuk membiayai kegiatan ekonomi perempuan miskin atau para janda yang harus 
membiayai anak-anaknya. Tapi ada juga bupati perempuan lainnya yang didemo 
rakyatnya supaya turun karena sejak dia jadi bupati kabarnya perusahaan 
keluarganya semakin berlimpah proyek. Pada kasus pertama, bupatinya naik karena 
dia kader parpol yang sama dengan presiden yang saat itu berkuasa. Kasus kedua, 
perempuan itu jadi bupati karena suaminya pengusaha kaya yang mungkin mampu 
membuat banyak parpol mendukung dan menggolkan pencalonan istri pengusaha ini 
jadi bupati.

  Jadi jelas ya mba Lina, laki-laki atau perempuan bisa punya kepedulian 
terhadap nasib perempuan, tapi bisa juga terbukti tidak punya kepedulian. Saat 
ini jelas bahwa mayoritas yang berperan di dunia politik, di pemerintahan, 
anggota dewan, parpol, dll itu laki-laki, dan kenyataannya kesejahteraan 
perempuan menyedihkan, contohnya angka kematian ibu (AKI) di Jabar 327 kasus 
per 100.000 kelahiran hidup, di Indonesia 262 kasus, di Malaysia 39 kasus, di 
Singapura hanya 6 kasus. Kalau tidak mau dibandingkan dengan negara-negara yang 
lebih baik kondisi ekonominya seperti Singapura dan Malaysia, coba kita 
bandingkan dengan Vietnam, disana hanya 95 kasus, jadi kondisi di Indonesia 
betul-betul buruk kan? Masih banyak terjadi kasus kematian saat melahirkan 
seperti yang dialami ibu Kartini, padahal itu sudah berselang lebih dari 100 
tahun ya. Dengan data ini saja, sudah seharusnya kita bertanya, "mengapa di 
negara yang mayoritas muslim dan agamanya menghargai perempuan-kaum ibu ini 
terjadi kematian tinggi saat melhirkan?". Apakah para muslim sekedar berwacana 
saja bahwa Islam memuliakan perempuan tapi dalam tindakan kesehariannya tidak 
peduli?

  salam
  Aisha
  -
  From : Lina Dahlan
  Pertanyaannya adalah apakah kalau pere Indonesia sudah banyak berperan dalam 
politik, dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan, pendidikan, dll, kondisi 
pere Indonesia akan lebih baik ?

  Kita tengok ke negara lain yang kondisi perenya dah baik. Apakah itu karena 
banyaknya peran politik kaum pere-nya?

  wassalam,
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Pak Jano,
  > Ternyata gaya berdiskusi pak Jano masih juga gak nyambung. Pak DWS 
  posting satu artikel dari Kompas tentang kenyataan bahwa karena 
  perempuan masih sedikit yang berperan dalam politik, sehingga 
  kesejahteraan perempuan buruk, contoh kecil - angka kematian ibu 
  saat melahirkan (AKI) di Indonesia misalnya yang tertinggi di ASEAN, 
  jadi banyak ibu-ibu melahirkan yang meninggal karena tingkat 
  kesehatannya rendah. Jika lebih banyak perempuan yang berperan dalam 
  politik, dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan, pendidikan, 
  dll, mungkin kondisi perempuan lebih baik. Sekarang terlihat kan 
  bahwa dengan keikut sertaan perempuan di bidang politik yang rendah 
  ternyata, para bapak yang mayoritas itu tidak begitu peduli terhadap 
  kesejahteraan perempuan.
  > 
  > Sampai disini pak Jano bisa memahami? Jika sudah paham, tentunya 
  pak Jano tidak heboh menjelaskan keindahan Islam, lalu menyerang 
  pribadi pak DWS - nah ini satu contoh lagi ketika ada orang yang 
  posting satu tulisan, bukannya membahas ISI tulisan itu tapi malah 
  meributkan ORANG yang postingnya, mending kalau masih nyambung, apa 
  urusannya dengan pak DWS, anda menganggap pak DWS tidak mengormati 
  ibunya? Keterlaluan anda itu ya pak Jano, anda tidak memahami isi 
  tulisan tapi anda seenaknya saja menuduh pak DWS seperti ini. Tolong 
  dong kurangi kebiasaan tidak nyambung anda ini! Pak DWS mengirim 
  postingan ini justru karena punya keped

Seri 570. Surah Al Baqarah, Ayat 62 <-= Re: [wanita-muslimah] Re: Benarkah Rasul anggap sama Islam dg Yahudi dan Nasrani? ... Semua agama sama?

2007-04-27 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
570. Surah Al Baqarah, Ayat 62(#)

-- AN ALDZYN AMNWA WLDZYN HADWA WALNSHRY WALSHABaYN MN AMN BALLH WALYWM
ALAKHR W'AML SHALhA FLHM AJRAN 'AND RBHM WLA KHWF 'LYHM WLAHM YhZNWN (S.
ALBQRt, 62), dibaca:
-- Innal ladzi-na a-manuw wal ladzi-na ha-du-  wan nasha-ra- wash sha-bii-na
man a-mana biLla-hi  wal yawmil a-khiri wa 'amila sha-lihan falahum ajruhum
'inda Rabbihim wa la- khawfun 'alayhim wa la-hum yahzanu-n (s. al baqarah),
artinya:
-- Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi (ha-du-),
orang-orang Nashrani (nasha-ra-), dan orang-orang Sha-bii-n, barang siapa
beriman kepada Allah dan Hari Akhirat serta beramal shalih, maka untuk
mereka pahala di sisi Rabbnya, tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tiada
mereka berduka cita (2:62).

Siapa-siapa itu:
1. a-manu-
2. ha-du-
3. nasha-ra-
4. sha-bii-n.

1. A-manu-, orang-orang beriman, ini menunjuk kepada ummat Nabi Muhammad
SAW, yaitu iman yang dita'rifkan (didefinisikan) menurut Hadits (Shahih
Bukhari), Rukun Iman: 1. Allah; 2. Malaikat- malaikatNya; 3. Kitab-KitabNya;
4. Rasul-RasulNya, 5. Hari Kemudian; 6. Qadha dan Qadar.

2. Ha-du- dibentuk oleh akar kata fi'il madhi [Ha, Alif, Dal] atau mashdar
[Ha, Waw, Dal] artinya berpaling menuju kepada kebenaran, menuju kepada
Allah, dapat pula berarti kembali perlahan-lahan kepada sesuatu. Kata Ha-du-
menunjuk kepada ummat Nabi Musa AS.

3. Nasha-ra- dibentuk oleh akar kata [Nun, Shad, Ra] artinya menolong.
Nasha-ra- berarti penolong-penolong agama Allah.
-- QAL MN ANSHARY ALA ALLH QAL ALhWARYWN NhN ANSHAR ALLH (S.AL 'AMRAN, 52),
dibaca:
-- qa-la man ansha-ri- ilaLla-hi qa-lal hawa-riyyu-na nahnu ansha-ruLla-hi
(s. ali 'imra-n), artinya:
-- Berkata ('Isa) siapa yang menolongku kepada Allah?, (sahabat-sahabat)
hawariyyun berkata kami penolong (-mu kepada) Allah (3:52).
Dapat pula kata itu terkait dengan kata Na-sharah (Nazaret), suatu
perkampungan tempat 'Isa bnu Maryam menempuh masa kecil beliau. Nasha-ra-
menunjuk kepada ummat Nabi 'Isa AS.

4. Sha-bii-n, Shabiah (Sabean) berasal dari bahasa Aramik (Al-'Ibriyyah
Al-Jadiydah), shaba'a. Padanan katanya dalam bahasa Arab adalah ta`ammada
yang berarti pembabtisan dan penyucian diri dengan air. Sha-bii-n adalah
agama yang dianut oleh Salman al Farisi RA sebelum masuk Islam. Salman al
Farisi RA bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang nasib teman-temannya
penganut Sha-bii-n.(##) Maka turunlah ayat (2:62). Sha-bii-n, dibentuk oleh
akar kata [Shad, Ba, Alif], artinya meninggalkan. Sha-bii-n berarti
orang-orang yang meninggalkan agama mereka untuk memeluk agama lain.
Sha-bii-n menunjuk kepada sejenis sekte yang bermukim di semenanjung Arabia
dan di negeri-negeri yang berbatasan dengannya. Maka Sha-bii-n adalah (1)
kaum monotheist di Mesopotamia dengan menjadikan bintang-bintang sebagai
perantara, (2) sebuah keyakinan yang berupa potongan-potongan dari agama
Yahudi, Nashrani dan Zarathustra, (3) orang-orang yang bermukim dekat Mosul
di Iraq yang monotheist, namun tidak mempunyai kitab dan syari'at, mereka
berkeyakinan mengikuti agama yang dibawakan Nabi Nuh AS, (4) orang-orang
yang sekarang bermukin sekitar Iraq Selatan yang beriman kepada semua
Nabi-Nabi dan mempunyai cara bersembahyang dan puasa tersendiri,(###) (5)
ada yang berpendapat mereka tergolong dalam Ahli Kitab.

Kalau kita perhatikan sejarah, bahwa Raja Parsi Cyrus yang taat beragama
Zarathustra, yang mengembalikan ke Palestina komunitas Bani Israil yang
ditawan di Babilonia, maka saya lebih cenderung berpendapat bahwa Sha-bii-n
adalah para penganut agama Zarathustra. Boleh jadi (mungkin ya atau tidak)
Zarathustra ini seorang Nabi, hanya saja sulit untuk melacaknya, oleh karena
Kitab Suci mereka, yaitu Gatha telah ikut terbakar semua tatkala Iskandar
Raja Macedonia membakar ibu kota Kerajaan Parsi, yaitu Percepolis, sehingga
Kitab Suci agama Zarathustra hanya berupa rekaman ingatan dari para
pendetanya. Ada aliran agama Zarathustra di Amerika yang bersemboyan:
"Kembali ke Gatha", mereka ini berkeyakinan Zatahustra tidak mengajarkan dua
tuhan: Tuhan Terang Ahura Mazda (ormuzd) dan Tuhan Gelap, Angra Manyu
(Ahriman). Zarathustra mengajarkan Satu Tuhan, yaitu Ahura Mazda menciptakan
Angra Manyu, seperti Allah menciptakan iblis dalam agama Yahudi, Nashrani
dan Islam.

Maka makna potongan ayat: "barang siapa beriman kepada Allah dan Hari
Akhirat serta beramal shalih, untuk mereka pahala di sisi Rabbnya, tidak ada
kekhawatiran atas mereka dan tiada mereka berduka cita", adalah dalam
konteks para penganut agama-agama Yahudi, Nashrani dan Sha-bii-n pada
zamannya Nabi mereka itu masing-masing, yaitu penganut agama Yahudi pada
zaman rentang waktu dari Nabi Musa AS hingga Nabi 'Isa AS, penganut Nashrani
pada rentang waktu dari Nabi 'Isa AS hingga Nabi Muhammad SAW dan penganut
Sha-bii-n pada rentang waktu dari Nabi(?) Zarathustra hingga Nabi Muhammad
SAW. Tegasnya ayat (2:63) tidak kena mengena dengan para penganut agama
Yahu

Re: [wanita-muslimah] Re: Islam, Agama Sayang Perempuan - Colonialism and Orientalist

2007-04-27 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Tidak perlu memberhalakan demokrasi, simak Seri 685 di bawah !
HMNA
*

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
685. Demokrasi sebagai Alat Penjajahan

"Either you accept our offer of carpet of gold, or we bury you under carpet
of bomb." ("Anda terima tawaran kami, dan hidup di atas karpet emas, atau
jika tidak, Anda akan kami kubur di bawah karpet bom" ). Kalimat di atas
adalah bahasa diplomasi yang dipilih Amerika untuk delegasi Thaliban saat
berunding di Berlin, Jerman, sebelum mereka membombardir Afghanistan.
Cuplikan itu dikutib oleh Jean-Charles Brisard dalam bukunya, Ben Laden, the
Forbidden Truth. Kalimat seperti itu ternyata tidak membuat Thaliban surut
dari pendirian awal. Dan ternyata Thaliban harus mengakui kebenaran ancaman
Amerika tersebut, Afghanistan dikubur di bawah karpet bom. Apa sesungguhnya
yang dicari oleh Amerika?

Afghanistan memang amat menggiurkan. Selain memiliki cadangan minyak dan gas
yang cukup besar dan belum diekplorasi, negeri yang terlihat tandus ini juga
satu-satunya negara harapan Amerika untuk menjadi saluran pipa minyak yang
akan dibangun untuk menyedot minyak dan gas dari Asia tengah (Turkemenistan,
Uzbekistan dan Kazakistan) yang, menurut para ahli, depositnya mencapai 50
billion barel. Cadangan minyak ini nantinya dibawa ke laut India melalui
Pakistan. Dibandingkan dengan Saudi Arabia yang hanya memiliki 30 billion
barel, dan sisanya saat ini entah tinggal berapa lagi, Afghanistan sungguh
sebuah surga tersendiri buat Amerika. Minyak untuk Amerika. Itulah nampaknya
kata kunci kedamaian di Afghanistan. Dan menanamkan demokrasi di Afghanistan
itulah kata pembenaran Amerika Serikat, sebagai kampiun demokrasi di dunia.

Bagaimana dengan Iraq yang masih bergolak sekarang ini. Sama dengan
Afghanisran black gold (emas hitam) alias minyak yang juga menjadi kata
kunci. Sebermula Presiden George W Bush begitu menggebu-gebu dan
berbusa-busa mulutnya meyakinkan dunia bahwa Iraq memiliki senjata kimiawi
dan biologis dengan kuantitas yang tidak main-main. Senjata Pemusnah Massal
(SPM) = Weapons of Mass Destruction (WMD) yang dimiliki Saddam Husein yang
menjadi alat pembenaran untuk menginvasi Iraq dalam upaya ekspansi
ekonominya menguasai negeri 1001 malam pemilik kandungan enas hitam itu.
Begitu perang dinyatakan selesai, semua titik yang dicurigai sebagai lokasi
disimpannya SPM=WMD itu secara intensif segera diperiksa oleh tim khusus AS.
Namun, ternyata tidak secuilpun bukti ditemukan. Maka seperti di Afghanistan
yang dijadikan pembenaran ialah lagi-lagi demokrasi, menanamkan demokrasi di
Iraq,

Kalau keluar Amerika menjadikan demokrasi sebagai kata pembenaran yang
hakekatnya dijadikan dan sebagai alat penjajahan untuk ekspansi ekonominya,
lalu bagaimana dengan wajah demokrasi dalam negeri Amerika sendiri? Ralph
Nader pada tahun 1972 menerbitkan buku Who Really Runs Congress?, yang
menceritakan betapa kuatnya para pemilik modal mempengaruhi dan membiayai
lobi-lobi Kongres. Diperkuat oleh The Powergame (1986) karya Hedrick Smith
yang menegaskan bahwa unsur terpenting dalam kehidupan politik Amerika
adalah: money, uang dan fulus. Sehingga benarlah apa yang diteriakkan Huey
Newton, pemimpin Black Panther pada tahun 1960-an: "Power to the people, for
those who can afford it." (kekuasaan diperuntukkan bagi mereka yang mampu
membayar untuk itu).

Negara adidaya tersebut mempunyai kepentingan untuk membuka pasar global
seluas-luasnya sehingga perusahaan Amerika dapat masuk dan menguasai pasar
di negara setempat. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan suatu rezim yang
lemah, yang dapat ditekan oleh para pemilik modal atau badan-badan keuangan
internasional. Untuk menciptakan para penguasa yang lemah di tiap-tiap
negara, dikembangkan konsep civil society (masyarakat sipil) yang mengebiri
peran negara menjadi seminimal mungkin. Lembaga swadaya masyarakat (LSM)
didorong untuk menjadi "pemerintah-pemerintah kecil" sehingga masyarakat
dapat mengurus dirinya sendiri. Dengan demikian tidak hanya pemerintah,
lembaga-lembaga swasta pun turut andil dalam penyebaran opini global tentang
nilai-nilai demokrasi universal.

Sudah terlalu jelas fakta yang dapat disodorkan bahwa Amerika menggunakan
demokrasi sebagai alat untuk menekan negara-negara berkembang (terutama
negeri-negeri Islam) agar tunduk pada keinginannya. Tidak pernah ada itikad
baik Amerika untuk mendorong kesejahteraan negara-negara yang dijadikan
sasaran promosi demokrasi dan hak asasi manusia.  Amerika (dan negara-negara
Barat) mempunyai kepentingan politik dan ekonomi untuk menjaga kelangsungan
hidup rezim-rezim penguasa. Jika demokratisasi diartikan sebagai tampilnya
kekuatan oposisi (yang didominasi oleh gerakan Islam "fundamentalis")
sebagaimana terjadi di Kuwait, Aljazair, Yordania, dan Yaman, maka Barat
akan menghambat proses demokratisasi itu. Kontinuitas suplai minyak dan
keberadaan pangkalan militer Barat adalah sesuatu yang jauh leb

Re: [wanita-muslimah] Praktek perbudakan ? - Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya Terakomodasi - My mother

2007-04-27 Terurut Topik jano ko
Ada anjuran :
   
  Yahoo:
- Klik "Options", klik "Mail Options", klik "Filters"
- klik "create or edit filters", klik "Add"
- Filter:
>From header contains ko_jano
To/CC header contains wanita-muslimah
Then
Move the message to Trash


   
  Jano - ko :
   
  Jano-ko minta penjelaan kepada mas DWS dan Aisha tentang berita dibawah ini
   
  In 1970, author Robin Morgan referred to marriage as "a slavery-like 
practice. 
  Kenapa perkawinan disebut sebagai praktek perbudakan ?
   
  ---
   
  We can't destroy the inequities between men and women until we destroy 
marriage." In 1971, Minnesota radical feminists Helen Sullinger and Nancy 
Lehmann released a manifesto that declared: "Male society has sold us the idea 
of marriage Now we know it is the institution that has failed us and we 
must work to destroy it" In 1981, author Vivian Gornick, a tenured 
professor at the University of Arizona, proclaimed that "The choice to serve 
and be protected and plan towards being a family-maker is a choice that 
shouldn't be. The heart of radical feminism is to change that."
   
  Mengapa mereka mau menghancurkan lembaga perkawinan ?
   
  --
   
  Monggo silahkan dijawab.
   
   
  Wassalam
   
   
  --oo0oo--
   
   
   
   
  
Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  hehehe, dalam bahasa Sunda ada istilah pondok nyogok yang artinya 
pendek tapi telak ke sasaran, tapi bahasa sunda saya masih jelek, kita tanya 
saja ke mba Chae, pak Oman, pak Waluya, dll... tapi kalau disambungin OE, tetap 
saja harus klak klik untuk empty "deleted items" folder kalau memang sedang 
tidak punya waktu, tapi kalau sedang ingin menguji kesabaran, ya ambil satu dua 
untuk ditanggapi..;)

salam
Aisha

>From : Dwi W. Soegardi
Gmail:
- Klik "Setting", klik "Filters"
- Klik "create new filter"
- Filter:
matches: from ko_jano to wanita-muslimah
do this: Skip Inbox, Delete It

Yahoo:
- Klik "Options", klik "Mail Options", klik "Filters"
- klik "create or edit filters", klik "Add"
- Filter:
>From header contains ko_jano
To/CC header contains wanita-muslimah
Then
Move the message to Trash

Hasilnya? Dunia terasa semakin indah :-)

salam,
DWS
--
On 4/27/07, Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya - ma'ruf

2007-04-27 Terurut Topik jano ko
Aisha :

  Sampai disini pak Jano bisa memahami? Jika sudah paham, tentunya 
pak Jano tidak heboh menjelaskan keindahan Islam, lalu menyerang 
pribadi pak DWS 

  
   
  Jano - ko :
   
  --
   
  Al Qur'an
   
  3. Ali 'Imran
   
  104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada 
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; 
merekalah orang-orang yang beruntung. 

   
  [217]. Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan 
Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya. 
   
  --
   
  9. At Taubah
  71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka 
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh 
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, 
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan 
diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 

  --
   
  7. Al A'raaf
  199. Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta 
berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. 

  --
   
  7. Al A'raaf
  157. (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) 
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang 
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan 
yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan 
bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan 
belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-orang yang beriman 
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang 
diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. 

  --
   
  10. Yunus
   
  85. Lalu mereka berkata: "Kepada Allahlah kami bertawakkal! Ya Tuhan kami; 
janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang'zalim
   
  --
   
  68. Al Qalam
  11. yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, 

  --
   
  24. An Nuur
  11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari 
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu 
bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat 
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil 
bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang 
besar[1031]. 

--
   
  24. An Nuur
  15. (Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut 
dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan 
kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah 
besar. 

  --
   
   
   
   
  Wassalam
   
   
  --oo0oo--
   
   
   
  Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Jawabannya belum tentu ya mba Lina..:), tetapi jika dibiarkan yang 
berperan itu laki-laki yang tidak peduli terhadap kesejahteraan perempuan, 
kondisinya akan lebih buruk. Mungkin saja terjadi ada negara lain yang kondisi 
perenya lebih baik walaupun laki-laki yang berperan dalam politik, tetapi 
laki-lakinya jenis yang peduli kesejahteraan perempuan - dalam arti peduli 
perempuan secara umum bukan perempuan di lingkup keluarganya seperti anak istri 
orang tuanya sehingga dia mensejahterakannya dengan cara korupsi.

Sir Bats cerita tetangga dekatnya mau ke Helsinki, katanya 18 dari 20 mentrinya 
perempuan. Mungkin ada yang punya data apakah di negara itu perempuannya cukup 
sejahtera karena jika terjadi kabinetnya dipenuhi perempuan, laki-laki di sana 
memang menghargai perempuan di masa-masa sebelumnya.

Yang jelas saya pernah melihat wawancara, ada bupati perempuan yang 
menggadaikan atau menjaminkan SK-nya sebagai bupati untuk mendapatkan uang 
untuk membiayai kegiatan ekonomi perempuan miskin atau para janda yang harus 
membiayai anak-anaknya. Tapi ada juga bupati perempuan lainnya yang didemo 
rakyatnya supaya turun karena sejak dia jadi bupati kabarnya perusahaan 
keluarganya semakin berlimpah proyek. Pada kasus pertama, bupatinya naik karena 
dia kader parpol yang sama dengan presiden yang saat itu berkuasa. Kasus kedua, 
perempuan itu jadi bupati karena suaminya pengusaha kaya yang mungkin mampu 
membuat banyak parpol mendukung dan menggolkan pencalonan istri pengusaha ini 
jadi bupati.

Jadi jelas ya mba Lina, laki-laki atau perempuan bisa punya kepedulian terhadap 
nasib perempuan, tapi bisa juga terbukti tidak punya kepedulian. Saat ini jelas 
bahwa mayoritas yang berperan di dunia politik, di pemerintahan, anggota dewan, 
parpol, dll itu laki-laki, dan kenyataannya kesejahteraan perempuan 
menyedihkan, contohnya angka kematian ibu (AKI) di Jabar 327 kasus per 100.000 
kelahiran hidup, di Indonesia 262 kasus, di Malaysia 39 kasus, di Singapura 
hanya 6 kasus. Kalau tidak mau dibandingkan dengan negara-negara yang lebih 
baik kondisi ekonominya seperti Singapura dan Malaysia, coba kita bandingkan 

Re: [wanita-muslimah] Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya Terakomodasi - My mother

2007-04-27 Terurut Topik Aisha
hehehe, dalam bahasa Sunda ada istilah pondok nyogok yang artinya pendek tapi 
telak ke sasaran, tapi bahasa sunda saya masih jelek, kita tanya saja ke mba 
Chae, pak Oman, pak Waluya, dll... tapi kalau disambungin OE, tetap saja harus 
klak klik untuk empty "deleted items" folder kalau memang sedang tidak punya 
waktu, tapi kalau sedang ingin menguji kesabaran, ya ambil satu dua untuk 
ditanggapi..;)

salam
Aisha

>From : Dwi W. Soegardi
Gmail:
- Klik "Setting", klik "Filters"
- Klik "create new filter"
- Filter:
matches: from ko_jano to wanita-muslimah
do this: Skip Inbox, Delete It

Yahoo:
- Klik "Options", klik "Mail Options", klik "Filters"
- klik "create or edit filters", klik "Add"
- Filter:
>From header contains ko_jano
To/CC header contains wanita-muslimah
Then
Move the message to Trash

Hasilnya? Dunia terasa semakin indah :-)

salam,
DWS
--
On 4/27/07, Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] MUI (was Masdar Hilmy:"Yusman Roy Bisa Menjadi Imam Kelima")

2007-04-27 Terurut Topik Aisha
Saya tidak tertarik membahas tentang Yusman Roy, dulu masalah ini pernah 
dibahas di WM. Saya lebih tertarik ke MUI, saya pikir berdirinya MUI itu karena 
para ulama yang mendirikan untuk kemaslahatan umat, ternyata ada peran 
pemerintah yang mensponsori ya? Apakah anggota MUI ini juga digaji pemerintah? 
Jika memang MUI ini ada kaitannya dengan pemerintah dan kaitannya begitu erat, 
wajar lah jika dulu MUI menghalalkan SDSB yang termasuk judi ini, jika tidak 
menghalalkan minimal membiarkan perjudian marak di Indonesia.

salam
Aisha

>From : Satriyo
..
Selanjutnya adalah penjelasan Masdar Hilmy. Doktor muda alumni Mellbourne 
University dalam makalahnya yang berjudul "Pluralisme Keberagamaan di Tengah 
Perebutan Kuasa" berpendapat bahwa keberadaan MUI yang disponsori pemerintah, 
sejatinya menjadi titik rawan bagi masuknya sikap-sikap intoleran terhadap 
perbedaan keyakinan dalam 
Islam. 

Lebih lanjut dalam makalahnya juga dituliskan bawa pengharaman MUI terhadap 
pluralisme beberapa waktu lalu menyiratkan aroma perebutan kuasa dalam lanskap 
politik keagamaan. Sebagai solusinya dia menawarkan bahwa pemerintah mesti 
menjaga jarak dengan MUI dengan alasan demi tegaknya asas netralitas Negara 
sebagaimana yang telah diamanatkan oleh UUD 1945.
..


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya

2007-04-27 Terurut Topik Aisha
Jawabannya belum tentu ya mba Lina..:), tetapi jika dibiarkan yang berperan itu 
laki-laki yang tidak peduli terhadap kesejahteraan perempuan, kondisinya akan 
lebih buruk. Mungkin saja terjadi ada negara lain yang kondisi perenya lebih 
baik walaupun laki-laki yang berperan dalam politik, tetapi laki-lakinya jenis 
yang peduli kesejahteraan perempuan - dalam arti peduli perempuan secara umum 
bukan perempuan di lingkup keluarganya seperti anak istri orang tuanya sehingga 
dia mensejahterakannya dengan cara korupsi.

Sir Bats cerita tetangga dekatnya mau ke Helsinki, katanya 18 dari 20 mentrinya 
perempuan. Mungkin ada yang punya data apakah di negara itu perempuannya cukup 
sejahtera karena jika terjadi kabinetnya dipenuhi perempuan, laki-laki di sana 
memang menghargai perempuan di masa-masa sebelumnya.

Yang jelas saya pernah melihat wawancara, ada bupati perempuan yang 
menggadaikan atau menjaminkan SK-nya sebagai bupati untuk mendapatkan uang 
untuk membiayai kegiatan ekonomi perempuan miskin atau para janda yang harus 
membiayai anak-anaknya. Tapi ada juga bupati perempuan lainnya yang didemo 
rakyatnya supaya turun karena sejak dia jadi bupati kabarnya perusahaan 
keluarganya semakin berlimpah proyek. Pada kasus pertama, bupatinya naik karena 
dia kader parpol yang sama dengan presiden yang saat itu berkuasa. Kasus kedua, 
perempuan itu jadi bupati karena suaminya pengusaha kaya yang mungkin mampu 
membuat banyak parpol mendukung dan menggolkan pencalonan istri pengusaha ini 
jadi bupati.

Jadi jelas ya mba Lina, laki-laki atau perempuan bisa punya kepedulian terhadap 
nasib perempuan, tapi bisa juga terbukti tidak punya kepedulian. Saat ini jelas 
bahwa mayoritas yang berperan di dunia politik, di pemerintahan, anggota dewan, 
parpol, dll itu laki-laki, dan kenyataannya kesejahteraan perempuan 
menyedihkan, contohnya angka kematian ibu (AKI) di Jabar 327 kasus per 100.000 
kelahiran hidup, di Indonesia 262 kasus, di Malaysia 39 kasus, di Singapura 
hanya 6 kasus. Kalau tidak mau dibandingkan dengan negara-negara yang lebih 
baik kondisi ekonominya seperti Singapura dan Malaysia, coba kita bandingkan 
dengan Vietnam, disana hanya 95 kasus, jadi kondisi di Indonesia betul-betul 
buruk kan? Masih banyak terjadi kasus kematian saat melahirkan seperti yang 
dialami ibu Kartini, padahal itu sudah berselang lebih dari 100 tahun ya. 
Dengan data ini saja, sudah seharusnya kita bertanya, "mengapa di negara yang 
mayoritas muslim dan agamanya menghargai perempuan-kaum ibu ini terjadi 
kematian tinggi saat melahirkan?". Apakah para muslim sekedar berwacana saja 
bahwa Islam memuliakan perempuan tapi dalam tindakan kesehariannya tidak peduli?

salam
Aisha
-
>From : Lina Dahlan
Pertanyaannya adalah apakah kalau pere Indonesia sudah banyak berperan dalam 
politik, dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan, pendidikan, dll, kondisi 
pere Indonesia akan lebih baik ?

Kita tengok ke negara lain yang kondisi perenya dah baik. Apakah itu karena 
banyaknya peran politik kaum pere-nya?

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Jano,
> Ternyata gaya berdiskusi pak Jano masih juga gak nyambung. Pak DWS 
posting satu artikel dari Kompas tentang kenyataan bahwa karena 
perempuan masih sedikit yang berperan dalam politik, sehingga 
kesejahteraan perempuan buruk, contoh kecil - angka kematian ibu 
saat melahirkan (AKI) di Indonesia misalnya yang tertinggi di ASEAN, 
jadi banyak ibu-ibu melahirkan yang meninggal karena tingkat 
kesehatannya rendah. Jika lebih banyak perempuan yang berperan dalam 
politik, dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan, pendidikan, 
dll, mungkin kondisi perempuan lebih baik. Sekarang terlihat kan 
bahwa dengan keikut sertaan perempuan di bidang politik yang rendah 
ternyata, para bapak yang mayoritas itu tidak begitu peduli terhadap 
kesejahteraan perempuan.
> 
> Sampai disini pak Jano bisa memahami? Jika sudah paham, tentunya 
pak Jano tidak heboh menjelaskan keindahan Islam, lalu menyerang 
pribadi pak DWS - nah ini satu contoh lagi ketika ada orang yang 
posting satu tulisan, bukannya membahas ISI tulisan itu tapi malah 
meributkan ORANG yang postingnya, mending kalau masih nyambung, apa 
urusannya dengan pak DWS, anda menganggap pak DWS tidak mengormati 
ibunya? Keterlaluan anda itu ya pak Jano, anda tidak memahami isi 
tulisan tapi anda seenaknya saja menuduh pak DWS seperti ini. Tolong 
dong kurangi kebiasaan tidak nyambung anda ini! Pak DWS mengirim 
postingan ini justru karena punya kepedulian terhadap kaum perempuan 
yang dalam Islam harus dihormati tapi di DUNIA NYATA DI REPUBLIK ini 
ternyata perempuan kaum ibu itu TIDAK DIHORMATI, kalau dihormati dan 
dimuliakan tentunya kaum ibu ini akan lebih sejahtera.
> 
> Jika di tulisan itu kaum perempuan diminta lebih berperan di 
bidang politik atau di bidang lainnya itu bukan berarti bahwa 
tulisan itu menghina perempuan yang jadi ibu rumah tangga, memangnya 
kalau perempuan aktif

[wanita-muslimah] Fw: [issuesonline] In Ahmadinejad's Iran, Jews still find a space

2007-04-27 Terurut Topik Kartono Mohamad
 
 
---Original Message---
 

(Photograph)

A Synagogue amid mosques: A Jewish man at the Yousefabad Synagogue last
month in Tehran, Iran. Some 25,000 to 30,000 Jews live relatively freely
among the country's majority Shiite Muslims.

Scott Peterson/Getty Images

In Ahmadinejad's Iran, Jews still find a space

Some 25,000 Jews still live in Iran and many say that President Mahmoud
Ahmadinejad's fiery anti-Israeli rhetoric is about politics, not religion. 

By Scott
 Peterson | Staff writer of The
Christian Science Monitor 

Reporters on the Job

We share the story behind the story
 . 

TEHRAN, Iran - Enmity runs deep between arch-foes Iran and Israel. And that
confrontation complicates the lives of Iranian Jews, who make up the largest
community of Jews in the Middle East outside the Jewish state. 

Iran's Jews are buffeted by inflammatory rhetoric from President Mahmoud
Ahmadinejad about "wiping Israel off the map" and denying the Holocaust, and
a politically charged environment that often equates all Jews with Israel
and routinely witnesses the burning of the "enemy" flag. 

But despite what appears to be a dwindling minority under constant threat of
persecution, Iranian Jews say they live in relative freedom in the Islamic
Republic, remain loyal to the land of their birth, and are striving to
separate politics from religion. 

They caution against comparing Iran's official and visceral opposition to
the creation of Israel and Zionism with the regime's acceptance of Jews and
Judaism itself. 

"If you think Judaism and Zionism are one, it is like thinking Islam and the
Taliban are the same, and they are not," says Ciamak Moresadegh, chairman of
the Tehran Jewish Committee. "We have common problems with Iranian Muslims.
If a war were to start, we would also be a target. When a missile lands, it
does not ask if you are a Muslim or a Jew. It lands." 

The continuous Jewish presence in Iran predates Islam by more than a
millennium. One wave came when Jews sought to escape Assyrian king
Nebuchadnezzar II around 680 BC; others were freed from slavery by Cyrus the
Great with the conquest of Babylon some 140 years later. 

Anti-Semitism historically 'rare'

Historically, say Jewish leaders, anti-Semitism here is rare, a fact they
say is often lost on critics outside, especially in Israel, where many
Iranian Jews have relatives. Still, the Jewish community has thinned by more
than two-thirds since Iran's 1979 Islamic revolution, to some 25,000; the
largest exodus took place soon after the Islamic Republic was formed, though
a modest flow out continues. 

"Our problem is that the Israel issue is not solved, and that affects us
here," says one Iranian Jew who asked not to be named.

But that does not affect every Iranian Jew. Surgeon Homayoun Mohaber
measures his nationalism in blood, and bits of metal – the kind of support
that Iranian Jews say has defined their small community's ties to Iran. 

During the Iran-Iraq War of the 1980s, as an Iranian military surgeon, Dr.
Mohaber conducted more than 900 frontline operations, was himself wounded,
and gave blood twice to save fellow Iranian soldiers. 

Today, in his Tehran clinic, he keeps a jar full of bullets and shrapnel
fragments, extracted during the war from wounded soldiers. 

"The relations between Jews and Muslims, between 70 million Muslims and
30,000 Jews, are very good," says Mohaber. "In Israel, the situation for
Iranian Jews is quite misunderstood." 

"[The Islamic regime] made very good respect for me all the time, and did
not care about my religion after the revolution," says Mohaber, who avoided
a general purge of Jews from the officer ranks after Iran's 1979 Islamic
revolution. 

But some episodes have shaken those who remain. In 1999, charges of spying
for Israel were brought against 13 Jews in Shiraz and Isfahan, sparking a
new exodus and widespread fear. 

Amid a welter of international criticism, 10 of those charged were handed
sentences – later shortened – that ranged from four to 13 years in prison. 

Jews in Tehran at the time told the Monitor of their fears that "Zionist
groups connected with the US" were hurting their cause by using the issue
against Iran. Today, all 13 are free, and remain living in Iran. 

"The effect [of the Shiraz cases] was very bad," recalls Mohaber. "But they
have rectified it. I think it was a political case between Iran and Israel."

Fine line between faith and politics

The saga underscored the delicate line Iranian Jews draw daily between their
religion and politics. Outside Iran, "they think our condition is very bad,
living as a minority in a religious country, with law based on Islamic law,"
says Mr. Moresadegh, of the Jewish Committee. 

He notes "some difficulties," including restrictions on government
employment, but says that Mr. Ahmadinejad

Re: [wanita-muslimah] konsultasi kesehatan : Buat Pak Kartono Mohammad atau dokter2 yg lain

2007-04-27 Terurut Topik Kartono Mohamad
Tidak benar minum jus membahayakan ginjal. Akan lebih utama lagi kalau buah
jambu yang banyak itu dibagi-bagikan juga ke peserta milis ini.
Selamat menikmati jus jambu
KM
 
---Original Message---
 
From: total_sacrifice
Date: 27-04-2007 10:55:26
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] konsultasi kesehatan : Buat Pak Kartono Mohammad
atau dokter2 yg lain
 
apakah benar terlalu sering minum jus akan membahayakan ginjal?

kebetulan di depan rumahku ada jambu biji yg dalamnya berwarna merah
berbuah lebat sekali. tiap hari aku bikin jus jambu. tidak ada
tambahan bahan pengawet. hanya jambu yg sudah saya kupas kulitnya dan
saya buang isinya. hanya dagingnya saja yg saya jus. saya tambahi gula
pasir sedikit. rasanya enak sekali. sekali ngejus bisa 3 gelas besar
plus 1 gelas kecil. yg minum; saya, isteri dan anak2. kalau sisa saya
masukkan kulkas.

terima kasih atas masukannya.


 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fwd: [syiar-alsofwah] TIADA BOSAN MEMINTA HIDAYAH

2007-04-27 Terurut Topik Muhammad Haryo
Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Berikut saya copy-kan sebuah artikel Islami.
Semoga bermanfaat & menambah ilmu bagi kita semua.

Wassalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Note : harap turut menyebarluaskan risalah ini
-- 
 Muhammad Haryo 
http://anc.zendurl.com (pergunakan firefox) 
--~--~-~--~~~---~--~~
Jika email ini masuk folder spam/ bulk/ junk, harap tandai sebagai NOT spam/
bulk/ junk
--~--~-~--~~~---~--~~


On 4/27/07, Mailinglist alsofwa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
> Semoga Netters Syiar al-Sofwa senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala
>
> TIADA BOSAN MEMINTA HIDAYAH
> Minggu, 22 April 07, selengkapnya klik di sini:
> http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatannur&id=425
>
>
> Ihdinashshiraatal mustaqim, "Ya Allah tunjukkanlah kami jalan yang lurus",
> demikian kita -kaum muslimin- mengucapkan doa ini, paling tidak 17 kali
> dalam sehari. Ada apakah di balik permohonan ini? bukankah jalan yang lurus
> sudah jelas bagi kita, yakni agama Islam, dan kita semua alhamdulillah sudah
> menjadi seorang muslim? Do،¦a tersebut ternyata mengandung makna yang sangat
> mendalam, dan hampir mirip dengan doa qunut yang diajarkan oleh Rasulullah
> shallallahu ،¥alaihi wasallam. Seringkali kita mendengar lafazh do'a qunut
> (misalnya qunut Ramadhan atau qunut nazilah, red) yang biasa dibaca oleh
> imam-imam kita di dalam shalatnya. Di antara permohonan dalam do،¦a tersebut
> adalah, "Allahummahdinaa fiiman hadait" artinya, "Ya Allah berilah kami
> petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk."
>
> Berikut penjelasan asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
> berkenaan dengan do،¦a tersebut, semoga bermanfaat.
>
> Kalimat "Berilah kami petunjuk" yang terlampir pada cuplikan do'a di atas
> mengandung makna yang sangat luas. Do،¦a tersebut bukan hanya permohonan
> petunjuk saja, tetapi juga permohonan agar mampu untuk melaksanakan petunjuk
> tersebut. Makna do'a itu adalah sebagai berikut, "Tunjukkanlah kami ya Allah
> kepada kebenaran dan mudahkanlah bagi kami untuk menjalankan kebenaran itu."
> Petunjuk yang sempurna lagi bermanfaat adalah petunjuk yang Allah subhanahu
> wata،¦ala memadukan di dalamnya antara ilmu dan amal.
>
> Suatu petunjuk yang tidak diiringi dengan amal/perbuatan, maka akan
> sia-sia, bahkan menyesatkan. Karena setiap orang yang tidak mengamalkan ilmu
> yang telah ia miliki, maka ilmunya itu justru akan berbalik menjadi bencana
> bagi dirinya sendiri.
>
> Sebagai misal tentang petunjuk berupa ilmu pengetahuan yang tidak
> dibarengi dengan amal perbuatan adalah seperti yang difirmankan Allah
> subhanahu wata،¦ala, yang artinya,
> "Dan adapun kaum Tsamud maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka
> lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk itu". (QS. Fushilat:17)
>
> Dari ayat tersebut di atas "Mereka telah Kami beri petunjuk" mengandung
> maksud bahwa Allah subhanahu wata،¦ala telah memberi penerangan bagi mereka
> akan suatu jalan dan telah Ia karuniakan bagi mereka itu ilmu pengetahuan,
> akan tetapi mereka berbuat yang sebaliknya yaitu seperti yang termuat pada
> kalimat berikutnya, yang artinya, "Tetapi mereka lebih menyukai buta
> (kesesatan) daripada petunjuk itu".
>
> Adapun petunjuk yang berupa ilmu dan penerangan guna menggapai kebenaran
> adalah seperti yang telah dicontohkan di dalam firman Allah subhanahu
> wata،¦ala yang ditujukan kepada Nabi-Nya shallallahu ،¥alaihi wasallam,
> artinya, "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan
> yang lurus". (QS. Asy-Syuuraa: 52)
>
> "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk" pada rentetan kata
> ayat di atas memiliki penjabaran makna sebagai berikut, "Kamu (wahai
> Muhammad) memberi petunjuk, penerangan, dan pengajaran kepada manusia menuju
> jalan yang lurus.
>
> Sedangkan contoh dari petunjuk yang bermakna taufiq adalah yang biasa
> diucapkan oleh orang-orang yang sedang melaksanakan shalat, artinya,
> "Tunjukilah kami jalan yang lurus". (QS. Al-Fatihah:6)
>
> Maka di saat anda mengucapkan, "Tunjukilah kami jalan yang lurus", maka
> apakah anda memohon kepada Allah subhanahu wata،¦ala suatu karunia ilmu
> tanpa amal ? Ataukah mungkin sebaliknya suatu amalan tanpa didasari oleh
> ilmu ? Atau mungkin yang ketiga ini yaitu karunia ilmu berserta amal ?
> Pendek kata hendaklah bagi setiap insan jika ia memohon kepada Allah
> subhanahu wata،¦ala, "Tunjukilah kami jalan yang lurus", agar ia
> menghadirkan jiwanya bahwa ia sedang meminta kepada Allah subhanahu
> wata،¦alaƒnkarunia ilmu dan amal/perbuatan, maka ilmu itulah yang bertindak
> sebagai petunjuk, sedang amal/perbuatan itulah yang dimaksudkan sebagai
> taufiq.
>
> Hal inilah -menurut sepengatahuan saya, dan keilmuan tentang itu adalah
> berada di sisi Allah subhanahu wata،¦ala- yang masih jauh dari jangkauan
> ke

[wanita-muslimah] Re: Mahkamah Agung Iran Kecam Razia Jilbab

2007-04-27 Terurut Topik Radityo
Ternyata yang dirazia tak cuma kaum perempuan yang jilbabnya 
nanggung saja pak. Tetapi juga kaum pria yang lagi olah raga, tapi 
keliatan pahanya. Atau pakai celana panjang tapi terlalu ketat dan 
agak "ngecap"...





--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi W. Soegardi" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ayatullah Sharoudi, Ketua MA Iran: ". perlakuan terhadap para
> pelanggar kaidah-kaidah
> Islam tidak bisa disamakan dengan pelaku kriminal."
> 
> Lho, jadi tidak pakai jilbab dan berbusana seksi bukan kriminal?
> 
> salam,
> DWS
> 
> Rabu, 25 Apr 2007,
> Ketua MA Kritik Razia Berbusana Seksi
> 
> Anggap Polisi Terlalu Berlebihan
> 
> TEHERAN - Razia polisi Iran terhadap muslimah yang berbusana 
kelewat
> seksi menuai kritik Ketua Mahkamah Agung (Judiciary Sistem) 
Ayatollah
> Mahmoud Hashemi Shahroudi. Menurut tokoh garis keras itu, perlakuan
> beberapa polisi terhadap muslimah yang dinilai tidak berbusana 
Islami
> tersebut terlalu berlebihan. Bahkan, ada yang sudah masuk kategori
> pelanggaran hukum.
> 
> "Menyeret muslimah dan kaum muda yang melanggar kaidah Islam ke 
kantor
> polisi tidak ada gunanya. Sikap itu justru akan menghancurkan
> masyarakat. Menerapkan aturan yang terlalu ketat untuk mengatasi
> masalah-masalah sosial hanya akan menimbulkan dampak negatif," 
lapor
> surat kabar reformis Etemad Melli, mengutip perkataan Shahroudi 
dalam
> pertemuan pejabat pemerintah lokal kemarin.
> 
> Shahroudi menambahkan, perlakuan terhadap para pelanggar kaidah-
kaidah
> Islam tidak bisa disamakan dengan pelaku kriminal. Sebab, cara
> berbusana mereka tidak melanggar hak-hak orang lain. "Kita memang
> harus menindak tegas para penjahat dan pelaku kriminal. Bila perlu,
> seret mereka ke pengadilan. Tapi, kita tidak perlu menerapkan hal 
yang
> sama kepada para pelanggar kaidah agama," terangnya.
> 
> Mulai Sabtu lalu, Kepolisian Iran menyelenggarakan razia besar-
besaran
> di segala penjuru negeri untuk menangkap muslimah yang melanggar
> kaidah berbusana Islami. Untuk keperluan itu, polisi menyebar
> sedikitnya 3.500 surat peringatan ke seantero Iran. Hingga Senin 
lalu,
> sekitar 200 perempuan yang dianggap melanggar kaidah berbusana 
Islami
> telah tertangkap. Selain muslimah yang mengenakan busana terlalu
> ketat, mereka yang jilbabnya terlalu longgar juga ditangkap. 
(afp/hep)
> 
> http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=282340
>




[wanita-muslimah] Re: [PKS] Antara DAJJAL dan SAI BABA

2007-04-27 Terurut Topik Radityo
Nggak mas Wikan, cuma untuk mengobati rasa penasaran saja...
tapi barusan aku lihat fotonya. Rambutnya memang kribo, sekilas 
wajahnya mirip pemimpin Libya Moamer Khadafi tuh.




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> saya tahunya Ucok Baba :)
> kenapa pak radityo mau ketemu dajjal dan sai baba?
> mau interview atau mau jadi pengikutnya? :)
> 
> salam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 4/20/07, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Mbak Eka,
> >
> >Bagaimana caranya agar bisa ketemu Dajjal dan Sai Baba?
> >Syaratnya apa saja?
> >Apa Mbak Eka pernah bertemu keduanya?
> >
> >
> >Jadi penasaran nihh...
>




[wanita-muslimah] Kemunduran Sains Dunia Islam

2007-04-27 Terurut Topik Flora Pamungkas
Kemunduran Sains Dunia Islam 
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=291043&kat_id=16


Amich Alhumami
Peneliti Sosial, Bekerja di Direktorat Agama dan Pendidikan, Bappenas
Setelah kekuasaan Islam jatuh pada abad ke-13 (Timur, Irak) dan abad ke-15
(Barat, Andalusia), pencapaian sains-teknologi di dunia Islam mengalami
kemunduran total. Di zaman keemasan Islam, Damaskus, Baghdad, Kairo, Cordova
 dan Alhambra adalah kota-kota legenda yang menjadi simbol kemajuan
peradaban Islam. Kota-kota itu juga sekaligus menjadi pusat pengembangan
sains-teknologi dan tempat kelahiran banyak ilmuwan Muslim yang menguasai
hampir semua cabang ilmu pengetahuan. Setelah hegemoni kekuasaan Islam
berakhir, aktivitas pengembangan ilmu pengetahuan mengalami stagnasi, daya
kreasi dan inovasi teknologi menjadi tumpul, dan penemuan ilmiah tak pernah
muncul lagi. 
Pengembangan sains-teknologi dan diseminasi penemuan ilmiah bukan hanya
masalah kompetensi ilmuwan, tetapi berkaitan pula dengan kekuasaan. Hassan
dan Hill (1986) dalam 'Islamic Technology: An Illustrated History' menulis: 
Islam menjadi kekuatan penggerak utama di balik revolusi ilmu pengetahuan
modern, dan ilmuwan-ilmuwan Muslim memainkan peranan sentral terutama ketika
kekuasaan Islam mencapai puncaknya, yang sekaligus mengilhami kemunculan
Abad Pencerahan di Eropa." Dengan kekuasaan, pilihan-pilihan kebijakan dalam
pengembangan sains-teknologi menjadi terbuka, sumber daya dapat dikelola dan
dialokasikan secara efektif, dan sebaran karya-karya akademik serta penemuan
hasil riset lebih mudah dilakukan.
Sejak masa keemasan Islam berakhir, sudah tak terbilang ilmuwan Barat
bermunculan dan menghiasi panggung global. Sementara ilmuwan Muslim berkelas
dunia bisa dihitung hanya dengan jari tangan sebelah. Di antara ratusan
ilmuwan peraih Nobel yang didominasi oleh Eropa dan Amerika, tercatat hanya
ada dua ilmuwan Muslim yakni Dr Abdus Salam dan Dr Ahmed Zewail.
Banyak faktor yang menyebabkan mengapa ilmuwan Muslim tak mampu bangkit
kembali setelah mengalami masa kemunduran. Paling kurang ada delapan faktor
elementer yang menjadi akar masalah mengapa dunia Islam tertinggal jauh
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, justru setelah berpengalaman memimpin
selama berabad-abad. 
Faktor penghambat
Pertama, faktor bahasa. Masyarakat Islam dunia yang mayoritas berbahasa
non-Inggris mengalami kendala teknis dalam mengakses sumber-sumber literatur
ilmu pengetahuan, yang diperkirakan sekitar 80 persen ditulis dalam bahasa
Inggris. Sedangkan literatur dalam bahasa lain seperti Arab, Parsi, Urdu,
atau Indonesia sangat terbatas. Di dunia Muslim, bahasa Inggris hanya
digunakan oleh kelompok elite terpelajar dan tidak menjadi bahasa pengantar
di lembaga pendidikan.
Kedua, penidikan yang merupakan sarana paling efektif untuk melakukan
pengenalan, pengkajian, dan pengembangan sains-teknologi mulai dari sekolah
dasar sampai perguruan tinggi. Negara-negara Muslim memang memiliki banyak
sekali madrasah dan universitas, namun lembaga-lembaga pendidikan tersebut
lebih berkonsentrasi mengajarkan ilmu-ilmu keislaman dan sangat sedikit yang
mengenalkan pendidikan sains-teknologi. Tak satu pun negara Muslim yang
memiliki universitas atau pusat riset untuk pengembangan sains-teknologi
berkelas dunia. Mesir memang punya Universitas Iskandariyah dengan
perpustakannya yang sangat masyhur itu, namun ia tak mampu membangun tradisi
pengembangan sains-teknologi canggih. 
Ketiga faktor penelitian. Negara-negara Muslim sejatinya punya banyak sekali
ilmuwan berbakat, namun kesempatan untuk mengembangkan karier profesional
sebagai peneliti sangat langka. Banyak sarjana sains yang menyandang gelar
PhD dari universitas Barat, setelah kembali ke negara asal tidak bisa
menekuni bidang ilmu, mengembangkan keahlian, atau melakukan penelitian.
Mereka justru bekerja sebagai birokrat di lembaga pemerintahan.
Keempat, faktor infrastruktur sains-teknologi. Ini masalah serius yang
menyebabkan ilmuwan Muslim tak mampu bekerja maksimal dalam melakukan riset.
Perpustakaan adalah jantung kehidupan seorang ilmuwan, sementara
observatorium dan laboratorium adalah medium untuk melakukan eksplorasi dan
eksperimentasi. Namun, pilar utama infrastruktur sains-teknologi tersebut
tak tersedia secara memadai. Para ilmuwan Muslim memilih berdiaspora ke
negara-negara Barat yang bukan saja menawarkan insentif menggiurkan, tetapi
juga memiliki infrastruktur sains-teknologi canggih.
Kelima faktor sumber daya finansial. Kecuali di negara-negara kaya minyak,
keterbatasan sumber daya finansial menjadi kendala utama bagi negara-negara
Muslim untuk mengembangkan kegiatan penelitian bidang ilmu-ilmu dasar dan
keteknikan. Mengingat mayoritas negara Muslim tergolong miskin, tak heran
bila belanja publik untuk kegiatan penelitian sangat rendah, hanya sekitar 0
5 persen dari GDP. Bandingkan dengan Jepang, Amerika, Jerman, Inggris, dan
negara-negara Barat lainnya yang membelanjakan dana publik paling sedikit 2
5 persen dari GDP.
Keenam, asosiasi profes

[wanita-muslimah] Re: Masukan: Yahoogroups kembali mengalami gangguan

2007-04-27 Terurut Topik Radityo
Pak, Yahoogroups memang lagi mengalami gangguan kok. Banyak pemilis 
yang posting cuma 'sak incrit' juga masuk ke spam lho. Biasanya, 
dulu yang masuk spam hanya di milis yang dimoderasi. Tapi kini juga 
di milis yang un-moderated seperti wm ini. Saya kan juga moderator 
beberapa milis pak, jadi bisa membanding-bandingkan.

wass,

rd





--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "SIR BATS" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> On 4/23/07, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Ironisnya,
> >  posting bung Radityo ini saya ambil dan loloskan dari timbunan 
spam :-(
> >
> >  Saya kurang tahu apakah ini gangguan pada yahoogroups,
> >  tapi saya pernah tulis sebelumnya beberapa ciri posting yang 
dianggap spam
> >  oleh yahoo adalah:
> >  - alamat tujuan berganda
> >  yang biasa dilakukan oleh radityo, indonebia, arief dani, 
ambon, aznan
> >  hamat, dll di milis ini.
> >
> >  Kalau Anda berniat menghimbau moderator, seharusnya begini:
> >  - dalam management group, MATIKAN FASILITAS SPAM..
> >  - atau hubungi yahoo kalau ingin tahu kriteria email spam, ikut
> >  bulletin board khusus moderator bisa nanya-nanya di situ.
> >
> >  Sekalian himbaulah kepada diri sendiri dan yang lain-lain suka 
forward
> >  - agar mengurangi kebiasaan posting ke ratusan milis
> >  (agak capek dikit, kirim atu-atu :-)
> >
> >  Moderator sudah banyak kerjaan,
> >  jangan ditambah dengan tugas mengorek-ngorek timbunan spam .
> >
> 
> atau pindahin aja rumahnya ke google-group 
> 
> -- 
> LINUX REGISTERED USER #421968
> 
> if you can't explained simply, you don't understand it enough 
(albert einstein).
>




[wanita-muslimah] RESTORAN DI TONG SAMPAH KITA

2007-04-27 Terurut Topik heri latief
RESTORAN DI TONG SAMPAH KITA

Rakyat melarat hanya punya segenggam harapan
Hanya punya impian makan rendang ati sama nasi pandan
Hanya bisa ngiler dalam fatamorgana dunia hayalan

Kita sendiri tidak pernah merasakan lapar
Di atas meja makan lauk pauk berlimpahan
Sampai anjing kita pun makan bistik import!

Sementara anak gembel itu mengais nasib
punya restoran tong sampah rumah kita
Mengunyah dengan nikmatnya makanan busuk !

Siapa orang-orang yang beruntung di jaman sialan ini ?
Mereka yang berdasi pencuri nasi dari perut si anak miskin ?

Rakyat hanyalah penonton yang ngiler doang ?
Yang kelihatanya masih sabar terus nih
Walau pun air liur sudah ngecés deres

Sementara itu korlapnya lagi asyik bagi-bagi komisi!

Itulah kita sekarang
Yang hanya dijejali janji-janji politik licik
Setiap masa berganti topeng sang penguasa
Rakyat jelata tetap lapar dan tak berdaya

Heri Latief
Amsterdam, April 2007


  
[EMAIL PROTECTED]
  http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 
  
http://progind.net/
kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan





   
-
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Linuxversal (was : debat kusir

2007-04-27 Terurut Topik sir BATS
On Fri, 27 Apr 2007 18:18:49 +0700, asetijadi2004 <[EMAIL PROTECTED]>  
wrote:
>
> ustadz Sabri,
>
> Kenapa kok jadi make buatan asing kayak UBUNTU?
> Mengapa nilai-nilai universal linux diwujudkan menjadi UBUNTU-ISASI?
> Bagaimana dengan IGOS Nusantara, distro buatan bangsa kita sendiri?
> Bukankah karena muncul dari diri sendiri maka sangat bisa jadi lebih
> cocok dengan kepribadian dan identitas bangsa ini?
>
> Linux itu bukan UBUNTU,
> UBUNTU itu bukan Linux.h...bener nggak ini ya
> ;-))

di pc saya sekarang dual boot ubuntu dan gentoo : kenapa tidak IGOS  
(Indonesia Goes Open Sources). Pertama ubuntu memperkenalkan distro yg  
mudah murah meriah, saya tidak sendirian, sekarang 2 kantor cabang sudah  
berubuntu ria (sekitar 17 desktop dan 9 laptop). ubuntu dukungannya kuat.  
Saya belum coba IGOS. dengan ubuntu masing2 user bisa mengoprek PC mereka  
sendiri, bagaimana un-install aplikasi, install aplikasi baru, melakukan  
upgrade dll.

Linux itu cuma secuil kernel; linux jelAS BUKAN hanya ubuntu, tapi ubuntu  
adalah linux : yang tepat Ubuntu-Linux atau Linux-Ubuntu :=)) dalam distro  
linux tidak ada "buatan siapa" atau "milik siapa" semua milik publik  
(General Public License) termasuk IGOS. Dalam dunia open source tidak ada  
kebangsaan atau pemilik. Saya bisa saja instal linux kernel sendiri,  
kompilasi modul yg dibutuhkan sesuai dengan spek komputer saya dan boot  
:=) itulah GENTOO distro manual (istilahnya). IGOS dan distro lain tidak  
memiliki ciri khusus cuma wall-papernya ada gambar merah putih hehehe dan  
desktopnya tetap gnome (kayaknya), kernelnya tetep linux. Distro buatan  
anak negri banyak ada pilinux buatan semarang, trus banyak buatan jogya.  
Distro itu cuma assembling. Nah soal kernel buatan siapa, sulit juga misal  
kernel 2.6 kita bisa mempreteli kernel ini hingga tidak diganduli modul2  
lain yg tidak dibutuhkan. Tapi prinsipnya tetap kernel 2.6 dan kernel 2.1  
yg di enhance akan jadi kernel 2.4 atau malah 2.6.

Sampeyan pasti belum mengenal linux  hingga komentarnya ngawur ria :=))

-- 
Linux Registered User # 421968


[wanita-muslimah] Re: Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya Terakomodasi - My mother

2007-04-27 Terurut Topik Lina Dahlan
Pertanyaannya adalah apakah kalau pere Indonesia sudah banyak 
berperan dalam politik, dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan, 
pendidikan, dll, kondisi pere Indonesia akan lebih baik ?

Kita tengok ke negara lain yang kondisi perenya dah baik. Apakah itu 
karena banyaknya peran politik kaum pere-nya?

wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Jano,
> Ternyata gaya berdiskusi pak Jano masih juga gak nyambung. Pak DWS 
posting satu artikel dari Kompas tentang kenyataan bahwa karena 
perempuan masih sedikit yang berperan dalam politik, sehingga 
kesejahteraan perempuan buruk, contoh kecil - angka kematian ibu 
saat melahirkan (AKI) di Indonesia misalnya yang tertinggi di ASEAN, 
jadi banyak ibu-ibu melahirkan yang meninggal karena tingkat 
kesehatannya rendah. Jika lebih banyak perempuan yang berperan dalam 
politik, dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan, pendidikan, 
dll, mungkin kondisi perempuan lebih baik. Sekarang terlihat kan 
bahwa dengan keikut sertaan perempuan di bidang politik yang rendah 
ternyata, para bapak yang mayoritas itu tidak begitu peduli terhadap 
kesejahteraan perempuan.
> 
> Sampai disini pak Jano bisa memahami? Jika sudah paham, tentunya 
pak Jano tidak heboh menjelaskan keindahan Islam, lalu menyerang 
pribadi pak DWS - nah ini satu contoh lagi ketika ada orang yang 
posting satu tulisan, bukannya membahas ISI tulisan itu tapi malah 
meributkan ORANG yang postingnya, mending kalau masih nyambung, apa 
urusannya dengan pak DWS, anda menganggap pak DWS tidak mengormati 
ibunya? Keterlaluan anda itu ya pak Jano, anda tidak memahami isi 
tulisan tapi anda seenaknya saja menuduh pak DWS seperti ini. Tolong 
dong kurangi kebiasaan tidak nyambung anda ini! Pak DWS mengirim 
postingan ini justru karena punya kepedulian terhadap kaum perempuan 
yang dalam Islam harus dihormati tapi di DUNIA NYATA DI REPUBLIK ini 
ternyata perempuan kaum ibu itu TIDAK DIHORMATI, kalau dihormati dan 
dimuliakan tentunya kaum ibu ini akan lebih sejahtera.
> 
> Jika di tulisan itu kaum perempuan diminta lebih berperan di 
bidang politik atau di bidang lainnya itu bukan berarti bahwa 
tulisan itu menghina perempuan yang jadi ibu rumah tangga, memangnya 
kalau perempuan aktif di bidang politik, ekonomi, sosial, dll itu 
berarti bukan ibu rumah tangga? Apakah perempuan yang aktif juga di 
luar rumah dan memberi manfaat bagi banyak orang itu bukan ibu rumah 
tangga yang baik?
> 
> salam
> Aisha
> --
> From : Janoko
> Ada berita :
> Jakarta, Kompas - Sedikitnya jumlah perempuan yang turut menekuni
> politik membuat kepentingan perempuan tak terakomodasi dalam 
kebijakan
> publik. Kesenjangan kualitas hidup antara perempuan dan laki-laki 
pun
> semakin jauh. Kesejahteraan perempuan sulit diperbaiki.
> --
> Jano - ko :
> KEINDAHAN ISLAM.
> Penghormatan Islam kepada Ibu. Tidak ada tokoh dunia yang terlahir 
tanpa jasa seorang ibu. Islamlah yang merupakan the best of the best 
dari sistim didunia yang berkaitan dengan penghormatan terhadap 
seorang ibu. Pertanyaan, adakah tokoh besar dunia yang terlahir 
tanpa pendidikan dari ibunya ? 
> 
> Siapa yang mendidik mas DWS sehingga mas DWS menjadi insan yang 
sukses sampai belajar di Amerika ?:)
> 
> Mohon kaum feminis dunia untuk menghormati peran ibu sebagai ibu 
rumah tangga. Hormati Rumah Tangga sebagai Lembaga Pendidikan yang 
terbaik.
> 
> Wassalam
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - semua agama sama?

2007-04-27 Terurut Topik Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
>  wrote:

> SATRIYO:
> sammaaa ... saya juga tidak punya. ;-)
> Tapi apakah BERARTI kutipan di atas tidak ada AKURASInya? Jika memang 
> ingin tahuu banget ya sumaonggo, ga mahal ko buku yang 
> jilid 1 nya. Gantian anda yang bantu saya ... ;-)

Chae: hi..hi..hi.. (kalau ketawa gini boleh ndak??;)) yaaa namanya
catatan penulis tanpa data otentik bisa disamakan posisinya sebagai
pendapat semata, justru KALAU SAYA PIKIR lebih otentik data yang
menyatakan bahwa Raja Najasi itu Kristen.

> SATRIYO:
> Waduh cah wadon ngakak ngono ... weleh weleh ... ra apik to.
> enwei, ... ko jadi saya yang anda tuding ya? justru anda yang 
> menggunakan asumsi, kesimpulan dan tidak bisa menunjukkan data ko ... 
> kan anda yang make-make piagam, ya pakelah dengan benar ... dan 
> akurat. ;-)

Chae: loh..loh... kan pendapat saya berdasarkan bahwa adanya komunitas
Nasrani dizaman Nabi (ini otentik loh!!!) sedangkan pendapay anda yang
menyatakan sebaliknya itu berdasarkan apa?? bukan maksud balik
menuding tapi kalau mengeluarkan statement harus bisa dipertanggung
jawabkan..oce;))

> SATRIYO:
> Lho memangnya yang saya bilang apa?
> Ko ngguyu maning ... ki.
> Memang sama mengakui keberadaan artinya memang mereka ada dan 
> mengakui KEBENARAN ajaran mereka? piye to ... iya iay ini dulu aja
> cappeee deee

Chae: Jadi confirmed nich bahwa Nabi Mengakui keberadaan agama
Yahudi?? ini dulu dech...tinggal jawab Iya atau tidak...sekali lagi
KEBERADAAN...

 
> SATRIYO:
> Memangnya saya tanyakan mut'ah? Artinya apa memang bagi anda hanya 
> soal Mut'ah yang bagi anda mewakili klaim anda bahwa ada perubahan 
> dalam Qur'an yang perubahan itu bagi anda sama dengan perubahan 
> Taurat dan Injil di tangan kaum yahudi dan nasrani?

Chae: ho..ho..ho.. (boleh kan ketawa kaya gini;)), kan saya hanya
membuktikan bahwa ada penghapusan ayat didalam Qur'an dengan masalah
nikah mut'ah kalau menurut anda berbeda dengan perubahan Taurat dan
Injil, silahkan ditunjukan perbedaanyaoce;))
 
 
> SATRIYO:
> ya gampang kalo jelas pertanyaannya. lagi-lagi kan itu dari persepsi 
> anda. jangan gitu terus donggg ...
> Kalo begitu anda menghalalkan mut'ah? Kalo ya bukankah RASUL yang 
> atas wahyu Allah membatalkannya? Silakan cari sendiri dalilnya, saya 
> sudah bantu tegaskan bahwa bukan manusia yang mengubah Quran, dalam 
> konteks anda ttg mut'ah, tapi Allah melalui Rasulnya ...
> 
> Silakan anda juga belajar lagi dan baca lagi ... jika mau tidak 
> disuapi terus ... di mata saya begitu.

Chae: ha..ha..ha..ha.. (sekali-kali boleh dong ketawa lepas karena
bahagia). wahyu Allah yang mana yang diturunkan kepada Nabi sehingga
Nabi bisa membatalkan ayat Qs.4:24...ay dijawab;))

Saya yang disuapin tapi kok saya yang pegang sendok???;))) hehehehehe...
 

>




[wanita-muslimah] Re: Meniru Rasulullah

2007-04-27 Terurut Topik Lina Dahlan
Saya paham kok mbak. Tetap saja bagi orang yang gak faham soal 
meniru or meneladani spt penjelasannya mas Wikan, tapi dia cuma 
punya semangat ato niat tuk meneladani Rasul (meski buat budaya 
sekitar aneh), dia sudah mendapat pahala. Itu saja yang saya yakini. 
Saya gak bicara soal mana yang lebih islami.

Semoga juga dapat dipahami maksud saya.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mba Lina,
> Sebenarnya yang ditanyakan pak Wikan itu adalah meniru Nabi itu 
apakah yang bersifat fisik, misalnya cara berpakaian, cara makan, 
cara bicara, dll? Bukan kita sebagai manusia itu ada bentuk fisik 
tapi ada yang didalam fisik itu seperti kita bicara tentang 
kecantikan - ada kecantikan fisik dan ada inner beautynya juga. Nah 
dalam peniruan terhadap Nabi itu karena beliau ini orang Arab, 
apakah kita meniru cara berpakaiannya sehingga jika muslim di 
Indonesia yang bukan negara gurun seperti Arab itu memakai baju 
mirip Nabi, apakah itu berarti islami banget dibanding dengan orang 
yang memakai sarung atau baju koko (yang berasal dari China) dan 
kopiah itu? Jika cara makan orang Arab itu termasuk Nabi makan di 
satu wadah besar rame-rame, apakah kita yang makan di piring masing-
masing dengan sendok itu kurang Islami? Jika Nabi bicara dengan 
bahasa Arab, apakah kita yang bicara bahasa Jawa, Sunda, Batak, dll 
kurang islami dibanding yang bicara pakai bahasa Arab? Apakah yang 
memberi khutbah di sholat jum'at yang pakai bahasa Indonesia itu 
kurang islami dibanding dengan pengkhutbah lainnya yang lebih banyak 
pakai bahasa Arab walaupun jemaahnya tidak mengerti?
> 
> Apakah betul yang namanya meniru Nabi itu meniru hal-hal yang 
berkaitan dengan fisik seperti itu, atau apakah kita harus meniru 
sisi dalam kemanusiaan Nabi, misalnya Nabi terkenal karena 
kejujurannya, lalu kenapa umat Islam banyak yang tidak meniru Nabi 
untuk kejujuran ini.Contohnya kenapa korupsi atau suap/sogokan 
begitu membudaya di Indonesia? Padahal mayoritas disini (87%) muslim 
kan?
> 
> salam
> Aisha
> ---
> From : Lina Dahlan
> Cuma menurut saya aja...
> Kalau mampu, tentunya orang tsb akan menjadi manusia terbaik pula. 
Mungkin yang terpenting adalah NIAT menjadikan Nabi SAW sebagai 
teladan dalam segala.
> 
> Kalau bener dapet pahala dua. Kalo salah dapet pahala satu. 
(anggep aja lagi berijtihad...). Luma'jan lah.
> 
> Sorry ya. Saya masih tipe atau dilevel pedagang: orang yang 
ngitung2 pahala...:-). 
> 
> wassalam,
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
>  wrote:
> >
> > Pak Agus Syafii, mau nanya
> > apakah menjadi manusia terbaik dalam psikologi islami itu artinya
> > harus meniru segala gerak-gerik dan tingkah laku Nabi seperti 
cara
> > makan, cara bicara, cara berjalan, dan berpakaian? Mohon
> > penjelasannya. Terima kasih.
> > 
> > salam,
> > --
> > wikan
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: debat kusir

2007-04-27 Terurut Topik asetijadi2004
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sir BATS" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> On Fri, 27 Apr 2007 13:34:01 +0700, Aisha <[EMAIL PROTECTED]>  
> wrote:
> 
> > From : lulu beauty
> > salam..
> > pertama saya ikut milis ini dengan harapan saya bisa silaturahmi 
dan  
> > medapatkan sesuatu yang baik disini... tapi baru beberapa hari 
ikut  
> > milis...semuanya dipenuhi dengan debat kusir yang ga tau 
juntrungannya  
> > kemana... apa memang seperti ini yang wanita muslimah 
bahassampai  
> > saya merasa maaf...ada yang seolah mempertanyakan sesuatu yang  
> > seharusnya sudah tidak perlu lagi dipertanyakan kalo mau tau 
tentang  
> > tuhan jangan pake debat kusir, tapi baca dan cari literatur  
> > sebanyak-banyaknya...kalo memang Allah sayang pasti akan 
diberikan  
> > hidayah...:)
> >
> > We make everything simple
> >
> 
> Kita menghormati pendapat lulu beauty; karena begitulah pandangan 
beliau  
> atas milis ini. Perlu saya garis bawahi, milis ini jangankan jilbab 
atau  
> Tuban. Perempuan pergi ke mall perlu pakai baju atau tidak saja 
didebatkan  
> dan dipertanyakan. Banyak hal dipertanyakan di milis ini, bahkan 
yg  
> menurut orang banyak tidak perlu lagi dipertanyakan. Justru inilah  
> keistimewaan WM. Cuma saya sedang suka di id-ubuntu, asyik 
mendiskusikan  
> distro linux paling indah sejagat UBUNTU, saling memberi petunjuk 
dan  
> informasi agar linux box milik member berjalan mulus, indah dan 
produktif.  
> Tapi tidak ada Tuhan di milis itu, entah kenapa; mungkin Tuhan 
tidak Pakai  
> UBUNTU :=))
> 
> 

ustadz Sabri,

Kenapa kok jadi make buatan asing kayak UBUNTU?
Mengapa nilai-nilai universal linux diwujudkan menjadi UBUNTU-ISASI?
Bagaimana dengan IGOS Nusantara, distro buatan bangsa kita sendiri?
Bukankah karena muncul dari diri sendiri maka sangat bisa jadi lebih 
cocok dengan kepribadian dan identitas bangsa ini?

Linux itu bukan UBUNTU,
UBUNTU itu bukan Linux.h...bener nggak ini ya
;-))





> -- 
> Linux Registered User # 421968
>




[wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - semua agama sama?

2007-04-27 Terurut Topik Lina Dahlan
Kalo menurut saya malah mbak Chae yang terjebak pemikirannya pada 
pemisalan perbandingan kebenaran kitab suci dan kebenaran, 
keberadaan, dan kesejajaran bangsa-bangsa. Ini perbandingan yang 
tidak selevel sehingga tidak bisa di buat suatu kesimpulan yang 
sebanding pula ttg konsekwensi keberadaan. 

Pemisalan:
***
Saya menjadi pengikut Kristen krn saya yakin akan kebenaran Injil. 
Saya menjadi bangsa Indonesia krn saya yakin akan kebenaran 
Indonesia???. Nah gak level kan? Ada yg salah dengan pemisalan ini.

Saya menjadi pengikut Kristen tapi saya yakin akan kebenaran Injil, 
AlQur'an, dan Tripitaka (impossible deh). Saya menjadi orang 
Indonesia tapi saya yakin akan kebenaran bangsa lain (ini sah2 saja 
kan?)
***
Kalau yang dimaksudkan adalah kesejajaran kitab suci bagi negara-
negara...ya negara memang harus menganggapnya sejajar...:-)

Seperti yang sudah saya katakan bhw saya bisa menemukan kebenaran 
dalam Injil atau kitab apapun lainnya setelah berkesesuaian dengan 
AlQur'an, misalnya ayat2 yang mengatakan bhw Tuhan itu satu. Tapi 
ketika saya menemukan ayat2 dalam Injil (kini) bhw anak pertama 
Ibrahim (as) yang harus dikorbankan adalah Ishaq (as), saya 
mengatakan Injil itu salah karena AlQur'an menyatakan yang 
dikurbankan anak pertama yg bernama Ismaei (as). Ini salah satu 
contoh saja. Allah menegur ahli kitab yg jahil QS3:71 "Hai Ahli 
Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil
[203], dan menyembunyikan kebenaran[204], padahal kamu 
mengetahuinya?". Menyembunyikan kebenaran adalah salah. 

Akhirnya dengan saya temukan banyak kesalahan2 spt itu dalam kitab 
suci lain, secara menyeluruh kesimpulan saya adalah tidak mungkin 
suatu kitab suci yang dianggap suci mengandung kesalahan2 itu. Saya 
yakin kalau Taurat (asli) dan Injil (asli) akan berkesesuaian dengan 
AlQur'an. Jadi, saya juga beriman kepada Taurat dan Injil Asli yang 
dari Allah SWT. 

Lalu, ketika ada kitab suci yang mengisahkan nabi Allah melakukan 
incest, apakah kitab suci itu benar? Ketika ada kitab suci yang 
mengisahkan bhw Tuhan memberikan tanah A kpd suatu kaum pilihan dan 
tuhan memberikan 'kuasa'nya kpd kaum pilihan utk membunuh dan 
mengusir (memerangi penduduk yg didalam tanah tsb?) Apakah kitab 
suci benar? Kitab suci itu yg dimaksud ayat QS2:41 dan QS3:3 yg mbak 
kutip?

wassalam,


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jika kita berpatokan pada apa yang dinyatakan Qur'an makaseharusnya
> sikap melabeli kitab2 lain dengan nilai salah.
> 
> Seringkali kita terjebak pemikiran bahwa ketika kita mengakui
> kebenaran kita lain semisal taurat atau injil maka konsekwensinya 
kita
> harus menjadi pengikut agama yahudi atau kristen. Apa benar
> konsekwensinya demikian?? semisal kita mengakui keberadaan dan
> kebenaran serta kesejajaran bangsa-bangsa di dunia ini bukan 
berarti
> dengan kemudian kita jadi multi kebangsaan kan??

Saya menjadi pengikut Kristen krn saya yakin akan Injil. Saya 
menjadi bangsa Indonesia krn saya yakin akan Indonesia???
> 
> Al-Qur'an sendiri lebih banyak menekankan kesamaan, kebenaran dan
> diakuinya kitab-kitab lain.
> 
> Dan berimanlah kamu kepada apa ang telah Aku turunkan (al-Qur'an) 
yang
> membenarkan apa yang ada padamu (Taurat),...  (QS. 2:41)
> 
> Dia menurunkan Al-Kitab (al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya;
> membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan
> Taurat dan Injil. (QS. 3:3)
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" 
 
> > Sebagai muslimah saya menyatakan AlQur'an yang benar, maka 
> > konsekwensinya bagi saya (muslimah), kitab suci lain salah. Lha 
> > buktinya saya tidak menyatakan saya adalah Kristen atopun Budha.
> > 
> > Menurut saya sih, ini bukan soal menghakimi tapi tak ingin 
mendua.
> > 
> > Saya juga bisa maklum kalo kemudian orang Kristen bilang Alkitab 
> > (Injil) yang benar yang lain salah.
> > 
> > Sebagai konsekwensinya lagi saya sih gak sakit kalo AlQur'an 
> > dihakimi. Kasihan saja sama orang2 yang menghakiminya. 
> > 
> > Konsekwensi aja.
> > 
> > Saya juga mengatakan ada kebenaran dalam Injil dan kitab suci 
lain. 
> > Tapi itu tidak berarti bhw kitab Injil adalah benar. Ketika 
dalam 
> > Injil or kitab suci lain itu berkesesuain dgn AlQur'an itu lah 
yang 
> > benar. Jadi AlQur'an itu merupakan filter.
> > 
> > wassalam,
> >
>




Re: [wanita-muslimah] debat kusir

2007-04-27 Terurut Topik sir BATS
On Fri, 27 Apr 2007 13:34:01 +0700, Aisha <[EMAIL PROTECTED]>  
wrote:

> From : lulu beauty
> salam..
> pertama saya ikut milis ini dengan harapan saya bisa silaturahmi dan  
> medapatkan sesuatu yang baik disini... tapi baru beberapa hari ikut  
> milis...semuanya dipenuhi dengan debat kusir yang ga tau juntrungannya  
> kemana... apa memang seperti ini yang wanita muslimah bahassampai  
> saya merasa maaf...ada yang seolah mempertanyakan sesuatu yang  
> seharusnya sudah tidak perlu lagi dipertanyakan kalo mau tau tentang  
> tuhan jangan pake debat kusir, tapi baca dan cari literatur  
> sebanyak-banyaknya...kalo memang Allah sayang pasti akan diberikan  
> hidayah...:)
>
> We make everything simple
>

Kita menghormati pendapat lulu beauty; karena begitulah pandangan beliau  
atas milis ini. Perlu saya garis bawahi, milis ini jangankan jilbab atau  
Tuban. Perempuan pergi ke mall perlu pakai baju atau tidak saja didebatkan  
dan dipertanyakan. Banyak hal dipertanyakan di milis ini, bahkan yg  
menurut orang banyak tidak perlu lagi dipertanyakan. Justru inilah  
keistimewaan WM. Cuma saya sedang suka di id-ubuntu, asyik mendiskusikan  
distro linux paling indah sejagat UBUNTU, saling memberi petunjuk dan  
informasi agar linux box milik member berjalan mulus, indah dan produktif.  
Tapi tidak ada Tuhan di milis itu, entah kenapa; mungkin Tuhan tidak Pakai  
UBUNTU :=))


-- 
Linux Registered User # 421968


[wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - semua agama sama?

2007-04-27 Terurut Topik satriyo
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Chae: kok ndak ada keterangan mengani Raja Najasi masuk Islam 
kecuali
> di Footnote yang hanya merupakan catatan penulis saja, sedangkan
> penulis (KH Moenawar Cholil) kalau memang ada keterangan di Bab 16
> (jilid 1) silahkan di posting disini datanya, saya enggak bisa cross
> check karena ndak punya bukunya;)

SATRIYO:
sammaaa ... saya juga tidak punya. ;-)
Tapi apakah BERARTI kutipan di atas tidak ada AKURASInya? Jika memang 
ingin tahuu banget ya sumaonggo, ga mahal ko buku yang 
jilid 1 nya. Gantian anda yang bantu saya ... ;-)
> 
> 
> Chae: ha..ha..ha..:)) menurut anda sekutu yang dimaksud itu siapa??
> coba saya ingin tahu dari sudut pandang anda?? dan berdasarkan apa
> anda menolak persepsi saya bahwa sekutu itu umat Nasrani?? sedangkan
> saya merujuk kepada keberadaan umat Nasrani di zaman Rasul

SATRIYO:
Waduh cah wadon ngakak ngono ... weleh weleh ... ra apik to.
enwei, ... ko jadi saya yang anda tuding ya? justru anda yang 
menggunakan asumsi, kesimpulan dan tidak bisa menunjukkan data ko ... 
kan anda yang make-make piagam, ya pakelah dengan benar ... dan 
akurat. ;-)
> 
> hi..hi..hi.;)). jadi anda setuju Nabi mengakui keberadaan Keberadaan
> Yahudi???  ini dulu dech...

SATRIYO:
Lho memangnya yang saya bilang apa?
Ko ngguyu maning ... ki.
Memang sama mengakui keberadaan artinya memang mereka ada dan 
mengakui KEBENARAN ajaran mereka? piye to ... iya iay ini dulu aja
cappeee deee
> 
> 
> 
> Chae: ok, saya coba pelan-pelan biar mudah bagi anda, dalam Qs.4:24
> ada penghalalan Nikah Mut'ah tapi bagi golongan suni dan juga
> mayoritas muslim di Indonesia yaitu Ahli Sunah wal Jama'ah, nikah
> mut'ah itu haram dengan kata lain ada penghapusan terhadap Qs.4:24.
> kira-kira sudah jelas;))

SATRIYO:
Memangnya saya tanyakan mut'ah? Artinya apa memang bagi anda hanya 
soal Mut'ah yang bagi anda mewakili klaim anda bahwa ada perubahan 
dalam Qur'an yang perubahan itu bagi anda sama dengan perubahan 
Taurat dan Injil di tangan kaum yahudi dan nasrani?

>  

> 
> Chae: ha..ha..ha..ha.. senangnya berdiskusi dengan anda;)) saya 
hanya
> tanya anda sendiri bagaimana bersikap soal nikah Mut'ah apakah tetap
> menghalalkan sesuai Qs.4:24 atau menghapuskan kehalalanya alias
> mengharamkan nikah mut'ah yang berarti MENGHAPUSKAN AYAT
> QS.2:24...GAMPANG KOK BUAT DIJAWAB;))

SATRIYO:
ya gampang kalo jelas pertanyaannya. lagi-lagi kan itu dari persepsi 
anda. jangan gitu terus donggg ...
Kalo begitu anda menghalalkan mut'ah? Kalo ya bukankah RASUL yang 
atas wahyu Allah membatalkannya? Silakan cari sendiri dalilnya, saya 
sudah bantu tegaskan bahwa bukan manusia yang mengubah Quran, dalam 
konteks anda ttg mut'ah, tapi Allah melalui Rasulnya ...

Silakan anda juga belajar lagi dan baca lagi ... jika mau tidak 
disuapi terus ... di mata saya begitu.

salam,
satriyo




Re: [wanita-muslimah] Re: Akal dan posisinya dalam Islam ... Diskusi Sabtuan INSISTS

2007-04-27 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
saya sendiri gak tahu kalau negara Jerman jadi pusat gerakan Islam di dunia.
yang jelas di sini islam minoritas, mayoritas tidak beragama.
orang islam sendiri banyak mendapat sorotan negatif dari orang
non-islam, karena beberapa kejadian, seperti pelaku penabrakan pesawat
WTC itu orang islam yang sekolah di Hamburg. Terakhir ada orang Islam
keturunan Libanon yang ketauan menyimpan di jerman setelah sodaranya
di Libanon meninggal terbunuh oleh tentara Israel.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 4/27/07, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Mas Satriyo :
>
>kalo mau tahu ya gampang toh, di situsnya bisa Wikan lihat, atau
>  langsung kontak mas Syam yang memang masih sama-sama di Jerman sukur2
>  bisa diskusi krn beliau termasuk gerbong lokomotifnya (istilah saya),
>  atau via istrinya di http://inci73. multiply. com 
>  --
>
>Jano - ko :
>
>Jadi tertarik dengan Negara Jerman, kira-kira ada tidak ya teman-teman 
> disini yang bisa menjelaskan peran penting Negara Jerman sebagai pusat 
> gerakan Islam di dunia.
>Mohon informasinya.


Re: [wanita-muslimah] Re: Akal dan posisinya dalam Islam ... Diskusi Sabtuan INSISTS

2007-04-27 Terurut Topik jano ko
Mas Satriyo :
   
  kalo mau tahu ya gampang toh, di situsnya bisa Wikan lihat, atau 
langsung kontak mas Syam yang memang masih sama-sama di Jerman sukur2 
bisa diskusi krn beliau termasuk gerbong lokomotifnya (istilah saya), 
atau via istrinya di http://inci73. multiply. com 
-
   
  Jano - ko :
   
  Jadi tertarik dengan Negara Jerman, kira-kira ada tidak ya teman-teman disini 
yang bisa menjelaskan peran penting Negara Jerman sebagai pusat gerakan Islam 
di dunia.
  Mohon informasinya.
   
  Wassalam
   
  --oo0oo--

satriyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  kalo mau tahu ya gampang toh, di situsnya bisa Wikan lihat, atau 
langsung kontak mas Syam yang memang masih sama-sama di Jerman sukur2 
bisa diskusi krn beliau termasuk gerbong lokomotifnya (istilah saya), 
atau via istrinya di http://inci73.multiply.com 

saya bukan orang insists ...

Memang tidak boleh atau sia-sia membahas pemikiran orang? apakah 
nurcholish dll itu tidak membahas pikiran orang juga?

maksudnya apa si?

salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> wa'alaikumussalam wr wb
> mas satriyo, mau nanya ...
> apakah INSISTS punya acara pembahasan idea yang orisinil kepunyaan
> INSISTS sendiri,
> ketimbang membahas pemikiran orang lain, misal Nurcholis Madjid, 
Harun Nasution.
> Terimakasih atas jawabannya.
> 
> wassalam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 4/24/07, satriyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Assalaamu alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh,
> >
> > Berikut saya teruskan undangan terbuka dari INSISTS untuk 
mengikuti
> > diskusi Sabtuan INSISTS, dengan pembahasan ...
> >
> > Akal dan posisinya dalam Islam: Kritik terhadap Rasionalisme
> > Mu'tazilah versi Prof. Dr. Harun Nasution
>



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Akal dan posisinya dalam Islam ... Diskusi Sabtuan INSISTS

2007-04-27 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
Terima kasih atas jawabannya, Mas Satriyo.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 4/27/07, satriyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> kalo mau tahu ya gampang toh, di situsnya bisa Wikan lihat, atau
>  langsung kontak mas Syam yang memang masih sama-sama di Jerman sukur2
>  bisa diskusi krn beliau termasuk gerbong lokomotifnya (istilah saya),
>  atau via istrinya di http://inci73.multiply.com 
>
>  saya bukan orang insists ...
>
>  Memang tidak boleh atau sia-sia membahas pemikiran orang? apakah
>  nurcholish dll itu tidak membahas pikiran orang juga?
>
>  maksudnya apa si?


[wanita-muslimah] Fwd: R. A. Kartini

2007-04-27 Terurut Topik satriyo
dari milis sebelah ... semoga memberi masukan baru ..
salam,
satriyo

PS: have a good weekend guys

--- In [EMAIL PROTECTED], "..." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

 
Subject: Re: Kerajaan Campa dan Minangkabau Adalah Kelanjutan 
Keturunan Muhammad !!

 

Episode akhir hidup Raden Adjeng Kartini adalah akhir hidup yang penuh
hidayah. Secara tersirat beliau mengajak wanita Indonesia (khususnya 
wanita
Jawa pada waktu itu) untuk belajar Al-Qur'an, baik cara membacanya,
menghapalkannya, mengerti isinya, dan mengamalkannya. 

***

"Kyai, perkenankanlah saya menanyakan, bagaimana hukumnya apabila 
seorang
yang berilmu, namun menyembunyikan ilmunya?"

Pertanyaan ini diajukan Kartini kepada Kyai Haji Muhammad Sholeh bin 
Umar,
atau lebih dikenal dengan Kyai Sholeh Darat, ketika berkunjung ke 
rumah
pamannya Pangeran Ario Hadiningrat, Bupati Demak. Waktu itu sedang
berlangsung pengajian bulanan khusus untuk anggota keluarga dan 
Kartini ikut
mendengarkan bersama para raden ayu lainnya dari balik tabir. Karena
tertarik pada materi pengajian tentang tafsir Al-Fatihah, setelah 
selesai
Kartini mendesak pamannya agar bersedia menemaninya untuk menemui Kyai
tersebut.

Tertegun mendengar pertanyaan Kartini, Kyai balik bertanya, 

"Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?"

"Kyai, selama hidupku baru kali inilah aku sempat mengerti makna dan 
arti
surat pertama (Al-Fatihah), dan induk Al-Quran yang isinya begitu 
indah
menggetarkan sanubariku. Maka bukan buatan rasa syukur hati aku kepada
Allah, namun aku heran tak habis-habisnya, mengapa selama ini para 
ulama
kita melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al-Quran dalam bahasa 
Jawa.
Bukankah Al-Quran itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan 
sejahtera bagi
manusia?"

Ibu Kartini muda yang di kala itu belajar Islam dari seorang guru 
mengaji,
memang telah lama merasa tidak puas dengan cara mengajar guru itu 
karena
bersifat dogmatis dan indoktrinatif. Walaupun kakeknya Kyai Haji 
Madirono
dan neneknya Nyai Haji Aminah dari garis ibunya, M. A. Ngasirah adalah
pasangan guru agama, Kartini merasa belum bisa mencintai agamanya. 
Betapa
tidak? Beliau hanya diajar bagaimana membaca dan menghapal Al-Qur'an 
dan
cara melakukan shalat, tapi tidak diajarkan terjemahan, apalagi 
tafsirnya.
Pada waktu itu penjajah Belanda memang memperbolehkan orang 
mempelajari
Al-Qur'an asal jangan diterjemahkan.

Tergugah dengan kritik itu, Kyai Sholeh Darat kemudian menterjemahkan
Al-Qur'an dalam bahasa Jawa dan menuliskannya dalam sebuah buku 
berjudul
Faidhir Rahman Fit Tafsiril Quran jilid pertama yang terdiri dari 13 
juz,
mulai dari surat Al-Fatihah hingga surat Ibrahim. Buku itu dihadiahkan
kepada Ibu Kartini saat beliau menikah dengan R. M Joyodiningrat, 
Bupati
Rembang pada tanggal 12 November 1903.

Kyai Sholeh Darat keburu meninggal pada tanggal 18 Desember 1903 pada 
saat
baru menterjemahkan satu jilid tersebut. Namun dari informasi Ilahi 
yang
tampaknya terbatas itu pun sudah cukup membuka pikiran Ibu Kartini 
mengenai
Islam dan ajaran-ajarannya.

Salah satu hal yang memberikan kesan mendalam pada beliau adalah 
ketika
membaca tafsir Surat Al-Baqarah. Dari situlah tercetus kata-kata 
beliau
dalam bahasa Belanda, Door Duisternis Tot Licht. Ungkapan itu 
sebenarnya
terjemahan bahasa Belanda dari petikan firman Allah Subhanahu wa 
Ta`ala
yaitu Minadz Dzulumaati IlanNuur yang terdapat dalam Surat Al-Baqarah 
ayat
257. Oleh Armijn Pane, ungkapan itu diterjemahkan dalam bahasa Melayu 
atau
Indonesia sebagai Habis Gelap Terbitlah Terang. Padahal jika 
berangkat dari
petikan firman Allah Subhanahu wa Ta`ala tersebut lebih tepat dimaknai
sebagai Dari Kegelapan Menuju Cahaya , yang dapat ditafsirkan 
sebagai "dari
pemikiran yang tak terarah menuju pemikiran yang dilandasi hidayah 
Iman dan
Islam". 

Petikan firman Allah Subhanahu wa Ta`ala dalam Surat Al-Baqarah ayat 
257
tersebut sebenarnya untuk menggambarkan kondisi kejiwaan seseorang 
yang
mendapat hidayah Iman dan Islam, di mana dia mendapatkan informasi 
yang
sangat terang dan masuk dalam kalbunya mengenai kebenaran yang hakiki 
dari
Tuhannya. Kondisi seperti itulah yang dialami oleh Ibu Kartini 
menjelang
akhir hidupnya.

***

Oleh sebab itu penulis membagi perjalanan hidup Ibu Kartini yang 
mengalami
pencerahan dalam dua fase, yaitu fase pra dan selama-pasca mendapat 
hidayah.
Momen perubahannya adalah pada saat beliau menghadiri pengajian tafsir
Al-Qur'an yang diberikan oleh Kyai Sholeh Darat tersebut.

Dalam fase pertama, yaitu fase pra-hidayah, Ibu Kartini mendapat 
pencerahan
tentang perlunya mendobrak adat-adat lokal, baik perilaku yang
mengistimewakan keturunan ningrat daripada keturunan rakyat biasa 
maupun
yang mengekang hak-hak wanita pada umumnya. Menurut beliau, setiap 
manusia
adalah sederajat dan mereka berhak mendapat perlakuan yang sama. 
Sedangkan
khusus untuk wanita, mereka memiliki hak misalnya untuk memperoleh
pendidikan sekolah, hak untuk melakukan aktivitas keluar rumah, hak 
untuk
memilih calon suami. Namun di lain

Re: [wanita-muslimah] debat kusir

2007-04-27 Terurut Topik jano ko
Aisha :
   
  Milis itu kan tergantung anggotanya ...
   
  -
   
  Jano - ko :
   
  Mau mengulang lagi pendapatnya mbak Lulu,
   
  --
   
  From : lulu beauty
salam..
pertama saya ikut milis ini dengan harapan saya bisa silaturahmi dan medapatkan 
sesuatu yang baik disini... tapi baru beberapa hari ikut milis...semuanya 
dipenuhi dengan debat kusir yang ga tau juntrungannya kemana... apa memang 
seperti ini yang wanita muslimah bahassampai saya merasa maaf...ada yang 
seolah mempertanyakan sesuatu yang seharusnya sudah tidak perlu lagi 
dipertanyakan. ... kalo mau tau tentang tuhan jangan pake debat kusir, tapi 
baca dan cari literatur sebanyak-banyaknya. ..kalo memang Allah sayang pasti 
akan diberikan hidayah...:)

-
   
  Terimakasih mbak atas pendapatnya, di negara Demokrasi Islam, yang namanya 
berpendapat itu boleh koq, sepanjang tidak melanggar rambu-rambu.
   
  Pendapat Mbak lulu itu merupakan masukan buat saya dan teman-teman disini, 
siapa tahu pendapat mbak lulu itu merupakan nasehat yang memang ditunggu-tunggu 
teman disini.
   
  Terimakasih, kami tunggu nasehatnya lagi.
   
  Wassalam
   
  --oo0oo---
   
  

Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mba Lulu,
Milis itu kan tergantung anggotanya ya, jika kita ingin satu bentuk tertentu, 
misalnya ingin diskusi yang bukan debat kusir dan jelas juntrungannya, kenapa 
anda tidak mulai dengan mencontohkan bentuk diskusi seperti itu? Bukankah dalam 
agama ada penjelasan bahwa "orang yang paling baik itu adalah orang yang paling 
banyak manfaatnya untuk banyak orang", nah silahkan jika memang anda punya ilmu 
dan kemampuan untuk berdiskusi yang baik menurut anda itu, silahkan ikut masuk 
menanggapi sehingga diskusi di milis ini bukan lagi debat kusir dan tidak jelas 
juntrungannya, dengan cara itu anda akan betul-betul bermanfaat bagi yang 
lainnya, bukan sekedar mengeluh dan mengritik. Silahkan warnai milis ini dengan 
kebaikan.

Bagi saya pribadi, bentuk diskusi yang seperti apapun saya terima asal tidak 
saling memaki atau menghina. Bagaimanapun kualitas diskusi disini, harus kita 
terima bahwa memang anggota disini tidak semuanya beragama Islam dan yang 
beragama Islam juga tidak semuanya ahli agama yang menekuni agama Islam sampai 
punya gelar doktor di bidang agama. Banyak ragam manusia yang jadi anggotanya, 
ada yang memang backgroundnya dari pesantren dan sekolah lagi di Timur Tengah, 
ada yang dari pesantren lalu sekolah lagi di negara-negara yang mayoritas 
penduduknya non muslim, ada yang beragama sejak lahir dan besar di lingkungan 
keluarga yang menjalankan ritual agamanya dengan lengkap, yang tidak lengkap, 
ada yang yang baru mempelajari beberapa buku agama dan ikut pengajian, merasa 
paling soleh dan menghujat sana sini, ada yang baru masuk Islam, dll. Semua 
keaneka ragaman itu kan harus kita terima, pemahaman agama setiap orang itu 
beda-beda dan cara penyampaiannya pun beda-beda, siapa tahu
 dari diskusi yang dianggap debat kusir itu yang berdebat atau yang hanya 
sekedar membaca debat itu bisa lebih memahami agama Islam.

salam
Aisha
-
>From : lulu beauty
salam..
pertama saya ikut milis ini dengan harapan saya bisa silaturahmi dan medapatkan 
sesuatu yang baik disini... tapi baru beberapa hari ikut milis...semuanya 
dipenuhi dengan debat kusir yang ga tau juntrungannya kemana... apa memang 
seperti ini yang wanita muslimah bahassampai saya merasa maaf...ada yang 
seolah mempertanyakan sesuatu yang seharusnya sudah tidak perlu lagi 
dipertanyakan kalo mau tau tentang tuhan jangan pake debat kusir, tapi baca 
dan cari literatur sebanyak-banyaknya...kalo memang Allah sayang pasti akan 
diberikan hidayah...:)

We make everything simple

[Non-text portions of this message have been removed]



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: The Name of Allah

2007-04-27 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Syahadat itu ada dua penggal, tepatnya syahadatain. Penggalan pertama ada
nama Allah dan penggalan kedua ada juga nama Allah. Itulah sebabnya Abah
katakan "Syema Ysrael, Adonai Elohenu, Adonay Ehad" itu belum lengkap. Lagi
pula itukan hanya "rekaan" yang dianggap terjemahan melalui hermeneutika
dari bahasa aslinya yang telah mati yaitu Hebreu Kuno (Al-'Ibriyyah
Al-Qadiymah), ya dari Kitab Tawrah asli yang telah hilang itu, sehingga
sampai sekarang orang sudah tidak tahu lagi bagaimana sesungguhnya
"redaksional" asli dari syahadatnya ummat Nabi Musa AS tersebut. Silakan
disimak:
-- And he buried him in a valley in the land of Moab, over against
Beth-peor; but no men knoweth of his sepulchre unto this day. And Moses was
an hundred and twenty years old when he died [KJVR-Deuteronomy 34:6-7],.

Dari kata-kata he buried him , unto this day, when he died , menunjukkan
bahwa Tawrah dituliskan oleh para "sect of writers" setelah wafatnya Nabi
Musa AS, jadi seperti menuliskan Hadits RasuluLlah SAW. Bedanya ialah dalam
hal Hadits jelas orangnya terutama wataknya dari orang yang pertama yang
mendengar dan melihat langsung ucapan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW dan
sanadnya secara sinambung diteruskan kepada orang kedua, ketiga dan
seterusnya hingga sampai kepada perawi Hadits yang menuliskannya. Sedangkan
pada penulisan Tawrah tidak jelas siapa para sect of writers setelah Nabi
Musa AS wafat, siapa itu "he" dalam "he buried him". Juga tidak jelas jangka
waktu antara wafatnya Nabi Musa AS dengan yang dimaksud oleh penulis Tawrah
dengan ungkapan kata: unto this day, yakni hari mulai kalimat-kalimat
[KJVR-Deuteronomy 34:6-7] itu dituliskan.

Wassalam
Abah

- Original Message - 
From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, April 26, 2007 14:25
Subject: [wanita-muslimah] Re: The Name of Allah


> My Dearest Abah,
>
> kan lagi bahas masalah proper name atau bukankankah Allah itu??
> sehingga syahadat yang saya sajikan cukup bukan??;)
>
> Justru jika Allah adalah proper name maka sejak zaman Nabi Musa sudah
> di perkenalkan dan tidak ada perubahan nama pada kitab2 sebelum
> Qur'an...gitu loh Abah;))
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > KJVR-Deu 6:4  Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:
> > Lalu mana itu syahadat ttg pengakuan Nabi Musa AS sebagai Nabi,
> utusan YHWH.
> > Bukankah Abah tulis: Saya sendiri belum mendapatkan informasi syahadat
> > uumatnya Nabi Musa AS.
> > Syahadat yang di atas itu belum lengkap bagi ummatnya Nabi Musa AS.
> >
> > Fyi, coba lihat, YHWH diterjemahkan ke dalam bhs Inggris LORD.
> Itulah yang
> > mereka lakukan thd Allah, juga Allah mereka terjemahkan , karena mereka
> > anggap YHWH itu bukan proper name, mereka paralelkan dengan Allah
> juga bukan
> > Proper Name, jadi bisa diterjemahkan..
> > Wassalam
> > Abah
> >
> >
> > - Original Message - 
> > From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Wednesday, April 25, 2007 11:31
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: The Name of Allah
> >
> >
> > >
> > > Abah...
> > >
> > > Ini salah satu syahadat dari kita PL yang berbahasa Ibrani;
> > >
> > > Ulangan 6 : 4 dalam bahasa asli (Ibrani):
> > >
> > > "Syema Ysrael, Adonai Elohenu, Adonay Ehad".
> > >
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> > >  wrote:
> > > >
> > > > Saya sendiri belum mendapatkan informasi syahadat uumatnya Nabi
> Musa AS.
> > > > Akan tetapi syahadat Kristian saya dapatkan sebagai berikut (tetapi
> > > sayang,
> > > > tidak dari Injil):
> > > > Konsili Nicaea I (sumber dari Wikipedia)
> > > > Konsili Nicea Pertama dihimpunkan oleh Kaisar Roma Konstantin Agung
> > > pada 325
> > > > M. Ini adalah konferensi ekumenis pertama para uskup dari Gereja
> > > Kristen.
> > > > Tujuan konsili ini (yang juga disebut sinode) adalah memecahkan
> > > perbedaan
> > > > pendapat di Gereja Alexandria mengenai hakikat Yesus dalam
> hubungannya
> > > > dengan Sang Bapa; khususnya apakah Yesus mempunyai hakikat yang sama
> > > atau
> > > > serupa dengan Allah Bapa. St. Alexander dari Alexandria
> mengambil posisi
> > > > yang pertama; penatua Arius yang populer, yang merupakan asal-usul
> > > istilah
> > > > pertikaian Arian datang, dan mengambil posisi yang kedua.
> Konsili ini
> > > > memutuskan menentang kaum Arian. Hasil lain dari konsili ini adalah
> > > > kesepakatan mengenai tanggal perayaan Paskah Kristen, yang mulanya
> > > berkaitan
> > > > dengan Paskah Yahudi. Perayaan ini adalah perayaan terpenting dalam
> > > > kehidupan Gereja. Konsili memutuskan untuk merayakan Paskah pada
> > > hari Minggu
> > > > pertama setelah equinox musim semi, bebas dari Kalender Ibrani
> Alkitab
> > > > (lihat pula Quartodecimanisme), dan memberikan wewenang kepada Uskup
> > > > Alexandria kemungkinan menggunakan kalendar Alexandria) untuk
> > > mengumumkan
> > > > setiap tahunnya tanggal yang persis kepada rekan-rekan uskupnya.
> Konsili
> > > > Nicea secara historis pent

[wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - semua agama sama?

2007-04-27 Terurut Topik Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> SATRIYO:
> Nah yang lebih lengkap ada di jilid 2 dari 3 jilid Kelengkapan Tarikh 
> Nabi Muhammad saw karangan KH Moenawar Cholil, Bab 34: Surat-surat 
> dakwah Nabi Muhammad saw, Sub-bab L: Sambutan Ash-Himah Najasyi, ada 
> kisahnya. Mau tahu ...? Hehehe ... semoga AKURAT ... ;-)
> 
> Saya kutip ya, "Ash-Himah Najasyi, Raja Habsyi, menerima utusan Nabi 
> saw yang membawa surat dakwah beliau dengan ramah dan sopan, karena 
> Raja Habsyi ini pernah menerima kaum muslimin yang hijrah ke 
> negerinya, yaitu pada tahun 5 hijrah.136
> 
> Najasyi, ketika menerima surat dakwah dari Nabi saw, yang dibawa oleh 
> Amr bin Umayyah adh-Dhamri, meletakkan surat itu di atas kedua 
> matanya. Lalu, turunlah ia dari kursi yang didudukinya lantas duduk 
> di atas tanah. Seketika itu juga ia menyatakan telah memeluk Islam. 
> Kemudian ia menyuruh orang supaya mengambilkan sebuah bejana kecil 
> yang terbuat dari gading gajah dan surat dari Nabi saw itu lalu ia 
> simpat baik-baik di tempat itu. Sesudah selesai penyambutannya 
> terhadap utusan pembawa surat NAbi saw itu, ia menulis kepada Nabi 
> saw yang berbunyi ..."
> 
> (Maaf suratnya panjang dan tidak saya kutip)
> 
> Demikian jawaban surat ...
> 
> Menurut riwayat yang lain, Nabi saw mengirim dua helai surat kepada 
> Najasy. Satu surat berisi dakwah seperti di atas dan satu surat yang 
> lain berisi urusan Ummu Habibah anak wanita Abu Sufyan, yang ketika 
> itu dalam keadaan janda di negeri HAbsyi."
> 
> (footnote 136: Sebenarnya Najasyi yang dikirimi surat oleh Nabi saw 
> itu sudah megnikuti Islam sejak kedatangan rombongan kaum muslimin 
> yang hijrah ke Habsyi. Lihat, bab 16 (jilid 1). Sebagai bukti bahwa 
> ia telah sejak lama memeluk Islam dapat dilihat isi surat jawabannya 
> terahadap surat dakwah NAbi saw yang dikirimkan pada akhir tahum 6 
> hijrah. Juga dapat ditilik dari pembelaannya dan perlindungannya atas 
> rombongan kaum muslimin yang hijrah ke Habsyi pada tahun 5 atau 7 
> kenabian, sebagaimana telah diuraikan (Pen.))
> 
> Demikian kutipannya.

Chae: kok ndak ada keterangan mengani Raja Najasi masuk Islam kecuali
di Footnote yang hanya merupakan catatan penulis saja, sedangkan
penulis (KH Moenawar Cholil) kalau memang ada keterangan di Bab 16
(jilid 1) silahkan di posting disini datanya, saya enggak bisa cross
check karena ndak punya bukunya;)


> SATRIYO:
> Maaf, memang ada data akurat bahwa SEKUTU itu memang termasuk 
> nasrani? Memang ketika itu Nasrani diakui keberadannya, tapi itu juga 
> sama dengan ini piagam Madinah, mengakui keberadaan Yahudi dan 
> agamanya, TAPI TIDAK KEBENARAN kedua agama itu!!! Pleas deh  ...

Chae: ha..ha..ha..:)) menurut anda sekutu yang dimaksud itu siapa??
coba saya ingin tahu dari sudut pandang anda?? dan berdasarkan apa
anda menolak persepsi saya bahwa sekutu itu umat Nasrani?? sedangkan
saya merujuk kepada keberadaan umat Nasrani di zaman Rasul

hi..hi..hi.;)). jadi anda setuju Nabi mengakui keberadaan Keberadaan
Yahudi???  ini dulu dech...


> SATRIYO:
> Ini belum menjawab. Tolong dong jawabannya yang nyambung dan AKURAT. 
> Apalagi main KESIMPULAN SENDIRI: "bagi kaum golongan suni termasuk 
> ahli sunah wal jama'ah, nikah mut'ah adalah haram, berarti 
> merubah ..." wah enak kalo MENGEMBANGKAN cara diskusi spt ini ...
> > 
> > Omong-omong apakah anda termasuk orang yang menghalalkan nikah 
> mut'ah???

Chae: ok, saya coba pelan-pelan biar mudah bagi anda, dalam Qs.4:24
ada penghalalan Nikah Mut'ah tapi bagi golongan suni dan juga
mayoritas muslim di Indonesia yaitu Ahli Sunah wal Jama'ah, nikah
mut'ah itu haram dengan kata lain ada penghapusan terhadap Qs.4:24.
kira-kira sudah jelas;))
 
> SATRIYO:
> Lho yang ungkit2 Mut'ah kan anda? Pandai ya membalik-balik 
> pernyataan. Sing eling too ..
> > BTW, BISA AKURAT SEPERTI SAYA DALAM MEMBERIKAN DASAR PERNYATAAN? 
> SEJAUH INI ANDA MENJAWAB TAPI SESUKA ANDA ... CONTOHNYA SOAL MENGUBAH 
> AYAT, APA IYA ANDA SUDAH MENJAWAB SESUAI PERTANYAAN SAYA... ;-)

Chae: ha..ha..ha..ha.. senangnya berdiskusi dengan anda;)) saya hanya
tanya anda sendiri bagaimana bersikap soal nikah Mut'ah apakah tetap
menghalalkan sesuai Qs.4:24 atau menghapuskan kehalalanya alias
mengharamkan nikah mut'ah yang berarti MENGHAPUSKAN AYAT
QS.2:24...GAMPANG KOK BUAT DIJAWAB;))

> 
> salam,
> satriyo
>




[wanita-muslimah] Re: Akal dan posisinya dalam Islam ... Diskusi Sabtuan INSISTS

2007-04-27 Terurut Topik satriyo
kalo mau tahu ya gampang toh, di situsnya bisa Wikan lihat, atau 
langsung kontak mas Syam yang memang masih sama-sama di Jerman sukur2 
bisa diskusi krn beliau termasuk gerbong lokomotifnya (istilah saya), 
atau via istrinya di http://inci73.multiply.com 

saya bukan orang insists ...

Memang tidak boleh atau sia-sia membahas pemikiran orang? apakah 
nurcholish dll itu tidak membahas pikiran orang juga?

maksudnya apa si?

salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Wikan Danar Sunindyo" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> wa'alaikumussalam wr wb
> mas satriyo, mau nanya ...
> apakah INSISTS punya acara pembahasan idea yang orisinil kepunyaan
> INSISTS sendiri,
> ketimbang membahas pemikiran orang lain, misal Nurcholis Madjid, 
Harun Nasution.
> Terimakasih atas jawabannya.
> 
> wassalam,
> --
> wikan
> http://wikan.multiply.com
> 
> On 4/24/07, satriyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Assalaamu alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh,
> >
> >  Berikut saya teruskan undangan terbuka dari INSISTS untuk 
mengikuti
> >  diskusi Sabtuan INSISTS, dengan pembahasan ...
> >
> >  Akal dan posisinya dalam Islam: Kritik terhadap Rasionalisme
> >  Mu'tazilah versi Prof. Dr. Harun Nasution
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya Terakomodasi - My mother

2007-04-27 Terurut Topik jano ko
Bu Les :
   
  lho 
kok sekarang Pak Janoko seolah melihat orang lain tidak menghargai 
ibu rumah tangga. Istigfar Pak..


   
  Jano - ko :
   
  Lhah...itu kan penafsiran bu  les aja, jadi sebaiknya kita berdua istighfar, 
kanjeng Nabi selalu mengajarkan kita untuk istigfar,
   
  --
   
  Rasulullah S.A.W telah bersabda yang artinya : Sesiapa yang banyak 
beristighfar maka Allah akan menjadikan baginya daripada setiap kesusahan jalan 
penyelasaian, daripada setiap kesempitan jalan keluar dan akan diberikan rezeki 
dengan cara yang tidak diketahui.   
   
  ---
   
  Rasulullah S.A.W telah bersabda yang artinya : Tiada daripada seorang muslim 
yang memohon doa sedangkan dia sendiri bersih dari dosa dan juga dia tidak 
pernah memutuskan perhubungan silaturrahim sesama manusia melainkan Allah akan 
menganugerahi kepadanya satu dari tiga perkara ini : sama ada terus diterima 
doanya, sama ada Dia akan menangguhnya sehingga hari akhirat ataupun 
disimpan(ampun) segala kejahatan yang seumpanya (permintaan tadi). Maka para 
sahabat bertanya : Sekalipun banyak? Sabda baginda S.A.W : Allah lebih banyak 
pemberianNya.

--
   
  Coba dech baca lagi kalimat jano-ko dengan pelan-pelan, dibawah kalimat 
jano-ko terdapat  ( :) ) , lha wong jano-ko sayang ama mas DWS koq ditafsirkan 
... :) , jangan gitu ach
  Jano-ko memberi contoh kepada handai taulan, bahwa mas DWS itu sukses karena 
jasa ibundanya gitu.
   
  :) , senyum lagi.
   
  Wassalam
   
  --oo0oo--
   
  
lestarin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Astagfirullah Pak Janoko alias Bapak Sutiyoso Wijanarko,

Istigfar Pak, Pak DWS atau siapapun di milis ini tidak ada yang 
meragukan peran ibu sebagai ibu rumah tangga, tidak ada yang pernah 
menjelek-jelekkan kemuliaan seorang ibu rumah tangga. Jadi mbok ya-o 
instropeksi pak, justru Pak Janoko lah satu-satunya orang di milis 
ini yang menyebut seorang ibu rumah tangga sebagai :"perempuan yang 
leyeh-leyeh dirumah".sudah lupa Pak? apa perlu di munculkan 
lagi arsipnya??? Bapak sampai detik ini pun tidak pernah meralat 
ucapan bapak soal istilah "Perempuan leyeh-leyeh dirumah". lho 
kok sekarang Pak Janoko seolah melihat orang lain tidak menghargai 
ibu rumah tangga. Istigfar Pak..

Wassalam

Lestari 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> 
> Jano - ko :
> 
> 
> Pertanyaan, adakah tokoh besar dunia yang terlahir tanpa 
pendidikan dari ibunya ?
> 
> Siapa yang mendidik mas DWS sehingga mas DWS menjadi insan yang 
sukses sampai belajar di Amerika ?
> 
> :)
> 
> Mohon kaum feminis dunia untuk menghormati peran ibu sebagai ibu 
rumah tangga.
> Hormati Rumah Tangga sebagai Lembaga Pendidikan yang terbaik.
> 
> Wassalam



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya Terakomodasi - My mother

2007-04-27 Terurut Topik jano ko
Bu Les :
   
  lho 
kok sekarang Pak Janoko seolah melihat orang lain tidak menghargai 
ibu rumah tangga. Istigfar Pak..


   
  Jano - ko :
   
  Lhah...itu kan penafsiran bu  les aja, jadi sebaiknya kita berdua istighfar, 
kanjeng Nabi selalu mengajarkan kita untuk istigfar,
   
  --
   
  Rasulullah S.A.W telah bersabda yang artinya : Sesiapa yang banyak 
beristighfar maka Allah akan menjadikan baginya daripada setiap kesusahan jalan 
penyelasaian, daripada setiap kesempitan jalan keluar dan akan diberikan rezeki 
dengan cara yang tidak diketahui.   
   
  ---
   
  Rasulullah S.A.W telah bersabda yang artinya : Tiada daripada seorang muslim 
yang memohon doa sedangkan dia sendiri bersih dari dosa dan juga dia tidak 
pernah memutuskan perhubungan silaturrahim sesama manusia melainkan Allah akan 
menganugerahi kepadanya satu dari tiga perkara ini : sama ada terus diterima 
doanya, sama ada Dia akan menangguhnya sehingga hari akhirat ataupun 
disimpan(ampun) segala kejahatan yang seumpanya (permintaan tadi). Maka para 
sahabat bertanya : Sekalipun banyak? Sabda baginda S.A.W : Allah lebih banyak 
pemberianNya.

--
   
  Coba dech baca lagi kalimat jano-ko dengan pelan-pelan, dibawah kalimat 
jano-ko terdapat  ( :) ) , lha wong jano-ko sayang ama mas DWS koq ditafsirkan 
... :) , jangan gitu ach
  Jano-ko memberi contoh kepada handai taulan, bahwa mas DWS itu sukses karena 
jasa ibundanya gitu.
   
  :) , senyum lagi.
   
  Wassalam
   
  --oo0oo--
   
  
lestarin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Astagfirullah Pak Janoko alias Bapak Sutiyoso Wijanarko,

Istigfar Pak, Pak DWS atau siapapun di milis ini tidak ada yang 
meragukan peran ibu sebagai ibu rumah tangga, tidak ada yang pernah 
menjelek-jelekkan kemuliaan seorang ibu rumah tangga. Jadi mbok ya-o 
instropeksi pak, justru Pak Janoko lah satu-satunya orang di milis 
ini yang menyebut seorang ibu rumah tangga sebagai :"perempuan yang 
leyeh-leyeh dirumah".sudah lupa Pak? apa perlu di munculkan 
lagi arsipnya??? Bapak sampai detik ini pun tidak pernah meralat 
ucapan bapak soal istilah "Perempuan leyeh-leyeh dirumah". lho 
kok sekarang Pak Janoko seolah melihat orang lain tidak menghargai 
ibu rumah tangga. Istigfar Pak..

Wassalam

Lestari 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>> 
> Jano - ko :
> 
> 
> Pertanyaan, adakah tokoh besar dunia yang terlahir tanpa 
pendidikan dari ibunya ?
> 
> Siapa yang mendidik mas DWS sehingga mas DWS menjadi insan yang 
sukses sampai belajar di Amerika ?
> 
> :)
> 
> Mohon kaum feminis dunia untuk menghormati peran ibu sebagai ibu 
rumah tangga.
> Hormati Rumah Tangga sebagai Lembaga Pendidikan yang terbaik.
> 
> Wassalam



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - semua agama sama?

2007-04-27 Terurut Topik satriyo
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Chae: Anda punya reff kisah Muhammad dari Haekal, silahkan di baca
> disana ada informasi bahwa Raja Najasi adalah seorang Kristen, dan
> sekarang silahkan anda berikan data akurat mengenai masuk Islamnya
> Raja Najasi secara diam-diam yang anda klaim sebelumnya:)

SATRIYO:
Nah yang lebih lengkap ada di jilid 2 dari 3 jilid Kelengkapan Tarikh 
Nabi Muhammad saw karangan KH Moenawar Cholil, Bab 34: Surat-surat 
dakwah Nabi Muhammad saw, Sub-bab L: Sambutan Ash-Himah Najasyi, ada 
kisahnya. Mau tahu ...? Hehehe ... semoga AKURAT ... ;-)

Saya kutip ya, "Ash-Himah Najasyi, Raja Habsyi, menerima utusan Nabi 
saw yang membawa surat dakwah beliau dengan ramah dan sopan, karena 
Raja Habsyi ini pernah menerima kaum muslimin yang hijrah ke 
negerinya, yaitu pada tahun 5 hijrah.136

Najasyi, ketika menerima surat dakwah dari Nabi saw, yang dibawa oleh 
Amr bin Umayyah adh-Dhamri, meletakkan surat itu di atas kedua 
matanya. Lalu, turunlah ia dari kursi yang didudukinya lantas duduk 
di atas tanah. Seketika itu juga ia menyatakan telah memeluk Islam. 
Kemudian ia menyuruh orang supaya mengambilkan sebuah bejana kecil 
yang terbuat dari gading gajah dan surat dari Nabi saw itu lalu ia 
simpat baik-baik di tempat itu. Sesudah selesai penyambutannya 
terhadap utusan pembawa surat NAbi saw itu, ia menulis kepada Nabi 
saw yang berbunyi ..."

(Maaf suratnya panjang dan tidak saya kutip)

Demikian jawaban surat ...

Menurut riwayat yang lain, Nabi saw mengirim dua helai surat kepada 
Najasy. Satu surat berisi dakwah seperti di atas dan satu surat yang 
lain berisi urusan Ummu Habibah anak wanita Abu Sufyan, yang ketika 
itu dalam keadaan janda di negeri HAbsyi."

(footnote 136: Sebenarnya Najasyi yang dikirimi surat oleh Nabi saw 
itu sudah megnikuti Islam sejak kedatangan rombongan kaum muslimin 
yang hijrah ke Habsyi. Lihat, bab 16 (jilid 1). Sebagai bukti bahwa 
ia telah sejak lama memeluk Islam dapat dilihat isi surat jawabannya 
terahadap surat dakwah NAbi saw yang dikirimkan pada akhir tahum 6 
hijrah. Juga dapat ditilik dari pembelaannya dan perlindungannya atas 
rombongan kaum muslimin yang hijrah ke Habsyi pada tahun 5 atau 7 
kenabian, sebagaimana telah diuraikan (Pen.))

Demikian kutipannya.

> 
> > SATRIYO:
> > Kok malah membalikkan kata-kata sih?!! Justru anda yang harus 
> > menjelaskan dasar asumsi anda dan buktikan bukan asal kutip. Itu 
sih 
> > anak TK (meniru ucapan yang lain di milis ini) juga bisa. Anda 
> > memberikan suatu asumsi tapi tidak jelas bagaimana anda sampai 
pada 
> > asumsi anda. Kan saya tandaskan bahwa anda tidak bisa menafsirkan 
> > suatu kesepakatan yang eksplisit. Tapi anda bersiteguh. Malah 
> > sekarang menuntut saya sesuatu yang sudah jelas ada di 
kesepakatan 
> > Madinah itu seolah saya yang berasumsi ... piye to?!!
> 
> Chae: ha..ha..ha.. coba anda periksa pasal 25 isi piagam medinah 
yangs
> saya posting, ini saya kutip lagi.."kaum Yahudi dan kaum Muslimin,
> bebas memeluk agama masing-masing. Demikian pula halnya dengan 
sekutu
> dan diri mereka sendiri. 
> 
> Jelas tertulis disana mengenai kebebasan memeluk agama masing-masing
> baik muslim dan Yahudi BESERTA SEKUTU dan ketika zaman Rasul kaum
> Nasrani/kristen sudah ada jadi agama tsb pun diakui keberadanya...
(INI
> DASAR ARGUMENTASI SAYA)
> 
> MANA DASAR ARGUMENTASI ANDA YANG MENYATAKAN BAHWA RASUL TIDAK 
MENGAKUI
> KEBERADAAN AGAMA YAHUDI DAN KRISTEN??;))

SATRIYO:
Maaf, memang ada data akurat bahwa SEKUTU itu memang termasuk 
nasrani? Memang ketika itu Nasrani diakui keberadannya, tapi itu juga 
sama dengan ini piagam Madinah, mengakui keberadaan Yahudi dan 
agamanya, TAPI TIDAK KEBENARAN kedua agama itu!!! Pleas deh  ...
> 
> > SATRIYO:
> > Silakan anda tunjukkan dari mana anda tahu ada 'MANUSIA yang 
SEKARANG 
> > MENGHARAMKAN nikah mut'ah yang ada dalam Qs.4:24' ...! Ini 
artinya 
> > bukan sekedar kemampuan nalar/logika tapi dalil yang jelas untuk 
itu, 
> > apapun itu.
> > 
> > Dan dari mana kesamaan antara nasikh-mansukh di Al-Qur'an 
> > dengan 'yang dilakukan oleh MANUSIA SEPERTI YANG TERJADI PADA 
TAURAT 
> > DAN INJIL' ... jika memang anda bisa buktikan bahwa memang 'YANG 
> > TERJADI PADA TAURAT DAN INJIL' itu adalah sebuah proses yang 
HALAL 
> > untuk disamakan dengan nasikh-mansukh di Al-Qur'an.
> 
> Chae: hi..hi..hi... bagi kaum golongan suni termasuk ahli sunah wal
> jama'ah, nikah mut'ah adalah haram, berarti merubah apa yang ada 
pada
> Qs.4:24 dan ini sama dgn yang terjadi pada Taurat dan Injil kecuali
> anda bisa menunjukan bedanya dimana.

SATRIYO:
Ini belum menjawab. Tolong dong jawabannya yang nyambung dan AKURAT. 
Apalagi main KESIMPULAN SENDIRI: "bagi kaum golongan suni termasuk 
ahli sunah wal jama'ah, nikah mut'ah adalah haram, berarti 
merubah ..." wah enak kalo MENGEMBANGKAN cara diskusi spt ini ...
> 
> Omong-omong apakah anda termasuk orang yang menghalalkan nikah 
mut'ah???

SATRIYO:
Lho yang ungkit2 M

Re: [wanita-muslimah] Meniru Rasulullah

2007-04-27 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
iyak, betul ... kurang lebih seperti itu ...
sebenarnya saya nanyanya ke pak agus syafii, tapi belum dijawab2 sama beliau ...
menurut saya meneladani dan meniru adalah tindakan yang berbeda
kalau meniru, misalnya ada seorang instruktur melakukan gerakan senam
di siaran televisi ... terus kita menirukan setiap gerakan senam sang
instruktur ...
kalau meneladani ... suatu proses yang lebih dari sekedar meniru,
karena butuh pemahaman mengapa seseorang melakukan suatu tindakan dan
bagaimana kita bisa mengambil hikmah dari apa yang dilakukan oleh
orang tersebut.
nah, pak agus syafii sebelumnya menjelaskan bahwa manusia terbaik
adalah manusia yang mempunyai manfaat sebesar-besarnya bagi orang
lain. Dan ini bagi masing-masing orang bisa berarti siapa saja, nggak
harus Nabi. Tapi mungkin "perasaan keagamaan" kita akan menggiring
kita bahwa "Nabi adalah sebaik-baik manusia". Oke, hal tersebut juga
tidak bisa disalahkan, meskipun buat semua orang yang hidup di dunia
pada saat ini tidak pernah bertemu dengan Nabi secara langsung, jadi
tidak bisa pula dijadikan patokan bahwa Nabi melakukan sesuatu dengan
tepat sesuai pengamatan orang yang hidup di masa kini. Semuanya
berdasarkan penggambaran orang-orang di masa lalu, yang suka tidak
suka diwarnai pula oleh berbagai sentimen dan kepentingan pribadi
orang2 yang mencatat perilaku Nabi. Perlu dicatat bahwa Nabi pribadi
tidak pernah bikin diary/catatan pribadi, karena beliau adalah seorang
yang ummi (buta huruf). Sehingga sulit buat beliau untuk
mengcross-check apa yang telah dituliskan oleh shahabat2 tentang
beliau, apalagi di luar Al Quran.
Nah, setelah kurun waktu yang lama itu, bagaimana kemudian kita bisa
mempelajari sikap Nabi. Meniru saja, jelas tidak cukup, dan bakal
menjadi kesulitan yang besar, karena kita hidup di jaman dan tempat
yang berbeda dengan Nabi. Bagaimana dengan meneladani Nabi? Ini juga
bukan pekerjaan yang lebih mudah daripada meniru Nabi.
Nah, untuk selanjutnya saya kembalikan ke Pak Agus Syafii yang
mengeluarkan istilah manusia terbaik dalam psikologi Islami. Semoga
lebih jelas dan bermanfaat buat sebesar2 kepentingan ummat.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 4/27/07, Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Mba Lina,
>  Sebenarnya yang ditanyakan pak Wikan itu adalah meniru Nabi itu apakah yang 
> bersifat fisik, misalnya cara berpakaian, cara makan, cara bicara, dll? Bukan 
> kita sebagai manusia itu ada bentuk fisik tapi ada yang didalam fisik itu 
> seperti kita bicara tentang kecantikan - ada kecantikan fisik dan ada inner 
> beautynya juga. Nah dalam peniruan terhadap Nabi itu karena beliau ini orang 
> Arab, apakah kita meniru cara berpakaiannya sehingga jika muslim di Indonesia 
> yang bukan negara gurun seperti Arab itu memakai baju mirip Nabi, apakah itu 
> berarti islami banget dibanding dengan orang yang memakai sarung atau baju 
> koko (yang berasal dari China) dan kopiah itu? Jika cara makan orang Arab itu 
> termasuk Nabi makan di satu wadah besar rame-rame, apakah kita yang makan di 
> piring masing-masing dengan sendok itu kurang Islami? Jika Nabi bicara dengan 
> bahasa Arab, apakah kita yang bicara bahasa Jawa, Sunda, Batak, dll kurang 
> islami dibanding yang bicara pakai bahasa Arab? Apakah yang memberi khutbah 
> di sholat jum'at yang pakai bahasa Indonesia itu kurang islami dibanding 
> dengan pengkhutbah lainnya yang lebih banyak pakai bahasa Arab walaupun 
> jemaahnya tidak mengerti?
>
>  Apakah betul yang namanya meniru Nabi itu meniru hal-hal yang berkaitan 
> dengan fisik seperti itu, atau apakah kita harus meniru sisi dalam 
> kemanusiaan Nabi, misalnya Nabi terkenal karena kejujurannya, lalu kenapa 
> umat Islam banyak yang tidak meniru Nabi untuk kejujuran ini.Contohnya kenapa 
> korupsi atau suap/sogokan begitu membudaya di Indonesia? Padahal mayoritas 
> disini (87%) muslim kan?


Re: [wanita-muslimah] Re: pro Pak Satriyo dan Mba Flora (Nama Allah)

2007-04-27 Terurut Topik Chairunisa Mahadewi
Abah,

Terima kasih atas informasinya;)

tapi Abah, yang saya jadikan reff kan Taurat dimana yang asli berbahasa Ibrani 
penamaan Tuhan itu adalah Yahweh dan dalam bahasan Aramic menjadi Elah atau 
Eloim sehingga mengatakan bahwa nama Allah adalah proper name tidak berlaku 
pada Taurat dan Injil yang asli.

"H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Bani Isma'il itu adalah 
bangsa Arab yang berbahasa Arab, keturunan Ismail
yang dalam Bible disebut flocks of Kedar (Haidar = anak sulung Ismail:)
"For behold darkness shall cover the earth,  but the LORD will arise
upon thee, and the glory will be seen upon thee  All the flocks of Kedar
shall be gathered to you,   and I will glorify My Glorious House"
(Isaiah, 60:2,7).

(Isaiah 60:7) tsb adalah nubuwat (profesi) tentang Nabi Muhammad SAW.
flocks of Kedar = Bani Ismail, bangsa Arab
thee = menunjuk Nabi Muhammad SAW, turunan langsung dari Nabi Ismail AS
melalui anak sulungnya, yaitu Haidar (Kedar)
darkness shall cover the earth = zaman jahiliyah
the LORD will arise upon thee = kedatangan Nabi Muhammad SAW
My Glorious House = Bayt Allah, Ka'bah

Memang betul Al-Quran dalam bahasa Arab, dan secara spesifik dialog antara
Nabi Ibrahim AS dengan Ismail dalam Al-Quran ayat (37:102) itu berlangsung
sungguh-sungguh dalam bahasa Arab, yang menjadi bahasanya flocks of Kedar
turun-temurun. Jadi kata Insya Allah betul-betul ucapan Ismail dalam
bahasanya Ismail yaitu bahasa Arab. Allah adalah Proper Name, sebagaimana
Allah memperkenalkan namanya kepada Nabi Ibrahim dan Ismail yang Proper Name
itu diteruskan kepada flocks of Kedar, yaitu bangsa Arab yang semula tidak
jahil yang dalam perjalanan waktu menjadi jahil (darkness shall cover the
earth) hingga kedatangan Nabi Muhammad SAW (the LORD will arise upon thee)
lalu berubah lagi dari jahil menjadi tidak jahil

Mengapa dipakai kata LORD ? Ya, karena disalin dari Bible bernahasa Inggris,
entah dari terjemahan mana, namun pokoknya bukan terjemahan langsung dari
bahasa aslinya yang bahasa Hebrew Kuno (Al-'Ibriyyah Al-Qadiymah). Fyi, itu
bahasa Hebrew Kuno adalah bahasa yang sudah mati seperti bahasa Latin,
bahasa Aramaic (Al-'Ibriyah Al-Jadiydah) dan bahasa Sangsekerta. Again fyi,
Tawrat asli dalam bahasa Hebrew Kuno sudah gone with the wind, sudah hilang
tak tentu rimbanya, yang tertinggal hanya terjemahannya saja, demikian pula
Injil asli yang dalam bahasa Aramaic juga sudah tidak didapatkan kecuali
Elia, Elia lama sabachtani, yang tidak pernah dirjemahakan dalam terjemahan
Injil ke dalam bahasa apapun juga.

Wassalam
HMNA

#
.

- Original Message - 
From: "Chairunisa Mahadewi" 
To: "H. M. Nur Abdurrahman" ;

Sent: Friday, April 27, 2007 10:08
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: pro Pak Satriyo dan Mba Flora (Nama
Allah)


> Abah,
>
> Kan sudah dinyatakan didalam Qur'an bahwa Qur'an diturunkan dalam bahasa
arab karena memang diberikan pada Nabi yang berasal dari arab dan agar mudah
dipahami 
>
> Dan jikalau Kami jadikan al-Qur'an itu suatu bacaan dalam bahasa selain
bahasa Arab tentulah mereka mengatakan:"Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya".Apakah (patut al-Qur'an) dalam bahasa asing sedang (rasul
adalah orang) Arab.Katakanlah:"al-Qur'an itu adalah petunjuk dan penawar
bagi orang-orang yang beriman.Dan orang-orang yang tidak beriman pada
telinga mereka ada sumbatan, sedang al-Qur'an itu suatu kegelapan bagi
mereka.Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat
yang jauh". (QS. 41:44)
>
> "H. M. Nur Abdurrahman"  wrote:Chae:
>  Justru dari uraian Abah lebih menjelaskan bahwa  nama Allah itu bukan
dominasi umat Islam tapi menjadi bagian dari penyebutan  Tuhan yang telah
dikenal masyarakat arab umumnya sejak dahulu sebelum mengenal  ajaran Islam
yang dibawa oleh Rasul.
>  
>  HMNA:
>  Oh, rupanya Chae tidak menyimak Seri 751 di bawah  dalam kaitannya bahwa
orang-orang terdahulu (maksudnya zaman jahiliyah dan  sebelum zaman
jahiliyah, sebelum orang Arab menjadi jahil) sudah mendarah daging  itu
Bismika Allahumma, nama Allah sebagai Proper Name. Ini Abah copy paste
bagian tersebut dari Seri 751 di bawah:
>
>  Nama Allah  adalah Nama Diri (Proper Name) yang Allah sendiri memberikan
> NamaNya sejak  Nabi Ibrahim AS, seperti termaktub dalam Al-Quran:
> -- FLMA BLGh M'AH ALS'AY  QAL YBNY ANY ARY FY ALMNAM ANY ADzBhK FANDzR
MADzA
> TRY QAL YAaBT AF'AL MA  TWaMR STJDNY AN SYAa ALLH MN ALShBRYN (S. ALShFT
> 37:102),
> dibaca:
> --  falamma- balagha ma'ahus sa'ya- qa-la Ya- bunayya inni- ara- fil
mana-mi
> anni- adzbahuka fanzhur ma-dza- tara- Qa-la Ya- abatif'al ma-  tu'maru
> satajiduni- insya- ALla-hu minash sha-biri-na (tanda -  dipanjangkan
> membacanya),
> artinya:
> -- Tatkala putra itu sudah balig dan  telah sanggup membantu bekerja,
> berkatalah (Ibrahim): Hai anakku sesungguhnya  aku melihat dalam tidurku
> bahwa aku menyembelihmu, maka bagaimanakah  pendapatmu mengenai hal ini.
> Berkata 

[wanita-muslimah] Tentang Jilbab..perspektif yang berbeda

2007-04-27 Terurut Topik asetijadi2004
Salam,

Muhammad Sa'id al-Ásymawi memang bukan syafii, hambali, hanafi 
ataupun maliki. Tapi bilang tidak otoritatif juga terlalu dini.
Insya Allah, sejarah yang akan menentukan bagaimana pendapat-pendapat 
beliau ini diterima oleh umat.

Yang pasti pemikiran-pemikiran beliau memberi perspektif baru seperti 
ulasan pada artikel berikut.

Wassalam
Ary

--


Jilbab: Tasyri' Waqtí
Oleh Mahrus eL-Mawa
(http://www.rahima.or.id/SR/10-03/Fikrah.htm)

Menyoal jilbab nampaknya seperti mencari jalan tak berujung, karena 
fenomena jilbab selalu muncul dengan berbagai ekspresi dan pesan di 
belakangnya. Seperti juga jika kita mencoba menyimak perdebatan 
mengenai jilbab dalam pandangan Islam dalam majalah Ruz al-Yusuf 
(Kairo) pada tahun 90-an. Debat itu terjadi antara Mufti Mesir, yang 
juga Syekh al-Azhar, Doktor Muhammad Sayyid Thanthawi dengan Muhammad 
Sa'id al-Ásymawi. Tulisan Ásymawi dalam soal ini sering digandakan 
oleh organisasi perempuan (al-jamíyyat an-nisaíyah) Mesir. Demi 
terjaga keaslian bahasannya, maka dicetak dalam satu buku dengan 
judul Haqiqat al-Hijab wa Hujjiyyat al-Hadits (2002). Buku itu juga 
memuat tulisan Syekh al-Azhar yang menanggapi al-`Asymawi.

Sang penulis kitab, al-'Asymawi, adalah intelektual muslim Mesir dan 
ahli dalam perbandingan hukum Islam. Ia pernah pula menjadi Hakim 
Agung sebagai karir puncaknya. Soal jilbab dikupas juga dalam kitab 
lainnya, Maálim al-Islam (1989). Adapun karya terbesarnya (magnum 
opus), al-Islam as-Siyasi (Islam Politik), sebuah kitab rujukan Islam 
dan Politik, khususnya di Timur Tengah.

Hal yang perlu dikemukakan dalam bahasan ini, menurutnya, aturan atau 
perintah berjilbab bagi perempuan sesungguhnya bersifat temporal. 
Artinya, jilbab menjadi "perintah wajib"pada waktu Nabi Saw saja 
dengan alasan-alasan (illah) tertentu. Dengan alasan tersebut maka 
menurut al-'Asmawi, saat ini alasan itu sudah tidak relevan lagi. 

Masih menurut Ásymawi, hijab (penutup kepala) bukanlah kewajiban yang 
diwajibkan agama (prinsip syari'at). Dalam kenyataannya, hijab adalah 
simbol politik. Menurutnya, hakikat hijab adalah pengendalian diri 
dari syahwat, dan pembentengan diri dari dosa-dosa, tanpa terkait 
dengan pakaian atau gaun tertentu (ziyy muáyyan aw libas khash). 
Hijab merupakan contoh syari'at temporal (tasyri' waqti), atau 
syari'at yang didasarkan pada waktu tertentu (li qashd al-waqti).

Ásymawi juga membedakan antara hijab (QS. As-Sajdah [32]: 53), khimar 
(QS. an-Nur [24]:31) dan jilbab (QS. Al-Ahzab [33]: 59). Penamaan 
jilbab, di beberapa tempat bermacam-macam; sebagian dengan rida' 
(sorban), sebagian lagi dengan khimar (kerudung, tapi lebih besar 
ukurannya), dan yang lain dengan qina' (penutup muka atau topeng). 

Dalam tradisi masyarakat Islam Indonesia, nampaknya tidaklah demikian 
dalam proses dan anggapannya. Hijab lebih sering digunakan hanya 
untuk memisahkan ruangan, khususnya antara lelaki dan perempuan agar 
tidak bertatap muka. Khimar sejak dulu dipahami sebagai kerudung. 
Dengan perkembangan mutakhir, mode, barangkali hanya jilbab saja yang 
lebih dikenal hingga kini. Pakaian berjilbabnyapun satu dengan yang 
lain berbeda-beda. 

Terkait dengan itu, asbab an-nuzul ayat-ayat tersebut penting 
disebutkan, "Saat itu, kaum perempuan pada zaman Nabi sering keluar 
ke padang pasir untuk buang hajat (air besar). Sehingga banyak kaum 
lelaki yang menyakini mereka sebagai pekerja seks (PS) atau budak 
perempuan, karena tidak adanya tanda-tanda khusus bagi perempuan 
merdeka dalam hal pakaian. Maka sebagian mereka mengadukan hal ini 
kepada Nabi Saw "Karena sebab demikian, ayat berjilbab itu 
diwahyukan. 

Komentar Ásymawi dari ayat tersebut, "Jika para ahli fiqh menetapkan 
kaidah al-hukm yadur maá íllah wujudan wa ádaman, hilanglah íllah 
dalam hukum memanjangkan jilbab (yudnin álaihinna min jalabibihinna) 
dalam ayat tersebut, sebab telah maraknya kamar mandi (WC) di rumah-
rumah, dan tidak adanya diskriminasi perempuan karena urusan pakaian. 
Ini menyebabkan tidak berlakunya lagi hukum tersebut. 

Jilbab merupakan hukum temporal (sewaktu-waktu) yang terkait dengan 
kondisi tertentu (masa Nabi). Jika kondisi tersebut sudah hilang dan 
berubah, maka kewajiban memanjangkan jilbab ini juga sudah tidak 
berlaku."

Hal ini, mirip dengan asbab an-nuzul dari ayat tentang hijab di atas, 
yang dikhususkan untuk para isteri Nabi. Saat itu, Úmar ibn Khattab 
usul kepada Nabi; "Ya Rasulallah, isteri-isterimu banyak didatangi 
orang, dari orang yang baik ataupun yang jahat (fajir) untuk berbagai 
keperluan. Tidakkah lebih baik sekiranya Engkau perintahkan mereka 
untuk memasang hijab?"Dari usul Úmar itulah ayat tersebut diturunkan. 
Berangkat dari sini pula, syariáh hijab dan berjilbab ditetapkan. 

Menurutnya Asymawi, di antara alasan yang penting dikemukakan lagi 
tentang jilbab sesungguhnya adalah alasan etika universal, yakni 
tentang kesopanan dan kehormatan. Bahwa ukuran kesopanan dan 
kehormatan tidak hanya dari satu s

Re: [wanita-muslimah] Akal dan posisinya dalam Islam ... Diskusi Sabtuan INSISTS

2007-04-27 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
wa'alaikumussalam wr wb
mas satriyo, mau nanya ...
apakah INSISTS punya acara pembahasan idea yang orisinil kepunyaan
INSISTS sendiri,
ketimbang membahas pemikiran orang lain, misal Nurcholis Madjid, Harun Nasution.
Terimakasih atas jawabannya.

wassalam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 4/24/07, satriyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Assalaamu alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh,
>
>  Berikut saya teruskan undangan terbuka dari INSISTS untuk mengikuti
>  diskusi Sabtuan INSISTS, dengan pembahasan ...
>
>  Akal dan posisinya dalam Islam: Kritik terhadap Rasionalisme
>  Mu'tazilah versi Prof. Dr. Harun Nasution


[wanita-muslimah] Re: Jilbab ... ulasan ringkas.

2007-04-27 Terurut Topik Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> SATRIYO:
> Yang terjebak lalu berlama-lama siapa ya ... ;-)

Chae: ha..ha..ha..;))  

> SATRIYO:
> Saya tidak jelas maksud pertanyaan ibu jadi maaf ya kalo komentar 
> sya 'lemot' .. but please bear with me. Saya tangkap ibu [1] menuduh 
> saya tidak melihat di ayat itu ada perintah menutup dada oleh kain 
> kudung, dan [2] menuduh saya mengabaikan isi ayat itu yaitu perintah 
> menutup dada.
> 
> Buat [1], ibu masih yakin bahwa khumr itu adalah kerudung (bahasa 
> ibu 'kudung'). Wah ya terserah saja. Yang jelas di Arab ga ada tu 
> kudung, tapi khumr. Silakan aja buktikan. 
> 
> [2] Bagi saya, sesuai terjemah dan juga arti dari kata-kata Arab ayat 
> Qs.24:31, yang terkandung pada ayat ini adalah perintah 
> untuk 'menjulurkan khumr ke dada hingga yang tertutup adalah kepala 
> dan sekaligus dada.'

Chae: ok, saya sederhanakan agar mudah anda tangkap maksudnya;)..apa
perintah dalam Qs.24:31 menutup kepala??(A) atau menutup dada(B) jika
anda berpikir ada perintah menutup kepala silahkan tunjukan kata2nya
yang jelas di dalam Qs.24:31simple kan;))
  

> SATRIYO:
> Nah itu kan artinya persepsi. SEbagaiman kita lihat Diponegoro 
> pahlawan, bagi kompeni Belanda ya penjahat. Jadi tidak hanya ibu yang 
> berhak menganggap orang menuduh (sesuai persepsi ibu) orang lain juga 
> sama, dan menanggap orang menuduh juga sama saja dengna menuduh 
> lo ...

Chae: ha..ha..ha..ha..;)) 

> SATRIYO:
> Makanya jangan buru2 bacanya, apalagi cuma scanning, tapi perhatikan 
> dong .. kan saya bilang HANYA, "...apa cukup HANYA dengan logika...?" 
> iya kan. Ko ibu 'menuduh' saya seolah menyatakan "...dalam 
> menafsirkan Al-Qur'an tidak memerlukan logika" ... jangan gitu ah ... 
> ayooo kembangkan cara diskusnya

Chae: kalau begitu apakah logika diperlukan dalam menafsirkan Qur'an??;)) 






[wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - semua agama sama?

2007-04-27 Terurut Topik Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> SATRIYO:
> Apakah ketika anda menyampaikan informasi yang sama soal najasyi anda 
> sertakan bukti akurat? Apa saya harus spt orang lain? Apa tidak bisa 
> anda misalnya dengan akses yang anda punya, spt google atau wikipedia 
> misalnya, menelusurinya sendiri? Saya menyampaikan apa yang saya 
> ketahui sebagaimana yang saya baca ... dan jika anda tidak percaya 
> silakan saja, toh bukan hanya saya yang tahu hal yang sama. Bisa anda 
> cek ke milis ini atau milis lain .. kalo mau. Dan tolong perhatikan 
> menggunakan kata-kata. Saya tidak menyimpulkan apa-apa, tapi 
> menyatakan/meyampaikan apa yang saya tahu. Anda tahu dong sekadar 
> menyatakan dan menyimpulkan? Dari mana pula anda bisa menuduh saya 
> menyimpulkan? Karena anda tidak tahu apa yang saya tahu?

Chae: Anda punya reff kisah Muhammad dari Haekal, silahkan di baca
disana ada informasi bahwa Raja Najasi adalah seorang Kristen, dan
sekarang silahkan anda berikan data akurat mengenai masuk Islamnya
Raja Najasi secara diam-diam yang anda klaim sebelumnya:)

> SATRIYO:
> Kok malah membalikkan kata-kata sih?!! Justru anda yang harus 
> menjelaskan dasar asumsi anda dan buktikan bukan asal kutip. Itu sih 
> anak TK (meniru ucapan yang lain di milis ini) juga bisa. Anda 
> memberikan suatu asumsi tapi tidak jelas bagaimana anda sampai pada 
> asumsi anda. Kan saya tandaskan bahwa anda tidak bisa menafsirkan 
> suatu kesepakatan yang eksplisit. Tapi anda bersiteguh. Malah 
> sekarang menuntut saya sesuatu yang sudah jelas ada di kesepakatan 
> Madinah itu seolah saya yang berasumsi ... piye to?!!

Chae: ha..ha..ha.. coba anda periksa pasal 25 isi piagam medinah yangs
saya posting, ini saya kutip lagi.."kaum Yahudi dan kaum Muslimin,
bebas memeluk agama masing-masing. Demikian pula halnya dengan sekutu
dan diri mereka sendiri. 

Jelas tertulis disana mengenai kebebasan memeluk agama masing-masing
baik muslim dan Yahudi BESERTA SEKUTU dan ketika zaman Rasul kaum
Nasrani/kristen sudah ada jadi agama tsb pun diakui keberadanya...(INI
DASAR ARGUMENTASI SAYA)

MANA DASAR ARGUMENTASI ANDA YANG MENYATAKAN BAHWA RASUL TIDAK MENGAKUI
KEBERADAAN AGAMA YAHUDI DAN KRISTEN??;))

> SATRIYO:
> Silakan anda tunjukkan dari mana anda tahu ada 'MANUSIA yang SEKARANG 
> MENGHARAMKAN nikah mut'ah yang ada dalam Qs.4:24' ...! Ini artinya 
> bukan sekedar kemampuan nalar/logika tapi dalil yang jelas untuk itu, 
> apapun itu.
> 
> Dan dari mana kesamaan antara nasikh-mansukh di Al-Qur'an 
> dengan 'yang dilakukan oleh MANUSIA SEPERTI YANG TERJADI PADA TAURAT 
> DAN INJIL' ... jika memang anda bisa buktikan bahwa memang 'YANG 
> TERJADI PADA TAURAT DAN INJIL' itu adalah sebuah proses yang HALAL 
> untuk disamakan dengan nasikh-mansukh di Al-Qur'an.

Chae: hi..hi..hi... bagi kaum golongan suni termasuk ahli sunah wal
jama'ah, nikah mut'ah adalah haram, berarti merubah apa yang ada pada
Qs.4:24 dan ini sama dgn yang terjadi pada Taurat dan Injil kecuali
anda bisa menunjukan bedanya dimana.

Omong-omong apakah anda termasuk orang yang menghalalkan nikah mut'ah???

reff untuk nikah
mut'ah:http://arsipmoslem.wordpress.com/2007/02/10/nikah-mutah-zina-berkedok/





[wanita-muslimah] Masdar Hilmy:"Yusman Roy Bisa Menjadi Imam Kelima"

2007-04-27 Terurut Topik satriyo
Masdar Hilmy:"Yusman Roy Bisa Menjadi Imam Kelima" 
Kamis, 26 April 2007 

//Seorang dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya mengatakan, andai Yusman Roy
hidup sezaman imam madzhab, mungkin, ia akan menjadi imam kelima
setelah Hanafi// 

Hidayatullah.com-- Bertempat di ruang sidang rektorat Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Rabu, 25 April 2007, kemarin
digelar sebuah seminar dengan tema "Islam dan Pluralisme." Hadir dalam
acara tersebut empat nara sumber, mereka adalah Budhy Munawar Rachman
dari Universitas Paramadina (Program officer Islam and Civil Society
The Asia Foundation), Dr. Masdar Hilmy, MA (dosen IAIN Sunan Ampel,
Fakultas Tarbiyah) Prof. DR. H. Syafiq A. Mughni, MA (PW Muhammadiyah
Jawa Timur) dan Prof. DR. H. Nur Syam, M.Si (Purek II IAIN Sunan
Ampel, Surabaya).

Seminar yang dihadiri sekitar 70 orang tersebut membahas tentang
urgensitas pluralisme dalam situasi global saat ini. Terlebih dalam
konteks ke-Indonesia-an yang multikultural. 

Dalam penjelasannya Budhy Munawar Rachman menyatakan bahwa perspektif
yang mesti digunakan umat Islam saat ini adalah perspektif modern
dalam hal ini adalah pluralisme. Lebih tegas, ia menyatakan, bahwa
pluralisme merupakan sebuah fondasi utama dalam membentuk sebuah
peradaban yang harmoni. 

Menurut Budhy, seminar kali ini merupakan langkah awal selama satu
semester ini. Puncaknya nanti akan digelar sebuah pertemuan mahasiswa
IAIN, STAIN dan UIN di seluruh Indonesia yang akan membahas tentang
pentingnya pluralisme di Indonesia, demikian pemaparan Budhy Munawar
Rachman dalam prolog penjelasannya.

Dalam makalahnya yang berjudul "Pluralisme dan Dialog Antar Agama
Dalam Sejarah Islam" Budhy mengatakan, perlunya pemikiran ulang
terhadap term-term dalam Islam, Seperti term kafir, syrik, murtad dan
lain-lain. Bahkan lebih jauh dia menambahkan umat Islam juga perlu
meredefinisikan term ahlul kitab. 

Salah satu cara, tulis Budhy, yang tepat adalah dengan menggunakan
perspektif humanitas, toleransi dan saling menghargai. "Jadi tidak
boleh dengan perspektif keimanan sebagaimana yang diformulasikan para
ulama selama ini."

Guna mendobrak antusias serta dukungan para peserta, seminar yang
didominasi mahasiswa IAIN tersebut Budhy juga mengatakan, bahwa "IAIN
jauh lebih progresif dan modernis di bandingkan dengan kampus-kampus
umum yang cenderung konservatif dan emosional," ujarnya disambut tepuk
tangan mahasiswa IAIN.

Budhy juga mengisahkan salah satu rangkaian acara yang dijalaninya
bersama dengan Dawam Raharjo tepatnya di Universitas Mataram. Di sana
Dawam diklaim sebagai orang yang membawa misi untuk memurtadkan umat
Islam. Penjelasan tersebut spontan disambut dengan suara riuh para
peserta. 

Sementara itu, Prof. Dr. Syafiq A. Mughni, yang juga Ketua PW
Muhammadiyah Jawa Timur dalam pembukaannya mengatakan, bahwa dirinya
tidak membela Muhammadiyah. "Saya dari Muhammadiyah tapi tidak untuk
membela Muhammadiyah", pernyataannya langsung disambut tepuk tangan.
Pada intinya, Syafiq menyayangkan sikap Universitas Muhammadiyah
Gresik yang baru-baru ini menolak untuk diadakan sebuah event
`Pluralisme Agama' di kampus tersebut. Menurutnya, hal ini dikarenakan
ada intervensi dari para tokoh Muhammadiyah di kawasan Gresik dan
intervensi dari ketua umum Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsudin,
jelasnya. 

Karena itu, Syafiq mengaku heran, mengapa organisasi seperti
Muhammadiyah yang diklaim sebagai organisasi Islam modern masih
menolak pluralisme.

Yang menarik adalah penjelasan Dr. Nur Syam, yang lebih banyak melawak
ketimbang memberikan penjelasan penting tentang makalahnya. 

Selanjutnya adalah penjelasan Masdar Hilmy. Doktor muda alumni
Mellbourne University dalam makalahnya yang berjudul "Pluralisme
Keberagamaan di Tengah Perebutan Kuasa" berpendapat bahwa keberadaan
MUI yang disponsori pemerintah, sejatinya menjadi titik rawan bagi
masuknya sikap-sikap intoleran terhadap perbedaan keyakinan dalam 
Islam. 

Lebih lanjut dalam makalahnya juga dituliskan bawa pengharaman MUI
terhadap pluralisme beberapa waktu lalu menyiratkan aroma perebutan
kuasa dalam lanskap politik keagamaan. Sebagai solusinya dia
menawarkan bahwa pemerintah mesti menjaga jarak dengan MUI dengan
alasan demi tegaknya asas netralitas Negara sebagaimana yang telah
diamanatkan oleh UUD 1945.

Yang tak kalah mencengangkan, Masdar menyampaikan pernyaaan, bahwa
Usman Roy, yang menurunya menjadi bulan-bulanan umat Islam karena
cara sholatnya berbeda dengan umat Islam secara umum. Andai saja
Yusman Roy itu hidup sezaman dengan imam-imam madzhab, kata Masdar,
maka ceritanya akan berbeda. Dalam hal ini dia nyatakan bahwa "Yusman
Roy ini adalah imam kelima setelah Imam Hanafi, Hambali, Maliki dan
Syafi'I", demikian ungkap Masdar Hilmy yang disambut applous para 
peserta.

Sebagaimana diketahui, Mohammad Yusman Roy, adalah penanggung jawab
Pondok Itikaf Jamaah Ngaji Lelaku, yang pernah menyebarkan praktik
shalat dalam dua bahasa, Arab dan Indonesia.

Meskipun demikian, Masdar nyatakan, bahwa pluralisme p

[wanita-muslimah] Re: Jilbab ... ulasan ringkas.

2007-04-27 Terurut Topik satriyo
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo"  wrote:
> 
> > SATRIYO:
> > Loh, bu, saya kan jelas tulis di ulasan saya dan saya ulangi lagi 
di 
> > reply saya bahwa saya memang sudah mengacu ke kamus Arab. piye 
to? Ko 
> > seolah saya belum atau tidak mengacu ke mana-mana? Ibu sendiri 
> > menggunakan Kamus arab yang mana? Pengarangnya siapa? Bisa rinci?
> > Saya ulang pernyataan saya tentang jilbab dalam ulasan saya, 
semoga 
> > bisa jelas,
> > "Kata yang digunakan adalah `J-L-B-y-n-h-n' atau diucapkan 
(=dibaca) 
> > menjadi `jalaabiinihinna' yang – oleh Depag – 
> > diterjemahkan 'jilbabnya', yaitu sejenis baju kurung yang lapang 
yang 
> > dapat menutup kepala, muka dan dada (lihat footnote no 1233, h. 
678, 
> > pada terjemah al-Qur'an versi Depag, al-Qur'an dan Terjemahnya, 
> > cetakan Kerajaan Arab Saudi, 1420 H).
> > 
> > Dengan demikian, jelas bahwa kata jilbab memang bukan seperti 
> > kalimat `halal bil halal' yang tidak jelas asalnya. Dalam bahasa 
Arab 
> > sendiri, jilbab memang bagian dari kosa katanya. Dalam kamus Arab-
> > Indonesia Al-Munawwir, pada entry huruf `ja/jim' di kata dasar J-
L-B, 
> > di halaman 199, terdapat kata `al-jallabiyya(h/-tu)' dan `al-
jilbaab
> > (un)' yang terjemahannya adalah `baju kurung panjang, sejenis 
jubah'."
> > Ibu hanya mengutip bagian pertama padahal itu masih berlanjut ke 
> > bagian berikutnya? Mengapa ibu lakukan itu? Bisa jelaskan?
> 
> Chae: Ok dech...saya confirmed dengan penjelasan dari Bapa agar kita
> tidak berlama-lama terjebak dalam point ini saja.:))

SATRIYO:
Yang terjebak lalu berlama-lama siapa ya ... ;-)
>  
> 
> > SATRIYO:
> > Wah enak sekali ya ibu tinggal mengganti objek maka dalil ibu 
> > pun 'klop' walau tidak jelas alasan ibu mengganti 'khumr' 
> > dengan 'topi' sekadar karena sama-sama ibu anggap penutup kepala.
> > Coba ibu lihat lagi kutipan dari ulasan saya ini,
> > "Dalam kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, pada entry huruf `kho' 
di 
> > kata dasar Kh-M-R, di halaman 367, tertera beberapa makna dari 
kata 
> > dasar Kh-M-R (yang bisa dibaca `khomaru' atau `khomaro' 
> > atau `khomrun') yaitu di 
> > antaranya `menutupi', `,menyembunyikan', `merahasiakan', `merasa 
malu 
> > (kepada)'. Dan di halaman 368 terdapat kata asal `al-khimaaru' 
dengan 
> > derivatifnya `khumur(un)' dan `akhmaarotun' yang artinya adalah 
tutup 
> > atau tudung untuk menutup kepala perempuan.
> > 
> > Jika kita lihat dari asal katanya, maka `khumur' yang dalam 
terjemah 
> > al-Qur'an versi Depag diterjemahkan sebagai `kain kudung' 
memiliki 
> > fungsi menutupi, menyembunyikan dan merahasiakan, dan tidak 
sekadar 
> > menutup yang sekenanya saja tapi masih memperlihatkan bagian 
kepala, 
> > yaitu rambut. Istilahnya kerudung `nempel' yang sering kali 
merosot."
> > 
> > Apakah ibu bisa lihat beda khumr sebagai penutup kepala dan topi 
yang 
> > juga penutup kepala? Maaf kalo saya lancang, ibu seolah 
menyamakan 
> > perempuan yang berusia 26 tahun dan perempuan yang berusia 62 
tahun. 
> > Atau bahkan menyamakan manusia yang berkelamin perempuan dan 
manusia 
> > yang berkelamin laki-laki. Artinya ibu hanya menggunakan irisan 
makna 
> > umum atau mengandalkan pada fungsi khumr dan topi secara umum. 
> > Padahal jelas konteksnya, di ayat dimaksud, yang namanya khumr 
itu 
> > tidak jauh beda dari (tapi tidak mutlak sama) dengan kerudung, 
yaitu 
> > sehelai kain lebar yang fungsinya menutupi kepala. Nah karena dia 
> > sehelai kain, dalam hal khumr itu cukup besar, maka relatif 
fleksible 
> > untuk tidak hanya menutup kepala, tapi juga bisa 'dijulurkan' 
hingga 
> > menutup dada. 
> > Khumr dan kerudung bisa dipakai dengan cara ini atau cara lain 
yaitu 
> > setelah diletakkan di kepala sehingga menutupi kepala bagian yang 
> > terjurai dikebelakangkan, bisa lepas ke belakang seperti rambut 
yang 
> > menjuntai ke punggung atau diikat, yang konsekuensinya hanya 
menutup 
> > kepala tapi tidak bagian leher hingga dada. Jelaskan?
> > Nah Allah memerintahkan untuk tidak memakainya seperti ini karena 
> > akan memperlihatkan leher dan dada tapi menjulurkannya kedepan 
hingga 
> > menutupi, menyembunyikan, merahasiakan, bagian kepala kecuali 
muka 
> > termasuk leher dan dada, sekaligus merahasiakannya dari pandangan 
> > mata.
> > Apakah TOPI bisa ibu samakan dengan khumr/kudung/kerudung dalam 
hal 
> > ini? please deh bu.
> > Jadi jika seperti ibu memudahkannya dalam menafsirkan 
> > (=meenrjemahkan) ya pasti bisa sesuai mau ibu. ini tuduhan juga?
> 
> Chae: Coba anda lihat lagi, apakah dari Qs.24:31 ada perintah 
menutup
> dada oleh kain kudung?? 
> 
> Apakah anda mengatakan bahwa bukan menutup dada yang diperintahkan
> pada Qs.24:31??

SATRIYO:
Saya tidak jelas maksud pertanyaan ibu jadi maaf ya kalo komentar 
sya 'lemot' .. but please bear with me. Saya tangkap ibu [1] menuduh 
saya tidak melihat di ayat itu ada perintah menutup dada oleh kain 
kudung, dan [2] menudu

[wanita-muslimah] Re: Benarkah Rasul anggap sama Islam dg Yahudi dan Nasrani? ... Semua agama sama?

2007-04-27 Terurut Topik asetijadi2004
salam,

Sirah Nabawiyah oleh Dr. Muhammad Hussain Haekal memang fenomenal.
Bahkan bisa dibilang masih termasuk yang terbaik. Namun, seperti 
wajarnya buku buatan manusia yang pasti jauh dari sempurna, buku ini 
tidak cukup untuk bisa menilai dengan baik suatu peristiwa.

Contohnya pada bab ttg tahun 10H di Madinah di bawah ini.Buku ini 
memang menerangkan dengan baik latar belakang kemudian hasil-hasil 
penting pada masa itu. Hanya di sini pun tidak muncul hal-hal detil 
yang juga penting yang akan lebih menggambarkan akhlak Nabi dibanding 
gambar besar yang kadang-kadang hanya melihat hasilnya secara politis 
belaka.

Salah satu contoh yang tidak terlihat di sini adalah peristiwa detil 
dari kedatangan delegasi Najran untuk beramahtamah dan berdiskusi ttg 
teologi. 

Di sini ada kisah terkenal ttg bagaimana Rasul menjamu bahkan 
mempersilahkan dengan baik delegasi Najran untuk beribadah di mesjid.
Memang ada yang bilang di pelataran, ada yang bilang di dalam.

Tapi akhlak rasul yang memberi tempat ibadah bagi umat nasrani sudah 
cukup untuk bisa menjadi pelajaran bagaimana seharusnya kita berlaku 
adil itu.

Memang pada akhir peristiwa itu, memang Nabi menantang bermubahalah 
kepada delegasi Najran itu. Tapi hal itu TIDAK SEMATA-MATA karena 
persoalan berbeda pendapat belaka: 
- Buktinya pada kasus yang lebih keji ketika Rasul berdakwah ke Thaif 
saja, ketika berhadapan dengan umat yang sangat bermusuhan, tidak 
muncul kalimat kutukan itu.
- Bukankah 'Tidak ada paksaan dalam beragama, sesungguhnya telah 
jelas yang haq dari yang batil'
dan masih banyak lagi contoh yang membuat MUSTAHIL rasulullah 
menantang mubahalah hanya karena berbeda pendapat.

Jadi di sini ada SEBAB LAIN ternjadinya mubahalah itu. Jika kita 
mengacu pada Al-Ankabut:49, bisa jadi delegasi Najran sudah sampai 
pada taraf zhalim kepada Rasul.

AFAIK, kronologinya kira-kira begini.
Dalam diskusi, delegasi Najran bertanya ttg pendapat rasul ttg nabi 
Isa. Yang dijawab oleh rasul dengan sangat sederhana dan elegan dalam 
QS-3:59. Tidak muncul dari rasul kecaman, hasutan atau pun hujatan 
kepada nilai-nilai nasrani. Beliau hanya menjawab apa yang ditanyakan.

Namun, delegasi Najran ternyata tidak puas dengan jawaban tersebut.
Mereka tetap memaksakan kehendak agar pendapat teologi mereka dapat 
diterima oleh Rasul. Hal ini membuat Nabi gelisah dan bingung, hingga 
turun ayat 3:60-61 yang isinya adalah ALLAH MENYURUH Rosul untuk 
tegas dan menantang mubahalah. Yang akhirnya tidak diterima oleh 
delegasi itu sehingga tidak terjadi. Dan seterusnya seperti yang 
dikisahkan oleh Haekal.

salam
Ary





--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sejarah Hidup Muhammad
> oleh Muhammad Husain Haekal
>   
> BAGIAN KESEBELAS: TAHUN PERTAMA DI YATHRIB1  (4/4)
> Pertemuan tiga agama di Yathrib - 240
> Muhammad Husain Haekal
> 
> http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/Yathrib4.html#240
>  
> Orang-orang  Yahudi  merasa  sesak  napas  terhadap  Muhammad.
> Terpikir  oleh  mereka  akan  melakukan tipu-daya terhadapnya,
> akan  meyakinkannya  sampai  ia  keluar  meninggalkan  Medinah
> seperti  yang  terjadi karena gangguan-gangguan Quraisy dahulu
> sampai ia dan sahabat-sahabatnyapun keluar meninggalkan Mekah.
>  
> Lalu mereka mengatakan kepadanya, bahwa para rasul sebelum dia
> semua pergi ke Bait'l-Maqdis dan memang di sana tempat tinggal
> mereka. Jika dia juga memang benar-benar seorang rasul,  iapun
> akan  berbuat  seperti  mereka,  dan  kota  Medinah  ini  akan
> dianggapnya sebagai kota perantara dalam hijrahnya dulu antara
> Mekah  dengan  al-Masjid'l-Aqsha.  Akan tetapi, apa yang sudah
> mereka kemukakan  kepadanya  itu  bagi  Muhammad  tidak  perlu
> lama-lama  berpikir  untuk  mengetahui,  bahwa  mereka  sedang
> melakukan tipu-muslihat terhadap dirinya. Pada saat itu  Tuhan
> mewahyukan kepadanya, menjelang tujuhbelas bulan ia tinggal di
> Medinah, untuk menghadapkan  kiblatnya  ke  al-Masjid'l-Haram,
> Rumah Ibrahim dan Ismail:
>  
> "Kami  sebenarnya  melihat  wajahmu  yang menengadah ke langit
> itu. Akan Kami hadapkan mukamu ke arah kiblat  yang  kausukai.
> Hadapkan  mukamu  ke  arah  al-Masjid'l-Haram. Dimana saja kau
> berada hadapkanlah mukamu kearah itu." (Qur'an, 2: 142-143)
>  
> Orang-orang Yahudi ternyata menyesalkan kejadian  itu.  Sekali
> lagi  mereka  berusaha  memperdayakannya,  dengan  mengatakan,
> bahwa mereka akan mau jadi pengikutnya  kalau  ia  kembali  ke
> kiblat semula. Di sini firman Tuhan menyebutkan:
>  
> "Dari  orang-orang  yang  masih  bodoh akan mengatakan: Apakah
> yang menyebabkan  mereka  berpaling  dari  kiblat  yang  dulu.
> Katakanlah:  Timur  dan Barat itu kepunyaan Allah. DipimpinNya
> siapa yang disukaiNya ke jalan yang lurus.  Begitu  juga  Kami
> jadikan kamu suatu umat pertengahan, supaya kamu menjadi saksi
> kepada umat manusia, dan Rasulpun menjadi saksi kepadamu.  Dan
> Kami  jadikan  kiblat  yang  biasa kaupergunakan itu, hanyalah
> u

[wanita-muslimah] Re: The Name of Allah - semua agama sama?

2007-04-27 Terurut Topik satriyo
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> > SATRIYO:
> > Arah dari pertanyaan saya kepada anda adalah dapatkah anda 
> > membuktikan bahwa saat Rasul (entah karena hormat atau apa, yang 
> > sejauh semata-mata asumsi dan bukan bukti dari anda) mengangkat 
> > Najasy sebagai saksi status Najasy itu masih Kristen atau sudah 
> > Muslim ... sederhana kan? Saya akan berusaha sejelas mungkin agar 
> > anda mengerti ... 
> > ;-)
> 
> 
> Chae: terima kasih semoga cara menjelaskan anda bisa tetap baik
> seperti ini;), Raja Najasi dikenal sebagai raja beragama Kristen dan
> ketika ada yang mengatakan bahwa dia masuk Islam secara "diam-diam"
> seharusnya pihak yang memberikan informasi terbaru tsb harus
> membuktikan kapan Raja Najasi masuk Islam dan bagaimana sehingga 
kita
> bisa cross check apakah ketika dia menikahkan Rasul dan Ummu Habibah
> sudah berstatus Islam atau tidak?? Coba anda tiru "ABAH" ku 
tersayang,
> tidak sekedar kasih kesimpulan saja tapi berikut dasar2 dari
> kesimpulanya walau masih bisa di perdebatkan. 

SATRIYO:
Apakah ketika anda menyampaikan informasi yang sama soal najasyi anda 
sertakan bukti akurat? Apa saya harus spt orang lain? Apa tidak bisa 
anda misalnya dengan akses yang anda punya, spt google atau wikipedia 
misalnya, menelusurinya sendiri? Saya menyampaikan apa yang saya 
ketahui sebagaimana yang saya baca ... dan jika anda tidak percaya 
silakan saja, toh bukan hanya saya yang tahu hal yang sama. Bisa anda 
cek ke milis ini atau milis lain .. kalo mau. Dan tolong perhatikan 
menggunakan kata-kata. Saya tidak menyimpulkan apa-apa, tapi 
menyatakan/meyampaikan apa yang saya tahu. Anda tahu dong sekadar 
menyatakan dan menyimpulkan? Dari mana pula anda bisa menuduh saya 
menyimpulkan? Karena anda tidak tahu apa yang saya tahu?
> 
> 
> > SATRIYO:
> > Anda menyatakan "Konsep bebas memelik agama masing2 bisa termasuk 
> > kedlam agama Nasrani, artinya setiap orang dilindungi 
kepercayaanya 
> > masing2." Nah ini kan namanya asumsi, anda melebarkan atau 
> > menerjemahkan sesuatu yang tidak termaktub dalam perjanjian 
antara 
> > dua pihak dan anda menariknya sedemikian rupa hingga anda memaksa 
> > memasukkan pihak lain yang sama sekali tidak terlibat perjanjian. 
> > Dengan kata lain, itu kan kata anda, bukan pernyataan atau 
> > kesepakatan pihak Muslim maupun Yahudi ketika itu. Yang juga 
perlu 
> > anda cermati, sebelum kesepakatan dengan Yahudi, terlebih dahulu 
> > Rasul memastikan adanya kesepakatan 'internal' kaum muslim. Jadi 
> > sepantasnya anda tidak mencari-cari 'tafsir bi ra'yi' atas teks 
> > kesepakatan yang sifatnya eksplisit. Mana bisa kesepakatan itu 
> > sengaja meluangkan tempat untuk multiinterpretasi/implisitas? 
Jangan 
> > samakan dengan Al-Qur'an, karena Al-Qur'an bukan kesepakatan 
> > sebagaimana piagam madinah atau kesepakatan lain antar manusia. 
> > Apalagi dalam pernyataan anda, anda menggunakan kata 'bisa' yang 
> > artinya anda pun tidak pasti dan hanya 'mengira' saja.
> 
> Chae:Asumsi saya berdasarkan pasal 25 ada Piagam medinah dimana 
setiap
> orang berhak memeluk agamanya masing2, sedangkan asumsi anda yang
> mengatakan sebaliknya berdasarkan apa???;) ayooo kembangkan cara
> diskusnya

SATRIYO:
Kok malah membalikkan kata-kata sih?!! Justru anda yang harus 
menjelaskan dasar asumsi anda dan buktikan bukan asal kutip. Itu sih 
anak TK (meniru ucapan yang lain di milis ini) juga bisa. Anda 
memberikan suatu asumsi tapi tidak jelas bagaimana anda sampai pada 
asumsi anda. Kan saya tandaskan bahwa anda tidak bisa menafsirkan 
suatu kesepakatan yang eksplisit. Tapi anda bersiteguh. Malah 
sekarang menuntut saya sesuatu yang sudah jelas ada di kesepakatan 
Madinah itu seolah saya yang berasumsi ... piye to?!!

>  
> 
> > SATRIYO:
> > Hubugannya apa dengan pertanyaan saya? Saya kan bertanya 
bagaimana 
> > mungkin anda menyamakan 'nasikh-mansukh' Al-Qur'an yang 'devinely 
> > inspired' dengan perubahan yang terjadi dalam Taurat dan Injil 
yang 
> > mutlak merupakan hasil tangan manusia? Dan anda sekarang 
menyamakan 
> > dan mensejajarkan NABI (ketika anda 'bertameng' kepada beliau 
soal 
> > Mut'ah yang anda klaim dilakukan 'sekarang ini' oleh 'umat islam 
> > sendiri') dengan manusia biasa yang korup, yaitu mereka yang 
telah 
> > mengobrak-abrik wahyu Allah dalam Taurat dan Injil? 
> > 
> > Mohon yang konsisten dalam berdiskusi jadi tidak menambah 
masalah. 
> > jawab saja pertanyaan saya to the point tanpa mancari dalih ke 
hal 
> > lain yang malah melebarkan masalah.
> 
> Chae: Loh dalam hal nikah mut'ah yang ada dalam Qs.4:24 diaman oleh
> MANUSIA JUSTRU SEKARANG DIHARAMKAN, artinya ada perubahan yang
> dilakukan oleh MANUSIA SEPERTI YANG TERJADI PADA TAURAT DAN INJIL;

SATRIYO:
Silakan anda tunjukkan dari mana anda tahu ada 'MANUSIA yang SEKARANG 
MENGHARAMKAN nikah mut'ah yang ada dalam Qs.4:24' ...! Ini artinya 
bukan sekedar kemampuan nalar/logika tapi dalil yang jelas untuk itu, 
apapun itu.

Dan dari ma

[wanita-muslimah] Re: Kampanye Anak Muda Indonesia : "Jangan Bugil di depan Kamera!!" - Jangan Bugil di Mana-mana!

2007-04-27 Terurut Topik IrwanK
-- Forwarded message --
From: Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Apr 27, 2007 2:24 PM
Subject: [jurnalisme] Kampanye Anak Muda Indonesia : "Jangan Bugil di depan
Kamera!!" - Jangan Bugil di Mana-mana!
To: student EMBA <[EMAIL PROTECTED]>, news Trans TV <
[EMAIL PROTECTED]>, Begundal Salemba <
[EMAIL PROTECTED]>, naratama naratama <
[EMAIL PROTECTED]>, jurnalisme <[EMAIL PROTECTED]>, Forum
Kompas <[EMAIL PROTECTED]>

  - Original Message 
From: If looks Could Kill !
<[EMAIL PROTECTED]
>
Subject: Kampanye Anak Muda Indonesia : "Jangan Bugil di depan Kamera!!" -
Jangan Bugil di Mana-mana!

Jangan Bugil di Mana-mana!

Kampanye Anak Muda Indonesia : "Jangan Bugil di depan
Kamera!"

Nggak tahu kenapa, hari ini saya kok sedih bin jengkel
ya? Seseorang mengirimkan saya beberapa cuplikan klip
sepasang remaja yang melakukan adegan Sex di sebuah
Warung Internet!!!

Edan Rek!

Saya perhatikan 7 rekaman video yang saya dapatkan
dari teman saya tersebut. Saya baru sadar bahwa
fenomena maraknya penyebaran video mesum yang dibuat
oleh orang-orang Indonesia telah sampai ke tahap yang
mengkhawatirkan.

Pernah baca novelnya George Owell? Judulnya "Animal
Farm", yang menceritakan satir kehidupan para hewan
Potong yang ketakutan atas lingkungan manusia yang
kelak membantainya. George Owell secara cerdas
meramalkan (metafora) bahwa di masa depan, kita bakal
hidup dikelilingi "mata-mata pengawas". Kamera-kamera
yang merekam setiap aktifitas kita yang selama ini
kita cuma tahu bahwa "Pengintai semua kegiatan hidup
kita di dunia adalah Tuhan yang Maha Melihat!"
Bagaimana kalau pengintaian ini dilakukan oleh
kamera-kamera tersembunyi? Anda kira, Anda akan aman
melakukan hal apa saja? Ke Toilet, pacaran, makan,
tidur, berjudi, sembahyang, berdakwah, menipu dan
Termasuk Making Love misalnya?

Kembali ke topik, masalahnya, ternyata Kampanye yang
kami mulai sebarkan di Internet, belum bisa menekan
Laju Pertumbuhan Film Sex Amatir Indonesia! Parah
banget kan kalau Anda sadar bahwa, setiap hari, paling
tidak ada 2 film Sex Indonesia yang dibuat dengan
menggunakan Kamera Video Handphone atau Kamera
Handycam di Upload ke Internet! Dan file-file video
klip sex dalam ukuran mini selalu hadir ter-update
dengan teratur ke setiap email-email kita. Ke setiap
situs yang bisa jelajahi. Masuk ke kantong-kantong
saku Anda dan terekam dengan massal pada memory
handphone Anda.

Selamat datang dunia Film BF Amatir Indonesia!
Dan Payahnya lagi, remaja kita menjadi korban
berikutnya. Entah karena kenakalan, iseng, coba-coba,
Gaptek? Sukarela, Dipaksa Pacar, atau jangan-jangan
Diperkosa dan Diabadikan!

Sudahlah kawan, bergeraklah. Teriakkan semangat ini
bersama "Kami berjanji, Demi masa Depan Indonesia yang
lebih baik, Kami tidak akan Pernah Bugil di depan
Kamera!"

Selamatkan masa depan adik, teman, om, tante, pacar,
ibu dan anak-anak yang kita sayangi. Jangan sampai
negeri ini menjadi ladang pembuatan video porno
terbesar di dunia. Karena kekhilafan kita, isengnya
kita.

Lawan!!!

Salam
Sony Set
0813 929 820 71 
TVLab Communications INDONESIA
http://tvlab. blogspot. com

Kampanye Nasional : "Anak Muda Indonesia, Jangan Bugil
di depan Kamera!"

Dukung dan Sebarkan, Mari Selamatkan Anak Muda
Indonesia dari Kegilaan Pornografi!


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya Terakomodasi - My mother

2007-04-27 Terurut Topik sir BATS
On Fri, 27 Apr 2007 14:18:48 +0700, Aisha <[EMAIL PROTECTED]>  
wrote:

> Pak Jano,
> Ternyata gaya berdiskusi pak Jano masih juga gak nyambung. Pak DWS  
> posting satu artikel dari Kompas tentang kenyataan bahwa karena  
> perempuan masih sedikit yang berperan dalam politik, sehingga  
> kesejahteraan perempuan buruk, contoh kecil - angka kematian ibu saat  
> melahirkan (AKI) di Indonesia misalnya yang tertinggi di ASEAN, jadi  
> banyak ibu-ibu melahirkan yang meninggal karena tingkat kesehatannya  
> rendah. Jika lebih banyak perempuan yang berperan dalam politik, dalam  
> pengambilan keputusan untuk kesehatan, pendidikan, dll, mungkin kondisi  
> perempuan lebih baik. Sekarang terlihat kan bahwa dengan keikut sertaan  
> perempuan di bidang politik yang rendah ternyata, para bapak yang  
> mayoritas itu tidak begitu peduli terhadap kesejahteraan perempuan.

Tetangga dekat saya rencananya bulan Juni 2007 mau ke Helsinki. Eh gak  
sengaja baca koran, ternyata negeri itu baru saja memiliki Kabinet  
Perempuan 18 dari 20 mentri berjenis kelamin perempuan. Ini kabinet  
pertama di dunia yg didominasi perempuan dan konon Guiness Book of Record  
akan mencatatnya. Tapi PM-nya masih laki-laki. Pas Liat PM berpose di  
tengah para mentrinya saya jadi ingat Hefner :=))) pemilik dan pendiri  
majalah play boy  (jangan berpikir negatif dulu lah). Mungkin  
'prestasi' ini akan dirayakan dengan cara macam-macam dan tetangga saya  
diikutkan entah mau ngapai disana, moga-moga bukan cuma mau rujakan :=))

-- 
Linux Registered User # 421968


Re: [wanita-muslimah] Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya Terakomodasi - My mother

2007-04-27 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Gmail:
- Klik "Setting", klik "Filters"
- Klik "create new filter"
- Filter:
matches: from ko_jano to wanita-muslimah
 do this: Skip Inbox, Delete It

Yahoo:
- Klik "Options", klik "Mail Options", klik "Filters"
- klik "create or edit filters", klik "Add"
- Filter:
From header contains ko_jano
To/CC header contains wanita-muslimah
  Then
 Move the message to Trash

Hasilnya? Dunia terasa semakin indah :-)

salam,
DWS

On 4/27/07, Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Jano,
> Ternyata gaya berdiskusi pak Jano masih juga gak nyambung. Pak DWS posting 
> satu artikel dari Kompas tentang kenyataan bahwa karena perempuan masih 
> sedikit yang berperan dalam politik, sehingga kesejahteraan perempuan buruk, 
> contoh kecil - angka kematian ibu saat melahirkan (AKI) di Indonesia misalnya 
> yang tertinggi di ASEAN, jadi banyak ibu-ibu melahirkan yang meninggal karena 
> tingkat kesehatannya rendah. Jika lebih banyak perempuan yang berperan dalam 
> politik, dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan, pendidikan, dll, 
> mungkin kondisi perempuan lebih baik. Sekarang terlihat kan bahwa dengan 
> keikut sertaan perempuan di bidang politik yang rendah ternyata, para bapak 
> yang mayoritas itu tidak begitu peduli terhadap kesejahteraan perempuan.
>
> Sampai disini pak Jano bisa memahami? Jika sudah paham, tentunya pak Jano 
> tidak heboh menjelaskan keindahan Islam, lalu menyerang pribadi pak DWS - nah 
> ini satu contoh lagi ketika ada orang yang posting satu tulisan, bukannya 
> membahas ISI tulisan itu tapi malah meributkan ORANG yang postingnya, mending 
> kalau masih nyambung, apa urusannya dengan pak DWS, anda menganggap pak DWS 
> tidak mengormati ibunya? Keterlaluan anda itu ya pak Jano, anda tidak 
> memahami isi tulisan tapi anda seenaknya saja menuduh pak DWS seperti ini. 
> Tolong dong kurangi kebiasaan tidak nyambung anda ini! Pak DWS mengirim 
> postingan ini justru karena punya kepedulian terhadap kaum perempuan yang 
> dalam Islam harus dihormati tapi di DUNIA NYATA DI REPUBLIK ini ternyata 
> perempuan kaum ibu itu TIDAK DIHORMATI, kalau dihormati dan dimuliakan 
> tentunya kaum ibu ini akan lebih sejahtera.
>
> Jika di tulisan itu kaum perempuan diminta lebih berperan di bidang politik 
> atau di bidang lainnya itu bukan berarti bahwa tulisan itu menghina perempuan 
> yang jadi ibu rumah tangga, memangnya kalau perempuan aktif di bidang 
> politik, ekonomi, sosial, dll itu berarti bukan ibu rumah tangga? Apakah 
> perempuan yang aktif juga di luar rumah dan memberi manfaat bagi banyak orang 
> itu bukan ibu rumah tangga yang baik?
>
> salam
> Aisha
> --
> From : Janoko
> Ada berita :
> Jakarta, Kompas - Sedikitnya jumlah perempuan yang turut menekuni
> politik membuat kepentingan perempuan tak terakomodasi dalam kebijakan
> publik. Kesenjangan kualitas hidup antara perempuan dan laki-laki pun
> semakin jauh. Kesejahteraan perempuan sulit diperbaiki.
> --


Re: [wanita-muslimah] Undagan Press Conference dan Liputan

2007-04-27 Terurut Topik sir BATS
On Fri, 27 Apr 2007 00:16:02 +0700, Joko Sulistyo  
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Nomor   :  
> 113/DF-FIB/II/4/2007 Depok, 25 April  
> 2007
> Perihal : Undagan Press Conference dan Liputan
> Lampiran:  Agenda Acara & Press Release
>
> Kepada Yth.
> Teman Teman Media
>

thanks atas undangannya; meski saya tinggal di Tuban dan bukan dari Media  
masa; tapi pasti saya datang ke hotel Niko.


-- 
Linux Registered User # 421968


[wanita-muslimah] A Game of Success: Tips 152 - Tersenyumlah!

2007-04-27 Terurut Topik OmPopa
*A Game of Success: Tips 152 - Tersenyumlah!*

Ada yang bilang tulisan Saya galak, ada juga yang bilang tulisan Saya
garang. Blog Saya penuh warna merah dan hurufnya gede-gede. Kemudian mereka
mengira Saya * som-se*. Waduh, nggak kok. Sebenarnya, bahkan di sepanjang
hidup Saya, Saya selalu tersenyum kepada orang lain. Kepada Anda juga.
Sekarang ini juga. Mengapa? Karena senyum adalah salah satu syarat untuk
sukses. Monalisa juga "sukses" karena senyumnya toh?

Menurut definisi ilmiah, senyum adalah* "ekspresi wajah yang dibentuk oleh
tarikan otot terutama pada otot-otot di kedua ujung mulut"*. Artinya, senyum
tidak selalu identik dengan mulut. Senyum adalah ekspresi wajah secara
keseluruhan. Itu sebabnya tatapan mata juga bisa mengindikasikan sebuah
senyuman, dan bahkan cara menegakkan wajah juga bisa berarti senyuman.

Secara umum, senyum mengekspresikan perasaan senang, bahagia, dan nikmat.
Ini namanya senyum kiyut. Akan tetapi, senyum juga bisa mengindikasikan
perasaan khawatir. Ini disebut senyum kecut.

Sebuah senyuman melibatkan tak kurang dari 5 otot utama di sekitar mulut dan
48 otot lain di sekitar wajah dan leher. Hasil akhirnya, adalah bagaimana
Anda bagi orang lain.

Senyum tidak hanya menentukan ekspresi wajah, melainkan juga membuat otak
memprodusir hormon endorphin. Hormon ini menurut ilmu medis, memiliki
khasiat yang bisa mengurangi rasa sakit secara fisik dan secara psikis. Itu
sebabnya ada ungkapan "senyum itu sehat". Begitu pula, otot yang
berkontraksi saat kita tersenyum, jauh lebih sedikit dari pada otot yang
berkontraksi saat kita marah. Maka lahirlah pepatah, "jangan marah nanti
cepat tua".

Dalam kenyataannya, ada lebih dari 18 jenis senyuman yang bisa dilakukan
dalam berbagai situasi sosial. Para ilmuwan menyederhanakan senyuman ke
dalam dua kategori besar berikut ini.

*Duchenne Smile*

Senyuman ini sering disebut dengan "senyuman murni". Senyum ini berpusat
pada otot di kedua ujung mulut dan mata. Para ahli mempercayai bahwa jenis
senyuman ini dihasilan oleh emosi yang murni. Alias, senyum ini adalah
senyuman "apa adanya". Senyuman kategori ini adalah hasil kombinasi dari
ekspresi mulut, mata, dan hati sekaligus. Yang tersenyum begini, biasanya
bayi.

*Pan American Smile*

Senyuman ini adalah senyuman sukarela tapi hanya melibatkan otot-otot mulut
saja. Senyuman ini adalah senyuman yang disengaja dengan tujuan untuk
menunjukkan sikap sopan. Bagus juga tapi kurang tulus sifatnya. Itu
sebabnya, senyuman ini disebut juga dengan "senyuman profesional". Pergilah
ke berbagai kantor yang punya konter pelayanan. Senyuman ini yang biasa
mereka berikan.

Saya, lebih sering memilih senyuman nomor 1. Sebab Saya percaya bahwa senyum
nomor 1 lebih "apa adanya" ketimbang senyum nomor 2 yang "ada apanya".

Bukan berarti Saya tidak pernah mengeluarkan stok senyuman nomor 2, tapi
Saya meyakini bahwa dengan senyuman nomor 1, efek kesehatannya bukan saja
terjadi pada orang lain tetapi juga pada diri sendiri. Rugi dong kalo hanya
menggunakan senyum nomor 2. *Attraction effect*-nya hanya sedikit saja.

Berikut ini adalah fakta-fakta tentang sebuah senyuman.

Senyum adalah sebuah ekspresi universal yang dikenali oleh seluruh budaya di
dunia dengan persepsi yang sama. Senyum adalah alat transaksi yang paling
bernilai di muka bumi.

Otot yang berkontraksi karena sebuah senyuman, jumlahnya lebih sedikit
daripada otot yang digunakan untuk marah. Jadi, senyum itu mudah dan murah.

Senyum yang dipaksakan alias senyum palsu, tetap bisa melahirkan rasa
bahagia. Ini, masih lebih baik ketimbang marah, sedih, atau kecewa. Maka
tersenyumlah sebisanya.

Setiap orang pada saat lahirnya, pada dasarnya membawa kemampuan untuk bisa
tersenyum. Senyum adalah bakat Anda. Jangan sia-siakan.

Setiap manusia memiliki kemampuan untuk tersenyum. Kemampuan itu tidak
muncul karena menirunya dari orang lain. Bayi buta yang baru lahir juga bisa
tersenyum. Bayi, juga lebih memilih untuk tersenyum daripada tidak
tersenyum. Senyum adalah bawaan lahir setiap orang. Sesuatu yang bawaan
lahir, pasti ada maksud dan tujuannya. Dan itu, pastilah untuk kebahagiaan
Anda.

Seseorang cenderung dinilai menyenangkan, menarik, tulus, gampang akrab, dan
bahkan dianggap lebih kompeten jika sering tersenyum. Tersenyumlah dan
jadikan sukses itu lebih mudah.

Jika Anda merasa kurang percaya diri, sering-seringlah tersenyum. Itu akan
menaikkan rasa percaya diri Anda. Bagaimana menciptakan senyum kembali jika
itu sudah lama Anda buang? Berbuat kreatiflah untuk diri sendiri. Cepat atau
lambat, Anda akan menemukan senyuman Anda. Jika Anda memang sulit tersenyum
lagi karena kelewat sedih, ikuti tips kepepet Saya berikut ini.

Di antara berbagai hal yang membuat Anda sedih, biasanya ada banyak hal yang
sifatnya konyol. Cobalah Anda ingat kembali, sesuatu yang menyedihkan dan
sekaligus konyol, yang terjadi pada diri Anda di masa-masa yang lalu.
Ingatlah betapa konyolnya hal itu. Anda mestinya bisa tersenyum. Kalo nggak
bisa juga, ya sudahlah nonton Empat Mat

Re: [wanita-muslimah] Kepentingan Perempuan Tak Sepenuhnya Terakomodasi - My mother

2007-04-27 Terurut Topik Aisha
Pak Jano,
Ternyata gaya berdiskusi pak Jano masih juga gak nyambung. Pak DWS posting satu 
artikel dari Kompas tentang kenyataan bahwa karena perempuan masih sedikit yang 
berperan dalam politik, sehingga kesejahteraan perempuan buruk, contoh kecil - 
angka kematian ibu saat melahirkan (AKI) di Indonesia misalnya yang tertinggi 
di ASEAN, jadi banyak ibu-ibu melahirkan yang meninggal karena tingkat 
kesehatannya rendah. Jika lebih banyak perempuan yang berperan dalam politik, 
dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan, pendidikan, dll, mungkin kondisi 
perempuan lebih baik. Sekarang terlihat kan bahwa dengan keikut sertaan 
perempuan di bidang politik yang rendah ternyata, para bapak yang mayoritas itu 
tidak begitu peduli terhadap kesejahteraan perempuan.

Sampai disini pak Jano bisa memahami? Jika sudah paham, tentunya pak Jano tidak 
heboh menjelaskan keindahan Islam, lalu menyerang pribadi pak DWS - nah ini 
satu contoh lagi ketika ada orang yang posting satu tulisan, bukannya membahas 
ISI tulisan itu tapi malah meributkan ORANG yang postingnya, mending kalau 
masih nyambung, apa urusannya dengan pak DWS, anda menganggap pak DWS tidak 
mengormati ibunya? Keterlaluan anda itu ya pak Jano, anda tidak memahami isi 
tulisan tapi anda seenaknya saja menuduh pak DWS seperti ini. Tolong dong 
kurangi kebiasaan tidak nyambung anda ini! Pak DWS mengirim postingan ini 
justru karena punya kepedulian terhadap kaum perempuan yang dalam Islam harus 
dihormati tapi di DUNIA NYATA DI REPUBLIK ini ternyata perempuan kaum ibu itu 
TIDAK DIHORMATI, kalau dihormati dan dimuliakan tentunya kaum ibu ini akan 
lebih sejahtera.

Jika di tulisan itu kaum perempuan diminta lebih berperan di bidang politik 
atau di bidang lainnya itu bukan berarti bahwa tulisan itu menghina perempuan 
yang jadi ibu rumah tangga, memangnya kalau perempuan aktif di bidang politik, 
ekonomi, sosial, dll itu berarti bukan ibu rumah tangga? Apakah perempuan yang 
aktif juga di luar rumah dan memberi manfaat bagi banyak orang itu bukan ibu 
rumah tangga yang baik?

salam
Aisha
--
>From : Janoko
Ada berita :
Jakarta, Kompas - Sedikitnya jumlah perempuan yang turut menekuni
politik membuat kepentingan perempuan tak terakomodasi dalam kebijakan
publik. Kesenjangan kualitas hidup antara perempuan dan laki-laki pun
semakin jauh. Kesejahteraan perempuan sulit diperbaiki.
--
Jano - ko :
KEINDAHAN ISLAM.
Penghormatan Islam kepada Ibu. Tidak ada tokoh dunia yang terlahir tanpa jasa 
seorang ibu. Islamlah yang merupakan the best of the best dari sistim didunia 
yang berkaitan dengan penghormatan terhadap seorang ibu. Pertanyaan, adakah 
tokoh besar dunia yang terlahir tanpa pendidikan dari ibunya ? 

Siapa yang mendidik mas DWS sehingga mas DWS menjadi insan yang sukses sampai 
belajar di Amerika ?:)

Mohon kaum feminis dunia untuk menghormati peran ibu sebagai ibu rumah tangga. 
Hormati Rumah Tangga sebagai Lembaga Pendidikan yang terbaik.

Wassalam


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Akal dan posisinya dalam Islam ... Diskusi Sabtuan INSISTS

2007-04-27 Terurut Topik satriyo
Bu Aisha,

Saya meminta maaf tidak melulu karena isi yang saya sampaikan, tapi 
juga cara penyampaian dan itu sering walau tidak selalu saya lakukan, 
terutama saat saya merasa (bukan menuduh, tapi tepatnya menduga) ada 
dari yang saya posting yang membuat pembaca atau penerima post jadi 
tidak berkenan, sekecil apapun. Jadi tidak harus sampai kepada 
masalah DOSA yang adalah hak prerogatif Allah, dalam urusan dengan 
Allah juga dengan manusia. Maaf ... ;-)

Tentu saya sadari apa yang ibu sampaikan. Lalu apakah ibu 
merasa/mengira/menduga saya tidak tahu atau sadar akan hal itu? 
Semoga bukan itu ya ...

afu minkum (=mohon maaf),

salam,
satriyo

;-)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> waalaikumsalam wr wb,
> Pak Satriyo, Sebenarnya di milis ini sejak dulu ada undangan-
undangan acara pengajian atau training atau bedah buku, dll. Dan saya 
rasa tidak perlu minta maaf seperti kalimat terakhir pak Satriyo di 
bawah ini, karena kirim atau meneruskan undangan itu kan tidak 
berdosa. 
> 
> Saya juga pernah membaca ajakan pak Satriyo terhadap anggota milis 
saat ngobrol satu topik, ajakan itu bagus-bagus saja tapi ini kan 
milis yang anggotanya tidak semuanya ada di Jakarta, jadi jika pak 
Satriyo sudah meneruskan undangan ini tapi ternyata tidak ada anggota 
WM yang datang, mungkin karena memang beda kota beda negara, atau 
kalaupun masih di Jakarta tapi mungkin banyak keperluan lainnya yang 
dianggap lebih penting dari diskusi sabtuan ini, apalagi orang yang 
mungkin sibuk di hari kerja dan hanya bisa berkumpul dengan 
keluarganya di hari sabtu minggu seperti teman saya yang keluarganya 
di Bandung dan dia bekerja di Jakarta, sabtu minggunya itu waktu yang 
berharga untuk keluarganya.
> 
> salam
> Aisha
> --
> From : Satriyo
> Assalaamu alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh,
> Berikut saya teruskan undangan terbuka dari INSISTS untuk mengikuti 
diskusi Sabtuan INSISTS, dengan pembahasan ...
> ..
> ..
> Mohon maaf bagi yang tidak berkenan.
> 
> salam,
> satriyo
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Untukmu Ukhti

2007-04-27 Terurut Topik seismic_yuni
Untukmu Ukhti

Tetap tersenyumlah ukhti…

Karena setiap kesulitan InsyaAllah kan berlabuh di dermaga…

 Hanya seorang nahkoda yang tangguh

Yang mampu berkelit ditengah badai…

 
Yang mampu mempertahankan arah pelayaran

Ketika ombak menghantam kapalmu keras

Walau badan kapalpun rapuh diamuk ombak

Tak mengapa…perbaiki SEGERA!!

 
Hanya seorang nahkoda yang tangguh yang mampu gesit memutar haluan

Ketika sebuah batu karang yang terlihat kecil dipermukaan tiba-tiba 
menghadang

 
Ukhti..jangan sampai kapalmu karam…

 
Bertahanlah…dan tetaplah berlayar…

 
Hanya seorang nahkoda yang tangguh

Yang mampu membawa kapal kedermaga yang tepat …

 
Menjadi seorang nahkoda yang tangguh

Atau

Menjadi seorang nahkoda yang lemah

 Yang hanya kan membiarkan kapalnya terombang-ambing

ditengah samudera tanpa tujuan...

 
Berkelitlah…bertahanlah, namun tetap tersenyumlah….

Senyum dibibirmu…senyum dihatimu!

Maknailah setiap langkah perjuanganmu dengan kesabaran, kekuatan dan 
kasih sayang

Bertahanlah!! Sungguh dermaga sudah terlihat dipelupuk mata!!

 



[wanita-muslimah] Undagan Press Conference dan Liputan

2007-04-27 Terurut Topik Joko Sulistyo
Nomor   : 113/DF-FIB/II/4/2007 
Depok, 25 April 2007
Perihal : Undagan Press Conference dan Liputan 
Lampiran:  Agenda Acara & Press Release

Kepada Yth. 
Teman Teman Media


Dengan Hormat, 

Dalam rangka Hari Perempuan Internasional dan Hari Kartini, Departemen 
Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
Universitas Indonesia, bekerjasama dengan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan 
dan Kedutaan Norwegia di Indonesia
bermaksud mengadakan acara seminar Internasional “Women for Peace”.  Acara  ini 
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang resolusi PBB 1325 yaitu “pemberdayaan perdamaian” (peace 
building).  Peace building dimaksudkan untuk
melibatkan partisipasi masyarakat sipil dalam menegakkan Hak Asasi Manusia, 
penghormatan pada hak-hak individu,
perlindungan anak dan keadilan gender. Untuk itu, kami mengundang teman-teman 
media hadir pada acara Press Conference
(terlampir agenda acara) : 

Hari/Tanggal: Senin / 30 April 2007 
Tempat  : Hotel Nikko Diamond Room 1-3; Jl. MH Thamrin 59, 
Jakarta 10350  
Waktu   ` 11.30 – 12.00 (Press Conference) 
Pembicara   : 
-   Prof. Dr. Meutia Farida Hatta Swasono (Menteri 
Negara Pemberdayaan Perempuan, RI),
-   Ms. Anne Stenhammer (Deputi Menteri Pembangunan 
Norwegia),
-   Ms. Jean D’Cunha (Regional Director, UNIFEM),
-   Dr. Gadis Arivia (Program Director “Women for 
Peace”).

Atas partisipasi dan kepedulian teman-teman pers kami mengucapkan terima kasih.

Hormat Kami, 
 
Dr. Gadis Arivia 
Ketua Departemen Filsafat FIB UI

PRESS RELEASE


PEREMPUAN UNTUK PERDAMAIAN 
WOMEN FOR PEACE 
Senin, 30 April – Selasa, 1 Mei 2007 
Hotel Nikko 
Jl. M.H. Thamrin 59, Jakarta 10350, Indonesia, 


Latar Belakang 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah secara aklamasi menerima resolusi 1325 
pada bulan Oktober 2000 yang memiliki
komitmen untuk menegakkan “pemberdayaan perdamaian” (peace building) bukan 
hanya “penjagaan perdamaian”(peace keeping).
Maksudnya, “pemberdayaan-perdamaian” adalah upaya untuk secara aktif 
merekonstruksi masyarakat dengan tujuan agar
perdamaian di dalam masyarakat dapat berkesinambungan. Dengan demikian 
“penjagaan perdamaian” bukan saja melibatkan
operasi militer untuk perdamaian akan tetapi lebih menitik beratkan pada 
keterlibatan partisipasi masyarakat sipil dan
menegakkan Hak Asasi Manusia, penghormatan pada hak-hak masyarakat sipil, 
perlindungan anak, dan keadilan gender.
Pemberdayaan perdamaian dimaksudkan agar tercapai rekonsiliasi di daerah-daerah 
yang berkonflik, proses pengadilan yang
efektif, reintegrasi masyarakat yang berkonflik, rekonstruksi ekonomi yang 
berkeadilan, dan partisipasi politik yang
fungsional, serta transformasi budaya yang progresif, mempertimbangkan 
norma-norma serta kepercayaan agama yang adil untuk
perempuan. 

Indonesia menyambut baik komitmen PBB tentang pemberdayaan perdamaian karena 
dapat membantu Indonesia untuk mengerti dan
memiliki alat pengetahuan baru tentang banyaknya konflik di tanah air, dan agar 
dapat selalu menjaga perdamaian di
Indonesia. Indonesia telah dilanda berbagai konflik. Terdapat dua jenis konflik 
yang ditemui di lapangan, yakni, konflik
“keinginan untuk merdeka” dan “konflik komunal”. Konflik-konflik yang bertujuan 
untuk memerdekakan diri lebih merupakan
konflik antar organisasi politik yang menuntut daerahnya untuk merdeka atau 
mengiginkan otonomi daerah yang absolut.
Konflik-konflik semacam ini telah ditemui di Aceh, Papua Barat dan sebelumnya 
di Timor-Timur yang kini telah merdeka. 

Sedangkan konflik komunal merupakan konflik yang berbasiskan etnis, agama dan 
budaya. Konflik-konflik semacam ini ditemui
di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Maluku. Kekerasan 
komunal termasuk kekerasan yang terjadi pada
komunitas Cina-Indonesia, khususnya kerusuhan bulan Mei 1998 mengakibatkan 
korban yang tidak sedikit. 

Kekerasan-kekerasan komunal terjadi di mana-mana, misalnya kekerasan imigran 
Madura yang berkonflik dengan orang-orang
beragama Kristen, orang-orang Dayak di Kalimantan Barat di tahun 1999. 
Kekerasan juga terjadi di Poso sejak Desember 1998
hingga kini dan konflik antar agama di Ambon. 

Korban yang dihasilkan dari konflik-konflik komunal tidak sedikit jumlahnya. 
Paling tidak tercatat 750,000 hingga 1.3
juta orang meninggal, terluka dan mengungsi. Konflik-konflik ini memang 
meningkat sejak zaman transisi pemerintahan yang
demokratis akan tetapi konflik komunal di Indonesia sebenarnya telah dimulai 
sejak “Orde Baru” di zaman Suharto. Konflik
Aceh, Papua Barat dan Timor-Timur telah memiliki akarnya sejak tahun 1990-an, 
bahkan pembantaian terhadap mereka yang
dituduh terlibat dalam G-30S PKI di tahun 1965/66 mengakibatkan korban lebih 
dari 500.000 orang yang meninggal. 

Pemberdayaan Perdamaian: Kesetaraan Gend

[wanita-muslimah] Re: Islam, Agama Sayang Perempuan

2007-04-27 Terurut Topik satriyo
Maksud ibu apa ni?

salam,
satriyo

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Membaca curhatan pak Satriyo, saya sekarang bisa lebih memahami 
dengan cara berkomunikasi pak Satriyo di milis, dengan pemahaman 
agamanya dan bagaimana sikapnya terhadap orang atau kelompok yang 
dianggap tidak benar agamanya baik yang beragama Islam maupun yang 
non Islam, semakin jelas bahwa pemahaman dan penerapan agama setiap 
orang itu tergantung dari latar belakang keagamaan lingkungannya - 
lingkungan keluarga dan lingkungan di luar keluarganya...:)
> 
> salam
> Aisha
> --
> From : Satriyo
> Memang ko kalo sampeyan bilang keren ya sumonggo, itu HAM sampeyan 
kan? :-)
> 
> Gimana gak keren, dari tentang betapa islam sayang perempuan, lalu 
beda antara budaya dan agama ... ko seolah agama itu hanya islam 
saja! sampeyan tinggal di mana? Saudi? Vatican? India? Kalo di 
indonesia beragam lhoo ... [oot] nenek saya juga dua2nya kristen by 
birth lalu muslims by marriage ..., dan buyut saya yang satu katolik 
jerman nikah sama menado, dan lainnya katolik portugis nikah sama 
jawa ... (duh jadi curhat gini ...), dan almarhum ayah saya mantan 
nasrani. :-)
> 
> Apanya sih yang bikin saya jadi menghujat ...? **bingung mode**
> 
> Silakan saja deh sampeyan dengan pendapat sampeyan. saya ga 
patheen. ;-)
> 
> Dikasih tau malah ngeyel nuduh ini itu ..., pake bawa-bawa nama 
orang  lagi. kalo memang sentimen ya bilang saja. toh saya sudah 
berusaha menjelaskan dan menegaskan bahwa sangkaan anda itu salah. :-)
> 
> Saksikan ya Allah, saya sudah berusaha.
> 
> Santai saja ... ini WM ko bukan masjid, atau forum pengajian. ga 
usah kalap atau sewot gitu. hehehe
> 
> salam,
> satriyo
> ---  wrote:
> > Bagian ini yang paling keren..
> > 
> > topik diskusinya dalah jelas-jelas mengenai Islam, tapi anda 
masih 
> > sempet-sempetnya "nyenggol" agama lain..
> > 
> > seperti orang yang tidak percaya diri..selalu membanding-
bandingkan 
> > diri dengan orang lain..(minimal membahas kekurangan orang 
lain).. 
> > sehingga merasa selalu lebih baik.. 
> > 
> > anda tidak perlu minta maaf jika saya ternyata muslim atau bukan 
> > muslim..
> > tapi nilai universal menyatakan bahwa "kalau ndak mau 
disenggol..ya 
> > jangan nyenggol-nyenggol orang lain"..
> > 
> > inget ada di salah satu threadnya mas Ary atau mas Ari..? yang 
> garis 
> > besarnya..kalau tidak mau dihujat atau dimaki...ya..jangan hujat 
> > orang lain...gitcu..loh
> > 
> > Salam juga
> > Rani
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[wanita-muslimah] Re: Jilbab ... ulasan ringkas.

2007-04-27 Terurut Topik Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> SATRIYO:
> Loh, bu, saya kan jelas tulis di ulasan saya dan saya ulangi lagi di 
> reply saya bahwa saya memang sudah mengacu ke kamus Arab. piye to? Ko 
> seolah saya belum atau tidak mengacu ke mana-mana? Ibu sendiri 
> menggunakan Kamus arab yang mana? Pengarangnya siapa? Bisa rinci?
> Saya ulang pernyataan saya tentang jilbab dalam ulasan saya, semoga 
> bisa jelas,
> "Kata yang digunakan adalah `J-L-B-y-n-h-n' atau diucapkan (=dibaca) 
> menjadi `jalaabiinihinna' yang – oleh Depag – 
> diterjemahkan 'jilbabnya', yaitu sejenis baju kurung yang lapang yang 
> dapat menutup kepala, muka dan dada (lihat footnote no 1233, h. 678, 
> pada terjemah al-Qur'an versi Depag, al-Qur'an dan Terjemahnya, 
> cetakan Kerajaan Arab Saudi, 1420 H).
> 
> Dengan demikian, jelas bahwa kata jilbab memang bukan seperti 
> kalimat `halal bil halal' yang tidak jelas asalnya. Dalam bahasa Arab 
> sendiri, jilbab memang bagian dari kosa katanya. Dalam kamus Arab-
> Indonesia Al-Munawwir, pada entry huruf `ja/jim' di kata dasar J-L-B, 
> di halaman 199, terdapat kata `al-jallabiyya(h/-tu)' dan `al-jilbaab
> (un)' yang terjemahannya adalah `baju kurung panjang, sejenis jubah'."
> Ibu hanya mengutip bagian pertama padahal itu masih berlanjut ke 
> bagian berikutnya? Mengapa ibu lakukan itu? Bisa jelaskan?

Chae: Ok dech...saya confirmed dengan penjelasan dari Bapa agar kita
tidak berlama-lama terjebak dalam point ini saja.:))
 

> SATRIYO:
> Wah enak sekali ya ibu tinggal mengganti objek maka dalil ibu 
> pun 'klop' walau tidak jelas alasan ibu mengganti 'khumr' 
> dengan 'topi' sekadar karena sama-sama ibu anggap penutup kepala.
> Coba ibu lihat lagi kutipan dari ulasan saya ini,
> "Dalam kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, pada entry huruf `kho' di 
> kata dasar Kh-M-R, di halaman 367, tertera beberapa makna dari kata 
> dasar Kh-M-R (yang bisa dibaca `khomaru' atau `khomaro' 
> atau `khomrun') yaitu di 
> antaranya `menutupi', `,menyembunyikan', `merahasiakan', `merasa malu 
> (kepada)'. Dan di halaman 368 terdapat kata asal `al-khimaaru' dengan 
> derivatifnya `khumur(un)' dan `akhmaarotun' yang artinya adalah tutup 
> atau tudung untuk menutup kepala perempuan.
> 
> Jika kita lihat dari asal katanya, maka `khumur' yang dalam terjemah 
> al-Qur'an versi Depag diterjemahkan sebagai `kain kudung' memiliki 
> fungsi menutupi, menyembunyikan dan merahasiakan, dan tidak sekadar 
> menutup yang sekenanya saja tapi masih memperlihatkan bagian kepala, 
> yaitu rambut. Istilahnya kerudung `nempel' yang sering kali merosot."
> 
> Apakah ibu bisa lihat beda khumr sebagai penutup kepala dan topi yang 
> juga penutup kepala? Maaf kalo saya lancang, ibu seolah menyamakan 
> perempuan yang berusia 26 tahun dan perempuan yang berusia 62 tahun. 
> Atau bahkan menyamakan manusia yang berkelamin perempuan dan manusia 
> yang berkelamin laki-laki. Artinya ibu hanya menggunakan irisan makna 
> umum atau mengandalkan pada fungsi khumr dan topi secara umum. 
> Padahal jelas konteksnya, di ayat dimaksud, yang namanya khumr itu 
> tidak jauh beda dari (tapi tidak mutlak sama) dengan kerudung, yaitu 
> sehelai kain lebar yang fungsinya menutupi kepala. Nah karena dia 
> sehelai kain, dalam hal khumr itu cukup besar, maka relatif fleksible 
> untuk tidak hanya menutup kepala, tapi juga bisa 'dijulurkan' hingga 
> menutup dada. 
> Khumr dan kerudung bisa dipakai dengan cara ini atau cara lain yaitu 
> setelah diletakkan di kepala sehingga menutupi kepala bagian yang 
> terjurai dikebelakangkan, bisa lepas ke belakang seperti rambut yang 
> menjuntai ke punggung atau diikat, yang konsekuensinya hanya menutup 
> kepala tapi tidak bagian leher hingga dada. Jelaskan?
> Nah Allah memerintahkan untuk tidak memakainya seperti ini karena 
> akan memperlihatkan leher dan dada tapi menjulurkannya kedepan hingga 
> menutupi, menyembunyikan, merahasiakan, bagian kepala kecuali muka 
> termasuk leher dan dada, sekaligus merahasiakannya dari pandangan 
> mata.
> Apakah TOPI bisa ibu samakan dengan khumr/kudung/kerudung dalam hal 
> ini? please deh bu.
> Jadi jika seperti ibu memudahkannya dalam menafsirkan 
> (=meenrjemahkan) ya pasti bisa sesuai mau ibu. ini tuduhan juga?

Chae: Coba anda lihat lagi, apakah dari Qs.24:31 ada perintah menutup
dada oleh kain kudung?? 

Apakah anda mengatakan bahwa bukan menutup dada yang diperintahkan
pada Qs.24:31??
 


> SATRIYO:
> Lho kan saya menduga, mencoba menyimpulkan. Ko ibu menuduh saya 
> menuduh seehhh ... hala... ;-)

Chae: kesimpulanya berdasarkan apa?? kok bentuknya menuduh???


> SATRIYO:
> tuh kan logika lagi. apa cukup hanya logika dalam hal tafsir Quran? 
> Tapi okehlah, coba ibu jelaskan terpisah kalo bisa threadnya soal 
> ini, karena sudah oot hanya soal jilbab. setuju? kalo tidak ya gpp 
> kooo ...

Chae: Apa menurut anda dalam menafsirkan Al-Qur'an tidak memerlukan
logika?? tidak perlu akal??