Ki Binasmara,
Andai ada orang yang tidak beriman, dalam arti atheist, namun dia 
sangat menggunakan akalnya untuk menggali ilmu-ilmu duniawi (ilmu 
fisika bahkan ilmu filsafat), bagaimana kedudukan orang seperti ini 
menurut ayat-ayat yang telah Ki Bina jelaskan dibawah. Jelas, dalam 
dunia (materialis) ini, orang ini menggunakan akal sehingga dia 
tidak "dihinakan" (sesuai dengan QS10:100). Lalu apakah orang ini 
termasuk orang yang "tidak diselamatkan" karena tidak mukmin 
(QS10:103) ?

Mohon pencerahan.

wassalam,
Lina
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "binasmara" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>

> --->
> 
> Baik-baik Ustadz, semoga saja yang saya salin berikut dapat mudah 
> dimengeri. Tulisan ini saya buat sambil bersedih hati mendengarkan 
> ceramah Amir MMI yang menjelaskan Islam harga mati... sehingga 
bagi 
> orang Islam itu Hidup yang paling penting itu Syariat Islam. 
Syariat 
> Islam itu harga mati.. tidak ada syarat... [berarti tidak boleh 
berolah 
> akal dan pikiran, ya?].
> 
> QS 10-100 (Yunus 100) tentunya diawali paling tidak ayat 99 sbb:
> Dan kalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orng di muka 
bumi 
> seluruhnya. Apakah engkau HENDAK MEMAKSA manusia supaya mereka 
menjadi 
> orang-orang mukmin?
> 
> 100: DAN TIDAKLAH seseorang BERIMAN melainkan dengan IZIN ALLAH, 
dan 
> Allah MENIMPAKAN KEHINAAN KEPADA ORANG-ORANG yang tidak 
MEMPERGUNAKAN 
> AKALNYA.
> 
> Sebetulnya ada dua ayat lagi yang lebih menegaskan ayat 100 itu yi 
ayat 
> 101 dan 102, yang kemudian ditutup oleh ayar 103 pada bahasan 
tentang 
> mempergunakan akal dan pikiran itu sbb: "Kemudian KAMI selamatkan 
rasul-
> rasul kami dan orang-orang yang beriman. Demikianlah HAK KAMI 
> menyelamatkan orang-orang mukmin.
> 
> Rasanya tanpa diulas pun sudah jelas betapa TUHAN menciptakan 
manusia 
> itu sebagai makhluk berakal. Dan dengan akal itu diberi kebebasan 
> memilih untuk beriman atau tidak. Maka Allah menyatakan "...kalau 
> Tuhanmu menghendaki..." bukan berarti Tuhan menghendaki adanya 
orang 
> tidak beriman, tetapi manusialah yang dibebaskan berkehendak jadi 
> mukmin atau yang selainnya, maka tidak ada orang beriman kecuali 
atas 
> IZIZIN ALLAH... bukan take for granted.... Tuhan menyiptakan si 
fulan 
> atau si badu yang mukmin, kemudian si iblis itu ingkar! Tapi ya 
memang 
> Iblis menghendaki untuk ingkar. [QS 2: 30-34] --> Iblis dinyatakan 
oleh 
> TUHAN termasuk olongan orang-orang yang KAFIR, lho.. bukan 
musyrik... 
> hehehehe... mengingkari keimanan karena tidak mempergunakan 
akalnya 
> yang telah nyata-nyata ditunjukkan bukti, bahwa Adam lebih 'tahu' 
dari 
> mereka karena QALAM Tuhan... dan itu akal... LOGOS.. LOGY..
> 
> Kemudian di ayat 100 jelas dikemukakan.. bahwa Allah akan 
menimpakan 
> kehinaan kepada orang-orang yang TIDAK MEMPERGUNAKAN AKALNYA.. lho 
kan? 
> Jelas kan? maka simpulannya ya ada di at-Tiin ayat 4 - 5. Maka 
sudah 
> siapkah kita menjadi bagian at-Tiin ayat 5 jika tidak mau 
menggunakan 
> akal dalam rangka mewujudkan at-Tin ayat 6-7 sembari meyakini ayat 
8?
> 
> --------------------
> Weleeeeh.... apa sih kamu ini Bina? Ilmumu belum cukup.... sana 
belajar 
> lagi... ber-Iqra' lagi... membaca alam semesta.... bacalah lagi 
tanda-
> tanda...   
> ---------------------
> 
> Bina Smara Santa
> ----------------
>


Kirim email ke