Sorry mungkin saya yang kurang nyambung, karena Anda tidak menyertakan 'thread' 
sebelumnya, Anda menanggapi komentar yg mana.
Saya kira sejauh diskusi kita, tidak ada yang mengatakan bahwa kapitalis tidak 
bisa beramal. Justru AS hidup dari charity, dan tradisi ini sangat tua dan 
panjang. Lalu dlm konteks ini, pertanyaan saya dibandingkan dengan siapa, zaman 
ini sesama kapitalis yg jor-joran? ya tidak ada masalah. Karena setahu saya, 
mengatakan 'kapitalis' kan sama artinya menyebut siapa itu 'non-kapitalis'. 
Kalau contohnya buruh/pekerja, sudah pernah saya sampaikan bagaimana 
ketimpangan yg makin lebar, ditunjukkan dg rasio. Yg sering dikritik dari 
kapitalisme sebenarnya keyakinan akan 'the endless of accumulation', lalu 
pekerja yg ikut menciptakan nilai barang itu dihargai berapa sebaiknya? 

Yang ingin saya katakan dg kapitalisme global adalah mekanisme 'accumulation by 
dispossession', penguasaan itu tidak netral, maka kaitan 'power-property' tidak 
bisa dikesampingkan, bagaimana peran pelobi dan praktik lobi dlm bisnis, ini di 
mana-mana, termasuk di Indonesia, invasi Irak, isu nuklir Iran, dll.
bisa dibaca di sini http://en.wikipedia.org/wiki/Accumulation_by_dispossession

salam




________________________________
Dari: irmec <ir...@usa.com>
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 6 Oktober, 2009 02:17:27
Judul: Re: Bls: [Keuangan] PANCASILA

  
Bung, 

Coba anda lihat, apa yg aku tulis:
"dilihat dari jumlah nominalnya"
"tidak sedikit org akan complain ttg.bisnis mereka"

Kalau bung tanya dibanding apa jor2an, aku kasih lah Rockefeller, kalau 
Stanford, kan lihat aja Stanford, kalau Buffet, dan Gates kan masih banyak data 
anyar.

- Rockefeller (and the foundation named after him) donated more than $530 
million to charitable causes—a fortune then, a far greater fortune in today's 
dollars. The University of Chicago alone got $35 million. Through his 
Rockefeller Sanitary Commission, he helped eradicate hookworm disease in the 
South, what one historian called "the germ of laziness,"

- John D. Jr. would devote his life to philanthropic and civic causes, giving 
away another $400 million

Kalau mungkin balik ke jaman Middle Ages, lihat saja Medici family (banker, yg 
rekonsiliasi ketakutan karena praktek "bunga duit" dgn kontribusinya untuk 
pembangunan gedung dan seni2 gereja)

AKhirnya, aku ngak lagi menghakimi apa mereka tulus atau ngak. Pointku 
sebenarnya ialah kapitalis bukan berarti ngak bisa beramal/berdonasi.

--- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, prastowo prastowo 
<sesaw...@.. .> wrote:
>
> Dibandingkan dengan siapa ya? Apakah Anda juga tahu sejarah gelap Rockefeller 
> terhadap suku2 asli di sana?
> 
> salam





      Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang 
Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke