Lho, pak..???? Kok mengarahnya kesana????????????? Maksudnya apa????????? ----- Original Message ----- From: "Bambang Agustutianto" <[EMAIL PROTECTED]> To: <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Monday, February 09, 2004 2:08 PM Subject: RE: [balita-anda] Mengadu Ke Mana Ya????
> langsung ke ylki atau bisa ke lbh, bisa langsung diproses buat ngadu ke > polisi... > ntar biar ibu ga ngadu, mereka nawarin duit damai... > > -----Original Message----- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, February 09, 2004 1:51 PM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: [balita-anda] Mengadu Ke Mana Ya???? > > > Saya mo sharing nich juga sekalian butuh infonya ya... > > Saat Bryan batuk yang lalu itu saya ke dsa, diberi obat anti biotik, resep > itu saya belikan disalah satu apotik di Surabaya. Yang harus diminum itu > adalah 3x5(hari). > Ternyata ada yang 1x minum itu dikeluarin ama Bryan, sehingga pada hari > terakhir, saya terpaksa membeli obat sebagai ganti yang dikeluarin tersebut. > Waktu saya terima puyer, saya gak terlalu perhatikan, hanya setelah dirumah, > baru sadar ternyata puyer yang saya beli itu (2 bh), isinya buanyak buanget > dibanding yang lama (yang lama saat itu sisa 2 bungkus-untuk hari terakhir). > Perbandingan lebih banyaknya itu bisa 4-5 kali dari porsi yang pertama saya > beli. > > Karena tidak sama dengan yg lalu, besoknya suami saya kembali ke apotik tsb > untuk menanyakan perbedaannya. Kenapa yang baru dibuat ini jauh lebih > banyak? > Jawban mereka: > 1. (Yang jawab bukan apotekernya, tetapi orang yang jaga diluar/kasir) > 2. Jawaban mereka karena cuman beli 2 jadi glucose-nya dibagikan ke 2 itu > yang semestinya harus dibagi untuk 15 buah.. aneh khan? > > Suami mendapat jawaban dari mereka, langsung aja naik pitam, karena bukan > yang meracik kok ikutan jawab, bahkan sampai suami saya menanyakan balik ke > penjawab tersebut beranikah mereka mempertanggung jawabkan ini semua? > > Suami saya cari aoptekernya dijawab lagi gak ada. Sorenya baru datang > (apoterkernya) > Lalu suami telp ke dsa dengan dasar jawaban dari mereka, dsa juga gak mau. > harus sesuai dengan dosis yang diminta. > > Akhirnya obat tersebut diganti dengan yang baru, emang ada sisi baik dari > mereka, obat yang racikan lama itu dikembalikan ke kami, sehingga kami tau > kalau racikan itu benar-benar baru. > > Yang bikin saya jengkel, mereka kok kesannya gak serius gitu ya, asal aja > karena cuman minta 2 bh, sisanya dimasukkan, dsa aja bilang kalo terlalu > banyak glucose, anak pasti nek. > > Terus terang saya pengen mengadukan ini tapi kemana ya? Apa ke Lembaga > Konsumen Indonesia ato ada rekan yang tau harus kemana? Bukan masalha > glucosenya tetapi cara pelayanan dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. > Ini adalah obat, bukan main-main. menyangkut kesehatan bahkan mungkin > ekstrimnya adalah nyawa manusia, apalagi, obat yang saya minta adalah untuk > bayi dimana mereka itu masih peka sekali. > > Sekarang pun saya tulis ini kalo inget jadi jengkel banget. > Tolong rekan disini bisa beri saya masukan, saya harus mengadu dimana? Agar > hal ini tidak terulang ke pasien yang lain. > > Terimakasih atas masukannya > > salam, > mama Bryan > > > --------------------------------------------------------------------- > >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ > >> Info balita, http://www.balita-anda.com > >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] > --------------------------------------------------------------------- >> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]