Ce'mia = OmCon????? weleh..weleh... 
   
  Omcon Dagelan Lo sukses yaaa....

"L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Numpang nyelak dan curhat :
Jadi kalo Mia menganggap Pak Arcon bermain peran/boong2-an demi mengaduk aduk 
perasaan orang lain, 
apakah memang benar dan mengapa hal ini juga tidak disangkakan pada pak Satriyo?
Dua2-nya sama2 bermain peran dengan sempurna, yg satu memancing-pengumpan yg 
satu kena.
Artinya sama2 -anggap saja obrolan di milis biar rame.

Pak Arcon di milis ini pada beberapa topik tertentu mengesankan seorang 
provokator [ saya serius], kalimat2, pernyataannya selalu bernada provokatif. 
Jadi bukan sekedar ber role playing.
Bukan cuma kepada Pak Satriyo tetapi kepada beberapa orang.
Dari perkara yg mungkin banyak nggak tahu, karena atau sudah melebar bahasannya 
sampai urusan lain2, imunisasi, vaksinasi, pajak dll.
Sayangnya Pak Satriyo adalah seorang yg mudah tersulut, temperamental kalo ada 
yg tak sejalan. Saya juga serius menyatakan ini.
Mungkin liburan 30 hari ia bisa lebih sabar, kalo ada yg ngomongnya dirasa 
menyakiti ya cuekin.
Contohlah member yg lain yg bisa menahan diri, istighfar sajalah
Atau mungkin member2 yg kena disangka 'hobi melihat pertumpahan darah' itu bisa 
ikhlas nerima tuduhan ini.
:-))
Menurut saya ngobrol di milis itu juga bukan sekedar iseng, kalimat yg 
terucapkan itu juga harus disikapi serius, bertanggungjawab
(Beberapa waktu lalu yg tak bisa hilang2 dari ingatan saya adalah ungkapan 
'cis!' dari pak Arcon.
Bagi orang yg dituju diartikan/yg tersirat adalah perbuatan 'meludahi'.
Kalo kata Herni omongan di WM ibarat ngobrol di warkop, maka gimana gitu 
rasanya kalo ada yg lagi ngomong kemudian
di 'cis!....di ludahi....oleh pak Arcon?

Sedangkan 'cis' yg saya tahu bukan di ludahi tapi dicemoohkan, disepelekan, 
direndahkan.
Meski beda maksudnya tapi akibatnya tetap sama2 menyakitkan selain pada ybs 
juga bagi saya/yg tidak dituju
Tapi kan saya belajar menahan diri, biar sajalah yg kena 'cis' juga nggak 
meributkannya, meski akhirnya curhat ke saya.....
Yg saya dapat cerna : Kok ya pak Arcon itu tidak suka pada seseorang yg 
mengungkapkan pendapatnya yg beda dengannya?
Sampai diludahi segala. Tapi saya dan semua member WM juga diam saja.
Padahal menurut saya itu serius menghina, masa sih beda pemikiran kok 
diludahin!)

Jadi kalo kemudian saya menanyakan soal 'keadilan-obyektivitas' mengapa hanya 
'Pak Satriyo yg tidak diditoleransi' - seharusnya kan 
judulnya 'posting Arcon dan Satriyo yang tidak ditoleransi'
Ini baru sip
:-)))) 

Salam, 
l.meilany

----- Original Message ----- 
From: Mia 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Friday, April 25, 2008 11:06 PM
Subject: POSTING SATRIYO YANG TIDAK DITOLERANSI {Re: Kebenaran Re: 
[wanita-muslimah] Re: Heran}

Pak Irwank,
Kalo diperhatikan pola Satriyo ini dari dulu, dia nggak bisa 
berhadapan dengan kesadarannya sendiri, yang terefleksikan di 
tulisannya, yang ada cuma nafsu mau menang, sekalipun kalau kata2nya 
dihaluskan.

Arcon kan lagi melakukan role playing selama ini, jangan salah. Dan 
berhasil, karena itu Satriyo keluar aslinya.

Kalau Pak Irwank cukup jeli memperhatikan postingan Arcon, dia nggak 
spesifik 'memfitnah atau menyakitkan' seseorang. Sebagian kita 
memang bisa digolongkan 'demen liat pertumpahan darah' wong 
kekerasan adalah inheren dengan sifat manusia, buktinya pelem 
horor/violent laku. Kalau ada kecelakaan jalanan macet karena pada 
nonton. 

Tapi perhatikan postingan Satriyo, spesifik HANYA kepada Arcon, 
bahkan kata 'mati' ditandakutipkan khusus dan diplesetkan, seolah 
menyembunyikan padahal konteksnya memang mengancam seseorang secara 
fisik dan spesifik. Yes, he is deadly serious, kalau dia nggak 
melakukan itu soal lain.

Kalau sudah jelas begini, sebaiknya Pak Irwank dan mba Mei jangan 
kebingungan atau memaksakan diri ingin obyektif nggak berat 
sebelah. Setiap orang kan sudah ada bagian masing-masing, Arcon lah 
yang kena ancam (karena resiko role playing itu), Satriyolah yang 
malah mengancam fisik. Pak Irwank nggak bisa menyimpulkan begitu 
saja Arcon berlagak lugu, mungkin saja dia memang mengekespressikan 
kekagetannya karena diancam. Kedua karakter ini berbeda dan 
treatmentnya mesti berbeda, barulah kita bisa bersikap adil.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> IMHO, ente terlalu serius bos.. bahkan bercandaan ente memasukkan 
unsur/
> kalimat ancaman.. Itu yang ditanyakan Bos Dwi dan diektingi Arcon 
dengan
> sikap merasa (seperti) diancam..
> 
> Insya Allah, gw ngerti ente cuma bermaksud bercanda.. tapi ya itu 
tadi..
> rasanya
> gak pas aja.. malah jadi bahan dilecehin jadinya, bos.. itu juga 
kalo
> pendapat
> gw diterima.. kalo gak, silahkan jalan dengan apa adanya ente.. :-)
> 
> Dalam batas tertentu adaptasi itu perlu..
> CMIIW..
> 
> Wassalam,
> 
> Irwan.K

[Non-text portions of this message have been removed]



                           

       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke