mas bambang, temen aku ini namanya MSAN,
kalo dipanjangkan, kira-kira terbaca,
Memang Sedikit Agak Nakal.. :)
sori, kebebasannya kebablasan..
-Original Message-
From: MSAN [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Setiap orang normal punya pusar dan alat kelamin
yang bisa ditonton dan dipegang sepuas
Setiap orang normal punya pusar dan alat kelamin
yang bisa ditonton dan dipegang sepuas hati kita.
Namun, kebanyakan orang meyakini bahwa pusar
dan alat kelamin tidak boleh dipertontonkan karena
berbagai alasan [budaya, kehormatan, keagamaan,
susila, bambang, dan yudhoyono].
Lalu untuk apa
ya juga
pendapat,
-Original Message-
From: Ging [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 27 Desember 2004 22:32
To: ppiindia@yahoogroups.com; ppiindia@yahoogroups.com
Subject: PENUTUP RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak
Menarik Untuk Dipertontonkan
Pertama, saya jujur pada apa yang saya perca
close case !
-Original Message-
From: Ahmad Syukri [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 28 Desember 2004 9:51
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: RE: PENUTUP RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang
Tidak Menarik Untuk Dipertontonkan
Sebenarnya kita didunia ini sudah sangat bebas, jadi
TUP RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak
Menarik Untuk Dipertontonkan
Pertama, saya jujur pada apa yang saya percaya.
Saya percaya bahwa Inul berhak dengan pilihannya dan Si ti Nurhalizah berhak
dengan pilihannya.
Saya bisa lebih suka Siti Nurhalizah, tapi saya tak berhak memaks
kalau begitu, marilah kita biarkan SBY menggunakan kekuasaannya dan
kebebasannya untuk mengeritik para pelaku seni yg berpakaian seenaknya dan yang
mempertontonkan pusarnya itu, tinggal membolak-balikkan kata aja, apa
susahnya..hihihiihihihihi..(kalau memang kebebasan bersuara masih
dihargai.
@yahoogroups.com
Subject: PENUTUP RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak
Menarik Untuk Dipertontonkan
Pertama, saya jujur pada apa yang saya percaya.
Saya percaya bahwa Inul berhak dengan pilihannya dan Si ti Nurhalizah berhak
dengan pilihannya.
Saya bisa lebih suka Siti Nurhalizah, tapi
an soal ini. Saya sendiri, menghentikannya
sampai di sini.
-Original message-
From: Sirikit Syah [EMAIL PROTECTED]
Date: Mon, 27 Dec 2004 21:26:44 +0700
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan
>
> Sam
untuk ngetop, tap perlu goyang
> > ngebor, toh siti Nurhaliza bisa. Iya memang. Tapi
> > hanya ada satu siti nurhaliza. Biarlah orang
> > menemukan jalannya sendiri untuk eksis. Biarkan
> > orang menemukan jalannya sendiri untuk menemukan
> > dirinya. Dan menemukan m
kan
> orang menemukan jalannya sendiri untuk menemukan
> dirinya. Dan menemukan moralnya juga.
>
>
>
> -Original message-
> From: Sirikit Syah [EMAIL PROTECTED]
> Date: Fri, 24 Dec 2004 21:19:57 +0700
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: RE: [ppiindia] Gad
ndia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan
>
> Kalau yang menyerukan itu bukan SBY, tapi seorang
> tukang becak atau seorang gelandangan, apa juga akan
> dicap otoriter? Adalah hak rakyat juga untuk
> menyatakan sikapnya.
>
Tukang becak dan gelan
. Dan menemukan moralnya juga.
-Original message-
From: Sirikit Syah [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, 24 Dec 2004 21:19:57 +0700
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan
>
>
> --- ging <[EMAIL PROTE
Pusar hanya simbol menurut saya,
itu simbol dari bagian2 yang sensitif dari manusia.
Jadi bukan hanya pusar yang perlu ditutupi
termasuk bagian sensitif lainnya
(ini udah umum kan ??? nggak perlu dijelaskan)
see below
- Original Message -
From: "Ging" <[EMAIL PROTECTED]>
> Kalau kebe
[ppiindia] Gadis Arivia: "Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan"
>
> Thx Bung Ging atas penjelasannya
>
> >> Maaf pake pahasa Inggris: you miss the point.
> >> Mandi di kampung bareng perempuan an banyak orang lain itu bikin keder
> >> saya
-Original message-
From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri, 24 Dec 2004 22:32:46 +0700
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: RE: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan
>
> Kalau yang menyerukan itu bukan SBY, tapi s
.
O, ya, di kampung-kampung biasa kok, perempuan, tua muda, berseliweran dengan
kain di bawah dan cuma kutang di atas.
-Original message-
From: "Aam" [EMAIL PROTECTED]
Date: Sat, 25 Dec 2004 10:47:35 +0700
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia:
4 AM
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: "Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan"
>
> Salam,
> Masak sih, bicara seperti SBY tentang pusar perempuan
> di televisi, dianggap represif dan otoriter (argumen
> Gadis)? Padahal dia belum melakukan pelarangan atau
>
Argumen untuk menolak tontonan pusar tak harus terkait
dengan agama. Kalaupun itu terkait dengan agamam itu
juga sah-sah saja sebagai (sebagian) aspirasi pemirsa.
Karena TV ditonton banyak orang.
Jadi, tidak fair, jika setiap penolakan terhadap
pornografi selalu dituding sebagai "sok
merasa ditit
--- ging <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 1. Represif dan otoriter itu tidak Cuma harus
> perbuatan, tapi ucapan dan
> pikiran. Dan lebih dari itu, SBY sudah menyerukan
> penghentiannya.
Kalau yang menyerukan itu bukan SBY, tapi seorang
tukang becak atau seorang gelandangan, apa juga akan
dicap ot
Thx Bung Ging atas penjelasannya
>> Maaf pake pahasa Inggris: you miss the point.
>> Mandi di kampung bareng perempuan an banyak orang lain itu bikin keder
>> saya sebagai orang kota yang merasa lebih maju, lebih berakal lebih
>> modern, lebih top. Padahal mereka yang kita anggap tradisional,
>>
Mbak Sirikit,
yang menjadi pertanyaan adalah kenapa dengan pusar perempuan, kenapa
dengan pantat perempuan? kenapa
SBY tidak berkomentar ketika nyata-nyata pusar laki-laki terbuka
dengan bebas? Apa bedanya pusar laki-laki dan pusar perempuan?
sehingga seorang presiden merasa terusik.
Menurut saya
dak dipaksa ortu. saya
sering tunjukkan, betapa stylish, fashionable, dan
modis Siti Nurhalizah dengan busana-busananya.
lama-lama 'keminimannya' berkurang. tetap pakai jeans,
tapi blusnya sudah tidak super minim. Alhamdulillah,
Amien.
>
>
>
> -Original Message-
&
-Original Message-
From: Sirikit Syah [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 24 Desember 2004 6:04
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik
Untuk Dipertontonkan
Salam,
Masak sih, bicara seperti SBY tentang pusar perempuan
di telev
This is a forwarded message
From: Sirikit Syah <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia@yahoogroups.com
Date: Friday, December 24, 2004, 9:19:57 PM
Subject: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan
===8<==Original message text===
Sangat setuju! Siapapun tidak berhak mengatur pusar orang lain, tidak ada
hukum
ataupun undang-undang yang mengatur pusar. Hanya orang-orang MUI saja yg sok
merasa dititipi kuasa Tuhan mengusili nafkah orang lain tanpa mampu menyiapkan
lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik.
-
From: "Ging" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ;
Sent: Friday, December 24, 2004 4:44 AM
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: "Pusar SBY Memang Tidak Menarik
Untuk
Dipertontonkan"
>
> Bukan cuma Gadis Arivia yang berpendapat begitu.
> Banyak sekalian yang lainnya.
20 PM
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: "Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan"
>
> SBY bicara begitu pasti dengan asumsi, tidak
> mempertontonkan pusar perempuan di televisi adalah
> sikap menghargai dan menghormati perempuan. Apalagi,
> bagi banyak kal
terbuka, hal
yang biasa.
Dewasalah.
-Original message-
From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, 23 Dec 2004 18:20:28 +0700
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan
>
> SBY bicara begitu pasti de
n payudara terbuka, hal yang biasa.
Bukan, klo menurut saya itu adalah tuntunan Agama,
dan jaran Nurani.
Salam
Amrah
- Original Message -
From: "Ging" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ;
Sent: Friday, December 24, 2004 4:44 AM
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: "Pusar
Salam,
Masak sih, bicara seperti SBY tentang pusar perempuan
di televisi, dianggap represif dan otoriter (argumen
Gadis)? Padahal dia belum melakukan pelarangan atau
pembatasan apa-apa. Soal pakaian bebas, di Indonesia
sudah bisa kok, di mal-mal itu pakaian apa saja
dipakai. Apalagi di klub-klub m
dar [EMAIL PROTECTED]
Date: Thu, 23 Dec 2004 18:20:28 +0700
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk
Dipertontonkan
>
> SBY bicara begitu pasti dengan asumsi, tidak
> mempertontonkan pusar perempuan di televisi adalah
>
Wah, seandainya mas Satrio datang kemarin ke acara QB pasti seru,,
karena dua pejabat KPI mas Ade Armando dan Bimo Nugroho juga
datang,,,dan "pusar SBY" memang menjadi topik menarik he..he..
ebs
Thursday, December 23, 2004, 6:20:28 PM, you wrote:
Satrio> SBY bicara begitu pasti dengan asumsi,
SBY bicara begitu pasti dengan asumsi, tidak
mempertontonkan pusar perempuan di televisi adalah
sikap menghargai dan menghormati perempuan. Apalagi,
bagi banyak kalangan Islam, mempertunjukkan pusar sama
saja dengan membuka aurat wanita.
Ucapan SBY sudah pasti didukung para rohaniwan, MUI,
dan ba
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-267%7CX
Kamis, 23 Desember 2004
Gadis Arivia: Pusar SBY Memang Tidak Menarik Untuk Dipertontonkan
Jurnalis : Eko Bambang S
Jurnalperempuan.com-Jakarta. Perintah presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
untuk menghentikan tayangan yang lebih m
34 matches
Mail list logo