Bung Doedoeng wrote : Prinsip jilbab adalah menutup aurat, sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Jadi kalau ditambah cadar, menurut saya sekedar asesoris, bukan kewajiban. Penting untuk diperhatikan juga bahwa baju tersebut tidak menampakkan lekukan tubuh dan transparan. .================
Sdri. Utami wrote : Selain itu pertanyaan saya kepada para wanita berjilbab: apakah mereka pakai jilbab itu berdasarkan kemauan mereka sendiri? bukan karena suami atau masyarakat disekitarnya? Kalau wanita itu pakai jilbab karena suami/keluarga dan tekanan lingkungannya, menurut saya itu tdk benar ! ABS (Joni) wrote : Di medio 1990-an seorang wisudawati di suatu kampus di Bandung mengatakan pada saya: "Yah, mulai sekarang bebas sudah saya dari kewajiban berjilbab!". Komentar saya : Saya tinggal di Jakarta, dibelakang Kampus Univ. Muhammadiyah, setiap hari saya pergi dan pulang kerja lewat kampus tersebut. Saya perhatikan 95% mahasiswinya berjilbab ( dengan penutup rambut dan leher )dan modelnya 80% seperti yang digambarkan Bung Doedoeng, dengan celana ketat dan kaos ketat ( kalo udelnya sih saya enggak liat :-) ) Dan saya kira, model jilbaber seperti ini juga saya lihat ditempat-tempat umum. Tidak berlebihan kalau dikatakan 85% jilbaber umumnya berkaos ketat dan bercelana ketat. Saya yakin mahasiswi Univ.Muhammadiyah ini mengerti dan tahu apa yang dimaksud dengan "prinsip jilbab adalah menutup aurat " seperti definisi yang disampaikan Bung Doedoeng. Tapi mengapa mereka berjilbab setengah-setengah ??? Kenapa sih, seperti ogah-agahan ?? Apa ada unsur keterpaksaan ??Sepertinya bukan kemauan mereka untuk berjilbab. Jangan2 seperti kata Joni, mereka akan merasa lega kalau sudah diwisuda. Kalau ditingkat ibu2 lebih heboh lagi,biasanya berjilbab penutup kepala dan kebawahnya pakai baju kurung. Entah karena tubuh yang melar dan bajunya belum sempat disesuaikan, Wah minta ampun deh,dada sama pantat (maaf) saling balapan bergoyangnya ( wah batal enggak ya puasanya nih :-) ) Dan kalau liat acara di RCTI (?) Tembang Kenangan, Dansa yo Dansa TVRI.......wah, ibu2 berjilbab itu hot dansanya. Ya, mbok kalo mau dansa dicopot dong jilbabnya. Trend wanita berjilbab di Indonesia, akhirnya hanya membudayakan kemunafikan !!! Trend berjilbab inikan maraknya setelah tahun 70 an, waktu saya SMA dulu, tidak ada satu pun murid perempuan dan guru perempuan berjilbab Pada dasarnya budaya berjilbab tidak ada pada suku2bangsa di Nusantara tercinta ini. Busana wanita Jawa dan sunda, ya kain kebaya dengan sanggul/konde, di Sumatera baju kurung dengan tutup kepala tapi bukan jilbab, etc,etc Padahal mereka turun temurun sejak Wali Songo, sudah beragama Islam juga. Adat istiadat budaya Nusantara lebih mengedepankan etika sikap menahan diri demi kehormatan laki2, demikian juga etika demi kehormatan wanita. Jangan2 larangan berjilbab di Perancis itu, bukan jilbabnya yang dilarang, tapi kemunafikannya itu. Wass, ___________________________________________________________ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>