Kalo menurut saya, bisa saja. Makanya saya sangat mendukung mal-mal yang menyediakan mushola yang bagus dan nyaman seperti di Plaza Senayan dan Senayan City. Sehingga sebagai seorang Mal-goers, saya tetap bisa melaksanakan shalat dengan nyaman dan damai. Bahkan terkadang mushola di mal itu sangat nyaman sehingga saya betah berlama-lama di mushola mal.
Saya kadang terharu pada pengunjung mal yang masuk ke mushola. Ada yang ketika dia belum menggunakan mukenanya, pakaiannya hanya pakai tanktop dan celana selutut, tapi dia meluangkan waktunya untuk tetap menunaikan shalat. Saya terharu dan salut. Apalagi ketika dia shalat, terlihat dia tdk terburu-buru. Sepertinya dia shalat, karena dia memang ingin shalat, bukan karena ada laskar whatever yang siap mencambuknya kalau dia ga shalat. Indahnya ... Kalau ada yang ndak mau shalat, ya biarkan saja. Kan nanti urusan dia sama Allah. Zakat juga gitu. Kalau mau berzakat, ya silakan. Jangan dihalang2in, jangan pula disama-samain zakat dengan pajak. Zakat ya zakat, pajak ya pajak. Pengelola zakat pun harus didukung agar terus meningkatkan pelayanannya agar para wajib zakat dan penerima zakat dapat merasakan manfaat dari zakat. Kalau ada yang ga mau bayar zakat ... ya biarkan saja. Saya kok percaya mereka yang dalam hartanya ada yang bukan haknya, akan diambil dengan cara-Nya sendiri kok. Masih percaya Allah itu Maha Adil kan? Saya sih percaya banget. Fer! On 8/5/08, wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > coba kata berjilbab diganti dg sholat, atau zakat. > mungkin bisa diterapkan juga ? > > > > On 8/5/08, Ferona <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Kalau perempuan berjilbab yakin bahwa berjilbab itu adalah kewajiban, > > maka berjilbablah. Berjilbablah sesuka hati, mau pendek, mau panjang, > > mau yang hitam-hitam atau pun mau yang warna-warni. Mbok ya jangan > > dilarang. > > > > Kalau ada juga perempuan yang tidak mau pakai jilbab, ya jangan juga > > donk dilarang-larang. Gak pake jilbab kan ga ngerugiin orang lain toh? > > Pake jilbab juga ga ngerugiin orang lain. Sama-2 ga ngerugiin siapa2, > > ya udah jalan aja sendiri sesuai keyakinan masing2.. gak usah > > dipaksa-paksa-lah. > > > > Bisa ndak kayak gitu? >