Oleeee sio Sayang Sayangeeeee..
Kalau melihat pernyataan pers HTI..ada 1 paragraph yg
menimbulkan implikasi HTI tidak menolak akan adanya 
kekerasan
perhatikan :
Tapi, Hizbut
> Tahrir Indonesia bisa memahami bila ada sebagian anggota
> masyarakat
> bertindak sendiri, yang mungkin karena didorong oleh rasa
> kesal yang
> memuncak melihat kelompok yang sudah dinyatakan sesat oleh
> Bakorpakem,
> namun nyatanya tetap bebas bergerak. Tindakan anarkis
> seperti itu
> mestinya tidak perlu terjadi, bila aparat pemerintah
> bertindak tegas
> dengan segera melarang dan membubarkan Ahmadiyah.

Kalimat diatas.."TAPI HTI BISA MEMAHAMI BILA ADA SEBAGIAN
ANGGOTA MASYARAKAT BERTINDAK SENDIRI..BLA..BLA..BLA ILA
AKHIRRR..."....seharusnya HTI bikin pernyataan HTI tidak bisa
memahami kenapa anggota masy..bertindak sendiri..biarkan
masalahnya diseleaikan oleh pihak hukum yg terkait...


Olee....ee sio sayangeeee.....kata memahami...memang tidak
bisa diartikan menyetujui...tapi kata memahami adalah bentuk
halus dari kata menyetujui secara diam2......
contoh :
Oleeee..sio sayangeee..., bapak memahami kamu nak..kalau kamu
terpaksa membunuh si Marjo..penjual kacang itu....


Salam mesra


--- Tana Doang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> AB mana jawabannya ? Sio, ini beta ulangi nyong:
> Yaa-ayyuhal ladziyna aamanuw in jaa-akum faasiqun binabain
> fatabayyanuw an tushiybu qawman bijahaalatin fatushbihuw
> 'alaa maa fa'altum naadimiyn (S. al-Hujuraat, 49:6),
> artinya:Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang
> fasiq dengan annaba', maka lakukanlah tabayyun, jangan
> sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada
> suatu kaum, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu.
> 
> Ole sio sayange, AB membawakan annaba', bahwa Hizbut Tahrir
> Indonesia menyetujui perlakuan kekerasan terhadap anggota
> penganut agama qadiyaniyah.
> 
> Sio, beta mengadakan tabayyun (klarifikasi) dengan menunjuk
> referens dari Pernyataan Hizbut Tahrir Indonesia, sebagai
> berikut:
> 
> Nomor : 130/PU/E/04/08
> Jakarta, 30 April 2008 M
> 
> PERNYATAAN
> HIZBUT TAHRIR INDONESIA
> Tentang
> "Anarkisme Terhadap Ahmadiyah"
> 
> Dalam beberapa hari terakhir, terjadi tindak anarkisme atau
> kekerasan
> terhadap bangunan milik Ahmadiyah, di antaranya di desa
> Bojong Asih
> Kecamatan Parakan Salak, Sukabumi. Terhadap kejadian ini,
> Hizbut Tahrir
> Indonesia menyatakan:
> 
> 1. Menolak tindakan anarkisme atau kekerasan terhadap
> Ahmadiyah, karena
> tindakan anarkisme atau kekerasan ini tidak akan
> menyelesaikan masalah.
> Sebaliknya, akan menguntungkan Ahmadiyah dan para
> pendukungnya, untuk
> kemudian digunakan meraih simpati dan dukungan.
> Penyelesaian yang tepat
> adalah pemerintah harus segera mengeluarkan keputusan untuk
> melarang dan
> membubarkan Ahmadiyah. Selanjutnya, mengajak Jamaah
> Ahmadiyah untuk
> kembali kepada agama Islam yang benar (rujuk ilal haq).
> Tapi, Hizbut
> Tahrir Indonesia bisa memahami bila ada sebagian anggota
> masyarakat
> bertindak sendiri, yang mungkin karena didorong oleh rasa
> kesal yang
> memuncak melihat kelompok yang sudah dinyatakan sesat oleh
> Bakorpakem,
> namun nyatanya tetap bebas bergerak. Tindakan anarkis
> seperti itu
> mestinya tidak perlu terjadi, bila aparat pemerintah
> bertindak tegas
> dengan segera melarang dan membubarkan Ahmadiyah.
> - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
> - - - - - - - 
> - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
> - - - - - - - 
> - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
> - - - - - - - 
> 
> Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia
> Muhammad Ismail Yusanto
> Hp: 0811119796
> Email: [EMAIL PROTECTED]
> 
> Ole sio sayange, AB diberi kesempatan untuk membuktikan
> dirinya bukan orang fasiq dengan membantah pernyataan HTI
> di atas itu, tentu dengan referens yang valid. Beta
> menunggu.
> 
> La Tando (Muammar Qaddhafi), yang menunggu bantahan dengan
> referns yang valid dari AB
> 
> 
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Ahmad Badrudduja 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Thursday, May 08, 2008 12:18 PM
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] Dakwah AB-->Re: Pengalaman
> Kristen terjadi pada Islam sekarang
> 
> 
>   Mas Agus,
>   Ada banyak kalangan Islam yang enggan atau tak suka sama
> sekali Islam disebut sebagai budaya. Saya bisa memaklumi
> sikap seperti itu. Mereka khawatir jika Islam disebut
> sebagai budaya maka akan berubah terus, sebab watak budaya
> memang berubah dan relati serta kontekstual.
>   . 
>    
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 



      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ

Kirim email ke