Nimbrung :

Komentar pak Wawan ini ajaib :-)
Kalo saya jadi moderator saya harus peringatkan, kasar nih...
Cerita gajah itu kaitannya dengan orang yg buta.
Kalo nggak buta yg bukan gitu ceritanya.

Begini , saya mengumpamakan diri saya buta sejak lahir
Orang buta, tentunya kenal dengan benda2 [ kecil ] sekelilingnya.
Suatu saat saya dan orang2 buta itu diajak 'melihat' gajah.
Apa yg dikatakan tentunya apa yg ia dapat 'lihat' [diraih] dipadankan dengan 
apa yg ia
pernah 'lihat'. 

Orang buta yg menyentuh kaki gajah bilang ; gajah itu seperti tiang rumah, 
besar kokoh
Yg mnyentuh ekornya bilang gajah itu seperti tali.
Yg pegang badannya bilang, gajah itu seperti tembok rumah, kasar.
Yg pegang taringnya bilang, gajah itu seperti pisau.

Itulah kebenaran masing2.
Kebenaran yg sejatinya apabila mereka diajak 'membayangkan' - ilmu ukur ruang 
gitu kali.
Ada 'penunjuknya'- ada pencerahan.
Disuruhlah orang buta itu membayangkan bahwa panjang gajah adalah 12 langkah 
lebar.
Tinggi gajah adalah mereka saling berdiri antara mereka, begitulah tingginya.
Di bagian belakang ada ekor yg serupa tali. [ bisa kali bayangkan taroklah 
mereka sudah pernah pegang kucing]
kakinya itu adalah yg dibilang tiang.
Buta dalam kisah gajah itu analoginya dengan 'kegelapan'.

Makanya islam juga gitu, Lha wong Allah sendiri 'kebenaran sejati' mengatakan 
bahwa Ia Maha Lemah Lembut, bahwa Ia
tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah.
Tapi, masak sih ada sekelompok orang bertindak dengan alasan kebenaran dengan 
mengatasnamakan Allahu Akbar.
Padahal Allahi tidak mengisyaratkan demikian.

salam, 
l.meilany


----- Original Message ----- 
  From: wawan wawan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, April 29, 2008 9:24 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Analogi yang ngga sebanding, mau nanya


  On 4/26/08, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  >
  > Ada yang ingin saya tanyakan ke mbak Sriwening,
  > Analogi gajah hanyalah ingin menunjukkan bahwa untuk suatu masalah, antara
  > manusia yang satu dengan yang lain ada perbedaan persepsi (penafsiran).
  > Lha
  > dengan panca indera yang mempunyai pembanding yang dapat diukur manusia
  > lain
  > (misalnya seperti selang air, semua orang tahu seperti apa itu selang
  > air),
  > apa lagi kalau menggunakan akal dan hati. Dua hal yang abstrak, sehingga
  > penafsiran orang makin tidak bisa diukur tingkat kebenarannya. Kisah orang
  > buta dengan gajah ya jangan diartikan harfiah karena itu adalah kiasan
  > tentang persepsi yang berbeda antara orang yang satu dengan yang lain
  > mengenai masalah yang sama-sama tidak diketahui ujudnya.

  Tapi pertanyaan saya adalah: di antara berbagai perbedaan di antara umat
  > Islam itu yang mana yang benar karena semua sama-sama mengatakan bahwa
  > sikap
  > dan perbuatan mereka itu sudah sesuai dengan Qur an dan hadits. Mohon
  > pencerahan.

  pak KM, sy bukan asisten nya mbak sri, apalagi mbak sri sendiri :)

  sebelum kita menuju ke orang2 yg berbedapenafsiran,

  kira2 apakah gajah dan selang tsb sudah ada definisi bakunya?
  maksud saya, bahwa ini hewan ini adalah gajah, hewan ini adalah kucing ,
  dan seterusnya.?

  demikian juga jika ada spesies baru, siapa yg boleh menentukan
  penamaan nama, golongan, dan kelas2nya ?

  mungkin sy bisa tanya ke pak KM soal penyakit.
  jika ada virus/penyakit baru , kira2 siapa yang akan menetukan
  golongan, jenis, akibat2nya, dan bahkan nama virus/penyakit baru ini ?

  apakah pak KM, atau yg baru lulus S1 kedokteran, atau bahkan saya sendiri
  ( yang kalo demam dikit aja bingung ini typus,infeksi atau keracunan
  jengkol)?

  apakah boleh menentukan nama nya sendiri2, menentukan obatnya, dan menulis
  resep
  sendiri juga ?
  atau bahkan
  terus mempublikasikan ke komunitas kedokteran
  seluruh dunia ?

  siapa yg menentukan bahwa ini adalah gajah, ini adalah selang , ini virus
  HIV, ini virus flu burung dst ?

  sehingga ketika ada 2 orang awam , atau buta,yg bilang itu adalah macan,
  dan yg lain bilang
  itu kambing , kita bisa katakan orang itu ngawur, karena jelas2 binatang itu
  adalah
  seekor gajah.

  demikian soal Islam,
  ada metode ilmiah ,kaidah dan urut2an proses tertentu yg harus
  diikuti.,disiplin dan konsisten.
  jelas sy akan dicap ngawur jika sy menentukan pilek itu turunan dari virus
  HIV.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to