kaitannya dengan budaya islam, supranatural sangatlah aneh. bangsa
arab terutama arab bedui sejak dahulu tidak mengenal dewa - dewa.
seluruh dewa arab merupakan dewa import, dan 90% dewa2 pra arab
berkonotasi perempuan. bangsa arab bedui adalah bangsa pemuja alam
(naturalis) mereka memuji bulan tapi tidak memujanya. sangat wajar
pujian pada bulan karena bulan di padang pasir bisa tampak sangat
indah, memberikan penerangan tanpa menyengat kulit sebagaimana matahari.

bangsa arab (IMHO) tidak mengenal mantra, sehingga secara pribadi agat
heran dengan ajaran UCAPAN BERULANG (dikenal sebagai dzikir). Bila
bersedia mencermati, untuk mencapai kondisi ekstase atau minimal
konsentrasi, dengan mengucap " wulan guritno " 300 kali sama efeknya
dengan mengucap " subhanaLlah " 300 kali :=)) saya menduga doktrin
ucapan berulang bukan orisinil Islam arab, melihat begitu populernya
perdzikiran di Nusantara, semenanjung melayu dan sebagian china,
Ucapan berulang ini berasal dari India.

pemujaan Latza dan Utza tidak disertai mantra ucapan berulang; bangsa
arab bedui malah sama sekali tidak mengenal dewa dan pemujaan, hingga
penjelasan tauhidyah tentang Allah yang tidak tertangkap indera lebih
mudah diterima di kalangan bedui dibanding masyarakat arab perkotaan
(Mekkah).

secara pribadi saya agak antipati dengan mantra-mantra'an, meskipun
berisi ayat-ayat al-Qur'an.  Budaya arab kurang akrab dengan budaya
mantra dan budaya arab adalah ibu kandung Islam. Bangsa arab menyukai
syair, lebih suka puisi dibanding prosa tapi kurang mengembangkan
musik dan nyanyian. Meski secara pribadi tidak menabukan supranatural,
maksudnya saya percaya ada sisi metafisika sebagai oposisi alam
fisika, ada alam dhohir dan ada alam ghoib ada yang natural dan ada
supranatural. Bagi saya keduanya TIDAK BER-KORELASI.

Sementara TENAGA DALAM merupakan hal natural, semua manusia musti
memiliki kesadaran ada tenaga yang belum bisa dikontrol dalam diri
manusia, yang disebut tenaga bawah sadar, tenaga ini diatur secara
otomatis, seperni tenaga untuk menggerakkan jantung, paru2, usus
besar, denyut otak dsb. Bila semua tenaga ini bisa di kontrol, saya
yakini kekuatannya cukup besar. Nah hubungannya dengan pengobatan,
tabib-tabib arab lebih banyak menggunakan ramuan sebagaimana tabib
indonesia (tanah jawa) dan tabib china. Kemungkinan tabib india,
amerika dan afrika yang menekuni penyembuhan supra-natural. Ilmu totok
dan akupungtur malah sudah dikembangkan sebagai bagian ilmu kedokteran
modern.

IMHO : ruqyah bukanlah kultur islam arab, ini mungkin hasil akulturasi
india, islam dan hindu.

salam
\

Kirim email ke