hi mbak Rita,

bolehkah bayi 6bln di mri?
Jawabannya: boleh banget :)
Malah kalau bicara issue 'radiasi', jenis pemeriksaan MRI jauh lebih
aman dari X-Ray dan CT-Scan.

Baca e-mailnya mbak, saya pribadi setuju kalau memang si kecil
mendapatkan pemeriksaan medis lebih lanjut, bukan lagi penanganan
kejang demam yang bisa dilakukan di rumah, mengingat:
* usianya masih < 1 tahun saat mengalami kejang (kategori kejang demam
atau bahkan kejang saja tanpa demam).  Saya selalu berasumsi, kejang
(demam atau bukan) pertama kali di usia bayi perlu melakukan
konsultasi dahulu dengan ahli medis untuk kondisinya.
* dalam 2 hari sudah 6x kejadian (ini sudah bukan kejang kategori
simple lagi ya, mbak :))
* kejang terakhir cukup lama (pasokan oksigen ke otak terhambat dalam
waktu yang 'mungkin' agak lama)

So, kelihatannya konsultasi intens dengan DSA (sub specialis saraf
lebih baik :)) diperlukan untuk kasus anak tetangganya mbak.

Masalah penggunaan MRI atau alat teknologi kedokteran lain, mungkin
bisa dikonsultasikan ulang dengan beliau, mana yang akan dipilih yang
teraman dan efek samping terminim untuk menjalaninya nanti.  Toh,
targetnya untuk melihat kondisi gangguan yang 'mungkin' terjadi di
saraf2 otak si kecil.

Saya kurang tahu apa keputusan pemeriksaan sumsum tulang belakang
karena ada indikasi medis lain yang diduga/terdeteksi, selain dari
kejang si kecil. Atau memang karena ada hubungannya dengan persarafan
di otak, karena kasus meningitis pun kadang menggunakan teknik
pemeriksaan ini.

Dari iseng googling tentang teknik ini (biasa disebut Lumbar
Puncture), ada kutipan yang menarik tapi saya juga nggak paham
maksudnya ;)

...
http://en.wikipedia.org/wiki/Lumbar_puncture

[quote]
Lumbar puncture should not be performed in the following situations

* Idiopathic (unidentified cause) increased intracranial pressure (ICP)
  o Rationale: lumbar puncture in the presence of increased ICP may
cause uncal herniation
  o Exception: therapeutic use of lumbar puncture to reduce ICP
  o Precaution
     + CT brain is advocated by some, especially in the following situations
        # Age >65
        # Reduced GCS or conscious state
        # Recent history of seizure
        # Focal neurological signs
[/quote]

My 'silly' assumption: teknik ini seharusnya tidak digunakan jika pada
pasien ada peningkatan tekanan intracranial (ICP), dan perlu
dicermati/diperhatikan penggunaannya untuk kasus CT otak dengan
indikasi kejang baru-baru ini (saya nggak tahu apa ini berlaku untuk
semua pasien atau hanya pasien manula atau >65 tahun seperti kutipan
di atas) ...
Apa CT ini jangan dijadikan opsi pemeriksaan lebih dahulu deh ;)

So, apa Lumbar Puncture diperlukan untuk kasus kejang 'berseri' yang
dialami si kecil saat ini ?  Apa opsi Lumbar Puncture ini juga akan
dilanjutkan dengan MRI atau tidak? Pertanyaan yang sangat baik dan
segera tanyakan kepada ahli medis yang menangani, ya mbak :)

Untuk MRI, cara kerjanya yang tidak melibatkan radiasi justru jadi
pilihan baik dibandingkan image tech. tools lainnya (CT scan mungkin
diambil jadi opsi karena hasil image-nya untuk area tubuh tertentu
memang lebih 'tajam' dan lebih memudahkan ahli medis untuk menegakkan
diagnosa)

Nggak nyamannya MRI mungkin karena si kecil diwajibkan 'diam' selama
pemeriksaan berlangsung, dan untuk usia bayi kemungkinan besar
diperlukan zat sedatif untuk menenangkan sementara.  Informasikan
dokternya kalau memang si kecil ada alergi tertentu, untuk antisipasi
saja terhadap jenis zat sedatif tsb. Penggunaan paket pemeriksaan ini
juga biasanya cukup 'tinggi' biayanya. Cermati juga dengan insurance
coverage yang mungkin sudah diikuti tetangganya mbak untuk si kecil
kalau ada.

Hopefully si kecil segera pulih ya, mbak :)
Sylvia - mum to Jovan, Rena, Aleta & Luigi





On 4/20/12, Rita S <rsetiyaw...@gmail.com> wrote:
ayah bunda,

bolehkah bayi 6bln di mri?

ada kasus bayi, anak tetangga, dia (6bln) beberapa waktu lalu kejang
6x dalam interval 2hari, ada yg tanpa awalan demam dan ada yg kejang
saat demam. durasi kejang yg terakhir cukup lama sampai bayi hampir
membiru (krn  mgkn ortunya terlalu panik dan lupa memberikan
diazepamnya).

2 hari lalu rencana mau di MRI , tternyata sampai rumkit malah ga jadi
krn katanya  dokter lg banyak dahaknya jd ga bisa di mri (ya iyalah
wong lg batpil). malah disuruh rawat inap, krn awwam maka nurutlah si
ortu. kmrn di tes darah , urin dan ga nemuin apa2. bayinya msh aktif.
eh  skrg malah disaranin test mengambil sample dr sumsum tulang
belakang. buat apa ya moms?  dan apa perlu buat investigasi
masalahkejangnya itu?

<deleted>

--------------------------------------------------------------
Yuk berkunjung ke Web Balita-Anda: bisa baca dongeng, download
lagu, print buku mewarnai, origami dan masih banyak lagi...
Balita-Anda Online: http://www.balita-anda.com
Peraturan Milis: peraturan_mi...@balita-anda.com
Menghubungi Admin: balita-anda-ow...@balita-anda.com
Unsubscribe dari Milis: balita-anda-unsubscr...@balita-anda.com
--------------------------------------------------------------
Balita-Anda: Panduan Orangtua yang Cerdas, Kreatif dan Inovatif dalam Merawat 
dan Mendidik Balita 

Kirim email ke