1. saya tidak menguti-utik masalah bedah buku. gak ada yang aneh dengan
acara itu. apa timbul kesan aneh dari tanggapan saya bagi mba? mohon maaf
...
2. saya hanya MENAMBAHKAN suatu pemikiran yaitu alangkah baiknya sekiranya
sosok ulil itu tidak hanya dikenal dari pemikirannya yang bagi sebagian
anggota ummat ada yang memandangnya kontroversial, tidak hanya dari apa yang
disampaikan, yaitu idenya, tapi juga alasan atau argumen di belakang ide
itu.
3. apa iya, biografi seseorang itu - ini kalo memang wujudnya adalah
biografi - pasti menjelekkan orang yang bersangkutan? sejauh ini tidak tu
...
4. yang berprasangka jelek itu saya ke ulil atau mba aisha ke saya ya? walau
sekedar bertanya ... dan saya ini murni bertanya loh
5. dan sebetulnya yang jadi inti tanggapan saya bukan membuka aib orang mba
... tapi lebih melihat keseharian ulil, apa dia shalat, puasa, menjaga
ikhtilat/campur dengan lawan jenis, 'teman kongko' nya siapa saja ... itu.
karena saya pribadi banyak mendapat info - sekali lagi yang bagi saya
kredibel - bahwa apa yang ulil coba usung tidak lebih dari
justifikasi/rasionalisasi/legalisasi apa yang ia lakukan sebagai muslim.
6. mbak aisah yang budiman, yang lembut dan penuh kasih pada sesama muslim,
saya tidak hendak menjurus ke pribadi ulil, tapi mencoba mencari kaitan
pemikiran 'nyeleneh' dia dengan perilaku dia. secara pribadi ulil yang
katanya masih muslim itu tidak akan saya urus, karena ulil belum menjadi
amanah buat saya, 4jji lah yang mengurus dia. tapi saya tidak suka dengan
apa yang ia timbulkan di tengah ummat yang katanya sedang di obok-obok luar
dalam ini.
7. apa mba pernah kenal dengan nama adian husaini? adnin armas? fahmi
zarkasyi (anak kyai syurkri zarkasi yang pimpinan pondok mederen gontor
itu)? nah ... merekalah di antaranya sumber referensi saya untuk mengenal
seberapa jauh ulil telah menyimpang dalam upaya dia 'menyegarkan kembali
pemahaman keagamaan' nya itu. dan maaf kalo ternyata mbak tahu siapa mereka
dan tetap masih ingin 'membela' ulil. artinya memang kita belum punya titik
temu untuk melihat di mana sebenarnya letak 'permasalahan' ulil.
8. mungkin khalifah abu bakar salah ya memerangi segolongan muslim yang
setelah wafatnya rasulullah tidak lagi menganggap zakat itu wajib, atau
bahkan rasulullah sendiri yang mengancam membakar rumah mereka yang tidak
mau shalat jamaah di masjid, meskipun orang buta? bukankah HAK mereka untuk
punya pikiran nyeleneh untuk tidak membayar zakat atau shalat di rumah
bersama anak dan istri dan bukan di masjid? iya kan? melanggar HAM dong
namanya kan apa yang dilakukan rasulullah dan khalifah abu bakar? tapi saya
yakin mba aisha tidak sejauh itu kan 'membela' hak ulil buat 'cuap-cuap'
9. mungkin saya yang inferiority complex, menganggap ada grand conspiracy
yang tengah terjadi yang mengancam islam dan muslim, dan salah satu pion
dari intelectual mind di balik konspirasi itu, di indonesia, adalah di
antaranya ulil. mungkin. allahu a'lam.
10. saya tidak anti perbedaan ... maaf kalo itu yang ditangkap. saya hanya
khawatir - boleh kan saya khawatir - bahwa 'gerakan' ulil cs ini akan
nantinya membuat islam di negeri ini bukan lagi islam. kalaupun islam,
tinggal nama saja. isinya tidak jelas apa. so, karena iman saya lemah,
sejauh ini hati saya saja yang bisa melawan, dan kebetulan saat ini tertuang
di milis ini, dalam menghadapi sosok seperti ulil cs.

On 11/25/05, A Yasmina <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Mas Satriyo,
> Terima kasih untuk perkenalannya yang lengkap, saya sedang membayangkan
> satu
> rumah yang dipenuhi anak2 kecil ...:-)
>
> Kita kembali ke masalah thread yang ini, awalnya mas Guntur yang posting
> tentang undangan peluncuran & diskusi buku mas Ulil ya. Tidak ada yang
> menanggapi karena memang biasa disini ada undangan peluncuran buku atau
> acara diskusi, dll.  Di setiap komunitas termasuk WM, mungkin ada yang mau
> ikut acara itu, mungkin juga tidak ada yang ikut.  Bukan satu kejahatan
> kalau ikut acara itu, sebaliknya kalau tidak ikut juga tidak akan ada yang
> menghukum.  Apa anehnya dengan peluncuran buku dan diskusi?
>
> Lalu mas Satriyo menanggapi, ingin buku yang berisi kehidupan mas Ulil,
> saya
> tanggapi di postingan sebelumnya bahwa saya jadi inget cerita para sahabat
> yang ingin tahu apa rahasia orang yang menurut Rasulullah itu calon ahli
> surga.  Sama kan? hanya mungkin karena mas Ulil dihebohkan satu kelompok
> orang, mas Satriyo jadi ingin tahu kehidupannya.  Entah apa yang ada dalam
> fikiran mas Satriyo, apakah ingin membuktikan bahwa mas Ulil itu hidupnya
> gak bener?
>
> Lebih jauh lagi, saya kok merasa keinginan tahuan seseorang terhadap
> kehidupan orang lain itu tidak akan bisa terpenuhi karena seperti saya
> contohkan di postingan, kalaupun ada yang mau merekam kehidupan seseorang,
> tidak mungkin lah sampai ke kamar tidurnya.  Itu hambatan dari segi fisik/
> jasmani yang kasat mata.  Lebih tidak mungkin lagi masalah isi hati dan
> isi
> fikiran orang lain jika orang itu tidak berterus terang mengemukakan isi
> otak dan isi hatinya.  Apalagi masalah keikhlasan seseorang.
>
> Mas Satriyo menuliskan "khalifah umar r.a. mengatakan bahwa belumlah
> dikatakan seseorang itu teman dan kenal baik sebelum tidur dan makan
> bersamanya" - wah saya jadi tidak mengerti lagi, ini kan masalah mencari
> teman atau lebih tepatnya sahabat ya? Apakah mas Satriyo ini ingin
> menjadikan mas Ulil jadi teman sehingga harus diketahui dulu secara rinci
> kehidupannya?
>
> Saya pribadi tidak kenal mas Ulil, hanya pernah baca tulisannya di koran
> atau di satu milis tetangga.  Saya belum pernah baca bukunya, sekarang
> malah
> saya sedang ingin baca bukunya Jeffrey Sachs tentang Poverty, bukunya
> Komaruddin Hidayat tentang Kematian (karena ayah baru meninggal),
> buku Azyumardi Azra, buku Cak Nur, buku Emha Ainun, dll.  Kalau ada yang
> ngasih dan sedang santai, saya juga mau baca bukunya mas Ulil, tapi bukan
> yang utama dalam waktu dekat ini.  Dari beberapa tulisan mas Ulil selama
> ini
> yang saya baca, seperti juga membaca buku2 lainnya, saya ambil yang baik
> untuk hidup saya dan tidak saya ambil yang tidak cocoknya.  Jadi apa
> masalahnya?
> Tiap orang bisa saja mengemukakan isi otaknya kan?
>
> Yupssss ...:-) saya setuju dengan kata2 sampean yang ini "... amat besar
> murka 4jji atas mereka
> yang mengatakan apa-apa yang tidak mereka lakukan...", kalimat itu bagi
> saya
> adalah petunjuk bahwa saya harus bisa menyinkronkan (aduh .. membuat
> sikron
> itu bahasa indonesianya begini ya?) antara kata dan perbuatan.  Jadi itu
> pelajaran untuk saya pribadi! Orang lain kalau tidak sama kata dan
> perbuatannya, itu urusannya sendiri - tiap orang kan bertanggung jawab
> atau
> segala perbuatannya langsung ke Allah, bukan saya yang harus menghakimi -
> saya bukan hakim. Yang lebih penting sebenarnya mengamati satu kata dan
> perbuatannya itu adalah para pemimpin sebab kebijakan yang diambilnya
> mempengaruhi kehidupan banyak orang - lihatlah kasus kenaikan BBM, semakin
> banyak yang miskin sementara anggaran kepresidenan/wakil presiden naik,
> gaji
> anggota DPR juga naik 10 juta tiap bulan.  Jadi apa masalahnya dengan
> peluncuran buku seseorang? Dianggap merusak agama? Berapa orang yang akan
> rusak? karena bangsa ini terkenal gak suka baca ya, jadi saya rasa hanya
> sedikit orang yang membaca buku, termasuk bukunya mas Ulil.
>
> Saya belum pernah baca Sabili, buku2 agama alm ayah juga masih sangat
> banyak
> yang belum saya baca, tafsir Al Azhar masih belum juga beres bacanya, saya
> masih ingin baca tafsir2 lainnya.  Apakah Islib munafik atau tidak, bukan
> sesuatu yang harus saya fikirkan karena saya tidak ikut milisnya atau di
> kegiatan2 kesehariannya.  Yang penting bagi saya menggali Islam untuk
> mengetahui bagaimana hubungan ke berbagai makhluk Allah termasuk manusia
> lainnya, dalam keluarga atau luar keluarga, dan mencoba untuk
> menerapkannya
> secara bertahap setelah tahu.
>
> Ini pendapat saya, mungkin beda dengan pendapat mas Satriyo, bukan masalah
> kan? Karena sekali lagi - perbedaan itu sunatullah.  Yang penting tidak
> memaksakan pendapatnya yang paling benar dan memaksa orang lain untuk satu
> pendapat, jika tidak sependapat dianggap bukan muslim yang bener.  Seperti
> juga obrolan lainnya di milis, masing2 bicara pendapatnya.  Anggota yang
> lain bisa melihat banyaknya pendapat yang bertebaran, tinggal ngambil yang
> cocok dan ngebuang yang tidak cocok.  Kita semua sedang berusaha memahami
> penerapan agama di kehidupan masing2, termasuk juga bagaimana bersikap
> ketika ada peluncuran satu buku ...:-)
>
> salam
> Aisha
> ----------
> From: "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]>
>
> Mas Ary dan Mba Aisha,
> Karena memang saya masih baru dan tentu belum terlalu kenal, ada baiknya
> saya perkenalkan diri ... seadanya. Saya pria berkeluarga, dengan lima
> orang
> putra. sulung akan smp, bungsu masih toddler. sejak hampir 4 th terakhir,
> saya mengemban amanah dari teman baik saya untuk bersama menakhodai sebuah
> layanan dakwah berbasis teknologi. sejak kuliah saya sudah melibatkan diri
> dalam kegiatan mushalla, dan tentu juga di masjid di lingkungan tempat
> saya
> tinggal. saya sendiri mulai kontemplasi tentang hidup ini sejak sekolah
> menengah dan ketika kemudian bersentuhan dengan 'kalangan fundies' begitu
> sementara ada yang menyebutnya saya banyak melek tentang aneka warna dan
> wangi dari saudara seiman baik lokal maupun internasional. saya sendiri
> sempat tinggal selama beberapa tahun semasa sekolah menengah karena
> almarhum
> ayah dapat tugas dari mendiang benny moerdani menjadi atase pertahanan di
> negeri almarhum zia ul-haq dulu menjadi presiden.
>
> ketika kuliah hingga kemudian saya mencari nafkah dan berkeluarga, tidak
> banyak yang berubah dari kehidupan saya. dan belakangan ini saya makin
> bisa
> melihat ke dalam, kekurangan dan kelemahan diri saya, juga keluar, baik
> itu
> diri orang yang lama saya kenal, para aktifis dakwah, juga sosok populer
> 'milik' ummat yang atas izin 4jji saya diperkenankan untuk kenal lebih
> jauh,
> baik pribadi maupun keluarganya. dari pengalaman ini saya mendapat banyak
> hikmah, di antaranya, manusia pasti berubah, sesuai firman 4jji, entah
> menjadi better atau worse. dan memang apa yang mba aisha katakan benar
> adanya, yaitu kita tidak bisa 'terlalu' melihat kehidupan pribadi
> seseorang
> hingga harus seperti acara 'ketok pintu.' dan memang bukan itu yang saya
> tangkap ketika saya mengusulkan untuk tidak hanya 'melihat'
> ide/pendapat/opini seorang ulil yang konon juga sempat menjadi bagian
> kalangan 'fundies' - karena interaksinya dengan sesama sejawat di lembaga
> pendidikan ilmu bahasa arab dan islam milik pemerintah saudi (dulu
> beralamat
> di matraman, sekarang di mampang) - tapi juga melihat peri kehidupannya
> SEBAGAIMANA khalifah umar r.a. dulu pernah menasehati seorang sahabat
> dalam
> perkara pertemanan.
>
> khalifah umar r.a. mengatakan bahwa belumlah dikatakan seseorang itu teman
> dan kenal baik sebelum tidur dan makan bersamanya - tentu tidak dalam
> koteks
> threesome seperti statement mba aisah, totally out of the question. dan
> memang itu benar adanya, karena tidak jarang kita kecewa melihat sikap
> 'teman' atau orang yang 'kita kenal' di kemudian hari ketika mereka
> ternyata
> bukan teman atau bukan orang yang kita kenal. mungkin pepatah 'a friend in
> need is a friend indeed' cocok juga untuk ini. jadi, mba aisha, yang saya
> maksud itu memang mengacu pada perkataan khalifah umar r.a. dan pepatah di
> atas. tentu dalam batas yang wajar, ya. toh banyak kesempatan selain di
> rumah yang bersangkutan ketika kita dikatakan 'makan dan tidur bersama'
> itu.
> dan saya pribadi - bukan hanya karena saya sempat kuliah dan mendalami
> budaya inggris - memang belakangan ini tidak terlalu mudah menyebut
> seseorang itu teman, apalagi 'sohib' atau teman dekat.
>
> lalu mba aisha yang shalihah, ada 4jji juga berfirman (saya kutip bagian
> yang utama, dengan redaksional lepas) "... amat besar murka 4jji atas
> mereka
> yang mengatakan apa-apa yang tidak mereka lakukan..." yang menurut
> pemahaman
> saya dikaitkan dengan statement saya tentang ulil. apakah mungkin
> seseorang
> itu dikatakan 'benar' ketika apa yang ia katakan tidak sama dengan apa
> yang
> ia lakukan? logis bukan? golongan yang seperti itu kan kita kenal dengan
> label 'munafik' bukan? dan saya tidak mengatakan ulil dan teman2
> penghusung
> pemikiran yang mereka klaim 'islam liberal' itu munafik. saya tidak akan
> katakan di sini terperinci data yang saya miliki, karena saya yakin ini
> bukan forumnya, kecuali ingin japri/lopi darat, bisa saya paparkan. bukti
> saya kuat dan sumber saya terpercaya.
>
> tapi baiklah, jika saya 'musti' memaparkan bukti yang ada, saya
> persilahkan
> untuk melihat majalah sabili - mohon jangan apriori dulu - yang membahas
> tentang ulil dan jil beberapa bulan lalu. dalam salah satu bagian liputan,
> ada wawancara dengan seorang paman ulil yang mengatakan bahwa ulil ketika
> ditegur oleh keluarganya atas sikap dan pernyataan2nya yang cenderung
> memperkeruh ukhuwah itu, ulil di antaranya mengatakan, cmiiw bagi memang
> tahu, bahwa salah satu alasan dia adalah dana/uang. mungkin di
> sabilionline
> masih ada arsipnya. dan info yang sama saya dapat dari sumber yang sering
> bergaul dengan ulil.
>
> saya juga mendapat informasi dari mereka - baik awam maupun yang punya
> pemahaman islam (saya tidak akan mengelompokkan atau memakai label
> berstigma) - bahwa perilaku teman2 islib di kalangan mereka, misalnya di
> utan kayu, entah di radio 68h, atau lainnya, tidak mencerminkan seorang
> muslim, kalau tidak dikatakan kufur atau maksiat.
>
> nah, mas ary, kalo mas ingin tahu lebih lanjut, selain tentu bisa japri
> dengan saya, coba lah luangkan waktu untuk bertandang atau bersilaturahmi
> dengan mereka. pasti lah ada satu dua hal yang membuktikan sinyalemen yang
> ada.
>
> buat mas ary dan sekaligus mba aisha, salah satu patokan dalam menentukan
> apakah seseorang itu credible, accountable dan reliable (tentu juga
> responsible) adalah kredibilitas atau keutuhan dirinya, yang tentu
> terlihat
> dari akurnya antara ucapan dan tindakan dia. setuju kan? nah, wajarlah
> kalo
> saya mengusulkan tidak HANYA ide abstrak ulil tapi juga tindak konkrit
> ulil
> - atau siapa saja - yang juga 'dibedah' terlebih untuk memastikan sejauh
> mana yang bersangkutan itu 'utuh' atau tidak. bukankah hal yang sama juga
> dilakukan bukhari dalam menentukan apakah seorang perawi hadis itu bisa
> dipercaya atau tidak: mengenalnya lebih jauh dengan tinggal bersama, yang
> tentu dalam rangkan melihat perilaku kesehariannya.
>
> apa iya saya memberikan kesan sajauh ini bahwa untuk mengenal itu harus
> tahu
> isi hati dan pikirannya secara objektif?
>
> saya tidak mengajak untuk menjadi penilai orang kok mba. apa yang saya
> 'himbau' adalah apa yang memang ada contoh dan praktiknya di kalangan
> pendahulu kita dalam konteks interaksi antar manusia. dan saya setuju
> dengan
> aa gym atau siapa saja dalam hal ini. tapi sekali lagi, baik aa gym maupun
> siapa saja juga manusia biasa yang 'bisa jadi' ... 'kadang kala' tidak
> selalu sama kata dan karya nya.
>
> lalu hubungannya apa ya dng komunitas WM? apa ada yang publik figur
> SEPERTI
> ulil, yang kata-katanya dan tindak-tanduknya jadi konsumsi publik dan
> membuat suasana antar sesama muslim jadi tidak nyaman? kalo ada mungkin
> akan
> saya katakan hal yang sama. tentu lah mba saya paham, tidak mungkin ada
> yang
> serta merta 'open book' tentang kehidupan pribadinya, bahkan yang privat
> sekalipun. buat apa? toh seperti yang sejauh ini kita pahami, buat sesama
> netters,ya apa yang disampaikan akan cukup mewakili jati diri yang
> bersangkutan. jd saya tidak menuntut mba aisah, dan mas ary, buat gantian
> menceritakan sekelumit tentang diri seperti saya di atas.
>
> terakhir mungkin buat mas ary, apa iya mas bisa disamakan antara pembedaan
> 'islam- muslim' dan 'ide ulil-tindak ulil'? maaf tapi saya masih gak bisa
> melihat hubungannya. muslim jelas beda dari islam, karena muslim adalah
> mereka yang mengikuti perintah 4jji (:islam) dan bisa jd mereka tidak bisa
> pas mengikutinya karena berbagai variabel fitrah/manusiawi, sendangkan
> 'islam' sebagai representasi 4jji dalam menunjuki makhluknya pasti pas
> untuk
> diikuti. sedangkan ulil adalah satu entitas, dan mana mungkin dibedakan
> antara perkataan/ide/opini ulil dan tindakan/amaliah (selain
> 'berkata-kata'
> ... yang juga adalah tindakan tapi berupa tindakan lisan)? atau ada yang
> saya miss dari apa yang mas sampaikan.
>
> sekian dulu. maaf terlalu panjang dan mungkin malah bikin bingung ...
>
> Send instant messages to your online friends
> http://asia.messenger.yahoo.com
>
>
>  Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
>
>
>
>  SPONSORED LINKS
>   
> Women<http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Women&w1=Women&w2=Islam&w3=Women+in+islam&c=3&s=42&.sig=_utoqCMIbKdaSUEofBf9bQ>
> Islam<http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Islam&w1=Women&w2=Islam&w3=Women+in+islam&c=3&s=42&.sig=mgyNfMEGmsNgoZBrDIF50g>
>   Women
> in 
> islam<http://groups.yahoo.com/gads?t=ms&k=Women+in+islam&w1=Women&w2=Islam&w3=Women+in+islam&c=3&s=42&.sig=RrkGhYIq4cn4Qbh-WOSt_g>
>  ------------------------------
> YAHOO! GROUPS LINKS
>
>
>    -  Visit your group 
> "wanita-muslimah<http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah>"
>    on the web.
>
>    -  To unsubscribe from this group, send an email to:
>     [EMAIL PROTECTED]<[EMAIL PROTECTED]>
>
>    -  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
>    Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/>.
>
>
>  ------------------------------
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke