>betul om roby :)

sorry, kenapa nggak sebut roby aja :)
atau emang saya udah tua ya, padahal saya pikir angkatan 93 belum tua
:D

>akan tetapi ini kan proses evolusi , nantinya bidang2 lain seperti
>birokrasi dan infrastruktur akan "catching up" dengan kemajuan di
>sektor IT.
>AS sendiri belajar ratusan tahun makanya bisa jadi begitu.

sayangnya saya nggak bisa seoptimis ini. mungkin ini kerugian saya sbg
orang sosial, karena tau banyak sekali kasus dimana konsep determinisme
teknologi tdk berhasil (konsep dimana teknologi bisa membuat perubahan
sosial). contoh di indonesia adalah pendapat habibie bahwa dengan
membuat pesawat terbang maka yang lain2nya maju.

(teman saya, sulfikar amir, barus selesai doktor science techonology
policy di sini, disertasinya pas tentang determinisme teknologi ini,
sejauh mana teknologi bisa merubah sosial. dia akan kembali ke itb
akhir tahun ini.)

>kalau dari sisi kesempatan untuk maju/ekonomi secara peraturan, saya
>gak pernah menemukan satu negara yang bisa menandingi amerika.

nah disini penting. menurut saya hal yang bisa kita kontrol itu
peraturan: karena kita bisa membuat peraturan. jauh lebih susah merubah
perilaku manusia daripada membuat peraturan. tentu indonesia tidak bisa
menjiplak amerika, tapi hal penting menurut saya adalah membuat
peraturan spt apa yg bisa mendukung kemajuan ekonomi/teknologi.
(sebetulnya yg saya maksud lebih dari sekedar peraturan, dlm jargon
ilmu sosial biasa disebut 'struktur' dimana peraturan
formal/informal/normatif termasuk didalamnya)

>Memang mengherankan ya, harusnya dengan kondisi "surga" seperti itu,
>harusnya anak muda AS jadi lebih bersemangat di bidang engineering,
>tapi ini malah sebaliknya, justru jadi manja.

ya betul, bukti bahwa peraturan/struktur tak cukup dan tak bisa statis.
maka itu kita harus tetap bekerja keras tak bisa sedikitpun terlena;
terus mencari solusi.
ps: kalo bukan engineering manja ya? hmm...saya termasuk yg manja dong
:)

->roby

Kirim email ke