Oskar Syahbana wrote:
Sepupu saya pernah menyarankan untuk tarik bandwith sendiri dari luar
negeri pake parabola (eh.. namanya apa gitu...). Biaya yang dibebankan
akan jauh lebih murah. Hanya satu permasalahannya, hal itu secara
regulasi illegal.
1. Soal legal tidaknya kan barusan jadi
On Sun, Apr 30, 2006 at 09:42:17PM -0700, m.c. cptrwn wrote:
untuk IT:
- menambah drastis kemampuan coding dan mengerti kompleksitas sebuah
produk
- mengerti cara membangun system dari ground up.
- pengalaman dalam hal non-teknis dan managerial (bagaimana menghandle
extreme programming
On 5/1/2006 at 10:53 AM Oskar Syahbana
wrote:
On
5/1/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
client2
saya juga menemui masalah yang sama:-(mereka butuh
Internet agar bisa kompetitif di pasar INTERNASIONAL (kadin, depkominfo -
you hear me ?), tapi pada gigit jari begitu
--- Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] schrieb:
pada ujung2nya, kalau mau murah secara merata,
memang harus pemerintah yang investasi deh
sepertinya.
tarik beberapa pipa gede dari beberapa backbone,
lalu jual ke ISP-ISP.
tapi mungkin APJII perlu dibubarkan dulu, supaya
jangan jadi kartel
On Mon, May 01, 2006 at 02:19:56AM -, m.c. cptrwn wrote:
Lho koq salah ? sebenarnya market dan buying power negara2 miskin itu
NOTHING alias kecil sekali jika dibanding negara maju dan negara besar.
agak geli juga saya. biasanya orang yang berada di luar bisa melihat
dengan lebih jernih.
On Mon, May 01, 2006 at 09:26:03AM +0700, Budi Rahardjo wrote:
bisa dilihat seperti itu: cutting cost karena mendatangkan
orang2 india/china ke amerika lebih mahal.
yeah .. the united state of whatever :-)
kalau berpikirnya begitu, ngapain sekolah? kalau pinter nanti diambil negara
lain,
On Mon, May 01, 2006 at 12:36:07PM +0700, Budi Rahardjo wrote:
...
lucu sebenarnya, negara lain yang sdmnya bener2 mampu dan capable
justru sangat mengidolakan mereka untuk datang, sementara di indonesia
yang sdmnya belum tentu juga capable secara teknis udah ribet duluan
dengan hal2 yg
On Mon, May 01, 2006 at 03:18:33AM -, m.c. cptrwn wrote:
ini maksudnya buka RD di AS dengan upah jogja ? ya mana bisa.
soalnya persh lain bakal kasih offer yg lebih tinggi dan pantas.
buat hint saja, kalau masih gak ngeh: sekarang si nggedebush itu bingung
karena AS kekurangan di bidang
On 5/1/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
coba simak. misal saya yang nulis seperti di atas ('belum tentu capable'),
kemungkinan komentarnya gini: gitu deh tipikal indon, pesimistis, tapi
sok nasionalis hi..hi..
he he he.
gini aja deh. kita lihat aja.
yang di luar negeri, seperti made, ariya,
adi wrote:
On Mon, May 01, 2006 at 02:19:56AM -, m.c. cptrwn wrote:
Lho koq salah ? sebenarnya market dan buying power negara2 miskin itu
NOTHING alias kecil sekali jika dibanding negara maju dan negara besar.
agak geli juga saya. biasanya orang yang berada di luar bisa melihat
dengan
adi wrote:
On Mon, May 01, 2006 at 03:18:33AM -, m.c. cptrwn wrote:
ini maksudnya buka RD di AS dengan upah jogja ? ya mana bisa.
soalnya persh lain bakal kasih offer yg lebih tinggi dan pantas.
buat hint saja, kalau masih gak ngeh: sekarang si nggedebush itu bingung
karena AS
Oh ok.. sekarang saya jadi tahu apa yang dimaksud dengan manfaat dibenak
Om Carlos. Tentang hal ini, mungkin nggak perlu tunggu sampai gugle
bikin RD di Indo, cukup pilih project di sourceforge yang
kompleks/aktif/rumit/keren, dan ikutan.
ooh betul banget itu --gak perlu nunggu google dan
Estananto wrote:
--- Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] schrieb:
Investasi backbone memang harus dilakukan pemerintah,
tapi lagi2 di sini masalahnya. Sekarang debat APBN
bisa sangat berlarut2 dan those dd politicians are
very happy with this. Cina di proyek backbone CN2
membagi 4 wilayah
On Mon, May 01, 2006 at 06:37:35AM -0700, m.c. cptrwn wrote:
On Mon, May 01, 2006 at 02:19:56AM -, m.c. cptrwn wrote:
Lho koq salah ? sebenarnya market dan buying power negara2 miskin itu
NOTHING alias kecil sekali jika
On Mon, May 01, 2006 at 06:50:01AM -0700, m.c. cptrwn wrote:
ya di india 50% lebih murah dibanding di US, tapi 3 tahun lalu proyeksi
mereka adalah saving 70%, jadi cutting cost mereka sebenarnya gak
terlalu berhasil karena ternyata:
a) sdm india ada juga limitnya (yang berpengalaman)
b)
On Mon, May 01, 2006 at 07:46:29PM +0700, Budi Rahardjo wrote:
gini aja deh. kita lihat aja.
yang di luar negeri, seperti made, ariya, mdamt, dll.
bisa menghasilkan karya untuk indonesia (dan dunia).
nah ... saya mau tahu karya mas adi deh. he he he.
ups .. sorry, dejavu, sepertinya ada yang
wah ente campur aduk semua hal deh.
he..he.. untung anda tidak lagi menulis skripsi. variabel latent yang
namanya buying power itu anda ukur dengan variabel jumlah 'appliance'
yang laku di Indonesia.
ini dalam konteks yang ente bikin sendiri dimana rd = dagang.
seperti juga kehandalan
adi wrote:
On Mon, May 01, 2006 at 06:50:01AM -0700, m.c. cptrwn wrote:
ya di india 50% lebih murah dibanding di US, tapi 3 tahun lalu proyeksi
mereka adalah saving 70%, jadi cutting cost mereka sebenarnya gak
terlalu berhasil karena ternyata:
a) sdm india ada juga limitnya (yang
On Mon, May 01, 2006 at 03:14:40PM -, m.c. cptrwn wrote:
wah ente campur aduk semua hal deh.
he..he.. untung anda tidak lagi menulis skripsi. variabel latent yang
namanya buying power itu anda ukur dengan variabel jumlah 'appliance'
yang laku di Indonesia.
ini dalam konteks yang
very happy with this. Cina di proyek backbone CN2membagi 4 wilayah Cina untuk Juniper, Cisco, Alcatel,
dan tentu saja Huawei. Menarik kan, bagaimana Ciscodan Huawei yang beberapa waktu yang lain perang gara2
hheee ini sich sudah biasa
patent infringement bisa ngerjain proyek yang sama(walaupun
Ada yg tau pola2 seperti berikut ini dihasilkan oleh teknik hashing apa ya?OIzqyNkv3BKWx/GDNC8zgg==
dYgDdeQx9RovXJD5L3FvNQ==qauGR+Dk+52q5uY4nXAkVw==
s5VjGsNy0PYKVdSjfBvxUg==Thanks.. :)-- -Ananda Putra-
m.c. cptrwn wrote:
kalau tidak melakukan apa apa ( seperti sekarang ) alias status quo
juga gak apa apa koq. mau stop import juga tidak apa-apa. tidak ada
investor masuk juga tidak apa apa. tidak beri beasiswa juga bisa.
it's your choice (zaki tm)
Haduh, sejak kapan di teknologia
Adjie wrote:
Seingat saya dulu (sekitar tahun 2000) Telkom pernah ada proyek bikin
jaringan backbone ngga tahu kelanjutannnya.
Buat anak kos, gak perlu yang macem-macem kok Mas Adjie. Dengan tawaran
Telkoom (ngikutin tips sukses Mas Koen), berinternet di akhir pekan
cuma Rp100/menit dengan
Buat anak kos, gak perlu yang macem-macem kok Mas Adjie. Dengan tawaranTelkoom (ngikutin tips sukses Mas Koen), berinternet di akhir pekan
cuma Rp100/menit dengan dial-up. Cukuplah, gak perlu jauh-jauh main ke
hmm jadi mungkin Zaki, adalah representasi dari kalangan yang
menggunakan Internet
gratuit, karena kalau pas hari libur di indo, pasti ngga OL di YIM
atau
aktif ngimel hehehehe. Kadang kepikiran juga sich ada yang mau bikin WiMAX,
3G, 4G di indo, pertanyaan mendasar... berapa persen bakalan di gunakan sama
kalau regulasi wimax di yurep bagaimana mas adjie ?
apakah nantinya
On 5/2/06, Adjie [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ya, dengan bayar mahal yaa harus hemat and effesien, karena mahal tadi. jadi
pernah saya bikin survey kecil-kecilan dari pengguna internet di Indonesia
98% itu make internet di Kantor atau di kampus yang tentunya free alias
gratuit, karena kalau pas
On 5/1/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
a) sdm india ada juga limitnya (yang berpengalaman)
b) terlalu banyak persh yang mau invest rd di sana.
itu artinya target cutting cost tidak terpenuhi. tinggal tunggu saja,
kalau cost justru membengkak, RB akan diungsikan lagi ke negara bagian
On 5/1/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
ups .. sorry, dejavu, sepertinya ada yang pernah dapat pertanyaan
seperti ini bbrp waktu lalu. sekarang kena ke saya :-))
terus terang saya jadi pingin tahu apa relevansi pertanyaan tsb. thd
topik yang sedang dibahas.
sederhana: saya ingin tahu mas adi
hari ini ada iklan 1 halaman penuh di San Jose Mercury news tentang
akan selesainya
Hongkong Science Park , alias Silicon Valleynya Hongkong/RRC
22 hektar. Industri: Biotek,Wireless testing, photonic dan IC Design.
http://www.hkstp.org/eindex.php
Sekarang lagi rame dibahas ijin labuh satelit, dimana
banyak operator dan ISP yang menggunakan satelit tanpa ijin.
Tapi kalau pakai ijin semua ... harga lebih mahal.
Nah lho. kok?
Katanya karena ada pajak ini dan itu. Aduh :( :(
-- budi
On 5/1/06, fade2blac [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau sudah terbukti manfaatnya, kenapa ya nggak disatukan energiuntuk sesuatu yang secara _nyata_ membawa pemintaran bagi parapartisipannya. Mungkin karena nggak keren.Mendatangkan perusahaan besar untuk RD di Indonesia, perasaan memang
heibat. Tapi
On 4/30/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 4/29/06, The_Eye_in_The_Sky [EMAIL PROTECTED] wrote: Tapi begitu CEO-nya professional, sahamnya terbuka, mereka jadi semata mesin penghasil uang.
Mungkin di Indonesia ya?Saya ketemu dengan beberapa top management dari perusahaan
On 4/28/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Made Wiryana wrote: On 4/27/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau menurut saya, hal ini karena niatan aja ndak usah bawa bawa tax
deduction.Kampus saya di Jakarta ngasih beasiswa kayak air - saking banyaknya (baik dalam negeri dan luar
Bukan itu utntuk beasiswa ke LN termasuk ke negara-negara yang mahal., Dan
itu atas biaya kampus saya sendiri bukan karena bantuan. Jadi tetap kalau
memang niatan ada yagn bisa.,
ada rencana bikin beasiswa ke china/india pak ? :-)
Jadi masalahnya adalah bagaimana menumbuhkan niatan itu.
On Tue, May 02, 2006 at 05:45:39AM +0700, Budi Rahardjo wrote:
sederhana: saya ingin tahu mas adi ini lagi mau ngeyel atau
memang sungguhan cari solusi.
kalau memang hanya mau ngeyel, ya sudah.
...
kalau mas adi sebagai developer abcd kemudian protes kepada
sebuah kondisi IT di indonesia,
On 5/2/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:
Menurut aturan Jerman Geschaftfuehrer (alias CEO) memililiki 2 tugas utama
- Membayar gaji pekerja
- Membayar pajak
Lain-lainnya itu tambahan, kalau 2 itu tidak terpenuhi bisa dibui. Lain
halnya kalau membayar pajak dan gaji pekerja itu
On Mon, May 01, 2006 at 11:37:05PM +0700, Ananda Putra wrote:
Ada yg tau pola2 seperti berikut ini dihasilkan oleh teknik hashing apa ya?
OIzqyNkv3BKWx/GDNC8zgg==
dYgDdeQx9RovXJD5L3FvNQ==
qauGR+Dk+52q5uY4nXAkVw==
s5VjGsNy0PYKVdSjfBvxUg==
sepertinya itu representasi base64 dari octet
Made Wiryana wrote:
On 5/1/06, fade2blac [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau sudah terbukti manfaatnya, kenapa ya nggak disatukan energi
untuk sesuatu yang secara _nyata_ membawa pemintaran bagi para
partisipannya. Mungkin karena nggak keren.
Mendatangkan perusahaan besar untuk RD di
Sebenarnya ini 'proyek' yang saya tinggal, berhubung dokumentasi tertutup
dan sangat minim, khususnya di atas linux. Terakhir cuman sempat menjalankan
dan mendeteksi card. berhubung tidak ada (tidak punya) SDK yang khusus untuk
ini, saya coba-coba pakai libccid, tetapi gagal-maning-gagal-maning.
On 5/2/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:
On Mon, May 01, 2006 at 11:37:05PM +0700, Ananda Putra wrote: Ada yg tau pola2 seperti berikut ini dihasilkan oleh teknik hashing apa ya?
OIzqyNkv3BKWx/GDNC8zgg== dYgDdeQx9RovXJD5L3FvNQ== qauGR+Dk+52q5uY4nXAkVw== s5VjGsNy0PYKVdSjfBvxUg==sepertinya itu
Zaki Akhmad wrote:
Buat anak kos, gak perlu yang macem-macem kok Mas Adjie. Dengan tawaran
Telkoom (ngikutin tips sukses Mas Koen), berinternet di akhir pekan
cuma Rp100/menit dengan dial-up
anak kost, tapi punya copper line PSTN? Wah kok kayaknya mutually
exclusive...heheh, just kidding.
41 matches
Mail list logo