Kebetulan banget ya...saya jg ngalami hal yg mirip. BS anak pertama (yg sudah ikut saya 7 bulan) juga saya pergoki ngambil bbrp barang punya saya&suami. Saya tahunya wkt iseng sidak saat cuti melahirkan sejak April lalu, tadinya saya&suami memutuskan utk tdk menjebak&menegur kesalahan BS tsb dg alasan yg sama, yaitu takut dampaknya ke anak jika nanti ternyata BS juga bersikap frontal. Saya langsung ambil balik aja barang2 yg saya temukan di tas BS. Saya tetap mengamati tingkah laku BS apakah ada yg mencurigakan atau tdk, apakah juga ada perubahan sikap jika dia menyadari barang yg diambilnya sudah tdk ada di tasnya. Ah, ternyata setelah bbrp minggu tdk ada perubahan apa2, ya sudah lah....namanya juga kami butuh BS, kami menganggap mungkin saya yg ceroboh meletakkan barang2 itu shg oleh BS dianggap barang tdk terpakai dan "dipungut" aja olehnya.
Eh, lha koq bbrp minggu kemudian saya sidak lagi..saya temukan lagi barang2 yg lain, kali ini bikin saya shock :-( Akhirnya melihat dr sikap BS yg sama sekali nggak ngerasa salah, saya &suami menganggap ini semacam penyakit klepto (silahkan googling ttg kleptomania) dan kami putuskan untuk minta ganti BS ke yayasan tanpa memberitahu BS bersangkutan alasan sebenarnya. Tapi kami memberitahukan ke pihak yayasan mengenai perbuatan BS dan barang2 yg diambilnya, pihak yayasan kaget dan mengatakan kalau akan membina kembali BS tersebut. Alhamdulillah selama 2 minggu ini saya lihat penggantinya cukup baik. Tetapi bagaimanapun kejadian dg BS yang sebelumnya tersebut membuat saya jauh lebih berhati2 & waspada. Jadi kalau memungkinkan, Mbak minta tukar dg BS yg lain aja, krn gak enak di hati kalau bertahan dg asisten yg tdk bisa dipercaya, makan ati =( Tapi saran saya, kalau Mbak masih ambil BS pengganti dr yayasan yg sama, mungkin sebaiknya tdk memberitahu BS tersebut ttg kesalahannya agar dia tidak bersikap dendam thd Mbak dan anak yg sempat diasuhnya. Semoga BS yang berikutnya cocok, baik dan jujur ya, Mbak ^_^ Salam, Nana