Mau nanya sama nih netters yang budiman,
Katanya di Tiongkok tidak ada taman makam pahlawan. Apa benar begitu ?
Kenapa ?
Saya dari dulu ingin bertanya tentang ini tapi lupa terus, eh beberapa
hari yang lalu saya baca berita tentang ajudan Wakapolda Papua yang
bunuh diri karena putus cinta lal
Wah, ternyata soal permandian ini cukup rumit juga ya.
Kalau nggak keberatan, tolong jelasin juga tentang budaya cebok
(setelah buang air besar). Saya serius nih karena sebagai orang
Indonesia rasanya risih juga kalau harus cebok pake tissue.
Masalahnya di hotel bintang 5 atau perkantoran di Jak
i Yasukuni Shrine yang ada di Jepang.
>
> Sekarang, pemakaman tidak dianjurkan pemerintah. Pemerintah RRC,
HK,
> Taiwan, Macau menganjurkan perabuan untuk menghemat area tanah,
> kepraktisan dan ekonomis. Pemerintah Singapura juga.
>
>
> Rinto Jiang
>
>
>
>
>
&g
Sebetulnya saya agak ragu-ragu mengirimkan posting ini krn saya
nggak mau membuat milis ini jadi ajang perdebatan agama, apalagi
yang sifatnya mencaci maki. Tapi, posting yang saya kutip dari milis
apakabar ini menurut saya bisa dijawab dengan objektif oleh rekan-
rekan di sini yang menguasai se
Kalau Thaksin itu pejabat RI, bisa habis dia diserang lawan politik
dan masyarakat yang menganggap dia nggak nasionalis.
Dalam soal penghormatan negeri asal ini, saya ingat di akhir tahun
80-an Indonesia pernah mengirim duta budaya ke Suriname untuk
mengunjungi warga keturunan Jawa di sana. Ma
Masih tentang panggilan, bagaimana memanggil/menyebut orang yang belum
kita kenal, misalnya orang yang duduk di sebelah kita di pesawat.
Kalau secara "non chinese system" 'kan kita bisa panggil Mas/Mbak;
Pak/Bu; Om/Tante.
Saya pernah dengan sebutan Asuk (nggak tau gimana nih cara nulisnya).
Ka
Kelihatannya kok belum tua ya ?
Walaupun kepala bagian atas mulai botak tapi kulitnya nggak keriput.
Memang sih orangnya kurus tapi umurnya paling 40 tahun. Orangnya juga
nggak kaya' gelandangan. Lebih mirip seperti orang dari luar kota yang
sedang menunggu seseorang ... seperti yang Hadi tulisk
Saya boleh dibilang 100% Cina. Artinya, kakek dan nenek saya datang
dari daratan Cina. Tampang saya juga tampang Cina. Istri saya ibunya
Cina tapi ayahnya bukan. Dari segi tampang istri saya mewarisi
Papanya (termasuk family name-nya) sehingga tidak seorangpun yang
mengira dia berdarah Cina.
Saya menyambut gembira ide Koh Rinto ini.
Isinya ringkas tapi padat dan bermanfaat.
Saya nantikan posting berikutnya
Salam
YasKur
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rinto Jiang <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
> Mulai hari ini saya akan membuka satu rubrik kecil, ASM, singkatan
dari
> Apa Siapa
ga ini posting lama yang belum terjawab karena akses via
POP3 putus.
>
> ---
> - Original Message -
> From: yasuaki_kurata05
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Tuesday, July 19, 2005 4:08 PM
> Subject:
Koh Rinto,
Untuk konteks di Indonesia, kita bisa saja bilang bahwa kita etnis
Tiong Hoa (lengkapnya : orang Indonesia etnis Tiong Hoa). Tapi,
untuk bilang kita suku Tiong Hoa, ceritanya lain lagi. Di Indonesia
ini kan nggak ada kampung asal etnis/suku Tiong Hoa, seperti ranah
Minang, tano Bat
Dalam ilmu statistik, salah satu faktor crucial dalam membuat suatu
generalisasi adalah proses sampling. Kalau samplingnya salah,
generalisasinya juga salah. Untuk JBKT, saya sarankan Anda
memperbaiki metode sampling sebelum membuat suatu generalisasi.
Sebagai orang yang hidup di dua "budaya" (
Kong Andreas yang saya muliaken,
Istilah pribumi - tionghoa/non pribumi menurut saya bukan diciptakan
ataupun diinginkan oleh orang-orang Indonesia etnis Tiong Hoa
(selanjutnya saya pakai istilah "orang Tiong Hoa"). Kalau istilah
ini muncul, hal itu karena memang pada kenyataannya orang Tiong H
Kalau ada kamus peribahasa Tionghoa - Indonesia, saya juga berminat
nih.
Saya masih berbahasa Hokkian dengan orangtua tapi semakin lama
semakin banyak dicampur dengan bahasa daerah karena saya nggak punya
lawan bicara sehari-hari. Papa saya suka menggunakan pepatah. Kadang
arti pepatah itu ke
Tanggapan saya di bawah :
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Min Hui" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Teman2,
>
> Saya juga dari sumut (binjai tepatnya). Untuk generasi sekarang,
saya lihat
> memang tionghoa medan (sumut) masih ada (walau tidak semua) yang
enggan
> berbaur dengan suku la
Di masa kanak-kanak, saya sering baca komik/buku yang menggambarkan
orang TH menyebut dirinya dengan sebutan "owe". Saya fikir barangkali
ini hanya sebutan ejekan/becandaan untuk orang TH karena saya tidak
pernah mendengar sebutan itu di kalangan orang TH di Sumatera. Setelah
ke Jawa saya baru
ambangkan jutaan. di luar negeri orang Tionghoa mengenal sejuta
> dengan pe-ban dst. Tapi saya sendiri belum tahu apakah benar kata
owe
> maupun cetiauw ini memang asli di indonesia saja.
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "yasuaki_kurata05"
> <[EMAIL P
ot;RM Danardono HADINOTO"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Handoko Prasodjo"
>
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > From: "yasuaki_kurata05" <[EMAIL PROTECTED]>
> >
> > Cuma meluruskan, Set
Nerhubung saya ragu apakah posting saya sebelumnya masuk atau tidak,
maka saya repost tulisan ini
Saya ingin menanggapi mengenai istilah "xinke".
Di Jawa dan Sumatera, ada ungkapan "cino singkek" untuk menunjukkan
orang TH yang belum "membaur" dengan non TH. Ciri mereka umumnya
masih meme
Dalam Munas MUI beberapa minggu yang lalu, saya membaca adanya
keluhan utusan MUI daerah mengenai pemurtadan (perpindahan) umat
muslim ke agama lain. Salah satunya datang dari MUI Bangka-Belitung
yang mengeluhkan terpilihnya non Muslim menjadi Bupati. Tadinya saya
nggak "ngeh" siapa yang dimaks
EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: "yasuaki_kurata05" <[EMAIL PROTECTED]>
> Di Jawa dan Sumatera, ada ungkapan "cino singkek" untuk menunjukkan
> orang TH yang belum "membaur" dengan non TH. Ciri mereka umumnya
> masih memelihara tradisi leluhur, fasih
Salah satu keluhan dari ahli bahasa kita adalah, masyarakat malas
mencari kata yang tepat dalam bahasa Indonesia lalu mencomot bahasa
asing begitu saja.
Harus diakui bahwa terkadang bahasa Indonesia kurang akrab di
telinga daripada bahasa Inggris. Misalnya, kata "efficient"
dan "effective" se
Untuk menyebut ras setahu saya sudah betul pakai istilah mongoloid.
Kalau penyakit, istilahnya mongolism atau yang lebih baku adalah
down syndrome. Aneh sekaligus sedih juga kalau lihat penderita
penyakit itu mukanya jadi ke-cina-cina-an (makanya disebut
mongolism). Jadinya yang cina beneran bis
Dari Wikipedia juga :
http://en.wikipedia.org/wiki/Mongolism
The term 'Down Syndrome' was first used in 1961 by the editor of The
Lancet 2. It was originally called mongolism or mongolian idiocy,
after a perceived resemblance observed by John Langdon Down between
the faces of some of his patie
Adakah yang bisa menjelaskan Kuil Guedwara Dharma Kalsa tempat
ibadah agama apa ?
Yas
---
Warga Segel Rumah yang Dijadikan Kuil
Minggu, 05 Pebruari 2006 | 18:54 WIB
TEMPO Interaktif, Tangerang: Sekitar tiga ratus warga Kelurahan
Karang Mulya, Kecama
Pandangan Yusuf Hamka (kalau memang benar begitu) sungguh picik dan
berbahaya.
Bagaimana mungkin kalau urusan yang paling esensial, yaitu iman,
harus dikorbankan demi keselamatan di dunia yang fana ini ? Kata-
kata itu juga bisa dianggap sebagai pembenaran bagi perusuh untuk
menganiaya Tiongho
, bisa-bisanya aja ngaku diperkosa!"
>
> Jelas khan persoalannya? Kenapa musti bingung! Itu semua adalah
ulah
> para konglomerat cina yang berkolaborasi sama Penguasa menjual kaum
> sendiri demi kepentingan pribadi!
>
>
> Salam,
>
> Erik
> -
Bagaimana kalau atheisme yang dijadikan anak emas ? :-)))
Yas
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, C E K A <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ya...
> gue setuju dgn pendapat indoguoyue. jangan karena agama dan ras
lalu gak bisa terpilih jadi pres,gub/wagub.
>
> lagian ngapain bhikkhu ksh
Mbon, ada usulan santai tapi serius juga :
Bagaimana kalau dibebaskan saja. Pemimpin boleh dari agama apapun asal
etnisnya arab ? Kan dia juga bisa bicara dengan bahasa yang dimengerti
Allah ?
Yas
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Hemat saya usulan
Saya juga hampir kena tipuan dengan modus begini.
Nggak sampai ke ATM segala karena begitu si penipu bilang mau bayar
DP, lalu nanya nomor rekening, langsung saya bentak. Saya tahunya
dia nipu, soalnya dia bilang sudah lihat kondisi mobil saya padahal
saya ingat betul nama-nama orang yang pern
lah menghina agama tionghoa !!
>
> Ma
> yasuaki_kurata05 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Mbon, ada usulan santai tapi serius juga :
>
> Bagaimana kalau dibebaskan saja. Pemimpin boleh dari agama apapun
asal
> etnisnya arab ? Kan dia juga bisa bicara dengan baha
yg mimpinnya tionghoa pengkhianat
> > Stephen Tong atau yg lebih sadis Teodores Tabaraka
> > yg lagi kasus pengadilan karena terang2an dan tidak
> > ngerasa salah menghina agama tionghoa !!
> >
>
> wah bisa dijelaskan atau diceritakan lebih jauh?
> kayaknya di ko
Kebesaran hati dan kesabaran umat Budha memang luar biasa. Di
Thailand dimana umat Budha mayoritas, peristiwa pembunuhan pendeta
Budha di salah satu propinsinya tidak memicu perang / konflik
horizontal.
Padahal bukan hanya satu dua pendeta Budha yang dibantai di sana.
Yas
--- In budaya_tionghu
http://www.kompas.co.id/teknologi/news/0510/13/115257.htm
Sisa-sisa bakmi tertua di dunia telah ditemukan dalam sebuah
penggalian di China. Untaian sepanjang 50 cm berwarna kuning itu
berada dalam wadah yang mungkin tertimbun tanah ketika terjadi
bencana banjir.
Penanggalan radiokarbon terhad
Lama nggak ngikutin milis BT, ternyata postingnya bisa lucu-lucu
juga ya ? Jadi pengen ikut nimbrung nih.
Agak serius nih (cuma agak kok).
Menurut penelitian Mc Clleland, bangsa yang maju adalah bangsa yang
punya need for achivement (N Ach) tinggi. Nah, di masyarakat begitu,
biasanya folk
Lama nggak ngikutin milis BT, ternyata postingnya bisa lucu-lucu
juga ya ? Jadi pengen ikut nimbrung nih.
Agak serius nih (cuma agak kok).
Menurut penelitian Mc Clleland, bangsa yang maju adalah bangsa yang
punya need for achivement (N Ach) tinggi. Nah, di masyarakat begitu,
biasanya folk
Ngomong2 tentang lagu anak2 saya ingat pernah dengar lagu "kacung
kampret" dari tante saya yang umurnya sdh 70 an. Syairnya campuran
antara bhs Belanda dengan Bahasa Indonesia.
Ada rekan yang bisa cerita tentang lagu ini ? Syair lengkapnya
gimana ? Ini lagu main-main saja atau ada motif politis
pakai lagu ini untuk pendidikan juga tapi
cuma semi kemiliteran kok.
YasKur
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Akhmad Bukhari Saleh"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> - Original Message -
> From: yasuaki_kurata05
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Duh si Petrus ini galak banget.
Kalau jemaat mau ngasih duit ke pendetanya emang kenape ? Lha, itu
duit duitnya sendiri. Begitu juga kalo ada yang mau bikin rumah-
rumahan dari kertas buat dibakar ya terserah dia.
Emangnya orang sakit jantung pasti gemuk ? Emangnya orang gemuk
pasti sakit jant
Saya setuju dengan tanggapan KT ini. Dari awal terasa sekali bias
cara pandang filsuf besar kita ini pada permasalahan Cina di
Indonesia. Memang enak ngomongin suatu issue kalau sedang berada di
posisi dekat dengan penguasa. dari jauh jeritan orang tersiksa bisa
terdengar seperti senandung sayu
Tulisan AT ini mencerminkan sikap yang picik dan chauvinistik.
Dengan sifat begini nggak heran cina justru dipandang sebagai etnis
yang sok dan nggak tahu diri.
Apapun agama seseorang, tidak ada yang berhak mencabut status ke-
cina-annya. Emangnya kecinaan itu seperti SIM yang perlu pengakuan
41 matches
Mail list logo
