[wanita-muslimah] Re: Money... Money... Money...
Mas Irwan, orang WNA tidak diperbolehkan untuk bekerja di Indonesia, meskipun memakai visa usaha, kecuali apabila yang bersangkutan memiliki izin kerja. Ada semacam izin kerja singkat, misalnya selama beberapa minggu, yang bisa digunakan dengan kombinasi visa usaha. Tetapi mayoritas yang bekerja tetap mengunakan izin kerja dan izin tinggal sementara (KITAS) yang biasanya berlaku hingga satu tahun. Kemudian bisa diperpanjang dalam negri untuk setiap tahun dan setelah tiga tahun, TKA yang bersangkutan harus meninggalkan Indonesia dulu untuk waktu sebentar. Sebenarnya masalah bukan soal izin, karena memang wajar ada proses perizinan khusus terhadap WNA dan wajar pula bahwa warga negara sendiri lebih diutamakan dan diproteksi. Demikian wajar bahwa orang WNA yang melakukan penyalahgunaan ditindak secara hukum. Dasar-dasar seperti ini berlaku di setiap negara dan saya rasa tidak ada orang WNA yang menuntut hak yang sama sebagaimanya dimiliki oleh warga negara sendiri. Masalahnya lebih terletak dalam proses perizinan yang terlalu berat dan rumit, peraturan hukum yang masih memakai paradigma kuno-nasionalisme sempit-militeristik, ketidaktransparenan, biaya mahal, apalagi biaya yang muncul berulang kali, serta tingkat arbitrer tinggi dalam pelaksanaan hukum. TKA yang ingin mengurus semua izin sering dihadapi dengan rasa curiga dan tidak jarang digunakan sebagai sapi uang. Maka banyak perusahaan yang ingin memperkerjakan TKA maupun TKA sendiri merasa lebih aman dan nyaman dengan mengunakan jasa agen dengan biaya lebih mahal, namun lebih predictable. Cuman biaya mahal itu meningkatkan ongkos usaha dan itu sangat menurunkan atraktifitas Indonesia sebagai tempat untuk berinvestasi. Selain itu, jaminan hukum masih sangat kurang, terutama untuk skala usaha kecil dan menengah. Maka sebelum dasar ini belum diperbaiki, percuma ada kepala negara yang mengelilingi dunia untuk memprovosikan Indonesia sebagai negara untuk berinvestasi. Hanya menghabiskan uang, karena para investor WNA juga tidak bodoh. Pemerintah sudah sadar itu, tetapi baru mulai kelihatan ada minat yang lebih serius untuk melakukan tindakan konkrit, bukan hanya asal bunyi seperti selama ini pernah dilakukan. Beberapa waktu yang lalu waktu di Dept. Kehakiman saya juga sempat menyinggung soal klaim bahwa banyak WNA yang menyalahgunakan visa turis. Saya bilang kalau persyaratan dipasang terlalu tinggi dan prosesnya berbelit-belit, belum red-tapenya, banyak WNA yang memiliki minat serius dan ingin jujur, malahan tidak sanggup lagi. Secara pribadi saya jarang ketemu WNA yang kerja di Indonesia dengan visa turis, karena resiko tinggi cepat akan tertangkap, terutama WNA yang memiliki ciri khas fisik yang berbeda dari etnis Asia, sehingga sudah kelihatan dari jauh. Banyak kasus WNA yang saya kenal dan pernah dideportasi lebih terjadi karena ada masalah formalitas kecil, sebenarnya masalah justru dibuat oleh orang lain yang membayar imigrasi karena punya dendam pribadi sama WNA yang bersangkutan. Maka jangan heran, kalau ada orang WNA yang mendapat izin kerja dengan posisi sebagai Direktor Produksi dan di nama kartu nanti tercatat Direktor Marketing, itu sudah bisa dijadikan alasan untuk mendeportasi TKA yang bersangkutan. Lihat juga di: http://www.expat.or.id/info/docs.html Saya tidak bermaksud untuk mengritik orang Indonesia secara pukul rata, karena orang Indonesia sendiri yang sering menjadi korban dari sistim birokrasi di berbagai bidang. Bahkan kita juga tidak bisa menyalahkan para pejabat dengan begitu saja. Tapi ini bagian lain dari masalah ini dan tidak dibahas di sini, karena fokus saya di sini terhadap sistim dan paradigma, bukan terhadap orang :-) Salam, ayeye Di bawah ini ada dua artikel lagi yang dimuat di The Jakarta Post hari ini: Employers want red tape slashed for expatriate workers http://www.thejakartapost.com/detailheadlines.asp?fileid=20060404.B02&irec=5 Minister annoyed by costly procedures, vows change http://www.thejakartapost.com/detailheadlines.asp?fileid=20060404.B03&irec=8 ***** Pak Ayeye, Kesannya kalo urusan KKN, pungli, yang main cuma orang Indonesia aja.. :-( Ada yang terima berarti ada yang ngasih juga lah.. Bukankah tidak sedikit orang dari LN yang datang bekerja di Indonesia tidak dengan visa bisnis - tetapi memperpanjang di Spore dan kembali ke sini seperti normal? :-( CMIIW.. Wassalam, Irwan.K __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogr
[wanita-muslimah] A quiet prayer
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20060329.E01 A quiet prayer Most Indonesians understand little of the significance of the aka New Year, known as Nyepi, or the Day of Silence. For non-Hindu laymen the only importance of Nyepi is the additional day off for a designated national holiday. This is not surprising since Hindus comprise less than 2 percent of the population. Though Hindus are found in every province, three-quarters of them live in Bali. Hence it will be on the usually bustling resort island that the nuances of Nyepi will be felt the most Thursday. Some 93 percent of Bali's 3.2 million population are Hindu. Outside Bali, Hindus usually celebrate the day by going to the temple to pray. For practitioners of this faith, it is a time for taking stock of one's life. It is believed that only through quiet seclusion can one obtain the objective clarity needed for such contemplation. During the day Balinese Hindus abstain from using fire, any overt physical activity, traveling or engaging in entertainment. In modern times, this has meant a hermetic state of sequestering themselves at home without cooking or the use of electricity. This state of solitude -- inner silence and emptiness -- helps bring about the necessary balance needed for reflection and personal redirection. Though most non-Hindus will probably take this opportunity to go to the mall or on a family picnic, we should appreciate the inner value of a practice which seeks to bring about a semblance of order to our hectic lives. Sometimes each and every one of us needs to engage in some introspection on whether we can change the path of destiny for the better. Thus while few of us may be Hindu -- or even religious for that matter -- the spirit of personal conciliation with nature and our surroundings is a worthy endeavor. We strongly urge respect for those engaged in the observance of Nyepi. Especially in Bali, tourists and holidaymakers must for a few brief hours suspend their revelry in respect for the people and spirits that make the island so enchanting. Let the sounds of the wind and the birds be the hallmark of Bali for one day. Beyond the restriction of faith and religious denomination, the observance of Nyepi as a national holiday exemplifies the essence of Indonesian nationhood. Despite being a tiny minority, the acknowledgement of this Hindu day is proof of the pluralistic nature of Indonesia's peoples. A Muslim-dominated society that was fundamentally conservative would not be so respectful of a faith so different from its own. A community of peoples that was outrightly liberal would also not respect religious holy days with such reverence. Who and what Indonesians are can be seen from these facts. Indonesia is proud of its Hindu-Buddhist heritage. It is an inseparable part of our historical and cultural identity. Those who retain the faith are free to practice it. Thousands of years of history cannot be changed by a few vocal radicals who now suddenly believe that this nation should adopt discriminatory religious-based laws. Indonesia should never go down the path of the Taliban by destroying historical artifacts based on distorted religious interpretations. Nyepi thus is also a celebration of diversity. We recount the commemoration of last year's Day of Silence, which fell on a Friday -- a day when Muslims busily congregate at mosques for Friday prayers around noon. However, out of respect for their Hindu neighbors, Muslims in Bali refrained from using motorized vehicles to reach the mosques. The usual Friday sermons given over loudspeakers also were not heard. It was an admirable show of tolerance without sacrificing the practice of one's respective religion. Let us hope there will be more such days of peace and compassion throughout the year. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo!
[wanita-muslimah] Re: Pendidikan Anak, Fw: Re: PENOLAKAN RUU APP
saya di Indonesia, tidak ada satupun yang menerima manfaat dari radikalisasi agama. Beberapa hari yang lalu ada survey di koran The Jakarta Post yang mengatakan bahwa satu di antara sepuluh mentolerir tindakan teroris yang mengakibatkan korban manusia! Meskipun survey bersifat terbatas dan hasil harus direlativir, tetapi itu sudah memberi indikasi kuat yang mesti menjadi perhatian kita yang lebih penting daripada porno. Artikel dapat dibaca di sini: http://www.thejakartapost.com/Archives/[EMAIL PROTECTED] Maaf Mas Wida, saya lagi menulis emosional (agak disengajain :-), tetapi tidak bermaksud sebagai kritik langsung terhadap Mas Wida atau umat beragama pada umumnya. Tetapi fokus kritik saya adalah radikalisasi dan kesesatan dalam hal beragama yang semakin berorientasi kepada golongan ekstremis. Karena selain yang disebut di atas, golongan ini melakukan distorsi prioritas politik dengan mengangkat pornografi dan seks bebas sebagai sumber segala permasalahan. Padahal itu bohong besar. Kalau Mas Wida bisa mempersiapkan anak Anda dan menjaga keterbukaan serta selalu ada, di saat anak membutuhkan Mas Wida, itu sudah membantu banyak. Dan setiap orang tua sebaiknya mendidik anak sesuai nilai-nilai yang dianut bersama. Semoga putri Anda akan berkembang dengan baik :-) Salam, ayeye *** Tanggapan saya bagi dua mas Ayeye, sebab masing-masing bisa menjadi topik yang menarik. 8-) Mengenai kondisi negara berkembang yang mungkin lebih parah, karena negara berkembang itu sudah memiliki berbagai penyakit sosial akibat kekurang disiplinan, masih silau dengan harta, korupsi, ketidak teraturan, pengangguran yang miskin, dlsb. Sehingga budaya seks bebas akan semakin memperparah penyakit sosial yang ada. Dibandingkan negara maju yang mungkin penyakit2 yang lain sudah selesai sebelum budaya seks bebas itu muncul. Dan mengenai bagaimana merubah proporsi itu menurut saya faktor pendidikan sangat memegang peranan penting. Masyarakat yang mempunyai pola pendidikan yang baik akan bisa lebih teratur. Akan lebih menggunakan otak dibandingkan otot (preman). Dan masyarakat akan cenderung lebih sopan dan teratur serta disiplin. Kita ini khan baru merdeka sekitar 60 tahun. Pembentukan masyarakat yang berpendidikan masih cukup panjang. Belum lagi menyembuhkan trauma dari penjajahan dan perasaan minder kepada negara yang lebih maju. Sehingga penyakit sosial kita masih cukup parah. Nah kalau masih ditambah dengan pornografie dan budaya seks bebas serta kekerasan seksual, kita akan semakin sukar sembuh dan semakin susah maju. Kita mengambil dari Barat hanya gaya hidup kulitnya saja (mode, hura-hura). Tidak mengambil kedisiplinannya, keteraturannya, kebersihannya, dan hal-hal yang baik yang lain. Apakah hal ini memang masih sulit bagi masyarakat kita untuk mempunyai budaya yang baik seperti itu? Walaupun agama menyebut kebersihan adalah bagian dari iman. Mendorong masyarakat untuk hidup teratur, sopan, saling menghargai, toh hal itu masih sulit untuk diwujudkan di masyarakat kita. Mungkin memang membutuhkan waktu yang panjang untuk mewujudkan masyarakat yang baik seperti itu. Mengenai pola pendidikan anak, kami ingin terbuka dengan anak-anak kami. Diskusi dan mencoba memberikan pemahaman. Tentu saja kami mempunyai batas-batas yang tidak boleh mereka langgar. Tetapi kami ingin agar perbuatan baik mereka itu muncul dari dalam diri mereka sendiri. Bukan karena kami ancam. Saya setuju dengan konsep Steven Covey, perubahan dari dalam ke luar. Jadi yang dirubah itu haruslah dalamnya dulu, paradigmanya dulu, pemahamannya dulu, baru nanti sikap mereka akan berubah dengan sendirinya. Dan untuk ini harus dengan diskusi, tidak bisa lagi dengan ancaman atau kata "pokoknya". Saya sering berkata ke istri saya, ibu harus anggap dia itu sekarang teman ibu, sahabat ibu, bukan lagi anak kecil yang bisa ibu perintah dan ancam. Coba ajak pergi keluar untuk ngobrol seperti teman dengan teman. Jadilah sahabatnya sekarang. Supaya dia tetap terbuka dengan ibu dan ibu bisa memberikan pengertian ke dia. Sharinglah pengalaman ibu waktu seusia dengannya. Namun memang sulit untuk merubah pola pendidikan yang sudah kita kenal dari orang tua kita. Kita cenderung untuk memakai pola yang sama dengan orang tua kita dalam mendidik anak. Ini alam bawah sadar kita. Yah, semoga kami bisa memulai konsep baru mulai dari diri kami sendiri. Masalah seksual ini adalah masalah yang sangat penting bagi kami untuk putri-putri kami. Kami sangat tidak ingin mereka sampai salah melangkah. Apapun akan kami lakukan agar mereka selamat sampai memasuki pintu pernikahan mereka masing-masing. Salam, __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.cl
[wanita-muslimah] Moral Diatur dengan UU
http://www.suarapembaruan.com/News/2006/03/21/index.html Moral Diatur dengan UU RUU APP maunya mengatur moral manusia Indonesia. Apa benar? Barangkali sekolahnya dulu salah pilih sehingga implementasinya juga jadi salah kaprah. Kita tahu bahwa hal-hal yang ada kaitannya dengan moral manusia seperti korupsi, perampokan, perbuatan cabul, pembunuhan, penyiksaan, penganiayaan, dsb itu semua ada kaitan dengan apa yang ada di dalam diri manusia yang disebut moral. Jangan mengira itu semua bisa diatur dengan UU sebab kalau UU bisa mengaturnya tentu itu semua sudah tidak ada dimuka bumi ini. Kenyataannya, itu semua tetap saja eksis dan tidak bisa hilang, jadi tidak betul UU bisa mengatur moral manusia. Pertanyaan yang gampang saja apa DPR bisa mengatur agar anggotanya tidak sering mangkir kalau rapat? Enggak bisa kan? Padahal, ini jelas ada kaitannya dengan moral para anggota. Jadi sebaiknya jangan buat macam-macam yang akan mengacaukan masyarakat sebab taruhannya peraturan dan kesatuan bangsa. Dan, ini jangan dipermainkan dengan RUU APP. Ingat, sesal kemudian tak berguna. P Hapsoro Jakarta Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: PENOLAKAN RUU APP
Mas Wida, di awal diskusi saya sempat menulis bawah saya pribadi mendukung pengaturan yang melindungi anak di bawah umur serta warga dewasa yang tidak ingin dikonfrontasikan dengan produk pornografi, sehingga menghasilkan semacam win-win solusi. Kemudian saya pernah tambahkan bahwa akan lebih produktif jika diskusi diarahkan ke situ. http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/81857 Namun harapan Mas Wida untuk melarang, apalagi menghilangkan, semua situs porno, tabloid porno, majalah porno, VCD porno, tayangan porno, film porno, dalam bentuknya yang dianggap vulgar oleh Mas Wida, tidak realistis. Tetapi distribusi produk tersebut mungkin bisa lebih diatur serta dikontrol, sehingga anak2 maupun orang dewasa tidak akan terexpose secara otomatis terhadap bahan pornografi. Kemudian cara pendidikan anak2, termasuk anak2 perempuan, harus diubah agar mereka bisa menghadapi lingkungan yang kurang steril. Terlalu protektif terhadap anak2 tidak baik dan bisa bahaya nanti, seharusnya anak2 diberdayakan terus mulai dari kecil. Terus terang Mas Wida, mengapa kita sampai begitu membesarkan masalah pornografi, tetapi diam seribu kali terhadap kekerasan di media yang notabene juga dinonton oleh anak2? Maaf, saya lagi tereburu2 tapi senang kalau diskusi ini bisa dilanjutkan. Salam, ayeye *** Kalau isinya yang dipermasalahkan, bukan tujuan awalnya, mengapa tidak duduk bersama kembali dan membicarakan bagaimana supaya RUU itu bisa mencapai sasaran yang disepakati bersama? Supaya tidak menjadi totaliter. Supaya tidak memberikan kesempatan kepada kelompok ekstrim memaksakan pendapat mereka kepada orang lain. Sebagaimana harapan yang sering saya sampaikan di milis ini, saya hanya ingin situs porno, tabloid porno, majalah porno, VCD porno, tayangan porno, film porno, dalam bentuknya yang vulgar, yaitu menampakkan wanita hanya memakai pakaian dalam atau yang lebih vulgar lagi dari itu, atau menampilkan adegan persenggamaan, dilarang di negara ini. Atau jika hukum dan negara kita mampu, bisa membatasi konsumsinya dari mata anak-anak dan pelajar. Saya sudah melihat akibat buruknya dari kebebasan pornografie itu langsung di lingkungan sekolah anak saya. Padahal ia baru duduk di kelas 5 SD. Bagaimana jika ke depan akan semakin bebas dan tidak terkendali? Pornografie sekarang ada di sekitar kita. Di hampir setiap arah mata memandang. Bagaimana saya akan menjaga mata anak-anak saya? Apakah generasi anak-anak saya memang sudah ditaqdirkan untuk dirusak oleh budaya pornografie ini? Apakah generasi anak-anak saya memang sudah ditaqdirkan untuk lebih liberal terhadap seks? Saya akan berjuang untuk mengatakan tidak! Walaupun saya mungkin seorang diri di sini. 8-( Bisakah kita semua duduk dan membuat RUU itu mencapai sasaran sebagaimana yang saya harapkan itu? Tanpa membatasi seni dan budaya? Ataukah itu hanyalah harapan saya seorang diri? 8-( Salam, __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: PENOLAKAN RUU APP
Mengapa Mas Wida bertanya demikian? Bukannya strip tease tersebut merupakan pernyataan politis untuk menolak UU APP yang totaliter? UU APP yang totaliter itu yang mengunting hak sipil, termasuk adat dan kesenian. Atau UU APP itu nanti memberikan legitimasi serta legalisasi kepada kelompok ekstrim untuk memaksakan pandangan mereka terhadap yang lain. Apakah kita harus menjadi orang intelektual untuk memahami yang dasar ini? :-) Salam, ayeye *** Jadi hal ini adalah antara Taliban dan Tarian Strip Tease ya Membunuh kesenian apa? Kesenian semacam Strip Tease? Lalu kesenian semacam itu perlu dilestarikan atas nama seni? 8-( __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: MUI: Pakaian Pertontonkan Aurat, Simpan di Museum
Maaf Mas Radityo, saya yang meneruskan email dan artikel dari Mbak Julia ditambah dengan artikel versi The Jakarta Post. Karena ada perbedaan antara tulisan original dengan versi The Jakarta Post, saya meneruskan semuanya. Tetapi kalau Mas Radityo membaca di subjectnya, saya memakai tanda "Fwd:" Salam, ayeye >Lho waktu itu kok bilang soal artikel di The Jakarta >Post... >Bukannya Mbak Yulia Suryakusuma yang menikah sama >bule Oz? __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] ayeye : Pakaian Pertontonkan Aurat, Simpan di Museum (konfirmasi)
Apa kabar Mas Sabri? Benar sempat tertawa juga waktu membaca ini :-D Kepada Mas Raditiyo saya konfirmasi bahwa saya adalah pria tulen yang mantap dan tidak perlu diragukan lagi :-) Dengan beberapa teman di WM saya pernah ketemu langsung. Terakhir bulan desember saya ketemu juga sama teman dari Mas Arcon soal hukum keimigrasian yang sempat dibahas di milis ini di sekitar bulan November. Sekalian saya konfirmasi sama Mas He-Man bahwa tulisan di bawah ini benar-benar berasal dari saya :-) Salam, ayeye *** hehehe ayeye pasti ketawa terbahak-bahak baca posting ini. ayeye silahkan konfirmasi sampeyan mas apa mbak .. atau kalo siang mas kalo malam mbak. salam --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Radityo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > HE-MAN > > Ayeye itu Mbak..bukan Mas > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" wrote: > > > > > > Sepertinya ini spoofing > > > > Apa mas Ayeye bisa konfirmasi posting ini , soalnya terakhir > posting IP nya > > 66.94.237.36 tapi yang ini 216.155.203.225 > > > > > > > > - Original Message - > > From: "ayeye1" > > To: > > Sent: Tuesday, March 14, 2006 2:36 AM > > Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI: Pakaian Pertontonkan Aurat, > Simpan di > > Museum > > > > > > > Pakaian adat Indonesia memang tidak sesuai martabat bangsa ini di > > > waktu kini, tetapi merupakan peninggalan dari jaman pra-moral > serta > > > jaman kolonial yang barbar dan anti-moral. > > > > > > Usulan untuk disimpan di musium harus ditolak dengan sekeras- > kerasnya, > > > karena musium merupakan tempat publik, sehingga -apabila > dipamarkan di > > > musium- bisa merusak moral bangsa, khususnya generasi muda kita > yang > > > tercinta. > > > > > > Tolak pornografi! Tolak pornoaksi! > > > Mari kita selamatkan dan bangun bangsa kita, menjadi bangsa yang > > > bermoral, cerdas dan maju! > > > > > > Salam, > > > ayeye __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah
Terima kasih atas tanggapan, Mas Wida. Maksud saya, kita harus berhati-hati terhadap jenis tulisan yang bersifat manipulatif :-) Misalnya, ada tulisan yang pada permulaan tampil sebagai netral dan bermutu guna memancing kepercayaan sang pembaca. Nanti tiba-tiba ada belokan yang rancu dari segi logika atau netralitas, sehingga sebagian pembaca akhirnya tertipu :-) Contohnya: Permulaan (tanggapan Mas Wida yang sejalan dengan bagian tulisan sebelumnya) Dan prof Lang sebelumnya sudah mengatakan, sekalipun perilaku norma LEBIH DITENTUKAN oleh niat, tetapi pengaruh luar seringkali CUKUP BERPERAN dalam menyebabkan seseorang berperilaku buruk. Ini adalah alur logika yang tidak memastikan, tetapi mencoba berjalan di tengah. Antara faktor internal yang DOMINAN dan faktor eksternal yang tidak bisa diabaikan. =>Perhatikan kata : lebih ditentukan, cukup berperan , dominan =>Jadi faktor internal lebih kuat daripada faktor eksternal Kesimpulan (dikutip langsung dari tulisan sebelumnya) Statistik yaris PASTI akan kelihatan SANGAT BERBEDA jika pakaian Islam menjadi norma Amerika. =>Perhatikan kata: pasti dan sangat berbeda =>Kesimpulan ini membalikan relasi kekuatan antara faktor internal dan faktor eksternal, sehingga faktor eksternal menjadi lebih kuat sekarang dibanding faktor internal. Berarti di sini kontradiktif :-) *** Mengenai stereotip terhadap Barat soal perilaku seksual, mungkin kita bisa sedikit membedakan antara persepsi terhadap seksualitas per sich. Mas Wida mengunakan kata zina dimana zina mungkin dianggap sebagai hubungan seksual di luar nikah dan bermakna negatif menurut persepsi tekstual dari segi agama semitis khususnya. Sedangkan yang terakhir masih mewarnai pandangan formal di sebagian besar Indonesia yang cenderung masih lebih mementingkan ritual dan formalitas. Meskipun pandangan formal yang sering tampil dalam lingkungan publik belum tentu selalu sesuai pandangan semua masrakyat Indonesia, apalagi dengan perilakunya. Kita semua kan paling membenci pornografi dan bentuk maksiat lainnya seperti prostitusi, dll. Tetapi mengapa sampai produk pornografi bisa laku begitu sampai harus dijadikan sebagai prioritas nasional? Seandainya tidak ada yang suka produk pornografi, tidak mungkin bahwa film, majalah porno, dst. akan bisa bertahan kan? Di Barat juga ada orang yang memandang hubungan seksual di luar nikah sebagai dosa, tetapi mungkin sudah lebih banyak orang di sana mempunyai persepsi lain tentang seksualitas yang tidak diwarnai lagi oleh nilai-nilai agama yang tradisional. Seks sendiri sudah tidak hanya diakui sebatas hubungan nikah saja. Salah satu rekan kerja saya yang dulu sudah pacaran selama belasan tahun dengan satu orang pernah bilang: untuk apa menikah? Toh hanya surat dan by the way I dont change boyfriends. Jadi Mas Wida, jangan mengira orang Barat begitu mudah diajak untuk berhubungan seks dengan siapa saja. Sepertinya pakai logika rancu ala sesuatu yang tidak dilarang berarti dilakukan terus. Mungkin ada baiknya jika Mas Wida membaca tentang pengalaman Mbak Ni Londo dengan beberapa pria Indonesia di Jerman. Atau dulu saya kenalan dengan pelajar Indonesia di Eropa dan pernah mengajak ke kota yang saya sedang berada. Waktu itu saya pesan kamar Hotel dan kami semalam di hotel, tetapi tidak terjadi hubungan seks. Beberapa tahun kemudian teman perempuan itu pernah mengadu kepada saya mengapa saya tidak mencoba untuk berhubungan intim denganya pada waktu itu. Bukan saya yang tidak mau, tetapi saya pikir dia yang tidak mau kali dua-duanya kurang agresif :-D Bukan, saya tidak bermaksud untuk menghakimi moral seksual orang Indonesia :-) Hanya, saya kagum sama kejujuran dan sifat bertanggung jawab dari Mas Wida, tetapi jangan suka cepat puas dengan jawaban yang instan dan tertangkap dalam stereotip :-) Secara pribadi, saya percaya bahwa sasaran produk pornografi lebih banyak untuk orang yang kesepian dan juga punyai keperluan untuk menghidupi seksualitas mereka. Jadi bahan pornografi dipakai sebagai alat bantu. Di Eropa misalnya, banyak juga orang yang hidup sebagai single dan berkesulitan untuk menikmati seks dengan teman kencan, apalagi dengan pasangan yang dicita-citakan istilah. Seks komersial di sana pada umumnya mahal sekali dan rada sulit untuk cepat mendapat pacar ataupun teman kencan. Jangan mengira gampang mencari teman kencan, khususnya untuk pria :-) Kalau pria jadi putus dengan pacarnya itu sering bisa menjadi masalah besar dan si pria bisa jadi sendirian selama berapa bulan atau bahkan tahun, termasuk yang cakap. Kalau di Indonesia, produk pornografi mungkin lebih laku karena cukup banyak orang Indonesia penasaran sekali terhadap seks. Maaf ya Mas Wida, ini hanya penilaian pribadi saya dan tidak bermaksud negatif :-) Salam, ayeye *** Maaf ya bung Ayeye, ini ad
[wanita-muslimah] Re: Paranoia Penolakan RUU APP
Maaf Mas Mhoel, komentar Anda mungkin layak ditulis oleh seseorang yang hanya suka membaca judulnya tetapi mengabaikan isinya :-) Sebagian besar yang menentang UU APP bukan berarti mereka senang dengan pornografi, tetapi merasa konsern dengan isi UU APP yang sifatnya paternalistis, totaliter, diskriminatif dan multitafsir, sehingga dikhawatirkan akan mengunting hak sipil warga dalam berbagai aspek yang bukan sekedar simbol seperti pornografi dalam hal ini. Selainnya UU APP akan memberikan landasan kepada pejabat yang nanti betugas untuk melaksanakan UU APP tersebut untuk bertindak dengan sewenang-wenangnya dan itu tentunya cenderung merugikan masrakyat dan sistim hukum pada umumnya. Atau Mas Mhoel bisa menjelaskan mengapa di antara demonstran yang menentang UU APP ikut juga perempuan yang memakai kerudung/jilbab dalam kehidupan sehari-2? :-D Salam, ayeye *** Seharusnya yang ikut menentang UU APP disuruh buka celana dan baju saja saat demo dan berorasi, sebagai simbol apa yng mereka inginkan sebenarnya. Biar masyarakat awam gampang menilai dan membedakan apa sih sebenarnya yang diributkan itu. Soalnya kalo ngomong byk distorsinya. Tapi malah mereka demo dengan pakaian sopan2 sesuai UU APP nya... __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah
Baik Mas Wida, nonsense terletak dalam pernyataan berikut ini: *** Statistik membuktikan bahwa kaum muslimin benar dalam hal ini: sekarang ini satu di antara sepuluh remaja berusia antara 15 sampai 19 tahun (di Barat) menjalani persalinan dan aborsi. Lebih dari 15 persen dari seluruh perempuan Amerika di bawah usia 19 tahun pernah hamil setidaknya sekali. Statistik nyaris pasti akan kelihatan sangat berbeda jika pakaian Islam menjadi norma Amerika. *** Pertama, sesuatu yang tersembunyi belum tentu tidak ada. Angka statistik harus disikapi dengan hati-hati karena sangat tergantung dari kualitas data dan metoda perhitungan. Satu di antara sepuluh berarti 10 persen kan? Bagian pertama dalam kutipan di atas menyebut bahwa 10 persen remaja antara 15 sampai 19 tahun menjalani persalinan dan aborsi di Barat dengan referensi waktu sekarang ini. Apa itu sekarang ini? Apakah detik ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini atau apa? Kemudian apa yang dimaksud dengan Barat? Soalnya dalam kalimat berikutnya disebut bahwa lebih dari 15 persen dari seluruh perempuan Amerika di bawah usia 19 tahun pernah hamil setidaknya sekali. Jadi di sini sudah disebutkan Amerika, dalam kalimat sebelumnya masih Barat. Formulasi seperti ini rada ambigius. Tetapi yang parah adalah kesimpulan yang mengatakan dengan mentah bahwa statistik pasti akan kelihatan sangat berbeda jika pakaian Islam menjadi norma di Amerika. Ini yang saya maksud sebagai nonsense :-) Karena kesimpulan itu seperti mengasumsikan bahwa cara berpakian yang paling menentukan perilaku seksual. Kemudian tulisan ini mensugerir bahwa perilaku seksual di Barat atau di Amerika sangat bebas karena standar berpakaian bukan Islam. Itu kan tidak masuk akal. Saya sering memperhatikan dalam pendapat Mas Wida soal pornografi dan perilaku seksual terdapat pesan seperti jangan sampai generasi kita seperti di Barat. Apakah Mas Wida pernah hidup di sana atau hanya mengambil kesimpulan berdasarkan tontonan film semacam American Pie? :-) Di sisi lain, waktu Mas Wida berbendapat soal stereotip negatif terhadap orang Arab, saya setuju. Tetapi mengapa sepertinya ada stereotip terhadap Barat? Saya memperhatikan sebagian berita sangat tendensius dengan mengambarkan perilaku seksual di Barat. Mungkin karena hubungan seksual di luar nikah (dengan batas tertentu) pada umumnya diakui oleh lingkungan sosial di banyak negara Barat, maka langsung diassumsikan bahwa masrakyat di sana berseks ria sambil berganti-ganti pasangan secara terus menerus. Itu keliru. Memang ada kasus aborsi, ada juga orang yang doyan seks yang bervariasi, kadang-kadang itu cuman fase temporer dalam kehidupan manusia. Tetapi itu juga ada di Indonesia, atau di Arab Saudi, Iran, UAE, dst. Di UAE misalnya, hubungan seksual di luar nikah menjadi illegal secara hukum, pernah ada kasus Kartini, tenaga kerja Indonesia yang sempat dijatuhkan hukuman rajam karena hamil di luar nikah, tetapi kemudian dibebaskan setelah protes dari masrakyat internasional. Di sisi lain kalau kita lihat di berbagai hotel di Dubai misalnya, para PSK sudah terkumpul untuk mencari klien dan tidak ada yang begitu menghiraukan, paling sporadis. Mungkin Mas Wida bisa tanya sama sepupu Anda yang pernah ke sana (saya sendiri juga sudah sempat ke UAE). Di Indonesia, dari keluarga saya sendiri sudah banyak dilecehkan secara seksual oleh pria usil, baik di tempat umum, kendaraan, kantor, dst. Padahal mereka adalah perempuan baik-baik yang malahan memakai kerudung dan tidak mengundang sama sekali. Malahan pria usil itu sering mengakui sebagai muslim. Atau dari karyawan apalagi atasan di kantor yang ajak pacaran dll meskipun status perempuan sudah menikah. Apakah itu tidak menyedihkan? Semoga penjelasan ini lebih memadai, Mas Wida. Saya khususnya menulis berdasarkan apa yang saya pernah mengalami sendiri. Statistik tentang Indonesia kan sudah disampaikan oleh Mas Jano-ko dan dikomentari oleh Mas Chodjim :-) Oh ya Mas Wida, sudah pernah membaca tentang hasil survey di Yogjakarta dulu yang telah menemukan bahwa 97 persen (sembilan puluh tujuh persen) dari remaja bukan perawan lagi. Kalau saya sendiri juga ragu dengan hasil tersebut :-) Ada-ada aja kerjaan :-) Salam, ayeye *** I don't get it! Menurut saya uraian itu cukup baik. Di mana letak nonsense nya? 8-) "ayeye1" <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com 03/08/2006 12:39 PM Please respond to wanita-muslimah@yahoogroups.com To wanita-muslimah@yahoogroups.com cc Subject [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah Maaf Mas Wida, how can you believe such a nonsense? Salam, ayeye --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote: > > Pendekatan Islam dalam konteks ini mungkin juga disalah pahami disebabkan > pendirian bahwa adat istiadat seksual, seperti perilaku etika lainnya, > semata-mata tergantung pada niat, yakni persetujuan hati
[wanita-muslimah] Re: RUU APP Jangan Sampai Deadlock
Saya sependapat dengan Mas Wida bahwa aturan moral dalam hal berpakaian tidak dapat distandarisasikan dalam lingkungan plural. Sedangkan Indonesia memiliki budaya telanjang hingga budaya berpakaian penuh dan itu dapat diobservasikan di daerah-daerah. Seksualitas adalah bagian dari manusia yang tidak bisa dipisahkan. Kalau Mas Wida tidak senang melihat hubungan seksual pra-nikah dan pornografi, seharusnya Mas Wida kasih alternatif dong, karena yang namanya kebutuhan dasar tidak bisa sekedar dilarang. Seperti pipis tidak bisa dilarang, paling bisa ditunda dan itu juga ada batasnya :-) Apabila seksualitas semakin ditekan belum tentu moral seksual masrakyat akan semakin bagus. Bagaimana kalau malahan akan sebaliknya? Salam, ayeye ** Jika seandainya Pornoaksi masih bermasalah, karena akan sering dibenturkan dengan budaya, bagaimana dengan Pornografie? Sebetulnya bukan hanya dengan budaya, tetapi juga dengan mode. Menurut saya, kita melihat bahwa tidak ada aturan moral dalam hal berpakaian. Bahkan batasan kesopanan untuk tampil di publik menjadi relative. Tidak ada patokan. Jika terdapat budaya telanjang, misalnya budaya memamerkan -maaf- payudara di suatu daerah, maka seperti itulah batasan kesopanan di daerah itu. Sekalipun jika masyarakat lain yang datang ke daerah itu akan selalu merasa horny menyaksikan hal itu, tetapi hal itu tidak boleh dibatasi. Demikian juga mode. Jika kemudian ada mode berpakaian tipis, atau memperlihatkan bagian paha, maka itu juga tidak boleh dibatasi. Sekalipun pemandangan itu, bagaimanapun, bagi sebagian besar orang ya akan merangsang. (deleted) Ada lagi akibat merusak Pornografie selain perkosaan. Bahkan lebih merusak. Yaitu bergesernya perilaku seksual generasi muda menjadi seks bebas. Hubungan seks pra nikah dianggap biasa jika aman tanpa kehamilan. Apakah rekan-rekan pernah melihat film American Pie? Saya melihatnya di televisi beberapa hari yang lalu. Apakah kita menginginkan generasi muda kita menjadi seperti itu? Di manakah perasaan berdosa ketika melakukan zina? (deleted) __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: RUU APP Jangan Sampai Deadlock
Maaf, saya tidak sependapat dengan klaim bahwa RUU APP melindungi keluarga atau mencegah pelecehan seksual. Karena substansinya bukan perlindungan, melainkan paternalisme dan totalitarisme atas dasar moral semu. Hal itu saya menolak dengan tegas. Tidak benar bahwa dengan tidak adanya RUU APP ini, masrakyat akan menjadi anarkis. Saya belum pernah melihat komunitas yang menjadi anarkis karena ketidakadaan RUU APP :-) Saya pernah membaca bahwa pornografi bisa menyebabkan kecanduan terhadap orang yang memiliki karakteristik psikologi tertentu dan di situ mungkin aspek negatif yang harus diteliti dengan lebih dalam. Namun apa yang dikemukakan oleh Mas Arnoldison tentang kasus ayah yang telah memperkosa anaknya hanya karena melihat tontonan yang merangsang syahwat bukan berdasarkan pengetahuan secara ilmiah. Rupanya mitos bahwa tontonan sexy menyebabkan tindakan kekerasan seksual sulit sekali dihilangkan dari pikiran sebagian besar masrakyat, khususnya masrakyat yang telah hidup dalam lingkungan dimana seksualitas tidak pernah dibicarakan secara terbuka. Material tentang motivasi terjadinya tindakan kekerasan seksual dapat dibaca di sini: [Myths 1. The primary motive for rape is sexual. Myth. The motive for rape is aggression and power, not sex. Rapists have a desire to dominate, humiliate, and degrade their victims. The overwhelming majority of rapists use unnecessary force with weapons and/or the threat of physical violence to coerce their victims into submission. Rape is not the result of "pent up" sexual desire. Many rapists report that they do not enjoy the sex act during the rape. In fact, most rapists have access to a normal sexual relationship with a wife or a lover. http://www.safefromabuse.com/assault_myths.html Substansi RUU APP perlu dipertentangkan dengan hak ekspresi masrakyat tanpa harus melindungi di balik alasan kesenian. Substansi paternalis RUU APP pada dasarnya menghilangkan hak dan kemampuan masrakyat untuk memilih jati dirinya, baik dalam ruangan pribadi maupun di wilayah publik. RUU APP ingin menyeragamkan semua warga dengan memaksakan nilai moral seksual secara arbiter. Sepertinya pikiran warga dibatasi ke nafsu seksual dan perilaku seksual masrakyat dianggap seolah-olah selalu menyimpang. Para pencipta draft RUU APP tidak menyadari bahwa masrakyat memiliki kewenangan dan kemampuan sendiri untuk memecehkan persoalan seksualitas mereka dan negara tidak perlu mengambil sikap yang totaliter untuk mendikte moral seksual yang semu melalui peraturan hukum. Para pencipta maupun pendukung draft RUU APP seolah-olah buta tentang keadaan negara. Mereka menutupi diri dari masalah-masalah yang jauh lebih serius seperti perdagangan anak-anak dan perempuan, pelecehan dan perampokan terhadap masrakyat miskin. Terhadap sistim hukum yang hanya menindas masrakyat menengah ke bawah, tetapi tidak mampu untuk menyentuh elit yang berkuasa. Mereka semakin menomorduakan masrakyat dengan politik kekuasaan paternalistik mereka yang merampok hak sipil masrakyat atas nama moralitas. RUU APP bukan soal perlindungan atau bahkan soal pornografi, tetapi soal kekuasaan politik terhadap masrakyat sipil. RUU APP meniadakan rasa keadilan, karena untuk hal-hal trivial seperti berciuman di ruangan publik sudah diancam dengan hukuman yang berat sekali yang tidak proporsional. Pelaku individu diberikan hukuman yang tidak jauh dari produsen dan distributor besar. RUU APP tidak bermoral karena mengarah perhatian masrakyat dari kejahatan besar yang tetap berlangsung kepada hal-hal trivial. Kejahatan besar seperti korupsi besaran, perusakan lingkungan, pelanggaran HAM, penindasan terhadap masrakyat bawah, dst. Maka saya menolak RUU APP secara seratus persen, karena saya menolak paternalisme, totalitarisme dan orang munafik yang sok suci tetapi penuh dengan rasa iri dan prasangka buruk untuk mendikte hak sipil saya. Salam, ayeye *** Memang perlu penjelasan yang gamblang dari penggagas RUU APP itu. Apakah hendak mengatakan bahwa wanita itu porno? Atau untuk hal yang lain. Setelah bermacam serbuan gencar dari pihak yang anti RUU APP itu, para penggagas RUU APP harus angkat bicara ke masyarakat. Apa i'tikad mereka sebenarnya. Salam, - Forwarded by Wida Kusuma/JJ0269/JOC/ID on 03/03/2006 11:22 AM - Saya kira jangan sampai RUU ini tidak jadi diundangkan, karena kemungkinan terjadi efek balik, berakibat bertambah lebih marak lagi pornographi dan pornoaksi dengan berlindung tidak ada larangan dalam UU. Sebetulnya RUU ini juga merupakan RUU perlindungan terhadap keluarga, memberikan perlindungan dari tindakan sex abuse akibat pengaruh pornographi dan pornoaksi. Hukum, uu, atau peraturan tidak sekedar berfungsi sebagai tindakan refresif tetapi juga bersifat preventif
[wanita-muslimah] Re: Balasan: [zamanku] Dari New York: Demo anti kartun
Terima kasih, Mas Wida. Apa yang telah terjadi dengan keluarga saya, masih berlangsung terhadap manusia lain hingga sekarang di berbagai tempat di dunia. Selain soal tindakan kekerasan dan penindasan, saya juga suka konsern terhadap perkembangan yang bertendensi fasisme, rasisme, totalitarisme, ekstrimisme dan diskriminasi, terlepas didasarkan atas nama ideologi, nasionalisme atau agama. Mas Wida, saya hanya keturunan Yahudi :-) Mengenai pertanyaan Mas Wida soal agama Yahudi dan apakah agama Yahudi memandang orang di luar sebagai lebih rendah, berikut di bawah ini saya kutip link dimana Mas Wida bisa mencari jawaban. Semoga bermanfaat. 1. Agama Yahudi http://en.wikipedia.org/wiki/Judaism 2. Orang terpilih http://en.wikipedia.org/wiki/Chosen_people Kalau saya pribadi tidak memandang orang lain sebagai lebih rendah :-) Salam, ayeye ** Wow! Bung Ayeye, turut prihatin atas duka yang menimpa keluarga anda. Apakah anda beragama Yahudi? Bolehkah anda menceritakan secara jujur bagaimana agama Yahudi itu? Dan apakah benar, sebagaimana issue yang beredar, bahwa agama Yahudi memandang orang di luar agama mereka sebagai lebih rendah? Salam, __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Fatwa Melarang Perempuan ....- Working the night shift: a risk factor for breast cancer?
Kalau saya coba ikuti analogi Mas Jano-ko, bukannya mengemudi kendaraan harus dilarang juga karena menimpulkan resiko kecelakaan? Atau diam di rumah harus dilarang, karena atap bisa jatuh dan melukai hingga mematikan orang di dalamnya. Restoran harus dilarang, karena para konsumen bisa keracunan makanan, apalagi merokok, dst. Mohon dikoreksi apabila saya telah membuat kesimpulan yang salah. Mana orang Amrik telah membuktikan soal kecanggihan firman-firman Allah yang ada pada Al Quran? Apakah Mas Jano-ko kerjanya cuman bisa gabung-gabungin hasil riset berdasarkan ilmu pengetahuan yang dibuat oleh manusia lain dengan isi Al Quran? Dan dimana dalam Al Quran disebut bahwa perempuan dilarang bekerja pada malam hari? Salam, ayeye *** Satu - satu aku sayang ibu ( ibuku ) :) Satu - satu ya dek Melarang perempuan bekerja malam radikal engga ? jawabannya adalah tergantung. Kalau si jano-ko kuper / kurang pergaulan dan kurang informasi atau "gabtek" pasti akan mengatakan " X" , tapi kalau si jano-ko suka baca hasil riset di Amrik bisa saja akan mengatakan " Y ", nah yok kita kupas pelan-pelan resiko bekerja pada malam hari khususnya resiko bagi kesehatan bagi para female Ogut itu selalu bingung, Islam itu Dien yang Canggih dan super ilmiah, lha koq malah orang Amerika yang selalu didepan dalam pembuktian kecanggihan firman-firman Allah yang ada pada Al Qur'an, ya wajar saja para " insan liberal" itu pada bingung dan ngarang-ngarang lha wong ngomong tanpa hasil riset, engga seperti orang-orang Amrik yang pinter-pinter dan ilmiah tersebut. Nah silahkan , dibawah ini ada hasil riset, semoga bermanfaat untuk kita semua. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Ancaman Itu Bernama Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi
Mas Wida, saya termasuk manusia yang tidak memiliki kepentingan dalam industri pornografi dan juga tidak mendapat dukungan dalam bentuk apapun. Sepengetahun saya, media yang berisi pornografi sudah dari dulu tidak dibenarkan untuk beredar di Indonesia secara hukum. Jadi produk pornografi yang dijual di Indonesia cenderung tidak termasuk barang legal. Saya pribadi mendukung pengaturan yang melindungi anak di bawah umur serta warga dewasa yang tidak ingin dikonfrontasikan dengan produk pornografi, sehingga menghasilkan semacam win-win solusi. Mungkin akan lebih produktif jika diskusi diarahkan ke sini. Apakah Mas Wida sendiri sudah pernah membaca RUU itu? Soalnya saya sangat penasaran apa yang membuat Mas Wida sedemikian yakin bahwa hanya dengan RUU itu majalah dan tabloid porno bisa dibatasi. Kesan saya, justru RUU itu ditulis oleh orang amatir yang lebih memakai emosi yang keablasan dan sentimen politik daripada ilmu. Memang saya juga amatir, tetapi setidaknya saya mengharapkan agar sebuah produk hukum bersifat konsisten, jelas, wajar, proporsional dan realistis. RUU itu hampir tidak menemui kriteria-2 tersebut. Tidak konsisten, karena tidak memperhatikan perbedaan situasi sosial di berbagai bagian negara. Tidak jelas, karena definisi pornografi masih rancu, apalagi pornoaksi itu apaan? Tidak wajar, karena ancaman hukuman sampai beberapa tahun penjara dan/atau denda hingga ratusan juta Rupiah untuk misalnya mempertontonkan bagian tubuh di ruangan publik. Tidak proporsional, karena pelaku pemerkosa atau pembunuh masih bisa mendapatkan hukuman lebih ringan daripada pelaku yang memperlihatkan badan di muka umum. Tidak realistis, karena berisi idealisme atas dasar moral yang menurut saya keablasan. Maaf, itu pendapat pribadi saya. Mas Wida, saya sering berada dalam komunitas dimana produk porno bebas dibeli (oleh orang dewasa tentunya), termasuk dengan keluarga saya. Tetapi kami tidak pernah merasa begitu terganggu. Mengapa? Karena masih ada banyak kegiatan lain yang lebih penting dan menarik daripada porno. Tetapi kalau porno selalu diangkat oleh para partei politik dan organisasi agama Islam pada khususnya, bukannya porno justru dibikin menjadi sesuatu yang sangat penting, istilah prioritas top? Nanti kan kesan jadi kok bangsa ini cuman bisa mengurus porno doang. Itulah moral yang keablasan, Mas Wida. Lucu yach kalau negara-2 Barat disalahkan sebagai negara-2 free sex dan pria maupun perempuan masrkayat sana dianggap bintang porno secara apriori :-) Apakah itu bukan politik yang sangat membodohkan dan merugikan? Yang untung siapa? Salam, ayeye *** Saya sangat ingin RUU ini segera diresmikan. Karena hanya dengan RUU ini majalah dan tabloid porno ini bisa dibreidel. Selama ini tabloid dan majalah porno itu bisa leluasa karena UU media masa telah dibebaskan dari sensor dalam hal apapun. Sehingga kebablasan. Saya rasa penentang utama RUU ini dibeckingi oleh kepentingan uang oleh para pengusaha Tabloid dan Majalah Porno itu. Biasa Moral vs Bisnis Mesum. Sasaran saya hanya media porno, VCD porno, itu saja. Bisnis semacam itu harus digulung. Note: Ada yang memalsukan alamat saya di milis ini dan mengirim e-mail2 kotor. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Fatwa Melarang Perempuan Bekerja Malam Melanggar HAM
Maaf Mas Jano Ko, saya ingin bertanya juga :-) Dimana dalam Al Quran disebut bahwa perempuan dilarang bekerja pada waktu malam atau murid perempuan dilarang bersekolah dalam satu kelas bersama murid laki-2 atau perempuan dilarang untuk tidak berjilbab? Salam, ayeye *** Mau bertanya saja, Kalau boleh sich mau diskusi, Kalau HAM melanggar Al Qur'an bisa engga ya ?, Lebih tinggi mana HAM atau Al Qur'an ? kalau ada pertentangan antara aturan HAM yang satu dengan yang lain, kita harus memakai rujukan apa untuk menyelesaikan pertentangan tersebut ? tolong dong. __ Do you Yahoo!? Yahoo! Movies - Search movie info and celeb profiles and photos. http://sg.movies.yahoo.com/ Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Selera Laki2 Kaukasian
Halo lagi Mbak Yasmina :-) Terima kasih kembali, saya kan menyebut Mbak Yasmina karena dulu pernah bertanya dan dari jawaban Mbak Yasmina saya mengambil kesimpulan ini. Kalau ternyata salah atau berubah, mohon dikasih tahu supaya Mbak Yasmina tetap merasa nyaman ketika berkomunikasi dengan saya :-) Kalau kulit seseorang yang memiliki albinism justru paling sensitip terhadap sinar matahari dan paling cepat mengalami sunburn (kebakaran kulit karena dosis sinar matahari yang terlalu tinggi). Salah satu simptom dari sunburn ialah warna kulit yang merah (derajat kebakaran pertama). Simptom tersebut bersifat temporer (selama menderita sunburn). http://albinism.med.umn.edu/newfacts.htm#problems Sedangkan sunburn bisa dialami oleh setiap jenis kulit apabila kena sinar matahari yang berlebihan, tetapi dengan sensitifitas yang berbeda-beda, tergantung jenis kulit. Contohnya: Type III Most Caucasians (sensitive). Sunburn sometimes, tan slowly. Type IV Mediterranean, Hispanic, Asian (moderately sensitive). Sunburn a little, usually tan well. http://health.yahoo.com/ency/healthwise/_sid44562 Kulit seseorang yang memiliki albinism malahan lebih sensitif lagi daripada jenis kulit tipe I: Type I Red hair, freckles (extremely sensitive). Sunburn easily, not likely to tan. Saya memilih kata light karena saya rasa itu lebih cocok daripada putih atau kuning. Sama halnya seperti Mbak Yasmina menemukan dengan orang Indian :-) Menurut saya, penyebutan atau ciri khas yang ditunjukkan terhadap golongan etnis tertentu masih bisa mengandung makna yang kontrovers. Di sisi lain sulit untuk selalu dihindari atau untuk mencari alternatip yang lebih memadai. Mengenai agresifitas perempuan, saya kira tidak semua perempuan yang mungkin secara optis tidak termasuk dalam standar kecantikan suatu komunitas tertentu akan otomatis merasa minder karena itu. Tetapi benar Mbak Yasmina, di sisi lain ada sebagian manusia yang menderita karena merasa diri kurang cantik atau cakap, sehingga membuatnya menjadi merasa minder. Namun kecantikan/kecakapan itu bukan segalanya untuk setiap manusia dan jika penampilan optis dianggap masih kurang, masih bisa diseimbangi dengan sifat yang spontan, ramah, simpatis, dst. Demikian pula halnya dengan pria. Selain itu, kecantikan/kecakapan atau ketertarikan bersifat relatip, istilah memiliki unsur subyektifitas yang tinggi. Sikap agresip atau mungkin lebih tepat dibilang spontanitas berkaitan dengan kepribadian manusia. Kemudian situasi tertentu (persaingan atau apa) bisa mempengaruhi spontanitas secara temporer. Para perempuan maupun pria yang dianggap cantik atau cakep oleh lingkungannya mungkin bisa lebih yakin akan berkenalan dengan orang lain, karena cenderung lebih banyak calon kenalan akan datang dengan sendiri, tanpa mereka yang harus berusaha. Ada juga yang termasuk cantik/cakap, apalagi merasa demikian, terus memiliki sifat gengsi yang tinggi. Atau ini bisa merupakan salah satu strategi untuk nanti memilih yang tepat. Katanya ini belum tentu mudah, maka yang cantik atau cakap belum tentu dapat pasangan yang cantik atau cakap pula (sebatas standar optis). Maaf, kalau ada kata-2 yang menyinggung, soalnya saya baru belajar menulis tentang hal seperti ini. Soal tempat hiburan, waktu saya pertama menginjak diskotik-2 umum di Indonesia, jarang sekali ada yang namanya seks komersial dan/atau narkoba, sehingga tidak ada pelanggan dalam konteks itu :-) Benar, maksud saya ilmu padi itu :-) Saya kira tidak ada kesalah pahaman dan tempat hiburan hanya disebut dalam salah satu contoh. Kalau di masyarakat ditanamkan bahwa wanita itu harus jadi orang "pasif", Mbak Yasmina bisa boleh juga berusaha untuk mengubahnya :-) Salam, ayeye ** Halo juga mas Ayeye yang baik ... makasih disebut Yasmina ...:), oke lah kalau mau kaukasian walaupun nulisnya jadi lebih panjang dari bule, tapi kalau saya lupa kadang2 nulis bule juga gak apa2 kan, salah satu nenek moyang saya juga bule kok. Bule itu sebenarnya putih yang mengarah ke merah muda (saya menyebutnya pinky winky, gak ada artinya sih hanya terdengar lucu ...:) dan bule itu jika kepanasan jadi ke-merah2an. Kalau bule yang albino itu memang putih sekali, rasanya sih tidak menunjukkan merah muda atau ke-merah2an, putih aja malah bulu matanya juga putih dan seperti silau kalau kena matahari. Sebagian orang Asia (yang bukan Melayu) itu bukan 'light' tapi saya anggap kuning - rasanya dulu ada yang mengatakan Jepang atau China itu bangsa kuning, beda kan kulit bule eh kaukasian dengan kulit China & Jepang ini putihnya? Putihnya itu mengarah ke kuning tidak seperti kaukasian yang pinky winky - jadi kulit di dunia itu ada yang putih, kuning, coklat, item. Ada yang merah? kabarnya Indian berkulit merah, tapi saya pikir mereka itu termasuk coklat juga ya? Oh maksudnya perempuan jelek lebih agresif itu di dunia hiburan? mungkin di dunia ini persaingan tinggi jadi kalau tidak agresif
[wanita-muslimah] Re: Selera Laki2 Kaukasian
Halo Mbak Yasmina yang baik, Benar, saya lebih suka mengunakan kaukasian, meskipun saya juga belum yakin sekali apakah itu pengunaan yang tepat. Mungkin sebatas saya masih cocok, karena sebagian campuran darah kaukasian :-) Untuk orang Eropa Barat atau Amerika Utara misalnya mungkin kurang tepat. Kata bule, kalau tidak salah, berasal dari bahasa Jawa dan artinya albino. Sedangkan albino menyangkut manusia dan hewan yang kekurangan pigmen dan itu tidak terbatas dalam golongan etnis tertentu. Tanda optis lain seorang albino adalah warna rambut yang cenderung putih dan mata yang kemerah-merahan. http://en.wikipedia.org/wiki/Albinism Warna kulit golongan kaukasian biasanya bersifat light seperti juga golongan Asia yang berasal dari sebagian China, India Utara, Jepang dan Korea misalnya. Warna kulit yang light suka berubah menjadi coklat ketika kena sinar matahari sesuai dosis, frekuensi waktu dan jenis kulit. Dalam golongan kaukasian terdapat beberapa jenis kulit dengan level pigmentasi yang berbeda. Sebagian jenis kulit bisa cepat menjadi merah ketika tiba-tiba kena dosis sinar matahari yang terlalu tinggi. Sedangkan jenis kulit lain cepat berubah menjadi coklat. http://en.wikipedia.org/wiki/Skin_color Kata bule khususnya digunakan terhadap golongan etnis yang berwarna kulit light dan berasal dari daerah Australia, Amerika Utara dan Eropa. Tidak digunakan terhadap orang Asia lain, meskipun terhadap yang berkulit light juga. Mungkin bule bukan hanya diasosiasikan dengan warna kulit, tetapi bule atau albinisme juga berarti kekurangan (lihat definisi di atas) dan perbedaan (bentuk hidung, sifat). http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_words_meaning_outsider%2C_foreigner_or_%22not_one_of_us%22 Maka sebagian orang berkulit light suka tersinggung apabila dipanggil bule. Misalnya bule dapat diartikan seperti pengunaan nigger terhadap orang berkulit hitam. Atau sebagian mereka tidak mau dicap berdasarkan ciri optis dan diasosiakan dengan yang lain, asing, dst., terlepas apakah dimaksud negatip atau positip. Artikel di bawah ini bisa memberi lebih banyak gambaran lagi :-) http://www.expat.or.id/info/dontcallmebule.html Ya mungkin karena pengunaan kata bule masih menjadi kontrovers dan golongan etnis / identitas bisa menjadi sesuatu yang sensitif, saya coba menghindarinya. Mungkin itu juga berkaitan dengan pengalaman saya, karena waktu masih anak, saya di Afrika dan biasa main dengan anak-anak berwarna kulit hitam. Dari situ serta pengalaman-2 lain timpul simpati yang kuat terhadap orang Afrika dan golongan lain pada umumnya. Terlepas dari itu, saya sangat yakin kalau Mbak Yasmina mengunakan kata bule, pasti dengan niat baik :-) Lagipula, saya kan sebagiannya hidup di Indonesia dan memahami bahwa pengunaan kata bule lebih dimaksud untuk mempermudah daripada melecehkan. Kalaupun sekali-kali ada yang teriak bule, saya tidak suka tersinggung. Bahkan saya pernah dipanggil goblok, anjing, dst. tanpa ada alasan selain penampilan fisik saya. Tetapi dalam hal ini harus pragmatis :-) Soal pekerja rumah tangga, saya bisa membayangkan maksud apa, cuman kemarin saya tidak menanggapinya. Bukannya kita boleh bersukur kalau banyak orang WNA memilih perempuan yang dianggap kurang cantik oleh orang lokal? Jadi tidak ada kecemburuan dan semua berbahagia :-) Ada teman saya dari luar yang bilang kulit orang China kurang halus, masih lebih halus kulit orang Indonesia atau Korea. Tapi katanya juga kalau Chinese-Singapore bagus sekali, apalagi yang campuran (peranakan). Paling aku jawab ya ya :-) Soal akses maksud begini, ketika ada pria WNA yang baru datang ke Indonesia, ia cenderung belum begitu akrab dengan kondisi lingkungan pada umumnya. Sedangkan itu kan membantu untuk kenalan dengan lebih banyak orang dan bukan hanya sebatas tempat-2 tertentu semacam klab malam :-) Dengan agresif maksud begini, di Indonesia kan banyak cewe muda dan cantik, maka kompetisi tinggi. Apalagi kalau di tempat hiburan dimana ratio bisa misalnya menjadi 80% cewe dan sisanya cowo, para cewe harus pinter, bahkan agresif, mendapatkan cowo dan dipegang terus. Lagipula, saya menulis kadang-kadang bukan selalu. Jangan dipahami secara mutlak, cuman pengalaman pribadi saya yang dulu. Kalau di Eropa ratio sering terbalik, di klab malam kebanyakan cowo yang meributkan para cewe :-) Kok Mbak Yasmina bilang dirinya jelek, meskipun dengan nada bercanda :-) Jangan merendah melulu. Bagaimana itu lagi dengan istilah padi? :-) Salam, ayeye *** Mas Ayeye, Lebih suka istilah kaukasian ya, maaf saya biasa pakai kata bule, tidak untuk melecehkan tapi karena warna kulit yang putih kemerahan itu memang disebut bule ...:) Yang dimaksud jelek seperti pembokat (pembantu) itu bukan kulit coklatnya - kulit coklat sih kata temen2 bule justru kulit sensual, tapi bentuk wajah - mungkin karena di Indonesia itu orang menceritakan cantik itu dengan bentuk hidung mancung, bibir yang bagus (tidak
[wanita-muslimah] Re: Dawam Raharjo: "Pindah Agama Tidak Murtad"
Issue tentang ritual Kaaba muncul ketika Nawal El Sadawi diwawancari oleh sebuah koran dan wawancara kemudian dimuat secara lepas dari konteks dan kemudian diperalat untuk menyatakan Nawal El Sadawi sebagai murtad, sehingga peradilan agama menuntut perceraian dari suaminya waktu itu. Nawal El Sadawi juga merupakan pengritik terhadap fundamentalisme Islam. Berikut di bawah ini saya mengutip sebagian pernyataan dari Nawal El Sadawi mengenai kasus itu dan lenkapnya bisa dibaca di situs Nawal El Sadawi sendiri (lihat link). Salam, ayeye http://www.nawalsaadawi.net/articles/statementone.htm On the 6 March 2001 a weekly newspaper published an interview I had given a few days before I left for a long lecture tour in Germany, France and the United States. In this interview I reiterated the views I have defended in all my writings during the last forty years and pronounced publicly in many parts of the world including the Arab Region. In these views I link questions of sex and gender to politics, economics and culture at the local and international level and strike at the roots of all forms of exploitation and oppression whether class, patriarchal, racial, national, or religious. Those who are in power have always tried to silence my voice. These attempts to silence me have increased steadily in the past years which have witnessed the predominance of capitalist neo-liberal forces and their allies including religious fundamentalism. In the interview which I gave I repeated my opposition to the veiling of women which implies that women are only bodies,to polygamy, to inequality in inheritance rights and insisted that all of these were in contradiction with the true spirit of Islam and the correct interpretation of the Qoranic text.I also mentioned that some of the practices of Islam had been inherited historically from the pre- Islamic era and that this was a natural phenomena in all religions and gave as an example that of the pilgrimage. The newspaper like many other newspapers appearing all over the world depends heavily on sensationalism for its sales. My views were manipulated, quoted out of context and blown up with provocative headlines .-> http://www.nawalsaadawi.net/articles/statementtwo.htm I returned to Egypt on the 10 May 2001 after an absence of more than two months to find that a campaign had been launched against me by a weekly newspaper which had published a distorted version of an interview which I had given to one of its journalists before my departure . The newspaper had then taken the interview to a number of Islamic figures known for their affinities with the fundamentalist movement who condemned me of apostasy and described me in terms which lacked a modicum of decency.Not content with that, and taking advantage of the beginning furor it had created it then took the interview to The Mufti of Egypt and managed to extract a hasty declaration from him in which he argued against some of the ideas I had defended and described me as having overstepped the bounds of Islam .-> *** setahu saya, isu Nawal El Sadawi dianggap "sesat" itu kalau tak salah karena dia menulis bahwa Kaaba dan ritualnya secara historis sebenarnya merupakan peninggalan dari ritual animis yang dipraktekkan di Mekka pada zaman sebelum Islam/jahiliyah... salam, Ni Londo --- ayeye <[EMAIL PROTECTED]> schrieb: > Menurut saya, artikel tersebut memutar-balikan fakta > dan bersifat tendensius. > > Nawal El Sadawi adalah tokoh yang mengritik > globalisasi, termasuk politik negara-2 industri > (baca: Barat) terhadap negara-2 berkembang. > Contohnya, > ia mempertanyakan pemasaran produk kosmetik, yang > sebenarnya tidak diperlukan oleh penduduk yang > miskin > (secara materi). Seharusnya para penduduk miskin > mengeluarkan uang untuk hal-hal yang lebih > bermanfaat > daripada membeli produk pemutih kulit, lipstik, dll. > Karena itu hanya salah satu bentuk penjajahan yang > membuat para penduduk tersebut menjadi tergantung > dari > produk luar yang mahal. > > Nawal El Sawadi juga pengritik keras atas politik > Israel terhadap Palestina. Namun ia juga mengritik > para rejim Arab yang otoriter, termasuk Mesir di > bawah > pemerintahan Mubarak dan sebelumnya, Sadat. Memang > dulu Nawal El Sawadi pernah menjadi pejabat dalam > pemerintah Mesir. > > Tentunya pemerintah yang otoriter tidak senang sama > tokoh yang kritis, maka Nawal El Sadawi dibilang > 'sesat dalam berfikir'. Pernyataan seperti ini kan > untuk dikonsumsi oleh massa yang bodoh dan fanatik, > padahal fitnah. > > Sama dengan singkatan (Sipilis) terhadap > sekularisme, > pluralisme dan liberalisme. Asosiasinya kan ke > penyakit menular seksual, padahal tidak klop. Tujuan > hanya untuk mendiskreditkan. Lagi, targetnya massa > yang tidak mau atau mampu untuk berpikir kriti
[wanita-muslimah] Re: Dawam Raharjo: "Pindah Agama Tidak Murtad"
Menurut saya, artikel tersebut memutar-balikan fakta dan bersifat tendensius. Nawal El Sadawi adalah tokoh yang mengritik globalisasi, termasuk politik negara-2 industri (baca: Barat) terhadap negara-2 berkembang. Contohnya, ia mempertanyakan pemasaran produk kosmetik, yang sebenarnya tidak diperlukan oleh penduduk yang miskin (secara materi). Seharusnya para penduduk miskin mengeluarkan uang untuk hal-hal yang lebih bermanfaat daripada membeli produk pemutih kulit, lipstik, dll. Karena itu hanya salah satu bentuk penjajahan yang membuat para penduduk tersebut menjadi tergantung dari produk luar yang mahal. Nawal El Sawadi juga pengritik keras atas politik Israel terhadap Palestina. Namun ia juga mengritik para rejim Arab yang otoriter, termasuk Mesir di bawah pemerintahan Mubarak dan sebelumnya, Sadat. Memang dulu Nawal El Sawadi pernah menjadi pejabat dalam pemerintah Mesir. Tentunya pemerintah yang otoriter tidak senang sama tokoh yang kritis, maka Nawal El Sadawi dibilang 'sesat dalam berfikir'. Pernyataan seperti ini kan untuk dikonsumsi oleh massa yang bodoh dan fanatik, padahal fitnah. Sama dengan singkatan (Sipilis) terhadap sekularisme, pluralisme dan liberalisme. Asosiasinya kan ke penyakit menular seksual, padahal tidak klop. Tujuan hanya untuk mendiskreditkan. Lagi, targetnya massa yang tidak mau atau mampu untuk berpikir kritis. Salam, ayeye *** -deleted Sebagaimana diketahui, Hamid Abu Zayd dan Nawal El Sadawi adalah tokoh penggagas gerakan liberalisme yang dikucilkan di negaranya karena dianggap telah 'sesat dalam berfikir'. Tokoh yang dikenal pendukung Ahmadiyah ini telah beberapa kali memberikan pernyataan kontroversial , utamanya dalam pembelaan terhadap gerakan 'Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme' (Sipilis) di Indonesia. -deleted __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Balasan: Re: Kekerasan pada anak: kisah Nabi mengorbankan anak
Mas Bejo Paijo, menurut saya, komentar Anda bersifat melecehkan dan menghakimi tanpa didasari argumentasi yang memadai. Seharusnya Mas Bejo Paijo bertanya dan berpikir mengapa sampai sebagian umat atau ustadz mengatakan suatu hal bersifat wajib, sedangkan yang lain berbendapat itu pilihan atau tergantung kondisi lingkungan, dst. Seharusnya Mas Bejo Paijo tidak menyuruh Pak Chodjim untuk membaca Al Quran, karena beliau sudah bisa membacanya sendiri tanpa disuruh-suruh. Pak Chodjim juga telah menulis berbagai buku tentang Islam. Sedangkan untuk itu harus ada pengetahuan yang mendalam tentang Al Quran. Saya sendiri juga pernah beli dan baca bukunya. Oleh karena itu, saya pribadi menyarankan kepada Mas Bejo Paijo agar menyimpan kata-kata seperti keblinger dulu, karena cenderung akan lebih merugikan reputasi Anda sendiri daripada reputasi Pak Chodjim. Silakan diterima atau tidak. Salam, ayeye *** Disinilah keblingernya Pak Chodjim dengan akalnya yang katanya nggak terbatas. Coba Pak Chodjim baca lagi Al-Qur'an tentang diwajibkannya wanita menutup sampai ke dada. Memang banyak sekali sekarang ini, yang kata-katanya santun tapi sangat menjerumuskan. [EMAIL PROTECTED] menulis: Pertama, Saya cuma mengambil kesimpulan dari petikan tulisan Anda "Maaf Mbak Mia, ajaran Islam tidak ada satupun yang konvensional dan tidak ada jawaban konvensional dalam Islam. Yang ada hanyalah: ajaran Agama Islam yang materinya harus terus diikuti manusia sepanjang jaman." __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Siapa itu He-Man alias Herri Permana?
Saya pikir kita harus waspada dengan membicarakan kepribadian anggota di milis umum tanpa seizin yang bersangkutan. Mas Abu Faris mengklaim bahwa Mas He-Man selalu telah mengirimkan virus dari Bandung melalui email. Menurut saya, itu bersifat tuduhan tanpa didasari bukti atau penjelasan logis. Yang tetapi pernah terjadi adalah orang lain telah menyalahgunakan alamat email dari Mas He-Man. Saya tidak mengetahui apakah orang lain itu juga mengirim virus, tetapi ia mengirim opini yang boleh dikatakan cukup bertentangan dari opini yang biasanya dianut oleh Mas He-Man. Soalnya dulu saya sempat berdebat dengan orang lain tersebut yang telah menculik alamat email Mas He-Man di milis lain. Sebagian tulisan orang lain atas nama He-Man terdapat juga dalam arsip milis ini di bagian paling awal. Selain itu, kita juga mengetahui bahwa ketika komputer kita diserang oleh virus, bisa menimpulkan bahwa virus tersebut menyebar lagi melalui email kita tanpa kehendak kita sendiri. Hal-hal seperti itu memang rumit untuk dibicarakan di milis, karena pembuktian sulit. Tetapi setelah saya sudah bertahun-tahun melihat sikap Mas He-Man di milis, semakin jelas bahwa berbagai tuduhan negatif yang dilontarkan kepada He-Man hanya bersifat fitnah. Salam, ayeye He-man dulunya aktivis Remaja Masjid Sunda Kelapa, karena tergusur dia lari ke Bandung dan selalu mengirimkan virus melalui email-emailnya. __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Sumber? - Re: Majalah Remaja Tentang Negara Berkembang
Silakan cek link berikut di bawah ini: Salam, ayeye Majalah ju:ni:k http://www.junik-magazin.de/ Link lain tentang ju:ni:k http://www.dw-world.de/dw/article/0,2144,1860988,00.html http://www.fr-aktuell.de/ressorts/kultur_und_medien/medien/?cnt=790692 __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah? (resend)
Mas Sutiyoso, mungkin di Mc Donalds kita harus membayar lebih dulu, sedangkan di warung kita baru membayar sesudah selesai makan, karena ada perbedaan dalam sistim organisasi. Meskipun demikian, saya belum mengerti link antara perbedaan organisasi di rumah makan dan cara berdiskusi dengan saya. Tentunya Mas Sutiyoso bebas untuk mengucapan maaf sebanyak-banyak yang dianggap perlu sebelum berdiskusi dengan saya :-) Soal pengunaan istilah-istilah seperti Barat, Selatan, Timur dan Utara guna mempermudah diskusi saya setuju saja selema kita ingat bahwa tujuan adalah untuk mempermudah dan tidak dianggap mutlak. Itu pragmatis saja supaya tidak selalu harus menulis tanggapan yang panjang seperti buku tebal untuk menjelaskan semua variasi :-) Menolak benturan budaya bukan berarti otomatis menolak adanya perbedaan. Kalau saya pribadi mengakui dan bahkan bersyukur adanya perbedaan, baik di tingkat budaya, di tingkat individual, dst. Mas Sutiyoso mengangut salah satu keyakinan dan itu tidak perlu dipermasalahkan. Demikian juga apabila orang lain mempunyai keyakinan lain atau tidak mempunyai keyakinan sama sekali. Semua itu ada di Timur, begitupun ada di Barat. Perbedaan proporsi mungkin lebih besar di antara negara / bagian negara daripada di antara Timur dan Barat. Maka dari situ, saya dari dulu menolak teori benturan ala Timur versus Barat setelah merasakan sendiri banyak perbedaan sebatas di Timur maupun sebatas di Barat, Utara, Selatan, dst. Tentu Mas Sutiyoso boleh mengritik Darwin, Freud, Marx atau Nietsche. Cuma kalau Mas Sutiyoso bilang bahwa Nietsche misalnya mengangkat dirinya sebagai Tuhan kecil karena tidak percaya keberadaan Tuhan, itu kayanya tidak klop tuh, karena tidak ada keterikatan emosional antara seorang yang tidak percaya Tuhan dan Tuhan. Selanjutnya tidak ada keinginan untuk mengambil ahli kekuasaan ala Tuhan karena hal-hal seperti itu tidak pernah dipercayai. Kemudian Mas Sutiyoso bilang bahwa insan-insan Timur pada takut kepada Tuhan dan takut melanggar aturan dari agama yang dianutnya, salah satunya adalah takut berzina karena takut dosa karena melanggar aturan agama atau kepercayaan yang dianut, takut kepada TUHAN, akibatnya insan-insan Timur ini jadi bereaksi terhadap akan adanya ATM Kondom ( yang sebenarnya sudah ada dibeberapa tempat di Indonesia ). Memang sebagian adanya demikian, baik di Timur maupun di Barat. Tetapi seperti juga di Barat, di Timur pun ada perbedaan. Adapula masrakyat di Timur yang tidak takut berdosa atau tidak menganggapnya sebagai dosa dilihat dari perilakunya dan fakta di lapangan bisa diobservasikan. Maka strategi Kondom untuk golongan seperti itu. Sedangkan untuk golongan lain mungkin strategi A (Abstinence) dan B (Be faithfull). Tadi kita kan membahas perbedaan dan perbedaan ada dimana-mana, termasuk di Timur dan di Indonesia, suatu solusi terhadap HIV/AIDS akan semakin efektif apabila memiliki berbagai cara yang bisa mengakomodasikan situasi semua lapisan masrakyat. Dengan kata lain, apa yang dianut oleh Mas Sutiyoso mungkin representatip untuk sebagian masrakyat di Indonesia, tetapi tidak mewakili semuanya. Seandainya semua orang Indonesia sepert Mas Sutiyoso, tidak akan ada kasus HIV/AIDS, tidak akan ada korupsi dan tidak akan ada tindakan kriminal lainnya di Indonesia. Ya kan? Tetapi belum tentu juga, sebab apa yang diklaim orang belum tentu dijalankan sendiri. Ada juga yang lebih takut dari sanksi sosial masrakyat daripada takut dari Tuhan dalam masalah keyakinan :-) Masalahnya, harus bisa mengakui perbedaan-perbedaan yang ada di Timur. Bukan hanya satu diakui dan yang lain-lain disembunyikan. Oh ya, dalam kebutuhan dasar ala Maslow terdapat juga cinta dan seks. Salam, ayeye Yth.. Mas Ayeye, Tadi malam anak-anak saya ngoyak-oyak / mengajak saya ke Mc Donald, tadi malem saya sibuk jadi baru hari ini saya bisa mengantar mereka ke MC. Donald. Saya jadi inget perbedaan sistim pembayaran di Mc Donald dan di Warong, kalau di Mc. Donald kita harus membayar dulu baru menyantap makanan yang kita pesan, kalau di Warong kita makan dulu baru setelah selesai makan lalu membayar makanan yang kita konsumsi. Diskusi dengan Mas Ayeye, saya harus menerapkan ilmu diatas, yaitu saya harus sesering mungkin mengucapkan permintaan maaf sebelum diskusi :) , siapa tahu saya membuat hati Mas Ayeye gundah karena diskusi-diskusi yang kita lakukan. Masalah Benturan Budaya tersebut mungkin, sekali lagi mungkin, sebagai wacana , saya bisa memikirkankannya, tapi sebagai realitas saya harus menolak keras adanya kemungkinan Benturan Budaya antara Barat dan Timur atau Antara Utara dan Selatan., saya harus menolak konsep benturan tersebut karena konsep hidup saya yang Universal dan Realitas way of life saya yang harus berperikemanusiaan. Sekali saya percaya dengan Benturan Budaya tersebut, berarti saya mengingkari kesatuan eksistensi yang saya yakini dan yang saya hayati
[wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah?
Terima kasih atas tanggapan, Mas Sutiyoso. Maaf, kemarin saya berpergian, sehingga baru bisa dilanjutkan. Soal saling lebih mengenal saya kira ada benarnya. Saya setuju dengan ini, Mas Sutiyoso dan seingat saya, tidak pernah saya kasih label apa-apa terhadap Mas Sutiyoso :-) Yang bilang bahwa Mas Sutiyoso dari Timur kan Mas Sutiyoso sendiri. Terus dalam kalimat yang sama Mas Sutiyoso menerangkan bahwa adalah fakta saya dari Barat. Ini sangat amazing (pinjam kata dari Mbak Mia :-), kok sampai Mas Sutiyoso bisa mengetahui dengan lebih baik daripada saya sendiri soal dimana saya lahir, dimana saya telah dibesarkan dan di lingkungan mana saya pernah dan masih hidup :-) Sepengetahuan saya, fakta tentang diri saya adalah bahwa saya termasuk golongan etnis kaukasian dan saya tidak suka bantah itu. Namun ketika kita mulai bicara soal budaya akan lebih rumit, karena budaya tidak berkaitan dengan ciri khas etnis tetapi lebih berkaitan dengan pengalaman hidup dan pengaruh lingkungan. Tetapi saya tidak sakit hati sama Mas Sutiyoso, karena adalah hal biasa bahwa kita suka mengasosiasikan dan membuat kesimpulan berdasarkan apa yang menurut kita obvious, dilihat dari luar. Cuma, jangan dianggap sebagai hal yang mutlak. Contohnya, ketika saya dalam kendaraan umum dan melihat penumpang yang berlanjut usia, saya juga cenderung akan menawarkan tempat duduk saya, meskipun bisa saja sang penumpang merasa terhina karena diasosiasikan dengan orang yang lemah secara fisik. Padahal ada juga orang yang berlanjut usia dan lebih kuat secara fisik dibandingkan orang yang lebih muda. Dalam hal ini, umur merupakan fakta, sedangkan kekuatan fisik adalah relatif. Kembali soal benturan budaya dan kondom, pada tulisan sebelumnya, Mas Sutiyoso telah mengemukakan bahwa benturan budaya terjadi pada kasus ATM Kondom itu, meskipun dalam tulisan terakhir membantah teori ala Samal Huntington tentang clash of civilisation. Menurut pendapat saya, kasus ATM Kondom bukan soal benturan antara budaya timur dan barat, tetapi lebih soal idealisme dan pragmatisme. Salam, ayeye *** Yth. Mas Ayeye, Mungkin kita harus saling mengenal lebih dalam lagi, kalau Mas Ayeye baca posting-posting saya pasti akan menemukan diri sutiyoso yang universal, yang selalu mendambakan persaudaraan barat-timur, utara-selatan Menurut saya dan menurut keyakinan saya, manusia itu asalnya dari satu Bapak, yaitu Nabi Adam, jadi tidak ada alasan bagi saya untuk yang merasa paling benar sendiri, karerna kebenaran hanyalah milik dari Tuhan yang menicptakan seluruh alam semesta. Benar sekali kata - kata Mas Ayeye, dan saya mengacungkan ibu jari saya kepada Mas Ayeye karena tidak meyakini pendapat Pak Samuel Huntington, kalau boleh jujur sayapun tidak mengamini pendapat Pak Samuel Huntington ( mohon maaf saya tujukan kepada Pak Samuel Huntington ), karena menurut pendapat saya pendapat beliau bertentangan dengan faham saya, karena ajaran dari pada Bapak Ibrahim ( Nabi Ibrahim ) adalah ajaran yang Rahmatan Lil A'alamin, yaitu ajaran yang membawa rahmat untuk seluruh umat manusia, baik dia di Barat, timur, utara ataupun diselatan and seluruh alam semesta. Yang terhormat Mas Ayeye, sekali lagi saya mohon maaf kalau ada kata-kata saya yang tidak berkenan dihati Mas Ayeye, saya mencoba dengan keras untuk hati-hati sekali diskusi dengan Mas Ayeye supaya tidak ada salah pengertian, karena saya ingin sekali saya bisa bertukar pikiran dengan Mas Ayeye. Mas Ayeye, adalah merupakan fakta bahwa saya dari timur dan Mas Ayeye dari barat, itu kenyataan yang harus kita terima untuk saling mengenal dan belajar, bukan untuk saling menghujat ( semoga diantara kita tidak ada saling menghujat ). Kalau saya mengatakan Mas Ayeye dari barat tidak otomatis lalu Mas Ayeye menganut faham-nya Children of God atau kebebasan Sex dan sebaliknya saya dari timur pasti menganut faham yang alim, tidak demikian, justru bisa sebaliknya, orang timur bisa lebih brengsek. Faham yang saya anut mengajarkan bahwa saya dilarang untuk menjudge orang lain karena orang lain mungkin justru lebih baik dari kita. Saya menggunakan kata-kata Barat dalam arti kebudayaan, dengan jujur saya akui orang Barat lebih maju kecerdasan intelektualnya, sedangkan orang Timur mempunyai kelebihan dalam bidang kecerdasan spiritualnya, itu pendapat subyektif saya, bisa benar, bisa salah, dan kelebihan - kelebihan itu bisa kita gunakan sebagai sarana untuk saling mengenal, belajar dan melengkapi untuk "kemanusiaan". Menurut saya perbedaan adalah hikmah, perbedaan adalah ilmu, perbedaan adalah kebijaksanaan. Saya kira memang Mas Ayeye salah paham dengan saya, saya tetap berpegang pada prinsip bahwa Barat dan Timur harus saling mengenal dan belajar. Seperti yang telah saya kemukakan kepada Mas Ayeye pada posting saya beberapa bulan yang lalu bahwa saya mempunyai ibu angkat di Barat, saya sering berfikir bahwa kebaikan ibu angkat saya yang dibarat hanya bisa dika
[wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah?
Terima kasih atas penjelasan, Mas / Mbak. Saya sepakat bahwa karakteristik budaya lokal perlu diperhatikan bahkan itu adalah faktor yang penting. Karena apa yang menurut saya terjadi di sebagian lapisan masrakyat di Indonesia adalah penyimpangan antara nilai-nilai kebudayaan yang dipertahankan di muka umum dan perilaku sendiri. Contohnya, semua pada protes pornografi, tetapi banyak yang diam-diam adalah konsumen sekaligus. Coba saja dipikirkan, seandainya jumlah konsumen hanya sedikit, produk komersial pornografi bakalan akan laku di Indonesia dan tidak perlu meributkan pornografi. Tetapi yang ingin saya tekankan di sini bukan soal moral yang berkurang, tetapi penyimpangan itu yang menciptakan situasi dilematis. Dalam skenario buruk penyimpangan itu bisa menjadi bom waktu dalam kasus peningkatan HIV/AIDS. Menurut saya, pandangan masrakyat Thailand soal seks di luar nikah pada umumnya tidak jauh berbeda dengan banyak masrakyat di Indonesia. Prostitusi dalam skala besar di Thailand boleh dikatakan merupakan phenomena yang relatip baru. Perkembangan dimulai dengan para imigran pria dari Cina yang mulai menetap di Bangkok, khususnya di daerah Sampeng mulai abad ke-19. Karena para pria hidup terpisah dari keluarga mereka, akhirnya prostitusi mulai berkembang dengan datangnya para perempuan PKS (pertamanya dari Cina juga) untuk melayani para pria imigran. Dulu para perempuan PKS hanya diizinkan untuk tinggal di dareah Sampeng dan diharuskan memakai nama Mia Kim sebagai tanda pengenal PKS. Prostitusi di masrakyat Thailand mulai lebih populer waktu kehidupan poligam sebagian elit mulai diketahui oleh kalangan lebih luas. Selanjutnya industri seks pernah mengalami boom di perang Vietnam dan dilanjutkan dengan turisme seks. Kalau kita melihat sekarang, bagian prostitusi terbesar terjadi di kalangan lokal. Boleh saja dibilang sudah menjadi kebutuhan di sebagian masrakyat. Masalahnya, di Thailand keperawanan masih tetap dianggap penting, sedangkan umur pernikahan di daerah perkotaan semakin meningkat. Oleh karena itu, para pemuda sering tidak bisa berhubungan intim dengan kekasih mereka sebelum nikah, maka kebanyakan lari ke tempat prostitusi untuk memenuhi kebutuhan seksual mereka di sana. Lagi, ini soal penyimpangan antara realita lingkungan yang telah berubah dan nilai-nilai masrakyat yang statis. Benar ada banyak keluarga, khususnya yang miskin di Thailand, terutama di daerah Utara dan Utara/Timur yang menjual anak-anak perempuan mereka. Kemudian anak-anak mereka dipaksa menjadi PKS. Tetapi bukan berarti para keluarga setuju anak-anak perempuan mereka menjadi PKS, tetapi ada di antaranya yang tidak melihat jalan lain, karena meraka dalam keadaan ekonomi darurat, misalnya telah menjadi korban hutang yang berlimpah akibat bunga eksesif. Atau kejadian lain seperti penyakit yang memerlukan biaya pengobatan tinggi dalam relasi standar ekonomi mereka. Di kampung-kampung, umur nikah masih relatif mudah dan angka perceraian tinggi. Sering para gadis ditinggalin begitu saja oleh suami mereka setelah menikah dan mempunyai anak. Ada juga anak perempuan yang memiliki loyalitas tinggi sekali sama orang tua hingga mengorbankan diri. Ada pula yang dibohongi oleh agen-agen yang menjanjikan pekerjaan di restoran, pabrik atau di toko. Di samping itu, banyak perempuan PKS tidak terbuka dengan orang tuanya soal pekerjaan mereka yang sebenarnya. Semuanya itu mencerminkan bahwa masrakyat Thailand bukan bangga dengan prostitusinya, malahan sebaliknya. Di Indonesia juga banyak keluarga yang menjual anak perempuan mereka yang nanti dijadikan sebagai PKS, kadang-kadang mereka tidak tahu karena dibohongi. Masih banyak motif lain, termasuk para perempuan yang rela turun ke bidang seks komersial karena ingin memperbaiki keadaan ekonomi mereka, meskipun mereka tidak terpaksa sekali, dll - baik di Thailand maupun di Indonesia. Seperti dengan banyak masalah rumit lainnya, memang tidak ada solusi yang instan dan gampang. Jelas naif ketika kita mengharapkan bahwa dengan sekedar memberikan fasilitas ATM Kondom, masalah HIV/AIDS dapat diatasi dengan segara. Sama naifnya kalau kita berharap bahwa dengan undang-undang anti-pornografi tidak akan ada pornografi yang beredar lagi di masrakyat. Saya setuju sekali dengan Anda, larangan semata tanpa alternatif hanyalah pembodohan belaka. Salam, ayeye ** -deleted ** = Masalah na Kang juga buat Kang Ayeye, kita juga tidak bisa melepas karakteristik budaya kita terhadap seks itu sendiri ketika kita mau mensosialisasikan kondom dengan mengacu kepada keberhasilan di thailand. Artinya jangan memakai standard dari luar yang memang berbeda dengan diri kita sendiri.boro-boro untung malah nanti bisa buntung;) seks di dalam masyrakat thailand umumnya sudah menjadi satu komoditi umum. kita bisa dengan mudah menemukan banyak keluarga miskin yang memperkerjakan anak perempuan atau laki
[wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah?
Terima kasih, Mas Sutyioso. Sebenarnya Mas Sutyioso tidak perlu meminta maaf kepada saya, karena tidak ada kesalahan sama saya :-) Soal benturan budaya :-) ... maaf Mas Sutyioso, ini bukan soal benturan budaya, tetapi ini soal saling menjelaskan, saling meluruskan serta saling membagikan ilmu dan pengalaman. Dalam tanggapan sebelumnya, Mas Sutyioso hanya menulis dua kalimat yang menyebut para inisian ATM Kondom sebagai tidak bertanggung jawab dan bertanya siapa pihak tersebut. Itu kan tuduhan yang kuat dan kalau kita sendiri memang mau bertanggung jawab, maka hanya wajar kalau kita memberikan penjelasan lebih dalam. Mungkin akan benar atau salah, tetapi setidaknya kita sudah berusaha dengan serius dan tidak hanya asal menuduh dengan menulis dua kalimat yang bombastis dan beres :-) Tadi Mas Sutyioso juga menunjukkan niat bertanggung jawab dengan kasih tahu bahwa belum sempat memberi balasan. Jadi nanti kalau ada balasan saya akan bersyukur, tetapi kalau tidak, saya tidak akan berprasangka buruk kepada Mas Sutyioso, karena saya menyadari bahwa kadang-kadang kita bisa berhalangan, meskipun niat baik tetap ada. Salam, ayeye Yth. Mas Ayeye, Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, untuk menghindari benturan budaya antara saya dengan Mas Ayeye, untuk sementara saya belum bisa memberi balasan kepada Mas Ayeye, semoga Mas Ayeye maklum. :) good night. __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?
Ikut nyimbrung :-) Mbak atau Mas Wida boleh saja mempunyai pendapat bahwa dengan diadakan ATM Kondom, budaya seks bebas akan semakin besar. Tetapi hingga sekarang pendapat Anda belum didasari atas argumentasi yang memadai dan malahan ingin menutupi diskusi dengan nada emosional dan berkeras kepala. Kita boleh saja menjadi emosional terhadap sesuatu, namanya juga manusia. Tetapi kadang-kadang ada gunanya kalau kita tetap bersabar dan terus mempelajari persoalan yang tadi membuat kita menjadi emosional. Mending emosi dijadikan sebagai motivasi untuk terus mencari ilmu daripada untuk menyerah :-) Menurut pengalaman pribadi saya, aktifitas seksual di luar nikah bukan merupakan phenomena baru di Indonesia, baik di antara remaja maupun dewasa. Tetapi setelah masa ORBA, seksualitas mulai dibicarakan dengan lebih terbuka di ruangan publik, sehingga siapa yang baru dengar tentang kasus seksual cenderung memahaminya sebagai hal yang baru, apalagi yang kuper, padahal bukan. Perkembangan yang sejenisnya pun pernah dialami oleh masrakyat di negara-negara lain. Perubahan dalam perilaku secara umum lebih banyak didorong oleh perubahan lingkungan sekitarnya seperti disebabkan oleh proses modernisasi, baik di kota maupun di daerah, daripada oleh pengaruh budaya luar. Hal itu sudah dijelaskan dengan baik sekali oleh Mas Arcon dan Mas He-Man. Strategi menyalahkan budaya asing atas perkembangan yang kurang disenangi sudah ada pula sejak jaman dahulu. Kita tidak menolak adanya pengaruh dari budaya luar, tetapi seberapa besar pengaruh dari budaya itu terhadap perilaku seksual? Coba Anda berdiskusi dengan nenek-nenek dan kakek-kakek Eropa atau Amerika Serikat (misalnya) tentang seksualitas. Kayanya masih banyak juga yang tidak akan mentolerir seks di luar nikah. Jangan kaget ketika di antara mereka ada yang menyalahkan budaya Asia atau Afrika atas keburukan moral generasi muda, khususnya masih di jaman tahun 60-70an. Sama saja toh :-) Di pihak lain, saya pernah membaca beberapa majalah lokal yang sensual, misalyna soal pembahasan tentang masalah seksual. Anehnya, atau justru tidak aneh, pengalaman serta pertanyaan-pertanyaan mengenai seks ditulis oleh orang Indonesia, banyak yang statusnya belum berumah-tangga. Tetapi gambar-gambar sensual justru lebih sering menampilkan manusia kaukasian yang berwarna kulit putih. Padahal kebutuhan seksual bukan diciptakan oleh suatu kebudayaan atau agama, tetapi sudah menjadi kodrat biologis manusia dari dahulu. Budaya maupun agama dapat saja mempengaruhi pandangan terhadap seksualitas, tetapi tidak akan mampu untuk mengubah seksualitas sendiri. Ketika suatu agama atau budaya tidak membenarkan hubungan seks di luar nikah, sementara semakin banyak pemuda/pemudi tidak mendapat kesempatan untuk menikah, maka akan semakin sulit untuk tetap menjadi abstinen dari hubungan intim. Terlepas dari adanya ATM Kondom atau tidak. Itu saya kemarin sebut sebagai penyimpangan antara kebudayaan dan realita di lapangan yang lebih banyak telah disebabkan oleh proses modernisasi. Salam, ayeye Terimakasih atas faktanya bung Donie. Dan fakta itu -menurut pertimbangan saya- AKAN SEMAKIN BERTAMBAH BESAR dengan diadakannya ATM Kondom. Budaya seks bebas yang semakin membesar, hanya akan menambah pelaku HIV / AIDS. Bukan penularan kepada pelaku pasif, melainkan akan menambah banyak pelaku aktifnya. Cari cara lain untuk HIV / AIDS, tetapi itu bukan ATM Kondom. Dan untuk bung Ari, jika budaya di luar sana akan membuat bangsa ini rusak bergelimang dosa zina, ya! memang lebih baik kita menutup diri sebisa mungkin. Dari pada bangsa ini semakin rusak akibat perbuatan zina, mari kita tolak sekuat tenaga arus budaya luar itu. Saya tidak akan membiarkan bangsa ini bergelimang dalam dosa zina mulai dari generasi mudanya. Saya tidak akan menanggapi lagi thread ini. I think I have made my self clear enough. Say NO! to ATM Kondom! Salaam... __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go
[wanita-muslimah] Re: ATM Kondom, Perlukah?
Saya kira Mas Donnie sudah menjelaskan dengan baik sekali tentang ATM Kondom sebagai salah satu bagian [C] strategi untuk mengurangi dampak negatip terhadap masrakyat soal HIV/AIDS, selain Abstinence [A] dan Be faithful [B] beserta memberikan informasi yang akurat dan lengkap kepada semua lapisan masrakyat. Mungkin Mas Sutiyoso bisa menjelaskan apa yang tidak bertanggung jawab di sini. Sedangkan Mbak Wida Kusuma berassumsi bahwa ATM Kondom hanya akan mendorong para pemuda/pemudi untuk melakukan seks bebas. Hal itu bisa saja terjadi dalam beberapa kasus tersendiri dan itu layak diakui. Tetapi ini lebih menyangkut para kasus hubungan seksual yang bersifat terencakan. Sedangkan saya menduga, baik berdasarkan literatur yang saya pernah baca maupun pengalaman sendiri di lapangan, lebih banyak pemuda/pemudi justru (masih) melakukan hubungan seksual secara spontan (di Indonesia). Setidaknya di masa awal dimana mereka belum berpengalaman. Jelas hubungan seksual yang spontan lebih beresiko lagi dan penyediaan ATM Kondom tidak sedemikian berpengaruh di sini, karena pengunaan kondom hanya bisa mengurangi resiko apabila sudah dipakai sebelum berhubungan seks dan bukan sesudahnya. Maka penyediaan ATM Kondom bukan bertujuan untuk mempromosikan seks bebas kepada siapa saja, tetapi ditujukan kepada golongan yang melakukan aktivitas seksual beresiko dan tetap tidak berubah perilakunya untuk menjadi golongan [A] atau [B], termasuk kepada pasangan mereka yang setia. Dengan demikian, golongan yang melakukan aktivitas seksual beresiko justru mendapat alat untuk bertindak secara lebih bertanggung jawab [dan terencana]. Sedangkan pasangan mereka memperoleh alat untuk memproteksi diri.Tetapi strategi belum berhenti di sini bagi golongan [C], karena penyediaan kondom tidak langsung mengakibatkan pengunaan kondom secara otomatis. Tolong diingat bahwa kita tidak hidup di negara atau dunia yang sempurna seperti kita mungkin cita-citakan. Saya juga punya anak-anak remaja dan konsern saya tidak kurang. Karena bagian strategi [A] dan [B] pada dasarnya sudah aktif di Indonesia sejak banyak orang belum mengetahui soal keberadaan HIV/AIDS. Tetapi belum pernah cukup dan tidak akan cukup. Bagian strategi [C] pun tidak akan cukup sampai sempurna, karena selalu akan ada manusia yang melakukan hubungan seks beresiko tinggi tanpa mengunakan alat proteksi, meskipun sudah dewasa dan memiliki kesadaran penuh tentang akibat HIV/AIDS. Di sebagian negara yang telah mengimplementasi strategi untuk golongan [A], [B] dan [C], siapapun yang mengidap HIV/AIDS dan mengetahui hal itu, serta menularkannya kepada orang lain melalui hubungan seks beresiko tinggi, akan diberlakukan seperti seorang pembunuh oleh hukum. Setidaknya selama semua bagian strategi aktif, termasuk pelayanan informasi yang akurat dan lengkap, peningkatan kasus HIV/AIDS sempat terjadi tertekan. Masalah HIV/AIDS menjadi juga rumit karena menyangkut salah satu kebutuhan biologis manusia yang bukan hanya kebutuhan fisik semata, tetapi juga kebutuhan psikologis. Generasi muda semakin dibebani dengan pendidikan yang bagus supaya nanti bisa memperoleh pekerjaan yang layak untuk memilih masa depan yang lebih terjamin secara ekonomi. Akibatnya, umur nikah semakin meningkat dan semakin rumit pula, mulai dari pesta pernikahan hingga ke urusan hukum. Dilema semakin membesar karena di sisi lain kebutuhan seksual tidak bisa diundur secara seragam sampai kapanpun, karena manusia tidak bisa melepaskan diri dari kodrat biologis dalam waktu seketika. Beda dengan generasi lama yang banyak sudah nikah dengan umur belasan tahun serta tidak pernah terkonfrontasi dengan dunia konsumtif seperti para pemuda/pemudi sekarang. Sudah lama tidak ada keseimbangan lagi antara nilai moral yang masih mendominasi forum formal dan kondisi lingkungan nyata. Situasi seperti ini suka menghasilkan produk-produk yang semakin bisar dan absurd seperti kita bisa menyaksikan sekarang sebelum akan terjadi penyesuaian lagi. Tidak tahu bentuknya bagaimana nanti. Salam, ayeye ** From: SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO <[EMAIL PROTECTED]> Date: Mon Jan 9, 2006 10:11 pm Subject: Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? Pertanyaannyatujuan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab merusak generasi muda itu apa ya ? Siapa tho yang punya ide ATM - Kondom itu ? wassalam [EMAIL PROTECTED] wrote: ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan Mahasiswa yang berpacaran melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni situs-situs porno di warnet, atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka mereka akan mencobanyan sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa bodoh dengan berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa kita tidak? Kita sedang menuju kemajuan! Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur currr!!! Percayalah!!! Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran generasi muda Indonesia akibat pornografi dan kemudahan fasilitas
[wanita-muslimah] Re: Setara Praktik Pelacuran
Boleh saja membedakan nikah mutah dan nikah sirrih. Tadi saya menyebut nikah sirrih dalam paragraf terakhir untuk para pasangan campuran yang hidup di Indonesia dalam konteks umum, jadi bukan sebatas kasus kawin kontrak seperti terjadi di Jepara. Malahan saya lebih mengarah kepada kasus-kasus dimana pria maupun perempuan dalam kondisi setera dan memiliki kesadaran tentang model nikah sirrih. Soal status nikah mutah, saya cenderung akan bilang sah secara formalitas agama, tetapi tidak resmi secara negara :-) Mengenai menyimpang dari kebiasaan masrakyat umum, mungkin karena model nikah mutuh di Jepara dikasih aturan tambahan seperti batas waktu, soal keuangan, dll, sehingga lebih memperlihatkan suatu jenis transaksi usaha daripada tujuan membina keluarga dan tujuan mulia lainnya. Di sisi lain, kontrak jenis itu cenderung lebih transparen dan tidak memberi harapan yang berlebihan kepada pihak perempuan. Oleh karena demikian, sebagian orang menyamakan model nikah seperti itu dengan pelacuran. Kalau saya lebih melihatnya sebagai wilayah yang abu-abu, karena sebagai pihak luar tidak bisa melihat niat mereka yang bersangkutan. Bisa juga dalam sebagian kasus sex for money dan sebaliknya mendominasi pada permulaanya, tetapi kemudian berubah dengan waktu. Dalam model nikah konvensional hal yang sama bisa juga terjadi dimana para calon mempunyai niat yang serupa. Kita tidak bisa mengetahui niat orang lain dengan pasti. Kadang-kadang kita yang lagi semangat dalam idealisme suka lupa pada realita kita dan lingkungannya sendiri :-) Tidak jarang saya perhatikan bahwa masrakyat suka jahat (sering tanpa disadari sendiri) terhadap mereka yang kelihatan dari luar menyimpang. Mungkin hanya bermaksud untuk bergossip atau memberikan pendapat yang dianggap benar, padahal hati yang disakiti. Sedangkan siapa yang (kelihatan) tidak menyimpang dari luar belum tentu tidak menyimpang juga dari dalam :-) Salam, ayeye ** bagaimana kalau kita bedakan saja istilah nikah mut'ah dan nikah syirri. keduanya memang tidak diakui secara legal, tapi kalau nikah mut'ah lebih legal secara agama krn tetap harus ada wali dan saksi dalam akadnya. sehingga baik wanita dalam ekonomi lemah atau berkecukupan mengetahui dengan sadar konsekuensinya, begitu juga keluarganya. Sementara nikah syirri, tidak membutuhkan wali dan saksi dalam prosesi akad, cukup dengan orang yang dipercaya utk menikahkan seperti penghulu, imam, guru ngaji, dll. Sehingga seringkali wanita dalam kondisi "terjepit" ataupun tidak memiliki wawasan yang luas sering kali terjebak dalam pernikahan model ini. Jadi kasus perempuan Jepara dengan pria asing, kelihatannya lebih mengarah pada model mut'ah. Tentu saja ini resmi, tapi masih dilihat sebagai penyimpangan krn menyimpang dari kebiasaan normal masyarakat umumnya. kalau dipikir2 bisa benar juga fenomena ini dilihat sebagai praktik pelacuran yng dibungkus agama. Maka seperti juga pelacuran, solusinya harusnya membantu perekonomian rakyat jepara. ayeye <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sepengetahuan saya, kawin kontrak tidak memiliki legitimasi hukum di Indonesia. Maka sejak permulaan, kedua pihak harus rela untuk mengabaikan segala tuntutan secara hukum dari hak-hak yang bisa diharapkan dari perjanjian tersebut. Soal unsur merugikan perempuan dalam segala aspek, saya kira ini berkaitan dengan keberdayaan untuk dapat memilih. Para perempuan yang tidak tertekan secara ekonomi dapat menentukan pilihan mereka secara bebas alias mempunyai pilihan. Sedangkan fenomena kawin kontrak di satu sisi muncul karena kekurangberdayaan sebagian perempuan yang lemah secara ekonomi. Unsur merugikan terhadap pihak perempuan terjadi karena faktor ekonomi lebih berpengaruh dalam transaksi kawin kontrak, sehingga pihak pria asing yang berkuasa dalam menentukan isi janji kontrak nikah. Tetapi secara hukum malahan pria asing berada di pihak lemah, maka peran hukum sengaja dihindari. Soal essensi kawin mutah seperti diklaim oleh Mas Ibnu Qoyim yang hanya untuk senang-senang, mengapa sampai ada kasus kawin mutah / kawin kontrak yang berjangka panjang hingga bertahun-tahun? Apa motivasi sesungguhnya sampai seorang pria asing kawin kontrak dengan perempuan dari Jepara dan seberapa dominannya faktor senang-senang selama masa kontrak yang bertahun-tahun? Apakah hal itu pernah diteliti lebih dalam, sehingga tidak berhenti pada kesimpulan tertentu? Lagi soal unsur merugikan dari kaca mata legal, sebagian pasangan campuran yang hidup di Indonesia malahan menganggap nikah resmi lebih merugikan daripada nikah mutah /sirrih, terutama dinilai dari status kewarganegaraan anak campuran. Buat apa nikah resmi kalau toh tetap tidak diakui secara hukum maupun sosial? Salam, ayeye __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com ---
[wanita-muslimah] Re: Setara Praktik Pelacuran
Sepengetahuan saya, kawin kontrak tidak memiliki legitimasi hukum di Indonesia. Maka sejak permulaan, kedua pihak harus rela untuk mengabaikan segala tuntutan secara hukum dari hak-hak yang bisa diharapkan dari perjanjian tersebut. Soal unsur merugikan perempuan dalam segala aspek, saya kira ini berkaitan dengan keberdayaan untuk dapat memilih. Para perempuan yang tidak tertekan secara ekonomi dapat menentukan pilihan mereka secara bebas alias mempunyai pilihan. Sedangkan fenomena kawin kontrak di satu sisi muncul karena kekurangberdayaan sebagian perempuan yang lemah secara ekonomi. Unsur merugikan terhadap pihak perempuan terjadi karena faktor ekonomi lebih berpengaruh dalam transaksi kawin kontrak, sehingga pihak pria asing yang berkuasa dalam menentukan isi janji kontrak nikah. Tetapi secara hukum malahan pria asing berada di pihak lemah, maka peran hukum sengaja dihindari. Soal essensi kawin mutah seperti diklaim oleh Mas Ibnu Qoyim yang hanya untuk senang-senang, mengapa sampai ada kasus kawin mutah / kawin kontrak yang berjangka panjang hingga bertahun-tahun? Apa motivasi sesungguhnya sampai seorang pria asing kawin kontrak dengan perempuan dari Jepara dan seberapa dominannya faktor senang-senang selama masa kontrak yang bertahun-tahun? Apakah hal itu pernah diteliti lebih dalam, sehingga tidak berhenti pada kesimpulan tertentu? Lagi soal unsur merugikan dari kaca mata legal, sebagian pasangan campuran yang hidup di Indonesia malahan menganggap nikah resmi lebih merugikan daripada nikah mutah /sirrih, terutama dinilai dari status kewarganegaraan anak campuran. Buat apa nikah resmi kalau toh tetap tidak diakui secara hukum maupun sosial? Salam, ayeye http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_c&id=203932 Rabu, 28 Des 2005, Setara Praktik Pelacuran Seharusnya kaum wanita menolak untuk dinikahkan secara kontrak karena dari segala aspek mereka dirugikan. Peneliti LIPI Bidang Agama, Sosial, dan Kemasyarakatan Ibnu Qoyim Ismail menjelaskan hal tersebut. Apa pendapat Anfa mengenai ekspatriat yang berbisnis di Indonesia memilih kawin kontrak? Mazhab Suni, yang banyak dianut masyarakat Indonesia, secara tegas melarang kawin kontrak. Sementara itu, ajaran Syiah, ada yang membolehkan. Tapi, bila merujuk ke ajaran Syaidina Ali, kawin kontrak tidak diperbolehkan. Jadi, secara fikih, itu batal. Banyak mudaratnya. Mengapa ada istilah kawin kontrak? Riwayatnya, istilah kawin kontrak muncul pada zaman hijrah Nabi Muhammmad SAW dari Madinah ke Makkah dan waktu banyak meninggalkan keluarga. Karena syahwat itu naluri yang tidak bisa ditahan, waktu itu dibolehkan kawin kontrak atau kawin mutah. Tapi, setelah itu turun wahyu yang melarang untuk melakukan kawin mutah. Selain itu, kawin kontrak jelas merupakan kebalikan dari tujuan perkawinan, yaitu membentuk keluarga sakinah. Sebab, kawin mutah secara esensi hanya untuk senang-senang. Bisakah dianggap sebagai bentuk penyimpangan sosial? Dari sisi nilai keagamaan, jelas itu melanggar aturan. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, manusia terkadang mengikuti nafsu binatang. Mereka melanggar norma-norma kehidupan. Apakah dalam kontrak pihak perempuan bisa dianggap sebagai pelacur? Kalau melihat esensi dalam kawin kontrak, jelas wanita itu dibayar dalam jangka tertentu. Bisa juga diposisikan sebagai wanita bayaran atau pelacur. Sebab, perkawinan tidak mengenal batas waktu kapan harus berpisah. Dalam kawin kontrak, posisi perempuan lemah, bagaimana seharusnya? Kaum perempuan harus menolak karena dari segala aspek mereka dirugikan. Pertimbangan religi tidak menjadi pertimbangan lagi karena hanya memikirkan waktu sesaat untuk kesenangan semu. Perlu ada fatwa yang mengatur tentang kawin kontrak? Mungkin, dalam hal ini MUI sudah mengeluarkan fatwa. Yang jelas, para ulama sudah sepakat bahwa kawin kontrak dilarang agama. (ade) PROFIL PENELITIAN PENELITI : Dian Wida Kiswari JENIS PENELITIAN : Kualitatif METODE PENELITIAN : Metode Historis TEKNIK PENGAMBILAN SAMPLE : Purposive sampel SUBJEK PENELITIAN : Tujuh pasutri LOKASI PENELITIAN : Jepara WAKTU PENELITIAN : Januari - April 2005 __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis
[wanita-muslimah] Re: Sahkan UU Antipornografi
Benar Mbak Yasmina, masalah mengapa seorang memperkosa pada dasarnya lebih kompleks dan abstrak karena lebih berkaitan dengan psikologi pelaku dan bukan ketertarikan seksual. Maka ketika seorang pelaku ditanya atas motifnya, tidak mungkin ia menjawab secara ilmiah dengan menerangkan profil psikologi dia :-) Paling menjawab seperti: oh tadi saya nonton film xxx atau saya tergoda oleh korban yang berpakaian menarik, dll. Kemudian media atau pencerita hanya menyampaikan apa yang disebut tadi oleh pelaku ala copy paste tanpa memberikan keterangan ilmiah, sehingga mitos semakin jadi, khususnya bagi masrakyat yang cepat puas dengan jawaban yang gampang dan instan. Dalam hal ini keinginan seksual yang menyebabkan manusia melakukan hubungan intim tidak dapat disamakan dengan penyebab tindakan perkosaan seorang pelaku. Seperti kata Mas He-Man memperkosa itu beda dengan hubungan seks biasa yang sukarela. Maka cara untuk membatasi dorongan seksual (umpamanya) tidak akan jalan untuk tindakan perkosaan. Seperti obat sakit kepala tidak tepat digunakan untuk menyembuhkan sakit perut, padahal sama-2 obat dan sama-2 sakit :-) Memang pakaian minim tidak selalu menambah persepsi erotis dan bahkan bisa sampai membunuh erotik, jadi kontra-produktif hahaha. Termasuk sebaliknya, misalnya ada tujuan untuk berpenampilan tidak erotis dengan memakai pakaian lebih tertutup, eh malahan menjadi lebih sexy :-p Meskipun selalu ada unsur subyektif, tetapi saya pernah lihat tempat FKK dimana semua orang telanjang, lebih sering sich di masa masih anak-2. Eh taunya suasana sangat tidak erotis dan memang tujuan tempat seperti itu bukan berfokus kepada erotik, tetapi kepada alam. Mungkin bagi orang yang belum pernah melihat dan merasakan (yang terakhir penting) akan menganggap bahwa di tempat seperti itu akan terjadi yang nggak2, padahal sama sekali tidak. Beda dengan melihat gambar-2 orang yang lagi berada di tempat FKK. Maksudnya, yang kadang-2 kelihatan sebegitu jelas (obvious), belum tentu menjadi jelas dalam arti yang sesungguhnya :-) Salam, ayeye * Hi mas Ayeye ...:-) Di Indonesia sudah umum kalau pemerkosa ditanya, mereka jawab korbannya yang berbaju minim jadi dia terangsang. Atau pemerkosa itu juga beralasan bahwa dia jadi pemerkosa karena nonton film XXX atau (bener ya ini kategori film yang gitu2?). Ini mungkin yang dinamakan budaya mencari kambing hitam untuk setiap masalah - selalu nyari pihak lain atau sesuatu yang harus disalahkan atas setiap kesalahannya. Padahal masalahnya di diri pemerkosa yang tidak bisa mengendalikan dirinya termasuk dalam pemenuhan kebutuhan seksualnya dan tentu saja kelainan karena rasa sukanya terhadap kekerasan, orang normal gak mungkin tega lah maksa perempuan untuk memenuhi kepuasannya sendiri. Bagaimana dengan kasus pemerkosa nenek2 atau anak2? Mas Ayeye, bukan jijih tapi jijik atau kadang2 saya pelesetkan dengan kata jijay - mungkin ini mas Ayeye hanya salah ngetik ya. Baju minim bisa juga menimbulkan rasa jijik jika minimnya juga dengan sikap tubuh yang sangat menggoda, jadi vulgar begitu? atau pakai baju minim menjijikan karena ternyata kulitnya penuh bekas luka atau bekas borok ...:-) salam Aisha __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Sahkan UU Antipornografi
Sahkan UU Antipornografi -deleted >Faktor pemicu perkosaan makin lengkap dengan minimnya keimanan >yang dimiliki seseorang. "Kalau tidak kuat imannya, tidak akan >bisa mengendalikan diri sehingga berbuat di luar aturan agama," >katanya. Menurut saya, lebih tepat jika dikatakan bahwa sikap mengendalikan diri tergantung dari disiplin seseorang daripada keimanan, karena intinya adalah disiplin. Tetapi untuk konteks pelaku perkosaan, faktor disiplin dalam arti menahan diri tidak bisa dijadikan sebagai kriteria umum, karena di antara lain, terdapat berbagai jenis profile seorang pelaku: http://en.wikipedia.org/wiki/Rape#Rapist_profiles Lagipula, tindakan perkosaan dianggap sebagai tindakan kriminal oleh kebanyakan lingkungan sosial (negara), terlepas dari karakteristik keimanan yang dimiliki oleh para penduduknya. Oleh karena itu, analogi antara pemicu pemerkosaan dan faktor keimanan seperti terungkap oleh Prof. H. Dadang Kahmad saya menilai sebagai ambigius dan tendensius. >Belum lagi dengan kondisi lingkungan dan pergaulan yang >cenderung mengumbar aurat akibat "minimnya" >busana. "Bagaimanapun, pakaian minim mengundang sahwat laki >laki. Padahal, bukan hanya sebatas tren, berpakaian minimalis >membuat anak perempuan dan gadis tidak memiliki perlindungan >memadai,"ujarnya. Pakaian minim bisa mengundang ketertarikan seksual, tetapi bisa juga mengurangi ketertarikan seksual, misalnya karena menimpulkan rasa jijih, dll. Terlepas dari itu, ketertarikan seksual tidak bisa disamakan atau disambungkan dengan tindakan perkosaan, karena gairah seksual tidak menjurus kepada tindakan perkosaan, kecuali bagi pelaku yang mewujudkan kepuasan seksual melalui tindakan kekerasan. Dalam pengecualian ini, keterampilan fisik korban tidak menjadi relevan. Dengan menimpulkan bahwa gairah seksual, karena pakaian yang minim, mengakibatkan perkosaan malahan lebih menjurus kepada penyalahan terhadap korban dan bisa dikategorisir sebagai mitos: http://en.wikipedia.org/wiki/Rape#Victim_blaming >Dadang juga menunjuk faktor imitasi dari gaya berpakaian artis >maupun gambar di media massa yang "mencuci" pemikiran kaum >hawa. "Untuk itu, harus segera dibahas dan disahkan UU Anti >pornografi dan Pornoaksi untuk lebih melindungi anak dan remaja >kita. Kita juga merasa heran, mengapa Indonesia yang mayoritas >Muslim malah belum memiliki UU tersebut," katanya. Secara pribadi saya bisa menerima serta mendukung bahwa adanya pengaturan yang melindungi warga yang di bawah umur maupun warga dewasa yang tidak menghendakinya dari produk pornografi. Tetapi permasalahan tidak selesai dengan sekedar membuat UU yang bersifat pohibitip. Karena dari dulu Indonesia memiliki berbagai peraturan yang melarang peredaran maupun impor dari produk pornografi, termasuk sensor kuat. >Negara yang dianggap sekuler seperti Australia, kata Dadang, >sudah memiliki UU yang melarang pornografi ditayangkan. "Dari >pagi sampai sore, acara-acara TV di Australia sebatas berita dan >pendidikan anak. Coba bandingkan dengan Indonesia, yang katanya >negara berpenduduk Islam terbesar di dunia," kata Dadang yang >baru saja berceramah di Australia. Mayoritas negara, termasuk yang tidak berpenduduk Islam, memiliki pengaturan soal pornografi. Sebagian negara, khususnya yang sekuler - termasuk Australi, melakukan pendekatan lain dimana pornografi tidak dilarang secara total, tetapi peredaran dibatasi. Misalnya ada ketentuan kapan suatu program yang bersifat eksplisit boleh ditayangkan di TV dan kapan tidak. Atau di waktu siang produk pornografi hanya dapat diperoleh melalui pay-TV, toko khusus dewasa, dst. Salam, ayeye -deleted __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Seorang Gadis ¡°Digilir¡± 35 Pemuda
Maaf, saya belum melihat bahwa negara menjadi lebih tertib atau sistim hukum menjadi lebih lancar karena tindakan perusakan yang dilakukan oleh FPI. Meskipun saya lebih sering tidak merasa bersatu dengan pendapat yang diwakili oleh FPI, mereka tentunya berhak untuk menyampaikan pendapat secara damai. Namun ketika pendapat mereka tidak didengar, bukan berarti sudah mendapat legitimasi untuk melakukan tindakan perusakan. Bicara soal peraturan dan mekanisme pelaksanaan hukum, saya kira salah satu masalah muncul ketika terjadi mismatch antara ketetapan pemerintah yang terlalu populis/idealis dan kenyataan di lapangan. Saya kira banyak kasus seperti itu di Indonesia. Di kertas kelihatan indah, tetapi di lapangan tidak jalan dan itu membuat FPI menjadi frustasi. Tetapi FPI bukan satu-satunya pihak dalam hal ini. Malahan FPI lebih sering menjadi aktor dari posisi sebagai pihak ketiga yang ikut campur. Bagaimana FPI sudah mau ribut sementara hak dasar pihak lain masih diinjak secara langsung akibat politik penguasa? Saya kira seharusnya FPI menjadi lebih kritis terhadap tindakan anarkis yang dilakukan, sehingga segara dihentikan. Masalah-2 sosial terlalu kompleks untuk diselesaikan dengan menghancurkan botol dan sejenisnya :-) Mending para anggota FPI berolah-raga saja di waktu lagi kepanasan biar pikiran tetap jernih dan tenang :-) Salam, ayeye * Emang perlu berapa pihak untuk bisa menggunakan label itu? Apa perlu voting seluruh umat Islam untuk bisa menggunakan label itu, nyang bener aje, hal yang mudah jangan disulit2kan ini tipikal birokrat. Kelompok itu ada karena letoy nya penegakkan hukum Yang menjadikan negera ini tidak tertib. Sehingga timbul kelompok2 yang merasa gerah... kepanasan dan terpaksa harus menjewer sendiri meskipun bukan menjadi kewenangan mereka... Kemunculan kelompok2 seperti ini saja seharusnya sudah membuat aparat2 penegak hukum itu malu karena mengindikasikan ketidakpercayaan org kepada kemampuan (atau kemauan?) institusi mereka. Apa yang terjadi selama ini adalah karena pembiaran... Pembiaran karena setoran lancar. Tidak ada yang menjamin sistem hukum bisa berjalan di relnya. Semuanya begitu gampang diselewengkan, yang pada akhirnya melahirkan kelompok2 sebagai "pressurer". Beruntung juga sebenarnya ada kelompok2 seperti ini. Anda lihat Bali yang perlu Pecalang untuk menjaga kekhusukannya perayaan Nyepinya... Dan semua berjalan baik karena yang lain mau menghormati dan menghargai. Apa yang terjadi jika pada saat Nyepi itu bule2 pada jingrak2 di Legian sana? Monopoli itu bahasa anda. Tidak ada larangan penggunaan kata2 Islam selama sesuai nilai moral yang diperjuangkan. Kecuali oleh kelompok yang bertujuan yang aneh2 misal seperti menegakkan Judi atau menyuburkan pelacuran maka tidak ada hak kelompok seperti ini utk menggunakannnya. Kebenaran Islam yah pada org islam yang menjalankan ajarannya donk Masa kebenaran islam ada sama org kristen. Khan lucu __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Denial of Nationality: The Case of Arab Women
I am a 14-year-old girl. My mother is Moroccan and my father is Syrian. My father is a generous and patient man. He spent a long period of time in Morocco where he lived and studied, married, and had his children. My brother and I were born here and we got integrated in this society I grew up in a 100 percent Moroccan environment, my family and friends are Moroccan and so is my accent above all I love this country and mom is Moroccan! Ive known the national anthem as long as I can remember I am also a supporter of Raja De Casablanca soccer team and a fan of singer Abdel-Hadi Belkhayat; havent I the right, being a Moroccan to obtain the nationality? Testimony of Rana, a 14 years old girl. *** 1.0 Introduction Most Arab countries are signatories to the Convention for the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women, yet none uphold Article 9 that countries ratifying the convention shall grant women equal rights with men, with respect to the nationality of the children. In every country throughout the MENA region, women are not granted full citizenship and are thus treated by state and society as second-class citizens. This is fundamentally because in Arab countries, the relationship between the state and women very rarely a direct one, rather it is arbitrated by a male kinsman, be he a brother, father or husband. Consequently, for the average Arab woman in many countries, basic citizenship rights such as the right to vote, to issue an identity card or a passport, to access social protection schemes and entitlements, to send their children to school, to marry, to travel and most relevant to the issue at hand, to pass on citizenship to their children are either lacking or granted through the mediation of a male family member. Arab women who choose either voluntarily or involuntarily, to marry a foreign man, are denied the right to extend their citizenship to their husbands and children. Only men can independently pass citizenship on to their children. Hence, women are essentially deprived of one of their fundamental and basic freedoms. In many cases where a woman has been widowed, divorced or abandoned, or if her husband is not a national of the country in which they reside, her children have no access to citizenship, and are thus excluded from the rights granted to citizens. These rights include but are not limited to access to education, healthcare, land ownership, inheritance and last but not least possession of a nationality. This inequality, not only denies women their basic rights as citizens, it also denies children their basic rights as human beings. Nationality codes in the MENA countries violate the spirit and letter of all international conventions relating to the issue of women and nationality. As the below paper will illustrate, these include, but are not limited to, The Universal Declaration of Human Rights, The Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women, The Convention on the Rights of the Child (CRC) and The International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR). Moreover, as the research findings in the below paper also indicate, current nationality legislation in the MENA countries under study, are also in contradiction to their own state constitutions which recognize the principle of equity among all their citizens. The daily realities which Arab women married to foreign men experience and which essentially come hand in hand with these contradictions will also be highlighted in the below paper. Lengkap: http://www.macmag-glip.org/women.pdf __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Goodbye Iran!
http://www.iranian.com/Diaspora/2004/February/Anne/ Goodbye Iran! All that is left is anger By Anne Irani Abadani February 18, 2004 iranian.com I know that I am inviting angry and hate-filled response from some of the readers of Iranian.com., if you publish this. I don't care, though. Nothing can hurt me or my children, anymore than we've already been hurt. So please, print the nasty and hurtful comments which they will send. Let them tell me that I deserve to have my children spurned. Let them call me a whore and a bitch for having the nerve to marry a foreign Muslim. Let them say what they wish, for no Iranian can hurt me anymore. As far as I'm concerned, the moment that my baba passes away, Iran will be dead to me as well. Iranians, the good ones anyway, need to know the truth about how our country rejects some of its most innocent little ones. The truth must be told about our nation's leaders who hide behind our religion and hurt little children... little Persian children... by falsely claiming that Islam sanctions such behavior. Any society should be judged on how it treats its weakest and most helpless members...its children. Let the good people of Iran be the judge. There are few things in my life that are more precious to me than my beloved Iran. Our religion, our language, our poetry, our music, our history, our food, our love of family and friends... all of these things tie our hearts, minds and souls to the land of our birth. I, however, have come to a difficult and painful decision in my life, and that is to soon bid Iran and everything Iranian goodbye forever. Why would I do such a treacherous and ignoble thing you may be wondering? The answer is simple: My beloved Iran has made me choose between it and something which is more precious than it to me... my children. I spent the first nineteen years of my life growing up in the most special place in the world... Abadan. Although I am well into mid-life now and I have travelled the world over, there is no place that I have visited or will ever vist that is more special than my childhood home...Braim. Although all the people that I grew up with are scattered throughout the world now and the places that are so much a part of me like Roya Girls High School, and the Golestan Club are now faded memories, I still often dream sweet dreams at night of my youth in Braim. How then is it that I would willingly turn my back on our country, our heritage and our people? I am not the one that has rejected Iran, but to the contrary, it is Iran that has rejected me... and mine, just as it has rejected the children of tens of thousands of Iranian women who find themselves in my situation. My husband is a Muslim... my husband is a Haji, no less; One would think that these are two criteria of importance to the current masters of our nation, but sin of all sins he is not an Iranian and consequently according to Iranian law neither are my children. Is this just? Is this right? When an Iranian man marries a foreign woman, not only are his half-Iranian children granted Iranian nationality, but so is the foreign wife. When an Iranian woman marries a foreigner, not only is her husband considered an alien in the eyes of Iran's masters, but so too are her children. Please tell me if I am wrong, but the Iranian DNA contribution to the children of a mixed marriage is only 50% regardless of whether the Iranian parent is male or female. I have been told that this distinction, this inequity (the difference in the legal status between the children of Iranian men and the children of Iranian women) is based upon Islamic law, but when I have asked Iranian authorites to show me in the Holy Quran where God has decreed such a distinction, or where in the Hadeeth of the Prophet (PBUH) such a distinction has been ordered on Muslim women, the authorities have not been willing to accomodate my request. The reason is that there is no such Islamically sanctioned discrimination against women or their children. It boils down to Iran's leaders punishing Iranian women for having the nerve to marry a man from outside our nation, even if he is a Muslim man. All the talk of Muslim brotherhood is a load of bull. Iranian leaders don't give a damn about Muslim brotherhood. What they want to do is control Iranian women and if they can't do they that, then they hurt them in the worst way possibleby legally rejecting their offspring. My children, who have visited Iran more times than they can count, speak, read and write Farsi as well as their father's lanaguage. They love Norooz, Hafez, Googoosh, Chelo Kabab, Doogh and everything else that I have exposed them too over the years. They feel every bit as much Iranian as I do, notwithstanding the color of thier passport. I have endured the indignity over the years of having to have my father in Tehran formally invite his own grandchildren to visit him, through the Foreign Ministry in Tehran. This has been a hardship
[wanita-muslimah] Re: Komentar Sarjana Barat ( negara lain )
Saya rasa Al Quran tidak membutuhkan pengakuan dari ilmuan Barat, karena kurang menyambung. Al Quran menyangkut agama, sistim kepercayaan dan iman. Ilmu pengetahuan menyangkut eksperimen, observasi, keraguan, pembuktian empiris. Orang bisa mencari kesamaan antara Al Quran dan pengetahuan yang telah dihasilkan, tetapi bisa juga sebaliknya, mencari yang berlawanan. Dari kedua arah bisa ditemukan argumentasi yang menyakinkan, cuma kudu sadar bahwa belum terbukti secara empiris. Karena perbandingannya seperti antara apel dan pear. Al Quran lebih berbentuk buku tanda, bukan buku sains. Maka kita jangan tertipu oleh jargoan kata-2 dari orang yang pintar bicara :-) Maka untuk mencari kesibukan atau menghibur diri tidak apa-2 lah untuk membahas Al Quran dalam konteks sains, asal jangan dianggap terlalu serius :-) Gary Miller adalah bekas missionaris yang sudah masuk agama Islam, sehingga pasti dapat dimengerti mengapa ia memuji Al Quran. Wajar. Maka tidak mengherankan kalau nama Gary Miller muncul di banyak situs web tertentu, tetapi malahan kurang dikenal dalam dunia sains Barat dalam konteks ini. Demikian pula dengan ilmuan Barat lainnya yang mungkin dipuji setinggi langit oleh kalangan tertentu :-) Terlepas dari itu, ada juga non-muslim yang mengatakan bahwa Al Quran benar. Aneh ya, kalau dia berkata Al Quran benar mengapa tidak sekaligus beragama Islam? Tapi ada motif lain, misalnya motif materi, barangkali lebih mudah mendapat projek dari Arab Saudi, dst. ;-) Memang ada juga non-muslim yang menghargai karya Al Quran. Cuma kudu berkepala dingin dulu ketika membahas Al Quran dan sains. Soalnya sains lebih banyak menghasilkan pertanyaan daripada memberi jawaban :-) Selamat Hari Raya Idul Fitri Salam, ayeye Ini ada juga artikel menarik: http://www.smh.com.au/news/national/christian-schools-hit-back-over-origin-of-life/2005/10/31/1130720481837.html ** Pertanyaan selanjustnya adalah, kalau saya menjawab pertanyaan anda dengan emosi pasti puasa saya batal...kira-kira saya harus menjawab pertanyaan anda tidak ya? Untuk sementara waktu silahkan yang terhormat bang anwar membaca pendapat Pak Dr. Gary Miller tersebut, semoga anda puas. Bang. ,mohon anda pelajari islam dan Al Qur'an dulu, supaya tidak keluar pertanyaan yang anda ajukan tersebut, karena pertanyaan tersebut tidak akan keluar dari seseorang yang telah memanahmi Al Qur"an , bahwa didalam islam tidak ada paksaan untuk beragama :) Maaf agak keluar dari topik, saya betul-betul heran dengan teorinya Mas Sigmund Freud, koq banyak betulnya ya?! salam ilmu pengetahuan. anwarhisham <[EMAIL PROTECTED]> wrote: bang Yos, anda sepertinya pengidap sindrom tidak percaya diri..ya (koq ampir sama dengan bang Yosnya yang gubernur DKI :-) ) seneng ngumpulin tulisan-tulisan yang bisa menjadi booster keyakinan anda terhadap Al Qur'an.. Pertanyaannya..; kalo ternyata lebih banyak orang di dunia ini yang menyatakan bahwa Al Quran tidak seperti yang anda percayai..; Apakah anda akan mengikuti pendapat orang-orang tsb ? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, SUTIYOSO WIJANARKO WIJANARKO <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Komentar para sarjana / ahli ilmu pengetahuan dari Negara Barat ( negara lain ) terhadap keajaiban kitab suci Al Qur'an berdasarkan ilmu pengetahuan atau secara ilmiah. > > Ke : 8 > > Dr. Gary Miller > > > > Calling the Qur'an amazing is not something done only by Muslims, who have an appreciation for the book and who are pleased with it; it has been labeled amazing by non-Muslims as well. In fact, even people who hate Islam very much have still called it amazing. > > > > > salam __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Hukum Keluarga dan Waris perlukah pernikahan di daftarkan ke catatan sipil..?
http://hukumonline.com/klinik_detail.asp?id=4170 Hukum Keluarga dan Waris perlukah pernikahan di daftarkan ke catatan sipil..? (t14r4) Pertanyaan : Saya WNI menikah dengan pria WNA Perancis, kami menikah di Perancis 2 tahun yang lalu, dan pernikahan kami sudah terdaftar di kedutaan masing-masing. Kami berdua adalah kristen, tapi karena sesuatu hal, kami tidak menikah di gereja. kami mempunyai satu orang putri. Tapi sampai saat ini kami belum mendaftarkan pernikahan kami di catatan sipil di Indonesia. Pertanyaan kami adalah sebagai berikut bagaimana status pernikahan kami, apakah kami harus mendaftarkannya di catatan sipil, apakah anak kami sah secara hukum Indonesia, bagaimana statusnya? Terimakasih atas bantuannya. Jawaban : Peraturan perundangan yang mengatur tentang perkawinan yang dilakukan oleh dua orang yang berbeda warga negara di Indonesia dan salah satu pihaknya berwarganegaraan Indonesia adalah Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan) beserta dengan peraturan pelaksanaanya yaitu Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU Perkawinan (PP 9/1975). Untuk perkawinan seperti ini UU Perkawinan menyebutnya sebagai perkawinan campuran. Mengenai perkawinan yang saudara langsungkan di luar Indonesia antara seorang warga negara Indonesia dengan warga negara asing, ditetapkan dalam pasal 56 UU Perkawinan bahwa perkawinan itu adalah sah bilamana dilakukan menurut hukum yang berlaku di negara tempat perkawinan dilangsungkan dan bagi warga negara Indonesia tidak melanggar ketentuan-ketentuan Undang-undang Perkawinan. Misalnya perkawinan campuran yang dilangsungkan di Perancis maka hukum perkawinan Perancislah yang berlaku untuk perkawinan tersebut artinya semua syarat-syarat dari Undang-undang di Perancis tersebut harus dipenuhi. Terhadap perkawinan ini dalam waktu 1 (satu) tahun setelah suami istri itu kembali ke wilayah Indonesia, surat bukti perkawinan mereka harus didaftarkan di Kantor Pencatatan Perkawinan tempat tinggal mereka. Selain itu yang harus anda perhatikan adalah Undang-undang No 62 tahun 1958 Tentang Kewarganegaraan beserta perubahannya (UU Kewarganegaraan), dimana dalam UU Kewarganegaraan tidak memberikan perlindungan terhadap pasangan campur (mixed couples), adanya diskriminasi didalam pernikahan antara laki-laki Indonesia dengan wanita asing (foreign women), dan wanita Indonesia yang menikah dengan laki-laki asing (foreign men) karena prinsip dari pada UU Kewarganegaraan menganut azsa ius sanguinis (blood line) dimana apabila seorang laki-laki asing menikah dengan wanita Indonesia, anak yang lahir dari wanita Indonesia ini secara automatically mengikuti kewarganegaraan yang dianut bapaknya. Suami yang berkewarganegaraan asing dengan anak tersebut kedudukannya sama dengan tourist atau visitor. Untuk menjadi warga negara Indonesia harus mengajukan permohonan melalui pengadilan negeri. (Bung Pokrol) Sumber : Hukumonline.com __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Harga Cinta Rp500 Juta
Mas Chodjim, mengenai kasus di Denmark itu bukan untuk tujuan melindungi pihak perempuan, melainkan untuk melindungi keungan publik Denmark dan lebih relevan dengan izin tinggal pria WNA, tetapi khususnya untuk menghindari penyalahgunaan sistim sosial oleh WNA yang bukan berstatus sebagai penduduk tetap. Baru-baru ini legislasi Denmark telah menjadi lebih konservatif dan semakin anti-asing. Lihat juga di: http://www.inm.dk/Index/dokumenter.asp?o=5&n=0&h=5&t=1&d=3053&s=4 http://www.inm.dk/imagesUpload/dokument/Notat%20lov%20nr.%20365%20hovedtræk.doc http://www.inm.dk/Index/dokumenter.asp?o=25&n=0&d=1057&s=5 http://www.inm.dk/imagesUpload/dokument/A%20new%20policy%20for%20foreigners.doc Artikel: http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/europe/2057594.stm http://www.uriasposten.net/files/LAT-060904-DanishcouplesExile.htm Sedangkan di Mesir pembayaran EGP 25000 (sekitar USD 4300) hanya diperkenakan kepada calon suami WNA yang berumur lebih dari 25 tahun dibanding calon istrinya. Tujuan di situ untuk membayar suatu lisensi dari departemen pemerintah tertentu. * * * Saya berpendapat bahwa usulan 500 jt itu sangat menghina para pasangan campuran serta menunjukkan bahwa ternyata MA tidak memiliki sense of priority sama sekali. Legislatif yang berlaku sekarang di Indonesia sudah memaksa para keluarga campuran untuk tinggal di negara suami WNA. Apakah sekarang masih mau memaksa para keluarga campuran untuk menikah di luar Indonesia dengan menciptakan peraturan baru yang meresehkan? Salam, ayeye * Ngomong-ngomong masalah deposit 500 juta rupiah, saya kemarin membaca nasib orang asing (non-Western) yang mengawini perempuan DENMARK harus deposit 50 ribu Crone. Ternyata, selain Mesir ada yang terapkan gitu... :-) Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Muhkito Afiff Sent: Friday, October 21, 2005 2:27 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Harga Cinta Rp500 Juta http://www.media-indonesia.com/cetak/berita.asp?id=2005102023531432 OPINI Jum'at, 21 Oktober 2005 Harga Cinta Rp500 Juta Toeti Adhitama, Ketua Dewan Redaksi Media Group AWAL minggu ini, pagi-pagi buta, saya menonton siaran VOA via Metro TV. Dalam wawancara dengan seorang antropolog Indonesia, Siti Kusujiarti dari Departemen Antropologi/Sosiologi Warren Wilson College di North Carolina, AS, mereka berbicara tentang obligasi senilai 500 juta rupiah yang harus dibayarkan orang asing yang akan menikahi perempuan Indonesia. Tentu saya terpana. Tidak percaya. Tetapi kemudian, setelah saya teliti dengan teman-teman di kantor, ternyata saya tidak salah lihat atau salah dengar. Mudah-mudahan saja itu sekadar wacana. Bukan pembicaraan tentang peraturan yang mengarah ke undang-undang. Kalau sampai menuju ke sana, pastilah akan menjadi masalah kontroversial yang ramai. Saran itu datang dari Mahkamah Agung. Saya yakin maksudnya untuk melindungi perempuan-perempuan Indonesia. Tetapi itu rasanya terlalu menggampangkan persoalan. Apakah perempuan-perempuan Indonesia bersedia menerimanya? Bukankah terlalu munafik mengira perempuan Indonesia hanya perlu mendapat perlindungan dari suami-suami berkebangsaan asing? Memang nasib perempuan-perempuan kita yang menjalani kawin kontrak, misalnya, umumnya mengenaskan. Konon, orang-orang asing yang bertugas di Kalimantan menikahi perempuan Indonesia untuk sementara, selagi mereka bertugas di sana. Perkawinan mereka diikat dengan kontrak. Maksudnya barangkali supaya selama perkawinan itu berlangsung, tidak terjadi gugatan. Atau kalau pernikahan disudahi pun tidak akan terjadi keributan. Ini memudahkan orang-orang asing, daripada mereka terpaksa mencari perempuan sembarangan untuk menopang kehidupan mereka sehari-hari. Tetapi bagaimanapun, membayar obligasi Rp500 juta mencerminkan kemunduran bagi usaha perempuan mengangkat martabatnya. Perempuan tidak sepatutnya dibeli, sekalipun mahal. Memang dengan uang sebesar itu hidupnya akan terjamin selamanya. Tetapi perkawinan adalah transaksi bilateral, ditentukan oleh dua orang yang berkepentingan dan saling memerlukan. Dan bisa juga karena cinta. Maka seharusnya bukan ditentukan oleh peraturan. Bahwa perempuan bersedia menikah dengan orang asing, barangkali dia merasa itu pilihan terbaik bagi dirinya. Itu haknya. Mengingkarinya berarti melanggar hak asasinya. Bahwa dengan kawin kontrak, misalnya, perempuan disudutkan, itu jelas. Tetapi banyak sekali aturan perkawinan yang berlaku di Indonesia pun menyudutkan perempuan. Perempuan Indonesia tahu itu. Menikah dengan laki-laki dari negeri sendiri tidak menjamin. Itu mungkin akibat pendidikan yang terbatas. Bisa juga alasan lain. Menikah dianggap lebih baik dari, misalnya, menjadi TKI yang hari depannya belum pasti. Karena ketika memilih untuk menjadi TKI, dia seperti "melep
[wanita-muslimah] Re: Harga Cinta Rp500 Juta (resend)
Mas Chodjim, mengenai kasus di Denmark itu bukan untuk tujuan melindungi pihak perempuan, melainkan untuk melindungi keungan publik Denmark dan lebih relevan dengan izin tinggal pria WNA, tetapi khususnya untuk menghindari penyalahgunaan sistim sosial oleh WNA yang bukan berstatus sebagai penduduk tetap. Baru-baru ini legislasi Denmark telah menjadi lebih konservatif dan semakin anti-asing. Lihat juga di: http://www.inm.dk/Index/dokumenter.asp?o=5&n=0&h=5&t=1&d=3053&s=4 http://www.inm.dk/imagesUpload/dokument/Notat%20lov%20nr.%20365%20hovedtræk.doc http://www.inm.dk/Index/dokumenter.asp?o=25&n=0&d=1057&s=5 http://www.inm.dk/imagesUpload/dokument/A%20new%20policy%20for%20foreigners.doc Artikel: http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/europe/2057594.stm http://www.uriasposten.net/files/LAT-060904-DanishcouplesExile.htm Sedangkan di Mesir pembayaran EGP 25000 (sekitar USD 4300) hanya diperkenakan kepada calon suami WNA yang berumur lebih dari 25 tahun dibanding calon istrinya. Tujuan di situ untuk membayar suatu lisensi dari departemen pemerintah tertentu. * * * Saya berpendapat bahwa usulan 500 jt itu sangat menghina para pasangan campuran serta menunjukkan bahwa ternyata MA tidak memiliki sense of priority sama sekali. Legislatif yang berlaku sekarang di Indonesia sudah memaksa para keluarga campuran untuk tinggal di negara suami WNA. Apakah sekarang masih mau memaksa para keluarga campuran untuk menikah di luar Indonesia dengan menciptakan peraturan baru yang meresehkan? Salam, ayeye * Ngomong-ngomong masalah deposit 500 juta rupiah, saya kemarin membaca nasib orang asing (non-Western) yang mengawini perempuan DENMARK harus deposit 50 ribu Crone. Ternyata, selain Mesir ada yang terapkan gitu... :-) Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Muhkito Afiff Sent: Friday, October 21, 2005 2:27 AM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Harga Cinta Rp500 Juta http://www.media-indonesia.com/cetak/berita.asp?id=2005102023531432 OPINI Jum'at, 21 Oktober 2005 Harga Cinta Rp500 Juta Toeti Adhitama, Ketua Dewan Redaksi Media Group AWAL minggu ini, pagi-pagi buta, saya menonton siaran VOA via Metro TV. Dalam wawancara dengan seorang antropolog Indonesia, Siti Kusujiarti dari Departemen Antropologi/Sosiologi Warren Wilson College di North Carolina, AS, mereka berbicara tentang obligasi senilai 500 juta rupiah yang harus dibayarkan orang asing yang akan menikahi perempuan Indonesia. Tentu saya terpana. Tidak percaya. Tetapi kemudian, setelah saya teliti dengan teman-teman di kantor, ternyata saya tidak salah lihat atau salah dengar. Mudah-mudahan saja itu sekadar wacana. Bukan pembicaraan tentang peraturan yang mengarah ke undang-undang. Kalau sampai menuju ke sana, pastilah akan menjadi masalah kontroversial yang ramai. Saran itu datang dari Mahkamah Agung. Saya yakin maksudnya untuk melindungi perempuan-perempuan Indonesia. Tetapi itu rasanya terlalu menggampangkan persoalan. Apakah perempuan-perempuan Indonesia bersedia menerimanya? Bukankah terlalu munafik mengira perempuan Indonesia hanya perlu mendapat perlindungan dari suami-suami berkebangsaan asing? Memang nasib perempuan-perempuan kita yang menjalani kawin kontrak, misalnya, umumnya mengenaskan. Konon, orang-orang asing yang bertugas di Kalimantan menikahi perempuan Indonesia untuk sementara, selagi mereka bertugas di sana. Perkawinan mereka diikat dengan kontrak. Maksudnya barangkali supaya selama perkawinan itu berlangsung, tidak terjadi gugatan. Atau kalau pernikahan disudahi pun tidak akan terjadi keributan. Ini memudahkan orang-orang asing, daripada mereka terpaksa mencari perempuan sembarangan untuk menopang kehidupan mereka sehari-hari. Tetapi bagaimanapun, membayar obligasi Rp500 juta mencerminkan kemunduran bagi usaha perempuan mengangkat martabatnya. Perempuan tidak sepatutnya dibeli, sekalipun mahal. Memang dengan uang sebesar itu hidupnya akan terjamin selamanya. Tetapi perkawinan adalah transaksi bilateral, ditentukan oleh dua orang yang berkepentingan dan saling memerlukan. Dan bisa juga karena cinta. Maka seharusnya bukan ditentukan oleh peraturan. Bahwa perempuan bersedia menikah dengan orang asing, barangkali dia merasa itu pilihan terbaik bagi dirinya. Itu haknya. Mengingkarinya berarti melanggar hak asasinya. Bahwa dengan kawin kontrak, misalnya, perempuan disudutkan, itu jelas. Tetapi banyak sekali aturan perkawinan yang berlaku di Indonesia pun menyudutkan perempuan. Perempuan Indonesia tahu itu. Menikah dengan laki-laki dari negeri sendiri tidak menjamin. Itu mungkin akibat pendidikan yang terbatas. Bisa juga alasan lain. Menikah dianggap lebih baik dari, misalnya, menjadi TKI yang hari depannya belum pasti. Karena ketika memilih untuk menjadi TKI, dia seperti "melep
[wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit
Mas Chodjim, saya meminta maaf karena telah memperpanjang pembahasan ini hingga yang tidak perlu. Itu karena saya baru memahami perbedaan posisi kita :-) Mas Chodjim berpendapat bahwa usulan deposit tersebut perlu dikaji sedalam-dalamnya. Saya mengakui itu pendapat yang bijaksana dan dalam situasi yang independen saya cenderung akan setuju. Tetapi dalam kasus ini, saya langsung menolak usulan baru itu, karena tidak menyentuh kepada hak dasar. Menurut saya, hak dasar itu harus dikembalikan dulu sebelum dilontarkan suatu persyaratan baru terhadap pihak yang tidak diakui dan diperbolehkan untuk bereksis. Jadi bukan sekedar soal siapa yang dirugikan, tetapi soal pengakuan eksistensi dulu. Mudah-mudahan lebih jelas sekarang dan terima kasih, Mas Chodjim :-) Salam, ayeye * A) Mas Ayeye, saya usul agar usulan bisa direalisasikan: setiap wacana yang hendak digulirkan harus dibahas secara matang untung ruginya. Bila dari pembahasan tersebut kesimpulannya: mudaratnya lebih besar. Maka, usulan tersebut dicabut saja. B) Makanya usulan deposit itu perlu dibahas sematang mungkin, agar tidak menimbulkan kerugian. Dan, tujuan untuk memberikan perlindungan terpenuhi. Jadi, kalau saya menyatakan bahwa perempuan sering dianggap sebagai pihak yang lemah dan harus mendapatkan perlindungan; itu tidak berarti pria WNA tak perlu dilindungi. Tidak demikian! Lindungi wanita, tapi jangan merugikan pria. Itulah yang saya harapkan dalam penerapan deposit itu. Nah, justru karena itu "usulan deposit" itu harus dikaji sedalam-dalamnya, dan jangan dulu diberi label "strategi untuk menarik keuntungan dari pria WNA dengan dalih melindungi perempuan". Kita harus dewasa. Ada usulan, tentu harus dikaji. Jangan a priori dulu. Ya, kalau sudah a priori, itu sama saja memberikan "fait a comply" bahwa pemerintah RI buruk. Dus, harapan saya, ketika muncul "wacana deposit", di milis ini muncul analisis sejauh mana deposit itu menguntungkan atau merugikan. Sekali lagi, harapan saya adalah diskusi, dan bukan debat untuk mempertahankan pandangan. Jadi, semula saya harapkan diskusi netral dan tidak memihak yang pro atau yang anti terhadap usulan deposit. Dari situ kita semua dapat belajar, dan akhirnya kalau menolak usulan itu kita berpegangan pada alasan yang kuat. Begitu pula kalau menerima usulan tersebut, kita berlandaskan pada argumen yang sehat dan kuat. Oke? Saya kira kita sudah sampai pada tahap pemahaman terhadap argumen masing-masing. Jadi, kita alih diskusi saja :-) Saya mendukung perjuangan KARTINI! Wassalam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of ayeye Sent: Wednesday, October 19, 2005 1:20 AM To: WM Subject: [wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit Terima kasih atas tanggapan lagi, Mas Chodjim :-) Mas Chodjim, saya sependapat bahwa suatu usulan dikaji serta dibahas dulu dengan tenang dan tidak langsung dihakimi. Sebab tidak tertutup kemungkinan bahwa suatu pendapat dapat berubah atau usulan dapat dimodifikasi sedemikian, sehingga versi baru nanti diterima. 1) Dalam kasus ini saya belum bisa setuju apabila pemerintah RI menambah beban terhadap pria WNA yang menikah dengan perempuan RI. Karena hingga sekarang para pria WNA yang beristri WNI secara resmi tidak memperoleh hak apapun dari pemerintah RI, termasuk hak untuk bereksis di Indonesia bersama istrinya. Kondisi ini mempunyai implikasi negatip yang serius terhadap seluruh keluarga campuran. Jadi saya berpendapat bahwa status pria WNA juga tidak boleh diperburuk lagi melalui peraturan hukum baru yang diskriminatif. Mungkin ada baiknya apabila Mas Chodjim bersedia untuk menjelaskan di sini bagaimana usulan tersebut dapat direalisasikan agar tidak merugikan siapa pun. 2) Menurut pengertian saya, ini bukan masalah lain, tetapi menyangkut salah satu aspek stereotip, yaitu stereotip terhadap anggota WNI maupun WNA pasangan campuran. Tentunya ada banyak aspek stereotip lain lagi, termasuk stereotip sesama bangsa Indonesia atau masing-masing individual kita juga tidak terlepas dari stereotip. 3) Mas Chodjim, saya sangat sadar bahwa kerugian tidak hanya dialami oleh perempuan dalam perkawinan campuran dan saya sungguh tidak ignoran terhadap fakta ini. Tetapi apakah wajar jika hal itu dipakai sebagai alasan untuk menjustifikasi hukuman tambahan terhadap pihak lain yang sudah tidak memiliki hak sama sekali? Jadi salah satu pertanyaan adalah mengapa hanya para pria WNA yang dituntut untuk membayar deposit? Tetapi di saat yang sama pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan aturan yang misalnya menyebabkan biaya bagi anak WNA dari seorang ibu WNI menjadi tinggi di Indonesia adalah pemerintah RI sendiri. Jadi mengapa MA tidak berfokus dulu untuk mengurangi/menghilangkan pemicu kerugian yang sudah ada secara nyata dan malahan ingin menambah kerugian bagi pihak lain? Apakah ini merupakan s
[wanita-muslimah] Ralat: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit
Kalimat-kalimat di bawah ini bisa terdengar kontradiktif, sehingga kalimat yang tertanda "+" baru habis dilengkapi: Mbak Mia, di Indonesia memang ada semi-permanent (KITAS) dan permanent residency permit (KITAP), tetapi tidak diperkenakan kepada pasangan campuran WNA yang pria. Tetapi seorang pria WNA yang karena alasan lain seperti pekerjaan sebagai tenaga ahli memperoleh KITAS, ia juga bisa mensponsori KITAS bagi istri WNA dan anak-anak WNA. Umpamanya seorang pria WNA bekerja sebagai tenaga ahli di Indonesia dan menikah dengan perempuan RI, ia misalnya mempunyai KITAS (+) karena status sebagai tenaga ahli dan bukan karena status nikah dengan perempuan RI. ... Namun jika kontrak kerja selesai atau suami WNA kehilangan pekerjaan, maka suami WNA harus angkat kaki dari Indonesia meskpin berstatus nikah dengan seorang perempuan RI. Boleh suami WNA tersebut kembali ke Indonesia dengan status sebagai turis atau tamu sebagaimananya juga bisa dilakukan oleh WNA lain. Terima kasih, ayeye __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit
Mbak Mia, di Indonesia memang ada semi-permanent (KITAS) dan permanent residency permit (KITAP), tetapi tidak diperkenakan kepada pasangan campuran WNA yang pria. Tetapi seorang pria WNA yang karena alasan lain seperti pekerjaan sebagai tenaga ahli memperoleh KITAS, ia juga bisa mensponsori KITAS bagi istri WNA dan anak-anak WNA. Umpamanya seorang pria WNA bekerja sebagai tenaga ahli di Indonesia dan menikah dengan perempuan RI, ia misalnya mempunyai KITAS. Namun jika kontrak kerja selesai atau kehilangan pekerjaan, pria WNA harus angkat kaki dari Indonesia meskpin berstatus nikah dengan seorang perempuan RI. Boleh WNA tersebut kembali ke Indonesia dengan status baru sebagai turis atau tamu sebagaimananya juga bisa dilakukan oleh WNA lain. Memang benar bahwa ide 500 juta tidak ketemu dengan ide yang menolak usulan deposit itu. Karena itu memang masalah prinsip. Kalau saya pribadi merasa usulan deposit itu sebagai bentuk humilitasi. Tetapi demi kesadaraan bahwa kita tidak hidup dalam dunia yang sempurna dan tidak bisa melakukan semuanya berdasarkan prinsip, saya pribadi bisa menerima usulan 1 dollar itu atau boleh juga 1 Rupiah sebagai mata uang Indonesia :-) Salam, ayeye ** 1) Apakah di Indonesia ada status semacam permanent residency bagi orang asing? Kemudian setelah beberapa tahun bisa memilih menjadi warga negara atau tetap PR. Diaplikasikan juga kepada pasangan campuran. 2) Stereotipe itu timbul bukan dari rasial diskriminasi tapi dari barrier yang tertinggal dari kolonialism, invasi dan sekarang globalism. Karena psikologi barrier itu juga hukum imigrasinya belum di-reform, padahal yang namanya hukum kan kudu di-reform setiap periode. 3) Menyangkut imigrasi, ini perlu kerjasama jangka panjang hubungan internasional, yaitu negara-negara mencapai kesepakatan dalam keimigrasian (a.l kawin campur), seperti tax treaty gitu loh. Supaya negara-negara berada kurang lebih pada level playing field dalam soal keimigrasiannya. 4) Ide 500 juta jelas nggak ketemu dengan ide yang menolak deposit,justru karena masalah prinsip dalam 500 juta itu, bukan karena jumlahnya. 5) Namun kita emang deal dengan imperfect world. Jelas kalau saya Ratna Batara Munti, saya akan tolak ide itu dulu. Tapi kalau harus kompromi, saya usul dengan nominal satu dollar, yang dalam istilah hukum melambangkan goodwill. Kok nggak ada yang komen tentang satu dollar ini??? Salam Mia __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit
Terima kasih atas tanggapan lagi, Mas Chodjim :-) Mas Chodjim, saya sependapat bahwa suatu usulan dikaji serta dibahas dulu dengan tenang dan tidak langsung dihakimi. Sebab tidak tertutup kemungkinan bahwa suatu pendapat dapat berubah atau usulan dapat dimodifikasi sedemikian, sehingga versi baru nanti diterima. 1) Dalam kasus ini saya belum bisa setuju apabila pemerintah RI menambah beban terhadap pria WNA yang menikah dengan perempuan RI. Karena hingga sekarang para pria WNA yang beristri WNI secara resmi tidak memperoleh hak apapun dari pemerintah RI, termasuk hak untuk bereksis di Indonesia bersama istrinya. Kondisi ini mempunyai implikasi negatip yang serius terhadap seluruh keluarga campuran. Jadi saya berpendapat bahwa status pria WNA juga tidak boleh diperburuk lagi melalui peraturan hukum baru yang diskriminatif. Mungkin ada baiknya apabila Mas Chodjim bersedia untuk menjelaskan di sini bagaimana usulan tersebut dapat direalisasikan agar tidak merugikan siapa pun. 2) Menurut pengertian saya, ini bukan masalah lain, tetapi menyangkut salah satu aspek stereotip, yaitu stereotip terhadap anggota WNI maupun WNA pasangan campuran. Tentunya ada banyak aspek stereotip lain lagi, termasuk stereotip sesama bangsa Indonesia atau masing-masing individual kita juga tidak terlepas dari stereotip. 3) Mas Chodjim, saya sangat sadar bahwa kerugian tidak hanya dialami oleh perempuan dalam perkawinan campuran dan saya sungguh tidak ignoran terhadap fakta ini. Tetapi apakah wajar jika hal itu dipakai sebagai alasan untuk menjustifikasi hukuman tambahan terhadap pihak lain yang sudah tidak memiliki hak sama sekali? Jadi salah satu pertanyaan adalah mengapa hanya para pria WNA yang dituntut untuk membayar deposit? Tetapi di saat yang sama pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan aturan yang misalnya menyebabkan biaya bagi anak WNA dari seorang ibu WNI menjadi tinggi di Indonesia adalah pemerintah RI sendiri. Jadi mengapa MA tidak berfokus dulu untuk mengurangi/menghilangkan pemicu kerugian yang sudah ada secara nyata dan malahan ingin menambah kerugian bagi pihak lain? Apakah ini merupakan salah satu strategi guna menarik sebanyak-banyak keuntungan materi dari pria WNA atas nama melindungi perempuan RI atau cuma hoax? Saya rasa pihak MA perlu menglarifikasikan maksud usulan tersebut secara rinci dan komprehensip kepada publik luas. Terima kasih. Salam, ayeye Saya terima penjelasan sampeyan Mas Ayeye. Tapi ada perbedaan maqesut antara saya dan sampeyan. 1) Menurut saya, deposit sebesar 500 jt itu jangan langsung ditolak, tapi dikaji dengan jernih besarnya dan siapa yang diwajibkan. Di awal diskusi saya sudah menyebut bahwa 500 jt itu terlalu besar dan tidak rasional, maka kalau kewajiban deposit diterima besarnya harus ditentukan yang TERUKUR, artinya yang tidak merugikan siapa pun. Kemudian, deposit itu pun harus dikenakan bagi mereka WNA yang mengawini WNI di Indonesia. 2)Masalah Stereotip Ini masalah lain. Hal semacam ini tidak hanya stereotip terhadap orang asing, sesama bangsa Indonesia saja juga terjadi stereotip. Putri kami yang pertama menerima pinangan orang Padang. Banyak temannya yang berusaha membubarkan pinangan tersebut karena mereka melontarkan stereotip. Namun, kami sebagai ortunya memberikan semangat untuk tidak menerima stereotip. Apa pun yang telah dipilihnya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. 3)Kerugian oleh Birokrasi dan Hukum RI Mas Ayeye, kerugian oleh birokrat dan hukum itu tidak hanya dialami oleh perempuan karena perkawinan campur. Perempuan di Indonesia ini banyak menderita kerugian oleh birokrat dan hukum untuk banyak hal. Dan, bahkan bukan hanya perempuan, laki-laki pun demikian. Namun, kita tidak boleh/pantang menyerah terhadap keadaan ini. Anak bangsa harus dididik agar bangkit kesadaran dirinya sehingga bisa menjunjung tinggi martabat individu, masyarakat dan bangsanya. Jadi, saya tidak menutup mata terhadap pelbagai kenagatifan di negeri ini. Kita tentu tahu bahwa mutu DPR kami, kabinet kami, dan jajaran pelaksana hukum di negeri ini masih sangat menyedihkan. Tapi, hal ini tidak boleh membuat surut langkah kita untuk menghasilkan UU perlindungan perempuan yang benar-benar bisa melindungi perempuan dari berbagai hal yang negatif. Saya paham bahwa perilaku pemerintah sangat mengecewakan dalam hal perkawinan campuran. Perlu diketahui, perilaku yang mengecewakan itu tidak hanya terjadi pada perkawinan campuran, tapi terhadap banyak hal. Dan, inilah yang membuat prihatin banyak orang di negeri ini. Let's struggle for the welfare of woman in this country. :-) Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of ayeye Sent: Monday, October 17, 2005 9:44 PM To: WM Subject: [wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit Terima kasih Mas Chodjim :-) Saya sepakat bahwa konsern pertama adalah bagaimana pihak yang bera
[wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit
Terima kasih Mas Chodjim :-) Saya sepakat bahwa konsern pertama adalah bagaimana pihak yang berada di posisi lebih lemah bisa dibantu / dilindungi. Dalam hal ini usulan setoran deposit maksud pihak perempuan RI yang nikah dengan pria WNA. Hanya, usulan setoran deposit di sini adalah salah satu ide di antara kemungkinan-kemungkinan lain dan ide itu memang perlu dikaji dari segi maksud dan tujuan hingga ke pelaksanaan yang real. Tetapi harus pula dilihat dalam seluruh konteks yang menyangkut situasi para keluarga campuran. Ide deposit itu kan khusus mau diwajibkan kepada pria WNA yang hendak menikah dengan perempuan RI. Sedangkan pihak yang ingin diperuntungkan dalam ide tersebut adalah pihak perempuan RI jika terjadi perselisihan dengan suami yang WNA. Sejauh ini saya tidak menentang ide tersebut. Meskipun demikian, kita perlu berhati-hati agar tidak terjebak dengan stereotype dimana pria WNA dianggap by default sebagai orang yang berdollar, tua, berkulit putih, bau keringat, serta berasal dari Amerika, Inggris, Australi, Perancis, Belanda, Jerman, atau Jepang :-) dan perempuan RI dianggap sebagai miskin, lugu, tidak berpendikikan, pembantu, dst. :-( Masalahnya, ide itu justru cenderung memperkuat stereotipe seperti itu dan ini salah satu alasan mengapa sampai ide itu ditentang habis-habisan oleh para perempuan RI sendiri yang bersuami WNA. Maka kita mesti bertanya mengapa suatu usulan yang bertujuan untuk melindungi golongan tertentu, malahan ditolak keras oleh golongan yang sebenarnya ingin diuntungkan. Apakah ini bukan ironis? Tetapi ada alasan yang lebih krusial lagi seperti akan disinggung berikut di bawah ini sekarang. Dalam diskusi dengan Mas Chodjim saya bermaksud untuk menjelaskan bahwa perempuan RI dalam perkawinan campuran malahan merasa lebih dirugikan oleh sistim birokrasi dan hukum RI sendiri. Hal itu sebenarnya sudah lama dan sering pernah dikomunikasikan kepada pemerintah RI, baik melalui media massa maupun secara langsung. Sayangnya, selama ini tindakan nyata dari pemerintah RI masih mengecewakan. Sepertinya minat serius untuk memperbaiki situasi legal para keluarga campuran masih kurang. Padahal secara lisan pemerintah RI sudah menyadari serta mengakui itu. Saya kira ini yang merupakan salah satu permasalahan pokok untuk mempopulerkan usulan setoran deposit. Karena selama sistim birokrasi dan status hukum terhadap para keluarga campuran belum direvisi dan masih diskriminatif, usulan itu akan tetap dianggap sebagai penghinaan, beban dan hukuman ekstra terhadap para keluarga campuran. Sekarang saya menanggapi poin-poin yang dikemukakan oleh Mas Chodjim: a.) Dalam status hukum RI yang menyangkut para keluarga campuran, para pihak yang berada di posisi yang sangat lemah adalah istri WNI dan istri WNA, anak-anak campuran, serta suami WNA. Jadi bukan hanya para istri WNI. b.) Poin ini justru lebih relevan untuk para istri WNI yang telah kawin kontrak, kawin sirri atau para perempuan RI yang melakukan kumpul kebo dengan pria WNA hingga terjadi kehamilan atau lain-lain. c.) Lembaga penentu itu kan lembaga pemerintah. Sedangkan pemerintah belum bisa mengakomodasikan hak-hak dasar para keluarga campuran. Bagaimana mungkin ketetapan itu bisa disambut dengan baik? d.) Oleh karena seperti apa yang dikemukakan Mas Chodjim di sini, saya belum sampai menyinggung soal hal itu di sini. Meskipun hal itu menjadi kriteria penting ketika membahas dalam tahap pelaksanaan. Mas Chodjim, saya rasa kita perlu mengingat bahwa banyak produk hukum pernah diberlakukan di Indonesia dengan tujuan sementara serta agar nanti dicabut kembali setelah keadaannya berubah. Namun pengalaman menunjukkan bahwa justru peraturan-peraturan yang sangat trivial sepertinya sulit sekali dicabut. Contohnya, persyaratan SBKRI yang masih suka diminta oleh berbagai instansi pemerintah ketika seorang WNI (keturunan) ingin mengurus surat-surat tertentu. Baru kemarin saya sempat cek di situs web dari Catatan Sipil di Jakarta. Masih ada saja catatan SBKRI sebagai salah satu persyaratan. Memang ada hotline di Dept Kehakiman & HAM soal pengaduan mengenai SBKRI, tetapi barang siapa akan memikirkan soal itu ketika membaca persyaratan resmi di instansi pemerintah yang bersangkutan? Kemudian bagaimana kita bisa membicarakan essensi perlindungan kalau hal itu sudah diabaikan secara dasar seperti saya tadi menjelaskan di atas? Keadaan inilah yang menjadi rasional saya mengapa saya sebut kontrovers ketimbang kepentingan saya sendiri yang hanya bersifat emosional. Mengenai poin terakhir, yang perlu disingkirkan lebih dulu justru status hukum lemah serta diskriminasi legal terhadap para keluarga campuran. Kemudian masalah TKI, pekerja rumah tangga dan poin d.). Setelah itu, anggapan seperti pemerintah menjual perempuan RI dan mencari dana dengan mengada-ada akan hilang dengan sendiri :-) Salam, ayeye ** Mas Ayeye, dari awal saya sepakat dengan argumen
[wanita-muslimah] Menolak Gagasan MA Menjual Perempuan Indon esia
http://www.indo-mc.com/articles/our/menjualwanita.html Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan (JKP3) Siaran Pers: Menolak Gagasan MA Menjual Perempuan Indonesia Mahkamah Agung (MA) baru-baru ini mengeluarkan gagasan agar laki-laki WNA yang ingin menikah dengan perempuan WNI menyimpan Rp. 500 juta (sekitar US$50,000) sebelum menikah dengan perempuan WNI. Gagasan ini muncul sebagai rekomendasi pertemuan nasional pimpinan MA dan hakim tinggi dari daerah-daerah di Indonesia. MA mempertimbangkan untuk menyampaikan gagasan ini ke pemerintah atau DPR (Jakarta Post, 10 Oktober 2005). Gagasan MA yang disinyalir untuk melindungi perempuan Indonesia jelas perlu dipertanyakan. Adalah benar bahwa negara berkewajiban melindungi perempuan Indonesia, termasuk perempuan WNI yang menikah dengan laki-laki WNA. UUD 1945 Amandemen IV sendiri (Pasal 28B) menyatakan hak setiap orang (termasuk perempuan) membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan menurut perkawinan yang sah. Sementara UU RI No. 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Pasal 5 ayat a) menyatakan bahwa negara berkewajiban membuat peraturan-peraturan yang tepat untuk mengubah pola tingkah laku sosial dan budaya laki-laki dan perempuan dengan maksud untuk mencapai penghapusan prasangka-prasangka dan kebiasaan-kebiasaan dan segala praktek lainnya yang berdasarkan inferioritas atau superioritas salah satu jenis kelamin atau berdasar peranan stereotip bagi laki-laki dan perempuan. Gagasan MA jelas bertentangan dengan semangat konstitusi. Gagasan tersebut bukannya melindungi perempuan, sebaliknya membelenggu hak perempuan untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan menurut perkawinan yang sah. Gagasan tersebut justru menempatkan perempuan seperti komoditas negara yang memberikan sejumlah income bagi negara melalui mekanisme perkawinan perempuan WNI dan laki-laki WNA. Tambahan pula, gagasan ini bias kelas karena tidak mengasumsikan perkawinan antara laki-laki WNA dan perempuan WNI melulu menjadi persoalan kelas menengah ke atas. Secara keseluruhan, gagasan ini merupakan kekerasan negara terhadap perempuan Indonesia (state violence against women). Negara semestinya memberikan perlindungan pada perempuan Indonesia, termasuk WNI yang akan menikah dengan laki-laki WNA. Perlindungan tersebut antara lain diberikan dengan memenuhi hak asasi perempuan, baik hak atas pendidikan, partisipasi politik, bekerja, memiliki kewarganegaraan, menurunkan kewarganegaraannya kepada anaknya, dan bebas dari kekerasan. Oleh karena itu, kami, Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan (JKP3) menolak dengan tegas gagasan MA di atas. Semangat melindungi semestinya tidak menempatkan perempuan sebagai komoditas negara. Semangat membuat peraturan perundang-undangan semestinya berangkat dari realitas persoalan yang dialami rakyat, termasuk perempuan. Rabu, 12 Oktober 2005 Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan (JKP3) Kontak: Ratna Bataramunti (0818758089), Dewi Tjakrawinata (0816817549), R. Valentina Sagala (08164865241), Salma Safitri (0812 9500 898) __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit
campuran. Sebab apabila istri WNI misalnya mendapat hak pengasuhan atas anak-anak campuran. Status anak tetap WNA misalnya dan ibu WNI harus mengurus izin tinggal anak yang biayanya tidak murah dan proses belum tentu gampang, apalagi bagi mereka yang tidak mengetahui soal peraturan. Lalu bagaimana dengan perlindungan terhadap para istri WNA yang nikah dengan suami WNI? Apakah dalam usulan tersebut, para calon suami WNI juga diharuskan untuk setor uang deposit? Soalnya para istri WNA berada dalam posisi yang tidak gampang pula, kecuali mungkin para istri yang telah memanfaatkan fasilitas satu kali sesudah jangka pernikahan satu tahun untuk masuk WNI. Apabila tidak mengunakan kesempatan ini, mereka hanya mendapat kesempatan lagi untuk masuk WNI melalui prosedur naturalisasi biasa. Suami WNI dalam hal ini dapat mensponsori izin tinggal (KITAS) istrinya. Sedangkan anak-anak mereka mengikuti status kewarganegaraan ayah, yaitu WNI. Dalam hal terjadi perselisihan antara suami WNI dan istri yang masih berstatus WNA, suami bisa membatalkan izin tinggal istri secara sepihak, sehingga istri harus keluar dari Indonesia dan tidak bisa membawa anak-anaknya. Dimana perlindungan di sini terhadap para istri WNA? Di samping itu, status kewarganegaraan anak dalam keluarga campuran yang intak malahan masih sering bermasalah. Sampai sebagian pasangan campuran menolak untuk mencatat pernikahan mereka secara formal (dimana pria berstatus WNA) dan di dalam akte kelahiran anak nama ayahnya tidak dicatat alias pakai tidak diketahui atau pakai nama Indonesia yang fiktif. Tujuannya agar anak langsung menjadi WNI. Bayangkan, Mas Chodjim. Apakah tidak sinis kalau kita membicarakan soal perlindungan perempuan WNI yang hendak menikah dengan pria WNA? Betapa sedih dan sarkastis usulan itu. Maka saya masih pegang pada posisi bahwa usulan itu hanya sebuah hukuman yang absurd dan tidak manusiawi terhadap para pasangan campuran, sehingga tujuan untuk melindungi para perempuan WNI tidak ada artinya sama sekali. Sekarang saya cerita pengalaman yang menyangkut seorang perempuan WNI yang telah dikawin paksa oleh keluarganya dengan seorang pria WNI (bukan WNA). Beberapa minggu setelah perkawinan telah dilaksanakan, sang suami WNI melarikan diri dan hilang. Sampai sekarang tidak ditemukan lagi. Yang rugi besar perempuan WNI, dirugikan baik oleh keluarga sendiri maupun oleh seorang pria WNI. Satu cerita lagi, ada seorang perempuan WNI yang pacaran dengan pria WNA, tetapi pas sebelumnya sempat juga pacaran dengan seorang pria WNI. Semulanya pria WNA tidak mengetahui tentang hubungan dengan pria WNI. Waktu perempuan WNI jadi hamil, sang pria WNA antara setengah percaya dan tidak percaya bahwa ia menjadi ayahnya, karena meskipun mereka pernah berhubungan intim, sang pria WNA selalu mengunakan kondom. Tetapi pria WNA bermaksud untuk bertanggung jawab dan datang ke rumah keluarganya. Pada saat pertemuan pertama, keluarga cukup emosional dan marah tetapi akhirnya bisa ditenangkan. Setelah bayinya lahir si pria WNA merasa ragu karena sama sekali tidak terlihat kemiripan apapun. Akhirnya pria WNA melakukan tes agar mendapat kejelasan apakah ia menjadi ayah biologis. Ternyata hasil kemudian menunjukkan yang sebaliknya. Setelah hasil diperlihatkan kepada ibu bayi itu, si perempuan WNI akhirnya mengakui bahwa ia sudah lama mengetahui bahwa bayi itu bukan dari pria WNA tersebut. Akhirnya keluarga dari pihak perempuan WNI berdamai dengan pria WNA itu. Mengenai tawaran beasiswa sekolah yang diterima oleh anak Mas Chodjim, tetapi akhirnya tidak jadi, karena persyaratan deposit, saya turut bersimpati dan menyesal. Mungkin dalam kasus itu, sekolah hanya mampu atau ingin memberikan beasiswa gratis, tetapi tidak mampu atau ingin lagi untuk mempertanggungjawabkan hal-hal di luar. Sedangkan pemerintah Belanda mensyaratkan kepada pengunjung yang tinggal lebih lama di Belanda untuk memiliki asuransi dan jaminan finansial jika terjadi suatu hal. Sedangkan Indonesia tidak memberikan fasilitas izin tinggal lama kepada WNA dengan jaminan finansial, tetapi selalu harus ada sponsor, kecuali jika termasuk kategori PMA dengan jumlah investasi yang besar. Kayanya USD 50'000 kagak cukup :-) Kemarin saya obrol dengan seorang rekan kerja dari Filipina dan sempat juga menyinggung soal status keluarga campuran dalam hukum kewarganegaraan dan keimigrasian di Filipina. Di situ katanya sejak tahun 2003 Filipina langsung memberikan WN Filipina kepada pria WNA yang nikah dengan perempuan WN Filipina. Kemudian Filipin sudah mengakui dwi-kewarganegaraan. Saya juga sempat cek hukum kewarganegaraan dan keimigrasian yang berlaku di negara Singapore, Malaysia, Thailand, Nigeria, Brasil, Mesir, Yaman, dst. dan selalu lebih liberal. Mengapa Indonesia belum bisa? Mohon maaf apabila ada kata-2 yang kurang pantas. Yang pasti tidak dimaksud untuk Mas Chodjim :-) Salam, ayeye ** Terima kasih atas tanggapan Mas Ayeye. Tapi, saya
[wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit
Terima kasih atas penjelasan, Mas Chodjim :-) Mengenai bias gender yang terjadi apabila ada pihak yang dirugikan, saya mengartikannya sebagai tindakan atau kebijaksanaan nyata yang diskriminatif gender, karena sudah ada efeknya dimana salah satu pihak dirugikan. Tentu saya tidak membantah bahwa perempuan masih sering berada di pihak yang dirugikan dan saya kira hal itu menjadi perhatian kita semua hingga dalam konteks global. Masalahnya, semestinya kita tidak mengkompensasikan, apalagi menghilangkan, hal negatif yang bersifat umum ini dengan membebani atau menghukum hanya para pasangan campuran. Sebenarnya sejak dulu para keluarga pasangan campuran terlalu dibebani dan didiskriminasikan karena bermacam-2 bias. Masa mereka mesti dibebani lagi sampai harus membayar double atau triple untuk hal-2 yang bersifat umum? Bukannya dicari solusi yang lebih proporsional? Ini juga menyangkut harga diri para perempuan WNI yang diinjak secara tidak etis dengan memasang label USD 50000.-. Seandainyapun harganya akan ditingkatkan sampai berapapun, kesannya tetap akan murahan, karena menyangkut hal yang tidak bisa dinilai dengan materi. Kemudian ada unsur pengaturan secara sepihak dimana para perempuan WNI yang hendak menikah dengan pria WNA dianggap seperti obyek yang tidak mampu untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan hukum sendiri. Ini bukan soal uang atau diri saya, Mas Chodjim :-) Tetapi soal harga diri dan fairness secara umumnya, para keluarga campuran tentunya termasuk. Saya pribadi percaya bahwa untuk perspektif menengah ke panjang malahan fairness (give and take; don't take only), sifat berbesar hati dan transparensi yang akan mendukung kemajuan yang fundamental. Tidak akan rugi :-) Salam, ayeye ** Apa yang disampaikan Mas Ayeye, tentu saya setuju. Hanya saja ada titik tolak yang berbeda antara saya dan Mas Ayeye. Jika Mas Ayeye bertitik tolak dari pandangan, saya bertitik tolak dari pelaksanaan. Karena saya melihat kata "bias" itu berhubungan dengan amalan/kerja/tindakan/praktik maka masalah gender dianggap bias bila sudah merugikan lawan jenis. Kalau masih dalam pandangan, karena tidak terjadi efek apa-apa, maka kita belum bisa mencegah atau mengambil tindakan untuk melarang pandangan tentang bias gender. Kita baru pada tahap melakukan kritik pada pandangan yang bias gender. Bias memang merupakan pandangan subjektif. Karena Mbak Lina mengungkapkan perihal "usulan agar setiap pria WNA yang hendak menikah dengan seorang perempuan WNI harus mendepositkan jumlah uang sebesarIDR 500 juta kepada pemerintah" itu memungkinkan bias gender, maka saya menimpali makna bias gender itu terjadi bila ada pihak yang dirugikan. So, bias gender tak akan ada bila tidak ada gender yang dirugikan. Sedangkan hak bersama untuk menikah antara WNI dan WNA itu masalah lain. Jadi, yang saya kemukakan ialah "generally" wanita dari negara "under develop atau developping" ada di pihak yang dirugikan. Kondisi demikianlah yang menjadi perhatian saya. Sedangkan masalah bagaimana menggunakan uang jaminan itu, dan berapa besarnya tentu harus dikalkulasi secara "Terukur". Saya tidak ingin karena adanya kemungkinan penyelewengan oleh pemerintah, lalu kita membiarkan terjadinya perkawinan pr. WNI dgn lk WNA sehingga banyak terjadi kemudaratan terhadap wanita WNI. Dengan kata lain, "bermain-main itu hak anak kecil" lalu kita biarkan anak bermain api. Akibatnya, bisa terjadi kebakaran. Tapi, Mas Ayeye tidak perlu takut, dong, kan sesuatu tidak harus berlaku surut? :-)) Ada prinsip yang harus kita pegang, perlindungan terhadap perempuan. Sedangkan besaran 500 juta itu memang terlalu besar untuk ukuran sekarang. Sebenarnya jaminan itu harus terukur dan tidak mengandung niat untuk mengahalangi terjadinya perkawinan pr WNI dgn lk WNA pilihannya. Dus, yang perlu kita perhatikan adalah niat baiknya untuk membangun rumahtangga. Istri saya sebatas "menasehati" putri gadis kami. Jadi, tidak melarang. Menasehati artinya istri saya menjelaskan untung-ruginya perkawinan antar bangsa secara argumentatif. Tentu, pilihan itu hak putri kami. Jadi, yang saya dengar sendiri kalau istri menasehati putrinya: "ibu hanya memberikan pandangan pada kamu. semuanya pada akhirnya terserah kamu. namun, begitu kamu menetapkan pilihanmu itu suami asing, jangan sekali-kali mengeluh kepada ortumu bila terjadi kerugian akibat hubungan perkawinan itu." Menurut saya, itu bijak. Lain halnya bilamana istri memang melarang. Makanya putri kami dinasehati untuk "tidak mudah" kecantol laki-laki asing. Jadi, ada tekanan pada "TIDAK MUDAH". So, Mas Ayeye tidak perlu kecewa... hahaha... Salam, chodjim -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of ayeye Sent: Tuesday, October 11, 2005 6:45 PM To: WM Subject: [wanita-muslimah] Re: Want to marry R
[wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit
Mas Chodjim, menurut pengertian saya, kalau bias gender sendiri belum sampai menjadi tindakan konkrit yang merugikan perempuan atau pria karena jenis kelamin, tetapi memang sering menjadi dasar pembenar atau pemicu tindakan yang merugikan. Bias bisa diartikan sebagai pandangan subyektif yang sempit, berpihak atau berprasangka, bisa jadi positip atau negatip, tetapi jarang menjadi akurat, setidaknya jika dilihat dari segi teori probabilitas :-) Sedangkan pandangan berprasangka terjadi karena kekurangan informasi dan/atau karena pengalaman yang hanya sepintas tentang suatu subyek tertentu. Kemudian sifat ignoran menyebabkan terjadinya kesimpulan miring tentang subyek yang tadi, karena kekurangan informasi/pengalaman sepintas dipakai sebagai ukuran penentu terhadap semua hal yang memiliki kemiripan luar dengan subyek tadi, sehingga terjadilah pemukulan secara rata yang bersifat dangkal. Langkah berikutnya adalah pembentukan dan implementasi kebijaksanaan yang bersifat miring. Dalam kasus spesifik ini yang menyangkut usulan agar setiap pria WNA yang hendak menikah dengan seorang perempuan WNI harus mendepositkan jumlah uang sebesar IDR 500 juta kepada pemerintah, perlu dipertanyakan juga dalam konteks persatuan calon istri dan calon suami yang seharusnya memiliki hak bersama untuk menikah seperti para pasangan WNI + WNI lainnya. Apakah hak tersebut boleh diambil atau dibatasi secara arbitrer oleh pemerintah dengan hanya membangun barrir terhadap calon pasangan campuran atas dasar melindungi pihak perempuan? It smells very fishy for me. Karena tujuannya untuk melindungi pihak perempuan (katanya), tetapi persyaratan hanya berlaku untuk para calon suami WNA. Sepertinya setiap suami, tetapi anehnya hanya yang berstatus WNA, melakukan tindakan kriminal terhadap istri WNI tanpa kecuali, karena jumlah uang yang minta didepositkan bukan premi lagi. Kemudian ada unsur pelecehan dalam usulan itu, karena pihak perempuan WNI sepertinya dianggap sebagai property yang bisa diperjual-belikan. Seandainya usulan tersebut akan menjadi peraturan resmi, saya khawatir bahwa malahan praktek seperti nikah sihir antara pasangan campuran akan meningkat secara drastis. Dan bagaimana pihak pemerintah nanti mau menjamin agar istri WNI yang dilecehkan oleh suami WNA cepat dapat ditolong, masih menjadi tanda tanya besar bagi saya. Demikian pandangan pribadi terhadap usulan tersebut. Sulit menahan untuk tidak menjadi sinis, tetapi berhubung lagi musim puasa :-) Meskipun agak kecewa juga, namun saya dapat memahami sepenuhnya mengapa istri Mas Chodjim harus menasehati anak gadis agar tidak mudah kecantol pria WNA. Itu saya menilai sebagai sikap pragmatis dan mungkin saya akan melakukan yang sama dalam posisi itu, meskipun bukan cara yang ideal. Salam, ayeye ** Bias gender itu bisa disebut kalau suatu tindakan merugikan perempuan. Ada istilah "bias gender" karena selama ini perempuan merupakan pihak yang paling mudah dirugikan atau dizalimi. Nanti, kalau posisi laki-laki yang selalu dirugikan, ya tentu akan muncul bias gender terhadap laki-laki. Namun, saat ini perempuanlah yang harus mendapatkan perhatian ekstra. Karena, di dunia berkembang --underdevelop atau debelopping-- perempuan yang dinistakan. Perkawinan antar negara/bangsa dihadapkan oleh perbedaan hukum yang menyangkut hak dan kewajiban. Kalau tidak ada perlindungan terhadap wanita, biasanya yang dirugikan itu wanita. Tentu, besarnya uang yang harus terukur oleh banyak pihak. Sebab, bila besarnya uang itu membuat orang asing sulit dengan wanita Indonesia, itu namanya melarang wanita Indonesia kawin dengan orang asing dengan cara membangun "barrier" yang sulit dilompati! Istri saya rajin menasehati anak gadis kami agar tidak mudah kecantol orang asing. Tidak ada maksud buruk terhadap orang asing. Hanya saja kami tidak ingin anak kami teraniaya hidupnya gara-gara berada di pihak yang lemah. Wassalam, chodjim __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to:
[wanita-muslimah] Re: Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit
Sebagai tambahan informasi, persyaratan khusus untuk para pria non-Mesir yang ingin menikah dengan perempuan WN Mesir seperti dikutip di bawah ini hanya berlaku jika calon suami berumur lebih dari 25 tahun daripada calon istri. Contohnya, calon suami berumur 55 tahun dan calon istri berumur di bawah 29 tahun. "...In a bid to protect women, the state of Egypt requires every (male) foreigner who plans to marry an Egyptian citizen to pay 25,000 Egyptian pounds into the Nasser Bank as a bond," said the document, a copy of which was made available to The Jakarta Post over the weekend." Di samping itu, ada pebedaan besar antara biaya yang berlaku di Mesir dengan biaya yang diusulkan di Indonesia: EGP 25'000 = USD 4'300 IDR 500'000'000 = USD 49'600 !!! Belum lagi Mesir memberikan izin tinggal selama 3 tahun kepada suami WNA yang telah nikah dengan perempuan WN Mesir. Sumber: Departemen Luar Negri Mesir Egypt grants legitimate foreign nationals the right for temporary residence in the country. There are two main cases of residpermits in Egypt: Special Residence: is usually granted for a period of 10 years, renewable. Special residence is granted to those born in Egypt prior to 26/5/1952 or those having resided in the country for the 20 years preceding 26/5/1952 and whose stay has been uninterrupted; it is also granted to their wives and minor children. Ordinary Residence: is granted for a period of either 3 or 5 years. Three-Year Residence Non-nationals are entitled to obtain temporary 3-year residence (renewable) in Egypt if they belong to any of the following categories: Non-national husbands of Egyptians. Children: Minor children entitled to special or ordinary residence in like manner to their deceased father. Adult children whose father is entitled to special, ordinary or 3-year residence provided a source of income is available to them. Adult Palestinian male children of those employed by the Department for the Governor General of Gaza, or of those retired therefrom, who have completed their studies and are not working in the country. Those employed by the government, public institutions, public sector companies and public business sector. Palestinians employed by the Department for the Governor General of Gaza and those retired therefrom. Palestinians in possession of travel documents issued solely by Egyptian authorities who have been resident in Egypt for a period of 10 years. Non-nationals who receive a monthly pension from the National Authority for Insurance and Pensions. Non-national residents of homes for the elderly and disabled. Political refugees. Refugees registered at the UN Higher Commission for Refugees (UNHCR). Spouses of those non-nationals entitled to special or ordinary residence. Egyptian spouses who forfeited their nationality of origin following marriage to non-nationals and the acquisition of the latter's citizenship. Spouses and children of those non-nationals exempt from residence permits and restrictions. Non-nationals who, for any reason, waived their entitlement to special or ordinary residence. Those non-nationals employed by the Swiss Institute for Architectural and Archeological Research in Egypt. Non-nationals who, according to international treaties, are entitled to obtain 3-year residence. Those granted approval on 3-year residence from the Ministry of Interior. Spouses and children of those non-nationals entitled to 3-year residence under any of the previous cases. Five-Year Residence Non-nationals are entitled to obtain temporary 5-year residence (renewable) in Egypt if they belong to any of the following categories: Investors. Egyptians and their minor children who forfeited their nationality of origin due to their admission to a foreign citizenship. Children: Of Egyptian mother. Whose father was granted Egyptian citizenship. Adult children whose mother is entitled to special, ordinary or 5-year residence in case of the death of the father. Those of age 60 or more who have been resident in Egypt for 10 years provided that a source of income is available to them. Non-nationals who, according to international treaties, are entitled to obtain 5-year residence. Spouses and widows of Egyptians. Spouses of those non-nationals entitled to ordinary residence. Spouses and children of those non-nationals entitled to 5-year residence under any of the previous cases. * http://www.thejakartapost.com/detailheadlines.asp?fileid=20051010.A03&irec=2 Want to marry RI woman? Pay Rp 500m in deposit Muninggar Sri Saraswati, The Jakarta Post, Jakarta If you happen to be a not-so-rich foreign gentleman who plans to marry an Indonesian lady here, you'd better tie the knot quickly as the authorities may put an expensive price tag on Indonesian women in the future. Unknown
[wanita-muslimah] Re: tambahan lagi mengenai status hukum pria WNA dan perempuan WNI di R.I.
Terima kasih, Mas Arcon :-) Salam, ayeye ** Pak Ayeye, bahasan dari pak Ayeye sudah saya sampaikan, sekaligus saya minta supaya dia bisa japrian langsung ama pak ayeye. biar bisa diskusi lebih tuntas. nanti kalau ada reply lagi akan saya kirim kemari. salam, Ari Condro __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: tambahan lagi mengenai status hukum pria WNA dan perempuan WNI di R.I.
imigran (immigrant state). Karena perkawinan memiliki nilai sakral sehingga negara jangan menjadi rintangan bagi perikatan manusia ini. DPR telah meratifikasi Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women (CEDAW) pada 24 Juli 1984 dan diundangkan dalam UU No 7/1984. Pengakuan Indonesia akan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan itu seharusnya jangan hanya law in books. Dengan UU ini berarti Indonesia menghendaki juga penghapusan terhadap "segala pembedaan, pengucilan, atau pembatasan atas dasar jenis kelamin, ... pembatasan atas kebebasan pokok di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya atau apa pun oleh kaum perempuan terlepas dari status perkawinan mereka dan atas dasar persamaan laki-laki dan perempuan". * Junita Sitorus, Pengamat masalah perempuan, bekerja di Direktorat Jenderal Imigrasi. Dari referensi tersebut di atas saya rasa sudah cukup jelas dimana terletaknya perkara yang sebenarnya dalam status hukum suami WNA dari istri WNI. Maka saya belum bisa melihat yang salah dalam klaim saya bahwa suami WNA diberlakukan secara sama seperti WNA turis. Tetapi apabila referensi tersebut belum menyakinkan saya masih memiliki banyak artikel dan data tentang keimigrasian dan bersedia untuk dikirim kepada Mas dari imigrasi. Ada juga buku yang saya ingin merekomendasikan di sini untuk memperdalam situasi WNA di Indonesia beserta peraturan hukum. Judulnya: Warga Negara dan Orang Asing dari Prof. Mr. Dr. Sudargo Gautama, ISBN 979-414-077-5. Terima kasih, ayeye __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Fw untuk pak ayeye - tanggapan dari rekan saya orang imigrasi : Re:Takut Kehilangan Anak, Perempuan yang Menikah Campuran Rela Menerima KDRT (Tanggapan)
asing (anak) dan merekomendasikan untuk mendapat kewarganegaraan Indonesia. Karena itu, janganlah berparasangka macam-macam sebelum mencoba dan membuktikan sendiri apakah semua orang (katanya di Imigrasi nich) berlaku seperti binatang?! Salam, xxx Komentar: - Mas dari imigrasi ysh, saya jauh dari mengatakan bahwa semua pejabat seperti binatang dan justru saya berusaha untuk lebih mengerti para pejabat sendiri. Sering saya mencoba berpikir soal seandainya saya dalam posisi sebagai pejabat bagaimana akan saya bertindak sendiri. Maka apa yang saya ceritakan merupakan pengalaman nyata di lapangan yang bertahun-tahun dan research yang panjang. Saya pribadi juga mempunya banyak teman yang berstatus pejabat, ada yang sudah sampai belasan tahun, termasuk dari imigrasi juga. Kemudian saya mengakui adanya perubahan paradigma dan saya merasa hal itu sendiri, maka fokus kritik saya ditunjukkan kepada hukum yang masih berlaku sekarang dan pujian saya ditunjukkan kepada kesadaran untuk memperbaruhi hukum tersebut, sehingga mudah-2an akan menghasilkan situasi yang lebih baik secara umum dan khususnya untuk para keluarga campuran. Mengenai kosmopolitan dan nasionalis, saya bukan mengatakan kosmopolitan adalah lebih baik daripada nasionalis. Yang saya maksud adalah bahwa tidak semua orang menjadi nasionalis dan tidak semua menjadi kosmopolitan, tetapi dua-duanya ada. Apabila Mas membaca surat kabar The Jakarta Post, edisi kemarin, terdapat salah satu artikel yang mengandung pernyataan bahwa siapapun yang memiliki lebih dari satu kewarganegaraan mengalami pecahan dalam personalitas. Padahal itu nonsense menurut saya. Bahkan hari ini ada juga surat pembaca yang membantah itu. Maka cita-2 saya pribadi kalau suatu saat hukum akan bisa mengakomodasikan kebutuhan semua golongan dan sekaligus akan meningkatkan transparensi, karena saya percaya Mas juga mengetahui bahwa sebagian orang WNI secara diam-2 memiliki WNA lain, meskipun illegal di Indonesia dan keimigrasian sudah memakai sistim komputer. Tetapi yang terpenting untuk saat ini, setidaknya kita sudah sepakat bahwa UU Kewarganegaraan yang sekarang masih jauh dari ideal. Memang secara historis ada berbagai alasan mengapa Undang-2 dicatat dalam bentuk seperti itu. Tetapi sekarang setelah hampir 50 tahun, keadaan sudah berubah dengan jauh. Terima kasih, ayeye *** mas ayeye, ada tanggapan di bawah ini dari teman saya yang imigrasi. kalau ingin japri dia dan tanya beberapa hal, saya bisa kasih alamatnya. salam, Ari Condro - Original Message - From: "xxx" <[EMAIL PROTECTED]> Sebenernya dalam kasus ini tercermin sikap skeptis dari pihak si perempuan bahwa apabila suaminya nanti di-deportasi anaknya otomatis akan ikut suaminya karena anaknya berkebangsaan asing. Saya akan mencermati beberapa poin komentar... === Ancaman deportasi seperti pisau damokeles yang > selalu > menghantui para keluarga campuran. Banyak oknum-2 > keimigrasian memanfaatkan kelemahan status hukum > para > keluarga campuran untuk hal-2 negatif. > > Hukum di Indonesia memang tidak menerima integrasi > orang WNA dalam keluarga WNI. Pengecualian adalah > untuk seorang perempuan WNA yang menikah dengan > seorang pria WNI dengan mengunakan fasilitas masuk > WNI setelah waktu satu tahun (satu kali). Untuk para > pria WNA yang telah menikah dengan perempuan WNI > tidak ada > fasilitas atau kemudahan apapun. Mereka oleh hukum > diberlakukan secara identis dengan turis WNA. === Ini komentar siapa sich? Aneh. Dia ghak ngerti donk bunyi UU Keimigrasian No.9 Tahun 1992. Dasar hukum yang mana yang dia pakai sehingga bisa menyimpulkan bahwa para pria WNA yang menikah dengan wanita WNI diberlakukan secara identis dengan turis WNA? Dalam UU Keimigrasian No.9 Tahun 1992 pasal 39 tentang Tata Cara Pengawasan orang asing bahwa orang asing diwajibkan dapat menunjukkan identitasnya ketika diperiksa oleh petugas keimigrasian, baik di Bandara maupun di TPI. Lalu apakah semuanya itu menggunakan visa turis? Tentu tidak. Ada berbagai macam index visa yang dipergunakan untuk bermacam-macam keperluan. Dari mulai index B.411 sampe Index E untuk Multiple Visa. Bagaimana bisa semuanya diperlakukan sama. Index B ada peruntukannya untuk tourism, sosial budaya, sampai zizn kunjungan tidak untuk usaha yang izinnnya hanya beberapa puluh hari. Sedangkan index E untuk Multiple Visa yang berlaku 01 (satu) tahun. Jelas sudah berbeda. Orang asing sendiri ada yang menetap di Indonesia ada yang tidak. Jelas donk mereka tidak diperlakukan sama dengan turis. Kalo punya izin menetap paling tidak mereka disini bekerja sebagai tenaga ahli, dsb. Mereka punya hak untuk menuntut layaknya penduduk lain apabila ada perlakuan yang tidak sesuai terhadap mereka. Seperti komentar yang satu lagi : ===
[wanita-muslimah] Re:Takut Kehilangan Anak, Perempuan yang Menikah Campuran Rela Menerima KDRT
Sedikit pendapat pribadi secara spontan tentang beberapa poin khusus yang disinggung dalam artikel dari Mas Eko Bambang Subiyantoro. Sekalian terima kasih banyak kepada Mas Eko Bambang Subiyantoro untuk mengangkat permasalahan ini kembali. * Mantan suami saya selalu beralasan tidak bisa kerja karena status kewarganegaraanya dan yang paling menyakitkan dia merasa bukan warga negara Indonesia jadi tidak perlu punya kesadaran untuk bekerja, ungkap Imaniar. Komentar: - Perlu diketahui bahwa seseorang yang berstatus WNA hanya diperkenakan untuk bekerja di Indonesia apabila WNA yang bersangkutan memiliki izin dari Departemen Tenaga Kerja serta izin tinggal yang sesuai. Izin kerja tersebut hanya bersifat khusus dan terbatas. Khusus dalam arti hanya diperoleh untuk para tenaga WNA yang betul-2 memiliki keahlian, sehingga permintaan belum dapat dipenuhi oleh pasar lokal. Terbatas dalam arti hanya berlaku untuk pekerjaan serta untuk perusahaan tertentu. Pihak perusahaan yang harus mengajukan izin terlebih dulu untuk mempekerjakan tenaga WNA. Jadi bukan WNA bisa mengurus izin tinggal dan kemudian bekerja dengan semaunya di wilayah R.I. Dalam hal ini hukum sama sekali tidak membedakan antara WNA yang memiliki ikatan keluarga dengan WNI dan WNA lain. * Imaniar juga mengaku dirinya takut kehilangan anaknya. Selama berumahtangga, yang saya takutkan adalah imigrasi, takut terjadi deportasi pada mantan suami saya, karena kalau di deportasi maka anak saya akan ikut dia. Karena alasan itulah saya selama ini tidak bersuara, saya takut deportasi dan akhirnya kehilangan anak, meskipun saya merasakan sakit ketika berumahtangga, saya selalu memendam setiap terjadi keributanujar Imaniar. Komentar: - Ancaman deportasi seperti pisau damokeles yang selalu menghantui para keluarga campuran. Banyak oknum-2 keimigrasian memanfaatkan kelemahan status hukum para keluarga campuran untuk hal-2 negatif. Hukum di Indonesia memang tidak menerima integrasi orang WNA dalam keluarga WNI. Pengecualian adalah untuk seorang perempuan WNA yang menikah dengan seorang pria WNI dengan mengunakan fasilitas masuk WNI setelah waktu satu tahun (satu kali). Untuk para pria WNA yang telah menikah dengan perempuan WNI tidak ada fasilitas atau kemudahan apapun. Mereka oleh hukum diberlakukan secara identis dengan turis WNA. ** Kebanyakan Istri kebingungan ketika petugas menanyakan surat-surat untuk anak-anaknya yang selama ini diurus oleh suaminya atau kantor suaminya. Komentar: - Siapapun yang baru berurusan dengan birokrasi di kantor imigrasi dll. bisa menyanyikan lagu betapa rumitnya proses dan betapa sulitnya untuk mendapatkan informasi yang tepat dan benar, sehingga pelanggaran administratif sudah terprogram. Karena boleh dikatakan hanya sedikit sekali pejabat yang bersedia untuk memberitahukan informasi yang akurat secara terbuka. Tidak jarang malahan dikasih tahu informasi yang salah, tidak jelas atau sepotong-2, agar nanti bisa mengambil manfaat dari tindakan orang WNA yang bersangkutan. Sesungguhnya UU Kewaganegaraan dengan peraturan resmi lainnya yang menentukan status keluarga campuran di R.I. adalah anti-keluarga, anti-anak, anti-HAM, rasis, fasis, chauvinis, serta diskriminatif dalam berbagai aspek untuk hanya menyebutnya beberapa hal. Meskipun demikian ada berbagai cara untuk "working around" secara legal bagi orang WNA yang ingin hidup dan bekerja di R.I. Namun "working around" itu justru juga bisa digunakan oleh para WNA yang sama sekali tidak memiliki hubungan persaudaraan dengan WNI. Maka dari situ boleh disebut sebagai perkembangan positip ketika UU Kewarganegaraan diberdebatkan kembali serta mudah-2an nanti disesuaikan agar menjadi kompatibel dengan hukum internasional. Lebih bagus lagi apabila suatu saat Indonesia bisa mengakui serta mengimplementasikan sistim dwi- dan multi-kewarganegaraan secara bebas (bukan hanya untuk para keluarga campuran tetapi untuk semua WNI yang memerlukannya). Salam _ Yahoo! Mail - now with Autocomplete that helps fill email addresses. http://mail.yahoo.com.sg Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailt
[wanita-muslimah] Re: Pornografi di ruang publik (tambahan)
Mas Jehan, ada suatu hal yang saya belum menyebut secara lebih spesifik, yaitu bahwa sebagian pelaku pemerkosa mencapai kepuasaan seksual dengan melakukan tindakan kekerasan (perkosaan misalnya). Penderitaan korban menjadi stimulasi seksual untuk para pelaku. Ini termasuk bentuk sadisme. Salam, ayeye *** Mas Jehan, saya pernah hidup di beberapa lingkungan sosial yang sangat terbuka soal seksualitas, tetapi dimana seksualitas sekaligus dianggap sebagai suatu hal yang alamiah dan tidak dijadikan tabu serta tidak dikaitkan dengan tindakan kekerasan. Suasananya terbit, aman dan damai. Saya rasa pertama kita perlu mempelajari dulu apa saja yang menciptakan tindakan kekerasan sebelum melonjat ke dalam konklusi yang mengada-2. Terus terang saya sendiri tidak memiliki kemampuan akademis untuk menjelaskannya secara komprehensip, tetapi saya ingin cari referensi tentang sumber penciptaan kekerasaan dalam lingkungan sosial dan akan dishare di sini. Saya yakin pembahasan ini bisa menjadi panjang dan sekaligus relevan untuk milis ini dimana menyangkut kekerasan dalam rumah tangga maupun di tempat publik. Lihat misalnya di wikipedia tentang definisi tindakan kekerasan (violence) dll. http://en.wikipedia.org/wiki/Violence Salam, ayeye *** Mas Ayeye, Saya sepakat dari sudut akademik psikologi mengatakan demikian. perkosaan memang tindakan kekerasan seksual. Makanya saya katakan perkosaan itu bukan seks yang lepas kendali, tapi seks yang dipicu oleh kekerasan yang terencana. Bensin seks yang dibakar api kekerasan. Oke, nah, sekarang mari kita lihat dari sudut kepentingan publik. Pertanyaannya, siapa yang menjamin tidak akan munculnya motif kekerasan setiap kali bersemi ketertarikan seksual di benak banyak orang, akibat bertebarannya rangsangan seksual di ruang publik? Kalau nggak ada yang bisa jamin, ya buat aturannya, bagaimana mengendalikan rangsangan seksual di ruang publik. Kalau nggak ada yang bisa jamin dan juga nggak mau buat aturannya, siap2 penjara akan penuh sesak dengan pemerkosa, dan selalu kekurangan jumlah dan kualitas polisi. Kalau nggak ada yang bisa jamin dan juga nggak mau buat aturannya dan juga penjara dan polisi nggak siap juga menjaga keamanan, hehe..mari saja kita nonton kartun Flinstone. Mungkin kita harus kembali ke jaman batu... :) Salam, Jehan Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Pornografi di ruang publik
Mas Jehan, saya pernah hidup di beberapa lingkungan sosial yang sangat terbuka soal seksualitas, tetapi dimana seksualitas sekaligus dianggap sebagai suatu hal yang alamiah dan tidak dijadikan tabu serta tidak dikaitkan dengan tindakan kekerasan. Suasananya terbit, aman dan damai. Saya rasa pertama kita perlu mempelajari dulu apa saja yang menciptakan tindakan kekerasan sebelum melonjat ke dalam konklusi yang mengada-2. Terus terang saya sendiri tidak memiliki kemampuan akademis untuk menjelaskannya secara komprehensip, tetapi saya ingin cari referensi tentang sumber penciptaan kekerasaan dalam lingkungan sosial dan akan dishare di sini. Saya yakin pembahasan ini bisa menjadi panjang dan sekaligus relevan untuk milis ini dimana menyangkut kekerasan dalam rumah tangga maupun di tempat publik. Lihat misalnya di wikipedia tentang definisi tindakan kekerasan (violence) dll. http://en.wikipedia.org/wiki/Violence Salam, ayeye *** Mas Ayeye, Saya sepakat dari sudut akademik psikologi mengatakan demikian. perkosaan memang tindakan kekerasan seksual. Makanya saya katakan perkosaan itu bukan seks yang lepas kendali, tapi seks yang dipicu oleh kekerasan yang terencana. Bensin seks yang dibakar api kekerasan. Oke, nah, sekarang mari kita lihat dari sudut kepentingan publik. Pertanyaannya, siapa yang menjamin tidak akan munculnya motif kekerasan setiap kali bersemi ketertarikan seksual di benak banyak orang, akibat bertebarannya rangsangan seksual di ruang publik? Kalau nggak ada yang bisa jamin, ya buat aturannya, bagaimana mengendalikan rangsangan seksual di ruang publik. Kalau nggak ada yang bisa jamin dan juga nggak mau buat aturannya, siap2 penjara akan penuh sesak dengan pemerkosa, dan selalu kekurangan jumlah dan kualitas polisi. Kalau nggak ada yang bisa jamin dan juga nggak mau buat aturannya dan juga penjara dan polisi nggak siap juga menjaga keamanan, hehe..mari saja kita nonton kartun Flinstone. Mungkin kita harus kembali ke jaman batu... :) Salam, Jehan __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Pornografi di ruang publik (was Qs.33:5 (Kenapa
Mas Jehan, saya tidak mengatakan bahwa perkosaan tidak terkait seks, tetapi keberadaan ketertarikan seksual sendiri belum sampai mengakibatkan tindakan perkosaan. Oleh karena itu, faktor penentu harus dicari dalam psikologi pelaku dan bukan dalam keterampilan fisik korban. Tindakan perkosaan adalah perbuatan yang biadab, tetapi sebagian kita masih memiliki kebiasaan untuk menyalahkan korban, karena asosiasi yang dangkal. Kedangkalan itu bisa terjadi karena kita hanya melihatnya secara sepintas. Misalnya tindakan perkosaan dimatch dengan hubungan seksual, karena ada kemiripan secara fisik. Sedangkan hubungan seksual dimatch dengan ketertarikan seksual sebagai motif ini sesuai pengalaman kita masing-2. Kesalahan terjadi dimana motif ketertarikan seksual dimatch dengan tindakan perkosaan. Maka judul dalam tulisan yang disampaikan berbunyi Rape is about violance, not sex. Artinya pemerkosaan adalah soal tindakan kekerasaan dan bukan seks, karena motif ketertarikan seksual tidak dapat dimatch dengan tindakan perkosaan. Salam, ayeye ** Mas Ayeye, Memang perkosaan bukan semata tentang sex. Saya setuju kalau dikatakan perkosaan sebagai tindak kekerasan. Tapi tidak sepakat kalau dikatakan perkosaan tidak terkait seks. Jadi menurut saya perkosaan itu bukan seks yang lepas kendali, tapi seks yang dipicu oleh kekerasan yang terencana. salam, Jehan *** Mas Jehan, saya sepakat bahwa perlu ada pengaturan soal pornografi di ruangan publik. Cuma tidak ada relevansi langsung dengan tindakan perkosaan. Coba Mas Jehan mempelajari tentang motif yang mengakibatkan pemerkosaan. Beberapa hari yang lalu saya sempat memposting informasi lagi tentang motif pemerkosaan. Silakan lihat di: Rape is about violence, not sex http://www.anu.edu.au/facilities/security/unisafe/women_rape.html FICTION: "Men can't help themselver. Rape happens when men can't control their sexual urges." FACT: A man's sexuality is not a separate entity over which he has no control. Men who rape choose to rape. Salam, ayeye Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: MIMPI BASAH
Benar, saya tidak tersinggung. Sebab saya percaya bahwa Mas HMNA bermaksud menjelaskan kepada para anggota WM yang mungkin baru bergabung tentang diri saya dan tidak bermaksud untuk melecehkan. Dulu saya pernah kasih tahu di milis ini bahwa diri saya adalah keturunan yahudi serta tidak beragama. Saya rasa informasi ini layak diketahui oleh kawan-2 yang beragama Islam di milis ini. Meskipun demikian, dari keluarga saya banyak juga yang beragama Islam, sehingga hubungan menjadi akrab dan tidak saling bermusuhan. Salam, ayeye ** Mudah-mudahan Ayeye bisa mengikuti jejak kedua orang Yahudi yang ini: Leopold Weisz (asal: Oster Reich) dan Margaret Marcus (asal: USA). Apa ini disebut menggunjing? Saya yakin Ayeye tidak tersinggung dibilangin agnostik dan berdarah Yahudi, karena itu bukan fitnah, karena itu menurut pengakuan Ayeye sendiri. Dan ini memudahkan dalam hal apa yang ada faedahnya diperbincangkan, yaitu jika paradigma sama dari kedua belah pihak, maka diskusi bisa efektif. Tetapi kalau sunject yang akan dibicarakan paradigmanya berbeda karena yang satu pihak (HMNA) Islam, sedangkan di satu pihak agnostik (Ayeye), maka pembincaraan hanya cukup sampai "sharing information" saja, kalau diskusi tentu tidak bisa ketemu, hanya buag-buang waktu saja. HMNA - Original Message - From: untung sentosa To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Wednesday, August 31, 2005 08:57 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MIMPI BASAH wah ini sudah menjadi forum pergunjingan, ingat surat al hujurat ayat 11 - 13 menjelek-jelekkan orang atau membicarakan kejelekan orang sama dengan memakan daging bangkai saudaranya sendiri "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya tambah lagi datanya Ayeye: agnostik ada darah Yahudi Tetapi saya senang "sharing infoemations" dengannya. Mudah-mudahan Ayeye bisa mengikuti jejak kedua orang Yahudi yang ini: Leopold Weisz (asal: Oster Reich) dan Margaret Maecus (asal: USA). HMNA __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perajin Batik Pekalongan Terancam Gulung Tikar
Beberapa tahun yang lalu saya sempat ke Glarus, salah satu kota/propinsi yang terletak di Swiss Tengah. Di situ saya sempat berkunjung musium tekstil yang memperlihatkan sejarah tekstil dari beberapa abad yang lalu. Saya dijelaskan di situ bahwa teknik batik dengan sebagian motif berasal dari sana dan beberapa abad yang lalu pernah dibawah ke Jawa, India dan berbagai tempat lain. Kemudian saya punya teman kerja yang berasal dari Sri Lanka. Kadang-2 dia suka pakai kemeja batik yang kelihatan presis seperti kemeja batik dari produksi Surakarta. Waktu saya bertanya sama teman saya dimana ia beli kemeja batik itu, ia menjawab di Sri Lanka. Salam, ayeye *** Kalau kita lihat monster batik di berbagai negeri yang diproduksikan di Jawa berbeda dengan dari negeri lain, terkecuali kalau ditiru. Menurut kabar katanya di Jepang telah dipatentkan batik, apa yang dipatentkan tidak jelas. Masalah Batik di Pekalongan terancam gulung tikar ialah gara-gara pendekarnya St Sabri yang adalah anggota milist ini lagi ngluyur di sekitar Banjermasin, makanya tidak ada yang melindung dan mengatur _)) Salam, - Original Message - From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Thursday, September 01, 2005 10:02 AM Subject: [wanita-muslimah] Fw: Perajin Batik Pekalongan Terancam Gulung Tikar > Siapa bilang batik itu produk asli Indonesia ??? > ternyata kandungan lokalnya rendah . > > kacau ... kacau :( > > > salam, > Ari Condro > > - Original Message - > http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=211914&kat_id=23 __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: MIMPI BASAH
Klarifikasi sedikit: Saya berasal dari golongan etnis kaukasian dan tinggal di berbagai tempat. Latar belakang dan sifat saya adalah multi-kultural. Saat ini saya sedang berada di Eropa hingga hari rabu. Salam, ayeye *** Konyol sekali anda ini Ayeye itu BULE ASLI yang berambut pirang dan bermata biru dan tinggalnya di Eropa. __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: MIMPI BASAH
Dijamin asli dari saya, Mbak Mia :-) Salam, ayeye * wahahahaha lutu..lutuini kalimat asli dari Pak Ayeye 'jumping out of skin' atawa dari temen sebelahnya...? salam Mia __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: The worrisome decline of the Japanese population
Saya sependapat, Mbak Mia. Saya kira memang tidak cukup dengan hanya mengatakan 'ibu adalah paling mulia', karena itu hanya lip service. Apalagi jika pernyataan semacam ini - sebelumnya dan sesudahnya - dibumbui dengan berbagai macam pengaturan, larangan dan pembatasan yang dikhususkan kepada perempuan. Seperti ditulis dalam artikel itu: "It's not just about money; it's about independence and satisfaction with one's life." Salam, ayeye http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/71867 Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Sikap Keras atau Tegas (?) Umat Islam
Maaf Mas Abdi, mengapa nilai-2 kemanusiaan harus diasosiasikan dengan Barat dalam konteks negatif, palsu, setan dan jin? Apakah Anda tidak mempunyai argumentasi yang rasional dan tidak berbau politis, namun tetap kritis? Kemudian Anda membuat kesimpulan yang rada mengada-2 serta miring dengan mengkhususkan HAM dan demokrasi sebagai strategi Barat untuk melunturkan jihad umat Islam. Saya rasa di sini penting untuk membedakan antara prinsip dasar dari HAM dan demokrasi dengan penyalahgunaan terhadap HAM dan demokrasi guna menyerang negara lain karena tujuan-2 lain misalnya. Link tentang human rights: http://en.wikipedia.org/wiki/Human_rights ++ In Germany, the Nazis first came for the communists, and I did not speak up, because I was not a Communist. Then they came for the Jews, and I did not speak up, because I was not a Jew. Then they came for the trade unionists, and I did not speak up, because I was not a trade unionist. Then they came for the Catholics, and I did not speak up, because I was not a Catholic. Then they came for me... and by that time, there was no one to speak up for anyone. -- Martin Niemoeller, Pastor, German Evangelical (Lutheran) Church ++ Lihat juga di: http://www.amnesty.org/ Stop torture and ill-treatment in the war on terror http://web.amnesty.org/pages/stoptorture-index-eng Saya sependapat dan salut dengan kalimat-2 pertama Anda seperti dikutip di bawah ini: ** Maaf, saya bukan pecinta kekerasan, tapi percaya pada ketegasan. Saya melaknat Bom Bali, melaknat Imam Samudera, Bom London dan WTC 9/11, bahkan saya melaknat orang-orang yang mengeroyok (menghakimi) pencuri, demikian juga orang-orang yang menyakiti pelaku maksiat. Dalam buku Amar Maruf Nahi Munkar karangan Imam Ghozali, dikatakan jelas bahwa ajaran Islam melarang menyakiti fisik pelaku maksiat, sedangkan yang boleh dilakukan adalah merusak fisik sarana maksiat seperti tempat judi atau tempat pelacuran. Pelaku maksiat adalah sarana dakwah, pelaku maksiat adalah umat yang harus ditolong dan diajak ke syurga, bisa jadi mereka bermaksiat karena kurang paham mengenai dahsyatnya neraka atau betapa Maha Sabarnya Allah SWT. ** Masih dapat dimengerti apabila FPI mempertahankan diri serta melawan jika diserang oleh para preman seperti diceritakan oleh Mas Abdi. Ini realistis. Namun selanjutnya saya prihatin dengan gaya tulisan Anda yang pertama mengatakan menolak tindakan kekerasan tetapi kemudian hanya mencari dalil-2 untuk membenarkan tindakan kekerasan. Terus menyindir kepada mereka yang menolak tindakan kekerasan dengan dicap sebagai "tapi imannya lemah atau ilmunya masih kurang". Salam, ayeye ** Main hakim sendiri sering terpaksa dilakukan bila aparat hukum tidak befungsi. Main hakim sendiri dalam jangka pendek memang cenderung terlihat sebagai tindakan anarkis, tapi dalam jangka panjang ia akan menjadi pressure (tekanan) yang memaksa dan membuat kapok aparat hukum agar tidak bersikap diam dan tidak peduli terhadap berbagai kemungkaran yang terjadi. Dengan kata lain adanya Pressure Group semacam FPI dan sebagainya ini akan menjadi pressure group yang mengontrol berfungsi atau tidaknya aparat hukum. Tapi umat Islam yang hatinya lembut (tapi imannya lemah atau ilmunya masih kurang) melihat ini sebagai tindakan semau gue. Kalau FPI dianggap kelompok yang bertindak semau gue tentunya Menteri Agama, Wapres atau Kapolri / Kapolda tidak akan mau dan tidak merasa pantas datang ke setiap Mukernas FPI yang diadakan setiap tahun (dan kenyataannya mereka selalu hadir). ** http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/71464 __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To
[wanita-muslimah] Re: Harem dan Ketertindasan Perempuan
Maaf Mas Sutiyoso, analogi Anda yang mengambil penampilan berbuasana seorang perempuan sebagai kriteria untuk menentukan sifat perilakunya sangat melecehkan. Bisakah Anda menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan komentar seperti itu? Terima kasih. Salam, ayeye Boleh ya ogut berkomentar, Lebih baik mana ya wanita dihormati dengan tinggal dirumah dan berbusana yang indah atau wanita yang melakukan orgi yang sekarang banyak dipraktekkan dikota-kota metropolitan? Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: FPI polisi swasta ? Re: Habib Rizieq : Merdeka dari maksiat !
Terima kasih atas penjelasan tentang FPI, Mas Abdi M.U. Saya pribadi belum pernah ketemu dengan yang namanya FPI, sehingga hanya mengetahui soal keberadaannya maupun tindakannnya melalui media massa. Namun saya tidak bisa setuju dengan apa yang dilakukan oleh FPI sebagaimananya diberitakan di media, khususnya dimana menyangkut ancaman serta tindakan perusakan property milik orang lain. Saya juga menyesal apabila pihak manapun mengklaim monopoli atas kebenaran dan kemudian ingin memaksakannya kepada orang lain. Kalau FPI ingin menyalurkan pendapatnya kepada instansi pemerintah melalui surat guna memberitahukan bahwa peraturan pemerintah tidak terlaksanakan dengan semestinya, itu sah-sah saja. Tetapi di situ otoritas FPI sudah berhenti. Boleh saja merasa kesal apabila tidak ada usaha kelanjutan seperti diharapkan dari pemerintah. Namun FPI tidak memiliki wewenang untuk melakukan tindakan kekerasan. Jika itu tetap dilakukan berarti FPI termasuk golongan kriminal dan mesti dihukum oleh pemerintah. Sebagai illustrasi, saya pribadi juga kesal karena pemerintah tidak bertindak tegas terhadap FPI, namun keadaan ini tidak memberikan hak kepada saya untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap FPI. Bayangkan seandainya semua pihak akan melakukan tindakan kekerasan semau gue betapa banyak kekecauan akan terciptakan. Bukan berarti FPI sama sekali tidak boleh peduli atau ikut campur tangan dalam kehidupan sosial, tetapi mengapa tidak bisa tetap dengan cara yang damai dan sekalian dengan lebih cerdas serta beretika sebagaimananya sudah dilakukan oleh organsisasi maupun individual lain? Salam, ayeye ** Umat Muhammad SAW sekalian yang aku cintai, Semoga kita semua kelak berkumpul di akhirat bersama Rasullullah SAW yang kita cintai, Sehubungan adanya tuduhan dari beberapa pengirim milis di beberapa milis bahwa FPI sebagai polisi swasta yang fasis dan disinyalir punya agenda kepentingan tersendiri. Ini mendorong ana, mewakili diri sendiri, untuk menjelaskan pemahaman ana sejauh ini yang cukup mengikuti pergerakan FPI di lapangan secara langsung. Keberadaan FPI bukan sebagai polisi swasta, masih mending kalau disebut sebagai "pembantu" polisi. Mengapa polisi perlu dibantu (tepatnya dijagain), yaitu : 1. Karena cukup banyak oknum polisi (dan oknum pemerintah) yang menjadi beking bandar judi, miras, bandar pelacuran, dsbnya. Akibatnya kepolisian sering tidak mampu memberantas kemaksiatan yang ternyata menjadi sumber nafkah bagi sebagian oknum polisi. Sebagian orang akan berkata, lha kan yang 'jagain' polisi kan sudah ada provost. Lantas yang jaga provost nya kalau nggak bener kerjanya siapa dong. Kan ada Pemerintah yang jagain provost. Lha kalau pemerintahnya juga nggak berfungsi optimum siapa yang jagain. Siapa lagi kalau bukan rakyat. Dalam tatanan negara murni sekuler maka rakyat tak berdaya ikut menjaga kecuali secara revolusioner. Dalam negara setengah sekuler seperti Indonesia, umat Islam selalu kembali berpedoman pada ajaran agama bila keselamatan agamanya terancam. Gerakan FPI tidak dalam konteks menyerang tapi mempertahankan / membela . Al-imam Abi Daud rhm meriwayatkan bahwa Abdullah Ibn Masud r.a. mendengar Rasulullah SAW bersabda bahwa : Sungguh demi Allah, hendaklah engkau benar-benar menyerukan yang maruf dan benar-benar mencegah yang munkar, dan sungguh-sungguh menentang tangan-tangan yang zholim, dengan mengembalikannya kejalan yang benar, dan agar menjaganya selalu di jalan yang benar 2. Di negeri kita polisi bertugas menegakkan hukum negara, tapi belum ada "polisi syariat" yang menjaga kehormatan agama Islam. Pak polisi pasti nggak ngurusin (dan biasanya nggak ngerti) soal hukum agama, jadi siapa lagi yang jagain tegaknya kemuliaan agama Islam kalau bukan umat Islam sendiri. Kemungkaran yang dimaksud dalam agama Islam bukan hanya soal pelanggaran akidah (seperti aliran sesat atau gerakan pemurtadan), tapi juga meliputi pelanggaran hukum negara yang dibiarkan terjadi tanpa ada usaha serius dari pemerintah, misalnya dibiarkannya merajalela perjudian atau pelacuran. Yang terakhir ini sejalan dengan pesan Rasulullah SAW yang kita cintai, seperti diriwayatkan Abu bakar Ash-Shiddiq r.a.: Dan sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW.bersabda (yang artinya): Bila suatu kaum berbuat maksiat, sementara di antara mereka ada yang mampu menegur mereka, namun tidak dilakukannya, melainkan Allah akan menimpakan siksa-Nya secara merata atas mereka dari sisi-Nya. Kalau ada "polisi Syariat" semacam FPI ini atau Majelis Mujahidin Indonesia atau Brigade Hizbullah atau Aliansi Gerakan Anti Pemurtadan., dll, kenapa kita harus takut ! Yang sepantasnya takut kan setan dan para sahabat setianya seperti para pengguna narkoba, para penjudi, germo, koruptor, dll. Umat Nasrani dan non-Islam lainnya juga tidak harus takut, karena Islam melarang keras kita mengganggu pemeluk agama lain termasuk memaksa supaya ma
[wanita-muslimah] Re: Sistem Pemerintahan Islam
Sayangnya, tulisan ini lebih banyak mengandung rethorika ketimbang informasi yang mencerahkan. Kalau tidak mau disebut sebagai usaha pembodohan yang sistematis. Sungguh tidak benar bahwa dalam sistim demokrasi atau khususnya orang Barat hanya meminta hak-hak manusia tanpa kewajiban-kewajiban. Darimana assumsi yang tidak cerdas ini? Demokrasi di Eropa memang tidak sempurna, tetapi bukan berarti tidak berguna. Seharusnya penulis menunjukkan negara Islam atau boleh juga sistim lain yang lebih bagus dengan melakukan perbandingan yang konkrit dan fair, bukan membandingkan satu ideal yang dikhayalkan dengan satu keadaan yang nyata. Dimana-2 manusia harus bereffort untuk menghasilkan apa-2. Pertanyaan adalah di negara mana manusia itu juga mendapatkan kesempatan dan dukungan untuk bereffort, terlepas dari statusnya. Memang di Eropa manusia tidak perlu belajar dan tidak ada ujian sekolah? :-D Demokrasi Eropa mengerikan dan berbahaya bagi umat manusia? Yang benar saja. Ha ha ha Salam, ayeye *** -deleted Orang-orang barat hanya meminta hak-hak manusia tanpa kewajiban-kewajiban, dan meminta kebebasan sebanyak-banyaknya yang bisa negara berikan. Jika seorang murid tidak mau belajar ketika ujian, bagaimana dia bisa lulus ? Inilah kesempurnaan visi Islam. Demokrasi Eropa dan barat tidak sempurna dan tidak berguna, mengerikan dan berbahaya bagi umat manusia. Tak ada masa depan. -deleted __ Meet your soulmate! Yahoo! Asia presents Meetic - where millions of singles gather http://asia.yahoo.com/meetic Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: gerakan sejuta jilbab
Saya selalu senang membaca komentar Mas Arcon maupun Mas Ary S.P. yang menurut saya cerdas-2 :-) Karena saya tidak tahu siapa pemilik majalah SMART, maka hanya bisa berspekulasi. Pertama saya juga sempat heran mengapa diminta data-2 banyak sekali. Tetapi dugaan saya bukan untuk kristenisasi, tetapi untuk keperluan komersial. Sistim gampang, para peminat mendapat kerudung (jilbab), sedangkan sang pihak dari majalah SMART mendapat data yang notabene juga berharga. Karena data bisa dijual atau digunakan sendiri, bersama rekan usaha, dst. Memiliki database tentang sejuta orang... wow... bisa diuangkan hingga menghasilkan nilai lebih banyak dibandingkan harga sejuta jilbab. Tapi ini hanya dugaan saya pribadi. Salam, ayeye ** Di milis PKS, info ttg gerakan sejuta jilbab ini justru dipertanykan. Kenapa ? 1. Siapakah majalah SMART ? 2. kenapa mereka minta data ttg akhwat untuk dikirimi jilbab ini lebngkap sekali ? Jangan jangan untuk database kristenisasi. Pasarnya kan jelas, wanita muslimah yg belum berjilbab, jadi dianggap masih rapuh geto kali . salam, Ari Condro __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Realitas Perempuan Berhadapan Dengan Sistem Hukum
http://www.lbh-apik.or.id/artikel-realitas%20pr%20ratna.htm Kamis, 04 Agustus 2005 Realitas Perempuan Berhadapan Dengan Sistem Hukum Oleh: Ratna Batara Munti Sejak tahun 1996, LBH-APIK Jakarta telah mendampingi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan (KTP), umumnya kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual seperti perkosaan, pencabulan dan pelecehan seksual di tempat kerja. Jumlah kasus KTP yang ditangani terus bertambah dari tahun ke tahun. Mulai dari 90 kasus (1996), 240 kasus (1997), 227 kasus (1998), 295 kasus (1999), 343 kasus (2000), 471 (2001), 530 (2002), 627 (2003), dan terakhir sebanyak 817 kasus di tahun 2004. LBH-APIK Jakarta menjadikan kasus-kasus yang masuk sebagai titik tolak untuk melakukan serangkaian upaya advokasi dalam rangka merubah sistim hukum kearah yang lebih setara dan adil. Hal ini diwujudkan misalnya dengan mengkritisi sejumlah kebijakan yang diskriminatif (Seperti KUHP/KUHAP, UUP No.1/1974) maupun dengan mengajukan kebijakan baru antara lain dengan menyusun serta mensosialisasikan RUU Anti KDRT sejak 1997, yang kemudian menjadi UU PKDRT No. 23/2004. Selanjutnya, sejak tahun 2002, LBH-APIK Jakarta bersama-sama dengan Komnas Perempuan, Convention Watch UI dan Derapwarapsari melakukan kajian tentang peluang dan pentingnya suatu Sistem Peradilan Pidana Terpadu bagi kasus KTP. Kepentingan ini didasarkan pada pengalaman di lapangan yang berhasil dihimpun sebelum program ini berjalan maupun setelah dilakukannya pemantauan terhadap kasus-kasus KTP di 6 wilayah, yakni Medan, Palembang, Menado, Kalimantan Timur, Kupang dan Jakarta. Pemantauan dilakukan dibawah koordinasi LBH-APIK Jakarta bersama dengan LBH-LBH APIK di daerah serta LBH yang memiliki visi misi serupa. Berangkat dari pengalaman LBH-APIK Jakarta bersama-sama dengan jaringannya dalam penanganan kasus-kasus kekerasan yang menimpa perempuan, khususnya kasus KDRT dan kekerasan seksual, tidak mudah bagi perempuan sebagai korban atau pun yang diposisikan oleh hukum sebagai pelaku(dalam konteks ini pelaku pada dasarnya adalah korban KTP), untuk keluar dari jeratan kekerasan. Banyak lapisan hambatan yang mempersulit kondisi korban. Mulai dari kondisi psikis dan ketergantungan korban terhadap pelaku, tiadanya dukungan keluarga dan lingkungan sekitar, stigma yang diberikan masyarakat (patriarki) atas korban, bias aparat (adanya victim blaming/victim participating) sampai tidak adanya perlindungan dari negara melalui sistem hukum dan sosial yang mendiskualifikasi korban atau bahkan pelanggengan kekerasan itu sendiri melalui kebijakan yang diskriminatif terhadap perempuan. Relasi hirarkis dan ketergantungan korban pada pelaku Faktor ketergantungan korban terhadap pelaku baik secara psikis maupun ekonomis seringkali menjadi hambatan awal pada diri korban untuk melaporkan dan memproses kasus lebih jauh seperti melalui jalur pidana. Ketergantungan pun seringkali disertai dengan kekhawatiran korban terhadap kemungkinan meningkatnya kualitas kekerasan yang bakal dilakukan pelaku terhadapnya. Adanya relasi dekat dan seringkali bersifat hirarkis (dominasi-subordinasi) antara korban dengan pelaku, yang menempatkan korban pada situasi powerless menjadi kunci dari persoalan ketergantungan korban tersebut. Situasi ini (relasi hirarkis) jelas berakar dari konstruksi sosial di masyarakat patriarkhis yang secara stereotype menempatkan perempuan sebagai makhluk inferior, dan ironisnya negara pun turut melanggengkannya misalnya melalui kebijakan mengenai perkawinan. Dalam pasal 31 dan 34 UUP No.1/1974 disebutkan bahwa suami sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah sedangkan istri sebagai pengurus rumah tangga. Konstruksi seperti ini pada akhirnya mendorong dan melanggengkan ketergantungan perempuan, sekurang-kurangnya ketergantungan secara ekonomis. Dalam kasus-kasus kekerasan domestik (KDRT), istri memilih untuk berdamai dengan tindakan suaminya meski ia sudah berkali-kali dianiaya, bahkan diperkosa (dipaksa berhubungan seksual) dengan cara menyedihkan, seperti memasukkan terong ke vagina istri. Namun, pada kasus dimana istri sudah tidak tahan lagi atas perlakuan suaminya, ia lebih memilih untuk segera melapaskan diri dari ikatan perkawinan mereka. Itu merupakan cara yang dianggap paling aman dan cepat, ketimbang memproses ke jalur pidana. Selain juga karena faktor kekhawatiran akan balas dendam dari suami atau keluarga besar suami. Dapat dikatakan, 90% dari kasus KDRT diselesaikan secara perdata. Meskipun ada yang melaporkan kasusnya ke kepolisian, namun lebih banyak yang tidak diteruskan dan lebih menjadikan pelaporan tersebut sebagai bukti atau alasan perceraian. Meski demikian, belakangan ini terjadi perkembangan baru, menyusul lahirnya UU PKDRT dan sosialisasi yang gencar melalui media, sudah mulai banyak korban yang melaporkan kasusnya ke kepolisian untuk diproses. Stigmatisasi terhadap seksualitas perempuan dan dampaknya. Tidak dapat dipungkiri, meski masyarakat abad 21 ini sudah memasuki era globalisa
[wanita-muslimah] Re: Kewajiban MUI Meluruskan! -> Dari siapa kewajiban itu? Dari MUI sendiri?
Saya kira yang sangat penting adalah untuk menglarifikasikan darimana MUI mendapatkan kewajiban tersebut? Jangan-jangan dilakukan pembodohan sistematis di sini, karena di situs MUI sendiri ditulis bahwa mandat tersebut telah diberikan kepada MUI justru oleh pihak MUI sendiri. Salam, ayeye *** Keputusan MUI mengeluarkan fatwa pelarangan terhadap paham dan aliran dalam Islam yang dinilai sesat, khususnya Ahmadiyah, merupakan tindakan yang sangat tepat. Sebab MUI mempunyai kewajiban melindungi umat Islam Indonesia agar tidak terjerumus ke dalam aliran yang dinilai sesat tersebut. *** Referensi: http://www.majelisulama.com/mui_in/about.php?id=15&PHPSESSID=7315007297d0bfbc57e78afbc3c4ea2f __ Do you Yahoo!? New and Improved Yahoo! Mail - 1GB free storage! http://sg.whatsnew.mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hh81p6r/M=364397.6958316.7892810.4764722/D=groups/S=1705076250:TM/Y=YAHOO/EXP=1123679567/A=2915264/R=0/SIG=11t7isiiv/*http://us.rd.yahoo.com/evt=34443/*http://www.yahoo.com/r/hs";>Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Suara Hati (perkenalan)
Mas Ahmad, salam kenal juga. Saya ingin mengomentari bagian dari tulisan Anda yang terkutip di abwah ini. Menurut pengertian saya, liberalisme dalam konteks politik merupakan pemahaman yang menjunjung tinggi nilai-nilai, hak dan kemerdekaan individu, sehingga menghendaki keterlibatan dari pemerintah yang minimal. Apa yang disebut oleh Mas Ahmad dengan akal diatas segalanya merupakan rasionalisme murni. Maka apa yang dibahas sebagai liberalisme oleh Mas Ahmad bukanlah liberalisme, tetapi rasionalisme. Saya kira adalah penting untuk mengunakan terminologi yang tepat dalam diskusi guna menghindari kesalahpahaman dan keablasan. Saya juga sudah berapa kali pernah melakukan kesalahan dalam memilih kata yang benar, tetapi kemudian diingati oleh rekan-2 di sini dan setelah itu pengertian menjadi jelas. Mengenai JIL, saya tidak setuju apabila JIL dituduh sebagai golongan yang meletakan akal di atas segalanya, saya kira mereka tetap Islam yang mengambil Al Quran dan Sunnah sebagai sumbernya seperti golongan lain yang menamakan diri sebagai Islam. Mungkin JIL memiliki rasionalisme lebih tinggi daripada yang lain, tetapi tidak fair apabila hal itu digunakan untuk mencaci-maki JIL. Yang terakhir tidak ditunjukkan kepada Mas Ahmad, tetapi kepada umum yang bersangkutan. Salam, ayeye * Ass. wr. wb Saya termasuk anggota baru dalam milis WM, seru juga membaca diskusi lewat milis, secara keseluruhan saya ingin berpendapat tentang apa yang selama ini saya amati mengenai gerakan JIL dan organisasi lainnya yang mungkin sama visinya (liberalisasi, pluralisasi dll), meskipun mungkin pengamatan saya terlalu minim sumbernya, tetapi dari sini dapat saya prediksikan, kalo organisasi2/gerakan2 tersebut di masa mendatang akan makin banyak simpatisannya, Mengapa? jelas sekali, pandangan mereka dalam beragama ini sangatlah bebas (akal diatas segalanya), so manusia kebanyakan yang pada dasarnya mempunyai syahwat untuk hidup bebas, lebih tertarik untuk memilih faham ini, daripada harus pusing2 mengikuti pihak fundamentalis, salafi, wahabi, partai islam, dll (atau apapun namanya) yang meletakkan Qur'an dan Sunnah diatas segala2nya dan harus taat dan patuh pada keduanya. -deleted Kesimpulannya : faham liberalisme (yang mendewakan kebebasan dan akal pikiran) akan banyak diminati oleh kebanyakan manusia saat ini, tetapi jika kebanyakan manusia tersebut, mau bertanya pada hati nuraninya yang paling dalam, maka Insya Allah mereka sesegera mungkin, akan meninggalkan faham liberalisme tersebut. Wass from Ahmad (mantan pengagum faham liberalisme dan pluralisme) Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hhn01n3/M=364397.6958316.7892810.4764722/D=groups/S=1705076250:TM/Y=YAHOO/EXP=1123679341/A=2915264/R=0/SIG=11t7isiiv/*http://us.rd.yahoo.com/evt=34443/*http://www.yahoo.com/r/hs";>Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page ~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Sesat dan Menyesatkan
Mbak Ning, saya kurang mengerti logika dalam pernyataan Anda bahwa hukum Allah sudah pasti, sedangkan pemikiran manusia relatif, tetapi diberi akal untuk memahami hukum (syariat) Allah, namun jika tidak diserahkan kepada yang ahli. Maksud apa dengan ini? Memang saya juga percaya bahwa pemikiran manusia itu relatif, tetapi sekaligus juga progresif kecuali dibatasi. Tetapi meskipun pemikiran manusia relatif, so what, Mbak Ning? Apa yang menganggu di sini? Kata saya, pemikiran manusia juga relatif dalam memahami hukum Allah, termasuk yang ahli. Kita kembali kepada posisi yang sama, yaitu pakai hukum Allah atau hukum buatan manusia, toh pelaksanaan tetap didasari atas sifat relatif. Tetapi kita bisa melanjutkan dengan definisi soal hukum Allah. Apakah hukum Allah termasuk juga hukum buatan manusia dan sebaliknya? Bagaimana dengan hukum alam? Apakah semua hukum berasal dari Allah atau dari yang lain-2? Jika sumber hukum Allah dibatasi dengan Al Quran dan Sunnah. Apakah isi Al Quran dan Sunnah berbentuk bahasa hukum yang langsung siap dipakai? Bagaimana dengan penafsiran kontekstual dan tekstual? Jika penafsiran dibatasi lagi kepada tekstual, apakah Al Quran dan Sunnah sudah lengkap untuk mengatur semua persoalan hukum? Menurut pengertian saya, jawaban adalah tidak, Mbak Ning. Oleh karena itu, kita mengenal hukum buatan manusia yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah yang dikenal sebagai fiqh. Menghasilkan fiqh tidak terlepas dari pemikiran manusia yang relatif dan selama masih ada lebih dari satu opini dalam fiqh, terpaksa saya harus menganggap pernyataan Anda bahwa hukum Allah sudah pasti sebagai tidak benar. Kan ada ayat di dalam Al Quran yang membahas seperti tidak pernah akan cukup tinta di dunia untuk menulis semuanya. Bukannya akal manusia yang bersifat relatif perlu teribat? Semua boleh dilakukan, kecuali yang dilarang dalam Nash. Tetapi bagaimana menurut hukum Allah soal tindakan zina Misalnya? Bagaimana harus dihukum menurut hukum Allah, Mbak Ning? Apakah dalam hal trivial seperti ini sudah ada kesepakatan dalam umat Islam, termasuk para ahli? Silakan Mbak Ning menjawab dimana kepastian hukum Allah. Mengenai sistim demokrasi, benar ada kelemahan dan itu diakui juga oleh para pedukung demokrasi. Berbeda dengan para pendukung hukum Allah (selama saya pernah memperhatikan), para pendukung sistim demokrasi biasanya tidak mengklaim bahwa sistim demokrasi mereka adalah sempurna atau menjadi sistim untuk selamanya. Justru kerelatifan pemikiran manusia diakui dan diakomodasikan. Selainnya, sistim demokrasi memberikan mekanisme untuk memperbaiki sistim secara terus menerus sesuai dengan perkembangan pikiran dan pengalaman manusia. Tetapi kita tidak tahu untuk masa depan, yang penting kita jalan terus dan berpikir progresif. Mengenai keahlihan, saya setuju bahwa manusia tidak bisa menjadi ahli dalam setiap bidangnya. Maka bukannya disitu menjadi lebih baik agar semua manusia bisa bekerja bersama secara kolektif? Coba lihat di MUI, saya percaya mereka memiliki keahlian dalam hukum Allah, tetapi keahlihan mereka kurang terasa dalam mendefinisikan berbagai isme, sehingga mereka jadi membuat penafsiran sendiri yang salah tentang liberalisme dan sekulerisme misalnya, kemudian memfatwakannya berdasarkan pemahaman mereka sendiri dan hasilnya jadi kurang tepat, sehingga menimbulkan kontroversi yang seharusnya tidak terjadi. Karena fatwa termasuk produk hukum bikinan manusia juga. Dan kita mengakui tanpa rasa malu bahwa manusia tidak bisa menjadi ahli dalam semua bidangnya. Contohnya, kalau saya ada pertanyaan seputar agama Islam mungkin saya akan berkonsultasi dengan MUI, JIL, dst., tetapi apabila menyangkut bidang lain seperti bidang ekonomi, mungkin lebih tepat berkonsultasi dengan seorang ahli ekonomi. Ada pertanyaan soal liberalisme dalam konteks politis, yach berkonsultasi dengan seorang ahli politik, dst. Seperti sudah dijelaskan oleh Mbak Ning sendiri, maaf jadi diulangi lagi :-) Ada sedikit penambahan: menurut saya, jika kita berkonsultasi ke seorang ahli yach tetap berusaha untuk mengerti sendiri sesuai kemampuannya dan tetap bersifat kritis, jangan sampai hanya membabi-buta. Di situ akal manusia berguna juga, meskipun hanya bersifat relatif :-) Salam, ayeye *** Waduh... saya ngeri baca tulisan saya sendiri yang sudah dimodifikasi.. Ngga aku banget gitu loh... (kalau kata ABG jaman sekarang). Mas, Kalau bukan syariat atau hukum Allah yang dijadikan dasar, lha trus apa mas yang dijadikan dasar? Kalau hukum Allah kan sudah pasti to.. kalau pemikiran manusia kan relative. Bagaimana caranya? Ya kita kan diberi akal untuk memahami syariat Allah itu. Kalau nda tau ya merefer kepada yang ahli, kan gitu to, mas. Saya mohon maaf sebesar-besarnya bila tulisan saya mengesankan kesombongan. Saya tidak bermaksud demikian. Saya mengatakan manusia tidak ada yang superman, bukan karena saya superwoman
[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
Maaf Mbak MEY Sirajudin, saya tidak kompeten untuk menyebut apa yang dipermasalahkan oleh Anda terhadap Ahmadiyah Islam. Sebab bukan saya yang menjadi pihak yang menuduh dalam hal ini (tetapi Anda). Maka tadi saya bertanya kepada Anda soal apa yang dipermasalahkan dari para pengangut Islam Ahmadiyah dengan menyebut beberapa kata lepas yang saya lihat dalam tanggapan Anda yang sebelumnya. Maka adalah tugas dan tanggung jawab Anda, Mbak MEY Sirajudin, untuk menjelaskan dasar tuduhan Anda terhadap para pengangut Islam Ahmadiyah secara spesifik. Jangan sampai tugas serta tanggung jawab Anda sekedar dilemparkan kepada saya dong. Kok saya yang disuruh mencari dan membaca berita tentang kasus Ahmadiyah Islam. Ketika saya membaca tanggapan di bawah ini, saya belum mampu untuk melihat substansi dalam tuduhan Anda: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/69672 Anda bingung mengapa FPI digambarkan sebagai kelompok premanisme? Tetapi masih menyebutkan tentang serangan FPI terhadap diskotik. Apakah serangan yang dilakukan oleh sekelompok terhadap orang atau kepemilikan orang lain secara sepihak bukan tindakan premanisme? Sedangkan orang yang telah mengalami serangan oleh sekelompok secara sepihak tidak mampu berfikir dengan jernih, karena chip di otak sudah rusak? Oh ternyata pakai chip Kemudian kita tidak perlu impulsif ketika menyaksikan dimana sekelompok memaksakan pemahaman sendiri terhadap orang lain melalui tindakan kekerasan phisik? Sudakah Anda pernah berpikir bagaimana seandainya Anda sendiri berada di posisi pihak yang diserang? Masih akan setuju juga? Dan the last one, pernyataan sesat diperlukan untuk membedakan antara mana yang benar dan mana yang salah. Nah siapakah yang berhak dan memiliki otoritas untuk menentukan pemahaman mana yang benar dan pemahaman mana yang salah? Salam, ayeye *** He...heSpesifikasi permasalahan Ahmadiyah telah Anda sebutkan kembali lho, Anda sudah meresumenya dengan baik " Mirza Ghulam ngaku2 nabi, Pembohong/Penipu, membuat ayat2 Allah seakan2 itu adalah wahyu yang diturunkan buat si pembohong ini. Pusing ya:-) ???. itulah akar permasalahan sesungguhnya yang menyebabkan FPI melakukan tindakan penyerangan thdp Ahmadiyah,saya tidak perlu menjelaskan/ menuliskan kembali toch banyak tulisan dari P' HMNA atau yang lainnya ttg batalnya akidah (syahadatnaya) ahmadiyah. Anda bisa baca kembali atau anda bisa berselancar di cyber untuk mengetahui "Ahmadiyah", "Mirza Ghulam" dari pandangan orang islam. Dan perlu diketahui pula bahwa fatwa sesatnya Ahmadiyah tidak hanya datang dari MUI saja tetapi sudah menjadi kesepakatan ulama dunia. Ttg FPI, saya bingung juga, koq bisa2 nya warga WM ini menggambarkan FPI sebagai kelompok premanisme yang melakukan kebrutalan terhadap warga Ahmadiyah, misalnya ngerampok, memperkosa atau ngegorok gitu??? tapi sayangnya sampai hari ini tidak ada tuch kabar ttg tindakan kriminal dari FPI seperti yang barusan saya sebut. coba kita bandingin sama kasus ambon, banyak juga orang digorok-gorok tapi kagak ada sangsi apa2, atau aksi demo yang melakukan perusakan thdp warga yang tidak pernah diketahui siapa dalangnya, . Ngelakuin demo khan tdk hanya FPI saja , ada demo atas nama persatuan guru, buruh, mahasiswa, demo partai bahkan demo masak juga ada, apa semuanya kena sangsi??? ataukah begitu trauma sehingga ada penyakit hati sama FPI hehe, misalnya saya lagi nongkrong didiskotik lagi sakau pula kemudian saya diserang oleh FPI atau polisi, jelas dong saya trauma dan dendam sama FPI atau polisi, karena otak saya tidak mampu berfikir jernih karena chip diotak saya sudah rusak. Saya kira tidak perlu impulsif begitulah kalo menghakimi orang, masalah seperti itu butuh kacamata yang memiliki kebeningan hati yang memancar dari kecerdasan sikap dan prilaku hidupnya. Ibaratnya kita punya anak trus badung, lalu "digebukin", artinya bukan kita sedang menzalimin anak tsb tapi ngasih pelajaran physik karena sudah tidak mempan lagi dikasih peringatan, biar ntarnya tidak menjadi anak nakal yang akan menjadi polutan/epidemi buat lingkungan disekitarnya, alias nularin, begitu lho pak ayeye:-). "Pernyataan sesat itu perlu untuk membedakan yang benar dan yang salah, jadi kagak perlu tersinggung:-) kalo dikatakan sesat, introspeksi diri apa yang salah dalam ritual keagamaan dan cara berfikir kita???dan cari yang benar itu seperti apa???sayang kalo hidup kita keblingsek sama pemahaman yang tidak melandaskan diri kepada hukum yang dibuat oleh Allah. Yang sesat itu perlu diluruskan kembali, inilah bentuk sesungguhnya persaudaraan dalam islam" mengajak kepada kebaikan menjauhi kesesatan karena kapling surga itu luaas sekali, kagak enak lho hidup dalam sorga kalo kagak ada temen, tetangga apa lagi si beloved, jadi ngajak2 buat berbagi kebahagian", kebahagian yg kekal gitu maksudnya. a ayeye <[EMAIL PROTEC
[wanita-muslimah] Re: Sesat dan Menyesatkan
Mbak Ning Saya sependapat kalau ada dasar ya mestinya diberitahukan. Tetapi kriteria dasar itu sebenarnya apanya? Soalnya saya rasa dasar tidak boleh dijadikan atas kriteria yang bersifat sewenang-wenangnya atau hanya berdasarkan pemahaman yang berbeda, tetapi hanya apabila ada ancaman konkrit bahwa suatu kesesatan bisa melahirkan tindakan nyata yang destruktif dan merugikan. Misalnya kalau ada aliran dimana pemimpin mengajak para pengikutnya untuk melakukan pembunuhan massal, maka dalam kasus seperti itu saya rasa wajar bahkan pihak yang berkewajiban harus melakukan intervensi. Tetapi dalam kasus Islam Almahdi, dasar yang dikonstruksi oleh berbagai pihak, termasuk MUI, semata berdasarkan pemahaman yang berbeda. Barusan dalam tanggapan sebelumnya saya coba membahas soal kesombongan manusia dan ini saya menganggap sebagai contoh lagi dimana berbagai pihak menyatakan Almahdi sebagai aliran sesat. Dulu saya ingat waktu Islam Syah juga pernah dicap sebagai sesat dan ektremis. Dasarnya apa? Bukankah ini juga salah satu bentuk ekses dari keangkuhan? Salam, ayeye * Kalau ada yang sesat dan menyesatkan, dan kita tau itu, mosok kita biarin to pak? Ya mestinya kan diberitahu. Kewajiban kita kepada sesama saudara kita untuk saling melindungi... jangan membiarkan saudara kita menuju ke kesesatan. Apa lagi untuk orang-orang yang memang diberi tanggungjawab oleh Allah atas orang lain, seperti ortu terhadap anaknya, pemimpin kepada yang dimpimpinnya. Yang tidak boleh itu adalah kalau bilang sesatnya tidak ada dasarnya. Asal tunjuk, itu sesat ini sesat. Selama ada dasar yang benar, melabel sesuatu sesat itu hukumnya boleh, atau wajib malah.. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: dikotomis=iblis?
Benar Mbak Alvi, saya percaya bahwa pemikiran itu mencerminkan kesombongan. Sifat sombong ataupun sifat rendah hati dalam konteks ini lebih mudah untuk didedeksi ketika seseorang telah mengidentifikasikan diri dengan suatu abstraktum tertentu. Dalam proses tersebut, pemikiran orang itu ikut terlibat bersama semua karakteristik yang dimiliki sebagai manusia. Di situ kita semua tidak dapat meninggalkan kemanusian kita, karena kita adalah makhluk yang terikat dengan diri sendiri dan kita semua adalah manusia. Proses pemikiran dan pemahaman itu tetap proses yang manusiawi dan kita tidak dapat mengubahnya. Inspirasi boleh saja berasal dari sumber eksternal, tetapi di saat bertemu dengan kita (input) mulai bercampur dengan diri kita (proses) dan hasilnya selalu akan mengandung kontribusi manusia (output). Yang ingin saya tekankan di sini: di saat bertemu dalam seketik :-) Kalau saya ambil contoh pertama dimana Mbak Alvi mengemukakan bahwa Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya, maka itu sudah melalui proses pemikiran Mbak Alvi, yaitu manusia. Dari hasil itu, karakteristik Mbak Alvi dalam hal ini dapat dinilai. Dilanjutkan lagi dengan lebih tinggi darinya, yaitu liberalisme, kapitalisme, sosialisme dll -> yang buatan manusia. Diulangi lagi, dengan merendahkan pemahaman lain dan sekaligus menjauhkan diri dari pemahaman yang dimaksud, kita pada dasarnya menunjukkan kesombongan. Mengenai liberalisme, kata liberal berarti sifat yang terbuka, tidak berprasangka, tidak ingin membatasi yang lain jika tidak perlu dan sejenisnya. Sifat itu memiliki makna universal dan tidak ditemukan atau diproduksi oleh makhluk manusia. Paling kita bisa bilang datang dari sananya. Dengan menambahkan suffix -isme, kata liberal itu menjadi liberalisme, sehingga dari kata sifat telah menjadi kata benda berupa abstraktum atau pemahaman yang mendeskribsikan sifat liberal itu. Sejauh ini makna dari liberalisme masih netral. Netralitas dan notabene fairness hilang ketika kata liberalisme digunakan sebagai reduksi menjadi pemahaman yang terbatas dan sesak dalam perbandingan dengan pemahaman yang dianut sendiri yang tetapi tidak direduksikan sebagaimananya lawan pemahaman, sehingga pemahaman sendiri dipaksakan untuk menang terhadap yang lain. Efek yang sama juga dapat dihasilkan ketika pemahaman sendiri digabungkan dengan otoritas superior (Tuhan) dan yang lain dicap sebagai buatan manusia (menjadi lebih rendah). Kesombongan di sini ialah ketika manusia melakukan perbandingan antara hal-2 yang belum bisa dipahami secukupnya dan kemudian melakukan judgement untuk mengatakan yang ini lebih tinggi daripada yang lain. Kesombongan yang serupa pun dilakukan oleh mereka yang menyebut umat Islam sebagai Muhamadinisme atau bahkan umat Muhamadin, karena di sini Islam direduksikan sampai ke aliran buatan pemikiran manusia [nabi Muhammad], sehingga bermaksud merendahkan Islam dan umat Islam. Kesombongan itu juga ketika kita bilang yang lain sesat. Padahal saya belum tahu manfaat apa dengan menjadi manusia yang sombong :-( Mungkin saatnya agar kita semua melakukan refleksi dalam diri kita yang sangat dalam :-) Salam, ayeye Catatan: Kesimpulan-2 di atas hanya berlaku dalam konteks untuk mendiskreditkan yang lain. Pengunaan ekpresi isme juga dapat digunakan dalam makna netral, untuk menyederhanakan suatu penjelasan, dll. *naudzubillahi mindzalik...astaghfirullah aladzim..* mohon maaf kalo terkesan saya takabur... Saya hanya berusaha utk menyampaikan, bahwa 'Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya'. Apakah itu liberalisme, kapitalisme, sosialisme dll. Jadi yang saya maksud dengan 'buatan manusia' adalah dalam hal ini. Jangan kemudian digeneralisir saya meremehkan 'buatan manusia' lho... anyway,silakan saja kalo pemikrian ini dianggap bagian dari iblis,wallaahu a'lam... Dan,mengenai Muhamadinisme yg saya sampaikan, adalah sebutan sebagian orang. Seolah2 Islam itu buatan Muhammad saw. Padahal kan tidak demikian??? ok,makasih atas tanggapannya wass.alvi --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ayeye1" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Mbak Alvi > > Suffix '-isme' merupakan pengakhiran kata yang memiliki berbagai makna > dan fungsi dalam bahasa-2 asing tertentu. Ini sekedar untuk disebutkan > dalam konteks lepas :-) > > Sedangkan pengunaan suffix '-isme' oleh Mbak Alvi dalam contoh di > bawah ini memakai konteks yang merendahkan pemahaman lain, termasuk > pengikutnya. Sekaligus menjauhkan diri dari pemahaman serta para > pengikut tersebut. > > Dengan merendahkan pemahaman lain dan sekaligus menjauhkan diri dari > pemahaman yang dimaksud, kita pada dasarnya menunjukkan kesombongan. > > Kesombongan yang pertama ditunjukkan secara benar dalam contoh > 'Muhammadinisme
[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
Mbak MEY Sirajudin, maaf saya pusing membaca sebagian tanggapan Anda. Bisakah Anda menyebut secara spesifik dan konsisten soal apa yang dipermasalahkan dari para pengangut Islam Ahmadiyah? Apakah menyangkut pengakuan atas kenabian Mirza Ghulam, persona Mirza Ghulam sendiri, pemalsuan terhadap Al Quran atau apa? Masalahnya, agama berawal dan berdiri atas kepercayaan. Sedangkan sains menuntut untuk meruntuhkan setiap kepercayaan dan diganti dengan pembuktian berdasarkan fakta real secara terus-menerus. Setelah kepercayaan habis diuji oleh sains dan dikonfirmasikan berdasarkan fakta real, maka statusnya bukan kepercayaan lagi. Saya kira tanpa adanya ukuran yang obyektif kita tetap terpaksa untuk memandang pemahaman tentang agama sebagai hal yang subyektif. Atau selama kita hanya berfokus sebatas kepercayaan, kita tidak dapat meninggalkan subyektifitas kita sendiri. Sedangkan subyektifitas seharusnya tidak boleh dijadikan sebagai pembenar untuk melakukan tuduhan dan penghakiman, apalagi tindakan kekerasan, terhadap yang lain. Termasuk oleh pihak yang berkewajiban maupun oleh peoples power seperti disebut oleh Mbak MEY Sirajudin. Itu saya maksud dalam konteks negara berdasarkan hukum yang menjamin kebebasan dalam kepercayaan. Sayang sekali, pertama Anda mengatakan tidak setuju dengan tindakan FPI yang melakukan perusakan dan kezaliman terhadap Ahmadiyah. Tetapi kemudian Anda merelativir pernyataan Anda kembali samnpai menunjukkan empati kepada pihak yang melakukan perusakan dan kezaliman. Salam, ayeye ** Problem Ke-1: Mirza Ghulam itu nabi atau bukan??? lalu ada yg ngomong nabi???apakah dia benar seorang nabi??? coba direnungkan!!! apakah dia atau yang ngomong itu bener2 tidak berbohong dan tidak menipu??? coba cek deh kredibilitasnya??? Manusia seperti apa Mirza ghulam itu??? orang waras yang bikin sensasikah atau memang dia seorang majnun??? Faktanya jelas bahwa Mirza ghulam bikin sensasi dengan cara berbohong dan menipu penganut Ahmadiyah. Problem Ke-2 Quran itu hak ciptanya Allah, hak patennya juga Allah, semua orang2 islam mengakuinya dan seluruh umat islam merasa memilikinya, jadi apabila ada yang merusaknya adalah kemarahan buat umat islam, itu bukan berarti cinta buta, tapi cinta atas nama Allah dan Rasul. Mirza ghulam menipu penganut ahmadiyah dengan membuat Quran tandingan yang isinya dibuat mirip, ini adalah fakta yang hampir menjebak orang Ahmadiyah meyakini kesucian kitab Tadzkirah. Kebenaran itu memang benar milik Allah tapi kita sebagai manusia punya alat pembeda mana yang hak dan yang bathil, dan apabila ada keraguan alias abu2 didalamnya itu lebih baik ditinggalkan, jelas toch kagak ada yang sulit lho kalo kita punya Guide"nya, hidup ini simple kalo kita berfikir simple. Pada dasarnya boleh dikatakan bahwa setiap pengangut agama Islam memiliki akses terhadap Al Quran Saya tidak setuju tindakan FPI melakukan perusakan atau kezaliman thdp Ahmadiyah, tapi saya tidak yakin sebesar apa dampak dari tindakan FPI terhadap Ahmadiyah, apakah itu sangat menyengsarakan kelompok Ahmadiyah? atau cuman cerita heboh yang dihembuskan oleh media. Peranan MUI saat ini cuman mampu sebatas fatwa setelah itu tidak ada tindak lanjut apa2 dari pemerintah. Jadi tindakkan FPI terhadap Ahmadiyah itu sama wajarnya dengan rakyat yang sedang berdemo/menghakimi pemerintah karena terjadi penyelewangan/penyimpangan thdp konstitusi, apakah rakyat akan diadili seperti harapan sebagian orang untuk menangkap FPI??? itu silahkan saja kalo fakta FPI perlu diadili. The people power itu tidak bisa dibendung ketika tindakan tsb telah melampui batas, saya kira ini bagian dari hukum alam, itupun terjadi pula pada kasus terorisme bahwa terorisme akan dibalas dengan terorisme juga. Jadi berhati-hatilahlah nch dengan sebuah akidah baru buatan manusia yang kagak ade ape2nye. -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Inter-Faith Marriage: Reasons for Restrictions
Dalam hal ini saya tidak sependapat dengan justifikasi atas pembatasan terhadap hubungan nikah yang berbeda agama. Karena bukan larangan nikah antara pria non-muslim dengan perempuan muslim yang harus dijustifikasi, tetapi nilai sosial dan sistim hukum perlu diluruskan dari pemahaman patriarkis yang berbias gender dan itu tercerminkan dalam pernyataan yang langsung memukul rata seperti So, why expose a Muslim woman to such a situation.. Mungkin juga orang itu tidak merasa enak untuk menjawab pertanyaan itu. Harus ngomong apa atuh :-) Menurut saya, kita mesti berhenti mencap dan mendidik perempuan sebagai makhluk yang lebih lemah dibanding laki-2. Memang itu bukan proses yang selesai dalam satu hari. Salam, ayeye * -deleted How could the same freedom be guaranteed in a reverse case where a Muslim woman marries a non-Muslim husband? People may profess to accept that men and women are equal, but in practice, a woman is often the weaker party in a family situation. So, why expose a Muslim woman to such a situation by allowing marriage with a man who does not believe in the truth of the message given to the Prophet Muhammad (peace be upon him)? As for your point about a particular couple who make all sorts of agreements concerning their life together and their children, you have to remember that laws are enacted for general application, not for individual cases. Thus, if in the majority of cases, religious freedom cannot be guaranteed, we cannot say that an individual case may be excepted because we have guarantees or agreement between the two parties. -deleted -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
Mbak MEY Sirajudin, arti menipu itu kalau kita mengetahui tentang suatu fakta, tetapi dengan sengaja mengomunikasikan informasi yang tidak sesuai fakta itu kepada pihak lain, biasanya untuk meraih keuntungan dari itu. Dalam kasus Ahmadiyah, saya rasa kita tidak bisa membicarakan tentang kasus penipuan, karena mereka menghidupi apa yang diyakini sendiri sebagai kebenaran tanpa bermaksud menipu orang lain. Itu sah-sah saja dan tidak perlu dirisaukan lagi. Kemudian soal delik aduan dalam "penyalahgunaan" nama Islam, sepengetahuan saya, kasus seperti itu hanya bisa diajukan oleh pihak yang memiliki hak cipta atas Islam dalam hal ini. Dan seharusnya Mbak MEY Sirajudin sendiri mengetahui bahwa boleh dikatakan mustahil akan muncul seseorang atau golongan umat yang akan menunjukkan hak cipta tersebut. Ya kan? Menurut saya, sebaiknya terimalah fakta sementara bahwa tidak ada manusia atau umat yang memiliki kebenaran mutlak. Bolehkah saya menyarankan kepada Mbak MEY Sirajudin, Mas Dadang dan Co untuk tidak hanya kritis terhadap pendapat lain, tetapi juga terhadap pendapat sendiri, termasuk pendapat sang "mentor" tentunya - apabila ada. Yang tetapi tidak dapat ditolerir lagi adalah tindakan kekerasan terhadap anggota Ahmadiyah. Para pelaku dan inisiator yang ikut bertanggung jawab dalam hal ini harus ditindak secara hukum. Salam, ayeye *** Ahmadiyah jelas menipu umat islam dengan mengatakan bahwa ada nabi baru setelah Muhammad, jelas ini nabi palsu dan dusta yang tdk pernah diangkat oleh Allah. kemudian membuat kitab suci yang mirip2 Alquran dan hampir disejajarkan dengan Alquran, ini adalah kejahatan dalam delik aduan "PLAGIASI", Hak umat islam untuk menuntut dan marah terhadap penipuan ayat2 Allah. Belum sempurna iman seseorang ketika belum mencintai "Allah dan RasulNya" Sesungguhnya isi dari akidah ahmadiyah yang sesat dan menyesatkan umat islam Kalo berbicara perbedaan, perbedaan dalam kapasitas apa??? perbedaan dalam frame toleransi atau diluar frame toleransi. Ahmadiyah jelas berada diluar tolaransi, bahkan katanya sudah tidak termasuk kedalam golongan islam seperti yang diramalkan hadist, berarti sudah keluar dari koridor islam itu sendiri. Ketika bawa embel2 islam jelas seluruh ulama memiliki tanggung jawab untuk memberikan sebuah sikapnya terhadap Ahmadiyah, khususnya di Indonesia MUI sebagai lembaga perpanjangan pemerintah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk membuat fatwa, kalo MUI diam saja, ngapain juga ada MUI, bubarkan saja toch sudah tanggal giginya. Ngomong2 ttg perbedaan, inti perbedaannya apa?perbedaan dalam koridor yang berbeda silahkan saja jalan sendiri selama tidak mengganggu dan mencampuri urusan dalam negeri orang. Ahmadiyah kan ngakunya islam, berarti berada dalam koridor yang sama dengan seluruh umat islam, hal seperti ini akan melahirkan "Psikis Conflict", lama2 akan semakin akut kalo sudah akut bagaimana recoverynya? hayo...gimana...Bisa2 timbul banyak sekte, bisa jadi ada sekte shalat ala Mr Roy, sekte sholat ala Aminah Wadud, ini baru shalat saja, kemudian timbul sekte Lia aminudin, sekte Mirza Ghulam (Ahmadiyah), sektenya ulil, sektenya He-man entar berikutnya sektenya Mia kemudian sektenya Anita Tammy, wuiiidh. heboh berat (bercanda lho:-) mbak2 n mas2). Berjuta2 orang pengen ngaku jadi nabi, boleh juga tuch prestisiusnya seorang nabi...jadi orang terhormat...dimuliakan... dan dipuja...pujapengikutnya banyak omongannya dianggepin en didengerin padahal mah ngibul berat, ketipu abis bleeeh.kemudian bikin buku trus dikatakan dapet wahyu dari Allah..walh makin kesasar ajeee Manusia memang punya kepuasan tersendiri buat bikin sensasi, sensasi adalah komoditi buat dapat pulus, siapa pula yang tak tergoda...bayarannya lumayan. Ulah sensasi ini yang punya potensi buat mengotori kemurnian ajaran islam. Kebenaran dibikin abu2, demarkasi halal dan haram semakin tdk jelas dan kabur. Paling kita tunggu aja azab seperti apa lagi yang akan diturunkan Allah? Bukankah Aceh adalah pelajaran berharga buat umat manusia untuk kembali kepada hakikat hidup yang sejati. Anita Tammy <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ahmadiyah tidak menipu. Mereka hanya punya kepercayaan yang BERBEDA. Berbeda itu tidak salah. Yang salah adalah jika perbedaan itu dipaksakan ke orang lain untuk mengikuti. -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mai
[wanita-muslimah] Re: Ahmadiyah dan HAM
Sependapat, mestinya semua anggota Islam Suni juga mempunyai HAM seperti semua manusia lain. Tetapi HAM bukan merupakan monopoli atas kebenaran mutlak, juga tidak memberi hak khusus kepada mayoritas untuk melarangkan keyakinan minoritas, apalagi hingga menyerang mereka. Oleh karena itu, selama HAM dihargai, maka selama itu juga mesti dijamin agar HAM tidak dapat ditukar dengan klaim kekuasaan komunitas oleh pihak siapapun. Dari Deklarasi HAM: Pasal 18 Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama; dalam hal ini termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan, dan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaan dengan cara mengajarkannya, mempraktekkannya, melaksanakan ibadahnya dan mentaatinya, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, di muka umum maupun sendiri. http://www.unhchr.ch/udhr/lang/inz.htm Kemudian menurut pengertian saya, mau istilah Islam Suni, Islam Syah, atau Islam Ahmadiyah misalnya.. tidak ada satupun yang kompeten dan berhak untuk memiliki monopoli atas Islam, kecuali Allah SWT. Tetapi para pengikut dari penafsiran masing-masing boleh jadi beda pendapat. Misalnya boleh saja mengatakan yang ini sesat dan itu salah. Lama-lama para pengikut juga akan lebih dewasa secara mental dan saling senyum soal perbedaan dalam pendapat mereka. Sekarang kita cenderung masih dalam fase dimana beda pendapat masih membuat sebagian umat merasa marah, takut dan frustasi. Nanti juga mayoritas akan menganggap perbedaan sebagai asset yang berharga dalam usaha untuk memecahkan permasalahan dan tantangan negara yang semakin kompleks. Nah di situ akan terdengar tambah manis ketika umat Islam mengucapkan Alhamdulillah, tidak ada lagi tindakan kekerasan dalam agama. Salam, ayeye *** -deleted ''Nah, sekarang pemerintah kita mau bagaimana terhadap gerakan Ahmadiyah?'' tanya seorang jamaah mushala kami. ''Saya tidak tahu. Tapi pemerintah bisa saja menegakkan fatwa MUI 1980 yang terkait. Tapi saya usul harus pilih-pilih, sebab ada dua Ahmadiyah. Yang Lahore kelihatannya bisa diterima oleh umat Islam yang lain.'' ''Kalau Ahmadiyah Qadiyan dilarang, apa tidak melanggar HAM?'' tanya yang lain. ''Itu memang susah. Tapi begini. Umat Islam Suni juga punya HAM yang harus dihormati. Dua syahadat kita adalah keyakinan mutlak sekaligus identitas kolektif yang jelas menjadi bagian HAM kita. Bila hal itu diingkari oleh mereka yang mengatasnamakan Islam, berarti mereka melanggar HAM kita itu.'' ''Jadi sampeyan mau bilang, HAM harus ditegakkan tanpa mengusik HAM pihak lain?'' ''Alhamdulillah, begitu. Dan dengan saling hormat seperti itu semoga tidak ada lagi tindak kekerasan dalam agama. Kita malu.'' -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: oot - Museum kita
Maaf, saya ingin mempertanyakan praktek memasang biaya masuk yang berlipat kali untuk para tamu asing. Menurut saya, itu tidak wajar dan tidak beretika. Kalau memang tujuan untuk mengambil keuntungan finansial dari daya beli segmen tamu tertentu ada juga alternatif yang lebih simpatis dan tanpa menunjukkan mentalitas preman ngemplang, seperti teruraih dalam contoh di bawah ini. Beberapa waktu yang lalu saya sempat berkunjung ke rumah Gandi di Mumbai yang dijadikan musium sekarang. Musium tersebut terlihat terpelihara dan rapi. Para pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, tetapi di sekitarnya tempat masuk ada kotak sumbangan, sehingga para pengunjung diperbolehkan, namun sama sekali tidak diharuskan, untuk menyumbang. Hasil sumbangan itu digunakan untuk membayar biaya pemeliharan musium itu. Waktu itu saya merasa terharu oleh suasana yang ramah di musium itu dan dengan senang hati ikut berkontribusi, mungkin lebih banyak dibandingkan dengan standar biaya masuk yang ditetapkan di musium-musium lain. Karena musium itu membuat saya merasa welcome dan tidak merasa tertipu. Apakah setiap musium mesti disamakan dengan perusahaan komersial dalam segala aspek? Kata musium berasal dari bahasa Yunani dan berarti (tempat) koleksi benda sejarah, karya kebudayaan dan sejenisnya dengan tujuan agar diperlihatkan kepada umum. Khususnya benda sejarah yang mempunyai nilai signifikan wajar dianggap sebagai milik masrakyat umum. Oleh karena itu, tugas musium bukan untuk meraih keuntungan finansial, tetapi untuk memelihara koleksi dengan baik dan membuka akses kepada masrakyat umum yang berminat. Tentu perlu biaya untuk memelihara/menambah koleksi dan tidak ada salahnya dengan memperkenakan biaya masuk kepada para pengunjung apabila subsidi dari pemerintah/swasta tidak mencukupi. Tetapi hal itu harus dilakukan secara beretika, karena menyangkut kepentingan umum. Maka saya lebih setuju apabila biaya masuk ditetapkan berdasarkan budget pemeliharan ketimbang memakai filsafat menjual mahal di sini. Karena apabila nilai koleksi memang tinggi, maka biaya keamanan (misalnya) cenderung akan lebih tinggi dan juga mempengaruhi harga masuk. Kalau untuk tempat rekreasi semacam Dunia Fantasi atau Taman Mini mungkin lebih bebas. You are what you drive Menurut pendapat pribadi saya, slogan semacam ini hanya tipuan yang ditunjukkan kepada manusia yang konsumtip. Tentu saja orang sejenis itu sangat berguna untuk ekonomi, sehingga para perusahaan komersial yang berkepentingan sangat bermotivasi untuk secara terus-menerus meningkatkan gengsi mereka. Karena tujuan bukan untuk mencerdaskan para useful idiots itu, tetapi untuk meraih keuntungan finansial yang maksimal dari mereka. (Itu hanya termasuk untuk mereka yang terutama membeli karena alasan gaya atau gengsi.) Sedangkan musium juga memiliki tugas untuk mendidik. Itu bedanya. Salam, ayeye * -deleted Saya tidak tahu bagaimana logika berpikir dalam pengelolaan. Saya mengerti, bahwa museum adalah non profit institution, jadi pasti harus disubsidi oleh pemerintah. Tapi Museum membutuhkan pemeliharaan bukan saja gedung, tetapi seluruh koleksinya perlu penanganan yang hati-hati. Ini perlu biaya yang besar. Bagi saya, kalau memang tidak memasang tarif masuk, maka lebih baik dibuat kebijakan bahwa masuk Museum Gajah adalah 'Gratis". Jadi jelas arahnya. Kalau mau dikenakan tarif, maka kenakan tarif yang wajar dan sesuai. Bukan tarif basa-basi seperti itu. Itu melecehkan "nilai koleksi" yang dipamerkan. Kalau ada rombongan (sekolah), bisa dikenakan biaya khusus anak sekolah. Sementara rombongan turis, apalagi turis mancanegara, dikenakan Rp.100.000,- (atau setara dengan 10 15 USD) per orangpun, wajar. Tarif setinggi itupun termasuk murah, bila dibandingkan dengan tarif masuk museum di negara maju dan "nilai koleksi" yang dipamerkan. Menurut saya, tarif masuk yang murah menyebabkan orang tidak menghargai "koleksi Museum". -deleted -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan politik
Fundamentalisme hanya menjurus kepada kehancuran dan tidak bisa menawarkan apa-2. Paling dapat rasa kepuasaan pas di saat membunuh diri dan yang lain sebagai refleksi dari emosi primordial (meminjam ekspresi Mbak Mia :-). Setelah itu sudah terlambat. Rugi besar karena tetap tidak akan pernah berhasil untuk menghancurkan semuanya. Apalagi kalau hanya diperalat oleh orang lain, wah ruginya minta ampun. Kemarin saya sempat melihat sebuah dokumentasi tentang seorang Rabbi ekstrimis (orang Israel) yang menginginkan kematian Ariel Sharon, sampai ia berkata tidak peduli lagi jika dirinya mati sendiri. Kacian kan Soal memberdayakan pribadi kita semua, saya setuju sekali dengan itu, Mbak Mia. Terus terang saya merasa kurang gurih kalau terus-menerus berdiskusi di bawah simbolik blok Timur dan blok Barat, sekali-2 sich oke saja selama kita mengunakan untuk mempermudah diskusi, tetapi kalau sudah jadi berpikir dalam skema itu yach payah dech :-) Untuk menyebut salah satu aspek lain, saya percaya bahwa manusia membutuhkan juga rekreasi, termasuk rekreasi bersama, misalnya dalam bentuk olah raga, musik, dansa, tertawa-2, dst. Hilang kemana itu? Setidaknya di banyak tempat. Kadang-2 ketika saya diundang ke sebuah pesta perkawinan, saya suka pikir apakah salah alamat, karena suasana kaya seremoni orang meninggal. Perasaan terlalu formal, kaku dan diam. Where is the fun? Oh yang penting pak gubenur datang juga atau semua baju yang dipakai bermerk, termasuk asesoris. Atau dalam berbagai diskusi soal agama, kadang-2 kurang menyenangkan, menurut saya sich. Yang dibahas cuma soal peraturan dan pelarangan sampai ke detail. Nggak ada jiwa yang ramah dan ceriah. Perasaan yang berdominasi adalah bosan, takut, benci dan rasa kasihan diri, selain jenuh. Paling rasa semangat difokuskan kepada menjadi taat. Inspirasi spiritual menjadi keadaan yang tidak tercapai dan selalu akan menjadi suatu misteri asing. Kalau manusia tidak pernah menikmati rekreasi bagaimana mungkin bisa selalu bermurah hati kepada yang lain dan tidak jadi frustasi? Biarbagaimanapun saya masih percaya bahwa manusia adalah makhluk sosial dan bukan mesin. No wonder sebagian nanti lari ke ektrimisme, yang lain lari ke vandalisme, narkoba, kriminalitas, dst. Terlepas dari kelas sosial mana. Kekerasan telah menjadi rekreasi untuk sebagian orang untung bukan untuk saya :-) Soal lingkungan nyata saya pikir ini jauh lebih penting daripada ngomong tinggi yang idealis tetapi tidak dipraktekan. Atau hanya berani ngomong di milis, tetapi pas di saat menghadapi suatu kasus real jadi diam. Mungkin dalam posisi seperti Mbak Mia ataupun saya itu lebih ringan dilakukan, karena saya menganggap kita berdua termasuk yang memiliki independensi dan bahkan otoritas untuk speak up atau membantu dengan tindakan konkrit dalam lingkungan nyata ,misalnya lingkungan keluarga dan kantor. Tetapi saya ingat waktu saya masih menjadi dalam keadaan dependent, perasaan susah dan lama banget sampai menjadi mandiri, sehingga prosesnya lebih berjalan step by step, terutama terhadap orang yang lebih senior dalam lingkungan yang boleh dikatakan feodal. Namun semua itu mungkin juga, hanya tidak datang sebagai barang jadi dan gratis :-) Salam, ayeye * Untuk mengobati fundamentalism, bahkan conservatism - di alam maya ini kita hanya bisa fokus pada diskusi liku-liku permasalahan psikologis dan sosiologis. Dan kesepakatan-kesepakatan dari diskusi ini kita 'tularkan' kepada yang lain melalui cara 'pay it forward'. Pay it forward adalah semacam amar ma'ruf nahyi munkar pada level individu. Di level praksis kehidupan nyata, setiap kita berkiprah dalam urusan masing-masing. Biasanya kita bergerak dalam suatu organisasi, paling banter kantor dan keluarga. Lalu apa hubungannya antara alam maya dan level praksis kita? Adalah semacam kesia-siaan atau buang-buang waktu apabila kita menghabiskan waktu di alam maya ini, tanpa memberinya kesempatan untuk membuat semacam perubahan di kehidupan nyata, paling tidak di lingkungan keluarga dan temen-temen. Saya percaya bahwa kehidupan sosial, dari berkeluarga sampai ke bernegara - termasuk nanti negara global Republik Bumi - adalah bertujuan untuk membuat lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan setiap pribadi. Pribadi yang tumbuh. Sementara ini, kedengarannya ideal sekali, tapi itulah arah kemana saya melihat. Dan saya nggak tahu arah tujuan yang lain. Ini timbul dari keyakinan agamis saya bahwa sorga ditujukan sebagai reward bagi pribadi yang selalu tumbuh, dan neraka adalah ajang pelatihan-pelatihan. So tujuan ultimate kita bukanlah 'kesejahteraan' ummat Islam, ummat Kristen, kaum kapitalis, kaum proletar, demokrat, sekular, ateis, kelompok kiri dan kanan, partai ini-itu, dan bukan Republik Global Bumi. Tapi tujuan 'akhir' kita adalah menjadi pribadi-pribadi yang tumbuh, di dalam kondisi apapun. Saya te
[wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan politik
Terima kasih, Mbak Mia :-) Sebagai tambahan, modernism yang menciptakan oportunitas, tantangan, serta permasalahan baru bukan hanya menyangkut umat beragama, tetapi seluruh komunitas. Betul, ini menyangkut kita semua dan bukan A dan B atau C versus D. Pengaruh tidak bisa dikuantifikasikan dengan eksakt, karena bukan hanya ada perbedaan antara golongan, tetapi juga di tingkat individual. Hahaha... iya Mbak Mia, maksud saya memberantas mindset yang bisa mengakibatkan kerusakan besar terhadap lingkungan sosial kita. Tetapi ini kurang realistis agar berhasil untuk setiap individual, soalnya masalah psikologis kayanya. Sedangkan mindset yang fundamentalis, agresif dan ekstrim bisa terjadi tanpa kita melihat link rasional yang menuju kepada sifat reaktif akibat modernism, sekularism, penindasan ataupun pengalaman yang luar biasa. Di situ repotnya, Mbak Mia. Saya percaya bahwa apa yang disebut oleh Mas He-Man ada juga. Misalnya penyebab bisa bersifat internal, eksternal maupun keduanya. Mungkin kabar gembira adalah bahwa jumlah kasus seperti itu (masih) relatip rendah dilihat secara proporsional, tetapi di saat orang dengan mindset seperti itu mendapat banyak pengikut di situ mulai lebih serius. Maka selain mengisolasikan dan mengobati mindset seperti itu, konsern utama kita adalah bagaimana kita bisa menghindari agar orang lain mulai tertarik dengan ekstrimisme. Ini sejalan dengan salah satu pendapat Karen Armstrong :-) Pertanyaan adalah apa yang menyebabkan seseorang menjadi tertarik dengan ekstrimisme sampai nyawa sendiri maupun nyawa manusia lain tidak mempunyai arti lagi? Dimana penyebab yang sebenarnya, dimana atau apakah ada katalisator yang berperan dalam perubahan "jiwa" orang? Terus seperti sudah dibahas oleh Mbak Mia, bagaimana relasi dan keterlibatan dari faktor perubahan lingkungan, agama, perang, politik, penindasan, pengalaman pribadi, dst.? Bagaimana dengan kekerasan dan agresifitas per sich? Lingkungan kita semakin dipenetrasi oleh budaya yang menyembah kekerasan. Salam, ayeye Di bawah ini dua artikel/opini yang membahas tentang motivasi para pelaku teror di London baru ini: Deep-rooted problems, Muslim MPs warn http://www.guardian.co.uk/attackonlondon/story/0,16132,1528109,00.html Suspect's uncle: We are 'shattered' http://edition.cnn.com/2005/WORLD/europe/07/13/london.suspects.relatives/index.html The Solar Temple Artikel di bawah ini menyinggung tentang perjalanan sebuah sekta yang berakhir dengan tragis. Meskipun tidak selengkap fundamentalisme seperti kita sedang membahas, tetapi ada berbagai aspek psikologis dan karakteristika golongan yang relevan untuk diskusi kita. http://www.religioscope.info/article_172.shtml *** Meneruskan yang sebelumnya. Iya, saya ngerti bahwa 'memberantas fundamentalis seperti narkoba' itu maksudnya memerangi mindsetnya. Penjelasan Pak Ayeye dengan lebih detail lebih membukakan mata kita. Iblis itu adalah pikiran kita sendiri, contohnya pemikiran dikotomi semu, zhanna, termasuk fundamentalis ini. Dan lebih celaka lagi, karena kita ini makhluk simbolis, kita menggunakan agama dan ideologi sebagai tameng pikiran iblis itu. Contoh Qutb dari KA itu kan cuma sebagian ilustrasi dari keseluruhan dasar pemikirannya. Qutb dkk adalah anak cilaka dari sekularism dan modernism yang telah memarjinalkan sebagian kita. Tentu saja kehidupan sekular dan modern telah membawa berkah pada kita, thank you very much. Tapi yang KA omongin adalah anak cilaka dari modernism itu, dan bagaimana kita menghadapinya. Anak cilaka adalah produk dari bakatnya sendiri DAN KONSTRUK SOSIAL. Kalau yang namanya bawaan itu emang dari sononya, dan perubahannya sifatnya jauh atau 'ultimate'. Tapi yang namanya konstruk sosial adalah tanggung jawab kita semua SEKARANG. Dan konstruk sosial ini ternyata banyak ditentukan oleh pembawa obor modernism dan sekularism itu sendiri, para kapitalis 1%. Nasser, Sadat, siapa tuh tokoh sekuler dari Sudan, dan Suharto. Kan mereka orang sekular dan pro big bisnis. Tapi pembangunan mereka salah kaprah dan mengalienasi sebagian masyarakat yang kemudian menjadi fundamentalis. Inti pesan dari KA adalah, memahami mindset dan ketakutan para fundamentalis adalah dengan memahami juga iblis dalam pikiran kita sendiri dan tercermin dalam tindakan kita sendiri. We all share our mistakes and sins. We all saint and sinners. Implikasi dari KA yang saya mengerti adalah, barangkali fundamentalism adalah fase yang kita semua harus lalui. Bahwa fundamentalism adalah anak cilaka dari modernism, yang harus kita pandang sebagai bagian dari kita sendiri. It's us for us, dan bukan you or me. Ini kan pesan dari gaung humility (kerendahan hati). Tapi kan kita tahu bahwa humility itu emang masih jauuuh...keliatan sih tapi belum berasa gitu. Humility itu gaung dari feminism (bukan perempuan doang), yang sedang menggeliat. Buku Qutb apa saj
[wanita-muslimah] Re: Pencatatan Nikah Memperkuat Komitmen (Mas Dana)
Terima kasih atas penjelasan. Mas Dana, pernyataan provokatif bisa memancing emosi dan notabene perhatian manusia lain untuk subyek yang nanti bisa dibahas secara lebih dalam dan rinci, sehingga dapat memperkaya wawasan. Tetapi jangan lupa bahwa reaksi setiap manusia bisa juga beda. Jika tujuan adalah pembahasan yang lebih komprehensip, maka kita langsung harus berusaha dengan sebaik-baiknya, istilah sesuai kapasitas kita, untuk memberikan penjelasan/pendapat yang layak. Tetapi apabila penjelasan tidak muncul-2 alias tidak memuaskan, maka orang lain cenderung dan dengan cepat akan menganggapnya (hanya) sebagai provokasi dalam arti negatip. Sayang kan? Apakah itu yang diinginkan oleh Mas Dana? Soalnya terus terang, Mas Dana, pernyataan itu bukan hanya provokatif, tetapi sudah bersifat rasis dan melecehkan, selain miring total. Maka saya masih mengharap penjelasan yang lebih baik dari Mas Dana. Tentu tidak memaksa, tetapi karena saya percaya bahwa Mas Dana bisa berbuat jauh lebih baik :-) Salam, ayeye ** Maksud saya dengan pernyataan provokatif ini ialah marilah kita membedakan dan memilah budaya Arab dari agama Islam. Hukum rajam, hijab, dsb dapat juga dilihat dari sociological originnya di masyarakat Arab. Setahu saya Saudi Arabia itu sangat tandus budaya. Hasil karya seni apa yg mereka sumbangkan ke dunia saat ini? Kalau Indonesia kan banyak. -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com WM FOR ACEH Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara! Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti. Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan politik
Mohon maaf, kalau tanggapan ini muncul 2 kali, karena tadi sudah dikirim tapi ngga muncul di milis WM. * Terima kasih, Mbak Mia :-) Sebagai tambahan, modernism yang menciptakan oportunitas, tantangan, serta permasalahan baru bukan hanya menyangkut umat beragama, tetapi seluruh komunitas. Betul, ini menyangkut kita semua dan bukan A dan B atau C versus D. Pengaruh tidak bisa dikuantifikasikan dengan eksakt, karena bukan hanya ada perbedaan antara golongan, tetapi juga di tingkat individual. Hahaha iya Mbak Mia, maksud saya memberantas mindset yang bisa mengakibatkan kerusakan besar terhadap lingkungan sosial kita. Tetapi ini kurang realistis akan berhasil untuk setiap individual, soalnya masalah psikologis. Sedangkan mindset yang fundamentalis, agresif dan ekstrim bisa terjadi tanpa kita melihat link rasional yang menuju kepada sifat reaktif akibat modernism, sekularism, penindasan ataupun pengalaman yang luar biasa. Di situ repotnya, Mbak Mia. Saya percaya bahwa apa yang disebut oleh Mas He-Man ada juga. Misalnya penyebab bisa bersifat internal, eksternal maupun keduanya. Mungkin kabar gembira adalah bahwa jumlah kasus seperti itu relatip rendah dilihat secara proporsional, tetapi di saat orang dengan mindset seperti itu mendapat banyak pengikut di situ mulai lebih serius. Maka selain mengisolasikan dan mengobati mindset seperti itu, konsern utama kita adalah bagaimana kita bisa menghindari agar orang lain mulai tertarik dengan ekstrimisme. Btw, ini sejalan dengan pendapat Karen Armstrong :-) Pertanyaan adalah apa yang menyebabkan seseorang menjadi tertarik dengan ekstrimisme sampai nyawa sendiri maupun manusia lain tidak mempunyai arti lagi? Dimana penyebab yang sebenarnya, dimana atau apakah ada katalisator yang berperan dalam perubahan jiwa orang? Terus seperti sudah dibahas oleh Mbak Mia, bagaimana relasi dan keterlibatan dari faktor perubahan lingkungan, agama, perang, politik, penindasan, pengalaman pribadi, dst.? Bagaimana dengan kekerasan dan agresifitas per sich? Lingkungan kita semakin dipenetrasi oleh budaya yang menyembah kekerasan. Salam, ayeye Di bawah ini dua artikel/opini yang membahas tentang motivasi para pelaku teror di London baru ini: Deep-rooted problems, Muslim MPs warn http://www.guardian.co.uk/attackonlondon/story/0,16132,1528109,00.html Suspect's uncle: We are 'shattered' http://edition.cnn.com/2005/WORLD/europe/07/13/london.suspects.relatives/index.html The Solar Temple Artikel di bawah ini menyinggung tentang perjalanan sebuah sekta yang berakhir dengan tragis. Meskipun tidak selengkap fundamentalisme seperti kita sedang membahas, tetapi ada berbagai aspek psikologis dan karakteristika golongan yang relevan untuk diskusi kita. http://www.religioscope.info/article_172.shtml ** Meneruskan yang sebelumnya. Iya, saya ngerti bahwa 'memberantas fundamentalis seperti narkoba' itu maksudnya memerangi mindsetnya. Penjelasan Pak Ayeye dengan lebih detail lebih membukakan mata kita. Iblis itu adalah pikiran kita sendiri, contohnya pemikiran dikotomi semu, zhanna, termasuk fundamentalis ini. Dan lebih celaka lagi, karena kita ini makhluk simbolis, kita menggunakan agama dan ideologi sebagai tameng pikiran iblis itu. Contoh Qutb dari KA itu kan cuma sebagian ilustrasi dari keseluruhan dasar pemikirannya. Qutb dkk adalah anak cilaka dari sekularism dan modernism yang telah memarjinalkan sebagian kita. Tentu saja kehidupan sekular dan modern telah membawa berkah pada kita, thank you very much. Tapi yang KA omongin adalah anak cilaka dari modernism itu, dan bagaimana kita menghadapinya. Anak cilaka adalah produk dari bakatnya sendiri DAN KONSTRUK SOSIAL. Kalau yang namanya bawaan itu emang dari sononya, dan perubahannya sifatnya jauh atau 'ultimate'. Tapi yang namanya konstruk sosial adalah tanggung jawab kita semua SEKARANG. Dan konstruk sosial ini ternyata banyak ditentukan oleh pembawa obor modernism dan sekularism itu sendiri, para kapitalis 1%. Nasser, Sadat, siapa tuh tokoh sekuler dari Sudan, dan Suharto. Kan mereka orang sekular dan pro big bisnis. Tapi pembangunan mereka salah kaprah dan mengalienasi sebagian masyarakat yang kemudian menjadi fundamentalis. Inti pesan dari KA adalah, memahami mindset dan ketakutan para fundamentalis adalah dengan memahami juga iblis dalam pikiran kita sendiri dan tercermin dalam tindakan kita sendiri. We all share our mistakes and sins. We all saint and sinners. Implikasi dari KA yang saya mengerti adalah, barangkali fundamentalism adalah fase yang kita semua harus lalui. Bahwa fundamentalism adalah anak cilaka dari modernism, yang harus kita pandang sebagai bagian dari kita sendiri. It's us for us, dan bukan you or me. Ini kan pesan dari gaung humility (kerendahan hati). Tapi kan kita tahu bahwa humility itu emang masih jauuuh...keliatan sih tapi belum berasa gitu. Humility
[wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan politik
tidak pernah termasuk rakyat yang tertindas seperti orang Palestina misalnya. Bisa juga ada kondisi psikologis khusus yang tiba-2 bisa mengembangkan mindset yang fundamentalis karena suatu pengalaman misalnya. Suatu pengalaman yang untuk orang lain tidak mengakibatkan banyak. Tetapi untuk orang tertentu bisa mengakibatkan reaksi luar biasa di dalam mindsetnya. Saya meragukan bahwa Osama bin Laden menjadi teman AS dulu dan sebaliknya pun demikian. Hanya AS dan Osama bin Laden sempat memerangi satu common enemy saja, yaitu Russia di Afghanistan. Di samping itu, saya menduga bahwa mindset yang fundamentalis bisa menyerang ke orang lain. Misalnya seorang fundamentalis menjadi pemimpin dari suatu group terbatas atau mempunyai relasi akrab dengan seorang individual. Di situ ada faktor penetrasi budaya komunal dan phenomena group thinking yang bisa mempengaruhi perubahan mindset orang lain, meskipun orang lain tidak pernah mengalami kekerasan atau penindasan terhadap diri sendiri. Saya bisa membayangkan bahwa dalam salah satu teknik pencucian otak (mind) kekerasan yang dialami oleh golongan tertentu diproyeksikan kepada individual yang bersangkutan. Karena sang individual mengidentifikasikan diri dengan golongan yang ditindas, maka rasa antipati golongan itu terhadap sang penindas akan kemudian dirasakan juga oleh sang individual sendiri. Contoh lain, Guterres diberitakan pernah menyaksikan pembunuhan terhadap ayahnya, seorang pejuang kemerdekaan Timor Timur, oleh tentara Indonesia dengan mata sendiri. Waktu itu Guterres masih anak kecil dan setelah dewasa ia sempat mengikuti jejak ayah dalam perjuangan untuk meraih kemerdekaan Timor Timur, tetapi ditangkap oleh tentara Indonesia. Penyiksaan dan pencucian otak yang dialami kemudian berhasil untuk mengubah mindset Guterres secara total, hingga ia menjadi begitu loyal kepada Indonesia. Saya sependapat bahwa Wahabisme memiliki pemahaman yang orthodoks, tetapi bahkan ekstrim (meskipun ada yang lebih ekstrim lagi), namun banyak pengikut Wahabi tidak mau mengunakan kekerasan. Jadi maksud saya, bukan soal mereka tidak ekstrim, tetapi karena mayoritas mereka tidak mau mengunakan kekerasan, maka tidak layak mereka dicap sebagai teroris. Sekian dulu, maaf ngga bisa menulis buku di milis dan koreksi-2 diterima dengan senang hati :-D Oh ya, Mbak Mia baca buku apa saja dari Qutb? Salam, ayeye ** Duh, tega banget Pak Ayeye...saya fundamentalis mau diberantas kayak narkoba? Mendingan doi dijadiin piaraan cewek-cewek WM saja...:-)), itung-itung menambah daftar...ini fundies berjenggot...loh apa bedanya dengan Linkin Park...hahaha..Maap Pak DWS yang berjenggot.. Menurut Karen Armstrong fundies seperti Osama itu baca buku-buku Qutb. Qutb ini sebelum masuk penjara 15 tahun orangnya moderat. Tapi disiksa segala macam oleh rejim sekular Nasser. Keluarnya mateng jadi fundies. Osama ini bukannya ally-nya Amrik sebelum nyleneh? Tapi malah Wahhabi yang di-cap sarang teroris oleh orang-orang Amerika. Padahal menurut KA kebanyakan Wahhabi nggak ekstrim. Mereka ortodox emang iya. Dan setelah Osama friksi dengan lingkungan Wahhabi dan Amerika, dia mengikuti ajaran Qutb untuk membumihanguskan Barat. Maksudnya Karen Armstrong, masak sih sampe sekarang Amerika dan orang Barat yang canggih itu belum memahami persoalan dan cenderung menggampangkan ketika mengidentifikasi musuh bersama? Lucunya juga, klan Saud-Wahhabi ini kan punya sejarah panjang dengan Inggris dan kemudian Amerika, bukan begitu? It's called oil, stupid. Sejarah bisnis yang panjang, keterlibatan saham kepemilikan dan financing - eh...yang satu lagi diteriakin teroris oleh yang lain. Look who's talking. Itu cerita ttg Saud-Wahhabi-Osama yang kita nggak kenal tapi sudah menyusahkan kita semua. Sekarang saya mau cerita sedikit dari kehidupan nyata, masih seputar Qutb. Bear with me. Saya lahir dan besar di lingkungan pasar perkotaan. Kehidupan masa kecil yang indah dan simple dipersingkat oleh modernisasi yang korup oleh pejabat-pejabat DKI. Korup pada tahun 70-an, awal masa pembangunan itu emang nggak ketulungan. Mereka menggusur pasar, rumah, mesjid dan sekolah kami dengan semena-mena. Dengan kata lain kami nggak mendapatkan penggantian yang layak, jauuuh dari wajar. Selain itu fokus hanya pada pembangunan gedung-gedung saja, dan nggak memperhitungkan dampak psikologinya. Sebagai anak kecil saya menyaksikan penggusuran paksa sebuah rumah dengan buldozer, dimana penghuninya nggak mau bergeming. Dia sudah gila. Dan kami ramai-ramai menggotongnya keluar supaya nggak kena buldozer. So beberapa tetangga kami memang jadi gila. Nggak ada lagi sarapan pagi bersama-sama di mesjid sesudah subuh. Nggak ada main petak-umpet dan ular tangga di bawah purnama. Nggak ada lagi lingkungan yang aman dan akrab. Orang-orang yang dulunya peramah, kini berubah jadi mudah marah. Sekolah kami nggak bis
[wanita-muslimah] Re: Pencatatan Nikah Memperkuat Komitmen
Dalam kasus yang diceritakan oleh Mbak Meilany situasi juga jelas (menurut pemahaman saya), yaitu: -Tunisia hanya mengakui perkawinan yang tercatat sesuai hukum. Perkawinan siri dianggap void (perkawinan tidak pernah terjadi dan logisnya tidak bisa ada proses cerai). -Maka hak asuh atas anaknya tetap sama ibunya yang WNI. Mbak Meilany, apakah ini kasus benaran atau hanya konstruksi kasus saja? :-) Soalnya perempuan itu masuk dengan visa apa ke Tunisia dan melahirkan dimana di Tunisia? Apakah di rumah sakit? Terus akte kelahiran anak diurus bagaimana? Komentar tambahan: Apabila perempuan ingin mendapatkan hak asuh penuh atas anaknya (bersama semua responsibility), maka paling aman untuk tidak menikah secara hukum negara (dalam sistim hukum Indonesia khususnya). Tunisia termasuk negara berpenduduk mayoritas Islam yang paling berhasil memasukan keseteraan gender dalam hukum. Laporan dari UN: http://www.un.org/news/Press/docs/2002/wom1348.doc.htm Saya pribadi mempunyai memori indah dari keramahan luar biasa dari beberapa orang Tunisia waktu saya sempat berkunjung ke sana sewaktu masih anak di tahun 1977 :-) Salam, ayeye *** :-) Ya pak, kalo yg Pak Ayeye sampaikan saya bisa mengerti, Tapi yg kasusnya lain : Wanita Indonesia -Islam, mahasiswi dapat beasiswa ke negara A Pria Tunisia-Islam mahasiswa dapat beasiswa ke negara A. Mereka satu asrama, kemudian saling menyukai, meskipun selama pergaulan/pacaran si pria sudah sering kasar tangan [ mungkin kebiasaan/ tradisi yg berbau 'arab', bahwa perempuan adalah seperti karpet yg bisa diinjak-injak, kalo kotor ditabokin supaya debunya hilang] Jadi di muka umum jika si pria tidak berkenan dia bisa saja langsung menghajar si perempuan. Bolak-balik perempuan masuk RS karena matanya yg lebam, bibirnya yg berdarah-darah, pahanya yg biru2. Sesama teman Indonesia, orang indonesia lainnya tdk bisa berbuat apa2, karena si perempuan selalu membela prianya :" ini memang salah saya" atau " saya terjatuh, saya kepleset..dll. Mereka kemana-mana berdua-dua, seperti tidak bisa dipisahkan. Untuk menghindari tuduhan, karena sesama islam, perempuannya juga berjilbab, maka mereka memutuskan untuk bermuth'ah? [ pokoknya tidak secara hukum negara, tidak ada pencatatan, foto2 pun tidak :-))], katanya hanya ada saksi, penghulu dari negara A. Karena ternyata si perempuan sudah punya tunangan di indonesia, demikian juga prianya sudah punya calon istri. Lantas tiba2 si perempuan hamil. Ini malapetaka! Selama masa kehamilan perilaku suami juga tidak berubah hingga si perempuan jadi kurus kering. Tapi laki2nya benar2 cinta; si perempuan di kirim ke Tunisia untuk melahirkan. Tau saja gimana reaksi keluarga si pria, sehingga si perempuan dengan menangis-nangis memtuskan untuk "bercerai". OK, si pria bilang tapi anak harus ikut dia. Si perempuan tentu ogahdia yg melahirkan dia yg masih menyusui. Jadi pak, menurut saya pribadi : Kalo dia menikah secara hukum, ada pencatatan kan jelas aturannya, masing2 musti ikhlas menerima keputusan. Tapi kalo begini bagaimana? Ada teman indonesia yg usul ajaib: "bilang aja itu bukan anaknya, ini hasil hubungan kamu dengan saya." Nah lo, apa nanti si pria indonesia juga akan di hajarhabis oleh si Tunisia ? :-)) Gitu loh pak, jadi ini belum sampai ke masalah ke warganegaraan. Ini cuma soal rebutan anak dari 'pernikahan' di negeri orang yg mungkin awal mulanya hanya untuk "senang2" saja, nggak kepikir tiba2 akan lahir anak. Kalo misalnya mereka tidak punya anak, urusannya kan mudah pak. Ya seperti tidak terjadi apa2. Begitu selesai sekolah mereka kembali ke tanah airnya masing2. Lantas ya menikah dengan pacarnya yg ditinggalkan selama 5 tahun. Anggap saja di negeri A itu hanya avonturisme asmara islami belaka. Ya seperti di Jogja itu. :-) Salam l.meilany -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com WM FOR ACEH Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara! Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti. Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from
[wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan politik
Baik Mbak Mia, manusia yang saya gambarkan sebagai fundamentalis kemarin lebih tepat dibilang orang zuhud atau hanif :-) Secara umum, fundamentalisme berarti pemegangan secara teguh kepada prinsip tertentu tanpa mau berkompromi (soal prinsip yang dianut). Fundamentalisme seperti dijelaskan oleh Mbak Mia memang mengalami distorsi dengan perubahan lingkungan nyata. Karena salah satu kenyataan dalam lingkungan kita adalah perubahan. Sedangkan setiap perubahan menciptakan situasi dengan oportunitas dan permasalahan yang baru lagi. Di sisi lain, oportunitas dan masalah-2 dari masa lalu mengecil sampai menghilang. Sedangkan fundamentalisme itu tidak (mau) mengakui serta memahami oportunitas maupun permasalahan yang baru, tetapi masih bersikap keras dalam mengakui eksistensi oportunitas dan masalah-2 yang lalu. Kemudian solusi-2 dari masa lalu tetap mau dipaksa untuk dipakai dalam menyelesaikan masalah-2 aktual. Masalahnya, fundamentalisme tidak mampu memproduksi pemahaman yang baru, karena tidak mau berkomromi. Dan itu masalah yang terbesar, menurut saya. Contoh: Indonesia mempunyai masalah KKN, perusakan lingkungan alam dan pengangguran tinggi yang aktual, para fundamentalis mendemo perjudian, klab malam dan menuntut diperlakunya hukum syariat. Indonesia mempunyai masalah dengan jumlah aborsi tidak aman yang terus meningkat, para fundamentalis memprotes pornografi dan menuntut agar semua perempuan memakai kerudung. Indonesia mempunyai masalah di Aceh yang menyangkut distribusi kekayaan dan pelanggaran HAM, para fundamentalis memperlakukan hukuman campuk terhadap rakyat kecil. *** Menurut saya, fundamentalisme memiliki ciri khas yang sama dengan kecanduan Narkoba. Sedangkan fundamentalism yang agresif (fanatisme yang militan) malahan menjadi lebih buruk daripada kecanduan Narkoba. Orang yang kecanduan Narkoba sudah tidak mau tahu lagi soal hal lain asal ia bisa mendapatkan barang Narkoba. Maka saya kira tidak ada pilihan lain kecuali bahwa fundamentalisme harus diberantas seperti Narkoba. Karena seperti dalam hal Narkoba, fundamentalisme hanya menuju ke jalan buntu dan menjadi destruktif. Beda sama Narkoba, fundamentalisme lebih bahaya lagi karena: pertama, persoalannya lebih rumit dan kedua, sudah berakar dalam sebagian masrakyat luas (setidaknya sudah dalam bentuk pasif). Salam, ayeye * Terminologi penting sejauh menjelaskan definisinya saja. Orang yang Pak Ayeye jabarkan itu namanya zuhud atau hanif. Orang yang relatif zuhud dan hanif terdapat dimana saja, di kelompok apa saja. Saya juga punya temen at least 2 temen yang zuhud dari kelompok Jamaah Tabligh. Saya nggak setuju dengan banyak pendapatnya, tapi pijakan kami itu sama, yaitu nggak memandang dirinya sendiri benar relatif dengan pendapat orang lain. Teman saya mengumpamakan melihat trekkers dari puncak gunung. Para pemanjat gunung memanjat dari berbagai arah dengan berbagai cara, dari berbagai kelompok. Tapi keliatan bagi dia semua berusaha memanjat ke arah yang sama. Paling tidak niatnya begitu. Perumpamaan seperti ini yang keluar dari tipe zuhud seperti dia, saya sih okeh saja - karena dia nge-cek segala sesuatunya terhadap kerendahan hati nuraninya sendiri. Orang-orang seperti ini selalu nurutin nuraninya. Ketika dia menemukan dirinya berada dalam kelompok yang makin membesar tapi dirasanya makin aneh dan 'galak', diapun mengundurkan diri dan membatasi dirinya pada kelompok yang terbatas yang dirasanya punya perasaan yang sama. Sedangkan fundamentalis definisinya bukan begitu. Fundamentalis adalah kondisi transisional akibat ekses sekular modernism yang nggak bisa dikunyah sebagian orang, sekalipun pendidikannya tinggi. Bayangin deh, bukankan kita menemukan diri kita di tengah modernisasi yang kita nikmati, kita tolak atau nggak bisa ditolak, dan kita nggak tahu darimana datangnya itu? Dari mana datangnya teknologi sms, komputer dan internet ini? Saya nggak tau apa-apa ttg asal usulnya. Yang jelas pekerjaan saya nggak mungkin dilakukan tanpa internet. Dan file-file penting saya pernah hilang dari komputer tanpa saya bisa berbuat apa-apa. Dan apa ini sms mesra dari orang-orang tapi saya nggak pernah ketemu orangnya lagi? Help, I'm lost! Dan keluhan saya ini bukan apa-apa dibandingkan dengan kondisi emosi kita semua terhadap modernism, sekalipun kita mengklaim diri sebagai orang paling modern. Karena kecerdasan emosi kita biasanya ketinggalan terdidik, dan karena marjinalisasi serta keterasingan, dan karena psikologi belum bisa berguna untuk masyarakat umum - sementara saya putus asa memerlukan agama sebagai pegangan hidup karena sekularism telah memenjarakan. Sebagian kita mengalami distorsi pemahaman ruang dan waktu, yaitu antara agama yang di langit dan kehidupan nyata saya yang di bumi. Inilah problemanya fundamentalis. Mengapa saya fundamentalis ingin memaksakan pemahaman saya pada kaidah agama yang sebetulnya perlu dihidupk
[wanita-muslimah] Re: Pencatatan Nikah Memperkuat Komitmen
Terima kasih atas tanggapanya, Mbak MEY Sirajudin. Pertama, saya perlu menglarifikasikan bahwa saya tidak pernah menyebut Mbak Lina sebagai wanita klasik dan tidak pernah membuat penilaian negatip soal moral dan agama terhadap ybs. Pendapat dari Mbak MEY Sirajudin sendiri cukup mendukung apa yang saya kemarin ingin menjelaskan dan saya berterima kasih untuk itu. Namun saya tidak sependapat dengan Anda dalam hal ini. Hubungan intim atau kumpul kebo tidak bisa divonis asal negatip begitu saja, tetapi mesti dipahami dalam konteks sifatnya komitmen, tanggung jawab, dll. Dari reaksi Mbak MEY Sirajudin saya menduga bahwa masih ada kesulitan untuk lebih memahami arti komitmen atau tanggung jawab, karena kedua hal itu bersifat intangible (tidak bisa dipegang dengan tangan). Contohnya, ada orang yang meminjam uang dari saya, tetapi kami tidak membuat kontrak tertulis karena saya mempercayai komitmen dan tanggung jawab dari orang tersebut. Komitmen dalam arti bahwa orang itu akan berusaha untuk mengembalikan uang dan ia juga akan bertanggung jawab supaya uang benar-2 dikembalikan. Misalnya orang itu masih memiliki barang yang bisa dijadikan uang, sehingga apabila ia tidak mampu untuk membayar kembali dari uang dia sendiri, maka barang dia akan dijual agar bisa melunasi hutang kepada saya dan memastikan agar saya tidak mengalami kerugian. Sebagian manusia memilih dan memutuskan dengan sadar untuk hidup bersama tanpa menikah secara formal maupun rituel. Keputusan seperti itu bisa diambil, karena berbagai alasan. Misalnya apabila mereka mempunyai antipati terhadap institusi perkawinan (tradisional) atau mereka menganggap tidak perlu, dll. Menurut saya, sangat tidak wajar untuk langsung mencap semua manusia yang memilih untuk hidup bersama tanpa menikah sebagai manusia yang tidak bermoral, tidak berbudaya, tidak sadar hukum, tidak beretika dan dibandingkan dengan makhluk yang hanya memiliki instink dan nafsu. Maka selayaknya Mbak MEY Sirajudin menjelaskan mengapa semua manusia yang melakukan kumpul kebo tidak memiliki seperangkat nilai moral, hukum, budaya dan etika. Saya rasa Anda sangat berhutang untuk menjelaskan ini :-) Salam, ayeye *** Kumpul kebo dalam kacamata orang yang memiliki seperangkat nilai agama, moral, hukum, budaya dan etika tetap NEGATIF. Memangnya manusia mau disamain ama kebo.Nauzubillah :-). Buat apa Tuhan menciptakan akal dan budi kalo manusia pengen seperti binatang yang cuman memiliki insting dan nafsu??? alias buat beranak dan berkelahidoang.Jadi Mbak lina itu bukan Wanita klasik tetapi wanita yang memiliki sisi moral dan agama yang baik yang berusaha mematuhi apa yang menjadi rambu2 moral dan agama... OK boss!!! ini yang namanya manusia bukan kebo.. -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com WM FOR ACEH Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara! Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti. Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Pencatatan Nikah Memperkuat Komitmen
Mbak Meilany, masalahnya begini: Kita jangan berpikir soal brantem dulu dalam perkawinan. Intinya adalah seorang perempuan WNI dan pria WNA ingin menikah, mempunyai anak dan bersama-2 ingin menetap di Indonesia. Celakanya, hukum di Indonesia sama sekali tidak mengakui itu. Karena status ayah WNA maka anak pun harus ikut WNA (baru dengan umur 18 tahun mendapat satu kali kesempatan untuk memilih antara WNI dan WNA). Jadi dalam kasus seperti (dan ada banyak kasus yang demikian) bukan orang tua saling bertengkar soal siapa yang mendapat hak asuh anaknya, tetapi kedua orang tua justru selalu pernah sepakat dan berkeinginan untuk tetap/menjadi WNI, termasuk untuk anak mereka. Tetapi itu tidak diakui, baik untuk ayahnya dengan berpindah kewarganegaraan menjadi WNI dan juga tidak diakui untuk anaknya, meskipun berdarah Indonesia karena (ibunya WNI) dan lahir di Indonesia. Maka hukum yang male chauvinstik, rasis, fasis dan diskriminatif seperti itu sia-sia untuk mereka, karena tidak memberi pengakuan, sehingga mending nikah siri saja. Herannya, dari anggota DPR yang saya pernah baca di media massa hingga yang saya pernah ketemu langsung in persona sampai ke presiden tidak mengetahui tentang isi hukum yang male chauvinistik dan diskriminatif itu sampai melanggar hak asasi manusia dan juga bertentangan konvensi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan yang telah diratifikasi oleh pemerintah R.I. pada tahun 1984. Salam, ayeye ** Sama saja Pak, intinya bukan soal cara menikahnya tercatat atau di bawah tangan. Tapi masalah beda ke WN-an itu yg rumit. Beda aturannya yg rumit. Karena pasangan itu sudah punya anak, anaknya ini yg jadi persoalan. Masing2 ingin memiliki hak asuh anak. Anaknya belum 5 bulan usianya, jadi belum bisa di tanya mau ikut bapaknya atau ibunya. :-)) Sementara ini masih 'ditangguhkan', karena mereka menikah dibawah tangan. Jadi bertengkar jalan terus, hanya ada 'pihak ketiga' mengawasi [ dengan alasan takut keselamatan bayi terancam] Perempuannya gadis Indonesia, prianya pemuda Tunisia. Keduanya bersekolah dan sedang menetap di negara lain. Ada yg usul untuk 'menikah ulang' supaya tercatat - legal. Supaya jelas si anak ikut siapa? Tapi masing2 juga masih bersikukuh, yg pria ingin di 'KUA' Tunisia yg perempuan ingin di KUA Indonesia. Lagi pula sudah berantem-berantem, perempuannya sudah di hajar babak belur begitu masa di suruh menikah ulang ??? :-))) Salam l.meilany -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com WM FOR ACEH Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara! Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti. Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan politik
Mbak Mia, saya pikir KKN terutama bisa dilawan dengan tindakan-2 yang rasional dan pragmatis dimana kesempatan untuk ber-KKN semakin dipersempit step-by-step dalam proses yang panjang. Lingkungan mesti dijadikan agar menjadi semakin lebih konduktif untuk tidak melakukan KKN. Saya rasa kita semua sudah mempunyai resep untuk itu, pertanyaan selalu adalah bagaimana teori bisa diimplementasikan dalam kehidupan praktis. Political will adalah salah satu persyaratan yang krusial, tetapi terus terang selama ini saya belum pernah merasakan determinasi dalam hal ini dari elit politik. Biasanya mereka lebih menarik untuk mengajak berbisnis dan saya selalu menolak dengan halus :-) Power corrupts people dan money creates power. Mungkin ini tidak terlalu salah dan selama sistim masih mengizinkan agar individual-2 tertentu bisa mendapatkan terlalu banyak kekuasaan, maka mimpilah kita bahwa KKN akan berkurang. Menurut saya apa yang kita kemarin habis membahas soal agama, hati nurani, rendah hati, dst. kita boleh saja mendukungnya, tetapi maksud saya tidak realistis jika kita mengharapkan peran agama sebagai salah satu kekuatan signifikan dibalik perlawanan KKN, karena namanya juga mansusia :-) Manusia tidak akan menjadi lebih baik karena disuruh begitu atau begini oleh ajaran agama atau ideologi tertentu. Saya tidak percaya itu. Tetapi saya percaya bahwa manusia bisa berubah melalui pengalaman yang nyata. Itu masalahnya dan itu justru menyangkut apa yang telah disebut oleh Mbak Mia di pasal terakhir dalam tanggapan Mbak Mia. Maka di situ saya justru mencoba untuk praktis dan realistis untuk tidak menaruh terlalu banyak harapan kepada peran agama dalam melawan KKN. Tentu Mbak Mia boleh menjadi lebih optimistis :-) Mengapa saya begitu skeptis dan dingin terhadap peran agama dalam hal ini? Kadang-2 saya suka bertanya kepada diri sendiri apakah saya memiliki antipati terhadap agama. Namun setelah dipikir dengan panjang dan tenang, saya harus menjawab dengan tidak. Demikian pun saya tidak memiliki antipati terhadap para Nabi, ritual keagamaan maupun umat beragama :-) Tetapi saya mengakui bahwa saya memiliki antipati terhadap otoriterisme dan arogansi (untuk menyebut dua hal dulu). Sayangnya secara subyektif saya merasakan bahwa tingkat kekentalan dengan otoriterisme dan arogansi dalam cara penyampaian ajaran agama masih terlalu tinggi agar kita cepat bisa mengharapkan reposisi dari peran agama yang mungkin mesti berbalik 180 derajat, sehingga akan mampu memberikan kontribusi yang lebih berarti dalam memberdayakan masrakyat sipil untuk melawan KKN dan ketidakadilan pada umumnya. Di sisi lain saya memang merasakan bahwa tidak semua bersifat otoriter dan arogan, termasuk Mbak Mia dan berbagai rekan di sini. Tetapi para penganut otoriter dan arogan masih memiliki dimensi yang luas dan saya pikir kesesatan ini masih merupakan masalah yang tidak kalah dari segi seriusitas dengan masalah KKN. Frustasi terhadap situasi yang sekarang malahan mendukung pertumbuhan sifat otoriter dan arogan itu dalam peran agama. Maka selain distorsi itu kita juga sedang mengalami politisasi agama. Maaf apabila saya terlalu berterus-terang. No bad feelings :-) Salam, ayeye KKN itu penyakit sosial yang persoalan penanganannya memerlukan political will dan harus dalam konteks the bigger picture, masyarakat madani dan politik. Sesekali kita harus mengingatkan diri sendiri dengan konsep big picture ini, supaya nggak ketelikung HTI yang sudah mulain lebih sophisticated dengan diskusi masyarakat madani dan politiknya...:-) Atau bahkan sekarang kita sudah mulain gagap dengan sektor madani yang dah keliatan 'gemerlap' - misalnya gaji dan program sebagian (kecil) aktivis LSM yang wah wah wah wah.. Sebagai seorang sekular-atheis tulen tentu saja saya memahami disposisi Pak Ayeye tentang efektivitas peran agama memerangi korupsi, dan tetaplah pada posisi itu. Tapi pada level praksis, memberdayakan agama itu solusi pragmatis, karena institusi agama sudah ada and we have to deal with it. Ada dua sisi Tower of Babel atau menara gading. Maka level praksis berkutat di antara 2 menara gading itu, seraya masing-masing partisan tetep berpedoman pada tower of babel itu. Pada level yang lebih dalam lagi, pemahaman kita sejalan walaupun jelas ada perbedaan, dan peristilahannya sering beda. Kebijakan di masyarakat madani dan politik harus sedemikian rupa sehingga memberikan ruang seluas-luasnya untuk individu dan hati nuraninya. Hati nurani yang damai, rendah hati dan nggak suka bohong, ini kan sama artinya ketika dalam agama dibilang sorga itu adalah ganjaran untuk pribadi yang bertaqwa (pribadi bukan kelompok). Cikal bakal agama (dalam artian kemampuan memahami simbolism) juga sudah ada sebelum kita mengenal institusi agama. Ini adalah bagian dari nurani (conscience, ruh, jiwa). Kan ilmuwan sekular juga sudah mengkonfirmasinya, yaitu jaringan V
[wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan politik
Terima kasih banyak atas tanggapan, Mbak Mia. Kita sudah membahas berbagai alasan rasional soal motivasi untuk menjadi korup atau tidak. Termasuk berbagai cara untuk mengurangi praktek korupsi seperti: pemberdayaan masrakyat sipil, transparensi dan pembagian kekuasaan dalam sistim pemerintah, independensi pers, keterlibatan NGO bersama masrakyat dalam politik, dst. Tentang semua ini sudah banyak telah dibahas maupun diberitakan dalam media massa. Maka berikutnya saya hanya membahas soal peran agama dan masalah korupsi dalam dimensi yang lain. Maksudnya saya mencoba :-) Pertama, saya sependapat sekali bahwa kita semua sama-sama berpotensi menjadi baik atau buruk, korup atau nggak, terlepas apakah kita menganut agama tradisional, pemahaman sekuler, tidak beragama dan lain sebagainya. Ini adalah fakta. Maka kemarin saya sempat mengemukakan bahwa agama tidak menjadi relevan dalam upaya mengurangi praktek korupsi, karena ada persoalan yang jauh lebih dalam :-) Mungkin Mbak Mia masih ingat waktu kita pernah berdiskusi soal rendah hati :-) Saya tambahkan lagi dengan happiness atau hati nurani atau dedikasi. Jadi persoalan adalah kondisi dari hati nurani internal manusia yang sedalam-dalamnya dan bagaimana masing-2 manusia berhasil untuk mencapai harmoni dengan semua pengaruh eksternal dan tetap menjadi rendah hati. Nah dalam pengaruh eksternal termasuk juga agama, komunitas, lingkungan hidup, dst. Karena harmoni dan rendah hati itu yang kemudian memberdayakan manusia untuk menolak korupsi. Hati nurani tidak bisa dibohongi. Meskipun demikian, saya percaya bahwa banyak manusia mencoba untuk membohongi diri sendiri karena menganggap ini sebagai jalan yang lebih ringan dalam usaha untuk mendamaikan semua pengaruh dan tekanan eksternal dengan dirinya. Atau mereka mengambil keputusan keliru karena berharap dengan demikian mereka akan mencapai harmoni dalam diri sendiri, jadi berusaha untuk menghibur diri sendiri. Contohnya, dalam sebuah klab malam ada pengunjung pria yang tertawa, minum secara eksesif dan berkumpul dengan banyak perempuan, tetapi karisma sang pria justru menyedihkan. Sebaliknya, seorang fundamentalis bisa berada dalam kebahagiaan dan sekaligus berdamai dengan lingkungan maupun dengan agama yang dianut, karena telah menemukan harmoni dalam dirinya dan tetap bersifat rendah hati. Tetapi harmoni dan rendah hati tidak datang dari ajaran agama, karena sudah berada di dalam manusia jauh sebelum ia menyadari apa itu agama dan semakin berkembang melalui pengalaman dimana terjadi interaksi antara bagian internal manusia dengan semua bagian eksternal. Agama bisa menjadi salah satu pengalaman dan bisa menjadi baik maupun buruk. Di samping itu, tidak semua manusia mendapat pengalaman dengan agama. Ya Mbak Mia, masrakyat kecil yang melakukan hal-2 kecil sudah dicampuk duluan... eh hukuman untuk para koruptor besar yang melakukan tindakan kriminal ditunda dulu. Saya meragukan bahwa dengan sifat seperti itu bisa menghadapi para koruptor. Salam, ayeye Pak Ayeye jelas memahami keakar-akarnya gimana peta korupsi di Indonesia itu. Sifat korup itu keliatan seperti bagian dari kebudayaan yang nggak terpisahkan. Inilah yang Pak Oman dan saya diskusikan sebelumnya, ada gap lebaaar antara persepsi kebudayaan (komunal) dengan kehidupan modern kita ini. Pak Ayeye saja, yang bukan orang Indonesia (tapi kawin dengan orang Indonesia) prihatin dengan ini, selayaknya apalagi kita. Singkatnya, kita ini berprilaku seperti kelompok jahil di masa jahiliyyah. Distribusi harta masih berlaku di masa jahiliyyah loh, yaitu yang seperti Pak Ayeye jabarkan, gantian korupsi (berjamaah). Di jaman gurun pasir waktu Islam lahir dulu, gantian ghazu (malak kabilah lewat). Dengan desentralisasi, KKN pindah dari perkotaan ke daerah. Dan emangnya KPU itu contoh apa, Pak Ayeye? Bukannya Robin Hood? Sejujurnya, saya menangis denger kasus KPU ini, karena hikss...ada kenalan disitu yang terlibat. Padahal beberapa tahun sebelumnya kita bersumpah Palapa di suatu pertemuan, bahwa kalau di antara kita menjadi eksekutif/legislatif - lalu kita menjadi kaya (baca: memperkaya diri) karena jabatan itu, maka kita nggak akan mau saling kenal (maksudnya kehilangan temen). It turns out, bahwa kelompok korupsi dan anti korupsi sama-sama menjadi orang-orang yang paling kesepian di dunia ini...:-( - dalam arti yang berbeda...:-) Kalau dikatakan bahwa rakyat sudah muak dengan KKN, lha iya. Termasuk yang rajin korupsi. Kita yang korup juga muak dengan cara hidup kayak gitu. Barangkali, korupsi sebagai salah satu penyakit sosial di negara kita ini, bisa di atasi dengan berangkat dari dua konsep bernegara-bangsa: - masyarakat madani (civil society) - masyarakat berpolitik dan pemerintahan (eksekutif, legislatif, yudikatif, parpol) Keep in mind, bahwa kita semua emang terlibat dalam KKN, kita yang emang rajin korupsi maupun yang nggak pernah korupsi. Lha, penyakit sosial
[wanita-muslimah] Re: I will never marry my father-in-law: Imrana
Mbak Anita, di bawah ini ada opini lain yang mengatakan bahwa Imrana tetap menjadi istri sah dari suaminya dan tidak mungkin dinikahkan dengan ayah mertua berdasarkan pandangan SI juga. Dikatakan bahwa kejadian pemerkosaan tidak mengubah status perkawinan yang semulanya (dengan suami) yang notabene menjadi sah dan sekarang tiba-2 mau dianggap tidak sah. Yang ditekankan juga bahwa Imrana adalah korban pemerkosaan dan oleh karena itu tidak bisa dianggap bersalah, apalagi dihukum, tetapi harus diberlakukan sebagai korban dari tindakan jahat dan kriminal. Salam, ayeye Imrana Case: Can a Rapist Be Rewarded? Adil Salahi http://www.arabnews.com/?page=5§ion=0&article=66380&d=4&m=7&y=2005&pix=islam.jpg&category=Islam -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com WM FOR ACEH Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara! Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti. Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Pendapat pribadi soal korupsi
semua melakukan korupsi. Dengan penghasilan tambahan (yang bisa jauh lebih tinggi daripada gaji resmi), tiba-2 perspektif-2 baru menjadi terbuka: dari need menjadi greed. Contoh lain, ada seorang pengusaha dari Jakarta yang memiliki penghasilan tinggi dan harus ke Bandung untuk menghadirkan suatu pertemuan. Waktunya sudah sempit dan lagi macet di jalan, pas waktu si pengusaha sudah sampai ke Gambir, keretanya sudah mau berangkat dalam sepulu menit. Sedangkan di depan loket masih ada antri panjang. Tiba-2 muncul seorang calo yang menawarkan tiket dengan harga yang hampir dua kali dari harga resmi tiket. Tetapi bagi pengusaha tersebut, nilai yang akan diperoleh dari jasa calo adalah jauh lebih besar dibanding dengan kerugian kecil dari kelebihan harga tiket. Maka sangat wajar apabila jasa calo diterima daripada hilang waktu yang tidak bermanfaat plus datang telat ke pertemuan. Tanggapan ini masih jauh dari lengkap :-) Salam, ayeye -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com WM FOR ACEH Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara! Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti. Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Tubuh & Seksualitas Perempuan
Mbak Herni, menurut saya, tulisan Anda sama sekali tidak mencerminkan pikiran yang keanak-2an, apalagi salah, tetapi merupakan analisa yang brilian sampai menyentuh kepada akarnya. Saya juga merekomendasikan kepada para anggota WM untuk membaca artikel di bawah ini: Jilbab, Tubuh dan Seksualitas http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0403/08/swara/882610.htm Salam, ayeye * Saya bukan laki2, tapi asik juga kali ya, mengira2 isi otak laki2. Sama asiknya ketika ada seorang penulis laki2 yg membukukan kumpulan cerpennya yg berkisah soal perempuan dari pandangan dia :-) Katanya, daya tarik perempuan (di mata laki2) ada yg berasal dari tubuh dan kepribadian. Yg dari tubuh, ada laki2 yg lebih menekankan pada wajah, ada yg pada tubuh, ada yg pada keseluruhan tubuh maksute wajah cantik badan seksi (ini cowo maruk, kali ya. Apalagi kalo ditambah otak pinter, kepribadian sholehah, makin maruk aja dah..). Yg menekankan pada kepribadian pun, saya rasa ujung2nya 'main' fisik. Hitungan yg agak unik. Kepribadian yg menjadi daya tarik lalu tau-tau menimbulkan ketertarikan secara fisik. Jadi, mau tertarik secara fisik or kepribadian, ujung2nya ya fisik. Tapi yg mungkin perlu dibahas juga adalah soal kontrol terhadap tubuh itu sendiri, terutama bagi perempuan. Banyak hambatan/penghalang2 di masyarakat terhadap penyadaran thd tubuh kita sendiri yg berkaitan dng kontrol/otonomi terhadap si tubuh. Hambatannya apa ya? Pertama, hambatan dari pandangan yg menempatkan tubuh sebagai salah satu sumber dosa. Penyebab dosa. Atau setidaknya, tubuh dianggap potensial penyebab dosa. (ini juga yg mendasari munculnya konsep hukuman yg ditimpakan ke badannya si 'pendosa' sendiri). Sehingga secara tidak sadar, kita dikonstruksikan secara sosial utk 'membenci' atau setidaknya 'malu' atau mengganggap tubuh sendiri sbg sesuatu yg 'nista' atau potensi menimbulkan kenistaan. Misalnya saja, dalam taraf yg 'ringan', ada seorang perempuan yg 'malu' terhadap ukuran payudaranya yg besar. Konon katanya, ini bagian dari tubuh perempuan yg 'besar-kecilnya' tidak tergantung berat badan. Jadi, dia hanya bisa dibesarkan atau dikecilkan oleh 'teknologi' (sebut aja gitu). (Ada aja lho perempuan yg berpikiran utk 'mengecilkan', hehe.. Punya 'aset' besar kan bisa dianggap mengganggu baik secara fisik maupun sosial). Dampaknya, dia tidak pernah mengeksplorasi seksualitasnya sendiri. Wong sedari awal sudah dibuat 'jijik' atau 'malu' duluan. Untuk memperkuat pandangan ini, tindakan mengeksplorasi tubuhnya sendiri dikerangkeng dng apa yg namanya 'moralitas'. Adalah tidak bermoral utk melakukan tindakan yg mengeksplorasi tubuh & seksualitasnya sendiri, dalam bentuk apapun! Ini yg kemudian memunculkan penabuan thd tubuh dan seksualitas yg juga memunculkan sikap 'malu-malu' dng tubuh atau seksualitas sendiri..:-) Atau hambatan yg terjadi justru sebaliknya. Secara tidak sadar, kita, terutama perempuan, dikonstruksikan secara sosial bahwa tubuh adalah bagian yg bisa di'komersialisasi'kan. Ini sebenarnya terkait dng pandangan yg meng-objektivikasi perempuan. Secara sosial tanpa disadari (oleh si perempuannya sendiri), perempuan ditempatkan sbg obyek. Yg namanya obyek, dlm konteks hubungan subyek-obyek, sangat tergantung dari subyek. Si subyek lah yg memberi 'makna' bagi si obyek. Si obyek pun kemudian bertindak utk dapat masuk kagetori si subyek. Pandangan spt ini kemudian terinternalisasikan dalam diri perempuan. Dampaknya adalah, pandangan si perempuan terhadap tubuhnya sendiri. Bahwa tubuhnya merupakan 'asset', obyek yg bisa dikomersialisasi, atau...sesuatu yg bisa membawa keuntungan baik keuntungannya itu secara real maupun secara sosial. Ini yg kemudian memunculkan sikap 'malu-malun' dalam masyarakat...:-) Namun keduanya, dampak dari penistaan tubuh maupun sebaliknya, 'komersialisasi' tubuh, membuat perempuan gak punya kontrol terhadap tubuhnya sendiri. Dia, dalam kondisi manapun, selalu merupakan obyek yg dikontrol oleh subyek atau suatu pandangan tertentu yg tidak terlihat/terasakan (mirip mekanisme 'invisible hand' kali ya?). Sikap 'malu-malu' terhadap tubuh maupun yg memperlakukan tubuh dan seksualitasnya secara 'malu-maluin' (kata dasarnya sama, tapi punya arti yg beda, hehehe...) sebenarnya berada dalam kondisi yg sama. Tidak memiliki kontrol/otonomi terhadap tubuhnya sendiri. Hehehe, maap. Ini cuma iseng mikir. Mungkin secara 'teori', pikiran ini salah :-) Pertanyaan besarnya adalah, kapankah perempuan punya kontrol/otonomi terhadap tubuh dan seksualitasnya sendiri? Hmmm, kalau soal derajat keotonomian, mungkin tergantung dari dimanakah dia berada, secara 'aliran' ideologis kali ya... hehehe.. Mbak Mei, membahas 'nafs
[wanita-muslimah] Re: OOT - Mengawal anak remaja dalam menyusuri gemerlap kehidupan kota besar.
Mbak Ning, saya kayanya mengerti bahwa satu-satunya solusi bagi mereka yang menganggap haram hubungan seksual di luar nikah, hanya bisa tercapai dalam solusi menikah itu sendiri. Maka kemarin saya berminat untuk ikut nimbrung soal solusi menikah itu, bukan untuk memperdebatkan soal halal-haram hubungan seksual per sich :-) Di satu sisi nikah tidak hanya menyangkut hubungan seksual, tetapi juga komitmen, tanggung jawab, kasih sayang, aspek-2 sosial, hukum dan ekonomi dalam keluarga dan versus negara dan komunitas. Oleh karena hal-2 lain itu, persyaratan untuk menikah menjadi lebih berat dengan tendensi meningkat. Sebagian persyaratan ditetapkan oleh lingkungan sosial, hukum negara, agama dan realita hidup. Dalam realita generasi muda sekarang sering terjadi penimbangan antara kebutuhan seksual sang individual (naluri) dan kesiapan sang individual untuk menikah (hingga memenuhi semua persyaratan). Selama penimbangan itu belum signifikan mungkin masih bisa ditutupi dengan puasa atau dengan melakukan aktifitas lain. Namun dengan semakinnya jauh penimbangan tadi, maka suruhan berpuasa akan semakin kehilangan efektifitas. Maka sebagai konsekuensi terjadilah situasi dimana hubungan seksual di luar nikah justru mulai dilakukan oleh sebagian mereka yang tetap berprinsip bahwa hubungan seksual di luar nikah adalah haram. Mungkin karena mereka juga manusia yang tidak bisa menunda kebutuhan nalurinya sampai kapanpun. Ini kan perlu dipikirkan juga, soalnya tren penimbangan itu cenderung semakin membesar. Lagipula tidak semua orang tua memiliki kemampuan (atau keinginan) untuk membantu para anak (pemuda) secara finansial, dll. Salam, ayeye ** Menurut saya, yang mesti kita sadari bahwa memang manusia itu punya naluri untuk nge-sex. Jadi itu suatu kebutuhan yang perlu dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhannya itu, tentu harus yang sesuai dengan syar'i. Syar'I sudah mengajarkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, harus menikah (bila mampu). Bila belum mampu, berpuasalah.. That's it. "Sex aman" menggunakan alat pencegah kehamilan seperti yang diceritakan mbak Anita bisa jadi merupakan suatu solusi untuk memenuhi kebutuhan sex. Tapi bila dilakukan di luar pernikahan, SUDAH PASTI itu adalah solusi yang tidak syar'I, karena HUKUMNYA HARAM. Jadi, saya tidak setuju bahwa untuk remaja yang sudah biasa bersex bebas, kemudian diberikan SOLUSI dengan memperkenalkan alat "sex aman" dan penyuluhan mengenai cara ber-sex yang aman. Yang benar, mereka either disuruh menahan (berpuasa), dinikahkan, dan diberi kegiatan lain yang bisa mengalihkan energi mereka. Tidak kalah pentingnya yaitu memberikan pelajaran akhlaq yang benar kepada mereka.. supaya mereka melakukan segala sesuatu tidak keluar dari jalur syar'i. DI samping itu, menurut saya, salah satu yang mendorong timbulnya gairah sex pada remaja adalah lingkungan dan media massa. Selama semua tayangan porno menghiasi televisi yang ada hampir di setiap rumah di Indonesia ini, akan sulit bagi kita untuk menge-rem-nya. Ya bukan hanya televisi, tetapi juga media informasi lainnya. Seharusnya pemerintah lebih jeli dan concern pada masalah ini.. dan segera menerapkan undang-undang anti pornografi/pornoaksi dengan lebih tegas, jangan sekedar asal tidak terlihat pusar saja. Untuk para penjaja sex remaja yang di pinggir jalan itu, ada faktor lain yang menyebabkannya, mbak. Mungkin benar, sebagian karena mereka ingin memenuhi kebutuhan sex mereka. Tapi, sebagian besar justru karena kebutuhan ekonomi mereka. Dalam beberapa media, para remaja putri (umur SMA) justru menjajakan dirinya karena uang. Dan - sedihnya - bukan karena mereka tidak punya uang untuk kebutuhan yang primer, seperti pangan atau sandang. Mereka ingin uang lebih untuk kelihatan lebih GAUL, seperti memiliki HP seri terbaru, makan di tempat-tempat mahal, dsb. Sekali lagi, menurut saya, ini karena banyaknya contoh yang ditampilkan di televisi dan media informasi lain mengenai kehidupan remaja yang penuh kemewahan seperti itu. Anak saya yang SMP sempat mengira bahwa memang begitulah kehidupan sebagian besar anak remaja (SMA) di Indonesia ini.. dan sempat berpendapat bahwa bila standard hidupnya tidak sama dengan yang ada di TV, berarti berada di level "bawah" atau "menderita" atau "miskin". Padahal, kalau saja semua anak remaja hanya mengandalkan gaji ortunya, akan sangat sedikit remaja yang mampu bergaya hidup mewah seperti yang selalu ditayangkan di TV. Dan, sekali lagi, pemerintah sebagai yang berwenang untuk mengatur dan mengeluarkan hukum, berkewajiban untuk menertibkan hal-hal seperti itu. Aa Gym, dengan niat baik, mengajak masyarakat untuk memboykot (tidak menonton) acara-acara seperti di atas. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Aa, menurut saya, itu kurang effective. Selama tayangan itu ada, tetap saja konsumennya ada. Yang paling effective m
[wanita-muslimah] OOT - Mengawal anak remaja dalam menyusuri gemerlap kehidupan kota besar
Membaca tulisan dari Mbak Lina saya banyak sependapat. Kalau saya melihat adanya paradox dimana menyangkut posisi generasi muda di Indonesia dalam mewujudkan kehidupan seksual, khususnya yang hidup di kota metropolitan. Di satu sisi ada kebutuhan seksual dari kaum remaja dan pemuda yang sudah alamiah seperti disebut oleh Mbak Lina. Namun di sisi lain proses pernikahan semakin rumit dari segi faktor sosial, hukum, birokrasi dan ekonomi dengan semakin banyak pihak yang ikut campur tangan. Sementara nilai keagamaan pada umumnya hanya mengizinkan hubungan seksual dalam status nikah. Apakah keadaan ini tidak semakin dilematis bagi para pemuda? Belum ditambah dengan pengaruh lingkungan, golongan, stres biasa dan lain sebagainya. Sudah dibikin persyaratan yang sering mustahil tercapai bagi seorang pemuda jika berhendak menikah. Komunitas hanya bisa kasih resep puasa, tetapi puasa sampai berapa tahun? Itukan juga tidak realistis untuk semua remaja dan generasi muda. Maka sungguh tidak mengherankan apabila sebagian di antara generasi muda sudah menjadi aktiv secara seksual sebelum menikah dan itu hanya wajar. Jadi tidak perlu dan tidak pantas menyalahkan mereka. Perlu juga dicatat bahwa seks pra-nikah bukan hanya dilakukan oleh remaja-2 nakal yang nilai keagamaan sudah merosot (sebagaimana sering suka dicap oleh sebagian masrakyat maupun sebagian media massa), tetapi juga oleh remaja yang agamais dari dalam maupun luar. Karena sekuat-2nya ancaman dalam ajaran agama untuk tidak melakukan seks di luar nikah, mereka tetap adalah manusia dengan kebutuhan dasar dan tidak semua manusia mampu mengendalikan dorongan biologis dan psikologis secara sama. Dengan kata lain, jangan berharap bahwa permintaan yang sudah tidak realistis lagi akan terpenuhi nanti. Kadang-2 orang tua juga tidak mampu untuk menganggapi masalah-2 yang dihadapi oleh anak remaja mereka dengan serius. Atau sebagian orang tua tidak mau kasih kepercayaan kepada anak, tetapi lebih memilih larangan yang dijustifikasi dengan lagu lama seperti moral yang sering beredar dalam pikiran komunitas, tetapi sama sekali tidak membantu dalam permasalahan anak remaja . Di saat anak mereka melakukan kesalahan, bukannya anak disuruh bertanggung jawab, tetapi orang tua yang menyelesaikan masalah. Bukan bermaksud untuk melempar semua kritik kepada orang tua tetapi lebih dimasksud sebagai illustrasi :-) Oleh karena itu, saya mendukung pernikahan dengan umur lebih muda dengan proses yang sederhana dan murah (bahkan gratis) seperti dimungkinkan dalam agama Islam sebagai salah satu solusi. Dengan persyaratan bahwa para pemuda yang bersangkutan sudah mengetahui benar apa yang mereka lakukan berdasarkan keputusan mereka sendiri. Maka di sini cara pendidikan orang tua menjadi instrumental. Sebab solusi itu tidak tanpa resiko, malahan potensial penyalahgunaan yang bisa mengakibatkan kerugian besar, terutama untuk pihak perempuan, cukup tinggi. Tetapi apabila para pemuda sudah menjadi siap dengan dukungan orang tua, mungkin untuk jangka pertama mencegah kehamilan dulu, hasilnya bisa saja baik. Jangan sampai orang tua nanti cepat menyuruh untuk mempunyai anak. Kadang-2 saya suka kurang senang sama sebagian orang tua ketika anak mereka membawa kenalan atau pacar ke rumahnya dan langsung ditanya kapan mau nikah sampai sudah mulai membicarakan pesta dan tetek-bengek lainnya, karena hal itu cenderung akan membuat anak dengan pacarnya menjadi tidak nyaman. Mestinya orang tua lebih mendengar keinginan anak dan menawarkan pernikahan yang sederhana sebagai salah satu kemungkinan ketimbang keharusan. Di samping itu, anak sudah dari awal mesti dilibatkan dalam proses pengaturan, jangan sampai orang tua yang mengatur semuanya. Terakhir, saya kurang suka dengan alasan menikah dengan umur muda demi mencegah perzinaan, karena kesannya negatif. Bukannya lebih baik dikasih alasan lain yang lebih bijaksana? Demikian pendapat pribadi saya berdasarkan pengalaman pribadi pula dalam hal ini :-) Salam, ayeye ** Punya anak remaja dan tinggal di kota besar seperti Jakarta bukanlah hal yang menyenangkan. Hati selalu dibuat was-was. Terlalu banyak godaan dan bahaya, dari soal tawuran anak sekolah, peredaran narkoba hingga perilaku seks bebas. Lihatlah, saya yakin tidak ada satu sekolahpun yang berani menjamin bahwa anak didiknya bebas dari penggunaan narkoba atau seks pranikah, sekalipun itu sekolah favorit. Setiap kali saya harus berangkat ke Bandung dan mampir ke kantor terlebih dahulu untuk menunaikan shalat subuh, saya selalu melihat anak remaja, baik perempuan maupun lelaki, bergerombol di kawasan Blok M. Mau berangkat sekolah? Jelas tidak. Pakaian mereka tidak mencerminkannya dan hari masih terlalu pagi. Baru pulang? Lha dari mana sepagi itu? Apakah orang tuanya tidak mengetahui anak-anaknya masih diluar rumah dan belum pulang? Pada hari sekolah lagi. Diam-diam
[wanita-muslimah] Re: Perpanjangan Masa Tahanan Baasyir Sebag ai Perampasan Kemerdekaan
Mas Dadang, apa kabar? :-) Tentu saya tidak menolak kematian, tetapi saya menolak pembunuhan, termasuk penyuruhan untuk membunuh. Tidak sama dengan menolak kematian. Selama alasan kuat dan beragumen untuk menghalalkan darah orang lain? Alasan kuat dan berargumen yang gimana sich? Ngomong yang jelas dong, Mas Dadang. Atau takut sama saya yang militan? :-D Salam, ayeye *** Wah militan juga nih ayeye, menolak kematian...hehehehe. Kalau menurut tidak jadi masalah selama alasannya kuat dan berargumen, apa argumennya menghalalkan darah orang lain itu? begitu Wallahu'alam -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com WM FOR ACEH Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara! Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti. Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Perpanjangan Masa Tahanan Baasyir Sebag ai Perampasan Kemerdekaan
Terima kasih atas pendapat Anda, (Mbak/Mas?) AQ. Saya rasa reaksi masih kurang atau masih bersetengah hati, karena sebagian umat mungkin merasa dalam situasi yang dilematis, sehingga tidak berani kasih pendapat yang tegas. Dilematis misalnya karena di satu sisi takut melawan otoritas figur pemimpin atau takut dicap sebagai kafir. Sedangkan di sisi lain mungkin saja dalam hati mereka tidak setuju. Tetapi ada juga yang sebaliknya, yang dalam hati setuju, tetapi tidak berani mengemukakan pendapatnya. Ada juga yang tidak peduli. Oleh karena itu, pesan tidak pernah jelas dan hal itu tentu mempersulit komunikasi dan pemahaman. Perhatikan juga di milis ini waktu kita membahas hal-2 seperti hukuman rajam, berapa banyak yang kasih pendapat yang tegas (menolak maupun mendukung). Seandainya seperti Anda mengatakan banyak yang bersuara/menolak fatwa itu (dengan tegas), tentu akan berakibat kepada pencabutan fatwa oleh komunitas yang telah mengeluarnya, bahkan sampai yang bersangkutan masuk penjara. Namun (kata Mas Chodjim) hal itu belum terjadi sampai sekarang. Bayarin dong biaya langanan untuk koran, jangan asal menyuruh doang :-) Salam, ayeye >dalam kasus "penghalalan" darah Ulil, saya rasa sudah banyak >dari komunitas muslim Indonesia yg bersuara menentang/menolak fatwa tsb. >baca koran dong *smile* >wassalam >AQ -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com WM FOR ACEH Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara! Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti. Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Mengapa marah dipanggil Indon?
Mas Dr, Andin, saya pikir masalahnya tidak sesederhana itu :-) Mungkin sebagian orang tidak suka dicap atau dibedakan berdasarkan kebangsaan, golongan etnis dan lain sebagainya, karena dirasakan sebagai bentuk pelecehan terhadap identitas diri atau pilihan identitasnya. Sebab identitas diri seorang individual belum dapat ditentukan hanya berdasarkan keterampilan fisik, asalnya atau karakteristik-2 lain yang sekedar bersifat assumtip. Tetapi panggilan yang sudah ditunjukkan kepada lebih dari satu orang, selain mengabaikan ciri khas individual, tidak pula terlepas dari kedangkalan dan stereotip. Sedangkan persepsi yang dangkal dan berprasangka (baik maupun buruk) terhadap seseorang atau golongan tertentu bisa menghasilkan sikap perilaku yang sebenarnya tidak diinginkan oleh yang bersangkutan. Sebagian orang merasa keberatan apabila langsung dikasih label oleh pihak lain tanpa mereka ditanya dulu, karena merasa dirinya tidak dihargai. Sebab hak untuk menentukan identitas, apalagi mengubah identitas, bukan berada di tangan pihak lain. Contohnya, orang Malaysia TIDAK BERHAK untuk mengubah nama Indonesia menjadi Indon! Terlepas apakah maksudnya baik atau tidak, karena itu sepenuhnya menyangkut otoritas Indonesia sendiri. Demikian pula orang Indonesia TIDAK BERHAK untuk mengubah nama Malaysia menjadi nama lain. Dalam konteks lain bisa timbul efek pengasingan/pembedaan yang tidak diinginkan oleh yang bersangkutan. Contohnya, ada orang Indonesia yang sudah hidup bertahun-2 di Malaysia, berasimilasi dengan kebudayaan setempat hingga menggantikan identitasnya, termasuk kewarganegaraan, karena sudah merasa menjadi bagian dari masrakyat Malaysia. Namun di saat ia mendengar panggilan Indon yang ditunjukkan kepadanya, ia akan teringat bahwa dirinya belum diterima sebagai sesama warga. Memang perlu diakui bahwa kebiasaan serupa masih berada di seluruh belahan dunia dan bahkan sebagian masrakyat Indonesia masih rajin mengunakan panggilan-2 seperti itu. Sampai kebiasaan itu telah diadopsi oleh berbagai media massa. Tetapi di media massa yang memiliki nilai etika yang lebih tinggi (menurut saya), belum pernah saya melihat pengunaan panggilan seperti "Arab", "Cina", "bule", "orang asing", "negro", dst. dalam konteks yang telah dibahas. Mungkin yang dianggap sebagai hal sepele oleh sebagian orang belum tentu berlaku untuk semua. Oleh karena itu, pertama kita yang memanggil harus lebih sensitip dulu. Demikian pendapat pribadi saya dan semoga bermanfaat :-) Salam juga, ayeye *** Salam, Di Malaysia memang sudah lama TKI/TKW dll dipanggil Indon. Itu hanyalah panggilan biasa.Tidak ada konotasi untuk memandang rendah. Tapi anehnya banyak orang Indonesia yang tidak suka dan marah. Misalnya pelajar Indoensia yang sedang sekolah di Malaysia marah sekali orang Indonesia dipanggil Indon. Saya kira tidak perlu begitu, kerana orang Malaysia tidak memandang rendah terhadap orang Indonesia. Dr, Andin -- ___ NEW! Lycos Dating Search. The only place to search multiple dating sites at once. http://datingsearch.lycos.com Yahoo! Groups Sponsor ~--> In low income neighborhoods, 84% do not own computers. At Network for Good, help bridge the Digital Divide! http://us.click.yahoo.com/hjtSRD/3MnJAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~-> WM FOR ACEH Bantu korban bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatra Utara! Rekening BCA Kantor Cabang Pembantu (KCP) Koperasi Sejati Mulia Pasar Minggu No Rek. 554 001 4207 an. Herni Sri Nurbayanti. Harap konfirmasi sebelumnya ke [EMAIL PROTECTED] atau HP 0817 149 129. Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Islami mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Mengapa Kita Perlu Meniru Barat?
Maaf juga, Mas DLaudza. Saya bukan mempermasalahkan diskusi kritis tentang politik AS atau soal keberadaan kubu (a) versus kubu (b). Namun ketika Mas Arcon memposting beberapa pasal dari draft konstitusi HT yang cukup mencerminkan sistim kediktatoran sebagai respons terhadap pertanyaan Mas HMNA, Mas DLaudza tidak memberikan tanggapan jelas sesuai perkembangan topik, tetapi malahan melonjatkan diri sampai terlalu jauh untuk kemudian membelokan topik lagi, sehingga akhirnya muncul dengan kesimpulan bahwa AS yang mengadu domba umat Islam. Tepuk tangan. Memang kita tidak bisa mengeneralisir sistim khilafah dan mungkin versi sistim khilafah ala PKS berbeda dengan versi HT. Demikian ada juga versi-2 khilafah yang lain, tetapi justru di sini akan lebih produktif untuk membahas isi dari (berbagai) konstitusi khilafah secara spesifik dan konkrit. Salam, ayeye ** maaf mas condro,kalau saya mengajukan buku the high priests of war" karangan Michael Collins Piper, itu sudah merupakan konskuensi logis dari eksistensi JIL sebagaimana yang saya paparkan sebelumnya. Condro.. kita dari awal memang sudah tidak sepaham dengan HT, jadi kalau tema ini kita alihkan ke HT malah ada beberapa kesan yang dapat saya tangkap. pertama, ada kesan JIL versus HT, ini semakin memperkuat adanya benang merah permainan di pentas global sana, dimana juga ada dua kelompok yakni kubu globalisasi World Economic Forum (WEF) dan kubu anti-globalisasi World Social Forum (WSF). yang terakhir ini kemudian belakangan diberi stigma sebagai kubu terrorist. adanya benang merah ini juga semakin memperkuat eksistensi JIL sebagai perpanjangan neoliberal, jadi walaupun wacananya perberdayaan dan civil society yang dibikin oleh JIL, tapi sebenarnya semua itu telah mengalami krisis eksistensi, ya.. lihat saja kadang main mata dengan militer atau lebih transparan lagi kasus BBM. Kedua, kita terkesan memindahkan permasalah JIL yang tampak sembrono dalam beberapa tulisannya yang jelas2 sebagai kepanjangan amerika. eh.. saya kok jadi teringat dengan dengan perkataan Madeline K Albright, bekas Menlu AS zaman Clionton, yang masih sepakat dengan rival politiknya (republik dan Bush Kecil) dalam menjinakkan fundamentalisme islam atau apapun istilahnya, dia mengatakan "that initiative will require a maximum degree of global coordination and the integration of force, diplomacy, intelligence, and law. it will require strong working relationships in regions where radical ideologies thrive anda pro-Western sentiments are scant. and above all, it will require vigorous leadership from Islamic mederates, who must win the struggle for control of their onw faith" katanya dalam Foreign Affairs, New York : September/October 2003. Vol. 82, Iss. 5; pg.2. Tolong perkataan ini direnung sedikit, mungkin sedikit jelas bahwa yang dikehendaki amerika memang bukan khilafah, melainkan pada hakekatnya sama, yakni sebuah sebuah pentas global yang bebas bagi amerika untuk memaksakan kehendaknya termasuk untuk meraup keuntungan ekonomi, bahkan mungkin kalau pentas itu telah kokoh tidak mustahil orang islam akan dibunuh, "naudzubillahi min dzalik". dan dari perkataan itu pula jelas bahwa memang ada semacam rekayasa adu domba diantara sesama muslim yang dilakukan oleh amerika.. so marilah kita bersikap bijak dalam masalah ini. salam Laudza Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Beberapa di bawah ini mungkin bisa kita jadikan acuan diskusi : Draft Constitution by Hizb ut-Tahrir THE RULING SYSTEM Article 19 No one is permitted to take charge of ruling, or any action considered to be of the nature of ruling, except a male who is free (Hurr), i.e. not a slave, mature (baaligh), sane ('aaqil), trustworthy ('adl), competent; and he must not be save a muslim. THE KHALEEFAH Article 26 Every mature male and female Muslim, who is sane, has the right to participate in the election of the Khaleefah and in giving him the pledge (ba'iah). Non-Muslims have no right in this regard. Article 31 There are seven conditions needed in the Khaleefah so that the Khilafah can be contracted to him. They are to be a male, Muslim, free (Hurr), mature (baaligh), sane ('aaqil), trustworthy ('adl) and able (qaadir). Article 34 The Ummah has the authority to appoint the Khaleefah but she has no right to dismiss him after he has legitimately attained the ba'iah of contracting. Article 35 The Khaleefah is the State. He possesses all the powers and function of the State; he possesses the following powers: a. The Khaleefah implements the aHkaam shar'iyyah, once he adopted them, into law, and as such they become canons that must be obeyed and not violated. b. The Khaleefah is responsible for both the internal and external policies of the State. He takes charge of the leadership of the army and has the right to declare war, conclude peace, armistice, and treaties. c. The Kh