[wanita-muslimah] Kuliah Budi Hardiman tentang 'Humanisme dan Para Kritikusnya'

2009-06-12 Terurut Topik MGR
F. Budi Hardiman pengajar filsafat di program pasca sarjana Sekolah Tinggi 
Filsafat (STF) Driyarkata akan memberikan kuliah tentang Humanisme dan Para 
Kritikusnya di Serambi Salihara 13 Juni 2009 pukul 16.00. Kuliah ini merupakan 
rangkaian kuliah umum tentang Humanisme di Komunitas Salihara. Pada Sabtu pekan 
lalu, Bambang Sugiharto, pengajar filsafat di Universitas Parahyangan dan 
Institut Teknologi Bandung telah mengulas tema pertama tentang Humanisme Dulu 
dan Kini.

Dan F Budi Hardiman akan mendiskusikan tema kedua tentang fenomena munculnya 
“Humanisme dan Anti-Humanisme”. Tema kedua ini diharapkan mengulas dua subtema 
utama. Pertama, bagaimana humanisme muncul sebagai ide yang melakukan kritik 
terhadap agama sehingga lahir varian-varian humanisme: sekuler, ateistik, dan 
eksistensialis. Kedua, mengapa muncul gelombang kritik--khusunya dari gelombang 
posmodern--terhadap humanisme yang disebut “anti-humanisme”?

Untuk membahas tema ini, F Budi Hardiman yang telah menulis makalah sebanyak 22 
halaman akan mendiskusikan tema yang sangat menarik ini. Dan bagaimana konsep F 
Budi Hardiman atas apa yang ia sebut sebagai Humanisme Lentur untuk keluar 
dari eksklusivitas konsep humanisme tersebut?

Ikuti kuliahnya di Serambi Salihara. Mengikuti kuliah ini tidak dipungut biaya 
sedikit pun.

http://salihara.org/main.php?type=detailmodule=newsmenu=childparent_id=5id=34item_id=733



  Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. 
Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!

2009-06-12 Terurut Topik kmj...@indosat.net.id
Pencabutan ijin operasional sebuah RS tidak berarti RS harus tutup. Dia 
masih mengantongi ijin prinsip. Depkes bisa saja mencabut ementara ijin 
operasional RS OMNI, misalnya selama setahun, dengan syarat memperbaiki 
manajemen, peningkatan pengetahuna dan ketramp[ilan karyawan dalam 
melayani pasien, dan peningkatan mutu layanan medis. Dengan cara itu 
pengusaha tidak perlu menutup RS OMNI kecuali kalau ia memang mau 
berhenti dari bisnis rumah sakit. Kemudian selama setahun itu dia 
diwajibkan membuat progress report serta dipantau kesiapannya. kalau 
semua sudah oke, ijin operasional boleh diberikan lagi. Dengan cara itu 
pengusaha tidak perlu melakukan PHK secara massal sebab tenaga karyawan 
itu masih diperlukan jika ia akan membuka lagi RS tersebut.
KM

Original Message
From: qifuat_...@yahoo.com
Date: 10/06/2009 9:12 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subj: Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!

DPR menunjukkan taringnya.
 
harap maklum masa kerjanya mo habis,
menunggu uang saku!!!
 
mnrtq RS g perlu ditutup,jaman lagi susah cari duit

kasihan pekerja2nya,klo doktek2nyaa sih aku yakin udh kaya2.
dipecat dari Omni mash punya cabang ditempat lain.lha klo perawat,
satpam,outsourchingnya dll yg jumlahnya lbh bayak dari para dokternya, 
mo dikemanakan
 
 

--- On Tue, 6/9/09, noni marlini noniemarl...@yahoo.co.id wrote:


From: noni marlini noniemarl...@yahoo.co.id
Subject: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com, id...@yahoogroups.com
Date: Tuesday, June 9, 2009, 6:46 AM










Tutup Saja RS Omni!

Rakyat Merdeka,
9 Juni 2009-06-09

 

Hebat, kali ini
anggota DPR benar-benar menunjukkan kepeduliannya kepada rakyat yang 
sedang
susah. Kemarin, Komisi IX DPR mendesak RS Omni Internasional meminta 
maaf dan mencabut
gugatan hukum terhadap Prita Mulyasari yang sekarang sedang 
‘dimejahijaukan’ di
Pengadilan Negeri Tangerang. Jika tidak dilakukan, wakil rakyat yang 
terhormat
itu mendesak pemerintah mencabut izin operasi RS Omni.

 

Keputusan ini
diambil Komisi IX DPR dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan jajaran 
direksi
RS Omni di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

 

Rapat yang
dipimpin Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning itu berlangsung seru dan 
panas.
Pihak RS Omni yang diwakili pimpinannya Direktur Umum Bina Ratna 
Kusuma Fitri
didampingi dr Grace, Dr Leo dari komite RS OMNI, dan kuasa hukum Harry 
Bertus,
sampai pontang-panting menjawab hujan pertanyaan dari sejumlah anggota 
dewan.

 

Saking
kesalnya, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Demokrat, Max Sopacoa 
terpaksa
membentak pimpinan RS OMNI karena penjelasannya terlalu bertele-tele. 
‘’Saya
mau tahu,  apa alasan Omni memenjarakan
Prita. Anda itu warga negara Indonesia loh, masak Anda tega 
memenjarakan sesame
warganegara,’’ cecar Max.

 

Anak buah SBY
yang bekas wartawan TVRI itu menanyakan, apa alasan pihak RS Omni 
meminta Prita
ditahan. ‘’Apa betul Prita mau melarikan diri? Melarikan diri ke mana, 
wong
perempuan kok melarikan diri,’’ katanya.

 

Anggota Komisi
IX DPR dari Fraksi PAN, Nina Mardiana menambahkan, tega-teganya RS 
Omni
memenjarakan seorang ibu yang sedang menyusui anaknya. Ini tindakan 
yang tidak
berperikemanusiaan, oleh sebab itu dia minta pemerintah menutup saja 
rumah
sakit tersebut.

 

‘’Omni rumah
sakit dengan label internasional yang tidak mengedepankan misi 
kemanusiaan dan
sosial, professional tetapi hanya mengedepankan bisnis oriented 
sehingga
sebaiknya ditutup dan tidak diberi izin,’’ katanya.

 

Trisnawati
Karna dari Partai Golkar menuding RS Omni melakukan pembohongan publik 
dengan
label internasional. Label itu jelas digunakan agar orang menganggap
rumah sakit internasional, padahal tidak. Kita tidak bisa mentoleransi
kebohongan seperti ini, apalagi menyangkut nyawa orang lain, 
serangnya.

 

Direktur RS
Omni  Bina Ratna menjelaskan awal mula
kasus Prita. Dia bersikukuh, kasus itu terjadi karena Prita tidak 
terima atas
penjelasan rumah sakit. Padahal, kata dia, rumah sakit menyelesaikan 
secara
kekeluargaan. Tapi, Prita tetap meminta hasil rekam medis. Saya tidak
habis pikir kenapa laporan itu terus diminta. Kami sudah katakan bahwa 
laporan
itu salah, ujar Grace Hilza menimpali penjelasan Bina Ratna. 

 

RS Omni juga
berkilah, keluhan medis Prita bukan karena kesalahan prosedur. Sebab, 
semua
prosedur medis dilakukan sebagaimana mestinya. Termasuk, soal bengkak
pasca-perawatan. Itu adalah bagian dari perjalanan penyakit Ibu 
Prita.
Dia mengalami infeksi karena penyakit yang dideritanya,  kata Bina. 

 

RS Omni
menggambarkan Prita sebagai pasien yang arogan dan mengancam rumah 
sakit yang
berlokasi di Alam Sutera, Tangerang, itu. Saat Prita disodori surat 
permintaan
maaf, dia malah merobeknya dan tetap minta hasil pemeriksaan yang 
menunjukkan
trombositnya sebesar 27.000. 

 

Bina tak
memberikan karena hasil pemeriksaan yang keliru tak bisa dikeluarkan.
Saat pemeriksaan dengan menggunakan alat, selalu ada kemungkinan
kesalahan, 

[wanita-muslimah] Ambigu

2009-06-12 Terurut Topik Iman K.
Salam...

Demokrasi adalah tentang bagaimana caranya untuk mendapatkan kebebasan 
berpendapat, persamaan hak, kesetaraan dan pengakuan. Hak Asasi adalah hak 
paling mendasar yang dimiliki oleh setiap anak manusia, hak akan kebebasan, hak 
akan hidup, hak akan mendapatkan ilmu dan lain-lain. 

Demikianlah definisi dari kata demokrasi dan hak asasi yang sering kita temui 
dibeberapa buku, tapi apakah memang demikian pengertian demokrasi yang difahami 
oleh semua orang di setiap negara.

Kata yang demikian didalam ilmu logika disebut dengan kata ambigu, yakni suatu 
kata yang mempunyai pengertian lebih dari satu atau banyak. Kata demokrasi 
berbeda pengertiannya menurut masyarakat liberal dengan masyarakat totaliter. 

Suatu tindakan mungkin saja disebut demokratis disuatu tempat tapi sudah tidak 
lagi ditempat lagi. Bisa jadi tindakan tertentu dianggap demokratis di Amerika 
tapi tidak di China, Demokratis di China tapi tidak menurut orang tibet dan 
begitu seterusnya.

Begitu juga dengan pengertian kata hak asasi, disebut ambigu karena disetiap 
negara mempunyai pengertian yang berbeda-beda tentang batasan hak asasi. Suatu 
tindakan tertentu dianggap baik-baik aja oleh suatu negara tertentu, tapi tidak 
menurut negara yang lain. Suatu tindakan disebut melanggar HAM dinegara 
Amerika, tapi tidak menurut negara China dan Indonesia.

Selain kata yang mempunyai pengertian ambigu tersebut, didalam istilah logika 
dikenal juga istilah-istilah yang lain, seperti : univok, equivok dan analog. 

Univok adalah kata yang mempunyai satu makna dan jelas, tidak membingungkan 
seperti : kursi, meja, pulpen, pensil dan sebagainya. Kata univok ini tidak 
terlalu sulit untuk dikenali, karena kata ini lebih sering menunjuk kepada 
benda.

Equivok adalah kata yang mempunyai makna lebih dari satu dan umumnya mempunyai 
dua makna, seperti : bunga, bulan, buku dan lain sebaginya. Bunga bisa berarti 
adalah gadis manis nan cantik, bisa juga berarti bunga mawar yang merah nan 
harum dan bisa pula berarti bunga bank.

Bulan bisa bararti bulan yang ada dilangit (planet), bisa juga berarti bulan 
untuk perhitungan kalender. Begitu juga buku, buku bisa berarti panjang batang 
tanaman diantara dua ruas, dan bisa pula berarti kertas yang diikat sebagian 
sisinya yang kemudian dijilid.

Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat penggunaannya didalam kalimat, seperti :

. Isabella sangat menyukai bunga.
. Isacc menabung di BCA dan dapat bunga 7% satu tahun

Bunga pada kalimat pertama berarti bunga sebagai tanaman, bisa bunga mawar, 
bunga melati dan lain lain.
Bunga pada kalimat kedua mempunyai arti keuntungan atau penambahan nilai dari 
uang yang disimpan.

. Bulan lebih kecil dari bumi
. Bulan februari sering terjadi banjir akibat hujan.

Bulan pada kalimat pertama mempunyai makna sebuah planet yang mengitari bumi.
Bulan pada kalimat kedua mempunyai makna suatu perhitungan dikalender.

Analog adalah kata yang umumnya mempunyai makna berbeda karena penggunaannya 
dalam kalimat. 

Misalnya : 

. Kursi itu terbuat dari kayu jati.
. Banyak kader partai melakukan apa saja supaya bisa mendapatkan kursi di dewan.

 Bila hujan bumi akan basah.
 Banyak pejabat menyukai tempat yang basah.

. Waktu muda Ani adalah bunga desa.
. Bunga di desa itu sungguh indah.

Terlihat ada kemiripan antara equivok dengan anolog, dan mereka memang mirip 
sehingga hampir semua kata equivok bisa dibuat menjadi kata yang bermakna 
analog.

Sampai disini kita sudah bisa membedakan sedikit bagaimana suatu kata itu bisa 
mempunyai pengertian yang sudah jelas dan tidak membingungkan dan bagaimana 
juga suatu kata itu bisa mempunyai makna yang ambigu dan memusingkan :)


Salam,


Iman K.
www.parapemikir.com


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Suharto-era figures dominate Indonesian presidential poll

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.wsws.org/articles/2009/jun2009/indo-j03.shtml

Suharto-era figures dominate Indonesian presidential poll
By John Roberts 
3 June 2009


Following the finalisation of the results in Indonesia's parliamentary election 
in April, three tickets have emerged for the presidential poll on July 8. All 
three teams were part of the Suharto-era political establishment and have 
played leading roles in subsequent administrations that have abused democratic 
rights and deepened social inequality. Each of the tickets has a former general 
from the Suharto junta.


Incumbent President Susilo Bambang Yudhoyono, who is the clear frontrunner at 
this stage, has chosen Bank Indonesia Governor Boediono as his running mate. 
Current Vice President Jusuf Kalla, chairman of the Suharto-era political 
machine Golkar, has picked former armed forces (TNI) commander General Wiranto. 
Former President Megawati Sukarnoputri will run with the ex-commander of the 
notorious Kopassus special forces Prabowo Subianto.


A survey by the Strategic Centre for Development and Policy Review in late 
April put Yudhoyono strongly in the lead with the support of 87.5 percent of 
those polled, against 5.87 percent for Megawati and 1.67 percent for Kalla. 
Yudhoyono's Democratic Party won 20.85 percent of the national vote and 148 
seats in the 560-seat Peoples Representative Council (DRP)-up three-fold from 
2004. As a result, Yudhoyono met the restrictive requirements for a 
presidential candidate without having to form a coalition with other parties, 
placing him in a strong position to choose his vice-presidential running mate.


Yudhoyono, a former Suharto-era general, served in Megawati's administration as 
the top security minister until he quit in early 2004 to run against her for 
the presidency. As minister in charge of the military and security forces, he 
oversaw the brutal counter-insurgency operations against the separatist 
movements in Aceh and Papua.


Yudhoyono's choice of running mate was clearly aimed at securing the backing of 
business. Boediono served three times as economics minister and headed the 
country's central bank. In announcing the ticket, Yudhoyono foreshadowed a 
central plank in his election campaign, promising to return Indonesia to a 
growth rate of 7 percent, up from 4.4 percent in the first quarter of 2009.


Yudhoyono had been under pressure from the Islamic-based Prosperous Justice 
Party (PKS) to choose its leader as his vice-presidential candidate. Closely 
involved with Yudhoyono's first administration, the PKS was the only other 
party to increase its vote in the parliamentary poll, up marginally from 7.34 
percent to 7.88 percent and 59 seats. It appears that the PKS gave its 
reluctant approval to the choice of Boediono.


The support of the PKS and the other Islamist parties-the United Development 
Party (PPP), the National Awakening Party (PKB) and the National Mandate Party 
(PAN)-will be important in the presidential poll and also for the president to 
exercise control over the new parliament. The PPP, PKB and PAN are each headed 
by figures who functioned as part of the limited legal opposition that was 
allowed under the Suharto junta. They won 39, 26 and 42 seats respectively.


The once all-powerful Golkar slumped to just 14.45 percent in the parliamentary 
election and gained 108 seats-a distant second to the Democratic Party. Kalla's 
alignment with Wiranto and his newly-formed Hanura party has the hallmarks of a 
marriage of necessity after Yudhoyono made it clear he was going to dump Kalla 
and Golkar from his presidential ticket. Golkar has been deeply divided over 
its presidential candidate, with several contenders jostling for the position. 
It needed the support of another party because its own results did not meet the 
20 percent threshold required to stand in the presidential poll.


Hanura gained 15 seats and was the last of the 38 parties to qualify for 
parliamentary representation. As armed forces chief, Wiranto was responsible 
for the military-backed campaign of intimidation and violence in East Timor in 
1999 against pro-independence supporters. The UN East Timor Special Crimes Unit 
indicted Wiranto in 2003 for crimes against humanity but the charges have not 
been acted upon. Wiranto campaigned in the parliamentary election on the basis 
of economic nationalist policies, including promises to create jobs, boost 
domestic food production, slash imports and cut illegal immigrant labour.


It is the Megawati-Prabowo ticket, however, that sheds most light on the 
political processes in Jakarta over the past 11 years. Superficially, Megawati 
and Prabowo were on opposite sides of the barricades during the dying days of 
the Suharto dictatorship in 1998. Megawati, the daughter of Indonesia's first 
president Sukarno, was pushed to the fore as a symbol of the broad popular 
demands for reformasi. Prabowo, head of Kopassus, was in charge of suppressing 
growing protests 

[wanita-muslimah] Rumahku Yang Indah

2009-06-12 Terurut Topik muhamad agus syafii
Rumahku Yang Indah

By: agussyafii

Senin malam ketika anak-anak Amalia menghapal surat-surat pendek kami 
berdiskusi mengenai 'Rumahku Yang Indah.' Adi mengatakan rumahnya indah karena 
ada ayah, ibu dan adek yang sayang pada dirinya. Lusi menyebutkan rumah yang 
indah karena penghuninya murah senyum tapi tidak kalo sedang sakit gigi. 
Demikian hal juga Dani, sekalipun rumahnya juga buat menjadi warung 
teman-temannya suka bermain dirumahnya. Namun berbeda dengan Dede yang 
menyebutkan bahwa rumah indah jika dihiasi keramahan penghuninya. 'Coba Kak, 
kalo kita maen kerumah teman yang punya rumah ramah dan baik hati..rumah itu 
terlihat indah.'katanya.

Kemudian saya menjelaskan kepada anak-anak Amalia, 'Kita Sebagai makhluk budaya 
mengenal tempat tinggal tetap atau rumah yang menjadi tempat istirahat dan 
tempat membangun keluarga. sebab itulah pintu pada tempat tinggal kita sebagai 
pelindung kehidupan pribadi kita dan keluarga disamping untuk keamanan. Oleh 
karena itu tatakrama kehidupan masyarakat mengharuskan mengetuk pintu atau 
menekan bel atau memberi salam terlebih dahulu ketika akan memasuki rumah 
tinggal orang sebagai bentuk meminta izin agar kedatangannya tidak mengganggu 
kehidupan pribadi orang lain.'

'Lantas kita barus bagaimana Kak Agus?' tanya Ratna.

Saya katakan padanya bahwa ada tuntunan adab ketika memasuki rumah, baik rumah 
orang lain maupun rumah sendiri dan kemudian saya menerangkan beberapa hal 
tuntunan yang patut menjadi perhatian anak-anak Amalia antara lain. 

1. Berdoa ketika memasuki rumah. Rasulullah memberi contoh doa sebagai berikut.

Bismillahi walijna, wa bismillahi kharajna, wa `ala rabbina tawakkalna

Artinya, 'Dengan nama Allah kami masuk, dengan nama Allah kami keluar, dan 
kepada Allah kami berserah diri.' (HR. Abu Daud)
 
2. Memberi salam kepada penghuni rumah pada saat memasukinya:
    
Assalamu `alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
    
artinya, Selamat, rahmat dan berkat Allah menyertai anda.
    
Rasulullah SAW pernah berkata kepada Anas r.a.: Hai anakku, apabila engkau 
masuk ke rumah keluargamu, ucapkan salam, agar engkau dan seisi rumah mendapat 
keberkahannya.

3. Apabila mengetuk pintu, ketuklah dengan perlahan sekedar ia tahu bahwa di 
luar ada tamu.

4. Kalau ketukan perlu berulang kali, maka lakukanlah dalam tempo yang agak 
jarang.

5. Saat permisi untuk masuk, ambillah posisi di samping pintu, jangan pas di 
depan pintu.

6. Setelah mengetok pintu dan ada suara dari dalam menanyakan siapa, maka 
jawablah dengan menyebut nama anda yang dikenalnya.

7. Kalau anda bertandang ke rumah teman, jagalah mata anda dari menoleh ke sana 
ke mari dan bukalah alas kaki (jika analisanya demikian), kemudian meletakkan 
pada tempatnya.

8. Duduklah pada tempat yang telah disediakan untuk tamu dan jangan menempati 
tempat khusus bagi tuan rumah. Rasulullah pernah bersabda: 

'Tidak layak seorang tamu mengimami penguasa wilayah setempat dan tidak duduk 
di rumahnya di tempat kehormatannya, kecuali dengan izinnya'. (HR. Muslim)

9. Hormatilah orang yang lebih tua baik umur maupun kedudukkannya pada saat 
berjalan, masuk, keluar, saat pertemuan, pembicaraan, dengar pendapat, diskusi 
dan pada saat mengikuti arahan.

Malam semakin larut anak-anak Amalia terlibat dalam diskusi hangat mengenai 
rumahku yang indah dan akhirnya kami sepakat bahwa rumahku yang indah, rumah 
yang membuat nyaman dan bahagia para penghuninya. 

Akhirul kalam izinkan saya berdoa buat teman2 semua yang membaca tulisan ini, 
Semoga Alloh SWT senantiasa dilimpahkan kebahagiaan selalu untuk anda dan 
keluarga..amin ya robbal alamin...selamat liburan dan berakhir pekan bersama 
keluarga tercinta

Jumat, 12 juni 2009

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Amalia Love Green (ALG)' Ahad, 
tanggal 14 Juni 2009, di Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek 
Peruri, RT 001 RW 09, Sudimara Timur, Ciledug. TNG. 'Lima Cara Amalia Love 
Green (5 CALL Green) Pelihara Bumi' 1. Jadilah Penyelamat Bumi dengan memulai 
dari hal yang kecil dan mudah, 2. Tanam bunga dalam pot, 3. Gunakan Air dengan 
bijak, 4. manfaatkan kembali benda-benda yang bisa digunakan, 5. Matikan lampu 
yang tidak digunakan. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Amalia Green 
Love (AGL)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, 
http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 
8777 12431






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Iran's future lies in women's hands

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://english.pravda.ru/world/asia/12-06-2009/107763-iran_election-0

12.06.2009
Iran's future lies in women's hands

Iranians go to the polls to elect their president on June 12. Optimists say 
that the new elections will change the political course of the Islamic 
Republic. Pravda.Ru interviewed Rajab Safarov, the director of the Center for 
Modern Iran, about the future of the nation. 

The adversaries of the Iranian regime say that the new presidential election 
in Iran does not mean anything. They say that the election is just a screen 
that covers the same religious leaders. Is it really so? 

I do not think that it is true. Here is the proof: the current election of the 
head of the Islamic Republic of Iran, which is the tenth election, is probably 
the most open and controversial vote in terms of political battles between the 
candidates. The adversaries of the sitting Iranian president continue to 
criticize him, stressing out his mistakes. What would be the point of all those 
battles if the voting did not mean anything? 

Do ayatollahs have nothing to do here? 

The president of Iran holds the executive power. The spiritual leader is 
higher and can dismiss the president at any moment. However, it happens on 
extremely rare occasions. Ayatollahs believe that it is the people that elect 
the president, and they respect the opinion of the people. 

Who are the prime candidates for presidency? 

Mahmoud Ahmadinejad has three rivals. Former Prime Minister Mir-Hossein 
Mousavi, who represents the reformative wing, is the most important one of 
them. The two others are Mohsen Rezaei, the former Commander of Iranian 
Revolutionary Guard and Mehdi Karroubi, former Speaker of the Majlis. 

Who has the best chances? 

Ahmadinejad and Mousavi are the two favorites in the race. Rezaei and Karroubi 
have from two to five percent of votes, as opinion polls say. However, they can 
make their voices heard during the runoff, which is very likely to happen. Most 
likely, Ahmadinejad will win the majority of votes, although it seems that he 
will not win the first round. 

The adversaries of the Iranian regime say that the winner is already known - 
Ahmadinejad. 

This is not true. Ahmadinejad does not enjoy the best position in the country. 
He is heavily criticized for his mistakes and the promises, which he did not 
keep. It is hard for the president to defend himself because he can not 
reproach his adversaries. 

Does he have any trump cards?

The Iranians do not know what is going to happen in their country if reformers 
win the vote. That is why many people will simply prefer not to take a risk - 
they will vote for Ahmadinejad. Local governors fear that they may lose their 
power in case he loses the election. Ayatollah supported the sitting president 
last year, which, as many influential politicians say, was a mistake. 

What are Ahmadinejad's adversaries concerned about? 

They are concerned about the current economic situation and the tough 
political course, first and foremost. That is why they want the reforms. 

What about the people? Do they have any concerns? 

They do - mostly middle-aged individuals and women. They expect a change for 
the better. They can succumb to appeals from Ahmadinejad's opponents. Women 
want to have more freedom in the society. 

Does that mean that someone from Ahmadinejad's adversaries is ready to 
liberate the Iranian women?

Of course, not. None of them says that women will be able to remove their 
hijabs. However, they can offer them more political opportunities. Ahmadinejad 
supports traditional Iranian values, including family values. His adversaries 
have a certain advantage at this point. 

Interview prepared by Sergey Balmasov 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Giant black holes just got bigger

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.tehrantimes.com/index_View.asp?code=196490
June 11, 2009 




 
Giant black holes just got bigger




Some of the biggest black holes in the nearby Universe may be much larger than 
previously thought. 


A reassessment of the monster hole at the core of the M87 galaxy suggests it 
could have 6.4 billion times the mass of our own Sun. 

This result is two to three times the estimates from earlier studies. Dr. Karl 
Gebhardt told an American Astronomical Society meeting that his investigations 
led him to believe many other holes were under-recorded, also. 

Most galaxies are thought to contain gargantuan central black holes. Indeed, 
there is thought to be a very tight correlation between the size of a galaxy 
and the core which consumes all matter that comes too close to it. 

If a hole gets too big, too fast, however, it starts to push back, spewing 
high-velocity jets of matter out into space. 

There are processes that happen around the black hole that affect how much 
material you can dump on it, explained Dr. Karl Gebhardt from the University 
of Texas at Austin. 

Eventually, it gets so massive that the jets that are common in these galaxies 
blow out and they can actually halt the material that falls in. 

But if supermassive black holes are actually bigger than previously thought, 
the assumptions that help describe the relationship to their host galaxies 
might now have to be re-evaluated, the researcher said. 

Astronomers weigh supermassive black holes by studying the size of their host 
galaxies and, critically, the speed with which stars move around inside those 
galaxies. 

The new study used novel computer modeling techniques to tease apart the 
relative contributions to the total mass of M87 from its visible stars, its 
black hole and its dark halo. 

The dark halo is a spherical region surrounding the galaxy that extends beyond 
its main visible structure. 

It contains dark matter, an as yet unidentified material that cannot be 
directly detected by telescopes but which astronomers know is there from its 
gravitational interaction with everything else that can be seen. 

In order to get the small-scale analysis correct, you have to include what the 
stars are doing at the outer envelope of the galaxy, ie you have to understand 
the effect of the dark halo because that is where the dark halo lives - at the 
edge of the galaxy. 

Dr. Gebhardt and colleague Dr Jens Thomas, from the Max Planck Institute for 
Extraterrestrial Physics, are the first group to incorporate the dark halo into 
the mass calculations and the complexity of their effort required the use of a 
supercomputer. 

This model took a few days to run whereas in the past it would have taken 10 
years, Dr. Gebhardt said. 

The results of the research, presented at the 214th meeting of the AAS in 
Pasadena, California, suggest that all black hole masses for the biggest 
galaxies may have been underestimated. 

Dr. Gebhardt told the meeting that this assessment was supported by data coming 
from the most recent - although not yet published - observations using the 
world's most sophisticated telescopes. 

Realizing that nearby supermassive black holes are actually bigger than 
previously thought also goes some way to solving a paradox concerning the 
masses of giant black holes in the distant Universe. 

The black holes that power quasars - the compact but extremely luminous 
galaxies seen in early cosmic history - are considerably bigger than anything 
seen in the local Universe. This has always puzzled astronomers. 

By increasing masses of local black holes by two to three, it almost makes 
that problem go away, Dr. Gebhardt said. 

That is, we're beginning to resolve the differences between the masses of the 
black holes in quasars and the masses of black holes from nearby galaxies. 
That's quite exciting when things start to come together. 

(Source: BBC) 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Leader turned Gabon into his Bongoville

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refleksi :   Bongo menjadi saingan Soeharto untuk  piala kejuaran tukang copet  
internasional . 


http://www.smh.com.au/national/obituaries/leader-turned-gabon-into-his-bongoville-20090611-c4tv.html


Leader turned Gabon into his Bongoville

 
Omar Bongo ... greedy leader prospered with French assistance. Photo: AFP

June 12, 2009 
Omar Bongo, 1935-2009

OMAR BONGO was the longest-serving president in African history, leading Gabon 
for 41 years and shamelessly looting the country's oil wealth.

A diminutive, dapper figure, who conversed in flawless French and alternated 
between pomposity, courtesy and cruelty as required, Bongo treated Gabon as a 
self-obsessed landlord treats his private estate. He considered everything 
inside its borders to be his personal property and elevated corruption to a 
method of government.

He amassed enough wealth to become one of the world's richest men and his great 
political achievement was to ensure that the revenues from Gabon's 2.5 billion 
barrels of oil reserves guaranteed his grip on power. He carefully allowed just 
enough oil money to trickle down to the general population of 1.4 million, thus 
avoiding any serious unrest.

Meanwhile, he offered his domestic critics a bargain they could not refuse: 
drop your opposition in return for a modest but glittering slice of the oil 
wealth. By this method, he bought off every opponent and became the most 
successful of all Africa's Francophone tyrants, comfortably extending his 
political dominance into a fifth decade.

The largest share of the oil money was, of course, reserved for Bongo himself, 
his family and the aristocracy of his own Bateke tribe. Earlier this year, 
Transparency International began investigating him for embezzlement. Few were 
surprised when it emerged that Bongo owned 33 properties in Paris and Nice with 
a combined value exceeding $254 million. The American authorities turned up 
$175 million in accounts in New York.

Some of the oil money was used for great public works - and slavish 
glorification of the leader. Thus Gabon acquired Bongo University, Bongo 
Airport, many Bongo Hospitals, a Bongo Stadium and a Bongo Gymnasium. The 
president's home town, Lewai, was inevitably renamed Bongoville.

Occasionally, Bongo would boast of his great benevolence. One American 
ambassador was summoned to the presidential palace in the capital, Libreville, 
to hear the president proclaim that he intended to make a multimillion-dollar 
donation to charity. And will this sum come from your personal funds or from 
state funds? asked the diplomat. Bongo was genuinely bewildered by this 
question. The two men quickly agreed that such fine distinctions were 
meaningless in Gabon.

Omar Albert Bernard Bongo, who had died aged 73, was born in the town of Lewai 
near Gabon's eastern border, into one of France's smallest and most placid 
African colonies. The youngest of 12 children, he was an intelligent and 
ambitious young man and chose the only career open to young blacks under French 
rule, a junior clerical job in the colonial administration followed by the 
armed forces. Bongo was an air force lieutenant when Gabon won independence in 
1960.

He was fortunate to receive a series of junior cabinet posts from the country's 
first president, Leon M'Ba. In 1966 M'Ba promoted Bongo to the vice-presidency, 
probably judging that the young man posed no political threat. But M'Ba became 
gravely ill and died the following year, allowing Bongo to succeed him as 
president in December 1967 at the age of only 31. He converted to Islam in 1973.

This was an era when France made no effort to disguise its direct influence in 
former colonies and, by the same token, African leaders did not pretend to 
conform to democratic norms. Bongo, an ardent Franco-phile, was happy to strike 
a favourable bargain with the old colonial power. He gave the French oil 
company Elf-Aquitaine privileged rights to exploit Gabon's oil reserves while 
Paris returned the favour by guaranteeing the young president's grip on power 
for the indefinite future.

France kept its military bases in the country and a contingent of para-troopers 
underwrote Bongo's rule. He trusted no one but the French and his own family. 
He duly made his son, Ali-Ben, defence minister and his daughter, Pascaline, 
foreign minister and then chef de cabinet.

He spent as much time as he could in Paris, revelling in his friendship with a 
succession of French presidents, particularly Valery Giscard d'Estaing and 
Jacques Chirac. Bongo behaved like an ageing sybarite during these long 
sojourns. An Italian fashion designer has testified that he kept Bongo supplied 
with prostitutes.

When the Cold War ended, the old bargain between Bongo and Paris required 
modest adaptation. The president legalised opposition parties in 1993 and 
allowed a series of supposedly fair elections. In fact, all his opponents had 
been bribed. Bongo is survived by a former wife, Patience, two 

[wanita-muslimah] US Senate gives FDA power over tobacco industry

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,25197,25624668-2703,00.html

US Senate gives FDA power over tobacco industry

June 12, 2009 

Article from:  Agence France-Presse 
THE US Senate has overwhelmingly voted to give the government unprecedented 
powers over cigarette makers, overturning decades of resistance by the powerful 
tobacco industry.

The bill, adopted by 79 votes for and 17 against, will give the Food and Drug 
Administration curbs to control tobacco use among youngsters, regulate nicotine 
levels, bar added flavourings and require tough new warning labels. 

The House of Representatives adopted a similar bill in April, and Speaker Nancy 
Pelosi hinted the chamber might accept the Senate's version in order for it to 
be swiftly signed into law by President Barack Obama. 

I believe it will be possible for us to accept their bill and send it right on 
to the president, she said. 

The main opponents of the draft legislation were the senators from the 
tobacco-producing state of North Carolina, Republican Senator Richard Burr and 
his Democratic counterpart Kay Hagan. 

Obama hailed the passage of the bill, saying it would make history by giving 
the scientists and medical experts at the FDA the power to take sensible steps 
that will reduce tobacco's harmful effects and prevent tobacco companies from 
marketing their products to children. 

The bill, backed by health groups like the American Cancer Society, the 
American Heart Association and the American Lung Association, for the first 
time gives the FDA power to regulate tobacco products. 

US officials say the legislation is needed because 400,000 Americans die from 
tobacco-related illnesses each year and more than 1,000 children start smoking 
each day. 

At any given moment, millions are struggling with their habit or worrying 
about loved ones who smoke, added Obama, who has admitted to being an 
occasional smoker. 

My administration is committed to protecting our children and reforming our 
health care system - and moving forward with common-sense tobacco control 
measures is an integral part of that process. I look forward to signing this 
bill into law.

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Sikap Antikemanusiaan Pemimpin + Busung Lapar, Klimaks Gizi Buruk!

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009061204580816

  Jum'at, 12 Juni 2009 
 
  BURAS
 
 
 
 
Sikap Antikemanusiaan Pemimpin! 

   
  H. Bambang Eka Wijaya





  MENGERIKAN! entak Umar. Meski bencana busung lapar diberitakan dengan 
judul berhuruf besar, 68 balita dari berbagai penjuru Lampung jadi korban, 
puluhan balita lain diwawat di sejumlah RSUD--di RSUAM saja 10 bocah--sebagai 
puncak gunung es kritisnya gejala gizi buruk di daerah ini, tak ada pemimpin 
formal maupun nonformal berinisiatif menggelar gerakan darurat mengatasinya! 
Yang menonjol justru bentakan membantah--di wilayah tanggung jawabnya tidak ada 
gizi buruk, apalagi busung lapar!

  Itu mencerminkan adanya kecenderungan sikap antikemanusiaan pada 
sementara pemimpin di daerah ini hingga alergi pada tuntutan simpati--apalagi 
tanggung jawab--terhadap hal-hal terkait masalah kemanusiaan! sambut Amir. 
Bukti alergi dimaksud tampak pada nasib Sukriya, salah seorang korban bencana 
busung lapar itu, setengah bulan berbaring koma di RSUAM tak seorang pun 
pemimpin formal atau nonformal menjenguknya!

  Padahal mampir sejenak, bicara sepatah dua dengan orang tuanya, sudah 
memberi dukungan moral yang amat berarti bagi keluarga Sukriya! timpal Umar. 
Lebih baik lagi kalau bisa memberi bantuan buat belanja selama menunggui 
anaknya di RS. Tapi kenapa sikap demikian bisa menggejala pada sementara 
pemimpin kita?

  Mungkin faktor orientasi yang mendominasi sikap para pemimpin itu! 
tukas Amir. Dan itu, orientasi pada kekuasaan yang melampaui 
ubun-ubun--sehingga hal-hal yang tidak punya kaitan dengan power building, 
konon pula bisa menodai kemulusan kekuasaannya, harus dijauhi! Itu membuat 
nasib Sukriya dan kawan-kawannya korban letusan bencana busung lapar jadi lebih 
malang lagi karena penderitaan mereka dinafikan adanya oleh kalangan pemimpin!

  Meski demikian, usaha mengurangi keseriusan gejala ini tetap perlu 
didorong! timpal Umar. Usaha itu bisa dilakukan dengan mengaktifkan seluruh 
posyandu di semua RW dan lingkungan, dengan meningkatkan tiga kali lipat 
anggaran untuk asupan tambahan! Hitungannya, kalau dengan asupan sekali sepekan 
masih meletuskan bencana, mungkin dengan dua kali sepekan baru mencapai statis 
atau seimbang dengan tekanan gejalanya! Jadi, untuk menurunkan gejalanya, harus 
tiga kali sepekan!

  Sebenarnya anggaran posyandu itu relatif kecil, apalagi dibanding dengan 
dana pos bantuan di APBD Provinsi Lampung yang per tahun bisa lebih Rp100 
miliar! tegas Amir. Ketimbang dana pos bantuan dihabiskan ke arah tak jelas, 
lebih baik sebagian dialihkan untuk meningkatkan tiga kali lipat dana asupan 
tambahan posyandu! Itu bisa menjadi usaha nyata mengatasi gejala gizi buruk, 
ketimbang kewalahan membantah setiap gejala gizi buruk meletus jadi busung 
lapar! ***

  

  http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2009061005053717



Rabu, 10 Juni 2009 
   
BURAS 
   
   
   
  Busung Lapar, Klimaks Gizi Buruk! 


 
H. Bambang Eka Wijaya

KORAN mendaur ulang istilah busung lapar buat gizi buruk stadium 
fatal! ujar Umar. Kenapa?

Busung lapar bahasa rakyat! Ia berfungsi hard warning untuk cepat 
menolong penderitanya! sambut Amir. Tapi istilah busung lapar membuat gerah 
pejabat era Orde Baru, maka dihaluskan!

Ternyata tak sekadar dihaluskan! Istilah busung lapar dihilangkan 
agar pejabat tak gerah! timpal Umar. Jadi tak ada tanda bahaya! Penderita 
telanjur fatal baru dibawa ke RS, seperti Maulana (5) dari Panjang yang 
meninggal dan Sukriya dari Lamtim, dua pekan koma di RS!

Itu konsekuensi penghilangan istilah busung lapar sebagai klimaks 
gizi buruk! tegas Amir. Gizi buruk atau malnutrition gejala umum pada balita 
dari keluarga ekonomi lemah, akibat kurang asupan protein dan kalori! 
Kekurangan asupan yang laten bisa mengganggu perkembangan fisik, mental, dan 
kecerdasan anak! Maka itu, saat krisis ekonomi orang khawatir terjadi bencana 
sosial yang berujung lost generation, satu generasi tak punya kemampuan 
standar!

Untuk mencegah gizi balita memburuk kan ada posyandu di setiap 
RW! sela Umar.

Peran posyandu besar dalam mengendalikan gizi buruk balita agar 
tidak kritis! tegas Amir. Meski, tak semua balita terjangkau! Misal, pada 
hari dan jam yang ditentukan ibunya tak di rumah, sedang memulung! Untuk itu 
diharap petugas posyandu proaktif mengantar asupan ke tempat mereka!

Kalau tak dapat asupan tambahan, gejala kritis balita gizi buruk 
seperti apa? kejar Umar.

Dua gejala menjurus kritis harus diwaspadai, maramus dan 
kwasiorkor! jelas Amir. Menurut Kamus Kedokteran Dorland, maramus berasal 
dari bahasa Yunani marasmos, artinya menuju kematian! Maramus, kekurangan 
protein dan kalori, ditandai gangguan pertumbuhan serta mengurusnya lemak bawah 
kulit dan 

[wanita-muslimah] Kampanye Vote Komodo

2009-06-12 Terurut Topik noni marlini




Depbudpar Gelar Kampanye Vote Komodo

 

Jumat, 12 Juni 2009 | 17:10 WIB



Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik


JAKARTA, KOMPAS.com
— Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) akan menggelar rangkaian
kampanye Vote Komodo di Bandung. Dalam kampanye ini, Depbudpar akan
membuka gerai Online Vote dari tanggal 15-21 Juni 2009 di Cihampelas Walk,
Bandung, dan menutupnya dengan Konser Musik Vote Komodo yang
menghadirkan grup musik Tangga dan Ecoutez serta penyanyi jazz Tompi. 



Dirjen Pemasaran Depbudpar Sapta Nirwandar mengatakan bahwa kampanye Vote
Komodo merupakan bagian rangkaian kampanye untuk mendorong masyarakat
memilih Taman Nasional Komodo sebagai 11 besar nominasi New 7 Wonders of Nature
(N7WN) kategori Forest/National Parks/Nature Reserve. 



Partisipasi masyarakat memang hanya dapat diberikan melalui klik di situs 
www.new7wonders.com. Dalam rangkaian
kampanye di Bandung, masyarakat tinggal mengklik di masing-masing gerai Online
Vote yang terdiri dari 12 komputer. Pengunjung yang melakukan vote akan
mendapatkan sovenir. 



Gerai Online Vote memang kerap ditempatkan Depbudpar dalam sejumlah kegiatan
pariwisata, seperti Deep  Extreme Indonesia, Gebyar Wisata Nusantara, dan
Jelajah Negeriku. Gerai Online Vote terbuka memang menjadi salah satu solusi di
tengah-tengah fakta hanya 7,2 persen masyarakat Indonesia yang memiliki akses
terhadap internet. 



Memang ini berarti kemungkinan kita lebih sedikit mendapat suara karena
penggunaan internet yang relatif kecil dibanding negara lain. Namun, internet
bukan penentu keberhasilan. Yang paling penting adalah motivasi untuk melakukan
voting, ujar Sapta.



 




  Yahoo! Upcoming: Singapore Arts Festival 2009 15 Mei - 14 Juni 2009. 
Lihat!  http://upcoming.yahoo.com/event/2166746/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Manfaat Senyum

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Harian Komentar
12 Juni 2009


  Manfaat Senyum 



   
   

  
   
   

 

 


Senyum membuat Anda lebih menarik. Orang yang banyak ter-senyum memiliki daya 
tarik. Orang yang suka tersenyum membuat perasaan orang di sekitarnya nyaman 
dan senang. Orang yang selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan 
menyeringai membuat orang-orang di sekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang 
yang banyak terse-nyum memiliki banyak teman.


Senyum mengubah perasaan. Jika Anda sedang sedih, coba-lah tersenyum. Senyuman 
akan membuat perasaan menjadi le-bih baik. Menurut penelitian, se-nyum bisa 
memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah. Senyum menular. Ketika sese-orang 
tersenyum, ia akan mem-buat suasana menjadi lebih riang. Orang di sekitar Anda 
pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia.


Senyum menghilangkan stres. Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa 
menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ke-tika Anda stres, ambil waktu 
un-tuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih 
jernih.
Senyum meningkatkan imunitas. Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. 
Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat se-seorang merasa rileks. Menurut 
penelitian, flu dan batuk bisa hi-lang dengan senyum. Senyum me-nurunkan 
tekanan darah. Tidak percaya? Coba Anda mencatat te-kanan darah saat Anda tidak 
ter-senyum dan catat lagi tekanan da-rah saat Anda tersenyum saat di-periksa. 
Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah. Senyum melepas endorphin, 
pe-mati rasa alamiah, dan serotonin. 


Senyum ibarat obat alami. Se-nyum bisa menghasilkan endor-phin, pemati rasa 
alamiah, dan se-rotonin. Ketiganya adalah hormon yang bisa mengendalikan rasa 
sakit. Senyum membuat awet muda. Senyuman menggerakkan banyak otot . Akibatnya 
otot wajah terlatih sehingga Anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin 
de-ngan banyak tersenyum, Anda akan terlihat lebih awet muda. 


Senyum membuat Anda kelihat-an sukses. Orang yang tersenyum terlihat lebih 
percaya diri, terkenal, dan bisa diandalkan. Pasang se-nyum saat rapat atau 
bertemu dengan klien. Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik. Senyum 
membuat orang berpikir positif. Coba lakukan ini: pikirkan hal buruk sambil 
tersenyum. Pasti susah. Penyebabnya, ketika Anda tersenyum,tubuh mengirim 
si-nyal 'hidup adalah baik'. Sehing-ga saat tersenyum, tubuh me-nerimanya 
sebagai anugrah. Love you all... 


Pengirim,
John FE Suoth.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2009/06/12/ketua-kpu-tangerang-divonis-7-bulan

Ketua KPU Tangerang Divonis 7 Bulan
Juni 12, 2009 - 18:40 


TANGERANG (Pos Kota)- Lima anggota KPU Kota Tangerang yang terbukti 
menggelembungkan suara untuk menggolkan Caleg Golkar Drs HM Krisna Gunata 
dihukum penjara di Pengdilan Negeri Tangerang,Jumat.

Sidang yang berlangsung marathon hingga pukul 17. 00 ini mejelis hakim diketuai 
Arthur Hangewa,SH memvonis Imron Khamami Ketua KPU Kota Tangerang 7 bulan 
penjara dan denda Rp 8 juta.

Sedangkan majelis hakim pimpinan Tarigan,SH menghukum 4 anggota KPU 
masing-masing 6 bulan dengan masa percobaan 1,5 tahun denda Rp 8 juta, yakni 
Dadang Hermawan, Hiswani Dumaria, Baehaqi dan Namun Kosasih.

Jaksa Sukamto,SH,Faizal,SH,Hari Riyadi,SH kelima sebelumnya menuntut terdakwa  
masing-masing 6 bulan dan denda masing-masing Rp 10 juta.

Dalam dakwaan jaksa menyebutkan bulan April  terdakwa merubah jumlah perolehan 
suara untuk calon DPRD Provinsi Banten Drs Hm Krisna Gunata di tiga kecamatan 
yakni  Tangerang,Neglasari,dan Periuk berjumlah 260 suara dan akhirnya Krisna 
Gunata lolos jadi menjadi wakil rakyat di propinsi Banten.

Perbuatan terdakwa diancam pidana dalam pasal 299 ayat 2 Undang-undang Pemilu 
No. 10 tahun 2008 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman 1 tahun 
penjara.Atas putusan ini terdakwa menyatakan banding ke pengadilan 
tinggi.(maryoto


Berita Terkait
  a.. Ketua KPU Didakwa Gelembungkan Suara 
  b.. Hakim Tolak Keberatan Ketua KPUD 
  c.. Ketua KPU Tangerang Segera Diadili 
  d.. Suami Istri Dipenjara 12 Tahun 
  e.. Terbukti Korup, Dirut Divonis 2 Tahun 6 Bulan 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] SBY: Haram Mencampuri KPU

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refleksi : Sekarang banyak orang termasuk institusi negara main 
mengharam-haramkan. Kapan ada halal-halalnya?

http://www.republika.co.id/berita/56026/SBY_Haram_Mencampuri_KPU


By Republika Newsroom
Jumat, 12 Juni 2009 pukul 16:21:00 
 
DETIK 
MALANG--Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak tudingan yang menyebut, 
bahwa pemerintah ikut mempengaruhi kebijakan yang dibuat Komisi Pemilihan Umum 
(KPU). Ia mengutarakan, dalam kampanye damai yang diselenggarakan oleh Komisi 
Pemilihan Umum (KPU) beberapa hari lalu, disampaikan mengenai aturan-aturan 
dalam kampanye dan SBY pun  berkomitmen untuk menaati aturan tersebut. 

Namun ada juga yang belum-belum sudah buruk sangka. Katanya pemerintah 
mencampuri KPU. Saya tegaskan, haram hukumnya bagi kami melakukan itu, kata 
SBY saat berkampanye di GOR Ken Arok, Malang, Jumat (12/6) yang dihadiri ribuan 
simpatisannya. 

Karena itu Yudhoyono mengajak semua pasangan capres dan cawapres untuk 
betul-betul mewujudkan janji mentaati aturan kampanye dan beretika politik. 
Secara khusus, ia menyampaikan apresiasi kepada masyarakat. SBY menilai 
masyarakat telah dewasa dalam berpolitik. 

Dalam pelaksanaan pemilu legislatif yang lalu, kata dia, masyarakat Indonesia 
dapat menunjukkan sikap yang tidak saling menjelekkan atau menghina hanya 
karena perbedaan politik.

Rakyat Indonesia semakin dewasa dalam berdemokrasi. Kami tokoh politik perlu 
belajar dan mencontoh pada rakyat yang memiliki etika politik yang baik, kata 
SBY.

Ia menambahkan masih banyak perilaku para elit politik yang cenderung merugikan 
pihak lain dan tidak sesuai dengan etika politik. Ini bukan janji dan 
angan-angan, bukan angin surga, yang saya katakan adalah apa yang pemerintah 
sedang jalankan. Bukan juga angan-angan dan janji yang dulu tidak dilaksanakan 
oleh mereka yang dulu secara sejarah punya kesempatan melaksanakan tapi tidak 
terlaksana, ujarnya. ant/rif


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Perundingan Ambalat ke-14 di Malaysia

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refeleksi : Apakah rejeki di bawah meja akan nomplok?


http://www.republika.co.id/berita/56078/Perundingan_Ambalat_ke_14_di_Malaysia

Perundingan Ambalat ke-14 di Malaysia
By Republika Newsroom
Jumat, 12 Juni 2009 pukul 19:34:00 

JAKARTA -- Rencana perundingan ke-14 antara Pemerintah Indonesia dan Malaysia 
tentang Blok Ambalat akan dilaksanakan di Malaysia. Kepala Biro Administrasi 
Menteri/Juru Bicara, Menteri Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan, rencana 
perundingan itu akan dilaksanakan pada Juli mendatang. 

Namun, kata dia, tanggalnya belum dapat dipastikan. Kita juga masih menunggu 
waktu tim runding, kata Teuku, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, laut Sulawesi dan Blok Ambalat masuk wilayah Indonesia. Wilayah 
tersebut merupakan teritorial Indonesia, sebagai wilayah kedaulatan dan hak 
berdaulat berdasarkan hukum laut internasional. Ia menjelaskan, Blok Ambalat 
hanya berjarak sekitar 80 mil dari kepulauan di Indonesia.

Teuku menjelaskan, Indonesia tidak akan membawa masalah tersebut ke 
internasional, namun akan menyelesaikan Blok Ambalat secara bilateral. Bagi 
Indonesia, ia menjelaskan, tempat perundingan dimana pun tak jadi masalah. 
Sebab, selama ini, memang perundingan selalu berpindah-pindah. Kadang di 
Malaysia atau Indonesia, seperti pada 2008 perundingan dilaksanakan di 
Balikpapan.

Ia mengatakan, Indonesia tidak pesimis, karena proses perundingan itu makan 
waktu yang cukup lama. Seperti halnya kita menyelesaikan perbatasan dengan 
Vietnam. Perundingannya memakan waktu 30 tahun. Tap, adem ayem saja. Karena 
kita diskusikan dengan sangat baik, katanya. ant/ism


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] TNI Harus Terbuka untuk Diaudit

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Apakah tidak  akan mengurangi pendapatan para jenderal bila TNI 
terbuka untuk diaudit?


http://www.republika.co.id/berita/56092/TNI_Harus_Terbuka_untuk_Diaudit

TNI Harus Terbuka untuk Diaudit
By Republika Newsroom
Jumat, 12 Juni 2009 pukul 20:01:00 
ANTARA/WIDODO 
JAKARTA - Ketua DPR, Agung Laksono, meminta TNI bersikap terbuka untuk 
dilakukan audit terhadap sistem pemeliharaan, perawatan, dan penggunaan 
anggaran menyangkut alat-alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Melihat perkembangan sekarang ini, saya kira tidak boleh ada takut-takut untuk 
diaudit dan TNI juga harus terbuka untuk diaudit, ujar Agung di gedung DPR, 
Jakarta, Jumat (12/6).

Agung dimintai komentar tentang kecelakaan helikopter jenis Puma milik TNI 
Angkatan Udara (AU) yang jatuh di sekitar Pangkalan Udara Atang Senjaya, Bogor, 
Jumat (12/6) siang. Emapt dari tujuh penumpang helikopter dipastikan tewas 
dalam kecelakaan di saat cuaca cerah tersebut.

Agung melanjutkan, beruntunnya kejadian kecelakaan pesawat milik TNI AU tidak 
bisa dilepaskan dari masalah sistem pemeliharaan dan perawatan alat-alat 
transportasi laut, darat, dan udara milik TNI. Tindakan berupa audit secara 
menyeluruh dan sungguh-sungguh, kata Agung, hendaknya menjadi prioritas utama 
di samping kegiatan pembaharuan atau pengadaan logistik perang secara bertahap.

Betapa pun anggaran pertahanan yang disediakan oleh DPR, tetap tidak akan bisa 
memenuhi segala kebutuhan untuk pengadaan logistik baru yang dibutuhkan TNI. 
Terlebih, alat-alat yang dimiliki TNI saat ini umumnya sudah berumur tua. 
Sehingga masalah perawatan yang baik perlu diutamakan. Pemeliharaan tidak 
boleh bergantung pada ada uang atau tidak, standarnya harus dipenuhi secara 
utuh, baik itu peralatan maupun manusianya.

Dia pun menyarankan, selama masa audit, pesawat-pesawat TNI AU sebaiknya tidak 
diterbangkan lebih dulu. Grounded dan audit dulu supaya tidak muncul 
korban-korban baru lagi, tegas Agung. ade/ism


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan

2009-06-12 Terurut Topik herman tohari
mau tanya apa diforum ini ada yg bekerja di prshn surveyor, appraisal atau 
collector?

--- On Wed, 6/10/09, yayah soleha ya2hsol...@yahoo.com wrote:

From: yayah soleha ya2hsol...@yahoo.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 10, 2009, 4:32 AM
















  
  ikut gabung ah,



Setahu dan sepemahaman saya DALAM ISLAM TIDAK ADA KONSEP TRINITAS, JELAS INI DI 
CELA DAN DILAKNAT karena perbuatan ini termasuk mempersekutukan Tuhan dg 
CiptaanNYA. Kalopun di Alquran ada disebutkan bahwa ada ahlul kitab, lihat 
konteks ayatnya, bisa dilihat dari ayat2 sebelum dan sesudahnya, biasanya 
ceritanya tentang siroh, sejarah, tidak di tafikan dari kalangan ahlul kitab 
itu banyak juga yang mengiyakan Muhammad sebagai Rosul dan Nabi terakhir dan 
Islam adalah penyempurna agama2 sebelumnya, jadi pada akhirnya mereka juga 
berjajnji setia / memeluk Islam, tapi ada juga yg belum sempat menghirup 
hidayah itu, wallahu'alam bishowab



--- Pada Sel, 9/6/09, Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ gmail.com menulis:



Dari: Wikan Danar Sunindyo wikan.danar@ gmail.com

Topik: Re: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan

Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Tanggal: Selasa, 9 Juni, 2009, 10:03 PM



wa'alaikumussalam wr wb



mas istiaji.



soal trinitas itu sudah ada dari jaman dulu, bahkan dari jaman Nabi Muhammad.



coba baca surat Al Ikhlas, itu isinya membantah tentang ketuhanan yang tiga.



tapi di sisi lain Nabi dan Al Quran juga masih menyebut bahwa kaum



nasrani dan yahudi saat itu adalah ahli kitab



yaitu orang yang diberi kitab.



wassalam,



--



wikan



2009/6/9 istiaji sutopo issut...@yahoo. com:











 Assalamu'alaikum wr. wb.







 Mohon maaf - agar jangan keliru - agama Kristen-Khatolik, yang sekarang



 ini bukan Ahli Kitab, tetapi jelas Syirik, dosa besar dalam Islam,



 karena Injil yang dipakai bukan injil asli lagi, karena banyak yang



 sudah dirubah ayat2nya - dan berisikan isu Trinitas yang dibenci Allah



 swt. ( Syirik - menykutukan Allah swt. )







 Ahli Kitab yang benar adalah yang menggunakan Injil / Taurat yang asli



 yang mengakui / menyebut2 nama Muhammad saw. rasul Allah swt. terakhir



 dan Kitab suci Al Qur'an dan mengimaninya pula - menggunakan sebagai



 Kitab suci baru yang membenarkan Taurat dan Injil ( asli ).







 Dari sini dipastikan seorang Muslim tidak boleh menikah dengan Wanita



 Khatolik / Protestan. Jelas zina hukumnya.





 

















Cepat, Bebas Iklan, Kapasitas Tanpa Batas - Dengan Yahoo! Mail Anda bisa 
mendapatkan semuanya. http://id.mail. yahoo.com



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: Pernyataan Sikap PRP tuntut Bubarkan Satpol PP

2009-06-12 Terurut Topik Mira Wijaya Kusuma


From: Facebook notification+oldzz...@facebookmail.com
Subject: Je hebt een bericht ontvangen van Perhimpunan Rakyat Pekerja op 
Facebook...
To: MiRa Wijaya Kusuma la_l...@yahoo.com
Date: Friday, June 12, 2009, 6:15 AM

--- On Fri, 6/12/09, Facebook notification+oldzz...@facebookmail.com wrote:

Perhimpunan Rakyat Pekerja heeft een bericht gestuurd aan de leden van 
Perhimpunan Rakyat Pekerja.


Onderwerp: Pernyataan Sikap PRP tuntut Bubarkan Satpol PP

PERNYATAAN SIKAP
PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA

Nomor: 087/PS/KP-PRP/e/VI/09
Solidaritas terhadap Korban Premanisme Satpol PP

Bubarkan Satpol PP!



Salam rakyat pekerja,

Akhir-akhir
ini rakyat Indonesia selalu saja disuguhi berita mengenai kekerasan
yang dilakukan oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Bahkan beberapa kali tindakan yang dilakukan oleh aparat Satpol PP
menyebabkan korban jiwa. Dalam bulan Mei 2009 saja, sudah ada beberapa
kasus yang dilakukan oleh aparat Satpol PP dan menyebabkan rakyat
meninggal dunia. Sebut saja kasus yang menimpa seorang balita Siti
Khoiyaroh yang meninggal di Surabaya karena tersiram kuah panas bakso
akibat dari gerobak bakso orang tuanya terguling saat dikejar-kejar
oleh Satpol PP. Kejadian lainnya, Fifi yang merupakan seorang PSK,
akhirnya harus meninggal dunia karena tenggelam di sungai Cisadane, Tangerang. 
Peristiwa tersebut bermula karena adanya razia Satpol PP terhadap PSK di 
Tangerang.

Tindakan
Satpol PP yang melakukan penggusuran, razia, penangkapan, dan
lain-lain, tentunya sangat didukung oleh pemerintah kapitalis Indonesia
saat ini. Rakyat miskin selalu dianggap sebagai “parasit” oleh
pemerintah. Dengan alasan menjaga keindahan kota dan menertibkan
masyarakat, pemerintah kapitalis Indonesia (melalui Satpol PP) berupaya
untuk menyingkirkan rakyat miskin, karena tidak dapat mendatangkan
keuntungan bagi para pemilik modal.

Satpol PP sejak awal memang
digunakan oleh pemerintahan kapitalis dan kaum borjuasi sebagai alat
untuk kepentingan ekonomi politiknya. Penggusuran kawasan kumuh oleh
Satpol PP dilakukan hanya untuk melapangkan para pemilik modal
menggunakan lahan tersebut guna membangun perusahaannya dan
melipatgandakan alat produksi. Beberapa kali kasus penggusuran kawasan
kumuh yang dilakukan oleh Satpol PP, seringkalai mengalami bentrokan
dan berdampak pada jatuhnya korban di masyarakat.

Jelas bahwa
tindakan pemerintah kapitalis Indonesia sangat tidak berpihak kepada
rakyat. Pemerintah kapitalis Indonesia, yang menganut neoliberalisme,
hanya tunduk kepada para pemilik modal dan tidak mempedulikan nasib
rakyat pekerja. Ini lah akibat dari sistem neoliberalisme yang dianut
oleh pemerintahan kapitalis. Tindakan pemerintahan kapitalis yang
mengagung-agungkan neoliberalisme bukan hanya terjadi pada pemerintahan
SBY-JK saja, namun sudah sangat lama dianut pula oleh pemerintahan-
pemerintahan sebelumnya.

Berkaitan dengan pemilihan presiden
pada tahun 2009 ini, sudah dapat dipastikan bahwa siapapun presiden dan
wakil presiden yang akan dipilih, maka mereka akan kembali menganut
sistem neoliberalisme. Karena dipengaruhi oleh neoliberalisme, maka
juga dapat dipastikan kebijakan-kebijakan nya nanti akan sangat tidak
berpihak kepada rakyat. Kebijakan yang dipilih hanya akan menguntungkan
para pemilik modal. Neoliberalisme sudah terbukti gagal dalam
mensejahterakan rakyat, dan hanya SOSIALISME lah yang dapat
mensejahterakan rakyat.

Maka dari itu, kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja menyatakan sikap:


   1.
Mengecam keras serta mengutuk tindakan “premanisme” dan brutal Satpol
PP yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di beberapa daerah.

   2.
Menuntut pada Pemerintah RI untuk membubarkan Satpol PP dengan mencabut
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2004 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja.

   3. Menyerukan kepada seluruh elemen gerakan rakyat,
mulai dari buruh, petani, mahasiswa, kaum miskin kota, dan yang lainnya
untuk bersatu dalam satu kesatuan gerakan politik guna menghancurkan
neoliberalisme dan mengusung SOSIALISME sebagai jalan keluar untuk
mencapai kesejahteraan.




Jakarta, 9 Juni 2009


Komite Pusat
Perhimpunan Rakyat Pekerja
(KP-PRP)


Ketua Nasional

(Anwar Ma'ruf)


Sekretaris Jenderal

(Rendro Prayogo)


    *
    Sosialisme, Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja!
    Sosialisme, Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global!
    Bersatu, Bangun Partai Kelas Pekerja!

    Komite Pusat
    Perhimpunan Rakyat Pekerja
    (KP PRP)
    Jl. Kramat Sawah IV No. 26 RT04/RW 07, Paseban, Jakarta Pusat
    Phone/Fax: (021) 391-7317
    Email: komite.pu...@http://www.facebook.com/l/;prp-indonesia.org / 
prppu...@http://www.facebook.com/l/;gmail.com / 
prppu...@http://www.facebook.com/l/;yahoo.com
    Website: http://www.facebook.com/l/;www.prp-indonesia.org
    *


Volg onderstaande link om te reageren op dit bericht:
http://www.facebook.com/n/?inbox/readmessage.phpt=1160952988334mid=9c5224G202e4fb1G1e4cc48G0

___
Dit bericht is bedoeld voor 

[wanita-muslimah] Syahril dan Djoko Akan Dibui

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/syahril-dan-djoko-akan-dibui-1/

Jumat 12. of Juni 2009 13:46 
Syahril dan Djoko Akan Dibui
OLEH: RAFAEL SEBAYANG



Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) segera mengeksekusi mantan Gubernur Bank 
Indonesia (BI) Syahril Sabirin dan pengusaha mantan Direktur PT Era Giat Prima 
Djoko Chandra terkait putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan Peninjauan 
Kembali (PK) yang diajukan Kejagung. 


 
Kejaksaan juga segera mengembalikan dana senilai Rp 546 miliar dari kasus 
cessie (hak tagih-red) Bank Bali itu kepada negara. 
Kami menunggu salinan putusan dari MA. Kami akan segera eksekusi dan 
menjebloskan Syahril Sabirin dan Djoko Chandra ke penjara (dibui-red), tegas 
Jampidsus Marwan Effendy yang mengapresiasi positif putusan MA itu kepada SH, 
Jumat (12/6). Hal senada diutarakan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) 
Kejagung Jasman Panjaitan kepada SH, Jumat pagi.


Jasman menambahkan selama ini kerugian negara sebesar Rp 546 miliar dalam kasus 
Bank Bali memang disimpan atas nama rekening Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan 
di Bank Permata. Dana ini segera dikembalikan ke Departemen Keuangan (Depkeu). 
Teknisnya ya begitu eksekusi dilaksanakan uang negara akan kami serahkan ke 
Depkeu, imbuhnya. Sebelumnya, MA lewat putusannya mengabulkan PK yang diajukan 
Kejagung. MA melalui majelis PK  yang diketuai hakim agung Djoko Sarwoko dengan 
anggota I Made Tara, Komariah E Sapardjaja, Mansyur Kertayasa, dan Artidjo 
Alkostar, pun menjatuhkan vonis dua tahun penjara kepada Djoko Chandra dan 
Syahril Sabirin. Terhadap  Djoko Chandra, MA memutuskan yang bersangkutan  
harus membayar denda Rp 15 juta dan dana di Bank Bali sejumlah Rp 
546.166.116.369 dirampas untuk negara. 

Sementara itu, Syahril Sabirin harus membayar denda Rp 15 juta subsider tiga 
bulan kurungan. Uang tunai senilai Rp 28 juta di BNI milik Syahril juga 
dirampas untuk negara. MA baru saja memutus perkara dua terdakwa kasus Bank 
Bali, Syahril Sabirin dan Djoko S Chandra. Dua majelis hakim memutuskan 
menerima permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh Jaksa Pengacara 
Negara. Majelis hakim mengabulkan permohonan PK, ujar Kepala Biro Hukum dan 
Humas MA, Nurhadi, Kamis (11/6). Amarnya, menghukum terdakwa pidana dua tahun 
penjara, tutur Nurhadi di kantornya, Kamis.


Sebelumnya, Djoko Chandra dibebaskan dari segala tuntutan di tingkat Pengadilan 
Negeri. Keputusan MA pun membebaskan yang bersangkutan juga demikian. Bahkan, 
MA dalam putusan kasasi,  menghukum  Kejaksaan untuk mengembalikan barang bukti 
uang Rp 546 miliar kepada Djoko dan PT Era Giat Prima (EGP).
Sementara itu, di pengadilan tingkat pertama, Syahril sempat dihukum satu tahun 
enam bulan penjara. Namun, ia divonis bebas oleh Pengadilan Tinggi di tingkat 
banding. Sedangkan permohonan kasasi jaksa dinyatakan tidak dapat diterima oleh 
MA. 


Kasus Bank Bali berihwal dari piutang Bank Bali di Bank Dagang Negara Indonesia 
(BDNI) sebesar Rp 598 miliar dan Bank Umum Nasional (BUN) Rp 200 miliar. 
Kemudian, Bank Bali meminta PT EGP untuk menarik membuat perjanjian pengalihan 
hak tagih piutang (cessie) pada awal tahun 1999. 
Dari tiga terdakwa dalam kasus ini, yakni Syahril, Djoko Chandra dan Pande N 
Lubis (selaku Wakil Ketua BPPN), pengadilan hanya memutuskan Pande  Lubis 
terbukti bersalah dengan  hukuman empat tahun penjara, plus denda Rp 30 juta 
subsider enam bulan kurungan. (rikando somba)




[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] NEGARA DONOR

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.sinarharapan.co.id/detail/article/negara-donor-1/

Kamis 11. of Juni 2009 14:58 
NEGARA DONOR 




 
ANTARA/Ampelsa
Sejumlah warga asing yang bekerja pada sejumlah negara donor menghadiri rapat 
koordinasi rekonstruksi di Gedung Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Rabu (10/6). 
Setelah BRR tutup April lalu dan diganti dengan Badan Kesinambungan 
Rekonstruksi Aceh (BKRA), lebih 50 negara donor masih dari melanjutkan 
rekonstruksi hingga 2012 di Aceh dengan alokasi dana dari Multi Donor Fund 
(MDF) Rp 7,7 triliun dan dari NGO sekitar Rp 350 miliar. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] DPR Kembali Tercoreng

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat akan 
selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya.

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/

DPR Kembali Tercoreng 



 
Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia menempatkan 
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di Indonesia pada 3 
Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga nyaris tak ada yang 
membantah.


Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang terhormat. 
Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah  menghina. Ini sebuah 
lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, memiliki 
fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan eksekutif 
dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan dengan tujuan 
yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan keistimewaan itu  
sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini sudah dijalankan 
selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota Dewan. 


Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan secara 
terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. Transparency 
International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi predikat terkorup 
kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup bersama partai 
politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian dan lembaga 
peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni lalu.


Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki kejaksaan 
dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang  besar, hingga bisa membeli 
alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya.
KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga 
menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pemilihan 
Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah  Hamka Yandhu, anggota DPR yang 
juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie Makmun Murod 
 serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. Keempatnya kelak 
akan disidik.


Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota Dewan 
yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar luas 
hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja.


Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh julukan 
bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping memperkuat 
sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif tersebut.
Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau 
memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa 
dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata.


Tampaknya sangat elok jika pada sidang pelantikan, sumpah anggota DPR ditambah 
dengan kemauan untuk mempertahankan martabat dan kehormatan anggota serta 
lembaganya. Kita berharap cara ini dapat menimbulkan rasa malu. Para pihak 
terkait juga harus mencari mekanisme baru dalam pembuatan anggaran, 
perundang-undangan atau uji kelayakan. Khalayak sudah paham bahwa kegiatan 
inilah yang menjadi muara korupsi karena oknum anggota Dewan, birokrat, 
pengusaha atau siapapun mempunyai kepentingan yang sama bertemu. 
Sebetulnya, jika mau sedikit berhemat, gaji anggota DPR sudah lebih dari cukup 
untuk membiayai keperluan pribadi, keluarga maupun organisasi. Masalahnya, 
kebanyakan anggota Dewan telah mengeluarkan dana tidak sedikit ketika mengikuti 
kampanye pemilu legislatif. Dana inilah yang harus didapat kembali. 

Kembali ke : Cetak

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: [URGENT] TENTANG DONGENG YANG BUKAN DONGENG

2009-06-12 Terurut Topik anb99

Sent by ANB's BlackBerry®

-Original Message-
From: Akmal N. Basral akmal.n.bas...@gmail.com

Date: Fri, 12 Jun 2009 07:52:58 
To: armandla...@yahoo.com; b162...@yahoo.com; be2...@yahoo.com; 
blackc...@yahoo.com; cengar_cen...@yahoo.com; didi_mardiya...@telkom.net; 
dinavi...@yahoo.com; donny_putra...@yahoo.com; e...@cbn.net.id; 
ekadody...@yahoo.co.id; eko_didi...@yahoo.com; faj...@yahoo.com; 
fuad...@aol.com; fuad...@yahoo.co.id; joko_suprat...@yahoo.com; 
m.ri...@yahoo.co.id; martenpap...@yahoo.com; mibuch...@yahoo.com; 
nining0...@yahoo.com; outdoormanagem...@yahoo.com; 
panembahan_wanab...@yahoo.com; retasa...@hotmail.com; 
zakiah_hasmaw...@yahoo.com; anes_...@yahoo.com; riza...@yahoo.com; 
faja...@gmail.com; efendy...@yahoo.com; eril.hae...@cbn.net.id; 
mamiek.sugiha...@datacomm.co.id; b241...@yahoo.com; 
drew_barrym...@yahoo.com; veronicaava...@yahoo.com; rians_...@yahoo.com; 
a7099...@yahoo.com; aglis...@yahoo.com; irz...@budpar.go.id; 
allanhaf...@yahoo.com; adjiesla...@yahoo.co.id; am...@hotmail.com; 
amord...@yahoo.com; ar1ef2...@yahoo.com; ar1efd...@yahoo.com
Subject: [URGENT] TENTANG DONGENG YANG BUKAN DONGENG


AssWW kawan-kawan yang saya hormati. Salam sejahtera.
Sebagian dari penerma email ini sudah mengenal saya, sebagian lagi mungkin
belum, atau hanya pernah mendengar nama saya saja. Jadi izinkan sebelumnya
saya memperkenalkan diri.

Saya Akmal Nasery Basral, 41 tahun, saat ini bekerja di sebuah koran
nasional, dan menulis beberapa karya fiksi seperti novel *Nagabonar Jadi 2
(2007)*.  Salah satu cara untuk mengetahui sekilas tentang saya, dan
terutama tulisan-tulisan saya adalah melalui pelacakan di situs Google, Bing,
atau Goodreads.com dengan memasukkan nama lengkap saya. Saya bisa dihubungi
di telp 081 310 340 640.

Dongeng yang ingin saya ceritakan ini terjadi pagi ini, Jumat 12 Juni
2009, ketika saya mengontak (via BB) seorang kawan saya yang bernama Panca
Andra, salah seorang alumnus SMAN 8 Jakarta (SMA saya juga) untuk menanyakan
hasil dari keikutsertaannya dari bisnis online (Bisnis5milyar) yang sudah
diikutinya selama satu bulan. Awalnya saya hanya bertanya iseng saja,
Gimana bisnis 5 Milyarnya? Jalan?
Panca: Alhamdulillah Mas.
Akmal: Udah dapat berapa kalau boleh tau, Ca?
Panca: Alhamdulillah satu bulan ini Rp, 12,6 juta. Sampai hari ini.
Akmal: Panca persisnnya bergabung kapan ya?
Panca: 7 Mei jam 11 malam, mas.

Sampai di sini, jika ada kawan-kawan yang sudah bergabung di bisnis ini,
atau sama sekali tidak tertarik dan tidak percaya terhadap potensi bisnis
ini, silakan tak usah melanjutkan membaca kisah saya selanjutnya, karena
mungkin hanya akan menghabiskan waktu kawan-kawan yang berguna.

Tapi bagi kawan-kawan yang masih mencari-cari tambahan peluang
pendapatan, baik untuk diri sendiri atau orang-orang terdekat yang dikasihi,
mohon membaca kisah lanjutan saya apa pun keputusan yang akan diambil nanti.


Panca Andra, adalah alumni SMAN 8 angkatan 1995 merupaan *show
director*Reuni Emas 50 Tahun SMAN 8 Jakarta yang berlangsung 23
November 2008 di
Balai Sudirman, Jakarta dan dihadiri sekitar 3400 alumni. Di kepanitiaan,
saya menjadi pemimpin redaksi buku 50 tahun SMAN 8 Jakarta yang juga sudah
terbit.

Singkat cerita, setelah usai reuni dan kami sesekali bertukar kabar, pada
tanggal 8 Mei pagi, Panca menulis ajakan seperti posting saya ini di milis
alumni SMAN 8 di mana saya ikut sebagai peserta juga. Dia tertarik ikut
karena istrinya berulangkali (3-4 hari sekali) menukar buku tabungan BCA,
sehingga membuat Panca yang tadinya skeptis berubah pandangan dan mencoba
mengikuti langkah istrinya sehingga dalam waktu sekitar 1 bulan, seperti
cuplikan BBM kami tadi pagi, dia sudah mendapatkan hampir Rp. 13 juta --
jumlah yang cukup lumayan di tengah resesi ekonomi sekarang untuksebuah
sistem yang nyaris bekerja sendiri.

Tapi apakah saat itu saya langsung tertarik? Tidak!

Saya amati saja Panca yang mulai aktif memasarkan bisnis ini lewat milis,
sampai dalam dua pekan terakhir saya mendapatkan lagi ajakan dari dua orang
yang juga saya kenal baik, yakni Andre Oscar Sumual, pemimpin redaksi majalah
musik *TRAX* dan manajer band The Titans (pecahan Peterpan), serta Karima
Jufri (profesional muda putri Bapak Fikri Jufri, salah seorang pendiri
majalah *Tempo*). Intinya mereka mengirimkan ajakan yang sama seperti yang
pernah dilayangkan Panca Andra, dan seperti posting saya sekarang ini bagi
rekan-rekan.

Sebetulnya, saya bisa masuk bisnis ini dari jalur mana saja, minimal lewat
Panca, Andre, atau Karima. Dan bahkan sebelum dari Panca, saya juga sudah
pernah mendapatkan forward bisnis ini dari orang-orang lain yang tidak saya
kenal -- seperti saya yakin beberapa kawan juga pernah mengalami hal yang
sama.

Namun secara etis, setelah berdiskusi dengan istri saya Sylvia Emilia Horo,
kami memutuskan untuk bergabung melalui grup Panca Andra sebagai sponsor
level 1 kami.

Berapa modal yang dibutuhkan? Hanya Rp. 180 ribu, sekali pembayaran, seumur
hidup.

Adakah barang yang didapat dari 

[wanita-muslimah] Empat Gajah Mati di Riau Sengaja Diracun

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Apkah ini bukan perbuatan dari orang-orang yang di tempat asalnya 
tidak ada gajah atau gajah sudah dipunahkan?  Apakah gajah-gajah ini pengikut 
Ahmadiyah yang katanya harus dibasmi? Dirgahayu NKRI!


http://www.antaranews.com/view/?i=1244702307c=WBMs=KON

Empat Gajah Mati di Riau Sengaja Diracun
Kamis, 11 Juni 2009 13:38 WIB | Warta Bumi | Konservasi/Pelestarian | Dibaca 
338 kali

Foto tahun 2007 ketika seekor gajah jantan ditemukan dalam keadaan mati di TNTN 
di Kabupaten Pelalawan. (ANTARA/Evy R. Syamsir)

Pekanbaru (ANTARA News) - Kepala Bidang Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya 
Alam (BKSDA) Riau, Edi Susanto mengatakan empat gajah Sumatra (Elephas maximus 
sumatranus) yang ditemukan mati di kawasan konsesi perusahaan di Riau sengaja 
diracun.

Gajah yang mati memang sengaja diracun dengan jenis organophospat yang biasa 
digunakan untuk meracun binatang seperti babi, kata Edi Susanto di Pekanbaru, 
Kamis.

Empat gajah itu ditemukan mati di kawasan konsesi PT RPI, anak perusahaan PT 
Riau Andalan Pulp and Papers (RAPP) yang berbatasan dengan perkebunan sawit 
PTPN V bekerja sama dengan Koperasi Pelangi Siampu Pesikaian, di perbatasan 
Kabupaten Indragiri Hulu dan Pelalawan pada Mei lalu. 

Dua gajah yang mati betina berusia sekitar 20 tahun, dan satu ekor gajah kecil 
usia lima tahun. Satu gajah lainnya ditemukan mati dalam kondisi hangus 
terbakar.

Menurut Edi Susanto, jenis racun telah diketahui dari hasil pemeriksaan sampel 
gajah di Laboratorium Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Departemen 
Pertanian Cabang Bukittinggi. 

Selain itu, BKSDA juga menemukan barang bukti racun di tempat kejadian yang 
sengaja dioleskan di daun dan pelepah sawit.

Racun yang dioleskan di pohon sawit sangat banyak hingga mencapai radius satu 
kilometer di sekitar lokasi kejadian, katanya.

Ia mengatakan kasus tersebut bisa dikategorikan sebagai kejadian luar biasa, 
sehingga BKSDA meminta kepolisian mengusut para pelaku pembunuhan satwa 
dilindungi ini. 

Diduga kuat, kata dia, kematian satwa i itu berpangkal dari konflik gajah dan 
manusia, karena daerah Peranap merupakan daerah jelajah (home range) gajah yang 
ada di Taman Nasional Tesso Nilo. 

Ini adalah kejadian luar biasa karena dalam sepekan empat gajah ditemukan 
mati. Jadi, proses hukum terhadap pelaku harus diteruskan, katanya.

Humas World Wide Fund for Nature (WWF) Riau Syamsidar mengatakan tidak ada 
alasan bagi polisi untuk kesulitan mencari tersangka pembunuh gajah itu, karena 
bukti-bukti yang ada sudah lengkap. 

Para pelaku pembunuh satwa dilindungi bisa dijerat Undang-undang Nomor 5 Tahun 
1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 

Sebab, para pelaku melakukan pembunuhan dengan sengaja, mereka dapat dihukum 
penjara maksimal lima tahun dan denda sebesar Rp200 juta.

Kasus pembunuhan empat gajah Sumatra itu kini ditangani Kepolisian Sektor 
Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu.(*)

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Peru tribes vow to continue protest

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://english.aljazeera.net/news/americas/2009/06/200961211238603130.html

UPDATED ON:
Friday, June 12, 2009 
05:45 Mecca time, 02:45 GMT 


  Peru tribes vow to continue protest 
 
 
 
  Thousands of Peruvians have protested against the law and the 
president [Robin Yu] 

   
  Peruvian tribes have vowed to continue their protests against land laws 
six days after at least 60 people were killed in clashes between protesters and 
police.

  Thousands of people joined demonstrations across Peru on Thursday in 
support of the indigenous people battling against laws making it easier for 
foreign companies to explore for oil.

  On Wednesday, the Peruvian congress suspended one of the most 
controversial land laws, which would have eased restrictions on mining, oil 
drilling, logging and farming in the Peruvian Amazon.

  Al Jazeera's Teresa Bo, reporting from Peru, said many protesters were 
demanding the cancellation of the laws rather than their suspension and would 
keep fighting until that happened.

  In Lima, the capital, riot police fired tear gas at several hundred 
student protesters, some of whom threw rocks and petrol bombs.

  In Peru's second largest city, Arequipa, demonstrators burnt a 
blood-smeared effigy of Alan Garcia, the Peruvian president, who backed the 
laws as part of the free trade deal with the US.

  'Genocide'

  Violence reached its peak last Friday when police opened fire as they 
tried to break through a highway blockade manned by thousands of protesters.

In video 

Deadly clashes rock Peru in fight over jungle land 
  At least 22 police offers were killed during the clashes.

  Repercussions from the violence have also rocked the government, with 
Carmen Vildoso, the women's affairs minister, resigning on Monday in protest 
over the government's crackdown.

  Opposition parties also continued calls on Thursday for Yehuda Simon, the 
prime minister, to stand down over the crisis.

  On Wednesday, Nicaragua granted political asylum to a protest leader 
charged with sedition after the protests.

  Alberto Pizango had accused the Peruvian government of genocide 
following Friday's clashes.

  Peru's indigenous peoples say that Garcia's government did not consult 
them in good faith before signing contracts that could affect at least 30,000 
of them across six provinces.
 



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Activists to keep pressure on Shell

2009-06-12 Terurut Topik sunny
Refleksi: Apakah di Indonesia diberikan kompensasi dari perusahaan asing 
terhadap keruaga yang dibunuh atau  menjadi cacat seumur hidup?

http://english.aljazeera.net/news/americas/2009/06/20096915105760154.html

UPDATED ON:
Wednesday, June 10, 2009 
07:21 Mecca time, 04:21 GMT 


  Activists to keep pressure on Shell 
 
 
 
  Shell was accused of colluding with Nigeria's government to 
silence rights activists [GALLO/GETTY] 

   
  Activists in Nigeria have said they will maintain pressure on Royal Dutch 
Shell over alleged human rights abuses - despite a $15.5m payout by the firm to 
the families of protesters executed in the oil-rich Niger Delta during the 
1990s.

  Their promise on Tuesday came a day after the energy giant agreed to 
settle out of court a lawsuit accusing the firm of complicity in the executions 
of nine human rights activists in Nigeria's Ogoniland region.

  Veronica Kobani, whose husband was killed in the unrest between 
protesters and the then-military government, said: We are still aggrieved with 
Shell.

  Paying compensation for the blood of these innocent people will not 
bring Shell back again to any part of Ogoniland for oil exploitation.

  The lawsuit alleged that Shell colluded with Nigeria's then-government in 
a crackdown against environmental and human rights activists in the Niger Delta.

  It accused Shell of helping the military government capture and hang Ken 
Saro-Wiwa, a well-known rights activist, and eight other protesters on November 
10, 1995.

  The settlement brings an end to a 13-year dispute that was due to go to 
trial in a US district court in New York. 

  'Admission of guilt'

  Shell, which still operates in Nigeria, said it had agreed to settle the 
lawsuit in the hope of aiding a process of reconciliation, but acknowledged 
no wrongdoing.

In depth 

 Ken Saro-Wiwa's battle for justice
 Poor miss out on Nigeria's oil riches 
 Video: Shell settles Nigerian killings lawsuit
   

  But Ogon Patterson, a human rights activist in the Niger Delta and the 
founder of the Ijaw council for Human Rights, said that the payment by Shell 
showed that it was guilty of complicity in the abuses by the government.

  He said: This is blood money.

  If its hands were clean, it would have continued to claim innocence. 
Shell's [move] to want this out-of-court settlement is a demonstration of their 
guilt.

  For its profit motives, Shell cannot then claim to be doing a 
humanitarian gesture, he said.

  Shell has tried to stop what would have been coming, far ahead of time. 
There are several other cases in the Niger Delta where Shell need to pay 
restitution.

  Shell and other transnational corporations in the Niger Delta cannot 
continue to monitor the blood of the dispossessed people of the Niger Delta.

  Settlement 'a victory'

  The complaint alleged that officials from Shell Petroleum Development 
Company of Nigeria, Shell's Nigerian subsidiary, asked government troops to 
shoot villagers protesting against the construction of a pipeline that later 
leaked oil.

  The officials were also accused of helping to provide Nigerian police 
with weapons and joining in security sweeps of the region.

  Saro-Wiwa, the leader of the Movement for the Survival of Ogoni People, 
led rallies against Shell, which he blamed for oil spills and gas fires in the 
region.

  His son, Ken Saro-Wiwa Jr, said on Monday he felt his father would be 
happy with the decision, despite no declaration of wrongdoing on Shell's part.

  The fact that they would have to settle is a victory for us, he said.

  James Marriot, from the Remember Saro-Wiwa organisation, told Al Jazeera 
that the plaintiffs had to be congratulated.

  Shell have resisted at every stage for the past 13 or 14 years against 
the idea of going to court.

  I think that it is a great success for the plaintiffs ... The people who 
actually stood up and took Shell to court in the Niger Delta are relatively 
powerless people.

  They have been immensely brave and immensely courageous trying to deal 
with the situation of environmental degradation in their own homes and still 
standing up and taking a multinational, one of the largest companies in the 
world, to court.

  'Violators face account'

  People living in Ogoniland will receive just under one third of the 
$15.5m settlement, Marco Simons, a lawyer for the plaintiffs in the case, said.

Shell should treat us as civilised human beings and not those to 
be exploited because of our oil

Bariara Kpalap,
Movement for the Survival of the Ogoni People
   
  Five million of [the $15.5m total] is going into the trust and the 
remainder is used for the plaintiffs and the estates of the descendants and  
the 

[wanita-muslimah] Shell's pay out and implications for Colombia

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://colombiapassport.com/2009/06/11/shells-pay-out-and-implications-for-colombia/

June 11, 2009

Shell's pay out and implications for Colombia

Posted by Sebastian Castaneda under Conflict, Politic, Violence | Tags: 
Chiquita Brands, human rights violations, Paramilitaries, Royal Dutch 

Incidents where Multinational Corporations (MNCs) sponsor massacres in order to 
eradicate dissenting voices against their obsession for profit have been a 
motif through Colombia's history.

At the beginning of the 20th century it was the army who suppressed labor 
protests. The best example is the Banana Massacre in 1928 in which the army 
exterminated laborer protesting over wages in behalf of the United Fruit 
Company. This bloody episode in Colombia's history was immortalized in Gabriel 
Garcia Marquez's novel Hundred Years of Solitude.

Since the mid 20th century, the slaughtering of the most vulnerable in society 
has been outsourced from the military to paramilitaries directly sponsored by 
MNCs but still in direct complicity with the government and the army.

The most representative case of recent slaughters sponsored by MNCs was 
conducted by Chiquita Brands. This US Corporation admitted paying the 
paramilitaries US$ 1.7 million between 1997 and 2004. Chiquita claims that the 
armed group blackmailed its employees. However, Salvatore Mancuso, a 
paramilitary boss currently in US jail, declared that the payments were 
voluntary. Chiquita was fined US$ 25 million payable over five years by the US 
government for supporting a terrorist organization, but none of the executives 
were jailed. Chiquita Brands was formerly known as United Fruit Company.

Nevertheless, the victims of paramilitary massacres have not been compensated, 
if that is at all possible. But Colombian lawyers have opened criminal cases 
against the Chiquita's board members who authorized such payments. Since the 
company confessed making the payment in a US federal court, they could 
potentially be apt for extradition to Colombia.

The US Attorney General, Eric Holder, was the defense lawyer who obtained this 
juicy deal for Chiquita in US courts. Recently, Holder met with Colombia's 
Interior and Justice Minister, Fabio Valencia Cossio - whose brother is 
investigated for links to the paramilitaries whilst being regional attorney - 
to iron out details on a new extradition arrangement in order to circumvent 
Supreme Court obstructions. However, it is obvious that US nationals being 
extradited to Colombia were not part of the conversations but ways to keep 
extradited paramilitaries from talking about sensitive topics was certainly 
high in the agenda.

The case of Chiquita Brands is just the tip of the iceberg. Mancuso has 
admitted receiving money from Dole and Del Monte Foods Companies and Drummond 
Coal Company. The food companies appear to not only have paid for pacifying 
the workers, but also for driving farmers off their lands so bananas could be 
planted. In the case of the coal company, there have been various civil 
lawsuits on behalf of the relatives of Drummond sponsored paramilitary's 
murders.

In light of the many obstacles from the highest levels of government to dismiss 
the legal cases against multinational companies a recent landmark case offers a 
silver lining to the family of the thousands that have been massacred with the 
complicity of MNCs.

Oil giant Royal Dutch Shell has paid a US$ 15.5 million out-of-court settlement 
to the family of the victims due to the incriminating evidence of their 
complicity against the atrocities committed on the Ogoni tribe of Southern 
Nigeria in the 1990's. Shell was accused of colliding with the Nigerian 
military to hunt down tribesmen opposed to oil developments and their ecology 
devastation affecting their livelihoods. What is important of the verdict is 
that, although the company did not directly engage human rights violations, it 
did facilitate vehicles, patrol boats and ammunition to the military to 
terrorize the population.

Together with the United Nations Human Rights Commission interest in 
extrajudicial killings by the Colombian state, Shell's news offer some hope for 
justice. Hopefully the impunity and manners in which MNC and the government 
have been operating in Colombia for hundreds of years can be modified.





[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] The Price of Bananas

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://smallfarmersbigchange.coop/2009/05/27/the-price-of-bananas/

The Price of Bananas
May 27, 2009 by Phyllis Robinson 

The following is the transcript from the 60 Minutes Show (May 11, 2008) that I 
mentioned in my last blog piece: Unpeeling Chiquita and Dole.

You can also view a video of the show by going to the CBS news website.

Below is the transcript printed in its entirety. 



60 Minutes



The Price Of Bananas

Steve Kroft: On How Colombian Paramilitaries Landed A U.S. Corporation In Hot 
Water

May 11, 2008



The Price Of Bananas

Chiquita Brands International says it paid murderous paramilitaries in Colombia 
to protect its employees there, but the families of civilians killed by the 
paramilitaries fault the company for their deaths. Steve Kroft reports.

(CBS)  For American corporations, the rewards of doing business abroad are 
enormous, but so are the risks. And over the past 25 years no place has been 
more perilous than Colombia, a country that is just beginning to emerge from 
the throes of civil war and narco-terrorism.

Chiquita Brands International of Cincinnati, Ohio, found out the hard way. It 
made millions growing bananas there, only to emerge with its reputation 
splattered in blood after acknowledging it had paid nearly $2 million in 
protection money to a murderous paramilitary group that has killed or massacred 
thousands of people.

As correspondent Steve Kroft reports, the Colombian government is now talking 
about extraditing Chiquita executives to Colombia, and investigators in Bogota 
and on Capitol Hill are looking at other U.S. companies that may have done the 
same thing.

From the air, the plains of the Uraba region are carpeted with lush foliage of 
banana plantations, which have long provided a livelihood for the people of 
northern Colombia. And for the better part of century, its best known product 
has been the Chiquita banana.

But since the 1980's, the business of bananas there has been punctuated with 
gunfire. First, the area was taken over by Marxist guerillas called the FARC, 
whose ruthlessness at killing and kidnapping was exceeded only by the private 
paramilitary army that rose up to fight them. Chiquita found itself trying to 
grow bananas in the middle of a war, in which the Colombian government and its 
army were of no help.

These lands were lands where there was no law. It was impossible for the 
government to protect employees, says Fernando Aguirre, who became Chiquita's 
CEO long after all this happened.

Aguirre says the company was forced to pay taxes to the guerillas when they 
controlled the territory in the late 1980s and early 90s. When the 
paramilitaries, known as the AUC, moved in in 1997 they demanded the same 
thing.

Did the paramilitaries state, specifically to you, that if you didn't make the 
payments, your people would be killed? Kroft asks.

There was a very, very strong signal that if the company would not make 
payments, that things would happen. And since they had already killed at least 
50 people, employees of the company, it was clear to everyone there that these 
guys meant business, Aguirre says.

Chiquita only had a couple of options and none of them were particularly good. 
It could refuse to pay the paramilitaries and run the risk that its employees 
could be killed or kidnapped, it could pack up and leave the country all 
together and abandon its most profitable enterprise, or it could stay and pay 
protection, and in the process, help finance the atrocities that were being 
committed all across the countryside.

These were extortion payments, Aguirre says. Either you pay or your people 
get killed.

And you decided to pay, Kroft remarks.

And the company decided to pay, absolutely, Aguirre says.

There was no doubt in the company's mind that the paramilitaries were very bad 
people, Aguirre says.

Just how bad was already becoming evident. The paramilitaries, who were funded 
initially by large landowners, and later by the cocaine trade, not only drove 
the Marxist guerillas from the area, they tried to eliminate anyone who might 
have leftist sympathies, from labor leaders to school teachers. Sometimes 
entire villages were wiped out in the most grisly fashion. Gloria Cuartes was 
the mayor of Apartado, and witnessed much of it with her own eyes.

I was a mayor whose job was just to gather the dead, Cuartes says.

In 1996 she went to a school to talk to the children about the violence that 
surrounded them. While she was there, the paramilitaries arrived and murdered a 
12-year-old boy, whose only crime had been to announce their presence.

They cut off his head, and they threw the head at us, Cuartes remembers. I 
went into a state of panic. They were there for four hours, with their weapons, 
firing shots toward the ceiling. One hundred girls and boys were with me. The 
children did not scream. They were in shock.

Asked if they said anything to her, Cuartes says, No. Their language was 
death. Their 

Re: [wanita-muslimah] Dukung Laksanakan pilpres cukup 1 putaran

2009-06-12 Terurut Topik Dwi Soegardi
Selama ini bung Robert kirain kampanye untuk SBY,
tapi ternyata menurut
http://www.detiknews.com/read/2009/06/09/173343/1145036/727/kaum-muda-kristiani-siap-menangkan-mega-prabowo

Jakarta - Kaum Muda Kristiani sepenuhnya mendukung pasangan
Mega-Prabowo dalam pilpres  mendatang. Masalah pemiskinan identitas
dan erosi kebangsaan menjadi  persoalan serius bagi kaum muda
Kristiani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Kristen
Indonesia atau FKPK-Indonesia. Karena itu mereka bertekad memenangkan
duet Mega-Prabowo sebagai Presiden dan Wakil Presiden untuk
memperbaiki bangsa ini.

Dukungan FKPK-Indonesia ini diwujudkan dalam sebuah deklarasi  yang
dilangsungkan di Gedung Joeang Jakarta. Melalui pengamatan dan telaah
 kritis, persoalan krisis multidimensi termasuk krisis pluralitas
bisa diatasi  oleh Prabowo Subianto sebagai  figure problem solving,
tegas  Robert Sianturi, koordinator Nasional FKPK-Indonesia.


Lho apa Robert Sianturi yang lain?

walah kalo begini, emang kampanyenya lucu-lucu :-p

cuma bagusnya bukan di milis ini ... :-(




2009/6/11 Robert Sianturi sianturi1...@yahoo.co.id:
 Ayo seluruh warga negara Indonesia


 Dukung  laksanakan kampanye di berbagai media iklan dan survei ini.


 sukseskan Pilpres 1 putaran saja, dengan hanya memilih SBY-Boediono

 Jika memilih calon presiden yang lain, tentunya hanya akan menghambur2kan 
 uang negara dan merupakan tindakan yang sia2..


 Siapa yang tidak ikut serta mensukseskan gerakan pilpres 1 putaran, dan
 memilih calon presiden selain SBY-Boediono, artinya mereka adalah yang
 ikut serta menghamburkan uang negara..


 Apakah orang2 yang menghambur2kan uang negara seperti itu layak hidup di 
 Indonesia???


 ___


 Iklan Media Indonesia hlm.3 dan beberapa media massa lainnya


 Denny J.A, Ph.D


 Ketua Umum Gerakan Nasional Setuju Satu Putaran Saja





 Bapak/ibu, sdr/sdri





 Kita semua masih menghadapi krisis ekonomi dunia, Jika pemilihan
 presiden hanya berlangsung 1 putaran, kita menghemat begitu banyak
 biaya disaat ekonomi sulit.





 Mari ikhtiar agar pilpres berlangsung 1 putaran saja. Ini bisa terjadi
 jika bapak/ibu, sdr/sdri berbondong2 datang ke TPS 8 Juli 2009 dan
 mencontreng satu pasangan capres/cawapres sehingga pasangan itu menang
 diatas 50%





 berdasar riset Lingkaran Survei Indonesia, pasangan SBY-Boediono dengan nomor 
 urut 2 potensial untuk menang 1 putaran





 Kami juga menyampaikan lewat aneka media dan atribut. Namun jika salam
 itu belum sampai, anngaplah surat terbuka ini sebuah undangan mewakili
 kami.





 Bisikkan dalam hati :SETUJU PILPRES SATU PUTARAN SAJA!. lalu bergeraklah 
 sesuai kemampuan


      Firefox 3: Lebih Cepat, Lebih Aman, Dapat Disesuaikan dan 
 Gratis.http://downloads.yahoo.com/id/firefox

 [Non-text portions of this message have been removed]



 

 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

 Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links






[wanita-muslimah] How people change genders

2009-06-12 Terurut Topik Dwi Soegardi
http://www.cnn.com/2009/HEALTH/06/12/sex.change.gender.transition/index.html?iref=mpstoryview


Born in male body, Jenny knew early that she was a girl

Story Highlights
Estimate: 0.25 to 0.5 percent of the American population is transgendered
Doctors speculate that there is a biological foundation to gender identity
People rarely undergo gender-reassignment surgery and then want to reverse it

By Elizabeth Landau
CNN
(CNN) -- Henry Joseph Madden was a good student and track team member
in high school, but he had a secret: He sometimes wore his mother's
pantyhose and underwear under his clothes.

I really wanted to be a girl so bad, and that was one way for me to
satisfy those feelings, Madden said. I always felt like someone was
looking over my shoulder.

The desire to be female never went away. At age 48, Madden confessed
these feelings to a doctor, and started seeing a gender therapist who
suggested Madden was transgendered. Through reconstructive surgeries,
electrolysis, laser procedures and voice lessons, Henry Joseph became
Jennifer Elizabeth, known as Jenny. She is a practicing family
physician in Nashua, New Hampshire.

Chastity Bono, child of performer Cher and the late entertainer and
politician Sonny Bono, announced Thursday the beginning of a
transition from female to a male.

While still relatively rare -- one advocate estimates that 0.25 to 0.5
percent of the American population is transgendered -- the idea of
changing gender identity has become more widespread in recent years.
The term LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) is more commonly
recognized, and transgendered people have been portrayed in the 1999
film Boys Don't Cry as well as the 2002 book Middlesex by Jeffrey
Eugenides.

Many people who have transitioned, including Madden, say they knew
they had been born into the wrong gender from childhood. As early as
age 3, Dr. Julie Praus, born male, didn't understand why her father
wanted to play catch. As a boy, Praus learned how to fish and hunt,
but enjoyed collecting Depression-era glassware vases. Praus, 48, a
psychiatrist in Brattleboro, Vermont, started living as a woman in
March 2008.

I get up every morning and say, 'Wow, I can actually look at myself
in the mirror,' because I've never been able to do that in my life,
because what would stare back at me was not me, Praus said.
iReport.com: Share your story of gender change

Doctors speculate that there is a biological foundation to gender
identity, but no one has determined what in the biological makeup
determines that gender. The interactions between personality and
culture also contribute to identity, said Chris Kraft, clinical
director at the Johns Hopkins Sexual Behaviors Consultation Unit.

The process of changing genders

For people who want a gender change on a biological level, the first
step is therapy, experts say. Dr. Gary Alter, a plastic surgeon in
Beverly Hills, California, said patients don't come to him until
they've been in therapy, a process that can take as much as a year.

A therapist then gives a physician approval to start the patient on
hormone treatment. At that point, the patient may or may not start
living as the chosen sex, Alter said.

Females seeking to transition into males may elect to have their
breasts removed via surgery. With testosterone, they will grow hair on
their face and chest after about two years. Read one man's
female-to-male advice to Chaz Bono

A higher percentage of males transitioning to females will go forward
with genital surgery than females going to males, Alter said. Surgical
methods for creating a penis -- which range from making one out of the
clitoris to using the skin from the forearms -- are not perfect, and
many patients are happy with just chest surgery, he said.

Genital surgeries for creating female genitalia are better, he said.
Alter's method is to make a clitoris out of the head of the penis, and
make space for a vagina.

Facing the rest of the world

It is rare for people to undergo a gender transition and then want to
reverse it, especially when surgery is involved, experts say.

Some say changing genders is one of the best things they've done, like
Jamison Green, 60, author of Becoming a Visible Man, who went
through chest reconstruction and genital surgery.

I don't have too hard of a time telling people about it, Green said.
I worried about that a lot in the beginning, before there was any
kind of community and support about this condition, but one of the
things I learned early on was that living in fear and shame is not
very healthy.

Green, who started his transition at age 40, is now happily married to
a woman whom he did not know before his change. Praus is also married
to a woman, who knew her before her transition. Madden has a
boyfriend.

For the longest time, I really felt like I had a mental illness, and
I don't feel that way anymore, Madden said.

But all three have experienced shock and dismay from others around
them. Green said his mother took 

[wanita-muslimah] Vow to Europe to Offer Sex Ed Angers Parents

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.themoscowtimes.com/article/600/42/378472.htm


Vow to Europe to Offer Sex Ed Angers Parents



11 June 2009By Anna Malpas / The Moscow TimesRussia has one of the world's 
highest rates of HIV infection among young people. At the same time, schools 
are teaching students that sexually transmitted diseases are caused by a 
frivolous lifestyle, and textbooks fail to mention the word condom.  


   
Vladimir Filonov / MT
Boys giggling at a shop window lined with mannequins on Tverskaya 
Ulitsa. Schools must start offering sex education under the European Social 
Charter.??  
  There is no sex education in the modern sense in Russia, said Alexei 
Bobrik, deputy director of the Open Health Institute, an NGO that runs HIV 
education programs. Not a single government-approved textbook uses the word 
'condom.'

  The lack of modern sex education in Russian schools may have to change 
after Russia signed up to the European Social Charter on May 20.

  Among the provisions of the charter, Russia ratified an article on the 
right to protection of health. A fact sheet issued by the European Social 
Charter in March explains that health education at schools should be a priority 
and include sex education.

  The article can be interpreted in different ways, said Vladimir 
Nasonkin, co-chairman of the Federal Center for Education Legislation. 
Different interpretations and commentaries may be taken into consideration 
when the charter's provisions are implemented but may not be.

  At the moment, lawmakers are working on a new standard of state-school 
education in Russia that may include the provisions of the European Social 
Charter, Nasonkin said. 

  But experts are skeptical that schools will embrace a European-style 
approach, complete with contraceptive advice and frank discussion of changes 
during puberty.

  I think we'll move in the same direction as other European countries, 
but our starting point is different, so it will take longer, Bobrik said, 
blaming the outdated system of school education.

  A good idea can turn into a very mediocre result. I think it could turn 
into some one-off sessions on sex education, said Alexandra Kareva, a project 
coordinator at Project Hope, an NGO that produces sex-education textbooks and 
trains teachers in Russia.

  Sex education faces widespread opposition from religious and conservative 
groups. 

  A conservative organization called the Parents' Committee has petitioned 
Russian Orthodox Patriarch Kirill to stop this provision of the European Social 
Charter from being implemented, calling sex education a looming evil.

  Lyubov Kachesova, one of the movement's leaders, told The Moscow Times 
that parents and members of various organizations had sent letters to the head 
of the State Duma factions and to two ministries, the Health and Social 
Development Ministry and the Education and Science Ministry. Parents didn't 
receive a single answer that really answered their questions, she complained.

  Kachesova said campaigners are practically sure that sex education 
lessons will be introduced. 

  She criticized existing programs, which she said are imported by private 
Russian organizations from the West. In Russian, they sound primitive, 
ridiculous and sometimes downright illegal. When parents find out their 
content, they experience shock and disgust, she said, adding that she began 
protesting against the lessons when her own children were in school.

  One of the supporters against the sex-education movement is psychologist 
Irina Medvedeva. If it is made law, there will be acts of civil disobedience, 
she warned. We consider that sex education of children is harmful in all 
senses.

  Sex education destroys the romantic view of love, she said. The 
feeling of mutual attraction goes cold before children reach adulthood.

  Any sex education should be left to parents, she said. It's up to the 
parents' judgment in cases where children are really interested. It shouldn't 
be a school subject, she said.

  In Moscow schools, sex education is taught only as part of a subject 
called OBZh, or Basics of a Safe Lifestyle, said Alexander Gavrilov, a 
spokesman for the Moscow education department. 

  As part of this subject, there is a small section that is about the 
relationships between the genders and sexual relations. We are not planning to 
widen this subject, Gavrilov said.

  The Moscow city government has made limited attempts to educate the 
public about sexually transmitted diseases, running a 2005 poster campaign that 
said condoms don't prevent HIV and urged people to be faithful to a single 
partner.

  An OBZh textbook approved by the Education and Science Ministry for 
final-year students advises girls not to wear short skirts. It also warns that 
people who lead a frivolous lifestyle are more likely to catch sexually 

[wanita-muslimah] Sex sells for Susilo Bambang Yudhoyono in wooing female vote

2009-06-12 Terurut Topik sunny
http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,25197,25627296-2703,00.html

Sex sells for Susilo Bambang Yudhoyono in wooing female vote
Stephen Fitzpatrick, Jakarta correspondent | June 13, 2009 

Article from:  The Australian 

JAKARTA's sophisticated set has a joke about why Susilo Bambang Yudhoyono will 
win the presidential election next month - and it has nothing to do with his 
handling of the economy or his leadership skills.

It's all about sex, and how to win the female vote. 

Vice-President Jusuf Kalla, who is going head-to-head with SBY for the top job 
on July 8, has the catchy campaign slogan Faster! Better! 

This attempts to underline the slow progress after five years of Dr Yudhoyono's 
careful hand, and to show Mr Kalla would leap out of the blocks to get things 
done. 

But the affable and considered Dr Yudhoyono, the wits point out, will have 
women falling over themselves to tick his box next month with his simple 
directive: More! More! 

Marital relations have been a key element of the campaigning, even if only as 
part of the noisy rhetoric of secondary groups such as the moderately Islamist 
Prosperous Justice Party. 

This party declared its members were likely to favour the team of Mr Kalla and 
retired general Wiranto because their wives were known for wearing the Muslim 
jilbab headdress. 

Dr Yudhoyono's wife, Ani, is famous for her elegant coiffure. 

And with open campaigning having begun this week, after a razzle-dazzle 
Electoral Commission ceremony featuring all three candidates and each of their 
deputies, the focus is now more on style than substance. 

Former president Megawati Sukarnoputri, who throughout her political career has 
battled accusations she is not the sharpest knife in the box, came out punching 
on the prime-time television current affairs program Kick Andy last night. 

Asked how she could guarantee her nationalist economic policies would work, she 
answered: If I weren't smart, why would Prabowo (her vice-presidential running 
mate, a retired general with a dubious but uninvestigated human rights record) 
have chosen me? 

This was up there with Ms Megawati's greatest eyebrow-raiser. Asked last year 
how she expected to run the country with only a high school education, she 
said: The Prophet (Mohammed) was a leader, and he didn't have a university 
degree either. 

This week's opinion polls suggest Dr Yudhoyono and his running mate, economics 
professor Boediono, will win the election comfortably. 

The Indonesian Survey Circle predicted the incumbent would be returned with 
more than 63per cent of the vote, with Ms Megawati on 16.4 per cent and the 
hapless Kalla-Wiranto ticket getting just 5.9 per cent. 

That survey was particularly bad news for Ms Megawati, as it found that one of 
her strongest constituencies - the poorly educated - were inclined to support 
Dr Yudhoyono. 

Various organisations have made wildly differing election predictions, 
prompting allegations some were being paid to help particular tickets. 

But there is little doubt the aggressive campaign of Dr Yudhoyono's team, 
headed by the US-educated Mallarangeng brothers - Andi, Choel and Rizal, whose 
Fox Indonesia has adopted a Barack Obama-style grassroots push - is working. 

The reception at Jakarta's Tanah Abang textiles market this week was evidence 
of that, with delighted shoppers - male and female - calling out to Dr 
Yudhoyono: More! More


[Non-text portions of this message have been removed]