kalau cahaya lestari pindah ke lokasari dan di tempat yg lama ganti nama sih
gak masalah.. yang jadi pertanyaan mana yg lebih enak? ada yang tau?
soale yang di lokasari keliatannya mewah benerrr... ntar kantong saya kaget
lagi
kalo yang di tempat lama apakah benar rasa makanannya gak seperti
betul oom joni... di Saudi kan libur weekendnya kamis jumat... gimana hayo
gitu aja kog ribut...
greysia
From: Akhmad Bukhari Saleh absa...@indo.net.id
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Saturday, December 27, 2008 1:34:16 PM
Subject: Re: Re: Bls:
entah ini gejala global di masyarakat tionghoa atau mungkin juga di pulau jawa
(terserah suku apa).
saya melihatnya sekarang cenderung malah orang tua (jika memungkinkan) malah
ikut anak perempuan dibanding anak lelaki, atau menerima anak perempuan dan
mantu lakinya di rumah. mengapa?
Pak Indarto, saya rasa jika menanyakan alasan mengapa memilih sebuah agama
harus ditanyakan lewat japri, karena itu sangat pribadi sekali. belum tentu pak
martinus mau share, dan kalaupun share, kadang menyangkut juga alasannya dengan
agama lain, jadi tak berguna sama sekali bagi orang lain
bagi saudara2 semua, terutama bung bangka yang mau nabokin orang itu...
hehehhe.
From: Galuh, Daisy
Sent: Tuesday, August 05, 2008 1:47 PM
Subject: Agama = Istri Orang
From:Vicensia A. Purnamaningtyas
Sent: Monday, April 28, 2008 4:54 PM
Dear
itu juga yang terjadi pada klenteng di pasar tanah abang smua sudah baru
karena kalo ga salah pengurusnya bilang dulu kena kebakaran dan yang sekarang
pun retak2 kena pembangunan pasar tanah abang yang gede dan hijau itu (lupa
namanya apa).
Kendala
sudah lebih dari 3 tahun saya tidak berkunjung ke Sam Po Kong, terakhir waktu
kirab tahun 2006, memperingati 600 tahun Sam Po Tay Djien (kalo ga salah inget
yah).
waktu itu saja sudah mengecewakan. tidak ada nilai sejarah lagi di klenteng
sampokong. semua bagian yang tua dibabat habis. waktu
ini klenteng jin de yuan di glodok sono, sebelum bagian depannya dibangun
tempat dupa yg baru utk sembahyang Thian,
greysia
- Original Message
From: Nainggolan Nainggolan [EMAIL PROTECTED]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Saturday, October 11, 2008 10:08:30 PM
Subject:
saya setuju sekali dengan pendapat pak akhmad, karena saya sendiri melakukan
obrolan dengan banyak orang saudi disini. rata rata yang berpendidikan tinggi
menganggap urusan palestina dan israel bukanlah masalah agama, tetapi perebutan
wilayah.
Dekan di universitas saya (di saudi sini)
saya sendiri prinsipnya agama itu adalah pegangan idup.. jadi kalo gamang,
goyah, pegangan dong biar ga jatuh...
tapi saya ga mau menjadikan agama menjadi tujuan hidup berat boo.. agama
manapun punya standar setinggi2nya.. bisa aja anda bercita2 jadi Yesus, Buddha,
Tuhan, Allah,
Dear Pak John,
Kog sekarang pak John ini sering banget posting yang sebenernya bisa kita cari
sendiri di kompas kalo memang perlu
posting2 ini ga ada hubungannya dengan budaya tionghoa secara langsung loh pak..
kalo keseringan, saya pribadi agak bete ngapusnya.. karena saya juga baca
kompas
aturan dari mana bung, kalo komunisme itu identik dengan atheisme. teori
tentang komunisme dan atheisme itu cuma saling melengkapi, ada kesamaan, ada
pula perbedaan tapi bukan saling melengkapi apalagi twin brother... baca dulu
teori komunisme dan tingkatan layer aplikasinya di RRC, baru
halo temen2,
yang saya masih penasaran itu adalah gendongan bayi... biasanya di rumah
panggilannya cukin...
kaen panjang warna merah (biasanya) yang bergambar liong en phoenix. itu bahasa
hokkian bukan? soalnya saya sendiri kan keluarga khek...
greysia
- Original Message
From: ibc
Dear para moderator,
Boleh ga protes? Bapak Kukuh ini dari kemarin isinya cuma posting OOT yang ga
ada hubungannya sama sekali ama budaya tionghoa, nambah pengetahuan juga
engga... mohon dipertimbangkan lagi isi-isi sampah nya ini... biar kita ga
cape membuangnya...
Pak Kukuh, disini umumnya
]
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com; greysia susilo junus [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, June 23, 2008 6:25:36 AM
Subject: Re: Knapp Ke Parakan (Re: [budaya_tionghua] Re: Knapp di Surabaya)
Quoting greysia susilo junus greysiagreysia@ yahoo.com:
buku Moerthiko, Riwayat Klenteng, Lithang, Tempat Ibadah Tridharma
pak lukito,
buku Moerthiko, Riwayat Klenteng, Lithang, Tempat Ibadah Tridharma Se-Jawa itu
dapat dikopi (dari kopian juga kayaknya hehehehee) di perpustakaan teknik
Untar.
saya juga ngopinya dari sono...
kan dah pernah diposting (tadi dah diposting ulang tuh sama sapa gitu
/amnesia mendadak)... gue ndiri lagi repots neh... ntar yah gue jabarin kl ada
waktu... mungkin bulan depan (bukan menghindar loh).
- Original Message
From: Ulysee [EMAIL PROTECTED]
To:
Dear moderators,
saya cuma penasaran apakah orang seperti feifei fairy ini sudah dikeluarkan
dari forum? karena hari ini dia dan kelompoknya yang brengsek itu meregister
email saya masuk ke dalam [EMAIL PROTECTED] tanpa seijin saya, sama seperti
rekan rekan sebelum saya.
memang tindakan ini
Untuk pak purnama:
betul, saya sendiri cuma menanyakan.. karena kalo segi agama saya masih cetek
lah, jadi memang setau saya dari dulu sekolah maitreya adalah salah satu aliran
Buddha ( lihat di Ninian Smart, Religion of Asia, Prentice Hall). tapi emang ga
baik ngomongin tentang ginian
, 2008 11:26:37 AM
Subject: [budaya_tionghua] Re: OOT: sudahkah feifeifairy ditendang keluar
Saya juga kaget tiba-tiba bergabung dengan grup yang tidak saya
ketahui dan menerima mail-bomb. Rupanya dapetnya dari daftar member di
sini...
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, greysia susilo junus
wah, pak pengurus kalau ada yang mau ngasih kado, kog bapak baru nongol?
gimana dengan pertanyaan saya? ga minat untuk menjawab? sejauh mana niat baik
pengurus2 di klenteng.com untuk mendata klenteng? apa demi kepentingan
segolongan saja sehingga pertanyaan saya tidak mampu dijawab?
baru pernah denger bung aliantony, kl maitreya itu tao... gimana para siutao?
apa itu klenteng pancaran merah dan pancaran putih? dapet dari buku-mana neh?
(jangan pake kata orang doang yah). kong bio didalemnya ada pekong - nah apa
definisi pekong ini - apa sama ato beda dengan dewa dewi yang
nah, kalo bung ardian yang menjelaskan... saya baru ngerti en yakin.. tapi
tetap aja saya masih ga ngerti tentang klenteng pancaran merah en pancaran
putih. jangan jangan itu nama khusus yang berlaku di luar pulau jawa yah
(secara yg saya tau bung aliantony dr medan). makanya ga populer di
rasanya sih di rumah ada... (karena ga saya bawa ke Saudi sini), tapi itu juga
kopian booww
betul ga Ko Edy Prabowo? rasanya saya ngopi punyanya beliau.. jadi, ga bgitu
inget lagi isinya. disini karena ga bisa bawa buku buku kecintaan saya, jadi
agak lupa tuh isinya. hahahaaa...
-
tenang tenang, yulianto. bahasa inggris kog. cuma saking jadulnya ini buku,
romanisasi tionghoanya kayaknya masih Wide-Gilles, bukan Hanyu Pinyin. jadi
agak agak mabuk juga sih...
nanti kalo ada waktu mampir aja ke untar, liat liat.
- Original Message
From: yulianto qin [EMAIL
wah buku itu emang banyakan soal struktur bangunan besar (temple, istana dll)
tapi ga ada bangunan rumah. itu termasuk babonnya arsitektur cina, segala jenis
tiang dan perkembangannya dari jaman ke jaman ada. si pengarangnya bener2
selama bertahun2 naik naik ke tiang2 itu ngukurin satu satu.
dear pak didi,
kalo menurut pengalaman saya, waktu kematian ayah saya sih altar tetap
disembahyangi setiap hari seperti tak ada apa2. yang ditutup mah kaca cermin di
semua tempat. denger denger katanya supaya yang meninggal kalo kebiasaan ngaca
tidak kaget dan mengetahui kalau dia meninggal
Kalo berdasarkan pengalaman mami papi saya, jamannya mereka (akhir 70-an sampe
one point in 80-an) mereka menikah resmi di catatan sipil dulu, baru dicatatkan
secara agama. syarat menikah secara agama adalah sudah punya catatan sipil.
kalo sekarang kan terbalik, harus menikah sah secara agama
soal kumis tadi, om apa mungkin salah satu alesannya adalah waktu itu
scholar (yang rata rata memelihara kumis sebagai salah satu simbol kedalaman
pikiran mereka (ato mungkin juga sibuk mikir jadi ga pernah cukuran.. maklum
ilmuwan) dikejar kejar sama komunis untuk ditangkap karena dianggap
ko david, kog saya lebih setuju ama oom joni, bahwa ga perlulah dita
menduplikat... toh konteksnya yang dicari bukan itu... tapi lebih kepada
langgam bangunan tionghoa yang populer di indonesia... semacam contoh induk
bila ingin membangun bangunan tionghoa yang populer di indonesia untuk ke
salah satu mahasiswa saya memakai pilot project bangunan yang diusulkan untuk
dibangun di taman budaya tionghoa sebagai final project desain interiornya.
begitu diperlihatkan bentuk bangunan (museum, gapura, shophouse yang nanti jadi
ruko jualan) semuanya lebih mirip bangunan cina utara, atau
wah, pak danar, saya abis libur sepuluh hari ini, jadinya kog panjang ye
urusannya.
sekedar ngasih tau, walau mungkin sudah basi saya ga berpantun ria untuk
membuktikan bahwa semua klenteng kumplit, lalu ada yang ditutup, lho. itu mah
orang lain.
saya kan cuma satu kali posting tentang
saya sependapat dengan pak Xuan Tong tentang klenteng sebagai community center,
terutama klenteng marga yang juga mewadahi perkumpulan sosial untuk marga
tertentu (tapi ada juga yang memperluas kegiatan untuk sesama suku - terutama
bagi pendatang baru yang ingin kerja di kota yang bersangkutan
pada waktu saya meneliti klenteng di Jakarta (kurang lebih 30 buah menurut
daftar Salmon), saya banyak ngobrol dengan pengurus klenteng.
ada beberapa klenteng kecil yang khawatir kalau setelah pengurus (yang rata
rata sudah tua) itu sudah meninggal, trus tidak ada yang mampu meneruskan, juga
saya pribadi tidak menyarankan untuk meletakkan bongpay di sampokong semarang
(jika memang mereka memperbolehkan), karena saya melihatnya mereka sekarang
sedang jor joran untuk menghilangkan nuansa tradisional pada klentengnya,
diupgrade menjadi suasana macam taiwan gitu. Bah!
jangan jangan
temen temen,
ada teman saya orang pakistan yang demen ama mitologi. dia minta saya bawain
vcd ato dvd tentang general mythologi of chinese. sama seperti dia minta
temennya yang di india untuk bawain vcd mahabrata.
saya kepikiran sih ngasih sun go kong, karena disitulah banyak kita mengenal
dewa
memang... dari dulu secara pribadi saya memperhatikan kalau orang yang
berargumen soal ini, selalu dimulai dengan memperingatkan bahwa kalo kita
netral atau sedikit tidak mau tau tentang mereka, kita adalah orang yang belum
tercerahkan. jadi harus di beri tahu tentang kebenarannya.
trus
kalo di internet saya sih ga tau ya, bung hendrik. tapi kalo untuk lagu2
nightclub songs paling paten emang nyari di daerah jawa tengah ato jawa timur.
saya sih biasanya pergi ke surabaya untuk nyari ginian di pasar atum. entah
kenapa lebih sreg dibanding pergi ke glodok kota. padahal warga
:29:16 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] perpustakaan di kantor budtiong
- Original Message -
From: greysia susilo junus
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Saturday, December 08, 2007 1:22 PM
Subject: [budaya_tionghua] perpustakaan di kantor budtiong
saya ada banyak buku yang
sampe jam 6 ada dilantai 3.
Atau boleh kontak kita2 utk ambil buku itu ditempat mbak.
Bisa call saya di 08889009961.
Makasih banget atas sumbangan mbak.
Ardian.
--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, greysia susilo junus
greysiagreysia@ ... wrote:
Dear para pengurus,
mau tanya, adakah rencana
Dear para pengurus,
mau tanya, adakah rencana membuat semacam perpustakaan di kantor budtiong? atau
sudah berdiri? kalau sudah, minta nomor hape atau kontak pengurusnya lewat
japri saja.
saya ada banyak buku yang saya tidak bisa bawa nanti waktu saya pindah ke luar
negeri (untuk sementara),
saya tidak setuju dengan pendapat pak jackson. yang dinyatakan pak raharjo
disini adalah di pelataran klenteng pun dilarang. memang harus ada tempat untuk
sembayang yang tidak sembarang orang boleh masuk, tapi pelataran adalah salah
satu ruang publik yang tidak boleh dibatasi. kenapa tempat
pengalaman pribadi saya sendiri sejak klenteng direnovasi menjadi sangat
sangat megah, saya sudah tidak suka sama sekali. sepertinya ada pihak pihak
tertentu yang ingin mengiklankan karena sam po kong seorang muslim tionghoa
yang banyak kontribusinya pada indonesia, maka terimalah kami
saya hanya tau yang di gunung sahari, tepatnya gunung sahari 7a yang berbatasan
dengan jalan industri. sekarang komplek sekolah itu (saya tidak tahu apakah itu
sma atau smp, tapi sepengetahuan saya, ibu saya sekolah disana smp..) merupakan
komplek angkatan darat DISPENERBAD. tanahnya sekarang
saya ibu, loh pak heri... hehehe...
yang saya jelaskan itu adalah keadaan jaman dulu, yang berkembang di masyarakat
tionghoa sejaman orang tua kita (atau mungkin juga masih diteruskan ke anak
cucunya sekarang, kalau mereka tidak belajar fengshui secara benar).
saya rasa selama ratusan tahun
ngomong ngomong soal kumis, kung-kung (kakek) saya yang sudah berumur 90an taun
(bless him), memelihara jenggot tapi mencukur bersih kumis. mirip sekali lah
dengan orang tionghoa tradisional. jadi, mungkin masih tapi di kalangan
yang sudah tua saja...
-
Ha ha ha... saya jadi
wah, teman teman... saya sedang di saudi arabia nih benderanya ajah warna
hijau.. dan sekolah di tempat saya bekerja, warna hijau mendominasi lantai,
dinding dan kerai jendela... (walaupun memang warna itulah yang kebanyakan
digunakan di sekolah sekolah indonesia...)
- Original
nah, perdebatan seperti ini lah yang sudah saya prediksi sejak diluncurkannya
lomba ini beberapa taun yang lalu. pasti ntar ada pro kontra dan
seperti perdebatan saya yang dulu... saya adalah yang kontra baik
diselenggarakan oleh sekelompok orang tertentu maupun resmi oleh negara...
setara dan buang-buang waktu. saya lebih menghargai tulisan Kurniawan atau
Ulysee dan Others, yang tidak memperdebatkan dasar tapi kembangannya. walau
saya tidak selalu sependapat dengan semua orang, tapi diskusinya lebih baik.
Greysia Susilo Junus
perempuan
Betul kata Herny-moay kalo kita tidak jor-joran mengenai etnik sendiri...
maka kita akan hidup lebih mudah dimanapun. meminimalisasi perbedaan merupakan
strategi yang simpel. kalo memang merasa berbeda, cukup keep on the mind, not
in the behavior.
saya pribadi masih belum bisa menerima
Salam,
saya juga tau tentang pemanggilan nama papa mama dengan tante dan om (a-yi dan
yi-chong atau yang lain). Waktu saya tanyakan dengan mama saya, katanya, orang2
yang memanggil mama papa dengan sebutan itu adalah mereka yang tahun bulan atau
tanggal kelahirannya ciong dengan papa mamanya
salam,
Bung Tommy, pengen tau kapan diadakannya acara wayang potehi karena email
anda tidak menerima tabel rupanya (atau di-convert ke words kali yah) jadi
bingung baca wayang potehinya kapan dan jam berapa. terima kasih.
temans / bapak / ibu,
Ada sedikit informasi tentang Pameran Maha
salam,
Bung Tommy, pengen tau kapan diadakannya acara wayang potehi karena email
anda tidak menerima tabel rupanya (atau di-convert ke words kali yah) jadi
bingung baca wayang potehinya kapan dan jam berapa. terima kasih.
temans / bapak / ibu,
Ada sedikit informasi tentang Pameran Maha
maaf saudara2, karena mailer daemon menyatakan message yang barusan saya kirim
(lagi) tidak terkirim, saya kirim kembali tanpa mengecek message terdahulu...
jadi postingannya dua kali. maaf bung Tommy, tidak usah dijawab kembali... saya
sudah melihat jawaban anda. sekali lagi maaf.
greysia
Salam,
Mengenai agama saling pengaruh mempengaruhi dengan budaya, itu adalah 99% benar
menurut pendapat saya pribadi (jadi 1% saya sisakan untuk kesalahan
manusia...hehe). saya selalu mencontohkan kepada mahasiswa saya ketika membahas
tentang agama dan kebudayaan. Contoh, Gautama tidak akan
Salam,
Kutipan anda mengenai mayoritas minoritas itu bagus. Setelah sekian lama (sejak
kecil maksudnya) kita mungkin di 'brainwash' oleh lingkungan sekitar bahwa ada
eksklusivitas di dalam kelompok minoritas dan jangan coba-coba untuk keluar
dari 'lingkaran'nya, maka sekarang saya sadar bahwa
saya pernah memfotokopi buku tungshu. maksudnya penjelasan dalam bahasa inggris
mengenai cara membaca buku tungshu dengan studi kasus tahun 1985. judul
pastinya dan pengarangnya saya lupa karena buku tersebut ditinggal di
indonesia. bukunya singkat, padat dan cukup jelas dengan contoh. cuma
tapi apakah memang gejala psikologi seperti ini memang umum? dimana kebudayaan
asal sama sekali dibuang dan mengadopsi kebudayaan dimana dia tinggal
seluruhnya (mungkin untuk kasus yang saya cerita, orang hongkong tidak begitu
tepat. lebih tepat mungkin orang cina yang benar2 tinggal di
pak eddy ini tidak pernah kuliah di untar, tetapi karena lingkup pekerjaannya
yang bersinggungan dengan gedung2 kuno dan bangunan khas tionghoa, makanya
mreka saling mengenal satu sama lain. saya juga demikian.
tolong diselidiki dulu kontribusi mereka sampai candra naya memiliki payung
apology accepted. yah, walaupun katanya kita belon sembuh dari krismon, dan
dihantam banyak bencana, toh masih banyak audi, benz, mercy, mobil sport yang
berkeliaran di jalan dengan plat nomor terbaru. jangan percaya bahwa orang
indonesia semuanya tidak punya duit. you never know... untuk
setahun yang lalu, waktu saya kuliah arkeologi dengan Prof. Mundardjito dan
Prof. Edi Sedyawati, mereka para arkeolog yang juga punya posisi di
pemerintahan menyatakan tidak setuju akan kepindahan Candranaya ke tempat lain.
itu akan merusak konteks lokalnya. buat apa gedung tionghoa berdiri di
jangan sampe candranaya diekspor ke TMII. ga ada gunanya. kalo mau hancur,
baiklah hancur ditempat. apa gunanya dibawa ke taman mini? paviliun khusus
tionghoa kog bahannya dari tiongkok? emang dulu orang tionghoa yang pindah
kesini semuanya pake bahan tiongkok? hanya yang kaya saja kan. itu
yah sejak kapan sih indonesia menerbitkan sinetron bermutu tinggi? kalo ga
ceritanya yang jelek, settingnya yang jelek, kalo ga pemerannya kaku, kalo ga
keliatan artifisialnya, walaupun jiplak atao adaptasi dari manapun, tetap saja
kelihatan jelek. ga pernah minat ngeliat sinetron apapun di
Indonesia, melihat dari sejarah perkembangan Konghucu, dapat dianggap
agama. karena disini kita mengembangkan sistem pemujaan (memuja Konfusius dan 2
yang lain. sama seperti Trimurti atau Tritunggal), ritual dan kitab suci, hari
raya keagamaan, keanggotaan dll.
sekian dulu dari saya,
greysia susilo
sangat benar... saya sangat ingin mempunyai copy isi seminar tersebut karena
tidak mungkin hadir. tolong disebarkan di dalam milis sebagai penambah
pengetahuan.
For information to my friends here, saya baru sampai di Arab Saudi menjadi tkw.
Mengajar interior tentunya..
greysia susilo junus
menurut penelitian kecil2an saya tentang klenteng jakarta, di jakarta sendiri
tentu saja kwan im sebagai tuan rumah klenteng yang terbanyak, disusul oleh
kwan kong dan kemudian ho tek ceng sin. di jakarta sendiri klenteng ma co po
cuma di bandengan itu.
greysia
--- In budaya_tionghua@
Baru saja dengar kalau di Klenteng Kwan Im di Banten dibuat foto pre wed,
dikasi pinjam baju cina yang rada betawi (ini juga katanya) tapi ga tau apakah
komersial. soalnya contoh cerita itu (katanya) memang punya koneksi dengan
pengurus klenteng. Klenteng ancol jangan disamakan dengan wihara
apakah dalam setting film stephen chow terakhir itu, setting tempatnya kurang
lebih mirip dengan rumah tradisional hakka yang membulat itu? saya agak lupa
apakah dia persegi empat dengan tiga sisi atau setengah lingkaran lebih. yang
saya ingat gerbang utamanya tidak berupa lorong. tapi kurang
untuk kontak pak johannes widodo, di [EMAIL PROTECTED] orangnya sangat baik
dan mau membantu, walaupun baru kenal. saya aje yang nongol entah darimana mau
dibantu oleh beliau.
greysia
ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote:
bp.Skalaras ,
apa yg dimaksud itu bp. Widodo yg menjadi pengajar
ada sih gosip yang bilang gloria mau dibongkar, sebelah gloria toh juga ada
tanah lapang yang kosong sama sekali en dipagerin. depannya baru warung2 yang
tersisa bekas gusuran. kalo gloria plus tanah lapang, plus pedestrian yang
bekas digusur itu dijadikan satu tanah satu pemilik... tau lah
ehm, benar itu termasuk klenteng yang paling tua di surabaya. satu lagi deket
situ juga, cuma kalo jalan kaki agak jauh. klentengnya antik, bertingkat dua,
tapi dipisahkan oleh gang, sebrang-sebrangan. yang lebih tua adalah yang
sebelah kanan, itu untuk dewa penjaga kota. yang kiri lebih baru,
Subject: minta tolong contact person klenteng
Para cianpweeÂ…
Saya adalah mahasiswa yang sedang melakukan penelitian klenteng di Jakarta.
Kemarin saya bermaksud melakukan penelitian di klenteng ma co po di bandengan
selatan, yang umurnya sudah sangat tua.
Yang terjadi adalah saya tidak
Betul. rumah saya di gunung sahari 7 situ. rumah Liem di jalan Angkasa-nya, sejejeran dengan hotel golden, yang paling ujung dekat pintu kereta. tahun 80 liem pernah bikin macet satu jalan angkasa itu dengan pesta meriah. saya sampe tidak bisa pulang. tapi rumahnya sekarang yang didepan memang
salam,
melihat postingan2 milis yang sudah agak basi (kelamaan ga dibaca), saya jadi ingat beberapa waktu yang lalu saya ada pernah melihat gambar (cukup) kuno mengenai tampak depan klenteng2 di jawa (tengah atau timur saya lupa). ajaibnya, tulisan di muka klenteng itu adalah gredja ..
74 matches
Mail list logo