Dear mba Rita, Menurutku yg paling utama dicari adalah diagnosa penyakit bayinya apa sehingga dibutuhkan MRI? Apakah ini KD yg pertama? Kl sdh sering sblm 6bln ini, apakah sdh melewati tes lab? Terlalu dini menurutku kl langsung di MRI tanpa diagnosa yg jelas.
Mungkin mba bisa bantu temannya agar cari 2nd opinion atau kl domisili di jkt, bisa ke markas sehat Coba baca2 di web sehat http://milissehat.web.id/?p=51 Saya mau copas ttg kejang demam dan penanganannya tp jd ga beraturan Mending langsung ke webnya Semoga lekas ketahuan diagnosanya Salam Rusmina Apakah kejang demam itu ? Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat seorang bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi sistem saraf pusat (1,2). Hal ini dapat terjadi pada 2-5 % populasi anak. Umumnya kejang demam ini terjadi pada usia 6 bulan – 5 tahun dan jarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usia < 6 bulan atau > 3 tahun. Tidak ada nilai ambang suhu untuk dapat terjadinya kejang demam (2). Selama anak mengalami kejang demam, ia dapat kehilangan kesadaran disertai gerakan lengan dan kaki, atau justru disertai dengan kekakuan tubuhnya. Kejang demam ini secara umum dapat dibagi dalam dua jenis yaitu (1,2): Simple febrile seizures : kejang menyeluruh yang berlangsung < 15 menit dan tidak berulang dalam 24 jam. Complex febrile seizures / complex partial seizures : kejang fokal (hanya melibatkan salah satu bagian tubuh), berlangsung > 15 menit, dan atau berulang dalam waktu singkat (selama demam berlangsung). Risiko berulangnya kejang demam Simple febrile seizures tidak meningkatkan risiko kematian, kelumpuhan, atau retardasi mental. Risiko epilepsi pada golongan ini adalah 1%, hanya sedikit lebih besar daripada populasi umum. Risiko yang dimiliki hanyalah berulangnya kejang demam tersebut pada 1/3 anak yang mengalaminya. Beberapa hal yang merupakan faktor risiko berulangnya kejang demam adalah (1,2): Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama Riwayat kejang demam dalam keluarga Kejang demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal Riwayat demam yang sering Kejang pertama adalah complex febrile seizure Risiko berulangnya kejang demam adalah 10% tanpa faktor risiko, 25% dengan 1 faktor risiko, 50% dengan 2 faktor risiko, dan dapat mencapai 100% dengan ≥ 3 faktor risiko. Penanganan kejang demam Dalam penanganan kejang demam, orang tua harus mengupayakan diri setenang mungkin dalam mengobservasi anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut (2,3): Anak harus dibaringkan di tempat yang datar dengan posisi menyamping, bukan terlentang, untuk menghindari bahaya tersedak. Jangan meletakkan benda apapun dalam mulut si anak seperti sendok atau penggaris, karena justru benda tersebut dapat menyumbat jalan napas. Jangan memegangi anak untuk melawan kejang. Sebagian besar kejang berlangsung singkat dan tidak memerlukan penanganan khusus. Jika kejang terus berlanjut selama 10 menit, anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Sumber lain menganjurkan anak untuk dibawa ke fasilitas kesehatan jika kejang masih berlanjut setelah 5 menit. Ada pula sumber yang menyatakan bahwa penanganan lebih baik dilakukan secepat mungkin tanpa menyatakan batasan menit (4). Setelah kejang berakhir (jika < 10 menit), anak perlu dibawa menemui dokter untuk meneliti sumber demam, terutama jika ada kekakuan leher, muntah-muntah yang berat, atau anak terus tampak lemas. Jika anak dibawa ke fasilitas kesehatan, penanganan yang akan dilakukan selain poin-poin di atas adalah sebagai berikut (3,4): Memastikan jalan napas anak tidak tersumbat Pemberian oksigen melalui face mask Pemberian diazepam 0,5 mg/kg berat badan per rektal (melalui anus) atau jika telah terpasang selang infus 0,2 mg/kg per infus Pengawasan tanda-tanda depresi pernapasan Sebagian sumber menganjurkan pemeriksaan kadar gula darah untuk meneliti kemungkinan hipoglikemia. Namun sumber lain hanya menganjurkan pemeriksaan ini pada anak yang mengalami kejang cukup lama atau keadaan pasca kejang (mengantuk, lemas) yang berkelanjutan (1). ________________________ Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Rita S <rsetiyaw...@gmail.com> Date: Fri, 20 Apr 2012 09:52:18 To: <balita-anda@balita-anda.com> Reply-To: balita-anda@balita-anda.com Subject: [balita-anda] bayi di MRI bolehkah? ayah bunda, bolehkah bayi 6bln di mri? ada kasus bayi, anak tetangga, dia (6bln) beberapa waktu lalu kejang 6x dalam interval 2hari, ada yg tanpa awalan demam dan ada yg kejang saat demam. durasi kejang yg terakhir cukup lama sampai bayi hampir membiru (krn mgkn ortunya terlalu panik dan lupa memberikan diazepamnya). 2 hari lalu rencana mau di MRI , tternyata sampai rumkit malah ga jadi krn katanya dokter lg banyak dahaknya jd ga bisa di mri (ya iyalah wong lg batpil). malah disuruh rawat inap, krn awwam maka nurutlah si ortu. kmrn di tes darah , urin dan ga nemuin apa2. bayinya msh aktif. eh skrg malah disaranin test mengambil sample dr sumsum tulang belakang. buat apa ya moms? dan apa perlu buat investigasi masalahkejangnya itu? jadi khawatir takut jd bahan percobaan. please sharenya ya? ada yg pernah mri ato test tulang blkg? makasih rita -- Ummu Faishol 'Abdurrahmaan -------------------------------------------------------------- Yuk berkunjung ke Web Balita-Anda: bisa baca dongeng, download lagu, print buku mewarnai, origami dan masih banyak lagi... Balita-Anda Online: http://www.balita-anda.com Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com -------------------------------------------------------------- Balita-Anda: Panduan Orangtua yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif dalam Merawat dan Mendidik Balita