--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "achmad chodjim" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Saya setuju... Ki Bina. Tolong dijelaskan QS 10:100 itu dengan bahasa 
yang sederhana agar mudah ditangkap maknanya oleh pembaca milis ini. 
> 
> Mohon maaf mulai sore ini saya tak aktif dulu di milis hingga 
pertengahan mei karena saya sedang mempersiapkan makalah untuk The 
Third International Postgraduate Consortium on Accounting di 
Universitas Brawijaya Malang pada 8-9 Mei ini. Pada konsorsium itu saya 
sebagai salah seorang nara sumber "Intuition: Driving Our Business".
> 
> Wassalam,
> chodjim
--->

Baik-baik Ustadz, semoga saja yang saya salin berikut dapat mudah 
dimengeri. Tulisan ini saya buat sambil bersedih hati mendengarkan 
ceramah Amir MMI yang menjelaskan Islam harga mati... sehingga bagi 
orang Islam itu Hidup yang paling penting itu Syariat Islam. Syariat 
Islam itu harga mati.. tidak ada syarat... [berarti tidak boleh berolah 
akal dan pikiran, ya?].

QS 10-100 (Yunus 100) tentunya diawali paling tidak ayat 99 sbb:
Dan kalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orng di muka bumi 
seluruhnya. Apakah engkau HENDAK MEMAKSA manusia supaya mereka menjadi 
orang-orang mukmin?

100: DAN TIDAKLAH seseorang BERIMAN melainkan dengan IZIN ALLAH, dan 
Allah MENIMPAKAN KEHINAAN KEPADA ORANG-ORANG yang tidak MEMPERGUNAKAN 
AKALNYA.

Sebetulnya ada dua ayat lagi yang lebih menegaskan ayat 100 itu yi ayat 
101 dan 102, yang kemudian ditutup oleh ayar 103 pada bahasan tentang 
mempergunakan akal dan pikiran itu sbb: "Kemudian KAMI selamatkan rasul-
rasul kami dan orang-orang yang beriman. Demikianlah HAK KAMI 
menyelamatkan orang-orang mukmin.

Rasanya tanpa diulas pun sudah jelas betapa TUHAN menciptakan manusia 
itu sebagai makhluk berakal. Dan dengan akal itu diberi kebebasan 
memilih untuk beriman atau tidak. Maka Allah menyatakan "...kalau 
Tuhanmu menghendaki..." bukan berarti Tuhan menghendaki adanya orang 
tidak beriman, tetapi manusialah yang dibebaskan berkehendak jadi 
mukmin atau yang selainnya, maka tidak ada orang beriman kecuali atas 
IZIZIN ALLAH... bukan take for granted.... Tuhan menyiptakan si fulan 
atau si badu yang mukmin, kemudian si iblis itu ingkar! Tapi ya memang 
Iblis menghendaki untuk ingkar. [QS 2: 30-34] --> Iblis dinyatakan oleh 
TUHAN termasuk olongan orang-orang yang KAFIR, lho.. bukan musyrik... 
hehehehe... mengingkari keimanan karena tidak mempergunakan akalnya 
yang telah nyata-nyata ditunjukkan bukti, bahwa Adam lebih 'tahu' dari 
mereka karena QALAM Tuhan... dan itu akal... LOGOS.. LOGY..

Kemudian di ayat 100 jelas dikemukakan.. bahwa Allah akan menimpakan 
kehinaan kepada orang-orang yang TIDAK MEMPERGUNAKAN AKALNYA.. lho kan? 
Jelas kan? maka simpulannya ya ada di at-Tiin ayat 4 - 5. Maka sudah 
siapkah kita menjadi bagian at-Tiin ayat 5 jika tidak mau menggunakan 
akal dalam rangka mewujudkan at-Tin ayat 6-7 sembari meyakini ayat 8?

--------------------
Weleeeeh.... apa sih kamu ini Bina? Ilmumu belum cukup.... sana belajar 
lagi... ber-Iqra' lagi... membaca alam semesta.... bacalah lagi tanda-
tanda...   
---------------------

Bina Smara Santa
----------------

Kirim email ke