[wanita-muslimah] Mahasiswa Blokir Jalan Dramaga
Mahasiswa Blokir Jalan Dramaga Jumat, 05 Maret 2010 10:56 WIB BOGOR-Media Indonesia.com: Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (IPB) cabang Bogor, memblokir jalan utama Dramaga yang menghubungkan Kabupaten dan Kota Bogor. Pemblokiran dilakukan dalam demo yang berlangsung Jumat (5/3). Para mahasiswa berdemo sebagai pelampiasan kekeceawaannya atas sikap aparat yang represif terhadap pergerakan mahasiswa seperti yang terjadi di Makasar. Selain memblokir jalan, mahasiswa juga membakar kaos dan poster bergambar Presiden SBY. "Tindakan aparat yang dilakukan terhadap teman-teman kami di Makasar sangat tidak adil dan sepantasnya," kata Martha, salah seorang pengunjuk rasa. (DD/OL-06) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Akbar Tandjung Kecam Penyerangan Kantor HMI
Akbar Tandjung Kecam Penyerangan Kantor HMI Jumat, 5 Maret 2010 | 21:21 WIB TRIBUN TIMUR/OCHA ALIM SEKRETARIAT HMI - Kaca-kaca jendela berserakan di Sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar di Jl Botolempangan, Kamis (4/3), setelah diserbu polisi. Penyerbuan brutal itu memancing reaksi mahasiswa dan alumni HMI. JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Akbar Tandjung mengecam tindakan polisi yang menyerang kantor HMI, apa pun alasannya. "Hal itu tidak tepat. Mungkin suara HMI membuat telinga polisi jadi merah, panas, tapi jangan ada penyerangan. Lebih baik polisi melakukan dengan cara-cara biasa," ujar Akbar seusai menghadiri acara pidato politik Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Jumat (5/3/2010) malam di Jakarta. Lebih baik polisi melakukan dengan cara-cara biasa. Dikatakan Akbar, dirinya telah menghubungi langsung Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri dan meminta polisi membangun komunikasi yang lebih baik dengan mahasiswa. "Saya katakan, mahasiswa adalah orang muda yang memiliki idealisme. Mereka harapan kita di masa depan," kata Akbar. Menurutnya, Kapolri telah berjanji untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Empat Anggota Polisi Ditahan
Terlibat Penyerangan Kantor HMI Empat Anggota Polisi Ditahan Jumat, 05 Maret 2010, 22:53 WIB JAKARTA - Empat anggota Polwiltabes Makassar ditahan karena diduga terlibat aksi penyerangan kantor sekretariat HMI Makassar pada Rabu (3/3). "Anggota diidentifikasi melakukan penganiayaan mahasiswa di sekretariat HMI dan terjadi di halaman Polwiltabes Makassar," jelasnya Kadiv Humas Irjen Edward Aritonang, Jum'at (5/3). Sebelumnya, Kapolri Jendera Pol Bambang Hendarso Danuri, menyatakan permintaan maaf pada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Hal itu terkait kemungkinan adanya anggota Polri yang melakukan tindakan di luar konteks kebijakan yang ada pada kasus unjuk rasa HMI di Makassar, Sulawesi Selatan. "Bahkan, kalau ada anggota Polri yang nanti bisa dibuktikan dia bersalah, melanggar hukum, kita tindak," kata Bambang, usai mengikuti rapat kabinet terbatas bidang politik, hukum, dan keamanan (polhukam), di Kantor Presiden, Jumat (5/3).Pada kesempatan itu, Bambang meminta supaya semua pihak tidak terpancing. Ia minta tak ada pihak yang dimanfaatkan karena masalahnya sudah diselesaikan bersama dari HMI dan masyarakat. Kapolri mengaku mereka sudah duduk bersama dengan kepolisian. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] HMI Akan Lanjutkan Aksi Protes
HMI Akan Lanjutkan Aksi Protes Sabtu, 06 Maret 2010 | 08:18 WIB Besar Kecil Normal TEMPO Interaktif, Jakarta - Himpunan Mahasiswa Islam merencanakan melancarkan aksi lanjutan hari ini setelah berunjuk rasa di sejumlah lokasi di Jakarta kemarin. Mereka memprotes pengrusakan kantor HMI di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diduga dilakukan oleh pasukan khusus Kepolisian RI. "Nantinya tujuan aksi kami masih pada tuntutan yang sama, ingin Kapolda Sulawesi Barat dan Kapolri dicopot, dan meminta maaf ke kader HMI," kata Ketua HMI Cabang Jakarta Timur Hendra Ferdiansyah di kantor pusat HMI Jakarta, Jalan Cilosari, Jakarta Pusat, tadi malam. Aksi lanjutan terutanma disokongh oleh HMI Depok dan HMI Ciputat. Ia menuturkan, para aktivis HMI tak terima atas tindakan polisi di Makassar. "Yang kami lakukan adalah aksi solidaritas." Hendra bersama para kader dan aktivis HMI tak takut dicap sebagai anarkistis. Ia menilai justru polisilah yang anarkistis karena menghalangi mereka unjuk rasa di Cilosari. Kemarin, mereka menggelar aksi di Markas Besar Polri, sekitar Sekretariat Bersama Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Jakarta di Jalan Cilosari Jakarta Pusat. Sempat terjadi bentrok antara HMI dengan polisi di Cilosari. Lima aktivis HMI terluka. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Polda &HMI Bentuk Tim Pencari Fakta
- Original Message - From: "Ari Condro" To: Sent: Saturday, March 06, 2010 12:57 Subject: Re: [wanita-muslimah] Polda &HMI Bentuk Tim Pencari Fakta abah tumben ndak ikutan demo. # HMNA: Saya pakai remote control. Ini pendahuluan Seri 913 yang insya-Allah dipublikasikan besok, 7/3-'10: Pengasuh kolom ini, yang mantan Wkl Ketua I HMI Cabang Bandung pertengahan thn sembilan belas lima puluhan, menyatakan bela sungkawa atas musibah yang menimpa lembaga kemhasiswaan HMI, yang lahir pada zaman Revolusi, oleh ulah anggota Densus 88 Aiptu Sutrisman dgn gerombolannya mengobrak abrik Sekretariat HMI Cab.Makassar dan menzalimi beberapa anggota HMI, mengutuk sekeras-kerasnya tindakan tidak beradab dari anggota Densus 88 Aiptu Sutrisman dgn gerombolannya itu dan ta'ziah untuk semua anggota HMI yang dianiaya di Sekretariat HMI dan dipukuli di Polwiltabes Makassar oleh Briptu Sardi, serta mendesak Kapolda Sulselbar untuk mencopot Kapolwiltabes Makassar sebagai pertnaggung-jawaban struktural, dan sesudah itu menyatakan pengunduran diri sebagai pertanggung-jawaban moral. # apa karena hmi = nurcholis madjid ? JK juga HMI lho ... ^^ salam, Ari 2010/3/6 H. M. Nur Abdurahman JUMAT, 05 MARET 2010 | 23:57 WITA | 4940 Hits Polda &HMI Bentuk Tim Pencari Fakta Syamsul Bachri: Harus Tahan Diri MAKASSAR -- Bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, Kamis 3 4 Maret, disesalkan. Menyikapi insiden tersebut, kedua pihak yang terlibat bentrok membentuk tim pencari fakta. Pengurus HMI Cabang Makassar, misalnya, membentuk tim pencari fakta atas kasus penyerangan Wisma HMI yang berada di Jalan Botolempangan yang dilakukan oknum aparat kepolisian. Pembentukan tim ini diputuskan dalam rapat, malam tadi, di Wisma HMI. Ketua HMI Cabang Makassar, Amal Sakti, membenarkan pembentukan tim pencari fakta untuk mengusut awal persoalan ini. "Sementara masih dibahas seperti apa modelnya dan tugas tim ini. Yang jelas, ada rencana pembentukan tim melibatkan pengurus HMI," kata Amal. Hal serupa dilakukan Polda Sulsel. Tim bentukan Polda ini akan dipimpin Kapolwiltabes Makassar, Kombes Polisi Gatta Chairuddin. Rencana pembentukan tim investigasi ini disampaikan Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Adang Rochjana. "Ya, kami akan membentuk tim khusus menyelidiki masalah ini. Saya dengar HMI Makassar juga akan membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri awal persoalan dan siapa pelaku penyerangan itu," kata Adang. Khusus tim bentukan Polda Sulselbar, kata Adang, menugaskan Kapolwiltabes bersama jajarannya untuk mengungkap siapa pelaku penyerbuan dan menyidik kasus ini. Adang menambahkan, kalau pelakunya adalah polisi tentu akan diproses dan diberi sanksi tegas. "Begitupun kalau terbukti ada dari mahasiswa yang melakukan tindak pidana, akan kami proses. Pokoknya tidak ada yang kebal hukum dalam persoalan ini," tegasnya. Terkait kerusakan Wisma HMI berikut inventarisnya, Kapolda berjanji akan membantu dengan meminta bantuan donatur. "Kalau kami membantu sendiri mungkin tidak bisa karena anggaran tidak ada. Siapa tahu ada donatur dari alumni HMI yang dekat dengan polisi mau memberi bantuan perbaikan wisma yang rusak," katanya. Tahan Diri Bentrok aparat kepolisian dengan mahasiswa disikapi wakil rakyat asal Sulsel, Syamsul Bachri. Menurut dia, polisi dan mahasiswa harusnya bisa menahan diri. Syamsul menyadari, mahasiswa jika berunjuk rasa wajar. Sebab, sebagai kelompok kritis, mahasiswa memang demikian. Bahkan, kadang-kadang sedikit emosional, tentu bisa dipahami. Sebaliknya, kata Syamsul, aparat juga harus lebih mengedepankan pendekatan persuasif. Sebab yang ditangani juga adik-adiknya. Apalagi, kalau sampai bentrok, tentu ada yang keliru. "Kapolda harusnya bisa menenangkan anak buahnya. Kalau tak bisa menghadapi masyarakat, mending pindah," tegas Syamsul. Menurut dia, polisi dalam bertugas harus mengedepankan komunikasi yang baik. Mahasiswa jangan dianggap musuh yang harus ditumpas. (ram-har) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Polda &HMI Bentuk Tim Pencari Fakta
abah tumben ndak ikutan demo. apa karena hmi = nurcholis madjid ? JK juga HMI lho ... ^^ salam, Ari 2010/3/6 H. M. Nur Abdurahman > > > JUMAT, 05 MARET 2010 | 23:57 WITA | 4940 Hits > Polda &HMI Bentuk Tim Pencari Fakta > Syamsul Bachri: Harus Tahan Diri > > MAKASSAR -- Bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, Kamis 3 4 > Maret, disesalkan. Menyikapi insiden tersebut, kedua pihak yang terlibat > bentrok membentuk tim pencari fakta. > > Pengurus HMI Cabang Makassar, misalnya, membentuk tim pencari fakta atas > kasus penyerangan Wisma HMI yang berada di Jalan Botolempangan yang > dilakukan oknum aparat kepolisian. Pembentukan tim ini diputuskan dalam > rapat, malam tadi, di Wisma HMI. > > Ketua HMI Cabang Makassar, Amal Sakti, membenarkan pembentukan tim pencari > fakta untuk mengusut awal persoalan ini. "Sementara masih dibahas seperti > apa modelnya dan tugas tim ini. Yang jelas, ada rencana pembentukan tim > melibatkan pengurus HMI," kata Amal. > > Hal serupa dilakukan Polda Sulsel. Tim bentukan Polda ini akan dipimpin > Kapolwiltabes Makassar, Kombes Polisi Gatta Chairuddin. Rencana pembentukan > tim investigasi ini disampaikan Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Adang Rochjana. > "Ya, kami akan membentuk tim khusus menyelidiki masalah ini. Saya dengar HMI > Makassar juga akan membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri awal > persoalan dan siapa pelaku penyerangan itu," kata Adang. > > Khusus tim bentukan Polda Sulselbar, kata Adang, menugaskan Kapolwiltabes > bersama jajarannya untuk mengungkap siapa pelaku penyerbuan dan menyidik > kasus ini. Adang menambahkan, kalau pelakunya adalah polisi tentu akan > diproses dan diberi sanksi tegas. "Begitupun kalau terbukti ada dari > mahasiswa yang melakukan tindak pidana, akan kami proses. Pokoknya tidak ada > yang kebal hukum dalam persoalan ini," tegasnya. > > Terkait kerusakan Wisma HMI berikut inventarisnya, Kapolda berjanji akan > membantu dengan meminta bantuan donatur. "Kalau kami membantu sendiri > mungkin tidak bisa karena anggaran tidak ada. Siapa tahu ada donatur dari > alumni HMI yang dekat dengan polisi mau memberi bantuan perbaikan wisma yang > rusak," katanya. > > Tahan Diri > > Bentrok aparat kepolisian dengan mahasiswa disikapi wakil rakyat asal > Sulsel, Syamsul Bachri. Menurut dia, polisi dan mahasiswa harusnya bisa > menahan diri. > Syamsul menyadari, mahasiswa jika berunjuk rasa wajar. Sebab, sebagai > kelompok kritis, mahasiswa memang demikian. Bahkan, kadang-kadang sedikit > emosional, tentu bisa dipahami. > > Sebaliknya, kata Syamsul, aparat juga harus lebih mengedepankan pendekatan > persuasif. Sebab yang ditangani juga adik-adiknya. Apalagi, kalau sampai > bentrok, tentu ada yang keliru. "Kapolda harusnya bisa menenangkan anak > buahnya. Kalau tak bisa menghadapi masyarakat, mending pindah," tegas > Syamsul. > > Menurut dia, polisi dalam bertugas harus mengedepankan komunikasi yang > baik. Mahasiswa jangan dianggap musuh yang harus ditumpas. (ram-har) > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Polda &HMI Bentuk Tim Pencari Fakta
JUMAT, 05 MARET 2010 | 23:57 WITA | 4940 Hits Polda &HMI Bentuk Tim Pencari Fakta Syamsul Bachri: Harus Tahan Diri MAKASSAR -- Bentrok antara mahasiswa dengan aparat kepolisian, Kamis 3 4 Maret, disesalkan. Menyikapi insiden tersebut, kedua pihak yang terlibat bentrok membentuk tim pencari fakta. Pengurus HMI Cabang Makassar, misalnya, membentuk tim pencari fakta atas kasus penyerangan Wisma HMI yang berada di Jalan Botolempangan yang dilakukan oknum aparat kepolisian. Pembentukan tim ini diputuskan dalam rapat, malam tadi, di Wisma HMI. Ketua HMI Cabang Makassar, Amal Sakti, membenarkan pembentukan tim pencari fakta untuk mengusut awal persoalan ini. "Sementara masih dibahas seperti apa modelnya dan tugas tim ini. Yang jelas, ada rencana pembentukan tim melibatkan pengurus HMI," kata Amal. Hal serupa dilakukan Polda Sulsel. Tim bentukan Polda ini akan dipimpin Kapolwiltabes Makassar, Kombes Polisi Gatta Chairuddin. Rencana pembentukan tim investigasi ini disampaikan Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Adang Rochjana. "Ya, kami akan membentuk tim khusus menyelidiki masalah ini. Saya dengar HMI Makassar juga akan membentuk tim pencari fakta untuk menelusuri awal persoalan dan siapa pelaku penyerangan itu," kata Adang. Khusus tim bentukan Polda Sulselbar, kata Adang, menugaskan Kapolwiltabes bersama jajarannya untuk mengungkap siapa pelaku penyerbuan dan menyidik kasus ini. Adang menambahkan, kalau pelakunya adalah polisi tentu akan diproses dan diberi sanksi tegas. "Begitupun kalau terbukti ada dari mahasiswa yang melakukan tindak pidana, akan kami proses. Pokoknya tidak ada yang kebal hukum dalam persoalan ini," tegasnya. Terkait kerusakan Wisma HMI berikut inventarisnya, Kapolda berjanji akan membantu dengan meminta bantuan donatur. "Kalau kami membantu sendiri mungkin tidak bisa karena anggaran tidak ada. Siapa tahu ada donatur dari alumni HMI yang dekat dengan polisi mau memberi bantuan perbaikan wisma yang rusak," katanya. Tahan Diri Bentrok aparat kepolisian dengan mahasiswa disikapi wakil rakyat asal Sulsel, Syamsul Bachri. Menurut dia, polisi dan mahasiswa harusnya bisa menahan diri. Syamsul menyadari, mahasiswa jika berunjuk rasa wajar. Sebab, sebagai kelompok kritis, mahasiswa memang demikian. Bahkan, kadang-kadang sedikit emosional, tentu bisa dipahami. Sebaliknya, kata Syamsul, aparat juga harus lebih mengedepankan pendekatan persuasif. Sebab yang ditangani juga adik-adiknya. Apalagi, kalau sampai bentrok, tentu ada yang keliru. "Kapolda harusnya bisa menenangkan anak buahnya. Kalau tak bisa menghadapi masyarakat, mending pindah," tegas Syamsul. Menurut dia, polisi dalam bertugas harus mengedepankan komunikasi yang baik. Mahasiswa jangan dianggap musuh yang harus ditumpas. (ram-har) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah
- Original Message - From: "sunny" To: Sent: Saturday, March 06, 2010 05:35 Subject: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=28740 Jumat, 05 Mar 2010, | 11 Kapolda : Sudah Diseting untuk Menjatuhkan Saya Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah Makasar, AE.- Imbas penyerangan(*) oleh oknum anggota Densus 88 dan pemukulan terhadap belasan pengurus HMI Cabang Makassar, menyebabkan aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Kamis, 4 Maret. Ada dua titik demo yang berujung bentrok. # (*) Geromblan pengacau yang menyerang itu, yakni: seorang dari anggota Densus 88 anti terror Aipda Sutriman, dan tiga orang dari anggota Polwiltabes Makassar masing-masing AKP Elyasar Kiding, Aiptu Kanafi dan Briptu Sardi. Patut diduga itu sebuah skenario untuk membenturkan mahasiswa vs polisi untuk mengalihkan focus perhatian mahasiswa dan masyarakat dalam hal mengawal keputusan DPR yang menetapkan memilih opsi C ttg skandal Bank Century. HMNA # Dua titik bentrokan melibatkan mahasiswa dengan polisi yang dibantu masyarakat(**), terjadi di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan dan depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin. Khusus di Jalan Botolempangan, aksi demonstrasi berakhir dengan dirusaknya Wisma Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar. ## (**) Ini adalah preman binaan binaan oleh perancang skenario pembenturan mahasiswa vs polisi di kedua titik bnetrokan tsb. Preman binaan tsb berasal BUKAN dari pemukim di sekitar Wisma HMI dan kampus UIN, tetapi dikerahkan dari tempat lain. Dalam penyerangan terhadap mahasiswa di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin, preman binaan itu maju di depan dijadikan tameng polisi, dan ini juga dapat disaksikan di layar TV-One dan Metro. HMNA ## Pengrusakan dilakukan polisi berpakaian preman dibantu masyarakat menggunakan batu, sekira pukul 13.45 Wita. Selain merusak wisma berikut inventarisnya seperti komputer, 27 unit motor milik pengurus HMI yang terparkir di depan dan gudang wisma dirusak massa(***) menggunakan parang. ### (***) Massa ini terdiri dari polisi berpakaian preman dan preman binaan HMNA Pemicu pengrusakan Wisma HMI, dipicu oleh ulah sekira 50-an orang pengurus HMI Cabang Makassar merusak kantor Polsekta Ujungpandang yang letaknya tak jauh dari Wisma HMI. Lemparan batu mahasiswa menyebabkan kaca kantor polsekta pecah. Tak terima kantornya dirusak, anggota Polsekta Ujungpandang dibantu masyarakat sekitar lalu mengejar mahasiswa dan melemparinya dengan batu. Aksi saling lempar pun berlangsung sekira 15 menit. Bantuan personel dari Polwiltabes Makassar, membuat mahasiswa semakin terdesak dan memilih mundur. Serangan polisi dan masyarakat membuat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung di HMI Cabang Makassar langsung kocar-kacir. Melihat Wisma HMI kosong melompong, massa pun langsung melemparinya dengan batu. Tak lama berselang, sebanyak 15 pengurus HMI ditemukan bersembunyi di belakang wisma dan langsung didata. Setelah didata, ke-15 pengurus HMI tersebut pun langsung dibawa ke Polwiltabes Makassar menggunakan mobil taktis. Ke-15 mahasiswa yang ditahan adalah Muchtar, Jumadin, Idris, Firman, Handi, Rifaldi, Asri, Ramadhan, Jumriawan, Agus, Sarjan, Sumardi, Akbar, Reski, dan Tolib. Salah satu mahasiswa Tolib, mengalami luka di bagian bibir bawah(). ## () Yang jadi eksekutor di Polwiltabes Makassar tsb yaitu Briptu Sardi salah seorang di antara gerombolan pengacau yang dikepalai oleh anggota Densus 88 anti terror Aipda Sutriman yang menyerang Wisma HMI. HMNA ## Sekira 30 menit setelah pengrusakan Wisma HMI Cabang Makassar, Koordinator Alumni HMI yang juga anggota DPRD Sulsel, Adil Patu langsung meninjau Wisma HMI. Adil sangat menyesalkan ulah represif aparat yang merusak wisma. "Polisi harus bertanggung jawab dan mengganti semua kerusakan di Wisma HMI. Mestinya polisi bisa menahan diri dan tidak melakukan pengrusakan," kecam Adil. Sesaat setelah Adil tiba di Wisma HMI, Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal Polisi Adang Rochjana dan Kapolwiltabes Makassar, Komisaris Besar Polisi Gatta Chairuddin, juga tiba d
Re: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah
- Original Message - From: "sunny" To: Sent: Saturday, March 06, 2010 05:35 Subject: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=28740 Jumat, 05 Mar 2010, | 11 Kapolda : Sudah Diseting untuk Menjatuhkan Saya Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah Makasar, AE.- Imbas penyerangan(1) oleh oknum anggota Densus 88 dan pemukulan terhadap belasan pengurus HMI Cabang Makassar, menyebabkan aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Kamis, 4 Maret. Ada dua titik demo yang berujung bentrok. # (1) Geromblan pengacau yang menyerang itu, yakni: seorang dari anggota Densus 88 anti terror Aipda Sutriman, dan tiga orang dari anggota Polwiltabes Makassar masing-masing AKP Elyasar Kiding, Aiptu Kanafi dan Briptu Sardi. Patut diduga itu sebuah skenario untuk membenturkan mahasiswa vs polisi untuk mengalihkan focus perhatian mahasiswa dan masyarakat dalam hal mengawal keputusan DPR yang menetapkan memilih opsi C ttg skandal Bank Century. HMNA # Dua titik bentrokan melibatkan mahasiswa dengan polisi yang dibantu masyarakat(2), terjadi di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan dan depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin. Khusus di Jalan Botolempangan, aksi demonstrasi berakhir dengan dirusaknya Wisma Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar. ## (2) Ini adalah preman binaan binaan oleh perancang skenario pembenturan mahasiswa vs polisi di kedua titik bnetrokan tsb. Preman binaan tsb berasal BUKAN dari pemukim di sekitar Wisma HMI dan kampus UIN, tetapi dikerahkan dari tempat lain. Dalam penyerangan terhadap mahasiswa di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin, preman binaan itu maju di depan dijadikan tameng polisi, dan ini juga dapat disaksikan di layar TV-One dan Metro. HMNA ## Pengrusakan dilakukan polisi berpakaian preman dibantu masyarakat menggunakan batu, sekira pukul 13.45 Wita. Selain merusak wisma berikut inventarisnya seperti komputer, 27 unit motor milik pengurus HMI yang terparkir di depan dan gudang wisma dirusak massa(3) menggunakan parang. ### (3) Massa ini terdiri dari polisi berpakaian preman dan preman binaan HMNA Pemicu pengrusakan Wisma HMI, dipicu oleh ulah sekira 50-an orang pengurus HMI Cabang Makassar merusak kantor Polsekta Ujungpandang yang letaknya tak jauh dari Wisma HMI. Lemparan batu mahasiswa menyebabkan kaca kantor polsekta pecah. Tak terima kantornya dirusak, anggota Polsekta Ujungpandang dibantu masyarakat sekitar lalu mengejar mahasiswa dan melemparinya dengan batu. Aksi saling lempar pun berlangsung sekira 15 menit. Bantuan personel dari Polwiltabes Makassar, membuat mahasiswa semakin terdesak dan memilih mundur. Serangan polisi dan masyarakat membuat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung di HMI Cabang Makassar langsung kocar-kacir. Melihat Wisma HMI kosong melompong, massa pun langsung melemparinya dengan batu. Tak lama berselang, sebanyak 15 pengurus HMI ditemukan bersembunyi di belakang wisma dan langsung didata. Setelah didata, ke-15 pengurus HMI tersebut pun langsung dibawa ke Polwiltabes Makassar menggunakan mobil taktis. Ke-15 mahasiswa yang ditahan adalah Muchtar, Jumadin, Idris, Firman, Handi, Rifaldi, Asri, Ramadhan, Jumriawan, Agus, Sarjan, Sumardi, Akbar, Reski, dan Tolib. Salah satu mahasiswa Tolib, mengalami luka di bagian bibir bawah(4). ## (4) Yang jadi eksekutor di Polwiltabes Makassar tsb yaitu Briptu Sardi salah seorang di antara gerombolan pengacau yang dikepalai oleh anggota Densus 88 anti terror Aipda Sutriman yang menyerang Wisma HMI. HMNA ## Sekira 30 menit setelah pengrusakan Wisma HMI Cabang Makassar, Koordinator Alumni HMI yang juga anggota DPRD Sulsel, Adil Patu langsung meninjau Wisma HMI. Adil sangat menyesalkan ulah represif aparat yang merusak wisma. "Polisi harus bertanggung jawab dan mengganti semua kerusakan di Wisma HMI. Mestinya polisi bisa menahan diri dan tidak melakukan pengrusakan," kecam Adil. Sesaat setelah Adil tiba di Wisma HMI, Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal Polisi Adang Rochjana dan Kapolwiltabes Makassar, Komisaris Besar Polisi Gatta Chairuddin, juga tiba di lokasi. Saa
[wanita-muslimah] haiku..haiku...apakabar haiku?
haiku..haiku...apakabar haiku? Sakit dan demam Melihat cuaca cerah Rasa menggigil Kenangan masa lalu Di rumah lama Buku di bakar Datang dan pergi Tak kunjung tiba Tangis si kecil sendu Bugenvil payung alam Merah merona Tegar dinanti Tertidur lelap Mimpi memetik hari Ayah tersenyum Parkit menatap Pohon berdaun Di atas batu nisan MiRa - Amsterdam, 6 Maret 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Modern music is sinful:Qatari scholar
http://www.gulf-times.com/site/topics/printArticle.asp?cu_no=2&item_no=346935&version=1&template_id=36&parent_id=16 Modern music is sinful:Qatari scholar Publish Date: Saturday,6 March, 2010, at 12:12 PM Doha Time By Anwar Elshamy Sheikh Mohamed A Qatari Muslim scholar has criticised young Muslims who are obsessed with listening to music and singing, saying modern-day singing is "sinful and prohibited" in Islam. In his sermon yesterday, Sheikh Mohamed Hasan al-Mreikhi said that singing was one of the worst vice which is on the rise among young Muslims and which threatens to weaken their faith. "Listening to music and singing is a sin and cause for the sickening of the heart. There is a wide ignorance of the Islam ruling on singing among Muslims. Although it has been prohibited, there are persons who are still refusing this ruling and trying to find other justifications permitting singing," Sheikh al-Mreikhi told a congregation at the Omar bin al-Khattab mosque at Khalifa town. Sheikh al-Mreikhi slammed other Muslim scholars whom he said, were trying to find justifications for permitting music and singing. "Some try to mislead Muslims and say that music is food for the soul. Others try to promote it as some sort of culture and even established institutes to teach it. How can today's singing which is always associated with other sins like the consumption of alcohol be food for the soul? It is not true that some Islamic scriptures permitted singing," he added. The scholar also lamented what he called "upside down standards" in the Muslim communities where singers and musicians have been bestowed with high degrees of status and social prestige that no other category enjoys."Even clerics are denied the social status which people into singing enjoy. According to proper Sharia, singers have no value," he added. "Singing is an evil that has spread to such an extent that individuals find themselves in situations where they are forced to listen to it. Young Muslims are now obsessed with listening to songs and forget about prayer time. You can hardly find a home that is free from it now," he maintained. As music has always evoked a heated debate both in the past and the present, there has been a group of scholars who took a more positive approach towards music and issued edicts stating that only singing unethical and sensual themes, as forbidden in Islam. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Century menurut pakar
perlu dibaca untuk menambah pengetahuan dh -- Forwarded message -- From: HMT OPPUSUNGGU Date: 2010/3/5 Subject: To: Presiden SBY , Presiden Yudhoyono < c...@csis.or.id>, MenKeu Dpt Keuangan , hu...@ekon.go.id, webmas...@setneg.go.id, lsmlawoff...@lsm86law.com, hikmaha...@yahoo.com, i...@paramadina.ac.id, off...@abnp.co.id, sekretar...@republika.co.id, set_komi...@dpr.go.id, set_komi...@dpr.go.id, set_komi...@dpr.go.id, set_komi...@dpr.go.id, set_komis...@dpr.go.id, "Pres.Dr Soesilo Yudhoyono" , rek...@ui.edu, Bistok Sitorus , kep...@lipi.go.id, fata...@ui.edu, icwm...@rad.net.id, KADIN , Kwik Kian Gie < k...@indo.net.id>, Sri-Edi Swasono , Gubernur Bank Indonesia , Komisi korupsi , bro...@indo.net.id, wkasm...@gmail.com, charles.hutas...@yahoo.com Cc: sekretaris...@unair.ac.id, a...@ipmimba.ac.id, irwanid2...@yahoo.com, iraw...@ipmimba.ac.id, i...@bisnis-jakarta.com, sa...@dunamis.co.id, um...@ugm.ac.id, Aristides Katoppo , i...@itb.ac.id, danendraind...@yahoo.com.sg, sekretar...@komisihukum.go.id, fo...@mediaindonesia.co.id, ko...@tempo.co.id, salahuddin_wa...@yahoo.com, i...@qchannel.tv, i...@tvone.co.id, i...@wahidinstitute.org, forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com, megam...@gmail.com, h...@bni.co.id, hu...@unpad.ac.id, bdo...@indopetroleum.com, republik_mi...@yahoo.com, ari.puspas...@yahoo.com, dharma.hutau...@gmail.com, s...@pacific.net.id, webmas...@fe.unibraw.ac.id, Sugeng Saryadi * (revisi) * *INDONESIA** GAWAT DARURAT:* *PRESIDEN SBY MEMBUKA TOPENG SANDIWARANYA. * Presiden SBY tgl 1-3-2010 menyatakan sikapnya *membenarkan dan bertanggung jawab atas kebijakan pemberian dana talangan kepada Bank Century (BC). Kalau saya gunakan logika apakah harus selamat atau jatuh seperti krisis. Mengapa memilih? Pilihannya adalah tutup dengan keluarkan Rp 6.7 triliun dengan bail out Pengucuran dana tsb dilakukan demi penyelamatan perekonomian Indonesia. * Pernyataan SBY bahwa beliau memegang tanggung akhir atas tindakan kebijakan benar atau salah- yang dijalankan para Menterinya bukan merupakan berita baru, karena tanggung jawab seperti itu berlaku umum untuk setiap kepala Negara. Berita yang paling mengerikan dan menakutkan dan membuat bulu roma kita tegak adalah kesaksian tegas dari Pres. SBY mendukung dan bertanggung jawab atas kekeliruan fatal dari kebijakan Boediono dan Sri Mulyani. Sebab, bail out BC yang mereka jalankan melulu merupakan tipu muslihat luar biasa, karena dilakukan di luar dasar-dasar ilmiah yang selayaknya. *There must be something seriously wrong with his economics*, bila SBY yang nota bene ekonom, dengan gigih *mendukung dasar-dasar non-ilmiah dari bail out* yang dijalankan Boediono dan Sri Mulyani terhadap satu bank yang sudah lumpuh dirampok pemiliknya Robert Tantular cs. *Lebih parah pula keyakinan SBY yang menganggap bail out BC tadi dilakukan demi penyelamatan perekonomian Indonesia, katanya.* Seolah-olah SBY berkata: *Sebuah** pohon yang dimakan rayap harus diobati* * supaya hutannya bisa diselamatkan.* Dengan pernyataan dukungannya tsb, Pres. SBY membuka sendiri topengnya sejati, bahwa beliau pemain sandiwara tulen seperti yang dimainkan Boediono dan Sri Mulyani. Mengapa harus bersandiwara adalah rahasia khusus antara SBY dan Sri Mulyani. Rahasia tsb telah dapat diindikasikan temuan-temuan yang diperoleh Pansus. Khusus untuk meredam temuan-temuan Pansus inilah, SBY menegaskan tidak ada yang salah dengan bail out BC dan Presiden sepenuhnya mendukung kebijakan Boediono dan Sri Mulyani. Dari semula sejak Konperensi Kopenhagen, SBY menyatakan bahwa menurut Undang-Undang, Boediono dan Sri Mulyani tidak mungkin dimakzulkan, bahkan Pansus sendiri dituduhnya bermaksud mengkriminalisasi kedua otoritas moneter tadi. Rakyat didorong oleh hati nurani dan rasa keadilan- marak berdemonstrasi di mana-mana. Mereka menuntut Boediono dan Sri Mulyani, bahkan SBY sendiri supaya turun takhta. Namun, SBY mencemoohkan para demonstran tadi yang dianggapnya tidak tahu sopan santun terhadap pimpinan Negara. Padahal persoalannya bukan etika atau penghinaan terhadap pimpinan, tapi penderitaan rakyat, khususnya dari para nasabah BC yang kehilangan uang-depositonya tega dibiarkan SBY dimalingi Boediono dan Sri Mulyani. Sekalipun tingkat ilmu para demonstran jauh dibawah ilmu kesarjanaan namun hati nurani dan rasa keadilan mereka jauh lebih unggul ketimbang Boediono, Sri Mulyani dan Pres. SBY karena rakyat dapat merasakan betapa pedihnya penderitaan keluarga para nasabah korban bail out BC tadi. Persoalannya jauh di luar etika. Kenyataannya, bail out BC tsb sama sekali terlepas dari dasar-dasar ilmu-ekonomi-moneter-perbankan . Tidak ada ilmu dan teori moneter atau *logika murid Taman Kanak-Kanak* sekalipun, yang memperbolehkan kedua otoritas moneter Boediono dan Sri M
[wanita-muslimah] Al-Awadhi slams bid to ban sportswomen from Olympics
http://www.kuwaittimes.net/read_news.php?newsid=MTE5MzY5NDAxOA== Al-Awadhi slams bid to ban sportswomen from Olympics Published Date: March 06, 2010 KUWAIT: Responding to recent parliamentary questions over Kuwaiti women's right to participate in international sporting events, MP Dr. Aseel Al-Awadhi has categorically rejected any form of discrimination against women, whether in sport or in any other field. The MP suggested that any move by Minister of Social Affairs and Labor Dr. Mohammed Al-Afasi to placate the parliamentary alien phenomena committee by banning Kuwaiti sportswomen from participating in the Olympics could lead to his being subjected to an interpolation. She expressed astonishment at fellow MP and committee member Jamaan Al-Harbish's demands that Kuwaiti women be excluded from participating in the Olympics, pointing out that any such ban would be counter to the constitution, which all MPs have sworn to uphold. Such a prohibition would in particular directly contradict the constitutional article outlawing any form of discrimination among citizens, she indicated, adding that the alien phenomena committee's demand should be rejected on principle. Al-Awadhi questioned how it was possible to ask the state to ban women from participating in such events and to quash the ambitions and achievements of females wishing to take part in them. We are a state that resorts to the constitution in all matters under dispute and the constitution and Kuwaiti law do not ban women from participating in the Olympic Games and sports in general," she asserted. The MP also pointed out that female competitors from many other Muslim countries take part in the Olympics, suggesting that the problems over this issue here are related to the misogynistic system put in place in Kuwait to prevent women from practicing their full role in society and have nothing to do with Islam itself. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah
http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=28740 Jumat, 05 Mar 2010, | 11 Kapolda : Sudah Diseting untuk Menjatuhkan Saya Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah Makasar, AE.- Imbas penyerangan oleh oknum anggota Densus 88 dan pemukulan terhadap belasan pengurus HMI Cabang Makassar, menyebabkan aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Kamis, 4 Maret. Ada dua titik demo yang berujung bentrok. Dua titik bentrokan melibatkan mahasiswa dengan polisi yang dibantu masyarakat, terjadi di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan dan depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin. Khusus di Jalan Botolempangan, aksi demonstrasi berakhir dengan dirusaknya Wisma Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar. Pengrusakan dilakukan polisi berpakaian preman dibantu masyarakat menggunakan batu, sekira pukul 13.45 Wita. Selain merusak wisma berikut inventarisnya seperti komputer, 27 unit motor milik pengurus HMI yang terparkir di depan dan gudang wisma dirusak massa menggunakan parang. Pemicu pengrusakan Wisma HMI, dipicu oleh ulah sekira 50-an orang pengurus HMI Cabang Makassar merusak kantor Polsekta Ujungpandang yang letaknya tak jauh dari Wisma HMI. Lemparan batu mahasiswa menyebabkan kaca kantor polsekta pecah. Tak terima kantornya dirusak, anggota Polsekta Ujungpandang dibantu masyarakat sekitar lalu mengejar mahasiswa dan melemparinya dengan batu. Aksi saling lempar pun berlangsung sekira 15 menit. Bantuan personel dari Polwiltabes Makassar, membuat mahasiswa semakin terdesak dan memilih mundur. Serangan polisi dan masyarakat membuat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung di HMI Cabang Makassar langsung kocar-kacir. Melihat Wisma HMI kosong melompong, massa pun langsung melemparinya dengan batu. Tak lama berselang, sebanyak 15 pengurus HMI ditemukan bersembunyi di belakang wisma dan langsung didata. Setelah didata, ke-15 pengurus HMI tersebut pun langsung dibawa ke Polwiltabes Makassar menggunakan mobil taktis. Ke-15 mahasiswa yang ditahan adalah Muchtar, Jumadin, Idris, Firman, Handi, Rifaldi, Asri, Ramadhan, Jumriawan, Agus, Sarjan, Sumardi, Akbar, Reski, dan Tolib. Salah satu mahasiswa Tolib, mengalami luka di bagian bibir bawah. Sekira 30 menit setelah pengrusakan Wisma HMI Cabang Makassar, Koordinator Alumni HMI yang juga anggota DPRD Sulsel, Adil Patu langsung meninjau Wisma HMI. Adil sangat menyesalkan ulah represif aparat yang merusak wisma. "Polisi harus bertanggung jawab dan mengganti semua kerusakan di Wisma HMI. Mestinya polisi bisa menahan diri dan tidak melakukan pengrusakan," kecam Adil. Sesaat setelah Adil tiba di Wisma HMI, Kapolda Sulselbar Inspektur Jenderal Polisi Adang Rochjana dan Kapolwiltabes Makassar, Komisaris Besar Polisi Gatta Chairuddin, juga tiba di lokasi. Saat digelar negosiasi di ruangan tengah wisma, beberapa pengurus HMI terlihat emosi dan berorasi di bagian depan wisma sambil memukul kaca. Sementara itu kerusuhan dalam aksi demontrasi mahasiswa di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan, dan depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin, dinilai sudah sengaja disetting atau diatur sedemikian rupa. Tujuannya, untuk menjatuhkan Kapolda Sulselbar Irjen Pol Adang Rochjana dari jabatannya. Pengakuan blak-blakan ini dilontarkan Kapolda Adang Rochjana, saat berdialog dengan mahasiswa di Wisma HMI Cabang Makassar Jalan Botolempangan, sore kemarin. Kapolda mengaku sangat terpukul dengan adanya pengrusakan Wisma HMI dan mengaku memang ada oknum tertentu yang ingin menjatuhkannya. "Sejak awal saya sudah menduga, kasus penyerangan Wisma HMI Cabang Makassar ini sudah disetting untuk menjatuhkan saya. Buktinya, persoalan pribadi tapi merembet ke bentrok antara HMI dan polisi," beber Adang. Persoalan pribadi dimaksud menurut Adang, melibatkan salah seorang mahasiswa Universitas 45, Azhary Setiawan alias Kama Cappi, 35, dengan anggota Densus 88 Anti Teror, Aiptu Sutriman. Penyebabnya, Kama Cappi diduga melontarkan kata-kata kotor terhadap Sutriman saat mengamankan aksi demonstrasi di depan kampus Universitas 45 Jalan Urip Sumoharjo. Karena dikejar oleh Sutriman, Kama Cappi lalu berlari ke Wisma HMI. "Nah, karena mencari Kama Cappi anggota langsung masuk ke Wisma HMI. Dari sinilah kemudian timbul gesekan antara polisi dan mahasiswa," kata Adang. Meski begitu, Kapolda berjanji menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan tindakan represif dengan sanksi berat berupa pemecatan. "Anggota yang terbukti menyerang Wisma HMI dan memukuli mahasiswa tentu akan diberi sanksi. Kalau perlu dipecat," tegas Adang. (ram) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] RAKYAT IRAQ; Thank America For Your Sacrified...
http://english.aljazeera.net/focus/iraqelection2010/2010/03/2010359105192392.html Bismilahirrahmanirrahiim Akirnya rakyat Iraq berterimakasih kpd Amerika, mereka dapat berpesta ria dlm pemilihan umum untuk memilih pemimpin yang mereka senangi. Selama ini, rakyat Iraq dibawah Tyranny Sadam Husen dimana 60% Rakyat Syiah dan Kurdi di zolimi.. Semoga Islam liberal yang berkasih sayang dan menghormati keyakinan orang lain dapat memberikan contoh bagi negara2 Arab lain2nya semoga pula golongan2 Islam Fundamentalis sadar bahwa keyakinan mereka bertentangan dgn al quran..mereka akan kalah dan menderita. Salam=peace Since the occupation of Baghdad and the fall of the Baath regime in April 2003, the Iraqi people have gone to the polls almost once every year, on average. Among the countless running jokes in Iraq today is the one where an independent candidate pledges to save the country millions by keeping his current election posters plastered through the capital's streets permanently. Jokes aside, however, the March 7 parliamentary elections promise to be unlike any the Iraqi people have ever experienced. Despite shortcomings, misgivings and failures of the political structure established post-2003, it seems that most Iraqi factions have finally become resigned to the fact that this is as good as it gets. special report They realise that any socio-economic and democratic progress must come from within that political structure itself. Point in case is the fiercely critical Alliance of Muslim Scholars, who have previously vehemently opposed and discourage any participation in the political structure, have this time around fallen ominously silent. Reports abound in Baghdad that they may secretly and indirectly be backing Iyad Allawi's Iraqiyablock to win the elections. Even once militant groups which refused to disarm until the occupation ended, have now opted to join various groups and alliances in hope that the political promise will compliment what they feel had been achieved on the battle ground. Voting spectacle An Iraqi woman living in Syria casts her vote at a polling station in Damascus [AFP] This election is also expected to see a significant percentage of Iraqis voting along non-sectarian lines for the first time since the fall of the former regime, with a number of credible polls suggesting that secular Allawi's Iraqiya might come on top. However, these same polls indicate that neither Iraqiya nor the three other major groups - Nouri al-Maliki's State of Law coalition, the Iraqi National Alliance led by Ammar Al-Hakim, the Kurdish Alliance are likely to win an outright majority. The spectacle of the Iraq elections then becomes not in the campaigning and voting stage, but in the political wrangling which will likely arise once the results are announces. In a best case scenario, a government will be formed two to three months after the elections; a worst case estimate says that Iraq could be without a fully functioning government for up to six months. The office of the prime minister will be up for grabs, with heated discussions already taking place and several figures staking their claim to being the worthy contenders for the post. Some have already made the pilgrimage to Washington to improve their chances of leading the next government, while others have considered Tehran a more reliable destination if their ambition of becoming Prime Minister is to be realised. A few have travelled in both directions, just in case. Shia split? Allawi seems to be ahead in that race too, not only because his block is likely to win the most popular votes, but because of the deep cracks surfacing between former Shia political allies. With Maliki fighting for a comeback and a second term, there are several candidates from the Shia political alliances with almost equal hopes vying for the post. Adel Abdel Mahdi, one of the two current vice-presidents, has made semi-public protestations that he has been waiting in the shadows long enough and it is now his turn. Ahmed Chalabi, the head of the Iraqi National Congress, has becoming increasingly restless at having failed to capitalise on the `favours' he personally delivered to the Americans and their plans to invade and occupy Iraq. Bayan Solagh, a former interior minister, also believes he is the man for the job, but he is unlikely to overcome public perceptions that during his tenure, he presided over the worst period of sectarian violence the country had seen. There are some who even claim, that he allowed the ethnic cleansing and mass-murder of tens of thousands of Sunnis in Baghdad. In the meantime, Ibrahim al-Jaafari, who served as Maliki's predecessor until Shia political pressures forced him to begrudgingly step down in 2006, wants his old job back. The Shia alliances are in a crisis; they can no longer afford to appear disunit
[wanita-muslimah] Re: Suatu Bukti Nyata Bahwa Amerika Bukan Memerangi Islam,tapi...
Wikan Danar Sunindyo wrote: > > Betul sekali Pak Abdul, > Islam juga tidak memerangi Amerika > tapi memerangi orang2 Amerika yang memerangi Islam dan membenci Islam Bismilahirrahmanirrahiim. Benar apa yg anda jelaskan itu. Kalau berpikir bersih kita bisa melihat,sesungguhnya yg bermusuhan dan berperang itu adalah golongan2 yg Fundamentalis baik Islam maupun Kristen-yahudi...karena golongan2 ini semenjak nabi2 datang, golongan2 inilah yang selalu menolak Nabi2 dan reformer..Benar bukan? Sedangkan golongan2 Liberal dari kedau belah pihak, tetap hidup damai-harmony---karena kita anti permusuhan dan peperangan.. Salam=peace > salam, > -- > wikan > > 2010/3/5 abdul > > > > > > > > Bismilahirrahmanirrahiim > > Suatu bukti nyata bahwa Amerika bukanlah memerangi Islam, tapi memerangi > > golongan2 Islam yg memerangi Amerika dan membenci Amerika > > > > mari saya ajak anda semua yang masih membenci Amerika untuk kembali kepada > > AQIDAH yang benar, bahwa memebnci suatu bangsa adalah berada dlm kegelapan > > dan tdk bisa berlaku adil.QS.5:8 >
[wanita-muslimah] Sempat Mereda, Perang Batu Mahasiswa dan Warga Kembali Meletus
http://www.detiknews.com/read/2010/03/05/165932/1312281/10/sempat-mereda-perang-batu-mahasiswa-dan-warga-kembali-meletus?991102605 Jumat, 05/03/2010 16:59 WIB Rusuh Makassar Sempat Mereda, Perang Batu Mahasiswa dan Warga Kembali Meletus Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews Makassar - Bentrokan antara mahasiswa dan warga di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) akhirnya mereda. Kondisi itu terjadi setelah polisi menghalau ratusan warga yang sebelumnya melakukan pelemparan batu ke dalam kampus. Pantauan detikcom di depan kampus UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (5/3/2010), sekitar pukul 17.30 Wita ketegangan mulai reda. Hal tersebut terjadi setelah polisi menghalau ratusan warga yang sejak siang tadi melempari mahasiswa. Melihat warga menjauh dari kampus UNM, para mahasiswa kemudian satu persatu keluar kampus. Mereka melambai-lambaikan tangan ke arah warga dan wartawan. Sayangnya kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Tiba-tiba saja muncul provokasi dari arah warga dengan melakukan pelemparan ke arah mahasiswa. Perang batu pun kembali meletus. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Presiden: Terorisme di Aceh Bukan Unsur GAM + Polisi Diharapkan Peroleh Kekuatan Ungkap Jaringan Terorisme Aceh
http://www.antaranews.com/berita/1267779195/presiden-terorisme-di-aceh-bukan-unsur-gam Presiden: Terorisme di Aceh Bukan Unsur GAM Jumat, 5 Maret 2010 15:53 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa aktivitas terorisme yang terbongkar di Nangroe Aceh Darussalam belum lama ini bukan berasal dari unsur Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kepala Negara mengungkapkan hal itu di Kantor Presiden di Jakarta Jumat siang saat memimpin rapat terbatas bidang politik hukum dan keamanan mengenai penegakan hukum dan pencegahan terorisme. "Benar-benar kelompok teroris, yang mengorganisasi diri dengan rapi, memilih tempat-tempat daerah latihan di Aceh, dengan harapan orang sekarang tidak lagi melihat Aceh sebagai daerah konflik," katanya. Menurut Kepala Negara, ada pihak-pihak yang berharap Indonesia terlena sehingga mereka dapat mempersiapkan segalanya untuk aksi-aksi terorisme. "Saya memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan jajaran politik hukum dan keamanan terutama jajaran Polri dibantu oleh yang lain yang selalu melaksanakan operasi untuk pemberantasan terorisme atau sel-sel terorisme di Aceh," katanya. Presiden meminta semua bekerjasama sebaik-baiknya, antara bupati, walikota dengan aparat keamanan serta ulama dan tokoh masyarakat di Aceh. "Sampaikan betul bahwa ini adalah sel dan unsur teroris. Saya mendapatkan laporan bahwa pemimpinnya pun bukan orng Aceh dan sebagian dari mereka berasal dari luar Aceh," katanya. Sementara itu Tim gabungan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Kepolisian NAD menangkap 15 orang yang diduga memiliki kaitan dengan terorisme di Pegunungan Jalin, Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Penangkapan telah dimulai sejak 20 Febuari lalu. Satu diantara mereka, yang berinisial AB dilaporkan tewas ditempat oleh media karena menyerang polisi. Polisi juga menyita barang bukti berupa empat senjata api laras panjang, 24 magasin dan satu granat asap selain berbagai atribut seperti seragam rompi militer serta sejumlah dokumen. (T.G003*D012/S026) http://www.antaranews.com/berita/1267743691/polisi-diharapkan-peroleh-kekuatan-ungkap-jaringan-terorisme-aceh Polisi Diharapkan Peroleh Kekuatan Ungkap Jaringan Terorisme Aceh Jumat, 5 Maret 2010 06:01 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar. (ANTARA)Takengon (ANTARA News) - Polisi diharapkan peroleh kekuatan untuk mengungkap dugaan jaringan terorisme yang saat ini dalam pengejaran di pegunungan kawasan Kabupaten Aceh Besar dan Pidie, kata Wakil gubernur (Wagub) Muhammad Nazar. "Kita semua berharap agar aparat kepolisian diberi kekuatan dalam mengungkap kasus jaringan terorisme di Aceh," katanya di sela-sela pelantikan pengurus Korps Alumni IAIN Ar-Raniry (Koniry) di Takengon, Kamis malam. Wagub menyatakan, sebuah keprihatinan bahwa orang-orang dari luar "Serambi Mekah" telah memanfaatkan Aceh untuk pelatihan kelompok yang diduga memiliki jaringan dengan terorisme. Kendati demikian, Muhammad Nazar juga mengharapkan operasi aparat kepolisian dalam mengejar kelompok bersenjata tersebut tidak sampai mengakibatkan jatuhnya korban warga sipil. Operasi kepolisian mengejar kelompok bersenjata yang diduga terkait jaringan terorisme telah berlangsung sepekan lebih sejak Senin (22/3). Pihak kepolisian mengklaim telah menangkap belasan orang dari kelompok bersenjata yang menjadikan pegunungan kawasan Jalin, Kecamatan Jantho Baru, Aceh Besar sebagai lokasi latihan tempur. Di hadapan Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin dan Muspida serta puluhan anggota Koniry setempat, Wagub Aceh menyatakan pentingnya pengungkapan isu terorisme itu sehingga semuanya bisa segera jelas. Di pihak lain, Muhammad Nazar juga mengharapkan media massa tidak terlalu berlebihan dalam memberitakan isu terorisme di Aceh, yang dikhawatirkan dapat berdampak buruk bagi daerah ini yang sedang membangun pascakonflik dan tsunami. "Artinya, beritakan juga bagaimana dukungan masyarakat Aceh kepada aparat keamanan yang sedang mengejar kelompok bersenjata di pegunungan. Selain itu, aktivitas masyarakat Aceh tetap berjalan baik dan normal," kata dia menjelaskan. Informasi lain menyebutkan penyergapan sejumlah lokasi yang diduga digunakan kelompok bersenjata itu sebagai tempat bersembunyi dikawasan pedalaman Aceh Besar tersebut hingga kini masih dikepung aparat kepolisian Densus 88 antiteror dan Brimob Polda Aceh. Dalam pengepungan seperti di kawasan Lamkabeue, Seulimeuem Kabupaten Aceh Besar, sejumlah aparat kepolisian dikhabarkan mengalami luka tembak dan hingga kini belum diketahui apakah jatuh korban di pihak jaringan teroris tersebut. (U/A042/K004) COPYRIGHT © 2010 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Suatu Bukti Nyata Bahwa Amerika Bukan Memerangi Islam,tapi...
Betul sekali Pak Abdul, Islam juga tidak memerangi Amerika tapi memerangi orang2 Amerika yang memerangi Islam dan membenci Islam salam, -- wikan 2010/3/5 abdul > > > > Bismilahirrahmanirrahiim > Suatu bukti nyata bahwa Amerika bukanlah memerangi Islam, tapi memerangi > golongan2 Islam yg memerangi Amerika dan membenci Amerika > > mari saya ajak anda semua yang masih membenci Amerika untuk kembali kepada > AQIDAH yang benar, bahwa memebnci suatu bangsa adalah berada dlm kegelapan > dan tdk bisa berlaku adil.QS.5:8
Re: [wanita-muslimah] Menjaga Konsistensi Tahajud
jadi inget cerita tentang KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah beliau tiap kali memimpin sholat jamaah bacaannya surat Al Ma'uun terus sampai2 akhirnya murid2-nya pada nanyain beliau kenapa setiap kali mimpin sholat jamaah bacaannya surat Al Ma'uun terus apa gak bosen atau hafalnya cuman itu? dijawab sama KH Ahmad Dahlan kalian sudah memperhatikan dan melaksanakan surat itu belum? dari situ kemudian berkembanglah menjadi Rumah Yatim Piatu Muhammadiyah, RS Muhammadiyah etc ya kalau cuman baca surat saja memang gak cukup sih musti ada implementasinya yang jelas wassalam, -- Wikan 2010/3/5 L.Meilany > > > > numpang nyelak : > Ustad di pengajian tempo hari pas jelang ramadhan juga bilang : > Bukan masalah banyak-banyak-an rakaat, tapi banyakin gitu bacaan-surah yg > dilantunkan. > Jangan cuma yg standar, diulang ulang melulu pulak. > Hapalkan surah2 pendek dan dipahami.
Re: [wanita-muslimah] My Name Is Khan dan Derita Muslim Versi Bollywood
kayaknya slumdog millionaire itu bukan film india/bollywood deh tapi film inggris yang berlatarbelakang/bersetting india dengan menggunakan bintang film orang2 india sutradaranya juga bukan orang india jadi mungkin bukan termasuk genre film bollywood salam, -- wikan 2010/3/5 L.Meilany > > > > Barusan kemarin jalan2 ke ratu plaza yg banyak jual film bajakan. > Film ini juga belum ada bajakannya, padahal di bioskop 21 sudah lama main. > Artinya memang film2 India masih belum populer kecuali kalo bisa menang Oscar. > Seperti slumdog millionaire itu memang sangat sangat bagus. > Nonton berkali-kali juga gak bosen.
Re: [wanita-muslimah] My Name Is Khan dan Derita Muslim Versi Bollywood
mbak Mei nonton Slumdog millionnaire berapa kali ?? Three musketeers ini tidak utuh di akhir cerita sang kakak jamal salim tewas mengorbankan dirinya untuk menebus kesalahan pada latikah di masa lalu, dan jamal malik si asisten phone centre setelah memenangkan quiz berjumpa dengan latikah gadis idaman hati. Pesan moral apa dari kisah ini ya mbak Mei ?? --- Pada Jum, 5/3/10, L.Meilany menulis: Dari: L.Meilany Judul: Re: [wanita-muslimah] My Name Is Khan dan Derita Muslim Versi Bollywood Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 5 Maret, 2010, 1:34 PM Barusan kemarin jalan2 ke ratu plaza yg banyak jual film bajakan. Film ini juga belum ada bajakannya, padahal di bioskop 21 sudah lama main. Artinya memang film2 India masih belum populer kecuali kalo bisa menang Oscar. Seperti slumdog millionaire itu memang sangat sangat bagus. Nonton berkali-kali juga gak bosen. Salam, l.meilany - Original Message - From: Ari Condro To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Friday, March 05, 2010 5:38 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] My Name Is Khan dan Derita Muslim Versi Bollywood tanya : 1. apa seluruh pegawai suara hidayatullah sudah diwajibkan nonton film ini ? karena 21 di sby kayaknya sepi sepi aja untuk slot film yang satu ini. 2. kalau baca artikelnya, sepertinya sudah pada tahu kalo rasisme/diskriminas i apalagi yg memakai dasar diskriminasi agama itu jelek, tapi kok hidayatullah sepertinya sering menyuarakan perlakuan beda pada yang agamanya beda atau minoritas ya ? agak heran aja dengan cara refleksi baliknya yang tidak tercermin pada kelakuan sendiri. salam, Ari 2010/3/5 cak lis > > > > > Sumber: > http://www.hidayatu llah.com/ kolom/sudut- pandang/10930? task=viewDeritaM uslim Versi Bollywood > > > > > Wednesday, 03 March 2010 13:35 > > > > > > > > > > > > > //Film tentang nasib umat Islam pasca 11 September ini membludak di AS > dan Inggris. Tapi didemo partai Hindu militan di India. Kekerasan > minoritas muslim di India sering terjadi// > > Oleh: Amran Nasution > > Hidayatullah. com--My Name Is Khan adalah film India biasa, berkisah tentang > percintaan manusia. Ini adalah love story. > Tapi alur cerita serta setting yang melatari cerita --kota San > Francisco, Amerika Serikat, setelah dua menara kembar WTC rubuh > diserang teroris, 11 September 2001-- menyebabkan film ini berbeda. > > My Name Is Khan > praktis menjadi media memberitahukan dunia apa yang sesungguhnya > terjadi di Amerika Serikat setelah 11 September. Lebih dari itu, film > ini mengungkap derita kaum muslim Amerika Serikat setelah serangan > teror World Trade Center (WTC), New York, sesuatu yang selama ini tak > banyak diketahui publik dunia, termasuk masyarakat Indonesia. > > Mereka > jadi korban fitnah, dituduh teroris oleh polisi atau FBI. Banyak yang > ditangkap, diperiksa dengan siksaan, untuk kemudian dilepaskan karena > tak ada bukti. Itu masih belum apa-apa. Tak terhitung jumlah muslim > menjadi korban pengeroyokan atau penganiayaan dari orang-orang Amerika > yang marah di jalan-jalan. Para wanita dilecehkan, dibuka paksa > jilbabnya. Banyak rumah atau properti milik muslim dijarah atau > dirusak. Semua itu rasis. Bagaimana tidak? > > Ada segerombolan > orang Arab dipimpin Usamah Bin Ladin, dituduh melakukan teror dengan > menubrukkan pesawat terbang ke gedung World Trade Center. Akibatnya, > dua menara kembar rubuh, dan sekitar 3000 orang di dalamnya tewas. > Peristiwa ini amat mengerikan. > > Tapi mengapa yang jadi korban > pembalasan adalah umat Islam Amerika Serikat -- berjumlah sekitar 7 > juta di antara 300 juta penduduk-- yang tak tahu menahu peristiwa teror > itu? Jelas ini terjadi akibat sikap rasisme yang masih bersemayam di > lubuk hati banyak orang Amerika Serikat. Sikap inilah dulu yang > menyebabkan terjadi pemusnahan (ethnic cleansing) terhadap orang Indian di > Benua Amerika, atau perbudakan selama ratusan tahun terhadap orang kulit > hitam dari Afrika. > > Perlakuan > rasis kepada muslim setelah 11 September memang memalukan. Soalnya, > Amerika Serikat selama ini selalu ditonjolkan sebagai negara kampiun > demokrasi, pendukung persamaan hak, dan pelindung hak asasi manusia. > Padahal melalui My Name Is Khan telah dipertontonkan betapa > jelek Amerika Serikat setelah Peristiwa 11 September. Polisinya jelek, > wartawannya jelek, tetangganya jelek, bahkan remajanya pun jelek. Semua > tak bersahabat. Semua penuh kebencian dan rasis. > > Tetap Terasa India > > Di atas sudah disebutkan, My Name Is Khan adalah kisah love story > yang romantik. Sebagaimana kebanyakan film Bollywood, ia kemudian > menjadi melankolis, dengan adegan-adegan yang menguras air