[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I

2003-08-18 Thread hermansyah
Rifki Muhida <[EMAIL PROTECTED]>
08/18/2003 07:32
Please respond to yonsatu
 
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: 
Subject:[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I

>Kelihatannya pemikiran pak Aji sudah mulai mengarah pada resimen
>teknologi, yang  memberikan bobot lebih pada bidang keilmiahan
>(teknologi militer)  dari kegiatan-kegiatan batalyon I/ITB. Selama
>ini batalyon I sukses menjalankan berbagai kegiatan simposium dan
>pameran (1991 & 1994), sayangnya sukses ini hanya memberikan nilai
>tambah pada manajemen dan kepemimpinan, tidak pada keilmiahannya.

Saya belum mengerti apa yang dimaksud dengan 'resimen teknologi, yang 
memberikan bobot lebih pada bidang keilmiahan'.  Bisa lebih diperjelas pak 
Rikfi?
Apakah berarti kegiatan Yon I akan ditekankan pada membuat karya2 tulis 
teknologi (militer) misalnya?, mengadakan simposium2 atau diskusi2 panel 
tentang teknologi militer?

Kalau iya, apakah ini merupakan kekhasan Yon I saja?, Atau ini diusulkan 
menjadi paradigma baru Menwa Indonesia?

Saya sendiri berpendapat, kalau ingin mempopulerkan Menwa (Yon I), 
seyogyanya disesuaikan dengan kebutuhan pasar.  Paarnya kan adalah 
mahasiswa yang berumur misalnya 18 s/d 21 tahun (untuk rekruitment). Pasar 
ini punya karakter antara lain: 1) Energy berlebih, 2) Ingin mencari 
tantangan, 3) Butuh fun, 4) Lebih mudah di indoktrinasi, 5) Emosional, 6) 
Lebih idealis, 7) Masih dalam proses membentuk kepribadian, dsb. dsb.

Berdasarkan karakter pasar itulah seyogyanya kita membuat paket2 program 
yang bisa dijual.  Menitik beratkan aktivitas Menwa pada kegiatan2 ilmiah 
(mendalami teknologi militer) menurut hemat saya hanya akan membuat Menwa 
semakin tidak populer saja di kalangan segmen-pasar itu.  Apalagi, seperti 
sudah beberapa kali disebutkan didalam posting yang terdahulu, mahasiswa 
kita sudah overloaded dengan tugas2 belajarnya. Kemudian, masih musti 
mikirin teknologi militer, wah...apa nggak salah nih.

Aktivitas yang menjurus pada teknologi militer tsb, diatas, barangkali 
lebih cocok untuk anggota Menwa yang sudah senior, jadi anggota yang 
berumur diatas 21 tahun.  Tapi, ini kan ini bukan masalah utamanya. 
Masalah utamanya kan bagaimana bisa merekrut anggota baru sebanyak 
mungkin, dan apa program yang cocok untuk anggota2 yunior tsb., supaya 
mereka tetap bisa aktif sampai pada suatu ketika ikut serta mikirin 
pengembangan teknologi militer di tanah air?

Salam hangat, 
HermanSyah XIV.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Tanya : Perbedaan Milis "yonsatu" dengan "anggota"

2003-08-18 Thread rio andreas
WCDS,

Pak moderator saya ada sedikit pertanyaan mengenai perbedaan antara milis "yonsatu" 
dengan
"anggota", apakah milis itu sama saja, maksudnya apakah orang-2 yang ikut milis 
"yonsatu" otomatis
masuk/ikut milis "anggota" ? 
Yang kedua yaitu apa tema yang diangkat dalam milis "yonsatu" dan milis "anggota" ? 
Apakah kedua
milis tersebut mempunyai tema yang sama (sama2 buat forum komunikasi dan silaturahmi 
eks/alumni
Menwa Batalyon I/ITB) atau bagaimana ?
Mohon informasinya Pak, sebagai informasi saya terdaftar di kedua milis tersebut.

Terima kasih.

Semoga Batalyon I/ITB tetap eksis dan jaya.


Salam,
Rio (ekek 31)


__
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I

2003-08-18 Thread rio andreas
WCDS,

Saya sangat setuju dan mendukung perubahan paradigma Menwa Batalyon I/ITB yang dapat
mengantisipasi perubahan zaman seperti apa yang telah dikemukakan oleh Bapak-2 dan 
Ibu-2 sekalian.
Sekedar sumbang saran, sepertinya tahapan pertama yang sangat vital untuk saat ini 
menurut saya
yaitu bagaimana menumbuhkan kembali minat dan semangat serta daya juang adik-2 anggota 
aktif
Batalyon I/ITB sekarang, karena mereka inilah sebenarnya ujung tombak dari segala apa 
yang telah
dirumuskan dan dicoba untuk dicari solusi bagi keterpurukan dan eksistensi Menwa ITB 
sekarang. 
Hal ini saya kemukakan karena saya ada dan melihat langsung bagaimana para adik-2 
anggota yang
jumlahnya dapat dihitung dengan hanya sebelah tangan sudah kendur semangat dan 
keinginannya untuk
berorganisasi di Menwa. Hal ini terjadi salah satunya karena bukan saja beban studi 
yang
sepertinya semakin padat dan berat sehingga mereka lebih terfokus dengan studi 
masing-2 (dan
memang itu adalah kewajiban dan tugas utama mereka) namun disamping itu apa yang 
mereka dahulu
bayangkan sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Menwa tidak seindah dengan iklan-2 
dan
selebaran-2 yang mereka baca. Dari apa yang saya tangkap tentang alasan mereka rata-2 
berisikan
rasa kekecewaan tentang harapan dan kenyataan yang mereka terima setelah bergabung 
dengan Menwa
ITB. Maka dari itu untuk mendukung segala upaya yang telah dipikirkan dan dirumuskan 
oleh para
sesepuh dan alumni Menwa ITB, saya rasa perlu dipikirkan bagaimana mengembalikan 
motivasi dan
mental adik-2 para anggota Menwa ITB sekarang, karena ditangan mereka inilah 
kelangsungan hidup
Batalyon I/ITB dipertaruhkan.

Terima kasih.


Salam,
Rio Andreas (ekek 31)


--- adji <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Rifki,
> 
> Sesungguhnya YON I saat ini sudah mati.  Karena tidak ada kegiatan dan tidak
> ada orang yang ingin berkegiatan,  walaupun masih ada Dan Yon dan 3 atau 4
> orang anggota. Menurut saya akar masalah adalah animo mahasiswa untuk
> bergabung dengan YON I ini sudah tidak ada. Faktor yang menyebabkan dapat
> banyak hal. Salah satu adalah Budaya Masyarakat yang telah bergeser.
> Sebagai contoh bentuk kasih sayang orang tua kepada putra-putrinya.
> 
> Atas dasar pertimbangan banyak hal saya mengusulkan Pentahapan untuk menjadi
> anggota YON I sebagai berikut:
> 
> 1. Tahap Pengenalan: memberikan wawasan dan menimbulkan minat.
> 2. Tahap Pelatihan Dasar: Pendidikan Dasar
> 3. Tahap Pelatihan Lanjut:Kursus Pelatih dll.
> 
> Pada tahap I, saya akan dukung penuh supaya ITB dapat membantu finansial dan
> fasilitas.  Untung bagi ITB apabila para mahasiwanya mengetahui Kemiliteran
> baik itu sarana maupun ilmu-ilmunya. Lebih jauh dapat digunakan untuk
> hubungan baik dengan Instansi Militer atau Kehumasan. Kemudian, Untuk Tahap
> 2 dan 3 saya mengusulkan kepada para Alumni untuk membantu. Karena, Tahap 2
> dan 3 ini urusan intern organisasi dalam arti bahwa sebagaimana organisasi
> yang lain di kampus, kaderisasi diselenggarakan dan dibiayai oleh unit
> masing-masing.
> 
> 
> 
> Tutuka Ariadji
> 
> 
> - Original Message -
> From: "Rifki Muhida" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, August 18, 2003 12:32 PM
> Subject: [yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I
> 
> 
> > Kelihatannya pemikiran pak Aji sudah mulai mengarah pada resimen
> > teknologi, yang  memberikan bobot lebih pada bidang keilmiahan
> > (teknologi militer)  dari kegiatan-kegiatan batalyon I/ITB. Selama
> > ini batalyon I sukses menjalankan berbagai kegiatan simposium dan
> > pameran (1991 & 1994), sayangnya sukses ini hanya memberikan nilai
> > tambah pada manajemen dan kepemimpinan, tidak pada keilmiahannya.
> > Saya setuju dengan pak Adji bahwa kegiatan keilmiahan dapat
> > disingkronkan dengan kegiatan perkuliahan, sehingga tidak menyita
> > banyak waktu buat adik-adik. Kegiatan-kegiatan lapangan, kepemimpinan
> > dan manajemen, seperti diksar,dinas staf suspelat, dan job-job staf
> > dan lain-lain, tetap diperlukan sebagai suatu standar dan pembentukan
> > karakter, kepemimpinan dan regenerasi dibatalyon, hanya waktunya
> > dipersingkat dan sebagian dapat diberikan lewat internet/milis (hanya
> > problemnya adik-adik kita mudah dan bisa nggak mengases intrenet).
> > Milist, dan internet, akan mengefisiensikan waktu secara drastis,
> > termasuk untuk dalam surat-menyurat, perintah komandan, surat
> > keputusan dll, juga dalam penyimpanan data-data batalyon. Di PPI
> > (persatuan pelajar Indonesia) di Osaka dan Nara dimana saya sebagai
> > ketua, kita mengembangkan sistem pembelajaran dan organisasi lewat
> > milis dan internet. Adik-adik mahasiswa baru (yang baru tamat SMA)
> > yang biasanya kejepang lewat jalur beasiswa (entah membusho, atau
> > lainnya) disadari kemampuan organisasinya sangat minim, apalagi
> > mereka ini kebanyakan adalah "pelajar murni" (yang kerjaanya selama
> > SMA belajar doang) dan sedikit mengalami pengalaman organisasi.
> > Mengingat kesibukan belajar masing-masing, selain

[yonsatu] Akar masalah (Re: Re: Sumbang Saran untuk YON I)

2003-08-18 Thread Akhmad Bukhari Saleh
Standpoint yang diajukan Tutuka ini penting untuk dipahami.
Ketika bertemu dengan dia di Jakarta (waktu Laks kampanye untuk Ketua
IA-ITB tempo hari), dan dalam pertemuan Corps yang terakhir saya
hadiri, saya juga telah kemukakan standpoint yang seperti ini.

Kalau analisis terhadap akar masalah, yang menyangkut perubahan
paradigma seperti ini, tidak menjadi dasar dari formulasi
langkah-langkah kita dalam membantu Yon-I, uluran tangan kita,
walaupun tangan Midas sekalipun, akan sia-sia.

Wasalam.


  - Original Message -
  From: adji
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: 18 Agustus 2003 13:04
  Subject: [yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I


  > Pak Rifki,

  > Sesungguhnya YON I saat ini sudah mati.  Karena tidak ada
  > kegiatan dan tidak ada orang yang ingin berkegiatan,  walaupun
  > masih ada Dan Yon dan 3 atau 4 orang anggota. Menurut saya
  > akar masalah adalah animo mahasiswa untuk bergabung dengan
  > YON I ini sudah tidak ada. Faktor yang menyebabkan dapat
  > banyak hal. Salah satu adalah Budaya Masyarakat yang telah
bergeser.
  > Sebagai contoh bentuk kasih sayang orang tua kepada
putra-putrinya.


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I

2003-08-18 Thread adji
Pak Hermansyah:

Saya mencoba menanggapi tanggapan Bapak terhadap tulisan Pak Rifki.  Namun,
tidak terbatas pada hanya interpretasi Pak Rifki tentang Pengembangan
Teknologi Militer.

Apabila kita berpikir lebih mendalam, kegiatan non-akademik apa yang dapat
dilakukan oleh mahasiswa dalam suasana akademik yang begitu ketat dan biaya
pendidikan yang makin tinggi? Menurut saya hanya ada tiga pilihan jenis
kegiatan:
1. Pengembangan Kompetensi
2. Kewirausahaan Mahasiswa
3. Hiburan:Kesenian atau olah raga.

Dalam hal ini yang saya soroti adalah Pengembangan Kompetensi.  Artinya,
kegiatan non-akademik yang lebih relaks dan berdasarkan minat dan bakat
tetapi dapat juga langsung digunakan sebagai penunjang akademik.

Modus seperti ini yang seyogyanya kita cari untuk jenis kegiatan Menwa.
Kemudian baru kita cari isi/bentuk kegiatan yang dapat memberdayakan potensi
YON I: Alumni dan Networkingnya.


Terimakasih

Salam

Tutuka Ariadji
Ang. 19.
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, August 18, 2003 3:11 PM
Subject: [yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I


> Rifki Muhida <[EMAIL PROTECTED]>
> 08/18/2003 07:32
> Please respond to yonsatu
>
> To: [EMAIL PROTECTED]
> cc:
> Subject:[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I
>
> >Kelihatannya pemikiran pak Aji sudah mulai mengarah pada resimen
> >teknologi, yang  memberikan bobot lebih pada bidang keilmiahan
> >(teknologi militer)  dari kegiatan-kegiatan batalyon I/ITB. Selama
> >ini batalyon I sukses menjalankan berbagai kegiatan simposium dan
> >pameran (1991 & 1994), sayangnya sukses ini hanya memberikan nilai
> >tambah pada manajemen dan kepemimpinan, tidak pada keilmiahannya.
>
> Saya belum mengerti apa yang dimaksud dengan 'resimen teknologi, yang
> memberikan bobot lebih pada bidang keilmiahan'.  Bisa lebih diperjelas pak
> Rikfi?
> Apakah berarti kegiatan Yon I akan ditekankan pada membuat karya2 tulis
> teknologi (militer) misalnya?, mengadakan simposium2 atau diskusi2 panel
> tentang teknologi militer?
>
> Kalau iya, apakah ini merupakan kekhasan Yon I saja?, Atau ini diusulkan
> menjadi paradigma baru Menwa Indonesia?
>
> Saya sendiri berpendapat, kalau ingin mempopulerkan Menwa (Yon I),
> seyogyanya disesuaikan dengan kebutuhan pasar.  Paarnya kan adalah
> mahasiswa yang berumur misalnya 18 s/d 21 tahun (untuk rekruitment). Pasar
> ini punya karakter antara lain: 1) Energy berlebih, 2) Ingin mencari
> tantangan, 3) Butuh fun, 4) Lebih mudah di indoktrinasi, 5) Emosional, 6)
> Lebih idealis, 7) Masih dalam proses membentuk kepribadian, dsb. dsb.
>
> Berdasarkan karakter pasar itulah seyogyanya kita membuat paket2 program
> yang bisa dijual.  Menitik beratkan aktivitas Menwa pada kegiatan2 ilmiah
> (mendalami teknologi militer) menurut hemat saya hanya akan membuat Menwa
> semakin tidak populer saja di kalangan segmen-pasar itu.  Apalagi, seperti
> sudah beberapa kali disebutkan didalam posting yang terdahulu, mahasiswa
> kita sudah overloaded dengan tugas2 belajarnya. Kemudian, masih musti
> mikirin teknologi militer, wah...apa nggak salah nih.
>
> Aktivitas yang menjurus pada teknologi militer tsb, diatas, barangkali
> lebih cocok untuk anggota Menwa yang sudah senior, jadi anggota yang
> berumur diatas 21 tahun.  Tapi, ini kan ini bukan masalah utamanya.
> Masalah utamanya kan bagaimana bisa merekrut anggota baru sebanyak
> mungkin, dan apa program yang cocok untuk anggota2 yunior tsb., supaya
> mereka tetap bisa aktif sampai pada suatu ketika ikut serta mikirin
> pengembangan teknologi militer di tanah air?
>
> Salam hangat,
> HermanSyah XIV.
>
>
> --[YONSATU -
ITB]--
> Online archive : 
> Moderators : 
> Unsubscribe: 
> Vacation   : 
>
>
>
>



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: Tanya : Perbedaan Milis "yonsatu" dengan "anggota"

2003-08-18 Thread Syafril Hermansyah
On Mon, 18 Aug 2003 01:20:33 -0700 (PDT) rio andreas (RA) wrote:

> Pak moderator saya ada sedikit pertanyaan mengenai perbedaan antara
> milis "yonsatu" dengan"anggota", apakah milis itu sama saja, maksudnya
> apakah orang-2 yang ikut milis "yonsatu" otomatis masuk/ikut milis
> "anggota" ? 

Tidak.
Milis yonsatu terbuka untuk semua anggota aktif dan alumni Mahawarman
(tidak harus dari YON-1 ITB) bahkan diluar Mahawarman (misalkan
Mahawijaya, Mahadipa dll). Sementara [EMAIL PROTECTED] khusus untuk
anggota dan alumni YON-1 ITB saja.

> Yang kedua yaitu apa tema yang diangkat dalam milis
> "yonsatu" dan milis "anggota" ? 

Seperti yg tertulis di welcome message saat Anda mendaftar di Milis
yonsatu/anggota, [EMAIL PROTECTED] membicarakan hal-2x yg serius,
sementara [EMAIL PROTECTED] adalah untuk "paguyuban" (kangen-2x
an).

> Mohon informasinya Pak, sebagai informasi saya terdaftar di kedua
> milis tersebut.

Mail yg berasal dari Milis yonsatu akan mempunyai subject tag [yonsatu],
sementara mail dari milis anggota ada subject tag [anggota].
Saya barusan check, Anda terdaftar juga di milis anggota.

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah<[EMAIL PROTECTED]>

List Administrator/Moderators yonsatu/[EMAIL PROTECTED]

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I:Tentang Resimen teknologi

2003-08-18 Thread Rifki Muhida
Untuk Pak Heramnsyah, ini tulisan saya 3 tahun lalu di milis Yon I
tentang resimen teknologi, kelihatannya menggebu-gebu hehehehe,
mudah-mudahan sekarang masih nggak kendor ngomongin yon I.

Rifki Muhida

---
Date: Wed, 17 May 2000 03:00:26 -0700 (PDT) 
From: "Rifki Muhida" <[EMAIL PROTECTED]> | This is spam | Add to
Address Book 
Subject: [YON-1] Lahirnya generasi V menwa ITB 
To: [EMAIL PROTECTED] 
CC: [EMAIL PROTECTED] 
   
 


Menyambut 41 tahun menwa Indonesia
(Lahirnya menwa ITB generasi V), 
kayak komputer aja ya pakai generasi.

Berlatar belakang isu pembubaran menwa yang ke 8,
bahwa :
Sejarah menwa Indonesia terlalu dikotori
"tangan-tangan jahat" yang membawa menwa pada
"ultraviolet Catastrhope" (bencana ultraviolet). Untuk
menghindari Ultravilet Catastrophe itu menwa Indonesia
harus di kuantisasi, di lokalisasi. Ini mengingatkan
kita pada sejarah lahirnya "New Physics" awal abat 19
yang dipelopori oleh Plank, Einstein dan Niels Bohr.
Menwa ITB harus dilokalisasi dari menwa Nasional
menuju Menwa ITB, Batalyon I/itb memiliki sejarahnya
sendiri, roh sendiri dan akar budaya sendiri, semuanya
menuju ke satu kata, yang sudah merekat dalam sel
darah merah kita. Apa itu "Teknologi". Yang saya
maksudkan "Resimen Teknologi", kita udah sering
mengungkapaknnya, bahkan ketika saya jadi danyon saya
mengusulkan dibangunnya gedung lima lantai dekat kolam
renang ITB yang akan digunakan sebagai Workshop dan
sekaligus markas Batalyon I/ITB.
Sebenarnya kita sudah menemukan kata ini, jauh-jauh
hari, dan sebenarnya sudah ada didalam pikiran para
pendiri dan tokoh-tokoh besar dalam sejarah batalyon
I/ITB yang saya sangat menaruh hormat kepadanya, namun
saat itu kita belum mampu berterus terang karena
tangan-tangan  "gurita" terlalu kuat membelenggu
menwa. Penyelenggaraan Simposium dan Pameran Teknologi
Militer/Hankam, merupakan salah satu karya terindah
dalam sejarah batalyon I/ITB dan ditangan dingin
"orang orang jenius yang penuh pengabdian" kegiatan
besar dengan ide yang sangat cerdas dapat terlaksana. 
Inilah benang merah yang menghubungkan Menwa ITB ke 
masa depannya. Inilah  paradigma itu, titik awal
lahirnya generasi V menwa ITB. 
"Resimen teknologi" buat menwa ITB memiliki masa depan
yang tegas dan dalam rentang waktu yang panjang. 
"Resimen Teknologi" ITB  nantinya akan menjadi
prototipe lahirnya semacam ROTC atau NAVY/NAVAL ROTC
seperti di MIT Amerika.
Ini mengingatkan saya pada "Technology Batalyon" yang
sangat populer ketika meletus perang Amerika-spanyol
akhir abat 18 dimana ketika itu ROTC dari kesatuan MIT
menciptakan  double-action fuse untuk sharpnel pada
peralatan tempur NAVY dan motor control untuk senjata
NAVAL. 

Untuk menuju "resimen Teknologi" itu beberapa langkah
Daramatis yang harus dilewatkan.

Pertama, 
lupakan dulu menwa nasional, "masuk kotakkan" skomen,
campakan SKB, buang jauh-jauh pikiran tentang Kodam,
depdagri beserta aparaturnya.

Kedua,
Lupakan kata "bela negara" untuk sementara waktu,
simpan baik-baik didalam hati, kata-kata itu terlalu
mewah untuk iklim sekarang. Biarkan kata-kata indah
itu seperti udara yang kita hirup setiap waktu.

Ketiga.
Lupakan politik fasif, maksudnya jauhkan dari
tangan-tangan gurita (kodam, Gubernur, ataupun
rektor).
Ikutlah politik praktis, maksudnya ikut memperjuangan
pengembangan teknologi khususnya teknologi hankam.
Memperjuangkan hak prinsipil TNI (negara), yaitu
pengadaan alat alat pertahanan negara. Lakukan
kampanye (presentasi dari instansi keinstansi) kalau
perlu sampai ke DPR , adakan riset tek. hankam yang
berkaitan dengan Teknologi hankam dalam skala
mahasiswa/Tugas akhir dan adakan transaksi (maksudnya
ada konvensasi materikarena penelitian itu). Ada dua
hal yeng memberikan peluang buat Yon I:
1. Dengan turunya Habibie, yang menyebabkan BPPT,
Pindat dkknya bukan anak emas lagi.
2. Peran politik abri dipersempit, sebagai
konvensasinya memoderenkan peralatan TNI.

tips: Untuk menjalankan program ketiga ini, tidak
memrlukan banyak orang yang penting kontinu dan
konsekwen, dan dapat disingkronkan dengan penelitian
kuliah, sehingga dapat lebih enjoy. Saat ini saja
jumlah ROTC di MIT tidak lebih dari 20 orang.
Bahan-bahan penelitian/jurnal ilmiah dapat minta ke
mabes abri, atau ke litbangya (pasti dibantu) kalau
tidak cari di internet dengan memanfaatkan fasilitas
dephankam. Tiap anggota yon I dapat fakuskan ke pada
satu bidang sesuai dengan keahliannnya/laboratorium
dapat juga interdisipliner. Fokuskan pada satu jurnal
ilmiah, kemudian kembangkan. kalau perlu buat alat,
duitnya dengan mengajukan proposal ke mabes abri.
Kalau berhasil publikasikan (kalau tidak ada media
publikasi, buat majalah sendiri, misalnya "jurnal
komunikasi teknologi hankam", lupakan dulu  dengan
istilan hankam yang mengandung konotasi rahsia).
Kalau ini berhasil akan memberikan kejutan yang luar
biasa buat dephankam , dan akan mengharumkan nama
batalyon I/ITB, nah ini kesempatan untuk mengajukan
proyek besar, yang bermandika

[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I

2003-08-18 Thread Rifki Muhida
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
> Saya belum mengerti apa yang dimaksud dengan 'resimen teknologi,
> yang 
> memberikan bobot lebih pada bidang keilmiahan'.  Bisa lebih
> diperjelas pak 
> Rikfi?
> Apakah berarti kegiatan Yon I akan ditekankan pada membuat karya2
> tulis 
> teknologi (militer) misalnya?, mengadakan simposium2 atau diskusi2
> panel 
> tentang teknologi militer?

Benar pak, jadi batalyon I ITB selain sebagai laboratorium
kepemimpinan juga laboratorium teknologi hankam (minimal
provokator/koordinator riset teknologi bidang hankam di ITB).
Ini menurut saya suatu loncatan, dan generasi baru batalyon I/ITB
diharapkan lahir, dulunya kita fokus pada penyiapan personil untuk
perang dilapangan (generasi pertama), kemudian sebagai ketahanan
kampus (generasi kedua), .laboratorium manajemen dan kepemimpinan
(generasi ke empat), dan sekarang sebagai laboratorium kepemimpinan
dan teknologi hankam (generasi kelima). Kita harus melihat peran
penting ROTC di amerika awal-awal berdirinya, kontribusi dalam
alat-alat militer dimasa perang seperti yang dilakukan ROTC MIT
membuat organisasi ini sangat terkenal dan dicatat dalam sejarah. 
Ulasan yang cukup panjang tentang resimen teknologi pernah saya tulis
dimilis ini tiga tahun lalu, "lahirnya generasi V menwa ITB". (akan
saya postingkan segera).


> Kalau iya, apakah ini merupakan kekhasan Yon I saja?, 

Saya pikir Yon I harus memnafaatkan kelebihannya mengingat berada di
perguruan tinggi teknologi terdepan di Indoensia. Seperti menwa UI
seharusnya bisa memfokuskan ke bidang-bidang lain, sperti kedokteran,
ekonomi, informasi dll.  Pak Himawan Sutanto ketika saya mewancarai
beliau  sebagai pimpinan redaksi Ksatria Ganesha (ketika itu saya
temani pak Priyo, Pak Budiono dan Pak Cipto),berharap Menwa
berkembang dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang ada pada
perguruan tinggi masing. 

>Atau ini
> diusulkan 
> menjadi paradigma baru Menwa Indonesia?

Saya pikir ini paradigma baru, bukan saja buat Yon I, tetapi buat
menwa Nasional.

> Saya sendiri berpendapat, kalau ingin mempopulerkan Menwa (Yon I), 
> seyogyanya disesuaikan dengan kebutuhan pasar.  Paarnya kan adalah 
> mahasiswa yang berumur misalnya 18 s/d 21 tahun (untuk
> rekruitment). Pasar 
> ini punya karakter antara lain: 1) Energy berlebih, 2) Ingin
> mencari 
> tantangan, 3) Butuh fun, 4) Lebih mudah di indoktrinasi, 5)
> Emosional, 6) 
> Lebih idealis, 7) Masih dalam proses membentuk kepribadian, dsb.
> dsb.
> Berdasarkan karakter pasar itulah seyogyanya kita membuat paket2
> program 
> yang bisa dijual.  Menitik beratkan aktivitas Menwa pada kegiatan2
> ilmiah 
> (mendalami teknologi militer) menurut hemat saya hanya akan membuat
> Menwa 
> semakin tidak populer saja di kalangan segmen-pasar itu.  Apalagi,
> seperti 
> sudah beberapa kali disebutkan didalam posting yang terdahulu,
> mahasiswa 
> kita sudah overloaded dengan tugas2 belajarnya. Kemudian, masih
> musti 
> mikirin teknologi militer, wah...apa nggak salah nih.

Menurut saya tidak demikian, unit2 seperti Wanadri saya dengar sedang
megab-megab, juga organisasi organisasi politik di kampus, mungkin
hampir semua organisasi kemahsiswaan di ITB. Mahasiswa sekarang
sangat realistis dan pragmatis, mereka ingin cepat lulus, cepat dapat
kerja, dan karya penelitiannya diakui. Kegiatan extra kulikuler yang
dipilih tentunya yang akan memberikan nilai tambah buat mereka,
seperti kegiatan penelitian dll. Kegiatan penelitian mahasiswa
sekarang ini yang saya dengar teman ITB (yang baru lulsu dan baru
datang ke jepang) meningkat, apalagi dengan perubahan status ITB
sebagai BHMN, dimana lab-lab penelitian-penelitian dikampus dipaksa
untuk menjadi mesin duit di ITB. Hampir 95 % mahasiswa ITB khususnya
S-1 ketika memasuki tingkat 3 atau 4 tidak memiliki topik untuk tugas
akhirnya, pencarian topik ini memakan waktu dan menyusahkan, dan
menyebabkan waktu kuliah molor. Riset bidang hankam meberikan
alternatif buat mahasiswa ITB. 
Teman diskusi saya, yang saat ini kuliah bareng di Osaka university,
yang pernah menjabat kepala laboratorium sistem rudal dan informasi
di LIPI, menyayangkan sedikitnya partisipasi perguruan tinggi dalam
penelitian bidang teknologi hankam, padahal dana proyek untuk bidang
ini tersedia secara besar-besaran (apalagi dengan naiknya alokasi
dana APBN buat militer ). Menwa ITB yang yang memiliki basis
teknologi yang kuat seharusnya memanfaatkan peluang ini, minimal ikut
berpartisipasi dengan kegiatan ini. Mengingat segmen pasar bergerak
kearah tadi seharusnya batalyon I bisa menyikapi, image tentang menwa
menurut saya saat ini tidak seburuk dulu, dimana menwa disebut antek,
musuh mahsiwa dll. Aktivis-aktivis mahasiswa yang dulu menyerang
markas menwa, mengejek secara terang-terangan diforum-forum ITB,
mungkin sekarang jauh berkurang. Aktivitas politik mahasiswa kampus
kelihatannya tidak segarang dulu lagi, mahsiswa sudah muak dengan
kegiatan semacam itu, apalagi setelah melihat kenyataan kondisi
bangsa dan politik nasional sekarang ini

[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I:pencarian akar masalah

2003-08-18 Thread Rifki Muhida
Pencarian akar masalah memang tidak mudah, atau mungkin akar masalah
itu tidak ada, atau mungkin akar masalah itu tidak satu. Kita mungkin
terjebak pada cara berpikir yang linier, yang bahwa suatu kedaan
sekarang memiliki keadaan awal yang dapat didefenisikan. Seingat saya
pencarian akar masalah keterpurukan batalyon I telah ada sejak ketika
saya menjadi staf di batalyon. Seorang alumni pernah bilang ke saya
dahulu, "masalahnya karena kita organisasi militer, sehingga dibenci
mahasiswa", hahaha...saya bilang kalau nggak militer bukan menwa
namanya tetapi pramuka. 
Pencarian akar masalah yang berlarut-larut hanya akan menunda
pembenahan batalyon I/ITB. Satu masalah saja yang kelihatan jelas
tetapi kita tidak pernah tintas menyelesaikannya, misalnya masalah
dana pembinaan batalyon I/ITB. Dengan kedaan kas yang minim dan waktu
kuliah yang padat, bagaimana batalyon I bisa mengadakan program
perikrutan anggota yang layak. Untuk kegiatan promosi konvensional
seperti, brosur, spanduk, poster, apalgi kegiatan2 interaktif yang
melibatkan mahasiswa, memrlukan biaya yang tidak sedikit, apalagi
untuk menggaji beberapa office boy, untuk menempel poster, mengirim
atau membagi surat, membuat spanduk dll. 

Rifki Muhida
 

__
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com

--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I : Studium General 'KEWIRAAN"

2003-08-18 Thread wimoko gardjito
Sumbang pemikiran, menyambung tulisan/saran sdr. Tutuka.

Bagaimana kalau approach kita "Top down", yaitu approach kpd Pengelola
Pendidikan ITB untuk me-mapan-kan/establish serta mem-baku-kan m.p.
(katakanlah namanya) KEWIRAAN menjadi salah satu m.p. (pilihan) Studium
General. Bagaimana caranya, meyakinkan agar m.p. KEWIRAAN ini, oleh
Pengelola Pendidikan & Pengajar di ITB, bisa dianggap 'penting' (atau bahkan
'perlu') diberikan sebagai salah satu alternatip (atau bahkan 'keharusan'?)
bagi pembinaan watak serta kedisiplinan Mahasiswa untuk menyiapkan
kematangan, fighting spirit, dsb dari Mahasiswa tsb dalam menyelesaikan
studi di ITB dan mengarungi masa depannya.

Sejauh ini dari pengamatan saya (maaf kalau kurang tepat), lebih banyak kita
mencari modus dan mem-formulasikan pendekatan atau peng-kondisi-an pada sisi
Mahasiswa-nya (minat, fasilitas, daya tarik, dukungan finansial, dsb)

Memang "cara" yang saya usulkan sepertinya mirip dg metoda lama, yaitu dg
'mewajibkan' Mahasiswa mengikuti WALAWA ??? --- paling tidak, saran saya,
m.p. ini adalah salah satu "alternatip" atau pilihan penting dan punya nilai
S.K.S. yang cukup berbobot.

Bila dasar pendekatan serta pemikiran ini dapat diterima, maka ITB
selanjutnya mem-formulasikan  isi m.p. KEWIRAAN tsb, serta meng-alokasikan
dukungan finansiil, memberi fasilitas, membuka komunikasi dan jaringan
dengan instansi militer, dan mencari bantuan2 lain yang
terkait/relevant. --- sebagaimana tersirat dalam saran2 dari sdr. Tutuka.
Dan, mudah2an pihak Pengelola Pendidikan di ITB mempunyai hak otonom dan
otorita (dari segi Hukum, kebijakan pendidikan nasional, dsb) untuk menerima
dan menetapkan kebijakan2 tsb diatas.

Dari sisi "strategi" jual idea kpd Mahasiswa, kiranya pihak ITB harus
mencari atau mengembangkan Fasilitas dan dukungan Finansiil yang appropriate
dan realistis, untuk menarik dan me-motivasi Mahasiswa.

Bahkan untuk semester/tingkat lebih tinggi lagi, m.p. dg konteks
'dasar-dasar kemiliteran' ini dapat ditingkatkan atau dikembangkan lebih
jauh seperti saran2 sdr. Tutuka.

Demikian sumbang saran saya untuk ditanggapi,
wasalam,

Wimoko

-Original Message-
From: adji <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Monday, August 18, 2003 11:12 AM
Subject: [yonsatu] Sumbang Saran untuk YON I


>Bapak dan Ibu Alumni YON I,
>
>Saya perlu memberi gambaran tentang Kebijakan ITB dalam Kemahasiswaan.
>Kebijakan ITB
>menginginkan Kegiatan Mahasiswa secara organisasi memenuhi kriteria:
> 1. Melibatkan mahasiswa sebanyak mungkin
> 2. Melibatkan antar Departemen atau Unit kegiatan mahasiswa.
> 3. Mendukung kebijakan umum ITB antara lain: -Menyediakan  kesempatan
> seluas-luasnya pada civitas academica untuk menjadi individu yang
> berintegritas, terpercaya, memiliki kemapuan berusaha, berkomunikasi,
> bekerjasama, dan berkompetisi dengan baik.
>
> Jadi, kita harus membuat YON I yang menarik banyak mahasiswa, antar
Departemen, tetapi tidak lupa dengan batasan kondisi akademik yang ketat.
>Bentuk kegiatan dibuat mendukung kegiatan akademik secara langsung. Hal ini
>menuntut
> perubahan Paradigma YON I.   Seandainya kegiatan YON I diperbaharui
> dengan kegiatan kunjungan ke tempat-tempat militer, dan kegiatan yang fun
> lainnya, saya yakin akan banyak mahasiswa yang mau ikut.  Tahap ini dapat
> disebut  sebagai tahap Pengenalan, lalu dengan sedikit pelatihan,
Mahasiswa
> peserta dapat mejadi Menwa (tentunya dengan Sebutan tertentu yang
> mengindikasikan belum Menwa Penuh).  Kurikulum perlu disusun untuk hal ini
>(pernah kita
> lakukan).  Program kegiatan seperti ini akan justified bagi ITB untuk
> dibiayai dengan nama, misalnya, Pengenalan Ilmu dan Teknologi Militer
> yang bahkan dapat sebagai Kerja Praktek atau Tugas Akhir Mahasiswa, dan
> mahasiswa dapat menerimanya.
>
>Demikian sumbang saran saya, Namun rasanya apabila belum mendapat restu
dari
>CORPS,
>adik-adik kita yang aktif mungkin tidak berani melakukan perubahan ini.
>
>
>Hormat saya,
>
>
>Tutuka Ariadji
>
>NB: Pak Priyo, saya ulang apa yang pernah saya sampaikan ke Bapak.
>
>- Original Message -
>From: "Priyo Pribadi Soemarno" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: "adji" <[EMAIL PROTECTED]>
>Sent: Sunday, August 10, 2003 9:59 PM
>Subject: Re: Rumusan Hasil Pertemuan Corps
>
>
>> Mas Adji ,
>> Terimakasih atas tanggapannya dan rasanya kita sudah punya "muara" yang
>> sama , tinggal bagaimana kita bisa "mengaliri lembah"  yang dapat
>> memberikan kehidupan pada daerah yang lebih luas dan bermanfaat bagi
>> lebih banyak orang .
>> Untuk selanjutnya , saya mengharapkan kerjasama kita lebih erat dan dapat
>> saling mengisis , mengingat masalah pembinaan Batalyon I ITB sudah sangat
>> jauh ketinggalan .
>> Ngomong2 , boleh nggak surat mas Adji juga saya forward ke Team lainnya .
>> Saya juga ingin minta bantuan mas Adji agar berkoordinasi dengan pak
>> Iftikar dan pak Krishna .
>> Widya Castrena Dharma Siddha ,
>> Wassalam ,
>> Priyo PS
>> 
>
>
>
>
>--[YONSATU - ITB]---

[yonsatu] ROTC ..

2003-08-18 Thread Priyo Pribadi Soemarno
Assalamu'alaikum Rekans CORPS  sekalian ,
Memperjuangkan agar ROTC  menjadi program akademis di perguruan tinggi 
memang perlu strategi yang tepat , mengingat selalu dibenturkannya konsep 
ROTC tersebut dengan issue militerisme kampus  . Mengenai  sisi lain dari 
manfaat  ROTC kurang ditonjolkan , seperti kepemimpinan , militansi , tidak 
mudah menyerah , jiwa kebangsaan yang tinggi , disiplin dan loyalitas , dll 
,  , mungkin hal ini sengaja memang kurang diekspose karena memang dasarnya 
sudah tidak suka adanya  pendidikan kemiliteran  di Kampus Perguruan Tinggi 
.
Bagi Rekans2 yang pernah mengalami kuliah Kewiraan (WALAWA) pada jaman tahun 
68 dan awal 70'an , mungkin masih ingat bagaimana suasana  sewaktu proses 
belajar tersebut berlangsung . Di belakang kompleks ITB (saat ini  lokasinya 
Jurusan TI - GSG) ada suatu kompleks  yang disebut  KOLAT . Ada ruangan 
Komandan , Staff dan ruangan2 kuliah dsbnya , lengkap . Fasilitas latihan 
juga ada , termasuk alat instruksi  dan senjata . Suasana sewaktu masa 
latihan , betul2 seperti kegiatan kuliah biasa , tetapi disiplinnya militer 
dan penanaman sifat2 kepemimpinan sudah mulai diberikan secara praktis dan 
terus menerus . Mas Onang , mas Susilo  dan senior2 lain mungkin bisa 
menambahkan cerita tentang suasana yang pernah ada dilingkungan kampus iTB  
pada waktu itu .
Angkatan tahun 1972 , termasuk angkatan yang beruntung , karena latihannya 
diawasi ketat , karena setahun sebelumnya  terjadi kecelakaan  mahasiswa 
yang terkena pantulan peluru tajam  (Sdr. Jimmy Charles , Sipil ??) . Dan 
yang lebih menguntungkan lagi , selesai  WALAWA kita ditawari masuk Batalyon 
I ITB , dengan latihan tambahan menembak , longmarch , serangan fajar di 
Cimalaka Sumedang . Itung2 , kami yang ikut kader Batalyon I seperti siswa 
Walawa  yang dapat bonus  latihan dan baret biru ,... Dengan sistim seperti 
ini , terjaring siswa duaratus lebih  , diantaranya Indrajati Sidi, Fadel 
Muhammad, Achmad Kala , Krishna Suryanto , Koni , Iftikar , Nugraha  , dll  
dan diantaranya terdapat dua siswa putri yaitu, Tya , Taty .  Angkatan ini 
juga beruntung karena tiga (3) diantaranya sempat menjabat DAN YON dan aktif 
diberbagai kegiatan ITB . 
Apabila CORPS  dapat membuat suatu konsep pendidikan yang nantinya akan 
ditetapka sebagai  pendidikan  ROTC atau sejenisnya , barangkali bisa dibuat 
terlebih dahulu  suatu pilot proyek dengan  ITB , dengan mengacu pada 
pengalaman KOLAT tersebut . Saya juga masih ingat , di ITB dulu ada  Team 
Rooster yang mengatur jadwal kuliah , .. didalamnya banyak  aktif anggota2 
Batalyon I , sehingga banyak peranannya juga dalam penyusunan jadwal kuliah  
, persis ceritanya  Bang Indrajaya  tentang kuliah/mid test yang nunggu Apel 
Batalyon dulu . Untuk penyusunan  program secara lengkap , tenatu banyak hal 
yang harus diperhatikan , karena itu mungkin perlu diusulkan pembuatan  
paket modul , yang bisa dilakukan tahap demi tahap . 
Tulisan tentang ROTC  untuk menggambarkan kebutuhan  program ROTC bagi suatu 
bangsa untuk menyiapkan  pemimpin generasi yang akan datang dapat  diakses 
melalui  Sdr. Tino .
Wassalam ,.
--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: "kendaraan untuk mencapai...Re: Sumbang Saran untuk YON I

2003-08-18 Thread Priyo Pribadi Soemarno
Assalamu'alaikum Rifki ,
On  Mon, 18 Aug 2003 09:57:37 -0700 (PDT) Rifki wrote  :
>
>>Pencarian akar masalah yang berlarut-larut hanya akan menunda
>pembenahan batalyon I/ITB. Satu masalah saja yang kelihatan jelas
>tetapi kita tidak pernah tintas menyelesaikannya, misalnya masalah
>dana pembinaan batalyon I/ITB. Dengan kedaan kas yang minim dan waktu
>kuliah yang padat, bagaimana batalyon I bisa mengadakan program
>perikrutan anggota yang layak. Untuk kegiatan promosi konvensional
>seperti, brosur, spanduk, poster, apalgi kegiatan2 interaktif yang
>melibatkan mahasiswa, memrlukan biaya yang tidak sedikit, apalagi
>untuk menggaji beberapa office boy, untuk menempel poster, mengirim
>atau membagi surat, membuat spanduk dll.

(PPS)
Upaya mencari akar masalah adalah sebenarnya  mencari  "jati diri"  , memang 
perlu cermat dan kejujuran dalam menilai semua faktor . Tidak perlu malu 
bahwa dulu ada program yang keliru atau tidak cocok dsbnya , dan tidak perlu 
takut menghadapi rintangan yang ada didepan  . Kendala operasional saat ini 
bagi Batalyon yang paling crucial hanyalah jumlah anggota yang kelewat 
sedikit . Dengan jumlah hanya  4-5 orang termasuk DAN YON , jelas tidak 
banyak bisa bergerak  , maka itu  inilah saat yang tepat untuk melakukan  
reformasi dan merubah  paradigma agar sesuai dengan perkembangan jaman .
Dalam melangkah menuju kedepan , sebenarnya , organisasi Batalyon I 
Mahawarman ITB , punya banyak  "kendaraan" , antara lain :
- CORPS Resimen Mahasiswa  ITB
- Forum CORPS  Resimen Mahasiswa
- Yayasan Ganesha Wira Bhakti
- Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia
- Pusat Pengkajian Pertahanan dan Keamanan Nasional
- Resimen Mahawarman Jawa Barat
- Batalyon I - Resimen Mahawarman ITB
- (ada lagi ,...??)
Kendaraan dimaksud adalah sarana pencapaian tujuan , bisa yang berskala 
nasional atau internal saja . Masalah dana dan pencarian dana bisa 
memanfaatkan Yayasan . Masalah konsep2  yang terkait dengan kedudukan MENWA 
selaku Potensi Pertahanan , bisa menggunakan  Pusat Pengkajian Pertahanan 
dan Keamanan Nasional ., dll .
Disaat kedudukan Batalyon I lemah , bantuan dari CORPS atau Alumni tidaklah 
salah , karena yang diselamatkan adalah organisasi nya , yang tetap 
diperlukan menjadi  "kendaraan"  tadi . Persoalannya , apakah si sopir dan 
penumpang yang ada didalamnya ikut berupaya untuk menyelamatkan misiion 
tersebut atau tidak ?? Disini juga terjadi proses pendidikan bagi mereka , 
seperti juga proses pendidikan yang kita alami ketika kita aktif , walaupun 
peristiwanya mungkin tidak serupa .
Saran saya , kita mulai menggunakan  "kekuatan Alumni"  , memilih  
"kendaraan"  sesuai dengan  "tujuan" masing2 dan  segeralah bertindak , 
sebelum terlambat dan bertambah parah .
Widya Castrena Dharma Siddha ,
Wassalam ,
---

_
The new MSN 8: smart spam protection and 2 months FREE*  
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Studi Tentang ROTC .............

2003-08-18 Thread Priyo Pribadi Soemarno
Assalamu'alaikum Rekans  CORPS  sekalian ,
Terlampir tulisan tentang ROTC , ...
Wassalam ,
-
_
Help STOP SPAM with the new MSN 8 and get 2 months FREE*  
http://join.msn.com/?page=features/junkmail


-- Binary/unsupported file stripped by Listar --
-- Type: application/msword
-- File: A  STUDY  OF  THE  ROTC.doc


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Batalyon I/ITB

2003-08-18 Thread Koni Nusetyo Ekantono
Bapak & Ibu Alumni Menwa Mahawarman : Yon 1 - ITB
Sedikit laporan pandangan mata, pada saat mampir di Ma Ko Yon 1- ITB
Letaknya sekarang masih cukup strategis, disebelah GSG - ITB pada sisi jalan
keluar kearah Pintu Utara Kampus ITB. Dekat Jurusan Matematika dan Teknik
Industri.
Fasilitasnya, cukup mewah kalau dikatakan UKM, apalagi dihuni kurang dari
satu peleton, eh maksudnya satu regu anggota Menwa. ini khan yang mau
disembuhkan   supaya anggotanya lebih banyak..
Saat UOH - Unit kegiatan Mahasiawa Open House, 17 Agustus 2003, unit
Mahawarman Yon 1 - ITB, "tidak kelihatan", alias ...enggak ada
baunya.
Padahal pak Tutuka Aji, saya lihat wuah... suibuk sekali sambil tidak
lupa meninggalkan tugas pokoknya di dunia... ngangooon keluarga. Salut deh
Pak!.

Di Posko Kompie Unisba & Uninus .. Mahawarman Yon IV, ada spanduk gede,
turut menyambut hadirnya Mahasiswa Baru., jad
Kayaknya kita kurang "PR" deh. atau karena kebanyakan TMI eh CMI sampai lupa
.. apa karena S-5 kalah keren sama S-2 atau S-1
mbak Ambar. terima kasih, ternyata pembaca setia milis Yon 1, ada Aden
ditempat saya loo mbak. bantuin Evy donk mbak!.
Yang lagi mbaca milis di Mako Yon 1 - ITB, ngomong donk!, eh maksudnya
komentar gitubiar ada bau... nya gitu.

Salam Koni N.E


- Original Message -
From: "EVY ARYANTI" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, August 13, 2003 8:19 PM
Subject: [yonsatu] Re: Klarifikasi untuk Rekans2 ,...Strategi Penyelamatan
Batalyon I/ITB


> Ass.Wr.Wb.
>
> Yth. P' Hermansyah, P' Priyo dan juga rekan-rekan lainnya.
> Mohon ma'af kalau saya terkesan menggurui, 'sungguh' saya tidak bermaksud
begitu.  Saya sangat menyadari bahwa anda semua para praktisi 'management'
yang sudah sangat 'expert' di bidang masing-masing dan  tidak diragukan lagi
kemampuan berorganisasi-nya.
>
>



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] MERDEKA !!!!

2003-08-18 Thread prabowo sosrodarsono
 Sekedar memperingati hari Kemerdekaan Indonesia. Hanya memperingati, nggak
ada maksud2 lain. Salam, MERDEKA

MSN 8 helps ELIMINATE E-MAIL VIRUSES. [1]Get 2 months FREE*. 

--- Links ---
   1 http://g.msn.com/8HMTEN/2743??PS=

-- Binary/unsupported file stripped by Listar --
-- Type: application/msword
-- File: Hari ini kami merdeka!! Sebuah persembahan buat Indonesia.doc


--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: Bagaimana kalau usulan2 ini diharapkan juga dari publik Mahawarman?

2003-08-18 Thread harry . kusna
   
 
  Harry Kusna  
 
To:  [EMAIL PROTECTED] 

cc:  Susilo 
Siswoutomo/AsiaPacific/[EMAIL PROTECTED]  
  08/15/03 12:54 PM Subject:   Re: Bagaimana kalau 
usulan2 ini diharapkan juga dari publik Mahawarman?  
   
 
   
 




Assalamualaikum wr. wb.,

Yth. Rekan2 anggota/alumni Mahawarman,
Mohon saran2 Bapak/Ibu untuk usaha membangkitkan kembali Batalyon I
Mahawarman ITB dijabarkan seperti di bawah ini, sehingga jelas dan bisa
dikompetisikan satu sama lain dengan format yang sama pada waktu rapat
nanti.  Ini hanya salah satu bentuk format usulan saja, please feel free
untuk mengembangkannya lebih lanjut sehingga didapatkan format yang lebih
baik nantinya.  Intinya, aspek2nya dikemukakan, sehingga dalam rapat bisa
diperbandingkan.  Terimakasih.

Wassalam,
Harry Kusna

Penjabaran Usulan Untuk Kebangkitan Batalyon 1 - Resimen Mahawarman


1 Beasiswa
Deskripsi:
o Diberikan sebagai bakti alumni Mahawarman batallion 1
kepada ITB
o "Besar beasiswa adalah Rp. 300,000 / semester"
o Diberikan kpd 10 orang anggota Mhwm ITB dng kriteria IP
di atas 2.25 dan aktif di Batallion
o Diharapkan dapat terus berkembang sesuai dng perkembangan
perbaikan konsolidasi di Yon I

Hasil yang diharapkan
o Menarik minat mhsw untuk mengambil beasiswa yg secara
tidak langsung mengharuskan mereka menjadi anggota Mhwmn
o Menarik minat mhsw untuk bergabung dengan Yon I
o Menambah jumlah anggota aktif Mahawarman
o Memperbaiki komunikasi antar anggota karena akan menarik
anggota Yon I untuk kembali aktif berkumpul di POSKO
o Mendapatkan mhsw ITB yang cukup berprestasi dan aktif
untuk dibina menjadi sarjana yang unggul dan berwawasan kebangsaan
  sesuai denga Panca Dharma Satya Mahawarman
o Jika ini berhasil dikembangkan dengan baik, diharapkan
dapat menjadi cikal bakal ROTC untuk nantinya diyakinkan kepada
  Pemerintah untuk diambil alih dan dikembangkan.

Kebutuhan Dana:
o "Biaya total dibutuhkan Rp 3000,000 /semester atau dapat
dipenuhi oleh 20 orang alumni dengan iuran Rp. 25,000 / bulan"

Teknis pengelolaan dana:

o Pengelolaan keuangan dilakukan oleh Bank

o "Bank berkewajiban untuk memberikan laporan penggunaan
keuangan dari nomor rekening yang digunakan secara periodik, dan hal
  ini dapat di forwardkan ke milis Mahawarman Yon I  ITB"
o Diusahakan agar campur tangan secara pribadi adalah
seminimum mungkin

Kemungkinan keberhasilan: Medium

o "Karena hal ini ditujukan langsung kepada kebutuhan mhsw,
diharapkan hal ini cukup beralasan untuk menarik minat mereka"

Hal-hal yang menghalangi keberhasilan

o Tersendatnya dana
o Pengumpulan dana yang tidak konsisten

o Pembinaan yang kurang menunjang minat setelah mereka
bergabung
o Proses pemilihan kandidat penerima beasiswa yang tidak
transparan

Tingkat kesulitan: Mudah

o "Berdasarkan jumlah alumni yang berkumpul pada HANATA,
jumlah alumni di Milis, dan jumlah alumni yang sudah sepakat untuk
memberikan sumbangan tetap, maka hal ini sangat mungkin untuk
dicapai."

Waktu Pelaksanaan
o Dilakukan pada saat akhir semester menjelang liburan atau
saat pendaftaran ulang semester, di komunikasikan pada saat open
  house Unit2 Kegiatan ITB

Prioritas untuk dilaksanakan:  Tinggi

2 Kegiatan Gabungan
Deskripsi:
o Alumni Mhwm ITB ingin berpartisipasi meningkatkan
kegiatan kemahasiswaan di ITB
o Hal ini dilaksanakan dengan memberikan dukungan dana bagi
kegiatan gabungan Mahawarman dengan unit aktifitas lain di ITB
o Kegiatan tsb dapat berupa pendakian gunung, penjelajahan
alam dengan Wanadri ITB (Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam) - atau
  suatu kegiatan yang populer di kalangan mhsw dan akan menarik minat
mereka berpartisipasi"
o Diberikan kepada team yang terdiri dari anggota Mhwm dan
anggota unit tsb

Hasil ya

[yonsatu] Re: [anggota] Pusaka Merah Putih ,...

2003-08-18 Thread Syafril Hermansyah
On Fri, 15 Aug 2003 23:55:59 +0700
"Priyo Pribadi Soemarno" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Baru saja kita mendengar  Bush pidato , tentang tertangkapnya Hambali
> dan menjelaskan kaitannya dengan Al Qaeda ,..Begitu besar persoalannya
> , sampai diucapkan dan disiarkan diseluruh penjuru dunia , nyebut2
> Indonesia , lagii ,...Jadi , inikah cerita sebenarnya dari semua
> kerusuhan , bom , teror dan sebagainya ??  Hambali , Baasir , Imam
> Samudra , Amrozi , Almar , ... siapakah mereka ?? Indonesia beneran
> apa bukan ?? 

Mereka memang orang Indonesia, apa mau disangkal ?
Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 200 juta, kalau ada yg nggak ngenah
satu dua ya wajar saja, memangnya dinegara lain nggak punya bad guy ?

Kalau Bush gembar-gembor, itukan dalam rangka promosi dia soal politik
anti terorismenya, exposure dia bhw teorema dia benar.
Coba saja ditelusuri lbh lanjut, jangan-2x "dalang" nya mereka-2x juga;
walaupun Amerika bukan negara jawa yg mrpkan kawah candradimukanya para
dalang, tp soal perdalangan politik kita kalah jauh :-)

> Rekans sekalian , ketenaran Indonesia sejak jaman dahulu
> kala , nampaknya sedang diuji dengan segala cobaan . Bangsa yang
> sebenarnya termasuk tertua didunia , (600.000 th.yang lalu , manusia
> Mojokerto sudah ada) , sudah berbudaya sejak 40.000 th. yang lalu
> (Ngandong , Solo) dan sejak 15.000tahun yang lalu sudah berlayar
> menguasai lautan mengisi ruangan Austronesia , bahkan orang Wajak
> (Madiun , 12.000 th. yang lalu )adalah orang2 beradab pertama yang
> masuk ke Australia dan Tasmania , Apakah kejayaan masa lalu kini
> akan runtuh karena segelintir Hambali dan ketidak berdayaan kita untuk
> mengatasinya ?? Bukankah orang2 Arya  datang ke Indonesia karena
> mereka mencari rempah2 yang dibawa leluhur kita berdagang kesana ??

Sriwijaya ... dimana semangatmu yg jaya ?
Majapahit ... dimana semangatmu yg gaya ?
Demak ... dimana semangatmu yg perkasa ?

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: Bagaimana kalau usulan2 ini diharapkan juga dari publik Mahawarman?

2003-08-18 Thread Rifki Muhida
Kelihatannya pak Hary dan Susilo sudah bergerak melambung ke bebrapa
titik solusi, dan sementara kita masih menunggu instruksi. Beberapa
teman sudah menyerang secara sporadis seperti yang dilakukan oleh pak
Dody CB 'angkatan 25) yang telah transfer dana pembinaan batalyon
I/ITB untuk satu tahun kerekening menwa ITB dua minggu lalu. Saya
sendiri berharap usulan pak Hary dan pak Susilo ini bisa kita
realisasikan akhir bulan ini atau awal september. Ditangan saya sudah
ada 16 alumni yang bersedia dan kayaknya mereka sudah nggak tahan
pengen cepat transfer, di hanata dan milis ini mungkin ada 100 orang.
Menurut saya batalyon atau corps/yayasan harus segara membuat teknis
pelaksanaan pemungutan dan penyaluran dana pembinaan dan beasiswa
Corps, kalau nggak itu serangan secara sporadis secara
sendiri-sendiri kerekening manwa itb akan semakin gencar.
Untuk penyaluran dana saya usulkan pada 5 bidang:
1. Untuk dana operasonal harian  batalyon.
2. Untuk dana operasional corps/yayasan dan dana operasional
pengumpulan iuran.
3. Untuk dana pendidikan pokok batalyon (diksar, danas staf dan
suspelat).
4. Untuk dana perikrutan anggota baru.
5. Untuk beasiswa.

Rifki Muhida

 

 
--- [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
>
> 
>   Harry Kusna  
>
> 
> To: 
> [EMAIL PROTECTED] 
>
> cc:  Susilo
> Siswoutomo/AsiaPacific/[EMAIL PROTECTED] 
> 
>   08/15/03 12:54 PM Subject:   Re:
> Bagaimana kalau usulan2 ini diharapkan juga dari publik Mahawarman?
>  
>
>
> 
>
>
> 
> 
> 
> 
> 
> Assalamualaikum wr. wb.,
> 
> Yth. Rekan2 anggota/alumni Mahawarman,
> Mohon saran2 Bapak/Ibu untuk usaha membangkitkan kembali Batalyon I
> Mahawarman ITB dijabarkan seperti di bawah ini, sehingga jelas dan
> bisa
> dikompetisikan satu sama lain dengan format yang sama pada waktu
> rapat
> nanti.  Ini hanya salah satu bentuk format usulan saja, please feel
> free
> untuk mengembangkannya lebih lanjut sehingga didapatkan format yang
> lebih
> baik nantinya.  Intinya, aspek2nya dikemukakan, sehingga dalam
> rapat bisa
> diperbandingkan.  Terimakasih.
> 
> Wassalam,
> Harry Kusna
> 
> Penjabaran Usulan Untuk Kebangkitan Batalyon 1 - Resimen Mahawarman
> 
> 
> 1 Beasiswa
> Deskripsi:
> o Diberikan sebagai bakti alumni Mahawarman
> batallion 1
> kepada ITB
> o "Besar beasiswa adalah Rp. 300,000 / semester"
> o Diberikan kpd 10 orang anggota Mhwm ITB dng
> kriteria IP
> di atas 2.25 dan aktif di Batallion
> o Diharapkan dapat terus berkembang sesuai dng
> perkembangan
> perbaikan konsolidasi di Yon I
> 
> Hasil yang diharapkan
> o Menarik minat mhsw untuk mengambil beasiswa
> yg secara
> tidak langsung mengharuskan mereka menjadi anggota Mhwmn
> o Menarik minat mhsw untuk bergabung dengan Yon I
> o Menambah jumlah anggota aktif Mahawarman
> o Memperbaiki komunikasi antar anggota karena akan
> menarik
> anggota Yon I untuk kembali aktif berkumpul di POSKO
> o Mendapatkan mhsw ITB yang cukup berprestasi dan
> aktif
> untuk dibina menjadi sarjana yang unggul dan berwawasan kebangsaan
>   sesuai denga Panca Dharma Satya Mahawarman
> o Jika ini berhasil dikembangkan dengan baik,
> diharapkan
> dapat menjadi cikal bakal ROTC untuk nantinya diyakinkan kepada
>   Pemerintah untuk diambil alih dan dikembangkan.
> 
> Kebutuhan Dana:
> o "Biaya total dibutuhkan Rp 3000,000 /semester
> atau dapat
> dipenuhi oleh 20 orang alumni dengan iuran Rp. 25,000 / bulan"
> 
> Teknis pengelolaan dana:
> 
> o Pengelolaan keuangan dilakukan oleh Bank
> 
> o "Bank berkewajiban untuk memberikan laporan
> penggunaan
> keuangan dari nomor rekening yang digunakan secara periodik, dan
> hal
>   ini dapat di forwardkan ke milis Mahawarman Yon I  ITB"
> o Diusahakan agar campur tangan secara pribadi
> adalah
> seminimum mungkin
> 
> Kemungkinan keberhasilan: Medium
> 
> o "Karena hal ini ditujukan langsung kepada
> kebutuhan mhsw,
> diharapkan hal ini cukup beralasan untuk menarik minat mereka"
> 
> Hal-hal yang menghalangi keberhasilan
> 

[yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I

2003-08-18 Thread Koni Nusetyo Ekantono
Trima Kasih Pak Aji.
Pantas waktu tanggal 17 Agustus 2003 tidak ada stand Yon-1, semoga saja baru
"Mati Suri" jadi masih sempat ditolong.
Tawaran tiga tahap Pak Tutuko Aji ini perlu disambut dengan cepat dan baik,
terutama tahap 1 nya. Omongan Pak Aji ini betul-betul , buka basa-basi.
Pada Mahasiswa Baru ITB angkatan 2003 saya menemukan beberapa lulusan Taruna
Nusantara - Magelang, eks Paskibra masing-masing sekolah asal.
Kalau Menwa sekarang ini pendidikannya di Skomen Mahawarman hanya 1 (satu)
minggu dan hanya pendidikan ruangan saja, ulangi hanya satu minggu,
sedangkan Yon-I ITB kabarnya hanya mengirim 3 (tiga) orang, nah hampir
dipastikan akibatnya hasilnya menjadi enggak ada apa-apanya dibanding
pendidikan selama di Taruna Nusantara dan  Paskibra selama tiga tahun.
Alumni Yunior yang masih ada di Kampus atau di Bandung yang perlu
take-action, sekarang mau diapaain yang penting Yon 1 ITB harus ada
kegiatan titik.
Bahan kegiatan sudah ada dan bnyaaak sekali, sesempatnya dan
sebisanya mereka yang dekat Yon 1 ITB, please... do it. maksudnya..
tinggal du it tambahannya aja yang disupply.
Salam Koni N.E.

- Original Message -
From: "adji" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, August 18, 2003 1:04 PM
Subject: [yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I


> Pak Rifki,
>
> Sesungguhnya YON I saat ini sudah mati.  Karena tidak ada kegiatan dan
tidak
> ada orang yang ingin berkegiatan,  walaupun masih ada Dan Yon dan 3 atau 4
> orang anggota. Menurut saya akar masalah adalah animo mahasiswa untuk
> bergabung dengan YON I ini sudah tidak ada. Faktor yang menyebabkan dapat
> banyak hal. Salah satu adalah Budaya Masyarakat yang telah bergeser.
> Sebagai contoh bentuk kasih sayang orang tua kepada putra-putrinya.
>
> Atas dasar pertimbangan banyak hal saya mengusulkan Pentahapan untuk
menjadi
> anggota YON I sebagai berikut:
>
> 1. Tahap Pengenalan: memberikan wawasan dan menimbulkan minat.
> 2. Tahap Pelatihan Dasar: Pendidikan Dasar
> 3. Tahap Pelatihan Lanjut:Kursus Pelatih dll.
>
> Pada tahap I, saya akan dukung penuh supaya ITB dapat membantu finansial
dan
> fasilitas.  Untung bagi ITB apabila para mahasiwanya mengetahui
Kemiliteran
> baik itu sarana maupun ilmu-ilmunya. Lebih jauh dapat digunakan untuk
> hubungan baik dengan Instansi Militer atau Kehumasan. Kemudian, Untuk
Tahap
> 2 dan 3 saya mengusulkan kepada para Alumni untuk membantu. Karena, Tahap
2 dan 3 ini urusan intern organisasi dalam arti bahwa sebagaimana organisasi
> yang lain di kampus, kaderisasi diselenggarakan dan dibiayai oleh unit
masing-masing.
>
>
>
> Tutuka Ariadji
>
>
> - Original Message -
> From: "Rifki Muhida" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Monday, August 18, 2003 12:32 PM
> Subject: [yonsatu] Re: Sumbang Saran untuk YON I
>
>
> > Kelihatannya pemikiran pak Aji sudah mulai mengarah pada resimen
> > teknologi, yang  memberikan bobot lebih pada bidang keilmiahan
> > (teknologi militer)  dari kegiatan-kegiatan batalyon I/ITB. Selama
> > ini batalyon I sukses menjalankan berbagai kegiatan simposium dan
> > pameran (1991 & 1994), sayangnya sukses ini hanya memberikan nilai
> > tambah pada manajemen dan kepemimpinan, tidak pada keilmiahannya.
> > Saya setuju dengan pak Adji bahwa kegiatan keilmiahan dapat
> > disingkronkan dengan kegiatan perkuliahan, sehingga tidak menyita
> > banyak waktu buat adik-adik. Kegiatan-kegiatan lapangan, kepemimpinan
> > dan manajemen, seperti diksar,dinas staf suspelat, dan job-job staf
> > dan lain-lain, tetap diperlukan sebagai suatu standar dan pembentukan
> > karakter, kepemimpinan dan regenerasi dibatalyon, hanya waktunya
> > dipersingkat dan sebagian dapat diberikan lewat internet/milis (hanya
> > problemnya adik-adik kita mudah dan bisa nggak mengases intrenet).
> > Milist, dan internet, akan mengefisiensikan waktu secara drastis,
> > termasuk untuk dalam surat-menyurat, perintah komandan, surat
> > keputusan dll, juga dalam penyimpanan data-data batalyon. Di PPI
> > (persatuan pelajar Indonesia) di Osaka dan Nara dimana saya sebagai
> > ketua, kita mengembangkan sistem pembelajaran dan organisasi lewat
> > milis dan internet. Adik-adik mahasiswa baru (yang baru tamat SMA)
> > yang biasanya kejepang lewat jalur beasiswa (entah membusho, atau
> > lainnya) disadari kemampuan organisasinya sangat minim, apalagi
> > mereka ini kebanyakan adalah "pelajar murni" (yang kerjaanya selama
> > SMA belajar doang) dan sedikit mengalami pengalaman organisasi.
> > Mengingat kesibukan belajar masing-masing, selain tidak satu
> > kampus/universitas,  sulit buat kita mengadakan pelatihan-pelatihan
> > kepemimpinan dan organisasi buat adik-adik ini, solusinya adalah
> > menggunakan internet dan milist. Diskusi, keputusan, surat-menyurat,
> > intruksi, pelatihan, dilakukan di milist, kalaupun ada rapat atau
> > pertemuan sifatnya hanya refreshing, olah raga, jalan-jalan atau
> > barbeque, sambil mengclearkan beberapa bagian. Baru-baru ini saya
> > memb

[yonsatu] Keberpihakan ala Malaysia

2003-08-18 Thread Syafril Hermansyah
Hi Gank!

Ini salah satu contoh keberpihakan Pemerintah untuk rakyat, kali ini
soal software komputer.
Di MY, ada undang-2x yg menentukan HET (harga eceran tertinggi) utk
software, shg vendor yg akan jualan disana harus mematuhinya.

Akan tp yg jauh lebih penting lagi adalah soal pelaksanaannya,
Undang-undang tanpa pelaksanaan tidak ada gunanya.

Begin forwarded message:

Date: Sat, 16 Aug 2003 15:23:03 +0700
From: Rudy Rusdiah <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [apkomindo-umum] sekitar  UU Haki benchmarking..: voip itu
wewenang nya menkominfo bukan ditjen postel


P. Charis wrote:

>Pak Adi,
>
>Kelihatannya bukan karena pemerintah, regulator atau DPR takut sama
>Telkom.
>
[rr] bukannya takut...tapi sering lebih dekat dengan kepentingan 
kepentingan yang terkadang tidak mewakili kepentingan user dalam hal ini

masyarakat dan industri.
Coba amati saja nanti sebentar lagi masalah tarip telepon tetap akan 
lagi ramai dibicarakan..., karena tampaknya pembicaraan mengenai 
pembentukan IRB juga akan dibicarakan.

> Tapi karena Indonesia teken perjanjian WTO, jadi mau tak mau harus
> ikut aturan mainnya.
>
sebetulnya WTO pun ada batas aturan mainnya..
misalnya Indonesia dan Malaysia sama sama masuk WTO dan sama sama 
ratifikasi perjanjian TRIPS dan WIPO...
tapi ada bedanya Indonesia dan Malaysia...
Kebetulan saya beberapa hari ini berada diPulau Penang Malaysia...dan 
mencoba melihat bagaimana sih implementasi Hak Cipta dinegara tetangga
kita.
Saya jalan jalan ke Mall ..misalnya diMall dekat hotel namanya Mall B 
J...masih juga tampak yang jual Cd bajakan...diMallnya.

Satu hal yang hebat dan langsung dipantau oleh Mahathir ( jadi dari 
orang nomor satu) adalah meangktifkan peraturan mengenai batas harga 
barang komodity yang dijual diMalaysia...jadi dengan UU ini Pemerintah 
Malaysia memaksakan semua penjual software agar mematuhi harga software 
agar bisa kebeli oleh masyarakatnya.
Nah ini adalah contoh kebijakan yang membela rakyat dan tentu membuat 
vendor kebakaran jenggot...apalagi asosiasi vendor...ie BSA...tentu 
tidak setuju dengan kebijakan semacam ini...
Nah ini lo bedanya negara Indonesia dan negara tetangga kita... kalau 
diIndonesia UU Haki diimplementasi tanpa peduli apa yang akan dialami 
oleh warnet, UKMnya... Kagak peduli...biar saja mereka urusan langsung 
sama vendor.
Lain dengan Malaysia..mereka care about masyarakatnya yang mungkin 
keberatan atau tidak mampu membeli software kalau harganya mahal, maka 
peraturan ini diaktifkan yaitu UU Price Control Act 1946...
Jadi tidak apa apa mau bikin UU Hak Cipta .. itu bagus...artinya kita 
compatible dan selaras dengan komitmen WTO...tapi kalau saya jadi 
regulator atau pemerintah maka sebelum UU hak Cipta diberlakukan saya 
akan membuat regulasi untuk mempersiapkan industrinya agar 
kondusif...misalnya dengan instrumen seperti Malaysia yaitu UU Price 
Control Act sehingga kita memberikan peluang negosiasi bagi
masyarakatnya.
Kalau tidak maka masyarakat serasa dipaksakan oleh UU Hak cipta dan 
dipaksa untuk memilih menggunakan software alternatif, jika software 
yang kebetulan dipakai terlalu mahal atau vendornya jual mahal...karena 
haknya khan dilindungi kuat oleh UU Hak cipta.
cmiiw.

Memang UU hak cipta ini memberikan blessing in disguise bagi sebagian 
kalangan misalnya penjual software Linux dan Open Source dan semoga 
pemerintah mehgeluarkan kebijakan yang memberdayakan open source dan 
linux...misalnya pemerintah juga pakai software open source atau 
software open source mendapatkan bebas pajak...dan lain sebagainya 
...fasilitas incentive ngak harus diberi uang...karena UKM bukan minta 
uang tapi minta kebijakan yang pro masyarakat...ngak harus pro 
UKM...karena UKM toh dekat dengan masyarakat...jadi kalau kebijakannya 
pro masyarakat dengan sendirinya pasti pro UKM.
Jadi hal hal kecil seperti inilah yang akhirnya menjawab..kenapa kok 
kita berjalan ditempat atau terkadang mundur..sedangkan negara tetangga 
kita berjalan maju...semua...
Merdeka...dan

Demikian oleh oleh dari Pulau Penang...sekitar bagaimana saya boleh saja

dikatakan bagian dari  masyarakat atau pemilik warnet (bagian dari UKM) 
melihat perbedaan antara kebijakan ditanah air dan negara 
tetangga...dengan mengambil contoh kebijakan sekitar Harga Software dan 
UU Haki.
cmiiw.

Salam, Rudy Rusdiah

-- 
syafril
---
Syafril Hermansyah



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   : 




[yonsatu] Re: yonsatu Digest V3 #160

2003-08-18 Thread harry . kusna

Mas Koni,
Saya juga melihat ini dan rasanya prihatin.
Kalau kita memang berniat untuk membangkitkan kembali Batalyon, sebaiknya
usaha ini dapat dilakukan secara bersama-sama, baik oleh alumni, maupun
oleh anggota aktif di ITB.
Open House kemarin merupakan suatu kesempatan yang sangat baik untuk
mempromosikan diri.  Ketika saya mampir ke tempat unit Menwa di sebelah
Apress (apresiasi seni) nampaknya kosong saja, malah diisi duduk2 oleh
rekan2nya dari apress.  Ketika saya tanya, mereka hanya berkata bahwa stand
ini kosong, dan memang kosong, karena tidak terlihat barang apa2.

Dua kali saya lewat di Posko Mahawarman di dekat GSG.  Pertama, pada hari
Sabtu siang sekitar jam 1-an.  Pintunya terbuka, ada sepeda motor hijau
tentara di depannya, tetapi ketika saya ketuk dan masuk, tidak ada
seorangpun di dalamnya.
Kali kedua, pada hari Minggu, setelah melihat-lihat Open House, saya terus
juga keliling ke atas, dan POSKOnya tertutup.  Mungkin keadaannya memang
demikian, personilnya kurang sehingga memang memerlukan penambahan daya
tarik agar dapat merekrut banyak anggota.

Wassalam,
HK

>Msg: #17 in digest
>From: "Koni Nusetyo Ekantono" <[EMAIL PROTECTED]>
>Subject: [yonsatu] Batalyon I/ITB
>Date: Mon, 18 Aug 2003 18:56:58 +0700
>
>Bapak & Ibu Alumni Menwa Mahawarman : Yon 1 - ITB
>Sedikit laporan pandangan mata, pada saat mampir di Ma Ko Yon 1- ITB
>Letaknya sekarang masih cukup strategis, disebelah GSG - ITB pada sisi
jalan
>keluar kearah Pintu Utara Kampus ITB. Dekat Jurusan Matematika dan Teknik
>Industri.
>Fasilitasnya, cukup mewah kalau dikatakan UKM, apalagi dihuni kurang dari
>satu peleton, eh maksudnya satu regu anggota Menwa. ini khan yang mau
>disembuhkan   supaya anggotanya lebih banyak..
>Saat UOH - Unit kegiatan Mahasiawa Open House, 17 Agustus 2003, unit
>Mahawarman Yon 1 - ITB, "tidak kelihatan", alias ...enggak ada
>baunya.
>Padahal pak Tutuka Aji, saya lihat wuah... suibuk sekali sambil tidak
>lupa meninggalkan tugas pokoknya di dunia... ngangooon keluarga. Salut deh
>Pak!.
. deleted .



--[YONSATU - ITB]--
Online archive : 
Moderators : 
Unsubscribe: 
Vacation   :