Kalau tunawisma atau gembel yang ada di jalanan bisa
tidak punya kartu gakin? Sebab belum tentu mereka
punya KTP.
Apa mereka kalau sakit akan mati begitu saja di jalan?
--- irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pada tanggal 7/31/05, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>
> menulis:
> >
> > Kalau mau appl
Pada tanggal 7/31/05, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
> Kalau mau apply kartu Gakin bisa lewat RT atau posyandu setempat kok.
> Terkadang kesulitannya, ketika kartu ini ditawarkan ke masyarakat,
> mereka udah duluan skeptis, merasa bukan mereka yang seharusnya
> mendapatkan hal semacam i
berkali2 kasus beginian terjadi di negeri busuk ini,
dan selama itu peristiwa masa lalu tidak bisa mengetuk
hati batu dokter2 itu ... dokter2 pembunuh ...
HP
Yahoo! Groups Sponsor ~-->
http://us.ard.yahoo.com/SIG=12h2948nh/M=362329.6886307.783937
--- Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kalau mau apply kartu Gakin bisa lewat RT atau
> posyandu setempat kok.
> Istri saya, kader posyandu, kesulitan ketika
> menawarkan kartu ini
> pada msyarakat sana.
> Tapi, yang bener benar miskin dan nggak mampu
> ternyata
> sungkan apply. Harga diri
iindia] Re: Bayi Berusia Seminggu "Dipingpong" Enam Rumah
Sakit
>
>
> A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Harusnya ketika rakyat miskin datang berobat, mereka
> berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, meski ditaruh
> di ruangan kelas 3. Terlepas dari mereka bisa ba
Kalau mau apply kartu Gakin bisa lewat RT atau posyandu setempat kok.
Terkadang kesulitannya, ketika kartu ini ditawarkan ke masyarakat,
mereka udah duluan skeptis, merasa bukan mereka yang seharusnya
mendapatkan hal semacam ini. Namun ketika sakit itu datang, dan
Gakin tidak ditangan, apa hendak
--- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Untuk selanjutnya saya tidak mau menanggapi hal2 tidak penting spt
> > diatas lagi, buang2 waktu kita saja.
>
> Lagi, 'jurus menghakimi', penting-tidak penting.. hehehe..
Bagi saya tidak penting dan saya tidak menghakimi
On 7/27/05, fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > On 7/26/05, fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > > "..
> > > > IMO,
> > > > Bany
irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>Memang kadang kita suka lupa apa yang telah dilakukan.. :-)
Coba diingat" dulu deh..
***Karena ini bukan hal yg penting malas saya utk mengingat-ingat "model
beginian". Got no time to do so.
>Saya juga gak punya banyak waktu, koq bos. Jadi gak bisa kasih
On 7/27/05, tony picasso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Bos, doyan bener nulis reply model beginian? :-)
>
> ***model beginian tuh yg kayak gimana?
Memang kadang kita suka lupa apa yang telah dilakukan.. :-)
Coba diingat" dulu deh..
> Yang pasti udah lebi
irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bos, doyan bener nulis reply model beginian? :-)
***model beginian tuh yg kayak gimana?
Yang pasti udah lebih dari sekali nulis yang kaya' gini..
***Sudah berapa kali saya melakukan hal yg demikian? Bisa minta stats-nya?
Boy, I wish I had a lot of free ti
--- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> On 7/26/05, fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > > "..
> > > IMO,
> > > Banyak kasus terjadi karena pasien datang tanpa dilengkapi kartu
> > > G
--- irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> On 7/27/05, tony picasso <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > TONY: Hahaha...wah mbak Fau, I can't stop laughing
> when I read that, "Jangan galak2
> > Pak". That's a pretty damn good punchline.
> Anyhow, what's kartu GAKIN?
Tuh, orang yang "intelek" saja t
On 7/27/05, tony picasso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> CUT.
>
> > Makanya saya bilang, jangan coba" ngebandingin kenyamanan hidup di
> > LN dengan apa yang dialami masyarakat kebanyakan. Ini jelas gak fair.
>
> Terus terang saya jadi bingung salahnya
On 7/26/05, fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Mengacu pada tulisan di atas dan sebelumnya, anda menulis:
> >
> > "..
> > IMO,
> > Banyak kasus terjadi karena pasien datang tanpa dilengkapi kartu
> > Gakin. Seharusn
imana kita melaluinya..
wallahu'alam
-Original Message-
From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 27 Juli 2005 11:32
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: RE: [ppiindia] Re: Bayi Berusia Seminggu "Dipingpong" Enam Rumah Sakit
Itulah masalahnya.
Bagi orang kelas menengah murah
CWIIW, yang bayar pajak adalah kelas menengah ke atas. Kelasnya pak Khaerunnisa
yang cuma punya Rp 6 ribu di kantong, tak pernah bayar pajak. So, bagaimana
mau dilayani gratis?
togi
A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Itulah masalahnya.
Bagi orang kelas menengah murah mungkin masih
terjangkau.
a menjelaskan
> ttg ini)
> mudah2an, akan ada perubahan untuk kebaikan bagi
> kita bersama dalam masalah berobat di RS di negeri
> ini.. amiin..
> wassalam,
>
>
> -Original Message-
> From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: 27 Juli 2005 9:35
> To:
Mbak Fau, terimakasih infonya, banyak amat sih singkatan disini, kadang bingung
sendiri.
fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:--- In ppiindia@yahoogroups.com, tony
picasso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> TONY: Hahaha...wah mbak Fau, I can't stop laughing when I read that,
"Jangan galak2 Pa
ikutan ah,
Kalau bicara 'harusnya', ujung2nya pemerintah lagi pemerintah lagi.
Namun demikian rakyat miskinpun harusnya belajar untuk disiplin dan
taat hukum/peraturan. Semua memang gak sesederhana itu. Tapi semua
harus dimulai. Pemerintah harus memulai dan rakyat miskin juga harus
memulai. Pal
A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Harusnya ketika rakyat miskin datang berobat, mereka
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, meski ditaruh
di ruangan kelas 3. Terlepas dari mereka bisa bayar
atau tidak.
***seharusnya mungkin begitu mas Nizami, but we're not living in the perfect
world.
Jik
)
mudah2an, akan ada perubahan untuk kebaikan bagi kita bersama dalam masalah
berobat di RS di negeri ini.. amiin..
wassalam,
-Original Message-
From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 27 Juli 2005 9:35
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: Re: [ppiindia] Re: Bayi Berusia Seminggu
Harusnya ketika rakyat miskin datang berobat, mereka
berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, meski ditaruh
di ruangan kelas 3. Terlepas dari mereka bisa bayar
atau tidak.
Jika rakyat miskin diwajibkan punya kartu gakin segala
macam baru bisa dapat pelayanan kesehatan, repot
sekali. Tidak sesederha
--- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> TONY: Hahaha...wah mbak Fau, I can't stop laughing when I read that,
"Jangan galak2 Pak". That's a pretty damn good punchline. Anyhow,
what's kartu GAKIN?
>
Gakin itu singkatan dari Keluarga Miskin.
Contoh beritanya:
fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
CUT.
> Makanya saya bilang, jangan coba" ngebandingin kenyamanan hidup di
LN dengan
> apa yang dialami masyarakat kebanyakan. Ini jelas gak fair.
Terus terang saya jadi bingung salahnya dimana.. Rasanya saya nggak
bilang: Makanya jangan jadi orang m
--- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mengacu pada tulisan di atas dan sebelumnya, anda menulis:
>
> "..
> IMO,
> Banyak kasus terjadi karena pasien datang tanpa dilengkapi kartu
> Gakin. Seharusnya pemerintah mewajibkan keluarga miskin mempunyai
> kartu Gakin in
On 7/26/05, fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > > IMO,
> > > Banyak kasus terjadi karena pasien datang tanpa dilengkapi kartu
> > > Gakin. Seharusnya pemerintah mewajibkan keluarga miskin mempunyai
> > > kartu Gakin
- Original Message -
From: "Nugroho Dewanto" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Tuesday, July 26, 2005 11:27 AM
Subject: Re: [ppiindia] Re: Bayi Berusia Seminggu "Dipingpong" Enam Rumah
Sakit
>
>
> di amerika kebanyakan rumah sakit adalah milik swas
Mungkin itu cerita lama yang anda dengar...:)
Dulu memang AS tidak memprivatisasi RS pemerintah.
Baru sekitar tahun 2001 mereka melakukan privatisasi,
contohnya DC General Hospital di Washington.
Kalau di AS saja kondisi orang miskin jadi merana
karena privatisasi, apalagi di Indonesia. Sebagai
co
klo di US, ada istilah John Doe and Jane Doe, orang2 yang homeless, maybe
gak punya ID, social security apalagi insurance..., tp mereka klo dateng ke
hospital dalam kondisi sakit parah or gak sadar gak mungkin ditolak kyk di
indo ...disana saving life thats matter most...klo indo, human life does
--- fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> yg sedang belajar. Point saya adalah: kartu gakin
> itu sudah SIAP
> ditangan walau keluarga ybs belum perlu ke dokter.
> Jadi jangan sampe tengah malam ke RS terus baru
> kalang kabut mau bikin
> surat miskin. Itu saja. Lainnya silahkan baca
Ibu
Yah begitulah bung Irwan. Mungkin sudah keenakan jadi
orang kaya, jadi tidak mengerti penderitaan orang
miskin.
Mungkin dalam hidupnya tidak pernah berjejal naik bis
kota. Atau tidak pernah melihat orang miskin yang
mengais makanan di perempatan jalan.
Bapak Khaerunnisa ketika anaknya meninggal h
--- In ppiindia@yahoogroups.com, irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > IMO,
> > Banyak kasus terjadi karena pasien datang tanpa dilengkapi kartu
> > Gakin. Seharusnya pemerintah mewajibkan keluarga miskin mempunyai
> > kartu Gakin ini walau belum perlu ke RS. Jadi ketika perlu sudah ada.
> > Atau
di amerika kebanyakan rumah sakit adalah milik swasta
tapi kalau ada orang sakit, rumah sakit wajib menerima
pasien tanpa pandang bulu
orang yang mendapat kecelakaan di jalan biasanya
juga akan dirujuk pada rumah sakit terdekat dari tempat
dia mendapat kecelakaan
prinsipnya layani d
Duh susah bener buat fokus pada masalah.
Soal yang diberitakan dan hubnya dg privatisasi:
- dari mana ada kesimpulan kalau ditolak RS karena semangat
privatisasi? kenapa RS Harapan Bunda yang jelas SWASTA mau menerima?
(lha kok lebih baik yg swasta?)
- Perjan adalah 100% milik negara dan tidak ter
On 7/26/05, fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kebetulan lagi ada waktu sedikit nih sebelum ke kantor.
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Ada yang bilang ini bukan karena Privatisasi Rumah
> > Sakit, tapi karena "bad management". Gampang kan?
Saya kutipkan saja ya berita dari media massa. RSCM
memang belum 100% diprivatisasi, tapi sudah berubah
jadi Perjan, sementara RSUD Pasar Rebo, RSUD
Cengkareng, RS Haji akan dijual oleh Pemda DKI.
Meski belum 100% swasta, tapi semangat swastanya
(mencari untung) sudah kelihatan dengan menolak pasi
Kebetulan lagi ada waktu sedikit nih sebelum ke kantor.
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Ada yang bilang ini bukan karena Privatisasi Rumah
> Sakit, tapi karena "bad management". Gampang kan?
>
Memang bukan karena privatisasi RS kan?
Coba tunjukkan satu kal
Ada yang bilang ini bukan karena Privatisasi Rumah
Sakit, tapi karena "bad management". Gampang kan?
Seharusnya pemerintah menetapkan bahwa untuk kelas 3
di setiap Rumah Sakit harus bebas biaya. Bukan cuma
bebas sewa kamar (yang mungkin digabung dengan 5
pasien lainnya atau lebih), tapi juga bebas
39 matches
Mail list logo