Terimakasih ya uda respon email saya,  seneng lo pendapat kalian bervariasi 
amat, padahal pertanyaan aslinya sih cuman : JUJUR ga sih?
   
  Mba' Chae,  kalau saya pribadi sih, InsyaAllah selama apa yang saya lakuin 
itu (misalnya : )seperti baik ama tetangga/temen, baik ama saudara, hormatin 
orang tua, baik ama bos/perusahaan dimana kerja, itu sih biasa aja.  (Baik 
sebatas bisa saya lo, blom tentu baik juga buat orang lain).  Dilakuin bukan 
untuk bikin label, tapi saya merasa nyaman kalau bisa begitu, itu aja.  Nah 
kalau pada akhirnya saya dilabelkan sesuai atau seperti perilaku saya, ya itu 
bukan karna diminta atau tujuan tersembunyi, manusia aja yang bikin2.
  Kalau label itu yang menganugrahkan manusia, bisakah itu menjamin saya ke 
Surga???
  Tidak kan?  Tetapi melakukan perbuatan baik juga jujur pada sesama manusia 
itu adalah perintah Allah dan setahu saya itu juga salah satu jalan mengantar 
kita ke surga.
  Kalau emang saya butuh label, saya mau label or ticket ('Free Pass to 
Heaven') dari Allah aja deh, GUARANTEDD 100%.
  Nah untuk ngedapetin label itu kan ga mudah meski saat ngebacanya terkesan 
gampang.
  Banyak hal yang kelihatannya sepele tapi ternyata setelah dibahas, ga abis2 
juga, iya kan.
   
  Benar juga apa kata Mba' Ning, tentang Haram, Makruh, Mubah, Sunah, Wajib.  
   
  Kalau tentang kasus saya,  saya sependapat dengan rekan2 yang sudah memberi 
banyak masukan kepada saya beberapa waktu lalu, yaitu kita seharusnya mendengar 
kata hati terlebih dahulu, karena hati atau Qolbu sudah disetting sedemikian 
rupa oleh Allah agar bisa menjadi tempat penimbang baik dan buruk, dan kita 
harus berjuang mempertahankan apa kata hati. Misalnya hati bilang itu ga jujur, 
ya uda pertimbangkan, klo ga yakin, tukar pikiranlah ama yang lebih arif.  
Kalau kita masuk ke wilayah mubah, bukankah sebaiknya itu ditinggalkan aja, 
cari aman lah.  
   
  Tentang : Bungkus.  untuk urusan duniawi, bungkus itu penting banget lo, apa 
sih yang ga butuh dibungkus?  Tapi  menurut saya lo, yang namanya bungkus itu 
benda kongkrit jadi yang dibungkus itu juga benda nyata.
   
  Kalau yang dimaksud bungkus itu 'baju' jujur, ngapain juga saya buang2 energi 
ikutan milis, kurang kerjaan apa?
   
  Jika kejujuran itu berdampak baik atau buruk ya pasti ada juga,  tapi kan 
tidak semua detail kehidupan kita mesti jujur, kan ada bohong yang dibolehin.  
Seperti bohong untuk mendamaikan permusuhan, memuji masakan yg ga enak menjadi 
enak biar si pemasak bahagia dengan jerih payahnya, hmmm apalagi ya, oya 
melindungi orang yang nyawanya dalam bahaya.
  Kalau ada suatu hal yang mengharuskan kita jujur meski itu berdampak negatif 
(menurut manusia), ya uda harus diterima, karena itu konsekwensi kita memilih 
Allah sebagai Tuhan kita dan Islam sebagai agama kita.
  (Nah saya tuh sedang belajar tentang hal ini, jadi suka cerewet nanya ini dan 
itu, yang mungkin bagi sebagian orang pertanyaan saya ga bermutu, MAAF LO)
   
  Saya mohon maaf jika ada salah2 dalam keterangan saya diatas,  pendapat2 
diatas adalah ingatan saya dari buku2 yang pernah dibaca, cuman maaf ya ga bisa 
ngejelasin dengan detail dalil maupun surat dari Alquran.
   
  

Chae <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Terima Kasih atas penjelasanya Mba Ning;) menurut Mba Ning factor
apakah yang menentukan sehingga sesuatu benda atau perbuatan bisa
dikategorikan sebagai haram, makruh, mubah, sunah, wajib??;)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Saya rasa mbak Dinda ingin tahu, bagaimana hukum perbuatan seperti yang
> mbak Dinda ceritakan di bawah, menurut kacamata syariat. Bukan begitu,
> mbak ? 
> 
> Hukum perbuatan menurut kaidah syar'I kan ada 5 : HARAM, MAKRUH, MUBAH,
> SUNNAH(MANDUB), WAJIB. Nah, perbuatan tadi masuk yang mana..
> 
> Monggo dilanjut. Saya nyelak aja... Tapi masih kejar setoran di kantor
> nih.
> Wass,
> -Ning 
  
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
From:  "Mia" <[EMAIL PROTECTED]>  Add to Address Book  Add Mobile Alert  
Date: Fri, 23 Feb 2007 07:03:32 -0000 
Subject: [wanita-muslimah] Re: JUJUR itu gimana sih??? 
    Wah, ini ngomongin etika bisnis yang ujung-ujungnya bisa dikaitkan 
dengan nilai universal jujur. BTW, praktek korupsi yang umum terjadi 
di jalur pengadaan adalah mark-up, dimana harga tagihan kontraktor = 
harga yang dibayar. Namun secara umum kualitas barang/bangunan 
menurun karena markup atau 'diskon' itu. Kualitas bangunan hanya 
bisa dideteksi kalau ada supervisi independen selama pekerjaan 
berjalan, bukan kalau sudah selese.
  So saya pingin tahu:
- apakah kontraktof tsb karena memberikan diskon dia melakukan 
kualitas penurunan barang yang nggak sesuai kontrak? Kalau barangnya 
sesuai, sejauh mana dia bisa memberikan diskon sehingga masih tetap 
untung atau bisa mengantisipasi harga pasar atau ketiadaan barang?
- apakah perusahaan mengijinkan pegawai menerima diskon dari 
kontraktor? Saran saya, daripada mengijinkan pegawai melakukan itu, 
lebih baik naikin gajinya, atau kaitkan kinerja negosiasi kontrak 
dengan bonus.
  Diskon apapun yang diberikan vendor harus terefleksikan ke buku 
perusahaan. Dan mestinya kepintaran bernegosiasi bisa dikaitkan 
dengan komisi/bonus tahunan. Kalo nggak pegawai pinter cepet 
dibajak perusahaan laen.
  salam
  
> -----Original Message-----
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
> Sent: Friday, February 23, 2007 2:15 PM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: JUJUR itu gimana sih???
> 
> Mba Dinda,
> 
> Apakah masalah jujur atau tidak jujur itu penting bagi anda?? Maksud
> saya begini... ada orang lebih memlih bungkus daripada isi...begitu juga
> dalam konteks jujur...apakah kejujuran selalu berkonotasi positif??
> belum tentu kadang jujur membawa hikmah sebagai isinya tapi kadang juga
> jujur berisi kemudharatan.
> 
> Ini sama dengan kasus ketika Nabi Musa as belajar dari Nabi
> Khidir...jadi saya kembali bertanya pada Mba Dinda?? apakah labelisasi
> kejujuran begitu penting untuk anda??
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "dinda ." <dienda8@> wrote:
> >
> > Chae, kebetulan yang sedang saya bingungkan itu adalah, perbuatan
> itu terkatagori jujur atau tidak? Saya sedang belajar mencari hidup
> dalam kepastian secara islami.
> > Kalau dimata perusahaan tidak rugi, bagaiman saya dimata Allah?
> > 
> > Chae <chairunisa_mahadewi@> wrote:
> > Saya orang awam, cuman sekedar memastikan saja jika anda
> mendapatkan
> > discount apakah perusahaan anda dirugikan?
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "dinda ." <dienda8@> wrote:
> > >
> > > Assalamualaikum Ustadz dan Ustadzah,
> > > 
> > > Saya bingung dengan "JUJUR" begini ceritanya.
> > > 
> > > Saya adalah seorang pegawai yang menerima gaji bulanan dari Bos
> > tempat saya bekerja.
> > > Sesekali Bos tersebut meminta saya untuk meminta jasa kontraktor
> > untuk membangun suatu bangunan. Singkatnya setelah saya bicara dg 
> > kontraktor dan menyampaikan berapa total biaya beserta data2 yg 
> > terperinci untuk apa saja dana tersebut kepada atasan saya tersebut.
> > Disetujuilah lembar proposal dari kontraktor tersebut.
> > > Sesekali saya suka membicarakan masalah pekerjaan dengan kerabat,
> > pada saat dia mengetahui hal ini, dia menyarankan saya untuk negosiasi
> 
> > ulang ke kontraktor tersebut, maksudnya minta discount atau penurunan 
> > harga atau apalah namanya tetapi TAGIHAN RESMI tetap seperti proposal 
> > asli.
> > > Saya setuju untuk renegosiasi tapi ga setuju kalau proposal
> > tagihan beda dengan berapa sebenarnya uang yang saya serahkan, hati 
> > kecil saya bilang itu "Nakal' dan tidak "Jujur"
> > > Tetapi kerabat saya bilang itulah kerja yang sebenarnya, yang
> > penting atasan saya setuju dengan proposal yang diajukan. saya kan 
> > tidak berbohon, itu katanya.
> > > 
> > > Gimana nih??? Mohon bantuan nasehatnya.
> > > Wassalam
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > ---------------------------------
> > > The fish are biting.
> > > Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.
> > > 
> > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > ---------------------------------
> > Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful
> email and get things done faster.
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
> Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design.
> http://us.click.yahoo.com/kOt0.A/gOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
> ----------------------------------------------------------~-> 
> 
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
> .... 
> Yahoo! Groups - Join or create groups, clubs, forums &amp; communities.
> Links
>



         

 
---------------------------------
Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke