> "Tawangalun" <tawanga...@...> wrote: > Genduk Mus selalu mendengung dengungkan > katanya Polygami itu tak ubahnya pelacuran, > kalau saya kok ngatain berbeda sama sekali
Jangan memfitnah, tak pernah saya men-dengung2kan poligamy tak ubahnya pelacuran. Saya selalu menekankan bahwa pernyataan bahwa Poligamy merupakan variasi dari praktek pelacuran itu sudah merupakan hasil study ilmiah yang kemudian diadopsi kedalam HAM untuk melindungi harkat persamaan hak wanita. Jadi itu bukan pendapat saya, melainkan sudah menjadi pemahaman universal diseluruh dunia yang tak perlu diperdebatkan lagi. Oleh karena itu, kalo anda tidak setuju, silahkan debatnya ke United Nation jangan complain kepada saya. Saya pribadi hanya menyatakan setuju dengan pernyataan UN ini apalagi saya juga melakukan study yang mendalam dengan hasil yang sama. Jangan buang2 waktu me-nyalah2kan saya, salahkan saja UN, debat kesana kalo anda bisa berhasil??? Biar gimana kalo anda ingin pendapat anda diterima seluruh dunia, buktikanlah dengan study yang jelas bukan dengan keimanan yang tidak mungkin diterima semua orang. Sekali lagi ya.... janganlah cari2 untuk membenarkan poligamy, karena kemanapun rujukannya, poligamy dilarang diseluruh dunia meskipun anda tetap ngotot mau mempertahankan poligamy dengan alasan keimanan Islam. Apakah anda pikir dunia bisa berubah pendapat hanya karena Islam membolehkan Poligamy ???? Jelas mustahil, karena Kristen, Hindu, Buddha dan semua agama juga mulanya mendukung poligami, bahkan agama itu memang semua membolehkan poligami tidak ada agama yang melarang poligamy. Dan yang melarang poligamy itu sekarang dunia modern bukan dunia agama. Semua agama sudah bersedia mematuhi larangan poligamy meskipun tetap masih mempraktekkannya seperti agama Kristen aliran Mormon. Secara general, semua pendeta2 Mormon setuju dilarangnya poligamy dalam agama mereka. Yang masih ngotot mempertahankan poligamy sekarang ini hanyalah Islam meskipun umat Islam sendiri seperti saya ini secara mayoritas juga menolak poligamy. Mayoritas Islam di Indonesia menolak poligamy meskipun agama Islam tidak melarangnya. Ny. Muslim binti Muskitawati.