Ya gak selalu Mia,
Tergantung situasinya :-)

Perempuan berjilbab yg naik bus berdesakan gak bisa gitu menuduh 
laki2 yg mendesak, menyenggol dia sebagai tindakan melecehkan, meskipun mungkin 
memang 
maksud laki2 itu memang mau nyenggol2. Tapi mungkin juga enggak.

Bawaannya bagi perempuan itu ya jadi jengkel, mau ngomel marah pada siapa?
Di buku teenlit yg saya numpang baca di gramedia malahan ada kisah 
tentang muslimah remaja yg ketemu 'pacar' di atas bus, ya lantaran berdesakan.
:-)
Salam, 
l.meilany


  ----- Original Message ----- 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, July 29, 2008 5:15 PM
  Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir


  Yang kudu disalahin yang ngledekin dong, habis siapa lagi?
  Yang dibilang mba Herni, melepaskan diri dari rasa serba-salah, 
  adalah memperlebar pilihan2 kita sendiri, melihat pilihan2 lain, 
  bahwa kebanyakan orang nggak bersalah, kita nggak bersalah, yang 
  salah ya orang yang jahil, suka ngledekin orang lain nggak jelas.

  Ini untuk berlaku adil kepada diri sendiri. Pada waktu yang 
  bersamaan kita berlaku adil kepada orang lain, yaitu menyalahkan 
  orang2 yang suka jail, ngeledekin dan nglecehin. 

  Itu menjawab pertanyaan mba Fani tentang siapa yang kudu disalahin. 
  Cukup jelas, mba?

  sala
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Fani Noviyani 
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Assalamualakum...
  > Klo begitu jadi serba salah dong?
  > Tertutup salah...terbuka sedikit salah...apalagi yg memang sengaja 
  memamerkan ya?
  > Pengalaman pribadi aku sebagai seorang muslimah yg Alhamdulillah 
  sdh menjalankan kewajiban wanita untuk menutup auratnya dan di ikuti 
  dgn sikap seorang wanita muslimah yg berjilbab terkadang masih saja 
  jadi korban kejahilan lisan "mereka", kenapa aku bilang "korban" krn 
  aku sangat tidak nyaman "dijahilin" secara lisan begitu. Klo 
  diladenin semakin menjadi biasanya...jadinya ya aku pura2 tidak 
  menghiraukan saja, anggap "mereka" seperti kambing congek aja. Aku 
  pikir untungnya (masih ada untungnya niy) masih secara lisan ya...klo 
  sdh secara fisik mungkin bogem mentah yg bebicara krn sdh sangat 
  keterlaluan, Alhamdulillah jgn sampai deh, bisa panjang urusannya.
  > Sekarang pertanyaannya siapa yg pantas disalahkan atas leceh 
  melecehkan ini?
  > 
  > 
  > 
  > ----- Pesan Asli ----
  > Dari: Suraiya Kamaruzzaman <[EMAIL PROTECTED]>
  > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  > Terkirim: Senin, 28 Juli, 2008 15:06:18
  > Topik: Re: [wanita-muslimah] Pelecehan seksual kian marak di Mesir
  > 
  > 
  > Halo Mbak...
  > 
  > Perkenalkan, saya anggota lama WM yang lebih sering mengikuti 
  diskusi 
  > tanpa ikut nimbrung.
  > 
  > Pengen ikutan nimbrung. Menurut saya, perempuan menggunakan baju 
  > tertutup rapat bukan berarti secara otomatis tidak akan mengalami 
  > pelecehan.. Malah ada beberapa teman laki-laki yang mengatakan 
  > justru yang tertutup itu bikin penasaran, bikin pengen menggoda.
  > 
  > Di daerah saya tinggal, saya sering melihat teman2 perempuan 
  yang 
  > memakai busana muslimah yang cukup memenuhi standar WH (berjilbab 
  > besar, kemeja besar atau baju kurung, memakai rok lebar) ternyata 
  > tetap mengalami pelecehan. Misalnya begini " Adik..!!. adik..!! 
  > suit...suit. Adik..!! Assalamualaikum, dijawab cinta tidak dijawab 
  > dosa... " Nah, lho...
  > 
  > Di Hongkong (bagian Timur engga ya :)), saya sering lihat banyak 
  > mahasiswi berpakaian seksi kalo musim panas. Tapi juga kagak pernah 
  > ada yang nowel2 atau panggil "adik.. adik.. suit....suitt. .."
  > 
  > Peace,
  > Suraiya K.
  > 
  > On Jul 22, 2008, at 11:28 AM, Fani Noviyani wrote:
  > 



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke