komentar di di bawah .
Salam, 
l.meilany
  ----- Original Message ----- 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, April 22, 2008 1:02 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh Mirza Ghulam 
Ahmad'


  1. jadi agama urusannya cuman kalau mati aja ya?

  LM : Itu gunanya KTP dalam keadaan darurat yg terburuk
  2. terus kalau KTP-nya ilang gimana? misalnya ada orang dijambret
  terus dibunuh, termasuk KTP-nya juga diambil sama malingnya.
  walhasil nggak ketauan agamanya apa. paling2 polisi bikin
  pengumuman, ditemukan mayat dengan identitas ini, bagi keluarga
  yang kehilangan bisa melihat di RS ini, tar dari situ keluarganya
  bisa ngeliat dan ngurusin kan?

  LM : Kalo KTP ilang berarti nggak punya KTP, tanpa identitas, kalo mati di 
hutan ya terserah yg menemukan mau diapain. Dalam hal ini saya ngomongin 
manfaat [kalopunya ]KTP.
  3. jaman Nabi dulu juga gak ada KTP kok

  LM : Menurut saya tahun 2008 adalah sebaiknya meneladani bukan meniru Nabi. 
Kalo meniru sengsara, nggak bisa ngimel, nggak boleh nonton tv, nggak pake 
listrik., nggak boleh denger radio, musti jalan kaki.Mungkin mirip orang badui. 
Tapi kalo memang mau begitu ya gak pa-pa, mungkin hidup lebih tenang :-)) Di 
pesantren Rufaqa  juga gak boleh lihat tv, nggak boleh denger radio.

  salam,
  --
  wikan

  2008/4/22 L.Meilany <[EMAIL PROTECTED]>:
  >
  > Nimbrung :
  > 1. Agama itu perlu dicantumkan di KTP, surat2 keterangan jati diri yg
  > dibawa-bawa.
  > Manakala mati mendadak jauh dari keluarga, nyasar di pedalaman hutan,
  > lantas gimana diperlakukan.
  > Kalo islam kan musti cepet2 dikubur, disolatkan, orang kristen masih bisa
  > lama nunggu bala bantuan.
  > Kalo budha dibawa ke krematorium, dibakar habis abunya disimpan di guci
  > untuk diingat-ingat.


   

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to