Ada lagi terjemahan yang salah seperti "nisaaukum hartsu lakum" yang diterjemahkan istri-istri kamu adalah ladang bagimu". (QS 2:223)

Apanya yang salah? Salahnya, dalam terjemahan itu adalah setiap laki-laki mempunyai lebih dari 2 istri. :)

Mir'ah = satu istri
Mir'ataani = dua istri
Nisaa' = banyak istri (lebih dari dua istri).

Seharusnya diterjemahkan: "Istrimu adalah ladang bagi kamu". Nah, baru selanjutnya dijelaskan makna "ladang" dalam kaitannya dengan suami.

Memang repot ya kalau bahasa belum setara. Lain lho dengan bahasa Jawa yang memiliki kesetaraan total. Suami atau istri dalam bahasa Jawa adalah "bojo". Suamiku = bojoku; istriku = bojoku. Kalau sudah demikian tak ada istilah "konco wingking" lagi!

Lalu, terjemahannya ke dalam bahasa Jawa: "bojomu iku sawah tumrape awakmu".... Jadi, suami itu sawahnya istri, dan istri adalah sawahnya suami.. :)))

Salam,
chodjim
 

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, May 09, 2006 4:49 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Ilmu pengetahuan dalam Al Qur'an:
Buktikanlah kalau isi Al Qur'an itu salah


Mas Irwan,

Itulah bahayanya jika membaca suatu terjemahan bila penerjemah bukanlah orang-orang yang ahli dalam bahasa si penerjemah itu pula. Kalau saya amati terjemahan Alquran dalam bahasa Indonesia, saya justru melihat si penerjemah itu tidak ahli dalam bahasa Indonesia. Akibatnya, struktur terjemahan itu rusak.

Kalau dalam bahasa Indonesia, "ada" lawan katanya "tidak ada", "banyak" lawan katanya "sedikit". Kaidah dalam bahasa Indonesia tidak pernah menempatkan kata "banyak" lawan katanya "sedikit/tidak ada".

Memang dalam bahasa Arab, QS 4:82 itu disebutkan adanya kata "katsir" yang dalam terjemahan umum artinya "banyak". Namun, kata "katsir" dalam bahasa Arab memang bisa dilawankan dengan "qalil" yang artinya "sedikit" atau "ma fi" yang artinya tak ada! Dan, kata "katsiir" itu juga digunakan untuk menjelaskan kata "ikhtilaaf" itu sendiri.

Jadi, seharusnya terjemahannya adalah:

"Apakah mereka tidak mendalami Al Quran, kalau sekiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka dapati pertentangan-pertentangan di dalamnya".

Kata "katsir" tak perlu lagi diterjemahkan, seperti "mah" dalam bahasa Sunda, atau "lha wong" dalam bahasa Jawa. Itu kan cuma kata penegas semata! Lha, enak dan benar kaidahnya, bukan? Jadi, karena Alquran itu dari sisi Allah, maka kita tidak mendapati pertentangan di dalamnya!

Salam,

chodjim


-

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....




SPONSORED LINKS
Women Islam Muslimah
Women in islam


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke