tulisan ini saya copas dari kompasiana, sebuah tulisan karya ririn handayani
dalam rangka iB Blogger Competition.
kalo udah di blog publik begitu, apa saya masih harus izin lagi ya ? kalau
saya dianggap salah, maka saya mohon maaf sebesar-besarnya.
selain saya sangat mendukung lomba artikel semacam
sekali lagi dari iB Blogger Competitioan @ Kompasiana
tulisan yang menarik tentang Bank Syariah, setidaknya menurut kuncen ki
brankas seperti saya
tetapi apakah memang demikian, adanya ? mohon bantuan penjelasan rekan2
financiers
*BR, ari.ams*
http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2009/07/
oom ari,
perlu segmentasi juga. soalnya bank syariah ndak jelas segmen
marketnya di mana. kenapa nggak mengarah pada yg industri, perumahan,
retail banking, agro, dll.
2009/7/18 anton ms wardhana :
> sekali lagi dari iB Blogger Competitioan @ Kompasiana
> tulisan yang menarik tentang Bank Sya
Numpang memberikan pendapat:
Berdasarkan analisa saya terhadap kenyataan di lapangan, saya kurang setuju
dengan pernyataan bahwa bank syariah tidak menerapkan bunga. Memang benar,
tidak ada istilah "bunga" dalam form atau namanya, tapi secara "substance" ada.
Bank syariah dalam akadnya (e.g:
salam, Bung Jerry
saya sendiri ketika memforward ke milis ini, justru berniat dibicarakan dari
sisi bisnisnya
ketika dibawa ke titik lain ya udah pasti "titik", pembahasan terhenti
saya percaya, sepanjang dibicarakan secara sehat, akan membawa manfaat bagi
praktisi syariah maupun yang non syariah
Alhamdulillah aman pak, cuma yg patut disayangkan adalah pernyataan dr RI-1
bisa memperkeruh suasana harusnya cukup pernyataan prihatin dan akan menindak
tegas siapapun pelakunya untuk mencegah ketegangan konflik kepentingan, regards
mwi
oka widana wrote:
> All,
> Kita semua masih berharap2 ce
menarik sekali ketika bank syariah dikaitkan dengan pengentasan kemiskinan,
bahkan diperbandingkan dengan yg konon kabarnya menjadi role model banknya
orang miskin yaitu Grameen Banknya M. Yunus di Bangladesh.
Harapan partisipasi pengentasan kemiskinan kepada bank syariah di Indonesia
saat ini
agak kurang pas kalo bank islam dikaitkan dgn grameen bank, karena
M.A. Manan mendudukkan posisi ideal bank islam lebih tinggi dan mulia
dibandingkan grameen bank. beberapa alasannya seperti dijabarkan
salah satu rekan sebelumnya (majmudin), sekaligus mendegradasikan
nilai islam sebagai tidak peka
chowdurry yg orang IDB memberikan sebutan manfaat ekonomi itu dgn
istilah economic value added, karena memang sifatnya beda dengan
interest rate yg ada dalam time value of money (sudah disebutkan
sepintas oleh oom jerry).
sayangnya belum ada hitungan yg rasional dan sistematis untuk
menghitung ber
Menurut saya, biarkan saja masing-masing jenis bank berkembang.
Semakin banyak alternatif (termasuk lewat pendanaan non bank semisal
venture capital ataupun pasar modal) akan semakin baik. Mengapa?
Karena kebutuhan tiap usaha dan bisnis berbeda-beda. Kalau ada 1000
alternatif, mengapa cuma puas de
Saya kira benar, biarkan masing "jenis" dengan segala macam "feature"nya berada
dipasar. Disamping, masing2 memiliki pangsa pasar sendiri2, juga karena
karakteristik yang membedakan masing2.
Bank syariah didalam melakukan bisnisnya memiliki beberapa aksioma. Yang paling
dikenal tentu saja anti
Sebaiknya kita melihat setiap kejadian dengan proporsional dan objektif.
Sering terjadi kasus pembunuhan dengan beragam motif dan cara, jangan kita
menganggapnya heboh karena tv membuatnya seolah begitu, masih banyak kejadian
yang tidak kita tahu dan tidak mau tahu hanya karena tidak ditayangkan.
tanggapan saya inline, ya oom
saya pake kode ams biar ndak ketuker sesama ari :)
Pada 19 Juli 2009 05:33, Ari Condro menulis:
agak kurang pas kalo bank islam dikaitkan dgn grameen bank, karena
M.A. Manan mendudukkan posisi ideal bank islam lebih tinggi dan mulia
dibandingkan grameen bank. bebera
apa itu juga berarti bank konvensional yang membuka unit syariah termasuk
yang mengaburkan esensi itu, lae ?
atau bisakah itu dianggap sebagai, apa ya istilahnya, menangkap celah pasar
?
BR, ams
Pada 19 Juli 2009 09:49, Poltak Hotradero menulis:
> Menurut saya, biarkan saja masing-masing jenis
bli okeu,
dalam hal riba, mohon maaf sebelumnya buat pemeluk agama lain saya bicara
soal ini, saya sepakat bahwa pengertian riba bukanlah bunga.
setidaknya yang saya dapat dari penjelasan ustadz saya: bahkan bagi hasil
yang melampaui kewajaran pun bisa dianggap riba sepanjang tingginya basil
itu b
terima kasih informasinya pak
memang sih menurut informasi rekan yang pernah ikut pelatihan grameen bank
ini di bogor, kira2 tahun 2006 yl, biaya tertinggi adalah biaya pembinaan
dan monitoring. dan biaya ini, IMHO sayangnya, dibebankan renteng kepada
para nasabahnya sehingga beban bagi hasil atau
16 matches
Mail list logo