> Mungkin saja remaja itu melakukannya di siang hari. Tetapi ngambil 
> kondomnya kan sembunyi2 di malam hari. Bisa saja toh? Malah kemungkinan
> besar akan seperti itu. Dan siapa bilang remaja zaman sekarang kurang
> ngelayapnya di malam hari? Dugem itu apa? Mahasiswa in the kost? Nah mbak
> Mei belum pernah jadi anak kost yah? 8-)

Mbak Wida apa yang anda kemukakan itu benar dan itu fakta yang
menunjukkan bahwa seks bebas telah ada dan terjadi jauh dari ide munculnya ATM
Kondom muncul. Jadi untuk kesekian kalinya mengkorelasikan antara seks bebas
dan ATM Kondom itu kekeliruan besar dalam cara berpikir.


> Saya melihat stimulus bagi anak remaja ke arah seks bebas sekarang ini
> sangat besar sekali mbak. Pernah dengar berita anak SD nonton VCD porno
> dengan pembantunya? Pernah lihat anak SMP mangkal di warnet? Pernah lihat
> dagangan VCD porno di glodok yang tanpa malu-malu itu bahkan bisa dilihat
> covernya yang saru oleh anak SD yang lewat? Stimulus bagi remaja saat ini
> untuk mengarah ke seks bebas itu sangat luar biasa sekali mbak. 
> Seakan-akan generasi muda kita saat ini tengah digiring untuk menuju seks
> bebas di kemudian hari.

Tontotanan dewasa bagi anak-anak jelas ini melanggar
ketentuan, saya sepakat itu untuk dihindarkan. Namun, nonton VCD Porno, Situs 
Porno itu tidak bisa disamakan dengan
keberadaan ATM Kondom dan orang memakai kondom. Ini beda konteks dan beda 
fungsi.
Jika saya nonton vcd porno, bisa jadi saja mendapat stimulus untuk melakukan 
hubungan
seks, tetapi bisa jadi juga  tidak terpengaruh. Tetapi jika saya
ingin memakai kondom maka saya ingin melakukan hubungan seks itu secara
aman, bukan berniat untuk melakukan hubungan seks, karena saya bisa
melakukan hubungan tanpa kondom.

> ATM kondom hari ini memang baru akan dipasang di daerah prost atau daerah
> merah. Tetapi kalau budaya seks bebas itu sudah meraja lela di remaja
> Indonesia? Lalu bukan lagi demi alasan HIV/AIDS ATM Kondom akan 
> dikampanyekan. Tetapi sudah bergeser menjadi supaya anak remaja kita tidak
> hamil ketika melakukan seks bebas pra nikah.

Bagi saya, membeli kondom di supermarket mungkin jauh lebih mudah daripada di 
ATM
Kondom. Kalau hanya untuk emncegah kehamilan, untuk apa pemerintah
menggalakkan program ATM Kondom, terlalu mahal. Saya kira ini sudah
dipikirkan secara matang. Jadi, fungsi kondom jangan direduksi
sebagai sekedar pencegah kehamilan apalagi mendeskreditkan kondom
sebagai pemicu seks bebas pra nikah, akan terlalu sempit perannya.

Istilah daerah merahpun, bagi saya anda telah mendeskreditkan
perempuan yang berada disitu. Daerah merah adalah tudingan miring.
Sama halnya dengan daerah gelap yang mempunyai konotasi negatif untuk
menyebut daerah-daerah prostitusi. Apa mbak Wida pikir yang menjadi pelacur 
adalah
perempuan yang tidak berbudi? Saya kira Itu stigma kotor yang kita tidak
pernah memahami proses kehidupan mereka. Bagaimana dengan fenomena
trafiking, dimana banyak sekali perempuan dan anak yang dilacurkan dan
banyak didaerah prostitusi, apakah mereka masih kita anggap sebagai
orang-orang hitam, merah yang tidak pantas untuk diperhatikan. Kenapa
tidak menggunakan daerah rentan atau beresiko tinggi, atau katakan
saja sebagai tempat prostitusi, itu jauh lebih baik.

> Mendemo Glodok? Seorang diri? Wah konyol dong saya! Lebih baik undang FPI
> saja untuk obrak-abrik penjualan VCD porno itu. Soale polisi juga sudah
> disumpal dengan doku oleh suplier VCD porno itu.

Sebenarnya Pola pikir mbak Wida ini seperti apa sih? heran. anda menolak seks 
bebas tapi
anda melegalkan kekerasan FPI? Lebih baik tidak ada seks bebas tetapi
ramai dengan kekerasan? Nauzubillah,,Perilaku kekerasan FPI adalah perilaku yang
tidak beradab, tindakan yang keliru. Seburuk apapun hukum atau aparat penegak 
hukum,
itulah yang harus kita gunakan. Kita kontrol
bersama-sama kelakuan hakim atau aparat penegak hukum yang korup dan
menyelewengkan wewenang. Disitulah kita bisa belajar menggunakan hukum sebagai
perangkat yang tepat untuk mencapai keadilan masyarakat, bukan lalu
kita lari ke mekanisme kekerasan.

> Solusi? Saya tidak punya solusi apa-apa kecuali memberantas semua stimulus
> yang saya sebutkan di atas. Apapun solusinya yang kita berikan dalam
> rangka pengobatan atau penanggulangan, tanpa menghilangkan semua stimulus
> itu, itu semua akan sia-sia. Wasting time. Wasting money.



> Salam,

salam juga,

Eko Bambang S




> "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 01/12/2006 05:50 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com


> To
> <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> cc

> Subject
> Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah?





>   LM : Bu/Pak Wida inosen sekali :-) sepertinya masalah kondom itu baru
> heboh sekarang. 
>   Kenyataannya kondom itu ada/dijual dimana-mana seperti orang jual 
> permen. Kalo saya bilang, 
>   orang yg membeli kondom suka malu2, bukankah demikian juga perempuan yg
> membeli pembalut, 
>   di warung rokok dengan penjualnya yg pria. ATM kondom sepertinya serupa
> saja dengan ATM softdrink, 
>   ATM rokok, ATM pembalut di bandara. Apakah dengan dengan adanya ATM
> rokok, misalnya menyebabkan
>   anak2 kecil mudah untuk merokok?
>   ATM kondom dimanfaatkan pada malam hari? Oleh remaja? Kenyataannya
> remaja yg melakukan seks, 
>   karena spontanitas, dilakukan pada siang hari, di rumah yg sedang sepi,
> pada kegiatan belajar bersama dengan orang2 yg sudah dikenal. Kalo ada
> remaja yg berkeliaran di malam hari untuk menyatroni ATM Kondom, harus
> dipertanyakan
>   bagaimanakah pendidikan dirumah, kemana ortunya? Kok bisa2nya pada saat
> belajar, dirumah, malahan klayapan ;-)[silakan baca rubrik seks remaja yg
> terbit setiap hari Jum'at di Kompas, diasuh PKBI]

>   LM : Di WM apakah ada yg remaja? Setau saya ATM Kondom di Bandung 
> ditempatkan di dekat daerah prostitusi.
>   'Sosialisasi' pemakain kondom lebih ditujukan kepada usaha pencegahan
> PMS dan HIV/AIDS.
>   Baby Jim Aditya, yg sering disebut ibu kondom, juga melakukan kampanye
> pemakain kondom terhadap supir2 truk
>   Bahwa pada kenyataannya banyak orang yg melakukan seks bebas tapi tidak
> pernah punya kesadaran akan adanya bahaya 
>   mengancam.
>   Generasi muda yg punya jati diri, yg diasuh baik oleh ortunya akan tahu
> mana yg buruk mana yg baik. 
>   Seks bebas yg dilakukan remaja lebih pada hal rasa 'ingin tahu' dengan
> tidak ditunjang ilmu yg cukup.
>   Untuk mendidik remaja kenal seks yg bertanggungjawab bukan dengan 
> menafikan adanya kondom.
>   Di sekolah yg mengajarkan pendidikan seks, masalah kondom juga dibahas.
>   Bukankah di siaran malam televisi, iklan kondom juga merajalela.
>   Jadi, menurut saya, bukan kondomnya yg di larang, tapi perilaku seks yg
> tidak bertanggungjawab itu yg musti dipelajari mengapa dan knapanya,
> kemudian bagaimana cara mencegahnya.
 
>   LM : Tenang saja :-) ATM kondom kan masih baru taraf sosialisasi- 
> percobaan, seperti helm.
>   Kebanyakan kita adalah orang yg senang melarang-larang, benci terhadap
> sesuatu yg kita tidak suka, emosional, lantas
>   destruktif.:-( Tapi tak pernah sedikitpun mengajukan SOLUSI, bagaimana
> gitu caranya mencegah 
>   tindakan berseks yg tidak bertanggungjawab. Mengapa jika anda ingin
> berkampanye masalah ini, 
>   tidak sekalian saja mendemo toko2 di Glodok yg menjual alat peraga seks,
> alat bantu seks. 
>   Atau penjualan buku2 mengenai seks yg bebas.Atau warung2 dekat sekolah
> yg jual kondom, sekalian saja di hancurin :-)).
>   Atau nanti kalo desakan untuk anti ATM kondom menyebabkan huruhara,
> pastinya juga ATM itu ditiadakan.
>   Akibatnya HIV/AIDS akan juga lebih merajalela. Semoga saja tidak!
>   :-)



 
> [Non-text portions of this message have been removed]




> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI :
> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....

> Yahoo! Groups Links



 





> [Non-text portions of this message have been removed]




> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI :
> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links



 








-- 
Best regards,
 Eko                            mailto:[EMAIL PROTECTED]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke