>Nah disini ada perbedaan mas Roby. >Sekarang "sudah gampang membuat startup di China/India".
>Hari ini,sudah banyaaak startup IT dan Biotek di China dan India. >Mereka kebanyakan dibiayai Silicon Valley VC. >Hal ini juga yang membuat mengapa sebagian orang muda India/>China lebih >cenderung untuk tetap berada di negaranya dan tidak hijrah ke >AS >seperti seniornya. ya betul, saya pernah baca soal ini gimana masalah mereka bukannya brain drain, tapi menampung orang2 yg kembali. tapi maksud saya, kemudahan membuat start-up bukan hanya utk orang lokal, tapi juga untuk orang asing misal orang indonesia yg mau membuat start-up di india/china. menurut saya ini penting sekali. spt contoh di amerika, memang gampang sekali bikin start-up. jika saya bikin, saya hanya perlu mengisi formulir, ajukan ke kantor sekolah yg mengurus hal2 ini, lalu jika mereka ok mereka akan mencarikan pemodal/venture capitalist, membuat paten dll. saya pikir ini kelebihan amerika: orang asing dari bandung yg dusun bisa bikin start-up asal ada ide bagus (tanpa birokrasi/politik rumit, apalagi uang pelicin). tapi kelebihan ini sekarang terancam, misalnya mereka curiga sama saya karena nama saya pakai 'muhamad'. amerika bakal terpuruk jika mereka paranoid. sepintas argumen saya sangat mendukung globalisasi karena saya sangat pro keterbukaan. tapi menurut saya globalisasi memiliki arti spesifik; ada soal tarif, subsidi dll. saya kurang mengerti soal ini. jadi sangat berharap argumen saya tidak disamakan dengan globalisasi. karena saya sendiri masih belum mengerti apa itu globalisasi; meskipun saya pikir keterbukaaan adalah hal bagus. maaf saya jadi cerewet. lagian ini milis teknologia dimana para ahli teknologi berada. sedangkan saya hanya ilmuwan sosial; jadi mungkin uraian2 saya tak relevan. saya 'tak tahan' utk ikutan :) habis diskusinya menarik, terima kasih carlos, adjie, zaki dan kawan2 lain :) ps: panggil saja saya roby, nggak usah pake 'mas' karena saya bukan orang jawa :) ->roby --- http://robymuhamad.com/amerika