kalau saya lihat dari kasusnya mbak mia
kita ini masih "kurang ramah" dengan pendatang
jadi terlalu mengharap bahwa pendatang/turis akan tahu dengan
sendirinya aturan/adat istiadat setempat meskipun nggak dikasih tahu

di beberapa tempat seperti di bali juga ada ketentuan untuk memakai
baju adat kala memasuki pura, tapi bagi yang tidak/belum menggunakan
bisa meminjam pada petugas di situ
di malaysia juga ada ketentuan kalau mau masuk masjid, buat perempuan
pakai baju yang tertutup dan kerudung, dan buat yang belum mengenakan
bisa pinjam ke petugas
dan ini berlaku buat semua, orang non muslim pun boleh masuk mesjid
asal pake baju yang pantas
makanya ada adegan di James Bond, Michelle Yeoh pake baju kerudung
waktu di mesjid, terus kerudungnya dibuka gara2 dikejar2 penjahat.
Michelle Yeoh orang Malaysia tapi non muslim.

Sebenarnya, kalau dari cerita Mbak Mia juga ada ketentuan semacam itu,
di mana buat yang nggak bawa sarong bisa pinjam ke petugas. Mestinya
petugasnya mempersilakan Mbak Mia buat pinjam sarongnya. Habis
perkara. Nggak usah pakai menghakimi muslim atau non muslim.

salam,
--
wikan


On 8/13/08, L.Meilany <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Poinnya adalah seperti peribahasa minang yg tetap saya ingat :
>  'dimano bumi dipijak, langik di jujuang, aia disauak, rantiang dipatah- di 
> sinan adat dipakai, lasin dituruik'
>  Dimana kita berada hendaklah kita menuruti adat kebiasaan penduduk setempat.
>  :-)
>  Menurut saya pribadi orang minang adalah orang indonesia yg sangat 
> bisa-mudah beradaptasi dimanapun
>  ia berada. Seumpamanya ada kehidupan di bulan, kayaknya orang indonesia suku 
> minang yg pertama duluan pergi bikin
>  rumah makan padang :-))
>
>  Saya belum pernah ke Aceh, saya gak tahu persis bagaiamana adat itu berlaku 
> disana.
>  Apakah mungkin orang2 tertentu punya aturan sendiri yg menjadi 'wajib'??
>
>  Dimanapun kita berada, nggak usah di Aceh bahkan kalo Mia amati seksama di 
> lingkungan kita
>  juga berlaku adat- aturan entah yg diundangkan [ ada sanksi hukum] atau 
> aturan 'kepantasan' ;
>  Atau aturan yg dibuat sepihak, aturan yg ngaret.
>  Tapi semuanya sebagai warga negara yg baik nggak ingin ribut2 ya diikuti.
>  Di mal2, juga banyak aturan2 'lokal' kalo kita nggak taati ya kemungkinan 
> dipermalukan atau diusir.
>
>  Di TMP Kalibata duluuuuu waktu zaman orba, jika ziarah nggak boleh/dilarang 
> pake sandal/sandal jepit.
>  [ lha gimana kalo sandal jepit Bali yg ada mote2nya, nggak dijelasken]
>  Sekarang aturannya di ubah, diharuskan memakai sepatu.
>  Pengertian sepatu itu bagaimana???  sandal yg ada talinya - sepatu sandal 
> gimana?
>  Bagi yg setia ziarah ke TMP aturan itu dibaca pokoknya pakai alas kaki [ 
> sandal juga boleh] apa saja yg penting bukan sandal jepit.
>  Mungkin sandal jepit Bali juga boleh asal satpamnya nggak lihat, kalo ziarah 
> lebaran yg pake sandal jepit juga mungkin banyak,
>  kan pake sepatu baru lecet, tapi satpamnya tutup mata.

Kirim email ke