Kalau saya melihat dokter & keluarga pasien menempati dua posisi yg
berbeda...
seandainya dokter merasa kecewa/sedih krn tidak bisa mengobati satu pasien,
mungkin akan segera terhibur oleh kesembuhan pasien lain. Tetapi bagi orang
yg kehilangan biar kata seikhlas-2nya tetep tak bisa tergantikan apapun juga
bahkan dengan materi sekalipun. Apalagi saat dilihatnya tenaga medis tdk
bekerja maksimal, sedangkan yg maksimal saja bagi keluarga pasien tetep spt
hal yg agak sulit diterima, kecuali penyakit yg prosentase kesembuhannya
minim. So, menurut saya komentar dokter dibawah ini tetep terlalu
meringankan masalah.....

Bagaimana pendapat bapak-2 or ibu-2...?

----- Original Message -----
From: "Mr. M. Firdaus Fanani" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, February 20, 2004 10:01 AM
Subject: RE: [balita-anda] TURUT BERDUKA CITA


> Yang bisa saya lihat dari kasus ini adalah kurangnya atau mungkin tidak
> adanya komunikasi antara OT pasien dgn sang dokter/jururawat dalam situasi
> kritis tersebut, pihak OT tentu ingin tahu lebih detail soal keadaan
anaknya
> yg gawat, OT hanya melihat apa tindakan2 dokter/paramedis yg mungkin oleh
> para dokter sudah maksimal tapi dari sisi OT sangat minim, dokter yg mau
> berbagi informasi status pasien dgn pendekatan kekeluargaan adalah
> sangat-sangat langka di negeri ini. Saya yg juga baru kehilangan buah hati
> di RS 2 bulan yg lalu, sangat memahami perasaan OT saat itu, saya
bersyukur
> pada waktu itu dokter dan perawat yg menangani sangat komunikatif
> menginfomasikan keaadaan buah hati saya setiap saat, hingga disaat
almarhum
> harus pergi, kami dengan ikhlas melepaskannya meskipun dgn perasaan yg
> hancur, semua memang sudah diatur oleh Allah, pada manusia hanyalah
> keikhlasan, dan keikhlasan juga akan timbul dgn sendirinya bila para
dokter
> dan jururawat di RS sudah melakukan upaya maksimal berdasarkan ke ilmuan
nya
> dan penjelasan sedetil mungkin pada keluarga pasien. Untuk keadaan gawat
> seperti kasus tersebut adalah sangat sulit bagi pihak OT pasien untuk
> berpikir jernih, disini peran dokter/jururawat sangat penting, tidak hanya
> tindakan tapi juga sikap terhadap OT pasien. Untuk hal ini biasanya
dokter2
> seniorlah yg lebih paham, saya tidak tahu apa Dr. Satari ini senior atau
> bukan, dari penjelasan yg diberikan saya pribadi kurang berkenan, mungkin
> pihak IDI lah yg harus berkomentar, saya atau mungkin OT Alm. Bima tidak
> pernah menganggap dokter TUHAN/DEWA, tapi semua sudah terjadi, saya hanya
> ingin mengajak OT Alm.Bima bisa ikhlas dan tawakkal, karena dgn membawanya
> ke RS, berarti sebagai OT, kita sudah berupaya maksimal untuk buah hati
> kita, kita kembalikan semua pada Allah, Dia maha mendengar dan mengetahui.
> Semoga hal2 seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
>
> Salam,
>
>
> -----Original Message-----
> From: Yulia Nuryanti [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, February 20, 2004 9:39 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [balita-anda] TURUT BERDUKA CITA
>
>
> betul, setuju dengan analogi pak Hendri...manusia harus menguasahakan yang
> terbaik dalam hidupnya, Tuhan nggak akan ngubah keadaan kalo manusiaanya
> nggak berusaha merubah...memang ajal bisa tiba kapan aja, tidur pun tau2
> dipanggil Yang Maha Kuasa juga bisa, tapi sekali lagi, kita bisa belajar
> dari pengalaman orang untuk mengusahakan agar hal tsb tidak berulang
terjadi
> pada kita.
> Tetapi saya juga percaya kalo Tuhan Maha Adil, setiap perbuatan ada
> karmanya, bisa dunia akhirat...dan saya juga percaya kalo ada orang
> kesulitan malah disusahkan atau disepelekan, kelak yang berbuat juga akan
> menerima perlakuan yang sama......apalagi doa orang teraniaya makbul
kan....
> Soalnya saya juga sering pengalaman berobat tapi service jelas2 banget
> dibedakan antara yg berduit sama yang 'dianggap' kurang berduit, susternya
> judes2, suka dioper2, dokter jawab ogah2an....
> Maaf kalo kepanjangan atau ada yg tidak berkenan, abis ngenes aja sama
> pelayanan RS sama dokter yang seharusnya utk kemanusiaan tapi malah
> mementingkan materialisme, apa sumpah jabatan dianggap sekedar prosedur
atau
> gimana saya juga nggak tau....
>
> -------Original Message-------
>
> From: [EMAIL PROTECTED]
> Date: Friday, February 20, 2004 09:01:04 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: RE: [balita-anda] TURUT BERDUKA CITA
>
> Dokter ini kok nulisnya enteng banget ya? Seperti nggak ada beban....
> Apa cuma perasaan saya saja?
>
> > ----------
> > From: Wanda Pradipta[SMTP:[EMAIL PROTECTED]
> > Reply To: [EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Friday, February 20, 2004 7:48 AM
> > To: [EMAIL PROTECTED]
> > Subject: Re: [balita-anda] TURUT BERDUKA CITA
> >
> > maaf,
> > dokter h. hindra irawan satari itu adalah betul dr.Hinky yang praktek di
> > RSPI dan juga praktek di RSCM kan?
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Thursday, February 19, 2004 8:29 PM
> > Subject: Re: [balita-anda] TURUT BERDUKA CITA
> >
> >
> > >
> > > :-)
> > >
> > > Allah .... meletakkan alam ini dalam keseimbangan yang sangat baik.
> > >
> > > Semua yang berlaku di bumi ini menurut akan Hukum Allah yang juga
adalah
> > Hukum Alam ....
> > >
> > > Jika kita menyebrang jalan tidak menggunakan jembatan penyebrangan dan
> > kemudian tertabrak ... itu bukan takdir tapi kebodohan
> > >
> > > Jika kita menyebrang jalan menggunakan jembatan penyebrangan dan
> > kemudian
> > ada mobil terbang dan kita tertabrak ... itu baru takdir ..
> > >
> > > Manusia menciptakan sistem - sistem dalam hidupnya untuk membuat
> > hidupnya
> > nyaman...
> > >
> > > Jika sistem tidak berjalan .... bukan salah nya Tuhan .... tapi salah
> > manusia ....
> > >
> > > Kasus - kasus pada RS yang bermasalah lebih banyak disebabkan pada
> > faktor
> > sistem RS kita yang masih mementingkan segi bisnis .........belum pada
> > integritas pelayanan,
> > >
> > > Kita harus pandai memisahkan mana takdir dan mana kebodohan dan
> > kesombongan para dokter ....
> > >
> > > Hendri



---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke